Anda di halaman 1dari 425

RPJMD RENCANA PEMBANGUNAN

JANGKA MENENGAH DAERAH


2021-2025 KABUPATEN SUPIORI

PEMERINTAH KABUPATEN SUPIORI


Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha


Kuasa, atas perkenan serta anugerah-Nya sehingga penyusunan
Dokumen Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 dapat
diselesaikan dengan baik.
Penyusunan dokumen Rancangan Akhir RPJMD ini berbasis
pada kontekstual permasalahan pembangunan daerah yang terjadi
selama ini di Kabupaten Supiori, dimana hasil Rancangan Akhir
tersebut akan dijadikan sebagai pedoman dalam proses harmonisasi
politik Kepala Daerah, serta untuk mengarahkan prioritas arah
kebijakan yang penting dan mendesak berikut strateginya selama lima
tahun mendatang yang akan dituangkan dalam Dokumen RPJMD
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025.
Akhir kata, dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada seluruh Pimpinan Daerah beserta anggotanya,
dan Pemangku Kepentingan lainnya yang telah memberikan
kontribusi berupa saran, masukan dan kritik dalam rangka
Penyempurnaan Rancangan Akhir RPJMD Pemerintah Kabupaten
Supiori Tahun 2021-2025 ini.

TUHAN MEMBERKATI

Sorendiweri, …………..2022

Bupati Kabupaten Supiori

Ttd

Drs. YAN IMBAB

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 i


Daftar Isi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................. ii
DAFTAR TABEL .............................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................. 1
1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD .............. 5
1.3. Hubungan RPJMD Kabupaten Supiori
Dengan Dokumen Rencana Pembangunan
Lainnya .................................................... 8
1.4. Sistematika Penulisan................................... 13
1.5. Maksud Dan Tujuan ..................................... 14

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


2.1. Aspek Geografi dan Demografi ....................... 17
2.1.1. Aspek Geografi ................................... 17
2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah ......... 24
2.1.3. Aspek Demografi ................................ 33
2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat .................. 37
2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan
Ekonomi ............................................ 37
2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial................ 49
2.3. Aspek Pelayanan Umum................................ 63
2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib
Pelayanan Dasar ................................ 64
2.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib
Pelayanan Non Dasar ......................... 91
2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintah
Pilihan ............................................... 103
2.3.4. Unsur Penunjang Urusan Pemerintah 104
2.4. Aspek Daya Saing Daerah ............................. 106
2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah . 106
2.4.2. Fokus Sumber Daya Manusia ............ 108
2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi .................... 109

BAB III GAMBARAN UMUM KEUANGAN DAERAH SERTA


KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Daerah Masa Lalu............. 123
3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD ............... 124
3.1.2. Neraca Daerah ................................. 142
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu . 150
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran ........ 150
3.2.2. Analisis Pembiayaan ...................... 151
3.3. Kerangka Pendanaan .................................... 154
3.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu .................. 154
3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan . 159

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 ii


Daftar Isi

3.3.3. Kebijakan Alokasi Anggaran ............. 160

BAB IV PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH


4.1. Permasalahan Pokok Pembangunan Daerah .. 162
4.2. Isu-Isu Strategis ............................................ 205
4.3. Telaah Dokumen Perencanaan Terkait .......... 243

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN


5.1. Visi ........................................................ 249
5.2. Misi ........................................................ 254
5.3. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah
RPJMD ........................................................ 264

BAB VI STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM


PEMBANGUNAN DAERAH
6.1. Strategi Pembangunan .................................. 277
6.2. Arah Kebijakan Pembangunan ...................... 282
6.3. Kebijakan Kewilayahan Kabupaten Supiori ... 297
6.4. Program Pembangunan Daerah ..................... 303

BAB VII KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN


PROGRAM PERANGKAT DAERAH
7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan ............. 348
7.2. Program Perangkat Daerah............................ 349

BAB VIII KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN


DAERAH .............................................................. 378

BAB IX PENUTUP ............................................................ 420

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 iii


Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Luas Wilayah Kabupaten Supiori Tahun 2019


Berdasarkan Distrik……………………………………………. 19
Tabel 2.2. Luas WiIayah berdasarkan Ketinggian Wilayah…………. 20

Tabel 2.3. Rata-rata Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin


Setiap Bulan di Kabupaten Supiori, Tahun 2017-
2019……………………………………………………………….. 22
Tabel 2.4. Rata-rata Suhu Udara dan Curah Hujan Kabupaten
Supiori Setiap Bulan, Tahun 2017-
2019……………………………………………………………….. 22
Tabel 2.5. Luas Hutan di Kabupaten Supiori, Tahun
2019……………………………………………………………….. 26
Tabel 2.6. Rata-rata Luas Lahan yang Dikuasai per Rumah Tangga
Usaha Pertanian menurut Distrik dan Jenis Lahan
Tahun 2013 (m2) di Kabupaten Supiori Tahun
2013……………………………………………………………….. 27
Tabel 2.7. Hasil Produksi Komoditas Tanaman Pangan di
Kabupaten Supiori, Tahun 2015-2016……………………. 28
Tabel 2.8. Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten
Supiori Tahun 2015-2017……………………………………. 28
Tabel 2.9. Luas Panen Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019…………………………………… 29
Tabel 2.10. Hasil Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019……………………………………. 30
Tabel 2.11. Hasil Produksi Tanaman Buah-buahan Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019…………………………………… 31
Tabel 2.12. Luas Tanam Komoditi Perkebunan Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019………………………................ 32
Tabel 2.13. Rumah Tangga Perikanan Berdasarkan Kecamatan di
Kabupaten Supiori, Tahun 2016-
2017……………………………………………………………….. 33
Tabel 2.14. Statistik kependudukan Kabupaten Supiori, Tahun
2015-2019……………………………………………………….. 34
Tabel 2.15. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Distrik
di Kabupaten Supiori, Tahun
2020……………………………………………………………….. 35
Tabel 2.16. Jumlah Penduduk OAP dan Non-OAP Per Distrik
Kabupaten Supiori Tahun 2017 ……………………………. 36
Tabel 2.17. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Supiori
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 38
Tabel 2.18. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Supiori
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
……………………………………………………………………… 40
Tabel 2.19. Kontribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 43

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 iv


Daftar Tabel

Tabel 2.20. Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Supiori, Kabupaten


Biak Numfor dan Provinsi Papua Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 50
Tabel 2.21. Angka Penduduk Usia >15 Tahun Yang Melek Huruf
Kabupaten Supiori, Kabupaten Biak Numfor dan
Provinsi Papua Tahun 2016-2020................................. 51
Tabel 2.22. Harapan Lama Sekolah Kabupaten Supiori, Kabupaten
Biak Numfor dan Provinsi Papua Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 52
Tabel 2.23. Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Supiori,
Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua Tahun
2016-2020……………………………………………………….. 52
Tabel 2.24. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Kabupaten
Supiori, Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020………………………………………………. 53
Tabel 2.25. Garis Kemiskinan Kabupaten Supiori, Kabupaten
Sekitar dan Provinsi Papua Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 54
Tabel 2.26. Rasio Penduduk Yang Bekerja Kabupaten Supiori dan
Provinsi Papua Tahun 2017-2020………………………….. 60
Tabel 2.27. Persentase PAD Terhadap Pendapatan Kabupaten
Supiori Tahun 2018-2020……………………………………. 62
Tabel 2.28. Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020…………………….. 65
Tabel 2.29. Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Non Formal
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020…………………… 66
Tabel 2.30. Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang
Pendidikan Kabupaten Supiori Tahun 2016 –
2020……………………………………………………………….. 67
Tabel 2.31. Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Supiori
Tahun 2016 – 2020…………………………………………….. 68
Tabel 2.32. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Supiori
Tahun 2018 - 2020…………………………………………….. 69
Tabel 2.33. Angka Putus Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2020…………………… 70
Tabel 2.34. Angka Kelulusan Sekolah Pada Jenjang Pendidikan
Dasar Kabupaten Supiori Tahun 2018 -
2020……………………………………………………………….. 70
Tabel 2.35. Perkembangan Jumlah Fasilitas Gedung Sekolah
Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Supiori
Semester Tahun 2016-2020…………………………………. 71
Tabel 2.36. Jumlah Ruang Kelas Berdasarkan Kondisi Pada Jenjang
Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 72
Tabel 2.37. Jumlah Ruang Kelas Berdasarkan Kondisi Pada Jenjang
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 72
Tabel 2.38. Persentase Sekolah yang Memiliki Ruang Guru dan
Ruang Kepala Sekolah Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 73
Tabel 2.39. Bangunan Sekolah Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs
dalam Kondisi Baik di Kabupaten Supiori Tahun 2018-
2020……………………………………………………………….. 74

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 v


Daftar Tabel

Tabel 2.40. Rasio Ketersediaan Sekolah Pendidikan Dasar


Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020…………………….. 75
Tabel 2.41. Rata-rata Nilai Ujian NasionalKabupaten Supiori Tahun
2018-2020……………………………………………………….. 75
Tabel 2.42. Indikator Rombongan Belajar pada Jenjang SD dan SMP
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020…………………….. 78
Tabel 2.43. Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Jenjang SD dan SMP
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020…………………….. 79
Tabel 2.44. Indikator Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
Kabupaten Supiori Tahun 2020…………………………….. 81
Tabel 2.45. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per 10.000
Penduduk Kabupaten Supiori Tahun 2017 –
2020……………………………………………………………….. 82
Tabel 2.46. Rasio Rumah Sakit Per 1000 Penduduk Kabupaten
Supiori Tahun 2016 – 2019………………………………….. 83
Tabel 2.47. Rasio Dokter dan Tenaga Medis Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2018 –
2019……………………………………………………………….. 83
Tabel 2.48. Cakupan Puskesmas Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2019……………………………………………………………….. 86
Tabel 2.49. Cakupan Puskesmas Pembantu Per 1.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2019……………………………………………………………….. 86
Tabel 2.50. Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 89
Tabel 2.51. Perkembangan Pelayanan Urusan Sosial di Kabupaten
Supiori Tahun 2016-2020 …………………………………… 91
Tabel 2.52. Capaian Kinerja Indikator Urusan Tenaga Kerja
di Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 …………………. 92
Tabel 2.53. Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga
Pemerintah di Kabupaten Supiori Tahun 2017-
2020……………………………………………………………….. 93
Tabel 2.54. Perkembangan Kursi Yang Diduduki Perempuan di DPR
Kabupaten Supiori Tahun 2018-
2020……………………………………………………………….. 93
Tabel 2.55. Capaian Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 99
Tabel 2.56. Persentase koperasi aktif dan UKM non BPR/LKM aktif
di Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 103
Tabel 2.57. Perkembangan Pelayanan Urusan Energi dan Sumber
Daya Mineral Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2019…………………………………… 104
Tabel 2.58. Pengelolaan Keuangan di Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019………………………………………………. 105
Tabel 2.59. Capaian Kinerja Sub Bidang Pengawasan di Kabupaten
Supiori Tahun 2016-2020……………………………………. 106
Tabel 2.60. Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan
Pemerintah Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 112
Tabel 3.1. Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 126

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 vi


Daftar Tabel

Tabel 3.2. Efektifitas Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori


Tahun 2016-2020………………………………………………. 127
Tabel 3.3. Komposisi PAD Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 131
Tabel 3.4. Komposisi Dana Perimbangan Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 132
Tabel 3.5. Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2016-2019……………………………………………………….. 134
Tabel 3.6. Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 135
Tabel 3.7. Capaian Target Belanja Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019………………………………………………. 136
Tabel 3.8. Struktur Belanja Tidak Langsung Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019………………………………………………. 138
Tabel 3.9. Surplus Defisit APBD Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………………………….. 140
Tabel 3.10. Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2016-2020……………………………………………………….. 141
Tabel 3.11. Neraca Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2018……………………………………………………………….. 143
Tabel 3.12. Komposisi Aset Tetap Diluar Penyusutan Di Kabupaten
Supiori Rata-Rata Selama Tahun 2015-
2018……………………………………………………………….. 146
Tabel 3.13. Rasio Neraca Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2018……………………………………………………………….. 149
Tabel 3.14. Komposisi Belanja Aparatur Di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020………………………………………………. 150
Tabel 3.15. Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2016-2020……………………………………………………….. 152
Tabel 3.16. Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025……………………………………………………….. 156
Tabel 3.17. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025……………………………………………………….. 157
Tabel 3.18. Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025……………………………………………………….. 158
Tabel 3.19. Proyeksi Belanja Wajib Dan Mengikat Di Kabupaten
Supiori Tahun 2021-2025……………………………………. 159
Tabel 3.20. Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025…………………….. 160
Tabel 3.21. Proyeksi Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 161
Tabel 4.1. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pendidikan……………………………………………………….. 173
Tabel 4.2. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kesehatan………………………………………………………… 174
Tabel 4.3. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang…………………………………. 175
Tabel 4.4. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Perumahan 176

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 vii


Daftar Tabel

Rakyat dan Kawasan


Pemukiman……………………………………………………….
Tabel 4.5. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan
Masyarakat………………………………………………………. 177
Tabel 4.6. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Sosial………………………………………………………………. 178
Tabel 4.7. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Tenaga
Kerja……………………………………………………………….. 179
Tabel 4.8. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak……………………………………………………………….. 180
Tabel 4.9. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Ketahanan
Pangan……………………………………………………………. 181
Tabel 4.10. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pertanahan………………………………………………………. 182
Tabel 4.11. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Lingkungan
Hidup……………………………………………………………… 183
Tabel 4.12. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kependudukan dan Pencatatan Sipil………………………. 184
Tabel 4.13. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa……………………… 185
Tabel 4.14. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana………………………………………….................. 187
Tabel 4.15. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Perhubungan……………………………………………………. 187
Tabel 4.16. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Komunikasi
dan Informatika…………………………………………………. 188
Tabel 4.17. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah………………………………….. 189
Tabel 4.18. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pemerintahan Bidang Penanaman
Modal……………………………………………………………… 189
Tabel 4.19. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kepemudaan dan Olahraga………………………………….. 190
Tabel 4.20. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Statistik…………………………………………………………… 190

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 viii


Daftar Tabel

Tabel 4.21. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas


dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Persandian……………………………………………………….. 191
Tabel 4.22. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kebudayaan…………………………………………………..…. 192
Tabel 4.23. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Perpustakaan……………………………………………………. 192
Tabel 4.24. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kearsipan…………………………………………………………. 193
Tabel 4.25. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Kelautan
dan Perikanan…………………………………………………… 193
Tabel 4.26. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pariwisata………………………………………………………… 194
Tabel 4.27. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Pertanian…………………………………………………………. 195
Tabel 4.28. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kehutanan……………………………………………………….. 195
Tabel 4.29. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
ESDM……………………………………………………………… 196
Tabel 4.30. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Perdagangan…………………………………………………….. 197
Tabel 4.31. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Perindustrian……………………………………………………. 197
Tabel 4.32. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Sekretariat
Daerah…………………………………………………………….. 198
Tabel 4.33. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Sekretariat
DPRD………………………………………………………………. 199
Tabel 4.34. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Perencanaan…………………………………………………….. 199
Tabel 4.35. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Keuangan…………………………………………………………. 200
Tabel 4.36. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan
Kepegawaian, Pendidikan, Pelatihan………………………. 201
Tabel 4.37. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Urusan Penelitian,
dan Pengembangan…………………………………………….. 202
Tabel 4.38. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Inspektorat
Daerah…………………………………………………………….. 203

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 ix


Daftar Tabel

Tabel 4.39. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas


dan Sasaran Pembangunan Daerah
Kecamatan……………………………………………………….. 204
Tabel 4.40. Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah Kesatuan Bangsa
dan Politik………………………………………………………… 205
Tabel 4.41. Telaah RPJP Nasional, RPJD Provinsi dan RPJPD
Kabupaten……………………………………………………….. 244
Tabel 4.42. Telaah RPJM Nasional 2020-2024 Dan RPJMD Provinsi
Papua 2019-2023………………………………………………. 245
Tabel 4.43. Telaah Kebijakan RTRW Provinsi Papua dan Kebijakan
RTRW Kabupaten Supiori…………………………………….. 246
Tabel 4.44. Telaah RPJMD Kabupaten Berbatasan Yang Masih
Berlaku Di Wilayah Papua……………………………………. 247
Tabel 5.1. Harmonisasi Misi Politik Bupati/Wakil Bupati Dengan
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025……………………………………………………….. 255
Tabel 5.2. Indikator Makro Pembangunan Kabupaten
Supiori ……………………………………………………………. 264
Tabel 5.3. Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator
Pembangunan Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 263
Tabel 6.1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan
Jangka Menengah Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 278
Tabel 6.2. Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 284
Tabel 6.3. Arahan Target Sumbangan Kabupaten/Kota di Wilayah
Saereri Terhadap Indikator Makro Provinsi Berdasarkan
RPJMD Provinsi Papua 2019-
2023……………………………………………………………….. 301
Tabel 6.4. Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu
Indikatif Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 305
Tabel 6.5. Rumusan Usulan Program Hasil Penelaahan Pokok-
pokok Pikiran DPRD dan Validasi Kabupaten
Supiori…………………………………………………………….. 337
Tabel 7.1. Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025…………………….. 349
Tabel 7.2. Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025……………………………………………………………….. 350
Tabel 8.1. Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Supiori
Tahun 2021-2025………………………………………………. 379
Tabel 8.2. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Supiori 2021-2025………………………………. 383

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 x


Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Tahapan Penyusunan RPJMD Kabupaten


Supiori Tahun 2021-2025 ………………………… 4
Gambar 1.2. Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen
Perencanaan dan Penganggaran Lainnya ……… 9
Gambar 1.3. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Tata
Ruang Daerah ………………………………………… 11
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Supiori…………... 17
Gambar 2.2. Pembagian Wilayah Kabupaten Supiori enurut
Distrik, Tahun 2019…………………………………. 18
Gambar 2.3. Peta Topografi Kabupaten Supiori……………….. 21
Gambar 2.4 Peta Kawasan Hutan Kabupaten Supiori………. 26
Gambar 2.5. Piramida Penduduk Kabupaten Supiori Tahun
2018…………………………………………………….. 35
Gambar 2.6. Peta Kepadatan Penduduk Per Distrik di
Kabupaten Supiori….……………………………….. 36
Gambar 2.7. Peta Distribusi OAP di Kabupaten Supiori……...
37
Gambar 2.8. Laju Pertumbuhan PDRB Dengan
Pertambangan Kabupaten Supiori dan Provinsi
Papua Tahun 2016-2020…………………………… 42
Gambar 2.9. Laju pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua Tahun
2016-2020…………………………………………….. 43
Gambar 2.10. PDRB Perkapita Dengan Tambang Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020… 45
Gambar 2.11. Laju Inflasi Deflator Kabupaten Supiori Tahun
2016-2020…………………………………………….. 46
Gambar 2.12. Indeks Gini Rasio Kabupaten Supiori Tahun
2016-2020…………………………………………….. 47
Gambar 2.13. Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020…………………………………… 48
Gambar 2.14. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Supiori, Kabupaten Biak Numfor
dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020…………. 49
Gambar 2.15. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Supiori
dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020……….. 55
Gambar 2.16. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020.. 56
Gambar 2.17. Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2016-2020.. 57
Gambar 2.18. Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2016-
2020……………………………………………………. 58
Gambar 2.19. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2017-2020.. 59
Gambar 2.20. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten
Supiori dan Provinsi Papua Tahun 2017-2020.. 60

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 xi


Daftar Gambar

Gambar 2.21. Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga


KerjaKabupaten Supiori Tahun 2018-2020…… 62
Gambar 2.22. Perkembangan Angka Melek Huruf Penduduk
(Perempuan dan Laki-Laki) Usia 15‐24 Tahun
dan penduduk berusia >15 tahun yang melek
huruf Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020… 76
Gambar 2.23. Rasio Guru Terhadap Murid Berdasarkan
Jenjang Pendidikan Kabupaten Supiori Tahun
2018 – 2020……………………………………………. 77
Gambar 2.24. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tanaga
Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi
Kebidanan Kabupaten Supiori Tahun 2017-
2020……………………………………………………. 84
Gambar 2.25. Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang
Diimunisasi Campak di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-20219……………………………….…. 85
Gambar 2.26. Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang
Diimunisasi Campak di Kabupaten Supiori
Tahun 2018……………………………………………. 85
Gambar 2.27. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi
Baik Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020….… 87
Gambar 2.28. Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2020………... 87
Gambar 2.29. Persentase Jalan Yang Memiliki Trotoar Dan
Drainase/Saluran Pembuangan Air (Minimal
1,5 M) di Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 88
Gambar 2.30. Persentase drainase dalam kondisi baik/
pembuangan aliran air tidak tersumbat tidak
terjadi genangan > 2 kali setahun di Kabupaten
Supiori Tahun 2016-2020……………………..…… 88
Gambar 2.31. Rasio Tempat Ibadah Per 1.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020………….. 90
Gambar 2.32. Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja Perempuan Kabupaten Supiori Tahun
2017-2019………………………………………….…. 94
Gambar 2.33. Perkembangan Perempuan Sebagai Tenaga
Profesional Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2018……………………………………………….……. 94
Gambar 2.34. Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender
Kabupaten Supiori Tahun 2015 – 2018……..…. 95
Gambar 2.35. Perkembangan Indeks Pembangunan Gender
Kabupaten Supiori Tahun 2017 – 2020………... 96
Gambar 2.36. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia
Perempuan Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2018………………………………………………….…. 96
Gambar 2.37. Perkembangan Sumbangan Pendapatan
Perempuan Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2018……………………………………………………. 97
Gambar 2.38. Persentase Penduduk Mempunyai NIK dan Akte
Kelahiran Kabupaten Supiori Tahun 2018 –
2020……………………………………………….……. 97
Gambar 2.39. Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2015 – 2019………... 98
Gambar 2.40. Perkembangan Jumlah Pasangan Usia Subur 98

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 xii


Daftar Gambar

Kabupaten Supiori Tahun 2016-2019…………..


Gambar 2.41. Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas
Yang Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP)
Dalam Tiga Bulan Terakhir Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020……………………………………. 100
Gambar 2.42. Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas
Yang Menggunakan Komputer (PC/Deskop,
Laptop/Nootbook, Tablet) Dalam Tiga Bulan
Terakhir Supiori Tahun 2015-2019……………… 101
Gambar 2.43. Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas
Yang Mengakses Internet Dalam Tiga Bulan
Terakhir Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020. 102
Gambar 2.44. Perkembangan Jumlah Tamu (WNA dan WNI)
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2017…………… 103
Gambar 2.45. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga
Perkapita Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 106
Gambar 2.46. Persentase Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan
Perkapita Kabupaten Supiori Tahun 2019-2020 107
Gambar 2.47. Persentase Pengeluaran Konsumsi Pangan
Perkapita Kabupaten Supiori Tahun 2019…….. 108
Gambar 2.48. Indeks Kemahalan Kontruksi Kabupaten
Supiori Tahun 2016-2020…………………………. 108
Gambar 2.49. Rasio Ketergantungan Penduduk Kabupaten
Supiori Tahun 2016-2020…………………………. 109
Gambar 2.50. Angka Kriminalitas Tertangani Per 10.000
Penduduk di Kabupaten Supiori 2016-2020….. 109
Gambar 3.1. Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2017 – 2020…….….. 129
Gambar 3.2. Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten
Supiori Tahun 2016 – 2020………………………… 130
Gambar 3.3. Perkembangan Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020….…….. 130
Gambar 3.4. Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten
Supiori Tahun 2016 – 2020………………………… 131
Gambar 3.5. Pertumbuhan Belanja Daerah Di Kabupaten
Supiori Tahun 2015 – 2019………………………… 137
Gambar 3.6. Kompoosisi Belanja Daerah Di Kabupaten
Supiori Menurut Klasifikasi Ekonomi Tahun
2015 – 2019……………………………………………. 138
Gambar 3.7. Struktur Belanja Langsung Kabupaten Supiori
Tahun 2013-2018………………………………….… 139
Gambar 3.8. Realisasi Dan Pertumbuhan Pembiayaan Neto
dan SILPA Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020……………………………………………….……. 142
Gambar 3.9. Pertumbuhan dan Komposisi Aset Kabupaten
Supiori Tahun 2015-2018………………………… 146
Gambar 3.10. Pertumbuhan Komponen Belanja Pegawai
dalam Belanja Tidak Langsung dan Belanja
Langsung Di Kabupaten Supiori Tahun 2016-
2020………………………………………………….…. 151
Gambar 3.11. Realisasi Dan Pertumbuhan Pembiayaan Neto
dan SILPA Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2019……………………………………………………. 152

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 xiii


Daftar Gambar

Gambar 5.1. Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori


Tahun 2021-2025……………………………….…… 256
Gambar 6.1. Kedudukan Kabupaten Supiori Terhadap
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua
Berdasarkan RPJMN 2020-2024………………… 299
Gambar 6.2 Kedudukan Kabupaten Supiori Terhadap
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua
Berdasarkan RPJMD Papua 2019-2023…….….. 300
Gambar 6.3. Rencana Rencana Pola Pemanfaatan Ruang
Kabupaten Supiori Tahun 2013-2033…………. 302
Gambar 6.4. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Supiori
Tahun 2013-2033……………………………….…… 303
Gambar 6.5. Skema Revitalisasi Sektor Pariwisata…………… 303

Gambar 6.6. Skema Revitalisasi Sektor Perikanan…………… 304

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 xiv


Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada hari rabu, tanggal Sembilan bulan desember tahun Dua


Ribu Dua Puluh (2020) Kabupaten Supiori melaksanakan pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori Periode 2021-2025,
dimana berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Kabupaten Supiori Nomor 01/PL.02.7-Kpt/9119/KPU-
Kab/I/2021tanggal 23 Januari 2021 tentang Penetapan Pasangan
Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori Terpilih, telah
menetapkan pasangan Drs, yan Imbab dan Nichodemus Ronsumbre
sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori terpilih
Periode 2021-2025. Dan selanjutnya telah dilantik secara definitif
sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori berdasarkan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.91/4798 Tahun 2021
Tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 Di
Kabupaten Pada Provinsi Papua, Drs. Yan Imbab sebagai Bupati
Kabupaten Supiori dan Nichodemus Ronsumbre sebagai Wakil Bupati
Kabupaten Supiori Masa Jabatan Tahun 2021-2025, dengan masa
jabatan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan 31 Mei 2021.
Mengacu pada Pasal 264 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014, diamanatkan bahwa setiap daerah diharuskan
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lambat 6 (enam)
bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik. Dan sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, RPJMD Kabupaten Supiori disusun dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2020-2024 yang bertujuan memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang melalui
penekanan pada pencapaian daya saing kompetitif perekonomian.
Tujuan tersebut ditetapkan berlandaskan kepada keunggulan sumber
daya alam dan sumber daya manusia berkualitas yang didukung oleh

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 1


Pendahuluan

peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu,


RPJMD Kabupaten Supiori juga dirumuskan dengan merujuk kepada
RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023 yang berorientasi pada
pembangunan yang berpusat pada manusia, pertumbuhan dan
potensi unggulan, serta pemerataan, keadilan dan pembangunan
kewilayahan. Dengan tujuannya secara umum untuk meningkatkan
kualitas SDM yang memiliki daya saing, mendorong pertumbuhan
ekonomi inklusif dan berkelanjutan, menciptakan tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih, mempercepat pembangunan
sarana dan prasarana infrastruktur dasar, serta memperluas
pemerataan pembangunan.
RPJMD Kabupaten Supiori 2021-2025 ini telah mengadopsi
hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam menyusun
program-program pembangunan dan menetapkan tujuannya agar taat
kepada kaidah keberlangsungan lingkungan hidup dan pembangunan
berkelanjutan. Dengan demikian rencana pembangunan 5 (lima)
tahun kedepan berada dalam konsep pembangunan berkelanjutan
(Sustainable Development Goals) atau SDG’s. Dalam hal ini, Kabupaten
Supiori melalui penyusunan RPJMD berkomitmen akan terus
meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergitas, sinkronisasi segenap
potensi sumberdaya dan semua pihak pelaku pembangunan untuk
mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan sesuai dengan
potensi sumberdaya, kekhasan dan sasaran pembangunan serta isu
strategis yang berkembang.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, RPJMD ini
disusun dengan menggunakan pendekatan teknokratik, politis,
partisipatif, atas-bawah (top-down), dan bawah-atas (bottom-up), yang
dimaksudkan agar dalam menyusun RPJMD mampu dipahami semua
persoalan pembangunan dan menyerap aspirasi semua pihak untuk
perbaikan di masa datang dalam konsep pembangunan
berkelanjutan.
Pendekatan teknokratik dalam RPJMD dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan Daerah. Sedangkan pendekatan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 2


Pendahuluan

partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pemangku


kepentingan. Adapun pendekatan politis dilaksanakan dengan
menerjemahkan visi dan misi kepala Daerah terpilih kedalam
dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah yang dibahas
bersama dengan DPRD. Dan terakhir, pendekatan atas-bawah dan
bawah-atas merupakan hasil perencanaan yang diselaraskan dalam
musyawarah pembangunan yang dilaksanakan mulai dari Desa,
Kecamatan, Daerah Kabupaten/Kota, Daerah Provinsi, hingga
nasional. Ini berarti, dokumen RPJMD Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025 merupakan komitmen dan kehendak bersama dari seluruh
pemangku kepentingan di Kabupaten Supiori untuk mewujudkan arah
dan tindakan mencapai tujuan dan sasaran bersama dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang lebih baik.
Selain itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025 juga dilakukan menggunakan pendekatan berbasis kinerja yang
berorientasi pada hasil (money follow program priority), dan
pendekatan substansi secara Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial.
Pendekatan ini sesuai dengan arahan nasional dan provinsi dalam
perencanaan pembangunan. Pendekatan Holistik-Tematik mencakup
penanganan secara menyeluruh dan terfokus pada kegiatan yang
relevan dengan pencapaian tujuan program prioritas. Dalam
pendekatan ini, sangat penting untuk koordinasi dari OPD terkait.
Kemudian, pendekatan integratif menggambarkan keterpaduan
seluruh program dan kegiatan yang saling memperkuat dan selaras
dalam mencapai sasaran prioritas daerah. Sedangkan pendekatan
spasial mengisyaratkan bahwa kegiatan prioritas direncanakan
berdasarkan data dan informasi yang baik serta lokasi yang jelas
sehingga memudahkan proses integrasi dan pemantauan kegiatan di
lapangan. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD Kabupaten
Supiori Tahun 2021-2025 dilakukan secara sistematis, terarah,
terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan, dengan
tujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan,
menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar
daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun
antara Pusat dan Daerah. Semua ini dapat dilihat dalam tahapan
penyusunan RPJMD sebagai berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 3


Pendahuluan

Gambar 1.1.
Tahapan Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025

1. Tahap Persiapan. Tahap persiapan penyusunan meliputi


penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang
pembentukan tim penyusun RPJMD, orientasi mengenai RPJMD,
penyusunan agenda kerja tim penyusun RPJMD, penyiapan data
dan informasi perencanaan pembangunan daerah berdasarkan
SIPD dan penyusunan rancangan teknokratik RPJMD;
2. Penyusunan Rancangan Awal RPJMD. Penyusunan rancangan
awal (ranwal) RPJMD dimulai sejak kepala daerah dan wakil kepala
daerah terpilih dilantik. Ranwal RPJMD merupakan
penyempurnaan rancangan teknokratik berpedoman pada visi, misi
dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Ranwal RPJMD mencakup penyempurnaan rancangan teknokratik,
penjabaran visi dan misi kepala daerah, perumusan tujuan dan
sasaran, perumusan strategi dan arah kebijakan, perumusan
program pembangunan daerah, perumusan program PD dan KLHS
RPJMD;
3. Penyusunan Rancangan RPJMD. Penyusunan rancangan RPJMD
adalah proses penyempurnaan ranwal RPJMD berdasarkan
rancangan renstra PD yang telah diverifikasi;
4. Pelaksanaan Musrenbang RPJMD. Musrenbang RPJMD bertujuan
untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 4


Pendahuluan

terhadap tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan program


pembangunan daerah yang telah dirumuskan dalam ranwal
RPJMD;
5. Perumusan Rancangan Akhir RPJMD. Perumusan rancangan
akhir RPJMD merupakan proses penyempurnaan rancangan
RPJMD menjadi rancangan akhir RPJMD berdasarkan Berita Acara
kesepakatan hasil musrenbang RPJMD;
6. Penetapan RPJMD. Kepada daerah mengusulkan raperda tentang
RPJMD yang telah dievaluasi untuk ditetapkan menjadi perda
tentang RPJMD oleh DPRD, paling lambat 6 bulan setelah kepada
daerah dan wakil kepala daerah dilantik. Evaluasi dilaksanakan
paling lambat 5 bulan setelah kepala daerah dilantik.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan RPJMD

Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2020-2024


berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4151);
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-undang Nomor 21 tentang Otonomi Khusus Bagi
Papua.
3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2003 tentang pembentukan
Kabupaten Supiori di Provinsi Papua
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 5


Pendahuluan

7. Undang–Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
8. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);
9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4674);
10. Undang-undang Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja
11. Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 114);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2019 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 No 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6322);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesi Nomor 6041)
14. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2010 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4833);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah;
16. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024;
17. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan;
18. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017
Tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Di Provinsi
Papua Dan Provinsi Papua Barat;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 6


Pendahuluan

19. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan


Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 86 Tahun 2017 Tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan
Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1312);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 tahun 2020 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2018 tentang
Pembuatan dan Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (Lembaran Negara Tahun 2018 Nomor 459);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2018 Tentang
Reviu Atas Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Anggaran
Daerah Tahunan;
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang
Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Dan Keuangan Daerah;
25. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemuktahiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Keuangan Daerah;
26. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2013 Tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Tahun 2013-2033;
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 2018 tentang
sistem Informasi Pembangunan Daerah;
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 tahun 2019 tentang
Sistem Informasi Pemerintahan Daerah;
29. Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua Nomor 18 Tahun 2008
tentang Perekonomian Berbasis Kerakyatan;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 7


Pendahuluan

30. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 23 Tahun 2013 Tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua Tahun 2013-2033;
31. Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2013 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Papua 2005-
2025;
32. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2019 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Papua 2019-
2023;
33. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Supiori Tahun 2012;
34. Peraturan Daerah Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2005-2025;
35. Peraturan Daerah Kabupaten Supiori Nomor 5 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021.

1.3. Hubungan RPJMD Kabupaten Supiori Dengan Dokumen


Rencana Pembangunan Lainnya

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa penyusunan RPJMD


Kabupaten Supiori, Tahun 2021-2025 ini tidak dapat terlepas dari
berbagai dokumen perencanaan pembangunan yang dihasilkan oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Papua. Oleh karena
itu, dokumen RPJM Nasional, serta RPJPD, RTRW dan RPJMD Provinsi
Papua dijadikan sebagai acuan utama dalam penyelarasan program
pembangunan Kabupaten Supiori.

Gambar. 1.2.
Keterkaitan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran Lainnya

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 8


Pendahuluan

Selain itu, dokumen perencanaan percepatan pembangunan


Provinsi Papua digunakan untuk menyelaraskan strategi
pembangunan daerah dalam kerangka pengembangan pendekatan
makro, sektoral dan mikro spasial. Selanjutnya, dari sisi horizontal,
maka RPJMD Kabupaten Supiori, Tahun 2021-2025 menggunakan
RPJPD Kabupaten Supiori Tahun 2005-2025 sebagai masukan dalam
penjabaran visi dan misi Kepala Daerah terpilih periode 2021-2025.
Lebih jelasnya mengenai hubungan atau keterkaitan dokumen RPJMD
ini dengan dokumen perencanaan lainnya, maka alurnya dapat dilihat
pada gambar 1.2.

1.3.1. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


Dengan RPJM Nasional Tahun 2019-2024
Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
memperhatikan tema pembangunan dan 7 (tujuh) Agenda
Pembangunan RPJMN Tahun 2020 – 2024 yang termuat dalam
Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024. Hal ini
untuk menjamin terlaksananya paradigma baru dalam pendekatan
perencanaan yang terfokus pada pendekatan Holistik-Tematik,
Integratif dan Spasial, sehingga prioritas-prioritas nasional dapat
tersinkronisasi dan bersinergi dengan program dan kegiatan
pembangunan Pemerintah Kabupaten Supiori secara optimal.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 9


Pendahuluan

1.3.2. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2020-2024


dengan RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023
Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori tahun 2020-2024 tidak
terlepas dari visi dan misi pembangunan jangka menengah daerah
Provinsi Papua yang tertuang dalam dokumen RPJMD Provinsi Papua
tahun 2019-2023. Dalam hal ini RPJMD Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025 juga memperhatikan visi pembangunan jangka menengah
daerah Provinsi Papua Tahun 2019-2023 yaitu Papua Bangkit, Mandiri
dan Sejahtera Yang Berkeadilan, dengan misi pembangunan jangka
menengah daerah yaitu : (1) Memantapkan Kualitas dan Daya Saing
SDM; (2) Memantapkan Rasa Aman, Tentram dan Damai serta
Kehidupan Demokrasi memperkuat Bingkai NKRI; (3) Penguatan Tata
Kelola Pemerintahan; (4) Penguatan dan Percepatan Perekonomian
Daerah berbasis Potensi Unggulan Lokal dan Pengembangan Wilayah
berbasis Kultural secara Berkelanjutan; (5) Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Tertentu.

1.3.3. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


dengan RPJPD Kabupaten Supiori Tahun 2005-2025

RPJMD Kabupaten Supiori 2021-2025 merupakan RPJMD


periode keempat dari tahapan pelaksanaan RPJPD Kabupaten Supiori
2005-2025. Oleh karena itu, penyusunan RPJMD selain menjabarkan
visi, misi dan program prioritas Bupati/Wakil Bupati Kabupaten
Supiori masa bakti 2021-2025, juga berpedoman pada visi, misi dan
arah kebijakan serta sasaran pokok yang termuat dalam RPJPD
Kabupaten Supiori 2005-2025.

1.3.4. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


dengan RTRW Kabupaten Supiori Tahun 2005-2025
Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori berpedoman pada
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), sehingga peyusunan visi, misi,
tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan program pembangunan
jangka menengah daerah harus selaras dengan kebijakan strategi
struktur ruang, pola ruang dan Kawasan Strategis RTRW. Mengingat
bahwa penataan ruang merupakan suatu proses yang bersifat
multisektor, maka salah satu konten yang terdapat dalam Undang-
Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah
mengenai integrasi, khususnya integrasi antara rencana tata ruang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 10


Pendahuluan

dengan rencana pembangunan yang lebih bersifat aspasial, serta


integrasi antara rencana tata ruang dengan rencana sektoral terkait
penataan ruang yang lebih bersifat spasial. Keterkaitan dan Hubungan
Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Tata Ruang Daerah
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar. 1.3.
Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Tata Ruang Daerah

1.3.5. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


dengan RPJMD dan RTRW Kabupaten Yang Berbatasan

Secara geografis wilayah Kabupaten Supiori dikelilingi oleh 3


(tiga) kabupaten lainnya yang berdekatan, yaitu Kabupaten Biak
Numfor, Waropen, dan Kepulauan Yapen. Dengan letak geografis
seperti ini sudah tentu segala pembangunan yang dilaksanakan oleh
kabupaten yang berbatasan secara tidak langsung akan berdampak
terhadap dinamika pembangunan wilayah Kabupaten Supiori. Oleh
sebab itu RPJMD dan RTRW ketiga kabupaten tersebut juga menjadi
perhatian dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025, sehingga dapat tercipta sinkronisasi pembangunan
antarwilayah yang baik, khususnya untuk mewujudkan kestabilan
sosial politik dan ekonomi wilayah, mengatasi kemiskinan dan
ketimpangan antarwilayah, mengantisipasi kemajuan modernisasi,
mengawasi arus migrasi dan mobilitas tenaga kerja, meningkatkan
kerjasama ekonomi antardaerah, menjaga ketertiban dan keamanan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 11


Pendahuluan

umum bersama, serta mendorong peningkatan Pendapatan Asli


Daerah terutama dari sumber pendapatan pajak dan retribusi daerah.

1.3.6. Keterkaitan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


dengan RENSTRA OPD
Sesuai dengan paradigma baru dalam pendekatan perencanaan
yang salah satunya mengedepankan perencanaan terintegrasi, maka
RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 menjadi pedoman dalam
penyusunan RENSTRA OPD yang berperspesktif 5 (lima) tahunan.
Disini Renstra OPD merupakan penjabaran teknis RPJMD yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional yang
disusun oleh setiap Organisasi Perangkat Daerah di bawah koordinasi
dan kendali Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)
Kabupaten Supiori. Renstra OPD memuat gambaran pelayanan
perangkat daerah, permasalahan dan isu-isu strategis perangkat
daerah, tujuan dan sasaran, strategi dan arah kebijakan, rencana
program dan kegiatan serta pendanaan, dan kinerja penyelenggaraan
bidang urusan. RENSTRA OPD kemudian dijabarkan menjadi program
tahunan dalam Rencana Kerja OPD (Renja OPD) dan Rencana Kerja
Anggaran OPD (RKA-OPD) yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan dilengkapi dengan kebutuhan pendanaan dan
sumber dana untuk pelaksanaan program/kegiatan 1 tahun masa
pembangunan.

1.3.7. Keterkaitan RPJMD dengan RKPD


Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
setiap tahun dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) sebagai suatu dokumen perencanaan tahunan yang memuat
prioritas program dan kegiatan yang dibahas dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah (MUSRENBANGDA) Kabupaten
Supiori yang dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat
kampung, Distrik hingga kabupaten. RKPD merupakan bahan utama
penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon
Anggaran, serta bahan penyusunan Rencanan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (RAPBD).

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 12


Pendahuluan

1.3.8. Keterkaitan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Sektoral


Selain berkorelasi dengan dokumen perencanaan pembangunan
nasional, provinsi, maupun daerah, RPJMD Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025 juga memperhatikan beberapa dokumen rencana
pembangunan sektoral di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
Beberapa dokumen rencana tersebut antara lain: (1) Agenda
pembangunan Sustainable Development Goals (SDG’s) tingkat
nasional; (2) Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN PG); (3)
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM); (5) Rencana
Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN GRK), (6)
Grand Design Reformasi Birokrasi, (7) Kajian Lingkungan Hidup
Strategis (KLHS) RPJMD. Selain itu proses penyusunan RPJMD ini
juga memperhatikan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah
ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

1.4. Sistematika Penulisan


Dokumen RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 disusun
secara sistematis, terstruktur dan terintegrasi antar setiap bab sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan. Bab ini memuat latar belakang, dasar hukum
penyusunan RPJMD, hubungan RPJMD dengan dokumen
rencana pembangunan lainnya, sistematika penulisan, serta
maksud dan tujuan.
Bab II Gambaran Umum Kondisi Daerah. Bab ini menjelaskan
kondisi umum daerah Kabupaten Supiori yang meliputi
aspek-aspek geografi dan demografi, kesejahteraan
masyarakat, pelayanan umum, daya saing daerah, dan
penelahaan KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis).
Bab III Gambaran Umum Keuangan Daerah. Bab ini menjelaskan
tentang gambaran pengelolaan keuangan daerah dan
kerangka pendanaan secara rinci yang terdiri atas kinerja
keuangan masa lalu, kebijakan pengelolaan keuangan masa
lalu, dan kerangka pendanaan.
Bab IV Permasalahan dan Isu Strategis Daerah Bab ini memuat
berbagai isu strategis yang terkait dengan permasalahan
pembangunan daerah yang dirinci menurut urusan yaitu
urusan wajib pelayanan dasar, non pelayanan dasar, pilihan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 13


Pendahuluan

dan penunjang. Selain itu juga memuat isu-isu strategis


internasional, kebijakan nasional, pembangunan daerah
Provinsi Papua dan Kabupaten Supiori.
Bab V Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran. Merupakan bab yang
menjelaskan mengenai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati
terpilih, serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah
untuk masa 5 (lima) tahun mendatang.
Bab VI Strategi, Arah Kebijakan, dan Program Pembangunan
Daerah. Bab ini memuat dan menjelaskan strategi dan arah
kebijakan pembangunan Kabupaten Supiori untuk kurun
waktu 5 (lima) tahun ke depan yaitu selama periode 2021-
2025.
Bab VII Kerangka Pendanaan Pembangunan dan program
Perangkat Daerah. Bab ini menjelaskan mengenai kebijakan
umum yang akan diambil dalam pembangunan jangka
menengah dan disertai dengan program pembangunan daerah
yang akan direncanakan.
Bab VIII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bab ini
menjelaskan indikasi rencana program prioritas yang disertai
kebutuhan pendanaan indikatif yang menjadi tanggungjawab
OPD.
Bab IX Penutup. Bab terakhir ini memuat pedoman transisi
implementasi RPJMD dari periode sebelum dan sesudahnya,
serta dan kaidah pelaksanaannya

1.5. Maksud Dan Tujuan


Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 yang merupakan satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan dimaksudkan
untuk:
1. Menyediakan kebijakan dan program pembangunan dalam skala
prioritas yang lebih fokus sebagai uraian dari Visi, Misi Pemerintah
Daerah dan merupakan indikator perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan pembangunan;
2. Menjadi dokumen perencanaan sebagai rumusan kebijakan umum
dan program pembangunan yang akan dilaksanakan pemerintah
kabupaten dalam 5 (lima) tahun kedepan;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 14


Pendahuluan

3. Sebagai pedoman bagi Organisasi Perangkat Daerah (SKPD) dalam


menyusun Renstra OPD;
4. Sebagai perwujudan komitmen antara pemerintah daerah, DPRD,
swasta dan masyarakat terhadap program-program pembangunan
daerah yang akan dibiayai dengan APBD kabupaten;
5. Sebagai bahan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) lima tahun ke depan.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Supiori, secara spesifik merupakan dokumen
yang menggambarkan kondisi masa depan Kabupaten Supiori sampai
tahun 2025 yang direncanakan perwujudannya melalui upaya-upaya
yang sistematis dengan perencanaan anggaran yang rasional.
Sehubungan dengan hal itu, maka tujuan penyusunan RPJMD
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 adalah:
1. Menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan serta
program Bupati dan Wakil Bupati ke dalam arah kebijakan dan
program pembangunan yang holistik-tematik, integratif dan spatial,
serta terfokus, terukur dan dapat dilaksanakan dalam 5 (lima)
tahun kedepan;
2. Menjadi rujukan seluruh OPD di Kabupaten Supiori dalam
menentukan prioritas program dan kegiatan pembangunan yang
akan dilaksanakan dengan sumber dana APBD, landasan
sinkronisasi/sinergi antara pencapaian sasaran program
pembangunan daerah Kabupaten Supiori dengan pencapaian
program prioritas Nasional yang akan didanai bersumber dari APBN
dan/atau sumber dana lainnya yang dalam pelaksanaannya
dikoordinasikan melalui kepala daerah;
3. Mempermudah pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja setiap
OPD dilingkup pemerintahan Kabupaten Supiori;
4. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, sehingga
terwujud kondisi yang aman dan kondusif dalam melaksanakan
program pembangunan secara berkelanjutan;
5. Membangun komitmen melalui kerjasama dan kemitraan
pembangunan pada tingkatan pemerintahan kabupaten;
6. Menjadi tolak ukur penilaian keberhasilan OPD dalam
melaksanakan implementasi program pembangunan sesuai dengan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 15


Pendahuluan

tugas pokok, fungsi, kewenangan dan tanggung jawab masing-


masing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala
daerah;
7. Menjadi acuan dalam fungsi pengawasan dan penganggaran DPRD
dalam mengendalikan penyelenggaraan pembangunan daerah dan
menyalurkan aspirasi masyarakat sesuai dengan prioritas dan
sasaran program pembangunan yang ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang RPJMD;
8. Menjadi pedoman dalam penyusunan perencanaan dan
penganggaran pemerintah daerah tahunan mulai dari RENJA OPD,
RKA OPD, DPA OPD, hingga penyusunan APBD;
9. Menjamin keterkaitan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
serta pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 16


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Gambaran umum dan kondisi daerah di Kabupaten Supiori


tercermin dari uraian beberapa aspek yang meliputi aspek geografi dan
demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum,
dan aspek daya saing daerah berikut penjelasan gambaran umum dari
keseluruhan aspek diatas.

