Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

TERM OF REFERENCE (TOR)

Urusan 1.07 Tenaga Kerja


Pemerintahan
Organisasi / 1.07.017.04 Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Selatan
SKPD

Program 1.07.04 Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor


Urusan Tenaga Kerja

Kegiatan 1.07.04.011 Pemeliharaan Gedung dan Kantor

Nama Paket Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor

Kode Rekening 5.2.2.20.26.001 Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor

Lokasi Kegiatan 00000 PPKD Jakarta Selatan

Jl. Buncit No. 440 dan Jl. H. Samali No. 17

PELAKSANAAN KEGIATAN APBD


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PUSAT PELATIHAN KERJA DAERAH JAKARTA SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2019
1. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pembangunan melalui pelatihan dan peningkatan produktivitas


sumber daya manusia semakin hari terdapat banyak tantangan, hal ini dapat dilihat
dari semakin tajamnya tingkat persaingan antar tenaga kerja dalam pasar kerja
baik dalam Negeri maupun luar negeri. Struktur ketenagakerjaan di DKI Jakarta
pada februari 2018, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 131,55 juta
orang, bertambah sekitar 6,11 juta orang (4,87 persen) dibandingkan angkatan
kerja agustus 2016 sebesar 125,44 juta orang dan bertambah 3,88 juta orang (3,04
persen) dibandingkan angkatan kerja februari 2016 sebesar 127,67 juta orang.
Jumlah pengangguran terbuka pada februari 2017 mencapai 7,01 juta orang,
berkurang sekitar 200 (dua ratus) ribu orang jika dibandingkan keadaan agustus
2016 (7,03 juta orang), dan berkurang100 (seratus) ribu orang jika dibandingkan
dengan keadaan februari 2016 (7,02 juta orang). (Sumber : BPS Provinsi DKI
Jakarta, Tahun 2017).

Penurunan Tingkat Pengangguran ini merupakan hal yang cukup


menggembirakan, namun, masalah pengangguran masih harus tetap menjadi
perhatian khusus bagi pemerintah khususnya bagi pemerintah DKI Jakarta.
Penganggur tersebut merupakan aset yang sangat berharga apabila
keterampilannya ditingkatkan. Sebaliknya, apabila pencari kerja / penganggur
tersebut tidak diantisipasi dengan baik dan segera dapat mengganggu stabilitas
ekonomi, sosial, politik, keamanan bahkan stabilitas Nasional.

Melihat kondisi dimaksud, maka Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta
Selatan berkewajiban untuk mengatasi masalah pengangguran dengan
melaksanakan pelatihan kerja, karena pelatihan kerja merupakan bagian integral
dari sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia serta mempunyai peranan
yang penting dan strategis dalam upaya meningkatkan keterampilan pencari
kerja/tenaga kerja menjadi terampil (skill labour), kompeten (Competent) dan
professional guna memenuhi kebutuhan pembangunan dan pasar kerja. Pelatihan
kerja mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai jembatan kesenjangan antara dunia
pendidikan dan dengan dunia kerja (links and match) serta meningkatkan
produktivitas tenaga kerja.

Karena pelatihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan


keterampilan kerja ( skill development ) yang dikaitkan dengan persyaratan jabatan
(job requirements) serta erat hubungannya dengan pembentukan dan
pengembangan profesionalisme bagi para pencari kerja agar memiliki
keterampilan dan kompeten untuk mengisi lowongan kerja baik didalam maupun
diluar Negeri. Penyelenggaraan pelatihan kerja harus diupayakan lebih responsif
terhadap kualifikasi jabatan yang dibutuhkan pasar kerja dan dunia usaha
agar hasil pelatihan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan user/pengguna
jasa.

Pelaksanaan pelatihan tersebut memerlukan sarana dan prasarana yang aman


dan nyaman. Kondisi prasarana gedung kantor dan pelatihan yang dimiliki oleh
PPKD Jakarta Selatan kurang baik, sehingga memerlukan kegiatan pemeliharaan
yang telah dianggarkan PPKD Jakarta Selatan untuk tahun 2019 agar kualitas
pelayanan sarana pelatihan bagi pendidik dan peserta pelatihan meningkat
sehingga Proses Kegiatan pendidikan pelatihan dapat berjalan dengan aman dan
nyaman.

