Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya berkat rahmat dan
hidayah-Nya, kegiatan penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 telah dapat
diselesaikan.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian tentang upaya pemerintah untuk
mencapai tujuan dan sasaran dengan menggunakan kebijakan dan prosedur untuk
meminimalkan risiko, yang meliputi upaya penguatan lingkungan pengendalian dan
penguatan struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi untuk mengendalikan risiko.
Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian mengacu kepada delapan unsur
pengendalian intern. Informasi untuk mempersiapkan rencana tindak pengendalian intern
diperoleh dari hasil pemetaan, penilaian, atau evaluasi atas sistem pengendalian intern yang
ada, dengan memperhatikan struktur dan praktik tata kelola organisasi, untuk melaksanakan
Rencana Tindak Pengendalian Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Jawa Tengah memerlukan komitmen dari semua pihak yang terkait untuk
melaksanakan rekomendasi yang muncul dalam Laporan Rencana Tindak Pengendalian
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan Rencana
Tindak Pengendalian ini, kami mengucapkan terima kasih.
Kami berharap agar Rencana Tindak Pengendalian ini bermanfaat dan memiliki
kontribusi konkrit bagi upaya pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
i
DAFTAR ISI
Halaman
PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………... 1
B. Dasar Hukum ………………………………………………………. 4
C. Maksud dan Tujuan ………………………………………………… 5
D. Ruang Lingkup ……………………………………………………... 6
BAB II GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN RISIKO ………………….... 7
A. Risiko dan Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah ………………... 8
1. Risiko Pemerintah Daerah ……………………………………... 8
2. Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah ……………………….. 8
B. Kebijakan Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah ………………… 12
1. Penetapan Konteks Pengelolaan Risiko ……………………….. 12
2. Penetapan Struktur Analisis Risiko ……………………………. 13
3. Penetapan Kriteria Penilaian Risiko …………………………… 14
a. Skala Dampak Risiko ……………………………………... 14
b. Skala Probabilitas Risiko ………………………………….. 17
c. Skala Nilai Risiko (Matriks Risiko) ………………………. 20
4. Penetapan Struktur Pengelolaan Risiko ………………………... 22
BAB III PROSES PENGELOLAAN RISIKO …………………………………... 25
A. Penciptaan Lingkungan Pengendalian Yang Diharapkan di
Lingkungan Disperakim Provinsi Jawa Tengah ……………………. 26
1. Kondisi Lingkungan Pengendalian Saat ini ……………………. 26
1.1. Identifikasi Kelemahan Lingkungan Pengendalian Intern 26
1.2. Rencana Perbaikan Lingkungan Pengendalian ………… 29
1.3. Penilaian Risiko………………………………………… 31
1.3.1. Penetapan Konteks/Tujuan …………………… 31
1.3.2. Hasil Identifikasi Risiko………………………. 32
ii
1.3.3. Hasil Analisis Risiko …………………………. 32
1.3.4. Pengendalian Yang Sudah Dilakukan ………... 42
1.3.5. Pengendalian Yang Msih Dibutuhkan………… 73
1.3.6. Rancangan Informasi dan Komunikasi ……….. 113
1.3.7. Rancangan Pemantauan ………………………. 139
BAB IV PELAPORAN ……………………………………………………………. 165
BAB V PENUTUP ………………………………………………………………... 168
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Pendukung :
Form 7 : Penilaian atas Kegiatan Pengendalian Yang Ada dan Masih Dibutuhkan (RTP
atas Hasil Identifikasi Risiko)
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Definisi Pengelolaan Risiko Menurut Beberapa Standar Manajemen Risiko …… 9
3.2 Simpulan Hasil Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah…………... 28
3.3 Pengendalian Yang Masih Dibutuhkan …………………………………………... 29
3.4 Analisis Skala Risiko Strategis Pemda Sesuai Tujuan 3 RPJMD Kemiskinan di
Jawa Tengah yang Semakin Menurun Secara Merata …………………………… 33
3.5 Analisis Skala Risiko Strategis OPD Sesuai Tujuan 1 dan 2 Renstra Disperakim
Provinsi Jawa Tengah ……………………………………………………………. 33
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman
yang Berkualitas;
v
2.Meningkatkan Kepastian Hukum atas Bidang Tanah Bagi Masyarakat dan
BagiPembangunan Untuk Kepentingan Umum
3.6 Analisis Skala Risiko Operasional OPD Sesuai Tujuan 1 dan 3 Renstra
Disperakim Provinsi Jawa Tengah ……………………………………………….. 37
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman
yang Berkualitas;
2.Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Perangkat Daerah
3.7 Pengendalian Terpasang Risiko Strategis Pemda Sesuai Tujuan 3 RPJMD
Kemiskinan di Jawa Tengah yang semakin Menurun Secara Merata ……………. 43
3.8 Pengendalian Terpasang Risiko Strategis OPD Sesuai Tujuan Strategis 1 dan 2
Renstra Disperakim Provinsi Jawa Tengah ………………………………………. 43
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman
Yang Berkualitas
2.Meningkatkan Kepastian Hukum atas Bidang Tanah Bagi Masyarakat dan
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
3.9 Pengendalian Terpasang Risiko Operasional OPD Sesuai Tujuan Strategis 1 dan
3 Renstra Disperakim Provinsi Jawa Tengah …………………………………….. 57
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman
Yang Berkualitas
2.Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Perangkat Daerah
3.10 Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan masih Dibutuhkan ………... 73
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah ………………………………. 10
4.1 Alur Pelaporan Berkala Pengelolaan Risiko Unit Pemilik Risiko (UPR) ………... 166
vii
RTP
A. LATAR BELAKANG
D
alam rangka mengimplementasikan
kebijakan penerapan pengendalian
intern, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman menyusun Rencana Tindak
Pengendalian (RTP) Intern, sebagai acuan bagi
para penyelenggara tugas dan fungsi
organisasi, sehingga diharapkan dapat
memberikan keyakinan memadai atas
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B. Dasar Hukum.
Dasar penyusunan Rencana Tindak Pengendalian adalah:
1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
2. Peraturan Pemerintah RI, Nomor 60 Tahun 2008, tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
3. Permendagri Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengendalian
Penataan Perangkat Daerah;
4. Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,Kodefikasi, Dan
Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah;
5. Kepmendagri Nomor 50 Tahun 2020 tentang Hasil Verifikasi dan Validasi
Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 89 Tahun 2010 Tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Di Lingkungan
Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah;
7. Perka BPKP Nomor PER-688/K/D4/2012 tentang Pedoman Penilaian
Risiko di Lingkungan Instansi Pemerintah;
8. Perka Deputi PKD BPKP Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pedoman
Pengelolaan Risiko Pada Pemerintah Daerah;
9. Keputusan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Provinsi Jawa Tengah Nomor : 01/I/2021 tanggal 8 Januari 2021 tentang
Pembentukan Tim Satuan Tugas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
D. Ruang Lingkup
MANAJEMEN
RISIKO
Tabel 2.1
Definisi Pengelolaan Risiko
Menurut Beberapa Standar Manajemen Risiko
No Standar Definisi Manajemen Risiko
Gambar 2.1
Kerangka Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah
Tabel 2.3
Contoh 2 Skala Dampak Risiko Dalam Skala 4
Operasional Dampak Risiko
Kategori
Skor Keuang
Dampak Kinerja Reputasi Hukum
an
Sangat 4 Kerugian Kegiatan Negatif, Pelanggar
Tinggi sangat terhenti, tersebar luas an serius,
besar tujuan tidak di terkena
tercapai banyakmedia sanksi
2. Kriteria Skala 5
Dalam skala 5, kategori dampak risiko dan operasionalisasinya
dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Tabel 2.4
Contoh 1 Skala Dampak Risiko Dalam Skala 5
Kategori Dampak Skor Uraian
Tabel 2.5
Contoh 2 Skala Dampak Risiko Dalam Skala 5
Kategori Operasional Dampak Risiko
Skor
Dampak Keuangan Kinerja Reputasi Hukum
Tabel 2.6
Contoh 1 Skala Probabilitas Dalam Skala 4
Kategori Dampak Skor Uraian
Tabel 2.7
Contoh 2 Skala Probabilitas Risiko Dalam Skala 4
Kategori Operasional Probabilitas Risiko
Skor
Dampak Kejadian Tunggal Kejadian Berulang
2. Kriteria Skala 5
Dalam skala 5, kategori probabilitas risiko dan operasionalisasi
nya dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Tabel 2.8
Contoh 1 Skala Probabilitas Risiko Dalam Skala 5
Tingkat Kemungkinan
Skor Uraian
Terjadinya Risiko
Kemungkinan terjadinya Risiko
Sangat Signifikan/Hambir
5 sangat sering (lebih dari 70% atau
pasti terjadi
lebih dari 7 kali dalam 10 tahun)
Kemungkinan 3
Risiko
Besar
Kemungkinan 2
Kecil
Sangat Jarang 1
Sangat Sangat
Keterangan Rendah Tinggi
Rendah Tinggi
Penetapan area atau bidang yang menjadi risiko prioritas yang
memerlukan penanganan/respon risiko pemerintah daerah
dipengaruhi oleh selera risiko atau preferensi manajemen
pemerintah daerah. Dalam tabel di atas, kategori sangat tinggi
(merah) dan tinggi (orange) merupakan area yang memiliki sisa
risiko yang membutuhkan penanganan dengan prioritas yang
sangat tinggi (unacceptable risk). Selanjutnya, untuk kategori
moderat (kuning) menjadi prioritas berikutnya (unacceptable risk),
sedangkan kategori rendah (biru) dan sangat rendah (hijau)
merupakan risiko yang dapat ditoleransi dan diterima (acceptable
risk).
Kemungkinan 4
Besar
Mungkin 3
Kemungkinan 2
Kecil
Sangat Jarang 1
Penetapan area atau bidang yang menjadi risiko prioritas yang
memerlukan penanganan/respon risiko pemerintah daerah
dipengaruhi oleh selera risiko atau preferensi manajemen
pemerintah daerah. Sebagai contoh, dalam tabel di atas, kategori
sangat tinggi (merah) dan tinggi (orange) merupakan area yang
memiliki sisa risiko yang membutuhkan penanganan dengan
prioritas yang sangat tinggi (unacceptable risk). Selanjutnya, untuk
kategori moderat (kuning) menjadi prioritas berikutnya
(unacceptable risk), sedangkan kategori rendah (biru) dan sangat
rendah (hijau) merupakan risiko yang dapat ditoleransi dan
diterima (acceptable risk).
Tabel 3.1
Kondisi Kerentanan Lingkungan Pengendalian Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi
a b c d
1 Media sosial Pemberitaan terkait perekrutan tenaga Penyusunan dan
twitter pendukung yang tidak transparan. penerapan kebijakan
@ina8944853 yang sehat tentang
pembinaan sumber
daya manusia
2 LHP No. Penetapan indikator kinerja pada Kepemimpinan yang
710/026/W.II/2020 kegiatan penyediaan rumah susun, kondusif
rumah khusus dan PSU nya belum
memenuhi karakteristik indikator
kinerja yang baik dan cukup memadai
guna pengukuran kinerja unit
organisasi.
3 LHP No. Belum terlaksananya semua Standar Hubungan kerja
710/026/W.II/2020 Pelayanan Minimal (SPM) Perumahan yang baik dengan
Rakyat dan Kawasan Permukiman instansi pemerintah
Tahun 2019 terkait
4 LHP No. Keterlambatan atas pekerjaan bantuan Pendelegasian
710/026/W.II/2020 material pembangunan rumah baru di wewenang dan
Kabupaten Demak. tanggung jawab
yang tepat
5 LHP No. Perekrutan tenaga fasilitator lapangan Pendelegasian
710/026/W.II/2020 belum sepenuhnya sesuai ketentuan. wewenang dan
tanggung jawab
yang tepat
Tabel 3.2
Simpulan Hasil Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern Dinas
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Tabel 3.3
Pengendalian Yang Masih Dibutuhkan
Kondisi
Rencana Tindak
Lingkungan
Pengendalian Penanggung Target Waktu
No. Pengendalian
Lingkungan jawab Penyelesaian
yang Kurang
Pengendalian
Memadai
a b c d e
I Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
Keterlambatan atas - Melaksanakan Kepala Bidang Triwulan I 2021
pekerjaan bantuan monitoring dan evaluasi Perumahan
material pelaksanaan pekerjaan
pembangunan secara berkala
rumah baru di - Memberikan arahan
1 Kabupaten Demak. kepada staff yang
ditugaskan untuk
melaksanakan monev agar
pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dapat berjalan
dengan semestinya.
Perekrutan tenaga - Penyusunan kriteria Kepala Bidang Triwulan II 2021
fasilitator lapangan tenaga fasilitator lapangan Perumahan
belum sepenuhnya yang lebih relevan
sesuai ketentuan. terhadap kebutuhan /
2
tuntutan pelaksanaan
pekerjaan.
1.3.Penilaian Risiko
1.3.1.Penetapan Konteks/Tujuan
Penilaian Risiko Disperakim Provinsi Jawa Tengah telah disesuaikan
dengan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi,Kodefikasi, Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan
Dan Keuangan Daerah dan Kepmendagri Nomor 50 Tahun 2020
tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan
Keuangan Daerah. Disperakim Provinsi Jawa Tengah sudah
mengidentifikasi Risiko berdasar 2 (dua) urusan wajib Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan yang
diidentifikasikan kedalam tingkat Risiko Strategis Pemda (sesuai
tujuan strategis RPJMD), tingkat risiko strategis OPD dan
Tabel 3.4
Analisis Skala Risiko Strategis Pemda Sesuai Tujuan 3 RPJMD
Kemiskinan di Jawa Tengah yang Semakin Menurun Secara Merata
No. “Risiko” yang Teridentifikasi Analisis
Skala Risiko
a b f=dxe
I Risiko Strategis Pemda
- Tidak tercapainya target dari rencana program pengurangan
kemiskinan
1 - Tidak tersampaikannya bantuan Penanganan RTLH kepada 12
masyarakat yang membutuhkan (miskin)
- Tidak tercapainya target 100% Bankeupemdes RTLH
Tabel 3.5
Analisis Skala Risiko Strategis OPD Sesuai Tujuan 1 dan 2 Renstra
Disperakim Provinsi Jawa Tengah
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan
Permukiman yang Berkualitas;
2.Meningkatkan Kepastian Hukum atas Bidang Tanah Bagi
Masyarakat dan BagiPembangunan Untuk Kepentingan Umum
Analisis
Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi
Skala Risiko
a b f=dxe
Risiko Strategis OPD
- Tidak terinformasikannya peluang melalui KPR-FLPP, BP2BT,
dll
1 2
- Minimnya akses masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah
terkait Pembiayaan Perumahan
-Tidak tersampaikannya Pedoman Standar Teknis Penyediaan
2 2
Rumah
- TFL dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat
3 2
penerima bantuan, kurang maksimal.
- Tidak adanya data perumahan dilokasi rewan bencana / terkena
4 4
relokasi program provinsi.
- Tidak adanya data lahan-lahan potensial sebagai lokasi relokasi
5 2
perumahan.
a b f=dxe
Risiko Strategis OPD
- Tidak adanya data rumah korban bencana kejadian sebelumnya
6 4
yang belum tertangani untuk dilakukan penanganan.
-Tidak tersedianya data rumah sewa korban bencana, Rusun dan
7 1
rusus
Sulitnya mendapatkan database korban Bencana Alam atau
terkena relokasi program tingkat Provinsi
8 -Tidak tersedianya data korban Bencana Alam atau terkena 6
relokasi program tingkat Provinsi
-Tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan
- Tidak tepat jenis material bahan bangunan yang di serahkan
sesuai kebutuhan
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan bangunan
9 yang di serahkan. 4
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat korban
terdampak bencana
10 Penerima Bansos Kurang sesuai sasaran 9
Belum diketahuinya penerbitan e-katalog RUSPIN secara resmi
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan bangunan
yang di serahkan.
11 9
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat korban
terdampak bencana
12 Tidak Tersalurkannya Bantuan Stimulan Material 12
13 Terlambatnya pelaksanaan 4
- Tidak tersedianya dokumen UKL-UPL, site plan, dan DED
14 2
(Rusus).
- Tidak tersedianya kajian dan identifikasi kebutuhan rumah bagi
15 4
nelayan 7 kab/kota di pantura.
16 Belum diketahuinya jadwal penerbitan e-katalog RUSPIN secara 9
a b f=dxe
Risiko Strategis OPD
resmi.
- Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat waktu, tepat
17 12
jumlah.
- Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat waktu, tepat
jumlah.
18 9
- Tidak terlaksananya peningkatan kualitas RTLH.
a b f=dxe
Risiko Strategis OPD
-Banyaknya permasalahan pertanahan yang muncul dalam
penyelenggaraan urusan pertanahan di Provinsi Jawa Tengah
-Lemahnya penataan administrasi permasalahan tanah shg
memunculkan permasalahan pertanahan
-Tidak berjalannya kegiatan sesuai waktu
- Program pembangunan tidak terlaksana
29 4
-fasilitasi penyeleaian permasalahn tidak berjalan
-Upaya penyelesaian tanah yang berlarut-larut
-Terhambatnya Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan
-Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan tidak berjalan
optimal
-Timbulnya dampak sosial masyarakat
-Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Inventarisasi
30 -Masa berlaku Hak guna (HGU) kadaluarsa 4
-Kemungkinan adanya Sertifikat Ganda
-Tidak tersampaikannya informasi dan kurangnya pemahaman
31 aparatur pemerintahan dan masyarakat terkait kebijakan urusan 4
pemerintahan di bidang pertanahan
-Pelaksanaan Penlok tidak sesuai dengan keputusan Gubernur
32 -Keputusan Gubernur terkait Penlok kadaluarsa sebelum 4
penyelesaian kegiatan/pekerjaan
Kurangnya Pemahaman tentang Dinamika perkembangan
33 peraturan perundang-undangan serta kebijakan-kebijakan di 1
bidang pertanahan
34 Kurang maksimalnya target capain Reforma Agraria 4
-Kurangnya pemahaman masyarakat terkait legalisasi aset tanah,
35 kurang sosialisasi 4
- Perubahan alih fungsi lahan
-Kurang maksimalnya pembinaan dan pengendalian pertanahan
36 4
serta dalam masa pandemi
a b f=dxe
Risiko Strategis OPD
-kurang maksimalnya terhadap penerima manfaat
Tabel 3.6
Analisis Skala Risiko Operasional OPD Sesuai Tujuan 1 dan 3
Renstra Disperakim Provinsi Jawa Tengah
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan
Permukiman yang Berkualitas;
2.Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Perangkat Daerah
Analisis
Risiko
No. “Risiko” yang Teridentifikasi
Skala Risiko
a b f=dxe
Risiko Operasional OPD
Kajian dan perumusan konsep kebijakan kasiba lisiba tidak sesuai
1 9
dengan target yang diharapkan
Kajian dan perumusan keterpaduan implementasi P3KP dan
2 Pertanahan tidak fokus terhadap tujuan dan sasaran yang 6
diharapkan
Fasilitasi Pokja dan Forum PKP Provinsi Jawa Tengah akan sulit
3 6
tercapai targetnya
Pelaksanaan implementasi kemitraan multi stakeholders melalui
4 9
KKN Tematik Disperakim dengan Perguruan Tinggi tidak
a b f=dxe
terlaksana secara maksimal
a b f=dxe
- Tidak tersusunnya dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
sesuai dengan Jadual dan ketentuan
16 4
- Tidak optimalnya pelaksanaan evaluasi Kinerja Perangkat
Daerah (Disperakim) dan Pemerintah Daerah Prov.Jateng
Pembayaran Gaji dan Tunjangan tidak sesuai dengan yang
17 1
seharusnya diterima
-Pembayaran Tambahan Penghasilan tidak sesuai dengan yang
18 2
seharusnya diterima
dapat mengarah kepada terhambatnya penyusunan akuntansi dan
pelaporan keuangan yang baik
19 -Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi adanya 1
kebijakan pengelolaan APBD, khususnya pelaporan Akuntansi dan
Keuangan
-dapat mengarah kepada terhambatnya pelaksanaan Kegiatan
karena ketidak hadiran Narasumber atau Moderator
20 -Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi adanya 1
kebijakan pengelolaan APBD, khususnya pelaporan Keuangan
Bulanan/Semestrean
dapat mengarah kepada terhambatnya Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun karena Data Asset yang belum masuk
21 1
Subbag Keuangan
'-Penyusunan laporan akhir tahun anggaran tidak tepat waktu
Gedung kantor yang tidak terawat akan mengakibatkan
22 4
ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja
a b f=dxe
Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam bekerja
25 4
'-Kesiapan Materi Pameran yang tidak tepat waktu
-Ketidak pastian waktu dalam proses pengadaan Penyedia Jasa
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja dan
26 4
ketidaklancaran tugas
-Tidak terjaminnya penanggungan risiko kecelakaan kerja
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja dan
27 4
ketidaklancaran tugas
'-Ketidaknyamanan dan tidak optimalnya dalam pelaksanaan tugas
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja dan
28 ketidaklancaran tugas 4
'-Tidak terenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja dan
29 ketidaklancaran tugas 4
-Tidak tersedianya sarana mebeleur sebagai sarana penunjang
pelaksanaan tugas
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja dan
30 ketidaklancaran tugas 4
'-Tagihan Pembayaran jasa yang fluktiatif dan melebihi
ketersediaan anggaran
Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam bekerja
31 4
'-Tidak tercukupinya penyediaan kebutuhan makan minum sesuai
ketersediaan anggaran
a b f=dxe
32 Sarana yang tidak terawat dan rusak 4
33 Sarana yang rusak dan tidak terawat 4
34 Sarana yang rusak dan tidak terawat 4
Tidak tersampaikannya naskah dinas tepat waktu akan
35 4
mengakibatkan terlambatnya penyampaian naskah dinas
Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan
36 4
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam bekerja
37 Tidak tersedianya perlengkapan barang cetak dan penggandaan 4
-Ketidakhadiran memehuni undangan dalam event yang
38 4
diselenggarakan
39 4
-Tidak terbayarkan pembayaran honor dan jasa keamanan
Tidak terawatnya sarpras perlengkapan dan terjaganya kebersihan
40 4
lingkungan kantor
Tidak tepat sasarannya Pendidikan dan Pelatihan akan
41 4
menghambat peningkatan ketrampilan dan pengetahuan pegawai
Hasil Analisis Risiko Strategis Pemda memiliki skala risiko tertinggi dengan
nilai 12 (dua belas), dimana skala dampak diidentifikasikan memiliki
pengaruh besar (3) dan skala kemungkinan yang hampir pasti (4). Risiko
tinggi terjadi pada Program Pengembangan Perumahan, Kegiatan
Pendistribusian dan Serah Terima Rumah Bagi Korban Bencana atau
Relokasi Program Provinsi, Sub Kegiatan Pelaksanaan Pembagian Rumah
Bagi Korban Bencana Provinsi atau Relokasi Program Provinsi, Sub-sub
Kegiatan Peningkatan Kualitas RTLH (Bankeupemdes RTLH).
Pada Risiko Strategis OPD Risiko tertinggi dengan nilai 12 (dua belas) dan
ada 2 (dua ) Identifikasi, yaitu pada Program Pengembangan Perumahan,
Kegiatan Pembangunan dan Rehabilitasi Rumah Korban bencana atau
Relokasi Program Provinsi, Sub Kegiatan Pembangunan Rumah Bagi
Korban Bencana, Sub-sub Kegiatan Bantuan Sosial Barang Material Bahan
a b f g
I Risiko Strategis Pemda
1 - Tidak tercapainya target dari - Kurang berminatnya desa - Tidak
rencana program pengurangan terhadap Bankeupemdes optimalnya
kemiskinan RTLH pelaksanaan
- Tidak tersampaikannya - Validitas data,Duplikasi program
bantuan Penanganan RTLH data, penanggulangan
kepada masyarakat yang -komitmen kabupaten/kota, / pengurangan
membutuhkan (miskin) Pemerintah Desa angka
- Tidak tercapainya target - Mekanisme penyampaian kemiskinan di
100% Bankeupemdes RTLH bantuan yang tidak efisien Jawa Tengah.
-Belum optimalnya peran
stakeholder/sumber
pembiayaan lainnya
Tabel 3.8
Pengendalian Terpasang Risiko Strategis OPD Sesuai Tujuan Strategis 1
dan 2 Renstra Disperakim Provinsi Jawa Tengah
1.Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan
Permukiman Yang Berkualitas
2.Meningkatkan Kepastian Hukum atas Bidang Tanah Bagi Masyarakat
dan Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
No Risiko Prioritas Penyebab Dampak
a b c d
II Risiko Strategis OPD
1 - Tidak terinformasikannya -Sosialisasi tertunda karena - Masyarakat
peluang melalui KPR-FLPP, pandemi covid-19 yang
BP2BT, dll - Sosialisasi ke masyarakat membutuhkan
- Minimnya akses masyarakat luas yang dilaksanakan secara (MBR) tidak
terhadap kebijakan Pemerintah daring, tidak efektif. mendapatkan
terkait Pembiayaan Perumahan - Terbatasnya keikutsertaan kesempatan /
Kab/Kota dalam peluang
mensosialisasikan informasi
penyediaan
a b c d
perumahan
melalui
mekanisme
pembiayaan
FLPP, BP2BT,
dll.
2 -Tidak tersampaikannya - Sosialisasi tertunda -Pemahaman
Pedoman Standar Teknis - Terbatasnya keikutsertaan terhadap
Penyediaan Rumah Kab/Kota dalam mengikuti Pedoman
sosialisasi. Standar Teknis
kurang
sehingga
pembangunan
yang dilakukan
kurang
memenuhi
standar teknis
3 - TFL dalam memberikan - Sosialisasi tertunda - Tidak efektif,
pendampingan kepada - Pelaksanaan Sosialisasi tidak
masyarakat penerima bantuan, melalui daring kurang efektif terjaminnya
kurang maksimal. - TFL yang direkrut, tidak mutu
kompeten - Pembangunan
Rumah Baru
tidak sesuai
dengan Standar
Teknis
4 - Tidak adanya data perumahan -Belum tersedianya data - Belum dapat
dilokasi rewan bencana / Rumah / Perumahan di tertangani nya
terkena relokasi program Daerah Rawan Bencana. fasilitasi
provinsi. - Belum tersedianya data penyediaan
informasi program-prgram perumahan bagi
provinsi yang berimplikasi masyarakat
terhadap penyediaan rumah / terdampak
perumahan. relokasi
a b c d
program
provinsi.
'- Masih adanya
risiko kerusakan
rumah /
perumahan
akibat bencana
di lokasi rawan
bencana.
5 - Tidak adanya data lahan- -Belum tersedianya data - Belum dapat
lahan potensial sebagai lokasi informasi lahan potensial dilaksanakannya
relokasi perumahan. sebagai lokasi relokasi relokasi
perumahan. perumahan
dalam rangka
pelaksanaan
program
pemerintah
provinsi.
6 - Tidak adanya data rumah - Tidak tersedianya informasi - Tidak dapat
korban bencana kejadian data rumah korban kejadian tertanganinya
sebelumnya yang belum sebelumnya yang belum rumah korban
tertangani untuk dilakukan tertangani. bencana yang
penanganan. sebelumnya
belum tertangani
7 -Tidak tersedianya data rumah - Instansi / OPD yang - Tidak dapat
sewa korban bencana, Rusun menangani berbeda-beda tiap dilaksanakan
dan rusus Daerah program
-Keterbatasan data pihak fasilitasi
Kab/Kota penyediaan
perumahan.
a b c d
8 Sulitnya mendapatkan database Belum tersedianya Database Memerlukan
korban Bencana Alam atau Korban Bencana Alam yang identifikasi
terkena relokasi program dapat ditangani oleh Provinsi- penyusunan
tingkat Provinsi-Tidak Belum adanya Pendataan database secara
tersedianya data korban Bagi Rumah Korban primer-Tidak
Bencana Alam atau terkena Bencana-Minimnya informasi tersalurkannya
relokasi program tingkat dari Kab/Kota-Validitas Data bantuan Rumah
Provinsi-Tidak tepatnya yang ada-Perubahan Kondisi bagi korban
sasaran Penerima Bantuan dilapangan Bencana atau
Relokasi
Program
Provinsisesuai
dengan kriteria
9 - Tidak tepat jenis material -Sudah Tertangani dari - Korban
bahan bangunan yang di sumber dana lainnya bencana tidak
serahkan sesuai kebutuhan (Pemerintah / Swasta/ dapat
- Tidak tepat waktu, jumlah Swadaya) memeperbaiki
dan mutu, material bahan -Tidak adanya komitmen Rumah yang
bangunan yang di serahkan. Swadaya Rusak untuk
- Kerusakan material bahan - Beragamnya tingkat dapat dihuni
bangunan akibat mobilisasi. kerusakan dan beraneka kembali
'-Tidak tersampaikannya ragamnya material bahan - Capaian tidak
bantuan bagi masyarakat bangunan yang dibutuhkan. dapat memenuhi
korban terdampak bencana - Sebaran lokasi tersebar dan target 100%
merupakan remote area -
dengan akses pencapaian
yang sulit.
a b c d
11 Belum diketahuinya penerbitan Tidak terpenuhinya - Jadwal
e-katalog RUSPIN secara persyaratan jumlah minimal Pelaksanaan
resmi Perusahan penyedia (yang Bantuan
- Tidak tepat waktu, jumlah sudah melakukan PKS Stimulan
dan mutu, material bahan dengan Kementerian Pusat) Material
bangunan yang di serahkan. untuk pendaftaran e-katalog. Pembangunan
- Kerusakan material bahan - Performance penyedia Rumah
bangunan akibat mobilisasi. barang dan jasa kurang / tidak Sederhana Sehat
'-Tidak tersampaikannya baik. mundur / tidak
bantuan bagi masyarakat '-Sudah Tertangani dari terlaksana.
korban terdampak bencana sumber dana lainnya -Masyarakat
(Pemerintah / Swasta/ korban Bencana
Swadaya) tidak dapat
-Tidak adanya komitmen menghuni
Swadaya rumah baru yang
- Sebaran lokasi tersebar dan layak huni.
merupakan remote area - Capaian tidak
dengan akses pencapaian dapat memenuhi
yang sulit. target 100%
- Performance penyedia jasa
kurang / tidak baik.
12 Tidak Tersalurkannya Bantuan terdapat kriteria yang tidak Mundurnya
Stimulan Material dapat dipenuhi oleh calon pelaksanaan
penerima (penyediaan lahan karena gagalnya
dll) calon penerima
dan diperlukan
calon penerima
pengganti
a b c d
13 Terlambatnya pelaksanaan Lokasi Bencana yang cukup pelaksanaan
ekstrim sehingga memerlukan pembangunan
perhatian khusus dalam mundur dari
pengangkutan material waktu yang
telah
direncanakan
14 - Tidak tersedianya dokumen -Hak penggunaan Lahan Tidak dapat
UKL-UPL, site plan, dan DED masih berada di Disporapar- terlaksananya
(Rusus). Lahan berada di dekat pantai pembangunan
dan membutuhkan biaya rusun rusus di
pematangan lahan & Desa Sidaharja,
konstruksi non standart / Kec. Suradadi,
besar.- Kesesuaian Kab. Tegal
peruntukan dengan rencana
tata ruang.- Performance
penyedia jasa kurang / tidak
baik.
15 - Tidak tersedianya kajian dan - tidak tersedianya data - Tidak dapat
identifikasi kebutuhan rumah Nelayan yang membutuhkan terlaksananya
bagi nelayan 7 kab/kota di Rumah progam
pantura. - Kesiapan kultur sosial penyediaan
nelayan untuk di relokasi. rusus bagi
- kesesuaian peruntukan nelayan
dengan RTRW.
- Performance penyedia jasa
kurang / tidak baik.
16 Belum diketahuinya jadwal Tidak terpenuhinya - Pelaksanaan
penerbitan e-katalog RUSPIN persyaratan jumlah minimal Bantuan
secara resmi. Perusahan penyedia (yang Stimulan
sudah melakukan PKS Material
dengan Kementerian Pusat) Pembangunan
untuk pendaftaran e-katalog. Rumah
- Performance penyedia Sederhana Sehat
barang dan jasa kurang / tidak mundur
a b c d
baik. - Tidak
terpenuhinya
jumlah rumah
yang dibangun
untuk
pemenuhan
Backlog.
17 - Tidak tersampaikannya - Tidak terpenuhinya kriteria - Pelaksanaan
bantuan tepat sasaran, tepat yang seharusnya dipenuhi Bantuan
waktu, tepat jumlah. sebagai penerima bantuan Stimulan
diantaranya : status Material
kepemilikan, komitmen Pembangunan
berswadaya, dll. Rumah
- Perubahan status dan Sederhana Sehat
kondisi calon penerima mundur
bantuan. - Tidak
- Terbatasnya tingkat terpenuhinya
pengetahuan Kelompok jumlah rumah
Masyarakat sebagai Tim yang dibangun
Pelaksana Kegiatan (dalam untuk
penyediaan material bahan pemenuhan
bangunan serta pelaporan Backlog.
pertanggungjawaban).
18 - Tidak tersampaikannya - Adanya duplikasi data dan - Tidak
bantuan tepat sasaran, tepat akurasi data. tersampaikannya
waktu, tepat jumlah. - Sebaran lokasi yang luas. bantuan kepada
- Tidak terlaksananya - Keterbatasan SDM masyarakat
peningkatan kualitas RTLH. - Tata laksana miskin yang
- Perubahan status dan membutuhkan
kondisi calon penerima (tidak
bantuan terlaksananya
- Kesanggupan untuk dukungan
berswadaya terhadap
program
a b c d
penanggulangan
kemiskinan)
- Capaian tidak
dapat memenuhi
target 100%
a b c d
pemenang
lomba hari
habitat tahun
2019
23 Hasil pekerjaan tidak sesuai - Pemilihan dan Hasil
dengan spesifikasi yang di penggunanaan bahan pelaksanaan
syaratkan dalam kontrak bangunan yang tidak sesuai pekerjaan tidak
dengan spesifikasi yang sesuai dengan
sudah di tentukan dalam ketentuan yang
kontrak diatur dalam
kontrak.
24 - Tidak terselenggaranya - Tidak adanya peserta - Tidak adanya
Lomba Hari Habitat Kab/Kota, Pekerjaan Fisik
- Tidak adanya peserta Lomba - Kurangnya infomasi pada tahun N+1
Hari Habitat mengenai penyelenggaraan -Tidak
lomba terselenggaranya
Lomba Hari
Habitat
25 - Tidak termonitoring tingkat - Data hasil identifikasi - Tidak tersedia
capaian kawasan permukiman kawasan permukiman kumuh data capaian
kumuh yang tertangani oleh Kab/Kota selalu berubah kinerja
/ dinamis. penanganan
kawasan
permukiman
kumuh.
- Tidak
komprehensifny
a kebijakan yang
diambil dalam
penanganan
kawasan kumuh.
a b c d
26 - Respon dari Kab / Kota yang - Tidak efektifnya koordinasi Tidak
rendah dalam pengusulan yang telah dilakukan bersama tercapainya
progam/ kegiatan/ anggaran Kabupaten/Kota. target lokasi
dalam rangka penanganan - Komitmen dari pemerintah penanganan
kawasan kumuh, melalui daerah kurang kumuh
bantuan keuangan Kab/ Kota - Belum jelasnya tupoksi
(Musrenbang) perangkat daerah Kab/Kota
dalam penanganan kumuh.
27 -Adanya perubahan fungsi Seiring pertumbuhan Berkurangnya
lahan mengurangi luasan penduduk yang dinamis pada luasan LP2B
Lahan Pertanian Pangan saat ini keberadaan lahan dapat
Berkelanjutan (LP2B) pertanian terancam untuk mengganggu
kebutuhan lain (perubahan stabilitas
fungsi lahan) seperti kemandirian,
perumahan, industri dan lain ketahanan dan
sebagainya kedaulatan
pangan baik
lokal maupun
nasional
28 -Aset Tanah Kas Desa tidak - Tidak tercatat dan Berkurangnya
memilikki bukti terdokumentasikannya Proses Aset Desa
kepemilikkan/sertifikat peralihan hak kepemilikan
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Kas Desa
Tanah Kas Desa - Kurangnya kesadaran
Pemerintah Kas Desa dalam
pengamanan aset secara
hukum
29 -Banyaknya permasalahan -ketidak sesuaian/setujunya - Penyediaan
pertanahan yang muncul dalam masy.terhadap nilai santunan tanah tertunda-
penyelenggaraan urusan yang diberikan-Kurangnya Tidak
pertanahan di Provinsi Jawa koordinasi dan sinergis dalam terlaksananya
Tengah-Lemahnya penataan proses penanganan pelaksanaan
administrasi permasalahan permasalahan pertanahan- kegiatan/pekerja
tanah shg memunculkan Kurangnya komitmen an-Tidak
a b c d
permasalahan pertanahan- pemerintah dalam optimalnya
Tidak berjalannya kegiatan penyelesaian permasalahan pelayanan
sesuai waktu- Program pertanahan yang ada. terkait
pembangunan tidak terlaksana 1. Masih terdapatnya konflik Penyelesaian
-fasilitasi penyeleaian penguasaan pertanahan antara Permasalahan
permasalahn tidak berjalan- : Pertanahan
Upaya penyelesaian tanah yang a) Pemerintah Provinsi
berlarut-larut-Terhambatnya dengan Pemerintah Kab/Kota
Pelaksanaan b) Antar Pemerintah Kab/
Kegiatan/Pekerjaan-Fasilitasi kota;
penyelesaian permasalahan c) Pemerintah Provinsi Jawa
pertanahan tidak berjalan Tengah dengan masyarakat;
optimal-Timbulnya dampak d) Pemerintah Provinsi Jawa
sosial masyarakat Tengah dengan Instansi
pusat;
e) Instansi pusat dengan
masyarakat;
f) Masyarakat dengan
masyarakat;
2. Lemahnya penataan
administrasi penguasaan
tanah
3. Kurangnya koordinasi
dalam penanganan
permasalahan pertanahan di
Daerah
4. Kurangnya pemahaman
terhadap regulasi dibidang
pertanahan
30 -Terjadi perubahan jadwal -Jadwal Kerja BPN yang -Mundurnya
pelaksanaan Inventarisasi padat jadwal rencana
-Masa berlaku Hak guna -Ketidaksesuaian Peruntukan kegiatan
(HGU) kadaluarsa Hak Pakai -Tidak
-Kemungkinan adanya -Tidak adanya legalitas optimalnya
a b c d
Sertifikat Ganda perjanjian pemanfaatan pelaksanaan
-Penguasaan lahan oleh pengamanan
masyarakat asset
a b c d
33 Kurangnya Pemahaman kurangnya informasi dan dapat
tentang Dinamika pemahaman aparatur menghambat
perkembangan peraturan Pemerintahan dan masyarakat pelayanan
perundang-undangan serta terkait kebijakan urusan kepada
kebijakan-kebijakan di bidang pemerintahan dibidang masyarakat
pertanahan pertanahan khususnya
dalam bidang
pertanahan
34 Kurang maksimalnya target Pemahaman Penyelenggaraan kurang
capain Reforma Agraria Reforma Agraria oleh apartur optimalnya
Kab/Kota dalam
pelaksanaan
penyelenggaraan
Reforma
Agraria
35 -Kurangnya pemahaman - pemahaman terhadap -Tanah yang
masyarakat terkait legalisasi masyarakat kurang dikelola tidak
aset tanah, kurang sosialisasi- memiliki alas
Perubahan alih fungsi lahan hak- gagalnya/
tidak
terwujudnya
lahan pertanian
berkelanjutan-
Perekonomian
masyarakat
36 -Kurang maksimalnya -Keterbatasan melaksanakan -Mundurnya
pembinaan dan pengendalian kegiatan karena pandemi jadwal rencana
pertanahan serta dalam masa -keterbatasan penyampaian kegiatan
pandemi yang tidak dilakukan secara -Tidak adanya
-kurang maksimalnya terhadap tatap muka alternatif
penerima manfaat pemanfaatan
guna
meningkatkan
perekonomian
a b c d
keluarga
37 -Tidak tersedianya tanah bagi -Masyarakat sulit untuk -Pembangunan
pembangunan untuk melepaskan kepemilikan untuk
kepentingan umum tanah yang akan digunakan kepentingan
-Keterlambatan Proses untuk kepentingan umum umum tidak
Pekerjaan -Dokumen Perencanaan yang dapat terealisasi
-Informasi tidak tersampaikan tidak sesuai sesuai dengan -Tidak
dengan lengkap peraturan perundang- Terbangunnya
undangan Pekerjaan sesuai
- Tidak adanya respon baik dengan jadual
dari masyarakat -tertundanya
-kurang perhatian masy pelaksananaan
terhadap masa berlaku
38 -Tidak tersedia/sulit -Instansi yang memerlukan Menghambat
mendapatkan harga tanah tanah maupun instansi terkait pelaksanaan
dilokasi tempat wilayah dapat meminta informasi nilai pengadaan tanah
tertentu tempat dilaksanakan tanah di kabupaten/kota bagi
pengadaan tanah bagi tertentu. pembangunan
pembangunan untuk -belum adanya update data untuk
kepentingan umum kepentingan
-data tidak aktual umum
a b c d
III Resiko Oprasional OPD
39 Kajian dan perumusan konsep - Terbatasnya data sekunder - Hasil kajian
kebijakan kasiba lisiba tidak dari Kab/ Kota dan perumusan
sesuai dengan target yang - RTRW Kab/ Kota belum konsep
diharapkan semua terevisi kebijakan kasiba
- Terbatasnya pelaksanaan lisiba kurang
koordinasi dan survey mendalam dan
lapangan di Kab/ Kota karena substansi yang
pembatasan sosial akibat diharapkan
pandemi Covid-19 dalam KAK
- Konsultan Individual kurang tidak tercapai
memahami KAK sepenuhnya
- Kajian belum
dapat
dilanjutkan
menjadi produk
legislasi
40 Kajian dan perumusan - Keterbasan pelaksanaan - Hasil kajian
keterpaduan implementasi koordinasi dengan pihak- dan perumusan
P3KP dan Pertanahan tidak pihak terkait karena konsep
fokus terhadap tujuan dan keterbatasan di masa pandemi keterpaduan
sasaran yang diharapkan COVID19 implementasi
- Konsultan Individual kurang P3KP dan
memahami KAK Pertanahan
- Berbedanya prioritas secara
program/ kegiatan substansial akan
penyelenggaraan PKP antar mengalami
Kab/Kota dinamisasi
mengikuti
a b c d
kebijakan
progresif
rencana
pembangunan
daerah sehingga
akan sulit
terarah
- Sulitnya
menyusun
perencanan
terpadu dan
terintegrasi
41 Fasilitasi Pokja dan Forum - Adanya Permen PUPR - Dengan
PKP Provinsi Jawa Tengah 12/2020 yang menyebabkan struktur
akan sulit tercapai targetnya perlunya restrukturisasi Pokja keanggotaan
dan Forum PKP sehingga yang baru akan
mengakibatkan perubahan mengakibatkan
struktur keanggotaan, serta gejolak awal
tugas dan fungsinya organisasi
- Penggabungan Pokja PKP sehingga akan
dan Pokja AMPL sehingga sulit
memerlukan penyesuaian- menyatukan
penyesuaian persepsi dan
- Belum terbentuk Forum pemahaman
PKP dalam
pencapaian
target
sebagaimana
tugas dan fungsi
Pokja dan
Forum
- Tugas dan
fungsi Pokja dan
Forum tidak
a b c d
berjalan secara
optimal
42 Pelaksanaan implementasi Keterbatasan pelaksanaan - Kegiatan KKN
kemitraan multi stakeholders KKN oleh Perguruan Tinggi Tematik tidak
melalui KKN Tematik akibat pandemi Covid-19 dapat terlaksana
Disperakim dengan Perguruan sehingga mahasiswa tidak dalam lingkup
Tinggi tidak terlaksana secara dapat diturunkan ke lapangan, wilayah yang
maksimal dan keterbatasan keterlibatan luas
stakeholders akibat minimnya - Kurangnya
pembiayaan program CSR keberagaman
substansi
kegiatan yang
dapat dilakukan
- Kegiatan KKN
tidak dapat
berjalan dengan
sesuai rencana
- Tujuan
kegiatan KKN
tidak dapat
tercapai secara
maksimal,
fungsi peran
yang seharusnya
dititipkan
melalui kegiatan
KKN Tematik
tidak terealisasi
43 Rencana Pengelolaan Klinik Konsultan penyusun kurang Hasil rencana
PKP tidak sesuai target yang memahami substansi pengelolaan
diharapkan pekerjaan sesuai dalam KAK, Klinik PKP dan
keterbatasan kemampuan tim aplikasi Klinik
teknis dalam hal IT, serta PKP tidak sesuai
keterbatasan pelaksanaan dengan yang
a b c d
koordinasi dan sinkronisasi diharapkan
akibat pandemi Covid-19
44 Kurangnya kualitas produk - Keterbatasan data lingkup - Hasil evaluasi
evaluasi pada lingkup bidang bidang PKP pada lingkup
PKPP - Belum adanya juknis terkait bidang PKPP
pengendalian lingkup bidang tidak sesuai
PKPP dengan yang
-Belum seragamnya koitmen diharapkan
pemerintah daerah - Kurang
maksimalnya
bahan
pertimbangan
untuk
penyusunan
kebijakan
45 Indikator kinerja lingkup - Perubahan peraturan dan - Indikator
bidang PKPP di belum adanya pembinaan kinerja lingkup
kabupaten/kota yang tidak terhadap kabupaten/kota bidang PKPP di
tersinkronisasi dengan pusat terkait penyusunan indikator kabupaten/kota
dan provinsi. lingkup bidang PKPP yang yang tidak
tersinkronisasi, tersinkronisasi
- kurangnya sinkronisasi dengan pusat
antara Pusat, provinsi dan dan provinsi,
kabupaten/ kota terkait serta
indikator kinerja bidang menyebabkan
PKPP hasil evaluasi
- Implementasi program kinerja RPJMD-
kegiatan untuk mendukung RENSTRA yang
visi misi kepala daerah, yang kurang
bervariasi maksimal
-Pemenuhan
urusan wajib
Perumahan
Rakyat, tidak
a b c d
dapat
dilaksanakan
secara maksimal
46 Pelaksanaan pembinaan - Belum adanya pedoman - Pembinaan
lingkup bidang PKPP yang pembinaan bidang PKPP lingkup bidang
kurang maksimal '- Kurangnya komitmen dari PKPP yang
stakeholder terkait kurang
maksimal
- Urusan wajib
perumahan
rakyat tidak
dapat
dilaksanakan
secara maksimal
47 Basis Data Perumahan, - Proses pengumpulan dan - Kordinasi
Kawasan Permukiman dan pengelolaan data yang dengan
Pertanahan yang kurang melibatkan begitu banyak produsen data
lengkap dan valid pemangku kepentingan terhambat,
- tidak tersedianya data pada pengelolaan,
wali data/produsen data updating dan
- kurangnya personil penyajian data
pengelola data di yang valid dan
Kabupaten/Kota, terkini
- Kinerja konsultan individu terhambat,
dan tim teknis kurang kebenaran data
optimal, masih
- pandemi Covid-19 dipertanyakan
menyebabkan koordinasi - Data PKP
sebagian besar dilaksanakan tidak dapat
secara virtual maupun media digunakan
telpon dan email sepenuhnya
- Proses pengumpulan data untuk penentuan
yang dilakukan secara daring kebijakan.
