Anda di halaman 1dari 110

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO


Jl. Jendral Sudirman 149 Pacitan
KAJIAN AKADEMIS

PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS


BALAI LATIHAN KERJA
PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN


DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Jalan Jenderal Sudirman No. 149 Telp. (0357) 883271
PACITAN
KATA PENGANTAR

Kualitas dan produktivitas tenaga kerja merupakan masalah krusial yang


turut menyumbang meningkatnya tingkat pengangguran di Indonesia. Banyak dari
angkatan kerja yang tingkat kompetensinya rendah sehingga tidak terserap di
pasar kerja. Untuk itu diperlukan upaya nyata dari pemerintah khususnya
pemerintah daerah Kabupaten Pacitan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu
upaya dari pemerintah Kabupaten Pacitan adalah melalui pelatihan kerja dalam
rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi angkatan kerja sehingga
diharapakan menguasai kompetensi-kompetensi tertentu untuk bersaing mengisi
ketatnya persaingan memperoleh pekerjaan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas tenaga kerja yang handal sesuai
kebutuhan pasar kerja tentunya diperlukan sebuah lembaga pelatihan kerja yang
kredibel dan fokus dibidangnya. Kehadiran sebuah lembaga pelatihan kerja di
Kabupaten Pacitan sangat dibutuhkan, sebagai instrumen dalam mengembangkan
Sumber Daya Manusia yang diharapkan menjadi “agent of change” dalam
mentransfer pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
Lembaga pelatihan kerja tersebut tidak lain adalah sebuah Unit Pelaksana Teknis
Balai Latihan Kerja. Keberadaan UPT Balai Latihan Kerja di Kabupaten Pacitan
memungkinkan dapat terlaksananya pelatihan kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja, melalui program-program pelatihan yang terstruktur sesuai dengan
standar kompetensi kerja minimal yang dibutuhkan oleh dunia usaha. Upaya
untuk membentuk kembali UPT Balai Latihan Kerja sebagai sebuah Unit
Pelaksana Teknis menyangkut struktur organisasi, personil/instruktur, sarana dan
prasarana, program dan manajemen Balai Latihan Kerja. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 12 Tahun 2017, ada beberapa kriteria yang harus
terpenuhi sebagai syarat untuk pembentukan sebuah Unit Pelaksana Teknis
Daerah. Maka dari itu kajian akademis ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian
antara kriteria yang ditetapkan dengan kondisi Balai Latihan Kerja saat ini yang
diusulkan untuk terbentuk sebagai sebuah Unit Pelaksana Teknis Daerah.

ii
Besar harapan dengan adanya kajian akademis ini sebagai sebuah usulan
untuk membentuk UPT. Balai Latihan Kerja mendapat perhatian penuh dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, sehingga UPT. Balai Latihan Kerja dapat
terbentuk, dan berfungsi maksimal untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja di Kabupaten Pacitan.

Pacitan, September 2017


KEPALA DINAS
KOPERASI DAN USAHA MIKRO
KABUPATEN PACITAN

Dra. ENY SETYOWATI,MM.


Pembina Utama Muda
NIP. 19640401 1990032 008

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Pembentukan ............................................................................. 5
BAB II. KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD ............................................. 7
1. Matrik Analisis ...................................................................................... 5
2. Pembahasan Kriteria ............................................................................. 7
1. Kegiatan Teknis Operasional Tertentu dan/atau Kegiatan Teknis
Penunjang Tertentu yang akan dilaksanakan ................................... 7
2. Bentuk/Jenis Barang atau Jasa yang disediakan bagi masyarakat dan
atau perangkat daerah lain dan frekuensi penerima barang/jasa ...... 8
3. Kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada masyarakat
dan/atau dalam penyelenggaraan pemerintahan (penerima manfaat) 9
4. Sumber Daya Pegawai, pembiayaan, sarana dan prasarana ............ 11
5. Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan tugas
Teknis Operasional Tertentu dan/atau Kegiatan Teknis
Penunjang Tertentu ......................................................................... 14
6. Keserasian Hubungan antara Pemerintah Provinsi dengan
Pemerintah Kabupaten/Kota ............................................................ 15
7. Jabatan Fungsional Teknis yang tersedia sesuai tugas dan
fungsi UPTD dan nama pegawai (tenaga teknis) ........................... 15
BAB III. ANALISIS BEBAN KERJA............................................................ 17
BAB IV. ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI ...................................
BAB V. PENUTUP ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sampai saat
ini masih menjadi persoalan mendasar bagi pemerintah pusat maupun daerah
serta stakeholders lainnya. Kondisi perkembangan dunia yang semakin global
dan persaingan yang semakin ketat, penggunaan teknologi yang semakin
canggih terutama dalam bidang komunikasi, transportasi dan produktivitas
kerja, serta labilnya kondisi politik dan hukum saat ini menjadi tantangan
berat bagi persoalan ketenagakerjaan.
Perkembangan ekonomi dan perdagangan, telah memacu perubahan
struktur ekonomi dan industri yang tentunya akan mempengaruhi jumlah
kebutuhan tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan
kualitas tenaga kerja pun perlu selalu dipertimbangkan, baik dari jenis
maupun kualifikasinya yang cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi
agar mampu bersaing di pasar nasional, regional, maupun internasional.
Kabupaten Pacitan saat ini menghadapi banyak masalah
ketenagakerjaan yang sangat kompleks. Jumlah pengangguran secara
akumulatif terus meningkatsejalan dengan meningkatnya jumlah lulusan
pendidikan sekolah. Hal ini harus segera ditanggulangi agar tidak terus
menambah jumlah pengangguran yang pada akhirnya berdampak terhadap
meningkatnya kemiskinan.Tidak bisa dipungkiri bahwa pengangguran yang
ada disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia, terjadinya missmatch diklat dengan
kebutuhan pasar kerja, terbatasnya informasi pasar kerja dan rendahnya
efektifitas bursa kerja, serta rendahnya kualitas sumber daya manusia
sehingga tidak mampu mengisi kesempatan kerja dibeberapa sektor yang
membutuhkan kompetensi tertentu. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah
bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah

1
2

satunya denganpeningkatan kualitas Sumber Daya Manusiadengan harapan


kualitas tenaga kerja semakin meningkat. Dengan meningkatnya kualitas
tenaga kerja maka kesempatanuntuk mendapatkan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar negeri semakinterbuka lebar, sehingga mengurangi angka
pengangguran dan kemiskinan.
Kualitas Sumber Daya Manusia yang handal sangat dibutuhkan
dengan diberlakukannyaASEAN Economic Community (AEC) atau
Masyakarat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah berlaku mulai Desember
Tahun 2015. MEA ini mengintegrasikan seluruh negara-negara di kawasan
Asia Tenggara dalam berbagai bidang terutama di bidang ekonomi, misalnya
bidang ketenagakerjaan, investasi, produk, modal, investasi hingga jasa. Ada
beberapa keuntungan bagi negara yang sudah siap menyongsong MEA ini,
antara lain adalah meningkatkan kompetisi dalam persaingan ekonomi antar
negara, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di negara-negara yang
berada di kawasan Asia Tenggara.
Berlakunya MEA tentu akan berdampak global sampai ke daerah-
daerah di seluruh Indonesia,sehingga sangat perlu untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi MEA. Ketenagakerjaan atau sumber daya manusia (SDM)
ini menjadi salah satu isu yang mengemuka terkait dengan implementasi
MEA ini.Dari sisi ketenagakerjaan kita patut khawatir sumber daya manusia
kita tidak akan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lainnya yang
mempunyai kualitas yang lebih baik. Tersedianya SDM yang kompeten
merupakan salah satu target yang harus dicapai dalam pembangunan
nasional saat ini. Upaya tersebut dapat diwujudkan antara lain melalui
pelatihan kerja. Pelatihan Kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi,
memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau
pekerjaan. Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 31
Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional (Sislatkernas).
Sislatkernas merupakan panduan arah kebijakan bagi terselenggaranya
3

pelatihan kerja secara terarah, sistematis, dan sinergis dalam


menyelenggarakan pelatihan di berbagai bidang, sektor, instansi, pusat
maupun daerah agar tujuan pelatihan kerja dapat dicapai secara efisien dan
efektif.
Pelatihan kerja harus dilakukan secara komprehensif mulai dari
perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi, sehingga peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dapat dilakukan. Orientasi
pelatihan ditekankan pada peningkatan kemampuan atau kompetensi untuk
melakukan pekerjaan yang spesifik sesuai dengan tuntutan kebutuhan
pasar kerja atau kebutuhan pengembangan masyarakat. Pelatihan yang
seperti itu disebut Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK). Melalui PBK
diharapkan setiap peserta pelatihan dapat mengatasi “gap” kompetensi yang
dimilikinya dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja atau
jabatan kerja yang dibutuhkan.
Kualitas tenaga kerja yang rendah dan diberlakukannnya MEA
tentu menjadi masalah serius bagi pemerintah saat ini.Melihat kondisi
tersebut tentu harus ada langkah-langkah strategis baik dari pemerintah
daerah sebagai upaya dan komitmen untuk meningkatkan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja lokal agar mampu bersaing dengan tenaga kerja
asing. Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk
meningkatkan sumber daya manusia adalah : 1) Mengoptimalkan sarana
prasarana yang ada baik dengan sering mengadakan workshop ataupun
seminar bagi angkatan kerja baru maupun pelatihan peningkatan kualitas skill
bagi angkatan kerja yang sudah ada; 2) Mengadakan pelatihan bagi pekerja
untuk belajar memahami dan terus meng-update teknologi terkini yang
mendukung setiap pekerjaannya; 3) Menciptakan tenaga kerja yang kompeten
dari lembaga-lembaga pendidikan di tingkat tingkat menengah, program-
program vokasi, dan lembaga-lembaga pelatihan kerja baik pemerintah
maupun swasta; 4) Mengadakan program - program pelatihan dan pendidikan
profesi terhadap tenaga kerja professional; 5) Untuk tenaga - tenaga ahli,
4

harus diberikan sertifikasi atas standar keahlian dan kompetensi untuk


menjadi jaminan daya saing SDM di dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dibentuk Unit
Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja Kabupaten yang berfungsi sebagai
pelaksana teknis operasional di bidang pelatihan tenaga kerjauntuk
meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, khususnya bagi
masyarakat yang hanya memiliki tingkat pendidikan setara dengan SD, SMP
dan SMA, yang biasanya memiliki keterampilan rendah dan tidak mampu
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Melalui program-
program dan kurikulum pelatihan yang ada di BLK, diharapkan dapat
mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang produktif
sehingga nantinya mampu melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas,
kompeten dan memenuhi permintaan pasar tenaga kerja.

B. Tujuan Pembentukan
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja
Kabupaten Pacitan bertujuan untuk membentuk sebuah lembaga pelatihan
kerja pemerintah yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis operasional
pelatihan kerja berbasis kompetensi, dalam rangka meningkatkan serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktvitas, disiplin, sikap dan etos kerja
bagi para pencari kerja dan atau pekerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan
yang sesuai kebutuhan pasar kerja.
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD

A. Matrik Analisis Pemenuhan Kriteria dan Indikator Pembentukan UPTD


Berdasarkan pada Permendagri No. 12 Tahun 2017 pasal 20 ayat
(2) Tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah, kriteria pembentukan suatu UPTD diuraikan dalam
tabel matrik analisis kriteria dan indikator pembentukan UPTD sebagai
berikut :
Tabel 1
MATRIKS ANALISIS
PEMENUHAN KRITERIA DAN INDIKATOR PEMBENTUKAN UPTD
NO KRITERIA INDIKATOR KETERANGAN

1 Melaksanakan 1. Kegiatan yang merupakan 1. Cek Sub Urusan dalam lampiran UU No.
kegiatan teknis pelaksanaan urusan yang menjadi 23 Tahun 2014 yang menjadi Rujukan
operasional atau kewenangan daerah
kegiatan teknis 2. Bukan merupakan kegiatan 2. Kegiatan perumusan kebijakan mulai dari,
penunjang tertentu perumusan kebijakan perumusan masalah, pengumpulan data,
analisis data, perumusan alternative
kebijakan, dan evaluasi kebijakan.
3. Bukan merupakan kegiatan lintas 3. Kegiatan lintas perangkat adalah kegiatan
SKPD dan bukan pembinaan melaksanakan tugas dari beberapa
kepada unit kerja lain perangkat daerah.
Pembinaan terhadap unit kerja lain adalah
kegiatan pengawasan, koordinasi dan
fasilitasi kepada unit kerja lain.
4. Kegiatan tersebut memerlukan 4 Tugas yang memerlukan arahan,
pengawasan dan atau pengambilan . pengaturan, pembagian kerja dan
keputusan dalam pelaksanaannya. pengambilan keputusan adalah:
- Tugas yang dilaksanakan oleh staf
bukan bersifat rutin;
- Sasaran/objek pekerjaan staf berubah-
ubah karena pekerjaan yang dinamis;
- Penentuan objek dan sasaran pekerjaan
memerlukan perencanaan untuk
menentukan objek mana yang akan
dilaksanakan setiap tahun; dan atau
- Produk layanan berupan dokumen resmi
yang memerlukan pengesahan atau
penandatanganan dari kepala UPT.
2 Penyediaan barang 1. Barang atau jasa yang diberikan 1. Barang atau jasa yang dihasilkan dapat
atau jasa yang bersifat konkrit dan terukur baik diidentifikasi dan bersifat konkrit.
diperlukan barang/jasa kolektif maupun
masyarakat atau individu;
perangkat daerah lain 2. Penyediaan barang dan jasa 2. Penyediaan barang/jasa secara terus
diperlukan secara terus menerus. menerus adalah:
- Pelaksanaan kegiatan/pekerjaan wajib
dilakukan secara reguler harian dengan
volume sesuai beban kerja;
- Pelaksanaan pekerjaan bukan
merupakan kegiatan yang dapat
dijadwalkan setiap bulan atau triwulan
atau catur wulan atau semesteran.

5
6

3 Memberikan 1. Layanan kepada masyarakat 1. Perbedaan Jarak dan waktu antara lokasi
kontribusi dan menjadi lebih dekat, murah dan UPT dengan dinas
manfaat langsung dan cepat.
nyata kepada 2. Layanan yang diberikan UPT 2. Terdapat resiko bagi masyarakat jika dan
masyarakat dan/atau tersebut merupakan layanan atau penyelenggaraan pemerintah layanan
dalam pemerintah yang dibutuhkan oleh barang atau jasa tersebut tidak diberikan
penyelenggaraan masyarakat, sehingga apabila tidak oleh UPT
pemerintahan tersedia akan mengganggu
kehidupan masyarakat atau
penyelenggaraan pemerintah;
3. Layanan yang diberikan belum 3. Belum ada swasta, BUMN atau BUMD
disediakan oleh BUMN, BUMD, yang menyediakan barang/jasa tersebut
SWASTA, atau Penyedia lainnya. secara cukup.
4 Tersedianya sumber 1. Pegawai yang akan ditempatkan 1. Apabila pegawai yang akan ditempatkan
daya yang meliputi pada UPT tidak mengakibatkan pada UPT berasal dari unit kerja lain,
pegawai, pembiayaan, terganggunya kinerja unit-unit maka jumlah staf pada unit kerja lain
sarana dan prasarana. organisasi yang lain harus sesuai dengan beban kerjanya
2. Tidak menambah pegawai baru 2. Pegawai pada UPTD dapat diisi dari PNS
baik PNS ataupun Honorer yang sudah ada sehingga tidak menunggu
pengadaan PNS baru dan tidak menambah
pegawai honorer baru
3. Belanja Pegawai dan biaya 3. Penambahan belanja pegawai pada
operasional kantor tidak perangkat daerah sebagai akibat adanya
mengurangi belanja publik struktur baru pada UPT tidak melebihi 0,5
% dari total belanja pegawai perangkat
daerah yang bersangkutan
4. Tersedianya sarana dan prasarana 4 Tidak memerlukan pembangunan gedung
kerja berupa kantor dan . baru, namun dapat menggunakan gedung
perlengkapannya. pemerintah yang sudah ada (misal
menggunakan ruangan pada kantor camat
untuk UPTD Kabupaten/Kota
5 Memiliki Standar 1. Dokumen SOP sudah 1. Nomor dan Judul SOP yang berkaitan
Operasional Prosedur ditandatangani oleh kepala dengan pelaksanaan tugas UPT
(SOP) dalam perangkat daerah
melaksanakan tugas
teknis operasional
tertentu dan/atau tugas
teknis penunjang
tertentu.
6 Memperhatikan 1. Tidak melaksanakan kegiatan yang 1 UPTD dapat juga diberikan tugas
keserasian hubungan menjadi kewenangan provinsi serta . pembantuan dari susunan/tingkatan
antara Pemerintah tidak tumpang tindih dengan pemerintahan yang lebih tinggi sepanjang
Provinsi dengan kegiatan kabupaten/kota tugasnya bersifat operasional. Namun
pemerintah UPTD tidak dapat melaksanakan tugas
Kabupaten/Kota. yang menjadi kewenanagan
susunan/tingkatan pemerintahan yang lain
tanpa tugas pembantuan.
7 Tersedianya jabatan 1. Terdapat tenaga teknis yang 1. Jenis tenaga teknis yang dipersyaratkan
fungsional teknis diperlukan untuk melaksanakan dan nama pegawai beserta bukti keahlian
sesuai dengan tugas kegiatan pada UPT tersebut sesuai yang dimiliki sesuai dengan keahlian
dan fungsi UPTD dengan standar kompetensi yang yang dipersyaratkan.
yang bersangkutan. berlaku.
7

