Anda di halaman 1dari 156

LA TAN

GUBERNUR SUMATERA SELATAN

SAMBUTAN

Assalamualaikum Wr. Wb., Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan refleksi dari tingkat produktivitas,
kemajuan, persaingan dan kemandirian suatu daerah. IDSD diukur dari beberapa aspek
pembangunan yaitu, 1) Aspek Penguatan (Enabling Environment), 2) Aspek Sumber Daya
Manusi (Human Capital), 3) Aspek Pasar (Market), dan 4) Aspek Ekosistem Inovasi,
sehingga melibatkan hasil kerja seluruh OPD dan stakeholder. IDSD menjadi alat strategis
untuk menilai keberhasilan suatu daerah agar dapat bersaing dengan daerah lain dan
mendukung daya saing nasional.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersinergi bersama dunia usaha, masyakarat
dan stakeholder selaku penggerak inovasi berperan sebagai pendorong pertumbuhan
investasi dan menciptakan iklim usaha yang kondusif serta peningkatan sistem inovasi
daerah dengan penekanan pada kebijakan-kebijakan pembangunan pada kearifan lokal.
Hasil pengukuran IDSD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam menyusun dan menerapkan strategi perencanaan pembangunan
Provinsi Sumatera Selatan agar lebih optimal, melalui pemanfaatan seluruh potensi yang
dimiliki dalam rangka mencapai kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera Selatan yang
tinggi dan berkelanjutan.
Oleh Karena itu, saya harapkan semua OPD dan stakeholder mencermati hasil
pengukuran IDSD 2021 ini dan agar dapat meningkatkan nilai indikator yang masih belum
optimal serta mempertahankan yang sudah optimal. Sumatera Selatan harus dapat menjadi
daerah yang sangat inovatif dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional dan global.

Palembang, 2021

GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

H. HERMAN DERU
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya

penyusunan Dokumen Laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Provinsi Sumatera Selatan

tahun 2021 dapat diselesaikan.

Dengan terselesaikannnya Dokumen Laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) Provinsi

Sumatera Selatan tahun 2021 ini, kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang

telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Dokumen Laporan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD)

Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021 ini belum sempurna sehingga masukan berupa saran dan

kritik yang bersifat konstruktif sangat diharapkan untuk penyempurnaan Dokumen Laporan Indeks

Daya Saing Daerah (IDSD) Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021.

Semoga Laporan IDSD Provinsi Sumatera Selatan ini bermanfaat bagi kita semua.

KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH


PROVINSI SUMATERA SELATAN

DR. EKOWATI RETNANINGSIH, SKM, M.KES


Pembina Utama Madya, (IV/d)
NIP.19630312 19803 2007
DAFTAR ISI

Halaman
SAMBUTAN KEPALA DAERAH………………………………………………. i
KATA PENGANTAR KEPALA BALITBANGDA ……………………………. ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….. v

BAB I : KEADAAN TERKINI…………………………………………………… 1

A. Identifikasi Peluang/Kendala Dan Inventarisasi Urgensi…………….. 1

B. Pemetaan Sektor Andalan …………………....................................... 13

❖ Aspek Enabling/Penguat …………………………………………….. 22

❖ Aspek Sumber Daya Manusia ………………………………………. 24

❖ Aspek Pasar …………………………………………………………… 25

❖ Aspek Ekosistem Inovasi ……………………………………............. 25

BAB II : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN …………………………...... 31

A. Formulasi Kebijakan Melalui Dokumen Perencanaan Pembangunan 31

B. Terobosan Strategi Melalui Perencanaan Berbasis Penelitian, Dan


Pembangunan Berbasis Perencanaan………………………………… 51

C. Kerangka Kebijakan Terintegrasi Pembangunan……………………... 72

BAB III : SOLUSI MENYELURUH …………………………………………….. 79

A. Agenda Kerjasama dan Kolaborasi ……………………………………. 79


B. Prioritas Program Penyusunan Dan Pelaksanaan Penguatan IDSD.. 90

C. Konektivitas Antar Kelembagaan & Kewenangan Pemerintahan…… 99

D. Strategi Pembangunan Daerah…………………………………………. 104

BAB IV : TATA KELOLA DAN DUKUNGAN………………………………… 110

A. Agenda Kerja Pelaksanaan Penguatan Daya Saing Daerah ……….. 110

B. Anggaran, Kelembagaan dan SDM, Inovasi…………………………... 118

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Capaian Indeks Daya Saing berdasarkan aspek Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2020…………………………………... 15

Gambar 1.2 Capaian Indeks Daya Saing berdasarkan Pilar Provinsi


Sumatera Selatan Tahun 2020…………………………….......... 17

Gambar 1.3 Quadran Chart Posisi Capaian 4 Aspek Indeks Daya Saing
Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020………………......... 19

Gambar 2.1. Kerangka Logis Sistem Informasi Gerakan Terpadu Serentak


Plus………………………………………………………………….. 32
Gambar 2.2. Tampilan Halaman Home (SIGertak+)………………………….. 49

Gambar 2.3. Gambar Kondisi Kemantapan Jalan di Sumatera Selatan


Tahun 2009 – 2018……………………………………………….. 51

Gambar 2.4. Halaman Beranda Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas


(SI-IKON)…………………………………………………………… 52
Gambar 2.5. Keterkaitan PN RKP dan PD RKPD Tahun 2020……………… 53

Gambar 2.6. Peta Konektivitas Provinsi Sumatera Selatan…………………. 54

Gambar 2.7. Kerangka Logis Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas


(SI-IKON)…………………………………………………………… 56

Gambar 2.8. Alur Proses Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-


IKON)……………………………………………………………….. 56

Gambar 2.9. Proses Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON) 57

Gambar 2.10. Contoh Hasil Verifikasi Usulan Kegiatan pada SI-IKON………. 58

Gambar 2.11. Kerangka Logis Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)……….. 60

Gambar 2.12. Alur Proses Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)……………. 61

Gambar 2.13. Kerangka Kebijakan Peningkatan IDSD Terintegrasi


Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan………………………. 67
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Nilai Aspek Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumatera
Selatan 2020………………………………………………………… 15

Tabel 1.2 Nilai Indeks Pilar Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumsel
2020………………………………………………………………….. 17

Tabel 1.3 Nilai Indeks Dimensi Hasil Pengukuran IDSD Provinsi


Sumater Selatan Tahun 2020……………………………………... 19

Tabel 2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Untuk


Meningkatkan IDSD Provinsi Sumatera Selatan Tahun
2021………………………………………………………………….. 32
Tabel 2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Untuk
Peningkatkan IDSD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020-
2021………………………………………………………………….. 42

Tabel 2.3 Keterkaitan PN RKP dan PD RKPD Tahun 2019………………. 58

Tabel 2.4 Kebijakan Dan Rencana Kebutuhan Kegiatan


Penelitian/Pengembangan Dalam Rangka Peningkatan Daya
Saing Daerah.............................................................................. 76
Tabel 3.1 Kolaborasi/Kerjasama Antara Perguruan Tinggi, Lembaga dan
atau Litbang dengan Pemerintah Daerah……………………….. 81

Tabel 3.2 Jumlah Perjanjian Kerjasama Antar Industri/Dunia Usaha


Dengan Pemerintah Daerah………………………………………. 83

Tabel 3.3 Jumlah kolaborasi antara perguruan tinggi atau lembaga


litbang, industri/dunia usaha dan pemerintah daerah (Triple
Helix)…………………………………………………………………. 88

Tabel 3.4 Rencana dan Agenda Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi


Atau Lembaga Litbang, Industri/Dunia Usaha Dan Pemerintah
Daerah (Triple Helix) Tahun 2020-2021…………………………. 88
Tabel 3.5 Prioritas Program Penyusunan Dan Pelaksanaan Penguatan
IDSD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023…………... 92

Tabel 3.6 Konektivitas Antar Lembaga/KL dengan Kewenangan


Balitbangda Prov. Sumsel sebagai Leading sector
Peningkatan IDSD………………………………………………….. 101

Tabel 3.7 Strategi Pembanguan Melalui Penguatan Sistem Inovasi


Daerah Dalam Rangka Peningkatan IDSD Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2019-2023…………………………………………. 106

Tabel 4.1. Integrasi Program dan Kegiatan dan Anggaran Penguatan


Daya Saing daerah melalui Sistem Inovasi Daerah Sumatera
Selatan ke Dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Selatan…….. 120
BAB I KEADAAN TERKINI

A. Identifikasi Peluang/Kendala & Inventarisasi Urgensi

Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu Provinsi dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berada di pulau Sumatera dengan luas wilayah sebesar Luas
wilayah Provinsi Sumatera Selatan adalah 91.592,43 Km2. Secara administratif Provinsi
Sumatera Selatan terdiri dari 17 (tujuh belas) kabupaten dan kota, yang terbagi atas 13
(tiga belas) kabupaten dan 4 (empat) kota serta 232 kecamatan, 2862 desa dan 377
kelurahan. Jumlah penduduk di Provinsi Sumatera
Selatan pada tahun 2019 sebanyak 8 497 196 jiwa dan pada tahun 2020 sebanyak
8 467 432 jiwa (Sumber: (1) Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 (2)Hasil Proyeksi
SUPAS 2015-2025 untuk data tahun 2018-2019 (3)Hasil Sensus Penduduk 2020 untuk
data tahun 2020, Data Kependudukan BPS Sumsel 2021). Jumlah penduduk miskin di
Sumatera Selatan pada tahun 2019 mencapai 1 074 ribu jiwa dan pada tahun 2020
mencapai 1 082 ribu jiwa (sumber : Data Jumlah Penduduk Miskin Perdesaan dan
Perkotaan Provinsi Sumatera Selatan, BPS Sumsel, Maret 2021). Bertambah sebesar
12 ribu orang dikarenakan secara nasional dan regional wilayah Sumatera Selatan
terdampak Pandemi Covid 19 sejak awal maret 2020. Tingkat kemiskinan Provinsi
Sumatera Selatan pada bulan Desember 2020 mengalami peningkatan menjadi sebesar
12,98% dari total jumlah penduduk. Jumlah penduduk miskin Sumatera Selatan bulan
Desember 2020 mencapai 1,12 juta orang, meningkat dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya yang sebesar 1,06 juta orang sebagai dampak meluasnya
penyebaran pandemi COVID-19. Kondisi kesejahteraan petani menunjukkan
peningkatan sebagaimana terindikasi dari peningkatan pada Nilai Tukar Petani (NTP).
Sebagian besar pendapatan masyarakat Sumatera Selatan ditopang oleh sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan serta pertambangan dan penggalian. Sebanyak
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 1
1,88 juta jiwa (46%) bekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terutama di
perkebunan sawit dan karet. Tingkat kesejahteraan masyarakat Sumatera Selatan
dapat terkonfirmasi dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang meningkat pada triwulan IV 2020
tercatat sebesar 101,83. Namun, peningkatan NTP tidak menurunkan tingkat
kemiskinan di Sumatera Selatan. Hal ini dikarenakan nominal rata-rata gaji/upah yang
diterima oleh masyarakat di Sumatera Selatan, khususnya di sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan masih dibawah nominal rata-rata gaji/upah secara nasional.

Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di


perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek
filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, kue basah, cabe merah,
bawang merah, dan kopi bubuk & kopi instan (sachet). Sedangkan komoditas bukan
makanan adalah perumahan, listrik, bensin, pendidikan, dan kesehatan.

Dari sisi Produksi pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan terjadi pada semua
lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Penyediaan
Akomodasi dan Makan Minum sebesar 15,35 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas
sebesar 10,29 persen serta JasaKesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 9,57 persen.
Pada tahun 2019, sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah: 1) Pertambangan
dan Penggalian sebesar 20,55%; 2) Industri Pengolahan sebesar 19,35%; 3) Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan sebesar 14,39%; 4) Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 13,55% dan 5) Konstruksi sebesar 12,50%.

Jika dilihat dari perkembangan PDRB sektoral atas dasar harga berlaku dari tahun
2012-2019, dari sisi nilai terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tujuh
belas sektoral lapangan usaha. Sepanjang tahun 2012-2019 mengalami peningkatan
rata-rata sebesar 9,12 persen per tahun. Tahun 2012 nilai PDRB ADHB dengan migas
sebesar 253,27 Triliun Rupiah meningkat menjadi 455,23 Triliun

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 2


Rupiah tahun 2019. Dari sisi pengeluaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Sumatera
Selatan tahun 2012-2019 memiliki tren positif dan selalu mengalami peningkatan tiap
tahunnya, komponen penyumbang terbesar terhadap PDRB adalah Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga. Pada tahun 2012 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
sebesar 164,02 triliun rupiah pada tahun 2019 meningkat menjadi 298,33 triliun.
Komponen penyumbang terbesar kedua adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto yang
pada tahun 2012 sebesar 103,67 triliun rupiah dan pada tahun 2019 meningkat menjadi
160,15, namun komponen ini perubahannya cukup fluktuaktif.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan IV 2020 terkontraksi 1,21%


(yoy) tidak sedalam triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi -1,43% (yoy).
Secara triwulanan, perekonomian Sumatera Selatan mengalami penurunan sebesar
-2,78% (qtq) pada triwulan laporan. Pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi nasional dan Sumatera yang juga membaik meski masih
terkontraksi dengan realisasi masing-masing sebesar -2,19% (yoy) dan -2,21% (yoy).
Perbaikan ini sejalan dengan pelonggaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat,
kebijakan stimulus fiskal, dan perbaikan kinerja ekspor komoditas utama. Dari sisi
pengeluaran, perbaikan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan net ekspor
luar negeri. Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan ekonomi didorong oleh
meningkatnya LU pertanian, kehutanan dan perikanan serta LU penyediaan akomodasi
dan makan minum. Masuknya musim panen beras dan beberapa produk hortikultura
serta menguatnya harga komoditas ekspor unggulan Sumatera Selatan seperti karet
dan CPO mendorong peningkatan kinerja pada LU Pertanian. Namun demikian,
pertumbuhan ekonomi tertahan oleh penurunan ketiga LU utama Sumatera Selatan
yaitu LU konstruksi, LU industri pengolahan serta LU pertambangan dan penggalian
Memasuki triwulan I 2021, perekonomian Sumatera Selatan diperkirakan membaik
seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi dunia dan domestik pasca dimulainya
proses vaksinasi di awal tahun 2021. Selain itu, pengesahan UU No.11 Tahun 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 3


Tentang Cipta Kerja diyakini mampu menjadi game changer yang dapat mengembalikan
kepercayaan sektor dunia usaha.

Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan IV 2020 tercatat rendah sebesar
1,55% (yoy), meskipun sedikit meningkat dibandingkan triwulan III 2020 yang sebesar
1,01% (yoy). Inflasi pada triwulan laporan juga lebih rendah dibandingkan dengan inflasi
nasional (1,60%, yoy) dan inflasi kawasan Sumatera (1,90%, yoy). Relatif rendahnya
inflasi pada triwulan IV 2020 turut dipengaruhi oleh penurunan daya beli konsumen
sebagai dampak dari pandemi COVID-19. Inflasi triwulan I 2021 diperkirakan akan lebih
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Faktor pendorong inflasi adalah mulai
pulihnya permintaan dari masyarakat serta penyedia jasa makan minum, masuknya
HBKN Imlek, mulai terselenggaranya beberapa acara/event besar yang sempat tertunda
di tahun sebelumnya akibat pandemi, serta tekanan dari beberapa produk hortikultura
seperti cabai merah dan bawang merah.

Stabilitas keuangan melambat sejalan dengan perlambatan konsumsi rumah tangga


dan konsumsi pemerintah. Ditengah kinerja penyaluran kredit yang masih mengalami
kontraksi, penghimpunan DPK dan aset perbankan masih mengalami peningkatan.
Ketahanan sektor korporasi dan rumah tangga masih terjaga. Eksposur perbankan pada
kedua sektor relatif aman diindikasikan oleh nilai Non-PerformingLoan (NPL) yang
membaik dan berada di bawah batas indikatif.

Pada triwulan IV 2020, kegiatan transaksi non tunai melalui Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI) dan Real Time Gross Settlement (RTGS) mengalami kontraksi.
Hal ini sejalan dengan tren penurunan kinerja lapangan usaha (LU) seperti LU
Perdagangan Besar dan Eceran dan LU Pengolahan. Sementara itu, kegiatan transaksi
tunai di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mencatatkan net
outflow selama periode laporan. Transaksi penarikan uang kartal tumbuh seiring

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 4


penyaluran bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial untuk masyarakat yang
terdampak COVID-19 secara sosial ekonomi.

Secara keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun


2021 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, sejalan dengan membaiknya
prospek perekonomian domestik dan global. Membaiknya aktivitas perekonomian global
yang didorong oleh implementasi vaksinasi COVID-19 di banyak negara dan
berlanjutnya kebijakan fiskal dan moneter mendorong peningkatan kinerja dari sisi
permintaan dan lapangan usaha. Tren pemulihan sudah mulai terlihat sejak dibukanya
kembali beberapa sektor utama dari pertengahan tahun 2020, mendorong pertumbuhan
ekonomi di tahun 2021 akan tumbuh lebih tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, perbaikan
permintaan global di beberapa negara yang sebaran virusnya mulai turun, mendorong
kembalinya aktivitas manufaktur sehingga memberikan dampak positif kepada kinerja
ekspor. Kinerja ekspor diperkirakan akan meningkat dan menopang ekonomi tumbuh
lebih tinggi. Perbaikan ekonomi tersebut sejalan dengan proses vaksinasi massal yang
mulai dilaksanakan di awal tahun serta dorongan dari kinerja ekspor komoditas utama
baik dari sisi nilai maupun volume. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada
triwulan I 2021 terkontraksi -0,41% (yoy) membaik dibandingkan triwulan sebelumnya
yang mengalami kontraksi -1,21% (yoy). Secara triwulanan, perekonomian Sumatera
Selatan pada triwulan laporan juga mengalami perbaikan dengan kontraksi sebesar
-0,02% (qtq). Pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional
dan Sumatera yang juga membaik meski masih terkontraksi dengan realisasi
masing-masing sebesar -0,74% (yoy) dan -0,86% (yoy). Dari sisi pengeluaran,
perbaikan pertumbuhan ekonomi ditopang oleh peningkatan net ekspor luar negeri dan
akselerasi konsumsi pemerintah di tengah penurunan kelompok pengeluaran lainnya.
Perbaikan ekspor luar negeri sejalan dengan pemulihan ekonomi global yang
meningkatkan permintaan dari mitra dagang utama. Sementara, meningkatnya kinerja
konsumsi pemerintah disebabkan oleh adanya kenaikan pagu belanja terutama belanja

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 5


modal untuk infrastruktur. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), perbaikan ekonomi didorong
oleh meningkatnya kinerja LU utama Sumatera Selatan yaitu LU pertambangan dan
penggalian, LU industri pengolahan, serta LU pertanian, kehutanan dan perikanan.
Memasuki triwulan II 2021, perekonomian Sumatera Selatan diperkirakan membaik
seiring dengan mulai pulihnya aktivitas ekonomi dunia dan domestik pasca dimulainya
proses vaksinasi di awal tahun 2021. Selain itu, pengesahan UU No.11 Tahun 2020
Tentang Cipta Kerja diyakini mampu menjadi game changer yang dapat mengembalikan
kepercayaan sektor dunia usaha. Berbagai indikator perekonomian di bulan April 2021
sudah menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan. Ke depan, Bank Indonesia akan
terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah dan para pemangku
kepentingan untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran pandemi COVID19
dan dampaknya terhadap perekonomian Sumatera Selatan dari waktu ke waktu serta
langkah koordinasi yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas perekonomian serta
menopang pertumbuhan ekonomi tetap baik dan berdaya tahan (sumber: Laporan
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Mei 2021).

Inflasi pada triwulan II 2021 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya namun masih berada di bawah kisaran sasaran inflasi nasional
3,0±1,0%. Faktor pendorong inflasi adalah meningkatnya harga kelompok bahan
makanan seiring mulai pulihnya permintaan masyarakat dan T penyedia jasa makan
minum serta memasuki bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)
Idul Fitri. Kegiatan pengendalian inflasi daerah akan terus dilanjutkan untuk menjaga
stabilitas harga dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K
(Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi
yang Efektif). Perkembangan inflasi di tahun 2021 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan
tahun 2020, namun tetap berada di dalam kisaran target inflasi nasional. Meningkatnya
tekanan inflasi tersebut diperkirakan terjadi pada kelompok makanan, minuman dan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 6


tembakau dan kelompok transportasi seiring dengan mulai pulihnya permintaan
masyarakat yang ditandai dengan tingkat mobilitas yang berada pada tren meningkat.

Stabilitas keuangan di Provinsi Sumatera Selatan semakin membaik di tengah


pandemi COVID-19 yang terus berlanjut, meskipun dengan perlambatan konsumsi
rumah tangga. Pertumbuhan penyaluran kredit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga
(DPK) dan aset perbankan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan I 2021 cenderung
meningkat di tengah perlambatan pada konsumsi rumah tangga. Ketahanan sektor
rumah tangga dan sektor korporasi masih terjaga dengan non performing loan (NPL)
yang berada dalam batas aman. Penyaluran kredit UMKM tercatat mengalami
peningkatan dengan tingkat risiko yang stabil dan dalam batas aman. Sementara itu,
penghimpunan DPK bank syariah menunjukkan peningkatan yang signifikan didukung
dengan pembiayaan yang tumbuh positif serta rasio non performing loan yang tetap
berada dalam batas aman..

Tingkat Gini Ratio rata-rata Perkotaan, Pedesaan dan Gabungan di Provinsi


Sumatera Selatan selama kurun waktu bulan September tahun 2015 yaitu sampai
dengan bulan September tahun 2020 berada pada tingkat ketimpangan kategori Sedang
(posisi September 2021 0.310, rata-rata Perkotaan 0,368, rata-rata Pedesaan 0,339 dan
rata-rata gabungan 0,314) dan masih lebih rendah daripada Gini Ratio Nasional sebesar
0,385.

Jumlah angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2020 sebanyak
4,33 juta orang, naik 126,9 ribu orang dibanding Agustus 2019 dari total jumlah
penduduk 8,467 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih 50 % penduduk Provinsi
Sumatera Selatan berada pada usia produktiTingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada
Februari 2021 tercatat sebesar 5,17% lebih tinggi dibandingkan Februari 2020, namun
lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2020 yang tercatat sebesar 5,51%. Hal ini

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 7


sejalan dengan kinerja perekonomian Sumatera Selatan yang membaik pada triwulan I
2021.

Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Daerah 114 aktivitas produksi,


dan investasi yang mulai berjalan meningkatkan permintaan tenaga kerja. Hal ini
tercermin dari peningkatan persentase pekerja penuh dan pekerja paruh waktu
masing-masing tercatat sebesar 60,67% dan 27,96%. Akibat pandemi yang telah
berlangsung sejak Maret 2020, terjadi kenaikan tingkat pengangguran terjadi di daerah
perkotaan. Pada Februari 2021, TPT perkotaan meningkat menjadi sebesar
9,01% dari 5,45% pada Februari 2020. Sementara itu, TPT pedesaan menurun dari
3,04% pada Februari 2020 menjadi 2,99% pada Februari 2021. Kondisi ini sejalan
dengan kinerja sektor pertanian yang tetap tumbuh positif di tengah pandemi COVID19.
TPT Sumatera Selatan tercatat lebih rendah dibandingkan TPT nasional yang tercatat
6,26%. Hal ini mengindikasikan daya serap lapangan usaha terhadap ketenagakerjaan
di Sumatera Selatan masih lebih baik dari rata-rata nasional di tengah pandemi yang
masih berlangsung. Berdasarkan sektor pekerjaan, penduduk Sumatera Selatan masih
terkonsentrasi pada sektor pertanian dan perdagangan. Pangsa tenaga kerja sektor
pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami penurunan menjadi 43,85% dari tahun
sebelumnya yang tercatat sebesar 48,10%. Sedangkan pangsa perdagangan
mengalami sedikit peningkatan dari 16,64% pada Februari 2020 menjadi 16,68% pada
bulan Februari 2021. Selanjutnya pangsa pada industri pengolahan dan pendidikan
meningkat signifikan masing-masing menjadi sebesar 6,34% dan 5,55% pada Februari
2021. Pangsa tenaga kerja terkecil di Sumatera Selatan pada Februari 2021 adalah
pada sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 0,27% dan sektor pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang sebesar 0,40%. Secara keseluruhan,
komposisi penduduk bekerja menurut lapangan pekerjaan hingga Februari 2021 tidak
mengalami perubahan yang signifikan.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 8


Pada tahun 2020, kontraksi IPM Sumatera Selatan bersumber dari komponen
pengeluaran per kapita masyarakat yang lebih rendah dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Pengeluaran per kapita masyarakat pada tahun 2020 tercatat sebesar
Rp10,65 juta per tahun dari sebelumnya sebesar Rp10,94 juta di tahun 2019.
Penurunan ini merupakan penurunan pertama sejak 8 (delapan) tahun terakhir yang
merupakan dampak dari perlambatan aktivitas ekonomi di masa pandemi COVID-19.
Selanjutnya, dimensi umur panjang dan hidup sehat serta dimensi pengetahuan
mengalami peningkatan. Hal ini tercermin dari Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH)
yang mencapai 69,88 tahun, dimana harapan hidup bayi yang lahir pada tahun 2020
dapat bertahan hidup hingga usia 69,88 tahun. Di sisi dimensi pengetahuan, penduduk
Sumatera Selatan yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh 8,24 tahun masa
sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Sumatera Selatan
belum mencapai program wajib belajar selama 12 tahun. Selain itu, rata-rata penduduk
usia 7 tahun mulai bersekolah dan diharapkan dapat menempuh pendidikan hingga
12,45 tahun atau setara tamat SMA atau Diploma I. Kualitas hidup masyarakat
Sumatera Selatan pada tahun 2020 sedikit terkontraksi, yang tercermin dari Indeks
Pembangunan Manusia yang tercatat sebesar 70,02. Secara spasial, IPM pada 14
kabupaten/kota berstatus sedangdan 3 kota mempertahankan status tinggi. IPM
terendah pada tahun 2020 berada di Kabupaten Musi Rawas Utara (64,49) yang
tercatat sebagai kabupaten dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera Selatan.
Dalam rangka penurunan angka kemiskinan di Sumatera Selatan dilakukan berbagai
upaya baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Upaya tersebut antara lain dapat
dilakukan melalui: i). Kebijakan pembangunan yang memprioritaskan pada daerah relatif
tertinggal tanpa mengabaikan daerah yang telah maju dan tumbuh pesat; ii). Konsolidasi
antar daerah atau kabupaten dengan pemerintah provinsi dalam rangka pembangunan
daerah agar dapat terlaksana secara menyeluruh; iii). Membangun konektivitas ekonomi
antar daerah dengan pembangunan infrastruktur dan sarana informasi yang seimbang;
iv). Optimalisasi kebijakan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan khususnya bagi
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 9
para petani, antara lain melalui pendampingan kepada para petani untuk meningkatkan
pendidikan dan keterampilan petani, peningkatan mutu/kualitas hasil pertanian, serta
penggunaan teknologi dalam meningkatkan produktivitas hasil tani; v). Diversifikasi
lapangan usaha, melalui ekonomi kreatif misalnya hilirisasi produk pertanian.

Hal ini dilakukan dengan penciptaan ekosistem inovasi melalui implementasi


program Sistem Inovasi Daerah (SIDa) yang sudah berjalan secara bersinergi semua
pihak berkepentingan di wujudkan dalam dokumen Roadmap Penguatan SIDa Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 yang terintegrasi dengan RPJMD Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 lengkap dengan rencana aksi dan telah
menghasilkan output produk inovasi. Sama halnya dengan keberadaan dan
pengembangan klaster inovasi berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD). PUD sudah
terdapat dalam dokumen RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)
dan terjadi kolaborasi pentahelix yang efektif mendorong dihasilkannya Produk
Unggulan Daerah (PUD). Model kolaborasi pentahelix dengan penekanan terhadap
kebijakan-kebijakan pembangunan berdasarkan pada kekhasan daerah. Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan bersama dunia usaha, masyarakat dan media selaku
penggerak inovasi (innovation-driven) di daerah memainkan perannya sebagai lokomotif
pertumbuhan investasi bisnis dan menciptakan iklim usaha yang kondusif bersinergi
dengan perguruan tinggi dan lembaga Litbang bersama para peneliti sebagai penghasil
teknologi dapat membuka jaringan, difusi teknologi dan penetrasi pasar produk.

Model kolaborasi pentahelix dibangun melalui SIDa berbasis kolaborasi antar


stakeholder tersebut untuk: 1) meningkatkan klaster komoditas unggulan daerah yang
berdaya saing tinggi, 2) meningkatkan jumlah wirausaha baru berbasis inovasi, 3)
meningkatkan kontribusi UKM terhadap PAD, dan 4) meningkatkan jumlah teknologi
baru yang diadopsi masyarakat dan dunia usaha. Stakeholder berbagi peran sesuai
dengan fungsinya untuk menciptakan inovasi teknologi PUD, dalam upaya
meningkatkan daya saing daerah. PUD Sumatera Selatan mencakup 7 bidang, yaitu: 1)
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 10
Bidang Pertanian, 2) Bidang Perkebunan, 3) Bidang Peternakan, 4) Bidang Perikanan,
5) Bidang Kehutanan, 6) Bidang ESDM, dan 7) Bidang Pariwisata. Melalui Inovasi
Teknologi, diharapkan terjadi percepatan peningkatan daya saing PUD karena
keunggulan suatu daerah harus diciptakan, bukan tercipta secara kebetulan. Dalam 3
tahun terakhir terdapat lebih dari 34 kolaborasi antara Perguruan Tinggi, Lemlit dan
Litbang dengan Pemda dalam pengembangan program teknologi dan inovasi.
Sedangkan jumlah PKS antara industri/dunia usaha dengan pemerintah sebanyak
kurang lebih 37 Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang inovasi teknologi produk
unggulan daerah.

Capaian kinerja IDSD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 meningkat dari tahun
2019 dimana pada tahun 2019 berada pada posisi top five (lima besar) anugerah
Budhipura tahun 2019 dan tahun 2020. Jumlah Inovasi Pemerintahan (IGA) Provinsi
Sumatera Selatan tahun 2020 terdata sebanyak 619 Inovasi Pemerintahan Daerah yang
terdiri dari inovasi Pelayanan publik sebanyak 196 Inovasi, inovasi Tata Kelola sebanyak
70 inovasi dan inovasi Lainnya sebanyak 353 inovasi, sedangkan untuk tahun 2021
terdata inovasi yg sudah diterapkan tahun 2019 dan 2020 sampai dengan sekarang,
sebanyak 856 inovasi yang terdiri dari inovasi di urusan pendidikan sebanyak 372
inovasi, di bidang tata kelola pemerintahan sebanyak 52 inovasi, di bidang pelayanan
publik sebanyak 132 inovasi dan inovasi bentuk lainnya sebanyak 300 inovasi.

Pada Tahun 2020 Provinsi Sumatera Selatan juga ikut berpartisipasi dalam lomba
Innovative Government Award (IGA) yang dislenggarakan oleh Kementerian Dalam
Negeri RI, pada ajang penghargaan tersebut mendapat Juara Kedua Nasional Kategori
Pemerintah Daerah terinnovatif selain menerima sertifikat, piala penghargaan juga
mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) sebagai bentuk motivasi agar Provinsi
Sumatera agar dapat terus meningkatkan kinerja, kreativitas, produktifitas serta inovasi
dalam penyelenggaraan pemerintahannya dan di segala bidang.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 11


Peluang dan kendala yang dihadapi pemerintah Indonesia peringkat indonesia
dalam global competitiveness index 2019 dimana Indonesia turun 5 peringkat,ke posisi
50 dari 141 Negara, Indonesia masih berada dibawah Malaysia di posisi 27 dan
Thailand di posisi 40, dan Singapura di posisi 1. Vietnam naik 10 peringkat ke posisi 60
Sebuah lompatan besar yang dilakukan Vietnam melalui perbaikan layanan investasi.

Provinsi Sumatera Selatan dari hasil pengukuran ke-empat aspek utama daya
saing daerah meliputi: lingkungan penguat, sumber daya manusia, pasar dan ekosistem
inovasi; yang mencakup dua belas pilar yaitu: Kelembagaan, Infrastruktur,
Perekonomian Daerah, Kesehatan, Pendidikan, Efisiensi Pasar Produk,
Ketenagakerjaan, Akses Keuangan, Ukuran Pasar, Adopsi Teknologi, Dinamika Bisnis,
Kapasitas Inovasi. Kerangka dasar model IDSD sangat dipengaruhi oleh perkembangan
Isu dan dinamika lingkungan strategis, seperti: bergulirnya Revolusi Industri 4.0, era
millennial, pandemi Covid 19 dll, meliputi masih rendahnya atau belum optimalnya
beberapa indikator dari masing-masing aspek IDSD.

Penyebaran COVID-19 memberikan dampak terhadap perlambatan pertumbuhan


ekonomi baik secara global, nasional, maupun regional. Adanya pembatasan aktivitas
sementara untuk menanggulangi penyebaran wabah COVID-19 memberikan dampak
terhadap menurunnya volume perdagangan dunia. Terbatasnya pertumbuhan
perdagangan dunia memberikan dampak langsung terhadap kinerja ekspor-impor dan
juga berdampak tidak langsung kepada kinerja konsumsi dan investasi di suatu negara.
Perbaikan permintaan global yang ditandai dengan mulai kembalinya aktifitas
manufaktur dapat memberikan dorongan kepada kinerja ekspor yang diperkirakan akan
tumbuh positif sehingga dapat menahan perlambatan ekonomi lebih dalam. Mulai
kembalinya aktivitas manufaktur di beberapa negara seperti Tiongkok, serta kebijakan
akomodatif yang dikeluarkan oleh seluruh pemerintah dan bank sentral dari
negara-negara yang terdampak COVID-19, diperkirakan mampu menahan pertumbuhan
ekonomi global untuk turun lebih dalam. Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 12
ekonomi Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020 tumbuh melambat dibandingkan tahun
sebelumnya. Melambatnya konsumsi rumah tangga dan tertundanya investasi menjadi
faktor utama yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020.
Masih terbatasnya aktivitas ekonomi di tengah penerapan adaptasi kebiasaan baru /
new normal, diperkirakan masih belum dapat mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke
periode sebelum pandemi. Namun demikian, tren pemulihan terlihat mulai dari
pertengahan hingga akhir tahun 2020. Dengan adanya kebijakan refocusing dan
realokasi anggaran untuk penanggulangan pandemi Covid-19, baik dari sisi pengeluaran
pemerintah maupun dari sisi lapangan usaha diharapkan dapat menopang dalam
rangka mempertahankan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan. Namun demikian,
perlu diperhatikan beberapa tantangan dalam perekonomian Provinsi Sumatera Selatan
berdasarkan RKPD Tahun
2020, yaitu: 1. Ketidakpastian ekonomi global yang akan dipengaruhi oleh
kemungkinan masih berlanjutnya penyebaran wabah Covid-19. 2. Pendapatan Asli
Daerah diprediksi belum akan turun dari proyeksi anggaran induk 2020 sehingga dari
sisi konsumsi pemerintah daerah akan mengalami penurunan. 3. Perubahan pola hidup
masyarakat dalam interaksi ekonomi lokal perlu diantisipasi oleh para pelaku usaha
sehingga dapat mendorong meningkatnya pola konsumsi masyarakat. 4. Perubahan
pola perilaku dan struktur perekonomian dalam tatanan kehidupan baru perlu
diantisipasi yang meliputi perubahan bentuk rantai pasok global, perubahan perspektif
investor dan sektor prioritas investasi, perubahan tata kerja perusahaan dan percepatan
transformasi investasi ke padat modal dan teknologi.

Capaian Komponen IDSD tahun 2020 terdiri dari 4 Aspek yaitu: 1) Aspek
penguat/Enabling Environment; 2) Aspek Sumber Daya Manusia; 3) Aspek Pasar ;4)
Aspek Ekosistem Inovasi. Ke empat aspek tersebut terbangun oleh 12 pilar, 23 dimensi
dan 97 indikator/kuesioner. Setiap aspek terdiri dari beberapa pilar dan setiap pilar
dibagi lagi menjadi dimensi yang di terjemahkan dalam beberapa indikator. Hasil

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 13


capaian skor nilai indeks Daya Saing Sumatera Selatan pada tahun 2020 mencapai
sebesar 35,9 dapat diklasifikasikan sangat baik/tinggi. Adapun skor IDSD provinsi
Sumatera Selatan berdasarkan aspek dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini yang
secara umum menunjukkan indek daya saing daerah Provinsi Sumatera Selatan pada
tahun 2020, meliputi: empat aspek yang dinilai, nilai rata-rata indeks daya saing dari
aspek penguat/enabling environment, aspek Pasar/Market, aspek sumber daya
manusia dan aspek ekosistem inovasi baik/tinggi dengai skor diatas 3.

B. Pemetaan Sektor Andalan

Kemenristek/BRIN melalui Direktorat Sistem Inovasi, Deputi Penguatan Inovasi


telah menginisiasi penyusunan model pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD)
yang diharapkan dapat menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam
mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki demi kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan. IDSD juga dapat diartikan sebagai refleksi tingkat produktivitas,
kemajuan, persaingan dan kemandirian suatu daerah. Pentingnya IDSD sebagai alat
untuk menilai keberhasilan suatu daerah untuk dapat bersaing dengan daerah lain dan
mendukung daya saing nasional.

Pengukuran IDSD diharapkan menjadi salah satu dasar utama penyusunan dan
penetapan kebijakan nasional maupun daerah yang mendorong sinergi program antar
sektor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan daerah yang
inovatif. Oleh karena itu, Kemenristek/BRIN telah memberikan instrumen pengukuran
IDSD yang dapat diisi oleh setiap kabupaten/kota di seluruh Indonesia guna
mengetahui indeks daya saing daerah setiap tahunnya. Pemetaan Ekosistem Inovasi
tersebut terdapat 4 aspek, yaitu :

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 14


1) Aspek Ekosistem Inovasi yang terdiri dari 4 pilar, 7 dimensi dan 31 indikator,
2) Aspek Penguat/ Enabling Environment terdiri 3 pilar, 6 dimensi dan 23 indikator,
3) Aspek Sumberdaya manusia/ human capital terdiri 2 pilar, 3 dimensi dan 18
indikator, dan
4) Aspek Pasar/Market terdiri 4 pilar 7 dimensi dan 21 indikator.

1. Capaian Skor IDSD Provinsi Sumatera Selatan

Capaian Komponen IDSD tahun 2020 terdiri dari 4 Aspek yaitu 1) Aspek
penguat/Enabling Environment; 2) Aspek Sumber Daya Manusia; 3) Aspek Pasar ;4)
Aspek Ekosistem Inovasi. Ke empat aspek tersebut terbangun oleh 12 pilar, 23
dimensi dan 97 indikator/kuesioner. Setiap aspek terdiri dari beberapa pilar dan setiap
pilar dibagi lagi menjadi dimensi yang di terjemahkan dalam beberapa indikator. Hasil
capaian skor nilai IDSD Sumatera Selatan pada tahun 2020 meningkat signifikan
menjadi 3,58904 dari nilai IDSD tahun 2019 sebesar 0,67 dan pada tahun 2021 . nilai
IDSD Sumatera Selatan sebesar 3,33317 terjadi penurunan sebesar 0,26573. Adapun
nilai skor IDSD Provinsi Sumatera Selatan secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel
1.1 Nilai Aspek Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumatera Selatan 2020-2021
dibawah ini yang secara umum menunjukkan indek daya saing daerah Provinsi
Sumatera Selatan pada tahun 2020-2021, meliputi empat aspek yang dinilai, aspek
penguat/environment enabling, dan aspek ekosistem inovasi sudah sangat tinggi, untuk
indikator aspek SDM atau Human Capital mengalami penurunan yang cukup signifikan
dari 3,06250 menjadi 2,67860. Hal tersebut terjadi karena sector ketenagakerjaan,
lapangan usaha dansektor Pendidikan dari system offline mejadi oneline di Provinsi
Sumatera Selatan mengalami penurunan akibat dampak pandemi Covid-19. Untuk nilai
indeks IDSD Sumatera Selatan secara keseluruhan masih masuk klasifikasi indeks
skor sangat tinggi,

Tabel 1.1 Nilai Aspek Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumatera Selatan 2020
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 15
Hasil Pemetaan Aspek

No. Aspek Indeks 2020 Indeks 2021

1 Faktor Penguat/Enabling Environment 3,50198 3,36110

2 Sumber Daya Manusia/Human Capital 3,06250 2,67860


3 Faktor Pasar/Market 3,70833 3,29170
4 Ekosistem Inovasi 4,08333 4,00000
Nilai Skor Total Indeks 3,58904 3,33317
Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Provinsi Periode 2020-2021, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

Berikut ini dapat dilihat gambar grafik pemetaan jaring laba-laba dari hasil
pengukuran nilai dari indikator pembentuk keempat Aspek IDSD tahun 2020, pada
gambar 1.1. dan pada gamar 1.2 Aspek IDSD tahun 2021 , dibawah ini:

Gambar Grafik 1.1 Capaian Indeks Daya Saing Daerah Berdasarkan 4 Aspek IDSD
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020
Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Kabupaten/Kota Periode 2020, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 16


Gambar Grafik 1.2 Capaian Indeks Daya Saing Daerah Berdasarkan 4 Aspek IDSD
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2021
Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Provinsi Periode 2021, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

2. Capaian Skor IDSD Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Pilar

Berikut ini dapat dilihat tabel nilai rata-rata dan nilai pilar IDSD serta pemetaan
jaring laba-laba dari hasil pengukuran nilai dari indikator pembentuk keempat Aspek
IDSD Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020, pada Tabel 1.2. Nilai Indeks Pilar Hasil
Pengukuran Daya Saing Daerah Berdasarkan Pilar dibawah ini:

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 17


Tabel 1.2 Nilai Indeks Pilar Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumsel 2020

HASIL PEMETAAN NILAI INDEKS PILAR


No. Pilar Indeks 2020
1 Kelembagaan 3,66667
2 Infrastruktur 3,75000
3 Perekonomian Daerah 3,08929
4 Kesehatan 3,00000
5 Pendidikan dan Keterampilan 3,12500
6 Efisiensi Pasar Produk 3,66667
7 Ketenagakerjaan 4,33333
8 Akses Keuangan 2,66667
9 Ukuran Pasar 4,66667
10 Dinamika Bisnis 3,25000
11 Kapasitas Inovasi 4,50000
12 Kesiapan Teknologi 4,50000

Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Provinsi Periode 2020-2021, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

Komponen pilar merupakan pembentuk aspek. Dilihat dari 12 pilar pembentuk


aspek IDSD, tersebut, terlihat ada 3 (tiga) Aspek yang nilai Indeksnya Sangat baik,
dengan nilai rata-rata di atas 4 (empat), yaitu Ketenagakerjaan, Ukuran Pasar,
Kapasitas Inovasi dan Kesiapan Teknologi. Selanjutnya dapat dilihat ada aspek 7
(tujuh) pilar yang berada sudah cukup baik. Dengan nilai indeks rata-rata diatas nilai
3. Adapun ketujuh aspek tersebut adalah: kapasitas inovasi, dinamika bisnis,
kapasitas kelembagaan, infrastruktur, pendidikan dan ketrampilan dan efisiensi pasar
produk dan dinamika bisnis. Sedangkan pilar yang masih membutuhkan perhatian
lebih untuk dapat ditingkatkan adalah pilar akses keuangan dengan nilai indeks 2,1.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 18


Berikut ini dapat dilihat gambar grafik pemetaan jaring laba-laba dari hasil
pengukuran nilai dari indikator pembentuk keempat Pilar IDSD, pada gambar 1.2.
dibawah ini:

Gambar Grafik 1.2 Capaian Indeks Daya Saing Daerah Berdasarkan 12 Pilar IDSD
Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020
Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Provinsi Periode 2020, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

3. Capaian Skor IDSD Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Dimensi

Berikut ini dapat dilihat tabel 1.3 Nilai Indeks Dimensi Hasil Pengukuran IDSD
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020, dengan nilai indeks dimensi IDSD dari hasil
pengukuran nilai indikator pembentuk 23 Dimensi IDSD Provinsi Sumatera Selatan
tahun 2020 dibawah ini, dimana untuk indikator dimensi Ketenagakerjaan,

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 19


Komersialisasi dan Teknologi terlihat sudah sangat baik dengan nilai indeks 5. Untuk
dimensi Infrastruktur Air Bersih, RTH dan Kelistrikan, Keterampilan, Kompetisi Dalam
Negeri, Pajak dan Retribusi, Stabilitas Pasar, Ukuran Pasar, Kewirausahaan, Interaksi
dan Keberagaman, Penelitian dan Pengembangan (R & D), Tata Kelola Pemerintahan,
Keamanan dan Ketertiban, Infrastruktur Transportasi sudah cukup baik dengan nilai
indeks rata-rata diatas 3,5-4,5. Adapun Dimensi yang indikatornya masih perlu menjadi
perhatian untuk ditingkatkan adalah antara lain dimensi Pendidikan, Akses keuangan,
regulasi dan Keuangan daerah dengan nilai rata-rata indek 2-2,7.

Tabel 1.3 Nilai Indeks Dimensi Hasil Pengukuran IDSD Provinsi Sumater
Selatan Tahun 2020

Hasil
Pemetaan
Dimensi
No. Dimensi Indeks
1 Tata Kelola Pemerintahan 3,83333
2 Keamanan dan Ketertiban 3,50000
3 Infrastruktur Transportasi 3,00000
4 Infrastruktur Air Bersih, RTH dan Kelistrikan 4,50000
5 Keuangan Daerah 2,75000
6 Stabilitas Ekonomi 3,42857
7 Kesehatan 3,00000
8 Pendidikan 2,00000
9 Keterampilan 4,25000
10 Kompetisi Dalam Negeri 4,00000
11 Pajak dan Retribusi 3,00000
12 Stabilitas Pasar 4,00000
13 Ketenagakerjaan 5,00000
14 Kapasitas tenaga kerja 3,66667
15 Akses Keuangan 2,16667
16 Ukuran Pasar 4,66667
17 Regulasi 2,00000
18 Kewirausahaan 4,50000
19 Interaksi dan Keberagaman 4,16667

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 20


20 Penelitian dan Pengembangan (R & D) 4,33334
21 Komersialisasi 5,00000
22 Telematika 4,00000
23 Teknologi 5,00000

Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Kabupaten/Kota Periode 2020, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

Dalam rangka meningkatkan nilai indeks score indicator Akses Keuangan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 3 Tahun 2021
pada tanggal 4 Maret 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan
Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD), satgas P2DD dibentuk dengan tujuan untuk
mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah terutama untuk mendorong
implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan mendukung
pengembangan transaksi pembayaran digital masyarakat, mewujudkan keuangan yang
inklusif serta meningkatkan integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional. Dalam
rangka implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) maka
diharapkan dapat dibentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD)
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pembentukan TP2DD Provinsi ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur dan TP2DD Kabupaten/Kota ditetapkan dengan
Keputusan Bupati/Wali Kota. Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
(TP2DD) adalah forum koordinasi antar instansi dan stakeholder terkait untuk
mendorong inovasi, percepatan, dan perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah
Daerah (ETP) dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektivitas, dan transparansi tata
kelola keuangan. Secara signifikan, ETP meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
rata-rata hingga 14% dari 9 daerah pelaksana pilot project ETP Dalam rangka
mendorong pembentukan TP2DD di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, telah
melakukan koordinasi dengan seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera
Selatan agar segera melakukan pembentukan TP2DD, selanjutnya masing-masing

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 21


TP2DD dapat melakukan Rapat Koordinasi untuk menyusun roadmap dengan
memetakan infrastruktur ekonomi digital, perencanaan elektronifikasi transaksi
Pemerintah Daerah yang terhubung dengan sistem keuangan, dan memuat perluasan
transaksi belanja atau pendapatan dengan menggunakan QRIS. Masingmasing TP2DD
akan melakukan monitoring atas implementasi elektronifikasi transaksi Pemerintah
Daerah sesuai roadmap yang telah disusun sehingga dapat tercipta ekosistem digital
dalam mendorong elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah. Ke depannya, akan
diadakan championship atas implementasi ETP oleh Pemerintah Daerah dengan
melihat Indeks ETP yang diukur melalui indeks implementasi, indeks realisasi, dan
indeks lingkungan strategis. Materi penilaian diambil dari laporan yang disampaikan
oleh TP2DD kepada Satgas P2DD secara berkala. Salah satu indikator penilaian yang
baru diterapkan di tahun 2021 adalah penggunaan QRIS sebagai salah satu kanal
pembayaran dalam ETP. QRIS dinilai efektif sebagai salah satu alternatif yang dapat
menunjang kemudahan bertransaksi di masa pandemi dengan berbagai fitur menarik
dan tidak mengenakan biaya bagi penggunaan di lingkungan Pemerintahan.