a b c d
tidak dapat optimal.
a b c d
50 Kualitas produk akhir Aplikasi - Konsultan penyusun kurang Hasil aplikasi
Basis Data dan Sistem cermat dalam basis data dan
Informasi Perumahan Kawasan menterjemahkan KAK sistem informasi
Permukiman dan Pertanahan - Kualifikasi personil teknis kurang lengkap
yang dikembangkan tidak kurang sesuai kompetensi & tampilan serta
sesuai target yang diharapkan (IT), isi website tidak
- koordinasi dan pembahasan memenuhi
sebagian besar dilaksanakan harapan,
secara virtual akibat pandemi sehingga
Covid-19 aplikasi tersebut
tidak dapat
dimanfaatkan
secara optimal
51 Tidak tersusunnya dokumen Kurangnya koordinasi baik Tidak
Rencana Kerja Tahun 2022 , yang bersifat internal maupun tersedianya
Perjanjian Kinerja Pejabat eksternal Dokumen
Eselon Ta.2021, RKT Th.2022 '-Belum cermatnya kajian Rencana Kerja
sesuai dengan ketentuan pemenuhan target kinerja Tahun 2022 ,
didalam RENSTRA dan Perjanjian
RPJMD Kinerja Pejabat
-Belum sepenuhnya Eselon Ta.2021,
mencerminkan dukungan RKT Th.2022,
Program prioritas Gubernur Disperakim
dan Proyek Strategis Nasional dalam
(PSN) pelaksanaan
-Belum sepenuhnya tugas pokok dan
mendukung pemenuhan fungsinya
kewajiban SPM
-Belum sepenuhnya
mencerminkan dukungan
terhadap program
penanganan isu-isu strategiis
(Backlog, RTLH, Bencana,
Penanganan Kawasan
a b c d
Kumuh, Administrasi
Pertnahan dan dukungan
pasca penanganan Covid-19)
a b c d
Optimalnya
penyelenggaraan
SPIP
a b c d
56 -Pembayaran Tambahan -Pelanggaran disiplin yang -Pembayaran
Penghasilan tidak sesuai dilakukan oleh ASN Tambahan
dengan yang seharusnya -Kelalaian ASN dalam Penghasilan
diterima melaksanakan kewajiban yang diterima
untuk absensi pegawai tidak
sesuai
'-Penilaian
Kinerja Pegawai
kurang baik
57 dapat mengarah kepada Kurangnya detail pendukung
terhambatnya penyusunan laporan keuangan - Tahapan
akuntansi dan pelaporan -Ketidakikutsertaan dalam sosialisasi dalam
keuangan yang baik Pelatihan/Sosialisasi yang rangka
-Tidak memperoleh informasi diselenggarakan penyusunan
baru tentang regulasi adanya akuntansi tidak
kebijakan pengelolaan APBD, terlaksana
khususnya pelaporan dengan efektif
Akuntansi dan Keuangan
58 -dapat mengarah kepada -Ketidak hadiran dari -Penyampaian
terhambatnya pelaksanaan pengelola keuangan yang Materi oleh
Kegiatan karena ketidak diundang Narasumber
hadiran Narasumber atau belum
Moderator tersampaikan
-Tidak memperoleh informasi sebagaimana
baru tentang regulasi adanya yang diharapkan
kebijakan pengelolaan APBD, - Tahapan
khususnya pelaporan sosialisasi dalam
Keuangan Bulanan/Semestrean rangka
penyusunan
akuntansi tidak
terlaksana
dengan efektif
a b c d
59 dapat mengarah kepada Data Asset belum sesuai dan Penyusunan
terhambatnya Penyusunan terlambat masuk ke Subbag Pelaporan
Pelaporan Keuangan Akhir Keuangan'-Keterlambatan Keuangan Akhir
Tahun karena Data Asset yang penyampaian data dalam Tahun menjadi
belum masuk Subbag rangka penyusunan laporan terlambat-
Keuangan'-Penyusunan laporan keuangan dari bidang-bidang- Penyampaian
akhir tahun anggaran tidak Ketidak lengkapan data laporan
tepat waktu pendukung laporan keuangan keuangan akhir
tahun terlambat
60 Gedung kantor yang tidak Tidak Terlaksananya Tidak
terawat akan mengakibatkan pemeliharaan sesuai nyamannya
ketidaknyamanan pegawai kebutuhan dan tidak suasana kerja
dalam bekerja terselesaikannya '-Tidak
pemeliharaan gedung kantor optimalnya
tepat waktu pelayanan dan
pelaksanaan
pekerjaan
61 -Sarana yang tidak terawat dan Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak. prasarana kantor dan nyamannya
intensitas pemakaian yang suasana kerja
tinggi '-
-Frekuensi pemakaian yang Ketidaklancaran
melebihi kapasitas pelaksanaan
-Kelalaian/kurang tugas dan risiko
terampilnya pemakai keselamatan
sehingga mengakibatkan kerja
rusaknya sarana
- Belum adanya jadwal
rencana pemeliharan rutin
maupun berkala.
a b c d
62 Tidak tersedianya kebutuhan Keterlambatan dalam Tidak lancarnya
akan mengakibatkan penyediaan pekerjaan
ketidaknyamanan dan -Ketidakingin tahuan ASN -Terbatasnya
ketidaklancaran pegawai dalam terkait update regulasi pengetahuan
bekerja -Terbatasnya ketersediaan ASN terhadap
-Tingkat pengetahuan ASN bahan bacaan dan peraturan aturan yang
baik teknis dan administratif perundang-undangan di berlaku
dan regulasi yang berbeda pasaran
- Tidak tersedianya bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan yang
dibutuhkan
63 Tidak tersedianya kebutuhan Keterlambatan dalam Tidak lancarnya
akan mengakibatkan penyediaan pekerjaan
ketidaknyamanan dan '- Belum ada kepastian jadwal '-
ketidaklancaran pegawai dalam Penyelenggaraan Event Tidakterserapny
bekerja Pameran. a anggaran
'-Kesiapan Materi Pameran -tidak
yang tidak tepat waktu terlaksananya
-Ketidak pastian waktu dalam keikutsertaan
proses pengadaan Penyedia dalam Event
Jasa Pameran
64 Sarana dan prasarana yang Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan nyamannya
mengakibatkan intensitas pemakaian yang suasana kerja
ketidaknyamanan pegawai tinggi '- Tidak adanya
dalam bekerja dan '-Pengadan yang tidak sesuai jaminan
ketidaklancaran tugas jadwal keselamatan dan
-Tidak terjaminnya keamanan dalam
penanggungan risiko berkendara pada
kecelakaan kerja waktu
pelaksanaan
tugas
a b c d
65 Sarana dan prasarana yang Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan nyamannya
mengakibatkan intensitas pemakaian yang suasana kerja
ketidaknyamanan pegawai tinggi
dalam bekerja dan '-Tidak terpenuhinya -Tidak
ketidaklancaran tugas kebutuhan komponen- Terpenuhinya
'-Ketidaknyamanan dan tidak komponen perbaikan standar
optimalnya dalam pelaksanaan penerangan kenyamanan
tugas dalam bekerja
66 Sarana dan prasarana yang Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan nyamannya
mengakibatkan intensitas pemakaian yang suasana kerja-
ketidaknyamanan pegawai tinggi- Belum adanya daftar Tidak
dalam bekerja dan prioritas kebutuhan optimalnya
ketidaklancaran tugas'-Tidak pelayanan dan
terenuhinya peralatan dan pelaksanaan
perlengkapan kantor yang pekerjaan
diperlukan untuk pelaksanaan
tugas
67 Sarana dan prasarana yang Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan optimalnya
mengakibatkan intensitas pemakaian yang pelayanan dan
ketidaknyamanan pegawai tinggi pelaksanaan
dalam bekerja dan '-Kondisi sarana mebeleur pekerjaan
ketidaklancaran tugas yang sudah tidak layak
-Tidak tersedianya sarana
mebeleur sebagai sarana
penunjang pelaksanaan tugas
68 Sarana dan prasarana yang Tidak terawatnya sarana Tidak
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan nyamannya
mengakibatkan intensitas pemakaian yang suasana kerja
ketidaknyamanan pegawai tinggi -Tidak
dalam bekerja dan '-Pemakaian Sarpras yang optimalnya
ketidaklancaran tugas fluktuatif dan berlebihan pelayanan dan
a b c d
'-Tagihan Pembayaran jasa - Kelalaian pemakaian pelaksanaan
yang fluktiatif dan melebihi Sarpras di luar jam kerja pekerjaan
ketersediaan anggaran
a b c d
73 Tidak tersampaikannya naskah Pengiriman yang terlambat Tidak
dinas tepat waktu akan dan salah alamat Optimalnya
mengakibatkan terlambatnya '-Keterbatasan kapasitas SDM pelayanan dan
penyampaian naskah dinas dalam penggunaan aplikasi pelaksanaan
persuratan (TNDE dan SIKD) tugas
-Pencatatan dokumen
persuratan melalui kartu
kendali
74 Tidak tersedianya kebutuhan - Keterlambatan dalam Tidak
akan mengakibatkan penyediaan'-Belum Optimalnya
ketidaknyamanan dan Optimalnya Pencatatan pelayanan dan
ketidaklancaran pegawai dalam ketersediaan barang oleh pelaksanaan
bekerja pengurus barang tugas
75 Tidak tersedianya Keterlambatan dalam Tidak
perlengkapan barang cetak dan penyediaan Optimalnya
penggandaan pelayanan dan
pelaksanaan
tugas
76 Keterlambatan dalam -tidak
-Ketidakhadiran memehuni penyediaan tersedianya
undangan dalam event yang -Jumlah agenda dan acara informasi hasil
diselenggarakan yang tidak bisa diprediksi pelaksanaan
karena menyesuaikan surat koordinasi,
undangan yang masuk sosialisasi dan
-Keterbatasan Jumlah rapat
personil untuk penugasan -tidak
terlaksananya
koordinasi,keiku
tsertaan dalam
rapat,
sosialisasi,
bimtek, dll
a b c d
77 -Kelengkapan Dokumen Tidak
-Tidak terbayarkan dalam penyediaan SPJ Optimalnya
pembayaran honor dan jasa pelayanan dan
keamanan pelaksanaan
tugas
78 Tidak terawatnya sarpras Tidak terawatnya sarana Tidak
perlengkapan dan terjaganya prasarana kantor dan nyamannya
kebersihan lingkungan kantor intensitas pemakaian yang suasana kerja
tinggi
'-Ketidakmampuan dan
keterbatasan tenaga
kebersihan
-Tidak tersedianya jadwal dan
Standar Operasional
Pelayanan
79 Tidak tepat sasarannya Terbatasnya jenis pendidikan Diklat tepat
Pendidikan dan Pelatihan akan dan pelatihan yang sasaran dan
menghambat peningkatan disediakan, yang sesuai tidak sesuai
ketrampilan dan pengetahuan dengan kebutuhan analisa
pegawai kebutuhan diklat
-keikutsertaan
dalam Diklat
tidak sesuai
dengan analisa
kebutuhan diklat
Tabel 3.10
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan masih
Dibutuhkan
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Risiko
Strategis
Pemda
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 100
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Kualitas Menyepakati - Kebijakan Melakukan Kabid. TW III
produk akhir konsep, cara dan prosedur diskusi Keterpaduan Tahun 2021
Aplikasi Basis kerja dan alur pengendalian koordinasi
Data dan berpikir sebelum sudah dengan lebih
Sistem memulai dilakukan, intens (baik
Informasi pekerjaan, namun belum pertemuan
Perumahan melakukan mampu langsung
Kawasan pemantauan menangani maupun virtual),
Permukiman rutin dan rapat risiko yang pemantauan
dan Pertanahan koordinasi teridentifikasi proses pekerjaan
yang - Adanya yang lebih ketat
dikembangkan Pandemi terhadap
tidak sesuai Covid - 19 dan penyedia jasa
target yang kemungkinan maupun tim
diharapkan Force Majeur teknis,
- mengkontrak
Kemungkinan tenaga IT yang
adanya kapabel,
pergeseran melibatkan tim
personil teknis dengan
(PPTK, Tim lebih optimal
Teknis, Tenaga
Pendukung,
dll)
Tidak melakukan Peran Memaksimalkan Sekretaris Triwulan IV
tersusunnya koordinasi Konsultan peran Konsultan Th 2021
dokumen internal dan Individu belum Individual untuk
Rencana Kerja eksternal lebih maksimal menyusun
Tahun 2022 , intens instrumen
Perjanjian frekuensinya pedoman
Kinerja evaluasi Bidang
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 101
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Pejabat Eselon Perumahan dan
Ta.2021, RKT Kawasan
Th.2022 sesuai Permukiman
dengan
ketentuan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 102
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
-Tidak melakukan Kurangnya menjaga Sekretaris Triwulan II
tersampaikann koordinasi koordinasi hubungan Th 2021
ya informasi internal dan antar Instansi kinerja yang
program eksternal lebih pemerintah baik dengan
kegiatan intens internal maupu
Bidang frekuensinya eksternal dan
Infrastruktur melakukan
baik tindakan
bersumber antisipatif jauh-
dana APBN jauh hari
maupun APBD sebelum batas
Prov.Tahun waktu akhir
2021-Tidak ditetapkan
terciptanya dalam
Penguatan penyusunan
lingkungan dokumen
pengendalian perencanaan.
dan tersusunya
Dokumen RTP
Tahun 2021
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 103
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
- Tidak melakukan Kebijakan Menyusun Sekretaris Triwulan IV
tersusunnya koordinasi yang belum jadwal dan Th 2021
dokumen internal dan diikuti dengan berkoordinasi
Evaluasi memberikan prosedur baku dengan pihak
Kinerja penjelasan tata yang jelas terkait
Perangkat cara menyusun
Daerah sesuai dokumen
dengan Jadual evaluasi sesuai
dan ketentuan ketentuan,
- Tidak memberikan
optimalnya tenggang waktu
pelaksanaan yang cukup
evaluasi sehingga
Kinerja memberikan
Perangkat kesempatan
Daerah untuk bidang-
(Disperakim) bidang
dan menyelesaikan
Pemerintah laporan tersebut.
Daerah
Prov.Jateng
Pembayaran Pendataan Prosedur Pendataan Sekretaris Triwulan I
Gaji dan secara berkala pendataan sekum disetiap Th 2021
Tunjangan belum awal tahun
tidak sesuai dilaksanakan
dengan yang dengan baik.
seharusnya
diterima
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 104
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
-Pembayaran Membuat rekap Prosedur Menyebarkan Sekretaris Triwulan I
Tambahan manual absensi pengendalian informasi Th 2021
Penghasilan kehadiran belum melalui whats
tidak sesuai dilaksanakan up group guna
dengan yang dengan baik. mengingatkan
seharusnya tanggung jawab
diterima ASN dalam
absensi.
dapat Melakukan Prosedur Melakukan Sekretaris Triwulan II
mengarah Koordinasi baik pemenuhan koordinasi lebih Th 2021
kepada internal maupun kelengkapan lanjut sebelum
terhambatnya eksternal terkait data dukung dari jadwal
penyusunan dengan belum dapat pelaporan
akuntansi dan bidang/instansi dilaksanakan keuangan
pelaporan dengan baik.
keuangan yang
baik
-Tidak
memperoleh
informasi baru
tentang
regulasi
adanya
kebijakan
pengelolaan
APBD,
khususnya
pelaporan
Akuntansi dan
Keuangan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 105
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
-dapat Menggantikan Prosedur Memastikan Sekretaris Triwulan I
mengarah secara spontan sosialisasi Kehadiran Th 2021
kepada Moderator yang yang belum Narasumber/Mo
terhambatnya berhalangan direncanakan derator sebelum
pelaksanaan hadir secara tepat. jadwal
Kegiatan pelaksanaan
karena ketidak kegiatan
hadiran
Narasumber
atau Moderator
-Tidak
memperoleh
informasi baru
tentang
regulasi
adanya
kebijakan
pengelolaan
APBD,
khususnya
pelaporan
Keuangan
Bulanan/Seme
strean
dapat Koordinasi Prosedur Memastikan Sekretaris Triwulan IV
mengarah Intern dengan pemenuhan dengan Th 2021
kepada Pengurus barang kelengkapan Pengurus
terhambatnya data dukung Barang terkait
Penyusunan belum dapat batas waktu
Pelaporan dilaksanakan penyelesainnya
Keuangan dengan baik.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 106
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Akhir Tahun
karena Data
Asset yang
belum masuk
Subbag
Keuangan
'-Penyusunan
laporan akhir
tahun anggaran
tidak tepat
waktu
Gedung kantor Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
yang tidak dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
terawat akan rutin kondisi belum mampu perawatan dan
mengakibatkan gedung kantor menangani perbaikan secara
ketidaknyaman resiko yang periodik
an pegawai teridentifikasi. sebelum
dalam bekerja terjadinya
kerusakan
-Sarana yang Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tidak terawat dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
dan rusak. rutin sarpras belum mampu perawatan dan
kantor menangani perbaikan secara
resiko yang periodik
teridentifikasi. sebelum
terjadinya
kerusakan
Tidak Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tersedianya kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
kebutuhan belum mampu jadwal
akan menangani penyediaan
mengakibatkan resiko yang
ketidaknyaman teridentifikasi.
an dan
ketidaklancara
n pegawai
dalam bekerja
-Tingkat
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 107
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
pengetahuan
ASN baik
teknis dan
administratif
dan regulasi
yang berbeda
- Tidak
tersedianya
bahan bacaan
dan peraturan
perundang-
undangan yang
dibutuhkan
Tidak Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tersedianya kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
kebutuhan belum mampu jadwal
akan menangani penyediaan
mengakibatkan resiko yang
ketidaknyaman teridentifikasi.
an dan
ketidaklancara
n pegawai
dalam bekerja
'-Kesiapan
Materi
Pameran yang
tidak tepat
waktu
-Ketidak
pastian waktu
dalam proses
pengadaan
Penyedia Jasa
Sarana dan Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan II
prasarana yang dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
rusak dan tidak rutin sarpras belum mampu perawatan dan
terawat akan kantor menangani perbaikan secara
mengakibatkan resiko yang periodik
ketidaknyaman teridentifikasi. sebelum
an pegawai terjadinya
dalam bekerja kerusakan
dan
ketidaklancara
n tugas
-Tidak
terjaminnya
penanggungan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 108
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
risiko
kecelakaan
kerja
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 109
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Sarana dan Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
prasarana yang dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
rusak dan tidak rutin sarpras belum mampu perawatan dan
terawat akan kantor menangani perbaikan secara
mengakibatkan resiko yang periodik
ketidaknyaman teridentifikasi. sebelum
an pegawai terjadinya
dalam bekerja kerusakan
dan
ketidaklancara
n tugas
-Tidak
tersedianya
sarana
mebeleur
sebagai sarana
penunjang
pelaksanaan
tugas
Sarana dan Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
prasarana yang dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
rusak dan tidak rutin sarpras belum mampu perawatan dan
terawat akan kantor menangani perbaikan secara
mengakibatkan resiko yang periodik
ketidaknyaman teridentifikasi. sebelum
an pegawai terjadinya
dalam bekerja kerusakan
dan
ketidaklancara
n tugas
'-Tagihan
Pembayaran
jasa yang
fluktiatif dan
melebihi
ketersediaan
anggaran
Tidak Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tersedianya kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
kebutuhan belum mampu jadwal
akan menangani penyediaan
mengakibatkan resiko yang
ketidaknyaman teridentifikasi.
an dan
ketidaklancara
n pegawai
dalam bekerja
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 110
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
'-Tidak
tercukupinya
penyediaan
kebutuhan
makan minum
sesuai
ketersediaan
anggaran
Sarana yang Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tidak terawat dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
dan rusak rutin sarpras belum mampu perawatan dan
kantor menangani perbaikan secara
resiko yang periodik
teridentifikasi. sebelum
terjadinya
kerusakan
Sarana yang Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
rusak dan tidak dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
terawat rutin sarpras belum mampu perawatan dan
kantor menangani perbaikan secara
resiko yang periodik
teridentifikasi. sebelum
terjadinya
kerusakan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 111
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
Tidak Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tersedianya kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
kebutuhan belum mampu jadwal
akan menangani penyediaan
mengakibatkan resiko yang
ketidaknyaman teridentifikasi.
an dan
ketidaklancara
n pegawai
dalam bekerja
Tidak Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
tersedianya kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
perlengkapan belum mampu jadwal
barang cetak menangani penyediaan
dan resiko yang
penggandaan teridentifikasi.
Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
- kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
Ketidakhadiran belum mampu jadwal
memehuni menangani penyediaan
undangan resiko yang
dalam event teridentifikasi.
yang
diselenggaraka
n
Memantau Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
-Tidak kebutuhan pengendalian kendali dan Th 2021
terbayarkan belum mampu jadwal
pembayaran menangani penyediaan
honor dan jasa resiko yang
keamanan teridentifikasi.
Tidak Pemeliharaan Prosedur Membuat Sekretaris Triwulan I
terawatnya dan pengecekan pengendalian rencana Th 2021
sarpras rutin sarpras belum mampu perawatan dan
perlengkapan kantor menangani perbaikan secara
dan terjaganya resiko yang periodik
kebersihan teridentifikasi. sebelum
lingkungan terjadinya
kantor kerusakan
Tidak tepat Menyusun Prosedur Menyusun Sekretaris Triwulan I
sasarannya analisa pengendalian rencana Th 2021
Pendidikan kebutuhan diklat belum mampu kebutuhan diklat
dan Pelatihan dan memilih menangani dan
akan peserta diklat resiko yang menganggarkan
menghambat yang sesuai teridentifikasi. pelatihan yang
peningkatan dengan materi bersifat
ketrampilan diklat dengan bersama-sama
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 112
RTP
Uraian
Rencana Pemilik/ Target
Risiko Pengendalian Celah
Tindak Penangungg Waktu
Prioritas yang Sudah Pengendalian
Pengendalian Jawab Penyelesaian
Ada *)
a b c d e f
dan tupoksinya sehingga materi
pengetahuan umum dapat
pegawai tersampaikan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 113
RTP
Tabel 3.11
Realisasai Pengomunikasian Pengendalian Yang Dibangun
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Program : Pengembangan Perumahan
1 Pendistribusian Peningkatan Verifikasi dan Surat/ Nota Dinas/
dan Serah Kualitas RTLH validasi terhadap Rakor/ Tinjauan
Terima Rumah (Bankeupemdes database Lapangan
bagi Korban RTLH) penanganan
Bencana atau RTLH
Relokasi
Program
Provinsi
Program : Pengembangan Perumahan
1 Sosialisasi dan Sosialisasi Membuat klinik Surat/ Nota Dinas/
Persiapan Pengembangan online (informasi Rakor/ Email
Penyediaan dan Pembangunan melalui medsos
Rehabilitasi Baru & Akses atau grub WA)
Rumah Korban Perumahan KPR- untuk komunikasi
Bencana/ FLPP sebagai tindak
Relokasi lanjut dari
Program sosialisasi secara
Provinsi online
Sosialisasi Membuat klinik Surat/ Nota Dinas/
Standar Teknis online (informasi Rakor/ Email
Penyediaan dan melalui medsos
Rehabilitasi atau grub WA)
Rumah kepada untuk komunikasi
Masyarakat/Suka sebagai tindak
relawan lanjut dari
sosialisasi secara
online
Pembentukan dan Membuat klinik Surat/ Nota Dinas/
Pelatihan Tim online (informasi Rakor/ Email
Satgas, Tim melalui medsos
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 114
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Pendamping dan atau grub WA)
Fasilitator untuk komunikasi
sebagai tindak
lanjut dari
sosialisasi secara
online
2 Pendataan Identifikasi Kerjasama Surat/ Nota Dinas/
Penyediaan dan Perumahan di dengan Instansi / Rakor/ Email
Rehabilitasi Lokasi Rawan OPD terkait
Rumah Korban Bencana atau
Bencana atau Terkena Relokasi
Relokasi Program Provinsi
Program Identifikasi Kerjasama Surat/ Nota Dinas/
Provinsi Lahan-lahan dengan Instansi / Rakor/ Email
Potensial sebagai OPD terkait
Lokasi Relokasi
Perumahan
Pengumpulan Kerjasama Surat/ Nota Dinas/
Data Rumah dengan Instansi / Rakor/ Email
Korban Bencana OPD terkait
Kejadian
Sebelumnya yang
Belum
Tertangani
Pendataan Kerjasama Surat/ Nota Dinas/
Rumah Sewa dengan Instansi / Rakor/ Email
Korban Bencana, OPD terkait
Rumah Susun
dan Rumah
Rusus
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 115
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Pendataan dan Melakukan Surat/ Nota Dinas/
Verifikasi kerjasama dengan Rakor/ Email
Penerima Rumah instansi / OPD
bagi Korban terkait
Bencana Alam
atau Terkena
Relokasi
Program Provinsi
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 116
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Terdampak Kementerian
Bencana Beserta Pusat)
PSU nya
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 117
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Kabupaten / Kota
di Pantura
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 118
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
penerima hadiah
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 119
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Penyelenggaraan Meningkatkan Surat/ Nota Dinas/
Lomba Hari koordinasi dengan Rakor/ Email
Habitat Tahun Kabupaten/Kota
2021 peserta lomba
Fasilitasi Koordinasi Surat/ Nota Dinas/
Penyediaan PSU dengan Kab/Kota Rakor/ Email
Permukiman lebih intensif
Koordinasi, Koordinasi dan Surat/ Nota Dinas/
Sinkronisasi dan sinkronisasi Rakor/ Email
Monitoring kegiatan dengan
Penanganan lebih intensif
Kawasan
Permukiman
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 120
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Fasilitasi 1. Mendorong Surat/ Nota Dinas/
Pensertipikatan Kabupaten/Kota Rakor/ Email
Tanah Kas Desa untuk segera
melakukan
langkah
pengamanan aset
secara hukum
melalui
pendaftaran hak
atas tanah
2. Pensertipikatan
Tanah Kas Desa
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 121
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
secara intense
dalam bidang
pertanahan di
Provinsi Jawa
Tengah
Program Redistribusi Tanah dan Ganti Kerugian Tanah Kelebihan Maksimum dan
Tanah Absentee
1 Penetapan Inventarisasi dan Memaksimalkan Surat/ Nota Dinas/
Subyek dan Identifikasi Tim Teknis Rakor/ Email
Obyek Tanah Hak Pakai Kegiatan dan
Redistribusi (HP) Aset melakukan
Tanah Lintas Pemerintah koordinasi secara
Daerah Provinsi Jawa intensif dengan
Kabupaten/Kot Tengah dan mitra pelaksana
a dalam 1 Tanah Hak Guna kegiatan guna
(satu) Daerah (HGU) memastikan
Provinsi kegiatan sesuai
dengan jadwal
kegiatan
Sosialisasi/Rapat -Koordinasi lebih Surat/ Nota Dinas/
Koordinasi awal dengan Rakor/ Email
Bidang instansi/narasumb
Pertanahan er terkait
-Update Peraturan
dan Kebijakan
Bidang
Pertanahan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 122
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Pemantauan Pelaksanaan 0
Keputusan Pembinaan dan
Gubernur Pengendalian agar
Tentang pekerjaan
Penetapan Lokasi dilaksanakan
Pengadaan Tanah sesuai
Bagi perencanaan
Pembangunan
Untuk
Kepentingan
Umum
Reforma Agraria Memaksimalkan Surat/ Nota Dinas/
Tim Teknis Rakor/ Email
Kegiatan dan
melakukan
koordinasi
Kelembagaan di
Tingkat Kab/Kota
guna memastikan
pelaksanaan
Reforma Agraria
berjalan efektif
dan berhasil
mencapai
tujuannya serta
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku
Pemantauan Melakukan Surat/ Nota Dinas/
Pelaksanaan Koordinasi secara Rakor/ Email
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 123
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Sertifikasi Hak intensif dengan
Atas Tanah Kab/Kota terkait
HakAtas Tanah,
dan Sosialisasi
kepada
Masyarakat
Penataan Akses Memaksimalkan Surat/ Nota Dinas/
Reforma Agraria Tim Teknis Rakor/ Email
Kegiatan dan
melakukan
koordinasi secara
intensif dengan,
Kab/Kota
setempat
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 124
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Peningkatan Secara periodik Surat/ Nota Dinas/
Tertib memperbarui Rakor/ Email
Administrasi zona nilai tanah di
Pertanahan kab/kota di Jawa
Berupa Zonasi Tengah
Nilai Tanah
Program : Peningkatan Pelayanan Sertifikasi, Kualifikasi, Klarifikasi, dan
Registrasi Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman
1 Sertifikasi dan Penyusunan -Melakukan Surat/Nota
Registrasi bagi Kebijakan penjaringan data Dinas/Koordinasi
Orang atau Strategi PKPP menggunakan
Badan Hukum dan Implementasi kuisioner secara
yang Kemitraan jelas sehingga
Melaksanakan mudah dipahami
Perancangan responden
dan -Melakukan
Perencanaan pembahasan dan
Rumah serta koordinasi secara
Perencanaan intensif (baik
Prasarana, secara luring jika
Sarana dan memungkinkan
Utilitas Umum maupun daring)
PSU Tingkat -Melakukan
Kemampuan pemantauan
Menengah progres pekerjaan
konsultan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 125
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Melakukan Surat/Nota
pembahasan Dinas/Koordinasi
mekanisme dan
metodologi
pekerjaan secara
detail agar dapat
mencapai tujuan
dan sasaran yang
diharapkan, serta
melakukan
pembahasan dan
koordinasi secara
intensif (baik
secara luring jika
memungkinkan
maupun daring),
dan melakukan
pembahasan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 126
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Menjalin Surat/Nota
Komunikasi dan Dinas/Koordinasi
koordinasi secara
intens dengan
anggota Pokja
dan Forum PKP
yang baru
sehingga terjalin
rasa kebersamaan
dalam pencapaian
tujuan sesuai
dengan tugas dan
fungsi Pokja dan
Forum, serta
memperbesar
keterlibatan Pokja
dan Forum dalam
Pemprov.Jateng
Melakukan Surat/Nota
persiapan secara Dinas/Koordinasi
matang dengan
pihak-pihak yang
terlibat, dan
melakukan
koordinasi secara
intens dengan
Perguruan Tinggi
dan Stakholders
yang terlibat
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 127
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
dalam
pelaksanaan
KKN, serta
menyusun
alternatif kegiatan
yang fleksibel
dilaksanakan
sesuai ketentuan
Melaksakan Surat/Nota
diskusi koordinasi Dinas/Koordinasi
dengan lebih
intens (baik
secara luring
maupun daring),
melaksanakan
pemantauan
proses pekerjaan
secara lebih ketat
terhadap penyedia
jasa maupun tim
teknis
Pembinaan, Meningkatkan Surat/Nota
Monitoring, dan koordinasi dan Dinas/Koordinasi
Evaluasi Bidang sinkronisasi
Perumahan, terkait dengan
kawasan kebutuhan data
Permukiman, dan baik secara
Pertanahan internal maupun
dengan dinas
terkait di
kabupaten/kota
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 128
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
-Menambah Surat/Nota
konsultan Dinas/Koordinasi
individual yang
akan melakukan
kajian terhadap
peraturan yang
berlaku kemudian
merumuskan
indikator kinerja
terutama pada
lingkup bidang
PKPP.
-Melakukan desk
dengan
kabupaten/kota
terkait Indikator
kinerja lingkup
bidang PKPP
-Menambah Surat/Nota
konsultan Dinas/Koordinasi
individual yang
akan melakukan
kajian terhadap
peraturan yang
berlaku pada
lingkup bidang
PKP kemudian
merumuskan draft
pedoman
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 129
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
pembinaan pada
lingkup bidang
PKP.
-Konsultasi
dengan pusat dan
berkoordinasi
dengan OPD
terkait, Guna
penyusunan
Kebijakan
Penyusunan, Menambah tenaga Surat/Nota
Pengelolaan, dan kontrak dan Dinas/Koordinasi
Pengembangan konsultan
Data Bidang individual dengan
Perumahan, spesifikasi teknis
Kawasan yang dibutuhkan,
Permukiman, dan koordinasi
Pertanahan internal
ditingkatkan,
koordinasi dengan
pemegang data/
pihak terkait
ditingkatkan
menggunakan
semua media
komunikasi
Rapat persiapan Surat/Nota
dan koordinasi Dinas/Koordinasi
internal dengan
rutin, pemantauan
terhadap
kehadiran
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 130
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
narasumber,
melakukan kontak
lanjutan dengan
personil terkait
(calon peserta),
memantau acara
dan proses desk
dengan lebih
optimal,
memanfaatkan
media komunikasi
yang ada.
Rapat persiapan Surat/Nota
dan koordinasi Dinas/Koordinasi
internal dengan
rutin, pemantauan
dan koordinasi
lebih intens
dengan
personil/calon
peserta,
memantau acara
dan proses desk
dengan lebih
optimal,
memanfaatkan
media komunikasi
yang ada, dan
optimalisasi
pelaksanaan
secara virtual
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 131
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Melakukan Surat/Nota
diskusi koordinasi Dinas/Koordinasi
dengan lebih
intens (baik
pertemuan
langsung maupun
virtual),
pemantauan
proses pekerjaan
yang lebih ketat
terhadap penyedia
jasa maupun tim
teknis,
mengkontrak
tenaga IT yang
kapabel,
melibatkan tim
teknis dengan
lebih optimal
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 132
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Penyusunan Dok. menjaga Surat/Nota
RKA P Tahun hubungan kinerja Dinas/Koordinasi
2021, DPPA yang baik dengan
Tahun 2021, internal maupu
RKA Tahun eksternal dan
2022, dan DPA melakukan
Tahun 2022 tindakan
antisipatif jauh-
jauh hari sebelum
batas waktu akhir
ditetapkan dalam
penyusunan
dokumen
perencanaan.
Sosialisasi menjaga Surat/Nota
Bidang hubungan kinerja Dinas/Koordinasi
Infrastruktur TA. yang baik dengan
2021, Dokumen internal maupu
Rencana Tindak eksternal dan
Pengendalian melakukan
SPIP Tahun 2021 tindakan
antisipatif jauh-
jauh hari sebelum
batas waktu akhir
ditetapkan dalam
penyusunan
dokumen
perencanaan.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 133
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Laporan Evaluasi Menyusun jadwal Surat/Nota
Renja Tahun dan berkoordinasi Dinas/Koordinasi
2020, Evaluasi dengan pihak
RKPD , Laporan terkait
Pengendalian
Kegiatan Tahun
2021 (Pok
Bulanan,
RakorGUB TW),
Laporan Evaluasi
SPIP Tahun
2021, Laporan
Pelaksanaan
PPID Tahun
2021
3 Administrasi Belanja Gaji dan Pendataan sekum Surat/Nota
Keuangan Tunjangan disetiap awal Dinas/Koordinasi
tahun
Belanja Menyebarkan Surat/Nota
Tambahan informasi melalui Dinas/Koordinasi
Penghasilan PNS whats up group
guna
mengingatkan
tanggung jawab
ASN dalam
absensi.
Peyusunan Melakukan Surat/Nota
Akuntansi dan koordinasi lebih Dinas/Koordinasi
Pelaporan lanjut sebelum
Keuangan dari jadwal
pelaporan
keuangan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 134
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Penyusunan Memastikan Surat/Nota
Laporan Kehadiran Dinas/Koordinasi
Keuangan Narasumber/Mod
Bulanan/Semeste erator sebelum
ran jadwal
pelaksanaan
kegiatan
Penyusunan Memastikan Surat/Nota
Pelaporan dengan Pengurus Dinas/Koordinasi
Keuangan Akhir Barang terkait
Tahun batas waktu
penyelesainnya
4 Administrasi Pemeliharaan Membuat rencana Surat/Nota
Umum Rutin/Berkala perawatan dan Dinas/Koordinasi
Gedung Kantor perbaikan secara
periodik sebelum
terjadinya
kerusakan
Pemeliharaan Membuat rencana Surat/Nota
Rutin/Berkala perawatan dan Dinas/Koordinasi
Kendaraan perbaikan secara
Dinas/Operasion periodik sebelum
al terjadinya
kerusakan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 135
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Pelayanan Membuat kendali Surat/Nota
Informasi dan jadwal Dinas/Koordinasi
Perangkat Daerah penyediaan
Penyediaan Jasa Membuat rencana Surat/Nota
Jaminan Barang perawatan dan Dinas/Koordinasi
Milik Daerah perbaikan secara
periodik sebelum
terjadinya
kerusakan
Penyedian Membuat rencana Surat/Nota
komponen perawatan dan Dinas/Koordinasi
Instalasi perbaikan secara
Listrik/Peneranga periodik sebelum
n Bangunan terjadinya
Kantor kerusakan
Penyediaan Membuat rencana Surat/Nota
Peralatan dan perawatan dan Dinas/Koordinasi
Perlengkapan perbaikan secara
Kantor periodik sebelum
terjadinya
kerusakan
Pengadaan Membuat rencana Surat/Nota
Mebeleur perawatan dan Dinas/Koordinasi
perbaikan secara
periodik sebelum
terjadinya
kerusakan
Penyediaan Jasa Membuat rencana Surat/Nota
Telekomunikasi, perawatan dan Dinas/Koordinasi
Sumber Daya Air perbaikan secara
dan Listrik periodik sebelum
terjadinya
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 136
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
kerusakan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 137
RTP
Rencana
Sub-sub Media/ Bentuk/Sarana
No Kegiatan Penanganan
Kegiatan Pengkomunikasian
Risiko
1 2 3 4 5
Penyediaan Alat Membuat kendali Surat/Nota
Tulis Kantor dan jadwal Dinas/Koordinasi
penyediaan
Penyediaan Membuat kendali Surat/Nota
Barang Cetak dan jadwal Dinas/Koordinasi
dan Penggandaan penyediaan
Rapt-Rapat Membuat kendali Surat/Nota
Koordinasi dan dan jadwal Dinas/Koordinasi
Konsultasi Ke penyediaan
Luar Daerah
Penyediaan Jasa Membuat kendali Surat/Nota
Administrasi dan jadwal Dinas/Koordinasi
Keuangan penyediaan
Penyediaan Jasa Membuat rencana Surat/Nota
Kebersihan perawatan dan Dinas/Koordinasi
Kantor perbaikan secara
periodik sebelum
terjadinya
kerusakan
5 Peningkatan Pendidikan Dan Menyusun Surat/Nota
Disiplin dan Pelatihan Formal rencana Dinas/Koordinasi
Kapasitas kebutuhan diklat
Sumber Daya dan
Aparatur menganggarkan
pelatihan yang
bersifat bersama-
sama sehingga
materi umum
dapat
tersampaikan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 138
RTP
1.3.7.Rancangan Pemantauan
Pemantauan dilaksanakan oleh pimpinan secara berjenjang mulai dari
kepala daerah, Kepala OPD (Pejabat Eselon 1 atau Eselon 2), Kepala
Bagian/Kepala Bidang (Pejabat Eselon 3), Kepala Seksi/Kepala Sub
Bagian (Pejabat Eselon 4) sesuai dengan ruang lingkup dan
kewenangannya. Pelaksanaan pemantauan pengelolaan risiko
pemerintah daerah oleh Kepala Daerah dapat didelegasikan kepada
Unit Kepatuhan. Unit kepatuhan bertanggung jawab memantau
pelaksanaan pengelolaan risiko pada unit pemilik risiko. Asisten
Sekretaris Daerah dapat bertindak sebagai unit kepatuhan pada OPD.
Terkait dengan pelaksanaan kegiatan pengendalian, sesuai Rencana
Tindak Pengendalian yang telah disusun, pimpinan menetapkan
mekanisme pemantauan atas pelaksanaan pengendalian sesuai
infrastruktur pengendalian yang telah dibuat. Pemantauan atas
kegiatan pengendalian bertujuan untuk memastikan bahwa
pengendalian yang telah dirancang, telah dilaksanakan dan berjalan
secara efektif. Pencatatan pemantauan dapat menggunakan
lampiran 5 Form 9 Rancangan Monitoring dan Evaluasi atas
Pengendalian Intern yang telah diisi realisasinya.
