1
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana
BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN………………………………..7 BAB III. KAJIAN DAN ANALISA
2.1. GAMBARAN UMUM DESA TANJUNG MENANG…………………………….7 3.1. KAJIAN DAN ANALISA KEBIJAKAN KOTA…………………………………………………...37
2.1.1. Geografis Kelurahan………………………………………………………..7 3.1.1. Isu Strategis Permukiman……………………………………………………….37
2.1.2. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya………………………………….8 3.1.2. Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan…………………………..38
a. Demografi Penduduk…………………………………………………8 3.1.3. Keterpaduan Pengembangan Kawasan Prioritas Pengembangan
b. Pendidikan…………………………………………………………….8 Kumuh Kota………………………………………………………………………38
c. Kesehatan………………………………………………………………8 3.1.4. Kebijakan Peraturan dan Rencana – Rencana Tekait………………………..38
d. Pekerjaan………………………………………………………………8 a. Undang – Undang………………………………………………………...38
e. Penghasilan dan Tanggungan………………………………………8 b. Peraturan Pemerintah…………………………………………………….39
1
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana
2
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana
PENUTUP
3
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas tersusunnya Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) Kelurahan Sukadana 2019 – 2024. Dokumen RPLP
Kelurahan Sukadana tersusun karena didasarkan pada kebutuhan dan permasalahan akan kekumuhan pada lingkungan permukiman. Kekumuhan yang timbul di lingkungan permukiman tumbuh dari
beberapa indicator yang membentuknya, mulai dari; ketersediaan akses air minum, kondisi hunian yang tidak layak, ketersediaan akses lingkungan yang memadai, drainase lingkungan, sarana dan
pengelolaan persampahan, sanitasi lingkungan dan ketersediaan sistem proteksi kebakaran lingkungan. Beberapa indicator tersebut menjadi karakter khusus yang terbentuk baik sengaja atau tidak
dalam sebuah refleksi kekumuhan sebuah permukiman.
Untuk itu, perlu diupayakan suatu penanganan yang lebih mendasar pada akar ataupun pokok permasalahan timbulnya kekumuhan khususnya di wilayah permukiman. Salah satunya
adalah dengan melakukan perencanaan untuk peningkatan kualitas permukiman dan pencegahan permukiman kumuh yang dilakukan melalui pendekatan partisipatif.. Pendekatan tersebut
mempertemukan perencanaan makro (top-down) dengan perencanaan mikro (bottom-up).
Berdasarkan tersebut, di tingkat kelurahan/desa, masyarakat bekerja bersama dengan pemerintahan Kelurahandan kelompok peduli lainnya berpartisipasi aktif dan turut serta dalam
seluruh proses pengambilan keputusan untuk penanganan permukiman kumuh di wilayahnya dan mencapai target 100 – 0 – 100 di wilayah kelurahan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut,
diperlukan perencanaan yang dirangkum dalam bentuk kegiatan pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh didalam sebuah dokumen RPLP. Perencanaan ini dilaksanakan oleh
perwakilan masyarakat melalui TIPP (Tim Inti Perencanaan Partisipatif) dengan Pemerintah Kelurahan - Pemerintah Kecamatan (PJOK) dan didukung oleh Pokja PKP (Perumahan dan Kawasan
Permukiman) dalam melakukan konsultasi dan sinergi program di tingkatan Kota dan tingkat Kelurahan. Dengan disusunnya Dokumen RPLP ini, diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi
seluruh pihak dalam pelaksanaan kegiatan penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Sukadana
Besar harapan, semoga Dokumen RPLP ini dapat bermanfaat bagi Masyarakat, Pemerintah, serta Kelompok Peduli lainnya dalam pencegahan dan peningkatan kualitas lingkungan kumuh
permukiman di perkotaan.
1
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Gambar 1.1. Strategi Pengembangan Livelihood Program KOTAKU 1.1.4 Kegiatan Sustainable Development Goals
1.1.2 Kegiatan Safeguard dalam program KOTAKU Agenda pembangunan berkelanjutan yang baru dibuat untuk menjawab tuntutan kepemimpinan dunia
Pentingnya safeguard lingkungan didalam KOTAKU didasarkan pada dasar tanggung jawab, dalam mengatasi kemiskinan, kesenjangan, dan perubahan iklim dalam bentuk aksi nyata. Konsep
kelestarian dan keberlanjutan, keserasian dan keseimbangan, keterpaduan, manfaat, kehati‐ Tujuan Pembangunan Berkelanjutan lahir pada Konferensi Pembangunan Berkelanjutan PBB,
hatian, partisipatif, kearifan lokal, dan tata kelola pemerintahan yang baik. Alam pada Rio+20, pada 2012 dengan menetapkan rangkaian target yang bisa diaplikasikan secara universal
dasarnya mempunyai kemampuan untuk memulihkan diri secara alamiah. Tetapi kecepatan serta dapat diukur dalam menyeimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan; (1) lingkungan,
pemulihan tersebut relatif sangat lambat dibanding dengan kecepatan aktifitas manusia. (2) sosial, dan (3) ekonomi.
Sehingga secara perlahan alam atau lingkungan manusia mengalami perubahan. Perubahan
Agenda 2030 terdiri dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SGD) atau Tujuan Global, yang
lingkungan yang terjadi sering masih dapat ditoleransi oleh manusia karena dianggap tidak
akan menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030). Untuk mengubah
menimbulkan kerugaian pada manusia secara jelas dan berarti. Tetapi perubahan yang makin
tuntutan ini menjadi aksi nyata, para pemimpin dunia bertemu pada 25 September 2015, di Markas
besar akhirnya akan menimbulkan dampak negatif atau kerugian bagi manusia dalam
PBB di New York untuk memulai Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.
memenuhi kebutuhan hidupnya, kesejahteraannya, dan bahkan keselamatan dirinya. Untuk
menghindari atau mengatasi kemungkinan dampak negatif lingkungan yang akan terjadi atau Tujuan ini diformulasikan sejak 19 Juli 2014 dan diajukan pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa
tidak dapat ditoleransi maka perlu direncanakan pengendalian dampak negatif untuk Bangsa oleh Kelompok Kerja Terbuka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dalam proposal ini
pengamanan atau perlindungan lingkungan. terdapat 17 tujuan dengan 169 capaian yang meliputi masalah masalah pembangunan yang
berkelanjutan. Termasuk didalamnya adalah pengentasan kemiskinan dan kelaparan, perbaikan
B. (Tujuan Kegiatan Safeguard)
kesehatan, dan pendidikan, pembangunan kota yang lebih berkelanjutan, mengatasi perubahan Iklim .
Tujuan disusunnya pedoman safeguard dini adalah untuk :
Memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam KOTAKU dapat
dipertanggungjawabkan secara sosial dan lingkungan dan berkelanjutan .
2
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
3
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kelurahan Sukadana adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Kota Kayu Agung.
Kelurahan Sukadana merupakan Kelurahan dengan luas wilayah 282 Ha, terletak pada - RTRW RTR PULAU
NASIONA
3°22’23,84”S - 104°506,88”E. K e l u r a h a n Sukadana dikepalai oleh seorang Lurah dan L
RTR KAWASAN
t e r d i r i d a r i 1 1 RT dan 3 Lingkungan. Wilayah Kelurahan Sukadana memiliki batas wilayah
STRATEGIS
sebagai berikut : NASIONAL
Batas Sebelah Utara : Desa Arisan Buntal RTRW
PROVINSI
Batas Sebelah Selatan : Kelurahan Paku
4
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Secara garis besar misi 1 dan 2 diatas lebih menitik beratkan pada upaya penanganan
1.5.1 Visi Pembangunan Kelurahan permukiman kumuh perkotaan Di Kelurahan Sukadana sehingga menjadi permukiman
yang layak huni dan menyesuaikan dengan standart keselamatan bangunan, kecukupan luas
Visi adalah sebuah rencana, tujuan dan sasaran, gambaran, cita-cita, harapan serta impian
dan kesehatan penghuni. Sedangkan misi 3 dan 4 serata 5 diatas lebih membahas pada
untuk menciptakan suatu keadaan dan kondisi yang lebih baik dalam satu waktu tertentu.
upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memelihara dan mencegah terjadinya kembali
Penyusunan visi Kelurahan Sukadana didasarkan pada potensi Kelurahan/Desa yang
kekumuhan dilingkungan permukiman dan setelah dilakukan kegiatan penanganan menjadi
sudah nyata, yang dirasakan langsung oleh masyarakat, dampak ekonomi yang ditimbulkan
tidak kumuh.
serta daya tarik Kelurahan dibandingkan dengan daerah lain.
Implementasi dari visi dan misi pengembangan kawasan permukiman kumuh Kelurahan
Visi dari kelurahan digunakan sebagai acuan untuk mencapai kondisi yang lebih baik di masa Sukadana haruslah dimaknai sebagai harapan bersama masyarakat di lingkungan
yang akan datang. Dalam Rencana Penataan Lingkungan Permukiman telah disepakat permukiman kumuh dan pemangku kepentingan pemerintah daerah sesuai dengan kebijakan
bersama oleh masyarakat Kelurahan Sukadana sebagai cita-cita pembangunan yang ingin pembangunan daerah untuk meningkatkan kualitas derajat kehidupan kesejahteraan
dicapai yaitu : masyarakat kelurahan Sukadana melalui peningkatan kualitas permukiman
Misi merupakan indikator yang akan dilakukan untuk mengukur kinerja pembangunan secara
berkesinambungan. Misi sangat berkaitan dengan suatu keadaan dalam menciptakan kegiatan .
Sedangkan MISI nya adalah:
Meningkatkan Kualitas Hunian yang Layak Huni Sesuai Standart Keselamatan
Bangunan, Kecukupan Minimum Luas & Ksesehatan Penghuni.
Meningkatkan Kualitas Sarana & prasarana/Infrastruktur Lingkungan yang berkualitas
dan berkelanjutan.
Mengendalikan pengembangan permukiman yang sesuai dengan fungsi kawasan dan
arahan tata ruang.
Meningkatkan Lingkungan Yang Produktif Untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Kelurahan Sukadana
Menciptakan keamanan bagi setiap warga Kelurahan Sukadana yang ingin dicapai
berdasarkan kesepakatan bersama.
5
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
6
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
3) Permukiman c. Kesehatan: Sebanyak 55% Rumah tangga menggunakan fasilitas kesehatan di Puskesmas /
Karakter Permukiman di kelurahan Sukadana umumnya cukup padat dengan Pustu.
Kondisi jalan Yang cukup untuk dijangkau oleh 1 unit mobil yang lewat namun kondisi d. Pekerjaan: 70 % Mata pencaharian utama rumah tangga adalah Perdagangan/Jasa
Jalan belum memenuhi standart dari pemerintah pada sebagian wilayah RT yang ada. e. Penghasilan dan Tanggungan: (sumber data dari buku induk yang disinkronkan dengan data
baseline)
Di pekarangan rumah sendiri masih belum dimanfaatkan Warga untuk menanam
pohon atau tumbuhan yang bermanfaat karena dibiarkan kosong dan tidak digunakan.
2.1.3. Kondisi Ekonomi
2.1.2. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya
Kegiatan perekonomian yang terdapat di Kelurahan Sukadana didominasi oleh
a. Demografi Penduduk
kegiatan pertanian dan perdagangan. Untuk pertanian dan perdagangan yang ada
Kelurahan Sukadana Kecamatan kota Kayu Agung terdiri dari sebelas(11) Rukun Tetangga (RT).