Selanjutnya, Indeks ETP akan dipetakan menjadi rating indeks ETP dari skala 1-100

yang terdiri dari 4 tahapan:

1. Inisiasi (Skala 1-10)

2. Berkembang (Skala >10-45)

3. Maju (Skala >45-75)

4. Digital (>75-100)

Berdasarkan data bulan Maret 2021 menunjukkan bahwa dari 18 Pemerintah Daerah
di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, satu diantaranya memiliki rating Digital

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 22


(Pemerintah Kota Palembang) dan 17 Pemerintah Daerah lainnya telah berstatu Maju.
Dengan adanya TP2DD di setiap daerah diharapkan dapat mendorong seluruh
Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan menuju rating Digital.

4. Capaian Kinerja Aspek IDSD Provinsi Sumatera Selatan

Gambar Grafik 1.3 Quadran Chart Posisi Capaian 4 Aspek Indeks Daya Saing
Daerah Provinsi Sumatera Selatan tahun 2020
Sumber : Peta; Ekosistem; Tabulasi; Grafis; Kuadran. Data Indeks Daya Saing Daerah Wilayah
Kabupaten/Kota Periode 2020, https://indeks-inovasi.brin.go.id, IDSD Kemenristek BRIN)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 23


a. Aspek Penguat (Enabling Environment)

Dalam hal tata kelola pemerintahan yang meliputi kinerja penyelenggaraan daerah
secara nasional berdasarkan SK Kemendagri, tingkat partisipasi masyarakat dan pelaku
usaha dalam pengelolaan pembangunan daerah, hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah (SAKIP) hasilnya sangat baik (skor 5) dan perlu dipertahankan.

Hasil penilaian sistem pemerintahan berbasis elektronik dan tingkat penyelesaian


pelanggaran K3 (Ketertiban, Ketentraman dan Keindahan) menunjukkan terjadi
penurunan. Hal ini mengindikasikan tingkat kesadaran masyarakat dan kinerja pemerintah
dalam mentaati tata tertib peraturan yang berlaku sudah cukup baik dan minim konflik, baik
yang mengarah pada konflik sara, anarkisme, maupun sparatisme, penertiban ketertiban
umum dan perlindungan masyarakat dilakukan secara promotif dan preventif melalui
pendekatan persuasif.

Kondisi infrastruktur yang terdiri dari infrastruktur transportasi dan infrastruktur air
bersih serta kelistrikan menunjukkan bahwa Sumatera Selatan sudah memiliki infrastruktur
cukup memadai, hal ini dibuktikan dengan rasio panjang jalan terhadap jumlah kendaraan
bermotor, dimana panjang jalan mengalami peningkatan sehingga rasio panjang jalan
terhadap jumlah kendaraan mengalami penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa moda
transportasi publik sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, contohnya Light Rail Transport
(LRT), Bus Transmusi dan sarana transportasi umum lainnya. Dari segi infrastruktur air
bersih dan kelistrikan, diperoleh gambaran bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk
yang bisa mengakses air minum dan tingkat elektrifikasi masyarakat meningkat. Hal ini
ditunjang oleh meningkatnya infrastruktur terhadap akses terhadap air bersih (PDAM) dan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 24


rumah tangga pengguna listrik. Nilai ini telah mendekati 100% dari seluruh rumah tangga
di Provinsi Sumatera Selatan.

Nilai tukar Petani terendah untuk Provinsi Sumatera Selatan dalam kurun waktu
Januari 2016 s.d Desember 2020 adalah pada bulan Mei 2020 (sebesar 88,56) dan NTP
tertinggi terdapat pada bulan Desember 2020 (sebesar 101,83). Hal yang bisa
menjelaskan terkait meningkatnya NTP di Provinsi Sumsel Sumatera Selatan setelah
terpuruk secara maksimal pada bulan Mei 2020 sebagai dampak dari melemahnya indeks
harga barang/jasa yang dibayar petani untuk keperluan konsumsi rumah tangga dan biaya
produksi dibandingkan dengan Indeks Harga komoditas pertanian yang di produksi oleh
petani salah satunya adalah karena suksesnya Implementasi Progarm Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN) di berbagai Kluster termasuk kluster Kementerian Lembaga/Pemda (Rp
106,11 trilyun) dan Kluster UMKM (Rp 123,46 trilyun).

b. Aspek Sumber Daya Manusia (Human Capital)

Persentase balita gizi buruk mengalami sedikit peningkatan dari 0,03% menjadi
0,04% yang dipengaruhi oleh masih adanya penyakit infeksi dan pengetahuan tentang gizi
keluarga yang rendah. Dari pilar pendidikan, indeks pembangunan manusia mengalami
peningkatan dari 68,86% menjadi 69,39%,

Pada dimensi keterampilan, angka pertisipasi kasar sekolah kejuruan terhadap sekolah
menengah umum meningkat, diiringi dengan peningkatan pusat kegiatan belajar
masyarakat. Peran pemerintah daerah dalam peningkatan literasi digital sudah mulai
dijalankan walaupun pemanfaatannya belum optimal.

Pada tahun 2020 kualitas pembangunan manusia di Sumatera Selatan yang ditunjukan
oleh nilai IPM sebesar 70,01% masih berada dibawah kualitas pembangunan manusia
secara nasional dengan IPM mencapai 71,94 % dan masih dibawah target yang
ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2020 yang sebesar 72,51 %,. Hal ini
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 25
menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia di wilayah Sumatera Selatan masih
belum mengunguli daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Untuk di wilayah Sumbagsel, IPM Provinsi Sumatera Selatan adalah salah satu yang
terendah. Hal ini mengindikasikan bahwa kualitas hidup manusia di Sumatera Selatan
dilihat dari angka harapan hidup, pendidikan, dan kelayakan hidup relatif masih tertinggal
dibandingkan daerah sekitar.

Sebagai salah satu solusi pemecahan masalah yang bisa ditempuh adalah akses yang
lebih mudah terhadap berbagai fasilitas pendidikan dan kesehatan mulai dari tingkat
perkotaan sampai kepada tingkat pedesaan yang banyak tersebar di berbagai wilayah
kabupaten/kota sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kualitas pembangunan
manusia yang lebih baik.

c. Aspek Pasar (Market)

Pada gambar 1.3.Gambar Grafik Chart posisition terlihat bahwa posisi aspek Pasar
Provinsi Sumatera selatan masuk dalam katagori sangat tinggi dibandingakan aspek
penguat/enabling dan aspek SDM/human capital. Pola karakteristik kemitraan antara
perusahaan (industri kecil, menengah dan besar) sudah tersebar pada banyak perusahaan
dalam seluruh proses produksi, distributor/keagenan hingga pemasaran. Terdapat 18
sektor usaha yang berkontribusi pada PDRB diwilayah Kabupaten/Kota.

Perbaikan ekspor luar negeri sejalan dengan pemulihan ekonomi global


yangmeningkatkan permintaan dari mitra dagang utama seperti Tiongkok, India dan
Amerika Serikat (AS) untuk komoditas seperti karet dan CPO. Selain itu, perbaikan harga
komoditas utama Provinsi Sumatera Selatan juga mendorong kenaikan ekspor Sumatera
Selatan dari sisi nominal. Sementara, meningkatnya kinerja impor Sumatera Selatan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 26


disebabkan oleh masuknya PMA infrastruktur yang mendorong peningkatan impor bahan
baku dari luar negeri. Namun, masih tertahannya pembayaran kontrak dan proyek
pengerjaan lainnya menahan konsumsi pemerintah yang terkontraksi sebesar -23,18%
(yoy). Perlambatan konsumsi pemerintah juga turut menahan kinerja investasi yang
mengalami kontraksi sebesar -0,01% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh
positif. Pemberian stimulus oleh pemerintah diperkirakan mendorong aktivitas masyarakat
dan meningkatkan konsumsi, namun belum membaiknya pendapatan masyarakat
mendorong penurunan konsumsi barang tahan lama (durable goods) yang menyebabkan
konsumsi rumah tangga terkontraksi -3,26% (yoy) pada triwulan laporan.

Dari sisi Lapangan Usaha (LU), membaiknya ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan
IV 2020 terutama disebabkan oleh meningkatnya LU pertanian, kehutanan dan
perikanan serta LU penyediaan akomodasi dan makan minum. LU pertanian, kehutanan
dan perikanan tumbuh positif sebesar 3,49% (yoy) didorong oleh meningkatnya subsektor
tanaman pangan yang dipengaruhi oleh masuknya musim panen beras dan beberapa

produk hortikultura serta menguatnya harga komoditas ekspor unggulan Sumatera


Selatan seperti karet dan CPO. Selanjutnya, perbaikan LU penyediaan akomodasi dan
makan minum terjadi seiring dengan relaksasi kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat
dan terselenggaranya beberapa acara/kegiatan dengan tetap mematuhi protokol
kesehatan sesuai anjuran pemerintah. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi
Sumatera Selatan pada tahun 2020 terkontraksi pada level yang tidak terlalu dalam.
Perekonomian Sumatera Selatan pada tahun 2020 terkontraksi sebesar -0,11% (yoy),
melambat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh positif 5,69% (yoy).
Terkontraksinya ekonomi disebabkan oleh merebaknya pandemi COVID-19 sejak awal
tahun yang menyebabkan penurunan pada hampir seluruh komponen pengeluaran dan
beberapa Lapangan Usaha (LU) utama Sumatera Selatan seperti LU Pertambangan dan
Penggalian, LU Perdagangan Besar dan Eceran, serta LU Penyediaan Akomodasi Makan
dan Minum. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan masih
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 27
ditopang oleh LU pertanian, kehutanan dan perikanan, LU informasi dan komunikasi,
serta LU jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang masih tumbuh positif.Memasuki triwulan
I 2021, perekonomian Sumatera Selatan diperkirakan membaik seiring dengan mulai
pulihnya aktivitas ekonomi dunia dan domestik pasca dimulainya proses vaksinasi di awal
tahun 2021. Selain itu, pengesahan UU No.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja diyakini
mampu menjadi game changer yang dapat mengembalikan kepercayaan sektor dunia
usaha. Berbagai indikator perekonomian di bulan Januari 2021 sudah menunjukkan
perbaikan yang berkelanjutan, seperti kenaikan Likert Scale 1(LS) penjualan baik domestik
maupun ekspor serta LS investasi berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan oleh Bank
Indonesia kepada pelaku usaha. Selain itu, konsumsi listrik industri juga sudah
menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,20% (yoy) yang menandakan mulai menggeliatnya
aktivitas bisnis di Sumatera Selatan. Nilai ekspor Sumatera Selatan Mei 2021 mencapai
US$ 359,61 juta atau turun 16,33 persen dibanding April 2021. Akan tetapi jika
dibandingkan dengan Mei 2020 meningkat 48,46 persen. Ekspor nonmigas Mei 2021
mencapai US$ 344,93 juta, turun 18,17 persen dibanding April 2021, dan jika dibandingkan
dengan Mei 2020 naik 49,44 persen. Sedangkan ekspor migas Mei 2021 mencapai US$
14,68 juta, naik 77,64 persen dibanding April 2021, dan jika dibanding dengan ekspor
migas Mei 2020 naik 28,57 persen. Tiongkok, Amerika Serikat dan Jepang menjadi negara
tujuan utama ekspor Sumatera Selatan pada periode Januari - Mei 2021, masing-masing
mencapai US$ 631,07 juta, US$ 175,11 juta dan US$ 133,60 juta, dengan peranan
ketiganya mencapai 49,14 persen dari total ekspor periode Januar2020 -Mei 2021.

d. Aspek Ekosistem Inovasi

Aspek Ekosistem Inovasi terbagi menjadi 7 dimensi, dimensi yang masih rendah
nilainya adalah dimensi telematika dan dimensi penelitian dan pengembangan sedangkan
dimensi yang sudah baik adalah dimensi komersialisasi. Dilihat dari regulasi rata-rata

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 28


durasi waktu pengurusan administrasi perijinan 5-6 hari kerja, dan pada tahun 2020 durasi
pengurusan izin hanya 1-2 hari kerja. Jumlah perijinan usaha mengalami peningkatan
pada tahun 2020 persentase industri yang memanfaatkan regulasi insentif pajak untuk
proses bisnis mengalami peningkatan akbibat terdampak pandemi Covid 19.
Pertumbuhan usaha industri Kecil, Menengah dan besar mengalami peningkatan.
Pandemi Covid-19 yang memiliki efek cukup panjang di tahun 2020 lalu membuat
membludaknya jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai Kabupaten/Kota di
Sumatera Selatan.. Berddasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera
Selatan jumlah UKM yang terdata melonjak drastis dibandingkan tahun 2019. Ditahun
2019 ada 162 ribu UKM, kemudian di tahun 2020 lalu per Desember sudah 427 ribu UKM.
Artinya sudah dua kali lipat bertambah banyaknya karyawan terdampak PHK perusahaan
atau yang dirumahkan oleh tempat ia bekerja menjadi faktor peningkatan jumlah UKM di
Provinsi Sumatera Selatan dan penambahan UKM masih di dominasi sektor kuliner, baru
kemudian handchandcraft. profesionalisme manajemen perusahaan sistem manajemen
produksi hasil industri kecil dan menengah sudah mempunyai 9 SOP sedangkan pada
industri besar sudah maksimal mempunyai lebih dari 15 SOP. Jumlah perusahaan pemula
berbasis teknologi yang terdaftar dalam indikator bisnis masih rendah yaitu sekitar 21-30
perusahaan.
Implementasi program SIDa sudah cukup baik sudah ada Roadmap Sida provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 yang terintegrasi dengan RPJMD Provinsi Sumatera
Selatan Tahun 2019-2023 lengkap dengan rencana aksi dan telah menghasilkan output
produk inovasi. Sama halnya dengan keberadaan dan pengembangan klaster inovasi
berbasis produk unggulan daerah (PUD). PUD sudah terdapat dalam dokumen RPJMD
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 dan terjadi kolaborasi ABGCM yang efektif
mendorong dihasilkannya PUD. Dalam 3 tahun terakhir terdapat lebih dari 30 kolaborasi
antara Perguruan Tinggi, Lemlit dan Litbang dengan Pemda dalam pengembangan
program teknologi dan inovasi. Sedangkan jumlah PKS antara industri/dunia usaha
dengan pemerintah sebanyak 49 PKS. Kolaborasi penta helix antara Akademisi,
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 29
Pemerintah, Swasta/Pengusaha , Masyarakat dan Media (ABGCM) dalam program
pengembangan inovasi masih kurang. Untuk itu Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan
telah mennyusun program dan kegiatan untuk meningkatkan sinergitas antara Akademisi,
Pemerintah, Swasta/Pengusaha , Masyarakat dan Media (ABGCM) kedalam beberapa
program dan kegiatan antaralain, Program Pembinaan inovasi kemitraan dengan Tim
Penggerak PKK, Program Riset bersama Lembaga Penelitian, Pendampingan UKM
sebagai tenant atau pengusaha pemula berbasis inovasi dan teknologi, kerjasama dengan
Bank Indonesia dalam hal pembinaan dan bantuan untuk budidaya komoidtas pangan
menyanggah inflasi seperti cabai, bawang merah, Ayam,dan telur di Science Technopark
Sumatera Selatan. Selain itu Bapak Gubernur Sumatera Selatan telah mencanangkan eks
ATP 3 Perikanan yang berlokasi di Kecamatan Muara Belida
Kabupaten Muara Enim akan dikembangkan sebagai Pusat Difusi Teknologi Perikanan di
Sumatera Selatan.

Artikel ilmiah yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang yang
dipublikasikan pada jurnal terakreditasi nasional maupun internasional pada 3 tahun
terakhir sudah lebih dari 120 artikel dan sebanyak 21-30 hasil penelitian telah memiliki Hak
Kekayaan Intelektual (HKI). Beberapa paten telah dimanfaatkan oleh dunia industri, namun
jumlahnya masih kurang maksimal. Persentase anggaran penelitian terhadap total APBD
masih rendah yaitu 0,13%. Lebih dari 90% kegiatan penelitian sudah berbasis Produk
Unggulan Daerah. Persentase jumlah peneliti dibandingkan hasil penelitian yang
dipublikasikan sebesar 30%. Perguruan Tinggi di Sumsel berada pada peringkat 29 yang
disandang Universitas Sriwijaya. Dunia usaha dan industri yang memiliki unit penelitian
dan pengembangan masih sedikit. Perguruan tinggi dan perangkat daerah kelitbangan di
Sumatera Selatan sudah cukup banyak, namun belum semuanya melakukan
komersialisasi inovasi. Sistem hak merk dagang yang telah teregistrasi juga sudah banyak.
Kondisi Techno Park dan Pusat Unggulan Iptek (PUI) sudah ada Techno Park/PUI yang
akan dikembangkan sehingga masih perlu ditingkatkan.
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 30
Berdasarkan dimensi telematika terdapat peningkatan persentase jumlah penduduk
yang menggunakan HP (handphone) pada tahun 2018, sedangkan proporsi rumah tangga
dengan akses internet tidak mengalami kenaikan tetapi jumlahnya sudah cukup tinggi.
Ketersediaan jumlah inovasi didaerah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah
prosentase pemakai internet individu di Provinsi Sumatera Selatan mengalami
peningkatan dari tahun 2018 sebesar 33,35 % meningkat sebesar 4,79 % menjadi sebesar
38,14 % pada tahun 2019 (Sumber, BPS Sumsel, th 2021).

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menetapkan Surat Keputusan


Gubernur Sumatera Selatan Nomor 311/ KPTS/ BAPPEDA/ 2019 tentang Produk
Unggulan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, maka sektor andalan Sumatera
Selatan dapat dipetakan dalam 7 bidang usaha, yaitu meliputi : 1) Bidang Pertanian
dengan jenis komoditas unggulan antara lain: Padi, Jagung, Kedelai, Cabe, Bawang
Merah, Bawang Putih, Jeruk, Durian, Duku, Nanas, dan Manggis; 2) Bidang Perkebunan
dengan jenis komoditas unggulan antara lain: Karet, Sawit, Kopi, Tebu, Lada, Kelapa,
Coklat, Teh, Cabe Jawa (piper longum), Gambir dan Alpukat; 3) Bidang Peternakan
dengan jenis komoditas antara lain: Sapi potong, Kambing,
Kerbau, Itik, Ayam Buras; 4) Bidang Perikanan dengan jenis komoditas antara lain: Ikan
Belida, Ikan Patin, Ikan Nila dan Udang; 5) Bidang Kehutanan dengan jenis komoditas
antara lain: Kayu (Jabon sengon dan Bambang), Madu, Sereh Wangi; 6) Bidang Energi
dan Sumber Daya Mineral dengan jenis komoditas unggulan antara lain: Minyak Bumi,
Gas Bumi, Batubara, Panas Bumi, Energi Baru terbarukan lainnya; dan 7) Bidang Ekonomi
Kreatif dengan jenis komoditas antara lain: Industri, Desain Produk, Fesyen, Kriya, Kuliner,
Pariwisata, Fotografi, Musik, Seni Pertunjukan, Seni Rupa, Kriya, Komunikasi dan
Informatika, Aplikasi dan Pengembangan Permainan Rakyat, Film, Animasi dan Video,
Desain Komunikasi Visual, Siaran Televisi dan Radio, Periklanan.

Keberhasilan Ekosistem Inovasi Provinsi Sumatera Selatan juga dikarenakan telah


terbentuknya motivasi mental inovator melaui motto 4S yang telah diterapkan dan telah
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 31
membudaya oleh Pimpimnan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, yaitu ; 1). Setiap orang
adalah inovator, 2). Setiap Masalah, Peluang Inovasi, 3). Sinergi menyusun solusi dan 4).
Setiap inovasi, kongkrit hasilnya.

BAB II

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

A. Formulasi Kebijakan melalui Dokumen Perencanaan Pembangunan

Dari uraian bab sebelumnya dijelaskan bahwa saat ini masih ada beberapa
indikator dari dimensi dan aspek yang masih lemah nilai indeksnya dari nilai rata-rata,
oleh karena itu untuk dapat mengoptimalkan nilai indikator yang masih merah atau
lemah tersebut diformulasikan suatu strategi dan arah kebijakan yang mengacu pada
RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2019-2023 dalam rangka peningkatan nilai IDSD.
Berikut ini di uraikan arah kebijakan perencanaan pembangunan terkait IDSD
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020 dan 2021 dan jangka menengah Arah kebijakan
tersebut menjawab permasalahan IDSD Provinsi Sumatera Selatan. Arah kebijakan
pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk meningkatkan IDSD
Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini:

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 32


Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 33
Tabel 2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Untuk Meningkatkan IDSD Provinsi Sumatera Selatan
Tahun 2021

Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target


Penguat/ Infrastruktur dan Meningkatkan 1. Mempercepat 1. Pertumbuhan 1. 5,6 -5,9
enambling Transportasi Investasi Daerah berfungsinya Ekonomi
environment Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) di
2. 73.09
Sumatera Selatan.
2. Indeks
2. Pengembangan Pembangunan
Destinasi Wisata Manusia
potensial. 3. 13.044(Rp.ribu)
3. Membangun
Infrastruktur dalam
Mempercepat 3. Pengeluaran
Perkapita 4. 13.044%
Pembangunan
Perekonomian
Rakyat
4. Penyediaan Bank 4. Nilai Tukar Penatani
Data, Informasi,
Potensi dan
Perkembangan
Perekonomian
Provinsi Sumatera
Selatan Secara

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 34


Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target
Komprehensif,
Realtime dan Online.
5. Meningkatkan
Ketersediaan
infrastruktur
transportasi
6. Untuk memperlancar
arus barang, jasa,
manusia dan menjadi
penghubung yang
efisien antara
sumber bahan baku,
pusat produksi dan
pasar
Stabilitas Menciptakan 1. Penyederhanaan 1. Realisasi PMA 1. 21.90
Ekonomi dan harmonisasi 2. Realisasi 2. 10.47
lingkungan berbagai peraturan PMDN 3. Jumlah 3. 1.064
usaha 2. Optimalisasi Perizinan dan
Penyelenggaraan Non Perizinan
produktif yang pelayanan terpadu yang di
dapat satu pintu untuk selesaikan tepat
mempercepat Dan waktu sesuai
menarik mempermudah SOP 4. 89.70
minat dunia proses perijinan dan 4. Indeks Kepuasan
usaha untuk non perijinan Investor
Peningkatan 5. 393
5. Jumlah Investor
Kemudahan dalam 6. 7 %

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 35


Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target
proses pembebasan 6. Presentase
dan perolehan lahan Jumlah
Pertumbuhan
melakukan
Investasi
kegiatan usaha
(termasuk
investasi)
Mendorong Menciptakan lingkungan Presentase Jumlah 7%
aktivitas usaha produktif yang Pertumbuhan
perekonomian dapat menarik minat Investasi
daerah dunia usaha untuk
melakukan kegiatan
usaha (termasuk
investasi)

SDM/ Pendidikan Meningkatkan Meningkatkan 1. Indeks 1. 73.09


Kualitas SDM & Pendidikan dan Pembangunan
Human Ketenagakerjaan ketrampilan angkatan Manusia
Capital Kerja produktif
2. Tingkat Partisipasi 2. 69,41 %
Angkatan Kerja

3. Tingkat 3. 70,08 %
Pengangguran
Terbuka

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 36


Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target
Ketrampilan Meningkatkan Meningkatkan kualitas 1. Indeks 1. 73.09
lingkungan pendidikan serta Pembangunan
usaha produktif kompetensi teknologi Manusia
yang dapat
menarik minat 2. Tingkat Partisipasi 2. 69,41 %
usaha Angkatan Kerja

3. Tingkat 3. 70,08 %
Pengangguran
Terbuka
Kesehatan Meningkatkan Meningkatkan derajat 1. Angka Harapan 1. 70 th
derajat kesehatan keluarga Hidup
kesehatan
2. Presentase 2. 60 %
Kab/Kota sehat

3. Presentase 3.100 %
Penduduk Yang
Mendapat Jaminan
Kesehatan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 37


Meningkatkan Meningkatkan Gizi Balita 1. Presentase Balita 1. 24 %
Gizi keluarga dan keluarga Stunting

2. Presentase Balita 2. 22.07 %


Gizi Buruk

3. Cakupan ASI 3. 70 %
eksklusif

Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 38


Pasar/ Ketenagakerjaan Menekan tingkat 1. Mengembangkan 1. Persentase tenaga 1. 55 %
kemiskinan guna Industri Pengolahan kerja yang dilatih
Market memperkecil (Manufaktur) untuk dan ditempatkan
kesenjangan Hilirisasi SDA
sosial melalui Unggulan dengan
peningkatkan Memprioritaskan 2. Persentase pencari
akses Penggunaan kerja yang terdaftar
masyarakat
Sebesar-Besarnya yang ditempatkan 2. 55 %
miskin terhadap
Tenaga Kerja Lokal
pelayanan dasar
dan Pemanfaatan
dan kegiatan
ekonomi Sumber Daya Alam
3. Persentase pekerja
produktif (Resources)/ Bahan
yang mendapat
Baku Lokal. perlindungan
2. Peningkatan Jaminan Sosial
Akses Angkatan Tenaga Kerja 3. 70 %
Kerja Kepada
Sumber Daya
Produktif melalui
Peningkatan
Keterampilan
Pekerja.
3. Pengembangan
Program Kemitraan
Antara Pemerintah
Provinsi dengan

Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 39


Dunia Industri untuk
Peningkatan Kualitas
Tenaga Kerja.
4. Peningkatan
Penyelenggaraan
Pelatihan
Keterampilan Bagi
Pekerja Rentan agar
dapat Memasuki
Pasar Kerja.
5. Meningkatkan
Aset Masyarakat
Miskin Melalui Bedah
Rumah dan
Pemanfaatan
Pekarangan.