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Aspek Geografi
2.1.1.1. Letak dan Kondisi Geografi

Kabupaten Supiori terletak di bagian Barat Daya merupakan


salah satu wilayah di Provinsi Papua yang Ibukota kabupaten terletak
di Sorendiweri. Dengan luas wilayah 634,24 Km2 (Sumber data:
Kabupaten Supiori Dalam Angka, 2020) Kabupaten Supiori
merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor
berdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003
dan terdiri dari 5 (lima) distrik/kecamatan, yaitu Distrik Supiori
Timur, Distrik Supiori Utara, Distrik Supiori Barat, Distrik Supiori
Selatan dan Distrik Kepulauan Aruri.
Gambar 2.1.
Peta Administrasi Kabupaten Supiori

Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 17


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Secara geografis Kabupaten Supiori berada pada 134047’-


136030’ Bujur Timur dan antara 0 055’ – 1031’ Lintang Selatan. Batas-
batas wilayah Kabupaten Supiori dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Samudera Pasifik
b. Sebelah Selatan : Selat Yapen
c. Sebelah Timur : Kabupaten Biak Numfor
d. Sebelah Barat : Selat Aruri
Pada awal berdirinya, Kabupaten Supiori hanya memiliki 3
distrik dan kemudian berkembang menjadi 5 Distrik yaitu Distrik
Supiori Timur, Distrik Supiori Utara, Distrik Supiori Barat, Distrik
Supiori Selatan dan Distrik Kepulauan Aruri. Gambaran pembagian
wilayah Kabupaten Supiori berdasarkan distrik seperti dibawah ini.
Gambar 2.2.
Pembagian Wilayah Kabupaten Supiori Menurut
Distrik, Tahun 2019 (Km2)

196.26
87.60

Supiori Selatan
Kepulauan Aruri
119.75
150.80 Supiori Utara
Supiori Barat
79.83 Supiori Timur

Sumber: BPS Kabupaten Supiori (data diolah, 2020)

Pembagian wilayah Kabupaten Supiori antara lain : Distrik


Supiori Timur dengan luas wilayah terbesar yaitu 196,26 Km2 dan
jumlah kampung sebanyak 10 Kampung, diikuti Distrik Supiori Barat
dengan luas wilayah sebesar 150,80 Km2 dengan jumlah kampung
sebanyak 7 kampung, selanjutnya Distrik Kepulauan Aruri dengan
luas wilayah sebesar 119,75 Km2 dan jumlah kampung sebanyak 9
kampung. Kemudian Distrik Supiori Selatan dengan luas wilayah
87,60 Km2 yang terdapat 7 kampung. Sementara Distrik Supiori Utara
yang merupakan Distrik dengan luas wilayah terkecil yaitu sebesar
79,83 Km2 dan dengan jumlah kampung sebanyak 5 kampung. Lebih
jelas mengenai kondisi administrasi Kabupaten Supiori dapat
disajikan dalam tabel berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 18


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.1.
Luas Wilayah Kabupaten Supiori Tahun 2019 Berdasarkan
Distrik (km2)
Luas Total
No Distrik Kelurahan Ibukota ∑ Desa
(Km²)
1 Distrik Kepulauan Aruri 1. Aruri Mbrurwandi (9 Kampung) 119,75 Km²
2. Yamnaisu
3. Ineki
4. Insumbrei
5. Rayori
6. Mbrurwandi
7. manggoswan
8. Wongkeina
9. Inbirsbari
2 Distrik Supiori Barat 1. Mapia Koryakam (7 Kampung) 150,80 Km²
2. Masyai
3. Napisdi
4. Amyas
5. Wayori
6. Koryakam
7. Waryei
3 Supiori Selatan 1. Biniki Fanindi (7 Kampung) 87,60 Km²
2. Maryaidori
3. Warbefondi
4. Fanindi
5. Awaki
6. Odori
7. Didiabolo
4 Supiori Utara 1. Warsa Puweri (5 Kampung) 79,83 Km²
2. Puweri
3. Warbor
4. Kobarijaya
5. Fanjur
5 Supiori Timur 1. Yawerma Sorendiweri (10 Kampung) 196,26 Km²
2. Wombonda
3. Marsram
4. Duber
5. Sauyas
6. Wafor
7. Sorendiweri
8. Waryesi
9. Doubo
10. Syurdori
Luas Total 634,24 Km²
Sumber: BPS Kabupaten Supiori (data diolah, 2020)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 19


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.2. Topografi
Topografi Kabupaten Supiori berupa perbukitan, daratan
bergelombang, dataran rendah dan daerah kepulauan, dengan
ketinggian berkisar 0-1.030 meter di atas permukaan laut (dpl).
Adapun pembagian wilayah menurut ketinggian wilayah dari
permukaan laut dan kelerengannya dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 2.2.
Luas WiIayah berdasarkan Ketinggian Wilayah
Ketinggian Distrik
Wilayah
Jumlah
(Mdpl) Kep.Aruri Sup.Barat Sup. Selatan Sup.Timur Sup.Utara

0-10 1.400,29 325,42 566,29 840,43 158,67 3.291,10

10-25 1.321,19 987,07 839,33 1.526,72 748,68 5.422,98

25-50 438,97 1.080,80 333,25 1.642,82 1.006,89 4.502,73

50-100 1.201,30 1.538,07 573,99 2.357,74 1.640,40 7.311,51

100-200 2.487,97 2.339,81 1.089,92 4.585,58 1.745,40 12.248,57

200-500 3.141,00 2.970,56 3.554,79 6.885,09 1.057,24 17.608,69

500-750 - 498,97 4.212,90 380,90 112,44 5.205,21

750-950 - 26,93 1.582,28 - - 1.609,21

Sumber: RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2021

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa wilayah


Kabupaten Supiori dapat dijelaskan ke dalam tiga kriteria yaitu:

a. Wilayah dengan ketinggian 0-300 meter di atas permukaan


laut

Wilayah dengan kondisi lahan yang cukup datar dan tingkat


kelerengan antara 0-300 dpl di Kabupaten Supiori, sebagian besar
berada di wilayah utara, yaitu Distrik Supiori Timur, Distrik Supiori
Utara serta Distrik Supiori Barat. Di wilayah ini telah berkembang
pemukiman, dan perladangan, tegalan, dan kebun penduduk, serta
kebun kelapa.

b. Wilayah dengan ketinggian 300-400 meter di atas permukaan


laut
Kelompok berikutnya adalah wilayah yang bergelombang
dengan kelerengan yang berkisar 300-400.Daerah ini tersebar
hampir di seluruh wilayah Kabupaten Supiori. Pada kelompok ini
sebagian besar wilayah berada di Distrik Supiori Timur yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten Biak Numfor (Doubo,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 20


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Syurdori,Waryesi serta Duber), kemudian kawasan pesisir pantai


pada distrik Supiori Utara serta Supiori Barat.
Pada wilayah pesisir dengan kontur bergelombang banyak
ditumbuhi tanaman bakau atau mangrove serta tanaman sagu
yang dimanfaatkan oleh penduduk lokal sebagai makanan pokok.
Sementara itu wilayah daratan yang bergelombang banyak
dijumpai semak belukar dan tanaman pertanian yang
dibudidayakan oleh penduduk.

c. Wilayah dengan ketinggian >1000 meter diatas permukaan


laut
Wilayah dengan karakter topografi demikian adalah wilayah
perbukitan dengan kelerengan lahan sebesar >1000 mdpl dan
banyak dijumpai pada bagian tengah wilayah Kabupaten Supiori.
Wilayah tersebut merupakan kawasan lindung cagar alam Supiori.
Topografi membentuk barisan gunung yang disebut juga
Pegunungan Supiori dengan puncak Wombonda sebagai puncak
tertinggi yang mencapai 1.034 meter di atas permukaan air laut.
Gambar 2.3.
Peta Topografi Kabupaten Supiori

Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 21


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1.3. Klimatologi
Keadaan iklim sangat dipengaruhi oleh keberadaan Samudera
Pasifik yang mengelilingi sebagian besar wilayah Kabupaten Supiori.
Tercatat Kelembaban udara rata-rata berkisar antara 63 persen di
tahun 2019 dengan kecepatan angin rata-rata 4 m/detik, tertinggi
terjadi pada bulan januari dengan kecepatan mencapai 5 m/detik.
Tabel 2.3.
Rata-rata Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan
di Kabupaten Supiori, Tahun 2017-2019
Rata-rata Kelembaban Kecepatan Angin
Bulan Udara (%) (meter/detik)
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Januari 86 86 67 3,20 3,10 5,10
Februari 86 84 61 4,50 4,20 4,10
Maret 86 86 61 3,00 4,60 4,90
April 88 87 70 2,90 3,20 3,70
Mei 89 87 64 2,30 2,70 3,80
Juni 88 88 68 2,80 3,30 4,10
Juli 87 87 65 2,80 3,80 4,20
Agustus 86 85 59 2,70 4,00 4,20
September 87 86 58 2,90 4,00 4,40
Oktober 86 85 64 3,10 4,50 3,70
November 87 87 63 2,90 4,50 4,90
Desember 87 86 59 3,40 4,50 4,20
Rata-rata 87 86 63 3,04 3,87 4,28
Sumber: BPS Kabupaten Supiori (data diolah, 2020)

Sedangkan rata-rata suhu udara selama tiga tahun mencapai


240C dengan rata-rata tertinggi di tahun 2018 hingga mencapai 270C.
Sementara curah hujan yang yang cukup tinggi terjadi sepanjang
tahun 2017-2019. Catatan klimatologi secara lengkap di di Kabupaten
Supiori dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.4.
Rata-rata Suhu Udara dan Curah Hujan Kabupaten Supiori Setiap
Bulan, Tahun 2017-2019

Rata-rata Suhu Udara (°C) Curah Hujan (mm3)


Bulan
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Januari 22,90 27,10 23,40 297,60 263,90 183,60

Februari 22,70 27,40 22,80 223,00 132,60 265,90

Maret 22,30 27,60 23,00 378,20 297,20 147,40

April 23,00 27,20 22,60 229,00 148,20 281,40

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 22


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Rata-rata Suhu Udara (°C) Curah Hujan (mm3)


Bulan
2017 2018 2019 2017 2018 2019
Mei 23,80 27,20 22,70 248,40 173,10 174,00

Juni 23,00 26,80 23,40 459,70 219,50 318,50

Juli 22,80 27,10 23,20 153,00 138,20 272,80

Agustus 23,00 27,10 22,50 240,50 167,80 102,70

September 22,80 27,20 22,60 269,30 130,70 130,20

Oktober 21,80 27,20 23,20 290,50 109,90 158,30

November 22,40 27,20 23,10 161,70 97,70 131,30

Desember 22,20 27,60 22,00 479,10 181,10 209,90

Rata-rata 23 27 23 286 172 198


Sumber: BPS Kabupaten Supiori (data diolah, 2020)

Tahun 2017 curah hujan di Kabupaten Supiori yaitu 286 mm3


dengan curah hujan tertinggi pada bulan desember mencapai 479
mm3, kemudian di tahun 2019 curah hujan mencapai 198 mm3
dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan juni mencapai 318
mm3. Periode bulan kering terjadi antar bulan Oktober sampai dengan
November dan bulan basah terjadi pada bulan Januari sampai bulan
Maret.

Dikarenakan posisi geografis Kabupaten Supiori yang berada


pada daerah Khatulistiwa, maka dipengaruhi juga dengan angin
Muson Tenggara (dari arah benua Australia) dan angin Muson Barat
Laut (dari arah benua Asia), sehingga angin yang sepanjang tahun
bertiup di wilayah Kabupaten Supiori dapat dikategorikan dalam 2
(dua) jenis musim angin, yaitu:

1. Musim Angin Timur (dalam bahasa penduduk lokal Biak dan


Supiori disebut dengan Angin Wamires), yang bertiup sekitar bulan
April hingga September. Keberadaan angin ini dapat
menguntungkan transportasi laut dan kegiatan penangkapan ikan
karena keadaan air laut relatif tenang (kurang berombak dan
kurang bergelombang). Pada waktu-waktu tertentu (biasanya pada
bulan April-Juli) keadaan air laut mengalami surut terendah.
Musim angin pada waktu itu disebut dengan “Wampasi”.
2. Musim Angin Barat (dalam bahasa penduduk lokal Biak dan
Supiori disebut dengan Angin Wambrauw), yaitu bertiup sekitar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 23


Gambaran Umum Kondisi Daerah

bulan September hingga Maret. Keberadaan angin ini sangat


mengganggu transportasi laut dan aktifitas penangkapan ikan,
karena ombak dan gelombang laut cukup besar, serta curah hujan
biasanya terjadi relatif tinggi.

Secara umum masyarakat lokal Biak (Supiori) mengenal 4


(empat) jenis angin, yaitu:

a. Angin Wambarek. Angin ini terjadi pada pagi hingga sore hari, dan
paling sering terjadi pada bulan September hingga Desember.
Biasanya pada bulan-bulan tersebut angin Wambarek terjadi
selama tiga hari berturut-turut, sehingga nelayan tidak bisa
melakukan aktivitas penangkapan ikan.
b. Angin Wamires. Angin sepoi-sepoi dan biasanya bertiup pada sore
hari dan berlangsung selama 3-4 jam dalam sehari (pukul 15.00-
18.00). Pada saat terjadinya angin Wamires, biasanya dijumpai
banyak ikan cakalang (hampir terjadi setiap hari sepanjang tahun).
c. Angin Wambrur. Angin ini menguntungkan untuk kegiatan melaut
bagi nelayan yang tinggal di daratan Pulau Supiori, tetapi
merugikan nelayan-nelayan yang tinggal di pulau-pulau kecil.
Biasanya angin ini bertiup pada sore hari dengan kecepatan yang
lebih kencang daripada angin Wamires.
d. Angin Wambrauw. Angin ini paling sering terjadi pada bulan Mei
dan bertiup dari pagi hingga sore hari, biasanya terjadi kurang dari
seminggu lamanya. Bagi masyarakat Supiori, angin ini dikenal
paling jahat sehingga bila datang angin ini maka jarang ada
aktivitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan

2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah


Kabupaten Supiori mempunyai potensi daerah yang sangat
besar, seperti sumber daya alam, sumber daya pariwisata, dan lain-
lain. Sumber daya alam ini tercermin dari luas lahan hutan, perairan
laut, pantai yang belum seluruhnya tergarap dengan baik dan optimal.
Dengan demikian, potensi daerah yang sangat besar itu belum
dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan sumber pendapatan daerah.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 24


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.2.1. Kawasan Suaka Alam


Sekitar 92% dari luas lahan yang dimiliki Kabupaten Supiori di
Provinsi Papua, merupakan kawasan hutan. Dari besaran tersebut
sebagian besar merupkan cagar alam dan sisnya adalah tanaman
industri. Pada dasarnya pemantapan kawasan cagar alam bertujuan
untuk melestarikan lingkungan dan melindungi keanekaragaman
hayati, ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan
keberlangsungan plasma nutfah, ilmu pengetahuan dan
pembangunan pada umumnya.

Kawasan hutan Pulau Supiori telah ditetapkan sebagai


kawasan cagar alam dengan luas kawasan sebesar 41.990 Ha.
Kawasan hutan suaka terletak di wilayah Distrik Supiori Timur.
Penetapan kawasan ini sebagai cagar alam karena merupakan hutan
hujan tropis yang masih asri dan perlu untuk di lindungi, guna
menjaga keseimbangan iklim global, sekaligus sebagai paru-paru
dunia. Selain itu, di kabupaten ini juga terdapat kawasan hutan
konservasi mangrove yang berlokasi di sepanjang pantai distrik Supiori
Timur.

2.1.2.2. Kawasan Hutan


Kawasan hutan produksi merupakan kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan berupa kayu dan
non kayu (damar,jati, mahoni, pinus, rotan dan hasil hutan lainnya).
Kawasan hutan produksi juga memiliki fungsi perlindungan sebagai
daerah resapan air, berarti bahwa kawasan ini tidak boleh dialih
fungsikan untuk kegiatan lain, dan harus dikendalikan secara ketat.
Berdasarkan jenisnya, hutan produksi terbagi 4 (empat) yaitu hutan
produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi konversi dan
hutan rakyat.

Penetapan sebagian kawasan sebagai kawasan konservasi


dilakukan menyusul bencana tsunami pada tahun 1996 yang
menyebabkan abrasi pantai sampai sejauh ratusan meter ke darat.
Maksud dari penetapan tersebut adalah untuk melindungi pulau-
pulau kecil di Kabupaten Supiori dari abrasi lanjutan yang lebih
parah.Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Supiori merupakan
kabupaten kepulauan yang memiliki puluhan pulau-pulau kecil yang
dikelililngi Samudra Pasifik.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 25


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.5.
Luas Hutan di Kabupaten Supiori, Tahun 2019 (Ha)
Luas Area
No Fungsi Hutan
Ha %

1 Hutan Lindung (HL) 651.400 1,49

2 Hutan Produksi
- Tetap 373 0,001
- Terbatas - -

- Yang Dapat konversi - -

3 Hutan Suaka Alam 43.030.100 98,51

Jumlah/Total 43.681.873 100

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Sebagaimana tersebut dalam tabel di atas, dapat diketahui


besarnya luasan di Kabupaten Supiori didominasi oleh Hutan Suaka
Alam seluas 43.030 ha atau 98,51 persen dan hutan lindung (HL)
seluas 651.400 ha atau 1,49 persen, sementara untuk kawasan Hutan
Produksi Tetap seluas 373 ha atau 0,001 persen dari jumlah luas
hutan.

Gambar 2.4.
Peta Kawasan Hutan Kabupaten Supiori

Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 26


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.2.3. Kawasan Lindung Setempat


Kawasan ini berfungsi untuk melindungi fungsi kelestarian
suatu manfaat atau suatu fungsi tertentu, baik yang merupakan
bentukan alami maupun buatan.
Untuk jenis kawasan sempadan pantai di Kabupaten Supiori
terdapat di seluruh wilayah karena wilayahnya yang dikelilingi oleh
lautan. Sedangkan untuk sempadan sungai di Kabupaten Supiori
terdapat pada perlindungan sungai besar di luar permukiman yang
ditetapkan 100 meter. Perlindungan terhadap anak sungai di luar
permukiman ditetapkan sebesar 15 meter.

2.1.2.4. Kawasan Pertanian


Pada umumnya kegiatan pertanian di Kabupaten Supiori
didominasi oleh pertanian lahan kering yang berupa tegalan dan
perkebunan, sedangkan untuk pertanian lahan basah belum
berkembang di daerah ini. Sektor pertanian tanaman pangan di
Kabupaten Supiori merupakan sektor yang potensial untuk
dikembangkan, hal ini dapat dilihat dari perkembangan luasan lahan
kawasan pertanian setiap distrik dibawah ini.
Tabel 2.6.
Rata-rata Luas Lahan yang Dikuasai per Rumah Tangga Usaha
Pertanian menurut Distrik dan Jenis Lahan Tahun 2013 (m2)
di Kabupaten Supiori Tahun 2013
Lahan Pertanian
Lahan Bukan
Kecamatan Lahan Bukan
Lahan Sawah Jumlah Pertanian
Sawah
Supiori Selatan 0,00 2.341,63 2.341,63 2.666,40
Kepulauan Aruri 0,00 1.640,03 1.640,03 1.871,75
Supiori Utara 0,00 2.143,10 2.143,10 2.214,64
Supiori Barat 0,00 7.161,79 7.161,79 7.475,91
Supiori Timur 0,00 1.201,54 1.201,54 1.393,98
SUPIORI 0,00 2.422,03 2.422,03 2.649,62
Sumber: Sensus Pertanian 2013, BPS Kabupaten Supiori
*) Pembagi adalah jumlah rumah tangga pertanian

Berdasarkan data dalam tabel diatas memperlihatkan distrik


terluas adalah Distrik Supiori Barat, dan distrik tersempit adalah
Distrik Supiori Timur. Selain itu, perkembangan hasil produksinya
menunjukkan perkembangan yang semakin meningkat dari tahun ke
tahun.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 27


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.7.
Hasil Produksi Komoditas Tanaman Pangan
di Kabupaten Supiori, Tahun 2015-2016
Produksi (Ton)
No. Komoditi
2015 2016
1 Jagung 11,6 11,6
2 Ketela Pohon 109,3 109,3
3 Ketela Rambat 73,88 73,88
4 Kedelai - -
5 Keladi - -
Total 194,8 194,8
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Sebagaimana tabel di atas, dapat diketaui bahwa produksi


tanaman pangan selama tahun 2015 dan tahun 2016 tidak mengalami
perubahan. Hasil produksi komoditas tanaman pangan dari tahun
2015 dan tahun 2016 menunjukkan produktivitas Jagung, Ketela
Pohon, Ketela Rambat di Kabupaten Supiori cukup tinggi. Artinya
ketiga bahan karbohidrat tersebut sangat cocok untuk dikembangkan
di Kabupaten Supiori.
Alasan mengapa sangat cocok dikembangkan di wilayah ini
ditunjukkan dengan luasan lahan yang tersedia untuk areal
penanaman dari komoditas tersebut di atas. Tabel berikut
menunjukkan luasan areal tanam untuk komoditas jagung, ketela
pohon, ketela rambat, kacang tanah, keladi dan kedelai. Tahun 2015
dan 2016 Luas Panen komoditi jagung mencapai 5 ha dan terlihat
menurun di tahun 2017 dengan luas panen sebesar 0,7 ha
Tabel 2.8.
Luas Panen Komoditas Tanaman Pangan di Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2017
Luas Panen (Ha)
No. Komoditi
2015 2016 2017
1 Jagung 5,0 5,0 0,7
2 Ketela Pohon 9,0 9,0 7,0
3 Ketela Rambat 6,0 6,0 6,0
4 Kacang Tanah - - 0,6
5 Keladi - - 5,5
6 Kedelai - - 1,5
Sumber: BPS Kabupaten Supiori (data diolah, 2020)

Kemudian luas panen komiditi ketela pohon pada tahun 2015


dan tahun 2016 mencapai 9 ha, namun di tahun 2017 luas panen

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 28


Gambaran Umum Kondisi Daerah

terlihat mengalami penurunan hingga menjadi 7 ha. Sementara luas


panen ketela rambat selama tahun 2015 hingga tahun 2017 terlihat
tidak mengalami kenaikan yaitu sebesar 6 ha. Adapun luas panen
komoditi lainnya di tahun 2017 seperti kacang tanah sebesar 0,6 ha,
keladi sebesar 5,5 ha dan kedelai mencapai 1,5 ha.
Selain tanaman tegalan, masyarakat juga membudidayakan
tanaman hortikultura yang menyumbang pendapatan bagi masyarakat
seperti bayam, buncis, cabe, kacang panjang, kangkung, sawi/petsai,
dan lain-lain. Sebagai gambaran areal tanam tanaman hortikultura,
dapat dilihat dalam tabel tersebut di bawah ini.
Tabel 2.9.
Luas Panen Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten Supiori, Tahun
2015-2019
Luas Panen (Ha)
No. Komoditi
2015 2016 2017 2018 2019
1 Bayam - - 1,0 - -
2 Buncis - - 2,0 - -
3 Cabe 9,0 - 14,0 5,0 -
4 Kacang Panjang - 3,0 3,0 1,0 10,0
5 Kangkung - 7,0 9,0 5,0 15,0
6 Ketimun - - - - -
7 Sawi/Petsai 8,0 - - - -
8 Terung - - - - -
9 Tomat - 1,0 1,0 - -
10 Cabe Rawit - 11,0 - 5,0 16,0
11 Labu Siam - - - - -
Total 17,0 22,0 30,0 16,0 41,0
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Luas panen tanaman holtikultura di Kabupaten Supiori


sepanjang tahun 2015-2019 terlihat tidak fluktuatif. Tahun 2015 total
luas panen komoditi tanaman holtikultura sebesar 17 ha, antara lain
cabe dan sawi/petsai dengan masing-masing luas panen sebesar 9 ha
dan 8 ha. Kemudian di tahun 2019 total luas panen tanaman
holtikultura menjadi 41 ha, antara lain komoditi tanaman kacang
panjang sebesar 10 ha, kangkung 15 ha dan cabe rawit sebesar 16 ha.
Sementara pada hasil produksi komoditi tanaman holtikultura
di Kabupaten Supiori selama kurun waktu lima tahun juga terlihat
fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Tahun 2015 produksi
komoditi tanaman holtikultura mencapai 8 kwintal dengan kontribusi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 29


Gambaran Umum Kondisi Daerah

dari komoditi tanaman cabe sebesar 4,8 kwintal dan komoditi tanaman
sawi/petsai sebesar 3,2 kwintal.
Tabel 2.10.
Hasil Produksi Tanaman Sayur-sayuran di Kabupaten Supiori,
Tahun 2015-2019
Produksi (Kw)
No. Komoditi
2015 2016 2017 2018 2019

1 Bayam - 18,0 - -

2 Buncis - 35,0 - -

3 Cabe 4,8 - 227,0 62,0 -


Kacang
9,1 38,0 10,0 53,0
4 Panjang

5 Kangkung 50,3 165,0 82,0 88,0

6 Ketimun - - - -

7 Sawi/Petsai 3,2 - - - -

8 Terung - - - - -

9 Tomat - 5,3 16,0 - -

10 Cabe Rawit - 35,8 227,0 62,0 88,0

11 Labu Siam - - - - -
Total 8,0 100,5 726,0 216,0 229,0
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Kemudian di tahun 2017 produksi tanaman holtikultura


terlihat meningkat dengan total produksi mencapai 726 kwintal
dengan kontribusi terbesar produksi komoditi cabe sebesar 227
kwintal, diikuti produksi komoditi cabe rawit sebesar 227 kwintal dan
komoditi kangkung sebesar 165 kwintal. Sedangkan di tahun 2019
produksi komoditi tanaman holtikultura terlihat mengalami
penurunan, dimana produksi komoditi kacang panjang sebesar 53
kwintal, komoditi kangkung sebesar 88 kwintal dan komoditi cabe
rawit sebesar 88 kwintal atau dengan total produksi sebesar 229
kwintal.
Selain tanaman sayuran, Kabupaten Supiori juga
menghasilkan beberapa komoditi buah-buahan yang di antaranya
adalah mangga, durian, jeruk siam, pisang, pepaya, salak, nenas dan
rambutan. Selama tahun 2016-2019, produksi komoditi buah-buahan
di Kabupaten Supiori terlihat fluktuatif. Adapun di tahun 2016 total
produksi komoditi buah-buahan sebesar 219 ton dengan kontribusi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 30


Gambaran Umum Kondisi Daerah

terbesar pada komoditi buah durian yaitu sebesar 45 ton, diikuti


dengan produksi komoditi buah pepaya sebesar 42 ton dan produksi
komoditi pisang sebesar 41 ton.
Tabel 2.11.
Hasil Produksi Tanaman Buah-buahan Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019
Produksi (ton)
No Komoditi
2016 2017 2018 2019

1 Mangga 32,40 - 22,80 16,50

2 Durian 45,00 - 17,40 25,70

3 Jeruk siam 21,30 - 4,20 9,50

4 Pisang 41,10 - 10,30 22,40

5 Pepaya 42,10 - 7,90 22,40

6 Salak 0,50 - 0,20 16,00

7 Nenas 1,30 - 0,60 8,10

8 Rambutan 36,00 - 12,60 8,10


Jumlah 219,70 - 76,00 128,70

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Selanjutnya di tahun 2019, produksi komoditi buah-buahan di


Kabupaten Supiori terlihat menurun dengan total produksi sebesar
128 ton. Adapun kontribusi terbesar besaral dari produksi komoditi
buah durian yaitu sebesar 25 ton, diikuti produksi komoditi buah
pepaya dan pisang mencapai 22,40 ton.

2.1.2.5. Kawasan Perkebunan


Berdasarkan data yang ada, komoditi perkebunan sebagai
bagian hasil pertanian yang dihasilkan di Kabupaten Supiori, antara
lain adalah kelapa, pinang, kakao dan sagu. Selama tahun 2015
hingga tahun 2017 luas tanam komoditi perkebunan terlihat
mengalami fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Tahun 2015
luas tanam komoditi kelapa sebesar 24 ha dan komoditi kakao sebesar
8 ha atau dengan total luas tanam sebesar 32 ha.
Kemudian di tahun 2017 total luas tanam komoditi perkebunan
mencapai 1.386 ha yang diantaranya adalah tanaman kelapa dengan
luas tanam sebesar 1.354 ha dan tanaman pinang dengan luas tanam
mencapai 32 ha. Selanjutnya di tahun 2017 total luas tanam komoditi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 31


Gambaran Umum Kondisi Daerah

perkebunan sebesar 545 ha, diantaranya adalah luas tanam komoditi


kelapa sebesar 419 ha, komoditi kakao sebesar 35 ha dan komoditi
sagu sebesar 91 ha.
Tabel 2.12.
Luas Tanam Komoditi Perkebunan Kabupaten
Supiori, Tahun 2015-2019
Luas Tanam (Ha)
No. Komoditi
2015 2016 2017
1 Karet - - -
2 Kelapa 24,0 1.354,0 419,0
3 Kelapa Sawit - - -
4 Lada - - -
5 Jambu Mete - - -
6 Pinang - 32,0 -
7 Kakao 8,0 - 35,0
8 Sagu - - 91,3
Total 32,0 1.386,0 545,3
Sumber: BPS Kabupaten Supiori dan BPS Provinsi Papua (data diolah, 2020)

2.1.2.6. Kawasan Perikanan


Sektor perikanan di Kabupaten Supiori yang sangat potensial
dan bisa disebut sebagai lumbung pangan, namun sebenarnya
kabupaten ini belum tergarap dengan baik karena keterbatasan sarana
dan prasarana. Jenis produksi perikanan di Kabupaten Supiori
meliputi ikan ekor kuning, ikan napoleon, ikan cakalang, ikan tuna,
udang, teripang dan lain sebagainya.
Ada dua jenis kegiatan perikanan yang dapat dikembangkan di
Kabupaten Supiori, yaitu perikanan tangkap (Laut) dan perikanan
tambak (darat). Perikanan tambak masih mempunyai peluang besar
untuk dikembangkan.Untuk mengembangkan kegiatan tambak ini
perlu bantuan lebih banyak dari pemerintah, dalam hal penyuluhan,
penyediaan lahan, modal, peralatan, dan pemasaran.Dalam
penyediaan modal dapat pula diikutsertakan pihak swasta ataupun
koperasi.
Kabupaten Supiori memiliki potensi perikanan yang besar
untuk dikembangkan. Potensi perikanan tersebut meliputi potensi
perikanan tangkap, budidaya, pengolahan hasil perikanan dan daerah
konservasi alam. Lokasi penangkapan ikan di wilayah perairan Supiori
antara lain berada di perairan Ineki, Rani, Insumbabi, dan
Meosbefondi, Mapia, dan lain-lain. Namun teknologi penangkapan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 32


Gambaran Umum Kondisi Daerah

ikan yang digunakan relatif masih sangat sederhana yaitu sebagian


besar nelayan masih menggunakan perahu tanpa motor, dan sebagian
lagi menggunakan perahu motor dan kapal motor yang lebih besar.
Rumah tangga perikanan di Kabupaten Supiori selama tahun
2016-2017 terlihat mengalami kenaikan terutama pada rumah tangga
perikanan tangkap. Tahun 2016 rumah tangga perikanan tangkap di
kabupaten Supiori sebanyak 489 rumah tangga, dimana distrik
Kepulauan Aruri menjadi distrik terbanyak dengan rumah tangga
perikanan tangkap yaitu sebanyak 188 rumah tangga. Sedangkan di
tahun 2017 jumlah rumah tangga perikanan tangkap mencapai 735
rumah tangga dan distrik Kepualauan Aruri menjadi distrik terbanyak
dengan rumah tangga perikanan tangkap sebesar 304 rumah tangga.
Tabel 2.13.
Rumah Tangga Perikanan Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten
Supiori, Tahun 2016-2017

Perikanan Tangkap Perikanan Budidaya


Distrik
2016 2017 2016 2017
Na 27
Supiori Selatan 56 109
Na 18
Kepulauan Aruri 188 304
Na 20
Supiori Utara 22 56
Na 15
Supiori Barat 146 132
Na 32
Supiori Timur 77 134
Jumlah 489 735 Na 112
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2020)

Sementara pada rumah tangga perikanan budidaya di


Kabupaten Supiori tahun 2017 mencapai 112 rumah tangga. Adapun
distrik dengan rumah tangga perikanan budidaya terbanyak terdapat
pada distrik Supiori Timur yaitu 32 rumah tangga, diikuti oleh distrik
Supiori Selatan sebanyak 27 rumah tangga dan distrik Supiori Utara
sebanyak 20 rumah tangga.

2.1.3. Demografi
Kabupaten Supiori adalah salah satu Kabupaten yang berada
di Provinsi Papua dan merupakan suatu kesatuan wilayah
pemerintahan, sehingga dalam pelaksanaan pembangunan memiliki
arah dan tujuan yang harus dicapai di segala bidang. Dalam
penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Supiori masih

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 33


Gambaran Umum Kondisi Daerah

ditemukan masalah - masalah antara lain: pendataan kependudukan


berdasarkan ratio, pendidikan, pekerjaan dan usia penduduk.
Jumlah penduduk Kabupaten Supiori di Tahun 2015 mencapai
18.186 jiwa dan meningkat menjadi 20.710 jiwa di tahun 2019.
Dengan penduduk laki – laki sebanyak 9.121 jiwa dan perempuan
9065 jiwa di tahun 2011 meningkat menjadi 11.285 dan 9.425 di
tahun 2019. Kepadatan penduduk meningkat dari 28,67 di tahun
2015 menjadi 32,70 di tahun 2019. Sex ratio berubah dari 100,62 di
tahun 2015 menjadi 119,73 di tahun 2019. Berarti di tahun 2015
hingga 2019 penduduk masih di dominasi yaitu di antara 100 wanita
terdapat 119 laki – laki.
Jumlah rumah tangga terlihat justru menurun dari 4.174 di
tahun 2015 menjadi 3.777 rumah tangga di tahun 2019. Dengan
jumlah anggota rumah anggota keluarga meningkat dari 4,35 orang
menjadi 5,48 orang. Pertumbuhan penduduk cukup fluktuatif dimana
pada tahun 2015 sebesar 5,19 persen dan sempat menurun di tahun
206 dan 2017 dan meningkat di tahun 2018 mencapai 4,78 persen,
hingga akhirnya kembali terjadi penurunan mencapai 3,46 persen
pada tahun 2019.
Tabel 2.14.
Statistik Kependudukan Kabupaten Supiori, Tahun 2015-2019
Uraian 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Rumah
4,174 4,338 na 3.649 3.777
Tangga
Jumlah Penduduk 18,186 18,486 19,104 20.018 20.710
Laki-laki 9,121 9,189 9,712 10.596 11.285
Perempuan 9,065 9,297 9,392 9.422 9.425
Seks Rasio 100,62 98,84 103,41 112,46 119,73
Pertumbuhan
5,19 1,62 3,34 4,78 3,46
Penduduk
Rata-rata Anggota
4,35 4,26 6,0 5,45 5,48
Keluarga
Kepadatan
28,67 29,15 30,12 31,56 32,7
Penduduk (Km²)
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2020)

Analisis kependudukan salah satu nya adalah piramida


penduduk yang dilihat dari karakteristik umur. Piramida penduduk
merupakan sebuah gambaran awal mengenai struktur kependudukan
yang dilihat dari segi umur penduduk dan jenis kelamin untuk
dianalisis mengenai produktivitas umur. Jika dilihat dari bentuk

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 34


Gambaran Umum Kondisi Daerah

piramida penduduk Kabupaten Supiori, menggambarkan sebagian


penduduk berada pada usia muda lebih dominan dibandingkan
dengan orang-orang yang masuk dalam usia produktif. Jumlah
penduduk usia muda perlu diikuti oleh upaya pemerintah daerah
untuk meningkatkan kualitas manusia melalui pendidikan dan
kesehatan.
Gambar 2.5.
Piramida Penduduk Kabupaten Supiori Tahun 2018
Laki-Laki Perempuan

130 75 + 117
125 70 - 74 113
173 65 - 69 167
386 60 - 64 261
548 55 - 59 461
675 50 - 54 647
682 45 - 49 626
535 40 - 44 570
479 35 - 39 454
556 30 - 34 479
772 25 - 29 646
1,022 20 - 24 675
991 15 - 19 861
1,005 10 - 14 940
1,089 5-9 1113
1,428 0-4 1292
-2000 -1500 -1000 -500 0 500 1000 1500 2000

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2020)

Jika melihat berdasarkan kecamatannya, maka terlihat bahwa


kecamatan Supiori Timur lebih mendominasi dari segi kependudukan
dimana masyarakat Supiori lebih banyak berdomisili di Supiori Timur
dengan kepadatan penduduk yakni sebesar165 jiwa/km2. Sedangkan
Supiori Utara merupakan kecamatan yang paling sepi penduduknya
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.433 jiwa.
Tabel 2.15.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Berdasarkan Distrik di
Kabupaten Supiori, Tahun 2020
Jumlah Luas wilayah (BIG, Kepadatan
Kecamatan
Penduduk 2020 Km2) (Jiwa/Km2)
Supiori Selatan 3.329 168,42 19,77
Kepulauan Aruri 5.499 174,71 31,47
Supiori Utara 2.433 91,86 26,49
Supiori Barat 2.516 206,06 12,21
Supiori Timur 8.770 52,88 165,83
Jumlah 22.547 693,94 51,15
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2020)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 35


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Berdasarkan data Supiori dalam angka 2021 ditemukan bahwa


kepadatan penduduk di kabupaten Supiori adalah sebesar 51
jiwa/Km2. Kepadatan penduduk tertiinggi berada pada Distrik supiori
timur yaitu 166 jiwa/ Km2, dan terendah di supiori barat yaitu 12 jiwa/
Km2.
Gambar 2.6.
Peta Kepadatan Penduduk Per Distrik di Kabupaten Supiori

Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022

Jumlah penduduk orang asli Papua melalui Sensus Penduduk


Asli Papua di kabupaten Supiori tahun 2017 sesuai distrik seperti yang
disajikan pada tabel 2.16 menunjukan total jumlah OAP yang terdiri
dari OAP Supiori 86,4% atau 21.295 jiwa ditambah dengan orang
papua lainnya menjadi 92,6% atau sekitar 22.070 jiwa dan sisanya
adalah non-Papua dari etnis nusantara. Gambaran sebaran orang asli
papua perdistrik dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.16.
Jumlah Penduduk OAP dan Non-OAP Per Distrik
Kabupaten Supiori Tahun 2017
Jiwa Non Jiwa Papua Jiwa Papua Jumlah Persen
Distrik
Papua Lain Supiori Jiwa OAP
Supiori
190 134 3.523 3.847 15,3
Selatan
Kepulauan
63 93 5.766 5.922 24,6
Aruri
Supiori
80 51 2.358 2.489 10,1
Utara

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 36


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jiwa Non Jiwa Papua Jiwa Papua Jumlah Persen


Distrik
Papua Lain Supiori Jiwa OAP
Supiori
117 62 2.540 2.719 10,9
Barat
Supiori
1.312 435 7.108 8.855 31,7
Timur
Total 1762 775 21.295 23.832
Total Jumlah OAP Supiori 21.295 89,4
Total Jumlah OAP 22.070 92,6
Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022
*) Data diolah dari hasil Sensus OAP tahun 2017.

Jika dipetakan keberadaan penduduk OAP Supiori menurut


Distrik, dapat terlihat bahwa penduduk OAP Supiori lebih dominan
berada pada Distrik Supiori Timur dengan persentase mencapai
31,7%, sedangkan penduduk OAP Supiori dengan persentase
keberadaan paling rendah berada pada Distrik Supiori Utara yaitu
sebesar 10,1%.
Gambar 2. 7.
Peta Distribusi OAP di Kabupaten Supiori

Sumber: Hasil Analisis POKJA KLHS RPJMD, 2022


*) Data diolah dari hasil Sensus OAP tahun 2017.

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Kesejahteraan dan pemerataan ekonomi mencakup aspek-aspek


yang tergabung dalam isu otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan
persandian. Secara lebih detil mencakup pertumbuhan ekonomi yang
meliputi pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 37


Gambaran Umum Kondisi Daerah

gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia, indeks pembangunan


manusia, indeks ketimpangan regional, persentase penduduk di atas
garis kemiskinan. Berikut adalah gambaran umum mengenai
beberapa data tersebut.

2.2.1.1. Struktur Ekonomi dan Nilai PDRB


Produk domestik regional bruto (PDRB) adalah jumlah nilai
tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah
tersebut. Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat
kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil pembangunan,
memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja
perekonomian daerah.

PDRB dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas Dasar
Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
PDRB ADHB menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang
dihasilkan oleh suatu wilayah. Distribusi PDRB ADHB menurut sektor
menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor
ekonomi dalam suatu daerah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai
peranan besar menunjukkan basis perekonomian suatu daerah.
Sementara, PDRB Atas Dasar Harga Konstan berguna untuk
menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) secara keseluruhan
maupun sektoral dari tahun ke tahun. Nilai PDRB yang besar
menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula.
Nilai dan kontribusi sektoral (lapangan usaha) PDRB Kabupaten
Supiori tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Supiori
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
(Juta Rp)

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

Pertanian, Kehutanan, dan


Perikanan/Agriculture, Forestry 196.581,4 205.797,0 217.509,5 229.909,3 231.146,5
and Fishery

Pertambangan dan
2.363,3 2.428,0 2.501,0 2.585,6 2.680,1
Penggalian/Mining and Quarrying

Industri
3.984,8 4.125,8 4.277,9 4.397,5 4.524,6
Pengolahan/Manufacturing

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 38


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020

Pengadaan Listrik dan


479,7 517,2 540,7 580,3 606,6
Gas/Electricity and Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply, Sewerage, 0 0 0 0 0
Waste Management and
Remediation Activities
Konstruksi/Construction 176.680,7 188.779,9 197.937,2 209.796,8 216.205,5
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil G dan Sepeda
Motor/Wholesale and Retail Trade; 26.385,3 26.722,0 27.100,1 27.540,1 28.015,8
Repair of Motor Vehicles and
Motorcycles
Transportasi dan
Pergudangan/Transportation and 1.970,5 2.056,1 2.152,6 2.200,7 2.197,6
Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum/ Accommodation and Food 1.491,2 1.643,0 1.761,2 1.897,5 2.054,4
Service Activities
Informasi dan
Komunikasi/Information and 4.223,4 4.276,4 4.532,7 4.900,3 5.351,3
Communication
Jasa Keuangan dan
Asuransi/Financial and Insurance 6.374,4 6.663,2 6.978,5 7.217,8 7.493,2
Activities
Real Estat/Real Estate Activities 17.176,1 17.922,2 18.707,6 19.429,2 19.606,1
Jasa Perusahaan/Business
524,7 575,7 622,9 678,8 743,5
Activities
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib/Public Administration and 146.327,2 148.127,3 149.932,3 145.397,9
144.715,0
Defence; Compulsory Social
Security
Jasa Pendidikan/Education 42.768,2 45.173,0 47.629,2 49.173,3 49.910,2
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial/Human Health and Social 25.619,2 26.461,3 27.352,4 28.234,1 30.233,0
Work Activities
Jasa lainnya/Other Services
19.834,5 20.712,4 21.673,8 22.492,3 23.285,9
Activities
Produk Domestik Regional
Bruto/ Gross Regional Domestic 673.172,5 700.180,4 729.404,5 760.965,9 769.452,6
Product
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2021)

Berdasarkan tabel di atas nilai PDRB Kabupaten Supiori atas


dasar harga konstan pada tahun 2020 mencapai 769,45 miliar rupiah.
Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami kenaikan sebesar 8,48
miliar rupiah dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 760,96
miliar rupiah. Naiknya nilai PDRB ini dipengaruhi oleh meningkatnya
produksi di seluruh lapangan usaha dan adanya inflasi.

Sementara itu berdasarkan harga berlaku angka PDRB juga


mengalami kenaikan, mulai dari 830 miliar rupiah pada tahun 2015
menjadi 1 triliun rupiah pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 39


Gambaran Umum Kondisi Daerah

selama tahun 2020 Kabupaten Supiori mengalami pertumbuhan


ekonomi sekitar 4,72 persen, meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Sub Sektor pembentuk PDRB ADHB cukup stabil dari
tahun ke tahun dan hampir tidak terdampak pandemi COVID-19
menunjukkan bahwa pengembangan sektor-sektor PDRB perlu
mendapat perhatian. Uraian lebih rinci terkait nilai PDRB ADHB
ditampilkan pada Tabel 2.17.

Tabel 2.18.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Supiori
Menurut Lapangan Usaha Tahun 2016-2020
(Juta Rp)
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, 229.167,3 247.070,6 262.493,2 284.256,1 289.231,5
Forestry and Fishery

Pertambangan dan
Penggalian/Mining and 3.408,5 3.614,2 3.867,4 4.118,3 4.458,6
Quarrying

Industri
4.541,3 4.779,6 5.030,3 5.280,7 5.474,2
Pengolahan/Manufacturing

Pengadaan Listrik dan


692,1 810,1 893,9 1.001,9 1.062,8
Gas/Electricity and Gas

Pengadaan Air, Pengelolaan


Sampah, Limbah dan Daur
Ulang/Water supply,
0 0 0 0 0
Sewerage, Waste
Management and
Remediation Activities

Konstruksi/Construction 220.396,8 242.445,3 263.740,1 287.774,1 306.981,0

Perdagangan Besar dan


Eceran; Reparasi Mobil G
dan Sepeda
35.209,5 36.888,5 37.489,2 39.163,4 40.697,5
Motor/Wholesale and Retail
Trade; Repair of Motor
Vehicles and Motorcycles

Transportasi dan
Pergudangan/Transportation 2.596,1 2.785,7 3.039,8 3.225,3 3.291,1
and Storage

Penyediaan Akomodasi dan


Makan Minum/
2.301,8 2.663,5 3.008,9 3.415,3 3.832,8
Accommodation and Food
Service Activities

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 40


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020


Informasi dan
Komunikasi/Information 4.957,9 5.172,0 5.620,1 6.292,2 7.093,5
and Communication

Jasa Keuangan dan


Asuransi/Financial and 8.906,7 9.844,4 10.528,8 11.109,5 11.605,9
Insurance Activities

Real Estat/Real Estate


28.759,5 31.776,4 33.202,1 35.550,8 35.706,1
Activities

Jasa Perusahaan/Business
701,0 794,8 870,1 971,4 1.093,5
Activities

Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib/Public 183.728,5 191.896,9 198.744,9 203.475,4 201.670,1
Administration and Defence;
Compulsory Social Security

Jasa Pendidikan/Education 47.868,3 51.769,5 54.654,2 56.827,0 58.781,8

Jasa Kesehatan dan


Kegiatan Sosial/Human
33.194,2 34.982,0 36.352,3 37.806,5 40.837,2
Health and Social Work
Activities

Jasa lainnya/Other Services


24.006,2 25.907,1 27.213,2 28.897,8 30.228,2
Activities

Produk Domestik Regional


Bruto/ Gross Regional 830.435,4 893.200,6 946.748,5 1.009.165,8 1.042.045,8
Domestic Product
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2021)

Secara umum, pertumbuhan ekonomi dengan pertambangan di


Kabupaten Supiori menunjukkan kinerja yang fluktuatif. Meskipun
selalu tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan
ekonomi provinsi. pada tahun 2017 dan 2020, pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Supiori turun di bawah laju pertumbuhan ekonomi
Provinsi. Pertumbuhan PDRB dengan tambang di Kabupaten Supiori,
terlihat fluktuatif menurun sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016
tercatat pertumbuhan ekonomi mencapai 4,43%, kondisi ini kemudian
mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi 1,12%.

Sementara jika di bandingkan dengan Provinsi Papua dari


tahun 2016-2019 mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun dengan
kecenderungan menurun. Dengan adanya Pandemi COVID-19 di
Tahun 2020 berdampak pada turunnya laju pertumbuhan PDRB

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 41


Gambaran Umum Kondisi Daerah

dengan tambang di Provinsi Papua hingga menyentuh angka sebesar


2,32%.

Gambar 2.8.
Laju Pertumbuhan PDRB Dengan Pertambangan
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
15.00
9.14
10.00 7.32
4.43 4.01 4.64 4.17 4.33
5.00 1.12 2.32
0.00
-5.00
-10.00
-15.00
-20.00 -15.75
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Selanjutnya dengan mengeliminasi tanpa tambang (TP)


pertumbuhan ekonomi Kabupaten Supiori tidak terlalu signifikan
pengaruhnya, kondisi ini mengindikasikan bahwa perekonomian
kabupaten Supiori tidak tergantung pada sektor tambang. Trend
pertumbuhan ekonomi TP Kabupaten Supiori terlihat sama dengan
pertumbuhan ekonomi DP yang mengalami penurunan sepanjang
tahun 2016-2020. Tahun 2016 pertumbuhan ekonomi TP Kabupaten
Supiori mencapai 4,44% dan selanjutnya terus menurun hingga
menjadi 1,11% pada tahun 2020. Namun, Tingkat pertumbuhan
ekonomi tahun 2020 Kabupaten Supiori lebih baik dibandingkan
Provinsi Papua, dimana angka pertumbuhan ekonomi Provinsi Papua
menyentuh angka negatif yaitu -3,15% di tahun 2020.
Menurunnya kinerja ekonomi di Kabupaten Supiori sebenarnya
juga dialami oleh Kabupaten lainnya di Papua yang secara umun
kondisi ini disebabkan karena masih rendahnya akses infrastruktur
penggerak ekonomi dan masih lemahnya tata kelola pemerintahan
yang baik serta kualitas tenaga kerja yang rendah, sehingga
berimplikasi langsung terhadap rendahnya produktivitas dan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Supiori.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 42


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.9.
Laju pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang Kabupaten Supiori dan
Provinsi Papua Tahun 2016-2020 (dalam %)
8.00 6.44
6.00 5.17 5.14 4.98
4.44 4.02 4.18 4.33
4.00
2.00 1.11
0.00
-2.00
-4.00
-3.51
-6.00
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

Struktur ekonomi Kabupaten Supiori dapat dilihat dari


kontribusi sektoral dan pertumbuhan produktivitas sektoralnya
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.18. struktur lapangan usaha
sebagian masyarakat Kabupaten Supiori tidak bergeser dari lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and
Fishery, Konstruksi/Construction yang terlihat dari peranan setiap
tahunnya terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Supiori selama
lima tahun. Peranan terbesar pada struktur perekonomian tahun 2020
adalah pada lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishery yakni 27,76% dan ini
meningkat dibandingkan tahun 2019 yakni 29,17%, kemudian diikuti
lapangan usaha Konstruksi/Construction sebesar 29,5% dan
meningkat dibandingkan tahun 2019 yakni sebesar 28,5%.

Tabel 2.19.
Kontribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020
Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan/Agriculture, 27,60 27,66 27,73 28,17 27,76
Forestry and Fishery
Pertambangan dan
Penggalian/Mining and 0,41 0,40 0,41 0,41 0,43
Quarrying
Industri
0,55 0,54 0,53 0,52 0,53
Pengolahan/Manufacturing
Pengadaan Listrik dan
0,08 0,09 0,09 0,10 0,10
Gas/Electricity and Gas

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 43


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Lapangan Usaha 2016 2017 2018 2019 2020


Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah E dan Daur
Ulang/Water supply,
0 0 0 0 0
Sewerage, Waste
Management and
Remediation Activities
Konstruksi/Construction 26,5 27,1 27,9 28,5 29,5
Perdagangan Besar dan
Eceran; Reparasi Mobil G
dan Sepeda Motor/Wholesale
4,2 4,1 4,0 3,9 3,9
and Retail Trade; Repair of
Motor Vehicles and
Motorcycles
Transportasi dan
Pergudangan/Transportation 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
and Storage
Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum/
0,3 0,3 0,3 0,3 0,4
Accommodation and Food
Service Activities
Informasi dan
Komunikasi/Information and 0,6 0,6 0,6 0,6 0,7
Communication
Jasa Keuangan dan
Asuransi/Financial and 1,1 1,1 1,1 1,1 1,1
Insurance Activities
Real Estat/Real Estate
3,5 3,6 3,5 3,5 3,4
Activities
Jasa Perusahaan/Business
0,1 0,1 0,1 0,1 0,1
Activities
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib/Public 22,1 21,5 21,0 20,2 19,4
Administration and Defence;
Compulsory Social Security
Jasa Pendidikan/Education 5,8 5,8 5,8 5,6 5,6
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial/Human Health and 4,0 3,9 3,8 3,8 3,9
Social Work Activities
Jasa lainnya/Other Services
2,9 2,9 2,9 2,9 2,9
Activities
Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2021)

2.2.1.2. PDRB Perkapita


PDRB per kapita adalah Nilai PDB atau PDRB dibagi jumlah
penduduk dalam suatu wilayah per periode tertentu. PDRB per kapita

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 44


Gambaran Umum Kondisi Daerah

atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDB dan PDRB per
kepala atau per satu orang penduduk. PDRB per kapita atas dasar
harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata
ekonomi per kapita penduduk suatu wilayah. Oleh karena itu, besar
kecilnya jumlah penduduk akan mempengaruhi nilai PDRB per kapita,
sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi
sumber daya alam dan faktor- faktor produksi yang terdapat di daerah
tersebut.
Gambar 2.10.
PDRB Perkapita Dengan Tambang
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (Ribu Rp)
70,000.00
60,000.00

63,385.68

57,905.09
57,864.13

50,000.00

56,078.23
54,002.15

40,000.00
36,415.26

36,650.99

36,437.43

36,743.89

36,315.49
30,000.00
20,000.00
10,000.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Kabupaten Supiori, (data diolah, 2021)

Pada Tahun 2020 PDRB per kapita Kabupaten Supiori sebesar


36,3 juta rupiah yang artinya pendapatan tiap penduduk Kabupaten
Supiori secara rata-rata mencapai 36,3 juta rupiah per orang per
tahun. Nilai PDRB per kapita ini terlihat fluktuatif dan tidak banyak
mengalami kenaikan, dari 36,4 juta rupiah di tahun 2016.
Berdasarkan informasi PDRB per Kapita, kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Supiori lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata
Provinsi Papua.

2.2.1.3. Laju Inflasi


Inflasi adalah persentase tingkat kenaikan harga sejumlah
barang dan jasa yang secara umum dikonsumsi rumah tangga. Inflasi
merupakan salah satu indikator penting yang dapat memberikan
informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 45


Gambaran Umum Kondisi Daerah

yang dikonsumsi masyarakat dan berpengaruh terhadap kemampuan


daya beli masyarakat. Perkembangan harga barang dan jasa tersebut
menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat daya beli.
Informasi ini dapat digunakan di antaranya untuk Indeksasi upah dan
tunjangan gaji pegawai, indeksasi APBD, sebagai proksi perubahan
biaya hidup. Tingkat inflasi yang rendah menunjukkan kestabilan nilai
uang terhadap barang yang tersedia di suatu wilayah.
Gambar 2.11.
Laju Inflasi Deflator Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020 (dalam %)
4.00 3.71 3.41

3.00 2.17 2.12


1.75
2.00

1.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Untuk tingkat inflasi di Kabupaten Supiori indikator kenaikan


harga-harga daerah yang lazim digunakan adalah angka deflator,
dimana angka tersebut sebagai proksi untuk menggambarkan tingkat
inflasi di suatu wilayah. Perkembangan kenaikan harga harga secara
umum di Kabupaten Supiori terlihat sangat terkendali sepanjang
tahun 2016-2019. Tahun 2016 inflasi Kabupaten Pegunungan Bintang
mencapai 3,71% dan kemudian menurun hingga di tahun 2019
menjadi 1,80 %.

2.2.1.4. Indeks Gini Rasio


Koefisien Gini (Gini Ratio) merupakan salah satu ukuran yang
paling sering digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
pendapatan secara menyeluruh. Koefisien Gini didasarkan pada kurva
Lorenz yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang
membandingkan distribusi variabel tertentu dengan distribusi Uniform
(seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.

Ukuran kesenjangan Indeks Gini berada pada besaran 0 (nol)


dan 1 (satu). Nilai 0 (nol) pada indeks gini menunjukkan tingkat
pemerataan yang sempurna. Semakin besar nilai Indeks Gini, maka

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 46


Gambaran Umum Kondisi Daerah

semakin tidak sempurna tingkat pemerataan pendapatan atau


semakin tinggi pula tingkat ketimpangan pengeluaran antar kelompok
penduduk berdasarkan golongan pengeluaran. Jadi, Indeks Gini
bernilai 0 (nol) artinya terjadi kemerataan sempurna, sementara
Indeks Gini bernilai 1 (satu) berarti ketimpangan sempurna. Jadi,
Indeks Gini bernilai 0 (nol) artinya terjadi kemerataan sempurna,
sementara Indeks Gini bernilai 1 (satu) berarti ketimpangan sempurna.
Standar penilaian ketimpangan gini ratio ditentukan dengan
menggunakan kriteria seperti berikut: 1) GR < 0,4 dikategorikan
sebagai ketimpangan rendah; 2) 0,4 <GR < 0,5 dikategorikan sebagai
ketimpangan sedang (moderat); 3) GR > 0,5 dikategorikan sebagai
ketimpangan tinggi.
Gambar 2.12.
Indeks Gini Rasio Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020 (dalam%)
0.500 0.390 0.397 0.384 0.394 0.392
0.400
0.300 0.382 0.364
0.200 0.307 0.319
0.252
0.100
0.000
2016 2017 2018 2019 2020

Supiori papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Rasio Gini di Kabupaten Supiori terlihat tidak banyak


mengalami perbedaan daripada rasio gini provinsi. Artinya tingkat
ketimpangan pendapatan di Kabupaten Supiori termasuk tinggi. Dari
tahun 2016 hingga tahun 2020 angka gini ratio mengalami penurunan
dari 0,30 di tahun 2016 menjadi 0,31 di tahun 2020. Angka gini ratio
Kabupaten Supiori menunjukkan bahwa ketimpangan pendapatan
antar golongan masyarakat tergolong ‘rendah’. Situasi ini
membutuhkan upaya agar ketimpangan tidak menjadi lebih tinggi
seiring meningkatnya perekonomian.

2.2.1.5 Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia


Pemerataan pendapatan ini diperhitungkan berdasarkan
pendekatan yang dilakukan oleh Bank Dunia, yaitu dengan
mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan
besarnya pendapatan. Kelompok I : 40 penduduk berpendapatan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 47


Gambaran Umum Kondisi Daerah

rendah; Kelompok II : 40 penduduk berpendapatan menengah, dan


Kelompok III : 20 berpendapatan tinggi. Ketimpangan pendapatan
diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan penduduk
dari kelompok yang berpendapatan 40 terendah dibandingkan total
pendapatan seluruh penduduk.

Dari pengukuran pemerataan pendapatan berdasarkan versi


Bank Dunia di Kabupaten Supiori, menunjukkan bahwa kelompok
yang mempunyai pendapatan berkategori pendapatan 20 persen
keatas pada tahun 2019 sebesar 44%, menurun menjadi 40,78% pada
tahun 2020. Untuk kelompok pendapatan 40 persen menengah pada
tahun 2019 sebesar 37,86% dan meningkat pada tahun 2020 menjadi
37,98%. Selanjutnya 40 persen terbawah di Kabupaten Supiori pada
tahun 2019 sebesar 18,14%, kemudian meningkat menjadi 21,24%
pada tahun 2020. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok ketimpangan
pendapatan 40 persen terendah yang terjadi di Kabupaten Supiori
pada tahun 2020 termasuk dalam kategori rendah.
Kemudian pemerataan pendapatan berdasarkan versi Bank
Dunia pada Provinsi Papua, menunjukkan bahwa kelompok yang
mempunyai pendapatan berkategori pendapatan 20 persen keatas
pada tahun 2019 sebesar 44,55%, meningkat menjadi 44,66% pada
tahun 2020. Untuk kelompok pendapatan 40 persen menengah pada
tahun 2019 sebesar 40,10% dan menurun pada tahun 2020 menjadi
39,73%. Selanjutnya 40 persen terbawah di Provinsi Papua pada tahun
2019 sebesar 15,35%, kemudian meningkat menjadi 15,62% pada
tahun 2020.
Gambar 2.13.
Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
40.78

44.66

37.98

39.73
40.10
44.00

44.55

37.86

50.00
21.24
18.14

15.35

40.00
15.62

30.00
20.00
10.00
0.00
Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi
Supiori Papua Supiori Papua Supiori Papua
20% berpendapatan tinggi 40% berpendapatan sedang 40% berpendapatan rendah

2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 48


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.2.2. Kesejahteraan Sosial


2.2.2.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator
untuk mengetahui tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang
mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, meliputi: Angka
Usia Harapan Hidup (UHH) untuk mengukur peluang hidup; rata-rata
lama sekolah dan angka melek huruf untuk mengukur status tingkat
pendidikan penduduk; serta pengeluaran rill per kapita untuk
mengukur akses terhadap sumberdaya untuk mencapai standar hidup
layak.
Gambar 2.14.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kabupaten Supiori, Kabupaten Biak Numfor dan
Provinsi Papua Tahun 2016-2020
75 71.56 71.96 72.57 72.19 62
71.13
70 60.06 61
59.09 60
65 60.84
58.05 60.44 59
60
62.30

62.30
61.84
60.59

61.23

58
55 57
50 56
2016 2017 2018 2019 2020

Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

IPM yang mengambarkan capaian dimensi kesehatan,


Pendidikan dan daya beli di Kabupaten Supiori tersebut menunjukan
perkembangan yang cukup baik, meskipun masih berada di bawah
rata-rata IPM Kabupaten Biak Numfor. Namun IPM Kabupaten Supiori
terlihat lebih tinggi dari rata-rata IPM Provinsi. Adapun sejak tahun
2016 sampai dengan tahun 2020 mengalami peningkatan 1,71 poin
yaitu dari 60,59 poin pada tahun 2016 menjadi 62,30 poin di tahun
2020. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia baik di
bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masih tertinggal dari
kabupaten/kota lainnya.

2.2.2.2. Rata-Rata Lama Sekolah


Untuk menghitung rata-rata lama sekolah (RLS) dibutuhkan
informasi tentang partisipasi sekolah, jenjang dan jenis pendidikan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 49


Gambaran Umum Kondisi Daerah

tertinggi yang pernah/sedang diduduki, ijazah tertinggi yang dimiliki,


serta tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki. Data ini
digunakan untuk melihat akses penduduk dalam hal mengenyam
pendidikan formal.
Perkembangan RLS Kabupaten Supiori secara umum
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun namun belum memenuhi
target program pendidikan wajib belajar 9 tahun. Jika dibandingkan
dengan Kabupaten sekitar (Kabupaten Biak Numfor), RLS Kabupaten
Supiori masih berada di bawah rata-rata. Sedangkan jika
dibandingkan dengan tingkat Provinsi, RLS Kabupaten Supiori terlihat
lebih tinggi.
Tabel 2.20.
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Supiori,
Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam tahun)
Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua

2016 8,13 9,84 6,15

2017 8,14 9,85 6,27

2018 8,39 10,00 6,52

2019 8,60 10,22 6,65

2020 8,81 10,22 6,69


Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Pada tahun 2016 RLS Kabupaten Supiori berada pada posisi


8,13 artinya bahwa rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah
adalah 8 tahun. Kemudian pada tahun 2020 RLS Kabupaten Supiori
meningkat menjadi 8,81 artinya bahwa rata-rata lama sekolah
penduduk usia sekolah adalah 8-9 tahun. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa kemampuan penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Supiori
dalam menyerap penduduk usia sekolah masih belum terlaksana
dengan optimal.

2.2.2.3. Penduduk Yang Berusia >15 Tahun Melek Huruf


Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk usia 15
tahun ke atas yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis
huruf latin dan huruf lainnya, tanpa harus mengerti apa yang di
baca/ditulisnya terhadap penduduk usia 15 tahun ke atas. AMH
digunakan untuk melihat pencapaian indikator dasar yang telah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 50


Gambaran Umum Kondisi Daerah

dicapai oleh suatu daerah, karena membaca merupakan dasar utama


dalam memperluas ilmu pengetahuan. AMH merupakan indikator
penting untuk melihat sejauh mana penduduk suatu daerah terbuka
terhadap pengetahuan. Tingkat melek huruf yang tinggi (atau tingkat
buta huruf rendah) menunjukkan adanya sebuah sistem pendidikan
dasar yang efektif dan/atau program keaksaraan yang memungkinkan
sebagian besar penduduk untuk memperoleh kemampuan
menggunakan kata-kata tertulis dalam kehidupan sehari-hari dan
melanjutkan pembelajarannya.

Tabel 2.21.
Angka Penduduk Usia >15 Tahun Yang Melek Huruf
Kabupaten Supiori, Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
2016 96,87 96,70 71,02
2017 91,80 96,40 73,89
2018 96,73 98,37 76,79
2019 98,34 99,21 78,00
2020 98,85 98,56 77,90
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Perkembangan persentase penduduk melek huruf yang berusia


usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Supiori cenderung mengalami
peningkatan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 angka
penduduk melek huruf yang berusia usia 15 tahun ke atas di
Kabupaten Supiori sudah mencapai 96,87%. Kemudian di tahun 2017
terjadi penurunan menjadi 91,80% dan meningkat hingga tahun 2020
menjadi 98,34% dengan rata-rata pertumbuhan 0,9 persen pertahun.
Tahun 2020, AMH penduduk 15 tahun ke atas di Kabupaten Supiori
setara dengan AMH penduduk 15 tahun ke atas di Kabupaten Biak
Numfor dengan angka mencapai 98%. Namun jika dilihat berdasarkan
capaian tingkat provinsi, AMH penduduk 15 tahun ke atas Kabupaten
Supiori masih terlihat lebih tinggi selama lima tahun terakhir.

2.2.2.4. Harapan Lama Sekolah


Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai
lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh
anak pada umur tertentu di masa mendatang. Angka HLS
menunjukkan peluang anak usia 7 tahun ke atas untuk mengenyam

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 51


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pendidikan formal pada waktu tertentu. Angka Harapan Lama Sekolah


dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem
pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk
lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai
oleh setiap anak.
Tabel 2.22.
Harapan Lama Sekolah Kabupaten Supiori,
Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam tahun)
Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
2016 12,70 13,68 10,23
2017 12,71 13,93 10,54
2018 12,72 13,94 10,83
2019 12,73 13,95 11,05
2020 12,74 13,96 11,08

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Angka harapan lama sekolah di Kabupaten Supiori selama


kurun waktu lima (5) tahun ini tidak banyak mengalami kenaikan
dimana pada Tahun 2016 sebesar 12,70 meningkat menjadi 12,74
pada tahun 2020. Akan tetapi HLS Kabupaten Supiori relatif masih
lebih rendah jika dibandingkan dengan angka harapan lama sekolah
di Kabupaten Biak Numfor yaitu sebesar 13,68 pada Tahun 2016 dan
meningkat menjadi 13,96 pada Tahun 2020. Sementara jika
dibandingkan dengan Provinsi Papua, HLS Kabupaten Supiori relatif
lebih tinggi. secara rinci dapat dilihat pada gambar 2..

2.2.2.5. Angka Harapan Hidup


Angka harapan hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-
rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang
selama hidup. Angka harapan hidup mencerminkan derajat kesehatan
masyarakat.
Tabel 2.23.
Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Supiori,
Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam Tahun)
Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
2016 65,29 67,86 65,12
2017 65,33 67,87 65,14

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 52


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua


2018 65,53 68,00 65,36
2019 65,81 68,20 65,65
2020 65,94 68,25 65,79

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

AHH Kabupaten Supiori tidak banyak mengalami keniakan.


Pada tahun 2016 tercatat sebesar 65,29 yang kemudian mengalami
peningkatan mencapai 65,94 pada tahun 2020. Kondisi ini
menjelaskan bahwa rata-rata anak yang baru lahir di Kabupaten
Supiori dapat menjalani hidup selama 65-66 tahun. AHH Kabupaten
Supiori jika dibandingkan dengan Provinsi Papua relatif lebih baik dari
pada Provinsi Papua. Sementara jika di bandingkan dengan Kabupaten
Biak terlihat lebih rendah daripada Kabupaten Biak yang mencapai
AHH sebesar 68,25 di tahun 2020.

2.2.2.6. Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan


Pengeluaran per kapita adalah biaya yang dikeluarkan untuk
konsumsi semua anggota rumah tangga selama sebulan dibagi dengan
banyaknya anggota rumah tangga yang telah disesuaikan dengan
paritas daya beli. Perkembangan pengeluaran perkapita di sesuaikan
di Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2016-2020 cenderung
menunjukkan fluktuatif. Nilai rata-rata pengeluaran perkapita rumah
tangga selama sebulan di tahun 2016 mencapai 5,3 juta rupiah dan
hingga tahun 2019 rata-rata pengeluaran perkapita rumah tangga
terlihat terus mengalami peningkatan dengan nilai mencapai 5,8 juta
rupiah. Namun di tahun 2020 rata-rata pengeluaran perkapita rumah
tangga kembali merosot dengan nilai sebesar 5,6 juta rupiah. Kondisi
ini menunjukkan masih rendahnya daya beli masyarakat jika
dibandingkan dengan Kabupaten sekitar dan tingkat Provinsi.
Tabel 2.24.
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan Kabupaten
Supiori, Kabupaten Biak Numfor dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (Ribu Rp)
Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua
2016 5.379 9.647 6.637
2017 5.655 9.812 6.996
2018 5.769 9.969 7.159
2019 5.820 10.211 7.336

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 53


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tahun Kabupaten Supiori Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua


2020 5.677 9.705 6.954

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

2.2.3.1. Kemiskinan
a. Garis Kemiskinan
Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan
(GKNM). Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai
pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan
2100 kilokalori perkapita perhari. Garis Kemiskinan Non Makanan
(GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan,sandang,
pendidikan dan kesehatan. Penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin.
Tabel 2.25.
Garis Kemiskinan
Kabupaten Supiori, Kabupaten Sekitar dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
Kabupaten Kabupaten Kabupaten Biak Kepualauan Provinsi
Tahun
Supiori Waropen Numfor Yapen Papua
2016 388.523 567.808 491.278 536.501 427.176
2017 429.102 627.112 521.782 592.535 457.541
2018 434.625 632.478 528.498 600.161 499.463
2019 447.524 655.060 543.971 618.487 540.099
2020 471.401 691.544 574.402 653.819 562.992

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per


bulan di bawah Garis Kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk
miskin. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik
Provinsi Papua, Garis Kemiskinan di Kabupaten Supiori sebesar Rp.
471.401/kapita/bulan di tahun 2020. Angka ini sedikit di bawah Garis
Kemiskinan Kabupaten sekitarnya dan Provinsi Papua yaitu
Kabupaten Waropen (Rp. 691.544), Kabupaten Biak Numfor (Rp.
574.402) dan Kabupaten Kepulauan Yapen (Rp. 653.819). Sedangkan
Garis Kemiskinan Provinsi Papua sebesar Rp. 562.992.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 54


Gambaran Umum Kondisi Daerah

b. Jumlah Penduduk Miskin


Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki pengeluaran
per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. Garis kemiskinan
dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau
tidaknya seseorang.

Gambar 2.15.
Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (Ribu Jiwa)

8.2 930 926.36


7.97
8 925
7.76 7.78 920 917.63
7.8
915 911.33 911.37
7.6
910
7.4
905
7.2 7.09
6.99 900 897.69
7
895
6.8 890
6.6 885
6.4 880
2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Berdasarkan perkembangan jumlah penduduk miskin dapat


diidentifikasikan, bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Supiori sepanjang tahun 2016-2020, jumlah penduduk miskin
berfluktuatif dan cenderung fluktuatif. Selama tahun 2016 hingga
2020 mengalami kenaikan sebesar 2,8%. Tahun 2016 jumlah
penduduk miskin mencapai 6,9 ribu jiwa, dan meningkat menjadi 7,9
ribu jiwa di tahun 2019, kemudian di tahun 2020 jumlah penduduk
miskin Kabupaten Supiori kembali menurun menjadi 7,7 ribu jiwa
atau sebesar 0,76% dari total penduduk miskin Provinsi Papua. Masih
tingginya jumlah kemiskinan diakibatkan oleh kebijakan
pembangunan yang belum merata sehingga belum dapat menjangkau
seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, di sebagian daerah ada
penduduknya yang memiliki ketimpangan pendapatan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 55


Gambaran Umum Kondisi Daerah

c. Persentase Penduduk Miskin


Kemiskinan merupakan persoalan multidimensi yang
menyangkut aspek ekonomi, politik, dan sosial-psikologis.
Permasalahan kemiskinan terjadi di hampir seluruh daerah di
Indonesia. Berdasarkan perkembangan persentase penduduk dapat
diidentifikasi persentase peduduk miskin di Kabupaten Supiori.
Sepanjang tahun 2016-2020 persentase penduduk miskin di
Kabupaten Supiori berfluktuatif.
Gambar 2.16.
Persentase Penduduk Miskin
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
50.00
37.99 37.40 39.22 38.79 36.91
40.00

30.00

20.00 28.54 27.62 27.74 27.53 26.64


10.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi Papua
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Tahun 2016 persentase penduduk miskin Kabupaten Supiori


tercatat sebesar 37,99% kemudian menurun pada tahun 2017 menjadi
37,40%, namun di tahun 2018 penduduk miskin meningkat kembali
mengalami peningkatan menjadi 39,22%, dan ditahun 2020
persentase penduduk miskin menurun menjadi 36,91%. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase penduduk miskin di kabupaten
Supiori masih relatif tinggi jika di bandingkan dengan Provinsi Papua
yang mencapai 26,64% di tahun 2020. Adanya pandemi Covid-19 di
tahun 2020 tidak berpengaruh signifikan dalam upaya penurunan
persentase kemiskinan Kabupaten Supiori.

d. Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan

Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan


persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan
adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 56


Gambaran Umum Kondisi Daerah

kemiskinan. Tingkat kedalaman ini memengaruhi seberapa besar


usaha pemerintah untuk mengangkat penduduk untuk keluar dari
kemiskinan. Dari data terllihat bahwa indeks kedalaman kemiskinan
Kabupaten Supiori sejak tahun 2016-2020 masih di atas rata-rata
Indeks Kedalaman Kemiskinan Provinsi Papua. Pada tahun 2016
indeks kedalaman kemiskinan Kabupaten Supiori sebesar 10,91% dan
sempat menurun di tahun 2018 menjadi 6,60%. Namun hingga tahun
2020 terlihat terus meningkat menjadi 10,52%. Indeks Kedalaman
Kemiskinan Kabupaten Supiori masih berada di atas Indeks
Kedalaman Kemiskinan Provinsi, perlu upaya lebih keras bagi
Pemerintah Kabupaten Supiori untuk menurunkan Indeks Kedalaman
Kemiskinan Kabupaten Supiori mengingat angka indeks yang
cenderung mengalami kenaikan pada tahun- tahun sebelumnya.
Persoalan kemiskinan berkutnya adalah Indeks Keparahan
Kemiskinan atau disingkat P2, merupakan gambaran mengenai
penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi
nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara
penduduk miskin.
Gambar 2.17.
Indeks Kedalaman Kemiskinan
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (%)
12.00 10.91 10.52
10.00
8.59
8.00 9.37 7.35
6.60
6.00 7.50 7.17
6.73
6.16
4.00

2.00

0.00
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Perkembangan indeks keparahan kemiskinan di Kabupaten


Supiori sepanjang tahun 2016-2020 menunjukkan perkembangan
yang fluktuatif. Tahun 2016, Indeks Keparahan Kemiskinan di
Kabupaten Supiori tercatat sebesar 3,85% kemudian menurun
menjadi 1,67% pada tahun 2018, dan pada akhir periode yaitu tahun

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 57


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2020 indeks keparahan kemiskinan kembali mengalami peningkatan


menjadi 3,80%. Indeks keparahan Kemiskinan Kabupaten Supiori
masih berada di atas Indeks Keparahan Kemiskinan Provinsi, perlu
upaya lebih keras bagi Pemerintah Kabupaten Supiori untuk
menurunkan Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Supiori
mengingat angka indeks yang cenderung mengalami kenaikan pada
tahun- tahun sebelumnya.
Gambar 2.18.
Indeks Keparahan Kemiskinan
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2016-2020 (dalam %)
5.00

4.00 4.19
3.80
3.00 2.82 2.60
2.28 2.08
2.00 3.85
3.08
1.00 1.67 2.02

0.00
2016 2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi Papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

2.2.4.1. Ketenagakerjaan
a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah Persentase
penduduk usia 15 tahun keatas yang merupakan angkatan kerja.
Indikator ini mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia
kerja yang aktif secara ekonomi disuatu wilayah. Semakin tinggi TPAK
menunjukkan bahwa semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja (labour
supply) yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa dalam
suatu perekonomian.
TPAK di Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2017-2020
terlihat cenderung meningkat, dengan rata-rata mencapai 66,65%.
artinya di Kabupaten Supiori secara rata-rata dari 100 penduduk usia
15 tahun ke atas sebanyak 60-70 orang tersedia untuk memproduksi
barang dan jasa. Tahun 2017 TPAK Kabupaten Supiori tercatat
sebesar 70,39%, di tahun 2018 TPAK menurun menjadi 58,22% dan
kembali meningkat menjadi 68,67% di tahun 2020. TPAK Kabupaten

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 58


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Supiori relatif berada di bawah nilai TPAK Provinsi Papua yaitu sebesar
72,16% di tahun 2020. Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin
meningkatnya Jumlah penduduk usia kerja yang berpartisipasi aktif
melakukan aktifitas ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa di
Kabupaten Supiori.
Gambar 2.19.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2017-2020 (dalam %)
90 79.11
76.94 76.92
80 70.39 68.67 69.32 72.16
70
58.22
60
50
40
30
20
10
0
2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

b. Tingkat Pengangguran Terbuka


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah Persentase jumlah
pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. TPT mengindikasikan
besarnya persentase angkatan kerja yang termasuk dalam
pengangguran. TPT yang tinggi menunjukkan bahwa terdapat banyak
angkatan kerja yang tidak terserap pada pasar kerja.

Perkembangan persentase angkatan kerja yang termasuk


Pengangguran atau tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten
Supiori cenderung fluktuatif menurun. Pada tahun 2017 TPT
Kabupaten Supiori berada pada posisi 5,53%, kemudian di tahun 2018
TPT Kabupaten Supiori mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya dengan capaian sebesar 8,11%. Selanjutnya hingga tahun
2020 kembali menurun menjadi 4,12%. Hal ini menunjukkan semakin
banyaknya jumlah angkatan kerja yang terserap oleh pasar tenaga
kerja. Analisis perbandingan dengan Provinsi Papua menunjukkan
bahwa TPT Kabupaten Supiori memiliki nilai yang lebih tinggi. Hal ini
menunjukkan kinerja penyerapan maupun penyediaan lapangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 59


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pekerjaan di Kabupaten Supiori masih lebih rendah dibandingkan


rata-rata provinsi.
Gambar 2.20.
Tingkat Pengangguran Terbuka
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2017-2020 (dalam %)
10
8.11
8
6 5.53
4.68
3.62 3.65 4.12 4.28
4 3.2

2
0
2017 2018 2019 2020
Kabupaten Supiori Provinsi papua

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

c. Rasio Penduduk Yang Bekerja


Perkembangan rasio penduduk yang bekerja atau
perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang
bekerja dengan angkatan kerja di Kabupaten Supiori terlihat fluktuatif
dengan kecenderungan meningkat sepanjang tahun 2017-2020. Rasio
penduduk yang bekerja tahun 2017 di Kabupaten Supiori hanya
mencapai 94,47%, mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi
91,89%. Namun hingga tahun 2020 rasio penduduk bekerja terus
meningkat menjadi 95,88%.

Tabel 2.26.
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Kabupaten Supiori dan Provinsi Papua
Tahun 2017-2020 (%)
Rasio penduduk yang Jumlah Angkatan Kerja Jumlah Penduduk yang
bekerja (%) (Jiwa) bekerja (Jiwa)
Tahun
Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi Kabupaten Provinsi
Supiori papua Supiori papua Supiori papua
2017 94,47 96,38 8.765 1.762.841 8.280 1.699.071
2018 91,89 96,80 7.747 1.835.963 7.119 1.777.207
2019 95,32 96,35 9.276 1.842.203 8.842 1.775.030
2020 95,88 95,72 9.836 1.767.403 9.431 1.691.745

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

Jumlah angkatan kerja menggambarkan jumlah penduduk


usia kerja yang aktif dalam perekonomian. Aktif dsini berarti adalah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 60


Gambaran Umum Kondisi Daerah

mereka berusaha untuk menghasilkan atau memproduksi barang dan


jasa. Jumlah angkatan kerja sepanjang tahun 2017-2020 Kabupaten
Supiori cenderung meningkat. Jumlah angkatan kerja tahun 2017
mencapai 8.765 jiwa dan pada tahun 2018 mengalami penurunan
menjadi 7.747 jiwa, kemudian pada tahun 2020 jumlah angkatan kerja
kembali meningkat menjadi 9.836 jiwa atau sebesar 0,5% dari total
angkatan kerja Provinsi Papua.

Selanjutnya Jumlah penduduk adalah mereka yang bekerja


adalah mereka yang berusia prima, namun tidak menutup
kemungkinan penduduk usia muda dan tua dapat ikut andil dalam
pasar tenaga kerja tersebut hal ini disebabkan adanya tanggung jawab
unutk mencari nafkah dan membantu ekonomi rumah tangga. Jumlah
penduduk yang bekerja tahun 2017-2020 cenderung berfluktuatif,
jumlah penduduk yang bekerja tahun 2017 mencapai 8.270 jiwa.
Kemudian pada tahun 2018 terjadi penurunan menjadi 7.119 jiwa,
dan di akhir periode tahun 2020 terjadi peningkatan menjadi 9.431
jiwa.

Hal ini menunjukkan bahwa rasio jumlah angkatan kerja


dibandingkan dengan jumlah total penduduk berusia kerja (15 Tahun
ke atas) meningkat. Sisanya, yaitu 4,12% adalah Bukan Angkatan
Kerja, yaitu rasio penduduk berusia kerja yang bukan termasuk
angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah total penduduk berusia
kerja. Analisis perbandingan dengan Provinsi Papua menunjukkan
bahwa rasio penduduk bekerja Kabupaten Supiori memiliki nilai yang
yang relative sama.

d. Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja


Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja (r) adalah rata-rata laju
pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) per tenaga kerja dalam
periode waktu tertentu. PDB yang dipergunakan adalah PDB atas
dasar harga konstan, sedangkan data tenaga kerja yang diperlukan
adalah jumlah orang yang bekerja. Jika diperhatikan secara
keseluruhan laju pertumbuhan PDRB pertenaga kerja di Kabupaten
Supiori sepanjang tahun 2018-2020 cenderung mengalami fluktuatif.
Tahun 2018 laju pertumbuhan PDRB Per tenaga kerja Kabupaten
Supiori mencapai 21,16%, dan pada tahun 2020 laju pertumbuhan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 61


Gambaran Umum Kondisi Daerah

PDRB terlihat mengalami penurunan hingga mencapai angka negative


atau menjadi -5,20%. Namun nilai tersebut masih relatif mengalami
kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu -16% di tahun 2019.
Gambar 2.21.
Laju Pertumbuhan PDRB Per Tenaga Kerja
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020
(dalam %)
25.00 21.16
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00
-5.00
-10.00 -5.20
-15.00
-20.00 -16.00
2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

2.2.5.1. Keuangan Daerah


Di era otonomi daerah, setiap daerah dituntut mampu mandiri
membiayai pembangunan di daerahnya yang lazim di indikasikan
dengan porsi PAD yang lebih tinggi pada pendapatan daerah
dibandingkan dana transfer maupun pendapatan daerah sah lainnya.
Dengan menghitung besarnya persentase PAD terhadap total
pendapatan daerah akan diketahui derajat kemandirian suatu daerah.
Semakin tinggi persentasenya, maka semakin tinggi derajat
kemandirian suatu daerah, yang menunjukkan semakin mampu
membiayai pengeluarannya sendiri tanpa bantuan dari pemerintah
pusat.

Tabel 2.27.
Persentase PAD Terhadap Pendapatan
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (dalam %)
Uraian 2018 2019 2020
Pendapatan Daerah
735.197.122.615 722.527.028.836 642.672.720.129
(Rp)

Pendapatan Asli
11.768.708.653 9.287.462.223 10.011.549.496
Daerah (Rp)
Persentase PAD
terhadap pendapatan 1,60 1,29 1,56
(%)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 62


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Uraian 2018 2019 2020


Opini BPK WDP WTP
Sumber: DJPK, (data olah 2021)

Perkembangan persentase PAD Kabupaten Supiori terhadap


total pendapatan daerah sepanjang tahun 2018-2020 memiliki
kecenderungan menurun. Tahun 2018, pendapatan daerah Kabupaten
Supiori mencapai 735 miliar rupiah dan PAD sebesar 11,7 miliar
rupiah dengan persentase PAD Kabupaten Supiori terhadap total
pendapatan hanya mencapai 1,60%. Selanjutnya di tahun 2020
terlihat bahwa pendapatan daerah Kabupaten Supiori mengalami
penurunan menjadi 642 miliar rupiah serta PAD mencapai 10,01
miliar rupiah dengan persentase PAD Kabupaten Supiori terhadap
total pendapatan hanya mencapai 1,56%. Kondisi ini menggambarkan
bahwa kemandirian Kabupaten Supiori dalam pelaksanaan otonomi
daerah masih sangat rendah.

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan pemerintah Kabupaten


Supiori menunjukkan hasil yang positif. Selama Tahun 2017-2018
dilihat dari hasil audit BPK terhadap keseluruhan pengelolaan
keuangan daerah. Terlihat capaian positif dalam pengelolaan
keuangan daerah Kabupaten Supiori dimana pada tahun 2018 hingga
tahun 2019 mencapai opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan di
tahun 2019 telah mencapai opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Dengan demikian menunjukkan kinerja pemerintah Kabupaten
Supiori telah cukup baik dari sisi Penatausahaan Laporan Keuangan.

2.3 Aspek Pelayanan Umum


Pelayanan umum merupakan aspek krusial dalam pencapaian
kesejahtaeraan masyarakat. Hal ini tentu saja tidak dapat dilepaskan
dari peranan pemerintah daerah sebagai penyelenggara pelayanan
publik di level daerah. Pemerintah daerah melalui berbagai bentuk
pelayanan umum memegang peranan penting dalam menentukan
tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan pembangunan daerah. Dalam
hal ini kewajiban pemerintah daerah adalah menyelenggarakan aspek
pelayanan umum yang dimaksud berfokus pada: (1) layanan urusan
pemerintahan wajib palayanan dasar, (2) urusan pemerintahan wajib
bukan palayanan dasar, dan (3) urusan pemerintahan pilihan. Oleh

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 63


Gambaran Umum Kondisi Daerah

karena itu deskripsi mengenai kondisi pelayanan umum terkini perlu


dilakukan untuk menunjukkan permasalahan dan potensi
penyelenggaraan pelayananan umum dalam kontribusinya mencapai
tujuan pembangunan.
Sehubungan dengan itu, sebagaimana telah disampaikan di
atas, deskripsi situasi terkini (capaian terkini) akan menggunakan
rujukan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah. Sementara itu ukuran capaian akan disajikan secara umum
masih dengan menggunakan ketentuan Permendagri Nomor 86 tahun
2017 yang saat ini berlaku.

2.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar


Layanan urusan pemerintahan ini sebenarnya hanya meliputi
enam urusan, namun keseluruhannya wajib diselenggarakan dengan
baik demi memenuhi hak masyarakat yang paling mendasar. Layanan
ini difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum
dan penataan ruang, perumahan, ketentraman, ketertiban dan
perlindungan, serta jaminan kehidupan sosial yang baik.

2.3.1.1. Urusan Pendidikan


Keberhasilan pembangunan suatu wilayah ditentukan oleh
sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah
satu cara meningkatkan kualitas SDM tersebut. Oleh karena itu
peningkatan mutu pendidikan harus terus diupayakan, dimulai
dengan membuka kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk
untuk mengenyam pendidikan, hingga pada peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pendidikan. Untuk mengetahui
seberapa banyak penduduk yang memanfaatkan fasilitas pendidikan
dapat dilihat dari persentase penduduk menurut partisipasi sekolah.
Untuk melihat partisipasi sekolah dalam suatu wilayah biasa dikenal
beberapa indikator untuk mengetahuinya, antara lain: Angka
Partisipasi Sekolah (APS), Angka Partisipasi Kasar (APK), serta Angka
Partisipasi Murni (APM).

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


PAUD sebagai salah satu tempat untuk membina anak usia dini
merupakan salah jenjang pendidikan yang ditargetkan dalam

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 64


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pembangunan Kabupaten Supiori. Dalam lima tahun terakhir, jumlah


siswa PAUD/TK di Kabupaten Supiori cenderung fluktuatif dengan
hasil akhir di tahun 2020 menurun. Jumlahnya meningkat pada
tahun 2016 hingga tahun 2019, namun di tahun 2020 mengalami
penurunan yang tidak drastis, semula 1.510 siswa menjadi 1.194
siswa. Sementara jumlah penduduk usia 3-6 tahun di Kabupaten
Supiori sebanyak 2.505 orang di tahun 2016 dan bertambah menjadi
2.536 orang penduduk usia 3-6 tahun.

Tabel 2.28.
Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk Usia 3-6
2.505 2.501 2.515 2.527 2.536
Tahun (orang)
APK Pendidikan Anak Usia
60,28 62,00 129,20 235,00 159,00
Dini (PAUD) (%)
Jumlah Siswa PAUD (orang) 1.510 1.525 1.139 1.194 1.187
-TK/TKLB/RA 331 384 787 874 813
-KB 916 869 120 75 100
-TPA - - - - -
-SPS 263 272 232 245 274

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori dan Kemendikbud RI,


(data olah 2021)

Jika di lihat berdasarkan angka partisipasi Kasar jenjang PAUD,


dimana tahun 2016 APK PAUD Kabupaten Supiori mencapai 60,28%,
kemudian terus mengalami kenaikan hingga di tahun 2019 menjadi
235%. Namun di tahun 2020 terlihat mengalami penurunan menjadi
159%. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 2.27.

2. Pendidikan Non Formal


Pendidikan kesetaraan adalah pendidikan non formal yang
ditujukan kepada warga negara yang tidak berkesempatan
mengenyam pendidikan formal di sekolah. Pendidikan non formal
sendiri menurut UU dan Peraturan Pemerintah RI tentang pendidikan
menyatakan bahwa pendidikan non formal adalah jalur pendidikan
diluar pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan
berjenjang yang dapat diselenggarakan melalui Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB), Pusat kegiatan belajar Masyarakat (PKBM), atau satuan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 65


Gambaran Umum Kondisi Daerah

sejenis lainnya. Sebagai penopang pincangnya kesetaraan pendidikan


tersebut hadirlah jalur alternatif yang dapat dipilih oleh mereka yang
tidak dapat mengenyam pendidikan formal yakni melalui program
belajar paket yang terdiri dari paket A setara SD, paket B setara SMP
dan paket C setara SMA. Sistem pembelajaran yang dilakukan tidak
sama dengan sekolah formal, namun kurikulum yang digunakan sama
sehingga ijazah yang diterima oleh peserta didiknya disejajarkan
dengan sekolah formal.
Tabel 2.29.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Non Formal
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020 (%)
APK Paket A APK Paket B APK Paket C
Tahun
Setara SD Setara SMP Setara SMA
2018 0,00 0,16 0,61
2019 0,20 5,80 21,10
2020 3,69 17,00 28,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya


manusia, Kabupaten Supiori mencanangkan pendidikan kesetaraan.
Adapun sepanjang tahun 2018-2020, APK Pendidikan Kesetaraan di
Kabupaten Supiori semakin menunjukkan peningkatan setiap
tahunnya. Berdasarkan data, tahun 2020 APK Paket A Setara SD
mencapai 3,69 persen, kemudian APK Paket B Setara SMP mencapai
17 persen dan APK Paket C Setara SMA sebesar 28 persen.

3. Pendidikan Dasar
a. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK), menunjukkkan partisipasi
penduduk yang sedang mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang
pendidikannya. Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan persentase
jumlah penduduk yang sedang bersekolah pada suatu jenjang
pendidikan (berapapun usianya) terhadap jumlah penduduk usia
sekolah yang sesuai dengan jenjang pendidikan tersebut.
APK digunakan untuk mengukur keberhasilan program
pembangunan pendidikan yang diselenggarakan dalam rangka
memperluas kesempatan bagi penduduk untuk mengenyam
pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 66


Gambaran Umum Kondisi Daerah

mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing


jenjang pendidikan.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Dasar secara
keseluruhan di Kabupaten Supiori cenderung mengalami peningkatan.
APK SD Kabupaten Supiori tahun 2015 sebesar 82,85 persen dan terus
mengalami peningkatan hingga tahun 2019 menjadi 127,20 persen
yang merupakan titik tertinggi, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
11 persen selama lima tahun terakhir.
Tabel 2.30.
Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020 (%)
Tahun Angka partisipasi kasar SD Angka partisipasi kasar SMP
2016 82,85 60,06
2017 99,58 83,81
2018 104,00 82,00
2019 110,70 77,00
2020 127,20 77,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Selanjutnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah Menengah


Pertama secara keseluruhan di Supiori cenderung fluktuatif. Tahun
2016, APK SMP Kabupaten Supiori sebesar 60,06 persen, kemudian
mengalami peningkatan di tahun 2017 menjadi 83,81 persen dan
terlihat menurun pada tahun berikutnya hingga di tahun 2020
menjadi 77%. Namun demikian, APK pada jenjang pendidikan SMP,
masih berada di bawah 100% dari tahun ke tahun. Hal ini
menunjukkan masih rendahnya partisipasi penduduk pada jenjang
pendidikan tersebut, yang dapat dikarenakan penduduk tidak sekolah
lagi atau putus sekolah pada jenjang SMP di Kabupaten Supiori.

b. Angka Partisipasi Murni


Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase jumlah anak
pada kelompok usia sekolah tertentu yang sedang bersekolah pada
jenjang pendidikan yang sesuai dengan usianya terhadap jumlah
seluruh anak pada kelompok usia sekolah yang bersangkutan Bila APK
digunakan untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia
sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu
jenjang pendidikan tertentu tanpa melihat berapa usianya, maka

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 67


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Angka Partisipasi Murni (APM) mengukur proporsi anak yang


bersekolah tepat waktu.
Bila seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu,
maka APM akan mencapai nilai 100. Secara umum, nilai APM akan
selalu lebih rendah dari APK karena nilai APK mencakup anak diluar
usia sekolah pada jenjang pendidikan yang bersangkutan. Selisih
antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau
terlalu cepat bersekolah. Keterbatasan APM adalah kemungkinan
adanya under estimate karena adanya siswa diluar kelompok usia
yang standar di tingkat pendidikan tertentu.
Tabel 2.31.
Angka Partisipasi Murni (APM)
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020 (%)

Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Murni


Tahun
(APM) SD/MI (APM) SMP/MTs
2016 66,06 37,29
2017 78,23 53,40
2018 88,00 54,00
2019 104,10 49,00
2020 116,00 53,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar di Kabupaten


Supiori cenderung mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir
dengan rata-rata mengalami pertumbuhan Angka Partisipasi Murni
sebesar 15,15 persen sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 Angka
Partisipasi Murni (APM) Sekolah Dasar di Kabupaten Supiori sebesar
66,06 persen dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2020
menjadi 116 persen.
Selanjutnya Angka Partisipasi Murni (APM) pada Sekolah
Menengah Pertama di Kabupaten Supiori mengalami fluktuatif dengan
kecenderungan meningkat selama lima tahun terakhir. Tahun 2016
Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah Menengah Pertama di
Kabupaten Supiori mencapai 37,29 persen dan meningkat di tahun
2018 menjadi 54 persen, kemudian di tahun 2019 tercatat kembali
mengalami penurunan menjadi 49 persen. Namun di tahun 2020, APM
SMP Kabupaten Supiori mulai mengalami kenaikan menjadi 53
persen.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 68


Gambaran Umum Kondisi Daerah

c. Angka Partisipasi Sekolah

Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap


lembaga pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. APS merupakan
indikator dasar yang digunakan untuk melihat akses penduduk pada
fasilitas pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Semakin
tinggi Angka Partisipasi Sekolah semakin besar jumlah penduduk yang
berkesempatan mengenyam pendidikan. Namun demikian
meningkatnya APS tidak selalu dapat diartikan sebagai meningkatnya
pemerataan kesempatan masyarakat untuk mengenyam pendidikan.
Tabel 2.32.
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Kabupaten Supiori Tahun 2018 - 2020
Angka Partisipasi
Angka Partisipasi Sekolah
Sekolah terhadap
Tahun terhadap penduduk usia 7-12
penduduk usia 13-15
tahun
tahun
2018 94,00 79,00
2019 114,40 59,00
2020 127,00 67,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori,


Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 di Kabupaten Supiori cenderung
meningkat selama tahun 2018-2020, dengan pertumbuhan Angka
Partisipasi Sekolah sebesar 16 persen sepanjang tiga tahun terakhir.
Tahun 2016 Angka Partisipasi Sekolah Usia 7-12 mencapai 94 persen,
kemudian mengalami peningkatan menjadi 127 persen pada tahun
2020.
Kemudian Angka Partisipasi Sekolah Usia 13-15 di Kabupaten
Supiori cenderung fluktuatif selama tiga tahun terakhir. Adapun
Tahun 2018 Angka Partisipasi Sekolah Usia 13-15 mencapai 79
persen, kemudian menurun menjadi 59 persen di tahun 2019 dan
meningkat kembali di tahun 2020 menjadi 67 persen.
Hal yang perlu mendapat perhatian lebih yaitu pada kelompok
umur 13-15 tahun, dimana meskipun APS mengalami kenaikan tetapi
belum mendekati 100% yaitu sebesar 67 % atau dengan kata lain 33
% penduduk usia 13-15 tahun di Kabupaten Supiori tidak lagi
bersekolah belum pernah atau tidak lagi bersekolah.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 69


Gambaran Umum Kondisi Daerah

d. Angka Putus Sekolah

Angka putus sekolah menunjukkan tingkat putus sekolah di


suatu jenjang pendidikan, angka putus sekolah SD atau SMP
menunjukkan persentase anak yang berhenti sekolah sebelum tamat
SD atau sebelum tamat SMP. Perkembangan angka putus sekolah di
Kabupaten Supiori tahun 2018-2020 secara umum mengalami
penurunan. Untuk jenjang SD angka putus sekolah terjadi di tahun
2018 yaitu 99 persen anak mengalami putus sekolah sebelum lulus
SD, sementara tahun 2020 menurun menjadi 96,60 persen anak
mengalami putus sekolah. Untuk jenjang SMP angka putus sekolah
terjadi di tahun 2018 sebesar 1 persen anak putus sekolah sebelum
menamatkan SMP, kemudian menurun di tahun 2020 menjadi 0,20
persen anak.
Tabel 2.33.
Angka Putus Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Supiori Tahun 2018 - 2020
Uraian 2018 2019 2020
Angka Putus Sekolah (APS)
99,00 99,50 96,60
SD/MI
Angka Putus Sekolah (APS)
1,00 1,00 0,20
SMP/MTs
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

e. Angka Kelulusan

Angka kelulusan sekolah menunjukan tingkat kelulusan siswa


dalam menyelesaikan pendidikan pada masing-masing jenjang
pendidikan. Angka kelulusan pada tingkat SD/setara di Kabupaten
Supiori, tahun 2018 sebesar 95 persen dan tercatat meningkat di
tahun 2020 kelulusan mencapai 100%.

Tabel 2.34.
Angka Kelulusan Sekolah Pada Jenjang Pendidikan Dasar
Kabupaten Supiori Tahun 2018 - 2020
Uraian 2018 2019 2020
Angka Kelulusan (AL) SD/MI 95,00 99,60 100,00
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
97,00 98,00 99,00
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Untuk angka kelulusan sekolah SMP/sederajat menunjukkan


peningkatan selama tiga tahun terakhir. Adapun di tahun 2018, angka

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 70


Gambaran Umum Kondisi Daerah

kelulusan tingkat SMP/sederajat sebesar 97 persen dan mengalami


peningkatan di tahun 2020 menjadi 99 persen atau meningkat sebesar
2 persen sepanjang tahun 2018-2020.

f. Jumlah Gedung Sekolah

Perkembangan jumlah insfrastruktur sekolah di Kabupaten


Supiori cenderung tidak banyak mengalami perubahan selama tahun
2016-2020. Jumlah sekolah pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar
(SD) tahun 2020 tercatat sebanyak 40 sekolah. Sementara jumlah
murid Sekolah Dasar di tahun 2020 sebanyak 3.843 orang dengan
kapasitas jumlah guru sebanyak 236 orang.
Tabel 2.35.
Perkembangan Jumlah Fasilitas Gedung Sekolah Menurut
Jenjang Pendidikan Kabupaten Supiori Semester
Tahun 2016-2020
Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Sekolah Dasar (SD)
Jumlah Sekolah 40 40 40 40 40
Jumlah Guru 277 234 227 266 236
Jumlah Murid 4.136 4.278 3.911 3.867 3.843
Sekolah Menengah
Pertama (Smp)
Jumlah Sekolah 11 11 12 13 13
Jumlah Guru 116 111 111 132 124
Jumlah Murid 1.528 1.572 1.615 1.643 1.655
Sumber: Dapodik, (data diolah 2021)

Sementara pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Pertama


(SMP) hingga tahun 2020 tercatat jumlah bangunan sekolah yang
terdapat di Kabupaten Supiori sebanyak 13 sekolah dengan jumlah
murid SMP sebanyak 1.655 orang dan jumlah guru sebanyak 124
orang. Selengkapnya dapat di lihat pada tabel 2.34,

g. Jumlah Ruang Kelas Berdasarkan Kondisi


Gedung sekolah sebagai komponen utama dalam pelaksanaan
proses belajar mengajar merupakan salah satu faktor yang
berpengaruh besar dalam penentuan mutu suatu lembaga pendidikan,
termasuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP),
sehingga membutuhkan pemeliharaan secara berkala. Untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Supiori, pemerintah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 71


Gambaran Umum Kondisi Daerah

daerah perlu melakukan upaya salah satunya dengan melakukan


identifikasi kondisi fisik terhadap bangunan gedung sekolah.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), kondisi ruang kelas di kabupaten Supiori cenderung
membaik sepanjang tahun 2016-2020. Jumlah ruang kelas di tahun
2016 mencapai 239 unit ruang kelas dengan kondisi baik sebanyak 69
unit ruang kelas. Kemudian di tahun 2020 panambahan jumlah ruang
kelas menjadi 248 unit ruang kelas dengan sebanyak 222 unit ruang
kelas dalam kondisi baik dan 26 unit dalam kondisi rusak ringan.
Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.36.
Jumlah Ruang Kelas Berdasarkan Kondisi
Pada Jenjang Sekolah Dasar (SD) Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
Kondisi Ruang Kelas 2016 2017 2018 2019 2020
Baik 69 35 29 10 222
Rusak Ringan 136 170 175 184 26
Rusak Sedang 12 10 18 46 0
Rusak Berat 8 20 19 5 0
Rusak Total 14 8 0 0 0
Jumlah 239 243 241 245 248
Sumber: Dapodik, (data diolah 2021)

Kemudian jumlah ruang kelas berdasarkan kondisi pada jenjang


sekolah menengah pertama di Kabupaten Supiori juga terlihat semakin
membaik selama lima tahun terakhir. Jumlah ruang kelas di tahun
2016 mencapai 62 unit ruang kelas dengan jumlah ruang dalam
kondisi baik sebanyak 9 unit ruang kelas dan rusak ringan sebanyak
48 unit. Kemudian di tahun 2020 terdapat panambahan jumlah ruang
kelas menjadi 70 unit dengan sebanyak 49 unit ruang kelas dalam
kondisi baik dan 21 unit dalam kondisi rusak ringan.
Tabel 2.37.
Jumlah Ruang Kelas Berdasarkan Kondisi
Pada Jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
Kondisi Ruang Kelas 2016 2017 2018 2019 2020
Baik 9 13 9 4 49
Rusak Ringan 48 42 45 46 21
Rusak Sedang 4 9 7 15 0
Rusak Berat 1 0 0 2 0

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 72


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kondisi Ruang Kelas 2016 2017 2018 2019 2020


Rusak Total 0 1 0 0 0
Jumlah 62 65 61 67 70
Sumber: Dapodik, (data diolah 2021)

h. Persentase Sekolah yang Memiliki Ruang Guru dan Ruang


Kepala Sekolah

Standar sarana dan prasarana sekolah merupakan salah satu dari


delapan standar nasional pendidikan. Beberapa prasarana pendidikan
dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya menjadi dua jenis, yaitu
prasarana langsung dan tidak langsung dalam menunjang
pembelajaran. Untuk kategori prasarana langsung adalah prasarana
yang dapat langsung digunakan dalam menunjang pembelajaran,
seperti ruang kelas, ruang perpustakaan, dan ruang laboratorium.
Sedangkan untuk kategori prasarana tidak langsung digunakan dalam
proses pembelajaran seperti kantin, kamar kecil, ruang pimpinan, dan
ruang guru.
bedasarkan data Dinas Pendidikan kabupaten Supiori, kondisi
sekolah yang memiliki ruang guru di Kabupaten Supiori mengalami
fluktuatif selama tiga tahun terakhir, di tahun 2018 tercatat 95 persen
Sekolah Dasar (SD) memiliki ruang guru, kemudian meningkat
menjadi 97,50 persen di tahun 2020. Sementara pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama (SMP) sejak tahun 2018 mengalami tren fluktuatif,
semula 82 persen kemudian meningkat di tahun 2019 hingga
mencapai 100 persen dan kembali menurun menjadi 92 persen di
tahun 2020. Ruang kepala sekolah pada jenjang SMP juga terlihat
menurun selama tiga tahun terakhir. Adapun di tahun 2018
persentase Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang memiliki ruang
Kepala Sekolah di Kabupaten Supiori sebesar 100 persen dan di tahun
selanjutnya tercatat menurun menjadi 92 persen di tahun 2019 dan
2020.
Tabel 2.38.
Persentase Sekolah yang Memiliki Ruang Guru dan Ruang Kepala
Sekolah Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
Uraian 2018 2019 2020
Persentase Sekolah Dasar yang memiliki
95,00 97,50 97,50
Ruang Guru Lengkap
Persentase Sekolah Menengah Pertama yang
82,00 100,00 92,00
memiliki Ruang Guru Lengkap

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 73


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Persentase Sekolah Menengah Pertama yang


memiliki ruang Kepala Sekolah dan 100,00 92,00 92,00
dilengkapi meja kursi
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

i. Bangunan Sekolah Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs dalam


Kondisi Baik

Kondisi bangunan sekolah dalam kondisi baik sangat


mendukung terwujudnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang
kondusif. Kondisi bangunan sekolah kondisi baik pada jenjang SD/MI
di Kabupaten Supiori mengalami fluktuatif selama tiga tahun terakhir,
di tahun 2018 tercatat 82 persen, kemudian meningkat menjadi 100
persen di tahun 2019 dan di tahun 2020 menurun menjadi 92 persen.
Sementara kondisi bangunan sekolah baik pada jenjang SMP/MTs
sejak tahun 2018 konsisten mengalami tren peningkatan, semula 43
persen kemudian menjadi 87,50 persen di tahun 2020.
Tabel 2.39.
Bangunan Sekolah Pendidikan SD/MI dan SMP/MTs dalam
Kondisi Baik di Kabupaten Supiori
Tahun 2018-2020 (%)
Uraian 2018 2019 2020
Sekolah pendidikan SD/MI
82,00 100,00 92,00
kondisi bangunan baik

Sekolah pendidikan SMP/MTs


43,00 82,50 87,50
Kondisi Bangunan Baik
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat persoalan yang mengarah


pada terbatasnya anggaran dalam meningkatkan bangunan sekolah
kondisi baik di Kabupaten Supiori, namun hal tersebut seyogyanya
tidak menjadi masalah utama. Hal yang perlu difokuskan kedepan
selain mencari sumber pembiayaan non APBD dalam membantu
meningkatkan bangunan sekolah dalam kondisi baik, pemerintah
Kabupaten Supiori juga perlu memperkuat pengawasan dan evaluasi
terhadap kualitas pelaksanaan kegiatan pemeliharaan, rehabilitasi
bangunan sekolah, sehingga umur pakai dapat sesuai dengan yang
direncanakan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 74


Gambaran Umum Kondisi Daerah

j. Rasio Ketersediaan Sekolah Pendidikan Dasar

Rasio ketersediaan sekolah dapat menunjukkan kemampuan


untuk menampung semua penduduk usia pendidikan. Kinerja
indikator ini untuk jenjang SD/MI dan SMP/MTs di Kabupaten Supiori
selama periode 2018-2020 secara umum menunjukkan penurunan.
Tahun 2020, Rasio ketersediaan Sekolah Dasar (SD) terhadap
penduduk usia 7-12 tahun di Kabupaten Supiori mencapai 75,60
persen, hal ini berarti setiap 1 sekolah SD dapat menampung sebanyak
75-76 penduduk usia 7-12 tahun. Kemudian rasio Rasio ketersediaan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) terhadap penduduk usia 13-15
tahun mencapai 165 persen. hal ini berarti setiap 1 sekolah pada
jenjang SMP dapat menampung sebanyak 165 penduduk usia 13-15
tahun. Hal ini menunjukkan ketersediaan layanan pendidikan SD dan
SMP mengalami overcapacity yang berpotensi menurunkan angka
lama sekolah dan jenjang pendidikan yang ditamatkan.
Tabel 2.40.
Rasio Ketersediaan Sekolah Pendidikan Dasar
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (%)
Uraian 2018 2019 2020
Rasio ketersediaan SD terhadap
95,00 84,40 75,60
penduduk usia 7-12 tahun
Rasio ketersediaan SMP terhadap
275,0 160,0 165,0
penduduk usia 13-15 tahun
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

k. Rata-rata Nilai Ujian


Ujian nasional merupakan suatu sistem evaluasi standar
pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu
tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Pendidikan. Rata-rata nilai ujian nasional pada jenjang Sekolah Dasar
(SD) di Kabupaten Supiori tahun 2018 mencapai 73 dan menurun di
tahun 2019 menjadi 43,30, kemudian meningkat kembali di tahun
2020 menjadi 72,40.
Tabel 2.41.
Rata-rata Nilai Ujian Nasional
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (Nilai)
Rata-rata Nilai Ujian 2018 2019 2020
Nilai Rata-rata Ujian Nasional SD 73,00 43,30 72,40
Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMP 38,00 35,00 69,60
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 75


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sementara Rata-rata nilai ujian nasional pada jenjang Sekolah


Sekolah Pertama (SMP) di Kabupaten Supiori tahun 2018 sebesar 38
dan menurun di tahun 2019 menjadi 35, kemudian meningkat kembali
di tahun 2020 menjadi 69,60.

l. Angka Melek Huruf Usia 15-24 Tahun


Angka Melek Huruf (AMH) adalah proporsi penduduk berusia 15
tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin
atau lainnya. AMH dapat digunakan untuk: (a) Mengukur keberhasilan
program-program pemberantasan buta huruf, terutama di daerah
pedesaan di Indonesia dimana masih tinggi jumlah penduduk yang
tidak pernah bersekolah atau tidak tamat SD; (b) Menunjukkan
kemampuan penduduk di suatu wilayah dalam menyerap informasi
dari berbagai media; (c) Menunjukkan kemampuan untuk
berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Sehingga angka melek huruf
dapat mencerminkan potensi perkembangan intelektual sekaligus
kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Gambar 2.22.
Perkembangan Angka Melek Huruf
Penduduk (Perempuan dan Laki-Laki) Usia 15‐ 24 Tahun dan
penduduk berusia >15 tahun yang melek huruf
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2020 (%)
105
99.4 100 99.52 99.44 100
100
95 98.34 98.85
96.87 96.73
90
91.8
85
2016 2017 2018 2019 2020
Angka melek huruf penduduk usia 15‐24 tahun, perempuan dan laki‐laki
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Angka melek huruf khususnya penduduk usia 15-24 tahun di


Kabupaten Supiori cenderung berfuluktuatif selama lima tahun
terakhir. Rata-rata angka melek huruf di Kabupaten Supiori ialah
99,34 persen, artinya sebagian penduduk usia 15-24 tahun di
Kabupaten Supiori dapat dikatakan telah mampu membaca dan
menulis dalam huruf latin atau lainnya. Pada tahun 2016 angka melek
huruf penduduk usia 15-24 tahun di Kabupaten Supiori telah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 76


Gambaran Umum Kondisi Daerah

mencapai 99,4 persen, kemudian meningkat menjadi 100 persen di


tahun 2020.
Kemudian perkembangan rata-rata penduduk berusia >15
tahun yang melek huruf (tidak buta aksara) di Kabupaten Supiori
sepanjang tahun 2016-2020 cenderung fluktuatif, dimana tahun 2020
rata-rata penduduk berusia >15 tahun yang melek huruf mencapai
98,85 persen, artinya dapat dikatakan bahwa secara umum sebagian
besar penduduk berusia >15 tahun di Kabupaten Supiori telah mampu
membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya.

m. Rasio Guru Terhadap Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan


Standar rasio guru terhadap murid SD dan sederajat
berdasarkan PP No.74 Tahun 2008 adalah 20:1, dengan kata lain satu
guru mengajar 20 murid. Berdasarkan standard tersebut, pada tahun
2018 kondisi rasio guru terhadap murid jenjang SD/MI sebesar 14:
atau satu guru mengajar 14 murid, kemudian di tahun 2020
meningkat menjadi 16:1 atau satu guru mengajar 16 murid.
Sementara itu untuk jenjang SMP/MTs, pada tahun 2018 tercatat 13:1
atau satu guru mengajar 13 murid, selanjutnya di tahun 2020 tercatat
meningkat menjadi 15:1 atau satu guru mengajar 15 murid. Dengan
demikian Kabupaten Supiori masih membutuhkan tambahan guru
pada jenjang SD/MI dan jenjang SMP/MTs.
Gambar 2.23.
Rasio Guru Terhadap Murid Berdasarkan Jenjang Pendidikan
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2020 (%)
20.00 16.20 15.20
14.00 13.00 13.10 12.89
15.00
10.00
5.00
0.00
2018 2019 2020
Rasio Guru SD-MI / Murid Rasio Guru SMP-MTs / Murid

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

n. Rombongan Belajar
Berdasarkan Pasal 24 Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017
jumlah peserta didik tingkat SD dalam satu rombel minimal 20 dan
maksimal 28, sedangkan jumlah peserta didik tingkat SMP dalam satu

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 77


Gambaran Umum Kondisi Daerah

rombel minimal 20 dan maksimal 32. Kondisi di Kabupaten Supiori


menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, Persentase SD
yang semua rombelnya tidak melebihi 32 siswa sebesar 87,50 persen.
Sementara Persentase SMP yang semua rombelnya tidak melebihi 36
siswa di tahun 2020 sebesar 92 persen artinya jumlah peserta didik
tingkat SD dan SMP di Kabupaten Supiori belum mencapai standar
ideal. Kedua kondisi tersebut menggambarkan bahwa Kabupaten
Supiori masih perlu penambahan Ruang Kelas Baru atau penambahan
jumlah sekolah SD dan SMP.
Tabel 2.42.
Indikator Rombongan Belajar pada Jenjang SD dan SMP
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (%)
Uraian 2018 2019 2020
Persentase SD yang semua
rombelnya tidak melebihi 32 siswa 95,00 87,50 87,50

Persentase SMP yang semua


rombelnya tidak melebihi 36 siswa 91,00 91,00 92,00

Persentase SD yang telah


memenuhi kebutuhan ruang kelas
dan meja dan kursi serta papan
tulis untuk setiap rombel 40,00 50,00 65,00

Persentase SMP yang telah


memenuhi kebutuhan ruang kelas
dan meja dan kursi serta papan
tulis untuk setiap rombel 64,00 64,00 92,00

Rasio rombel/guru SD-MI 0,90 0,84 1,06


Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Kemudian Persentase SD yang telah memenuhi kebutuhan


ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel
di Kabupaten Supiori tahun 2020 mencapai 65 persen, artinya
sebanyak 45 persen ruang kelas pada jenjang Sekolah Dasar belum
terpenuhi standar kelengkapan ruang kelas. Sementara pada jenjang
SMP, Persentase pemenuhan kebutuhan ruang kelas dan meja dan
kursi serta papan tulis untuk setiap rombel mencapai 92 persen
artinya sebanyak 8 persen ruang kelas pada jenjang Sekolah
Menengah Pertama belum memenuhi standar kelengkapan ruang
kelas. Selengakapnya dapat dilihat pada tabel 2.42.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 78


Gambaran Umum Kondisi Daerah

o. Kualifikasi Pendidikan dan Pendidik Terakreditasi


Kualitas pelayanan pendidikan salah satunya ditentukan
apabila para guru memiliki kompetensi. Dalam hal ini kompentensi
diukur dari kualifikasi pendidik (terkait dengan jenjang pendidikan
minimal D4/S1) dan sertifikasi pendidik (terkait dengan penilaian
standar nasional tenaga kependidikan).
Tabel 2.43.
Kualifikasi dan Sertifikasi Guru Jenjang SD dan SMP
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020
Uraian 2018 2019 2020
Persentase SD yang memiliki satu orang guru
98,00 100,00 100,00
untuk setiap 32 peserta didik
Persentase SD yang memiliki 6 orang guru 83,00 82,50 52,00
Persentase SD yang memiliki 2 orang guru
100,00 100,00 98,00
dengan kualifikasi S1/D4
Persentase SD yang memiliki 2 orang guru
45,00 57,50 32,50
yang telah memiliki sertifikat pendidik
Persentase Kepala SD yang berkualifikasi
63,00 62,50 60,00
S1/D4 dan bersertifikat pendidik
Persentase SMP yang memiliki guru untuk
82,00 7,69 0,00
setiap mata pelajaran
Persentase SMP yang memiliki guru
100,00 100,00 100,00
berkualifikasi S1/D4 ≥ 70%
Persentase guru SMP yang memiliki guru
dengan kualifikasi S1/D4 dan telah memiliki 0,00 15,40 7,69
sertifikat pendidik ≥ 35%
Persentase Kepala SMP yang berkualifikasi
45,00 30,80 38,50
S1/D4 dan bersertifikat pendidik
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 95 94,5 91,5
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Supiori, (data olah 2021)

Berdasarkan data di atas, tahun 2020 dapat diketahui bahwa


Persentase SD yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta
didik sebesar 98 persen, kemudian Persentase SD yang memiliki 2
orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik sebesar 32,50
persen. Untuk kepala sekolah yang memliki kualifikasi S1/D4 pada
jenjang SD di tahun 2020 sebesar 60 persen. Sementara guru yang
memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kabupaten Supiori cenderung
menurun selama tahun 2018-2020. Di tahun 2018 semula tercatat
sebesar 95 persen, namun hingga tahun 2020 terlihat menurun
menjadi 91 persen guru dengan pendidikan S1/D-IV. Selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 2.43.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 79


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.1.2. Kesehatan
Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk memelihara
kesehatan masyarakat agar masyarakat dapat hidup lebih lama dan
produktif. Pembangunan kesehatan dilakukan melalui peningkatan
pelayanan kesehatan perorangan (kuratif dan rehabilitatif) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (preventif dan promotif).

a. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah angka yang menunjukkan
banyaknya kematian bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran
hidup pada tahun tertentu atau dapat dikatakan juga sebagai
probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun
(dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup). Berdasarkan data
pada Dinas Kesehatan Provinsi Papua, tahun 2020 tidak terjadi
Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup di Kabupaten Supiori.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan banyaknya kematian
perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi
kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang
disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan
karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Informasi
mengenai tingginya AKI akan bermanfaat untuk pengembangan
program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan
kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi,
program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga
kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi
kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong
kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka
Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Berdasarkan data tahun 2020, Angka Kematian Ibu di Kabupaten
Supiori pada tahun 2020, adalah sebesar 341. Artinya terdapat 341
kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai
42 hari setelah melahirkan pada periode tersebut per 100.000
kelahiran hidup.

Prevalensi balita kekurangan gizi adalah persentase balita yang


mengalami kurang gizi tingkat berat disebabkan oleh rendahnya
konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari yang terjadi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 80


Gambaran Umum Kondisi Daerah

dalam waktu yang cukup lama. Gizi buruk diketahui dengan cara
pengukuran berat badan menurut tinggi badan dan/atau umur
dibandingkan standar dengan atau tanpa tanda-tanda klinis.
Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur besarnya penduduk yang
mempunyai konsumsi energi yang sangat rendah sehingga
memerlukan prioritas di dalam upaya perbaikan pangan dan gizi.
Pembangunan berkelanjutan memerlukan usaha konkrit untuk
mengurangi kemiskinan serta mencari solusi menghilangkan
kelaparan dan kekurangan gizi. Berdasarkan pada data, tahun 2020
Prevalensi balita kekurangan gizi di Kabupaten Supiori tercatat yang
sebesar 0,5 persen.
Tabel 2.44.
Indikator Capaian Kinerja Urusan Kesehatan
Kabupaten Supiori Tahun 2020
Uraian 2020
Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran
0
Hidup
Angka Kematian Ibu Per 100,000 Kelahiran
341
Hidup
Prevalensi Balita Stunting (%) 0,5
Cakupan Pelayanan Neonatus (%) 60,4
Cakupan Pelayanan Anak Balita (%) 20,4
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Papua, (data olah 2021)

Cakupan pelayanan neonatus adalah cakupan neonatus yang


mendapatkan pelayanan sesuai standar pada 6-48 jam setelah lahir di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Adapun cakupan
pelayanan neonatus di Kabupaten Supiori tahun 2020 mencapai 60,4
persen.

Cakupan Pelayanan Anak Balita adalah cakupan anak balita (12


– 59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar, meliputi
pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan
perkembangan minimal dua kali setahun, pemberian vitamin A dua
kali setahun. Berdasarkan data, Cakupan Pelayanan Anak Balita di
Kabupaten Supiori tahun 2020 mencapai 20,4 persen

b. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Per 10.000 Penduduk


Puskesmas, Poliklinik dan Pustu merupakan sarana penunjang
kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per Satuan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 81


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Penduduk merupakan jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per


10.000 penduduk. Perkembangan rasio Puskesmas, Poliklinik dan
Pustu per 10.000 penduduk di Kabupaten Supiori selama periode
2017-2020 mengalami fluktuatif dengan kecenderungan meningkat.
Tercatat pada tahun 2020 rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu
hanya sebesar 15,57 persen dengan jumlah puskesmas sebanyak 5
unit dan puskesmas pembantu sebanyak 28 unit, artinya kondisi saat
ini adalah setiap 15-16 unit Puskesmas/Poliklinik/Pustu melayani
sebanyak 10.000 penduduk.
Tabel 2.45.
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per 10.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2017 – 2020
Uraian 2017 2018 2019 2020
Jumlah puskesmas (Unit) 5 5 5 5
Jumlah puskesmas pembantu
(unit) 28 27 25 28
Jumlah Poliklinik (unit) 0 0 0 0
Jumlah Penduduk (jiwa) 19.104 20.018 20.710 21.188
Rasio Puskesmas, Poliklinik,
17,27 15,99 14,49 15,57
Pustu Per 10.000 Penduduk (%)
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

c. Rasio Rumah Sakit Per 10.000 Penduduk


Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang
berfungsi menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan
keperawatan secara berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien.
Perkembangan rasio Rumah Sakit per satuan penduduk adalah
merupakan jumlah Rumah Sakit per 10.000 penduduk.
Perkembangan rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk di Kabupaten
Supiori selama periode 2017-2020 tidak mengalami perubahan. Di
Kabupaten Supiori tercatat sampai dengan tahun 2020 rata-rata
memiliki rasio sebesar 0,05 per 10.000 penduduk. Artinya kondisi saat
ini adalah 1 Rumah Sakit di Kabupaten Supiori melayani kurang lebih
10.000 penduduk.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 82


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.46.
Rasio Rumah Sakit Per 1000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016 – 2019
Indikator 2017 2018 2019 2020
Jumlah Penduduk
19.104 20.018 20.710 21.188
Kabupaten Supiori
Jumlah Rumah
1 1 1 1
Sakit
Rasio Rumah
Sakit per 10.000 0,523 0,500 0,483 0,472
penduduk
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2020)

d. Rasio Dokter dan Tenaga Medis Per 10.000 Penduduk


Pembangunan kesehatan harus didukung dengan ketersediaan
tenaga medis dan prasarana kesehatan. Tanpa ketersediaan tenaga
medis, fasilitas dan prasarana kesehatan, capain pembangunan di
bidang kesehatan tidak bisa berjalan sukses.
Perkembangan rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten
Supiori selama tahun 2018-2020 cenderung terlihat fluktuatif
menurun, hal ini merupakan implikasi dari jumlah penduduk yang
cendurung meningkat dan tidak diimbangi oleh jumlah dokter yang
tersedia. Tercatat rata-rata rasio dokter per satuan penduduk di
Kabupaten Supiori selama tahun 2016-2019 adalah sebesar 0,9012,
artinya bahwa hingga saat ini, 1 orang dokter di Kabupaten Supiori
menangani kurang lebih 9.000 penduduk. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa masih kurangnya tenaga dokter di Kabupaten
Supiori.
Tabel 2.47.
Rasio Dokter dan Tenaga Medis Per 10.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2019
Uraian 2018 2019 2020
Jumlah Dokter 6 6 13
Jumlah Perawat 89 86 119
Jumlah Bidan 38 36 42
Jumlah Farmasi 8 7 11
Jumlah Ahli Gizi 5 4 9
Rasio Dokter Per 10.000
3,00 2,90 6,14
Penduduk
Rasio Tenaga Medis Per
72,93 67,12 91,56
10.000 Penduduk
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 83


Gambaran Umum Kondisi Daerah

e. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang


Memiliki Kompetensi Kebidanan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan
persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan
tenaga para medis lainnya). Persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan juga dapat menekan angka kematian pada ibu dan bayi
pada saat persalinan.
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di
Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2015-2019 cenderung mengalami
peningkatan. Pada tahun 2015 pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan mencapai 33,38 persen, dan terus meningkat hingga
mencapai 56,24 persen pada tahun 2019. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa akses informasi mengenai pentingnya persalinan kesehatan di
fasilitas kesehatan semakin meningkat serta meningkatnya peran
serta masyarakat dalam memobilisasi pertolongan persalinan ke
fasilitas pelayanan kesehatan.
Gambar 2.24.
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tanaga Kesehatan
Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
Kabupaten Supiori Tahun 2017-2020 (%)
58 56.24
56
53.35
54
51.46
52
50
47.6
48
46
44
42
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

f. Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak

Persentase Imunisasi Campak adalah perbandingan antara


banyaknya anak berumur 1 tahun yang telah menerima minimal satu
kali imunisasi campak terhadap jumlah anak berumur 1 tahun, dan
dinyatakan dalam persentase. Anak berumur usia 1 tahun adalah
anak usia 12-23 bulan.
Persentase cakupan imunisasi campak pada bayi di Kabupaten
Supiori tahun 2016 sebesar 68,28 persen, kemudian di tahun 2017
terlihat menurun menjadi 63,63 persen dan di tahun 2019 terus

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 84


Gambaran Umum Kondisi Daerah

menurun menjadi 61,85 persen. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat


penurunan cakupan imunisasi campak bayi di Kabupaten Supiori.
Gambar 2.25.
Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak di
Kabupaten Supiori Tahun 2016-20219 (%)
70 68.28
68
66
63.63
64 61.85
62
60
58
2016 2017 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

g. Jumlah Kasus Penyakit

Penyakit adalah kondisi buruk pada organ atau bagian tubuh


tertentu yang disebabkan oleh mikro organisme berbahaya seperti
bakteri, virus, luka, ketidakseimbangan kimiawi dalam tubuh, terkena
racun, dan munculnya sel tidak sempurna. Berdasarkan pada data
grafik, tahun 2018 di Kabupaten Supiori terdapat sejumlah kasus
penyakit. Adapun jumlah kasus penyakit tertinggi di tahun 2018 yaitu
kasus penyakit diare sebanyak 237 kasus, kemudian kasus penyakit
tuberkulosis sebanyak 58 kasus. Sementara kasus HIV/AIDS sebesar
26 kasus dan kasus malaria sebanyak 16 kasus.
Gambar 2.26.
Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Diimunisasi Campak di
Kabupaten Supiori Tahun 2018 (kasus)
250 237
200
150
100 58
50 26 16
0
Jumlah Kasus Jumlah Kasus Jumlah Kasus Jumlah Kasus
HIV/AIDS Diare Tuberkulosis Malaria

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

h. Cakupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Perkembangan cakupan Puskesmas di Kabupaten Supiori


cenderung tidak menunjukan perubahan. Pada tahun 2017 cakupan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 85


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Puskesmas di Kabupaten Supiori mencapai 1, dan kondisi ini tidak


mengalami perubahan hingga tahun 2020, artinya bahwa setiap
Distrik yang terdapat di Kabupaten Supiori dilayani oleh 1 Puskesmas.
Kondisi ini mengindikasikan bahwa ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan di Kabupaten Supiori telah mengalami peningkatan.
Tabel 2.48.
Cakupan Puskesmas Kabupaten Supiori Tahun 2016-2019
Uraian 2017 2018 2019 2020
Jumlah Puskesmas 5 5 5 5
Jumlah Distrik 5 5 5 5
Cakupan Puskesmas 1,00 1,00 1,00 1,00
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Hal yang sama terjadi pada cakupan Puskesmas Pembantu di


Kabupaten Supiori yang cenderung tidak menalami perubahan.
Selama empat tahun terakhir, cakupan puskesmas pembantu di
Kabupaten Supiori mencapai 1, artinya bahwa setiap 1 kampung yang
terdapat di Kabupaten Supiori dapat diakses oleh 1 Puskesmas
keliling. Kondisi ini mengindikasikan bahwa kurangnya ketersediaan
Puskesmas Pembantu sehingga perlunya peningkatan dan perluasan
pelayanan kesehatan yang ditandai dengan penambahan ketersediaan
Puskesmas Pembantu di Kabupaten Supiori.
Tabel 2.49.
Cakupan Puskesmas Pembantu Per 1.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2019
Uraian 2017 2018 2019 2020
Cakupan Pembantu
1 1 1 1
Puskesmas
Jumlah Pembantu
28 27 25 28
Puskesmas
Jumlah Kampung 38 38 38 38
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

2.3.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Dengan tersedianya infrastruktur yang baik, mobilitas
masyarakat akan lebih mudah dilakukan untuk mendukung aktivitas
masyarakat termasuk mendorong peningkatan produktifitas bagi
faktor-faktor produksi. Secara umum ketersediaan sarana dan
prasarana infrastruktur di Kabupaten Supiori masih sangat terbatas
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kondisi ini diakibatkan oleh
luasnya jangkauan pelayanan akibat penyebaran masyarakat dalam

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 86


Gambaran Umum Kondisi Daerah

kelompok-kelompok kecil, serta yang berikutnya yaitu keterbatasan


pendanaan pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana.

a. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik


Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten
Supiori cenderung mengalami fluktuatif sepanjang tahun 2016-2020.
Pada tahun 2016 proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
di Kabupaten Supiori hanya sebesar 76 km dari total panjang jalan
secara keseluruhan dan meningkat hingga tahun 2019 menjadi 88,62
km, kemudian di tahu.n 2020 mengalami penurunan menjadi 81,79
km.
Gambar 2.27.
Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (km)
100.00 88.62
76.00 78.08 81.79
80.00 72.80
60.00
40.00
20.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Supiori, (data diolah 2021)

b. Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk


Pembangunan infrastruktur jalan selama ini belum mampu
menaikan rasio mobilitas penduduk secara maksimal di Kabupaten
Supiori. Peningkatan jalan dari tahun 2018-2020 tidak sebanding
dengan penambahan jumlah penduduk, sehingga tidak serta merta
dapat menaikan rasio mobilitas terutama di tahun 2018-2020. Rasio
mobilitas tahun 2018 sebesar 0,010 Km/jiwa kemudian terlihat tidak
mengalami perubahan hingga tahun 2020.
Gambar 2.28.
Rasio Panjang Jalan Dengan Jumlah Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2020 (%)

0.011 0.010
0.010 0.010
0.010
0.010
0.009
2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2020)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 87


Gambaran Umum Kondisi Daerah

c. Kondisi Drainase
Perkembangan persentase jalan yang memiliki trotoar dan
drainase/saluran pembuangan air di Kabupaten Supiori sepanjang
tahun 2017-2020 terlihat terus mengalami kenaikan. Tahun 2016,
capaian jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran
pembuangan air mencapai 17 persen dan terus meningkat menjadi 20
persen di tahun 2020.
Gambar 2.29.
Persentase Jalan Yang Memiliki Trotoar Dan Drainase/Saluran
Pembuangan Air (Minimal 1,5 M) di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020 (%)
21.00
20.00
20.00
19.00
19.00
18.00
18.00
17.00
17.00
16.00
15.00
2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Supiori, (data diolah 2021)

Sementara persentase drainase dalam kondisi baik di Kabupaten


Supiori selama lima tahun terakhir cenderung tidak mengalami
perubahan. Adapun persentase drainase dalam kondisi baik di tahun
2016 sebesar 70 persen dan tidak mengalami perubahan hingga di
tahun 2020.
Gambar 2.30.
Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air
tidak tersumbat tidak terjadi genangan > 2 kali setahun di
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
80 70 70 70 70 70

60

40

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: Dinas PUPR Kabupaten Supiori, (data diolah 2021)

d. Sumber Air dan Sanitasi


Persentase rumah tangga yang menggunakan air dari sumber air
minum layak di Kabupaten Supiori cenderung menurun sepanjang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 88


Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun 2016-2020. Pada tahun 2016, persentase rumah tangga yang


menggunakan air dari sumber air minum layak di Kabupaten Supiori
mencapai 44,66 persen, kemudian mengalami peningkatan hingga
mencapai 75,17 persen pada tahun 2017. Namun hingga tahun 2020
Persentase rumah tangga yang menggunakan air dari sumber air
minum layak di Kabupaten Supiori semakin mengalami penurunan
menjadi 15,06 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwa akses
rumah tangga terhadap air yang bersumber dari sumber air minum
layang di Kabupaten Supiori semakin baik. Kondisi ini merupakan
implikasi dari penambahan jumlah penduduk yang terus mengalami
peningkatan dan tidak diimbangi dengan sarana prasarana air bersih
yang tersedia di Kabupaten Supiori.
Tabel 2.50.
Pelayanan Air Bersih dan Sanitasi
di Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Rumah Tangga Yang
Menggunakan Air Dari Sumber Air 44,66 75,17 60,62 64,11 15,06
Minum Layak
Persentase Rumah Tangga Yang
Menggunakan Air Dari Sumber Air 34,79 47,81 39,38 28,02 13,10
Minum Bersih
Persentase Rumah Tangga yang
81,56 78,47 64,90 72,56 81,47
Memiliki Akses Terhadap Sanitasi Layak
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Hal yang sama terjadi pada kondisi rumah tangga yang


menggunakan air dari sumber air minum layak yang terus menurun
sepanjang tahun, kondisi rumah tangga yang menggunakan air dari
sumber air minum bersih justru mengalami penurunan sepanjang
tahun 2016-2020. Pada tahun 2016, persentase rumah tangga yang
menggunakan air dari sumber air minum bersih di Kabupaten Supiori
mencapai 34,79 persen, kemudian meningkat menjadi 47,81 persen
pada tahun 2017, namun kemudian kembali mengalami penurunan di
tahun 2020 menjadi 13,10 persen. Kondisi ini merupakan implikasi
dari penambahan jumlah penduduk yang terus mengalami
peningkatan dan tidak diimbangi dengan sarana prasarana air bersih
yang tersedia di Kabupaten Supiori.
Sementara kondisi Rumah Tangga yang Memiliki Akses
Terhadap Sanitasi Layak di Kabupaten Supiori menunjukkan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 89


Gambaran Umum Kondisi Daerah

fluktuatif dengan kecenderungan meningkat sepanjang tahun 2016-


2020. Tahun 2016, Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap
Sanitasi Layak sebesar 81,56 persen, sempat menurun di tahun 2018
menjadi 64,90 persen, kemudian meningkat kembali di tahun
berikutnya hingga menjadi 81,47 persen di tahun 2020.

e. Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk


Perkembangan sarana ibadah yang tersedia di Kabupaten
Supiori cenderung tidak mengalami peningkatan sepanjang tahun
2016-2020. Hal ini dapat terlihat dari rasio tempat ibadah per 1.000
penduduk yang cenderung menurun sepanjang tahun 2016-2020 dan
merupakan implikasi dari jumlah penduduk yang terus meningkat dan
tidak di imbangi dengan pembangunan sarana ibadah.

Gambar 2.31.
Rasio Tempat Ibadah Per 1.000 Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
3.90 3.84
3.80 3.72
3.70
3.60 3.55
3.50 3.43
3.40 3.35
3.30
3.20
3.10
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Pada tahun 2016, rasio tempat ibadah per 1.000 penduduk di


Kabupaten Supiori hanya mencapai 3,84 persen, dan kemudian terus
menurun hingga mencapai 3,35 persen di tahun 2020. Kondisi ini
dapat menjelaskan bahwa masih minimnya ketersediaan sarana
ibadah serta penambahan jumlah penduduk sehingga tidak serta
merta dapat menaikan rasio tempat ibadah di Kabupaten Supiori.

2.3.1.4. Urusan Sosial


Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah upaya yang
terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 90


Gambaran Umum Kondisi Daerah

pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial


guna memenuhi kebutuhan dasar, yang meliputi rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial. Dalam
konsep penyelenggaraan kesejahteraan sosial warga masyarakat
tersebut dikenal dengan sebutan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan
Sosial (PPKS) dan masyarakat miskin yang menjadi kelompok sasaran
pelayanan sosial.
Selama tahun 2017 dan 2018 Rumah Tangga yang Pernah
Membeli/Menerim Beras Miskin (Raskin)/ Beras Sejahtera (Rastra) di
Kabupaten Supiori cenderung menurun. Tahun 2017 Rumah Tangga
yang Pernah Membeli/Menerima Beras Miskin (Raskin)/ Beras
Sejahtera (Rastra) sebesar 96,5 persen dan menurun di tahun 2018
menjadi 92,5 persen. Selanjutnya Rumah Tangga yang Menerima
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di kabupaten Supiori tahun 2017-
2018 terlihat meningkat, tercatat semula sebesar 5,2 persen di tahun
2017 dan meningkat menjadi 6,17 persen di tahun 2018. Adapun
rumah tangga yang Pernah Menerima Bantuan dari Pemerintah
Daerah di Kabupaten Supiori tercatat sebesar 4,84 persen di tahun
2020.
Tabel 2.51.
Perkembangan Pelayanan Urusan Sosial
di Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
Uraian 2017 2018 2019 2020
Persentase Rumah Tangga yang Pernah
Membeli/Menerim Beras Miskin 96,5 92,05
(Raskin)/ Beras Sejahtera (Rastra)
Persentase Rumah Tangga yang
Menerima Kartu Keluarga Sejahtera 5,2 6,17
(KKS)
Persentase Rumah Tangga yang Pernah
Menerima Bantuan dari Pemerintah 4,84
Daerah
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

2.3.2.Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Non Dasar


2.3.2.1. Urusan Tenaga Kerja
Salah satu faktor penting dalam kerangka pembangunan daerah
adalah menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Semakin
tinggi tingkat pendidikan yang ditamatkan, maka kualitas SDM dapat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 91


Gambaran Umum Kondisi Daerah

semakin baik. Kualitas SDM ini berkaitan erat dengan kualitas tenaga
kerja yang tersedia untuk mengisi kesempatan kerja di Kabupaten
Supiori. Kualitas tenaga kerja pada suatu daerah dapat dilihat dari
tingkat pendidikan penduduk yang menamatkan perguruan tinggi.
Perkembangan besaran pencari kerja yang terdaftar dan di
tempatkan selama periode 2018-2019 menunjukkan hasil yang tidak
mengalami perubahan. Pada tahun 2018, besaran pencari kerja yang
terdaftar dan di tempatkan di Kabupaten Supiori mencapai 30 orang
dan di tahun berikutnya tidak mengalami perubahan hingga di tahun
2020. Kemudian besaran pemeriksaan perusahaan sebanyak 2 kali di
tahun 2018 hingga tahun 2020. Sementara tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi di Kabupaten Supiori
sebanyak 20 orang dari tahun 2018 hingga tahun 2020. Selanjutnya
indikator besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis
masyarakat dan besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
kewirausahaan di Kabupaten Supiori dari tahun 2018 sebesar 200
orang dan tidak mengalami penambahan hingga tahun 2020. 14.
Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Tabel 2.52.
Capaian Kinerja Indikator Urusan Tenaga Kerja
di Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (%)
Uraian 2018 2019 2020
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
ditempatkan 30 30 30
Besaran Pemeriksaan Perusahaan 2 2 2
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis kompetensi 20 20 20
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan berbasis masyarakat 200 200 200
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
pelatihan kewirausahaan 200 200 200
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Kabupaten Supiori, (data diolah 2021)
2.3.2.2. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
a. Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah
Keterlibatan perempuan dalam lembaga pemerintahan sangat
dibutuhkan sehingga dapat mengawal setiap program dan kegiatan
yang berpihak kepada perempuan. Persentase partisipasi perempuan
di lembaga pemerintah di Kabupaten Supiori sebesar 32,93 persen
ditahun 2016, kemudian meningkat di tahun 2018 menjadi 45,37

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 92


Gambaran Umum Kondisi Daerah

persen dan di tahun selanjutnya terus mengalami penurunan hingga


menjadi 23,51 persen di tahun 2020. Kondisi ini mengindikasikan
bahwa masih kurangnya keterlibatan perempuan dalam mendapatkan
kesempatan untuk menjadi anggota di lembaga pemerintahan di
Kabupaten Supiori.
Tabel 2.53.
Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah
di Kabupaten Supiori Tahun 2017-2020 (%)

Uraian 2017 2018 2019 2020


Jumlah Partisipasi
Perempuan Di Lembaga 1.041 980 962 958
Pemerintah
Jumlah Penduduk
3.161 2.160 2.946 4.074
Perempuan Bekerja
Persentase Partisipasi
Perempuan Di Lembaga 32,93 45,37 32,65 23,51
Pemerintah
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

b. Proporsi Kursi Yang Diduduki Perempuan di DPR


Keterlibatan perempuan dalam sebuah parlemen sangat
dibutuhkan sehingga dapat mengawal setiap program dan kegiatan
yang berpihak kepada perempuan. Proporsi kursi yang diduduki oleh
perempuan di Kabupaten Supiori hanya sebesar 0,15 persen, artinya
hanya terdapat 3 orang perempuan dari jumlah total kursi parlemen
yang tersedia. Kondisi ini mengindikasikan bahwa masih kurangnya
keterlibatan perempuan dalam mendapatkan kesempatan untuk
menjadi anggota parlemen di Kabupaten Supiori.
Tabel 2.54.
Perkembangan Kursi Yang Diduduki Perempuan di DPR
Kabupaten Supiori Tahun 2018-2020 (%)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Jumlah Partisipasi
3 3 3 3 3
Perempuan Di Kursi DPR
Jumlah Partisipasi Laki-
17 17 17 17 17
Laki Di Kursi DPR
Proporsi Kursi Yang
Diduduki Perempuan Di 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
DPR
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

c. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan


Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan
Kabupaten Supiori cenderung menunjukan peningkatan sepanjang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 93


Gambaran Umum Kondisi Daerah

tahun 2017-2019. Pada tahun 2017, TPAK Perempuan di Kabupaten


Supiori mencapai 56,17 persen, kemudian mengalami penurunan
menjadi 37,15 persen di tahun 2018, namun kembali mengalami
kenaikan menjadi 50,55 persen pada tahun 2019. Kondisi ini
mengindikasikan bahwa banyaknya penduduk usia kerja perempuan
yang tersedia di Kabupaten Supiori.
Gambar 2.32.
Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Kabupaten Supiori Tahun 2017-2019 (%)
60 56.17
50.55
37.15
40

20

0
2017 2018 2019

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

d. Persentase Perempuan Sebagai Tenaga Profesional


Persentase perempuan sebagai tenaga profesional di Kabupaten
Supiori juga cenderung mengalami peningkatan sepanjang tahun
2015-2018. Pada tahun 2015, persentase perempuan sebagai tenaga
profesional di Kabupaten Supiori mencapai 30,53 persen, dan
kemudian mengalami peningkatan di tahun 2017 hingga mencapai
35,33 persen. Pada tahun 2018, persentase perempuan sebagai tenaga
profesional di Kabupaten Supiori mengalami penurunan hingga
mencapai 32,08 persen. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa
keterlibatan perempuan sebagai tenaga profesional di Kabupaten
Supiori masih sangat redah.
Gambar 2.33.
Perkembangan Perempuan Sebagai Tenaga Profesional
Kabupaten Supiori Tahun 2015-2018 (%)
36
35.44
34

32
32.08
30 30.53
28
2015 2017 2018

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 94


Gambaran Umum Kondisi Daerah

e. Indeks Pemberdayaan Gender


Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) menunjukkan apakah
perempuan dapat secara aktif berperan serta dalam kehidupan
ekonomi dan politik. IDG diukur dengan memperhatikan ketimpangan
gender di bidang ekonomi, partisipasi politik dan pengambilan
keputusan. Indikator proporsi keterwakilan di parlemen laki-laki dan
perempuan yang digunakan untuk melihat keterwakilan di Parlemen,
indikator proporsi dari manajer, staf administrasi, pekerja profesional
dan teknisi laki-laki dan perempuan digunakan untuk pengambilan
keputusan sedangkan indikator upah buruh non pertanian, laki-laki
dan perempuan digunakan untuk melihat distribusi pendapatan.
Keterlibatan perempuan dalam pembangunan yang diukur
menggunakan indikator Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) di
Kabupaten Supiori terlihat cenderung mengalami perkembangan
sepanjang tahun 2015-2018. Capaian IDG tahun 2015 mencapai
60,77, dan kemudian terus mengalami peningkatan hingga mencapai
63,85 persen di tahun 2018. Kondisi ini mengindikaskan bahwa
keterlibatan perempuan dalam bidang ekonomi, politik dan pengambil
keputusan di Kabupaten Supiori terus mengalami peningkatan.
Gambar 2.34.
Perkembangan Indeks Pemberdayaan Gender
Kabupaten Supiori Tahun 2015 – 2018 (%)
63.85
63.00
60.77

2015 2017 2018


Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

f. Indeks Pembangunan Gender


Indeks Pembangunan gender (IPG) yang dihitung dengan
menggunakan harapan hidup, harapan pendidikan dan indeks
disribusi pendapatan merupakan indeks kemampuan pencapaian
dasar pembangunan manusia dengan memperhatikan ketidakadilan
pencapaian laki-laki dan perempuan. IPG merupakan rasio IPM
perempuan dengan laki-laki. Indeks Pembangunan Gender (IPG) di

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 95


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2017-2020 terlihat fluktuatif


dengan kecenderungan menurun. IPG tahun 2016 sebesar 76,16
persen, dan terus mengalami peningkatan hingga tahun 2019 menjadi
76,40 persen di tahun 2019. Namun di tahun 2020 IPG Kabupaten
Supiori mulai terlihat menurun menjadi 76,38 persen.
Gambar 2.35.
Perkembangan Indeks Pembangunan Gender
Kabupaten Supiori Tahun 2017 – 2020 (%)
76 76.4
76
76.38
76 76.31
76
76
76 76.16
76
76
76
76
2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

g. Indeks Pembangunan Manusia Perempuan


Berbanding lurus dengan pencapaian pada IDG dan IPG,
capaian IPM Perempuan di Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2015-
2018 juga cenderung meningkat. Pada tahun 2015, capaian IPM
Perempuan di Kabupaten Supiori mencapai 50,07 persen, dan
kemudian terus mengalami peningkatan hingga mencapai 52,40
persen di tahun 2018.
Gambar 2.36.
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Perempuan
Kabupaten Supiori Tahun 2015-2018 (%)
53
52 52.40
51 51.39
50
50.07
49
48
2015 2017 2018
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

h. Persentase Sumbangan Pendapatan Perempuan


Persentase sumbangan pendapatan perempuan di Kabupaten
Supiori sepanjang tahun 2015-2018 cenderung berfluktuatif. Pada
tahun 2015, capaian sumbangan pendapatan perempuan di

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 96


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kabupaten Supiori mencapai 33,86 persen, kemudian mengalami


peningkatan di tahun 2017 menjadi 33,97 persen, namun kembali
mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi 33,70 persen.
Gambar 2.37.
Perkembangan Sumbangan Pendapatan Perempuan
Kabupaten Supiori Tahun 2015-2018 (%)

33.81 33.97
33.86
33.61 33.70
33.41
33.21
33.01
2015 2017 2018

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

2.3.2.3. Urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil


Secara umum perkembangan realisasi kinerja urusan
kependudukan dan pencatatan sipil di Kabupaten Supiori tahun 2018
hingga tahun 2020 menunjukkan hasil yang positif. Adapun
persentase penduduk yang mempunyai Nomor Induk Kependudukan
di Kabupaten Supiori tahun 2018 mencapai 100 persen, kemudian di
tahun 2020 capaian terlihat menurun sebesar 5 persen atau menjadi
95,1 persen. Selanjutnya persentase penduduk laki-laki 0-17 tahun
dengan kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten Supiori juga
cenderung meningkat. Tahun 2018 persentase penduduk laki-laki 0-
17 tahun dengan kepemilikan akte kelahiran sebesar 24,56 persen.
Kemudian meningkat di tahun 2020 menjadi 28,68 persen.
Gambar 2.38.
Persentase Penduduk Mempunyai NIK dan Akte Kelahiran
Kabupaten Supiori Tahun 2018 – 2020 (%)

150
100 95.1
100

50 24.56 28.68

0
2018 2020
Persentase Penduduk yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan
(NIK)
Persentase Penduduk Laki-laki 0-17 Tahun Menurut
Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Akte Kelahiran

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 97


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.2.4. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


a. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Supiori terlihat


fluktuasi dengan kecenderungan menurun sepanjang tahun 2016-
2020 dengan rata-rata sebesar 3,10 persen. Laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Supiori terendah terlihat pada tahun 2016 yaitu
1,65 persen sedangkan laju pertumbuhan tertinggi terlihat pada tahun
2018 yaitu mencapai 4,78 persen.
Gambar 2.39.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2015 – 2019 (%)
6 4.78
4 3.34 3.46
2.31
1.65
2
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

b. Jumlah Pasangan Usia Subur

Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Supiori yang


mendapatkan pelayanan KB cenderung menurun sepanjang tahun
2016-2019. Pada tahun 2016, jumlah Pasangan Usia Subur (PUS)
Kabupaten Supiori mencapai 2.602 pasangan/jiwa, kemudian
mengalami penuruan pada tahun 2017 menjadi 1.777 pasangan/jiwa.
Di tahun 2018, Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Supiori
mengalami peningkatan yang cukup besar hingga mencapai 5.549
pasangan/jiwa, namun kembali mengalami penurunan di tahun 2019
menjadi 2.647 pasangan/jiwa.
Gambar 2.40.
Perkembangan Jumlah Pasangan Usia Subur
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2019
6,000 5,549
5,000
4,000
2,602 2,647
3,000 1,777 1,978
2,000
581 1,100 876
1,000
-
2016 2017 2018 2019
Jumlah Pasangan Usia Subur (pasangan) Jumlah Peserta KB Aktif (orang)

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2020)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 98


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jumlah peserta KB aktif di Kabupaten Supiori terlihat fluktuatif


sepanjang tahun 2016-2019. Tahun 2016 jumlah peserta KB aktif
sebanyak 581 orang dan meningkat di tahun 2018 menjadi 1.978
orang. Kemudian di tahun 2019 kembali mengalami penurunan
menjadi 876 orang peserta KB aktif.

2.3.2.5. Komunikasi dan Informatika


Perkembangan informasi dan teknologi saat ini sudah
menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pemerintah daerah
diharapkan dapat meningkatkan penyebarluasan informasi
penyelenggaraan pembangunan kepada masyarakat. kinerja urusan
komunikasi dan informatika diantaranya mencakup cakupan
pengembangan dan pemberdayaan kelompok informasi masyarakat di
tingkat kecamatan, cakupan layanan telekomunikasi, persentase
penduduk yang menggunakan hp/telepon, proporsi rumah tangga
dengan akses internet, dan proporsi rumah tangga yang memiliki
komputer pribadi.
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan Kabupaten Supiori
sepanjang tahun 2016-2020 tidak mengalami penambahan. Pada
tahun 2016, Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan Kabupaten Supiori
mencapai 13 persen, dan tidak mengalami kenaikan hingga tahun
2020. Selanjutnya Cakupan Layanan Telekomunikasi di Kabupaten
Supiori juga tidak mengalami kenaikan sepanjang tahun 2016-2020
yaitu sebesar 45 persen.
Tabel 2.55.
Capaian Indikator Urusan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Cakupan pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok Informasi
Masyarakat di Tingkat Kecamatan 13,00 13,00 13,00 13,00 13,00
Cakupan Layanan Telekomunikasi 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00
Persentase penduduk yang
menggunakan HP/telepon 45,00 50,00 50,00 50,00 55,00
Proporsi rumah tangga dengan
akses internet 45,00 50,00 50,00 50,00 55,00
Proporsi rumah tangga yang
memiliki komputer pribadi 13,00 14,00 15,00 17,00 20,00

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 99


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Sumber: Dinas Komuniasi dan Informasi Kabupaten Supiori,


(data diolah 2021)

Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon di


Kabupaten Supiori selama lima tahun terakhir cenderung meningkat.
Tahun 2016 Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon
sebesar 45 persen dan meningkat menjadi 55 persen di tahun 2020.
Hal yang sama pada Proporsi rumah tangga dengan akses internet di
Kabupaten Supiori selama lima tahun terakhir cenderung meningkat.
Tahun 2016 Proporsi rumah tangga dengan akses internet sebesar 45
persen dan meningkat menjadi 55 persen di tahun 2020. Kondisi ini
dapat menjelaskan bahwa pengunaan maupun akses terhadap
teknologi khususnya telepon seluler (HP) oleh masyarakat di
Kabupaten Supiori sedang mengalami peningkatan. Kemudian
Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi di Kabupaten
Supiori yang juga cenderung meningkat selama lima tahun terakhir.
Tahun 2016, Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi
sebesar 13 persen dan meningkat di tahun 2020 menjadi 20 persen.

a. Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang


Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) Dalam Tiga Bulan
Terakhir

Persentase penduduk lima tahun ke atas yang menguasai/memiliki


telepon seluler (HP) dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Supiori
sepanjang tahun 2016-2020 secara rata-rata mencapai 32,66 persen
dari total penduduk. Pada tahun 2016, Persentase penduduk lima
tahun ke atas yang menguasai/memiliki telepon seluler (HP) dalam tiga
bulan terakhir di Kabupaten Supiori mencapai 30,11 persen,
Gambar 2.41.
Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang
Menguasai/Memiliki Telepon Seluler (HP) Dalam Tiga Bulan
Terakhir Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
60 48.39
36.93 32.47
40 30.11 31.15

20

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 100


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kemudian meningkat menjadi 36,93 persen di tahun 2017,


dan kembali mengalami penurunan menjadi 32,47 persen di tahun
2019. Namun di tahun 2020 terlihat kembali menurun menjadi 48,39
persen. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa pengunaan maupun
akses terhadap teknologi khususnya telepon seluler (HP) oleh
masyarakat di Kabupaten Supiori sedang mengalami peningkatan.

b. Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Menggunakan


Komputer (PC/Deskop, Laptop/Nootbook, Tablet) Dalam Tiga
Bulan Terakhir
Persentase penduduk lima tahun ke atas yang menggunakan
komputer (pc/deskop, laptop/nootbook, tablet) dalam tiga bulan
terakhir di Kabupaten Supiori cenderung mengalami peningkatan
sepanjang tahun 2016-2020 dengan rata-rata mencapai 6,56 persen
dari total penduduk. Pada tahun 2016 persentase penduduk lima
tahun ke atas yang menggunakan komputer (pc/deskop,
laptop/nootbook, tablet) dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten
Supiori hanya mencapai 5,95 persen dari total penduduk, kemudian
terus mengalami peningkatan hingga mencapai 7,75 persen di tahun
2017.
Gambar 2.42.
Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang
Menggunakan Komputer (PC/Deskop, Laptop/Nootbook, Tablet)
Dalam Tiga Bulan Terakhir Supiori
Tahun 2015-2019 (%)
10 8.32 8.59
7.75
5.95
4.35
5

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Pada tahun 2018 persentase penduduk lima tahun ke atas


yang menggunakan komputer (pc/deskop, laptop/nootbook, tablet)
dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Supiori mengalami penurunan
menjadi 4,35 persen, namun di tahun 2020 kembali mengali
peningkatan hingga mencapai 8,59 persen dari total penduduk.
Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa penggunuaan teknologi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 101


Gambaran Umum Kondisi Daerah

khususnya komputer (pc/deskop, laptop/nootbook, tablet) telah


banyak digunakan oleh masyarakat Kabupaten Supiori.

c. Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Mengakses


Internet Dalam Tiga Bulan Terakhir

Persentase penduduk lima tahun ke atas yang mengakses


internet dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Sipiori cenderung
mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016-2020. Pada tahun
2016, persentase penduduk lima tahun ke atas yang mengakses
internet dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Sipiori hanya
mencapai 3,89 persen, kemudian terus mengalami peningkatan hingga
mencapai 26,28 persen di tahun 2020. Kondisi ini dapat menjelaskan
bahwa ketersediaan akses internet sudah mulai baik, sehingga
masyarakat dapat dengan mudah mengakses internet.
Gambar 2.43.
Perkembangan Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Mengakses
Internet Dalam Tiga Bulan Terakhir
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020 (%)
30 26.28

20 17.79

10 7.35 7.53
3.89
0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2020)

2.3.2.6. Urusan Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah


Indikator Kinerja urusan koperasi dan usaha mikro disampaikan
pada Tabel 2.55 Secara umum indikator yang mengukur pelayanan
terhadap koperasi dan usaha mikro binaan menujukkan rata-rata
capaian yang positif. Untuk indikator koperasi aktif di Kabupaten
Supiori selama kurun waktu tahun 2018 hingga tahun 2020 masih
berada dibawah 30 persen, pada tahun 2020 tercatat hanya 10 persen
koperasi aktif dari total koperasi yang ada di Kabupaten Supiori.
Sementara persentase UKM non BPR/LKM aktif juga terlihat tidak
mengalami perubahan sepanjang tahun 2018-2020 dengan capaian
sebesar 30 persen. Uraian lebih rinci terkait kondisi perkoperasian
digambarkan pada tabel di bawah ini.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 102


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.56.
Persentase koperasi aktif dan UKM non BPR/LKM aktif
di Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
Uraian 2018 2019 2020
Persentase koperasi
10 10 10
aktif
Persentase UKM non
30 30 30
BPR/LKM aktif
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah
Kabupaten Supiori, (data diolah 2021)

2.3.3. Fokus Layanan Urusan Pemerintah Pilihan


2.3.3.1. Pariwisata
Pariwisata merupakan modal strategis untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah melalui berbagai kunjungan
wisatawan baik itu wisatawan domestik maupun wisatawan
mencanegara. Selain itu, dengan pariwisata suatu daerah akan mudah
dikenal termasuk potensi-potensi unggulannya, sehingga secara tidak
langsung pariwisata merupakan alat promosi bagi daerah untuk
menarik minat investasi.

a. Jumlah Tamu (WNA dan WNI)


Jumlah tamu WNA dan WNI di Kabupaten Supiori sepanjang
tahun 2016-2017 cenderung menunjukan peningkatan. Pada tahun
2016, jumlah tamu WNA dan WNI di Kabupaten Supiori hanya
mencapai 10.516 orang, kemudian terus mengalami peningkatan
hingga mencapai 10,726 orang di tahun 2017. Kondisi ini dapat
menjelaskan bahwa potensi pariwisata di Kabupaten Supiori sedang
diminati oleh para wisatawan baik wisatawan domestik maupun
mancanegara.
Gambar 2.44.
Perkembangan Jumlah Tamu (WNA dan WNI)
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2017 (orang/jiwa)
10,800 10,726
10,700
10,600
10,516
10,500
10,400
2016 2017

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 103


Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.3.3.2. Energi dan Sumber Daya Mineral

Perkembangan jumlah daya listrik yang terpasang di Kabupaten


Supiori terus mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016-2019.
Terlihat pada tahun 2016 daya terpasang listrik PT.PLN di Kabupaten
Supiori hanya mencapai 1,125 Khw, kemudian di tahun 2019
meningkat menjadi 11,678 Kwh. Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa
pelayanan dalam bidang penerangan dengan menggunakan listrik
telah dalam kemajuan.
Tabel 2.57.
Perkembangan Pelayanan Urusan Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Supiori Tahun 2015-2019 (Kwh)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Daya Terpasang Listrik
1.125 - - 11.678
PT.PLN (Kwh)
Jumlah Pelanggan Listrik
1.039 1.090 1.122 11.746
PT.PLN (Kwh)
Persentase rumah tangga
sumber penerangan listrik 74,21 96,59 93,81 91,61
(%)
Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah 2021)

Sejalan dengan meningkatnya daya terpasang listrik PT.PLN,


jumlah pelanggan listrik PT.PLN di Kabupaten Supiori juga terus
mengalami peningkatan sepanjang tahun 2015-2019. Terlihat bahwa
pada tahun 2015, jumlah pelanggan listrik PT.PLN di Kabupaten
Supiori hanya mencapai 1,159 Kwh, kemudian terus mengalami
peningkatan hingga mencapai 4,837 di tahun 2019. Kondisi ini dapat
menjelaskan bahwa pelayanan dalam bidang penerangan dengan
menggunakan listrik PT.PLN telah mengalami kemajuan.
Sementara persentase Persentase rumah tangga sumber
penerangan listrik di Kabupaten Supiori selama tahun 2017-2020
terlihat fluktuatif dengan kecenderungan menurun. Tahun 2017
Persentase rumah tangga sumber penerangan listrik sebesar 74,21
persen dan meningkat di tahun 2018 menjadi 96,59 persen. Kemudian
di tahun berikutnya terlihat mulai menurun hingga menjadi 91,61
persen di tahun 2020.

2.3.4.Unsur Penunjang Urusan Pemerintah


2.3.4.1. Keuangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 104


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Pengelolaan keuangan yang baik dan tepat dapat mencermikan


keberhasilan sebuah daerah dalam menjalankan roda pemerintahan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan LKPD Kabupaten Supiori yang
dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia
perwakilan Papua menjelaskan bahwa sepanjang tahun 2015-2018
pemerintah Kabupaten Supiori mendapatkan opini Wajar Dengan
Pengecualian (WDP), artinya bahwa masih perlunya perbaikan-
perbaikan pengelolaan keuangan daerah yang perlu di lakukan oleh
pemerintah daerah Kabupaten Supiori. Namun di tahun 2019, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia perwakilan Papua,
berdasarkan hasil pemeriksaan LKPD Kabupaten Supiori, maka
Kabupaten Supiori berhasil mendapatkan opini WTP, kondisi ini
menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Supiori
telah baik. Secara ringkas, kondisi pencapaian pengelolaan keuangan
di Kabupaten Supiori ditampilkan pada tabel berikut.
Tabel 2.58.
Pengelolaan Keuangan di Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019
Indikator Satuan 2016 2017 2018 2019
Opini BPK terhadap
Opini WDP WDP WDP WTP
laporan keuangan
Persentase SILPA
Persen 2,74% 2,24% 1,46% 3,24%
terhadap APBD
Persentase belanja
Persen 0,78% 5,21% 6,39% 5,68%
pendidikan (20%)
Persentase belanja
Persen 1,52% 5,35% 5,48% 6,29%
kesehatan (10%)
Perbandingan antara
belanja langsung
dengan belanja tidak
langsung:
Belanja Langsung Persen 30,89% 27,13% 29,49% 27,50%
Belanja Tidak Langsung Persen 17,74% 21,75% 19,78% 20,88%
Sumber: DJPK, (data diolah, 2021)

2.3.4.2. Pengawasan
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 39 tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Rencana pembangunan
menyatakan bahwa pengawasan pembangunan adalah kegiatan
mengawasi perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan,
mengidentifikasi serta mengantisiasi permasalahan yang timbul dan
atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin.
Pengawasan internal dilaksanakan secara rutin oleh Inspektorat agar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 105


Gambaran Umum Kondisi Daerah

kinerja pembangunan lebih berdaya guna dan berhasil guna tanpa ada
penyalahgunaan dalam pemanfaatan keuangan daerah. Capaian
kinerja sub bidang pengawasan dapat dikemukakan pada Tabel
berikut:
Tabel 2.59.
Capaian Kinerja Sub Bidang Pengawasan
di Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Persentase Tindak
35 40 45 75 75
Lanjut Temuan
Persentase
0 0 0 0 5
Pelanggaran Pegawai
Jumlah Temuan BPK 14 17 16 7 7
Sumber: Inspektorat Kabupaten Supiori, (data diolah, 2021)

Tabel di atas menunjukan bahwa kinerja pengawasan daerah


yang dilakukan oleh Inspektorat mengalami peningkatan. Persentase
hasil temuan yang ditindaklanjuti cenderung meningkat dari 35 persen
di tahun 2016 menjadi 75 persen di tahun 2020. Kondisi ini
menunjukkan adanya perbaikan dalam upaya pembenahan dalam
penyelenggaraan pemerintahan terutama pada bidang pelaksanaan
kegiatan dan penatakelolaan keuangan pada masing-masing OPD.

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
Pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita Kabupaten
Supiori cenderung meningkat sepanjang tahun 2016-2020. Tahun
2015 jumlah pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita
Kabupaten Supiori mencapai 5,3 juta rupiah perbulan.
Gambar 2.45.
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Perkapita
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
(dalam juta rupiah)
6,000 5,820
5,769
5,800 5,655 5,677
5,600
5,379
5,400
5,200
5,000
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2020)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 106


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Kemudian terus meningkat hingga tahun 2019 mencapai 5,8


juta rupiah perbulan dan terjadi penurunan pada tahun 2020 menjadi
5,6 juta rupiah perbulan.

2. Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Perkapita


Pengeluaran konsumsi Non-Pangan perkapita Kabupaten
Supiori cenderung menurun sepanjang tahun 2019-2020. Tahun
2019, pengeluaran konsumsi Non-Pangan perkapita Kabupaten
Supiori pada kelompok 40% berpendapatan rendah mencapai 34
persen dan menurun di tahun 2020 menjadi 29,11 persen. Selanjutnya
40% berpendapatan sedang di tahun 2019 sebesar 32,5 persen dan
menjadi 32,54 persen di tahun 2020. kemudian kelompok 20%
berpendapatan tinggi di tahun 2019 sebesar 39 persen dan meningkat
menjadi 43,25 persen.

Gambar 2.46.
Persentase Pengeluaran Konsumsi Non-Pangan Perkapita
Kabupaten Supiori Tahun 2019-2020 (dalam %)
50 43.52
39.07
40 34.55 32.5 32.54
29.11
30
20
10
0
2019 2020
40% berpendapatan rendah 40% berpendapatan sedang
20% berpendapatan tinggi

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

3. Persentase Pengeluaran Konsumsi Pangan Perkapita


Persentase Pengeluaran Konsumsi Pangan Perkapita di
kabupaten Supiori tahun 2019 tercatat berdasarkan pada kelompok
40% berpendapatan rendah sebesar 65,45 persen, kemudian
kelompok 40% berpendapatan sedang mencapai 67,5 persen dan
kelompok 20% berpendapatan tinggi sebesar 60,93 persen.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 107


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambar 2.47.
Persentase Pengeluaran Konsumsi Pangan Perkapita
Kabupaten Supiori Tahun 2019
(dalam Persen %)
68 67.5
65.45
66
64
62 60.93
60
58
56
40% berpendapatan 40% berpendapatan 20% berpendapatan
rendah sedang tinggi

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

4. Indeks Kemahalan Kontruksi


Indeks kemahalan kontruksi di Kabupaten Supiori
selamatahun 2016-2020 di Kabupaten Supiori cenderung mengalami
penurunan setiap tahunnya. Selama kurun waktu lima tahun, IKK
mengalami penurunan sebesar 30,34 poin. Adapun di tahun 2016 IKK
mencapai 160,77 poin dan di tahun 2020 menjadi 130,43 poin.

Gambar 2.48.
Indeks Kemahalan Kontruksi
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
200
160.77 150.79 149.02 138.44
150 130.43

100

50

0
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

2.4.2. Fokus Sumber Daya Manusia


1. Rasio Ketergantungan Penduduk
Rasio ketergantungan(Defendency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk umur 0-14tahun.ditambah dengan jumlah
penduduk 65 tahun ke atas dibandingkan dengan jumlah pendduk
usia 15-64 tahun. Sepanjang tahun 2016-2020 terlihat bahwa beban
yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai
hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Rasio
ketergantungan penduduk di Kabupaten Supiori cenderung semakin

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 108


Gambaran Umum Kondisi Daerah

menurun sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 tercatat rasio


ketergantungan sebesar 65,8 persen yang kemudian terus menurun
hingga mencapai 60,20 persen pada tahun 2020. Kondisi ini
menunjukkan bahwa di Kabupaten Supiori semakin kecil beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayaipenduduk
yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
Gambar 2.49.
Rasio Ketergantungan Penduduk
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
68 65.8
66
64 62.4
62 61.22
60.2 60.2
60
58
56
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi


1. Angka Kriminalitas
Perkembangan angka kriminalitas di Kabupaten Supiori
cenderung terlihat fluktuatif dengan kecenderungan meningkat
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 angka kriminalitas per
10.000 penduduk di Kabupaten Supiori mencapai 28,67 kasus dan
terus menurun hingga tahun 2019 menjadi 12,07 kasus, kemudian di
tahun 2020 terlihat kembali meningkat menjadi 38,70 kasus. Hal ini
berarti di tahun 2020 terjadi 38 kasus kriminal per 10.000 penduduk.
Gambar 2.50.
Angka Kriminalitas Tertangani Per 10.000 Penduduk
di Kabupaten Supiori 2016-2020 (kasus/penduduk)
50.00
38.70
40.00
28.67
30.00
19.37 16.98
20.00
12.07
10.00
0.00
2016 2017 2018 2019 2020

Sumber: BPS Provinsi Papua, (data diolah, 2021)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 109


Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.60.
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Pertumbuhan PDRB TP 4,44 4,02 4,18 4,33 1,11
Pertumbuhan PDRB DP 4,43 4,01 4,17 4,33 1,12
Laju inflasi Berdasarkan Deflator 3,41 1,75 2,17 2,12
36.415,2 36.650,9 36.437,4 36.743,8 36.315,4
PDRB per kapita ADHK DP
6 9 3 9 9
Indeks Gini 0,307 0,252 0,382 0,364 0,319
Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia
20% berpendapatan tinggi 44,00 40,78
40% berpendapatan sedang 37,86 37,98
40% berpendapatan rendah 18,14 21,24
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan 62,01 62,60 60,78 61,21 63,09
Garis Kemiskinan 388.523 429.102 434.625 447.524 471.401
Persentase penduduk miskin 37,99 37,40 39,22 38,79 36,91
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) 10,91 8,59 6,60 7,35 10,52
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 3,85 3,08 1,67 2,02 3,80
Jumlah Penduduk Miskin 6,99 7,09 7,76 7,97 7,78
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 60,59 61,23 61,84 62,30 62,30
Angka melek huruf 15 tahun keatas 96,87 91,80 96,73 98,34 98,85
Harapan Lama Sekolah 12,70 12,71 12,72 12,73 12,74
Pengeluaran Per Kapita Disesuaikan (Ribu Rupiah) 5.379 5.655 5.769 5.820 5.677

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 112


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Angka rata-rata lama sekolah 8,14 8,12 8,6
Angka usia harapan hidup 65,29 65,33 65,53 65,81 65,94
Angka partisipasi angkatan kerja 58,22 68,67 66,46
Tingkat partisipasi angkatan kerja 70,39 58,22 68,67 69,32
Tingkat pengangguran terbuka 5,53 8,11 4,68 4,12
Rasio penduduk yang bekerja 94,47 91,89 95,32 95,88
Laju pertumbuhan PDB per tenaga kerja 21,16 -16,00 -5,20
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I 82,32 82,32 82,32 82,32
Persentase PAD terhadap pendapatan 1,98 1,34 1,60 1,29 1,56
Opini BPK WDP WDP WDP WTP
Kontribusi sektor pertanian, kehutanan dan perikanan terhadap PDRB 27,60 27,66 27,72 27,97 27,76
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB 0,41 0,40 0,41 0,41 0,43
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB 4,24 4,13 3,96 3,89 3,91
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB 0,55 0,54 0,53 0,53 0,53
Pertumbuhan Industri 0,17 3,54 3,69 2,79 2,89
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita 5.379 5.655 5.769 5.820 5.677
Persentase pengeluaran konsumsi non pangan perkapita
40% berpendapatan rendah 34,55 29,11
40% berpendapatan sedang 32,50 32,54
20% berpendapatan tinggi 39,07 43,52
Persentase pengeluaran konsumsi pangan perkapita
40% berpendapatan rendah 65,45
40% berpendapatan sedang 67,50

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 113


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


20% berpendapatan tinggi 60,93
Produktivitas total daerah 79,88 94,15 82,04 78,23
Indeks Kemahalan Kontruksi 160,77 150,79 149,02 138,44 130,43
Angka kriminalitas yang tertangani per 10000 Penduduk
28,67 19,37 16,98 12,07 38,70
Rasio ketergantungan 65,80 62,40 61,22 60,20 60,20
ASPEK PELAYANAN UMUM
Layanan Urusan Wajib Dasar
Pendidikan
Pendidikan Anak UsiaDini (PAUD)
TK/TKLB/RA 331 384 787 874 813
KB 916 869 120 75 100
TPA - - - - -
SPS 263 272 232 245 274
Jumlah Siswa PAUD 1510 1525 1139 1194 1187
Jumlah Penduduk Usia 3-6 Tahun 2505 2501 2515 2527 2536
APK Pendidikan Anak Usia
60,28 62,00 129,20 235,00 159,00
Dini (PAUD)
Angka partisipasi kasar SD 82,85 99,58 104,00 110,70 127,20
Angka partisipasi kasar SMP 60,06 83,81 82,00 77,00 77,00
Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 66,06 78,23 88,00 104,10 116,00
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 37,29 53,40 54,00 49,00 53,00
Angka partisipasi sekolah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 114


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia 7-12 tahun 94,00 114,40 127,00
Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia 13-15 tahun 79,00 59,00 67,00
Angka Putus Sekolah
Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 99,00 99,50 96,60
Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 1,00 1,00 0,20
Angka Kelulusan
Angka Kelulusan (AL) SD/MI 95,00 99,60 100,00
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 97,00 98,00 99,00
Fasilitas Pendidikan
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik 82,00 100,00 92,00
Sekolah pendidikan SMP/MTs Kondisi Bangunan Baik 43,00 82,50 87,50
Kondisi Ruang Kelas SD
baik 69 35 29 10 222
rusak ringan 136 170 175 184 26
rusak sedang 12 10 18 46 0
rusak berat 8 20 19 5 0
rusak total 14 8 0 0 0
Jumlah 239 243 241 245 248
Kondisi Ruang Kelas SMP
baik 9 13 9 4 49
rusak ringan 48 42 45 46 21
rusak sedang 4 9 7 15 0
rusak berat 1 0 0 2 0
rusak total 0 1 0 0 0

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 115


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Jumlah 62 65 61 67 70
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah pendidikan dasar
Rasio ketersediaan SD terhadap penduduk usia 7-12 tahun 95,00 84,40 75,60
Rasio ketersediaan SMP terhadap penduduk usia 13-15 tahun 275 160 165
Rata-rata Nilai Ujian
Nilai Rata-rata Ujian Nasional SD 73,00 43,30 72,40
Nilai Rata-rata Ujian Nasional SMP 38,00 35,00 69,60
Persentase Rombel
% SD yang semua rombelnya tidak melebihi 32 siswa 95,00 87,50 87,50
% SMP yang semua rombelnya tidak melebihi 36 siswa 91,00 91,00 92,00
Fasilitas Rombel
% SD yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta
40,00 50,00 65,00
papan tulis untuk setiap rombel
% SMP yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi
64,00 64,00 92,00
serta papan tulis untuk setiap rombel
Ruang Guru
% SD yang memiliki Ruang Guru Lengkap 95,00 97,50 97,50
% SMP yang memiliki Ruang Guru Lengkap 82,00 100,00 92,00
APK Paket A Setara SD 0,00 0,20 3,69
APK Paket B Setara SMP 0,16 5,80 17,00
APK Paket C Setara SMA 0,61 21,10 28,00
% SMP yang memiliki ruang Kepala Sekolah dan
100,00 92,00 92,00
dilengkapi meja kursi
Rasio Guru SD-MI / Murid 14,00 13,10 16,20
Rasio Guru SMP-MTs / Murid 13,00 12,89 15,20

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 116


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Rasio rombel/guru SD-MI 0,90 0,84 1,06
% SD yang memiliki satu orang guru untuk setiap 32 peserta didik 98,00 100,00 100,00
% SD yang memiliki 6 orang guru 83,00 82,50 52,00
% SD yang memiliki 2 orang guru dengan kualifikasi S1/D4 100,00 100,00 98,00
% SD yang memiliki 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik 45,00 57,50 32,50
% Kepala SD yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik 63,00 62,50 60,00
% SMP yang memiliki guru untuk setiap mata pelajaran 82,00 7,69 0,00
% SMP yang memiliki guru berkualifikasi S1/D4 ≥ 70% 100,00 100,00 100,00
% guru SMP yang memiliki guru dengan kualifikasi S1/D4 dan telah memiliki
0,00 15,40 7,69
sertifikat pendidik ≥ 35%
% Kepala SMP yang berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik 45,00 30,80 38,50
Angka Melek Huruf (AMH) 98,00 100,00 100,00
Angka melek huruf penduduk usia 15‐24 tahun, perempuan dan laki‐laki 99,4 100 99,52 99,44 100
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) 96,87 91,8 96,73 98,34 98,85
Ketuntasan Baca Tulis dan Hitung SD Kelas IV, V dan VI 97 84,5 94,1
Ketersediaan dokumen data dan informasi 60 80 80
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV 95 94,5 91,5
Fasilitas Sekolah
SD
jumlah sekolah 40 40 40 40 40
jumlah guru 277 234 227 266 236
jumlah murid 4136 4278 3911 3867 3843
SMP
jumlah sekolah 11 11 12 13 13

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 117


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


jumlah guru 116 111 111 132 124
jumlah murid 1528 1572 1615 1643 1655
Kesehatan
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup 0
Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup 341
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per 10.000 penduduk 17,27 15,99 14,49 15,57
Rasio Rumah Sakit per 10.000 penduduk 0,523 0,500 0,483 0,472
Rasio dokter per 10.000 penduduk 3,00 2,90 6,14
Rasio tenaga medis per 10.000 penduduk 72,93 67,12 91,56
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
51,46 53,35 56,24 47,6
kompetensi kebidanan
prevalensi balita stunting 0,5
Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak 68,28 63,63 61,85
Cakupan puskesmas 1,00 1,00 1,00 1,00
Cakupan pembantu puskesmas 0,74 0,71 0,66 0,74
Cakupan Pelayanan Neonatus 60,4
Cakupan pelayanan anak balita 20,4
Jumlah kasus penyakit
Jumlah Kasus HIV/AIDS 26
Jumlah Kasus DBD -
Jumlah Kasus Diare 237
Jumlah Kasus Tuberkulosis 58
Jumlah Kasus Malaria 16
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 118


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Pekerjaan Umum
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 76,00 78,08 72,80 88,62 81,79
Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk 0,010 0,010 0,010
Persentase jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam) 0,5 50,14 43,98 47,11 67,42
Persentase jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air
0 17 18 19 20
(minimal 1,5 m)
Persentase drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak
70 70 70 70 70
tersumbat tidak terjadi genangan > 2 kali setahun
Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Dari Sumber Air Minum
44,66 75,17 60,62 64,11 15,06
Layak
Persentase Rumah Tangga Yang Menggunakan Air Dari Sumber Air Minum
34,79 47,81 39,38 28,02 13,1
Bersih
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki Akses Terhadap Sanitasi Layak 81,56 78,47 64,9 72,56 81,47
Rasio tempat ibadah per 1000 penduduk 3,84 3,72 3,55 3,43 3,35
Sosial
Persentase Rumah Tangga yang Pernah Membeli/Menerim Beras Miskin
96,5 92,05
(Raskin)/ Beras Sejahtera (Rastra)
Persentase Rumah Tangga yang Menerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 5,2 6,17 7,5
Persentase Rumah Tangga yang Pernah Menerima Bantuan dari Pemerintah
4,84
Daerah
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki/Menerima Jaminan Sosial
Jaminan Pensiun/Veteran 11,02 12,77 15,75
Jaminan Hari Tua 6,1 4,59 13,83
Asuransi Kecelakaan Kerja 2,19 2,03 11,86
Jaminan Asuransi Kematian 3,19 2,03 11,05
Pesangon PHK 1,97 0,89 6,94

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 119


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Layanan Urusan Wajib Non Dasar
Tenaga Kerja
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan 30 30 30
Besaran Pemeriksaan Perusahaan 2 2 2
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi 20 20 20
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat 200 200 200
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan 200 200 200
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 32,93 45,37 32,65 23,51
Proporsi kursi yang diduduki perempuan di DPR 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15
Tingkat Partisipasi angkatan kerja perempuan 56,17 37,15 50,55
Indeks Pembangunan Gender 76,16 76,31 76,4 76,38
Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Persentase Penduduk yang Mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) 100 95,1
Persentase Penduduk Laki-laki 0-17 Tahun Menurut Kabupaten/Kota dan
55,93 24,56 28,68
Kepemilikan Akte Kelahiran
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,65 3,34 4,78 3,46 2,31
Jumlah Pasangan Usia Subur 2.602 1.777 5.549 2.647
Jumlah Peserta KB Aktif 581 1,100 1,978 876
Komunikasi dan Informatika
Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat
13,00 13,00 13,00 13,00 13,00
di Tingkat Kecamatan
Cakupan Layanan Telekomunikasi 45,00 45,00 45,00 45,00 45,00

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 120


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon 45,00 50,00 50,00 50,00 55,00
Proporsi rumah tangga dengan akses internet 45,00 50,00 50,00 50,00 55,00
Proporsi rumah tangga yang memiliki komputer pribadi 13,00 14,00 15,00 17,00 20,00
Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Menguasai/Memiliki Telepon
30,11 36,93 31,15 32,47 48,39
Seluler (HP) Dalam Tiga Bulan Terakhir
Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Menggunakan Komputer
5,95 7,75 4,35 8,32 8,59
(PC/Deskop, Laptop/Nootbook, Tablet) Dalam Tiga Bulan Terakhir
Persentase Penduduk Lima Tahun Ke Atas Yang Mengakses Internet Dalam
3,89 7,35 7,53 17,79 26,28
Tiga Bulan Terakhir
Koperasi, Usaha kecil, dan Menengah
Persentase koperasi aktif 10 10 10
Persentase UKM non BPR/LKM aktif 30 30 30
Layanan Urusan Pilihan
Pariwisata
Jumlah Tamu (WNA dan WNI) 10,516 10,726
Energi dan Sumber Daya Mineral
Persentase rumah tangga sumber penerangan listrik 74,21 96,59 93,81 91,61
Daya Terpasang Listrik PT.PLN 1.125 11.678
Jumlah Pelanggan Listrik PT.PLN 1.039 1.090 1.122 11.746
Keuangan
Opini BPK terhadap laporan keuangan WDP WDP WDP WTP
Persentase SILPA 0,027 0,022 0,015 0,032
Persentase belanja pendidikan (20%) 0,008 0,052 0,064 0,057
Persentase belanja kesehatan (10%) 0,015 0,054 0,055 0,063
Pengawasan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 121


Gambaran Umum Kondisi Daerah

BIDANG URUSAN/INDIKATOR 2016 2017 2018 2019 2020


Persentase tindak lanjut temuan 35 40 45 75 75
Persentase pelanggaran pegawai 0 0 0 0 5
Jumlah temuan BPK 14 17 16 7 7

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 122


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1. Kinerja Keuangan Daerah Masa Lalu

Keuangan Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12


Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah didefinisikan
sebagai semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan
uang termasuk di dalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut. Analisis
pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk
menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan
keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan fungsi
pemerintahan termasuk kegiatan pembangunan. Penyelenggaraan
fungsi pemerintahan daerah akan terlaksana secara optimal apabila
penyelenggaraan urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian
sumber-sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu pada peraturan perundang-undangan.
Ruang lingkup keuangan daerah dapat dijabarkan secara lebih
terperinci sebagai berikut:
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah
serta melakukan pinjaman;
2. Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan
daerah dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan daerah;
4. Pengeluaran daerah;
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan
pada perusahaan daerah;
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau
kepentingan umum.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 123


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Perwujudan ruang lingkup tersebut selanjutnya dijabarkan


dalam asas umum pengelolaan keuangan daerah. Dalam asas umum
ini, dijelaskan bahwa pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan
dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang setiap tahun
ditetapkan oleh peraturan pemerintah. Oleh karena itu, dalam setiap
kegiatan analisis kinerja keuangan daerah, APBD merupakan suatu
komponen krusial yang menjadi sorotan penting karena berperan
langsung dalam menggambarkan kapasitas daerah dalam membiayai
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah merupakan suatu kesatuan yang
terdiri dari: (1) pendapatan daerah; (2) belanja daerah; dan (3)
pembiayaan daerah. Pendapatan maupun belanja daerah diterima
melalui Rekening Kas Umum Daerah dan memiliki pengaruh terhadap
ekuitas dana lancar yang mencerminkan kemampuan pemerintah
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya khususnya dalam konteks
keuangan daerah. Sementara pembiayaan daerah meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali dan.atau pengeluaran yang
akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan
maupun pada tahun-tahun berikutnya.
Analisis APBD Kabupaten Supiori dalam rangka persiapan
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Tahun 2021 - 2024 menggunakan data dengan rentang
tahun anggaran 2015 – 2020. Penentuan batas rentang waktu ini
ditujukan untuk memudahkan analisis kinerja keuangan daerah di
masa lalu yang digunakan untuk memproyeksi keuangan daerah di
masa mendatang. Melalui analisis keuangan dengan rentang tahun
yang tersebut, diharapkan proyeksi keuangan daerah di masa depan
semakin akurat sehingga perencanaan pembangunan daerah di masa
mendatang menjadi optimal dan lebih tepat sasaran.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 124


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

3.1.1.1. Pendapatan Daerah


Menurut permendagri 86 tahun 2017, Pendapatan Daerah
adalah semua hak Daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Pendapatan daerah merupakan komponen APBD yang memiliki
peranan penting karena sangat mempengaruhi kelancaran
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan kegiatan
pembangunan. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk mendongkrak pendapatan daerah.
Selama periode 2016-2020, pemerintah daerah telah
menetapkan berbagai arah kebijakan untuk meningkatkan
pendapatan daerah. Arah kebijakan tersebut meliputi:
1. Meningkatkan kualitas kebijakan pengembangan pendapatan
daerah;
2. Meningkatkan kooordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi
dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah;
3. Melaksanakan intensifikasi pendapatan asli daerah; dan
4. Mengoptimalkan pemanfaatan aset daerah.
Berikut ini disampaikan perkembangan pendapatan daerah
Kabupaten Supiori selama periode 2016-2020, yang secara garis besar
terdiri atas Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan (Daper),
dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
Secara nominal penetapan target dan capaian realisasi
Pendapatan di lingkup pemerintah Kabupaten Supiori pada tabel 3.1.
terlihat mengalami peningkatan sepanjang periode 2016 sampai
dengan 2020. Tahun 2016, nominal target dan realisasi pendapatan
daerah masing-masing yaitu Rp14.723,67 milyar dan Rp 14.509,13
milyar yang meningkat menjadi Rp 38.814,19 milyar dan Rp
25.378,39 milyar di tahun 2020.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 125


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.1.
Perkembangan Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
(dalam juta rupiah)
2016 2017 2018 2019 2020
Uraian
Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

Pendapatan 847.627,15 732.076,18 730.788,72 728.841,41 727.081,19 701.090,96 803.895,69 722.527,03 774.741,89 651.007,67

Pendapatan Asli Daerah 14.723,67 14.509,13 19.668,67 9.730,58 26.333,67 11.768,71 32.074,50 9.287,46 38.814,19 25.378,39

Pajak daerah 1.505 2.078,73 2.085 2.901,02 3.335 2.034,32 5.375 1.716,26 5.375 2.650

Retribusi daerah 1.418,67 535,71 330 464,98 355 413,49 405 316,38 405 390

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 2.650,00 2.491,13 2.950,00 0,00 3.950,00 603,33 3.950,00 1.132,06 3.950,00 3.950

Lain-lain PAD yang sah 9.150,00 9.403,56 14.303,67 6.364,58 18.693,67 8.717,57 22.344,50 6.122,76 29.084,19 18.388,39

Dana Perimbangan 708.452,15 592.641,68 577.321,43 585.342,01 568.522,96 579.753,05 631.441,06 609.251,35 642.406,48 530.518,73

Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 83.010,41 46.524,35 29.267,69 19.558,98 39.037,70 52.894,15 33.777,99 25.415,43 35.730,77 36.860,12

Dana Alokasi Umum 455.358,24 455.358,00 455.358,24 457.488,07 451.175,45 451.175,45 464.146,65 464.146,47 467.730,98 417.661,45

Dana Alokasi Khusus 170.083,50 90.759,33 92.695,51 108.294,97 78.309,81 75.683,45 133.516,42 119.689,45 138.944,74 75.997,16

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 124.451,34 124.925,38 133.798,62 133.768,82 132.224,56 109.569,21 140.380,14 103.988,22 93.521,22 95.110,56

Hibah

Dana darurat

Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya 3.742,31 4.216,35 6.476,87 2.848,19 3.559,38 3.523,33 3.559,38 12.243,73 6.360,80 6.360,80

Dana penyesuaian dan otonomi khusus 86.513,44 86.513,44 86.513,44 86.513,44 86.513,44 86.513,44 86.513,44 85.664,37 43.402,64 43.402,64

Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya 6.945,58 0,00 6.945,58 10.544,45 8.045,58 15.629,37 8.045,58 0,00 0,00 2.000,00

Lain-lain 27.250,01 34.195,59 33.862,73 33.862,73 34.106,16 0,00 42.261,73 0,00 43.757,79 43.347,12

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 126


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Jika diperhatikan per komponen Pendapatan di Kabupaten


Supiori cenderung menurun, hal ini disebabkan oleh menurunnya
realisasi dana perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang
sah.
Perkembangan penetapan Target dan capaian realisasi PAD di
Kabupaten Supiori terlihat menurun pada tahun 2017. Tahun 2017,
penetapan target dan capaian realisasinya masing-masing dengan
nominal Rp 19.668,67 miliar dan Rp 9.730,58 miliar dan tahun 2018
terget dan capaiannya sebesar Rp 26.333,67 miliar dan Rp 11.768,71
miliar. Pemicu terbesarnya berasal dari Pajak daerah, , Hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain
pendapatan daerah yang sah menenurun sepanjang tahun 2017-2020
dengan nominal capaian realisasinya yang selalu menurun dari
nominal penetapan target..

Tabel 3.2.
Efektifitas Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(dalam %)
Uraian 2016 2017 2018 2019 2020
Pendapatan 86,37 99,73 96,43 89,88 84,03
PAD 98,54 49,47 44,69 28,96 65,38
Pajak daerah 138,12 139,14 61,00 31,93 49,30
Retribusi daerah 37,76 140,90 116,48 78,12 96,30
Hasil pengelolaan kekayaan daerah
94,00 - 15,27 28,66 100,00
yang dipisahkan
Lain-lain PAD yang sah 102,77 44,50 46,63 27,40 63,22
Daper 83,65 101,39 101,98 96,49 82,58
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil
56,05 66,83 135,50 75,24 103,16
bukan pajak
Dana alokasi umum 100,00 100,47 100,00 100,00 89,30
Dana alokasi khusus 53,36 116,83 96,65 89,64 54,70
Lain-lain pendapatan daerah yang sah 100,38 99,98 82,87 74,08 101,70
Hibah
Dana darurat
Dana bagi hasil pajak dari Propinsi
112,67 43,97 98,99 343,98 100,00
dan Pemda lainnya
Dana penyesuaian dan otonomi
100,00 100,00 100,00 99,02 100,00
khusus
Bantuan keuangan dari Propinsi
- 151,82
atau Pemda lainnya
Lain-lain 125,49 100,00 - - 99,06
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Adanya perbedaan antara penetapan target dan capaian


realisasi pendapatan APBD di Kabupaten Supiori menyebabkan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 127


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

efektifitasnya bervariasi antara 84,03 persen sampai 99,73 persen.


Analisis Efektifitas ini menggambarkan berhasil tidaknya pencapaian
tujuan anggaran dengan menggunakan rasio perbandingan antara
nominal capaian realisasi pendapatan APBD dengan penetapan target.
Secara keseluruhan, efektifitas pendapatan APBD Kabupaten Supiori
menunjukkan angka kurang dari 100 persen atau masuk kategori
tidak efektif kecuali untuk tahun 2017 yang sebesar 99,73 persen
yang masuk kategori efektif. Kondisi ini sama dengan pos lainnya,
yang terlihat angka efektifitas dibawah 100 persen pada tahun 2016
hingga 2020.
Jika diperhatikan berdasarkan komponen pendapatan APBD
Kabupaten Supiori, maka pos PAD yang terlihat variative angka
efektifitasnya. Tahun 2019, angka efektfitas PAD terlihat paling
rendah yaitu sebesar 28,96 persen atau masuk kategori tidak efektif,
dan yang menonjol di tahun 2016 yaitu 98,54 persen. secara
keseluruhan dari tahun 2017-2020 masuk kategori tidak efektif.
Kondisi berbeda jika dilihat berdasarkan pos pos dalam PAD terlihat
bahwa retribusi daerah tahun 2016 tingkat efektifitasnya hanya
sebesar 37,76 persen atau masuk kategori tidak efektif, namun di
tahun 2018 pencapaian angka efektifitas sebesar 140,90 persen yang
kemudian terlihat capaiannya variative namun masih di atas 100
persen sampai dengan tahun 2018 dan pada tahun 2019
efektifitasnya hanya mencpai 78,12 persen atau tidak efektif. Untuk
pos Pajak daerah, angka efektifnya dominan rendah atau masuk
kategori tidak efektif yaitu untuk tahun 2018,2019 dan tahun 2020,
sedangkan untuk tahun 2016 efektifitas mencapai angka sebesar
138,12 persen dan tahun 2017 pencapaiannya sebesar 139,14 atau
masuk dalam kategori sangat efektif. Efektfitas Lain-lain Pendapatan
daerah Yang sah, terlihat pada tahun 2016 dan 2020 sudah masuk
kategoti sangat efektif dengan capaian di atas angka 100 persen,
namun pada tahun 2017 dan 2019 terlihat kurang efektif. jika dilihat
per pos nya maka untuk Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan
Pemda lainnya tingkat efektifitasnya variative yaitu tahun 2016, 2019
dan 2020, masuk kategori sangat efektif sedangkan untuk tahun 2017
dan 2018 masuk kategori kurang efektif.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 128


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar 3.1.
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2017 – 2020
(dalam %)

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Realisasi APBD Kabupaten Supiori tercatat mengalami fluktuasi


sepanjang tahun 2017-2020 seperti yang terlihat pada gambar 3.1,
menyebabkan pertumbuhannya menjadi variative dengan
kecenderungan yang menurun. Capaian pertumbuhan pendapatan
daerah tertinggi terlihat pada tahun 2019 yaitu tercatat 3,06 persen,
sedangkan terendah pertumbuhan pendapatan daerah Kabupaten
Supiori terlihat di tahun 2020 yaitu tercatat -9,90 persen dengan rata-
rata pertumbuhan sepanjang tahun 2017-2020 mencapai -2,77
persen pertahun.
Berdasarkan komponen pendapatan daerah terlihat bahwa
pendapatan di Kabupaten Supiori yang berasal dari pos dana
perimbangan masih mendominasi dengan besaran yang tercatat
mengalami peningkatan sepanjang tahun 2016-2019, namun
mengalami penurunan pada tahun 2020.
Kontribusi dana perimbangan tahun 2016 tercatat mencapai
80,95 persen, yang terus meningkat kontribusinya sehingga pada
tahun 2019 tercatat sebesar 84,32 persen, namun menurun menjadi
81,49 persen pada tahun 2020 Posisi kedua sebagai penyumbang
pendapatan daerah terbesar di Kabupaten Supiori yaitu Lain-Lain
Pendapatan Daerah yang sah yang kontribusinya terlihat mengalami
penurunan dari 17,07 persen di tahun 2016 menjadi 14,61 persen di
tahun 2020. Sedangkan untuk PAD kontribusinya terlihat masih
dibawah 4 persen dengan perkembangan kontribusi yang terlihat
fluktuatif dengan kecenderungan menurun yaitu dari 1,98 persen di
tahun 2016 menjadi 1,29 persen di tahun 2019 dan meningkat pada
tahun 2020 menjadi 3,90 persen.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 129


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar 3.2.
Struktur Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016 – 2020
(dalam %)

80.95 80.31 82.69 84.32 81.49

17.06 18.35 15.63 14.39 14.61


1.98 1.34 1.68 1.29 3.90

2016 2017 2018 2019 2020


PAD Daper Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Realisasi PAD Kabupaten Supiori dari tahun 2016 sampai


dengan tahun 2020 tercatat perkembangannya fluktuatif dengan
kecenderungan yang menurun. Realisasi PAD tahun 2016 tercatat
sebesar Rp 8,044 miliar yang terlihat meningkat di tahun 2017 dan
mengalami penurunan pada tahun 2018, masing-masing sebesar Rp
14.509 miliar pada tahun 2017 sedangkan pada tahun 2018 sebesar
Rp 9.731 persen dan pada tahun 2019 sebesar Rp 11.768,71 miliar
sementara pada tahun 2020 sebesar Rp 9.287,46. Pertumbuhan PAD
Kabupaten Supiori terlihat mengalami penurunan dari tahun 2017
sampai dengan tahun 2020. Tahun 2017, pertumbuhan PAD
Kabupaten Supiori menunjukkan nilai positif yaitu 80,37 persen, di
tahun 2018 terlihat menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu
mencapai -32,93 persen, selanjutnya di tahun 2019 pertumbuhan
PAD yaitu 20,95 persen.

Gambar 3.3.
Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016 – 2020
(dalam %)
80.37
14,509
11,769
9,731 9,287
8,044
20.95

2017 2018 2019 2020


2016 2017 2018 2019 2020 (32.93) (21.08)
[a]. Perkembangan Nilai PAD [b]. Pertumbuhan PAD
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 130


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Selanjutnya jika diperhatikan dari pos-pos pembentuk PAD di


Kabupaten Supiori kontribusinya variative dari tahun 2016 sampai
dengan tahun 2020. Kontribusi terbesar PAD Kabupaten Supiori
tahun 2016 tercacat dari pos Lain-lain PAD yang Sah yaitu mencapai
64,81 persen, sedangkan yang kedua dari pos Hasil pengelolaan
Kekayaan yang Dipisahkan yaitu 17,17 persen dan Pajak Daerah
sebesar 14,33 persen, sedangkan yang terkecil kontribusinya dari pos
Retribusi Daerah.

Tabel 3.3.
Komposisi PAD Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
(dalam %)
Komponen PAD 2016 2017 2018 2019 2020
Pajak daerah 14,33 29,81 17,29 18,48 10,44
Retribusi daerah 3,69 4,78 3,51 3,41 1,54
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 17,17 - 5,13 12,19 15,56
Lain-lain PAD yang sah 64,81 65,41 74,07 65,93 72,46
Total PAD 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Realisasi Dana Perimbangan nominalnya terlihat mengalami


fluktuasi sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016, tercatat dana
perimbangan sebesar Rp 592.642 miliar yang terus meningkat
sehingga di tahun 2020 tercatat sebesar Rp 530.519 miliar.
Pertumbuhan dana perimbangan tahun 2017 tercatat sebesar -1,23
persen, kemudian menurun di tahun 2018 dengan laju pertumbuhan
sebesar -0,95 persen, selanjutnya di tahun 2020 terlihat menurun
dengan laju pertumbuhan mencapai -12,92 persen,.

Gambar 3.4.
Perkembangan Dana Perimbangan Kabupaten Supiori
Tahun 2016 – 2020
(dalam %)

609,251 5.09
592,642
585,342
579,753
(1.23) (0.95)

530,519
2017 2018 2019 2020

(12.92)
2016 2017 2018 2019 2020

[a]. Perkembangan Nilai DAPER [b]. Pertumbuhan DAPER


Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 131


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Dari pos Dana Perimbangan, kontribusi Dana Alokasi Umum


masih dominan. Kontribusi Dana Alokasi Umum tahun 2016 terlihat
paling tinggi sepanjang tahun 2016-2020. Posisi kedua terbesar dari
pos dana perimbangan yaitu Dana Alokasi Khusus. Tahun 2016
tercatat kontribusinya mencapai 17,40 persen kemudian meningkat
menjadi 19,65 persen di tahun 2020. Kontribusi dari pos dana
perimbangan yang paling kecil yaitu dari Dana bagi hasil pajak/bagi
hasil bukan pajak yang besarannya terlihat mengalami fluktuasi,
yaitu tercatat sebesar 5,69 persen di tahun 2016 kemudian di tahun
2017 meningkat menjadi 28,70 persen dan kembali menurun menjadi
19,65 persen ditahun 2020.

Tabel 3.4.
Komposisi Dana Perimbangan Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(dalam %)
Komponen DAPER 2016 2017 2018 2019 2020
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 5,69 14,01 3,34 9,12 4,17
Dana alokasi umum 76,91 76,84 78,16 77,82 76,18
Dana alokasi khusus 17,40 28,70 18,50 13,05 19,65
Total Daper 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Berdasarkan pos pendapatan daerah beserta komponennya


masing-masing dapat diidentifikasi kinerja keuangan Kabupaten
Supiori sepanjang tahun 2016-2020. Kinerja keuangan ini
mengambarkan kemampuan keuangan pemerintah Kabupaten
Supiori dalam melaksanakan otonomi daerah. Semakin besar
kontribusi PAD dalam APBD semakin besar kemampuan pemerintah
Kabupaten Supiori dalam membiayai Belanja pembangunannya.
Untuk mengukur kemampuan/kinerja keuangan pemerintah
Kabupaten Supiori dilakukan dengan meghitung rasio-rasio keuangan
antara lain derajat desentralisasi fiscal, rasio ketergantungan, rasio
kemandirian dan rasio efektfotas PAD.
Derajat desentralisasi fiskal yang merupakan ukuran untuk
menunjukkan tingkat kewenangan dan tanggung jawab yang
diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
melaksanakan pembangunan. Derajat desentralisasi yang dihitung
dengan menggunakan perbandingan antara total PAD dengan total
pendapatan daerah. Semakin tinggi rasio PAD terhadap total

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 132


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Pendapatan daerah semakin tinggi kemampuan keuangan pemerintah


Kabupaten Supiori. Dari hasil perhitungan walaupun terlihat
mengalami perkembangan yang cenderung meningkat namun
besarannya masih dibawah 4 persen sehingga secara keseluruhan
dapat dikatakan masih sangat kurang kemampuan keuangan
pemerintah Kabupaten Supiori untuk membiayai pembangunannya
sendiri. Selanjutnya jika dihitung rasio ketergantungan keuangan
pemerintah Kabupaten Supiori dengan cara membandingkan jumlah
pendapatan transfer yang diterima dengan total Pendapatan daerah
maka terlihat masih diatas 80 persen atau masih tinggi. Berbanding
terbalik dengan capaian rasio ketergantungan yang menunjukkan
semakin besar rasionya semakin besar ketergantungan pemerintah
terhadap transfer pemerintah pusat, maka rasio kemandirian
menunjukkan semakin besar rasionya semakin mandiri pemerintah
daerah untuk melaksanakan otonomi daerah yaitu membiayai sendiri
kegiatan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Rasio
kemandirian yang diukur dengan membandingkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) dengan jumlah bantuan pemerintah pusat dan
pinjaman di Kabupaten Supiori terlihat mengalami kecenderungan
yang meningkat namun rata-rata capaiannya tercatat masih rendah
yaitu dibawah 3 persen. Tahun 2016 rasio kemandirian tercatat
sebesar 2,45 persen dan tahun 2020 tercatat sebesar 4,78 persen
sehingga dapat dikatakan bahwa kemandirian pemerintah Kabupaten
Supiori masih rendah dengan pola hubungan instruktif, yaitu masih
dominannya peranan pemerintah pusat.
Selain itu dengan menggunakan analisis efektivitas yaitu
dengan membandingkan antara realisasi PAD dengan target PAD yang
ditetapkan dalam APBD maka dapat diketahui berhasil tidaknya
pencapaian tujuan anggaran. Rasio efektifitas PAD menunjukkan
perkembangan fluktuatif menurun. Tahun 2016 rasio efektifitas PAD
tercatat sebesar 98,54 persen atau masuk kategori cukup efektif
namun kemudian untuk tahun 2017 sampai tahun 2020 capaiannya
tercacat dibawah 100 persen atau masuk kategori kurang efektif.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 133


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.5.
Kinerja Keuangan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2016-2019
(dalam %)
Indikator Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 Rata2

Derajad Desentralisasi 1,98 1,34 1,68 1,29 3,90 2,04


Rasio Ketergantungan 80,95 80,31 82,69 84,32 81,49 81,95
Rasio Kemandirian 2,45 1,66 2,03 1,52 4,78 2,49
Rasio Efektivitas PAD 98,54 49,47 44,69 28,96 65,38 57,41
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

3.1.1.2. Belanja Daerah

Definisi Belanja Daerah menurut Permendagri 86 tahun 2017


adalah semua kewajiban Daerah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Berdasarkan Lampiran Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tujuan
dari analisis Belanja Daerah adalah untuk memperoleh gambaran
realisasi dari kebijakan pembelanjaan daerah pada periode tahun
anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk
menentukan kebijakan pembelanjaan dan dimasa mendatang dalam
rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Berikut ini disampaikan perkembangan belanja daerah
Kabupaten Supiori selama periode 2016-2020, yang secara garis besar
terdiri atas Belanja Tidak Langsung, dan Belanja Langsung,
perhatikan Tabel 3.6 berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 134


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.6.
Perkembangan Belanja Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
(dalam Rp juta)
2016 2017 2018 2019 2020
Akun
Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi Anggaran Realisasi

Belanja Tidak Langsung 244.306,69 249.871,81 263.263,79 321.649,93 240.740,23 279.324,40 295.793,24 297.486,83 333.525,05 333.812,65
Belanja Pegawai 151.984,43 179.889,00 163.838,00 218.141,35 143.422,02 191.658,50 192.801,93 195.420,65 205.343,37 193.818,64
Belanja Bunga 0 0 0 0 0,00 0,00 - 0 0,00 0,00
Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 - 0,00 0,00 0,00
Belanja Hibah 5.910,00 6.510,00 8.910,00 11.065,00 5.450,00 3.815,00 7.460,00 7.760,00 28.927,67 25.925,00
Belanja Bantuan sosial 26.966,68 17.573,96 25.107,48 23.250,27 20.316,48 16.527,07 15.824,00 15.961,79 16.395,92 16.126,92
Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 58795,59 0 0,00 0,00 0 0 - 0 0,00 0,00
Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 0,00 45.898,86 65408,31 69.193,31 71.551,74 67.323,83 79.707,31 78.344,39 82.358,10 82.442,09
Belanja tidak terduga 650,00 0 0,00 0 0,00 0 - 0 500,00 15.500,00
Belanja Langsung 588.320,46 435.089,00 487.361,41 401.254,53 477.540,96 416.451,75 508.082,64 391.819,60 482.216,84 372.592,35
Belanja Pegawai 26.347,80 0 26.794,83 0 35.420,35 0 35.941,65 1.994,92 28.429,69 33.347,78
Belanja Barang dan Jasa 225.290,39 269.984,00 221.663,53 224.828,27 259.972,45 260.390,18 243.147,93 227.099,75 191.303,51 168.695,89
Belanja Modal 336.682,27 165.105,00 238.903,05 176.426,27 182.148,16 156.061,57 228.993,06 162.724,92 262.483,63 170.548,68
Belanja 832.627,15 684.960,81 750.625,20 722.904,46 718.281,19 695.776,15 803.875,88 689.306,43 815.741,89 706.405,00
Sumber : DJPK Kemenkeu RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 135


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Sepanjang tahun 2016-2020, rata-rata capaian realisasi belanja


Pemerintah Kabupaten Supiori sebesar 89,56 persen. Hal ini
menunjukkan masih adanya deviasi dari capaian realisasi belanja.
Besarnya deviasi capaian relaisasi belanja perlu diperhatikan untuk
setiap tahun anggaran. Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan
antara lain 1) penentuan target yang perlu direncanakan dengan baik,
misalnya terkait capaian tahun sebelumnya, besarnya anggaran dan
rencana alokasinya; serta 2) optimalisasi realisasi belanja daerah,
khususnya untuk pelaksanaan program maupun kegiatan. Capaian
yang baik adalah berada di sekitar 100 persen (capaian yang optimal).
Dari Tabel 3.6, berdasarkan rincian Belanja daerah Kabupaten
Supiori sepanjang 2016-2020, Belanja langsung cenderung
realisasinya tidak mencapai target. Sementara untuk Belanja Tidak
Langsug melampui target bahkan lebih, hal ini dipicu oleh adanya
peningkatan Belanja dari komponen Belanja Pegawai, Belanja Hibah,
Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes, dan
Belanja Sosial..
Sepanjang periode 2016–2020 pencapaian realisasi belanja
terhadap target belanja kabupaten Supiori masih dibawah 100 persen.
Meskipun dengan persentase capaian bervariasi, realisasi belanja
daerah maupun target yang ditetapkan cenderung terus mengalami
peningkatan. Tabel 3.7 dan Gambar 3.5 berikut menunjukkan
capaian target dan pertumbuhan belanja daerah di Kabupaten
Supiori.

Tabel 3.7.
Capaian Target Belanja Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019

Tahun Target Realisasi Capaian Deviasi


(Rp juta) (Rp juta) (%) (Rp juta)

2016 832.627,15 684.960,81 82,27 -147.666

2017 750.625,20 722.904,46 96,31 -27.721

2018 718.281,19 695.776,15 96,87 -22.505

2019 803.875,88 689.306,43 85,75 -114.569

2020 815.741,89 706.405,00 86,60 -109.337

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 136


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar 3.5.
Pertumbuhan Belanja Daerah Di Kabupaten Supiori
Tahun 2015 – 2019
(dalam %)

5.54

2.48

(1.07) (0.93)
2016 2017 2018 2019 2020

(3.75)

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Sepanjang 2016-2020 Realisasi belanja Kabupaten Supiori


terlihat meningkat signifikan yaitu dari Rp 684.96 miliar di tahun
2016 menjadi Rp 706.41 miliar di tahun 2020, namun dengan
pertumbuhan yang fluktuatuf meningkat dengan rata-rata
pertumbuhan 0,45 persen per tahun. Pertumbuhan Belanja daerah
tertinggi terlihat pada tahun 2017 dengan capaian 5,54 persen
sedangkan yang terendah terlihat pada tahun 2018 yaitu sebesar -
3,75 persen.

Jika dipilah berdasarkan klasifikasi ekonomi, terlihat bahwa


komposisi Belanja daerah di Kabupaten Supiori sepanjang tahun
2016-2020 selalu didominasi oleh belanja langsung. Pada tahun 2016,
terlihat bahwa komponen Belanja tidak langsung di kabupaten
Supiori mencapai 36,48 persen dan Belanja langsung mencapai 63,52
persen. Komposisi Belanja langsung terbesar terihat pada tahun 2016
yaitu mencapai 63,52 persen, yang kemudian komposisi ini masih
tetap dominan namun dengan komposisi yang semakin menurun.
Komposisi Belanja langsung di Kabupaten Supiori tahun 2016
mencapai 63,52 persen dan kemudian menurun lagi di tahun 2020
menjadi 52,74 persen. Kondisi ini mengindikasikan bahwa pemerintah
Kabupaten Supiori selama ini telah memberikan perhatian terhadap
pelaksanaan program kegiatan walaupun dengan proprosi yang
terlihat semakin menurun.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 137


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar 3.6.
Kompoosisi Belanja Daerah Di Kabupaten Supiori
Menurut Klasifikasi Ekonomi
Tahun 2015 – 2019
(dalam %)

333,812.65
321,649.93

297,486.83
279,324.40
249,871.81

435,089.00

416,451.75
401,254.53

391,819.60

372,592.35
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Berdasarkan struktur Belanja tidak langsung di Kabupaten


Supiori, Belanja pegawai masih mendominasi namun dengan
persentase yang semakin lama terlihat menurun. Tahun 2016 belanja
pegawai mencapai 71,99 persen dari total Belanja tdak langsung,
namun tahun 2020 terlihat sudah menurun hingga mencapai 61,57
persen. Proporsi Belanja hibah terlihat mengalami fluktuasi sepanjang
tahun 2016-2020.

Tabel 3.8.
Struktur Belanja Tidak Langsung Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2019
(dalam %)
Komponen Belanja 2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Pegawai 71,99 67,82 68,62 65,69 61,57

Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Subsidi 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Hibah 2,61 3,44 1,37 2,61 8,67

Belanja Bantuan sosial 7,03 7,23 5,92 5,37 4,92

Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 18,37 21,51 24,10 26,34 24,69

Belanja tidak terduga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,15

Total Belanja Tidak Langsung 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 138


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Komponen Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan


Pemerintahan Desa perkembangan di Kabupaten Supiori proprsinya
terlihat semakin meningkat signifikan sepanjang tahun 2016-2020.
Tahun 2015 proporsi Belanja bagi hasil kepada propinsi/kab/kota
dan pemerintahan desa sebsar 18,37 persen yang kemudian
meningkat signifikan di tahun 2017 hingga 2019 yaitu menjadi 21,51
persen dan 26,34 persen, kemudian menurun menjadi 24,69 persen
di tahun 2020.

Berdasarkan struktur Belanja langsung di Kabupaten Supiori,


komponen Belanja barang dan jasa terlihat mendominasi sepanjang
tahun 2016-2020. Demikian juga dengan Belanja modal, proporsinya
terlihat mengalami fluktuasi namun masih menempati posisi ke dua
sedangkan untuk Belanja pegawai nilainya 0 sejak tahun 2016 sampai
tahun 2018, sedangkan pada tahun 2019 belanja pegawai mendapat
proporsi sebesar 0,51 persen dan pada tahun 2020 sebesar 8,95
persen.

Gambar 3.7.
Struktur Belanja Langsung Kabupaten Supiori
Tahun 2013-2018
(dalam %)

62.05 62.53
56.03 57.96
45.77
43.97 45.28
41.53
37.95 37.47

8.95
0.00 0.00 0.00 0.51

2016 2017 2018 2019 2020


Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

3.1.1.3. Surplus Defisit Dan Pembiayaan Daerah

Definisi Pembiayaan Daerah dalam Permendagri 86 2017 adalah


setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Sama
halnya dengan analisis belanja daerah, analisis terhadap pembiayaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 139


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

daerah dilakukan sebagai bahan penentuan kebijakan pembiayaan di


masa mendatang dalam rangka penghitungan kapasitas pendanaan
pembangunan daerah. Capaian target surplus/defisit dan
pembiayaan netto Kabupaten Supiori dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9.
Surplus Defisit APBD Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
Tahun Target/Realisasi Pendapatan Belanja Surplus/Defisit
Target 671.790,43 720.459,76 48.669,33
2016
Realisasi 683.256,63 692.335,65 9.079,02
Target 847.627,15 832.627,15 -15.000,00
2017
Realisasi 732.076,18 684.960,81 -47.115,37
Target 730.788,72 750.625,20 19.836,48
2018
Realisasi 728.841,41 722.904,46 -5.936,95
Target 727.081,19 718.281,19 -8.800,00
2019
Realisasi 701.090,96 695.776,15 -5.314,81
Target 803.895,69 803.875,88 -19,81
2020
Realisasi 722.527,03 689.306,43 -33.220,60
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Defisit APBD adalah selisih kurang antara Pendapatan Daerah


dan Belanja Daerah pada tahun anggaran yang sama. Dari tabel 3.9
tersebut terlihat bahwa Pemerintah Kabupaten Supiori cenderung
menganggarkan deficit dalam APBD dari tahun 2016-2020, begitu pun
dalam realisasinya. Kecuali untuk tahun 2016 dan 2017 yang
diangarkan surplus sebesar Rp 48,67 miliar dan 19,84 miliar.
Sedangkan untuk tahun 2017, 2018-2020 terlihat angaran dan
realisasi pada posisi deficit.
Pembiayaan netto merupakan selisih penerimaan pembiayaan
dan pengeluaran pembiayaan. Nominal pembiayaan netto yang positif
menunjukkan bahwa daerah mampu mencukupi pengeluaran
pembiayaan dikarenakan penerimaan pembiayaan yang lebih besar.
Secara umum, pembiayaan netto di kabupaten Supiori selama tahun
2016--2020 menunjukkan capaian positif. Tahun 2016 realisasi
pembiayaan netto Kabupaten Supiori tercatat sebesar Rp -8,59 miliar
sedangkan pada tahun 2018 tercatat meningkat menjadi 27,23 miliar
dan cenderung terus menurun sampai tahun 2020. Capaian
pembiayaan netto terendah terlihat di tahun 2016 yaitu mencapai
Rp -8,59 miiar.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 140


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Sepanjang tahun 2016-2020, Penerimaan pembiayaan di


Kabupaten Supiori realisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan
pengeluaran pembiayaan. Pengeluaran pembiayaan tebesar
diakibatkan pembayaran pokok utang yang cukup besar di tahun
2016 sebesar Rp 47,89 miliar dan pada tahun 2019 pembayaran
pokok utang mencapai Rp 37,05 miliar. Tingginya penerimaan
pembiayaan daerah di Kabupaten Supiori didukung oleh Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA). Dengan
pembiayaan netto dan SILPA yang dihasilkan cukup besar di
Kabupaten Supiori, maka diperlukan perencanaan dan realisasi
keuangan daerah yang lebih efektif dan efisien.

Tabel 3.10.
Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(Rp juta)
Akun 2016 2017 2018 2019 2020
A. Surplus/Defisit 9.079,02 -47.115,37 -5.936,95 -5.314,81 -33.220,60
B. Penerimaan Pembiayaan 41.960,52 40.806,39 33.122,32 54.717,50 55.397,33
SiLPA TA sebelumnya 41.960,52 40.806,39 33.122,32 54.717,50 46.000,00
Pencairan dana cadangan - - - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - -
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah - - - - 9.397,33
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - -
Penerimaan piutang daerah - - - -
Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir - - - -
C. Pengeluaran Pembiayaan 50.549,75 13.577,52 17.862,97 41.721,23
Pembentukan Dana Cadangan - - - -
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 2.663,53 2.663,53 - 4.667,95
Pembayaran Pokok Utang 47.886,22 10.913,99 17.862,97 37.053,28
Pemberian Pinjaman Daerah - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan - - - -
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga - - - -
D. Neto Pembiayaan (B+C) -8.589,23 27.228,87 15.259,35 12.996,27 55.397,33
Sumber :DJPK Kementerian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Pertumbuhan komponen pembiayaan daerah di Kabupaten


Supiori ditunjukkan pada Gambar 3.7 yang ditekankan pada
pertumbuhan pembiayaan netto dan SILPA. Sepanjang tahun 2016-
2020, Pembiayaan netto mengalami peningkatan yang signifikan
terutama pada tahun 2017 dan 2020, dibandingkan pada tahun 2016,
2018 dan 2019. Tahun 2016 pembiayaan netto mengalami
pertumbuhan negatif yaitu -109,23 persen. Sementara itu,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 141


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

pertumbuhan pembiayaan netto pada tahun-tahun setelahnya telihat


mengalami fluktuasi, Namun kemudian SILPA terlihat menurun
untuk tahun 2016, 2017, 2018 dan 2020 yang ditunjukkan dengan
pertumbuhan negative yaitu tahun 2016 sebesar -57,35 persen, pada
tahun 2017 sebesar -2,75 persen, tahun 2018 sebesar -18,83 persen
dan pada tahun 2020 sebesar -15,93 persen. Namun pada tahun 2019
menunjukkan peningkatan SILPA sebesar 65,20 persen.

Gambar 3.8.
Realisasi Dan Pertumbuhan Pembiayaan Neto dan SILPA
Kabupaten Supiori Tahun 2016-2020
326.26
80.00 350.00
27,228.87

300.00
60.00
217.01
55,397.33
54,717.50

250.00
46,000.00

40.00
15,259.35

65.20
41,960.52

200.00
40,806.39

12,996.27

20.00
-8,589.23

150.00
33,122.32

- 100.00
(57.35) (18.83) (15.93)
(20.00)
(2.75) 50.00

0.00
(40.00)
-50.00
(60.00)
-14.83
-43.96 -100.00

(80.00)
-109.23 -150.00

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020

SiLPA TA sebelumnya

SiLPA TA sebelumnya Pembiayaan Neto Pembiayaan Neto

[a] Realisasi (Rp juta) [b] Pertumbuhan (%)

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

3.1.2. Neraca Daerah

Neraca daerah menggambarkan posisi keuangan pemerintah


daerah mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal
tertentu. Laporan Neraca daerah akan memberikan informasi penting
kepada manajemen pemerintahan daerah, pihak legislatif daerah
maupu para Kreditur/Pemberi Pinjaman kepada daerah serta
masyarakat luas lainnya tentang keadaan kekayaan atau aset daerah
dan kewajibannya serta ekuitas dana pada tanggal tertentu. Elemen
utama neraca daerah meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang
diturunkan lebih rinci ke dalam sub-sub rekening. Neraca daerah
Kabupaten Supiori secara rinci ditunjukkan pada Tabel 3.11.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 142


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.11.
Neraca Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2018
(Rp juta)

Akun 2015 2016 2017 2018


TOTAL ASET 2.001.554.750.809 1.989.710.981.476 2.060.478.679.220 2.154.920.980.646
ASET LANCAR 63.888.900.806 65.681.712.225 58.566.141.304 96.876.129.081
Kas dan Setara Kas 44.440.719.745 40.128.195.757 38.482.516.227 58.487.408.117
Kas di Bendahara Pengeluaran 3.959.199.413
Kas di Bendahara Penerimaan 16.614.505
Investasi Jangka Pendek
Piutang Pendapatan 938.026.218 1.235.872.713 1.213.357.081,20 17.938.977.004
Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
Piutang Lainnya 15.044.679.900 13.960.001.000 14.160.605.100 13.960.000.000
Penyisihan Piutang (652.835.836)
Beban dibayar Dimuka 812.114.562 100.909.814
Persediaan 3.465.474.943 5.833.242.956 3.897.548.334 7.041.669.983
Aset untuk Dikonsolidasikan
Aset Lancar Lainnya 548.585.881
INVESTASI JANGKA PANJANG 14.072.859.695 16.993.525.519 19.657.051.038 19.657.051.038
Investasi Nonpermanen (257.140.305,20)
Investasi Permanen 14.330.000.000 16.993.525.519 19.657.051.038 19.657.051.038
ASET TETAP 1.907.452.761.620 1.891.577.920.085 1.912.895.774.266 1.957.442.506.150

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 143


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Akun 2015 2016 2017 2018


Tanah 133.823.721.894 150.372.974.894 151.840.474.894 166.289.001.239
Peralatan dan Mesin 300.595.766.439 326.832.033.245 352.420.608.629 384.303.537.649
Gedung dan Bangunan 753.614.765.650 772.047.204.626 758.970.667.017 774.450.298.606
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 787.903.512.968 871.453.688.023 973.538.091.626 1.055.443.370.493
Aset Tetap Lainnya 20.792.535.528 21.772.445.528 20.228.427.860 21.022.597.260
Konstruksi dalam Pengerjaan 137.603.100.720 201.160.675.017 207.065.584.317 219.824.597.870
Akumulasi Penyusutan (226.880.641.578,00) (452.061.101.248) (551.168.080.076,88) (663.890.896.967,08)
DANA CADANGAN - - - -
Dana Cadangan
ASET LAINNYA 16.140.228.688 15.457.823.647 69.359.712.612 80.945.294.377
Tagihan Jangka Panjang 1.197.870.542 1.195.971.542
Tuntutan Ganti Rugi 1.289.895.542
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Aset Tak Berwujud 13.351.543.146 12.669.138.105 12.258.683.896 11.751.846.688
Aset Lain-Lain 2.788.685.542 1.498.790.000 55.903.158.174 67.997.476.147

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 144


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Akun 2015 2016 2017 2018


KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 2.001.554.750.809 1.989.710.981.476 2.060.478.679.220 2.154.920.980.646
KEWAJIBAN 2.890.876.343 10.737.792.860 4.201.995.210 5.093.841.032
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 2.890.876.343 10.737.792.860 4.201.995.210 5.093.841.032
Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 2.437.278.143 5.556.883.644 4.014.845.210,00 3.769.907.019,96
Utang Bunga 7.150.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang - -
Pendapatan Diterima di Muka
Utang Belanja 187.150.000,00
Utang Jangka Pendek Lainnya 453.598.200,00 5.173.759.216 1.323.934.012,00
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG - - -
Utang Dalam Negeri
Utang Jangka Panjang Lainnya
EKUITAS 1.998.663.874.466 1.978.973.188.616 2.056.276.684.010 2.149.827.139.614
EKUITAS 1.998.663.874.466 1.978.973.188.616 2.056.276.684.010 2.149.827.139.614
Ekuitas 1.998.663.874.466 1.978.973.188.616 2.056.276.684.010 2.149.827.139.614
Balance/ Unbalance - - - -
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 145


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

(a) Aset
Aset adalah sumberdaya ekonomi yang dikuasai dan/atau
dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat
diperoleh, serta dapat diukur dalam satuan uang. Aset
diklasifikasikan ke dalam aset lancar (current asset) dan aset non
lancer/ tetap (long-term asset). Pada umumnya, jumlah aset
Kabupaten Supiori cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun selama periode 2015-2018, baik itu aset lancar maupun aset
tetap. Pada tahun 2015, jumlah aset Kabupaten Supiori mencapai 2,
triliun rupiah, namun pada tahun 2016 menjadi 1,99 triliun yang
kemudian terus meningkat hingga tahun 2020 menjadi 2,1 triliun
rupiah. Komponen aset dengan jumlah paling dominan yaitu Aset
Tetap, kurang lebih mencapai 95,30 persen pada tahun 2015 dan
90,84 persen pada tahun 2020, setelah itu Aset Lancar sekitar 3,10
persen ditahun 2015 dan 4,50 persen ditahun 2020.

Gambar 3.9.
Pertumbuhan dan Komposisi Aset Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2018
(dalam %)

4.58 95.30 95.07 92.84 90.84


3.56
3.76
4.50
3.37
3.30
3.19

2.84
0.95

0.91
0.85
0.81

0.78
0.70

-0.59

2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018


ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP ASET LAINNYA

[a] Pertumbuhan Asset [b] Komposisi Asset


Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Tabel 3.12.
Komposisi Aset Tetap Diluar Penyusutan Di Kabupaten Supiori
Rata-Rata Selama Tahun 2015-2018
(dalam %)
Koposisi Aset Tetap 2015 2016 2017 2018
Tanah 7,02 7,95 7,94 8,50
Peralatan dan Mesin 15,76 17,28 18,42 19,63
Gedung dan Bangunan 39,51 40,81 39,68 39,56
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 41,31 46,07 50,89 53,92
Aset Tetap Lainnya 1,09 1,15 1,06 1,07
Konstruksi dalam Pengerjaan 7,21 10,63 10,82 11,23
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 146


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

(b) Kewajiban
Kewajiban timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau
tanggung jawab untuk bertindak di masa lalu. Kewajiban muncul
antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari
masyarakat, lembaga keuangan atau lembaga lain. Selain itu,
kewajiban juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja
pada pemerintah atau dengan pemberi jasa lainnya. Kewajiban
dikelompokkan kedalam kewajiban jangka pendek dan jangka
panjang. Total kewajiban dalam neraca daerah Kabupaten Supiori
pada tahun 2015 sebesar Rp 2,89 milyar, yang berarti jumlah aset
lebih besar dibandingkan jumlah kewajiban daerah. Total kewajiban
secara umum mengalami peningkatan, terutama pada tahun 2016.
Pertumbuhan kewajiban daerah Kabupaten Supiori sebesar 10,74%
pada tahun 2016.
(c) Ekuitas Dana
Ekuitas merupakan kekayaan bersih yaitu selisih antara aset
dan kewajiban, dalam hal ini adalah ekuitas dana pemerintah daerah.
Jumlah ekuitas dana Kabupaten Supiori sebesar Rp 1,998 triliun
pada tahun 2015, dan menurun pada tahun 2016 menjadi 1,978
triliun.
(d) Rasio Neraca Daerah
Secara garis besarnya kinerja neraca daerah dapat diukur
menggunakan rasio likuditas, solvabilitas dan hutang. Rasio likuiditas
menunjukkan kemampuan pemerintah daerah untuk memenuhi
kewajiban jangka pendek. Meskipun pemerintah daerah sudah
membuat anggaran kas, namun perlu ditunjang oleh analisis
likuiditas. Analisis rasio likuiditas terdiri dari:
1. Rasio Lancar (Current Ratio). Rasio lancar merupakan rasio
standar untuk menilai kesehatan organisasi. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aset Lancar : Utang Lancar
2. Rasio Kas (Cash Ratio). Rasio kas bermanfaat untuk mengetahui
kemampuan pemerintah daerah dalam membayar utang yang
harus dipenuhi dengan kas dan efek yang dimiliki pemerintah
daerah. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Kas = (Kas + Efek) : Hutang Lancar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 147


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

3. Rasio Modal Kerja terhadap Total Aset. Working Capital to Total


Assets (WCTA) adalah rasio keuangan untuk mengukur likuiditas
dari total aktiva dengan posisi modal kerja neto. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut:
WCTA = (Aset Lancar – Utang Lancar) : Total Aset
Selain rasio likuditas, rasio neraca daerah penting lainnya yang
perlu dianalisis untuk melihat kemampuan keuangan daerah adalah
rasio solvabilitas. Rasio ini dapat digunakan untuk melihat
kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi seluruh
kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka
panjang. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Solvabilitas = Total Aset : Total Utang
Rasio hutang juga sangat penting untuk diperhatikan, karena
bagi kreditor dan calon kreditor potensial pemerintah daerah dapat
digunakan dalam membuat keputusan pemberian kredit. Rasio-rasio
ini akan digunakan oleh kreditor untuk mengukur kemampuan
pemerintah daerah dalam membayar utangnya. Rasio utang terdiri
dari:
1. Rasio Hutang terhadap Modal (Total Debt to Equity Ratio). Rasio ini
digunakan untuk mengetahui bagian dari setiap rupiah ekuitas
dana yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan hutang. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Hutang terhadap Ekuitas = Total Utang : Jumlah Ekuitas
2. Rasio Hutang terhadap Aset Modal (Total Debt to Total Capital
Assets). Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari
aset modal yang dapat digunakan untuk menjamin utang. Aset
modal diproksikan dengan aset tetap. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
Rasio Hutang thdp Aset Modal = Total Hutang : Total Modal
Dalam Tabel 3.10 berikut ini disajikan kinerja neraca daerah
Kabupaten Supiori berdasarkan rasio-rasio likuiditas, solvabilitas dan
hutang.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 148


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.13.
Rasio Neraca Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2015-2018
Rata-
Indikator Rasio Keuangan 2015 2016 2017 2018
rata

Rasio Likuiditas

Rasio Lancar 22,10 6,12 13,94 19,02 15,29


Rasio Kas 15,37 3,74 9,16 11,48 9,94
Rasio Solvabilitas

Rasio Hutang Terhadap Total Aset 0,001 0,005 0,002 0,002 0,003
Rasio Aktiva

Rasio Hutang Terhadap Ekuitas 0,0014 0,0054 0,0020 0,0024 0,0028


Rasio Hutang Terhadap Aset Modal 0,0014 0,0054 0,0020 0,0024 0,0028
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Rasio lancar Kabupaten Supiori pada tahun 2015-2018


menunjukkan perbandingan yang besar antara aset lancar dan
kewajiban jangka pendek. Pada tahun 2016, rasio lancar sebesar 6,12
yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai rasio lancar
yang tinggi menunjukkan bahwa nilai aset lancar jauh melampaui
kewajiban jangka pendek, sehingga daerah memiliki kemampuan yang
tinggi dalam membayar kewajibannya.
Berikutnya, untuk Rasio Kas Kabupaten Supiori selama tahun
2015-2018 menunjukkan nilai yang baik. Pada tahun 2015 sebesar
15,37 juta dan pada tahun 2016 sebesar 3,74 juta, yang
mengindikasikan pemerintah daerah memiliki kemampuan yang
cukup baik untuk membayar hutang yang harus dipenuhi melalui kas
dan efek yang dimiliki pemerintah daerah selama itu.
Rasio Hutang Terhadap Total Aset Kabupaten Supiori pada
tahun 2016 mencapai 0,005. Nilai rasio tersebut cukup baik,
menunjukkan bagian aset yang digunakan untuk membayar
kewajiban cukup besar.
Rasio total hutang terhadap total ekuitas menunjukkan
kemampuan modal pemerintah daerah untuk memenuhi kewajiban.
Nilai rasio hutang terhadap ekuitas hampir sama dengan nilai rasio
hutang terhadap aset, disebabkan nilai aset dan ekuitas yang hampir

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 149


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

sama, dengan nilai kewajiban yang relatif cukup tinggi dibandingkan


aset maupun ekuitas.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Proporsi penggunaan anggaran dapat ditinjau dari komponen


belanja daerah Kabupaten Supiori, khususnya belanja pegawai
(aparatur). Proporsi belanja aparatur dapat menunjukkan apakah
penggunaan anggaran keuangan daerah terlaksana dengan efisien.
Semakin tinggi proporsi belanja aparatur maka semakin rendah
penggunaan anggaran yang bersifat substansial pembangunan, begitu
pula sebaliknya. Semakin rendah proporsi belanja aparatur maka
semakin tinggi penggunaan anggaran untuk pembengunan daerah
atau pelayanan publik. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan efisiensi
penggunaan anggaran pada keuangan daerah. Berikut Tabel 3.13
menunjukkan proporsi belanja kebutuhan aparatur di Kabupaten
Supiori selama periode 2016-2020.

Tabel 3.14.
Komposisi Belanja Aparatur Di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(Rp juta)
Belanja Aparatur
Total Belanja
Tahun Anggaran Belanja Tidak Belanja Daerah
Langsung Langsung
2016 179.889,00 - 179.889,00
2017 218.141,35 - 218.141,35
2018 191.658,50 - 191.658,50
2019 195.420,65 1.994,9 197.415,57
2020 193.818,64 33.347,8 227.166,42
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Pertumbuhan belanja pegawai (aparatur) pada belanja tidak


langsung cenderung mengalami peningkatan selama periode 2016-
2020, sehingga secara keseluruhan pertumbuhan belanja pegawai
sepanjang tahun 2016-2020 rata-rata sebesar 4,61 persen per tahun.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 150


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Gambar 3.10.
Pertumbuhan Komponen Belanja Pegawai dalam Belanja Tidak
Langsung dan Belanja Langsung Di Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(dalam %)
25.00 21.26 1800
20.00 1,572 1600
1400
15.00 12.77
1200
10.00 1000
800
5.00 1.96
600
- 400
(5.00) (0.82) 200
0 0 0 0 0
(10.00) -200
(15.00) (12.14) -400
2016 2017 2018 2019 2020
Belanja tidak langsung Belanja langsung

Sumber : DJPK Kementrian Keuangan, 2020 (data diolah)

Tingkat kepatuhan pemerintah daerah dalam menggunakan


belanjanya selama tahun 2016-2020 dapat dikatakan baik. Hal
terlihat dari komposisi belanja pegawai yang masih rendah porsinya,
yang menunjukan perhatian pemerintah daerah terhadap belanja
program-program pembangunan semakin besar. Pada tahun 2015
porsi belanja pegawai pada struktur belanja tidak langsung
pemerintah daerah bisa mencapai 12,77%, kemudian meningkat di
tahun 2016 menjadi 21,26%, dan menurun pada tahun 2018 menjadi
-12,14 persen. Selanjutnya terus meningkat hingga tahun 2019 hanya
dialokasikan sebesar 1,96% saja.

3.2.2. Analisis Pembiayaan

Definisi Pembiayaan Daerah dalam Permendagri Nomor 86


Tahun 2017 adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran
berikutnya. Sama halnya dengan analisis belanja daerah, analisis
terhadap pembiayaan daerah dilakukan sebagai bahan penentuan
kebijakan pembiayaan di masa mendatang dalam rangka
penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah. Berikut ini
disampaikan perkembangan realisasi pembiayaan dalam APBD
Kabupaten Supiori selama periode 2016-2020.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 151


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.15.
Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori
Tahun 2016-2020
(Rp juta)
Akun 2016 2017 2018 2019 2020
A. Surplus/Defisit 9.079,02 -47.115,37 -5.936,95 -5.314,81 -33.220,60
B. Penerimaan Pembiayaan 41.960,52 40.806,39 33.122,32 54.717,50 55.397,33
SiLPA TA sebelumnya 41.960,52 40.806,39 33.122,32 54.717,50 46.000,00
Pencairan dana cadangan - - - -
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - -
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah - - - - 9.397,33
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - -
Penerimaan piutang daerah - - - -
Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir - - - -
C. Pengeluaran Pembiayaan 50.549,75 13.577,52 17.862,97 41.721,23
Pembentukan Dana Cadangan - - - -
Penyertaan Modal (Investasi) Daerah 2.663,53 2.663,53 - 4.667,95
Pembayaran Pokok Utang 47.886,22 10.913,99 17.862,97 37.053,28
Pemberian Pinjaman Daerah - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan - - - -
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga - - - -
D. Neto Pembiayaan (B+C) -8.589,23 27.228,87 15.259,35 12.996,27 55.397,33
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

Rata-rata pertumbuhan pembiayaan neto dan SILPA Kabupaten


Supiori sepanjang tahun 2016-2020 cenderung fluktuatif dan sangat
dinamis, perhatikan Gambar 3.11 di bawah ini.

Gambar 3.11.
Realisasi Dan Pertumbuhan Pembiayaan Neto dan SILPA
Kabupaten Supiori Tahun 2015-2019
54,717.50

326.26
46,000.00

80.00 350.00
41,960.52

40,806.39

300.00
33,122.32

60.00
217.01
27,228.87

250.00
40.00
15,259.35

65.20 200.00
12,996.27

55,397.33

20.00
150.00
-8,589.23

- 100.00
(18.83) (15.93)
(20.00) (57.35) (2.75) 50.00

0.00
(40.00)
-50.00
(60.00) -14.83
-43.96 -100.00

(80.00) -109.23 -150.00

2016 2017 2018 2019 2020 2016 2017 2018 2019 2020
SiLPA TA sebelumnya Pembiayaan Neto SiLPA TA sebelumnya Pembiayaan Neto

[a] Realisasi (Rp juta) [b] Pertumbuhan (%)


Sumber : DJPK Kementerian Keuangan, 2020 (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 152


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Walaupun pada tahun 2016 pembiayaan neto mengalami


penurunan yang drastis hingga mencapai -109,23 persen, namun di
tahun 2017 melonjak sangat tinggi sebesar 217,01 persen, sehingga
secara keseluruhan pembiayaan neto Kabupaten Supiori rata-rata
mengalami penurunan sebesar -11,76 persen.
Sama halnya dengan SILPA, setiap tahunnya cenderung turun
sebesar -5,93 persen per tahun, pertumbuhan SILPA mengalami
peningkatan di tahun 2019 sebesar 65,20 persen.
Kebijakan pembiayaan daerah yang laksanakan oleh
Pemerintah Kabupaten Supiori selama ini adalah sebagai berikut :
a. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan terdiri dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun anggaran sebelumnya (SILPA), pencairan dana
cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan,
penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali pemberian
pinjaman, dan penerimaan piutang daerah. Kebijakan penerimaan
pembiayaan pada tahun anggaran adalah sebagai berikut :
1) Sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya (SILPA).
Besarnya SILPA yang akan diperhitungkan dalam pembiayaan
RAPBD Tahun Anggaran berjalan adalah hasil perhitungan SILPA
pada pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran
sebelumnya setelah diaudit BPK dan ditetapkan dalam Peraturan
Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun
Anggaran sebelumnya, dengan demikian manakala terdapat angka
SILPA adalah bersifat prediksi yang bisa diakibatkan karena
adanya efisiensi belanja maupun kelebihan pendapatan daerah.
2) Penerimaan pinjaman daerah. Manakala terjadi defisit anggaran,
sedangkan SILPA dan pencairan dana cadangan tidak dapat
menutup keseluruhan defisit, maka akan dicukupi dengan
penerimaan pinjaman daerah.
3) Penerimaan pembiayaan yang lain. Dapat berupa penerimaan
kembali atas invetasi non permanen dan penerimaan perhitungan
pihak ketiga berupa retensi.

b. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan


Pengeluaran pembiayaan terdiri dari pembentukan dana
cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 153


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

pembayaran pokok hutang, pemberian pinjaman daerah, dan


pengeluaran pembiayaan yang lain. Kebijakan pengeluaran
pembiayaan adalah sebagai berikut :
1) Penyertaan modal pemerintah daerah. Investasi yang akan
dilakukan pemerintah daerah adalah investasi jangka panjang
yang bersifat permanen, yaitu bertujuan untuk dimiliki secara
berkelanjutan tanpa ada niat untuk diperjualbelikan atau ditarik
kembali. Penyertaan modal berupa uang dan atau barang daerah
dialokasikan pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu Bank
Papua.
2) Pembayaran pokok hutang. Pengeluaran pembiayaan yang
digunakan untuk pembayaran pokok hutang pemerintah daerah.
3) Pengeluaran pembiayaan yang lain. Pengeluaran berupa
pengeluaran perhitungan pihak ketiga berupa retensi atas
pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya.

3.3. Kerangka Pendanaan


3.3.1. Proyeksi Data Masa Lalu
Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Supiori masa
mendatang bergantung pada anggaran selama lima tahun ke depan.
Proyeksi pendapatan dilakukan berdasarkan histori pendapatan
selama lima tahun ke belakang. Proyeksi keuangan juga didasarkan
pada rencana dan target pemerintah daerah, seperti target
peningkatan PAD, rencana investasi, dan lain sebagainya. Perkiraan
pendapatan daerah disajikan secara indikatif dan disesuaikan dengan
kondisi dan informasi terbaru pada saat perencanaan dan
penganggaran setiap tahunnya. Proyeksi pendapatan ini mengacu
pada rata-rata pertumbuhan pendapatan dari tahun 2016 sampai
dengan 2020 yang selanjutnya dijustifikasi dengan dinamika
pembangunan di masa mendatang.
Berdasarkan penghitungan, proyeksi pendapatan untuk tahun
2021 diperkirakan sebesar Rp 713.395 miliar serta meningkat
menjadi Rp 738.509 miliar pada tahun 2022. Dan diproyeksikan pada
akhir periode RPJMD 2025 total pendapatan daerah akan menjadi Rp
828.575 miliar. Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah
diproyeksikan bisa mencapai 3,83 persen per tahun. Komponen
pendapatan yang berkontribusi paling besar diproyeksikan dari Dana

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 154


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Transfer/ dana perimbangan. Proyeksi pendapatan ini merupakan


sekumpulan angka-angka perkiraan yang dapat berubah dan atau
berbeda atau bersifat indikatif sepanjang faktor-faktor penghitungnya
atau asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan. Adapun untuk
belanja daerah dengan menggunakan prinsip-prinsip money follow
program priority. Adapun untuk belanja daerah sebesar Rp 710.732
miliar pada tahun 2021 dan meningkat menjadi Rp 825.912 miliar
pada tahu 2025, dimana besar belanja dialokasikan untuk belanja
operasional dengan proyeksinya pada tahun 2021 sebesar Rp 468.537
miliar, dan pada tahun terakhir 2025 mencapai Rp. 530.041 miliar.
Sementara untuk belanja modal diproyeksikan pada tahun 2021
mencapai Rp. 154.568 miliar, dan pata tahun terakhir 2025 mencapai
Rp. 204.658 miliar. Untuk belanja Transfer diproyeksikan pada tahun
2021 sebesar Rp 87.627 miliar dan pada akhir periode 2025 sebesar
Rp.91.212 miliar. Selengkapnya semua ini dapat dilihat pada Tabel
3.15, 3.16 dan 3.17.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 155


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.16.
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 (Rp juta)
Rata-Rata
Uraian 2021 2022 2023 2024 2025
Pertumbuhan
Pendapatan 713.395.727.675 738.509.390.309 775.189.374.079 818.629.236.461 828.575.197.937 3,83
PAD 12.199.460.191 13.186.600.202 13.477.617.214 13.988.773.564 14.174.121.315 3,85
Pajak daerah 2.195.389.968 2.345.329.068 2.413.398.892 2.501.160.060 2.612.083.657 4,45
Retribusi daerah 509.472.890 548.683.728 576.184.290 620.548.005 621.234.279 5,13
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 614.736.297 623.641.057 674.724.815 687.366.370 696.503.002 3,21
Lain-lain PAD yang sah 8.879.861.036 9.668.946.349 9.813.309.217 10.179.699.129 10.244.300.377 3,69
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat
Daper 582.227.589.017 604.275.529.068 631.524.967.448 671.556.950.390 679.003.374.820 3,94
Dana Transfer Umum 464.175.776.481 484.195.885.924 503.976.262.506 541.540.651.322 547.709.416.359 4,25
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 53.247.188.994 56.867.028.067 60.800.141.641 64.508.014.940 68.345.979.574 6,44
Dana alokasi umum 410.928.587.487 427.328.857.857 443.176.120.865 477.032.636.382 479.363.436.785 3,96
Dana Transfer Khusus 118.051.812.536 120.079.643.144 127.548.704.942 130.016.299.068 131.293.958.461 2,71
DAK Fisik 101.580.964.795 103.325.868.030 109.752.829.948 111.876.139.931 112.975.537.484 2,71
Dak Non Fisik 16.470.847.741 16.753.775.114 17.795.874.994 18.140.159.137 18.318.420.977 2,71
Transfer Antar Daerah
Lain-lain pendapatan daerah yang sah 118.968.678.467 121.047.261.039 130.186.789.417 133.083.512.507 135.397.701.802 3,32
Hibah
Dana darurat
Dana bagi hasil pajak dari Propinsi dan Pemda lainnya 3.672.095.104 3.755.763.835 4.047.302.184 4.070.375.927 4.166.170.439 3,24
Dana penyesuaian dan otonomi khusus 80.102.163.868 81.711.114.040 87.992.727.192 90.171.049.144 91.794.904.237 3,49
Bantuan keuangan dari Propinsi atau Pemda lainnya
Lain-lain Pendapatan Sesuai Ketentuan Peraturan 35.194.419.495 35.580.383.164 38.146.760.041 38.842.087.436 39.436.627.126 2,92
Sumber : (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 156


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.17.
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
(Rp juta)
Rata-Rata
Akun 2021 2022 2023 2024 2025
Pertumbuhan
Belanja Operasional 468.537.148.855 480.258.536.395 498.582.101.347 529.958.377.018 530.041.347.352 3,16
Belanja Pegawai 247.256.224.293 248.649.715.612 249.263.646.438 249.394.610.451 250.050.178.931 0,28
Belanja Barang dan Jasa 210.487.964.345 219.967.508.563 234.728.853.442 261.581.385.340 261.745.559.685 5,68
Belanja Bunga
Belanja Subsidi 2.318.706.467 2.373.572.652 2.532.956.277 2.799.608.944 2.558.827.497 2,75
Belanja Hibah 4.181.440.707 4.704.206.583 5.939.618.780 7.784.243.908 7.139.078.876 15,38
Belanja Bantuan sosial 4.292.813.043 4.563.532.985 6.117.026.410 8.398.528.375 8.547.702.363 19,86
Belanja Modal 154.567.822.676 167.867.570.726 183.305.208.534 195.275.849.133 204.658.400.451 7,28
Belanja tidak terduga
Belanja Transfer 87.627.230.625 87.719.757.669 90.638.538.679 90.731.484.791 91.211.924.615 1,02
Belanja Bagi hasil kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes
Belanja Bantuan keuangan kpd Prop/Kab/Kota dan Pemdes 87.627.230.625 87.719.757.669 90.638.538.679 90.731.484.791 91.211.924.615 1,02
Total Belanja 710.732.202.156 735.845.864.790 772.525.848.560 815.965.710.942 825.911.672.418 3,84
Sumber : (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 157


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.18.
Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
(Rp juta)
Proyeksi Rata-rata
Uraian pertumbuhan
2021 2022 2023 2024 2025
(%)
Pendapatan 713.395.727.675 738.509.390.309 775.189.374.079 818.629.236.461 828.575.197.937 3,83
Belanja 710.732.202.156 735.845.864.790 772.525.848.560 815.965.710.942 825.911.672.418 3,84
A. Surplus/Defisit 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 0,00
B. Penerimaan Pembiayaan 0 0 0 0 0
SiLPA TA sebelumnya
Pencairan dana cadangan
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - - -
Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah - - - - -
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman - - - - -
Penerimaan piutang daerah - - - - -
Penerimaan Kembali Investasi Dana Bergulir
C. Pengeluaran Pembiayaan 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 0,00
Pembayaran Cicilan Pokok Utang yang Jatuh Tempo
Penyertaan Modal Daerah 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 2.663.525.519 0,00
Pembentukan Dana Cadangan
Pemberian Pinjaman Daerah - - - - -
Pembayaran Kegiatan Lanjutan - - - - -
Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga - - - - -
Pembiayaan Neto -2.663.525.519 -2.663.525.519 -2.663.525.519 -2.663.525.519 -2.663.525.519 0,00
SILPA 0 0 0 0 0 0
Sumber : (data diolah)

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 158


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Guna melengkapi perhitungan kapasitas riil dalam kerangka


pendanaan kedepan, belanja daerah yang diproyeksi hanya belanja
wajib dan mengikat serta prioritas utama. Dimana mengikuti trend
belanja pemerintah daerah periode sebelumnya, diproyeksikan
belanja daerah tersebut untuk periode 2021-2025 mendatang akan
mengalami kenaikan, walaupun besaran pertumbuhan berbeda–beda
antar waktu. Selengkapnya proyeksi belanja daerah yang dimaksud
untuk periode 2021-2025 dapat dilihat pada Tabel 3.18 berikut ini.

Tabel 3.19.
Proyeksi Belanja Wajib Dan Mengikat
Di Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
(Rp juta)
2021 2022 2023 2024 2025
Uraian
(Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta) (Rp.juta)
Total Belanja wajib dan pengeluaran 337.546,98 339.033,00 342.565,71 342.789,62 343.925,63
A yang wajib mengikat serta prioritas
utama
Belanja Wajib 334.883,45 336.369,47 339.902,19 340.126,10 341.262,10

Belanja Gaji dan Tunjangan 241.544,21 242.897,61 243.480,02 243.599,14 244.242,56

Belanja penerimaan lainnya pimpinan 5.712,01 5.752,11 5.783,63 5.795,47 5.807,62


dan anggota DPRD serta Operasional
KDH / WKDH
Belanja Bunga - - - - -

Belanja bantuan keuangan kepada 87.627,23 87.719,76 90.638,54 90.731,48 91.211,92


pemerintah daerah / pemerintahan
desa lain
B Pengaluaran Pembiayaan 2.663,53 2.663,53 2.663,53 2.663,53 2.663,53

Pembentukan Dana cadangan - - - - -

Penyertaan Modal (Investasi) Pemda 2.663,53 2.663,53 2.663,53 2.663,53 2.663,53


Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Pembayaran Pokok Utang
Sumber : DJPK Kementrian Keuangan RI, 2020 (data diolah)

3.3.2. Penghitungan Kerangka Pendanaan


Perkiraan kapasitas kemampuan daerah ini disajikan secara
indikatif, yang tidak kaku dan disesuaikan dengan kondisi dan
informasi terbaru pada saat perencanaan dan penganggaran setiap
tahunnya. Selengkapnya secara indikatif kapasitas riil yang dimaksud
tersaji sebagai berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 159


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

Tabel 3.20.
Proyeksi Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
(Rp juta)
Proyeksi
Uraian
2021 2022 2023 2024 2025
1. Pendapatan 713.395,73 738.509,39 775.189,37 818.629,24 828.575,20
2. Pencairan dana cadangan
(sesuai Perda)
- - - - -
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan
Anggaran
- - - - -
Total Penerimaan 713.395,73 738.509,39 775.189,37 818.629,24 828.575,20
Dikurangi : - - - - -
4. Belanja wajib dan mengikat
serta prioritas utama
337.546,98 339.033,00 342.565,71 342.789,62 343.925,63
Kapasitas Riil Kemampuan
Keuangan Daerah
375.848,75 399.476,39 432.623,66 475.839,62 484.649,57

3.3.3. Kebijakan Alokasi Anggaran


Berdasarkan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di
atas berupa total penerimaan/pendapatan yang direncanakan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan anggaran belanja
operasional, belanja modal, belanja tak terduga dan belanja transfer
dalam rangka pendanaan program pembangunan jangka menengah
daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Dari total dana alokasi pagu
indikatif yang tersedia, kemudian dialokasikan ke berbagai program
sesuai urutan prioritas. Prioritas program dipisahkan menjadi
prioritas I dan prioritas II.
Prioritas I merupakan program pembangunan daerah yang
terkait dengan visi dan misi atau program unggulan/dedicated
Kepala Daerah yang harus dilaksanakan oleh daerah pada periode
lima tahun mendatang. Program prioritas I berhubungan langsung
dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan
memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan
dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada
capaian visi/misi daerah. Di samping itu, Prioritas I juga
diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah.
Program Prioritas II merupakan program prioritas di tingkat
SKPD yang merupakan penjabaran per urusan yang berhubungan
dengan program/kegiatan unggulan SKPD yang paling berdampak
luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani sesuai

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 160


Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah

dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan


dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk
peningkatan kapasitas kelembagaan yang berhubungan dengan itu.
Besarnya rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan
keuangan daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 untuk
pembangunan Prioritas I dan II sebagai berikut.

Tabel 3.21.
Proyeksi Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
(dalam juta rupiah)
Uraian 2021 2022 2023 2024 2025
Prioritas I 296.313,01 314.904,23 341.091,31 375.261,80 382.199,15
Prioritas II 417.082,72 423.605,17 434.098,06 443.367,44 446.376,05
Total 713.395,73 738.509,39 775.189,37 818.629,24 828.575,20
Sumber : data diolah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 161


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DAERAH

Perumusan permasalahan pembangunan daerah dalam


penyusunan RPJMD dilakukan berdasarkan gambaran kondisi
daerah dan permasalahan perangkat daerah. Perumusan
permasalahan pembangunan harus dapat menjelaskan permasalahan
pokok yang dihadapi dan akar masalah. Analisis isu strategis daerah
dirumuskan berdasarkan penelaahan Norma Standar Prosedur dan
Kriteria (NSPK), dokumen rencana pembangunan lainnya,
pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah dan isu strategis
perangkat daerah, sehingga harus dapat menggambarkan dinamika
lingkungan eksternal baik skala regional, nasional, maupun
internasional yang berpotensi memberi dampak terhadap Daerah
dalam kurun waktu jangka menengah. Isu strategis Daerah menjadi
salah satu dasar perumusan kebijakan pembangunan Daerah dan
Perangkat Daerah.

4.1. Permasalahan Pembangunan


Permasalahan pembangunan adalah merupakan penyebab
terjadinya kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai
saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai
di masa datang dengan konsisi riil saat perencanaan dibuat. Tujuan
dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu,
khususnya yang berhubungan dengan kemampuan manajemen
pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.
Identifikasi permasalahan pembangunan dilakukan
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan yang telah
disajikan pada Bab 2 yang diuraikan menurut permasalahan pokok
pembangunan daerah sebagai masalah yang bersifat makro bagi
daerah untuk dipecahkan melalui rumusan misi, tujuan dan sasaran,
serta permasalahan yang terkait dengan penyelenggaraan setiap
urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 162


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk bekerjanya fungsi-


fungsi yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau
susunan pemerintah untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi
yang menjadi kewenangannya dalam melindungi, melayani,
memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat dengan tujuan
agar dapat dipetakan berbagai permasalahan yang terkait dengan
urusan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawab
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

4.1.1. Permasalahan Pokok Pembangunan Daerah

4.1.1.1. Belum Optimalnya Kinerja Perekonomian Daerah


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Pertumbuhan PDRB Dengan Tambang (DP) cenderung mengalami
penurunan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016
pertumbuhan PDRB Dengan Tambang Kabupaten Supiori
mencapai 4,43%, kemudian cenderung menurun hingga
mencapai 1,12% di tahun 2020 (BPS Papua, data diolah 2021).
2. Pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang (TP) cenderung mengalami
penurunan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016
pertumbuhan PDRB Tanpa Tambang Kabupaten Supiori
mencapai 4,44%, kemudian cenderung menurun hingga
mencapai 1,11% di tahun 2020 (BPS Papua, data diolah 2021).
3. PDRB Per Kapita ADHK Dengan Tambang (DP) Kabupaten Supiori
cenderung tidak menunjukan peningkatan pertumbuhan
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 PDRB Per Kapita ADHK
Dengan Tambang Kabupaten Supiori mencapai Rp. 36,415,258,
kemudian di tahun 2020 PDRB Per Kapita ADHK Dengan
Tambang Kabupaten Supiori masih juga berada di level Rp.
36,315,488 (BPS Kab.Supiori, data diolah 2021).
4. PDRB Per Kapita ADHK Tanpa Tambang (TP) Kabupaten Supiori
cenderung tidak menunjukan peningkatan pertumbuhan
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 PDRB Per Kapita ADHK
Tanpa Tambang Kabupaten Supiori mencapai Rp. 36,287,414,
kemudian di tahun 2020 PDRB Per Kapita ADHK Tanpa Tambang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 163


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Kabupaten Supiori masih juga berada di level Rp. 36,188,996


(BPS Kab.Supiori, data diolah 2021).

4.1.1.2. Belum Optimalnya Penurunan Tingkat Kemiskinan


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Supiori cenderung tidak
menunjukan penurunan secara signifikan sepanjang tahun 2016-
2020. Tahun 2016 persentase penduduk miskin Kabupaten
Supiori mencapai 37,99%, kemudian di tahun 2020 persentase
penduduk miskin Kabupaten Supiori masih juga berada di level
36,91% atau hanya mengalami penurunan sebesar 1,08 point
(BPS Papua, data diolah 2021).
2. Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten
Supiori cenderung tidak menunjukan peningkatan secara
signifikan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 persentase
penduduk diatas garis kemiskinan Kabupaten Supiori mencapai
62,01%, kemudian di tahun 2020 persentase penduduk diatas
garis kemiskinan Kabupaten Supiori masih juga berada di level
61,21% (BPS Papua, data diolah 2021).
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Supiori cenderung
fluktuatif sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 Indeks
Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Supiori mencapai 10,91%,
kemudian menurun menjadi 6,60% ditahun 2018, dan di tahun
2020 kembali mengalami peningkatan menjadi 10,52% (BPS
Papua, data diolah 2021).
4. Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Supiori juga cenderung
fluktuatif sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 Indeks
keparahan Kemiskinan Kabupaten Supiori mencapai 3,85%,
kemudian menurun menjadi 1,67% ditahun 2018, dan di tahun
2020 kembali mengalami peningkatan menjadi 3,80% (BPS
Papua, data diolah 2021).

4.1.1.3. Tingginya Ketimpangan Distribusi Pendapatan


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 164


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

1. Indeks Gini Ratio Kabupaten Supiori cenderung fluktuatif


sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 tercatat angka Indeks
Gini Ratio Kabupaten Supiori sebesar 0,307 point, kemudian
ditahun 2017 mengalami penurunan menjadi 0,252 point, dan di
tahun 2020 kembali mengalami peningkatan menjadi 0,319 point
(BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.4. Belum Meratanya Pembangunan Antar Wilayah


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten
Supiori cenderung tidak mengalami perubahan sepanjang tahun
2016-2020. Sepanjang tahun 2016-2020 proporsi panjang
jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Supiori hanya
mencapai 0,32 persen. Kondisi menunjukan bahwa infrastruktur
jalan yang terbangun di Kabupaten Supiori belum dilakukan
secara merata di setiap Distrik dan Kampung (BPS Papua, data
diolah 2021).
2. Rasio panjang jalan dengan jumlah penduduk di Kabupaten
Supiori cenderung tidak mengalami perubahan sepanjang tahun
2016-2020. Sepanjang tahun 2016-2020 rasio panjang jalan
terhadap jumlah penduduk di Kabupaten Supiori hanya sebesar
0,004 Km/Penduduk. Kondisi menunjukan bahwa infrastruktur
jalan yang terbangun di Kabupaten Supiori belum dilakukan
secara merata di setiap Distrik dan Kampung (BPS Papua, data
diolah 2021).
3. Persentase rumah tangga yang menggunakan air dari sumber air
minum layak di Kabupaten Supiori cenderung fluktuatif
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 persentase rumah
tangga yang menggunakan air dari sumber air minum layak di
Kabupaten Supiori mencapai 44,66%, kemudian kembali
meningkat menjadi 75,17% di tahun 2017, dan kembali menurun
di tahun 2020 menjadi 64,11%. Kondisi dapat menunjukan
bahwa sebagian rumah tangga di Kabupaten Supiori masih belum
dapat mengakses air dari sumber air minum layak (BPS Papua,
data diolah 2021).

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 165


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4. Persentase rumah tangga yang menggunakan air dari sumber air


minum bersih di Kabupaten Supiori cenderung menurun
sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 persentase rumah
tangga yang menggunakan air dari sumber air minum bersih di
Kabupaten Supiori mencapai 34,79%, kemudian di tahun 2020
menurun menjadi 28,02%. Kondisi dapat menunjukan bahwa
sebagian rumah tangga di Kabupaten Supiori masih belum dapat
mengakses air dari sumber air minum bersih (BPS Papua, data
diolah 2021).
5. Persentase penduduk lima tahun ke atas yang mengakses internet
dalam tiga bulan terakhir di Kabupaten Supiori cenderung
meningkat sepanjang tahun 2016-2020, namun masih tergolong
sangat rendah. Tahun 2016 persentase penduduk lima tahun ke
atas yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir di
Kabupaten Supiori hanya sebesar 3,89%, kemudian meningkat di
tahun 2020 hingga mencapai 17,79%. Kondisi ini dapat
menunjukan bahwa sebagian besar penduduk lima tahun ke atas
di Kabupaten Supiori masih banyak yang belum dapat mengakses
internet (BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.5. Rendahnya Kualitas Pembangunan Manusia


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Supiori
sepanjang tahun 2016-2020 cenderung menunjukan peningkatan
namun masih tergolong kedalam IPM dengan kategori sedang.
Tahun 2016 IPM Kabupaten Supiori mencapai 60,59 point,
kemudian di tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 62,30
point (BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.6. Belum Optimalnya Akses Terhadap Pelayanan Pendidikan


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Harapan Lama Sekolah Kabupaten Supiori sepanjang tahun
2016-2020 hanya mencapai 12,72% secara rata-rata, artinya
penduduk Kabupaten Supiori hanya memiliki peluang untuk

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 166


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

bersekolah selama 12,72 tahun atau hanya sampai pada jenjang


SMA/SMK (BPS Papua, data diolah 2021).
2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Supiori sepanjang
tahun 2016-2020 hanya mencapai 8,41% secara rata-rata,
artinya, secara rata-rata penduduk Kabupaten Supiori yang
berusia 25 tahun ke atas hanya menempuh pendidikan selama 8
tahun atau hanya sampai pada jenjang SMP (BPS Papua, data
diolah 2021).
3. Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2016 mencapai 91,61%,
kemudian ditahun 2019, Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang
Sekolah Dasar Kabupaten Supiori juga hanya mencapai 94,26%.
Kondisi ini menunjukan bahwa masih terdapat penduduk usia 7-
12 tahun yang tidak bersekolah tepat waktu sesuai dengan
jenjang usianya (BPS Papua, data diolah 2021).
4. Angka Partisipasi Murni (APM) Jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Kabupaten Supiori sepanjang tahun 2016
mencapai 71,26%, kemudian ditahun 2019 Angka Partisipasi
Murni (APM) Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten
Supiori menurun menjadi 63,70%. Kondisi ini menunjukan
bahwa masih terdapat penduduk usia 13-15 tahun yang tidak
bersekolah tepat waktu sesuai dengan jenjang usianya (BPS
Papua, data diolah 2021).
5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Sekolah Dasar (SD)
Kabupaten Supiori cenderung mengalami penurunan sepanjang
tahun 2016-2019. Tahun 2016, Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Jenjang Sekolah Dasar Kabupaten Supiori mencapai 98,34%,
kemudian di tahun 2019, Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang
Sekolah Dasar Kabupaten Supiori mengalami penurunan menjadi
94,54%. Kondisi ini menunjukan bahwa masih banyaknya anak
usia sekolah 7-12 tahun yang tidak/belum bersekolah (BPS
Papua, data diolah 2021).
6. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Kabupaten Supiori cenderung mengalami
penurunan sepanjang tahun 2016-2019. Tahun 2016, Angka
Partisipasi Sekolah (APS) Jenjang Sekolah Menengah Pertama

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 167


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

mencapai 95,01%, kemudian di tahun 2019, Angka Partisipasi


Sekolah (APS) Jenjang Sekolah Menengah Pertama Kabupaten
Supiori mengalami penurunan menjadi 91,93%. Kondisi ini
menunjukan bahwa masih banyaknya anak usia sekolah 13-15
tahun yang tidak/belum bersekolah (BPS Papua, data diolah
2021).

4.1.1.7. Belum Optimalnya Akses Terhadap Pelayanan Kesehatan


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Supiori cenderung tidak
mengalami perubahan/peningkatan secara signifikan sepanjang
tahun 2016-2020. Tahun 2016 tercatat Angka Harapan Hidup
(AHH) Kabupaten Supiori mencapai 65,29%, kemudian ditahun
2020 mengalami peningkatan menjadi 65,94%. Kondisi ini
menggambarkan kapasitas kesehatan yang tersedia belum
mampu meningkatkan AHH secara maksimal (BPS Kab.Supiori,
data diolah 2021).
2. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan Kabupaten Supiori cenderung
meningkat namun masih tergolong belum optimal. Tahun 2017
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang
Memiliki Kompetensi Kebidanan Kabupaten Supiori mencapai
51,46%, kemudian di tahun 2019 meningkat menjadi 56,24%.
Kondisi ini dapat menjelaskan bahwa masih terdapat sebagian
penduduk (ibu hamil) yang belum terlayani (BPS Kab.Supiori,
data diolah 2021).

4.1.1.8. Kemandirian Fiskal Daerah Yang Masih Rendah


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Persentase PAD Terhadap Pendapatan Daerah Kabupaten Supiori
cenderung tidak mengalami peningkatan secara signifikan
sepanjang tahun 2016-2020, dengan persentase rata-rata hanya
sebesar 1,55%. Tahun 2016 Persentase PAD terhadap Pendapatan
Daerah Kabupaten Supiori hanya mampu mencapai 1,98%,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 168


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

kemudian ditahun 2020 mengalami penurunan hingga mencapai


1,56% (DJPK, data diolah 2021).
2. Rasio Ketergantungan pemerintah daerah Kabupaten Supiori
cenderung menunjukan penurunan sepanjang tahun 2016-2020,
namun masih tergolong dalam kategori cukup tinggi. Tahun 2016
Rasio Ketergantungan pemerintah daerah Kabupaten Supiori
adalah sebesar 65,80%, kemudian menurun di tahun 2020
hingga mencapai 60,20% (DJPK, data diolah 2021).

4.1.1.9. Rendahnya Nilai Tambah Ekonomi Dari Pemanfaatan


Hasil Pada Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan,
Sektor Pertambangan, Sekotor Perdagangan, Serta Sektor
Industri
Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Kontribusi Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Terhadap
PDRB Kabupaten Supiori cenderung tidak menunjukan
peningkatan pertumbuhan yang begitu signifikan sepanjang
tahun 2016-2020. Tahun 2016 kontribusi sektor pertanian,
kehutanan dan perikanan terhadap PDRB Kabupaten Supiori
hanya mencapai 27,60%, kemudian di tahun 2020 meningkat
menjadi 27,76%, atau hanya bertumbuh sebesar 0,10 point (BPS
Kab.Supiori, data diolah 2021).
2. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Kabupaten
Supiori cenderung tidak menunjukan peningkatan pertumbuhan
yang begitu signifikan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016
kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten
Supiori hanya mencapai 0,41%, kemudian di tahun 2020
meningkat menjadi 0,43%, atau hanya bertumbuh sebesar 0,02
point (BPS Kab.Supiori, data diolah 2021).
3. Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Kabupaten
Supiori cenderung mengalami penurunan sepanjang tahun 2016-
2020. Tahun 2016 kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB
Kabupaten Supiori adalah sebesar 4,24%, kemudian di tahun
2020 menurun menjadi 3,91% (BPS Kab.Supiori, data diolah
2021).

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 169


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Kabupaten Supiori


cenderung mengalami penurunan sepanjang tahun 2016-2020.
Tahun 2016 kontribusi sektor industri terhadap PDRB Kabupaten
Supiori adalah sebesar 0,55%, kemudian di tahun 2020 menurun
menjadi 0,53% (BPS Kab.Supiori, data diolah 2021).
5. Pertumbuhan Industri Kabupaten Supiori cenderung mengalami
peningkatan sepanjang tahun 2016-2020, namun dengan tingkat
pertumbuhan yang tidak begitu signifikan. Tahun 2016
pertumbuhan industri Kabupaten Supiori adalah sebesar 0,17%,
kemudian di tahun 2020 meningkat menjadi 2,89% (BPS
Kab.Supiori, data diolah 2021).

4.1.1.10. Rendahnya Daya Beli Masyarakat


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Kabupaten
Supiori cenderung mengalami peningkatan, namun tidak begitu
signifikan sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016 pengeluaran
konsumsi rumah tangga per kapita Kabupaten Supiori adalah
sebesar Rp.5,379,- dan kemudian meningkat menjadi Rp. 5,677,-
di tahun 2020 (BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.11. Tingginya Tingkat Kriminalitas


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Jumlah Tindak Pidana yang terjadi di Kabupaten Supiori
cenderung meningkat sepanjang tahun 2016-2020. Tahun 2016
jumlah tindak pidana yang terjadi di Kabupaten Supiori adalah
sebanyak 53 kasus, kemudian meningkat menjadi 82 kasus di
tahun 2020 (BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.12. Belum Optimalnya Pengembangan Sektor Pariwisata


Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Jumlah hotel/penginapan di Kabupaten Supiori tercatat bahwa
hingga tahun 2020 Kabupaten Supiori baru memiliki 2
hotel/penginapan dengan klasifikasi non bintang. Kondisi ini

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 170


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

tentunya belum akan mampu untuk mendukung perkembangan


sektor pariwisata di Kabupaten Supiori, sehingga perlu mendapat
perhatian secara khusus oleh pemerintah daerah Kabupaten
Supiori (BPS Papua, data diolah 2021).
2. Jumlah Tamu (WNA dan WNI) di Kabupaten Supiori cenderung
meningkat sepanjang tahun 2016-2017. Tahun 2016 tercatat
tamu (WNA dan WNI) yang berkunjung ke Kabupaten Supiori
mencapai 10,516 wisatawan, kemudian di tahun 2017, meningkat
menjadi 10,726 wisatawan. Kondisi ini perlu mendapat perhatian
secara khusus oleh pemerintah daerah Kabupaten Supiori untuk
dapat meningkatkan sarana prasaran penunjang sektor
pariwisata di Kabupaten Supiori (BPS Papua, data diolah 2021).

4.1.1.13. Belum Optimalnya Pengembangan Sektor Kelautan dan


Perikanan
Terdapat beberapa indikator yang mengarah pada rumusan
permasalahan pokok ini, yaitu:
1. Produksi perikanan tangkap Kabupaten Supiori cenderung
meningkat sepanjang tahun 2018-2019. Tahun 2018 tercatat
bahwa produksi dan nilai produksi perikanan tangkap Kabupaten
Supiori sebesar 1.215 ton, kemudian di tahun 2019 meningkat
menjadi 1,825 ton. Jumlah produksi ini tentunya masih terbilang
rendah jika dibandingkan dengan potensi perikanan yang
terdapat di Kabupaten Supiori.

4.1.1.14. Indeks Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Supiori


Masih Tergolong Dalam Kategori Cukup Berkelanjutan
Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD
Kab. Supiori tahun 2021-2025 terlihat bahwa kategori dari indeks
pembangunan berkelanjutan Kabupaten Supiori masih tergolong
dalam kategori cukup berkelanjutan, hasil ini terlihat dari capaian
yang dihasilkan seperti:
a) Kondisi lingkungan hidup yang sangat baik ditinjau dari
komponen fisik lingkungan, yaitu udara, air, lahan atau hutan,
direpresentasi sebagai IKLH;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 171


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

b) Kondisi sosial tergolong menengah diukur dari usia harapan


hidup, melek huruf, lama sekolah dan pendapatan per kapita
per tahun, direpresentasi oleh IPM; dan
c) Kondisi ekonomi yang rendah diukur dari PDRB menurut
pengeluaran penduduk, terdiri dari komponen Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT), Pengeluaran Konsumsi
LNPRT (PK-LNPRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P),
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Perubahan Inventori
(PI), dan Net Ekspor (Ekspor kurang Import), direpresentasi oleh
PDRB.

4.1.1.15. Capaian Indikator TPB Relevan Yang Telah


Dilaksanakan Dan Telah Mencapai Target Baru
Mencapai 55 Indikator atau Sebesar 28,06% Dari
Jumlah Keseluruhan Indikator
Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD
Kab. Supiori tahun 2021-2025 terlihat bahwa capaian terhadap 196
Indikator TPB yang sesuai dengan Kabupaten Supiori hanya sebesar
55 indikator atau sebesar 28,06% yang telah dilaksanakan dan
mencapai target. Capaian terbanyak terdapat di Pilar Sosial yaitu
sebanyak 42 indikator atau 46.67%, kemudian Pilar Ekonomi
sebanyak 9 Indikator atau 16.07% dan Pilar Hukum dan Tata Kelola
sebanyak 4 Indikator atau 20%. Sedangkan, Pilar Lingkungan terlihat
belum ada indikator yang mencapai target.

4.1.1.16. Indikator TPB Relevan Yang Tidak Ada Data Masih


Cukup Besar Yaitu Sebanyak Indikator 111 Indikator
Atau Sebesar 56,63% Dari Jumlah Keseluruhan
Indikator
Berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD
Kab. Supiori tahun 2021-2025 terlihat bahwa jumlah indikator yang
tidak/belum ada data mencapai 111 indikator atau 56.63% dari total
indikator yang relevan dengan Kabupaten Supiori. Indikator TPB yang
belum ada data terbanyak terdapat di pilar ekonomi sebanyak 42
indikator dan paling sedikit adalah hukum dan tata kelola sebanyak
11 indikator.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 172


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4.1.2. Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan


Daerah
4.1.2.1. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar
1. Urusan Pemerintahan Bidang Pendidikan

Penyelenggaraan layanan pendidikan di Kabupaten Supiori


masih menghadapi berbagai masalah, baik itu pada akses, kualitas
maupun tata kelola pendidikan. Pada akses pendidikan, sampai saat
ini Kabupaten Supiori belum dapat menuntaskan program nasional
wajib belajar sembilan tahun, karena sampai dengan tahun 2019
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) hanya mencapai 8 tahun dan pada
akhirnya membuat daya saing pendidikan di Kabupaten Supiori
terlihat belum optimal, yang merupakan permasalahan pokok yang
perlu diatasi untuk lima tahun mendatang, dengan permasalahan dan
akar masalah.

Tabel 4.1.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pendidikan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Rendahnya 1. Terbatasnya akses PAUD


optimalnya aksesibilitas Formal;
daya saing layanan 2. Masih terdapat sarana dan
pendidikan pendidikan prasarana sekolah yang dalam
kondisi rusak dan kurang
memadai
3. Proses belajar mengajar Belum
optimal sebagai akibat sarana
dan prasarana seperti buku,
alat-praktik, alat peraga dan
alat-alat laboratorium yang
masih sangat kurang
memadai.
2. Rendahnya 1. Masih terdapat lulusan SD
kualitas masyarakat usia 15 tahun
pendidikan non keatas yang belum bisa
formal dan CALISTUNG
informal 2. Masih terdapat anak putus
sekolah SD/MI SMP/MTs ke
SMA/SMK/MA
3. Kualifikasi (S1) dan
Kompetensi (Sertifikasi) Guru
masih rendah dan belum
merata
4. Kurangnya kemampuan
keterampilan hidup dalam
materi pembelajaran guna

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 173


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

menghadapi kehidupan
setelah lulus Pendidikan
formal bila tidak melanjutkan
Pendidikan
3. Belum optimalnya 1. Distribusi guru dan tenaga
tata kelola pendidik yang tidak merata
penyelenggaraan antar satuan pendidikan dan
pendidikan antar wilayah termasuk
terpenuhinya kebutuhan guru
di daerah terpencil sesuai
dengan standar pelayanan
minimal dan bidang ilmu
tertentu
2. Belum terselenggaranya
managemen berbasis sekolah
(MBS) dengan baik sehingga
pembelajaran dikelas belum
berjalan optimal
3. Terjadinya pandemic Covid
menyebabkan proses belajar
terhambat (loss learning)

2. Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan


Penyelenggaraan urusan wajib pelayanan dasar bidang
kesehatan merupakan bagian krusial dalam memastikan
produktivitas sumber daya manusia dalam berkontribusi terhadap
upaya pembangunan. maka dapat disampaikan permasalahan pokok
dan akar masalah pembangunan kesehatan untuk masa mendatang
di Kabupaten Supiori sebagai berikut.
Tabel 4.2.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kesehatan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya. 1. Belum optimalnya 1. Masih rendahnya akses


derajad pemerataan terhadap layanan kesehatan
kesehatan layanan kesehatan terutama bagi masyarakat
masyarakat berpenghasilan
rendah/miskin
2. Masih rendahnya Rasio
puskesmas, poliklinik, pustu
per satuan penduduk.
3. Rasio Sumber Daya Manusia
Bidang Kesehatan untuk
profesi dokter gigi, apoteker,
nutrisionis, sanitarian dan
promosi kesehatan masih
belum memenuhi standar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 174


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

4. Kualitas sarana pelayanan


dasar (Aspek Fisik)
Puskesmas, Pustu di
beberapa wilayah masih
belum memenuhi standar
yang dipersyaratkan dalam
Permenkes RI Nomor 75
Tahun 2014 tentang
Puskesmas
2. Masih terdapat 1. Rendahnya pertolongan
kasus kematian persalinan oleh tenaga
ibu dan kasus kesehatan yang memiliki
kematian bayi kompetensi kebidanan

3. Urusan Pemerintahan Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang
Permasalahan yang terjadi di Kebupaten Supiori berkaitan
dengan penyelenggaraan urusan pekerjaan umum dan penataan
ruang berkaitan dengan dua hal yaitu belum optimalnya akses dan
kualitas infrastruktur dasar. Akses dan kualitas infrastruktur dasar
seperti jalan dan jembatan merupakan hal yang vital sebagai
penghubung antar pusat-pusat sosial, ekonomi dan pemukiman.
kondisi jalan dan jembatan yang rusak atau tidak mantap akan
berdampak pada terhambatnya mobilitas masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan ekonomi maupun social. Berikut pemetaan
permasalahan dan akar masalah urusan pekerjaan umum di
Kabupaten Supiori.
Tabel 4.3.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Ketersediaan 1. Belum memadainya 1. Belum memadainya


dan kualitas kuantitas dan Panjang jalan dalam
infrastruktur kualitas kondisi mantap
belum memadai infrastruktur 2. Masih rendahnya Rasio
Belum, serta konektivitas panjang jalan dengan
kepatuhan jumlah penduduk
terhadap tata 1. Belum optimalnya 1. Rendahnya ketersediaan
ruang kualitas dan sumber air baku yang
kuantitas kontinyu
infrastruktur dalam

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 175


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

mendukung
ketersediaan air
baku dan
ketersediaan air
untuk irigasi
pertanian

4. Urusan Pemerintahan Bidang Perumahan Dan Kawasan


Permukiman
Akses Pemukiman dan ketersediaan rumah layak huni masih
menjadi persoalan utama dalam urusan ini. Kondisi tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu rendahnya akses rumah layak
huni serta minimnya ketersediaan utilitas pemukiman. Persoalan
lainnya, terkait dengan penyelenggaraan infrastrutur perumahan dan
permukiman yaitu pengelolaan sarana prasarana umum di
lingkungan perumahan perlu mendapat perhatian karena terdapat
beberapa perumahan di Kabupaten Supiori yang belum atau bahkan
tidak dilengkapi dengan prasarana umum sehingga penghuni
perumahan tidak dapat memiliki akses terhadap prasarana umum.
Berdasarkan berbagai kondisi tersebut dapat dipetakan persoalan
dalam Urusan Perumahan dan Kawasan Pemukiman di Kabupaten
Supiori sebagai berikut.
Tabel 4.4.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Pemukiman

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Belum tertatanya 1. Kebutuhan air bersih belum


memadainya kawasan terjangkau oleh sebagian
kepemilikan permukiman besar
rumah layak huni penduduk dan perumahan/penduduk,
dan berkelanjutan infrastruktur 2. Pemenuhan air bersih dan
penunjangnya air minum yang belum
merata
3. Masih rendahnya Persentase
Penduduk yang dapat
mengakses air bersih
4. Sebagian besar warga belum
terjangkau oleh fasilitas
penerangan
5. Masih kurangnya
persentase penduduk yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 176


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

dapat mengakses sanitasi


dasar
6. Pemenuhan fasilitas sanitasi
dasar yang belum merata

5. Urusan Pemerintahan Bidang Ketenteraman Dan Ketertiban


Umum Serta Perlindungan Masyarakat
Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan
Masyarakat bagian dari urusan wajib yang terkait pelayanan dasar,
sehingga menjadi syarat utama sekaligus tujuan dari pembangunan
daerah. Dalam penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu masih
rendahnya penegakan kepastian hukum dan perlindungan
masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang tertib, aman serta
memiliki kepedulian sosial dan bermartabat. Hal ini terjadi karena
masih adanya kejadian insidentil yang tidak sesuai dengan peraturan
yang ada, masih kurang dan belum optimalnya personil Linmas yang
terlibat dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dan
masih lemahnya penyelesaian pelanggaran perda.
Berdasarkan kondisi tersebut dapat dipetakan masalah pokok,
masalah dan akar masalah sebagai berikut:
Tabel 4.5.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Ketentraman dan Ketertiban
Umum serta Perlindungan Masyarakat

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Belum terwujudnya 1. Masih adanya potensi


peningkatan derajat masyarakat yang dan gangguan
keamanan, tertib dan memiliki kerukunan hidup
ketertiban dan
kepedulian sosial berbangsa dan
demokratis
bernegara
2. Belum maksimalnya
tingkat partisipasi
masyarakat dalam
pemilu/pilkada
2. Masih rendahnya 1. Belum optimalnya
penegakan hukum penyelesaian tindak
pidana
3. Potensi 1. Belum optimalnya
kebencanaan masih mitigasi bencana bagi
cukup tinggi daerah-daerah yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 177


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

memiliki kerawanan
bencana
2. Masih rendahnya
Kesiapsiagaan
masyarakat dalam
menghadapi bencana

6. Urusan Pemerintahan Bidang Sosial


Urusan sosial merupakan salah satu urusan wajib pelayanan
dasar yang diselenggarakan untuk memastikan terpenuhinya hak-
hak dasar masyarakat, terwujudnya akses dan distribusi
kesejahteraan yang merata, serta terwujudnya kohesivitas sosial.
Kabupaten Supiori masih menghadapi berbagai persoalan social.
Berikut ini pemetaan masalah pokok bidang sosial serta akar-akar
masalahanya.
Tabel 4.6.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Sosial
Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. masih tingginya 1. Pendataan terhadap Fakir


optimalnya jumlah penduduk Miskin kurang optimal
pelayanan yang berada dalam 2. Pendataan terhadap keluarga
terhadap kondisi kemiskinan rentan dampak social belum
PMKS dan dioptimalkan
KAT 3. Belum optimalnya upaya
pemberdayaan social bagi
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
4. Belum optimalnya
perlindungan dan jaminan
social bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
5. Rendahnya koordinasi antar
instansi terkait dalam
penanganan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
6. Belum optimalnya upaya
Rehabilitasi Sosial Dasar
Penyandang Disabilitas
Terlantar, Anak Terlantar,
Lanjut Usia Terlantar
7. Masih rendahnya pengendalian
penyakit sosial termasuk
bahaya NAPZA

2. Rendahnya 1. Rentang jangkauan terhadap


perhatian terhadap KAT sangat luas

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 178


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

Komunitas Adat 2. Masih rendahnya


Terpencil (KAT) Pemberdayaan Sosial pada
Komunitas Adat Terpencil
(KAT)
3. Masih rendahnya koordinasi
antar stakeholder dalam
Pemberdayaan Sosial pada
Komunitas Adat Terpencil
(KAT)
4. Pendataan terhadap KAT
kurang optimal

4.1.2.2. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan


Dengan Pelayanan Dasar
1. Urusan Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja
Permasalahan yang dihadapi di sektor tenaga kerja adalah
masih tingginya tingkat pengangguran terbuka. Selain itu tantangan
bidang ketenagakerjaan saat ini adalah (i) bagaimana meningkatkan
kesempatan kerja bagi masyarakat (ii) bagaimana meningkatkan
standar kompetensi dan produktivitas tenaga kerja; (iii) bagaimana
meningkatkan kualitas dan pemberdayaan tenaga kerja; (iv)
bagaimana menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara
pekerja dan pengusaha; (v) bagaimana meningkatkan kepatuhan
pekerja dan pengusaha terhadap ketentuan peraturan perundangan
di bidang ketenagakerjaan. Kondisi permasalahan tersebut
disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Tabel 4.7.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Tenaga Kerja

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya daya 1. Masih tingginya 1. Rendahnya kualitas dan


saing tingkat kompetensi angkatan kerja
ketenagakerjaan pengangguran 2. Pencari kerja yang lebih
yang berdaya terbuka dominan pada pendidikan
saing dalam rendah
menunjang 3. Kurang berkembangnya
perekonomian lapangan pekerjaan baik
wilayah sektor formal maupun
informal
4. Penanganan perselisihan
tenaga kerja belum
maksimal
2. Belum optimalnya 1. Tenaga instruktur yang ada
penangangan masih kurang.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 179


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

masalah 2. Belum memadainya kualitas


ketenagakerjaan Balai Latihan Kerja
3. Belum optimalnya
penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)

2. Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Perempuan Dan


Perlindungan Anak
Dalam rangka meningkatan derajat hidup masyarakat,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak merupakan bagian
penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah. Perhatian
khusus yang diberikan kepada perempuan dan anak disebabkan oleh
kecenderungan perempuan dan anak termarjinalisasi dalam proses-
proses pembangunan. Selain itu, berbagai persoalan menyebabkan
perempuan dan anak mengalami kerentanan yang lebih besar
dibandingkan dengan masyarakat pada umumnya.
Berikut ini merupakan pemataan masalah hingga akar masalah
pada urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Tabel 4.8.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Pengarusutamaan 1. Rendahnya 1. Rendahnya pemenuhan hak


gender dan partisipasi partisipasi perempuan dalam
perlindungan anak perempuan hukum dan politik
dalam dalam 2. Belum terlaksananya
pembangunan pembangunan pengarustamaan gender dalam
belum optimal pembangunan
3. Upaya pemberdayaan
perempuan yang belum optimal
4. Budaya Papua menempatkan
posisi perempuan sebagai
faktor produksi
5. Upaya penyadaran terkait
kesetaraan gender masih
belum optimal
6. Pemahaman aparatur terkait
kesetaraan gender masih
rendah
1. Rendahnya 1. Tingginya kasus kekerasan
upaya terhadap anak
perlindungan
dan pemenuhan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 180


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

hak atas 2. Belum optimalnya upaya


Perempuan dan pemberdayaan Perempuan dan
anak Anak
3. Belum optimalnya upaya
preventive atau pencegahan
kekerasan terhadap peremuan
dan anak
4. Belum optimalnya upaya
pemberdayaan organisasi
masayarakat untuk
membantu melindungi
Perempuan dan Anak
5. Masih adanya Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (KDRT)
6. Belum optimalnya layanan
perlindungan bagi anak dan
perempuan

3. Urusan Pemerintahan Bidang Pangan


Ketahanan pangan merupakan prasyarat untuk kedaulatan
pangan. Dalam konteks pangan, perkembangan kuantitas penduduk
Kabupaten Supiori membawa dampak pada perubahan kebutuhan
dan produksi pangan daerah. Kebutuhan pangan bertambah seiring
pertambahan jumlah penduduk. Pertambahan kebutuhan pangan
menjadi tidak linier mengingat pada saat yang bersamaan struktur
umur didominasi oleh penduduk usia produktif yang memiliki
kebutuhan konsumsi lebih besar dibandingkan dengan kelompok
penduduk usia non-produktif. Sehingga ketahanan pangan di
Kabupaten Supiori sampai dengan saat ini masih tergolong cukup
rendah. Berdasarkan kondisi ketahanan pangan tersebut, dapat
dipetakan permasalahan dan akar masalah sebagai berikut.
Tabel 4.9.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Ketahanan Pangan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Tingginya 1. Rendahnya kesadaran


ketahanan kerawanan masyarakat dalam mengkonsumsi
pangan dan pangan pada produk pangan lokal
konsumsi penduduk 2. Tingginya biaya angkut distribusi
pangan lokal pangan
3. Dampak perubahan iklim
2. Belum 1. Masih rendahnya minat konsumsi
optimalnya pangan local sebagai sumber
akses energi dan protein utama
masyarakat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 181


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

terhadap 2. Rendahnya produksi tanaman


pemenuhan pangan lokal Papua
kebutuhan
barang- barang
konsumsi

4. Urusan Pemerintahan Bidang Pertanahan


Pertanahan merupakan urusan penting di dalam pembangunan
Kabupaten Supiori. Hal ini terkait konteks lokal masyarakat Papua
yang dalam kehidupannya terkait dengan erat dengan aspek agraria.
Identifikasi permasalahan pembangunan dalam urusan pertanian
sebagai berikut:
Tabel 4.10.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pertanahan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya


tata kelola pengelolaan penataan tanah ulayat
pertanahan tanah-tanah hak dan prosedur pelepasan
pakai Pemerintah tanah ulayat yang
Kabupaten bermaslah
Supiori 2. Belum optimalnya
penertiban administrasi
pertanahan dalam
penggunaannya
3. Belum optimalnya
penerbitan sertifikat tanah
4. Belum Inventarisasinya
Tanah untuk kepentingan
umum
2. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya Aset
sinergitas RTRW milik Pemerintah Daerah
berupa tanah yang sesuai
peruntukannya
2. Masih banyaknya
sengketa atas tanah
3. Pengelolaan aset tanah
pemerintah daerah yang
belum maksimal
4. Belum adanya pemetaan
tanah adat
5. Belum maksimalnya
sinkronisasi tapal batas

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 182


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

5. Urusan Pemerintahan Bidang Lingkungan Hidup


Permasalahan yang dihadapi di bidang lingkungan hidup
adalah banyaknya kerusakan lingkungan hidup perlu diwaspadai dan
ditindaklanjuti karena akan meningkat dari waktu ke waktu.
Munculnya konflik sektor kehutanan, kebakaran hutan, kekeringan,
banjir dan perubahan iklim yang ekstrim di Kabupaten Supiori
menjadi hal yang perlu diwaspadai dan diantisipasi sedini mungkin
dan tidak bisa ditunda penanganannya. Diperlukan sinkronisasi
perencanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup yang
bersinergi di Kabupaten Supiori maupun dengan perencanaan di
tingkat Provinsi Papua dengan mengedepankan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan kondisi lingkungan hidup
di Kabupaten Supiori, maka dapat dipetakan permasalahan dan akar
masalah sebagai berikut:
Tabel 4.11.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Lingkungan Hidup

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Kualitas 1. Kajian perlindungan dan


optimalnya lingkungan hidup pengelolaan lingkungan hidup
pengelolaan cenderung belum optimal.
2. keanekaragaman hayati (flora
sumberdaya mengelami
dan fauna) semakin berkurang
alam dan penurunan 3. Terjadinya ancaman erosi,
lingkungan abrasi dan pengelolaan pesisir
hidup yang dapat mengakibatkan
penurunan muka tanah
4. Belum lengkapnya regulasi
tentang pengelolaan
lingkungan
5. Berkurangnya Tutupan Hutan
dan Lahan

2. Belum 2. Kesadaran 1. Kesadaran masyarakat umum


optimalnya masyarakat yang dan pelaku usaha dalam
pelaksanaan masih rendah pengelolaan lingkungan hidup
masih rendah
pembangunan terhadap
2. Masih rendahnya tingkat
yang pentingnya partisipasi masyarakat dalam
berkelanjutan pembangunan mengelola sampah dari
yang sumbernya
berkelanjutan 3. Rumah tangga belum
melakukan pemilahan sampah
4. Rendahnya upaya 3R (reduce,
reuse, dan recycle);
5. Rendahnya pengolahan limbah
rumah tangga

3. Rendahnya 1. Belum optimalnya pengawasan


sumber daya serta pengendalian terhadap

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 183


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

manusia bidang aktivitas penambangan bahan


pengelolaan galian C
lingkungan hidup 2. Belum optimalnya penanganan
pengaduan kasus pencemaran

6. Urusan Pemerintahan Bidang Administrasi Kependudukan Dan


Pencatatan Sipil
Urusan kependudukan dan pencatatan sipil memegang peran
penting dalam mempertegas hak kewarganegaraan dan efektivitas
pembangunan. Kabupaten Supiori berperan memfasilitasi
peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kependudukan
dan pencatatan sipil, serta meningkatkan akurasi data kependudukan
untuk mendukung efektivitas pembangunan daerah. Berdasarkan
kondisi tersebut, maka dapat dipetakan permasalahan pembangunan
di bidang kependudukan dan catatan sipil di Kabupaten Supiori
sebagai berikut:

Tabel 4.12.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kependudukan dan Pencatatan
Sipil

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum tertatanya 1. Rendahnya 1. Database kependudukan


administrasi pemenuhan belum akurat
kependudukan kebutuhan dikarenakan kesadaran
secara baik layanan masyarakat tentang
administrasi tertib administrasi
kependudukan kependudukan relatif
dan kebutuhan masih rendah
layanan 2. Sarana dan prasarana
pencatatan sipil pendukung pelayanan
administrasi
kependudukan ditingkat
Distrik masih belum
memadai
3. Rendahnya Kepemilikan
akta kelahiran
4. Rendahnya bayi berakte
kelahiran
5. Rendahnya data
kependudukan yang
terintegrasi
6. Persentase kepemilikan
KIA masih rendah
7. Belum optimalnya
capaian penduduk yang
memiliki KTP berbasis
NIK

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 184


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

7. Urusan Pemerintahan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dan


Desa
Pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa
berperan penting sebagai solusi atas permasalahan kesejahteraan
yang masih dialami masyarakat Papua. Pelaksanaan urusan ini
sangat strategis dengan dukungan kebijakan undang-undang desa
dan program pemberdayaan masyarakat kampung yang telah berjalan
cukup lama di Kabupaten Supiori sebagai bagian dari prioritas
pelaksanaan otonomi khusus. Meskipun demikian, masih terdapat
permasalahan di dalam urusan ini, misalnya dibuktikan dengan
status kampung mandiri yang masih rendah di Papua. Identifikasi
permasalahan pembangunan daerah dalam urusan pemberdayaan
masyarakat dan desa di Kabupaten Supiori sebagai berikut:
Tabel 4.13.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Masih rendahnya 1. Belum optimalnya 1. Tingkat partisipasi


Kampung mandiri fasilitasi masyarakat dan
dan berkembang pemberdayaan kelompok masyarakat
yang berdaya masyarakat kampung dalam pembangunan
saing kampung belum optimal
2. Belum optimalnya
fasilitasi pengembangan
teknologi tepat guna
3. Masih rendahnya
fasilitasi kelembagaan
ekonomi kampung,
termasuk Badan Usaha
Milik Kampung
4. Rendahnya
pemberdayaan
masyarakat berbasis
potensi kampung
5. Minimnya teknologi
informasi dalam
pemberdayaan
masyarakat
6. Belum optimalnya
fasilitasi pengembangan
sarana dasar dan
pemukiman
2. Rendahnya kapasitas 1. Belum optimalnya
dan kapabilitas fasilitasi pendidikan dan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 185


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

aparatur pemerintah pelatihan tentang


kampung perencanaan, keuangan,
dan pelaporan kampung
2. Pengelolaan administrasi
pemerintahan kampung
belum tertib
3. Belum optimalnya
kapasitas dan komitmen
tenaga pendamping
kampung
4. Belum optimalnya
koordinasi antara Aparat
Kampung, BAMUSKAM,
Distrik, dan Bupati cq
Instansi Teknis
5. Rendahnya Kapasitas
Perencana di Aparat
Kampung

8. Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk Dan


Keluarga Berencana
Permasalahan dalam urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana yang dihadapi oleh Kabupaten Supiori saat ini
adalah belum optimalnya perencanaan terkait jumlah dan jarak
kelahiran anggota keluarga, hal ini terjadi karena rendahnya
partisipasi masyarakat dalam keluarga berencana. Tingginya angka
kelahiran pada pasangan usia muda menunjukan bahwa Pendidikan
tentang Kesehatan reproduksi belum berjalan dengan optimal, selain
itu minimnya pengetahuan masyarakat tentang keluarga berencana
turut mempertajam persoalan kependudukan di Kabupaten Supiori.
Selain permasalahan yang terjadi akibar social budaya masyarakat
yang ada, permaslaahan lain yang juga turut mempertajam masalah
kependudukan di Kabupaten Supiori adalah belum optimalnya fungsi
koordinasi dan sinkronisasi antar instansi teknis. Berdasarkan
kondisi tersebut, maka dapat dipetakan masalah dan akar masalah
pengendalian penduduk dan pelayanan KB sebagai berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 186


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Tabel 4.14.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana

Pokok masalah Rumusan masalah Akar masalah

1. Minimnya 1. Rendahnya 1. Penggunaan alat kontrasepsi


upaya komitmen yang masih rendah
Pengandalian daerah dalam 2. Rendahnya literasi fungsi dan
penduduk dan pengendalian keterkaitan KB terhadap
keluarga penduduk dan pencegahan resiko kesehatan
berencana keluarga
berencana
2. Rendahnya 1. Belum optimalnya penyuluhan
kesadaraan dan perencanaan KB
masyarakat 2. Minimnya sosialisasi tentang
tentang pentingnya pengendalian
pentingnya penduduk dan keluarga
keluarga berencana
berencana

9. Urusan Pemerintahan Bidang Perhubungan


Permasalahan dalam urusan perhubungan berkaitan dengan
ketidakoptimalan konektivitas transportasi. Maka dapat dipetakan
permasalahan dan akar masalah urusan perhubungan di Kabupaten
Supiori sebagai berikut:
Tabel 4.15.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perhubungan

Pokok Masalah Permasalahan Akar Masalah

1. Belum 1. Rendahnya 1. Belum optimalnya penyusunan


optimalnya Aksesbilitas dan rencana induk jaringan LLAJ
konektivitas mobilitas Kabupaten
transportasi penduduk 2. Belum optimalnya pembuatan
Standar Operasional Prosedur
(SOP) Pengujian Berkala
Kendaraan Bermotor
3. Minimnya data dan infomasi
kendaraan bermotor
4. Belum terintegrasinya moda
transportasi darat dan laut
5. Belum optimalnya sarana
transportasi dan fasilitas
umum transportasi serta
jaringan prasarana darat dan
laut

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 187


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

10. Urusan Pemerintahan Bidang Komunikasi Dan Informatika


Permasalahan pembangunan pada bidang urusan komunikasi
dan informatika adalah akses komunikasi dan telekomunikasi yang
belum menjangkau seluruh wilayah Kabupaten Supiori serta belum
optimalnya kualitas kelembagaan dalam rangka peningkatan
keterbukaan informasi publik. Keterjangkauan konetivitas layanan
yang merata sangat diperlukan, selain itu juga efektifitas, keamanan,
kecepatan, server dan sistem layanan yang bagus, serta SDM yang
handal dalam bidang TIK akan memudahkan implementasi e
government, smart city, smart maritime dan lainnya di Supiori. Maka
dapat dipetakan permasalahan dan akar masalah sebagai berikut.
Tabel 4.16.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Komunikasi dan Informatika

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah


1. Belum 1. Minimnya sumber daya 1. Rendahnya pemahaman
efektifnya manusia bidang dan penerapan Teknologi
layanan komunikasi dan Informasi
2. Belum optimalnya
informasi dan informatika
penggunaan teknologi
komunikasi informasi komunikasi
(TIK) untuk mendukung
diberbagai bidang
pembangunan daerah
1. Belum optimalnya
2. Rendahnya kualitas
penyelenggaraan
dan kuantitas akses telekomunikasi
teknologi dan informasi khususnya operator
seluler di wilayah
terpencil

11. Urusan Pemerintahan Bidang Koperasi, Usaha Kecil, Dan


Menengah
Permasalahan yang dihadapi di sektor koperasi dan UKM
adalah rendahnya kontribusi sektor koperasi dan UKM terhadap
perekonomian daerah. Permasalahan yang mengemuka selama ini
terkait pengembangan perkoperasian di Kabupaten Supiori sebegai
berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 188


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Tabel 4.17.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Koperasi dan Usaha Kecil
Menengah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah


1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya 1. Rendahnya kualitas
kontribusi UKM pengembangan sumber daya manusia
terhadap usaha Koperasi pengelola Koperasi dan
perekonomian dan UMKM UMKM
daerah 2. Rendahnya Kualitas dan
daya saing produk UKM
dan kelembagaan koperasi
3. Minimnya sosialisasi pada
masyarakat terhadap
kelembagaan koperasi
4. rendahnya inisiatif
berusaha dalam bidang
perdagangan pada
penduduk lokal
5. Rendahnya kualitas dan
jumlah tenaga pendamping
pengembangan koperasi
dan UKM

12. Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman Modal


Permasalahan yang dihadapi di sektor penanaman modal
adalah belum optimalnya kinerja investasi dalam mendukung
pertumbuhan perekonomian daerah. Permasalahan ini disebabkan
oleh faktor-faktor berikut:
Tabel 4.18.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pemerintahan Bidang Penanaman
Modal

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Daya saing 1. Rendahnya 1. Belum mempunyai Rencana


investasi yang realisasi investasi Umum Penanaman Modal
masih rendah (RUPM) Kabupaten
2. Belum terpetakannya peta
potensi investasi
3. Belum optimalnya kapasitas
sumber daya manusia
pelayanan investasi dan
perizinan
4. Belum optimalnya
pengawasan dan pengendalian
pelayanan investasi dan
perizinan
5. Minimnya infrastruktur
pendukung investasi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 189


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

13. Urusan Pemerintahan Bidang Kepemudaan Dan Olahraga


Kabupaten Supiori memiliki potensi pemuda dan keolahragaan
yang cukup besar. Jika potensi tersebut dikelola dengan baik maka
pemuda dan olahraga dapat menjdi salah satu pengungkit daya saing
Kabupaten Supiori. Namun demikian, penyelenggaraan urusan
pemuda dan olahraga masih menghadapi berbagai persoalan. Berikut
ini merupakan pemetaan permasalahan urusan pemuda dan
olahraga.
Tabel 4.19.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Belum optimalnya 1. Belum memadainya prestasi


optimalnya peranan organisasi dan budaya olahraga
daya saing Kepemudaan dan 2. Minimnya pembinaan
keolahragaan Olah Raga dalam terhadap olahraga
pembangunan 3. Minimnya SDM keolahragaan
4. Minimnya upaya pembibitan
atlet asal Supiori
5. Minimnya sarana dan
prasarana olahraga

14. Urusan Pemerintahan Bidang Statistik


Urusan statistik bagian dari urusan wajib yang tidak terkait
pelayanan dasar. Statistik sebagai urusan wajib memegang peran
penting di dalam pembangunan daerah, terutama terkait penyediaan
basis data. Permasalahan di bidang statistik sebagai berikut:
Tabel 4.20.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Statistik

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Rendahnya 1. Rendahnya kesadaran


penyediaan dan ketersediaan seluruh stakeholder
pemanfaatan data dokumentasi capaian terhadap pentingnya
statistik sektoral pembangunan daerah pemanfaatan data
yang akurat, statistik yang handal
tersinergi, dan dan akurat
terkini 2. Belum optimalnya
penerapan tata kelola
pembangunan
berbasis bukti
3. Belum memadainya
infrastruktur
pangkalan data OPD

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 190


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

4. Belum optimalnya
ketersediaan data
SIPD
5. Kurang
terintegrasinya antara
kebutuhan data
statistik dasar dengan
statistik sektoral

15. Urusan Pemerintahan Bidang Persandian


Persandian merupakan bagian dari urusan wajib yang tidak
berkaitan dengan pelayanan dasar. Pelaksanaan urusan persandian
terkait keamanan informasi daerah. Permasalahan pembangunan
daerah yang terkait urusan persandian sebagai berikut:
Tabel 4.21.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Persandian

Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Belum 1. Adanya keterbatasan sarana


optimalnya optimalnya dan prasarana persandian.
penyelenggaraan pola Yang belum memadai
persandian penetapan 2. Belum optimalnya
hubungan pelaksanaan standar
sandi antar operasional prosedur
perangkat persandian
daerah 3. Belum optimalnya kapasitas
sumber daya persandian
4. Belum optimalnya Keamanan
Informasi Berbasis Elektronik
dan Non Elektronik

16. Urusan Pemerintahan Bidang Kebudayaan


Sebagai daerah dengan keberagaman suku bangsa dan budaya
yang tinggi, Kabupaten Supiori memiliki potensi yang besar namun,
kondisi tersebut sekaligus menghadapkan Kabupaten Supiori dengan
berbagai tantangan dalam pelestarian budaya asli Papua. Berikut ini
pemetaan masalah pokok dan akar-akar masalah urusan
kebudayaan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 191


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Tabel 4.22.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kebudayaan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Rendahnya 1. Belum terfasilitasinya


optimalnya pengelolaan, pemeliharaan kawasan situs
pelestarian pelestarian dan dan cagar budaya
budaya promosi kekayaan 2. Belum diterapkannya secara
budaya lokal optimal frase kovawes kuker
airama (nilai-nalia luhur
budaya local) dalam kehidupan
sehari-hari
3. Belum optimalnya partisipasi
lembaga adat sebagai mitra
pemerintah dalam
pembangunan daerah
4. Menurunnya kepedulian
masyarakat terhadap masalah
kebudayaan
5. Belum terdata dan terjaganya
benda-benda budaya

17. Urusan Pemerintahan Bidang Perpustakaan


Perpustakaan merupakan kebutuhan seklaigus prasyarat
krusial dalam meningkatkan literasi masyarakat. Meskipun
perkembangan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat
mengakses berbagai informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan
diluar perpustakaan namun, penyelenggaraan urusan perpustakaan
merupakan leading sector dalam mewujudkan budaya membaca dan
penyebaran perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun demikian,
penyelenggaraan urusan perpustakaan di Kabupaten Supiori masih
menghadapi berbagai persoalan di bawah ini:
Tabel 4.23.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perpustakaan
Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Rendahnya 1. Belum tersedianya 1. Kualitas dan kuantitas
budaya sarana, prasarana sumberdaya manusia
membaca pada dan pengelolaan pengelola perpustakaan
masyarakat perpustakaan yang belum memadai
memadai 2. Belum memadainya
pelestariaan arsip dan
pustaka yang bernilai guna
statis
3. Daya jangka kepustakaan
yang sangat terbatas
4. Rendahnya literasi bacaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 192


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

18. Urusan Pemerintahan Bidang Kearsipan


Kearsipan memiliki peran penting dalam pembangunan daerah,
terutama untuk mencapai tertib administrasi dan basis data bagi
pembangunan. Permasalahan yang masih terjadi terkait urusan
kearsipan ialah belum optimalnya penerapan arsip secara baku di
setiap perangkat daerah dan kapasitas sumber daya kearsipan yang
belum memadai. Identifikasi permasalahan pembangunan di bidang
kearsipan sebagai berikut:
Tabel 4.24.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kearsipan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Belum tertatanya 1. Pemahaman aparatur tentang


optimalnya arsip daerah pentingnya arsip masih kurang
Tata kelola 2. Kurangnya perhatian
kearsipan pemerintah daerah dalam
mendokumentasikan berbagai
kekayaan arsip daerah;
3. Terbatasnya tenaga kearsipan
yang bersertifikasi profeional
4. Pengembangan tenaga
kearsipan yang belum
memadai

4.1.2.3. Urusan Pemerintahan Pilihan


1. Urusan Pemerintahan Bidang Kelautan Dan Perikanan

Permasalahan yang dihadapi di sektor perikanan adalah


rendahnya kontribusi sektor perikanan terhadap perekonomian
daerah. Permasalahan ini disebabkan oleh faktor-faktor berikut:
Tabel 4.25.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kelautan dan Perikanan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Rendahnya PAD 1. Belum optimalnya


kontribusi sektor dan produksi yang produksi Kelautan dan
industri berbasis berasal dari sektor Perikanan
perikanan terhadap Kelautan dan 2. Belum optimalnya
perekonomian daerah Perikanan pelestarian ekosistem
perairan umum
3. Belum tersedianya
pelabuhan pendaratan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 193


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

ikan dan tempat


pelelangan ikan yang
modern dan higienis
4. Belum memadainya
kelembagaan kelompok
nelayan
5. Rendahnya kualitas
SDM dan jumlah
penyuluh perikanan
tangkap
6. Keterbatasan sarana
dan prasarana produksi
perikanan
7. Rendahnya konsumsi
ikan perkapita pada
masyarakat Supiori;
8. Terbatasnya akses
permodalan kepada
petani perikanan

2. Urusan Pemerintahan Bidang Pariwisata

Dengan beragamnya potensi wisata di Kabupaten Supiori,


seharusnya dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Supiori,
namun dari data terlihat bahwa Jumlah tamu/wisatawan WNA/WNI
ke Kabupaten Supiori masih sangat rendah. Berdasarkan kondisi
tersebut dapat dipetakan permasalahan dan akar masalah urusan
pariwista sebagai berikut:
Tabel 4.26.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pariwisata

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Kunjungan 1. Belum 1. Rendahnya kreativitas, inovasi


wisatawan optimalnya dan kompetensi daya saing
belum optima pengembangan masyarakat bidang pariwisata
potensi 2. Belum adanya Rencana Induk
pariwisata yang Pengembangan Pariwisata
tersedia baik di Daerah
darat maupun di 3. Belum adanya keterpaduan dan
laut. sinergi antar pelaku wisata
4. Belum adanya upaya
pengembangan destinasi dan
objek pariwisata;
5. Rendahnya kualitas infrastrukur
pendukung pariwisata
6. Keterbatasan kualitas
penyelenggaraan event-event
pariwisata

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 194


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

7. Belum optimalnya
pengembangan kampung wisata
8. Kurangnya jiwa wirausaha
masyarakat asli Supiori dalam
sektor pariwisata
9. Belum optimalnya kelembagaan
kelompok pengelola wisata
10. Belum berkembangnya industri
budaya

3. Urusan Pemerintahan Bidang Pertanian

Pertanan merupakan salah satu sector yang sangat penting.


Salah satu komponen dalam membentuk PDRB adalah sector
pertanian. Oleh karena itu dapat dipetakan permasalahan dan akar
masalah pertanian sebagai berikut:
Tabel 4.27.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Pertanian

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Rendahnya 1. Belum optimalnya


Kontribusi produksi, penerapan metode pertanian
sektor produktivitas dan modern
pertanian mutu tanaman 2. Masih belum optimalnya
terhadap pangan, ekstensifikasi dan
perekonomian hortikultura, intensifikasi lahan
daerah perkebunan dan 3. Keterbatasan sarana dan
peternakan prasarana produksi
pertanian dan perkebunan
4. Terbatasnya bantuan
permodalan dan kurangnya
minat investasi
5. Rendahnya akses pasar atas
produk pertanian/
perkebunan lokal

4. Urusan Pemerintahan Bidang Kehutanan

Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dipetakan permasalahan


dan akar masalah sector kehutanan di Papua sebagai berikut:
Tabel 4.28.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kehutanan
Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Rendahnya 1. Belum 1. Belum adanya konsep kluster
kontribusi optimalnyan industri hasil hutan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 195


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah


sektor pemanfaatan 2. Belum optimalnya pemanfaatan
kehutanan sumber hasil hutan oleh masyarakat
terhadap pendapatan asli lokal
perekonomian daerah dari hasil 3. Meningkatnya kerusakan hutan
daerah hutan 4. Belum disahkannya regulasi
khusus pengelolaan hutan adat
5. Meningkatnya pembalakan
hutan secara ilegal
6. Kurangnya pengawasan
terhadap kawasan hutan
7. Meningkatnya eksploitasi
sumber daya kehutanan
8. Tata batas kawasan hutan
belum jelas, sehingga akan
menimbulkan terjadinya
deforestasi dan degradasi hutan

5. Urusan Pemerintahan Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral

Kebutuhan akan energi dan sumber daya mineral semakin lama


semakin meningkat seiring dengan perkembangan kebutuhan
manusia. Berdasarkan kondisi tersebut maka dapat dipetakan
permasalahan dan akar masalah sebagai berikut.
Tabel 4.29.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan ESDM

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Rendahnya akses 1. Jumlah rumah tangga


memadainya masyarakat terhadap yang sudah memiliki
kapasitas pemenuhan sambungan listrik
terpasang energi kebutuhan listrik 2. Minimnya ketersediaan
listrik energi listrik untuk
1.
kegiatan industri
3. Rendahnya pemanfaatan
energi listrik baru
terbarukan

6. Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan

Sektor Perdagangan dikabupaten Supiori belum menunjukkan


pengingkatan yang baik. Rendahnya kontribusi sector perdagangan
terhadap perekonomian daerah menjadi salah satu masalah di
Kabupaten Supiori. Berdasarkan kondisi sector perdagangan tersebut
maka dapat dipetakan permasalahan dan akar masalah sebagai
berikut:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 196


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Tabel 4.30.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perdagangan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Belum memadainya 1. Rendahnya kemampuan


kontribusi infrastruktur wirausaha dagang
sektor sarana prasarana 2. Belum optimalnya tata
perdagangan perdagangan dan kelola pasar kabupaten,
terhadap sistem pendukung pasar distrik dan pasar
perekonomian lainnya kampung
daerah 3. Barang yang diproduksi
belum berorientasi pasar
4. Belum adanya pembinaan
terhadap pelaku usaha
secara baik
5. Belum adanya
pengendalian harga,
khususnya di wilayah sulit
akses

7. Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian

Sektor Perindustrian merupakan salah satu komponen PDRB.


