Anda di halaman 1dari 20

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Republik Indonesia

RAPAT KOORDINASI
TIM PENGENDALI
INFLASI DAERAH (TPID)
Oleh:

Muhammad Tito Karnavian


Menteri Dalam Negeri RI
Jakarta, 23 Agustus 2022

www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri


PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Sumber: Kemenkeu dan BPS, diolah Biro Adpim, Agustus 2022


2
PERANG RUSIA DAN UKRAINA BERDAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN GLOBAL

1. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan ekonomi global mengalami


efek dari pertumbuhan yang lebih lambat dan inflasi yang lebih cepat.
Dampak tersebut akan mengalir melalui 3 (tiga) saluran utama:
a. Pertama: Harga komoditas yang lebih tinggi seperti makanan dan
energi akan mendorong inflasi lebih lanjut, yang pada gilirannya
mengikis nilai pendapatan dan membebani permintaan.
b. Kedua: Ekonomi dan perdagangan akan terganggu, rantai pasokan,
dan pengiriman uang serta lonjakan arus pengungsi.
c. Ketiga: Berkurangnya kepercayaan bisnis dan ketidakpastian
investor yang lebih tinggi akan membebani harga aset, pengetatan
kondisi keuangan, dan berpotensi memacu arus keluar modal dari
pasar negara berkembang.
2. Rusia dan Ukraina adalah produsen komoditas minyak, gas alam,
dan Gandum  Perang Rusia dan Ukraina menyebabkan harga global
melonjak, di mana Ukraina dan Rusia merupakan 30% dari ekspor global.

Sumber: blogs.imf.org, Agustus 2022 3


RUSIA MERUPAKAN SALAH SATU NEGARA PENGEKSPOR MINYAK DAN BAHAN PANGAN
(GANDUM DAN TEPUNG) TERBESAR DI DUNIA

• Data tahun 2020 menunjukkan bahwa Rusia merupakan negara pengekspor minyak terbesar nomor 4 di dunia setelah
negara-negara timur tengah dan AS, dimana rata-rata mengekspor sebanyak 7,4 juta barel per hari.
• Rusia juga merupakan eksportir gandum dan tepung terbesar di dunia, dimana dalam 3 tahun terakhir selalu berada di
peringkat kedua terbesar di dunia.
• Rusia merupakan pengekspor minyak dan bahan pangan terbesar di dunia, perang Rusia-Ukraina diperkirakan dapat
mendorong harga komoditas energi dan bahan pangan dunia mengalami peningkatan akibat gangguan dari sisi supply.

Sumber: Statista.com, Agustus 2022 4


PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global oleh IMF, % yoy Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Negara/Kawasan, % yoy
IMF WEO April IMF WEO Juli WEO IMF (Juli)
Negara 2019 2020 2021
0,7 2022f 2023f
0,4 ↓ 0,4 pp thd
Percentage pp Dunia 2,9 -3,1 6,1 3,2 2,9 ↓ 0,7 pp
proyeksi April
point (pp)
Negara Maju 1,7 -4,5 5,2 2,5 ↓ 0,8 1,4 ↓ 1,0
6,1
2,9 3,6 3,2 3,6 2,9
Amerika Serikat 2,3 -3,4 5,7 2,3 ↓ 1,4 1,0 ↓ 1,3

-3,1 Zona Eropa 1,6 -6,4 5,3 2,6 ↓ 0,2 1,2 ↓ 1,1
Penurunan dibanding proyeksi sebelumnya

Negara
3,7 -2,0 6,8 3,6 ↓ 0,2 3,9 ↓ 0,5
2019 2020 2021 2022f 2023f
Berkembang
Tiongkok 6,0 2,2 8,1 3,3 ↓ 1,1 4,6 ↓ 0,5
• Proyeksi pertumbuhan global direvisi ke bawah secara signifikan dan broad-
based, termasuk di negara-negara besar seperti AS, Tiongkok, dan Eropa: Indonesia 5,0 -2,1 3,7 5,3 ↓ 0,1 5,2 ↓ 0,8
tekanan inflasi tinggi yang persisten (khususnya di AS & Eropa), pengetatan
moneter lebih agresif, dan perlambatan ekonomi Tiongkok. India 3,7 -6,6 8,9 7,4 ↓ 0,8 6,1 ↓ 0,8

• Proyeksi inflasi direvisi ke atas akibat kenaikan harga energi dan pangan serta
Rusia 2,2 -2,7 4,7 -6,0 ↑ 2,5 -3,5 ↓ 1,2
supply-demand mismatch yang persisten.

