HASIL PEMERIKSAAN
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2008
ATAS
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007
DI
MAROS
Nomor : 47a/HP/XIX.MKS/08/2008
Tanggal : 03 Agustus 2008
i
BUKU I
HALAMAN
DAFTAR ISI…………………………………………………………………................................ i
1. NERACA KOMPARATIF.............................................................................. 1
1. Tidak dapat dilakukan pengujian atas saldo yang disajikan dalam Laporan
Keuangan Pemerintah Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2007. Hal ini
disebabkan mekanisme penganggaran, pelaksanaan pembayaran,
penatausahan keuangan, maupun pertanggungjawaban tidak sesuai
ketentuan yang berlaku. Kondisi ini diuraikan sebagai berikut:
a. Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Maros Tahun
Anggaran 2007 tidak sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan. Komponen
Laporan Keuangan berupa Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan tidak menyajikan saldo yang
sama atas akun-akun yang terkait. Atas kondisi ini Pemerintah Kabupaten
Maros tidak dapat memberikan data dan dokumen yang mendukung
penyajian saldo. Hal ini diuraikan lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan
Atas Pengendalian Intern Nomor 1.
b. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) Pemerintah Kabupaten Maros
iii
Tahun Anggaran 2007, tidak dilaksanakan secara tertib dan taat pada
peraturan perundang-undangan. Mutasi saldo yang tercantum dalam Buku
Kas Umum dengan rekening koran Kas Daerah serta dokumen penerimaan
dan pengeluaran tidak dapat dibandingkan. Hal ini mengakibatkan tidak
dapat dilaksanakan prosedur pengujian transaksi penerimaan maupun
pengeluaran daerah atas pencatatan dalam BKU . Hal ini diuraikan lebih
lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas Pengendalian Intern Nomor 3.
c. Mekanisme penerbitan dan pembayaran SP2D pada Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006. Dalam Tahun Anggaran 2007 penerbitan dokumen
pembayaran dengan SP2D seluruhnya menggunakan SP2D LS, termasuk
pembayaran uang persediaan kepada Bendahara Pengeluaran. Hal ini
diuraikan lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas Pengendalian
Intern Nomor 14.
d. Realisasi belanja bantuan keuangan pada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006. Pemberian bantuan tidak mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah, hal ini tercermin dari realisasi belanja bantuan yang
lebih besar dari Pendapatan Asli Daerah. Atas belanja ini tidak ditemukan
bukti pertanggungjawaban atas bantuan yang disalurkan. Hal ini diuraikan
lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas Pengendalian Intern Nomor
15.
e. Terdapat pengeluaran yang tidak didukung bukti SP2D sebesar
Rp3.656.884.527,75 dan tidak didukung bukti yang lengkap sebesar
Rp32.814.235.663,00 pada unit kerja Sekretariat Daerah. Hal ini diuraikan
lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas Kepatuhan Nomor 14.
f. Saldo aktiva tetap yang tercantum dalam Neraca Daerah Kabupaten Maros
sebesar Rp1.157.632.990.745,59 tidak dapat diyakini kewajarannya.
Terdapat selisih yang tidak terjelaskan atas saldo awal hasil penilaian
dengan mutasi aset, baik dari belanja modal, realisasi pembayaran utang
belanja, maupun yang bersumber dari belanja bantuan sosial. Hal ini
diuraikan lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas Pengendalian
iv
Intern Nomor 2.
g. Penatausahaan Perhitungan Fihak Ketiga tidak tertib yang menyebabkan
informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan tidak dapat diyakini
kewajarannya, baik saldo pemungutan maupun penyetoran PFK yang
terealisasi selama Tahun Anggaran 2007. Per tangal pemeriksaan
Pemerintah Kabupaten Maros tidak dapat menyediakan catatan berikut
dokumen pendukung atas saldo yang disajikan dalam Laporan Keuangan.
Hal ini diuraikan lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan Atas
Pengendalian Intern Nomor 16.
h. Kegiatan Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
yang dilaksanakan Badan Keswadayaan Masyarakat pada Kantor
Pemberdayaan Masyarakat tidak sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun
2006. Mekanisme pelaksanaan, pembayaran biaya, dan
pertanggungjawaban biaya kegiatan tidak dilaksanakan sesuai ketentuan
yang berlaku. Selain itu aset hasil pengadaan belanja modal dari kegiatan
ini tidak dapat diyakini eksistensinya. Per tangal pemeriksaan Pemerintah
Kabupaten Maros tidak dapat memberikan data yang memadai atas aset
hasil kegiatan. Hal ini diuraikan lebih lanjut dalam Temuan Pemeriksaan
Atas Kepatuhan Nomor 6.
1. NERACA KOMPARATIF
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
NERACA KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER TAHUN 2007
(UNAUDITTED)
Dalam Rupiah
Uraian Tahun 2007 Tahun 2006
1 2 3
1 2 3
Jalan, Irigasi dan Jaringan 508.097.720.052,00 466.238.475.000,00
Jalan dan Jembatan 422.031.009.822,00 389.112.000.000,00
Bangunan Air (Irigasi) 85.706.260.310,00 77.126.475.000,00
Instalasi 360.449.920,00 0,00
Jaringan 0,00 0,00
Aset Tetap Lainnya 2.946.646.162,00 180.000.314,00
Buku dan Perpustakaan 2.413.744.728,00 118.748.880,00
Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan 458.201.434,00 61.251.434,00
Hewan / Ternak dan Tumbuhan 74.700.000,00 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0,00 0,00
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 0,00 0,00
1 2 3 4
3 PEMBIAYAAN
3,1 PENERIMAAN DAERAH 119.848.167.516,33 24.851.441.538,09
3.1.1 Pengguna Sisa Lebih Perhitungan Anggaran ( SILPA ) 18.376.375.224,09 76.563.538,09
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan 0,00 0,00
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 101.471.792.292,24 24.774.878.000,00
3.1.5 Penerimaan kembali Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 0,00
3.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 0,00 0,00
1 2
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
ARUS KAS MASUK 24.774.878.000,00
Pencairan Dana Cadangan 0,00
Hasil Penjualan Aset/Kekayaan Daerah Yang dipisahkan 0,00
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi 24.774.878.000,00
Penerimaan kembali Pinjaman 0,00
Penerimaan Piutang Daerah 0,00
2. Basis Kas
Basis kas dalam Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan diakui/
dicatat pada saat kas diterima oleh Kas Daerah atau entitas pelaporan, dan belanja
diakui/dicatat pada saat kas dikeluarkan dari Kas Daerah atau entitas pelaporan.
Entitas pelaporan tidak menggunakan istilah laba. Penentuan sisa perhitungan
anggaran baik lebih ataupun kurang pada setiap periode tergantung pada selisih
realisasi penerimaan pendapatan dan realisasi seluruh belanja yang telah dibayar.
Pendapatan dan belanja bukan tunai seperti bantuan pihak luar dalam bentuk barang
dan jasa disajikan pada Laporan Neraca.
3. Basis Akrual
Basis Akrual untuk Neraca berarti bahwa aktiva, kewajiban, dan ekuitas dana
diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi
lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah daerah, bukan hanya pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
9 Prinsip Nilai Historis ( Historical Cost ) : Prinsip ini menetapkan bahwa dasar
pencatatan pertama kali terhadap aktiva dan kewajiban adalah menggunakan nilai
perolehan pertama kali (nilai historis). Aktiva dicatat sebesar pengeluaran kas dan
setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration)
untuk memperoleh aktiva tersebut pada saat perolehan. Kewajiban dicatat
sebesar jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban dimasa akan datang dalam pelaksanaan kegiatan
pemerintah daerah. Nilai perolehan (historis) lebih dapat diandalkan dari pada
penilaian yang lain karena lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Dalam hal ini jika
tidak terdapat nilai historis maka dapat digunakan nilai wajar aktiva atau
kewajiban terkait.
9 Prinsip Realisasi ( Realization) : Bagi pemerintah daerah, pendapatan yang
tersedia yang telah diotorisasikan melalui anggaran pemerintah daerah selama
suatu tahun fiskal akan digunakan untuk membayar hutang dan belanja dalam
periode tersebut. Prinsip penandingan yang layak antara belanja dan pendapatan
( matching cost against revenue principle ) dalam akutansi pemerintah daerah
tidak mendapatkan penekanan sebagaimana dipraktekan dalam akuntansi
komersial.
9
Dengan demikian, aktiva adalah sumber daya ekonomis yang dimiliki atau
dikuasai dan dapat diukur dengan satuan uang. Tidak termasuk dalam
pengertian sumber daya ekonomis tersebut adalah sumber daya alam seperti
hutan, sungai, danau/rawa, kekayaan dasar laut, kandungan pertambangan,
dan harta peninggalan sejarah seperti candi. Aktiva juga tidak diakui jika
pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin
diperoleh pemerintah daerah setelah periode akuntansi berjalan/berkenan.
Aktiva dalam bentuk kas yang diperoleh pemerintah antara lain bersumber
dari pajak daerah, retribusi daerah, dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan yang sah serta penerimaan pembiayaan. Proses penerimaan kas
dari setiap jenis penerimaan sangat beragam dan melibatkan banyak pihak
atau dinas/satker. Dengan demikian, titik pengakuan penerimaan kas oleh
pemerintah daerah untuk mendapatkan pengakuan akuntansi akan diatur
dalam kebijakan akuntansi terinci, termasuk pengaturan mengenai batasan
waktu sejak uang diterima sampai penyetorannya ke Kas Daerah. Aktiva
diklasifikasikan menjadi aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap,
dana cadangan, dan aktiva lain-lain. Kebijakan akuntansi untuk tiap-tiap
Klasifikasi aktiva diuraikan dalam Kebijakan Akuntansi Terinci.
9 Prinsip Pengakuan Kewajiban :Kewajiban merupakan pengorbanan
sumber daya ekonomis yang harus dilakukan kepada pihak ketiga dimasa
mendatang sebagai akibat dari transaksi keuangan masa lalu. Kewajiban
diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya uang
mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan atau telah dilakukan untuk
menyesuaikan kewajiban yang ada sekarang, dan perubahan atas kewajiban
tersebut mempunyai nilai penyesuaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban dikelompokkan menjadi kewajiban jangka pendek dan kewajiban
jangka panjang.
9 Prinsip Pengakuan Ekuitas Dana : Ekuitas dana merupakan jumlah
kekayaan bersih antara jumlah aktiva dan kewajiban. Pengakuan ekuitas dana
mengacu pada kebijakan pengakuan aktiva dan pengakuan kewajiban. Ekuitas
dana di kelompokkan menjadi ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi dan
ekuitas dana cadangan.
13
b. Kebijakan Pengukuran
Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan nilai uang untuk
mengakui dan memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Pengukuran pos-
pos dalam laporan keuangan menggunakan nilai perolehan (nilai historis).
Aktiva diukur sebesar pengeluaran kas atau setara kas atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aktiva tersebut. Kewajiban
di ukur sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban, atau nilai
sekarang dari jumlah kas dan setara kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
menyelesaikan kewajiban tersebut.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan pemerintah daerah dilakukan
dengan menggunakan mata uang rupiah. Sedangkan transaksi yang
menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu dan dinyatakan dalam
mata uang rupiah. Kebijakan pengukuran secara rinci untuk tiap-tiap rekening
diuraikan pada kebijakan Akuntansi terinci.
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
standar akuntansi pemerintahan
Kebijakan penyajian untuk tiap-tiap jenis laporan keuangan diatur sebagai berikut:
1. Kebijakan penyajian laporan Realisasi Anggaran
9 Laporan Perhitungan APBD, sering juga disebut Laporan Realisasi Anggaran,
adalah menyajikan informasi mengenai kemampuan merealisir pendapatan dari
yang dianggarkan, melaksanakan kegiatan berdasarkan anggaran belanja yang
ditetapkan, dan sumber-sumber pembiayaan yang digunakan untuk
mengalokasinya surplus atau menutup defisit.
9 Laporan Perhitungan APBD/realisasi anggaran menyajikan sekurang-kurangnya
unsur-unsur sebagai berikut :
• Pendapatan
• Belanja
• Transfer
• Surplus/defisit
• Penerimaan pembiayaan
• Pengeluaran Pembiayaan
• Pembiayaan Netto dan
14
b. Piutang
1) Piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat
dikonversi menjadi kas dalam satu periode akuntansi.
2) Piutang dapat berupa penjualan barang, kewajiban kepada Pemerintah
daerah yang belum dilunasi, misalnya piutang pajak, piutang retribusi, piutang
dana bergulir dan pinjaman uang yang belum dilunasi per tanggal neraca.
3) Piutang dinilai sebesar nilai bersih yang diperkirakan dapat direalisasikan.
4) Piutang diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas yang
akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode
berjalan.
5) Piutang pajak/retribusi diakui sebagai piutang apabila telah ditertibkan
ketetapannya (SKPD/SKRD).
c. Persediaan
1) Persedian adalah barang yang dijual atau dipakai habis dalam satu periode
akuntansi terdiri dari: bahan habis pakai kantor, obat-obatan, bibit tanaman
dan sebagainya.
2) Persediaan bahan baku yang dimiliki dan akan dipakai dalam pekerjaan
pembangunan fisik yang dikerjakan secara swakelola tidak termasuk sebagai
persediaan dalam kelompok aktiva lancar.
3) Persediaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai barang yang
belum terjual atau terpakai.
4) Persedian pada akhir periode akuntansi dilaporkan berdasarkan hasil
inventarisasi fisik persediaan. Persedian dinilai dalam neraca dengan cara :
• Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian.
• Harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri
• Harga/nilai wajar atau estimasi harga pasar apabila diperoleh dengan cara
lainnya seperti donasi / hadiah / hibah.
Jenis-jenis persediaan :
• barang pakai habis, adalah barang-barang yang bekas penggunaannya
tidak dapat digunakan kembali, misalnya ATK, barang cetakan ( karcis,
buku, formulir).
16
• barang tak pakai habis, adalah persedian yang dapat digunakan berulang
kali, misalnya sapu, kemoceng dan lain-lain.
• barang bekas pakai, adalah persedian yang diperoleh dari barang
bekas,akan tetapi masih bermanfaat dan mempunyai nilai materiil,
misalnya spare part yang masih dapat digunakan.
• persedian untuk dijual / diserahkan, misalnya aspal dalam drum, obat-
obatan alat-alat kedokteran, bibit, benih ikan dan lain-lain.
d. Investasi Jangka Panjang
2) Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau
seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan pertukaran
dengan aktiva lainnya.
3) Aktiva tetap antara lainnya terdiri dari : tanah, jalan dan jembatan, bangunan
air, instalasi, jaringan, bangunan gedung, monumen, alat berat, alat angkutan,
alat bengkel dan alat ukur, alat pertanian, alat kantor dan alat rumah tangga,
alat studio dan komunikasi, alat kedokteran dan kesehatan, alat laboratorium,
buku perpustakaan, barang bercorak kesenian, hewan ternak dan tanaman.
4) Aktiva tetap dinilai dengan nilai historis atau harga perolehan. Jika penilaian
aktiva tetap dengan menggunakan nilai historis tidak memungkinkan, maka
nilai aktiva tetap didasarkan pada harga perolehan yang diestimasikan.
5) Aktiva tetap yang diperoleh bukan berasal dari donasi diakui pada akhir
periode akuntansi berdasarkan jumlah belanja modal yang telah diakui dalam
periode berkenaan.
6) Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diakui dalam periode berkenaan, yaitu
pada saat aktiva tersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.
7) Dalam pengakuan aktiva tetap harus dibuat ketentuan yang membedakan
antara penambahan, pengurangan, pengembangan dan penggantian utama.
8) Penambahan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena diperluas atau
diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambah pada harga
perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
9) Pengurangan adalah penurunan nilai aktiva tetap karena berkurangnya
kuantitas. Pengurangan aktiva tetap dicatat sebagai pengurangan harga
perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
10) Pengembangan adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena meningkatnya
manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap diharapkan akan :
• Memperpanjang usia manfaat
• Meningkatkan efisiensi dan
• Menurunkan biaya pengoperasian sebuah aktiva tetap. Biaya
pengembangan akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan
aktiva tetap.
18
11) Penggantian utama adalah memperbaharui bagian utama aktiva tetap. Biaya
penggantian utama akan dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian
yang diganti dari harga utama yang semula dan menambah biaya penggantian
pada harga aktiva tetap.
12) Aktiva tetap yang diperoleh dari donasi diukur berdasarkan nilai wajar dari
harga pasar atau harga gantinya.
13) Aktiva tetap diukur berdasarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aktiva tetap sampai dengan siap digunakan.
14) Hal-hal yang perlu dilakukan pengungkapan (disclosure) dalam pelaporan
aktiva tetap antara lain penilaian, penyusutan (depresiasi), pelepasan,
penghapusan dan perubahan nilai aktiva tetap.
15) Pengungkapan nilai aktiva tetap menjelaskan dasar harga yang digunakan
dalam penilaian aktiva tetap.
16) Metode penyusutan (depresiasi) yang diterapkan berdasarkan Standar
Akuntansi Keuangan Pemerintah.
17) Pelepasan aktiva tetap dapat dilakukan melalui penjualan atau pertukaran.
Hasil penjualan aktiva tetap akan diakui seluruhnya sebagai pendapatan.
Aktiva tetap yang diperoleh karena pertukaran dinilai sebesar nilai wajar aktiva
tetap yang diperoleh atau nilai wajar aktiva yang diserahkan, mana yang lebih
mudah.
18) Penghapusan aktiva tetap dilakukan jika aktiva tersebut rusak berat, usang,
hilang dan sebagainya. Penghapusan aktiva ditetapkan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Dana Cadangan
1) Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan
dalam satu periode akuntansi.
2) Dana cadangan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa penerimaan transfer dari dana cadangan atau
jumlah pembiayaan yang berupa pengeluaran transfer ke dana cadangan.
19
g. Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aktiva
lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap dan dana cadangan. Aktiva lain-lain
terdiri dari : piutang angsuran, Built Operate and Transfer (BOT) dan bangunan
dalam pengerjaan.
1) Piutang angsuran adalah jumlah yang dapat diterima dari penjualan rumah,
kendaraan, aktiva tetap yang lain, hak atau lainnya kepada pegawai daerah.
Piutang angsuran diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan dengan harga nominal
dari kontrak penjualan aktiva.
2) BOT adalah hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan atau aktiva tetap
lainnya yang dibangun dengan cara kemitraan pemerintah dan swasta
berdasarkan perjanjian.
BOT diakui berdasarkan harga perolehan pada saat bangunan atau aktiva
lainnya tersebut selesai dibangun.
3) Bangunan dalam pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan akhir
periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum dapat
digunakan.
Bangunan dalam pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.
h. Hutang Lancar
1) Hutang lancar merupakan hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo
dalam satu periode akuntansi.
2) Hutang lancar terdiri dari: bagian lancar hutang jangka panjang, hutang bunga
dan denda serta hutang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK).
3) Bagian lancar hutang jangka panjang adalah bagian hutang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu periode akuntansi.
4) Hutang bunga dan denda adalah bunga dan denda yang jatuh tempo dalam
satu periode akuntansi.
5) Hutang PFK adalah kewajiban kepada pihak ketiga sebagai akibat transaksi
keuangan masa lalu yang harus dibayar kembali atau jatuh tempo dalam satu
periode akuntansi.
20
6) Bagian lancar hutang jangka panjang diakui pada saat klasifikasi dalam periode
berjalan atau berdasarkan jumlah pembiayaan yang berupa pembayaran bagian
lancar hutang jangka panjang yang telah diakui dalam periode berjalan.
7) Hutang PFK diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan nilai sekarang kas
yang akan dibayarkan atau jumlah penerimaan dan pembayaran hutang PFK
yang telah diakui dalam periode berjalan.
8) Hutang lancar diukur dan dinilai dengan nominal mata uang rupiah yang harus
dibayar kembali. Hutang yang diukur dalam mata uang asing dikonversikan ke
mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah BI) pada tanggal
transaksi.
i. Hutang Jangka Panjang
1) Hutang jangka panjang adalah hutang yang harus dibayar kembali atau jatuh
tempo lebih dari satu periode akuntansi.
2) Hutang jangka panjang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar
negeri.
3) Hutang dalam negeri adalah hutang jangka panjang kepada pihak ketiga di
dalam negeri.
4) Hutang dalam negeri diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa penerimaan hutang dalam negeri yang telah diakui
dalam periode berjalan.
5) Hutang luar negeri adalah hutang jangka panjang kepada pihak ketiga di luar
negeri.
6) Hutang luar negeri diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa penerimaan hutang luar negeri yang telah diakui
dalam periode berjalan.
7) Hutang jangka panjang diukur dengan nilai nominal mata uang rupiah yang
harus dibayar kembali. Hutang jangka panjang yang diukur dalam mata uang
asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah
BI) pada tanggal transaksi.
j. Ekuitas Dana
1) Ekuitas dana adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih
antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang pemerintah.
21
2) Ekuitas dana terdiri dari : ekuitas dana umum, ekuitas dana yang dicadangkan
dan ekuitas dana donasi.
3) Ekuitas dana umum adalah jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang
berasal dari donasi dan dana cadangan.
4) Ekuitas dana umum diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan yang berupa sisa lebih perhitunagn anggaran, hasil penjualan aset
daerah yang dipisahkan dan jumlah surplus atau defisit.
5) Ekuitas dana dicadangkan jumlah kekayaan bersih berupa aktiva yang
dicadangkan.
6) Ekuitas dana dicadangkan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan
jumlah dana cadangan yang ditransfer dalam periode berjalan.
7) Ekuitas dana donasi adalah kekayaan bersih berupa aktiva yang berasal dari
donasi.
8) Ekuitas dana donasi diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah
pembiayaan berupa penerimaan hibah, bantuan, atau sumbangan yang telah
diakui dalam periode berjalan.
ª Penyajian neraca periode akuntansi belanja harus diperbandingkan dengan neraca
periode akuntansi sebelumnya.
ª Dalam penyajian neraca aktiva akan diklasifikasikan sebagai lancar atau non lancar,
demikian juga dengan kewajiban akan dikelompokkan sebagai kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
ª Penyajian aktiva dalam neraca dilakukan menurut urutan likuiditasnya, sedangkan
penyajian kewajiban dalam neraca dilakukan menurut urutan jatuh temponya.
ª Suatu aktiva akan diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut berupa kas
dan setara kas atau aktiva non kas yang diharapkan untuk direalisasi dalam, atau
dimiliki untuk dijual atau dipakai dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal
pelaporan. Dengan demikian yang disajikan sebagai aktiva lancar meliputi kas dan
setara kas, piutang dan persediaan.
ª Suatu aktiva akan diklasifikasikan sebagai aktiva non lancar jika aktiva tersebut
bersifat jangka panjang dan aktiva tidak berwujud, yang digunakan secara langsung
atau tidak langsung untuk kegiatan pemerintah atau yang digunakan masyarakat
22
umum. Aktiva non lancar meliputi investasi permanen, aktiva tetap, dan dana
cadangan.
ª Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan
untuk dibayar dalam waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. Termasuk
kewajiban jangka pendek adalah hutang kepada pegawai, bunga pinjaman, utang
jangka pendek dari pihak ketiga, dan bagian lancar utang jangka panjang.
ª Semua kewajiban selain kewajiban jangka pendek merupakan kewajiban jangka
panjang yaitu kelompok kewajiban yang penyelesaiannya baru wajib dilakukan setelah
dua belas bulan sejak tanggal pelaporan..
ª Ekuitas dana dikelompokkan menjadi ekuitas dana lancar yaitu selisih antara aktiva
lancar dan kewajiban jangka pendek, ekuitas dana investasi yang mencerminkan
kekayaan pemerintah daerah yang tertanam dalam aktiva non lancar dikurangi
kewajiban jangka panjang, dan ekuitas dana cadangan yang mencerminkan kekayaan
pemerintah yang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukan sebelumnya sesuai
peraturan perundang-undangan.
e. Yang disajikan sabagai aktivitas investasi aktiva non keuangan adalah aktivitas
perolehan dan pelepasan aktiva tetap dan aktiva non keuangan lainnya.
f. Yang disajikan sebagai aktivitas pembiayaan adalah aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi
investasi permanen, pemberian pinjaman jangka panjang, dan pinjaman (utang)
pemerintah daerah sehubungan dengan pendanaan deficit atau pengunan surplus
anggaran.
g. Termasuk penerimaan dan aktivitas pembiayaan adalah penerimaan pinjaman,
penjualan obligasi daerah, hasil privatisasi BUMD/Perusahaan Daerah, dan hasil
penjualan investasi permanen lainnya. Sedangkan pengeluaran untuk aktivitas
pembiayaan meliputi cicilan pokok pinjaman, pembayaran obligasi daerah,
penyertaan modal pemerintah, dan pemberian pinjaman jangka panjang.
h. Yang disajikan sebagai aktivitas non anggaran adalah penerimaan dan
pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pemerintah daerah
(APBD). Termasuk dalam aktivitas non anggaran adalah perhitungan pihak ketiga
(PFK) dan kiriman uang. PFK mengambarkan kas yang berasal dari jumlah dana
yang dipotong dari SPMU atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya
potongan taspen, askes atau pajak. Sedangkan kiriman uang mengambarkan
mutasi kas antar rekening di kas daerah.
i. Laporan arus kas disusun dan disajikan dengan metode langsung yaitu metode
yang mengungkapkan pengelompokkan utama penerimaan dan pengeluaran kas
bruto.
j. Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah dengan menjabarkan mata uang asing tersebut
ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi atau kurs
tengah BI.
k. Arus kas dari transaksi penerimaan pendapatan dan pengeluaran belanja bunga
serta penerimaan pendapatan dan bagian laba BUMD harus disajikan secara
terpisah. Setiap perkiraan yang terkait dengan transaksi tersebut harus
diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi secara konsisten dari tahun ketahun.
24
1. Pajak Daerah
Penerimaan yang bersumber dari pajak Daerah Tahun Anggaran 2007 setelah
perubahan direncanakan sebesar Rp8.353.000.000,00 Dengan realisasi sebesar
Rp7.457.889.316,00 atau 89,28% dari total anggaran. Rincian sumber-sumber
pendapatan dari pajak daerah dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8
Penerimaan Pajak Daerah APBD Tahun Anggaran 2007
2. Retribusi Daerah
Penerimaan yang bersumber dari Retribusi Daerah Tahun Anggaran 2007 setelah
perubahan direncanakan sebesar Rp8.566.075.000,00 dengan realisasi sebesar
Rp8.001.182.902,00 (93,41%). Adapun perinciannya sebagai berikut :
Tabel 9
Penerimaan Retribusi Daerah APBD Tahun Anggaran 2007
SISA
JENIS RETRIBUSI APBD TAHUN ANGGARAN 2007 %
LEBIH/KURANG
PERUBAHAN REALISASI
22. Retribusi Tempat Penginapan /Pesangrahan/ 300.000.000 318.499.628 18.499.628 106,17
Vila Wisma Bantimurung di Jakarta
23. Retribusi Usaha J asa Konstruksi 11.200.000 29.550.000 18.350.000 263,84
24. Retribusi Surat Izin Tempat Usaha (Situ) 80.000.000 94.300.000 14.300.000 117,88
25. Retribusi Izin Gangguan/HO 17.500.000 9.850.000 (7.650.000) 56,29
26. Retribusi Pelayanan Pasar 300.000.000 304.917.750 4.917.750 101,64
27. Retribusi Penggunaan Pelataran 25.000.000 24.815.000 (185.000) 99,26
28. Retribusi Jasa Ketatausahaan 21.000.000 29.786.250 8.786.250 141,84
29. Retribusi Sewa Lahan 10.000.000 77.629.300 67.629.300 776,29
30. Retribusi Izin Usaha Jual Beli Bahan Bakar 5.000.000 - (5.000.000) 0,00
Minyak (BBM)
31. Retribusi Izin Tambang Daerah 15.000.000 23.665.000 8.665.000 157,77
32. Retribusi Izin Pengelolaan ABT/APT 5.000.000 4.000.000 (1.000.000) 80,00
33. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga 10.000.000 4.733.000 (5.267.000) 47,33
Kantor Pariwisata
34. Retribusi Pungutan Khusus 5.000.000 2.300.000 (2.700.000) 46,00
35. Retribusi Parkir Wisata Bantimurung 100.000.000 130.633.500 30.633.500 130,63
36. Retribusi Parkir Bandara Hasanuddin 450.000.000 479.152.190 29.152.190 106,48
37. Retribusi Obyek Wisata Alam Bantimurung 2.950.000.000 2.960.278.000 10.278.000 100,35
38. Retribusi Tempat Pelelangan 65.500.000 63.969.600 (1.530.400) 97,66
39. Retribusi jasa usaha pemeriksaan kesehatan 2.000.000 - (2.000.000) 0,00
bibit ikan
40. Retribusi jasa usaha rumah potong hewan 45.000.000 13.465.000 (31.535.000) 29,92
41. Retribusi jasa usaha pemeriksaan kesehatan 100.000.000 80.270.000 (19.730.000) 80,27
dan badan hewan
42. Retribusi Perizinan Perindustrian 70.000.000 104.960.750 34.960.750 149,94
Jumlah 8.566.075.000 8.001.182.902 (564.892.098) 93,41
Tabel 13
Bagi Hasil Bukan Pajak APBD Tahun Anggaran 2007
Tabel 16
Realisasi Pendapatan Daerah Berdasarkan SKPD
APBD Tahun Anggaran 2007
5.1.2. Belanja
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 seperti halnya
dengan tahun sebelumnya disusun dengan tetap berdasarkan pada prinsip efisiensi dan
efektifitas yang diarahkan untuk lebih memperbesar dukungan dana dalam rangka
menunjang aktivitas dan dinamika Pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.
Dengan tetap berpegang teguh pada kebijaksanaan pokok tersebut, maka
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007 terus diusahakan
peningkatan pendapatan Daerah secara optimal, sehingga tersedia dana untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan
kemasyarakatan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka belanja yang direncanakan sebesar
Rp506.064.243.781,34,00 dan terealisasi sebesar Rp412.679.591.342,75,00. Atau
81,55%. Rincian Perhitungan Anggaran Belanja Tahun Anggaran 2007 di atas jika
dikelompokkan ke dalam Bagian Belanja dan realisasi belanja per Satuan Perangkat Kerja
Daerah maka dapat dilihat pada tabel 17 dan 18 berikut ini :
Tabel 17
Alokasi Belanja Menurut Bagian Belanja APBD
Tahun Anggaran 2007
Anggaran Setelah Bertambah/
Uraian Realisasi %
Perubahan (Berkurang)
BELANJA 506.064.243.781,34 412.679.591.342,75 93.384.652.438,59 81,55
BELANJA OPERASI 317.217.799.289,93 322.663.365.394,75 (5.445.566.104,82) 101,72
Belanja Pegawai 194.044.527.979,00 230.324.387.067,00 (36.279.859.088,00) 118,70
Belanja Barang dan Jasa 81.148.262.804,57 56.603.292.456,75 24.544.970.347,82 69,75
Belanja Bunga 2.000.816.500,00 1.756.230.000,00 244.586.500,00 87,78
Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Belanja Hibah 0,00 0,00 0,00 #DIV/0!
Belanja Bantuan Sosial 27.574.072.918,36 24.755.800.063,00 2.818.272.855,36 89,78
Belanja Bantuan Keuangan 12.450.119.088,00 9.223.655.808,00 3.226.463.280,00 74,08
5.1.4. Aset
ASET 1.179.286.469.656,68
ASET LANCAR 21.299.160.274,09
Kas 21.299.160.274,09
Kas di Kas Daerah 21.299.160.274,09
Kas di Bendahara Penerimaan 0,00
Kas di Bendahara Pengeluaran 0,00
Investasi Jangka Pendek 0,00
Piutang 0,00
Piutang Pajak 0,00
Piutang Retribusi 0,00
Piutang Dana Bagi Hasil 0,00
Piutang Dana Alokasi Umum 0,00
Piutang Dana Alokasi Khusus 0,00
Bagian Lancar Pinjaman Kepada BUMD 0,00
35
KEWAJIBAN 24.774.878.000,00
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 24.774.878.000,00
Utang Perhitungan Fihak Ketiga 0,00
Utang Bunga 0,00
Utang Pajak 0,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam Negeri 0,00
Pendapatan Diterima Dimuka 0,00
Utang Jangka Pendek Lainnya 24.774.878.000,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0,00
Utang Dalam Negeri 0,00
Utang Luar Negeri 0,00
Utang Jangka Panjang Lainnya 0,00
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2007 adalah untuk memberikan opini
atas tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
yang didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures).
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
3. Sasaran Pemeriksaan
Pemeriksaan LKPD Tahun Anggaran 2007 meliputi pengujian atas :
a. Efektivitas desain dan inmplementasi sistem pengendalian intern termasuk
pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;
b. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
c. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi pada Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) dan Laporan Arus Kas Tahun Anggaran 2007 sesuai dengan
SAP;
d. Penyajian saldo akun-akun dalam neraca per 31 Desember 2007;
e. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.
4. Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN).
40
5. Metode Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan atas LKPD Tahun Anggaran 2007 meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, yaitu sebagai berikut :
a. Perencanaan Pemeriksaan
b. Pelaksanaan Pemeriksaan
1) Pengujian Analitis
Pengujian analitis dalam pelaksanaan pemeriksaan dilakukan dengan (1)
Analisa Data, (2) Analisa Rasio dan Tren, sesuai dengan area yang telah
ditetapkan sebagai uji petik.
2) Pengujian Pengendalian
Petunjuk pengujian pengendalian meliputi pengujian yang dilakukan terhadap
efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Dalam pengujian desain sistem
pengendalian intern, pemeriksa mengevaluasi apakah sistem pengendalian
intern telah didesain secara memadai dan dapat meminimalisasi secara relatif
salah saji dan kecurangan. Sementara, pengujian implementasi sistem
pengendalian intern dilakukan dengan melihat pelaksanaan pengendalian
pada kegiatan atau transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
c. Pelaporan
Setelah melakukan pengujian terinci di atas, pemeriksa menyimpulkan hasil
pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan.
43
7. Objek Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2007 dilaksanakan
pada Kabupaten Maros.
BUKU II
HASIL PEMERIKSAAN
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2008
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007
DI
MAROS
Nomor : 47b/HP/XIX.MKS/08/2008
Tanggal : 03 Agustus 2008
i
BUKU II
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DALAM KERANGKA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
KABUPATEN MAROS TAHUN ANGGARAN 2007
Halaman
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. i
RESUME LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN iii
INTERN…………………………………………………………………………..……….
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas sistem pengendalian intern
Pemerintah Kabupaten Maros. Sistem pengendalian intern merupakan tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten Maros. Namun, tujuan pemeriksaan BPK-RI atas laporan
keuangan tidak untuk menyatakan pendapat atas keseluruhan sistem pengendalian
intern tersebut. Oleh karena itu, BPK-RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
Daerah tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
15. Mekanisme Belanja Bantuan Sosial pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tidak
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
16. Penatausahaan Perhitungan Fihak Ketiga tidak tertib.
17. Belanja Barang dan Jasa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sekretariat Daerah
Kabupaten Maros diterima secara tunai sebesar Rp418.304.000,00.
Secara lebih rinci diuraikan dalam hasil pemeriksaan atas sistem pengendalian intern.
1. Lingkungan Pengendalian
a. Integritas dan nilai-nilai etika
Pemerintah Kabupaten Maros dalam penerapan disiplin pegawai telah menetapkan
kebijakan yang memberikan sanksi terhadap pegawai yang melakukan kecurangan atau
ketidakjujuran, dan pemberian penghargaan untuk pegawai yang berprestasi. Hal
tersebut dilaksanakan dengan menerbitkan surat edaran dan sosialisasi kebijakan yang
disampaikan secara rutin kepada seluruh pegawai. Selain itu secara rutin juga
dilaksanakan kegiatan keagamaan yang tujuannya untuk menanamkan nilai etika dan
moral kepada segenap pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maros. Secara
berkala juga telah dilaksanakan pelatihan dan sosialisasi yang menyangkut pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi.
Namun berdasarkan hasil observasi lapangan, kebijakan ini tidak dijalankan secara
optimal. Masih banyak ditemui kebijakan dan pelaksanaan tugas oleh pegawai dan
pejabat berwenang yang menyimpang dari ketentuan maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Atas kondisi ini tidak ditindaklanjuti dengan pemberian sanksi
yang tegas sehingga berakibat pada ketidaktertiban administratif dari tahun ke tahun.
Pemerintah Kabupaten Maros juga tidak memiliki prosedur formal untuk menetapkan,
merubah atau menghilangkan suatu pengendalian di lingkungan Pemerintah Daerah.
b. Komitmen terhadap kompetensi
Dalam penentuan pegawai yang akan menduduki jabatan atau melaksanakan tugas
tertentu, belum sepenuhnya didasarkan atas latar belakang pendidikan. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan sumber daya pada kompetensi tertentu. Juga tidak
adanya pengujian terhadap pegawai yang akan menduduki jabatan atau tugas-tugas
tertentu.
Namun telah diupayakan peningkatan kompetensi ini melalui pendidikan, pelatihan
maupun sosialisasi. Selain itu dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia,
Pemerintah Kabupaten Maros telah memberikan dukungan kepada pegawai yang akan
melanjutkan pendidikan dalam bentuk pemberian beasiswa/tugas belajar.
3
Hasil observasi atas kompetensi pegawai dalam pelaksanaan tugasnya menunjukkan
bahwa tidak ada korelasi positif antara program peningkatan sumber daya manusia
dengan peningkatan kemampuan teknis pegawai. Masih belum terdapat perubahan
signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dari kegiatan pendidikan, pelatihan,
sosialisasi maupun pemberian beasiswa kepada pegawai.
c. Falsafah dan gaya operasional manajemen
Penyusunan APBD Pemerintah Kabupaten Maros tidak mengikuti kaidah anggaran
kinerja, yang secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pengalokasian anggaran pendapatan terlalu tinggi (over estimated) dan tidak
berdasarkan atas estimasi potensi pendapatan.
2. Pemerintah Kabupaten Maros mengalokasikan anggaran belanja terlalu tinggi atau
tidak proporsional dengan pendapatan daerah. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya
ketimpangan pada pos-pos belanja dan adanya pos-pos belanja yang tidak dapat
direalisasikan.
3. Hasil evaluasi terhadap APBD, APBD Perubahan dan Laporan Realisasi Anggaran
Tahun Anggaran 2007 diketahui terdapat kesalahan dalam penganggaran belanja
pada beberapa SKPD.
4. Pemerintah Kabupaten Maros tidak mengantisipasi keterbatasan kemampuan
keuangan daerah dalam membiayai aktivitas rutin yang menjadi kewajibannya. Hal
ini tercermin dari besarnya alokasi belanja terealisir untuk kegiatan yang tidak terkait
langsung dengan penyelengaraan pemerintahan maupun pelayanan kepada
masyarakat. Khususnya dengan penganggaran dan realisasi belanja bantuan,
penunjang operasional maupun koordinasi instansi vertikal yang dari tahun ke tahun
terus direalisasikan di atas kemampuan keuangan daerah dari pendapatan asli
daerah. Hal ini mengakibatkan beberapa urusan wajib maupun penyediaan fasilitas
umum dan pemerintahan tidak terealisasi.
Kegiatan yang direncanakan dalam APBD tidak dikoordinasikan secara memadai. Hal ini
terlihat dalam pelaksanaan anggaran, pada beberapa akun pendapatan maupun belanja
terdapat selisih yang signifikan antara realisasi dengan rencana anggaran. Selain itu,
hasil observasi tim menunjukkan bahwa APBD Perubahan tidak didistribusikan dan
disosialisasikan kepada segenap unsur terkait. Yang pada akhirnya mengakibatkan
4
akurasi data pada konsep Laporan Keuangan tidak menggambarkan komitmen anggaran
yang sebenarnya.
Ketidaktaatan atas prosedur dan peraturan yang ada mengindikasikan lemahnya
pengendalian atas pelaksanaan tugas pegawai. Pemerintah Kabupaten Maros tidak
cukup tanggap dan responsif atas saran pihak yang berkompeten. Hal ini terlihat dari
minimnya tindak lanjut atas temuan aparat pengawas internal maupun eksternal. Serta
belum terdapat perubahan signifikan atas rekomendasi perbaikan struktur pengendalian
internal, yang mengakibatkan berlanjutnya ketidaktertiban administrasi.
Selain itu Pemerintah Kabupaten Maros belum memberikan perhatian yang memadai
akan pentingnya keakuratan data akuntansi dan metode akuntansi yang berlaku umum.
Dalam Tahun Anggaran 2007 belum ditetapkan peraturan yang baku tentang pokok-
pokok pengelolaan keuangan daerah, maupun sistem dan prosedur pengelolaan
keuangan daerah. Telah dilaksanakan otomatisasi dalam proses penatausahaan
keuangan, khususnya dalam pengolahan data akuntansi. Namun dalam Tahun Anggaran
2007 sistem pengolahan data akuntansi yang terkomputerisasi tidak dioperasikan secara
optimal.
d. Struktur Organisasi
Telah ditetapkan struktur organisasi dan mekanisme kerja yang menggambarkan tugas
pokok, fungsi, tanggung jawab dan wewenang bagi setiap unit kerja secara memadai.
Kendala yang muncul dalam pelaksanaan, banyak berkaitan dengan kurangnya
koordinasi antar unit kerja, khususnya antara bagian keuangan dengan unit kerja terkait
dalam proses penyusunan laporan keuangan. Unit kerja yang terkait dalam hal
penyusunan laporan keuangan kurang berperan aktif memberikan dukungan data
keuangan (misalnya saldo persediaan, saldo piutang pajak/retribusi, dan pengadaan
asset tetap).
Dalam lingkup Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tidak terdapat koordinasi antar
masing-masing fungsi dalam penyajian Laporan Keuangan. Dokumen, data dan laporan
yang mendukung penyajian laporan tidak disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
kepada Sub Bagian Pembukuan selaku fungsi akuntansi. Yang menyebabkan penyajian
Laporan Keuangan tidak dapat disajikan secara lengkap, tepat dan akurat.
5
e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan pihak Pemerintah Daerah
Sudah terjalin komunikasi yang baik dan aktif antara DPRD dengan Pemerintah
Kabupaten Maros. Secara rutin dilaksanakan pembahasan permasalahan di lingkup
Pemerintah Kabupaten Maros.
Namun dari hasil evaluasi atas struktur pengendalian internal dan pengelolaan
administrasi keuangan daerah, tidak dijumpai perbaikan yang signifikan atas
perkembangan kebijakan dan peraturan akuntansi serta laporan keuangan. Yang
tercermin dari ketidaktertiban administratif maupun ketidakpatuhan atas ketentuan yang
berulang dari tahun-tahun sebelumnya.
f. Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
Belum ditetapkan secara formil pembagian tugas untuk masing-masing pegawai, dan
belum seluruhnya dipahami secara baik. Sehingga masih sering ditemui pembagian
tugas atau pembebanan pekerjaan yang tidak merata. Juga tidak adanya sanksi kepada
pegawai yang tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Selain itu
pelaksanaan tugas tidak sepenuhnya disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi. Masih
ditemui pelaksanaan kegiatan yang dikoordinir oleh unit kerja yang tidak terkait
langsung dengan output kegiatan. Yang berakibat pada tidak terkoordinasinya kegiatan,
lemahnya pengawasan atas pelaksanaan, dan rawan penyalahgunaan keuangan.
g. Kebijakan dan praktek yang terkait dengan Sumber Daya Manusia
Proses perekrutan pegawai belum sepenuhnya didasarkan atas latar belakang
pengetahuan, ketrampilan dan pendidikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Hal ini
mengakibatkan pada beberapa aktivitas yang membutuhkan kompetensi tertentu tidak
tersedia tenaga yang memadai, walaupun secara kuantitas jumlah pegawai sudah
memadai.
Pemerintah Kabupaten Maros tidak memberikan perhatian yang cukup dalam rangka
pengembangan kepegawaian, khususnya dalam pengisian formasi Pegawai Negeri Sipil.
Hal ini terlihat dari pelaksanaan pendidikan Pra Jabatan Calon Pegawai Negeri Sipil
Daerah yang dalam Tahun Angaran 2007 masih dibiayai secara swadana oleh para calon
PNSD.
Promosi dan mutasi pegawai secara umum tidak dilakukan dengan pertimbangan
kemampuan dan kebutuhan teknis unit kerja pengguna. Sehingga pada beberapa
fungsi, pelaksanaan tugas tidak berjalan lancar dan tidak terkoordinasi dengan baik.
6
2. Penaksiran Resiko
Pemerintah Kabupaten Maros tidak mengantisipasi resiko-resiko secara memadai yang
dapat menghambat pembuatan Laporan Keuangan Daerah seperti Penyampaian SPJ satuan
kerja yang terlambat, pendistribusian dokumen anggaran perubahan kepada pihak terkait,
kelengkapan dokumentasi perbendaharaan maupun dokumen pendukung neraca daerah.
Mekanisme penerbitan SP2D tanpa pengujian yang memadai dan dukungan kelengkapan
dokumen pembayaran yang tidak lengkap, pada akhirnya mempengaruhi kewajaran
penyajian laporan keuangan. Dalam Tahun Anggaran 2007, pembayaran dilaksanakan
sepenuhnya dengan SP2D LS (langsung), tidak dilaksanakan mekanisme pemberian
UP/GU/TU kepada SKPD. Hal ini mendorong SKPD untuk melakukan pertanggungjawaban
secara proforma dalam membiayai kegiatan rutin perkantoran.
Demikian halnya dengan resiko perubahan peraturan dan kebijakan akuntansi yang terkait
dengan proses pencatatan dan pelaporan. Walaupun telah dilakukan sosialisasi dan
pelatihan namun belum ditemui perubahan yang signifikan atas proses administrasi
keuangan daerah sesuai ketentuan yang berlaku.
Penggunaan teknologi informasi dalam penyusunan laporan yang beresiko kegagalan sistem
maupun kehilangan data tidak diantisipasi secara memadai. Aplikasi pengangaran,
penatausahaan keuangan, maupun penatausahaan barang daerah yang digunakan tidak
dimanfaatkan secara optimal. Aplikasi yang tidak terintegrasi dan proses input data yang
tidak berjalan menyebabkan output aplikasi tidak dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah
Kabupaten Maros dalam menyajikan Laporan Keuangan Daerah.
5. Pemantauan (Monitoring)
Monitoring terhadap pelaksanaan anggaran telah dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
dipantau oleh DPRD, begitu pula terkait dengan pengaduan masyarakat dan isu-isu media
massa.
Pemerintah daerah telah membentuk tim tindak lanjut yang terdiri dari beberapa komponen
unit kerja dalam upaya lebih mengoptimalkan kinerja tim TP/TGR. Tim tersebut telah
melaksanakan tindak lanjut atas temuan internal auditor, maupun terhadap temuan
eksternal auditor (BPK). Namun tingkat penyelesaian relatif masih minim dibandingkan
besaran temuan pemeriksaan yang ditangani.
Terhadap rekomendasi perbaikan struktur pengendalian internal, belum sepenuhnya
dilaksanakan. Hal ini terindikasi dari masih berlanjutnya ketidaktertiban administrasi,
ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, baik di tingkat pelaksana maupun
pengambil keputusan dan pembuat kebijakan.
9
Atas temuan ini Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Maros, H.
A. Syamsul Fahry, menanggapi bahwa penataan penyajian laporan TA 2007 masih dengan
sistem bentuk lama (manual) namun dalam penyajian Laporan TA 2008 sudah mengacu
pada SAP.
BPK-RI merekomendasikan kepada Bupati Maros agar memerintahkan kepada
Sekretaris Daerah Kabupaten Maros untuk segera menyusun kebijakan dan melakukan
koordinasi dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah serta menegur para
pengguna anggaran untuk memperbaiki pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
12
2. Aktiva Tetap yang tercantum dalam Neraca Daerah Kabupaten Maros sebesar
Rp1.157.632.990.745,59 tidak dapat diyakini kewajarannya
Hasil pemeriksaan atas saldo Aktiva Tetap per 31 Desember 2007, diketahui
bahwa saldo akumulatif Aktiva Tetap sebesar Rp1.157.632.990.745,59, tidak dapat diyakini
kewajarannya. Kondisi ini diuraikan sebagai berikut:
Berdasarkan Neraca per 31 Desember 2006 (unaudited) nilai aktiva tetap disajikan sebesar
Rp1.069.269.700.797,59, dengan rincian sebagai berikut:
Kode Aktiva Tetap Saldo
13 1 Tanah Rp 384.800.500.000,00
13 2 Jalan dan Jembatan Rp 389.112.000.000,00
13 3 Bangunan Air Rp 77.126.475.000,00
13 6 Bangunan Gedung Rp 173.164.300.000,00
13 8 Alat Angkut Rp 29.833.270.302,00
13 9 Alat Besar Rp 1.632.558.600,00
1 3 10 Alat Bengkel dan Alat Ukur Rp 4.468.000,00
1 3 11 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 11.958.031.980,69
1 3 12 Alat Studio dan Komunikasi Rp 304.050.850,00
1 3 13 Alat Kedokteran Rp 1.142.525.750,90
1 3 14 Alat Laboratorium Rp 11.520.000,00
1 3 15 Buku Perpustakaan Rp 118.748.880,00
1 3 16 Barang Bercorak Kebudayaan Rp 61.251.434,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1.069.269.700.797,59
Nilai aktiva tersebut disajikan berdasarkan hasil appraisal aset yang dilakukan pada Tahun
2007, namun berdasarkan hasil appraisal aset nilai aktiva tetap oleh PT Duta Wirya sebesar
Rp848.692.000.000,00, tanpa rincian perjenis aset, sehingga terdapat selisih nilai aktiva
tetap yang tidak dapat dijelaskan sebesar Rp220.577.700.797,59.
Pada Tahun Anggaran 2007 realisasi belanja modal (unaudited) sebesar
Rp88.827.808.585,00 dengan rincian:
No Belanja Modal Jumlah
1 Belanja Tanah Rp 5.425.018.236,00
2 Belanja Peralatan dan Mesin Rp 21.559.804.834,00
3 Belanja Gedung dan Bangunan Rp 17.570.869.978,00
4 Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 41.108.601.052,00
5 Belanja Aset Tetap Lainnya Rp 2.621.645.848,00
6 Belanja Aset Lainnya Rp 359.143.000,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 88.645.082.948,00
Dari nilai aset per 31 Desember 2006 sebesar Rp1.069.269.700.797,59 ditambah mutasi
aset tahun 2007 sebesar Rp88.645.082.948,00, maka nilai Aktiva Tetap seharusnya sebesar
13
Rp1.157.914.783.745,59, namun nilai Aktiva tetap pada Neraca per 31 Desember 2007
sebesar Rp1.157.632.990.745,59, dengan rincian sebagai berikut:
Kode Aktiva Tetap Saldo
13 1 Tanah Rp 390.225.518.236,00
13 2 Jalan dan Jembatan Rp 422.031.009.822,00
13 3 Bangunan Air Rp 85.706.260.310,00
13 4 Instalasi Rp 360.449.920,00
13 5 Jaringan Rp 0,00
13 6 Bangunan Gedung Rp 189.833.865.978,00
13 7 Monumen Rp 250.500.000,00
13 8 Alat Angkut Rp 34.809.023.386,00
13 9 Alat Besar Rp 2.517.243.300,00
1 3 10 Alat Bengkel dan Alat Ukur Rp 549.968.000,00
Alat Pertanian dan Peternakan Rp 414.780.747,00
1 3 11 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 15.931.078.650,69
1 3 12 Alat Studio dan Komunikasi Rp 468.245.300,00
1 3 13 Alat Kedokteran Rp 11.281.980.933,90
1 3 14 Alat Laboratorium Rp 216.420.000,00
Alat Keamanan Rp 90.000.000,00
1 3 15 Buku Perpustakaan Rp 2.413.744.728,00
1 3 16 Barang Bercorak Kebudayaan Rp 458.201.434,00
1 3 17 Aset Tetap Lainnya Rp 74.700.000,00
1 3 18 Proyek Dalam Pengerjaan Rp 0,00
Jumlah Aktiva Tetap Rp 1.157.632.990.745,59
Pencantuman saldo sebesar Rp1.157.632.990.745,59 dalam Neraca per 31 Desember 2007
tanpa didukung daftar asset daerah, pembukuan pada buku besar aktiva tetap dan atau
buku pembantu aktiva sehingga tidak memungkinkan dilaksanakan pengujian atas akun-
akun aktiva tetap. Berdasarkan data yang diperoleh dari Bagian Umum bahwa sebagian
besar SKPD tidak menyampaikan Laporan Hasil Inventarisasi Aset per SKPD, dan tidak
melakukan pemutakhiran data berdasarkan mutasi aset yang terjadi. Pemeriksaan lebih
lanjut dengan melakukan pembandingan secara uji petik terhadap daftar inventarisasi aset
dari beberapa SKPD bahwa nilai aset yang disajikan tidak sesuai dengan nilai aktiva tetap
berdasarkan data dari Sub Bagian Pembukuan.
b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 253; Ayat (1) Prosedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan dan
pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi
dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan SKPD.
2) pasal 257 Prosedur akuntansi aset sebagaimana dimaksud pasal 253 ayat (1)
dilaksanakan oleh PPK SKPD serta pejabat pengurus dan penyimpan barang SKPD.
3) Pasal 258
a) Ayat (4) secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian aset tetap
diposting ke dalam buku besar rekening berkenaan
b) Setiap akhir periode semua buku besar sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
ditutup sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD
4) Pasal 265 SKPD menyusun dan melaporkan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
secara periodik yang meliputi:
a. laporan realisasi anggaran SKPD;
b. neraca SKPD; dan
c. catatan atas laporan keuangan SKPD.
5) Pasal 278
a) Ayat (1) prosedur akuntansi aset pada SKPKD meliputi serangkaian proses
pencatatan dan pelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,
penghapusan, pemindahtanganan, perubahan klasifikasi, dan penyusutan
terhadap aset tetap yang dikuasai/digunakan SKPKD yang dapat dilakukan
secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.
b) Ayat (2) Prosedur akuntansi aset SKPKD digunakan sebagai alat pengendali
dalam pengelolaan aset yang dikuasai/digunakan SKPD dan/atau SKPKD.
6) Pasal 281 Prosedur akuntansi aset sebagaimana dimaksud dalam pasal 278
dilaksanakan oleh fungsi akuntansi pada SKPKD
3. Penatausahaan Buku Kas Umum (BKU) dan Buku Bantu Bendahara Umum
Daerah tidak diselenggarakan secara tertib
Pada Tahun Anggaran 2007 penatausahaan BKU Kas Daerah dilakukan oleh
Pemegang Kas Daerah (PKD). PKD menjalankan fungsi sebagai Kuasa BUD, namun Kepala
Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Maros sebagai PPKD dan BUD Kabupaten
Maros belum mengangkat Kuasa BUD untuk melaksanakan sebagian tugas BUD.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Buku Kas Umum (BKU) Pemerintah Kabupaten
Maros Tahun Anggaran 2007, diketahui bahwa penatausahaan tidak dilaksanakan secara
tertib dan taat pada peraturan perundang-undangan. Dari hasil perbandingan atas mutasi
saldo yang tercantum dalam Buku Kas Umum dengan rekening koran Kas Daerah serta
dokumen penerimaan dan pengeluaran, diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Mutasi penerimaan potongan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) yang dicatat di BKU tidak
sama dengan mutasi di rekening koran Kas Daerah. Hal ini disebabkan antara lain
karena BUD membukukan penerimaan potongan PFK yang diterima di rekening
penampung potongan PFK yaitu rekening nomor 10.800.513.3 di BPD Sulsel Cabang
Maros yang tidak dilaporkan sebagai rekening Kas Daerah. Seharusnya penerimaan
potongan PFK masih menjadi tanggung jawab Pemegang Kas Daerah dan disimpan
dalam rekening Kas Daerah sampai dengan disetorkan ke Kas Negara.
b. Penerimaan yang masuk ke Kas Daerah tidak dibukukan dalam BKU antara lain
Penerimaan Pendapatan Transfer dari Pemerintah Provinsi sebesar Rp1.160.728.077,00
berupa Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor sebesar Rp224.518.979,00, Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor sebesar Rp269.363.637,00, Pajak Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor sebesar Rp506.128.668,00 dan Air Bawah Tanah/Air Permukaan sebesar
Rp160.716.793,00 yang diterima di rekening Kas Daerah nomor 1475.4 di BPD Sulsel
Cabang Maros pada tanggal 26 Desember 2007.
c. Laporan Harian yang merupakan rekonsiliasi harian antara BKU dan rekening Kas
Daerah yang dibuat oleh Pemegang Kas Daerah tidak akurat. Pada kenyataannya saldo
rekening Kas Daerah menurut rekonsiliasi tidak sama dengan saldo harian Kas Daerah
yang sebenarnya.
17
d. PKD tidak menyampaikan secara tertib dan tepat waktu catatan mutasi BKU ke Sub
Bagian Pembukuan, termasuk kelengkapan bukti-bukti yang mendukung catatan atas
mutasi BKU tersebut.
e. Pemegang Kas Daerah tidak membuat laporan berapa SP2D yang diterima dari PPKD,
berapa SP2D yang ditolak dan berapa SP2D yang dicairkan sebagai cross check dengan
register yang dibuat oleh Sub Bagian Perbendaharaan dan Sub Bagian Pembukuan
sehingga pengeluaran yang dibukukan di BKU tidak dapat diyakini kebenarannya.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006:
a. Pasal 4:
1) Ayat (1) Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
2) Ayat (2) Secara tertib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah bahwa keuangan
daerah dikelola secara tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-
bukti administrasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
b. Pasal 8; Ayat (2):
Kuasa BUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas:
a. menyiapkan anggaran kas;
b. menyiapkan SPD;
c. menerbitkan SP2D;
d. menyimpan seluruh bukti asli kepemilikan kekayaan daerah;
e. memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD oleh bank dan/atau
lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk;
f. mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD;
g. menyimpan uang daerah;
h. melaksanakan penempatan uang daerah dan mengelola/menatausahakan investasi
daerah;
i. melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat pengguna anggaran atas
beban rekening kas umum daerah;
j. melaksanakan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah;
k. melakukan pengelolaan utang dan piutang daerah; dan
I. melakukan penagihan piutang daerah.
menerima bantuan serupa. Dari hasil evaluasi terhadap komposisi Belanja Bantuan
Sosial yaitu sebesar 5,45% dari total Belanja dan 22,39% dari Belanja Operasi selain
Belanja Pegawai, serta dari Belanja Bantuan Sosial sebesar 98,04% dialokasikan
untuk Belanja Bantuan Kepada Organisasi Kemasyarakatan.
2) Belanja Bantuan Sosial menyerap anggaran lebih besar dari anggaran penerimaan
PAD sebesar 110, 00%.
3) Masih terdapat perencanaan anggaran biaya penunjang operasional pada satuan
kerja DPRD bukan Sekretariat DPRD.
c. Hasil evaluasi terhadap APBD, APBD Perubahan dan Laporan Realisasi Anggaran Tahun
Anggaran 2007 diketahui terdapat kesalahan dalam penganggaran belanja pada
beberapa SKPD:
1) Belanja Barang dan Jasa dianggarkan sebagai Belanja Modal
Anggaran dan realisasi belanja Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Tahun
Anggaran 2007 masing-masing sebesar Rp2.023.726.367,00 dan
Rp1.909.325.939,00. Dari anggaran sebesar Rp2.023.726.367,00 dialokasikan untuk
belanja modal sebesar Rp233.831.240,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp78.295.000,00. Realisasi tersebut untuk Belanja Modal Buku dan Plat Uji
kendaraan bermotor. Karena sifat belanja merupakan pengadaan/pembelian bahan
persediaan/cetakan dan merupakan bahan pakai habis maka belanja tersebut tidak
dapat diklasifikasikan sebagai belanja modal.
2) Belanja Modal dianggarkan sebagai Belanja Barang dan Jasa
Hasil evaluasi terhadap LRA dan pertanggungjawaban bendahara Dinas Pendidikan
diketahui adanya belanja modal namun dianggarkan sebagai Belanja barang dan
jasa sebesar Rp8.215.200.000,00.
Anggaran dan realisasi belanja Kantor Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2007
masing-masing sebesar Rp111.268.369.258,00 dan Rp105.536.396.264,00. Dari
anggaran sebesar Rp111.268.369.258,00 dialokasikan anggaran belanja modal
sebesar Rp9.791.826.000,00 dan belanja barang dan jasa sebesar
Rp10.589.907.950,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar
Rp1.782.732.000,00 dan Rp12.898.793.000,00. Pada program wajib belajar
sembilan tahun terdapat kegiatan rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
SD/MI (DAK) sebagai belanja barang dan jasa dengan anggaran sebesar
21
pendapatan, dan ayat (4) Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD harus
berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
3) Pasal 18; Ayat (1) Dalam menyusun APBD, penganggaran pengeluaran harus
didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan dalam jumlah yang
cukup, dan ayat (2) Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD harus didukung
dengan dasar hukum yang melandasinya.
b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 jo. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 1; Angka 42 Kegiatan adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu
atau lebih unit kerja pada SKPD sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur
pada suatu program dan terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya
baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk
peralatan dan teknologi, dana, atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis
sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa.
2) Pasal 52
a) Ayat (1) Belanja barang dan jasa sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 huruf b
digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai
manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan dan/atau pemakaian jasa dalam
melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.
b) Ayat (2) Pembelian/pengadaan barang dan/atau pemakaian jasa sebagaimana
dimaksud ayat (1) mencakup belanja barang pakai habis, bahan/material, jasa
kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak/penggandaan,
sewa rumah/gedung/gudang parkir, sewa sarana mobilitas, sewa alat berat,
sewa perlengkapan dan peralatan kantor, makanana dan minuman, pakaian
dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus dan hari-hari tertentu,
perjalanan dinas, perjalanan dinas pindah tugas dan pemulangan pegawai.
3) Pasal 53; Ayat (1) belanja modal sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 huruf c
digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan
atau pembangunan aset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebih dari 12
bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan, seperti dalam bentuk tanah,
23
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset
tetap lainnya.
Pemeriksaan terhadap Buku Kas Umum (BKU) Pemegang Kas Daerah dan mutasi
atas rekening koran diketahui terdapat pemotongan SP2D gaji yang telah dibukukan dalam
BKU sebagai penerimaan tetapi tidak terdapat mutasi penerimaan pada Rekening Koran Kas
Daerah. Penelusuran lebih lanjut, mutasi penerimaan tersebut diterima pada rekening
Nomor 10.800.513.1 atas nama Pajak PNS Pemda Maros pada PT. Bank Sulsel Cabang
Maros. Rekening ini tidak termasuk dalam rekening yang dilaporkan sebagai rekening Kas
Daerah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah:
1) Kerangka Konseptual pada Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Paragraf 34 yang
menyatakan Informasi yang relevan antara lain huruf (d) Lengkap, Informasi akuntansi
keuangan pemerintah disajikan selengkap mungkin, yaitu mencakup semua informasi
akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang
melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat
dicegah.
2) Kerangka Konseptual pada Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Paragraf 35 yang
menyatakan Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat
diverifikasi.
3) Pernyataan No. 01 Definisi Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang
ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan
dan pengeluaran pemerintah daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah :
1) Pasal 1 angka 5 yang menyatakan bahwa Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening
tempat penyimpanan Uang Daerah yang ditentukan oleh gubernur/bupati/walikota
untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran
daerah pada bank yang ditetapkan.
2) Pasal 8 angka 3 yang menyatakan bahwa Wewenang Bendahara Umum Daerah dalam
pengelolaan Uang Daerah meliputi:
a) memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas
Daerah;
29
SKPD yang mengelola Dana Askes di Pemerintah Kabupaten Maros adalah Dinas
Kesehatan dan Badan Pengelola RSUD Salewangang. Pemeriksaan atas dokumen
penerimaan dan pengeluaran Dana Askes diketahui bahwa selama Tahun Anggaran 2007,
penerimaan Dana Askes sebesar Rp3.209.673.750,00 dan penggunaan Dana Askes sebesar
Rp1.832.923.411,00 tidak dicatat sebagai pendapatan dan belanja daerah Kabupaten
Maros.
Pengelolaan Dana Askes Dinas Kesehatan dan Badan Pengelola RSUD Salewangang
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Dinas Kesehatan
Penerimaan dana kapitasi dari PT. Askes (Persero) untuk pelayanan yang diberikan pada
masyarakat miskin yang dijamin pemerintah (Askeskin) ditransfer ke rekening pos atas
nama kepala puskesmas pengelola yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Maros No. 1856/SKPTS/Dinkes/VI/2007 tanggal 30 Juni
2007.
Dinas Kesehatan tidak membuat laporan penerimaan pertanggungjawaban kepada
Bupati Maros atas penerimaan dan penggunaan dana kapitasi, tetapi membuat Laporan
Pelaksanaan Program JPKMM-Askeskin ke Departemen Kesehatan setiap bulan. Dengan
demikian penerimaan dan pengeluaran dana Askeskin ini tidak tercatat sebagai
penerimaan dan pengeluaran daerah. Berdasarkan Laporan JPKMM-Askeskin bulan
Desember 2007 diketahui selama Tahun Anggaran 2007 diterima dana sebesar
Rp1.725.032.000,00 dan digunakan sebesar Rp698.076.840,00 sehingga pada tanggal
31 Desember 2007 terdapat saldo sebesar Rp1.026.955.160,00 di rekening puskesmas
pengelola. Dana yang dikelola dan saldo per 31 Desember 2007 di puskesmas secara
rinci adalah sebagai berikut:
Penggunaan
No Puskesmas No. Rekening Penerimaan Dana Saldo
Dana
1 Ladange 900.000087.4 67.826.000,00 - 67.826.000,00
2 Camba 900.000072.7 98.484.000,00 66.522.000,00 31.962.000,00
3 Cenrana 900.000083.0 87.756.000,00 - 87.756.000,00
4 Bantimurung 900.000077.2 200.258.500,00 - 200.258.500,00
5 Simbang 900.000078.3 85.128.500,00 85.128.500,00 -
31
1) Pasal 1 angka 14 yang menyatakan bahwa Bendahara adalah setiap orang atau
badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara/daerah, menerima,
menyimpan, dan membayar/menyerahkan uang atau surat berharga atau barang-
barang negara/daerah.
2) Pasal 30
a) Ayat (1) Gubernur/bupati/walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening
untuk keperluan pelaksanaan penerimaan di lingkungan pemerintah daerah sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
b) Ayat (2) Gubernur/bupati/walikota mengangkat bendahara untuk menata-
usahakan penerimaan satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah
daerah yang dipimpinnya.
3) Pasal 32
a) Ayat (1) Gubernur/bupati/walikota dapat memberikan ijin pembukaan rekening
untuk keperluan pelaksanaan pengeluaran di lingkungan satuan kerja perangkat
daerah.
b) Ayat (2) Gubernur/bupati/walikota mengangkat bendahara untuk mengelola uang
yang harus dipertanggungjawabkan dalam rangka pelaksanaan pengeluaran
satuan kerja perangkat daerah.
b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tanggal 15 Maret 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah:
1) Pasal 1 angka 50 yang menyatakan bahwa Pendapatan Daerah adalah hak
pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
2) Pasal 20
a) Ayat (1) Pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dianggarkan dalam
APBD harus berdasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan.
b) Ayat (2) Seluruh pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah
dianggarkan secara bruto dalam APBD.
Pengelolaan rekening kas milik daerah yang tidak dilakukan oleh bendahara
mengakibatkan adanya penerimaan sebesar Rp3.209.673.750,00 (Rp1.725.032.000,00 +
Rp740.416.850,00 + Rp744.224.900,00) dan pengeluaran daerah sebesar
Rp1.832.923.411,00 (Rp698.076.840,00 + Rp1.134.846.571,00) tidak dicatat dan
dipertanggungjawabkan sehingga membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah.
33
Rp100.000.000,00. Dana DAK tersebut ditransfer dari rekening KPPN ke rekening Kas
Daerah untuk selanjutnya ditransfer ke rekening Bendahara Pengeluaran sesuai Surat
Permintaan Pembayaran yang diajukan oleh Pengguna anggaran untuk selanjutnya
dibayarkan kepada masing-masing sekolah dalam tiga tahap sebagaimana terlihat dalam
tabel berikut:
Tanggal Transfer/Penyaluran Nilai
Tahap
KKP ke Kasda ke Bendahara Bendahara Pengeluaran
Pencairan
Kasda Pengeluaran Diknas ke rekening sekolah
Tahap 1 14-09-2007 18-09-2007 19-09-2007 4.107.600.000,00
Tahap 2 09-11-2007 30-11-2007 04-12-2007 4.107.600.000,00
Tahap 3 29-11-2007 19-12-2007 05-01-2008 4.107.600.000,00
Tahap 4 12-12-2007 1.369.200.000,00
JUMLAH 13.692.000.000,00
Dari tabel tersebut diketahui bahwa :
a. Penyaluran Dana DAK dari KPPN ke Kasda
Proses penyaluran untuk tahap pertama Tahun Anggaran 2007, baru disalurkan oleh
KPPN ke Kas Daerah pada akhir triwulan ketiga. Berdasarkan Surat Pengesahan DIPA
DAK Bidang Pendidikan oleh Kepala Kanwil XXIII Ditjen Perbendaharaan a.n Menteri
Keuangan diketahui bahwa pengesahan telah dilakukan pada tanggal 31 Desember
2006. Surat Pengesahan DIPA merupakan dasar pencairan dana oleh KPPN. Sedangkan
dana DAK tahap kedua, ketiga dan keempat disalurkan oleh KPPN ke Kas Daerah pada
akhir triwulan keempat.
b. Penyaluran Dana DAK dari Kasda ke rekening bendahara Dinas Pendidikan
Penyaluran dana DAK tahap pertama, kedua dan ketiga dari kas daerah ke kas
Bendahara pengeluaran terjadi pada triwulan ketiga dan keempat sedangkan dana DAK
Tahap keempat belum disalurkan oleh Kas Daerah sebesar Rp1.369.200.000,00
c. Penyaluran Dana DAK dari rekening bendahara Dinas Pendidikan ke rekening sekolah
Penyaluran dana DAK tahap pertama dan kedua dari bendahara pengeluaran ke
rekening sekolah terjadi pada triwulan ketiga dan keempat sedangkan Dana DAK tahap
ketiga diterima pada triwulan pertama TA 2008 (5 Januari 2008), sehingga terjadi
keterlambatan alokasi dana DAK dan masih terdapat sisa dana DAK yang belum
disalurkan dari kas daerah ke rekening sekolah seluruhnya sebesar Rp1.369.200.000,00.
Dari uraian tersebut di atas diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2007, proses
penyaluran dana DAK dari rekening kas daerah ke sekolah tidak dilakukan secara langsung
melalui transfer ke rekening sekolah melainkan dari Kas Daerah dilakukan pemindahbukuan
36
kesehatan, infrastruktur (jalan, irigasi, dan air bersih), kelautan dan perikanan,
pertanian, prasarana pemerintahan daerah, serta lingkungan hidup.
2) Pasal 30
a) Ayat (1) Pelaksanaan kegiatan yang didanai DAK harus selesai paling lambat pada
tanggal 31 Desember 2007.
b) Ayat (2) Hasil dari kegiatan yang didanai DAK harus sudah dapat dimanfaatkan
pada akhir Tahun Anggaran 2007.
b. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-01/PB/2007 tentang Petunjuk
Teknis Pengesahan Dan Pencairan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Dana
Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2007 Pasal 10 Bupati/Walikota membuka
Rekening Kasda DAK untuk masing-masing bidang yang digunakan khusus untuk
menampung dana DAK masing-masing bidang (satu rekening untuk satu DIPA dan satu
bidang).
c. Surat Perjanjian Kerja Sama (SPKS) No. 01.01/SPKS/SD-MI/DAK/VII/2007 sampai
dengan No. 01.61/SPKS/SD-MI/DAK/VII/2007 ) tentang Rehabilitasi dan Pengadaan
Sarana dan Prasarana SD/MI TA 2007 (DAK) antara Pihak Pemerintah Kabupaten Maros
dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dan Pihak Kepala Sekolah, Pasal 6 Waktu
pelaksanaan pekerjaan ayat (2) bahwa hasil pekerjaan harus selesai dan dapat
dimanfaatkan pada akhir Tahun Anggaran 2007.
d. Surat Pengesahan DIPA DAK Tahun Anggran 2007 oleh Kepala Kanwil XXIII Ditjen
Perbendaharaan a.n Menteri Keuangan yang antara lain menyatakan bahwa Surat
Pengesahan DIPA berlaku sebagai dasar pencairan bagi KPPN.
e. Permendiknas Nomor 4 Tahun 2007 tanggal 29 Januari 2007 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan, Bagian Penyaluran dan
Pelaksanaan DAK Bidang Pendidikan huruf A mengenai Penyaluran Dana yang antara
lain menyatakan bahwa :
1) DAK disalurkan dengan cara pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Negara
(Pemerintah Pusat c.q Departemen Keuangan) ke Rekening Kas Umum Daerah
(Kabupaten/Kota);
2) Penyaluran dana diberikan secara utuh tanpa potongan pajak baik dari kas umum
negara ke kas umum daerah maupun dari kas umum daerah ke rekening sekolah.
38
2) Pasal 18 ayat (3) Penunjukan Bank Umum sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dimuat dalam perjanjian antara Bendahara Umum Daerah dengan Bank Umum yang
bersangkutan.
3) Pasal 18 ayat (4) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat 3 sekurang-kurangnya
mencakup:
a. Jenis pelayanan yang diberikan;
b. Mekanisme pengeluaran/penyaluran dana melalui bank;
c. Pelimpahan penerimaan dan saldo rekening pengeluaran ke Rekening Kas Umum
Daerah;
d. Pemberian bunga/jasa giro/bagi hasil atas saldo rekening;
e. pemberian imbalan atas jasa pelayanan;
f. Kewajiban menyampaikan laporan;
g. Sanksi berupa denda dan/atau pengenaan bunga yang harus dibayar karena
pelayanan yang tidak sesuai dengan perjanjian; dan
h. Tata cara penyelesaian perselisihan.
4) Pasal 19 ayat (7) Ketentuan lebih lanjut tentang pembukaan dan pengoperasian
rekening penerimaan dan rekening pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
5) Pasal 22 ayat (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kontrak kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
6) Pasal 31 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) serta penetapan besaran, tata cara penggunaan, pembukaan
dan penutupan rekening, pembukuan, pelaporan, dan pertanggungjawaban Uang
Persediaan diatur dengan Peraturan Kepala Daerah.
7) Pasal 38 ayat (3) Pelaporan pengelolaan Uang Negara dalam rangka
pertanggungjawaban Pemerintah Pusat dalam bentuk laporan keuangan pemerintah
pusat dilakukan secara periodik dan berjenjang.
c. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal
126
1) Ayat (1) PPKD selaku BUD menyusun anggaran kas pemerintah daerah guna
mengatur ketersediaan dana yang cukup untuk mendanai pengeluaran-pengeluaran
sesuai dengan rencana penarikan dana yang tercantum dalam DPA-SKPD yang telah
disahkan.
43
2) Ayat (2) Anggaran kas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat perkiraan arus
kas masuk yang bersumber dari penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang
digunakan mendanai pelaksanaan kegiatan dalam setiap periode.
3) Ayat (3) Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah ditetapkan dalam
peraturan kepala daerah.
10. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Maros belum menyampaikan
Surat Pertanggungjawaban minimal sebesar Rp1.316.481.730,00
Pada Tahun Anggaran 2007 belum semua SKPD di Pemerintah Kabupaten Maros
membentuk Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK). Fungsi verifikasi dan pengujian atas
bukti-bukti pengeluaran oleh bendahara pengeluaran masih dilakukan oleh Sub Bagian
Verifikasi Sekretariat Daerah Kabupaten Maros.
Pada saat pemeriksaan lapangan, tanggal 9 Juli 2008, berdasarkan data monitoring
penyampaian surat pertanggungjawaban SKPD di Bagian Verifikasi Sekretariat Daerah
Kabupaten Maros diketahui bahwa SP2D Non Gaji yang diterbitkan selama Tahun Anggaran
2007 adalah Rp282.541.921.507,44. Dari jumlah tersebut telah dipertanggungjawabkan
sebesar Rp281.114.076.668,44 dan telah disetorkan kembali ke Kas Daerah sebesar
Rp111.363.109,00. Sisanya sebesar Rp1.316.481.730,00 belum dipertanggungjawabkan.
SKPD yang belum menyampaikan pertanggungjawaban adalah sebagai berikut:
No SKPD Jumlah
1. Sekretariat DPRD Rp 117.292.464,00
2. Kantor PMD Rp 167.500.000,00
3. Kantor Pariwisata Rp 50.102.282,00
4. Kecamatan Tanralili Rp 7.898.965,00
5. Kecamatan Camba Rp 101.970.000,00
6. Kecamatan Simbang Rp 24.508.568,00
7. Kecamatan MoncongLoe Rp 3.698.515,00
8. Kecamatan Cenrana Rp 132.297.836,00
9. Sintap Rp 711.213.100,00
Jumlah Rp 1.316.481.730,00
Penelusuran lebih lanjut atas bukti penyetoran diketahui bahwa bukti setor yang ada
hanya sebesar Rp96.218.523,00 dan bukti setor sisanya sebesar Rp15.144.586,00 tidak
dapat diperlihatkan, terdiri dari:
45
Rincian SP2D Non Gaji dan pertanggungjawaban seluruh SKPD dapat dilihat pada
lampiran 4.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 13
1) Ayat (1) Untuk melaksanakan anggaran yang dimuat dalam DPA-SKPD, kepala SKPD
menetapkan pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD
sebagai PPK-SKPD.
2) Ayat (2) PPK-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas:
a. meneliti kelengkapan SPP-LS pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh
bendahara pengeluaran dan diketahui/ disetujui oleh PPTK;
b. meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS gaji dan tunjangan
46
11. Pembayaran Hutang kepada PT. Bank Sulsel Cabang Maros pada Tahun
Anggaran 2007 sebesar Rp13.175.360.000,00 tidak didasari perikatan/
perjanjian pinjaman
Berdasarkan pemeriksaan atas Buku Kas Umum (BKU) Bendahara Umum Daerah
(BUD) diketahui pada tanggal 22 Januari 2007 telah dilakukan pembayaran hutang
Pemerintah Kabupaten Maros kepada PT. Bank Sulsel Cabang Maros sebesar
Rp13.175.360.000,00.
Pemeriksaan terhadap Rekening Koran Kas Daerah No. rekening 0010-001-
000001475-4 telah dilakukan pendebetan pada tanggal 22 Januari 2007 sebesar
Rp13.002.000.000,00 dan Rp173.360.000,00. Pendebetan tersebut berdasarkan Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) No. 186 tanggal 22 Januari 2007 sebesar
Rp13.002.000.000,00 dengan uraian pembayaran hutang Pemerintah Kabupaten Maros
pada PT. Bank Sulsel Cabang Maros dan SP2D No. 187 tanggal 22 Januari 2007 sebesar
Rp173.360.000,00 dengan uraian pembayaran bunga hutang Pemerintah Kabupaten Maros
pada PT. Bank Sulsel Cabang Maros.
Atas hutang tersebut tidak diperoleh dokumen/perikatan/perjanjian pinjaman antara
Pemerintah Kabupaten Maros dengan PT. Bank Sulsel Cabang Maros.
Berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2006 Nomor 64c/HP/XIV.Mks/05/2007
tanggal 26 Mei 2007 diketahui bahwa terdapat pinjaman daerah kepada PT. Bank Sulsel
Cabang Maros dalam bulan Desember 2006, yang diterima dalam 8 tahap pembayaran
dengan nilai pinjaman sebesar Rp12.769.568.485,00. Pinjaman ini dilaksanakan dalam
minggu terakhir bulan Desember 2006, guna menalangi kekurangan saldo kas daerah.
Pemeriksaan lebih lanjut atas pinjaman ini, diketahui terdapat beban biaya pinjaman
sebesar Rp232.431.515,00 dan beban bunga sebesar Rp173.359.999,00 sehingga jumlah
seluruh kewajiban adalah sebesar Rp13.175.359.999,00.
Secara kronologis pinjaman atas nama 153 orang pegawai sebesar
Rp12.769.568.485,00 tersebut dicairkan secara bertahap sebagai berikut:
a. Tahap I tanggal 27 Desember 2006 sebesar Rp1.491.240.170,00
b. Tahap II tanggal 28 Desember 2006 sebesar Rp2.087.953.750,00
c. Tahap III tanggal 28 Desember 2006 sebesar Rp1.434.466.970,00
48
Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah Pasal 18:
a. Ayat (1) Pemerintah Daerah mengajukan usulan pinjaman kepada calon pemberi
pinjaman.
b. Ayat (2) Calon pemberi pinjaman melakukan penilaian atas usulan pinjaman daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
c. Ayat (3) Pinjaman daerah jangka pendek dilakukan dengan perjanjian pinjaman yang
49
ditandatangani oleh Kepala Daerah/pejabat yang diberi kuasa dan pemberi pinjaman,
dengan memperhatikan persyaratan yang paling menguntungkan Pemerintah Daerah
penerima pinjaman.
hutang Pemerintah Kabupaten Maros pada PT. Bank Sulsel Cabang Maros. Hutang ini
merupakan pinjaman pada bulan Desember 2006. Atas pembayaran hutang ini, tidak
didasari pengakuan hutang pada Neraca Tahun Anggaran 2006. Pembayaran hutang
ini telah diuraikan dalam temuan pemeriksaan sebelumnya.
b. Pembayaran hutang belanja
Selama Tahun Anggaran 2007 telah dilakukan pembayaran hutang belanja sebesar
Rp25.658.710.816,69. Pembayaran hutang ini tidak didasari pengakuan hutang pada
Neraca Tahun Anggaran 2006 serta tidak terdapat daftar pengakuan hutang termasuk
daftar perincian pengeluaran pembiayaan pada APBD Tahun Anggaran 2007. Hutang ini
merupakan pembayaran atas pekerjaan yang telah dikerjakan pada Tahun Anggaran
2006 yang secara substansi merupakan belanja modal tetapi pada Laporan Realisasi
Anggaran Tahun Anggaran 2006 tidak ada pengakuan belanja atas pekerjaan dimaksud.
Dengan demikian tidak ada penambahan asset yang dihasilkan dari pekerjaan tersebut
karena tidak ada pengakuan atas belanja modal.
Pada Tahun Anggaran 2007 atas pembayaran hutang tersebut diakui sebagai
pengeluaran pembiayaan, sehingga atas kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun
Anggaran 2006 dan pembayarannya dilakukan pada Tahun Anggaran 2007 tidak pernah
terdapat pengakuan belanja dan penambahan asset yang dihasilkan dari pekerjaan
tersebut.
Atas kondisi tersebut, BPK RI telah menyampaikan permintaan dokumen yang dapat
dijadikan dasar pembayaran hutang antara lain daftar hutang Tahun Anggaran 2006 dan
daftar pengeluaran pembiayaan APBD Tahun Anggaran 2007, tetapi sampai berakhirnya
pemeriksaan tidak diperoleh dokumen dimaksud.
c. Pelampauan Anggaran Pengeluaran Pembiayaan Tahun Anggaran 2007 yang
dialokasikan untuk pembayaran hutang.
Berdasarkan Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Maros No. 06 Tahun 2007
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2007 yang
disahkan pada tanggal 25 Januari 2007, Pembiayaan Pengeluaran yang dialokasikan
untuk pembayaran hutang sebesar Rp25.004.331.793,00, dan pada APBD Perubahan
Tahun Anggaran 2007 yang disahkan pada tanggal 24 Desember 2007, Pembiayaan
Pengeluaran yang dialokasikan untuk pembayaran hutang sebesar
Rp62.900.576.105,00. Berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Tahun
52
Dari perincian diatas dapat diketahui bahwa pelampauan anggaran akun Pengeluaran
Pembiayaan yang dialokasikan untuk pembayaran hutang pada APBD Pokok terjadi pada
Bulan Februari 2007, karena pembayaran hutang terus terjadi maka pada atas
pembayaran hutang yang terjadi setelah bulan Februari di akomodasi dalam APBD
Perubahan Tahun Anggaran 2007.
diterima atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.
b. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah:
1) Pasal 18 ayat (2) menyatakan bahwa Penganggaran untuk setiap pengeluaran APBD
harus didukung dengan dasar hukum yang melandasinya.
2) Pasal 54 ayat (1) menyatakan bahwa SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas
anggaran belanja daerah untuk tujuan yang tidak tersedia anggarannya, dan/atau
yang tidak cukup tersedia anggarannya dalam APBD.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah :
1) Pasal 7 ayat (2) menyatakan bahwa PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD
berwenang antara lain pada huruf h. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan daerah.
2) Pasal 79 ayat (2) menyatakan bahwa Penganggaran penerimaan dan pengeluaran
APBD harus memiliki dasar hukum penganggaran
13. Pinjaman SLA dan RDA yang jatuh tempo sampai dengan Tahun Anggaran 2007
sebesar Rp9.605.593.054,67 tidak dibayar
Berdasarkan pemeriksaan atas Berita Acara Rekonsiliasi dan Berita Acara Rapat
Pembahasan Pinjaman Pemerintah Kabupaten Maros baik pinjaman SLA maupun RDA
diketahui bahwa sampai tanggal 2 Juli 2007, Pemerintah Kabupaten Maros masih memiliki
pinjaman yang jatuh tempo sebesar Rp9.605.593.054,67 yang terdiri dari pinjaman SLA
sebesar Rp549.655.555,75 dan pinjaman RDA sebesar Rp9.055.927.498,92, sampai dengan
berakhirnya pemeriksaan, pinjaman tersebut belum dibayar. Hal tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Berdasarkan Berita Acara Rekonsiliasi No. 51/PB.41/BRI/07/07 tanggal 2 Juli 2007,
dilakukan rapat rekonsiliasi antara Direktorat Pengelolaan Penerusan Pinjaman Ditjen
Perbendaharaan Depkeu RI, Pemerintah Kabupaten Maros dan PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk, guna membahas permohonan Pemerintah Kabupaten Maros melalui
surat No.900/414/Set tanggal 21 Mei 2007 perihal percepatan pelunasan pinjaman atas
perjanjian pinjaman No. SLA-981/DP3/1997 tanggal 6 Nopember 1997. Pada Berita
Acara Rekonsiliasi tersebut terdapat kesepakatan bahwa :
1) Pemerintah Kabupaten Maros akan melakukan percepatan pelunasan pinjaman
dimaksud pada tanggal 7 Oktober 2007.
2) Kewajiban kumulatif Pemerintah Kabupaten Maros sampai dengan tanggal 7 Oktober
2007 adalah sebesar Rp735.499.037,58, terdiri dari kewajiban yang masih harus
dibayar Rp549.665.555,75 dan kewajiban yang belum jatuh tempo
Rp185.842.481,82, dengan rincian :
(Dalam Rp)
Hak Tagih
No Keterangan Kewajiban YMH Dibayar Belum JT
Pemerintah
1 Hutang Pokok 142.114.839,04 142.114.839,04 185.842.481,82 327.957.320,86
2 Bunga 264.738.992,30 264.738.992,30 - 264.738.992,30
3 Jasa Bank 7.569.876,37 7.569.876,37 - 7.569.876,37
4 Biaya Komitmen 941.768,58 941.768,58 - 941.768,58
5 Denda B. Komitmen 1.213.754,41 1.213.754,41 - 1.213.754,41
6 Denda Bunga 123.210.060,99 123.210.060,99 - 123.210.060,99
7 Denda H. Pokok 9.876.264,06 9.876.264,06 - 9.876.264,06
Jumlah 549.665.555,75 549.665.555,75 185.842.481,82 735.508.037,57
2) Pasal 147 ayat (1) menyatakan bahwa Kepala SKPKD melaksanakan pembayaran
bunga dan cicilan pokok utang dan/atau obligasi daerah yang jatuh tempo.
Permasalahan tersebut mengakibatkan pinjaman SLA dan RDA yang belum dibayar
Pemerintah Kabupaten Maros terus bertambah karena penambahan biaya, bunga dan
denda yang harus terus dibayar sehingga membebani APBD.
Kondisi tersebut disebabkan:
a. Kepala PPKD Pemerintah Kabupaten Maros tidak mematuhi kewajiban pembayaran hutang
yang harus dilaksanakan.
b. Kepala PPKD belum menyusun mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah
sebagai dasar pengaturan perencanaan, prosedur penerimaan dan pengeluaran kas dan
pengendalian atas pengelolaan kas.
Atas temuan tersebut Bupati Maros, H. A. Nadjamuddin Aminullah, menanggapi
bahwa akan merencanakan cicilan pembayaran utang sebesar Rp9.605.593.054,67 pada
Tahun Anggaran 2008 dan seterusnya.
BPK-RI merekomendasikan kepada Bupati Maros untuk mematuhi kewajiban
pembayaran hutang dan segera menyusun mekanisme pengelolaan anggaran kas
pemerintah daerah sebagai dasar pengaturan perencanaan, prosedur penerimaan dan
pengeluaran kas dan pengendalian atas pengelolaan kas.
58
14. Mekanisme penerbitan dan pembayaran SP2D pada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Berdasarkan evaluasi atas penerbitan dan pembayaran SP2D pada Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Maros, diketahui bahwa prosedur penerbitan
SP2D dilaksanakan sebagai berikut:
a. SKPD mengajukan permintaan penerbitan SPD kepada Bupati atau Sekretaris Daerah.
Permintaan SPD ini diajukan SKPD setiap triwulan untuk belanja pegawai dan belanja
barang dan jasa, sedangkan untuk belanja modal diajukan setiap rencana pembayaran
kegiatan akan dilaksanakan.
b. Selanjutnya oleh Bupati atau Sekretaris Daerah didisposisikan kepada Kepala Bagian
Keuangan untuk dimintakan persetujuan penerbitan SPD. Setelah diteliti Sub Bagian
Anggaran diterbitkan SPD sebagai dasar SKPD menerbitkan SPM. Dalam penerbitan SPD
ini tidak ditemukan pengendalian yang memadai, hanya berupa buku kontrol yang tidak
cukup informatif untuk memonitoring realisasi SPD dengan pagu anggaran. Sehingga
mengakibatkan pada beberapa rekening belanja SKPD terjadi pelampauan pagu yang
cukup signifikan seperti yang disajikan dalam lampiran 1.
c. Berdasarkan surat permintaan penerbitan SPD dari SKPD dilakukan penerbitan SPD
pada Sub Bagian Anggaran sebagai dasar penerbitan SPM SKPD. SPM diajukan SKPD
kepada Sub Bagian Verifikasi untuk dilakukan pengujian kelengkapan dokumen
pembayaran.
d. Setelah diverifikasi, SPM disampaikan kepada Sub Bagian Perbendaharaan untuk
diterbitkan SP2D. Dalam penerbitan SP2D juga tidak ditemukan pengendalian yang
memadai. Buku register SPP, SPM, dan SP2D diselenggarakan per bulan dan per sumber
pendanaan, namun tidak menyajikan informasi saldo berjalan per SKPD maupun per
rekening belanja. Hal ini mengakibatkan sejumlah rekening belanja SKPD melampaui
pagu anggaran yang ditetapkan dalam APBD.
e. Dalam Tahun Anggaran 2007 Pemerintah Kabupaten Maros melalui Bagian Keuangan
Sekretariat Daerah tidak menerbitkan SP2D UP, GU maupun TU. Seluruh SP2D yang
diterbitkan adalah SP2D LS, walaupun pada beberapa SKPD telah mengajukan SPP UP
sebelumnya.
59
f. Penerbitan SPD dan SP2D tidak mempertimbangkan ketersediaan kas yang cukup, masih
terjadi penerbitan SPD yang nilainya lebih besar dari kemampuan bayar kas daerah.
Sehingga pembayaran SP2D sering terhambat ketersediaan dana kas, hingga akhir
Tahun Anggaran 2007 terdapat sejumlah SP2D yang telah terbit atas dasar SPD, namun
belum tertunaikan Rp19.436.003.681,00.
g. Terdapat perbedaan pencatatan jumlah SP2D menurut Sub Bagian Perbendaharaan
yang menerbitkan SP2D dengan jumlah menurut Sub Bagian Verifikasi yang dinyatakan
oleh SKPD dalam pengesahan. Menurut Sub Bagian Perbendaharaan SP2D Non Gaji
adalah sebesar Rp268.632.616.820,00 dan SP2D Gaji adalah sebesar
Rp151.631.824.721,00. Sedangkan menurut Sub Bagian Verifikasi SP2D Non Gaji adalah
sebesar Rp282.541.921.507,44 dan tidak ada data tentang SP2D Gaji.
15. Mekanisme Belanja Bantuan Sosial pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
Pemeriksaan atas realisasi belanja bantuan sosial pada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah tidak sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006.
Pemeriksaan lebih lanjut atas realisasi belanja bantuan sosial diketahui bahwa:
a. Dalam APBD Pokok tahun anggaran 2007, belanja bantuan sosial dianggarkan sebesar
Rp20.000.000.000,00, sedangkan dalam APBD Peubahan direvisi menjadi sebesar
Rp27.574.072.918,36, yang terealisasi pada pos Sekretariat Daerah sebesar
Rp24.755.800.063,00. Sedangkan realisasi berdasarkan hasil olah data SP2D adalah
sebesar Rp26.040.006.713,00. Realisasi telah melampaui pagu anggaran sebelum
penetapan APBD perubahan, yang juga menunjukkan bahwa perubahan APBD hanya
bersifat melegalisasi realisasi belanja bantuan sosial yang telah terbayarkan dalam
Tahun Anggaran 2007.
b. Belanja bantuan sosial dianggarkan dan direalisasikan lebih besar dari Pendapatan Asli
Daerah (dianggarkan sebesar Rp25.067.075.000,00 dan direalisasikan sebesar
Rp23.710.593.362,14). Hal ini berarti terdapat bagian Dana Perimbangan yang
digunakan untuk pembayaran belanja bantuan sosial.
c. Tidak terdapat bukti pertangungjawaban pengunaan atas belanja bantuan yang telah
disalurkan.
d. Terdapat realisasi kepada SKPD yang tidak dipertanggungjawabkan sebesar
Rp525.000.000,00 (SMAN 1 Mallawa sebesar Rp400.000.000,00 + SMPN 1 Maros
sebesar Rp125.000.000,00).
e. Belanja bantuan sosial dianggarkan dan direalisasikan secara berulang kepada
organisasi/lembaga/perorangan yang telah menerima bantuan serupa pada tahun
anggaran lalu, sebagaimana tergambar dalam tabel berikut:
Akun Belanja 2006 Realisasi 2006 Realisasi 2007
BBK Kepada MUI 87,075,000 250,000,000.00
BBK Kepada Muhammadiyah 100,000,000 11,250,000.00
BBK Kepada HPPMI & Org.Kesiswaan lainnya 83,300,000 23,000,000.00
BBK Kepada BKPRMI 60,000,000 10,000,000.00
BBK Kepada Karang Taruna 80,510,000 22,970,000.00
BBK Kepada Pramuka 322,294,000 334,649,000.00
BBK Kepada PMI (Palang Merah Indonesia) 270,340,000 25,000,000.00
BBK Kepada BKKI 65,250,000 32,500,000.00
BBK Kepada HMI 30,000,000 5,000,000.00
BBK Kepada ICMI 6,000,000 37,500,000.00
62
3) Ayat (3) Tata cara pemberian dan pertanggungjawaban subsidi, hibah, bantuan
sosial, dan bantuan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dalam peraturan kepala daerah.
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) merupakan utang pemerintah kepada pihak lain yang
disebabkan kedudukan pemerintah sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, seperti
Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), iuran Askes, Taspen, dan
Taperum. Ketentuan perpajakan menunjuk beberapa pihak untuk melakukan
pemotongan/pemungutan dan penyetoran pajak. Salah satu pihak tersebut adalah
Bendaharawan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2000.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap penyelenggaraan PFK yang dilakukan oleh
Bendahara Umum Daerah (BUD) dan Bendahara Pengeluaran Kabupaten Maros diketahui
bahwa penatausahaan PFK tidak tertib. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. BUD dalam melakukan pemotongan/pemungutan serta penyetoran PFK tidak melalui
proses di BUD melainkan :
1) Mekanisme pemotongan dan penyetoran PFK atas potongan gaji berupa Iuran Wajib
Pegawai (PFK), PPh Pasal 21 dan Taperum
Pada saat proses pencairan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) gaji yang
didalamnya termasuk potongan PFK, SP2D dibayarkan secara bruto dari Rekening
Kas daerah Nomor 0010-001-000005608-2 melalui PT. Bank Sulsel Cabang Maros.
Menurut konfirmasi Kuasa BUD dan PT. Bank Sulsel Cabang Maros terdapat
kesepakatan tidak tertulis agar PT. Bank Sulsel Cabang Maros secara otomatis
langsung melakukan pendebetan rekening untuk pembayaran netto SP2D gaji
dengan mentransfer pada nomor rekening Bendahara Pengeluaran sedangkan untuk
pembayaran potongan PFK digunakan rekening penampung yaitu Rekening PT.
Bank Sulsel Cabang Maros Nomor 100.800.513 atas nama Pajak PNS Pemda Maros.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari penggunaan dana PFK untuk keperluan
lain. Atas Nomor Rekening 100.800.513 Pemerintah Kabupaten Maros tidak
melaporkan sebagai rekening Kas Daerah.
PT. Bank Sulsel Cabang Maros kemudian mentransfer dana dari rekening
penampung Nomor 100.800.513 ke rekening Kas Daerah Pemerintah Kabupaten
Maros Nomor 0010-001-000009186-4 yang merupakan rekening Iuran Wajib
Pegawai pada tanggal yang sama dengan pemotongan PFK gaji, kecuali pada bulan
65
Februari, Maret dan April. (Rekapitulasi Potongan PFK sesuai Buku Kas Umum dan
Rekening Koran Nomor 0010-001-000009186-4 dapat dilihat pada lampiran 5)
Pada saat Pemerintah Kabupaten Maros akan melakukan penyetoran PFK,
diterbitkan kembali SP2D dan nota pembayaran. Atas Potongan PFK tersebut, PT.
Bank Sulsel Cabang Maros selaku bank persepsi melakukan penyetoran dan BUD
menerima SSP dan SSBP dari PT. Bank Sulsel Cabang Maros sebagai bukti bahwa
PFK telah disetor ke Kas Negara.
2) Mekanisme pemotongan dan penyetoran PFK atas potongan pajak rekanan yaitu
PPN dan PPh
Pada saat proses pencairan SP2D yang didalamnya termasuk potongan PPN dan
PPh, SP2D dibayarkan secara bruto melalui PT. Bank Sulsel Cabang Maros dengan
menggunakan nota pembayaran. Dalam Nota Pembayaran tersebut untuk
pembayaran netto menyebutkan nomor rekening Bendahara Pengeluaran/Rekanan
sedangkan untuk pembayaran potongan PFK hanya menyebutkan pemegang
rekening yaitu PT. Bank Sulsel Cabang Maros tanpa menyebutkan Nomor Rekening.
Atas Potongan PFK tersebut, PT. Bank Sulsel Cabang Maros selaku bank persepsi
melakukan penyetoran ke Kas Negara dan BUD menerima SSP dari PT. Bank Sulsel
Cabang Maros sebagai bukti bahwa PFK telah disetor.
b. Atas penyetoran PFK rekanan berupa PPN dan PPh yang dilakukan oleh Pemerintah
Kabupaten Maros kepada PT. Bank Sulsel Cabang Maros, telah dimintakan Rekening
Koran pada PT. Bank Sulsel Cabang Maros, tetapi PT. Bank Sulsel Cabang Maros sesuai
Surat Nomor : SR/072/R/MR/II/2008 perihal Pemberian Data yang ditujukan kepada
Kabag Keuangan Pemda Maros menjelaskan bahwa Rekening Koran yang digunakan
untuk pembayaran pajak Pemerintah Kabupaten Maros adalah Rekening Kas Negara
Penerimaan Pajak, dan PT. Bank Sulsel Cabang Maros tidak dapat memberikan rekening
koran dimaksud dikarenakan rekening tersebut merupakan rekening penerimaan
gabungan secara keseluruhan baik penyetoran Pemerintah Kabupaten Maros maupun
masyarakat.
c. BUD tidak menyelenggarakan penatausahaan baik pembukuan maupun pelaporan yang
memadai untuk mencatat PFK yang dipungut, hanya terdapat buku pembantu untuk
mencatat penyetoran PPN dan PPh rekanan. Berdasarkan Buku Pembantu tersebut, PPN
yang disetor sebesar Rp5.845.201.227,00 dan PPh sebesar Rp5.258.838.533,00.
66
3) Ayat (3) menyatakan bahwa Dalam hal hari ketujuh jatuh pada hari libur, maka saat
penyetoran dilakukan pada hari kerja berikutnya.
b. Keputusan Menteri Keuangan No.545/PJ/2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal
21 dan Pasal 26 sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi Pasal
21 ayat (2) yang menyatakan bahwa Penyetoran pajak dilakukan dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP) ke Kantor Pos atau Bank Badan Usaha Milik Negara atau Bank
Badan Usaha Milik Daerah, atau bank-bank lain yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal
Anggaran, selambat-lambatnya tanggal 10 bulan takwim berikutnya.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah :
1) Pasal 7, Ayat (2); PPKD dalam melaksanakan fungsinya selaku BUD berwenang
antara lain pada huruf h. melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan
daerah.
2) Pasal 135 Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara pada bank yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
17. Belanja Barang dan Jasa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Sekretariat Daerah
Kabupaten Maros diterima secara tunai sebesar Rp418.304.000,00
Minuman pada Rumah Jabatan Wakil Bupati dan Biaya Operasional Penunjang Kegiatan
Wakil Bupati.
Berdasarkan SK Bupati Maros ini Biaya BBM diberikan kepada Wakil Bupati Maros
sebesar Rp6.250.000,00 per bulan. Selama Tahun Anggaran 2007 direalisasikan sebesar
Rp34.750.000,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei
2006 Pasal 132:
a. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang
lengkap dan sah.
b. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mendapat pengesahan oleh pejabat
yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran material yang timbul dari
penggunaan bukti dimaksud.
Permasalahan tersebut mengakibatkan pengeluaran atas Belanja BBM di Sekretariat
Daerah Kabupaten Maros sebesar Rp418.304.000,00 (Rp13.200.000,00+ Rp12.384.000,00
+ Rp179.550.000,00 + Rp69.600.000,00 + Rp39.600.000,00 + Rp3.600.000,00 +
Rp65.620.000,00 + Rp34.750.000,00) tidak dapat diyakini kewajarannya.
Kondisi ini terjadi karena kebijakan Bupati Maros yang menetapkan pemberian Biaya
BBM secara bulanan bukan berdasarkan penggunaan yang sebenarnya.
Atas temuan ini Kepala Bagian Keuangan, Drs. H. A. Syamsul Fahry menanggapi
bahwa masing-masing penerima belanja barang jasa untuk BBM akan segera
mempertanggungjawabkan dengan melampirkan bukti penggunaan dana yang diterima.
BPK-RI merekomendasikan kepada Bupati Maros agar Biaya BBM tidak diberikan
secara tunai namun diberikan sesuai dengan penggunaan bahan bakar yang sebenarnya.
Lampiran 1
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
DAFTAR REALISASI BELANJA YANG MELAMPAUI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2008
2 PU Belanja Modal
21 Pemb. Sal. Drainase Jln. Garuda Maccopa 50.000.000,00 52.400.000,00 2.400.000,00
24 - Pemb. Kios dan Bangunan PA Bantimurung 2.515.000,00 260.287.650,00 257.772.650,00
1 03 01 30 05 5 2 3 Belanja Modal
1 03 01 30 05 5 2 3 21 7 Pembuatan Jalan Lingk. Betang Kec. Maros Baru 39.999.950,00 47.262.500,00 7.262.550,00
REALISASI
NO NAMA UNIT KERJA SISA SPJ KETERANGAN
SP2D SPJ
1 2 3 4 5 6
SKPD yang telah menyampaikan SPJ
1 Sekretariat Daerah 131.901.158.397,44 131.901.158.397,44 -
2 Dinas Perikanan 5.535.431.206,00 5.535.431.206,00 -
3 Dinas Kes. Sosial 662.935.040,00 662.935.040,00 -
4 Dinas Pendidikan Nasional 15.255.680.000,00 15.255.680.000,00 -
5 Bend. Wakil Bupati Maros 99.800.000,00 99.800.000,00 -
6 Bend. DPRD 6.267.417.927,00 6.267.417.927,00 -
7 Kantor Pol PP 690.530.670,00 690.530.670,00 -
8 Badan SDM & Litbang 2.330.674.957,00 2.330.674.957,00 -
9 Badan Kesbang & Linmas 1.908.387.488,00 1.908.387.488,00 -
10 BKKBD 772.142.000,00 772.142.000,00 -
11 Badan RSUD Salewangan 8.614.359.643,00 8.614.359.643,00 -
12 Badan Data & Informasi 2.439.930.610,00 2.439.930.610,00 -
13 Kecamatan Tompo Bulu 179.782.500,00 179.782.500,00 -
14 Kecamatan Bantimurung 162.740.500,00 162.740.500,00 -
15 Kecamatan Maros Baru 269.354.190,00 269.354.190,00 -
16 Kecamatan Mallawa 256.426.000,00 256.426.000,00 -
17 Bend. Bupati Maros 225.000.000,00 225.000.000,00
177.571.751.128,44 177.571.751.128,44
SKPD yang telah menyetorkan sisa kas di Bendahara Pengeluaran
1 Dinas Perkebunan 1.431.940.000,00 1.428.940.000,00 3.000.000,00 STS
2 Dinas Perhubungan 817.999.500,00 815.599.500,00 2.400.000,00 STS
3 Dinas Tata Ruang 4.145.400.449,00 4.144.093.061,00 1.307.388,00 STS
4 Dinas Kependudukan 586.215.000,00 585.810.568,00 404.432,00 STS
5 Dinas Koperindag 403.254.638,00 400.055.438,00 3.199.200,00 STS
6 Dinas Pertambangan 1.436.104.920,00 1.431.903.863,00 4.201.057,00 STS
7 Dinas PUD Kab. Maros 29.133.337.481,00 29.132.500.481,00 837.000,00 STS
8 Dinas Pertanian 4.180.783.118,00 4.179.036.528,00 1.746.590,00 STS
9 Dinas Kesehatan 18.251.091.231,00 18.212.256.891,00 38.834.340,00 STS
10 Dinas Pendapatan Daerah 2.461.410.688,00 2.456.524.326,00 4.886.362,00 STS
11 Kantor Kebersihan 2.086.264.700,00 2.084.295.900,00 1.968.800,00 STS
12 Kantor Ketahanan Pangan 2.196.430.300,00 2.191.655.300,00 4.775.000,00 STS
13 Kantor Peng.Bandara & Bmt 3.420.993.839,00 3.419.032.839,00 1.961.000,00 STS
14 Bapedalda 1.053.441.607,00 1.052.326.612,00 1.114.995,00 STS
15 Bawasda 605.985.898,00 602.248.188,00 3.737.710,00 STS
16 Bappeda 3.660.155.274,00 3.657.339.816,00 2.815.458,00 STS
17 Badan Kepegawaian Daerah 1.804.828.638,00 1.781.929.729,00 22.898.909,00 STS
18 Kecamatan Lau 381.267.500,00 381.252.773,00 14.727,00 STS
19 Kecamatan Turikale 300.687.000,00 299.431.190,00 1.255.810,00 STS
20 Kecamatan Bontoa 215.326.000,00 209.933.014,00 5.392.986,00 STS
21 Kecamatan Mandai 314.643.700,00 313.331.700,00 1.312.000,00 STS
22 Kecamatan Marusu 232.349.612,00 229.050.267,00 3.299.345,00 STS
79.119.911.093,00 79.008.547.984,00 111.363.109,00
SKPD yang belum menyampaikan SPJ
1 Bend. Sekretariat DPRD 4.678.858.379,00 4.561.565.915,00 117.292.464,00
2 Kantor PMD 19.187.670.500,00 19.020.170.500,00 167.500.000,00
3 Kantor Pariwisata 225.148.407,00 175.046.125,00 50.102.282,00
4 Kecamatan Tanralili 216.075.000,00 208.176.035,00 7.898.965,00
5 Kecamatan Camba 119.770.000,00 17.800.000,00 101.970.000,00
6 Kecamatan Simbang 127.475.000,00 102.966.432,00 24.508.568,00
7 Kecamatan MoncongLoe 304.198.750,00 300.500.235,00 3.698.515,00
8 Kecamatan Cenrana 248.138.750,00 115.840.914,00 132.297.836,00
9 Sintap 742.924.500,00 31.711.400,00 711.213.100,00
25.850.259.286,00 24.533.777.556,00 1.316.481.730,00
HASIL PEMERIKSAAN
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2008
LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
UNTUK TAHUN ANGGARAN 2007
DI
MAROS
Nomor : 47c/HP/XIX.MKS/08/2008
Tanggal : 03 Agustus 2008
i
BUKU III
HALAMAN
DAFTAR ISI............................................................................................................... i
RESUME HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN ....................................................................................... iv
HASIL PEMERIKSAAN ATAS KEPATUHAN............................................................... 1
1. Penggunaan langsung Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp133.024.750,00 dan
disetor tidak tepat waktu ………………………………………………………………………………….. 1
2. Penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Tahun Anggaran 2007 melalui PT. Bank
Sulsel Cabang Maros lebih dibayarkan sebesar Rp230.084.620,00 ……………............... 5
3. Realisasi biaya kegiatan pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat tidak dibayarkan
kepada pihak yang berhak sebesar Rp282.500.000,00, dan pengadaan kendaraan
bermotor roda dua sebesar Rp30.000.000,00 fiktif ……………………………………………….. 8
4. Penjaminan penerimaan Pemerintah Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2007 untuk
pinjaman sebesar Rp25.000.000.000,00 kepada PT. Bank Sulsel Cabang Maros tidak
sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah ………....................................................................... 12
5. Pengadaan alat angkutan bermotor roda empat pick up pada Dinas Pekerjaan Umum
belum dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp11.950.000,00 ………………………….. 16
6. Kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa yang
dilaksanakan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) pada Kantor Pemberdayaan
Masyarakat Desa tidak sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 ............................ 19
7. Tunjangan Komunikasi Intensif untuk anggota dan pimpinan DPRD Kabupaten Maros
Tahun Anggaran 2007 lebih dibayarkan sebesar Rp315.000.000,00 ………………………… 25
8. Kegiatan Study Comparative ke Hongkong, Cina, Batam, Singapura dan Kuala
Lumpur tidak sesuai Peraturan Pemerintah RI Nomor 58 Tahun 2005 yang
mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp802.500.000,00 ……………… 29
9. Kelebihan pembayaran Belanja Perjalanan Dinas pada Bapedalda Kabupaten Maros
mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp45.420.000,00 ………………………… 39
ii
10. Pembayaran ganda atas honorarium dan perjalanan dinas pada Dinas Perhubungan
Kabupaten Maros mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp12.240.000,00.. 39
11. Kelebihan pembayaran Honorarium Kegiatan pada Dinas Pariwisata Kabupaten Maros
mengakibatkan indikasi kerugian daerah sebesar Rp31.385.500,00 ………………………… 41
12. Belanja kegiatan penunjang pelaksanaan Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan Tahun
2007 pada Sekretariat Daerah tidak jelas penggunaanya dan mengakibatkan
pemborosan keuangan daerah sebesar Rp313.990.400,00 …………………………………….. 44
13. Penerimaan atas Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dikompensasikan dengan tagihan
rekening listrik pemerintah Kabupaten Maros dan masih terdapat sisa penerimaan PPJ
Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp305.148.062,00 belum disetor oleh PLN Ranting
Maros ……………………………………………………………………………………………………………… 47
14. Terdapat pengeluaran tanpa didukung bukti SP2D sebesar Rp3.656.884.527,75 dan
tidak didukung bukti yang lengkap sebesar Rp32.814.235.663,00 pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Maros ……………………………………………………………………………………. 50
15. Realisasi pembayaran utang pokok jatuh tempo atas kegiatan yang tidak dianggarkan
dalam Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp1.258.188.000,00 ………………………………….. 54
16. Penerimaan kompensasi PPh Pasal 21 Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar
Rp1.929.479.167,00 belum dibukukan …………………………………………………………………. 57
17. Pencairan SP2D kepada pihak yang tidak berhak sebesar Rp112.500.000,00 …………… 60
18. Kelebihan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2006 melalui
pembayaran utang jatuh tempo sebesar Rp735.120.812,00 …………………………………… 63
19. Realisasi Belanja Bantuan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan SKPD sebesar
Rp1.705.298.076,00 …………………………………………………………………………………………. 66
20. Realisasi belanja bantuan dan koordinasi kepada instansi vertikal sebesar
Rp4.040.913.091,75 tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 …. 68
21. Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Sebesar Rp174.350.000,00 Tidak Sesuai
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
2005 …………………………………………………………………………………………………………………. 71
iii
LAMPIRAN…………………………………………………………….……………………………
1a. Daftar Realisasi Belanja Kegiatan BKM Tahun Anggaran 2007 …………………………………
1b. Daftar Paket Pekerjaan BKM Tunas Muda Tahun Anggaran 2007 …………………………….
1c. Daftar Paket Pekerjaan BKM Panjalingan Tahun Anggaran 2007 ……………………………
2. Rekapitulasi Kelebihan Pembayaran Tunjangan Komunikasi Intensif Anggota DPRD
Kabupaten Maros Tahun Anggaran 2007 ………………………………………………………….…..
3. Daftar Belanja Perjalanan Dinas di Bappedalda yang Tidak Sesuai Ketentuan …………..
4. Rekapitulasi Pembayaran Honorarium Di Dinas Pariwisata yang Tidak Sesuai
Ketentuan ………………………………………………………………………………………………………….
4. Rekapitulasi Belanja Kegiatan SKPD yang Bersumber dari Belanja Bantuan Sosial …….
5. Rekapitulasi Belanja kepada Instansi Vertikal dalam Tahun Anggaran 2007 …….……….
iv
Untuk memperoleh keyakinan memadai, apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
material, Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK RI
mengharuskan BPK RI melaksanakan pengujian atas kepatuhan Pemerintah Kabupaten
Maros terhadap peraturan perundang-undangan. Kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Maros.
Namun, tujuan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan tidak untuk menyatakan
pendapat atas keseluruhan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
tersebut. Oleh karena itu, BPK RI tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
13. Penerimaan atas Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dikompensasikan dengan tagihan
rekening listrik pemerintah Kabupaten Maros dan masih terdapat sisa penerimaan
PPJ Tahun Anggaran 2007 sebesar Rp305.148.062,00 belum disetor oleh PLN
Ranting Maros
14. Terdapat pengeluaran tanpa didukung bukti SP2D sebesar Rp3.656.884.527,75 dan
tidak didukung bukti yang lengkap sebesar Rp32.814.235.663,00 pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Maros
15. Realisasi pembayaran utang pokok jatuh tempo atas kegiatan yang tidak
dianggarkan dalam Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp1.258.188.000,00
16. Penerimaan kompensasi PPh Pasal 21 Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar
Rp1.929.479.167,00 belum dibukukan
17. Pencairan SP2D kepada pihak yang tidak berhak sebesar Rp112.500.000,00
18. Kelebihan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2006 melalui
pembayaran utang jatuh tempo sebesar Rp735.120.812,00
19. Realisasi Belanja Bantuan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan SKPD sebesar
Rp1.705.298.076,00
20. Realisasi belanja bantuan dan koordinasi kepada instansi vertikal sebesar
Rp4.040.913.091,75 tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
21. Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Sebesar Rp174.350.000,00 Tidak Sesuai
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun
2005
Secara lebih rinci diuraikan dalam hasil pemeriksaan atas kepatuhan ini.
Makassar, 03 Agustus 2008
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan BPK RI di Makassar
Penanggung Jawab Pemeriksaan,
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal
122:
a. Ayat (3) Penerimaan SKPD dilarang digunakan langsung untuk membiayai pengeluaran.
kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan.
b. Ayat (4) Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas umum
daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.
4
Kondisi tersebut mengakibatkan:
a. Membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah atas penggunaan langsung
Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp133.024.750,00 (Rp6.182.500,00 + Rp93.740.000,00
+ Rp19.779.100,00+ Rp13.323.150,00).
b. Membuka peluang terjadinya penggunaan dana di luar pagu anggaran yang telah
ditetapkan.
Masalah tersebut disebabkan kebijakan atasan langsung Bendahara Penerimaan
(Kepala SKPD) untuk membayarkan kegiatan yang belum tersedia dananya.
Atas temuan ini:
a. Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Maros, Drs. H. Muhammad Wasir Ali
menanggapi bahwa penggunaan langsung PAD digunakan untuk biaya operasional
kantor karena dana operasional belum dibayarkan.
b. Kepala Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros, Ir. H. M. Syata
Sanusi menanggapi bahwa PAD yang digunakan langsung sudah disetorkan ke Kas
Daerah.
BPK-RI merekomendasikan kepada Bupati Maros agar menegur secara tertulis
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi dan Kepala Dinas
Perikanan, Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros yang melaksanakan tugas tidak
sesuai ketentuan dan memerintahkan yang bersangkutan agar menyetorkan penerimaan
daerah ke Kas Daerah sesuai ketentuan.
5
2. Penyetoran Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) Tahun Anggaran 2007 melalui PT.
Bank Sulsel Cabang Maros lebih dibayarkan sebesar Rp230.084.620,00
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) merupakan utang pemerintah kepada pihak lain
yang disebabkan kedudukan pemerintah sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya,
seperti Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), iuran Askes, Taspen, dan
Taperum.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen penyetoran PFK berupa pemotongan
gaji yang terdiri dari Iuran Wajib Pegawai Negeri (IWP), PPh Pasal 21, Tabungan
Perumahan (Taperum) dan Iuran Asuransi Kesehatan (Askes) diketahui bahwa terdapat
penyetoran ganda melalui PT. Bank Sulsel Cabang Maros atas pembayaran PFK tersebut
seluruhnya sebesar Rp230.084.620,00.
Dalam melakukan penyetoran PFK IWP, PPh Pasal 21, Taperum dan Iuran Askes.
Pemerintah Kabupaten Maros menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
kemudian Kuasa Bendahara Umum Daerah (BUD) melakukan penyetoran PFK melalui PT.
Bank Sulsel Cabang Maros dengan menggunakan nota pembayaran. Berdasarkan Nota
Pembayaran tersebut, penyetoran PFK tidak langsung dibayar kepada Kas Negara tetapi
ditransfer ke rekening PT. Bank Sulsel Cabang Maros dengan No Rekening 8808 tanpa
menyebutkan nama pemilik rekening tersebut.
Pada Bulan Februari 2007 telah dibuatkan SP2D untuk penyetoran PFK berupa IWP,
PPh Pasal 21, Taperum dan Iuran Askes sebesar Rp1.331.154.721,00 dengan perincian
sebagai berikut:
No SP2D Jumlah (Rp) Uraian
1 SP2D No. 3 Tanggal 7 Pebruari 2007 1.101.070.101,00 IWP. PPh 21. Taperum
2 SP2D No. 4 Tanggal 7 Pebruari 2007 181.569.346,00 Askes
3 SP2D No. 5 Tanggal 7 Pebruari 2007 39.208.612,00 Askes
4 SP2D No. 6 Tanggal 7 Pebruari 2007 9.306.662,00 IWP. PPh 21. Taperum
Jumlah 1.331.154.721,00
BUD pada tanggal 14 Februari 2007 telah melakukan penyetoran melalui PT. Bank
Sulsel Cabang Maros dengan menggunakan nota pembayaran sebesar Rp1.561.239.341,00
dan PT. Bank Sulsel Cabang Maros telah melakukan pendebetan atas rekening Kas Daerah
sebesar Rp1.561.239.341,00 seperti dapat dilihat pada dokumen pembayaran dan mutasi
rekening koran sebagai berikut:
6
a. Nota Pembayaran
No Nota Pembayaran Jumlah (Rp) Uraian Pembayaran
1 No. 755/97/07 tanggal 14 Peb 2007 1.331.154.721,00 SP2D No. 003.004.005.006
2 No. 362/92/07 tanggal 14 Peb 2007 181.569.346,00 SP2D No. 004
3 No. 363/92/07 tanggal 14 Peb 2007 39.208.612,00 SP2D No. 005
4 9.306.662,00 SP2D No. 006
Jumlah 1.561.239.341.00
b. Rekening Koran
No Rekening Nomor Tanggal Jumlah (Rp)
1 9186 14 Pebruari 2007 1.331.154.721,00
2 9186 10 Pebruari 2007 181.569.346,00
3 1475 10 Pebruari 2007 39.208.612,00
4 1475 10 Pebruari 2007 9.306.662,00
Jumlah 1.561.239.341,00
Berdasarkan dokumen penyetoran PFK IWP, PPh Pasal 21, Taperum dan Iuran
Askes berupa Surat Setoran Pajak (SSP) dan Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) yang
ditandatangani PT. Bank Sulsel Cabang Maros tanggal 12 Februari 2007. jumlah
keseluruhan atas SSP dan SSBP tersebut adalah sebesar Rp1.331.154.721,00 sehingga BUD
telah melakukan pembayaran ganda atas SP2D no. 4, 5 dan 6 sebesar Rp230.084.620,00
(Rp181.569.346,00 + Rp39.208.612,00 + Rp9.306.662,00).
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah :
a. Pasal 1 Angka 75 Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disingkat SP2D adalah
dokumen yang digunakan sebagai dasar pencairan dana yang diterbitkan oleh BUD
berdasarkan SPM.
b. Pasal 135 Bendahara pengeluaran sebagai wajib pungut pajak penghasilan (PPh) dan
pajak lainnya. wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang
dipungutnya ke rekening kas negara pada bank yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan
sebagai bank persepsi atau pos giro dalam jangka waktu sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
c. Pasal 179 BUD bertanggung jawab terhadap pengelolaan penerimaan dan pengeluaran
kas daerah.
Kondisi tersebut mengakibatkan indikasi kerugian daerah atas kelebihan
pembayaran PFK berupa IWP, PPh Pasal 21, Taperum dan Iuran Askes sebesar
Rp230.084.620,00.
7
Masalah tersebut disebabkan Kuasa BUD tidak cermat dalam melakukan
penatausahaan SP2D dan PFK.
Atas temuan ini Bupati Maros, H. A. Najamuddin Aminullah menanggapi bahwa atas
pembayaran ganda sebesar Rp230.084.620,00 akan ditarik kembali dan disetorkan ke kas
daerah.
BPK-RI merekomendasikan kepada Bupati Maros agar menegur secara tertulis
Kuasa BUD Kabupaten Maros yang tidak cermat dalam melaksanakan tugasnya dan
memerintahkan Kuasa BUD Kabupaten Maros untuk menarik kembali kelebihan
pembayaran sebesar Rp230.084.620,00 dan menyetorkan kembali ke Kas Daerah.
8
3. Realisasi biaya kegiatan pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat tidak
dibayarkan kepada pihak yang berhak sebesar Rp282.500.000,00, dan
pengadaan kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp30.000.000,00 fiktif
Pemeriksaan atas realisasi belanja modal pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten
Maros menunjukkan bahwa pengadaan alat angkutan darat bermotor roda empat jenis pick
up belum dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp11.950.000,00.
Dari hasil pemeriksaan atas pengadaan asset pada Dinas Pekerjaan Umum dalam
Tahun Anggaran 2007, diketahui telah terealisasi pembayaran atas pengadaan 1 (satu) unit
pick up. Pembayaran ini didasari surat perjanjian kerjasama nomor
05/KPA/BM/DPU/VII/2007 tanggal 18 Juli 2007 antara Dinas Pekerjaan Umum dengan CV.
Cahaya Perkasa. Sesuai perjanjian kontrak pihak CV. Cahaya Perkasa menyatakan
kesediaan menyerahkan 1 (satu) unit kendaraan pick up dalam keadaan baik dan lengkap
selambat-lambatnya tanggal 18 Agustus 2007.
Dalam kontrak diperjanjikan bahwa pembayaran 100% atau sebesar
Rp119.500.000,00 dilakukan setelah barang diterima baik dan lengkap yang dibuktikan
dengan Berita Acara Penerimaan Barang. Per tanggal pemeriksaan 14 Februari 2008, tidak
ditemukan BAP yang dipersyaratkan untuk merealisasikan pembayaran. Pembayaran
direalisasikan dengan SP2D nomor 4968 tanggal 21 Agustus 2007 dan dibayarkan melalui
rekening kas daerah tanggal 11 September 2007.
Pemeriksaan fisik oleh Tim BPK-RI atas keberadaan asset hasil pengadaan 2007
diketahui bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Fisik tanggal 14 Pebruari 2008,
kendaaran dimaksud tidak ada dan hal ini diakui oleh PPTK. Selanjutnya pada pemeriksaan
fisik tanggal 19 Juli 2008, diketahui bahwa kendaraan tersebut telah diterima. Atas
keterlambatan pengadaan bermotor roda empat ini belum dikenakan denda keterlambatan
maksimum 10% sebesar Rp11.950.000,00.
c) Ayat (3) Khusus untuk kegiatan industri, pertambangan minyak bumi dan gas
alam. Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan
sebesar 30% (tiga puluh persen).
2) Pasal 61:
a) Ayat (1) Tarif Pajak Penerangan Jalan paling tinggi sebesar 10% (sepuluh
persen).
b) Ayat (2) Tarif Pajak Penerangan Jalan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
b. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tanggal 15 Mei 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Pasal 122 ;
1) Ayat (1) Setiap SKPD yang mempunyai tugas memungut dan/atau menerima
pendapatan daerah wajib melaksanakan pemungutan dan/atau penerimaan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
2) Ayat (4) Penerimaan SKPD berupa uang atau cek harus disetor ke rekening kas
umum daerah paling lama 1 (satu) hari kerja.
c. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tanggal 9 Desember 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 59;
1) Ayat (1) Penerimaan SKPD yang merupakan penerimaan daerah tidak dapat
dipergunakan langsung untuk pengeluaran.
49
2) Ayat (3) Semua penerimaan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) apabila
berbentuk uang harus segera disetor ke kas umum daerah dan berbentuk barang
menjadi milik/aset daerah yang dicatat sebagai inventaris daerah.
6) Pasal 248 ayat (1) Bukti transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi
dengan:
a. SPM; dan/atau
b. SPD; dan/atau
c. kuitansi pembayaran dan bukti tanda terima barang/jasa.
Dengan adanya pembayaran tanpa didukung bukti SP2D dan pembayaran tanpa
didukung bukti pertanggungjawaban yang lengkap tersebut berakibat membuka peluang
terjadinya penyimpangan penggunaan keuangan yang dapat merugikan daerah sebesar
Rp36.471.120.190,75.
Kondisi tersebut terjadi karena :
a. Tidak tertibnya Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah dalam proses administrasi
keuangan daerah.
53
b. Lemahnya pengendalian atasan langsung Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dhi.
Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris Daerah dalam proses pengeluaran uang daerah.
Atas temuan ini an. Sekretariat Daerah Kabupaten Maros, H. A. Syamsul Fahry
menanggapi bahwa:
a. Akan segera melengkapi dokumen pembayaran dimaksud dengan memerintahkan
Bendahara Pengeluaran Sekretariat Daerah untuk mengumpulkan dokumen yang belum
tersedia pada saat pemeriksaan dan melakukan penertiban administratif khususnya
penatausahaan administrasi keuangan dalam rangka pelaksanaan pembayaran.
b. Pertanggungjawaban untuk pemberian bantuan pada Tahun Anggaran 2007 masih
menggunakan kuitansi penerimaan sebagai bukti pertanggungjawaban yang belum
sepenuhnya didukung oleh proposal permintaan bantuan dan mengenai bukti
pendukung atas pemberian bantuan yang belum dilampirkan sesuai bukti di Kas daerah
akan disesuaikan dengan bukti pda Sub Bagian Pembukuan.
BPK RI merekomendasikan kepada Bupati Maros agar:
a. Memerintahkan Sekretaris Kabupaten Maros untuk mengkoordinasikan kelengkapan
dokumen SP2D.
b. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah atas lemahnya pengendalian dan pengawasan
dalam pengeluaran uang daerah.
c. Menegur secara tertulis Kepala Sub Bagian Perbendaharaan dan Bendahara Pengeluaran
Sekretariat Daerah atas ketidaktertiban penerbitan, pendistribusian dan
pengadministrasian SP2D berikut bukti kelengkapannya.
54
15. Realisasi pembayaran utang pokok jatuh tempo atas kegiatan yang tidak
dianggarkan dalam Tahun Anggaran 2006 sebesar Rp1.258.188.000,00
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi pembayaran utang pokok jatuh tempo
Tahun Anggaran 2007, diketahui bahwa pada Tahun Anggaran 2007 terdapat realisasi
kegiatan yang tidak dianggarkan dalam APBD pokok maupun perubahan Tahun Anggaran
2006 sebesar Rp1.258.188.000,00.
Dalam Tahun Anggaran 2007 telah terbayar untuk 6 paket kegiatan yang tidak
dianggarkan tahun sebelumnya, dan tidak didukung bukti pertangungjawaban yang
lengkap. Pembayaran ini dilaksanakan melalui anggaran Sekretariat Daerah Kabupaten
Maros pada pos pembayaran utang pokok jatuh tempo yang belum ada pengakuan atas
utang dalam neraca per 31 Desember 2006. Realisasi pembayaran tersebut dirinci sebagai
berikut:
a. Pembayaran atas kegiatan SKPD sebesar Rp140.200.000,00 yang pada APBD pokok
maupun perubahan Tahun Anggaran 2006 tidak dianggarkan pada SKPD bersangkutan,
yang terdiri dari:
1) Pembayaran kepada CV Ridwan untuk pembangunan pagar keliling kantor bupati
sebesar Rp49.800.000,00.
2) Pembayaran kepada PT Dwi Jati Sukses untuk pembayaran pompa air dan hand
tractor Kantor Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp90.400.000,00.
b. Pembayaran utang atas belanja bantuan sebesar Rp1.117.988.000,00 yang pada APBD
pokok maupun perubahan Tahun Anggaran 2006 tidak dianggarkan pada SKPD
bersangkutan, yang terdiri dari:
1) Pembayaran kepada H. Amir Hamja untuk pembangunan Asrama Maros pada
Pesantren Takkalasi sebesar Rp358.577.000,00.
2) Pembayaran kepada H. Amir Hamja untuk paving blok asrama Maros pada Pesantren
Takkalasi sebesar Rp65.000.000,00.
3) Pembayaran kepada CV Sinar Bahagia untuk penimbunan Mesjid Al Markaz Al Islami
Maros sebesar Rp353.605.000,00.
4) Pembayaran kepada CV Sinar Bahagia untuk pembangunan ruang kelas Yayasan
Rasyidin sebesar Rp340.806.000,00.
55
Atas realisasi pembayaran ini tidak didukung bukti pertanggungjawaban yang
lengkap. Dari realisasi pembayaran pada poin (b) tidak didasari perikatan antara
Pemerintah Kabupaten Maros dengan rekanan pelaksana.
Pemeriksaan atas realisasi belanja pada Dinas Pekerjaan Umum Daerah Kabupaten
Maros Tahun Anggaran 2007, diketahui terdapat pembayaran kepada pihak yang tidak
berhak sebesar Rp112.500.000,00.
Dinas Pekerjaan Umum dalam Tahun Anggaran 2007 merealisasikan anggaran
belanja modal pengadaan konstruksi jalan sebesar Rp1.302.673.075,00 dari anggaran yang
direncanakan sebesar Rp10.879.727.950,00. Salah satu paket pekerjaan yang telah
rampung dan terealisasi keuangan adalah Perkerasan Jalan Tanetea Sege Segeri Kec.
Bantimurung (1.03.01.15.03.5.2.3.21) yang dilaksanakan oleh CV. Timuraya dengan
Kontrak Nomor 06/KPBJ/PJJ/PK-DAU/X2007 tanggal 5 Oktober 2007 sebesar
Rp129.280.000,00.
Pemeriksaan lebih lanjut pada Dinas Pekerjaan Umum diketahui bahwa kegiatan ini
baru terbayar 65% sebagai angsuran I dalam Tahun Anggaran 2008 sebagai DPAL 2007,
dengan progres pekerjaan 65% sesuai Kartu Kendali Kegiatan ditandatangani oleh PPTK
dan Kepala SKPD. Sedangkan dalam Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2007,
paket pekerjaan ini telah direalisasikan pembayarannya sebesar Rp112.500.000,00 sebagai
pembayaran 65% dari nilai kontrak. Realisasi tahun 2007 dibayarkan kepada CV.
Dirgantara Perdana, bukan kepada CV. Timuraya selaku pelaksana kegiatan.
Dari pemeriksaan atas pembayaran kepada CV. Dirgantara Perdana diketahui hal-
hal sebagai berikut:
a. Pembayaran 65% atas paket pekerjaan Perkerasan Jalan Tanetea Sege Segeri Kec.
Bantimurung (1.03.01.15.03.5.2.3.21) dibukukan dalam Buku Kas Umum pada Kas
Daerah nomor 4989 halaman 1604 tanggal 28 Desember 2007, dengan realisasi
pembayaran sebesar Rp112.500.000,00. Atas pembayaran ini, sampai dengan
berakhirnya pemeriksaan lapangan tanggal 3 Agustus 2007, tidak ditemukan dokumen
pembayaran (SP2D) berikut bukti kelengkapannya, baik pada Dinas Pekerjaan Umum
maupun pada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah.
b. Pembayaran kepada CV Dirgantara Perdana dilakukan melalui rekening CV. Bintang
Timur pada BPD Sulsel Cabang Maros nomor rekening 0010-003000009325-0, atas
dasar surat kuasa Direktur CV Dirgantara Perdana (Irwan HN) kepada Direktur CV.
Bintang Timur (Muh. Qasim Nur) tanggal 19 Oktober 2007.
61
c. Penarikan dana pada rekening CV. Bintang Timur selanjutnya dibayarkan kepada
Yuspiadi (Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah), Staff Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah. Pengalihan pembayaran ke rekening CV. Bintang Timur adalah atas permintaan
Yuspiadi, sesuai surat pernyataan tanggungjawab tanggal 28 Desember 2007.
Dengan adanya pembayaran kepada pihak yang tidak berhak tersebut berakibat
indikasi kerugian keuangan daerah sebesar Rp112.500.000,00.
Kondisi tersebut terjadi karena :
a. Adanya unsur kesengajaan rekanan dan staf Bagian Keuangan Sekretariat Daerah untuk
merealisasikan pembayaran secara tidak sah.
b. Tidak tertibnya satuan kerja dalam proses administrasi keuangan daerah.
c. Lemahnya pengendalian atasan langsung dhi. Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris
Daerah dalam proses pengeluaran uang daerah.
Atas temuan ini Bupati Maros, H. A. Najamuddin Aminullah menanggapi bahwa akan
menarik kembali pembayaran yang telah dilaksanakan kepada CV. Dirgantara Perdana dan
CV. Timur raya sebesar Rp112.500.000,00 dan menyetorkan ke kas daerah.
62
BPK RI merekomendasikan Bupati Maros agar:
a. Menarik kembali pembayaran yang telah direalisasikan sebesar Rp112.500.000,00 dari
CV Dirgantara Perdana untuk selanjutnya disetorkan ke kas daerah.
b. Memberikan sanksi yang tegas kepada Yuspiadi (Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah),
Staff Bagian Keuangan Sekretariat Daerah atas tindakan pengeluaran uang daerah
secara tidak sah yang merupakan perbuatan melanggar hukum.
c. Menegur secara tertulis Sekretaris Daerah dan Kepala Bagian Keuangan atas lemahnya
pengendalian dan pengawasan dalam pengeluaran uang daerah.
63
18. Kelebihan pembayaran atas pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2006
melalui pembayaran utang jatuh tempo sebesar Rp735.120.812,00
Pemeriksaan atas realisasi pembayaran utang pokok yang jatuh tempo Tahun
Anggaran 2007 pada Sekretariat Daerah Maros, diketahui terdapat kelebihan pembayaran
atas pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2006 melalui pembayaran utang jatuh tempo
sebesar Rp735.120.812,00.
Dalam Tahun Anggaran 2007 dianggarkan pembayaran utang sebesar
Rp62.900.576.105,00 pada Sekretariat Daerah dan terealisasi sesuai data Laporan Realisasi
Anggaran Pemerintah Kabupaten Maros sebesar Rp49.163.292.849,00. Pembayaran ini
dilaksanakan atas utang jatuh tempo pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulsel
Cabang Maros dan utang belanja kegiatan tahun-tahun anggaran sebelumnya.
Pembayaran dilaksanakan sesuai pengajuan permintaan pembayaran dari rekanan
pelaksana kegiatan, yang selanjutnya diproses pengajuan pembayaran oleh Bendahara
Pengeluaran Sekretariat Daerah. Atas dasar pengajuan ini diterbitkan SP2D oleh Sub
Bagian Perbendaharaan yang selanjutnya direalisasikan pembayaran oleh kas daerah.
Kelebihan pembayaran atas kegiatan yang telah dibayarkan di Tahun Anggaran
2006 melalui pembayaran utang jatuh tempo di Tahun Anggaran 2007 sebesar
Rp735.120.812,00 terdiri dari:
No Rekanan Paket Pekerjaan Nilai Kontrak Terbayar Tahun 2006 Terbayar Tahun 2007 Pembayaran
(Rp) (Rp) (Rp) SKPD (Rp) SKPD Ganda (Rp)
1 CV. Karya Pembuatan sumur 236.630.000,00 236.630.000,00 Setda 99.800.000,00 Setda 99.800.000,00
Berdikari bor Kantor Camat
Moncongloe
2 CV. Geni Pengaspalan jalan 69.916.000,00 69.916.000,00 Dinas 64.922.000,00 Setda 64.922.000,00
Pratama dalam kota Maros PU
(Jalan Bontocina)
3 CV. Rimba Perkerasan jalan, 371.437.650,00 199.800.000,00 Dinas 371.437.650,00 Setda 199.800.000,00
Jaya talud dan duiker PU
ruas lempangan
ujung bulu
4 CV. Wijaya Pemasangan 190.340.000,00 126.576.100,00 Dinas 141.350.500,00 Setda 77.586.600,00
Konstruksi paving blok PU
lingkungan
turikale melingkar
5 CV. Cinde Perkerasan jalan 236.825.288,00 236.825.288,00 Dinas 293.012.212,00 Setda 293.012.212,00
Batara Sakti masale damma PU
Jumlah 735.120.812,00
Atas temuan ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Drs. Andi Muh. Ali Syam
menanggapi bahwa:
a. Pengaspalan jalan Dalam Kota Maros (Jl. Bontocina) dibayarkan CV. Geni Pratama dari
data pembayaran Dinas PU kegiatan Tahun 2006 paket tersebut telah dibayar kepada
CV. Geni Pratama dengan pembayaran pertama tanggal 28 Maret 2006 sebesar
Rp64.922.000,00 dan pembayaran kedua tanggal 12 September 2006 sebesar
Rp4.994.000,00.
65
b. Perkerasan jalan, talud + Duiker Ruas Lempangang Ujung Bulu yang dibayarkan kepada
CV. Rimba Jaya. Dari paket tersebut dalam APBD terdapat 2 kegiatan yaitu:
1) Perkerasan jalan + Talud ruas Lempangang – Ujung Bulu (nomor rek
2.11.0100.3.2.01.216.2) dengan nilai kontrak Rp199.800.000,00 dibayarkan melalui
Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp199.800.000,00.
2) Pekerjaan Talud + Perkerasan Ruas Bontolemapangang – Ujung Bulu (nomor
rekening 2.11.0100.3.2.01.402.2) dengan nilai kontrak Rp393.000.000,00
dibayarkan melalui utang pemda sebesar Rp371.437.650,00.
c. Pekerjaan Paving blok lingkungan Turikale melingkar dibayarkan kepada CV Wijaya
Konstruksi. Dari paket tersebut terdapat 2 kegiatan, yaitu:
1) Pengaspalan jalan Turikale melingkar tertuang dalam APBD 2005 nilai kontrak
Rp148.790.000,00 dan nilai pagu Rp150.000.000,00 dan direalisasikan pembayaran
tahun 2007 sebesar Rp141.350.000,00
2) Pemasangan paving blok poros Turikale melingkar Kec. Turikale tertuang dalam
APBD 2006 dengan nilai kontrak Rp190.340.000,00 dan nilai pagu
Rp200.000.000,00 dan direalisasikan pembayaran tahun 2006 sebesar
Rp126.576.100,00.
d. Perkerasan jalan Masale-Damma dibayarkan kepada CV. Cinde Batara Sakti tahun 2006.
Kegiatan tersebut tertuang dalam APBD 2005 Dinas PU dengan pagu Rp300.000.000,00
dan nilai kontrak Rp298.500.000,00 telah dibayarkan tanggal 6 Mei 2006 sebesar
Rp170.683.793,00 dan tanggal 25 Juli 2006 sebesar Rp66.141.495,00.
Pemeriksaan atas realisasi belanja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Maros dalam
Tahun Anggaran 2007 diketahui terdapat belanja bantuan sosial yang digunakan untuk
membiayai kegiatan-kegiatan SKPD sebesar Rp1.705.298.076,00.
ssDalam Tahun Anggaran 2007, berdasarkan pemeriksaan atas bukti
pertanggungjawaban dan bukti pembayaran pada Sekretariat Daerah Kabupaten Maros
terdapat realisasi kegiatan SKPD, baik berupa perjalanan dinas (pembelian tiket), study
komparatif, belanja modal, belanja honorarium, maupun biaya pelatihan yang dibayarkan
melalui belanja bantuan sosial.
Pembayaran Kegiatan dari pos bantuan tersebut tersebar pada SKPD Kelurahan
Maccini Baji, Kantor Pengelola Bandara dan Bantimurung, Sekretariat Daerah, Kecamatan
Bontoa, Dinas Pekerjaan Umum Daerah, Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja, Satpol PP,
Kelurahan Mario Pulana, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, SD Inpres 52 Bawalangiri, dan
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan.
Pembayaran biaya kegiatan dilaksanakan atas surat permohonan bantuan dari SKPD
pelaksana dengan pengajuan SPP dan SPM oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat
Daerah, yang selanjutnya diterbitkan SP2D oleh Sub Bagian Perbendaharaan sesuai nota
pertimbangan Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah sesuai persetujuan Bupati
Maros. Belanja ini terealisasi dengan perincian sebagai berikut:
Uraian Realisasi (Rp)
Belanja Bantuan Sosial Organisasi dan Kemasyarakatan 1.072.848.850,00
Belanja Bantuan Organisasi Profesi 489.366.226,00
Belanja Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan 105.000.000,00
Belanja Bantuan Sosial Keagamaan 38.083.000,00
Jumlah 1.705.298.076,00
Daftar perincian pembayaran lebih lanjut dapat dilihat pada lampiran 5.
Kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah:
a. Pasal 45 ayat (1); Bantuan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 huruf e
digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau
67
barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
b. Pasal 50; Kelompok belanja langsung dari suatu kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 36 ayat (1) huruf b dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:
1) belanja pegawai;
2) belanja barang dan jasa; dan
3) belanja modal.
c. Pasal 122 ayat (9); Setiap SKPD dilarang melakukan pengeluaran atas beban anggaran
daerah untuk tujuan lain dari yang telah ditetapkan dalam APBD.
Dengan adanya realisasi belanja bantuan sosial yang digunakan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan SKPD membuka peluang penyalahgunaan keuangan daerah sebesar
Rp1.705.298.076,00
Kondisi tersebut terjadi karena :
a. Kebijakan Bupati Maros yang memberikan persetujuan pembayaran atas kegiatan pada
pos belanja bantuan sosial.
b. Tidak tertibnya satuan kerja dalam proses administrasi keuangan daerah.
c. Lemahnya pengendalian atasan langsung dhi. Kepala Bagian Keuangan dan Sekretaris
Daerah dalam proses pengeluaran uang daerah.
Atas temuan ini Bupati Maros, H. A. Najamuddin Aminullah menanggapi bahwa
dimasa datang tidak akan menggunakan anggaran belanja bantuan sosial untuk membiayai
kegiatan-kegiatan SKPD.
Pemeriksaan atas realisasi belanja pada Sekretariat Daerah Kabupaten Maros dalam
Tahun Anggaran 2007 diketahui terdapat belanja bantuan sosial dan belanja koordinasi
yang diberikan kepada pejabat instansi vertikal/pemerintah pusat sebesar
Rp4.040.913.091,75.
Belanja ini terealisasi dengan perincian sebagai berikut:
Uraian Realisasi (Rp)
Belanja Bantuan Sosial Organisasi dan Kemasyarakatan 91.608.600,00
Belanja Bantuan Organisasi Profesi 71.400.000.00
Belanja Bantuan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan 102.768.000,00
Belanja Jasa Transaksi Keuangan - Penunjang Operasional 50.000.000,00
Belanja Koordinasi 3.725.136.491,75
Jumlah 4.040.913.091,75
Pemeriksaan atas pertanggungjawaban realisasi belanja tersebut di atas tidak
ditemukan bukti pendukung penggunaan sebagaimana tertera dalam dokumen
pembayaran. Dari realisasi pembayaran kepada pejabat instansi vertikal/pemerintah pusat
dapat dirinci sebagai berikut:
a. Sebesar Rp262.500.000,00 merupakan honor bulanan yang dibayarkan kepada unsur
muspida melalui pos belanja koordinasi,
b. Pembayaran uang muka dan 8 tahap angsuran kendaraan roda 4 untuk kendaraan
pribadi AKBP Drs. Armentsyah Thay sebesar Rp102.768.000,00.
c. Sedangkan sisanya sebesar Rp3.675.645.091,75 dibayarkan melalui staf instansi vertikal
maupun staf Bagian Keuangan Sekretariat Daerah tanpa didukung bukti
pertangungjawaban yang lengkap dan sah.
Rekapitulasi rincian pembayaran dapat dilihat pada lampiran 6.
Lampiran 1a
DAFTAR REALISASI BELANJA KEGIATAN BKM
TAHUN ANGGARAN 2007
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
Pembuatan Jalan Lorong Paving Blok Prumnas Tumalia
1 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 40.000.000
BKM Panrelino
B.M pembuatan jalan lorong paving blok labuan pada BKM
2 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 35.000.000
Panrelino
BM PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
3 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 20.000.000
DESA TELLUMPOCCOE
4 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH BM PEMBUATAN POSYANDU DESA TELLUMPOCCOE 20.000.000
BM PEMBUATAN PAGAR KANTOR POLSEKTA
5 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 40.000.000
TURIKALE
BM PEMBUATAN JALAN LORONG LINGK.TUMALIA KEL
6 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 45.000.000
ADATONGENG
BM. PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
7 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
SAMPING MASJID AL-IKHSAN RAJANA KEL.PETTUADAE
45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG DESA
8 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BONTO MANAI 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
9 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BARAMBANG (LANJUTAN) 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
10 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 20.000.000
PENGAJIAN BAJU BODOA MASEMBA
11 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH BM.PEMBANGUNAN MCK BAJU BODOA MASEMBA 20.000.000
BM.PEMBANGUNAN MCK DUSUN MALAKA DESA
12 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 10.000.000
CENRANA
BM.0PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRANASE
13 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 40.000.000
LINGKUNGAN BENTENG DESA CENRANA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN IRIGASI TET
14 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BATU MANDAI 50.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MASJID
15 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 25.000.000
MAHAKA DESA ROMPEGADING
BM.PEKRJAAN PEMBANGUNAN JALAN MASJID
16 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 40.000.000
BATANGASE KEL.HASANUDDIN
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MASJID ARA
17 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
CENRANA KAB. CAMBA 25.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK BELAKANG
18 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
MASJID ALMARKAS 2 UNIT KAB. MAROS 20.000.000
BM PEMBANGUNAN POSYANDU SEJATI DESA MINASA
19 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BAJI 20.000.000
BEL PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK DUSUN MALAKA
20 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
DESA CENRANA 10.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
21 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
SOLOJIRANG 25.000.000
BM.PEKRJAAN PEMBANGUNAN MCK BELAKANG
22 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 20.000.000
MASJID AL-MARKAS 2 UNIT
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG BULU-
23 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BULU DESA MATTAMPA POLE 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
24 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
JALAN NANGKA BTN HAJI BANCA (LANJUTAN) 45.000.000
Bel Modal Pembuatan jln. Lorong Komp. Asrama Polres
25 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 50.000.000
Maros BKM Panre Lino
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN TEMPAT WUDHU,MCK
26 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 30.000.000
MASJID PAJJAIYANG DESA TUKAMASEA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
27 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 50.000.000
TUMALIA BLOK D-E KEL ADATONGENG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
28 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 45.000.000
DESA TELLUMPOCCOE
BM PEKERJAAN PERBAIKAN MASJID PAJJAIYYANG
29 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 45.000.000
DESA TUKAMASEA
30 ULUDAYA PUTRA A. ANWAR DENNY BM PEMBANGUNAN MCK ULUDAYA DESA ULUDAYA
10.000.000
31 ULUDAYA PUTRA A. ANWAR DENNY BM PEMBUATAN JALAN LORONG ULUDAYA DESA 40.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN ALQUR'AN
32 A. WAHYUDIN 20.000.000
BONTO TALLASA DESA BONTO TALLASA
33 BONTO TALLASA A. WAHYUDIN BM PEMBANGUNAN PAGAR MASJID MADENGE 40.000.000
BM PEMBANGUNAN JALAN LORONG BALANG -
34 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA BALANG BONTO TALLASA
BM PEMBANGUNAN PAGAR KUBURAN BALANG -
35 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA BALNG BONTO TALLASA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PALLANTIKANG KEC.
36 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA TURIKALE
BM PEMBANGUNAN JALAN LORONG PENGHUBUNG AL
37 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA MARKAS 150.000.000
BM PEMBUATAN JALAN LORONG ALORO DESA BONTO
38 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA TALLASA
1
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEMBUATAN JALAN LORONG SAMPING KANTOR
39 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA DESA BONTO TALLASA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG BONTO DESA BONTO
40 A. WAHYUDIN 45.000.000
BONTO TALLASA TALLASA
BELANJA MODAL PEMBANGUNAN SANGGAR
41 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA PENGAJIAN ALQUR'AN REMPE GADING 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
42 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA PENGAJIAN ALQUR'AN BULOA 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
43 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA PENGAJIAN ALQUR'AN ALLIRI TENGGAE 55.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNANA JALAN LORONG
44 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA BONTO TANGGA CAMBA 35.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
45 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA GOTONGE TALAMANGAPE KEL BORIBELLAYYA 49.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
46 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA MARAMPESU KEL.BORIBELLAYA 40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
47 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA PENGAJIAN ALQUR'AN MUHLISIN MARUSU 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
48 A. WAHYUDIN
BONTO TALLASA BAWALANGGIRI MARIMISI 40.000.000
Bel Modal Pembuatan jln. Dekker Bangkae BKM Bonto
49 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 45.000.000
Tallasa KEL.ALLEPOLEA
BM.PEMBANGUNAN DRAINASE BANGKAE
50 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 45.000.000
KEL.ALLEPOLE
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN SIUMUR BOR BONTO
51 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 27.000.000
PADDINGGING DESA BONTO TALLASA
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN TANGGUL PENAHAN
52 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 50.000.000
BANJIR BANGKAE KEL.ALLEPOLEA
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE KAMPUNG
53 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 45.000.000
SANGING
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE BULOE
54 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 45.000.000
KEL.ALLEPOLEA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING
55 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 35.000.000
BLOK PARANGKI II
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG MASALE
56 BONTOTALLASA A. WAHYUDIN 40.000.000
DUSUN MONCONG BORI
57 CEMPANIGA A.INDRAWAN Pembuatan MCK Campaniga BKM Cempaniga 20.000.000
BM PEMASANGAN PAVING BLOKPELATARAN MASJID
58 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 50.000.000
NURUSSALAM
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE MASJID
59 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 25.000.000
NURULSALAM TUMALIA KEL ADATONGENG
60 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN bm.pembuatan jalan lorong mamappang barugae 40.000.000
61 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN BM.PEMBUATAN MCK MAMMAPPANG DESA BARUGAE 10.000.000
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
62 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 35.000.000
PERUMNAS TUMALIA BLOK D KEL ADATONGENG
B.M Perbaikan Tempat Wudhu Masjid NURUL SALAM
63 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 12.000.000
Kel.Adatongeng PadaBKM MITRA BARUGAE
Pemasangan Paving Blok TK Nurul Ikhlas BKM Mitra
64 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 35.000.000
Barugae
BM PEMASANGAN PAVING BLOK PERUMNAS TUMALIA
65 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 40.000.000
BLOK E-2
BM PEMASANGAN PAVING BLOK BTN RAJANA
66 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 40.000.000
MEGALAN
BM. Pembangunan Pelataran Dan Pagar Mesjid Tompo
67 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 35.000.000
Balang Pada BKM MITRA BARUGAE
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN BILLA DESA
68 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 45.000.000
DAMAI
BM PEMBUATAN JEMBATAN KAYU DUSUN BILLA DESA
69 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 45.000.000
DAMAI
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN MANGAI
70 MITRA BARUGAE A.IRWAN SAHABUDDIN 45.000.000
DESA DAMAI
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG PAING
71 BARASA A.MULIANDA 50.000.000
BLOK KEL SOREANG
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN
72 BARASA A.MULIANDA 40.000.000
PADANG ASSITANG DESA BORI KAMASE
BM.PEMBUATAN MCK DAN BAK PENAMBUNGAN AIR
73 BARASA A.MULIANDA 15.000.000
DUSUN PADANG ASSITANG DESA BORIKAMASE
74 PATE'NE PUTRA A.SYAHRIL ABDULLAH,SE B.M Pembangunan Sanggar Pengajian Patte'ne Putra 20.000.000
BM.Pembuatan Jalan Setapak Patte'ne pd BKM.Patte'ne
75 PATE'NE PUTRA A.SYAHRIL ABDULLAH,SE
Putra 30.000.000
76 PATE'NE PUTRA A.SYAHRIL ABDULLAH,SE BM PEMBUATAN MCK UJUNG BULO 10.000.000
BM. Pembuatan Jalan Lorong & Paving Blok Dusun Patte'ne
77 PATE'NE PUTRA A.SYAHRIL ABDULLAH,SE
pd BKM.Pantene Putra 35.000.000
BELANJA MODAL PEMBUATAN JALAN LORONG
78 LABBIRI TURIKAMASEANG A.ZAINUDDIN Krg.SOLONG
MASEMBO KEL.BAJU BODOA 45.000.000
BM PEMBUATAN JALAN LORONG BETANG KELURAHAN
79 LABBIRI TURIKAMASEANG A.ZAINUDDIN Krg.SOLONG
BAJU BODOA 45.000.000
PEMBUATAN JALAN LORONG MASEMBO (III) KEL.BAJU
80 LABBIRI TURIKAMASEANG A.ZAINUDDIN Krg.SOLONG
BODOA 45.000.000
81 BINA MATTIRO DECENG ABD LUKMAN BM PEMBUATAN MCK PASAR BARANDASI 10.000.000
2
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
82 SALEWATAN ABD. HARIS BM PEMBUATAN SAGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN 20.000.000
BM PEMBUATAN POSYANDU BONTOTANGNGA DESA
83 SALEWATAN ABD. HARIS 20.000.000
ALLAERE
BM PEMBUATAN MCK BONTOTANGNGA DESA
84 SALEWATAN ABD. HARIS 20.000.000
ALLAERE 2 (DUA) UNIT
BM PEMBANGUNAN JALAN LORONG DESA
85 SALEWATAN ABD. HARIS 35.000.000
TALLUMPOCCOE
86 SALEWATAN ABD. HARIS BM PEMBUATAN MCK BTN MACCOPA INDAH 20.000.000
BM PEMBUATAN 2 (DUA) UNIT MCK BIRINGKALORO
87 SALEWATAN ABD. HARIS 20.000.000
DESA ALLAERE
PEMB. SALURAN DRAINASE BONTO TANGNGA DESA
88 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
ALLAERE
89 SALEWATAN ABD. HARIS BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE SMP 3 SIMBANG 40.000.000
Pembuatan Jembatan Kayu Dusun Panjallingan KEC.
90 SALEWATAN ABD. HARIS 35.000.000
MAROS BARU
91 SALEWATAN ABD. HARIS Pembuatan Jembatan Kayu Dusun Taipa 35.000.000
BM PEMBUATAN JALAN LORONG BETANG KE BAJU
92 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
BODOA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN PANDANG
93 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
DESA TUPABBIRING
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE DUSUN -
94 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
PANDANG DESA TUPABBIRING
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN ONGKOE
95 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
DESA TELLUMPOCCOE
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN CABBAYYA
96 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
DESA ALLAERE
97 SALEWATAN ABD. HARIS BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN ALLAERE 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN GAPURA
98 SALEWATAN ABD. HARIS
BONTOTALLASA DESA BONTOTALLASA 185.000.000
Bel Modal Pembuatan jln. Lorong Sanggalea BKM
99 SALEWATAN ABD. HARIS 45.000.000
Salewangang
100 SALEWATAN ABD. HARIS BM PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN TK ALLAERE 40.000.000
101 TUKAMASEANG ABD.LATIEF,SE BM PEMBUATAN JALAN LORONG BONTO-BONTO 12.500.000
BM PEKERJAAN PEMBUTAN JLAN LORONG BONTI-
102
TUKAMASEANG ABD.LATIEF,SE BONTI 12.500.000
103 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA BM PEMBUATAN DRAINASE KADIENG 40.000.000
104 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA BM PEMBUATAN PAGAR MASJID KADIENG 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN MASJID AL-
105 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA 35.000.000
MUJAHIDIN
BM PEKERJAAN OPEMBUATAN JALAN LORONG
106 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA 40.000.000
DUSUN PAO-PAO DESA BAJI MANGNGAE
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
107 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA 40.000.000
PANASAKKANG DESA KURUSUMANGE
BM. Pembuatan Drainase Bonto Ramba Pada BKM Baju
108 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID 35.000.000
bodoa
B.M Pembangunan Dan Pemasangan Talid Jalan
109 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID 40.000.000
Manggalekkana Kec.Bajubodoa Pada BKM Baju bodoa
110 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID BM. PEMBUATAN JALAN SETAPAK MASEMBO 15.000.000
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE BONTOMANAI
111 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID
KEL ALLEPOLEA 45.000.000
BM.PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN ALQURAN
112 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID 10.000.000
SOLOJIRANG
113 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID Bel. Modal Pembuatan jln. Lorong Solojirang (LANJUTAN ) 25.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
114 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID
SOLOJIRANG 10.000.000
BM.PENGADAAN KONSTRUKSI BANGUNAN FASILITAS
115 BAJU BODOA AGUS HAMZUL HAMID 20.000.000
UMUM
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN SETAPAK ALLU-
116 MATTIRO DECEG
ALIMUDDIN.S.Ag SANGKALANTANG 30.000.000
BM. Pembuatan Jalan Lorong Kantor Desa Minasa Upa pd
117 BONTOA AMINUDDIN
BKM.Bontoa 30.000.000
118 BONTOA AMINUDDIN BNM PEMBUATAN MCK KEL. BONTOA 10.000.000
BM PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
119 BONTOA AMINUDDIN 20.000.000
PEPEBULAENG
120 BONTOA AMINUDDIN BM PEMBUATANMCK LALANGTEDONG 10.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG KANTOR
121 BONTOA AMINUDDIN
DESA MINASA UPA 5.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
122 BONTOA AMINUDDIN
PENGAJIAN NURUL JANNAH 20.000.000
BM PEMBUATAN SUMUR TADAH HUJAN DUSUN PUTE
123 SYARIAH AMRI IDRUS 45.000.000
KEL MACCINI BAJI
124 SYARIAH AMRI IDRUS BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG TAMBOE
35.000.000
125 SYARIAH AMRI IDRUS BM PEKERJAAN-PEKERJAAN JALAN MCCINI BAJI 35.000.000
BM.PEMBANGUNAN PINTU GERBANG PASAR
126 SYARIAH AMRI IDRUS 35.000.000
BARANDASI (2 UNIT) KEL.MACCINI BAJI
BM PEKERJAAN PEMBANGUNNA JALAN LORONG
127 SYARIAH AMRI IDRUS 40.000.000
BONTO CABU KEL MACCINI BAJI
3
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan Lorong BKM
128 SYARIAH AMRI IDRUS 40.000.000
Syariah
BM PEMBUATAN JALAN LORONG JL BALLA LOMPOA
129 HARAPAN ASDAR LAHAMUDDIN 45.000.000
KEL BAJU BOOA
BM. Pembuatan Pelataran Mesjid JAMI 45 Camba Pada
130 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 30.000.000
BKM Adatongeng
PEMBAYARAN TAHAP I (PERTAMA) SEBESAR 50% DARI
131 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos NILAI KONTRAK PEKERJAAN PEMBUATAN POSYANDU 10.000.000
ADATONGENG
PEMBAYARAN TAHAP I (PERTAMA) SEBESAR 50 %
DARI NILAI KONTRAK PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN
132 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 17.500.000
PAVING BLOK SAMPING KANTOR LURAH
ADATONGENG
PEMBAYARAN TAHAP I (PERTAMA) SEBESAR 50% DARI
133 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos NILAI KONTRAK PEKERJAAN PEMBUATAN PAGAR 20.000.000
KUBURAN CENRANA
BM PEMBANGUNAN MCK MASJID NURUL HIDAYAH
134 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 10.000.000
LINGK.TUMALIA KEL ADATONGENG
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE LINGK.BENTENG
135 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
DESA CENRANA
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG BLOK B PERUMNAS
136 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
TUMALIA 25.000.000
BM. PEMBUATAN JALAN LORONG LINGKUNGAN KALLI-
137 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
KALLI KEL. ADATONGENG 20.000.000
BM PEMBUATAN JALAN LORONG LINGK.NAHUNG
138 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
DESA LABUAJA
BM.PEMBUATAN JALAN PELATARAN MESJID JAMI
139 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
DESA CENRANA 25.000.000
BM PEMBUTAN JALAN LORONG SAMPING PABRIK
140 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
KANTOR TUMALIA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG BELAKANG MASJID
141 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
NURUL IKHSAN
BM PEMBANGUNAN MCK LINGKUNGAN BONTO PUASA
142 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 10.000.000
KEL ADATONGENG
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE LINGK.BONTO
143 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
PUASA KEL ADATONGENG
BM PEMBANGUNAN TEMPAT WUDHU MASJID NURUL
144 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
QALBI LINGK. BONTO KUASA 10.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK MASJID NURUL
145 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos HIDAYA LINGKUNGAN TUMALIA KELURAHAN 10.000.000
ADATONGENG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN TEMPAT WUDHU
146 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos MASJID NURUL HIDAYAH LINGKUNGAN TUMALIA KEL
ADATONGENG KEC TURIKALE 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE
147 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
LINGKUNGAN BENTENG DESA CENRANAE KEC CAMBA
20.000.000
Bel Modal PEMBANGUNAN jln. Lorong Blok B1 Perumnas
148 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 25.000.000
Tumalia BKM Adatongeng
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
149 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
LONGKUNGAN KALLI KALLI.KEL.ADATONGENG 20.000.000
4
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM. PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
150 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos
BELAKANG MASJID NURUL IKHSAN.KEL.ADATONGENG
20.000.000
151 BORONG B.KARAENG NABA BM. PEKERJAAN PEMBUATAN MCAK TODDOPULIA 5.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
152 BORONG B.KARAENG NABA 10.000.000
BORONG (TAHAPII)
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE
153 BORONG B.KARAENG NABA 50.000.000
LINGK.BONTO CABU KEL MACCINI BAJI
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
154 BORONG B.KARAENG NABA BONTO SUNGGUH LING.BONTO CABO KEL MACCINI 45.000.000
BAJI
155 BORONG B.KARAENG NABA BM PEMBUATAN JALANG LORONG BILLA DESA DAMAI 45.000.000
BM PEMBUATAN JALAN LORONG (PAVING
156 ALLEPOLEA BOKO NUR 45.000.000
BLOK)TALAMANGAPE
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE BTN TANIAGA
157 TELLUMPOCCOE BURHANUDDIN
KEL.TAROADA 45.000.000
BM PEKERJAAN RAHABILITASI TPA AL-MUJAHIDIN BTN
158 TELLUMPOCCOE BURHANUDDIN
HAJI BANCA KEC MANDAI 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN TPA PESANTREN
159 TELLUMPOCCOE BURHANUDDIN
ISTIQAMAH II KEC MANDAI 20.000.000
BM. PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASEPESANTREN
160 TELLUMPOCCOE BURHANUDDIN
DARUL ISTIQAMAH 1 KEC.MANDAI
45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE KALLI-KALLI
161 TELLUMPOCCOE BURHANUDDIN 40.000.000
KEL TAROADA
BM PEMASANGAN PAVING BLOK TAMAN MASJID BTN
162 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
WESABBE
BM PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN MACCOPA
163 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
INDAH
164 WESABBE PUTRA CHAERUL BM PEMBANGUNAN MCK JALAN PEMUDA KASSI 10.000.000
Pembangunan MCK Lappokomae Pada BKM Wasabbe
165 WESABBE PUTRA CHAERUL 30.000.000
Putra
166 WESABBE PUTRA CHAERUL Pemb.Jalan Lorong Lingkungan Maccopa 40.000.000
Pembuatan Drainese Bonto Tallasa Pada BKM Wesabbe
167 WESABBE PUTRA CHAERUL 35.000.000
Putra
Pembangunan MCK Bonto Tallasa Pada BKM Wesabbe
168 WESABBE PUTRA CHAERUL 20.000.000
Putra
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
169 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
UNGGULAN TEKOLABBUA
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
170 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
UNGGULAN JALAN PEMUDA KASSI
BM.Pembuatan Jembatan GantunG MAHAKA DESA
171 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
ROMPIGADING
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG PADANG ASSITANG
172 WESABBE PUTRA CHAERUL 25.000.000
DESA BORIKAMASE
BM.PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN ALQURAN
173 WESABBE PUTRA CHAERUL 20.000.000
BALLU-BALLU KEC. TAROADA
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG BULUTANAE DESA
174 WESABBE PUTRA CHAERUL 30.000.000
MARRUMPA
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN CENRANAE
175 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
DESA MA'RUMPA
BM. Pembuatan Gapura BTN Wesabbe Pd BKM Wesabbe
176 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
Putra
BM. Pembuatan Slrn Drainase Barambang Pada BKM
177 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
Wesabbe Putra
Pembuatan Jalan Lorong Bonto Ramba BKM Wesabbe
178 WESABBE PUTRA CHAERUL 30.000.000
Putra
BM.Pembuatan Saliran Drainase BTN Griya MRS Indah PD
179 WESABBE PUTRA CHAERUL 35.000.000
BKM Wesabbe putra
B.M Pembuatan Pelataran Mesjid BT.Ase Kel.Hasanuddin
180 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
Kec.Mandai Pada BKM Wesabbe
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG BTN BATANGASE II
181 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
KEL.TAROADA
B.M Pemb.Jln lorong Dusun Abbekae Desa Damai
182 WESABBE PUTRA CHAERUL 30.000.000
kec.Tanralili Pada Wesabbe Putra
Pembuatan Jalan Lorong Dusun Billa Dese Damai
183 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
Kec.Tanralili BKM Wesabbe Putra
PEMB. JALAN PAVING BLOK PELATARAN MASJID
184 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
BIRINGKALORO DESA ALLAERE
185 WESABBE PUTRA CHAERUL Pemb.Jalan jl. lorong Bentenge DESA BONTO MATENE 25.000.000
Pembangunan Jalan Lorong Padangalla KEL.
186 WESABBE PUTRA CHAERUL 40.000.000
HASANUDDIN
187 WESABBE PUTRA CHAERUL Pembangunan Jalan Lorong Nusa Idaman KEL. TAROADA 40.000.000
5
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK KEL
188 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
BONTOA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK DUSUN
189 WESABBE PUTRA CHAERUL 50.000.000
CENRANAE DESA MA'RUMPA
BM PEMBUATAN JALAN LORONG BARAMBANG DESA
190 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
BONTO MATE'NE
191 WESABBE PUTRA CHAERUL BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN GAPURA PATTE'NE 185.000.000
BM PEKERJAAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
192 WESABBE PUTRA CHAERUL
PADANGALLA KEL. HASANUDDIN 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
193 WESABBE PUTRA CHAERUL
DUSUN ABBEKKAE DESA DAMAI 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
194 WESABBE PUTRA CHAERUL
BUKKA MATA DESA TANETE 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG DESA
195 WESABBE PUTRA CHAERUL
KURUSUMANGE 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG KEL
196 WESABBE PUTRA CHAERUL
BORONG 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
197 WESABBE PUTRA CHAERUL
LINGK.KASSI KEL PETTUADAE 50.000.000
BEL MODAL PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
198 WESABBE PUTRA CHAERUL
PENGAJIAN ALQUR'AN UNGGULAN DESA DAMAI
45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAVING BLOK MASJID
199 WESABBE PUTRA CHAERUL
LALATEDONG DESA AMPEKALE 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE
200 WESABBE PUTRA CHAERUL
DUSUN CENRANAE DESA MARUMPA 40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN POS YANDU
201 WESABBE PUTRA CHAERUL
UNGGULAN BORONG KEL. BORONG 40.000.000
BM. Pekerjaan jln lorong Balang - Balang Kel. Allepolea pd
202 WESABBE PUTRA CHAERUL
BKM Wesabbe Putra 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MASJID BALLU
203 WESABBE PUTRA CHAERUL
- BALLU KEL TAROADA 45.000.000
BM. Pekerjaan Jalan Lorong Abbekkae ( Lanjutan ) Desa
204 WESABBE PUTRA CHAERUL
Damai pd BKM Wesabbe Putra 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN PAVING
205 WESABBE PUTRA CHAERUL
BLOK MASJID MANGAI 40.000.000
BM PEKERJAAN RENOVASI PALPON MASJID
206 WESABBE PUTRA CHAERUL
SANGGALEA KEL TAROADA 40.000.000
BM. Pekerjaan Jalan Lorong Lingkungan Betang Kel. Baju
207 WESABBE PUTRA CHAERUL
Bodoa pd BKM Wesabbe Putra 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK DUSUN MANGAI
208 WESABBE PUTRA CHAERUL
DESA DAMAI 10.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE
209 WESABBE PUTRA CHAERUL
LING.MACCOPA 40.000.000
BM.PEKERJAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG KE
210 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
KUBURAN ALLAERE
211 WESABBE PUTRA CHAERUL BM .PEKERJAAN JALAN LORONG DESA NISOMBALIA 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR KUBURAN
212 WESABBE PUTRA CHAERUL 85.000.000
ALLAERE
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN MELINGKAR BTN
213 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
MACCOPA INDAH
BM. PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN PAVING BLOK
214 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
PADANG ALLA KEL HASANUDDIN
215 WESABBE PUTRA CHAERUL BM.PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK 45.000.000
BM.PEKRJAAN PEMBUATAN PELATARAN MASJID KALLI-
216 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
KALLI KEL TAROADA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PASAR DESA KOMPLEKS
217 WESABBE PUTRA CHAERUL
PESANTREN DARUL ISTIQAMAH KEC TURIKALE
110.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PASAR DESA
218 WESABBE PUTRA CHAERUL
PATTONTONGAN KEC MANDAI 220.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PASAR DESA
219 WESABBE PUTRA CHAERUL
TEMMAPPADUE KEC MARUSU 110.000.000
220 TUNAS MUDA HARIANTO,SE BM PEMBUATAN JALAN LORONG BONTO RAMBA 45.000.000
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN
221 WESABBE PUTRA CHAERUL 50.000.000
DRAINASE SANGGALEA KEL TAROADA
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN
222 WESABBE PUTRA CHAERUL 50.000.000
DRAINASE DESA PATTONTONGAN
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE DUSUN
223 WESABBE PUTRA CHAERUL 45.000.000
PANASAKKANG DESA KURUSUMANGE
BM.PEK.PEMBANGUNAN JALAN LORONG DAN
224 WESABBE PUTRA CHAERUL PELATARAN MASJID RAODA DUSUN PADARIA DESA 50.000.000
AMPEKALE
225 PILAR PATE'NE Drs. A. ALIM BM. Pembangunan MCK Pattene BKM Pilar Pattene 10.000.000
226 PILAR PATE'NE Drs. A. ALIM BM.PEKERJAAN PEMBANUNAN MCK TAKKALASI 10.000.000
227 PILAR PATE'NE Drs. A. ALIM BM.PEMBANGUNAN MCK DUSUN PATE'NE 3 UNIT 30.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
228 PILAR PATE'NE Drs. A. ALIM 45.000.000
NURUL AMIN
B.M Pembuatan drainase Pasar Panjalingan Pada BKM
229 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 35.000.000
Panjalingan
6
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
B.M Pembuatan Pelataran Pasar Panjalingan Pada BKM
230 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 30.000.000
Panjalingang
B.M Pembuatan los Kering pasar Panjalingang Pada BKM
231 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 45.000.000
Panjalingang
B.M Pembangunan Jembatan Kokoa Desa Marannu Pada
232 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 15.000.000
BKM Panjalingang
B.M Pembuatan Jalan Lorong Marannu Pada BKM
233 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 40.000.000
Panjalingang
B.M Penimbungan SD Impres Marannu Pada BKM
234 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE 25.000.000
Panjalingang
235 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE Pembuatan Pelatran Pasar Panjallingan BKM Panjalingan 30.000.000
BM PEMBANGUNAN JALAN LORONG CABBELLA KEL
236 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE
MACCINI BAJI 7.500.000
BM PEMBANGUNAN JEMBATAN KAYU CABBELLA KEL
237 PANJALLINGAN EMIL SAHABUDDIN,SE
MACCINI BAJI 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN POSYANDU DUSUN
238 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 20.000.000
SAKEANG
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
239 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 20.000.000
PENGAJIAN ALQURAN TAROADA
Bel Modal Pembuatan jln. Lorong Baniaga BKM Taro Ada
240 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 40.000.000
Taro Gau
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIA
241 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 45.000.000
UGGULAN KEL.RAYA
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Irigasi Pada
242 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 49.000.000
BKM Taorada Taoragau Sesuia SPM Terlampir
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
243 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI 45.000.000
LINGK.MACCOPA KEL TAROADA
PEMBUATAN DRAINASE LALANG TEDONG DESA
244 MAMMINASA DECENG H. ABD. RAHMAN
AMPEKALE 45.000.000
Bel Modal Pembuatan jln. Lorong Lalatedong Desa
245 MAMMINASA DECENG H. ABD. RAHMAN 15.000.000
Ampekale BKM Mamminasa Deceng
246 ASMARA H.ABD.HAFID BM Pemb. Lokasi Taman Kel. Raya 30.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG BATU
247 ASMARA H.ABD.HAFID 50.000.000
NAPARA
BM. PEMBANGUNAN PGAR PEMBATAS PEMAKAMAN
248 ASMARA H.ABD.HAFID
ISLAM DAN PAGAR TAMAN KEL. RAYA
50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
249 ASMARA H.ABD.HAFID SAMPING MASJID DUSUN BIRING JE'NE DESA
MONCONG LOE 50.000.000
250 BINTANG MACCADING H.MADE AMIN BM.PEK.PEMBUATAN JALAN KATUBUNG 35.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG BONTI-
251 BINTANG MACCADING
H.MADE AMIN BONTI 15.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
252 BINTANG MACCADING
H.MADE AMIN MONCONG BORI 20.000.000
253 PANAIKANG H.A.SYARIFUDDIN PUANG NGESA BM PEMBUATAN SUMUR TADAH HUJAN PANAIKANG 9.000.000
254 PANAIKANG H.A.SYARIFUDDIN PUANG NGESA B.M Penmapungan Air Balosi Pada BKM Panaikang 9.000.000
B.M Pembuatan Bak Penampungan AIR Binanga sangkara
255 PANAIKANG H.A.SYARIFUDDIN PUANG NGESA 9.000.000
Pada BKM Panaikang
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR KUBURAN
256 BUTTA SALEWANGANG
DRS.HANAPING KEL. PETTUADAE 35.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN DRAINASE KUBURAN
257 BUTTA SALEWANGANG
DRS.HANAPING LABUANG KEL PETTUADAE 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
258 BUTTA SALEWANGANG
DRS.HANAPING LABUANG KEL PETTUADAE 45.000.000
B.M Pengadaan konstruksi jaringan irigasi BKM Butta
259 TAROADA TAROGAU GASSING NINRI
Salewangan 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
260 BUTTA SALEWANGANG
AL-QUR'AN SOLOJIRANG KEC TURIKALE
DRS.HANAPING 20.000.000
261 TUNAS MUDA HARIANTO,SE BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE BETANG 20.000.000
B.M Pembuatan JLN Lrg Manrimisi Caddi Pada BKM tunas
262 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 20.000.000
Muda
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
263 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 20.000.000
PENGAJIAN ALQUR'AN BETANG KEL. BAJUBODOA
Bel Modal Penbuatan jln lorong Betang Kel Baju bodoa pd
264 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 25.000.000
BKM Tunas Muda
Pembangunan Jalan Lorong Pamelakkang Je'ne BKM
265 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 20.000.000
Tunas Muda
B.M Pembangunan Pasar Desa Nisombalia Kec marusu
266 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 110.000.000
Pada BKM TUNAS MUDA
B,M Pembuatan Jalan Lorong Mannaungi Kel.Bajubodoa
267 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 20.000.000
kec. Mrs Baru Pada BKM Tunas Muda
B.M Pembuatan Jalan Lorong Bonto Kappong Kec.BT
268 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 25.000.000
MURUNG
B.M Pembuatan MCK Betang Kel. Bajubodoa kec. Marusu
269 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 10.000.000
Pada BKM TUNAS MUDA
270 TUNAS MUDA HARIANTO,SE Pembuatan Jalan Lorong Marannu BKM Tunas Muda 40.000.000
271 TUNAS MUDA HARIANTO,SE Pembuatan Jalan lorong Suli-suli BKM Tunas Muda 40.000.000
272 TUNAS MUDA HARIANTO,SE Pembuatan Jalan Lorong Bonto Paddinging 40.000.000
7
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEMBUATAN SALURAN DRAINASE SMP 3
273 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
BONTORAMBA MATE'NE
BM. Pembuatan Saluran Drainase SMP 3 Simbang
274 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
Kec.Simbang BKM Tunas Muda
BM PEMBUATAN PELATARAN PAVING BLOK MASJID
275 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 40.000.000
AMA'RANG
BM PEMBUATAN JALAN LORONG DUSUN SAKEANG
276 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
DESA BENTENG GAJAH
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
277 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 40.000.000
HALAMAN MASJID AMA'RANG
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
278 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
LINGK.BANIAGA KEL TAROADA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG DESA
279 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
DAMAI
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORON
280 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
KURUSUMANGE TANRALILI 45.000.000
BM.PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE KAMPUNG
281 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 35.000.000
CDDE KEL.BAJU BODOA
Bel Modal Pembuatan jln. Lorong Kampung Cedde Kel.
282 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
Baju Bodoa BKM Tunas Muda
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
283 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
CEMPAGAYA DESA TUPABBIRING 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN KAYU
284 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
LING.KAMPUNG BARU 40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
285 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
LINGK.BETANG KEL.BAJU BODOA 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
286 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
TALAMANGAPE UTARA 35.000.000
BM Pekerjaan konstruksi jln lorong Paving Blok Dusun
287 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
Lalang Tedong BKM.Tunas Muda 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN POSYANDU DUSUN
288 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
MANGAI DESA DAMAI 20.000.000
BM Pekerjaan Jalan Lorong Desa Damai pd BKM.Tunas
289 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
Muda 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE
290 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
DUSUN MAPPAENRANG DESA KURUSUMANGE 40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
291 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
SAKEANG DESA BENTENG GAJAH 40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE
292 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
ONGKOE DESA TELLUMPOCCOE 35.000.000
BM.PEKERJAAN PEMELIHARAAN DAN RENOVASI
293 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 35.000.000
MASJID AL-FURKAN AJIBANCA
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN PAVING BLOK
294 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 80.000.000
BARAMBANG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR KUBURAN
295 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
CAMBA KEC CAMBA 40.000.000
BM.PEKERJAAN MCK DAN SUMUR BOR LINGKUNGAN
296 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 20.000.000
MACCOPA
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK BETANG
297 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 10.000.000
KEL.BAJU BODOA
BM PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK JALAN
298 TUNAS MUDA HARIANTO,SE SAMPING MASJID NURUL RAHMAN BETANG KEL.BAJU
BODOA 40.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
299 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 50.000.000
PANASAKKANG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MASJID KALLI-
300 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
KALLI KEL TAROADA KEC TURIKALE 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
301 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
PANAIKANG KEL. BAJU BODOA
B.M Pengadaan konstruksi jalan lorong Bonto Ramba
302 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
kec.Tanralili BKM TUNAS MUDA 45.000.000
B.M Pengadaan konstruksi jalan lorong bering kaloro
303 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
kec,Tanralili BKM TUNAS MUDA 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN KANTOR
304 PATTE'NE PUTRA A.SYAHRIL ABDULLAH,SE
DESA TEMMAPPADUAE 45.000.000
B.M PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
305 TUNAS MUDA HARIANTO,SE
SABANTANG 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG KEL
306 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 50.000.000
BORONG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
307 TAROADA UTAMA HARIS SANGKALA
PENGAJIAN TAROADA 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
308 TAROADA UTAMA HARIS SANGKALA 40.000.000
SANGGALEA TAROADA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
309 TAROADA UTAMA HARIS SANGKALA
TAROADA 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE LEMPANGAN
310 MASAGENA SANGKALA
DESA BONTO LEPANGAN KEC.BONTOA
40.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN TALUD BENDUNGAN
311 MASAGENA SANGKALA
IRIGASI MANGGEMBA DESA BONTO LEMPANGAN 30.000.000
BM PEMBANGUNAN MCK DUSUN BORONG KEC
312 KAEMBA PERDANA HARTATI
MARUSU 10.000.000
8
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEMBANGUNA SANGGAR PENGAJIAN ALQUR'AN
313 KAEMBA PERDANA HARTATI
DUSUN BORONG 20.000.000
BM PEMBANGUNAN POSYANDU DESA MINASA BAJI
314 MINASA BAJI HERMAN RALA 20.000.000
DUSUN SEGE'-SEGERI
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
315 MINASA BAJI HERMAN RALA 20.000.000
DESA PATTE'NE
BM.PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
316 PATTIRO DECENG HERWAN 20.000.000
PATTIRODECENG
BM.PEKERJAAN PEMBUATAAN MCK DESA PATTIRO
317 PATTIRO DECENG HERWAN 20.000.000
DECENG KAB MAROS 2 UNIT
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jalan Lorong Pada
318 PATTIRO DECENG HERWAN 45.000.000
BKM Pattiro Deceng camba sesuai SPM Terlampir
BM. Pembuatan deker & Jalan Lorong BTN HJ Banca Pada
319 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA 45.000.000
BKM ALFIAH RESKY
320 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA Jalan Lorong Bonto bonto BKM Alfiah Resky 25.000.000
BM PEMBUATAN DRAINASE PESANTREN DARUL
321 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA 45.000.000
ISTIQAMAH
PEMBUATAN PAGAR MASJID AL MUJAHIDIN
322 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA 35.000.000
SAMBOTARA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN GAPURA PAPAN LESTARI
323 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA
KEL BONTOA KEC MANDAI 45.000.000
B.M PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
324 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA
TAROADA 45.000.000
BM PEKERJAN PEMBUATN JALAN LORONG PAPAN
325 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA
LESTARI KEL.BONTOA 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PAGAR KUBURAN
326 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA
SAMBOTARA KEL BONTOA KEC MANDAI 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN SETAPAK
327 BINA MANDIRI
Ir.RAHMAN RENGGANG MAKKURIL DESA BONTO TALLASA 30.000.000
BEL MODAL PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
328 BINA MANDIRI
Ir.RAHMAN RENGGANG PENGAJIAN DESA TANETE SIMBANG 20.000.000
329 HASANUDDIN IRAWAN HARIANTO BM PEMBUATAN DRAINASE TETE BATU 45.000.000
BM.PEK.PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-
330 HASANUDDIN IRAWAN HARIANTO 20.000.000
QUR'AN TETE BATU KEL.BONTOA
B.M Pembuatan MCK Kanjitongang Pada BKM MATTIRO
331 MATTIROTASI JAMALUDDIN,S.SOS 10.000.000
TASI
B.M Pembangunan BAK Penampungan AIR Hujan
332 MATTIROTASI JAMALUDDIN,S.SOS 12.000.000
Mattirotasi Pada BKM MATTIROTASI
333 MATTIROTASI JAMALUDDIN,S.SOS B.M Bangunan Saluran drainase BKM Mattirotasi 30.000.000
334 MATTIROTASI JAMALUDDIN,S.SOS BM PEMBUATAN JALAN LORONG MANRIMISI LOMPO 35.000.000
335 TETE BATU KASMAN JAYA BM PEMBUATAN MCK DESA PATTONTONGAN 10.000.000
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG DESA
336 TETE BATU
KASMAN JAYA PATTONTOTNGANG 35.000.000
BM PEMBUATAN MCK LINGK. SALUD DESA
337 TETE BATU
KASMAN JAYA PATTONTONGAN KAB. MAROS 10.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN KAYU
338 BINA MATTIRO DECENG 50.000.000
ABD LUKMAN LINGK.GALAGGARA KEL MATTIRODECENG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN KAYU
339 BINA MATTIRO DECENG 50.000.000
ABD LUKMAN KAMP.KALUMPA KEL MATTIRO DECENG
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALABN LORONG
340 BINA MATTIRO DECENG 50.000.000
ABD LUKMAN TABBUA KEL MATTIRO DECENG
B.M Pembangunan Pasar Desa Tompo Bulu Kec.TP.Bulu
341 SALEWATAN ABD. HARIS 110.000.000
Pada BKM Salewatan
B.M Pembangunan Posyandu Unggulan Desa
342 SALEWATAN ABD. HARIS 35.000.000
Borimasunggu Kec.Maros Baru Pada BKM Salewatan
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
343 SALEWATAN ABD. HARIS 35.000.000
BONTOTANGNGA DESA ALLAERE KEC TANRALILI
BM PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING BLOK
344 SALEWATAN ABD. HARIS 35.000.000
JL.NANGKA BTN H.BANCA
345 TAMMATE M.YUSUF Pembuatan Jalan Lorong Sege-segeri BKM Tammate 45.000.000
346 TAMMATE M.YUSUF Pemnbuatan Jalan Lorong BKM Tammate 25.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN TELLU
347 BARUGAE MALLAWA MACHMUD,SE 20.000.000
PANUAE
BM. PEKERJAAN PEMBUATAN DAINASE MAMAPANG
348 BARUGAE MALLAWA MACHMUD,SE
DESA BARUGAE 45.000.000
B.M PEKERJAAN PEMBUATAN TALUD DAN
349 BARUGAE MALLAWA MACHMUD,SE
PEMASANGAN PAVING BLOK BTN NUSA IDAMAN 50.000.000
B.M PEKERJAAN PEMBUATAN TALUD DAN
350 BARUGAE MALLAWA MACHMUD,SE
PEMASANGAN PAVNG BLOK LINGKUNGAN KASSI 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN SETAPAK DUSUN
351 SALEWANGANG MAKMUR
PAJAIIANG DESA TUKAMASEA 25.000.000
BM PEMBANGUNAN PAGAR PEMBATAS KUBURAN
352 KARAENGTA
MARIANI SYATTAR.SE LINGK. PAKALU 40.000.000
BM Pembuatan Jalan Lorong Lingkungan Pakalu pd
353 KARAENGTA
MARIANI SYATTAR.SE BKM.Karaengta 30.000.000
B.M Pembangunan MCK Lingkungan Tompo Balang
354 KARAENGTA 10.000.000
MARIANI SYATTAR.SE kel.Kalabbirang Pada BKM KARAENTA
355 BARUGA MUH. ILYAS TOMPO BM PEMBUATAN MCK DUSUN BALANG 10.000.000
356 BARUGA MUH. ILYAS TOMPO BM PEMBUATAN CK DESA KASSI DESA BARUGA 10.000.000
357 BARUGA MUH. ILYAS TOMPO M PEMBUATAN JALAN LORONG SAMARIGA 15.000.000
9
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
358 BARUGA MUH. ILYAS TOMPO BM PEMBUATAN JALAN LORONG BONTI-BONTI 15.000.000
359 BARUGA MUH. ILYAS TOMPO BM PEMBUATAN JALAN LORONG BATU NAPARA 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
360 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU PENGAJIAN AL-QUR'AN LINGK.MARAMPESU / LING 40.000.000
PASANDANG KEL BORIBELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JEMBATAN
361 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
PENYEBRANGAN KAYU KEL BORI BELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
362 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
LING.MARAPESU KEL BORI BELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JEMBATANN KAYU CAP
363 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
BELLA KEL BORI BELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE
364 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
LINGK.TAPIENG KEL BORIBELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
365 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
LINGK.NIPA KEL BORI BELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE
366 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
LINGK.MARAMPESU KEL BORIBELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
367 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
LINGK.TAPIE KEL BORI BELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK LINGKUNGAN
368 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 10.000.000
TAPIENG KEL BARU BELLAYYA
BM.PEK.PEMBANGUNAN MCK KAMPUNG CABLLA
369 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 50.000.000
KEL.BORIBELLAYYA
370 PANAMBUNGANG MUHAMMAD ALI HAMID BM PEMBUATAN MCK DUSUN PANAMBUNGAN 20.000.000
BM PEMBUATAN JALAN SETAPAK DUSUN
371 PANAMBUNGANG MUHAMMAD ALI HAMID 45.000.000
PANANMBUNGAN
BM.PEMBANGUNAN JALALN LORONG BATANGASE
372 PANAMBUNGANG MUHAMMAD ALI HAMID 40.000.000
KEL.HASANUDDIN
373 PANAMBUNGANG MUHAMMAD ALI HAMID BM.PEMBANGUNAN PAGAR KUBURAN BATANGASE 35.000.000
BM.PEMBANGUNAN MCK MASJID MA'RIFATULLAH
374 PANAMBUNGANG MUHAMMAD ALI HAMID 10.000.000
KEL.TAROADA
375 PANNAMBUNGAN MUHAMMAD ALI HAMID Pembuatan Jalan Lorong Ballu-Ballu KEL.TAROADA 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK
376 PANNAMBUNGAN MUHAMMAD ALI HAMID
PANNAMBUNGAN DESA SALENRANG 20.000.000
BM PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
377 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 20.000.000
DEA PUCA'
BM.PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
378 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 20.000.000
ASRAM YON SIPUR KAB.MAROS
BM.PEKRJAAN PEMBUATAN MCKTANETE PANASA
379 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 10.000.000
DESA BENTENG GAJAH
BM. PEKERJAAN PEMBUATAN MCK KOMPLEKS PASAR
380 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 10.000.000
CARANGKI
BM.PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
381 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 20.000.000
TANETE PANASA DESA BENTENG GAJAH
BM PEKERJAAN PEMBUATAN MCK DUSUN BALOCCI
382 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 10.000.000
DESA BENTENG GAJAH
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
383 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 20.000.000
AL-QUR'AN BALOCCI DESA BENTENG GAJAH
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
384 HIDAYAT PERDANA BALOCCI MUH.ANSHAR 20.000.000
AL-QURAN DUSUN CARANGKI
385 SIPAKATAU BM. Pembangunan jln lorong Talamangape BKM Sikapatau
MUH.QASIM NUR,S,Ag 40.000.000
Bel modal Pengadaan bangunan pasilitas umum pd BKM
386 MATTIRODECENG
MUH.YUSUF Mattirodeceng 10.000.000
BM PEMBANGUNAN MCK DUSUN BULU TANAE DESA
387 TARUNA BULUE MUHAMMAD AMIR 10.000.000
MARUMPA
BM. Pembangunan Jalan Paving Blok Dusun Bulu Tanae
388 TARUNA BULUE MUHAMMAD AMIR
Desa Marumpa Kec. Marusu pd BKM.Taruna Bulue 40.000.000
389 TARUNA BULUE MUHAMMAD AMIR B.M Pengadaan konstruksi jln lorong BKM.Taruna Bulue 30.000.000
BM. Pembuatan Jalan Lorong Kalokkoe Desa Marannu pd
390 MARANNU
MUHAMMAD IDRUS BKM Marannu 30.000.000
391 MARANNU MUHAMMAD IDRUS BM PEMBUATAN MCK KALOKKOE DESA MARANNU 10.000.000
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE
392 MARANNU 50.000.000
MUHAMMAD IDRUS DUSUN MARANA DESA MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN
393 MARANNU 40.000.000
MUHAMMAD IDRUS POSYANDU DESA MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE
394 MARANNU 50.000.000
MUHAMMAD IDRUS DUSUN KALOKKO DESA MARANNU
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG DESA
395 MARANNU 50.000.000
MUHAMMAD IDRUS MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK
396 MARANNU 50.000.000
MUHAMMAD IDRUS DESA MARANNU
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
397 MARANNU 50.000.000
MUHAMMAD IDRUS KALOKKO DESA MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK
398 MARANNU 10.000.000
MUHAMMAD IDRUS MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN
399 MARANNU 50.000.000
MASJID DUSUN KOKOA DESA MARANNU
MUHAMMAD IDRUS
BEL MOAL PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK PASAR
400 RUMBIA
MUHAMMAD NUR PAKALU 5.000.000
10
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
401 PADANG LOANG MURSALIM BM PEMBUATAN MCK DESA BENTENGE 20.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG TANAH
402 SIMBANG MURSALIM
DIDI DESA JENE TAESA 45.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG PARANG
403 SIMBANG MURSALIM
TIGGIA JE'NE TAESA 40.000.000
404 KALABBIRANG NURHAEDA,HN BM PEMBENTUKAN BADAN JALAN MARIRI 50.000.000
Bel Modal Pembuatan jln. Setapak Kampung Cedde BKM
405 KALABBIRANG NURHAEDA,HN 40.000.000
Kalabbirang
BM. Pembangunan Sanggar Pengajian BElang BElang
406 BONTO MARANNU 20.000.000
RASYID RIDHA Pada BKM MARANNU
BEL MODAL PEKERJAAAN PEMBANGUNAN MCK
407 BONTO MARANNU
RASYID RIDHA TAMBUA 5.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
408 BONTO MARANNU
RASYID RIDHA PENGAJIAN ALQUR'AN DESA BONTO MARANNU 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK DESA BONTO
409 BONTO MARANNU 10.000.000
RASYID RIDHA MARANNU
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
410 BONTO MARANNU 50.000.000
RASYID RIDHA TANRING MATA DESA BONTO MARANNU
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
411 BONTO MARANNU 50.000.000
RASYID RIDHA TANGKURU DESA BONTO MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE
412 BONTO MARANNU ANRING MATA DUSUN TANRING MATA DESA BONTO 50.000.000
RASYID RIDHA MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN DRAINASE TANGKURU
413 BONTO MARANNU 50.000.000
RASYID RIDHA DESA BONTO MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN TPA
414 BONTO MARANNU 40.000.000
RASYID RIDHA DESA BONTO MARANNU KEC LAU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN DRAINASE TAMBUA DESA
415 BONTO MARANNU 50.000.000
RASYID RIDHA BONTO MARANNU
BM PEKERJAAN-PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK
416 BONTO MARANNU 50.000.000
RASYID RIDHA TAMBUA DESA BONTO MARANNU
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN DUSUN
417 BONTOA PERDANA ROSMIATI 20.000.000
PAMPANGAN DESA ABBULOSIBATANG
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJAN ALQUR'AN
418 TARUNA BULUE ROSMIATI
DUSUN BONTO RAMBA 20.000.000
BM. Pembuatan Jalan Lorong Bontoramba Desa
419 BONTOA PERDANA ROSMIATI
Abbulosibatang pd BKM.Bonto Perdana 30.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN BULU -
420 BONTOA PERDANA ROSMIATI
BULU DUSUN MARUMPA 20.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN SETAPAK
421 MASAGENA
SANGKALA MANGEMBA DESA BONTO LEMPANGANG 30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
422 MASAGENA
SANGKALA MANGEMBA DESA BONTOLEMPANGAN 30.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
423 PADAELO PUTRA SATRIANI 20.000.000
TELLUMPANUAE
424 PADAELO PUTRA SATRIANI BM PEMBUATAN MCK ABBALU 20.000.000
425 PADAELO PUTRA SATRIANI BM PEMBUATAN MCK WATANG DESA TELLUMPANUAE 10.000.000
Pembuatan MCK Tompo Ladang Kec.Mallawa BKM
426 PADAELO PUTRA SATRIANI 20.000.000
Padaelo Putra
BM PEMBANGUNAN TEMPAT WUDHU & MCK MASJID
427 PADAELO PUTRA SATRIANI 30.000.000
AL-JIHAD TOCEPPA DESA TELLUMPANUAE
BM. Pembuatan Jalan Lorong Paving Blok Pekuburan
428 PADAELO PUTRA SATRIANI
Ladange Kel.Sabila BKM.Padaelo Putra 45.000.000
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG PEKUBURAN EMBAE
429 PADAELO PUTRA SATRIANI
DESA TELLUMPANUAE 45.000.000
430 BONTO PERDANA ST.HIDAYAT HASNIATI BM PEMBUATAN MCK UJUNG BO\ULO KAB. MAROS 10.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN ALQUR'AN
431 BONTO PERDANA
ST.HIDAYAT HASNIATI DUSUN UJUNGBULO 20.000.000
BM PEMBANGUNAN SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN
432 PUTRA PATTONTONGAN 20.000.000
ST.HIDAYAT HASNIATI DUSUN CENRANAE DESA MA'RUMPA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN MCK DUSUN
433 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
SABANTANG DESA TODDOPULIA KEC TANRALILI 10.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
434 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
SAMPING TAMAN MAKAN PAHLAWAN 45.000.000
435 TODDOPULIA SULTAN.S,SI B.M Pengedaan konstruksi jaringan irigasi BKM Toddopulia
45.000.000
BM PEKERJAAN BANGUNA SALURAN DRAINASE
436 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
SAMPING TAMAN MAKAN PAHLAWAN 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID
437 TODDOPULIA SULTAN.S,SI 50.000.000
BONTO LANGKASA DESA BONTO MATE'NE
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
438 TODDOPULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI 50.000.000
KAMP. BARANG DAYA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG BILLA
439 TODDOPULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI 50.000.000
DESA DAMAI
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALABN LORONG
440 TODDOPULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI 50.000.000
PABENTENGANG
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SALURAN DRAINASE
441 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
TALAMANGAPE KEL ALLEPOLEA 50.000.000
BM PEKEJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING
442 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
BLOK TALAMANGNGAPE KEL ALLEPOLEA 45.000.000
11
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG PAVING
443 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
BLOK TALAMANGNGAPE KEL ALLEPOLEA 20.000.000
444 MANGELORENG SYAMSUDDIN,SE BM.PEMBUATAN JALAN LORONG KALUKU 30.000.000
B.M Pembangunan MCK Dusun manggai pada BKM
445 MANGELORENG SYAMSUDDIN,SE 10.000.000
MANGGELORENG
BM PEMB PAGAR MASJID SODANGE DESA
446 SYAMSUDDIN,SE
MANGELORENG MANGELORENG 45.000.000
447 RAHMAT TAJUDDIN BM PEMBANGUNAN PASAR KACINGCING 110.000.000
448 DJASIRA TANRALILI UMAR DANI BM.PEMBUATAN JALAN LORONG BONTO CINDE 30.000.000
BM.PEKERJAAN PEMBANGUNAN SANGGAR
449 DJASIRA TANRALILI UMAR DANI 20.000.000
PENGAJIAN ALQURAN DESA DAMAI
BM PEKERJAAN PEMBUATAN SANGGAR PENGAJIAN
450 DJASIRA TANRALILI UMAR DANI 20.000.000
AL-QUR'AN DESA PATTATONTONGANG
BM PEMBUATAN JEMABATAN GANTUNG TIM PUSENG
451 BONTO TALLASA A. WAHYUDIN 90.000.000
KEC.CAMBA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINESE PEMUKIMAN
452 BUTTA SALEWANGAN 45.000.000
LABUANG KEL.PETTUADAE KEC.TURIKAL KAB MAROS
DRS.HANAPING
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PASAR DESA BENTENG
453 WASABBE PUTRA CHAERUL 110.000.000
GAJAH KEC TOMPOBULU
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN BAK TEMPAT WUDHU
454 KALABBIRANG NURHAEDA,HN 12.000.000
/ MCK MASJID NURUL MUKMINIM
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN SETAPAK
455 KALABBIRANG NURHAEDA,HN 25.000.000
PANAIKANG KEL LEANG-LEANG
BM.PEKERJAAN PEMBUATAN JALAN LORONG
456 BUTTA SALEWANGAN 49.000.000
DRS.HANAPING PEMUKIMAN LABUANG KEL.PETTUADAE
BM.PEMBUATAN JALAN LORONG MASEMBO (PAKET II)
457 LABBIRI TURIKAMASEANG A.ZAINUDDIN Krg.SOLONG
KEL.BAJUBODOA 45.000.000
458 TUNAS MUDA HARIANTO,SE BM. PEMBANGUNAN JALAN LORONG MANRIMISI CADDI
20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
459 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 45.000.000
DUSUN PAJJAIYA DESA TUKAMASEA
BM PEMBUATAN JALAN SETAPAK PESANTREN DARUL
460 TELLUPOCCOE BURHANUDDIN 40.000.000
ISTIQAMAH
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
461 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 45.000.000
DUSUN TATTUMPUNG DESA ULUDAYA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG DESA
462 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
BONTO MATE'NE
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
463 TODDOPULIA SULTAN.S,SI
PAMMELAKKANG JE'NE 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
464 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
GALAGGARA II DESA MATTIRODECENG
BM PEKERJAAN [EMBUATAN TALUD & PEMASANGFAN
465 TUNAS MUDA HARIANTO,SE 45.000.000
PAVING BLOK KMPG.BARU-BARU
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN
466 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
PERMANEN DESA ULUDAYA 45.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
467 BINA MATTIRO DECENG
ABD LUKMAN LINGK.LANGKEANG KEL MATTIRODECENG 50.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN LORONG
468 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
DUSUN MATANA DESA TELLUMPOCCOE 45.000.000
BM .PEKERJAAN PEMBANGUNAN PAGAR MASJID KEL.
469 TODDO PULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI
BONTOA 50.000.000
BM.PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK
470 TODDO PULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI PELATARAN MASJID DUSUN LALANG TEDONG DESA
AMPEKALE 50.000.000
BM.PEMBANGUNAN PELATARAN MASJID JNNATUL
471 TODDO PULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI
FIRDAUS KEL BONTOA 50.000.000
BM.PEMBANGUNAN RUANG REMAJA MASJID
472 WESABBE PUTRA CHAERUL
MA'RIFATULLAH KEL.TAROADA 40.000.000
BM. PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK
473 TODDO PULIA SIKAPAYA SULTAN.S,SI 50.000.000
PELATARAN KANTOR POLSEK LAU
474 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos BM.PEMBANGUNAN POSYANDU KEL.ADATONGENG 30.000.000
BM PEMBUATAN MCK MASJID NURUL HIDAYAH
475 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA 25.000.000
LING.SAMBOTARA
476 BONTOA UTAMA ABD.MALIK MAILUKA BM PEMBUATAN TPA DESA KALUKU KEC TANRALILI 20.000.000
BM PEMBUATAN POSYANDU BTN H.BANCA
477 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA 15.000.000
LING.SAMBOTARA
12
BKM
NO PEKERJAAN JUMLAH (Rp)
NAMA BKM KETUA BKM
BM PEMBUATAN MCK PESANTREN DARUL ISTIQAMAH
478 ALFIA REZKY Hj.NURLINDA
DUSUN BARAMBANG 10.000.000
479 TELLUPOCCOE BURHANUDDIN BM PEMBUATAN TPA BANIAGA KEL TAROADA 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK LINGKUNGAN
480 SIPAKAMASE BORIBELLAYYA MUHAMMAD ABDU 10.000.000
PASANDANG KEL BORIBELLAYYA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN MCK TOMPOLADANG
481 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 20.000.000
KEL SABILA
BM PEKERJAAN PEMBUATAN PELATARAN MASJID
482 SIPAKATAU NURUL HASANAH DUSUN SEGE-SEGERI DESA MINASA 45.000.000
MUH.QASIM NUR,S,Ag BAJI
BM PEMBUATAN MCK & BAK PENAMPUNGAN AIR
483 GASSING NINRI
TAROADA TAROGAU LINGK.MACCOPA 20.000.000
BM PEKERJAAN PEMBUATAN DRAINASE LINGK.BONTO
484 ADATONGENG ASRI RAJAB , S.Sos 20.000.000
PUASA
BM PEMBUATAN DRAINASE PAPAN LESTARI BTN HAJI
485 ALFIA REZKY BURHANUDDIN 40.000.000
BANCA LINGK.SAMBOTARA
BM PEMBUATAN DRAINASE LINGK.BALLU-BALLU KEL
486 TELLUPOCCOE BURHANUDDIN 45.000.000
TAROADA
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
487 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
TK NURUL IKHSAN TUMALIA KEL ADATONGENG
30.000.000
BM PEKERJAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
488 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
DESA ALLAERE 45.000.000
BM PEKERJAN [PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE
489 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH
BULU-BULU DESA MA'RUPA 45.000.000
BM PEKERJAAN GAPURA MACCOPA-AMMARANG KEL.
490 WESABBE PUTRA CHAERUL
TAROADA KEC. TURIKALE 185.000.000
BM PEMBANGUNAN PELATARAN PAVING BLOK
491 SALEWATAN ABD. HARIS
SANGGAR PENGAJIAN AL-QUR'AN PEMUDA KASSI 40.000.000
BM EMBANGUNAN JALAN LORONG KOMPL. ASRAMA
492 PANRE LINO A. AKHSANUL. KH 49.250.000
PORRES MAROS
PEMBUATAN BAK PENAMPUNGAN AIR TANETE
493 HIDAYAT MUHAMMAD ANSAR 12.000.000
PANASA DESA BENTENG GAAH
494 TARUNA BULUE MUHAMMAD AMIR PEMB. MCK BULU-BULU MARUMPA 10.000.000
495 WESABBE PUTRA CHAERUL BM PEKERJAAN PEMBUATAN MCK BONTO TALLASA 20.000.000
496 BONTO TALLASA A. WAHYUDIN BM. SANGGAR PENGAJIAN BONTO TALLASA 15.000.000
497 WESABBE PUTRA CHAERUL BM PEMBUATAN JALAN LORONG LINK. MACCOPA 47.000.000
JUMLAH 17.900.250.000
13
Lampiran 1b
Daftar Paket Pekerjaan BKM Tunas Muda
Tahun Anggaran 2007
2 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming H.A Burhanuddin uang saku 250.000,00 9 2.250.000,00
Ketua DPRD uang makan 350.000,00 9 3.150.000,00
angkutan setempat 200.000,00 9 1.800.000,00
penginapan 1.100.000,00 9 9.900.000,00
tiket PP 2.697.200,00
19.797.200,00 - 19.797.200,00
3 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Drs Sudirman Manaf, M.Si uang saku 150.000,00 9 1.350.000,00
Anggota DPRD uang makan 80.000,00 9 720.000,00
angkutan setempat 100.000,00 9 900.000,00
penginapan 1.100.000,00 9 9.900.000,00
tiket PP 1.608.000,00
14.478.000,00 - 14.478.000,00
4 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Hj Rubina Malik uang saku 175.000,00 11 1.925.000,00 5 875.000,00 1.050.000,00
Kepala Bapedalda uang makan 125.000,00 11 1.375.000,00 5 625.000,00 750.000,00
angkutan setempat 150.000,00 11 1.650.000,00 5 750.000,00 900.000,00
penginapan 1.100.000,00 11 12.100.000,00 5 5.500.000,00 6.600.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
18.658.000,00 9.358.000,00 9.300.000,00
5 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Drs U.Z. Tandirerung uang saku 175.000,00 11 1.925.000,00 5 875.000,00 1.050.000,00
Kabid Pengendalian Lingkungan uang makan 125.000,00 11 1.375.000,00 5 625.000,00 750.000,00
angkutan setempat 150.000,00 11 1.650.000,00 5 750.000,00 900.000,00
penginapan 850.000,00 11 9.350.000,00 5 4.250.000,00 5.100.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
15.908.000,00 8.108.000,00 7.800.000,00
No dan Maksud Yang Bukti Perjalanan seharusnya
Tujuan Hari Selisih
Tanggal BKU Perjalanan melakukan perjalanan Rincian Tarif Hari Nilai (Rp) Hari Nilai (Rp)
6 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming A. Abdul Hamid, SE uang saku 175.000,00 11 1.925.000,00 5 875.000,00 1.050.000,00
Kabid Pemulihan Kualitas Lingk uang makan 125.000,00 11 1.375.000,00 5 625.000,00 750.000,00
angkutan setempat 150.000,00 11 1.650.000,00 5 750.000,00 900.000,00
penginapan 850.000,00 11 9.350.000,00 5 4.250.000,00 5.100.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
15.908.000,00 8.108.000,00 7.800.000,00
7 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Dra Husniati uang saku 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
Kasubag Program uang makan 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
angkutan setempat 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
penginapan 700.000,00 11 7.700.000,00 5 3.500.000,00 4.200.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
11.948.000,00 6.308.000,00 5.640.000,00
8 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Dra Hj Nurhayati Nurdin uang saku 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
Kasubag Kepegawaian uang makan 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
angkutan setempat 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
penginapan 700.000,00 11 7.700.000,00 5 3.500.000,00 4.200.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
11.948.000,00 6.308.000,00 5.640.000,00
9 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming A. Anilawati, A. ST uang saku 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
Kasubag Keuangan uang makan 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
angkutan setempat 80.000,00 11 880.000,00 5 400.000,00 480.000,00
penginapan 700.000,00 11 7.700.000,00 5 3.500.000,00 4.200.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
11.948.000,00 6.308.000,00 5.640.000,00
10 /bku/2007 Bali 3-14 Desember 2007 KTT Global warming Hasrullah uang saku 50.000,00 11 550.000,00 5 250.000,00 300.000,00
Staf Bappeda uang makan 50.000,00 11 550.000,00 5 250.000,00 300.000,00
angkutan setempat 50.000,00 11 550.000,00 5 250.000,00 300.000,00
penginapan 450.000,00 11 4.950.000,00 5 2.250.000,00 2.700.000,00
tiket PP 1.608.000,00 1.608.000,00 -
8.208.000,00 4.608.000,00 3.600.000,00
TOTAL 136.148.400,00 49.106.000,00 87.042.400,00
Lampiran 4
PEMERINTAH KABUPATEN MAROS
REKAPITULASI PEMBAYARAN HONORARIUM DI DINAS PARIWISATA YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN
TAHUN ANGGARAN 2007
Realisasi
Uraian Jumlah Penerima Instansi dari Belanja
Komandan
Resort Militer
Tgl. 14/02/2007 No. 585/46 Belanja Bantuan Sosial 141/
Kepada Komandan Resort Militer 141/Todopuli Kodim Todopuli Kodim
1422 35.064.600,00 Guntur 1422 BBS Ormas
Kodam VII /
Tgl. 30/07/2007 No. 3666/237 Biaya Koordinasi Antar Wirabuana
Muspida Kepada Kodam VII / Wirabuana Kepala Kepala Koordinasi
Babinminvetead 15.000.000,00 A. Hariyanto Babinminvetead Muspida
Tgl. 30/07/2007 No. 3616/233 Biaya Koordinasi Antar
Muspida Untuk Kajari Maros Drs.Syamsuddin Awing Koordinasi
dan Drs.Sudirman Manaf 60.000.000,00 Haris Karim Kajari, DPRD Muspida
Tgl. 27/07/2007 No. 3582/231 Biaya Koordinasi Antar Drs. MN.Didik Koordinasi
Muspida Kepada Kepala Kepolisian Resort Kota Maros 10.759.000,00 Andiyono Polresta Muspida
Kapten Arm.
Tgl. 13/09/2007 No. 4508/291 Biaya Koordinasi Antar Alvin.D.Sukardi
M
Muspida
id K
Kepada
d KKapten
t AArm. Alvin.D.Sukardi
Al i D S k di P Pasii IIntel
t l P i IIntel
Pasi t lKKodim
di Koordinasi
K di i
Kodim 1422 Maros 10.000.000,00 Guntur 1422 Maros Muspida