Anda di halaman 1dari 92

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan ………………………………………………………. 3
1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJPD Kabupaten Sanggau Dengan 5
Dokumen Rencana Pembangunan Daerah Lainnya ………………...
1.4. Sistimatika Penulisan …………………………………………………………….. 6
1.5. Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………… 7

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ……………………………………….. 9


2.1. Aspek Geografi dan Demografi …………………………………………………. 9
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah ………………………………………… 9
2.1.1.1. Luas dan Batas Administrasi …………………………………….. 9
2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis ……………………………………. 10
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ………………………………………….. 14
2.1.2.1. Demografi ………………………………………………………. 14
2.1.2.2. Sosial, Budaya dan Agama ……………………………………… 15
2.1.2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ……………………………….. 16
2.1.2.4. Aspek Pelayanan Umum ………………………………………… 24
2.1.2.5. Aspek Daya Saing Daerah ……………………………………. 24
2.1.2.6. Pertanian dan Tanaman Pangan 26
2.1.2.7. Pertambangan dan Industri ……………………………………… 28
2.1.2.8. Listrik dan Air Bersih …………………………………………… 29
2.1.2.9. Perkebunan ……………………………………………………… 29
2.1.2.10. Peternakan dan Unggas …………………………………………. 35

BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS DAERAH ……………………………………… 41


3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah …………………………………………….. 41
A. Bidang Pemerintahan …………………………………………………………. 41
B. Bidang Perekonomian ………………………………………………………… 42
C. Bidang Sumber Daya Manusia ……………………………………………….. 43
D. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan ……………. 45
E. Bidang Revitalisasi Pertanian dan Ketahanan Pangan ……………………….. 45
F. Bidang Infrastruktur Dasar …………………………………………………… 47
G. Bidang Jasa dan Perdagangan ………………………………………………… 47
H. Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana ……… 47
I. Bidang Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang ………………………… 48
J. Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi …………. 49
3.2. Isu Strategis ………………………………………………………………. 50
A. Tata Pemerintahan Yang baik ………………………………………………. 50
B. Kabupaten Sanggau Merupakan Daerah Rawan Bencana …………………….. 50
C. Peningkatan Sarana dan Akses Pelayanan Pendidikan Serta Kesehatan ……… 50
D. Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang ………………………………… 51
E. Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Kualitas Infrastruktur Dasar . 51
F. Pertumbuhan Ekonomi Yang Semakin Meningkat …………………………. 51
G. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia ………………………………… 52

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH ……………………………………………………… 53


4.1. Visi Kabupaten Sanggau ……………………………………………………… 53
4.2. Misi Kabupaten Sanggau ……………………………………………………… 56

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH ………. 59


5.1. Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah untuk 59
Masing-Masing Misi ……………………………………………………………….
5.1.1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Sanggau ……… 60
5.1.2.Meningkatkan Perkonomian Daerah yang Berbasis Pada Ekonomi 60
Kerakyatan, Pengembangan Kawasan Ekonomi Baru dan
Komoditas Unggulan Dengan Pendekatan Agroindustri
………………………………….
5.1.3.Mewujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan Yang Baik Dengan 61
Didukung Oleh Kompetensi dan Profesionalitas Serta Bebas Dari Praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) ………………………………..
5.1.4.Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 62
Dengan Tetap Menjaga Kelestarian Fungsinya Dalam Menopang
Kehidupan …………
5.1.5.Mewujudkan Kehidupan Masyarakat Yang Sejahtera, Aman, Damai, dan 63
Bersatu Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Didukung Dengan Kepastian Hukum dan Penegakan HAM Serta
Kesetaraan dan Keadilan Gender ………………………………………….
5.1.6.Mewujudkan Kawasan Perbatasan Sebagai Beranda Depan Negara Yang 63
Saling Menguntungkan Antara Kedua Belah Pihak ………………………
5.2. Tahapan dan Prioritas …………………………………………………………… 64
5.2.1.RPJMD I ……………………………………………………………. 64
5.2.2.RPJMD II ……………………………………………………………… 65
5.3.3 RPJMD III …………………………………………………………….. 67
5.3.4 RPJMD IV ………………………………………………………………… 68
Analisis Kebijakan 72

BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN ………………………………………………………. 78


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sanggau................ ...... 10


Tabel 2.2. Presentase Luas Kecamatan Terhadap wilayah Kabupaten
Sanggau ........................................................................ ...... 11
Tabel 2.3. Lokasi dan Luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kabupaten
Sanggau Tahun 2009 ....................................................... ........ 13
Tabel 2.4. Luas Lahan Kritis di Kabupaten Sanggau (Ha)...................... ...... 13
Tabel 2.5. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2009............... ...... 14
Tabel 2.6. Penduduk Kabupaten Sanggau menurut Golongan Umur dan Jenis
Kelamin Tahun 2009 .......................... ...... 15
Tabel 2.7. Laju Inflasi Kabupaten Sanggau Tahun 2003-2007................... ...... 17
Tabel 2.8. PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau Tahun 2003-2008 (Juta
Rp) atas Dasar Harga Berlaku ..................................................... ...... 18
Tabel 2.9. Gambaran Ekonomi Makro........................................................... ...... 19
Tabel 2.10. Komposisi Sarana Pendidikan di Kabupatem Sanggau Tahun
2007/2008...................................................................... ...... 20
Tabel 2.11. Banyaknya Bayi yang dilahirtkan pada Kamar Bersalin di RSUD
Kabupaten Sanggau Tahun 2009............................................. ...... 21
Tabel 2.12. Beberapa Indikator Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2006-
2007…………………………………………………................... ...... 22
Tabel 2.13. Bench-Marking Indikator Sosial Tahun 2009-210.......................... ...... 23
Tabel 2.14. Perkembangan Dana Kegiatan Pembangunan Kabupaten Sanggau
TA.2008-2011 Berdasarkan Fungsi Pemerintah ................................... 24
Tabel 2.15. Panjang Jalan di Kabupaten Sanggau dirinci menurut keadaaan
Jalan Tahun 2006-2007................................................................... ...... 25
Tabel 2.16. Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Kabupaten Sanggau
Tahun 2009 .................................................................................... ...... 27
Tabel 2.17. Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran Kabupaten Sanggau
Tahun 2009..................................................................................... ...... 28
Tabel 2.18. Luas Areal Produksi Tanaman Kakao Kabupaten Sanggau Tahun

2009 …………………………………………………………………….. 31
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Diagram Hubungan Antar Dokumen ………………............. ………6


Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Sanggau ................. ……. 9
DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1. PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau Tahun 2003-2008............. 19


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan


meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, untuk melaksanakan tugas mewujudkan
tujuan, baik tujuan pembangunan daerah maupun nasional sebagaimana dirumuskan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rangkaian
upaya pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung tanpa henti,
dengan menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi.
Pembangunan di daerah semakin menggeliat semenjak bergulirnya Undang-Undang Nomor
32 tahun 2004 yang mengawali lahirnya wacana otonomi daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
telah otonom baik provinsi maupun kabupaten/kota untuk lebih leluasa menangani berbagai
permasalahan rumah tangganya dan mengelola potensi yang dimiliki. Dalam hal ini
pemerintah daerah kabupaten mempunyai kewenangan untuk menyusun rencana
pembangunan daerah sebagai arah untuk mencapai tujuan pembangunan dengan
mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan masalah yang dihadapi. Sejalan dengan hal
tersebut dalam UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang penataan ruang, pemerintah kabupaten
mempunyai wewenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah. Penataan Ruang
sebagai suatu sistem perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dengan penataan ruang
diharapkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta mampu
mendukung pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, tidak terjadi pemborosan
sumberdaya dan tidak menyebabkan penurunan kualitas ruang.
Perencanaan pembangunan daerah harus tetap memperhatikan dan mempedomani
dokumen perencanaan pembangunan baik itu di tingkat pusat maupun daerah lainnya. Hal ini
sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 yang menyebutkan bahwa
sistem perencanaan pembangunan nasional merupakan satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang (20
tahunan), jangka menengah (5 tahunan), dan perencanaan tahunan yang dilaksanakan oleh
BAB I Pendahuluan | 1
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Perencanaan
pembangunan yang disusun harus dapat mengakomodir kepentingan semua elemen
masyarakat sehingga akan tercapai tujuan yang diinginkan, yaitu pertumbuhan (growth),
pemerataan (equity), dan keberlanjutan pembangunan (sustainable development). Pasal 150
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyatakan bahwa
pemerintah daerah wajib menyusun Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sebagai acuan
kebijakan pembangunan daerah dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun. RPJPD merupakan
suatu dokumenperencanaan pembangunan jangka panjang daerah yang bersifat makro serta
memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang daerah, dimana proses
penyusunannya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pelaku
pembangunan.
Penyusunan RPJPD mengacu pada RPJP Nasional, RPJPD Provinsi dan
memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Selanjutnya
berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai dengan pembangunan, kesejahteraan yang
semakin tinggi dan semakin adil senantiasa dicita-citakan oleh semua pihak. Tidak berlebihan
bila dikatakan bahwa setiap pengelola pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah pada dasarnya selalu menetapkan hal tersebut sebagai tujuan akhir yang
ingin diwujudkan. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) sebagaimana
disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 serta Permendagri Nomor 54
Tahun 2010 bahwa RPJPD merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk
periode 20 (dua puluh) tahun mendatang, yang selanjutnya akan digunakan sebagai acuan
dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk setiap
jangka waktu 5 (lima) tahunan. Dalam rangka memenuhi amanat peraturan
perundangundangan tersebut serta sebagai upaya pengintegrasian perencanaan pembangunan
daerah dengan perencanaan pembangunan nasional maupun daerah lainnya, maka disusun
RPJPD Kabupaten Sanggau untuk periode tahun 2005-2025.
Proses penyusunan RPJPD terdiri dari 5 (lima) tahap utama yaitu : tahap pertama :
persiapan penyusunan RPJPD yang meliputi pembentukan tim penyusun, orientasi mengenai
RPJPD, penyusunan agenda kerja tim RPJPD serta pengumpulan data dan informasi. Tahap
kedua : penyusunan rancangan awal RPJPD yang dilakukan melalui dua tahapan yaitu
perumusan rancangan awal dan penyajian rancangan awal RPJPD yang didalamnya

BAB I Pendahuluan | 2
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

dilakukan analisis terhadap RTRW, penelaahan terhadap RPJPN, analisis gambaran kondisi
daerah, isu strategis daerah, perumusan visi dan misi serta perumusan arah kebijakan. Selain
itu juga dilakukan forum konsultasi publik yang melibatkan tokoh atau wakil berbagai
elemen masyarakat, pakar, akademisi, dan para pemangku kepentingan terhadap draft
rancangan awal RPJPD. Tahap ketiga : Pelaksanaan Musrenbang RPJPD. Tahap keempat :
Penyusunan rancangan akhir RPJPD meliputi : konsultasi rancangan akhir ke Gubernur
Kalimantan Barat, penyempurnaan rancangan akhir RPJPD dan melengkapi sistematika
rancangan awal RPJPD menjadi rancangan akhir. Tahap kelima: penetapan Perda RPJPD.
Kabupaten Sanggau memiliki berbagai potensi yang harus dikelola dan dimanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat. Disisi lain, Kabupaten Sangau juga sebagai
kabupaten yang memiliki wilayah strategis berbatasan langsung dengan Sarawak negara
bagian Malaysia timur. Kabupaten Sanggau memiliki keragaman budaya, keragaman suku
serta keragaman agama yang menjadi ciri kekayaan tersendiri yang sangat potensial untuk
dikembangkan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi daerah. Keragaman, walaupun
merupakan tantangan, namun menjadi bagian dari modal dalam mendorong proses dan
membangun pilar-pilar kemajuan yang semakin saling mengisi (komplementatif) dan saling
memperkuat yang memberikan sinergi. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Sanggau Tahun 2005-2025 yang pada gilirannya menambah kemampuan bersaing
dan kemampuan berkolaborasi sesuai dengan potensi terbaik daerah. Dengan demikian,
dalam jangka panjang diharapkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah dapat
tercapai dan dapat menjamin berjalannya pembangunan berkelanjutan.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum penyusunan RPJPD Kabupaten Sanggau 2005-2025 adalah sebagai


berikut:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan
Pemerintah Kabupaten Sanggau. Penetapan Undang–Undang Darurat Nomor 3
Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Barat (Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 9, sebagai Undang-Undang ( Lembaran Negara
Republik Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1820 );

BAB I Pendahuluan | 3
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4884);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

BAB I Pendahuluan | 4
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJPD Kabupaten Sanggau Dengan Dokumen


Rencana Pembangunan Daerah Lainnya

Rencana Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau 2005-2025 merupakan satu


kesatuan dari pembangunan nasional, sebagaimana ditegaskan di dalam Pasal 2 Peraturan
Pemerintah No 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Hal ini sebagai upaya pengintegrasian
perencanaan pembangunan di daerah dengan pembangunan nasional.
RPJPD Kabupaten Sanggau memiliki hubungan dengan dokumen perencanaan
pembangunan lainnya dimana keterkaitan tersebut sebagai berikut :
1. RPJP Nasional tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan pembangunan di
tingkat nasional. Dokumen-dokumen tersebut berisikan visi, misi dan arah
pembangunan jangka panjang dan menengah untuk seluruh Indonesia. Sementara itu,
RPJP Propinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025 merupakan dokumen yang
berisikan perencanaan pembangunan di Propinsi Kalimantan Barat ;
2. RPJPD Kabupaten Sanggau 2005-2025 merupakan pedoman bagi penyusunan
dokumen-dokumen perencanaan pembangunan di lingkungan Kabupaten Sanggau,
dalam rangka mendukung terciptanya pembangunan berkesinambungan. Di samping
itu RPJPD di susun untuk memudahkan koordinasi dan sinkronisasi guna
memudahkan tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan Kabupaten Sanggau
dalam jangka panjang. RPJPD Kabupaten Sanggau mempunyai kedudukan sebagai
kerangka dasar pengelolaan pembangunan daerah yang merupakan penjabaran dari
kehendak masyarakat Kabupaten Sanggau dengan tetap memperhatikan arah RPJP
Nasional dan Provinsi.
3. Dalam penyusunan RPJPD Kabupaten Sanggau 2005-2025 mengacu dan
mempedomani dokumen perencanaan lainya seperti RPJP Nasional, RPJP Provinsi
Kalimantan Barat, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pulau Kalimantan, RTRW
Provinsi Kalimantan Barat, RTRW Kawasan Perbatasan Negara di Pulau Kalimantan
maupun RTRW Kabupaten tetangga khususnya kesepakatan bersama dengan
kabupaten tetangga, dengan harapan tercipta sinkronisasi dalam pembangunan dan
pengembangan yang berbasis tata ruang wilayah.

BAB I Pendahuluan | 5
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

Untuk memberikan gambaran secara lebih spesifik, dapat dijabarkan dalam bentuk
bagan sebagai berikut :

Gambar.1.1. Diagram Hubungan Antar Dokumen

1.4. Sistimatika Penulisan

BAB.I Pendahuluan
Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang penyusunan RPJPD, dasar hukum
penyusunan, hubungan antara dokumen RPJPD dengan dokumen perencanaan lainnya,
sistematika penulisan RPJPD serta maksud dan tujuan penyusunan RPJPD.

BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah


Gambaran umum kondisi daerah menjelaskan tentang kondisi daerah dilihat dari
aspek geografi dan demografi Kabupaten Sanggau serta aspek kesejahteraan masyarakat,
aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.

BAB III. Analisis Isu-Isu Strategis Daerah


Penyajian isu-isu strategis daerah meliputi permasalahan-permasalahan daerah dan
isu-isu strategis daerah. Permasalahan-permasalahan daerah yang disajikan adalah
permasalahan pembangunan dan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Isu-isu
strategis daerah dapat berasal dari permasalahan-permasalahan di daerah maupun yang
berasal dari dunia internasional, kebijakan nasional maupun regional. Hal terpenting yang
BAB I Pendahuluan | 6
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

perlu diperhatikan adalah isu tersebut dapat memberikan manfaat/pengaruh dimasa


mendatang terhadap daerah tersebut.

BAB IV. Visi dan Misi Daerah


Bab ini berisi tentang visi dan misi Kabupaten Sanggau ingin dicapai dalam jangka
waktu 20 (dua puluh) tahunan. Bab ini juga menjelaskan mengenai tujuan dan sasaran dari
misi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama tersebut.

BAB V. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah


Dalam bagian ini diuraikan mengenai sasaran pokok dan arah kebijakan
pembangunan jangka panjang daerah untuk masing-masing misi serta tahapan dan proritas
pembangunan jangka panjang daerah.

BAB VI. Kaidah Pelaksanaan


Bab ini menjelaskan kaidah pelaksanaan yang menjelaskan bahwa seluruh stake
holder pembangunan berkewajiban untuk bersama-sama mendukung dan mensukseskan
pencapaian visi, misi, tujuan dan arah kebijakan Kabupaten Sanggau. RPJPD juga merupakan
pedoman bagi setiap kepala daerah untuk menyusun RPJMD sebagai bentuk perencanaan
pembangunan jangka waktu 5 (lima) tahunan.