Dimana jumlah penduduk Kelurahan Sukadana sebagai berikut : di wilayah prioritas di dominasi oleh masyarakat, selain itu masyarakat diwilayah
1. Jumlah Penduduk: 2845 jiwa prioritas juga terdapat warung yang tersebar di tengah-tengah permukiman
2. Jumlah Kepala Keluarga: 662 jiwa penduduk. Untuk warung itu sendiri sampai saat ini hanya memenuhi kebutuhan
3. Komposisi Penduduk : a. Laki-laki: 1391 jiwa penduduk skala lingkungan.
b. Perempuan: 1454 jiwa
4. Jumlah Penduduk Miskin : 326 jiwa
b. Pendidikan: Di kelurahan Sukadana sebesar 69 % Rumah tangga dengan anak usia wajib belajar
9Tahun (SD/SMP/Sederajat) memperoleh akses pendidikan dasar di dalam kelurahan/ kecamatan
yang sama.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kota : Kayuagung
Kecamatan : Kota Kayuagung
Kelurahan : Sukadana
Nama KSM : 6 KSM
Jumlah Anggota KSM : 30 orang
: Usaha Sejenis (Kemplang, Pempek, Tekwan, Kue, Warung Nasi,
Jenis KSM
Pedagang)
: Kelurahan
Alamat KSM
Sukadana
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
sungai merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang diperuntukan sebagai ruang yang 24 2 0 2 24 24 2 0
diakui
22
pemerinta
n lainnya
1
perjanjian
0 3
1 h
(termasu
k surat
tidak boleh dibangun atau diperuntukan sebagai ruang hijau kelurahan, daerah tepian 2 21 1 0 1 21 20 1 1 19 0
adat) 2 1
3 29 0 17 14 32 28 0 18 14 1 7 24
sungai juga merupakan fungsi utama identitas kelurahan. Sudah diperlakukan 4 45 1 5 4 47 45 1 5 46 0 1 4
5 30 4 10 15 29 30 4 10 19 2 7 16
penataan ruang terbuka pada tepian sungai sehingga peruntukan ruang hijau diarea itu 6 5 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0
7 22 0 8 0 30 22 0 8 22 0 3 5
bisa sudah dioptimalkan dengan perencanaan yang tepat dan memperindah kawasan 8 25 1 3 16 13 25 1 3 26 0 3 0
9 138 31 138 31 166 3 0 167 1 1 169 0
tepian sungai. 10 63 1 11 1 75 62 1 13 63 0 1 12
11 61 0 0 61 0 61 0 0 61 0 0 0
Rt 01 5 21
Rt 02 8 14
Rt 03 19 27
Rt 04 20 31
Rt 05 25 19
Rt 06 2 3
Rt 07 0 30
Rt 08 0 29
Rt 09 0 169
Rt 10 0 76
RT, dikarenakan banyak bangunan yang berdiri tidak memenuhi IMB. Selain itu kondisi Total 79 480
Mayoritas penghasilan Masyarakat Sukadana Merupakan bertumpu pada perdagangan dan • Data Non Fisik (legalitas pendirian bangunan, kepadatan penduduk, mata
jasa (Buru) dengan penghasilan yang dapat mencukupi kehidupan sehari hari. Dari tabel pencaharian penduduk, penggunaan listrik, fasilitas kesehatan dan fasilitas
diatas terlihat jumlah KK MBR paling banyak berada di kawasan RT05 karena banyak pendidikan).
masyarakat dikawasan ini tidak memiliki kemampuan dalam bekerja. c. Peta Sebaran Kumuh (Delineasi):
2.2. Profil Permukiman dan Permukiman Kumuah • Delineasi Kawasan Permukiman kumuh teridentifikasi dituangkan dalam
peta desa/kelurahan yang bersakala minimum 1:5000
• Setelah data diperoleh dilapang, tahap selanjutnya adalah penyusunan profil permukiman • Data-data kawasan permukiman kumuh
desa/kelurahan yang terdiri dari dua bagian informasi yaitu : profil permukiman • Informasi kawasan permukiman kumuh yang meliputi 7 indikator :
desa/kelurahan dan profil permukiman kumuh. Out put dari kegiatan ini adalah • Lengkapi dengan visualisasi (foto) terkait informasi kawasan permukiman kumuh
munculnya : Peta dan Informasi Permukiman Kelurahan yang terdelineasi (sudah diperoleh pada proses pendataan).
• Delineasi dan Visualisasi Permukiman Kumuh Kelurahan • Gunakan hasil perhitungan tingkat kekumuhan pada langkah sebelumnya, untuk
• Data-data dan informasi permukiman kumuh Kelurahan mendapatkan informasi berupa : Luas (Hektar) Permukiman Kumuh
Langkah pelaksanaan dalam perumusan profil adalah sebagai berikut : Desa/Kelurahan sesuai perhitungan berikut Lokasi administratif Kawasan berada.
Gunakan Peta dan informasi hasil observasi dan verifikasi kawasan kumuh yang Serta Luas (Hektar) Permukiman Non Kumuh Desa/Kelurahan dengan cara
diperoleh dari langkah pendataan sebelumnya, yang terdiri dari : mengurangkan Total Luas Permukiman desa/kelurahan dengan Total Luas
Permukiman kumuh desa/kelurahan.
a. Peta Kawasan Permukiman :
• Sajikan pula data dan grafik-grafik profil permukiman desa/kelurahan, yang bersumber
• Peta Desa/Kelurahan diupayakan dengan skala minimum 1 : 5000 dari data SIM yang ada (gunakan grafik yang disediakan dari databaseline SIM)
• Batas administrasi tingkat basis (RT/RW/Dusun) Lakukan musyawarah tingkat desa/kelurahan dengan menghadirkan TIPP/PK LKM/Perwakilan
masyarakat dan Pemerintah Desa/Kelurahan untuk menyepakati profil permukiman dan
• Legenda (Keterangan Peta)
permukiman kumuh yang sudah dipetakan sekaligus sebagai media uji publik terhadap profil
•
permukiman desa/kelurahan yang telah disusun.
b. Informasi Kawasan Permukiman (Data Baseline) tingkat desa/kelurahan:
Tipologi : Wilayah kelurahan Sukadana berupa hamparan dataran rendah yang cukup luas
wilayah antara seluas 80 persen dan 20 persen berupa rawa-rawa yang membentang.
Karakteristik : Keluraha Sukadana merupakan kelurahan yang beriklim tropil, musim kemarau
umum nya berkisar bulan mei sampai dengan oktober sedangkan musim penghujan berkisar
bulan nopember sampai april, peyimpanan musim biasa nya lima tahun
sekali, berupa musim kemarau lebih panjang dari pada musim penghujan dengan rata-rata curah PETA FASILITAS UMUM DAN FASILITAS SOSIAL
hujan 1,096 mm pertahun dan rata-rata hari hujan 66 hari pertahun, dan kelurahan Sukadana di
kelilingi oleh sungai komering dan anak-anak sungai komering.
B. Penduduk :
3.Komposisi Penduduk :
Kondisi Prasarana dan Sarana Lingkungan GAMBAR PETA RUANG TERBUKA HIJAU
Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial
Jalan Lingkungan
GAMBAR PETA JARINGAN SANITASI
Jaringan jalan yang ada di Kelurahan Sukadana memiliki peranan yang penting dalam roda
perekonomian Masyarakatnya khusus nya bagi masyarakat kelurahan Sukadana
KONDISI JALAN LINGKUNGAN ❖ Perlu adanya perbaikan, peningkatan dan penambahan jaringan drainase sekunder dan
tersier dengan mengikuti jaringan jalan dan lingkungan permukiman.
Perlu adanya pengelolaan dan pemeliharaan system drainase (baik saluran primer,
sekunder dan tersier) secara berkala oleh seluruh masyarakat.
Drainase Lingkungan
3. Kesadaran masyarakat yang kurang, dimana sampah dibuang pada saluran yang
menyebabkan penyumbatan dan pendangkalan pada sungai dan saluran drainase.
GAMBAR DRAINASE LINGKUNGAN
Oleh karena itu pelaksanaan sistem drainase di Kelurahan Sukadana harus diikuti
dengan penyuluhan terhadap masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemeliharaan saluran
secara berkala dan rutin untuk menghindari terjadinya pendangkalan baik itu disebabkan oleh
lumpur maupun oleh sampah.
❖ Pembuatan saluran drainase baru (saluran sekunder dan tersier) disertai dengan bidang
resapan yang sesuai kebutuhan kawasan.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
A. Luas Permukiman : 37 Ha
B. Penduduk :
3.Komposisi Penduduk :
- NUMERIK AWAL
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
-
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
1 Infrastuktur - Anggota KSM belum - Tempat usaha di - Tempat yang kurang - Tersedianya tempat - Pengadaan tempat usaha
memiliki tempat usaha yang rumah sendiri memadai rentan usaha yang memadai yg lebih layak dan akses
memadai, yakni 50% di dapat terhadap bahaya yang jalan yg lebar sehingga
rumah sendiri, 20% tidak mendorong KSM bisa mengakibatkan memudahkan konsumen
memiliki tempat/ keliling, dalam memenuhi kerugian (misalnya - Tersedia alat modern dan pemasaran usaha
15% di pasar permanen/ kebutuhan terjadi banjir, jalan dalam proses
ruko dan 5% di pasar konsumen di rusak) membuat kemplang - Pengadaan oven
musiman lingkungan sehingga lebih mudah pengering kemplang
sekitarnya. - Terkait peralatan yg dalam memproduksi dikarenakan cuaca yg tidak
- Jenis alat produksi yang kurang kemplang menentu
digunakan 45% tradisonal, mengakibatkan agak
40% secara tradisional dan terhambatnya proses
teknologi, 15% modern produksi
(teknologi)
- KAWASAN WISATA PINGGIR SUNGAI - RUMAH PRODUKSI - PASAR RAKYAT - IPAL KOMUNAL
3.1 KAJIAN DAN ANALISA KEBIJAKAN KOTA keberpihakan kepada kepentingan masyarakat secarah keseluruhan, oleh karena nya
Pembangunan fisik daerah yang masih mengakibatkan terus berkurangnya luas kedepan perlu dikembangkankepenataan dan instrumen dan penyelenggaran perumahan
Ruang Terbuka Hijau, persentase RTH di Kabupaten Ogan Komering Ilir pada tahun 2012 dan permukiman yang lebih berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat
masih belum mencapai standard yang harus disediakan. Hal ini merupakan permasalahan secarah berkeadilan sosial, peningkatan dan pengembangan kapasitas propesional di
yang harus ditangani karena standar pelayanan minimum untuk ketersediaan RTH adalah bidang perumahan dan permukiman baik bagi aparat pemerintah pusat dan daerah
30 % dari luas wilayah kota, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 maupun bagi pelaku pembangunan permukiman yang lain nyan dan pengembagan
tentang Penataan Ruang. pungsi, sistem dan jejaring informasi serta diseminasi mengenal hidup bermukim yang
Pertumbuhan penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang, sehingga layak bagi seluruh masyarakat,
ditemukan beberapa kasus pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukan Isi lingkungan pada kawasan perumahan dan permukiman umum nya muncul
ruang seperti pembangunan pada sempadan sungai, penimbunan rawa konservasi, karena dipicu oleh tingkat orbanisasi dan industrialisasi yang tinngi, serta dampak
pelanggaran sempadan bangunan, pelanggaran sempadan jalan dan sebagainya. pemanpaatan sumber daya dan teknologi yang kurang terkendali. Kelangkaan sarana dan
Masalah sanitasi perkotaan juga merupakan permasalahan lingkungan hidup yang prasarana dasar, ketidak mampuan memelihara dan memperbaiki lingkungan
cukup pelik, meliputi semakin tingginya timbunan sampah, pengolahan air limbah yang permukiman yang ada, dan masih rendah nya kualitas permukiman baik secara
kurang baik, buruknya drainase lingkungan. pungsional, lingkungan maupun pisual wujud lingkungan, merupakan isu utama bagi
Di beberapa wilayah Kecamatan Kayuagung masih terdapat kawasan-kawasan upaya menciptakan lingkungan permukiman yang sehat ama,harmonis dan
kumuh. Karakteristik utama kawasan kumuh di Kabupaten Ogan Komering Ilir adalah berkelanjutan. Isu tersebut juga menjadi lebuh berkembang dikaitkan dengan belum
sebagian besar terletak di pinggir sungai, kurangnya sarana sanitasi, intensitas bangunan diterapkan nya secara optimal pencapaian standar pelayanan minimal perumahan dan
padat dan tidak teratur, penduduk padat, pekerjaan penduduk di sektor informal. Kondisi permukiman yang berbasis idnek berkelanjutan di masing-masing daerah. Hampir seluruh
fisik topografi Kabupaten Ogan Komering Ilir yang datar menyebabkan arus air tidak wilaya dikota kabupaten okimemiliki isi strategis terkat perumahan dan permukiman
begitu lancar sehingga berpotensi terjadi genangan dan banjir apabila turun hujan. Hal ini tidak terkecuali d ikelurahan Sukadana merupakan salah satu kelurahan yang terletak di
harus dapat ditangani agar genangan dan banjir tidak menyebabkan kerugian yang besar kecamatan kayuagung kabupaten oki, isu strategis terkait perumahan permukiman
kepada penduduk. khususnya permukiman kumuh, hasil identifikasi bahawa kawasan permukiman kumuh
dikelurahan Sukadana dengan luas deliniasi kawasan 8 ha berlokasi di daerah dataran
rendah.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Berdasarkan RT/RW Kabupaten Ogan Komering Ilir Kecamatan Kayuagung dalam 3.1.2. Keterpaduan Pengembangan Kawasan Prioritas Pengembangan
pengembangannya mengarah dalam penanganan kawasan Kumuh, dimana salah satu Kumuh Kota
kawasan prioritas penanganan wilayah perencanaan Kabupaten Ogan Komering
yang termasuk dalam kawasan kumuh yaitu kelurahan yang mendapatkan SK non
Ilir adalah : Koridor utama Jalan Lintas Sumatera; Kawasan Perkantoran, Kawasan
kumuh. Kelurahan Sukadana yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung
Perumahan,Kawasan Pertanian di Kelurahan Sukadana, Kawasan Perkantoran,Kawasan
juga di rencanakan untuk penanganan kawasan non kumuh terutama untuk wilayah
Perumahan, Kawasan pertanian,.
yang sudah dideliniasi, hal ini mengingat lokasi Kelurahan Sukadana yang berada di
Untuk mempermudah penanganan teknis kawasan prioritas tersebut, perlu
lokasi yang mempunyai permukaan yang kumuh dan padat penduduk dengan jenis
diusulkan tema penanganan sebagai cerminan kawasan tersebut, yaitu :
tanah rawah sehingga cocok untuk ditata agar wilayah tersebut menjadi layak huni.
1) Koridor Jalan Lintas Sumatera yang Cepat Tumbuh. Untuk mendukung kawasan ini, maka
Selain itu Kecamatan Sukadana dalam perencanaan tata ruang juga difungsikan
pada kawasan ini perlu perbaikan sarana dan prasarana eksisting dan pembangunan
sebagai sub pelayanan umum, pelayanan ibadah, pelayanan keamanan,pelayanan
sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan kawasan perkotaan.
public dan pelayanan ekonomi. Selain itu juga semua kelurahan yang termasuk dalam
Tema penanganan :
wilayah Kecamatan Kayuagung berfungsi sebagai pusat lingkungan. Begitu juga dengan
a. Perbaikan sarana dan prasarana eksisting.
Kelurahan Sukadana yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung secara
b. Pengembangan sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan Kawasan
otomatis juga berfungsi sebagai pusat lingkungan.
Perkotaan.
Sedangkan dalam pengembangan kawasan strategis Kelurahan Sukadana yang
2) Kawasan Perumahan.
masuk dalam wilayah Kecamatan Kayuagung di rencanakan sebagai kawasan strategis
Tema Penanganan : dalam penanganannya penanganan tata bangunan yang layak huni.
pertumbuhan lingkungan hidup. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan
3) Kawasan Pertanian
daya dukung lingkungan hidup Kabupaten Ogan Komering Ilir meliputi kawasan yang
Tema Penanganan : dalam penanganannya untuk meningkatkan swasempada pangan.
memiliki nilai strategis kota dengan sudut kepentingan lingkungan hidup, dengan
kriteria:
1. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
3.1.3. Kebijakan, Peraturan dan Rencana-Rencana Terkait
2. Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun
Kebijakan peraturan dan rencana-rencana ini akan menjelaskan mengenai Undang-
berpeluang menimbulkan kerugian bagi Kota;
Undang:
3. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro wilayah kota;
4. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup ; a. Undang-Undang
5. Rawan bencana alam skala kota; Seperti Kebakaran dan banjir. 1. Undang-undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria;
6. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak 2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan;
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam hayati dan 10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan;
Ekosistemnya; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai;
4. Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;
5. Undang - Undang No. 28 tahun 2002, tentang Bangunan Gedung ; c. Keputusan Presiden
6. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air; 1. Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1989 tentang Pengelolaan Kawasan Budidaya;
7. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah kota; 2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1989 tentang Kawasan Industri;
8. Undang-undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan
9. Undang-undang No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana; Kawasan Lindung;
10. Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional 4. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;
11. Undang-undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 1. Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 2004 Tentang Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan
12. Undang –undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah; Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
13. Undang-undang RI No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pembagian Wilayah Sungai.
14. Undang-undang No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup; d. Peraturan/Keputusan Menteri
15. Undang-undang Nomor 04 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial; 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 1 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan;
b. Peraturan Pemerintah 2. Keputusan Menteri Pekejaan Umum Nomor 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
1. Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 1999 Tentang Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan;
Siap Bangun yang Berdiri Sendiri; 3. Keputusan Menteri Kimpraswil No.327 tahun 2002 tentang Penetapan Enam Pedoman
2. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2000 tentang Tingkat Ketelitian Peta untuk Penataan Bidang Penataan Ruang;
Ruang Wilayah; 4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah; Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
4. Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
5. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang pembagian urusan pemerintahan antara e. Peraturan Daerah
pemerintah, pemerintahan daerah provinsi, dan pemerintahan daerah kabupaten/kota; 1. Peraturan Daerah Kota Palembang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang
6. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumberdaya Air; Wilayah Kota Palembang Tahun 2012-2032
7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang; 3.2. Analisis Tingkat Kelurahan
8. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Wilayah Kelurahan Sukadana merupakan daerah perdagangan dan perekonomian dengan
Masyarakat dalam Penataan Ruang; permukaan yang dekat dengan Perkotaan, dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 Tentang Sungai;
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
sebagai pedagang. Pola pembangunan yang terdapat di wilayah Sukadana yaitu menyebar dan
terpusat. a. Sosial Masyarakat Terkait Budaya dan Prilaku
Wilayah yang mempunyai pola ruang menyebar yaitu wilayah yang lokasinya yaitu di RT 01 RT Salah satu faktor yang menentukan kondisi masyarakat itu sendiri, dimana proses
04,RT 06,RT 07 , aktifitas yang ada di wilayah ini yaitu permukiman, perdagangan dan jasa terbentuknya prilaku ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor
(berupa warung dan toko kelontong), perkantoran, Puskesmas, , dan pendidikan. dengan sosial budaya, bila faktor tersebut telah tertanam dan terinternalisasi dalam kehidupan dan
aktifitas yang ada di wilayah ini yaitu permukiman, perdagangan dan jasa (berupa warung dan kegiatan masyarakat ada kecendrungan untuk merubah prilaku yang telah terbentuk
toko kelontong), perkantoran. tersebut sulit untuk dilakukan. Untuk itu, cara mengatasi dan memahami suatu masalah
kawasan kumuh masyarakat harus merubah pola pikir melalui pembangunan di bidang
3.2.1. Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat infrastruktur yang diharapkan akan semakin menurunnya kawasan kumuh menjadi 0 Ha,
❖ Aspek Sosial : sehingga dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat semuanya.
Sosial Budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam
suatu kelurahan tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berpikir. b. Kajian Sumber Kehidupan dan Penghidupan
Perubahan sosial bisa memberikan dampat positif dan negatif, sebagai salah satu contoh Dikarenakan letak permukiman diwilayah kota sehingga menjadikan pasar sebagai sumber
suatu masyarakat yang sadar akan terciptanya lingkungan yang sehat dan bebas dari kumuh kehidupan sehingga menciptakan berbagai keterampailan sebagai penghidupan sehari-hari
sehingga dalam mensosialisasikan perencanaan penanganan kumuh pada masyarakat luas yaitu buruh bangunan, berdagang, dan Perkantoran.
dapat lebih terarah yang terwujudnya kawasan lingkungan yang layak. JUMLAH PENDUDUK MENURUT MATA PENCAHARIAN
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Jiwa)
❖ Aspek Ekonomi : pertanian,
per
No. RW RT perkebunan, perikanan Industri, Konstruksi/ perdagangan pegawai
Terciptanya pasar dan lapangan pekerjaan bisa meningkatkan kesempatan kerja kehutanan, nelayan
tambangan,
pabrik bangunan / jasa pemerintah
galian
dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan ekonomi masyarakat yang menunjang peternakan
16 0 0 0 0 10 0
1 0 1
kehidupan rumah tangga. 16 0 0 0 1 5 0
2 0 2
6 0 1 0 11 19 9
3 0 3
❖ Aspek Budaya Masyarakat : 4 0 4
23 1 0 0 4 23 0
Kebudayaan atau kultur dapat membentuk kebiasaan dan respons terhadap pola 4 0 2 0 7 27 4
5 0 5
0 0 0 0 0 4 1
perencanaan penanganan kumuh dan kesadaran masyarakat untuk memiliki kawasan yang 6 0 6
6 0 0 0 12 10 2
sehat dan bebas dari kumuh tanpa memandang dari tingkatannya. Karena itulah penting bagi 7 0 7
5 0 0 0 2 9 13
8 0 8
masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan sarana infrastruktur yang baik,
13 0 0 0 35 28 93
9 0 9
sehingga mereka mengerti tentang proses perencanaan penataan kawasan kumuh 43 0 0 0 21 9 3
10 0 10
berdasarkan 8 (delapan) indikator kumuh : 1. Hunian, 2. Air Bersih, 3. Jalan, 4. Drainase, 5. 38 0 2 0 11 10 0
11 0 11
Saluran Limbah rumah tangga, 6. Sampah, 7. Pemadam Kebakaran, 8. Ruang Terbuka 170 1 5 0 104 154 125
Jumlah
Pulblik/Hijau.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Masyarakat di kawasan kelurahan Sukadana lebih banyak memiliki mata pencarian sebagai
perdagangan/jasa dengan jumlah 315 dengan jumlah terbanyak dan mata pencarian terendah Tabel Luas Wilayah Pemanfaatan Lahan
yaitu sebagai Perikanan/nelayan dan pertambangan, galian. Lokasi Total Luas Hunian/Permukiman Total Luas Wilayah RT
RT 01 5,0 7
3.2.2. Delineasi dan Potensi Wilayah Rawan Bencana
RT 02 2,0 3
padat penduduk, tentunya rawan akan bencana kebakaran dan banjir. RT 04 3,0 5
Begitu juga dengan wilayah prioritas yang di delineasi berada di RT.01 RT 05 1,0 4
terutama yang berada di wilayah pmgiran sungai. Untuk itu perlu RT 06 4,0 6
dilakukan suatu perencanaan jalur evakuasi jika sewaktu-waktu terjadi RT 07 5,0 8
bencana kebakaran dan banjir. Jadi sangat dibutuhkan akses infrastruktur RT 08 5,0 7
yang baik untuk menunjang itu semua sehingga masyarakat terbebas dari
RT 09 2,0 4
banjir, dan kebutuhan alat-alat pemadam kebakaran yang harus ada
RT 10 5,0 12
diwilayah tersebut sebagai antisipasi pertolongan pertama untuk
pencegahan terjadinya kebakaran. RT 11 2,0 6,00
Total 37,0 67
3.2.3. Analisa kebutuhan pelayanan sarana dan prasarana 5 tahun ke depan
Untuk rencana pemanfaatan lahan di Kelurahan Sukadana disesuaikan dengan Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di Kelurahan
pemanfaatan lahan RT/RW Kabupaten Ogan Komering Ilir yang telah dimiliki hampir 80% Sukadana masih cukup untuk digunakan permukiman sekitar 28 Ha,
seluruh nya milik Pribumi yaitu sebagai sub pelayanan trasfortasi umum yang kecuali pada RW 5 RT 7 tidak dimungkinkan dapat membentuk suatu
mendukung pusat pelayanan umum. Permukiman baru dikarenakan di wilayah RT tersebut menjadi lahan
Dalam menentukan daya dukung dan daya tampung lahan yang ada di kelurahan
Sukadana, dapat ditinjau dari beberapa kajian seperti kajian arus masukan dan
keluaran, kajian perubahan dan kecenderungan, dan kajian mata pencaharian.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
c. Status Kepemilikan Lahan sungai ogan komering ilir, daerah persawahan dan perkebunan masyrakat kelurahan
Untuk pemilikan lahan yang berada di wilayah Sukadana hampir 80% itu lahan Sukadana tersebut.
milik Pribumi sehingga dalam pembangunan sering terkendalah dan penunjang
3.2.4. Sistem Jaringan (Prasarana) (Persoalan)
prasarana dan sarana pemban
Pada dasarnya kondisi jaringan prasarana yang ada di Kelurahan Sukadana
Status
Status relatif belum memadai. Hal ini dapat terlihat dari kelengkapan jaringan
Status penguasaan Legalitas Status legalitas lahan
penguasaan lahan
RT bangunan hunian banguna bangunan hunian prasarana yang belum lengkap membawa dampak kepada perkembangan
bangunan hunian
n hunian
SHM/
Milik
pihak lain/
fisik kawasan-kawasan wilayah, sehingga mempengaruhi tingkat
Milik pihak
Tidak/belum HGB/ surat Tidak ada
Memiliki
terhambatnya pencapaian ke wilayah yang lebih luas. Terhambatnya
Milik Sewa/ Numpang/milik Milik Sewa/ Numpang/milik lain tanpa
memiliki Surat yang perjanjian / tidak
sendiri Kontrak pihak lain IMB sendiri Kontrak pihak lain surat
IMB diakui lainnya tahu
perjanjian
pemerintah (termasuk
surat adat)
pencapaian akan mempengaruhi orientasi penduduk untuk bertempat
1 24 2 0 2 24 24 2 0 22 1 0 3
2 21 1 0 1 21 20 1 1 19 0 2 1 tinggal pada suatu kawasan permukiman.
3 29 0 17 14 32 28 0 18 14 1 7 24
4 45 1 5 4 47 45 1 5 46 0 1 4 Jalan Lingkungan
5 30 4 10 15 29 30 4 10 19 2 7 16
6 5 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0
Pada dasarnya kondisi jaringan jalan yang ada di Kelurahan Sukadana
7 22 0 8 0 30 22 0 8 22 0 3 5
8 25 1 3 16 13 25 1 3 26 0 3 0 relatif memadai. Hal ini dapat terlihat dari kelengkapan jaringan jalan
9 138 31 138 31 166 3 0 167 1 1 169 0
menurut jenisnya yaitu terdiri jalan kolektor, jalan lingkungan dan jalan
10 63 1 11 1 75 62 1 13 63 0 1 12
11 61 0 0 61 0 61 0 0 61 0 0 0 lokal. Ketersediaan jaringan jalan yang baik, membawa dampak kepada
gunan kawasan permukiman dan perumahan jadi terhambat. perkembangan fisik kawasan-kawasan wilayah, sehingga mempengaruhi
tingkat kemudahan pencapaian ke wilayah yang lebih luas. Kemudahan
Berdasarkan tabel di atas bahwa masih ada masyarakat belum pencapaian akan mempengaruhi orientasi penduduk untuk bertempat
memiliki IMB dikarenakan milik, sehingga kedepannya sangat tinggal pada suatu kawasan.
diperlukan surat izin hak guna lahan yang berkelanjutan dalam Untuk kelurahan Sukadana yang akan dikembangkan sebagai daerah
mendirikan bangunan untuk mencegah kawasan kumuh baru terjadi di sentra perdagangan pasar tradisional perlu dilakukan pengembangan
darah tersebut. jaringan jalan yang ada. Berikut ini rencana pengembangan jaringan jalan
yang ada di Kelurahan Sukadana :
dengan jalur pedestrian a) jalan lingkungan sekunder bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) atau lebih.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
b) Jalan lingkungan sekunder yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda 3 (tiga) GAMBAR PETA JARINGAN JALAN LINGKUNGAN
atau lebih.
B. JARINGAN DRAINASE
Penyediaan jaringan drainase adalah untuk mengelola/mengendalikan air permukaan
(limpasan air hujan) sehingga tidak menimbulkan masalah genangan, banjir dan kekeringan bagi
masyarakat serta bermanfaat bagi kelestarian lingkungan hidup. Yang disebut genangan adalah
Gambar Contoh Jaringan Jalan Lingkungan terendamnya suatu kawasan lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan lebih dari 2 kali
setahun).
Komponen Drainase Lingkungan meliputi :
a. Sistem Drainase yang terbentuk
1) Sistem drainase utama adalah jaringan saluran drainase primer, sekunder, tersier
beserta bangunan pelengkapnya yang melayani kepentingan sebagian besar masyarakat.
pengelolaan/pengendalian banjir merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah kota.
2) Sistem sistem drainase lokal adalah saluran awal yang melayani suatu kawasan kota
tertentu seperti komplek, areal pasar, perkantoran, areal industri dan komersial.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Saluran
drainase Sumur
resapan
Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S) adalah sistem pengelolaan air
limbah secara individual dan/atau komunal, melalui pengolahan dan pembuangan air Air
limbah limbah setempat. Gambar Contoh MCK Umum
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
GAMBAR PETA SANITASI LINGKUNGAN Sistem pengumpulan adalah kegiatan mengambil dan memindahkan sampah dari sumber
sampah ke TPS atau TPS 3R.
3) Pengangkutan
Sistem pengangkutan adalah kegiatan membawa sampah dari sumber atau TPS menuju TPST
atau TPA dengan menggunakan kendaraan bermotor atau tidak bermotor yang didesain untuk
mengangkut sampah.
4) Pengolahan
Sistem pengolahan adalah kegiatan mengubah karakteristik, komposisi, dan/atau jumlah
sampah.
5) Pemrosesan Akhir
Sistem pemrosesan akhir adalah kegiatan mengembalikan sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
Persampahan
1) Persyaratan fisika: sifat fisik air seperti bau, warna, kandungan zat padat,
kekeruhan, rasa, dan suhu.
2) Persyaratan mikrobiologis: kandungan bakteri dalam air yaitu bakteri E-Coli dan
bakteri koliform,
3) Persyaratan kimiawi: kandungan mineral dalam air seperti arsen, fluorida, sianida,
Gambar Contoh TPS
khlorin, alumunium, mangan dan mineral lainnya.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Jaringsn Listrik
Saat ini masyarakat Kelurahan Sukadana dalam pemenuhan kebutuhan akan listrik sudah
semua tempat tinggal merasakan aliran listrik. Untuk itu perencanaan pengembangan jaringan
listrik adalah sebagai berikut :
1. Penambahan daya jaringan listrik.
Gambar Contoh Alat Pemadam Api Ringan
2. Pemasangan lampu jalan baik jalan local maupun lingkungan sehingga pada waktu malam
hari pemakai jalan merasa nyaman.
3. Untuk jaringan Listrik menggunakan jaringan yang telah ada.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
a. Fasilitas ekonomi
kegiatan perekonomian yang telah berjalan dan untuk mendukung kegiatan pasar yang Untuk fasilitas olah raga dan rekreasi yang ada saat ini yaitu berupa lapangan
merupakan mata pencaharian utama sebagian warga di wilayah ini. bulutangkis dan voli. Lapangan tersebut belum dimanfaatkan secara optimal, untuk
kedepannya perlu dilakukan perencanaan terkait dengan potensi sarana olaraga bagi
masyarakat yang ada.
b. Fasilitas kesehatan
1. Peningkatan kualitas tenaga kesehatan yang ada di Kelurahan Sukadana sehingga adalah sebagai berikut :
bisa melayani masyarakat Kelurahan Sukadana a. Jenis dan fungsi fasilitas lingkungan
2. Pelatihan kepada kader posyandu untuk meningkatkan kualitas kader posyandu b. Hirarki pelayanan
yang ada di lingkungan Kelurahan Sukadana. c. Lingkup dan radius pelayanan
3. Penambahan fasilitas posyandu sehingga bisa menjangkau seluruh warga, terutama
d. Kemudahan pencapaian ( aksesibilitas).
pada penduduk yang berada di daerah proritas delineasi.
c. Fasilitas peribadatan
GAMBAR PETA RUANG TERBUKA PUBLIK
Berdasarkan analisis perencanaan yang terdapat di dokumen RPLP untuk fasilitas
peribadatan tidak mengalami penambahan sampai akhir tahun perencanaan yaitu tahun
2019. Fasilitas peribadatan saat ini telah mencukupi kebutuhan masyarakat. Fasilitas
yang ada berupa masjid dan mushola. Untuk perencanaan fasilitas peribadatan
kedepannya dilakukan pemeliharaan dan penataan terhadap fasilitas yang sudah ada.
d. Fasilitas pendidikan
Taman merupakan salah satu tempat publik, tempat berkumpulnya warga untuk saling
Ruang Terbuka Publik Meliputi : berinteraksi dan sosialisasi. Selain itu taman juga dapat memberikan suasana nyaman, tenang,
dan sejuk. Dalam perencanaan ruang terbuka hijau ini dibuat juga sebagai tempat rekreasi
Penyediaan ruang terbuka hijau di maksudkan untuk memberikan ruang terbuka di antara
warga, sehingga dalam perencanaan juga di buatkan arena permainan untuk anak-anak
permukiman penduduk. Ruang terbuka hijau yang ada saat ini berupa lahan tidur dan rawa,
lapangan olahraga dan pemakaman umum. Untuk penyediaan ruang terbuka hijau di wilayah
perencanaan direncanakan dengan ruang terbuka hijau di dalam tapak dan di luar tapak. Berikut
ini rencana ruang terbuka yang ada di wilayah perencanaan :
a. Untuk bangunan rumah jika masih terdapat ruang terbuka maka dapat ditanami dengan
tanaman obat keluarga (apotek hidup), bisa juga dengan menanam tanaman hias di
dalam pot jika sudah tidak terdapat ruang terbuka. Untuk penanaman tanaman obat
keluarga itu sendiri bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama seandainya saja
ada penduduk yang sakit, mengingat lokasi yang jauh dari puskesmas maupun praktek contoh desain taman
dokter swasta.
2. Jalur Hijau
b. Ruang terbuka yang diperoleh dengan memanfaatkan bagian tapak yang tidak boleh
dibangun (misalnya dengan KDB maksimum 60% berarti tersedia 40% bagian tapak yang Konsep jalur hijau lebih memperhatikan penataan dan pemeliharaan tanaman yang ada.
tersedia untuk ruang terbuka). Ruang terbuka ini bisa dimanfaatkan untuk pelataran
a. Tanaman peneduh
parkir, taman, pencahayaan dan penghawaan alami dan lain-lainnya; dan
c. Untuk bangunan perdagangan dan jasa, menyediakan elemen penghijauan berupa Tanaman peneduh yang telah ada saat ini dipertahankan keberadaannya dan dilakukan
tanaman hias yang ditanam dalam media pot. pemeliharaan. Sedangkan untuk lokasi yang belum terdapat tanaman peneduh direncanakan
untuk di lakukan penambahan. beberapa hal ynag perlu diperhatikan dalam penanaman
B. Ruang Terbuka di luar Tapak
tanaman peneduh yaitu :
Untuk perencanaan ruang terbuka hijau di luar tapak dengan membuat taman selain 1. Ditempatkan pada jalur tanaman
sebagai daerah hijau juga sebagai sarana interaksi warga, dan jalur hijau yang direncanakan di
2. Percabangan 2 m di atas tanah ( minimal 1,5 m)
buat di sepanjang jalan masuk kawasan perencanaan maupun dalam lingkungan permukiman.
3. Bentuk percabangan batang tidak merunduk.
Pemecah Angin
b. Tanaman Pembatas
Yang di maksud dengan tanaman pembatas yaitu tanaman yang dapat di tanam dalam pot,
yang diletakkan di jalur pedestrian.
Dimana fungsi dari tanaman ini adalah sebagai pembatas sirkulasi pengguna jalan sehingga
siapa pun yang menggunakan jalan tersebut merasa nyaman. Berikut ini beberapa hal yang perlu c. Ditanam berbaris atau membentuk massa.
diperhatikan dalam pemilihan vegetasi untuk tanaman pembatas : d. Jarak tanam rapat <3m.
2. Pembatas Pandang
a. Tanaman perdu atau pohon ketinggian > 2 m. 3.3. Analisis Tingkat Kawasan Prioritas (Kawasan Permukiman Kumuh)
b. Ditanam secara massal atau berbaris. Pada tingkat kelurahan terdapat potensi diantaranya berada pada pusat kota,
c. Jarak tanam rapat. sudah terlayani air minum perpipaan maupun non perpipaan meskipun belum memadai,
d. Untuk tanaman perdu/semak digunakan tanaman yang memiliki warna daun hijau muda beberapa jalan lingkungan sudah terbangun tetapi kondisinya masih banyak yang rusak
agar dapat dilihat pada malam hari. dan tidak memadai, sebagian besar saluran sekunder sudah terbangun tetapi kurang
e. Contoh tanaman pengarah pandang : Cemara (Cassuarina equisetifolia), Mahoni pemeliharaannya, wilayah kelurahan sudah dilalui mobil sampah pada jalan utama
(Swietenia mahagoni), Hujan Mas (Cassia glauca), Kembang Merak (Caesalphinia walaupun belum mencakup semua kawasan.
pulcherima), Kol Banda (Pisonia alba), Akalipa Hijau Kuning (Acalypha wilkesiana Namun masih terdapat beberapa permasalahan pembangunan, yaitu kepadatan
macafeana), Pangkas Kuning (Duranta sp.). bangunan yang tinggi dan tidak memiliki ketarturan bangunan, beberapa bangunan
terletak pada tepian sungai yang rawan bencana, rendahnya kualitas lingkungan yang
disebabkan air limbah yang belum terkelola dengan baik, masih banyak jalan lingkungan
yang tidak memiliki drainase khusunya di lingkungan permukiman, belum memadainya
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
sarana dan prasarana persampahan pada kawasan permukiman, dan minimnya taman Perdagangan Skala Menegah dan Perdagangan Skala Besar merupakan sector potensial
bermain lingkungan. yang dapat dikembangkan, dimana dilihat dari hasil analisis potensial pada sector
Perdagangannya
4) Kawasan Perkantoran ini penting untuk segera ditangani karena Berdasarkan kebijakan
3.3.1. Penetapan Kawasan Prioritas Penanganan Skala Kota
sistem pusat-pusat perkotaan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kecamatan Kayuagung
Dalam menentukan sub BWP yang diprioritaskan maka indicator yang dilihat terdiri analisis
diarahkan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Fungsi utama
kesesuaian lahan, rawan bencana banjir, aksesbilitas (pelayanan jalan), dan karakteristik
Kecamatan Kayuagung adalah sebagai pintu gerbang utama yang menghubungkan
kawasan. Hasil analisis kesesuain lahan yang dilihat berdasarkan kawasan peruntukan
wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan wilayah di sebelah selatan,sebelah Utara
permukiman, perkantoran, perdagangan dan jasa yang terluas tersebar di Kelurahan
mengingat keberadaan Perkantoran diwilayah tersebut.
Sukadana seluas ……... Sedangkan untuk kawasan rawan banjir Masalah terkait
Kawasan prioritas penanganan Kawasan Kumuh Kelurahan Sukadana dan sekitarnya
kebencanaan yang terdapat di Kecamatan Kayuagung adalah bencana banjir. Banjir yang
memiliki luasan sebesar 9, Ha
terjadi yaitu sebagai dampak dari luapan air sungai dan kawasan rawa, terutama ketika
Seperti yang telah disebutkan diatas, kawasan prioritas penanganan wilayah perencanaan
curah hujan tinggi. Banjir terjadi di Kelurahan Sukadana.
Kecamatan Kayuagung adalah: iyalah aral permukiman masyarakat
Untuk wilayah perencanaan Kecamatan Kayuagung, kawasan yang diprioritaskan penangannya
Untuk mempermudah penanganan teknis kawasan prioritas tersebut, perlu diusulkan tema
adalah:
penanganan sebagai cerminan kawasan tersebut, yaitu:
1) Koridor utama Jalan Lintas Sumatera. Jalan Lintas Sumatera ini penting untuk segera
1) Koridor Jalan Lintas Sumatera yang Cepat Tumbuh. Untuk mendukung kawasan ini, maka
ditangani karena :
pada kawasan ini perlu perbaikan sarana dan prasarana eksisting dan pembangunan
a. Merupakan faktor kunci perwujudan rencana pola ruang dan struktur ruang dan
sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan kawasan perkotaan.
kawasan ini juga adalah kawasan yang paling pesat perkembangannya;
Tema penanganan:
b. Memiliki nilai penting dari sudut kepentingan ekonomi mengingat kawasan ini
a. Perbaikan sarana dan prasarana eksisting.
juga merupakan kawasan strategis ekonomi dalam RT/RW Kabupaten Ogan
b. Pengembangan sarana dan prasarana baru pendukung perkembangan Kawasan
Komering Ilir.
Perkotaan.
2) Kawasan Pertanian tepian sungai ogan ini penting untuk segera ditangani karena
c. Kawasan Perkantoran
merupakan kawasan rawan bencana banjir yang merupakan dampak dari luapan air
Tema Penanganan: dalam penanganannya penanganan banjir, pembangunan baru
sungai.
kawasan Perkantoran terpadu (Masterplan Kawasan Kantor) dan penanganan konservasi.
3) Kawasan Perdagangan ini penting untuk segera ditangani karena Kecamatan Kayuagung
❖ Kawasan Perkantoran berdasarkan RT/RW Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2011-
merupakan salah satu Kawasan Strategis Kabupaten Ogan Komering Ilir, khususnya
2031 ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pertumbuhan Ekonomi.
Kelurahan Sukadana. Di Kecamatan ini terdapat kawasan Perdagangan yang ditetapkan
Tema penanganan: Pembangunan baru kawasan Perdagangan, dan penanganan masalah
RT/RW Kabupaten Ogan Komering Ilir tahun 2011-2031 sebagai Kawasan Strategis
banjir.
Pertumbuhan Ekonomi. Kawasan Perdagangan di Kecamatan Kayuagung khususnya
❖ Kawasan prioritas sungai Ogan.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
b. Tipologi dan Karakteristik Kawasan Permukiman Kumuh dan Rawan Lima prioritas pengurangan bencana yang harus dilakukan yaitu
Kumuh 1. Meletakan pengurangan bencana sebagai prioritas nasional atau daerah yang
pelaksanaan nya harus didukung oleh kelembangaan yang kuat.
Tipologi Permukiman kumuh 2. Mengidentifikasi atau mengaji dan memantau resiko bencana dan memberikan
Brdasarkan konsisi permasalahan lingkungan permukiman yang di amati dikelurahan peringan dini
Sukadana kcamatan kayuagung kawasan prmukiman kumuh dapat dibdakan dalam 3 3. Memmanpaatkan pengetahuan inovasi dan pendidikan untuk membangun kesadaran
tipologi, tipologi masing-masing memiliki karakter khas yang member corak kehidupan keselamatan diri dan ketahanan terhadap bencana pada semua kalangan masyarakat.
lingkungan permukiman tersbut, ketiga tipologi permuiman tersbut adalah sebgai berikut. 4. Mengurangi paktor penyebap resiko bencana
1. Permukiman kumuh pingiran kota 5. Memperkuat kesiapan menghadapi mebencana pada setiap masyarakat agar respon
Permukiman kumuh pingiran kota adalah permukiman kumuh yang berada di lusr yang dilakukan lebih epiktif.
pusat kota (urban pringer) yang ada pada umum nya tumbuh dan berkembang di
pingiran kota konsekuensi dari perkembangan kota, prkembangan penduduk yang Upaya aksi yang dilakukan untuk pengurangan pada areal resiko bencana sebagai
sangay cepat dan perpindahan penduduk dari dsa ke kota. penrjmahan pergeseran paradikma kearah perlindungan sebagai bagian dari
2. Permuiman kumuh daerah rawan bencana pemenuhan hak dasar rakyat, mengurangi resiko bencana harus mempunyai
Prmukiman kumuh yang brada di tepian sungai adalah permukiman kumuh yang karakterristik sebagai berikut.
rawan bencana alam, khusus nya tanah longsor gempah bumuh dan bencana banjir. 1. Menghargai hak untuk hidup dan berkehidupan yang bermartabat dan
3. Permukiman kumuh tepian sungai. pemerintah yang bertangung jawab memastikan perlindungan terjadi nya
Permukiman kumuh tpian sungai adalah permukiman kumuh yang berada di luar gari bencana yang sejatinya terhindarkan.
sepadan sungai permukiman umuh tepian sungai ini dapat dibedakan menjadi dua 2. Berjutujuan mengurangi paktor2 terjadinya bencana dari proses pembangunan
tipe yaitu. yang tidak berkelanjutan dan yang diperburuk oleh perubahan iklim.
3. Akuntabel kepada masyarakat berisiko dan atau terkena bencana serta didorong
c. Kecendrungan Perkembangan (Pergeseran Pola Penggunaan Lahan) untuk meningkatkan parsitipasi dan keadilan serta dilakukan dengan perpestif
jender.
d. Penanganan Area Resiko Bencana Untuk penangan bencana khususnya yang masuk dalam wilaya prioritas yang
Mengurangi resiko rawan bencana perlu dilakukan dengan aspek kberlanjutan dan permukiman dekat dngan bantaran sungai rawa dikelurahan Sukadana yaitu dengan
parsitipasi dari smua pihak trkait upaya dilakukan komitmen yang kuat denga membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, serata
mengedepankan tindakan-tindakan yang harus di prioritaskan. Penyusunan prioritas ini bergotorong semingu sekali dan mlakukan aksi bersih-bersih lingkungan serta meminta
prludilakukan untuk membangun dasar yang kuat dalam upaya mengurangi rriko bncana pihak pemda agar dilakukan normalisasi sungai, hal ini dapat mengurangi resiko banjir
yang berkelanjutan. pada saat musim hujan.
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
7. Kondisi proteksi kebakaran. 2.3.6. KAJIAN DAN ANALISA PENGELOLAAN DAMPAK LINGKUNGAN DAN
Pada kelurahan Sukadana baik kawsan prioritas maupun bukan prioritas belum SOSIAL (SAFEGUARD)PENILAIAN TERHADAP DAFTAR KEGIATAN
terdapat sarana protksi kebakaran baik ditingkatan kelurahan RW/RT maupun DILARANG(NEGATIVE LIST) PROGRAM KOTAKU
pribadi hal ini dikarenakan dianggap belum penting bagi warga masyarakat
kelurahan Sukadana karna pada lima tahu trakhir ini belum terjadi kebakaran, pada
kawasan permukiman juga tidak mmiliki akses jalan yang lebar sehingga apa bilah
terjadi kebakaran akan sulit untuk memadamkan nya.
8. Kondisi ruang terbuka hijau
Dikelurahan Sukadana baik pada kawasan prioritas ataupun non prioritas belum
terdapat sarana ruang terbuka hijau , akan tetapi masih banyak terdapat lahan-
lahan kosong yang belum terbangun olh masyarakat, maka dari data tersebut
masih ada potensi untuk dibangun sarana ruang terbuka hijau.
30
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
31
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
32
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
1
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Peningkatan kualitas dari jalan tanah menjadi jalan yang layak digunakan sehingga dapat hujan, untuk mengatasi debit air hujan yang berlebihan dapat kembali seperti semula dan
menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih. tidak lagi terjadi banjir.
d. Penambahan untuk pengadaan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai resapan air
hujan, khususnya di perkotaan.
4.1.2. Pembuatan dan Peningkatan saluran Drainase
e. Membuat bak kontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke saluran drainase dapat
Sistem Drainase harus dilihat sebagai suatu bagian intergrasi dan proses perencanaan kawasan.
dibuang dengan cepat agar tidak terjadi endapan.
Perencanaan sistem drainase memperhatikan beban atau debit banjir dimana cenderung meningkat
f. Membuat saluran tambahan untuk mengurangi daerah tangkapan.
dipengaruhi koefisien limpasan air, intensitas hujan dan luas daerah tangkapan air. Kapasitas
saluran drainase akan mengalami penurunan dimana hal ini penting untuk menghindari terjadinya
✓ Non teknis
luapan air di daerah permukiman. Hal tersebut dapat terwujud apabila di titik-titik genangan dibuat
a. Evaluasi dan monitoring dalam manajemen sistem drainase. Ini dilakukan mulai dari
lubang biopori yang berfungsi untuk mempercepat penyerapan air ke dalam tanah sehingga
perencanaan, tahap kegiatan pembangunan sampai tahap pemeliharaan.
ketersediaan air tanah terjamin.
b. Mengadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran tidak membuang sampah pada saluran
Adapun syarat-syarat pengadaan/pembuatan drainase/parit adalah : air serta pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan, terutama membuang
sampah sembarangan, agar masyarakat mengetahui pentingnya manfaat saluran drainase.
✓ Pengadaan/pembuatan parit harus lebih rendah dari badan jalan, agar air dapat mengalir
c. Pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan, terutama membuang sampah
dengan lancar ke arah samping kanan kiri jalan, untuk selanjutnya ditampung dan dialirkan
sembarangan, agar masyarakat mengetahui pentingnya manfaat saluran drainase
melalui gorong-gorong menuju ke sungai.
✓ Karena pembuatan saluran bisa berupa pipa buis beton, maka harus dijaga jangan sampai
disumbat oleh sampah sehingga untuk itu lubang-lubang harus cukup besar dan dalam. 4.1.3. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
✓ Saluran pembuangan di kanan kiri jalan ini harus cukup dalam, minimum 0,75 – 1.00m Bangunan rumah di Kelurahan Sukadana masih ada yang kurang layak huni,bangunan yang
dengan lebar (garis tengah) minimum 0,75 – 1,5 m. dibangun masih semi permanen. Rata-rata faktor penyebab yaitu ketidakmampuan masyarakat /
faktor ekonomi. Maka konsep Rencana untuk menanggulangi ketidaklayakan bangunan hunian
Perbaikan dan normalisasi saluran drainase, serta mengembalikan fungsi drainase yang yaitu dengan bedah rumah, yang sebelum nya kurang rapi dan tidak layak menjadi lebih rapi dan
layak huni.
sesungguhnya dengan cara :
✓ Teknis 4.1.4. Pembangunan MCK dan Septicktank Komunal (Sanitasi) serta Sistem Pembuangan
a. Membuat skema aliran air limbah pada kawasan, sehingga aliran air dapat mengalir dengan Air Limbah Kawasan
baik sehingga tidak adanya genangan pada saluran. Beberapa sistem Sanitasi yang bisa diterapkan di kawasan perencanaan diantaranya :
b. Pada struktur drainase yang kondisinya rusak, baik berat, sedang ataupun ringan dapat ✓ Sistem Pembangunan Setempat (on site sanitasion) Pembuangan tinja dari jamban ke tengki
dilakukan upaya perbaikan sehingga dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Septik, sedangkan air mandi,cuci, dapur dialirkan ke bak resapan sendiri.
c. Peningkatan Kualitas Drainase dengan melakukan pengerukan pada drainase yang penuh ✓ Kreteria penerapan sistem pembuangan setempat - kepadatan penduduk kurang dari 200 jiwa/ha
dengan sampah dan timbunan tanah akibat banjir sehingga fungsinya sebagai saluran air - Kepadatan antara 200 - 500 jiwa/ha masih dimungkinkan dengan catatan
a. Penduduk tidak menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih
2
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
b. Daya resap tanah memenuhi syarat lahan tersedia ✓ Masyarakat memberikan kontribusi untuk biaya konstruksi dengan adanya iuran sebagai tindak
c. Tersedia truk tinja untuk penyedotan lanjut untuk keberlanjutan fasilitas tersebut.
✓ Standar pembuangan setempat dengan bidang resapan dari septic tank ✓ Lebih berdayanya lembaga masyarakat dalam pengelolaan MC
a. Kepadatan penduduk kurang dari 500 jiwa/ha
b. Kecepatan daya resap tanah antaram 105-1 cm/detik Adapun syarat pembangunan MCK (SNI 03-2399-2002) :
c. Lahan untuk bidang resapan ada 1. Konstruksi
2. Plambing
MCK umum adalah sarana umum yang digunakan untuk mandi, mencuci dan buang air oleh 3. Pipa air bersih
beberapa keluarga di lokasi pemukiman yang berpenduduk dengan kepadatan sedang sampai tinggi 4. Pipa air Iimbah
(300-500 orang/ha) (SNI 03-2399-2002). 5. Sarana kamar mandi
Persyaratan umum MCK 6. Sarana tempat cuci
7. Sarana kakus
Rencana pembangunan MCK umum bara dapat dilaksanakan setelah memenuhi :
4.1.5. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air bersih (Perpipaan & Non Perpipaan)
✓ Persyaratan yang telah ditentukan sebagai berikut : lokasi, jumlah pemakai, sistem penyediaan
Sebagian besar masyarakat Kelurahan Sukadana dalam hal pelayanan air bersih mempergunakan
air bersih , sistem pembuangan air limbah.
sumur gali, sungai O g a n dan PAM/PDAM untuk memenuhi keperluan sehari- hari diantaranya
✓ Kemampuan pengelola MCK .
mandi cuci dan kakus. Rencana pengembangan sistem jaringan air bersih di Kelurahan
✓ Air, limbah dari MCK umum harus diolah sebelum dibuang sehingga tidak mencemari air,
Sukadana yaitu:
udara dan tanah dilingkungan permukirnan
✓ Jarak maksimal antara lokasi MCK umum dengan rumah penduduk yang dilayani adalah 100 a. Memperbanyak bak penampungan air bersih & mengembangkan alat filterisasi air sungai
meter, lokasi daerah harus bebas banjir menjadi air yang siap di konsumsi & digunakan.
b. Mengembangkan sistem pemanfaatan potensi sumber air yang ada (sumur gali dan layanan
Kriteria keberhasilan dari pembangunan MCK diantaranya yaitu : PDAM);
✓ Masyarakat merasa puas dengan kualitas dan kuantitas dari MCK yang dibangun. c. Distribusi dan pelayanan dari PDAM masih belum dapat melayani seluruh kebutuhan
✓ MCK yang dibangun tidak terabaikan, desain dan kualitas konstruksi memenuhi kebutuhan masyarakat, dan apabila ada juga distribusi debit air sangat sedikit dan bila ada juga
masyarakat. membutuhkan waktu lama dan kadang tidak ada sama sekali aliran airnya, untuk wilayah yang
✓ Fasilitas MCK dioperasikan dan dipelihara dengan baik secara berkelanjutan oleh masyarakat. susah terjangkau (wilayah belakang) pelayanan dari PDAM masih belum bisa terlayani.
✓ Adanya rasa memiliki dan tanggung jawab yang besar terhadap MCK terkait dengan d. Membuat Sumur Bor pada daerah yang sulit terjangkau air bersih.
keberlanjutan dari bangunan tersebut. e. Peningkatan dan pengembangan pelayanan air bersih (PDAM) pada wilayah yang sulit
✓ Berkurangnya penyakit yang disebabkan sanitasi yang buruk. mendapatkan air bersih dari sumber lain & dan rehabilitasi yang sudah ada untuk meminimasi
✓ Masyarakat yang selama ini menggunakan pantai dan ruang terbuka untuk keperluan MCK, tingkat kebocoran pipa.
beralih menggunakan jamban umum yang disediakan.
3
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Untuk merencanakan sistem pelayanan air bersih ini tentunya akan didasarkan pada beberapa a. Terbuat dari bahan yang kedap air, tak mudah dilubangi tikus dan mempunyai permukaan yang
pertimbangan baik menyangkut ketersediaan sumber air, kondisi wilayah perencanaan, kemudahan halus pada bagian dalamnya,
pembangunan serta dana yang dibutuhkan. Rencana air bersih di wilayah perencanaan memadukan b. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan,
antara sungai kelingi dengan sistem PDAM Tirta Agung Kota Kayu Agung. Diasumsikan, sampai c. Mudah diisi dan dikosongkan serta mudah dibersihkan.
dengan akhir tahun perencanaan, 10% penduduk dilayani oleh PDAM. Direncanakan d. Tempat sampah berupa bak beton permanen terutama di permukiman, tidak dianjurkan.
pengembangan unit produksi dan jaringan pipa distribusi, selanjutnya didistribusikan ke wilayah e. Menampung sampah di tempat sampah tidak boleh melebihi 3 x 24 jam (3 hari).
perencanaan. f. Tidak diperkenankan membiarkan sampah yang dapat menampung air menjadi tempat
bersarangnya serangga.
4.1.6. Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan
g. Bila kepadatan lalat di sekitar sampah melebihi 20 ekor per blok grill, perlu dilakukan
Masyarakat yang masih membuang sampah di mana saja dan sering pula di sungai yang mengalir
pemberantasan dan perbaikan pengelolaan sampah.
dalam kota. Sehingga wajar saja sungai didalam kota serta tempat ditengah pemukiman
menimbulkan bau tak sedap. Itu baru kekeliruan proses pembuangannya karena belum adanya
Beberapa alternatif pengolahan sampah pada kawasan :
kesadaran dan kejelasan pengaturannya, belum lagi kelemahan dari proses pengolahannya.
1. Upaya untuk mengurangi volume sampah yang ada di kawasan saat ini :
Adapun beberapa indikasi penyebab terjadinya masalah persampahan di kawasan adalah :
a. Bila dilakukan pembakaran, asap dan debu yang dihasilkan tidak mengganggu dan
1. Kurangnya kesadaran dari warga prioritas akan pentingnya kebersihan lingkungan membahayakan kesehatan masyarakat sekitarnya dengan pertimbangan harus memenuhi
2. Sistem pengumpulan dan pembuangan sampah dan pengangkutan sampah yang sudah ada tidak persyaratan baku mutu lingkungan.
efektif b. Bila sampah yang dihasilkan ditimbun atau ditanam pada lubang galian tanah, jaraknya
3. Letak geografis sebagian kawasan berada di ketinggian ± 30 m sehingga akses penyaluran terhadap sumur atau sumber air bersih terdekat minimal 10 m
sampah ke luar kawasan tidak berlangsung dengan baik 2. Mengolah sampah menjadi pupuk organik dengan metode khusus pengolahan sampah dengan
4. Jumlah produksi sampah yang sangat tinggi pada area puncak kawasan ini di tunjang dengan menggunakan pempres bekas yang masih basah yang kemudian di tempatkan pada sebuah
semakin tingginya pertumbuhan penduduk kawasan. wadah tertutup yang telah terisi sampah sisa makanan atau sampah daur ulang. Hasil
5. Faktor musim atau iklim akan mempengaruhi jumlah produksi sampah terutama sampah pada pengolahan di gunakan kembali sebagai pupuk tanaman.
area sungai kali mandonga disebabkan sampah bawaan dari hulu sungai. 3. Mendaur ulang sampah menjadi peralatan / barang yang lebih berguna sebagai contoh, pecahan
kaca/gelas, besi, plastik, kertas, karton dan Iain-lain yang masih mempunyai nilai ekonomi yang
Adapun sistem pengelolaan sampah khususnya di Indonesia, telah ditetapkan beberapa persyaratan lumayan akan diambil dan dikumpulkan untuk dijual kembali salah satunya dengan
sebagai berikut : menggunakan sistem bank sampah
4. Penempatan tempat pengumpulan sampah sementara yaitu:
a. Setiap sampah yang dihasilkan harus ditampung pada tempat sampah.
a. Tidak merupakan sumber bau dan sumber lalat dari rumah terdekat.
b. Sampah-sampah yang cepat membusuk dan berbau sebelum ditampung ditempat sampah agar
b. Dihindarkan sampah masuk dalam saluran air.
dimasukkan dalam kantong kedap air dan diikat.
c. Tidak terletak pada tempat yang mudah terkena luapan banjir
c. Tempat sampah yang dipakai untuk menampung sampah harus :
4
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
5. Sampah tidak akan dibuang sembarangan tapi malahan dikumpulkan terlebih dahulu kemudian 12. Pastikan bahwa instalasi listrik di rumah anda aman
melakukan pemilahan pada tempat sampat terpisah dan kemudian di bawa keluar kawasan 13. Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistem pengaman yang sesuai.
ketempat bak sampah komunal yang aktif.
6. Pengangkutan sampah. Dan PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban
a. Menggunakan alat transportasi motor 3 roda dilengkapi bak sehingga mampu menjangkau berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.
sampai ke puncak kawasan dengan mempersiapkan petugas khusus pengangkut sampah. 14. Pembuatan pamflet yang yang berisi himbauan agar terhindar dari bahaya kebakaran
b. Setiap kendaraan keluar dari tempat pembuangan akhir sampah, harus selalu dalam keadaan
bersih
4.1.8. Pengembangan Infrastruktur Pendukung Pengembangan Penghidupan Masyarakat
7. Pengosongan sampah di tempat pengumpulan sementara harus dilakukan minimal 1 (satu) kali
Tabel 4.2 Kebutuhan Penanganan Permukiman Livelihood
dalam 3 (tiga) hari.
8. Peran pemerintah dalam menetapkan serta menegakan peraturan yang sudah ada dan Kawasan Aspek
Permasalahan Konsep Penanganan Kebutuhan Penanganan
berkelanjutan. Kumuh Kekumuhan
9. Menyediakan tempat pembuangan sampah, ditempat-tempat yang mudah di jangkau oleh Aspek Fisik
warga. Ketersediaan bahan baku pembuatan
10. Menyadarkan generasi muda pada kawasan tentang etika, bahaya dan efek buruk sampah Keterampilan masih turun
Penyediaan bahan baku keripik ( pisang, ubi, cabe, garam,
temurun
melalui pelatihan/seminar pengolahan sampah dan atau melalui jalur pendidikan sejak dini tepung, minyak goreng dan lain-lain )
5
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
B.
StandarTeknis
Pada tahap pembangunan dilakukan pemenuhan standar teknis terhadap:
✓ Bangunan Gedung;
✓ Jalan Lingkungan;
✓ Penyediaan Air Minum;
✓ Drainase Lingkungan;
✓ Pengelolaan Air Limbah;
✓ Pengelolaan Persampahan; dan
✓ ProteksiKebakaran.
✓ Sistem Pelayanan
✓ Kuantitas Kapasitas
✓ Kualitas Bahan dan Pelayanan
6
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
B. Pelayanan Informasi
Kegiatan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk pemberitaan hal-hal terkait upaya
pencegahan perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Pelayanan informasi terhadap:
✓ Rencana Tata Ruang
✓ Penataan Bangunan dan Lingkungan
✓ Perizinan
✓ Standar Teknis dalam Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.
7
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
8
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Tabel 4.5
Kebutuhan Penanganan/Pencegahan Kawasan Permukiman Kumuh
wilayah Kelurahan Sukadana
KEBIJAKAN
KONDISI FAKTUAL DAN ISU STRATEGIS KEBUTUHAN
PENANGANAN PERMUKIMAN
NO. KOTA/PERKOTAAN LOKASI PENANGANAN/PENCE GAHAN
KUMUH HASIL OVERVIEW
Pembangunan permukiman
perumahan swadaya (dibangun olah
Kawasan Permukiman Penyusunan norma, standar,
masyarakat yang sifatnya mengisi lahan kosong Penataan dan
Kelurahan Sukadana pedoman, dan kriteria (NSPK)
3 cenderung tumbuh secara parsial, tidak teratur, pengendalian
Rumah Sederhana Sehat
tidak hirarkis permukiman
Kawasan
Penataan kawasan permukiman Pengaturan dan pemanfataan lahan
Permukiman Kelurahan
4 Daerah rawan banjir , yang terkena banjir/limpasan air di kawasan banjir
Sukadana
hujan
Kawasan
Penataan dan
Tidak adanya land banking oleh Pemerintah Permukiman Kelurahan Pengaturan dan pemanfataan
5 pengendalian
Kota Sukadana lahan
permukiman
Kawasan Permukiman
Penataan dan Pengaturan dan pemanfataan lahan
Kelurahan Ulak Surung
6 Garis sempadan bangunan pengendalian pada kawasan permukiman
permukiman
Kawasan
Penataan dan
Kondisi rumah tidak layak huni Permukiman Kelurahan Ulak Pembinaan masyarakat terkait rumah
7 pengendalian
Surung layak huni
permukiman
9
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Penanggun
No Indikasi Program SUB BWP 2019 2020 2021 2022 2023 Pembiayaan g Jawab
A. Perwujudan Pemanfaatan Ruang
▪ Perwujudan Pola
Ruang
5.1 SKENARIO & PENTAHAPAN PENANGAN PERUMAHAN DAN Budidaya
Lindung
Penataan bangunan di
Dinas Tata Kota,
garis sempadan jalan APBD Kota
Seluruh BPN, Dinas PU
dan sungai
kawasan
▪ Pemeliharaan pipa Seluruh
Swasta PDAM
distribusi air bersih Kawasan
Pembatasan
pembangunan pada Seluruh Dinas Tata Kota,
APBD Kota
kawasan rawan bencana Kawasan BPN, Dinas PU
banjir
▪ Sosialisasi sistem
penanganan limbanh
Dinas Tata Kota, Seluruh
kakus/tinja dengan APBD Kota Dinas Kebersihan
Dinas Penerangan Kawasan
menggunakan tangki
APBD Kota, Jalan, septic tank komunal
Pengembangan RTH kawasan Swasta, Pertamanan dan
Budidaya
Masyarakat Pemakaman,
Swasta,
Masyarakat
Pengembangan jaringan
drainase pada ruas Seluruh
APBD Kota Dinas PU ▪ Pengelolaan sampah Seluruh Dinas Kebersihan,
arteri, kolektor, dan kawasan APBD Kota
lokal sistem komposting kawasan Kecamatan
o Rencana
Jaringan Lain- lain ▪ Penataan dan
Seluruh
Pengembangan Jaringan Swasta PT. PLN
kawasan
Listrik yang telah ada
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
▪ Pembangunan
instalasi baru dan
pengoperasian instalasi Seluruh
Swasta PT. PLN
penyaluran baik terbuka kawasan 2. Skenario pengembangan infrastruktur jalan
maupun kabel bawah
tanah Melalui penataan jaringan jalan yang manusiawi dan sebiasa mungkin sesuai dengan
aturan yang berlaku yang dilengkapi elemen-elemen pendukung jalan untuk memudahkan
hubungan jaringan transportasi dengan aral lain sekaligus sebagai jalur ekonomi.
Perwujudan Kawasan Prioritas Melalui penataan rung public dan areal terbuka atau hijau yang memiliki pungsi sebagai
C
area interaksi, area komunikasi,area rekreasi, areal olahraga dan aral informasi, sekaligus
Dinas Tata Kota, sbagai elemen yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan
Dinas Penerangan
o Penanganan Jalan, perekonomian masyarakat kelurahan Sukadana.
APBD Kota,
Koridor Jalan Raya kawasan Pertamanan dan
Swasta,
kelurahan Sukadana Pemakaman,
Swasta,
Masyarakat 4. Skenario pengembangan sarana, prasarana utilitas.
Melalui penataan sarana prasarana umum yang dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat dengan penataan pasar maupun pasilitas umum.
Berdasarakan rencana pengembangan permukiman kelurahan Sukadana tahun 2020 -2024 dari
potensi kawasan yang dimiliki maka skenario pengembangan kawasan kelurahan Sukadana
sebagai berikut.
BAB VI
RENCANA TEKNIS PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
(DESAIN TEKNIS)
Pelebaran jalan minimal >1,5 m untuk gang, dilengkapi dengan Perbaikan dan normalisasi system drainase yang rusak
drainase tertutup Pembangunan drainase baru
Pengaktifan Kembali Saluran Melintang Ke arah Kelurahan
Sukadana.
Normalisasi Saluran Utama Sepanjang Jalan Di Kelurahan
Sukadana.
LAMPIRAN-24
Contoh Rencana teknis pembangunan infrastruktur Ruang Terbuka Hijau
Pembangunan
Taman Sebagai
RTH
BIFORE AFTER
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
BIFORE AFTER
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
BAB VII
RENCANA AKSI DAN MATRIK INVESTASI PROGRAM / KEGIATAN
( MEMORANDUM PROGRAM )
RENCANA INVESTASI PEMBIAYAAN DAN KERJA SAMA KELURAHAN SUKADANA KECAMATAN KOTA KAYU AGUNG
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
KOD
KOD LOKASI E KODE JENIS
KOD NAMA KELURAHAN NAM JENIS VOLUM BIAYA
NAMA E NAMA NAM KEGIAT SUB DETAIL DETAIL DIMEN
E KODE NAMA NAMA A SUB E SATUA BIAYA BPM KOLABOR JUMLAH BIAYA
PROVIN KOT KOTA/K KODE KEL A AN KO SUB SUB SI (P X
PRO KEC KECAMATAN KPP PAKE KOMPO KEGIAT N (Rp) ASI / NON (Rp)
SI A/K AB KSM (RT001- MP KOMP KOMPON L X T)
V T NEN AN BPM (Rp)
AB RW001) ONE ONEN EN
N
1 2 3 4 5 6 7 11 9 10 12 13 14 15 16 17 18 19
8 20.00 21.00 22.00
SUMATE OGAN 200 X
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT005- L-02 Drainase L-021 Drainase 0.30 X 200
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 0.40 Meter 45,000,000
SUMATE OGAN 50 X
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT002- L-02 Drainase L-021 Drainase 0.30 X 20,000,000
0.40 50
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Meter
SUMATE OGAN 350 X
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT004- L-02 Drainase L-021 Drainase 0.30 X 140,000,000
0.40 350
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Meter
SUMATE OGAN 100 X
Jalan
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-01 Jalan L-012 2,5 X 50,700,000
Beton 0.12 100
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW000 Meter
SUMATE OGAN 100 X
Jalan
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT004- L-01 Jalan L-012 2.5 X 50,700,000
Beton 0.12 100
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Meter
SUMATE OGAN 140 X
Jalan
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT004- L-01 Jalan L-012 3X 98,700,000
Beton 140
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW003 0.12 Meter
SUMATE OGAN
Jalan 80x 4
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT002- L-01 Jalan L-012 20,280,000
Beton x 0,15 80
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Meter
SUMATE OGAN Jalan 200 x
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-01 Jalan L-012 1,5 x 50,700,000
Beton 0,10 200
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 Meter
SUMATE OGAN 550x
Jalan
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT002- L-01 Jalan L-012 3x 139,245,000
Beton 0,15 550
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 Meter
SUMATE OGAN 200 x
Jalan
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT003- L-01 Jalan L-012 1,5x 50,700,000
Beton 0,15 200
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW003 Meter
SUMATE OGAN Jalan 150x3
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT004- L-01 Jalan L-012 52,875,000
Beton x0,2 150
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Meter
SUMATE OGAN 2 M2
Sumur Sumur 4
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-07 L-078 220,000,000
Bor Bor
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW001 Unit
SUMATE OGAN 2 M2
Sumur Sumur
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-07 L-078 120,000,000
Bor Bor
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW000 2 Unit
SUMATE OGAN 2 M2
Sumur Sumur
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-07 L-078 280,000,000
Bor Bor
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 3 Unit
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Kelurahan Sukadana Kecamatan Kota Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
SUMATE OGAN 2 M2
Sumur Sumur
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT002- L-07 L-078 280,000,000
Bor Bor
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 3 Unit
SUMATE OGAN 1,5 x
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT001- L-05 WC L-052 WC 7,500,000
1,5 M
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW003 1 Unit
SUMATE OGAN 1,5 x
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT002- L-05 WC L-052 WC 7,500,000
1,5 M
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW002 1 Unit
SUMATE OGAN 1,5 x
RA KOMERI 1602 KOTAKAYUAG RT004- L-06 Sampah L-061 Sampah 165,000,000
1,5 M
16 SELATAN 1602 NG ILIR 06 UNG 1602060 SUKADANA RW003 33 Unit
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
8.1.1. Pengantar
Seringkali proses-proses perencanaan yang partisipatif dan baik tidak serta merta menjamin proses
BAB VIII
pelaksanaan akan baik pula. Tak jarang proses perencanaan yang baik dan partisipatif berhenti
RENCANA KEBERLANJUTAN menjadi dokumen yang tidak implementatif/sulit diterapkan. Hal tersebut seringkali disebabkan
karena kegagalan dalam membangun kesepakatan-kesepakatan operasional, (termasuk di dalamnya
kesepakatan pengorganisasian pengelolaan).
8.1. ATURAN BERSAMA (BERMUATAN LIVELIHOOD & SAFEGUARD)
Aturan bersama merupakan uraian aturan-aturan yang disepakati oleh seluruh komponen Proses perencanaan partisipatif menyepakati pembangunan sebuah jaringan infrastruktur tertentu
masyarakat di Kelurahan Sukadana untuk mewujudkan tujuan dari Kelurahan Sukadana yaitu: seperti jalan, jembatan, drainase dan lain-lain. Program tersebut amat dibutuhkan oleh masyarakat
“Menuju masyarakat mandiri dengan kerja sama semua pihak dalam penataan setempat, sehingga hampir tidak ada penolakan terhadap program, namun pada tataran
lingkungan permukiman dengan perbaikan sarana dan prasarana operasionalisasi, kegiatan menemui banyak kendala diantaranya misalnya:
lingkungan,ekonomi dan sosial kemasyarakatan dengan pemanpaatan potensi 1. Tidak disepakatinya siapa-siapa sajay yang bertindak sebagai pelaksana pekerjaan tersebut
sumber daya manusia dan sumber daya alam “
2. Siapa pihak yang bertugas memonitor dan mengevaluasi proses pelaksanaan pekerjaan sesuai
Sebagai turunan dari tujuan, beberapa sasaran dirancang sebagai upaya mewujudkan tujuan dengan standar dan mandat yang diberikan;
KOTAKU di Kelurahan Sukadana yaitu: 3. Apa timbal balik yang diberikan oleh pihak-pihak yang diuntungkan namun tidak terlibat
dalam proses partisipatif;
1. Menciptakan lingkungan permukiman yang bersih, aman, dan tertata
4. Siapa yang akan mengelola dan memelihara jaringan pasca dibangun;
2. Menigkatkan kapasitas masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan
5. Siapa yang akan bertanggungjawab jika terjadi kerusakan;
3. Membangun jalan lingkungan dengan ada nya lampu penerangan jalan dan
6. Dari mana dana bisa diperoleh untuk pemeliharaan dan perbaikan, serta sejumlah masalah
saluran samping jalan yang lain.
4. Mengembangkan masyarakat yang kreatif dan produktif berbasis agrobisni.
5. Membangun sistem pengellaan sampah terpadu Kegagalan membangun kesepakatan-kesepakatan ini mampu menimbulkan permasalahan krusial
6. Membangun sarana pencegah kebakaran dan sarana olahraga terutama terkait dengan terjaminnya keberlangsungan/keberlanjutan. Jika kegagalan pengelolaan
7. Membangun rumah layak huni untuk masyarakat kurang mampu tersebut terjadi maka akan mengakibatkan penurunan kepercayaan publik/masyarakat terhadap
8. Mengembangkan organisasi-organisasi kemasyarakatan proses-proses partisipatif yang telah dikembangkan.
9. Membangun kawasan konservasi dan kawasan ruang terbuka hijau publik
10. Menigkatkan kualitas dan kuantitas ketersedian air minum bersih Berkaitan dengan hal tersebut, maka untuk kegiatan pembangunan di Kelurahan Ulak Surung,
disepakati usulan acuan untuk menjadi Aturan Bersama, dalam 6 (enam) kelompok, yaitu:
11. Pengelolan sanitasi yang berbasis lingkugan dan hidup sehat
Lingkungan Hidup & Tata Ruang, Perumahan dan Bangunan, Sarana dan Prasarana,
Pengembangan Ekonomi, pelayanan publik dan bidang kelembagaan. Dalam masing-masing
bidang pembagian tersebut diuraikan lagi secara detail.
1
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
Masih banyak area merupakan tempat Penghijauan serta penataan di sepanjang jalur Saluran air bersih dari Adanya sumber air bersih Penggunaan air sesuai kebutuhan saja
bantaran sungai yang mengalirnya debit sungai pedestarian tepian sungai adalah tanggung jawab PDAM belum tersedia selian dari air sumur Tiap rumah wajib memiliki saluran pembuangan
belum tertata ketika banjir sehingga semua marga Sukadana dan pada saat ini seperti pengolahan air limbah rumah tangga berupa sumur atau bak
Sistem Air
perlu ditata masyarakat sungai menjadi air bersih peresapan dan drainase
Daerah Bersih
Membuang sampah pada memanfaatkan air dan dapat dimanaatkan
bantaran Setiap cluster permukiman akan disediakan sumber
bersih dari sumur untuk warga untuk mandi dan
tempat yang telah
sungai Masih ada sebagian kecil Kawasan saluran sungai tidak boleh dijadikan air bersih berupa sumur bor
keperluan sehari-hari mencuci
disediakan dan dikelola
masyarakat yang tempat pembuangan sampah sehingga wajib dijaga
secara terpadu Masyarakat wajib membuang sampah pada
membuang sampah di kebersihannya dan menjadi tanggung jawab Belum ada sistem
(pemisahan mudali dari tempatnya
bantaran sungai bersama pengelolahan sampah
sumbernya) organik dan Diadakan pembersihan rutin, gotong royong, kerja
terpadu
non organik bakti di lingungan tempat tinggal,
Program penanaman vegetasi yang berfungsi untuk Melakukan pengelolahan sampah dengan cara :
Sistem Tidak adanya fasilitas Adanya tempat sampah
memperkuat struktur tanah mampu mengurangi Pembelian motor sampah, yang akan bertugas di
pengelolahan tempat sampah dari skala RT sampai
debit banjir ketika terjadi luapan dari sungai wilayah RT/RW
sampah skala kelurahan
Perawatan dan pemeliharaan vegetasi tersebut Pengelolaan menjadi tanggung jawab bersama
Kurang penataan Taman di sepanjang
menjadi tanggung jawab bersama Belum ada kesadaran Memilah dan memisahkan sampah organik dan non
terhadap ruang terbuka bantaran sungai dapat
Penataan vegetasi khusus di sepanjang bantaran warga untuk membuang organik
hijau membantu penghijauan
sungai dan jalan jangan sampai mengganggu sampah pada tempatnya Memberikan pelatihan pengelolaan sampah
pengguna jalan terhadap masyarakat sekitar
Kondisi Ruang
Disetiap rumah ada tanaman penghijauan, jika Penanganan pembuangan
Terbuka Hijau
memungkinkan ada tanaman pelindung Sebagian besar air kotor membutuhkan
memelihara taman di halamannya masing-masing kellurahan Ulak Surung sehingga secara teknik
Kurang dimanfaatkannya
Ruang terbuka hijau Di buatkan taman sebagai rekreasi dan hiburan belum memiliki kamar dapat diterima Warga tidak boleh BAB di sembarang tempat
ruang terbuka hijau
menjadi tempat interaksi untuk anak-anak dan masyarakat di lingkungan mandi dan system masyarakat setempat,
sebagai ruang interaksi
masyarakat sekitar pembuangannya tidak murah dan mudah dalam
masyarakat
Pemeliharaan taman tersebut menjadi tanggung Sistem buang memadai pembangunan
2
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
3
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
- pengelolaan menjadi tanggung jawab bersama III. Bidang Sarana dan Prasarana
Jaringan Jalan
- memilah dan memisahkan sampah Organik dan Non Organik
1. Jalan yang akan di kembangkan adalah jalan lingkungan ada yang masih jalan tanah, ada
- melakukan pembayaran iuran sampah bagi zona tertentu yang telah di sepakati juga yang sudah terbangun, sehingga masyarakat yang lahan nya terkena pengembangan
jalan harus rela menyumbangkan sedikit lahannya untuk pengembangan jalan.
Sistem Buangan Limbah:
2. Masyarakat bersedia untuk memelihara prasarana jalan tersebut, jika ada kerusakan kecil
1. Warga tidak boleh BAB di sembarang tempat
akan segera di lakukan perbaikan dengan swadaya masyarakat.
2. Setiap cluster permukiman setidaknya memiliki satu MCK umum dan septitank komunal
3. Masyarakat bersepakat tidak menggunakan bantaran jalan :
3. Tidak boleh langsung mengalirkan air limbah dr MCK secara langsung ke aliran sungai - Untuk membuat jalan baru untuk kepentingan pribadi
tanpa melewati peresapan
- Untuk berjualan
- Membuatkan Slogan-slogan untuk mengingatkan masyarakat agar tidak memacu
Sistem Perumahan dan Bangunan:
kendaraan dengan kecepatan tinggi
1. Setiap mendirikan bangunan baru wajib memiliki IMB ( Ijin Mendirikan Bangunan ), aturan
kesepakatan :
Jaringan Drainase
- Bangunan dalam kampung harus memiliki ijin dari RT/RW dan Dusun 1. Setiap rumah wajib membersihkan dan menjaga kelancaran aliran air di saluran drainase
- Bangunan pinggir jalan Desa harus memiliki ijin dari Desa 2. Melarang membuang sampah ke drainase.
- Bangunan pinggir jalan Protokol / Kabupaten / Negara harus memiliki IMB dari PU
2. Dilarang mendirikan bangunan diatas saluran air 8.1.3. Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan ( Livelihood )
Kegiatan ini dibutuhkan oleh setiap masyarakat terutama di Kelurahan Sukadana. Untuk
3. Proses mendirikan bangunan dan desain bangunan tidak boleh mengganggu kenyamanan
menjalankan kehidupannya dengan menggunakan kemampuan serta kepemilikian sumber daya (
lingkungan/umum
aset ) untuk mencapai tingkat kehidupan ysng diharapkan melaui cara berkelompok. Hal-hal yang
4. Setiap rumah mempunyai sempadan bangunan ± 2 m batas pagar perlu diperhatikan dalam pendekatan livelihood ini adalah :
1. Masyarakat harus selalu difasilitasi ( pemerintah / swasta ) untuk menggali potensi mereka.
5. Rumah dibangun menghadap ke sempadan sungai, atau menghadap jalan yang dibangun
2. Masyarakat dapat mengetahui potensi diri dan potensi kelurahan
6. Jarak antar bangunan 1m kiri, kanan, belakang rumah dll. 3. Dapat memahami berbagai masalah yang akan dihadapi.
7. Setiap bangunan harus memiliki batas tanah yang jelas dapat berupa patok atau pagar Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat saling berbagi informasi, berdiskusi dan memberikan
pembatas pencerahan tentang potensi aset yang dimiliki. Selanjutnya dapat dimaksimalkan penggunaannya
untuk mencapai tingkat kehidupan yang diharapakan.
8. Setiap bangunan wajib memiliki taman
4
Dokumen Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP)
Desa Tanjung Menang Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir
8.2.KESEPAKATAN MASYARAKAT 7. Bertekad untuk tidak menelantarkan, ikut menjaga, memelihara, menanggung biaya
Aturan bersama (AB), ini merupakan bentuk legal agreement yang dibuat bersama-sama antara operasional fasilitas yang menjadi Aset Kelurahan termasuk dalam hal pengadaan biaya
Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) PWK Kelurahan Sukadana melalui Tim Inti Perencanaan pemeliharaan dengan cara (iuran rutin, anggaran kelurahan);
Partisipatif (TIPP) dengan masyarakat Kelurahan Ulak Surung. Aturan Bersama (AB), ini
8. Akan mengaktifkan dan memberdayakan peran lembaga (Organisasi Lokal) dalam urusan
diharapkan untuk menjadi rekomendasi peraturan di tingkat kelurahan (peraturan kelurahan),
pemeliharaan fasilitas dimaksud.
sehingga menjadi pegangan dalam perencanaan dan pengembangan kelurahan selanjutnya.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Lembar Pengesahan Aturan Bersama
Kami warga Masyarakat Kelurahan Sukadana menyatakan: Yang Menyepakati,
Koordinator Koordinator Lurah,