Anda di halaman 1dari 55

PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL


REPUBLIK INDONESIA
NOMOR XX TAHUN 2023
TENTANG KAMUS KOMPETENSI TEKNIS
JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. bahwa untuk mengembangkan manajemen sumber


daya manusia berbasis kompetensi bagi pejabat
fungsional perencana diperlukan standar kompetensi
jabatan fungsional penata perencana
b. bahwa dalam penyusunan standar kompetensi jabatan
fungsional perencana diperlukan kamus kompetensi
teknis jabatan fungsional perencana
c. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (1)
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional menetapkan kamus kompetensi teknis
jabatan fungsional perencana
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional tentang Kamus Kompetensi
Teknis Jabatan Fungsional Perencana

Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4421)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5494);
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6477);
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil
Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 1907);
Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2021 tentang
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 204);
Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2021 tentang
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 205);
Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 3 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
414);
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang
Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 54)

MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL TENTANG KAMUS
KOMPETENSI TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL
PERENCANA
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Kamus Kompetensi Teknis Jabatan Fungsional
Perencana yang selanjutnya disebut Kamus
Kompetensi Teknis adalah kumpulan kompetensi
teknis yang meliputi daftar jenis kompetensi teknis,
definisi kompetensi teknis, deskripsi kompetensi
teknis, dan indikator perilaku untuk setiap level
kompetensi teknis yang diperlukan dalam jabatan
fungsional perencana.
2. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang
dimiliki oleh Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan,
keahlian dan sikap perilaku dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
3. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Perencana
adalah persyaratan kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural minimal
yang harus dimiliki oleh pejabat fungsional perencana
untuk menjalankan tugas jabatan.
4. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang
teknis jabatan.
5. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
6. Jabatan Fungsional Perencana adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan
wewenang, untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan di Instansi Pusat dan Instansi Daerah.
7. Pejabat Fungsional Perencana yang selanjutnya disebut
Perencana adalah PNS yang diberi tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Pejabat
yang Berwenang untuk melakukan tugas teknis
perencanaan pembangunan di Instansi Pusat dan
Instansi Daerah.
8. Perencanaan adalah kegiatan-kegiatan pengambilan
keputusan dari sejumlah pilihan mengenai sasaran dan
cara-cara yang akan dilaksanakan di masa depan guna
mencapai tujuan yang diinginkan, serta pengendalian,
pemantauan, dan penilaian atas perkembangan hasil
pelaksanaannya yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan.
9. Rencana adalah produk kegiatan perencanaan berupa
rencana kebijaksanaan, rencana program dan rencana
proyek baik lingkup makro, sektor ataupun daerah
10. Kegiatan perencanaan pembangunan adalah suatu
proses yang dilakukan secara teratur, sistematis
berdasarkan pengetahuan, metode ataupun teknik
tertentu yang menghasilkan rencana kebijaksanaan,
rencanan program dan rencana proyek serta
pemantauan dan penilaian atas perkembangan hasil
pelaksanaan.
11. Level adalah peringkat yang menunjukkan tingkat
suatu kompetensi dari tingkat mengerti dan
memahami/dalam pengembangan (awareness/being
development), tingkat dasar atau mampu menerapkan
sesuai pedoman, tingkat menengah atau menerapkan
dengan analisis, tingkat mumpuni atau mengevaluasi
dan mampu memperoleh dukungan serta tingkat ahli
atau mengembangkan
12. Deskripsi adalah kalimat singkat yang menunjukkan
suatu tingkatan kompetensi atau tingkat penguasaan
kompetensi tertentu
13. Indikator Perilaku adalah kalimat yang menunjukkan
rincian lebih lanjut dari deskripsi level berupa perilaku
yang dapat diukur yang menunjukan ciri-ciri dari suatu
tingkat penguasaan suatu kompetensi

Pasal 2
(1) Kamus Kompetensi Teknis menjadi acuan dalam
menyusun standar kompetensi Jabatan Fungsional
Perencana sesuai dengan karakteristik tugas jabatan.
(2) Kamus Kompetensi Teknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.
Pasal 3
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2024.
Pasal 4
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, semua peraturan
perundang-undangan yang memuat pengaturan tentang
kamus kompetensi teknis jabatan fungsional perencana,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Menteri ini.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di xxx
pada tanggal xx xxxx xxxxx

MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN


NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL,

ttd

SUHARSO MONOARFA

Diundangkan di xxx
pada tanggal xx xxxx xxxx

DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

ttd.

ASEP NANA MULYANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN XXXX NOMOR XXX


URAIAN KAMUS KOMPETENSI

1. KAMUS KOMPETENSI TEKNIS PERENCANAAN


A. Keahlian Personal Perencana / Softskills
1. Kemampuan Berpikir Strategis
Definisi:
Kemampuan dalam mengenali fenomena dan permasalahan publik
dengan menghubungkan antara ide dan perencanaan melalui proses
pemikiran yang disengaja, rasional yang berfokus pada analisis faktor
dan variabel kritis yang akan mempengaruhi keberhasilan jangka
panjang, tim, atau individu

Kata Kunci:
1) Sensitivitas perencana kebijakan;
2) Memahami visi lembaga untuk membaca fenomena masyarakat;
3) Berpikir sistemik, yang terdiri atas komprehensif, inovatif, analitik-
kritis, integratif, lateral, divergen, visioner, dan realistis serta dapat
diimplementasikan;
4) Fokus pada hal penting dan mengurangi aktivitas yang tidak penting;
5) Mengarah pada serangkaian tujuan, rencana, dan ide-ide baru yang
jelas dan diperlukan

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengenali lingkup dan pelaksanaan tugas
Mampu berpikir unit kerja
konkrit praktis 1.2 Mengenali hubungan sebab akibat dari
berdasarkan permasalahan sehari-hari
rencana yang telah 1.3 Mengetahui sumber data dan informasi
tersedia. relevan yang mendukung pelaksanaan tugas
1.4 Mengumpulkan data yang relevan dan
mengidentifikasi hubungan sebab akibat
suatu masalah
Level Indikator Perilaku
1.5 Memilah data dan informasi sesuai dengan
relevansi masalahnya
1.6 Memberikan kontribusi informasi dan data
yang relevan pada perencanaan organisasi
1.7 Menguraikan proses kerja ke dalam tugas
dan aktivitas harian
Level 2: 2.1 Mengenali visi lembaga serta mengetahui
Mampu berpikir kebijakan jangka pendek organisasi
analitis pada 2.2 Memahami implikasi, konsekuensi, dan
permasalahan hubungan sebab akibat dalam suatu
operasional untuk permasalahan
rencana jangka 2.3 Mengaitkan tugas-tugas harian/operasional
pendek dalam konteks perencanaan instansi
2.4 Menggunakan teknik-teknik analisis yang
sudah baku untuk merinci masalah ke
dalam komponen-komponen
2.5 Dapat menemukan masalah-masalah
utama/penting pada permasalahan
operasionalnya
2.6 Memecah/memilah masalah menjadi
rencana tugas-tugas praktis yang dapat
langsung dilaksanakan
Level 3: 3.1 Menerjemahkan visi lembaga menjadi
Mampu berpikir perencanaan jangka menengah unit kerja
abstrak untuk 3.2 Memilah secara kritis antara asumsi,
mampu menangkap persepsi/opini dan fakta dalam mencari
inti dari suatu solusi atas masalah
permasalahan dan 3.3 Merumuskan, mengintegrasikan dan
berpikir sistemik, mempresentasikan masalah dengan flow of
untuk menyusun thinking yang jelas dan clear
Level Indikator Perilaku
rencana kerja 3.4 Menganalisis kebijakan-kebijakan yang ada
jangka menengah dan menyesuaikan kemampuan unit kerja
dengan untuk menetapkan prioritas dalam rangka
mempertimbangkan mencapai sasaran-sasaran operasional
faktor-faktor yang 3.5 Memiliki wawasan dan referensi yang luas
mutlak (faktor yang dan relevan untuk penguasaan materi
harus ada, tidak perencanaan
bisa tidak) 3.6 Mengajukan usulan kesimpulan-
kesimpulan sebagai bahan rekomendasi
keputusan yang akan digunakan oleh eselon
di atasnya
3.7 Menjabarkan isu-isu strategis ke dalam
kerangka pikir operasional
3.8 Menggabungkan cara berpikir deduktif dan
induktif dalam menyelesaikan
permasalahan
3.9 Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya
yang terbatas
Level 4: 4.1 Peka dan tajam dalam mengaitkan situasi
Mampu berpikir dan kondisi yang ada diselaraskan dengan
abstrak untuk visi pembangunan
mampu menangkap 4.2 Merangkum gagasan berdasarkan berbagai
inti dari suatu isu sudut pandang, pemikiran atau cara yang
pembangunan, baru sebagai bahan untuk menyusun
dengan rekomendasi-rekomendasi kebijakan
mengembangkan 4.3 Mengembangkan dan mengadaptasikan
sesuatu yang baru konsep-konsep baru yang sesuai dengan
dalam menyusun arah pembangunan saat ini dan ke depan
rencana kerja 4.4 Pendekatan bersifat lateral dan divergen,
jangka panjang, menghasilkan pilihan strategi dan
dengan memahami implikasinya dan menetapkan
mempertimbangkan keputusan konseptual
Level Indikator Perilaku
faktor-faktor 4.5 Memahami masalah dan membuat
generik (bahan keputusan/solusi dengan
dasar yang bisa mengombinasikan penggunaan good
ditampilkan dalam common sense dan practical analysis (cara
berbagai keperluan) berpikir harus membumi)
4.6 Memahami peta permasalahan dan
penyebab sehingga dapat memperbaiki
situasi dan menghilangkan penyebab
4.7 Menciptakan cara pandang baru dalam
menilai masalah akut pada situasi terkini
(current issues) berdasarkan isu dan tema
yang berkembang di masyarakat
4.8 Menetapkan rekomendasi-rekomendasi
kebijakan yang akan digunakan oleh eselon
di atasnya
4.9 Menggunakan cara-cara baru yang lebih
baik dalam memecahkan masalah dan
mampu melahirkan gagasan baru dalam
mencapai visi dan misi organisasi/unit
kerjanya
Level 5: 5.1 Membuat pendekatan baru dan
Mampu berpikir mengembangkan gagasan dan strategi
abstrak untuk kreatif yang dapat mendorong peningkatan
menangkap inti dari kinerja lembaga
suatu isu 5.2 Membangun gagasan strategis baru yang
pembangunan dan berorientasi terhadap kesejahteraan
membangun suatu masyarakat
inovasi untuk 5.3 Menciptakan konsep-konsep baru yang
membangun inovatif untuk memenuhi kepentingan
rencana kerja lembaga
Level Indikator Perilaku
jangka panjang, 5.4 Memiliki kemampuan pola berpikir lateral
dengan dan divergen dengan mengenali berbagai
mempertimbangkan strategi, terutama difokuskan pada mencari
faktor rekomendasi kebijakan
kebijaksanaan 5.5 Mengintegrasikan dan menyinergikan
berbagai gagasan menjadi suatu kebijakan
perencanaan pembangunan berbasis data
(integrative thinking)
5.6 Mengintegrasikan pengetahuan mengenai
lingkup tugas lembaga dengan pemahaman
visi jangka panjang untuk memfokuskan
aktivitas saat ini pada hal penting dalam
mencapai tujuan strategis
5.7 Merumuskan kebijakan dan strategis dalam
rangka mencapai tujuan lembaga sebagai
bagian integral dari pembangunan nasional
5.8 Mempertimbangkan kebijakan,
perundangan, situasi, dan kondisi serta
kewenangan yang dimiliki dalam mengkaji
setiap masalah
5.9 Mengakomodasi isu regional/global dalam
penetapan kebijakan-kebijakan organisasi

