Anda di halaman 1dari 6

VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR (VPTI)

TAMBAHAN INFORMASI TERKAIT ISU ELEKTRONIK BULAN MEI 2022

I. Kondisi Umum Sektor Barang Elektronik Bulan Mei 2022


Pada Mei 2022, Kemenperin mencatat bahwa sektor ILMATE tumbuh sebesar
9,86% Kuartal I-2022. Merujuk data Badan Pusat Statistik yang diolah Kemenperin,
pada kuarta I-2022, sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,19% terhadap
PDB nasional dan sebesar 24,19% terhadap PDB industry nonmigas. Penyumbang
terbesar pada pertumbuhan sektor ILMATE tersebut didukung oleh sejumlah
peningkatan subsector ILMATE yang tumbuh positif. Misalnya, industry alat angkutan
dengan pertumbuhan tertinggi, mencapai 14,20%, disusul industry mesin dan
perlengkapan sebesar 9,92%, industry logam dasar sebesar 7,90%, serta industry barang
logam, computer, barang elektronik dan optic sebesar 6,80%.

Sumber : BPS.2022

II. Perkembangan Harga Elektronik Bulan Mei 2022


Pada Mei 2022 terjadi inflasi sebesar 0,40 persen dengan Indeks Harga Konsumen
(IHK) sebesar 110,42. Dari 90 kota IHK, 87 kota mengalami inflasi dan 3 kota
mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,24% dengan
IHK sebesar 116,00 dan terendah terjadi di Gunungsitoli dan Tangerang masing-masing
sebesar 0,05% dengan IHK masing-masing sebesar 110,63 dan 109,73. Sementara
deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,21% dengan IHK sebesar 111,25 dan
terendah terjadi di Merauke sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 109,92.
Sumber : Kemendag.go.id
Maka dari tiu infasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan
oleh naiknya sebagaian besar kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok
makanan,minuman dan tembakau sebesar 0,78%; kelompok perumahan,air,listrik,dan
bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10%; kelompok perlengkapan,peralatan dan
pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,43%; kelompok kesehatan sebesar 0,19%;
kelompok transportasi sebesar 0,65%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sebesar 0,03%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,30%;
kelompok pendidikan sebesar 0,01%; kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran sebesar 0,54% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya
sebesar 0,32%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks,
yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,20%.

III. Perkembangan Produksi dan Konsumsi


Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementrian Perindustrian, M. Arifin
menjelaskan bahwa industry barang dan logam, komputer, barang elektronik, optic dan
peralatan listrik mengalami pertumbuhan PDB sebesar 6,80% pada kuartal I-2022.
Capaian ini disebabkan oleh peningkatan permintaan luar negeri untuk beberapa produk
seperti tiang kisi lainnya dari besi atau baja, pagar lainnya dari besi atau baja, dan kotak
rokok bukan dari besi dan baja.
Direktorat Jenderal ILMATE berupaya meningkatkan pertumbuhan PDB industry
barang dari logam, computer, barang elektronik, optic dan peralatan listrik, salah satu
langkahnya dengan memberlakukan kebijakan TKDN Wajib untuk produk HKT
(Handphone,Komputer genggam, dan Tablet) dengan teknologi 4G/LTE melalui
Permenkominfo No.27/2015 dan Tata Cara Perhitungan TKDN pada Permenperin
No.29/2017 yang berhasil menurunkan impor dan meningkatkan jumlah produksi
ponsel dalam negeri. Dengan penerapan aturan ini, impor ponsel sebesar 60,52 juta di
tahun 2014 menurun menjadi 2,92 juta di tahun 2021.

IV. Perkembangan Impor Elektronik Selama Tahun 2020-2022


Kementrian Perindustrian (Kemenperin) focus untuk menjalankan program
subtitusi impor sebesar 35% hingga tahun 2022. Kegiatan ini diambil untuk
mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, yang dijalankan secara simultan dengan
upaya peningkatan utilisasi produksi, pendalaman struktur, dan peningkatan investasi
disektor industry.
Sumber : Kemendag.go.id
Kemenperin menargetkan penurunan impor di sektor industry logam, mesin, alat
transportasi dan elektronika (ILMATE) sebesar Rp.34,58 triliun hingga tahun 2022,dari
total 115 Nomor HS atau komoditas. Sekertaris Direktorat Jenderal ILMATE
Kemenperin, M. Arifin menyebutkan, hingga tahun 2021, penurunan impor sektor
ILMATE mencapai Rp.21,74 triliun atau sebesar 25%. Hal ini juga dipengaruhi oleh
dampak pandemic Covid-19, yang menyebabkan turunnya aktivitas produksi. Pandemi
Covid-19 memberikan tekanan yang cukup signifikan bagi dunia industry. Pada sektor
ILMATE sendiri, utilisasi merosot menjadi 53% sepanjang tahun 2020, namun seiring
berkurangnya kasus Covid-19 dan upaya pemulihan ekonomi nasional, utilisasi sektor
industry sudah menembus 60% pada triwulan I tahun 2022.

V. Kebijakan Pemerintah Terkait


Perdagangan internasional adalah bagian yang sangat penting dari perekonomian
Indonesia. Sepanjang tahun 2021, nilai ekspor berkontribusi sebesar 21,6 persen PDB
dan impor mencapai 18,9% PDB. Pemerintah berupaya mendorong kelancaran
perdagangan internasional dengan berbagai kebijakan yang secara langsung ataupun
tidak langsung memengaruhinya. Salah satu kebijakan yang langsung berpengaruh
adalah kebijakan fiskal yaitu bea,dimana diberlakukan tariff tertentu terhadap barang
yang diekspor atau dimpor.
Di tengan dinamika perdagangan internasional, kondisi ekspor dan impor
Indonesia cukup reselien. Bahkan, ekspor Indonesia tumbuh ekspansif pada 2021 dan
awal 2022. Di awal tahun 2022, dengan pemulihan yang semakin kuat, Indonesia perlu
perdagangan yang semakin lancar. Salah satu hal yang penting dilakukan adalah dengan
menyesuaikan sistem kepabeanan agar semakin mengikuti ketentuan internasional.

VI. Dampak Bagi Bisnis


Bila diamati bahwa volume penjualan barang elektronik sepanjang tahun sedikit naik
turun akibat rendahnya daya beli masyarakat yang dimana ini berdampak pada kondisi
keuangan perusahaan elektronik.

VII. Rekomendasi
Pada saat pembukaan rapat kerja Kementrian Perdagangan, Presiden Joko Widodo
mengatakan bahwa salah satu faktor penting untuk meningkatkan daya saing ekspor
adalah pengembangan infrastruktur agar produk nasional bisa bersaing dipasar global.

Sumber :
https://kemenperin.go.id/artikel/23332/Kemenperin-Catat-Sektor-ILMATE-Tumbuh-
9,86-Persen-Kuartal-I-2022
https://boyolalikab.bps.go.id/pressrelease/2022/06/02/584/perkembangan-indeks-harga-
konsumen-inflasi-nasional-mei-2022.html
https://fiskal.kemenkeu.go.id/baca/2022/04/01/4345-ingin-ekspor-impor-semakin-
lancar-pemerintah-menerbitkan-buku-tarif-kepabenan-indonesia-2022
https://ekonomi.bisnis.com/read/20151106/257/489763/penjualan-elektronik-masih-
rendah

Anda mungkin juga menyukai