Akses Meningkatkan 1. Meningkatkan 1. Jumlah UMKM 1. 7780 UMKM


Keuangan aktivitas jumlah kantor bank. Naik Kelas 2. 4761 UMKM
Perbankan dan 2. Meningkatkan 2. Jumlah Kenaikan 3. 115.54 %
Lembaga jumlah kantor non Wirausaha Baru 4. 29.56 %
Keuangan bank (perusahaan 3. Prosentase 5. 5.254 Koperasi
asuransi, perusahaan Pertumbuhan
dana pensiun, Modal Koperasi
koperasi, bursa

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 40


Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target
efek/pasar modal, 4. Prosentase
pegadaian, BPR). Kenaikan Volume
3. Mendekatkan Usaha Koperasi
jenis-jenis usaha 5. Jumlah Koperasi
perbankan dan Aktif
lembaga
keuangan dengan
kebutuhan
masyarakat.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 41


Ukuran Pasar Meningkatankan 1. Meningkatk 1. Pertumbuhan 1. 6.27 %
potensi nilai an usaha ekonomi PDRB sektor
tambah produk kreatif berbasis Pertanian,
unggulan kearifan lokal Peternakan,
daerah 2. Menciptaka Perburuan dan
n produk unggulan Jasa Pertanian
daerah yang
2. Nilai Tukar 2. 100
inovatif dan
petani 3.
berdaya saing 3.
Produksi
Meningkatkan
Tanaman
Inkubasi Bisnis untuk ⮚ 5.675.8
Pangan:
startup/wirausah
⮚ Padi 25 Ton
pemula
⮚ 1.223.3
⮚ Jagung
75 Ton
⮚ Kedelai ⮚ 15.543
Ton

Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 42


4. Produksi
⮚ 52.263 Ton
Hortikultura:
⮚ Cabai ⮚ 53.517 Ton

⮚ Bawang Merah ⮚ 49.880 Ton

⮚ Jeruk ⮚ 56.925 Ton

⮚ Duku ⮚ 138.412 Ton

⮚ Durian

⮚ Nenas
⮚ 1.36 Ton/ha
⮚ Tanaman Obat
⮚ 3.50 Ton/ha
5.Produksi
Perkebunan ⮚ 0.93 Ton/Ha

⮚ 1.17 Ton/Ha
⮚ Karet

⮚ Kelapa Sawit

⮚ Kopi

⮚ Kelapa

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 43


Ekosistem Penelitian dan Meningkatkan Meningkatkan Difusi hasil 1. Jumlah Desa 1. 68 Desa Inovasi
Inovasi Pengembangan pemanfaatan riset inovasi dan Inovasi
hasil riset secara teknologi 2. Jumlah Inovasi 2. 69 Inovasi
optimal yang diterapkan
3. Jumlah jenis 3. 657 Jenis
tanaman yang
didokumentasikan 4. 9,0 Poin
di kebun raya
4. Indeks Inovasi
Daerah
Aspek Dimensi Strategi Arah Kebijakan Indikator Target
Telematika Meningkat akses 1. Meningkatkan 1. Persentase 1. 100 %
dan pembangunan sarana layanan pengguna
pemanfaataan dan prasana provider egovernment
internet dalam internet 2. Cakupan
Rumah Tangga berbasis lokal pengembangan 2. 17 Kab/Kota
2. Meningkatkan dan pemberdayaan
kualitas konten Informasi dan
berbasis edukasi Komunikasi
pada website lokal Masyarakat/Publik 3. 90 %
3. Meningkatkan jumlah 3. Presentase Akses
free coverage Internet
area/wifi sampai ke
perdesaan
Sumber: Dokumen RPJMD Provinsi Sumsel Tahun 2019-2023 dan RKPD tahun 2021 Provinsi Sumsel, Bappeda Prov. Sumsel

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 44


Dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan, Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan turut berkontribusi melalui upaya pengentasan kemiskinan dan
pengangguran, peningkatan ketahanan pangan dan energi, optimalisasi pelayanan
pendidikan dan kesehatan, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi yang tetap
berwawasan lingkungan (Green Growth South Sumatra). Selanjutnya arah kebijakan
pembangunan untuk peningkatan IDSD tahunan Provinsi Sumatera Selatan pada tahun
2020 dan 2021 dapat di lihat pada tabel 2.2. berikut ini:
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 41
Tabel 2.2 Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Untuk Peningkatkan IDSD Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2020-2021

No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
1 Penguat/ 1. Infrastruktur - Meningkatka - Peningkatan - Percepatan Peningkatan
enabling dan n Ekonomi pembangunan
environment Transportasi kondisiinfrastruktur Kerakyatan infrastruktur Kualitas
jalan guna pendukung daya
mendukung - Peningkatan saing Sumberdaya
pelayanan Investasi, Industri
pergerakan orang Dan Perdagangan - Peningkatan Manusia dan
dan barang, kualitas infrastruktur
terutama jaringan Pelayanan
- Pengembanga
- Meningkatka n jalan dan listrik. Publik yang
n pelayanan jasa Seni, Budaya, dan
konstruksi dan Prima,
Pariwisata
kinerja pengelolaan
mendukung Bersih, Bebas
bangunan
Pertumbuhan
gedung/rumah
Ekonomi KKN
Negara
Penurunan
Pengangguran
- Meningkatka dan Kemiskinan
n proses

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 47


No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
perencanaan,
pemanfaatan dan
pengendalian
pemanfaatan
ruang untuk
mewujudkan tata
ruang wilayah
yang efisien,
berkelanjutan
dan berdaya saing

- Menggali
Sumber
Pertumbuhan - Peningkatan
Ekonomi Baru Kualitas dan
Melalui Sektor Kuantitas hasil
2. Stabilitas Pariwisata dan pertanian dan -
Ekonomi perkebunan di
Industri
Sumatera Selatan
Pengolahan terutama pertanian
rakyat dan
- Mengoptima - perkebunan rakyat
lk an Ekonomi
Produktif Berbasis

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 48


Kearifan

No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
Lokal

- Pengendalian
Harga
Kebutuhan Pokok

- Efektivitas
Penggunaan
Anggaran
Pemerintah

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 49


2 SDM/Human 1. Pendidikan - Meningkatk Peningkatan Akses
Capital 2. Ketrampilan an akses Pendidikan Yang
3. Kesehatan masyarakat berkualitas melalui
terhadap :
pendidikan
berkualitas - Peningkatan
danterjangkau Kualitas Pengajaran
dan Pembelajaran
- Revitalisasi - Peningkatan
SMK Sarana dan
prasarana
- Meningkatk Pendidikan -
an akses layanan Afirmasi Akses dan
Percepatan

No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 50


perpustakaan pelaksanaan wajib
terhadap belajar 12 tahun
masyarakat. - Penjaminan
Mutu dan tata kelola
- Meningkat Pendidikan -
kan akses Peningkatan budaya
pelayanan literasi
kesehatan yang
berkualitas
(rumah sakit,
rumah bersalin,
poliklinik,
puskesmas, Mempercepat
puskesmas Peningkatan Keahlian
pembantu, Tenaga Kerja
praktek dokter
mandiri,
poskesdes,
polindes, apotik) Meningkatkan
Pelayanan Kesehatan
- Meningkat Berkualitas dan Gizi
kan upaya
promotif dan Masyarakat melalui :
preventif.
- Meningkatkan
- Meningkat Akses dan Mutu
kan
kualitas

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 51


No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
kesehatan ibu dan Pelayanan
anak Kesehatan

- Meningkatkan
Kemandirian
Masyarakat untuk
Hidup Sehat
- dan Penurunan
Stunting

- Meningkatkan
Kesehatan Ibu dan
Anak, KB dan
Kespro

- Meningkatkan
Pencegahan dan
Pengendalian
Penyakit

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 52


No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
3 Pasar/Market 1. Ketenagaker - Peningkatan - Meningkatka
jaan Investasi, Industri n Kesempatan
2. Akses dan Perdagangan Kerja dan
Keuangan Produktivitas
3. Ukuran
Pasar
- Mempercepat
Peningkatan - Menerapkan
Ekspor dan Nilai iklim
Tambah Industri ketenagakerjaan
yang lebih kondusif
- Pengolahan
dengantetap
mempertimbangka
n peningkatan
produktivitas untuk
- Mempercepat
menarik investor
Nilai Tambah Jasa
Produktif

- Peningkatan
koordinasi antar
pemerintah daerah
dan otoritas
moneter di tingkat
wilayah dalam

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 53


menciptakan iklim
usaha yang

No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021
kondusif:
peningkatan fungsi
intermediasi
perbankan di
daerah,
penjaminan kredit
dan pengendalian
inflasi daerah; dan

- Pemberdayaaan
usaha kecil,
menengah dan
koperasi
khususnya dalam
akses permodalan
dan penguasaan
teknologi tepat
guna;

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 54


4 Ekosistem 1. Penelitian - Meningkatnya - Pembangunan Pemulihan Ekonomi
Inovasi dan konektivitas Kualitas dan yang Inklusif didukung
Pengembangan antar wilayah Daya Saing oleh
2. Telematika Sumber Daya
Manusia di Kualitas Infrastruktur,
bidang UMKM, Investasi,
- Meningkatnya Penelitian Industri,
No. Indikator IDSD Yang Masih Strategi Arah Kebijakan Strategi Pembangunan Arah
Lemah (Belum Optimal) Pembangunan Pembangunan Tahun 2021 Kebijakan
Aspek Dimensi Tahun 2020 Tahun 2020 Pembangunan
Tahun 2021

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 55


pembangunan Kebudayaan dan
teknologi Pariwisata
informasi dan - Meningkatkan
komunikasi (TIK) kolaborasi
i/Kerjasama
triple helix
antara
Pemerintah,
lemti/PT dan
dunia Usaha
- Pembangunan
dan
pemanfaatan
infrastruktur
TIK dan
kontribusi
sektor
informasi dan
komunikasi
dalam
pertumbuhan
ekonomi
Sumber: Dokumen RPJMD Provinsi Sumsel Tahun 2019-2023 dan RKPD tahun 2021 Provinsi Sumsel, Bappeda Prov.
Sumsel

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 56


B. Trobosan Startegi Melalui Perencanaan Berbasis Penelitian dan Pembangunan Berbasis
Perencanaan

Pendekatan Substansi yang digunakan adalah:

1. Tematik : Merupakan pendekatan perencanaan dimana difokuskan sampai


dengan program prioritas daerah.
2. Holistik : Untuk mencapai sasaran prioritas daerah dilaksanakan mulai dari
hulu ke hilir misalnya dalam penanggulangan kemiskinan, program yang
dilaksanakan tidak hanya memberikan bantuan langsung tetapi juga dengan
memberikan pemberdayaan masyarakat, peningkatan kemampuan
kepemilikan asset, sehingga penduduk miskin dapat lepas dari jerat
kemiskinan
3. Integratif : Kegiatan pembangunan direncanakan secara terintegrasi, harus
jelas siapa melakukan apa serta integrasi anggaran. Sebagai contoh, dalam
hal pencapaian Pembangunan Pertanian Dinas Pertanian dan Hortikultura
melakukan program kegiatan peningkatan produktivitas lahan, Dinas
Pengelolaan Sumber Air melakukan perbaikan atau pembangunan saluran
irigasi, Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang dan Dinas Lingkungan Hidup
dan Pertanahan melakukan upaya penghentian konversi lahan produktif dan
reforma agrarian yang merupakan kombinasi berbagai program/kegiatan.
4. Spasial : Kegiatan pembangunan yang direncanakan harus menunjukkan
lokasi secara jelas dan spesifik. Sebagai contoh, dalam hal pembangunan
sawah baru, lokasi harus didukung dengan irigasi dan terintegrasi dengan
jalan, gudang, pasar yang ada maupun yang direncanakan.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 51


Melalui pendekatan THIS terwujud beberapa inovasi program yaitu:

1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Kemiskinan Gerakan Terpadu


Serentak Plus (SIGERTAK PLUS), Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (TKPKD) Provinsi Sumatera Selatan dengan terobosannya telah
membangun suatu sistem penanggulangan kemiskinan yang terpadu dan
berkesinambungan antar semua stakeholder secara meyeluruh dan sistematis
dalam mengentaskan kemiskinan yaitu melalui program GERTAK SEJUTA
MANDIRI (Gerakan Terpadu Serentak Semesta Menuju Rumah tangga Mandiri)
dengan sasaran menggunakan Basis Data Terpadu by name by address (BDT
TNP2K).

Penanggulangan Kemiskinan ini telah diatur melalui Perda Nomor 7 Tahun


2017 Tentang Penanggulangan Kemiskinan. Selanjutnya untuk Penanggulangan
Kemiskinan melalui Gertak Sejuta Mandiri diatur pada Peraturan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor 36 Tahun 2018 Tentang Penanggulangan Kemiskinan
Melalui Gertak Sejuta Mandiri. Sebagai regulasi yang mengatur Sistem Informasi
Manajemen Penanggulangan Kemiskinan maka pada tahun 2018 disusun
Peraturan Gubernur Sumatera Selatan Nomor
35 Tahun 2018 Tentang Sistem Informasi Manajemen Penanggulangan Kemiskinan.

Sehubungan dengan hal tersebut dibangun Sistem Informasi Penanggulangan


Kemiskinan dengan branding “SiGertak”, dimana aplikasi ini merupakan sistem
informasi data kemiskinan yang terpadu dan terintegrasi berbasis BDT dengan
merujuk pada Program inovatif penanggulangan kemiskinan Sumatera Selatan,

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 52


GERTAK SEJUTA MANDIRI. Aplikasi dikembangkan dengan teknologi berbasis
web untuk mendukung program penanggulangan kemiskinan sehingga menjadi
lebih cepat, mudah, efisien dan tepat sasaran. Dengan penerapan teknologi
informasi seperti ini, Pemerintah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota di
Sumatera Selatan akan lebih mudah dalam menentukan arah kebijakan berkaitan
dengan usaha-usaha pengentasan kemiskinan. Data yang akurat dan terstruktur
juga menjadikan pemerintah daerah bisa mengambil kebijakan yang tepat sasaran
yang pada akhirnya nanti dapat menurunkan angka kemiskinan dengan efektif,
efisien dan tuntas.

Gambar 2.1 Kerangka Logis Sistem Informasi Gerakan Terpadu Serentak Plus

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 53


Alamat SIGertak dapat diakses melalui https://sigertak.sumselprov.go.id dengan
tampilan awal seperti berikut ini pada gambar 2.3. Semua stakeholder yang terlibat
dapat mengakses dan menggunakan dengan mudah dan memanage aplikasi
SIGertak baik oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota maupun
Swasta/Masyarakat dengan alokasi sumber dana dari APBN, APBD Provinsi, APBD
Kabupaten/Kota dan Swasta/CSR.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 54


Gambar 2.2 Tampilan Halaman Home (SIGertak+)

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 55


Di tahun 2019, Sistem Informasi diatas dikembangkan menjadi Sistem Informasi
Manajemen Kemiskinan Gerakan Terpadu Serentak Plus (SIGertak Plus). Apabila di
versi sebelumnya hanya bisa menampilkan sasaran penerima manfaat
program/kegiatan di level desa/kelurahan secara agregat, sekarang sudah bisa tampil
hingga level Rumah Tangga/Individu by name by address bahkan by picture. Selain
itu, Peta dasar yang mengacu pada kebijakan satu peta provinsi Sumatera Selatan
yaitu dengan mengadopsi Peta Rupa Bumi Indonesia (RBI).

Aplikasi ini telah menyajikan seluruh variabel kemiskinan berdasarkan basis data
terpadu by name by address secara spasial, interaktif, dan informatif sehingga
diharapkan dapat memberikan pemahaman dan memudahkan pengguna aplikasi
khususnya pengambil keputusan untuk mengetahui, membaca, serta menganalisa
situasi dan kondisi pada setiap variable data kemiskinan tidak hanya sampai level
desa tetapi sampai ke rumah tangga dan individu.

Dengan dimasukannya beberapa varian variable BDT pada setiap level mulai dari
individu/rumah tangga, desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten kota di aplikasi
SIGertak Plus, maka pengguna aplikasi dapat menganalisasa factor-faktor apa saja
yang menyebabkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah rendah. Selain itu,
aplikasi ini juga dapat mengetahui seberapa tepat sebuah kegiatan penanggulangan
kemiskinan dengan permasalahan penyebab kemiskinannya.

Keunggulan dari pengembangan aplikasi ini adalah :

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 56


a. Mengawal seluruh kegiatan dari semua sumber pembiayaan (APBN, APBD
Provinsi, APBD Kabupaten/Kota dan Pihak Swasta) agar tepat lokasi dan
jumlah sasaran hingga level rumah tangga penerima manfaat
b. Mengawal agar jenis kegiatan yang dilakukan oleh semua stakeholder
benarbenar mengatasi permasalahan pada setiap rumah tangga penerima
manfaat
c. Sebagai tools bagi pemangku kepentingan dalam prioritisasi dan evaluasi
anggaran kemiskinan yang diusulkan oleh OPD pelaksana hingga level rumah
tangga
d. Keterbukaan akses data dan Informasi bagi semua lapisan masyarakat untuk
mengetahui data kondisi sebaran permasalahan kemiskinan hingga level
rumah tangga (aplikasi sebelumnya hanya bisa diakses oleh OPD Provinsi dan
Bappeda Kabupaten/Kota dan terbatas hanya level desa/kelurahan)

Perumusan dan pelaksanaan pengembangan sistem informasi manajemen


kemiskinan ini juga tetap dilakukan melalui pendekatan partisipatif terhadap
semua sektor dan stakeholder terkait. Pelaksanaannya melibatkan kolaborasi
yang terdiri dari unsur Bappeda Provinsi, TKPK Provinsi Sumatera Selatan, OPD
Provinsi, Bappeda dan TKPK Kabupaten/Kota (mewakili OPD di masing-masing
Kabupaten/Kota) bersama-sama sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
(tupoksi) masing-masing.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 57


2. Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON)
Pengembangan Teknologi Informasi di lingkungan instansional pemerintah, saat
ini merupakan salah satu tuntutan yang harus dipenuhi dalam rangka menciptakan
media informasi dan komunikasi birokrasi pemerintah yang transparan dan bersifat
global kepada publik dan memberikan sebuah akurasi data yang tinggi sehingga
dapat memudahkan dalam pengambilan sebuah kebijakan terutama terkait
Perencanaan Program/Kegiatan dan Pembiayaannya.

Semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, maka akan semakin
banyak juga perkembangan dan pembangunan infrastruktur yang ada.
Pembangunan infrastruktur tersebut dibutuhkan demi menunjang roda
perekonomian yang berputar semakin cepat. Pembangunan infrastruktur yang
semakin masif tersebut membutuhkan manajemen pembangunan yang baik mulai
dari analisa situasi kondisi, perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan
monitoring evaluasi.

Permasalahan pembangunan infrastruktur terutama infrastruktur konektivitas


adalah besarnya dana yang diperlukan untuk pembangunan tersebut (rata-rata
dibutuhkan 30-40% Belanja Langsung dari APBD setiap tahunnya). Data hasil
survei kondisi jalan menunjukan jalan eksisting yang ada terutama jalan
kewenangan provinsi persentase tingkat kemantapan dalam kurun waktu 6 (enam)
tahun terakhir masih berkisar antara 61%-85%, bahkan dalam 3 (tiga) tahun terakhir
kemantapan jalan mengalami penurunan.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 58


Gambar 2.3 Gambar Kondisi Kemantapan Jalan di Sumatera Selatan

Tahun 2009-2018

Sumber : BPJN III, DPU BM Sumsel, DAK Kab/Kota, 2018


Tantangan dalam proses perencanaan adalah bagaimana mengefektif dan
mengefisienkan alokasi pendanaan di sektor infrastruktur konektivitas agar dapat
meningkatkan kemantapan jalan diatas 85% dan masih memungkinkan untuk
melaksanakan pembangunan sarana infrastruktur konektivitas yang baru.

Untuk menjawab tantangan tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi beberapa


diantaranya adalah data dan informasi yang akurat, sistem analisa spasial yang baik
dan strategi optimalisasi alokasi pendanaan yang berdampak pada pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Langkah awal yang dilakukan adalah
membangun sistem infomasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) yakni Sistem
Informasi Infrastruktur Konektivitas atau disingkat SI-IKON yang dapat diakses pada
gis.pkitweb.com sehingga diharapkan dapat menyajikan data dan informasi yang akurat

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 59


sekaligus terintegrasi dengan sistem analisa spasial untuk meningkatkan efektifitas
alokasi pendanaan pembangunan infrastruktur konektivitas.

Gambar 2.4 Halaman Beranda Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON)

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON) telah bersesuaian dengan


Prioritas Nasional yang tertuang dalam Prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah
(RKP) Tahun 2019 yang bertemakan pemerataan pembangunan untuk pertumbuhan
berkualitas yakni pengurangan kesenjangan antar wilayah melalui penguatan
konektivitas dan kemaritiman. Selain itu, telah bersesuaian pula dengan prioritas daerah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yakni pengurangan kesenjangan wilayah
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 60
dengan isu strategis daerahnya yakni infrastruktur dan konektivitas. Selain itu, telah
bersesuaian pula dengan Prioritas Nasional RKP Tahun 2020 yang bertemakan
Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Berkualitas, yakni Infrastruktur
dan Pemerataan Wilayah.

Tabel 2.3 Keterkaitan PN RKP dan PD RKPD Tahun 2019

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 61


Gambar 2.5 Keterkaitan PN RKP dan PD RKPD Tahun 2020

Sumber: Bappenas dan Bappeda Prov. Sumsel, 2019

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON) ini adalah :

a. Membantu penyajian data dan informasi pembangunan infrastruktur konektivitas yang akurat
b. Sarana dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan dan alokasi penganggaran yang
efektif serta tepat sasaran
c. Mempermudah kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur konektivitas
Sasaran dari Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI- IKON) :

a. Tersedianya data terkini terkait Infrastruktur konektivitas di Sumatera Selatan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 62


b. Tersedianya penyajian secara spasial yang menggambarkan keterkaitan
infrastruktur konektivitas dengan pusat-pusat kegiatan di Provinsi Sumatera
Selatan (PKN, PKW, PKL) dalam rangka analisis untuk mewujudkan pemerataan
dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Gambar 2.6 Peta Konektivitas Provinsi Sumatera Selatan

Sumber : RTRW Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 - 2036


Output yang dihasilkan adalah tersedianya Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas
(SIIKON) yang dapat membantu penyajian data dan informasi pembangunan
infrastruktur konektivitas yang akurat, sarana dalam pengambilan keputusan dalam

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 63


perencanaan dan alokasi penganggaran yang efektif serta tepat sasaran,
mempermudah kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur. Outcome
yang akan dicapai dari Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON) adalah
meningkatkan perkuatan konektivitas antar wilayah sehingga dapat mengurangi
kesenjangan antar wilayah dan menjamin konektivitas infrastruktur dalam rangka
pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON) bermanfaat untuk membantu


stakeholder untuk mengetahui kondisi wilayah atau ruas jalan yang layak diperbaiki;
Sinergi perencanaan dan penganggaran program infrastruktur konektivitas antar sektor
dan daerah; dan meningkatkan kualitas monitoring dan evaluasi kegiatan infrastruktur
konektivitas di daerah. Dalam pelaksanaannya, strategi yang dilakukan adalah dimulai
dari penyusunan requirement, kemudian desain user experience, pengumpulan data
(melibatkan perangkat daerah terkait), desain user interface dan pemograman,
pemasukan data GIS, uji coba developer, uji coba user dan perbaikan, serta pelatihan.