B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2003 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas KKN;
6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan;
7. Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir kali dengan Undang -
undang Nomor 12 Tahun 2008;
9. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 30/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesbilitas pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
14. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 45/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Teknis Pembangunan Gedung Negara;
15. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 43/PRT/M/2008 tentang
Standard dan Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia
17. Peraturan Daerah No. 4 tahun 1975 tentang Ketentuan Bangunan
Bertingkat di Wilayah DKI Jakarta;
18. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 7 tahun 1991 tentang Bangunan
dalam Wilayah DKI Jakarta.
19. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 7 tahun 2010 tentang Bangunan
Gedung;
20. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 161
Tahun 2014 Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013
Tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 160
Tahun 2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah;
22. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 341
Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Pusat
Pelatihan Kerja Daerah;
23. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota No. 6 Tahun 2019
tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi Tahun 2019
24. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor :
1991 Tahun 2016 tanggal 29 Agustus 2016, Tentang Penetapan Kuasa
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah;
25. DPA SKPD Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Selatan tahun 2019 No.
166/DPA/2018
C. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud
Pemeliharaan gedung dan kantor dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sarana pelatihan bagi pendidik dan peserta pelatihan sehingga
Proses Kegiatan pendidikan pelatihan dapat berjalan dengan aman dan nyaman.
2. Tujuan
a. Menunjang pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
b. Meningkatkan kualitas gedung dan kantor beserta sarana pendukungnya
sehingga secara fisik layak digunakan untuk proses pelatihan.
c. Meningkatkan keamanan dan kenyamanan kegiatan belajar pelatihan.
d. Menambah usia pakai bangunan gedung dan kantor minimal 5 tahun.

D. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan pemeliharaan gedung dan kantor pada :
1. PPKD Jakarta Selatan Jl. Buncit Raya No. 440 Jakarta selatan
2. PPKD Jakarta Selatan Jl. Samali No. 17 Pasar Minggu Jakarta Selatan

E . NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG


Nama organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan pengadaan
barang adalah :
K/L/SKPD : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Satker/SKPD/UKPD : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI
Jakarta, PPKD Jakarta Selatan.
KPA/PPK : Letty Lestari, SE.
NIP : 196106071986032006
Jabatan : Kepala Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Selatan
Alamat : Jl. Buncit Raya No. 440 Jakarta Selatan
UKPBJ : UPPBJ Jakarta Selatan

PPHP : Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Selatan

F. SUMBER PENDANAAN
Sumber dana yang diperlukan untuk membiayai belanja pemeliharaan Gedung /
Kantor untuk Kegiatan Pemeliharaan Gedung / Kantor di Pusat Pelatihan Kerja di
lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Prov. DKI Jakarta seluruhnya
dibebankan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Pusat Pelatihan Kerja
Jakarta Selatan Tahun Anggaran 2019.
G. ANGGARAN
Anggaran pada DPA APBD Pusat Pelatihan Kerja Daerah Jakarta Selatan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2019 untuk
belanja Pemeliharaan Gedung / Kantor sebesar Rp. 2.273.949.243,- (Dua milyar
dua ratus tujuh puluh tiga juta sembilan ratus empat puluh sembilan ribu dua
ratus empat puluh tiga rupiah)

H. CARA PEMBAYARAN
Pembayaran dilakukan dengan 4 termin sesuai dengan bobot pekerjaan yang
telah dikerjakan.

I. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


1.Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender
2. Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

J. JENIS KONTRAK
Kontrak adalah Harga Satuan, penyedia Jasa harus melaksanakan Pekerjaan
sesuai dengan detail yang diberikan dalam gambar dan sebagaimana yang
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan akan dibayar menurut sistem Harga
Satuan.

K. RUANG LINGKUP
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh pekerjaan ini,
kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan.
Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat
ketidak jelasan dan/atau perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini,
Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan penyelesaian. Penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini
serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan - bahan, alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

1. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja,
nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana pekerjaan,
serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan
ini.

Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material ditapak


yang aman dari segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat
mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-
benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan
memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

2. Gambar – gambar Dokumen


Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar - gambar
yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang
terjadi akibat keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk
mendapatkan keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan
Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor
untuk memperpanjang waktupelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-
lainnya sebelum memulai pekerjaan.Bila ada keraguan mengenai ukuran atau
bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor
wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan
Perencana.
Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran -ukuran
yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan
Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan ada
menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua
salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis, addendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat
pekerjaan. Dokumen - dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas
dan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima kesatu. Setelah serah
terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh
Pemberi tugas.

3. Gambar - gambar Pelaksanaan dan Contoh - contoh


a. Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-
gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan
Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan
bahan- bahan atau sebagian pekerjaan.
b. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai
oleh Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui
terlebih dahulu oleh Konsultan Perencana.
c. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan
menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh
Konsultan Pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan
Pengawas. Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai
setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
d. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan
atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan
menyesuaikan setiap gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen
Kontrak.
e. Konsultan Pengawas akan memeriksa dan menolak atau
menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam
waktu sesingkat- singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen
Kontrak dan syarat- syarat keindahan.
f. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta
Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh sampai disetujui.

g. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar


pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor
dari tanggung jawabnya atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak,
apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas.
h. Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan
atau contoh-contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak
boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
i. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan kepada
Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”.
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan
yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau
diperlihatkan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
j. Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus
dikirimkan kepada Konsultan Pengawas.

4. Jaminan Kualitas

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa


semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru,
kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan
bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan
dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya.

5. Nama Pabrik / Merek yang Ditentukan

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan.

6. Contoh-contoh

Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas harus segera


disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan
jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara
pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun
sifatnya Substitusi.

Produk yang disebutkan nama pabriknya, Material, peralatan, perkakas,


aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus
melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis,

7. Material dan Tenaga Kerja

Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus


baru, dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus
dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat
diperlukan dan kontraktor harus melaksanakannya. Kontraktor harus
melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli
yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan
khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing. Klausul disebutkan kembali apabila dalam dokumen
tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain, maka
ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian
lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal yang saling bertentangan
antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai
patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang mempunyai
bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek dibebaskan dari patent dan lain-
lain untuk segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent
dan lain-lain.

8. Koordinasi Pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh


bagian yang terlibat di dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci
setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana/
Konsultan Pengawas.
9. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan

Perlindungan terhadap milik umum:


a. Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari
alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik baik kendaraan maupun
pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan.
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan
memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada.
Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan,
saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan
kerusakan -kerusakan sejenis yang disebabkan operasi- operasi
Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan.
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama
pelaksanaan kontrak, siang dan malam. Pemberi Tugas tidak
bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor, atas
kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau
pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus
mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang
datang ke lokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini
disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut
(memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu. Di
lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup
untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan
hendaknya di tiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang
telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
f. Gangguan pada tetangga:
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan
menyebabkan adanya gangguan pada penduduk yang berdekatan,
hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan pengganti
uang yang akan diberikan kepada Kontraktor sebagai tambahan, yang
mungkin ia keluarkan

10. Peraturan Hak Patent

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner) terhadap semua “claim” atau


tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan
dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material
dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini Iklan Kontraktor tidak
diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan
(batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi
Tugas

11. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan

Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam


Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat
ketentuan- ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya, yakni:
a. Peraturan Umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia
atau Algemene Voorwaarden voor deUitvoering bij Aaneming van
Openbare Werken (AV)1941.
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrase Teknik
dari Dewan Teknik Pembangunan Indonesia ( DTPI).

12. Pelaporan Dan Pelaksanaan Kegiatan

Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen,


untuk dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup
pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan
yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas adalah :
a. Laporan Harian

Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan


terhitung setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik)
sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain, Buku Harian yang memuat
semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari Konsultan
Pengawas/Direksi, yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan,
menimbulkan konsekuensi keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.

