Anda di halaman 1dari 60

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN INTERIM ATAS


LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA ……………………..
TAHUN ANGGARAN 20xx

Nomor : ……………………………………..
Tanggal : ……………………………………..

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


PERWAKILAN PROVINSI ………………
Jalan …………………………………………..
Telp…………. / Fax………………….
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .............................................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... iii
BAB 1 GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN ............................................................ 1
BAB 2 HASIL PEMERIKSAAN ..................................................................................... 5
BAB 3 USULAN PLANNING MATERIALITY ............................................................... 13

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… i


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Check List Penilaian Kesesuaian Gambaran Umum Sistem Pengendalian
Intern………………………………………………………………………… 5
Tabel 2.2 Risiko Terpilih Untuk Setiap Proses Bisnis………………………………... 8
Tabel 2.3 Daftar Resiko Terpilih yang Menjadi Fokus Pemeriksaan Terinci………… 8
Tabel 3.1 Perhitungan Rate PM………………………………………………………. 13

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… ii


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Pemahaman Entitas


Lampiran 2 Matriks Analisis Hasil Pemeriksaan Sebelumnya yang
Berdampak Pada Opini LKPD TA 20xx
Lampiran 3 Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
TA 20xx

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… iii


BAB 1
GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1. Dasar Hukum Pemeriksaan


a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
c. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Standar Pemeriksaan
Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN).
3. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan Pemeriksaan Interim atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA
20XX adalah:
a. mendukung perencanaan pemeriksaan LKPD TA 20XX;
b. menguji ketepatan perhitungan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 20xx dan
Pendapatan Transfer TA 20XX; dan
c. mengumpulkan data terkait penerapan e-audit pada pemeriksaan LKPD TA 20XX.
4. Lingkup Pemeriksaan
Pemeriksaan Interim atas LKPD TA 20XX pada Pemerintah Kabupaten Pelalawan di
Pangkalan Kerinci mencakup pemahaman entitas, pemahaman SPI, analisis hasil
pemeriksaan sebelumnya yang berdampak pada LKPD, pemahaman dan penilaian risiko
serta menguji ketepatan perhitungan saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 20xx,
Pendapatan Transfer TA 20XX, dan mengumpulkan data terkait penerapan e-audit pada
Pemeriksaan LKPD TA 20XX.
5. Sasaran Pemeriksaan
a. Risiko pemeriksaan.
b. Sistem Pengendalian Intern.
c. Analisis hasil pemeriksaan sebelumnya yang berdampak pada LKPD.
d. Pemahaman Proses Bisnis Entitas.
e. Saldo Kas dan Setara Kas per 31 Desember 20xx.
f. Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat TA 20XX.
g. Pendapatan Transfer Provinsi Riau TA 20XX.

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 1


h. Data terkait penerapan e-audit pada pemeriksaan LKPD TA
20XX.
6. Alasan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas LKPD TA 20xx dilaksanakan dengan pendekatan pemeriksaan
berbasis risiko dan penerapan e-audit. Untuk itu, pemeriksa perlu mempertimbangkan
dilakukannya pemeriksaan pada area-area yang berisiko tinggi dan pengumpulan data-
data terkait penerapan e-audit. Oleh karena itu, agar Pemeriksaan LKPD TA 20XX bisa
dilaksanakan secara efisien dan efektif perlu dilakukan Pemeriksaan Interim atas LKPD
TA 20XX. Hasil Pemeriksaan Interim ini akan digunakan sebagai bahan penyusunan
dan pemutakhiran program pemeriksaan terinci.
7. Metodologi Pemeriksaan
Pemeriksaan Interim atas LKPD TA 20XX dilakukan dengan pendekatan audit
berbasis risiko, dengan metodologi sebagai berikut.
a. Pemahaman Entitas
Pemahaman atas entitas dapat diambil dari kertas kerja pemeriksaan tahun
sebelumnya dan diperbaharui pada saat pemeriksaan interim. Pemahaman atas entitas
tersebut meliputi pemahaman atas latar belakang/dasar hukum pendirian pemerintah
daerah, kegiatan utama entitas termasuk sumber pendapatan daerah, lingkungan yang
mempengaruhi, pejabat terkait sampai dengan dua tingkat vertikal ke bawah di
bawah kepala daerah, dan kejadian luar biasa yang berpengaruh terhadap pengelolaan
keuangan daerah. Pemeriksa melakukan pemutakhiran atas data entitas jika terdapat
perubahan yang signifikan dan berpengaruh terhadap penyajian laporan keuangan.
b. Pemahaman Sistem Pengendalian Intern
Pemahaman atas Sistem Pengendalian Intern tersebut meliputi pemahaman aspek
lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan
monitoring serta pemantauan kualitas kinerja pengendalian intern. Pemahaman SPI
dapat dilakukan dengan menyampaikan kuesioner kepada pejabat entitas dan
pengamatan atas sistem pengendalian intern entitas. Pemahaman Sistem
Pengendalian Intern dapat diambil dari kertas kerja pemeriksaan tahun sebelumnya
dan diperbaharui pada saat pemeriksaan Interim.
c. Analisis Hasil Pemeriksaan Sebelumnya yang Berdampak pada LKPD TA
20XX
Pemeriksa harus mempertimbangkan hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil
pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksa harus meneliti pengaruh hasil pemeriksaan
sebelumnya dan tindak lanjutnya terhadap LKPD yang diperiksa, terutama terkait
dengan kemungkinan temuan-temuan pemeriksaan yang berulang dan langkah
perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meminimalkan adanya
temuan pemeriksaan yang berulang dan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang
disajikan.
d. Pemahaman dan Penilaian Risiko
1) Pemahaman dan Penilaian Risiko Pemeriksaan yang Dapat Diterima (Acceptable
Audit Risk/AAR)

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 2


Pemahaman dan penilaian AAR menggunakan input pemahaman entitas dengan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi AAR yaitu kondisi geografis,
nilai aset, besaran anggaran yang dikelola, tingkat ketergantungan pengguna
terhadap laporan keuangan entitas, jumlah satker, hasil pemeriksaan tahun
sebelumnya, tingkat kepastian going concern, integritas manajemen, dan sistem
informasi yang digunakan.
2) Pemahaman dan Penilaian Risiko Bawaan (Inherent Risk/IR)
Pemahaman dan Penilaian IR menggunakan input pemahaman entitas yaitu
gambaran umum entitas, hasil pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan tahun
sebelumnya, pemahaman SPI, pemahaman tujuan pemeriksaan dan harapan
penugasan, laporan inspektorat daerah, dan laporan internal SKPD. Setelah input
diperoleh maka pemeriksa dapat melakukan penilaian risiko berdasarkan faktor-
faktor yang mempengaruhi IR.
3) Pemahaman Proses Bisnis dan Penilaian Risiko Pengendalian (Control Risk/CR)
Pada tahap ini pemeriksa diharapkan melakukan pemahaman proses bisnis entitas
yang didokumentasikan dalam bentuk narasi ataupun bagan alir Pemahaman
proses bisnis dapat diambil dari kertas kerja pemeriksaan tahun sebelumnya dan
diperbaharui pada saat pemeriksaan Interim. Penilaian risiko pengendalian
dilakukan setelah diperoleh hasil pemahaman proses bisnis dan identifikasi risiko
di masing-masing proses bisnis.
Setelah melakukan penilaian risiko pengendalian di tingkat proses bisnis
selanjutnya didistribusikan pada risiko pengendalian di tingkat akun.
4) Hasil penilaian risiko akan digunakan sebagai berikut.
a) Hasil penilaian risiko bawaan yang memuat kesimpulan akhir tingkat risiko
akan digunakan untuk penentuan tingkat Planning Materiality (PM).
b) Pengukuran risiko di tingkat proses bisnis menghasilkan tingkat risiko
pengendalian (Control Risk,CR) yang akan digunakan sebagai gambaran
umum atas SPI entitas, mengidentifikasi SKPD berisiko tinggi; dan
menetukan tingkat risiko atas akun individual.
c) Hasil penilaian IR dan CR di tingkat akun akan dijadikan dasar dalam
menetapkan risiko gabungan (Residual Risk) yang akan menentukan cakupan
pemeriksaan dan satker yang akan diperiksa.
d) Hasil penilaian AAR, IR, dan CR selanjutnya akan digunakan untuk
menghitung besaran risiko deteksi. Risiko deteksi ditetapkan untuk
menentukan berapa banyak bukti substantif yang akan dikumpulkan
pemeriksa.
e) Penilaian risiko kecurangan (Fraud Risk) digunakan sebagai dasar dalam
menentukan PM kualitatif dan menetapkan prosedur tambahan dalam
penyusunan program pemeriksaan untuk mendeteksi salah saji dalam laporan
keuangan yang bersifat material yang disebabkan oleh kecurangan.

e. Pemeriksaan Saldo Kas dan Setara Kas


Selain melakukan pemahaman proses bisnis dan penilaian risiko, pemeriksa juga
melakukan pengujian substantif atas Akun kas dan setara kas (Kas di Kas Daerah,

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 3


Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di BLUD dan
Setara Kas).

f. Pemeriksaan Pendapatan Transfer


Selain melakukan pemahaman proses bisnis dan penilaian risiko, pemeriksa juga
melakukan pengujian substantif atas Akun Pendapatan transfer Pemerintah Pusat dan
Transfer Provinsi Riau.

g. Pengumpulan Data Terkait Penerapan e-Audit


Mengumpulkan data terkait penerapan e-audit yakni data realisasi perjalanan dinas
serta penyetoran pajak yang dipungut BUD dan Bendahara Pengeluaran.

8. Waktu Pemeriksaan
Jangka waktu pemeriksaan Interim atas LKPD TA 20XX selama 30 hari kalender,
dimulai tanggal …………….. s.d. …………………. .

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 4


BAB 2
HASIL PEMERIKSAAN

1. Pemahaman Entitas
Pemahaman entitas bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam
mengenai proses kerja secara umum dan risiko terkait dari tiap proses kerja spesifik
entitas yang diperiksa, dan untuk mengidenfikasikan dan memahami hal-hal penting
yang harus dipenuhi oleh entitas dalam mencapai tujuan. Hasil pemahaman entitas pada
Pemeriksaan Interim LKPD Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx TA 2014
dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Pemahaman Sistem Pengendalian Internal
Pemahaman sistem pengendalian intern meliputi pemahaman atas komponen-komponen
sistem pengendalian intern. Pemahaman sistem pengendalian intern dilakukan terhadap
pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan perundang-undangan dan atau
kebijakan tertulis kepala daerah. Pemahaman atas sistem pengendalian intern tersebut
membantu pemeriksa untuk (1) mengidentifikasi jenis potensi kesalahan (2)
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang material, (3)
mendesain pengujian sistem pengendalian intern, dan (4) mendesain prosedur pengujian
substantif. Check list penilaian kesesuaian gambaran umum sistem pengendalian intern
pada sistem akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah atas unsur SPIP
yang disajikan LKPD Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx TA 20XX dapat
dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Check List Penilaian Kesesuaian Gambaran Umum Sistem Pengendalian Intern
No Unsur SPIP Ya Tidak Keterangan
1 2 3 4 5
1 Lingkungan Pengendalian √
2 Penilaian Risiko √ Identifikasi dan Penilaian Risiko
Belum dibuat secara formal dan
langkah strategis memitigasi
risiko

3 Pengendalian Aktifitas √
4 Informasi dan Komunikasi √
5 Pemantauan √

Indikasi temuan kelemahan SPI yakni sebagai berikut:


a) Pengelolaan Kas Non Anggaran di Kas Daerah:
1) Ketentuan pengelolaan kas non anggaran belum dibuat;

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 5


2) Pajak Pusat atas LS Gaji Dewan dan Tambahan Penghasilan tidak dipotong oleh
BUD pada saat penerbitan SP2D;
3) Pajak Daerah atas LS Barang dan Jasa (Hotel dan Restoran) belum dipotong
BUD pada saat penerbitan SP2D; dan
4) Pemotongan PFK di BUD tidak menggunakan prosedur SP2D dan STS Non
Anggaran yang beresiko pajak tidak tersetor tepat waktu diterima kas Negara.
b) Terdapat barang yang diserahkan kepada masyarakat belum disertai dengan Berita
Acara Serah Terima Barang. Barang yang belum diserahkan beresiko tidak tercatat
dalam Persediaan.
c) Koordinasi antara SKPD, Bappeda dan TAPD dalam proses penyusunan
penganggaran belum sepenuhnya berjalan dengan baik yang mengakibatkan adanya
kesalahan penganggaran belanja yakni sebagai berikut:
Pekerjaan renovasi Masjid milik masyarakat dianggarkan pada Belanja Modal;
Bedah rumah bagi keluarga miskin dianggarkan pada Belanja Hibah;
Ketidakkonsistenan penganggaran Bantuan Ke Masjid dan Gereja, ada yang
dianggarkan pada Belanja Hibah dan ada pada Belanja Bansos;
Operasional kelurahan/Kecamatan dianggarkan pada Belanja Bantuan Keuangan
(Transfer).
3. Analisis Hasil Pemeriksaan Sebelumnya yang Berdampak pada LKPD TA 20XX
Tindak lanjut pemeriksaan tahun sebelumnya harus diarahkan untuk mendukung upaya
melaksanakan rekomendasi perbaikan dan bukan untuk menemukan ketiadaan aksi
pelaksanaan rekomendasi tersebut. Pemeriksa juga harus fokus pada koreksi kelemahan
pengendalian, ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, atau
hal lain yang sebelumnya ditemukan. Langkah pemantauan tindak lanjut ini terkait
dengan pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan tidak mengatur proses tindak lanjut.
Proses tindak lanjut tetap mengacu pada Panduan Manajemen Pemeriksaan. Pelaksanaan
tindak lanjut mungkin dapat pula mengindikasikan adanya risiko lain yang masih harus
diperhatikan dalam pemeriksaan tahun berjalan. Pemeriksa harus menyadari akan
kemungkinan ini terhadap risiko pemeriksaan yang dilakukan. Analisis hasil
pemeriksaan sebelumnya yang belum ditindaklanjuti oleh entitas dan berdampak pada
opini LKPD TA 20XX yakni pada Lampiran 2.
4. Pemahaman Bisnis Proses
Untuk mendukung pemahaman SPI dan Pemahaman Risiko perlu dilakukan Pemahaman
atas Bisnis Proses Pengelolaan Keuangan. Hasil pemahaman atas bisnis proses tersebut
menggambarkan uraian kegiatan entitas secara narasi maupun flow chart sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan praktek yang terjadi pada entitas terperiksa. Pada saat
pemahaman bisnis proses tersebut juga dapat diketahui kelemahan pengendalian dan
manajemen respon entitas atas risiko yang mungkin terjadi yang berdampak pada
pencapaian tujuan entitas dan penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 6


Pelalawan. Hasil pemahaman bisnis proses Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
xxxxxxx TA 20XX yakni (1) Proses Bisnis Penganggaran; (2) Penerimaan Pendapatan;
(3) Pengelolaan Penggajian dan Belanja Pegawai Lainnya; (4) Pengadaan Barang Jasa
dan Modal; (5) Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah, Bansos, Tidak Terduga dan
Transfer; (6) Pengelolaan Investasi dan Pembiayaan; (7) Pengelolaan Kas Bendahara; (8)
Pengelolaan Barang Milik Daerah; dan (9) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan pada
umumnya telah mengikuti peraturan perundangan.
Indikasi temuan pemeriksaan terkait kepatuhan terhadap peraturan perundangan yakni
sebagai berikut:
1) Sisa Kas di Bendahara Pengeluaran pada Dinas Pertambangan dan Energi, Sekretariat
Daerah, PPKD Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Sekretariat Dewan Pengurus
Korpri, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, dan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata terlambat disetor ke Kas Daerah.
2) Pengisian DPA belum sepenuhnya mengacu kepada Standar Harga dan Biaya yang
ditetapkan oleh Bupati, dan proses pembayaran tidak dilakukan pengujian kepada
standar harga sehingga terindikasi adanya kelebihan pembayaran honorarium,
bantuan transport dan uang lembur.
3) Pemberian Tambahan Penghasilan belum sesuai dengan ketentuan.
4) Pembayaran Insentif Pajak Daerah belum sesuai ketentuan dan terdapat kelebihan
pembayaran.
5) Pembayaran Asuransi DPRD belum sesuai ketentuan dan terdapat kelebihan
pembayaran.
6) Penggunaan langsung atas penerimaan klaim BPJS di RSUD Selasih.
5. Pemahaman dan Penilaian Risiko
Tujuan tahap ini adalah melakukan pengkajian atas penilaian risiko-risiko pemeriksaan
agar dapat disusun prosedur pemeriksaan yang dapat digunakan untuk melakukan
pemeriksaan yang efektif dan efisien. Ada lima risiko yang dinilai yakni sebagai
berikut:
a. Risiko Pemeriksaan yang Dapat Diterima (Acceptable Audit Risk (AAR))
Risiko pemeriksaan adalah risiko yang timbul karena pemeriksa, tanpa disadari, tidak
memodifikasi opininya sebagaimana mestinya atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material. AAR atas Pemeriksaan LKPD
Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx ditetapkan sebesar 5%.
b. Risiko Bawaan (Inherent Risk (IR))
Risiko bawaan adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi terhadap
suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat pengendalian yang
terkait. Kesimpulan risiko bawaan tingkat entitas berada pada tingkat sedang (70%).