Tabel 3.12
Rencana dan Realisasi Pemantauan Atas Kegiatan Pengendalian Intern yang
Dibutuhkan
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Program : Pengembangan Perumahan
1 Pendistribusian Peningkatan Verifikasi dan Pemantauan
dan Serah Kualitas RTLH validasi terhadap Berkelanjutan
Terima Rumah (Bankeupemdes database (konfirmasi persiapan
bagi Korban RTLH) penanganan dan laporan
Bencana atau RTLH pelaksanaan kegiatan)
Relokasi
Program
Provinsi
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 139
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Program : Pengembangan Perumahan
1 Sosialisasi dan Sosialisasi Membuat klinik Pemantauan
Persiapan Pengembangan online (informasi Berkelanjutan
Penyediaan dan Pembangunan melalui medsos (konfirmasi persiapan
Rehabilitasi Baru & Akses atau grub WA) dan laporan
Rumah Korban Perumahan untuk komunikasi pelaksanaan kegiatan)
Bencana/ KPR-FLPP sebagai tindak
Relokasi lanjut dari
Program sosialisasi secara
Provinsi online
Sosialisasi Membuat klinik Pemantauan
Standar Teknis online (informasi Berkelanjutan
Penyediaan dan melalui medsos (konfirmasi persiapan
Rehabilitasi atau grub WA) dan laporan
Rumah kepada untuk komunikasi pelaksanaan kegiatan)
Masyarakat/Suk sebagai tindak
arelawan lanjut dari
sosialisasi secara
online
Pembentukan Membuat klinik Pemantauan
dan Pelatihan online (informasi Berkelanjutan
Tim Satgas, Tim melalui medsos (konfirmasi persiapan
Pendamping dan atau grub WA) dan laporan
Fasilitator untuk komunikasi pelaksanaan kegiatan)
sebagai tindak
lanjut dari
sosialisasi secara
online
2 Pendataan Identifikasi Kerjasama Pemantauan
Penyediaan dan Perumahan di dengan Instansi / Berkelanjutan
Rehabilitasi Lokasi Rawan OPD terkait (konfirmasi persiapan
Rumah Korban Bencana atau dan laporan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 140
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Bencana atau Terkena pelaksanaan kegiatan)
Relokasi Relokasi
Program Program
Provinsi Provinsi
Identifikasi Kerjasama Pemantauan
Lahan-lahan dengan Instansi / Berkelanjutan
Potensial OPD terkait (konfirmasi persiapan
sebagai Lokasi dan laporan
Relokasi pelaksanaan kegiatan)
Perumahan
Pengumpulan Kerjasama Pemantauan
Data Rumah dengan Instansi / Berkelanjutan
Korban Bencana OPD terkait (konfirmasi persiapan
Kejadian dan laporan
Sebelumnya pelaksanaan kegiatan)
yang Belum
Tertangani
Pendataan Kerjasama Pemantauan
Rumah Sewa dengan Instansi / Berkelanjutan
Korban OPD terkait (konfirmasi persiapan
Bencana, dan laporan
Rumah Susun pelaksanaan kegiatan)
dan Rumah
Rusus
Pendataan dan Melakukan Pemantauan
Verifikasi kerjasama dengan Berkelanjutan
Penerima instansi / OPD (konfirmasi persiapan
Rumah bagi terkait dan laporan
Korban Bencana pelaksanaan kegiatan)
Alam atau
Terkena
Relokasi
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 141
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Program
Provinsi
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 142
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Bantuan Sosial Berkoordinasi Pemantauan
Barang Material dengan Berkelanjutan
Bahan Disperakim (konfirmasi persiapan
Bangunan Daerah dan dan laporan
Pembangunan Instansi / OPD pelaksanaan kegiatan)
Rumah yang terkait
Terdampak
Bencana beserta
PSU nya
Bantuan Sosial Berkoordinasi Pemantauan
Barang Material dengan Berkelanjutan
Bahan Disperakim (konfirmasi persiapan
Bangunan Daerah dan dan laporan
Pembangunan Instansi / OPD pelaksanaan kegiatan)
Rumah yang terkait
Terdampak
Bencana beserta
PSU nya
Perencanaan Bekerjasama Pemantauan
Pemanfaatan dengan instansi / Berkelanjutan
Lahan Aset OPD yang terkait (konfirmasi persiapan
Provinsi di Desa dan laporan
SIdaharja Kec. pelaksanaan kegiatan)
Suradadi Kab.
Tegal
Identifikasi Bekerjasama Pemantauan
Kebutuhan dengan instansi / Berkelanjutan
Rumah Khusus OPD yang terkait (konfirmasi persiapan
Bagi Nelayan 7 dan laporan
Kabupaten / pelaksanaan kegiatan)
Kota di Pantura
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 143
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
4 Pendistribusian Bantuan Berkoordinasi Pemantauan
dan Serah Stimulan dengan pihak Berkelanjutan
Terima Rumah Material untuk terkait (Penyedia, (konfirmasi persiapan
bagi Korban Pembangunan Biro APBJ Prov. dan laporan
Bencana atau Rumah Jateng, pelaksanaan kegiatan)
Relokasi Sederhana Sehat Kementerian
Program bagi Pemenuhan Pusat)
Provinsi Backlog
Bantuan Berkoordinasi Pemantauan
Stimulan Rumah dengan Berkelanjutan
Sederhana Sehat Disperakim (konfirmasi persiapan
Daerah dan dan laporan
Instansi / OPD pelaksanaan kegiatan)
yang terkait
Peningkatan Verifikasi dan Pemantauan
Kualitas RTLH validasi terhadap Berkelanjutan
(Bankeupemdes database (konfirmasi persiapan
RTLH) penanganan dan laporan
RTLH pelaksanaan kegiatan)
Program : Peningkatan Prasarana, Sarana, dan Utilitas
Umum (PSU)
1 Urusan Pelaksanaan Koordinasi Pemantauan
Penyelenggaraa Fisik Hadiah dengan Biro Berkelanjutan
n PSU Pemenang Administrasi (konfirmasi persiapan
Permukiman Lomba Hari Pengadaan dan laporan
Habitat Tahun Barang Jasa Prov. pelaksanaan kegiatan)
2019 Jateng
koordinasi dengan Pemantauan
pemerintah Berkelanjutan
kabupaten / kota (konfirmasi persiapan
penerima hadiah dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 144
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
PPK memberikan Pemantauan
surat peringatan Berkelanjutan
kepada kontraktor (konfirmasi persiapan
penyedia dan dan laporan
melakukan Show pelaksanaan kegiatan)
Cause Meeting
(SCM)
PPK dan Pemantauan
Penyedia jasa Berkelanjutan
melakukan (konfirmasi persiapan
Addendum dan laporan
Kontrak pelaksanaan kegiatan)
Pekerjaan/
Contract Change
Order (CCO)
Monitoring secara
intensif oleh PPK
- Monitoring Pemantauan
secara intensif Berkelanjutan
dengan (konfirmasi persiapan
melakukan dan laporan
pengecekan pelaksanaan kegiatan)
administrasi
konsultan
pengawas.
- Mengecek hasil
uji
bahan/material.
Penyelenggaraa Meningkatkan Pemantauan
n Lomba Hari koordinasi dengan Berkelanjutan
Habitat Tahun Kabupaten/Kota (konfirmasi persiapan
2021 peserta lomba dan laporan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 145
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
pelaksanaan kegiatan)
2. Koordinasi
dengan Kanwil
BPN Prov. Jateng
terkait program
Sertipikasi Hak
Atas Tanah LP2B
Fasilitasi 1. Mendorong Pemantauan
Pensertipikatan Kabupaten/Kota Berkelanjutan
Tanah Kas Desa untuk segera (konfirmasi persiapan
melakukan dan laporan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 146
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
langkah pelaksanaan kegiatan)
pengamanan aset
secara hukum
melalui
pendaftaran hak
atas tanah
2. Pensertipikatan
Tanah Kas Desa
Penanganan a.Melakukan Pemantauan
Permasalahan Progres Berkelanjutan
Pertanahan Penanganan (konfirmasi persiapan
terpadu antara dan laporan
Pemerintah pelaksanaan kegiatan)
Provinsi dan
Kab/Kota secara
sinergi
b.Diupayakan
penanganan
konflik
pertanahan
melalui jalur non
litigasi/mediasi
c.Koordinasi
secara intense
dalam bidang
pertanahan di
Provinsi Jawa
Tengah
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 147
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
1 Penetapan Inventarisasi Memaksimalkan Pemantauan
Subyek dan dan Identifikasi Tim Teknis Berkelanjutan
Obyek Tanah Hak Kegiatan dan (konfirmasi persiapan
Redistribusi Pakai (HP) Aset melakukan dan laporan
Tanah Lintas Pemerintah koordinasi secara pelaksanaan kegiatan)
Daerah Provinsi Jawa intensif dengan
Kabupaten/Kota Tengah dan mitra pelaksana
dalam 1 (satu) Tanah Hak kegiatan guna
Daerah Provinsi Guna (HGU) memastikan
kegiatan sesuai
dengan jadwal
kegiatan
Sosialisasi/Rapa -Koordinasi lebih Pemantauan
t Koordinasi awal dengan Berkelanjutan
Bidang instansi/narasumb (konfirmasi persiapan
Pertanahan er terkait dan laporan
-Update Peraturan pelaksanaan kegiatan)
dan Kebijakan
Bidang
Pertanahan
Pemantauan Pelaksanaan Pemantauan
Keputusan Pembinaan dan Berkelanjutan
Gubernur Pengendalian agar (konfirmasi persiapan
Tentang pekerjaan dan laporan
Penetapan dilaksanakan pelaksanaan kegiatan)
Lokasi sesuai
Pengadaan perencanaan
Tanah Bagi
Pembangunan
Untuk
Kepentingan
Umum
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 148
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Reforma Memaksimalkan Pemantauan
Agraria Tim Teknis Berkelanjutan
Kegiatan dan (konfirmasi persiapan
melakukan dan laporan
koordinasi pelaksanaan kegiatan)
Kelembagaan di
Tingkat Kab/Kota
guna memastikan
pelaksanaan
Reforma Agraria
berjalan efektif
dan berhasil
mencapai
tujuannya serta
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku
Pemantauan Melakukan Pemantauan
Pelaksanaan Koordinasi secara Berkelanjutan
Sertifikasi Hak intensif dengan (konfirmasi persiapan
Atas Tanah Kab/Kota terkait dan laporan
HakAtas Tanah, pelaksanaan kegiatan)
dan Sosialisasi
kepada
Masyarakat
Penataan Akses Memaksimalkan Pemantauan
Reforma Tim Teknis Berkelanjutan
Agraria Kegiatan dan (konfirmasi persiapan
melakukan dan laporan
koordinasi secara pelaksanaan kegiatan)
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 149
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
intensif dengan,
Kab/Kota
setempat
Program : Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum
1 Penetapan Fasilitasi Dilakukan Pemantauan
Lokasi Penetapan koordinasi dengan Berkelanjutan
Pengadaan Lokasi instansi yang (konfirmasi persiapan
Tanah untuk Pengadaan memerlukan dan laporan
Kepentingan Tanah Bagi tanah, Pemerintah pelaksanaan kegiatan)
Umum di Pembangunan Kab/Kota
Wilayah Untuk setempat, Instansi
Provinsi Kepentingan terkait secara
Umum intensif,Sosialisas
i kepada
masyarakat terkait
pembangunan
untuk
kepentingan
umum
Peningkatan Secara periodik Pemantauan
Tertib memperbarui Berkelanjutan
Administrasi zona nilai tanah di (konfirmasi persiapan
Pertanahan kab/kota di Jawa dan laporan
Berupa Zonasi Tengah pelaksanaan kegiatan)
Nilai Tanah
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 150
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
1 Sertifikasi dan Penyusunan -Melakukan Pemantauan
Registrasi bagi Kebijakan penjaringan data Berkelanjutan
Orang atau Strategi PKPP menggunakan (konfirmasi persiapan
Badan Hukum dan kuisioner secara dan laporan
yang Implementasi jelas sehingga pelaksanaan kegiatan)
Melaksanakan Kemitraan mudah dipahami
Perancangan responden
dan Perencanaan -Melakukan
Rumah serta pembahasan dan
Perencanaan koordinasi secara
Prasarana, intensif (baik
Sarana dan secara luring jika
Utilitas Umum memungkinkan
PSU Tingkat maupun daring)
Kemampuan -Melakukan
Menengah pemantauan
progres pekerjaan
konsultan
Melakukan Pemantauan
pembahasan Berkelanjutan
mekanisme dan (konfirmasi persiapan
metodologi dan laporan
pekerjaan secara pelaksanaan kegiatan)
detail agar dapat
mencapai tujuan
dan sasaran yang
diharapkan, serta
melakukan
pembahasan dan
koordinasi secara
intensif (baik
secara luring jika
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 151
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
memungkinkan
maupun daring),
dan melakukan
pembahasan
Menjalin Pemantauan
Komunikasi dan Berkelanjutan
koordinasi secara (konfirmasi persiapan
intens dengan dan laporan
anggota Pokja pelaksanaan kegiatan)
dan Forum PKP
yang baru
sehingga terjalin
rasa kebersamaan
dalam pencapaian
tujuan sesuai
dengan tugas dan
fungsi Pokja dan
Forum, serta
memperbesar
keterlibatan Pokja
dan Forum dalam
Pemprov.Jateng
Melakukan Pemantauan
persiapan secara Berkelanjutan
matang dengan (konfirmasi persiapan
pihak-pihak yang dan laporan
terlibat, dan pelaksanaan kegiatan)
melakukan
koordinasi secara
intens dengan
Perguruan Tinggi
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 152
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
dan Stakholders
yang terlibat
dalam
pelaksanaan
KKN, serta
menyusun
alternatif kegiatan
yang fleksibel
dilaksanakan
sesuai ketentuan
Melaksakan Pemantauan
diskusi koordinasi Berkelanjutan
dengan lebih (konfirmasi persiapan
intens (baik dan laporan
secara luring pelaksanaan kegiatan)
maupun daring),
melaksanakan
pemantauan
proses pekerjaan
secara lebih ketat
terhadap penyedia
jasa maupun tim
teknis
Pembinaan, Meningkatkan Pemantauan
Monitoring, dan koordinasi dan Berkelanjutan
Evaluasi Bidang sinkronisasi (konfirmasi persiapan
Perumahan, terkait dengan dan laporan
kawasan kebutuhan data pelaksanaan kegiatan)
Permukiman, baik secara
dan Pertanahan internal maupun
dengan dinas
terkait di
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 153
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
kabupaten/kota
-Menambah Pemantauan
konsultan Berkelanjutan
individual yang (konfirmasi persiapan
akan melakukan dan laporan
kajian terhadap pelaksanaan kegiatan)
peraturan yang
berlaku kemudian
merumuskan
indikator kinerja
terutama pada
lingkup bidang
PKPP.
-Melakukan desk
dengan
kabupaten/kota
terkait Indikator
kinerja lingkup
bidang PKPP
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 154
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
-Menambah Pemantauan
konsultan Berkelanjutan
individual yang (konfirmasi persiapan
akan melakukan dan laporan
kajian terhadap pelaksanaan kegiatan)
peraturan yang
berlaku pada
lingkup bidang
PKP kemudian
merumuskan draft
pedoman
pembinaan pada
lingkup bidang
PKP.
-Konsultasi
dengan pusat dan
berkoordinasi
dengan OPD
terkait, Guna
penyusunan
Kebijakan
Penyusunan, Menambah tenaga Pemantauan
Pengelolaan, kontrak dan Berkelanjutan
dan konsultan (konfirmasi persiapan
Pengembangan individual dengan dan laporan
Data Bidang spesifikasi teknis pelaksanaan kegiatan)
Perumahan, yang dibutuhkan,
Kawasan koordinasi
Permukiman, internal
dan Pertanahan ditingkatkan,
koordinasi dengan
pemegang data/
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 155
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
pihak terkait
ditingkatkan
menggunakan
semua media
komunikasi
Rapat persiapan Pemantauan
dan koordinasi Berkelanjutan
internal dengan (konfirmasi persiapan
rutin, pemantauan dan laporan
terhadap pelaksanaan kegiatan)
kehadiran
narasumber,
melakukan kontak
lanjutan dengan
personil terkait
(calon peserta),
memantau acara
dan proses desk
dengan lebih
optimal,
memanfaatkan
media komunikasi
yang ada.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 156
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Rapat persiapan Pemantauan
dan koordinasi Berkelanjutan
internal dengan (konfirmasi persiapan
rutin, pemantauan dan laporan
dan koordinasi pelaksanaan kegiatan)
lebih intens
dengan
personil/calon
peserta,
memantau acara
dan proses desk
dengan lebih
optimal,
memanfaatkan
media komunikasi
yang ada, dan
optimalisasi
pelaksanaan
secara virtual
Melakukan Pemantauan
diskusi koordinasi Berkelanjutan
dengan lebih (konfirmasi persiapan
intens (baik dan laporan
pertemuan pelaksanaan kegiatan)
langsung maupun
virtual),
pemantauan
proses pekerjaan
yang lebih ketat
terhadap penyedia
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 157
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
jasa maupun tim
teknis,
mengkontrak
tenaga IT yang
kapabel,
melibatkan tim
teknis dengan
lebih optimal
Program : Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
2 Perencanaan dan Rencana Kerja Memaksimalkan Pemantauan
Evaluasi Kinerja Tahun 2022, peran Konsultan Berkelanjutan
Perangkat Perjanjian Individual untuk (konfirmasi persiapan
Daerah Kinerja Pejabat menyusun dan laporan
Eselon TA. instrumen pelaksanaan kegiatan)
2021, Rencana pedoman evaluasi
Kinerja Tahunan Bidang
(RKT) Tahun Perumahan dan
2022 Kawasan
Permukiman
Penyusunan menjaga Pemantauan
Dok. RKA P hubungan kinerja Berkelanjutan
Tahun 2021, yang baik dengan (konfirmasi persiapan
DPPA Tahun internal maupu dan laporan
2021, RKA eksternal dan pelaksanaan kegiatan)
Tahun 2022, dan melakukan
DPA Tahun tindakan
2022 antisipatif jauh-
jauh hari sebelum
batas waktu akhir
ditetapkan dalam
penyusunan
dokumen
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 158
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
perencanaan.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 159
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Laporan
Pelaksanaan
PPID Tahun
2021
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 160
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Penyusunan Memastikan Pemantauan
Pelaporan dengan Pengurus Berkelanjutan
Keuangan Akhir Barang terkait (konfirmasi persiapan
Tahun batas waktu dan laporan
penyelesainnya pelaksanaan kegiatan)
4 Administrasi Pemeliharaan Membuat rencana Pemantauan
Umum Rutin/Berkala perawatan dan Berkelanjutan
Gedung Kantor perbaikan secara (konfirmasi persiapan
periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
Pemeliharaan Membuat rencana Pemantauan
Rutin/Berkala perawatan dan Berkelanjutan
Kendaraan perbaikan secara (konfirmasi persiapan
Dinas/Operasion periodik sebelum dan laporan
al terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
Penyediaan Membuat kendali Pemantauan
Bahan Bacaan dan jadwal Berkelanjutan
dan Peraturan penyediaan (konfirmasi persiapan
Perundang- dan laporan
Undangan pelaksanaan kegiatan)
Pelayanan Membuat kendali Pemantauan
Informasi dan jadwal Berkelanjutan
Perangkat penyediaan (konfirmasi persiapan
Daerah dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Penyediaan Jasa Membuat rencana Pemantauan
Jaminan Barang perawatan dan Berkelanjutan
Milik Daerah perbaikan secara (konfirmasi persiapan
periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 161
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
kerusakan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 162
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Pemeliharaan Membuat rencana Pemantauan
Rutin/Berkala perawatan dan Berkelanjutan
Perlengkapan perbaikan secara (konfirmasi persiapan
Gedung kantor periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
Pemeliharaan Membuat rencana Pemantauan
rutin/berkala perawatan dan Berkelanjutan
peralatan perbaikan secara (konfirmasi persiapan
gedung kantor periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
Pemeliharaan Membuat rencana Pemantauan
rutin/berkala perawatan dan Berkelanjutan
mebeleur perbaikan secara (konfirmasi persiapan
periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
Penyediaan Jasa Mengecek surat Pemantauan
Surat Menyurat surat masuk baik Berkelanjutan
fisiknya maupun (konfirmasi persiapan
lewat aplikasi dan laporan
sehingga lebih pelaksanaan kegiatan)
terlacak dan lebih
cepat
pengirimanya
Penyediaan Alat Membuat kendali Pemantauan
Tulis Kantor dan jadwal Berkelanjutan
penyediaan (konfirmasi persiapan
dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 163
RTP
Rencana Bentuk/Metode
Sub-sub
No Kegiatan Penanganan Pemantauan yang
Kegiatan
Risiko Diperlukan
1 2 3 4 5
Penyediaan Membuat kendali Pemantauan
Barang Cetak dan jadwal Berkelanjutan
dan penyediaan (konfirmasi persiapan
Penggandaan dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Rapt-Rapat Membuat kendali Pemantauan
Koordinasi dan dan jadwal Berkelanjutan
Konsultasi Ke penyediaan (konfirmasi persiapan
Luar Daerah dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Penyediaan Jasa Membuat kendali Pemantauan
Administrasi dan jadwal Berkelanjutan
Keuangan penyediaan (konfirmasi persiapan
dan laporan
pelaksanaan kegiatan)
Penyediaan Jasa Membuat rencana Pemantauan
Kebersihan perawatan dan Berkelanjutan
Kantor perbaikan secara (konfirmasi persiapan
periodik sebelum dan laporan
terjadinya pelaksanaan kegiatan)
kerusakan
5 Peningkatan Pendidikan Dan Menyusun Pemantauan
Disiplin dan Pelatihan rencana Berkelanjutan
Kapasitas Formal kebutuhan diklat (konfirmasi persiapan
Sumber Daya dan dan laporan
Aparatur menganggarkan pelaksanaan kegiatan)
pelatihan yang
bersifat bersama-
sama sehingga
materi umum
dapat
tersampaikan
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 164
RTP
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 165
RTP
D
alam rangka mendukung akuntabilitas pengelolaan risiko, pemerintah
daerah perlu menyusun laporan terkait dengan pengelolaan risiko
setidak- tidaknya berupa Laporan Pelaksanaan Penilaian Risiko dan
Laporan Berkala Pengelolaan Risiko Pemerintah Daerah.
A. Pelaporan Pelaksanaan Penilaian Risiko
Kegiatan penilaian risiko yang terdiri dari penilaian risiko strategis
pemerintah daerah, penilaian risiko strategis (entitas) OPD/SKPD, dan penilaian
risiko operasional perlu disusun Laporan Hasil Penilaian Risiko atau Laporan
Pelaksanaan Penilaian Risiko atau Laporan Pelaksanaan Penilaian Risiko.
Laporan pelaksanaan penilaian risiko dibuat oleh Unit Pemilik Risiko
disampaikan kepada Kepala Daerah, dengan tembusan kepada Sekretariat Daerah
dan Unit Kepatuhan Internal. Sebelum difinalkan, draft dokumen hasil penilaian
risiko tingkat strategis pemerintah daerah perlu dibicarakan dengan Kepala
Daerah dan pihak yang terkait, sedangkan draft dokumen hasil penilaian risiko
tingkat strategis (entitas) OPD dan tingkat operasional OPD perlu dibicarakan
dengan Kepala OPD dan pihak yang terkait
B. Pelaporan Berkala Pengelolaan Risiko oleh Unit Pemilik Risiko
Pelaporan pengelolaan risiko dilakukan secara triwulanan, dan tahunan.
Pelaporan untuk tingkat entitas pemerintah daerah dikoordinasikan oleh Unit
Pemilik Risiko Pemerintah Daerah, sedangkan untuk tingkat strategis OPD dan
tingkat operasional OPD dikoordinasikan oleh Unit Pemilik Risiko Tingkat
Eselon 2.
Gambar 4.1
Alur Pelaporan Berkala Pengelolaan Risiko Unit Pemilik Risiko (UPR)
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 166
RTP
b. Laporan Risiko dan RTP tingkat operasional sesuai dengan urusan yang
ditangani oleh setiap Unit Kerja Tahunan.
2. Laporan Tingkat OPD, meliputi:
a. Laporan Risiko dan RTP tingkat strategis (entitas) OPD dan Operasional
sesuai dengan urusan yang ditangani oleh setiap OPD Triwulanan;
b. Laporan Risiko dan RTP tingkat strategis (entitas) OPD dan Operasional
OPD sesuai dengan urusan yang ditangani oleh setiap OPD Tahunan.
3. Laporan Tingkat Pemerintah Daerah, meliputi:
a. Laporan Kompilasi seluruh Urusan Tingkat Strategis Pemerintah Daerah
Triwulanan;
b. Laporan Kompilasi seluruh Urusan Tingkat Strategis Pemerintah Daerah
Tahunan. Laporan berkala tersebut dibuat oleh Unit Pemilik Risiko
disampaikan kepada Kepala Daerah, tembusan kepada Sekretariat Daerah
dan Unit Kepatuhan Internal.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 167
RTP
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 168
RTP
R
encana Tindak Pengendalian Intern Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 merupakan salah satu
dokumen penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) dalam rangka mewujudkan proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Rencana Tindak Pengendalian Disperakim Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021 169
LAMPIRAN 1
RENCANA TINDAK PERBAIKAN LINGKUNGAN
PENGENDALIAN
Lampiran 5
Form 1.c
Simpulan Survei Persepsi atas Lingkungan Pengendalian Intern
Disperakim Prov. Jateng
Nama Pemda : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Tahun Penilaian : 2021
Hasil Reviu Dokumen Hasil Survei Persepsi
No. Sub unsur Simpulan Penjelasan
Hasil Uraian Hasil Uraian
a b c d e f g h
1 Penegakan integritas dan MEMADAI - MEMADAI - MEMADAI -
nilai etika
2 Komitmen terhadap MEMADAI - MEMADAI - MEMADAI -
kompetensi
3 Kepemimpinan yang KURANG - Penetapan indikator kinerja pada kegiatan MEMADAI - KURANG Penetapan indikator kinerja pada kegiatan
kondusif MEMADAI penyediaan rumah susun, rumah khusus dan MEMADAI penyediaan rumah susun, rumah khusus dan PSU
PSU nya belum memenuhi karakteristik nya belum memenuhi karakteristik indikator
indikator kinerja yang baik dan cukup kinerja yang baik dan cukup memadai guna
memadai guna pengukuran kinerja unit pengukuran kinerja unit organisasi.
organisasi.
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sub unsur pada lingkungan pengendalian
Kolom c diisi dengan simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom d diisi dengan uraian simpulan penilaian awal CEE berdasarkan dokumen
Kolom e diisi dengan simpulan hasil survei persepsi
Kolom f diisi dengan uraian simpulan sesuai hasil survei persepsi
Kolom g diisi dengan simpulan sesuai hasil penilaian awal dan survei persepsi, jika hasil antara penilaian awal dan survei persepsi bertentangan, maka lakukan pendalaman atau
lakukan professional judgement untuk menyimpulkannya
Kolom h diisi dengan uraian kelemahan
LAMPIRAN 2
4 - Tidak adanya data perumahan dilokasi rewan bencana RSO 21.04.08.04 4 Kepala Dinas -Belum tersedianya data Rumah / Perumahan di Daerah - Belum dapat tertangani nya fasilitasi
/ terkena relokasi program provinsi. Rawan Bencana. penyediaan perumahan bagi masyarakat
- Belum tersedianya data informasi program-prgram terdampak relokasi program provinsi.
provinsi yang berimplikasi terhadap penyediaan rumah / '- Masih adanya risiko kerusakan rumah /
perumahan. perumahan akibat bencana di lokasi rawan
bencana.
5 - Tidak adanya data lahan-lahan potensial sebagai lokasi RSO 21.04.08.05 2 Kepala Dinas -Belum tersedianya data informasi lahan potensial - Belum dapat dilaksanakannya relokasi
relokasi perumahan. sebagai lokasi relokasi perumahan. perumahan dalam rangka pelaksanaan
program pemerintah provinsi.
6 - Tidak adanya data rumah korban bencana kejadian RSO 21.04.08.06 4 Kepala Dinas - Tidak tersedianya informasi data rumah korban kejadian - Tidak dapat tertanganinya rumah korban
sebelumnya yang belum tertangani untuk dilakukan sebelumnya yang belum tertangani. bencana yang sebelumnya belum tertangani
penanganan.
7 -Tidak tersedianya data rumah sewa korban bencana, RSO 21.04.08.07 1 Kepala Dinas - Instansi / OPD yang menangani berbeda-beda tiap - Tidak dapat dilaksanakan program
Rusun dan rusus Daerah fasilitasi penyediaan perumahan.
-Keterbatasan data pihak Kab/Kota
8 Sulitnya mendapatkan database korban Bencana Alam RSO 21.04.08.08 6 Kepala Dinas Belum tersedianya Database Korban Bencana Alam yang Memerlukan identifikasi penyusunan
atau terkena relokasi program tingkat Provinsi dapat ditangani oleh Provinsi database secara primer
-Tidak tersedianya data korban Bencana Alam atau -Belum adanya Pendataan Bagi Rumah Korban Bencana -Tidak tersalurkannya bantuan Rumah bagi
terkena relokasi program tingkat Provinsi -Minimnya informasi dari Kab/Kota korban Bencana atau Relokasi Program
-Tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan -Validitas Data yang ada Provinsi
-Perubahan Kondisi dilapangan sesuai dengan kriteria
9 - Tidak tepat jenis material bahan bangunan yang di RSO 21.04.08.09 4 Kepala Dinas -Sudah Tertangani dari sumber dana lainnya (Pemerintah - Korban bencana tidak dapat
serahkan sesuai kebutuhan / Swasta/ Swadaya) memeperbaiki Rumah yang Rusak untuk
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan -Tidak adanya komitmen Swadaya dapat dihuni kembali
bangunan yang di serahkan. - Beragamnya tingkat kerusakan dan beraneka ragamnya - Capaian tidak dapat memenuhi target
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi. material bahan bangunan yang dibutuhkan. 100%
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat - Sebaran lokasi tersebar dan merupakan remote area -
korban terdampak bencana dengan akses pencapaian yang sulit.
10 Penerima Bansos Kurang sesuai sasaran RSO 21.04.08.10 9 Kepala Dinas Rumah sudah diperbaiki secara mandiri karena kejadian calon penerima gagal menerima bantuan
bencana sudah cukup lama
11 Belum diketahuinya penerbitan e-katalog RUSPIN secara RSO 21.04.08.11 9 Kepala Dinas Tidak terpenuhinya persyaratan jumlah minimal - Jadwal Pelaksanaan Bantuan Stimulan
resmi Perusahan penyedia (yang sudah melakukan PKS dengan Material Pembangunan Rumah Sederhana
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan Kementerian Pusat) untuk pendaftaran e-katalog. Sehat mundur / tidak terlaksana.
bangunan yang di serahkan. - Performance penyedia barang dan jasa kurang / tidak -Masyarakat korban Bencana tidak dapat
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi. baik. menghuni rumah baru yang layak huni.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat '-Sudah Tertangani dari sumber dana lainnya (Pemerintah - Capaian tidak dapat memenuhi target
korban terdampak bencana / Swasta/ Swadaya) 100%
-Tidak adanya komitmen Swadaya
- Sebaran lokasi tersebar dan merupakan remote area
dengan akses pencapaian yang sulit.
- Performance penyedia jasa kurang / tidak baik.
12 Tidak Tersalurkannya Bantuan Stimulan Material RSO 21.04.08.12 12 Kepala Dinas terdapat kriteria yang tidak dapat dipenuhi oleh calon Mundurnya pelaksanaan karena gagalnya
penerima (penyediaan lahan dll) calon penerima dan diperlukan calon
penerima pengganti
13 Terlambatnya pelaksanaan RSO 21.04.08.13 4 Kepala Dinas Lokasi Bencana yang cukup ekstrim sehingga pelaksanaan pembangunan mundur dari
memerlukan perhatian khusus dalam pengangkutan waktu yang telah direncanakan
material
14 - Tidak tersedianya dokumen UKL-UPL, site plan, dan RSO 21.04.08.14 2 Kepala Dinas -Hak penggunaan Lahan masih berada di Disporapar Tidak dapat terlaksananya pembangunan
DED (Rusus). -Lahan berada di dekat pantai dan membutuhkan biaya rusun rusus di Desa Sidaharja, Kec.
pematangan lahan & konstruksi non standart / besar. Suradadi, Kab. Tegal
- Kesesuaian peruntukan dengan rencana tata ruang.
- Performance penyedia jasa kurang / tidak baik.
15 - Tidak tersedianya kajian dan identifikasi kebutuhan RSO 21.04.08.15 4 Kepala Dinas - tidak tersedianya data Nelayan yang membutuhkan - Tidak dapat terlaksananya progam
rumah bagi nelayan 7 kab/kota di pantura. Rumah penyediaan rusus bagi nelayan
- Kesiapan kultur sosial nelayan untuk di relokasi.
- kesesuaian peruntukan dengan RTRW.
- Performance penyedia jasa kurang / tidak baik.
16 Belum diketahuinya jadwal penerbitan e-katalog RUSPIN RSO 21.04.08.20 9 Kepala Dinas Tidak terpenuhinya persyaratan jumlah minimal - Pelaksanaan Bantuan Stimulan Material
secara resmi. Perusahan penyedia (yang sudah melakukan PKS dengan Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
Kementerian Pusat) untuk pendaftaran e-katalog. mundur
- Performance penyedia barang dan jasa kurang / tidak - Tidak terpenuhinya jumlah rumah yang
baik. dibangun untuk pemenuhan Backlog.
17 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat RSO 21.04.08.21 12 Kepala Dinas - Tidak terpenuhinya kriteria yang seharusnya dipenuhi - Pelaksanaan Bantuan Stimulan Material
waktu, tepat jumlah. sebagai penerima bantuan diantaranya : status Pembangunan Rumah Sederhana Sehat
kepemilikan, komitmen berswadaya, dll. mundur
- Perubahan status dan kondisi calon penerima bantuan. - Tidak terpenuhinya jumlah rumah yang
- Terbatasnya tingkat pengetahuan Kelompok Masyarakat dibangun untuk pemenuhan Backlog.
sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (dalam penyediaan
material bahan bangunan serta pelaporan
pertanggungjawaban).
18 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat RSO 21.04.08.22 9 Kepala Dinas - Adanya duplikasi data dan akurasi data. - Tidak tersampaikannya bantuan kepada
waktu, tepat jumlah. - Sebaran lokasi yang luas. masyarakat miskin yang membutuhkan
- Tidak terlaksananya peningkatan kualitas RTLH. - Keterbatasan SDM (tidak terlaksananya dukungan terhadap
- Tata laksana program penanggulangan kemiskinan)
- Perubahan status dan kondisi calon penerima bantuan - Capaian tidak dapat memenuhi target
- Kesanggupan untuk berswadaya 100%
19 Terjadinya gagal lelang RSO 21.04.08.23 9 Kepala Dinas - Belum ada penyedia jasa yang memenuhi syarat Lelang ulang yang mengakibatkan waktu
- Standar harga yang tidak representatif pelaksanaan mundur dari jadwal
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
20 Kerusakan dan tertundanya pelaksanaan pekerjaan RSO 21.04.08.24 9 Kepala Dinas Terjadi bencana, kerusuhan sosial, dll (force majeur) Tidak terselesaikannya pekerjaan fisik
konstruksi. hadiah pemenang lomba hari habitat tahun
2019
21 Pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan waktu RSO 21.04.08.25 6 Kepala Dinas Performance dari penyedia jasa yang menyebabkan - Waktu pelaksanaan mundur dari jadwal
yang telah ditentukan. keterlambatan yang telah ditentukan
- Pemutusan Kontrak Pekerjaan
22 Adanya perubahan harga pada masa pelaksanaan RSO 21.04.08.26 9 Kepala Dinas Terjadi resesi perekonomian negara Tidak terselesaikannya pekerjaan fisik
pekerjaan (eskalasi) hadiah pemenang lomba hari habitat tahun
2019
23 Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang di RSO 21.04.08.28 6 Kepala Dinas - Pemilihan dan penggunanaan bahan bangunan yang Hasil pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai
syaratkan dalam kontrak tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah di tentukan dengan ketentuan yang diatur dalam
dalam kontrak kontrak.
24 - Tidak terselenggaranya Lomba Hari Habitat RSO 21.04.08.29 6 Kepala Dinas - Tidak adanya peserta Kab/Kota, - Tidak adanya Pekerjaan Fisik pada tahun
- Tidak adanya peserta Lomba Hari Habitat - Kurangnya infomasi mengenai penyelenggaraan lomba N+1
-Tidak terselenggaranya Lomba Hari
Habitat
25 - Tidak termonitoring tingkat capaian kawasan RSO 21.04.08.30 6 Kepala Dinas - Data hasil identifikasi kawasan permukiman kumuh - Tidak tersedia data capaian kinerja
permukiman kumuh yang tertangani oleh Kab/Kota selalu berubah / dinamis. penanganan kawasan permukiman kumuh.
- Tidak komprehensifnya kebijakan yang
diambil dalam penanganan kawasan
kumuh.
26 - Respon dari Kab / Kota yang rendah dalam pengusulan RSO 21.04.08.31 9 Kepala Dinas - Tidak efektifnya koordinasi yang telah dilakukan Tidak tercapainya target lokasi penanganan
progam/ kegiatan/ anggaran dalam rangka penanganan bersama Kabupaten/Kota. kumuh
kawasan kumuh, melalui bantuan keuangan Kab/ Kota - Komitmen dari pemerintah daerah kurang
(Musrenbang) - Belum jelasnya tupoksi perangkat daerah Kab/Kota
dalam penanganan kumuh.
27 -Adanya perubahan fungsi lahan mengurangi luasan RSO 21.10.08.01 2 Kepala Dinas Seiring pertumbuhan penduduk yang dinamis pada saat Berkurangnya luasan LP2B dapat
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) ini keberadaan lahan pertanian terancam untuk mengganggu stabilitas kemandirian,
kebutuhan lain (perubahan fungsi lahan) seperti ketahanan dan kedaulatan pangan baik
perumahan, industri dan lain sebagainya lokal maupun nasional
28 -Aset Tanah Kas Desa tidak memilikki bukti RSO 21.10.08.02 4 Kepala Dinas - Tidak tercatat dan terdokumentasikannya Proses Berkurangnya Aset Desa
kepemilikkan/sertifikat peralihan hak kepemilikan Tanah Kas Desa
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Kas Desa - Kurangnya kesadaran Pemerintah Kas Desa dalam
pengamanan aset secara hukum
29 -Banyaknya permasalahan pertanahan yang muncul RSO 21.10.08.03 4 Kepala Dinas -ketidak sesuaian/setujunya masy.terhadap nilai - Penyediaan tanah tertunda
dalam penyelenggaraan urusan pertanahan di Provinsi santunan yang diberikan -Tidak terlaksananya pelaksanaan
Jawa Tengah -Kurangnya koordinasi dan sinergis dalam proses kegiatan/pekerjaan
-Lemahnya penataan administrasi permasalahan tanah penanganan permasalahan pertanahan -Tidak optimalnya pelayanan terkait
shg memunculkan permasalahan pertanahan -Kurangnya komitmen pemerintah dalam penyelesaian Penyelesaian Permasalahan Pertanahan
-Tidak berjalannya kegiatan sesuai waktu permasalahan pertanahan yang ada.