1.5. Maksud dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau tahun 2005-


2025, selanjutnya disebut RPJPD Kabupaten Sanggau, adalah dokumen perencanaan
pembangunan daerah periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan
tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi
seluruh komponen pelaksana pembangunan daerah (Pemerintah Daerah, masyarakat dan
dunia usaha) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi dan
arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh
pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif dan saling melengkapi satu dengan lainnya
di dalam satu pola sikap dan pola tindak.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sanggau tahun 2005 2025
disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan Kabupaten Sanggau;
BAB I Pendahuluan | 7
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 – 2025

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah antar
waktu, antar fungsi pemerintah dan daerah;
3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat;
4. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya Kabupaten Sanggau yang efisien,
efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan (sustainable);
5. Tercapainya pembangunan jangka panjang berdasarkan kesinambungan pelaksanaan
RPJPD Kabupaten Sanggau.
6. Tercapainya pemerataan pembangunan di Kabupaten Sanggau.

BAB I Pendahuluan | 8
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah
2.1.1.1. Luas dan Batas Administrasi

Kabupaten Sanggau merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat


yang dibentuk berdasarkan Penetapan Undang–undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Barat, namun berdasarkan UU RI No.34
Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau dimana
wilayah Kabupaten Sekadau berasal dari Kabupaten Sanggau sehingga luasan wilayah
Kabupaten Sanggau berkurang menjadi 12.857,70 Km2 dengan kepadatan penduduk rata-rata
31 jiwa per Km2.

Gambar.2.1. Peta Wilayah Administratif Kabupaten Sanggau


BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 9
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

2.1.1.2. Letak dan Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Sanggau terletak di antara 1 derajat 0 menit Lintang


Utara dan 0 derajat 35 menit Lintang Selatan, serta di antara 109 derajat 45 menit dan 111
derajat 11 menit Bujur Timur, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan negara
Malaysia Timur (Sarawak); sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ketapang; sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Sekadau; dan sebelah barat berbatasan dengan
Kabupaten Landak. Kabupaten Sanggau merupakan Daerah Tingkat II yang daerahnya
terluas ke-4 (12,47%) kabupaten/kodya di Provinsi Kalimantan Barat, dengan kecamatan
terluas adalah Kecamatan Jangkang dengan luas wilayah 1.589,20 Km2, dan kecamatan
terkecil adalah Kecamatan Balai dengan luas 395,60 Km2 dan Kecamatan Beduwai dengan
luas wilayah 435,00 Km2.

Tabel 2.1. Batas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Sanggau


Kecamatan Utara Timur Selatan Barat
No.
District North East South West
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. T o b a Tayan Hilir Kab. Ketapang Meliau Kab. Landak
2. M e l i a u Tayan Hilir Kab. Ketapang Kapuas Toba
3. Kapuas Bonti, Jangkang Meliau, Mukok, Parindu, Tyn
Kab. Sekadau Kab. Sekadau Hilir, Meliau
4. M u k o k Jangkang Kab. Sekadau Kab. Sekadau Kapuas
5. Jangkang Kab. Sintang Kapuas, Mukok Kab. Sekadau Bonti, Noyan
6. B o n t i Noyan Parindu, Kapuas Jangkang Kembayan
7. Parindu Bonti Tayan Hilir Kapuas Tayan Hulu
8. Tayan Hilir Tayan Hulu Toba Kapuas, Parindu Kab. Landak
9. B a l a i Tayan Hulu Tayan Hilir Tayan Hilir Kab. Landak
10. Tayan Hulu Kembayan Tayan Hilir Parindu Kab. Landak
11. Kembayan Beduai Tayan Hulu Noyan, Bonti Kab. Landak
12. Beduwai Sekayam Kembayan Noyan Kab. Landak
13. N o y a n Sekayam Kembayan, Bonti Jangkang Beduwai, Sekayam
14. Sekayam Entikong Beduwai Kab. Sintang Kab. Landak
15. Entikong Malaysia Timur Sekayam Sekayam Kab. Landak
Kabupaten Sanggau Serawak Kab. Sekadau Kab. Ketapang Kab. Landak
Sumber: Kabupaten Sanggau Dalam Angka 2009

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 10


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel.2.2. Persentase Luas Kecamatan Terhadap Wilayah Kabupaten Sanggau

Luas Persentase terhadap


No. Kecamatan Ibukota
(Km2) luas Kabupaten (%)
1. Toba Teraju 1.127 8,77
2. Meliau Meliau 1.495,70 11,63
3. Kapuas Sanggau 1.382,00 10,75
4. Mukok Kedukul 501,00 3,90
5. Jangkang Balai Sebut 1.589,20 12,36
6. Bonti Bonti 1.121,80 8,72
7. Parindu Pusat Damai 593,90 4,62
8. Tayan Hilir Kawat 1.050,50 8,17
9. Balai Batang Tarang 395,60 3,08
10. Tayan Hulu Sosok 719,20 5,59
11. Kembayan Tanjung Merpati 610,80 4,75
12. Beduwai Bereng Berkawat 435,00 3,38
13. Noyan Noyan 487,90 3,79
14. Sekayam Balai Karangan 841,01 6,54
15. Entikong Entikong 506,89 3,94
Kabupaten Sanggau 12 857,70 100
Sumber : Kabupaten Sanggau Dalam Angka 2009

Pada umumnya Kabupaten Sanggau merupakan daerah dataran tinggi yang berbukit
dan berawa-rawa yang dialiri oleh beberapa sungai, di antaranya: Sungai, Kapuas, Sungai
Sekayam, Sungai Mengkiang, Sungai Kambing, dan Sungai Tayan. Sungai Kapuas
merupakan sungai terpanjang di Kal-Bar yang mengalir dari Kabupaten Kapuas Hulu melalui
Kabupaten Sintang, Kab. Sanggau, dan bermuara di Kabupaten Pontianak. Sedangkan
sungai-sungai kecil lainnya merupakan cabang dari Sungai Kapuas yang berhubungan satu
dengan yang lainnya.
Menurut jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sanggau, sebagian besar adalah jenis
tanah padsolik merah kuning batuan dan padat yang hampir merata di seluruh kecamatan,
dengan luas mencapai sekitar 576.910 hektar (44,80%). Sedangkan latosol merupakan jenis
tanah dengan luas terkecil yang terdapat di Kabupaten Sanggau, yaitu 19.375 Hektar (1,06%)
yang hanya terdapat di Kec. Toba dan Meliau. Formasi Geologi yang terdapat di daerah
Kabupaten Sanggau, antara lain Formasi Kwartir, Kapur, Trias, Plistosen, Intruksif dan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 11
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Plutonik Basa Menengah, Intruksif Plutonik Asam, Sekis Hablur, Intruksif dan Plutonik
Basa, Lapisan Batu, dan Permo Karbon. Pada umumnya lapisan Plistosen hampir terdapat di
seluruh kecamatan, kecuali di Kec. Toba dan Beduwai. Lapisan tanah Efusif Basa hanya
terdapat pada Kec.Tayan Hulu.
Dalam Rencana Tata Ruang dilakukan upaya pemanfaatan ruang Kabupaten Sanggau
yang aman, nyaman dan produktif dengan memperhatikan keterpaduan pemanfaatan Sumber
Daya Alam dan Sumber Daya Buatan melalui pengembangan industri, perdagangan dan jasa
berskala regional, sektor pariwisata serta pengembangan kawasan perbatasan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam rencana
pengembangan struktur ruang di Kabupaten Sanggau dilakukan penataan dan pengembangan
jaringan transportasi dan infrastruktur sebagai pendukung pengembangan sektor unggulan
utama kabupaten, yaitu sektor perkebunan, sektor pertambangan, sektor industri, serta sektor
perdagangan dan jasa skala regional.
Pengembangan ini sekaligus berfungsi sebagai pendukung fungsional kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang memiliki hubungan fungsional dan mendukung kawasan
perbatasan negara sebagai beranda depan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berkenaan dengan rencana pola ruang, perlu dilakukan evaluasi terhadap peruntukan
ruang dalam wilayah Kabupaten Sanggau yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan fungsi budidaya. Hal ini penting mengingat di Kabupaten Sanggau masih
terdapat kawasan yang harus ditata kembali, terutama keberadaan hutan.
Pengembangan kawasan budidaya sebagaimana yang dimaksud terdiri atas Kawasan
peruntukan hutan produksi; Kawasan peruntukan hutan rakyat; Kawasan peruntukan
pertanian; Kawasan peruntukan perikanan; Kawasan peruntukan pertambangan; Kawasan
peruntukan industri; Kawasan peruntukan permukiman; Kawasan peruntukan pariwisata; dan
Kawasan peruntukan pertahanan keamanan.
Berikut penjelasan lokasi dan luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi di Kabupaten
Sanggau pada tahun 2009, berdasar pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sanggau.

Tabel.2.3. Lokasi dan Luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Kabupaten SanggauTahun 2009..

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 12


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel.2.3.
Lokasi dan Luas Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
Kabupaten SanggauTahun 2009

Fungsi Kawasan Wilayah Luas Kawasan


Administratif (Ha)
(Kecamatan)

Hutan Produksi Terbatas (HPT) Kapuas Luas 16.299 Ha


Sekayam Luas 7.564 Ha
Meliau Luas 15.562 Ha
Hutan Produksi Tetap ( HP) Mukok Luas 4.684 Ha
Jangkang Luas 62.709 Ha
Entikong Luas 8.682 Ha
Noyan Luas 12.299 Ha
Bonti Luas 40.780 Ha
Tayan Hulu Luas 256 Ha
Toba Luas 45.481 Ha
Beduwai Luas 22.430 Ha
Balai Luas 12.984 Ha.
Kawasan Hutan Produksi konversi (HPK) Kembayan luas 3.388 Ha
Sekayam luas 4.527 Ha
Beduwai luas 1.368 Ha
Entikong luas 4.728 Ha
Sumber : RTRW Kabupaten Sanggau

Tabel.2.4.
Luas Lahan Kritis di Kabupaten Sanggau (Ha)

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 13


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Selama tahun 2008, Kabupaten Sanggau umumnya memiliki curah hujan dengan rata-
rata hari hujan tertinggi terjadi selama 122 hari yaitu pada bulan November dengan rata-rata
tinggi curah hujan terbesar 1.864,5 mm. Sedangkan hari hujan terendah selama 39 hari
dengan curah hujan rata-rata sebesar 717,9 mm yang terjadi pada bulan Juli.

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah


2.1.2.1. Demografi

Jumlah Penduduk Kabupaten Sanggau pada Tahun 1985 sebanyak 389.944 jiwa,
Tahun 1988 sebanyak 415.514 jiwa, tahun 1993 sebanyak 458,438 jiwa, tahun 1999 sebanyak
506.876 jiwa, tahun 2003 sebanyak 529.473, Tahun 2004 sebanyak 368.538 jiwa sedangkan
Tahun 2005 sebanyak 374.022 jiwa. Untuk tahun 2004 terjadi penurunan yang cukup tajam
dikarenakan adanya pemekaran Kabupaten Sanggau menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu
Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sekadau.

Tabel 2.5. Kepadatan Penduduk Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Luas Kepadatan Penduduk


No. Kecamatan Desa Penduduk
(Km2) Per Km2 Per Desa
1 Toba 1127.2 7 11883 10.54 1698
2 Meliau 1495.7 18 42463 28.39 2359
3 Kapuas 1382 25 80773 58.45 3231
4 Mukok 510 8 16834 33.60 2104
5 Jangkang 1589.2 11 26731 16.82 2430
6 Bonti 1121.8 9 19431 17.32 2159
7 Parindu 593.9 14 30018 50.54 2144
8 Tayan Hilir 1050.5 15 28528 27.16 1902
9 Balai 395.6 12 22216 56.16 1851
10 Tayan Hulu 719.2 11 28380 39.46 2580
11 Kembayan 610.8 11 25941 42.47 2358
12 Beduwai 435.0 5 10627 24.43 2125
13 Noyan 487.9 5 9980 20.46 1996
14 Sekayam 841.01 10 27853 33.12 2785
15 Entikong 506.89 5 13514 26.66 2703
2009 12857.70 166 395172 30.73 2381
Sumber: KDA Sanggau 2009

Rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,72%. Penduduk Kabupaten Sanggau


yang luas wilayahnya 12.857,70 km2 (8,76%) dari luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat,
Penduduk Kabupaten Sanggau pada tahun 2009 berjumlah 395.172 jiwa dengan rincian
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 14
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

penduduk laki-laki 200.895 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 194.277 jiwa yang
menyebar di 15 Kecamatan dengan kepadatan penduduk 31 jiwa/Km2. Penyebaran ini tidak
merata antara kecamatan satu dengan lainnya.

Tabel 2.6.
Penduduk Kabupaten Sanggau
Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009

2.1.2.2. Sosial, Budaya dan Agama

Kabupaten Sanggau kaya akan bermacam potensi yang dapat dikembangkan untuk
memberikan nilai tambah bagi daerah, diantaranya keberagaman budaya dan agama.
Keberagaman yang ada tersebut tidak kemudian memunculkan permasalahan, justru
fenomena unik yang terjadi di kalangan masyarakat terjalin hubungan sosial yang baik dan
harmonis. Namun dengan perbedaan agama tersebut, justru memberikan energy positif bagi
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 15
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

terciptanya kehidupan di masyarakat yang saling asah, asih dan asuh. Secara nyata dapat
dikatakan bahwa kerukunan hidup beragama baik kerukunan intern umat beragama maupun
kerukunan antar umat beragama terjaga dan terpelihara dengan baik, sehingga kondisi
kehidupan sosial, budaya dan agama di Kabupaten Sanggau kondusif. Hal ini tercermin
dalam perilaku masyarakat saling membantu, bekerja sama dan bahumembahu. Sebagai
sarana dan prasarana untuk menunjang peribadatan dalam beragama sesuai dengan
kepercayaan dan agamanya di Kabupaten Sanggau terdapat rumah ibadah, dengan rincian
sebagai berikut: Masjid 239 buah, Surau/mushola 155 buah, Gereja katolik 127 buah, dan
Gereja protestan 246 buah, Vihara 2 buah dan Pura 1 buah.
Sebagaimana diketahui bahwa di Kabupaten Sanggau memiliki berbagai macam suku,
keberagaman suku ini menjadi embrio munculnya beraneka macam kekayaan budaya dalam
bentuk seni tradisi maupun adat istiadat yang apabila dikemas dan dikembangkan dengan
baik akan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pariwisata daerah Kabupaten Sanggau.

2.1.2.3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan dari pelaksanaan pembangunan baik itu


pembangunan dalam skala nasional maupun pembangunan daerah. Keberhasilan
pembangunan salah satu indikatornya dapat dilihat dari aspek kesejahteraan masyarakat,
karena aspek ini sebagai bagian dari indikator kinerja pembangunan secara keseluruhan.
Berbagai indikator kesejahteraan masyarakat dapat dijabarkan ke dalam fokus kesejahteraan
dan pemerataan ekonomi, fokus kesejahteraan sosial, fokus seni budaya dan olah raga.

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

1. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto


Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sanggau
tentunya ditopang dari berbagai sektor kegiatan ekonomi yang masing-masing sektor
memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pembangunan Kabupaten
Sanggau. PDRB merupakan indikator yang memberikan informasi tentang gambaran
keberhasilan pembangunan ekonomi regional Kabupaten Sanggau. PDRB dapat
disajikan berdasarkan atas dasar harga berlaku dan berdasarkan atas dasar harga
konstan. Penyajian PDRB Kabupaten Sanggau atas dasar harga berlaku

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 16


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

memperlihatkan besaran dari nilai tambah bruto masingmasing sektor sesuai dengan
keadaan pada tahun tertentu.
Pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertumbuhan sektoral. Pertumbuhan
sektoral menunjukkan perubahan dan perkembangan ekonomi, untuk kemudian dapat
digunakan sebagai alat analisis lebih lanjut. Semakin membaiknya perekonomian
Kabupaten Sanggau juga dapat dilihat dari perbandingan tingkat pertumbuhan
ekonomi dengan tingkat pertumbuhan penduduk.
2. Laju Inflasi
Perekonomian suatu daerah yang baik ditunjukkan dengan nilai inflasi yang
rendah dan apabila dikaitkan dengan perkembangan PDRB maka daerah yang baik
adalah daerah yang mempunyai nilai inflasi yang rendah akan tetapi pertumbuhan
PDRB-nya yang tinggi. Gambaran fluktuasi dari Pendapatan Domestik Regional
Bruto (PDRB) adalah salah satu indikator untuk mengetahui perkembangan
perekonomian suatu. Selain itu, nilai PDRB juga dapat dipakai untuk mengetahui
tingkat daya beli masyarakat. Dengan angka inflasi maka akan dapat diketahui nilai
uang secara riil.