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 7


Kemudian risiko bawaan tingkat entitas tersebut dapat dinaikkan ataupun diturunkan
sesuai dengan risiko individual akun.
c. Risiko Pengendalian (Control Risk (CR))
Risiko pengendalian adalah risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi
dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian internal entitas.
Dari 191 risiko pada bisnis proses yang telah diidentifikasi dan dilakukan test of
control untuk yang berisiko rendah, maka yang menjadi fokus pemeriksaan terinci
pada LKPD Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx TA 20XX terpilih ….. risiko dengan
tingkat sedang dan tinggi yakni pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Risiko Terpilih Untuk Setiap Proses Bisnis

Risiko
Jumlah
Terpilih % Dari Kesimpulan
Risiko
No Bisnis Proses % (Rencana Risiko Control
yang di
Fokus Awal Risk
Uji
Pemeriksaan)

1 Penganggaran 9 4,71% 3 33,33% Rendah

2 Penerimaan Pendapatan 27 14,14% 7 25,93% Rendah

3 Pengelolaan Penggajian 14 7,33% 3 21,43% Rendah

4 Pengadaan Barang Jasa 15 7,85%


6 40,00% Sedang
dan Modal

5 Pengelolaan Hibah, Bansos, 22 11,52% 9 40,91% Sedang


Subsidi, Bantuan Keuangan,
Tidak Terduga dan Transfer

6 Pengelolaan Pembiayaan 18 9,42% 1 5,56% Rendah


dan Investasi

7 Pengelolaan Kas 33 17,28% 5 15,15% Rendah

8 Pengelolaan Barang Milik 36 18,85% 13 36,11% Rendah


Daerah

9 Akuntansi dan Pelaporan 17 8,90% 2 11,76% Rendah


Keuangan

Jumlah 191 100,00% 49 25,65%

Resiko yang menjadi fokus pemeriksaan Terinci yakni pada Tabel 2.3 sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Rincian Resiko Terpilih yang Menjadi Fokus Pemeriksaan Terinci

No Proses Bisnis Resiko Terpilih


1 Pengganggaran 1) Penganggaran belanja daerah tidak memiliki dasar hukum/dasar
penetapan, sumber pendapatan dan telah sesuai kebutuhan
2) Kesalahan klasifikasi penganggaran (contoh: penganggaran belanja
pegawai pada pos belanja selain pegawai, dan seterusnya)
3) Penganggaran belanja tidak sesuai dengan ketentuan terkait dengan
definisi aset dan kapitalisasi

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 8


No Proses Bisnis Resiko Terpilih
2 Penerimaan 1) Belum semua subyek pajak/retribusi telah ditetapkan sebagai wajib
Pendapatan pajak
2) Tidak semua PAD yang seharusnya diterima melalui Bendahara,
diterima dan dilaporkan di Bendahara Penerimaan.
3) Pajak dan retribusi yang tidak disetorkan
4) Tunggakan SKPD dan SKRD
5) Penggunaan langsung atas penerimaan untuk non BLUD dan
pelaporan pendapatan secara netto
6) Pemberian Insentif pemunguntan pajak dan retrubusi daerah tidak
sesuai ketentuan, tarif insentif melebihi ketentuan
7) Penyetoran ke kasda tidak tepat waktu

3 Pengelolaan Belanja 1) Pembayaran tambahan penghasilan tidak sesuai dengan ketentuan


Pegawai dan 2) Pembayaran tidak sesuai jumlah pegawai (telah
Penggajian meninggal/pensiun/pindah)
3) Tarif honor /Insentif tidak standar

4 Pengadaan Barang 1) Metode pengadaan tidak sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
Jasa dan Modal 2010 dan perubahannya
2) HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara keahlian dan
tidak berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan (mark up,
biaya-biaya yang tidak seharusnya, dll).
3) Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka waktu, volume,
kualitas)
4) Pembayaran swakelola tidak sesuai ketentuan, baik tenaga ahli
maupun pengukuran item pekerjaan dan volume pekerjaan.
5) Belanja berindikasi fiktif/ganda
6) Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal tidak sesuai
dengan substansinya

5 Pengelolaan Hibah, 1) Jumlah yang diterima berbeda dengan Belanja Hibah yang dicairkan
Bansos, Subsidi, dari kas daerah/ dana tidak diterima oleh pihak yang berhak.
Bantuan Keuangan, 2) Penggunaan dana Hibah tidak sesuai dengan yang tercantum dalam
Tidak Terduga dan NPHD.
Transfer
3) Pertanggungjawaban Belanja Hibah tidak disampaikan atau terlambat
disampaikan kepada Kepala Daerah.
4) Tidak dilakukan verifikasi atas proposal, pemberian bantuan sosial
tidak selektif.
5) Bantuan Sosial diberikan hanya kepada pihak yang mempunyai
kedekatan dengan pejabat
6) Jumlah yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari kas
daerah/ dana Bantuan Sosial tidak diterima oleh pihak yang berhak.
7) Penggunaan dana Bantuan Sosial tidak sesuai dengan yang
tercantum dalam proposal
8) Hibah dan bantuan berupa barang yang belum diserahkan ke
masyarakat tidak dicatat sebagai persediaan di Neraca
9) Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Keuangan ke Desa tidak
disampaikan atau terlambat disampaikan kepada Kepala Daerah.

6 Pengelolaan 1) Administrasi pengelolaan Investasi Nonpermanen Tidak dikelola


Pembiayaan dan dengan baik sehingga nilai pokok dan bunga sulit diketahui.
Investasi
7 Pengelolaan Kas 1) Potongan Pajak Pusat belum dipungut oleh BUD
2) Penerimaan yang diterima dari pihak ketiga tidak disetorkan ke
rekening kas umum daerah paling lambat 1 hari kerja
3) Pembayaran SP2D LS secara tunai atau tidak melalui rekening bank
pihak ketiga
4) Bunga yang diterima di Kasda tidak sebesar hak yang seharusnya

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 1


0
No Proses Bisnis Resiko Terpilih
diterima.
5) Sisa uang persediaan belum disetor /terlambat disetor ke kas daerah.
8 Pengelolaan Barang 1) Jumlah dan spesifikasi Persedian yang diserahkan tidak sesuai
Milik Daerah dengan perjanjian
2) Tidak ada catatan penyaluran barang atau terjadi pendistribusian fiktif
3) Penerimaan dari hibah atau bantuan (dalam bentuk barang
persediaan) tidak dilaporkan dalam neraca
4) Jumlah dan spesifikasi Aset Tetap yang diserahkan tidak sesuai
dengan perjanjian
5) Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian dan/atau
pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu, sumbangan, hibah, wakaf
dan penyerahan dari masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara
Serah Terima (BAST)
6) Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak
7) Aset tidak dimanfaatkan.
8) SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan ketentuan
9) Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh komponen harga
perolehan.
10) Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Perjanjian,
Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu perjanjian, atau tidak
mendatangkan keuntungan kepada pemda
11) Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah daerah tidak
dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan atas nama pemda, atau
tidak memiliki bukti kepemilikan
12) Aset diserahkan kepada perusahaan daerah namun tidak dijadikan
penyertaan modal
13) Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak dilaksanakan

9 Akuntansi dan 1) Penyajian dan Pengungkapan LK SKPD/PPKD tidak memadai.


Pelaporan Keuangan 2) Penyajian dan Pengungkapan LKPD Konsolidasian tidak memadai.

d. Risiko Deteksi (Detection Risk (DR))


Risiko deteksi adalah risiko bahwa pemeriksa tidak dapat mendeteksi salah saji
material yang terdapat dalam suatu asersi. Risiko deteksi merupakan fungsi
efektivitas prosedur pemeriksaan dan penerapannya oleh pemeriksa. Risiko ini
timbul karena ketidakpastian yang ada pada saat pemeriksa tidak memeriksa 100%
saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang
ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%. Risiko
Deteksi (DR) untuk masing-masing akun dapat dilihat pada Lampiran 3.
e. Risiko kecurangan (Fraud Risk(FR))
Penilaian risiko kecurangan digunakan sebagai dasar dalam menentukan PM
kualitatif dan menetapkan prosedur tambahan dalam penyusunan program
pemeriksaan untuk mendeteksi salah saji dalam laporan keuangan yang bersifat
material yang disebabkan oleh kecurangan. Sampai dengan pemeriksaan berakhir
belum ditemukanya adanya risiko kecurangan.

BPK RI Perwakilan Provinsi ………… 1


1
6. Hasil Pemeriksaan Kas dan Setara Kas
a. Pengujian Kas di Kas Daerah
Hasil pengujian substantif diperoleh saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 20xx
sebesar Rp……………………(audited) yang terdiri dari saldo kas di bank sebesar
Rp……………….., saldo deposito sebesar Rp……………………, saldo
rekening JKN pada PFTP sebesar Rp……………………. dan saldo hasil rekon
sebesar (Rp………….). Dari jumlah saldo Kas di Kas Daerah sebesar tersebut,
terdapat saldo utang PFK sebesar nihil dan Dana JKN yang diterima dimuka (titipan
pihak ketiga) sebesar Rp…………. (audited).
Atas pelaksanaan manajemen kas, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx
memperoleh Pendapatan PAD Lainnya - Bunga Deposito dan Jasa Giro selama
Tahun 2014 masing-masing sebesar Rp………….dan Rp………….. Penerimaan
bunga deposito Tahun 2014 pada Bank …………………… kurang diterima sebesar
Rp………….dan sudah disetor tanggal …………………. yang akan dicatat sebagai
Piutang per 31 Desember 20xx.
b. Pengujian Kas di Bendahara Pengeluaran
Hasil pengujian substantif diperoleh saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31
Desember 20xx (audited) sebesar Rp…………., saldo tersebut sudah
termasuk Potongan Pajak Pusat sebesar Rp………….. Hingga akhir
pemeriksaan seluruh sisa UP/GU/TU dan Potongan Pajak Pusat per 31 Desember
20xx telah disetor seluruhnya ke Kas Daerah dan Kas Negara.
c. Pengujian Kas di Bendahara Penerimaan
Hasil pengujian substantif diperoleh saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31
Desember 20xx (audited) sebesar Rp………….. Hingga akhir pemeriksaan
seluruh Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 20xx telah disetor
seluruhnya ke Kas Daerah.
Dengan demikian, saldo SILPA 31 Desember 20xx sebesar Rp………….. Angka
tersebut sudah sama dengan angka SiLPA di LRA TA 20XX sebesar Rp…………..
Total Pendapatan sebesar Rp…………. – Total Belanja sebesar Rp………….
+ Pembiayaan Bersih sebesar Rp………….
7. Hasil Pemeriksaan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat
Hasil pemeriksaan terhadap akun Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat diperoleh
jumlah Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan TA 20XX (audited)
sebesar Rp………….dan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya TA 20xx
(audited) sebesar Rp………….
Pendapatan Transfer Pusat telah terealisasi seluruhnya pada TA 20XX atau …….. %
dari Total Pendapatan TA 20xx, telah diterima seluruhnya di Kas Daerah
Pemerintah

BPK RI Perwakilan Provinsi Riau 11


Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx, dicatat sesuai dengan nilai yang semestinya dan
perhitungan yang tepat.
8. Hasil Pemeriksaan Pendapatan Transfer Provinsi/Kabupaten
Hasil pemeriksaan terhadap akun Pendapatan Transfer Provinsi/Kabupaten diperoleh
jumlah Pendapatan Bagi Hasil Pendapatan TA 20XX (audited) sebesar Rp………….
dan Pendapatan Bantuan Keuangan TA 20XX (audited) sebesar Rp…………..
Pendapatan Transfer Provinsi … telah terealisasi seluruhnya pada TA 20xx atau
……% dari Total Pendapatan TA 20XX, telah diterima seluruhnya di Kas Daerah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten xxxxxxx, dicatatsesuai dengan nilai yang semestinya
dan perhitungan yang tepat.
Piutang Transfer Provinsi/Kabupaten …………… menunggu konfirmasi dari Tim
Pemeriksa LKPD Provinsi/Kabupaten ……….
9. Pengumpulan Data Terkait Penerapan e-Audit
Hasil pengumpulan data terkait penerapan e-audit yakni data penyetoran pajak pusat dan
perjalan dinas sudah diperoleh dalam bentuk softcopy dan hardcopy dengan tingkat
penyelesaian sebesar 94,90%. Terdapat 5 SKPD yang belum menyampaikan rekap
Perjalanan Dinas yakni Dinas ……………………………..

BPK RI Perwakilan Provinsi …………….. 12


BAB 3
USULAN RATE PLANNING MATERIALITY
Dengan mempertimbangkan opini tahun lalu adalah Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP)
dengan Paragraf Penjelas dan faktor kualitatif lainnya dengan nilai 13 atau 62,50%, maka
rate PM yang diusulkan atas pemeriksaan LK Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota
xxxxxxx per 31
Desember 20xx adalah sebesar 3,13% (5% x 62,50%) dari total Realisasi Belanja dan
Transfer Out. Perhitungan Rate PM yakni pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Perhitungan Rate PM
Bobot Penilaian
No Faktor Kualitatif Kriteria Kondisi
1 (R) 2 (S) 3 (T)
1 Opini tahun Skor 3 jika opini tahun Opini Tahun 3
sebelumnya sebelumnya WTP, skor 2 jika sebelumnya WTP
opini tahun sebelumnya dengan Paragraf
WDP, dan skor 1 jika opini Penjelas
tahun sebelumnya TW atau
TMP

2 Hasil Pemeriksaan Semakin banyak Temuan Ketidakpatuhan 2


permasalahan signifikan yang dampaknya
yang ditemukan BPK dalam terbatas
pemeriksaan sebelumnya,
baik dari pemeriksaan
kinerja,pemeriksaan PDTT,
maupun pemeriksaan
interim/Interim maka
skor semakin kecil.
a. Skor 1 jika terdapat
temuan ketidakpatuhan yang
berdampak luas; b. Skor 2
jika terdapat temuan
ketidakpatuhan yang
dampaknya terbatas; dan c.
Skor 3 jika tidak ada temuan
3 Efektivitas tindak Semakin tidak efektif PTL Per 31 Desember 2
lanjut penyelesaian tindak lanjut, 2014 Sesuai dengan
maka skor akan semakin Rekomendasi 58,01%
kecil. dan Belum Sesuai dan
a. Skor 1 jika persentase Dalam Proses Tindak
penyelesaian tindaklanjut Lanjut 41,99%
atas rekomendasi < 50%; b.
Skor 2 jika persentase
penyelesaian tindaklanjut
atas rekomendasi >50% dan
< 75%; dan c. Skor 3 jika
persentase penyelesaian
tindaklanjut atas
rekomendasi >75%.