• Downside risks semakin signifikan: Perang Ukraina yang memperparah supply Negara Maju Negara Berkembang
shock, inflasi yang sulit dikendalikan, pengetatan likuiditas global, pelemahan Proyeksi
ekonomi Tiongkok lebih dalam, perpecahan geopolitik yang menghambat Inflasi 2022 6,6% (↑ 0,9 pp) 9,5% (↑ 0,8 pp)
perdagangan dan kerjasama global.ar
Sumber: WEOIMF April and Juli 2022, diolah

Sumber: Kemenkeu dan BPS, diolah Biro Adpim, Agustus 2022 5


“ Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga
barang dan jasa secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu

PENYEBAB INFLASI

1. Ketika uang negara beredar lebih banyak


2. supply barang tidak sesuai dengan demand
dan kebutuhan  cek produksi dan distribusi


barang

6
PERKEMBANGAN INFLASI INDONESIA DAN DUNIA
Krisis Pangan dan Energi Memicu Tekanan Inflasi dan Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang
Tingkat Inflasi Negara Dunia Mengalami Kenaikan Tinggi,
Indonesia Termasuk Rendah (%) Kenaikan Inflasi Utamanya didorong oleh Tingginya Inflasi
Energi dan Pangan. Di Indonesia, Inflasi Pangan Telah
Turkey 79,6 Meningkat, Sementara Inflasi Energi Masih Rendah
Srilanka 60,8 Turki
Rusia 15,1 129 Inggris
AS
Brazil 11,89
Thailand
Inggris 10,1 Indonesia
EU 8,9
AS 8,5 95
Jerman 8,5
Meksiko 7,99 80
Thailand 7,66 70 71
Afrika Selatan 7,4
India 7,01
Perancis 6,8
Singapura 6,7
Korea Selatan 6,3 33 34
Filipina 6,1
Indonesia 4,94
13 11
Malaysia 3,4 10 9 8 8 9
5 5 6 6 4
Vietnam 3,14 3
China 2,7
Umum Pangan Energi Inti
Jepang 2,4

Sumber: Kemenko Marves, Agustus 2022 7


PERKEMBANGAN INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL DAN DAERAH
Inflasi Nasional Bulan Juli Tahun 2022

Sumber: BPS, diolah Agustus 2022 8


PEMBENTUKAN TIM PENGENDALIAN INFLASI DI DAERAH
KEPMENDAGRI NOMOR 500.05-8135 TAHUN 2017
TENTANG TIM PENGENDALIAN INFLASI DAERAH (DITETAPKAN 2 OKTOBER 2017)

Point Penting:

• Pemerintah Daerah Provinsi membentuk Tim


Pengendalian Inflasi Daerah (TPID Provinsi)
• Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota membentuk
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID
Kab/Kota)
• TPID Provinsi dan TPID Kabupaten Kota
ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala
Daerah, dengan susunan:
a. Ketua;
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris; dan
d. Anggota

9
STRUKTUR KEANGGOTAAN TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH (TPID)
BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 500.05-8135 TAHUN 2017 (DITETAPKAN 2 OKTOBER 2017)

SUSANAN
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
KEANGGOTAAN
Ketua Gubernur Bupati/Walikota
pelaksana harian tugas TPID Provinsi oleh pelaksana harian tugas TPID oleh
Sekretariat Daerah Provinsi Sekretariat Daerah Kab/Kota
Wakil Ketua Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Pejabat Kantor Perwakilan Bank
Provinsi Indonesia di Provinsi
Sekretaris Kepala Biro yang membidangi Asisten Sekretariat Daerah Kab/Kota
perkekonomian Sekretariat Daerah Provinsi yang membidangi perkekonomian
Anggota Kepala Perangkat Daerah di Provinsi Perangkat Daerah di Kab/kota yang
yang membidangi urusan perdagangan membidangi urusan perdagangan
pertanian, perhubungan, energi suber daya pertanian, perhubungan, energi suber
mineral dan perangkat daerah lainnya yang daya mineral dan perangkat daerah
dianggap perlu lainnya yang dianggap perlu