Tabel 2.7.
Laju Inflasi Kabupaten Sanggau Tahun 2003-2007

Tahun Indeks Harga Implisit Inflasi


2003 120,02 4,90
2004 125,97 4,96
2005 141,15 12,05
2006 150,22 6,43
2007 164,42 9,50

Sumber: BPS Kabupaten Sanggau, April 2008

3. PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau


PDRB Perkapita atau yang biasa disebut pendapatan perkapita (per capita
income) merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kemakmuran yang
telah dicapai Kabupaten Sanggau. PDRB Perkapita Kabupaten Sanggau menunjukkan
kenaikan tiap tahun. Namun kenaikan tersebut belum menunjukkan kenaikan daya
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 17
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

beli masyarakat karena kenaikan tersebut masih terpengaruh oleh adanya kenaikan
harga.
Perkembangan PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten
Sanggau selama lima tahun terakhir ini (2003-2008) menunjukkan peningkatan setiap
tahun. PDRB per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku misalnya terjadi peningkatan
sekitar 62,32 persen selama kurun waktu lima tahun terakhir, dan juga PDRB Per
Kapita Atas dasar Harga Konstan meningkat sekitar 20,77 persen. Dari perkembangan
PDRB Per Kapita tersebut diatas dapat diproyeksi PDRB per kapita untuk lima tahun
kedepan, PDRB per kapita tahun 2009 Rp.12.190,13 juta atau mengalami
pertumbuahan (10,39) persen, tahun 2010, Rp.13.456,24 juta, tahun 2012,
Rp.14.853,85, juta tahun 2013, Rp.18.099,63 juta dan tahun 2014, Rp.19.979,52, juta
rata-rata mengalami pertumbuhan perkapita lima tahun kedepan sebesar 10, 39 persen.
Perkembangan PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Konstan (2000) selama
lima tahun kedepan dapat diproyeksikan sebagai berikut : Tahun 2009 Rp.6.488,55,
juta, tahun 2010 Rp.6.713,66 juta, tahun 2011 Rp.6.946,59 juta, tahun 2012
Rp.7.187,60 juta, tahun 2013, Rp.7.436,97 juta dan tahun 2014 Rp.7.694,99 juta dan
mengalami pertumbuahan rata-rata setiap tahunnya adalah 3,47 persen.

Tabel 2.8.
PDRB Per Kapita Kabupaten Sanggau Tahun 2003 - 2008 (Juta Rp)
Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun
Uraian
2003 2004 2005 2006 2007 2008
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Atas Dasar 6.143,21 6.833,59 7.830,82 8.897,46 10.127,51 11.043,15


Harga Berlaku
Atas Dasar 5.118,55 5.424,58 5.547,26 5.922,95 6.159,54 6.268,43
Harga Konstan
2000

Sumber : BPS Kabupaten Sanggau

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 18


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Grafik 2.1.
PDRB Perkapita Kabupaten Sanggau Tahun 2003-2008

12000
10000
PDRB Perkapita (Ribu Rp)
8000
6000
4000
2000
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008
Tahun

Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan

Tabel 2.9.
Gambaran Ekonomi makro

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 19


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

4. Angka Kriminalitas
Data kriminalitas bersumber dari Pengadilan Negeri, Kejaksaan, dan Rumah
Tahanan Kabupaten Sanggau. Tahun 2009, jumlah perkara yang masuk dan
diselesaikan sebanyak 4.308 perkara. Berdasarkan hasil keputusan pengadilan pada
tahun 2009, diketahui jumlah narapidana sebanyak 150 orang (142 orang laki-laki dan
8 orang perempuan).

b. Fokus Kesejahteraan Sosial


1. Bidang Pendidikan
Kemajuan pendidikan mempunyai hubungan yang positif dengan bidang lain,
salah satu hubungan pendidikan dengan produktivitas tercermin pada keadaan tingkat
penghasilan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin besar
peluang untuk memperoleh pekerjaan atau untuk mendapatkan penghasilan yang lebih
memadai. Berhasil tidaknya pembangunan bidang pendidikan dapat diketahui dari
kualitas SDM yang dihasilkan dengan kuantitas/jumlah sarana dan prasarana
pendidikan yang ada serta jumlah siswa/mahasiswa yang mengikuti pendidikan
maupun tenaga pengajar (guru/dosen) yang ada.

Tabel 2.10
Komposisi Sarana Pendidikan di Kabupaten Sanggau Tahun 2007/2008

Sarana (Unit) Guru (Orang Murid (orang)

Tk. Pend Negeri Swasta Rasio


Negeri Swasta Negeri Swasta
Non
PNS GT GTT
PNS
PAUD 0 40 0 0 0 110 0 1.376 1:8
TK 2 38 37 0 6 82 64 1.685 1:7

SD/MI 474 16 3.120 0 175 475 53.810 2.855 1:7

SLB 2 0 9 0 0 0 54 0 1:2

SMP/MTs 55 45 399 283 92 418 10.226 4.064 1:8

SMU/MA 13 18 169 76 67 189 3.483 2.629 1:8

SMK 4 9 31 30 34 123 717 1.896 1:8


Sumber, Bappeda Kabupaten Sanggau, April 2009
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 20
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Pada tahun 2009 jumlah Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) 42 buah, SMP
110 buah, SLTA 29 buah, dan SMK 14 buah. Jumlah murid sekolah pada tahun 2009
mengalami peningkatan. Untuk jumlah murid SMU mengalami peningkatan sebesar
3,89 persen. Jumlah murid SMP mengalami peningkatan sebanyak 3,89 persen.
jumlah murid SD yang melanjutkan ke SLTP mengalami peningkatan dibanding
tahun sebelumnya, yakni dari 6.572 siswa menjadi 6.622 siswa. Jumlah guru TK baik
negeri maupun swasta sebanyak 169 orang. Jumlah tenaga pengajar di tingkat SD
sebanyak 3.353. Guru SMP meningkat menjadi 1.145 dan guru di tingkat SMU ada
419 orang.

2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi dan Perempuan


Merupakan angka kelangsungan hidup bayi di Kabupaten Sanggau dengan
jumlah balita 0 – 4 tahun dan perempuan berumur 15 - 49 tahun menurut Rumah Sakit
Umum Kabupaten Sanggau tahun 2009.

Tabel. 2.11. Banyaknya Bayi Yang Dilahirkan Pada Kamar Bersalin di RSU
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Bulan Lahir Hidup Lahir Mati


Laki-laki Perempuan Jmlh Laki-laki Perempuan Jmlh

Januari 20 15 35 1 1 2
Februari 14 17 31 2 2 4
Maret 17 18 35 1 4 5
April 28 17 45 - - -
Mei 27 22 49 2 1 3
Juni 21 19 40 3 2 5
Juli 28 20 48 1 2 3
Agustus 18 13 31 1 - 1
September 20 10 30 2 1 3
Oktober 31 31 68 2 1 3
November 34 29 63 1 1 2
Desember 32 24 56 - 2 2
Tahun 296 235 531 16 17 33
2009

Sumber RSU Kabupaten Sanggau 2009

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 21


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.12.
Beberapa Indikator Kesehatan Kabupaten Sanggau Tahun 2006 – 2007

2006 2007
No. Beberapa Indikator Kesehatan Keterangan
Angka Target Angka Target

1. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran 6,86 < 40 6,80 < 40 Menurun
Hidup (KH)
2. Angka Kematian Balita per 1.000 Anak 2,12 < 58 0,33 < 58 Menurun
Balita

3. Angka Kematian Ibu melahirkan per - < 150 24/7447 < 150
100.000 ibu melahirkan
4. Angka Kesakitan malaria per 1.000 21,26 17 20,65 5 Menurun
penduduk
5. Angka Kesembuhan Penderita TB Paru 86,98 > 85 88,8 > 85 Meningkat
BTA +
6. Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue 13,92 1,42 8,89 2 Menurun
(DBD) per 100.000 penduduk
7. Persentase Balita Gizi Buruk 0,07 <15 0,15 <15 Meningkat

8. Persentase Kecamatan Bebas Rawan Gizi 100 34 100 80 Stabil

9. Persentase Rumah Sehat 11,93 30 54,06 80 Meningkat

10. Persentase Keluarga Miskin yang mendapat 60,00 100 31,71 100 Menurun
yankes
11. Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk 9,72 12 11,77 40 Meningkat

12. Rasio Dokter Spesialis per 100.000 1,31 3 1,31 6 Tetap


penduduk
Rasio Dokter Gigi per 100.000 penduduk 1,58 5 2,61 11 Meningkat

13. Rasio Bidan per 100.000 penduduk 32,57 45 36,9 100 Meningkat

14. Rasio Perawat per 100.000 penduduk 54,10 80 65,13 117,5 Meningkat

15. Persentase penduduk yang menjadi peserta 42,64 59 25,12 80 Menurun


jaminan pemeliharaan kesehatan
16. Rata-rata persentase anggaran kesehatan 11,34 9 8,43 15 Menurun
dalam APBD Kabupaten
17. Persentase Keluarga yang memiliki akses 21,27 59 26,02 85 Meningkat
air bersih

18. Persentase pasangan usia subur yang 64,29 70 59,39 70 Menurun


menjadi Akseptor KB

Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Sanggau, April 2008

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 22


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.13.

3. Rasio Penduduk Yang Bekerja


Secara garis besar penduduk dalam hubungan dengan kegiatan ekonomi dapat
digolongkan 2 (dua) macam yaitu usia kurang dari 15 (lima belas) tahun dan 15 (usia
lima belas) tahun ke atas. Penduduk yang berusia 15 (lima belas) tahun ke atas adalah
usia kerja, dimana pada usia ini dianggap sebagai tenaga kerja potensial yang
produktif untuk dimanfaatkan di semua sektor ekonomi untuk menggerakkan sumber-
sumber produksi yang ada dalam menghasilkan barang dan jasa. Dari jumlah
penduduk pada tengah tahun 2009 Kabupaten Sanggau sebesar 395.172 jiwa
diantaranya terdapat 212.987 jiwa (53,90%) yang bekerja terdiri dari 123.233
penduduk laki-laki dan 89.754 penduduk perempuan.
Lapangan usaha yang paling banyak digeluti masih pada sektor pertanian yang
mencapai 81,39 %, kemudian sektor konstruksi 5,92%, sektor jasa 5,43%, sedangkan
di sektor industri pengolahan sekitar 2,29% .

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 23


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

2.1.2.4. Aspek Pelayanan Umum

Pelayanan Umum merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan secara


keseluruhan. Pelayanan umum lebih menentukan keberhasilan pelaksana pembangunan
terutama pelayanan umum yang langsung bersentuhan dengan kepentingan masyarakat.
Untuk itu aspek pelayanan umum sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari para
pelaksana pembangunan. Indikator aspek pelayanan umum meliputi fokus urusan layanan
wajib dan fokus urusan layanan pilihan.

Tabel.2.14

2.1.2.5. Aspek Daya Saing Daerah

1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah


Kemampuan ekonomi daerah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang bersentuhan
langsung dengan aktivitas kehidupan masyarakat di Kabupaten Sanggau. Beberapa faktor
yang mempengaruhi kemampuan ekonomi daerah antara lain ; angka konsumsi RT per
kapita, persentase konsumsi RT untuk non pangan, produktivitas di sektor PDRB,
pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, bangunan,
perdagangan, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta jasa-jasa.
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 24
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

2. Fokus Fasilitasi Wilayah Infrastruktur


Infrastruktur merupakan pemicu pembangunan suatu wilayah serta sebagai roda
penggerak pertumbuhan ekonomi dan pendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan sektor transportasi merupakan tulang punggung pola distribusi baik barang
maupun penumpang. Infrastruktur lainnya seperti kelistrikan dan irigasi merupakan salah
satu aspek terpenting untuk meningkatkan produktivitas sektor produksi. Ketersediaan
jaringan air bersih serta pengelolaannya dan peningkatan layanan publik yang dikelola
oleh pemerintah seperti prasarana kesehatan, pendidikan, dan sarana olah raga secara
berkelanjutan sangat menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Tabel 2.15
Panjang Jalan Di Kabupaten Sanggau Dirinci Menurut
Keadaan Jalan Tahun 2006-2007

Jalan Negara Jalan Provinsi Jalan Kabupaten


Keadaan Jalan
2006 2007 2006 2007 2006 2007
I Jenis Permukaan
a. Diaspal 262,140 252,140 61.190 61,190 289,990 289,990
b. Kerikil 37.010 47,010 33,100 33,100 306,200 306,200
c. Tanah 53.800 53,800 - - 271,150 271,150
d. Tidak Diperinci - - - - - -
Jumlah 352,950 352,950 94.290 94,290 867,340 867,340
II Kondisi Jalan
a. Baik 185,860 172,00 20.000 14.000 148.310 99.100
b. Sedang 119,710 121.000 47,250 56.290 513.290 383.000
c. Rusak 47,380 59.950 27.040 24.000 205.740 385.240
d. Rusak Berat - - - - - -
Jumlah 352950 352,950 94.290 94.290 867.340 867.340
III Kelas Jalan
a. Kelas I - - - - - -
b. Kelas II - - - - - -
c. Kelas III - - - - - -
d. Kelas IIIA 352.950 352.950 - - - -
e. Kelas IIIB - - 94.290 94.290 - -
f. Kelas IIIC - - - - 867,340 867,340
g. Tidak Diperinci - - 29,96 - - -
Jumlah 352.950 352950 94.290 94.290 867.340 867.340

Sumber: BPS Kabupaten Sanggau, April 2009

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 25


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Terkait dengan penyediaan infrastruktur tersebut permasalahan yang dihadapi


Kabupaten Sanggau adalah belum meratanya pembangunan infrastruktur khususnya
infrastruktur pertanian dan pedesaan. Pembangunan infrastruktur pertanian (irigasi)
merupakan prasarana penting dalam mendukung pembangunan pertanian untuk mencapai
ketahanan pangan sedangkan pembangunan jaringan jalan merupakan prasarana
transportasi yang penting untuk memperlancar distribusi barang antar daerah serta
meningkatkan mobilitas penduduk. Dalam konteks pembangunan pertanian dan pedesaan,
jaringan jalan sangat dibutuhkan untuk kelancaran arus faktor produksi maupun
pemasaran hasil.

2.1.2.6. Pertanian dan Tanaman Pangan

Pertanian tanaman pangan merupakan komoditi penyumbang pendapatan daerah yang


cukup signifikan dengan hasil produksi yang relatif meningkat setiap tahun. Hal ini
merupakan potensi yang baik untuk terus dikembangkan dalam rangka menopang upaya
peningkatan kesejahteraan rakyat, karena Kabupaten Sanggau memiliki lahan pertanian yang
cukup luas. Pada tahun 2009 luas lahan sawah sebesar 40.205 Ha, sedikit menurun jika
dibandingkan tahun 2008 yang seluas 40.871 Ha. Sedangkan lahan kering pada tahun 2008
seluas 1.245.565 Ha kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan hingga menjadi 1.244.899
Ha.
Seperti pada tahun-tahun berikutnya, penggunaan lahan kering pada tahun 2009 di
Kabupaten Sanggau yang terbesar adalah pada lahan perkebunan seluas 361.142 Ha atau
sekitar 25,65 persen. Sedangkan penggunaan lahan kering terkecil sebagai kolam yaitu seluas
490 Ha atau berkisar 0.039 persen dari luas keseluruhan. Luas panen padi (sawah dan ladang)
pada tahun 2009 seluas 30.776 Ha dengan total produksi mencapai 85.915 ton, dari hasil
tersebut padi sawah yang luas panennya mencapai 16.786 Ha atau sekitar 54,54 persen
dengan hasil produksi 59.610 ton. Sedangkan padi ladang yang memiliki luas panen
mencapai 13.990 Ha atau sekitar 45,46 persen dari luas tanaman padi keseluruhan dengan
total produksi sebesar 26.305 ton.

Tabel 2.15 Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Kabupaten Sanggau Tahun 2009....

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 26


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.16
Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 27


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.17
Luas Panen dan Produksi Sayur-sayuran
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Sumber KDA Sanggau 2009

2.1.2.7. Pertambangan dan Industri

Di bidang pertambangan, Kabupaten Sanggau memiliki potensi bahan galian


pertambangan yang prospeknya cukup baik untuk dieksploitasi dan dimanfaatkan di masa
yang akan datang, sebagai penopang sumber perekonomian daerah. Kabupaten Sanggau

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 28


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

merupakan daerah yang potensial bahan galian yang memungkinkan untuk untuk dikelolah
lebih lanjut sehingga mempunyai nilai ekonomis. Bahan galian tersebut terdiri dari bagan
galian (emas, Bauksit,Zirkon dan Biji besi).
Kedepan diharapkan potensi-potensi yang masih terkandung di dalam perut bumi
Kabupaten Sanggau dapat dieksploitasi dengan baik untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat, sehingga Kabupaten Sanggau menjadi Kabupaten yang maju, mandiri dan memiliki
pertumbuhan ekonomi yang bagus.
Eksploitasi dan pemanfaatan bahan galian pertambangan harus mendapat perhatian
yang lebih dari para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah daerah dan investor
dengan tetap mengedepankan prinsip sustainable development serta kepentingan masyarakat,
sehingga nantinya tidak akan memunculkan permasalahan dan ketidaksesuaian dengan
kehendak masyarakat.

2.1.2.8. Listrik dan Air Bersih

Produksi listrik tiap tahunnya terus mengalami peningkatan sejalan dengan


meningkatnya konsumsi dan permintaan. Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan
rumah tangga maupun industri, baik untuk penerangan maupun sebagai penunjang berbagai
peralatan elektronik dan mesin-mesin. Penjualan listrik di Kabupaten Sanggau tahun 2009
mencapai 3.050.504.770 KWH dengan daya tersambung mencapai 27.834.450 VA dari
3.1505 pelanggan.
Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi penduduk, khususnya daerah
Kabupaten Sanggau total air bersih/air minum yang disalurkan pada tahun 2009 mencapai
2.045 ribu M3 dengan 9.320 pelanggan. Sebagian besar konsumen PDAM Kabupaten
Sanggau adalah rumah tangga dengan air minum yang disalurkan mencapai 1.347 ribu M3.
Sedangkanpemakaian terkecil air minum adalah hotel/objek wisata yang hanya mencapai 7
ribu M3.