B. Pembahasan Kriteria dan Indikator Pembentukan UPTD


1. Melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis
penunjang tertentu dari urusan Pemerintahan yang bersifat
pelaksanaan dan menjadi tanggung jawab dinas/badan instansi
induknya.
a. Kegiatan yang merupakan pelaksanaan urusan yang menjadi
kewenangan daerah.
Sesuai dengan lampiran UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, UPT Balai Latihan Kerja menyelenggaraan tugas teknis
operasional dan/atau kegiatan penunjang tertentu dari urusan
pemerintahan bidang tenaga kerja sub urusan pelatihan kerja dan
produktivitas tenaga kerja.
b. Bukan merupakan kegiatan perumusan kebijakan
UPT Balai Latihan Kerja menyelenggarakan tugas teknis operasional
dan/atau kegiatan penunjang tertentu dalam bentuk pelayanan Pelatihan
Kerja Berbasis Kompetensi yang menitikberatkan pada penguasaan
kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan persyaratan di
tempat kerja.
c. Bukan merupakan kegiatan lintas SKPD
UPT Balai Latihan Kerja menyelenggarakan kegiatan khusus teknis
pelatihan kerja bidang ketenagakerjaan pada Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro Kabupaten Pacitan dan tidak melibatkan peran SKPD lain.
d. Memerlukan arahan, pengaturan dan pembagian kerja, pengawasan
dan/atau pengambilan keputusan dalam pelaksanaannya.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan pelatihan kerja berbasis kompetensi
meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan evalusi dengan standar
operasional prosedur yang ditetapkan oleh Kepala Perangkat Daerah
yang merujuk dan berdasarkan pada Peraturan Menteri terkait, sehingga
dalam melaksanakan tugasnya diperlukan arahan, pengaturan dan
pembagian kerja, pengawasan dan/atau pengambilan keputusan.
8

2. Penyediaan barang dan/atau jasa yang diperlukan oleh masyarakat


dan/atau oleh perangkat daerah lain yang berlangsung secara terus
menerus;
a. Barang atau jasa yang diberikan bersifat kongkrit dan terukur baik
barang kolektif maupun barang individu.
UPT Balai Latihan Kerja memberikan jasa konkrit dalam bentuk
pelatihan kerja gratis sesuai dengan kejuruan yang ada. Pelatihan Kerja
Berbasis Kompetensi di UPT Balai Latihan Kerja dilaksanakan
berpedoman dan merujuk pada Kurikulum Pelatihan dan Standar
Operasional Prosedur yang dikeluarkan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan. Sangat jelas bahwa pelatihan kerja dilaksanakan
secara sistematis, terukur dan efisien baik dari segi durasi waktu
pelatihan, materi pelatihan, dan cara menyampaikan materi pelatihan.
Dalam melaksanakan jasa pelatihan kerja, UPT Balai Latihan Kerja
menggunakan konsep Three In One (3in1). Sebuah konsep yang
memadukan 3 hal yaitu Pelatihan Kerja, Sertifikasi Kompetensi, dan
Penempatan Lulusan Pelatihan Kerja. Secara singkat konsepThree In
One (3in1 )dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Pelatihan : Pelatihan Berbasis Kompetensi dijalankan Oleh UPT.
BLK sesuai dengan program pelatihan dan kurikulum yang telah
ditentukan.
2) Sertifikasi : Merupakan sebuah skema untuk memberikan
pengakuan terhadap kompetensi yang dikuasai oleh peserta
pelatihan berdasarkan pada program pelatihan dan sesuai sekema
sertifikasi yang ditentukan. Setiap peserta pelatihan yang
memenuhi syarat akan mendapatkan sertifikasi kompetensi
tertentu yang berlaku secara nasional.
3) Penempatan : UPT. BLK akan memberikan fasilitas untuk
mengakses lowongan/kesempatan kerja yang sesuai dengan
sertifikasi yang telah dimiliki oleh peserta pelatihan. Lowongan
pekerjaan nasional ditampilkan secara online dan peserta pelatihan
yang telah bersertifikat kompetensi dapat mengaksesnya untuk
9

kemudian bersaing dalam mengisi lowongan/kesempatan kerja


yang ada.
Konsep ini semakin memperkuat bahwa keberadaan UPT BLK sangat
dibutuhkan sebagai lembaga yang akan melaksanakan konsep Three In
One (3in1) secara berkesinambungan dan terus menerus.
b. Penyediaan barang dan jasa diperlukan secara terus menerus.
UPT Balai Latihan Kerja menyelenggarakan pelayanan jasa pelatihan
kerja berbasis kompetensi yang diselenggarakan secara gratis dan terus
menerus dengan frekuensi kegiatan mengacu kepada program kegiatan
pelatihan kerja berbasis kompetensi dari Kementerian Ketenagakerjaan
Republik Indonesia.

3. Memberikan kontribusi dan manfaat langsung dan nyata kepada


masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan
a. Layanan kepada masyarakat menjadi lebih dekat, murah dan cepat.
Kehadiran UPT Balai Latihan Kerja, maka sangat mempermudah
pelayanan kepada masyarakat kabupaten Pacitan yang ingin
meningkatkan kemampuan keterampilan / skills dalam bidang tertentu
sesuai kejuruan yang diminati secara gratis. Sebelum adanya UPT Balai
Latihan Kerja, untuk mendapatkan pelayanan pelatihan kerja tersebut,
paling dekat adalah di kabupaten tetangga seperti Kabupaten Ponorogo,
atau Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah sebagai kabupaten terdekat dari
Kabupaten Pacitan, sehingga cukup menyita waktu, tenaga dan biaya.
Maka dari itu dengan adanya UPT Balai Latihan Kerja di Kabupaten
Pacitan, diharapkan masyarakat dapat lebih dekat untuk mendapatkan
layanan pelatihan kerja tersebut secara gratis, sehingga lebih efisien dari
segi waktu, tenaga, dan biaya.
b. Layanan yang diberikan UPT tersebut merupakan layanan pemerintah
yang dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga apabila tidak tersedia akan
mengganggu kehidupan masyarakat atau penyelenggaraan pemerintah.
10

Pembentukan UPT. Balai Latihan Kerja akan sangat berdampak positif


bagi masyarakat Kabupaten Pacitan pada umumnya. UPT. BLK
mempunyai peran penting dan strategis dalam upaya menyiapkan
Tenaga Kerja yang berkualitas dan berkompetensi sesuai dengan
kebutuhan pembangunan serta pasar kerja. UPT. BLK memiliki
manfaat nyata antara lain :
a) UPT BLK berperan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
melalui pelatihan kerja. BLK membekali keterampilan-
keterampilan yang bersifat praktis. Bagi mereka yang lulus SD,
SMP, SMA dan membutuhkan keterampilan khusus, maka UPT.
BLK dapat dijadikan sebagai jalan keluar agar mempunyai
keahlian/keterampilan yang bermanfaat untuk bekal mendapatkan
pekerjaan atau membuka lapangan usaha secara mandiri,
sedangkan bagi mereka yang lulus SMK maka UPT. BLK dapat
dijadikan sebagai ajang untuk lebih mendalami keahliannya.
b) UPT. BLK sebagai kepanjangan pemerintah daerah untuk
mengentaskan pengangguran dan mengurangi angka kemiskinan
melalui pelatihan kerja dengan biaya gratis yang ditanggung penuh
oleh pemerintah. Hal ini tentu bermanfaat bagi masyarakat yang
memiliki keterbatasan ekonomi dan tidak memiliki akses ke
pendidikan yang lebih tinggi (putus sekolah) untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan dan keterampilan sehingga mempunyai
kompetensi tertentu yang dapat dimanfaatkan untuk bersaing
mengisi lowongan-lowongan pekerjaan di pasar kerja.
c) UPT. BLK dapat terlibat dalam proses pemagangan, misalnya
pemagangan ke Jepang ataupun Korea, sehingga hal ini sangat di
cari dan dibutuhkan oleh pencari kerja magang. Bahkan ada syarat
tertentu bagi peserta yang ingin magang ke Jepang / Korea harus
pernah mengikuti dan memiliki sertifikat pelatihan yang
dikeluarkan oleh UPT. BLK.
11

d) UPT Balai Latihan Kerja dapat dijadikan contoh/rujukan dalam


menyelenggarakan pelatihan kerja bagi lembaga pelatihan kerja
lain baik pemerintah maupun swasta.
e) Diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menuntut
adanya persaingan ketat untuk mendapatkan pekerjaan. Maka dari
itu UPT. BLK hadir sebagai salah upaya meningkatkan kualitas
tenaga kerja agar mampu bersaing dengan tenaga kerja lain,
khususnya di kawasan Asia Tenggara.
c. Layanan yang diberikan belum disediakan oleh BUMN, BUMD,
Swasta, atau Penyedia lainnya.
Dapat kita ketahui bahwa layanan pelatihan kerja berbasis kompetensi
yang akan dilaksanakan oleh UPT Balai Latihan Kerja belum
disediakan oleh BUMN, BUMD, Swasta dan Penyedia Lainnya.
Sehingga kehadiran UPT Balai Latihan Kerja sangat diperlukan oleh
warga masyarakat Kabupaten Pacitan, dalam rangka memperoleh dan
meningkatkan keterampilan praktis yang bermanfaat untuk bersaing di
dunia kerja.

4. Tersedianya sumber daya yang meliputi pegawai, pembiayaan, sarana


dan prasarana
a. Pegawai yang akan ditempatkan pada UPT tidak mengakibatkan
terganggunya kinerja unit-unit organisasi yang lain.
Perlu diketahui bahwa UPT Balai Latihan Kerja merupakan sebuah
Unit Pelaksana Teknis yang sudah ada terbentuk sebelum dikeluarkan
Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pembentukan
dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah,
namun demikian untuk menyesuaikan dengan ketentuan dalam hal
pembentukan Unit Pelaksana Teknis maka keberadaan UPT Balai
Latihan Kerja perlu dibentuk lagi berdasarka peraturan yang baru
tersebut. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, serta Tata
12

Kerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan, maka


untuk sementara tugas fungsi UPT Balai Latihan Kerja masuk dalam
tugas fungsi Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, begitu
juga dengan pegawai yang dahulu berada di UPT Balai Latihan Kerja,
untuk sementara diakomodir di Seksi Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja Bidang Ketenagakerjaan. Maka dari itu jelas bahwa
kebutuhan pegawai yang akan ditempatkan di UPT Balai Latihan Kerja
sudah tersedia dan tidak akan menggangu unit-unit organisasi lainnya.
b. Tidak menambah pegawai baru baik PNS ataupun Honorer.
Sudah dijelaskan pada point (a) bahwa UPT Balai Latihan Kerja
merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis yang sudah ada sebelum
sebelum dikeluarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah. Namun demikian berdasarkan Peraturan
tersebut diperlukan penyesuaian untuk pembentukan sebuah Unit
Pelakasana Teknis, sehingga jelas bahwa pegawai baik berstatus PNS
maupun Honorer yang akan ditempatkan di UPT Balai Latihan Kerja
sudah tersedia dan tidak diperlukan penambahan pegawai baru.
Adapun kebutuhan pegawai yang akan ditempatkan di UPT. BLK
Kabupaten Pacitan antara lain :
1) Kepala UPT / Eselon IVa (1 orang)
2) Kasubbag Tata Usaha / Eselon IVb (1 orang)
3) Pelaksana (1 orang)
4) Jabatan Fungsional Tertentu / Instruktur (6 orang)
5) Pegawai kontrak / Petugas kebersihan dan penjaga malam (2
orang)
Data nominatif pegawai yang akan ditempatkan di UPT. BLK dapat
dilihat pada lampiran 1.
13

c. Belanja Pegawai dan biaya operasional kantor tidak mengurangi


belanja publik.
Sudah dijelaskan pada point (a) dan (b), sehingga kebutuhan belanja
pegawai tidak akan mengurangi belanja publik. Begitu juga dengan
biaya operasional kantor yang sudah dianggarkan melalui alokasi
APBD Kabupaten Pacitan, sehingga tidak akan berpengaruh terhadap
belanja publik pemerintah Kabupaten Pacitan secara makro. Kondisi
saat ini untuk biaya operasional teknis pelatihan kerja di UPT Balai
Latihan Kerja berasal dari dua sumber yaitu : pertama dari APBD
Kabupaten Pacitan, dan kedua dari APBN.
d. Tersedianya sarana dan prasarana kerja berupa kantor dan
perlengkapannya.
Kebutuhan sarana dan prasarana menjadi modal penting sebuah
lembaga pelatihan kerja pemerintah seperti UPT Balai Latihan Kerja.
Gedung dan peralatan praktek di UPT Balai Latihan Kerja merupakan
hibah dari pemerintah pusat menempati area seluas 23.670 m2 dengan
luas bangunan 1.045 m2, beralamat di Lingkungan Jaten, Kelurahan
Sidoharjo, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan (sebelah barat
Stadion Utama Pacitan). Keberadaan gedung UPT. BLK Kabupaten
Pacitan sudah cukup representatif yang terdiri dari :
1) Gedung Utama /Kantor;
2) Gedung Praktek (Workshop/Bengkel);
a) Workshop Kejuruan Las (Teknik Las Fabrikasi);
b) Workshop Kejuruan Teknik Otomotif (Teknik Sepeda Motor);
c) Workshop Kejuruan Bangunan (Furniture);
d) Worshop Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Office Tools);
e) Workshop Kejuruan Refrigerasi (Teknik Tata Udara / AC -
Pendingin);
f) Worksop Pertanian (Budidaya Tanaman).
14

3) Ruang Kelas / Ruang Teori;


4) Aula / Ruang Pertemuan
Foto - foto gedung, workshop, ruang kelas dan aula/ruang pertemuan
dapat dilihat pada lampiran 2.
Berkaitan dengan ketersediaan peralatan pelatihan, maka UPT
Balai Latihan Kerja sudah mempunyai peralatan pelatihan yang cukup
memadai sesuai kejuruan yang ada yaitu :
1) Peralatan pelatihan Kejuruan Las (Teknik Las Fabrikasi);
2) Peralatan pelatihan Kejuruan Teknik Otomotif (Teknik Sepeda
Motor);
3) Peralatan pelatihan Kejuruan Bangunan (Furniture);
4) Peralatan pelatihan Kejuruan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(Office Tools);
5) Peralatan pelatihan Kejuruan Refrigerasi (Teknik Tata Udara / AC-
Pendingin);
6) Peralatan pelatihan Pertanian (Budidaya Tanaman).

5. Memiliki SOP dalam melaksanakan tugas teknis penunjang tertentu


Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan pedoman teknis
dalam melaksakan kegiatan pelatihan di UPT. Balai Latihan Kerja.
Adapun SOP yang digunakan disusun berdasarkan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan Nomor
563/49.1/408.33/2017, yang sudah ditetapkan dan ditandatangai oleh
kepala Perangkat Daerah sebagai pedoman melaksanakan kegiatan
pelatihan kerja berbasis kompetensi di UPT Balai Latihan Kerja dapat
dilihat pada lampiran 3.
15

6. Memperhatikan Keserasian Hubungan antara Pemerintah Provinsi


dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
Berkaitan dengan keserasian hubungan antara pemerintah Provinsi
dengan Pemerintah Kabupaten/Kota, bahwa UPT BLK Kabupaten Pacitan
dalam melaksanakan tugas tidak melaksanakan tugas yang mejadi
kewenangan susunan/tingkatan pemerintahan yang lain. Berkaitan dengan
tugas pembantuan dari pemerintah pusat atau dari pemerintah provinsi,
maka UPT BLK Kabupaten Pacitan dapat ditugaskan untuk melaksanakan
tugas pembantuan yang bersifat teknis operasional tertentu, khususnya
dalam bidang pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam hal ini tidak
terjadi tumpah tindih antara tugas/kewenangan pemerintah Provinsi
dengantugas/kewenangan pemerintah Kabupaten/Kota.