Kebaruan inovasi dari SI-IKON adalah terintegrasi Kebijakan Satu Peta bersumber
dari https://geoportal.sumselprov.go.id sinergitas antar kegiatan infrastruktur; dan
Historis data terekam (Time Series). Data dan informasi SI-IKON yang bersumber dari
geoportal Kebijakan Satu Peta dimaksud adalah peta dasar (Open Street Maps) dan
peta lainnya yang berformat SHP). Selain itu, data dan informasi secara teknis dan
detail dari perangkat daerah terkait dengan konektivitas, seperti Dinas PU Bina Marga
dan Tata Ruang Prov. Sumsel, Dinas PU Pengairan Prov. Sumsel, Dinas Perhubungan
Prov. Sumsel, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Balai Besar Pelaksanaan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 64


Jalan Nasional V, dan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII, serta instansi lainnya
yang terkait dengan infrastruktur konektivitas.

Untuk regulasi yang mengatur Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON)


telah ditetapkan Keputusan Gubernur Nomor 139/KPTS/BAPPEDA/2019 tentang
Pembentukan Tim Penyusunan Rancangan Peraturan Gubernur tentang SIstem
Informasi Infrastruktur Konektivitas yang selanjutnya sedang proses pengesahan
Peraturarn Gubernur tentang Penyelenggaraan SI-IKON. Selain itu, telah ditetapkan
Surat Keputusan Kepala Bappeda Nomor 087/KPTS/BAPPEDA- IV/2019 tentang Tim
Pelaksana SI-IKON Provinsi Sumatera Selatan Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 2.7 Kerangka Logis Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas


(SI-IKON)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 65


Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Gambar 2.8 Alur Proses Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON)

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Proses SI-IKON dimulai dari login akses (memasukkan usename dan password yang
telah diberikan) untuk input data dan informasi oleh perangkat daerah/instansi teknis,
kemudian input data dan informasi infrastruktur baik baseline (capaian saat ini/eksisting)
dan usulan rencana kegiatan dari perangkat daerah/intansi, kemudian Tim Bappeda

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 66


melakukan verfikasi terhadap usulan kegiatan, selanjutnya apabila kegiatan dimaksud
tidak sesuai dengan kondisi

eksisting, maka kegiatan dikembalikan lagi ke perangkat daerah/pengusul, namun


apabila telah sesuai, maka diterima dan diusulkan dalam Rencana Kegiatan Perangkat
Daerah. Hasil dari proses ini dapat diakses oleh publik, namun untuk input data dan
informasinya hanya dapat diakses oleh tim teknis perangkat daerah/instansi terkait.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar proses SI-IKON di bawah ini.

Gambar 2.9 Proses Sistem Informasi Infrastruktur Konektivitas (SI-IKON)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 67


Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 68


Hasil Input Data Baseline dan yang telah diverfikasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Salah satu contoh hasil verifikasi usulan kegiatan dari SI-IKON adalah sinergitas
kegiatan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota, yakni
pada Jembatan Musi IV, dimana pada tahun 2019 Provinsi Sumatera Selatan
melalui Dinas PU Bina Marga dan Tata Ruang mengusulkan kegiatan pembebasan
lahan akses Jembatan Musi IV ke Jalan A. Yani (Jalan Kewenangan Provinsi)
sepanjang 1 Km untuk kemudahan akses ke dan dari Jembatan Musi IV,
sebelumnya tahun 2015 telah dilakukan pembebasan lahan Jembatan Musi IV
sepanjang 1,13 Km oleh Pemerintah Kota Palembang, kemudian tahun 2017
dilakukan pembebasan lahan akses Jembatan Musi IV ke Jalan A. Yani sepanjang
1,5 Km oleh Pemerintah Provinsi. Selain itu, pada tahun 2017 dan tahun 2018,
Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V
Kementerian PUPR melakukan pembangunan Jembatan Musi IV. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 69


Gambar 2.10 Contoh Hasil Verifikasi Usulan Kegiatan pada SI-IKON

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

3. Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)


Sektor Pertanian salah satu sektor primer utama di Sumatera Selatan. Luas
lahan sawah yang ditanami padi di Sumatera Selatan mencapai 621.903 Ha
yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 70


Inovasi Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)

Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) ini adalah suatu aplikasi yang memberikan
informasi tentang Daerah Pertanian di Sumatera Selatan dengan berbasis spasial
yang di overlay kan dengan peta spasial sebaran jaringan irigasi di Sumatera
Selatan memanfaatkan sistem informasi satu peta yang ada di Provinsi Sumatera
Selatan. Selain itu dalam Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) ini juga akan
memuat berbagai informasi terkait pertanian, mulai dari luas sawah, produktivitas
sawah, indeks pertanaman sawah, luas daerah irigasi, kewenangan daerah
irigasi, kondisi tingkat kerusakan jaringan daerah irigasi dan kondisi kerusakan
bangunanbangunan utama pada daerah irigasi serta informasi kelembagaan
pendukung pertanian seperti kelompok P3A dan Kospintan.

Tujuan Inovasi

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) ini adalah :

a. Membantu penyajian data dan informasi tentang persawahan (luas,


produksi, produktivitas dan indeks pertanaman), dikaitkan dengan sarana
prasarana pendukungnya (jaringan irigasi, kelompok P3A dan Kospintan).
b. Sarana dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan dan alokasi
penganggaran yang efektif serta tepat sasaran khususnya untuk pertanian
padi.
c. Mempermudah kegiatan monitoring dan evaluasi pembangunan sarana
prasarana pertanian khususnya pertanian padi.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 71


Sasaran Inovasi

Sasaran dari Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) :

a. Tersedianya data terkini terkait Produksi, Produktivitas dan Indeks


Pertanaman Pertanian Padi dan Sarana Prasarana pendukung
Pertanian Padi.
b. Tersedianya penyajian secara spasial yang menggambarkan keterkaitan
antara sarana prasarana pendukung pertanian padi dengan produksi,
produktivitas dan indeks pertanaman pertanian padi.

Output yang dihasilkan

Output yang dihasilkan adalah tersedianya Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)


yang dapat membantu penyajian data dan informasi pembangunan sektor pertanian
padi yang akurat, sarana dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan dan
alokasi penganggaran yang efektif serta tepat sasaran, mempermudah kegiatan
monitoring dan evaluasi pembangunan sektor pertanian padi.

Outcome yang akan dicapai

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 72


Outcome yang akan dicapai dari Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) adalah
meningkatnya indeks pertanaman dan produktivitas pertanian padi yang akhirnya
dapat meningkatkan produksi pertanian padi yang berdampak kepada meningkatnya
Nilai Tukar Petani (NTP).

Kerangka Logis

Gambar 2.11 Kerangka Logis Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 73


Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Sistem Informasi Pertanian (SIPnian), dimaksudkan sebagai alat bantu untuk


memetakan permasalahan sektor pertanian padi secara holistik, mulai dari sarana
prasarana pendukung hingga kepada produksi eksisiting di sektor pertanian padi.
Melalui Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) ini pengambil keputusan juga akan lebih
akurat untuk menentukan program dan kegiatan pembangunan tahunan beserta
besaran alokasi anggarannya sehingga dapat efektif dan efisien. Selain itu Sistem
Informasi Pertanian (SIPnian) juga dapat dimanfaatkan sebagai alat monitoring dan
evaluasi capaian pembangunan sektor pertanian padi. Pada akhirnya Sistem Informasi
Pertanian (SIPnian) dapat memberikan hasil kepada meningkatnya indeks pertanaman
dan meningkatnya produktivitas dan produksi sektor pertanian padi. Manfaat yang

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 74


diharapkan dari Sistem Informasi Pertanian (SIPnian) adalah meningkatnya Nilai Tukar
Petania (NTP)

Gambar 2.12 Alur Proses Sistem Informasi Pertanian (SIPnian)

Sumber : RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021, Bappeda Provonsi Sumsel 2020

Pendekatan Alur Proses

1. Pendekatan e-Sumsel

Dalam upaya meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi, dan akurasi dalam


sistem perencanaan di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, maka
prosedur pengajuan usulan perencanaan telah dilakukan melalui e-Planning yang telah
ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Nomor: 394/KPTS/Bappeda/2016 tentang
Sistem Perencanaan dan Penganggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Provinsi Sumatera Selatan melalui e-Planning. Seluruh usulan Perangkat Daerah,
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 75
Masyarakat/Umum, Kabupaten/Kota dan Pokok-pokok pikiran DPRD/hasil penjaringan
asprirasi masyarakat bersumber dari APBD dilakukan melalui e-Planning.

Selanjutnya pada tahun 2018 berdasarkan arahan dari Tim Korsupgah KPK,
Provinsi Sumatera Selatan membangun aplikasi yang mengintegrasikan antara proses
perencanaan dengan proses penganggaran. Hasil dari proses perencanaan akan
secara otomatis menjadi bahan pada proses penganggaran. Aplikasi tersebut diberi

nama e-Sumsel. Selain itu aplikasi e-Sumsel mengintegrasikan antara proses


perencanaan jangka menengah dengan perencanaan tahunan. Pada proses
perencanaan, menu yang tersedia pada aplikasi e-Sumsel yaitu:

1. RPJMD
2. Renstra
3. RKPD
4. Usulan Perangkat Daerah (Renja Perangkat Daerah)
5. Usulan Masyarakat
6. Usulan Kabupaten/Kota
7. Usulan Pokok-pokok Pikiran DPRD

Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerja dengan memperhatikan efisiensi dan


efektivitas anggaran serta kebutuhan Perangkat Daerah yang sebenarnya berupa
rincian RKA yang disusun mengacu pada Standar Satuan Harga (SSH) dan Analisa
Standar Biaya (ASB). Hal ini untuk mempermudah dalam memperoleh gambaran

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 76


perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi
Sumatera Selatan.

Perangkat Daerah, DPRD, Kabupaten/Kota dan Masyarakat Umum selanjutnya dapat


melakukan proses input usulan secara mandiri beserta kelengkapan data-data dukung
yang diperlukan, melalui e-Sumsel yang telah terinstal pada perangkat komputer
masingmasing. Data dukung yang dimaksud adalah:

a. Surat usulan dari Kepala Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang
telah ditandatangani untuk diupload, untuk usulan dari Perangkat Daerah.
b. Surat Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan kepada Gubernur Sumatera
Selatan hal penyampaian usulan Hasil Reses DPRD Provinsi Sumatera
Selatan, untuk usulan DPRD.
c. Surat usulan dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah ditandatangani oleh
Kepala Bappeda Kabupaten/Kota untuk diupload, untuk usulan dari
Kabupaten/Kota.

Proses verifikasi data usulan Perangkat Daerah dilakukan melalui pembahasan


oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk usulan pokok- pokok pikiran DPRD proses penelaahan pokok-pokok pikiran
DPRD dilaksanakan Bappeda bersama Perangkat Daerah setelah melalui pembahasan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Bagi data usulan Kabupaten/Kota
proses verifikasi dilakukan oleh Perangkat Daerah berdasarkan kesesuaian usulan
dengan tugas, fungsi dan kewenangan Perangkat Daerah.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 77


2. Pendekatan Partisipatif

Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan


melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap
pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk membahas permasalahan
yang ada serta menyepakati solusi yang akan dilaksanakan bersama-sama
dan menciptakan rasa memiliki, melalui beberapa kegiatan yaitu:

1. Forum Konsultasi Publik, 2. Rapat


Stakeholder Provinsi, dan
3. Musrenbang.

3. Pendekatan Teknokratik

Pendekatan teknokratik dalam penyusunan RKPD Provinsi Sumatera


Selatan Tahun 2021 dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah dalam setiap tahapan proses penyusunan, yang
dilakukan oleh masing-masing Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Provinsi Sumatera Selatan dan pertemuan tematik yang dikoordinir oleh
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dengan mengikut sertakan unsur
akademisi, praktisi, ahli, dan tenaga fungsional perencana yang telah dimiliki
oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Ada beberapa inovasi yang
dilaksanakan pada pendekatan ini yaitu:

1. Monitoring evaluasi melalui aplikasi e-Monev


2. Focus Group Disscussion Tematic
3. Usulan Pembangunan Terintegrasi Perencanaan dan Penganggaran dalam
e-Sumsel

Secara detil dapat dijelaskan sebagai berikut :

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 78


1. Pengembangan aplikasi e-monev APBD-APBN Provinsi Sumatera Selatan.
Penggalian Permasalahan dari hasil evaluasi target-target RPJMD tahunan dan
capaian RKPD tahun sebelumnya dilaksanakan melalui sistem aplikasi online
e-monev RPJMD yang terdapat dalam menu e-monev APBD APBN pada
http://emonev.bappedasumsel.com. Melalui sistem aplikasi ini mempermudah
Bappeda untuk mengawal capaian RKPD secara efektif dan efisien. Hasil
evaluasi RKPD, RPJMD, pelaksanaan APBD dan APBN, menjadi acuan dalam
klasifikasi permasalahan.
2. Focus Group Discussion (FGD) Tematik untuk merumuskan
Permasalahan tematik Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera
Selatan, isu strategis dan tantangan yang mungkin akan dihadapi pada
tahun 2021. FGD ini melibatkan unsur Bank Indonesia, BPS, akademisi,
peneliti, praktisi, LSM, dan perangkat daerah.
3. Seluruh program/kegiatan dilengkapi dengan indikator kinerja dan menggunakan
e-Sumsel yang dapat dilihat oleh publik secara terbuka dan mudah, sehingga
dapat menjamin keterukuran dan transparansi dari program dan kegiatan yang
direncanakan.

4. Pendekatan Bottom Up dan Top Down

Pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam penyusunan RKPD


Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 dilaksanakan menurut jenjang
pemerintahan. Sejalan dengan semangat untuk memperbaiki kualitas
dokumen RKPD tahun 2021 dan proses perencanaan Provinsi Sumatera
Selatan maka Pemerintah Kabupaten/Kota, Masyarakat/Umum, dan
Perangkat Daerah telah dapat menyampaikan usulan kegiatan tahun 2021
melalui sistem perencanaan Provinsi Sumatera Selatan berbasis elektronik
dan online (e-Sumsel).

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 79


Secara detil dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Musrenbang Sektoral (Ratek Trilateral Meeting) yang dihadiri oleh


stakeholder untuk memfokuskan dan mempermudah memfollow- up
usulan dari Kabupaten/Kota yang akan diinput melalui e- Sumsel.

Usulan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Sumatera Selatan untuk


RKPD Tahun 2021 yang diinput oleh Kabupaten/Kota melalui eSumsel.
Selanjutnya usulan kegiatan ini dilakukan verifikasi oleh Perangkat
Daerah Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan kewenangan
Pemerintah Provinsi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Kegiatan yang merupakan kewenangan provinsi dan sinkron


dengan target RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dan skala prioritas
arah kebijakan RKPD Tahun 2021 dapat diakomodir menjadi Rencana
Kerja Perangkat Daerah tahun 2021.

b. Usulan Masyarakat

Ada beberapa inovasi yang dilaksanakan pada pendekatan ini yaitu:

1. Sosialisasi untuk mekanisme pengusulan kepada masyarakat dilakukan


melalui media cetak, media elektronik, media sosial (facebook,
instagram, twitter), dan secara langsung melalui penyebaran
brosur/flyer di mall, sekolah, perguruan tinggi.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 80


2. Masyarakat dapat menyampaikan usulan pembangunan melalui datang
langsung (tatap muka), usulan/proposal, melalui website
www.bappeda.sumselprov.go.id dan melalui e- Sumsel.
3. Penjaringan aspirasi masyarakat secara interaktif melalui radio.

4. Usulan dapat dilakukan juga dengan Proposal dan melalui reses DPRD
yang nantinya diinput melalui e-Sumsel.

Usulan didistribusikan ke Perangkat Daerah oleh Bappeda untuk selanjutnya


diverifikasikan oleh Perangkat Daerah.

5. Pendekatan Politik

Rekomendasi kebijakan dari DPRD yang tertuang dalam pokok- pokok


pikiran DPRD diarahkan untuk sejalan dengan sasaran dan prioritas
pembangunan serta ketersediaan kapasitas riil anggaran provinsi yang
ditempatkan pada pos belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/kota.

Rujukan Kebijakan

Arah kebijakan pada RKPD 2021 merujuk kepada beberapa hal yaitu :

1. Kemajuan yang telah dicapai pada periode 2013-2019;


2. Analisis Masalah dan Isu Strategis Tahun 2019;
3. RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023
4. Prioritas Pembangunan Nasional pada RKP Tahun 2021; dan
5. Pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s);
6. RTRW Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016-2026. C. Kerangka

Kebijakan Terintegrasi Pembangunan.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 81


Tujuan Menyusun Kerangka Kebijakan Terintegrasi Pembangunan

1) Melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi program dan pendanaan kegiatan


prioritas pembangunan.
2) Melaksanakan kerjasama penelitian dan pengembangan terkait dengan
penetapan kebijakan.

3) Melakukan pertukaran informasi hasil kegiatan penelitian dan pengembangan.


4) Merekomendasikan rumusan kebijakan berbasis kelitbangan dalam upaya
mengatasi permasalahan dalam pembangunan.

Manfaat yang didapat :

1) Peningkatan mutu SDM Kelitbangan.


2) Memperoleh pengetahuan dan hasil kelitbangan yang dapat menjadi acuan
perumusan rekomendasi kebijakan.
3) Sebagai mitra dalam perumusan arah pembangunan di daerah.
4) Meningkatkan sinergitas pemerintah, masyarakat, dan pihak penunjang lainnya
dalam pelaksanaan pembangunan.
5) Menambah wawasan pelaksanaan penelitian dan pengembangan.

Berikut ini dapat dilihat gambar diagram alur kerangka kebijakan terintgrasi
pembangunan Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka peningkatan Indeks Daya
Saing Daerah (IDSD) Sumatera Selatan dibawah ini:

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 82


Gambar 2.13. Kerangka Kebijakan Peningkatan IDSD Terintegrasi Pembangunan
Provinsi Sumatera Selatan

IDSD

PROVINSI SUMSEL

PEREKONOM SUMBER DAYA


DAERAH MANUSIA

INFRASTRUKTUR

DAN SUMBER DAYA


ALAM

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 83


Sumber : Balitbangda Provinsi Sumsel 2020

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 84


Tabel 2.4 Kebijakan Dan Rencana Kebutuhan Kegiatan Penelitian/Pengembangan Dalam Rangka Peningkatan

Daya Saing Daerah.

Pengukuran IDSD yang


No belum optimal Kebijakan Rencana Kebutuhan Kegiatan Penelitian

1. Aspek Penguat

1. Jumlah Investor 1. Percepatan Operasional 1. Kajian Analisa Ekonomi Pembangunan untuk Pendukung
berskala nasional Kawasan Tanjung Karat Percepatan Operasional Kawasan Tanjung Karat Ekonomi
2. Jumlah investasi Ekonomi Khusus New Khusus New Palembang Port, 2021-2023
berskala nasional Palembang Port 2. Kajian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Peningkatan
2. Program Kemudahan Jumlah investasi berskala nasional di Daerah Provinsi Sumatera
Investasi Selatan, 2020-2022

(Sumber: ARD DRD Sumsel Tahun 2019-2023)


2. Aspek Sumber Daya Manusia

1. Persentase Balita Gizi 1. Peningkatan Gizi Keluarga 1. Kajian analisa faktor-faktor penyebab literasi digital belum
Buruk 2. Pengembangan optimal dimasyarakat (Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel
2. Literasi digital Cyberpark di setiap desa Tahun 2019-2023)
belum optimal di wilayah provinsi Sumsel 2. Kajian Pampak Implementasi Program Internet Desa di 17
3. Penanggulangan Covid Kab/Kota Wialayah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023
19 3. Penelitian Perbandingan Kadar Antibodi kuantitatif IGG
4. Kajian Isue Strategis SARS
COV-2 Pada Kelompok Vaksin, Non Vaksin dan Penyintas di
Kota Palembang, Sumatera Selatan, 2021
4. Penetian dan Kajian aspek-aspek sosial di 17 Kab/Kota
Provinsi Sumatera Selatan

(Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel Tahun 2019-2023)


Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 76
Pengukuran IDSD yang
No belum optimal Kebijakan Rencana Kebutuhan Kegiatan Penelitian

3. Aspek Pasar

1. Kontribusi Pajak 1. Intensifikasi 1. Kajian Penggalian Sumber-sumber Baru untuk PAD


dalam penagihan Pajak Tahun (Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel Tahun 2019-2023)
PAD Berjalan dan Tunggakan 2. Riset link and Match Ketersedian SDM dan Lapangan Kerja
2. Tingkat Partisipasi 2. Peningkatan ( Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel Tahun 2019-2023)
angkatan kerja Kesempatan Kerja 3. Pengembangan Model Pendampingan untuk Peningkatan
3. Pertumbuhan kredit 3. Mempermudah Akses Permodalan untuk UMKM (Sumber: Renstra Balitbangda
perbankan kepada UMKM Akses Sumsel Tahun 2019-2023)
4. Pertumbuhan nilai UMKM terhadap 4. Difusi Teknologi Peningkatan Daya Saing Produk Unggulan
ekspor 5. Persentase ekspor Pemodalan Perbankan Daerah Komoditas Ekspor (Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel
terhadap impor 4. (ambil di RPJMD) Tahun 2019-2023)
5. Pemetaan Komoditas Unggulan untuk Subtitusi Produk
Impor (Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel Tahun 2019-2023)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 77


4. Aspek Ekosistem Inovasi

1. Persentase anggaran 1. Melakukan Penelitian Yang 1. Penelitian Digital Farming


penelitian dan diperlukan Untuk Mengatasi 2. Fasilitasi, Pelaksanaan dan Evaluasi Penelitian
Permasalahan daerah dan
Pengembangan Bidang Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Pengukuran IDSD yang


No belum optimal Kebijakan Rencana Kebutuhan Kegiatan Penelitian

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 78


pengembangan terhadap total Sehingga Mendapatkan 3. Fasilitasi, Pelaksanaan dan Evaluasi Penelitian
APBD Alokasi Pengaanggaran dan
Yang Maksimal Pengembangan Bidang Aparatur dan Reformasi Birokrasi
4. Quick Assesment Strategi Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan
5. Penelitian dan Pengembangan Penanggulangan
Kemiskinan

( Pemutakhiran Data)

6. Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika


7. Penguatan Manajemen Inkubator Pengelola Inkubator

(Pemutakhiran Data)"

8. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


9. Penelitian dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat
10. Penelitian dan Pengembangan
Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana"
11. Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup
12. Penelitian , Pengembangan dan Perekayasaan di
Bidang Teknologi dan Inovasi
13. Uji Coba dan Penerapan Rancang Bangun / Model
Replikasi dan Invensi di Bidang Difusi Inovasi dan Penerapan
Teknologi

(Sumber: Renstra Balitbangda Sumsel Tahun 2019-2023)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 79


BAB III

SOLUSI MENYELURUH

A. Agenda Kerjasama & Kolaborasi

Seluruh stakeholder terutama para pelaku inovasi ABGCM meliputi


(pemerintah daerah/pusat, dunia usaha, masyarakat dan media) dapat
meningkatkan kapasitas dan kompetensinya dalam mewujudkan ide kreatif
untuk menciptakan nilai tambah melalui sistem inovasi daerah dalam rangka
meningkatkan daya saing daerah yang bermuara pada peningkatan
kesejahteraan rakyat. Peningkatan kemampuan Iptek yang diikuti dengan
penguatan inovasi berdampak pada: kemandirian dan daya saing bangsa;
tumbuhnya iklim kondusif bagi penguatan inovasi sebagai outcome dari riset,
peningkatan nilai tambah ekonomi dan sosial secara berkelanjutan; dan
mendorong terjadinya kolaborasi dan sinergi antar aktor inovasi. Daya saing
menjadi tiga prioritas penting dari sembilan visi, misi, dan program aksi
Nawacita. Tiga prioritas yang terkait dengan daya saing adalah (1)
meningkatkan kualitas hidup manusia; (2) meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di pasar internasional; dan (3) mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Sumatera Selatan kaya sumber daya alam sebagai salah satu keunggulan
komparatif. Dari berbagai kekayaan alam tersebut, Sumatera Selatan telah
menetapkan beberapa Produk Unggulan Daerah agar lebih fokus dalam
pengembangannya. Untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan daya saing
produk unggulan daerah, tentunya diperlukan inovasi teknologi. Fakta negara
maju menunjukkan bahwa Pembangunan ekonomi daerah dapat dimaksimalkan
melalui Inovasi Teknologi Produk Unggulan Daerah, sinergi

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 80


Pemerintah Daerah bersama Masyarakat, Dunia Usaha, Perguruan Tinggi dan
Media dalam bentuk Model Kolaborasi pentahelix dengan penekanan terhadap
kebijakan-kebijakan pembangunan berdasarkan pada kekhasan daerah.