2.1.2.9. Perkebunan

Pengembangan sub sektor perkebunan mendapat perhatian yang lebih serius untuk
menunjang program pembangunan perekonomian regional sebagai konsekuensi adanya
peningkatan pendapatan dan pertambahan penduduk, serta meningkatnya kesadaran akan gizi
masyarakat yang cukup pesat. Khususnya untuk daerah Kabupaten Sanggau yang sampai saat
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 29
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

ini masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah, baik sebagai penghasil nilai
tambah dan devisa, maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar
penduduknya. Untuk menunjang peningkatan tersebut perlu adanya usaha-usaha peningkatan
produksi yang lebih intensif, baik melalui usaha pemanfaatan sentra-sentra produksi yang
telah ada maupun dengan pengembangan sentrasentra produksi di daerah-daerah baru.
Perkebunan di Kabupaten Sanggau relatif merata dan menyebar di seluruh wilayah
kabupaten, dengan jenis tanaman yang bervariasi. Tanaman perkebunan yang menjadi
komoditi unggulan adalah kelapa sawit kemudian diikuti dengan komoditi lain seperti karet,
kopi, kakao, lada, kelapa sawit dan kelapa hibrida. Selain itu terdapat juga komoditas lain
yang juga diusahakan oleh rakyat namun jumlahnya relatif kecil. Usaha perkebunan di
Kabupaten Sanggau diusahakan sendiri oleh perkebunan rakyat dan beberapa perusahaan
swasta yang mengolah hasil perkebunan tersebut, sehingga hasil perkebunan selalu dibawa
atau diolah di luar kabupaten. Namun, dengan perkembangan kegiatan perkebunan terutama
untuk komoditi kelapa sawit, telah mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di
Kabupaten Sanggau. Untuk tanaman perkebunan lainnya, seperti komoditi kelapa dalam,
kakao, lada, dan kelapa sawit mengalami penurunan produksi bila dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Sedangkan tanaman perkebunan komoditi kelapa hibrida dan kopi
mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Kedepan diharapkan hasil panen kebun kelapa sawit dapat ditampung dan diolah di
Kabupaten Sanggau, sehingga secara langsung akan mempengaruhi peningkatan daya beli
masyarakat yang berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lokasi
perkebunan di Kabupaten Sanggau tersebar di masing-masing kecamatan, dimana pada
masing-masing kecamatan memiliki perkebunan yang luasnya bervariasi antara satu
kecamatan dengan kecamatan yang lain. Untuk menunjang peningkatan tersebut perlu adanya
usaha-usaha peningkatan produksi yang lebih intensif, baik melalui usaha pemanfaatan
sentra-sentra produksi yang telah ada maupun dengan pengembangan sentra-sentra produksi
di daerah-daerah baru.

Tabel 2.17 Luas Areal Produksi Tanamn Kakao Kabupaten Sanggau Tahun 2009...

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 30


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.18
Luas Areal Produksi Tanaman Kakao
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Tabel 2.18 Luas Areal Produksi Tanaman Kakao Kabupaten Sanggau Tahun 2009...

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 31


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.18
Luas Areal dan Produksi Tanamn Lada
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Tabel 2.19 Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi Kabupaten Sanggau Tahun 2009...

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 32


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.19
Luas Areal dan Produksi Tanaman Kopi
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Tabel 2.20 Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet Kabupaten Sanggau Tahun 2009...

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 33


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.20
Luas Areal dan Produksi Tanaman Karet
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

Tabel 2.20 Luas Areal dan Produksi Kelapa Hibrida Kabupaten Sanggau Tahun 2009...

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 34


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tabel 2.20
Luas Areal dan Produksi Kelapa Hibrida
Kabupaten Sanggau Tahun 2009

2.1.2.10. Peternakan dan Unggas

Pada tahun 2009 populasi ternak unggas mengalami peningkatan, yaitu ayam buras
tercatat mencapai 369.653 ekor, ayam rassebanyak 102.500 ekor, dan populasi itik sebanyak
12.565 ekor, Dengan demikian, jika dilihat secara keseluruhan ternak unggas untuk tahun
2009 tercatat sebanyak 484.718 ekor. Peternakan Kabupaten Sanggau bahwa pada tahun
2009 untuk golongan ternak besar, sapi tercatat sebanyak 11.572 ekor. Untuk golongan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 35


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

ternak kecil, ternak yang terbanyak adalah babi, yaitu mencapai 24.772 ekor. Sedangkan
untuk populasi kambing tahun 2009 tercatat 5.978 ekor.

2.1.2.11. Perikanan

Pembangunan perikanan diarahkan kepada usaha-usaha perluasan budidaya ikan


kolam, pagong, dan keramba guna memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan
pendapatan masyarakat rumah tangga perikanan. Pembangunan perikanan diarahkan kepada
usaha-usaha perluasan budidaya ikan kolam, pagong, dan keramba guna memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan pendapatan masyarakat rumah tangga perikanan.
Produksi ikan perairan umum dan produksi ikan budidaya pada tahun 2007 bila dibandingkan
dengan tahun 2008 masing-masing mengalami kenaikan produksi, untuk perairan umum
sebesar 21.54%, sedangkan untuk produksi ikan budidaya mengalami penurunan sebesar
6.87%.

2.1.2.12. Pariwisata

Di bidang kepariwisataan, Kabupaten Sanggau memiliki potensi dan daya tarik wisata
yang dapat dikelola dan dikembangkan sebagai salah satu potensi yang mampu memberikan
value added bagi daerah sehingga akan dapat menjadi media promosi bagi daerah agar
dikenal baik dalam lingkup lokal, nasional bahkan internasional. Tentunya apabila potensi
wisata ini dikembangkan secara maksimal akan mampu menarik wisatawan datang dan
menikmati kekayaan alam, yang akan memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan
daerah yang secara langsung maupun tidak langsung sektor perekonomian juga akan
menggeliat dan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Strategi pengembangan kawasan pariwisata berbasis lingkungan dan budaya yang
berdaya saing, antaranya dengan cara :
a. Mengembangkan kawasan pariwisata alam yang terdapat di wilayah Kabupaten
Sanggau umumnya;
b. Mengembangkan kawasan pariwisata budaya yang terintegrasi dengan destinasi
wisata budaya lainnya di Provinsi Kalimantan Barat;
c. Mengembangkan prasarana dan sarana pendukung kegiatan wisata terutama di kota
Sanggau dan Entikong; dan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 36


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

d. Mengembangkan kawasan perdalaman sebagai kawasan wisata yang berdaya saing


dan berwawasan lingkungan.

Pariwisata yang berada di kabupaten Sanggau meliputi Air Terjun Pancur Aji,Batu
Posok, Sanggau Permai, Danau Belimbing, Air Terjun tekosing & Embaloh, Sumber Air
Panas Sipant Lotup, Air Terjum/Riam Domun, Danau Padong Pangeran Mas, Air Terjun
Paonti Tapau, Air Terjun, Goa Batu Tang, Air Terjun, Goa Batu, Air Terjun Sungai Embas,
Air Terjun Sungai Teragah, Danau Lait / Terentang dan Gunung Tiong Kandang.
Dari 17 obyek wisata alam tersebut, baru obyek wisata Pancur Aji yang mulai
dikembangkan. Obyek ini merupakan kawasan hutan alami dengan luas ± 1.154 Ha, terdapat
22 air terjun dengan ketinggian dan lebar beragam, hutan tengkawang dan berbagai macam
flora unik dan beberapa sungai yang mempunyai arus deras dan riam – riam yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan arung jeram. Dilokasi ini dilakukan pembenahan sarana dan
prasarana pendukung seperti fasilitas jalan menuju lokasi sepanjang 6 Km dengan kondisi
aspal. Disamping itu kandang-kandang untuk satwa sudah diisi dengan binatang-binatang
seperti orang utan, pelanduk/kancil, buaya dan lain- lain.

2.1.2.13. Sarana dan Prasarana

Transportasi darat (jaringan jalan) merupakan penghubung antara pusat dengan


daerah belakangnya (hinterland-nya). Kondisi dan ketersediaan jaringan jalan ini sangat
berpengaruh terhadap kondisi perekonomian suatu wilayah. Dalam hal ini, peningkatan
perekonomian wilayah Kabupaten Sanggau mutlak ditunjang oleh prasarana transportasi
yang memadai sehingga mobilitas penduduk serta perekonomiannya dapat berjalan lancar
seperti yang diharapkan. Sampai dengan tahun 2008, panjang jalan di Kabupaten Sanggau
ada 1.314,58 Km, terdiri dari jalan negara 352.950 Km, jalan propinsi 94.290 Km dan jalan
kabupaten 867,34 Km. Dari ketiga jenis jalan tersebut mengalami penurunan dari tahun 2004
dimana jalan negara 319,49 Km, Jalan propinsi 208,95 Km dan jalan kabupaten 867,340
Km sehingga total penurunan panjang jalan sebesar 33,46 Km. Hal ini disebabkan karena
efek dari pemekaran kabupaten. Dari tabel 18 Dapat dilihat, bahwa jenis permukaan jalan di
Kabupaten Sanggau, hampir separuhnya 45,89% (603,3 Km) mempunyai permukaan berupa
aspal, selebihnya berpermukaan tanah 24,72% (324,95Km), berpermukaan kerikil 29,39%
(386,31 Km).

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 37


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

TABEL 2.13. PANJANG JALAN DI KABUPATEN SANGGAU DIRINCI MENURUT


KEADAAN JALAN DI KABUPATEN SANGGAU TAHUN 2009 - 2010
Table 8.1.1 Length Of Roadway In Sanggau Regency By Roads Condition, 2009 - 2010

Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kab. Jalan Desa


Keadaan Jalan
2009 2010 2009 2010 2009 2010 2009 2010

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

I. Jenis Permukaan
a. Diaspal 262 140 344 850 76 112 61 190 314 978 319 779 16 860 16 860
b. Kerikil 37 010 8 100 18 178 33 100 287 792 295 145 113 047 116 422
c. Tanah 53 800 - - - 261 870 247 065 716 639 717 636
d. Lainnya (rigid) - - - - 2 700 5 352 7 937 8 565

Jumlah / Total 352 950 352 950 94 290 94 290 867 340 867 340 854 483 859 483

II. Kondisi Jalan


a. B a i k 185 860 174 300 35 000 4 000 182 033 196 838 43 662 45 585
b. Sedang 119 710 103 550 47 250 38 890 299 547 299 547 306 506 324 307
c. Rusak 47 380 62 100 12 040 48 400 147 610 140 257 325 507 312 079
d. Rusak Berat - 13 000 - 3 000 238 150 230 698 178 808 177 513

Jumlah / Total 352 950 352 950 94 290 94 290 867 340 867 340 854 483 859 484

III. Kelas Jalan


a. Kelas I - - - - - - - -
b. Kelas II - - - - - - - -
c. Kelas III - - - - - - - -
d. Kelas III A 352 950 352 950 - - - - - -
e. Kelas III B - - 94 290 95 290 - - - -
f. Kelas III C - - - - 867 340 867 340 854 483 859 484
g. Tidak Diperinci - - - - - - - -

Jumlah / Total 352 950 353 950 94 290 95 290 867 340 867 340 854 483 859 484

Sumber / Source : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sanggau

Transportasi sungai masih sangat berperan dalam mendukung pergerakan penduduk


dan angkutan barang, terutama pada wilayah pedalaman dan kawasan produksi. Peranan
transportasi sungai di Kabupaten Sanggau mendapatkan dukungan secara alami dengan
keberadaan sungai-sungai yang dapat dilayari. Dalam hal ini, keberadaan sungai-sungai di
BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 38
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Kabupaten Sanggau relatif belum dimanfaatkan secara optimal, baik untuk kebutuhan air
maupun sebagai prasarana transportasi.

2.1.2.14. Wilayah Rawan Bencana

Kabupaten Sanggau termasuk ke dalam salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan


Barat yang memiliki kerawanan terhadap bencana banjir dan longsor. Kawasan rawan
bencana banjir sebagaimana dimaksud adalah sepanjang kawasan daerah aliran sungai (DAS)
Kapuas dan Sub daerah aliran sungai (DAS) Sekayam, seluas 365.743 Ha sedangkan
kawasan rawan longsor terdapat di Kecamatan Meliau, Tayan Hilir, Kapuas, Toba, Entikong,
Sekayam, Bonti, Kembayan, Noyan, dan Jangkang.
Untuk itu dalam rangka mengantisipasi dan mengurangi risiko atas bencana yang
akan terjadi dan sebagai upaya untuk menjalankan mandat UU No. 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (PB), Kabupaten Sanggau telah memiliki sejumlah kebijakan dan
regulasi terkait penanggulangan bencana, diantaranya menetapkan strategi penyusunan
mitigasi bencana dengan arah kebijakan antara lain meningkatkan kesiagaan dan pencegahan
dini, melaksanakan tanggap darurat, dan penanganan pasca bencana.
Dalam pelaksanaan pembangunan, dilakukan penelaahan terhadap pemanfaatan dan
pengembangan tata ruang yang merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang.
Penelaahan rencana tata ruang penting dilakukan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang
daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang berikut asumsi-asumsinya. Dalam rencana
pengembangan struktur ruang di Kabupaten Sanggau dilakukan penataan susunan pusat-pusat
permukiman dan sistem jaringan prasana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung
kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional
dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah | 39


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

BAB III
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses
penyusunan rencana pembangunan daerah baik itu dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Hal ini dikarenakan identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis mampu meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral maupun etika
birokrasi dapat dipertanggungjawabkan. Analisis terhadap isu strategis sebagai bagian dari
perencanaan pembangunan daerah dimaksudkan agar organisasi dalam pelaksanaan rencana
pembangunan senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Mengingat pentingnya
analisis tersebut, maka perhatian kepada mandat dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya
merupakan perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan.
Isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi pemerintahan daerah
dan masyarakat di masa datang. Karena isu strategis adalah kondisi atau hal yang bersifat
penting, mendasar, berjangka panjang, mendesak, bersifat kelembagaan/keorganisasian dan
menentukan tujuan organisasi/institusi di masa yang akan datang. Dengan demikian, kondisi
penting tersebut apabila tidak diantisipasi maka akan menimbulkan kerugian yang lebih besar
atau sebaliknya, apabila tidak dimanfaatkan maka menghilangkan peluang untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.
Isu strategis dalam jangka panjang sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan
nasional maupun daerah;
2. Merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah;
3. Memiliki dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat;
4. Memiliki daya ungkit yang signifikan pembangunan daerah; dan
5. Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani.

Penyajian analisis terhadap isu strategis daerah dapat dijelaskan meliputi permasalahan
pembangunan daerah dan isu strategis.
BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 40
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

3.1. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah merupakan permasalahan penyelenggaraan urusan


pemerintahan yang relevan pada akhirnya dapat dijadikan sebagai dasar dalam perumusan visi
dan misi pembangunan jangka panjang daerah. Permasalahan pembangunan daerah merupakan
kesenjangan antara kinerja yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai di masa mendatang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat. Potensi
permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum
didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi. Untuk mengefektifkan sistem
perencanaan pembangunan dan bagaimana visi/misi daerah dibuat dengan sebaik-baiknya,
dibutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan sehubungan dengan
peluang dan tantangan yang dihadapi.
Beberapa permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi oleh Kabupaten Sanggau
antara lain:

A. Bidang Pemerintahan

Seiring bergulirnya otonomi daerah yang memberikan kewenangan lebih besar kepada
daerah untuk mengelola sendiri pemerintahannya, maka upaya peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat dalam bidang pemerintahan harus diutamakan oleh pemerintah daerah.
Meskipun usia peraturan perundangan yang mengawali diterapkannya otonomi daerah sudah
tidak muda lagi, namun masih banyak ditemui permasalahan berkaitan dengan pelayanan yang
diberikan dalam pemerintahan, mulai dari pembangunan yang kurang maksimal, pelayanan
publik yang masih menuai keluhan dari masyarakat, dan permasalahan lainnya.
Kondisi ini dipengaruhi oleh masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di bidang
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam menjalankan mekanisme pembangunan daerah
serta belum optimalnya perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Disamping itu
belum optimalnya pembangunan “capacity building” institusi-institusi pemerintahan sehingga
kurang berperan dalam alokasi sumber daya secara efektif dan efisien.
Tantangan dalam bidang pemerintahan dihadapkan Pemerintah Kabupaten Sanggau untuk
terus melakukan reformasi birokrasi untuk memenuhi perkembangan kebutuhan dalam

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 41


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

memberikan pelayanan kepada masyarakat, dan untuk mempermudah aparat pemerintah daerah
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Reformasi birokrasi juga bertujuan untuk menciptakan
tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan memperhatikan kebutuhan kecamatan
(desa), sehingga kecamatan (desa) yang terdapat di Kabupaten Sanggau masih merasa
memperoleh manfaat berada dalam (orbit) Kabupaten Sanggau. Tantangan ke depan yang
dihadapi adalah penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik mengingat isu ini sudah menjadi
isu yang hangat dan prioritas termasuk dalam skala nasional.