2. Berorientsai pada Kualitas Perencanaan


Definisi:
Kemampuan untuk mengaitkan antara kegiatan dan dampak/hasil.
Kemampuan untuk membangun kerangka logis hubungan antara
dampak hingga sub-kegiatan.
Kemampuan berorientasi pada pencapaian standar kerja unggul yang
didasari oleh kekuatan dan kemauan diri sehingga dapat memberikan
kontribusi terhadap pencapaian sasaran organisasi yang efektif, efisien
dan fulfillment.
Kata Kunci:
1) Efektif (tepat sasaran dan tepat nilai);
2) Memahami penilaian dan pengendalian risiko ;
3) Berbasis data yang valid;
4) Taat pada prosedur (SOP);
5) Komprehensif;
6) Bersedia menerima umpan balik/ feedback;
7) Azas manfaat/hasil;
8) Bisa menjadi pembelajaran/Continuous Learning. ;

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Bekerja untuk mencapai tugas pribadi
Mampu bekerja 1.2 Memenuhi standar minimum yang telah
sesuai dengan ditetapkan oleh organisasi
kualitas minimum 1.3 Melengkapi data yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas
1.4 Target kerja bersifat rendah-moderat
1.5 Standar kualitas ditetapkan dan diatur oleh
prosedur/ orang lain
Level 2: 2.1 Memfokuskan diri pada ketepatan
Mampu memelihara pengerjaan tugas
proses kerja sesuai 2.2 Mengerjakan tugas dengan fokus perhatian
dengan standar penuh terhadap detail pekerjaannya
prosedur 2.3 Memeriksa dan mengevaluasi akurasi serta
kelengkapan hasil kerja
2.4 Memeriksa ulang hasil tugas untuk
memastikan ketepatannya dengan target
yang ditetapkan
2.5 Fokus terhadap prosedur kerja, untuk
mencapai ketelitian dan kecermatan hasil
kerja
Level Indikator Perilaku
2.6 Mendahulukan prosedur sebagai cara untuk
mencapai hasil
2.7 Merespons positif ketika dihadapkan pada
berbagai kesalahan atau kebutuhan
pengembangan diri
2.8 Terkendali dan efisien
Level 3: 3.1 Membuat perubahan yang spesifik dalam
Mampu memproses suatu metode kerja untuk meningkatkan
tugas dengan performance
prosedur yang tepat 3.2 Mengkaji ulang dan menetapkan kembali
untuk sasaran tugas untuk memastikan
menghasilkan kesesuaian dengan tantangan saat ini yang
kualitas yang masih realistis untuk dicapai
diharapkan 3.3 Mengenali mitigasi resiko yang dihadapi
3.4 Mencari cara-cara yang metodologis yang
dapat diterapkan dalam rangka mencapai
kualitas hasil kerja
3.5 Secara teratur mengumpulkan beragam
informasi untuk mengevaluasi efektivitas
hasil kerja
3.6 Mengenali dengan tepat hambatan-
hambatan dalam mencapai hasil dan
sekaligus menanggulanginya dengan cara-
cara yang tidak mengabaikan prosedur dan
proses kerja
3.7 Secara konsisten melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan pekerjaan agar
mengenali setiap langkah yang diambil
sewaktu menghadapi hambatan
3.8 Memberikan masukan tentang perbaikan-
perbaikan/ pengembangan-pengembangan
kebijakan kepada pejabat di atasnya
Level Indikator Perilaku
3.9 Kritis melihat kelemahan cara atau prosedur
yang ada sehubungan dengan tantangan
yang berubah-ubah, sehingga bisa
membangun prosedur baru, dengan tidak
mengabaikan prinsip-prinsip tujuan
lembaga
3.10 Ada kemauan untuk melakukan
improvement, bisa melihat cara-cara lain
yang paling tepat untuk mencapai hasil yang
tidak hanya berorientasi pada target yang
telah ditetapkan
Level 4: 4.1 Menggunakan gaya interpersonal dan cara
Mampu memproses yang tepat dalam mempengaruhi orang lain
tugas dengan secara langsung, untuk menerima gagasan
prosedur yang tepat atau melakukan sesuatu yang mendukung
untuk gagasan tersebut
menghasilkan 4.2 Mengidentifikasi resiko dan strategi untuk
kualitas yang mengatasi tantangan untuk mencapai
diharapkan tujuan pembangunan
4.3 Mengadakan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi sewaktu organisasi
menghadapi masalah
4.4 Mengidentifikasi hubungan kerja yang
strategis, baik di dalam lingkup organisasi
maupun di luar, dan mampu
memberdayakannya bagi kepentingan tugas
internal dan eksternal dalam melakukan
hubungan antar lembaga
Level Indikator Perilaku
4.5 Mengidentifikasi hubungan kerja yang
strategis, baik di dalam lingkup organisasi
maupun di luar, dan mampu
memberdayakannya bagi kepentingan tugas
direktorat
4.6 Mencari posisi yang berpengaruh dalam
suatu forum antar organisasi/ departemen
yang penting
4.7 Mengatasi ketidaksetujuan secara
konstruktif dengan bernegosiasi untuk
pemecahan masalah yang saling
menguntungkan
4.8 Membangun suasana saling percaya dan
saling menghormati
4.9 Mendorong kolaborasi dan membenahi
konflik yang terjadi dalam proses kerja sama
lintas departemen atau fungsional untuk
mencapai hasil yang optimal bagi
pencapaian sasaran tim
Level 5: 5.1 Menetapkan sasaran organisasi dan
Dengan keinginan memanfaatkan sumber daya untuk
sendiri mampu mencapai hasil
melakukan/ 5.2 Memelihara dan mengembangkan apa yang
menghasilkan telah dicapai (continuous improvement)
kualitas yang extra 5.3 Menggagas kebijakan yang berdampak
ordinary/ positif untuk nasional
continuous learning 5.4 Mampu menetapkan kebijakan pengawasan
dan pengendalian dalam organisasi
5.5 Mampu memberikan akuntabilitas kinerja
organisasi
Level Indikator Perilaku
5.6 Mempertimbangkan implikasi keputusan
terhadap sumber-sumber daya strategis
yang dimiliki
5.7 Mendorong tumbuhnya dedikasi dan
budaya kerja untuk menghasilkan kualitas
prima

3. Membangun Jejaring Kerja


Definisi:
Proaktif berbagi informasi, koordinasi dan kolaborasi berbasis
pemberdayaan dengan pihak-pihak strategis lainnya, atas dasar
konsensus sesuai dengan waktu, tempat dan permasalahannya, baik
jangka panjang, menengah, dan jangka pendek.