Laporan harian berisikan keterangan tentang:


- Tenaga kerja;
- Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak;
- Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
- Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
- Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
- Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;

b. Laporan Pelaksanaan
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja
oleh kontraktor (7 hari setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6
eksemplar dan berisi antara lain :
- Review terhadap rencana kerja kontraktor;
- Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari
kerja) selama seminggu tersebut;
- Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek;
- Monitor masalah teknis dilapangan;
- Permasalahan non teknis yangdihadapi;
- Monitor Kendali Mutu;
- Pemeriksaan GambarKerja;
- Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap
sesuai kemajuan pekerjaan;
- Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaanpekerjaan selanjutnya;
13. Produksi Dalam Negeri
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan
produksi dalam negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan
selama produksi dalam negeri tidak dapat digunakan.

14. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan


Untuk pelaksanaan Pembangunan Tribun Lapangan ini didalam
perhitungan volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara
lain : Regulasi-Regulasi Nasional maupun Internasional yang mengatur,
Standard Umum Bangunan Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan
undang-undang dan peraturan pemerintah yang berlaku.

15. Alih Pengetahuan


Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa Pengguna
Anggaran.

16. Spesifikasi Teknis


1. Spesifikasi Teknis Pekerjaan Konstruksi pada kegiatan ini sesuai yang
tertera pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis, Gambar
perencanaan dan RAB yang ditetapkan.
2. Jenis pekerjaan yang dianalisa yang harus disampaikan/dilampirkan
dalam dokumen penawaran dalam bentuk Analisa Teknis Harga
Satuan Pekerjaan dilengkapi dengan Daftar harga satuan bahan, upah
dan alat. Pekerjaan yang harus dianalisa harga satuannya, antara lain :
a) Analisa pekerjaan pasang rangka atap baja ringan
b) Analisa pekerjaan meja counter
c) Analisa Pekerjaan back drop
d) Analisa pekerjaan ACP
e) Analisa pekerjaan waterproofing
f) Analisa pekerjaan pasang rangka atap + bgenteng metal
g) Analisa pekerjaan pasang kanopi polikarbonat
3. Upah pekerja yang tertuang dalam analisa harga satuan pekerjaan harus
diurai berdasarkan koefisien dari masing-masing tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dianalisa.
17. Dokumen/ Produk Yang Dihasilkan
Dokumen / Produk yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri
dari:
1. Dokumen proses pelaksanaan yang terdiri dari:
a. Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan
konsepsi pelaksanaan pekerjaan.
b. Melakukan control terhadap kondisi eksisting dilapangan;
c. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan;
d. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang:
- Tenagakerja.
- Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
- Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
- Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
- Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
- Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
- Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian
(kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja),Laporan Bulanan;
3. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan
pekerjaan);
5. Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
6. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing); Membuat
Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaa
L. PERSYARATAN PENYEDIA
1. Syarat Kualifikasi Administrasi
Proses pengadaan Kegiatan Pemeliharaan Gedung dan Kantor dilakukan melalui
proses Tender Pascakualifikasi secara elektronik yang dapat diikuti oleh semua
Penyedia Jasa yang memenuhi persyaratan dan ketentuan sebagai berikut :
1). Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha antara lain ;
a. Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha (SBU)
dengan Klasifikasi Bidang Usaha : Bangunan Gedung dengan kualifikasi kecil
dan masih berlaku, untuk Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) yang
diterbitkan oleh Online Single Submission (OSS) harus berlaku efektif
(memenuhi komitmen)
b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau Nomor Induk Berusaha (NIB) yang
masih berlaku dan tidak dalam proses perpanjangan;
c. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar,
tetap dan jelas berupa milik sendiri atau sewa.
d. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan
e. PKP Perusahaan
f. SPT Tahunan tahun 2018
2). Memiliki 1 (satu) orang tenaga tetap bersertifikat yang sesuai dengan klasifikasi
SBU yang disyaratkan.
3). Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam
kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun swasta,
termasuk pengalaman subkontrak dibuktikan dengan melampirkan fotocopy kontrak
pengalaman potongan pajak dan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
4). Ketentuan sebagaimana dimaksud pada Nomor 3 dikecualikan bagi Penyedia
yang berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun Barang/ Jasa yang baru berdiri kurang dari 3
(tiga) tahun;
5). Khusus untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dan jasa lainnya,
harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai berikut :
SKP = KP – P
KP = nilai kemampuan paket dengan ketentuan :
a) Untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan, dan
b) Untuk Usaha non kecil, nilai kemampuan paket (KP)
ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma dua) N
P = Jumlah paket yang sedang dikerjakan
N = Jumlah paket pererjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat
bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.
6). Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak yang
dibuktikan dengan:
a) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya; Akte Pendirian Perusahaan
beserta dengan Perubahannya (bila ada), untuk PT sesuai dengan Undang-
undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan dilampiri
dengan pengesahan dari Departemen Kehakiman/ Kementrian Hukum dan
HAM
b) Surat Kuasa (apabila dikuasakan); dan
c) Kartu Tanda Penduduk.
7). Surat pernyataan yang ditandatangani Peserta yang berisi:
a) yang bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan,
tidak pailit, dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
b) yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tidak sedang dikenakan
sanksi daftar hitam;
c) yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
d) pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah atau pimpinan dan pengurus badan
usaha sebagai pegawai Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang sedang
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
e) Pernyataan lain yang menjadi syarat kualifikasi yang tercantum dalam
Dokumen Pemilihan; dan
f) data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran yang disampaikan
benar, dan jika dikemudian hari ditemukan bahwa data/dokumen yang
disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka direktur utama/pimpinan
perusahaan/pimpinan koperasi, atau kepala cabang, dari seluruh anggota
konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain bersedia
dikenakan sanksi administratif, sanksi pencantuman dalam daftar hitam,
gugatan secara perdata, dan/atau pelaporan secara pidana kepada pihak
berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan.
8). Surat Peryataan sanggup melaksanakan pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan
waktu yang ditetapkan dalam dokumen tender.
9). Pakta Integritas meliputi :
a) Tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b) Akan melaporkan kepada PA/KPA jika mengetahui terjadinya praktik Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme dalam proses pengadaan ini.
c) Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan, dan profesional
untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan;dan
d) Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam angka 1), 2) dan 3) maka
bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
10). Melampirkan sertifikat BPJS Ketenagakerjaan dan bukti bayar 3 bulan terakhir