B. Bidang Perekonomian

Pembangunan berbasis kewilayahan yang telah dilaksanakan selama ini telah dapat
mendorong kerja sama pembangunan antardaerah secara sinergis, sehingga dapat mendorong
daya saing wilayah. Tantangan pembangunan kewilayahan ke depan adalah meningkatnya
kesenjangan pembangunan antardaerah akibat bervariasinya dan terbatasnya potensi sumber
daya alam daerah, sehingga perlu diupayakan pengembangan berbagai potensi daerah termasuk
pengembangan sumber energi alternatif. Selain itu, tantangan dalam bidang ekonomi adalah
mengantisipasi terjadinya transformasi ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder (sektor
industri/pengolahan), atau bahkan ke sektor tersier (sektor jasa).
Pembangunan ekonomi Kabupaten Sanggau sampai saat ini telah menunjukkan adanya
peningkatan yang cukup signifikan, namun masih belum dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan secara memadai. Oleh karena itu, tantangan
pembangunan ekonomi pada dua puluh tahun ke depan adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang mampu meningkatkan pendapatan perkapita serta
pemerataan sehingga secara bertahap kesejahteraan masyarakat pada akhir periode pembangunan
dapat mencapai tingkat kesejahteraan minimal setara dengan Kabupaten/kota maju di Indonesia.
Pembangunan ekonomi di Kabupaten Sanggau apabila dilihat secara makro dengan
memperhatikan berbagai aspek diantaranya tingkat daya beli masyarakat, dapat dikatakan sudah
ada kemajuan meskipun masih jauh dari cita-cita yang diharapkan yaitu mewujudkan
perekonomian yang tangguh dan mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat. Tantangan besar
untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih maju dan berkualitas secara berkelanjutan
untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraan sekaligus mengurangi ketertinggalan

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 42


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

dari kabupaten lain yang lebih maju. Untuk itu upaya peningkatan dan penguatan pondasi
perekonomian daerah harus terus diupayakan sehingga nantinya daerah dapat keluar dari
keterpurukan dan bahkan memenangi persaingan.
Perekonomian Kabupaten Sanggau di dominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi
PDRB yang berkisar pada 36.23% (tahun 2009), dominasi sektor pertanian tersebut ternyata
tidak di ikuti dengan tingginya produktivitas pertanian di Kabupaten Sanggau dikarenakan
rendahnya kualitas SDM dan kurangnya infrastruktur baik secara fisik (sarana dan prasarana
produksi, transportasi dan komunikasi) maupun non fisik (kelembagaan pemasaran).
Meningkatnya jumlah penduduk, alih fungsi lahan, ekplorasi lahan secara berlebihan, dan
terjadinya berbagai bencana alam dapat menganggu ketahanan pangan wilayah dan masyarakat.
Tantangan ke depan adalah mengantisipasi, mengendalikan, dan mengurangi secara bertahap
permasalahan-permasalahan di atas, serta terus berupaya meningkatkan produktivitas hasil-hasil
pertanian secara berkelanjutan.
Eksplorasi terhadap kehidupan ekonomi domestik perlu diperhatikan lebih jauh, seperti
rencana eksplorasi pertambangan dan industri lainnya di daerah Tayan Hilir Kabupaten Sanggau.
Di satu sisi kemampuan SDM, finansial dan peralatan lokal belum mampu untuk melakukan
eksplorasi secara besar-besaran, maka peluang tersebut dimanfaatkan oleh pihak luar daerah
untuk melakukan eksplorasi tersebut. Kabupaten Sanggau mempunyai wilayah yang berbatasan
langsung dengan negara Malaysia, dan mempunyai pintu gerbang PPLB Entikong yang juga
sebagai gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga dan era globalisasi
hingga membanjirnya produk Malaysia dan China yang murah a memberikan pukulan terhadap
pengusaha kecil/ menengah domestik karena kalah bersaing terhadap murahnya harga produk
barang/jasa yang dihasilkan.

C. Bidang Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia sebagai faktor utama penentu berjalan atau tidaknya pembangunan
di Kabupaten Sanggau masih relatif rendah sehingga berpengaruh pada kreativitas dan
produktivitas yang juga rendah. Hal ini sudah seharusnya mendapatkan porsi perhatian yang
lebih dari Pemerintah Daerah. Upaya peningkatan kualitas SDM khususnya pada instansi
pemerintah maupun masyarakat secara umum harus terus dilakukan, mengingat sebaik apapun

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 43


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

program yang direncanakan dan secanggih apapun teknologi yang diterapkan tidak akan dapat
berdaya guna dan berhasil guna secara maksimal apabila tidak didukung oleh sumber daya
manusia yang berkualitas.
Secara makro beberapa indikator peningkatan kualitas sumber daya manusia diantaranya
kependudukan, pendidikan dan kesehatan telah menunjukkan kemajuan meskipun masih jauh
dari yang diharapkan. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Sanggau sebesar 374.022
jiwa dengan laju pertumbuhan (Growth Rate) penduduk dari tahun 2005- 2009 adalah sebesar
1,06 %. Dengan demikian, 20 (dua puluh) tahun ke depan diperkirakan jumlah penduduk akan
mengalami pertambahan yang cukup signifikan. Untuk itu pengendalian terhadap kuantitas dan
laju pertumbuhan penduduk tetap perlu diperhatikan guna menciptakan komposisi pertumbuhan
penduduk yang seimbang dan merata dalam rangka mendukung terjadinya nilai tambah
demografis yang ditandai dengan jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari pada jumlah
penduduk usia non produktif. Kondisi tersebut perlu ditargetkan secara optimal untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, daya saing dan kesejahteraan rakyat.
Pada bidang pendidikan masih banyak ditemui permasalahan diantaranya sarana dan
prasarana serta kebijakan terkait peningkatan kualitas pendidikan yang masih belum optimal.
Tantangan ke depan yang dihadapi antara lain adalah penyediaan layanan pendidikan yang
berkualitas untuk meningkatkan proporsi jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan
dasar sampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi; penurunan penduduk yang buta aksara;
menurunnya kesenjangan pendidikan antara yang kaya dan miskin, di desa maupun di perkotaan
serta antar jenis kelamin. Tantangan lain adalah meningkatkan kualitas dan relevansi pendidikan
sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga pendidikan yang dijalankan dapat mendorong dan
berperan dalam pembangunan daerah termasuk dalam mengembangkan nilai-nilai budaya dan
moral.
Dalam bidang kesehatan masih ditemui kurangnya sarana dan akses pelayanan serta tenaga
kesehatan baik itu tenaga medis, dokter maupun dokter spesialis. Tantangan ke depan yang
dihadapi dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pembangunan adalah mengurangi
kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antarwilayah,
tingkat sosial ekonomi, gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan; dan
meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan.

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 44


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

D. Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan

Tujuan pembangunan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan


masyarakat, maka pembangunan dapat dikatakan berhasil adalah ketika diperoleh indikator yang
menunjukkan meningkatnya kesejahteraan masyarakat diantaranya yaitu tingginya daya beli
masyarakat. Berkenaan dengan hal tersebut maka sudah selayaknya pemerintah daerah
memberikan porsi perhatian yang lebih terhadap permasalahan pembangunan daerah
diantaranya:
1. Masih cukup tingginya jumlah penduduk yang berada dibawah gariskemiskinan;
2. Masih cukup tingginya kesenjangan sosial dalam masyarakat baik itu antar golongan
pendapatan maupun antar wilayah; dan
3. Masih banyaknya desa/kelurahan maupun kecamatan yang belum mempunyai
kemandirian ekonomi dan ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Tantangan ke depan yang dihadapi adalah peningkatan kemampuan masyarakat untuk


berusaha bangkit dari kemiskinan dengan memberikan alternatif solusi yang tepat diantaranya
peningkatan kualitas sehingga memiliki kreativitas dan produktivitas yang tinggi, mengurangi
kesenjangan sosial antar golongan dengan memberikan kesempatan yang sama dalam setiap
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat serta menjamin pemerataan pembangunan dengan
mengutamakan peningkatan kapasitas wilayah yang tergolong tertinggal di Kabupaten Sanggau.

E. Bidang Revitalisasi Pertanian dan Ketahanan Pangan

Sektor pertanian mampu memberikan kontribusi PDRB setiap tahunnya, namun kondisi
tersebut masih belum mampu mendongkrak peningkatan produktivitas sektor pertanian secara
keseluruhan serta belum mampu memberikan nilai tambah produk pertanian, sehingga pada saat
yang sama juga masih menjadi penyumbang tingginya angka kemiskinan di Kabupaten Sanggau.
Selain itu masih belum optimalnya penggunaan teknologi serta masih rendahnya sarana dan
prasarana juga terbatasnya modal kerja dan manajemen pengelolaan menjadi permasalahan yang
harus terus diupayakan penyelesaiannya.

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 45


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Tantangan terbesar bagi Kabupaten Sanggau ke depan adalah melakukan revitalisasi


sektor pertanian. Melalui revitalisasi ini, diharapkan produktivitas sektor pertanian akan
meningkat, sehingga pada PDRB juga akan meningkat yang secara otomatis juga berpengaruh
pada peningkatan ketahanan pangan.
Dari berbagai tantangan dan peluang yang akan dihadapi, secara umum dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Transformasi struktural dalam perekonomian
Arah transformasi struktur perekonomian berkembang ke arah terbentuknya struktur
perekonomian yang lebih seimbang. Hal ini mempertegas bahwa pembangunan pertanian
memberikan kesempatan tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor lainnya, sehingga
mampu memperbesar peranannya dalam PDRB.
2. Pemilikan lahan yang semakin sempit
Tantangan dalam memberdayakan petani berlahan sempit sebagai pelaku agribisnis
melalui pengembangan dan penciptaan sistem kelembagaan yang mampu menjamin
petani memenuhi skala usaha yang efisien dan menghasilkan komoditas andalan dalam
rangka meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.
3. Pemasaran dan mutu produk
Kendala utama yang dihadapi berkaitan dengan pemasaran antara lain persoalan
distribusi pemasaran yang belum efisien. Hal ini dipengaruhi banyak faktor yang salah
satunya adalah minimnya dukungan jalan sentra produksi yang berkualitas.
4. Kelembagaan dan kemitraan
Lemahnya posisi tawar pertanian disebabkan belum berimbangnya kemampuan antar
pelaku. Tantangan yang dihadapi adalah meningkatnya pertumbuhan dan pengembangan
pengusaha-pengusaha perdesaan dan mengembangkan usaha dengan pola-pola kemitraan.
5. Permodalan dan investasi
Tantangan yang menghadang adalah bagaimana merumuskan kebijakan guna
menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga dapat merangsang investor untuk
berinvestasi berbasis perdesaan, serta mengembangkan iklim kredit yang disesuaikan
dengan karakteristik dari jenis usaha yang dikembangkan.

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 46


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

F. Bidang Infrastruktur Dasar

Insfrastuktur merupakan syarat mutlak pendukung terlaksananya kegiatan dan peningkatan


produktivitas sektor-sektor lain. Selain itu adanya infrastruktur yang memadai menjadi tolak
ukur berjalan atau tidaknya pembangunan di daerah. Yang menjadi permasalahan kemudian
adalah kondisi infrastruktur dasar masih banyak yang kurang pemeliharaan sehingga mengalami
kerusakan. Kondisi ini memerlukan kelanjutan pembangunan sarana dan prasarana yang belum
terselesaikan dan belum berfungsi optimal serta mengoptimalkan pemanfaatan dan pemeliharaan
sarana prasarana yang sudah ada. Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk pemerataan
pembangunan sehingga terjadinya kesenjangan pembangunan antar wilayah dapat dihindari dan
ketertinggalan wilayah tertentu dari wilayah lainnya dapat diminimalisir.

G. Bidang Jasa dan Perdagangan

Dilihat dari aspek geografis dan demografi, wilayah Kabupaten Sanggau sangat strategis,
terletak pada jalur lalu lintas yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Barat dengan Sarawak
Malaysia bagian timur. Namun potensi tersebut belum bisa dimanfaatkan secara maksimal
dikarenakan masih minimnya kemampuan masyarakat di Kabupaten Sanggau untuk bergerak
dalam bidang jasa dan perdagangan, yang dipengaruhi oleh rendahnya tingkat produksi baik jasa
maupun barang terutama dari segi kualitas. Selain itu akses terhadap permodalan juga menjadi
pemicu rendahnya produktivitas masyarakat di Kabupaten Sanggau. Kedepan diharapkan dengan
potensi yang baik tersebut, pembangunan di bidang jasa dan perdagangan dapat menjadi salah
satu solusi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sehingga berdampak positif
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

H. Bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Mitigasi Bencana

Kabupaten Sanggau memiliki potensi yang relatif besar di sektor sumber daya alam.
Namun demikian, tantangan 20 tahun ke depan adalah bagaimana mengelola sumber daya
tersebut secara berkelanjutan dengan tiga pilar, yaitu secara ekonomi feasible, secara sosial
acceptable dan ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan kesadaran masyarakat masih rendah
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga menyebabkan belum

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 47


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

optimalnya kapasitas pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta pengendalian
pencemaran dan perusakan lingkungan hidup masih belum berjalan secara maksimal.
Kedepannya diperlukan langkah riil dan strategis dalam pengelolaan sumber daya alam yang
selalu memelihara dan menjaga keserasian dan kelestariannya dengan melakukan reformasi
kebijakan dalam penanganannya, peningkatan kesadaran masyarakat secara menyeluruh dan
kontinyu. Dilakukannya pemantapan kawasan lindung mengacu kepada kawasan lindung yang
ditetapkan oleh Nasional dan Provinsi serta ditetapkan oleh Kabupaten dengan muatan kearifan
lokal.
Kabupaten Sanggau mempunyai wilayah yang termasuk kedalam daerah rawan bencana
(ring of fire) tentunya harus mengupayakan secara optimal mitigasi bencana dengan peningkatan
kualitas informasi bencana alam serta kapasitas adaptasi dan mitigasi bencana alam. Hal ini
penting sebagai upaya mempersiapkan secara dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana
alam agar dapat mengurangi resiko yang ditimbulkan.

I. Bidang Pengambangan Wilayah dan Penataan Ruang

Tantangan pengembangan wilayah dan penataan ruang di Kabupaten Sanggau ke depan


adalah menjaga konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang,
pengembangan pusat-pusat pertumbuhan, mengurangi kesenjangan pembangunan antara di
perkotaan dan perdesaan, penetapan kawasan-kawasan strategis, mengupayakan keberlanjutan
areal pertanian serta perencanaan alih fungsi hutan. Tantangan kewilayahan pada masa yang
akan datang adalah pengaturan tata ruang kewilayahan harus mengacu pada pembangunan
berkelanjutan secara proporsional dengan memegang teguh prinsip keserasian dan keselarasan
dengan alam/lingkungan. Pengembangan pusat-pusat kegiatan yang hirarki dalam rangka
meningkatkan pelayanan keseluruhan bagian wilayah kabupaten dan pengembangan wilayah
yang berpotensi dilakukan pemekaran wilayah serta pengembangan kawasan perbatasan negara
sebagai beranda depan yang mendorong sektor bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam upaya menjaga konsistensi ketataruangan di masa yang akan datang diperlukan
berbagai langkah sebagai berikut:

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 48


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

1. Penegakan disiplin dan aturan hukum yang mengikat kepada seluruh pihak baik
pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha;
2. Meningkatkan sinkronisasi perencanaan tata ruang antar level pemerintah; dan
3. Meningkatkan kompetensi kinerja aparat pengendali tata ruang dan pertanahan dengan
melibatkan komponen masyarakat; serta
4. Meningkatkan pengawasan yang efektif melalui sistem dan prosedur monitoring dan
evaluasi yang jelas.

J. Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi

Kabupaten Sanggau memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak untuk dikembangkan
sebagai salah satu upaya percepatan pembangunan daerah, baik pariwisata pegunungan, wisata
danau maupun wisata sungai. Namun sampai saat ini perencanaan dan pengembangan potensi
wisata masih belum optimal, belum terpadu dan belum terintegrasi serta belum didukung sarana
dan prasarana yang memadai serta kegiatan promosi wisata belum optimal. Tantangan ke depan
adalah mengembangkan pengelolaan potensi wisata yang ada sehingga mampu menjadi salah
satu sumber pendapatan asli daerah yang dapat dipergunakan untuk sebesar-besarnya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam bidang kebudayaan, Kabupaten Sanggau memiliki beraneka ragam budaya yang
tentunya memerlukan perhatian dan pembinaan sehingga dapat dikembangkan sebagai upaya
pengembangan kreativitas masyarakat.
Di bidang teknologi, peningkatan kemampuan dalam penguasaan dan penerapan teknologi
dan informasi menjadi hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan derasnya arus globalisasi
telah membuka peluang meningkatnya persaingan. Dengan penguasaan teknologi informasi
diharapkan mampu memainkan peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
berbagai hal. Tantangan ke depan diantaranya adalah meningkatkan ketersediaan kuantitas dan
kualitas sumber daya ilmu pengetahuan, teknologi informasi baik SDM, sarana prasarana
maupun pembiayaan, serta pengembangan budaya iptek di tengah masyarakat.

