Page1
PROGRAM : PENINGKATAN KUALITAS DAN
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi
Jawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah;
d. Peraturan Presiden RI Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 64 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah;
f. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 103 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
g. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2017 tanggal 28
Desember 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Jawa Tengah Anggaran 2018;
Page2
h. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 73 Tahun 2017 tanggal 28
Desember 2017 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2018.
2. Gambaran Umum
KETENTUAN UMUM
Dalam rangka mewujudkan percepatan transformasi ekonomi untuk
mendukung visi Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun
2025, maka diperlukan upaya baru untuk melakukan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi. Percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi ini diharapkan dapat menjamin terwujudnya
Nawacita Presiden RI dan RPJMN 2015-2019.
Sejalan dengan hal tersebut diatas, agar implementasi percepatan
dan perluasan pembangunan ekonomi ini berjalan dengan baik, maka
dikeluarkan kebijakan Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia yang didalamnya mengamanatkan tugas Komite
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk
melaksanakan pemantauan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi
untuk mendorong kelancaran implementasi dari kebijakan tersebut.
Guna mewujudkan arah dan kebijakan tersebut diharapkan semua
elemen pemerintah dapat menerapkannya dalam bentuk kegiatan untuk
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat termasuk Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah. BLKI Provinsi Jawa
Tengah merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis yang dalam tugasnya
berhubungan langsung dengan masyarakat.
Memasuki era globalisasi, dimana persaingan semakin tajam dan
ruang gerakpun semakin sempit, usaha untuk mempertahankan laju
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan semakin berat.
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga disertai terbukanya
lapangan kerja dibidang technical services. Para pencari kerja dari negara
Page3
ASEAN di bidang keahlian tersebut dapat dengan leluasa bersaing untuk
memperoleh kesempatan terbaik. Di sisi lain kalangan industri juga dapat
memilih tenaga kerja terbaik yang dikehendaki.
Namun demikian kesempatan tersebut hanya berlaku bagi para
tenaga kerja yang telah memenuhi standar kecakapan (competency
standar) yang diakui di lingkungan ASEAN.
Page4
“Menjadi Jembatan Menuju Dunia Kerja”
MISI :
1. Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja sesuai
dengan kebutuhan pasar kerja.
2. Memberikan pengakuan akan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga
kerja melalui pelaksanaan uji kompetensi serta sertifikasi
3. Membangun jejaring kerja
4. Meningkatkan layanan pelatihan menuju kemandirian
Kebijakan “Three In One“ diterapkan di BLKI melalui
penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan kebijakan
tersebut, diharapkan terjadi peningkatan kualitas dan kuantitas pelatihan,
sehingga lulusan dari pelatihan dapat terserap di pasar kerja ataupun
usaha mandiri, sesuai dengan salah satu misi BLKI yaitu meningkatkan
kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan
pasar kerja.
Page5
SDM BLKI
Dukungan SDM pelatihan yang cukup baik dari segi kualitas
maupun kuantitas yang tersedia di BLKI, menjadi factor penting suksesnya
BLKI dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Adapun SDM pelatihan yang ada di BLKI secara rinci adalah sebagai
berikut :
Pejabat eselon III dan IV sebanyak 4 orang, terdiri dari :
a) 1 orang Kepala Balai Latihan Kerja Industri
b) 1 orang Kepala Sub Bagian Tata Usaha
c) 1 orang Kepala Seksi Pemasaran dan Informasi
d) 1 orang Kepala Seksi Penyelenggaraan Pelatihan
Pejabat Fungsional Umum sebanyak 12 orang.
Instruktur dari 7 kejuruan sebanyak 17 orang, dengan rincian :
a) Instruktur Kejuruan Las 4 orang
b) Instruktur Kejuruan Logam Mesin 3 orang
c) Instruktur Kejuruan Otomotif 2 orang
d) Instruktur Kejuruan Listrik 4 orang
e) Instruktur Kejuruan Bangunan 1 orang
f) Instruktur Kejuruan Tata Niaga 2 orang
g) Instruktur Kejuruan Bordir dan Menjahit 1 orang
Page6
c) Laboratorium Bahasa.
d) Ruang Kantor
e) Aula dengan daya tampung 500 Orang.
f) Asrama dengan daya tamping 40 Orang ( 10 kamar ).
g) Mobile Training Unit 6 buah.
h) Kantin.
Page7
1. Teknik Kendaraan Ringan
2. Teknik Sepeda Motor
d) Teknik Listrik & Refrigeration
1. Instalasi Tenaga
2. Wekel/Dinamo Listrik
3. Teknik Refrigeration AC
4. Otomasi Industri
5. Instalasi Penerangan
e) Bisnis & Manajemen
1. Sekretaris
f) Teknologi Informasi & Komunikasi
1. Office Tools, operator computer, programmer komputer, teknisi
komputer
g) Garmen Apparel
1. Menjahit.
2. Bordir.
3. Garmen (operator quality control garmen)
h) Bangunan
1. Konstruksi Kayu
2. Konstruksi Batu & Beton
3. Funiture
B. KEGIATAn
1. Indikator Kinerja
No. Kegiatan Indikator Kinerja
1. Kegiatan Pelatihan kerja bagi calon Tenaga 1. Tersedianya anggaran
Kerja di Bidang Industri Dana Bagi Hasil 2. Tersedianya waktur yang
Cukai Hasil Tembakau(DBHCHT). dibutuhkan.
3. Tersedianya SDM.
Page8
2. Batasan Kegiatan
No. Kegiatan Batasan Kegiatan
1. Kegiatan pelatihan kerja bagi calon tenaga Tersedianya 300 org Tenaga Kerja
kerja di dibidang Industri Dana Bagi Hasil yang kompeten.
Cukai Hasil Tembakau.
D. KELUARAN (OUTPUT)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Page9
G. METODE/TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis atau metode pelaksanaan kegiatan antara lain :
- Persiapan ; menginventarisir meliputi kegiatan menyusun rencana kegiatan
menghitung jumlah alat yang dibutuhkan.
- Pelaksanaan kegiatan ; meliputi pelaksanaan pertanggungjawaban
keuangannya, sinkronisasi ketersediaan dana dan realisasi anggaran.
- Pelaporan ; meliputi evaluasi pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan,
baik itu laporan bulanan, triwulan, semester dan tahunan
Agar dalam pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan sesuai dengan kebijakan
yang telah ditetapkan perlu langkah-langkah yang matang meliputi :
Pembentukan panitia penyelenggara.
Dengan memperhatikan ketentuan dan kemampuan anggaran dalam DPA
Kepala Balai Latihan Kerja Industri selaku Penanggung jawab kegiatan
membentuk Organisasi Pelaksanaan Kegiatan beserta daftar calon personil untuk
diusulkan Kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah selaku Penanggung Jawab Program/Kuasa Pengguna Anggaran yang
selanjutnya dituangkan dalam Surat Keputusan.
Susunan Organisasi Pelaksana Kegiatan :
a. Penanggung jawab.
- Mengkoodinir pelaksanaan kegiatan Pelatihan
- Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan pelatihan .
b. Penyelenggara
Menyiapkan administrasi dan sarana prasarana penyenggaraan
pelatihan kerja
Menyiapkan calon peserta pelatihan
Melaksanakan kegiatan pelatihan
Menyelesaikan administrasi dan keuangan
Page10
Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan
Menyusun laporan hasil kegiatan pelatihan.
c. Pengajar/ Instruktur
Menyiapkan materi pelatihan
Menyampaikan materi pelatihan baik di kelas maupun di
warksop,
Bertindak sebagai nara sumber dalam proses belajar mengajar
di kelas dan di Workshop.
Melaksanakan evaluasi/uji latihan kepada peserta pelatihan.
I. BIAYA/MEKANISME PEMBIAYAAN
2. Belanja bahan
Biaya Pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja di bidang Industri Dana bagi hasil
Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun anggaran 2019 sejumlah Rp.
Page11
1.534.000.000,- ( SATU MILYAT LIMA RATUS TIGA PULUH EMPAT JUTA RUPIAH
) RENCANA ANGGARAN BIAYA TERLAMPIR. Sumber anggaran APBD Provinsi
Jawa Tengah yang pembiayaannya dibayarkan melalui UP,a langsung, swakelola
dan penunjukan langsung kepada penyedia.
Page12
J. PENUTUP
Kepala Balai
Page13