2. S y a r a t A d m i n i s t r a s i T e k n i s
1). Menyampaikan metode pelaksanaan
2 ) . Menyampaikan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan/ time schedule sampai
dengan serah terima pekerjaan 1 (pertama)/PHO dilengkapi dengan (kurva S)
3). M e m b u a t d a n Menyampaikan Analisa Harga Satuan Pekerjaan sesuai dengan
ruang lingkup perkerjaan yang dilengkapi dengan daftar upah, harga bahan, dan
harga sewa peralatan yang dilengkapi dengan tipe, spesifikasi dan merk yang
ditawarkan; Upah tenaga kerja harus memenuhi Upah Minimal Sektoral Provinsi
(UMSP) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2019
4). Untuk penawaran harga dibawah 80% maka harus melampirkan Analisa Harga
Satuan untuk seluruh pekerjaan
5). Menyampaikan penjelasan metode K3 yang meliputi :
a. Penjelasan manajemen risiko meliputi mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat
risiko, dan mengendalikan tingkat risiko.
b. Penjelasan rencana tindakan meliputi sasaran umum, sasaran khusus, dan
Program K3
6). Menyampaikan struktur organisasi lapangan
7). Menyampaikan Surat dukungan produsen dan brosur-brosur serta peralatan minimal.
Dalam proses pelelangan pekerjaan dimaksud dengan mempertimbangkan lingkup
dan kapasitas pekerjaan yang akan dilaksanakan serta penggunaan
bahan/material yang memiliki volume yang cukup dominan dan peralatan minimal
yang dibutuhkan sehingga perlu mendapatkan dukungan dari pihak - pihak terkait
dalam hal penyediaan bahan/material dan peralatan dimaksud maka penyedia jasa
dalam hal penyampaian dokumen penawaran harus melampirkan surat dukungan
dari produsen dan brosur-brosur serta peralatan minimal yang dibutuhkan terkait
dengan pekerjaan dimaksud antara lain :
a). Surat dukungan agen disertai dengan spesifikasi teknis merk harga yang
ditawarkan, di cap basah oleh perusahaan pendukung dan Brosur-brosur dan
dilampirkan dalam dokumen penawaran antara lain :
a. Dukungan keramik
b. Dukungan plafond
c. Dukungan Alumunium Composit Panel (ACP)
d. Dukungan baja ringan
e. Dukungan genteng metal
f. Dukungan waterproofing
g. Dukungan wallpaper
h. Dukungan cat

b). Brosur-brosur
a. Brosur ACP
b. Brosur baja ringan
c. Brosur genteng metal
d. Brosur keramik
e. Brosur Plafon
f. Brosur wallpaper
g. Brosur cat