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 49


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

3.2. Isu Strategis

Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis dinamika lingkungan eksternal
terhadap proses perencanaan yang memiliki karakteristik bersifat penting, mendasar, berjangka
panjang, mendesak, bersifat kelembangaan/ keorganisasian untuk menentukan tujuan di masa
yang akan datang. Beberapa isu strategis daerah sebagai modal dasar pencapaian tujuan
pembangunan Kabupaten Sanggau sebagai berikut:

A. Tata Pemerintahan Yang baik

Tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan suatu konsepsi tentang
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, demokratis dan efektif, serta didalamnya mengatur
pola hubungan yang sinergis dan kostruktif antara pemerintah, dunia usaha swasta dan
masyarakat. Tata kepemerintahan yang baik meliputi tata kepemerintahan untuk sektor publik
(good public governance) yang merujuk pada lembaga penyelenggara negara (eksekutif,
legislatif dan yudikatif) dan adanya partisipasi aktif dari masyarakat (civil society). Para pihak
inilah yang sering disebut sebagai 3 (tiga) pilar penyangga penyelenggaraan pemerintahan yang
baik. Secara umum terdapat 4 (empat) prinsip utama dalam tata kepemerintahan yang baik, yakni
transparansi, partisipasi, penegakan hukum dan akuntabilitas.

B. Kabupaten Sanggau Merupakan Daerah Rawan Bencana

Secara geografis, Kabupaten Sanggau termasuk dalam daerah yang rawan terhadap
bencana. Ke depan perlu dilakukan langkah-langkah riil sebagai antisipasi terhadap terjadinya
bencana banjir dan longsor sehingga dapat meminimalisir resiko yang ditimbulkannya.
Peningkatan kualitas informasi bencana alam serta kapasitas adaptasi dan mitigasi bencana alam
adalah hal yang mutlak dilakukan oleh pemerintah daerah.

C. Peningkatan Sarana dan Akses Pelayanan Pendidikan Serta Kesehatan

Derasnya arus globalisasi membawa dampak yang signifikan dengan semakin


meningkatnya persaingan di segala bidang, terutama penyediaan sumber daya manusia yang

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 50


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

sehat dan berkualitas. Untuk itu penyediaan dan peningkatan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana pelayanan pendidikan dan kesehatan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.

D. Pengembangan Wilayah dan Penataan Ruang

Pengaturan tata ruang kewilayahan perlu dilakukan agar pembangunan berkelanjutan yang
proporsional dengan memegang teguh prinsip keserasian dan keselarasan dengan
alam/lingkungan dapat terus dilakukan. Pengembangan wilayah dan penataan ruang
dimaksudkan untuk menjaga konsistensi antara perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian
ruang, pengembangan pusat-pusat pertumbuhan yang meliputi wilayah berpotensi dapat
dilakukan pemekaran kecamatan maupun kabupaten, mengurangi kesenjangan pembangunan,
penetapan kawasan-kawasan strategis, serta perencanaan alih fungsi lahan.

E. Pembangunan, Pemeliharaan dan Pengembangan Kualitas Infrastruktur Dasar

Pembangunan infrastruktur dilakukan untuk pemerataan pembangunan sehingga terjadinya


kesenjangan pembangunan antarwilayah dapat dihindari. Secara sekilas, Kabupaten Sanggau
telah memiliki pondasi yang kuat dalam hal pembangunan karena telah didukung oleh
infrastruktur yang bisa dikatakan merata di semua wilayah dalam kabupaten. Namun, kondisi
yang justru menjadi permasalahan bagi Kabupaten Sanggau adalah belum maksimalnya
pemeliharaan infrastruktur yang ada tersebut, sehingga banyak ditemui infrastruktur baik itu
jalan, jembatan dan lain-lain yang sudah rusak dan membutuhkan perbaikan, peningkatan dan
bahkan pembangunan baru.

F. Pertumbuhan Ekonomi Yang Semakin Meningkat

Masih rendahnya dan masih belum stabilnya serta belum meratanya pertumbuhan ekonomi
di Kabupaten Sanggau, perlu menjadi perhatian yang serius bagi pemerintah daerah sehingga
pertumbuhan ekoonomi dapat mengarah pada peningkatan. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten
Sanggau pada 20 (dua puluh) tahun ke depan diharapkan dapat menunjukkan geliat pertumbuhan
yang signifikan, karena semakin tinggi pertumbuhan ekonomi suatu daerah, mengindikasikan
semakin tingginya tingkat kesejahteraan daerah tersebut.

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 51


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Isu pembangunan ke depan terutama dalam bidang ekonomi, tidak hanya diarahkan pada
pertumbuhan ekonominya saja tetapi juga dari sisi pemerataannya (equity), sehingga
kesejahteraan masyarakat secara luas tidak hanya akan terwujud dengan pertumbuhan ekonomi
saja tetapi distribusi pendapatan akan merata ke setiap masyarakat.

G. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Pelaksanaan pembangunan sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia (SDM),
karena SDM yang berkualitas akan mampu menyumbangkan produktivitas dan kreativitas yang
baik. Untuk itu peningkatan kualitas SDM harus dilakukan secara terus menerus sebagai modal
dasar keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Selain itu, kualitas SDM juga memberikan efek
yang positif bagi peningkatan kinerja dan etika sehingga secara otomatis akan mampu menekan
praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

BAB III Analisis Is- isu Strategi Daerah | 52


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

BAB IV
VISI DAN MISI DAERAH

4.1. Visi Kabupaten Sanggau

Perumusan visi dan misi dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) sangat penting karena mencerminkan keadaan yang diinginkan dan diharapkan dari
hasil pembangunan daerah Kabupaten Sanggau dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang.
Visi merupakan rumusan mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode
perencanaan. Sejalan dengan tujuan pembangunan pada umumnya yaitu mensejahterakan
masyarakat lahir dan bathin, strategi pembangunan yang dilakukan di Kabupaten Sanggau
menempatkan pembangunan daerah yang bertumpu pada agroindustri serta pengembangan
kualitas sumber daya manusia menjadi landasan dan modal dasar serta titik awal guna menuju
kemajuan dan kesejahteraan yang dicita-citakan pada 20 (dua puluh) tahun ke depan. Atas dasar
kondisi Kabupaten Sanggau saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun
mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki dan amanat pembangunan yang
tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
maka visi pembangunan Kabupaten Sanggau tahun 2005-2025 adalah:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN SANGGAU


YANG MANDIRI, MAJU, SEJAHTERA DAN DEMOKRATIS
BERBASIS AGROINDUSTRI DAN SEBAGAI BERANDA DEPAN NEGARA”

Visi pembangunan Kabupaten Sanggau tahun 2005-2025 tersebut mengarah pada


pencapaian tujuan pembangunan secara nasional, sebagaimana tertuang dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 serta Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025, yang
menyatakan, “Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur”. Visi
pembangunan tersebut harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat kemajuan,
kemandirian, keadilan, kemakmuran, aman, demokratis, kesejahteraan dan bermartabat yang
ingin dicapai.
Penjalasan masing-masing pernyataan Visi Kabupaten Sanggau adalah sebagai berikut:
BAB IV Visi dan Misi Daerah | 53
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Sanggau,
Kabupaten Sanggau dapat diartikan sebagai suatu daerah otonom. Daerah otonom adalah
kesatuan masyarakat hukum beserta semua potensi yang dimiliki dan yang mempunyai batas-
batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Mandiri,
Kemandirian merupakan konsep yang dinamis karena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi
saling ketergantungan senantiasa berubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-
nilai yang mendasari dan memengaruhinya. Sikap kemandirian harus dicerminkan dalam setiap
aspek kehidupan, baik ekonomi, hukum, politik, maupun sosial budaya. Kemandirian yang
demikian adalah paham yang proaktif dan bukan reaktif atau defensif yang tercermin antara lain
pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan
kebutuhan pembangunan daerahnya; untuk membangun pemerintah daerah yang mandiri mutlak
harus dibangun kemajuan ekonomi melalui peningkatan daya saing; kemandirian aparatur
pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemampuan pembiayaan
pembangunan daerah yang makin kokoh; serta kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan
pokoknya.

Maju,
Artinya bahwa pelaksanaan pembangunan daerah senantiasa dilandasi dengan keinginan bersama
untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik pada bidang ekonomi, infrastruktur, sosial dan
budaya, politik, pertahanan dan keamanan dengan didukung oleh sumber daya manusia yang
unggul dan berdaya saing tinggi, berperadaban tinggi, profesional serta berwawasan ke depan
yang luas. Maju juga diarahkan pada terbentuknya daerah yang mampu mengelola segenap
potensi sumber dayanya namun tetap mengedepankan pentingnya kerja sama dan sinergitas
dengan kabupaten lain. Beberapa indikasi keberhasilan kemajuan pemerintah daerah dalam
segala bidang.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 54


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Demokratis,
Demokratis dalam arti bahwa masyarakat mempunyai hak yang sama baik dalam melaksanakan
maupun menikmati hasil pembangunan. Pembangunan haruslah dilaksanakan dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Keadilan ini harus tercermin pada semua aspek
kehidupan. Semua masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dalam meningkatkan
taraf hidupnya dan memperoleh lapangan pekerjaan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan
dan kesehatan, mengemukakan pendapat dan melaksanakan hak politiknya, mengamankan dan
mempertahankan negara, perlindungan dan kesamaan di depan hukum, transparansi,
akuntabilitas dan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta tidak ada diskriminasi dalam
bentuk apapun, baik antar individu, gender dan daerah.

Sejahtera,
Sejahtera dapat ditunjukan dengan kondisi kemakmuran suatu masyarakat, yakni masyarakat
yang terpenuhi kebutuhan ekonomi (materiil) maupun sosial (spiritual). Dengan kata lain
kebutuhan dasar masyarakat Kabupaten Sanggau telah dapat terpenuhi secara lahir dan batin
dengan prinsip adil dan merata. Beberapa indikasi kondisi kesejahteraan masyarakat Kabupaten
Sanggau adalah dengan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan
berkesinambungan; menurunnya tingkat kemiskinan; menurunnya tingkat pengangguran;
meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial masyarakat; meningkatnya kualitas hidup
sumber daya manusia yang ditandai dengan terpenihinya hak social masyarakat yang mencakup
pelayanan dasar; sehingga secara keseluruhan mampu meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM).

Beranda Depan Negara,


Dapat diartikan sebagai letak geografis Kabupaten Sanggau yang berada di wilayah/kawasan
yang secara langsung berbatasan antar Negara. Penentuan luas wilayah perbatasan dilakukan
dengan mempertimbangkan perwujudan fungsi-fungsi keamanan, dan kesejahteraan masyarakat
wilayah perbatasan.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 55


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

4.2. Misi Kabupaten Sanggau

Misi Kabupaten Sanggau adalah mewujudkan kualitas hidup masyarakat melalui


peningkatan kualitas SDM berazas pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan. Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 6 (enam)
misi pembangunan daerah sebagai berikut:

1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia


Melalui peningkatan kualitas SDM Kabupaten Sanggau yang ditandai dengan
meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia, meningkatnya pemerataan pendidikan dan
kesempatan memperoleh pendidikan yang layak, meningkatnya akses, pemerataan, dan
mutu pelayanan kesehatan, makin mantapnya kearifan budaya lokal; dan meningkatnya
dan menguatnya sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi di berbagai bidang tanpa diskriminasi, serta makin kuatnya karakter masyarakat
yang berbudaya, tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan
falsafah Pancasila yang dicirikan dengan watak dan perilaku yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa
patriotik, berkembang, dan dinamis. Peningkatan kualitas SDM dilakukan sebagai modal
dasar terlaksananya pembangunan berkelanajutan (Sustainable Development) dengan
memperhatikan daya dukung lingkungan, sehingga pembangunan yang dilakukan dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Meningkatkan Ekonomi Daerah yang Berbasis Pada Ekonomi Kerakyatan yang


ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sehingga pendapatan perkapita
pada akhir periode pembangunan jangka panjang mencapai tingkat kesejahteraan setara
dengan Kabupaten yang maju di Indonesia; membaiknya struktur perekonomian yang
kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif sektor basis ekonomi daerah sehingga
mampu menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing global, menjadi motor
penggerak perekonomian dengan dukungan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perekonomian; meningkatnya sumber-sumber pembiayaan pembangunan daerah;
semakin meningkatnya kualitas pelayanan; semakin baiknya ketersediaan kebutuhan

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 56


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

pokok yang didukung dengan swasembada pangan dan yang disertai dengan tersedianya
instrumen jaminan pangan pada tingkat masyarakat; dan semakin optimalnya
pemanfaatan aset dan produk daerah yang berdaya saing tinggi sebagai sumber-sumber
kekayaan daerah.
3. Mewujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan yang Baik dengan
didukung oleh Kompetensi dan Profesionalitas serta bebas dari Praktek Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang ditandai dengan semakin meningkatnya kinerja
penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik didukung dengan peningkatan
profesionalisme aparatur daerah, peningkatan kualitas pelayanan publik sesuai dengan
standar mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat,
pengembangan sistem dan iklim demokrasi pada berbagai aspek kehidupan politik,
peningkatan kemampuan dan kemandirian daerah dalam mendukung pembangunan
daerah, penguatan kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi tuntutan perubahan
dan berperan aktif dalam pembangunan daerah, dan peningkatan hubungan kerja sama
yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak pada tingkat lokal, nasional, dan
internasional. Selain itu dapat mewujudkan keberhasilan otonomi daerah yang seimbang
yang didukung oleh stakeholders dalam mempercepat kesejahteraan rakyat dan pelayanan
umum.
4. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dengan
Tetap Menjaga Kelestarian Fungsinya dalam Menopang Kehidupan yang ditandai
dengan meningkatnya pengelolaansumber daya alam yang berorientasi pada pelestarian
lingkungan hidup dan mengurangi laju pemanasan global; meningkatnya kualitas dan
pengelolaan kekayaan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya alam untuk
mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal pembangunan daerah; meningkatnya
kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan, serta mengurangi risiko bencana alam.
5. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, aman, damai, dan bersatu
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didukung dengan
kepastian hukum dan penegakan HAM serta kesetaraan dan keadilan gender, yang
ditandai dengan semakin berkurangnya kuantitas dan kualitas penyandang masalah

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 57


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

kesejahteraan sosial, tercapainya penduduk tumbuh seimbang, serta mewujudkan


kesetaraan dan keadilan gender, kesejahteraan dan perlindungan anak; meningkatnya
keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat Kabupaten Sanggau, terpeliharanya
persatuan, kesatuan serta kerukunan masyarakat Kabupaten Sanggau, meningkatnya
perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat dari segala tindak kejahatan,
berkurangnya kasus kekerasan dan diskriminasi; berkurangnya tingkat pengangguran
terbuka dan jumlah penduduk miskin; meningkatnya kesadaran dan kepatuhan
masyarakat dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku; dan
mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang didukung oleh
kepastian hukum dan penegakan HAM serta kesetaraan gender.
6. Mewujudkan Kabupaten Sanggau Yang Mandiri, Berbasis Agroindustri Terpadu.
7. Mewujudkan Kawasan Perbatasan Sebagai Beranda Depan Negara yang saling
Menguntungkan Antara Kedua Belah Pihak yang ditandai dengan peningkatan
kerjasama sosial dan budaya dalam upaya meningkatkan kualitas dan pemberdayaan
sumber daya manusia; peningkatan kerjasama ekonomi yang berkeadilan dan saling
menguntungkan kedua belah pihak, serta tetap berorientasi pada kelestarian lingkungan
dan peningkatan kondisi sosial ekonomi dan budaya yang kondusif. Selain itu
terbangunnya infrastruktur diperbatasan, meningkatnya keamanan diperbatasan sehingga
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya dikawasan perbatasan.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 58


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

BAB V
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG DAERAH

Visi pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17


Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional adalah mewujudkan
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Dalam rangka mendukung
mewujudkan bangsa yang maju, mandiri dan adil sebagai landasan bagi tahap pembangunan
berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Kabupaten Sanggau menetapkan visi daerah tahun 2005-2025, yaitu;

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN SANGGAU


YANG MANDIRI, MAJU, SEJAHTERA DAN DEMOKRATIS
BERBASIS AGROINDUSTRI DAN SEBAGAI BERANDA DEPAN NEGARA”

Sebagai upaya mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, perlu disusu arah kebijakan
pembangunan jangka panjang daerah sehingga apa yang akan dicapai dalam pembangunan
daerah selaras dengan pencapaian tujuan pembangunan nasional. Arah kebijakan pembangunan
jangka panjang daerah merupakan pedoman untuk menentukan tahapan dan prioritas
pembangunan lima tahunan selama 20 (dua puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok RPJPD
secara bertahap. Arah kebijakan tersebut merupakan instrumen perencanaan yang memberikan
panduan kepada pemerintah daerah agar lebih terarah dalam menentukan tahapan dan prioritas
pembangunan lima tahunan selama 20 (dua puluh) tahun guna mencapai sasaran pokok RPJPD.

