Anda di halaman 1dari 6

A.

Peranan sektor pertanian di kabupaten luwu

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di

Kabupaten Enrekang. Hal tersebut dikarenakan sektor pertanian

memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu 39,23% terhadap PDRB

Kabupaten Enrekang tahun 2018 dengan subsektor tanaman pangan,

hortikultura, dan perkebunan menjadi penyumbang terbesar dalam

pembentukan PDRB sektor pertanian Kabupaten Enrekang. Potensi

yang dimiliki sektor pertanian sangat berkaitan dengan komoditas yang

dihasilkan. Komoditas yang beragam dapat menjadi investasi daerah

untuk menunjang perekonomian daerah.

B. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dan PDB

Peranan setiap sektor perekonomian dalam PDRB Kabupaten

Enrekang cukup bervariasi, sektor yang memberikan peranan terbesar

terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten

Enrekang adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar

39,23 persen pada tahun 2018. Selain sektor pertanian, kehutanan, dan

perikanan juga terdapat beberapa sektor yang memberikan kontribusi

cukup besar terhadap PDRB yaitu industri pengolahan, konstruksi,

perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor.

Dalam periode 2012- 2016 terjadi perubahan PDRB Kabupaten

Enrekang yang mencapai Rp. 770,37 milyar atau meningkat sebesar

31,54 persen. Perubahan tersebut disebabkan oleh faktor pertumbuhan


PDRB Sulawesi Selatan sebesar Rp. 775,04 milyar atau sebesar

100,61 persen (Provincial Share). Hal ini berarti bahwa pertumbuhan

PDRB Kabupaten Enrekang masih sangat tergantung oleh

perekonomian Sulawesi Selatan.

C. KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN

Kebijakan Pembangunan Pertanian ( Pemberdayaan Usaha

Tani Bawang Merah di Desa Dulang Kecamatan Malua Kabupaten

Enrekang) meliputi penguatan kelembagaan dalam bentuk pembuatan

kelompok tani dengan tujuan untuk menampung keluhan atau masalah

yang dihadapi oleh petani. Pemerintah juga melakukan pendidikan dan

pelatihan dengan cara mengadakan pertemuan setiap 2 kali sebulan

untuk memberikan pelatihan dan mengajarkan cara perawatan

tanaman serta berencana menyediakan fasilitas pembiayaan dan

permodalan dengan membentuk koperasi pinjaman khusus untuk para

petani, tetapi sampai saat ini program tersebut belum terealisasikan.

D. Masalah pertanian

Daya saing rendah karena pembinaan pada petani hanya

difokuskan pada bercocok tanam, masalah mutu yang diharapkan

pasar baik pasar domestik maupun ekspor terabaikan, sehingga daya

saing rendah apalagi pada era globalisasi ini. Untuk itu peningkatan

SDM dan fasilitasi pemerintah dalam teknologi budidaya, pasca panen,

dan peningkatan nilai tambah serta pengembangan pasar, sangat

diperlukan terutamanya kegiatan pendampingan.


Permasalahan umum yang kerap terjadi di masyarakat antara

lain, tidak didukung oleh sistem yang menunjang, sebagian besar

petani masih memakai cara konvensional dan tradisional, tidak

didukung oleh aspek teknologi, manajemen, serta pendanaan yang

kurang memadai.

Kekurangan modal selalu menjadi masalah klasik bagi

sebagian besar pelaku usaha pertanian, termasuk petani bawang

merah di Desa Dulang. Sayangnya hingga saat ini belum ada usaha

dari petani di Desa Dulang untuk mengusahakan atau setidaknya

membicarakan hal ini dengan pemerintah daerah. Mereka hanya

menunggu kapan lagi ada bantuan dari pemerintah.