BPK RI Perwakilan Provinsi Riau 13


Bobot Penilaian
No Faktor Kualitatif Kriteria Kondisi
1 (R) 2 (S) 3 (T)
4 Integritas personil a. Skor 1 jika tidak terdapat Terdapat kebijakan 2
kunci kebijakan tentang pedoman tentang pedoman
berperilaku secara tertulis berperilaku secara
yang memberikan sanksi tertulis yang
terhadap pegawai yang memberikan sanksi
melakukan kecurangan atau terhadap pegawai yang
ketidakjujuran (kode etik dan melakukan kecurangan
sanksi atas pelanggaran); atau ketidakjujuran
dan tidak terdapat unit di (kode etik dan sanksi
entitas yang berfungsi atas pelanggaran) tetapi
sebagai penegak aturan kebijakan tersebut tidak
perilaku pegawai. dikomunikasikan kepada
b. Skor 2 jika terdapat seluruh pegawai atau
kebijakan tentang pedoman tidak dijalankan secara
berperilaku secara tertulis konsisten; atau tidak
yang memberikan sanksi terdapat unit di entitas
terhadap pegawai yang yang berfungsi sebagai
melakukan kecurangan atau penegak aturan perilaku
ketidakjujuran (kode etik dan pegawai
sanksi atas pelanggaran)
tetapi kebijakan tersebut
tidak dikomunikasikan
kepada seluruh pegawai atau
tidak dijalankan secara
konsisten; atau tidak terdapat
unit di entitas yang berfungsi
sebagai penegak aturan
perilaku pegawai.
c. Skor 3 jika terdapat
kebijakan tentang pedoman
berperilaku secara tertulis
yang memberikan sanksi
terhadap pegawai yang
melakukan kecurangan atau
ketidakjujuran (kode etik dan
sanksi atas pelanggaran);
kebijakan tersebut telah
dikomunikasikan kepada
seluruh pegawai; kebijakan
tersebut telah dijalankan
secara konsisten; dan
terdapat unit di entitas yang
berfungsi sebagai penegak
aturan perilaku pegawai.
5 Efektivitas atas Semakin tidak efektif SPI Pemerintah Kabupaten 3
aktivitas maka skor akan semakin Pelalawan sudah
Pengendalian kecil a. menggunakan Sistem
Intern (Sisdur) Skor 1 jika tidak ada Sisdur Informasi (SIMAKDA)
dan pengelolaanya tidak dalam pengelolaan
memadai; b. Skor 2 jika ada keungan dan menyusun
Sisdur tapi tidak Laporan Keuangan
diimplementasikan; dan c. namaun belum
Skor 3 jika ada Sisdur dan terintegrasi. Manual
sudah diimplementasikan. sisdus sudah ditetapkan
oleh Kepala Daerah dan
telah diimplementasikan
Bobot Penilaian
No Faktor Kualitatif Kriteria Kondisi
1 (R) 2 (S) 3 (T)
6 Potensi adanya a. Skor 1 jika terdapat 1) Ditahannya 1
kecurangan (fraud) informasi adanya potensi Ketua DPRD Periode
yang diindikasikan kecurangan (fraud) yang 2009 - 2014, Kepala
merupakan kasus yang Dinas Cipta Karya,
ditangani oleh aparat mantan Kepala Dinas
penegak hukum (kepolisian, Ketahanan Pangan dan
kejaksaan, KPK). Penyuluhan, PPTK, dan
b. Skor 2 jika terdapat PPK atas dugaan kasus
informasi adanya potensi korupsi pada kegiatan
kecurangan (fraud), yang pengadaan Gedung
bersumber dari informasi Islamic Centre.
media masa dan pengaduan 2) Ditahannya
masyarakat, tetapi bukan Wakil Bupati (mantan
merupakan kasus yang Sekretaris Kabupaten
ditangani oleh aparat pada kasus tersebut),
penegak hukum (kepolisian, dan Kepala Dinas
kejaksaan, KPK). Pendapatan, mantan
c. Skor 3 jika tidak terdapat Kepala Badan
informasi adanya potensi Pertanahan Nasional
kecurangan (fraud), baik Pelalawan atas dugaan
yang bersumber dari kasus korupsi pada
informasi media masa, kegiatan pengadaan
pengaduan masyarakat, tanah perkantoran
maupun kasus yang Bhakti Praja di
ditangani oleh aparat Pelalawan Tahun 2012.
penegak hukum (kepolisian,
kejaksaan, KPK).
Sub Jumlah 1 6 6

Jumlah 13

% Kontribusi Risiko Level Entitas Terhadap Materialias Awal Tingkat Laporan 62,50%

AAR 5,00%

Rate Materialitas Awal 3,13%

BPK RI Perwakilan Provinsi Riau 15


Lampiran 1

HASIL PEMAHAMAN ATAS ENTITAS

1. Gambaran Jelas mengenai Entitas


a. Sejarah Singkat
Provinsi/Kabupaten/Kota xxxxxxx didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor
…………….. tentang ……………….. dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri
pada tanggal …………... Peresmian operasionalnya dilakukan oleh
Gubernur/ B u p a t i / W a l i k o t a pada tanggal ………………, dengan Pangkalan
Kerinci sebagai Ibu Kota Provinsi/Kabupaten/Kota ..........

Pembentukan P r o v i n s i / Kabupaten/Kota …………….. atas dasar kesepakatan dan


kebulatan tekad bersama yang dilakukan melalui .................. pada tanggal
…………… di ……………….
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota …………. berkedudukan di Kompleks
Perkantoran Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ........., Jalan ………………..
b. Letak Geografis
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... terletak …………… antara …….” Lintang Utara dan
…..” Lintang Selatan, serta antara …..” sampai ….” Bujur Timur dengan ibu kota di
…...
c. Batas Wilayah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... berbatasan dengan ………. di sebelah utara dan
............... di sebelah selatan. Di sebelah barat dengan ………, sementara di
sebelah timur dengan ………………..

Gambar 1
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

1 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX

1 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1

d. Luas Wilayah
Secara geografis, luas Provinsi/Kabupaten/Kota ………. adalah ……. km² (kurang
lebih
……..ha atau …..% dari luas wilayah Provinsi/Kabupaten …….. [……….. ha]),
yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari daratan dan sebagian lainnya kepulauan.
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... memiliki beberapa pulau yang relatif besar, di antaranya
pulau …....
Provinsi/KabupatenKota … … terdiri dari …… kecamatan dengan kecamatan
terluas adalah Kecamatan ………, yaitu seluas ….. ha (….% dari luas
Provinsi/Kabupaten/Kota .........), dan yang paling kecil adalah Kecamatan Pangkalan
….. dengan luas ….. ha atau …..% dari luas Provinsi/Kabupaten/Kota ..........

Dilihat dari posisinya, Provinsi/Kabupaten/Kota ………. terletak pada kawasan


strategis yang dilintasi jalur ……….. yang merupakan jalur ekonomi terpadat. Di
samping itu, Provinsi/Kabupaten/Kota ………. juga berbatasan langsung dengan
wilayah Provinsi ………….
Provinsi/Kabupaten/Kota ………. terletak di ………., dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut.
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan ……………
2. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan ……………
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan ……………
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan ……………
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... terdiri dari .. kecamatan yang meliputi .. kelurahan
dan .. desa dengan rincian pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1 Jumlah Kelurahan dan Desa
Provinsi/Kabupaten/Kota .........Tahun 2012
Luas
Ibukota Daerah Status Pemerintahan
Kecamatan Jumlah
Kecamatan 2
km Kelurahan Desa

Jumlah
Sumber: BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ........., Pelalawan dalam Angka 20xx.

e. Topografi
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... pada dasarnya terdiri dari daratan dan perairan. Daratan
merupakan perbukitan dan dataran. Sedangkan perairan terdiri dari sungai dan laut.
Terdapat beberapa pulau yang relatif besar maupun pulau kecil lainnya.

2 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1

Kondisi topografi Provinsi/Kabupaten/Kota ......... merupakan ………..

f. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk


Jumlah penduduk Kabupaten Pelalawan menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
Berbatasan dengan ……………pada Tahun 2008 adalah ……… jiwa, yang terdiri
dari …… laki-laki (………%) dan …… perempuan (……%).
Tabel 2 Kepadatan Penduduk Provinsi/Kabupaten/Kota .........
Tahun 20xx
Jumlah Penduduk Jumlah Jumlah
Luas
Rumah Kepadatan
Kecamatan Daerah Laki-laki Perempuan
Total Tangga
2 2
(km ) (jiwa) (jiwa) (jiwa) (KK) (jiwa/km )

Jumlah
Sumber: BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ........., Pelalawan dalam Angka 20xx.

g. Satuan Kerja dan Badan Usaha Milik Daerah


1) Satuan Kerja
Penataan kelembagaan yang sesuai dengan konsep otonomi daerah mempunyai
arti penting yang sangat strategis untuk meningkatkan kinerja aparatur.
Perangkat daerah yang berada di lingkungan Provinsi/Kabupaten/Kota .........
adalah sebanyak …. SKPD yang terdiri dari 1) Sekretariat Daerah 2) Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), 3) Sekretariat Korpri, 4) DPRD, 5)
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,6) PPKD, 7) ….. dinas, 8) sepuluh

3 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1

badan, 9) dua kantor, 10) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), 11) Inspektorat
dan 12) dua belas kecamatan.
Pembentukan Struktur Organanisasi Daerah pada Pemerintah Kabupaten
Pelalawan diatur dalam Peraturan Daerah sebagai berikut:
a) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 08 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Kecamatan dan Kelurahan
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
b) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 10 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Selasih
Provinsi/Kabupaten/Kota .........
c) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 08 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 06
Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
Dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
d) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 9 Tahun 2012 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 07
Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
e) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 11 Tahun 2012 tentang
Pembentukan Organisasi Sekretariat Dewan Pengurus Korps Pegawai
Republik Indonesia Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
f) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 8 Tahun 2014 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012 tentang Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
Uraian tugas satuan kerja tersebut kemudian diatur dalam Peraturan Bupati
Pelalawan Nomor 16 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Satuan
Kerja Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
2) Badan Usaha Milik Daerah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... pada Tahun 2014 memiliki dua BUMD
dengan kepemilikan 100% yakni PD Tuah Sekata dan PD BPR Amanah serta
melakukan penyertaan modal pada tiga BUMD yakni PT Bank Riau Kepri
(kepemilikan
3,34%), PT Bumi Siak Pusako (kepemilikan 2,44%) dan PT Riau Air Lines (RAL)
(kepemilikan 1,25%).
2. Kekuatan Lingkungan
Produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita dan pendapatan per kapita
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... mencerminkan besarnya nilai tambah yang dihasilkan
oleh unit-unit produksi yang ada di Provinsi/Kabupaten/Kota ......... setelah dibagi dengan
jumlah penduduk yang ada di Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
Tabel 3 Distribusi Persentase PDRB Harga Berlaku Provinsi/Kabupaten/Kota ......... menurut
Lapangan Usaha
(Tanpa Migas) Tahun 2008-2012
Sektor 2008 2009 2010 2011 2012
Pertanian 37,75 36,41 36,25 36,75 37,24
Pertambangan 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06
Industri 55,63 56,75 55,99 54,72 53,44
4 Hasil
Listrik, Gas, Pemahaman
Air Bersih atas Entitas Pemerintah
0,08 Kabupaten Pelalawan TA 20XX
0,08 0,08 0,08 0,08
Lampiran 1

Bangunan 1,46 1,46 1,47 1,48 1,5


Perdagangan 1,42 1,53 2,44 3,03 3,52
Angkutan dan Komunikasi 0,82 0,8 0,79 0,78 0,78
Keuangan 0,95 0,98 0,94 0,92 0,93
Jasa-jasa 1,83 1,93 1,98 2,18 2,45
Sumber: BPS Provinsi/Kabupaten/Kota ........., PDRB
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... 2013.

Peranan per sektor pada tahun 2012 terbesar ada pada sektor industri. Sebesar ……
persen PDRB Provinsi/Kabupaten/Kota ......... terbentuk dari sektor ini. Artinya lebih dari
setengah PDRB berasal dari sektor industri. Kemudian menyusul sektor pertanian
dengan total kontribusi sebesar …… persen dan disusul sektor perdagangan sebesar
3,52 persen.

Sektor industri masih menjadi sektor andalan di Kabupaten Pelalawan. Keberadaan


sektor Industri sangat berkaitan dengan sektor pertanian. Sebagian besar industri di
Pelalawan merupakan kegiatan hilir dari kegiatan sektor pertanian, utamanya sub sektor
kehutanan dan perkebunan. Hasil-hasil kehutanan, terutama kayu dan hasil perkebunan,
seperti, karet dan kelapa sawit merupakan penyumbang terbesar sektor Industri.

Sektor yang rendah kontribusinya terhadap perekonomian Provinsi/Kabupaten/Kota .........


adalah sektor pertambangan dan sektor listrik, gas dan air yang terkait dengan sektor
bangunan. Jika sektor bangunan meningkat maka sektor listrik juga mengalami
peningkatan. Seperti halnya permasalahan energi nasional, di beberapa daerah di
Provinsi/Kabupaten/Kota ........., pemenuhan terhadap listrik memang masih kurang.
Beberapa wilayah bahkan belum tersentuh listrik. Hal ini tentu menjadi prioritas
pembangunan daerah. Membuka keterisoliran daerah untuk kemudian membangun
sarana dan prasarana pendukung
termasuk masalah kelistrikan menjadi komitmen Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........

3. Tren yang Signifikan


a. Tren Pendapatan
Tren Pendapatan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 20x-2 s.d TA
20XX yakni pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4 Pendapatan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 2012 s.d TA 20XX

URAIAN REALISASI 20x-2 REALISASI 20x-1 REALISASI 20xx

5 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan
Lain-lain PAD yang Syah

P ENDAPATAN TRANSFER
TRANSFER PEMERINTAH PUSAT

Bagi Hasil Pajak


Bagi Hasil Bukan Pajak/Bagi Hasil
Sumber Daya Alam
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus

6 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1

URAIAN REALISASI 20x-2 REALISASI 20xx-1 REALISASI 20xx

TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-


LAINNYA
Dana Penyesuaian
TRANSFER PEMERINTAH
PROVINSI
Bagi Hasil Pajak
Bagi Hasil Lainnya
RANSFER PEMERINTAH PROVINSI
LAINNYA
Bantuan Keuangan Dari Provinsi

LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH


Lainnya
TOTAL PENDAPATAN

Dari Tabel 4 di atas, pendapatan TA 2014 (unaudited) jika dibandingkan dengan


realisasi TA 2013 (audited), yakni sebagai berikut.
1) Secara umum pendapatan TA 20XX jika dibandingkan dengan TA 2013 mengalami
sedikit peningkatan sebesar Rp146.957.002.838,25 atau 10,98%.
2) Tren kenaikan pendapatan tertinggi berada pada Pendapatan Bantuan Keuangan
dari Provinsi Riau sebesar 91,03%.
3) Penurunan pendapatan yang paling tinggi adalah Pendapatan Bagi Hasil Pajak
Pusat menurun sebesar 17,41%.
b. Tren Belanja
Tren Belanja Pemerintah Kabupaten Pelalawan dari TA 2012 s.d. 2014 yakni pada
Tabel 5 berikut.
Tabel 5 Belanja Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 2012
s.d TA 20XX

URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014

BELANJA OPERASI 825.942.822.343,37 1.048.144.956.622,32 1.033.862.347.574,03


Belanja Pegawai 402.996.171.619,75 526.044.145.761,50 599.458.682.760,75
Belanja Barang dan Jasa 302.789.591.123,62 364.876.392.670,82 385.480.839.831,28
Hibah 52.097.199.000,00 36.555.008.650,00 29.480.170.000,00
Bantuan Sosial 19.157.539.764,00 11.583.766.368,00 18.790.245.000,00
Belanja Bantuan Keuangan 48.902.320.836,00 109.085.643.172,00 652.409.982,00

BELANJA MODAL 308.829.848.496,87 296.763.912.527,94 327.477.591.172,28


Belanja Modal Tanah 12.444.965.000,00 2.880.890.986,00 3.091.106.872,69
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 44.694.339.807,00 41.737.243.043,74 63.320.061.366,38
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 60.520.438.234,62 74.475.787.429,26 63.892.934.487,94
Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan
168.941.541.704,94 195.135.680.520,27
jaringan 189.589.332.667,25
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 1.580.772.788,00 8.728.449.364,00 2.037.807.925,00

BELANJA TAK TERDUGA 12.959.850.412,18 106.874.201,00 798.814.000,00


Belanja Tak Terduga 12.959.850.412,18 106.874.201,00 798.814.000,00
TOTAL BELANJA 1.147.732.521.252,42 1.345.015.743.351,26 1.362.138.752.746,31
7 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX
Lampiran 1

URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014

TRANSFER
TRANSFER/ BAGI HASIL KE DESA 43.500.000,00 39.000.000,00 23.000.000,00
Bagi Hasil Pajak 43.500.000,00 39.000.000,00 23.000.000,00

TRANSFER LAINNYA KE DESA 0,00 111.765.988.400,00


Bantuan Keuangan kepada Desa 0,00 111.765.988.400,00
TOTAL TRANSFER 43.500.000,00 39.000.000,00 111.788.988.400,00

TOTAL BELANJA + TRANSFER 1.147.776.021.252,42 1.345.054.743.351,26 1.473.927.741.146,31

Dari Tabel 5 di atas, tingkat pertumbuhan Belanja Tahun 2013 sebesar 17,19% dan
Tahun 2014 sebesar 9,58%. Tren Belanja TA 2014 (unaudited) jika dibandingkan
dengan realisasi TA 2013 (audited), yakni sebagai berikut.
1) Secara umum Belanja TA 20XX jika dibandingkan dengan TA 2013 mengalami
sedikit peningkatan sebesar Rp128.872.997.795,05 atau 9,58%;
2) Tren kenaikan Belanja tertinggi berada pada Belanja Tidak Terduga sebesar
647,43%.
3) Pemberian Belanja Hibah dan Bansos pada TA 2014 cenderung mengalami
penurunan. Artinya pemerintah daerah sudah mulai selektif dalam pemberian
hibah dan bantuan sosial.

