Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Term of Refrence ( TOR )

PENGADAAN BARANG DAN JASA


PUSAT PELATIHAN KERJA PENGEMBANGAN INDUSTRI DAERAH JAKARTA

Urusan 1.07 Tenaga Kerja


Pemerintahan

Organisasi / 10701707 Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri


SKPD

Program 1.07.04 Program Peningkatan dan Pengelolaan Kantor


Urusan Tenaga Kerja

Kegiatan 1.07.04.001 Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA

Lokasi 00000 PROVINSI DKI JAKARTA

Kode Rekening 5.2.3.26.01 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian


Gedung Kantor

PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN 2019


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DKI JAKARTA
PUSAT PELATIHAN KERJA PENGEMBANGAN INDUSTRI
1
KERANGKA ACUAN KERJA
Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA

A. Latar Belakang

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia


Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk
mewujudkan masyarakat yang sejahtera,adil, makmur yang merata,baik materiil
maupun Spirituil berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam rangka pelaksanaan
pembangunan Nasional, tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat
penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan. Sesuai dengan peranan dan
kedudukannya tenaga kerja diperlukan pembangunan ketenagakerjaan dengan
pengembangan SDM yang kompeten untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Pengembangan SDM yang kompeten merupakan salah satu target yang harus dicapai
dalam pembangunan Nasional saat ini. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan
untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan ethos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian
tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Hal ini sesuai
dengan amanah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem
Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas).

Dalam pelaksanaan pembangunan dibidang pelatihan dan produktivitas banyak


tantangan, hal ini dapat dilihat dari semakin tajamnya tingkat persaingan antar tenaga
kerja ( labour competitive ) dalam pasar kerja baik dalam Negeri maupun luar negeri.
secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di DKI Jakarta secara keseluruhan
struktur ketenagakerjaan di DKI Jakarta pada bulan Agustus Tahun 2016 Jumlah
angkatan kerja (AK) mencapai 5,31 juta orang, menurun sebanyak 131,55 ribu orang.
(BPS Provinsi DKI Jakarta, Tahun 2016). Penganggur tersebut merupakan aset yang
sangat berharga khususnya bagi pemerintah DKI Jakarta apabila ketrampilannya
ditingkatkan,tentu ini merupakan tantangan bagi pemerintah yang harus dituntaskan.
Apabila Pencari kerja/ penganggur tersebut tidak diantisipasi dengan baik dan segera
dapat mengganggu stabilitas ekonomi, sosial, politik, keamanan bahkan stabilitas
Nasional.

Melihat kondisi dimaksud, maka Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri


Pengembangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta
2
berkewajiban untuk mengatasi masalah pengangguran dengan melaksanakan
pelatihan kerja, karena pelatihan kerja merupakan bagian integral dari system
Pengembangan Sumber Daya Manusia serta mempunyai peranan yang penting dan
strategis dalam upaya meningkatkan ketrampilan pencari kerja/tenaga kerja menjadi
trampil (skill labour), kompeten (Competent) dan professional guna memenuhi
kebutuhan pembangunan dan pasar kerja (labour market). Pelatihan kerja mempunyai
fungsi ganda yaitu menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan dan dengan
dunia kerja (links and match) serta meningkatkan produktivitas tenaga kerja.

Pelatihan calon tenaga kerja merupakan proses pengembangan kompetensi kerja


(pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang dikaitkan dengan persyaratan jabatan (job
requirements) serta erat hubungannya dengan pembentukan dan pengembangan
profesionalisme bagi para pencari kerja agar memiliki kompetensi untuk mengisi
lowongan kerja baik didalam maupun diluar Negeri. Dalam proses penyelenggaraan
pelatihan kerja harus diupayakan sarana dan prasarana yang sesuai kebutuhan
Industri sehingga lebih responsif terhadap kualifikasi jabatan yang dibutuhkan pasar
kerja dan dunia usaha maupun usaha mendiri agar hasil pelatihan yang dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan user/pengguna jasa tenaga kerja.
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta, yang mempunyai
tugas melaksanakan berbagai pelatihan keahlian dan keterampilan kerja. Dalam
pelaksanaan tugasnya Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri haruslah
didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, di antaranya Pembangunan
Gedung Pelatihan Kerja AULA
Mengingat jadwal yang telah ditetapkan, maka proses pengadaan Belanja
Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA yang dilaksanakan dengan metode
Tender.

B. Dasar Hukum
Kegiatan Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA, serta dengan dilandasi
dengan dasar hukum sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2003
Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
3
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas KKN;

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan;
7. Undang–Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4
Tahun 2010;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan


Jasa Konstruksi;Perpres No. 16 Tahun 2018 : Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

10. Peraturan LKPP No.9 Tahun 2018 : Pedoman Pelaksanaan Pengadan Barang/Jasa
Melalui Penyedia

11. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa


Konstruksi sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2016

12. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor. 6 Tahun 2004 tentang
Ketenagakerjaan;

13. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

14. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 161 Tahun
2014 Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 Tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

15. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 160 Tahun
2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah;

16. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 25 Tahun 2015
tentang Pelatihan Kerja;

17. Peraturan Gubernur Nomor 271 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

18. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 340 Tahun
2016 tentang Pembentukan, Organisasi Dan Tata Kerja Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri;

19. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 1991 Tahun
2016 tanggal 29 Agustus 2016, Tentang Penetapan Kuasa Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Barang Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah;

4
20. Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta
Nomor : 3389 Tahun 2018 tanggal 23 Desember 2018, Tentang Penunjukan Pejabat
Pembuat Komitmen Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI
Jakarta Tahun Anggaran 2019.
21. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No 6 Tahun 2019 tentang Upah Minimum
Sektoral Provinsi Tahun 2019.

22. DPA SKPD Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri dengan Nomor :
169/DPA/2018 Tanggal 31 Desember 2018

23. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 7/PRT/M/2019 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Kontruksi Melalui Penyedia;

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melaksanakan Pekerjaan Belanja


Pemeliharaan, Penyedia jasa wajib menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan
selama proses pekerjaan berlangsung mulai dari kebutuhan material, tenaga kerja,
peralatan, dan kebutuhan lainnya terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, sehingga hasil
pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. Apabila
terjadi perubahan-perubahan di lapangan yang tidak sesuai dengan perencanaan
semula agar dituangkan dalam Berita Acara dan Gambar perubahan sampai dengan
berakhirnya kegiatan dengan bertujuan Terlaksananya Belanja Pengadaan Konstruksi
Bangunan

D. Sasaran
Sasaran dari kegiatan Belanja Pemeliharaan, adalah untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas pelayanan sumberdaya manusia ASN/Pegawai Negri Sipil dengan
cara meningkatkan sarana dan prasarana bangunan gedung pemerintah yang lebih
representatif.

E. Lokasi Kegiatan

Pekerjaan yang dilaksanakan merupakan Belanja Pembangunan Gedung


Pelatihan Kerja AULA sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, di lokasi Pusat
Pelatihan Kerja Pengembangan Industri Jalan Raya Bogor Km. 23, Pasar Rebo
Jakarta Timur.

5
F. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang Lingkup Pekerjaan Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA secara
umum meliputi pekerjaan :
1. Pekerjaan Pendahuluan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Struktur
4. Pekerjaan Pasangan
5. Pekerjaan Kusen Alumunium dan Penggantung
6. Pekerjaan Finishing Cat dan Landscape
7. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

Spesifikasi Teknis dan Rincian Pekerjaan dilaksanakan berdasarkan ketentuan


yang ditetapkan didalam RAB, RKS Teknis dan gambar perencanaan serta dokumen lain
yang terkait. Sebelum melaksanakan pekerjaan dimaksud perlu dilakukan persiapan-
persiapan terkait dengan rencana pelaksanaan dengan melakukan koordinasi dengan
unsur terkait maupun persiapan administrasi dan ketentuan pelaksanaan lainnya guna
menunjang proses pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan
antara lain :
1. Menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan bersama unsur/instansi terkait.
2. Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya
masing-masing termasuk penanggung jawab lapangan.
3. Menyiapkan/menyediakan Buku Harian Lapangan (BHL) dan setiap harinya harus
selalu berada di lapangan.
4. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) yang memuat tentang kuantitas dan macam
bahan yang berada di lapangan, p e n e m p a t a n tenaga kerja/personil untuk tiap dan
macam tugasnya, jumlah, jenis dan kondisi peralatan, kuantitas dan kualitas jenis
pekerjaan yang dilaksanakan, keadaan cuaca termasuk banjir dan hujan,
penyimpangan/perubahan pekerjaan (kalau ada) dan kemajuan pekerjaan di
lapangan.
5. Bahan/material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis
yang ditetapkan dalam RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
6. Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada butir diatas sebelumnya harus dicatat
oleh Penanggung jawab lapangan dalam Buku Harian Lapangan (BHL).

6
G. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda dan Pekerjaan
1. Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat
mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu
lintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.

2. Orang-orang yang tidak berkepentingan.


Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang
bertugas dan para penjaga.

3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada.


Selama masa-masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan -kerusakan
sejenis yang disebabkan operasi- operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu
semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan.


Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan
terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang
dan malam. Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub
Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau
peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus


mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan pengamanan
yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan
Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang
yang berlaku pada waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan
perlengkapan yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
Sebagai tambahan hendaknya di tiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.

7
H. Jadwal Waktu Pelaksanaan.
Waktu pelaksanaan Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA, ditetapkan
selama 90 hari (Sembilan puluh ) hari kalender :

JADWAL
No Nama Kegiatan Agustu Septembe
Juni Juli Oktober
s r
1. Persiapan
2. Pelaksanaan Pengadaan
3. Pelaksanaan Pekerjaan
4. Laporan Pelaksanaan Kegiatan

Serah Terima Pekerjaan dari


5
Penyedia kepada Kepala PPKPI.

I. Keluaran Yang Diinginkan.


1. Kegiatan Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA, merupakan sarana
penunjang pelatihan yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses
pendidikan untuk dapat meningkatkan produktifitas bagi siswa.
2. Sarana dan prasarana adalah salah satu alat penunjang keberhasilan suatu proses
upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik.

J. Sumber Dana.
Biaya kegiatan Belanja Pemeliharaan terdapat pada DPA-SKPD Nomor : 169/DPA/2018
tanggal 31 Desember 2018 Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri T.A. 2019,
Sebesar APBD sebesar Rp.3.999.754.876,- (Tiga milyar sembilan ratus Sembilan puluh
Sembilan tujuh ratus lima puluh empat ribu delapan ratus tujuh puluh enam rupiah).

K. Kontrak dan Sistem Pembayaran

Kontrak menggunakan harga satuan dan Sistem Pembayaran berdasarkan Termin.

L. Nama Organisasi Pengadaan Barang/Jasa


Nama Organisasi Pengadaan Barang/ Jasa untuk kegiatan Belanja Pemeliharaan
diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan dilaksanakan oleh Pusat
Pelatihan Kerja Pengembangan Industri dalam hal ini diwakili oleh :
1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Jabatan : Plt. Kepala Pusat Pelatihan Kerja pengembangan Industri
Alamat : Jalan Raya Bogor Km. 23 Susukan Ciracas Jakarta Timur

8
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Nama : Dra. Suminarsih Wage M,Si.
NIP : 196212241986032004

3. Pokja Pemilihan
Pokja III Unit Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (UPPBJ) Walikota dan Jakarta
Timur
Alamat : Kantor Walikota Kota Admnistrasi Jakarta Timur Blok A Lantai 6

4. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan


Surat Keputusan Kepala PPKPI No. 01 tahun 2019 tentang Panitia Pemeriksa dan
Penerima Hasil Pengadaan Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri tanggal 02
Januari 2019.
Ketua : Amirudin
Sekretaris : Bima Indra Gunawan
Anggota : Mhd. Hasanudin Islami
M . Data Kegiatan
Organisasi/SKPD : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Kegiatan : Belanja Pembangunan Gedung Pelatihan Kerja AULA.
Lokasi Kegiatan : Jl. Raya Bogor Km.23 Susukan Ciracas Jakarta Timur
Kode Rekening : 5.2.3.26.001
Anggara : APBD
Tahun Anggaran : 2019

N. Lingkup Kewenangan Pengguna Jasa / Pemberi Kerja


1. Memperingatkan atau menegur pelaksana jasa konstruksi jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja;
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana pekerjaan konstruksi tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana pekerjaan konstruksi;
4. Mengoreksi hasil pekerjaan pelaksana pekerjaan agar sesuai dengan kontrak;
5. Mengatur dan menyelenggarakan tata cara komunikasi antara Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Penyedia jasa pemborongan fisik/kontraktor dan Unsur Teknis
terkait lainnya.
7. Menetapkan prosedur standard dan format laporan, quality control dan pemeriksaan
lapangan.
9
N. Persyaratan Persyaratan Kualifikasi Penyedia Jasa

Proses pengadaan Kegiatan Belanja Pemeliharaan dilakukan melalui proses Tender


Pascakualifikasi secara e-tender yang dapat diikuti oleh semua Penyedia Jasa yang
memenuhi persyaratan dan disampaikan didalam Dokumen Penawaran adalah sebagai
berikut :
1. Peserta yang melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) :
a. formulir kualifikasi dan Pakta Integritas ditandatangani oleh seluruh anggota
KSO, kecuali leadfirm KSO mengisi data kualifikasi melalui SPSE;
b. Jumlah anggota KSO dapat dilakukan dengan batasan paling banyak
[3 (tiga), dipilih sesuai dengan kompleksitas pekerjaan] perusahaan dalam 1
(satu) kerjasama operasi;
c. Leadfirm KSO harus memiliki kualifikasi setingkat atau lebih tinggi dari
badan usaha anggota KSO dengan porsi modal paling banyak 70% (tujuh puluh
persen).
2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
3. Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha Kecil dengan
klasifikasi jasa pelaksana untuk konstruksi bangunan gedung (BG), Jasa
Pelaksana Instalasi tenaga listrik (EL) dengan Kualifikasi Kecil yang masih berlaku.
4. Memiliki NPWP dan Telah memenuhi Kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT tahun 2018).
5. Memiliki akta Pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan ( apabila ada
perubahan )
6. Tidak masuk dalam daftar hitam , keikutsertaannya tidak menimbulkan
pertentangan kepentingan pihak yang terkait , tidak dalam pengawasan pengadilan
, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan /atau yang bertindak
untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana,
dan pengurus / pegawai tidak berstatus aparatur sipil negara, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan negara;
7. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah maupun
swasta, termasuk pengalaman subkontrak,kecuali bagi pelaku usaha yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) Tahun
8. Memenuhi Perhitungan Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan : SKP
= 5 - P, dimana P adalah paket pekerjaan yang sedang dikerjakan (hanya untuk
pekerjaan yang diperuntukan bagi kualifikasi Usaha Kecil).

10
9. Memiliki Paling kurang 1 (satu) tenaga tetap bersertifikat terampil ( SKT) yang sesuai
dengan klasifikasi SBU yang diisyaratkan.
10. Dalam hal peserta akan melakukan KSO:
a. wajib mempunyai perjanjian KSO yang memuat persentase KSO dan
perusahaan yang mewakili/leadfirm KSO tersebut;
b. evaluasi persyaratan pada angka 2, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 dilakukan untuk
setiap perusahaan yang tergabung dalam KSO;
c. evaluasi pada angka 3, setiap anggota KSO harus memiliki salah satu
dari SBU yang disyaratkan;

O. Persyaratan Teknis Penyedia

Persyaratan kualifikasi teknis untuk Penyedia Pekerjaan Konstruksi berdasarkan


ketentuan peraturan Perundang-undangan di bidang Jasa Konstruksi beserta pedoman
pelaksanaan yang ditetapkan.
1. Memiliki kemampuan menyediakan personel manajerial untuk pelaksanaan
pekerjaan yaitu :

Pengalaman Jumlah
Pendidikan
No Jabatan Minimum SKK/SKT Minimum
Minimum
(Tahun) Personil

SKK Pelaksana
Bangunan Gedung/
Pekerjaan Gedung
5 (TA022) atau SKT
1. Site Manager D3 Sederajat 1 orang
Pelaksana
Bangunan Gedung/
Pekerjaan Gedung
(TS051)
SKK Pelaksana
Bangunan Gedung/
Pekerjaan Gedung
SMK/SLTA (TA022) atau SKK
2. Pelaksana 3 1 orang
Sederajat Pelaksana
Bangunan
Perumahan/
Permukiman
(TA023)
SKK Pelaksana
Pelaksana SMK/SLTA Plumbing/
3. 3 1 orang Pekerjaan Plumbing
Mekanikal Sederajat (TT001) atau
Tukang Plumbing
(TT016)

11
SKK Teknisi
Pelaksana SMK/SLTA Instalasi
4. 3 1 orang
Elektrikal Sederajat Penerangan dan
Daya Fase Tiga
(TE022)

Juru SMK/SLTA SKK Juru Gambar


5. 3 1 orang Arsitektur (TA003) /
Gambar Sederajat SKK Juru Gambar –
Sipil (TS003)

Jumlah 5

Keterangan :
i. Personil dilengkapi Surat Pernyataan Tenaga Terampil dan ditandatangani
Direktur, Daftar Riwayat Hidup, Ijazah, SKT/SKK, KTP dan NPWP (untuk
SKT/SKK proses perpanjangan tidak berlaku)
ii. Wajib menghadirkan tenaga tetap pada saat pembuktian kualifikasi

2. Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama untuk pelaksanaan


pekerjaan yaitu :

No. PERALATAN JUMLAH KETERANGAN


1 Crane servis/Mobil crane 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan
2 Scafolding 500 set Milik sendiri / sewa /dukungan
3 Bor Listrik 550 watt 1 set Milik sendiri / sewa /dukungan
4 Genset kap. 50 Kva 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan
3
5 Beton molen minimal 0.3 m 2 buah Milik sendiri / sewa /dukungan
6 Vibrator 4 buah Milik sendiri / sewa /dukungan
7 Mesin las 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan
8 Takel 1 Unit Milik sendiri / sewa /dukungan
9 Cutter Keramik 1 Unit Milik sendiri / sewa /dukungan

10 Bor listrik 1 Unit Milik sendiri / sewa /dukungan

11 Compressor 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan

12 Mobil pick up 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan

13 Dump truk minimal 7 m3 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan

15 Bar cutter 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan

16 Teodolite & Waterpass 4 set

12
17 Peralatan K3 meliputi : helm, Milik sendiri / sewa /dukungan
sepatu safety, sarung tangan, 10 set
rompi
18 Jack hammer 1 Unit Milik sendiri / sewa /dukungan

19 stamper 1 unit Milik sendiri / sewa /dukungan

Keterangan : Untuk kepemilikan alat wajib dibuktikan dengan faktur pembelian


alat, sedangkan untuk sewa wajib melampirkan bukti perjanjian sewa atau
dukungan.