Pembiayaan pelaksanan tugas TPID Provinsi dibebankan pada:


1. APBD Provinsi dan Kab/Kota
2. Sumber lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

10
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

TUGAS TIM PENGENDALI INFLASI DAERAH (TPID)


BERDASARKAN KEPMENDAGRI NOMOR 500.05-8135 TAHUN 2017 (DITETAPKAN 2 OKTOBER 2017)

Tugas TPID Provinsi : Tugas TPID Kabupaten/Kota :

1. Melakukan pengumpulan data dan informasi 1. Melakukan pengumpulan data dan informasi
perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan
penting, barang lainnya serta jasa pada tingkat penting, barang lainnya, serta jasa pada tingkat
Provinsi Kabupten/Kota

2. Menyusun kebijakan pengendalian inflasi pada 2. Menyusun kebijakan pengendalian inflasi pada
tingkat Provinsi dengan memperhatikan kebijakan tingkat Kabupaten/Kota dengan memperhatikan
pengendalian inflasi nasional kebijakan pengendalian inflasi nasional
3. Memperkuat sistem logistik pada tingkat 3. Memperkuat sistem logistik pada tingkat Kab/Kota
Provinsi 4. Melakukan koordinasi dengan TPIP dan TPID
4. Melakukan koordinasi dengan TPIP dan TPID Provinsi
Kabupaten/Kota 5. Melakukan langkah lainnya dalam penyelesaian
5. Melakukan langkah lainnya dalam penyelesaian hambatan/permasalahan pengendalian inflasi
hambatan/permasalahan pengendalian inflasi pada tingkat Kab/Kota
pada tingkat Provisi

Gubernur dan Bupati/Walikota menyusun peta jalan dan rencana aksi penyelenggaraan
pengendalian inflasi daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah

11
11
PEMBENTUKAN SATGAS PANGAN DI DAERAH
Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 511.2/3149/SJ tentang Pembentukan Satuan Tugas Ketahanan
Pangan di Daerah tanggal 14 Mei 2020, sebagai bentuk dukungan untuk menjaga ketersediaan stabilitas harga pangan

Point Penting:

• Membentuk Satgas Ketahanan Pangan di Daerah


yang bertugas untuk memastikan dan memonitoring
ketersediaan, kelancaran distribusi serta fluktuasi harga
11 bahan pangan di daerah yakni : a) Beras;
b) Jagung; c) Bawang Merah; d) Bawang putih;
e) Cabai besar; f) Cabai rawit; g) daging sapi/kerbau;
h) Daging ayam ras; i) Telur ayam ras; j) Gula Pasir; dan
k) Minyak Goreng

• Satgas diketuai oleh Sekda (Provinsi,


Kabupaten/Kota) yang beranggotakan unsur Bappeda,
Dinas Pangan, Dinas Perdagangan, Dinas Perhubungan,
Dinas Pertanian, dan TNI/Polri serta Bulog Daerah.
Satgas masing-masing bertanggung jawab kepada
Gubernur, Bupati, dan Walikota

• Satgas melaporkan hasil pelaksanaan tugas secara


harian kepada Gubernur. Hasil laporan rekapitulasi
Kab/Kota oleh Gubernur disampaikan kepada Menteri
Sumber: Ditjen Bangda Kemendagri, Maret 2022 Dalam Negeri
12
Lanjutan…
STRUKTUR ORGANISASI SATGAS KETAHANAN PANGAN DI DAERAH
Berdasarkan Surat Edaran Mendagri Nomor 511.2/3149/SJ tentang Pembentukan Satuan Tugas Ketahanan Pangan di Daerah tanggal 14 Mei 2020

PENANGGUNGJAWAB
GUBERNUR/
BUPATI/WALIKOTA

KETUA
SEKDA

SEKRETARIS
DINAS PANGAN/
DINAS PERINDAG

ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA
DINAS PANGAN/ DINAS
BAPPEDA DINAS PERTANIAN TNI/POLRI BULOG DAERAH
DINAS PERINDAG PERHUBUNGAN