Agenda Kerjasama dan kolaborasi yang akan dilakukan adalah


mengembangkan daya saing daerah melalui pengembangan inovasi dalam
pemerintahan yaitu, meliputi :

1. Mendorong pengembangan inovasi tatakelola pemerintahan dan


pelayanan publik serta pengembangan daya saing melalui
pengembangan klaster industry/bisnis produk unggulan daerah.
2. mendorong budaya inovasi di lingkungan pemerintah provinsi (one
innovation one agency), pendidikan tinggi, meningkatkan kualitas
SDM klaster industry dengan kebijakan pembangunan diarahkan
pada pengembangan SDM melalui pelatihan techoprenuers bagi
start up/ tenant/ukm di inkubator Bisnis teknologi, BLK, dan pusat
pelatihan diberbagai instansi terkait.
3. memperkuat kelembagaan dan daya saing iptekin, melalui regulasi.
4. mengembangkan kebijakan dan infrastruktur klaster PUD untuk
mendorong iklim inovasi dan bisnis yang kondusif.
5. meningkatkan kolaborasi model penta helix antara pemerintah,
akademisi/peneliti/lemlit/ dunia usaha, masyarakat dan media bagi
pengembangan klaster industri.
6. mengembangkan daya dukung dan relevansi pengetahuan dan
inovasi melalui kawasan science techo park (STP Sumsel) di bidang
pertanian, peternakan dan perikan berbasis iptekin dan inovasi,
7. memperkuat Kerjasama antar daerah dan pusat, melalui
Rakorlitbang, Bimteks inovasi, Roadshow SIDa.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 81


8. meningkatkan kolaborasi bagi inovasi daerah.
9. memperkuat tim koordinasi Sistem Inovasi Daerah (SIDa).

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Dunia Usaha, Masyarakat


dan Media selaku penggerak inovasi (innovation-driven) di daerah memainkan
perannya sebagai lokomotif pertumbuhan investasi bisnis dan menciptakan iklim
usaha yang kondusif bersinergi dengan Perguruan Tinggi dan lembaga Litbang
bersama para peneliti sebagai penghasil teknologi dapat membuka jaringan,
difusi teknologi dan penetrasi pasar produk.

Selanjutnya dibawah ini ditampilkan agenda Kerjasama yang telah


dilaksanakan pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dengan dunia usaha,
peneliti/akademisi, sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kolaborasi/Kerjasama Antara Perguruan Tinggi, Lembaga dan atau


Litbang dengan Pemerintah Daerah

No Kegiatan Kerjasama istansi Tahun Jumlah

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 82


1. MoU tentang Inovasi Pemerintah Provinsi Sumsel 2019 20 MoU
Produk Unggulan Daerah dengan Perguruan Tinggi

1. Universias Sriwijaya
2. UIN Raden Fatah
Palembang
3. Politeknik Negeri Sriwijaya
4. Universias Muhamadiyah
Palembang
5. Universitas Bina Darma
6. Universitas Tridinanti
7. Universitas Indo Global
Mandiri
8. Universitas Palembang
9. Universitas IBA Palembang
10. Universitas Tamansiswa
Palembang

No Kegiatan Kerjasama istansi Tahun Jumlah


11. STMIK Global Informatika
Multidata Palembang
12. Universitas Sumsel
13. Universitas PGRI
14. Universitas Sjakhyakirti
15. Poltekes Palembang
16. Politeknik Akamigas
Palembang
17. Universitas Kader Bangsa
18. Universitas Musi Rawas
19. Universitas Baturaja
20. Universitas Islam Ogan
Komering Ilir Kayu Agung

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 83


2. MoU tentang Inovasi Pemerintah Provinsi Sumsel 2019 7 Mou
Produk Unggulan Daerah dengan Lembaga Penelitian
dan Pengmebangan di Sumsel

1. Balai Penelitian Karet


Sembawa
2. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian
3. Balai Riset Perikanan
Perairan Umum dan
Penyuluhan Perikanan
4. Balai Penenlitian dan
Pengembangan Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Palembang
5. Balai Pembibitan Ternak
Unggul dan Hijauan Pakan
Ternak
6. Balai Riset dan
Standardisasi Industri
Palembang
7. Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
Baturaja
3. MoU tentang Inovasi Pemerintah Provinsi Sumsel 2019 1 Mou
Produk Unggulan Daerah dengan Himpunan Peneliti
Inodonesia (HIMPENINDO)
Cabang Sumatera Selatan

No Kegiatan Kerjasama istansi Tahun Jumlah


4. Perjajian Kerjasama Balai Riset dan Standardisasi 2019 1 PKS
tentang Penelitian dan Indistri Palembang dengan
Pengembangan serta Badan Penelitian dan
Penerapan Teknologi Pengembangan Daerah
Industri Hilir Provinsi Sumsel
Jumlah Mou/PKS 29

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 84


Tabel 3.2 Jumlah Perjanjian Kerjasama Antar Industri/Dunia Usaha Dengan
Pemerintah Daerah

No Kerjasama istansi Tahun Jumlah


Kegiatan
1. Perjanjian Kerjasama Prodi Program 2021 1
Balitbangda Provinsi School of
Sumsel ….. Bussiness UIN
Raden Fatah
palembang
2. Perjanjian Kerjasama Kelompok Usaha 2021 24
Inkubator Teknologi Bersama (KUBE)
UPTB STP Balitbangda Tenant Tanaman
Prov Sumsel tentang Horti
Pengembangan Produk
Di Desa Bakung
Unggulan Daerah
3. Perjanjian Kerjasama Kabupaten Empat 2021 1
Inkubator Teknologi Lawang Prov.
UPTB STP Balitbangda Sumsel
Prov Sumsel
Pengembangan Produk
Unggulan Daerah
4. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2021 1
Inkubator Teknologi Kabupaten Muara
UPTB STP Balitbangda Enim Prov. Sumsel
Prov Sumsel
Pengembangan Produk
Unggulan Daerah

No Kerjasama istansi Tahun Jumlah


Kegiatan
5. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2021 1
Inkubator Teknologi Kabupaten OKI
UPTB STP Balitbangda Prov. Sumsel
Prov Sumsel
Pengembangan Produk
Unggulan Daerah
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 85
6. Perjanjian Kerjasama Balai Beni 2021 1
Inkubator Teknologi Sertifikasi
UPTB STP Balitbangda Pertanian Dinas
Prov Sumsel Pertanian Provinsi
Pengembangan Benih Sumsel
Tanaman Pangan
Bersertifikat
7. Nota Kesepakatan Dinas Perindustrian 2020 1
Bersama dalam rangka Provinsi Sumsel
pembinaan IKM di dengan Komunitas
Provinsi Sumsel melalui Rumah Tanjung
Program Antiq
Pengembangan Industri
Menengah (IKM)
Sumsel
8. Nota Kesepakatan Dinas Perindustrian 2020 1
Bersama dalam rangka Provinsi Sumsel
pembinaan IKM di dengan Kelompok
Provinsi Sumsel melalui Usaha Bersama
Program (KUB) Naga
Pengembangan Industri Bersaung
Menengah (IKM)
Sumsel
9. Perjanjian Kerjasama Dinas Perindustrian 2020 1
Dukungan Pelatihan Provinsi Sumsel
dan Worshop Bagi dengan Yayasan
Industri Kecil dan Bina Nusantara
Menengah di Provinsi
Sumsel

No Kerjasama istansi Tahun Jumlah


Kegiatan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 86


10. Nota Kesepakatan Kanwil Hukum dan 2020 1
Bersama tentang HAM Sumsel
Penyelenggaraan dengan Dinas
Sosialisasi dan Fasilitasi Perindustrian
Pendaftaran Kekayaaan Provinsi Sumsel
Intelektual
11. Nota Kesepatakan Dinas Perindustrian 2019 1
Bersama tentang Provinsi Sumsel
Pelaksanaan Program dengan Yayasan
Dapur Bersih di Provinsi Bina Nusantara
Sumsel tahun 2019 dengan PT. Arwana
Anugerah
Keramik Tbk
12. Nota Kesepakatan Dinas Perindustrian 2019 1
Bersama dalam rangka Provinsi Sumsel
pembinaan IKM bidang dengan Komunitas
Sandang di Provinsi Rumah Tanjung
Sumsel melalui Antiq
Program
Pengembangan Industri
kerajinan tenun khas
Sumsel
13. Kesepakatan Bersama Pemda dengan 2019 1
tentang Pengadaan dan Perusahaan Umum
Penyaluran Beras Bagi Badan Urusan
Aparatur Sipil Negara Logistik (PERUM
(ASN) Pemerintah BULOG) Divisi
Provinsi Sumsel Regional Sumsel
dan Bangka
Belitung
14. Perjanjian Kerjasama Inkubator Bisnis 2019 1 PKS
Inkubasi Bisnis dan dan Teknologi STP
Teknologi (Model Sumsel
Penggemukan Sapi Balitbangda
dengan Kastrasi Cauda Provinsi Sumsel
testis) dengan CV. Cauda
Feedlot

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 87


No Kerjasama istansi Tahun Jumlah
Kegiatan
15. Perjanjian Kerjasama Inkubator Bisnis 2019 1 PKS
Inkubasi Bisnis dan dan Teknologi STP
Teknologi (Amininobiotik Sumsel
(Probiotik) untuk Balitbangda
pertanian, perikanan Provinsi Sumsel
dan peternakan dengan CV.
terpadu) Perdana
Bioteknologi
16. Perjanjian Kerjasama Inkubator Bisnis 2019 1 PKS
Inkubasi Bisnis dan dan Teknologi STP
Teknologi. Sarana Sumsel
Prasarana Percepatan Balitbangda
Populasi melalui Provinsi Sumsel
Teknologi dengan CV. Vetinda
Twinning/pelahiran Rasan
kembar dan embrio
transper (Perbaikan
Mutugenetika)
17. Perjanjian Kerjasama Inkubator Bisnis 2019 1 PKS
Inkubasi Bisnis dan dan Teknologi STP
Teknologi Probiotik Sumsel
pakan ternak EWETD Balitbangda
Provinsi Sumsel
dengan Probiotik
pakan ternak
EWETD
18. Perjanjian Kerjasama Kemenristekdikti 2019 1 PKS
tentang Pendanaan dengan
Perusahaan Pemula Balitbangda
Berbasis Teknologi Provinsi Sumsel

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 88


19. Perjanjian Kerjasama Inkubator Bisnis 2019 1 PKS
Inkubasi Bisnis dan dan Teknologi
Teknologi tentang Balitbangda
Tenant Komjen Provinsi Sumsel
dengan Tenant
Komjen

No Kerjasama istansi Tahun Jumlah


Kegiatan
20. Nota Kesepakatan Dinas Perindustrian 2018 1
Dalam Pembinaan dan Provinsi Sumsel
pengembangan IKM dengan Balai Diklat
dibinag kerajinan border Industri Padang
dan fesyen
21. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2017 1 PKS
tentang Pelaksanaan Provinsi Sumsel
kegiatan inkubasi dengan Agung
pembibitan sapi potong Perdana
berbasis teknologi
pakan balok jilat lumpu
sawit (Bajilusa)
22. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2017 1 PKS
Jasa Inkubasi Bisnis Provinsi Sumsel
dan Teknologi melalui dengan Tenant
Inkubator Bisnis dan Hidroponik
Teknologi . Berkaitan Center
dengan bisnis sayuran Palembang
organic dengan
teknologi hidroponik

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 89


23. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2017 1 PKS
Jasa Inkubasi Bisnis Provinsi Sumsel
dan Teknologi melalui dengan Tenant CV.
Inkubator Bisnis dan Kalimuru Casuya
Teknologi. Berkaitan
dengan pemanfaatan
limbah kayu kalimuru
sebagai bahan baku
souvenir dan mainan
edukasi anak.

24. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2017 1 PKS


tentang Pelaksanaan Provinsi Sumsel
Kegiatan Inkubasi dengan Trisna
Bumbu Pindangku Damayanti
25. Perjanjian Kerjasama Balitbangda 2017 1 PKS
tentang pelaksanaan Provinsi Sumsel
kegiatan inkubasi mesin dengan Fadhil
pencacah multiguna Fuad Rachman
Jumlah 49 PKS

Tabel. 3.3 Jumlah kolaborasi antara perguruan tinggi atau lembaga litbang,
industri/dunia usaha dan pemerintah daerah (Triple Helix)

No Kegiatan Kerjasama istansi Tahun Jumlah


1. MoU tentang Inovasi ProdukPemerintah Daerah, 2019 1 Mou
Unggulan Daerah Universitas Sriwijaya &
PT. Moana Odina
Harmoni Indonesia
2. Mou Tentang Balitbangda Provinsi 2020 1 MoU
Pengembangan Kluster Sumsel, Kantor
Komoditas Pangan Perwakilan BI Prov.
Penyumbang Infasi (Bawang Sumsel &
Merah, Cabai Merah dan POKTAN/KUBE Desa
Ayam Petelur) Bakung
JUMLAH 2 MoU

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 90


Tabel. 3.4 Rencana dan Agenda Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi Atau
Lembaga Litbang, Industri/Dunia Usaha Dan Pemerintah Daerah
(Triple Helix) Tahun 2020-2021

No Kegiatan Kerjasama istansi Tahun Jumlah


1. Pengembangan dan Inkubator Bisnis tekologi 2020 1 Mou & 2
pembinaan tenant Balitbangda Prov. Sumsel, PKS
inovasi pindang patin Tim Penggerak PKK Sumsel,
kaleng Tim Penggerak PKK Talang
Kepuh Gandus, Asosiasi
katering dan kuliner
Sumsel,
APJI
2. Festiwal Pindang Patin Inkubator Bisnis tekologi 2020 1 MoU & 1
khas Sumsel Balitbangda Prov. Sumsel, PKS
Tim Penggerak PKK Sumsel,
Asosiasi katering dan kuliner
Sumsel, APJI, BTN, Bank
Sumsel, Harian Sumatera
Ekspress, OPI Mall

3. Pengembangan UPTB STP Sumsel, 2020 1 Mou & 5


demplot tanaman Balitbangda Provinsi PKS
pangan penyangga Sumatera selatan (Pemerintah
inflasi daerah, cabai, Daerah), Bank Indonesia, IPB,
bawang ,merah dan dan kelopok tani tanaman
ayam pedaging pangan (cabai, bawang merah
dan ternak ungas (ayam) di
desa bakung, ke. Inderalaya
Utara, Kabupaten Ogan Ilir

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 91


4. Pengembangan dan UPTB STP Sumsel, 2020 1 Mou & 2
penataan klaster ternak Balitbangda Provinsi PKS
sapi di STP Sumatera Selatan, Dinas
Sumsel Perkim (Pemerintah Daerah),
Balai Pembibitan Ternak
Unggul dan Hijauan Pakan
(BPTU-HPT) Sembawa,
Kelompok Ternak Sapi Sumel
5. Pengembangan riset UPTB STP Sumsel, 2020 2 Mou & 2
pangan unggulan Balitbangda Provinsi PKS
Sumatera Selatan, Balai
Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP) Sumsel, , pusat
Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia, Kelompok
Tani
6. Pengembangan dan Balitbangda Prov. Sumsel, 2020 1 Mou & 3
pembinaan UP2K Bank SumselBabel Provinsi PKS
Budidaya Tanaman Sumsel, Tim Penggerak PKK
Angrek Sumsel, Tim Penggerak PKK
Talang Kepuh Gandus
7. Pengembangan Balitbangda Prov. Sumatera 2021 2 Mou & 4
Teknologi dan Selatan, Dinas Perkim Prov PKS
Agrowisata Perikanan Sumsel, Dinas PU Bina Marga
Sumsel Prov. Sumsel, Dinas Perhub
Sumsel, Bappeda Prov.
Sumsel, Bappeda Kab Muara
Enim, Balitbangda Pemda
Muara Enim, Dinas Kelautan
dan Perikanan Sumsel, Dinas
Perikanan dan kelautan
Kabupaten Muara Enim, PT.
BA, Kelompok tani perikanan
Kec Muara Belida Kab Muara
Enim. Balai Riset Perikanan
Perairan Umum dan
Penyuluhan Perikanan
Palembang

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 92


8. Pengembangan Balitbangda Prov. Sumatera 2021 1 Mou & 2
Teknologi Budidaya Selatan, Puslitbang PKS
Kurma Tropis di Lahan Perkebunan Kementan RI,
Kering Kawasan Balitbangtan Kementan RI,
Sriwijaya Science Balai Penelitian Tanaman
Techno Park Palma Menado Kementan RI,
Balitbangda Prov Asosiasi Kurma Indonesia
Sumsel
9. Pengembangan dan Inkubator Bisnis tekologi 2021 1 Mou & 1
pembinaan tenant Balitbangda Prov. Sumsel, PKS
inovasi Dagin Malbi Tim Penggerak PKK Sumsel,
kaleng Tim Penggerak PKK Kota
Palembang, Asosiasi katering
dan kuliner Sumsel, APJI
10. Pengembangan dan Inkubator Bisnis tekologi 2021 1 Mou & 1
pembinaan tenant Balitbangda Prov. Sumsel, PKS
inovasi pindang Burung Tim Penggerak PKK Sumsel,
kaleng Tim Penggerak PKK
Kabupaten OKI, Asosiasi
katering dan kuliner Sumsel,
APJI
11. Pengembangan dan Inkubator Bisnis tekologi 2021 1 Mou & 1
pembinaan tenant Balitbangda Prov. Sumsel, PKS
inovasi gulai ayam Tim Penggerak PKK Sumsel,
nenas kaleng Tim Penggerak PKK
Kabupaten lahat Asosiasi
katering dan kuliner Sumsel,
APJI
12. Pengembangan dan Inkubator Bisnis tekologi 2021 2 PKS
pembinaan tenant Balitbangda Prov. Sumsel,
umkm Handsanitaizer Tim Penggerak PKK Sumsel,
berbahan baku bunga Tim Penggerak PKK Talang
anggrek Kepuh Gandus

13 MoU &
JUMLAH 26 PKS

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 93


B. Prioritas Program Penyusunan Dan Pelaksanaan Penguatan IDSD

Prioritas program penyusuan dan pelkasaaan Penguatan IDSD Provinsi


Sumatear Selatan Tahun 2020 adalah mengoptimalisasikan indikator pembentuk
dimensi, pilar dan aspek IDSD yang masih lemah dan mempertahankan yang
sudah optimal. Selanjutnya prioritas program tersebut selaras dan sinergi pada
program prioritas pembangunan dan peningkatan daya saing daerah Provinsi
Sumatera Selatan yan bertujuan dalam rangka peningkatan dan perluasan
kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan dan perluasan kesejahteraan masyarakat dapat ditempuh melalui


beberapa langkah, diantaranya:

a. Peningkatan pembangunan Sumber Daya Manusia

Pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan pembangunan ekonomi.


Penegasan bahwa pendidikan dapat memberi kontribusi pada pertumbuhan
ekonomi berdasarkan asumsi pendidikan akan menciptakan tenaga kerja
produktif dengan kompetensi, keahlian, pengetahuan dan keterampilan tinggi.
Tenaga kerja terdidik dengan kualitas tinggi merupakan faktor determinan bagi
peningkatan kapasitas produksi, yang memberi stimulasi pada pertumbuhan
ekonomi. Nilai ekonomi pendidikan terletak pada sumbangannya dalam
memasok tenaga kerja terampil, profesional berpengetahuan dan tenaga ahli
dengan kemahiran khusus sehingga menjadi lebih produktif.

b. Percepatan pengurangan kemiskinan

Upaya percepatan pengurangan kemiskinan yang dilakukan melalui strategi


dan kebijakan makro dan strategi dan kebijakan klaster diharapkan dapat
meningkatkan kapasitas dan produktivitas masyarakat miskin. Secara

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 94


ekonomis, peningkatan kapasitas dan produktivitas masyarakat ini diharapkan
dapat meningkatkan penguatan ekonomi domestik di daerah.

Selanjutnya diuraikan Prioritas Program Penyusunan Dan Pelaksanaan


Penguatan IDSD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023, seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 3.5 dibawah ini,

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 95


Tabel 3.5 Prioritas Program Penyusunan Dan Pelaksanaan Penguatan IDSD Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2019-2023

Prioritas Program Target

Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait 2020 2021 2022 2023 2024
Kebijakan

Faktor Jumlah Investor Percepatan 1. Bapppeda 1. Program 1. Program 1. Pengemban 1. Pemetaan 1. Kajian Peningkata
Penguat/ berskala nasional Operasional 2. Balitbangda pembangunan Peningkat g an industri strategi tentang jumlah Inve
Enabling & Jumlah investasi Kawasan 3. DPMPTSP infrastruktur an Iklim pengolahan promosi dampak r dan Inves
Environmen berskala nasional Ekonomi 4. Dina PU BM mendukung Investasi untuk yang pembangu berskala
Khusus 5. Dinas iklim investasi dan Daya hilirisasi SDA efektif n KEK nasional
t
Tanjung Perkim 6. Dinas 2. Riset Analisa Saing unggulan untuk TAA
Api-api Perindustrian Potensi Daya Penanama 2. Program menjaring terhadap
7. Dinas Saing Kawasan n Modal penciptaan investor pelestaria
perdangangan KEK Tanjung 2. Program kondisi yang luar n
8. Dinas Koperasi Api-api Pengemba kondusif bagi 2. Kajian Lingkunga
ngan investasi tentang n Hidup
& UKM 3. Kajian
Industri 3. Program Amdal
9. Dinas KLH Kesiapan
kreatif Insentif pajak KEK TAA
Perangkat 3. Kajian bagi Investor
10.Biro Ekonomi Daerah Peraturan
Kabupaten daerah
mendukung yang tidak
Proses ramah
Masuknya
investasi
Investasi di
4. Expo/Conf
Kawasan KEK erence/Bis
Tanjung Apiapi nis
gathering/
Bisnis
Matching

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 96


Prioritas Program Target

2020 2021 2022 2023 2024


Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait
Kebijakan

Aspek Persentase Balita Peningkat 1. Bapppeda 1. Penyediaan 1. Perbaikan 1. Peningkatan 1. Penetapan 1. Penurunan
Sumber Gizi Buruk an Gizi 2. Balitbangda Bantuan Pola Pengawasan Persyaratan Pengemba jumlah
Daya Keluarga 3. Dinas Pangan Bagi Konsumsi Keamananan Khusus ngan Pola presentasi
Manusia Kesehatan Masyarakat Pangan Pangan Mengenai Konsumsi Balita gizi
Miskin dan Perseoran 2. Penguatan Komposisi Pangan buruk
Masyarakat gan dan Pelaksanaan Pangan Beragam,
yang Mengalami Masyaraka dan Bergizi
Untuk
Rawan Pangan t yang Pengawasan Seimbang,
Meningkatk
dan Gizi. Beragam, Regulasi dan dan Aman;
an
2. Penguatan Bergizi 2.
Standar Gizi; Kandungan
Fungsi Dewan Seimbang, Pengemba
3. Penguatan Gizi Pangan
Ketahanan dan Aman; ngan
Sistem Olahan
Pangan 2. Penguatan Jejaring
Surveilan Tertentu
Kabupaten Program dan
Pangan dan yang
Gizi Lintas Informasi
3. Riset Aksi Gizi; Diperdagan
Sektor Pangan
Peningkatan gkan
Melalui 2. Perbaikan dan Gizi
Kualitas Hidup
Program Gizi Bagi 3. Perbaikan
Aspek Gizi
Sensitif Gizi. Ibu Hamil, Atau
Keluarga
3. Pengemba Pengayaa
Ibu
ngan n Gizi
Menyusui,
Kemitraan Pagan
Antar Bayi, Balita,
Remaja, Tertentu;
Berbagai
dan
Pemangku
Kelompok
Kepentinga
Rawan Gizi
n dalam
Lainnya;
Pembangu
nan Pangan
dan Gizi
Berkelanjut
an.