3. Metode pelaksanaan pekerjaan memenuhi persyaratan substantif yang meliputi


tahapan/ urutan pekerjaan dari awal sampai akhir secara garis besar dan
uraian/cara kerja dari masing-masing jenis pekerjaan yang ikut menentukan
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
teknis dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan.

4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima pertama Pekerjaan


(PHO) dalam bentuk kurva S dan Network Planning (tidak melampui jangka
waktu pelaksanaan pekerjaan).

5. Melampirkan analisa harga satuan pekerjaan utama antara lain :


a. Analisa pekerjaan tanah
b. Analisa pekerjaan struktur
c. Analisa pekerjaan pasangan
d. Analisa pekerjaan kusen alumunium dan pengantung
e. Analisa pekerjaan finishing dan landscape
f. Analisa pekerjaan mekanikal dan elektrikal

6. Melampirkan harga satuan bahan, alat dan upah


7. Analisa teknis dan analisa harga satuan pekerjaan tidak boleh kurang dari
UMPS DKI sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi Tahun
2019
8. Daftar spesifikasi teknis untuk bahan dan material yang ditawarkan

13
9. Rencana keselamatan Konstruksi (RKK), penyedia menyampaikan pakta
komitmen dan penjelasan manajemen resiko serta penjelasan rencana tindakan
sesuai jenis pekerjaan
10. Melampirkan surat dukungan dari produsen/ distributor pabrikan berupa
preferensi harga / pricelist dari pemberi dukungan, di cap basah oleh
perusahaan pendukung dan Brosur-brosur dan dilampirkan dalam dokumen
penawaran antara lain :
a. Surat dukungan Cat dan Brosur.
b. Surat dukungan Kuda-kuda baja ringan dengan melampirkan :
1) Produsen atau pabrikan yang mempunyai ISO 9001:2015
2) spesfisikasi material baja ringan yang akan digunakan
3) garansi / jaminan material selama 10 tahun.
c. Surat dukungan dan Brosur Alumunium Composit Panel (ACP)

11. Melampirkan surat dukungan dari toko atau distributor berupa preferensi harga /
pricelist , brosur–brosur dan di stempel basah serta dilampirkan dalam dokumen
penawaran antara lain antara lain
a. Surat dukungan dan Brosur Genteng metal
b. Surat dukungan dan Brosur Alumunium foil + kawat ayam
c. Surat dukungan dan Brosur listplank motif betawi
d. Surat dukungan dan Brosur plafond gypsum
e. Surat dukungan dan Brosur lampu
f. Surat dukungan dan Brosur granite tile
g. Surat dukungan dan Brosur Sanitair

12. Melampirkan surat dukungan dan price list untuk semua item barang/ material
apabila penawaran dibawah 80% dari nilai HPS

O. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


1. Pelaksanaan kegiatan dimaksud oleh penyedia jasa dimulai sejak dikeluarkan SPMK
selama 90 (Sembilan Puluh Hari) hari kalender.
2. Masa Pemeliharaan berlaku selama 180 (seratus delapan puluh) hari kalender

P. Metode Tender
Metode Pelaksanaan Tender adalah e-Tender dengan Pascakualifikasi Harga Terendah

14
Q. Penutup

1. Apabila terdapat hal yang bertentangan dengan ketentuan, peraturan, pedoman dan
kebijakan pemerintah yang berlaku maka segala sesuatu yang termaksud di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diteliti dan ditinjau kembali.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam KAK ini akan ditetapkan lebih lanjut.

3. Demikian KAK ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Juli 2019


Plt. Kepala Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri
Mengetahui/Menyetujui, Selaku Kuasa Pengguna Anggaran,
Kuasa Pengguna Anggaran
Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penanggulangan B

Dra. Suminarsih Wage M,Si


A.SH NIP 196212241986032004
NIP 196412051985111001

15

Anda mungkin juga menyukai