- Program pembangunan tidak terlaksana 1. Masih terdapatnya konflik penguasaan pertanahan
-fasilitasi penyeleaian permasalahn tidak berjalan antara :
-Upaya penyelesaian tanah yang berlarut-larut a) Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kab/Kota
-Terhambatnya Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan b) Antar Pemerintah Kab/ kota;
-Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan tidak c) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan masyarakat;
berjalan optimal d) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Instansi
-Timbulnya dampak sosial masyarakat pusat;
e) Instansi pusat dengan masyarakat;
f) Masyarakat dengan masyarakat;
2. Lemahnya penataan administrasi penguasaan tanah
3. Kurangnya koordinasi dalam penanganan
permasalahan pertanahan di Daerah
4. Kurangnya pemahaman terhadap regulasi dibidang
pertanahan
30 -Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Inventarisasi RSO 21.10.08.04 4 Kepala Dinas -Jadwal Kerja BPN yang padat -Mundurnya jadwal rencana kegiatan
-Masa berlaku Hak guna (HGU) kadaluarsa -Ketidaksesuaian Peruntukan Hak Pakai -Tidak optimalnya pelaksanaan
-Kemungkinan adanya Sertifikat Ganda -Tidak adanya legalitas perjanjian pemanfaatan pengamanan asset
-Penguasaan lahan oleh masyarakat
31 -Tidak tersampaikannya informasi dan kurangnya RSO 21.10.08.05 4 Kepala Dinas Terhambatnya pelayanan kepada
pemahaman aparatur pemerintahan dan masyarakat -Kapasitas Narasumber masyarakat khususnya dalam bidang
terkait kebijakan urusan pemerintahan di bidang -Ketidakhadiran Narasumber sesuai jadwal yang sudah pertanahan
pertanahan ditetapkan karena kesibukan dalam melaksanakan
pekerjaan
32 -Pelaksanaan Penlok tidak sesuai dengan keputusan RSO 21.10.08.06 4 Kepala Dinas -Peraturan
-Pemilik dan Kebijakan Bidang
Kegiatan/Pekerjaan Pertanahanpekerjaan
melaksanakan yang Kurang tertib administrasi dan kurang
Gubernur tidak sesuai perencanaan optimalnya dalam pelaksanaan
-Keputusan Gubernur terkait Penlok kadaluarsa sebelum -Kurangnya pemahaman dan kecermatan pemilik penyelenggaraan urusan pertanahan
penyelesaian kegiatan/pekerjaan kegiatan (pemohon) terhadap substansi Keputusan -Tertundanya/terhambatnya pelaksanaan
Gubernur (Penlok) kegiatan karena masa berlakunya Penlok
33 Kurangnya Pemahaman tentang Dinamika RSO 21.10.08.07 1 Kepala Dinas kurangnya informasi dan pemahaman aparatur Keputusan
dapat Gubernurpelayanan kepada
menghambat
perkembangan peraturan perundang-undangan serta Pemerintahan dan masyarakat terkait kebijakan urusan masyarakat khususnya dalam bidang
kebijakan-kebijakan di bidang pertanahan pemerintahan dibidang pertanahan pertanahan
34 Kurang maksimalnya target capain Reforma Agraria RSO 21.10.08.08 4 Kepala Dinas Pemahaman Penyelenggaraan Reforma Agraria oleh kurang optimalnya dalam pelaksanaan
apartur Kab/Kota penyelenggaraan Reforma Agraria
35 -Kurangnya pemahaman masyarakat terkait legalisasi RSO 21.10.08.09 4 Kepala Dinas - pemahaman terhadap masyarakat kurang -Tanah yang dikelola tidak memiliki alas
aset tanah, kurang sosialisasi hak
- Perubahan alih fungsi lahan - gagalnya/ tidak terwujudnya lahan
pertanian berkelanjutan
-Perekonomian masyarakat
36 -Kurang maksimalnya pembinaan dan pengendalian RSO 21.10.08.10 4 Kepala Dinas -Keterbatasan melaksanakan kegiatan karena pandemi -Mundurnya jadwal rencana kegiatan
pertanahan serta dalam masa pandemi -keterbatasan penyampaian yang tidak dilakukan secara -Tidak adanya alternatif pemanfaatan guna
-kurang maksimalnya terhadap penerima manfaat tatap muka meningkatkan perekonomian keluarga
37 -Tidak tersedianya tanah bagi pembangunan untuk RSO 21.10.08.12 9 Kepala Dinas -Masyarakat sulit untuk melepaskan kepemilikan tanah -Pembangunan untuk kepentingan umum
kepentingan umum yang akan digunakan untuk kepentingan umum tidak dapat terealisasi
-Keterlambatan Proses Pekerjaan -Dokumen Perencanaan yang tidak sesuai sesuai dengan -Tidak Terbangunnya Pekerjaan sesuai
-Informasi tidak tersampaikan dengan lengkap peraturan perundang-undangan dengan jadual
- Tidak adanya respon baik dari masyarakat -tertundanya pelaksananaan
-kurang perhatian masy terhadap masa berlaku
38 -Tidak tersedia/sulit mendapatkan harga tanah dilokasi RSO 21.10.08.13 4 Kepala Dinas -Instansi yang memerlukan tanah maupun instansi terkait Menghambat pelaksanaan pengadaan tanah
tempat wilayah tertentu tempat dilaksanakan pengadaan dapat meminta informasi nilai tanah di kabupaten/kota bagi pembangunan untuk kepentingan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum tertentu. umum
-data tidak aktual -belum adanya update data
40 Kajian dan perumusan keterpaduan implementasi P3KP ROO 21.04.08.02 6 Ka Bidang - Keterbasan pelaksanaan koordinasi dengan pihak-pihak - Hasil kajian dan perumusan konsep
dan Pertanahan tidak fokus terhadap tujuan dan sasaran Keterpaduan terkait karena keterbatasan di masa pandemi COVID19 keterpaduan implementasi P3KP dan
yang diharapkan Perumahan - Konsultan Individual kurang memahami KAK Pertanahan secara substansial akan
dan Kawasan - Berbedanya prioritas program/ kegiatan mengalami dinamisasi mengikuti kebijakan
Permukiman penyelenggaraan PKP antar Kab/Kota progresif rencana pembangunan daerah
sehingga akan sulit terarah
- Sulitnya menyusun perencanan terpadu
dan terintegrasi
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
41 Fasilitasi Pokja dan Forum PKP Provinsi Jawa Tengah ROO 21.04.08.03 6 Ka Bidang - Adanya Permen PUPR 12/2020 yang menyebabkan - Dengan struktur keanggotaan yang baru
akan sulit tercapai targetnya Keterpaduan perlunya restrukturisasi Pokja dan Forum PKP sehingga akan mengakibatkan gejolak awal
Perumahan mengakibatkan perubahan struktur keanggotaan, serta organisasi sehingga akan sulit menyatukan
dan Kawasan tugas dan fungsinya persepsi dan pemahaman dalam
Permukiman - Penggabungan Pokja PKP dan Pokja AMPL sehingga pencapaian target sebagaimana tugas dan
memerlukan penyesuaian-penyesuaian fungsi Pokja dan Forum
- Belum terbentuk Forum PKP - Tugas dan fungsi Pokja dan Forum tidak
berjalan secara optimal
42 Pelaksanaan implementasi kemitraan multi stakeholders ROO 21.04.08.04 9 Ka Bidang Keterbatasan pelaksanaan KKN oleh Perguruan Tinggi - Kegiatan KKN Tematik tidak dapat
melalui KKN Tematik Disperakim dengan Perguruan Keterpaduan akibat pandemi Covid-19 sehingga mahasiswa tidak dapat terlaksana dalam lingkup wilayah yang luas
Tinggi tidak terlaksana secara maksimal Perumahan diturunkan ke lapangan, dan keterbatasan keterlibatan - Kurangnya keberagaman substansi
dan Kawasan stakeholders akibat minimnya pembiayaan program CSR kegiatan yang dapat dilakukan
Permukiman - Kegiatan KKN tidak dapat berjalan dengan
sesuai rencana
- Tujuan kegiatan KKN tidak dapat tercapai
secara maksimal, fungsi peran yang
seharusnya dititipkan melalui kegiatan KKN
Tematik tidak terealisasi
43 Rencana Pengelolaan Klinik PKP tidak sesuai target yang ROO 21.04.08.05 9 Ka Bidang Konsultan penyusun kurang memahami substansi Hasil rencana pengelolaan Klinik PKP dan
diharapkan Keterpaduan pekerjaan sesuai dalam KAK, keterbatasan kemampuan aplikasi Klinik PKP tidak sesuai dengan
Perumahan tim teknis dalam hal IT, serta keterbatasan pelaksanaan yang diharapkan
dan Kawasan koordinasi dan sinkronisasi akibat pandemi Covid-19
Permukiman
44 Kurangnya kualitas produk evaluasi pada lingkup bidang ROO 21.04.08.06 9 Ka Bidang - Keterbatasan data lingkup bidang PKP - Hasil evaluasi pada lingkup bidang PKPP
PKPP Keterpaduan - Belum adanya juknis terkait pengendalian lingkup tidak sesuai dengan yang diharapkan
Perumahan bidang PKPP - Kurang maksimalnya bahan pertimbangan
dan Kawasan -Belum seragamnya koitmen pemerintah daerah untuk penyusunan kebijakan
Permukiman
45 Indikator kinerja lingkup bidang PKPP di ROO 21.04.08.07 9 Ka Bidang - Perubahan peraturan dan belum adanya pembinaan - Indikator kinerja lingkup bidang PKPP di
kabupaten/kota yang tidak tersinkronisasi dengan pusat Keterpaduan terhadap kabupaten/kota terkait penyusunan indikator kabupaten/kota yang tidak tersinkronisasi
dan provinsi. Perumahan lingkup bidang PKPP yang tersinkronisasi, dengan pusat dan provinsi, serta
dan Kawasan - kurangnya sinkronisasi antara Pusat, provinsi dan menyebabkan hasil evaluasi kinerja RPJMD-
Permukiman kabupaten/ kota terkait indikator kinerja bidang PKPP RENSTRA yang kurang maksimal
- Implementasi program kegiatan untuk mendukung visi -Pemenuhan urusan wajib Perumahan
misi kepala daerah, yang bervariasi Rakyat, tidak dapat dilaksanakan secara
maksimal
46 Pelaksanaan pembinaan lingkup bidang PKPP yang ROO 21.04.08.08 6 Ka Bidang - Belum adanya pedoman pembinaan bidang PKPP - Pembinaan lingkup bidang PKPP yang
kurang maksimal Keterpaduan '- Kurangnya komitmen dari stakeholder terkait kurang maksimal
Perumahan - Urusan wajib perumahan rakyat tidak
dan Kawasan dapat dilaksanakan secara maksimal
Permukiman
47 Basis Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan ROO 21.04.08.09 9 Ka Bidang - Proses pengumpulan dan pengelolaan data yang - Kordinasi dengan produsen data
Pertanahan yang kurang lengkap dan valid Keterpaduan melibatkan begitu banyak pemangku kepentingan terhambat, pengelolaan, updating dan
Perumahan - tidak tersedianya data pada wali data/produsen data penyajian data yang valid dan terkini
dan Kawasan - kurangnya personil pengelola data di Kabupaten/Kota, terhambat, kebenaran data masih
Permukiman - Kinerja konsultan individu dan tim teknis kurang dipertanyakan
optimal, - Data PKP tidak dapat digunakan
- pandemi Covid-19 menyebabkan koordinasi sebagian sepenuhnya untuk penentuan kebijakan.
besar dilaksanakan secara virtual maupun media telpon
dan email
- Proses pengumpulan data yang dilakukan secara daring
48 Forum Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan ROO 21.04.08.10 6 Ka Bidang tidak dapat
- Adanya optimal.
Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya - Output kegiatan tidak sesuai harapan,
Pertanahan Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai Keterpaduan kemungkinan dilaksanakan secara virtual, - data yang terkumpul sebagai materi
target Perumahan - kesulitan melaksanakan desk untuk pengumpulan data penyusunan buku data kurang lengkap,
dan Kawasan secara virtual, valid, terkini.
Permukiman - Narasumber maupun peserta tidak hadir lengkap sesuai
target,
- peserta tidak mengikuti acara dan desk dengan lengkap,
- data tidak dibawa / tidak tersedia
49 Forum Group Discussion (FGD) Pengelolaan Data ROO 21.04.08.11 4 Ka Bidang - Adanya Pandemi Covid-19 menyebabkan adanya - Output kegiatan tidak sesuai harapan,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Keterpaduan kemungkinan dilaksanakan secara virtual, - data yang terkumpul sebagai materi
Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai target Perumahan - kesulitan melaksanakan desk untuk pengumpulan data penyusunan buku data kurang lengkap,
dan Kawasan secara virtual, valid, terkini.
Permukiman - Narasumber maupun peserta tidak hadir lengkap sesuai
target,
- peserta tidak mengikuti acara dan desk dengan lengkap,
- data tidak dibawa / tidak tersedia
50 Kualitas produk akhir Aplikasi Basis Data dan Sistem ROO 21.04.08.12 6 Ka Bidang - Konsultan penyusun kurang cermat dalam Hasil aplikasi basis data dan sistem
Informasi Perumahan Kawasan Permukiman dan Keterpaduan menterjemahkan KAK informasi kurang lengkap & tampilan serta
Pertanahan yang dikembangkan tidak sesuai target yang Perumahan - Kualifikasi personil teknis kurang sesuai kompetensi isi website tidak memenuhi harapan,
diharapkan dan Kawasan (IT), sehingga aplikasi tersebut tidak dapat
Permukiman - koordinasi dan pembahasan sebagian besar dimanfaatkan secara optimal
dilaksanakan secara virtual akibat pandemi Covid-19
51 Tidak tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahun 2022 , ROO 21.04.08.13 4 Sekretaris Kurangnya koordinasi baik yang bersifat internal maupun Tidak tersedianya Dokumen Rencana Kerja
Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon Ta.2021, RKT Th.2022 Dinas eksternal Tahun 2022 , Perjanjian Kinerja Pejabat
sesuai dengan ketentuan '-Belum cermatnya kajian pemenuhan target kinerja Eselon Ta.2021, RKT Th.2022, Disperakim
didalam RENSTRA dan RPJMD dalam pelaksanaan tugas pokok dan
-Belum sepenuhnya mencerminkan dukungan Program fungsinya
prioritas Gubernur dan Proyek Strategis Nasional (PSN)
-Belum sepenuhnya mendukung pemenuhan kewajiban
SPM
-Belum sepenuhnya mencerminkan dukungan terhadap
program penanganan isu-isu strategiis (Backlog, RTLH,
Bencana, Penanganan Kawasan Kumuh, Administrasi
Pertnahan dan dukungan pasca penanganan Covid-19)
52 Tidak tersusunnya Dok.RKA P tahun 2021, DPPA Tahun ROO 21.04.08.14 4 Sekretaris Kurangnya koordinasi baik yang bersifat internal maupun -Tidak efektif/optimalnya Pelaksanaan
2021, RKA Th.2022 dan DPA th.2022 sesuai dengan Dinas eksternal Program kegiatan Disperakim Tahun 2021
ketentuan -Perubahan Regulasi Nomenklatur Program Kegiatan
-Perubahan Sistem Aplikasi Penganggaran yang belum
terintegrasi sepenuhnya
- Konsistensi bidang di dalam penyusunan program
kegiatan
- Tidak lengkapnya data pemenuhan readiness criteria
53 -Tidak tersampaikannya informasi program kegiatan ROO 21.04.08.15 4 Sekretaris Kurangnya koordinasi baik yang bersifat internal maupun -Dokumen perencanaan tidak dapat
Bidang Infrastruktur baik bersumber dana APBN Dinas eksternal dengan instansi terkait tersusun tepat waktu dan tidak sesuai
maupun APBD Prov.Tahun 2021 -Kurang Efektifnya pelaksanaan Sosialisasi Bidang ketentuan
-Tidak terciptanya Penguatan lingkungan pengendalian Infrastruktur secara daring -Duplikasi Program Kegiatan Pembangunan
dan tersusunya Dokumen RTP Tahun 2021 -Kurangnya respon dan antusias peserta dalam mengikuti Infratsruktur
Sosialisasi -Tidak efektifnya pelaksanaan
-Peran serta bidang dalam penilaian pengendalian Pembangunan Infratsruktur
lingkungan dan identifikasi risiko -Tidak Optimalnya penyelenggaraan SPIP
-Kurangnya Komitmen seluruh unsur dalam menindak
lanjuti penyelenggaran SPIP
54 - Tidak tersusunnya dokumen Evaluasi Kinerja ROO 21.04.08.16 4 Sekretaris -Tidak tersedianya data dan laporan yang dibutuhkan -Dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat
Perangkat Daerah sesuai dengan Jadual dan ketentuan Dinas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan Daerah tidak dapat tersusun tepat waktu
- Tidak optimalnya pelaksanaan evaluasi Kinerja - Masih adanya beda persepsi secara prinsip dan tidak sesuai ketentuan
Perangkat Daerah (Disperakim) dan Pemerintah Daerah - Belum tersedianya kajian & rekomendasi hasil evaluasi - Tidak tersedianya data dan hasil evaluasi
Prov.Jateng untuk penyusunan kebijakan &
pengambilan keputusan oleh pimpinan
55 Pembayaran Gaji dan Tunjangan tidak sesuai dengan ROO 21.04.08.17 1 Kasubbag Tidak adanya konfirmasi status pegawai dan keluarga Pembayaran Gaji dan Tunjangan yang
yang seharusnya diterima Keuangan pegawai ke bendahara gaji diterima pegawai tidak sesuai
-Tidak adanya konfirmasi status anggota keluarga
pegawai yang masih berhak/tidak berhak mendapatkan
tunjangan dari ASN yang bersangkutan berupa bentuk
Surat Keterangan UntukMendapatkan Tunjangan
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
56 -Pembayaran Tambahan Penghasilan tidak sesuai ROO 21.04.08.18 2 Kasubbag -Pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh ASN -Pembayaran Tambahan Penghasilan yang
dengan yang seharusnya diterima Keuangan -Kelalaian ASN dalam melaksanakan kewajiban untuk diterima pegawai tidak sesuai
absensi '-Penilaian Kinerja Pegawai kurang baik
57 dapat mengarah kepada terhambatnya penyusunan ROO 21.04.08.19 1 Kasubbag Kurangnya detail pendukung laporan keuangan
akuntansi dan pelaporan keuangan yang baik Keuangan -Ketidakikutsertaan dalam Pelatihan/Sosialisasi yang - Tahapan sosialisasi dalam rangka
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi diselenggarakan penyusunan akuntansi tidak terlaksana
adanya kebijakan pengelolaan APBD, khususnya dengan efektif
pelaporan Akuntansi dan Keuangan
58 -dapat mengarah kepada terhambatnya pelaksanaan ROO 21.04.08.20 1 Kasubbag -Ketidak hadiran dari pengelola keuangan yang diundang -Penyampaian Materi oleh Narasumber
Kegiatan karena ketidak hadiran Narasumber atau Keuangan belum tersampaikan sebagaimana yang
Moderator diharapkan
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi - Tahapan sosialisasi dalam rangka
adanya kebijakan pengelolaan APBD, khususnya penyusunan akuntansi tidak terlaksana
pelaporan Keuangan Bulanan/Semestrean dengan efektif
59 dapat mengarah kepada terhambatnya Penyusunan ROO 21.04.08.21 1 Kasubbag Data Asset belum sesuai dan terlambat masuk ke Subbag Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir
Pelaporan Keuangan Akhir Tahun karena Data Asset Keuangan Keuangan Tahun menjadi terlambat
yang belum masuk Subbag Keuangan '-Keterlambatan penyampaian data dalam rangka -Penyampaian laporan keuangan akhir
'-Penyusunan laporan akhir tahun anggaran tidak tepat penyusunan laporan keuangan dari bidang-bidang tahun terlambat
waktu - Ketidak lengkapan data pendukung laporan keuangan
60 Gedung kantor yang tidak terawat akan mengakibatkan ROO 21.04.08.22 4 Kepala Dinas Tidak Terlaksananya pemeliharaan sesuai kebutuhan dan Tidak nyamannya suasana kerja
ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja tidak terselesaikannya pemeliharaan gedung kantor tepat '-Tidak optimalnya pelayanan dan
waktu pelaksanaan pekerjaan
61 -Sarana yang tidak terawat dan rusak. ROO 21.04.08.23 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
pemakaian yang tinggi '-Ketidaklancaran pelaksanaan tugas dan
-Frekuensi pemakaian yang melebihi kapasitas risiko keselamatan kerja
-Kelalaian/kurang terampilnya pemakai sehingga
mengakibatkan rusaknya sarana
- Belum adanya jadwal rencana pemeliharan rutin
maupun berkala.
62 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.24 4 Kepala Dinas Keterlambatan dalam penyediaan Tidak lancarnya pekerjaan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam -Ketidakingin tahuan ASN terkait update regulasi -Terbatasnya pengetahuan ASN terhadap
bekerja -Terbatasnya ketersediaan bahan bacaan dan peraturan aturan yang berlaku
-Tingkat pengetahuan ASN baik teknis dan administratif perundang-undangan di pasaran
dan regulasi yang berbeda
- Tidak tersedianya bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan yang dibutuhkan
63 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.25 4 Kepala Dinas Keterlambatan dalam penyediaan Tidak lancarnya pekerjaan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam '- Belum ada kepastian jadwal Penyelenggaraan Event '-Tidakterserapnya anggaran
bekerja Pameran. -tidak terlaksananya keikutsertaan dalam
'-Kesiapan Materi Pameran yang tidak tepat waktu Event Pameran
-Ketidak pastian waktu dalam proses pengadaan
Penyedia Jasa
64 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.26 4 Kepala OPD Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam pemakaian yang tinggi '- Tidak adanya jaminan keselamatan dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas '-Pengadan yang tidak sesuai jadwal keamanan dalam berkendara pada waktu
-Tidak terjaminnya penanggungan risiko kecelakaan pelaksanaan tugas
kerja
65 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.27 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam pemakaian yang tinggi
bekerja dan ketidaklancaran tugas '-Tidak terpenuhinya kebutuhan komponen-komponen -Tidak Terpenuhinya standar kenyamanan
'-Ketidaknyamanan dan tidak optimalnya dalam perbaikan penerangan dalam bekerja
pelaksanaan tugas
66 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.28 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam pemakaian yang tinggi
bekerja dan ketidaklancaran tugas - Belum adanya daftar prioritas kebutuhan -Tidak optimalnya pelayanan dan
'-Tidak terenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor pelaksanaan pekerjaan
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
67 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.30 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak optimalnya pelayanan dan
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam pemakaian yang tinggi pelaksanaan pekerjaan
bekerja dan ketidaklancaran tugas '-Kondisi sarana mebeleur yang sudah tidak layak
-Tidak tersedianya sarana mebeleur sebagai sarana
penunjang pelaksanaan tugas
68 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.31 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam pemakaian yang tinggi -Tidak optimalnya pelayanan dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas '-Pemakaian Sarpras yang fluktuatif dan berlebihan pelaksanaan pekerjaan
'-Tagihan Pembayaran jasa yang fluktiatif dan melebihi - Kelalaian pemakaian Sarpras di luar jam kerja
ketersediaan anggaran
69 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.32 4 Kepala Dinas Keterlambatan dalam penyediaan Tidak lancarnya pekerjaan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam -Frekuensi Jadwal Agenda Kegiatan yang tinggi. '-Pelaksanaan kegiatan (rapat,dll) tanpa
bekerja adanya makan dan minum
'-Tidak tercukupinya penyediaan kebutuhan makan
minum sesuai ketersediaan anggaran
70 Sarana yang tidak terawat dan rusak ROO 21.04.08.33 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak Optimalnya pelayanan dan
pemakaian yang tinggi pelaksanaan tugas
-Tidak tersedianya jadwal dan catatan kondisi
perlengkapan
-Kualitas Pelayanan Penyedia Jasa Listrik (PLN)
71 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.34 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak Optimalnya pelayanan dan
pemakaian yang tinggi pelaksanaan tugas
-Tidak tersedianya jadwal dan catatan kondisi peralatan
72 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.35 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak Optimalnya pelayanan dan
pemakaian yang tinggi pelaksanaan tugas
-Tidak tersedianya jadwal dan catatan kondisi Mebeleur
73 Tidak tersampaikannya naskah dinas tepat waktu akan ROO 21.04.08.36 4 Kepala Dinas Pengiriman yang terlambat dan salah alamat Tidak Optimalnya pelayanan dan
mengakibatkan terlambatnya penyampaian naskah dinas '-Keterbatasan kapasitas SDM dalam penggunaan aplikasi pelaksanaan tugas
persuratan (TNDE dan SIKD)
-Pencatatan dokumen persuratan melalui kartu kendali
74 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.37 4 Kepala Dinas - Keterlambatan dalam penyediaan Tidak Optimalnya pelayanan dan
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam '-Belum Optimalnya Pencatatan ketersediaan barang oleh pelaksanaan tugas
bekerja pengurus barang
75 Tidak tersedianya perlengkapan barang cetak dan ROO 21.04.08.38 4 Kepala Dinas Keterlambatan dalam penyediaan Tidak Optimalnya pelayanan dan
penggandaan pelaksanaan tugas
76 ROO 21.04.08.39 4 Kepala Dinas Keterlambatan dalam penyediaan -tidak tersedianya informasi hasil
-Ketidakhadiran memehuni undangan dalam event yang -Jumlah agenda dan acara yang tidak bisa diprediksi pelaksanaan koordinasi, sosialisasi dan
diselenggarakan karena menyesuaikan surat undangan yang masuk rapat
-Keterbatasan Jumlah personil untuk penugasan -tidak terlaksananya
koordinasi,keikutsertaan dalam rapat,
77 ROO 21.04.08.40 4 Kepala Dinas -Kelengkapan Dokumen dalam penyediaan SPJ Tidak Optimalnya pelayanan dan
-Tidak terbayarkan pembayaran honor dan jasa pelaksanaan tugas
keamanan
Skala Pemilik
No Risiko Prioritas Kode Risiko Penyebab Dampak
Risiko Risiko
a b c d e f g
78 Tidak terawatnya sarpras perlengkapan dan terjaganya ROO 21.04.08.41 4 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana prasarana kantor dan intensitas Tidak nyamannya suasana kerja
kebersihan lingkungan kantor pemakaian yang tinggi
'-Ketidakmampuan dan keterbatasan tenaga kebersihan
-Tidak tersedianya jadwal dan Standar Operasional
Pelayanan
79 Tidak tepat sasarannya Pendidikan dan Pelatihan akan ROO 21.04.08.42 4 Kepala OPD Terbatasnya jenis pendidikan dan pelatihan yang Diklat tepat sasaran dan tidak sesuai
menghambat peningkatan ketrampilan dan pengetahuan disediakan, yang sesuai dengan kebutuhan analisa kebutuhan diklat
pegawai -keikutsertaan dalam Diklat tidak sesuai
dengan analisa kebutuhan diklat
Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan skala risiko (sesuai lampiran 7)
Kolom e diisi dengan pemilik risiko sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom f diisi dengan penyebab sesuai Lampiran 6a dan 6b
Kolom g diisi dengan dampak sesuai dengan Lampiran 6a dan 6b
LAMPIRAN 3
DAFTAR ANALISIS RISIKO
Lampiran 5
Form 5
Kertas Kerja
Hasil Analisis Risiko
a b c d e f=dxe
I Risiko Strategis Pemda
- Tidak tercapainya target dari rencana program pengurangan kemiskinan
- Tidak tersampaikannya bantuan Penanganan RTLH kepada masyarakat yang membutuhkan
1 RSP.21.04.08.01 3 4 12
(miskin)
- Tidak tercapainya target 100% Bankeupemdes RTLH
Risiko Strategis OPD
Sulitnya mendapatkan database korban Bencana Alam atau terkena relokasi program tingkat
8 Provinsi RSO 21.04.08.08 3 2 6
-Tidak tersedianya data korban Bencana Alam atau terkena relokasi program tingkat Provinsi
-Tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan
- Tidak tepat jenis material bahan bangunan yang di serahkan sesuai kebutuhan
9 - Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan bangunan yang di serahkan. RSO 21.04.08.09 2 2 4
10 Penerima Bansos Kurang sesuai sasaran RSO 21.04.08.10 3 3 9
Belum diketahuinya penerbitan e-katalog RUSPIN secara resmi
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan bangunan yang di serahkan.
11 - Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi. RSO 21.04.08.11 3 3 9
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat korban terdampak bencana
26 - Respon dari Kab / Kota yang rendah dalam pengusulan progam/ kegiatan/ anggaran dalam RSO 21.04.08.31 3 3 9
rangka penanganan kawasan kumuh, melalui bantuan keuangan Kab/ Kota (Musrenbang)
-Adanya perubahan fungsi lahan mengurangi luasan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
27 RSO 21.10.08.01 2 1 2
(LP2B)
-Aset Tanah Kas Desa tidak memilikki bukti kepemilikkan/sertifikat
28 RSO 21.10.08.02 2 2 4
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Kas Desa
-Banyaknya permasalahan pertanahan yang muncul dalam penyelenggaraan urusan pertanahan
di Provinsi Jawa Tengah
-Lemahnya penataan administrasi permasalahan tanah shg memunculkan permasalahan
pertanahan
-Tidak berjalannya kegiatan sesuai waktu
29 - Program pembangunan tidak terlaksana RSO 21.10.08.03 2 2 4
-fasilitasi penyeleaian permasalahn tidak berjalan
-Upaya penyelesaian tanah yang berlarut-larut
-Terhambatnya Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan
-Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan tidak berjalan optimal
-Timbulnya dampak sosial masyarakat
-Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Inventarisasi
30 -Masa berlaku Hak guna (HGU) kadaluarsa RSO 21.10.08.04 2 2 4
-Kemungkinan adanya Sertifikat Ganda
-Tidak tersampaikannya informasi dan kurangnya pemahaman aparatur pemerintahan dan
31 RSO 21.10.08.05 2 2 4
masyarakat terkait kebijakan urusan pemerintahan di bidang pertanahan
-Pelaksanaan Penlok tidak sesuai dengan keputusan Gubernur
32 RSO 21.10.08.06 2 2 4
-Keputusan Gubernur terkait Penlok kadaluarsa sebelum penyelesaian kegiatan/pekerjaan
Kurangnya Pemahaman tentang Dinamika perkembangan peraturan perundang-undangan
33 RSO 21.10.08.07 1 1 1
serta kebijakan-kebijakan di bidang pertanahan
34 Kurang maksimalnya target capain Reforma Agraria RSO 21.10.08.08 2 2 4
-Kurangnya pemahaman masyarakat terkait legalisasi aset tanah, kurang sosialisasi
35 RSO 21.10.08.09 2 2 4
- Perubahan alih fungsi lahan
-Kurang maksimalnya pembinaan dan pengendalian pertanahan serta dalam masa pandemi
36 RSO 21.10.08.10 2 2 4
-kurang maksimalnya terhadap penerima manfaat
-Tidak tersedianya tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
37 -Keterlambatan Proses Pekerjaan RSO 21.10.08.12 3 3 9
-Informasi tidak tersampaikan dengan lengkap
-Tidak tersedia/sulit mendapatkan harga tanah dilokasi tempat wilayah tertentu tempat
38 dilaksanakan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum RSO 21.10.08.13 2 2 4
-data tidak aktual
Risiko Operasional OPD
Kajian dan perumusan konsep kebijakan kasiba lisiba tidak sesuai dengan target yang
1 ROO 21.04.08.01 3 3 9
diharapkan
Kajian dan perumusan keterpaduan implementasi P3KP dan Pertanahan tidak fokus terhadap
2 ROO 21.04.08.02 3 2 6
tujuan dan sasaran yang diharapkan
3 Fasilitasi Pokja dan Forum PKP Provinsi Jawa Tengah akan sulit tercapai targetnya ROO 21.04.08.03 2 3 6
Pelaksanaan implementasi kemitraan multi stakeholders melalui KKN Tematik Disperakim
4 ROO 21.04.08.04 3 3 9
dengan Perguruan Tinggi tidak terlaksana secara maksimal
5 Rencana Pengelolaan Klinik PKP tidak sesuai target yang diharapkan ROO 21.04.08.05 3 3 9
6 Kurangnya kualitas produk evaluasi pada lingkup bidang PKPP ROO 21.04.08.06 3 3 9
Indikator kinerja lingkup bidang PKPP di kabupaten/kota yang tidak tersinkronisasi dengan
7 ROO 21.04.08.07 3 3 9
pusat dan provinsi.
8 Pelaksanaan pembinaan lingkup bidang PKPP yang kurang maksimal ROO 21.04.08.08 2 3 6
9 Basis Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan yang kurang lengkap dan valid ROO 21.04.08.09 3 3 9
Forum Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Jawa Tengah tidak
10 ROO 21.04.08.10 3 2 6
terlaksana sesuai target
Forum Group Discussion (FGD) Pengelolaan Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan
11 ROO 21.04.08.11 2 2 4
Pertanahan Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai target
Kualitas produk akhir Aplikasi Basis Data dan Sistem Informasi Perumahan Kawasan
12 ROO 21.04.08.12 3 2 6
Permukiman dan Pertanahan yang dikembangkan tidak sesuai target yang diharapkan
Tidak tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahun 2022 , Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon
13 ROO 21.04.08.13 2 2 4
Ta.2021, RKT Th.2022 sesuai dengan ketentuan
Tidak tersusunnya Dok.RKA P tahun 2021, DPPA Tahun 2021, RKA Th.2022 dan DPA th.2022
14 ROO 21.04.08.14 2 2 4
sesuai dengan ketentuan
- Tidak tersusunnya dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah sesuai dengan Jadual dan
ketentuan
16 ROO 21.04.08.16 2 2 4
- Tidak optimalnya pelaksanaan evaluasi Kinerja Perangkat Daerah (Disperakim) dan
Pemerintah Daerah Prov.Jateng
Pembayaran Gaji dan Tunjangan tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima
17 ROO 21.04.08.17 1 1 1
18 -Pembayaran Tambahan Penghasilan tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima ROO 21.04.08.18 1 2 2
dapat mengarah kepada terhambatnya penyusunan akuntansi dan pelaporan keuangan yang
19 ROO 21.04.08.19 1 1 1
baik
-Tidak mengarah
-dapat memperoleh informasi
kepada baru tentang
terhambatnya regulasi adanya
pelaksanaan kebijakan
Kegiatan pengelolaan
karena ketidak APBD,
hadiran
20 ROO 21.04.08.20 1 1 1
Narasumber atau Moderator
-Tidakmengarah
dapat memperoleh informasi
kepada baru tentang
terhambatnya regulasi Pelaporan
Penyusunan adanya kebijakan
Keuanganpengelolaan APBD,
Akhir Tahun karena
21 ROO 21.04.08.21 1 1 1
Data Asset yang belum masuk Subbag Keuangan
Gedung kantor yang tidak terawat akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam
22 ROO 21.04.08.22 2 2 4
bekerja
23 -Sarana yang tidak terawat dan rusak. ROO 21.04.08.23 2 2 4
Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan ketidaklancaran
24 ROO 21.04.08.24 2 2 4
pegawai dalam bekerja
-Tingkat
Tidak pengetahuan
tersedianya ASN baikakan
kebutuhan teknis dan administratif
mengakibatkan dan regulasi yang
ketidaknyamanan dan berbeda
ketidaklancaran
25 ROO 21.04.08.25 2 2 4
pegawai dalam bekerja
'-Kesiapan Materi Pameran yang tidak tepat waktu
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan mengakibatkan ketidaknyamanan
26 pegawai dalam bekerja dan ketidaklancaran tugas ROO 21.04.08.26 2 2 4
-Tidak terjaminnya penanggungan risiko kecelakaan kerja
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan mengakibatkan ketidaknyamanan
27 pegawai dalam bekerja dan ketidaklancaran tugas ROO 21.04.08.27 2 2 4
'-Ketidaknyamanan dan tidak optimalnya dalam pelaksanaan tugas
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan mengakibatkan ketidaknyamanan
pegawai dalam bekerja dan ketidaklancaran tugas
28 ROO 21.04.08.28 2 2 4
'-Tidak terenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor yang diperlukan untuk pelaksanaan
tugas
Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan mengakibatkan ketidaknyamanan
29 pegawai dalam bekerja dan ketidaklancaran tugas ROO 21.04.08.30 2 2 4
-Tidak
Sarana tersedianya sarana
dan prasarana yangmebeleur
rusak dansebagai sarana penunjang
tidak terawat pelaksanaan
akan mengakibatkan tugas
ketidaknyamanan
30 pegawai dalam bekerja dan ketidaklancaran tugas ROO 21.04.08.31 2 2 4
'-Tagihan Pembayaran jasa yang fluktiatif dan melebihi ketersediaan anggaran
Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ketidaknyamanan dan ketidaklancaran
31 pegawai dalam bekerja ROO 21.04.08.32 2 2 4
'-Tidak tercukupinya penyediaan kebutuhan makan minum sesuai ketersediaan anggaran
32 Sarana yang tidak terawat dan rusak ROO 21.04.08.33 2 2 4
33 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.34 2 2 4
34 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.35 2 2 4
Tidak tersampaikannya naskah dinas tepat waktu akan mengakibatkan terlambatnya
35 penyampaian naskah dinas ROO 21.04.08.36 2 2 4
38 ROO 21.04.08.39 2 2 4
-Ketidakhadiran memehuni undangan dalam event yang diselenggarakan
39 ROO 21.04.08.40 2 2 4
-Tidak terbayarkan pembayaran honor dan jasa keamanan
Tidak terawatnya sarpras perlengkapan dan terjaganya kebersihan lingkungan kantor
40 ROO 21.04.08.41 2 2 4
Tidak tepat sasarannya Pendidikan dan Pelatihan akan menghambat peningkatan ketrampilan
41 ROO 21.04.08.42 2 2 4
dan pengetahuan pegawai
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dngan risiko yang teridentifikasi sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom c diisi dengan kode risiko sesuai lampiran 6a dan 6b
Kolom d diisi dengan skala dampak berdasarkan perhitungan rataa-rata/modus skala dampak yang diberikan peserta
Kolom e diisi dengan skala kemungkinan berdasarkan perhitungan rata-rata/modus skala kemungkinan yang diberikan
Kolom f diisi dengan hasil perkalian antara skala dampak dan skala kemungkinan
LAMPIRAN 4
3 -Tidak tersampaikannya Pedoman Standar Teknis RSO 21.04.08.02 Melakukan sosialisasi secara kebijakan dan prosedur Membuat klinik online Kepala Dinas Maret
Penyediaan Rumah online (daring) pengendalian sudah (informasi melalui medsos
dilakukan, namun belum atau grub WA) untuk
mampu menangani komunikasi sebagai tindak
lanjut dari sosialisasi
secara online
4 - TFL dalam memberikan pendampingan kepada RSO 21.04.08.03 Melakukan sosialisasi secara kebijakan dan prosedur Membuat klinik online Kepala Dinas Maret - April
masyarakat penerima bantuan, kurang maksimal. online (daring) pengendalian sudah (informasi melalui medsos
dilakukan, namun belum atau grub WA) untuk
mampu menangani komunikasi sebagai tindak
lanjut dari sosialisasi
secara online
5 - Tidak adanya data perumahan dilokasi rewan bencana / RSO 21.04.08.04 Berkoordinasi dengan BPBD prosedur pengendalian tidak Kerjasama dengan Instansi Kepala Dinas April
terkena relokasi program provinsi. untuk mengetahui lokasi dapat dilaksanakan / OPD terkait
Rawan Bencana
6 - Tidak adanya data lahan-lahan potensial sebagai lokasi RSO 21.04.08.05 Kerjasama dengan prosedur pengendalian tidak Kerjasama dengan Instansi Kepala Dinas April - Mei
relokasi perumahan. Disperakim Daerah dan dapat dilaksanakan / OPD terkait
Dinas terkait aset lahan
7 - Tidak adanya data rumah korban bencana kejadian RSO 21.04.08.06 Berkoordinasi dengan BPBD kebijakan dan prosedur Kerjasama dengan Instansi Kepala Dinas Maret
sebelumnya yang belum tertangani untuk dilakukan dan Diserakim Daerah pengendalian sudah / OPD terkait
penanganan. dilakukan, namun belum
mampu menangani
8 -Tidak tersedianya data rumah sewa korban bencana, RSO 21.04.08.07 Berkoordinasi dengan Satker kebijakan dan prosedur Kerjasama dengan Instansi Kepala Dinas April - Mei
Rusun dan rusus SNVT, Disperakim Daerah pengendalian sudah / OPD terkait
dan Instansi / OPD terkait dilakukan, namun belum
mampu menangani
9 Sulitnya mendapatkan database korban Bencana Alam RSO 21.04.08.08 Penyusunan database dan kebijakan dan prosedur Melakukan kerjasama Kepala Dinas Oktober - November
atau terkena relokasi program tingkat Provinsi survey primer untuk verifikasi pengendalian sudah dengan instansi / OPD
-Tidak tersedianya data korban Bencana Alam atau dan validasi data usulan dilakukan, namun belum terkait
terkena relokasi program tingkat Provinsi korba bencana alam atau mampu menangani
-Tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan terkena relokasi Program
Pemerintah
10 - Tidak tepat jenis material bahan bangunan yang di RSO 21.04.08.09 Bekerjasama dengan instansi kebijakan belum diikuti Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan I 2021
serahkan sesuai kebutuhan / OPD Daerah dan setempat dengan prosedur baku yang Disperakim Daerah dan
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan lokasi pelaksanaan jelas Instansi / OPD yang terkait
bangunan yang di serahkan. Pembangunan
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat korban
terdampak bencana
11 Penerima Bansos Kurang sesuai sasaran RSO 21.04.08.10 Melakukan Perubahan calon Kebijakan dan prosedur Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan I 2021
penerima di APBD pengendalian sudah Disperakim Daerah dan
Perubahan dilakukan, namun belum Instansi / OPD yang terkait
mampu menangani risiko
yang teridentifikasi
12 Belum diketahuinya penerbitan e-katalog RUSPIN secara RSO 21.04.08.11 Melakukan percepatan prosedur tidak dapat Berkoordinasi dengan pihak Kepala Dinas Triwulan I 2021
resmi proses penerbitan e-katalog dilaksanakan terkait (Penyedia, Biro
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan APBJ Prov. Jateng,
bangunan yang di serahkan. Kementerian Pusat)
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat korban
terdampak bencana
13 Tidak Tersalurkannya Bantuan Stimulan Material RSO 21.04.08.12 Melakukan Perubahan calon kebijakan dan prosedur Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan IV 2021
penerima di APBD pengendalian sudah Disperakim Daerah dan
Perubahan dilakukan, namun belum Instansi / OPD yang terkait
mampu menangani
14 Terlambatnya pelaksanaan RSO 21.04.08.13 Bekerjasama dengan instansi kebijakan dan prosedur Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan IV 2021
/ OPD Daerah dan setempat pengendalian sudah Disperakim Daerah dan
lokasi pelaksanaan dilakukan, namun belum Instansi / OPD yang terkait
Pembangunan mampu menangani
15 - Tidak tersedianya dokumen UKL-UPL, site plan, dan RSO 21.04.08.14 Bekerjasama dengan instansi prosedur pengendalian tidak Bekerjasama dengan Kepala Dinas Triwulan I 2021
DED (Rusus). / OPD yang terkait dapat dilaksanakan instansi / OPD yang terkait
16 - Tidak tersedianya kajian dan identifikasi kebutuhan RSO 21.04.08.15 Bekerjasama dengan instansi kebijakan dan prosedur Bekerjasama dengan Kepala Dinas Triwulan I 2021
rumah bagi nelayan 7 kab/kota di pantura. / OPD yang terkait pengendalian sudah instansi / OPD yang terkait
dilakukan, namun belum
mampu menangani
17 Belum diketahuinya jadwal penerbitan e-katalog RUSPIN RSO 21.04.08.20 Melakukan percepatan prosedur pengendalian tidak Berkoordinasi dengan pihak Kepala Dinas Desember
secara resmi. proses penerbitan e-katalog dapat dilaksanakan terkait (Penyedia, Biro
APBJ Prov. Jateng,
Kementerian Pusat)
18 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat RSO 21.04.08.21 Melakukan Perubahan calon kebijakan dan prosedur Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Mei
waktu, tepat jumlah. penerima di APBD pengendalian sudah Disperakim Daerah dan
Perubahan dilakukan, namun belum Instansi / OPD yang terkait
mampu menangani
19 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat RSO 21.04.08.22 Penentuan prioritas kriteria kebijakan dan prosedur Verifikasi dan validasi Kepala Dinas Maret
waktu, tepat jumlah. Calon Penerima serta pengendalian sudah terhadap database
- Tidak terlaksananya peningkatan kualitas RTLH. Verifikasi dan validasi dilakukan, namun belum penanganan RTLH
terhadap data calon penerima mampu menangani
20 Terjadinya gagal lelang RSO 21.04.08.23 Melakukan pengecekan Persyaratan yang Koordinasi dengan Biro Kepala Dinas Triwulan I Tahun
kelengkapan persyaratan diperlukan dalam proses Administrasi Pengadaan 2021
yang diperlukan dalam proses lelang tidak lengkap Barang Jasa Prov. Jateng
lelang
21 Kerusakan dan tertundanya pelaksanaan pekerjaan RSO 21.04.08.24 Perpanjangan waktu paling Perpanjangan waktu tidak koordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan II Tahun
konstruksi. kurang sama dengan jangka mencukupi pemerintah kabupaten / 2021
waktu terhentinya kontrak kota penerima hadiah
akibat keadaan kahar sesuai
dengan peraturan yang
berlaku
22 Pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan waktu RSO 21.04.08.25 - Melakukan monitoring - monitoring berkala di PPK memberikan surat Kepala Dinas Triwulan II Tahun
yang telah ditentukan. kelapangan secara intensif lapangan tidak dilaksanakan peringatan kepada 2021
dan koordinasi dengan - teguran kepada penyedia kontraktor penyedia dan
konsultan pengawas jasa tidak dilaksanakan melakukan Show Cause
- Membuat surat teguran apabila terjadi Meeting (SCM)
apabila terjadi keterlambatan keterlambatan
pekerjaan
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Pemilik/ Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penangungg
Sudah Ada *) Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
23 Adanya perubahan harga pada masa pelaksanaan RSO 21.04.08.26 Melakukan perhitungan Perhitungan terhadap PPK dan Penyedia jasa Kepala Dinas Triwulan II Tahun
pekerjaan (eskalasi) kembali jenis pekerjaan pekerjaan prioritas tidak melakukan Addendum 2021
sesuai dengan prioritas/ dilakukan Kontrak Pekerjaan/
pekerjaan yang diutamakan Contract Change Order
(CCO)
24 Pemutusan kontrak pelaksanaan pekerjaan fisik RSO 21.04.08.27 Mendorong penyedia jasa Koordinasi dengan direksi Monitoring secara intensif Kepala Dinas Triwulan II Tahun
untuk menyesuaikan pekerjaan konstruksi tidak oleh PPK 2021
spesifikasi yang ada. dilaksanakan
25 Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang di RSO 21.04.08.28 - Koordinasi dengan Material yang digunakan - Monitoring secara intensif Kepala Dinas Triwulan II Tahun
syaratkan dalam kontrak konsultan pengawas tidak melalui persetujuan dengan melakukan 2021
- Material yang digunakan dan pengecekan konsultan pengecekan administrasi
telah melalui persetujuan pengawas konsultan pengawas.
konsultan pengawas - Mengecek hasil uji
- Pengecekan bahan/material. bahan/material.
26 - Tidak terselenggaranya Lomba Hari Habitat RSO 21.04.08.29 - Koordinasi dengan - Koordinasi dengan Meningkatkan koordinasi Kepala Dinas Triwulan III Tahun
- Tidak adanya peserta Lomba Hari Habitat Pemerintah Kab/Kota, Pemerintah Kab/Kota tidak dengan Kabupaten/Kota 2021
- Menyesuaikan dengan dilaksanakan peserta lomba
peraturan terkait situasi dan - Sosialisasi secara
kondisi pada saat itu langsung dan melalui media
komunikasi Dinas kurang
optimal
27 - Tidak termonitoring tingkat capaian kawasan permukiman RSO 21.04.08.30 Melakukan pendataan Pendataan kawasan Koordinasi dengan Kepala Dinas Triwulan IV Tahun
kumuh yang tertangani terhadap kawasan permukiman kumuh tidak Kab/Kota lebih intensif 2021
permukiman kumuh dilakukan dengan optimal
28 - Respon dari Kab / Kota yang rendah dalam pengusulan RSO 21.04.08.31 - Koordinasi dan sinkronisasi Koordinasi dan sinkronisasi Koordinasi dan sinkronisasi Kepala Dinas Triwulan I Tahun
progam/ kegiatan/ anggaran dalam rangka penanganan - Monitoring dan evaluasi tidak dilakukan secara kegiatan dengan lebih 2021
kawasan kumuh, melalui bantuan keuangan Kab/ Kota optimal intensif
(Musrenbang)
29 -Adanya perubahan fungsi lahan mengurangi luasan Lahan RSO 21.10.08.01 1. Sertipikasi Hak Atas Tanah Prosedur Dapat 1. Mendorong Kepala Dinas TW II-IV
Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) LP2B Dilaksanakan Kabupaten/Kota untuk
penetapan Kawasan
2. Mencegah alih fungsi lahan Pertanian Pangan
pertanian menjadi non Berkelanjutan (KP2B)
pertanian/industri
2. Koordinasi dengan
3. Sosialisasi secara intensif Kanwil BPN Prov. Jateng
kepada masyarakat terkait program Sertipikasi
Hak Atas Tanah LP2B
4. Mendorong program
pemerintah untuk
mensertipikatkan lahan
pertanian melalui PTSL
30 -Aset Tanah Kas Desa tidak memilikki bukti RSO 21.10.08.02 1. Mendorong Prosedur Dapat 1. Mendorong Kepala Dinas TW II-IV
kepemilikkan/sertifikat Kabupaten/Kota untuk segera Dilaksanakan Kabupaten/Kota untuk
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Kas Desa melakukan langkah segera melakukan langkah
pengamanan aset secara pengamanan aset secara
hukum melalui pendaftaran hukum melalui pendaftaran
hak atas tanah hak atas tanah
31 -Banyaknya permasalahan pertanahan yang muncul dalam RSO 21.10.08.03 1. Koordinasi, Konsultasi dan Prosedur Dapat a.Melakukan Progres Kepala Dinas TW II-IV
penyelenggaraan urusan pertanahan di Provinsi Jawa Identifikasi penanganan Dilaksanakan Penanganan terpadu antara
Tengah permaslahan pertanahan di Pemerintah Provinsi dan
-Lemahnya penataan administrasi permasalahan tanah Daerah Kab/Kota secara sinergi
shg memunculkan permasalahan pertanahan b.Diupayakan penanganan
-Tidak berjalannya kegiatan sesuai waktu 2. Fasilitasi Penanganan konflik pertanahan melalui
- Program pembangunan tidak terlaksana Permasalahan Pertanahan jalur non litigasi/mediasi
-fasilitasi penyeleaian permasalahn tidak berjalan berdasarkan Undang-Undang c.Koordinasi secara intense
-Upaya penyelesaian tanah yang berlarut-larut yang berlaku dalam bidang pertanahan di
-Terhambatnya Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan Provinsi Jawa Tengah
-Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan tidak
berjalan optimal
-Timbulnya dampak sosial masyarakat
32 -Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Inventarisasi RSO 21.10.08.04 Koordinasi secara intensif Prosedur Dapat Memaksimalkan Tim Teknis Kepala Dinas TW II-IV
-Masa berlaku Hak guna (HGU) kadaluarsa dengan Kanwil BPN Jawa Dilaksanakan Kegiatan dan melakukan
-Kemungkinan adanya Sertifikat Ganda Tengah sebagai mitra koordinasi secara intensif
pelaksana kegiatan dengan mitra pelaksana
kegiatan guna memastikan
kegiatan sesuai dengan
jadwal kegiatan
33 -Tidak tersampaikannya informasi dan kurangnya RSO 21.10.08.05 Kooordinasi dengan Prosedur Dapat -Koordinasi lebih awal Kepala Dinas TW III-IV
pemahaman aparatur pemerintahan dan masyarakat Kementerian yang Dilaksanakan dengan
terkait kebijakan urusan pemerintahan di bidang membidangi Urusan instansi/narasumber terkait
pertanahan Pertanahan dan Instansi -Update Peraturan dan
terkait dalam rangka Kebijakan Bidang
Konsultasi Pertanahan
34 -Pelaksanaan Penlok tidak sesuai dengan keputusan RSO 21.10.08.06 Melaksanakan pembinaan Prosedur Dapat Pelaksanaan Pembinaan Kepala Dinas TW I-IV
Gubernur dan pada pekerjaan Penlok Dilaksanakan dan Pengendalian agar
-Keputusan Gubernur terkait Penlok kadaluarsa sebelum yang di tetapkan Gubernur pekerjaan dilaksanakan
penyelesaian kegiatan/pekerjaan sesuai perencanaan
35 Kurang maksimalnya target capain Reforma Agraria RSO 21.10.08.08 koordinasi Kelembagaan di Prosedur Dapat Memaksimalkan Tim Teknis Kepala Dinas TW II-IV
Tingkat Kab/Kota Dilaksanakan Kegiatan dan melakukan
koordinasi Kelembagaan di
Tingkat Kab/Kota guna
memastikan pelaksanaan
Reforma Agraria berjalan
efektif dan berhasil
mencapai tujuannya serta
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku
36 -Kurangnya pemahaman masyarakat terkait legalisasi aset RSO 21.10.08.09 Koordinasi dengan Prosedur Dapat Melakukan Koordinasi Kepala Dinas TW I-IV
tanah, kurang sosialisasi BPN/Kantor Pertanahan Dilaksanakan secara intensif dengan
- Perubahan alih fungsi lahan Kab/Kota setempat, Kab/Kota terkait HakAtas
sosialisais ke mayarakat Tanah, dan Sosialisasi
kepada Masyarakat
37 -Kurang maksimalnya pembinaan dan pengendalian RSO 21.10.08.10 Koordinasi dengan Kab/Kota Prosedur Dapat Memaksimalkan Tim Teknis Kepala Dinas TWI-IV
pertanahan serta dalam masa pandemi setempat dan Instansi terkait Dilaksanakan Kegiatan dan melakukan
-kurang maksimalnya terhadap penerima manfaat koordinasi secara intensif
dengan, Kab/Kota setempat
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Pemilik/ Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penangungg
Sudah Ada *) Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
38 -Tidak tersedianya tanah bagi pembangunan untuk RSO 21.10.08.12 memfasilitasi pendekatan Prosedur Dapat Dilakukan koordinasi Kepala Dinas TW I-IV
kepentingan umum kepada masyarakat yang Dilaksanakan dengan instansi yang
-Keterlambatan Proses Pekerjaan terkena pembagunan untuk memerlukan tanah,
-Informasi tidak tersampaikan dengan lengkap kepentingan umum Pemerintah Kab/Kota
setempat, Instansi terkait
secara intensif,Sosialisasi
kepada masyarakat terkait
pembangunan untuk
kepentingan umum
39 -Tidak tersedia/sulit mendapatkan harga tanah dilokasi RSO 21.10.08.13 Bekerjasama dengan instansi Prosedur Dapat Secara periodik Kepala Dinas TW I-IV
tempat wilayah tertentu tempat dilaksanakan pengadaan terkait dalam melaksanakan Dilaksanakan memperbarui zona nilai
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum kegiatan zonasi nilai tanah tanah di kab/kota di Jawa
-data tidak aktual Tengah
III Resiko Oprasional OPD
40 Kajian dan perumusan konsep kebijakan kasiba lisiba tidak ROO 21.04.08.01 Pembahasan yang lebih Kebijakan dan prosedur -Melakukan penjaringan Kabid. TW. IV Tahun 2021
sesuai dengan target yang diharapkan intensif melalui forum luring pengendalian sudah data menggunakan Keterpaduan
maupun daring dan dilakukan, namun belum kuisioner secara jelas
penjaringan data dapat mampu menangani risiko sehingga mudah dipahami
dilakukan melalui kuisioner yang teridentifikasi responden
secara online -Melakukan pembahasan
dan koordinasi secara
intensif (baik secara luring
jika memungkinkan maupun
daring)
-Melakukan pemantauan
progres pekerjaan
konsultan
41 Kajian dan perumusan keterpaduan implementasi P3KP ROO 21.04.08.02 Pembahasan yang lebih Kebijakan dan prosedur Melakukan pembahasan Kabid. TW. IV Tahun 2021
dan Pertanahan tidak fokus terhadap tujuan dan sasaran intensif melalui forum luring pengendalian sudah mekanisme dan metodologi Keterpaduan
yang diharapkan maupun daring dan dilakukan, namun belum pekerjaan secara detail
pembatasan ruang lingkup mampu menangani risiko agar dapat mencapai tujuan
kajian secara jelas agar yang teridentifikasi dan sasaran yang
substansi kajian dapat lebih diharapkan, serta
terarah sesuai dengan tujuan melakukan pembahasan
dan koordinasi secara
intensif (baik secara luring
jika memungkinkan maupun
daring), dan melakukan
pembahasan
42 Fasilitasi Pokja dan Forum PKP Provinsi Jawa Tengah ROO 21.04.08.03 Melakukan rapat kerja dan Kebijakan dan prosedur Menjalin Komunikasi dan Kabid. TW. IV Tahun 2021
akan sulit tercapai targetnya rapat koordinasi secara pengendalian sudah koordinasi secara intens Keterpaduan
berkala untuk merumuskan dilakukan, namun belum dengan anggota Pokja dan
agenda kegiatan dan target mampu menangani risiko Forum PKP yang baru
kegiatan Pokja dan Forum yang teridentifikasi sehingga terjalin rasa
kebersamaan dalam
pencapaian tujuan sesuai
dengan tugas dan fungsi
Pokja dan Forum, serta
memperbesar keterlibatan
Pokja dan Forum dalam
Pemprov.Jateng
43 Pelaksanaan implementasi kemitraan multi stakeholders ROO 21.04.08.04 Menyusun alternatif kegiatan Kebijakan dan prosedur Melakukan persiapan Kabid. TW. IV Tahun 2021
melalui KKN Tematik Disperakim dengan Perguruan Tinggi dan substansi materi yang pengendalian sudah secara matang dengan Keterpaduan
tidak terlaksana secara maksimal dapat disampaikan dilakukan, namun belum pihak-pihak yang terlibat,
mahasiswa/ stakeholders mampu menangani risiko dan melakukan koordinasi
yang terlibat kepada yang teridentifikasi secara intens dengan
masyarakat, serta melakukan Perguruan Tinggi dan
pemetaan peran stakeholders Stakholders yang terlibat
terkait untuk dapat menjaring dalam pelaksanaan KKN,
kerjasama serta menyusun alternatif
kegiatan yang fleksibel
dilaksanakan sesuai
ketentuan
44 Rencana Pengelolaan Klinik PKP tidak sesuai target yang ROO 21.04.08.05 Menyepakati konsep, cara Kebijakan dan prosedur Melaksakan diskusi Kabid. TW. IV Tahun 2021
diharapkan kerja dan alur berpikir pengendalian sudah koordinasi dengan lebih Keterpaduan
sebelum memulai pekerjaan, dilakukan, namun belum intens (baik secara luring
serta melakukan pemantauan mampu menangani risiko maupun daring),
rutin dan rapat koordinasi yang teridentifikasi melaksanakan pemantauan
dengan konsultan penyusun proses pekerjaan secara
dan pihak-pihak terkait lebih ketat terhadap
penyedia jasa maupun tim
teknis
45 Kurangnya kualitas produk evaluasi pada lingkup bidang ROO 21.04.08.06 Koordinasi terkait kebutuhan Kebijakan dan prosedur Meningkatkan koordinasi Kabid. TW.IV Tahun 2021
PKPP data baik secara internal pengendalian sudah dan sinkronisasi terkait Keterpaduan
maupun dengan dinas terkait dilakukan, namun belum dengan kebutuhan data baik
di kabupaten/ kota mampu menangani risiko secara internal maupun
yang teridentifikasi dengan dinas terkait di
kabupaten/kota
46 Indikator kinerja lingkup bidang PKPP di kabupaten/kota ROO 21.04.08.07 Pendampingan dan Kebijakan dan prosedur -Menambah konsultan Kabid. TW.IV Tahun 2021
yang tidak tersinkronisasi dengan pusat dan provinsi. pembinaan terhadap pengendalian sudah individual yang akan Keterpaduan
kabupaten/ kota terkait dilakukan, namun belum melakukan kajian terhadap
penyusunan indikator kinerja mampu menangani risiko peraturan yang berlaku
yang tersinkronisasi antara yang teridentifikasi kemudian merumuskan
Pusat dan provinsi indikator kinerja terutama
pada lingkup bidang PKPP.
-Melakukan desk dengan
kabupaten/kota terkait
Indikator kinerja lingkup
bidang PKPP
47 Pelaksanaan pembinaan lingkup bidang PKPP yang kurang ROO 21.04.08.08 Penyusunan draft pedoman Kebijakan dan prosedur -Menambah konsultan Kabid. TW.IV Tahun 2021
maksimal pembinaan lingkup bidang pengendalian sudah individual yang akan Keterpaduan
PKPP dengan melihat dilakukan, namun belum melakukan kajian terhadap
peraturan dan kajian yang mampu menangani risiko peraturan yang berlaku
ada yang teridentifikasi pada lingkup bidang PKP
kemudian merumuskan
draft pedoman pembinaan
pada lingkup bidang PKP.
-Konsultasi dengan pusat
dan berkoordinasi dengan
OPD terkait, Guna
penyusunan Kebijakan
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Pemilik/ Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penangungg
Sudah Ada *) Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
48 Basis Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan ROO 21.04.08.09 Memaksimalkan tenaga - Kebijakan dan prosedur Menambah tenaga kontrak Kabid. TW.IV Tahun 2021
Pertanahan yang kurang lengkap dan valid kontrak dan Konsultan pengendalian sudah dan konsultan individual Keterpaduan
Individual, melibatkan tim dilakukan, namun belum dengan spesifikasi teknis
teknis di kegiatan dengan mampu menangani risiko yang dibutuhkan, koordinasi
lebih optimal, meningkatkan yang teridentifikasi internal ditingkatkan,
koordinasi dengan seluruh - Adanya Pandemi Covid - koordinasi dengan
pemegang data (Kab/Kota, 19 dan kemungkinan Force pemegang data/ pihak
Provinsi, Pusat) dengan Majeur terkait ditingkatkan
berbagai media komunikasi - Kemungkinan SOTK baru menggunakan semua media
maupun pergeseran komunikasi
personil (PPTK, Tim Teknis,
Tenaga Pendukung, dll)
49 Forum Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan ROO 21.04.08.10 Melakukan koordinasi internal - Kebijakan dan prosedur Rapat persiapan dan Kabid. Minggu I Desember
Pertanahan Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai panitia pelaksana dan pengendalian sudah koordinasi internal dengan Keterpaduan Tahun 2021
target melakukan konfirmasi dengan dilakukan, namun belum rutin, pemantauan terhadap
narasumber dan pemerintah mampu menangani risiko kehadiran narasumber,
Kab/Kota yang diundang yang teridentifikasi melakukan kontak lanjutan
- Adanya Pandemi Covid - dengan personil terkait
19 dan kemungkinan Force (calon peserta), memantau
Majeur acara dan proses desk
- Kemungkinan adanya dengan lebih optimal,
pergeseran personil (PPTK, memanfaatkan media
Tim Teknis, Tenaga komunikasi yang ada.
Pendukung, dll)
50 Forum Group Discussion (FGD) Pengelolaan Data ROO 21.04.08.11 Melakukan koordinasi internal - Kebijakan dan prosedur Rapat persiapan dan Kabid. Minggu I Agustus
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan panitia pelaksana dan pengendalian sudah koordinasi internal dengan Keterpaduan Tahun 2021
Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai target melakukan konfirmasi dengan dilakukan, namun belum rutin, pemantauan dan
narasumber dan pemerintah mampu menangani risiko koordinasi lebih intens
Kab/Kota yang diundang yang teridentifikasi dengan personil/calon
- Adanya Pandemi Covid - peserta, memantau acara
19 dan kemungkinan Force dan proses desk dengan
Majeur lebih optimal,
- Kemungkinan adanya memanfaatkan media
pergeseran personil (PPTK, komunikasi yang ada, dan
Tim Teknis, Tenaga optimalisasi pelaksanaan
Pendukung, dll) secara virtual
51 Kualitas produk akhir Aplikasi Basis Data dan Sistem ROO 21.04.08.12 Menyepakati konsep, cara - Kebijakan dan prosedur Melakukan diskusi Kabid. TW III Tahun 2021
Informasi Perumahan Kawasan Permukiman dan kerja dan alur berpikir pengendalian sudah koordinasi dengan lebih Keterpaduan
Pertanahan yang dikembangkan tidak sesuai target yang sebelum memulai pekerjaan, dilakukan, namun belum intens (baik pertemuan
diharapkan melakukan pemantauan rutin mampu menangani risiko langsung maupun virtual),
dan rapat koordinasi yang teridentifikasi pemantauan proses
- Adanya Pandemi Covid - pekerjaan yang lebih ketat
19 dan kemungkinan Force terhadap penyedia jasa
Majeur maupun tim teknis,
- Kemungkinan adanya mengkontrak tenaga IT
pergeseran personil (PPTK, yang kapabel, melibatkan
Tim Teknis, Tenaga tim teknis dengan lebih
Pendukung, dll) optimal
52 Tidak tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahun 2022 , ROO 21.04.08.13 melakukan koordinasi internal Peran Konsultan Individu Memaksimalkan peran Sekretaris Triwulan IV Th 2021
Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon Ta.2021, RKT Th.2022 dan eksternal lebih intens belum maksimal Konsultan Individual untuk
sesuai dengan ketentuan frekuensinya menyusun instrumen
pedoman evaluasi Bidang
Perumahan dan Kawasan
Permukiman
53 Tidak tersusunnya Dok.RKA P tahun 2021, DPPA Tahun ROO 21.04.08.14 melakukan koordinasi internal Kurangnya koordinasi antar menjaga hubungan kinerja Sekretaris Triwulan IV Th 2021
2021, RKA Th.2022 dan DPA th.2022 sesuai dengan dan eksternal lebih intens Instansi pemerintah yang baik dengan internal
ketentuan frekuensinya maupu eksternal dan
melakukan tindakan
antisipatif jauh-jauh hari
sebelum batas waktu akhir
ditetapkan dalam
penyusunan dokumen
perencanaan.
54 -Tidak tersampaikannya informasi program kegiatan ROO 21.04.08.15 melakukan koordinasi internal Kurangnya koordinasi antar menjaga hubungan kinerja Sekretaris Triwulan II Th 2021
Bidang Infrastruktur baik bersumber dana APBN maupun dan eksternal lebih intens Instansi pemerintah yang baik dengan internal
APBD Prov.Tahun 2021 frekuensinya maupu eksternal dan
-Tidak terciptanya Penguatan lingkungan pengendalian dan melakukan tindakan
tersusunya Dokumen RTP Tahun 2021 antisipatif jauh-jauh hari
sebelum batas waktu akhir
ditetapkan dalam
penyusunan dokumen
perencanaan.
55 - Tidak tersusunnya dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat ROO 21.04.08.16 melakukan koordinasi internal Kebijakan yang belum diikuti Menyusun jadwal dan Sekretaris Triwulan IV Th 2021
Daerah sesuai dengan Jadual dan ketentuan dan memberikan penjelasan dengan prosedur baku yang berkoordinasi dengan pihak
- Tidak optimalnya pelaksanaan evaluasi Kinerja tata cara menyusun dokumen jelas terkait
Perangkat Daerah (Disperakim) dan Pemerintah Daerah evaluasi sesuai ketentuan,
Prov.Jateng memberikan tenggang waktu
yang cukup sehingga
memberikan kesempatan
untuk bidang-bidang
menyelesaikan laporan
tersebut.
56 Pembayaran Gaji dan Tunjangan tidak sesuai dengan yang ROO 21.04.08.17 Pendataan secara berkala Prosedur pendataan belum Pendataan sekum disetiap Sekretaris Triwulan I Th 2021
seharusnya diterima dilaksanakan dengan baik. awal tahun
57 -Pembayaran Tambahan Penghasilan tidak sesuai dengan ROO 21.04.08.18 Membuat rekap manual Prosedur pengendalian Menyebarkan informasi Sekretaris Triwulan I Th 2021
yang seharusnya diterima absensi kehadiran belum dilaksanakan dengan melalui whats up group guna
baik. mengingatkan tanggung
jawab ASN dalam absensi.
58 dapat mengarah kepada terhambatnya penyusunan ROO 21.04.08.19 Melakukan Koordinasi baik Prosedur pemenuhan Melakukan koordinasi lebih Sekretaris Triwulan II Th 2021
akuntansi dan pelaporan keuangan yang baik internal maupun eksternal kelengkapan data dukung lanjut sebelum dari jadwal
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi adanya terkait dengan bidang/instansi belum dapat dilaksanakan pelaporan keuangan
kebijakan pengelolaan APBD, khususnya pelaporan dengan baik.
Akuntansi dan Keuangan
59 -dapat mengarah kepada terhambatnya pelaksanaan ROO 21.04.08.20 Menggantikan secara Prosedur sosialisasi yang Memastikan Kehadiran Sekretaris Triwulan I Th 2021
Kegiatan karena ketidak hadiran Narasumber atau spontan Moderator yang belum direncanakan secara Narasumber/Moderator
Moderator berhalangan hadir tepat. sebelum jadwal
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi adanya pelaksanaan kegiatan
kebijakan pengelolaan APBD, khususnya pelaporan
Keuangan Bulanan/Semestrean
60 dapat mengarah kepada terhambatnya Penyusunan ROO 21.04.08.21 Koordinasi Intern dengan Prosedur pemenuhan Memastikan dengan Sekretaris Triwulan IV Th 2021
Pelaporan Keuangan Akhir Tahun karena Data Asset yang Pengurus barang kelengkapan data dukung Pengurus Barang terkait
belum masuk Subbag Keuangan belum dapat dilaksanakan batas waktu penyelesainnya
'-Penyusunan laporan akhir tahun anggaran tidak tepat dengan baik.
waktu
Uraian Pengendalian yang Rencana Tindak Pemilik/ Target Waktu
No Risiko Prioritas Kode Risiko Celah Pengendalian Penangungg
Sudah Ada *) Pengendalian Penyelesaian
Jawab
a b c d e f g h
61 Gedung kantor yang tidak terawat akan mengakibatkan ROO 21.04.08.22 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin kondisi belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
gedung kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
62 -Sarana yang tidak terawat dan rusak. ROO 21.04.08.23 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
63 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.24 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam belum mampu menangani penyediaan
bekerja resiko yang teridentifikasi.
-Tingkat pengetahuan ASN baik teknis dan administratif
dan regulasi yang berbeda
- Tidak tersedianya bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan yang dibutuhkan
64 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.25 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam belum mampu menangani penyediaan
bekerja resiko yang teridentifikasi.
'-Kesiapan Materi Pameran yang tidak tepat waktu
-Ketidak pastian waktu dalam proses pengadaan Penyedia
Jasa
65 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.26 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan II Th 2021
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
dan ketidaklancaran tugas kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
-Tidak terjaminnya penanggungan risiko kecelakaan kerja terjadinya kerusakan
66 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.27 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
dan ketidaklancaran tugas kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
'-Ketidaknyamanan dan tidak optimalnya dalam terjadinya kerusakan
pelaksanaan tugas
67 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.28 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
dan ketidaklancaran tugas kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
'-Tidak terenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor terjadinya kerusakan
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
68 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.30 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
dan ketidaklancaran tugas kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
-Tidak tersedianya sarana mebeleur sebagai sarana terjadinya kerusakan
penunjang pelaksanaan tugas
69 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat akan ROO 21.04.08.31 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
dan ketidaklancaran tugas kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
'-Tagihan Pembayaran jasa yang fluktiatif dan melebihi terjadinya kerusakan
ketersediaan anggaran
70 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.32 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam belum mampu menangani penyediaan
bekerja resiko yang teridentifikasi.
'-Tidak tercukupinya penyediaan kebutuhan makan minum
sesuai ketersediaan anggaran
71 Sarana yang tidak terawat dan rusak ROO 21.04.08.33 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
72 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.34 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
73 Sarana yang rusak dan tidak terawat ROO 21.04.08.35 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
74 Tidak tersampaikannya naskah dinas tepat waktu akan ROO 21.04.08.36 Mengirimkan naskah dinas Prosedur pengendalian Mengecek surat surat Sekretaris Triwulan I Th 2021
mengakibatkan terlambatnya penyampaian naskah dinas melalui fisik dan elektronik belum mampu menangani masuk baik fisiknya maupun
apabila segera resiko yang teridentifikasi. lewat aplikasi sehingga lebih
terlacak dan lebih cepat
pengirimanya
75 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan ROO 21.04.08.37 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam belum mampu menangani penyediaan
bekerja resiko yang teridentifikasi.
76 Tidak tersedianya perlengkapan barang cetak dan ROO 21.04.08.38 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
penggandaan belum mampu menangani penyediaan
resiko yang teridentifikasi.
77 ROO 21.04.08.39 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
-Ketidakhadiran memehuni undangan dalam event yang belum mampu menangani penyediaan
diselenggarakan resiko yang teridentifikasi.
78 ROO 21.04.08.40 Memantau kebutuhan Prosedur pengendalian Membuat kendali dan jadwal Sekretaris Triwulan I Th 2021
-Tidak terbayarkan pembayaran honor dan jasa keamanan belum mampu menangani penyediaan
resiko yang teridentifikasi.
79 Tidak terawatnya sarpras perlengkapan dan terjaganya ROO 21.04.08.41 Pemeliharaan dan Prosedur pengendalian Membuat rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
kebersihan lingkungan kantor pengecekan rutin sarpras belum mampu menangani perawatan dan perbaikan
kantor resiko yang teridentifikasi. secara periodik sebelum
terjadinya kerusakan
80 Tidak tepat sasarannya Pendidikan dan Pelatihan akan ROO 21.04.08.42 Menyusun analisa kebutuhan Prosedur pengendalian Menyusun rencana Sekretaris Triwulan I Th 2021
menghambat peningkatan ketrampilan dan pengetahuan diklat dan memilih peserta belum mampu menangani kebutuhan diklat dan
pegawai diklat yang sesuai dengan resiko yang teridentifikasi. menganggarkan pelatihan
materi diklat dengan yang bersifat bersama-
tupoksinya sama sehingga materi
umum dapat tersampaikan
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan risiko prioritas
Kolom c diisi dengan kode risiko
Kolom d diisi dengan uraian pengendalian‐pengendalian yang sudah ada/ terpasang. Agar diungkap tidak hanya nama SOP nya, Contoh SOP Pemeliharaan: Gedung dibersihkan 2 kali sehari.
Kolom e Diisi dengan alasan tidak efektif:
(1) Kebijakan dan Prosedur pengendalian sudah dilakukan, namun belum mampu menangani risiko yang teridentifikasi,
Kolom f diisi dengan pengendalian yang masih dibutuhkan
Kolom g diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom h diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
LAMPIRAN 5
RANCANGAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Lampiran 5
Form 8
RENCANA DAN REALISASI ATAS PENGKOMUNIKASIAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN YANG DIBANGUN
30 1. Mendorong Kabupaten/Kota untuk segera melakukan Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW II-IV TW II-IV
langkah pengamanan aset secara hukum melalui Email
Telah dilakukan dan
pendaftaran hak atas tanah
ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
2. Pensertipikatan Tanah Kas Desa
31 a.Melakukan Progres Penanganan terpadu antara Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW II-IV TW II-IV
Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota secara sinergi Email
Telah dilakukan dan
b.Diupayakan penanganan konflik pertanahan melalui
ditindaklanjuti. Dokumentasi
jalur non litigasi/mediasi
berupa notulen.
c.Koordinasi secara intense dalam bidang pertanahan di
Provinsi Jawa Tengah
32 Memaksimalkan Tim Teknis Kegiatan dan melakukan Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW II-IV TW II-IV
Telah dilakukan dan
koordinasi secara intensif dengan mitra pelaksana Email
ditindaklanjuti. Dokumentasi
kegiatan guna memastikan kegiatan sesuai dengan
berupa notulen.
jadwal kegiatan
33 -Koordinasi lebih awal dengan instansi/narasumber Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW III-IV TW III-IV Telah dilakukan dan
terkait Email ditindaklanjuti. Dokumentasi
-Update Peraturan dan Kebijakan Bidang Pertanahan berupa notulen.
34 Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian agar Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW I-IV TW I-IV Telah dilakukan dan
pekerjaan dilaksanakan sesuai perencanaan Email ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
35 Memaksimalkan Tim Teknis Kegiatan dan melakukan Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW II-IV TW II-IV
koordinasi Kelembagaan di Tingkat Kab/Kota guna Email Telah dilakukan dan
memastikan pelaksanaan Reforma Agraria berjalan ditindaklanjuti. Dokumentasi
efektif dan berhasil mencapai tujuannya serta sesuai berupa notulen.
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
36 Melakukan Koordinasi secara intensif dengan Kab/Kota Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW I-IV TW I-IV Telah dilakukan dan
terkait HakAtas Tanah, dan Sosialisasi kepada Email ditindaklanjuti. Dokumentasi
Masyarakat berupa notulen.
Rencana Waktu
Media/Bentuk Sarana Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Penyedia Informasi Penerima Informasi Pelaksanaan Keterangan
Pengkomunikasian Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g h
37 Memaksimalkan Tim Teknis Kegiatan dan melakukan Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TWI-IV TWI-IV Telah dilakukan dan
koordinasi secara intensif dengan, Kab/Kota setempat Email ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
38 Dilakukan koordinasi dengan instansi yang memerlukan Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW I-IV TW I-IV
Telah dilakukan dan
tanah, Pemerintah Kab/Kota setempat, Instansi terkait Email
ditindaklanjuti. Dokumentasi
secara intensif,Sosialisasi kepada masyarakat terkait
berupa notulen.
pembangunan untuk kepentingan umum
39 Secara periodik memperbarui zona nilai tanah di kab/kota Surat/ Nota Dinas/ Rakor/ Kepala Dinas Pemerintah Kab/Kota TW I-IV TW I-IV Telah dilakukan dan
di Jawa Tengah Email ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
III Resiko Oprasional OPD
40 -Melakukan penjaringan data menggunakan kuisioner Surat/Nota Kabid. Keterpaduan Pemerintah Kab/Kota TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021
secara jelas sehingga mudah dipahami responden Dinas/Koordinasi Telah dilakukan dan
-Melakukan pembahasan dan koordinasi secara intensif ditindaklanjuti. Dokumentasi
(baik secara luring jika memungkinkan maupun daring) berupa notulen.
-Melakukan pemantauan progres pekerjaan konsultan
41 Melakukan pembahasan mekanisme dan metodologi Surat/Nota Kabid. Keterpaduan Pemerintah Kab/Kota TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021
pekerjaan secara detail agar dapat mencapai tujuan dan Dinas/Koordinasi
sasaran yang diharapkan, serta melakukan pembahasan
Telah dilakukan dan
dan koordinasi secara intensif (baik secara luring jika
ditindaklanjuti. Dokumentasi
memungkinkan maupun daring), dan melakukan
pembahasan berupa notulen.
42 Menjalin Komunikasi dan koordinasi secara intens dengan Surat/Nota Kabid. Keterpaduan Pemerintah Kab/Kota TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021
anggota Pokja dan Forum PKP yang baru sehingga Dinas/Koordinasi
terjalin rasa kebersamaan dalam pencapaian tujuan Telah dilakukan dan
sesuai dengan tugas dan fungsi Pokja dan Forum, serta ditindaklanjuti. Dokumentasi
memperbesar keterlibatan Pokja dan Forum dalam berupa notulen.
Pemprov.Jateng
43 Melakukan persiapan secara matang dengan pihak-pihak Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021
yang terlibat, dan melakukan koordinasi secara intens Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
Telah dilakukan dan
dengan Perguruan Tinggi dan Stakholders yang terlibat
ditindaklanjuti. Dokumentasi
dalam pelaksanaan KKN, serta menyusun alternatif
berupa notulen.
kegiatan yang fleksibel dilaksanakan sesuai ketentuan
44 Melaksakan diskusi koordinasi dengan lebih intens (baik Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021
Telah dilakukan dan
secara luring maupun daring), melaksanakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
ditindaklanjuti. Dokumentasi
pemantauan proses pekerjaan secara lebih ketat
berupa notulen.
terhadap penyedia jasa maupun tim teknis
45 Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi terkait dengan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021
Telah dilakukan dan
kebutuhan data baik secara internal maupun dengan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
ditindaklanjuti. Dokumentasi
dinas terkait di kabupaten/kota
berupa notulen.
46 -Menambah konsultan individual yang akan melakukan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021
kajian terhadap peraturan yang berlaku kemudian Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
Telah dilakukan dan
merumuskan indikator kinerja terutama pada lingkup
ditindaklanjuti. Dokumentasi
bidang PKPP.
berupa notulen.
-Melakukan desk dengan kabupaten/kota terkait
Indikator kinerja lingkup bidang PKPP
47 -Menambah konsultan individual yang akan melakukan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021
kajian terhadap peraturan yang berlaku pada lingkup Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
Telah dilakukan dan
bidang PKP kemudian merumuskan draft pedoman
ditindaklanjuti. Dokumentasi
pembinaan pada lingkup bidang PKP.
berupa notulen.
-Konsultasi dengan pusat dan berkoordinasi dengan OPD
terkait, Guna penyusunan Kebijakan
48 Menambah tenaga kontrak dan konsultan individual Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021
dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan, koordinasi Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim Telah dilakukan dan
internal ditingkatkan, koordinasi dengan pemegang data/ ditindaklanjuti. Dokumentasi
pihak terkait ditingkatkan menggunakan semua media berupa notulen.
komunikasi
49 Rapat persiapan dan koordinasi internal dengan rutin, Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Minggu I Desember Minggu I Desember
pemantauan terhadap kehadiran narasumber, melakukan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim Tahun 2021 Tahun 2021 Telah dilakukan dan
kontak lanjutan dengan personil terkait (calon peserta),
ditindaklanjuti. Dokumentasi
memantau acara dan proses desk dengan lebih optimal,
berupa notulen.
memanfaatkan media komunikasi yang ada.
50 Rapat persiapan dan koordinasi internal dengan rutin, Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Minggu I Agustus Minggu I Agustus Tahun
pemantauan dan koordinasi lebih intens dengan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim Tahun 2021 2021 Telah dilakukan dan
personil/calon peserta, memantau acara dan proses
ditindaklanjuti. Dokumentasi
desk dengan lebih optimal, memanfaatkan media
berupa notulen.
komunikasi yang ada, dan optimalisasi pelaksanaan
secara virtual
51 Melakukan diskusi koordinasi dengan lebih intens (baik Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, TW III Tahun 2021 TW III Tahun 2021
pertemuan langsung maupun virtual), pemantauan proses Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim Telah dilakukan dan
pekerjaan yang lebih ketat terhadap penyedia jasa ditindaklanjuti. Dokumentasi
maupun tim teknis, mengkontrak tenaga IT yang kapabel, berupa notulen.
melibatkan tim teknis dengan lebih optimal
52 Memaksimalkan peran Konsultan Individual untuk Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Telah dilakukan dan
menyusun instrumen pedoman evaluasi Bidang Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
Perumahan dan Kawasan Permukiman berupa notulen.
53 menjaga hubungan kinerja yang baik dengan internal Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021
Telah dilakukan dan
maupu eksternal dan melakukan tindakan antisipatif jauh- Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
ditindaklanjuti. Dokumentasi
jauh hari sebelum batas waktu akhir ditetapkan dalam
berupa notulen.
penyusunan dokumen perencanaan.
54 menjaga hubungan kinerja yang baik dengan internal Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021
Telah dilakukan dan
maupu eksternal dan melakukan tindakan antisipatif jauh- Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim
ditindaklanjuti. Dokumentasi
jauh hari sebelum batas waktu akhir ditetapkan dalam
berupa notulen.
penyusunan dokumen perencanaan.
55 Menyusun jadwal dan berkoordinasi dengan pihak terkait Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
56 Pendataan sekum disetiap awal tahun Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
57 Menyebarkan informasi melalui whats up group guna Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
mengingatkan tanggung jawab ASN dalam absensi. Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
58 Melakukan koordinasi lebih lanjut sebelum dari jadwal Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021 Telah dilakukan dan
pelaporan keuangan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
59 Memastikan Kehadiran Narasumber/Moderator sebelum Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
jadwal pelaksanaan kegiatan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
60 Memastikan dengan Pengurus Barang terkait batas Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Telah dilakukan dan
waktu penyelesainnya Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
61 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
62 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
63 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
64 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
65 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
66 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
67 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
68 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
69 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
Rencana Waktu
Media/Bentuk Sarana Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Penyedia Informasi Penerima Informasi Pelaksanaan Keterangan
Pengkomunikasian Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g h
70 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
71 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
72 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
73 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
74 Mengecek surat surat masuk baik fisiknya maupun lewat Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
aplikasi sehingga lebih terlacak dan lebih cepat Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
pengirimanya berupa notulen.
75 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
76 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
77 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
78 Membuat kendali dan jadwal penyediaan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
79 Membuat rencana perawatan dan perbaikan secara Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
periodik sebelum terjadinya kerusakan Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
berupa notulen.
80 Menyusun rencana kebutuhan diklat dan menganggarkan Surat/Nota Sekretaris Pemerintah Provinsi, Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Telah dilakukan dan
pelatihan yang bersifat bersama-sama sehingga materi Dinas/Koordinasi Bidang lingkup Disperakim ditindaklanjuti. Dokumentasi
umum dapat tersampaikan berupa notulen.
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Media/Bentuk Sarana Pengkomunikasian
Kolom d diisi dengan Penyedia Informasi
Kolom e diisi dengan Penerima Informasi
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Realisasi Waktu Pelaksanaan
Kolom h diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan pelaksanaan dan tindaklanjutnya, kegiatan dokumentasinya, serta keterangan lainnya.
LAMPIRAN 6
RANCANGAN PEMANTAUAN
BERKELANJUTAN ATAS PENGENDALIAN
Lampiran 5
Form 9
RENCANA DAN REALISASI PEMANTAUAN ATAS KEGIATAN PENGENDALIAN INTERN YANG DIBUTUHKAN
4 - TFL dalam memberikan pendampingan kepada Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Maret - April Maret - April Monitoring telah dilaksanakan,
masyarakat penerima bantuan, kurang maksimal. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
5 - Tidak adanya data perumahan dilokasi rewan bencana Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas April April Monitoring telah dilaksanakan,
/ terkena relokasi program provinsi. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
6 - Tidak adanya data lahan-lahan potensial sebagai Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas April - Mei April - Mei Monitoring telah dilaksanakan,
lokasi relokasi perumahan. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
7 - Tidak adanya data rumah korban bencana kejadian Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Maret Maret Monitoring telah dilaksanakan,
sebelumnya yang belum tertangani untuk dilakukan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
penanganan. pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
8 -Tidak tersedianya data rumah sewa korban bencana, Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas April - Mei April - Mei Monitoring telah dilaksanakan,
Rusun dan rusus (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
9 Sulitnya mendapatkan database korban Bencana Alam Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Oktober - November Oktober - November Monitoring telah dilaksanakan,
atau terkena relokasi program tingkat Provinsi (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-Tidak tersedianya data korban Bencana Alam atau pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
terkena relokasi program tingkat Provinsi
-Tidak tepatnya sasaran Penerima Bantuan
10 - Tidak tepat jenis material bahan bangunan yang di Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I 2021 Triwulan I 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
serahkan sesuai kebutuhan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
bangunan yang di serahkan.
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat
korban terdampak bencana
11 Penerima Bansos Kurang sesuai sasaran Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I 2021 Triwulan I 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
12 Belum diketahuinya penerbitan e-katalog RUSPIN Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I 2021 Triwulan I 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
secara resmi (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Tidak tepat waktu, jumlah dan mutu, material bahan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
bangunan yang di serahkan.
- Kerusakan material bahan bangunan akibat mobilisasi.