c. Tren Pembiayaan
Tren Pembiayaan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 2012 s.d. TA
20XX, yakni pada Tabel 6 berikut.
Tabel 6 Pembiayaan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 2012
s.d TA 20XX

URAIAN REALISASI 2012 REALISASI 2013 REALISASI 2014

PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan SilPA 496.463.879.319,53 657.495.419.315,46 652.227.976.154,41
Pencairan Dana Cadangan 0,00 0,00
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman 876.595.055,00 542.667.691,00 110.872.000,00
Penerimaan Deviden Tunai 794.445.229,00 1.050.321.370,97
TOTAL PENERIMAAN PEMBIAYAAN 497.340.474.374,53 658.832.532.235,46 653.389.169.525,38

PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00
Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Lainnya 4.120.000.000,00 0,00 0,00
TOTAL PENGELUARAN PEMBIAYAAN 4.120.000.000,00 0,00 0,00

PEMBIAYAAN NETTO 493.220.474.374,53 658.832.532.235,46 653.389.169.525,38

Dari Tabel 6 di atas, bahwa SiLPA dari tahun 2012 s.d. 2014 cenderung menaik di
Tahun 2013 dan menurun di Tahun 2014. Hal ini disebabkan adanya Penerimaan
DAK reboisasi yang belum direalisasikan sampai Tahun 2014 sebesar Rp180 milyar,
8 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX
Lampiran 1

Belanja multy year yang belum direalisasikan dan adanya uang transfer yang sudah
ditentukan penggunaannya yang belum terealisasi.

d. Tren Aset dan Kewajiban Daerah


Tren Aset Daerah Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari Tahun 2012 s.d.
2013 yakni pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7 Aset dan Kewajiban Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... dari TA 2012 s.d. TA
2013

URAIAN 31-Des-12 31-Des-13 Tren


ASET
ASET LANCAR
Kas 658.167.243.501,46 652.467.396.289,41 -0,87%
Piutang 73.643.186.881,00 31.807.185.874,06 -56,81%
Persediaan 8.386.364.545,50 4.855.324.462,30 -42,10%
JUMLAH ASET LANCAR 740.196.794.927,96 689.129.906.625,77 -6,90%

INVESTASI JANGKA PANJANG


Investasi Nonpermanen 8.275.433.192,00 7.487.015.446,82 -9,53%
Investasi Permanen 59.178.969.286,23 60.114.852.873,26 1,58%
JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 67.454.402.478,23 67.601.868.320,08 0,22%

ASET TETAP
Tanah 334.332.944.970,21 338.240.147.108,21 1,17%
Peralatan dan Mesin 257.757.272.399,85 259.790.965.372,07 0,79%
Gedung dan Bangunan 748.966.789.339,19 829.544.125.454,71 10,76%
Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.236.119.880.907,70 1.389.298.978.303,76 12,39%
Aset Tetap Lainnya 10.526.096.524,64 18.012.828.338,64 71,13%
Konstruksi Dalam Pengerjaan 100.633.459.756,05 95.684.350.769,36 -4,92%
JUMLAH ASET TETAP 2.688.336.443.897,64 2.930.571.395.346,75 9,01%

ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud 9.913.206.436,34 10.344.608.546,34 4,35%
Aset Lain-lain 92.510.000,00 38.628.266.773,78 41655,77%
JUMLAH ASET LAINNYA 10.005.716.436,34 48.972.875.320,12 389,45%

JUMLAH ASET 3.505.993.357.740,17 3.736.276.045.612,72 6,57%


KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang PFK 668.335.286,00 201.172.635,00 -69,90%
Utang Jangka Pendek Lainnya 3.457.170.739,16 3.386.236.642,16 -2,05%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 4.125.506.025,16 3.587.409.277,16 -13,04%

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 0 0 0,00%


JUMLAH KEWAJIBAN 4.125.506.025,16 3.587.409.277,16 -13,04%

Dari Tabel 7 di atas, menunjukkan Aset Tetap mengalami pertumbuhan yang positif.

9 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA 20XX


Lampiran 1

4. Hubungan dengan Pemerintah Pusat, DPRD, BPK, Pemerintah Daerah Lain, dan
Lembaga Lainnya
a. Hubungan dengan Pemerintah Pusat
Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah
provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas kabupaten dan kota. Setiap provinsi,
kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-
undang. Pemerintahan daerah adalah penyelenggara urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, kabupaten,
dan kota atau antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota diatur
dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.
Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam, dan sumber
daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan
dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang.
Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang
bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Negara
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-
hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
undang-undang.
Dalam undang-undang yang mengatur tentang keuangan negara terdapat penegasan
di bidang pengelolaan keuangan, yaitu bahwa kekuasaan pengelolaan keuangan
negara adalah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan, dan kekuasaan
pengelolaan keuangan negara dari presiden sebagian diserahkan kepada
gubernur/bupati/walikota selaku kepala pemerintah daerah untuk mengelola
keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan kekayaan
daerah yang dipisahkan.
Ketentuan tersebut berimplikasi pada pengaturan pengelolaan keuangan daerah,
yaitu bahwa kepala daerah (gubernur/bupati/walikota) adalah pemegang kekuasaan
pengelolaan keuangan daerah dan bertanggungjawab atas pengelolaan keuangan
daerah sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan daerah. Dalam melaksanakan
kekuasaannya, kepala daerah melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaan
keuangan daerah kepada para pejabat perangkat daerah. Dengan demikian
pengaturan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan daerah melekat dan
menjadi satu dengan pengaturan pemerintahan daerah, yaitu dalam undang-undang
mengenai pemerintahan daerah.
Pemerintah pusat melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah
dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara
nasional. Manajemen pegawai negeri sipil daerah meliputi penetapan formasi,
pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji,
tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan
kompetensi, dan pengendalian jumlah. Pembinaan dan pengawasan manajemen
pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri
Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur Riau.

10 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

Penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi wewenang Pemerintah yang


didekonsentrasikan dilaksanakan oleh instansi vertikal di daerah. Instansi vertikal
tersebut jumlah, susunan, dan luas wilayah kerjanya ditetapkan pemerintah. Semua
instansi vertikal yang diserahkan dan menjadi perangkat daerah kekayaannya
dialihkan menjadi milik daerah.
Batas daerah provinsi atau kabupaten/kota yang berbatasan dengan wilayah negara
lain diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan
hukum internasional yang pelaksanaannya ditetapkan oleh pemerintah.
b. Hubungan dengan DPRD
Hubungan dengan DPRD dilakukan dalam kapasitas DPRD Provinsi Riau sebagai
mitra Pemerintah Daerah dalam menjalankan agenda pembangunan. DPRD sebagai
lembaga perwakilan rakyat daerah memiliki fungsi legislasi, anggaran/budgeting dan
pengawasan.
Berkaitan dengan fungsi budgeting DPRD maka seluruh proses penganggaran untuk
mendukung kegiatan pemerintah daerah diperlukan persetujuan DPRD, dengan
ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Nomor 4 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 yang
diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 11 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 20XX dengan ringkasan
pada Tabel 8
berikut:

Tabel 8 APBD dan APBD Perubahan TA 20XX

No Jumlah (Rp) Bertambah/(Berkurang)


Uraian
Urut
Sebelum Perubahan Setelah Perubahan Rp %

4. PENDAPATAN DAERAH 1.433.963.744.000,00 1.453.269.423.296,00 19.305.679.296,00 1,35

4.1. PENDAPATAN ASLI DAERAH 89.065.500.000,00 88.488.486.000,00 -577.014.000,00 -0,65

4.2. DANA PERIMBANGAN 1.203.233.344.000,00 1.214.229.655.296,00 10.996.311.296,00 0,91

4.3. LAIN-LAIN PENDAPATAN 141.664.900.000,00 150.551.282.000,00 8.886.382.000,00 6,27


DAERAH YANG SAH

5. BELANJA DAERAH 2.087.584.157.625,00 2.103.563.912.196,38 15.979.754.571,38 0,77

5.1. BELANJA TIDAK LANGSUNG 669.728.960.017,31 664.769.227.922,40 -4.959.732.094,91 -0,74

5.2. BELANJA LANGSUNG 1.417.855.197.607,69 1.438.794.684.273,98 20.939.486.666,29 1,48

SURPLUS/(DEFISIT) -653.620.413.625,00 -650.294.488.900,38 3.325.924.724,62 -0,51

6 PEMBIAYAAN DAERAH

6.1. Penerimaan Pembiayaan Daerah 656.620.413.625,00 653.294.488.900,38 -3.325.924.724,62 -0,5

6.2. Pengeluaran Pembiayaan 3.000.000.000,00 3.000.000.000,00 0,00 0,00


Daerah

PEMBIAYAAN NETO 653.620.413.625,00 650.294.488.900,38 -3.325.924.724,62 -0,51

6.3 SISA LEBIH PEMBIAYAAN 0,00 0,00 0,00 0,00


ANGGARAN TAHUN
BERKENAAN (SILPA

Demikian juga dalam hal pembentukan peraturan yang melandasi pelaksanaan


seluruh aparatur daerah dibutuhkan dukungan DPRD untuk membuat peraturan
daerah.

11 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

c. Hubungan dengan BPK


Hubungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan dengan BPK adalah dalam hal
kapasitas BPK sebagai lembaga pemeriksa ekstern pemerintah. Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... wajib menyampaikan laporan keuangan pemerintah
daerah (LKPD) kepada DPRD yang telah diperiksa oleh BPK. Sebelum diperiksa BPK,
LKPD tersebut terlebih dahulu direviu oleh Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
Selain pemeriksaan keuangan, BPK juga dapat melakukan jenis pemeriksaan kinerja
dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas pengelolaan keuangan daerah.
Ringkasan hasil pemeriksaan yang telah dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi
Riau terhadap pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah pada Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... disajikan pada Tabel 9 berikut.
Tabel 9 Pemeriksaan oleh BPK Perwakilan Provinsi Riau

Tahun
No. Obyek Pemeriksaan Opini
Pemeriksaan

1 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2004 2005 WDP

2 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2005 2006 WDP

3 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2006 2007 WDP

4 Belanja Modal Tahun 2006 dan 2007 2007

5 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2007 2008 WDP

6 Inventarisasi Aset Tahun 2007 2008

7 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2008 2009 WDP

8 Belanja Modal Tahun 2008 2009

9 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... 2009 2010 WDP

10 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... 2010 2011 WDP

11 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2011 2012 WDP

12 Belanja Modal Tahun 2011 2012

13 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2012 2013 WTP-DPP

14 Laporan Keuangan Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2013 2014 WTP-DPP

d. Hubungan dengan Pemerintah Daerah Lain


Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerja
sama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan
efektifitas pelayanan publik, sinergi, dan saling menguntungkan. Kerja sama tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk badan kerjasama antar daerah yang diatur dengan
keputusan bersama. Dalam penyediaan pelayanan publik, daerah dapat bekerja
sama dengan pihak ketiga. Kerja sama yang membebani masyarakat dan daerah
harus mendapatkan persetujuan DPRD.
Apabila terjadi perselisihan dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan
antarkabupaten/kota dalam satu provinsi, Gubernur menyelesaikan perselisihan
dimaksud. Apabila terjadi perselisihan antarprovinsi, antara provinsi dan
kabupaten/kota di wilayahnya, serta antara provinsi dan kabupaten/kota di luar
wilayahnya, Menteri Dalam Negeri menyelesaikan perselisihan dimaksud. Keputusan
Gubernur atau Menteri Dalam Negeri sebagaimana dimaksud bersifat final.

12 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

Dari sisi keuangan, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... memiliki kepentingan


terhadap Pemerintah Provinsi Riau dalam rangka penyaluran dana bagi hasil dari
Pemerintah Provinsi Riau kepada Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota .......... Dari sisi
kepemilikan saham pada PT Bank Riau Kepri, PT Riau Air Line(RAL) dan PT
Bumi Siak Pusako, Pemerintah Kabupaten Pelalawan memiliki kepentingan antara
Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota. Dalam hal kepemilikan
saham pada PD BPR Dana Amanah, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota .........
memiliki kepentingan antara Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Desa se-
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
e. Hubungan dengan Lembaga Lain
Hubungan dengan lembaga lainnya terkait dengan kedudukan lembaga-lembaga lain
sebagai Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida). Lembaga-lembaga tersebut
diantaranya adalah Kepolisian, Tentara Nasinional Indonesia, Kejaksaan, dan
Pengadilan Negeri. Hubungan kelembagaan untuk mewujudkan stabilitas keamanan
dilakukan melekat pada SKPD yang mempunyai fungsi terkait dengan lembaga-
lembaga tersebut.
Hubungan dengan lembaga juga dilakukan dengan pihak Badan Pertanahan
Nasional (BPN) dalam rangka sertifikasi pertanahan, hubungan dengan Komisi
Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pelalawan dalam rangka penyelenggaraan
pemilihan kepala daerah/wakil kepala daerah, hubungan dengan Panitia Pengawas
Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Pelalawan dalam rangka pemilihan kepala
daerah/wakil kepala daerah. Hubungan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) dalam rangka pembinaan Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) dan pendampingan.
5. Sumber Pendapatan dan Pembiayaan
Sumber pendapatan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... diperoleh dari:
a. Penerimaan dari Pemerintah Pusat, yakni Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi
Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Penyesuaian dan Hibah Pemerintah
Pusat;
b. Penerimaan dari Pemerintah Provinsi Riau, yakni Bagi Hasil Pendapatan dan Bantuan
Keuangan;
c. Penerimaan dari Wajib Pajak Daerah dan Wajib Pajak Retribusi;
d. Penerimaan dari rekanan, yakni denda keterlambatan, pencairan jaminan dan
pengurusan ijin;
e. Penerimaan dari bank berupa bunga bank/jasa giro dan bunga deposito;
f. Penerimaan dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Swasta
berupa pajak penerangan jalan;
g. Penerimaan dari pegawai atas penjualan barang milik daerah (BMD) dan
pengembalian temuan BPK dan APIP;
h. Penerimaan dari Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan, yakni dividen PT
Bank Riau Kepri dan PT Bumi Siak Pusako.
Sumber pembiayaan Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... diperoleh dari:
i. Penerimaan SiLPA, Penerimaan Pokok Pinjaman Dana Bergulir dan Penerimaan
Dividen Tunai PD Tuah Sekata dan PD BPR Amanah.

13 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

6. Dasar Hukum dan Peraturan yang Memengaruhi


a. Dasar Hukum
Peraturan perundangan yang mempengaruhi:
1) Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Provinsi/Kabupaten/Kota ........., Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir,
Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan
Singingi, dan Kota Batam.
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
4) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara.
5) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan.
6) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pemerintah Daerah yang telah
ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005.
7) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
8) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah.
9) Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pokok-
pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
b. Peraturan yang Memengaruhi Proses Bisnis
Direktorat Bina Administrasi Keuangan Daerah telah membagi proses bisnis
pengelolaan keuangan daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah beberapa kali dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2012 sebagai berikut.
1) Proses Penyusunan APBD.
2) Perubahan APBD.
3) Pelaksanaan dan Penatausahaan Pendapatan.
4) Pelaksanaan dan Penatausahaan Belanja.
5) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan.
Selain itu berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara serta Penyampaiannya, terdapat dua
proses bisnis lagi selain yang disebutkan di atas, yakni:
6) Pengelolaan Barang Milik Daerah.
7) Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Bendahara.

14 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

Banyaknya peraturan yang memengaruhi proses bisnis pelaksanaan dan


penatausahaan belanja dan untuk mempermudah identifikasi risiko dan test of
control, maka bisnis proses tersebut dibagi menjadi sembilan subproses bisnis
dengan pemetaan pada pada Tabel 10 berikut.
Tabel 10 Pemetaan Proses Bisnis
No. Proses Bisnis No. Proses Bisnis/Subproses Bisnis

1 Proses Penyusunan APBD 1 Penganggaran

2 Perubahan APBD

Pelaksanaan dan Penatausahaan 2 Penerimaan Pendapatan


3
Pendapatan

Pelaksanaan dan Penatausahaan 3 Pengelolaan Penggajian dan Belanja Pegawai


Belanja
4 Pengadaan Barang Jasa dan Modal

4 5 Pengelolaan Belanja Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial,


Tidak Terduga, dan Transfer

6 Pengelolaan Investasi dan Pembiayaan

5 Penatausahaan dan 7 Pengelolaan Kas Bendahara


Pertanggungjawaban Bendahara

6 Pengelolaan Barang Milik Daerah 8 Pengelolaan Barang Milik Daerah

7 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 9 Akuntansi dan Pelaporan Keuangan

Peraturan yang memengaruhi proses bisnis pengelolaan keuangan Pemerintah


Provinsi/Kabupaten/Kota ......... disajikan pada Tabel 11 berikut.
Tabel 11 Peraturan Terkait Proses Bisnis Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

No. Proses Bisnis No. Peraturan

1 Penganggaran Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2003 tentang


Pengendalian Jumlah Komulatif Defisit Anggaran dan Belanja
1 Negara, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,
serta Jumlah Kumulatif Pinjaman Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


2
Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang


3
Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
4 sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013
5
tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 125/PMK.07/2013


6 tentang Batas Maksimal Defisit APBD dan Batas Maksimal
Kumulatif Pinjaman Daerah TA 20XX

Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan


atas Perda Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perencanaan
7
Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2011-2016

8 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tentang Rencana

15 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan


Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........
Tahun 2005-2025
Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2013 tentang APBD
9
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX

Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Perubahan


10
APBD Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 64 Tahun 2013 tentang


11 Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran 2014

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 46 Tahun 2014 tentang


12 Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran 2014

2 Penerimaan Pendapatan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana


1
Perimbangan

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah


2
kepada Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata


3
Cara Penghapusan Putang Negara/Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang


4
Pengelolaan Uang Negara/Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis


5 Pajak Daerah yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala
Daerah atau Dibayar Sendiri oleh Wajib Pajak

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Dana


6
Alokasi Umum Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota TA 20XX

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun


2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi
7
Jaminan Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
8 sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008
9 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya

PMK tentang Dana Perimbangan, Dana Peyesuian TA 20XX


10 dan Peraturan Gubernur Riau tentang Bagi Hasil Pendapatan
TA 20XX

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 2 Tahun


11
2012 tentang Retribusi Jasa Umum

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 3 Tahun


12
2012 tentang Retribusi Jasa Usaha

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 4 Tahun


13
2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 9 Tahun


14 2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Nomor 1 Tahun 2011 tentang
Pajak Daerah

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 5 Tahun


15
2014 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi

16 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 52 Tahun 2013 Petunjuk


Pelaksana Penarikan Retribusi Pengendalian Menara

16 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan


Telekomunikasi

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 40 Tahun 2014 tentang


Tata Cara Penyelesaian Tuntutan Ganti Rugi
17
Perbendaharaan Keuangan Daerah Terhadap Pegawai
Negeri Sipil Bendahara dan Pihak Lain

3 Pengelolaan Penggajian dan 1 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1981 tentang


Belanja Pegawai Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil

2 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang


Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah

3 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi


dan Iuran Pemerintah Dalam Penyelenggaraan Asuransi
Kesehatan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Penerima Pensiun

4 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang


Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru
dan Dosen, Serta Tunjangan Kehormatan Profesor

5 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2009 tentang


Tambahan Penghasilan bagi Guru PNS

6 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang


Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan
Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

7 Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2010 tentang Tarif


Pemotongan dan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 21
atas Penghasilan yang Menjadi Beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah

8 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014 tentang


Perubahan Keenambelas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7
Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil

9 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007


tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah,
Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan
Belanja Penunjang Operasional Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan
Komunikasi Intensif dan Dana Operasional

10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
11 Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata
Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

12 Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-


03/PB/2008 tentang Tata Cara Pemotongan dan Penyetoran
Perhitungan Fihak Ketiga Pegawai Negeri Sipil Daerah

13 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 56 Tahun 2013 tentang


Pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan kepada
Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

14 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 06 Tahun 2014 tentang


Perubahan Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun
2013 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Kelangkaan Profesi (Ketrampilan Khusus dan
Langka) kepada Jabatan Fungsionala Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah
(JFP2UPD)/Auditorat Keuagan/Auditorat Kepegawaian Pada
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota .........

17 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan

15 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 1 Tahun 2014 tentang


Pembagian dan Penggunaan Biaya Pajak Bumi dan
Bangunan Pemerintahan Provinsi/Kabupaten/Kota .........
Tahun 2014
SK Bupati Pelalawan Nomor KPTS 910/Dipenda/2014/21
tanggal 3 Januari 2014
16 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Penetapan Target Kinerja dan Insentif Pemungutan Pajak
Daerah Kabupaten Pelalawan Tahun Anggaran 2014 dan
Keputusan Bupati Pelalawan Nomor 910/Dipenda//21/2014
tanggal 3 Januari 2014 tentang Pembentukan Tim dan
Besaran Insentif Tim Pemungut TA 20XX

17 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 45 Tahun
2013 tentang Pemberian Tambahan Penghasilan
berdasarkan Kelangkaan Profesi (Keterampilan Khusus
dan Langka) kepada Jabatan Fungsional Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah
(JFP2UPD)/Auditor Keuangan/Auditor Kepegawaian pada
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota .........

18 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 11 Tahun 2014 tentang


Tunjangan Perumahan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX

19 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 51 Tahun 2014 tentang


Pemberian Tunjangan Khusus Atau Insentif Kepada Pegawai
BPMP2T Provinsi/Kabupaten/Kota .........

20 SK Bupati Pelalawan Nomor 485 Tahun 2014 tentang


Perubahan Atas Kepatuhan Bupati Pelalawan Nomor
KPTS.900/Keu/2013/711 Tentang Pemberian Tambahan
Penghasilan Bagi Tenaga Penatausahaan Pengelolaan
Keuangan Dearah pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah Dilingkungan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

21 SK Bupati Pelalawan Nomor Kpts.9750/Aset/87/2014 tentang


Standar Pemberian Tambahan Penghasilan Bagi Tenaga
Pengelola Barang dan Aseet Milik Daerah di Lingkungan
Bagian Aset Sekretariat Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran 2014

22 SK Bupati Pelalawan Nomor Kpts.027/Aset/2013/621 tentang


Standar Satuan Harga Tertinggi Barang/Jasa Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran 2014

23 SK Bupati Pelalawan Nomor 92 Tahun 2014 tentang


Pemberian Tambahan Penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil
Pelaksana Fungsi Perencanaan dan Fungsi Strategis
Pembangunan Daerah di Lingkungan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota .........

4 Pengadaan Barang, Jasa, dan 1 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Modal Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS

2 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang


Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah

3 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan
Perpres No. 70 Tahun 2012

4 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
5 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007
tentang Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkuangan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah

18 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan

6 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2011


tentang Pedoman Perjalanan Dinas Ke Luar Negeri Bagi
Pejabat/Pegawai Di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri,
Pemerintah Daerah, dan Pimpinan Serta Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah

7 PMK No 64/PMK.05/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan


Menkeu No 97/PMK.05/2010 tentang Perjalanan Dinas Luar
Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai
Tidak Tetap

8 Peraturan Kepala BPN No. 3 Tahun 2007 tentang Ketentuan


Pelaksanaan Perpres No. 65 Tahun 2005

9 Peratuan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... No 13


Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

10 Peratuan Bupati Pelalawan No 13 Tahun 2013 tentang


Penyelenggaraan Pendidikan Gratis

11 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 14 Tahun 2014


Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 09 Tahun 2012
tentang JAMKESDA

12 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 17 Tahun 2014 tentang


Pedoman Pemberian Tugas Belajar Mandiri dan Izin Belajar
Bagi PNS di Lingkungan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........
13 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 20 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 08 Tahun 2012
Tentang Petunjuk Teknis (JUKNIS) dan Pedoman
Pelaksanaan (MANLAK) Program jaminan Kesehatan Daerah
(JAMKESDA) Provinsi/Kabupaten/Kota .........

14 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 29 Tahun 2014 tentang


Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2014
tentang Perjalanan Dinas Pejabat Negara, Pejabat PNS, PTT,
di Lingkungan Pemda dan Pimpinan Serta Anggota DPRD
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

15 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 48 Tahun 2014 tentang


Petunjuk Teknis Bantuan Perlengkapan Sekolah Siswa Miskin

16 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 58 Tahun 2014 tentang


Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
(LPSE)Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota .........

17 Nota Kesepakatan Antara Pemerintah


Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Dengan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Nomor
PLLW/180/2014/24 dan Kpts.
24/DPRD/2014 tanggal 18 Nopember 2014 Tentang
Penganggaran Kegiatan Tahun Jamak Tahun Anggaran
2014-2016
18 SK Bupati Pelalawan Nomor Kpts.027/Aset/2013/621 tentang
Standar Satuan Harga Tertinggi Barang/Jasa Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran 2014

5 Pengelolaan Hibah, Bantuan 1 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
Sosial, Subsidi, Bantuan
Keuangan, Tidak Terduga dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata
Transfer Cara Pelaksanaan Kerja Sama Daerah

3 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang


Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota

4 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang


Penyelenggaran Penanggulangan Bencana

5 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang


Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana

19 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan

6 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Peran


Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Non Pemerintah
Dalam Penanggulangan Bencana

7 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan
Buletin Teknis 04 tentang Penyajian dan Pengungkapan
Belanja Pemerintah
Buletin Teknis 10 tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial

8 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah


Daerah

9 Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan


kepada Partai Politik

10 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
11 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa

12 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009


tentang Pedoman Tata Cara Perhitungan, Penganggaran
Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran dan Laporan
Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai
Politik

13 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011


tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 39 tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

14 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 6 Tahun 2013 tentang


Tata Cara Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan,
Pertanggungjawaban dan Pelaporan Serta Monitoring dan
Evaluasi Belanja Hibah dan Belanja Bantuan Sosial yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah

15 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 47 Tahun 2014 tentang


Bantuan Keuangan dan Tata Cara Pertanggung Jawaban
Keuangan Kepada Partai Politik Yyng Memperoleh Kursi di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten .Pelalawan
Tahun 2014

16 Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 12 Tahun 2014 tentang


Petunjuk Teknis Pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Tahun Anggaran 2014

17 SK Bupati Pelalawan Nomor KPTS. 425.3/DISDIK/2014/


tentang Penetapan Nama-Nama Siswa Penerima Bantuan
Perlengkapan Sekolah Siswa Miskin
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun 2014

6 Pengelolaan Kas Bendahara 1 Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 tentang Pajak
Penghasilan atas Bunga Deposito dan Tabungan Serta
Diskonto Sertifikat Bank Indonesia

2 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah

3 Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang


Pengelolaan Uang Negara/Daerah

Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang


4 Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan
Kesehatan Nasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat

20 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan


Pertama Milik Pemerintah Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
5
sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
No. 59 Tahun 2007 dan Permendagri No. 21 Tahun 2012

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008


6 tentang Tata Cara Penatausahaan dan Penyusunan Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara Serta Penyampaiannya

Peraturan Turunan dari Undang-undang terkait Perpajakan,


Seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan,
7
Keputusan Menteri Keuangan, Peraturan Dirjen Pajak,
Keputusan Dirjen Pajak, Surat Edaran

Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-417/Pj./2001


tentang Petunjuk Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22,
8
Sifat dan Besarnya Pemungutan, serta Tata Cara Penyetoran
dan Pelaporannya

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 22 Tahun 2010 tentang


9 Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013


10 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 22 Tahun 2013 tentang


11 Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 49 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 10 Tahun
12
2014 tentang Besaran Pagu Maksimal Uang Persediaan
Tahun Anggaran 2014

7 Pengelolaan Investasi dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


1
Pembiayaan Pengelolaan Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2012 tentang


2
Pinjaman Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang


3
Pengelolaan Uang Negara/Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
4 sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012
Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 2 Tahun
5 2009 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Pelalawan

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 8 Tahun


2011 tentang Perubahan atas Perda Kab. Pelalawan Nomor
6
02 Tahun 2008 Tentang Pendirian Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Dana Amanah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........
Peraturan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Nomor 10
7 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Perda Nomor 34 Tahun 2002
tentang BUMD (Pendirian PD Tuah Sekata)
Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 44 Tahun 2006 tentang
8
Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 26 Tahun 2008 tentang


9 Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota .........
Tahun
2008 pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

21 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan


Dana Amanah Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Keputusan Bupati Pelalawan Nomor


10 Kpts/900/DPKKD/2009/551 tentang Penyertaan Modal
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun Anggaran
2009
8 Pengelolaan Barang Milik Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang
1 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara - Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan
Buletin Teknis 02 tentang Neraca Awal Pemerintah Daerah
2
Buletin Teknis 05 tentang Akuntansi Penyusutan
Buletin Teknis 09 tentang Akuntansi Aset Tetap
Buletin Teknis 11 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007


tentang Perubahan Atas Permendagri Nomor 7
3
Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana
Kerja Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang


4 Pinjaman Daerah [Pengganti PP No. 54 Tahun 2005 tentang
Pinjaman Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007


5
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Daerah.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001


6
tentang Simbada

Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 3 Tahun


7
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah

Peratuan Bupati Pelalawan Nomor 35 Tahun 2014 tentang


8 Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Peratuan Bupati Pelalawan Nomor 37 Tahun 2014 tentang


9
Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah

9 Akuntansi dan Pelaporan Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang
1
Keuangan Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 tentang


2 Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005
tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang


3
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem


4
Pengendalian Intern Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang


5 Pelaksanaan UU Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi
Publik

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar


Akuntansi Pemerintahan
6 Buletin Teknis 02 tentang Neraca Awal Pemerintah Daerah
Buletin Teknis 03 tentang Penyajian Laporan keuangan
Pemerintah Daerah Sesuai Dengan SAP dengan Konversi

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
7 sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Permendagri
Nomor 59 Tahun 2007 dan Permendagri Nomor 21
Tahun
2012

22 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

No. Proses Bisnis No. Peraturan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007


8 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2008


9 tentang Pedoman Pelaksanaan Reviu atas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 38 Tahun 2010 tentang


10 Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota .........

Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 53 Tahun 2012 tentang


11 Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota .........

7. Faktor Sosial dan Politik yang Memengaruhi Pemerintah Daerah


Faktor sosial dan politik yang memengaruhi pemerintah daerah antara lain sebagai
berikut.
a. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan kepada Partai Politik
mengharuskan pemerintah daerah menyediaan dana bantuan keuangan kepada
partai politik yang mempunyai kursi di DPRD setiap tahunnya.
b. Pihak legislatif belum optimal dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang
sepatutnya menjadi perwakilan rakyat dan belum sepenuhnya mencerminkan
representasi dari rakyat terkait dengan belum aktifnya dewan dalam penyusunan
produk-produk hukum daerah yang mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat,
antara lain dalam mendorong pihak investor untuk meningkatkan partisipasinya
dalam membangun daerah.
c. Pemerintah daerah belum optimal dalam mendorong peningkatan pendapatan asli
daerah dengan mendorong terciptanya bidang-bidang usaha ekonomi kerakyatan
yang baru dengan memanfaatkan kekayaan alam yang merupakan nilai lebih yang
dimiliki oleh Kabupaten Pelalawan. Rendahnya pencapaian penerimaan daerah
secara langsung memengaruhi kemampuan keuangan daerah dalam membiayai
pembangunan prasarana umum masyarakat.
d. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang berada di Kabupaten Pelalawan dan
ibukota Provinsi Riau turut serta mengawasi pelaksanaan kegiatan Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ..........
e. Faktor perkembangan ekonomi seperti inflasi yang meningkat dan tidak tersediaanya
lapangan kerja mengakibatkan bertambahnya penduduk miskin di
Provinsi/Kabupaten/Kota .......... Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota ......... menyediaan anggaran belanja bantuan sosial. Satu di
antaranya adalah penyediaan dana pendamping untuk program PNPM. Selain
itu Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... juga menyediakan dana bergulir
untuk meningkatkan perekonomian rakyat, pemberian pupuk gratis, pestisida, dan
hand traktor kepada petani dan pencetakan sawah.
8. Pengaruh Stakeholder (Pemegang Kepentingan) DPRD
DPRD mempunyai peran besar dalam agenda pembangunan pemerintah daerah. Fungsi
anggaran DPRD (menyetujui penganggaran) sangat memegang peranan apakah suatu
kegiatan pemerintah daerah dapat dijalankan atau tidak. Hal ini dikarenakan semua
program kerja/agenda pembangunan tidak lepas dari sumber pendanaan. Lembaga

23 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 1

perwakilan juga mempunyai peran dalam pengawasan. DPRD akan menilai


pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disampaikan oleh kepala daerah untuk
selanjutnya ditetapkan dalam perda perhitungan APBD.
DPRD juga berperan mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan pengelolaan
keuangan yang tertib dan transparan sesuai ketentuan berlaku. Terkait dengan hal
tersebut, DPRD memiliki kepentingan terhadap pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK.
Berdasarkan evaluasi kembali atas temuan-temuan pemeriksaan BPK selama empat
tahun terakhir, diketahui bahwa terdapat temuan-temuan berulang terkait pengelolaan
keuangan daerah, penerapan akuntansi keuangan daerah, dan penggunaan keuangan
daerah yang tidak sesuai ketentuan. Selain itu banyak temuan yang terkait dengan biaya
perjalanan dinas DPRD.
Laporan Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2014 per 31
Desember 2014 memuat 724 rekomendasi BPK dengan nilai rekomendasi senilai
Rp60.009.632.215,01 atas 250 temuan pemeriksaan dengan rincian pada Tabel 12
berikut.
Tabel 12 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK Semester II Tahun 2014