“ Satgas Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota melaporkan hasil pelaksanaan tugas dalam memastikan ketersediaan, distribusi dan
stabilitas harga pangan di daerah secara harian melalui alat komunikasi kepada Gubernur dan secara berjenjang
melaporkan kepada Menteri Dalam Negeri

Sumber : Ditjen Bangda Kemendagri, 2022 13


Lanjutan…
SURAT EDARAN MENDAGRI NOMOR : 520/1618/SJ
TENTANG PENINGKATAN PENGELOLAAN PANGAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
(DITERBITKAN TANGGAL 1 MARET 2021)

Point Penting:
Mendorong Pemda untuk melakukan Peningkatan
Pengelolaan Pangan dan Pembangunan Pertanian,
dengan:
1. Mengoptimalkan potensi komoditas pangan
2. Mempercepat penetapan Lahan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LP2B)
3. Memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat
sasaran
4. Mempersiapkan rencana program Peningkatan
Penyediaan Pangan Nasional (Food Estate)

Sumber : Ditjen Bangda Kemendagri, 2022 14


Lanjutan…
SURAT KEMENDAGRI NOMOR 511.2/2005/BANGDA
TENTANG KOORDINASI PENGENDALIAN HARGA PANGAN DI DAERAH
(DITERBITKAN TANGGAL 22 MARET 2022)

Point Penting:
Mendorong Pemda untuk memastikan
ketersediaan, distribusi, dan stabilisasi harga
bahan pangan di daerah dengan:
1. Memastikan Pembentukan Satgas Pangan di
Daerah
2. Satgas Pangan agar melakukan koordinasi
internal serta melaporkan hasil monitoring
kepada Kepala Daerah
3. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama
terhadap kinerja Tim Pengendalian Inflasi
Daerah (TPID)
Sumber : Ditjen Bangda Kemendagri, 2022 15
SURAT MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 521/2403/BANGDA TENTANG KOORDINASI KETERSEDIAAN DAN
STABILISASI HARGA BAHAN PANGAN POKOK DAN BARANG PENTING, KEPADA GUBERNUR DAN
BUPATI/WALI KOTA SELURUH INDONESIA, 4 APRIL 2022

Dalam rangka memastikan pengendalian ketersediaan, distribusi, dan stabilisasi harga


bahan pangan pokok di daerah termasuk barang penting lainnya khususnya menjelang
Hari Raya Idul Fitri Tahun 2022, diminta Perhatian Gubernur dan Bupati/Wali Kota
terhadap hal – hal sebagai berikut:
• Menugaskan Sekda sebagai Ketua Satgas Ketahanan Pangan Daerah untuk
mengoptimalkan pengawalan terhadap ketersediaan dan stabilitasi harga bahan
pangan pokok dan barang penting lainnya
• Meningkatkan koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka
memantau dan mengendalikan inflasi bahan pangan, termasuk minyak goreng
• Memastikan kelancaran distribusi bahan pangan pokok dan barang penting
lainnya, termasuk secara khusus Minyak Goreng Sawit (MGS) curah mulai
produsen sampai tingkat konsumen yang harus mengacu pada Harga Eceran
Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
• Melaporkan hasil pemantauan ketersediaan dan tingkat harga masing –
masing bahan pangan pokok dan barang penting lainnya kepada Kemendagri
u.p Ditjen Bina Pembangunan Daerah setiap hari sebagaimana format terlampir
untuk tujuan percepatan antisipasi penyelesaian permasalahan ketersediaan dan
lonjakan harga
• Pelaporan sebagaimana angka 4 (empat) dilakukan berjenjang dari ketua satgas
ketahanan pangan daerah kab/kota kepada ketua satgas pangan daerah provinsi
selanjutnya kepada Dirjen Bina Bangda paling lambat pukul 13.00 WIB setiap hari

Sumber : Ditjen Bangda Kemendagri, 2022 16


SURAT EDARAN NOMOR 500/4825/SJ TENTANG PENGGUNAAN BELANJA TIDAK TERDUGA
DALAM RANGKA PENGENDALIAN INFLASI DI DAERAH (TANGGAL 19 AGUSTUS 2022)

