Anda di halaman 1dari 168

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 26/LHP/XIX.JYP/07/09
Tanggal : 3 Juli 2009
DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI …………………………………………………………………............. i

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN………… ii

LAPORAN KEUANGAN POKOK ............................................................................ 1

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN............................................................... 1

2. NERACA………………………………............................................................... 3

3. LAPORAN ARUS KAS ....................................................................................... 5

4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN …................................................ 7

GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN …………………………………….......... 58

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) telah memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31
Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
BPK RI melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan. Standar tersebut
mengharuskan BPK RI merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan agar BPK RI
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
material. Suatu pemeriksaan meliputi penilaian, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan
juga meliputi penilaian atas Standar Akuntansi Pemerintahan yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. BPK RI yakin
bahwa pemeriksaan BPK RI memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak, dan bantuan yang berlaku bagi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel merupakan tanggung jawab pemerintah daerah
tersebut. Sebagai bagian dari pemerolehan keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji material, BPK RI melaksanakan pengujian terhadap
kepatuhan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terhadap peraturan (pasal-pasal tertentu
hukum, peraturan, kontrak, dan persyaratan bantuan). Namun, tujuan pemeriksaan BPK
RI atas laporan keuangan adalah tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan
kepatuhan terhadap pasal-pasal tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan
suatu pendapat seperti itu.
Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI menemukan ketidakpatuhan
kepada ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatutan.
Temuan ini telah BPK RI muat dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Kepatuhan
dalam Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten untuk Tahun
Anggaran 2008 Nomor 26B/LHP/XIX.JYP/07/09 tanggal 3 Juli 2009 kepada
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dan DPRD Kabupaten Boven Digoel.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA ii


Dalam melakukan pemeriksaan keuangan ini, BPK RI mengungkapkan kondisi
pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang telah BPK RI
ungkapkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern dalam
Kerangka Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel untuk
Tahun Anggaran 2008 Nomor 26A/LHP/XIX.JYP/07/09 tanggal 3 Juli 2009.
Beberapa kondisi yang mempengaruhi kewajaran penyajian laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Pemantauan tindak lanjut atas rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI yang belum
dilaksanakan secara optimal, yang terdiri dari:
a. Hasil pemeriksaan belanja daerah tahun 2004 – 2005 mengungkapkan terdapat
5 (lima) temuan dengan 8 (delapan) saran dengan hasil pemantauan belum
ditindaklanjuti semua.
b. Hasil pemeriksaan belanja daerah tahun 2005 – 2006 diketahui bahwa terdapat
7 (tujuh) temuan dengan 8 (delapan) rekomendasi dan semuanya masih dalam
proses tindak lanjut.
c. Hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2006
mengungkapkan terdapat 18 (delapan belas) temuan dengan 27 (dua puluh
tujuh) saran dengan hasil pemantauan semua rekomendasi BPK belum
ditindaklanjuti.
d. Hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2007
mengungkapkan terdapat 15 (lima belas) temuan dengan 29 (dua puluh
sembilan) saran dengan hasil pemantauan belum ditindaklanjuti semua.
2. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 5 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern, terdapat rekening penampung
deviden atas investasi saham pada Bank Papua, dana pembangunan dan jasa giro
yang tidak jelas penguasaannya. Hal ini berpengaruh terhadap kewajaran penyajian
saldo kas dan bank maupun pendapatan dalam Laporan Keuangan.
3. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 1 dan 2 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa persediaan obat
senilai Rp508.527.688,00 (64,58% dari total nilai persediaan) pada Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana yang disajikan pada neraca Kabupaten Boven
Digoel tidak dapat diyakini kewajarannya. Selain itu juga terdapat persediaan bibit
tanaman pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta persediaan bahan bakar
minyak (BBM) pada Dinas Pertambangan dan Energi tidak disajikan dalam Neraca.
Hal tersebut disebabkan karena tidak dilakukannya perhitungan fisik atas
persediaan per 31 Desember 2008.
4. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 3 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa penyajian aset
tetap dalam neraca sebesar Rp10.844.449.213,40 (Rp10.468.199.213,40 +
Rp376.250.000,00) tidak dapat diyakini kewajarannya. Selisih ini terjadi karena
masih terdapat aset hasil inventarisasi Sub Bagian Aset Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah yang bersaldo nihil, dengan rincian sebagai berikut: a) Aset
tanah seluas 1.121.102 m2 dan 167 bidang pada 22 SKPD, b) Peralatan dan mesin
sebanyak 763 unit pada 20 SKPD, c) Gedung dan bangunan sebanyak 372 unit pada
19 SKPD, d) Jalan, jaringan dan irigasi sebanyak 39 unit, dan e) Aset tetap lainnya
sebanyak 100 buah buku, f) dan Konstruksi dalam pengerjaan sebanyak 12 unit pada 4
SKPD.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iii


5. Sebagaimana dijelaskan dalam Temuan Pemeriksaan nomor 4 Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern disebutkan bahwa penatausahaan
barang milik daerah dilakukan dengan tidak tertib sehingga pengamanan terhadap
aktiva menjadi lemah. Hal tersebut antara lain: a) Pembebasan tanah senilai
Rp5.000.000.000,00 belum dapat diakui sebagai aset, b) Sebanyak 129 kendaraan
roda 2 dan roda 4 pada 6 SKPD belum dilengkapi dengan BPKB, c) 6 unit
kendaraan roda 2 dan roda 4 pada Sekretariat Daerah belum dilaporkan dan belum
dilengkapi dengan BPKB, d) Terdapat satu unit kendaraan Toyota Inova yang
digunakan pihak lain tanpa surat hibah dan atau surat pinjam pakai dan satu buah
kapal LCT yang belum diperbaharui kontrak kerjasamanya, e) Terdapat beberapa
bangunan dan kendaraan yang belum bisa dimanfaatkan, diantaranya Kantor Bupati
di Km 4 arah Mindiptana (Sekretariat Daerah), Kantor Bupati di Km 4 arah Asiki
(Dinas Pekerjaan Umum), dan dua buah Hovercraft merk Zempoo 73 masing-
masing pada Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan.

Ketentuan Peraturan perundang-undangan mengharuskan BPK RI melaksanakan


pemeriksaan berdasarkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara yang ditetapkan BPK
RI. Namun karena hal-hal sebagaimana disebutkan pada paragraf sebelumnya, tidak
cukup untuk memungkinkan BPK RI menyatakan, serta BPK RI tidak dapat
menerapkan prosedur pemeriksaan sesuai standar pemeriksaan untuk memperoleh
keyakinan yang memadai atas kewajaran posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel per tanggal 31 Desember 2008, dan realisasi anggaran serta arus kas untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, dan oleh karena itu, BPK RI menolak memberikan
opini atas Laporan Keuangan tersebut.

Dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan ini, BPK RI menemukan adanya


kelemahan desain dan pelaksanaan sistem pengendalian intern serta ketidakpatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan dan ketidakpatutan yang
material. Temuan ini telah BPK RI muat dalam laporan terpisah tertanggal 3 Juli 2009
yang menjadi satu kesatuan dengan laporan ini.

Jayapura, 3 Juli 2009


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Blucer W. Rajagukguk, SE., SH, M.Sc., Ak


Akuntan, Reg. Neg. No. D-45150

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA iv


LAPORAN KEUANGAN

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008
(Audited)

(dalam rupiah)
Anggaran Setelah
Uraian Realisasi 2008 % Realisasi 2007)
Perubahan

PENDAPATAN 718.957.160.338,29 671.182.781.923,00 93,36 602.795.284.127,00

PENDAPATAN ASLI DAERAH 14.058.908.804,29 10.824.455.327,00 76,99 3.565.981.291,00


Pendapatan Pajak Daerah 1.030.319.300,00 761.951.109,00 73,95 627.629.855,00
Pendapatan Retribusi Daerah 837.909.955,00 1.357.285.962,00 161,98 439.899.700,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan
- - - -
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
12.190.679.549,29 8.705.218.256,00 71,41 2.498.451.736,00
yang Sah

PENDAPATAN TRANSFER 699.195.946.534,00 649.756.021.596,00 92,93 592.229.302.836,00


Transfer Pemerintah Pusat - Dana
630.192.620.534,00 581.027.783.546,00 92,20 472.254.763.836,00
Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 63.183.257.166,00 42.048.352.564,00 66,55 16.903.564.262,00
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak
50.170.223.368,00 35.140.295.982,00 70,04 19.667.199.574,00
(Sumber Daya Alam)
Dana Alokasi Umum 449.094.140.000,00 449.094.135.000,00 100,00 398.819.000.000,00
Dana Alokasi khusus 67.745.000.000,00 54.745.000.000,00 80,81 36.865.000.000,00

Transfer Pemerintah Pusat –


67.118.326.000,00 67.118.326.800,00 100,00 119.974.539.000,00
Lainnya
Dana Otonomi Khusus 66.971.770.000,00 66.971.770.000,00 100,00 69.474.539.000,00
Dana Penyesuaian 146.556.000,00 146.556.800,00 100,00 50.500.000.000,00

Transfer Pemerintah Provinsi 1.885.000.000,00 1.609.911.250,00 85,41 -


Pendapatan Bagi Hasil Pajak 1.885.000.000,00 1.609.911.250,00 85,41 -

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG


5.702.305.000,00 10.602.305.000,00 185,93 7.000.000.000,00
SAH
Pendapatan Dana Darurat 5.702.305.000,00 10.602.305.000,00 185,93 7.000.000.000,00
Jumlah 718.957.160.338,29 671.182.781.923,00 93,36 602.795.284.127,00

BELANJA 750.176.065.784,29 641.590.783.533,00 85,53 665.204.347.038,00

BELANJA OPERASI 433.716.337.657,34 374.388.618.125,00 86,32 475.967.794.640,00


Belanja Pegawai 186.908.312.493,60 160.622.640.778,00 85,94 109.315.034.226,00
Belanja Barang 152.851.735.437,74 121.577.073.758,00 79,54 106.181.166.414,00
Belanja Hibah 9.758.000.000,00 5.383.000.000,00 55,16 1.748.500.000,00
Belanja Bantuan Sosial 51.798.289.726,00 67.805.903.589,00 130,90 254.423.094.000,00
Belanja Bantuan Keuangan 32.400.000.000,00 19.000.000.000,00 58,64 4.300.000.000,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 1


Anggaran Setelah
Uraian Realisasi 2008 % Realisasi 2007)
Perubahan
BELANJA MODAL 308.459.728.126,95 259.240.165.408,00 84,04 188.536.552.398,00
Belanja Tanah 30.752.741.365,00 27.523.368.900,00 89,50 14.101.882.700,00
Belanja Peralatan dan Mesin 41.054.460.576,95 33.944.691.700,00 82,68 19.449.826.676,00
Belanja Gedung dan Bangunan 126.805.637.610,00 96.446.071.074,00 76,06 93.699.727.618,00
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 109.352.956.575,00 100.844.669.734,00 92,22 58.311.062.404,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 493.932.000,00 481.364.000,00 97,46 2.974.053.000,00

BELANJA TIDAK TERDUGA 8,000,000,000.00 7.962.000.000,00 99,53 700.000.000,00


Belanja Tidak Terduga 8,000,000,000.00 7.962.000.000,00 99,53 700.000.000,00
Jumlah 750.176.065.784,29 641.590.783.533,00 85,53 665.204.347.038,00
Surplus/(Defisit) (31.218.905.446,00) 29.591.998.390,00 94,79 (62.409.062.911,00)

PEMBIAYAAN

PENERIMAAN DAERAH 42.522.438.652,00 - - 45.522.438.652,00


Penggunaan Sisa Lebih Perhitungan 42.522.438.652,00 - - 45.522.438.652,00
Anggaran (SiLPA)
Jumlah 42.522.438.652,00 - - 45.522.438.652,00

PENGELUARAN DAERAH 11.303.533.206,00 2.000.000.000,00 17,69 -


Pembentukan Dana Cadangan 9.303.533.206,00 - - -
Penyertaan Modal (Investasi) 2,000,000,000.00 2,000,000,000.00 100,00 -
Pemerintah Daerah

Jumlah 11.303.533.206,00 2.000.000.000,00 17,69 -

Pembiayaan Netto 31.218.905.446,00 (2.000.000.000,00) (6,41) -

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran


- 27.591.998.390,00 - (16.886.624.259,00)
(SiLPA)

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 2


2. NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL


NERACA
Per 31 Desember 2008
(Audited)

(dalam rupiah)

PENAMBAHAN/
URAIAN 2008 (Audited) 2007(Unaudited) %
PENGURANGAN

ASET/AKTIVA
ASET LANCAR
Kas di Kas Daerah 56.616.387.445,00 40.463.873.339,00 16.152.514.106,00 39,92
Kas di Bendahara Penerimaan - - - -
Kas di Bendahara Pengeluaran 20.085.467.115,00 3.426.201.563,00 16.659.265.552,00 464,23
Investasi Jangka Pendek - - - -
Piutang - - - -
Piutang Lain –Lain 1.045.474.705,00 - 1.045.474.705,00 -
Persediaan 787.489.397,00 - 787.489.397,00 -
JUMLAH ASET LANCAR 78.534.818.662,00 43.890.074.902,00 34.644.743.760,00 78,94

INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Non Permanen - - - -


Investasi Permanen 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 3.000.000.000,00 150,00
JUMLAH INVESTASI JANGKA
PANJANG 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 3.000.000.000,00 150,00

ASET TETAP
Tanah 21.405.922.250,00 15.091.857.050,00 6.314.065.200,00 41,84
Peralatan dan Mesin 106.708.762.230,40 67.148.947.690,40 39.559.814.540,00 58,91
Gedung dan Bangunan 257.119.868.203,00 193.345.796.067,00 63.774.072.136,00 32,98
Jalan, Jaringan dan Instalasi 341.447.472.063,00 238.886.018.829,00 102.561.453.234,00 42,93
Aset Tetap Lainnya 10.419.106.610,00 7.938.742.610,00 2.480.364.000,00 31,24
Konstruksi Dalam Pengerjaan 42.668.001.298,00 360.375.000,00 42.307.626.298,00 11739,89
JUMLAH ASET TETAP 779.769.132.654,40 522.771.737.246,40 256.997.395.408,00 49,16

DANA CADANGAN
Dana Cadangan - - 9.303.533.206,00 -

JUMLAH DANA CADANGAN - - 9.303.533.206,00 -

ASET LAINNYA

Tagihan Piutang Penjualan Angsuran - -


Tagihan TGR Daerah - -
Kemitraan dengan Pihak Ketiga - -
Aset Tidak Berwujud 791.000.000,00 - 791.000.000,00 -
Aset Lain-lain - - - -
JUMLAH ASET LAINNYA 791.000.000,00 - 791.000.000,00 -

JUMLAH AKTIVA 864.094.951.316,40 568.661.812.148,40 295.433.139.168,00 51,95

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 3


PENAMBAHAN/
URAIAN 2008 (Audited) 2007(Unaudited) %
PENGURANGAN

KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PFK 5.216.725,00 - 5.216.725,00 -
Utang Bunga - - - -
Utang Pajak - - - -
BagianLancar Utang Jangka Panjang - - - -
Pendapatan Diterima Dimuka - - - -
Utang Jangka Pendek Lainnya - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
PENDEK 5.216.725,00 - 5.216.725,00 -

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Utang Dalam Negeri - - - -
Utang Luar Negeri - - - -
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
PANJANG - - - -

JUMLAH KEWAJIBAN 5.216.725,00 - 5.216.725,00 -

EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SiLPA 76.696.637.835,00 43.890.074.902,00 32.806.562.933,00 74,75
Cadangan Piutang 1.045.474.705,00 - 1.045.474.705,00 -
Cadangan Persediaan 787.489.397,00 - 787.489.397,00 -
Dana yang Harus Disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Pendek - - - -
Pembayaran yang DItangguhkan - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR 78.529.601.937,00 43.890.074.902,00 34. 639.527.035,00 78,92

EKUITAS DANA INVESTASI


Diinvestasikan dalam Investasi
Jangka Panjang 5.000.000.000,00 2.000.000.000,00 3.000.000.000,00 150,00
Diinvestasikan dalam Aset Tetap 779.769.132.654,40 522.771.737.246,40 256.997.395.408,00 49,16
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya 791.000.000,00 - 791.000.000,00 -
Dana yang Harus disediakan untuk
Pembayaran Utang Jangka Panjang - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA
INVESTASI 785.560.132.654,40 524.771.737.246,40 260.788.395.408,00 49,70

EKUITAS DANA CADANGAN


Diinvestasikan dalam Dana
Cadangan - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA
CADANGAN - - - -
JUMLAH EKUITAS DANA 864.089.734.591,40 568.661.812.148,40 295.427.922.443,00 51,95

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS


DANA 864.094.951.316,40 568.661.812.148,40 295.433.139.168,00 51,95

Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini

3. LAPORAN ARUS KAS

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 4


PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008
(Audited)

(dalam rupiah)

NO URAIAN 2008 2007

1 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


1.1 Arus Kas Masuk
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 761.951.109,00 627.629.855,00
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 1.357.285.962,00 439.899.700,00
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
1.1.3 - -
yang Dipisahkan
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 8.705.218.256,00 2.498.451.736,00
1.1.5 Dana Bagi Hasil Pajak 42.048.352.564,00 36.570.763.836,00
1.1.6 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam 35.140.295.982,00 -
1.1.7 Dana ALokasi Umum 449.094.135.000,00 398.819.000.000,00
1.1.8 Dana Alokasi Khusus 54.745.000.000,00 50.385.000.000,00
1.1.9 Pendapatan Hibah - -
1.1.10 Pendapatan Dana Darurat 10.602.305.000,00 -
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemda
1.1.11 1.609.911.250,00 -
Lainnya
1.1.12 Dana Penyesuaian 146.556.800,00 50.500.000.000,00
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda
1.1.13 - -
Lainnya
1.1.14 Dana Otonomi Khusus 66.971.770.000,00 69.474.539.000,00
Jumlah 671.182.781.923,00 609.315.284.127,00
1.2 Arus Kas Keluar
1.2.1 Belanja Pegawai 160.622.640.778,00 109.315.034.226,00
1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 121.577.073.758,00 106.181.166.414,00
1.2.3 Belanja Bunga - -
1.2.4 Belanja Subsidi - -
1.2.5 Belanja Hibah 5.383.000.000,00 1.748.500.000,00
1.2.6 Belanja Bantuan Sosial 67.805.903.589,00 254.423.094.000,00
1.2.7 Belanja Tidak Terduga 7.962.000.000,00 700.000.000,00
Belanja Bagi Hasil kepada Provinsi/Kabupaten/Kota
1.2.8 - -
dan Pemerintah Desa
1.2.9 Belanja Bantuan Keuangan 19.000.000.000,00 4.300.000.000,00
Jumlah 382.350.618.125,00 476.667.794.640,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 288.832.163.798,00 132.647.489.487,00
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI NON
2
KEUANGAN
2.1 Arus Kas Masuk
2.1.1 Pendapatan Penjualan Atas Tanah - -
2.1.2 Pendapatan Penjualan atas Peralatan dan Mesin - -
2.1.3 Pendapatan Penjualan atas Gedung dan Bangunan - -
Pendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan
2.1.4
Jaringan - -
2.1.5 Pendapatan dari Penjualan Aset Tetap Lainnya - -
Jumlah - -
2.2 Arus Kas Keluar

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 5


NO URAIAN 2008 2007

2.2.1 Belanja Tanah 27.523.368.900,00 14.101.882.050,00


2.2.2 Belanja Peralatan dan Mesin 33.944.691.700,00 19.449.826.676,00
2.2.3 Belanja Gedung dan Bangunan 96.446.071.074,00 93.699.727.618,00
2.2.4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan 100.844.669.734,00 58.311.062.404,00
2,2,5 Belanja Aset Tetap Lainnya 481.364.000,00 2.164.545.000,00
Jumlah 259.240.165.408,00 187.727.043.748,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Non
(259.240.165.408,00) (187.727.043.748,00)
keuangan

3 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


3.1 Arus Kas Masuk
3.1.1 Pencairan Dana Cadangan - -
Hasil Penjualan Aset/Kekayaan Daerah yang
3.1.2 - -
Dipisahkan
3.1.3 Penerimaan Pinjaman Daerah - -
3.1.4 Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - -
Jumlah - -
3.2 Arus Kas Keluar
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 9.303.533.206,00 2.000.000.000,00
3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.000.000.000,00 -
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang Pinjaman dan Obligasi - -
3.2.4 Pemberian Pinjaman - -
Jumlah 11.303.533.206,00 2.000.000.000,00
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (11.303.533.206,00) (2,000,000,000.00)

4 ARUS KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN


4.1 Arus Kas Masuk
4.1.1 Pengembalian Sisa UYHD 9.841.930.525,00 -
4.1.2 Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga 39.088.357.794,00 -
Jumlah 48.930.288.319,00 -
4.2 Arus Kas Keluar
4.2.1 Sisa UYHD 11.977.881.603,00
4.2.2 Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga 39.088.357.794,00 -
Jumlah 51.066.239.397,00 -
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran (2.135.951.078,00) -

Kenaikan (Penurunan) Kas Selama Periode 16.152.514.106,00 (57.079.554.261,00)


Saldo Awal Kas di BUD / Kas Daerah 40.463.873.339,00 97.985.279.350,00
Saldo Akhir Kas di BUD/ Kas Daerah 56.616.387.445,00 40.905.725.089,00
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran 20.085.467.115,00 -
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan - -
Saldo Akhir Kas 76.701.854.560,00 40.905.725.089,00
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan utama ini

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 6


4. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
4.a. PENDAHULUAN
Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah, maka pembagian kewenangan (power sharing) dan pembagian
keuangan (financial sharing) antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
menjadi jelas. Undang-undang tersebut memberikan kewenangan luas dengan titik
berat otonomi diletakkan pada daerah untuk mengelola daerahnya secara lebih
mandiri, yaitu pengelolaan urusan rumah tangga maupun pengelolaan
keuangannya.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bersama-sama dengan DPRD
Kabupaten Boven Digoel telah menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008 untuk mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Boven Digoel.
Sebagai alat akuntabilitas kepada publik dan perbaikan manajemen pemerintahan,
APBD Tahun Anggaran 2008 ditetapkan dengan menganut prinsip anggaran
berbasis kinerja.
Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2008, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah berupaya menjalankan
prinsip-prinsip pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan sebagaimana
diamanatkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007.
Memenuhi ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah pasal 184, maka Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menyusun Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2008 sebagai salah satu media
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2008.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyusun Laporan Keuangan Tahun
2008 dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Neraca
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan atas Laporan Keuangan.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 7


4.b. DASAR HUKUM
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tahun 2008 telah memperhatikan ketentuan peraturan perundangan sebagai
berikut:
1. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi
Papua;
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
5. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4355);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4503);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara Tahun 2005 Nomor 4578);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun
Anggaran 2008;
11. Peraturan Bupati Boven Digoel Nomor 3 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2008;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2008;
13. Peraturan Bupati Boven Digoel Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Penjabaran
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel Tahun Anggaran 2008.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 8


4.c. TINJAUAN EKONOMI

4.c.1. Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto


Perencanaan pembangunan ekonomi membutuhkan data statistik sebagai
dasar perencanaan dan penentuan strategi kebijakan, agar sasaran pembangunan
dapat dicapai dengan tepat. Strategi kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun-
tahun sebelumnya perlu dievaluasi. Data statistik merupakan ukuran kuantitas,
mutlak diperlukan untuk memberikan gambaran keadaan rnasa lalu dan masa kini,
serta sasaran yang ingin dicapai dimasa yang akan datang. Oleh karena data
statistik merupakan ukuran kuantitas, maka program-program pembangunan yang
telah dilakukan dapat diukur tingkat keberhasilan maupun kegagalannva
berdasarkan statistik yang sesuai dengan kebutuhan.
Salah satu keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi dicerminkan oleh
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik dari besaran nilai nominal maupun
dari besaran pertumbuhan ekonomi. PDRB merupakan agregasi dari seluruh nilai
tambah yang timbul di wilayah domestik suatu daerah dalam waktu tertentu sebagai
akibat bekerjanya sektor ekonomi. Dalam kondisi perekonomian yang normal,
semakin cepat perputaran (aktivitas) roda perekonomian akan semakin besar pula
nilai tambah yang ditimbulkannya.
Penghitungan PDRB pada saat ini telah menggunakan tahun dasar baru
yakni tahun 2000. Oleh karenanya gambaran nilai tambah bruto (NTB) akan
berbeda dengan tahun sebelumnya yang menggunakan tahun dasar lama yaitu 1993.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi, dimana
pada tahun dasar yang lama beberapa kegiatan ekonomi pada waktu itu belum ada.
Besaran PDRB Kabupaten Boven Digoel ditunjukkan oleh agregasi dari NTB yang
terbentuk pada setiap tahun berjalan. Totalitas NTB atas dasar harga berlaku pada
tahun 2000 mencapai Rp215,30 milyar, dan terus berkembang sehingga pada tahun
2007 mencapai Rp873,05 milyar. Dengan demikian dalam kurun waktu (2000-
2007) telah berkembang menjadi 4,05 kali lipat. PDRB atas dasar harga konstan
pada periode yang sama berkembang menjadi 1,87 kali lipat, dari angka nominal
Rp215,30 milyar tahun 2000 menjadi Rp403,77 milyar pada tahun 2007. Besarnya
perubahan harga di tingkat produsen tercermin dari besarnya perbedaan antara

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 9


PDRB atas dasar harga berlaku dengan PDRB atas dasar harga konstan.

4.c.2. Perkembangan Ekonomi


Istilah perkembangan ekonomi digunakan secara bergantian dengan istilah
pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi, dan perubahan
jangka panjang. Istilah pertumbuhan, kemajuan, atau perkembangan hanya sebagai
variasi yang selanjutnya disebut dengan sinonim.
Dalam kurun 7 (tujuh) tahun terakhir (2001-2007) rata-rata pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Boven Digoel mencapai 7,25 %. Pertumbuhan pada tahun
2006 tercatat paling tinggi dalam kurun waktu tersebut, yakni mencapai 17,75 %.
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 mencapai 8,81 % jauh
melambat dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang tinggi
pada tahun 2006 dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor bangunan yang mencapai
176,11 %, sektor penggalian sebesar 101,57 % dan sektor jasa-jasa yang mencapai
58,36 %. Sedangkan pertumbuhan tahun 2007 yang melambat disebabkan kenaikan
nilai tambah bruto pada sektor bangunan, penggalian dan jasa-jasa di tahun 2007
tidak sebesar kenaikan pada tahun 2006.
Sektor pertanian merupakan sektor yang memimpin bagi sebagian besar
kabupaten/kota di Provinsi Papua, namun tidaklah demikian dengan Kabupaten
Boven Digoel. Sektor yang memimpin dalam pembentukan PDRB adalah sektor
industri pengolahan.

4.c.3. Struktur Perekonomian


Struktur ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh besarnya sumbangan
atau peranan masing-masing sektor ekonomi dalam membentuk nilai tambah di
suatu daerah. Sektor ekonomi yang memberikan sumbangan paling besar terhadap
pembentukan PDRB merupakan sektor yang memimpin (leading sector). Sektor
tersebut merupakan sektor yang memberikan warna terhadap struktur
perekonomian suatu daerah. Sedikit saja terjadi perubahan, baik harga maupun
produksi akan berdampak kepada pembentukan nilai tambah pada sektor tersebut,
dan pada akhirnya menyebabkan perubahan struktur perekonomian suatu daerah.
Perekonomian Kabupaten Boven Digoel bahkan sebagian besar

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 10


kabupaten/kota di Provinsi Papua masih bercorak agraris. Hal ini nampak dari
besarnya peranan sektor pertanian dalam membentuk nilai tambah di wilayah
domestik tersebut. Selain sektor pertanian, sektor industri pengolahan juga
merupakan sektor unggulan di Kabupaten Boven Digoel. Besarnya nilai tambah
yang terbentuk pada sektor industri pengolahan di Kabupaten Boven Digoel
sebagian besar berasal dari subsektor industri besar sedang.

Tabel
Peranan Sektor Ekonomi selama Tahun 2003-2007 (dalam persen)

Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007

1. Pertanian 28,50 23,51 21,09 17,52 16,69


2. Pertambangan dan Penggalian 0,22 0,20 0,34 0,77 0,79
3. Industri Pengolahan 57,05 62,62 60,53 48,61 45,94
4. Listrik dan Air Bersih 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00
5. Bangunan 2,12 1,88 4,74 13,89 17,53
6. Perdag, Hotel dan Restoran 3,02 3,04 3,17 3,07 3,15
7. Angk. dan Komunikasi 2,15 2,07 2,02 1,78 1,75
8. Keu, Persewaan, dan Jasa Perush 0,96 0,92 0,94 0,62 0,77
9. Jasa-jasa 5,98 5,74 7,17 13,72 13,38
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir (2003-2007) kontribusi sektor


industri pengolahan rata-rata 54,95%. Share sektor industri pengolahan pada
tahun 2007 dalam pembentukan NTB di Kabupaten Boven Digoel mencapai
45,94%, lebih kecil dari angka pada tahun sebelumnya yang tercatat 48,61%.
Tingginya share sektor industri pengolahan dalam pembentukan PDRB tahun
2007 berasal dari subsektor industri besar sedang yang mencapai 45,78%.
Sektor bangunan memberikan sumbangan 17,53 % sekaligus
menempatkan diri pada posisi terbesar kedua. Besarnya sumbangan sektor
bangunan dikarenakan oleh tingginya intensitas pembangunan sarana dan
prasarana pemerintahan di Kabupaten Boven Digoel. Aktifitas pembangunan
tersebut dimaksudkan untuk persiapan infrastruktur guna mendukung
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan di daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 11


Sumbangan sektor pertanian dalam pembentukan PDRB Kabupaten Boven
Digoel dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2003-2007) rata-rata mencapai
21,46 %. Share pada tahun 2007 mencapai 16,69 %, share subsektor kehutanan
tercatat 9,12 %, subsektor perikanan mencapai 2,13 %, subsektor tanaman pangan
sebesar 1,79 %, subsektor peternakan dan subsektor tanaman perkebunan masing-
masing 0,28 % dan 3,37. Sumbangan subsektor kehutanan masih cukup kuat
walaupun besarannya mulai menurun seiring dengan tekad pernerintah dalam
upaya memberantas praktik illegal logging.
Sektor jasa-jasa memberikan sumbangan sebesar 13,38%, sekaligus
menempatkan diri pada posisi terbesar keempat dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Boven Digoel tahun 2007. Kontribusi sektor jasa-jasa sebagian besar
merupakan andil dari subsektor pemerintahan umum yang mencapai 13,20%. Tiga
subsektor lainnya yakni subsektor jasa sosial kemasyarakatan, subsektor jasa
hiburan dan rekreasi, Berta subsektor jasa perorangan dan rumahtangga
memberikan andil relatif sangat kecil yakni kurang dari satu persen.
Sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan sumbangan 3,15%
sekaligus menempatkan diri pada posisi terbesar kelima. Sumbangan sebesar itu
merupakan share subsektor perdagangan mencapai 2,96%, subsektor restoran dan
subsektor hotel memberikan sumbangan 0,17%dan 0,02%.
Sektor pengangkutan dan komunikasi berada pada posisi terbesar keenam
dengan sumbangan terhadap pembentukan PDRB mencapai 1,75%. Share sebesar
itu merupakan akumulasi dari sumbangan beberapa subsektor yang masuk dalam
sektor pengangkutan dan komunikasi. Subsektor angkutan jalan raya memberikan
andil 0,70%, subsektor angkutan udara dan subsektor jasa penunjang angkutan
memberikan andil masing-masing sebesar 0,58% dan 0,27%. Subsektor
komunikasi menyumbangkan 0,10%, sementara itu subsektor angkutan sungai
juga memberikan andil 0,10 %.
Sektor ekonomi lainnya memberikan kontribusi bervariasi antara 0,00%
sampai 0,79 %, sangat tergantung dari nilai tambah yang terbentuk pada sektor
maupun subsektor tersebut. Semakin besar nilai tambah yang terbentuk, semakin
besar pula kontribusi yang diberikan dalam pembentukan PDRB, demikian pula
sebaliknya.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 12


4.c.4. Pertumbuhan Sektor
Secara umum kondisi perekonomian saat ini berada pada tahap pemulihan
(recovery). Kondisi ini dapat dilihat dari angka pertumbuhan sektor ekonomi
yang sudah mulai membaik.

Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1. Pertanian -1,92 -2,27 4,66 5,89 3,18
2. Pertambangan dan Penggalian 4,26 5,53 55,31 101,57 12,57

3. Industri Pengolahan 14,20 11,68 6,23 5,62 7,11


4. Listrik dan Air Bersih 6,29 4,72 4,66 8,57 8,90

5. Bangunan 2,16 4,59 115,99 176,11 26,29

6. Perdag, Hotel Restoran 9,06 10,31 15,91 37,29 14,00

7. Angk. dan Komunikasi 7,52 10,93 11,23 12,96 10,07

8. Keu, Persew, dan Jasa Perush 10,73 12,38 17,19 -12,64 34,85

9. Jasa-jasa 5,52 7,61 19,38 58,36 8,37

PDRB 7, 67 6,97 9,61 17,75 8,81

Dari tabel dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 ekonomi Kabupaten
Boven Digoel tumbuh sebesar 8,81%. Pertumbuhan tersebut merupakan
akumulasi pertumbuhan sektoral. Dari 9 sektor lapangan usaha, sektor keuangan,
persewaan dan jasa perusahaan tumbuh paling tinggi dari keseluruhan sektor
lapangan usaha yakni mencapai 34,85% meningkat cukup tajam dari pertumbuhan
pada tahun 2006 yang tercatat minus 12,64%. Angka pertumbuhan yang tinggi
pada sektor ini disebabkan karena adanya kenaikan nilai tambah subsektor bank
yang tumbuh pada tahun 2006 sebesar minus 58,56 % kemudian naik menjadi
189,43 % pada tahun 2007. Subsektor lain yang menunjang angka pertumbuhan
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan adalah sub sektor lembaga
keuangan bukan bank yang tumbuh besar 7,91 %, sub sektor sewa bangunan
tercatat 6,01 %, dan. sub sektor jasa perusahaan yang tumbuh sebesar 5,90%.
(sumber: Buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Boven Digoel Tahun

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 13


2004-2007, No Katalog: 14033.9413, dikeluarkan pada November 2008).

4.c.4.a. Pertanian

1. Tanaman Pangan
Produksi padi pada tahun 2007 mencapai 2,11 ton dari luas panen 2,65 ha.
Dengan demikian rata-rata produksi per ha mencapai 1,26 ton. Produksi tanaman
pangan selain padi yang cukup potensial adalah ubi kayu yang mencapai 101,50
ton, Ubi jalar mencapai 78,56 ton, Kacang tanah 6,22 ton dan jagung tercatat
27,39 ton.
Kabupaten Boven Digoel juga terkenal sebagai daerah penghasil buah-
buahan. Tahun 2007 produksi pisang mencapai 809,97 ton, nanas sebesar 340
ton, dan salak sebesar 350 ton. Produksi yang cukup besar adalah rambutan dan
durian masing-masing sebesar 88,65 ton dan 84,39 ton.
Sayur-sayuran yang paling banyak dihasilkan adalah Kangkung sebesar
99,7 ton, sawi sebesar 11,20 ton, kacang panjang sebesar 14,1 ton dan bayam
mencapai 15 ton.

2. Tanaman Perkebunan
Produksi tanaman perkebunan akan menjadi andalan di Kabupaten Boven
Digoel. Pada tahun 2007 produksi karet sebesar 199 ton, kelapa sebesar 251,23
ton mencapai peningkatan 20 ton dari produksi tahun 2006. Luas area tanaman
perkebunan terbesar adalah kelapa sawit dengan luas 17.030 ha dan produksi
mencapai 34,957 ton. Volume penjualan hasil kayu terbesar adalah Plywood.

3. Peternakan
Populasi ternak pada tahun 2007 adalah Babi sebesar 4.457 ekor, kambing
sebesar 777 ekor, sapi 458 ekor, ayam buras sebesar 11.356 ekor dan itik
tercatat sebesar 180 ekor.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 14


4.c.4.b. Listrik
Tenaga listrik yang diproduksi tahun 2007 meningkat sebesar 1.022.011
Kwh dari tahun 2006 yang hanya sebesar 528.591 kwh dengan jumlah pelanggan
sebanyak 1.108 pelanggan yang terbesar dari pelanggan rumah tangga yang
mengkonsumsi sebesar 117.040 kwh (75,8%).

4.c.4.c. Perindustrian dan Perdagangan

1. Perindustrian
Pada Tahun 2007 Kabupaten Boven Digoel memiliki Industri Kecil
sebanyak 91 unit dengan tenaga kerja sebanyak 235 orang, Industri Menengah
yaitu Industri Agro dan Hasil Hutan sebanyak 2 unit dengan tenaga kerja
sebanyak 115 orang, serta 3 unit Industri Besar yang juga bergerak dalam
Industri Agro dan Hasil Hutan dengan tenaga kerja sebanyak 4.528 orang.

2. Perdagangan
Kabupaten Boven Digoel sampai dengan Tahun 2007 memiliki 155 unit
usaha yang berbadan hukum, yang terdiri dari 80 unit usaha berbadan hukum
CV, 12 unit berbentuk PT, 8 unit usaha berbadan hukum PO, 4 unit usaha
Koperasi, dan 61 unit usaha merupakan badan usaha lainnya (BUL).

4.c.4.d. Transportasi dan Komunikasi


Panjang jalan di Kabupaten Boven Digoel pada Tahun 2007 mencapai
918.594,00 m. Dari panjang tersebut jalan dengan permukaan aspal sepanjang
33.122 m dan 806.522 m merupakan jalan tanah, sedangkan jalan kerikil sepanjang
78.950 m. Dilihat dari kondisi jalan, sepanjang 316.000 m dalam keadaan rusak
berat, 150.977 m dalam keadaan rusak, dan 267.964 m dalam keadaan sedang,
sementara itu jalan dalam keadaan baik mencapai 183.633 m, yang merupakan
Jalan Negara dan Jalan Kabupaten.
Terdapat 3 Bandar udara yaitu bandar udara Tanah Merah, bandar udara
Mindiptana dan bandar udara Boma.
Selain itu Kabupaten Boven Digoel juga memiliki pelabuhan sungai yang

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 15


dapat menampung kapal-kapal berukuran sedang dan juga dapat melayani
bongkar muat peti kemas.
Selain sektor ekonomi di atas, pengukuran keberhasilan kinerja
pembangunan tahunan pada Kabupaten Boven Digoel juga ditentukan oleh
beberapa indikator lain, seperti jumlah penduduk dan tenaga kerja, serta faktor
sosial seperti pendidikan dan kesehatan.

4.c.4.e. Penduduk dan Ketenagakerjaan


Jumlah Penduduk Kabupaten Boven Digoel sebanyak kurang lebih 65.657
juta jiwa, jumlah penduduk miskin sangatlah memperihatinkan dimana berdasarkan
data BPS yang ada pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin adalah 11.893 rumah
tangga atau sama dengan 81,52% dari total rumah tangga di Kabupaten Boven
Digoel, dan angka ini setara dengan 72,72% penduduk Kabupaten Boven Digoel
yang hidup pada tingkat miskin.
Kondisi kemiskinan meningkatkan kesenjangan pendapatan dan
kesejahteraan antar perkotaan dengan distrik dan kampung terutama diwilayah atau
daerah pegunungan dan pedalaman. Kondisi kemiskinan ini disebabkan isolasi
wilayah dan kesenjangan antar wilayah, rendahnya kualitas SDM, rendahnya
pendapatan masyarakat karena terbatasnya lapangan kerja dan tidak adanya akses
pasar yang memadai, serta terbatasnya investasi yang dapat membuka lapangan
kerja bagi penduduk baik dikampung, distrik maupun perkotaan.
Banyaknya PNS Kabupaten Boven Digoel sebanyak 1.339 orang dengan
rincian:

No. Golongan Jumlah (orang) %

1. Golongan IV 48 23,58
2. Golongan III 441 32,94
3. Golongan II 802 59,90
4. Golongan I 48 3,58

4.c.4.f. Pendidikan
Pada Tahun ajaran 2007/2008 di Kabupaten Boven Digoel terdapat 8
(delapan) TK yang semuanya berstatus swasta, 84 SD yang diantaranya 37

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 16


berstatus negeri dan 47 berstatus swasta, 11 SLTP yang diantaranya 8 berstatus
negeri dan 3 berstatus swasta, dan 3 SMU yang diantaranya 2 berstatus negeri dan 1
berstatus swasta, serta 3 SMK yang semuanya berstatus negeri, dengan rincian
sebagai berikut:

No. Sekolah Gedung (Buah) Guru (orang) Murid (orang)

1. TK 8 18 609
2. SD 84 341 9.125
3. SLTP 11 65 1.965
4. SMU 3 69 612
5. SMK 3 77 502

4.c.4.g. Kesehatan
Pada Tahun 2007 terdapat 44 Puskesmas yang terdiri dari Puskesmas
Perawatan sebanyak 4 unit dengan kapasitas tempat tidur 58 buah, 8 Puskesmas,
dan 32 Puskesmas Pembantu. Selain itu, terdapat 12 unit Balai Pengobatan, 72
Posyandu, 6 Polindes, serta 44 Puskesmas Keliling. Untuk menangani masalah
kesehatan tersebut, Kabupaten Boven Digoel memiliki 26 orang Dokter, 78 orang
Bidan, 1 orang Apoteker, 5 orang Asisten Apoteker, 106 orang Perawat, dan
Pekerja Kesehatan sebanyak 63 orang.
Menurut Data Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Boven
Digoel Jenis penyakit yang banyak diderita adalah sebagai berikut:

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1. Infeksi saluran pernapasan bag. Atas 13.901


2. Malaria tanpa pemeriksaan lab 8.406
3. Penyakit sistem otot dan jaringan pengikat 5.931
4. Diare 3.826
5. Malaria dengan pemeriksaan lab 2.604

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 17


Sedangkan untuk penyakit Sosial yang diderita sebagai berikut:

No. Jenis Penyakit Jumlah Kasus

1. Anak Terlantar 19.971


2. Wanita Rawan Sosial Ekonomi 19.563
3. Gelandangan dan Pengemis 2.293
3. Anak Nakal 453
4. Lanjut Usia/Jompo Terlantar 97

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 18


4.d. KEBIJAKAN KEUANGAN
Pelaksanaan kegiatan tahun 2008 oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
didasarkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2008 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Boven Digoel Nomor 3 Tahun 2008 tanggal 26 Februari 2008. Rincian Anggaran dan
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008 sebelum
perubahan dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pendapatan Rp 686.557.812.628,00
2. Belanja Rp 704.254.279.422,00
Surplus/Defisit Rp (17.696.466.261,00)
3. Pembiayaan
1) Penerimaan Pembiayaan Rp 30.000.000.000,00
2) Pengeluaran Pembiayaan Rp 12.303.533.206,00
Pembiayaan Netto Rp 17.696.466.794,00

Untuk meningkatkan kinerja dan mengantasipasi kondisi ekonomi tahun 2008,


maka Pemerintah Kabupaten Boven Digoel melakukan Perubahan Anggaran dan
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008.
Perubahan APBD tersebut didukung dengan adanya peningkatan Bagi Hasil Pajak/Bagi
Hasil Bukan Pajak Serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Jumlah seluruh anggaran
dana tambahan untuk Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
Boven Digoel Tahun Anggaran 2008 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pendapatan
- Semula Rp 686.557.812.628,00
- Bertambah Rp 32.399.347.710,00
Jumlah Pendapatan Setelah Perubahan Rp 718.957.160.338,29
2. Belanja
- Semula Rp 704.254.279.422,00
- Bertambah Rp 45.921.786.362,29
Jumlah Belanja Setelah Perubahan Rp (750.176.065.784,29)
Surplus/ (Defisit) Rp (31.218.905.446,00)

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 19


3. Pembiayaan:
Penerimaan Pembiayaan
- Semula Rp 30.000.000.000,00
- Bertambah Rp 12.522.438.652,00
Jumlah Pendapatan Pembiayaan Setelah Perubahan Rp 42.522.438.652,00
Pengeluaran Pembiayaan
- Semula Rp 12.303.533.206,00
- Bertambah Rp (1.000.000.000,00)
Jumlah Pengeluaran Setelah Perubahan Rp 11.303.533.206,00
Jumlah Pembiayaan Netto Rp 31.218.905.446,00

Dengan rincian sebagai berikut:


Sebelum Setelah Perubahan Bertambah/ (Berkurang)
Uraian
Perubahan (Rp.) (Rp.) (Rp.) %
PENDAPATAN 686.557.812.628,00 718.957.160.338,29 32.399.347.710,29 4,72
Pendapatan Asli Daerah 7.462.829.255,00 14.058.908.804,29 6.596.079.549,29 88,39
Pendapatan Pajak Daerah 1.030.319.300,00 1.030.319.300,00 0,00 0,00
Hasil Retribusi Daerah 932.509.955,00 837.909.955,00 94.600.000,00 (10,14)
Lain-lain PAD yang sah 5.500.000.000,00 12.190.679.549,29 6.690.679.549,29 121,65

Dana Perimbangan 614.255.444.373,00 630.192.620.534,00 15.937.176.161,00 2,59


Bagi Hasil Pajak/ Bukan 103.896.304.373,00 113.353.480.534,00 9.457.176.161,00 9,10
Dana Alokasi Umum 449.094.140.000,00 449.094.140.000,00 0,00 0,00
Dana Alokasi Khusus 61.265.000.000,00 67.745.000.000,00 6.480.000.000,00 10,58

Lain-lain PAD yang sah 64.839.539.000,00 74.705.631.000,00 9.866.092.000,00 15,22


Dana Darurat 0,00 5.702.305.000,00 5.702.305.000,00 0,00
DBH Pajak Provinsi 1.885.000.000,00 1.885.000.000,00 0,00 0,00
Dana Penyesuaian 0,00 146.556.000,00 146.556.000,00 0,00
Dana Otonomi Khusus 62.954.539.000,00 66.971.770.000,00 4.017.231.000,00 6,38

BELANJA 686.557.812.628,00 718.957.160.338,29 32.399.347.710,29 4,72


Belanja Tidak Langsung 206.205.215.012,00 219.268.743.568,29 13.063.528.556,60 6,34
Belanja Pegawai 122.755.991.074,00 117.312.453.842,00 5.443.537.231,40 (4,43)
Belanja Hibah 10.250.000.000,00 9.758.000.000,00 (492.000.000,00) (4,80)

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 20


Sebelum Setelah Perubahan Bertambah/ (Berkurang)
Uraian
Perubahan (Rp.) (Rp.) (Rp.) %
Belanja Bantuan Sosial 32.799.223.938,00 51.798.289.726,00 18.999.065.788,00 57,93
Belanja Bantuan 32.400.000.000,00 32.400.000.000,00 0,00 0,00
Keuangan
Belanja Tidak Terduga 8.000.000.000,00 8.000.000.000,00 0,00 0,00

Belanja Langsung 498.049.064.410,00 530.907.322.215,69 32.858.257.805,69 6,60


Belanja Pegawai 70.675.848.382,00 67.429.758.751,00 (3.246.091.631,00) (4,59)
Belanja Barang dan Jasa 137.743.514.158,00 155.017.837.337,00 17.274.323.179,74) 12,54
Belanja Modal 289.629.701.870,00 308.459.728.126,95 18.830.026.256,95) 6,50

SURPLUS/ (DEFISIT) (17.696.466.794,00) (31.218.905.446,00) (13.522.438.652,00) 76,41

PEMBIAYAAN DAERAH
Penerimaan Pembiayaan 30.000.000.000,00 42.522.438.652,00 12.522.438.652,00 41,74
Silpa TA Sebelumnya 30.000.000.000,00 42.522.438.652,00 12.522.438.652,00 41,74
Pengeluaran Pembiayaan 12.303.533.206,00 11.303.533.206,00 (1.000.000.000,00) (8,13)
Dana Cadangan 9.303.533.206,00 9.303.533.206,00 0,00 0,00
Investasi Pemda 3.000.000.000,00 2.000.000.000,00 (1.000.000.000,00) (33,33)

PEMBIAYAAN NETTO 17.696.466.794,00 31.218.905.446,00 13.522.438.652,00 76,41


SiLPA TAHUN 0,00 0,00 0,00 0,00
BERKENAAN

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 21


4.e. KEBIJAKAN AKUNTANSI
1) Entitas Pelaporan
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Suatu entitas pelaporan ditetapkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang
umumnya bercirikan:
a. Entitas tersebut dibiayai oleh APBD,
b. Entitas tersebut dibentuk dengan peraturan perundang-undangan,
c. Pimpinan entitas tersebut adalah pejabat pemerintah yang diangkat atau pejabat
negara yang ditunjuk atau yang dipilih oleh rakyat
d. Entitas tersebut membuat pertanggungjawaban baik langsung maupun tidak
langsung kepada wakil rakyat sebagai pihak yang menyetujui anggaran.
Entitas pelaporan keuangan pemerintah daerah adalah Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel. Dalam pelaksanaannya kepala daerah melimpahkan
kewewenangnya kepada Kepala bagian keuangan yang mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.
Produk dari entitas pelaporan ini adalah laporan keuangan konsolidasian berupa
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan arus Kas dan Catatan atas Laporan
Keuangan.
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel disusun sebagai
bagian dalam pelaksanaan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintah daerah
yang meliputi perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan
pelaksanaan anggaran.
Tujuan Pelaporan Keuangan :

a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah
secara periodik.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 22


b. Manajerial
Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan
pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang efektif
atas seluruh aset, hutang dan ekuitas dana.

c. Transparansi
Menyediakan informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik.

2) Asumsi Dasar Pelaporan Keuangan


a. Asumsi Kemandirian Entitas
Setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai
kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan
antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan.
b. Asumsi Kesinambungan Entitas
Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan
berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak
bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek.
c. Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement)
Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang
diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar
memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi.

3) Prinsip Akuntansi Dan Pelaporan Keuangan


Prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan
yang harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna
laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini
adalah delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan keuangan
pemerintah daerah:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 23


a) Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah
basis kas untuk pengakuan pendapatan belanja dan pembiayaan dalam laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dalam Neraca.
b) Nilai Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar
nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada
saat perolehan. Kewajiban dicatat sebesar Jumlah kas dan setara kas yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan
datang dalam pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah.
c) Realisasi (Realization)
Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang telah diotorisasikan melalui
anggaran pemerintah selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membayar
hutang dan belanja dalam periode tersebut.
d) Prinsip layak temu biaya-pendapatan (matching-cost against revenue principle)
dalam akuntansi pemerintah tidak mendapat penekanan sebagaimana
dipraktikkan dalam akuntansi komersial.
e) Substansi Mengungguli Bentuk Formal (Substance Over Form)
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa
lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu
dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan
hanya aspek formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak
konsisten/berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus
diungkapkan dengan jelas dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
f) Periodisitas (Periodicity)
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi
menjadi periode-periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan
posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.
Periode utama yang digunakan adalah tahunan yaitu 1 Januari sampai dengan
31 Desember.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 24


g) Konsistensi (Consistency)
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang serupa dari
periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal).
Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi perubahan dari satu metode
akuntansi ke metode akuntansi yang lain.
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode yang
baru diterapkan mampu memberikan informasi yang lebih baik dibanding
metode lama. Pengaruh dan pertimbangan atas perubahan penerapan metode ini
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
h) Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure)
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau Catatan atas
Laporan Keuangan.
i) Penyajian Wajar (Fair Presentation)
Laporan keuangan harus menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

4) Ikhtisar Kebijakan Akuntansi


a) Piutang/tagihan ke pihak ketiga dinilai dengan nilai nominalnya dan tidak
dibentuk dana cadangan penghapusan piutang yang tidak tertagih. Piutang pajak
dan retribusi yang diakui adalah yang sudah ada ketetapannya (SKP/SKPT).
b) Persediaan adalah Aset Lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintahan dan barang-
barang yang dimaksudkan untuk dijual dan atau diserahkan dalam rangka
pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dicatat pada akhir periode akuntansi,
berdasarkan hasil inventarisasi fisik, dan dinilai dengan biaya perolehan yang
terakhir diperoleh (harga pembelian terakhir).
c) Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan yang digunakan dalam kegiatan SKPD atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 25


d) Penghapusan aset tetap dapat dilakukan dengan alasan sebagai berikut:
 Nyata-nyata rusak, tidak dapat digunakan dan tidak dapat diperbaiki lagi
untuk menjalankan fungsinya.
 Hilang, dengan dukungan dokumen laporan dari pihak yang berwajib.
Penghapusan asset tetap dari pembukuan dilakukan berdasarkan Surat
Keputusan Bupati.
e) Konstruksi dalam Pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan, yang sampai dengan akhir tahun belum selesai. Konstruksi
dalam pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkan digunakan untuk
operasional pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat dalam jangka
panjang dan oleh karenanya diklasifikasikan dalam aset tetap. Konstruksi dalam
pengerjaan dinilai sebesar biaya perolehan.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 26


4.f. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

1) Penjelasan Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran


a. Pendapatan
Realisasi pendapatan pada tahun 2008 sebesar Rp671.182.781.923,00 mengalami
kenaikan sebesar Rp68.387.497.796,00 atau 11,35% jika dibandingkan dengan
realisasi tahun 2007 sebesar Rp602.795.284.127,00. Rincian pendapatan tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
Naik/ (turun)
No Uraian Realisasi 2008 Realisasi 2007
Jumlah %

1 Pendapatan Asli Daerah 10.824.455.327,00 3.565.981.291,00 7.258.474.036 203,55

2 Pendapatan Transfer 649.756.021.596,00 592.229.302.836,00 57.526.718.760 9,71

3 Lain-Lain Pendapatan yang 10.602.305.000,00 7.000.000.000,00 3.602.305.000 51,46


Sah

Jumlah Pendapatan 671.182.781.923,00 602.795.284.127,00 68.387.497.796,00 11,35

Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2008 mencapai Rp671.182.781.923,00 atau


93,36% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp718.957.160.338,29. Rincian
pendapatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
%
No Uraian Anggaran Realisasi
Anggaran Total

1 Pendapatan Asli Daerah 14.058.908.804,29 10.824.455.327,00 76,99 1,61

2 Pendapatan Transfer 699.195.946.534,00 649.756.021.596,00 92,93 96,81

3 Lain-Lain Pendapatan yang Sah 5.702.305.000,00 10.602.305.000,00 185,93 1,58

Jumlah Pendapatan 718.957.160.338,29 671.182.781.923,00 93,36 100,00

a.1. Pendapatan Asli Daerah


Pendapatan Asli Daerah Tahun Anggaran 2008 terealisasi sebesar
Rp10.824.455.327,00 atau 76,99% dari anggarannya sebesar
Rp14.058.908.804,29 Rincian Pendapatan Asli Daerah dapat di jelaskan
sebagai berikut :

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 27


%
No Uraian Anggaran Realisasi
Anggaran Total

1 Pendapatan Pajak Daerah 1.030.319.300,00 761.951.109,00 73,95 7,04

2 Pendapatan Retribusi Daerah 837.909.955,00 1.357.285.962,00 161,98 12,54

3 Lain-Lain PAD yang Sah 12.190.679.549,29 8.705.218.256,00 71,41 80,42

Jumlah Pendapatan 14.058.908.804,29 10.824.455.327,00 76,99 100,00

Rincian setiap pendapatan asli daerah dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

a.1.a) Pendapatan Pajak Daerah


Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Akun ini terdiri dari :
Pajak Hotel 149.050.000,00 19.050.000,00 12,78
Pajak Restoran 44.309.300,00 48.575.000,00 109,63
Pajak Hiburan 1.210.000,00 2.100.000,00 173,55
Pajak Reklame 85.750.000,00 76.727.500,00 89,48
Pajak Penerangan Jalan - 51.959.447,00 -
Pajak Bahan Galian Gol. C 750.000.000,00 563.539.162,00 75,14
1.030.319.300,00 761.951.109,00 73,95

Penerimaan pajak daerah tahun 2008 adalah sebesar Rp761.951.109,00 dari


anggaran sebesar Rp1.030.319.300,00 atau 73,95%.

a.1.b) Pendapatan Retribusi Daerah


Penerimaan retribusi daerah Tahun 2008 ini adalah sebesar Rp1.357.285.962,00
dari anggaran sebesar Rp837.909.955,00 atau 161,98%, dengan perincian
sebagai berikut:

Anggaran 2008 Realisasi2008 %


Akun initerdiridari:
RetribusiJasa Umum 312.006.000,00 544.600.000,00 174,55
RetribusiJasa Usaha 469.563.955,00 764.830.962,00 162,88
RetribusiPerizinan Tertentu 56.340.000,00 47.855.000,00 84,94
837.909.955,00 1.357.285.962,00 161,98

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 28


a.1.c) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Akun ini terdiri dari :
Penerimaan Jasa Giro 4.752.636.987,29 4.450.065.619,00 93,63
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 10.000.000,00 30.600.000,00 306,00
Pendapatan Denda Pajak 1.841.000,00 2.931.500,00 159,23
Penerimaan Lainnya 7.426.201.562,00 4.221.621.137,00 56,85
12.190.679.549,29 8.705.218.256,00 71,41

Penerimaan Lain-lain PAD yang sah Tahun 2008 ini adalah sebesar
Rp8.705.968.841,00 atau 71,41% dari anggarannya.

a.2. Pendapatan Transfer


Pendapatan Transfer sampai tahun anggaran 2008 dapat direalisasikan sebesar
Rp649.756.021.596,00 atau 92,93% dari anggarannya sebesar
Rp699.195.946.534,00 Rincian Pendapatan Transfer dapat dijelaskan sebagai
berikut :
%
No Uraian Anggaran Realisasi
Anggaran Total

Transfer Pemerintah Pusat-


1 Dana Perimbangan 630.192.620.534,00 581.027.783.546,00 92,20 89,42

Transfer Pemerintah Pusat-


2 Lainnya 67.118.326.000,00 67.118.326.800,00 100,00 10,33

3 Transfer Pemerintah Provinsi 1.885.000.000,00 1.609.911.250,00 85,41 0,25

Jumlah Pendapatan 699.195.946.534,00 649.756.021.596,00 92,93 100,00

a.2.a) Transfer Pemerintah Pusat- Dana Perimbangan

Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat – Dana Perimbangan Tahun Anggaran


2008 terealisasi sebesar Rp581.027.783.546,00 atau 92,20% dari anggarannya
sebesar Rp630.192.620.534,00 Rincian Pendapatan Dana Perimbangan dapat
dijelaskan sebagai berikut :

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 29


%
No Uraian Anggaran Realisasi
Anggaran Total

1 Dana Bagi Hasil Pajak 63.183.257.166,00 42.048.352.564,00 66,55 7,24

Dana Bagi Hasil Bukan Pajak


2 (SDA) 50.170.223.368,00 35.140.295.982,00 70,04 6,05

3 Dana Alokasi Umum 449.094.140.000,00 449.094.135.000,00 100,00 77,29

4 Dana Alokasi Khusus 67.745.000.000,00 54.745.000.000,00 80,81 9,42

Jumlah Pendapatan 630.192.620.534,00 581.027.783.546,00 92,20 100,00

a.2.a).1) Dana Bagi Hasil Pajak


Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Akun ini terdiri dari :
Bagi Hasil PBB 42.866.820.000,00 37.993.624.128,00 88,63
Bagi Hasil BPHTB - 2.446.454.099,00 -
Bagi Hasil PPh pasal 21 - 1.596.548.678,00 -
Bagi Hasil PPh pasal 25, pasal 29, - 11.725.659,00 -
Lain-lain Bagi Hasil Pajak 20.316.437.166,00 - -
63.183.257.166,00 42.048.352.564,00 66,55

Penerimaan Bagi Hasil Pajak Tahun 2008 ini adalah sebesar


Rp42.048.352.564,00 dari anggaran sebesar Rp63.183.257.166,00 atau 66,55%.

a.2.a).2) Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam)

Anggaran 2008 Realisasi 2008 %


Akun ini terdiri dari :
Bagi Hasil IHPH 11.796.431.995,00 - -
Bagi Hasil PSDH - 4.211.004.597,00 -
Bagi Hasil Dana Reboisasi - 11.209.178.776,00 -
Bagi Hasil Royalti 27.429.580.000,00 - -
Bagi Hasil Pungutan Perikanan 350.110.000,00 163.213.161,00 46,62
Bagi Hasil Pertambangan Umum 10.594.101.373,00 19.310.251.063,00 182,27
Bagi Hasil Migas - 246.648.385,00 -
50.170.223.368,00 35.140.295.982,00 70,04

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 30


Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) Tahun 2008 ini
adalah sebesar Rp35.140.295.982,00 dari anggaran sebesar
Rp50.170.223.368,00 atau 70,04%.

a.2.a).3) Dana Alokasi Umum


Penerimaan Dana Alokasi Umum Tahun 2008 ini adalah sebesar
Rp449.094.135.000,00 dari anggaran sebesar Rp449.094.140.000,00 atau 100%.

a.2.a).4) Dana Alokasi Khusus


Penerimaan Dana Alokasi Khusus Tahun 2008 ini adalah sebesar
Rp54.745.000.000,00 dari anggaran sebesar Rp67.745.000.000,00 atau 80,81%.

a.2.b). Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya

Anggaran 2008 Realisasi 2008 %


Akun ini terdiri dari :
Dana Otonomi Khusus 66.971.770.000,00 66.971.770.000,00 100,00
Dana Penyesuaian 146.556.000,00 146.556.800,00 100,00
67.118.326.000,00 67.118.326.800,00 100,00

Penerimaan transfer dari pemerintah pusat-lainnya Tahun 2008 ini adalah


sebesar Rp67.118.326.800,00 atau 100,00% dari anggaran.
a.2.c). Transfer Pemerintah Provinsi
Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Akun ini terdiri dari :
Bagi Hasil PKB 242.500.000,00 1.609.911.250,00 663,88
Bagi Hasil BBNKB 1.127.500.000,00 - -
Bagi Hasil PBBKB 415.000.000,00 - -
Bagi Hasil PPAP 100.000.000,00 -
1.885.000.000,00 1.609.911.250,00 85,41

Penerimaan bagi hasil pajak provinsi Tahun 2008 ini adalah sebesar
Rp1.609.911.250,00 atau 85,41% dari anggaran.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 31


a.3. Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Akun ini terdiri dari :
Pendapatan Dana Darurat 5.702.305.000,00 10.602.305.000,00 185,93
5.702.305.000,00 10.602.305.000,00 185,93

Penerimaan lain-lain pendapatan yang sah Tahun 2008 ini adalah sebesar
Rp10.602.305.000,00 dari anggaran Rp5.702.305.000,00 atau 185,93%.

b. Belanja
Realisasi Belanja Tahun Anggaran 2008 mencapai Rp641.590.783,533,00 atau
85,53% dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp750.176.065.784,29 Rincian
Belanja dapat diuraikan sebagai berikut:

%
No Uraian Anggaran Realisasi
Anggaran Total

1 Belanja Operasi 433.716.337.657,34 374.388.618.125,00 86,32 58,35

2 Belanja Modal 308.459.728.126,95 259.240.165.408,00 84,04 40,41

3 Belanja Tak Terduga 8.000.000.000,00 7.962.000.000,00 99,53 1,24

Jumlah Belanja 750.176.065.784,29 641.590.783.533,00 85,53 100,00

Realisasi belanja pada tahun 2008 sebesar Rp641.590.783,533,00 mengalami


penurunan sebesar Rp23.613.563.505,00 (3,55%) jika dibandingkan dengan realisasi
tahun 2007 sebesar Rp665.204.347.038,00. Perbandingan belanja tahun 2008 dan
2007 dapat diuraikan sebagai berikut :
Realisasi 2008 Realisasi 2007 Kenaikan/(Penurunan)
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) %

A Belanja Operasi

1 Belanja Pegawai 160.622.640.778 109.315.034.226 51.307.606.552 46,94

2 Belanja Barang 121.577.073.758 106.181.166.414 15.395.907.344 14,50

3 Bunga 0 0 0 0

4 Subsidi 0 0 0 0

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 32


Realisasi 2008 Realisasi 2007 Kenaikan/(Penurunan)
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) %

5 Hibah 5.383.000.000 1.748.500.000 3.634.500.000 207,86

6 Bantuan Sosial 67.805.903.589 254.423.094.000 (186.617.190.411) (73,35)

7 Bantuan Keuangan 19.000.000.000 4.300.000.000 14.700.000.000 341,86

Sub Jumlah A 374.388.618.125 475.967.794.640 (101.579.176.515) (21,34)

B Belanja Modal - -

1 Belanja Tanah 27.523.368.900 14.101.882.700 13.421.486.200 95,18

2 Belanja Peralatan dan Mesin 33.944.691.700 19.449.826.676 14.494.865.024 74,52

Belanja Gedung dan


3 Bangunan 96.446.071.074 93.699.727.618 2.746.343.456 2,93

Belanja Jalan, Irigasi dan


4 Jaringan 100.844.669.734 58.311.062.404 42.533.607.330 72,94

5 Belanja Aset Tetap Lainnya 481.364.000 2.974.053.000 (2.492.689.000) (83,81)

6 Belanja Aset Lainnya 0 0 0 0

Sub Jumlah B 259.240.165.408 188.536.552.398 70.703.613.010 37,50

C Belanja Tak Terduga 7.962.000.000 700.000.000 7.262.000.000 1037,43

Jumlah Belanja 641.590.783.533 665.204.347.038 (23.613.563.505) (3,55)

b.1. Belanja Operasi

Belanja Operasi adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan


untuk kegiatan operasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Belanja Operasi Tahun Anggaran 2008 terealisasi sebesar
Rp374.590.783.533,00 atau 86,32% dari anggarannya sebesar
Rp433.716.337.657,34. Rincian Belanja Operasi dapat dijelaskan sebagai
berikut:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 33


a) Belanja Pegawai
Belanja Pegawai adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk
imbalan atas hasil kerja yang dilakukan pegawai kepada pemerintah
daerah. Realisasi Belanja Pegawai Tahun Anggaran 2008 mencapai
Rp160.622.640.778,00 atau 85,94% dari anggarannya sebesar
Rp186.908.312.493,60 dengan perincian sebagai berikut:

Anggaran 2008 Realisasi 2008 %


Gaji dan tunjangan PNS 71.423.234.652,60 65.586.843.019,00 91,83
Tambahan penghasilan PNS 30.336.351.118,00 25.583.910.995,00 84,33
Belanja penerimaan lainnya DPRD/KDH/WKDH 3.851.590.900,00 2.871.810.000,00 74,56
Biaya Pemungutan Pajak Daerah 1.691.823.072,00 1.690.422.454,00 99,92
Belanja pelaksanaan OTSUS KDH/KDH 11.330.000.000,00 11.330.000.000,00 100,00
Belanja pengobatan pejabat aparatur daerah 500.000.000,00 0,00 -
Honorarium PNS 10.152.990.000,00 9.098.015.750,00 89,61
Honorarium Non PNS 38.152.313.647,00 30.572.385.411,00 80,13
Uang Lembur 494.990.000,00 301.686.750,00 60,95
Belanja beasiswa pendidikan PNS 3.560.646.917,00 2.933.563.917,00 82,39
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi 15.414.372.187,00 10.654.002.482,00 69,12
186.908.312.493,60 160.622.640.778,00 85,94

b) Belanja Barang
Belanja Barang adalah pengeluaran pemerintah daerah untuk barang-
barang pakai habis dan menurut kriteria yang ditetapkan tidak dapat
digolongkan sebagai aktiva tetap. Realisasi Belanja Barang Tahun
Anggaran 2008 mencapai Rp121.577.073.758,00 atau 79,54% dari
anggarannya sebesar Rp152.851.735.437,74 dengan perincian
sebagai berikut:
Anggaran 2008 Realisasi 2008 %
Belanja Bahan Pakai Habis 26.290.155.806,55 25.055.632.510,00 95,00
Belanja Bahan/Material 14.938.457.500,00 9.246.224.000,00 62,00
Belanja Jasa Kantor 17.480.009.264,69 14.102.588.982,00 81,00
Belanja Premi Asuransi 1.742.475.000,00 63.750.000,00 4,00
Belanja Perawatan Bermotor 3.581.745.322,00 1.250.806.645,00 35,00
Belanja Cetak dan Penggandaan 5.551.347.914,00 5.055.058.499,00 91,00
Belanja Sewa Rumah 2.404.940.000,00 1.949.101.350,00 81,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 6.037.434.716,00 5.339.849.750,00 88,00
Belanja Sewa Perleng&Peralt Kantor 130.745.000,00 78.645.000,00 60,00
Belanja Makanan dan Minuman 8.760.009.000,00 6.869.229.550,00 78,00
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya 1.204.415.000,00 1.203.810.000,00 100,00
Belanja Pakaian Khusus 291.250.000,00 289.886.000,00 100,00
Belanja Perjalanan Dinas 47.390.511.229,00 36.023.135.022,00 76,01
Belanja Pemulangan Pegawai 100.000.000,00 0,00 0,00
Belanja Penyelenggaraan pemerintah 10.442.630.004,00 10.381.322.000,00 99,00
Belanja Jasa Konsultasi 6.505.609.681,50 4.668.034.450,00 72,00
152.851.735.437,74 121.577.073.758,00 79,54

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 34


c) Belanja Hibah

Belanja Hibah adalah pengeluaran pemerintah daerah yang ditujukan


untuk menunjang peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dan layanan dasar umum. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran
2008 mencapai Rp5.383.000.000,00 atau 55,16% dari anggarannya
sebesar Rp9.758.000.000,00.

Anggaran 2008 Realisasi 2008 %


Akun ini terdiri dari :
Hibah ke pemerintah pusat 8.250.000.000,00 3.875.000.000,00 46,97
Hibah ke kelompok 1.508.000.000,00 1.508.000.000,00 100,00
9.758.000.000,00 5.383.000.000,00 55,16

Atas realisasi belanja hibah ke pemerintah pusat, Pemerintah


Kabupaten Boven Digoel belum menerima tembusan surat
penyampaian penggunaan belanja hibah dari instansi penerima hibah
ke instansi pusatnya.

d) Belanja Bantuan Sosial


Belanja Bantuan Sosial adalah pengeluaran pemerintah daerah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial baik masyarakat
pada umumnya maupun pegawai pemerintah daerah pada khususnya.
Realisasi Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran 2008 mencapai
Rp67.805.903.589,00 atau. 130,90% dari anggarannya sebesar
Rp51.798.289.726,00

e) Belanja Bantuan Keuangan


Belanja Bantuan Keuangan adalah pengeluaran pemerintah daerah
yang ditujukan kepada pemerintahan desa dalam rangka peningkatan
pembangunan. Realisasi Belanja Bantuan Keuangan Tahun Anggaran
2008 mencapai Rp19.000.000.000,00 atau 58,64% dari anggarannya
sebesar Rp32.400.000.000,00.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 35


b.2. Belanja Modal
Belanja Modal adalah pengeluaran pemerintah daerah yang digunakan
untuk perolehan aset tetap atau aset lainnya untuk keperluan kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah atau untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat umum. Belanja Modal Tahun Anggaran 2008 terealisasi
sebesar Rp259.240.165.408,00 atau 84,04% dari anggarannya sebesar
Rp308.459.728.126,95 Rincian Belanja Modal dapat dijelaskan sebagai
berikut :

Anggaran 2008 Realisasi 2008 % Realisasi 2007


Belanja Modal Tanah 30.752.741.365,00 27.523.368.900,00 89,50 14.101.882.700,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 41.054.460.576,95 33.944.691.700,00 82,68 19.449.826.676,00
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 126.805.637.610,00 96.446.071.074,00 76,06 93.699.727.618,00
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 109.352.956.575,00 100.844.669.734,00 92,22 58.311.062.404,00
Belanja Aset Tetap Lainnya 493.932.000,00 481.364.000,00 97,46 2.974.053.000,00
308.459.728.126,95 259.240.165.408,00 84,04 188.536.552.398,00

Realisasi Belanja Modal Tahun 2008 adalah sebesar


Rp259.240.165.408,00 atau 84,04% dari anggaran. Dibanding dengan
realisasi Tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan sebesar 37,50%.
Atas realisasi belanja modal terdapat kekurangan fisik pada beberapa
aset hasil pengadaan tahun anggaran 2008, dengan perincian sebagai
berikut:
1) Pada Dinas Pemuda dan Olahraga terdapat kekurangan realisasi fisik
lapangan sepak bola dan lapangan tenis sebesar Rp724.051.482,70
yang dibayarkan pada pos Belanja Modal Pembangunan Sarana dan
Prasarana Olahraga.
2) Pada Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan terdapat kekurangan
realisasi fisik pada aset sawah dari kegiatan Belanja untuk kegiatan
peningkatan produksi; produktifitas dan mutu produk perkebunan;
produk pertanian sebesar Rp394.771.207,44.
3) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk Pekerjaan
Pembangunan Gedung Laboratorium Lingkungan Hidup terdapat
kekurangan realisasi fisik sebesar Rp413.896.103,80.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 36


4) Pada Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten
Boven Digoel tahun anggaran 2008 telah dibayarkan untuk
pembebasan tanah yang dipergunakan sebagai lokasi perkantoran,
rumah jabatan dan RSUD senilai Rp5.000.000.000,00. Atas
pembebasan tanah tersebut belum ada kesepakatan nilai ganti
rugi/pelepasan adat.
5) Pada Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel
tahun anggaran 2008 terealisasi belanja modal atas pengadaan
Notebook senilai Rp436.370.000,00. Atas realisasi ini tidak
diperoleh dokumentasi penggunaan maupun keberadaan asetnya.
b.2.a) Belanja Tanah
Belanja Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai.
Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk
memperoleh hak, biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan
penimbunan. Realisasi Belanja Tanah tahun 2008 sebesar
Rp27.523.368.900,00 atau 89,50% dari anggarannya sebesar
Rp30.752.741.365,00. Belanja ini mempunyai kontribusi ke realisasi
Belanja Modal sebesar 10,62%.
b.2.b) Belanja Peralatan dan Mesin
Belanja Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap
pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga pembelian dan biaya
instalasi serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan
mempersiapkan aset sehingga dapat digunakan. Realisasi Belanja
Peralatan dan Mesin Tahun Anggaran 2008 mencapai
Rp33.944.691.700,00 atau 82,68% dari anggarannya sebesar
Rp41.054.460.576,95. Belanja ini mempunyai konstribusi ke
realisasi Belanja Modal sebesar 13,09%.
b.2.c) Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 37


pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan,
biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak. Realisasi Belanja Gedung
dan Bangunan Tahun Anggaran 2008 mencapai sebesar
Rp96.446.071.074,00 atau 76,06% dari anggarannya sebesar
Rp126.805.637.610,00 Belanja ini mempunyai kontribusi kepada
realisasi Belanja Modal sebesar 37,20%.
b.2.d) Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan
Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan
sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan
biaya-biaya lain sampai dengan jaringan tersebut siap pakai.
Realisasi Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Tahun Anggaran 2008
mencapai Rp100.844.669.734,00 atau 92,22% dari anggarannya
sebesar Rp109.352.956.575,00. Belanja ini mempunyai kontribusi
kepada realisasi Belanja Modal sebesar 38,90%.
b.2.e) Belanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Aset Tetap Lainnya menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh Aset Tetap Lainnya sampai siap
pakai. Pada tahun 2008 terdapat Belanja Aset Lainnya sebesar
Rp481.364.000 atau 97,46% dari anggarannya sebesar
Rp493.932.000,00.
Apabila dibandingkan dengan total realisasi Belanja seluruhnya
tahun 2008 sebesar Rp642.343.396.843,00 maka prosentase Belanja
Modal sebesar Rp259.240.165.408 adalah sebesar 40,41%.

b.3. Belanja Tidak Terduga


Belanja Tak Terduga adalah pengeluaran pemerintah daerah yang
digunakan untuk penanganan bencana alam, bencana sosial dan
pengeluaran tak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka
penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerah.
Realisasi Belanja Tidak Terduga Tahun 2008 adalah sebesar
Rp7.962.000.000,00 atau 99,53% dari anggaran. Dibanding dengan

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 38


realisasi Tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan sebesar
1037,43% dari Rp700.000.000,00.

c. Surplus/ (Defisit)
Realisasi Anggaran Tahun 2008 mengalami surplus, yaitu pendapatan lebih besar
daripada belanja yaitu mencapai 94,79%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
pendapatan yang diimbangi juga dengan efisiensi belanja. Dibandingkan dengan
realisasi Tahun 2007 yang mengalami defisit anggaran sebesar Rp62.409.062.911,00,
realisasi surplus tahun 2008 sebesar Rp29.591.998.390,00.

d. Pembiayaan
Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah, baik penerimaan
maupun pengeluaran, yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau
memanfaatkan surplus anggaran.

d.1). Penerimaan Pembiayaan


Anggaran 2008 Realisasi 2008 % Realisasi 2007
SiLPA Tahun Lalu 42.522.438.652,00 - - 45.522.438.652,00
Penerimaan Pembiayaan Lainnya - - - -
Pencairan Investasi Jangka Pendek - - - -
42.522.438.652,00 - - 45.522.438.652,00

Tidak terdapat realisasi penggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA)


tahun lalu.

d.2). Pengeluaran Pembiayaan

Anggaran 2008 Realisasi 2008 % Realisasi 2007


Pembentukan Dana Cadangan 9.303.533.206,00 - - -
Penyertaan Modal (Investasi) Pemda 2.000.000.000,00 2.000.000.000,00 100,00 -
11.303.533.206,00 2.000.000.000,00 17,69 -

Realisasi Pengeluaran Pembiayaan Tahun 2008 adalah sebesar Rp2.000.000.000,00


atau 17,69% dari anggarannya sebesar Rp11.303.533.206,00.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 39


Atas anggaran pengeluaran pembiayaan dari pembentukan dana cadangan, telah
dibayarkan melalui rekening bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah yang per 31
Desember 2008 belum direalisasikan menjadi dana cadangan daerah.

e. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Berjalan sampai dengan tutup
tahun anggaran 2008 adalah sebesar Rp27.591.998.390,00, yang merupakan selisih
surplus sebesar Rp29.591.998.390,00 dengan pembiayaan netto sebesar minus
Rp2.000.000.000,00.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 40


2) Penjelasan Pos-Pos Neraca
a) Aset Lancar
a).1) Kas di Kas Daerah
Kas di kas daerah merupakan saldo kas Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang
berada di rekening Kas Daerah per 31 Desember 2008 pada Bank BRI Cabang
Merauke dengan rincian sebagai berikut :
No No Rekening Nama Rekening 2008 2007

1 0352-01-000898-30-9 Dana Penampungan 22.317.486,00 -


2 0352-01-000245-30-2 DAU Pemkab 42.994.413.693,00 3.439.752.808,60
3 0352-01-000838-30-9 DAK Lingkungan Hidup 677.189.882,00 667.542.854,00
4 0352-01-000843-30-4 Dana Penyesuaian 2.840.205.497,00 2.776.674.893,00
5 0352-01-000839-30-5 DAK Infrastruktur 357.501.549,00 352.279.789,00
6 0352-01-000418-30-3 Bencana Alam 5.266.711.779,00 5.174.043.451,00
7 0352-01-000531-30-5 Titipan Pemkab - 1.705.167,00
8 0352-01-000837-30-3 DAK Pertanian 38.333.402,00 38.098.099,00
9 0352-01-000836-30-7 DAK Kesehatan 75.294.454,00 197.187.787,00
10 0352-01-000829-30-0 DAK Pendidikan 8.761.028,00 8.893.875,00
11 0352-01-000828-30-4 DAK Prasarana Pemda 612.951.777,00 604.214.699,00
12 0352-01-000328-30-4 DAK Non Reboisasi 53.585.206,00 8.062.278.936,00
13 0352-01-000458-30-3 PBB Pemkab 2.714.418.211,00 2.654.956.549,00
14 0352-01-000367-30-8 OTSUS 262.563.442,00 18.119.308.833,00
15 0352-01-000514-30-3 Adhoc -
16 0352-01-000259-30-1 Tunjangan Beras 692.140.039,00 -
56.616.387.445,00 42.096.937.740,60

Atas pengelolaan dan pemanfaatan rekening-rekening tersebut belum ditetapkan


dengan Surat Keputusan Bupati Boven Digoel.
Atas selisih saldo awal kas di kas daerah sesuai rekening koran dengan saldo awal
rekening kas daerah tahun anggaran 2008 sebesar Rp19.840.834.401,00
(Rp60.304.707.740,00 - Rp40.463.873.339,00) adalah SP2D yang telah diterbitkan
pada bulan Desember 2007 yang baru terealisasi pembayaran melalui rekening kas
daerah pada bulan Januari 2008, dengan perincian sebagai berikut:
No Tanggal No Bukti Uraian Nilai
1 05/12/2007 0592.GJ/2007 Pembyaran Terusan Gaji Ke IV 1.737.504,00
bulan Desember 2007 AN. Isak
Waewok (Bappeda Kab. Boven
Digoel

2 05/12/2007 0593.GJ/2007 Pembayaran Terusan Gaji Ke III 1.842.441,00


bulan Desember 2007 AN. Yoris
Kotim ( Dinas Pekerjaan Umum )

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 41


No Tanggal No Bukti Uraian Nilai
3 05/12/2007 0594.GJ/2007 Pembayaran Terusan Gaji Ke I 1.871.630,00
bulan Desember 2007 AN.
Bernadetha Kamerop (Dinas
Tenaga Kerja dan Pemukiman)
Kab. Boven Digoel

4 08/01/2008 1273/IV/LS/2007 CV El Dhika 370.025.000,00


5 08/01/2008 1303/IV/LS/2007 CV Cipta Anugrah 814.980.000,00
6 08/01/2008 1486/IV/LS/2007 CV Jaya Selatan 116.896.000,00
7 08/01/2008 1627/IV/LS/2007 CV Karunia Megah Makmur 1.859.192.000,00
8 08/01/2008 1125/IV/LS/2007 CV Sarana Bindo 380.527.200,00
9 08/01/2008 1598/IV/LS/2007 CV Narwastu 372.630.000 ,00
10 08/01/2008 1619/IV/LS/2007 CV Mutiara Amalia 891.278.900,00
11 08/01/2008 1475/IV/LS/2007 CV Mutiara Amalia 805.985.400,00
12 08/01/2008 1551/IV/LS/2007 CV Cahaya Rahmat 375.000.000,00
13 08/01/2008 1134/IV/LS/2007 Trikora Abdi Papua 1.142.422.500,00
14 08/01/2008 1190/IV/LS/2007 Pemb Jaya Papua Ra 2.284.400.000,00
15 08/01/2008 1240/IV/LS/2007 PT Dolarosa 1.089.684.000,00
16 08/01/2008 1279/IV/LS/2007 CV Sumber Kasih 98.000.000,00
17 08/01/2008 ..../IV/LS/2007 PT Suling Bambu 1.166.900.000,00
18 08/01/2008 1621/IV/LS/2007 CV Karya Serindo 487.882.500,00
19 08/01/2008 1378/IV/LS/2007 CV Nita Jaya 208.050.000,00
20 08/01/2008 ..../IV/LS/2007 Dinas Pertanian Peternakan 909.000.000,00
21 11/01/2008 1589/IV/LS/2007 69.350.000,00
22 15/01/2008 1168/IV/LS/2007 CVArdy Jaya 269.205.000,00
23 16/01/2008 1468/IV/LS/2007 Malrohka Gama Eng 112.475.000,00
24 16/01/2008 1545/IV/LS/2007 Malrohka Gama Eng 92.125.000,00
25 16/01/2008 1463/IV/LS/2007 Malrohka Gama Eng 215.655.000,00
26 16/01/2008 1266/IV/LS/2007 Karunia Megah Makn 464.798.000,00
27 16/01/2008 1267/IV/LS/2007 CV Numanja 23.640.000,00
28 16/01/2008 1487/IV/LS/2007 CV Sarana Digoel 74.338.200,00
29 16/01/2008 1337/IV/LS/2007 CV Numanja 35.935.500,00
30 16/01/2008 1505/IV/LS/2007 Indo Karya Pratama 2.929.338.026,00
31 17/01/2008 1599/IV/LS/2007 CV Amuke 158.042.000,00
32 21/01/2008 0992/IV/LS/2007 CV John Fisher 34.953.600,00
33 22/01/2008 1087/IV/UP/2007 Dinas Pendidikan Dasar 1.982.674.000,00
Jumlah 19.835.382.826,00

a).2) Kas di BendaharaPengeluaran


Kas di bendahara pengeluaran merupakan sisa uang persediaan tahun 2008 yang
belum dipertanggungjawabkan sampai dengan 31 Desember 2008 ditambah
potongan pajak yang belum disetorkan pada Dinas Kesejahteraan Sosial sebesar
Rp20.085.467.115,00 (Rp20.080.250.390,00 + Rp5.216.725,00), dengan rincian
sebagai berikut:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 42


SKPD / Uraian Jumlah
Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan 34.417.000,00
Dinas Kehutanan dan Perkebunan 167.453.870,00
Dinas Pertambangan dan Energi 164.285.240,00
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 27.231.134,00
Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi 134.668.750,00
Dinas Pendidikan Menengah 470.469.000,00
Dinas kesehatan 267.530,00
Dinas Pekerjaan Umum 740.210.160,00
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 42.202.860,00
Dinas Perhubungan 44.432.055,00
Kantor Pemberdayaan Perempuan 5.475.000,00
Dinas Kesejahteraan Sosial 26.990,00
Dinas Tenaga Kerja 48.117.000,00
Kantor Pemuda & Olah Raga 5.926.635,00
Kantor Kesejahteraan Bangsa 89.017.852,00
Kantor Perbatasan dan Kerjasama Daerah 126.000,00
Sekretariat DPRD 1.186.378.353,00
Badan Pengawas Daerah 344.162.500,00
Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil 438.613.310,00
Dinas Pendapatan Daerah 56.500.000,00
Sekretariat Daerah 3.434.174.335,00
Bagian Tata Pemerintahan 628.500.000,00
Bagian Keuangan 300.082.750,00
Bagian Kepegawaian 1.479.031.560,00
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung 934.947.000,00
Bendahara Pengeluaran Setda (Dana cadangan) 9.303.533.506,00
Pungutan pajak Dinas Kesjahteraan Sosial 5.216.725,00
Jumlah 20.085.467.115,00

Dari sisa uang persediaan di bendahara pengeluaran sebesar Rp20.080.250.390,00


tersebut telah disetorkan ke kas daerah pada tahun 2009 sebesar
Rp7.663.798.305,00. Sehingga sisa UYHD tahun 2008 di Kas Bendahara
Pengeluaran yang belum disetor/dipertanggungjawabkan sebesar
Rp12.416.452.085,00 dengan rincian sebagai berikut:
 Dinas Pendidikan dan Menengah Rp 470.469.000,00
 Sekretariat Daerah Rp 646.195.422,00
 Sekretariat DPRD Rp 1.186.378.353,00
 Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung Rp 371.296.000,00
 Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Rp 438.613.310,00
 Sekretariat Daerah (Dana Cadangan) Rp 9.303.500.000,00
Jumlah Rp 12.416.452.085,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 43


Atas realisasi pembentukan dana cadangan Per 31 Desember 2008 masih tersimpan
di rekening Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daaerah dengan No. Rekening
3809-01-000454-50-7 a.n. Bendahara Pengeluaran c/q Patrisia Mogan. Tanggal 30
Maret 2009 penitipan dana cadangan tersebut telah dipindahkan ke rekening
Deposito dengan no. rek. 24.2002.00033-6 a.n. Pemerintah Kab. Boven Digoel, No.
Bilyet A 097639 dengan nominal sebesar Rp9.303.500.000,00. sisanya sebesar
Rp33.506,00 telah disetorkan kembali ke Kas Daerah. Sedangkan untuk saldo
pungutan pajak pada Dinas Kesejahteraan Sosial sebesar Rp5.216.725,00 telah
disetorkan pada tahun 2009.
Atas saldo awal kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2007 sebesar
Rp3.426.201.563,00, adalah hasil koreksi saldo neraca unaudited 2007 yang
bersaldo nihil yang telah diterima kembali selama tahun anggaran 2008.

a) 3) Investasi Jangka Pendek


Investasi Jangka Pendek merupakan saldo Investasi Jangka Pendek Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008 dengan saldo nihil.

a) 4) Piutang
Piutang Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008 dengan saldo
nihil.

a) 5) Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain per 31 Desember 2008 sebesar Rp1.045.474.705,00 terdiri dari
sebesar Rp1.044.724.120,00 yang merupakan piutang atas penerimaan deviden dari
Bank Papua sebesar Rp1.037.228.390,00 dan jasa giro atas rekening deviden
tersebut sebesar Rp7.495.730,00. Dan sisanya sebesar Rp750.585,00 adalah
penerimaan bagi hasil pajak PKB dari Provinsi yang masih tersimpan di rekening
Bagi Hasil Pajak PKB Provinsi pada Bank Papua dengan nomor rekening
403.21.10.05.00002-2.

a) 6) Persediaan
Persediaan adalah barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk
mendukung kegiatan operasional pemerintah dan barang-barang yang dimaksudkan
untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 44


Per 31 Desember 2008, terdapat Persediaan sejumlah Rp787.489.397,00 yang dapat
dirinci sebagai berikut :

2008 2007
Jenis Persediaan
Alat Tulis Kantor 91.490.209,00 -
Barang Cetak 1.080.000,00 -
Obat-obatan 508.527.688,00 -
Alat Kebersihan 2.483.000,00 -
Baraang Lain 183.908.500,00 -
Jumlah 787.489.397,00 -

Selain saldo tersebut di atas masih terdapat persediaan bibit tanaman dan kehutanan
di Dinas Kehutanan dan Perkebunan serta persediaan BBM di Dinas Pertambangan
dan Energi tidak dilaporkan dan tidak disajikan dalam neraca kompilasi Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel.

a) 7) Investasi Non Permanen


Investasi Non Permanen Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember
2008 dengan saldo nihil.

a) 8) Investasi Permanen
Invetasi Permanen merupakan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel pada PT. Bank Papua. Saldo per 31 Desember 2008 sebesar
Rp5.000.000.000,00 merupakan saldo per 31 Desember 2007 sebesar
Rp2.000.000.000,00 ditambah dengan penyertaan modal tahun 2008 sebesar
Rp3.000.000.000,00.
Atas selisih saldo neraca unaudited tahun 2007 dengan saldo awal tahun 2008
sebesar Rp1.000.000.000,00, adalah hasil koreksi kurang catat penyertaan modal
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada PT. Bank Papua.

b) Aset Tetap
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan
oleh masyarakat umum.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 45


Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh
APBD melalui pembelian, pembangunan, hibah atau donasi, pertukaran dengan aset
lainnya dan dari sitaan atau rampasan.

Jumlah Aset Tetap per 31 Desember 2008 sebesar Rp779.266.882.654,00 dirinci


sebagai berikut:
Saldo per 31 Mutasi Aset Tetap Saldo Per 31
No Klasifikasi
Des 2007 Tahun 2008 Desember 2008

1 Tanah 15.091.857.050,00 6.314.065.200,00 21.405922.250,00

2 Peralatan dan Mesin 67.148.947.690,40 39.559.814.540,00 106.708.762.230,40

3 Gedung dan Bangunan 193.345.796.067,00 63.774.072.136,00 257.119.868.203,00

4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 238.886.018.829,00 102.561.453.234,00 341.447.472.063,00

5 Aset Tetap Lainnya 7.938.742.610,00 2.480.364.000,00 10.419.106.610,00

6 Konstruksi dalam Pengerjaan 1.801.605.000,00 40.866.396.298,00 42.668.001.298,00

Total Akvita Tetap 524.212.967.246,40 255.556.165.408,00 779.769.132.654,40

b) 1) Tanah

2008 2007
Saldo Awal 15.091.857.050,00 989.975.000,00
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 6.314.065.200,00 14.101.882.050,00
21.405.922.250,00 15.091.857.050,00

Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah


sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini meliputi antara lain harga
pembelian serta biaya untuk memperoleh hak, sertifikat dan biaya yang
berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan.
Saldo awal Tanah (per 31 Desember 2007) sebesar Rp15.091.857.050,00. Selama
tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp6.314.065.200,00 sehingga nilai
Tanah yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember
2008 sebesar Rp21.405.922.250,00. Selama tahun anggaran 2008 Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel mengadakan pembebasan tanah dengan rincian sebagai
berikut:
- Tanah perolehan tahun anggaran 2008 senilai Rp5.000.000.000,00 untuk lokasi
perkantoran, rumah jabatan, dan RSUD pada Bagian Tata Pemerintahan

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 46


Sekretariat Daerah yang berlokasi di tanah milik marga Kaat, Mindop, Tingge,
Toap, Aujat, dan Yaurunop belum disepakati nilai ganti rugi/pelepasan adatnya
dan dibukukan sebesar realisasi keuangan di tahun berkenaan.
- Penguasaan tanah pada Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan berupa
kebun dinas di KM 4 Jln. Poros Muting seluas 10.000 m2 ternyata tidak sesuai
dengan SHP No.P.8 tgl. 15 September 1994 yang menyatakan luas tanah yang
dimiliki pemilik (Pemerintah Kabupaten Boven Digoel) adalah seluas 50.000
m2.
- Masih terdapat aset tanah seluas 1.121.102 m2 (167 bidang tanah) pada 22
SKPD belum disajikan nilai nominalnya dalam neraca per 31 Desember 2008,
karena belum diperoleh dokumen pendukung penyajian saldonya.
b) 2) Peralatan dan Mesin
2008 2007
Saldo Awal 67.148.947.690,40 46.889.613.014,40
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 39.559.814.540,00 20.259.334.676,00
106.708.762.230,40 67.148.947.690,40

Peralatan dan Mesin menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk


memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara
lain harga pembelian dan biaya instalasi serta biaya langsung lainnya untuk
memperoleh dan mempersiapkan aset sehingga dapat digunakan.

Saldo awal Peralatan dan Mesin tahun 2008 sebesar Rp67.148.947.690,40.


Selama tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp39.559.814.540,00,
sehingga nilai Peralatan dan Mesin yang dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel per 31 Desember 2008 sebesar Rp 106.708.762.230,40.

Atas kepemilikan Peralatan dan Mesin sebesar Rp106.206.512.230,40, terdapat


129 unit kendaraan roda 2 dan roda 4 pada 6 SKPD belum didukung bukti
kepemilikan berupa BPKB. Selain itu terdapat satu unit kendaraan Toyota Inova
yang digunakan pihak lain tanpa surat hibah dan atau surat pinjam pakai dan
satu buah kapal LCT yang belum diperbaharui kontrak kerjasamanya.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 47


b) 3) Gedung dan Bangunan

2008 2007
Saldo Awal 193.345.796.067,00 99.646.068.449,00
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 63.774.072.136,00 93.699.727.618,00
257.119.868.203,00 193.345.796.067,00

Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk


memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini meliputi antara
lain harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB, notaris dan pajak.
Atas aset gedung dan bangunan ini terdapat beberapa bangunan yang belum bisa
dimanfaatkan, diantaranya Kantor Bupati di Km 4 arah Mindiptana (Sekretariat
Daerah), dan Bangunan Kantor Bupati di Km 4 arah Asiki (Dinas Pekerjaan
Umum).

b) 4) Jalan, Irigasi dan Jaringan


2008 2007

Saldo Awal 238.886.018.829,00 180.574.956.425,00


Mutasi tahun berjalan
Bertambah 102.561.453.234,00 58.311.062.404,00
341.447.472.063,00 238.886.018.829,00

Jalan, Irigasi dan Jaringan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan


untuk memperoleh jalan, irigasi dan sampai siap pakai. Biaya ini antara lain
meliputi biaya perolehan dan biaya konstruksi sampai jaringan tersebut siap
pakai.
Saldo awal Jalan, Irigasi dan Irigasi tahun 2008 sebesar Rp238.886.018.829,00.
Selama tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp102.561.453.234,00,
sehingga nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2008 sebesar
Rp341.447.472.063,00.

b) 5) Aset Tetap Lainnya


2008 2007

Saldo Awal 7.938.742.610,00 4.964.689.610,00


Mutasi tahun berjalan
Bertambah 2.480.364.000,00 2.974.053.000,00
10.419.106.610,00 7.938.742.610,00
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 48
Aset tetap lainnya menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh asset tetap lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya
perolehan semua asset tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan dengan tepat
ke dalam aset tetap yang telah diuraikan sebelumnya.
Saldo awal Aset Tetap Lainnya tahun 2008 sebesar Rp7.938.742.610,00 Selama
tahun 2008 mengalami penambahan sebesar Rp2.480.364.000,00 sehingga nilai
Aset Tetap Lainnya milik Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember
2008 menjadi sebesar Rp10.419.106.610,00.

b) 6) Konstruksi Dalam Pengerjaan

2008 2007
Saldo Awal 1.801.605.000,00 1.441.230.000,00
Mutasi tahun berjalan
Bertambah 40.866.396.298,00 360.375.000,00
Berkurang -
42.668.001.298,00 1.801.605.000,00

-
Konstruksi dalam pengerjaan menggambarkan seluruh biaya yang diakumulasikan
sampai pada tanggal laporan posisi keuangan dari semua jenis aset tetap dalam
pengerjaan yang belum selesai dibangun.
Saldo awal Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun 2008 sebesar Rp1.801.605.000,00.
Pada tahun 2008, Konstruksi Dalam Pengerjaan mengalami penambahan sebesar
Rp6.358.639.150,00 sehingga saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31
Desember 2008 menjadi sebesar Rp8.160.244.150,00.
Per 31 Desember 2008 konstruksi dalam pengerjaan sebesar Rp34.507.757.148,00
sehingga menjadi sebesar Rp42.668.001.298,00, yang diuraikan dalam tabel
berikut:
No Uraian SKPD Saldo per 31 Des 2008
1. Dinas Pendidikan Dasar 7.954.569.150,00
2. Dinas Perindagkop dan UKM 205.675.000,00
3. Dinas Pekerjaan Umum 14.372.269.464,00
4. Sekretariat Daerah 3.624.972.250,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 49


No Uraian SKPD Saldo per 31 Des 2008
5. Dinas Kesehatan 918.091.009,00
6. Sekretariat Dewan 8.383.706.275,00
7. Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman 7.208.718.150,00
Saldo KDP setelah Koreksi 42.668.001.298,00

b) 7) Dana Cadangan
Dana Cadangan menggambarkan dana yang disisihkan untuk menampung
kebutuhan yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dipenuhi
dalam satu tahun anggaran. Saldo Dana cadangan Pemerintah Kabupaten Boven per
31 Desember 2008 nihil. Atas realisasi pengeluaran uang daerah per 31 Desember
2008, masih ditampung pada rekening Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah.

b) 8) Aset Lainnya
Aset Lainnya adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset lancar,
investasi jangka panjang, Aset tetap dan dana cadangan. Aset lainnya yang dimiliki
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel berupa Aset Tak berwujud sebesar
Rp791.000.000,00. Aset tak berwujud tersebut berupa website pada Dinas
Pengelola Data Elektronik.

c) Kewajiban jangka Pendek


Kewajiban Jangka Pendek adalah hutang dengan jangka waktu kurang atau sama
dengan 1 (satu) tahun dengan persyaratan bahwa pembayaran kembali pinjaman
berupa pokok pinjaman, bunga dan biaya lain seluruhnya harus dilunasi dalam
Tahun Anggaran yang bersangkutan. Kewajiban Jangka Pendek Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008 terdiri dari Utang PFK dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.

Utang PFK merupakan perhitungan kepada fihak ketiga yang sampai dengan 31
Desember 2008 belum dibayarkan sebesar Rp5.216.725,00 utang PFK tersebut
merupakan pungutan pajak oleh Bendahara Dinas Kesehatan yang belum disetor ke
Kas Negara per 31 Desember 2008.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 50


d) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
2008 2007

Saldo 76.696.637.835,00 43.890.074.902,00

Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) merupakan akumulasi saldo SiLPA


tahun-tahun sebelumnya dan tahun berjalan setelah dikurangi dengan
penggunaannya dalam tahun berjalan. Saldo SiLPA per 31 Desember 2008 sebesar
Rp76.696.637.835,00.

e) Ekuitas Dana cadangan


Ekuitas Dana Cadangan merupakan akumulasi dana yang disisihkan dalam dana
cadangan pada asset lainnya guna membiayai kegiatan yang tidak dapat dibebankan
dalam satu tahun anggaran.

e) 1) Cadangan Piutang
Cadangan Piutang adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per
31 Desember 2008 yang tertanam dalam bentuk Piutang. Saldo per 31 Desember
2008 sebesar Rp1.045.474.705,00.
e) 2) Cadangan Persediaan
Cadangan Persediaan adalah kekayaan bersih Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
per 31 Desember 2008 yang tertanam dalam persediaan sebesar Rp787.489.397,00.

f) Ekuitas Dana Investasi


Ekuitas Dana Investasi merupakan selisih antara jumlah nilai Investasi Permanen,
Aset Tetap dan Aset Lainnya (tidak termasuk Dana Cadangan) dengan jumlah nilai
Hutang Jangka Panjang.

f) 1) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang


Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang merupakan ekuitas dana
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008 yang ditanamkan
dalam bentuk investasi Permanen berupa penyertaan modal pada Bank Papua
sebesar Rp5.000.000.000,00.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 51


f).2) Diinvestasikan dalam Aset Tetap
Diinvestasikan dalam aset tetap merupakan ekuitas dana Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel yang ditanamkan dalam bentuk aset tetap. Saldo per 31 Desember
2008 adalah sebesar Rp779.769.132.654,40.
f) 3) Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
Diinvestasikan dalam aset lainnya merupakan ekuitas dana Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel yang ditanamkan dalam bentuk aset lainnya. Saldo per 31 Desember
2008 adalah sebesar Rp791.000.000,00.
f) 4) Diinvestasikan dalam Dana Cadangan
Diinvestasikan dalam Dana Cadangan merupakan ekuitas dana Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel yang ditanamkan dalam bentuk dana cadangan. Saldo per
31 Desember 2008 adalah nihil.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 52


3) Penjelasan Pos Laporan Arus Kas
a) Arus Kas dari Aktifitas Operasi

Arus Kas dari Aktivitas Operasi menunjukan kemampuan operasi pemerintah


dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas operasional
pemerintah. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Pemerintah Kabupaten
Boven Digoel selama tahun 2008 sebesar Rp288.832.163.798,00 dengan
perincian sebagai berikut :
 Arus Masuk Kas Rp. 671.182.781.923,00
 Arus Keluar Kas Rp. 382.350.618.125,00
 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. 288.832.163.798,00

b) Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan

Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan mencerminkan


penerimaan dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan perolehan dan
pelepasan sumber daya yang bertujuan untuk meningkatkan operasi pemerintah
dan menghasilkan pendapatan di masa yang akan dataccng. Arus Kas bersih dari
Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
selama tahun 2008 sebesar minus Rp259.240.165.408,00 dengan perincian
sebagai berikut:
 Arus Masuk Kas Rp. 0,00
 Arus Keluar Kas Rp. 259.240.165.408,00
 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Aset Non Keuangan Rp. ( 259.240.165.408,00 )

c) Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan

Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan


pengeluaran bruto untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Arus Kas bersih dari Aktivitas Pembiayaan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel selama tahun 2008 sebesar minus Rp11.303.533.206,00 dengan perincian
sebagai berikut:
 Arus Masuk Kas Rp. 0,00
 Arus Keluar Kas Rp. 11.303.533,206,00
 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Rp. ( 11.303.533.206,00 )

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 53


4.g. INFORMASI NON KEUANGAN

1) Sejarah Pendirian
Kabupaten Boven Digoel berkedudukan di Tanah Merah dan dibentuk berdasarkan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002 dan Penjelasannya tentang Pembentukan
Kabupaten Sarmi, Kabupaten Keerom, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Raja
Ampat, Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten
Tolikara, Kabupaten Waropen, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Boven Digoel,
Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten
Teluk Wondama di Kabupaten Boven Digoel (Lembaran Negara tahun 2002
Nomor 129 & Tambahan Lembaran Negara Nomor 4245).
2) Kondisi Geografis
Kabupaten Boven Digoel terletak paling timur Pulau Papua. Luas wilayah
Kabupaten Boven Digoel mencapai 27.879,32 km2. Distrik Mindiptana merupakan
distrik yang terluas mencapai 3.328,62 km2 atau 11,94% dan Distrik Yaniruma
merupakan distrik yang terkecil yaitu 819km2 atau 2,94%. Distrik yang mempunyai
jarak tempuh terjauh dar ibu kota Kabupaten Mappi adalah Distrik Waropko
melalui jalur sungai mencapai 200km/mile. Selain itu berbatasan dengan negara
Papua New Guinea sehingga sangat strategis untuk pengembangan ekonomi daerah.
Batas-batas wilayah Kabupaten Boven Digoel sebagai berikut :
- Bagian Utara : Kabupaten Pegunungan Bintang
- Bagian Barat : Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Asmat
- Bagian Selatan : Kabupaten Merauke
- Bagian Timur : Papua Nugini
Secara geografis terletak pada posisi 139°90’-141° Bujur Timur dan 4°98’-7°10’
Lintang Selatan. Di Kabupaten Boven Digoel banyak terdapat sungai, danau, rawa
yang berskala kecil sampai dengan skala besar, adapun beberapa sungai besar
sekaligus sumber mata air di Kabupaten Boven Digoel. Kabupaten Boven Digoel
mempunyai ketinggian bervariasi antara 0-100 m sampai dengan diatas 1.000 m
dari permukaan laut.

54
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
3) Pemerintahan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel pada Tahun 2009 telah berusia 5 tahun.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel saat ini dipimpin oleh Drs. Yusak Yaluwo
dengan masa periode pemerintahan 2005 – 2010. Berikut para pengguna anggaran
pada TA 2008:

No. Nama Pejabat SKPD


1. Yusak Yaluwo, Sh Kepala Daerah
2. Drs. Asaf Tandi Sekretariat Daerah
3. Drs. Anthonius U. Kandam Sekretariat DPRD
4. Watimena, Se, M.Si. Kepala Bagian Keuangan
5. Drs. R.A.H. Kalalo, M.Si Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

6. Drs. Innocentius Tethool Badan Pengawas Daerah


7. Dance B. Dansu Kantor Kesatuan Bangsa
8. W. Rorimpandey Kantor Pengelola Data Elektronik
9. Paulus Wanewop, Sh Kantor Kependudukan dan Capil
10. Fransiscus Tingge Kantor Perbatasan Kerjasama Daerah
11. Martina Ombung Wombon Kantor Pemberdayaan Perempuan
12. Yoseph Awunim, S.Sos Kantor Pemberdayaan Kampung
13. Habel Waridjo, Sp (Plh) Dinas Pertanian Peternakan Perikanan
14. Ir. Sem Toar, MM Dinas Pekerjaan Umum
15. David J. Ohoiwutun, S.Sos Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman
16. Walter Wamuop Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
17. Rufus Burok,A.Ma.Pd,S.Sos Dinas Pendidikan Dasar
18. Drs. Viodorus Silubun Dinas Pendidikan Menengah
19. Drs. Sadrak Thoni, MM Dinas Perhubungan
20. John Edward, Se Dinas Pendapatan Daerah
21. William Mandang, S.Sos Dinas Perindagkop & UKM
22. Sangken Yunus Dinas Kesejahteraan Sosial
23. Ferdi Kasiang,S. Sos Dinas Kehutanan dan Perkebunan
24. Blasius Komberiop Dinas Pemuda dan Olahrag
25. Dr. Titus Tambaip, M.Kes Dinas Kesehatan dan KB
26. Ferdi Kasiang,S. Sos Dinas Pertambangan dan Energi

Kabupaten Boven Digoel terdiri dari 15 distrik yaitu:

No. Distrik Ibukota Distrik


1. Jair Getentiri
2. Subur Subur
3. Mindiptana Mindiptana

55
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
No. Distrik Ibukota Distrik
4. Iniyandit Langgoan
5. Kombut Kombut
6. Mandobo Tanah Merah
7. Fofi Ikisi
8. Arimop Maju
9. Kouh Kouh
10. Manggelum Manggelum
11. Firiwage Firiwage
12. Bomakia Bomakia
13. Yaniruma Yaniruma
14. Waropko Waropko
15. Ambatkwi Kuken

Wilayah pemerintahan setingkat di bawah distrik terdiri dari 88 kampung. Distrik


Mindiptana mempunyai jumlah kampung terbanyak yaitu 14 Kampung dan Distrik
Kombut dan Fofi merupaka distrik dengan Kampung terkecil yaitu 3 Kampung.
Untuk legislatif, Dewan Perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten
Boven Digoel memiliki 20 orang anggota yang terpilih pada pemilu tahun 2004
dengan wakil terbanyak dari Partai Golkar yaitu 5 orang atau 25%. Jumlah
keanggotaan DPRD Kabupaten Boven Digoel Hasil Pemilihan Umum 2004 adalah
sebagai berikut :

No. Nama Partai Jumlah Anggota Persentase


1. Partai Golongan Karya 5 25
2. Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) 4 20
3. Partai Nasional Banteng Kemerdekaan 2 10
(PNBK)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 2 10
(PDIP)
5. Partai Serikat Indonesia (PSI) 1 5
6. Partai Buruh Sosial Demokrat (PBSD) 1 5

7. Partai Demokrat 1 5
8. Partai Merdeka 1 5
9. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 1 5

56
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
No. Nama Partai Jumlah Anggota Persentase
10. Partai Persatuan Demokrasi 1 5
Kebangsaan (PPDK)
11. Partai Persatuan Daerah (PPD) 1 5

Jumlah 20 100
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Boven Digoel

57
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
B. GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Pasal 23 E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
b. Pasal 6 ayat (3) Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan;
c. Pasal 31 ayat (2) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
d. Pasal 56 ayat (3) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
e. Pasal 2 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
f. Pasal 184 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah;
g. Pasal 81 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
h. Pasal 100 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.

2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD TA 2008 adalah untuk memberikan opini
atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan yang didasarkan pada kriteria:

1. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);


2. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
3. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
4. Efektivitas sistem pengendalian intern.

3. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008,
meliputi:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 58


a. Neraca per Tanggal 31 Desember Tahun 2008;
b. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008;
c. Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2008;
d. Catatan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
Tahun Anggaran 2008.

4. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan
Arus Kas Tahun Anggaran 2008 Kabupaten Boven Digoel meliputi pengujian
substantif atas transaksi yang dibukukan dan disajikan dalam Neraca, Laporan
Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan,
serta pengungkapan informasi dalam Lampiran Neraca, Lampiran Realisasi
Anggaran, dan Laporan Arus Kas yang meliputi semua transaksi material dalam
satu tahun anggaran yang diperiksa dan pengujian terinci atas realisasi ayat dan
pasal yang material dalam laporan tersebut.
Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan
perbandingan antara jumlah realisasi anggaran yang diaudit dan jumlah realisasi
anggaran (sebelum koreksi) Tahun Anggaran 2007 dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Anggaran Realisasi Nilai Yang Diaudit ACR
No. Uraian %
(Rp) (Rp) (Rp) %
1. Pendapatan 718.957.160.338,00 671.183.532.508,00 93,36 609.315.284.127,00 90,78
2 Belanja 750.176.065.784,29 642.343.396.533,00 85,63 552.537.493.254,00 86,02
3 Pembiayaan
- Penerimaan 42.522.438.652,00 9.841.930.525,00 23,15 0,00 0,00
- Pengeluaran 11.303.533.206,00 22.528.801.499,00 199,31 11.303.533.206,00 100,00
4 Neraca
- Aset 863.342.338.006,40 861.855.086.572,40 99,83
- Hutang 5.216.725,00 5.216.725,00 100,00
- Ekuitas 863.337.121.281,40 863.337.121.281,40 100,00
Jumlah 1.522.959.197.980,29 3.072.582.337.077,80 201,75 2.898.353.735.165,80 94,33

5. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel Tahun Anggaran 2008 dilakukan dengan berpedoman pada Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan dengan Peraturan BPK
RI Nomor 1 Tahun 2007, Pedoman Manajemen Pemeriksaan, prinsip-prinsip

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 59


akuntansi yang berlaku umum yang tercantum dalam berbagai peraturan
perundang-undangan, dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang
diterbitkan oleh IAI.

6. Batasan dan Kendala Pemeriksaan


Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan, BPK RI menemukan batasan dan
kendala yang menghambat pelaksanaan tugas yaitu Kas Daerah masih
berkedudukan di Kabupaten Merauke yang menghambat proses pemeriksaan,
khususnya untuk pelaksanaan konfirmasi, data maupun pengumpulan bukti
kewajiban perpajakan.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 60


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA

Nomor : 26A/LHP/XIX.JYP/07/09
Tanggal : 3 Juli 2009
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi....................................................................................................................... i

Resume Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dalam ii


Kerangka Pemeriksaan LKPD TA 2008 ........................................................................

Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Akuntansi dan Pelaporan 1
Keuangan Kabupaten Boven Digoel TA 2008 ..............................................................

Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern ..................................................... 8

A Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Pengendalian Intern ................................. 8

B Temuan Pemeriksaan ......................................................................................... 9

1. Saldo persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan sebesar


Rp508.527.688,00 tidak diyakini kewajarannya ........................................... 9
2. Persediaan bibit tanaman pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan
persediaan BBM pada Dinas Pertambangan dan Energi tidak disajikan dalam
Neraca ................................................................................................................... 11

3. Aset Tetap sebesar Rp10.844.449.213,40 tidak diyakini kewajarannya............... 14

4. Penatausahaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak


memadai ............................................................................................................... 17

5. Rekening Deviden dan Dana Pembangunan pada Bank Papua tidak terdaftar
sebagai rekening Kas Daerah .............................................................................. 25

Lampiran

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN


INTERN DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2008

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan


dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006
tentang Badan Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK RI) bertugas memeriksa Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung
jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas
laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian
intern tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Sistem pengendalian intern Pemerintah Kabupaten Boven Digoel terkait dengan laporan
keuangan, merupakan suatu proses yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai
atas keandalan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Pengendalian intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait
dengan catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan
tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan dan
pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan keyakinan yang
memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada laporan keuangan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel bertanggung jawab untuk mengatur dan
menyelenggarakan pengendalian tersebut.
SPKN mengharuskan BPK RI untuk mengungkapkan kelemahan dalam sistem
pengendalian intern atas pelaporan keuangan. Kelemahan dalam sistem pengendalian
intern atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang ditemukan BPK
RI adalah sebagai berikut:
1. Saldo persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan sebesar Rp508.527.688,00 tidak
diyakini kewajarannya;
2. Persediaan bibit tanaman pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Persediaan
ii

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


BBM pada Dinas Pertambangan dan Energi tidak disajikan dalam Neraca;
3. Aset tetap sebesar Rp10.844.449.213,40 tidak diyakini kewajarannya;
4. Penatausahaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak memadai;
5. Rekening deviden dan dana pembangunan pada Bank Papua tidak terdaftar sebagai
rekening kas daerah.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK RI merekomendasikan agar Bupati
Boven Digoel mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut sebagaimana
terinci dalam laporan ini.
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian
Intern, BPK RI telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008 yang menolak memberikan
opini dengan Nomor 26/LHP/XIX.JYP/07/09, tanggal 3 Juli 2009, dan Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan Nomor
26B/LHP/XIX.JYP/07/09, tanggal 3 Juli 2009.

Jayapura, 3 Juli 2009


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Blucer W. Rajagukguk, SE., SH., M.Sc., Ak


Akuntan, Reg. Neg. No. D-45150

iii

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA


GAMBARAN UMUM
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM AKUNTANSI DAN
PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)


Kabupaten Boven Digoel dilakukan oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Kabupaten Boven Digoel didukung oleh Kepala Sub Bagian Anggaran, Kepala Sub
Bagian Pembukuan dan Verifikasi, dan Kepala Sub Bagian Perbendaharaan.
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menyusun Laporan keuangan daerah sesuai
dengan yang ditentukan dalam Pasal 31 ayat (2) Undang–Undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara yang berkewajiban menyusun laporan keuangan
daerah terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, serta
Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Pelaksanaan penyusunannya telah dilakukan
dengan menggunakan sistem komputerisasi yang dibuat oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten
Boven Digoel untuk Tahun Anggaran 2008 diselenggarakan dengan menggunakan
sistem pembukuan ganda (double entry system) dengan dasar kas modifikasian (cash
modifications basis), sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah. Meskipun demikian, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum
memiliki kebijakan akuntansi formal yang dituangkan dalam suatu Peraturan Bupati.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2008
ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel Nomor 2 Tahun 2008
sedangkan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun
Anggaran 2008 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Boven Digoel
Nomor 4 Tahun 2008.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 1


Penelaahan terhadap struktur pengendalian intern pemerintah Kabupaten
Boven Digoel dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian
Pimpinan instansi pemerintah wajib menciptakan dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk penerapan
sistem pengendalian intern dalam lingkungan kerjanya, melalui:
a. Integritas dan nilai-nilai etika
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memiliki kode etik tertulis yang
berkaitan dengan integritas dan nilai etika untuk seluruh pejabat dan pegawai.
Oleh karena itu masih banyak penyimpangan baik yang dilakukan oleh
pegawai. Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum memberikan respon
yang memadai terhadap penyimpangan tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan
belum adanya sanksi yang dikenakan kepada pegawai yang melakukan
penyimpangan tersebut.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Penempatan pegawai dilakukan tanpa adanya penentuan kualifikasi,
persyaratan pendidikan dan pengujian atas pengetahuan serta keterampilan
yang harus dipenuhi untuk menduduki jabatan atau melaksanakan tugas-tugas
tertentu, Hambatan utama adalah keterbatasan sumber daya manusia baik dari
segi kuantitas maupun kualitas.
c. Gaya operasi dan filosofi manajemen
Pihak pemerintah daerah mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi
terhadap program kerja dan pelaksanaannya dengan mengacu kepada aturan
yang berlaku. Kelemahan timbul dalam hal pemantauan yang kurang
maksimal sehingga masih terjadi kondisi ketidaktaatan terhadap kebijakan
dan aturan yang berlaku khususnya yang berkaitan dengan sistem dan
prosedur akuntansi.
d. Struktur organisasi
Struktur organisasi telah ditetapkan dengan peraturan daerah dan cukup
memadai untuk bisa melaksanakan kegiatan pemerintahan secara optimal.
Permasalahan sering muncul dalam praktek pelaksanaan terkait dengan
kurangnya koordinasi antara beberapa bagian/unit kerja (SKPD). Unit kerja

2
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
yang terkait dalam hal penyusunan laporan keuangan kurang berperan aktif
memberikan dukungan data keuangan (misalnya saldo persediaan, saldo
piutang pajak/retribusi, dan pengadaan aset tetap serta kepemilikan atas aset-
aset yang dikuasainya).
e. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dalam bentuk Job description
telah dibuat untuk masing-masing pegawai tetapi belum sepenuhnya pegawai
memahami secara baik sehingga terkadang masih terjadi pembagian tugas
atau pembebanan pekerjaan yang tidak merata. Selain itu pengenaan sanksi
kepada pegawai yang tidak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
belum diterapkan secara tegas.
f. Kebijakan dan praktek yang terkait dengan sumber daya manusia
Rekruitmen dan penempatan pegawai di lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Boven Digoel belum sesuai dengan kebutuhan masing-masing dinas/unit
kerja khususnya tenaga akuntansi dan pada masing-masing SKPD.
Rekruitmen dan pengangkatan pegawai sesuai dengan kebutuhan tersebut
seharusnya dilaksanakan dalam rangka mengantisipasi regulasi keuangan
daerah yang mensyaratkan setiap dinas/unit kerja menyusun laporan
keuangan masing-masing dinas/unit kerjanya.
g. Kegiatan Pengawasan
Unsur pengawas pada Kabupaten Boven Digoel adalah Inspektorat
Kabupaten Boven Digoel. Namun demikian Inspektorat dalam melakukan
pengawasan atau kegiatan audit belum optimal. Hal ini dapat dilihat dengan
kurangnya tenaga auditor internal dan kurangnya komunikasi antara
Inspektorat, khususnya dalam menindaklanjuti hasil temuan BPK.

2. Penilaian Resiko
a. Penetapan Tujuan Organisasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah menetapkan tujuan umum
organisasi dalam bentuk visi, misi, tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai
pemerintah daerah. Namun untuk mencapai hal tersebut belum didukung
dengan RPJP dan RPJM yang disahkan oleh DPRD melalui Peraruran
Daerah.

3
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
b. Penetapan Tujuan Operasional Entitas
Dalam mencapai tujuan operasional Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
belum didukung dengan sumber daya yang tersedia baik sumber daya
manusia maupun sumber daya alam yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari
masih belum tersedianya rumah sakit bagi masyarakat.
c. Identifikasi Resiko
Dalam menetapkan tujuan operasional Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
belum memperhitungkan adanya resiko yang akan muncul di masa yang akan
datang sebagai akibat dari adanya peraturan-peraturan baru ataupun
perkembangan dan kemajuan teknologi.
d. Analisis resiko
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum melakukan analisis resiko untuk
setiap kegiatan yang dilakukan. Hal tersebut dikarenakan segenap pejabat dan
staf belum memahami mengenai pengelolaan dan analisis resiko.
e. Mengelola Resiko Akibat Perubahan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum dapat mengantisipasi resiko
yang akan timbul akibat adanya perubahan struktur organisasi yang dinamis
maupun perubahan sistem informasi yang digunakan oleh Pemerintah
Kabupaten.

3. Aktivitas Pengendalian
a. Pelaksanaan Reviu oleh Manajemen Pada Tingkat Atas (top-level reviews)
Dalam upaya mencapai keberhasilan untuk setiap rencana yang telah dibuat,
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak memiliki mekanisme pengawasan
pencapaian tujuan organisasi. Hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya
perhatian para pejabat tinggi terhadap pelaksanaan rencana-rencana yang
telah dibuat dan terhadap kinerja aktivitas yang dilakukan.
b. Mereviu Pengelolaan SDM
Dalam upaya pencapaian tujuan organisasi, Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel belum mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki. Hal
tersebut dapat dilihat dari kurangnya pengetahuan personil terhadap tujuan
yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dan masih

4
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
minimnya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan
oleh Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
c. Mereviu Pengelolaan Informasi Untuk Memastikan Tingkat Keakuratan dan
Kelengkapan Informasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum melakukan reviu secara
memadai atas setiap informasi yang dihasilkan. Hal tersebut dapat dilihat dari
belum dilakukan pembukuan atas semua transaksi secara sekuensial dan
pencocokan jumlah transaksi dengan jumlah pngendali.
d. Menetapkan dan Memantau Indikator dan Ukuran Kinerja
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel belum menetapkan indikator dan
ukuran kinerja untuk setiap bagian dan level dalam organisasi sampai kepada
individu.
e. Memisahkan Tugas atau Fungsi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel telah memisahkan tugas dan fungsi
untuk setiap jenjang jabatan. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel yang telah memisahkan fungsi
verifikasi, otorisasi/pengesahan, pembayaran/penerimaan uang, dan
pencatatan.
f. Mereviu Otorisasi Kepada Personil Tertentu dalam Melakukan Suatu
Transaksi
Otorisasi transaksi telah dilaksanakan dimana fungsi-fungsi verifikasi,
pembayaran dan pencatatan telah dipisahkan baik ditingkat pelaksana
kegiatan maupun organisasi ditingkat yang lebih tinggi. Hal ini tercermin dari
pendelegasian fungsi-fungsi tersebut kepada personil yang telah ditunjuk
melalui keputusan pimpinan SKPD maupun keputusan Bupati.
g. Mereviu pencatatan atas transaksi
Transaksi yang dilaksanakan telah diklasifikasikan sesuai dengan afektasi dan
pemanfaatan transaksi tersebut. Reviu transaksi telah dimulai dari tahap
penagihan sampai dengan dicatatnya transaksi tersebut.

5
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
h. Membuat pembatasan akses dan akuntabilitas terhadap sumber daya dan
catatan-catatan
Akses terhadap sumber daya dan catatan telah dibatasi dan telah ditunjuk
personil yang bertanggung jawab, namun demikian aturan secara tertulis
yang mengaturnya belum ada.
i. Pendokumentasian
Pendokumentasi terhadap sumber daya dan catatan transaksi belum memadai,
terlihat dari masih ada dokumen-dokumen yang disimpan oleh petugas yang
lama.

4. Informasi dan Komunikasi


a. Informasi
Informasi keuangan entitas telah menggunakan teknologi informasi yang
memadai namun SKPD masih tergantung pada Bagian Keuangan dalam
mengelola dan menggunankan teknologi tersebut.
b. Komunikasi
Komunikasi antara SKPD tidak berjalan dengan baik disebabkan mobilitas
keluar daerah pimpinan SKPD cukup tinggi sehingga menyulitkan koordinasi
dan pengambilan keputusan.
c. Bentuk dan Alat Komunikasi
Kepala SKPD belum membuat kebijakan dan prosedur tupoksi bagian
dibawahnya. Media komunikasi berupa jaringan webiste sudah tersedia tetapi
belum dimanfaatkan secara optimal.

5. Pemantauan
a. Pemantauan Berkelanjutan (ongoing monitoring)
Pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan tidak berjalan optimal,
baik dari pengelolaan keuangan atas pelaksanaan program dan kegiatan
maupun capaian kinerja unit-unit kerja
b. Evaluasi Terpisah (separete evaluation)
Aparat audit internal belum memiliki sumber daya, kemampuan dan
independensi yang memadai sehingga tidak melakukan evaluasi terhadap
pengelolaan keuangan dan pelaksanaan program dan kegiatan sesuai standar.

6
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
c. Penyelesaian Hasil Tugas
Hasil pemeriksaan aparat pengawas internal belum didokumentasikan dengan
baik sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk pengendalian dan pengawasan.

7
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

A. Pemantauan Tindak Lanjut Temuan Pengendalian Intern


Hasil pemeriksaan atas tindak lanjut pemeriksaan belanja daerah tahun
2004 – 2005 mengungkapkan terdapat 5 (lima) temuan dengan 8 (delapan) saran
dengan hasil pemantauan belum ditindaklanjuti semua. Tindak lanjut atas
pemeriksaan belanja daerah tahun 2005 – 2006 diketahui bahwa terdapat 7
(tujuh) temuan dengan 8 (delapan) rekomendasi dan semuanya masih dalam
proses tindak lanjut. Kemudian tindak lanjut atas hasil pemeriksaan laporan
keuangan pemerintah daerah tahun 2006 mengungkapkan terdapat 18 (delapan
belas) temuan dengan 27 (dua puluh tujuh) saran dengan hasil pemantauan
semua rekomendasi BPK belum ditindaklanjuti. Selain itu, tindak lanjut atas
hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah tahun 2007
mengungkapkan terdapat 15 (lima belas) temuan dengan 29 (dua puluh
sembilan) saran dengan hasil pemantauan belum ditindaklanjuti semua.

Status Tindak Lanjut


Obyek Jumlah Jumlah TL Sesuai TL Belum Sesuai
Belum Ditindaklanjuti
Pemeriksaan TP Rekomendasi Rekomendasi Rekomendasi
Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp) Jumlah Nilai (Rp)
1) Belanja 5 8 0 0,00 0 0,00 8 2.989.765.970,72
TA 2004 -
2005
2) Belanja 7 8 0 0,00 8 14.768.242.896,78 0 0,00
TA 2005 –
2006
3) Parpol 2 4 0 0,00 0 0,00 4 30.000.000,00
TA 2006
4) LKPD 18 27 0 0,00 0 0,00 27 78.042.399.040,92
TA 2006
5) LKPD 15 29 0 0,00 0 0,00 29 299.179.470.526,92
TA 2007
Jumlah 47 76 0 0,00 8 14.768.242.896,78 68 380.241.635.538,56

8
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
B. Temuan Pemeriksaan

1. Saldo persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan dan Keluarga


Berencana sebesar Rp508.527.688,00 tidak diyakini kewajarannya

Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008


sebelum audit mencatat nilai persediaan sebesar Rp787.489.397,00 yang terdiri
atas:
No Uraian Nilai (Rp)
1 Alat Tulis Kantor 91.490.209,00
2 Barang Cetak 1.080.000,00
3 Obat-obatan 508.527.688,00
4 Alat Kebersihan 2.483.000,00
5 Barang Lain 183.908.500,00
Jumlah 787.489.397,00

Pemeriksaan atas saldo persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan dan


Keluarga Berencana per 31 Desember 2008 adalah sebesar Rp508.527.688,00.
Atas saldo ini, data rincian persediaan obat yang menjadi dasar penyajian saldo
adalah sebesar Rp693.058.088,00, sehingga terdapat selisih kurang catat
persediaan obat minimal sebesar Rp184.530.400,00.
Uji petik atas saldo 20 (dua puluh) jenis obat-obatan senilai
Rp314.502.700,00, diketahui bahwa per tanggal pemeriksaan lapangan (19 Mei
2009) berjumlah Rp228.702.764,00. Prosedur perhitungan mundur untuk
menguji kesesuaian saldo neraca tidak dapat dilaksanakan karena dokumen
mutasi obat-obatan dan kartu persediaan tidak diselenggarakan secara tertib
selama periode 31 Desember 2008 sampai dengan 19 Mei 2009.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boven Digoel juga tidak menyediakan
tempat penyimpanan obat yang memadai. Masih ditemukan beberapa jenis obat
dan bahan habis pakai yang tersimpan dalam karung maupun kardus tanpa
didukung kartu persediaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kerusakan pada
beberapa jenis obat dan kesulitan melakukan inventarisasi fisik atas persediaan
obat.

9
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Atas kondisi ini tim tidak dapat melakukan prosedur alternatif untuk
melakukan pengujian saldo persediaan obat-obatan pada Dinas Kesehatan dan
Keluarga Berencana.

Hal ini tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, Lampiran Bab 5 point 3 (b)
menyatakan salah satu tugas dan tanggungjawab penyimpan/pengurus
barang adalah:
1) mencatat secara tertib dan teratur penerimaan barang, pengeluaran
barang dan keadaan persediaan barang ke dalam buku/kartu barang
menurut jenisnya terdiri dari:
a) Buku barang inventaris;
b) Buku barang pakai habis;
c) Buku hasil pengadaan;
d) Kartu barang;
e) Kartu persediaan barang.
2) melakukan perhitungan barang (stock opname) sedikitnya setiap 6
(enam) bulan sekali, yang menyebutkan dengan jelas jenis jumlah dan
keterangan lain yang diperlukan, untuk selanjutnya dibuatkan Berita
Acara perhitungan barang yang ditandatangani oleh penyimpan barang.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan, Pernyataan Nomor 05 tentang Akuntansi Persediaan paragraf
16 yang menyatakan bahwa pada akhir periode akuntansi, persediaan dicatat
berdasarkan inventarisasi fisik.

Hal ini mengakibatkan nilai persediaan obat-obatan sebesar


Rp508.527.688,00 tidak dapat diyakini kewajarannya.

Hal tersebut terjadi karena Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga


Berencana, dan Kepala gudang farmasi tidak optimal dalam melakukan

10
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
pengendalian pencatatan persediaan obat dan pengawasan terhadap
penatausahaan dan pengamanan persediaan obat;

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana mengakui pengelolaan


persediaan di gudang farmasi belum ditata dengan tertib dan teratur dan kurang
melakukan pengawasan serta pengendalian atas penatausahaan persediaan obat.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana berjanji akan melakukan
perbaikan agar di masa yang akan datang tidak terjadi lagi.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memberikan


sanksi kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, dan Kepala
gudang farmasi karena tidak melakukan pengendalian pencatatan persediaan
obat dan pengawasan terhadap penatausahaan serta pengamanan persediaan obat
sesuai ketentuan.

2. Persediaan Bibit Tanaman pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan


Persediaan BBM pada Dinas Pertambangan dan Energi tidak disajikan
dalam Neraca

Pemeriksaan atas persediaan bibit pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan,


dan persediaan bahan bakar minyak (BBM) pada Dinas Pertambangan dan
Energi, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dalam Tahun Anggaran 2008 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
menganggarkan belanja barang dan jasa bibit tanaman/persemaian benih
dan pembuatan sumur persemaian senilai Rp8.476.735.000,00. Kegiatan
tersebut telah dibagi dalam 31 (tiga puluh satu) paket pekerjaan yang
dilaksanakan di 11 (sebelas) distrik yang melibatkan peran masyarakat
setempat.
Dalam kegiatan ini masyarakat dilibatkan dalam proses
pengumpulan bibit/bakal bibit, pengelolaan benih berupa penyiraman dan
pemupukan. Setelah bibit siap tanam dan lahan sudah didapatkan, bibit dan
lahan tersebut akan diserahkan kepada masyarakat/petani.

11
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Pemeriksaan secara uji petik pada 7 (tujuh) paket pekerjaan di 2
(dua) distrik dengan nilai pengadaan sebesar Rp1.297.135.500,00
diketahui terdapat bibit hasil pengadaan tahun anggaran 2008 sebesar
Rp494.762.600,00 yang sampai dengan pemeriksaan lapangan belum
diserahkan kepada masyarakat/petani.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan tidak melakukan inventarisasi
fisik atas persediaan bibit per 31 Desember 2008. Dan atas saldo
persediaan bibit sebesar Rp494.762.600,00 tidak dicatat dalam akun
persediaan pada Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.

b. Dinas Pertambangan dan Energi


Dalam Tahun Anggaran 2008 Dinas Pertambangan dan Energi
menganggarkan belanja barang dan jasa berupa pengadaan bahan bakar
minyak (BBM) PLTD Pemerintah Kabupaten Boven Digoel senilai
Rp18.619.009.200,00 dan telah terealisasi sebesar Rp18.581.470.875,00.
Hasil pemeriksaan dokumen pengelolaan persediaan BBM pada
PLTD Tanah Merah diketahui bahwa pengelolaan BBM per hari dicatat
dalam buku laporan operasional PLTD tentang pemakaian BBM masing-
masing mesin. Namun tidak dilakukan pengawasan dan pengecekan dari
Dinas Pertambangan dan Energi terhadap operasional PLTD khususnya
penerimaan dan pemakaian BBM. Atas persediaan BBM ini tidak pernah
dilakukan inventarisasi fisik secara berkala (bulanan/triwulanan/akhir
tahun).
Catatan penggunaan BBM oleh petugas pengelola hanya
dilaksanakan pada periode bulan Juli sampai dengan Desember 2008.
Sedangkan untuk penerimaan BBM dalam tahun anggaran 2008 tidak
didokumentasikan dalam catatan penerimaan, buku inventaris maupun
buku pendukung lainnya.
Atas kondisi ini tim tidak dapat melakukan prosedur alternatif untuk
melakukan pengujian saldo persediaan BBM pada Dinas Pertambangan
dan Energi.

12
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan Nomor 05 tentang
Akuntansi Persediaan:
- Paragraf 4, definisi Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk
dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
- Paragraf 10, Persediaan dapat meliputi:
a. Barang konsumsi;
b. Amunisi;
c. Bahan untuk pemeliharaan;
d. Suku cadang;
e. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga;
f. Pita cukai dan leges;
g. Bahan baku;
h. Barang dalam proses/setengah jadi;
i. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat;
j. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
- Paragraf 16 yang menyatakan bahwa pada akhir periode akuntansi,
persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.

Hal tersebut mengakibatkan:


a. Saldo persediaan bibit minimal sebesar Rp494.762.600,00 kurang dicatat
dalam neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel;
b. Saldo persediaan BBM tidak dapat ditelusuri.

Hal tersebut disebabkan karena Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan,


dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi tidak melaporkan persediaan bibit
tanaman dan persediaan BBM.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan mengakui bahwa hal ini terjadi
karena lemahnya pengawasan dan kekurangan staf dalam struktur organisasi.
Sehingga pengawasan dan pencatatan tidak dapat dilakukan tepat waktu.

13
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi mengakui kelemahan dalam
pengawasan dan pengendalian di tahun 2008.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memberikan


sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dan
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi karena tidak melaporkan persediaan
bibit tanaman dan persediaan BBM.

3. Aset Tetap sebesar Rp10.844.449.213,40 tidak diyakini kewajarannya

Pemeriksaan atas saldo aset tetap Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


per 31 Desember 2008 menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

a. Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008


sebelum audit mencatat nilai Aset Tetap sebesar Rp779.266.882.654,00.
Realisasi belanja modal dan kenaikan saldo aset tetap dalam tahun anggaran
2008 sebesar Rp259.240.165.408,00 dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi Belanja Saldo Neraca setelah
Aset Tetap Modal (Rp) Penyesuaian (Rp)
- Tanah 27.523.368.900,00 6.314.065.200,00
-Peralatan dan Mesin 33.944.691.700,00 39.559.814.540,00
-Gedung dan Bangunan 96.446.071.074,00 63.410.705.136,00
-Jalan, Jembatan dan Jaringan 100.844.669.734,00 102.561.453.234,00
-Asset Tetap Lainnya 481.364.000,00 2.480.364.000,00
-Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 42.668.001.298,00
Total Asset Tetap 259.240.165.408,00 256.994.403.408,00

Sedangkan rincian daftar aset yang disusun Sub Bagian Aset Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah berdasarkan hasil inventarisasi dapat dirinci
sebagai berikut:

14
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Jenis Aset Tetap Nilai (Rp)
- Tanah 5.112.800.000,00
- Peralatan dan Mesin 39.057.564.540,00
- Gedung dan Bangunan 99.686.454.675,00
- Jalan, Jembatan dan Jaringan 101.994.726.043,00
- Asset Tetap Lainnya 2.480.364.000,00
- Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.160.244.150,00
Total Asset Tetap 256.492.153.408,00

Dari ilustrasi diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi perbedaan antara


saldo aset tetap neraca setelah penyesuaian dengan rincian aset hasil
pengadaan tahun anggaran 2008 sebesar Rp376.250.000,00
(Rp256.994.403.408,00 – Rp256.492.153.408,00 - Rp126.000.000,00).
b. Terdapat selisih saldo awal aset tetap per 1 Januari 2008 dengan rincian aset
tetap hasil inventarisasi Sub Bagian Aset Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah sebesar Rp10.468.199.213,40 yang diuraikan pada tabel berikut:
Uraian 2006 2007 2008
Saldo Akhir (1) 334.506.532.498,40 522.771.737.246,40 779.266.882.654,40
Kenaikan Aset (2) 188.265.204.748,00 256.495.145.408,00
Belanja Modal (3) 254.678.191.897,00 257.662.395.408,00
Selisih (4=(3-2)) (66.412.987.149,00) (1.167.250.000,00)
Sudah Dicatat Bagian Aset 448.539.194.088,00 768.798.683.441,00
Aset yang belum Dijelaskan 10.468.199.213,40

Selisih ini terjadi karena masih terdapat aset hasil inventarisasi Sub
Bagian Aset Bagian Keuangan Sekretariat Daerah yang bersaldo nihil,
karena belum diperoleh dokumen pengadaannya sebagai dasar pencatatan
harga perolehan yang diuraikan dalam tabel berikut:

15
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Jenis Aset Tetap SKPD Jumlah
- Tanah 22 1.121.102 m2 dan 167 bidang
- Peralatan dan Mesin 20 763 unit
- Gedung dan Bangunan 19 372 unit
- Jalan, Jembatan dan Jaringan 1 39 unit
- Asset Tetap Lainnya 1 100 buah buku
- Konstruksi Dalam Pengerjaan 4 12 unit

Atas kondisi ini tim tidak dapat melakukan prosedur alternatif untuk
melakukan pengujian saldo aset tetap sebesar Rp10.844.449.213,40.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Dalam Negeri Nomor 17


Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah:
1. Pasal 28
- Ayat (1) yang menyatakan Pengguna/kuasa pengguna menyusun
laporan barang semesteran dan tahunan;
- Ayat (2) yang menyatakan Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) disampaikan kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
- Ayat (3) yang menyatakan Pembantu Pengelola menghimpun laporan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi Laporan Barang Milik
Daerah (LBMD);
2. Pasal 29 ayat (1) yang menyatakan Laporan Barang Milik Daerah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), digunakan sebagai
bahan untuk menyusun neraca Pemerintah Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan penyajian aset tetap dalam neraca sebesar


Rp10.844.449.213,40 (Rp10.468.199.213,40 + Rp376.250.000,00) tidak dapat
diyakini kewajarannya.

Hal ini disebabkan karena:


a. Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah belum melakukan pencatatan
dan penginventarisiran secara optimal atas aset-aset yang belum tercatat;
b. Kepala SKPD sebagai pengguna barang tidak melaporkan aset yang

16
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
dikuasainya kepada Sub Bagian Aset Bagian Keuangan terutama aset yang
diperoleh sebelum tahun 2008.

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah menyetujui dilakukannya


reklasifikasi dan akan memperbaiki kesalahan tersebut.

BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memerintahkan Kepala Bagian Keuangan melakukan inventarisasi secara
optimal atas aset-aset yang belum tercatat;
b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala SKPD dan
memerintahkan agar melaporkan aset yang dikuasainya dan berkoordinasi
dengan Bagian Keuangan dalam penatausahaan aset yang diperoleh
terutama sebelum tahun 2008.

4. Penatausahaan Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak


memadai

Neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008


sebelum audit mencatat nilai Asset Tetap sebesar Rp779.266.882.654,40
dengan rincian sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap Nilai (Rp)
- Tanah 20.204.657.050,00
- Peralatan dan Mesin 106.206.512.230,40
- Gedung dan Bangunan 293.395.617.742,00
- Jalan, Jembatan dan Jaringan 340.880.744.872,00
- Asset Tetap Lainnya 10.419.106.610,00
- Konstruksi Dalam Pengerjaan 8.160.244.150,00
Total Asset Tetap 779.266.882.654,40

Hasil pemeriksaan terhadap pembukuan, pencatatan dan administrasi


barang daerah diketahui hal-hal sebagai berikut:

17
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
a. Beberapa SKPD belum membuat Kartu Inventaris Barang (KIB) secara
tertib dan teratur dan belum melaporkan kepada pengelola barang daerah
(Sekretaris Daerah);
b. SKPD belum membuat pengusulan penggunaan barang daerah;
c. Kepala Daerah belum memutuskan status penggunaan barang daerah;
d. Pengguna/kuasa pengguna barang daerah belum melengkapi bukti
kepemilikan barang milik daerah selain tanah/bangunan.

Hal tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah,
yang menyatakan dalam pembukuan dan pencatatan barang milik daerah
dipergunakan buku-buku dan kartu-kartu sebagai berikut: Kartu Inventaris
Barang (KIB) A untuk tanah, KIB B untuk peralatan dan mesin, KIB C untuk
gedung dan bangunan, KIB D untuk jalan, irigasi dan jaringan, KIB E untuk
aset tetap lainnya dan KIB F untuk konstruksi dalam pengerjaan. Dalam
pelaksanaan pelaporan pengguna/kuasa pengguna anggaran menyusun laporan
barang semesteran (LBPS) dan laporan barang pengguna tahunan (LBPT),
kemudian disampaikan kepada Kepala Daerah melalui pengelola (Sekretariat
Daerah), dan kemudian pembantu pengelola menghimpun laporan tersebut
menjadi Laporan Barang Milik Daerah (LBMD).
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas aset tetap diketahui
hal-hal sebagai berikut :
a. Tanah
1) Pengadaan tanah tahun anggaran 2008 tidak dapat dinilai dan belum
dapat diakui sebagai aset tanah
Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel
tahun anggaran 2008 menganggarkan kegiatan pembebasan tanah yang
dipergunakan sebagai lokasi perkantoran, rumah jabatan dan RSUD.
Pembebasan tanah tersebut mengambil lokasi di marga Kaat, Mindop,
Tingge, Toap, Aujat, dan Yaurunop. Dana yang diserahkan kepada
keseluruh marga tersebut sebesar Rp5.000.000.000,00. Hasil konfirmasi
kepada Kepala Suku (Marga) tersebut diketahui bahwa luas tanah yang

18
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
disepakati untuk digunakan, batasan tanah dan besaran jumlah dana
pembebasan lahan tersebut belum disepakati antara marga (suku) sebagai
pemilik lahan dengan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel sebagai
pengguna lahan. Berdasarkan keterangan dari perwakilan marga-marga
tersebut sampai saat ini (Mei 2009) belum diterbitkan pelepasan dari
kepemilikan adat. Sedangkan Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Boven Digoel telah mengakui tanah tersebut sebagai aset
pemerintah daerah.

2) Penguasaan aset tanah pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan


tidak sesuai dengan bukti kepemilikan
Daftar aset Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan mencatat aset
tanah berupa kebun dinas di KM 4 Jalan Poros Muting seluas 10.000 m2
senilai Rp50.000.000,00. Tanah tersebut didapatkan pada tahun anggaran
2008 dengan melepaskan kepemilikannya dari tanah suku (marga)
Midop. Berita acara pemeriksaan hak atas tanah adat tersebut (berita
acaran pelepasan) No.591.1/153/SKGO/IV/2008 tanggal 23 April 2008
yang ditandatangani oleh Thobias Midop dan diketahui oleh Djukmarian,
S.STP (Kepala Distrik Mandobo). Sedangkan Berdasarkan SHP No.P.8
tanggal 15 September 1994 a.n. Pemerintah Daerah Tingkat II Merauke
diketahui bahwa pada lokasi yang sama luasan tanah yang dimiliki
pemilik (dhi. Pemerintah Daerah Tingkat II Merauke yang merupakan
induk Kabupaten Boven Digoel) seluas 50.000 m2. Berdasarkan hasil
pemeriksaan lapangan diketahui bahwa lokasi yang tertera di SHP No.
P.8 tanggal 15 September 1994 sama dengan lokasi yang tertera di
pelepasan hak adat tahun 2008. Menurut Kepala Distrik Mandobo
diketahui bahwa pada saat pelepasan hak adat tersebut mereka tidak
mengetahui adanya sertifikat atas tanah tersebut.
b. Bangunan dan Gedung
1) Lapangan tenis dan lapangan sepak bola dicatat pada dua SKPD berbeda
Dalam daftar aset tetap per 31 Desember 2008 dicatat dalam aset
bangunan dan gedung berupa lapangan tenis dan lapangan bola kaki.
Berdasarkan hasil pemeriksaan diketahui bahwa lapangan tenis dan

19
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
lapangan sepak bola dicatat pada dua SKPD yaitu di Dinas Pendidikan
Menengah (tahun 2009 bergabung dengan Dinas Pendidikan Dasar
menjadi Dinas Pendidikan) dan Kantor Pemuda dan Olahraga (yang
merupakan pecahan dari Dinas Pendidikan Menengah). Dinas
Pendidikan Menengah mencatat aset lapangan tenis dan lapangan bola
kaki dengan total nilai sebesar Rp1.260.457.150,00 hasil pengadaan TA
2006.
Sedangkan tahun anggaran 2008 Kantor Pemuda dan Olahraga juga
mencatat aset yang sama berupa lapangan tenis dan lapangan bola kaki.
Aset tersebut merupakan realisasi belanja modal lapangan tenis yang
dilaksanakan oleh CV Mitra Boven No. Kontrak 02/957/KPO-
BD/LEL/IV 2008 dengan nilai kontrak Rp1.048.000.000,00. Lapangan
bola kaki dilaksanakan oleh PT Mutiara Amalia No. Kontrak
026/957/KPO-BD/LEL/IV/2008 dengan nilai kontrak
Rp2.200.000.000,00.
2) Aset bangunan dan gedung yang belum/tidak bisa dimanfaatkan
Hasil inventarisasi dari berbagai SKPD diketahui bahwa ada beberapa
bangunan dan gedung yang belum/tidak bisa dimanfaatkan. Bangunan
dan gedung tersebut merupakan hasil pengadaan tahun 2005, 2006 dan
2007 (lihat lampiran 1a).
c. Kendaraan dan Peralatan/Mesin
1) Bukti Kepemilikan
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas daftar aset yang
dibuat oleh Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Boven
Digoel diketahui terdapat BPKB asli kendaraan dinas roda 2, 4 dan 6
yang dikelola oleh Sekretariat Daerah, Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana, Dinas Pendapatan Daerah, Bappeda dan Sekretariat Dewan
yang tidak dapat ditelusuri keberadaannya (lihat lampiran 1b).
2) Aset dikuasai oleh pihak lain
Pemeriksaan secara uji petik atas aset peralatan dan mesin yang
dilaporkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel diantaranya adalah pengakuan kepemilikan atas satu buah kapal

20
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
yang saat ini dikelola oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Boven Digoel.
Hasil pemeriksaan terhadap kapal tersebut diketahui bahwa saat ini
operasional pengelolaan diserahkan kepada PT. Bangun Karya Nusantara
melalui perjanjian kerjasama pengoperasian kapal LCT
No.550/476/BUP/2007 tanggal 11 Juni 2007 selama 1 (satu) tahun sejak
09/BKN-6/07
perjanjian ditandatangani atau sejak 11 Juni 2007 sampai dengan 10 Juni
2008 atau dengan kata lain perjanjian tersebut sudah jatuh tempo.
Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan (Juni 2009) kapal LCT KM
Wambon belum dikembalikan kepada pemerintah daerah.
3) Aset tidak tercatat dan tidak dilengkapi dengan bukti kepemilikan
Hasil pemeriksaan terhadap daftar aset yang dibuat oleh Bagian
Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel dan pemeriksaan
terhadap kontrak-kontrak pengadaan tahun anggaran 2008 diketahui
bahwa terdapat kendaraan dinas roda 2, 4, dan 6 yang belum dicatat
kedalam daftar aset. Bukti kepemilikan juga belum dapat ditunjukkan
dan keberadaan 4 unit kendaraan diantaranya juga tidak diketahui (lihat
lampiran 1c).
4) Peralatan dan Mesin yang belum/tidak bisa dimanfaatkan
Hasil inventarisasi dari berbagai SKPD diketahui bahwa ada beberapa
peralatan dan mesin yang belum/tidak bisa dimanfaatkan. Peralatan dan
mesin tersebut merupakan hasil pengadaan tahun 2005, 2006 dan 2007
(lihat lampiran 1d).
5) Kendaraan dihibahkan tanpa Surat Hibah dan/atau Surat Pinjam Pakai
Tahun anggaran 2008 Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten
Boven Digoel menganggarkan pengadaan kendaraan roda empat berupa
satu buah Toyota Inova senilai Rp248.800.000,00. Untuk melaksanakan
pengadaan tersebut telah ditunjuk PT. Hasjrat Abadi dengan kontrak
No.020/62/SET/2008. Pengadaan tersebut telah dilaksanakan dan telah
dibayar lunas dengan SP2D No.0980/LS/III/2008 tanggal 3 September
2008 sebesar Rp.248.800.000,00. Bagian Umum Sekretariat Daerah telah
mencatat pengadaan tersebut sebagai aset daerah dengan keterangan

21
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
hibah. Hasil pemeriksaan diketahui bahwa kendaraan tersebut telah
digunakan sebagai kendaraan operasional Kodim 1711 Boven Digoel.
Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa kendaraan tersebut
dihibahkan/dipinjamkan tanpa surat keterangan hibah dan/atau surat
pinjam pakai. Bukti kepemilikan berupa BPKB asli belum dapat
ditunjukkan.
6) Kendaraan dikuasai oleh pegawai dan dibawa ke dinas lain
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap beberapa SKPD
diketahui bahwa beberapa aset kendaraan berupa sepeda motor dan
mobil dibawa pegawai yang mutasi ke dinas lain dalam Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel tanpa surat keterangan mutasi. Hal ini akan
menyulitkan dalam melakukan pencatatan dan pelaporan aset yang
dikuasai masing-masing SKPD (lihat lampir 1e).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,
Pasal 32, ayat (1) menetapkan bahwa sertifikat merupakan surat yang
berlaku sebagai tanda bukti hak kepemilikan.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah
- Pasal 46 ayat 1 menyatakan Barang milik daerah berupa tanah harus
disertifikatkan atas nama Pemerintah Daerah.
- Pasal 46 ayat 3 menyatakan barang milik daerah selain tanah dan/atau
bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama
pemerintah daerah
- Pasal 79 huruf b yang menyatakan bahwa hibah barang milik daerah
berupa tanah dan/ atau bangunan yang dari awal pengadaannya
direncanakan untuk dihibahkan
- Pasal 80 ayat (4) yang menyatakan bahwa hibah selain tanah dan/atau
bangunan dilaksanakan oleh pengguna setelah mendapat persetujuan
pengelola.

22
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
c. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Pernyataan Nomor 7 tentang Akuntansi Aset Tetap:
- Paragraf 20 yang menyatakan pengakuan aset tetap akan sangat andal
bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan
atau pada saat penguasaannya berpindah.
- Paragraf 39 yang menyatakan jika penyelesaian pengerjaan suatu aset
tetap melebihi dan atau melewati satu periode tahun anggaran, maka
aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan dilaporkan
sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut
selesai dan siap digunakan

Hal tersebut mengakibatkan:


a. Penatausahaan barang milik daerah yang tidak dilakukan dengan tertib dapat
membuka peluang penyalahgunaan barang milik daerah;
b. Pengamanan atas aktiva tersebut menjadi lemah.

Hal ini disebabkan karena:


a. Bupati Boven Digoel belum mengusulkan Konsep Pedoman dan Petunjuk
Teknis Pengelolaan Aset Daerah kepada DPRD untuk dibahas dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
b. Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan tidak mengetahui adanya
sertifikat tanah;
c. Kepala Bagian Tata Pemerintahan tidak membuat akta jual beli dan hak
pelepasan adat dengan marga-marga;
d. Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah tidak mengumpulkan dan
melengkapi dokumen-dokumen kepemilikan terutama dokumen kepemilikan
atas kendaraan baik darat maupun laut dan melengkapi surat hibah atau surat
pinjam pakai terhadap kendaraan yang digunakan pihak lain;
e. Kepala Sub Bagian Aset Bagian Keuangan tidak melakukan inventarisasi
barang milik daerah secara optimal;
f. Kepala Dinas Perhubungan tidak memperbaharui kontrak pengoperasian
kapal LCT dan tidak menarik kembali kapal tersebut;

23
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
g. Kepala SKPD selaku pengguna barang milik daerah belum melakukan
pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya secara optimal.

Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel mengakui temuan tersebut


dan akan menjadi catatan dalam inventarisasi aset yang akan dilaksanakan pada
tahun 2009.
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:
a. Mengusulkan Konsep Pedoman dan Petunjuk Teknis Pengelolaan Aset
Daerah kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan dengan Peraturan
Daerah;
b. Memerintahkan secara tertulis Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan agar berkoordinasi ke BPN Merauke untuk menelusuri aset tanah
yang sudah ada sertifikatnya tersebut;
c. Memerintahkan secara tertulis Kepala Bagian Tata Pemerintahan agar
segera berkoordinasi ke perwakilan marga-marga untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut;
d. Memerintahkan secara tertulis Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah
agar segera mengumpulkan dan melengkapi dokumen-dokumen
kepemilikan terutama dokumen kepemilikan atas kendaraan baik darat
maupun laut dan melengkapi surat hibah atau surat pinjam pakai terhadap
kendaraan yang digunakan pihak lain;
e. Memerintahkan secara tertulis Sub Bagian Aset Bagian Keuangan dan
Bagian Umum agar segera menginventarisir pengadaan kendaraan yang
belum tercatat;
f. Memerintahkan secara tertulis Kepala Dinas Perhubungan selaku dinas
teknis agar segera memperbaharui perjanjian kerjasama pengoperasian
kapal LCT, bila tidak dapat diperbaharui agar segera menarik kembali kapal
tersebut;
g. Memerintahkan secara tertulis Kepala SKPD selaku pengguna barang milik
daerah agar melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya.

24
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
5. Rekening deviden dan dana pembangunan pada Bank Papua tidak
terdaftar sebagai Rekening Kas Daerah

Pada akhir tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel memiliki


penyertaan modal berupa investasi jangka panjang pada PT Bank Papua sebesar
Rp5.000.000.000,00. Penyertaan modal pada Bank Papua telah dilakukan sejak
tahun 2006, dan pada tahun 2008 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel
menambah investasi dengan menerbitkan SP2D No.0354/LS/II/2008 tanggal 26
Mei 2008 sebesar Rp2.000.000.000,00. Bukti kepemilikan penyertaan modal
berada pada bagian Treasury BPD Papua Pusat di Jayapura.
Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa penyertaan modal tersebut tidak
disahkan dengan Peraturan Daerah. Sesuai jawaban konfirmasi surat nomor:
05/403/034/III/2009 dari Bank Papua KCP Boven Digoel diketahui bahwa
terdapat rekening atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Boven Digoel
dengan nomor rekening 403.21.10.06.00005-3 yang digunakan untuk
menampung pendapatan dividen dan dana pembangunan untuk investasi tahun
2006 dan 2007. Tidak ada mutasi debet kecuali biaya administrasi bank dan
pajak. Pendapatan atas penyertaan modal tersebut dirinci pada tabel berikut ini :

No Tanggal Uraian Jumlah


1 22 Juli 2008 Deviden tahun 2006 192.860.000,00
2 22 Juli 2008 Dana Pembangunan tahun 2006 48.216.739,00
3 22 Juli 2008 Dana Pembangunan tahun 2007 159.222.565,00
4 22 Juli 2008 Deviden tahun 2007 636.929.086,00
5 Juli-Desember Jasa Giro 7.495.730,00
Jumlah 1.044.724.120,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP No. 24 Tahun


2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No.03 menyatakan
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas Daerah adalah tempat

25
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Gubernur/Bupati/Walikota
untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh
pengeluaran daerah.

Hal tersebut mengakibatkan kas daerah sebesar Rp1.044.724.120,00 tidak


jelas kepemilikannya.

Hal tersebut terjadi karena Bank Papua tidak melaporkan rekening untuk
menampung pendapatan dividen kepada Kepala Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah.

Kepala Bagian Keuangan mengakui tidak mengetahui keberadaan


rekening tersebut dan akan berkoordinasi dengan Bank Papua.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar


mengkomunikasikan kepemilikan rekening ini untuk dapat dicatat sebagai kas
daerah.

26
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
LAMPIRAN
Lampiran 1a

Daftar bangunan dan gedung yang belum atau tidak dimanfaatkan

No. Jenis Alamat Tahun Pembangunan Kondisi Bangunan Keterangan


Sekretariat Daerah
1 Kantor Bupati KM. 4 Arah Mindiptana, Tanah Merah 2004 Gedung Utama baru selesai 70% Belum selesai dibangun
2 Dinas Kehutanan dan Pertanian KM. 4 Arah Mindiptana, Tanah Merah 2004 Tidak ada Listrik
3 Kantor Kesbang KM. 4 Arah Mindiptana, Tanah Merah 2004 Tidak ada Listrik
4 Dinas Perindagkop KM. 4 Arah Mindiptana, Tanah Merah 2004 Tidak ada Listrik

Dinas Pekerjaan Umum


1 Kantor Bupati KM. 4 Arah Asiki, Tanah Merah 2007 Gedung Utama baru selesai 50% Belum selesai dibangun

Dinas Tenaga Kerja dan Pemukiman


1 Perumahan masyarakat 500 unit Kampung Sokanggo, Tanah Merah 2007 Baru selesai 89 unit rumah Belum selesai dibangun

Sekretariat Dewan
1 Gedung DPRD KM. 4 Arah Asiki, Tanah Merah 2007 Gedung Utama baru selesai 50% Belum selesai dibangun

Halaman 1 / 1
Lampiran 1b

Daftar aset yang belum dilengkapi BPKB Asli

No. Jenis Merk Tahun Beli No. Polisi Pemegang


I. Dinas Kesehatan
1 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2004 DS 6374 GC --
2 Mobil Toyota Minibus 2004 DS 5110 GC --
3 Mobil Mitsubishi Hiline 2004 DS - - - - - - - --
4 Mobil Toyota Kijang 2006 DS 5903 VL --
5 Mobil Ambulan Daihatsu 2004 DS 5131 GC --
6 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2004 DS 6375 GD --
7 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2004 DS 6763 GB --
8 Mobil Daihatsu 2005 L 8616 N --
9 Mobil T. Kijang 2005 L 8616 N --
10 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6958 GD --
11 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6229 GD --
12 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6965 GD --
13 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6966 GD --
14 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6889 GD --
15 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6959 GD --
16 Sepeda Motor Honda Supra Fit 2005 DS 45 - - GG --
17 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6014 VL --
18 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6015 VL --
19 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6016 VL --
20 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6017 VL --
21 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6018 VL --
22 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6019 VL --
23 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6020 VL --
24 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6023 GB --
25 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6025 GB --
26 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6027 GB --
27 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6026 GB --
28 Sepeda Motor Yamaha Vega R 2006 DS 6024 GB --
29 Sepeda Motor Yamaha RX King 2006 DS 6040 VL --
30 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6047 GB --
31 Sepeda Motor Yamaha RX King 2006 - --
32 Sepeda Motor Jupiter Z New 2006 DS 6029 GB --
33 Sepeda Motor Honda Mega Pro 2007 DS 6069 VL --
34 Mobil Pusling - 2007 - --
35 Mobil Pusling - 2007 - --
36 Mobil Pusling - 2007 - --
37 Mobil Pusling - 2007 - --
38 Sepeda Motor Honda GL 160 D 2007 - --
39 Sepeda Motor Honda 100 SE 2007 - --
II. Sekretariat Daerah
1 Mobil Kijang Inova 2004 DS 5000 GB --
2 Mobil Nisan X Trail 2006 --
3 Mobil Kijang 2006 DS 5903 VL --
4 Mobil Inova V Hitam 2006 DS 5806 VL --
5 Mobil Toyota Camry 2006 DS 5004 GB Sekretaris Daerah
6 Mobil Toyota Camry 2006 DS 5005 GB Wakil Bupati
7 Mobil Toyota Camry 2006 Bupati
8 Mobil Mitsubishi Strada Triton GLS 2008
9 Mobil Mitsubishi Strada Triton GLS Exceed 2008
10 Mobil Toyota Fortuner 2006
11 Mobil FE334 BUS 2006 DS 5804 VL
12 Motor Yamaha YT 115 2006 DS 6035 VL --
13 Sepeda Motor NF 125 SD KARISMA 2004 DS 6311 GD --
14 Sepeda Motor Honda NF125SD 2005 DS 6732 GC --
15 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6733 GC --
16 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6005 GB --
17 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6006 GB --
18 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6007 GB --
19 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6001 GB --

Halaman 1 / 3
Lampiran 1b

No. Jenis Merk Tahun Beli No. Polisi Pemegang


20 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6002 GB --
21 Sepeda Motor Suzuki FD 125 2005 DS 6863 GD --
22 Sepeda Motor MCB WIN 2005 DS 6003 GD --
23 Sepeda Motor MCB WIN 2005 DS 6000 GD --
24 Sepeda Motor GL MAX 2005 DS 6004 GD --
25 Sepeda Motor Yamaha 5 TD 2003 DS 6055 GB --
26 Sepeda Motor Yamaha 5 TP 2004 DS 6335 GD --
27 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6165 VM --
28 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6157 VM --
29 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6172 VM --
30 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6153 VM --
31 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6150 VM --
32 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6173 VM --
33 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6175 VM --
34 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6164 VM --
35 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6166 VM --
36 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2008 DS 6167 VM --
III. Dinas Perhubungan
1 Sepeda Motor Suzuki/EN 125 A 2008 DS 6202 VM Tasmin Kasim
2 Sepeda Motor Suzuki/EN 125 A 2008 DS 6201 VM Philipus H
3 Sepeda Motor Suzuki/Smesh 2008 DS 6185 VM Iriani Lanti
4 Sepeda Motor Suzuki/FK110SCD K6 2008 DS 6217 VM Philipus H
5 Sepeda Motor Suzuki/FK110SCD K7 2008 DS 6218 VM Gbriel Nanggum
6 Sepeda Motor Suzuki/FK110SCD K8 2008 DS 6219 VM Okto Mayoni
7 Sepeda Motor Suzuki/FK110SCD K9 2008 DS 6221VM Johanis Fredinandos
IV. Badan Pengawas Daerah
1 Sepeda Motor Yamaha Yt 115 2004 DS 6154 GB Marten R/Bant Pemda
2 Sepeda Motor Honda Win 2004 DS 6981 GC Alfonsius/Mutasi
3 Sepeda Motor Honda Win 2004 DS 6793 GD Yaris
4 Sepeda Motor Honda Supra Fit 2004 DS 6792 GD Yanuarius W
5 Sepeda Motor Honda Supra Fit 2004 DS 6979 GD Sudirman R.
6 Sepeda Motor Honda Win 2005 DS 6794 GD Kaspar K.
V. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 Sepeda Motor Yamaha RX King 2006 DS ----------- Drs.R.A.H. Kalalo. M.Si.
2 Mobil Hilux 2007 DS 5903 VL Drs.R.A.H. Kalalo. M.Si.
3 Mobil Strada 2008 DS 5017 VM F. Tethool
4 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6117 VM E.CH Dumatubun
5 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6119 VM MM Pasau ST
6 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6114 VM U.Anumbon
7 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6118 VM R.Kwanimba
8 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6115 VM D.Kayom ST
9 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6116 VM M.Mitop
10 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6263 VM A.Y.Noman
11 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6266 VM L.Kotanon
12 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6265 VM Y. Arfayan
13 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6264 VM F.M. Tuwok
14 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6267 VM A.Sudardjo
15 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS 6268 VM M.Kodana
VI DPRD dan Sekretariat Dewan
1 Mobil Daihatsu 2004 DS 5106 GC W. Rorimpandey
2 Sepeda Motor Honda Win/MCB 2004 DS 6171 GB Marlinus
3 Sepeda Motor Honda Supra Fit 2004 DS 6170 GB Maria M. Yamanop
4 Sepeda Motor Honda Win/MCB 2004 DS 6172 GB Seferinus Rahayaan
5 Sepeda Motor Honda GLM II 2005 DS 6932 GB Yohanes Suhardi, S.Sos
6 Sepeda Motor Honda GLM II 2005 DS 6931 GB Paulus Waneowop, SH
7 Sepeda Motor Honda Win/MCB 2004 DS 6309 GD Drs. Paulinus Winggimop
8 Sepeda Motor Honda Supra X 2004 DS 6008 GB Nyoewoto
9 Sepeda Motor Honda Win/MCB 2004 DS 6310 GD Yoseph M. Kurut
10 Sepeda Motor Yamaha YT 2004 Sebastianus Kamim
11 Sepeda Motor Yamaha YT 2004 Rufinus Yawon
12 Mobil Daihatsu 2005 DS 5140 GC Yusak Yaluwo, SH.M.Si

Halaman 2 / 3
Lampiran 1b

No. Jenis Merk Tahun Beli No. Polisi Pemegang


13 Mobil Daihatsu 2005 DS 5142 GC Lukas Ikwaron, S.Sos
14 Mobil Toyota Camry Sedan 2006 DS ======
15 Mobil Mitsubishi Extrada 2007
16 Mobil Extrada L200 2008 DS ======
17 Mobil Extrada L200 2008 DS ======
18 Mobil Extrada L200 2008 DS ======
19 Sepeda Motor Honda Tiger 2008 DS ======
20 Sepeda Motor Honda Tiger 2008 DS ======
21 Sepeda Motor Honda Tiger 2008 DS ======
22 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 DS ======
23 Sepeda Motor Honda Revo 2008 DS ======
24 Sepeda Motor Honda Revo 2008 DS ======
25 Sepeda Motor Honda Revo 2008 DS ======
26 Sepeda Motor Honda Revo 2008 DS ======

Halaman 3 / 3
Lampiran 1c

Daftar aset yang belum dicatat dan dilengkapi bukti kepemilikan

No. Jenis Merk Tahun Beli No. Polisi Pemegang Dinas Yang Mengadakan Keterangan
1 Mobil Toyota Land Cruiser 2008 -- -- Sekretariat Daerah Kontrak No.020/417/SET/2008
2 Sepeda Motor Supra X 2008 -- -- Sekretariat Daerah Kontrak No.024/29.a/PL/SET/08
3 Sepeda Motor Supra X 2008 -- -- Sekretariat Daerah Kontrak No.024/29.a/PL/SET/08
4 Mobil Ford Ranger 2006 -- -- Sekretariat Daerah Lokasi mobil di kediaman Bupati
5 Mobil Ford Everest 2006 -- Sekretariat Daerah Lokasi mobil di kediaman Bupati
6 Sepeda Motor Honda CS12ARR 2008 -- -- Sekretariat Daerah Kontrak No.020/416/SET/2008

Halaman 1 / 1
Lampiran 1d

Daftar peralatan dan mesin yang belum atau tidak dimanfaatkan

No. Jenis Merk Tahun Beli Pemegang


Sekretariat Daerah
1 Hovercraft 2007 --

Sekretariat Dewan
1 Hovercraft 2007 --

Halaman 1 / 1
Lampiran 1e

Daftar aset yang dibawa pegawai mutasi ke dinas lain

No. Jenis Merk Tahun Beli Dinas Asal Dinas Tujuan


1 Sepeda Motor Yamaha JL 100 2000 Bappeda Dinas Perindagkop
2 Sepeda Motor Yamaha YT 115 2003 Bappeda Sekretariat Dewan
3 Sepeda Motor Honda GL Pro 2003 Bappeda Dinas Kependudukan dan Capil
4 Mobil Kijang 2004 Bappeda Dinas Kependudukan dan Capil
5 Sepeda Motor Yamaha RX King 2004 Bappeda Kantor Kesbang
6 Sepeda Motor Suzuki FD 125 XSD 2004 Bappeda Dinas Sosial
7 Sepeda Motor Honda GL Pro 2004 Bappeda Bawasda/Insepektorat
8 Sepeda Motor Honda GL Pro 2005 Bappeda Dinas Sosial
9 Sepeda Motor Honda Karisma 2005 Bappeda Dinas Pariwisata
10 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2005 Bappeda manokwari-Mutasi
11 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2005 Bappeda Dispenda
12 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2006 Bappeda Dinas Pertanian
13 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 Bappeda Dinas Pertambangan
14 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 Bappeda Bawasda/Insepektorat
15 Sepeda Motor Honda Supra X 125 2008 Bappeda Dinas Perhubungan
16 Sepeda Motor Honda Win 2004 Bawasda Dinas Pendidikan
17 Sepeda Motor Yamaha RX King 2003 Dispenda Kodim
18 Sepeda Motor Yamaha RX King 2003 Dispenda Bawasda/Insepektorat
19 Mobil Mitsubihi L 200 2005 Dispenda Dinas Kehutanan/Perkebunan
20 Sepeda Motor Suzuki Shogun125 2006 Dispenda Dinas Sosial
21 Sepeda Motor Suzuki Smash 2006 Dispenda Sekretariat Daerah
22 Sepeda Motor Suzuki Smash 2008 Dispenda Samsad
23 Sepeda Motor Honda Supra 2004 Dishub Kantor Tasjada
24 Sepeda Motor Honda Win 2005 Dishub Dinas Perindagkop

Halaman 1 / 1
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN

ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

DI
TANAH MERAH

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA VI


PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
Nomor : 26B/LHP/XIX.JYP/07/09
Tanggal : 3 Juli 2009
DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ....................................................................................................................... i

Resume Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-


undangan dalam Kerangka Pemeriksaan LKPD TA 2008 ..................................... ii
Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan ....................................................... .................... 1
1. Penggunaan belanja beasiswa pendidikan pada Dinas Pendidikan Menengah
sebesar Rp350.000.000,00 menyimpang dari ketentuan ...................................... 1
2. Belanja Hibah sebesar Rp2.375.000.000,00 belum dipertanggungjawabkan
Penerima Hibah ................................................................................................ 3
3. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp3.092.310.085,00 Belum
Disetorkan ke Kas Daerah ................................................................................... 5
4. Terdapat kekurangan volume atas pekerjaan sebesar Rp3.420.487.000,00 ......... 10
5. Pembayaran atas Pengadaan Barang Cetakan Boven Digoel Post sebesar
Rp225.000.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan.......................................................... 17
6. Pengadaan Notebook Tahun Anggaran 2008 Pada Bagian Umum Sekretariat
Daerah sebesar Rp436.370.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan ................................ 19
7. Harga Pembelian BBM pada kontrak lebih mahal dari harga yang tercantum
pada konosemen periode Mei dan Juni 2008 sebesar Rp1.010.565.000,00 dan
Volume Pemakaian BBM untuk periode Juli sampai dengan Desember 2008
tidak sesuai kontrak sebesar Rp1.491.926.000,00............................................. 21
8. Pemberian Tunjangan Perumahan Kepada Pimpinan DPRD Tidak Sesuai
Ketentuan sebesar Rp45.900.000,00 ................................................................... 24
9. Sisa Lebih Potongan Beras Pegawai dalam Rekening Penampungan Tunjangan
Beras tidak disetor ke Kas Daerah sebesar Rp692.140.039,00 dan terdapat
kelebihan penarikan tunai dari rekening penampungan beras sebesar
Rp251.621.000,00 ................................................................................................ 26
10. Pembentukan Dana Cadangan/Abadi Belum Ditetapkan Dengan Peraturan
Daerah .................................................................................................................. 28
11. Mekanisme Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah tidak sesuai
Ketentuan .............................................................................................................. 29

Lampiran

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA i


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS


KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LKPD TA 2008

Berdasarkan Undang-Undang No.15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan


Tanggungjawab Keuangan Negara dan Undang-Undang No. 15 Tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertugas memeriksa Neraca
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut.
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK
mengharuskan BPK melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten Boven
Digoel terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Boven Digoel. Namun, tujuan
pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas
keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan tersebut. Oleh karena itu,
BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Selain itu, peraturan perundang-undangan dan SPKN mengharuskan BPK untuk melaporkan
kepada pihak berwenang, apabila dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan
ditemukan kecurangan dan penyimpangan dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berindikasi unsur tindak pidana.
BPK menemukan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai
berikut :
1. Penggunaan belanja beasiswa pendidikan pada Dinas Pendidikan Menengah sebesar
Rp350.000.000,00 menyimpang dari ketentuan;
2. Belanja Hibah sebesar Rp2.375.000.000,00 tidak didukung dengan naskah perjanjian
hibah;
3. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp2.339.696.775,00 belum disetorkan ke Kas
Daerah;
4. Terdapat kekurangan volume atas pekerjaan sebesar Rp3.420.278.000,00;

ii
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
5. Pembayaran atas pengadaan barang cetakan Boven Digoel Post sebesar Rp223.750.000,00
tidak sesuai ketentuan;
6. Pengadaan Notebook Tahun Anggaran 2008 pada Bagian Umum Sekretariat Daerah
sebesar Rp436.370.000,00 tidak sesuai ketentuan;
7. Harga pembelian BBM pada kontrak lebih mahal dari harga yang tercantum pada
konosemen periode Mei dan Juni 2008 sebesar Rp1.010.565.000,00 dan volume pemakaian
BBM untuk periode Juli sampai dengan Desember 2008 tidak sesuai kontrak sebesar
Rp1.491.926.000,00;
8. Pemberian tunjangan perumahan kepada Pimpinan DPRD tidak sesuai ketentuan sebesar
Rp45.900.000,00;
9. Sisa lebih potongan beras pegawai dalam rekening penampungan tunjangan beras tidak
disetor ke Kas Daerah sebesar Rp692.140.039,00 dan terdapat kelebihan penarikan tunai
dari rekening penampungan beras sebesar Rp251.621.000,00;
10. Pembentukan Dana Cadangan/Abadi belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
11. Mekanisme Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah tidak sesuai ketentuan.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut, BPK merekomendasikan agar Bupati Boven


Digoel mengambil langkah-langkah perbaikan dan tindak lanjut sebagaimana terinci dalam
laporan ini.
Atas pemeriksaan tersebut, selain Laporan Hasil Pemeriksaan atas Kepatuhan terhadap
Peraturan Perundang-undangan, BPK telah menerbitkan Laporan Hasil Pemeriksaan atas
Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel Tahun Anggaran 2008 yang tidak
memberikan opini dengan Nomor 26/LHP/XIX.JYP/07/09, tanggal 3 Juli 2009, dan Laporan
Hasil Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern dengan Nomor
26A/LHP/XIX.JYP/07/09, tanggal 3 Juli 2009.

Jayapura, 3 Juli 2009


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan Provinsi Papua
Penanggung Jawab Pemeriksaan,

Blucer W. Rajagukguk, SE., SH., M.Sc., Ak


Akuntan, Reg. Neg. No. D-45150

iii
BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN

1. Penggunaan Belanja Beasiswa Pendidikan pada Dinas Pendidikan


Menengah sebesar Rp350.000.000,00 menyimpang dari ketentuan.

Pada tahun anggaran 2008 Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Boven


Digoel menganggarkan Belanja Beasiswa Pendidikan PNS sebesar
Rp1.775.446.917,00,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.775.146.917,00
atau 99,98%. Diantaranya sebesar Rp1.000.000.000,00 digunakan untuk
kegiatan perkuliahan kelas jauh. Program studi yang diselenggarakan meliputi
Program S1 Hukum Reguler dan Ekstensi, Program S1 ISIP Ilmu Administrasi
Reguler dan Ekstensi, Program Akta IV dan Program D2 PGSD.
Dalam melaksanakan kegiatan tersebut Dinas Pendidikan Menengah
melakukan kerjasama dengan Universitas Cenderawasih (UNCEN) sesuai
Memorandum of Understanding (MoU) Nomor 01259/J20/DN/2006 dan Nomor
420/515/SET/2006 tanggal 8 Agustus 2006. Dalam pelaksanaannya, Dinas
Pendidikan Menengah tidak menindaklanjuti dengan membuat surat perjanjian
yang menjelaskan hak dan kewajiban Universitas Cenderawasih maupun
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel.
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada Kepala Dinas Pendidikan Menengah
Sdr. Drs. VS dan berdasarkan surat pernyataan yang telah dibuat menunjukkan
bahwa selama tahun 2008 kegiatan perkuliahan kelas jauh Fakultas ISIP tidak
berjalan sama sekali dikarenakan Dosen pengajar FISIP UNCEN tidak pernah
datang mengajar ke Boven Digoel. Namun, biaya perkuliahan telah dibayarkan
kepada FISIP UNCEN sebesar Rp350.000.000,00 dengan rincian sebagai
berikut :

No. Uraian Penerima Jumlah (Rp) No Rek Jenis


Penerima Pembayaran
dan Tgl
Dibayarkan
1. Biaya Perkuliahan FISIP UNCEN (tanda Tunai dengan
dan Tiket Dosen tangan tanpa nama 100.000.000,00 tunai Kuitansi tgl
FISIP Uncen penerima) 27-10-2008
Biaya Perkuliahan Bendahara FISIP 154-000-569- Slip Setoran BRI,
2. Kelas Boven Digoel Uncen 250.000.000,00 152-6 23-12-2008
TOTAL 350.000.000,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 1


Telah dilakukan komunikasi dengan tim pemeriksa BPK yang memeriksa
PNBP Tahun 2007 dan 2008 Universitas Cenderawasih, dan diperoleh informasi
bahwa no rekening 154.000.569-152-6 adalah benar merupakan rekening milik FISIP
UNCEN atas nama Bendahara FISIP UNCEN.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah pasal 60 ayat (1) yang menyatakan setiap pengeluaran harus didukung
oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang
menagih.
b. Nota Kesepakatan antara Universitas Cenderawasih dengan Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel Nomor 01259/J20/DN/2006 dan Nomor
420/515/SET/2006 tanggal 8 Agustus 2006 pasal 3 tentang Hak dan
Kewajiban:
1) Ayat 1 : Pihak Pertama berkewajiban menyediakan tenaga ahli dan
teknologi dalam lingkup tridharma Perguruan Tinggi yang
dibutuhkan oleh Pihak Kedua;
2) Ayat 2 : Pihak Kedua berkewajiban menyediakan fasilitas dan
pembiayaan yang dibutuhkan oleh Pihak Pertama;
3) Ayat 3 : Pihak Pertama berhak atas imbalan kompensasi jasa dari Pihak
Kedua yang proposional.

Hal tersebut berindikasi kerugian daerah sebesar Rp350.000.000,00.

Hal tersebut terjadi karena :


a. Kepala Dinas Pendidikan Menengah selaku pengguna anggaran tidak aktif
dalam pengawasan pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya;
b. Bendahara Pengeluaran tidak melakukan verifikasi kelengkapan bukti-bukti
dalam melakukan pembayaran;
c. Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan tidak melakukan verifikasi
atas pertanggungjawaban bendahara.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 2


Kepala Dinas Pendidikan Menengah telah berusaha menghubungi Dekan
FISIP Universitas Cendrawasih untuk melaksanakan perkuliahan. Namun
kenyataannnya tidak ada dosen yang datang untuk memberikan kuliah.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada mantan Kepala Dinas
Pendidikan Menengah yang tidak aktif dalam pengawasan kegiatan di unit
kerjanya;
b. Memberikan sanksi kepada mantan Bendahara Pengeluaran Dinas
Pendidikan Menengah karena tidak melakukan verifikasi kelengkapan bukti-
bukti sebelum merealisasikan pembayaran;
c. Memberikan sanksi kepada Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan karena
tidak melakukan verifikasi atas pertanggungjawaban SKPD;
d. Memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Menengah untuk
mempertanggungjawabkan pembayaran sebesar Rp350.000.000,00, apabila
tidak dapat dipertanggungjawabkan agar menarik kembali dari FISIP
UNCEN untuk disetorkan kembali ke kas daerah, dan bukti setor ke
diserahkan ke BPK.

2. Belanja Hibah sebesar Rp2.375.000.000,00 tidak didukung dengan Naskah


Perjanjian Hibah

Pada tahun anggaran 2008 Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


menganggarkan belanja hibah sebesar Rp9.758.000.000,00 dan telah terealisasi
sebesar Rp5.383.000.000,00, dengan perincian sebagai berikut:
a. Hibah kepada Kodim 1711 sebesar Rp750.000.000,00;
b. Hibah kepada Polres sebesar Rp750.000.000,00;
c. Hibah kepada CV Media Kreasi sebesar Rp1.375.000.000,00;
d. Hibah kepada Kelompok Masyarakat sebesar Rp1.508.000.000,00;
e. Hibah kepada KPUD sebesar Rp1.000.000.000,00.

Dari 5 (lima) penerima hibah tersebut, hanya 3 (tiga) penerima yang


didukung naskah perjanjian sedangkan 2 (dua) penerima tidak didukung naskah
perjanjian, yaitu CV Media Kreasi dan KPUD sehingga tidak diketahui secara

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 3


jelas kegunaan dari bantuan hibah yang diberikan. Belanja hibah langsung
diterima oleh penerima hibah melalui mekanisme SP2D LS.
Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa CV Media Kreasi dan KPUD
tidak pernah memberikan pertanggungjawaban atas dana hibah yang telah
diterimanya.

Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam


Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:

a. Pasal 44 ayat (1) Belanja Hibah sebagaimana dimaksud dalam pasal 42


bersifat bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus dan harus
digunakan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah
perjanjian hibah daerah;

b. Pasal 133
1) Ayat (2) Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang
diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaannya kepada kepala daerah;
2) Ayat (3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.

Hibah yang belum dipertanggungjawabkan berpotensi penyalahgunaan


keuangan daerah sebesar Rp2.375.000.000,00.

Kondisi tersebut terjadi karena:


a. Bendahara Sekretaris Daerah merealisasikan pembayaran belanja hibah yang
tidak didukung naskah perjanjian hibah;
b. Pihak-pihak penerima hibah tidak menyampaikan pertanggungjawaban atas
dana yang telah diterimanya.

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah mengakui temuan ini dan


menjelaskan bahwa pemerintah daerah sudah pernah mengupayakan meminta

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 4


pertanggungjawaban dari instansi yang menerima hibah. Namun sampai
sekarang belum ditindaklanjuti oleh yang bersangkutan.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan saksi sesuai ketentuan kepada bendahara pengeluaran
Sekretariat Daerah karena mencairkan dana hibah yang tidak didukung
naskah perjanjian hibah;
b. Meminta pertanggungjawaban dari CV Media Kreasi dan KPUD atas dana
yang telah diterimanya sebesar Rp2.375.000.000,00, jika tidak dapat
dipertanggungjawabkan agar disetorkan kembali ke rekening kas daerah, dan
bukti setoran diserahkan ke BPK.

3. Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran sebesar Rp3.092.310.085,00 Belum


Disetorkan ke Kas Daerah

Pemeriksaan atas saldo kas di bendahara pengeluaran menunjukkan masih


terdapat saldo sebesar Rp3.092.310.085,00 pada 5 (lima) SKPD yang belum
disetorkan ke kas daerah per tanggal pemeriksaan, yang diuraikan sebagai berikut:
a. Sekretariat DPRD
Pada tahun anggaran 2008, Sekretariat DPRD menganggarkan belanja
daerah sebesar Rp32.877.497.346,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp32.145.000.721,00 atau 97,77%. Atas realisasi tersebut terdapat
pengeluaran uang oleh bendahara pengeluaran sebesar Rp1.186.378.353,00
yang sampai tanggal pemeriksaan belum disahkan sebagai
pertanggungjawaban belanja. Pemeriksaan lebih lanjut atas saldo kas sebesar
Rp1.186.378.353,00 di bendahara pengeluaran Sekretariat DPRD diketahui
hal-hal sebagai berikut:
1) pembayaran dan pengeluaran uang berdasarkan disposisi pimpinan dan
anggota DPRD dengan sepengetahuan Sekretaris DPRD.
2) Penggunaan belanja digunakan untuk perjalanan dinas, bantuan, pembelian
BBM, biaya makan minum, biaya kebersihan dan service kendaraan.
Pengeluaran ini belum dipertanggungjawabkan hingga tanggal
pemeriksaan (lihat lampiran 1a).

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 5


b. Dinas Pendidikan Menengah
Dinas Pendidikan Menengah Kabupaten Boven Digoel pada tahun
anggaran 2008 menganggarkan belanja daerah sebesar Rp15.418.440.664,00
dan telah terealisasi sebesar Rp13.971.467.942,00 atau 90,62%. Hasil
pemeriksaan atas pencairan SP2D UP/GU/TU sebesar Rp4.598.349.989,00
telah dipertanggungjawabkan sebesar Rp4.127.880.989,00, dan belum
dipertangungjawabkan sebesar Rp470.469.000,00 (Rp4.598.349.989,00 –
Rp4.127.880.989,00).
Pemeriksaan lebih lanjut atas sisa kas sebesar Rp470.469.000,00,
diketahui telah direalisasikan pembayaran dengan 19 kwitansi oleh bendahara
pengeluaran dengan total nilai Rp507.024.000,00. Evaluasi atas bukti
pengeluaran ini menunjukkan bahwa bukti yang disampaikan bendahara
pengeluaran Dinas Pendidikan Menengah tidak dapat diyakini kebenaran
penggunaannya dan belum disahkan sebagai pertanggungjawaban belanja
(lihat lampiran 1b).
c. Sekretariat Daerah
Hasil pemeriksaan terhadap Buku Kas Umum (BKU) Bendahara
Pengeluaran Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel diketahui bahwa
pada akhir tahun anggaran 2008 masih terdapat saldo sebesar
Rp3.434.174.335,00.
Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa saldo pada BKU itu terdiri dari
bukti-bukti pengeluaran bendahara pengeluaran kepada Bagian Ortala dan
Humas Sekretariat Daerah sebesar Rp646.195.422,00 dan uang tunai sebesar
Rp2.787.978.913,00, dengan rincian sebagai berikut:

Bukti pengeluaran bagian Ortala dan Humas Setda Rp 646.195.422,00


Saldo rekening giro bendahara Setda Rp 798.809.765,00
Saldo rekening Tabungan Bendahara Setda Rp 1.890.177.623,00
Uang tunai di brankas Rp 98.991.525,00
Jumlah Rp 3.434.174.335,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 6


Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, Bagian Ortala dan Humas
Sekretariat Daerah belum menyampaikan pertanggungjawaban atas bukti-
bukti yang telah dikeluarkan sebesar Rp646.195.422,00.
d. Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung
Hasil pemeriksaan terhadap bukti pertanggungjawaban SP2D
UP/GU/TUP selama TA 2008 pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat
Kampung diketahui bahwa telah diterbitkan SP2D UP/GU/TUP sebesar
Rp4.562.372.000,00 kemudian telah dipertanggungjawabkan sebesar
Rp3.648.067.000,00, dan disetor ke kas daerah pada Tahun 2009 sebesar
Rp563.651.000,00.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir masih terdapat pengeluaran belum
dipertanggungjawabkan sebesar Rp350.654.000,00 (lihat lampiran 1c).
Pemeriksaan terhadap bukti-bukti yang belum dipertanggungjawabkan tersebut
terdiri dari:
Sewa gedung kegiatan Musrembang Rp 50.000.000,00
Perjalanan Dinas Rp 264.000.000,00
Bukti tidak lengkap Rp 20.440.000,00
Belanja sosialisasi Rp 16.214.000,00
Jumlah Rp 350.654.000,00

Pengeluaran yang belum dipertanggungjawabkan tersebut dapat dijelaskan


secara detail sebagai berikut:
1. Sewa gedung kegiatan Musrembang
Kegiatan Musrembang yang semula pada DPA dianggarkan sebesar
Rp646.850.000,00 dan pada semester pertama TA 2008 telah direalisasikan
sebesar Rp646.850.000,00 atau 100%. Pemeriksaan lebih lanjut diketahui
bahwa pada perubahan DPA (DPPA) pagu anggaran untuk kegiatan
Musrembang menjadi hanya sebesar Rp596.850.000,00, yang
mengakibatkan selisih sebesar Rp50.000.000,00 (Rp646.850.000,00 –
Rp596.850.000,00). Sehingga pembayaran kontrak gedung kantor
sekretariat fasilitator distrik dan kampung pada kegiatan ini tidak dapat

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 7


masuk ke dalam sistem karena melebihi pagu anggaran yang telah
ditetapkan dalam DPPA.
2. Perjalanan dinas
Belanja perjalanan dinas luar daerah dengan kode rekening 5.2.2.15.02
digunakan untuk realisasi kegiatan sosialisasi dana respek ke distrik-distrik
dan kampung-kampung pada Kabupaten Boven Digoel sebesar
Rp264.000.000,00.
3. Bukti tidak lengkap
Perjalanan dinas a.n. YPR, S.Sos dalam rangka Koordinasi Pemberdayaan
Masyarakat Kampung di Tual Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi
Maluku tidak dapat di SPJ-kan karena yang bersangkutan tidak dapat
menunjukkan bukti-bukti yang lengkap atas belanja yang telah
dikeluarkannya sebesar Rp20.440.000,00 sampai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
4. Belanja sosialisasi
Belanja sosialisasi untuk dua kegiatan pada Kantor Pemberdayaan
Masyarakat Kampung yaitu diklat keuangan dan sosbintek pendataan profil
RIAD yang sudah dibayarkan dimuka kepada 5 orang staf PMK belum
dipertanggungjawabkan sebesar Rp16.214.000,00. Bendahara pengeluaran
tidak dapat menunjukkan bukti-bukti atas belanja ini sampai dengan
pemeriksaan berakhir.
e. Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil
Dalam Tahun Anggaran 2008 Belanja Daerah pada Kantor Kependudukan
dan Catatan Sipil dianggarkan sebesar Rp2.792.815.398,00 dan direalisasikan
sebesar Rp2.431.589.342,00 (87,07%). Realisasi belanja tersebut diantaranya
untuk pengisian kas dengan menerbitkan SP2D UP/GU/TUP sebesar
Rp1.842.714.810,00. Hasil pemeriksaan terhadap bukti pertanggungjawaban
SP2D UP/GU/TUP diketahui bahwa telah dipertanggungjawabkan sebesar
Rp1.404.101.500,00.
Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat pengeluaran belum
dipertanggungjawabkan sebesar Rp438.613.310,00 (Rp1.842.714.810,00 –
Rp1.404.101.500,00) (lihat lampiran1d).

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 8


Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah:
a. Pasal 122 ayat (9) menjelaskan bahwa Setiap SKPD dilarang melakukan
pengeluaran atas beban anggaran daerah untuk tujuan lain dari yang telah
ditetapkan dalam APBD.
b. Pasal 220 Ayat (10) yang menyatakan Bendahara Pengeluaran pada SKPD
wajib mempertanggungjawabkan secara fungsional atas pengelolaan uang
yang menjadi tanggung jawabnya dan menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pengeluaran kepada PPKD selaku BUD paling lambat
tanggal 10 bulan berikutnya.

Hal tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel tidak


dapat segera memanfaatkan sisa dana yang belum disetorkan sebesar
Rp3.092.310.085,00 untuk kegiatan pemerintahan maupun pelayanan kepada
masyarakat;

Hal tersebut terjadi karena:


a. Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Pengeluaran dan PPTK tidak tertib
dalam pengelolaan keuangan unit kerjanya;
b. Bendahara pengeluaran belum menyetorkan sisa kas ke rekening kas daerah.

Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena tidak ada
anggaran bantuan di pos DPRD yang dapat menunjang dan memperlancar
pelaksanaan tugas pokok pelayanan kepada masyarakat, baik langsung
maupun tidak langsung.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah mengakui hal tersebut sebagai
kekeliruan dinas dalam mengontrol dan memverifikasi pembuatan SPP, SPM,
SP2D serta pembuatan surat pertanggungjawaban.
Kepala Bagian Keuangan mengakui temuan BPK dan berjanji
memberikan pengawasan kepada bendahara pengeluaran agar kejadian ini
tidak terulang lagi.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 9


Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kampung menerima temuan
BPK dan berjanji akan melengkapi bukti-bukti yang diperlukan.
Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil telah menyerahkan
bukti-bukti pengeluaran, namun ditolak oleh sub bagian verifikasi karena
melebihi anggaran dan bersedia mengembalikan ke Kas Daerah.

BPK merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar memerintahkan para


Kepala SKPD, Bendahara Pengeluaran dan PPTK terkait untuk segera
mempertanggungjawabkan sisa kas sebesar Rp3.092.310.085,00 apabila dalam
jangka waktu 60 hari setelah laporan diterbitkan tidak dipertanggungjawabkan
agar menyetorkan ke Kas Daerah, dan menyerahkan bukti setor kepada BPK.

4. Terdapat kekurangan volume atas pekerjaan sebesar Rp3.420.487.000,00

Pemeriksaan secara uji petik atas pengadaan barang/jasa pada 5 (lima)


SKPD, diketahui terdapat kekurangan sebesar Rp3.420.487.000,00 yang
diuraikan sebagai berikut:

a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan


Pada tahun anggaran 2008 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Boven Digoel menganggarkan belanja barang dan jasa tanaman sebesar
Rp8.476.735.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp8.476.735.000,00 atau
100%. Kegiatan tersebut direalisasikan untuk Pengadaan Bibit tanaman
kehutanan yaitu bibit kayu-kayuan berupa Lingua, Casuarina, Merawan,
Nyatoh, Kayu Cina/Melur, bibit MPTS (Multi Purpose Tree Species) berupa
Matoa, Nangka, Langsat, Durian, dan bibit tanaman unggulan lokal (TUL)
berupa Pandan Buah Merah/Kuning.
Kegiatan pembuatan bibit/benih tanaman dilaksanakan di 11 distrik dan
dibagi dalam 31 paket pekerjaan dan lahan yang disediakan seluas 640 ha.
Kegiatan tersebut meliputi pekerjaan pembuatan bibit tanaman, pembuatan
sumur galian, dan pembuatan tempat penyemaian bibit. Pekerjaan tersebut
melibatkan partisipasi masyarakat setempat dengan mengumpulkan bibit
tanaman, pembuatan tempat persemaian dan sumur galian.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 10


Pemeriksaan terhadap Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada kontrak
pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan, diketahui bahwa dalam
pencantuman biaya bibit/benih tanaman per batangnya, tidak dirinci
berdasarkan unit cost untuk pembuatan bibit tersebut. Menurut keterangan
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) unit cost per batang bibit tanaman
telah mengacu pada Keputusan Bupati No.30 Tahun 2007 tentang penetapan
harga standard.
Pemeriksaan lebih lanjut atas fisik pekerjaan pada Dinas Kehutanan dan
Perkebunan terhadap 7 paket pekerjaan di Distrik Mandobo dan Distrik Jair
menunjukkan bahwa pelaksanaan pekerjaan kurang dari volume dan
spesifikasi kontrak sebesar Rp921.492.800,00.

b. Kantor Pemuda dan Olahraga


Pada tahun anggaran 2008 Kantor Pemuda dan Olahraga Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel menganggarkan Belanja Modal Pembangunan
Sarana dan Prasarana Olahraga sebesar Rp3.495.709.453,00 dan telah
direalisasikan sebesar Rp3.489.255.000 atau 99,82% dari anggarannya.
Pemeriksaan secara uji petik terhadap kontrak pembangunan sarana dan
prasarana olahraga yang terdiri dari lapangan Sepak Bola dan pembangunan
lapangan Tenis diketahui bahwa kedua kegiatan pembangunan ini dilakukan
melalui Pelelangan Umum. Pelaksanaan kedua pekerjaan ini telah dinyatakan
selesai 100% dan dibayar lunas.
Hasil pemeriksaan fisik pekerjaan pada Kantor Pemuda dan Olahraga
atas kegiatan pembangunan kedua lapangan ini sebesar Rp941.063.205,00
diketahui ternyata bahwa pekerjaan dilapangan hanya dilaksanakan sebesar
Rp217.011.722,30 atau tidak dikerjakan sebesar Rp724.051.482,70.

c. Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan


Pada tahun anggaran 2008 Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja untuk kegiatan
peningkatan produksi; produktifitas dan mutu produk perkebunan; produk
pertanian sebesar Rp1.996.500.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp1.918.660.000,00 atau 96,10% dari anggarannya.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 11


Realisasi ini dituangkan dalam kontrak kegiatan pencetakan sawah 20 ha
di Distrik Jair dan pencetakan sawah 20 ha di Distrik Mindiptana. Kegiatan ini
dilakukan melalui Pelelangan Umum dan telah dinyatakan selesai 100% dan
dibayar lunas.
Pemeriksaan fisik pada pencetakan sawah di Distrik Jair diketahui
bahwa kegiatan ini yang semula akan dibuat di atas 2 (dua) lahan pada 2 (dua)
lokasi yang berbeda. Karena situasi yang tidak memungkinkan dibuat pada 1
(satu) lokasi saja.
Pemeriksaan lebih lanjut pada Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan
atas fisik kegiatan pencetakan sawah di Distrik Jair diketahui bahwa
pekerjaan di lapangan sebesar Rp506.886.180,29 diketahui ternyata fisik
pekerjaan dilapangan hanya dilaksanakan sebesar Rp112.114.972,85 atau
tidak dikerjakan sebesar Rp394.771.207,44.

d. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana


Pada tahun anggaran 2008 Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel menganggarkan Belanja Barang sebesar
Rp6.548.075.000,00, dan telah direalisasikan sebesar Rp5.331.241.045,00 atau
81,42% dari anggarannya.
Realisasi belanja pada Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
dilaksanakan melalui 8 (delapan) buah kontrak kerjasama dengan pihak ketiga.
Pemeriksaan secara uji petik terhadap 4 (empat) buah kontrak pada Dinas
Kesehatan dan Keluarga Berencana diketahui bahwa pengadaan telah
dinyatakan selesai 100% dan dibayar lunas.
Pemeriksaan fisik pekerjaan dan kegiatan pengadaan barang/jasa atas
pekerjaan 4 (empat) buah kontrak pada Dinas Kesehatan dan Keluarga
Berencana sebesar Rp1.415.750.781,20 diketahui ternyata fisik pekerjaan
dilapangan hanya dilaksanakan sebesar Rp545.010.018,30 atau tidak
dikerjakan sebesar Rp870.740.762,90,00.

e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Pada tahun anggaran 2008 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja Penyusunan Rencana Tata

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 12


Ruang Wilayah sebesar Rp3.258.785.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp2.398.000.000,00 atau 73,58%. Kegiatan tersebut direalisasikan untuk
penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Boven Digoel
Tahap I. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh PT Nidisa Estetika melalui
kontrak No.050/45/BAPPEDA/VI/2008. Jangka waktu pelaksanaan selama
120 hari sejak 28 Juni 2008 sampai dengan 18 November 2008.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Boven Digoel
dalam rangka merealisasikan DPA tahun anggaran 2008 telah melaksanakan
Pekerjaan Pembangunan Gedung Laboratorium Lingkungan Hidup. Untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut telah ditunjuk pelaksana pekerjaan yaitu CV
Mandom Rimba Papua melalui pelelangan umum dengan kontrak
No.054/60.a/BAP/IX2008 dengan nilai kontrak sebesar Rp.919.810.000,00.
Untuk mengawasi pelaksanaan Pekerjaan tersebut telah ditunjuk CV
Geoteknik Konsultan.
Sedangkan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung pembayaran
seperti laporan kemajuan pekerjaan dan berita acara pemeriksaan pekerjaan
yang ditandatangani oleh Konsultan Pengawas dan disetujui oleh Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah atas pekerjaan pembangunan gedung laboratorium lingkungan hidup
diketahui bahwa pekerjaan tersebut baru diselesaikan 55,002%. Berdasarkan
laporan kemajuan pekerjaan dan hasil cek fisik di lapangan ternyata pekerjaan
tersebut belum selesai 100%. Atas keterlambatan tersebut belum dibuatkan addendum
kontrak dan atas keterlambatan tersebut juga belum dikenakan denda sebesar
o
Rp70.362.337,65 (170 hari x Rp413.896.103,80 x 1 / ).
oo

Kekurangan volume secara rinci dituangkan dalam tabel berikut:


Menurut Kontrak Hasil Cek Fisik
Selisih (Rp)
No Uraian Pekerjaan (Rp) (Rp)
. 1 2 3(1-2)
a. Dinas Kehutanan dan Perkebunan
1 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 107.856.000,00 36.701.000,00 71.155.000,00
Kehutanan Seluas 15 Hektar Paket
XXVII, No. Kontrak:
522.4/346/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp122.760.000,00

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 13


Menurut Kontrak Hasil Cek Fisik
Selisih (Rp)
No Uraian Pekerjaan (Rp) (Rp)
. 1 2 3(1-2)
2 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 107.856.000,00 35.952.000,00 71.904.000,00
Kehutanan Seluas 15 Hektar Paket
XXVI No. Kontrak:
522.4/345/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp132.500.000,00

3 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 107.784.000,00 84.879.900,00 22.904.100,00


Kehutanan Seluas 15 Hektar Paket
XXVIII, No. Kontrak:
522.4/347/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp122.550.000,00

4 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 107.856.000,00 21.870.800,00 85.985.200,00


Kehutanan Seluas 15 Hektar Paket
XXIX No. Kontrak:
522.4/348/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp132.500.000,00

5 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 266.333.400,00 41.958.000,00 224.375.400,00


Kehutanan Seluas 20 Hektar Paket XIX
No. Kontrak:
522.4/338/KONTRAK/2.02.2/2008,
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp291.000.000,00
6 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 199.750.050,00 52.947.000,00 146.803.050,00
Kehutanan Seluas 15 Hektar Paket
XVIII, No. Kontrak:
522.4/337/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal: 17 Mei 2008, Nilai :
Rp214.600.000,00

7 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman 399.700.050,00 101.349.300,00 298.350.750,00


Kehutanan Seluas 30 Hektar Paket XXI
No. Kontrak
522.4/340/KONTRAK/2.02.2/2008
Tanggal : 17 Mei 2008, Nilai :
Rp439.500.000,00
1.297.135.500,00 375.658.000,00 921.477.500,00
Jumlah a
b. Kantor Pemuda dan Olah raga
1. Pembangunan Lapangan Sepak Bola,
Kontrak No. 027/957/KPO-
363.720.000,00 0 363.720.000,00
BD/LEL/IV/2008 tanggal 25 April
2008, Nilai: Rp1.048.000.000,00
2. Pembangunan Lapangan Tenis, Kontrak
No. 026/957/KPO-BD/LEL/IV/2008
577.343.205,00 217.011.722,30 360.331.482,70
tanggal 25 April 2008, Nilai:
Rp2.200.000.000,00
Jumlah b 941.063.205,00 217.011.722,30 724.051.482,70
c. Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan
1. Pencetakan Sawah 20 ha di Distrik Jair
dan Pencetakan Sawah 20 ha di Distrik
Mindiptana, Kontrak No. 506.886.180,29 112.114.972,85 394.771.207,44
050/137/P2P/2008 tanggal 15 Agustus
2008, Nilai: Rp1.183.000.000,00
506.886.180,29 112.114.972,85 394.771.207,44
Jumlah c

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 14


Menurut Kontrak Hasil Cek Fisik
Selisih (Rp)
No Uraian Pekerjaan (Rp) (Rp)
. 1 2 3(1-2)

d. Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana


1. Pengadaan Ketersediaan Obat, Kontrak
No. 050/29.a/DINKES/2007 tanggal 25
99.824.050,00 0 99.824.050,00
Agustus 2007, Nilai:
Rp1.199.150.000,00
2. Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan, Kontrak No.
946.244.913,20 244.043.200,30 702.201.712,90
050/481.i/DINKES/2008 tanggal 10 Juli
2008, Nilai: Rp1.498.600.000,00
3. Pengadaan Barang Peralatan Medis &
Non Medis Puskesmas, Kontrak
325.681.818,00 284.716.818,00 40.965.000,00
No.050/481.j/DINKES/2008 tanggal 10
Juli 2008, Nilai: Rp358.250.000,00
4. Pengadaan Peralatan Bersalin, Kontrak
No. 050/481.f/DINKES/2008 tanggal 10 44.000.000,00 16.250.000,00 27.750.000,00
Juli 2008, Nilai: Rp432.517.000,00
Jumlah d 1.415.750.781,20 545.010.018,30 870.740.762,90
e. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Penyusunan rencana tata ruang wilayah
(RTRW) Kabupaten Boven Digoel 105.550.000,00 10.000.000,00 95.550.000,00
Tahap 1, kontrak
No050/45/BAPEDA/VI/2008 tanggal
28 Juni 2008, Nilai:
Rp3.258.785.000,00
2 Pembangunan Gedung Laboratorium 919.809.500,00 505.913.396,20 413.896.103,80
Lingkungan Hidup, kontrak
no.054/60.a/BA/P/IX/2008, Nilai:
Rp919.810.000,00
Jumlah e 1.025.359.500,00 515.913.396,20,00 509.446.103,80
TOTAL 5.186.195.166.49 1.765.708.109,65 3.420.487.056,84

Hal tersebut tidak sesuai dengan dengan:


a. Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden No. 85 Tahun 2006 tentang Perubahan
Keenam Atas Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yaitu:
1) Pasal 36 ayat (2), yang menyatakan Pengguna barang/jasa melakukan
penilaian terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan, baik secara
sebagian atau seluruh pekerjaan, dan menugaskan penyedia barang/jasa
untuk memperbaiki dan/atau melengkapi kekurangan pekerjaan
sebagaimana yang disyaratkan dalam kontrak.
2) Pasal 36 ayat (3) yang menyatakan Pengguna barang/jasa menerima
penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan kontrak.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 15


3) Pasal 37 ayat (1) yang menyatakan Bila terjadi keterlambatan penyelesaian
pekerjaan akibat dari kelalaian penyedia barang/jasa, sebagaimana diatur
dalam kontrak, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan
o
denda keterlambatan sekurang-kurangnya 1 / (satu perseribu) per hari
oo

dari nilai kontrak.


4) Penjelasan Pasal 33 ayat (2) yang menyatakan khusus pekerjaan
konstruksi, pembayaran hanya dapat dilakukan senilai pekerjaan yang
telah terpasang, tidak termasuk bahan-bahan dan alat-alat.
b. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) masing-masing pekerjaan pasal 10
yang menyatakan bahwa pihak kedua berkewajiban menyerahkan hasil
pekerjaan sesuai dengan jumlah dan kualitas serta jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak.
c. Kontrak Pekerjaan yang menyatakan bahwa jumlah pembayaran prestasi
disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan sesuai dengan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
d. Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak)
masing – masing pekerjaan pasal 2 yang menyatakan bahwa pekerjaan
sebagaimana yang dimaksud pada pasal 1 harus dilakukan oleh pihak kedua
berdasarkan ketentuan yang merupakan bagian dari Surat Perjanjian
Pemborongan (Kontrak) antara lain Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS).

Hal tersebut berindikasi kerugian daerah sebesar Rp3.420.487.000,00 dan


terjadi kekurangan penerimaan daerah sebesar Rp70.362.000,00 .

Hal tersebut terjadi karena kontraktor, konsultan pengawas dan


penanggungjawab/koordinator kegiatan dan Kepala SKPD dalam membuat
berita acara kemajuan pekerjaan dan merealisasikan pembayaran tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan menjelaskan bahwa hal ini


terjadi karena tidak ada konsultan pengawas.
Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga menyetujui temuan BPK. Selisih
yang ditemukan akan diselesaikan oleh pihak kontraktor.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 16


Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan menyetujui dan
mendukung sepenuhnya temuan BPK dan akan berkoordinasi dengan pihak
kontraktor supaya menyetorkan kekurangan ke kas daerah.
Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana telah mengirimkan surat
teguran kepada kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
2 (dua) bulan. Pihak kontraktor setuju dan berjanji akan menyelesaikan
pekerjaan tersebut sesuai dengan pernyataan yang dibuatnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tidak memberikan
tanggapan atas temuan BPK.

BPK merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar:


a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan
Perkebunan, Kepala Kantor Pemuda dan Olahraga, Kepala Dinas Pertanian,
Peternakan dan Perikanan, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana
dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
b. Memerintahkan secara tertulis kepada konsultan pengawas dan penanggung
jawab/koordinator kegiatan untuk mempertanggungjawabkan kekurangan
fisik pekerjaan sebesar Rp3.420.487.000,00, jika tidak dapat
dipertanggungjawabkan agar disetorkan ke Kas Daerah, dan copy bukti setor
disampaikan kepada BPK.
c. Memerintahkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk
mengenakan denda atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan Pembangunan
Gedung Laboratorium Lingkungan Hidup sebesar Rp70.362.000,00.

5. Pembayaran atas Pengadaan Barang Cetakan Boven Digoel Post sebesar


Rp225.000.000,00 tidak sesuai Ketentuan

Pada tahun anggaran 2008 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah


Kabupaten Boven Digoel menganggarkan belanja Pengadaan Barang Cetakan
Boven Digoel Post sebanyak 22.500 eksemplar serta Pengadaan Buku Peraturan
dan Perundang-Undangan RI sebesar Rp233.750.000,00 dan telah direalisasikan
sebesar Rp233.750.000,00 atau 100,00%. Kegiatan tersebut berupa pencetakan
dan penggandaan Boven Digoel Post Edisi I s/d IX TA 2008 sebesar

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 17


Rp225.000.000,00 dan penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-
undangan sebesar Rp8.750.000.,00. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh CV. Mai
Do Fa dengan kontrak No.57/BAPPEDA/III/2008 senilai Rp233.750.000,00, dan
telah dibayar lunas (100%).
Pemeriksaan terhadap surat perjanjian (kontrak) diketahui bahwa
pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan selama 60 hari kalender dan harus sudah
selesai pada tanggal 20 Mei 2008. Konfirmasi kepada Pelaksana Kegiatan
diketahui bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada tahun 2006 menjelang
2007. Jumlah eksemplar yang dicetak tidak dapat diketahui dengan pasti karena
sudah lama. Hasil konfirmasi kepada Bendahara Pengeluaran diketahui bahwa
kegiatan tersebut belum dibayar pada tahun 2006 dan 2007.
Sedangkan hasil pemeriksaan terhadap pertanggungjawaban Bendahara
Sekretariat Daerah diketahui bahwa ada bantuan hibah sebesar
Rp1.375.000.000,00 kepada CV Media Kreasi. Bantuan hibah tersebut sesuai
dengan SK Bupati No.58 tahun 2008 tgl.10 Juni 2008. Dalam SK tersebut
diketahui bahwa tujuan hibah adalah untuk membiayai proses pencetakan Boven
Digoel Post. Pertanggungjawaban penggunaan dana hibah tersebut tidak
disampaikan oleh penerima hibah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pasal 9 ayat (4) menyatakan Pengguna
barang dan jasa dilarang mengadakan ikatan perjanjian dengan penyedia
barang/jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia
anggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang
tersedia untuk kegiatan/proyek yang dibiayai dari APBN/APBD.
b. Kontrak Nomor 57/BAPPEDA/III/2008, tanggal 6 Maret 2008 pasal 3:
1) Point 3.1 bahwa pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sejak surat perintah
mulai kerja ditandatangani oleh pihak pertama dan dikerjakan selama 60
hari kalender.
2) Point 3.2 pelaksanaan pekerjaan dimaksud sudah harus selesai
dilaksanakan dan diserahkan paling lambat tgl 20 Mei 2008.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 18


Hal tersebut berindikasi kerugian daerah sebesar Rp225.000.000,00.

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa sekaligus bertindak sebagai panitia
penerima barang sehingga mekanisme check and balance tidak berjalan;
b. Panitia Penerima barang membuat berita acara serah terima barang tidak
sesuai dengan kenyataan;
c. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah selaku pengguna anggaran
tidak melakukan pengawasan dan pengendalian.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah tidak memberikan


tanggapan atas temuan BPK.

BPK merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar memberikan sanksi


sesuai ketentuan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan
menarik kembali dari CV Mai Do Fa sebesar Rp225.000.000,00 untuk disetor ke
Kas Daerah dan bukti setor disampaikan kepada BPK.

6. Pengadaan Notebook Tahun Anggaran 2008 pada Bagian Umum Sekretariat


Daerah sebesar Rp436.370.000,00 tidak sesuai Ketentuan

Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel tahun


anggaran 2008 menganggarkan belanja modal atas pengadaan Notebook senilai
Rp436.370.000,00 terealisasi sebesar Rp436.370.000,00. Pengadaan Notebook
sebanyak 17 unit dilaksanakan oleh CV Sumber Cipta Sarana dengan kontrak
No.020/154/SET/2008 tanggal 22 April 2008 senilai Rp436.370.000,00. Hasil
konfirmasi kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Boven
Digoel diketahui bahwa pengadaan Notebook tersebut telah dilaksanakan oleh
Bappeda tahun 2006 tanpa ikatan kontrak. Dalam kontrak spesifikasi dan harga
Notebook disesuaikan dengan harga tahun 2008. Notebook hasil pengadaan
tersebut total berjumlah 27 (dua puluh tujuh) unit dan telah dibagikan kepada
Badan/Dinas/Kantor di lingkungan Kabupaten Boven Digoel. Hasil konfirmasi

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 19


kepada Sdr. Win (Bappeda) diketahui bahwa Notebook tersebut dibeli oleh kepala
Bappeda (Ir.K) dan yang bersangkutan hanya ditugaskan untuk membaginya.
Hasil cek fisik yang dilakukan bersama Kepala Bagian Umum Sekretariat
Daerah diketahui bahwa Notebook hasil pengadaan tersebut tidak dapat ditelusuri.
Pemeriksaan terhadap Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
(DPPA) Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Boven Digoel tahun
anggaran 2008 diketahui bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan kegiatan
lanjutan tahun-tahun lalu.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun


2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Pasal
9 ayat (4) menyatakan Pengguna barang dan jasa dilarang mengadakan ikatan
perjanjian dengan penyedia barang/jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak
cukup tersedia anggaran yang akan mengakibatkan dilampauinya batas anggaran
yang tersedia untuk kegiatan/proyek yang dibiayai dari APBN/APBD.

Hal tersebut berindikasi kerugian daerah sebesar Rp436.370.000,00.

Hal ini disebabkan karena Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah


merealisasikan pembayaran dan pengadaan barang tidak sesuai ketentuan.

Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah menanggapi bahwa pada


dasarnya mereka hanya menjalankan tugas sesuai dengan kegiatan yang sudah
dianggarkan dalam DPPA, dan spesifikasi barang dalam kontrak menyesuaikan
dengan daftar yang diterima dari Bappeda.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memberikan


sanksi secara tertulis kepada Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah dan
memerintahkan untuk menarik kembali dari CV. Sumber Cipta Sarana sebesar
Rp436.370.000,00 untuk disetor ke Kas Daerah, bukti setor disampaikan kepada
BPK.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 20


7. Harga Pembelian BBM pada Kontrak Lebih Mahal dari Harga yang
tercantum pada Konosemen Periode Mei dan Juni 2008 sebesar
Rp1.010.565.000,00 dan Volume Pemakaian BBM Untuk Periode Juli sampai
dengan Desember 2008 tidak sesuai Kontrak sebesar Rp1.491.926.000,00

Dalam tahun anggaran 2008 Dinas Pertambangan dan Energi


menganggarkan belanja barang dan jasa berupa pengadaan BBM PLTD
Pemerintah Kabupaten Boven Digoel senilai Rp18.619.009.200,00 dan telah
terealisasi sebesar Rp18.581.470.875,00 (100%). Kegiatan tersebut dilaksanakan
oleh CV. Indokarya Pratama dengan kontrak No.065/28.b/DISTAMBEN/2008
dengan nilai kontrak Rp18.581.470.875,00. Kegiatan tersebut telah dinyatakan
selesai dan telah dibayar lunas.
Pengadaan tersebut dilaksanakan selama 180 hari kalender terhitung sejak
tanggal 9 April 2008 sampai dengan 6 Oktober 2008. Berdasarkan pemeriksaan
RAB diketahui bahwa proporsi pengadaan dan pemakaian BBM dibagi rata setiap
bulan yaitu sebanyak 116.337,78 liter dengan harga satuan sebesar Rp12.100,00
per liter.
Pengadaan BBM dilakukan oleh CV Indokarya Pratama dengan menebus
DO di Pertamina Merauke kemudian dibawa dengan menggunakan kapal ke
Tanah Merah. Selama kurun waktu Juni sampai Desember 2008 tranportir yang
ditunjuk adalah CV. Dwi Putra Harapan. Transportir akan menyerahkan BBM
tersebut di lokasi PLTD dan dokumen yang dibuat pada saat penyerahan adalah
berita acara serah terima yang ditandatangani oleh transportir dan penerima
barang (pengelola PLTD). Penatausahaan penerimaan BBM tidak optimal dimana
berita acara serah terima barang, berita acara peminjaman dan pengembalian BBM
dan konosemen (faktur) dari Pertamina tidak dapat ditunjukkan kepada tim BPK
RI.
Pengelolaan PLTD Tanah Merah menggunakan 4 mesin No.1, 2, 3, dan 4
dengan tanki besar sebanyak 2 buah dengan kapasitas maksimum sebesar 100.000
liter dan 4 tanki kecil dengan total kapasitas 20.000 liter. Operasional pengelolaan
PLTD juga dilaksanakan oleh CV Indokarya Pratama dengan mempekerjakan 1
(satu) orang manager dan 10 (sepuluh) orang operator. Operasional sehari-hari
dibagi dalam 3 (tiga) shift yaitu shift pagi, sore, dan malam. Operator masing-

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 21


masing shift sebanyak 2 (dua) orang dengan tugas memantau supply BBM,
pengecekan mesin dan sekaligus sebagai mekanik mesin. Hasil tugas sehari-hari
dituangkan dalam laporan harian yang ditandatangani oleh operator. Keseluruhan
laporan operasional tersebut tidak diperiksa dan tidak ditandatangani oleh
pengelola PLTD.
Hasil pemeriksaan terhadap konosemen (faktur pengiriman barang)
transportir periode Mei dan Juni 2008 dari pertamina diketahui bahwa rata-rata
harga ditambah ongkos angkut dari Merauke ke Tanah Merah sebesar Rp7.756,76
dengan ilustrasi sebagai berikut:

Harga
Selisih
Harga Ongkos Total Harga menurut
No. Bulan harga
(Rp/liter) (Rp/liter) (Rp/liter) kontrak
(Rp/liter)
(Rp/liter)
1 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
2 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
3 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
4 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
5 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
6 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
7 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
8 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
9 26/5/2008 5,865 2,240.00 8,105.00 12,100.00 3,995.00
10 26/5/2008 5,865 2,240.00 8,105.00 12,100.00 3,995.00
11 26/5/2008 5,865 2,240.00 8,105.00 12,100.00 3,995.00
12 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
13 2/6/2008 5,365 2,240.00 7,605.00 12,100.00 4,495.00
14 2/6/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
15 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
16 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
17 26/5/2008 5,500 2,240.00 7,740.00 12,100.00 4,360.00
Harga-harga rata selama Mei - Juni 2008 4343.24

Dari perbedaan harga tersebut terjadi kelebihan pembayaran sebesar


Rp1.010.565.799,21 dengan rincian sebagai berikut:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 22


No. Bulan Volume Harga Harga Selisih Selisih pembayaran
Sesuai sesuai menurut harga (Rp/liter)
Kontrak kontrak Faktur (Rp/liter)
(Rp/liter) (Rp/liter) (Rp/liter)
1 2 3 4 5 6 7= (6x3)
1 Mei 116.337,78 11.200,00 7.756.76 4.343.24 505.282.899,61
2 Juni 116.337,78 11.200,00 7.756.76 4.343,24 505.282.899,61
Jumlah 1.010.565.799,21

Hasil pemeriksaan terhadap laporan harian operator selama 6 bulan dari


Juli – Desember 2008 diketahui bahwa pemakaian BBM tidak sesuai dengan nilai
yang tercantum dalam kontrak. Rincian pemakaian tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:

No Bulan Pemakaian Pemakaian Selisih Harga satuan Total


Senyatanya Seharusnya (liter) (Rp) (Rp)
(liter) (liter)
1 Juli 101.825 116.337,78 14.512,78 12.100 175.604.638,00
2 Agustus 76.407 116.337,78 39.930,78 12.100 483.162.438,00
3 September 93.553 116.337,78 22.784,78 12.100 275.695.838,00
4 Oktober 105.284 116.337,78 11.053,78 12.100 133.750.738,00
5 November 97.550 116.337,78 18.787,78 12.100 227.332.138,00
6 Desember 100.108 116.337,78 16.229,78 12.100 196.380.338,00
Total 1.491.926.128,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan dengan Surat Perjanjian pekerjaan Nomor
965/28.c/DISTAMBEN/2008 pasal 5:
a. Poin a yang menyatakan bahwa pihak kedua berkewajiban melaksanakan
pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh tanggung jawab dengan
menyediakan tenaga lainnya, bahan-bahan, peralatan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan sesuai yang dirinci dalam kontrak;
b. Poin b yang menyatakan bahwa pihak kedua wajib melaksanakan seluruh
pekerjaan sesuai dengan ketentuan, sampai diterima dengan baik oleh pihak
pertama.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 23


Hal tersebut berindikasi kerugian daerah sebesar Rp2.502.491.000,00
dengan rincian sebagai berikut:
a. Terjadi kemahalan harga pembelian BBM periode Mei dan Juni 2008 sebesar
Rp1.010.565.000,00;
b. Terjadi kekurangan volume BBM periode Juli sampai dengan Desember 2008
sebesar Rp1.491.926.000,00.

Hal tersebut disebabkan:


a. Pelaksana kegiatan (rekanan) tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan
volume dan spesifikasi yang disepakati dalam kontrak;
b. Pemimpin kegiatan (PPTK) dan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi tidak
melakukan pengawasan dan pengendalian kegiatan secara optimal.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi mengakui bahwa kurang melakukan


pengawasan dan pengendalian terhadap operasional PLTD, dan akan
memerintahkan kepada rekanan untuk menyampaikan bukti-bukti penerimaan
BBM dan bukti-bukti penggunaannya.

BPK merekomendasikan Bupati Boven Digoel agar


a. Memberi sanksi sesuai ketentuan kepada Kepala Dinas Pertambangan dan
Energi dan PPTK karena tidak melakukan pengawasan dan pengendalian;
b. Menyetorkan kembali kemahalan harga pembelian BBM periode Mei dan Juni
2008 sebesar Rp1.010.565.000,00 dan kekurangan volume BBM periode Juli
sampai dengan Desember 2008 sebesar Rp1.491.926.000,00 ke kas daerah.

8. Pemberian Tunjangan Perumahan Kepada Pimpinan DPRD Tidak Sesuai


Ketentuan sebesar Rp45.900.000,00

Pada tahun anggaran 2008, Pemerintah Kabupaten Boven Digoel


menganggarkan belanja Tunjangan Perumahan pada DPRD sebesar
Rp984.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp930.000.000,00 atau 94,51%.
Pembayaran tunjangan perumahan tersebut sesuai dengan daftar rumah
dinas anggota DPRD selain untuk pembayaran tunjangan perumahan kepada

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 24


Pimpinan dan Anggota yang belum menempati rumah dinas dan jabatan, juga
dibayarkan untuk Pimpinan dan Anggota yang telah menempati rumah dinas dan
jabatan atas nama LI, S.Sos sebesar Rp45.900.000,00 {(Rp4.500.000 per bulan
x 12 bulan) x (100% - PPN 15%)}.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pemberian tunjangan perumahan
bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang telah menempati rumah dinas/jabatan
tersebut tidak sesuai dengan ketentuan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 37 tahun 2005 jo. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37
tahun 2006 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD Pasal 1 Angka (4) yang menyatakan bahwa dalam hal
Pemerintah Daerah belum dapat menyediakan rumah Jabatan Pimpinan atau
rumah dinas anggota DPRD, kepada yang bersangkutan diberikan tunjangan
perumahan.

Hal tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran yang berindikasi


kerugian keuangan daerah sebesar Rp45.900.000,00.

Hal tersebut terjadi karena :


a. Panitia Anggaran menganggarkan kegiatan tidak sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
b. Bendahara Pengeluaran dan Sekretaris DPRD tidak melakukan pengujian
atas pembayaran tunjangan perumahan.

Sekretaris Dewan mengakui telah terjadi kelebihan pembayaran tunjangan


perumahan wakil ketua dua yang selama tahun 2008 telah menempati rumah
jabatan dan akan melakukan pengembalian sesuai prosedur.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar


memerintahkan Sekretaris DPRD menarik kembali pembayaran tunjangan
perumahan dari LI, S.Sos sebesar Rp45.900.000,00 untuk disetor ke kas daerah.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 25


9. Sisa Lebih Potongan Beras Pegawai dalam Rekening Penampungan
Tunjangan Beras tidak disetor ke Kas Daerah sebesar Rp692.140.039,00
dan Terdapat Kelebihan Penarikan Tunai dari Rekening Penampungan
Beras sebesar Rp251.621.000,00

Pada tahun anggaran 2008 Kabupaten Boven Digoel menganggarkan


belanja pegawai sebesar Rp186.908.312.493,60 dan telah terealisasi sebesar
Rp160.622.640.778,00 atau 85,94% dari anggarannya. Dari realisasi tersebut
terdapat potongan beras pegawai sebesar Rp2.638.128.846,00. Hasil
pemeriksaan diketahui bahwa potongan tersebut dipindahbukukan dari rekening
kas daerah ke rekening Tunjangan Beras Kabupaten Boven Digoel dengan
nomor 0352.01.000259.30-1.
Hasil pemeriksaaan atas mutasi rekening tersebut diketahui bahwa saldo
awal tahun 2008 sebesar Rp2.457.148.270,00. Mutasi kredit selama tahun 2008
adalah sebesar Rp2.638.128.846,00, sedangkan mutasi debet sebesar
Rp4.403.137.077,00. Diantara mutasi debet tersebut sebesar Rp252.000,00
adalah biaya administrasi. Mutasi pada rekening tunjangan beras Kabupaten
Boven Digoel dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo Awal 2.457.148.270,00
Mutasi Kredit:
Setoran tunjangan beras 2.638.128.846,00
Total Mutasi Kredit 2.638.128.846,00

Mutasi Debet:
Penarikan Tunai 4.402.885.077,00
Biaya Administrasi 252.000,00
Total Mutasi Debet 4.403.137.077,00
Saldo Akhir 692.140.039,00

Tim pemeriksa telah melakukan koreksi atas saldo pada rekening


tunjangan beras per 31 Desember 2008 sebesar Rp692.140.039,00 tersebut.
Pemeriksaan terhadap rekening tunjangan beras diketahui bahwa
bendahara Sekretariat Daerah melakukan penarikan uang setelah ada tagihan
dari Bulog. Penarikan uang dilakukan dengan menerbitkan cek yang
ditandatangani oleh bendahara dan kemudian ditransfer ke rekening Bulog.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 26


Pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa selama tahun 2008 diterima
tagihan dari Bulog sebesar Rp4.151.264.065,30 yang terdiri dari tagihan tahun
2007 sebesar Rp1.427.933.077,00 dan tahun 2008 sebesar Rp2.723.330.988,30.
Hal ini berarti terdapat kelebihan penarikan uang sebesar Rp251.621.011,70
(Rp4.402.885.077,00 – Rp4.151.264.065,30). Sampai dengan berakhirnya
pemeriksaan bendahara Sekretariat Daerah tidak dapat menjelaskan kelebihan
penarikan uang tersebut, hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tagihan Bulog untuk Tahun 2008 2.723.330.988,30


Tagihan Bulog untuk Tahun 2007 1.427.933.077,00
Jumlah Tagihan Bulog 4.151.264.065,30
Jumlah Penarikan Tunai 4.402.885.077,00
Selisih (Kelebihan Penarikan Tunai) 251.621.012,00

Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 61 ayat (1) menyatakan bahwa
setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai
hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Kondisi ini berindikasi kerugian daerah sebesar Rp251.621.000,00.

Hal ini disebabkan karena:


a. Bendahara pengeluaran Sekretariat Daerah melakukan pembayaran tidak
sesuai dengan tagihan;
b. Sekretaris Daerah selaku atasan langsung kurang melakukan pengawasan
terhadap bendahara pengeluaran sehingga penarikan tunai atas rekening
tunjangan beras tidak terkontrol.

Kepala Bagian Keuangan akan menyetorkan saldo pada rekening


tunjangan beras ke rekening kas daerah dan akan menelusuri kelebihan
penarikan tersebut.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar memberikan


sanksi sesuai ketentuan kepada:

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 27


a. Bendahara pengeluaran tidak melakukan pembayaran tidak sesuai dengan
tagihan dan memerintahkan untuk mempertanggungjawabkan kelebihan
pembayaran sebesar Rp251.621.012,00;
b. Sekretaris Daerah karena kurang melakukan pengawasan terhadap
bendahara pengeluaran.

10. Pembentukan Dana Cadangan/Abadi belum ditetapkan dengan Peraturan


Daerah

Dalam neraca Pemerintah Kabupaten Boven Digoel per 31 Desember


2008 terdapat saldo Dana Cadangan sebesar Rp9.303.500.000,00. Pemeriksaan
atas Dana Cadangan tersebut diketahui bahwa pembentukan dana cadangan
ditetapkan melalui Keputusan Bupati Boven Digoel Nomor 116 Tahun 2008
tanggal 9 Desember 2008. Pemeriksaan atas realisasi pembentukan dana
cadangan diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Dilakukan dengan penerbitan SP2D No.2071/LS/IV/2008 tanggal 16
Desember 2008 senilai Rp9.303.533.206 untuk pembentukan dana cadangan
dan dibayarkan kepada Patrisia M. Mogan (Bendahara Sekretariat Daerah)
dengan nomor rekening 3809-01-000006.30.4.
b. Pada tanggal 23 dan 24 Desember 2008 Bendahara Sekretariat Daerah
melakukan pencairan cek sebesar Rp17,2 miliar dan sebagian dari dana
tersebut disetorkan pada rekening tabungan No.3809-01-000454-50-7 a.n.
Bendahara Rutin Sekretariat Daerah c/q Patrisia Mogan.
c. Tanggal 28 Januari 2009 dana tersebut dipindahkan ke Bank Papua Cabang
Pembantu Tanah Merah dengan nomor rekening 403.21.10.06.00006-5 a.n.
Dana Penampungan Deposito sebesar Rp9.303.533.206,00.
d. Tanggal 30 Maret 2009 dana cadangan tersebut dipindahkan ke rekening
Deposito dengan nomor rekening 24.2002.00033-6 a.n. Pemerintah
Kabupaten Boven Digoel, Nomor Bilyet A 097639 dengan nominal sebesar
Rp9.303.500.000,00.
e. Keterangan pihak Bank Papua diketahui bahwa deposito tersebut hanya
berdasarkan permohonan dari Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, belum
ada perjanjian yang secara khusus mengaturnya. Specimen atas Bilyet

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 28


Deposito tersebut atas nama S. Wattimena (Kabag Keuangan) dengan
tingkat A. Konfirmasi kepada Bagian Hukum diketahui bahwa pembentukan
dana cadangan tersebut belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 pasal 63:
a. Ayat (1) yang menyatakan bahwa Pemerintah Daerah dapat membentuk
dana cadangan guna mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak
dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran;
b. Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pembentukan Dana Cadangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Hal tersebut mengakibatkan tujuan pembentukan Dana Cadangan/Abadi


Pemerintah Kabupaten Boven Digoel dan program kegiatan yang akan dibiayai
menjadi tidak jelas.

Hal tersebut disebabkan karena Dana Cadangan Pemerintah Kabupaten


Boven Digoel belum ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah menyatakan bahwa


Peraturan Daerah tentang pembentukan dana cadangan dalam proses
penyusunan dan berjanji akan segera mengusulkannya ke DRPD.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar segera


mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan dana cadangan
ke DRPD.

11. Mekanisme Belanja Bantuan Sosial pada Sekretariat Daerah tidak sesuai
Ketentuan

Dalam tahun anggaran 2008 Sekretariat Daerah menganggarkan belanja


bantuan sosial sebesar Rp51.798.289.726,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp67.805.903.589,00 atau 130,90% dari anggarannya.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 29


Pemeriksaan atas realisasi belanja bantuan sosial diketahui bahwa:
a. Dalam APBD Pokok tahun anggaran 2008, belanja bantuan sosial
dianggarkan sebesar Rp32.799.223.938,00, yang dalam APBD Perubahan
direvisi menjadi sebesar Rp51.798.289.726,00. Realisasi belanja bantuan
sosial pada pos Sekretariat Daerah sebesar Rp67.805.903.589,00 atau telah
melampaui pagu anggaran sebesar Rp16.007.613.863,00.
b. Berdasarkan data Buku Kas Umum Bendahara Bantuan Sosial, pos belanja
bantuan sosial telah melampaui pagu anggaran sebelum penetapan APBD
perubahan, hal ini menunjukkan bahwa perubahan APBD hanya bersifat
melegalisasi realisasi belanja bantuan sosial yang telah terbayarkan dalam
tahun anggaran 2008.
c. Belanja bantuan sosial dianggarkan dan direalisasikan lebih besar dari
Pendapatan Asli Daerah (PAD dianggarkan sebesar Rp14.058.908.804,29,00
dan direalisasikan sebesar Rp24.631.996.645,00). Hal ini berarti terdapat
penerimaan daerah selain yang bersumber dari pendapatan asli daerah yang
digunakan untuk pembayaran belanja bantuan sosial.
d. Belum adanya peraturan Kepala Daerah tentang tata cara pemberian dan
pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan.
e. Tidak terdapat bukti pertanggungjawaban pengunaan atas belanja bantuan
yang telah disalurkan dari penerima bantuan.

Hal ini bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13


Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 45:
1) Ayat (1) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam pasal 37 huruf e
digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang
dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat;
2) Ayat (2) Bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
tidak secara terus menerus/tidak berulang setiap tahun anggaran, selektif
dan memiliki kejelasan peruntukan penggunaannya;
3) Ayat (3) Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen keadilan dan
pemerataan dalam upaya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 30


masyarakat, bantuan dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabila
pemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan
wajib guna terpenuhinya standar pelayanan minimum yang ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan.
b. Pasal 133:
1) Ayat (1) Pemberian subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (1), Pasal 42 ayat (1), Pasal
45 ayat (1), dan Pasal 47 ayat (1) dilaksanakan atas persetujuan kepala
daerah.
2) Ayat (2) Penerima subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan
bertanggung jawab atas penggunaan uang/barang dan/atau jasa yang
diterimanya dan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban
penggunaannya kepada kepala daerah;
3) Ayat (3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam peraturan kepala daerah.

Kondisi tersebut di atas mengakibatkan:


a. Realisasi belanja bantuan sosial menjadi tidak terkontrol dan berpotensi
disalahgunakan;
b. Bantuan melebihi anggaran yang ditetapkan berpotensi tidak tepat sasaran.

Hal tersebut disebabkan karena:


a. Bupati belum menetapkan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban
subsidi, hibah, bantuan sosial, dan bantuan keuangan dengan Peraturan
Kepala Daerah;
b. Kebijakan Bupati dalam menyalurkan bantuan sosial lebih besar dari
pendapatan asli daerah;
c. Sekretaris Daerah dalam penganggaran dan pelaksanaan tidak
mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Penerima bantuan tidak menyampaikan pertanggungjawaban atas dana
yang telah diterima.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 31


Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah menjelaskan hal ini terjadi
karena situasi dan kondisi masyarakat di Boven Digoel yang memaksakan
pemerintah daerah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

BPK merekomendasikan kepada Bupati Boven Digoel agar:


a. Menetapkan tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah,
bantuan sosial, dan bantuan keuangan dengan Peraturan Kepala Daerah;
b. Lebih selektif dalam menyalurkan bantuan sosial dan menyesuaikan
besarannya sesuai kemampuan keuangan daerah;
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Sekretaris Daerah atas realisasi
belanja bantuan sosial yang tidak mempedomani peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

BPK RI PERWAKILAN PROVINSI PAPUA 32


LAMPIRAN
Lampiran 1a

PENGGUNAAN DANA YANG TIDAK SESUAI PERUNTUKANNYA


DPRD KAB. BOVEN DIGOEL TA 2008

No. TANGGAL URAIAN KEGIATAN PENGELUARAN DISPOSISI

1 5-Jan-08 Dibayar jasa pemakaian sound sistem pada sidang anggaran perubahan TA. 2007 Rp 10,000,000
2 7-Jan-08 Dibayar Biaya Iklan pada lensa Papua Rp 9,000,000
3 11-Jan-08 Dibayar biaya pemasangan iklan pada surat kabar mingguan Tifa Papua Rp 14,000,000
4 14-Jan-08 Dibayar pembelian kalender tahun 2008 Rp 300,000
5 29-Jan-08 Dibayar bantuan berobat an. Ibu A. Katat Rp 5,000,000
6 29-Jan-08 Dibayar Pembuatan krans bunga Rp 500,000
7 30-Jan-08 Dibayar penunjang kegiatan an. Andrianus Andap Rp 5,000,000
8 1-Feb-08 Dibayar bantuan duka an. Agustinus Wotorot Rp 10,000,000
9 4-Feb-08 Dibayar komsumsi pada warung makan inayah Rp 9,656,000
10 4-Feb-08 Dibayar biaya STNK an. Sariman Ibrahim Rp 7,100,000
11 5-Feb-08 Dibayar bantuan biaya berobat staf sekretariat an. Elly Susan Rp 1,000,000
12 11-Feb-08 Dibayar panjar an. Andrianus Andap Rp 3,000,000
13 11-Feb-08 Dibayar BBM wakil ketua I Rp 3,000,000
14 12-Feb-08 Dibayar panjar an. Andi Andap Rp 4,000,000
15 12-Feb-08 Dibayar biaya obat-obatan an. Ibu Anton Katat Rp 5,000,000
16 12-Feb-08 Dibayar biaya Makan selama menjalani pengobatan di Merauke an. Anton Katat Rp 5,000,000
17 18-Feb-08 Dibayar bantuan biaya pengurusan pensiunan an. Bernadus Tuwok Rp 5,000,000 Setwan, 18 Feb 2008
18 18-Feb-08 Dibayar bantuan biaya Berobat an. Klemasia Samanta Rp 1,500,000
19 18-Feb-08 Dibayar bantuan biaya berobat an. Donatus Ana Rp 1,000,000
20 19-Feb-08 Dibayar makan minum pada acara peresmian rumah Ketua DPRD pada Erick Digoel Catring Rp 7,150,000
21 25-Feb-08 Dibayar bantuan duka an. Rofinus Yawon Rp 1,500,000 Setwan, 25 Feb 2008
22 25-Feb-08 Dibayar biaya kepengurusan plat nomor mobil L 200 DPRD Rp 2,000,000
23 Feb-08 Dibayar bantuan biaya berobat an. Siti Ramlia Wador Rp 500,000
24 Feb-08 Dibayar bantuan biaya berobat an. Agustinus Wotorot Rp 5,000,000 Setwan, 21 Jan 2008
25 Feb-08 Dibayar Bantuan untuk anggota Reskrim an. Luky Matruti Rp 6,000,000
26 10-Mar-08 Dibayar Pengurusan Surat Kendaraan Bermotor Rp 55,238,000
27 Dibayar pengurusan perpanjangan STNK Rp 813,000
28 Dibayar perpanjangan STNK 16 unit kendaraan Rp 6,518,000
29 10-Mar-08 Dibayar bantuan duka an. Agusttinus Wotorot Rp 3,000,000
30 10-Mar-08 Dibayar panjar an. Alfons Komberiop, S.Sos Rp 1,500,000
31 10-Mar-08 Dibayar panjar an. Sebastianus Kamim Rp 1,000,000
32 12-Mar-08 Dibayar cendramata Ketua DPRD Rp 2,100,000
33 12-Mar-08 Dibayar panjar an. Anton Katat Rp 5,000,000

Halaman 1 / 4
Lampiran 1a

34 14-Mar-08 Dibayar bantuan berobat an. Wilibrodus Kanggam Rp 2,000,000


35 15-Mar-08 Dibayar panjar an. Alfonsius Komberiop, S.Sos Rp 1,000,000
36 25-Mar-08 Dibayar uang BBM kepada Anggota DPRD dan Staf Sekretariat DPRD Rp 65,000,000
37 1-Apr-08 Dibayar panjar an. Rofinus Yawon Rp 1,500,000
38 1-Apr-08 Dibayar panjar an. Marcus Molle Rp 500,000
39 1-Apr-08 Dibayar panjar an.Drs. Paulinus Wanggimop Rp 2,500,000
40 1-Apr-08 Dibayar panjar an. Adrianus Andap Rp 3,000,000
41 3-Apr-08 Dibayar biaya langganan Tifa Papua dari bulan januari s/d maret 2008 Rp 2,250,000
42 11-Apr-08 Dibayar bantuan biaya perjalanan an. Fordatkossu A Rp 20,000,000
43 21-Apr-08 Dibayar SPPD an. Sariman Ibrahim Rp 17,105,000
44 21-Apr-08 Dibayar SPPD an. Sebastianus Kamim Rp 10,280,000
45 21-Apr-08 Dibayar SPPD an. Lukas Ikwaron, S.Sos Rp 30,600,000
46 21-Apr-08 Dibayar SPPD an. Sebastianus Kamim Rp 30,600,000
47 26-Apr-08 Dibayar pembuatan sumur wakil ketua I an. Edward C. Haurissa Rp 13,000,000
29-Apr-08
48 Dibayar bantuan duka an. Linus Kamenong Rp 4,000,000 Ketua DPRD, 30 April 2008
49 29-Apr - 08 Dibayar bantuan an. Yohanes Kamim Rp 15,000,000
Dibayar penunjang untuk pencatatan penduduk dalam rangka inventaris penduduk di distrik Jair
29-Apr-08
50 guna persiapan pemilu 2009 an. Yusak Ade, SM Rp 5,000,000
51 5-May-08 Dibayar bantuan berobat an. Fordatkosu A Rp 5,000,000
52 8-May-08 Dibayar bantuan berobat untuk ajudan ketua DPRD Rp 5,000,000
53 13-May-08 Dibayar biaya berobat atas musibah kecelakaan lalu lintas an. Pangrasia Amtop Rp 1,000,000
54 13-May-08 Dibayar biaya bantuan duka an. Anton Upkim Rp 5,000,000
55 13-May-08 Dibayar biaya pembuatan sumur wakil ketua II an. Lukas Ikwaron, S.Sos Rp 13,000,000
56 13-May-08 Dibayar biaya kekurangan perjalanan team study banding an. Agustinus Wotorot Rp 10,000,000
57 15-May-08 Dibayar bantuan biaya pendidikan an. Drs. Paulinus Wanggimop Rp 10,000,000
Dibayar pelunasan perbaikan dan pergantian alat-alat mobil hiline hitam DS 5140 GB millik
22-May-08
58 sekretariat DPRD pada Bengkel Gloria Merauke Rp 50,000,000
59 28-May-08 Dibayar bantuan Duka an. Lukas Ikwaron, S.Sos Rp 5,000,000
60 29-May-08 Dibayar bantuan duka an. Lukas Ikwaron, S.Sos Rp 15,000,000
61 16-Jun-08 Dibayar biaya kesiapan adm. Pegawai dalam rangka mengikuti test PIM III Rp 1,000,000
62 16-Jun-08 Dibayar bantuan untuk cuti alasan penting staf sekwan an. Siti Ramlia Wador Rp 10,000,000
63 17-Jun-08 Dibayar bantuan berobat staf sekretariat DPRD an. Bernadus Aliklu Rp 500,000
64 19-Jun-08 Dibayar bantuan sembayangan 40 hari untuk keluarga duka an. Fordatkossu A Rp 5,000,000
65 8-Jul-08 Dibayar bantuan duka an. Yonas Ambotop Rp 5,000,000
66 8-Jul-08 Dibayar panjar an. Andrianus Andap Rp 1,000,000
67 Juli - 08 Dibayar panjar an. Anton Katat Rp 1,000,000
68 14-Jul-08 Dibayar kepada Natalis B. Kaket Rp 1,502,000
69 15-Jul-08 Dibayar panjar an. Andi Andap Rp 2,500,000

Halaman 2 / 4
Lampiran 1a

70 16-Jul-08 Dibayar bantuan biaya pengambilan ijasah paket C an. Matias W Rp 500,000
71 21-Jul-08 Dibayar Biaya kebersihan kantor Rp 300,000
72 22-Jul-08 Dibayar persiapan Hut Kemerdekaan RI an. Sariman Ibrahim Rp 6,400,000
73 22-Jul-08 Dibayar SPPD jayapura an. Sebastianus Kamim Rp 12,703,000
74 23-Jul-08 Dibayar bantuan biaya duka an. Drs. Anthonius U Kandam Rp 2,000,000
75 23-Jul-08 Dibayar bantuan pendidikan untuk mahasiswa asal Boven Digoel Rp 25,000,000
76 28-Jul-08 Dibayar bantuan duka an. Florentina Kakare, S.Sos Rp 8,000,000
77 31-Jul-08 Dibayar pengadaan printer dan kamera digital ketua DPRD Rp 5,000,000
78 5-Aug-08 Dibayar Bantuan berobat ke Jakarta an. Kacong Rp 10,000,000 Waket I, 24 Juli 2008
79 5-Aug-08 Dibayar biaya pengurusan adm. Pegawai an. Drs. A. U Kandam Rp 2,003,000
80 8-Aug-08 Dibayar Bantuan Berobat untuk isteri anggota DPRD an. Adrianus Andap Rp 3,000,000 Setwan, 8 Agst 2008
81 19-Aug-08 Dibayar bantuan Biaya Pendidikan an. Matheus Wotorot Rp 3,500,000 Setwan, 19 Agst 2008
82 19-Aug-08 Dibayar bantuan pengobatan an. Sariman Ibrahim Rp 1,000,000
83 20-Aug-08 Dibayar Bantuan Biaya Pelayanan KKR an. M Reompoembo Rp 10,000,000 Setwan, 20 Agst 2008
84 20-Aug-08 Dibayar pembuatan krans bunga Rp 350,000
85 20-Aug-08 Dibayar pembersihan halaman kantor DPRD Rp 300,000
Dibayar akomodasi dalam rangka mengantar Tim Pengadilan Merauke dan Mahkamah Agung
22-Aug-08
86 ke Mindiptana an. Sariman Ibrahim Rp 3,000,000
Dibayar BBM dalam rangka mengantar Tim Pengadilan Merauke dan Mahkamah Agung ke
22-Aug-08
87 Mindiptana an. Marcus Jamrewaw Rp 2,000,000
Dibayar bantuan biaya pelayanan kebaktian kebangunan Rohani (KKR) gereja Bukit Kesucian
25-Aug-08
88 Tanah Merah an. Ny. Tineke Kandam Rp 20,000,000 Ketua DPRD,24 Agst 2008
Setwan,20/08/2008 dan
25/08/2008
Dibayar pemasangan instalasi alat pemurni air minum oksi sebanyak 2 unit di rumah Ketua
25-Aug-08
89 DPRD dan Sekretariat DPRD Rp 30,000,000
90 25-Aug-08 Dibayar kekurangan tiket an. Drs. A.U Kandam Rp 1,500,000
91 29-Aug-08 Dibayar kontirbusi kegiatan di Jayapura Rp 14,750,000
Dibayar pemasangan Instalasi alat pemurni air minum oksi sebanyak 1 unit di Rumah Wakil
11-Sep-08
92 Ketua II an. Lukas Ikwaron, S.Sos Rp 15,000,000
93 7-Nov-08 Dibayar pembersihan kantor DPRD Rp 700,000
94 13-Nov-08 Dibayar panjar untuk pimpinan Musamus Rp 5,000,000
95 17 Nov 08 Dibayar Bantuan pengobatan/melahirkan untuk isteri staf sekretariat Rp 2,000,000 Setwan, 17 Nov 2008
an. Seferinus R.
96 Nov 08 Dibayar bantuan kepada WKRI kabupaten Boven Digoel untuk mengikuti Kongres Wanita di Rp 10,000,000 Wakil Ketua I, 12 Nov 2008
Denpasar Bali an. Florentina Kakare, S.Sos Setwan, 13 Nov 2008

Halaman 3 / 4
Lampiran 1a

97 18 Nov 08 Dibayar bantuan biaya dalam rangka mengikti PIM II di Merauke an. Siti Ramlia Rp 2,500,000
98 27-Nov-08 Dibayar instalasi listrik an. Drs. Paulinus Wanggimop Rp 11,285,000
99 2-Dec-08 Dibayar bantuan berobat an. Robby W Rp 10,000,000
100 5-Dec-08 Dibayar biaya pemeliharaan rumah an. Marcus Molle Rp 750,000
101 6-Dec-08 Dibayar bantuan Duka An. Drs. Paulinus Wanggimop Rp 5,000,000
9-Dec-08
102 Dibayar biaya langganan Tifa Papua dan berita 2 ½ halaman ucapan oleh Pimpinan DPRD Rp 25,000,000
103 9-Dec-08 Dibayar bantua untuk perayaan Natal di Distrik Manggelum an. Daud Kerenggereng Rp 5,000,000 Ketua DPRD, 9 Des 2008
104 9-Dec-08 Dibayar biaya bantuan untuk keluarga duka an. Almarhum Thomas Ameron Rp 4,280,000 Setwan, 9 Des 2008
105 9-Dec-08 Dibayar bantuan kepada Edo wardus A Rp 1,000,000
Dibayar bantuan pendidikan dalam rangka mengikuti PIM III di Kab. Merauke an. Siti Ramlia
11-Dec-08
106 Wador Rp 5,000,000 Setwan, 11 Des 2008
107 11-Dec-08 Dibayar persiapan sidang paripurna Rp 3,100,000
108 12-Dec-08 Dibayar bantuan berobat an. Simon Taram Rp 5,000,000 Ketua DPRD, 11 Des 2008
109 12-Dec-08 Dibayar pembelian 25 potong baju batik an. ABD. Ghoni Rp 5,000,000
110 12-Dec-08 Dibayar SPPD an. Sebastianus Kamim Rp 20,000,000
111 13-Dec-08 Dibayar penunjang kegiatan upacara 17-an bulan desember Rp 1,000,000
112 15-Dec-08 Dibayar penunjang kepada Drs. Anthonius U Kandam Rp 15,000,000
113 15-Dec-08 Dibayar kontribusi kegiatan kepada Mahmudin Abdullah, SH Rp 4,000,000
Dibayar Bantuan biaya berobat dan general cek up di Rumah Sakit Cikini Jakarta an. Martha
18-Dec-08
114 Maturbongs Rp 10,000,000 Setwan,18 Des 2008
115 18-Dec-08 Dibayar bantuan biaya berobat an. Drs. Fordatkossu Archilaus Rp 10,000,000 Setwan, 18 Des 2008
116 Dec-08 Dibayar biaya berobat dan general cek up kesehatan di Jakarta an. Ny. Tineke Kandam Rp 15,000,000 Setwan, 21 Des 2008
117 Dec-08 Dibayar biaya berobat dan cek up an. Vivi. T Rp 10,000,000
118 20-Dec-08 Dibayar Bantuan kepada Abner Mambilohu Rp 5,000,000 Setwan, 19 Des 2008
119 23-Dec-08 Dibayar kepada Sefer Fenanlampir Rp 10,005,000
120 30-Dec-08 Dibayar bantuan biaya berobat an. Ignasius Jamrewaw Rp 15,000,000
121 31-Dec-08 Dibayar SPPD dalam dan luar daerah Pimpinan dan anggota DPRD : Rp -
(melebihi dana yang tersedia )
Sebastianus Kamim Rp 23,100,000
Alfonsius Komberiop, S.Sos. Rp 27,612,000
Ayub Santi (Andi A, Anton K) Rp 6,000,000
Ayub Santi (Sagana Yaluwo) Rp 22,002,000
Sagana Yaluwo Rp 22,002,000
Sariman Ibrahim Rp 27,604,000
Lukas Ikwaron,S.Sos. Rp 30,604,000
Alfonsius Komberiop, S.Sos. Rp 28,024,000
126 31-Dec-08 Dibayar biaya service ( melebihi plafon dana yang tersedia ) Rp 41,290,000
TOTAL Rp 1,186,376,000

Halaman 4 / 4
Lampiran 1b

SISA BUKTI PENGELUARAN BELANJA YANG TIDAK DAPAT DI PERTANGGUNGJAWABKAN


DINAS PENDIDIKAN MENENGAH KAB.BOVEN DIGOEL
TAHUN ANGGARAN 2008

No Uraian Jumlah belanja Dokumen bukti


1 Tiket Merauke-Jayapura untuk rombongan Dosen Uncen periode 26,005,000.00 Kuitansi, 19-12-2008 a/n PT Angkasa Gita Sarana,
Januari 2007 s/d Desember 2007 sebanyak 35 orang @Rp743.000,00 Merauke

2 Transfer ke rekening BRI a/n Hermansyah 31,700,000.00 Slip Penyetoran BRI,17-12-2008


3 Transfer ke rek 3892859 a/n Rektor IPB BOGOR untuk Pembayaran 48,035,000.00 Slip setoran Bank Papua, 24 -02-2009
SPP S1 Boven Digoel
4 Transfer via BRI oleh Sofia Katayu ke IPB 48,000,000.00 Slip setoran BRI, 27-01-2009
5 Transfer via BRI oleh Sofia Katayu ke IPB 48,000,000.00 Slip setoran BRI, 27-01-2009
6 Pengembalian pinjaman Dikmen pada KPU untuk Pembayaran 100,000,000.00 Kuitansi Peminjaman 4-12-2008 dan kuitansi
Perkuliahan Mahasiswa FH Uncen pengembalian 19-12-2008

7 Insentif Dosen Lokal Kelas Boven Digoel Tahun Akademik 65,000,000.00 Daftar Penerima Insentif Dosen Lokal Uncen Kelas
2008/2009 Boven Digoel Tahun Akademik 2008/2009

8 Biaya Bantuan Studi a/n Marius Aiman 60,000,000.00 Kuitansi, 22-12-2008


9 Tiket Dosen dari Tanah Merah ke Merauke ke Agen PT Merpati 3,150,000.00 Kuitansi, 09-11-2008
Nusantara Airlines

10 Tiket Dosen dari Tanah Merah ke Merauke ke Agen PT Merpati 2,100,000.00 Kuitansi, 12-11-2008
Nusantara Airlines

11 Tiket 3 Dosen dari Tanah Merah ke Merauke ke Agen PT Merpati 3,300,000.00 Kuitansi, 16-10-2008
Nusantara Airlines

12 Tiket Tanah Merah-Merauke-Jayapura a/n Bendahara Dikmen Vera 9,222,000.00 Kuitansi,17-12-2008


Resubun

Halaman 1/2
Lampiran 1b

No Uraian Jumlah belanja Dokumen bukti


13 Pesanan Nasi Kotak Kegiatan PKL Mahasiswa D2 PGSD UNCEN 3,500,000.00 Kuitansi dan Nota Warung Makan Lestari, 5-11-2008
Boven Digoel

14 Tiket Merauke-Tanah Merah untuk 56 rombongan Dosen UNCEN 46,536,000.00 Kuitansi, 19-12-2008 a/n PT Angkasa Gita Sarana,
@Rp831.000,00 periode Januari s/d Desember 2007 Merauke

15 Pembelian Cartridge HP laser Jet 800,000.00 Nota Toko Sumber Sabar, 11-12-2008

16 Tiket 3 Dosen Hukum dari Tanah Merah - Merauke 3,300,000.00 Kuitansi, 05-10-2008 a/n M.Uniplaita

17 Tiket 2 Dosen Hukum dari Tanah Merah - Merauke 2,000,000.00 Kuitansi, 11-11-2008 a/n P.Yawaw

18 Akomodasi Dosen UNCEN (Tiket) Merauke - Jayapura 5,600,000.00 Kuitansi, 14-12-2008


19 Biaya Fotocopy dan Meterai 776,000.00 Nota a/n Mandiri Fotocopy
TOTAL 507,024,000.00

Halaman 2/2
Lampiran 1c

REKAPITULASI BUKTI YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN


PADA KANTOR PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG

No Uraian Penerima Jumlah Keterangan


1 Sewa gedung Yulita Rantegina 50,000,000 Kegiatan Musrembang
2 Perjalanan Dinas Nikolaus Unon, S.Sos 18,000,000 Distrik Waropko
3 Marius Batarop, A.Ma.Pd 10,000,000 Distrik Iniyandit
4 Tugoro Glamop, S.Sos 14,000,000 Distrik Kouh
5 Paulus Yeragi 6,000,000 Distrik Yaniruma
6 Apollo Metemko, SIP 12,000,000 Distrik Bomakia
7 Moses Wandenggey, Ma.Pd 10,000,000 Distrik Firiwage
8 Januarius Kambandum 10,000,000 Distrik Jair
9 Sadrak Saikembit 12,000,000 Distrik Manggelum
10 Mikael Kemi, S.Sos 10,000,000 Distrik Subur
11 Djukmarian, S.STP 10,000,000 Distrik Mandobo
12 Fabianus Sabi, Senfagi, S.Sos 6,000,000 Distrik Fofi
13 - 10,000,000 Distrik Arimop
14 David Kateng 10,000,000 Distrik Ambamuy
15 Paulus Temkon 9,000,000 Distrik Ambatkwi
16 Mikael Kemi, S.Sos 9,000,000 Distrik Subur
17 Philipus Yame, SE 4,000,000 Distrik Jair
18 Marius Batarop, A.Ma.Pd 7,000,000 Distrik Iniyandit
19 Philipus Liwop 3,000,000 Distrik Arimop
20 Ditimus Alua 7,000,000 Distrik Kombut
21 Nikolaus Unon, S.Sos 7,000,000 Distrik Waropko
22 Clemens Kuroup, S.Sos 5,000,000 Distrik Mindiptana
23 Tugoro Glamop, S.Sos 8,000,000 Distrik Kouh
24 Moses Wandenggey, Ma.Pd 15,000,000 Distrik Firiwage
25 Sadrak Saikembit 15,000,000 Distrik Manggelum
26 Herman Kabak 20,000,000 Distrik Yaniruma
27 Fabianus Sabi, Senfagi, S.Sos 5,000,000 Distrik Fofi
28 Apollo Metemko, SIP 12,000,000 Distrik Bomakia
29 Bukti Tidak diserahkan Yohanis Paulus Resubun, S.Sos 20,440,000 Koordinasi PMK di Tual Kab
(tidak Lengkap) Maluku Tenggara, Prov Maluku

30 Tidak ada bukti 16,214,000


350,654,000

Halaman 1 / 1
Lampiran 1d

REKAPITULASI BUKTI YANG BELUM DIPERTANGGUNGJAWABKAN


PADA KANTOR KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

No Nama Penerima Nilai Tanggal Keterangan


1 Maria D.W 1,750,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Fofi
2 Parbi 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Fofi
3 Etty 1,890,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Fofi
4 Wilibrodus 5,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transport Tanah Merah ke Distrik Fofi
5 Kondradus 15,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transport Distrik Fofi ke Kampung
6 Suyono 3,000,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kombut
7 Viktor Kutmop 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kombut
8 Ahmad 7,500,000.00 4-Aug-08 Biaya Transport Distrik Kombut ke 3 Kampung
9 Ahmad 5,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transport Tanah Merah ke Distrik Kombut
10 Ladislaus T 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kombut
11 Paskalis Ameto 1,973,310.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kombut
12 Donatus Oktom 3,000,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Fofi
13 Fransiskus Fofid 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Yaniruma
14 Paskalis Ameto 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Yaniruma
15 Hendrikus 20,000,000.00 2-Aug-08 Transportasi Lokal Tanah Merah ke Yaniruma
16 Hedrika A.R 3,000,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kombut
17 Albertus A.W.S 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kouh
18 Agustina Maluop 3,000,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kouh
19 Paulinus Fofid 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Kouh
20 Melky Maboro 24,000,000.00 4-Aug-08 Biaya Transportasi Distrik Kouh ke Kampung
21 Melky Maboro 8,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transportasi Tanah Merah ke Distrik Kouh
22 Fransiskus Fofid 3,250,000.00 18-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
23 Suyono 3,000,000.00 18-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
24 Viktor Kutmop 3,250,000.00 18-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
25 Alfridus Rembong 3,000,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
26 Ladislaus T 3,250,000.00 18-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
27 Yustinus Imbanop 3,000,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
28 Yusak Ade 3,000,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
29 Jamal 5,000,000.00 22-Sep-08 Biaya Transportasi Tanah Merah ke Getentiri
30 Agustina Bano 3,000,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
31 Lamria 3,000,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
32 Fransiskus Fofid 3,250,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
33 Bambang 35,000,000.00 22-Sep-08 Biaya Transportasi Distrik Jair ke Kampung
34 Viktor Kutmop 3,250,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
35 Ladislaus T 3,250,000.00 23-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
36 Paulinus Fofid 3,250,000.00 23-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Jair
37 Abdulah 5,000,000.00 23-Sep-08 Biaya Transportasi Tanah Merah ke Getentiri
38 Paskalis Ameto 3,250,000.00 22-Sep-08 SPPD Tanah Merah ke Kampung Asiki
39 Albertus A.W.S 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Subur
40 Etty 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Subur
41 Paulinus Fofid 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Subur
42 Yustinus Imbanop 3,000,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Subur
43 Benyamin 6,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transportasi Tanah Merah ke Distrik Subur
44 Benyamin 20,000,000.00 2-Aug-08 Biaya Transportasi Distrik Subur ke Kampung
45 Ladislaus T 3,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Yaniruma
46 Rahmat 20,000,000.00 27-Aug-08 SPPD Distrik Yaniruma ke Kampung
47 Rahmat 5,250,000.00 2-Aug-08 SPPD Tanah Merah ke Distrik Yaniruma
48 Hendrika A.R 20,100,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
49 Paulus Wanewop 19,000,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
50 Paulinus Fofid 18,000,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
51 Hendrika A.R 20,100,000.00 20-Dec-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
52 Parbi 20,600,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
53 Paulinus Fofid 20,600,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
54 Paulus Wanewop 21,600,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
55 Hendrika A.R 17,500,000.00 21-Nov-08 SPPD Tanah Merah ke Jakarta
Jumlah 438,613,310.00

Halaman 1 / 1
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/346/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Indo Papua Lestari
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 15 hektar paket XXVII
Lokasi : Kampung Anggai RT.2 Distrik Jair Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Mersawa Bibit 14,980.00 500 14,980.00
- Merawan Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Nyatoh Bibit 14,980.00 500 14,980.00
- Melur/Kayu Cina Bibit 14,980.00 500 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 4320 64,713,600.00 1500 14,980.00 22,470,000.00 2820 14,980.00 42,243,600.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 14,980.00 500 14,980.00
- Rambutan Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Nangka Bibit 14,980.00 50 14,980.00
- Durian Bibit 14,980.00 0 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 550 14,980.00 8,239,000.00 890 14,980.00 13,332,200.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Karet Bibit 14,980.00 400
- Masohi Bibit 14,980.00 0
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 400 14,980.00 5,992,000.00 1,040.00 14,980.00 15,579,200.00

TOTAL 107,856,000.00 36,701,000.00 71,155,000.00

Halaman 1 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/345/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Nandyka Jaya
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 15 hektar paket XXVI
Lokasi : Kampung Anggai RT.1 Distrik Jair Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Mersawa Bibit 14,980.00 500 14,980.00
- Merawan Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Nyatoh Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Melur/Kayu Cina Bibit 14,980.00 0 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 4320 64,713,600.00 500 14,980.00 7,490,000.00 3820 14,980.00 57,223,600.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 14,980.00 400 14,980.00
- Rambutan Bibit 14,980.00 50 14,980.00
- Nangka Bibit 14,980.00 50 14,980.00
- Durian Bibit 14,980.00 0 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 500 14,980.00 7,490,000.00 940 14,980.00 14,081,200.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Karet Bibit 14,980.00 1400
- Masohi Bibit 14,980.00 0
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 1400 14,980.00 20,972,000.00 40.00 14,980.00 599,200.00

TOTAL 107,856,000.00 35,952,000.00 71,904,000.00

Halaman 2 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/347/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Prima Dana
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 15 hektar paket XXVIII
Lokasi : Kampung Getentiri RT.1 Distrik Jair Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Mersawa Bibit 14,970.00 620 14,970.00
- Merawan Bibit 14,970.00 0 14,970.00
- Nyatoh Bibit 14,970.00 800 14,970.00
- Melur/Kayu Cina Bibit 14,970.00 1700 14,970.00
Sub Total Bibit 14,970.00 4320 64,670,400.00 3120 14,970.00 46,706,400.00 1200 14,970.00 17,964,000.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 14,970.00 460 14,970.00
- Rambutan Bibit 14,970.00 450 14,970.00
- Nangka Bibit 14,970.00 200 14,970.00
- Durian Bibit 14,970.00 0 14,970.00
Sub Total Bibit 14,970.00 1440 21,556,800.00 1110 14,970.00 16,616,700.00 330 14,970.00 4,940,100.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Karet Bibit 14,970.00 1440 14,970.00
- Masohi Bibit 14,970.00 0 14,970.00
Sub Total Bibit 14,970.00 1440 21,556,800.00 1440 14,970.00 21,556,800.00 - 14,970.00 -

TOTAL 107,784,000.00 84,879,900.00 22,904,100.00

Halaman 3 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/348/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Kuandaman
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 15 hektar paket XXIX
Lokasi : Kampung Getentiri RT.2 Distrik Jair Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Mersawa Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Merawan Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Nyatoh Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Melur/Kayu Cina Bibit 14,980.00 0 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 4320 64,713,600.00 0 14,980.00 - 4320 14,980.00 64,713,600.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 14,980.00 20 14,980.00
- Rambutan Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Nangka Bibit 14,980.00 0 14,980.00
- Durian Bibit 14,980.00 0 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 20 14,980.00 299,600.00 1420 14,980.00 21,271,600.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Karet Bibit 14,980.00 5000 14,980.00
- Masohi Bibit 14,980.00 3000 14,980.00
Sub Total Bibit 14,980.00 1440 21,571,200.00 8000 14,980.00 119,840,000.00 - 14,980.00 -

TOTAL 107,856,000.00 120,139,600.00 85,985,200.00

Halaman 4 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/338/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Papua Indah
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 20 hektar paket XIX
Lokasi : Kampung Persatuan II Distrik Mandobo Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Lingua Bibit 9,990.00 100 9,990.00
- Casuarina Bibit 9,990.00 100 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 15996 159,800,040.00 200 9,990.00 1,998,000.00 15796 9,990.00 157,802,040.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 9,990.00 1000 9,990.00
- Nangka Bibit 9,990.00 2000 9,990.00
- Langsat Bibit 9,990.00 0 9,990.00
- Durian Bibit 9,990.00 1000 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 5332 53,266,680.00 4000 9,990.00 39,960,000.00 1332 9,990.00 13,306,680.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Pandan Buah Merah/Kuning Bibit 9,990.00 0 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 5332 53,266,680.00 0 9,990.00 - 5,332.00 9,990.00 53,266,680.00

TOTAL 266,333,400.00 41,958,000.00 224,375,400.00

Halaman 5 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/337/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Teknik Mandiri
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 15 hektar paket XVIII
Lokasi : Kampung Persatuan I Distrik Mandobo Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Lingua Bibit 9,990.00 0 9,990.00
- Casuarina Bibit 9,990.00 0 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 11997 119,850,030.00 0 9,990.00 - 11997 9,990.00 119,850,030.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 9,990.00 2500 9,990.00
- Nangka Bibit 9,990.00 100 9,990.00
- Langsat Bibit 9,990.00 200 9,990.00
- Durian Bibit 9,990.00 0 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 3999 39,950,010.00 2800 9,990.00 27,972,000.00 1199 9,990.00 11,978,010.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Pandan Buah Merah/Kuning Bibit 9,990.00 2500 9,990.00
Sub Total Bibit 9,990.00 3999 39,950,010.00 2500 9,990.00 24,975,000.00 1,499 9,990.00 14,975,010.00

TOTAL 199,750,050.00 52,947,000.00 146,803,050.00

Halaman 6 / 7
Lampiran 2a

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 522.4/340/KONTRAK/2.02.2/2008
Pelaksana : CV. Sakirl Lestari
Pekerjaan : Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan Seluas 30 hektar paket XXI
Lokasi : Kampung Mawan Distrik Mandobo Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I Pekerjaan Pembuatan Bibit
1 Bibit/Benih Jenis Kayu-kayuan
- Lingua Bibit 9,995.00 5000 9,995.00
- Casuarina Bibit 9,995.00 400 9,995.00
Sub Total Bibit 9,995.00 23994 239,820,030.00 5400 9,995.00 53,973,000.00 18594 9,995.00 185,847,030.00

2 Bibit/Benih Jenis MPTS


- Matoa Bibit 9,995.00 400 9,995.00
- Nangka Bibit 9,995.00 3000 9,995.00
- Langsat Bibit 9,995.00 40 9,995.00
- Durian Bibit 9,995.00 1000 9,995.00
Sub Total Bibit 9,995.00 7998 79,940,010.00 4440 9,995.00 44,377,800.00 3558 9,995.00 35,562,210.00

3 Bibit/Benih Jenis Tanaman Unggulan Lokal


- Pandan Buah Merah/Kuning Bibit 9,995.00 300 9,995.00
Sub Total Bibit 9,995.00 7998 79,940,010.00 300 9,995.00 2,998,500.00 7,698.00 9,995.00 76,941,510.00

TOTAL 399,700,050.00 101,349,300.00 298,350,750.00

Halaman 7 / 7
Lampiran 2b

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 026/957/KPO-BD/LEL/IV/2008 tanggal 25 April 2008


Pelaksana PT. Mutiara Amalia
Pekerjaan : Pembangunan Lapangan Tenis
Lokasi : Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Pembangunan Fasilitas Lapangan Tenis


I. Pekerjaan Pengecatan
1. Cat kilat kawat harmonika M2 14,571.25 588 8,567,895.00 473.2 6,895,115.50 114.8 1,672,779.50
2. Cat lantai lapangan tenis M2 29,142.50 612 17,835,210.00 292.16 8,514,272.80 319.84 9,320,937.20

II. Pekerjaan Pasang Memasang


1. Pas. Pipa GIV 3" untuk rangka dinding M1 134,200.00 668 89,645,600.00 627 84,143,400.00 41 5,502,200.00
2. Pasang kawat harmonika M2 113,950.00 588 67,002,600.00 473.2 53,921,140.00 114.8 13,081,460.00

III. Pekerjaan Elektrikal


1. Lampu sorot Buah 3,500,000.00 8 28,000,000.00 4 14,000,000.00 4 14,000,000.00

B. Pembangunan Tribune
1. Peng & Pemasangan kursi tunggu buah 500,000.00 40 20,000,000.00 10 5,000,000.00 30 15,000,000.00

C. Pembangunan Talud dan Pagar


I. Pekerjaan Pasang Memasang
1. Pasang Tiang pagar BRc uk. 120cm buah 200,000.00 70 14,000,000.00 31 6,200,000.00 39 7,800,000.00
2. Pasang Pagar BRc uk.150x240 M2 300,000.00 234 70,200,000.00 87 26,100,000.00 147 44,100,000.00

G. Pembuatan Paving Stone Halaman Parkir


I. Pekerjaan Cor dan Pasangan
1. Pasang Paving Stone halaman M3 512,900.00 511 262,091,900.00 23.86 12,237,794.00 487.14 249,854,106.00

Jumlah 577,343,205.00 217,011,722.30 360,331,482.70

Halaman 1 / 2
Lampiran 2b

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 027/957/KPO-BD/LEL/IV/2008, taqnggal 25 April 2008


Pelaksana : CV. Mitra Boven
Pekerjaan : Pembanguna Lapangan Sepak Bola
Lokasi : Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Pekerjaan Pembuatan Lapangan


I. Pekerjaan Tanah dan Pengadaan Rumput Lapangan
1. Peng.&pemasangan rumput lapangan M3 161,250.00 800.00 129,000,000.00 - - 800.00 129,000,000.00

II. pekerjaan pengadaan dan pemasangan pipa rembesan


1. Pen. & pemasangan pipa rembesan M1 61,125.00 3,840.00 234,720,000.00 - - 3,840.00 234,720,000.00

Jumlah 363,720,000.00 - 363,720,000.00

Halaman 2 / 2
Lampiran 2c

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 050/137/P2P/2008 tanggal 17 Agustus 2008, Rp1.813.000.000,00


Pelaksana : PT Bangun Persada Papua Raya
Pekerjaan : Pekerjaan Pencetakan Sawah 20 ha di Distrik Jair dan 20 ha di Distrik Mindiptana
Lokasi : Distrik Jair dan Distrik Mindiptana

No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pencetakan Sawah 20 ha di Distrik Jair


I. Persiapan
1. Pelatihan Budi Daya Padi Ls 21,241,200.00 1 21,241,200.00 0 0 1 21,241,200.00
2. Kegiatan CP/CL Ls 12,749,000.00 1 12,749,000.00 0 0 1 12,749,000.00

II. Pekerjaan Land Clearing


1. Pembuatan Tanggul M2 70,007.02 744.31 52,106,925.06 617.5 43,229,334.85 126.81 8,877,590.21

III. Pekerjaan Land Levelling


1. Pembuatan Saluran Air M1 688,856.38 277.25 190,985,431.36 100 68,885,638.00 177.25 122,099,793.36
2. Pemadatan Talud M1 70,007.02 554.49 38,818,192.52 0 - 554.49 38,818,192.52
3. Pembuatan Saluran Pembuang M1 688,856.38 277.25 190,985,431.36 0 - 277.25 190,985,431.36

Jumlah 506,886,180.29 112,114,972.85 394,771,207.44

Halaman 1 / 1
Lampiran 2d

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No 050/29.a/DINKES/2007, 25 Agustus 2007 Rp1.199.150.000,00


Pelaksana PT. Rajawali Nusindo
Pekerjaan Pengadaan Ketersediaan Obat
Lokasi Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Aminofilina Injeksi 24mg/ml-10 ml ampul/ktk 35,744 30 1,072,320 0 - 30 1,072,320
2 Amiodaron inj 150 mg/3ml box/6 115,289 10 1,152,890 0 - 10 1,152,890
3 Asering btl 500 ml 11,450 40 458,000 0 - 40 458,000
4 CalciumGlukonas Inj ampul 185,000 100 18,500,000 0 - 100 18,500,000
5 Cimetiden tab 200 tab/ktk 7,216 300 2,164,800 0 - 300 2,164,800
6 Ciproheptadine tab 4 mg box/100 17,600 50 880,000 0 - 50 880,000
7 Dermazin Cream 250 g tube 165,000 50 8,250,000 0 - 50 8,250,000
8 Diminhidrinate tab tab/ktk 10,185 200 2,037,000 0 - 200 2,037,000
9 Dobutamin inj 12,4 ml vial 60,000 50 3,000,000 0 - 50 3,000,000
10 Dopamin inj 40 mg/ml box 5 165,000 20 3,300,000 0 - 20 3,300,000
11 Flagyl drip btl 100 ml 69,300 20 1,386,000 0 - 20 1,386,000
12 Heksamin tab box/50 15,000 50 750,000 0 - 50 750,000
13 Hepasil Tab box/50 115,500 30 3,465,000 0 - 30 3,465,000
14 Kuinin Dihidroklorida inj 25% - 2 ml ampul/ktk 14,971 150 2,245,650 0 - 150 2,245,650
15 Kunin (kina) tab 200 mg tb/btl 243,672 50 12,183,600 0 - 50 12,183,600
16 Loperamide box/30 21,000 50 1,050,000 0 - 50 1,050,000
17 Magnesium Sulfat serbuk 30 gr ktk 10,266 20 205,320 0 - 20 205,320
18 Maintate tab 2,5 mg box/30 82,000 20 1,640,000 0 - 20 1,640,000
19 Malation liter 10,000 100 1,000,000 0 - 100 1,000,000
20 Martos 10 inj btl 500 ml 47,948 20 958,960 0 - 20 958,960
21 Metoklorpropamide tab 10 box/10 20,000 50 1,000,000 0 - 50 1,000,000
22 Meylon inj btl 8,159 200 1,631,800 0 - 200 1,631,800
23 Natrium Tiosulfat inj 25% - 10 ml ampul/ktk 14,768 20 295,360 0 - 20 295,360
24 Nerutam inj 1 gr box/10 121,000 15 1,815,000 0 - 15 1,815,000
25 Neurotam tab 400 box/100 143,000 20 2,860,000 0 - 20 2,860,000
26 Papaverin inj box/100 51,625 30 1,548,750 0 - 30 1,548,750
27 Reotal tab box/30 143,000 20 2,860,000 0 - 20 2,860,000
28 Teofilin tab 150 box/100 5,436 100 543,600 0 - 100 543,600
29 Tiosulfas Glukonas inj ampul 175,000 100 17,500,000 0 - 100 17,500,000

Halaman 1 /6
Lampiran 2d

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
30 Bayclin 500 ml btl 10,000 2 20,000 0 - 2 20,000
31 Reagen RPR buah 10,000 100 1,000,000 0 - 100 1,000,000
32 Dtermine TP buah 28,000 100 2,800,000 0 - 100 2,800,000
33 Kantong Plastik biohazard pak/20 50,000 2 100,000 0 - 2 100,000
34 Wadah Limbah tahan tusuk buah 75,000 2 150,000 0 - 2 150,000

99,824,050 99,824,050

Halaman 2 /6
Lampiran 2d

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 050/481.I/DINKES/2008 tanggal 10 Juli 2008


Pelaksana : PT. Simer Mulia
Pekerjaan : Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Lokasi : Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. OBAT
1 Acyclovir tab 400mg box/50 31,828.00 100 3,182,800.00 0 0 100 3,182,800.00
2 Ambroksol tab 30 Mg box/100 12,233.00 200 2,446,600.00 100 1,223,300.00 100 1,223,300.00
3 Aminophilin Inj 24Mg/ml-10Ml box/30 38,604.00 50 1,930,200.00 0 0 50 1,930,200.00
4 Amiodarsono Inj 150mg/3Ml box/6 161,865.60 10 1,618,656.00 0 0 10 1,618,656.00
5 Amoxicillin tab 500mg (paten) box/100 70,200.00 516 36,223,200.00 0 0 516 36,223,200.00
6 Ampicilin 1,0gr Inj box/10 31,184.00 100 3,118,400.00 5 155,920.00 95 2,962,480.00
7 Aqua Pro Inj 25 Ml, bebas pirogen box/100 16,200.00 200 3,240,000.00 0 0 200 3,240,000.00
8 Asam Mafenamat Tab 500Mg ktk 100 12,700.00 500 6,350,000.00 250 3,175,000.00 250 3,175,000.00
9 Bacarbon Tab Btl/750 34,385.00 100 3,438,500.00 0 0 100 3,438,500.00
10 Becefort Syr Btl/200ml 16,792.10 100 1,679,210.00 0 0 100 1,679,210.00
11 Bio ATP Tab box/100 179,400.00 150 26,910,000.00 50 8,970,000.00 100 17,940,000.00
12 Buscopan Inj 20 Mg/ml box/10 282,985.30 20 5,659,706.00 10 2,829,853.00 10 2,829,853.00
13 Buscopan Tab 10 Mg box/100 185,380.00 50 9,269,000.00 4 741,520.00 46 8,527,480.00
14 Catropil Tab 25 Mg ktk 100 16,675.00 200 3,335,000.00 100 1,667,500.00 100 1,667,500.00
15 Cefadroxil Kap 500 Mg box/50 73,370.00 1000 73,370,000.00 247 18,122,390.00 753 55,247,610.00
16 Cefotaxim Inj 1000Mg Box/2 Vial 22,138.00 1000 22,138,000.00 0 0 1000 22,138,000.00
17 Chinin Antipyrin Inj 25% box/100 465,618.40 50 23,280,920.00 7 3,259,328.80 43 20,021,591.20
18 Cimetidin Tab 200Mg box/100 8,298.00 300 2,489,400.00 154 1,277,892.00 146 1,211,508.00
19 Ciproheptadine tab 4mg box/100 26,312.00 100 2,631,200.00 0 0 100 2,631,200.00
20 Curcuma Tab box/100 83,869.50 100 8,386,950.00 52 4,361,214.00 48 4,025,736.00
21 Demazin Cream 250 Mg Tube 233,805.00 100 23,380,500.00 0 0 100 23,380,500.00
22 Dimendidrinate tab box/100 11,102.00 200 2,220,400.00 50 555,100.00 150 1,665,300.00
23 Dobutamin inj 12,4 ml vial 84,500.00 50 4,225,000.00 25 2,112,500.00 25 2,112,500.00
24 Domperidon Tab 10mg box/50 38,967.50 100 3,896,750.00 0 0 100 3,896,750.00
25 Dopamin inj 40mg/ml box 5 233,805.00 20 4,676,100.00 8 1,870,440.00 12 2,805,660.00
26 Eritromisin 500mg box/100 58,000.00 200 11,600,000.00 23 1,334,000.00 177 10,266,000.00
27 Eukinin tab btl/1000 256,100.00 161 41,232,100.00 0 0 161 41,232,100.00
28 Fenibutazone tab 500 btl/1000 81,805.00 50 4,090,250.00 12 981,660.00 38 3,108,590.00
Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih
No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan

Halaman 3 /6
Lampiran 2d

No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan


Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
29 Flagil Drift btl 100 ml 98,198.10 20 1,963,962.00 0 0 20 1,963,962.00
30 Glukosa larutan infus 10% steril (Produk lokal) btl 500ml 5,000.00 1000 5,000,000.00 40 200,000.00 960 4,800,000.00
31 Glukosa larutan infus 40% steril (Produk lokal) box/10 10.00 11336 113,360.00 11334 113,340.00 2 20.00
32 Glukosa larutan infus 5% steril (Produk lokal) btl 500ml 4,500.00 5000 22,500,000.00 1500 6,750,000.00 3500 15,750,000.00
33 Heksamin tab box/50 21,255.00 50 1,062,750.00 0 0 50 1,062,750.00
34 Hepasil Tab box/50 163,663.50 50 8,183,175.00 25 4,091,587.50 25 4,091,587.50
35 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25%-2ml box/30 14,971.00 150 2,245,650.00 0 0 150 2,245,650.00
36 Kunin (kina) tab 200mg btl/1000 243,672.00 50 12,183,600.00 0 0 50 12,183,600.00
37 Lansoperazol tab 30 box/20 49,878.40 50 2,493,920.00 30 1,496,352.00 20 997,568.00
38 Loperamide box/30 29,757.00 100 2,975,700.00 0 0 100 2,975,700.00
39 Maintate 2,5Mg box/30 116,194.00 20 2,323,880.00 0 0 20 2,323,880.00
40 Methildopa Tab 250Mg box/100 160,234.00 20 3,204,680.00 0 0 20 3,204,680.00
41 Metoklorpropamide Inj 10 Mg/2 Ml box/10 21,800.00 50 1,090,000.00 0 0 50 1,090,000.00
42 Narutam inj 1 gr box/10 171,457.00 15 2,571,855.00 5 857,285.00 10 1,714,570.00
43 Narutam Tab 400 box/100 202,631.00 20 4,052,620.00 10 2,026,310.00 10 2,026,310.00
44 Natrium diklofenak tab 50 box/50 18,530.00 400 7,412,000.00 100 1,853,000.00 300 5,559,000.00
45 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril btl 500 ml 5,000.00 2000 10,000,000.00 460 2,300,000.00 1540 7,700,000.00
46 Neurobion inj 5000 box/20 124,696.00 50 6,234,800.00 42 5,237,232.00 8 997,568.00
47 Neurobion tab 500 box/100 229,128.90 30 6,873,867.00 20 4,582,578.00 10 2,291,289.00
48 New Diatab Tab box/100 68,738.80 100 6,873,880.00 50 3,436,940.00 50 3,436,940.00
49 Nikholin Inj 100 Mg/2Ml box/5 97,419.00 15 1,461,285.00 0 0 15 1,461,285.00
50 Piroxicam Kapt 20 Mg box/100 18,857.00 300 5,657,100.00 200 3,771,400.00 100 1,885,700.00
51 Ranithidin Tab 150Mg box/30 30,360.00 300 9,108,000.00 0 0 300 9,108,000.00
52 Reotal tab box/30 223,080.00 20 4,461,600.00 4 892,320.00 16 3,569,280.00
53 Ringer Laktat Lart Inf btl 500 ml 5,000.00 7500 37,500,000.00 2000 10,000,000.00 5500 27,500,000.00
54 Salbutamoi 2 Mg Tab ktk 100 10,614.00 500 5,307,000.00 160 1,698,240.00 340 3,608,760.00
55 Stesolid Rectal 5mh/2,5 ml box/5 111,703.68 40 4,468,147.20 0 0 40 4,468,147.20
56 Teofilin tab 150 box/100 6,523.00 300 1,956,900.00 0 0 300 1,956,900.00
57 Tramadol kap 400 box/100 22,400.00 300 6,720,000.00 200 4,480,000.00 100 2,240,000.00
58 Uriter tab 400 box/100 377,520.00 10 3,775,200.00 2 755,040.00 8 3,020,160.00
59 Xylomidon inj box/25 177,840.00 100 17,784,000.00 0 0 100 17,784,000.00
Jumlah I 543,577,773.20 107,179,242.30 436,398,530.90
B. BAHAN HABIS PAKAI
1 Abbocath No.20 box/50 1,800,000.00 35 63,000,000.00 13 23,400,000.00 22 39,600,000.00
2 Abbocath No.22 box/50 1,800,000.00 33 59,400,000.00 18 32,400,000.00 15 27,000,000.00
3 Abbocath No.24 box/50 1,800,000.00 30 54,000,000.00 25 45,000,000.00 5 9,000,000.00
4 Canula Oksigen Dewasa buah 55,440.00 30 1,663,200.00 28 1,552,320.00 2 110,880.00
5 Cat gut plain 1 rol 3,024,000.00 12 36,288,000.00 10 30,240,000.00 2 6,048,000.00
Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih
No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga

Halaman 4 /6
Lampiran 2d

6 Cat gut plain 2 rol 1,797,600.00 12 21,571,200.00 2 3,595,200.00 10 17,976,000.00


7 Dariantule box/10 263,340.00 30 7,900,200.00 0 0 30 7,900,200.00
8 Urine Bag buah 13,860.00 50 693,000.00 0 0 50 693,000.00
Jumlah II 244,515,600.00 136,187,520.00 108,328,080.00
C. REAGENSIA
1 EDTA Lart 300cc 302,680.00 20 6,053,600.00 0 0 20 6,053,600.00
2 Emersi cair 300cc 420,000.00 20 8,400,000.00 0 0 20 8,400,000.00
3 Formalin Cair btl/1 ltr 48,317.00 300 14,495,100.00 14 676,438.00 286 13,818,662.00
4 Giemsa cair 300cc 1,086,750.00 32 34,776,000.00 0 0 32 34,776,000.00
5 KOH 10% botol 100 ml 52,430.00 24 1,258,320.00 0 0 24 1,258,320.00
6 Masker box/100 194,040.00 40 7,761,600.00 0 0 40 7,761,600.00
7 Metilen blue 0,3-1% botol 100 ml 59,920.00 24 1,438,080.00 0 0 24 1,438,080.00
8 NaCl 0,9% btl/100Ml 29,960.00 24 719,040.00 0 0 24 719,040.00
9 Reagen Hematologie set 8,000,000.00 2 16,000,000.00 0 0 2 16,000,000.00
10 Reagen Kimia Darah set 13,215,000.00 2 26,430,000.00 0 0 2 26,430,000.00
11 Spritus btl/1 liter 44,940.00 50 2,247,000.00 0 0 50 2,247,000.00
12 Spuit Syr 0,5ml (BCG) box/100 482,160.00 80 38,572,800.00 0 0 80 38,572,800.00
Jumlah III 158,151,540.00 676,438.00 157,475,102.00

Jumlah (I + II + III) 946,244,913.20 244,043,200.30 702,201,712.90

Halaman 5 /6
Lampiran 2d

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 050/481.f/DINKES/2008 tanggal 10 Juli 2008


Pelaksana : CV Gunung Sari
Pekerjaan : Pengadaan Peralatan Bersalin
Lokasi : Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Klem Penjepit Porsio, cm (Schroder) unit 550,000.00 2 1,100,000.00 0 0 2 1,100,000.00


2 Korentang, Penjepit Sponge (Foerter)/Klem Ovum unit 550,000.00 3 1,650,000.00 0 0 3 1,650,000.00
3 Kranioklas, 42cm unit 1,600,000.00 1 1,600,000.00 0 0 1 1,600,000.00
4 Perforator unit 1,200,000.00 1 1,200,000.00 0 0 1 1,200,000.00
5 Tang Kepala dari Nagele unit 2,100,000.00 1 2,100,000.00 0 0 1 2,100,000.00
6 Vakum Eksrator unit 12,600,000.00 1 12,600,000.00 0 0 1 12,600,000.00
7 Resusitor for Infant unit 2,800,000.00 1 2,800,000.00 0 0 1 2,800,000.00
8 Needle Destroyer Lym-03 unit 4,700,000.00 1 4,700,000.00 0 0 1 4,700,000.00

Jumlah 27,750,000.00 - 27,750,000.00

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 050/481.j/DINKES/2008 tanggal 10 Juli 2008


Pelaksana : CV. Mandom Rimba Papua
Pekerjaan : Pengadaan Barang Peralatan Medis dan Non Medis Puskesmas
Lokasi : Tanah Merah

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Harga Volume Harga Volume Harga
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Tempat tidur Single Bed buah 2,295,000.00 5 11,475,000.00 0 0 5 11,475,000.00


2 Lemari pakaian 2 pintu buah 1,950,000.00 5 9,750,000.00 0 0 5 9,750,000.00
3 Tas Ransel buah 250,000.00 35 8,750,000.00 0 0 35 8,750,000.00
4 Jas Hujan buah 157,000.00 35 5,495,000.00 0 0 35 5,495,000.00
5 Sepatu Jungle Boat buah 157,000.00 35 5,495,000.00 0 0 35 5,495,000.00

Jumlah 40,965,000.00 - 40,965,000.00

Halaman 6 /6
Lampiran 2e

DAFTAR HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN FISIK/KEGIATAN/BARANG

Kontrak No : 050/45/BAPPEDA/VI/2008
Pelaksana : PT. Nidisa Estetika
Pekerjaan : Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Boven Digoel
Lokasi : Tanah Merah - Kab. Boven Digoel

Menurut Kontrak Kenyataan di lapangan Selisih


No Uraian Jenis Barang/Pekerjaan Satuan
Harga satuan Volume Jumlah Volume Harga Jumlah Volume Harga Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Pengadaan Data Analisis
- Pembelian dan Pengolahan Citra 2003Scene 5,000,000.00 4 20,000,000.00 0 5,000,000.00 0 4 5,000,000.00 20,000,000.00
- Beli dan Olah Citra Lansat 2007-2008
Scene 12,500,000.00 4 50,000,000.00 0 12,500,000.00 0 4 12,500,000.00 50,000,000.00
- Pembelian Peta Dasar Lembar 300,000.00 5 1,500,000.00 0 300,000.00 0 5 300,000.00 1,500,000.00
- Copy data dan peta penunjang Lembar 5,100,000.00 3 15,300,000.00 0 5,100,000.00 0 3 5,100,000.00 15,300,000.00
Sub Total 86,800,000.00 - 86,800,000.00

2 Pengadaan Peta-peta
- Album peta set 1,250,000.00 15 18,750,000.00 8 1,250,000.00 10,000,000.00 7 1,250,000.00 8,750,000.00
Sub Total 18,750,000.00 10,000,000.00 8,750,000.00

TOTAL 105,550,000.00 10,000,000.00 95,550,000.00

Halaman 1 / 1

Anda mungkin juga menyukai