Kata Kunci:
1) Berbagi informasi;
2) Berorientasi pada orang;
3) Proaktif;
4) Saling memberdayakan/bersinergi, berkoordinasi, dapat mengatur
dan diatur;
5) Menaruh kepercayaan dan saling menghormati;
6) Membina, menjalin, membangun hubungan jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang;

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Berkebutuhan berbagi informasi
Mampu menjalin 1.2 Bekerja sama karena telah saling kenal
hubungan dengan dalam lingkup dan tugas sehari-hari dengan
teman kerja dalam cara-cara yang sudah biasa
unit kerja 1.3 Berelasi dengan atasan langsung maupun
terkecilnya sesuai tidak langsung berhubung dengan
penyelesaian tugas pelaksanaan sehari-hari
Level Indikator Perilaku
dengan fungsi kerja 1.4 Menjalin hubungan dengan orang di luar
dan jabatannya unitnya dalam rangka fungsinya, mengikuti
jalur relasi yang telah ada
Level 2: 2.1 Berbicara dengan mempertimbangkan
Mampu menjalin minat dan perasaan orang lain
dan memanfaatkan 2.2 Menunjukkan kemampuan dalam
hubungan kerja melakukan pendekatan terhadap orang lain
dengan lingkungan untuk memperoleh informasi
orang/ unit-unit 2.3 Memanfaatkan kontak-kontak yang ada di
lain dalam lembaga dalam organisasi dan beberapa di luar
yang berhubungan organisasi
dengan fungsi dan 2.4 Menemukan cara untuk mencari dan
jabatannya menyediakan informasi/bantuan bagi orang
lain dalam unit kerjanya
2.5 Aktif memberikan bantuan dan ide-
ide/informasi dalam proses pemecahan
masalah atau pengambilan keputusan
berkelompok
2.6 Menggunakan pendekatan/gaya yang
sesuai untuk membangun hubungan kerja
yang baik dan mempercayai orang lain
Level 3: 3.1 Sensitif terhadap perasaan dan kepentingan
Mampu secara orang lain dari latar belakang yang berbeda
efektif 3.2 Menggunakan keterampilan berelasi dan
memanfaatkan terampil (efektif) berkomunikasi dua arah
jaringan kerja (sambung rasa sambung nalar)
sesuai dengan 3.3 Menjadi fasilitator dan katalisator
fungsi pekerjaan/ terbangunnya jaringan antar unit
jabatannya untuk 3.4 Dengan kesadaran pribadi mengumpulkan
meningkatkan dan berbagi informasi yang dapat
kinerja unit dimanfaatkan bersama dalam jaringan
kerjanya kerjanya
Level Indikator Perilaku
3.5 Memanfaatkan hubungan untuk mencari
informasi strategis atau untuk
mendapatkan akses ke key person
3.6 Mengembangkan kerja sama dan
mendorong kolaborasi kerja dalam upaya
mendapat solusi yang menguntungkan
semua pihak
3.7 Menyadari adanya potensi perbedaan
pandangan, namun menyikapi dan
menangani konflik secara positif
3.8 Mengintegrasikan pandangan-pandangan
yang berbeda menjadi pandangan/persepsi
bersama
3.9 Aktif melakukan koordinasi kerja dengan
kelompok/unit lain dalam rangka
menghasilkan target yang lebih berkualitas
3.10 Menunjukkan fleksibilitas dan antusiasme
dalam berhubungan atau bekerja bersama
unit atau tim
Level 4: 4.1 Menggunakan gaya interpersonal dan cara
Mampu yang tepat dalam mempengaruhi orang lain
membangun secara langsung, untuk menerima gagasan
jejaring kerja untuk atau melakukan sesuatu yang mendukung
ruang lingkup unit gagasan tersebut
kerja di atasnya, 4.2 Mengadakan koordinasi, integrasi, dan
sharing, sinkronisasi sewaktu organisasi
membentuk sinergi menghadapi masalah
Level Indikator Perilaku
yang melancarkan 4.3 Mengidentifikasi hubungan kerja yang
fungsi jabatannya strategis, baik di dalam lingkup organisasi
maupun di luar, dan mampu
memberdayakannya bagi kepentingan tugas
internal dan eksternal dalam melakukan
hubungan antar lembaga
4.4 Mengidentifikasi hubungan kerja yang
strategis, baik di dalam lingkup organisasi
maupun di luar, dan mampu
memberdayakannya bagi kepentingan tugas
direktorat
4.5 Mencari key stakeholder yang berpengaruh
dalam suatu forum antar organisasiunit
yang penting
4.6 Mengatasi konflik secara konstruktif dengan
bernegosiasi untuk pemecahan masalah
yang saling menguntungkan
4.7 Membangun suasana saling percaya dan
saling menghormati
4.8 Mendorong kolaborasi dan membenahi
konflik yang terjadi dalam proses kerja sama
lintas departemen atau fungsional untuk
mencapai hasil yang optimal bagi
pencapaian sasaran tim
4.9 Menyusun kerjasama antar stakeholders
secara konkrit untuk mencapai sasaran
bersama
Level 5: 5.1 Mempromosikan ide dan usulan secara
Mampu persuasif, membentuk opini dari
membangun stakeholders dan
jejaring kerja yang memproyeksikan/mencerminkan citra
luas, antisipatif, positif
Level Indikator Perilaku
dan berjangka 5.2 Menciptakan serta mengembangkan
panjang yang hubungan kerja yang positif pada level
manfaatnya tidak strategis
sekedar pada fungsi 5.3 Membangun relasi untuk menciptakan
jabatannya saja kesempatan di masa depan, menempatkan
pada kesuksesan organisasi
5.4 Membangun citra organisasi yang baik
dalam masyarakat
5.5 Membina dan menumbuhkan kebutuhan
kerjasama
5.6 Menunjukkan kemampuan yang konsisten
dalam memantapkan relasi baru yang
relevan bagi peningkatan peluang
pengembangan organisasi di masa yang
akan datang
5.7 Memantapkan kontak/relasi yang
bermanfaat, yang memiliki pengaruh pada
level strategis yang paling tinggi
5.8 Membangun Jaringan kerja melakukan
kerjasama dengan instansi-instansi terkait
baik di dalam negeri maupun di luar negeri
untuk meningkatkan kinerja unit
organisasinya
5.9 Mengantisipasi situasi konflik dalam
kelompok besar maupun antar tim lintas
fungsi, dan menyediakan solusi untuk
mengatasinya

4. Integritas sebagai Perencana (Planner’s Ethics)


Definisi:
Kemampuan melaksanakan tugas didasari keutuhan pribadi yang
menyangkut kematangan emosional, persepsi yang realistis, kemampuan
interaksi sosial, kedewasaan moral dan memiliki pegangan hidup (way of
life) sesuai dengan norma masyarakat dan tuntunan agama. Keutuhan
pribadi dan sikap profesional sesuai etika profesi perencana sebagaimana
ditetapkan oleh organisasi profesi perencana.

Kata Kunci:
1) Kesesuaian antara ucapan dan tindakan
2) Komitmen dan konsistensi terhadap tugas/etika profesi;
3) Mempersepsi secara realistis;
4) Bersifat terbuka/asertif;
5) Memiliki pegangan hidup;
6) Memiliki kepekaan sosial;
7) Understanding, Empathy, & Caring;
8) Bagian dari sikap profesional berdasarkan planning ethics.

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Memerlukan pengawasan berkala untuk
Mampu melakukan menjamin tercapainya target kerja
tugas sesuai aturan operasional sehari-hari
atas dasar 1.2 Fokus perhatian terhadap penugasan yang
pengawasan. membutuhkan penyelesaian segera
Orientasi sikap 1.3 Mengembangkan inovasi sesuai penugasan
kerja masih sesuai koridor
berorientasi pada 1.4 Bekerja berdasarkan aturan/prosedur, dan
ketaatan dan etika
hukuman
Level 2: 2.1 Mengenali isu-isu terkait penerapan norma
Mampu melakukan di masyarakat dan lingkungan
tugas dengan Pemerintahan
kematangan 2.2 Mengenali isu-isu terkait penerapan norma
emosional dan di masyarakat dan lingkungan
Pemerintahan
Level Indikator Perilaku
persepsi yang 2.3 Melaksanakan kinerja secara konsisten
realistis sesuai mekanisme kerja berdasarkan
peraturan terkait
2.4 Mampu menjaga kerahasiaan terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan
2.5 Mampu mengenali kepentingan organisasi
dan pemangku kepentingan lainnya, dengan
tujuan pencapaian sasaran bersama
Level 3: 3.1 Mampu membuat pertimbangan dan
Mampu konsisten kenerja berdasarkan peraturah dan hukum
antara kata dan yang berlaku
perbuatan sebagai 3.2 Mampu berkinerja secara kelompok (team
pola perilaku/ work) dan berkolaborasi mencapai tujuan
kebiasaan bersama
3.3 Memiliki sikap peduli terhadap kebutuhan
organisasi melalui inovasi
3.4 Menyatakan pendapat secara asertif (berani
terbuka) dengan santun dan profesional
3.5 Menampilkan diri secara professional dan
adaptif terhadap perubahan
3.6 Memiliki tolerasi tinggi terhadap berbagai
perbedaan pendapat, karakter dan
kepentingan berbagai pihak, serta mampu
mengembangkan kemampuan negosiasi
untuk mitigasi
3.7 Bersikap egaliter, mampu introspeksi diri
dan solutif terhadap berbagai tantangan
dalam bekerja
Level 4: 4.1 Membangun kepercayaan publik
Mampu berdasarkan pertimbangan dan
mendahulukan maksud/niat berperilaku profesional (etika
kepentingan profesi perencana)
Level Indikator Perilaku
organisasi daripada 4.2 Menilai kebutuhan organisasi lebih
kepentingan dirinya penting/tinggi daripada kepentingan diri
sendiri: zero tolerance terhadap conflict of
interest
4.3 Berorientasi kepada prinsip-prinsip
inklusivitas dan keberpihakan kepada
kelompok rentan dan terpinggirkan
4.4 Bersikap dan berperilaku sesuai tatanan
nilai organisasi dan masyarakat serta
menjadi contoh baik dalam bekerja
4.5 Mampu bersikap profesional dan menolak
pengaruh intervensi politik, kekuasaan, dan
bisnis untuk tujuan keuntungan sebagian
kecil golongan
4.6 Secara asertif disertai nilai-nilai kesopanan
dan memerhatikan budaya, mengoreksi
tindakan diri dan orang lain dengan
mengacu pada perangkat nilai formal
maupun informal yang umum
4.7 Kemampuan untuk membangun hubungan
yang terbuka, tulus dan dapat dipercaya,
memperlakukan seluruh individu dengan
bijak, bertingkah laku sesuai dengan nilai-
nilai yang diyakini dan komitmen yang telah
disepakati, serta mempertahankan standar
integritas yang tinggi
Level 5: 5.1 Mampu menginternalisasi nilai nilai moral
Mampu dalam sikap dan perilaku baik di organisasi
mengilhami, maupun di keluarga (Engagement in moral
menciptakan behavior)
Level Indikator Perilaku
situasi, terhadap 5.2 Membangun suasana yang mengilhami
orang lain atau orang lain atau lingkungannya untuk
lingkungan sekitar. menumbuhkan satu kata dengan perbuatan
Mampu 5.3 Berperan aktif (mencari cara- cara, suasana,
menumbuhkan dukungan) untuk mengembangkan
satu kata dengan kepribadian yang integrated dari orang-
perbuatan (way of orang dalam organisasi, dengan metode
life) yang efektif
5.4 Mengedepankan nilai-nilai kejuangan dan
pandangan hidup bangsa menjadi sikap dan
perilaku dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan, yang
dapat “terbaca” / tersirat dalam langkah
atau hasil kerjanya
5.5 (Memberi nilai) bekerja lebih sebagai
kegiatan ibadah daripada mencari nafkah
5.6 Memiliki nilai-nilai moral dan kebenaran
secara universal

5. Komunikasi Pembangunan
Definisi:
Kemampuan untuk melakukan komunikasi dalam seluruh proses
perencanaan pembangunan, meliputi memfasilitasi partisipasi publik
dalam perencanaan pembangunan, menerangkan pandangan dan
gagasan secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan
cara-cara yang sesuai, baik secara lisan maupun tertulis; memastikan
pemahaman para pihak terkait; mendengarkan secara aktif dan efektif;
persuasif, dan negosiatif untuk bekerjasama dan berkolaborasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dan tujuan rencana pembangunan

Kata Kunci:
1) Cara berkomunikasi dengan pihak terkait;
2) Analisis dan tindak lanjut;
3) Fasilitasi partisipasi publik dalam perencanaan;
4) Keterikatan dengan masyarakat;
5) Membedakan informasi publik dan informasi yang dikecualikan.

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mampu mengenal tahap dan elemen
Mampu komunikasi efektif, meliputi: analisa situasi,
menyampaikan menetapkan tujuan komunikasi,
informasi dengan mengidentifikasi audiens, menentukan cara
jelas, lengkap, berkomunikasi, menentukan jadwal
pemahaman yang pertemuan, review sasaran berkomunikasi
sama 1.2 Menyampaikan informasi (data), pikiran
atau pendapat dengan jelas, singkat dan
tepat dengan menggunakan cara/media
yang sesuai dan mengikuti alur yang logis
1.3 Memastikan pemahaman yang sama atas
instruksi yang diterima/diberikan. Mampu
membuat audience mengerti dan memahami
materi yang disampaikan
1.4 Mampu menyusun konsep surat menyurat
sesuai tata naskah organisasi secara jelas
dan terstruktur
Level 2: 2.1 Mampu menerapkan tahap dan elemen
Mampu secara aktif komunikasi efektif
menjalankan 2.2 Menggunakan gaya komunikasi informal
komunikasi secara untuk meningkatkan hubungan profesional
formal dan informal 2.3 Mendengarkan pihak lain secara aktif;
menangkap dan menginterpretasikan
pesan-pesan dari orang lain, serta
memberikan respons yang sesuai
Level Indikator Perilaku
2.4 Membuat materi presentasi, pidato, draf
naskah, laporan dan lainnya sesuai arahan
pimpinan
2.5 Mampu melakukan pengembangan
kemampuan berkomunikasi termasuk
pengelolaan emosi dan menerima masukan
perbaikan
Level 3: 3.1 Mampu memfasilitasi dengan baik diantara
Mampu para pemangku kepentingan dalam proses
berkomunikasi penyusunan dan melaksanakan rencana
secara asertif, pembangunan
terampil 3.2 Menyampaikan suatu informasi yang
berkomunikasi sensitif/rumit dengan cara penyampaian
lisan/ tertulis dan kondisi yang tepat, sehingga dapat
untuk dipahami dan diterima oleh pihak lain
menyampaikan 3.3 Menyederhanakan topik yang rumit dan
informasi yang sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan
sensitif/ rumit/ diterima orang lain
kompleks 3.4 Membuat laporan
tahunan/periodik/naskah/dokumen/
proposal yang jelas sebagai acuan
Level 4: 4.1 Mengintegrasikan informasi- informasi
Mampu penting dari berbagai sumber dengan pihak
mengemukakan lain untuk mendapatkan pemahaman yang
pemikiran sama
multidimensi secara 4.2 Mampu melaksanakan tugas fasilitasi dan
lisan dan tertulis negosiasi kepada para pemangku
untuk mendorong kepentingan dalam proses penyusunan dan
kesepakatan melaksanakan rencana pembangunan
4.3 Menuangkan pemikiran/konsep dari
berbagai sudut pandang/ multidimensi
dalam bentuk tulisan formal
Level Indikator Perilaku
4.4 Menyampaikan informasi secara persuasif
untuk mendorong pemangku kepentingan
sepakat pada langkah-langkah bersama
dengan tujuan meningkatkan kinerja secara
keseluruhan
Level 5: 5.1 Mampu mencairkan hambatan komunikasi,
Mampu menggagas mampu mengkomunikasikan isu-isu
sistem komunikasi nasional yang memiliki risiko tinggi, dan
yang terbuka secara menggalang koordinasi dan kolaborasi
strategis untuk dalam skala strategis di tingkat nasional
mencari solusi 5.2 Menggunakan saluran komunikasi formal
dengan tujuan dan non-formal guna mencapai kesepakatan
meningkatkan dengan tujuan meningkatkan kinerja di
kinerja tingkat instansi/nasional
5.3 Menggagas sistem komunikasi dengan
melibatkan pemangku kepentingan sejak
dini untuk berkolaborasi dengan tujuan
meningkatkan kinerja di tingkat
instansi/nasional
B. Keahlian Perencanaan / Hardskills
1. Identifikas Masalah/Isu Strategis
Definisi:
Kemampuan mengidentifikasi masalah dan/atau isu strategis kebijakan
perencanaan pembangunan untuk menyelesaikan permasalahan atau
menghasilkan dasar penyusunan rencana pembangunan.

Kata Kunci:
1) Analisa permasalahan
2) Menyusun instrumen pengumpulan data
3) Pengumpulan dan pengelolaan data
4) Penyusunan alternatif
5) Menetapkan model
6) Rekomendasi kebijakan
7) Evaluasi kebijakan

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengenal jenis permasalahan
Mampu melakukan 1.2 Mengetahui penyebab permasalahan
identifikasi 1.3 Meninjau (review) kebutuhan dan
permasalahan kelengkapan data
1.4 Mengumpulkan data primer dan sekunder
Level 2: 2.1 Menentukan penyebab permasalahan
Mampu 2.2 Menentukan core (inti) permasalahan
menentukan 2.3 Menentukan tingkat permasalahan
permasalahan 2.4 Mengolah data primer dan data sekunder
publik dan 2.5 Merumuskan tujuan perencanaan
perumusan tujuan pembangunan
perencanaan
pembangunan
Level 3: 3.1 Melakukan studi pustaka untuk
Mampu menyusun menentukan pendekatan/kerangka
alternatif kebijakan konsep/teori yang relevan
Level Indikator Perilaku
serta kriteria 3.2 Mengelola dan memilah kebutuhan data
pemilihannya primer dan sekunder yang diperlukan
sebagai masukan penyusunan alternative
kebijakan
3.3 Melakukan sintesa hasil studi pustaka
3.4 Analisis alternatif kebijakan
3.5 Menentukan kriteria pemilihan alternatif
Level 4: 4.1 Merancang instrumen pengumpulan data
Mampu primer/sekunder
menetapkan 4.2 Menyusun spesifikasi dan asumsi model
prioritas kebijakan 4.3 Memberikan rekomendasi penilaian
berdasarkan alternatif kebijakan dan menetapkan
alternatif kebijakan prioritas
Level 5: 5.1 Menilai alternatif dan implikasi kebijakan
Mampu menilai dan 5.2 Memberikan rekomendasi untuk
menetapkan penyesuaian kebijakan yang diperlukan
rekomendasi 5.3 Memproses pengambilan keputusan
kebijakan alternatif kebijakan yang dipilih
5.4 Memimpin pengelolaan dan pengembangan
riset kebijakan

2. Penyusunan Kebijakan Rencana Pembangunan


Definisi:
Kemampuan menyusun rencana pembangunan yang meliputi rencana
kebijakan, rencana program dan kegiatan, dan rencana anggaran

Kata Kunci:
1) Rencana kebijakan, program, kegiatan dan anggaran
2) Tahunan/pendek, Menengah dan Panjang
3) Regional, Sektoral dan Makro
4) Sektor Tunggal, Multisektor dan Kawasan
Level Indikator Perilaku
Level 1: 1.1 Mengetahui dasar-dasar perencanaan dan
Mampu penganggaran
menyiapkan bahan 1.2 Menyiapkan bahan dukungan administratif
dukungan meliputi penyusunan jadwal kerja
penyusunan penyusunan rencana dan anggaran
rencana 1.3 Melakukan tabulasi data dan penyiapan
pembangunan informasi
1.4 Menyusun laporan
Level 2: 2.1 Memahami konsep dasar dan regulasi
Mampu perencanaan dan penganggaran
menyiapkan bahan- 2.2 Melakukan penyajian data dan informasi
bahan penyusunan sebagai input dari penyusunan dokumen
rencana rencana pembangunan
pembangunan 2.3 Menyiapkan hasil kajian/identifikasi
masalah isu strategis yang relevan untuk
menyusun rencana pembangunan
2.4 Menyusun anggaran yang sinkron dengan
rencana pembangunan
Level 3: 3.1 Memahami konsep dan metodologi
Mampu perencanaan nasional, regional, dan lokal
menghasilkan 3.2 Mampu menerjemahkan kebijakan dan
perencanaan program pembangunan ke dalam program
tahunan (jangka jangka pendek, regional, dan sektoral
pendek), regional, 3.3 Merumuskan perencanaan jangka pendek
sektor tunggal atau sektor tunggal
3.4 Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang
dapat dicapai dalam perencanaan tahunan
(jangka pendek)
3.5 Melakukan analisis lingkungan strategis
dalam rangka menyusun rencana tahunan
(jangka pendek)
Level Indikator Perilaku
3.6 Menyusun perkiraan dan penentuan pagu
indikatif anggaran tahunan (jangka pendek)
3.7 Analisis sumber- sumber pembiayaan
3.8 Memahami metodologi analisis dampak
Level 4: 4.1 Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang
Mampu dapat dicapai dalam perencanaan jangka
menghasilkan menengah baik sectoral dan multisektor
perencanaan jangka 4.2 Merumuskan perencanaan jangka
menengah, menengah sectoral dan multisektor
sektoral, dan 4.3 Melakukan analisis dampak perencanaan
multisektor jangka menengah sectoral dan multisektor
Level 5: 5.1 Merumuskan tujuan-tujuan realistis yang
Mampu dapat dicapai dalam perencanaan jangka
menghasilkan panjang, makro, dan kawasan
perencanaan jangka 5.2 Merumuskan perencanaan jangka panjang,
panjang, makro, makro, dan kawasan
kawasan 5.3 Melakukan analisis lingkungan strategis
dalam rangka menyusun rencana jangka
panjang, makro dan kawasan
5.4 Menyusun perkiraan dan penentuan pagu
indikatif anggaran jangka panjang
5.5 Memproses pengambilan keputusan dalam
penetapan sumber-sumber pembiayaan
5.6 Melakukan analisis dampak perencanaan
jangka panjang, makro, dan kawasan

3. Adopsi dan Legitimasi Rencana Pembangunan


Definisi:
Kemampuan melaksanakan peran perencana sebagai fasilitator dalam
berbagai forum perencanaan pembangunan antara lain berupa:
Konsultasi Publik, Rapat Koordinasi Teknik, Musyawarah Perencanaan
Pembangunan pada semua tingkatan, dan Rapat Dengar Pendapat (RDP)
dengan mitra legislatif

Kata Kunci:
1) Kemampuan komunikasi
2) Rapat Koordinasi Teknik
3) Musyawarah Perencanaan Pembangunan
4) Rapat Dengar Pendapat
5) Stakeholders dalam penyusunan rencana pembangunan
6) Dokumen telaahan perencanaan program dan aktivitas

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui jenis, maksud, dan tujuan
Mampu mengetahui berbagai forum perencanaan pembangunan
tentang forum 1.2 Mengetahui pemangku kepentingan yang
perencanaan terlibat dalam forum perencanaan
pembangunan pembangunan
Level 2: 2.1 Membantu persiapan pelaksanaan forum
Mampu memahami perencanaan pembangunan
tahapan dan 2.2 Melakukan korespondensi terkait forum
menghasilkan perencanaan pembangunan berdasarkan
laporan arahan yang diberikan
pelaksanaan forum 2.3 Menyusun konsep kerangka acuan kerja
perencanaan pelaksanaan forum perencanaan
pembangunan pembangunan dengan arahan yang
diberikan atasan langsung
Level 3: 3.1 Memberikan alternatif mekanisme yang
Mampu melakukan tepat dalam pelaksanaan forum
Telaahan terhadap perencanaan pembangunan
Proses dan Hasil 3.2 Menyusun tahapan dalam proses forum
Pembahasan perencanaan pembangunan
3.3 Menganalisis konsolidasi hasil forum
Level Indikator Perilaku
3.4 Mensosialisasikan dan tindak lanjut hasil
forum
Level 4: 4.1 Menetapkan tujuan pemantauan
Mampu 4.2 Menetapkan subjek/objek pemantauan
mengarahkan 4.3 Menyusun kriteria pemantauan
pelaksanaan 4.4 Menyusun desain pemantauan
pemantauan dan 4.5 Menetapkan instrumen pengumpulan data
pegendalian 4.6 Mengkaji efektivitas mekanisme
pengendalian
Level 5: 5.1 Merancang dokumen telaahan lingkup
Mampu melakukan makro
Evaluasi/ Penilaian 5.2 Melakukan analisis indikator pelaksanaan
Lingkup Makro program/kegiatan lingkup makro
dalam Berbagai 5.3 Memberikan rekomendasi kebijakan lingkup
Forum Perencanaan makro yang jelas dan realistis
Pembangunan

4. Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Definisi:
Kemampuan untuk melakukan pemantauan terhadap kemajuan
pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan ukuran dan tujuan
program/kegiatan pembangunan yang telah ditetapkan dan
merumuskan rekomendasi tindakan pengendalian/korektif jika
diperlukan

Kata Kunci:
1) Pemantauan
2) Ukuran kemajuan
3) Pencapaian tujuan
4) Tindakan pengendalian/korektif
Level Indikator Perilaku
Level 1: 1.1 Memahami statistik dasar
Mampu mengetahui 1.2 Melakukan pengumpulan data
tentang forum primer/sekunder
perencanaan 1.3 Mengetahui proses pemantauan dan
pembangunan pengendalian
Level 2: 2.1 Membuat laporan pemantauan secara
Mampu memahami objektif
berbagai konsep 2.2 Melakukan pengolahan data
dan metode primer/sekunder
pemantauan serta 2.3 Menyusun kisi-kisi instrumen
penggunaannya pengumpulan data
dalam melakukan 2.4 Memahami konsep/metode penelitian
pemantauan dan tingkat dasar
pengendalian 2.5 Menyusun konsep rekomendasi alternatif
pengendalian/tindakan korektif
Level 3: 3.1 Memahami metode penelitian tingkat lanjut
Mampu 3.2 Memilih metode yang tepat sesuai dengan
menentukan tujuan pemantauan, dan pengendalian
metode dan desain 3.3 Menyusun instrumen pengumpulan data
pemantauan, dan 3.4 Menyusun SOP pemantauan, dan
pengendalian pengendalian
Level 4: 4.1 Menetapkan tujuan pemantauan
Mampu 4.2 Menetapkan subjek/objek pemantauan
menentukan 4.3 Menyusun kriteria pemantauan
metode dan desain 4.4 Menyusun desain pemantauan
pemantauan, dan 4.5 Menetapkan instrumen pengumpulan data
pengendalian 4.6 Mengkaji efektivitas mekanisme
pengendalian
Level 5: 5.1 Merumuskan ukuran kemajuan
pelaksanaan program/kegiatan
Level Indikator Perilaku
Menilai hasil 5.2 Menetapkan indikator program/kegiatan
pemantauan dan yang akan dipantau/dikendalikan
pengendalian serta 5.3 Merumuskan saran tindakan korektif
merumuskan saran berdasarkan hasil pemantauan dan
tindakan korektif pengendalian
5.4 Menetapkan desain pemantauan dan
pengendalian

5. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan


Definisi:
Kemampuan menilai hasil pelaksanaan rencana pembangunan sesuai
dengan tujuan yang ditetapkan di dalam program/kegiatan yang
ditetapkan, serta merumuskan rekomendasi penyempurnaan rencana
dan kebijakan

Kata Kunci:
1) Kriteria evaluasi;
2) Rumusan tujuan;
3) Indikator pencapaian
4) Metode evaluasi

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Memahami konsep dan metode evaluasi
Mampu mengetahui 1.2 Memahami statistik dasar
berbagai regulasi, 1.3 Melakukan pengumpulan data
konsep dan metode primer/sekunder
evaluasi 1.4 Mengetahui capaian indikator pencapaian
tujuan
Level Indikator Perilaku
1.5 Menyediakan bahan bacaan tentang
evaluasi
Level 2: 2.1 Membuat laporan evaluasi secara objektif
Mampu memahami 2.2 Melakukan pengolahan data
berbagai persoalan- 2.3 Menyusun kisi-kisi instrumen
persoalan sosial pengumpulan data
yang timbul dari sisi 2.4 Memahami metode penelitian tingkat dasar
pembuat dan
perencana program
Level 3: 3.1 Memahami metode penelitian tingkat lanjut
Mampu 3.2 Memilih metode yang tepat sesuai dengan
menentukan tujuan evaluasi
metode dan desain 3.3 Menyusun instrumen pengumpulan data
evaluasi rencana 3.4 Membandingkan hasil pelaksanaan dengan
tahunan indikator pencapaian tujuan
3.5 Menyusun SOP evaluasi
Level 4: 4.1 Menginterpretasi hasil pengolahan data ke
Mampu dalam desain evaluasi
mengarahkan 4.2 Merumuskan indikator pencapaian tujuan
pelaksanaan 4.3 Menetapkan instrumen pengumpulan data
evaluasi RPJM, 4.4 Merumuskan rekomendasi terhadap
Renstra, dan rencana jangka menengah dan disampaikan
dokumen jangka kepada Menteri/Sekretaris Daerah/Eselon
menengah lainnya II di Pusat/daerah
4.5 Mengkaji efektivitas mekanisme evaluasi
Level 5: 5.1 Menetapkan desain evaluasi
Mampu menilai 5.2 Mengkaji dan menginterpretasikan hasil
menyimpulkan, evaluasi
hasil evaluasi dan 5.3 Mengkaji dan merumuskan ukuran
merumuskan kemajuan pelaksanaan program kegiatan
Level Indikator Perilaku
rekomendasi 5.4 Merumuskan rekomendasi terhadap
penyempurnaan rencana jangka panjang dan disampaikan
program kepada Presiden, Menteri, Gubernur,
RPJPN/RPJPD Bupati/Walikota
lingkup nasional,
provinsi, dan/atau
kabupaten/kota
2. KAMUS KOMPETENSI KEAHLIAN KHUSUS
A. Sosial
1. Teori Perencanaan Pembangunan Sosial
Definisi:
Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
bagaimana melakukan perencanaan pembangunan sosial yang lebih
mengutamakan masyarakat sebagai Subjek dari Pembangunan, bukan
Objek dari Pembangunan (khususnya dalam pemenuhan hak-hak dasar),
serta bagaimana peranan dari para stakeholders terkait.

Kata Kunci:
1) Memperlakukan masyarakat sebagai subyek dari Pembangunan
2) Peranan para stakeholders

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui pendekatan perencanaan
Mampu mengetahui pembangunan
pendekatan 1.2 Mengetahui apa yang menjadi hak-hak
perencanaan dasar dari masyarakat sebagai subyek
pembangunan pembangunan
secara umum, 1.3 Mengetahui peranan negara dan
terutama yang masyarakat
berkaitan dengan
kondisi sekarang
yang memerlukan
pendekatan
multikultur
Level 2: 2.1 Memahami keberagaman masyarakat
Mampu memahami Indonesia dan potensi permasalahan sosial
berbagai persoalan- dari sisi pembuat dan pelaksanaan program
persoalan sosial 2.2 Memahami dampak dari berbagai
yang timbul dari sisi permasalahan sosial
Level Indikator Perilaku
pembuat dan 2.3 Memahami penyebab berbagai
perencana program permasalahan sosial
2.4 Memahami efektivitas pemecahan masalah
sosial yang sudah berlaku
Level 3: 3.1 Menjelaskan permasalahan sosial dari sisi
pelaksana program (masyarakat).
Mampu
3.2 Menjelaskan penyebab dari permasalahan
menerapkan solusi sosial yang terjadi
dari berbagai 3.3 Menerapkan solusi yang tepat dan efektif
terhadap permasalahan sosial yang terjadi
persoalan-
persoalan yang
timbul dari sisi
pelaksana program
(masyarakat)
Level 4: 4.1 Merumuskan berbagai pendekatan berbasis
Mampu risiko dan dampak dari dinamika
menganalisis lingkungan strategis dalam perencanaan
pendekatan yang pembangunan sosial
relevan dengan 4.2 Mengaplikasikan pendekatan manajemen
karakteristik perubahan yang adaptif sesuai dengan
masyarakat serta konteks
melakukan analisis
sosial yang
sederhana
Level 5: 5.1 Memahami manajemen stratejik dan tata
Mampu kelola yang kolaboratif (collaborative
mengevaluasi aspek governance) serta adaptif dalam merespon
sosial budaya dan risiko yang ditimbulkan dari dampak VUCA
politik untuk 5.2 Mengevaluasi dan menilai berbagai
persoalan yang permasalahan sosial, dan dampak
lebih kompleks pembangunan dari sisi sosial, budaya dan
politik
Level Indikator Perilaku
5.3 Mengevaluasi peran stakeholders terkait
dengan pilihan solusi yang ditawarkan

2. Proses Perencanaan Pembangunan Sosial: Tahap Perencanaan dan Desain


Implementasi
Definisi:
Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
dan memformulasikan berbagai proses yang terkait dengan
siklus/tahapan proses perencanaan pembangunan sosial. Siklus yang
akan dibahas adalah tahap perencanaan dan desain implementasi dari
program. Diharapkan di level 5 dapat membuat action plan secara rinci,
lengkap dengan berbagai peran yang akan dilakukan para stakeholders
dalam melaksanakan program tersebut.

Kata Kunci:
1) Siklus/tahapan perencanaan pembangunan nasional
2) Perencanaan
3) Desain Implementasi
4) Action Plan
5) Masyarakat
6) Stakeholders

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui pendekatan perencanaan
Mampu mengetahui pembangunan
proses perencanaan 1.2 Mengetahui siklus/tahapan proses sesuai
sosial dengan prinsip dan peraturan perundang-
undangan terkait perencanaan
1.3 Mengetahui kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan di setiap tahapan/siklus
1.4 Mengetahui pendekatan perencanaan yang
berorientasi pada proses dan hasil
Level Indikator Perilaku
Level 2: 2.1 Mendapatkan, mengelola, memilah, dan
Mampu memahami menganalisis data dengan melibatkan
bagaimana cara pemangku kepentingan pada bidang
melibatkan kerjanya
masyarakat dan 2.2 Merumuskan permasalahan pembangunan
para stakeholders sosial secara holistik berdasarkan skala
dalam proses prioritas dengan melibatkan pemangku
identifikasi kepentingan pada bidang kerjanya
(pengenalan 2.3 Merancang solusi alternatif sesuai
beberapa teknik permasalahan sosial pada bidang kerjanya
untuk berbagi
peran dengan
berbagai pihak yang
berkepentingan)
Level 3: 3.1 Mendapatkan, mengelola, memilah, dan
Mampu menganalisis data dengan melibatkan
menerapkan pemangku kepentingan pada level
bagaimana cara sektor/urusan
melibatkan 3.2 Merumuskan permasalahan pembangunan
masyarakat dan sosial secara holistik berdasarkan skala
para stakeholders prioritas dengan melibatkan pemangku
dalam proses kepentingan pada level sektor/urusan
membuat alternatif 3.3 Menyusun rancangan alternatif solusi
solusi dan solusi dengan melibatkan masyarakat dan
yang terbaik stakeholders pada level sektor/urusan
Level 4: 4.1 Menganalisis dan memberikan justifikasi
Mampu dalam menentukan solusi permasalahan
menganalisis secara secara partisipatif
semua proses 4.2 Mendapatkan, mengelola, memilah, dan
dalam perencanaan menganalisis data dengan melibatkan
untuk membuat pemangku kepentingan pada lintas
sektor/daerah.
Level Indikator Perilaku
action plan yang 4.3 Merancang solusi alternatif sesuai
rinci permasalahan sosial pada lintas
sektor/daerah dalam bentuk action plan.
4.4 Merancang crafting institutions (merajut
atau membangun pranata dan norma-
norma/menjalin hubungan sosial menjadi
satu kesatuan yang utuh)
Level 5: 5.1 Menganalisis lingkup implementasi program
Mampu 5.2 Memahami literatur yang relevan sebagai
mengevaluasi dan dasar dalam penyusunan policy paper dan
memformulasikan policy brief
desain 5.3 Mengontrol, mengoordinasikan, dan
implementasi dan mendampingi dalam perencanaan dan
anggaran penganggaran agar sesuai dengan action
berdasarkan action plan
plan 5.4 Menyusun dokumen policy paper dan policy
brief

3. Proses Perencanaan Pembangunan Sosial: Tahap Monitoring, Evaluasi, dan


Re-desain Program
Definisi:
Mengetahui, memahami, memverifikasi dan memvalidasi indikator,
menyusun dan menyajikan, serta menggunakan hasil monev pada
berbagai proses yang terkait dengan siklus/tahapan proses perencanaan
pembangunan sosial. Siklus yang akan dibahas adalah tahap monitoring
dan evaluasi program secara partisipatif, serta bagaimana melakukan
perbaikan kegiatan maupun redesain program berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi

Kata Kunci:
1) Siklus/tahapan proses perencanaan pembangunan sosial
2) Perencanaan
3) Implementasi
4) Monitoring dan evaluasi
5) Redesain program

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui konsep monitoring dan evaluasi
Mampu mengetahui 1.2 Mengetahui mekanisme pelaksanaan
konsep dari monitoring dan evaluasi secara partisipatif
monitoring dan (melibatkan masyarakat dan stakeholders)
evaluasi 1.3 Mengetahui bentuk, cara dan alat untuk
monitoring dan evaluasi
Level 2: 2.1 Mengetahui bagaimana bentuk, cara dan
Mampu memahami alat untuk monitoring dan evaluasi pada
pentingnya bidang kerja.
melakukan 2.2 Memahami cara yang tepat
monitoring dan menggunakannya pada bidang kerja.
evaluasi dalam 2.3 Memahami waktu yang tepat untuk
melakukan program melakukan monitoring dan evaluasi pada
atau kegiatan bidang kerja.
Level 3: 3.1 Mengumpulkan data pelaksanaan
Mampu program/kegiatan dari sesuai dengan
memverifikasi dan capaian sesuai sektor/urusan
memvalidasi 3.2 Melakukan analisis terhadap capaian
indikator program/kegiatan sesuai dengan
pencapaian hasil sektor/urusan.
dan proses 3.3 Memverifikasi dan memvalidasi indikator
pembangunan secara partisipatif dengan masyarakat
secara partisipatif berdasarkan capaian perencanaan
pembangunan sesuai dengan
sektor/urusan
Level 4: 4.1 Mengidentifikasi pemangku kepentingan
Mampu menyusun dalam proses monitoring dan evaluasi lintas
dan menyajikan sektor/daerah.
Level Indikator Perilaku
hasil Monitoring dan 4.2 Mengidentifikasi pemangku kepentingan
Evaluasi dalam penyusunan laporan monev lintas
sektor/daerah
4.3 Menyajikan hasil monev dalam bentuk
tulisan dan bentuk lainnya lintas
sektor/daerah.
Level 5: 5.1 Menggunakan hasil monitoring dan evaluasi
Mampu untuk melakukan perbaikan kegiatan
menggunakan hasil maupun redesain program
monev untuk 5.2 Melakukan perbaikan kegiatan dan redesain
memperbaiki/ me- program dengan melibatkan masyarakat
redesain program dan stakeholders

4. Metode Perencanaan Pembangunan Sosial


Definisi:
Mengetahui, memahami dan menerapkan, memahami dan
mengidentifikasi, mengaplikasikan, serta merumuskan hasil studi yang
berasal dari metode kualitatif untuk kepentingan perencanaan
pembangunan sosial, khususnya dalam membuat perencanaan (action
plan)

Kata Kunci:
1) Metode kualitatif
2) Pembuatan action plan

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui berbagai teknik dalam metode
Mampu mengetahui kualitatif
teknik-teknik dalam 1.2 Mengetahui kelebihan dan kekurangan
metode kualitatif teknik- teknik dalam metode kualitatif
Level Indikator Perilaku
1.3 Mengetahui bagaimana cara menerapkan
teknik metode kualitatif untuk kepentingan
perencanaan pembangunan sosial
Level 2: 2.1 Memahami teknik RRA, PRA, PPA, serta
Mampu memahami teknik penggunaannya
dan menerapkan 2.2 Memahami kelebihan dan kekurangan dari
teknik Rapid Rural ke- 3 teknik tersebut
Appraisal (RRA), 2.3 Menggunakan wawancara dan Focus Group
Participatory Rural Discussion (FGD) dalam teknik RRA, PRA,
Appraisal (PRA) dan dan PPA
Participatory
Poverty Assessment
(PPA) untuk
pengumpulan data
kualitatif
Level 3: 3.1 Memahami cara melakukan pemetaan sosial
Mampu memahami 3.2 Mengidentifikasi hasil dari pemetaan sosial
dan terkait dengan permasalahan, skala
mengidentifikasi prioritas masalah, potensi dan kebutuhan
masalah, skala masyarakat
prioritas masalah,
potensi dan
kebutuhan
Level 4: 4.1 Mengaplikasikan metode SWOT dan analisis
Mampu sejenis lainnya secara kualitatif
mengaplikasikan 4.2 Membuat alternatif solusi dan memilih
PRA, RRA, dan PPA solusi terbaik dengan memperhatikan
dalam membuat faktor-faktor yang ada dalam SWOT dan
alternatif solusi, analisis sejenis lainnya
Level Indikator Perilaku
dan memilih solusi 4.3 Membuat action plan secara partisipatif
terbaik dengan
menggunakan
analisis SWOT dan
analisis sejenis
lainnya secara
partisipatif
Level 5: 5.1 Membuat action plan berdasarkan data yang
Mampu didapatkan dari PRA, PPA dan/atau RRA
merumuskan hasil 5.2 Merumuskan kebijakan dan menyusun
dari PRA, RRA, dan rencana jangka pendek, menengah, dan
PPA panjang
5.3 Mengidentifikasi stakeholders yang tepat
untuk dapat berbagi peran dalam
implementasi program
B. Spasial
1. Perencanaan Pembangunan Berbasis Ruang
Definisi:
Kemampuan perencanaan pembangunan yang meliputi rencana
kebijakan, rencana program dan kegiatan, dan rencana anggaran secara
komprehensif (lintas sektor dan lintas wilayah) yang berdimensi ruang.

Kata Kunci:
1) Perencanaan dan penganggaran berbasis ruang
2) Pemetaan data wilayah
3) Perumusan rencana kegiatan pembangunan yang berdimensi ruang
4) Perencanaan yang komprehensif (lintas sektor & lintas wilayah).

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui dasar-dasar perencanaan dan
Mampu mengetahui penganggaran berbasis ruang
dan memahami 1.2 Menyiapkan data dan informasi anggaran
proses penyusunan berbasis ruang
rencana 1.3 Memahami sistem perpetaan dalam
pembangunan perencanaan pembangunan
berbasis ruang 1.4 Membuat tabel, diagram, dan data
perencanaan spasial
1.5 Mentabulasikan dan memetakan data
wilayah
1.6 Menyusun jadwal kerja
1.7 Membuat laporan hasil kompilasi data
Level 2: 2.1 Memahami konsep dan regulasi
Mampu memahami perencanaan dan penganggaran berbasis
dan menerapkan ruang
rencana 2.2 Mendeskripsikan data wilayah dan
pembangunan pembangunan yang berdimensi ruang
berbasis ruang 2.3 Menganalisis data kondisi eksisting (potensi
dan permasalahan) bidang spasial
Level Indikator Perilaku
2.4 Menyiapkan masukan untuk rumusan
alternatif rencana kegiatan pembangunan
yang berdimensi ruang
2.5 Menyiapkan masukan untuk kegiatan
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan bidang spasial
Level 3: 3.1 Mengkaji dan menganalisa konsep, metode
Mampu mengkaji dan teknik rencana pembangunan berbasis
dan menganalisa ruang
rencana 3.2 Mampu menggunakan metode dan teknik
pembangunan analisa spasial dalam kebijakan
sektor tunggal pembangunan di berbagai tahapan
berbasis ruang perencanaan
3.3 Mengelaborasi dan menerjemahkan sasaran
berbagai sektor pembangunan dalam
dimensi ruang di berbagai tahapan
perencanaan
3.4 Melakukan kajian lingkungan hidup
strategis dalam berbagai tahapan
perencanaan
3.5 Menganalisis data bidang spasial untuk
memperkirakan kondisi wilayah yang akan
datang (kurun waktu 20 tahun)
3.6 Menyusun indikasi program dan anggaran
dalam berbagai tahapan perencanaan dalam
dimensi ruang
3.7 Menganalisa berbagai peluang sumber-
sumber pembiayaan
3.8 Mengkaji model untuk menetapkan
alternatif kebijakan pembangunan yang
berdimensi ruang
Level Indikator Perilaku
3.9 Mengkaji langkah-langkah, desain
penilaian, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan yang
berdimensi ruang
3.10 Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan
pembangunan berdimensi ruang
Level 4: 4.1 Menganalisa dan mengevaluasi berbagai
Mampu tujuan sektor pembangunan dalam
menganalisa dan perencanaan jangka menengah, jangka
mengevaluasi panjang dan multisektor dalam dimensi
rencana jangka ruang
menengah, jangka 4.2 Melakukan kajian lingkungan hidup
panjang dan strategis dalam rangka menyusun
multisektor dalam perencanaan yang berdimensi ruang
dimensi ruang 4.3 Menganalisa dan mengevaluasi perkiraan
dan penentuan indikasi anggaran jangka
menengah dan multisektor untuk
pengembangan wilayah, kota, dan kawasan
4.4 Mengkaji dan mengevaluasi pemilihan
sumber-sumber pembiayaan dan
implikasinya
4.5 Mengkaji dan mengevaluasi model untuk
menetapkan alternatif kebijakan
pembangunan jangka menengah atau
multisektor yang berdimensi ruang
4.6 Mengevaluasi langkah-langkah, desain
penilaian, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan yang
berdimensi ruang
4.7 Mengevaluasi perkiraan dampak
pembangunan multisektor berdimensi
ruang
Level Indikator Perilaku
4.8 Menganalisa dan mengevaluasi laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan
pembangunan multisektor yang berdimensi
ruang
Level 5: 5.1 Mengevaluasi berbagai tujuan sektor
Mampu pembangunan untuk diintegrasikan secara
mengevaluasi dan komprehensif (lintas sektor & lintas wilayah)
menghasilkan dalam setiap tahapan perencanaan
perencanaan jangka 5.2 Mengevaluasi analisis lingkungan hidup
panjang makro strategis dalam rangka menyusun
secara perencanaan pembangunan
komprehensif 5.3 Mengevaluasi dan menghasilkan
(lintas sektor dan perencanaan yang komprehensif (lintas
lintas wilayah) sektor & lintas wilayah)
5.4 Mengevaluasi dan menghasilkan perkiraan
pagu indikatif anggaran pembagunan
terintegrasi (lintas sektor dan lintas wilayah)
5.5 Mengevaluasi dan menghasilkan keputusan
penetapan berbagai sumber pembiayaan
pembangunan
5.6 Menghasilkan analisa perkiraan dampak
perencanaan yang komprehensif (lintas
sektor & lintas wilayah)
5.7 Mengevaluasi dan menghasilkan laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan
pembangunan yang komprehensif (lintas
sektor & lintas wilayah)
C. Ekonomi
1. Perencanaan Ekonomi Nasional
Definisi:
Penguasaan terhadap berbagai permasalahan ekonomi, masalah
pengukuran, mekanisme hubungan antar variabel ekonomi, mekanisme
kerja kebijakan ekonomi dan dampak kebijakan terhadap berbagai
indikator ekonomi

Kata Kunci:
1) Masalah utama ekonomi
2) Mekanisme hubungan antar variabel
3) Dampak kebijakan ekonomi

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Memahami ruang lingkup ekonomi dan
Mampu mengenal berbagai permasalahan ekonomi
ruang lingkup dan 1.2 Mengenal indikator utama ekonomi
indikator ekonomi 1.3 Mengumpulkan berbagai data utama
ekonomi
1.4 Mengenal dan mengetahui berbagai alat
analisis yang telah dikembangkan
1.5 Membaca data ekonomi
Level 2: 2.1 Memahami berbagai indikator utama
Mampu ekonomi dan keterkaitannya satu sama lain
mengidentifikasi 2.2 Memahami data, sumber data, dan
dan merumuskan penggunaannya
permasalahan 2.3 Mempelajari teknik pengukuran dan
didukung dengan perhitungan data ekonomi
data/indikator 2.4 Mengidentifikasi dan menginterpretasi hasil
ekonomi penggunaan alat analisis untuk
pengumpulan data kualitatif
Level 3: 3.1 melakukan riset kebijakan ekonomi
Level Indikator Perilaku
Mampu 3.2 Menganalisis kerangka konseptual ekonomi
menganalisis dan keterkaitan antar pelaku ekonomi
kerangka 3.3 Menganalisis keterkaitan antar neraca
konseptual serta (neraca pendapatan nasional, APBN/APBD,
mekanisme dan neraca pembayaran/ neraca
keterkaitan perdagangan)
berbagai variabel 3.4 Menganalisis hasil modeling dan pengujian
ekonomi validitasnya
Level 4: 4.1 Menerapkan berbagai pendekatan ekonomi
Mampu yang relevan dengan isu/ permasalahan
menganalisis, pembangunan
merumuskan, dan 4.2 Memilih model dan mengimplementasi
merekomendasikan model dalam kebijakan
alternatif kebijakan 4.3 Menganalisis dampak yang ditimbulkan
ekonomi oleh berbagai pilihan kebijakan ekonomi
4.4 Melakukan simulasi analisis ekonomi dan
merekomendasikan alternatif kebijakan
ekonomi
4.5 Menerapkan berbagai pendekatan ekonomi
yang relevan dengan isu/ permasalahan
pembangunan
Level 5: 5.1 Mendesain dan mengembangkan berbagai
Mampu mendesain kebijakan strategis bidang ekonomi serta
dan implementasinya dengan memperhatikan
mengembangkan dinamika ekonomi serta non ekonomi, baik
kebijakan strategis daerah, nasional, maupun global
di bidang ekonomi 5.2 Memilih kebijakan ekonomi dengan
memperhatikan dinamika ekonomi serta
non ekonomi, baik daerah, nasional,
maupun global
Level Indikator Perilaku
5.3 Melaksanakan evaluasi rencana
pembangunan dengan memperhatikan
dinamika ekonomi serta non ekonomi, baik
daerah, nasional, maupun global

2. Perencanaan Ekonomi Regional


Definisi:
Pemahaman mengenai dasar-dasar ilmu ekonomi regional dan perangkat
analisisnya, permasalahan yang dihadapi daerah, hubungan antara
ekonomi daerah, nasional, maupun global, serta implikasinya terhadap
perekonomian daerah

Kata Kunci:
1) Karakteristik
2) Pemahaman
3) Pengukuran
4) Pemilihan kebijakan ekonomi regional

Level Indikator Perilaku


Level 1: 1.1 Mengetahui ruang lingkup analisis daerah
Mampu mengenal dan karakteristik khas ekonomi daerah
ruang lingkup dan dibandingkan dengan nasional
indikator ekonomi 1.2 Mengetahui teori dasar ekonomi regional
regional dan distribusi spasial aktivitas ekonomi
lingkup regional
Level 2: 2.1 Memahami berbagai indikator utama
Mampu ekonomi lingkup regional dan
mengidentifikasi keterkaitannya satu sama lain
dan merumuskan 2.2 Memahami data, sumber data, dan
permasalahan penggunaannya
didukung dengan 2.3 Mempelajari teknik pengukuran dan
perhitungan data ekonomi lingkup regional
Level Indikator Perilaku
data/indikator 2.4 Mengidentifikasi dan menginterpretasi hasil
ekonomi regional penggunaan alat analisis untuk
pengumpulan data kualitatif
Level 3: 3.1 melakukan riset kebijakan ekonomi lingkup
Mampu regional
menganalisis 3.2 Menganalisis kerangka konseptual dan
kerangka keterkaitan antar pelaku ekonomi lingkup
konseptual serta regional
mekanisme 3.3 Menganalisis keterkaitan antar neraca
keterkaitan (neraca pendapatan dan APBD)
berbagai variabel 3.4 Menganalisis hasil modeling dan pengujian
ekonomi regional validitas
Level 4: 4.1 Menganalisis dan merumuskan alternatif
Mampu pemecahan masalah ekonomi lingkup
menganalisis, regional
merumuskan dan 4.2 Menerapkan berbagai pendekatan ekonomi
merekomendasikan lingkup regional yang relevan dengan isu/
alternatif kebijakan permasalahan pembangunan daerah
ekonomi regional 4.3 Memilih model dan mengimplementasi
model dalam kebijakan ekonomi lingkup
regional
4.4 Menganalisis dampak yang ditimbulkan
oleh berbagai pilihan kebijakan ekonomi
lingkup regional
4.5 Melakukan simulasi analisis ekonomi dan
merekomendasikan alternatif kebijakan
ekonomi lingkup regional
Level 5: 5.1 Mendesain dan mengembangkan berbagai
Mampu mendesain kebijakan strategis bidang ekonomi serta
dan implementasinya dengan memperhatikan
mengembangkan dinamika ekonomi serta non ekonomi
kebijakan strategis lingkup regional
Level Indikator Perilaku
di bidang ekonomi 5.2 Memilih kebijakan ekonomi regional dengan
regional memperhatikan dinamika ekonomi serta
non ekonomi lingkup regional
5.3 Melaksanakan evaluasi rencana
pembangunan dengan memperhatikan
dinamika ekonomi serta non ekonomi
lingkup regional

Anda mungkin juga menyukai