5.1. Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah untuk
Masing-Masing Misi

Tujuan pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Sanggau tahun 2005-2025 adalah
mewujudkan Kabupaten Sanggau yang mandiri, maju, adil dan sejahtera sebagai landasan bagi
tahap pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 59


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Indonesia Tahun 1945. Sebagai ukuran tercapainya Kabupaten Sanggau yang mandiri, maju, adil
dan sejahtera pembangunan daerah dalam dua puluh tahun mendatang diarahkan pada
pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagai berikut.

5.1.1 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kabupaten Sanggau

1. Meningkatnya kualitas SDM, yang ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan


Manusia (IPM) dan indeks pembangunan gender (GDI).
2. Meningkatnya pemerataan pendidikan dan kesempatan memperoleh pendidikan yang
layak dan percepatan diwilayah perdesaan dan perbatasan negara.
3. Meningkatnya akses, pemerataan, dan mutu pelayanan kesehatan.
4. Meningkatnya kesempatan kerja dan kesempatan berusaha.
5. Meningkatnya pemenuhan hak-hak dasar bagi penduduk miskin.
6. Memantapnya kearifan lokal yang tercermin dalam meningkatnya peradaban, harkat, dan
martabat manusia, dan menguatnya jati diri dan kepribadian masyarakat.
7. Meningkat dan menguatnya sumber daya manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam berbagai bidang.
8. Meningkatnya karakter masyarakat yang berbudaya yang mendasarkan pada kearifan
lokal dan jati diri.
9. Meningkatnya karakter masyarakat bermoral berdasarkan Pancasila beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

5.1.2. Meningkatkan Perkonomi Daerah yang Berbasis Pada Ekonomi Kerakyatan,


Pengembangan Kawasan Ekonomi Baru dan Komoditas Unggulan Dengan
Pendekatan Agroindustri.

1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasaran kegiatan perekonomian lokal,
regional dan nasional dan percepatan di wilayah perdesaan dan perbatasan negara.
2. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan sehingga
pendapatan perkapita pada akhir periode pembangunan jangka panjang mencapai tingkat
kesejahteraan setara dengan kabupaten/kota yang maju di Indonesia.
3. Meningkatnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
BAB IV Visi dan Misi Daerah | 60
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Sektor pertanian, perdagangan, perindustrian, dan pariwisata, didukung dengan sektor


lain yang berdaya saing tinggi menjadi basis aktivitas ekonomi yang dikelola secara
efisien sehingga menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing global, menjadi motor
penggerak perekonomian sekaligus mendorong peningkatan sumber-sumber pembiayaan
pembangunan, disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan lebih bermutu.
4. Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok dan dapat dipertahankan pada tingkat aman
melalui swasembada pangan dan disertai dengan tersedianya instrumen jaminan pangan
pada tingkat masyarakat.
5. Meningkatnya perkembangan perindustrian, perdagangan, pariwisata, agrobisnis dan
industrialisasi perdesaan serta sektor usaha lainnya yang dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat.
6. Meningkatnya pemanfaatan aset dan produk daerah yang berdaya saing tinggi sebagai
sumber kekayaan daerah.
7. Meningkatkan akses secara merata bagi masyarakat terhadap sarana dan prasarana
kebutuhan dasar (listrik, air bersih, permukiman, transportasi dan lain sebagainya)
diseluruh wilayah terutama yang berbasis agroindustri
8. Tersedianya sarana prasarana ekonomi dalam rangka mempercepat proses produksi,
promosi, distribusi dan pemasaran hasil-hasil komoditas unggulan daerah berbasis
agroindustri
9. Menguatkan kelembagaan lokal yang mampu berperan aktif dalam pembangunan daerah.
10. Berkembangnya kawasan ekonomi baru dan komoditas unggulan dengan pendekatan
agroindustri

5.1.3. Mewujudkan Kehidupan Politik dan Tata Pemerintahan Yang Baik Dengan
Didukung Oleh Kompetensi dan Profesionalitas Serta Bebas Dari Praktek Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme (KKN)

1. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah dalam mendukung pembangunan


daerah.
2. Meningkatnya perkembangan sistem dan iklim demokrasi pada berbagai aspek kehidupan
politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang berdasarkan hukum,

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 61


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

birokrasi yang profesional dan netral, dan masyarakat yang mandiri.


3. Meningkatnya partisipasi dan kesadaran politik masyarakat terutama menyangkut hak
dan kewajiban warga negara serta institusionalisasi partai politik dalam kegiatan politik.
4. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata pemerintahan
yang baik, bersih, berwibawa, beretika, dan bertanggung jawab, serta mampu mendukung
pembangunan daerah yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
5. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar mutu pelayanan yang
berorientasi pada terciptanya kepuasan masyarakat.
6. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi tuntutan perubahan dan
berperan aktif dalam pembangunan daerah.
7. Meningkatnya hubungan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai
kabupaten terutama kabupaten/kota yang mempunyai pengalaman-pengalaman terbaik
terkait dengan pengelolaan pemerintahan

5.1.4. Mewujudkan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Dengan
Tetap Menjaga Kelestarian Fungsinya Dalam Menopang Kehidupan

1. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi pada pelestarian


lingkungan hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganya fungsi, daya dukung, dan
kemampuan pemulihannya dalam mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi
secara serasi dan seimbang.
2. Meningkatnya keterpeliharaan kekayaan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya
alam untuk mewujudkan nilai tambah, daya saing, dan modal pembangunan daerah.
3. Meningkatnya kualitas sumber daya air, udara, dan tanah sesuai baku mutu dan
terlindunginya kesehatan masyarakat dari dampak akibat pencemaran.
4. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan, serta mengurangi dampak bencana alam.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 62


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

5.1.5. Mewujudkan Kehidupan Masyarakat Yang Sejahtera, Aman, Damai, dan Bersatu
Dalam Wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Didukung Dengan
Kepastian Hukum dan Penegakan HAM Serta Kesetaraan dan Keadilan Gender

1. Menurunnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, tercapainya penduduk


tumbuh seimbang, serta berkurangnya tindak kekerasan berbasis gender dan anak tanpa
diskriminasi.
2. Menurunnya tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin.
3. Meningkatnya upaya perlindungan HAM dan meningkatnya kesadaran dan kepatuhan
masyarakat dalam melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Meningkatnya kestabilan situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat yang
didukung oleh penegakan HAM dan terwujudnya kesetaraan gender.
5. Meningkatnya keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat Kabupaten Sanggau;
6. Meningkatnya upaya-upaya yang dilakukan untuk menjaga dan memelihara persatuan,
kesatuan serta kerukunan masyarakat Kabupaten Sanggau;
7. Meningkatnya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat Kabupaten Sanggau
dari segala tindak kejahatan.

5.1.6. Mewujudkan Kawasan Perbatasan Sebagai Beranda Depan Negara Yang Saling
Menguntungkan Antara Kedua Belah Pihak

1. Meningkatnya pemberian kepastian hukum, perlindungan dan penegakan hukum.


2. Penggalian potensi ekonomi dan investasi, atas dasar kerjasama yang saling
menguntungkan serta adil.
3. Peningkatan kualitas dan pemberdayaan Sumber Daya Manusia melalui kerjasama
bidang pendidikan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi (Science and technology)
serta budaya.
4. Peningkatan kualitas lingkungan melalui kerjasama program – program perbaikan
kerusakan dan pengendalian atas dampak negative dari pembangunan.
5. Meningkatnya infrastruktur dikawasan perbatasan.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 63


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

5.2. Tahapan dan Prioritas

Untuk mencapai sasaran pokok sebagaimana dimaksud di atas, pembangunan jangka


panjang membutuhkan tahapan dan skala prioritas yang akan menjadi agenda dalam rencana
pembangunan jangka menengah. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan
urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan, tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh
karena itu, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua itu harus
berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok
pembangunan jangka panjang serta menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan
(sustainable development). Setiap sasaran pokok dalam misi pembangunan jangka panjang dapat
ditetapkan prioritasnya dalam masing-masing tahapan. Prioritas masing-masing misi dapat
diuraikan kembali menjadi prioritas utama. Prioritas utama menggambarkan makna strategis dan
urgensi permasalahan. Atas dasar tersebut, tahapan dan skala prioritas utama dapat disusun
sebagai berikut:

5.2.1. RPJMD I
A. Tema
Tahun 2005-2009: “Menuju terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang
maju, mandiri, sejahtera dan demokratis sebagai beranda depan Negara dengan
terselenggaranya pemerintahan kabupaten yang baik dan bersih berlandaskan asas
penyelenggaraan pemerintahan yang baik”.

B. Skala Prioritas Pembangunan


Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan pada tahap sebelumnya,
RPJMD ke-1 diarahkan untuk menata kembali dan membangun Kabupaten Sanggau
dengan pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan kualitas pelayanan publik,
optimalisasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan sektor
unggulan, dan peningkatan pengelolaan sumber daya alam yang dapat diperbarui.

Sasaran pembangunan pada RJMD ke-1 adalah:


1. Terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat,
2. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat,
BAB IV Visi dan Misi Daerah | 64
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

3. Meningkatnya pelayanan dasar bagi masyarakat secara proporsional.

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan yaitu:


1. Meningkatkan pengalokasian anggaran untuk pendidikan, kesehatan, sandang,
pangan, dan perumahan.
2. Menetapkan standar pelayanan minimum (SPM) untuk pelayanan publik.
3. Meningkatkan profesionalitas aparatur pemerintah daerah.
4. Melakukan revitalisasi pertanian, kehutanan dan pertambangan.
5. Peningkatan infrastruktur dasar.
Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:
1. Meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan
kesehatan serta akses untuk mendapatkan perumahan yang layak,
2. Memaksimalkan potensi lahan pertambangan yang tersedia
3. Penyediaan sarana produksi pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan,
4. Pengembangan produk pertanian unggulan,
5. Meningkatkan sarana dan prasarana publik,
6. Membuka daerah yang terisolir,
7. Memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan,
8. Meningkatkan pembangunan diwilayah perkotaan, perdesaaan dan perbatasan
negara.

5.2.2. RPJMD II

A. Tema
Tahun 2009-2014: “Menuju terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang
maju, mandiri, sejahtera dan demokarsi sebagai beranda depan Negara dengan
tersedianya sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, beradab, demokratis, dan
berbudaya”

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 65


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

B. Skala Prioritas Pembangunan


Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-1,
maka RPJMD ke-2 diarahkan untuk lebih memantapkan penataan kembali
Kabupaten Sanggau di segala bidang dengan menekankan upaya pengembangan 3
(tiga) sektor unggulan, yaitu: peningkatan sumber daya manusia, peningkatan
pertanian, perkebunan dan pertambangan, dan pengembangan kepariwisataan.

Sasaran pembangunan pada RJMD ke-2 adalah:


1. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, beradab, demokratis
, dan berbudaya tinggi,
2. Meningkatnya produksi dan kualitas produk hasil pertanian,
3. Meningkatkan roda perekonomian di daerah.
4. Meningkatkan daya beli masyarakat,

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan yaitu:


1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia,
2. Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
3. Pengembangan kualitas hasil pertanian, perkebunan dan pertambangan,
4. Peningkatan potensi kepariwisataan.

Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:


1. Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan mental spiritual,
2. Penyediaan lapangan pekerjaan di berbagai bidang.
3. Melakukan revitalisasi pertanian, perkebunan, kehutanan dan pertambangan,
4. Pengembangan potensi dan promosi wisata.
5. Memaksimalakan potensi ekonomi melalui posisi kabupaten Sanggau sebagai
kawasan ekonomi terpadu dan kawasan perbatasan negara.
6. Meningkatnya jumlah dan lama tinggal wisatawan di Kabupaten Sanggau.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 66


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

5.3.3 RPJMD III

A. Tema
Tahun 2014-2019: “Menuju terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang
maju, mandiri, sejahtera dan demokratis sebagai beranda depan Negara dengan
meningkatnya peranan sektor pertanian, perkebunan, pertambangan dan pariwisata
sebagai sektor unggulan dalam pemantapan perekonomian daerah yang berbasis
kerakyatan dan berkesinambungan”..
B. Skala Prioritas Pembangunan
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-2,
maka RPJMD ke-3 diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan meningkatnya peranan sektor pertanian,
pertambangan dan pariwisata sebagai leading sector dalam menggerakan
pembangunan di daerah yang berbasis kerakyatan dan berkesinambungan. Di
samping itu pembangunan diarahkan pula untuk mempertahanankan 3 (tiga) sektor
kebutuhan dasar masyarakat (pendidikan, pelayanan publik dan daya beli
masyarakat.

Sasaran pembangunan pada RJMD ke-3 adalah:


1) Meningkatnya kinerja industri sektor pertanian dan pertambangan yang
ditunjukkan oleh:
 sektor pertanian sebagai leading sektor pertumbuhan ekonomi daerah yang
memiliki daya saing tinggi,
 meningkatnya produksi dan kualitas produk hasil pertanian dan
pertambangan,
 semakin beranekaragamnya produk pertanian dengan memanfaatkan bahan
baku lokal,
 meningkatnya daya saing produk hasil pertanian dan pertambangan dipasar
lokal, nasional, dan internasional;
 semakin berkembangnya industri berbasis pertanian, perkebunan dan
pertambangan;
BAB IV Visi dan Misi Daerah | 67
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

 semakin berkembangnya komoditi pertanian, perkebunan dan


pertambangan yang memiliki nilai tambah tinggi (high value crops); dan
 semakin meningkatnya produktivitas dan pendapatan petani dan pekerja di
sektor pertanian, perkebunan dan industri pertambangan.
2) Meningkatnya kinerja sektor pariwisata yang berbasis wisata alam dan budaya
ditunjukkan dengan semakin meningkatnya jumlah dan lama kunjungan
wisatawan asing dan domestik, serta terpeliharanya kondisi sosial ekonomi
masyarakat setempat.
3) Meningkatnya APS disetiap tingkatan, meningkatnya kelulusan dalam UAN,
dan meningkatnya kualitas sumber daya manusia.
Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan yaitu:
1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama sektor pertanian,
pertambangan dan pariwisata,
2) Pengembangan industri turunan dari produksi pertanian, pertambangan dan
kepariwisataan.
3) Peningkatan ekonomi dengan menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:
1) Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan mental spiritual,
2) Melakukan revitalisasi pertanian, perkebunan, pertambangan dan potensi dan
promosi wisata.

5.3.4 RPJMD IV

A. Tema
Tahun 2024-2029: “Menuju terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang
maju, mandiri, sejahtera dan demokratis sebagai beranda depan Negara dengan
terciptanya tata pemerintahan yang baik, berkurangnya kemiskinan, tercukupinya
kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan perekonomian daerah dengan
memperhatikan kelestarian lingkungan hidup sebagai cermin dari Negara Kesatuan
KeRepublik Indonesia”.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 68


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

B. Skala prioritas pembangunan


Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-3,
maka RPJMD ke-4 diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sanggau
yang maju, mandiri, adil dan sejahtera sebagai beranda depan Negara dengan
terciptanya tata pemerintahan yang baik, berkurangnya kemiskinan, tercukupinya
kebutuhan pokok masyarakat, dan pemeliharaan lingkungan hidup yang lestari.
Pembangunan 5 (lima) tahun yang keempat juga diarahkan untuk pengembangan
sumber daya manusia, pengembangan ekonomi wilayah, peningkatan prasarana
dasar, meningkatkanya kebijakan publik, pemerintah dan penegakan hukum, dan
penataan ruang dan lingkungan hidup yang lestari. Di samping itu pada tahap
RPJMD ke-4 harus mampu meletakkan dasar yang kokoh untuk memulai tahapan
pembangunan jangka panjang selanjutnya.

Sasaran pembangunan pada RJMD ke-4 adalah:


1) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (Iptek), beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
beradab, demokratis , dan berbudaya tinggi,
2) Meningkatnya jumlah wirausahawan baru, dan meningkatnya peranan UMKM
terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah.
3) Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun dan semakin berkembangnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,
4) Meningkatnya jumlah dan kualitas infrastruktur untuk mendukung mobilitas
orang dan barang/jasa di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau,
5) Meningkatnya optimalisasi pemanfaatan ruang yang serasi, sehingga proses
dan hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh warga di seluruh wilayah
Kabupaten Sanggau.
6) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya sumber daya hayati bagi
kelangsungan hidup manusia dan meningkatnya upaya konservasi yang
dilakukan pemerintah daerah.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 69


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

7) Berkembangnya sektor pertanian yang berbasis pada komoditas pertanian,


perkebunan yang memberikan nilai tambah tinggi dan pariwisata yang berbasis
alam, ekologi, dan budaya.
8) Meningkatnya kegiatan pembangunan yang memperhatikan kelestarian
lingkungan dengan berpegang pada AMDAL yang ketat.
9) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang
memenuhi unsur-unsur utama sebagai berikut:
 meningkatnya partisipasi masyarakat;
 tegaknya supremasi hukum;
 meningkatnya transparansi;
 peduli pada stakeholders;
 berorientasi pada konsensus;
 meningkatnya kesetaraan;
 meningkatnya efektifitas dan efisiensi;
 meningkatnya akuntabilitas; dan
 mempunyai visi strategis.
10) Terciptanya supremasi hukum dan penegakan HAM yang bersumber pada
peraturan perundangan yang berlaku yang mencerminkan kebenaran, keadilan,
akomodatif dan aspiratif.