7. Tersedianya Jabatan Fungsional Teknis sesuai dengan tugas dan


fungsi UPT yang bersangkutan
a. Jabatan Teknis dan Kualifikasi Jabatan
Jabatan teknis yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan di UPT
Balai Latihan Kerja adalah jabatan fungsional Instruktur. Dasar hukum
dari jabatan fungsional Instruktur di UPT Balai Latihan Kerja yaitu
Keputusan Menteri Pemberdayanan Aparatur Negara No. 36 Tahun
2003 Tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kreditnya.
Adapun jabatan teknis/fungsional Instruktur yang saat ini ada di UPT.
Balai Latihan Kerja sebagai berikut :

KUALIFIKASI JABATAN
NAMA PENDIDIKAN PEMEGANG
NO GOLONGAN
JABATAN JABATAN
RUANG PENDIDIKAN UMUM DIKLAT TEKNIS /
/ JURUSAN TAHUN
1. Instruktur IIIc S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Azis Ismail, S.Pd.
Tek. Mesin Instruktur/2011
IIIc S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Achmad Kisworosidi,
Tek. Otomotif Instruktur/2011 S.Pd.T.
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Abdul Kholiq, S.Pd.
Tek. Mesin Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Erik Febriono, S.Pd.
Tek. Otomotif Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Sumitro, S.Pd.
Seni Rupa Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Rizky Rizkapuri, S.Pd.
Seni Rupa Instruktur/2011
16

Data lengkap tenaga teknis/fungsional Instruktur dapat dilihat pada


lampiran 4.

b. Tugas Pokok dan Fungsi UPT BLK


Berikut ini diuraikan tugas dan fungsi UPT. Balai Latihan Kerja serta
rincian tugas dari masing-masing pemangku jabatan di lingkup UPT.
Balai Latihan Kerja Kabupaten Pacitan :
1) Tugas Pokok UPT. Balai Latihan Kerja
a) Menyusun rencana dan program serta anggaran pelatihan dan
evaluasi pelatihan;
b) Menyusun, mengelola dan menyajikan data dan informasi
pelatihan;
c) Menyiapkan, menyusun konsep dan rencana pemasaran
program pelatihan;
d) Melaksanakan survey pemasaran dan menyebarluaskan
informasi serta promosi program pelatihan Balai Latihan Kerja;
e) Membangun dan mengembangkan kolaborasi, jejaring dan
kemitraan pelatihan dengan perusahaan dan stakeholder;
f) Menyiapkan seminar, workshop tentang program pelatihan;
g) Menyiapkan, menyusun konsep dan rencana penyelenggaraan
pelatihan;
h) Melaksanakan survey dalam rangka penyusunan kebutuhan
pelatihan (Training Need Analysis);
i) Menyelenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi
(Competency Based Training) dan berbasis masyarakat;
j) Mengkoordinasikan penyelenggaraan uji kompetensi;
k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17

2) Fungsi UPT. Balai Latihan Kerja


Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja berfungsi sebagai unsur
pelaksana kegiatan teknis operasional tertentu dan/atau kegiatan
teknis penunjang tertentu bidang pelatihan kerja.

Susunan organisasi UPT. BLK terdiri dari Kepala UPT; Sub


Bagian Tata Usaha; Pelaksana dan Kelompok Jabatan fungsional
Tertentu. Adapun rincian tugas dari masing-masing adalah sebagai
berikut :
1) Kepala UPT. BLK
a) Merencanakan program pelatihan dan anggaran pelatihan
dalam satu tahun anggaran agar kegiatan pelatihan berjalan
efektif dan efisien;
b) Merencanakan kegiatan pengelolaan data dan informasi
pelatihan secara sistematis agar dihasilkan data dan informasi
yang valid;
c) Menyusun konsep dan rencana pemasaran program pelatihan;
d) Merencanakan kegiatan survey pemasaran dan
menyebarluaskan informasi serta promosi program pelatihan;
e) Menyusun konsep kemitraan program pelatihan dengan dunia
usaha, industri, dan stakeholders;
f) Merencanakan kegiatan seminar, workshop tentang program
pelatihan;
g) Merencanakan kegiatan TNA (Training Need Analysis)
pelatihan kerja berbasis kompetensi, dalam rangka menyusun
program pelatihan sesuai dengan kebutuhan;
h) Membagi tugas kepada bawahan berdasarkan kompetensi dan
sesuai dengan Surat Keputusan yang telah ditetapkan, sehingga
pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan proporsi masing-
masing;
18

i) Mengontrol pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi sesuai


Standar Operasional Prosedur sebagai upaya agar kegiatan
pelatihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan;
j) Merencanakan kegiatan penyelenggaraan uji kompetensi
sesuai pedoman penyelenggaraan uji kompetensi dilingkup
UPT BLK;
k) Melaporkan pelaksanaan kegiatan pelatihan berbasis
kompetensi secara berkala sebagai bentuk pertanggungjawaban
bahwa kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai dengan rencana;
l) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Sub Bagian Tata Usaha


a) Menyusun rencana kerja dan jadwal pelaksanaan tugas sesuai
program kerja UPT BLK sebagai acuan dalam malaksanakan
tugas;
b) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian di
lingkup UPT. BLK sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas PNS;
c) Menyelenggarakan fasilitasi peningkatan kemampuan sumber
daya manusia aparatur dan pelayanan administrasi bagi pejabat
fungsional di bidang pelatihan kerja;
d) Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan sesuai
Standar Akuntansi Pemerintah agar dapat
dipertanggungjawabkan;
e) Menyelenggarakan perencanaan, penataan dan pengelolaan
administrasi perlengkapan dan peralatan kantor sesuai
kebutuhan;
f) Menyelenggarakan pelayanan surat menyurat sesuai kebutuhan
dan ketentuan untuk ditindak lanjuti secara cepat dan efisien;
19

g) Mengoreksi, membubuhkan paraf atau menandatangani surat


keluar/ naskah dinas atas nama Kepala UPT BLK dengan teliti
sesuai tata naskah dinas agar terhindar dari kesalahan;
h) Memberi petunjuk dan memantau pelaksanaan inventarisasi
dan pemeliharaan barang-barang inventaris UPT BLK dan
barang habis pakai untuk memudahlan pengamanan asset dan
penyediaan kebutuhan UPT BLK;
i) Memberi petunjuk dan memantau kegiatan kehumasan
kerumahtanggaan di lingkup UPT BLK agar pelaksanaan tugas
kedinasan berjalan dengan baik;
j) Menyiapkan bahan koordinasi, pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas Kepala UPT berdasarkan program/kegiatan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
k) Menginventarisir permasalahan yang berhubungan dengan
urusan umum, perlengkapan, keuangan, kepegawaian,
perecanaan, evaluasi dan pelaporan, berdasarkan laporan
dan/atau pemantauan untuk menyiapkan petunjuk
pemecahannya;
l) Memberikan saran dan pertimbangan teknis di bidang umum,
perlengkapan, keuangan, kepegawaian, perencanaan, evaluasi
dan pelaporan kepada Kepala UPT berdasarkan permasalahan
dan ketentuan terkait;
m) Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai kompetensi,
agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan proporsi masing-
masing;
n) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan berdasarkan
dokumen perencanaan dan kondisi lapangan sebagai bahan
pertanggungjawaban;
o) Menghadiri rapat-rapat mewakili Kepala UPT BLK
berdasarkan undangan/ disposisi untuk menyampaikan dan
menerima informasi;
20

p) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT


BLK.

3) Pelaksana (Pengelola Kegiatan dan Anggaran)


a) Menyusun paket kegiatan pelatihan yang meliputi jumlah paket
kegiatan, waktu pelaksanaan, dan anggaran paket kegiatan
pelatihan sesuai petunjuk atasan dalam satu tahun anggaran
agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien;
b) Menyiapkan dokumen persiapan pelaksanaan kegiatan
pelatihan secara sistematis untuk menjamin kelengkapannya;
c) Menyebarluaskan informasi kegiatan pelatihan di UPT BLK
melalui radio, dan media sosial agar diketahui oleh masyarakat
luas;
d) Membuat Surat Keputusan (SK) mengajar/melatih instruktur
dan SK panitia pelaksana kegiatan pelatihan sesuai dengan
kejuruannya agar pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas dan
fungsinya;
e) Melayani registrasi/pendaftaran peserta pelatihan berdasarkan
persyaratan administrasi yang telah ditentukan;
f) Melaksanakan tes perekrutan calon peserta pelatihan (tes
tertulis dan wawancara) secara obyektif untuk menentukan
calon peserta pelatihan yang memenuhi syarat;
g) Mengumumkan calon peserta pelatihan yang lolos tes seleksi
melalui papan pengumuman di UPT BLK dan media sosial
sehingga mudah diakses oleh calon peserta pelatihan;
h) Melakukan registrasi ulang calon peserta pelatihan yang lolos
seleksi agar diperoleh data dan jumlah peserta pelatihan yang
valid;
i) Melaksanakan monitoring pelaksanaan pelatihan pada masing-
masing kejuruan untuk menjamin bahwa pelatihan
dilaksanakan sesuai SOP.
21

j) Merekap daftar hadir peserta pelatihan dan daftar hadir tenaga


pelatih untuk mengetahui tingkat kehadiran peserta dan tenaga
pelatih/instruktur;
k) Menyusun dokumen evaluasi program pelatihan berdasarkan
SOP sebagai bahan dalam melaksanakan evaluasi program
pelatihan;
l) Melaksanakan evaluasi program pelatihan berdasarkan
dokumen/lembar evaluasi program yang telah disusun sebagai
sumber informasi/bahan perbaikan pelaksanaan program
pelatihan;
m) Membuat sertifikat pelatihan atau surat keterangan masing-
masing peserta pelatihan sesuai kejuruan sebagai bukti telah
mengikuti pelatihan di UPT BLK;
n) Menyusun bahan laporan administrasi keuangan kegiatan
pelatihan sesuai petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis
yang ditetapkan untuk mempermudah pembuatan laporan;
o) Membuat laporan administrasi keuangan kegiatan pelatihan
sesuai petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis yang
ditetapkan untuk menjamin laporan administrasi yang
akuntabel.

4) Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu


Ketentuan mengenai rincian tugas dari jabatan fungsional tertentu
berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan, diatur
dalam Keputusan Menteri Pemberdayanan Aparatur Negara No. 36
Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka
Kreditnya.
BAB III
ANALISIS BEBAN KERJA

UPT Balai Latihan Kerja sebagai unit kerja Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional tertentu
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu mendukung Perangkat Daerah dalam
rangka membantu kepala daerah melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah. Untuk itu diperlukan organisasi UPTD yang efektif, efisien,
proporsional dan sesuai dengan perkembangan, serta dibutuhkan sumber daya
manusia yang tepat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan demikian
perlu dilakukan monitoring dan evaluasi di bidang organisasi dan SDM yang
berkelanjutan. Salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi, memonitor,
mengevaluasi serta untuk mengetahui secara lebih objektif jumlah kebutuhan
pegawai serta tingkat efektivitas dan efisiensi kerja jabatan/unit, prestasi kerja
jabatan/unit adalah Analisis Beban Kerja (ABK).
Analisis Beban Kerja dilakukan dengan membandingkan bobot./beban
kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Target beban kerja ditentukan
berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan.
Data volume kerja terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu
tergantung pada karakteristik tugas dalam jabatan, dan dapat dijadikan sebagai
faktor tetap yang sangat menentukan dalam analisis beban kerja. Teknik
perhitungan yang digunakkan bersifat “praktik empiris”, yaitu perhitungan yang
didasarkan pada pengalaman-pengalaman masa lalu.
Berkaitan dengan pembentukan sebuah UPTD, maka Analisis Beban Kerja
berguna untuk menentukan tipe/klasifikasi UPTD yang dibentuk. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah,
disebutkan dalam pasal 24 bahwa klasifikasi UPTD pada Kabupaten/Kota terdiri
dari UPTD kelas A dan UPTD kelas B. Untuk menentukan klasifikasi dari UPTD,
ditetapkan berdasarkan hasil Analis Beban Kerja. Berikut ini disajikan matrik
Analisis Beban Kerja UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Pacitan.

22
23

Tabel 2
MATRIK
ANALISIS BEBAN KERJA UPTD

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kepala UPT Melaksanakan Merencanakan program pelatihan 1 Program 55 Jam 1,300 55 OJ 55 Jam 0.04
sebagian tugas dan anggaran pelatihan dalam satu
teknis tahun anggaran agar kegiatan
operasional pelatihan berjalan efektif dan
tertentu dinas di efisien
bidang pelatihan
kerja Merencanakan kegiatan 1 Data 55 Jam 1,300 55 OJ 55 Jam 0.04
pengelolaan data dan informasi
pelatihan secara sistematis agar
dihasilkan data dan informasi yang
valid

Menyusun konsep dan rencana 1 Dokumen 55 Jam 1,300 55 OJ 55 Jam 0.04


pemasaran program pelatihan

Merencanakan kegiatan survey 8 Survey 22 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
pemasaran dan menyebarluaskan
informasi serta promosi program
pelatihan
24

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyusun konsep kemitraan 8 Konsep 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
program pelatihan dengan dunia
usaha, industri, dan stakeholders
Merencanakan kegiatan seminar, 1 Tugas 11 Jam 1,300 11 OJ 11 Jam 0.01
workshop tentang program
pelatihan
Merencanakan kegiatan TNA 1 Dokumen TNA 60 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
(Training Need Analysis) pelatihan
kerja berbasis kompetensi, dalam
rangka menyusun program
pelatihan sesuai dengan kebutuhan

Membagi tugas kepada bawahan 8 Tugas 22 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
berdasarkan kompetensi dan
sesuai dengan Surat Keputusan
yang telah ditetapkan, sehingga
pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan proporsi masing-masing.
25

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mengontrol pelaksanaan pelatihan 8 Kontrol 110 Jam 1,300 880 OJ 880 Jam 0.68
berbasis kompetensi sesuai
Standar Operasional Prosedur
sebagai upaya agar kegiatan
pelatihan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang telah
ditetapkan
Merencanakan kegiatan 8 Uji 20 Jam 1,300 160 OJ 160 Jam 0.12
penyelenggaraan uji kompetensi Kompetensi
sesuai pedoman penyelenggaraan
uji kompetensi dilingkup UPT BLK

Melaporkan pelaksanaan kegiatan 8 Laporan 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03


pelatihan berbasis kompetensi
secara berkala sebagai bentuk
pertanggungjawaban bahwa
kegiatan pelatihan dilaksanakan
sesuai dengan rencana

Melaksanakan tugas-tugas lain 10 Tugas 2 Jam 1,300 20 OJ 20 Jam 0.02


yang diberikan oleh atasan sesuai
dengan tugas dan fungsinya
1,300 1,776 OJ 1,776 Jam 1.37
26

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Kepala Sub Melaksanakan Menyusun rencana kerja dan 8 Konsep/ 27 Jam 1,300 216 OJ 216 Jam 0.17
Bagian Tata perencanaan, jadwal pelaksanaan tugas sesuai rencana
Usaha evaluasi dan program kerja UPT BLK sebagai
pelaporan; acuan dalam malaksanakan tugas
pengelolaan
administrasi
kepegawaian; Menyelenggarakan pengelolaan 12 Berkas 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
pengelolaan administrasi kepegawaian di
administrasi lingkup UPT. BLK sesuai ketentuan
keuangan; peraturan perundang-undangan
pengelolaan untuk mengoptimalkan
perlengkapan pelaksanaan tugas PNS
dan peralatan
kantor; Menyelenggarakan fasilitasi 12 Fasilitasi/ 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pengelolaan surat peningkatan kemampuan sumber administrasi
menyurat, urusan daya manusia aparatur dan
rumah tangga, pelayanan administrasi bagi
kehumasan dan pejabat fungsional di bidang
kearsipan; dan pelatihan kerja
tugas-tugas lain
yang diberikan
oleh Kepala UPT
27

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
berdasarkan Menyelenggarakan pengelolaan 12 Berkas 22 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
ketentuan yang administrasi keuangan sesuai
berlaku dan Standar Akuntansi Pemerintah agar
petunjuk dari dapat dipertanggungjawabkan
atasan agar
tersedia konsep Menyelenggarakan perencanaan, 12 Koordinasi 5.5 Jam 1,300 66 OJ 66 Jam 0.05
atau bahan yang penataan dan pengelolaan
dibutuhkan administrasi perlengkapan dan
peralatan kantor sesuai kebutuhan

Menyelenggarakan pelayanan 235 Koordinasi 0.3 Jam 1,300 77.55 OJ 77.55 Jam 0.06
surat menyurat sesuai kebutuhan
dan ketentuan untuk ditindak
lanjuti secara cepat dan efisien

Mengoreksi, membubuhkan paraf 12 Koreksi 1 Jam 1,300 12 OJ 12 Jam 0.01


atau menandatangani surat keluar/
naskah dinas atas nama Kepala UPT
BLK dengan teliti sesuai tata naskah
dinas agar terhindar dari kesalahan
28

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Memberi petunjuk dan memantau 12 Daftar 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pelaksanaan inventarisasi dan inventaris
pemeliharaan barang-barang
inventaris UPT BLK dan barang
habis pakai untuk memudahlan
pengamanan asset dan penyediaan
kebutuhan UPT BLK
Memberi petunjuk dan memantau 12 Petunjuk 3 Jam 1,300 36 OJ 36 Jam 0.03
kegiatan kehumasan
kerumahtanggaan di lingkup UPT
BLK agar pelaksanaan tugas
kedinasan berjalan dengan baik
Menyiapkan bahan koordinasi, 12 Dokumen 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas Kepala UPT
berdasarkan program/kegiatan
untuk kelancaran pelaksanaan
tugas
29

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menginventarisir permasalahan 12 Daftar 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
yang berhubungan dengan urusan Inventaris
umum, perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, perecanaan, evaluasi
dan pelaporan, berdasarkan
laporan dan/atau pemantauan
untuk menyiapkan petunjuk
pemecahannya

Memberikan saran dan 12 Saran 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05


pertimbangan teknis di bidang
umum, perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kepada
Kepala UPT berdasarkan
permasalahan dan ketentuan
terkait
Mendistribusikan tugas kepada 12 Tugas 3 Jam 1,300 36 OJ 36 Jam 0.03
bawahan sesuai kompetensi, agar
pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan proporsi masing-masing
30

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melakukan monitoring, evaluasi 12 Monitoring 20 Jam 1,300 240 OJ 240 Jam 0.18
dan pelaporan berdasarkan
dokumen perencanaan dan kondisi
lapangan sebagai bahan
pertanggungjawaban
Menghadiri rapat-rapat mewakili 12 Mewakili 3 Jam 1,300 36 OJ 36 Jam 0.03
Kepala UPT BLK berdasarkan
undangan/ disposisi untuk
menyampaikan dan menerima
informasi
Melaksanakan tugas lain yang 12 Tugas 10 Jam 1,300 120 OJ 120 Jam 0.09
diberikan oleh Kepala UPT BLK
1,300 1,535.55 OJ 1,535.55 Jam 1.18

3 Pengelola Melakukan Menyusun paket kegiatan 8 Berkas 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
Kegiatan dan kegiatan pelatihan yang meliputi jumlah /Dokumen
Anggaran pengelolaan yang paket kegiatan, waktu pelaksanaan
meliputi dan anggaran paket kegiatan
penyiapan bahan, pelatihan sesuai petunjuk atasan
koordinasi dan dalam satu tahun anggaran agar
penyusunan dapat dilaksanakan secara efektif
laporan di bidang dan efisien
31

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
kegiatan dan Menyiapkan dokumen persiapan 8 Berkas 33 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
anggaran pelaksanaan kegiatan pelatihan /Dokumen
secara sistematis untuk menjamin
kelengkapannya

Menyebarluaskan informasi 8 Berkas 2 Jam 1,300 16 OJ 16 Jam 0.01


kegiatan pelatihan UPT BLK melalui /Dokumen
radio dan media sosial agar
diketahui oleh masyarakat luas

Membuat Surat Keputusan (SK) 8 Surat 2 Jam 1,300 16 OJ 16 Jam 0.01


mengajar/melatih instruktur dan Keputusan
SK panitia pelaksanaan kegiatan (SK)
pelatihan sesuai kejuruannya agar
pelaksanaan tugas sesuai dengan
tugas fungsinya

Melayani registrasi/pendaftaran 800 Formulir 0.3 Jam 1,300 240 OJ 240 Jam 0.18
peserta pelatihan berdasarkan
persyaratan administrasi yang telah
ditentukan
32

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melaksanakan tes perekrutan calon 8 Tes tertulis 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
peserta pelatihan (tes tertulis dan
wawancara) secara obyektif untuk
menentukan calon peserta
pelatihan yang memenuhi syarat

Mengumumkan calon peserta 8 Pengumuman 2 Jam 1,300 16 OJ 16 Jam 0.01


pelatihan yang lolos tes seleksi
melalui papan pengumunan di UPT
BLK/ media sosial sehingga mudah
diakses oleh calon peserta
pelatihan
Melakukan registrasi ulang calon 8 Berkas 33 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
peserta pelatihan yang lolos seleksi /Dokumen
agar diperoleh data dan jumlah registrasi
peserta pelatihan yang valid

Melaksanakan monitoring 8 Lembar 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03


pelaksanaan pelatihan pada monitoring
masing-masing kejuruan untuk
menjamin bahwa pelatihan
dilaksanakan sesuai dengan SOP
33

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Merekap daftar hadir peserta 8 Daftar Hadir 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
pelatihan dan daftar hadir tenaga
pelatih untuk mengetahui tingkat
kehadiran peserta dan tenaga
pelatih/ instruktur

Menyusun dokumen evaluasi 8 Berkas 3 Jam 1,300 24 OJ 24 Jam 0.02


program pelatihan berdasarkan /Dokumen
SOP sebagai bahan dalam
melaksanakan evaluasi program
pelatihan

Melaksanakan evaluasi program 8 Evaluasi 3 Jam 1,300 24 OJ 24 Jam 0.02


pelatihan berdasarkan program
dokumen/lembar evaluasi program
yang telah disusun sebagai sumber
informasi/ bahan perbaikan
pelaksanaan program pelatihan
Membuat sertifikat pelatihan atau 768 Sertifikat 0.3 Jam 1,300 192 OJ 192 Jam 0.15
surat keterangan masing-masing
peserta pelatihan sesuai kejuruan
sebagai bukti telah mengikuti
pelatihan di UPT BLK
34

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mengumpulkan dokumen 8 Dokumen 10 Jam 1,300 80 OJ 80 Jam 0.06
pelaksanaan kegiatan pelatihan
sebagai bahan pelaporan
pelaksanaan program pelatihan

Menyusun bahan laporan 8 Bahan 10 Jam 1,300 80 OJ 80 Jam 0.06


administrasi keuangan kegiatan Laporan
pelatihan sesuai petunjuk
pelaksanaan maupun petunjuk
teknis yang ditetapkan untuk
mempermudah pembuatan
laporan

Membuat laporan administrasi 8 Laporan 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03


keuangan kegiatan pelatihan
sesuai petunjuk pelaksanaan
maupun petunjuk teknis yang
ditetapkan untuk menjamin
laporan administrasi yang
akuntabel
1,300 1,376 OJ 1,376 Jam 1.09
35

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4 Instruktur Melaksanakan pendidikan dan 6 STTPP 120 Jam 1,300 720 OJ 720 Jam 0.55
pelatihan fungsional instruktur
serta memperoleh surat tanda
tamat pendidikan dan pelatihan

Menyusun rencana pelatihan 6 GBPP 11 Jam 1,300 66 OJ 66 Jam 0.05


setiap mata pelatihan dalam satu
paket untuk tingkat
dasar/menengah/lanjutan

Menyusun satuan pokok bahasan 65 Lesson Plan 22 Jam 1,300 1430 OJ 1430 Jam 1.10
pelatihan dalam satu paket sesuai
dengan kewenangannya

Menyusun daftar kebutuhan 6 Daftar Fasilitas 5 Jam 1,300 30 OJ 30 Jam 0.02


fasilitas pelatihan dalam satu paket
untuk tingkat dasar

Menyusun daftar kebutuhan bahan 6 Daftar Bahan 5 Jam 1,300 30 OJ 30 Jam 0.02
pelatihan dalam satu paket untuk
tingkat dasar

Membuat Job Sheet pelatihan 47 Set Job Sheet 22 Jam 1,300 1034 OJ 1034 Jam 0.80
sesuai dengan kewenangannya
Menyusun modul pelatihan untuk 30 Modul 33 Jam 1,300 990 OJ 990 Jam 0.76
tingkat dasar/menengah/lanjutan
36

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyusun media atau alat peraga 2 Unit 44 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan 3 (tiga) dimensi
Menyusun media atau alat peraga 30 Paket 22 Jam 1,300 660 OJ 660 Jam 0.51
pelatihan Multimedia (Audio Visual
Aid)
Menyusun media atau alat peraga 2 Paket 11 Jam 1,300 22 OJ 22 Jam 0.02
pelatihan 2 (dua) dimensi
Mengajar pada pelatihan tingkat 8 Paket (Jam 180 Jam 1,300 1440 OJ 1440 Jam 1.11
dasar/menengah/lanjutan Pelatihan)
Melatih pada pelatihan tingkat 8 Paket (Jam 828 Jam 1,300 6624 OJ 6624 Jam 5.10
dasar/menengah/lanjutan Pelatihan)
Mengevaluasi kemajuan peserta 8 Laporan 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan sesuai dengan
kewenangannya
Menyusun laporan pelaksanaan 8 Laporan 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan
Merawat peralatan pelatihan 280 Unit 1 Jam 1,300 280 OJ 280 Jam 0.22

Memperbaiki peralatan pelatihan 70 Unit 2 Jam 1,300 140 OJ 140 Jam 0.11

Melakukan uji kompetensi kerja 4 Laporan/UJK 44 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
(assessment) bagi tenaga kerja
tingkat dasar /menengah/lanjutan
37

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Membuat laporan hasil 4 Laporan 11 Jam 1,300 44 OJ 44 Jam 0.03
pelaksanaan setiap uji kompetensi
Melakukan identifikasi kebutuhan 8 Data / Naskah 33 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
pelatihan
Menyusun program pelatihan 8 Naskah SLK 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
tingkat dasar/menengah/lanjutan
bagi pencari kerja
Mengikuti 8 Sertifikat 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
Seminar/Lokakarya/Konferensi
sebagai peserta

Menjadi Anggota Tim Penilai 2 SK 33 Jam 1,300 66 OJ 66 Jam 0.05


Jabatan Fungsional Instruktur
Secara Aktif

1,300 14,456 OJ 14,456 Jam 11.12

5 Penjaga Mengecek, menutup pintu dan 365 Mengecek 1 Jam 1,300 365 OJ 365 Jam 0.28
Malam jendela yang belum terkunci untuk
menjamin keamanan kantor UPT
BLK
38

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyalakan dan memadamkan 365 Menyalakan / 0.2 Jam 1,300 58.40 OJ 58.40 Jam 0.04
listrik secara periodik pada waktu Memadamkan
malam dan pagi hari
Melakukan patroli pada jam-jam 365 Patroli 3 Jam 1,300 1095 OJ 1095 Jam 0.84
tertentu sebagai upaya deteksi dini
terhadap gangguan keamanan
lingkungan UPT. BLK
Mengambil tindakan seperlunya 12 Tindakan 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
bila terjadi gangguan ketertiban
dan keamanan untuk menjamin
situasi yang aman dan kondusif
Mencurigai, melarang dan 12 Melarang 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
mencegah masuknya orang yang
tidak diinginkan dalam rangka
menjamin lingkungan UPT BLK yang
kondusif
Melaksanakan kebersihan ruangan 365 Kebersihan 5 Jam 1,300 1825 OJ 1825 Jam 1.40
kantor, kamar mandi dan Ruang
lingkungan UPT. BLK sebagai upaya
menjaga keindahan dan
kenyamanan lingkungan
39

Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mencatat peristiwa kejadian dalam 12 Kejadian 2 Jam 1,300 24 OJ 24 Jam 0.02
buku piket dan melaporkan kepada
atasan agar dapat segera diambil
tindakan lebih lanjut
1,300 3,631.40 OJ 3,631.40 Jam 2.79

TOTAL BEBAN KERJA 22,774.95 OJ


KLASIFIKASI UPT A
40

REKAPITULASI BEBAN KERJA UPTD

NO. JABATAN BEBAN KERJA


1 2 3
1 Kepala UPT 1,776 OJ

2 Kasubbag Tata Usaha 1,535.55 OJ

3 Pelaksana (Pengelola Kegiatan dan Anggaran) 1,376 OJ

4 Instruktur 14,456 OJ

5 Penjaga Malam 3,631.40 OJ

TOTAL BEBAN KERJA 22,774.95 OJ

KLASIFIKASI UPT A

Dari uraian beban kerja di atas, struktur organisasi UPTD Balai Latihan
Kerja pada tahun 2017 terdiri dari :
1. 1 unit Eselon IVa : 1 Kepala UPT
2. 1 unit Eselon IVb : 1 Kasubbag Tata Usaha
3. Pelaksana : 1 Pengelola Kegiatan dan Aggaran
4. Jabatan Teknis / Fungsional Tertentu : Instruktur
5. Penjaga Malam
Adapun perhitungan beban kerja UPTD Balai Latihan Kerja Tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1. Dari pengolahan data beban kerja pada UPTD Balai Latihan Kerja tahun 2017
diperoleh total beban kerja sebesar 22.774,95 jam.
2. Berdasarkan perhitungan beban kerja sebagaimana diuraikan diatas, dapat
diketahui bahwa klasifikasi UPTD Balai Latihan Kerja adalah UPTD Kelas A.
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI

Dalam rangka pembentukan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja


(UPT. BLK), diperlukan analisis apakah akan berpengaruh terhadap rasio belanja
pegawai pemerintah Kabupaten Pacitan. Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 63
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan serta Tata Kerja
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan, bahwa di Bidang Tenaga
Kerja dan Transmigrasi terdiri dari:
1. Seksi Penempatan, Perluasan Kerja dan Transmigrasi;
2. Seksi Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja; dan
3. Seksi Pembinaan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja.
Untuk kondisi saat ini, disebabkan UPT. BLK belum terbentuk maka
tugas dan fungsi dari UPT. BLK masuk ke dalam tugas dan fungsi dari Seksi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, sehingga pegawai yang sekarang ini
berada di Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja berasal dari pegawai
UPT. BLK (sebelum perubahan SOTK, berdasarkan pada Peraturan Bupati No. 43
Tahun 2007 Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pacitan).
Berdasarkan Permendagri Nomor 12 Tahun 2017, kebutuhan pergawai
UPT. BLK Kabupaten/Kota ditentukan berdasarkan klasifikasi dari UPT. BLK
yang akan dibentuk, sebagai berikut :
1. Jika UPT. BLK yang dibentuk mempunyai klasifikasi A, maka komposisi
personil terdiri dari :
a. Kepala UPT : 1 (satu) orang, Eselon IVa dengan tunjangan jabatan sebesar
Rp. 540.000,00/bulan.
b. Kasubbag Tata Usaha : 1 (satu) orang, Eselon IVb dengan tunjangan
jabatan sebesar Rp. 490.000,00/bulan.
c. Pelaksana : 1 (satu) orang.
d. Jabatan Fungsional Instruktur : Menyesuaikan kebutuhan, disesuaikan
dengan kejuruan yang ada. Untuk saat ini jabatan fungsional Instruktur
berjumlah 6 orang. Tunjangan jabatan fungsional Instruktur menyesuaikan

41
42

dengan jenjang jabatan masing-masing Instruktur. Adapun untuk saat ini


jenjang jabatan Instruktur yang ada di UPT. BLK adalah Intruktur Pertama
dengan tunjangan jabatan sebesar Rp. 270.000,00/bulan dan Instruktur
Muda dengan tunjangan jabatan sebesar Rp. 400.000,00/bulan.
2. Jika UPT. BLK yang dibentuk klasifikasi B, maka komposisi personil terdiri
dari :
a. Kepala UPT : 1 (satu) orang, Eselon IVb dengan tunjangan jabatan sebesar
Rp. 490.000,00 / bulan.
b. Pelaksana : 1 (satu) orang.
e. Jabatan Fungsional Instruktur : Menyesuaikan kebutuhan, disesuaikan
dengan kejuruan yang ada. Untuk saat ini jabatan fungsional Instruktur
berjumlah 6 orang. Tunjangan jabatan fungsional Instruktur menyesuaikan
dengan jenjang jabatan masing-masing Instruktur. Adapun untuk saat ini
jenjang jabatan Instruktur yang ada di UPT. BLK adalah Intruktur Pertama
dengan tunjangan jabatan sebesar Rp. 270.000,00/bulan dan Instruktur
Muda dengan tunjangan jabatan sebesar Rp. 400.000,00/bulan.
Untuk sementara ini kondisi personil yang akan akan ditempatkan di UPT.
BLK berada di Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, sehingga rasio
belanja pegawai dapat dianalisis sebagai berikut :
1. Apabila semua pegawai yang saat ini berada di Seksi Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja digeser ke UPT. BLK, dan klasifikasi UPT. BLK
adalah tipe A, maka terdapat kekosongan Kepala Seksi Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja, sehingga diperlukan penambahan jabatan
struktural baru 1 (satu) orang pejabat Eselon IVa untuk mengisi Kepala Seksi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan tunjangan jabatan sebesar
Rp. 540.000,00/bulan. Selain itu diperlukan penambahan jabatan struktural
baru 1 (satu) orang Eselon IVb untuk mengisi Kepala Sub Bagian Tata Usaha
di UPT. BLK, dengan tunjangan jabatan sebesar 490.000,00/bulan.
2. Apabila semua pegawai yang saat ini berada di Seksi Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja digeser ke UPT. BLK, dan klasifikasi UPT. BLK
adalah tipe B, maka terdapat kekosongan Kepala Seksi Pelatihan dan
43

Produktivitas Tenaga Kerja, sehingga diperlukan penambahan jabatan


struktural baru 1 (satu) orang pejabat Eselon IVa untuk mengisi Kepala Seksi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, dengan tunjangan jabatan sebesar
Rp. 540.000,00/bulan.
Berikut ini disajikan data-data yang berkaitan dengan Anggaran di Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2017 :
A. Jumlah Pegawai ASN
Jumlah pegawai ASN Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sebelum
pembentukan UPT :
1. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro : 41 orang
Jumlah pegawai ASN Dinas Koperasi dan Usaha Mikro setelah pembentukan
UPT :
1. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro : 33 orang
2. UPT Balai LatihanKerja : 8 orang
Total Pegawai Dinas Koperasi dan UM : 41 orang

B. Jumlah Anggaran pegawai Tahun 2017


1. Anggaran Pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro sebelum
pembentukan UPT :
1. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro : Rp. 3.091.937.715,-

2. Anggaran Pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro setelah pembentukan


UPT :
1. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro : Rp. 2.805.024.915,-
2. UPT Balai LatihanKerja : Rp. 286.912.800,-
Total Anggaran Pegawai Dinas : Rp. 3.091.937.715,-
Koperasi dan UM Th 2017

C. Rasio Belanja Pegawai Sebelum dan Sesudah Pembentukan UPT


1. Total Rasio Belanja Pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sebelum
Terbentuknya UPT BLK :
Rp. 3.091.937.715
X 100% = 100%
Rp. 3.091.937.715

2. Rasio Belanja Pegawai di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Setelah


Terbentunya UPT BLK :
Rp. 2.805.024.915 + Rp.286.912.800
X 100% = 100%
Rp. 3.091.937.715
44

Dari analisis rasio belanja pegawai diperoleh hasil


1. Rasio Belanja Pegawai di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Pacitan Sebelum Terbentunya UPT BLK sebesar 100 %
2. Rasio Belanja Pegawai di Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten
Pacitan Setelah Terbentunya UPT BLK tetap sebesar 100 %

Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa, dengan pembentukan UPT.


BLK tidak merubah Rasio Belanja Pegawai secara keseluruhan di Lingkungan
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan, hal ini dikarenakan tidak
diperlukan penambahan pegawai baru baik yang berstatus PNS maupun tenaga
kontrak. Secara sederhana hanya memindahkan pegawai yang saat ini berada di
bawah Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja untuk ditempatkan sebagai
pegawai di UPT. BLK.
Dengan terbentuknya UPT. BLK bukan berarti Seksi Pelatihan dan
Produktivitas Tenaga Kerja dihilangkan. Seksi Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja tetap muncul sebagai salah satu Seksi di Bidang Tenaga Kerja dan
Trasmigrasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan, tentu dengan
tugas dan fungsi yang berbeda dengan UPT. BLK. Sementara itu kekosongan
jabatan di Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dapat diisi dengan
menempatkan pegawai yang memenuhi syarat/sesuai ketentuan (membuka
peluang pegawai yang memenuhi syarat untuk promosi jabatan ke Eselon IVa).
Berdasarkan uraian diatas secara sederhana dapat dikatakan bahwa jika
UPT. BLK terbentuk maka tidak diperlukan penambahan pegawai baru, sehingga
hal ini tidak akan berpengaruh terhadap rasio belanja pegawai pemerintah
Kabupaten Pacitan secara makro.
Berikut ini adalah Tabel simulasi komposisi pegawai dan besar tunjangan
berdasarkan klasifikasi UPT. BLK, serta Tabel komposisi pegawai di Seksi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja yang direncanakan akan ditempatkan di
UPT. Balai Latihan Kerja Kabupaten Pacitan :
45

TABEL SIMULASI KOMPOSISI PERSONIL DAN BESAR TUNJANGAN JABATAN


BERDASARKAN KLASIFIKASI UPT. BLK

TUNJANGAN TUNJANGAN JABATAN


KLASIFIKASI UPT.
JUMLAH PERSONIL JABATAN PER DALAM SATU TAHUN
BLK
BULAN (Rp.) (Rp.)
Kepala UPT (Eselon IVa) 1 Orang 540.000,- 6.480.000.-
Kasubbag Tata Usaha (Eselon IVb) 1 Orang 490.000,- 5.880.000,-
Pelaksana 1 Orang - -
KLASIFIKASI A
Jabatan Fungsional / Instruktur 6 Orang
- Instruktur Pertama 4 Orang 270.000,- 12.960.000,-
- Instruktur Muda 2 Orang 400.000,- 9.600.000,-

Kepala UPT (Eselon IVb) 1 Orang 490.000,- 5.880.000,-


Pelaksana 1 Orang - -
KLASIFIKASI B Jabatan Fungsional / Instruktur 6 Orang
- Instruktur Pertama 4 Orang 270.000,- 12.960.000,-
- Instruktur Muda 2 Orang 400.000,- 9.600.000,-
BAB V
PENUTUP

Kajian Pembentukan dan Penyelenggaraan UPTD ini dimaksudkan unutuk


memenuhi syarat dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pasal 4, Pasal 11 dan
Pasal 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tanggal 23
Februari 2017 pada proses pembentukan dan penataan UPTD di lingkup Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan. Dari hasil verifikasi dalam kajian
akademis ini didapatkan data yang valid bahwa Balai Latihan Kerja Kabupaten
Pacitan sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam Permendagri No. 12
Tahun 2017 dan layak untuk berdiri sebagai sebuah Unit Pelaksana Teknis Daerah
yang berfungsi sebagai unsur pelaksana teknis operasional dibidang pelatihan
kerja dilingkup Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan. Dengan
berdirinya UPT Balai Latihan Kerja – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro
Kabupaten Pacitan, maka diharapkan pelaksanaan tugas teknis pelatihan kerja
dapat dilaksanakan secara professional, efektif dan efisien dan tepat sasaran dalam
rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja sesuai kebutuhan
pasar kerja.

46
DAFTAR PUSTAKA

, (2014). Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintahan Daerah. Jakarta

, (2006). Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 Tentang


Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Jakarta : Kemenkumham.

, (2017). Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Nomor 8 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kemenakertrans.

, (2017). Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah. Jakarta : Kemendagri.

, (2003). Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara


Nomor 36 Tahun 2003 Tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan
Angka Kreditnya. Jakarta : Kemenpan.

, (2016). Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 Tentang


Kedudukan, Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi, serta Tata Kerja
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Pacitan. Pacitan :
Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan.

47
LAMPIRAN 1

Daftar Pegawai yang akan


ditempatkan di UPT. BLK
DATA NOMINATIF PEGAWAI YANG AKAN DITEMPATKAN DI UPT. BLK PACITAN

TEMPAT PANGKAT, PENDIDIKAN/ TMT


NO NAMA / NIP JABATAN ALAMAT
TANGGAL LAHIR GOL / RUANG JURUSAN CPNS
Kepala seksi Pelatihan
1 SUTATMO Wonogiri, Penata Tingkat I dan
SMEA 31-03-1983 RT.04, RW. 02 Kel. Ploso
Produktivitas Tenaga
NIP. 19601015 198303 1 028 15 Oktober 1960 III/d Kerja
Tata Niaga Kec./Kab. Pacitan, Jawa Timur
Instruktur Teknik
2 ERIK FEBRIONO, S. Pd. Tulungagung, Penata Muda Tk.I Otomotif
S1/ 01-01-2010 RT. 02, RW. 07 Kel. Ploso
Pendidikan Teknik
NIP. 19770202 201001 1 016 02 Pebruari 1977 III/b Otomotif
Kec./Kab. Pacitan, Jawa Timur
3 SUMITRO, S. Pd. Pacitan, Penata Muda Tk.I Instruktur Bangunan S1/ 01-01-2010 RT. 01, RW. 03 Kel. Gadingkasri
Pendidikan Seni
NIP. 19770225 201001 1 009 25 Pebruari 1977 III/b Rupa
Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
RT. 01, RW. 01 Dsn Pengkol, Kel.
4 AZIS ISMAIL, S. Pd. Semarang, Penata Instruktur Teknik Las S1/ 01-01-2010
Pokoh Kidul
Pendidikan Teknik Kec. Wonogiri, Kab. Wonogiri, Jawa
NIP. 19801019 201001 1 013 19 Oktober 1980 III/c Mesin Tengah
5 ABDUL KHOLIQ, S. Pd. Klaten, Penata Muda Tk.I Instruktur Teknik Las S1/ 01-01-2010 RT. 15, RW. 05 Ds. Puluhan,
Pendidikan Teknik
NIP. 19840913 201001 1 022 13 September 1984 III/b Mesin
Kec. Jatinom, Kab. Klaten, Jawa Tengah
Instruktur Teknik
6 ACHMAD KISWOROSIDI, S. Pd.T. Magelang, Penata Otomotif
S1/ 01-01-2010 RT. 03. RW. 02 Dsn. Pager, Ds. Bateh
Pendidikan Teknik Kec. Candimulyo, Kab. Magelang, Jawa
NIP. 19850508 201001 1 030 08 Mei 1985 III/c Otomotif Tengah
RT. 01 RW. 08, Ds. Ngaliyan, Kel.
7 RIZKY RIZKAPURI, S. Pd. Purbalingga, Penata Muda Tk.I Instruktur Bangunan S1/ 01-01-2010
Singodutan,
Pendidikan Seni Kec. Selogiri, Kab. Wonogiri, Jawa
NIP. 19850606 201001 2 037 06 Juni 1985 III/b Rupa Tengah
8 RIRIN WIJAYANTI Pacitan, Pengatur Staf Administrasi SMK/ 01-01-2008 RT. 02, RW. 07, Ds. Mangunharjo,
NIP. 19820405 200801 2 011 05 April 1982 II/c Akuntansi Kec. Arjosari, Kab. Pacitan, Jawa Timur
9 MARYONO Wonogiri, - Tenaga Kontrak SMK/ - RT.04, RW. 02 Kel. Ploso
NIP. - 18 Oktober 1976 Jaga Malam Bangunan Kec./Kab. Pacitan, Jawa Timur
RT. 03, RW. 01 Dsn. Jambu, Ds.
10 RIXCY NOVA HERMANTO Pacitan, - Tenaga Kontrak SMA -
Bangunsari
NIP. - 07 Nopember 1988 Jaga Malam Kec./ Kab. Pacitan, Jawa Timur
KOMPOSISI PEGAWAI SEKSI PELATIHAN DAN KOMPOSISI PEGAWAI UPT. BALAI LATIHAN KERJA
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA KABUPATEN PACITAN

NO NAMA / NIP JABATAN NO NAMA / NIP JABATAN


Kepala Seksi Kepala UPT. Balai
1 SUTATMO 1 SUTATMO
Pelatihan dan Latihan Kerja
NIP. 19601015 198303 Produktivitas Tenaga NIP. 19601015 198303 1
1 028 Kerja 028
ERIK FEBRIONO, S.
2 Pd. Instruktur 2 ERIK FEBRIONO, S. Pd. Instruktur
NIP. 19770202 201001 NIP. 19770202 201001 1
1 016 Teknik Otomotif 016 Teknik Otomotif
3 SUMITRO, S. Pd. Instruktur 3 SUMITRO, S. Pd. Instruktur
NIP. 19770225 201001 NIP. 19770225 201001 1
1 009 Bangunan 009 Bangunan
4 AZIS ISMAIL, S. Pd. Instruktur 4 AZIS ISMAIL, S. Pd. Instruktur
NIP. 19801019 201001 NIP. 19801019 201001 1
1 013 Teknik Las 013 Teknik Las
ABDUL KHOLIQ, S.
5 Pd. Instruktur 5 ABDUL KHOLIQ, S. Pd. Instruktur
NIP. 19840913 201001 NIP. 19840913 201001 1
1 022 Teknik Las 022 Teknik Las
ACHMAD
KISWOROSIDI, S. ACHMAD
6 Pd.T. Instruktur 6 KISWOROSIDI, S. Pd.T. Instruktur
NIP. 19850508 201001 NIP. 19850508 201001 1
1 030 Teknik Otomotif 030 Teknik Otomotif
RIZKY RIZKAPURI, S. RIZKY RIZKAPURI, S.
7 Pd. Instruktur 7 Pd. Instruktur
NIP. 19850606 201001 NIP. 19850606 201001 2
2 037 Bangunan 037 Bangunan
8 RIRIN WIJAYANTI Pengadministrasi/ 8 RIRIN WIJAYANTI Pengadministrasi/
NIP. 19820405 200801 Pengumpul Data NIP. 19820405 200801 2 Pengumpul Data
2 011 011
9 MARYONO Penjaga Malam / 9 MARYONO Penjaga Malam /
Kebersihan Kebersihan
Tenaga Kontrak Tenaga Kontrak
RIXCY NOVA Penjaga Malam / RIXCY NOVA Penjaga Malam /
10 HERMANTO Kebersihan 10 HERMANTO Kebersihan
Tenaga Kontrak Tenaga Kontrak

Keterangan :
1. Dari Tabel diatas terlihat bahwa tidak ada perubahan komposisi pegawai (baik yang berstatus PNS maupun tenaga
kontrak)
2. Pembentukan UPT. Balai Latihan Kerja tidak berpengaruh terhadap rasio belanja pegawai pemerintah Kabupaten
Pacitan secara makro , sehingga efisiensi anggaran belanja pegawai tetap terjaga
LAMPIRAN 2

FOTO GEDUNG, WORKSHOP,


RUANG KELAS, AULA
FOTO BANGUNAN GEDUNG
UPT. BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PACITAN

Jumla Kondis
Luas
No Satua h i
Nama Barang Banguna Foto
. n Baran
n
g

Gedung Utama
1 432 m2 Unit 1 Baik
Kantor

Gedung
Workshop :
- Otomotif /
Sepeda
Motor
- Bangunan /
Furniture
2 360 m2 Unit 1 Baik
- Lab
Komputer
- Refrigeration
/
Teknik Tata
Udara (AC)

Gedung
3 162 m2 Unit 1 Baik
Workshop Las
Jumla Kondis
Luas
No Satua h i
Nama Barang Banguna Foto
. n Baran
n
g

Gedung
4 Workshop 72 m2 Unit 1 Baik
Pertanian

Gedung
5 187 m2 Unit 1 Baik
Pertemuan/Aula
LAMPIRAN 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
UPT. BLK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
( S O P)

PELATIHAN KERJA BERBASIS KOMPETENSI


UNIT PELAKSANA TEKNIS
BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PACITAN

PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN


DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO
Jalan Jenderal Sudirman No. 149 Telp. (0357) 883271
PACITAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
UPT. BALAI LATIHAN KERJA
KABUPATEN PACITAN

Pengertian Istilah – istilah :


1. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuaidengan standar yang
ditetapkan.
2. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat SKKNI,
adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan
tugas dan syarat jabatan yang ditetapkansesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
3. Standar Internasional adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan
ditetapkan oleh suatu organisasi multinasional dandigunakan secara internasional.
4. Standar Khusus adalah standar kompetensi kerja yang dikembangkan dan
digunakan oleh organisasi untuk memenuhi tujuan internal organisasinya sendiri
dan/atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja
sama dengan organisasi yangbersangkutan atau organisasi lain yang memerlukan.
5. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI,
adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang
pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan strukturpekerjaan di berbagai sektor.
6. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh,
meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin,
sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan
jenjang dan kualifikasi jabatan ataupekerjaan.
7. Pelatihan Berbasis Kompetensi yang selanjutnya disingkat PBK adalah pelatihan
kerja yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai dengan standar yang ditetapkan dan
persyaratan di tempat kerja.
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah lembaga
pelatihan kerja milik pemerintah daerah Provinsi atauKabupaten/Kota.
9. Tenaga Pelatih adalah instruktur atau istilah lain yang setara, yangmemiliki
kompetensi teknis dan metodologis untuk melakukan pelatihan.
Prinsip Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi:
a. Dilaksanakan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan pelatihan dan/atau standar
kompetensi;
b. Adanya pengakuan terhadap kompetensi yang telah dimiliki;
c. Berpusat kepada peserta pelatihan dan bersifat individual;
d. Multi-entry/multi-exit, yang memungkinkan peserta untuk memulai dan mengakhiri
program pelatihan pada waktu dan tingkat yang berbeda,sesuai dengan kemampuan
masing-masing peserta pelatihan;
e. Setiap peserta pelatihan dinilai berdasarkan pencapaian kompetensi sesuaidengan
standar kompetensi; dan
f. Dilaksanakan oleh lembaga pelatihan yang teregistrasi atau terakreditasinasional.

Komponen Pelatihan Berbasis Kompetensi :


a. Standar kompetensi kerja, sebagai acuan dalam mengembangkan program pelatihan
kerja;
b. Strategi dan materi belajar, merupakan cara atau metode penyajian pelatihan kepada
masing-masing peserta pelatihan;
c. Pengujian, merupakan penilaian/asesmen atas pencapaian kompetensi sebagaimana
ditentukan dalam standar kompetensi; dan
d. KKNI, merupakan acuan dalam pemaketan atau pengemasan SKKNI kedalam
jenjang kualifikasi.

Pelatihan Berbasis Kompetensi diselenggarakan melalui tahapan:


a. PERSIAPAN;
b. PELAKSANAAN; dan
c. EVALUASI
Dasar Hukum penyusunan Standart Operasional Prosedur Pelatihan Berbasis
Kompetensi di UPT Balai Latihan Kerja Kabupaten Pacitan :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional Sislatkernas.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang –
Undang Nomor 15 Tahun 1997 Tentang Ketransmigrasian sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2009.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 78,
TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4408);
TAHAP PERSIAPAN

Tahap persiapan merupakan proses mempersiapkan dan merencanakan aktivitas


pelatihanyang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan PBK untuk mencapai tujuan
pelatihan, yaitu terdiri atas :
1. Identifikasi kebutuhan pelatihan;
2. Menyusun program pelatihan;
3. Melaksanakan rekruitmen dan seleksi;
4. Menyusun rencana pelatihan;
5. Menyiapkan sumber daya manusia;
6. Menyiapkan fasilitas pelatihan;
7. Menyusun jadwal pelatihan; dan
8. Menyiapkan administrasi pelatihan.

A. Melakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan


Identifikasi kebutuhan pelatihan adalah suatu proses pengumpulan data dalam rangka
mengidentifikasi bidang-bidang atau faktor-faktor apa saja yang perlu diperbaiki atau
ditingkatkan melalui pelatihan.
Proses identifikasi kebutuhan pelatihan dilakukan untukmengetahui kesenjangan atau
“gap” kompetensi yang dimiliki olehangkatan kerja/calon peserta dengan kebutuhan
pasar kerja ataupersyaratan jabatan. Identifikasi kebutuhan pelatihan dilaksanakan
dengan cara membandingkan kondisi riil calon peserta dengan kompetensi yang harus
dimiliki untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Identifikasi dapat dilakukan dengan pendekatan:
1. Level Industri
Untuk mendapatkan informasi kinerja dari setiap bagian/departemenyang dapat
mempengaruhi kinerja, tujuan dan rencana bisnis organisasisecara keseluruhan,
sehingga dapat ditentukan kebutuhan pelatihanyang menjadi skala prioritas.
2. Level Jabatan
Untuk mendapatkan informasi tugas dan rincian tugas dari suatujabatan baik
untuk waktu sekarang maupun kemungkinannya dimasayang akan datang,
kemudian mengidentifikasi hubungan atau korelasiantar tugas dan informasi
dari jabatan yang relevan.
3. Level Individu
Identifikasi kebutuhan pelatihan pada level individu dilakukan
untukmenganalisis tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimilikioleh tenaga kerja atau peserta saat ini dibandingkan dengan tingkatyang
dipersyaratkan, sehingga dapat ditentukan kebutuhan kompetensiapa yang harus
ditambahkan terhadap seorang tenaga kerja ataupeserta.
B. Menyusun Program Pelatihan
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) disusun berdasarkan hasil
identifikasi kebutuhan pelatihan.Jika hasil identifikasi kebutuhan pelatihan telah
tersedia standarkompetensinya baik SKKNI, standar internasional atau standar
khusus,maka program pelatihan disusun berdasarkan standar kompetensitersebut.
Namun, jika standar kompetensinya belum tersedia makaprogram pelatihan harus
disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhanpelatihan.
Program pelatihan yang disusun dapat dilakukan berdasarkan:
1. Jenjang kualifikasi;
2. Klaster kompetensi:
a. Okupasi/jabatan kerja;
b. Nonokupasi/bukan jabatan kerja.
3. Unit kompetensi.
Program pelatihan yang disusun terdiri dari:
1. Judul/nama program pelatihan
Menggambarkan/menunjukkan nama program pelatihan yang akandilaksanakan.
2. Tujuan
Menggambarkan secara garis besar hasil pelatihan yang akan dicapaioleh peserta.
3. Kompetensi yang akan ditempuh
Kompetensi yang akan ditempuh oleh peserta pelatihan dituangkandalam unit-unit
kompetensi.
4. Perkiraan waktu pelatihan
Perkiraan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan prosespelatihan.
Penentuan waktu pelatihan tidak bersifat absolut/mutlakharus diikuti oleh setiap
peserta pelatihan.
5. Persyaratan peserta pelatihan
Merupakan persyaratan minimal kualifikasi peserta pelatihan, dapatterdiri dari:
pendidikan, umur/usia, jenis kelamin.
6. Kurikulum dan silabus
Adalah rincian dan uraian unit kompetensi yang akan ditempuh olehpeserta
pelatihan. Kurikulum dan silabus menggambarkan:
a. Unit kompetensi yang akan ditempuh.
b. Elemen kompetensi.
b. Kriteria unjuk kerja yang harus dicapai.
c. Indikator unjuk kerja.
d. Ilmu pengetahuan yang terkait.
e. Praktek yang diperlukan untuk mencapai unjuk kerja.
f. Sikap kerja yang diperlukan.
g. Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk setiap elemen kompetensi.
7. Daftar bahan dan peralatan
Adalah rincian kebutuhan, jumlah dan spesifikasi teknis bahan, alat,mesin yang
diperlukan selama pelaksanaan pelatihan.

C. Melakukan Rekruitmen dan Seleksi


Rekruitmen dan seleksi merupakan proses penyaringan awal untukmendapatkan
calon peserta pelatihan yang memenuhi syarat normatif.
Penerapan jenis dan materi uji dalam proses seleksi tergantung padaprogram
pelatihan yang akan diikuti.Secara keseluruhan proses pelaksanakan rekruitmen dan
seleksi dapatdiuraikan sebagai berikut:
1. Menyebarluaskan informasi tentang program pelatihan yang akan dilaksanakan
serta persyaratannya.
2. Melakukan pendaftaran calon peserta.
3. Menyiapkan daftar rekapitulasi calon peserta.
4. Menetapkan metode seleksi yang akan dipakai sesuai denganpersyaratan yang
telah ditetapkan. Seleksi dapat dilakukan dengansalah satu atau kombinasi metode
sebagai berikut:
a. Tes tertulis.
b. Wawancara.
c. Recognition Current Competency (RCC) atau pengakuan terhadapkompetensi
terkini.
d. Recognition Prior Learning (RPL) atau pengakuan terhadap hasilpembelajaran
sebelumnya (formal, non formal atau pengalamankerja).
5. Melakukan seleksi terhadap calon peserta.
6. Menetapkan hasil seleksi.
7. Mengumumkan hasil seleksi.
8. Menyiapkan daftar peserta yang telah dinyatakan diterima.
9. Membuat data lengkap peserta pelatihan.

D. Menyusun Rencana Pelatihan


Rencana pelatihan merupakan dokumen perencanaan tahapan pelatihanyang disusun
berdasarkan analisis terhadap isi materi pelatihan secarakeseluruhan. Rencana pelatihan
digunakan sebagai acuan bagi tenagapelatih untuk memfasilitasi dan memilih metode
pelatihan yang tepat bagipeserta pelatihan sesuai dengan materi pelatihan yang
ditempuh masing – masingpeserta pelatihan. Rencana pelatihan minimal berisi:
1. Tujuan pelatihan.
2. Metode dan teknik yang digunakan untuk setiap materi pelatihan.
3. Alat bantu dan media pelatihan yang dibutuhkan untuk setiap materipelatihan.
4. Jenis evaluasi/asesmen yang akan digunakan.
E. Menyiapkan Sumber Daya Manusia
1. Penyelenggaraan
a. Penerbitan surat keputusan penyelenggaraan pelatihan oleh KepalaLembaga
Pelatihan.
b. Penentuan tempat On the Job Training (OJT) di perusahaan,
untukdiintegrasikan dengan program pelatihan di lembaga pelatihan.
2. Tenaga Pelatih
a. Persyaratan tenaga pelatih
1) Memiliki kompetensi metodologi dan kompetensi teknis.
2) Mendapat penugasan dari Kepala Lembaga Pelatihan melaluisurat
penugasan.
3) Dapat terdiri dari instruktur, PSM, tenaga ahli, atau istilah lainyang
setara dengan itu.
b. Tugas dan peran tenaga pelatih dalam pelaksanaan PBK
1) Tugas tenaga pelatih sebagai berikut:
a) Membantu peserta pelatihan dalam merencanakan prosespelatihan.
b) Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yangdijelaskan
dalam pelatihan.
c) Membantu untuk memahami konsep dan menjawabpertanyaan
peserta pelatihan.
d) Membantu mencari sumber informasi tambahan yangdiperlukan
peserta pelatihan.
e) Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f) Mendatangkan seorang ahli dari tempat kerja jika diperlukan.
g) Menguji/mengamati dan mengumpulkan bukti-bukti serta
h) membuat catatan-catatan kemajuan pelatihan untuk setiappeserta
pelatihan.
i) Mengevaluasi pencapaian kompetensi peserta per individu.
2) Peran tenaga pelatih yaitu:
a) Sebagai narasumber, mengusasi materi teori dan
mampumendemonstrasikan materi praktek.
b) Sebagai fasilitator, mampu menjembatani antara peserta danmateri
pelatihan.
c) Sebagai pembimbing, mampu menolong peserta
pelatihanmengembangkan rencana-rencana belajar individu
ataukelompok, mendorong cara berfikir kritis dan
kemampuanmemecahkan persoalan, dan memotivasi peserta
pelatihansecara perorangan.
d) Sebagai penilai, membuat keputusan mengenai RCC/RPL,menilai
capaian kompetensi perorangan menurut kriteria danstandar yang
ditetapkan, serta mendokumentasikan hasil-hasilpenilaian setiap
peserta pelatihan
e) Sebagai mechanism, lebih memfokuskan pada proses pelatihandan
mampu menggerakkan proses pelatihan.Dalam proses pelatihan,
tenaga pelatih harus dapatmengkombinasikan peran-peran tersebut
sesuai dengan kondisidan situasi yang terjadi.
3. Peserta Pelatihan
a. Merupakan subyek pelatihan.
b. Telah mengikuti proses rekruitmen dan seleksi.

F. Menyiapkan Fasilitas Pelatihan


1. Peralatan
a. Menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam rangkapencapaian
kompetensi sebagaimana yang ditetapkan dalamkurikulum pelatihan.
b. Peralatan terdiri atas: mesin, peralatan tangan (handtools), peralatandan
fasilitas pendukung lainnya serta alat-alat keselamatan kerja.
c. Sebelum digunakan dalam pelatihan, semua peralatan dipastikanberfungsi
dengan baik dan sesuai dengan program pelatihan yangakan dilaksanakan.
2. Bahan pelatihan
a. Bahan pelatihan harus tersedia dalam jumlah yang cukup dandisesuaikan
dengan tujuan kompetensi yang akan ditempuh.
b. Bahan pelatihan terdiri atas; bahan pelatihan untuk teori dan/atauuntuk
praktek.
c. Sebelum digunakan, bahan pelatihan dipastikan memenuhi syaratuntuk
digunakan sesuai dengan program pelatihan yang akandilaksanakan.
3. Tempat Pelatihan
a. Tempat pelatihan harus tersedia sesuai dengan yang dipersyaratkan.
b. Tempat pelatihan terdiri dari ruang kelas, workshop/bengkel/tempatpraktek,
atau demplot beserta kelengkapannya.
4. Modul
Modul atau materi pelatihan merupakan bahan/sumber pembelajaranyang
disusun berdasarkan standar kompetensi kerja. Modul PBK terdiriatas buku
informasi, buku kerja dan buku penilaian.
5. Referensi
Buku-buku lain yang relevan untuk mencapai kompetensi, dapat berupateks
book, manual book, Prosedur Operasional Standar (POS), danreferensi lainnya
yang terkait.
G. Menyusun Jadwal Pelatihan
Jadwal pelatihan disusun dandipergunakan sebagai pegangan bagi tenaga pelatih,
penyelenggara, danpeserta pelatihan untuk mengetahui tahapan selama latihan
berlangsungsesuai dengan program latihan.

H. Menyiapkan Administrasi Pelatihan


1. Daftar hadir peserta.
2. Daftar hadir tenaga pelatih.
3. Tanda terima perlengkapan peserta.
4. Tata tertib pelatihan.
5. Sertifikat pelatihan.
6. Formulir-formulir penilaian/asesmen.
PELAKSANAAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

A. Persiapan PBK
Sebelum menyampaikan pelatihan, tenaga pelatih harus memastikankesiapan hal-hal
sebagai berikut:
1. Seluruh peserta pelatihan telah diketahui kapasitas kompetensi yangdimiliki
berdasarkan hasil seleksi.
2. Seluruh peserta telah diberikan/memperoleh buku informasi dan bukukerja
sesuai dengan unit kompetensi yang akan di ikuti.
3. Bahan dan peralatan pelatihan sudah tersedia di workshop/bengkel/tempat
praktek/demplot.
4. Rencana pelatihan telah divalidasi kesesuaiannya untuk mencapaitujuan
pelatihan.
B. Pelaksanaan PBK
Terdapat dua teknik atau pendekatan yang harus dilakukan dalampelaksanaan pelatihan
berbasis kompetensi yaitu: off the job training danon the job training. Off the job
training merupakan suatu proses pelatihandilaksanakan di ruang kelas dan
workshop/bengkel/demplot, sedangkanon the job training merupakan suatu proses
untuk meningkatkanpengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan
tempat kerja, dan dilaksanakan di tempat kerja yang sebenarnya.
1. Pelatihan di tempat pelatihan (Off The Job Training)
Dalam proses PBK ada tiga pendekatan yang dapat digunakan olehtenaga pelatih.
Ketiga pendekatan pelatihan yang dapat digunakan oleh tenaga pelatih,yaitu:
a. Belajar secara mandiri/Individu
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajarsecara individu
sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.Peserta dapat menemui tenaga
pelatih setiap saat untukmengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan
belajar.Agar proses belajar mandiri dapat dilaksanakan secara efektif,hal-hal yang perlu
dilakukan oleh tenaga pelatih adalah sebagaiberikut:
1) Mendorong setiap peserta pelatihan untuk membuat pilihantentang target
berlajar mandiri yang diinginkan.
2) Memberi bantuan pada setiap peserta pelatihan, sesuai denganpermintaan
bantuan yang bersifat spesifik.
3) Menyediakan materi dan sumber belajar yang diperlukan pesertapelatihan.
4) Memberi bimbingan dan bantuan bagi peserta pelatihan dalam halpenggunaan
sumber belajar.
5) Membekali peserta dengan keterampilan belajar pada aspekperencanaan: apa,
kapan, dan bagaimana cara belajar.
6) Mendorong peserta pelatihan untuk memiliki tanggung jawabindividu dalam
manajemen pengembangan diri.
7) Membimbing peserta pelatihan untuk mampu memilih danmemanfaatkan
sumber pembelajaran yang tersedia.
b. Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk berpartisipasidalam kelompok,
walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuaidengan kecepatan masing-masing
individu, metode inimemungkinkan interaksi sesama peserta dan tenaga pelatih. Hal-
halyang perlu diperhatikan oleh tenaga pelatih dalam melaksanakanbelajar kelompok
adalah sebagai berikut:
1) Mendorong agar setiap anggota kelompok harus memiliki peran.
2) Membantu peserta agar terjadi interaksi langsung antar anggotakelompok
belajar.
3) Membimbing setiap anggota kelompok bertanggungjawab atashasil belajar
dirinya dan anggota kelompoknya.
4) Membantu mengembangkan proses interaksi antar anggotakelompok belajar.
5) Hanya berinteraksi dengan kelompok belajar pada saatdiperlukan.
c. Belajar terstruktur
Belajar terstruktur adalah belajar di kelas secara formal, metode iniumumnya
mencakup topik tertentu. Metode belajar terstruktur dapatberupa: ceramah, ceramah
bergambar, demonstrasi, tanya jawab,diskusi, dan praktek.Tahapan yang harus
dilakukan oleh tenaga pelatih, agar belajarterstruktur dapat efektif yaitu:
1) Tahap Pendahuluan (Introduction/Preparation), meliputi:
a) Mengatur ruangan (kelas/bengkel) seperti ventilasi,penerangan.
b) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan waktumengajar.
c) Menentukan bahan dan alat yang akan digunakan pesertapelatihan.
d) Menyiapakan alat bantu mengajar seperti projektor,komputer, dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan.
e) Menyiapkan evaluasi yang akan digunakan.
f) Mengecek kehadiran peserta pelatihan.
g) Memperkenalkan judul pelajaran, disamping diucapkan, jugadisampaikan
secara tertulis. Kemudian lakukan diskusisingkat dengan peserta pelatihan
tentang judul tersebut.
h) Melakukan apersepsi, menghubungkan materi yang akandisajikan dengan
materi sebelumnya sehingga jelas kaitannya.
i) Mengecek pengetahuan peserta pelatihan, dengan melakukantanya jawab
singkat untuk mengetahui sejauh manapengetahuan peserta sebelumnya
tentang materi yang akandisajikan. Dengan demikian, pelajaran dapat
dimulai dari apayang sudah diketahui peserta pelatihan;
j) Menyampaikan tujuan belajar, agar para peserta pelatihanmengetahui
dengan jelas kemampuan apa yang akandiperoleh setelah pelatihan selesai.
Dalam hal ini jugadisampaikan manfaat apa yang diperoleh termasuk arah
yangakan dipelajari.
2) Tahap Penyajian, meliputi
a) Pastikan “entry point” untuk memulai proses pelatihan,jelaskan hubungan
antara pelatihan dengan harapan peserta.
b) Penyajian dilakukan secara bertahap (per unit kompetensi).
c) Sampaikan penjelasan secara sederhana, sistematis, jelas danmasuk akal.
d) Jelaskan perlahan-lahan, sesuaikan dengan tingkatkemampuan peserta
pelatihan. Jelaskan secara bertahap.
e) Jangan menggunakan kata-kata, istilah atau ucapan yangmungkin sulit
dimengerti oleh peserta pelatihan.
f) Hindari menjelaskan terlalu banyak hal, yang memungkinkanpeserta tidak
dapat memahami.
g) Ciptakan komunikasi dua arah, gunakan teknik mendengaraktif (seperti
bahasa tubuh yang positif).
h) Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk berbagipengalaman, dan
hubungannya dengan pelatihan yang diikuti.
i) Lakukan identifikasi, bagaimana setiap peserta dapat belajardengan baik
(seperti melalui diskusi kelompok, praktek,peragaan dan lain-lain).
j) Lakukan interaksi kepada peserta yang kurang berpartisipasi(misalnya
dengan pertanyaan yang sederhana).
k) Berikan kenyamanan dalam pelatihan terutama bagi pesertayang memiliki
kesulitan atau tantangan dalam pelatihan.
l) Berikan umpan balik positif, dengan menjelaskan kesalahanatau perbaikan
yang harus dilakukan.
m) Jika menjelaskan menggunakan tampilan visual, yakinkanbahwa peserta
pelatihan dapat memahami danmenginterpretasikan tampilan visual atau
gambar ke keadaanyang sebenarnya.
n) Jika tenaga pelatih akan mendemonstrasikan materi praktek,atur posisi
peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga dapatmemperhatikan secara
jelas dan detail setiap pekerjaan yangdidemonstrasikan.
o) Lakukan demonstrasi secara perlahan-lahan agar semuapeserta pelatihan
dapat mengikuti dengan jelas.
p) Pada saat demonstrasi, tenaga pelatih wajib menekankankeselamatan dan
kesehatan kerja dalam melakukan pekerjaantersebut.
q) Demonstrasikan secara bertahap, beri kesempatan pesertabertanya.
r) Bila diperlukan, lakukan demonstrasi berulang-ulang untuksatu pekerjaan,
sampai semua peserta pelatihan mengerti.
s) Untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materipelatihan, ajukan
pertanyaan tentang materi pelatihan kepadaseluruh peserta pelatihan.
t) Lakukan interaksi dengan industri atau pasar kerja (misalnyamenghadirkan
nara sumber dari perusahaan).
u) Lakukan pelatihan secara komprehensif danberkesinambungan. Artinya
setiap materi pelatihan atau unitkompetensi harus diselesaikan secara
tuntas, sebelumberpindah ke materi pelatihan/unit kompetensi yang lain.
v) Berikan kesimpulan sebagai “key point” di setiap akhir sesipelatihan.
3) Tahap Aplikasi;
Untuk materi pelatihan teori dilakukan dengan memberikantugas-tugas, pertanyaan-
pertanyaan yang harus dikerjakan/dijawab, baik secara lisan maupun tulisan.Tenaga
pelatih membetulkan jawaban yang salah, memberikanpenguatan terhadap jawaban
yang benar dan memberikan pujian.Bila peserta tidak dapat menjawab atau jawabannya
kurang tepat,jangan memojokkan peserta karena akan menurunkansemangatnya. Waktu
peserta sudah menjawab, jangan buru-burudikomentari, tetapi buatlah suasana
persaingan dengan caramenanyakan pendapat peserta lain terhadap jawaban
pesertaterdahulu.
Untuk materi pelatihan praktek, lakukan langkah-langkah sebagaiberikut:
a) Sebelum dimulai tekankan kepada peserta pelatihan tentangkeselamatan
kerja dan kunci kerja yang harus diperhatikan.
b) Atur tempat kerja setiap peserta agar tidak saling terganggu.
c) Tunjukkan/bagikan/tentukan bahan dan alat yang akandigunakan oleh
setiap peserta pelatihan.
d) Bagikan lembaran kerja (job sheet) bila itu diperlukan.
e) Lakukan pengawasan yang seksama.
f) Berikan bantuan bila diperlukan saja, jangan pilih kasih.
g) Bila peserta melakukan langkah yang salah, segera hentikandan betulkan.
h) Bila diperlukan, demonstrasikan atau jelaskan kembali.
4) Tahap Penilaian/Asesmen;
Penilaian/asesmen berbasis kompetensi yang dilaksanakan padasaat pelatihan off the
job training, merupakan rangkaian kegiatantenaga pelatih untuk menilai/memutuskan
pencapaiankompetensi dari peserta pelatihan. Dalam proses tersebut tenagapelatih
melakukan pengumpulan informasi/bukti atau pengujianselama proses pelatihan
berlangsung, sehingga tenaga pelatihakan memperoleh potret atau profil kemampuan
setiap pesertadalam mencapai indikator kompetensi yang telah dirumuskan,sebagai
informasi untuk menilai/memutuskan “kompeten ataubelum kompeten”.
Tenaga pelatih harus dapat menentukan metode atau jenispenilaian yang akan
digunakan untuk mengukur ketercapaiankompetensi. Penentuan ini sangat penting,
mengingat kebanyakankompetensi bersifat kompleks dan mengandung variabel
yangcukup sulit untuk dinilai.
Tenaga pelatih dalam melakukan penilaian/asesmen harusmemenuhi prinsip sebagai
berikut:
a) Validitas.
b) Reliabilitas
c) Komprehensif
d) Adil.
e) Objektif
f) Berpusat kepada peserta
g) Efektif dan efisien
h) Bagian dari pelatihan
Untuk melakukan penilaian/asesmen berbasis kompetensi,seorang tenaga pelatih :
1. Sudah mengidentifikasi tingkat kemampuan/kompetensi peserta pelatihan
2. Menyusun perencanaan asesmen yang meliputi:
a. Penetapan indikator capaian kompetensi
b. Penyusunan teknik/metode asesmen
3. Mengupayakan proses asesmen dilakukan dalam suasana yangmenyenangkan.
4. Tidak boleh membandingkan hasil asesmen satu pesertadengan peserta lainnya.
Berdasarkan hasil asesmen, bagi peserta pelatihan yangdinyatakan belum mampu
mencapai kompetensi yangdipersyaratkan, diberikan kesempatan melakukan
pengulanganterhadap bagian/unit kompetensi yang belum tercapai
tersebut.Pengulangan dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali. Dan apabilasetelah
pengulangan tersebut, peserta pelatihan tetap belummampu mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan, maka pesertayang bersangkutan dinyatakan belum kompeten
terhadapbagian/unit kompetensi tersebut.
Setelah seluruh capaian kompetensi tercapai maka pesertapelatihan dapat mengikuti
tahap selanjutnya yaitu On the JobTraining.

2. On the Job Training (OJT)


Peserta yang mengikuti program OJT di perusahaan/tempat kerja yaituyang telah
dinyatakan selesai/kompeten dalam pelatihan off the jobtraining. OJT merupakan
bagian dari proses pelatihan secarakeseluruhan yang dilaksanakan di tempat kerja
dengan fokus utamapeningkatan dan penguatan nilai-nilai budaya dan etos kerja
diperusahaan/tempat kerja. OJT harus dilaksanakan di bawah bimbinganseorang
pendamping/ karyawan yang berasal dari perusahaan/tempatkerja.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam persiapan dan pelaksanaan OJTantara lain:
a. Indikator capaian kompetensi yang di persyaratkan dalam OJT.
b. Penetapan pendamping yang berasal dari perusahaan/tempat kerjaOJT.
c. Penetapan pembimbing dari lembaga pelatihan.
d. Monitoring dan evaluasi peserta selama masa OJT.
Pelaksanaan On the Job Training
Program on the Job Training dilaksanakan dalam kurun waktusebagaimana ditentukan
dalam silabus pelatihan. Materi pelatihan yangdiberikan di perusahaan/tempat kerja
selama OJT harus sesuai ataumerupakan penyempurnaan dari kompetensi yang telah
diberikan dilembaga pelatihan.Oleh karena itu, perusahaan/tempat kerja bertanggung
jawabsepenuhnya tehadap peserta pelatihan , baik dalam hal pemberian tugasatau
pekerjaan, pembimbingan, dan penilaian/asesmen, sehinggapeserta dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Asesmen peserta dalam pelaksanaan OJT
Asesmen dilakukan oleh pendamping/karyawan di tempat kerja yangdiberi tugas,
dengan menilai kompetensi dan kinerja peserta OJT selamamengikuti program tersebut.
Asesmen dilakukan dengan berbagaiindikator, sehingga akan diperoleh hasil pelatihan
sesuai dengan tujuanOJT yang telah ditetapkan. Penetapan indikator dimaksud
dilakukansecara bersama-sama oleh pendamping/karyawan dan tenagapembimbing
atau tenaga pelatih lembaga pelatihan. Asesmen yangdilakukan adalah sebagai berikut:
1) Penilaian perilaku individu atau sikap kerja
2) Penilaian kemampuan teknis
Apabila peserta OJT belum mampu mencapai kompetensi yangdipersyaratkan, maka
peserta pelatihan diberikan kesempatan untukmelakukan pengulangan 1 (satu) kali lagi.
Apabila setelah pengulangantersebut, peserta OJT belum mampu mencapai kompetensi
yangdipersyaratkan, maka peserta yang bersangkutan dinyatakan belumkompeten
dalam OJT.

C. Penerbitan sertifikat
1. Sertifikat pelatihan
Pada prinsipnya, sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta pelatihanyang dinyatakan
kompeten, baik untuk pelatihan di lembaga pelatihan(off the job training) maupun
pelatihan di tempat kerja (on the jobtraining). Sertifikat pelatihan diberikan kepada
peserta pelatihan sesuaidengan jenis program pelatihan yang di ikuti, terdiri atas 3
(tiga) jenisyaitu:
a. Sertifikat pelatihan berdasarkan KKNI.
b. Sertifikat pelatihan berdasarkan klaster kompetensi.
c. Sertifikat pelatihan berdasarkan unit kompetensi.
2. Surat keterangan
Surat keterangan dari lembaga pelatihan diberikan kepada peserta yangdinyatakan
sebagai berikut:
a. Kompeten untuk sebagian unit-unit kompetensi. Surat keteranganberisi unit-unit
kompetensi yang telah dinyatakan kompeten,sedangkan unit-unit kompetensi yang
dinyatakan belum kompetentidak dicantumkan.
b. Belum kompeten. Surat keterangan berisi bahwa yang bersangkutanpernah
mengikuti pelatihan.
3. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta yang dinyatakankompeten oleh lembaga
sertifikasi profesi atau Badan NasionalSertifikasi Profesi setelah melalui uji
kompetensi.
EVALUASI PENYELENGGARAN PBK

A. Monitoring
Monitoring dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan, mulai daripersiapan,
pelaksanaan pelatihan dan hasil pelatihan. Dalammelaksanakan monitoring harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Unsur-unsur yang dimonitor
a. Persiapan pelaksanaan pelatihan terdiri dari :
1) Pembentukan Tim Pelaksana.
2) Rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan.
3) Sarana dan prasarana pelatihan.
4) Tenaga pelatih.
5) Administrasi pelaksanaan pelatihan.
b. Proses pelatihan berbasis kompetensi.
1) Kehadiran peserta pelatihan.
2) Kehadiran tenaga pelatih.
3) Pengelolaan bengkel/workshop/tempat praktek.
4) Metode pelatihan yang digunakan.
5) Bahan pelatihan yang digunakan.
6) Referensi penunjang yang digunakan.
7) Penilaian pelatihan.
8) Administrasi penilaian
2. Petugas monitoring
Petugas monitoring terdiri dari personil di lembaga pelatihan dan DinasTenaga Kerja
Provinsi, Kabupaten/Kota yang ditunjuk untukmelakukan monitoring.
3. Teknik dan metoda monitoring
a. Langsung.
Petugas mendatangi lokasi pelaksanaan pelatihan untuk
melakukanpengamatan pada saat berlangsungnya kegiatan.
b. Tidak langsung.
Berdasarkan laporan penyelenggaraan pelaksana pelatihan.

B. Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk mendapatkan masukan berdasarkan temuanhasil
monitoring guna penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasamendatang.
1. Aspek-aspek yang dievaluasi.
a. Persiapan pelaksanaan pelatihan terdiri dari:
1) Pembentukan Tim Pelaksana.
2) Rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan.
3) Sarana dan prasarana pelatihan.
4) Tenaga pelatih.
5) Administrasi pelaksanaan pelatihan.
b. Proses pelatihan berbasis kompetensi.
1) Persipan PBK.
2) Kehadiran peserta pelatihan.
3) Kehadiran tenaga pelatih.
4) Pengelolaan bengkel.
5) Metode pelatihan yang digunakan.
6) Bahan pelatihan yang digunakan.
7) Referensi penunjang yang digunakan.
8) Penilaian pelatihan.
9) Administrasi penilaian
2. Petugas evaluasi.
Petugas evaluasi dapat terdiri dari personil yang ditunjuk oleh lembaga pelatihan
kerja.
3. Waktu evaluasi.
Evaluasi dapat dilaksanakan baik pada saat proses pelaksanaanmaupun setelah
selesai penyelenggaraan pelatihan.

C. Pelaporan
Laporan penyelenggaraan PBK dibuat oleh tim pelaksana lembagapelatihan, laporan
disampaikankepada pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh lembaga pelatihan/masyarakat,laporan
disampaikan kepada pimpinan lembaga pelatihan yangbersangkutan.
2. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah daerah kabupaten/kotalaporan
disampaikan kepada Kepala Dinas yang membidangiKetenagakerjaan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Bupati/Walikota.
3. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah daerah Provinsi
laporandisampaikan kepada Kepala Dinas yang membidangi
KetenagakerjaanProvinsi dengan tembusan Gubernur.
4. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi
laporan disampaikan kepada Direktur Jenderal BinalattasKementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
5. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh Kementerian Teknis/Lembagalaporan
disampaikan kepada unit eselon I yang terkait.

Isi laporan sekurang-kurangnya memuat hal-hal sebagai berikut:


1. Pendahuluan
2. Persiapan pelatihan
3. Pelaksanaan pelatihan
4. Permasalahan
5. Pemecahan masalah
6. Kesimpulan dan saran
7. Penutup
8. Lampiran, terdiri dari:
a. Daftar peserta pelatihan (berdasarkan jenis kejuruan)
b. Penempatan/rencana penempatan output pelatihan
c. Hasil evaluasi peserta pelatihan (pada akhir pelatihan)
LAMPIRAN

Skema Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi


a. Langkah 1
Lembaga pelatihan kerja melakukan Identifikasi Kebutuhan Pelatihanatau Training
Need Assesmen (TNA).

b. Langkah 2
Melaksanakan rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan
c. Langkah 3
Melaksanakan pelatihan
TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab


1. Persiapan 1. Membentuk tim 1. lembaga pelatihan Manajemenlembagapelat
pelaksana pelatihan 2. Undangan rapat ihan(point 1 – 7)
2. Rapat-rapat persiapan 3. Materi publikasimedia Tenagapelatih (point8 –
3. Menyiapkan kelengkapan cetak danelektronik 13)
dokumen untuk 4. Suratpermohonanuntuk
penyebarluasan informasi tempat onthe job
4. Mencari tempat bagi training
pelaksanaan on the job 5. Kurikulum dansilabus
training OJT
5. Mengkomunikasikan 6. Formulirpendaftaran
kurikulum dan silabus on dankelengkapannya
the job training dengan 7. Soal test tertulisdan
pihak tempat panduan testwawancara
pelaksananaan OJT 8. Lembar
6. Menyiapkan dokumen isianpemeriksaankesiapa
untuk pendaftaran n peralatanpelatihan
7. Menyiapkan materi test 9. Standarkompetensi,prog
seleksi ram dan modul pelatihan
8. Menyiapkan ruangan 10. Lesson plan untuk
tempat pendaftaran masing-masing program
9. Menyiapkan daftar pelatihan
kebutuhan bahan
pelatihan
10. Memeriksa kesiapan
peralatan pelatihan, jika
ada yang rusak segera
dilaporkan ke bagian
maintenance
11. Menata workshop/
tempat latihan sesuai
dengan kebutuhan
pelatihan
12. Melakukan telaah
kesesuaian unit-unit
kompetensi yang akan
dilatih dengan program
dan modul
pelatihan.Untuk
memastikanbahwa tidak
terjadideviasi antara
modulpelatihan dengan
unit-unitkompetensi
yangmenjadi target
capaianpelatihan.
13. Menyusun lesson plan
2. Penyebarl Menyebarluaskaninformasi Petunjuk teknis atau SOP Manajemen Lembaga
uasan pendaftaranpelatihan bagipetugas Pelatihan
Informasi melalui mediacetak dan yangmelakukanpenyebarluas
elektronik aninformasi
3. Registrasi/ 1. Melayani calon 1. Informasi tentang Manajemen Lembaga
Pendaftara pendaftaryang program pelatihan berupa Pelatihan
n membutuhkaninformasi brosur,leaflet, dan lain –
lebih detailtentang lain
programpelatihan 2. Formulirpendaftaran
2. Melayani 3. Informasi tentangalur
prosespendaftaran prosespelatihan mulaidari
pelatihan pendaftaransampai
No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab
3. Memberikan denganpelatihan selesai
informasitentang 4. Formulir rekapinformasi
prosesselanjutnya calonpeserta pelatihan
setelahpendaftaran 5. Petunjuk teknisatau SOP
4. Menyusun bagipetugaspendaftaran
rekapinformasi calon
pesertapelatihan yang
sudahmendaftar
4. Menentuk Menentukan metodeseleksi 1. Program pelatihan Manajemen Lembaga
an Metode dan RCC/RPL(Recognize 2. Rekap informasicalon Pelatihan
Seleksi CurrentCompetency/Recogn pesertapelatihan
icePrior Learning) yangtelah mendaftar
calonpeserta untuk 3. Matriks metodeseleksi
masingmasingkejuruan danRCC/RPL
sesuaidengan untukmasing-
programpelatihan, masingkejuruan
persyaratanpeserta, dan 4. Petunjuk teknisatau SOP
latarbelakang calon bagiuntukmenentukanmet
pesertapelatihan yang ode seleksi
telahmendaftar
5. Tes 1. Menyelenggarakan 1. Materi test tertulisuntuk Manajemen Lembaga
Tertulis, testtertulis bagi masingmasingkejuruan Pelatihan
Wawancar kejuruanyang 2. Panduan testwawancara
a menggunakanmetode untukmasing-
RCC/RPL seleksi dengantest tertulis masingkejuruan
2. Menyelenggarakan test 3. Kunci jawabantest
wawancara bagi kejuruan tertulis untukpetugas
yang menggunakan pemeriksahasil test
metode seleksi dengan tertulis
test wawancara 4. Form isian hasiltest
3. Melakukan RCC/RPL wawancarasesuai
dengan menganalisis denganmasing-
hasil test tertulis dan test masingkejuruan
wawancara 5. Rekap hasil testdan
4. Menyusun rekap hasiltest RCC/RPL
dan RCC/RPL 6. Petunjuk teknisatau SOP
untukmenyelenggarakant
est seleksi danRCC/RPL
6. Penentuan 1. Pemaparan rekap 1. Undangan rapatuntuk Manajemen Lembaga
Hasil Test hasiltest seleksi calon seluruhjajaranmanajemen Pelatihan
pesertapelatihan masing- danketua juruan
masingkejuruan pada dilembaga pelatihan
rapatpenentuan 2. Rekap hasil testdan
kelulusantest seleksi RCC/RPLuntuk masing-
2. Menetapkan jumlahcalon masingkejuruan
peserta pelatihanyang 3. Pengumumanresmi hasil
lulus test test
seleksiberdasarkan 4. Petunjuk teknisatau SOP
peringkathasil test bagiuntukmenentukan
3. Menyiapkanpengumuma hasiltest
n hasil testseleksi
yangditandatangani
olehpimpinan
lembagapelatihan
4. Mengumumkan hasiltest
7. Registrasi 1. Pendataan kembali calon 1. Formulir registrasiulang Manajemen Lembaga
Ulang peserta pelatihan yang 2. Daftar calonpeserta Pelatihan
lolos seleksi untuk pelatihanyang lolos
memastikan apakah siap seleksidan daftar
untuk mengikuti proses calonpeserta
No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab
pelatihan pelatihanyang
2. Menghubungi menjadicadangan
calonpeserta pelatihan 3. Petunjuk teknisatau SOP
yangmenjadi cadangan bagiuntukpelaksanaanreg
jikaada calon istrasi ulang
pesertapelatihan yang
sudahlolos seleksi
tetapimengundurkan diri
8. Pelaksanaa 1. Melakukan 1. Lembar monitoringproses Manajemen Lembaga
n monitoringdan supervisi pelatihan Pelatihan
Pelatihan terhadapproses 2. Datfar hadirpeserta (point 1 – 5 )
di pelaksanaanpelatihan pelatihandan daftar Tenagapelatih
Lembaga 2. Mengumpulkan hadirtenaga pelatih (point6 – 8)
Pelatihan danmerekap daftar 3. Kuesioner evaluasi
(off the hadirpeserta pelatihan 4. Surat keterengantelah
job dantenaga pelatih mengikutipelatihan
training) 3. Membantu tenagapelatih 5. Lesson plan
untuk 6. Learning materialberupa
mengatasipermasalahanp mediacetak
ermasalahyang maupunelektronik
munculselama proses 7. Buku-
pelatihanberlangsung, bukureferensipenunjang
baikpermasalahan
teknismaupun
permasalahannon teknis
4. Melaksanakan
evaluasiterhadap
prosespelatihan off the
jobtraining
5. Menerbitkan
suratketerangan
telahmengikuti pelatihan
bagipeserta pelatihan
yangtidak melanjutkan
ketahapan on the
jobtraining
6. Memfasilitasi
prosespelatihan sesuai
denganlesson plan
7. Menggunakan
metodemelatih yang
efektif danmelakukan
bimbingankepada
masing-masingindividu
pesertapelatihan sesuai
dengankebutuhan dan
tingkatcapaian
kompetensimasing-
masing pesertapelatihan.
8. Membantu
pesertapelatihan
menyelesaikanpermasala
han yangdihadapi dalam
prosespelatihan
9. Assesmen 1. Melakukan 1. Materi asesmen Tenagapelatih (point1 –
penilaianterhadap 2. Lembar penilaianper 4)
capaiankompetensi unitkompetensi Manajemenlembagapelat
pesertapelatihan secara 3. Lembar rekaphasil ihan(point 5)
individusaat peserta penilaiansemua
pelatihansudah siap unitkompetensi
No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab
untuk dinilai
2. Mendiskusikan
hasilpenilaian dengan
pesertapelatihan
3. Memberikan
kesempatankepada
peserta pelatihanuntuk
mengulang
unitkompetensi yang
belumkompeten
ataumelanjutkan latihan
keunit
kompetensiberikutnya
setelah unitkompetensi
sebelumnyadinyatakan
kompetenmelalui proses
asesmenoleh tenaga
pelatih
4. Membuat rekap
hasilpenilaian semua
unitkompetensi
yangditempuh oleh
pesertapelatihan
danmenyerahkannya
kepihak
manajemenlembaga
pelatihan
5. Memfasilitasi
pesertapelatihan
untukmelaksanakan
pelatihanon the job
training jikatelah
melaksanakanasesmen
semua unitkompetensi
dalamprogram pelatihan
dandinyatakan
kompetenoleh tenaga
pelatih
10. Pelatihan 1. Menyerahkan peserta 1. Dokumen MoUantara Manajemen lembaga
di pelatihan kepada lembagapelatihan pelatihan
Tempat penanggung jawabtempat dengantempat OJT (point 1 – 2)
Kerja pelaksanaanOJT 2. Berita acara serahterima Pembimbing di tempat
(on the job 2. Melakukan pesertaOJT OJT
training) monitoringpelaksanaan 3. Lembar (point 3)
OJT monitoringpelaksanaan
untukmemastikanpelaksa OJT
naan OJT sesuaidengan
program
yangdirencanakan
3. Membantu
pesertapelatihan
menyelesaikanpermasala
han yangdihadapi selama
prosesOJT
11. Asesmen 1. Menilai 1. Materi asesmen Pembimbing
di capaiankompetensi 2. Lembar penilaianper di tempat OJT
tempat pesertapelatihan unitkompetensi (point 1 -4)
kerja berdasarkantarget 3. Lembar rekaphasil Manajemen
kompetensi yangakan penilaiansemua Lembagapelatihan
dicapai pada saatOJT unitkompetensi (point 5)
No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab
2. Mendiskusikan
hasilpenilaian denga
pesertapelatihan
3. Memberikan
kesempatankepada
peserta pelatihanuntuk
mengulang
unitkompetensi yang
belumkompeten
ataumelanjutkan ke
unitkompetensi
berikutnyaapabila teah
dinyatakankompeten dala
prosesasesmen
4. Membuat rekap
hasilpenilaian semua
unitkompetensi
yangditempuh oleh
pesertapelatihan
danmenyerahkannya
kepihak penanggung
jawabtempat OJT
danmanajemen
lembagapelatihan
5. Memberikan
suratketerangan
telahmengikuti pelatihan
bagipeserta pelatihan
yangdinyatakan
belumkompeten untuk
semuaunit kompetensi
dalamprogram
pelatihanmelalui
asesmen ditempat kerja
12. Penerbitan 1. Menerbitkan 1. Sertifikat Pelatihan Manajemen
Sertifikat sertifikatpelatihan bagi Lembagapelatihan
Pelatihan pesertapelatihan
atau surat yangdinyatakan
keterangan kompetenmelalui proses
asesmendi tempat
pelatihan danasesmen di
tempat kerjauntuk semua
unitkompetensi
2. Menerbitkan 2. Surat Keterangan Manajemen
suratketerangan bagi Lembagapelatihan
pesertapelatihan yang
kompetenuntuk sebagian
unitkompetensi
13. Dokument Mengumpulkan Semua dokumenyang terkait ManajemenLembagapela
asi semuadokumen terkait denganpelaksanaanpelatihan tihan
denganpelaksanaan
pelatihansebagai bahan
penyusunanlaporan mulai
dari tahapanpersiapan
sampaipenerbitan sertifikat.
14. Pelaporan 1. Menyusun Laporan paripurna Manajemen
laporanparipurna pelaksanaan kegiatan Lembagapelatihan
pelaksanaanpelatihan pelatihan
untuk semuakejuruan
dengan dilampiri
No. Tahapan Aktivitas Dokumen Penanggung Jawab
dokumen yangterkait
denganpelaksanaan
pelatihan
2. Mendistribusikanlaporan
pelaksanaanpelatihan
kepada pihakterkait
sebagaipertanggungjawa
banpelaksanaan
kegiatanpelatihan
LAMPIRAN 4

DATA TENAGA TEKNIS / INSTRUKTUR


(JABATAN FUNGSIONAL)
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Achmad Kisworosidi, S.Pd.T.


NIP : 19850508 201001 1 030
Pangkat / Gol. Ruang : Penata / IIIc
Jabatan : Instruktur Muda
Kejuruan : Teknik Otomotif
Instansi : UPT. Balai Latihan Kerja Pacitan
Jawa Timur
Tempat/Tanggal lahir : Magelang / 08 Mei 1985
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Teknik Otomotif
Alamat : RT. 03. RW. 02 Dsn. Pager, Ds. Bateh
Kec. Candimulyo, Kab. Magelang,
Jawa Tengah
No Telp. / HP : 0877 5878 5076 / 0856 4348 8376
Email : achmadk_164@yahoo.com

PELATIHAN TEKNIS :

 Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Otomotif di BBPLKDN Bandung
 Tahun 2012 Bimtek Inventory Pergudangan di Surabaya
 Tahun 2014 Up Grading Instruktur EFI System di BBPLKDN Bandung
 Tahun 2015 Diklat dan Sertifikasi Metodologi Pelatihan di Malang

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :

 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
 Tahun 2011 Sertifikat Kompetensi Engine Tune Up Sistem Injeksi
 Tahun 2011 Sertifikat On The Job Training di MOBILE CARE Bandung
 Tahun 2012 Sertifikat Bimbingan Teknis Inventory Pergudangan
 Tahun 2013 Sertifikat Peserta Kompetensi Keterampilan Instruktur IV Regional
Jawa Timur
 Tahun 2013 Sertifikat Juara II Kompetensi Keterampilan Instruktur IV Regional
Jawa Timur
 Tahun 2014 STTPP Up Grading Instruktur Engine Tune Up EFI Sistem
 Tahun 2014 Sertifikat Kompetensi Engine Tune Up Sistem Injeksi
 Tahun 2015 Sertifikat Pelatihan Metodologi
 Tahun 2015 Sertifikat Kompetensi Metodologi
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Azis Ismail, S.Pd.


NIP : 19801019 201001 1 013
Pangkat / Gol. Ruang : Penata / IIIc
Jabatan : Instruktur Muda
Instansi : UPT. Balai Latihan Kerja Pacitan
Jawa Timur
Kejuruan : Teknik Las
Tempat/Tanggal lahir : Semarang / 19 Oktober 1980
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Teknik Mesin
Alamat : RT. 01, RW. 01 Dsn Pengkol, Kel.
Pokoh Kidul, Kec. Wonogiri, Kab.
Wonogiri, Jawa Tengah
No Telp. / HP : 0813 2907 7571
Email : azispacitan1910@gmail.com

PELATIHAN TEKNIS :
 Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknologi Mekanik di BBPLKI
Serang
 Tahun 2014 Bimbingan Teknis Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK di
Semarang
 Tahun 2015 Diklat dan Sertifikasi Metodologi Pelatihan di Malang
 Tahun 2017 Up Grading Instruktur di Industri Bidang Teknik Las 6G di PT. PAL
Indonesia Surabaya

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :


 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
 Tahun 2011 Sertifikat Penghargaan Peserta Terbaik I Dikdas Instruktur
 Tahun 2011 Sertifikat Kompetensi Operasi Mesin dan Proses
 Tahun 2014 Sertifikat Bimbingan Teknis Penerapan SKKNI, Program dan Modul
PBK Angkatan III
 Tahun 2015 Sertifikat Pelatihan Metodologi
 Tahun 2015 Sertifikat Kompetensi Metodologi
 Tahun 2015 Sertifikat Peserta Kompetensi Keterampilan Instruktur V Kejuruan Las
Regional Jawa Timur
 Tahun 2015 Sertifikat Juara II Kompetensi Keterampilan Instruktur V Regional
Jawa Timur
 Tahun 2017 Sertifikat Up Grading Instruktur Kejuruan Las posisi 6G
 Tahun 2017 Sertifikat Juara I Kompetensi Keterampilan Instruktur VI Kejuruan Las
Regional Jawa Timur
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Erik Febriono, S.Pd.


NIP : 19770202 201001 1 016
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk.I / IIIb
Jabatan : Instruktur
Kejuruan : Teknik Otomotif
Tempat/Tanggal lahir : Tulungagung / 02 Februari 1977
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Teknik Mesin
Otomotif
Alamat : RT. 02, RW. 07 Kel. Ploso
Kec./Kab. Pacitan, Jawa Timur
No Telp. / HP : 0812 3729 2298
Email :

PELATIHAN TEKNIS :

 Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknik Otomotif di BBPLKDN
Bandung
 Tahun 2012 Bimbingan Teknis dan Pengelolaan TUK di Yogyakarta
 Tahun 2013 Up Grading Instruktur Engine Tune Up Sistem Injeksi di Bandung
 Tahun 2014 Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelatihan di Surabaya
 Tahun 2014 Bimbingan Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK Angkatan III di
Semarang

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :

 Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
 Tahun 2012 Sertifikat Bimbingan Teknis dan Pengelolaan TUK
 Tahun 2013 Sertifikat Up Grading Instruktur Engine Tune Up Sistem Injeksi
 Sertifikat On The Job Training di MOBIL CARE Bandung
 Tahun 2014 Sertifikat UJK Engine Tune Up Sistem Injeksi
 Tahun 2014 Sertifikat Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelatihan
 Tahun 2014 Sertifikat Bimbingan Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK
Angkatan III
 Tahun 2015 Sertifikat Peserta Seleksi Daerah Kempetisi Keterampilan Instruktur V
Tingkat Provinsi Jawa Timur
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Abdul Kholiq, S.Pd.


NIP : 19840913 201001 1 022
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk.I / IIIb
Jabatan : Instruktur
Kejuruan : Teknik Las
Tempat/Tanggal lahir : Klaten / 13 September 1984
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Teknik Mesin
Alamat : RT. 15, RW. 05 Ds. Puluhan,
Kec. Jatinom, Kab. Klaten,
Jawa Tengah
No Telp. / HP : 0813 8834 0246
Email :

PELATIHAN TEKNIS :

 Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknologi Mekanik di BBPLKI
Serang

 Tahun 2014 Up Grading Instruktur CNC dan CADCAM di BBPLKDN Bandung

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :

 Tahun 2008 Sertifikat Kompetensi Kejuruan Pemesinan Dasar

 Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III

 Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur

 Tahun 2011 Sertifikat Kompetensi – Operasi Mesin dan Proses

 Tahun 2013 Sertifikat Peserta Kompetensi Keterampilan Instruktur IV Tingkat


Provinsi Jawa Timur

 Tahun 2014 Sertifikat Up Grading Instruktur CNC dan CAD CAM

 Tahun 2014 Sertifikat Uji Kompetensi MTS CNC SMART LAB APLICATION TRAINING
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Sumitro, S.Pd.


NIP : 19770225 201001 1 009
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk.I / IIIb
Jabatan : Instruktur Pertama
Kejuruan : Bangunan
Tempat/Tanggal lahir : Pacitan / 25 Februari 1977
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Seni Rupa
Alamat : RT. 01, RW. 03 Kel. Gadingkasri
Kec. Klojen, Kota Malang,
Jawa Timur
No Telp. / HP : 0812 3340 5403
Email :

PELATIHAN TEKNIS :

 Tahun 2012 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Bangunan di BBPLKLN CEVEST
Bekasi

 Tahun 2013 Diklat dan Sertifikasi Metodologi Pelatihan di Malang

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :

 Tahun 2012 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan
Golongan III
 Tahun 2012 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar
Instruktur
 Tahun 2012 Sertifikat INSTRUKTUR dalam Pembekalan Keterampilan Kader
Pertukangan Kayu dan Batu Program Mabesad
 Tahun 2013 Sertifikat Kompetensi Metodologi
 Tahun 2013 Sertifikat Keterampilan kerja Tukang Politur Kayu
 Tahun 2015 Sertifikat Diklat Metodologi
 Tahun 2015 Sertifikat Kompetensi Metodologi
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI

Nama : Rizky Rizkapuri, S.Pd.


NIP : 19850606 201001 1 037
Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda Tk.I / IIIb
Jabatan : Instruktur Pertama
Kejuruan : Bangunan
Tempat/Tanggal lahir : Purbalingga / 06 Juni 1985
TMT CPNS : 01 Januari 2010
Pendidikan Terakhir : S1 – Pendidikan Seni Rupa
Alamat : RT. 01 RW. 08, Ds. Ngaliyan, Kel.
Singodutan, Kec. Selogiri,
Kab. Wonogiri, Jawa Tengah
No Telp. / HP : 0812 2988 2828
Email :

PELATIHAN TEKNIS :

 Tahun 2012 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Bangunan di BBPLKLN CEVEST
Bekasi

SERTIFIKAT YANG DIMILIKI :

 Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III

 Tahun 2012 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur

 Tahun 2013 Sertifikat Kompetensi Metodologi

 Tahun 2013 Sertifikat Keterampilan kerja Tukang Politur Kayu

Anda mungkin juga menyukai