Point Penting:
1. Dalam melaksanakan tugas kepala daerah berwenang antara lain
mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat
dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat
2. dalam rangka menjaga stabilitas perekonomian di daerah dan mengatasi
permasalahan ekonomi sektor riil serta menjaga stabilitas harga barang dan
jasa yang terjangkau oleh masyarakat, Pemerintah Daerah menyediakan
anggaran untuk:
a. Mendukung tugas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),
Pemerintah Daerah menyediakan alokasi anggaran dalam APBD
Tahun Anggaran 2022 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan terkait
b. Pengendalian harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan
masyarakat, seperti penyediaan 9 (sembilan) bahan pokok, melalui
belanja tidak terduga yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
3. Gubernur/Bupati/Wali kota melakukan optimalisasi anggaran dalam
APBD yang terkait dengan pengendalian inflasi daerah
4. Dalam hal alokasi anggaran dimaksud belum tersedia, dapat
menggunakan sebagian alokasi anggaran Belanja Tidak Terduga
melalui pergeseran anggaran kepada perangkat daerah

Sumber : Ditjen Bangda Kemendagri, 2022 17


ALOKASI ANGGARAN DAN REALISASI BELANJA TIDAK TERDUGA (BTT) DAN
BANTUAN SOSIAL (BANSOS) APBD PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA TA 2022

triliun rupiah
PROVINSI/KAB/KOTA

14,00 13,28
12,00 11,29
34,24%
10,00
8,00
6,00 3,87
4,00 12,00%
1,59
2,00
0,00
BELANJA TIDAK TERDUGA BELANJA BANTUAN SOSIAL
ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

triliun rupiah triliun rupiah triliun rupiah


PROVINSI KABUPATEN KOTA
2,50 2,38
7,00 6,05 7,00 6,28
27,98%
22,75%
6,00 40,60% 6,00 2,00 10,93%
4,62
5,00 5,00 4,16 1,50
4,00 4,00 1,08
3,00 2,46 3,00 14,05% 1,00
2,00 9,76%
2,00 0,88 1,16
0,50 0,26 0,25
1,00 0,45 1,00
0,00 0,00 0,00
BELANJA TIDAK BELANJA BANTUAN BELANJA TIDAK BELANJA BANTUAN BELANJA TIDAK BELANJA BANTUAN
TERDUGA SOSIAL TERDUGA SOSIAL TERDUGA SOSIAL

ANGGARAN REALISASI PERSENTASE ANGGARAN REALISASI PERSENTASE ANGGARAN REALISASI PERSENTASE

Sumber Data : Diolah dari Laporan 438 Pemda yang menyampaikan LRA sampai bulan Juli, Ditjen Bina Keuangan Daerah 2022 18
ATENSI KEPADA PEMERINTAH DAERAH

1. Melibatkan berbagai stakeholder terkait seperti kepolisian, kejaksaan,


TNI, BPKP, Tim Penggerak PKK) dalam melaksanakan upaya pengendalian
inflasi di daerah
2. Melakukan inovasi dalam menjaga ketersediaan bahan pangan di
daerah melalui berbagai kegiatan misalnya swadaya masyarakat Gerakan
menanam tanaman pangan, gerakan hemat energi dan pangan.
3. Melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah yang memiliki
surprus komoditas pangan dalam rangka menjaga stabilitas harga dan
ketersediaan di daerah
4. Melaksanakan monitoring langsung ke lapangan untuk mengecek harga,
ketersediaan, produksi dan distribusi kebutuhan bahan pangan
5. Melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif serta cepat
dengan berbagai stakeholder melalui pemanfaatan teknologi dan
informasi misalnya membuat grup whatsapp untuk memberikan laporan
secara rutin yang bertingkat dan berjenjang
6. Mengalokasikan Dana BTT dan Dana Bansos sebagai dukungan
pendistribusian atau pengangkutan kebutuhan bahan pokok

19
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Republik Indonesia

TERIMA KASIH
www.kemendagri.go.id Kemendagri_RI kemendagri kemendagri

Anda mungkin juga menyukai