Kebijakan yang ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan yaitu:


1) Peningkatan kualitas sumber daya manusia,
2) Menciptakan daerah pusat pertumbuhan baru,
3) Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur daerah,
4) Meningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah kota untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, bersih, bebas KKN, berwibawa, dan bertanggung
jawab serta profesional, mempunyai kompetensi tinggi sehingga mampu
mendukung pembangunan kabupaten.
5) Meningkatkan pemanfaatan analisis dampak lingkungan untuk memulai proyek
baru.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 70


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Beberapa strategi yang dapat ditempuh antara lain:


1) Peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan mental spiritual,
2) Meningkatkan pembangunan kawasan industri baru,
3) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dasar,
4) Mensinergikan pembangunan ruang terpadu dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup.

Bahwa pada setiap periode pelaksanaan RPJPD diatas, telah jelas mengenai
perioritas dan tema pembangunan yang akan dilaksanakan, hanya saja perlu tetap
meperhatikan dan secara konsisten menjadikan misi ke 5 dan 6 dari RPJPD ini menjadi
pengarusutamaan pada setiap periode dengan tetap mempertikan perioritas dari masing-
masing periode 5 tahunan tersebut diatas.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 71


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Analisis Kebijakan
RPJMD I
Masa berlaku dokumen RPJPD ditetapkan selama 20 (dua puluh) tahun dari tahun 2005-
2025. Oleh karena itu, periode pertama RPJPD di Kabupaten Sanggau merupakan RPJMD I.
Dalam periode RPJMD I tahun 2005-2010, RPJMD Kabupaten Sanggau hanya dapat dilakukan
terhitung sejak 2007-2009 yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Sedangkan kurun
waktu tahun 2005-2007 arah pembangunan di Kabupaten Sanggau berpedoman pada Rencana
Strategis Daerah (Renstrada) periode yang sudah ditetapkan.
Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya, RPJMD I
diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sanggau yang sejahtera melalui
pembangunan pertanian yang berbasis agribisnis dan agroindustri serta kehidupan yang maju,
mandiri, aman, demokratis dan bermartabat.
Agenda pembangunan yang dilakukan diantaranya adalah menciptakan Kabupaten
Sanggau yang aman dan damai, adil dan demokratis serta meningkatkan kesejahteraan rakyat
yang lebih baik. Dalam rangka melaksanakan agenda tersebut, ditetapkan beberapa prioritas
pembangunan Kabupaten Sanggau yaitu: 1) Peningkatan pengamalan nilai-nilai agama,
peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan; 2) Tingkat efisiensi dana
pembangunan (barang dan jasa) yang memberikan peningkatan produktivitas; 3) Perbaikan
kebijaksanaan ekonomi pembangunan; 4) Optimalisasi tingkat eksploitasi sumber daya alam; 5)
Perbaikan kondisi infrastruktur ekonomi percepatan diwilayah perdesaan dan kawasan
perbatasan negara; dan 6) Revitalisasi proses desentralisasi, otonomi daerah, supremasi hukum
dan HAM, dan peningkatan ketentraman dan ketertiban. Kabupaten Bengkulu Selatan yang
sejahtera ditandai dengan meningkatnya daya beli masyarakat sehingga berdampak positif pada
peningkatan kesejahteraan yang secara otomatis meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pada
RPJMD I ini diharapkan dapat dicapai keunggulan dalam bidang pertanian sebagai titik awal
pengembangan agribisnis dan agroindustri.

Analisis Kebijakan RPJMD II

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-1, RPJMD


ke-2 diarahkan untuk menata kembali dan membangun Kabupaten Sanggau di segala bidang

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 72


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

dengan menekankan upaya penciptaan tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang tangguh termasuk pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta penguatan daya saing perekonomian berbasis agroindustri.
Pada RPJMD II ini diharapkan kesejahteraan rakyat terus meningkat yang ditunjukkan
dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan sumber daya manusia, antara lain
meningkatnya pendapatan per kapita; menurunnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran
sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas disertai dengan meningkatnya pendidikan
masyarakat; meningkatnya derajat kesehatan masyarakat; meningkatnya kesetaraan gender;
meningkatnya kesejahteraan, perlindungan dan tumbuh kembang anak.
Daya saing perekonomian meningkat melalui penguatan sektor pertanian berbasis
agroindustri, peningkatan pembangunan sektor perikanan dan sumber daya alam lainnya sesuai
dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi; penyediaan infrastruktur dasar yang lebih memadai; penataan kelembagaan ekonomi
yang baik. Selain itu penguatan daya saing perekonomian juga didorong oleh berkembangnya
sektor jasa dan perdagangan, serta pariwisata. Pembukaan dan penguatan peluang investasi di
daerah semakin diperluas sebagai faktor pendorong bergerak majunya perekonomian menuju
perekonomian yang stabil dan maju, keterpihakan pembangunan perdesaan dan kawasan
perbatasan.
Pembangunan bidang pemerintahan difokuskan pada peningkatan sistem birokrasi
menuju tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih dengan menekankan kepada peningkatan
profesionalisme, produktivitas dan akuntabilitas pemerintah daerah. Indikasi pembangunan ke
arah tata kelola pemerintahan yang baik ditandai dengan meningkatnya kompetensi aparatur,
meningkatnya layanan informasi publik, tertatanya kelembagaan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kepada masyarakat, terselenggaranya pemerintahan yang bebas KKN, meningkatnya
partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan serta meningkatnya ketentraman dan
ketertiban. Pembangunan bidang tata ruang difokuskan pada sinkronisasi rencana tata ruang
melalui penyusunan dokumen rencana tata ruang wilayah (RTRW) pengembangan wilayah yang
berpotensi dilakukan pemekaran wilayah dan sosialisasi rencana tata ruang sehingga ke
depannya pembangunan yang dilakukan tetap mengedepankan dan menjamin keserasian serta
keselarasan dengan lingkungan.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 73


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

Analisis Kebijakan RPJMD III

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-2, RPJMD


ke-3 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang
dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas serta kemampuan
ilmu dan teknologi yang terus meningkat.
Pembangunan pendidikan dilakukan sebagai kelanjutan program pembangunan dari
program pembangunan pada tahap sebelumnya yaitu dengan terus meningkatkan pembangunan
pendidikan anak usia dini untuk mendukung keberlanjutan program wajib belajar 9 tahun;
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang tanggap terhadap teknologi; semakin
meningkatnya kompetensi tenaga pengajar dengan berbekal iptek.
Pembangunan sektor ekonomi dalam upaya peningkatan daya beli masyarakat difokuskan
pada pengembangan sektor-sektor potensial seperti pertanian dengan fokus utama agroindustri
yang merupakan keterkaitan pembangunan sektor pertanian yang telah direncanakan pada tahap
pembangunan sebelumnya dengan sasaran pengembangan ekonomi mikro, kecil dan menengah
yang dapat merangsang tumbuhnya industri yang sehat dan kuat. Pada saat yang sama juga
dikembangkan sektor jasa, perdagangan dan pariwisata sebagai pendorong percepatan
pencapaian tujuan pembangunan. Pembukaan dan penguatan peluang investasi di daerah
semakin diperluas sebagai faktor pendorong bergerak majunya perekonomian menuju
perekonomian yang stabil dan maju dan keterpihakan pembangunan perdesaan dan kawasan
perbatasan negara.
Sejalan dengan membaiknya kesejahteraan rakyat, semakin merata dan meningkatnya
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas disertai dengan peningkatan
kualitas sumber daya manusia; meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat;
meningkatnya kesetaraan gender; meningkatnya kesejahteraan, perlindungan dan tumbuh
kembang anak; tercapainya kondisi pertumbuhan penduduk yang seimbang dan mantapnya
budaya serta karakter daerah.
Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang semakin mantap dicerminkan oleh
terjaganya daya dukung lingkungan dan kemampuan pemulihan untuk mendukung kualitas
kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari, sejalan
BAB IV Visi dan Misi Daerah | 74
RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

dengan penerapan pembangunan yang berwawasan lingkungan.


Pembangunan pada bidang pemerintahan masih tetap difokuskan pada penataan kembali
sistem birokrasi menuju tata kelola pemerintahan yang baik sebagai perwujudan reformasi
birokrasi yang menyeluruh. Pada tahap ini masih dititikberatkan pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia dalam hal ini aparatur pemerintah, sehingga aparatur memiliki kinerja
yang baik, produktivitas tinggi serta kreativitas optimal. Hal ini berkaitan erat dengan penciptaan
palayanan prima terhadap masyarakat dan pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintahan. Selain itu pada tahap ini juga fokus pada peningkatan sarana
prasarana, penguasaan teknologi, pengelolaan keuangan yang efektif dan efisien, penegakan
supremasi hukum dan HAM, peningkatan ketentraman dan ketertiban, peningkatan proses politik
dan budaya politik, lebih banyak melibatkan masyarakat dalam pembuatan kebijakan publik dan
proses pembangunan.
Pembangunan bidang penataan ruang pelaksanaannya mempedomani RTRW Kabupaten
Sanggau. Ketersediaan infrastruktur yang sesuai dengan rencana tata ruang ditandai oleh
berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi; terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang
handal dan efisien sesuai kebutuhan, pengembangan wilayah yang berpotensi dilakukan
pemekaran wilayah.

Analisis Kebijakan RPJMD IV

Sesuai dengan hasil implementasi, pencapaian dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-3,
RPJMD ke-4 ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh,
mewujudkan masyarakat yang maju, mandiri, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan
di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh
berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai daerah kecamatan dalam wilayah Kabupaten
Sanggau yang didukung oleh SDM berkualitas dan berdaya saing. Kelembagaan politik dan
hukum telah tercipta ditandai dengan terwujudnya konsolidasi demokrasi yang kokoh dalam
berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi hukum; terciptanya rasa aman dan adil bagi
masyarakat. Pembangunan pendidikan dilakukan sebagai kelanjutan program pembangunan
pada tahap sebelumnya dengan terus meningkatkan pembangunan pendidikan anak usia dini
untuk mendukung keberlanjutan program pendidikan dasar 9 tahun; peningkatan sarana dan

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 75


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

prasarana pendidikan yang tanggap terhadap teknologi; semakin meningkatnya kompetensi


tenaga pengajar dengan berbekal iptek. Dalam pembangunan kesehatan masyarakat diarahkan
pada peningkatan indeks kesehatan (umur harapan hidup). Hal ini dapat diindikasikan dengan
terpenuhinya pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan ditandai ketersediaan fasilitas atau
sarana dan prasarana kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau dengan didukung oleh
teknologi; terpenuhinya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang berdaya guna;
terpenuhinya pelayanan kesehatan terpadu sampai pada tingkat lingkungan; dan terciptanya
kualitas lingkungan yang sehat dengan peran serta masyarakat yang semakin meningkat.
Pembangunan ekonomi diarahkan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sistem
produksi, prasarana, standarisasi, pengujian dan pengendalian kualitas produk dan meningkatkan
iklim investasi untuk mendorong peningkatan daya saing perekonomian daerah. Pengembangan
sektor jasa dan perdagangan semakin ditingkatkan sebagai optimalisasi potensi daerah menuju
Kabupaten Sanggau yang berdaya saing tinggi. Dalam bidang pariwisata difokuskan dengan
terus meningkatkan pembangunan infrastuktur pariwisata yang telah berkembang dan menggali
potensi pariwisata baru yang potensial khususnya ekowisata, dengan memanfaatkan dan
memperhatikan keterpaduan antara sumberdaya yang ada; meningkatkan kualitas SDM
pariwisata yang profesional dalam rangka mewujudkan kinerja pelayanan; meningkatkan
sosialisasi dan promosi keberadaan pariwisata di Kabupaten Sanggau. Pembangunan bidang
pemerintahan pada tahap ini diarahkan untuk lebih memantapkan kembali tata pemerintahan
yang baik, ditandai dengan pelayanan kepada masyarakat yang semakin optimal di semua
penyelenggaraan pemerintahan dengan pemanfaatan teknologi, kemampuan dan profesionalisme
aparatur semakin meningkat, sarana dan prasarana yang baik dan proporsional, penegakan
hukum, demokrasi dan budaya politik yang seimbang, ketentraman dan ketertiban semakin
membaik, serta keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan semakin meningkat.
Pembangunan lebih diarahkan pada pemeliharaan dan pemantapan pembangunan infrastruktur
sebelumnya yang ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan dan pengembangan infrastruktur
yang telah memadai dan lebih merata di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau. Pengembangan
infrastruktur yang potensial, ditandai oleh: 1) adanya pengembangan infrastruktur transportasi
pada wilayah yang pertumbuhannya cukup pesat; 2) meningkatkan pemenuhan kebutuhan energi
terhadap masyarakat dengan memanfaatkan energi alternatif/energi terbaharukan; 3)

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 76


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

meningkatkan peran media komunikasi dan informasi untuk mempermudah akses masyarakat
dalam memperoleh informasi baik untuk kegiatan pertanian, perdagangan, pendidikan, kesehatan
dan informasi lainnya. Pembangunan bidang penataan ruang diarahkan dalam rangka
terwujudnya konsistensi antara perencanaann, pemanfaatan dan pengendalian ruang. Pengelolaan
lingkungan hidup merupakan capaian perwujudan kelestarian lingkungan hidup dan terciptanya
keseimbangan antara daya dukung dan daya tampung lingkungan melalui partisipasi stakeholders
dan penegakan aturan. Pada tahap ini, diharapkan Kabupaten Sanggau sudah berkembang
menjadi daerah yang maju dengan tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi, dan pada tahun 2025
yang merupakan tahun terakhir RPJPD dan RPJMD ke-4 Kabupaten Sanggau, sebagai masa
penyelesaian atas perencanaan pembangunan sebelumnya, evaluasi berdasarkan pelaksanaan
pencapaian perencanaan tahun sebelumnya sebagai masa persiapan keberlanjutan RPJMD dan
RPJPD tahap berikutnya.

BAB IV Visi dan Misi Daerah | 77


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

BAB VI
KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sanggau berlaku


tahun 2005–2025 sesuai dengan sistem perencanaan pembangunan nasional, pada dasarnya
merupakan pedoman bagi seluruh komponen masyarakat, dunia usaha dan pemerintah daerah
dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Sanggau. Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Kabupaten Sanggau tahun 2005–2025 ditetapkan dengan Peraturan Daerah,
sebagai dasar hukum dalam penyusunan dan penetapan dokumen perencanaan pembangunan
oleh pemerintah daerah, terutama RPJMD. Untuk itu, perlu ditetapkan kaidah-kaidah
pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Bupati Sanggau berkewajiban melaksanakan Peraturan Daerah ini dengan menjabarkannya


dalam RPJMD sesuai tahapannya. Menyesuaikan dengan urusan dan kewenangan pemerintah
kabupaten, dalam penjabarannya pada semua dokumen perencanaan daerah. Oleh karena itu
harus disosialisasikan secara luas kepada seluruh instansi pemerintah daerah dan segenap
pemangku kepentingan (stakeholder), untuk dapat memahaminya secara mendalam dan dapat
menjabarkannya sesuai kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing.
2. DPRD Kabupaten Sanggau berkewajiban menetapkan dan melaksanakan peraturan daerah ini
sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenangnya dalam penjabarannya pada RPJMD maupun
dokumen perencanaan lainnya. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap konsistensi
penjabaran dalam dokumen perencanaan selanjutnya, terutama kaitannya dengan Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Sanggau.
3. Pemerintah Kabupaten Sanggau dalam menyususn RPJP Daerahnya mengacu pada RPJP
Nasional dan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Barat, serta melakukan penyerasian dalam
RPJMD atau menjadi acuan dalam proses perencanaan anggaran yang dituangkan dalam
APBD.
4. Tokoh masyarakat, pimpinan organisasi keagamaan, lembaga budaya, komunitas adat,
organisasi sosial, kalangan dunia usaha, organisasi kepemudaan dan lembaga kemasyarakatan
lainnya, diharapkan ikut bertanggungjawab dalam menjadikan acuan penyusunan program

BAB VI kaidah Pelaksanaan| 78


RPJPD Kabupaten Sanggau TA.2005 - 2025

dan kegiatannya serta mengawasi pelaksanaannya sampai dengan tahun 2025 yang akan
datang.
5. Pemerintah Kabupaten Sanggau melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Sanggau Tahun 2005 – 2025.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sanggau tahun


2005-2025 merupakan instrumen penting untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
program pembangunan Kabupaten Sanggau 5 (lima) tahunan, sehingga tujuan pembangunan
daerah dapat tercapai demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang maju dan
sejahtera.
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Sanggau yang lebih maju dan lebih sejahtera perlu
didukung oleh : (1). komitmen dan kepemimpinan daerah yang baik, bersih dan amanah; (2).
konsistensi kebijakan pemerintah daerah; (3). kebijakan yang berpihak pada masyarakat; (4).
partisipasi masyarakat, dunia usaha serta para pemangku amanah secara aktif, kreatif dan positif.
Selain itu penerapan tiga pilar prinsip Good Governance yaitu transparansi, akuntabilitas dan
partisipasi dalam pelaksanaan berbagai strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka
pencapaian visi pembangunan tersebut harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari
semua pemangku amanah.

BAB VI kaidah Pelaksanaan| 79

Anda mungkin juga menyukai