Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga Tahun 2006 , meliputi pengujian atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran TA 2006
2. Neraca per Tanggal 31 Desember 2006 (tidak termasuk Neraca Awal)
3. Laporan Aliran Kas per 31 Desember 2006
4. Catatan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2006
Metodologi Pemeriksaaan
Sasaran Pemeriksaan
Bahwa seluruh aktiva dan pasiva yang disajikan dalam neraca per 31 Desember
2006 dan seluruh penerimaan, belanja dan pembiayaan anggaran yang tercatat dalam
laporan realisasi anggaran terjadi selama periode anggaran yang diaudit telah
didukung dengan bukti-bukti yang memadai.
b. Kelengkapan
Bahwa semua aktiva dan pasiva yang dimiliki kementerian negara/lembaga telah
dicatat dalam neraca dan seluruh transaksi penerimaan negara, belanja negara dan
pembiayaan yang terjadi selama periode tersebut telah dicatat dalam laporan
realisasi anggaran.
Bahwa seluruh aset yang tercatat merupakan milik kementerian negara/lembaga dan
semua hutang yang tercatat merupakan kewajiban yang harus diselesaikan instansi.
Bahwa seluruh aset, utang, penerimaan negara, belanja negara dan pembiayaan yang
tercatat telah dinilai secara memadai dan diklasifikasi sesuai dengan
standar/ketentuan yang telah ditetapkan.
Bahwa penyajian laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan ketentuan dan
catatan-catatan atas laporan keuangan telah mengungkapkan informasi keuangan
yang memadai.
Bahwa semua aset dan kewajiban yang disajikan dalam neraca serta penerimaan
negara, belanja negara dan pembiayaan dilakukan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
Selain itu, sasaran pemeriksaan dilakukan atas tindak lanjut yang telah dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga terhadap hasil pemeriksaan BPK RI tahun sebelumnya.
Tanggal
Ref
Langkah Pemeriksaan & Paraf
KKP
Auditor
PENERIMAAN
1. Penerimaan
a. Umum
1) Buat lead schedule yang berisi saldo pos penerimaan di
LRA KN/Lembaga.
2) Lakukan koordinasi dengan tim LKPP untuk
memastikan bahwa saldo penerimaan di LK
KN/Lembaga sesuai dengan saldo yang tercantum
dalam neraca LKPP.
3) Buat supporting schedule yang berisi rincian per jenis
penerimaan, maupun jumlah penerimaan per unit
akuntansi tingkat eselon I, wilayah, dan satuan kerja.
4) Catatan : Kolom Adjustment (lead dan supporting
schedule) diisi berdasarkan hasil pengujian substantif.
5) Lakukan prosedur pengujian SPI dan Pengujian
Substantif terkait pos L/K yang diperiksa
Untuk setiap akun yang diperiksa lakukan asersi
keberadaan dengan melakukan pengujian atas saldo akun
dengan mengambil 20 transaksi ditelusuri ke dokumen
sumbernya dan asersi kelengkapan dengan melakukan
pengujian ataas 20 dokumen sumber ditelusuri sampai ke
pencatatan, dan pelaporan angka di laporan keuangan.
b. Pengujian Pengendalian Pendapatan.
1) Pengendalian pencatatan
pendapatan/penerimaan pembiayaan telah didukung
oleh Surat Ketetapan (SK) yang disetujui dan surat
tanda setoran (STS) berupa surat setoran pajak (SSP),
surat setoran bukan pajak (SSBP), dan/atau dokumen
penerimaan lainnya yang dipertanggungjawabkan.
a) Teliti dasar
penetapan pendapatan/penerimaan pembiayaan,
Tanggal
Ref
Langkah Pemeriksaan & Paraf
KKP
Auditor
baik itu peraturan yang berasal dari
kementerian/lembaga tersebut maupun penetapan
jumlah dana yang diterima seperti peraturan tentang
DAU, DAK dan lain-lain, SKPD, SKRD dan
sebagainya.
b) Identifikasi
pendapatan/penerimaan pembiayaan yang tidak
jelas dasar hukumnya dan teliti sebab dan
akibatnya.
c) Identifikasi
pendapatan/penerimaan pembiayaan yang jelas
dasar hukumnya, tetapi tidak dapat diperoleh serta
teliti sebab dan akibatnya.
2) Pengendalian atas STS atau dokumen
penerimaan lainnya.
a) Teliti apakah STS atau dokumen
penerimaan lainnya apakah telah bernomor seri
(prenumbered).
b) Teliti apakah dokumen tersebut
mengungkapkan kejelasan penyetoran meliputi
tanggal penyetoran, nilai penyetoran, jenis
pendapatan/penerimaan pembiayaan, tempat
penyetoran, dan identitas penyetor, serta dasar
hukum pendapatan/penerimaan pembiayaan
tersebut dan informasi lain yang diperlukan.
c) dan telah dipertanggungjawabkan
dengan semestinya.
3) Pengendalian nilai pendapatan/penerimaan
pembiayaan.
Teliti secara uji petik apakah realisasi
pendapatan/penerimaan pembiayaan telah dilakukan
Tanggal
Ref
Langkah Pemeriksaan & Paraf
KKP
Auditor
rekonsiliasi antara satuan kerja kementerian
negara/lembaga dan kas umum negara/unit Direktorat
Jenderal Perbendaharaan terkait.
4) Prosedur verifikasi intern atas
pendapatan/penerimaan pembiayaan telah dijalankan.
a) Teliti apakah pemerintah telah membuat
prosedur verifikasi intern atas STS atau dokumen
penerimaan lainnya. Jika prosedur verifikasi intern
atas dokumen penerimaan tidak ada, teliti apakah
terdapat prosedur pengendalian alternatif yang
memadai.
b) Teliti apakah prosedur verifikasi intern
tersebut dilakukan secara efektif dan teliti hasil
verifikasi intern tersebut.
5) Pengendalian ketepatan waktu pencatatan
pendapatan/penerimaan pembiayaan.
a) Teliti apakah terjadi tenggang waktu
penerimaan kas dan penyetoran pendapatan dengan
melihat informasi tanggal bukti penerimaan
(STS/lainnya).
b) Teliti ketepatan pencatatan
pendapatan/penerimaan pembiayaan apakah telah
sesuai dengan periode pelaporan (cut off period).
c) Teliti persetujuan atas pengurangan
dan/atau penundaan pembayaran pendapatan
daerah/penerimaan pembiayaan dan teliti dasar
hukumnya.
6) Pengendalian pendapatan/penerimaan
pembiayaan yang melalui bendahara penerimaan.
Teliti pengendalian pendapatan/penerimaan
pembiayaan yang melalui bendahara penerimaan
Tanggal
Ref
Langkah Pemeriksaan & Paraf
KKP
Auditor
apakah telah memadai, khususnya untuk menjamin
bahwa penerimaan tersebut telah disetorkan kepada kas
umum negara secara lengkap dan tepat waktu.
Evaluasi prosedur untuk memperoleh pendapatan dimulai
dari inisiasi untuk memperoleh pendapatan sampai dengan
pelaporannya pada L/K. Buat bagan alurnya dan
identifikasikan kelemahan-kelemahan pengendalian yang
dijumpai dan cari sebab akibatnya
c. Pengujian Subtantif atas Transaksi Pendapatan dan
Penerimaan
1) Telaah jurnal pendapatan, buku besar dan berkas induk
piutang atau neraca saldo untuk jumlah penerimaan
(pendapatan/penerimaan pembiayaan) yang besar atau
tidak biasa dan pertimbangkan bukti pembayaran yang
memiliki risiko tidak tercatat seperti pada saat volume
pendapatan /penerimaan pembiayaan cukup banyak.
2) Telusuri pencatatan penerimaan tersebut ke salinan SK
penerimaan dan STS
3) Telusuri SK penetapan penerimaan ke STS dan
pencatatannya ke buku jurnal dan berkas induk piutang
4) Teliti realisasi pendapatan /penerimaan pembiayaan
yang dilaporkan pada laporan realisasi anggaran dan
pastikan bahwa: (1) telah benar penjumlahan vertikal
dan horizontalnya; (2) telah benar pembandingannya
dengan anggarannya; (3) telah benar dibandingkan
dengan pendapatan pada semua laporan realisasi
anggaran SKPD; dan (4) telah diungkapkan secara
memadai dalam catatan atas laporan keuangan. Apabila
jumlah yang dibandingkan tidak sama, teliti sebab dan
akibatnya.
5) Hitung ulang informasi di dalam bukti penerimaan
Tanggal
Ref
Langkah Pemeriksaan & Paraf
KKP
Auditor
(STS/lainnya) secara uji petik, dan bandingkan dengan
laporan penerimaan terkait.
6) Teliti dokumen yang mendukung pencatatan transaksi
penerimaan dan pastikan bahwa pencatatan penerimaan
telah dilakukan kepada akun/perkiraan yang tepat
sesuai bagan perkiraan standar yang telah ditetapkan
7) Teliti SK penerimaan yang belum ada STS-nya.
8) Bandingkan antara tanggal pencatatan penerimaan
dengan tanggal STS.