E. Peranan sektor industry

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang

mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi di

Kabupaten Enrekang. Hal tersebut dikarenakan sektor pertanian

memberikan kontribusi yang cukup besar yaitu 39,23% terhadap PDRB

Kabupaten Enrekang tahun 2018 dengan subsektor tanaman pangan,

hortikultura, dan perkebunan menjadi penyumbang terbesar dalam

pembentukan PDRB sektor pertanian Kabupaten Enrekang. Potensi

yang dimiliki sektor pertanian sangat berkaitan dengan komoditas yang

dihasilkan. Komoditas yang beragam dapat menjadi investasi daerah

untuk menunjang perekonomian daerah.


Pembangunan industri di daerah merupakan bagian dari segi

pembangunan industri secara nasional, dimana keberhasilan dari

pembangunan industri di daerah merupakan salah satu kunci poko

suksesnya pelaksanan pembangunan industri nasional. Sektor industri

harus dikembangkan karena merupakan sektor yang potensial dalam

membantu suksesnya pelaksanaan pembangunan, diman sektor ini

dapat menyerap tenaga kerja yang banyak.

F. Kontribusi sektor industri di Sulawesi selatan terhadap PDRB Dan

PDB

Perekonomian di Kabupaten Enrekang memiliki prospek pada

sektor pertanian yang memiliki kontribusi terbanyak dibanding sektor-

sektor lainnya.

Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB kabupaten enrekang

pada tahun 2020 dihasilkan oleh lapangan usaha pertanian yang

mencapai 38,82 persen ( angkat ini menurun dari 43,20 persen Pada

tahun 2016.) selanjutnya lapangan usaha industri pengolahaan sebesar

13,55 persen ( naik dari 12,17 persen di tahun 2016 persen), disusul

oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 12,80 persen ( naik pada

11,32 persen di tahun 2016 ). Berikutnya lapangan usaha perdangagan

besar sebesar 7,97 persen ( turun dari 8,09 persen di tahun 2016)

G. Kebijakan sektor industri

Kondisi dan potensi ekonomi pada suatu daerah merupakan

modal dasar dan faktor dominan penentu strategi kebijakan


pembangunan ekonomi daerah. Adanya kondisi dan potensi tiap-tiap

daerah yang berbeda mengakibatkan strategi kebijakan yang akan

diambil oleh pemerintah daerah juga berbeda-beda. Begitupun dengan

daerah Kabupaten enrekang di Provinsi Sulawesi Selatan, strategi

pembangunan ekonomi perlu diambil dan diterapkan dengan mengarah

kepada perkembangan pusat-pusat sumber pertumbuhan ekonomi di

daerah tersebut.

Berbagai analisis dapat diringkas untuk mendapatkan

gambaran yang lebih jelas mengenai posisi masing-masing sektor

dilihat dari tingkat basis, kecepatan perkembangan di tingkat provinsi,

daya saing dan tingkat progresifnya. Dari hasil analisis, penulis

mencoba untuk mengelompokkan menjadi lima bagian yaitu sektor

yang memiliki empat keunggulan, sektor yang memiliki tiga keunggulan,

sektor yang memiliki dua keunggulan, sektor yang memiliki satu

keunggulan, dan sektor yang sama sekali tidak memiliki keunggulan.

H. Masalah industri

a. Masih rendahnya kualitas Sumber daya terampil dibidang industri.

b. Masih rendahnya Pertumbuhan Wirausaha Baru di Bidang

Perindustrian.

c. Kurangnya Sarana dan Prasarana Dibidang Perindustrian.

d. Masih Kurangnya Peralatan yang Memadai bagi Para Pelaku Usaha

Industri.

e. Masih kurangnya produk - produk IKM yang berciri khas lokal.


f. Masih Rendah kualitas produk IKM.

g. Masih terbatasnya produk IKM berstandarisasi.

h. Perlunya pemutakhiran Data Potensi Industri yang Akurat setia

tahun.

i. Belum adanya industri pariwisata (Kampung Komoditi Unggulan).

j. Belum maksimalnya kerjasama pelaku industri dengan pihak

swasta.

k. Perlunya Pembinaan Bagi Industri Rumah Tangga secara

berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai