ii
Besar harapan dengan adanya kajian akademis ini sebagai sebuah usulan
untuk membentuk UPT. Balai Latihan Kerja mendapat perhatian penuh dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, sehingga UPT. Balai Latihan Kerja dapat
terbentuk, dan berfungsi maksimal untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
tenaga kerja di Kabupaten Pacitan.
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang sampai saat
ini masih menjadi persoalan mendasar bagi pemerintah pusat maupun daerah
serta stakeholders lainnya. Kondisi perkembangan dunia yang semakin global
dan persaingan yang semakin ketat, penggunaan teknologi yang semakin
canggih terutama dalam bidang komunikasi, transportasi dan produktivitas
kerja, serta labilnya kondisi politik dan hukum saat ini menjadi tantangan
berat bagi persoalan ketenagakerjaan.
Perkembangan ekonomi dan perdagangan, telah memacu perubahan
struktur ekonomi dan industri yang tentunya akan mempengaruhi jumlah
kebutuhan tenaga kerja sebagai sumber daya manusianya. Standar dan
kualitas tenaga kerja pun perlu selalu dipertimbangkan, baik dari jenis
maupun kualifikasinya yang cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi
agar mampu bersaing di pasar nasional, regional, maupun internasional.
Kabupaten Pacitan saat ini menghadapi banyak masalah
ketenagakerjaan yang sangat kompleks. Jumlah pengangguran secara
akumulatif terus meningkatsejalan dengan meningkatnya jumlah lulusan
pendidikan sekolah. Hal ini harus segera ditanggulangi agar tidak terus
menambah jumlah pengangguran yang pada akhirnya berdampak terhadap
meningkatnya kemiskinan.Tidak bisa dipungkiri bahwa pengangguran yang
ada disebabkan oleh pertumbuhan angkatan kerja yang lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia, terjadinya missmatch diklat dengan
kebutuhan pasar kerja, terbatasnya informasi pasar kerja dan rendahnya
efektifitas bursa kerja, serta rendahnya kualitas sumber daya manusia
sehingga tidak mampu mengisi kesempatan kerja dibeberapa sektor yang
membutuhkan kompetensi tertentu. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah
bagi pemerintah daerah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah
1
2
B. Tujuan Pembentukan
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja
Kabupaten Pacitan bertujuan untuk membentuk sebuah lembaga pelatihan
kerja pemerintah yang berfungsi sebagai unit pelaksana teknis operasional
pelatihan kerja berbasis kompetensi, dalam rangka meningkatkan serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktvitas, disiplin, sikap dan etos kerja
bagi para pencari kerja dan atau pekerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan
yang sesuai kebutuhan pasar kerja.
BAB II
KRITERIA PEMBENTUKAN UPTD
1 Melaksanakan 1. Kegiatan yang merupakan 1. Cek Sub Urusan dalam lampiran UU No.
kegiatan teknis pelaksanaan urusan yang menjadi 23 Tahun 2014 yang menjadi Rujukan
operasional atau kewenangan daerah
kegiatan teknis 2. Bukan merupakan kegiatan 2. Kegiatan perumusan kebijakan mulai dari,
penunjang tertentu perumusan kebijakan perumusan masalah, pengumpulan data,
analisis data, perumusan alternative
kebijakan, dan evaluasi kebijakan.
3. Bukan merupakan kegiatan lintas 3. Kegiatan lintas perangkat adalah kegiatan
SKPD dan bukan pembinaan melaksanakan tugas dari beberapa
kepada unit kerja lain perangkat daerah.
Pembinaan terhadap unit kerja lain adalah
kegiatan pengawasan, koordinasi dan
fasilitasi kepada unit kerja lain.
4. Kegiatan tersebut memerlukan 4 Tugas yang memerlukan arahan,
pengawasan dan atau pengambilan . pengaturan, pembagian kerja dan
keputusan dalam pelaksanaannya. pengambilan keputusan adalah:
- Tugas yang dilaksanakan oleh staf
bukan bersifat rutin;
- Sasaran/objek pekerjaan staf berubah-
ubah karena pekerjaan yang dinamis;
- Penentuan objek dan sasaran pekerjaan
memerlukan perencanaan untuk
menentukan objek mana yang akan
dilaksanakan setiap tahun; dan atau
- Produk layanan berupan dokumen resmi
yang memerlukan pengesahan atau
penandatanganan dari kepala UPT.
2 Penyediaan barang 1. Barang atau jasa yang diberikan 1. Barang atau jasa yang dihasilkan dapat
atau jasa yang bersifat konkrit dan terukur baik diidentifikasi dan bersifat konkrit.
diperlukan barang/jasa kolektif maupun
masyarakat atau individu;
perangkat daerah lain 2. Penyediaan barang dan jasa 2. Penyediaan barang/jasa secara terus
diperlukan secara terus menerus. menerus adalah:
- Pelaksanaan kegiatan/pekerjaan wajib
dilakukan secara reguler harian dengan
volume sesuai beban kerja;
- Pelaksanaan pekerjaan bukan
merupakan kegiatan yang dapat
dijadwalkan setiap bulan atau triwulan
atau catur wulan atau semesteran.
5
6
3 Memberikan 1. Layanan kepada masyarakat 1. Perbedaan Jarak dan waktu antara lokasi
kontribusi dan menjadi lebih dekat, murah dan UPT dengan dinas
manfaat langsung dan cepat.
nyata kepada 2. Layanan yang diberikan UPT 2. Terdapat resiko bagi masyarakat jika dan
masyarakat dan/atau tersebut merupakan layanan atau penyelenggaraan pemerintah layanan
dalam pemerintah yang dibutuhkan oleh barang atau jasa tersebut tidak diberikan
penyelenggaraan masyarakat, sehingga apabila tidak oleh UPT
pemerintahan tersedia akan mengganggu
kehidupan masyarakat atau
penyelenggaraan pemerintah;
3. Layanan yang diberikan belum 3. Belum ada swasta, BUMN atau BUMD
disediakan oleh BUMN, BUMD, yang menyediakan barang/jasa tersebut
SWASTA, atau Penyedia lainnya. secara cukup.
4 Tersedianya sumber 1. Pegawai yang akan ditempatkan 1. Apabila pegawai yang akan ditempatkan
daya yang meliputi pada UPT tidak mengakibatkan pada UPT berasal dari unit kerja lain,
pegawai, pembiayaan, terganggunya kinerja unit-unit maka jumlah staf pada unit kerja lain
sarana dan prasarana. organisasi yang lain harus sesuai dengan beban kerjanya
2. Tidak menambah pegawai baru 2. Pegawai pada UPTD dapat diisi dari PNS
baik PNS ataupun Honorer yang sudah ada sehingga tidak menunggu
pengadaan PNS baru dan tidak menambah
pegawai honorer baru
3. Belanja Pegawai dan biaya 3. Penambahan belanja pegawai pada
operasional kantor tidak perangkat daerah sebagai akibat adanya
mengurangi belanja publik struktur baru pada UPT tidak melebihi 0,5
% dari total belanja pegawai perangkat
daerah yang bersangkutan
4. Tersedianya sarana dan prasarana 4 Tidak memerlukan pembangunan gedung
kerja berupa kantor dan . baru, namun dapat menggunakan gedung
perlengkapannya. pemerintah yang sudah ada (misal
menggunakan ruangan pada kantor camat
untuk UPTD Kabupaten/Kota
5 Memiliki Standar 1. Dokumen SOP sudah 1. Nomor dan Judul SOP yang berkaitan
Operasional Prosedur ditandatangani oleh kepala dengan pelaksanaan tugas UPT
(SOP) dalam perangkat daerah
melaksanakan tugas
teknis operasional
tertentu dan/atau tugas
teknis penunjang
tertentu.
6 Memperhatikan 1. Tidak melaksanakan kegiatan yang 1 UPTD dapat juga diberikan tugas
keserasian hubungan menjadi kewenangan provinsi serta . pembantuan dari susunan/tingkatan
antara Pemerintah tidak tumpang tindih dengan pemerintahan yang lebih tinggi sepanjang
Provinsi dengan kegiatan kabupaten/kota tugasnya bersifat operasional. Namun
pemerintah UPTD tidak dapat melaksanakan tugas
Kabupaten/Kota. yang menjadi kewenanagan
susunan/tingkatan pemerintahan yang lain
tanpa tugas pembantuan.
7 Tersedianya jabatan 1. Terdapat tenaga teknis yang 1. Jenis tenaga teknis yang dipersyaratkan
fungsional teknis diperlukan untuk melaksanakan dan nama pegawai beserta bukti keahlian
sesuai dengan tugas kegiatan pada UPT tersebut sesuai yang dimiliki sesuai dengan keahlian
dan fungsi UPTD dengan standar kompetensi yang yang dipersyaratkan.
yang bersangkutan. berlaku.
7
KUALIFIKASI JABATAN
NAMA PENDIDIKAN PEMEGANG
NO GOLONGAN
JABATAN JABATAN
RUANG PENDIDIKAN UMUM DIKLAT TEKNIS /
/ JURUSAN TAHUN
1. Instruktur IIIc S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Azis Ismail, S.Pd.
Tek. Mesin Instruktur/2011
IIIc S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Achmad Kisworosidi,
Tek. Otomotif Instruktur/2011 S.Pd.T.
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Abdul Kholiq, S.Pd.
Tek. Mesin Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Erik Febriono, S.Pd.
Tek. Otomotif Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Sumitro, S.Pd.
Seni Rupa Instruktur/2011
IIIb S1 / Pendidikan Diklat Dasar Calon Rizky Rizkapuri, S.Pd.
Seni Rupa Instruktur/2011
16
UPT Balai Latihan Kerja sebagai unit kerja Dinas Koperasi dan Usaha
Mikro mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional tertentu
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu mendukung Perangkat Daerah dalam
rangka membantu kepala daerah melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah. Untuk itu diperlukan organisasi UPTD yang efektif, efisien,
proporsional dan sesuai dengan perkembangan, serta dibutuhkan sumber daya
manusia yang tepat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Dengan demikian
perlu dilakukan monitoring dan evaluasi di bidang organisasi dan SDM yang
berkelanjutan. Salah satu alat yang digunakan untuk mendeteksi, memonitor,
mengevaluasi serta untuk mengetahui secara lebih objektif jumlah kebutuhan
pegawai serta tingkat efektivitas dan efisiensi kerja jabatan/unit, prestasi kerja
jabatan/unit adalah Analisis Beban Kerja (ABK).
Analisis Beban Kerja dilakukan dengan membandingkan bobot./beban
kerja dengan norma waktu dan volume kerja. Target beban kerja ditentukan
berdasarkan rencana kerja atau sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan.
Data volume kerja terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu
tergantung pada karakteristik tugas dalam jabatan, dan dapat dijadikan sebagai
faktor tetap yang sangat menentukan dalam analisis beban kerja. Teknik
perhitungan yang digunakkan bersifat “praktik empiris”, yaitu perhitungan yang
didasarkan pada pengalaman-pengalaman masa lalu.
Berkaitan dengan pembentukan sebuah UPTD, maka Analisis Beban Kerja
berguna untuk menentukan tipe/klasifikasi UPTD yang dibentuk. Berdasarkan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pedoman
Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah,
disebutkan dalam pasal 24 bahwa klasifikasi UPTD pada Kabupaten/Kota terdiri
dari UPTD kelas A dan UPTD kelas B. Untuk menentukan klasifikasi dari UPTD,
ditetapkan berdasarkan hasil Analis Beban Kerja. Berikut ini disajikan matrik
Analisis Beban Kerja UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Pacitan.
22
23
Tabel 2
MATRIK
ANALISIS BEBAN KERJA UPTD
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Kepala UPT Melaksanakan Merencanakan program pelatihan 1 Program 55 Jam 1,300 55 OJ 55 Jam 0.04
sebagian tugas dan anggaran pelatihan dalam satu
teknis tahun anggaran agar kegiatan
operasional pelatihan berjalan efektif dan
tertentu dinas di efisien
bidang pelatihan
kerja Merencanakan kegiatan 1 Data 55 Jam 1,300 55 OJ 55 Jam 0.04
pengelolaan data dan informasi
pelatihan secara sistematis agar
dihasilkan data dan informasi yang
valid
Merencanakan kegiatan survey 8 Survey 22 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
pemasaran dan menyebarluaskan
informasi serta promosi program
pelatihan
24
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyusun konsep kemitraan 8 Konsep 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
program pelatihan dengan dunia
usaha, industri, dan stakeholders
Merencanakan kegiatan seminar, 1 Tugas 11 Jam 1,300 11 OJ 11 Jam 0.01
workshop tentang program
pelatihan
Merencanakan kegiatan TNA 1 Dokumen TNA 60 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
(Training Need Analysis) pelatihan
kerja berbasis kompetensi, dalam
rangka menyusun program
pelatihan sesuai dengan kebutuhan
Membagi tugas kepada bawahan 8 Tugas 22 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
berdasarkan kompetensi dan
sesuai dengan Surat Keputusan
yang telah ditetapkan, sehingga
pelaksanaan tugas berjalan sesuai
dengan proporsi masing-masing.
25
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mengontrol pelaksanaan pelatihan 8 Kontrol 110 Jam 1,300 880 OJ 880 Jam 0.68
berbasis kompetensi sesuai
Standar Operasional Prosedur
sebagai upaya agar kegiatan
pelatihan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan yang telah
ditetapkan
Merencanakan kegiatan 8 Uji 20 Jam 1,300 160 OJ 160 Jam 0.12
penyelenggaraan uji kompetensi Kompetensi
sesuai pedoman penyelenggaraan
uji kompetensi dilingkup UPT BLK
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2 Kepala Sub Melaksanakan Menyusun rencana kerja dan 8 Konsep/ 27 Jam 1,300 216 OJ 216 Jam 0.17
Bagian Tata perencanaan, jadwal pelaksanaan tugas sesuai rencana
Usaha evaluasi dan program kerja UPT BLK sebagai
pelaporan; acuan dalam malaksanakan tugas
pengelolaan
administrasi
kepegawaian; Menyelenggarakan pengelolaan 12 Berkas 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
pengelolaan administrasi kepegawaian di
administrasi lingkup UPT. BLK sesuai ketentuan
keuangan; peraturan perundang-undangan
pengelolaan untuk mengoptimalkan
perlengkapan pelaksanaan tugas PNS
dan peralatan
kantor; Menyelenggarakan fasilitasi 12 Fasilitasi/ 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pengelolaan surat peningkatan kemampuan sumber administrasi
menyurat, urusan daya manusia aparatur dan
rumah tangga, pelayanan administrasi bagi
kehumasan dan pejabat fungsional di bidang
kearsipan; dan pelatihan kerja
tugas-tugas lain
yang diberikan
oleh Kepala UPT
27
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
berdasarkan Menyelenggarakan pengelolaan 12 Berkas 22 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
ketentuan yang administrasi keuangan sesuai
berlaku dan Standar Akuntansi Pemerintah agar
petunjuk dari dapat dipertanggungjawabkan
atasan agar
tersedia konsep Menyelenggarakan perencanaan, 12 Koordinasi 5.5 Jam 1,300 66 OJ 66 Jam 0.05
atau bahan yang penataan dan pengelolaan
dibutuhkan administrasi perlengkapan dan
peralatan kantor sesuai kebutuhan
Menyelenggarakan pelayanan 235 Koordinasi 0.3 Jam 1,300 77.55 OJ 77.55 Jam 0.06
surat menyurat sesuai kebutuhan
dan ketentuan untuk ditindak
lanjuti secara cepat dan efisien
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Memberi petunjuk dan memantau 12 Daftar 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pelaksanaan inventarisasi dan inventaris
pemeliharaan barang-barang
inventaris UPT BLK dan barang
habis pakai untuk memudahlan
pengamanan asset dan penyediaan
kebutuhan UPT BLK
Memberi petunjuk dan memantau 12 Petunjuk 3 Jam 1,300 36 OJ 36 Jam 0.03
kegiatan kehumasan
kerumahtanggaan di lingkup UPT
BLK agar pelaksanaan tugas
kedinasan berjalan dengan baik
Menyiapkan bahan koordinasi, 12 Dokumen 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas Kepala UPT
berdasarkan program/kegiatan
untuk kelancaran pelaksanaan
tugas
29
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menginventarisir permasalahan 12 Daftar 5 Jam 1,300 60 OJ 60 Jam 0.05
yang berhubungan dengan urusan Inventaris
umum, perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, perecanaan, evaluasi
dan pelaporan, berdasarkan
laporan dan/atau pemantauan
untuk menyiapkan petunjuk
pemecahannya
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melakukan monitoring, evaluasi 12 Monitoring 20 Jam 1,300 240 OJ 240 Jam 0.18
dan pelaporan berdasarkan
dokumen perencanaan dan kondisi
lapangan sebagai bahan
pertanggungjawaban
Menghadiri rapat-rapat mewakili 12 Mewakili 3 Jam 1,300 36 OJ 36 Jam 0.03
Kepala UPT BLK berdasarkan
undangan/ disposisi untuk
menyampaikan dan menerima
informasi
Melaksanakan tugas lain yang 12 Tugas 10 Jam 1,300 120 OJ 120 Jam 0.09
diberikan oleh Kepala UPT BLK
1,300 1,535.55 OJ 1,535.55 Jam 1.18
3 Pengelola Melakukan Menyusun paket kegiatan 8 Berkas 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
Kegiatan dan kegiatan pelatihan yang meliputi jumlah /Dokumen
Anggaran pengelolaan yang paket kegiatan, waktu pelaksanaan
meliputi dan anggaran paket kegiatan
penyiapan bahan, pelatihan sesuai petunjuk atasan
koordinasi dan dalam satu tahun anggaran agar
penyusunan dapat dilaksanakan secara efektif
laporan di bidang dan efisien
31
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
kegiatan dan Menyiapkan dokumen persiapan 8 Berkas 33 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
anggaran pelaksanaan kegiatan pelatihan /Dokumen
secara sistematis untuk menjamin
kelengkapannya
Melayani registrasi/pendaftaran 800 Formulir 0.3 Jam 1,300 240 OJ 240 Jam 0.18
peserta pelatihan berdasarkan
persyaratan administrasi yang telah
ditentukan
32
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Melaksanakan tes perekrutan calon 8 Tes tertulis 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
peserta pelatihan (tes tertulis dan
wawancara) secara obyektif untuk
menentukan calon peserta
pelatihan yang memenuhi syarat
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Merekap daftar hadir peserta 8 Daftar Hadir 5 Jam 1,300 40 OJ 40 Jam 0.03
pelatihan dan daftar hadir tenaga
pelatih untuk mengetahui tingkat
kehadiran peserta dan tenaga
pelatih/ instruktur
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mengumpulkan dokumen 8 Dokumen 10 Jam 1,300 80 OJ 80 Jam 0.06
pelaksanaan kegiatan pelatihan
sebagai bahan pelaporan
pelaksanaan program pelatihan
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
4 Instruktur Melaksanakan pendidikan dan 6 STTPP 120 Jam 1,300 720 OJ 720 Jam 0.55
pelatihan fungsional instruktur
serta memperoleh surat tanda
tamat pendidikan dan pelatihan
Menyusun satuan pokok bahasan 65 Lesson Plan 22 Jam 1,300 1430 OJ 1430 Jam 1.10
pelatihan dalam satu paket sesuai
dengan kewenangannya
Menyusun daftar kebutuhan bahan 6 Daftar Bahan 5 Jam 1,300 30 OJ 30 Jam 0.02
pelatihan dalam satu paket untuk
tingkat dasar
Membuat Job Sheet pelatihan 47 Set Job Sheet 22 Jam 1,300 1034 OJ 1034 Jam 0.80
sesuai dengan kewenangannya
Menyusun modul pelatihan untuk 30 Modul 33 Jam 1,300 990 OJ 990 Jam 0.76
tingkat dasar/menengah/lanjutan
36
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyusun media atau alat peraga 2 Unit 44 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan 3 (tiga) dimensi
Menyusun media atau alat peraga 30 Paket 22 Jam 1,300 660 OJ 660 Jam 0.51
pelatihan Multimedia (Audio Visual
Aid)
Menyusun media atau alat peraga 2 Paket 11 Jam 1,300 22 OJ 22 Jam 0.02
pelatihan 2 (dua) dimensi
Mengajar pada pelatihan tingkat 8 Paket (Jam 180 Jam 1,300 1440 OJ 1440 Jam 1.11
dasar/menengah/lanjutan Pelatihan)
Melatih pada pelatihan tingkat 8 Paket (Jam 828 Jam 1,300 6624 OJ 6624 Jam 5.10
dasar/menengah/lanjutan Pelatihan)
Mengevaluasi kemajuan peserta 8 Laporan 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan sesuai dengan
kewenangannya
Menyusun laporan pelaksanaan 8 Laporan 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
pelatihan
Merawat peralatan pelatihan 280 Unit 1 Jam 1,300 280 OJ 280 Jam 0.22
Memperbaiki peralatan pelatihan 70 Unit 2 Jam 1,300 140 OJ 140 Jam 0.11
Melakukan uji kompetensi kerja 4 Laporan/UJK 44 Jam 1,300 176 OJ 176 Jam 0.14
(assessment) bagi tenaga kerja
tingkat dasar /menengah/lanjutan
37
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Membuat laporan hasil 4 Laporan 11 Jam 1,300 44 OJ 44 Jam 0.03
pelaksanaan setiap uji kompetensi
Melakukan identifikasi kebutuhan 8 Data / Naskah 33 Jam 1,300 264 OJ 264 Jam 0.20
pelatihan
Menyusun program pelatihan 8 Naskah SLK 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
tingkat dasar/menengah/lanjutan
bagi pencari kerja
Mengikuti 8 Sertifikat 11 Jam 1,300 88 OJ 88 Jam 0.07
Seminar/Lokakarya/Konferensi
sebagai peserta
5 Penjaga Mengecek, menutup pintu dan 365 Mengecek 1 Jam 1,300 365 OJ 365 Jam 0.28
Malam jendela yang belum terkunci untuk
menjamin keamanan kantor UPT
BLK
38
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Menyalakan dan memadamkan 365 Menyalakan / 0.2 Jam 1,300 58.40 OJ 58.40 Jam 0.04
listrik secara periodik pada waktu Memadamkan
malam dan pagi hari
Melakukan patroli pada jam-jam 365 Patroli 3 Jam 1,300 1095 OJ 1095 Jam 0.84
tertentu sebagai upaya deteksi dini
terhadap gangguan keamanan
lingkungan UPT. BLK
Mengambil tindakan seperlunya 12 Tindakan 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
bila terjadi gangguan ketertiban
dan keamanan untuk menjamin
situasi yang aman dan kondusif
Mencurigai, melarang dan 12 Melarang 11 Jam 1,300 132 OJ 132 Jam 0.10
mencegah masuknya orang yang
tidak diinginkan dalam rangka
menjamin lingkungan UPT BLK yang
kondusif
Melaksanakan kebersihan ruangan 365 Kebersihan 5 Jam 1,300 1825 OJ 1825 Jam 1.40
kantor, kamar mandi dan Ruang
lingkungan UPT. BLK sebagai upaya
menjaga keindahan dan
kenyamanan lingkungan
39
Jam
Kerja
Hasil Satuan Hasil Norma Jumlah Jam Jumlah
No Jabatan Tugas Jabatan Uraian Tugas Efektif Beban Kerja
Kerja Kerja Waktu Kerja Efektif Pegawai
Pertah
un
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Mencatat peristiwa kejadian dalam 12 Kejadian 2 Jam 1,300 24 OJ 24 Jam 0.02
buku piket dan melaporkan kepada
atasan agar dapat segera diambil
tindakan lebih lanjut
1,300 3,631.40 OJ 3,631.40 Jam 2.79
4 Instruktur 14,456 OJ
KLASIFIKASI UPT A
Dari uraian beban kerja di atas, struktur organisasi UPTD Balai Latihan
Kerja pada tahun 2017 terdiri dari :
1. 1 unit Eselon IVa : 1 Kepala UPT
2. 1 unit Eselon IVb : 1 Kasubbag Tata Usaha
3. Pelaksana : 1 Pengelola Kegiatan dan Aggaran
4. Jabatan Teknis / Fungsional Tertentu : Instruktur
5. Penjaga Malam
Adapun perhitungan beban kerja UPTD Balai Latihan Kerja Tahun 2017
adalah sebagai berikut:
1. Dari pengolahan data beban kerja pada UPTD Balai Latihan Kerja tahun 2017
diperoleh total beban kerja sebesar 22.774,95 jam.
2. Berdasarkan perhitungan beban kerja sebagaimana diuraikan diatas, dapat
diketahui bahwa klasifikasi UPTD Balai Latihan Kerja adalah UPTD Kelas A.
BAB IV
ANALISIS RASIO BELANJA PEGAWAI
41
42
46
DAFTAR PUSTAKA
47
LAMPIRAN 1
Keterangan :
1. Dari Tabel diatas terlihat bahwa tidak ada perubahan komposisi pegawai (baik yang berstatus PNS maupun tenaga
kontrak)
2. Pembentukan UPT. Balai Latihan Kerja tidak berpengaruh terhadap rasio belanja pegawai pemerintah Kabupaten
Pacitan secara makro , sehingga efisiensi anggaran belanja pegawai tetap terjaga
LAMPIRAN 2
Jumla Kondis
Luas
No Satua h i
Nama Barang Banguna Foto
. n Baran
n
g
Gedung Utama
1 432 m2 Unit 1 Baik
Kantor
Gedung
Workshop :
- Otomotif /
Sepeda
Motor
- Bangunan /
Furniture
2 360 m2 Unit 1 Baik
- Lab
Komputer
- Refrigeration
/
Teknik Tata
Udara (AC)
Gedung
3 162 m2 Unit 1 Baik
Workshop Las
Jumla Kondis
Luas
No Satua h i
Nama Barang Banguna Foto
. n Baran
n
g
Gedung
4 Workshop 72 m2 Unit 1 Baik
Pertanian
Gedung
5 187 m2 Unit 1 Baik
Pertemuan/Aula
LAMPIRAN 3
A. Persiapan PBK
Sebelum menyampaikan pelatihan, tenaga pelatih harus memastikankesiapan hal-hal
sebagai berikut:
1. Seluruh peserta pelatihan telah diketahui kapasitas kompetensi yangdimiliki
berdasarkan hasil seleksi.
2. Seluruh peserta telah diberikan/memperoleh buku informasi dan bukukerja
sesuai dengan unit kompetensi yang akan di ikuti.
3. Bahan dan peralatan pelatihan sudah tersedia di workshop/bengkel/tempat
praktek/demplot.
4. Rencana pelatihan telah divalidasi kesesuaiannya untuk mencapaitujuan
pelatihan.
B. Pelaksanaan PBK
Terdapat dua teknik atau pendekatan yang harus dilakukan dalampelaksanaan pelatihan
berbasis kompetensi yaitu: off the job training danon the job training. Off the job
training merupakan suatu proses pelatihandilaksanakan di ruang kelas dan
workshop/bengkel/demplot, sedangkanon the job training merupakan suatu proses
untuk meningkatkanpengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan
tempat kerja, dan dilaksanakan di tempat kerja yang sebenarnya.
1. Pelatihan di tempat pelatihan (Off The Job Training)
Dalam proses PBK ada tiga pendekatan yang dapat digunakan olehtenaga pelatih.
Ketiga pendekatan pelatihan yang dapat digunakan oleh tenaga pelatih,yaitu:
a. Belajar secara mandiri/Individu
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajarsecara individu
sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.Peserta dapat menemui tenaga
pelatih setiap saat untukmengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan
belajar.Agar proses belajar mandiri dapat dilaksanakan secara efektif,hal-hal yang perlu
dilakukan oleh tenaga pelatih adalah sebagaiberikut:
1) Mendorong setiap peserta pelatihan untuk membuat pilihantentang target
berlajar mandiri yang diinginkan.
2) Memberi bantuan pada setiap peserta pelatihan, sesuai denganpermintaan
bantuan yang bersifat spesifik.
3) Menyediakan materi dan sumber belajar yang diperlukan pesertapelatihan.
4) Memberi bimbingan dan bantuan bagi peserta pelatihan dalam halpenggunaan
sumber belajar.
5) Membekali peserta dengan keterampilan belajar pada aspekperencanaan: apa,
kapan, dan bagaimana cara belajar.
6) Mendorong peserta pelatihan untuk memiliki tanggung jawabindividu dalam
manajemen pengembangan diri.
7) Membimbing peserta pelatihan untuk mampu memilih danmemanfaatkan
sumber pembelajaran yang tersedia.
b. Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk berpartisipasidalam kelompok,
walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuaidengan kecepatan masing-masing
individu, metode inimemungkinkan interaksi sesama peserta dan tenaga pelatih. Hal-
halyang perlu diperhatikan oleh tenaga pelatih dalam melaksanakanbelajar kelompok
adalah sebagai berikut:
1) Mendorong agar setiap anggota kelompok harus memiliki peran.
2) Membantu peserta agar terjadi interaksi langsung antar anggotakelompok
belajar.
3) Membimbing setiap anggota kelompok bertanggungjawab atashasil belajar
dirinya dan anggota kelompoknya.
4) Membantu mengembangkan proses interaksi antar anggotakelompok belajar.
5) Hanya berinteraksi dengan kelompok belajar pada saatdiperlukan.
c. Belajar terstruktur
Belajar terstruktur adalah belajar di kelas secara formal, metode iniumumnya
mencakup topik tertentu. Metode belajar terstruktur dapatberupa: ceramah, ceramah
bergambar, demonstrasi, tanya jawab,diskusi, dan praktek.Tahapan yang harus
dilakukan oleh tenaga pelatih, agar belajarterstruktur dapat efektif yaitu:
1) Tahap Pendahuluan (Introduction/Preparation), meliputi:
a) Mengatur ruangan (kelas/bengkel) seperti ventilasi,penerangan.
b) Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan waktumengajar.
c) Menentukan bahan dan alat yang akan digunakan pesertapelatihan.
d) Menyiapakan alat bantu mengajar seperti projektor,komputer, dan lainnya
sesuai dengan kebutuhan.
e) Menyiapkan evaluasi yang akan digunakan.
f) Mengecek kehadiran peserta pelatihan.
g) Memperkenalkan judul pelajaran, disamping diucapkan, jugadisampaikan
secara tertulis. Kemudian lakukan diskusisingkat dengan peserta pelatihan
tentang judul tersebut.
h) Melakukan apersepsi, menghubungkan materi yang akandisajikan dengan
materi sebelumnya sehingga jelas kaitannya.
i) Mengecek pengetahuan peserta pelatihan, dengan melakukantanya jawab
singkat untuk mengetahui sejauh manapengetahuan peserta sebelumnya
tentang materi yang akandisajikan. Dengan demikian, pelajaran dapat
dimulai dari apayang sudah diketahui peserta pelatihan;
j) Menyampaikan tujuan belajar, agar para peserta pelatihanmengetahui
dengan jelas kemampuan apa yang akandiperoleh setelah pelatihan selesai.
Dalam hal ini jugadisampaikan manfaat apa yang diperoleh termasuk arah
yangakan dipelajari.
2) Tahap Penyajian, meliputi
a) Pastikan “entry point” untuk memulai proses pelatihan,jelaskan hubungan
antara pelatihan dengan harapan peserta.
b) Penyajian dilakukan secara bertahap (per unit kompetensi).
c) Sampaikan penjelasan secara sederhana, sistematis, jelas danmasuk akal.
d) Jelaskan perlahan-lahan, sesuaikan dengan tingkatkemampuan peserta
pelatihan. Jelaskan secara bertahap.
e) Jangan menggunakan kata-kata, istilah atau ucapan yangmungkin sulit
dimengerti oleh peserta pelatihan.
f) Hindari menjelaskan terlalu banyak hal, yang memungkinkanpeserta tidak
dapat memahami.
g) Ciptakan komunikasi dua arah, gunakan teknik mendengaraktif (seperti
bahasa tubuh yang positif).
h) Berikan kesempatan kepada setiap peserta untuk berbagipengalaman, dan
hubungannya dengan pelatihan yang diikuti.
i) Lakukan identifikasi, bagaimana setiap peserta dapat belajardengan baik
(seperti melalui diskusi kelompok, praktek,peragaan dan lain-lain).
j) Lakukan interaksi kepada peserta yang kurang berpartisipasi(misalnya
dengan pertanyaan yang sederhana).
k) Berikan kenyamanan dalam pelatihan terutama bagi pesertayang memiliki
kesulitan atau tantangan dalam pelatihan.
l) Berikan umpan balik positif, dengan menjelaskan kesalahanatau perbaikan
yang harus dilakukan.
m) Jika menjelaskan menggunakan tampilan visual, yakinkanbahwa peserta
pelatihan dapat memahami danmenginterpretasikan tampilan visual atau
gambar ke keadaanyang sebenarnya.
n) Jika tenaga pelatih akan mendemonstrasikan materi praktek,atur posisi
peserta pelatihan sedemikian rupa sehingga dapatmemperhatikan secara
jelas dan detail setiap pekerjaan yangdidemonstrasikan.
o) Lakukan demonstrasi secara perlahan-lahan agar semuapeserta pelatihan
dapat mengikuti dengan jelas.
p) Pada saat demonstrasi, tenaga pelatih wajib menekankankeselamatan dan
kesehatan kerja dalam melakukan pekerjaantersebut.
q) Demonstrasikan secara bertahap, beri kesempatan pesertabertanya.
r) Bila diperlukan, lakukan demonstrasi berulang-ulang untuksatu pekerjaan,
sampai semua peserta pelatihan mengerti.
s) Untuk mengetahui tingkat penguasaan terhadap materipelatihan, ajukan
pertanyaan tentang materi pelatihan kepadaseluruh peserta pelatihan.
t) Lakukan interaksi dengan industri atau pasar kerja (misalnyamenghadirkan
nara sumber dari perusahaan).
u) Lakukan pelatihan secara komprehensif danberkesinambungan. Artinya
setiap materi pelatihan atau unitkompetensi harus diselesaikan secara
tuntas, sebelumberpindah ke materi pelatihan/unit kompetensi yang lain.
v) Berikan kesimpulan sebagai “key point” di setiap akhir sesipelatihan.
3) Tahap Aplikasi;
Untuk materi pelatihan teori dilakukan dengan memberikantugas-tugas, pertanyaan-
pertanyaan yang harus dikerjakan/dijawab, baik secara lisan maupun tulisan.Tenaga
pelatih membetulkan jawaban yang salah, memberikanpenguatan terhadap jawaban
yang benar dan memberikan pujian.Bila peserta tidak dapat menjawab atau jawabannya
kurang tepat,jangan memojokkan peserta karena akan menurunkansemangatnya. Waktu
peserta sudah menjawab, jangan buru-burudikomentari, tetapi buatlah suasana
persaingan dengan caramenanyakan pendapat peserta lain terhadap jawaban
pesertaterdahulu.
Untuk materi pelatihan praktek, lakukan langkah-langkah sebagaiberikut:
a) Sebelum dimulai tekankan kepada peserta pelatihan tentangkeselamatan
kerja dan kunci kerja yang harus diperhatikan.
b) Atur tempat kerja setiap peserta agar tidak saling terganggu.
c) Tunjukkan/bagikan/tentukan bahan dan alat yang akandigunakan oleh
setiap peserta pelatihan.
d) Bagikan lembaran kerja (job sheet) bila itu diperlukan.
e) Lakukan pengawasan yang seksama.
f) Berikan bantuan bila diperlukan saja, jangan pilih kasih.
g) Bila peserta melakukan langkah yang salah, segera hentikandan betulkan.
h) Bila diperlukan, demonstrasikan atau jelaskan kembali.
4) Tahap Penilaian/Asesmen;
Penilaian/asesmen berbasis kompetensi yang dilaksanakan padasaat pelatihan off the
job training, merupakan rangkaian kegiatantenaga pelatih untuk menilai/memutuskan
pencapaiankompetensi dari peserta pelatihan. Dalam proses tersebut tenagapelatih
melakukan pengumpulan informasi/bukti atau pengujianselama proses pelatihan
berlangsung, sehingga tenaga pelatihakan memperoleh potret atau profil kemampuan
setiap pesertadalam mencapai indikator kompetensi yang telah dirumuskan,sebagai
informasi untuk menilai/memutuskan “kompeten ataubelum kompeten”.
Tenaga pelatih harus dapat menentukan metode atau jenispenilaian yang akan
digunakan untuk mengukur ketercapaiankompetensi. Penentuan ini sangat penting,
mengingat kebanyakankompetensi bersifat kompleks dan mengandung variabel
yangcukup sulit untuk dinilai.
Tenaga pelatih dalam melakukan penilaian/asesmen harusmemenuhi prinsip sebagai
berikut:
a) Validitas.
b) Reliabilitas
c) Komprehensif
d) Adil.
e) Objektif
f) Berpusat kepada peserta
g) Efektif dan efisien
h) Bagian dari pelatihan
Untuk melakukan penilaian/asesmen berbasis kompetensi,seorang tenaga pelatih :
1. Sudah mengidentifikasi tingkat kemampuan/kompetensi peserta pelatihan
2. Menyusun perencanaan asesmen yang meliputi:
a. Penetapan indikator capaian kompetensi
b. Penyusunan teknik/metode asesmen
3. Mengupayakan proses asesmen dilakukan dalam suasana yangmenyenangkan.
4. Tidak boleh membandingkan hasil asesmen satu pesertadengan peserta lainnya.
Berdasarkan hasil asesmen, bagi peserta pelatihan yangdinyatakan belum mampu
mencapai kompetensi yangdipersyaratkan, diberikan kesempatan melakukan
pengulanganterhadap bagian/unit kompetensi yang belum tercapai
tersebut.Pengulangan dilakukan paling banyak 3 (tiga) kali. Dan apabilasetelah
pengulangan tersebut, peserta pelatihan tetap belummampu mencapai kompetensi yang
dipersyaratkan, maka pesertayang bersangkutan dinyatakan belum kompeten
terhadapbagian/unit kompetensi tersebut.
Setelah seluruh capaian kompetensi tercapai maka pesertapelatihan dapat mengikuti
tahap selanjutnya yaitu On the JobTraining.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam persiapan dan pelaksanaan OJTantara lain:
a. Indikator capaian kompetensi yang di persyaratkan dalam OJT.
b. Penetapan pendamping yang berasal dari perusahaan/tempat kerjaOJT.
c. Penetapan pembimbing dari lembaga pelatihan.
d. Monitoring dan evaluasi peserta selama masa OJT.
Pelaksanaan On the Job Training
Program on the Job Training dilaksanakan dalam kurun waktusebagaimana ditentukan
dalam silabus pelatihan. Materi pelatihan yangdiberikan di perusahaan/tempat kerja
selama OJT harus sesuai ataumerupakan penyempurnaan dari kompetensi yang telah
diberikan dilembaga pelatihan.Oleh karena itu, perusahaan/tempat kerja bertanggung
jawabsepenuhnya tehadap peserta pelatihan , baik dalam hal pemberian tugasatau
pekerjaan, pembimbingan, dan penilaian/asesmen, sehinggapeserta dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik.
Asesmen peserta dalam pelaksanaan OJT
Asesmen dilakukan oleh pendamping/karyawan di tempat kerja yangdiberi tugas,
dengan menilai kompetensi dan kinerja peserta OJT selamamengikuti program tersebut.
Asesmen dilakukan dengan berbagaiindikator, sehingga akan diperoleh hasil pelatihan
sesuai dengan tujuanOJT yang telah ditetapkan. Penetapan indikator dimaksud
dilakukansecara bersama-sama oleh pendamping/karyawan dan tenagapembimbing
atau tenaga pelatih lembaga pelatihan. Asesmen yangdilakukan adalah sebagai berikut:
1) Penilaian perilaku individu atau sikap kerja
2) Penilaian kemampuan teknis
Apabila peserta OJT belum mampu mencapai kompetensi yangdipersyaratkan, maka
peserta pelatihan diberikan kesempatan untukmelakukan pengulangan 1 (satu) kali lagi.
Apabila setelah pengulangantersebut, peserta OJT belum mampu mencapai kompetensi
yangdipersyaratkan, maka peserta yang bersangkutan dinyatakan belumkompeten
dalam OJT.
C. Penerbitan sertifikat
1. Sertifikat pelatihan
Pada prinsipnya, sertifikat pelatihan diberikan kepada peserta pelatihanyang dinyatakan
kompeten, baik untuk pelatihan di lembaga pelatihan(off the job training) maupun
pelatihan di tempat kerja (on the jobtraining). Sertifikat pelatihan diberikan kepada
peserta pelatihan sesuaidengan jenis program pelatihan yang di ikuti, terdiri atas 3
(tiga) jenisyaitu:
a. Sertifikat pelatihan berdasarkan KKNI.
b. Sertifikat pelatihan berdasarkan klaster kompetensi.
c. Sertifikat pelatihan berdasarkan unit kompetensi.
2. Surat keterangan
Surat keterangan dari lembaga pelatihan diberikan kepada peserta yangdinyatakan
sebagai berikut:
a. Kompeten untuk sebagian unit-unit kompetensi. Surat keteranganberisi unit-unit
kompetensi yang telah dinyatakan kompeten,sedangkan unit-unit kompetensi yang
dinyatakan belum kompetentidak dicantumkan.
b. Belum kompeten. Surat keterangan berisi bahwa yang bersangkutanpernah
mengikuti pelatihan.
3. Sertifikat Kompetensi
Sertifikat kompetensi diberikan kepada peserta yang dinyatakankompeten oleh lembaga
sertifikasi profesi atau Badan NasionalSertifikasi Profesi setelah melalui uji
kompetensi.
EVALUASI PENYELENGGARAN PBK
A. Monitoring
Monitoring dilaksanakan selama berlangsungnya kegiatan, mulai daripersiapan,
pelaksanaan pelatihan dan hasil pelatihan. Dalammelaksanakan monitoring harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Unsur-unsur yang dimonitor
a. Persiapan pelaksanaan pelatihan terdiri dari :
1) Pembentukan Tim Pelaksana.
2) Rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan.
3) Sarana dan prasarana pelatihan.
4) Tenaga pelatih.
5) Administrasi pelaksanaan pelatihan.
b. Proses pelatihan berbasis kompetensi.
1) Kehadiran peserta pelatihan.
2) Kehadiran tenaga pelatih.
3) Pengelolaan bengkel/workshop/tempat praktek.
4) Metode pelatihan yang digunakan.
5) Bahan pelatihan yang digunakan.
6) Referensi penunjang yang digunakan.
7) Penilaian pelatihan.
8) Administrasi penilaian
2. Petugas monitoring
Petugas monitoring terdiri dari personil di lembaga pelatihan dan DinasTenaga Kerja
Provinsi, Kabupaten/Kota yang ditunjuk untukmelakukan monitoring.
3. Teknik dan metoda monitoring
a. Langsung.
Petugas mendatangi lokasi pelaksanaan pelatihan untuk
melakukanpengamatan pada saat berlangsungnya kegiatan.
b. Tidak langsung.
Berdasarkan laporan penyelenggaraan pelaksana pelatihan.
B. Evaluasi
Evaluasi dimaksudkan untuk mendapatkan masukan berdasarkan temuanhasil
monitoring guna penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasamendatang.
1. Aspek-aspek yang dievaluasi.
a. Persiapan pelaksanaan pelatihan terdiri dari:
1) Pembentukan Tim Pelaksana.
2) Rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan.
3) Sarana dan prasarana pelatihan.
4) Tenaga pelatih.
5) Administrasi pelaksanaan pelatihan.
b. Proses pelatihan berbasis kompetensi.
1) Persipan PBK.
2) Kehadiran peserta pelatihan.
3) Kehadiran tenaga pelatih.
4) Pengelolaan bengkel.
5) Metode pelatihan yang digunakan.
6) Bahan pelatihan yang digunakan.
7) Referensi penunjang yang digunakan.
8) Penilaian pelatihan.
9) Administrasi penilaian
2. Petugas evaluasi.
Petugas evaluasi dapat terdiri dari personil yang ditunjuk oleh lembaga pelatihan
kerja.
3. Waktu evaluasi.
Evaluasi dapat dilaksanakan baik pada saat proses pelaksanaanmaupun setelah
selesai penyelenggaraan pelatihan.
C. Pelaporan
Laporan penyelenggaraan PBK dibuat oleh tim pelaksana lembagapelatihan, laporan
disampaikankepada pihak-pihak terkait, yaitu:
1. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh lembaga pelatihan/masyarakat,laporan
disampaikan kepada pimpinan lembaga pelatihan yangbersangkutan.
2. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah daerah kabupaten/kotalaporan
disampaikan kepada Kepala Dinas yang membidangiKetenagakerjaan
Kabupaten/Kota dengan tembusan Bupati/Walikota.
3. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah daerah Provinsi
laporandisampaikan kepada Kepala Dinas yang membidangi
KetenagakerjaanProvinsi dengan tembusan Gubernur.
4. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi
laporan disampaikan kepada Direktur Jenderal BinalattasKementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
5. Untuk pelatihan yang dibiayai oleh Kementerian Teknis/Lembagalaporan
disampaikan kepada unit eselon I yang terkait.
b. Langkah 2
Melaksanakan rekruitmen dan seleksi peserta pelatihan
c. Langkah 3
Melaksanakan pelatihan
TAHAPAN DAN AKTIVITAS PENYELENGGARAAN
PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Otomotif di BBPLKDN Bandung
Tahun 2012 Bimtek Inventory Pergudangan di Surabaya
Tahun 2014 Up Grading Instruktur EFI System di BBPLKDN Bandung
Tahun 2015 Diklat dan Sertifikasi Metodologi Pelatihan di Malang
Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
Tahun 2011 Sertifikat Kompetensi Engine Tune Up Sistem Injeksi
Tahun 2011 Sertifikat On The Job Training di MOBILE CARE Bandung
Tahun 2012 Sertifikat Bimbingan Teknis Inventory Pergudangan
Tahun 2013 Sertifikat Peserta Kompetensi Keterampilan Instruktur IV Regional
Jawa Timur
Tahun 2013 Sertifikat Juara II Kompetensi Keterampilan Instruktur IV Regional
Jawa Timur
Tahun 2014 STTPP Up Grading Instruktur Engine Tune Up EFI Sistem
Tahun 2014 Sertifikat Kompetensi Engine Tune Up Sistem Injeksi
Tahun 2015 Sertifikat Pelatihan Metodologi
Tahun 2015 Sertifikat Kompetensi Metodologi
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknologi Mekanik di BBPLKI
Serang
Tahun 2014 Bimbingan Teknis Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK di
Semarang
Tahun 2015 Diklat dan Sertifikasi Metodologi Pelatihan di Malang
Tahun 2017 Up Grading Instruktur di Industri Bidang Teknik Las 6G di PT. PAL
Indonesia Surabaya
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknik Otomotif di BBPLKDN
Bandung
Tahun 2012 Bimbingan Teknis dan Pengelolaan TUK di Yogyakarta
Tahun 2013 Up Grading Instruktur Engine Tune Up Sistem Injeksi di Bandung
Tahun 2014 Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelatihan di Surabaya
Tahun 2014 Bimbingan Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK Angkatan III di
Semarang
Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
Tahun 2012 Sertifikat Bimbingan Teknis dan Pengelolaan TUK
Tahun 2013 Sertifikat Up Grading Instruktur Engine Tune Up Sistem Injeksi
Sertifikat On The Job Training di MOBIL CARE Bandung
Tahun 2014 Sertifikat UJK Engine Tune Up Sistem Injeksi
Tahun 2014 Sertifikat Bimbingan Teknis Pengelolaan Pelatihan
Tahun 2014 Sertifikat Bimbingan Penerapan SKKNI, Program dan Modul PBK
Angkatan III
Tahun 2015 Sertifikat Peserta Seleksi Daerah Kempetisi Keterampilan Instruktur V
Tingkat Provinsi Jawa Timur
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2011 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Teknologi Mekanik di BBPLKI
Serang
Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
Tahun 2011 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur
Tahun 2014 Sertifikat Uji Kompetensi MTS CNC SMART LAB APLICATION TRAINING
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2012 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Bangunan di BBPLKLN CEVEST
Bekasi
Tahun 2012 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan
Golongan III
Tahun 2012 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar
Instruktur
Tahun 2012 Sertifikat INSTRUKTUR dalam Pembekalan Keterampilan Kader
Pertukangan Kayu dan Batu Program Mabesad
Tahun 2013 Sertifikat Kompetensi Metodologi
Tahun 2013 Sertifikat Keterampilan kerja Tukang Politur Kayu
Tahun 2015 Sertifikat Diklat Metodologi
Tahun 2015 Sertifikat Kompetensi Metodologi
BIODATA INSTRUKTUR
DATA PRIBADI
PELATIHAN TEKNIS :
Tahun 2012 Diklat Dasar Calon Instruktur Kejuruan Bangunan di BBPLKLN CEVEST
Bekasi
Tahun 2011 Surat tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Pra jabatan Golongan III
Tahun 2012 Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Diklat Dasar Instruktur