Keterangan Jumlah % Nilai %

Sesuai dengan Rekomendasi 420 58,01 7.818.409.708,41 13,03


Belum Sesuai dan Dalam Proses Tindak Lanjut 243 33,56 44.196.353.361,58 69,74
Belum Ditindaklanjuti 61 8,43 10.343.138.503,28 17,24
Jumlah Rekomendasi 724 100,00 60.009.632.215,01 100,00

Nilai Penyerahan Aset atau Penyetoran Uang ke Kas Negara/Daerah 7.872.594.787,41

Tabel 12 menunjukkan bahwa DPRD secara administratif belum optimal dala mendorong
pemerintah daerah untuk mencapai pengelolaan keuangan daerah yang tertib dan
transparan.
9. Dampak dari Lingkungan Entitas terhadap Risiko Bidang Kerja dan Laporan
Keuangan
a. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Kurangnya kemampuan SDM di bidang pelaporan keuangan dan PPK yang tidak
memahami tugas dan fungsinya menyebabkan terlambatnya penyampaian SPJ dan
penginputan ke Siadinda dan Simaset. Selain itu banyak jabatan dalam struktur
organisasi daerah diisi oleh pejabat yang belum sesuai dengan kompetensinya
misalnya Kepala Dinas Pertambangan dan Energi bukan diisi oleh Sarjana Teknik
dibidang Energi dan Kelistrikan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya standar
kompetensi yang dipersyaratkan untuk menduduki jabatan-jabatan yang ada dalam
struktur organisasi pemerintah daerah. Untuk menempati jabatan Eselon II,
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... belum menyelenggarakan lelang jabatan
dan assesment bagi seluruh pegawai.
b. Integritas Manajemen
Terdapat catatan dalam hal integritas manajemen yang ditunjukkan dengan
peristiwa-peristiwa berikut.
1) Ditahannya Ketua DPRD Periode 2009 - 2014, Kepala Dinas Cipta Karya, mantan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluhan, PPTK, dan PPK atas dugaan
kasus korupsi pada kegiatan pengadaan Gedung Islamic Centre.

23 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX


24 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA
Lampiran 1

2) Ditahannya Wakil Bupati (mantan Sekretaris Kabupaten pada kasus tersebut),


dan Kepala Dinas Pendapatan, mantan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Pelalawan atas dugaan kasus korupsi pada kegiatan pengadaan tanah
perkantoran Bhakti Praja di Pelalawan Tahun 2012.
Sebagai langkah respons manajemen, pada Tahun 2013 Bupati Pelalawan telah
melakukan pergantian manajemen/personel kunci yang terlibat dalam peristiwa-
peristiwa tersebut (eselon II dan III, Bendahara Umum Daerah, dan Kuasa
Bendahara Umum Daerah).
c. Peraturan/Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah
Pemerintah Kabupaten Pelalawan belum membuat peraturan pelaksanaaan secara
teknis terkait penyelenggaran pengelolaan keuangan daerah sebagai berikut.
1) Peraturan terkait Pengelolaan Keuangan Daerah
a) Peraturan Kepala Daerah tentang Tata Cara Pengelolaan Kas Nonanggaran.
b) Peraturan Kepala Daerah tentang Mekanisme dan Tata Cara Verifikasi,
Evaluasi, dan Analisis Dalam Rangka Rekonsiliasi Penerimaan.
2) Peraturan terkait Pengelolaan dan Manajemen Kas
a) Peraturan Kepala Daerah tentang Mekanisme Pengelolaan Anggaran Kas
Pemerintah Daerah.
3) Peraturan terkait Pengelolaan Aset Daerah
a) Peraturan Daerah tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja
Pemerintah Daerah.
Selama ini pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah masih mengacu pada aturan
yang dibuat oleh pemerintah pusat dan dipahami secara sebagian-sebagian oleh
pegawai dan Informasi dari pegawai pendahulu. Fungsi PPKD yang berwenang
memberikan petunjuk teknis pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran kas dan
melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah belum berjalan
optimal. Selain itu peraturan tersebut belum dihimpun dan dibuat dalam satu
perpustakaan mini/kumpulan mengenai peraturan-peraturan tersebut.
d. Penggunaan Teknologi Sistem Informasi dalam Penatausahaan Keuangan
Untuk menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan
prinsip tatapemerintahan yang baik (good governance), pemerintah daerah
berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi untuk meningkatkan kemampuan mengelola keuangan daerah, dan
menyalurkan Informasi Keuangan Daerah kepada pelayanan publik. Pemerintah
daerah perlu mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk
membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang
memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan
akses antar unit kerja.
Penggunaan Teknologi Sistem Informasi untuk pengelolaan Laporan Keuangan pada
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... digambarkan sebagai
berikut.
1) Bidang Teknologi Insfrastruktur masih melekat pada Bagian Akuntansi dan
Pelaporan DPKKD dan belum disusun sesuai fungsi pemprosesan data.

25
24
Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA
Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... TA 20XX
Lampiran 1

2) Pemerintah Kabupaten Pelelawan sudah memiliki infrastruktur perangkat keras


berupa ruang server PDE yang memadai untuk mendukung pengoperasian
Simakda namun pengamanan terhadap server belum terjaga dengan baik.
3) Pemerintah Kabupaten Pelalawan sudah memiliki infrastruktur perangkat lunak
yang terkait dengan pengelolaan keuangan daerah yakni SIMAKDA dan
SIADINDA yang berfungsi untuk mengelola APBD dari tahap perencanaan dan
penatausahaan. Untuk pelaporan keuangan masih dilakukan secara manual.
4) Kebijakan tertulis mengenai pemprosesan data, keamanan data, dan informasi
elektoronik, penanganan virus dan back up data dan penyimpanan data informasi
elektronik belum dibuat dalam bentuk peraturan kepala daerah.
Pada Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengganti Aplikasi
Pengelolaan Keuangan Daerahnya dengan Aplikasi SIMDA yang dikeluarkan oleh
BPKP untuk persiapan pelaporan keuangan dengan basis akrual.

10. Pejabat Pemerintahan Daerah


Legislatif Periode 2014 s.d. 2019
a. Ketua DPRD : Nasaruddin, SH. MH.
b. Wakil Ketua I DPRD : Suprianto, SP.
c. Wakil Ketua II DPRD : Indra Kampe, SE.
d. Anggota DPRD : 32 orang

Eksekutif
a. Bupati : M. Harris
b. Sekretaris Kabupaten : Tengku Mukhlis
c. Inspektur Kabupaten : Edi Suriandi

26 Hasil Pemahaman atas Entitas Pemerintah Kabupaten Pelalawan TA


Lampiran 2
Matriks Analisis Hasil Pemeriksaan Sebelumnya yang Berdampak Pada Opini LKPD TA 20XX

Pemantauan Tindak Lanjut s.d. Pemeriksaan Pengaruh Terhadap LKPD TA


Interim Per 31 Desember 20xx 2014
No. Judul Temuan/Permasalahan Rekomendasi BPK
Tindakan Perbaikan yang Telah Akun
SR DP Dampak
Dilakukan Pemda Terpengaruh

1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penatausahaan Investasi Nonpermanen BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar: Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Tahun a. Memerintahkan Sekretaris Daerah TL/2014/03/SPI tanggal 10 Juni 2014
Anggaran Provinsi/Kabupaten/Kota ......... untuk: kepada Sekretaris Daerah
2013 Belum Memadai dan Tidak Sesuai Ketentuan 1) Menatausahakan Investasi Nonpermanen dengan Provinsi/Kabupaten/Kota .........
memperhatikan ketentuan yang berlaku;
2) Menyelenggarakan inventarisasi ulang atas
Investasi Nonpermanen;
3) Membuat kebijakan akuntansi terkait penyisihan
tak tertagih Investasi Nonpermanen

b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada Kepala Dinas Peternakan yang lalai TL/2014/03a/SPI tanggal 10 Juni 2014
dalam mengawasi dan mengendalikan penyaluran kepada Kepala Dinas Peternakan
Investasi Non
hewan ternak sesuai dengan ketentuan Overstated
Permanaen

c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada Pengelola UED-SP BPMPD yang TL/2014/03c/SPI tanggal 10 Juni 2014
lalai dalam memantau/membina UED-SP dan tidak kepada Kepala BPMPD
melakukan penagihan terhadap pinjaman UED-SP
tersebut
d. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v
berlaku kepada Pengelola Investasi Nonpermanen TL/2014/03b/SPI tanggal 10 Juni 2014
Perkuatan Modal Koperasi pada Dinas Koperasi dan kepada Kepala Dinas Koperasi dan
UMKM yang lalai dalam mengawasi dan UMKM
mengendalikan penyaluran perkuatan modal
koperasi sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam perjanjian

1
Pemantauan Tindak Lanjut s.d. Pemeriksaan Pengaruh Terhadap LKPD TA
Interim Per 31 Desember 20xx 2014
No. Judul Temuan/Permasalahan Rekomendasi BPK
Tindakan Perbaikan yang Telah Akun
SR DP Dampak
Dilakukan Pemda Terpengaruh

2 Pengelolaan Pajak Hotel dan Pajak Restoran BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Belum Memadai dan Tidak Sesuai Ketentuan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku TL/2014/03c/SPI tanggal 10 Juni 2014
kepada Kepala Dinas Pendapatan, Kepala Bidang kepada Kepala BPMPD
Pendataan dan Penetapan, Kepala Bidang Pajak Overstated
dan Kasi Verifikasi dan Pelaporan Dinas Piutang
/Understated
Pendapatan Daerah Kabupaten Pelalawan yang
tidak memedomani ketentuan dalam mengelola
pajak hotel dan restoran

3 Kesalahan Peruntukan Realisasi Belanja Modal BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar: Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan serta a. Memerintahkan Sekretaris Daerah selaku TL/2014/05/SPI tanggal 10 Juni 2014
Jalan Irigasi dan Jaringan Tahun 2013 Sebesar Koordinator Pengelolaan Barang Milik Daerah kepada Sekretaris Daerah
Rp3.114.950.776,73, Aset Tetap Peralatan dan untuk: Provinsi/Kabupaten/Kota .......... Pemeritah
Mesin Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... 1) Mengoordinasikan pelaksanaan inventarisasi Pelalawan sudah melakukan inventarisasi
Minimal Sebesar Rp6.885.631.221,94 Belum Aset Tetap pada Dinas Pendidikan, termasuk Aset Tetap pada Dinas Pendidikan dan
Merupakan Nilai yang Wajar, dan 54 Aset Tetap penelusuran kembali aset-aset yang belum Dinas Pekerjaan Umum pada Tahun 2014
Tanah yang Dikuasai Oleh Sekolah Negeri diketahui keberadaan s.d. 1999 dan selanjutnya s.d. 2015
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... Belum diproses sesuai ketentuan yang berlaku;
Tercatat 2) Mempercepat proses sertifikat kepemilikan tanah,
selanjutnya melakukan penilaian sesuai SAP atas
aset-aset tetap tanah tersebut;
3) Inventarisasi aset BOS, BOSDA, Dekon dan
Blockgrant, dan melakukan koordinasi dengan
kementerian lembaga pemberi dana serta kepala
sekolah untuk proses serah terima;
4) Mengawasi dan mengendalikan pengelolaan
barang milik daerah yang menjadi kewenangannya;

2
Pemantauan Tindak Lanjut s.d. Pemeriksaan Pengaruh Terhadap LKPD TA
Interim Per 31 Desember 20xx 2014
No. Judul Temuan/Permasalahan Rekomendasi BPK
Tindakan Perbaikan yang Telah Akun
SR DP Dampak
Dilakukan Pemda Terpengaruh

b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada Kepala Dinas Pendidikan selaku TL/2014/05a/SPI tanggal 10 Juni 2014
Pengguna Barang yang kurang optimal dalam kepada Kepala Dinas Pendidikan Aset Tetap
Overstated
melakukan pencatatan dan inventarisasi barang dan Aset
/Understated
milik daerah yang berada dalam penguasaannya Lainnya

c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada Kepala Bagian Aset Sekretariat TL/2014/05b/SPI tanggal 10 Juni 2014
Daerah yang lalai dalam mengoordinir kepada Sekretaris Daerah
penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah Provinsi/Kabupaten/Kota .........
yang ada pada Dinas Pendidikan

d. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada Pengelola/Pengurus Barang Dinas TL/2014/05b/SPI tanggal 10 Juni 2014
Pendidikan dan Sekretariat Daerah yang tidak kepada Sekretaris Daerah
cermat dan teliti dalam menginventarisasi, mencatat Provinsi/Kabupaten/Kota .........
menyajikan dan memelihara Aset Tetap yang
berada dalam pengurusannya

e. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v


berlaku kepada KPA dan PPTK Pengadaan Barang TL/2014/05b/SPI tanggal 10 Juni 2014
dan Jasa yang lalai dalam merealisasikan Belanja kepada Sekretaris Daerah
Modal Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan Provinsi/Kabupaten/Kota .........
serta Jalan Irigasi dan Jaringan sesuai dengan mata
anggaran yang sudah ditetapkan

4 Piutang Pajak Bumi dan Bangunan Sektor BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) Sebesar memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada: TL/2014/06/SPI tanggal 10 Juni 2014
Rp7.237.270.078,00 Belum Dilakukan Validasi a. Kepala Dinas Pendapatan yang tidak maksimal kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah
dalam mengawasi kinerja bawahannya dan
memerintahkan Kepala Dinas Pendapatan untuk
melakukan koordinasi dengan KPP Pratama
Pangkalan Kerinci dalam rangka asistensi Piutang Pajak
pemutakhiran data Piutang PBB-P2 Overstated/Und
Bumi dan
erstated
Bangunan

3
Pemantauan Tindak Lanjut s.d. Pemeriksaan Pengaruh Terhadap LKPD TA
Interim Per 31 Desember 20xx 2014
No. Judul Temuan/Permasalahan Rekomendasi BPK
Tindakan Perbaikan yang Telah Akun
SR DP Dampak
Dilakukan Pemda Terpengaruh

b. Kepala Bidang PBB dan BPHTB serta Kepala Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Seksi Penetapan dan Pendataan PBB yang belum TL/2014/06/SPI tanggal 10 Juni 2014
optimal dalam melakukan verifikasi dan validasi atas kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Piutang PBB P2

5 Aset Tetap Peralatan dan Mesin yang Disajikan BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar: Surat Bupati No.700/ITKAB-TL/2014/02 v
dalam Neraca Sebesar Rp2.314.706.292,82 dan a. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang s.d 02c/KEP tanggal 10 Juni 2014 kepada
Aset Lain-lain Sebesar Rp1.859.920.408,15 Tidak berlaku kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Para Kepala SKPD
Diketahui Keberadaan Daerah sebagai Pengguna Barang yang tidak
optimal dalam mengawasi, mengendalikan dan
mengamankan Aset Tetap Peralatan dan Mesin

b. Memerintahkan kepala SKPD terkait untuk 1. Surat Bupati No.700/ITKAB-TL/2014/02 V


melakukan penelusuran kembali aset-aset yang s.d 02c/KEP tanggal 10 Juni 2014 kepada
belum diketahui keberadaannya dan proses sesuai Para Kepala SKPD;
ketentuan yang berlaku 2. Berita Acara Penelusuran Barang dan
Daftar Aset Kondisi Baik di Inspektorat
tanggal 8 Mei 2014 yang ditandatangani Peralatan &
oleh Pengurus Barang, Penyimpan Mesin- Aset Overstated
Barang, dan Inspektur; Lain-lain
3. Berita Acara Penelusuran Barang dan
Daftar Aset Rusak Berat di Inspektorat
tanggal 3 Juli 2014 yang ditandatangani
oleh Pengurus Barang, Penyimpan
Barang, dan Inspektur;
4. Surat Pernyataan Telah Ditemukannya
c. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang Surat Bupati No.700/ITKAB- v
berlaku kepada Pengurus Barang SKPD terkait TL/2014/03a/KEP tanggal 10 Juni 2014
yang tidak cermat dan tidak memedomani ketentuan kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum
dalam melaksanakan kewajibannya mengelola BMD
yang menjadi tanggung jawabnya

4
Pemantauan Tindak Lanjut s.d. Pemeriksaan Pengaruh Terhadap LKPD TA
Interim Per 31 Desember 20xx 2014
No. Judul Temuan/Permasalahan Rekomendasi BPK
Tindakan Perbaikan yang Telah Akun
SR DP Dampak
Dilakukan Pemda Terpengaruh

6 Terdapat Realisasi Belanja Modal Peralatan dan BPK RI merekomendasikan Bupati Pelalawan agar: Surat Bupati No.700/ITKAB- v
Mesin Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota ......... a. Memerintahkan : TL/2014/11/KEP tanggal 10 Juni 2014
Tahun Anggaran 2013 Sebesar 1) Sekretaris Daerah selaku Pengelola Barang kepada Sekretaris Daerah. Surat Bupati
Rp209.138.750,00 yang Tidak Dapat Diyakini agar lebih optimal dalam mengawasi dan No.700/ITKAB-TL/2014/11a/KEP tanggal
Kebenarannya mengendalikan pengadaan dan pengelolaan barang 10 Juni 2014 kepada Kepala Dinas
milik daerah. Pendidikan. Surat Bupati No.700/ITKAB-
2) Kepala SKPD terkait agar melengkapi bukti TL/2014/11b/KEP tanggal 10 Juni 2014
pertanggungjawaban atas realisasi belanja modal kepada Kepala BPMPD;
peralatan dan mesin sebesar Rp209.138.750,00 Surat Bupati kepada Kepala Bagian
yang diragukan kebenarannya Umum Setda Nomor 706/ORG/2014/17
tanggal 1 Juli 2014 yang
menginstruksikan agar melengkapi bukti
pertanggungjawaban yang dimaksud Aset Tetap-
Overstated
dalam temuan. Peralatan &
/Understated
Mesin

b. Memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada : Surat Bupati No.700/ITKAB- v


1) Para Kepala SKPD selaku Pengguna Barang TL/2014/11a/KEP tanggal 10 Juni 2014
yang lalai dalam mengawasi dan mengendalikan kepada Kepala Dinas Pendidikan. Surat
kegiatan pengadaan barang milik daerah yang Bupati No.700/ITKAB-TL/2014/11b/KEP
menjadi kewenangannya. tanggal 10 Juni 2014 kepada Kepala
2) PPK dan PPTK Pengadaan Barang yang tidak BPMPD
cermat dan lalai dalam menetapkan spesifikasi dan
jenis barang yang diadakan.

5
Lampiran 3
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
1 Kas di Kas Daerah Ya Transaksi rutin dan tingkat H Potongan Pajak Pusat belum dipungut oleh BUD L M 5% 100% 30% 17% M Akun ini sudah diperiksa pada Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, saat pemeriksaan
Interim
Tingkat subyektivitas akun atas Pembayaran SP2D LS - PFK tidak dipotong melalui kas
pertimbangan yang disyaratkan daerah
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap Bunga deposito yang diterima di Kasda tidak sebesar hak
pencurian/penyalahgunaan yang seharusnya diterima.
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Penyajian dan Pengungkapan Kas di Kas Daerah Test of details of balance and
rekayasa penyajian laporan Konsolidasian tidak memadai Test of details of disclosures
keuangan tinggi
2 Kas di Bendahara Pengeluaran Ya Transaksi rutin dan tingkat H Tidak atau belum menyetor sisa uang persediaan. dan L M 5% 100% 30% 17% M Akun ini sudah diperiksa pada Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, Sisa UP/GU/TU terlambat disetor ke Kas Daerah saat pemeriksaan
Interim, Lingkup
Tingkat subyektivitas akun atas Penyajian dan Pengungkapan Kas di Bendahara Pemeriksaan Test of details of balance and
pertimbangan yang disyaratkan Pengeluaran Konsolidasian tidak memadai Test of details of disclosures
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
tinggi
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
3 Kas di Bendahara Penerimaan Ya Transaksi rutin dan tingkat H Penerimaan yang diterima dari pihak ketiga tidak L M 5% 100% 30% 17% M Akun ini sudah diperiksa pada Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, disetorkan ke rekening kas umum daerah paling lambat saat pemeriksaan
1 hari kerja Interim
Tingkat subyektivitas akun atas Penyajian dan Pengungkapan Kas di Bendahara Test of details of balance and
pertimbangan yang disyaratkan Penerimaan Konsolidasian tidak memadai Test of details of disclosures
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
tinggi
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
4 Piutang Pajak Daerah Ya Transaksi rutin dan tingkat M Pajak Daerah yang tidak disetorkan ke Kas Daerah L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures and Test of Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, detail transactions
Tingkat subyektivitas akun atas Tunggakan SKPD dan SKRD yang tidak ditagih sesuai Test of details of balance and
pertimbangan yang disyaratkan ketentuan Test of detail transactions
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena Penyajian dan Pengungkapan Piutang Pajak Daerah Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Konsolidasian tidak memadai
keuangan tinggi

5 Piutang Retribusi Daerah Tidak Transaksi rutin dan tingkat M Tidak semua PAD yang seharusnya diterima melalui L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, Bendahara, diterima dan dilaporkan di Bendahara Test of detail transactions
Penerimaan.
Tingkat subyektivitas akun atas Penyajian dan Pengungkapan Piutang Retribusi Daerah Test of details of disclosures
pertimbangan yang disyaratkan Konsolidasian tidak memadai
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena


rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
6 Piutang Hasil Pengelolaan Tidak Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Piutang Hasil Pengelolaan L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures
Kekayaan Daerah yang kompleksitasnya tinggi, Kekayaan Daerah yang DipisahkanKonsolidasian tidak
Dipisahkan memadai
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena


rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
7 Piutang PAD Lainnya Tidak Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Piutang PAD Lainya L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, Konsolidasian tidak memadai

1
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena


rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
8 Piutang Dana Bagi Hasil dari Ya Transaksi sedan dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Piutang Dana Bagi Hasil L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
Pusat kompleksitasnya sedang dari Pusat tidak memadai Test of details of disclosures

Tingkat subyektivitas akun atas


pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena


rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
9 Piutang Lainnya ya Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Piutang Lainnya tidak L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, memadai
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

Kemungkinan salah saji karena


rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
10 Penyisihan Piutang Tak Tertagih Ya Transaksi rutin dan tingkat M Belum membuat kebijakan penyisihan Piutang Tak L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial Prosedur Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, Tertagih
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

11 Persediaan Ya Transaksi rutin dan tingkat H Jumlah dan spesifikasi Persedian yang diserahkan tidak L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, sesuai dengan perjanjian
Tingkat subyektivitas akun atas Tidak ada catatan penyaluran barang atau terjadi Test of detail transactions
pertimbangan yang disyaratkan pendistribusian fiktif
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap Penerimaan dari hibah atau bantuan (dalam bentuk Test of detail transactions
pencurian/penyalahgunaan barang persediaan) tidak dilaporkan dalam neraca
tinggi
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
12 Investasi Non Permanen Dana Ya Tingkat subyektivitas akun atas M Administrasi pengelolaan Dana Bergulir Tidak dikelola L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
Bergulir pertimbangan yang disyaratkan dengan baik sehingga nilai pokok dan bunga dana Test of detail transactions
oleh standar akuntansi tinggi bergulir sulit diketahui.

kerentanan akun terhadap Penyajian dan Pengungkapan Investasi Non Permanen Test of details of disclosures
pencurian/penyalahgunaan Dana Bergulir tidak memadai
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
Investasi Dana Bergulir Tingkat subyektivitas atas M Perhitungan dan pengungkapan Investasi Dana Bergulir L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and
diragukan Pertimbangan pertimbangan diragukan tertagi tidak memamadai dan tidak sesuai Test of detail transactions
tertagih yang disyaratkan oleh standar dengan ketentuan pemda
akuntansi

13 Investasi Non Permanen Lainnya Ya Tingkat subyektivitas akun atas M Investasi Non Permanen Lainnya macet L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures Lamp 2
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap Penyajian dan Pengungkapan IInvestasi Non Permanen Test of details of disclosures
pencurian/penyalahgunaan Lainnya tidak memadai
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi

2
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Investasi Non Permanen Lainnya Tingkat subyektivitas atas Perhitungan dan pengungkapan Investasi Non Test of details of disclosures
diragukan tertagih Pertimbangan pertimbangan Permananen Lainnya diragukan tertagi tidak
yang disyaratkan oleh standar memamadai dan tidak sesuai dengan ketentuan pemda
akuntansi
14 Investasi Permanen Penyertaan Ya Transaksi sedang dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Investasi Permanen L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
Modal Pemerintah Daerah kompleksitasnya sedangi, Penyertaan Modal Pemerintah Daerah tidak memadai

Tingkat subyektivitas akun atas


pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
15 Aset Tetap Tanah Ya Transaksi rutin dan tingkat M Jumlah dan spesifikasi yang diserahkan tidak sesuai L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures,Test of Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, dengan perjanjian detail transactions
Tingkat subyektivitas akun atas Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian Initial procedures
pertimbangan yang disyaratkan dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu,
oleh standar akuntansi sedang sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari
masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
kerentanan akun terhadap Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak Initial procedures
pencurian/penyalahgunaan
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures
rekayasa penyajian laporan
keuangan tinggi
SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan Initial procedures
ketentuan
Test of details of balance and
Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh Test of detail transactions
komponen harga perolehan.
Test of details of balance and
Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Test of detail transactions
Perjanjian, Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu
perjanjian, atau tidak mendatangkan keuntungan kepada
pemda Initial procedures
Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda, atau tidak memiliki bukti kepemilikan
Test of detail transactions
Aset diserahkan kepada perusahaan daerah namun tidak
dijadikan penyertaan modal Initial procedures
Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak
dilaksanakan Test of details of disclosures
Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Tanah
16 Aset Tetap Peralatan dan Mesin Ya Transaksi rutin dan tingkat M Konsolidasian tidak memadai
Jumlah dan spesifikasi yang diserahkan tidak sesuai L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures,Test of Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, dengan perjanjian detail transactions
Tingkat subyektivitas akun atas Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian Initial procedures
pertimbangan yang disyaratkan dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu,
oleh standar akuntansi sedang sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari
masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
kerentanan akun terhadap Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak Initial procedures
pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan Initial procedures
ketentuan
Test of details of balance and
Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh Test of detail transactions
komponen harga perolehan.
Test of details of balance and
Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Test of detail transactions
Perjanjian, Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu
perjanjian, atau tidak mendatangkan keuntungan kepada
pemda Initial procedures
Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda, atau tidak memiliki bukti kepemilikan

3
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Aset diserahkan kepada perusahaan daerah namun tidak Test of detail transactions
dijadikan penyertaan modal

Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak Initial procedures


dilaksanakan
Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Peralatan dan Test of details of disclosures
Mesin Konsolidasian tidak memadai

17 Aset Tetap Gedung dan Ya Transaksi rutin dan tingkat M Jumlah dan spesifikasi yang diserahkan tidak sesuai L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures,Test of Lamp 2
Bangunan kompleksitasnya tinggi, dengan perjanjian detail transactions
Tingkat subyektivitas akun atas Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian Initial procedures
pertimbangan yang disyaratkan dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu,
oleh standar akuntansi sedang sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari
masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
kerentanan akun terhadap Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak Initial procedures
pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan Initial procedures
ketentuan
Test of details of balance and
Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh Test of detail transactions
komponen harga perolehan. Test of details of balance and
Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Test of detail transactions
Perjanjian, Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu
perjanjian, atau tidak mendatangkan keuntungan kepada
pemda Initial procedures
Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda, atau tidak memiliki bukti kepemilikan
Test of detail transactions
Aset diserahkan kepada perusahaan daerah namun tidak
dijadikan penyertaan modal Initial procedures
Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak
dilaksanakan Test of details of disclosures
Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Gedung dan
18 Aset Tetap Jalan, Irigasi, dan Ya Transaksi rutin dan tingkat M Bangunan
Jumlah dan Konsolidasian
spesifikasi tidak
yangmemadai
diserahkan tidak sesuai L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures,Test of Lamp 2
Jaringan kompleksitasnya tinggi, dengan perjanjian detail transactions
Tingkat subyektivitas akun atas Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian Initial procedures
pertimbangan yang disyaratkan dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu,
oleh standar akuntansi sedang sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari
masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
kerentanan akun terhadap Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak Initial procedures
pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan Initial procedures
ketentuan
Test of details of balance and
Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh Test of detail transactions
komponen harga perolehan.
Test of details of balance and
Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Test of detail transactions
Perjanjian, Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu
perjanjian, atau tidak mendatangkan keuntungan kepada
pemda Initial procedures
Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda, atau tidak memiliki bukti kepemilikan
Test of detail transactions
Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Jalan, Irigasi
19 Aset Tetap Aset Tetap Lainnya Ya Transaksi rutin dan tingkat M dan Jaringan
Jumlah dan Konsolidasian tidakdiserahkan
spesifikasi yang memadai tidak sesuai L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures,Test of Lamp 2
kompleksitasnya sedang dengan perjanjian detail transactions

4
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Tingkat subyektivitas akun atas Penyerahan barang dari Pihak Ketiga hasil perjanjian Initial procedures
pertimbangan yang disyaratkan dan/atau pelaksanaan dari suatu perijinan tertentu,
oleh standar akuntansi sedang sumbangan, hibah, wakaf dan penyerahan dari
masyarakat tidak dituangkan dalam Berita Acara Serah
Terima (BAST)
kerentanan akun terhadap Penggunaan aset tetap oleh pihak yang tidak berhak Initial procedures
pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
SKPD tidak memiliki KIB yang sesuai dengan Initial procedures
ketentuan
Test of details of balance and
Pencatatan aset belum mempertimbangkan seluruh Test of detail transactions
komponen harga perolehan.
Test of details of balance and
Terdapat pemanfaatan BMD yang tidak memiliki Surat Test of detail transactions
Perjanjian, Pemanfaatan BMD melewati jangka waktu Initial procedures
Kepemilikan tanah dan/atau bangunan milik pemerintah
daerah tidak dikelola oleh Setda, bukti kepemilikan bukan
atas nama pemda, atau tidak memiliki bukti
kepemilikan Test of detail transactions

Aset diserahkan kepada perusahaan daerah namun tidak


dijadikan penyertaan modal
Initial procedures

Penertiban penggunaan aset yang bermasalah tidak Test of details of disclosures


dilaksanakan
Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Aset Tetap
20 Aset Tetap Konstruksi dalam Ya Transaksi rutin dan tingkat M Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tidak dilaporkan L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
Pengerjaan kompleksitasnya sedang Test of detail transactions

Tingkat subyektivitas akun atas Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap Konstruksi Test of details of disclosures
pertimbangan yang disyaratkan dalam Pengerjaan Konsolidasian tidak memadai
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang

21 Aset Tetap Akumulasi Ya Tingkat subyektivitas atas L L L 5% 30% 30% 56% H Lingkup Pengujian Rendah
Penyusutan Pertimbangan pertimbangan
yang disyaratkan oleh standar
akuntansi

5
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
22 Aset Lainnya Aset Tak Berwujud Ya Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Aset Lainnya Aset Tak L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
kompleksitasnya sedang Berwujud Konsolidasian tidak memadai
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
23 Aset Lainnya Aset Lain-Lain Ya Transaksi rutin dan tingkat M Barang yang diserahkan kepemilikannya kepada pihak lain L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, belum dibuatkan penghapusan Test of detail transactions

Tingkat subyektivitas akun atas Aset tidak dimanfaatkan. Initial procedures


pertimbangan yang disyaratkan
kerentanan akun terhadap Test of details of disclosures
pencurian/penyalahgunaan
Kemungkinan salah saji karena Penyajian dan Pengungkapan Aset Lainnya Aset Lain-
rekayasa penyajian laporan Lain tidak memadai
keuangan tinggi
24 Utang Perhitungan Fihak Ketiga Ya Transaksi rutin dan tingkat M Pajak telah dipungut namun belum disetor atau terlambat L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
(PFK) dan Potongan Pajak kompleksitasnya sedang disetor oleh Bendahara Pengeluaran
Pusat dan Tititpan Lainnya Tingkat subyektivitas akun atas Pajak yang dipungut oleh Bendahara Pengeluaran tidak Test of details of balance and
pertimbangan yang disyaratkan sesuai ketentuan perpajakan Test of detail transactions
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap Test of details of disclosures


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Penyajian dan Pengungkapan Utang Perhitungan Fihak
rekayasa penyajian laporan Ketiga (PFK) Konsolidasian tidak memadai
keuangan sedang
25 Utang Perhitungan Pihak Ketiga Ya Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan PengungkapanUtangUtang Perhitungan L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
(PPK)/Utang Belanja kompleksitasnya sedang Pihak Ketiga (PPK)/Utang Belanja tidak memadai.

Tingkat subyektivitas akun atas


pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
26 Utang Jangka Pendek Lainnya Ya Transaksi rutin dan tingkat M Penyajian dan Pengungkapan Utang Jangka Pendek L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of disclosures Lamp 2
kompleksitasnya sedang Lainnya tidak memadai.
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
27 PAD Pendapatan Pajak Daerah 25.752.046.332,88 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Belum semua subyek pajak telah ditetapkan sebagai L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, wajib
kerentanan akun terhadap pajak Initial procedures and Test of
pencurian/penyalahgunaan Tidak semua PAD yang seharusnya diterima melalui detail transactions
tinggi Bendahara, diterima dan dilaporkan di Bendahara
Kemungkinan salah saji karena Penerimaan. Test of detail transactions
rekayasa penyajian laporan Pajak yang tidak disetorkan
keuangan tinggi
Initial procedures and Test of
Tunggakan SKPD detail transactions
Initial procedures and Test of
Penyetoran ke kasda tidak tepat detail transactions
waktu Test of details of disclosures

Penyajian dan Pengungkapan PAD Pajak Daerah

6
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
28 PAD Pendapatan Retribusi 7.933.600.046,00 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Belum semua subyekretribusi telah ditetapkan sebagai L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures Lamp 2
Daerah kompleksitasnya tinggi, wajib pajak
kerentanan akun terhadap Tidak semua PAD yang seharusnya diterima melalui Initial procedures and Test of
pencurian/penyalahgunaan Bendahara, diterima dan dilaporkan di Bendahara detail transactions
tinggi Penerimaan.
Kemungkinan salah saji karena Retribusi yang tidak Test of detail transactions
rekayasa penyajian laporan disetorkan
keuangan tinggi
Initial procedures and Test of
Tunggakan SKRD detail transactions
Test of detail transactions
Penggunaan langsung atas penerimaan untuk non BLUD
dan pelaporan pendapatan secara Initial procedures and Test of
netto detail transactions
Penyetoran ke kasda tidak tepat Test of details of disclosures
waktu
29 PAD Pendapatan Hasil 13.807.886.973,00 Ya Tingkat subyektivitas akun atas L Penyajian dan Pengungkapan PAD Pendapatan Hasil L L 5% 30% 30% 56% H Lingkup Pengujian Rendah Test of details of disclosures Lamp 2
Pengelolaan Kekayaan pertimbangan yang disyaratkan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Daerah yang Dipisahkan oleh standar akuntansi sedang Konsolidasian tidak memadai.
dan kerentanan akun terhadap
pencurian/penyalahgunaan sda

30 PAD Lain-lain PAD yang sah 38.785.313.456,07 Ya Transaksi rutin dan tingkat M Proses penagihan atas hasil penjualan asset pemda tidak L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat analitycal reviu, Initial Lamp 2
kompleksitasnya sedang efektif dan Pengendalian atas kegiatan penagihan dan procedures,Test of detail
penyetoran hasil penjualan asset pemda lemah transactions

kerentanan akun terhadap Penyajian dan Pengungkapan PAD Lain-lain PAD yang Test of details of disclosures
pencurian/penyalahgunaan sah tidak memadai.
sedang
Kemungkinan salah saji karena Proses penagihan atas hasil penjualan asset pemda tidak Initial procedures
rekayasa penyajian laporan efektif.
keuangan tinggi
31 Transfer Pusat Dana Perimbangan 147.968.377.638,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Dana Bagi Hasil Pajak pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
tinggi pemeriksaan Interim
32 Transfer Pusat Dana Perimbangan 520.194.518.331,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Dana Bagi Hasil Sumber Daya pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
Alam tinggi pemeriksaan Interim
33 Transfer Pusat Dana Perimbangan 536.384.455.000,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Dana Alokasi Umum pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
tinggi pemeriksaan Interim
34 Transfer Pusat Dana Perimbangan 13.974.540.000,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Dana Alokasi Khusus pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
tinggi pemeriksaan Interim
35 Transfer Pemerintah Pusat 53.620.082.000,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Lainnya Dana Penyesuaian pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
tinggi pemeriksaan Interim
36 Transfer Pemerintah Provinsi 119.455.170.331,51 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
BHP pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
Pendapatan Bagi Hasil Pajak tinggi pemeriksaan Interim
37 Daerah
Transfer**)
Pemerintah Provinsi - Tidak kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
BHP pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
Pendapatan Bagi Hasil Retribusi tinggi pemeriksaan Interim
38 Daerah **)
Transfer Pemerintah Provinsi 7.531.200.000,00 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak memadai. L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini sudah selesai Test of details of disclosures Lamp 2
Lainnya Bantuan Keuangan dari pencurian/penyalahgunaan diperiksa pada saat
Propinsi **) tinggi pemeriksaan Interim
39 Lain-lain Pendapatan yang Sah - Tidak kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan yang sah tidak L L 5% 30% 30% 56% H Akun ini tidak diperiksa Test of details of disclosures Lamp 2
Pendapatan Lainnya pencurian/penyalahgunaan memadai.
tinggi

40 Belanja Pegawai 599.458.682.760,75 Ya Transaksi rutin dan tingkat M L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya tinggi, Pembayaran tidak sesuai jumlah pegawai (telah
meninggal/pensiun/Pindah)
Tingkat subyektivitas akun atas Test of detail transactions
pertimbangan yang disyaratkan Tarif honor /Insentif tidak
oleh standar akuntansi sedang standar

Kemungkinan salah saji karena Test of detail transactions


rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang Pemberian Insentif pemunguntan pajak dan retrubusi
daerah tidak sesuai ketentuan, tarif insentif melebihi Test of detail transactions
ketentuan
Pembayaran tambahan penghasilan tidak sesuai dengan

7
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Penyajian dan Pengungkapan Belanja Pegawai Test of details of disclosures
Konsolidasian tidak memadai
41 Belanja Barang dan Jasa 385.480.839.831,28 Ya Transaksi rutin dan tingkat H HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya tinggi keahlian dan tidak berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan (mark up, biaya-biaya yang tidak
seharusnya, dll).
Tingkat subyektivitas akun atas Metode pengadaan tidak sesuai Peraturan Presiden Initial procedures, Test of
pertimbangan yang disyaratkan Nomor 54 Tahun 2010 dan details of balance and Test of
oleh standar akuntansi sedang perubahannya detail transactions

kerentanan akun terhadap Initial procedures, Test of


pencurian/penyalahgunaan Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka details of balance and Test of
tinggi waktu, volume, kualitas) detail transactions
Kemungkinan salah saji karena Test of details of balance and
rekayasa penyajian laporan Pembayaran swakelola tidak sesuai ketentuan, baik Test of detail transactions
keuangan tinggi tenaga ahli maupun pengukuran item pekerjaan dan
volume pekerjaan. Test of detail transactions
Belanja berindikasi Initial procedures, Test of
fiktif/ganda details of balance and Test of
Penilaian dan penyajian belanja barang/jasa dan modal detail transactions
tidak sesuai dengan substansinya Test of detail transactions

Penganggaran belanja daerah tidak memiliki dasar


hukum/dasar penetapan, sumber pendapatan dan telah Test of details of disclosures
sesuai kebutuhan

42 Belanja Hibah 29.480.170.000,00 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Penyajian


Jumlah danditerima
yang Pengungkapan BelanjaBelanja
berbeda dengan BarangHibah
dan Jasa L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures and Test of Lamp 2
kompleksitasnya tinggi yang detail transactions
dicairkan dari kas daerah/ dana tidak diterima oleh pihak
Tingkat subyektivitas akun atas yang berhak. Initial procedures and Test of
pertimbangan yang disyaratkan Penggunaan dana Hibah tidak sesuai dengan yang detail transactions
oleh standar akuntansi sedang tercantum dalam NPHD.

kerentanan akun terhadap Initial procedures and Test of


pencurian/penyalahgunaan Pertanggungjawaban Belanja Hibah tidak disampaikan detail transactions
Kemungkinan salah saji karena atau terlambat disampaikan kepada Kepala Daerah. Test of detail transactions
rekayasa penyajian laporan Kesalahan klasifikasi penganggaran
keuangan tinggi
Test of details of disclosures
Penyajian dan Pengungkapan Belanja Hibah
43 Bantuan Sosial 18.790.245.000,00 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Konsolidasian
Tidak tidakverifikasi
dilakukan memadai atas proposal, pemberian L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya tinggi bantuan sosial tidak selektif.
Tingkat subyektivitas akun atas Bantuan Sosial diberikan hanya kepada pihak yang Test of detail transactions
pertimbangan yang disyaratkan mempunyai kedekatan dengan pejabat
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap Jumlah yang diterima berbeda dengan yang dicairkan dari Initial procedures and Test of
pencurian/penyalahgunaan kas daerah/ dana Bantuan Sosial tidak diterima oleh detail transactions
tinggi pihak yang berhak.
Kemungkinan salah saji karena Penggunaan dana Bantuan Sosial tidak sesuai dengan Initial procedures and Test of
rekayasa penyajian laporan yang tercantum dalam proposal detail transactions
keuangan tinggi
Kesalahan klasifikasi Test of detail transactions
penganggaran
Test of details of disclosures
Penyajian dan Pengungkapan Belanja Belanja Bantuan
44 Belanja Bantuan Keuangan 652.409.982,00 Tidak kerentanan akun terhadap L Sosial Konsolidasian
Penyajian tidak memadai
dan Pengungkapan Belanja Belanja Bantuan L L 5% 30% 30% 56% H Lingkup Pengujian Rendah Test of details of disclosures Lamp 2
pencurian/penyalahgunaan Keuangan Konsolidasian tidak memadai
sedang
45 Belanja Modal Tanah 3.091.106.872,69 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Metode pengadaan tanah tidak sesuai dengan UU Nomor L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya sedang 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum.
Tingkat subyektivitas akun atas Pertanggungjawaban Belanja Modal Tanah tidak sesuai, Test of detail transactions
pertimbangan yang disyaratkan tidak lengkap dan belum diverifikasi secara memadai
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Penyajian dan Pengungkapan Belanja Modal Tanah Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Konsolidasian tidak memadai
keuangan sedang

8
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
46 Belanja Modal Peralatan dan 63.320.061.366,38 Ya Transaksi rutin dan tingkat H HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
Mesin kompleksitasnya tinggi keahlian dan tidak berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan (mark up, biaya-biaya yang tidak
seharusnya, dll).
Tingkat subyektivitas akun atas Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka Initial procedures, Test of
pertimbangan yang disyaratkan waktu, volume, kualitas) details of balance and Test of
oleh standar akuntansi sedang detail transactions

kerentanan akun terhadap Belanja berindikasi Initial procedures, Test of


pencurian/penyalahgunaan fiktif/ganda details of balance and Test of
tinggi detail transactions
Kemungkinan salah saji karena Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Penyajian dan Pengungkapan Belanja Modal Peralatan
keuangan sedang dan Mesin tidak memadai
47 Belanja Modal Gedung dan 63.892.934.487,94 Ya Transaksi rutin dan tingkat H HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
Bangunan kompleksitasnya tinggi keahlian dan tidak berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan (mark up, biaya-biaya yang tidak
seharusnya, dll).
Tingkat subyektivitas akun atas Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka Initial procedures, Test of
pertimbangan yang disyaratkan waktu, volume, kualitas) details of balance and Test of
oleh standar akuntansi sedang detail transactions

kerentanan akun terhadap Kesalahan klasifikasi Test of detail transactions


pencurian/penyalahgunaan penganggaran
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Penyajian dan Pengungkapan Belanja Modal Gedung
keuangan sedang dan Bangunan tidak memadai
48 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan 195.135.680.520,27 Ya Transaksi rutin dan tingkat H HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat, Test of detail transactions Lamp 2
Jaringan kompleksitasnya tinggi keahlian dan tidak berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan (mark up, biaya-biaya yang tidak
seharusnya, dll).
Tingkat subyektivitas akun atas Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka Initial procedures, Test of
pertimbangan yang disyaratkan waktu, volume, kualitas) details of balance and Test of
oleh standar akuntansi sedang detail transactions

kerentanan akun terhadap Kesalahan klasifikasi Test of detail transactions


pencurian/penyalahgunaan penganggaran
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Penyajian dan Pengungkapan Belanja Modal Jalan,
keuangan sedang Irigasi dan Jaringan tidak memadai
49 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 2.037.807.925,00 Ya Transaksi rutin dan tingkat H HPS tidak ada atau tidak disusun/dikalkulasi secara L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
kompleksitasnya tinggi keahlian dan tidak berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan (mark up, biaya-biaya yang tidak
seharusnya, dll).
Tingkat subyektivitas akun atas Pelaksanaan tidak sesuai dengan perjanjian (jangka Initial procedures, Test of
pertimbangan yang disyaratkan waktu, volume, kualitas) details of balance and Test of
oleh standar akuntansi sedang detail transactions

kerentanan akun terhadap Kesalahan klasifikasi Test of detail transactions


pencurian/penyalahgunaan penganggaran
tinggi
Kemungkinan salah saji karena Test of details of disclosures
rekayasa penyajian laporan Penyajian dan Pengungkapan Belanja Modal Aset Tetap
50 Belanja Tak Terduga 798.814.000,00 Ya Transaksi rutin dan tingkat H Lainnya tidak Dana
Penggunan memadai
Tak Terduga Belum disampaikan L M 5% 100% 30% 17% M Lingkup Pengujian Moderat Initial procedures, Lamp 2
kompleksitasnya sedang kepada DPRD
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi tinggi

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
tinggi
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
51 Transfer ke Desa Bagi Hasil 23.000.000,00 Tidak kerentanan akun terhadap L Perhitungan alokasi transfer tidak sesuai ketentuan, L L 5% 30% 30% 56% H Lingkup Pengujian Rendah Test of detail transactions Lamp 2
Pendapatan Pajak pencurian/penyalahgunaan
tinggi
52 Transfer Bantuan Keuangan ke Ya Transaksi rutin dan tingkat M Kesalahan klasifikasi penganggaran L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of detail transactions Lamp 2
111.765.988.400,00
Desa kompleksitasnya sedang

9
Penilaian Risiko Pemeriksaan atas LK Pemerintah Kabupaten Pelalawan per 31 Desember 20xx

Saldo (Rp) Per 31 Signifikan Inherent Risk (From A.13.1.2) Control Risk (From A.13.2) Risiko Risiko Deteksi (DR=AAR/(IRXCR) Strategi Pemeriksaan dan Lingkup Pengujian Reff
No Akun
Desember 20xx *) Gabungan (To A.2.2)
Hasil Identifikasi Risiko H/M/L Hasil Identifikasi Risiko (From A.13.2) H/M/L % AAR % IR % CR % DR H/M/L Lingkup Pemeriksaan Strategi Pemeriksaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13= 10/(11x12) 14 15 16
Tingkat subyektivitas akun atas
pertimbangan yang disyaratkan
oleh standar akuntansi sedang

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Keuangan ke Desa Test of detail transactions
rekayasa penyajian laporan tidak disampaikan atau terlambat disampaikan kepada
keuangan sedang Kepala Daerah

53 Penerimaan Pembiayaan 652.227.976.154,41 Ya kerentanan akun terhadap L Penyajian dan Pengungkapan Penerimaan Pembiayaan L L 5% 30% 30% 56% H Lingkup Pengujian Rendah Initial Prosedur,Test of details Lamp 2
Penggunaan SiLPA pencurian/penyalahgunaan Penggunaan SiLPA Konsolidasian tidak memadai of disclosures
sedang
54 Penerimaan Pembiayaan Hasil 1.050.321.370,97 Ya Tingkat subyektivitas akun atas M Penyajian dan Pengungkapan Penerimaan Hasil L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Initial Prosedur,Test of details Lamp 2
Penjualan Kekayaan Daerah yang pertimbangan yang disyaratkan Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan of disclosures
Dipisahkan oleh standar akuntansi sedang Konsolidasian tidak memadai

kerentanan akun terhadap


pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang
55 Penerimaan Kembali Pemberian 110.872.000,00 Tidak Tingkat subyektivitas akun atas M Penerimaan Dana Bergulir Tidak disetor ke Kas Daerah L L 5% 70% 30% 24% M Lingkup Pengujian Moderat Test of details of balance and Lamp 2
Pinjaman pertimbangan yang disyaratkan Test of detail transactions
oleh standar akuntansi sedang
kerentanan akun terhadap
pencurian/penyalahgunaan
sedang
Kemungkinan salah saji karena
rekayasa penyajian laporan
keuangan sedang

10

Anda mungkin juga menyukai