8). Tenaga/Personil Minimal


Kebutuhan tenaga Ahli, Tenaga Teknis dan Tenaga Pendukung minimal untuk
pekerjaan ini yang harus dipenuhi oleh Penyedia jasa dan disampaikan/dilampirkan
dalam dokumen penawaran beserta kelengkapannya antara lain :
Jumlah Pendidikan Pengalaman Sertifikat Keahlian
No Personil Keterangan
Minimum Minimum Minimum Minimum
/Thn
1 Pelaksana 1 SLTA/STM 4 thn SKT Pelaksana Tenaga
Sederajat Bangunan Teknis
Gedung /Pek. Gedung
(TS 051)
2 Petugas K3 Konstruksi 1 SLTA/STM 4 thn Petugas K3 Konstruksi Tenaga
Sederajat (Surat keterangan telah Teknis
mengikuti pelatihan
teknis SMK Kontruksi
bidang PU
3 Drafter 1 SLTA/STM 4 thn SKT Juru Gambar / Tenaga
Sederajat Draftman - Sipil Teknis
(TS 003)
SKT Juru Ukur
4 Juru Ukur 1 SLTA/STM 4 thn Kuantitas Tenaga
Sederajat Bangunan Gedung Teknis
(TA 027)
Mandor Tukang batu
5 bata 1 SLTA/STM 4 thn Mandor Tukang batu / Tenaga
Sederajat Bata / Beton Teknis
(TL 005)
6 Tukang Cat 1 SLTA/STM 4 thn Tukang Cat Bangunan Tenaga
Sederajat (TA 014) Teknis
Tukang Pasang Tukang Pasang
7 Keramik 1 SLTA/STM 4 thn Keramik Tenaga
Sederajat Lantai dan Dinding Teknis
(TA 007)
8 Administrasi/Keuangan 1 SLTA/STM 4 thn Tenaga
Sederajat Pendukung
9 Logistik 1 SLTA/STM 4 thn Tenaga
Sederajat Pendukung

Keterangan :
1. Untuk Tenaga Teknis dilengkapi dengan hasil pemindaian (scan) Daftar
riwayat hidup, Ijazah, Sertifikat/SKT, bukti referensi pengalaman yang masih
berlaku, KTP yang masih berlaku. Tenaga teknis dihadirkan pada saat
rapat persiapan kontrak dengan membawa dokumen asli bukan hasil
pemindaian (scan).

9). Peralatan Yang Dibutuhkan


Peralatan yang dibutukan untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari standard
minimal yaitu:
No. Nama Alat Jumlah Kapasitas Minimal Keterangan
1 Genset 2 Unit 10 KVA
2 Mobil Pick Up 2 Unit
3 Mesin Molen 2 Buah 0,3 m3
4 Takel 2 Unit -
5 Bor Listrik 2 Buah 550 Watt
6 Gerinda Potong 2 Buah 900 Watt
7 Cutter Keramik 2 Unit 900 Watt

Catatan :
Seluruh Peralatan yang disampaikan harus dilampirkan dengan Hasil pemindaian
(scan) bukti kepemilikan / surat perjanjian sewa alat, Peralatan/fasilitas sebagaimana
tercantum pada Tabel Peralatan di atas.

M. KELUARAN
Terlaksananya peningkatan gedung dan kantor pelatihan yang berfungsi dengan baik,
berkualitas dengan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan.

N. PENUTUP
1. Apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan peraturan, pedoman dan
kebijakan pemerintahan yang berlaku maka segala sesuatu yang termaksud di
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diteliti dan ditinjau kembali.
2. Hal-hal lain yang belum diatur dalam KAK ini akan ditetapkan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai