Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KEGIATAN PELATIHAN KERJA BAGI


CALON TENAGA KERJA DIBIDANG
INDUSTRI DANA BAGI HASIL CUKAI
HASIL TEMBAKAU ( DBHCHT )
TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
BALAI LATIHAN KERJA INDUSTRI
Jalan Nusantara No. 61 Cilacap Telp/Fax. (0282) 542221, 542382
Surat Elektronik blki@disnakertrans.jatengprov.go.id

Page1
PROGRAM : PENINGKATAN KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

SASARAN PROGRAM : MENINGKATNYA KOMPETENSI DAN


PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
SERTA PELAKU USAHA.

KEGIATAN : PELATIHAN KERJA BAGI CALON


TENAGA KERJA DIBIDANG INDUSTRI
DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL
TEMBAKAU (DBHCHT).

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah;
f. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 103 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2017 tanggal 28
Desember 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Anggaran 2018;

Page2
h. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2017 tanggal 28
Desember 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018.

2. Gambaran Umum
 KETENTUAN UMUM
Dalam rangka mewujudkan percepatan transformasi ekonomi untuk
mendukung visi Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun
2025, maka diperlukan upaya baru untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi. Percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi ini diharapkan dapat menjamin terwujudnya
Nawacita Presiden RI dan RPJMN 2015-2019.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, agar implementasi percepatan
dan perluasan pembangunan ekonomi ini berjalan dengan baik, maka
dikeluarkan kebijakan Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia yang didalamnya mengamanatkan tugas Komite
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk
melaksanakan pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi
untuk mendorong kelancaran implementasi dari kebijakan tersebut.
Guna mewujudkan arah dan kebijakan tersebut diharapkan semua
elemen pemerintah dapat menerapkannya dalam bentuk kegiatan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat termasuk Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah. BLKI Provinsi Jawa
Tengah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dalam tugasnya
berhubungan langsung dengan masyarakat.
Memasuki era globalisasi, dimana persaingan semakin tajam dan
ruang gerakpun semakin sempit, usaha untuk mempertahankan laju
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan semakin berat.
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga disertai terbukanya
lapangan kerja dibidang technical services. Para pencari kerja dari negara

Page3
ASEAN di bidang keahlian tersebut dapat dengan leluasa bersaing untuk
memperoleh kesempatan terbaik. Di sisi lain kalangan industri juga dapat
memilih tenaga kerja terbaik yang dikehendaki.
Namun demikian kesempatan tersebut hanya berlaku bagi para
tenaga kerja yang telah memenuhi standar kecakapan (competency
standar) yang diakui di lingkungan ASEAN.

Kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin cepat telah


menyebabkan umur atau daur hidup suatu teknologi menjadi semakin
singkat. Seringkali upaya penguasaan teknologi suatu komoditi belum
tuntas, telah muncul teknologi baru yang lebih canggih. Begitu
seterusnya, sehingga sumber daya manusia yang telah disiapkan
senantiasa tertinggal oleh kemajuan teknologi. Kondisi seperti ini
memunculkan tantangan baru dalam memilih strategi yang tepat dan
cepat untuk menguasai teknologi didukung kualitas sumber daya manusia
yang handal.

Balai latihan Kerja dan Industri Provinsi Jawa Tengah yang


merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja Provinsi Jawa
Tengah menjawab tantangan kemajuan dan perkembangan transformasi
teknologi untuk mengatasi terjadinya ketimpangan dan kesenjangan
ekonomi masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi sehingga
diharapkan dapat menekan laju angka kemiskinan dan pengangguran
khususnya di Provinsi Jawa Tengah.
Upaya untuk mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan berbasis
kompetensi harus didukung oleh beberapa factor, antara lain : tersedianya
SDM yang profesional, gedung beserta sarana dan prasarana yang
memadai, anggaran yang mencukupi dan tenaga teknis (JFT) / intruktur
yang secara kuantitas dan kualitas terpenuhi.

 VISI DAN MISI


VISI :

Page4
“Menjadi Jembatan Menuju Dunia Kerja”
MISI :
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Memberikan pengakuan akan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga
kerja melalui pelaksanaan uji kompetensi serta sertifikasi
3. Membangun jejaring kerja
4. Meningkatkan layanan pelatihan menuju kemandirian
Kebijakan “Three In One“ diterapkan di BLKI melalui
penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan kebijakan
tersebut, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan,
sehingga lulusan dari pelatihan dapat terserap di pasar kerja ataupun
usaha mandiri, sesuai dengan salah satu misi BLKI yaitu meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja.

 TUGAS POKOK DAN FUNGSI


Balai Latihan Kerja Industri mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kegiatan teknis operasional dan / atau kegiatan teknis penunjang
Dinas dibidang pelatihan kerja. industri.
Fungsi BLKI dalam pelaksanaan tugas tersebut adalah :
a. Penyusunan rencana teknis operasional dibidang pelatihan dan
pemasaran kerja industri.
b. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional dibidang pelatihan dan
pemasaran kerja industri.
c. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan dibidang pelatihan dan pemasaran
kerja industri.
d. Pengelola ketatausahaan.
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page5
 SDM BLKI
Dukungan SDM pelatihan yang cukup baik dari segi kualitas
maupun kuantitas yang tersedia di BLKI, menjadi factor penting suksesnya
BLKI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun SDM pelatihan yang ada di BLKI secara rinci adalah sebagai
berikut :
Pejabat eselon III dan IV sebanyak 4 orang, terdiri dari :
a) 1 orang Kepala Balai Latihan Kerja Industri
b) 1 orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c) 1 orang Kepala Seksi Pemasaran dan Informasi
d) 1 orang Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan
Pejabat Fungsional Umum sebanyak 12 orang.
Instruktur dari 7 kejuruan sebanyak 17 orang, dengan rincian :
a) Instruktur Kejuruan Las 4 orang
b) Instruktur Kejuruan Logam Mesin 3 orang
c) Instruktur Kejuruan Otomotif 2 orang
d) Instruktur Kejuruan Listrik 4 orang
e) Instruktur Kejuruan Bangunan 1 orang
f) Instruktur Kejuruan Tata Niaga 2 orang
g) Instruktur Kejuruan Bordir dan Menjahit 1 orang

 SARANA DAN PRASARANA BLKI


Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) memiliki tanah seluas 5.6 Ha,
dengan sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain berupa :
a) Ruang Teori lengkap dengan media pengajaran untuk 7 bidang keahlian
/ kejuruan.
b) Workshop lengkap dengan perlatan dan mesin untuk bidang keahlian /
kejuruan Otomotif, Teknologi Mekanik, Bangunan, Listrik, Tata Niaga
dan Aneka kejuruan.

Page6
c) Laboratorium Bahasa.
d) Ruang Kantor
e) Aula dengan daya tampung 500 Orang.
f) Asrama dengan daya tamping 40 Orang ( 10 kamar ).
g) Mobile Training Unit 6 buah.
h) Kantin.

 PROGRAM PELATIHAN YANG DISELENGGARAKAN


Jenis pelatihan yang diselenggarakan oleh BLKI dalam rangka
melaksanakan pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar adalah pelatihan
berbasis kompetensi yang dilaksanakan di BLKI dan pelaksanaan
penyelenggaraan pelatihannya dilaksanakan di luar BLKI, yaitu pedesaan
melalui Mobile Training Unit (MTU), Implementasi pelaksanaan pelatihan
menggunakan pola Pelatihan Berbasis Kompetensi (CBT) yang memacu
pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kualifikasi
Kerja Nasional Indonesia (KKNI) di masing-masing bidang
keahlian/kejuruan.
Program pelatihan yang dilaksanakan maupun ditawarkan kepada
masyarakat yang akan mengikuti pelatihan berupa 7 kejuruan dengan
berbagai bidang keahlian dengan lama pelatihan berkisar antara 80-480
jam latihan (tergantung jenis dan tingkat pelatihan).
a) Teknik Las
1. Juru Las 0 – 2F
2. Juru Las 3F – 3G
3. Juru Las 3G – 6G
4. Juru Las 0 - 3G
5. Juru Las 0 – 6G
b) Teknik Manufaktur
1. Mesin Produksi
c) Teknik Otomotif

Page7
1. Teknik Kendaraan Ringan
2. Teknik Sepeda Motor
d) Teknik Listrik & Refrigeration
1. Instalasi Tenaga
2. Wekel/Dinamo Listrik
3. Teknik Refrigeration AC
4. Otomasi Industri
5. Instalasi Penerangan
e) Bisnis & Manajemen
1. Sekretaris
f) Teknologi Informasi & Komunikasi
1. Office Tools, operator computer, programmer komputer, teknisi
komputer
g) Garmen Apparel
1. Menjahit.
2. Bordir.
3. Garmen (operator quality control garmen)
h) Bangunan
1. Konstruksi Kayu
2. Konstruksi Batu & Beton
3. Funiture

B. KEGIATAn
1. Indikator Kinerja
No. Kegiatan Indikator Kinerja
1. Kegiatan Pelatihan kerja bagi calon Tenaga 1. Tersedianya anggaran
Kerja di Bidang Industri Dana Bagi Hasil 2. Tersedianya waktur yang
Cukai Hasil Tembakau(DBHCHT). dibutuhkan.
3. Tersedianya SDM.

Page8
2. Batasan Kegiatan
No. Kegiatan Batasan Kegiatan
1. Kegiatan pelatihan kerja bagi calon tenaga Tersedianya 300 org Tenaga Kerja
kerja di dibidang Industri Dana Bagi Hasil yang kompeten.
Cukai Hasil Tembakau.

C. MAKSUD DAN TUJUAN.

Maksud diadakannya Kegiatan Pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja


dibidang industri Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk
meningkatkan kompetensi para pencari kerja dari berbagai bidang
keahlian/kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pasar kerja agar
selesai bisa mengisi kesempatan kerja dan berusaha mandiri.
Tujuan memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja
kepada para pencari kerja di wilayah Provinsi Jawa Tengah untuk dilatih pada
berbagai bidang pekerjaan/kejuruan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan
pasar kerja.

D. KELUARAN (OUTPUT)

Tersedianya sebanyak 300 orang yang mempunyai kompetensi standard


dari berbagai bidang keahlian yang dibutuhkan oleh masyarakat,perusahaan dan
industry serta terjalinnya kerjasama dengan 90 perusahaan,

E. HASIL YANG DIHARAPKAN (OUTCOME)

Meningkatnya jumlah tenaga kerja kompeten dalam berbagai keahlian


sebanyak 300 org dan terserapnya tenaga kerja di pasar kerja baik dalam dan
luar negari.

F. KERANGKA (RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN)


No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Kegiatan Pelatihan kerja bagi calon tenaga


kerja dibidang industri Dana Bagi Hasil Cukai
Hasil Tembakau.(DBHCHT).

Page9
G. METODE/TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis atau metode pelaksanaan kegiatan antara lain :
- Persiapan ; menginventarisir meliputi kegiatan menyusun rencana kegiatan
menghitung jumlah alat yang dibutuhkan.
- Pelaksanaan kegiatan ; meliputi pelaksanaan pertanggungjawaban
keuangannya, sinkronisasi ketersediaan dana dan realisasi anggaran.
- Pelaporan ; meliputi evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan,
baik itu laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan

H. PELAKSANA DAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

Agar dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan perlu langkah-langkah yang matang meliputi :
Pembentukan panitia penyelenggara.
Dengan memperhatikan ketentuan dan kemampuan anggaran dalam DPA
Kepala Balai Latihan Kerja Industri selaku Penanggung jawab kegiatan
membentuk Organisasi Pelaksanaan Kegiatan beserta daftar calon personil untuk
diusulkan Kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah selaku Penanggung Jawab Program/Kuasa Pengguna Anggaran yang
selanjutnya dituangkan dalam Surat Keputusan.
Susunan Organisasi Pelaksana Kegiatan :
a. Penanggung jawab.
- Mengkoodinir pelaksanaan kegiatan Pelatihan
- Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pelatihan .

b. Penyelenggara
Menyiapkan administrasi dan sarana prasarana penyenggaraan
pelatihan kerja
Menyiapkan calon peserta pelatihan
Melaksanakan kegiatan pelatihan
Menyelesaikan administrasi dan keuangan

Page10
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan
Menyusun laporan hasil kegiatan pelatihan.

c. Pengajar/ Instruktur
Menyiapkan materi pelatihan
Menyampaikan materi pelatihan baik di kelas maupun di
warksop,
Bertindak sebagai nara sumber dalam proses belajar mengajar
di kelas dan di Workshop.
Melaksanakan evaluasi/uji latihan kepada peserta pelatihan.

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN.


Penjadwalan dan rencana Penyerapan anggaran dibuat sebagai pedoman atau alat
bantu dalam menentukan capaian sasaran fisik dan keuangan setiap kegiatan setiap
bulan dalam kurun waktu selama 1 (satu) tahun anggaran.
Waktu pelaksanaan kegiatan Pelatihan Kerja bagi Calon Tenaga Kerja di Bidang
Industri Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 1 tahun pada Tahun
Anggaran 2019 dan dilaksanakan meliputi se wilayah Provinsi Jawa Tengah.

I. BIAYA/MEKANISME PEMBIAYAAN

Penyediaan dana untuk mendukung dan melaksanakan kegiatan pelatihan untuk


keperluan kegiatan meliputi:

1. Belanja barang operasional lainnya

2. Belanja bahan

3. Honor yang terkait dengan Output Kegiatan

4. Belanja perjalanan lainnya.

Biaya Pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja di bidang Industri Dana bagi hasil
Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2019 sejumlah Rp.

Page11
1.534.000.000,- ( SATU MILYAT LIMA RATUS TIGA PULUH EMPAT JUTA RUPIAH
) RENCANA ANGGARAN BIAYA TERLAMPIR. Sumber anggaran APBD Provinsi
Jawa Tengah yang pembiayaannya dibayarkan melalui UP,a langsung, swakelola
dan penunjukan langsung kepada penyedia.

Page12
J. PENUTUP

Dengan tersusunnya Kerangka Acuan Kerja (KAK) program pelatihan kerja


bagi calon tenaga kerja di bidang industry Dana Bagi hasil cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT) Tahun Anggaran 2019 dengan tujuan agar seluruh kegiatan dapat
dilaksanakan dengan lancar,efektif dan efisien,
Apabila terjadi perubahan rencana, kekeliruan maupun ketidak sesuaian
dengan kondisi pelaksanaan /keadaan di lapangan, akan selalu dikoordinasikan
diantara Penanggungjawab Kegiatan, Penyelenggara Pelatihan, para Instruktur
maupun pelaksana lainnya.

Cilacap, Januari 2018

Kepala Balai

GUNTORO SEJATI, SE. MSi


Pembina
NIP. 19631108 198503 1 015

Page13

Anda mungkin juga menyukai