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 97


Prioritas Program Target

2020 2021 2022 2023 2024


Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait
Kebijakan

Literasi digital Pengemb 1.Bapppeda 1. Program 1. Fasilitasi 1. Peningkatan 1. Promosikan 1. Kajian Peningkata
belum optimal angan Pengembanga ketersedia publikasi hasil penggunaa Analisa jumlah
Cyberpark 2.Balitbangda n Komunikasi, an litbang dan n pengaruh pemakai/pe
di setiap Informasi dan layanan inovasi perpustaka jumlah guna Litera
3.Dinas Kominfo Media Massa akses (e-jurnal dan an digital; pemakai
desa di digital
2. Program informasi Web 2. Sistem literasi
wilayah berbasis Balitbangda); digital
Pengembanga Aplikasi data
provinsi 4.Kantor internet di 2. E-comerce
n Budaya Baca dan terhadap
Sumsel Perpustakaan perpustak
dan Pembinaan UKM informasi implemanta
Daerah aan
Perpustakaan kelitbangan si e-
Digital desa/kelur goverment
5.Disdik ahan;
3. Kajian analisa
faktor-faktor 2. Program
penyebab peningkat
literasi digital a n
jumlah
belum optimal
dan
dimasyarakat
sebaran
tenaga
perpustak
aan yang
memiliki
kompetens
i;
3. Database
IKM
Dekranasd
a

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 98


Aspek Kontribusi Pajak Intensifika 1. Bapppeda 1. Intensifikasi 1. Optimalisas 1. Analisis Peningkata
Pasar dalam PAD si penagihan i potensipotensi persentase
penagihan 2. Balitbangda Pajak Tahun Pengangga penerimaan Kontribusi
Pajak Berjalan dan ran, daerah yang Pajak dalam
3. BPKAD Tunggakan Perbendah dapat
Tahun PAD
2. Kajian araan, meningkatka
Berjalan
5. Bapenda Penggalian Pengelolaa n PAD
dan
Sumber- n Barang

Prioritas Program Target

2020 2021 2022 2023 2024


Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait
Kebijakan

Tunggaka sumber Baru Milik 2. Sosialisasi


n untuk PAD Daerah dan Peningkatan
Akuntansi Kesadaran
Pelaporan masyarakat
yang baik; dalam
2. membayar
Implement pajak
a si aplikasi
yang
terintegrasi
yaitu
ESumsel
sehingga
dapat
dicapai
persentase
konsistensi
yang
maksimal;

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 99


Tingkat Partisipasi Peningkat 1. Bapppeda 1. Peningkatan 1. Pengemba 1. Peningkatan 1. Program Peningkata
angkatan kerja an penyelenggaraa ngan akses Perlindung jumlah Ting
Kesempat 2.Balitbangda n pelatihan program angkatan an dan Partisipasi
an Kerja keterampilan kemitraan kerja Pengemba angkatan ke
3.Disnakertrans bagi pekerja antara kepada ngan
rentan agar Pemerintah sumber daya Lembaga
dapat memasuki Provinsi produktif Ketenagak
pasar kerja; dengan melalui erjaan
2. Riset link and dunia peningkatan 2. Program
Match industri keterampilan Peningkata
Ketersedian untuk pekerja; n
SDM dan peningkata Partisipasi
Lapangan Kerja n kualitas Masyarakat
tenaga dalam
kerja; Membangu
n Desa

Prioritas Program Target

2020 2021 2022 2023 2024


Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait
Kebijakan

2. Program
Peningkata
n Kualitas
dan
Produktivita
s Tenaga
Kerja

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 100


Pertumbuhan Memperm 1. Bapppeda 1. Pengembanga 1. Program 1. Pengembang 1. Program 1. Program Peningkata
kredit perbankan udah n Model optimalisasi an ekonomi pengemba peningkat Pertumbuh
kepada UMKM Akses 2. Balitbangda Pendampingan ekonomi kreatif di ngan an kegiatan kredit
UMKM untuk produktif sektor jasa sistem usaha dan perbankan
3. Dinas Koperasi Peningkatan berbasis dan UKM/ pendukung pemasara
terhadap kepada
Akses kearifan IKM; usaha bagi n hasil
Pemodala & UKM UMKM
Permodalan lokal; 2. Pengembang UMKM dan UMKM
n untuk UMKM 2. Pengemba koperasi dan
an kerjasama
Perbanka 2. Workhop/Bimte ngan usaha melalui 2. Program koperasi
n k penguatan mikro, kecil peningkata 2. Program
technopreneu
dan dan n kualitas pengemba
r program;
pengelolaan menengah kelembaga ngan
TTO UMKM yang an koperasi kemitraan
didukung 3. Program 3. Program
oleh perkuatan penguatan
sumber permodala pengawas
daya m UMKM an koperasi
manusia dan
produktif koperasi
dan
berdaya
saing
Pertumbuhan nilai 1 Bappeda 1. Program 1. Program 1. Program 1. Program 1. Program Peningkata
ekspor & penguatan peningkata Pengembang Peningkata Peningkat Pertumbuh
2. Balitbangda regulasi dan n kapasitas an n kerjasama an dan nilai ekspor
Persentase ekspor kelembagaan iptek Perwilayahan pengemba Pengemba
terhadap impor Industri

Prioritas Program Target

2020 2021 2022 2023 2024


Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait
Kebijakan

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 101


3. Dinas industri daerah sistem 2. Program ngan ngan Persentase
2. Program produksi pengembang industri Ekspor ekspor
Perindustrian Peningkatan 2. Program an industri terhadap im
Kemampuan Pengemba kreatif
4. Dinas teknologi ngan dan
industri 3. pembinaa
Difusi n OVOP
Perdangangan Teknologi 3. Pemetaan
Peningkatan Komoditas
5.Dinas PMPTSP Daya Saing Unggulan
Produk untuk
Unggulan Subtitusi
Daerah Produk
Komoditas Impor
Ekspor

Aspek Persentase Melakukan 1. Bappeda 1. Program 1. Program 1. Progam 1. Peningkata 1. Optimalisa Peningkata
Ekosistem anggaran Penelitian Litbang dan Kemitraan peningkatkan n kapastias si peran Persentase
Inovasi penelitian dan Yang 2. Balitbangda Inovasi Inovasi daya saing SDM calon intermedia anggaran
pengembangan diperlukan Bidang Iptek produk IKM; wirausaha tor dan penelitian d
3. Dinas Ekonomi dan Program 2. Model baru melalui inkubator
terhadap total Untuk pengemban
Penanggulang Uptb Kebun fasilitasi program teknologi
APBD Mengatasi terhadap to
an pelaksanaan inkubasi dalam
Permasal Perindustrian Raya APBD
Kemiskinan forum bisnis implement
ahan Sriwijaya
2. Program komunikasi teknologi asi Sida
Sumsel
daerah Litbang dan pertanian, 2. Pengemba menuju
2. Implement ngan
Sehingga Inovasi Bidang peternakan, peningkat
a si SIDa di potensi
Mendapat kesehatan perikanan an
Kab/kota
kan yang makanan wirausaha
3. Implement dan
Alokasi dimanfaatkan 3. tradisional baru
a si kehutanan
Program dan
Pengaang Agenda dalam
Litbang dan
Riset peningkatan
daerah di
kab/Kota
Prioritas Program Target

Aspek Permasalahan Strategi OPD Terkait

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 102


Kebijakan 2020 2021 2022 2023 2024

garan Yang inovasi bidang 4. Aplikasi ketersediaan kaitannya


Maksimal informasi dan Teknologi pangan dengan pola
komunikasi Hasil Riset 3. Konsorsium konsumsi
yang Peternaka, Antar Pelaku pangan
diterapkan Pertanian di Bisnis
Program Science Inovatif
Inkubator (Temu Bisnis)
Techno
Teknologi
Park (STP)
4. Program
Sumatera
Diseminasi
Selatan
Iptek Hasil
(Aplikasi
Litbang Dan
Inovasi
Inovasi
Teknologi
5. Penyusunan
Pakan
Bisnis Plan
STP)
STPSumsel
5. Program
Pengemba
ngan Desa
Inovasi
6. Rakorda
Kelitbangan

Sumber : RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2019-2023 , Renstra Balitbangda sumsel 2019-2023, Roadmap Penguatan SiDa Prov. Sumsel
2019-2023)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 103


C. Konektivitas Antar Kelembagaan & Kewenangan Pemerintahan
Pola integrasi antar komponen usaha yang dilaksanakan masyarakat berkolaborasi
dengan Pemerintah Provinsi dan semua stakeholder terkait dalam suatu model
kolaborasi penta helix dalam membangun ekosistem inovasi di provinsi sumatera
selatan, diwujudkan dengan komitmen pemerintah daerah melaui surat keputusan
Gubernur Sumatera Selatan Nomor: 311/KPTS/BAPPEDA/2019 tentang Produk
Unggulan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka menghasilkan
produktifitas, efisiensi dan efektifitas tinggi dan memberi nilai ekonomis serta
berorientasi ekologis merupakan satu keterpaduan yang akan memberi nilai
kesejahteraan. Keamanan pangan merupakan pokok bahasan yang meningkat
dibicarakan diseluruh dunia. Inovasi selalu dilakukan guna mecapai program ini agar
dapat tercapai dengan baik. Harga pangan mengalami peningkatan yang cukup
tinggi, dimana tren banyak terjadi terutama di negara-negara yang tertinggal dan
sedang berkembang yang cenderung memiliki opsi rendah terkait keamanan
pangan. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan sebaran biodiversitas
yang tinggi, namun demikian masih mengalami kendala dalam mencapai keamanan
pangan. Faktor-faktor seperti pemanasan global, kemiskinan, pengangguran dan
inflasi merupakan faktor yang berkontribusi dalam masalah pangan. Pengembangan
klaster Sistem Inovasi Daerah Provinsi Sumatera Selatan melalui pembanguan
klaster Industri Agribisnis Produk Unggulan Daerah berbasif kearifan lokal
diharapakan pada akhirnya menjadi potensi daerah yang dapat meningkatkan
inovasi dan daya saing daerah Sumatera Selatan.
Institusi dan organisasi pemerintah daerah Provinsi Sumatera Selatan serta
stakeholder lainnya yang terlibat dalam kegiatan Tim sistem inovasi Daerah dan Tim
Peningkatan IDSD yang terkait dengan proses kegiatan ini adalah sebagai berikut :

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 99


1. Sekretaris Daerah Prov. Sumsel, Bappeda Provinsi Sumatera Selatan
( Biro Hukum, Biro Pemerintahan dan Otda, Biro Perekonomian)
2. Bappeda
3. Balitbangda
4. Dinas/Instansi yang mengurusi bidang perindustrian
5. Dinas/ yang mengurusi bidang perindustrian perdagangan
6. Dinas/Instansi yang menangani perizinan dan investasi
7. Dinas/Instansi yang menangani Infrastruktur
8. Badan/Instansi yang menangani masalah pengelolaan keuangan dan aset
daerah
9. Dinas/Instansi yang menangani bidang koperasi dan UKM
10. BPS Daerah Sumsel
11. Kadin dan asosiasi usaha di Daerah
12. Rektor/Ketua LPPM Perguruan Tinggi dan Lembaga litbang Setempat
13. BI, OJK, BPS, DItjen Pajak,

Selanjutnya diperlihatkan hubungan kelembagaan antara pusat dan daerah


terkait kewenangan pelaksanaan program daya saing daerah dimana
Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan selaku leading sector dan
penanggung jawab kegiatan, seperti yang di uraikan pada tabel 3.6, berikut
ini,
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 100
Tabel 3.6 Konektivitas Antar Lembaga/KL dengan Kewenangan Balitbangda Prov. Sumsel sebagai Leading sector
Peningkatan IDSD
BALITBANGDA PROVINSI SUMSEL BALITBANG KEMENDAGRI KEMENRISTEK/BRIN

Indikator
Indikator Kinerja Indikator
Kinerja
Utama Kinerja Utama
Tujuan Sasaran Utama Program Tujuan Sasaran Program Tujuan Sasaran Program

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Mening Meningkat 1. Program Peningkatan Meningkatnya Prosentase laporan Penelitia Pening Meningkat Jumlah Taman Program
katkan nya hasil Prosenta Penelitian kualitas hasil kualitas kelitbangan dengan n dan katan nya Sains dan Pengembangan
hasil penelitian se hasil Pemerintahan kelitbang-an laporan kategori "baik" atas Pengem relevan relevans, Teknologi yang Taman Sains dan
peneliti dan penelitian dan dalam kelitbangan penilaian TPM bangan s, kualitas, dibangun Teknologi
an dan pengemba dan Kemasyarakata perumus-an Kemente kuantita dan
penge ngan yang pengemb n kebijakan rian s dan kuantitas
mbang dimanfaatk angan Dalam kualitas
pemerintahan sumber
an an yang Negeri sumber
dalam negeri daya Iptek
yang dimanfaa daya
dan
dimanf tkan manusi
oleh: - a pendidikan
aatkan
OPD berpen tinggi
Provinsi didikan
– tinggi,
Kab/Kota serta
kemam
puan
Iptek
dan
inovasi
untuk
keungg
ulan
daya
saing
bangsa

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 107


Program Jumlah Pusat Program
Penelitian Unggulan Iptek Pengembangan PUI
Ekonomi,
Sumber Daya
Alam dan
Lingkung-an
Hidup

2. Program Prosentase Penelitian dan Meningkat Jumlah Program Penguatan


Persenta Pengembang hasil Pengembangan nya publikasi Riset dan
se hasil an Taman kelitbangan Pembangunan dan kapasitas internasional Pengembangan
penelitian Sains dan yang masuk Keuangan Daerah inovasi
dan Teknologi dalam jurnal
pengemb Program ilmiah
angan Pengembangan
yang Hasil Penelitian
didisemin dan Teknologi
Terapan

Penelitian dan Jumlah Program Penguatan


Pengembangan prototipe R & D Inovasi
Otonomi Daerah, (TRL sd. 6)
Politik dan
Pemerintahan
Umum

Penelitian dan Produk hasil


Pengembangan litbang yang
Administrasi telah diproduksi
Kewilayahan, dan
Pemerintahan dimanfaatkan
Desa, pengguna
Kependudukan dan
Pencatatan Sipil

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 108


Menge Berkemba 1.
mbang ngnya Persenta
kan Sistem se OPD
Sistem Inovasi Provinsi
Inovasi Daerah yang
Daerah Sumsel memiliki
Sumsel kegiatan
menduku
ng
Sistem
Inovasi
Daerah

2. Program Penelitia
Persenta Pengembangan n dan
se Kemitraan dan Pengem
Kabupate Sistem Inovasi bangan
n/Kota Daerah Inovasi
yang Daerah
memiliki dan
kegiatan Aparatur
menduku
ng
Sistem
Inovasi
Daerah

Sumber : RPJMD Provinsi Sumatera Selatan 2019-2023 , Renstra Balitbangda sumsel 2019-2023, Roadmap Penguatan SiDa Prov. Sumsel
2019-2023)

Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 109


D. Strategi Pembangunan Daerah

Strategi pembangunan daerah Sumatera Selatan yang merupakan penjabaran


Arah Kebijakan dalam rangka mewujudkan visi dan Misi Gubernur Sumatera
Selatan tahun 2019-2023 yang dapat mendorong peningkatan indikator IDSD
Provinsi Sumatera Selatan yang masih rendah, yaitu antara lain :

Strategi untuk mewujudkan Misi I RPJMD pada Sasaran 1 : Maju Ekonomi


Kerakyatan (Meningkatnya Ekonomi Kerakyatan), adalah:
1. Mengoptimalkan ekonomi produktif berbasis kearifan lokal;
2. Pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah yang didukung oleh
sumber daya manusia agar dapat meningkatkan produktivitas dan daya
saing yang lebih baik;
3. Pengembangan ekonomi kreatif di sektor jasa dan IKM;
4. Pengembangan kerjasama unsur Akademisi, Bisnis, Government,
Legislatif;
5. Pengembangan kerjasama melalui technopreneur program;
6. Program Peningkatan pendayagunaan Iptek di desa;
7. Meningkatkan Pelayanan Inkubator Teknologi.

Strategi untuk mewujudkan: Misi I RPJMD pada Sasaran 2: Maju Investasi,


Industri dan Perdagangan (Meningkatnya Investasi, Industri dan Perdagangan),
adalah :
1. Mengoptimalkan proses perizinan untuk investasi;
2. Menciptakan peluang investasi agar dapat memberikan kesempatan
kerja seluas-luasnya dan tingkat pendapatan pekerja lebih besar dan
lebih merata;
3. Mengembangkan industri pengolahan (manufaktur) untuk hilirisasi SDA
unggulan dengan memprioritaskan penggunaan sebesar-besarnya
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 104

tenaga kerja lokal dan pemanfaatan sumber daya alam (resources)/


bahan baku lokal;
4. Memperkuat daya saing ekspor dan mengendalikan impor untuk
meningkatkan neraca perdagangan;
5. Revitalisasi pasar tradisional menuju pasar tradisional modern (PTM);
6. Meningkatkan daya saing produk IKM;
7. Mendorong kondisi yang kondusif bagi investasi;
8. Mendorong tersedianya infrastruktur untuk mendukung iklim investasi;
9. Meningkatkan kualitas SDM IKM;
10. Memfasilitasi standisasi industri;
11. Mendorong percepatan beroperasinya KEK Tanjung Api-Api dan
Kawasan Industri lainnya.

Strategi dan arah kebijakan yang tepat dapat memastikan usaha-usaha yang
ditempuh berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan analisis situasi
kondisi serta isu-isu strategis yang dianalisis sebelumnya, maka strategi
penguatan Sistem Inovasi Daerah di Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai
berikut keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Provinsi Sumatera Selatan
diatas perlu dituangkan dalam strategi pembangunan melalui penguatan sistem
inovasi daerah dalam rangka peningkatan IDSD Provinsi Sumatera Selatan
seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.7, berikut ini.
Laporan IDSD Prov Sumsel 2021 - 105
Tabel 3.7 Strategi Pembangunan Melalui Penguatan Sistem Inovasi Daerah Dalam Rangka
Peningkatan IDSD

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023

Visi : SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA


Misi : Membangun Sumsel berbasis ekonomi kerakyatan, yang didukung sektor pertanian, industri, dan UMKM
yang Tangguh untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan baik di perkotaan maupun di perdesaan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Pembanguan

(1) (2) (3) (4)


Mengembangkan 1. M Mengembangkan 1) Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi
dan enguatnya ekosistem yang inovasi dan bisnis
mendayagunaka sistem mendukung bagi 2) Memperkuat kelembagaan tim koordinasi dan daya
n kemampuan inovasi perkembangan dukung IPTEKIN dari lembaga litbang dan perguruan
ilmu daerah kreativitas-keinovasian tinggi untuk memenuhi kebutuhan iptek strategis
pengetahuan, di daerah dengan daerah dan industri
teknologi, dan memperkuat sistem 3) Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan
inovasi inovasi daerah meningkatkan difusi inovasi hasil litbangyasa
(IPTEKIN) 4) Mendorong budaya inovasi di masyarakat dan
secara bersistem lingkungan pendidikan
5) Memperkuat kerjasama antar daerah dalam provinsi
dan daerah dengan pusat
6) Melakukan penyelarasan dengan perkembangan
global terkait isu komunitas
Laporan IDSD Sumsel 2020 - 106
Visi : SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA
2. Berkemba Mengembangkan daya 1) Mengembangkan kebijakan dan infrastruktur klaster
ngnya saing industri melalui industri unggulan daerah untuk mendorong iklim
klaster pengembangan klaster inovasi dan bisnis yang kondusif
industri industri unggulan 2) Memperkuat kelembagaan dan daya dukung ilmu
unggulan daerah pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) /atau
daerah
penelitian, pengembangan dan perekayasaan
(KIUD
(litbangyasa) serta kemampuan absorpsi industri,
khususnya usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM)
3) Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan
meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/ terbaik
dan/ atau hasil litbang untuk pengembangan klaster
industri unggulan daerah
4) Mengembangkan kualitas SDM pelaku dalam klaster
industri unggulan daerah
5) Menumbuhkembangkan dan memperkuat
keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster
industri nasional dan daerah untuk pengembangan
klaster industri unggulan daerah
6) Melakukan penyelarasan dengan perkembangan
global untuk pengembangan klaster industri
unggulan daerah

Visi : SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 114


3. Berkemba Mengembang-kan daya 1) Mengembangkan kerangka umum yang kondusif
ng- dukung dan relevansi bagi inovasi dan bisnis melalui pengembangan
nya Jaringan pengetahuan & inovasi kawasan pusat belajar IPTEKIN
IPTEKIN melalui pengembangan 2) Memperkuat kelembagaan dan daya dukung
jaringan inovasi iptek/litbang dan mengembangkan kemampuan
absorpsi oleh industri, khususnya UKM
3) Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan
meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/ terbaik
dan/ atau hasil litbang
4) Mendorong budaya inovasi
5) Menumbuhkembangkan dan memperkuat
keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster
industri nasional dan daerah
6) Menyelaraskan dengan perkembangan global
melalui kerjasama dengan lembaga litbang
internasional

4. B Mendorong 1) Mengembangkan iklim yang kondusif bagi


erkembangnya perkembang-an berkembangnya UKM IPTEKIN
Bisnis Inovatif usahausaha inovatif 2) Memperkuat kelembagaan pusat inovasi dan daya
dan memperkuat dukung iptek/litbang dan mengembangkan
kemampuan absorpsi oleh UKM IPTEKIN
Visi : SUMSEL MAJU UNTUK SEMUA

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 115


kelembagaan 3) Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan
pendukungnya meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/-terbaik
dan/atau hasil litbang
4) Mendorong berkembang-nya budaya
technopreneurship di kalangan pemuda
5) Meningkatkan peran dan potensi sumberdaya
sektor swasta dalam mengembangkan UKM
IPTEKIN
6) Mengembangkan iklim yang kondusif bagi
berkembangnya UKM IPTEKIN
5. Berkemb Meningkatkan 1) Meningkatkan kapasitas Lembaga IPTEK dan
angnya pengembangan dan Industri
bidangbidan pendayagunaan 2) Meningkatkan interaksi Iptek dan Industri
g IPTEKIN teknologi atau inovasi 3) Meningkatkan budaya Inovasi dan Membangun
strategis tertentu untuk Keterpaduan
daerah memenuhi kebutuhan
4) Menumbuhkembangkan dan memperkuat
daerah
keterpaduan sistem inovasi
5) Penyelarasan dengan perkembangan global

Sumber : RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019- 2023

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 116


BAB IV

TATA KELOLA DAN DUKUNGAN

A. Agenda Kerja Tim Daya Saing Daerah melalui Innovation Hub (I-hub);

Dalam pelaksanaan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Selatan


dihadapkan pada berbagai permasalahan baik itu dibidang Pemerintahan, Ekonomi
dan Keuangan, Pembangunan serta politik dan Kemasyarakatan. Disatu sisi ini
menjadi permasalahan bagi pemerintah, tapi disisi lain ini menjadi peluang bagi
Balitbangda untuk berkontribusi dan menjalankan fungsinya sebagai penelitian dan
pengembangan untuk memberikan rekomendasi atau masukan kepada Pengambil
Kebijakan terhadap permasalahan yang ada. Selain itu dalam menghadapi dinamika
perubahan yang cepat dan semakin kompleks, upaya peningkatan daya saing
sangat bertumpu pada kemampuan berinovasi berbagai pihak pada berbagai
dimensi dan tataran. Oleh karena itu, upaya peningkatan daya saing perlu semakin
diprioritaskan melalui penguatan sistem inovasi. Rendahnya budaya Inovasi
dikalangan masyarakat dan akademisi menjadi satu tantangan tersendiri bagi
Provinsi Sumatera Selatan dalam pengembangan pelayanan penelitian dan
pengembangan.

Memperhatikan analisa lingkungan eksternal dan internal, isu strategis daerah


Provinsi Sumatera Selatan dalam lima tahun (2019-2023) mendatang serta dalam
upaya percepatan peningkatan daya saing daerah berbagai program dan rencana
adalah sebagai berikut:

1. Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan


2. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pendidikan, Kesehatan dan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak)
3. Pengurangan Pengangguran dan Antisipasi Bonus Demografi
Laporan IDSD Sumsel 2021 - 117
4. Peningkatan Investasi dan Ekonomi Kerakyatan
5. Perbaikan Konektivitas dan Infrastruktur Dasar

6. Optimalisasi Reformasi Birokrasi


7. Pelestarian Ekosistem dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
8. Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Nilai Tukar Petani
9. Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan Pengembangan Energi Baru dan
Terbarukan
10. Pengembangan Sosial Budaya dan Olahraga

Dalam era global, pembangunan perlu lebih mengedepankan aspek pemanfaatan


Iptek dan inovasi sebagai faktor pembentuk daya saing atau disebut dengan
innovation-driven development. Pertumbuhan pembangunan perlu digerakkan oleh
strategi yang tidak saja semakin efisien, namun mengedepankan inovasi dengan
mendayagunakan Iptekin (innovation driven).

Hal tersebut senada dengan semangat Undang Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (Amandemen IV) pada pasal 31 ayat 5 yang menyatakan
bahwa “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Sebagai pelaksana ketentuan
tersebut, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi yang mengamanatkan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk
memperkuat daya dukung Iptek dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian
bangsa menghadapi persaingan global. Kemudian sebagaimana diamanatkan oleh
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah bahwa inovasi menjadi salah
satu unsur penting dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Inovasi
menentukan tingginya daya saing suatu daerah/negara.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 118


Sebagai tindaklanjut regulasi tersebut di atas, pada tahun 2012 telah ditetapkan
Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem
Inovasi Daerah (SIDa). Sementara sebagai pelaksana UU 23 Tahun 2014, terdapat
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Daerah memiliki tugas untuk membangun dan
memperkuat Sistem Inovasi Daerah (SIDa) sebagai landasan kinerja pembangunan
berbasis inovasi. SIDa merupakan kerangka membangun sinergi antar pihak
pemerintah daerah, swasta, perguruan tinggi, dan segenap pemangku kepentingan
terkait dalam pendayagunaan Iptek dan inovasi dalam pembangunan daerah.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah menyikapi hal tersebut melalui


Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa Provinsi
Sumatera Selatan. Adapun kebijakan teknis pelaksanaannya diatur melalui
beberapa regulasi yaitu antara lain, 1) Peraturan Gubernur Sumatera Selatan
Nomor 20 Tahun 2013 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (Berita Daerah
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 Nomor 20), 2) Instruksi Gubernur Sumatera
Selatan Nomor: 1210 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Gerakan One Agency One
Innovation di Provinsi Sumatera Selatan, 3) Surat Keputusan Gubernur Sumsel
Nomor: 311/KPTS/BAPPEDA/2019 tentang Produk Unggulan Daerah Provinsi
Sumatera Selatan, 4) Surat Keputusan Gubernur Sumatera Selatan Tentang
Pembentukan Tim Koordinasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah Sumatera Selatan.,
dan 4) Surat Keputusan Gubernur Sumsel Nomor: 339/KPTS/BALITBANGDA/2019
tentang Kepengurusan Tim Sistem Inovasi Daerah Sumatera Selatan Periode
2019-2023.

Persoalan penting pembangunan di Sumatera Selatan yang perlu mendapat


perhatian khusus dan menjadi prioritas pembangunan daerah tahun 2020 meliputi:
(1) Penanggulangan kemiskinan; (2) Penguatan daya saing ekonomi daerah; (3)

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 119


Peningkatan kualitas hidup dan daya saing SDM dalam rangka mendukung bonus
demografi; (4) Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup serta
penanggulangan bencana; (5) Perwujudan ketahanan pangan dan energi; (6)
Pengurangan kesenjangan wilayah; dan (7) Pemantapan tata kelola pemerintahan
dan kondusivitas wilayah. Berbagai persoalan pembangunan tersebut perlu menjadi
arena kolaborasi dan koordinasi berbagai pihak secara inovatif.

Guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan berdikari berbasis


innovationdriven development, maka perlu menata aktivitas kelitbangan yang
mengarah pada upaya penataan kerangka kelembagaan inovasi pembangunan,
penataan kerangka jejaring inovasi pembangunan, dan penataan kesumberdayaan
inovasi pembangunan daerah. Kebijakan penataan unsur SIDa Sumatera Selatan
berkaitan dengan tujuan menciptakan iklim daerah yang kondusif, khususnya bagi
aktivitas pemerintahan, aktivitas ekonomi masyarakat pedesaan, dan dunia usaha.

Perwujudan penguatan sistem inovasi daerah dilakukan melalui penataan daya


dukung unsur organisasi, kerangka regulasi, dan internalisasi budaya inovasi.
Tujuan utamanya ialah menciptakan interaksi produktif multipihak yang saling
menguntungkan bagi perkembangan inovasi dan difusinya, penyebarluasan praktik
inovasi terbaik, dan hasil-hasil kelitbangan yang sesuai dengan tantangan dan
potensi unggulan di lingkup kabupaten/kota di Sumatera Selatan.

Agenda penguatan SIDa Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka peningkatan


daya saing daerah perlu senantiasa meningkatkan komunikasi intensif antar
Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota agar terwujud sinergi dan
koordinasi penguatan SIDa Provinsi Sumatera Selatan. Dalam rangka penguatan
sistem inovasi daerah (SIDa) Provinsi Sumatera Selatan, telah ditetapkan Peraturan
Daerah Provinsi Sumatera Selatan tentang Penyelenggaraan Inovasi Daerah
Provinsi Sumatera Selatan pada bulan Februari 2019.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 120


Penyelenggaraan Inovasi Daerah bertujuan untuk mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik; pemberdayaan
dan peran serta masyarakat; dan peningkatan daya saing daerah. Penyelenggaraan
Inovasi Daerah terdiri atas (a) Inovasi Daerah dalam rangka pembaharuan terkait
penyelenggaraan pemerintahan daerah; dan (b) Inovasi Daerah dalam rangka
peningkatan produk atau proses produksi.

Adapun agenda Kerja Pelaksanaan Penguatan Daya Saing Daerah Provinsi


Sumatera selatan meliputi antara lain, yaitu :

1. Pengembangan dan Pelaksanan Inovasi Daerah Dalam Rangka


Pembaharuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Inovasi Daerah dalam rangka pembaharuan penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah dapat berbentuk: (a) inovasi tata kelola pemerintahan daerah; (b) inovasi
pelayanan publik; dan/atau (c) inovasi daerah lainnya sesuai dengan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

Inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah merupakan inovasi dalam


pelaksanaan manajemen Pemerintahan Daerah meliputi tata laksana internal
dalam pelaksanaan fungsi manajemen dan pengelolaan unsur manajemen.

Inovasi Pelayanan Publik merupakan inovasi dalam penyediaan pelayanan


kepada masyarakat, yang meliputi: proses pemberian pelayanan barang/jasa
publik; dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa publik. Inovasi Pelayanan Publik
meliputi: (a) Pelayanan barang publik; (b) Pelayanan jasa publik; dan (c)
Pelayanan administrasi.

Inovasi Daerah lainnya merupakan segala bentuk inovasi dalam


penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 121


Inovasi Daerah dalam rangka pembaharuan penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah harus memenuhi kriteria: (a) mengandung pembaharuan seluruh atau
sebagian unsur obyek inovasi; (b) memberi manfaat bagi Daerah dan/atau
masyarakat; (c) tidak mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada
masyarakat yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (d)
merupakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah, atau
menjadi kebutuhan masyarakat dalam rangka peningkatan proses dan/atau
produk barang dan/atau jasa; dan (e) dapat direplikasi.

2. Pengembangan dan Pelaksaaan Inovasi Daerah Dalam Rangka Peningkatan


Produk Atau Proses Produksi

Inovasi Daerah dalam rangka peningkatan produk atau proses produksi


diselenggarakan oleh masyarakat dan perguruan tinggi, dapat berbentuk (a)
Penemuan; (b) Pengembangan; (c) Duplikasi; (d) Sintesis.

Penemuan merupakan kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum
pernah dilakukan sebelumnya. Pengembangan merupakan pengembangan suatu
produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Duplikasi merupakan peniruan suatu
produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Sintesis merupakan perpaduan
konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.

Inovasi Daerah dalam rangka peningkatan produk atau proses produksi harus
memenuhi kriteria: (a) mengandung pembaharuan seluruh atau sebagian unsur
obyek inovasi; (b) memberi manfaat bagi Daerah dan/atau masyarakat; (c) tidak
mengakibatkan pembebanan dan/atau pembatasan pada masyarakat yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan; (d) menjadi kebutuhan
masyarakat dalam rangka peningkatan proses dan/atau produk barang dan/atau
jasa.

Pengusulan Inovasi Daerah Dalam Rangka Pembaharuan Terkait


Laporan IDSD Sumsel 2021 - 122
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Usulan Inisiatif Inovasi Daerah dalam
rangka pembaharuan terkait penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dapat
berasal dari: Kepala Daerah; Anggota DPRD; Aparatur Sipil Negara; Perangkat
Daerah; BUMD; Masyarakat; atau Perguruan Tinggi. Gubernur mendorong setiap
penyelenggara urusan pemerintahan daerah untuk melaksanakan inovasi daerah
paling sedikit satu inovasi setiap tahun. Inisiatif Inovasi Daerah dituangkan dalam
bentuk Kerangka Acuan Kerja Inovasi Daerah yang sekurang-kurangnya
memuat: alasan perlunya inovasi daerah; urusan penyelenggaraan pemerintahan
yang akan dilakukan inovasi; metode inovasi; tahapan dan jadwal inovasi;
keluaran inovasi; dan penanggung jawab inovasi

3. Pengusulan Inovasi Daerah Dalam Rangka Peningkatan Produk Atau


Proses

Usulan Inisiatif Inovasi Daerah dalam rangka peningkatan produk atau proses
dapat berasal dari: Masyarakat; dan/atau Perguruan Tinggi. Inisiatif Inovasi
Daerah yang berasal dari Masyarakat dan Perguruan Tinggi dapat disampaikan
kepada Gubernur melalui Perangkat Daerah yang membidangi Penelitian dan
Pengembangan untuk mendapatkan pembinaan. Inisiatif Inovasi Daerah
dituangkan dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja Inovasi yang
sekurang-kurangnya memuat: alasan perlunya inovasi daerah;
bidang/sektor/produksi barang dan/atau jasa yang akan dilakukan inovasi;
metode inovasi; tahapan dan jadwal inovasi; keluaran inovasi; penanggung jawab
inovasi.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 123


4. Penetapan Inovasi Daerah

Inovasi Daerah dalam rangka pembaharuan penyelenggaraan Pemerintahan


Daerah ditetapkan dengan Keputusan Gubernur. Keputusan Gubernur mengenai
Inovasi Daerah disertai dengan penetapan Perangkat Daerah yang ditugaskan
melaksanakan uji coba Inovasi Daerah. Sedangkan Inovasi Daerah dalam rangka
peningkatan produk atau proses produksi dilaporkan kepada Pemerintah Daerah
untuk dicatat dalam daftar Inovasi Daerah oleh Perangkat Daerah yang
membidangi Penelitian dan Pengembangan. Inovasi Daerah oleh perguruan
tinggi dan masyarakat yang terdaftar, difasilitasi dan dibina oleh Pemerintah
Daerah. Fasilitasi dan pembinaan dilaksanakan oleh Perangkat Daerah yang
membidangi Penelitian dan Pengembangan. Inovasi Daerah oleh perguruan
tinggi dan masyarakat yang tidak didaftarkan, dilaksanakan sepenuhnya oleh
perguruan tinggi dan masyarakat.

5. Implementasi Sistem Penyelenggaraan Inovasi Daerah

Penyelenggaraan Inovasi Daerah diwujudkan dalam sebuah sistem inovasi


daerah yang terdiri dari unsur kelembagaan Inovasi Daerah; sumber daya Inovasi
Daerah; dan jaringan Inovasi Daerah.

Penguatan sistem inovasi daerah (SIDa) Provinsi Sumatera Selatan dengan


sinergitas kekuatan dunia usaha, pemerintah, masyarakat dan kalangan
akademisi dengan sumber daya, ilmu pengetahuan dan teknologi untuk fokus
menghasilkan temuan dan inovasi yang aplikatif diharapkan dapat meningkatkan
daya saing daerah di Provinsi Sumatera Selatan.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 124


6. Pelaksanaan Lomba Inovator

Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional


(HARTEKNAS) Tahun 2020, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengadakan
Lomba Pemilihan Inovator Sumatera Selatan melalui Balitbangda Provinsi
Sumatera Selatan yang pendaftarannya dibuka mulai tanggal 10 Juni s/d 15 Juli
2020. Adapun katagori pemilhan inovator Sumatera Selatan meliputi, anatara lain
sebagai berikut :

1. Akademisi/Peneliti

2. SLTA (SMA, SMK, MA dan sederajat)

3. Masyarakat Umum

4. Kepala Daerah

B. Anggaran, Human Capital, & Inovasi.

Kebijakan belanja daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan selama tahun


2019-2023 mengutamakan pada pencapaian hasil program dan kegiatan melalui
belanja langsung dengan arah sebagai berikut.

1) Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Provinsi yang


terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang diterapkan berdasarkan
ketentuan perundang-undangan.
2) Meningkatkan wajib belajar 12 tahun melalui sekolah gratis bagi masyarakat
miskin dan alokasi anggaran fungsi pendidikan minimal sebesar 20% dari total
belanja daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku dengan prioritas
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 125


3) Meningkatkan alokasi anggaran fungsi kesehatan minimal 10% dari total belanja
daerah diluar gaji.
4) Mengoptimalkan belanja langsung untuk membiayai belanja modal yang dapat
memberikan dampak berganda bagi pertumbuhan ekonomi, perluasan
kesempatan kerja dan pengurangan kemiskinan khususnya yang berkaitan
dengan pelayanan dasar bagi masyarakat secara umum seperti pembangunan
jalan dan jembatan, sarana kelistrikan, sarana air bersih, sarana transportasi
dan lainnya.
5) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi anggaran khususnya yang
berkaitan dengan bantuan keuangan, bantuan sosial dan belanja hibah menurut
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
6) Meningkatkan pegawasan penuh terhadap belanja hibah yang merupakan
belanja pemerintah daerah yang bersifat sukarela, tidak wajib, tidak mengikat,
dan tidak perlu dibayar kembali serta tidak terus menerus dan dilakukan dengan
naskah perjanjian antara pemberi hibah dan penerima hibah dengan pengalihan
hak dalam bentuk uang, barang, atau jasa. Dimana proyeksi belanja hibah
diberikan untuk Badan/Lembaga/Organisasi seperti hibah sekolah gratis, hibah
kuliah gratis, hibah untuk program pelaksanaan PILKADA, hibah organisasi
keagamaan dan hibah organisasi kemasyarakatan serta hibah lain yang
mendukung pencapaian target pembangunan sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
7) Meningkatkan efektivitas bantuan subsidi bagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
diberikan secara adil dan proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan
keuangan daerah dan prioritas pembangunan daerah perdesaan, tertinggal, dan
daerah pemekaran baru.
8) Meningkatkan sinergi anggaran melalui dana sharing antara APBN dan APBD
Provinsi, dan antara APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota.
9) Mengembangkan pola pelaksanaan anggaran kegiatan pembangunan yang
lebih efektif dan efisien terutama kegiatan yang lebih dari 1 tahun (multiyears)

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 126


yang berbasis kinerja dengan tetap memperhatikan ketentuaan dalam peraturan
peundangan yang berlaku.

Selanjutnya di uraikan Integrasi Program dan Kegiatan dan Anggaran Penguatan


Daya Saing daerah melalui Sistem Inovasi Daerah Sumatera Selatan ke Dokumen
RPJMD Provinsi Sumatera Selatan, seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut
ini:

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 127


Tabel 4.1. Integrasi Program dan Kegiatan dan Anggaran Penguatan Daya Saing daerah melalui Sistem Inovasi Daerah Sumatera
Selatan ke Dokumen RPJMD Provinsi Sumatera Selatan

Kondisi Capaian Kinerja Program dalam Pendanaan


Sistem
Indikator Inovasi
Fokus dan Daerah Saat Kondisi
Program
No Prioritas Kinerja Program Ini Sistem Inovasi Institusi/Lembga
Sistem Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah yang Penanggung Jawab
Inovasi Daerah akan dicapai
(Outcome) (Tahun 0)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17)
Pilar 1: Penguatan Sistem Inovasi Daerah

1. Program Tertatanya 400 Bappeda,


Pengembangan Database inovasi 0 1 100 jt 2 150 jt 3 200 jt 4 300 jt 4 400 jt 4 jt Balitbangda
database dan bisnis
2. Program Tersedianya 1,2
Penguatan dokumen hasil 1 3 200jt 5 400jt 9 600jt 12 800jt 15 1M 17 M Balitbangda
kelembagaan rakorda
3. Program Meningkatnya
Peningkatan kapasitas sumber 3 17 400JT 34 800jt 51 1,2 M 68 1,4 M 85 1,6 M 85 1,6 BKD
kapasitas sumber daya aparatur M
daya aparatur
4. Program Meningkatnya
pendayagunaan pendayagunaan 0 3 300JT 6 600JT 9 900JT 12 1,2M 17 2M 17 2M Balitbangda
iptek iptek
5. Program Tersedianya
inkubator inovasi teknologi
teknologi

3 6 600JT 9 900JT 12 1,2 M 17 1,7M 21 2,1M 21 2,1 Pemkab/pemkot/PT

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 128


6. Program Meningkatnya
wirausaha goes to pendidikan 20% 30% 200jt 40% 400jt 50% 500jt 60% 600jt 60% 600jt 60% 600jt Diknas/Dikti/PT
school wirausaha di
sekolah
7. Program Meningkatnya Badan
penyetaraan kesetaraan gender 10% 15% 100jt 20% 250jt 25% 350jt 30% 400jt 40% 500jt 40% 500jt pemberdayaan
gender perempuan

Kondisi Capaian Kinerja Program dalam Pendanaan


Indikator Sistem Kondisi
Fokus dan Inovasi
Program Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Sistem Inovasi Institusi/Lembga
Daerah Saat
No Prioritas Sistem Kinerja Program Ini
Daerah yang Penanggung Jawab
Inovasi Daerah akan dicapai
(Outcome) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(Tahun 0)
8. Penanggulangan Terlaksananya Belum
AMDAL Penanggulangan teridentifikasi 20% 500jt 40% 1M 60% 1,5M 80% 2 M 100% 2,5M 100% 2,5M BLH
AMDAL
9. Sentra HKI (hak Meningkatnya
kekayaan
intelektual) 6 8 300jt 10 600jt 14 900jt 18 1,3 M 20 1,6 M 20 1,6 Balitbangda
Sentra HKI (Hak M
Kekayaan
Intelektual)
Pilar 2 : Berkembangnya Klaster Industri Unngulan Daerah (KIUD)
1 Program Terwujudnya Klaster
Penyusunan dokumen klaster industri baru 1 250 jt 1 250 jt 1 250 jt 1 250 jt 1 250 jt 1 250 Balitbangda
roadmap klaster industri ada 1 klaster jt
industri
2 Penyusunan Terwujudnya Biro Hukum
perda/pergub perda/pergub
sebagai payung
hokum 100
1 150 jt 0 150 jt 1 150 jt 1 150 jt 1 150 jt 1 jt

3 Program Terwujudnya Jumlah


kerjasama antar kerjasama 2 150 jt 2 150 jt 2 150 jt 2 150 jt 2 150 jt 2 150 Balitbangda
pelaku inovasi masih sedikit jt

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 129


Pengembangan
jaringan
kerjasama
4 Program Meningkatnya BKD
Peningkatan jumlah hasil Kapasitas sdm 100 350 jt 100 350 jt 100 350 jt 100 350 jt 100 350 jt 100 200
kapasitas SDM inovasi dalam masih rendah jt
aparatur KIUD
5 Program Terwujudnya Pertumbuhan 600 Balitbangda, Dinas
pengembangan klaster industri klaster masih 1 400 jt 1 400 jt 1 450 jt 1 500 jt 1 550 jt 1 jt Perindustrian,
klaster industri lamban kab/kota
6 Program Terwujudnya Masih sedikit 0 150 jt 1 250 jt 0 100 jt 1 250 jt 1 250 jt 1 250 Balitbangda,
peningkatan peningkatan jenis insentif jt Kab/kota
insentif jumlah insentif yang diberikan

Kondisi Capaian Kinerja Program dalam Pendanaan


Sistem
Indikator Inovasi
Fokus dan Daerah Saat Kondisi
Program
No Prioritas Kinerja Program Ini Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Sistem Inovasi Institusi/Lembga
Sistem Daerah yang Penanggung Jawab
Inovasi Daerah akan dicapai
(Outcome) (Tahun 0)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
7 Program Terwujudnya Infrastruktur 0 300 jt 1 750 jt 1 750 jt 1 750 jt 1 750 jt 1 800 Dinas PERKIM
Peningkatan peningkatan quality jt provinsi, kab/kota
infrastruktur infrastruktur assurance
masih rendah

Pilar 3 : Berkembangnya Jaringan IPTEKIN

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 130


1 Program Terbentuknya
Pengembangan Kawasan Pusat
Kawasan Pusat Belajar Iptekin 4,6
Belajar 1 4 800 jt 4 800 jt 5 1M 5 1M 5 1M 23 M Balitbangda,
IPTEKIN berupa
Serambi
Difusi
2 Program Tersedianya 2,65 Balitbangda, Dinas
Dokumen e - Dokumen e- 6 10 500jt 10 500jt 10 500jt 10 500jt 13 650jt 53 M Kominfo
inovasi Inovasi
3 Program Terwujudnya 900
penguatan kemitraan 20 20% 150Jt 40% 150Jt 60% 150Jt 80% 200Jt 100% 250 Jt 100% Jt Balitbangda,
kelembagaan strategis
4 Program Terbangunnya
pembangunan Technopark (Ogan 0 1 1M - 2M - 3M - 2M - 1M 1 9M Balitbangda,
Technopark Ilir)
Terbangunnya
Technopark - - - - 1 2M - 4M - 3M 1 9M Balitbangda,
Tanjung Api-Api
5 Program Jumlah aktor
pengembangan yang dilayani 30 100 100 Jt 100 100 Jt 100 100 Jt 100 100 100 100 Jt 500 500 Balitbangda,
pusat inovasi oleh pusat Jt Jt
inovasi

Kondisi Capaian Kinerja Program dalam Pendanaan


Indikator Sistem Kondisi
Fokus dan Inovasi
Program Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4Sistem Inovasi Institusi/Lembga
Tahun-5
Daerah Saat
No Prioritas Sistem Kinerja Program Ini
Daerah yang Penanggung Jawab
Inovasi Daerah akan dicapai
(Outcome) Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
(Tahun 0)

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 131


7 Keterlibatan aktor Keterlibatan aktor
inovasi dalam inovasi dalam
kemitraan kemitraan
strategis strategis 200 20% - 40% - 60% - 80% - 100% - 100% Balitbangda,

8 Sinergisitas antar Sinergisitas antar


technopark technopark 0 1 100 Jt - 100 Jt - 100 Jt - - - - 1 300 Balitbangda,
dengan dengan Jt
stakeholder stakeholder
9 Program Terwujudnya
kerjasama kerjasama dengan 650
dengan lembaga lembaga litbang 0 1 200 Jt - 200 Jt - 250 Jt - - - - 1 Jt Balitbangda,
litbang internasional
internasional
Pilar 4: BERKEMBANGNYA BISNIS INOVATIF
1. Penguatan Tersedianya
kelembagaan dokumen hasil 8% 10% 1M 15% 1,2M 17% 1,3M 20% 1,5M 22% 1,7M 22% 1,7M Balitbangda
rapat koordinasi
2 Program Terjalinnya 25 Mitra
Kemitraan kemitraan strategis
strategis strategis 10 mitra 15 100jt 18 150jt 20 200jt 20 250jt 25 3000jt 300jt Balitbangda

3 Pelatihan dan Meningkatnya


pengembangan kapasitas UKM 18 UKM 25 150jt 30 200jt 35 250jt 40 300jt 40 300jt 40 UKM 300jt Balitbangda
IKM
4 Program Meningkatnya Ada belum Diskop UKM, Dinas
wirausaha dan wirausaha optimal 100 100jt 100 200jt 100 300jt 100 400jt 100 500jt 500 org 500
jt Perindustrian, Dinas
technopreneur Perdagangan
5 Program bisnis Meningkatnya Ada belum 1,5 Dinas Perindustrian,
Inovatif bisnis Inovatif optimal 7 100 M 3 500jt 3 700jt 5 800jt 10 1,5M 10 Mt Balitbangda,
Baristand
Kondisi Capaian Kinerja Program dalam Pendanaan
Indikator Sistem
Fokus dan Inovasi
Daerah Saat Kondisi
Program
No Prioritas Kinerja Program Sistem Inovasi Institusi/Lembga
Sistem Ini Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5 Daerah yang Penanggung Jawab
Inovasi Daerah akan dicapai
(Outcome) (Tahun 0)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 132


Pilar 5 : BERKEMBANGNYA BIDANG-BIDANG IPTEKIN STRATEGIS DAERAH

1 Program sentra Meningkatnya 3 4 90 jt 5 110jt 6 140jt 7 160jt 7 160jt 7 160jt Balitbangda


HKI jumlah HKI
2 Program Meningkatnya 3 kab, 1 36
pendayagunaan pendayagunaan provinsi pelayanan 100jt 20 200jt 25 300jt 27 400jt 30 500jt 36 500jt Balitbangda
IPTEK IPTEK didaerah
3 Program Meningkatnya Dinas Perindustrian,
pemberdayaan pemberdayaan Belum 1 250jt 2 400jt 3 500jt 4 600jt 4 600jt 4 600jt Dinas PMD
Sumber Daya Sumber Daya teridentifikasi
Utama
Sumber : RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2019-2023 dan Roadmad Penguatan SiDa Prov. Sumsel Tahun 2019-2023

Laporan IDSD Sumsel 2021 - 133

Anda mungkin juga menyukai