'-Tidak tersampaikannya bantuan bagi masyarakat
korban terdampak bencana
13 Tidak Tersalurkannya Bantuan Stimulan Material Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
14 Terlambatnya pelaksanaan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan IV 2021 Triwulan IV 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
15 - Tidak tersedianya dokumen UKL-UPL, site plan, dan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I 2021 Triwulan I 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
DED (Rusus). (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
16 - Tidak tersedianya kajian dan identifikasi kebutuhan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I 2021 Triwulan I 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
rumah bagi nelayan 7 kab/kota di pantura. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
17 Belum diketahuinya jadwal penerbitan e-katalog Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Desember Desember Monitoring telah dilaksanakan,
RUSPIN secara resmi. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
18 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Mei Mei Monitoring telah dilaksanakan,
waktu, tepat jumlah. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
19 - Tidak tersampaikannya bantuan tepat sasaran, tepat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Maret Maret Monitoring telah dilaksanakan,
waktu, tepat jumlah. (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Tidak terlaksananya peningkatan kualitas RTLH. pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
20 Terjadinya gagal lelang Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Tahun 2021 Triwulan I Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
21 Kerusakan dan tertundanya pelaksanaan pekerjaan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan II Tahun 2021 Triwulan II Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
konstruksi. (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
22 Pelaksanaan konstruksi yang tidak sesuai dengan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan II Tahun 2021 Triwulan II Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
waktu yang telah ditentukan. (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
23 Adanya perubahan harga pada masa pelaksanaan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan II Tahun 2021 Triwulan II Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
pekerjaan (eskalasi) (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
Rencana Waktu
Bentuk/Metode Pemantauan Penanggung Jawab Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Pelaksanaan Keterangan
yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g
24 Pemutusan kontrak pelaksanaan pekerjaan fisik Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan II Tahun 2021 Triwulan II Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
25 Hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang di Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan II Tahun 2021 Triwulan II Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
syaratkan dalam kontrak (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
26 - Tidak terselenggaranya Lomba Hari Habitat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan III Tahun 2021 Triwulan III Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
- Tidak adanya peserta Lomba Hari Habitat (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
27 - Tidak termonitoring tingkat capaian kawasan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan IV Tahun 2021 Triwulan IV Tahun Monitoring telah dilaksanakan,
permukiman kumuh yang tertangani (konfirmasi persiapan dan laporan 2021 didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
28 - Respon dari Kab / Kota yang rendah dalam Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Tahun 2021 Triwulan I Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
pengusulan progam/ kegiatan/ anggaran dalam rangka (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
penanganan kawasan kumuh, melalui bantuan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
keuangan Kab/ Kota (Musrenbang)
29 -Adanya perubahan fungsi lahan mengurangi luasan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW II-IV TW II-IV Monitoring telah dilaksanakan,
Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
30 -Aset Tanah Kas Desa tidak memilikki bukti Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW II-IV TW II-IV Monitoring telah dilaksanakan,
kepemilikkan/sertifikat (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Kas Desa pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
31 -Banyaknya permasalahan pertanahan yang muncul Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW II-IV TW II-IV Monitoring telah dilaksanakan,
dalam penyelenggaraan urusan pertanahan di Provinsi (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
Jawa Tengah pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Lemahnya penataan administrasi permasalahan tanah
shg memunculkan permasalahan pertanahan
-Tidak berjalannya kegiatan sesuai waktu
- Program pembangunan tidak terlaksana
-fasilitasi penyeleaian permasalahn tidak berjalan
-Upaya penyelesaian tanah yang berlarut-larut
-Terhambatnya Pelaksanaan Kegiatan/Pekerjaan
-Fasilitasi penyelesaian permasalahan pertanahan tidak
berjalan optimal
-Timbulnya dampak sosial masyarakat
32 -Terjadi perubahan jadwal pelaksanaan Inventarisasi Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW II-IV TW II-IV Monitoring telah dilaksanakan,
-Masa berlaku Hak guna (HGU) kadaluarsa (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-Kemungkinan adanya Sertifikat Ganda pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
33 -Tidak tersampaikannya informasi dan kurangnya Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW III-IV TW III-IV Monitoring telah dilaksanakan,
pemahaman aparatur pemerintahan dan masyarakat (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
terkait kebijakan urusan pemerintahan di bidang pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
pertanahan
34 -Pelaksanaan Penlok tidak sesuai dengan keputusan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW I-IV TW I-IV Monitoring telah dilaksanakan,
Gubernur (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-Keputusan Gubernur terkait Penlok kadaluarsa pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
sebelum penyelesaian kegiatan/pekerjaan
35 Kurang maksimalnya target capain Reforma Agraria Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW II-IV TW II-IV Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
36 -Kurangnya pemahaman masyarakat terkait legalisasi Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW I-IV TW I-IV Monitoring telah dilaksanakan,
aset tanah, kurang sosialisasi (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Perubahan alih fungsi lahan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
37 -Kurang maksimalnya pembinaan dan pengendalian Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TWI-IV TWI-IV Monitoring telah dilaksanakan,
pertanahan serta dalam masa pandemi (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-kurang maksimalnya terhadap penerima manfaat pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
38 -Tidak tersedianya tanah bagi pembangunan untuk Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW I-IV TW I-IV Monitoring telah dilaksanakan,
kepentingan umum (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-Keterlambatan Proses Pekerjaan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Informasi tidak tersampaikan dengan lengkap
39 -Tidak tersedia/sulit mendapatkan harga tanah dilokasi Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas TW I-IV TW I-IV Monitoring telah dilaksanakan,
tempat wilayah tertentu tempat dilaksanakan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
umum
-data tidak aktual
III Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi terkait
dengan kebutuhan data baik secara internal
maupun dengan dinas terkait di kabupaten/kota
40 Kajian dan perumusan konsep kebijakan kasiba lisiba Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
tidak sesuai dengan target yang diharapkan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
41 Kajian dan perumusan keterpaduan implementasi P3KP Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
dan Pertanahan tidak fokus terhadap tujuan dan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
sasaran yang diharapkan pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
42 Fasilitasi Pokja dan Forum PKP Provinsi Jawa Tengah Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan sulit tercapai targetnya (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
43 Pelaksanaan implementasi kemitraan multi stakeholders Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
melalui KKN Tematik Disperakim dengan Perguruan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
Tinggi tidak terlaksana secara maksimal pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
44 Rencana Pengelolaan Klinik PKP tidak sesuai target Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW. IV Tahun 2021 TW. IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
yang diharapkan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
45 Kurangnya kualitas produk evaluasi pada lingkup bidang Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
PKPP (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
46 Indikator kinerja lingkup bidang PKPP di kabupaten/kota Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
yang tidak tersinkronisasi dengan pusat dan provinsi. (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
47 Pelaksanaan pembinaan lingkup bidang PKPP yang Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
kurang maksimal (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
48 Basis Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW.IV Tahun 2021 TW.IV Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Pertanahan yang kurang lengkap dan valid (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
Rencana Waktu
Bentuk/Metode Pemantauan Penanggung Jawab Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Pelaksanaan Keterangan
yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g
49 Forum Data Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan Minggu I Desember Minggu I Desember Monitoring telah dilaksanakan,
Pertanahan Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan Tahun 2021 Tahun 2021 didokumentasikan, dan
sesuai target pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
50 Forum Group Discussion (FGD) Pengelolaan Data Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan Minggu I Agustus Tahun Minggu I Agustus Monitoring telah dilaksanakan,
Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan 2021 Tahun 2021 didokumentasikan, dan
Provinsi Jawa Tengah tidak terlaksana sesuai target pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
51 Kualitas produk akhir Aplikasi Basis Data dan Sistem Pemantauan Berkelanjutan Ka Bidang Keterpaduan TW III Tahun 2021 TW III Tahun 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Informasi Perumahan Kawasan Permukiman dan (konfirmasi persiapan dan laporan Perumahan dan Kawasan didokumentasikan, dan
Pertanahan yang dikembangkan tidak sesuai target pelaksanaan kegiatan) Permukiman distribusikan.
yang diharapkan
52 Tidak tersusunnya dokumen Rencana Kerja Tahun Pemantauan Berkelanjutan Sekretaris Dinas Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
2022 , Perjanjian Kinerja Pejabat Eselon Ta.2021, RKT (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
Th.2022 sesuai dengan ketentuan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
53 Tidak tersusunnya Dok.RKA P tahun 2021, DPPA Pemantauan Berkelanjutan Sekretaris Dinas Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Tahun 2021, RKA Th.2022 dan DPA th.2022 sesuai (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
dengan ketentuan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
54 -Tidak tersampaikannya informasi program kegiatan Pemantauan Berkelanjutan Sekretaris Dinas Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Bidang Infrastruktur baik bersumber dana APBN (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
maupun APBD Prov.Tahun 2021 pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Tidak terciptanya Penguatan lingkungan pengendalian
dan tersusunya Dokumen RTP Tahun 2021
55 - Tidak tersusunnya dokumen Evaluasi Kinerja Pemantauan Berkelanjutan Sekretaris Dinas Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Perangkat Daerah sesuai dengan Jadual dan ketentuan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
- Tidak optimalnya pelaksanaan evaluasi Kinerja pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
Perangkat Daerah (Disperakim) dan Pemerintah
Daerah Prov.Jateng
56 Pembayaran Gaji dan Tunjangan tidak sesuai dengan Pemantauan Berkelanjutan Kasubbag Keuangan Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
yang seharusnya diterima (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
57 -Pembayaran Tambahan Penghasilan tidak sesuai Pemantauan Berkelanjutan Kasubbag Keuangan Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
dengan yang seharusnya diterima (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
58 dapat mengarah kepada terhambatnya penyusunan Pemantauan Berkelanjutan Kasubbag Keuangan Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akuntansi dan pelaporan keuangan yang baik (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
adanya kebijakan pengelolaan APBD, khususnya
pelaporan Akuntansi dan Keuangan
59 -dapat mengarah kepada terhambatnya pelaksanaan Pemantauan Berkelanjutan Kasubbag Keuangan Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Kegiatan karena ketidak hadiran Narasumber atau (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
Moderator pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Tidak memperoleh informasi baru tentang regulasi
adanya kebijakan pengelolaan APBD, khususnya
pelaporan Keuangan Bulanan/Semestrean
60 dapat mengarah kepada terhambatnya Penyusunan Pemantauan Berkelanjutan Kasubbag Keuangan Triwulan IV Th 2021 Triwulan IV Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
Pelaporan Keuangan Akhir Tahun karena Data Asset (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
yang belum masuk Subbag Keuangan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Penyusunan laporan akhir tahun anggaran tidak tepat
waktu
61 Gedung kantor yang tidak terawat akan mengakibatkan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
62 -Sarana yang tidak terawat dan rusak. Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
63 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Tingkat pengetahuan ASN baik teknis dan administratif
dan regulasi yang berbeda
- Tidak tersedianya bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan yang dibutuhkan
64 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Kesiapan Materi Pameran yang tidak tepat waktu
-Ketidak pastian waktu dalam proses pengadaan
Penyedia Jasa
65 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala OPD Triwulan II Th 2021 Triwulan II Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Tidak terjaminnya penanggungan risiko kecelakaan
kerja
66 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Ketidaknyamanan dan tidak optimalnya dalam
pelaksanaan tugas
67 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Tidak terenuhinya peralatan dan perlengkapan kantor
yang diperlukan untuk pelaksanaan tugas
68 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
-Tidak tersedianya sarana mebeleur sebagai sarana
penunjang pelaksanaan tugas
69 Sarana dan prasarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
akan mengakibatkan ketidaknyamanan pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja dan ketidaklancaran tugas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Tagihan Pembayaran jasa yang fluktiatif dan melebihi
ketersediaan anggaran
70 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
'-Tidak tercukupinya penyediaan kebutuhan makan
minum sesuai ketersediaan anggaran
71 Sarana yang tidak terawat dan rusak Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
72 Sarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
73 Sarana yang rusak dan tidak terawat Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
(konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
Rencana Waktu
Bentuk/Metode Pemantauan Penanggung Jawab Realisasi Waktu
No Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan Pelaksanaan Keterangan
yang Diperlukan Pemantauan Pelaksanaan
Pemantauan
a b c d e f g
74 Tidak tersampaikannya naskah dinas tepat waktu akan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
mengakibatkan terlambatnya penyampaian naskah (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
dinas pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
75 Tidak tersedianya kebutuhan akan mengakibatkan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
ketidaknyamanan dan ketidaklancaran pegawai dalam (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
bekerja pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
76 Tidak tersedianya perlengkapan barang cetak dan Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
penggandaan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
77 Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
-Ketidakhadiran memehuni undangan dalam event yang (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
diselenggarakan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
78 Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
-Tidak terbayarkan pembayaran honor dan jasa (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
keamanan pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
79 Tidak terawatnya sarpras perlengkapan dan terjaganya Pemantauan Berkelanjutan Kepala Dinas Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
kebersihan lingkungan kantor (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
80 Tidak tepat sasarannya Pendidikan dan Pelatihan akan Pemantauan Berkelanjutan Kepala OPD Triwulan I Th 2021 Triwulan I Th 2021 Monitoring telah dilaksanakan,
menghambat peningkatan ketrampilan dan pengetahuan (konfirmasi persiapan dan laporan didokumentasikan, dan
pegawai pelaksanaan kegiatan) distribusikan.
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan Kegiatan Pengendalian yang Dibutuhkan
Kolom c diisi dengan Bentuk/Metode Pemantauan yang Diperlukan
Kolom d diisi dengan Penanggung Jawab Pemantauan
Kolom e diisi dengan Waktu Pelaksanaan Pemantauan
Kolom f diisi dengan Rencana Waktu Pelaksanaan
Kolom g diisi dengan Keterangan tambahan, seperti keterangan hasil kegiatan pemantauan, pelaksanaan monitoring, pendokumentasian, pendistribusian, dan keterangan lainnya.
LAMPIRAN PENDUKUNG
Lampiran 5
Form 1.a
NAMA OPD : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Tahun Penilaian : 2021
a b c d
MEMADAI/ KURANG
A. PENEGAKAN INTEGRITAS DAN NILAI ETIKA
MEMADAI
Pegawai mendapatkan pesan integritas & nilai etika secara rutin dari
1 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 MEMADAI
pimpinan instansi (Misalnya keteladanan, pesan moral dll)
Pemda telah memiliki aturan perilaku (misalnya kode etik, pakta integritas,
2 dan aturan perilaku pegawai) yang telah dikomunikasikan kepada seluruh 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 MEMADAI
pegawai
Telah terdapat fungsi khusus di dalam instansi yang melayani pengaduan
3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 MEMADAI
masyarakat atas pelanggaran aturan perilaku/kode etik
MEMADAI/ KURANG
B KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI
MEMADAI
1 Standar kompetensi setiap pegawai/posisi jabatan telah ditentukan 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 0 3 3 4 4 4 4 4 3 MEMADAI
a b c d
Adanya transparansi
PENEGAKAN dan ketepatan
INTEGRITAS waktu
DAN NILAI pelaporan pelaksanaan peran
ETIKA
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 0 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 MEMADAI
dan tanggung jawab masing-masing dalam pengelolaan risiko
MEMADAI/ KURANG
E PENDELEGASIAN WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB YANG TEPAT
MEMADAI
1 Kriteria pendelegasian wewenang telah ditentukan dengan tepat 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 MEMADAI
Hubungan kerja yang baik dengan instansi yang terkait atas fungsi
2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 MEMADAI
pengawasan/peemriksaan (inspektorat, BPKP, dan BPK) telah terbangun
Keterangan:
Kolom c diisi dengan jawaban responden
Ket Jawaban:
1 : Tidak Setuju/Belum ada/ belum dibangun
2 : Kurang Setuju/Telah dibangun/diterapkan, akan tetapi belum konsisten
3 : Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik, tapi masih bisa ditingkatkan
4 : Sangat Setuju/Sudah dibangun atau diterapkan dengan baik dan dapat ditularkan ke organisasi lain
Kolom d diisi dengan simpulan hasil penilaian lingkungan pengendalian tiap pertanyaan dan kesimpulan tiap sub unsur lingkungan pengendalian
Misal:
kesimpulan tiap pertanyaan :
"Memadai", apabila modus jawaban responden adalah 3 atau 4 dan "Kurang Memadai" apabila modus jawaban responden adalah 1 atau 2
kesimpulan sub unsur lingkungan pengendalian:
"Memadai", apabila seluruh simpulan tiap pertanyaan pada sub unsur tersebut telah "memadai, dan "kurang memadai" apabila terdapat simpulan pertanyaan pada sub unsur tersebut yang "Kurang Memadai"
Nama Pemda : Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah
Tahun Penilaian : 2021
No. Sumber data Uraian Kelemahan Klasifikasi
a b c d
Media sosial twitter Pemberitaan terkait perekrutan tenaga pendukung yang tidak Penyusunan dan penerapan kebijakan yang
1 @ina8944853 transparan. sehat tentang pembinaan sumber daya manusia
LHP No. Penetapan indikator kinerja pada kegiatan penyediaan rumah susun, Kepemimpinan yang kondusif
710/026/W.II/2020 rumah khusus dan PSU nya belum memenuhi karakteristik indikator
2
kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit
organisasi.
LHP No. Belum terlaksananya semua Standar Pelayanan Minimal (SPM) Hubungan kerja yang baik dengan instansi
3 710/026/W.II/2020 Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Tahun 2019 pemerintah terkait
LHP No. Keterlambatan atas pekerjaan bantuan material pembangunan Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
4
710/026/W.II/2020 rumah baru di Kabupaten Demak. yang tepat
LHP No. Perekrutan tenaga fasilitator lapangan belum sepenuhnya sesuai Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
5
710/026/W.II/2020 ketentuan. yang tepat
LHP No. Hasil pekerjaan penyediaan jasa Konsultasi Individual (KI) Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab
6 710/026/W.II/2020 pengelolaan data perumahan, kawasan permukiman dan pertanahan yang tepat
belum optimal.
Rekap kehadiran Kurang disiplinnya sebagian pegawai dalam mentaati ketentuan Penegakan Integritas dan Nilai Etika
7
kehadiran
*) Klasifikasi permasalahan menggunakan sub unsur Lingkungan Pengendalian dalam PP 60 Tahun 2008.
Keterangan :
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan sumber data
Kolom c diisi dengan uraian kelemahan jika berdasarkan data yang ada merupakan kelemahan, atau
Kolom d diisi dengan klasifikasi kelemahan sesuai sub unsur pada lingkungan pengendalian
Lampiran 5
Form 2a
Visi : Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari, Tetep Mboten Korupsi , Mboten Ngapusi
1. Membangun masyarakat yang religius, toleran,dan guyup untuk menjaga negara NKRI
2. Mempercepat reformasi birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran kerja Pemerintah
Kabupaten/Kota.
3.Memperkuat Kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi
Misi Strategis RPJMD
kemiskinan dan pengangguran.
4.Menjadikan masyarakat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih berbudaya, dan mencintai lingkungan.
Penetapan konteks Misi Memperkuat Kapasitas ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan
Risiko Strategis Pemda pengangguran
Penetapan Konteks
Tujuan Risiko Strategis Kemiskinan di Jawa Tengah yang semakin menurun secara merata
Pemda
Penetapan Konteks
Sasaran Risiko Strategis Meningkatnya kualitas hidup penduduk miskin pedesaan, dan kelompok rumah tangga desil terbawah
Pemda
1.Sekolah tanpa sekat pelatihan tentang demokrasi dan pemilu, gender, anti korupsi & magang gub untuk
siswa SMA/SMK.
2.Peningkatan Peran rumah ibadah, fasilitasi pendakwah & guru pendidik agama.
3.Reformasi birokrasi di kab/kota yg dinamis berbasis teknologi informasi & sistem layanan terintegrasi.
4.Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni.
5.Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan BUMDes dan pelatihan startup untuk
Prioritas pembangunan Wirausaha Muda.
dan program unggulan 6.Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani serta melindungi kepentingan nelayan.
7.Pengembangan Transportasi massal, revitaliasi jalur kereta & bandara serta pembangunan embung/irigasi.
8.Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian terintegrasi.
9.RS tanpa dinding, sekolah gratis untuk SMAN, SMKN, SLB dan bantuan sekolah swasta, ponpes, madrasah
dan difabel.
10.Festival seni serta pengembangan infrastruktur OR, rumah kebudayaan dan kepedulian lingkungan.
Urusan Pemerintahan
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Daerah
Nama Dinas Terkait Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Prov.Jateng
GANJAR PRANOWO
Lampiran 5
Form 2b.1
Tujuan Strategis 1 Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman Yang Berkualitas
1. Meningkatnya jumlah rumah layak huni bagi masyarakat miskin dan Masyarakat Yang Memiliki Keterbatasan Akses
Sasaran Strategis Pembiayaan Perumahan
Fasilitasi Pensertipikatan
Tanah Kas Desa
Mediasi penyelesaian sengketa tanah garapan dalam 1 (satu) daerah
Sub Kegiatan 1.b :
Provinsi
Sub-sub Kegiatan : Penanganan Permasalahan Pertanahan
Meningkatkan kepastian hukum atas bidang tanah bagi masyarakat dan
Tujuan Strategis
pembangunan untuk kepentingan Umum
Tujuan, Sasaran, IKU dan Meningkatnya kepastian hukum atas bidang tanah bagi masyarakat dan
Program yang akan Sasaran Strategis pembangunan untuk kepentingan Umum
dilakukan penilaian
Presentase (%) Penyedian Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
risiko IKU Strategis
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis Pemda (RSP)
Sasaran
Meningkatnya kualitas hidup
penduduk miskin pedesaan, dan
kelompok rumah tangga desil
terbawah
Program Unggulan
Satgas kemiskinan, bantuan
desa, rumah sederhana layak
huni
Program
Pengembangan Perumahan - Tidak tercapainya target dari rencana program RSP.21.04.08.01 Gubernur - Kurang berminatnya desa terhadap Eksternal UC - Tidak optimalnya pelaksanaan program Masyarakat Desa
pengurangan kemiskinan Bankeupemdes RTLH penanggulangan / pengurangan angka
- Tidak tersampaikannya bantuan Penanganan - Validitas data,Duplikasi data, kemiskinan di Jawa Tengah.
RTLH kepada masyarakat yang membutuhkan -komitmen kabupaten/kota, Pemerintah Desa
(miskin) - Mekanisme penyampaian bantuan yang tidak
- Tidak tercapainya target 100% Bankeupemdes efisien
RTLH -Belum optimalnya peran stakeholder/sumber
pembiayaan lainnya
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine , dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3.c
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Operasional OPD (ROO)
Penyusunan Kebijakan Strategi Perencanan Kajian dan perumusan ROO 21.04.08.01 Ka Bidang - Terbatasnya data Eksternal UC - Hasil kajian dan Dinas
PKPP dan Implementasi konsep kebijakan kasiba Keterpaduan sekunder dari Kab/ Kota perumusan konsep PERAKIM
Kemitraan lisiba tidak sesuai dengan Perumahan dan - RTRW Kab/ Kota belum kebijakan kasiba lisiba
target yang diharapkan Kawasan Permukiman semua terevisi kurang mendalam dan
- Terbatasnya pelaksanaan substansi yang diharapkan
koordinasi dan survey dalam KAK tidak tercapai
lapangan di Kab/ Kota sepenuhnya
karena pembatasan sosial - Kajian belum dapat
akibat pandemi Covid-19 dilanjutkan menjadi
- Konsultan Individual produk legislasi
kurang memahami KAK
Perencanan Kajian dan perumusan ROO 21.04.08.02 Ka Bidang - Keterbasan pelaksanaan Eksternal UC - Hasil kajian dan Dinas
keterpaduan implementasi Keterpaduan koordinasi dengan pihak- perumusan konsep PERAKIM
P3KP dan Pertanahan tidak Perumahan dan pihak terkait karena keterpaduan implementasi
fokus terhadap tujuan dan Kawasan Permukiman keterbatasan di masa P3KP dan Pertanahan
sasaran yang diharapkan pandemi COVID19 secara substansial akan
- Konsultan Individual mengalami dinamisasi
kurang memahami KAK mengikuti kebijakan
- Berbedanya prioritas progresif rencana
program/ kegiatan pembangunan daerah
penyelenggaraan PKP antar sehingga akan sulit
Kab/Kota terarah
- Sulitnya menyusun
perencanan terpadu dan
terintegrasi
Perencanan Fasilitasi Pokja dan Forum ROO 21.04.08.03 Ka Bidang - Adanya Permen PUPR Eksternal C - Dengan struktur Dinas
PKP Provinsi Jawa Tengah Keterpaduan 12/2020 yang keanggotaan yang baru PERAKIM
akan sulit tercapai targetnya Perumahan dan menyebabkan perlunya akan mengakibatkan
Kawasan Permukiman restrukturisasi Pokja dan gejolak awal organisasi
Forum PKP sehingga sehingga akan sulit
mengakibatkan perubahan menyatukan persepsi dan
struktur keanggotaan, serta pemahaman dalam
tugas dan fungsinya pencapaian target
- Penggabungan Pokja PKP sebagaimana tugas dan
dan Pokja AMPL sehingga fungsi Pokja dan Forum
memerlukan penyesuaian- - Tugas dan fungsi Pokja
penyesuaian dan Forum tidak berjalan
- Belum terbentuk Forum secara optimal
PKP
Perencanan Pelaksanaan implementasi ROO 21.04.08.04 Ka Bidang Keterbatasan pelaksanaan Eksternal UC - Kegiatan KKN Tematik Dinas
kemitraan multi Keterpaduan KKN oleh Perguruan Tinggi tidak dapat terlaksana PERAKIM
stakeholders melalui KKN Perumahan dan akibat pandemi Covid-19 dalam lingkup wilayah
Tematik Disperakim dengan Kawasan Permukiman sehingga mahasiswa tidak yang luas
Perguruan Tinggi tidak dapat diturunkan ke - Kurangnya keberagaman
terlaksana secara maksimal lapangan, dan keterbatasan substansi kegiatan yang
keterlibatan stakeholders dapat dilakukan
akibat minimnya - Kegiatan KKN tidak
pembiayaan program CSR dapat berjalan dengan
sesuai rencana
- Tujuan kegiatan KKN
tidak dapat tercapai
secara maksimal, fungsi
peran yang seharusnya
dititipkan melalui kegiatan
KKN Tematik tidak
terealisasi
Perencanan Rencana Pengelolaan Klinik ROO 21.04.08.05 Ka Bidang Konsultan penyusun kurang Eksternal UC Hasil rencana pengelolaan Dinas
PKP tidak sesuai target yang Keterpaduan memahami substansi Klinik PKP dan aplikasi PERAKIM
diharapkan Perumahan dan pekerjaan sesuai dalam Klinik PKP tidak sesuai
Kawasan Permukiman KAK, keterbatasan dengan yang diharapkan
kemampuan tim teknis
dalam hal IT, serta
keterbatasan pelaksanaan
koordinasi dan sinkronisasi
akibat pandemi Covid-19
Pembinaan, Monitoring, dan Perencanan Kurangnya kualitas produk ROO 21.04.08.06 Ka Bidang - Keterbatasan data lingkup Eksternal UC - Hasil evaluasi pada Dinas
Evaluasi Bidang Perumahan, evaluasi pada lingkup bidang Keterpaduan bidang PKP lingkup bidang PKPP tidak PERAKIM
kawasan Permukiman, dan PKPP Perumahan dan - Belum adanya juknis sesuai dengan yang
Pertanahan Kawasan Permukiman terkait pengendalian diharapkan
lingkup bidang PKPP - Kurang maksimalnya
-Belum seragamnya bahan pertimbangan
koitmen pemerintah daerah untuk penyusunan
kebijakan
Risiko Sebab*) Dampak**)
No Kegiatan Kode C/UC Pihak yang
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b d e f g h i j k l
Perencanan Indikator kinerja lingkup ROO 21.04.08.07 Ka Bidang - Perubahan peraturan dan Eksternal UC - Indikator kinerja lingkup Dinas
bidang PKPP di Keterpaduan belum adanya pembinaan bidang PKPP di PERAKIM
kabupaten/kota yang tidak Perumahan dan terhadap kabupaten/kota kabupaten/kota yang
tersinkronisasi dengan pusat Kawasan Permukiman terkait penyusunan tidak tersinkronisasi
dan provinsi. indikator lingkup bidang dengan pusat dan provinsi,
PKPP yang tersinkronisasi, serta menyebabkan hasil
- kurangnya sinkronisasi evaluasi kinerja RPJMD-
antara Pusat, provinsi dan RENSTRA yang kurang
kabupaten/ kota terkait maksimal
indikator kinerja bidang -Pemenuhan urusan wajib
PKPP Perumahan Rakyat, tidak
- Implementasi program dapat dilaksanakan secara
kegiatan untuk mendukung maksimal
visi misi kepala daerah,
yang bervariasi
Perencanan Pelaksanaan pembinaan ROO 21.04.08.08 Ka Bidang - Belum adanya pedoman Eksternal C - Pembinaan lingkup Dinas
lingkup bidang PKPP yang Keterpaduan pembinaan bidang PKPP bidang PKPP yang kurang PERAKIM
kurang maksimal Perumahan dan '- Kurangnya komitmen dari maksimal
Kawasan Permukiman stakeholder terkait - Urusan wajib perumahan
rakyat tidak dapat
dilaksanakan secara
maksimal
Penyusunan, Pengelolaan, dan Perencanan Basis Data Perumahan, ROO 21.04.08.09 Ka Bidang - Proses pengumpulan dan Eksternal UC - Kordinasi dengan Dinas
Pengembangan Data Bidang Kawasan Permukiman dan Keterpaduan pengelolaan data yang produsen data terhambat, PERAKIM
Perumahan, Kawasan Pertanahan yang kurang Perumahan dan melibatkan begitu banyak pengelolaan, updating dan
Permukiman, dan Pertanahan lengkap dan valid Kawasan Permukiman pemangku kepentingan penyajian data yang valid
- tidak tersedianya data dan terkini terhambat,
pada wali data/produsen kebenaran data masih
data dipertanyakan
- kurangnya personil - Data PKP tidak dapat
pengelola data di digunakan sepenuhnya
Kabupaten/Kota, untuk penentuan
- Kinerja konsultan individu kebijakan.
dan tim teknis kurang
optimal,
- pandemi Covid-19
menyebabkan koordinasi
sebagian besar
dilaksanakan secara virtual
maupun media telpon dan
email
- Proses pengumpulan data
yang dilakukan secara
daring tidak dapat optimal.
Perencanan Forum Data Perumahan, ROO 21.04.08.10 Ka Bidang - Adanya Pandemi Covid-19 Eksternal UC - Output kegiatan tidak Dinas
Kawasan Permukiman dan Keterpaduan menyebabkan adanya sesuai harapan, PERAKIM
Pertanahan Provinsi Jawa Perumahan dan kemungkinan dilaksanakan - data yang terkumpul
Tengah tidak terlaksana Kawasan Permukiman secara virtual, sebagai materi
sesuai target - kesulitan melaksanakan penyusunan buku data
desk untuk pengumpulan kurang lengkap, valid,
data secara virtual, terkini.
- Narasumber maupun
peserta tidak hadir lengkap
sesuai target,
- peserta tidak mengikuti
acara dan desk dengan
lengkap,
- data tidak dibawa / tidak
tersedia
Perencanan Forum Group Discussion ROO 21.04.08.11 Ka Bidang - Adanya Pandemi Covid-19 Eksternal UC - Output kegiatan tidak Dinas
(FGD) Pengelolaan Data Keterpaduan menyebabkan adanya sesuai harapan, PERAKIM
Perumahan, Kawasan Perumahan dan kemungkinan dilaksanakan - data yang terkumpul
Permukiman dan Pertanahan Kawasan Permukiman secara virtual, sebagai materi
Provinsi Jawa Tengah tidak - kesulitan melaksanakan penyusunan buku data
terlaksana sesuai target desk untuk pengumpulan kurang lengkap, valid,
data secara virtual, terkini.
- Narasumber maupun
peserta tidak hadir lengkap
sesuai target,
- peserta tidak mengikuti
acara dan desk dengan
lengkap,
- data tidak dibawa / tidak
tersedia
Perencanan Kualitas produk akhir ROO 21.04.08.12 Ka Bidang - Konsultan penyusun Eksternal C Hasil aplikasi basis data Dinas
Aplikasi Basis Data dan Keterpaduan kurang cermat dalam dan sistem informasi PERAKIM
Sistem Informasi Perumahan Perumahan dan menterjemahkan KAK kurang lengkap &
Kawasan Permukiman dan Kawasan Permukiman - Kualifikasi personil teknis tampilan serta isi website
Pertanahan yang kurang sesuai kompetensi tidak memenuhi harapan,
dikembangkan tidak sesuai (IT), sehingga aplikasi tersebut
target yang diharapkan - koordinasi dan tidak dapat dimanfaatkan
pembahasan sebagian besar secara optimal
dilaksanakan secara virtual
akibat pandemi Covid-19
Rencana Kerja Tahun 2022, Pelaksanaan Tidak tersusunnya dokumen ROO 21.04.08.13 Sekretaris Dinas Kurangnya koordinasi baik Eksternal/In C Tidak tersedianya Pemda
Perjanjian Kinerja Pejabat Rencana Kerja Tahun 2022 , yang bersifat internal ternal Dokumen Rencana Kerja
Eselon TA. 2021, Rencana Perjanjian Kinerja Pejabat maupun eksternal Tahun 2022 , Perjanjian
Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Eselon Ta.2021, RKT Th.2022 '-Belum cermatnya kajian Kinerja Pejabat Eselon
2022 sesuai dengan ketentuan pemenuhan target kinerja Ta.2021, RKT Th.2022,
didalam RENSTRA dan Disperakim dalam
RPJMD pelaksanaan tugas pokok
-Belum sepenuhnya dan fungsinya
mencerminkan dukungan
Program prioritas Gubernur
dan Proyek Strategis
Nasional (PSN)
-Belum sepenuhnya
mendukung pemenuhan
kewajiban SPM
-Belum sepenuhnya
mencerminkan dukungan
terhadap program
penanganan isu-isu
strategiis (Backlog, RTLH,
Bencana, Penanganan
Kawasan Kumuh,
Administrasi Pertnahan dan
dukungan pasca
penanganan Covid-19)
Risiko Sebab*) Dampak**)
No Kegiatan Kode C/UC Pihak yang
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b d e f g h i j k l
Penyusunan Dok. RKA P Tahun Pelaksanaan Tidak tersusunnya Dok.RKA ROO 21.04.08.14 Sekretaris Dinas Kurangnya koordinasi baik Internal C -Tidak efektif/optimalnya Masyarakat,P
2021, DPPA Tahun 2021, RKA P tahun 2021, DPPA Tahun yang bersifat internal Pelaksanaan Program emda
Tahun 2022, dan DPA Tahun 2021, RKA Th.2022 dan DPA maupun eksternal kegiatan Disperakim
2022 th.2022 sesuai dengan -Perubahan Regulasi Tahun 2021
ketentuan Nomenklatur Program
Kegiatan
-Perubahan Sistem Aplikasi
Penganggaran yang belum
terintegrasi sepenuhnya
- Konsistensi bidang di
dalam penyusunan program
kegiatan
- Tidak lengkapnya data
pemenuhan readiness
criteria
Sosialisasi Bidang Infrastruktur Pelaksanaan -Tidak tersampaikannya ROO 21.04.08.15 Sekretaris Dinas Kurangnya koordinasi baik Eksternal UC -Dokumen perencanaan Pemda
TA. 2021, Dokumen Rencana informasi program kegiatan yang bersifat internal tidak dapat tersusun tepat
Tindak Pengendalian SPIP Bidang Infrastruktur baik maupun eksternal dengan waktu dan tidak sesuai
Tahun 2021 bersumber dana APBN instansi terkait ketentuan
maupun APBD Prov.Tahun -Kurang Efektifnya -Duplikasi Program
2021 pelaksanaan Sosialisasi Kegiatan Pembangunan
-Tidak terciptanya Bidang Infrastruktur secara Infratsruktur
Penguatan lingkungan daring -Tidak efektifnya
pengendalian dan tersusunya -Kurangnya respon dan pelaksanaan
Dokumen RTP Tahun 2021 antusias peserta dalam Pembangunan
mengikuti Sosialisasi Infratsruktur
-Peran serta bidang dalam -Tidak Optimalnya
penilaian pengendalian penyelenggaraan SPIP
lingkungan dan identifikasi
risiko
-Kurangnya Komitmen
seluruh unsur dalam
menindak lanjuti
penyelenggaran SPIP
Penyusunan Dokumen
1.d Evaluasi Perangkat Daerah
Laporan Evaluasi Renja Tahun Pelaksanaan - Tidak tersusunnya ROO 21.04.08.16 Sekretaris Dinas -Tidak tersedianya data dan Internal C -Dokumen Evaluasi Pemda
2020, Evaluasi RKPD , Laporan dokumen Evaluasi Kinerja laporan yang dibutuhkan Kinerja Perangkat Daerah
Pengendalian Kegiatan Tahun Perangkat Daerah sesuai sesuai dengan jadwal yang tidak dapat tersusun tepat
2021 (Pok Bulanan, RakorGUB dengan Jadual dan ketentuan telah ditentukan waktu dan tidak sesuai
TW), Laporan Evaluasi SPIP - Tidak optimalnya - Masih adanya beda ketentuan
Tahun 2021, Laporan pelaksanaan evaluasi Kinerja persepsi secara prinsip - Tidak tersedianya data
Pelaksanaan PPID Tahun 2021 Perangkat Daerah - Belum tersedianya kajian dan hasil evaluasi untuk
(Disperakim) dan & rekomendasi hasil penyusunan kebijakan &
Pemerintah Daerah evaluasi pengambilan keputusan
Prov.Jateng oleh pimpinan
Administrasi Keuangan
2
Belanja Gaji dan Tunjangan Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan ROO 21.04.08.17 Kasubbag Keuangan Tidak adanya konfirmasi Internal C Pembayaran Gaji dan ASN
Tunjangan tidak sesuai status pegawai dan Tunjangan yang diterima
dengan yang seharusnya keluarga pegawai ke pegawai tidak sesuai
diterima bendahara gaji
-Tidak adanya konfirmasi
status anggota keluarga
pegawai yang masih
berhak/tidak berhak
mendapatkan tunjangan
dari ASN yang
bersangkutan berupa
bentuk Surat Keterangan
UntukMendapatkan
Tunjangan Keluarga
(SKUM)
Belanja Tambahan Penghasilan Pelaksanaan -Pembayaran Tambahan ROO 21.04.08.18 Kasubbag Keuangan -Pelanggaran disiplin yang Internal C -Pembayaran Tambahan ASN
PNS Penghasilan tidak sesuai dilakukan oleh ASN Penghasilan yang diterima
dengan yang seharusnya -Kelalaian ASN dalam pegawai tidak sesuai
diterima melaksanakan kewajiban '-Penilaian Kinerja
untuk absensi Pegawai kurang baik
Peyusunan Akuntansi dan Pelaksanaan dapat mengarah kepada ROO 21.04.08.19 Kasubbag Keuangan Kurangnya detail Internal C Dinas
Pelaporan Keuangan terhambatnya penyusunan pendukung laporan - Tahapan sosialisasi PERAKIM
akuntansi dan pelaporan keuangan dalam rangka penyusunan
keuangan yang baik -Ketidakikutsertaan dalam akuntansi tidak terlaksana
-Tidak memperoleh Pelatihan/Sosialisasi yang dengan efektif
informasi baru tentang diselenggarakan
regulasi adanya kebijakan
pengelolaan APBD,
khususnya pelaporan
Akuntansi dan Keuangan
Penyusunan Laporan
2.c Keuangan
Bulanan/Semesteran
Penyusunan Laporan Keuangan Pelaksanaan -dapat mengarah kepada ROO 21.04.08.20 Kasubbag Keuangan -Ketidak hadiran dari Eksternal/In C -Penyampaian Materi oleh Dinas
Bulanan/Semesteran terhambatnya pelaksanaan pengelola keuangan yang ternal Narasumber belum PERAKIM
Kegiatan karena ketidak diundang tersampaikan
hadiran Narasumber atau sebagaimana yang
Moderator diharapkan
-Tidak memperoleh - Tahapan sosialisasi
informasi baru tentang dalam rangka penyusunan
regulasi adanya kebijakan akuntansi tidak terlaksana
pengelolaan APBD, dengan efektif
khususnya pelaporan
Keuangan
Bulanan/Semestrean
Penyusunan Pelaporan
2.d
Keuangan Akhir Tahun
Risiko Sebab*) Dampak**)
No Kegiatan Kode C/UC Pihak yang
Tahap Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b d e f g h i j k l
Penyusunan Pelaporan Pelaksanaan dapat mengarah kepada ROO 21.04.08.21 Kasubbag Keuangan Data Asset belum sesuai Internal C Penyusunan Pelaporan Dinas
Keuangan Akhir Tahun terhambatnya Penyusunan dan terlambat masuk ke Keuangan Akhir Tahun PERAKIM
Pelaporan Keuangan Akhir Subbag Keuangan menjadi terlambat
Tahun karena Data Asset '-Keterlambatan -Penyampaian laporan
yang belum masuk Subbag penyampaian data dalam keuangan akhir tahun
Keuangan rangka penyusunan laporan terlambat
'-Penyusunan laporan akhir keuangan dari bidang-
tahun anggaran tidak tepat bidang
waktu - Ketidak lengkapan data
pendukung laporan
keuangan
Administrasi Umum
3
Pemeliharaan Rutin/Berkala
3.a
Gedung Kantor
Tidak Terlaksananya
Tidak nyamannya suasana
Gedung kantor yang tidak pemeliharaan sesuai
kerja
Pemeliharaan Rutin/Berkala terawat akan mengakibatkan kebutuhan dan tidak Karyawan /
Pelaksanaan ROO 21.04.08.22 Kepala Dinas Internal C '-Tidak optimalnya
Gedung Kantor ketidaknyamanan pegawai terselesaikannya pegawai
pelayanan dan
dalam bekerja pemeliharaan gedung
pelaksanaan pekerjaan
kantor tepat waktu
Pemeliharaan Rutin/Berkala
3.b Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan Rutin/Berkala Pelaksanaan -Sarana yang tidak terawat ROO 21.04.08.23 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak nyamannya suasana Dinas
Kendaraan Dinas/Operasional dan rusak. prasarana kantor dan kerja PERAKIM
intensitas pemakaian yang '-Ketidaklancaran
tinggi pelaksanaan tugas dan
-Frekuensi pemakaian yang risiko keselamatan kerja
melebihi kapasitas
-Kelalaian/kurang
terampilnya pemakai
sehingga mengakibatkan
rusaknya sarana
- Belum adanya jadwal
rencana pemeliharan rutin
maupun berkala.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Pelaksanaan Tidak tersedianya kebutuhan ROO 21.04.08.24 Kepala Dinas Keterlambatan dalam Ekstenral/In C Tidak lancarnya pekerjaan ASN
Peraturan Perundang- akan mengakibatkan penyediaan ternal -Terbatasnya pengetahuan
Undangan ketidaknyamanan dan -Ketidakingin tahuan ASN ASN terhadap aturan yang
ketidaklancaran pegawai terkait update regulasi berlaku
dalam bekerja -Terbatasnya ketersediaan
-Tingkat pengetahuan ASN bahan bacaan dan
baik teknis dan administratif peraturan perundang-
dan regulasi yang berbeda undangan di pasaran
- Tidak tersedianya bahan
bacaan dan peraturan
perundang-undangan yang
dibutuhkan
Pelayanan Informasi Perangkat Pelaksanaan Tidak tersedianya kebutuhan ROO 21.04.08.25 Kepala Dinas Keterlambatan dalam Eksternal/In C Tidak lancarnya pekerjaan Masyarakat
Daerah akan mengakibatkan penyediaan ternal '-Tidakterserapnya
ketidaknyamanan dan '- Belum ada kepastian anggaran
ketidaklancaran pegawai jadwal Penyelenggaraan -tidak terlaksananya
dalam bekerja Event Pameran. keikutsertaan dalam Event
'-Kesiapan Materi Pameran Pameran
yang tidak tepat waktu
-Ketidak pastian waktu
dalam proses pengadaan
Penyedia Jasa
Penyediaan Jasa Jaminan Pelaksanaan Sarana dan prasarana yang ROO 21.04.08.26 Kepala OPD Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak nyamannya suasana ASN
Barang Milik Daerah rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan kerja
mengakibatkan intensitas pemakaian yang '- Tidak adanya jaminan
ketidaknyamanan pegawai tinggi keselamatan dan
dalam bekerja dan '-Pengadan yang tidak keamanan dalam
ketidaklancaran tugas sesuai jadwal berkendara pada waktu
-Tidak terjaminnya pelaksanaan tugas
penanggungan risiko
kecelakaan kerja
Rehabilitasi Sedang/Berat
3.e
Rumah Gedung Kantor
Penyediaan Komponen
3.f Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor
Penyedian komponen Instalasi Pelaksanaan Sarana dan prasarana yang ROO 21.04.08.27 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana C Tidak nyamannya suasana Dinas
Listrik/Penerangan Bangunan rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan kerja PERAKIM
Kantor mengakibatkan intensitas pemakaian yang
ketidaknyamanan pegawai tinggi -Tidak Terpenuhinya
dalam bekerja dan '-Tidak terpenuhinya standar kenyamanan
ketidaklancaran tugas kebutuhan komponen- dalam bekerja
'-Ketidaknyamanan dan tidak komponen perbaikan
optimalnya dalam penerangan
pelaksanaan tugas
Pengadaan Mebeleur Pelaksanaan Sarana dan prasarana yang ROO 21.04.08.30 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak optimalnya Dinas
rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan pelayanan dan PERAKIM
mengakibatkan intensitas pemakaian yang pelaksanaan pekerjaan
ketidaknyamanan pegawai tinggi
dalam bekerja dan '-Kondisi sarana mebeleur
ketidaklancaran tugas yang sudah tidak layak
-Tidak tersedianya sarana
mebeleur sebagai sarana
penunjang pelaksanaan
tugas
Penyediaan Jasa Pelaksanaan Sarana dan prasarana yang ROO 21.04.08.31 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak nyamannya suasana Dinas
Telekomunikasi, Sumber Daya rusak dan tidak terawat akan prasarana kantor dan kerja PERAKIM
Air dan Listrik mengakibatkan intensitas pemakaian yang -Tidak optimalnya
ketidaknyamanan pegawai tinggi pelayanan dan
dalam bekerja dan '-Pemakaian Sarpras yang pelaksanaan pekerjaan
ketidaklancaran tugas fluktuatif dan berlebihan
'-Tagihan Pembayaran jasa - Kelalaian pemakaian
yang fluktiatif dan melebihi Sarpras di luar jam kerja
ketersediaan anggaran
Penyediaan Makanan dan Pelaksanaan Tidak tersedianya kebutuhan ROO 21.04.08.32 Kepala Dinas Keterlambatan dalam Internal C Tidak lancarnya pekerjaan Dinas
Minuman akan mengakibatkan penyediaan '-Pelaksanaan kegiatan PERAKIM
ketidaknyamanan dan -Frekuensi Jadwal Agenda (rapat,dll) tanpa adanya
ketidaklancaran pegawai Kegiatan yang tinggi. makan dan minum
dalam bekerja
'-Tidak tercukupinya
penyediaan kebutuhan
makan minum sesuai
ketersediaan anggaran
Pemeliharaan Rutin/Berkala
3.l
Perlengkapan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Pelaksanaan Sarana yang tidak terawat ROO 21.04.08.33 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak Optimalnya Dinas
Perlengkapan Gedung kantor dan rusak prasarana kantor dan pelayanan dan PERAKIM
intensitas pemakaian yang pelaksanaan tugas
tinggi
-Tidak tersedianya jadwal
dan catatan kondisi
perlengkapan
-Kualitas Pelayanan
Penyedia Jasa Listrik (PLN)
Pemeliharaan Rutin/Berkala
3.m
Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala Pelaksanaan Sarana yang rusak dan tidak ROO 21.04.08.34 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak Optimalnya Dinas
peralatan gedung kantor terawat prasarana kantor dan pelayanan dan PERAKIM
intensitas pemakaian yang pelaksanaan tugas
tinggi
-Tidak tersedianya jadwal
dan catatan kondisi
peralatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala
3.n
Mebeleur
Pemeliharaan rutin/berkala Pelaksanaan Sarana yang rusak dan tidak ROO 21.04.08.35 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak Optimalnya Dinas
mebeleur terawat prasarana kantor dan pelayanan dan Perakim
intensitas pemakaian yang pelaksanaan tugas
tinggi
-Tidak tersedianya jadwal
dan catatan kondisi
Mebeleur
Penyediaan Jasa Surat Pelaksanaan Tidak tersampaikannya ROO 21.04.08.36 Kepala Dinas Pengiriman yang terlambat Internal C Tidak Optimalnya Dinas
Menyurat naskah dinas tepat waktu dan salah alamat pelayanan dan PERAKIM
akan mengakibatkan '-Keterbatasan kapasitas pelaksanaan tugas
terlambatnya penyampaian SDM dalam penggunaan
naskah dinas aplikasi persuratan (TNDE
dan SIKD)
-Pencatatan dokumen
persuratan melalui kartu
kendali
Penyediaan Alat Tulis Kantor Perencanaan Tidak tersedianya kebutuhan ROO 21.04.08.37 Kepala Dinas - Keterlambatan dalam Internal C Tidak Optimalnya Dinas
akan mengakibatkan penyediaan pelayanan dan PERAKIM
ketidaknyamanan dan '-Belum Optimalnya pelaksanaan tugas
ketidaklancaran pegawai Pencatatan ketersediaan
dalam bekerja barang oleh pengurus
barang
Penyediaan Barang Cetak dan Perencanaan Tidak tersedianya ROO 21.04.08.38 Kepala Dinas Keterlambatan dalam Internal C Tidak Optimalnya Dinas
Penggandaan perlengkapan barang cetak penyediaan pelayanan dan PERAKIM
dan penggandaan pelaksanaan tugas
Penyediaan Jasa Administrasi Perencanaan ROO 21.04.08.40 Kepala Dinas -Kelengkapan Dokumen Internal C Tidak Optimalnya Dinas
Keuangan -Tidak terbayarkan dalam penyediaan SPJ pelayanan dan PERAKIM
pembayaran honor dan jasa pelaksanaan tugas
keamanan
Penyediaan Jasa Kebersihan
3.t Kantor
Penyediaan Jasa Kebersihan Pelaksanaan Tidak terawatnya sarpras ROO 21.04.08.41 Kepala Dinas Tidak terawatnya sarana Internal C Tidak nyamannya suasana Dinas
Kantor perlengkapan dan terjaganya prasarana kantor dan kerja PERAKIM
kebersihan lingkungan intensitas pemakaian yang
kantor tinggi
'-Ketidakmampuan dan
keterbatasan tenaga
kebersihan
-Tidak tersedianya jadwal
dan Standar Operasional
Pelayanan
Peningkatan Disiplin dan
4 Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan
4.a Formal
Pendidikan Dan Pelatihan Perencanaan Tidak tepat sasarannya ROO 21.04.08.42 Kepala OPD Terbatasnya jenis Internal C Diklat tepat sasaran dan Dinas
Formal Pendidikan dan Pelatihan pendidikan dan pelatihan tidak sesuai analisa PERAKIM
akan menghambat yang disediakan, yang kebutuhan diklat
peningkatan ketrampilan sesuai dengan kebutuhan -keikutsertaan dalam
dan pengetahuan pegawai Diklat tidak sesuai dengan
analisa kebutuhan diklat
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kegiatan, tujuan kegiatan, dan sasaran kegiatan sebagaimana tercantum dalam RKA SKPD
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan/sasaran kegiatan
Kolom d diisi dengan tahapan kegiatan
Kolom e diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom f diisi dengan Kode risiko
Kolom g diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom h diisi dengan penyebab timbulnya risiko, Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine , dan Material
Kolom i diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom j diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan penyebab risiko
Kolom k diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom l diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi (pemda/masyarakat)
Lampiran 5
Form 3b 1.2
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis OPD
Tujuan Strategis 1 : Meningkatkan Ketersediaan Rumah Layak Huni dan Kawasan Permukiman Yang Berkualitas
Urusan Pemerintahan : Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Risiko Sebab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kode C/UC Pihak yang
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k
Tujuan 1
Meningkatkan Ketersediaan Rumah
Layak Huni dan Kawasan
Permukiman Yang Berkualitas
Sasaran 1.1
Meningkatnya jumlah rumah layak
huni bagi masyarakat miskin dan
Masyarakat Yang Memiliki
Keterbatasan Akses Pembiayaan
Perumahan
Program 1.1
Persentase rumah tangga yang
Pengembangan Perumahan memiliki akses terhadap hunian
yang layak
Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub-sub
Kegiatan
Sosialisasi Standar Teknis Jumlah dokumen yang disusun -Tidak tersampaikannya RSO 21.04.08.02 Kepala Dinas - Sosialisasi tertunda Eksternal/ C -Pemahaman terhadap Kab/Kota
Penyediaan dan Rehabilitasi Rumah Pedoman Standar Teknis - Terbatasnya Internal Pedoman Standar Teknis
kepada Masyarakat/Sukarelawan Penyediaan Rumah keikutsertaan Kab/Kota kurang sehingga
dalam mengikuti pembangunan yang
sosialisasi. dilakukan kurang
memenuhi standar teknis
Pembentukan dan Pelatihan Tim Jumlah dokumen yang disusun - TFL dalam RSO 21.04.08.03 Kepala Dinas - Sosialisasi tertunda Eksternal/ C - Tidak efektif, tidak Masyarakat
Satgas, Tim Pendamping dan memberikan - Pelaksanaan Sosialisasi Internal terjaminnya mutu penerima
Fasilitator pendampingan kepada melalui daring kurang - Pembangunan Rumah bantuan
masyarakat penerima efektif Baru tidak sesuai dengan
bantuan, kurang - TFL yang direkrut, Standar Teknis
maksimal. tidak kompeten
Identifikasi Perumahan di Lokasi Jumlah dokumen yang disusun - Tidak adanya data RSO 21.04.08.04 Kepala Dinas -Belum tersedianya data Eksternal/ C - Belum dapat tertangani Masyarakat
Rawan Bencana atau Terkena perumahan dilokasi Rumah / Perumahan di internal nya fasilitasi penyediaan Terdamak
Relokasi Program Provinsi rewan bencana / Daerah Rawan Bencana. perumahan bagi Bencana/Dinas
terkena relokasi - Belum tersedianya data masyarakat terdampak PERAKIM
program provinsi. informasi program- relokasi program provinsi.
prgram provinsi yang '- Masih adanya risiko
berimplikasi terhadap kerusakan rumah /
penyediaan rumah / perumahan akibat bencana
perumahan. di lokasi rawan bencana.
Identifikasi Lahan-lahan Potensial Jumlah dokumen yang disusun - Tidak adanya data RSO 21.04.08.05 Kepala Dinas -Belum tersedianya data Eksternal/ C - Belum dapat Masyarakat
sebagai Lokasi Relokasi Perumahan lahan-lahan potensial informasi lahan internal dilaksanakannya relokasi Terdamak
sebagai lokasi relokasi potensial sebagai lokasi perumahan dalam rangka Bencana/Dinas
perumahan. relokasi perumahan. pelaksanaan program PERAKIM
pemerintah provinsi.
Pengumpulan Data Rumah Korban Jumlah dokumen yang disusun - Tidak adanya data RSO 21.04.08.06 Kepala Dinas - Tidak tersedianya Eksternal/ C - Tidak dapat Masyarakat
Bencana Kejadian Sebelumnya yang rumah korban bencana informasi data rumah internal tertanganinya rumah Terdamak
Belum Tertangani kejadian sebelumnya korban kejadian korban bencana yang Bencana/Dinas
yang belum tertangani sebelumnya yang belum sebelumnya belum PERAKIM
untuk dilakukan tertangani. tertangani
penanganan.
Pendataan Rumah Sewa Korban Jumlah dokumen yang disusun -Tidak tersedianya data RSO 21.04.08.07 Kepala Dinas - Instansi / OPD yang Eksternal/ C - Tidak dapat dilaksanakan Masyarakat
Bencana, Rumah Susun dan Rumah rumah sewa korban menangani berbeda- internal program fasilitasi Terdamak
Rusus bencana, Rusun dan beda tiap Daerah penyediaan perumahan. Bencana/Dinas
rusus -Keterbatasan data PERAKIM
pihak Kab/Kota
Pendataan dan Verifikasi
Penerima Rumah bagi Korban
2.b
Bencana Alam atau Terkena
Relokasi Program Provinsi
Pendataan dan Verifikasi Penerima Jumlah dokumen yang disusun Sulitnya mendapatkan RSO 21.04.08.08 Kepala Dinas Belum tersedianya Eksternal/ C Memerlukan identifikasi Masyarakat
Rumah bagi Korban Bencana Alam database korban Database Korban internal penyusunan database Terdamak
atau Terkena Relokasi Program Bencana Alam atau Bencana Alam yang secara primer Bencana/Dinas
Provinsi terkena relokasi dapat ditangani oleh -Tidak tersalurkannya PERAKIM
program tingkat Provinsi bantuan Rumah bagi
Provinsi -Belum adanya korban Bencana atau
-Tidak tersedianya data Pendataan Bagi Rumah Relokasi Program Provinsi
korban Bencana Alam Korban Bencana sesuai dengan kriteria
atau terkena relokasi -Minimnya informasi
program tingkat dari Kab/Kota
Provinsi -Validitas Data yang ada
-Tidak tepatnya sasaran -Perubahan Kondisi
Penerima Bantuan dilapangan
Bantuan Sosial Barang Material Jumlah rumah terdampak Penerima Bansos RSO 21.04.08.10 Kepala Dinas Rumah sudah diperbaiki Eksternal/ UC calon penerima gagal Masyarakat
Bahan Bangunan Rehabilitasi Rumah bencana, fasilitasi relokasi Kurang sesuai sasaran secara mandiri karena Internal menerima bantuan Terdamak
Terdampak Bencana Beserta PSU nya program pemerintah, rumah kejadian bencana sudah Bencana/Dinas
umum dan rumah khusus cukup lama PERAKIM
beserta PSUnya yang tertangani
Bantuan Sosial Barang Material Jumlah rumah terdampak Tidak Tersalurkannya RSO 21.04.08.12 Kepala Dinas terdapat kriteria yang Eksternal UC Mundurnya pelaksanaan Masyarakat
Bahan Bangunan Pembangunan bencana, fasilitasi relokasi Bantuan Stimulan tidak dapat dipenuhi karena gagalnya calon Terdamak
Rumah Terdampak Bencana beserta program pemerintah, rumah Material oleh calon penerima penerima dan diperlukan Bencana/Dinas
PSU nya umum dan rumah khusus (penyediaan lahan dll) calon penerima pengganti PERAKIM
beserta PSUnya yang tertangani
Terlambatnya RSO 21.04.08.13 Kepala Dinas Lokasi Bencana yang Eksternal C pelaksanaan pembangunan Masyarakat
pelaksanaan cukup ekstrim sehingga mundur dari waktu yang Terdamak
memerlukan perhatian telah direncanakan Bencana/Dinas
khusus dalam PERAKIM
pengangkutan material
Pembangunan Rumah Khusus
3.c beserta PSU bagi Korban Bencana/
Relokasi Program Provinsi
Perencanaan Pemanfaatan Lahan Jumlah dokumen perencanaan - Tidak tersedianya RSO 21.04.08.14 Kepala Dinas -Hak penggunaan Lahan Eksternal UC Tidak dapat terlaksananya Masyarakat
Aset Provinsi di Desa SIdaharja Kec. rusunawa dan rumah khusus dokumen UKL-UPL, site masih berada di pembangunan rusun rusus MBR/Dinas
Suradadi Kab. Tegal plan, dan DED (Rusus). Disporapar di Desa Sidaharja, Kec. PERAKIM
-Lahan berada di dekat Suradadi, Kab. Tegal
pantai dan
membutuhkan biaya
pematangan lahan &
konstruksi non standart
/ besar.
- Kesesuaian peruntukan
dengan rencana tata
ruang.
- Performance penyedia
jasa kurang / tidak baik.
Identifikasi Kebutuhan Rumah Jumlah dokumen perencanaan - Tidak tersedianya RSO 21.04.08.15 Kepala Dinas - tidak tersedianya data Eksternal/ C - Tidak dapat Masyarakat
Khusus Bagi Nelayan 7 Kabupaten / rusunawa dan rumah khusus kajian dan identifikasi Nelayan yang Internal terlaksananya progam MBR/Dinas
Kota di Pantura kebutuhan rumah bagi membutuhkan Rumah penyediaan rusus bagi PERAKIM
nelayan 7 kab/kota di - Kesiapan kultur sosial nelayan
pantura. nelayan untuk di
relokasi.
- kesesuaian peruntukan
dengan RTRW.
- Performance penyedia
jasa kurang / tidak baik.
Bantuan Stimulan Material untuk Jumlah unit rumah yang Belum diketahuinya RSO 21.04.08.20 Kepala Dinas Tidak terpenuhinya Eksternal/ UC - Pelaksanaan Bantuan Masyarakat
Pembangunan Rumah Sederhana dibangun (Komponen Struktur) jadwal penerbitan e- persyaratan jumlah Internal Stimulan Material Korban
Sehat bagi Pemenuhan Backlog katalog RUSPIN secara minimal Perusahan Pembangunan Rumah Bencana/Dinas
resmi. penyedia (yang sudah Sederhana Sehat mundur PERAKIM
melakukan PKS dengan - Tidak terpenuhinya
Kementerian Pusat) jumlah rumah yang
untuk pendaftaran e- dibangun untuk
katalog. pemenuhan Backlog.
- Performance penyedia
barang dan jasa kurang /
tidak baik.
Risiko Sebab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kode C/UC Pihak yang
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k
Bantuan Stimulan Rumah Sederhana Jumlah unit rumah yang - Tidak tersampaikannya RSO 21.04.08.21 Kepala Dinas - Tidak terpenuhinya Eksternal/ UC - Pelaksanaan Bantuan Masyarakat
Sehat dibangun (Komponen bantuan tepat sasaran, kriteria yang seharusnya Internal Stimulan Material Korban
Arsitektur) tepat waktu, tepat dipenuhi sebagai Pembangunan Rumah Bencana/Dinas
jumlah. penerima bantuan Sederhana Sehat mundur PERAKIM
diantaranya : status - Tidak terpenuhinya
kepemilikan, komitmen jumlah rumah yang
berswadaya, dll. dibangun untuk
- Perubahan status dan pemenuhan Backlog.
kondisi calon penerima
bantuan.
- Terbatasnya tingkat
pengetahuan Kelompok
Masyarakat sebagai Tim
Pelaksana Kegiatan
(dalam penyediaan
material bahan
bangunan serta
pelaporan
pertanggungjawaban).
Peningkatan Kualitas RTLH Jumlah RTLH yang ditangani - Tidak tersampaikannya RSO 21.04.08.22 Kepala Dinas - Adanya duplikasi data Eksternal/ C - Tidak tersampaikannya Masyarakat
(Bankeupemdes RTLH) bantuan tepat sasaran, dan akurasi data. Internal bantuan kepada Korban
tepat waktu, tepat - Sebaran lokasi yang masyarakat miskin yang Bencana/Dinas
jumlah. luas. membutuhkan (tidak PERAKIM
- Tidak terlaksananya - Keterbatasan SDM terlaksananya dukungan
peningkatan kualitas - Tata laksana terhadap program
RTLH. - Perubahan status dan penanggulangan
kondisi calon penerima kemiskinan)
bantuan - Capaian tidak dapat
- Kesanggupan untuk memenuhi target 100%
berswadaya
Sasaran 1.2.
Meningkatnya Kualitas Kawasan
Permukiman
Program 1.2
Presentase (%) Luasan Kawasan
Program Peningkatan Prasarana, Kumuh yang tertangani
Sarana, dan Utilitas Umum (PSU)
Kegiatan/Sub Kegiatan/Sub-sub
Kegiatan
Urusan Penyelenggaraan PSU
1
Permukiman
Penyediaan Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum di permukiman
1.a
untuk Menunjang Fungsi
Permukiman
Pelaksanaan Fisik Hadiah Pemenang Jumlah PSU kawasan Terjadinya gagal lelang RSO 21.04.08.23 Kepala Dinas - Belum ada penyedia Eksternal UC Lelang ulang yang Dinas PERAKIM
Lomba Hari Habitat Tahun 2019 permukiman yang dikembangan jasa yang memenuhi mengakibatkan waktu
syarat pelaksanaan mundur dari
- Standar harga yang jadwal
tidak representatif
Kerusakan dan RSO 21.04.08.24 Kepala Dinas Terjadi bencana, Eksternal UC Tidak terselesaikannya Dinas PERAKIM
tertundanya kerusuhan sosial, dll pekerjaan fisik hadiah
pelaksanaan pekerjaan (force majeur ) pemenang lomba hari
konstruksi. habitat tahun 2019
Pelaksanaan konstruksi RSO 21.04.08.25 Kepala Dinas Performance dari Eksternal C - Waktu pelaksanaan Dinas PERAKIM
yang tidak sesuai dengan penyedia jasa yang mundur dari jadwal yang
waktu yang telah menyebabkan telah ditentukan
ditentukan. keterlambatan - Pemutusan Kontrak
Pekerjaan
Adanya perubahan RSO 21.04.08.26 Kepala Dinas Terjadi resesi Eksternal UC Tidak terselesaikannya Dinas PERAKIM
harga pada masa perekonomian negara pekerjaan fisik hadiah
pelaksanaan pekerjaan pemenang lomba hari
(eskalasi) habitat tahun 2019
Pemutusan kontrak RSO 21.04.08.27 Kepala Dinas - Pelaksanaan fisik yang Eksternal UC Tidak terselesaikannya Dinas PERAKIM
pelaksanaan pekerjaan tidak memenuhi kualitas pekerjaan fisik hadiah
fisik sesuai spesifikasi teknis. pemenang lomba hari
- terjadinya wanprestasi habitat tahun 2019
dari penyedia jasa
Hasil pekerjaan tidak RSO 21.04.08.28 Kepala Dinas - Pemilihan dan Eksternal C Hasil pelaksanaan Dinas PERAKIM
sesuai dengan spesifikasi penggunanaan bahan pekerjaan tidak sesuai
yang di syaratkan dalam bangunan yang tidak dengan ketentuan yang
kontrak sesuai dengan spesifikasi diatur dalam kontrak.
yang sudah di tentukan
dalam kontrak
Penyelenggaraan Lomba Hari Habitat Jumlah PSU kawasan - Tidak terselenggaranya RSO 21.04.08.29 Kepala Dinas - Tidak adanya peserta Eksternal C - Tidak adanya Pekerjaan Dinas PERAKIM
Tahun 2021 permukiman yang dikembangan Lomba Hari Habitat Kab/Kota, / Internal Fisik pada tahun N+1
- Tidak adanya peserta - Kurangnya infomasi -Tidak terselenggaranya
Lomba Hari Habitat mengenai Lomba Hari Habitat
penyelenggaraan lomba
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine , dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 3b 2.1
Kertas Kerja
Identifikasi Risiko Strategis OPD (RSO)
Fasilitasi Sertipikasi Hak Atas Tanah Prosentase permasalahan -Adanya perubahan fungsi lahan RSO 21.10.08.01 Kepala Dinas Seiring pertumbuhan penduduk yang Internal C Berkurangnya luasan Masyarakat
pertanahan yang mengurangi luasan Lahan Pertanian dinamis pada saat ini keberadaan lahan LP2B dapat mengganggu Pemilik Lahan
tertangani Pangan Berkelanjutan (LP2B) pertanian terancam untuk kebutuhan stabilitas kemandirian,
lain (perubahan fungsi lahan) seperti ketahanan dan kedaulatan
perumahan, industri dan lain pangan baik lokal maupun
sebagainya nasional
Fasilitasi Pensertipikatan Tanah Kas Prosentase permasalahan -Aset Tanah Kas Desa tidak RSO 21.10.08.02 Kepala Dinas - Tidak tercatat dan Eksternal C Berkurangnya Aset Desa Pemdes
Desa pertanahan yang memilikki bukti terdokumentasikannya Proses /Internal
tertangani kepemilikkan/sertifikat peralihan hak kepemilikan Tanah Kas
- Peralihan Hak Kepemilikan Tanah Desa
Kas Desa - Kurangnya kesadaran Pemerintah Kas
Desa dalam pengamanan aset secara
hukum
Program 2
Program Redistribusi Tanah dan
Ganti Kerugian Tanah Kelebihan
Maksimum dan Tanah Absentee
Inventarisasi dan Identifikasi Tanah Prosentase meningkatnya -Terjadi perubahan jadwal RSO 21.10.08.04 Kepala Dinas -Jadwal Kerja BPN yang padat Eksternal C -Mundurnya jadwal Pemerintah
Hak Pakai (HP) Aset Pemerintah tertib administrasi pelaksanaan Inventarisasi -Ketidaksesuaian Peruntukan Hak Pakai /Internal rencana kegiatan Provinsi Jawa
Provinsi Jawa Tengah dan Tanah Hak pertanahan -Masa berlaku Hak guna (HGU) -Tidak adanya legalitas perjanjian -Tidak optimalnya Tengah
Guna (HGU) kadaluarsa pemanfaatan pelaksanaan pengamanan
-Kemungkinan adanya Sertifikat -Penguasaan lahan oleh masyarakat asset
Ganda
Sosialisasi/Rapat Koordinasi Bidang Prosentase meningkatnya -Tidak tersampaikannya informasi RSO 21.10.08.05 Kepala Dinas Eksternal C Terhambatnya pelayanan Dinas
Pertanahan tertib administrasi dan kurangnya pemahaman -Kapasitas Narasumber /Internal kepada masyarakat PERAKIM
pertanahan aparatur pemerintahan dan -Ketidakhadiran Narasumber sesuai khususnya dalam bidang
masyarakat terkait kebijakan jadwal yang sudah ditetapkan karena pertanahan
urusan pemerintahan di bidang kesibukan dalam melaksanakan
pertanahan pekerjaan
-Peraturan dan Kebijakan Bidang
Pertanahan yang berubah-ubah/belum
terupdate
Pemantauan Keputusan Gubernur Prosentase meningkatnya -Pelaksanaan Penlok tidak sesuai RSO 21.10.08.06 Kepala Dinas -Pemilik Kegiatan/Pekerjaan Eksternal C Kurang tertib administrasi Dinas
Tentang Penetapan Lokasi tertib administrasi dengan keputusan Gubernur melaksanakan pekerjaan tidak sesuai /Internal dan kurang optimalnya PERAKIM
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan pertanahan -Keputusan Gubernur terkait Penlok perencanaan dalam pelaksanaan
Untuk Kepentingan Umum kadaluarsa sebelum penyelesaian -Kurangnya pemahaman dan penyelenggaraan urusan
kegiatan/pekerjaan kecermatan pemilik kegiatan pertanahan
(pemohon) terhadap substansi -
Keputusan Gubernur (Penlok) Tertundanya/terhambatny
a pelaksanaan kegiatan
karena masa berlakunya
Penlok Keputusan
Gubernur
Koodrinasi Penetapan
Redistribusi Tanah Obyek
1.b Reforma Agraria Lintas Daerah
Kabupaten/Kota
Risiko Sebab Dampak
No Tujuan/Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kode C/UC Pihak yang
Uraian Pemilik Uraian Sumber Uraian
Risiko Terkena
a b c d e f g h i j k
Reforma Agraria Prosentase meningkatnya Kurang maksimalnya target capain RSO 21.10.08.08 Kepala Dinas Pemahaman Penyelenggaraan Reforma Eksternal C kurang optimalnya dalam Dinas
tertib administrasi Reforma Agraria Agraria oleh apartur Kab/Kota /Internal pelaksanaan PERAKIM
pertanahan penyelenggaraan Reforma
Agraria
Pemantauan Pelaksanaan Sertifikasi Prosentase meningkatnya -Kurangnya pemahaman RSO 21.10.08.09 Kepala Dinas - pemahaman terhadap masyarakat Eksternal C -Tanah yang dikelola tidak Masyarakat/
Hak Atas Tanah tertib administrasi masyarakat terkait legalisasi aset kurang /Internal memiliki alas hak Dinas
pertanahan tanah, kurang sosialisasi - gagalnya/ tidak PERAKIM
- Perubahan alih fungsi lahan terwujudnya lahan
pertanian berkelanjutan
-Perekonomian
masyarakat
Penataan Akses Reforma Agraria Prosentase meningkatnya -Kurang maksimalnya pembinaan RSO 21.10.08.10 Kepala Dinas -Keterbatasan melaksanakan kegiatan Eksternal C -Mundurnya jadwal Masyarakat/
tertib administrasi dan pengendalian pertanahan serta karena pandemi /Internal rencana kegiatan Dinas
pertanahan dalam masa pandemi -keterbatasan penyampaian yang tidak -Tidak adanya alternatif PERAKIM
-kurang maksimalnya terhadap dilakukan secara tatap muka pemanfaatan guna
penerima manfaat meningkatkan
perekonomian keluarga
Program 3
Program Pengadaan Tanah Untuk
Kepentingan Umum
Fasilitasi Penetapan Lokasi Prosentase penyediaan -Tidak tersedianya tanah bagi RSO 21.10.08.12 Kepala Dinas -Masyarakat sulit untuk melepaskan Eksternal UC -Pembangunan untuk Masyarakat
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan tanah bagi pembangunan pembangunan untuk kepentingan kepemilikan tanah yang akan digunakan kepentingan umum tidak Terdampak
Untuk Kepentingan Umum untuk kepentingan umum umum untuk kepentingan umum dapat terealisasi Program/Kegi
-Keterlambatan Proses Pekerjaan -Dokumen Perencanaan yang tidak -Tidak Terbangunnya atan
-Informasi tidak tersampaikan sesuai sesuai dengan peraturan Pekerjaan sesuai dengan
dengan lengkap perundang-undangan jadual
- Tidak adanya respon baik dari -tertundanya
masyarakat pelaksananaan
-kurang perhatian masy terhadap masa
berlaku
Peningkatan Tertib Administrasi Prosentase penyediaan -Tidak tersedia/sulit mendapatkan RSO 21.10.08.13 Kepala Dinas -Instansi yang memerlukan tanah Eksternal UC Menghambat pelaksanaan Masyarakat
Pertanahan Berupa Zonasi Nilai tanah bagi pembangunan harga tanah dilokasi tempat wilayah maupun instansi terkait dapat meminta pengadaan tanah bagi Terdampak
Tanah untuk kepentingan umum tertentu tempat dilaksanakan informasi nilai tanah di kabupaten/kota pembangunan untuk Program/Kegi
pengadaan tanah bagi tertentu. kepentingan umum atan
pembangunan untuk kepentingan -belum adanya update data
umum
-data tidak aktual
Keterangan:
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan tujuan strategis urusan wajib sebagai mana tercantum dalam RPJMD/Renstra
Kolom c diisi dengan indikator kinerja tujuan strategis
Kolom d diisi dengan uraian peristiwa yang merupakan risiko
Kolom e diisi dengan Kode risiko
Kolom f diisi dengan Pemilik risiko, pihak/unit yang bertanggung jawab/ berkepentingan untuk mengelola risiko
Kolom g diisi dengan penyebab timbulnya risiko. Untuk mempermudah identifikasi sebab risiko, sebab risiko bisa dikategorikan ke dalam : Man, Money, Method, Machine , dan Material
Kolom h diisi dengan sumber risiko (eksternal/internal)
Kolom i diisi dengan C, jika unit kerja mampu untuk mengendalikan penyebab risiko, atau UC jika unit kerja tidak mampu mengendalikan risiko
Kolom j diisi dengan uraian akibat yang ditimbulkan jika risiko benar-benar terjadi. Untuk mempermudah identifikasi dampak risiko, dampak risiko bisa dikategorikan ke dalam: Keuangan, Kinerja, Reputasi dan Hukum
Kolom k diisi dengan pihak/unit yang menderita/terkena dampak jika risiko benar-benar terjadi
Lampiran 5
Form 6
Penilaian atas Kegiatan Pengendalian yang Ada dan Masih Dibutuhkan/ RTP atas Kelemahan Lingkungan Pengendalian
( RTP atas CEE)
Perekrutan tenaga fasilitator - Penyusunan kriteria tenaga fasilitator Kepala Bidang Triwulan II 2021
lapangan belum sepenuhnya sesuai lapangan yang lebih relevan terhadap Perumahan
2 ketentuan. kebutuhan / tuntutan pelaksanaan Semester 1 Tahun 2021
pekerjaan.
Hasil pekerjaan penyediaan jasa - Monev secara berkala baik terhadap Kepala Bidang Triwulan I 2021
Konsultasi Individual (KI) proses pelaksanaan pekerjaan maupun Keterpaduan
pengelolaan data perumahan, hasilnya.
3 Semester 1 Tahun 2021
kawasan permukiman dan
pertanahan belum optimal.
Keterangan
Kolom a diisi dengan nomor urut
Kolom b diisi dengan kondisi lingkungan pengendalian yang kurang memadai
Kolom c diisi dengan perbaikan yang akan dilakukan
Kolom d diisi dengan pihak/unit penanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pengendalian
Kolom e diisi dengan target waktu penyelesaian RTP
Kolom f diisi dengan realisasi waktu penyelesaian RTP
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
NOMOR : 01 / II/2021
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM SATUAN TUGAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2021
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Membentuk Tim Satuan Tugas SPIP Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
dengan susunan keanggotaan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Tim Satuan Tugas SPIP Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021, mempunyai
tugas :
1) Penanggung Jawab
a) Menetapkan kebijakan penyelenggaraan SPIP;
b) Melaporkan kegiatan penyelenggaraan SPIP.
2) Ketua
a) Merumuskan program dan kegiatan Satuan Tugas
(Satgas) Penyelenggaraan SPIP;
b) Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kegiatan
Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan SPIP;
c) Mengkoordinasikan Penyelenggaraan SPIP;
d) Melaporkan kegiatan penyelenggaraan SPIP kepada
Penanggung Jawab.
3) Sekretaris
a) Mengelola administrasi penyelenggaraan SPIP;
b) Menyiapkan laporan kegiatan penyelenggaraan SPIP.
4) Anggota
a) Membantu Ketua dalam pelaksanaan tugas
penyelenggaraan SPIP;
b) Melaksanakan teknis kegiatan penyelenggaraan SPIP.
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dari ditetapkannya keputusan
ini dibebankan kepada Anggaran Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021.
KEEMPAT : Keputusan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Provinsi Jawa Tengah ini mulai berlaku pada
tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Semarang
Pada Tanggal : 8 Januari 2021
Salinan :
1. Pegawai yang bersangkutan;
2. Arsip.
TIM SATUAN TUGAS
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) TAHUN 2021
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI JAWA TENGAH
JABATAN
NO NAMA JABATAN
DALAM TIM
Penanggung
1. Ir. Arief Djatmiko, MA. Kepala Dinas
jawab
25. Maharani Tri Hapsari, ST, MT Staf Seksi Perumahan Swadaya Anggota
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud
dengan:
1. Sistem . . .
-2-
8. Kementerian . . .
-3-
Pasal 2
(1) Untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang
efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan.
(2) Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan dengan berpedoman pada SPIP
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah
ini.
(3) SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bertujuan
untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian
tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
BAB II . . .
-4-
BAB II
UNSUR SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1) SPIP terdiri atas unsur:
a. lingkungan pengendalian;
b. penilaian risiko;
c. kegiatan pengendalian;
d. informasi dan komunikasi; dan
e. pemantauan pengendalian intern.
(2) Penerapan unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan menyatu dan menjadi bagian
integral dari kegiatan Instansi Pemerintah.
Bagian Kedua
Lingkungan Pengendalian
Pasal 4
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan dan
memelihara lingkungan pengendalian yang
menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk
penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam
lingkungan kerjanya, melalui:
a. penegakan integritas dan nilai etika;
b. komitmen terhadap kompetensi;
c. kepemimpinan yang kondusif;
d. pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan;
e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang
tepat;
f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
tentang pembinaan sumber daya manusia;
g. perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif; dan
h. hubungan . . .
-5-
Pasal 5
Penegakan integritas dan nilai etika sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 huruf a sekurang-kurangnya
dilakukan dengan:
a. menyusun dan menerapkan aturan perilaku;
b. memberikan keteladanan pelaksanaan aturan
perilaku pada setiap tingkat pimpinan Instansi
Pemerintah;
c. menegakkan tindakan disiplin yang tepat atas
penyimpangan terhadap kebijakan dan prosedur,
atau pelanggaran terhadap aturan perilaku;
d. menjelaskan dan mempertanggungjawabkan adanya
intervensi atau pengabaian pengendalian intern; dan
e. menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat
mendorong perilaku tidak etis.
Pasal 6
Komitmen terhadap kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf b sekurang-kurangnya dilakukan
dengan:
a. mengidentifikasi dan menetapkan kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan fungsi
pada masing-masing posisi dalam Instansi
Pemerintah;
b. menyusun standar kompetensi untuk setiap tugas
dan fungsi pada masing-masing posisi dalam Instansi
Pemerintah;
c. menyelenggarakan pelatihan dan pembimbingan
untuk membantu pegawai mempertahankan dan
meningkatkan kompetensi pekerjaannya; dan
d. memilih pimpinan Instansi Pemerintah yang memiliki
kemampuan manajerial dan pengalaman teknis yang
luas dalam pengelolaan Instansi Pemerintah.
Pasal 7 . . .
-6-
Pasal 7
Kepemimpinan yang kondusif sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 4 huruf c sekurang-kurangnya ditunjukkan
dengan:
a. mempertimbangkan risiko dalam pengambilan
keputusan;
b. menerapkan manajemen berbasis kinerja;
c. mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP;
d. melindungi atas aset dan informasi dari akses dan
penggunaan yang tidak sah;
e. melakukan interaksi secara intensif dengan pejabat
pada tingkatan yang lebih rendah; dan
f. merespon secara positif terhadap pelaporan yang
berkaitan dengan keuangan, penganggaran, program,
dan kegiatan.
Pasal 8
(1) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf d sekurang-kurangnya dilakukan
dengan:
a. menyesuaikan dengan ukuran dan sifat kegiatan
Instansi Pemerintah;
b. memberikan kejelasan wewenang dan tanggung
jawab dalam Instansi Pemerintah;
c. memberikan kejelasan hubungan dan jenjang
pelaporan intern dalam Instansi Pemerintah;
d. melaksanakan evaluasi dan penyesuaian periodik
terhadap struktur organisasi sehubungan dengan
perubahan lingkungan strategis; dan
e. menetapkan jumlah pegawai yang sesuai,
terutama untuk posisi pimpinan.
(2) Penyusunan struktur organisasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.
Pasal 9 . . .
-7-
Pasal 9
Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf e sekurang-
kurangnya dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. wewenang diberikan kepada pegawai yang tepat
sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dalam
rangka pencapaian tujuan Instansi Pemerintah;
b. pegawai yang diberi wewenang sebagaimana
dimaksud dalam huruf a memahami bahwa
wewenang dan tanggung jawab yang diberikan
terkait dengan pihak lain dalam Instansi Pemerintah
yang bersangkutan; dan
c. pegawai yang diberi wewenang sebagaimana
dimaksud dalam huruf b memahami bahwa
pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait
dengan penerapan SPIP.
Pasal 10
(1) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat
tentang pembinaan sumber daya manusia
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf f
dilaksanakan dengan memperhatikan sekurang-
kurangnya hal-hal sebagai berikut:
a. penetapan kebijakan dan prosedur sejak
rekrutmen sampai dengan pemberhentian
pegawai;
b. penelusuran latar belakang calon pegawai dalam
proses rekrutmen; dan
c. supervisi periodik yang memadai terhadap
pegawai.
(2) Penyusunan dan penerapan kebijakan pembinaan
sumber daya manusia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berpedoman pada peraturan perundang-
undangan.
Pasal 11 . . .
-8-
Pasal 11
Perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang efektif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf g sekurang-kurangnya harus:
a. memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan,
kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian
tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah;
b. memberikan peringatan dini dan meningkatkan
efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah; dan
c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah.
Pasal 12
Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah
terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf h
diwujudkan dengan adanya mekanisme saling uji antar
Instansi Pemerintah terkait.
Bagian Ketiga
Penilaian Risiko
Pasal 13
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
penilaian risiko.
(2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
(3) Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah menetapkan:
a. tujuan . . .
-9-
Pasal 14
(1) Tujuan Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 13 ayat (3) huruf a memuat pernyataan
dan arahan yang spesifik, terukur, dapat dicapai,
realistis, dan terikat waktu.
(2) Tujuan Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dikomunikasikan kepada
seluruh pegawai.
(3) Untuk mencapai tujuan Instansi Pemerintah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan
Instansi Pemerintah menetapkan:
a. strategi operasional yang konsisten; dan
b. strategi manajemen terintegrasi dan rencana
penilaian risiko.
Pasal 15
Penetapan tujuan pada tingkatan kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (3) huruf b sekurang-
kurangnya dilakukan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
a. berdasarkan pada tujuan dan rencana strategis
Instansi Pemerintah;
b. saling melengkapi, saling menunjang, dan tidak
bertentangan satu dengan lainnya;
c. relevan dengan seluruh kegiatan utama Instansi
Pemerintah;
d. mengandung unsur kriteria pengukuran;
e. didukung sumber daya Instansi Pemerintah yang
cukup; dan
f. melibatkan seluruh tingkat pejabat dalam proses
penetapannya.
Pasal 16 . . .
- 10 -
Pasal 16
Identifikasi risiko sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (2) huruf a sekurang-kurangnya
dilaksanakan dengan:
a. menggunakan metodologi yang sesuai untuk tujuan
Instansi Pemerintah dan tujuan pada tingkatan
kegiatan secara komprehensif;
b. menggunakan mekanisme yang memadai untuk
mengenali risiko dari faktor eksternal dan faktor
internal; dan
c. menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko.
Pasal 17
(1) Analisis risiko sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 ayat (2) huruf b dilaksanakan untuk
menentukan dampak dari risiko yang telah
diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi
Pemerintah.
(2) Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan prinsip
kehati-hatian dalam menentukan tingkat risiko yang
dapat diterima.
Bagian Keempat
Kegiatan Pengendalian
Pasal 18
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib
menyelenggarakan kegiatan pengendalian sesuai
dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.
(2) Penyelenggaraan kegiatan pengendalian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-
kurangnya memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. kegiatan pengendalian diutamakan pada
kegiatan pokok Instansi Pemerintah;
b. kegiatan pengendalian harus dikaitkan dengan
proses penilaian risiko;
c. kegiatan . . .
- 11 -
Pasal 19
Reviu atas kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf a dilaksanakan
dengan membandingkan kinerja dengan tolok ukur
kinerja yang ditetapkan.
Pasal 20 . . .
- 12 -
Pasal 20
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
pembinaan sumber daya manusia sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf b.
(2) Dalam melakukan pembinaan sumber daya manusia
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan
Instansi Pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a. mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, nilai, dan
strategi instansi kepada pegawai;
b. membuat strategi perencanaan dan pembinaan
sumber daya manusia yang mendukung
pencapaian visi dan misi; dan
c. membuat uraian jabatan, prosedur rekrutmen,
program pendidikan dan pelatihan pegawai,
sistem kompensasi, program kesejahteraan dan
fasilitas pegawai, ketentuan disiplin pegawai,
sistem penilaian kinerja, serta rencana
pengembangan karir.
Pasal 21
(1) Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem
informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (3) huruf c dilakukan untuk memastikan
akurasi dan kelengkapan informasi.
(2) Kegiatan pengendalian atas pengelolaan sistem
informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. pengendalian umum; dan
b. pengendalian aplikasi.
Pasal 22
Pengendalian umum sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (2) huruf a terdiri atas:
a. pengamanan sistem informasi;
b. pengendalian atas akses;
c. pengendalian . . .
- 13 -
Pasal 23
Pengamanan sistem informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 huruf a sekurang-kurangnya mencakup:
a. pelaksanaan penilaian risiko secara periodik yang
komprehensif;
b. pengembangan rencana yang secara jelas
menggambarkan program pengamanan serta
kebijakan dan prosedur yang mendukungnya;
c. penetapan organisasi untuk mengimplementasikan
dan mengelola program pengamanan;
d. penguraian tanggung jawab pengamanan secara
jelas;
e. implementasi kebijakan yang efektif atas sumber
daya manusia terkait dengan program pengamanan;
dan
f. pemantauan efektivitas program pengamanan dan
melakukan perubahan program pengamanan jika
diperlukan.
Pasal 24
Pengendalian atas akses sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 huruf b sekurang-kurangnya mencakup:
a. klasifikasi sumber daya sistem informasi
berdasarkan kepentingan dan sensitivitasnya;
b. identifikasi pengguna yang berhak dan otorisasi
akses ke informasi secara formal;
c. pengendalian fisik dan pengendalian logik untuk
mencegah dan mendeteksi akses yang tidak
diotorisasi; dan
d. pemantauan atas akses ke sistem informasi,
investigasi atas pelanggaran, serta tindakan
perbaikan dan penegakan disiplin.
Pasal 25 . . .
- 14 -
Pasal 25
Pengendalian atas pengembangan dan perubahan
perangkat lunak aplikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 huruf c sekurang-kurangnya mencakup:
a. otorisasi atas fitur pemrosesan sistem informasi dan
modifikasi program;
b. pengujian dan persetujuan atas seluruh perangkat
lunak yang baru dan yang dimutakhirkan; dan
c. penetapan prosedur untuk memastikan
terselenggaranya pengendalian atas kepustakaan
perangkat lunak.
Pasal 26
Pengendalian atas perangkat lunak sistem sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 huruf d sekurang-kurangnya
mencakup:
a. pembatasan akses ke perangkat lunak sistem
berdasarkan tanggung jawab pekerjaan dan
dokumentasi atas otorisasi akses;
b. pengendalian dan pemantauan atas akses dan
penggunaan perangkat lunak sistem; dan
c. pengendalian atas perubahan yang dilakukan
terhadap perangkat lunak sistem.
Pasal 27
Pemisahan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 huruf e sekurang-kurangnya mencakup:
a. identifikasi tugas yang tidak dapat digabungkan dan
penetapan kebijakan untuk memisahkan tugas
tersebut;
b. penetapan pengendalian akses untuk pelaksanaan
pemisahan tugas; dan
c. pengendalian atas kegiatan pegawai melalui
penggunaan prosedur, supervisi, dan reviu.
Pasal 28 . . .
- 15 -
Pasal 28
Kontinuitas pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 huruf f sekurang-kurangnya mencakup:
a. penilaian, pemberian prioritas, dan
pengidentifikasian sumber daya pendukung atas
kegiatan komputerisasi yang kritis dan sensitif;
b. langkah-langkah pencegahan dan minimalisasi
potensi kerusakan dan terhentinya operasi
komputer;
c. pengembangan dan pendokumentasian rencana
komprehensif untuk mengatasi kejadian tidak
terduga; dan
d. pengujian secara berkala atas rencana untuk
mengatasi kejadian tidak terduga dan melakukan
penyesuaian jika diperlukan.
Pasal 29
Pengendalian aplikasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (2) huruf b terdiri atas:
a. pengendalian otorisasi;
b. pengendalian kelengkapan;
c. pengendalian akurasi; dan
d. pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan
file data.
Pasal 30
Pengendalian otorisasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 huruf a sekurang-kurangnya mencakup:
a. pengendalian terhadap dokumen sumber;
b. pengesahan atas dokumen sumber;
c. pembatasan akses ke terminal entri data; dan
d. penggunaan file induk dan laporan khusus untuk
memastikan bahwa seluruh data yang diproses telah
diotorisasi.
Pasal 31 . . .
- 16 -
Pasal 31
Pengendalian kelengkapan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 29 huruf b sekurang-kurangnya mencakup:
a. pengentrian dan pemrosesan seluruh transaksi yang
telah diotorisasi ke dalam komputer; dan
b. pelaksanaan rekonsiliasi data untuk memverifikasi
kelengkapan data.
Pasal 32
Pengendalian akurasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 29 huruf c sekurang-kurangnya mencakup:
a. penggunaan desain entri data untuk mendukung
akurasi data;
b. pelaksanaan validasi data untuk mengidentifikasi
data yang salah;
c. pencatatan, pelaporan, investigasi, dan perbaikan
data yang salah dengan segera; dan
d. reviu atas laporan keluaran untuk mempertahankan
akurasi dan validitas data.
Pasal 33
Pengendalian terhadap keandalan pemrosesan dan file
data sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 huruf d
sekurang-kurangnya mencakup:
a. penggunaan prosedur yang memastikan bahwa
hanya program dan file data versi terkini digunakan
selama pemrosesan;
b. penggunaan program yang memiliki prosedur untuk
memverifikasi bahwa versi file komputer yang sesuai
digunakan selama pemrosesan;
c. penggunaan program yang memiliki prosedur untuk
mengecek internal file header labels sebelum
pemrosesan; dan
d. penggunaan aplikasi yang mencegah perubahan file
secara bersamaan.
Pasal 34 . . .
- 17 -
Pasal 34
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melaksanakan
pengendalian fisik atas aset sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf d.
(2) Dalam melaksanakan pengendalian fisik atas aset
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan
Instansi Pemerintah wajib menetapkan,
mengimplementasikan, dan mengkomunikasikan
kepada seluruh pegawai:
a. rencana identifikasi, kebijakan, dan prosedur
pengamanan fisik; dan
b. rencana pemulihan setelah bencana.
Pasal 35
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menetapkan
dan mereviu indikator dan ukuran kinerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)
huruf e.
(2) Dalam melaksanakan penetapan dan reviu indikator
dan pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah harus:
a. menetapkan ukuran dan indikator kinerja;
b. mereviu dan melakukan validasi secara periodik
atas ketetapan dan keandalan ukuran dan
indikator kinerja;
c. mengevaluasi faktor penilaian pengukuran
kinerja; dan
d. membandingkan secara terus-menerus data
capaian kinerja dengan sasaran yang ditetapkan
dan selisihnya dianalisis lebih lanjut.
Pasal 36
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
pemisahan fungsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (3) huruf f.
(2) Dalam . . .
- 18 -
Pasal 37
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)
huruf g.
(2) Dalam melakukan otorisasi atas transaksi dan
kejadian sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah wajib menetapkan
dan mengkomunikasikan syarat dan ketentuan
otorisasi kepada seluruh pegawai.
Pasal 38
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas
transaksi dan kejadian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 18 ayat (3) huruf h.
(2) Dalam melakukan pencatatan yang akurat dan tepat
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
pimpinan Instansi Pemerintah perlu
mempertimbangkan:
a. transaksi dan kejadian diklasifikasikan dengan
tepat dan dicatat segera; dan
b. klasifikasi dan pencatatan yang tepat
dilaksanakan dalam seluruh siklus transaksi
atau kejadian.
Pasal 39 . . .
- 19 -
Pasal 39
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib membatasi
akses atas sumber daya dan pencatatannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)
huruf i dan menetapkan akuntabilitas terhadap
sumber daya dan pencatatannya sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) huruf j.
(2) Dalam melaksanakan pembatasan akses atas
sumber daya dan pencatatannya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi
Pemerintah wajib memberikan akses hanya kepada
pegawai yang berwenang dan melakukan reviu atas
pembatasan tersebut secara berkala.
(3) Dalam menetapkan akuntabilitas terhadap sumber
daya dan pencatatannya sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah wajib
menugaskan pegawai yang bertanggung jawab
terhadap penyimpanan sumber daya dan
pencatatannya serta melakukan reviu atas
penugasan tersebut secara berkala.
Pasal 40
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib
menyelenggarakan dokumentasi yang baik atas
Sistem Pengendalian Intern serta transaksi dan
kejadian penting sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18 ayat (3) huruf k.
(2) Dalam menyelenggarakan dokumentasi yang baik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pimpinan
Instansi Pemerintah wajib memiliki, mengelola,
memelihara, dan secara berkala memutakhirkan
dokumentasi yang mencakup seluruh Sistem
Pengendalian Intern serta transaksi dan kejadian
penting.
Bagian Kelima . . .
- 20 -
Bagian Kelima
Informasi dan Komunikasi
Pasal 41
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi,
mencatat, dan mengkomunikasikan informasi dalam
bentuk dan waktu yang tepat.
Pasal 42
(1) Komunikasi atas informasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 41 wajib diselenggarakan secara efektif.
(2) Untuk menyelenggarakan komunikasi yang efektif
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pimpinan
Instansi Pemerintah harus sekurang-kurangnya:
a. menyediakan dan memanfaatkan berbagai
bentuk dan sarana komunikasi; dan
b. mengelola, mengembangkan, dan memperbarui
sistem informasi secara terus menerus.
Bagian Keenam
Pemantauan
Pasal 43
(1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
pemantauan Sistem Pengendalian Intern.
(2) Pemantauan Sistem Pengendalian Intern
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi
terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit
dan reviu lainnya.
Pasal 44
Pemantauan berkelanjutan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 43 ayat (2) diselenggarakan melalui
kegiatan pengelolaan rutin, supervisi, pembandingan,
rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas.
Pasal 45 . . .
- 21 -
Pasal 45
(1) Evaluasi terpisah sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (2) diselenggarakan melalui penilaian
sendiri, reviu, dan pengujian efektivitas Sistem
Pengendalian Intern.
(2) Evaluasi terpisah dapat dilakukan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah atau pihak eksternal
pemerintah.
(3) Evaluasi terpisah dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar uji pengendalian intern
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Peraturan Pemerintah ini.
Pasal 46
Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2) harus
segera diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan
mekanisme penyelesaian rekomendasi hasil audit dan
reviu lainnya yang ditetapkan.
BAB III
PENGUATAN EFEKTIVITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 47
(1) Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota bertanggung jawab atas efektivitas
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di
lingkungan masing-masing.
(2) Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas
Sistem Pengendalian Intern sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan:
a. pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk
akuntabilitas keuangan negara; dan
b. pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Bagian Kedua . . .
- 22 -
Bagian Kedua
Pengawasan Intern atas Penyelenggaraan Tugas dan
Fungsi Instansi Pemerintah
Pasal 48
(1) Pengawasan intern sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 47 ayat (2) huruf a dilakukan oleh aparat
pengawasan intern pemerintah.
(2) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melakukan pengawasan
intern melalui:
a. audit;
b. reviu;
c. evaluasi;
d. pemantauan; dan
e. kegiatan pengawasan lainnya.
Pasal 49
(1) Aparat pengawasan intern pemerintah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 48 ayat (1) terdiri atas:
a. BPKP;
b. Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara
fungsional melaksanakan pengawasan intern;
c. Inspektorat Provinsi; dan
d. Inspektorat Kabupaten/Kota.
(2) BPKP melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara
berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari
Presiden.
(3) Dalam . . .
- 23 -
Pasal 50
(1) Audit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48
ayat (2) terdiri atas:
a. audit kinerja; dan
b. audit dengan tujuan tertentu.
(2) Audit kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan audit atas pengelolaan
keuangan negara dan pelaksanaan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah yang terdiri atas aspek
kehematan, efisiensi, dan efektivitas.
(3) Audit dengan tujuan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b mencakup audit
yang tidak termasuk dalam audit kinerja
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
Pasal 51 . . .
- 24 -
Pasal 51
(1) Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi
Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai
tugas melaksanakan pengawasan dan yang telah
memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai
auditor.
(2) Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipenuhi
melalui keikutsertaan dan kelulusan program
sertifikasi.
(3) Kebijakan yang berkaitan dengan program sertifikasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
oleh instansi pembina jabatan fungsional sesuai
peraturan perundang-undangan.
Pasal 52
(1) Untuk menjaga perilaku pejabat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 51 ayat (1) disusun kode etik
aparat pengawasan intern pemerintah.
(2) Pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51
ayat (1) wajib menaati kode etik sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
(3) Kode etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun oleh organisasi profesi auditor dengan
mengacu pada pedoman yang ditetapkan
pemerintah.
Pasal 53
(1) Untuk menjaga mutu hasil audit yang dilaksanakan
aparat pengawasan intern pemerintah, disusun
standar audit.
(2) Setiap pejabat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 51 ayat (1) wajib melaksanakan audit sesuai
dengan standar audit sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).
(3) Standar . . .
- 25 -
Pasal 54
(1) Setelah melaksanakan tugas pengawasan, aparat
pengawasan intern pemerintah wajib membuat
laporan hasil pengawasan dan menyampaikannya
kepada pimpinan Instansi Pemerintah yang diawasi.
(2) Dalam hal BPKP melaksanakan pengawasan atas
kegiatan kebendaharaan umum negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2)
huruf b, laporan hasil pengawasan disampaikan
kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara dan kepada pimpinan Instansi Pemerintah
yang diawasi.
(3) Secara berkala, berdasarkan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), BPKP
menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan
hasil pengawasan kepada Presiden dengan
tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara.
(4) Secara berkala, berdasarkan laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Inspektorat Jenderal atau
nama lain yang secara fungsional melaksanakan
pengawasan intern, Inspektorat Provinsi, dan
Inspektorat Kabupaten/Kota menyusun dan
menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan
kepada menteri/pimpinan lembaga, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangan dan
tanggung jawabnya dengan tembusan kepada
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 55
(1) Untuk menjaga mutu hasil audit aparat pengawasan
intern pemerintah, secara berkala dilaksanakan
telaahan sejawat.
(2) Pedoman . . .
- 26 -
Pasal 56
Aparat pengawasan intern pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya harus independen dan obyektif.
Pasal 57
(1) Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara
fungsional melaksanakan pengawasan intern
melakukan reviu atas laporan keuangan
kementerian negara/lembaga sebelum disampaikan
menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri
Keuangan.
(2) Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan
keuangan pemerintah daerah provinsi sebelum
disampaikan gubernur kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.
(3) Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan reviu atas
laporan keuangan pemerintah daerah
kabupaten/kota sebelum disampaikan
bupati/walikota kepada Badan Pemeriksa
Keuangan.
(4) BPKP melakukan reviu atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri
Keuangan kepada Presiden.
(5) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
menetapkan standar reviu atas laporan keuangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2),
ayat (3), dan ayat (4) untuk digunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan reviu atas laporan
keuangan oleh aparat pengawasan intern
pemerintah.
Pasal 58 . . .
- 27 -
Pasal 58
Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara diatur dengan Peraturan Presiden.
Bagian Ketiga
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Pasal 59
(1) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 47 ayat (2) huruf b meliputi:
a. penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan
SPIP;
b. sosialisasi SPIP;
c. pendidikan dan pelatihan SPIP;
d. pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e. peningkatan kompetensi auditor aparat
pengawasan intern pemerintah.
(2) Pembinaan penyelenggaraan SPIP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh BPKP.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
Ketentuan mengenai SPIP di lingkungan pemerintah
daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur
atau Peraturan Bupati/Walikota dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah ini.
Pasal 61
Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar . . .
- 28 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 28 Agustus 2008
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Agustus 2008
ttd.
ANDI MATTALATTA
Wisnu Setiawan
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 60 TAHUN 2008
TENTANG
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
I. UMUM
Berdasarkan . . .
-2-
Pengawasan . . .
-3-
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “lingkungan pengendalian”
adalah kondisi dalam Instansi Pemerintah yang
memengaruhi efektivitas pengendalian intern.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “penilaian risiko” adalah
kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian yang
mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi
Pemerintah.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “kegiatan pengendalian”
adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi
risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan
dan prosedur untuk memastikan bahwa tindakan
mengatasi risiko telah dilaksanakan secara efektif.
Huruf d . . .
-4-
Huruf d
Yang dimaksud dengan “informasi” adalah data yang
telah diolah yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah.
Yang dimaksud dengan “komunikasi” adalah proses
penyampaian pesan atau informasi dengan
menggunakan simbol atau lambang tertentu baik
secara langsung maupun tidak langsung untuk
mendapatkan umpan balik.
Huruf e
Yang dimaksud dengan “pemantauan pengendalian
intern” adalah proses penilaian atas mutu kinerja
Sistem Pengendalian Intern dan proses yang
memberikan keyakinan bahwa temuan audit dan
evaluasi lainnya segera ditindaklanjuti.
Ayat (2)
Dalam menerapkan unsur SPIP, pimpinan Instansi
Pemerintah bertanggung jawab untuk mengembangkan
kebijakan, prosedur dan praktik detil untuk menyesuaikan
dengan kegiatan Instansi Pemerintah dan untuk
memastikan bahwa unsur tersebut telah menyatu dan
menjadi bagian integral dari kegiatan Instansi Pemerintah.
Pasal 4
Cukup jelas.
Pasal 5
Huruf a
Aturan perilaku antara lain berisi standar etika dan
pedoman perilaku bagi pegawai Instansi Pemerintah yang
disusun secara partisipatif pada tingkat kementerian
negara/lembaga, provinsi, dan kabupaten/kota. Instansi
Pemerintah dapat menyusun aturan perilaku yang lebih
khusus sesuai kebutuhan. Penerapan aturan perilaku
tersebut dilaksanakan baik dalam urusan kedinasan
maupun kemasyarakatan.
Huruf b . . .
-5-
Huruf b
Keteladanan diwujudkan dalam bentuk tindakan dan
ucapan.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Dalam hal pimpinan Instansi Pemerintah mengintervensi
atau mengabaikan pengendalian intern maka pimpinan
Instansi Pemerintah yang bersangkutan harus menjelaskan
dan mempertanggungjawabkan intervensi dan pengabaian
pengendalian intern.
Huruf e
Untuk menghapus kebijakan atau penugasan yang dapat
mendorong perilaku tidak etis, pimpinan Instansi
Pemerintah dituntut memiliki dasar yang kuat dalam
penetapan sasaran yang realistis dan dapat dicapai serta
tidak menuntut pegawainya untuk mencapai sasaran yang
tidak realistis. Selain itu, pimpinan Instansi Pemerintah
harus menyediakan dan memberikan penghargaan yang
sepadan dengan prestasi kerjanya. Penghargaan ini
diberikan dalam rangka penegakan integritas dan
kepatuhan terhadap nilai etika.
Pasal 6
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Standar kompetensi disusun berdasarkan analisis atas
pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang diperlukan
secara tepat dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 7 . . .
-6-
Pasal 7
Huruf a
Dalam mempertimbangkan risiko, pimpinan Instansi
Pemerintah mengambil keputusan setelah dengan cermat
menganalisis risiko terkait dan menentukan bagaimana
risiko tersebut diminimalkan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan ”fungsi tertentu” antara lain
mencakup pencatatan dan pelaporan keuangan, sistem
manajemen informasi, pengelolaan sumber daya manusia,
dan pengawasan baik intern maupun ekstern.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Huruf a
Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan
pembinaan sumber daya manusia antara lain
penetapan formasi, rekrutmen, pelatihan prajabatan,
pelatihan dalam jabatan, pengangkatan dalam
pangkat dan jabatan, penilaian prestasi pegawai,
disiplin, penggajian, dan pemberhentian.
Huruf b . . .
-7-
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Yang dimaksud dengan “mekanisme saling uji” adalah
mencocokkan data yang saling terkait dari 2 (dua) atau lebih
Instansi Pemerintah yang berbeda.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Dalam menetapkan strategi manajemen terintegrasi
dan rencana penilaian risiko, pimpinan Instansi
Pemerintah:
1. mempertimbangkan tujuan Instansi Pemerintah
dan sumber risiko yang relevan dari faktor internal
dan faktor eksternal, dan
2. menetapkan struktur pengendalian untuk
menangani risiko tersebut.
Pasal 15 . . .
-8-
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Huruf a
Metode identifikasi risiko dapat mencakup pemeringkatan
(ranking activities) secara kualitatif dan kuantitatif,
pembahasan pada tingkat pimpinan, prakiraan dan
perencanaan strategis, serta pertimbangan terhadap
temuan audit dan evaluasi aparat pengawasan intern
pemerintah.
Huruf b
Risiko yang berasal dari faktor eksternal misalnya
peraturan perundang-undangan baru, perkembangan
teknologi, bencana alam, dan gangguan keamanan.
Risiko yang berasal dari faktor internal misalnya
keterbatasan dana operasional, sumber daya manusia yang
tidak kompeten, peralatan yang tidak memadai, kebijakan
dan prosedur yang tidak jelas, dan suasana kerja yang
tidak kondusif.
Huruf c
Dalam menilai faktor lain yang dapat meningkatkan risiko,
pimpinan Instansi Pemerintah mempertimbangkan seluruh
risiko akibat kegagalan pencapaian tujuan dan
keterbatasan anggaran yang pernah terjadi antara lain
disebabkan oleh pengeluaran program yang tidak tepat,
pelanggaran terhadap pengendalian dana, dan
ketidaktaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Selain itu, pimpinan Instansi Pemerintah mengidentifikasi
setiap risiko yang melekat pada sifat misinya atau pada
signifikansi dan kompleksitas dari setiap program atau
kegiatan spesifik yang dilaksanakan.
Pasal 17
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
-9-
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “tingkat risiko yang dapat diterima”
adalah batas toleransi risiko dengan mempertimbangkan
aspek biaya dan manfaat.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Tolok ukur kinerja antara lain berbentuk target, anggaran,
prakiraan, dan kinerja periode yang lalu.
Pasal 20
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Strategi perencanaan dan pembinaan sumber daya
manusia mencakup kebijakan, program, praktik yang
menjadi acuan bagi Instansi Pemerintah tersebut dan
dapat mengidentifikasi kebutuhan sumber daya
manusia pada saat ini dan masa yang akan datang.
Huruf c
Cukup jelas.
Pasal 21
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan “pengendalian umum”
meliputi struktur, kebijakan dan prosedur yang
berlaku terhadap seluruh operasional komputer
Instansi Pemerintah.
Huruf b . . .
- 10 -
Huruf b
Yang dimaksud dengan “pengendalian aplikasi”
meliputi struktur, kebijakan, dan prosedur yang
dirancang untuk membantu memastikan
kelengkapan, keakuratan, otorisasi serta keabsahan
semua transaksi selama pemrosesan aplikasi.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “pengendalian fisik” atau yang
dikenal dengan istilah physical control adalah pembatasan
akses terhadap sumber daya informasi secara fisik
misalnya dengan memakai kartu akses ruangan untuk
memasuki suatu ruangan penyimpanan komputer.
Yang dimaksud dengan “pengendalian logik” atau yang
dikenal dengan istilah logical control adalah pembatasan
akses terhadap sumber daya informasi dengan
menggunakan logika komputer misalnya melalui
penggunaan kode akses (password) untuk memasuki suatu
sistem jaringan komunikasi.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b . . .
- 11 -
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Prosedur untuk memastikan terselenggaranya
pengendalian atas kepustakaan perangkat lunak (software
libraries) termasuk pemberian label, pembatasan akses,
dan penggunaan kepustakaan perangkat lunak yang
terpisah.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Contoh langkah pencegahan dan minimalisasi potensi
kerusakan dan terhentinya operasi komputer antara lain
melalui penggunaan prosedur back-up data dan program,
penyimpanan back-up data di tempat lain, pengendalian
atas lingkungan, pelatihan staf, serta pengelolaan dan
pemeliharaan perangkat keras.
Huruf c
Contoh rencana untuk mengatasi kejadian tidak terduga
(contingency plan) misalnya langkah pengamanan apabila
terjadi bencana alam, sabotase, dan terorisme.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30 . . .
- 12 -
Pasal 30
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “laporan khusus” (exception
reporting) adalah laporan yang mengungkapkan hal yang
tidak normal seperti rekening piutang yang bersaldo
kredit, tanggal surat keputusan suatu permohonan
mendahului tanggal surat permohonan.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Huruf a
Dalam merancang entri data agar diperhatikan fitur yang
mendukung akurasi data. Misalnya, untuk field yang
sudah terstandardisasi seperti unit organisasi, pengentrian
dilakukan dengan memasukkan nomor kode organisasi
dan komputer secara otomatis menampilkan nama unit
organisasi.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34 . . .
- 13 -
Pasal 34
Ayat (1)
Pengendalian fisik atas aset dilakukan untuk
mengamankan dan melindungi aset yang berisiko.
Ayat (2)
Huruf a
Contoh kebijakan dan prosedur pengamanan fisik
atas aset antara lain:
1. Aset yang berisiko hilang, dicuri, rusak,
digunakan tanpa hak seperti uang tunai, surat
berharga, perlengkapan, persediaan, dan
peralatan, secara fisik diamankan dan akses ke
aset tersebut dikendalikan.
2. Akses ke gedung dan fasilitas dikendalikan
dengan pagar, penjaga, dan/atau pengendalian
fisik lainnya.
3. Akses ke fasilitas dibatasi dan dikendalikan diluar
jam kerja.
Huruf b
Dalam praktik istilah rencana pemulihan setelah
bencana dikenal dengan disaster recovery plan.
Pasal 35
Ayat (1)
Penetapan dan reviu indikator dan ukuran kinerja
bertujuan agar pengukuran kinerja dapat dilakukan
dengan tepat.
Ayat (2)
Huruf a
Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan untuk
tingkat Instansi Pemerintah, kegiatan, dan pegawai.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c . . .
- 14 -
Huruf c
Evaluasi atas faktor pengukuran kinerja dilakukan
untuk meyakinkan bahwa faktor tersebut seimbang
dan terkait dengan misi, sasaran, dan tujuan serta
mengatur insentif yang pantas untuk mencapai
tujuan dengan tetap memperhatikan peraturan
perundang-undangan.
Huruf d
Cukup jelas.
Pasal 36
Ayat (1)
Pemisahan fungsi ditujukan untuk mengurangi risiko
terjadinya kesalahan, pemborosan, atau kecurangan.
Ayat (2)
Tanggung jawab dan tugas atas transaksi atau kejadian
dipisah-pisahkan dan dilimpahkan kepada pegawai yang
berbeda secara sistematis untuk menjamin adanya checks
and balances dan mengurangi kesempatan terjadinya
kolusi. Aspek utama transaksi atau kejadian meliputi
otorisasi, persetujuan, pemrosesan dan pencatatan,
pembayaran atau penerimaan dana, reviu dan audit, serta
penyimpanan dan penanganan aset.
Pasal 37
Ayat (1)
Otorisasi atas transaksi dan kejadian yang penting
dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa hanya
transaksi dan kejadian yang valid yang dilaksanakan.
Ayat (2)
Syarat dan ketentuan otorisasi sesuai dengan ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 38
Ayat (1)
Pencatatan yang akurat dan tepat waktu bertujuan agar
tersedia informasi yang relevan dan terpercaya untuk
pengambilan keputusan.
Ayat (2) . . .
- 15 -
Ayat (2)
Huruf a
Klasifikasi yang tepat dan pencatatan yang segera
dilakukan agar informasi yang diperoleh tetap relevan,
bernilai, dan bermanfaat bagi pimpinan Instansi
Pemerintah dalam mengendalikan kegiatan dan dalam
pengambilan keputusan. Klasifikasi yang tepat atas
transaksi dan kejadian mencakup pengaturan dan
format informasi pada dokumen sumber dan catatan
ikhtisar (summary record) sebagai sumber pelaporan.
Huruf b
Siklus transaksi atau kejadian mencakup otorisasi,
pelaksanaan, pemrosesan, dan klasifikasi akhir dalam
pencatatan ikhtisar.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Ayat (1)
Pendokumentasian yang baik atas Sistem Pengendalian
Intern serta transaksi dan kejadian penting dilakukan agar
kegiatan dapat dikendalikan dan dievaluasi.
Ayat (2)
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern mencakup
identifikasi, penerapan, dan evaluasi atas tujuan dan
fungsi Instansi Pemerintah pada tingkat kegiatan serta
pengendaliannya yang tercermin dalam kebijakan
administratif, pedoman akuntansi, dan pedoman lainnya.
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern juga
mencakup dokumentasi yang menggambarkan sistem
informasi otomatis, pengumpulan dan penanganan data,
serta pengendalian umum dan pengendalian aplikasi.
Dokumentasi atas transaksi dan kejadian penting
dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk
memfasilitasi penelusuran transaksi dan kejadian serta
informasi terkait sejak otorisasi dan inisiasi, pemrosesan,
dan penyelesaian.
Pasal 41 . . .
- 16 -
Pasal 41
Identifikasi, pencatatan, dan komunikasi informasi dilakukan
untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan tanggung
jawab.
Pasal 42
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf a
Bentuk dan sarana untuk mengkomunikasikan
informasi penting antara lain berupa buku pedoman
kebijakan dan prosedur, surat edaran, memorandum,
papan pengumuman, situs internet dan intranet,
rekaman video, e-mail, dan arahan lisan, termasuk
pula tindakan pimpinan yang mendukung
implementasi Sistem Pengendalian Intern.
Huruf b
Dalam rangka mengelola, mengembangkan, dan
memperbarui sistem informasi, pimpinan Instansi
Pemerintah perlu mempertimbangkan manajemen
sistem informasi, mekanisme identifikasi kebutuhan
informasi, perkembangan dan kemajuan teknologi
informasi, pemantauan mutu informasi, dan
kecukupan sumber daya manusia dan keuangan
untuk pengembangan teknologi informasi.
Pasal 43
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “pemantauan berkelanjutan”
adalah penilaian atas mutu kinerja Sistem Pengendalian
Intern secara terus menerus dan menyatu dalam kegiatan
Instansi Pemerintah.
Yang . . .
- 17 -
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Ayat (1)
Evaluasi terpisah Instansi Pemerintah dilakukan dengan
mempertimbangkan lingkup dan frekuensi evaluasi,
metodologi, dan sumber daya.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Dalam melakukan evaluasi terpisah, apabila diperlukan,
evaluator dapat menggunakan metode atau alat lain yang
sesuai seperti pembandingan (benchmarking), kuesioner,
bagan arus (flowchart), dan teknik kuantitatif.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan
merupakan kegiatan yang berkaitan langsung dengan
penjaminan kualitas (quality assurance).
Huruf a . . .
- 18 -
Huruf a
Yang dimaksud dengan “audit” adalah proses
identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang
dilakukan secara independen, obyektif dan profesional
berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran,
kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah.
Huruf b
Yang dimaksud dengan “reviu” adalah penelaahan
ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan
bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma
yang telah ditetapkan.
Huruf c
Yang dimaksud dengan “evaluasi” adalah rangkaian
kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu
kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang
telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu
kegiatan dalam mencapai tujuan.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “pemantauan” adalah proses
penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Huruf e
Kegiatan pengawasan lainnya antara lain berupa
sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan
pelatihan pengawasan, pembimbingan dan
konsultansi, pengelolaan hasil pengawasan, dan
pemaparan hasil pengawasan.
Pasal 49
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c . . .
- 19 -
Huruf c
Yang dimaksud dengan “Inspektorat Provinsi”
termasuk Instansi Pemerintah yang masih
menggunakan nama Badan Pengawasan Daerah
Provinsi.
Huruf d
Yang dimaksud dengan “Inspektorat Kabupaten/Kota”
termasuk Instansi Pemerintah yang masih
menggunakan nama Badan Pengawasan Daerah
Kabupaten/Kota.
Ayat (2)
Huruf a
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral merupakan
kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua
atau lebih kementerian negara/lembaga atau
pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan
pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah kementerian negara/lembaga, provinsi,
atau kabupaten/kota karena keterbatasan
kewenangan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Yang dimaksud dengan “yang didanai dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara” adalah bagian anggaran
yang dikuasai oleh menteri/pimpinan lembaga sebagai
pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
kementerian negara/lembaga selaku Pengguna Anggaran.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 50 . . .
- 20 -
Pasal 50
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Audit kinerja atas pengelolaan keuangan negara antara
lain:
a. audit atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran;
b. audit atas penerimaan, penyaluran, dan penggunaan
dana; dan
c. audit atas pengelolaan aset dan kewajiban.
Sedangkan audit kinerja atas pelaksanaan tugas dan
fungsi antara lain audit atas kegiatan pencapaian sasaran
dan tujuan.
Ayat (3)
Audit dengan tujuan tertentu antara lain audit investigatif,
audit atas penyelenggaraan SPIP, dan audit atas hal-hal
lain di bidang keuangan.
Pasal 51
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “auditor” adalah pejabat fungsional
pegawai negeri sipil di lingkungan Instansi Pemerintah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 52
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3) . . .
- 21 -
Ayat (3)
Pada saat Peraturan Pemerintah ini ditetapkan, yang
dimaksud dengan “pedoman yang ditetapkan pemerintah”
adalah Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 53
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “standar audit” adalah kriteria atau
ukuran mutu untuk melakukan kegiatan audit yang wajib
dipedomani oleh aparat pengawasan intern pemerintah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Pada saat Peraturan Pemerintah ini ditetapkan, yang
dimaksud dengan “pedoman yang ditetapkan pemerintah”
adalah Standar Audit Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara.
Pasal 54
Ayat (1)
Laporan hasil pengawasan dapat berupa laporan hasil
audit, laporan hasil reviu, laporan hasil evaluasi, atau
laporan hasil pemantauan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 55 . . .
- 22 -
Pasal 55
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “telaahan sejawat” adalah kegiatan
yang dilaksanakan unit pengawas yang ditunjuk guna
mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan kegiatan
audit telah sesuai dengan standar audit.
Ayat (2)
Selama pedoman telaahan sejawat belum ada, telaahan
sejawat dilakukan dengan mengacu pada pedoman yang
ditetapkan oleh Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara.
Pasal 56
Yang dimaksud dengan “independen” adalah aparat
pengawasan intern pemerintah dalam pelaksanaan tugasnya
bebas dari pengaruh pihak manapun.
Pasal 57
Cukup jelas.
Pasal 58
Cukup jelas.
Pasal 59
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e . . .
- 23 -
Huruf e
Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan
intern pemerintah meliputi penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan, dan pembinaan jabatan fungsional di
bidang audit.
Ayat (2)
Pelaksanaan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, serta
pembimbingan dan konsultansi SPIP dapat dilakukan oleh
Instansi Pemerintah lain setelah berkoordinasi dengan
BPKP.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
LAMPIRAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 60 TAHUN 2008
TANGGAL : 28 AGUSTUS 2008
PENDAHULUAN
Daftar Uji Pengendalian Intern Pemerintah terdiri dari lima bagian sesuai
dengan unsur Sistem Pengendalian Intern: lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta
pemantauan. Masing-masing bagian berisi suatu daftar faktor utama yang
harus dipertimbangkan saat mengevaluasi Sistem Pengendalian Intern
terkait dengan masing-masing unsurnya. Faktor-faktor ini
menggambarkan . . .
-2-
Pada setiap butir diberikan ruang kosong untuk mencatat komentar atau
catatan mengenai situasi terkait butir tersebut. Komentar dan catatan
biasanya tidak berupa ‘ya’ atau ‘tidak’, tetapi umumnya meliputi informasi
mengenai bagaimana Instansi Pemerintah menangani masalah tersebut.
Pengguna juga boleh menggunakan ruang kosong ini untuk
mengindikasikan masalah yang ditemukan sebagai kelemahan
pengendalian. Daftar uji ini juga dimaksudkan untuk membantu
pengguna mengambil kesimpulan mengenai implementasi unsur-unsur
Sistem Pengendalian Intern Instansi Pemerintah. Untuk itu, ruang kosong
disediakan pada akhir setiap bagian untuk mencatat penilaian
keseluruhan dan mengidentifikasi tindakan yang harus diambil atau
dipertimbangkan. Ruang kosong tambahan juga disediakan untuk
penilaian ringkas keseluruhan pada akhir daftar uji ini.
Daftar . . .
-3-
BAGIAN I . . .
-4-
BAGIAN I
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
b. Secara . .
.
-5-
3. Pekerjaan . . .
-6-
b. Jenis . . .
-7-
b. Pimpinan . . .
-8-
b. Terdapat . . .
-9-
4. Pimpinan . .
.
- 10 -
d. Pimpinan . . .
- 11 -
c. Pimpinan . . .
- 12 -
D. STRUKTUR . . .
- 13 -
a. Hubungan . . .
- 14 -
tujuan . . .
- 15 -
a. Pegawai . . .
- 16 -
pegawai . . .
- 18 -
3. Di dalam . . .
- 19 -
Bagian . . .
- 20 -
BAGIAN II . . .
- 21 -
BAGIAN II
PENILAIAN RISIKO
b. Tujuan . . .
- 22 -
4. Instansi . . .
- 23 -
b. Tujuan . . .
- 24 -
7. Semua . . .
- 25 -
2. Risiko . . .
- 26 -
j. Risiko . . .
- 27 -
a. Risiko . . .
- 28 -
d. Risiko . . .
- 29 -
dalam . . .
- 30 -
Bagian . . .
- 32 -
BAGIAN III . . .
- 33 -
BAGIAN III
KEGIATAN PENGENDALIAN
Daftar uji berikut ini dimaksudkan untuk menilai tercapai tidaknya suatu
lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif
untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dan manajemen yang sehat.
A. PENERAPAN . . .
- 34 -
A. PENERAPAN UMUM
KOMENTAR/CATATAN
1. Kebijakan dan prosedur yang ada
berkaitan dengan kegiatan Instansi
Pemerintah. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Semua tujuan yang relevan dan
risikonya untuk masing-masing
kegiatan penting sudah diidentifikasi
pada saat pelaksanaan penilaian risiko.
b. Pimpinan Instansi Pemerintah telah
mengidentifikasi tindakan dan kegiatan
pengendalian yang diperlukan untuk
menangani risiko tersebut dan
memberikan arahan penerapannya.
2. Kegiatan pengendalian yang diidentifikasi
sebagai hal yang diperlukan sudah
diterapkan. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan pengendalian yang diatur
dalam pedoman pelaksanaan
kebijakan dan prosedur sudah
diterapkan dengan tepat dan memadai.
b. Pegawai dan atasannya memahami
tujuan dari kegiatan pengendalian
tersebut.
c. Petugas pengawas mereviu ber-
fungsinya kegiatan pengendalian yang
sudah ditetapkan dan selalu waspada
terhadap adanya kegiatan
pengendalian yang berlebihan.
d. Terhadap penyimpangan, masalah
dalam penerapan, atau informasi yang
membutuhkan tindak lanjut, telah
diambil tindakan secara tepat waktu.
- 35 -
b. Pejabat . . .
- 36 -
1) Instansi Pemerintah
mengklasifikasikan sumber daya
sistem informasi berdasarkan
kepentingan dan sensitivitasnya.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut:
a) Klasifikasi sumber daya dan
kriteria terkait sudah ditetapkan
dan dikomunikasikan kepada
pemilik sumber daya.
b) Pemilik sumber daya memilah-
milah sumber daya informasi
berdasarkan klasifikasi dan
kriteria yang sudah ditetapkan
dengan memperhatikan
penetapan dan penilaian risiko
serta mendokumentasikannya.
2) Pemilik sumber daya
mengidentifikasi pengguna yang
berhak dan otorisasi akses ke
informasi secara formal.
3) Instansi Pemerintah menetapkan
pengendalian fisik dan pengendalian
logik untuk mencegah dan
- 41 -
f. Kontinuitas pelayanan
mendokumentasikan rencana
komprehensif untuk mengatasi
kejadian tidak terduga (contingency
plan), misalnya langkah
pengamanan apabila terjadi bencana
alam, sabotase, dan terorisme.
UKURAN KINERJA
1. Ukuran dan indikator kinerja ditetapkan
untuk tingkat Instansi Pemerintah,
kegiatan, dan pegawai.
2. Instansi Pemerintah mereviu dan
melakukan validasi secara periodik atas
ketetapan dan keandalan ukuran dan
indikator kinerja.
3. Faktor penilaian pengukuran kinerja
dievaluasi untuk meyakinkan bahwa
faktor tersebut seimbang dan terkait
dengan misi, sasaran, dan tujuan serta
mengatur insentif yang pantas untuk
mencapai tujuan dengan tetap
memperhatikan peraturan perundang-
undangan.
4. Data capaian kinerja dibandingkan secara
terus-menerus dengan sasaran yang
ditetapkan dan selisihnya dianalisis lebih
lanjut.
G. PEMISAHAN FUNGSI
KOMENTAR/CATATAN
Pimpinan Instansi Pemerintah menjamin
bahwa seluruh aspek utama transaksi atau
kejadian tidak dikendalikan oleh 1 (satu)
- 48 -
DAN PENCATATANNYA
Pimpinan Instansi Pemerintah
memberikan akses hanya kepada pegawai
yang berwenang dan melakukan reviu atas
pembatasan tersebut secara berkala. Hal-
hal yang perlu dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:
Bagian . . .
Bagian Ikhtisar Kegiatan Pengendalian
Berikan Kesimpulan Umum dan Tindakan-tindakan yang diperlukan di sini:
- 54 -
BAGIAN IV
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
A. INFORMASI KOMENTAR/CATATAN
1. Informasi dari sumber internal dan
eksternal didapat dan disampaikan
kepada pimpinan Instansi Pemerintah
sebagai bagian dari pelaporan Instansi
Pemerintah sehubungan dengan
pencapaian kinerja operasi dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
adalah sebagai berikut:
a. Informasi internal yang penting dalam
mencapai tujuan Instansi Pemerintah,
termasuk informasi yang berkaitan
dengan faktor-faktor keberhasilan yang
kritis, sudah diidentifikasi dan secara
teratur dilaporkan kepada pimpinan
Instansi Pemerintah.
b. Instansi Pemerintah sudah
mendapatkan dan melaporkan kepada
pimpinan semua informasi eksternal
relevan, . . .
- 55 -
e. Pimpinan . . .
- 56 -
B. KOMUNIKASI KOMENTAR/CATATAN
1. Pimpinan Instansi Pemerintah harus
memastikan terjalinnya komunikasi
internal yang efektif. Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
a. Pimpinan Instansi Pemerintah sudah
memberikan arahan yang jelas kepada
seluruh tingkatan organisasi bahwa
tanggung jawab pengendalian intern
adalah masalah penting dan harus
diperhatikan secara serius.
b. Tugas yang dibebankan kepada
pegawai sudah dikomunikasikan
dengan jelas dan sudah dimengerti
aspek pengendalian internnya, peranan
masing-masing pegawai, dan hubungan
pekerjaan antar pegawai.
c. Pegawai . . .
- 57 -
i. Adanya . . .
- 58 -
yang . . .
- 59 -
a. Pimpinan . . .
- 60 -
d. Pimpinan . . .
- 61 -
Bagian . . .
- 62 -
BAGIAN V . . .
- 63 -
BAGIAN V
PEMANTAUAN
b. Adanya . . .
- 64 -
Pemerintah . . .
- 65 -
c. Kegiatan . . .
- 66 -
b. Frekuensi . . .
- 67 -
8. Pegawai . . .
- 68 -
d. Evaluasi . . .
- 69 -
f. Tim . . .
- 70 -
4. Kelemahan . .
.
- 71 -
d. Dalam . . .
- 72 -
Bagian . . .
- 74 -
BAGIAN VI . . .
- 75 -
BAGIAN VI
IKHTISAR PENGENDALIAN INTERN SECARA KESELURUHAN
mempengaruhi . . .
- 76 -
yang . . .
- 77 -
E. PEMANTAUAN KOMENTAR/CATATAN
Pemantauan pengendalian intern menilai
kualitas kinerja pengendalian intern Instansi
Pemerintah secara terus-menerus sebagai
bagian dari proses pelaksanaan kegiatan
sehari-hari. Selain itu, evaluasi terpisah
terhadap pengendalian intern dilakukan
secara berkala dan kelemahan yang
ditemukan diteliti lebih lanjut. Sudah ada
prosedur untuk memastikan bahwa seluruh
temuan audit dan reviu lainnya segera
dievaluasi, ditentukan tanggapan yang tepat,
dan dilaksanakan tindakan perbaikannya.
ttd.
Wisnu Setiawan
LEMBAR PERSETUJUAN KONTEN MEDIA SOSIAL
DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN PROVINSI JAWA TENGAH
Pada hari ini, Kamis Tanggal 15 Februari 2021 bertempat di Semarang telah dilakukan Persetujuan terhadap konten media sosial sebagaimana pada tabel di bawah ini :
1 Sebagai Bentuk Tindak Lanjut dalam Penyusunan Dokumen Rencana Tindak Pengendalian
(RTP) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2021, Disperakaim Provinsi Jawa
menyelenggarakan Desk Manajemen Risiko.
Pelaksanaan Desk Manajemen Risiko (MR) dilaksanakan selama 3 hari dipimpin oleh Arief
Friyoga selaku Sekretaris Dinas dan dihadiri oleh Eselon IV serta perwakilan yang ada di
dalam SK Satgas SPIP dan SK Tim Penyusun RTP di Disperakim Provinsi Jawa Tengah. Desk
Manajemen Risiko dilakukan guna mengidentifikasi Rencana Penguatan Lingkungan
Pengendalian yang ada di Disperakim Prov.Jateng untuk kemudian dilakukan pencermatan
terhadap Penilaian Risiko berupa Penetapan Konteks/Tujuan, Identifikasi Risiko serta Analisis
Risiko yang outpunya adalah Kegiatan Pengendalian.
Selain itu, Desk dalam rangka Pencermatan Lingkungan Pengendalian dan Penilaian Risiko ini
sebagai langkah Informasi dan Komunikasi terhadap Kegiatan di lingkup Bidang serta
Pemantauan Berkelanjutan. Harapanya Disperakim Provinsi Jawa Tengah mampu
mewujudkan tercapainya efektivitas dan efisiensi Tujuan yaitu Good Governcance dan Clean
Governmnt melalui Penyelenggaraan SPIP
MENGETAHUI : MENYETUJUI :
KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
PROVINSI JAWA TENGAH