Rendahnya kontribusi sektor perindustrian dan. Berdasarkan kondisi
sector perindustrian tersebut maka dapat dipetakan permasalahan
dan akar masalah sebagai berikut:
Tabel 4.31.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perindustrian

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Belum 1. Belum berkembangnya


kontribusi berkembangnya industri-industri baru
sektor industri industri berdasarkan potensi sumber
terhadap daya dan kearifan lokal
perekonomian 2. Keterbatasan ketersediaan
daerah dan kualitas sarana
pendukung distribusi barang
industry
3. Kemampuan SDM pelaku
usaha Industri Kecil dan
Menengah (IKM) dalam
menjalankan usahanya
masih rendah, terutama
dalam penguasaan
manajemen usaha,
manajemen produksi,
manajemen keuangan,
manajemen pemasaran
maupun kewirausahaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 197


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

4. Akses pelaku usaha Industri


Kecil dan Menengah (IKM)
terhadap layanan perbankan
relatif rendah
5. Pertumbuhan industri-
industri baru berdasarkan
potensi sumber daya dan
kearifan local signifikan

4.1.2.4. Urusan Pendukung Pemerintahan


1. Sekretariat Daerah
Penyelenggaraan urusan administrasi pemerintahan terkait
dengan dukungan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat daerah dan sekretariat DPRP dan MRP serta beberapa
perangkat daerah lainnya. Penyelenggaraan administrasi
pemerintahan berupaya memberi keyakinan bahwa selurh sektor
pemerintah menjalankan agenda pembangunan secara terpadu dan
terkordinasi. Berdasarkan hal tersebut dapat dipetakan
permasalahan dan akar masalah sebagai berikut.
Tabel 4.32.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Sekretariat Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum 1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya


optimalnya penerapan sistem identifikasi persoalan
penerapan administrasi pembangunan daerah
reformasi pemerintahan daerah 2. Belum optimalnya fungsi
birokrasi dan yang terintegrasi koordinasi antar perangkat
tata kelola daerah
pemerintahan 3. Belum optimalnya kapasitas
yang baik, aparatur dalam
bersih dan penyelenggaraan
berwibawa pemerintahan dan
pelayanan publik
4. Produk hukum daerah
masih banyak yang belum
sesuai dengan
perkembangan keadaan
serta tuntutan kebutuhan
5. SKPD belum semua
memiliki Standar Pelayanan
dan Standar Operasional
Prosedur

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 198


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

2. Sekretariat DPRD
Urusan kesekretariatan terkait pelaksaan fungsi koordinasi,
integrasi, sinkronisasi, dan simplikasi dalam menjalankan tugas dan
fungsi lembaga DPRP dan kepala daerah. Persoalan pembangunan
daerah terkait urusan kesekretariatan adalah:
Tabel 4.33.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Sekretariat DPRD

Masalah Pokok Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya peran


pelaksaan fungsi fasilitasi proses penyerapan aspirasi
penopang DPRD legislasi daerah masyarakat
perdasus/perdasi 2. Belum optimalnya
guna menjawab kapasitas legal drafting
persoalan daerah 3. Belum optimalnya sarana
dan kebutuhan dan prasarana pendukung
pembangunan operasional sekretariat
DPRD
4. belum optimalnya SDM
pendukung kegiatan
administratif DPRD

4.1.2.5. Urusan Penunjang Pemerintahan


1. Perencanaan Daerah
Urusan perencanaan daerah terkait dengan kinerja
perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Supiori. Berikut
permasalahan pembangunan daerah terkait urusan Perencanaan:
Tabel 4.34.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Perencanaan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Minimnya data 1. Belum memperhatikan


kualitas sektoral indikator kinerja outcome dan
perencanaan dan kabupaten impact dalam perencanaan
penganggaran, Supiori dan penganggaran
serta evaluasi dan 2. Belum tersedianya indikator
pengendalian kinerja pembangunan
pembangunan kewenangan otonomi khusus

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 199


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

2. Evaluasi dan 1. Belum optimalnya sinergi


pengendalian perencanaan antara provinsi
pembangunan dengan kabupaten
belum berjalan 2. Belum optimalnya monitoring
optimal dan evaluasi realisasi
perencanaan pembangunan
berbasis penelitian
3. Belum sinerginya antara
kebutuhan pembangunan
daerah dengan ketersediaan
anggaran riil
4. Masih rendahnya kapasitas
kelembagaan statistik sektoral
5. Belum terbangunnya
metadata statistik sektoral
yang berkualitas
6. Belum berjalannya forum data
yang baik
7. Masih rendahnya kapasitas
SDM aparatur pemda dalam
peningkatan mutu statistik
daerah yang terintegrasi

2. Keuangan Daerah
Urusan keuangan terkait kinerja pendapatan daerah, alokasi
belanja, efektivitas penggunaannya bagi kebutuhan pembangunan,
serta pelaporan keuangan. Berikut permasalahan pembangunan
daerah terkait urusan keuangan:
Tabel 4.35.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Keuangan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Pengelolaan 1. Belum optimalnya


pengelolaan keuangan daerah penggunaan aset daerah dan
administrasi belum dijalankan potensi lainnya sebagai
keuangan dan aset sepenuhnya sumber pemasukan PAD
daerah secara akuntabel 2. Masih perlunya peningkatan
kualitas pelaporan
keuangan sesuai SAP
3. Belum maksimalnya
kapasitas aparatur dalam
melakukan pengawasan
4. Penyusunan APBD yang
selalu tidak tepat waktu
5. Masih rendahnya
kemampuan aparatur
daerah dalam
penatausahaan inventarisasi
barang milik daerah
6. Belum optimalnya sistem
pengelolaan aset terutama

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 200


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

pada SKPD yang memiliki


rentang kendali yang luas
7. Belum optimalnya
pengelolaan barang milik
daerah
1. Belum tergalinya 1. Belum optimalnya
potensi kesadaran Wajib Pajak dan
pendapatan Retribusi untuk membayar
daerah dalam Pajak dan Retribus
rangka 2. Pendapatan daerah yang
ekstensifikasi masih bergantung pada
sumber-sumber dana transfer dari
penerimaan pemerintah pusat, terutama
daerah berupa dana otonomi
khusus
3. Masih rendahnya
kemampuan aparatur
daerah dalam Penyusunan
Kebijakan Teknis
Perencanaan dan
Pengembangan Pendapatan
Daerah
4. Belum berkembangnya
inisiatif untuk menjadikan
BUMD agen pembangunan
daerah daerah dan
mobilisator pendapatan asli
daerah
5. Belum optimalnya Sistem
Informasi Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah

3. Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan


Pembangunan daerah terkait urusan kepegawaian, pendidikan,
dan pelatihan merupakan upaya pelaksanaan siklus manajemen
kepegawaian. Manajemen kepegawaian secara garis besar terkait
peningkatan profesionalitas aparatur, peningkatan kualitas
administrasi kepegawaian, serta penempatan aparatur sipil negara
berbasis pada sistem merit. Pelaksanaan urusan ini di Kabupaten
Supiori masih mengalami beberapa permasalahan, yaitu:
Tabel 4.36.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Kepegawaian, Pendidikan,
Pelatihan
Masalah Pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Belum optimalnya 1. Kualitas 1. Pengadaan dan
administrasi manajemen penempatan
pegawai yang
kepegawaian kepegawaian belum sesuai
masih rendah antara kebutuhan
formasi dengan
formasi pegawai
sebagaimana

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 201


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

peraturan
perundangan yang
berlaku
2. Belum
terpenuhinya
jabatan fungsional
yang sesuai
kebutuhan dan
pejabatan
struktural yang
memenuhi syarat
jabatan
3. Belum optimalnya
penegakan disiplin
aparatur
4. Belum optimalnya
analisis kebutuhan
diklat dan
pemberian
beasiswa sekolah
lanjut
5. Belum optimalnya
penyelenggaraan
diklat, termasuk
kapasitas
widyaiswara

4. Penelitian, dan Pengembangan


Urusan perencanaan terkait perencanaan daerah dalam jangka
panjang, menengah, dan tahunan, perencanaan wilayah dan tata
ruang, serta berbagai perencanaan sektoral berbasis penelitian dan
pengembangan. Permasalahan terkait urusan perencanaan,
penelitian, dan pengembangan sebagai berikut:
Tabel 4.37.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Urusan Penelitian, dan Pengembangan
Masalah Pokok Rumusan Masalah Akar Masalah
1. Belum 1. Belum 1. Ketersediaan dan
optimalnya dimanfaatkannya akurasi basis data
penyelenggaraan hasil-hasil penelitian pembangunan masih
penelitian dan dan pengembangan belum memadai
pengembangan untuk kebutuhan 2. Penelitian/kajian yang
penyelenggaraan perencanaan dan berkaitan dengan
pemerintah dan evaluasi pelaksanaan pembangunan masih
pembangunan pembangunan sedikit
3. Belum optimalnya
monitoring dan evaluasi
realisasi perencanaan
pembangunan berbasis
penelitian
4. Masih rendahnya
kualitas penelitian dan
pengembangan dalam
bidang social,
kependudukan, ekonomi
dan pembangunan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 202


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Masalah Pokok Rumusan Masalah Akar Masalah


5. Rendahnya pengetahuan
dan keterampilan
aparatur dalam
menyusun penelitian
dan pengembangan
dalam bidang social,
kependudukan, ekonomi
dan pembangunan

4.1.2.6. Urusan Pengawasan Pemerintahan


1. Inspektorat Daerah
Urusan pengawasan terkait integritas aparatur dan
pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah. Permasalahan
pembangunan terkait urusan pengawasan, yaitu:
Tabel 4.38.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Inspektorat Daerah

Masalah Pokok Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya


penegakan integritas sistem pengendalian sistem dan prosedur
aparatur intern pemerintah pengawasan
pemerintahan 2. Belum optimalnya tim
saber pungli sebagai
upaya pencegahan
tindak KKN dan
tantang sinergi
dengan aparat
penegak hukum
3. Belum optimalnya
akses pengaduan
masyarakat
4. Terbatasnya SDM
aparatur pendukung
pengawasan atau
auditor yang sesuai
dengan kebutuhan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 203


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4.1.2.7. Urusan Kewilayahan


1. Kecamatan
Penyelenggaraan urusan administrasi pemerintahan terkait
dengan dukungan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan
oleh Kecamatan. Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan
dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan
pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat
Desa/kelurahan. Berdasarkan hal tersebut dapat dipetakan
permasalahan dan akar masalah sebagai berikut.

Tabel 4.39.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Kecamatan

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah


1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya 1. Belum optimalnya
birokasi Distrik kapasitas aparatur identifikasi persoalan
memberi pelayanan distrik dalam pembangunan ditingkat
publik secara penyelenggaraan distrik maupun
secara prima dan pemerintahan dan kampung
profesional pelayanan publik 2. Masih belum
memadainya aparatur
ditingkat distrik
3. Belum optimalnya
koordinasi antar distrik
dan kampung dalam
penerbitan dan
pengelolaan data
statistik
4. Balum optimalnya tata
kelola administrasi
pemerintahan kampung
5. Minimnya sarana dan
prasarana penduduk di
daerah per Batasan

4.1.2.8. Urusan Pemerintahan Umum


1. Kesatuan Bangsa dan Politik
Penyelenggaraan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kabupaten Supiori, membantu Bupati dalam meminpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh kegiatan Badan
dalam melaksanakan Pengembangan Politik, Pembinaan Kesatuan
Bangsa, Perumusan Kebijakan tekhnis di bidang Kesatuan Bangsa
dan Politik, Pemberian dukungan atas Penyelengaraan Pemerinahan
Daerah di bidang Kesauan Bangsa dan Politik meliputi
Kesekretariatan, Bidang Ketahanan Bangsa, Politik Dalam negeri dan
Organisasi kemasyarakatan, serta Kewaspadaan Daerah.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 204


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Berdasarkan hal tersebut dapat dipetakan permasalahan dan akar


masalah sebagai berikut:
Tabel 4.40.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah Kesatuan Bangsa dan Politik

Pokok Masalah Rumusan Masalah Akar Masalah

1. Rendahnya 1. Kesadaran 1. Pemahaman dan


pemahaman tentang masyarakat implementasi
wawasan dalam berpolitik nasionalisme dan jiwa
kebangsaan dan dan berdemokrasi patriotisme terutama di
politik belum optimal kalangan generasi muda
cenderung menurun
2. Rendahnya kualitas
pendidikan politik
masyarakat
3. Rendahnya kesadaran
bela Negara
4. Kurangnya kesadaran
wawasan kebangsaan
5. Belum optimalnya peran
serta perempuan dalam
bidang politik

4.2. Isu-Isu Strategis


Penentuan isu strategis Kabupaten Supiori dilakukan dengan
mempertimbangkan permasalahan utama dan hasil telaah terhadap
isu strategis global, nasional dan regional yang relevan untuk
pembangunan Kabupaten Supiori tahun 2021-2025. Beberapa isu
strategis di bawah ini dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan
konteks Provinsi Papua.

4.2.1. Isu Strategis Internasional


4.2.1.1. Sustainable Development Goals (SDGs)
Konsep SDG’s diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru
yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-
MDG’S, terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak
tahun 2000 mengenai isu berkurangnya sumber daya alam,
kerusakan lingkungan, perubahan iklim, perlindungan sosial,
makanan dan energi, dan pembangunan yang lebih berpihak pada
kaum miskin. Tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk
2016-2030 meliputi:

TPB 1 Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk


Dimanapun;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 205


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

TPB 2 Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan Pangan


dan Gizi yang Baik, Serta Meningkatkan Pertanian
Berkelanjutan;
TPB 3 Menjamin Kehidupan yang Sehat dan Meningkatkan
Kesejahteraan Seluruh Penduduk Semua Usia;
TPB 4 Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan Merata
Serta Meningkatkan Kesempatan Belajar Sepanjang
Hayat Untuk Semua;
TPB 5 Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Kaum
Perempuan;
TPB 6 Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air Bersih dan
Sanitasi Layak yang Berkelanjutan untuk semua;
TPB 7 Menjamin Akses Energi yang Terjangkau, Andal,
Berkelanjutan dan Modern Untuk Semua;
TPB 8 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan
Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang Produktif dan
Menyeluruh, Serta Pekerjaan yang Layak Untuk Semua;
TPB 9 Membangun Infrastruktur yang Tangguh, Meningkatkan
Industri Inklusif dan Berkelanjutan, Serta Mendorong
Inovasi;
TPB 10 Mengurangi Kesenjangan Intra- dan Antarnegara;
TPB 11 Menjadikan Kota dan Permukiman Inklusif, Aman,
Tangguh dan Berkelanjutan;
TPB 12 Menjamin Pola Produksi dan Konsumsi yang
Berkelanjutan;
TPB 13 Mengambil Tindakan Cepat Untuk Mengatasi Perubahan
Iklim dan Dampaknya;
TPB 14 Melestarikan dan Memanfaatkan Secara Berkelanjutan
Sumber Daya Kelautan dan Samudera Untuk
Pembangunan Berkelanjutan;
TPB 15 Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan Pemanfaatan
Berkelanjuta Ekosistem Daratan, Mengelola Hutan
Secara Lestari, Menghentikan Penggurunan, Memulihkan
Degradasi Lahan, Serta Menghentikan Kehilangan
Keanekaragaman Hayati;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 206


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

TPB 16 Menguatkan Masyarakat yang Inklusif dan Damai Untuk


Pembangunan Berkelanjutan, Menyediakan Akses
Keadilan Untuk Semua, dan Membangun Kelembagaan
yang Efektif, Akuntabel, dan Inklusif di Semua Tingkatan;
TPB 17 Menguatkan Sarana Pelaksanaan dan Merevitalisasi
Kemitraan Global Untuk Pembangunan Berkelanjutan.

Sebagai upaya untuk mengakhiri kemiskinan, menanggulangi


ketidaksetaraan, mendorong hak asasi manusia dan memberikan
perhatian terhadap keterkaitan antara kemajuan sosial dan ekonomi
serta perlindungan lingkungan hidup, yang termuat dalam 17 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dinilai sangat relevan untuk
konteks pembangunan di Kabupaten Supiori. Untuk itu, Kabupaten
Supiori juga berkomitmen untuk melaksanakan agenda-agenda SDGs
yang targetnya dapat tercapai pada tahun 2030.
Berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD Kab. Supiori tahun 2021-2025, pemerintah daerah Kabupaten
Supiori telah menentukan 3 (tiga) TPB prioritas serta 5 (lima) TPB sub
prioritas yang akan menjadi target pecapaian dalam lima tahun
kedepan. TPB prioritas dan sub prioritas tersebut dijabarkan sebagai
berikut.

TPB 1 Mengakhiri Kemiskinan dalam Segala Bentuk


Prioritas Dimanapun;
TPB 3 Menjamin Kehidupan yang Sehat dan
Prioritas Meningkatkan Kesejahteraan Seluruh Penduduk
Semua Usia;
TPB 6 Menjamin Ketersediaan serta Pengelolaan Air
Prioritas Bersih dan Sanitasi Layak yang Berkelanjutan
untuk semua;
TPB 2 Menghilangkan Kelaparan, Mencapai Ketahanan
Sub Prioritas Pangan dan Gizi yang Baik, Serta Meningkatkan
Pertanian Berkelanjutan;
TPB 4 Menjamin Kualitas Pendidikan yang Inklusif dan
Sub Prioritas Merata Serta Meningkatkan Kesempatan Belajar
Sepanjang Hayat Untuk Semua;
TPB 8 Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang
Sub Prioritas Inklusif dan Berkelanjutan, Kesempatan Kerja yang
Produktif dan Menyeluruh, Serta Pekerjaan yang
Layak Untuk Semua;
TPB 9 Membangun Infrastruktur yang Tangguh,
Sub Prioritas Meningkatkan Industri Inklusif dan Berkelanjutan,
Serta Mendorong Inovasi;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 207


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

TPB 15 Melindungi, Merestorasi dan Meningkatkan


Sub Prioritas Pemanfaatan Berkelanjuta Ekosistem Daratan,
Mengelola Hutan Secara Lestari, Menghentikan
Penggurunan, Memulihkan Degradasi Lahan, Serta
Menghentikan Kehilangan Keanekaragaman
Hayati;

4.2.1.2. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi


Serta Adanya Revolusi Industri 4.0
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini
menyebabkan perkembangan internet semakin pesat. Disertai
perkembangan teknologi media telekomunikasi yang menciptakan
konvergensi media, internet telah meruntuhkan sekat antar
masyarakat bahkan dalam level global. Membanjirnya informasi bisa
dimaknai sebagai peluang maupun tantangan bagi pemerintah
daerah.
Bagi Kabupaten Supiori, teknologi komunikasi dan informasi
(TIK) penting untuk membantu proses pembangunan daerah.
Pembangunan lima tahun kedepan juga diharapkan dapat peka
terhadap perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Tentu
dalam membangun sektor ini juga tidak bisa lepas dari peran sektor-
sektor lain termasuk kondisi infrastruktur listrik dan jaringan.
Saat ini dunia sedang berada dalam permulaan era revolusi
industri ke 4 atau yang dikenal dengan revolusi industri 4.0. Revolusi
Industri 4.0 didefiniskan sebagai perubahan yang revolusioner
berbasiskan berbagai teknologi terkini, dimana salah satu tehnologi
terkini yang sangat menonjol penerapannya saat ini adalah tehnologi
informatika. Oleh karena itu, revolusi industri 4.0 bisa diartikan
sebagai perubahan revolusioner yang terjadi ketika teknologi
informasi diterapkan pada semua Industri. Di dalam revolusi industri
ini yang terjadi adalah proses otomatisasi berkelanjutan dari praktik
manufaktur dan industri tradisional dengan menggunakan teknologi
pintar (smart) modern. Penggunaaan tehnologi informasi
memungkinkan terjadinya komunikasi mesin ke mesin (M2M) dalam
skala besar dan aplikasi internet of things (IoT) yang terintegrasi untuk
meningkatkan otomatisasi, meningkatkan komunikasi dan proses
monitoring otomatis (self monitoring), serta produksi mesin pintar

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 208


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

yang dapat menganalisis dan mendiagnosis masalah tanpa perlu


campur tangan manusia (Moore, 2019).
Empat prinsip desain yang diidentifikasi sebagai bagian integral
dari revolusi industri 4.0, yaitu; Pertama, “interkoneksi” yang
menunjukkan kemampuan mesin, perangkat, sensor, dan manusia
untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain melalui Internet
of things (IoT), atau internet of people (IoP). Kedua, “transparansi
informasi” dimana transparansi yang diberikan oleh teknologi Industri
4.0 memberi operator informasi yang komprehensif untuk
menginformasikan keputusan. Inter-konektivitas yang
memungkinkan operator untuk mengumpulkan data dan informasi
dalam jumlah besar dari semua titik dalam proses manufaktur,
mengidentifikasi area utama yang dapat mengambil manfaat dari
perbaikan untuk meningkatkan fungsionalitas. Ketiga adalah
“asistensi teknis” yang berupa fasilitas teknologi dalam bentuk sistem
untuk membantu manusia dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah, serta kemampuan untuk membantu manusia
dengan tugas- tugas yang sulit atau tidak aman/berbahaya. Dan,
terakhir adalah “keputusan terdesentralisasi” yang merupakan
kemampuan sistem fisik dunia maya untuk membuat keputusan
sendiri dan untuk melakukan tugas mereka se-otonom mungkin
(Gronau et all, 2016). Revolusi Industri 4.0memiliki tingkat kecepatan
perobahan yang tidak pernah ada pada dalam sejarah revolusi
industri sebelumnya. Revolusi Industri 4.0 memiliki kecepatan
eksponensial, yaitu bergerak sedemikan dengan kelipatan yang luar
biasa sehingga memiliki efek “disruption” industri disetiap negara
pada keseluruhan sistem.
Disruption ini terjadi secara meluas, mulai dari pemerintahan,
ekonomi, hukum, politik, sampai penataan kota, konstruksi,
pelayanan kesehatan, pendidikan, kompetisi bisnis dan juga
hubungan-hubungan sosial. Pada bidang ekonomi pengaruh
disruption ini sangat jelas terlihat. Bidang pekerjaan baru
bermunculan dan sebagian pekerjaan lama berangsur hilang. Banyak
pekerjaan biasanya dilakukan oleh tenaga manusia mulai digantikan
oleh tenaga mesin atau robot, yang berakibat kepada hilangnya
sumber penghidupan manusia pada bidang-bidang tersebut. Akan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 209


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

tetapi disisi lain memunculkan pekerjaan-pekerjaan baru yang belum


ada sebelumnya. Pada saat ini sudah mulai bermunculan pekerjaan
baru seperti; data miner, analis big data, ilmuwan kecerdasan buatan
(artificial intelligence), cyber security, application designer, gene
designer, dan lain lain. Pada bidang organisasi dan institusi publik,
disruption ini memaksa bidang tersebut untuk memikirkan ulang dan
beradaptasi terkait bagaimana seharusnya mereka beroperasi di era
ini.
Saat masa revolusi industri sebelumnya, seorang pengambil
keputusan baik pada pemerintahan maupun organisasi bisnis dan
sosial memiliki waktu yang cukup untuk mempelajari dan
menganalisa sebuah masalah yang muncul dan memutuskan respon
yang diperlikan. Hal tersebut tidak berlaku lagi untuk era revolusi
industri 4.0. Dalam era ini respon serta pengambilan keputusan harus
cepat, sehingga perlu memiliki integrasi data, kemampuan analisa big
data dan perlu bantuan dari kecerdasan buatan. Pada bidang sosial
kemasyarakatan revolusi industri 4.0 memunculkan beberapa
fenomena baru yang perlu diantispasi agar tidak membawa efek
negatif. Revolusi industri 4.0 mengharuskan masyarakat mampu
untuk, disatu sisi, menyerap, menampung dan menerima modernitas
baru tetapi disisi lain, tetap bisa mengamalkan kepercayaan dan nilai-
nilai luhur yang mereka percayai. Hal ini berdampak pada munculnya
kegalauan tersediri bagi masyarakat/komunitas tertentu. Fenomena
lain yang muncul dalam era ini sebagai dampak dari proses digitalisasi
adalah “re-centered emergency” (berfokus dan mementingkan diri
sendiri) dalam masyarakat
Secara lebih luas dampak dari revolusi industri terlihat pada
perubahan tingkah laku, pola komunikasi dan sosialisasi, pola
belajar, privasi, kepemilikan, konsumsi, waktu bekerja, waktu
istirahat, gaya hidup, dan sebagainya. Bila disikapi dengan positif
maka era ini sebenarnya membawa harapan, peluang dan juga
tantangan. Peluang terbesar secara makro ekonomi adalah proses
otomatisasi dan digitalisaasi berpeluang meningkatkan efisiensi dan
produktivitas yang akan membuka pasar baru dan pada akhirnya
mendorong pertumbungan ekonomi. Akan tetapi salah satu tantangan
terbesar dari sisi makro ekonomi terkait dengan masalah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 210


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

ketenagakerjaan, terutama karena akan hilangnya bebrbagai jenis


pekerjaan tradisional karena digantikan dengan sistem, aplikasi dan
mesin/robot. Hal ini tentunya harus mulai dipikirkan dan diantisipasi
agar mampu meredam dampak negatif yang timbul khususnya
Kabupaten Supiori.

4.2.1.3. Green Economy


Pembangunan ekonomi global saat ini sudah mulai bergeser ke
konsep green economy, yaitu ekonomi ekologis. Pengertian green
economy merujuk pada ekonomi yang mempertimbangkan aspek
lingkungan dan ekologi sehingga praktiknya sangat
memperhitungkan pengurangan resiko terhadap kelestarian
lingkungan. Ekonomi ekologis tidak berarti ekonomi yang berbasis
sektor lingkungan atau agraris melainkan ekonomi yang tidak
mengesampingkan resiko kerusakan lingkungan dan ekologi.
Misalnya perekonomian berbasis industri dengan meminimalkan
penggunaan bahan bakar minyak dan gas, dan mereduksi polusi.
Prinsip-prinsip ekonomi berkelanjutan dalam green economy
tersebut menjadi pedoman perubahan arah pembangunan.
Pertumbuhan ekonomi harus mengarah pada keberlanjutan ekologi.
Misalnya, perekonomian yang berbasis industri harus meminimalkan
dampak lingkungan. Bahkan pembangunan berbasis ekonomi agraris
pun harus direncanakan dengan pertimbangan dampak ekologis yang
minimalis. Hal penting yang bisa dilakukan oleh pemerintah daerah
untuk mendukung perkembangan ekonomi hijau tersebut adalah
dalam level perencanaan pembangunan dengan menyeimbangkan
pertumbuhan ekonomi dengan minimalisir dampak lingkungannya.

4.2.1.4. Masyarakat Ekonomi ASEAN


Pada tahun 2007, para pemimpin menegaskan komitmen kuat
mereka untuk mewujudkan Masyarakat ASEAN dan mempercepat
target waktunya dari 2020 menjadi 2015, atau lima tahun lebih cepat
dari yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Konsep Masyarakat ASEAN
terdiri dari tiga pilar yang terkait satu dengan yang lain, yaitu:
Masyarakat Politik Keamanan ASEAN, Masyarakat Ekonomi ASEAN
dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 211


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic


Community/AEC) dibentuk untuk mewujudkan integrasi ekonomi
ASEAN, yakni tercapainya wilayah ASEAN yang aman dengan tingkat
dinamika pembangunan yang lebih tinggi dan terintegrasi,
pengentasan masyarakat ASEAN dari kemiskinan, serta pertumbuhan
ekonomi untuk mencapai kemakmuran yang merata dan
berkelanjutan. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) memiliki
karakteristik utama sebagai berikut: (a) pasar tunggal dan basis
produksi; (b) kawasan ekonomi yang berdaya saing tinggi; (c) kawasan
pengembangan ekonomi yang merata; dan (d) kawasan yang secara
penuh terintegrasi ke dalam perekonomian global.
Dalam menghadapi MEA 2015, Pemerintah Indonesia telah
menerbitkan beberapa kebijakan yang bersifat lintas sektoral dan
memberi perhatian khusus dalam meningkatkan daya saing, antara
lain : a) Inpres No. 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun
2008 – 2009, b) Inpres No. 11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen
Cetak Biru masyarakat Ekonomi ASEAN, c) Keppres No. 23/2012
tentang susunan keanggotaan setnas ASEAN, d) program
Pembangunan seperti MP3EI, e) Program Sislognas, f) Penyusunan
Roadmap dan Inpres Daya saing, g) Policy Paper mengenai kesiapan
Indonesia menghadapi AEC h) dan pembentukan Komite Nasional
AEC 2015, i) Unit Kerja Presiden di bidang Pengembangan dan
Pengendalian pembangunan (UKP4) Monitoring Langkah Pemerintah.
Lebih lanjut mengenai pelaksanaan MEA 2015, telah dibuat
komitmen yaitu Masyarakat ASEAN 2025. Masyarakat ASEAN 2025
telah resmi disahkan oleh Kepala Negara/Pemerintahan anggota
ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-27 di Kuala
Lumpur, Malaysia. Pengesahan tersebut dilakukan melalui
penandatanganan The 2015 Kuala Lumpur Declaration on the
Establishment of ASEAN Community dan The Kuala Lumpur Declaration
on ASEAN 2025: Forging Ahead Together yang akan menjadi panduan
ASEAN dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi ASEAN dalam
10 tahun ke depan.
Pendeklarasian ASEAN Community 2025 menjadi momen
penting karena merupakan kelanjutan dari Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) yang berlaku sejak 31 Desember 2015 lalu. ASEAN

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 212


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Community 2025 merupakan visi ASEAN 10 tahun ke depan.


Masyarakat ASEAN 2025 meliputi ASEAN Economic Community (AEC)
atau dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN
Political-Security Community (APSC), dan ASEAN Socio-Culture
Community (ASCC). Terdapat lima pilar dalam cetak-biru MEA 2025,
yaitu: a. Ekonomi ASEAN yang terintegrasi dan kohesif; b. ASEAN yang
kompetitif dan dinamis; c. Peningkatan konektivitas dan kerja sama
sektoral; d. ASEAN yang tangguh, inklusif, dan berorientasi serta
fokus ke masyarakat; serta e. ASEAN Global.
Memasuki era MEA, tentu menuntut kesiapan dari pemerintah
Indonesia dan secara khusus daerah (provinsi/kabupaten/kota) baik
sebagai pasar ataupun sebagai tempat berproduksi. Diharapkan
daerah-daerah di Indonesia dapat berperan aktif dan mampu
membaca peluang untuk tidak saja menjadi konsumen namun
menjadi produsen. Sebab disisi lain, Indonesia sangat membutuhkan
pembukaan lapangan pekerjaan atau usaha.

4.2.2. Isu Kebijakan Nasional


4.2.2.1. Isu-Isu Strategis RPJMN Tahun 2020-2024
Kebijakan pembangunan nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2020- 2024 diarahkan untuk mencapai visi pembangunan
nasional yaitu “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT,
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-
ROYONG”. Visi tersebut diwujudkan melalui 9 (sembilan) Misi yang
dikenal sebagai Nawacita Kedua yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia;
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing;
3. Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan;
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan;
5. Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Kepribadian Bangsa;
6. Penegakan Sistem Hukum yang Bebas Korupsi, Bermartabat,
dan Terpercaya;
7. Perlindunganbagi Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman
pada Seluruh Warga;
8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya;
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 213


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Dalam mencapai Visi dan ke-9 Misi di atas, Presiden


menetapkan 7 (tujuh) Prioritas Nasional dalam Pembangunan Tahun
2020-2024 beserta isu strategisnya sebagai berikut:
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang
Berkualitas dan Berkeadilan
Keberlanjutan Sumber Daya Alam
Efektivitas Tata Kelola Sumber Daya Ekonomi
Transformasi Strukturan Berjalan Lambat
Revolusi Industri 4.0 dan Ekonomi Digital
2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
dan Menjamin Pemerataan
Ketimpangan antar wilayah, yang ditandai dengan
tingginya kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia;
ketimpangan pendapatan; terjadinya konsentrasi
kegiatan ekonomi di Kawasan Barat Indonesia terutama
Pulau Jawa; terbatasnya sarana prasarana dan
aksesibilitas di daerah tertinggal, desa dan Kawasan
pedesaan, Kawasan transmigrasi, dan Kawasan
perbatasan; dan belum optimalnya pengembangan
ekonomi lokal di daerah tertinggal, desa dan Kawasan
pedesaan, Kawasan transmigrasi, dan Kawasan
perbatasan.
3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan
Berdaya Saing
Pengendalian penduduk dan penguatan tata Kelola
kependudukan
Perlindungan social bagi seluruh penduduk
Pemenuhan layanan dasar
Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda
Pengentasan kemiskinan
Peningkatan produktivitas dan daya saing
4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan
Melemahnya ideologi Pancasila dan ketahanan budaya
bangsa
Belum optimalnya pemajuan kebudayaan Indonesia
Belum mantapnya Pendidikan karakter dan budi pekerti

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 214


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Masih lemahnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai


ajaran agama
Belum kukuhnya moderasi beragama untuk memperkuat
toleransi dan kerukunan
Belum optimalnya peran keluarga
Rendahnya budaya literasi, inovasi, dan kreativitas
5. Memperkuat Infrastruktur Untuk Mendukung
Pengembangan Ekonomi dan Pelayanan Dasar
Penyediaan akses perumahan dan permukiman layak,
aman dan terjangkau
Penyediaan akses air minum dan sanitasi layak dan aman
Pengelolaan air tanah dan air baku berkelanjutan
Keselamatan dan keamanan transportasi
Ketahanan kebencanaan infrastruktur
Waduk multiguna dan modernisasi irigasi
Konektivitas jalan, kereta api, laut, udara, dan darat
Infrastruktur perkotaan meliputi transportasi, energi dan
ketenagalistrikan, infrastruktur dan ekosistem TIK
perkotaan, penyediaan akses air minum dan sanitasi yang
layak dan aman, penyediaan akses perumahan dan
permukiman layak, aman dan terjangkau
Energi dan ketenagalistrikan meliputi keberlanjutan
penyediaan, akses serta keterjangkauan dan kecukupan
penyedian
Transformasi digital meliputi penuntasan dan
pemanfaatan infrastruktur TIK, serta fasilitas pendukung
transformasi digital
6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan
Bencana, dan Perubahan Iklim
Peningkatan kualitas lingkungan hidup
Peningkatan ketahanan bencana dan iklim
Pembangunan rendah karbon
7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi
Pelayanan Publik
Konsolidasi demokrasi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 215


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Optimalisasi kebijakan luar negeri


Penegakan hukum nasional
Reformasi birokrasi dan tata Kelola
Menjaga stabilitas keamanan nasional

Isu strategis nasional yang tertuang dalam Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024
yang difokuskan terhadap arah pembangunan di Provinsi Papua
meliputi:
1. Belum optimalnya pelaksanaan otonomi khusus Papua;
2. Terbatasnya pelayan dasar, belum kuatnya kapasitas
pemerintahan daerah;
3. Belum berkembangnya wilayah adat dalam mendukung
perekonomian wilayah;
4. Belum optimalnya pengembangan potensi unggulan berbasis
sumber daya alam;
5. Belum optimalnya pembangunan infrastruktur dan
konektivitas; dan
6. Basih rentannya ketahanan fisik dan sosial atas perubahan
iklim, bencana, polusi, dan abrasi pantai serta rentan terhadap
kesenjangan sosial dan kemiskinan perkotaan

Kerangka kebijakan pada kewenangan nasional yang tertuang


dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2020-2024 yang difokuskan terhadap arah pembangunan di
Provinsi Papua diantaranya:
1. Pulau Papua diharapkan tumbuh lebih tinggi untuk
meningkatkan skala ekonomi di Kawasan Timur Indonesia
dengan didorong oleh hilirisasi sumber daya alam dan
diversifikasi industri pengolahan berbasis perkebunan, pangan,
dan perikanan. Penguatan konektivitas juga dilakukan untuk
menurunkan disparitas harga komoditas dan biaya logistik.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Maluku dan Papua
diharapkan mampu mengejar ketertinggalan dari wilayah
lainnya.
2. Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 216


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi


pangan. Pengelolaan sumber daya pangan difokuskan pada:
1) Daerah sentra produksi dan daerah dengan tingkat
permintaan tinggi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi; dan
2) Daerah yang rawan pangan, rentan kelaparan dan
stunting, serta daerah miskin dan perbatasan di
Maluku dan Papua.
3. Kebijakan pembangunan Wilayah Papua dalam tahun 2020-
2024 diarahkan pada percepatan pembangunan untuk
mengejar ketertinggalan dibanding wilayah lainnya, dan
pelaksanaan Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat
berlandaskan pendekatan budaya dan kontekstual Papua, dan
berbasis ekologis dan wilayah adat. Percepatan pembangunan
Wilayah Papua juga diarahkan untuk mendorong transformasi
perekonomian yang sangat bergantung pada sumber daya alam
ke arah perekonomian wilayah yang lebih maju dengan
mendorong pengembangan industri berbasis komoditas lokal
pertanian, perkebunan, peternakan dan kehutanan;
pengembangan ekonomi kemaritiman melalui pengembangan
industri perikanan dan pariwisata bahari; pengembangan
pariwisata budaya dan alam melalui pengembangan potensi
sosial budaya dan keanekaragaman hayati; pengembangan
hilirisasi industri pertambangan, minyak, gas bumi dan
tembaga; serta peningkatan kawasan konservasi dan daya
dukung lingkungan untuk pembangunan rendah karbon.
Lingkup Wilayah Adat dan Strategi Pengembangannya untuk
wilayah adat Saireri (Kabupaten Supiori, Biak Numfor,
Kepulauan Yapen, dan Waropen) yaitu:
1) Hilirisasi industri perikanan;
2) industri pengalengan ikan;
3) industri pariwisata budaya;
4) bahari Kepulauan Padaido dan Kepulauan Ambai.

4.2.2.2. Isu-Isu Strategis INPRES Nomor 9 Tahun 2020


Pada awal Triwulan IV tahun 2020 ini, Presiden RI telah
memberikan menginstruksikan seluruh kementerian untuk

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 217


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

mempercepat pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.


Perintah ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020
tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua
dan Papua Barat. Presiden menginstruksikan pendekatan
pembangunan Papua harus berdasarkan perspektif sosial, budaya,
wilayah adat, dan zona ekologis. Selain itu juga diperintahkan
percepatan pelaksanaan program pembangunan berbasis kecamatan
dan kampung di wilayah terpencil, tertinggal, pedalaman, pulau-
pulau kecil, perbatasan negara, dan pegunungan yang sulit dijangkau.
Dialog dengan semua komponen masyarakat, organisasi
kemasyarakatan, dan lembaga penyelenggara pemerintah daerah
harus lebih diutamakan, demikian perintah yang tertuang dalam
dokumen Inpres tersebut. Kemudian, diperlukan adanya
pendampingan dan peningkatan terhadap aparatur pemerintah
daerah dan pelibatan peran serta masyarakat. INPRES Nomor 9 Tahun
2020 menyebut pembiayaan dibebankan APBN dan APBD beserta
sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat sesuai dengan
ketentuan peraturan.
Berdasarkan muatan intruksi yang termuat dalam Inpres
tersebut, berikut ini terdapat beberapa isu strategis yang harus
diperhatikan dan diacu dalam penyusunan rencana pembangunan
lima tahun kedepan untuk Kabupaten Supiori, yaitu:
1) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan,
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan,
dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
melakukan penajaman, koordinasi dan sinkronisasi terhadap
kerangka kebijakan strategis, kerangka regulasi, kerangka
anggaran, dan rencana aksi dalam mewujudkan pelaksanaan
percepatan pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua sesuai
dengan kementerian/lembaga yang berada di bawah koordinasi
masing-masing Kementerian Koordinator.
2) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
a. Melakukan penyusunan, penajaman program, dan
mengoordinasikan kegiatan, proyek, lokasi, dan output

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 218


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

(keluaran) Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi


Papua beserta integrasi pendanaannya yang bersumber dari
belanja kementerian/lembaga, belanja non-kementerian/
lembaga, transfer ke daerah, dan dana desa;
b. Bersama dengan Menteri Dalam Negeri menyelaraskan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Papua
dengan Rencana Aksi Tahunan sampai tahun 2024;
3) Menteri Keuangan
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul
Papua melalui afirmasi beasiswa Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan.
4) Kepala Staf Kepresidenan
Melakukan penyelesaian masalah secara komprehensif
(debottlenecking) terkait masalah yang menghambat percepatan
pembangunan kesejahteraan serta pengendalian isu-isu strategis;
5) Menteri Dalam Negeri
a. Mengembangkan kebijakan dan program pendidikan kluster
yang berjiwa Pancasila, wawasan kebangsaan, pendidikan
kewarganegaraan, dan bela negara yang inovatif sesuai
kontekstual Papua;
b. Meningkatkan percepatan cakupan administrasi
kependudukan (Nomor Induk Kependudukan, kartu keluarga,
akta nikah, dan akta kelahiran) dan integrasi sistem
administrasi kependudukan;
c. Meningkatkan dan memastikan perencanaan pembangunan
daerah dan keuangan daerah yang kontekstual Papua sesuai
kesiapan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia
aparatur pemerintah daerah;
d. Bersama-sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi mengembangkan kebijakan
khusus dalam rangka penguatan SDM aparatur pemerintahan
dan pengurus Lembaga kemasyarakatan kampung/lembaga
adat kampung serta pengembangan inovasi dalam penataan
pelayanan publik yang kontekstual Papua;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 219


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

e. Meningkatkan peran distrik menjadi role model pendekatan


pembangunan berbasis kewilayahan melalui konsep Distrik
Membangun-Membangun Distrik melalui afirmasi kebijakan
kepada Bupati/ Walikota untuk melimpahkan kewenangannya
meliputi:
1) Penyelenggaraan pelayanan dasar skala distrik (pusat data
kependudukan, basis data kewilayahan);
2) Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat lokal;
3) Pembinaan dan pengawasan pemerintahan kampung (distrik
sebagai pendamping/ coaching clinic bagi pemerintahan
kampung);
4) Sebagai pusat data, informasi dan pengetahuan, pusat
pelayanan dasar, pusat pemberdayaan masyarakat;
5) Sebagai pusat pengembangan inovasi dan kewirausahaan,
pusat pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan; dan
6) Sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota;
f. Mengoordinasikan pengkajian penataan daerah dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah dan percepatan pembangunan di Wilayah
Pulau Papua.
6) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
a. Bersama-sama dengan pemerintah daerah melaksanakan
langkah-langkah terobosan, terpadu, dan inovatif dalam
memastikan peningkatan pemerataan akses layanan
pendidikan di semua jenjang dan percepatan pelaksanaan Wajib
Belajar 12 Tahun, antara lain dengan bantuan pendidikan
untuk anak usia sekolah, penerapan sekolah berpola asrama,
sekolah satu atap, sekolah alam, dan model pembelajaran yang
sesuai dengan kondisi geografis wilayah, kebutuhan
masyarakat dan daerah, terutama di daerah terpencil,
pedalaman, pegunungan, kepulauan, dan perbatasan negara;
b. Bersama-sama dengan pemerintah daerah, dunia usaha dan
industri mengembangkan pendidikan vokasi berkualitas sesuai
dengan sektor prioritas di daerah;
c. Bekerja sama dengan pemerintah daerah melaksanakan
langkah-langkah terobosan, terpadu, dan inovatif dalam

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 220


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

penerapan kurikulum kontekstual Papua dan pendidikan


inklusif, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
(pendidikan berbasis digital/ e-leaming);
d. Memastikan kebijakan yang tepat dalam penyediaan tambahan
kuota guru untuk pemenuhan kekurangan guru dan
pemberdayaan Kolese Pendidikan Guru, pemberian insentif bagi
tenaga pendidik dan kependidikan, dan peningkatan kualitas
dan kompetensi guru dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi;
e. Bersama-sama dengan pemerintah daerah memberi
kesempatan yang lebih luas untuk menempuh Afirmasi
Pendidikan Menengah dan Tinggi bagi SDM Unggul Papua;
f. Bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan Menteri Pemuda dan Olahraga
membangun dan mengelola asrama mahasiswa nusantara;
g. Bersama-sama dengan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala
Badan Riset dan Inovasi Nasional dan Menteri Luar Negeri
membangun dan mengembangkan pusat kajian yang bertaraf
internasional terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity)
Papua di Perguruan Tinggi Negeri di Provinsi Papua;
h. Bersama-sama dengan Menteri/Pimpinan Lembaga terkait
membangun dan memperkuat kualitas pendidikan vokasi di 7
(tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim
Ha, Bomberay, dan Domberay) yang sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah.
7) Menteri Kesehatan
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta yang memperhatikan kontekstual Papua,
kearifan lokal, dan kebutuhan daerah melalui peningkatan
kesehatan ibu dan anak, penurunan stunting, percepatan
perbaikan gizi masyarakat, peningkatan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
peningkatan kegiatan surveilans, kewaspadaan dini, dan respon
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), pembudayaan
perilaku hidup sehat, dan penguatan sistem kesehatan;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 221


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

b. Memastikan penguatan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah,


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Upaya
Kesehatan Perorangan, Puskesmas rawat inap, Puskesmas non
rawat inap, dan jaringannya dalam upaya kesehatan
masyarakat yang berkualitas dan didukung peningkatan
kapasitas tenaga kesehatan, sarana dan prasarana, alat
kesehatan, obat-obatan, Bahan Medis Habis Pakai dan
pembiayaan;
c. Memastikan kebijakan khusus untuk pelayanan kesehatan di
daerah tertinggal, daerah terpencil, dan perbatasan negara,
termasuk sistem rujukan pola pembiayaan, regulasi
pengangkatan dan penempatan tenaga kesehatan Papua,
insentif bagi tenaga kesehatan dan kelembagaan;
d. Melaksanakan afirmasi pendidikan (beasiswa dan tugas belajar)
dan program ikatan dinas tenaga kesehatan serta afirmasi
pendayagunaan dan mekanisme redistribusi tenaga kesehatan
yang ditempatkan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk putra-
putri OAP;
e. Mendukung peningkatan penyediaan akses air minum dan
sanitasi layak dan aman sesuai karakteristik dan kebutuhan
daerah dalam kerangka Major Project RPJMN Tahun 2020-2024
melalui pendekatan perubahan perilaku masyarakat.
8) Menteri Agama
a. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan tokoh agama membangun kolaborasi dengan lembaga
keagamaan dan lembaga sosial keagamaan untuk
mengembangkan model pendidikan keagamaan khas Papua
melalui sekolah berpola asrama;
b. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
membangun dan memperkuat kualitas pendidikan tinggi
keagamaan di 7 (tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi,
Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay) yang sesuai
dengan karakteristik potensi wilayah.
9) Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 222


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

a. Mengembangkan pola kolaborasi dengan dunia usaha dalam


pengembangan ekonomi Papua yang inovatif;
b. Memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Papua
dalam pengembangan potensi ekonomi berbasis wilayah adat
dan zona ekologis dengan teknologi terapan dan pascaproduksi;
c. Mengembangkan inovasi teknologi produksi untuk
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan (teknologi
tepat guna bidang pertanian dan perikanan, serta riset dan
inovasi sosial);
d. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Menteri Pemuda dan Olahraga, dan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat memastikan pembangunan,
pengelolaan, dan penguatan inovasi dan kreativitas kaum muda
Orang Asli Papua (Papua Youth Creative Hub);
e. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menteri Luar Negeri membangun dan mengembangkan
pusat kajian yang bertaraf internasional terhadap
keanekaragaman hayati (biodiversity) Papua di Perguruan
Tinggi Negeri di Provinsi Papua;
f. Mengembangkan inovasi teknologi untuk penyediaan akses air
minum dan sanitasi layak dan aman sesuai karakteristik dan
kebutuhan daerah.
10) Menteri Pemuda dan Olahraga
a. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka
mendukung program pengembangan talenta olahraga kaum
muda di Provinsi Papua sesuai potensi masyarakat Papua;
b. Mengembangkan minat, bakat, dan kepemimpinan pemuda
Papua yang mempertimbangkan kontekstual Papua, ilmu
pengetahuan dan teknologi dan kecenderungan global lainnya;
c. Memastikan pembangunan, pengelolaan, dan penguatan
inovasi dan kreativitas kaum muda Asli Papua [Papua Youth
Creative Hub).
11) Menteri Sosial
a. Memutakhirkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)
untuk mendukung Wajib Belajar 12 Tahun dan akurasi data
penerima bantuan sosial;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 223


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

b. Membangun pendekatan dan kebijakan terpadu dalam


pengentasan kemiskinan yang kontekstual Papua;
c. Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial melalui
mekanisme khusus yang merata mencakup daerah terpencil
dan kelompok sosial yang berkebutuhan khusus;
d. Meningkatkan penyediaan pelayanan dasar dan pengembangan
sosial ekonomi Komunitas Adat Terpencil sesuai kearifan lokal
dan potensi ekonomi wilayah;
e. Memperkuat pola pendampingan melalui sertifikasi
pendamping sosial, pemberdayaan masyarakat terutama di
daerah terpencil, pedalaman, pegunungan, perbatasan negara
dan pulau-pulau kecil;
12) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
a. Mengoordinasikan langkah-langkah terpadu dalam
mewujudkan Papua Layak Anak, termasuk melindungi anak
dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi penelantaran dan
perlakuan salah lainnya;
b. Meningkatkan kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan;
c. Meningkatkan perlindungan anak dan perempuan dari
kekerasan dan tindak pidana perdagangan orang;
d. Memperkuat kualitas dan peran keluarga dalam
menyelenggarakan perlindungan anak dengan melibatkan
partisipasi lembaga masyarakat;
13) Menteri Pertanian
a. Memperkuat sistem pangan lokal untuk mewujudkan
kedaulatan pangan dan mendorong penerapan pertanian
berkelanjutan;
b. Mengembangkan komoditas unggulan Wilayah Pulau Papua
yang terintegrasi hulu-hilir pada komoditas unggulan lokal
sagu, pala, lada, cengkeh, kakao, kelapa, kopi, dan buah merah;
c. Mengembangkan sentra-sentra produksi pertanian,
peternakan, dan perkebunan di Kawasan Potensi Ekonomi
(KPE) secara terpadu dari hulu ke hilir di 7 (tujuh) Wilayah Adat
(Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan
Domberay);

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 224


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

d. Meningkatkan fasilitasi dan penyediaan tenaga penyuluh dalam


rangka meningkatkan pemberdayaan bagi petani lokal dan
pekerja di sentra-sentra produksi pertanian, peternakan,
hortikultura dan perkebunan;
e. Membangun pola kolaborasi pentahelix berbasis pendekatan
korporasi petani dalam mendukung sentra-sentra produksi
pertanian, peternakan, hortikultura dan perkebunan di 7
(tujuh) Wilayah Adat untuk meningkatkan pendapatan OAP;
f. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
serta Menteri/Pimpinan Lembaga terkait untuk membangun
dan memperkuat kualitas pendidikan vokasi di 7 (tujuh)
Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha,
Bomberay, dan Domberay) yang sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah.
14) Menteri Kelautan dan Perikanan
a. Memberdayakan nelayan OAP secara terpadu;
b. Bersama-sama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan
pemerintah daerah memastikan pelestarian ekosistem pesisir
dan laut, melalui konservasi dan rehabilitasi mangrove, padang
lamun, dan terumbu karang;
c. Mengembangkan sentra kelautan dan perikanan terpadu yang
memprioritaskan pemberdayaan nelavan OAP;
d. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
serta Menteri/Pimpinan Lembaga terkait untuk membangun
dan memperkuat kualitas pendidikan vokasi di 7 (tujuh)
Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha,
Bomberay, dan Domberay) yang sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah.
15) Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi
a. Mendukung Pemerintah Provinsi Papua dalam mempercepat
pembangunan kampung dan kawasan perdesaan yang
mempertimbangkan kearifan lokal di wilayah terpencil,
tertinggal, pedalaman, pulau-pulau terluar, perbatasan negara
dan pegunungan yang sulit dijangkau;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 225


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

b. Bersama-sama dengan Menteri Dalam Negeri dalam


memperkuat kapasitas kelembagaan dan aparatur
kampung/desa, sistem keuangan kampung/desa, perencanaan
pembangunan kampung, dan sistem informasi kampung dalam
rangka pelayanan dasar dan pembangunan terpadu di
kampung;
c. Memperkuat pola pendampingan aparatur dan masyarakat
kampung;
d. Mengembangkan pola Transformasi Ekonomi Kampung
Terpadu (TEKAD);
e. Meningkatkan pola keterkaitan kota-kampung, baik
konektivitas, pemasaran, pelayanan dasar, dan informasi
digital;
f. Bersama-sama dengan Menteri Komunikasi dan Informatika
mengembangkan kampung digital;
g. Bersama-sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
mengembangkan kampung/desa wisata berbasis pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat;
h. Bersama-sama dengan Menteri Perhubungan dan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan
pembangunan terintegrasi simpul-simpul transportasi udara,
laut, dan darat dengan layanan angkutan transportasi, serta
jaringan jalan nasional dan nonstatus;
i. Mengembangkan pola kolaborasi pentahelix dalam percepatan
pembangunan 30 (tiga puluh) daerah tertinggal di Wilayah
Pulau Papua;
j. Bersama-sama dengan Badan Nasional Penanggulangan
Bencana memastikan langkah-langkah terpadu dan pemulihan
pascabencana melalui pemberdayaan masyarakat desa dan
penyediaan sarana dan prasarana perdesaan;
k. Bersama-sama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan menata dan mengembangkan aset kampung/desa
untuk peningkatan pendapatan masyarakat asli Papua di
sekitar hutan maupun di dalam kawasan hutan;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 226


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

l. Melaksanakan pencegahan, penghentian, dan pemulihan


konflik dengan pranata adat dan pengembangan budaya.
16) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
a. Memberikan asistensi dalam penajaman rencana induk
kepariwisataan provinsi, kabupaten, dan kota;
b. Mengembangkan destinasi pariwisata unggulan yang khas
Papua mencakup wisata alam (ekowisata, wisata bahari, wisata
petualangan), wisata budaya (heritage tourism, wisata sejarah,
wisata kuliner, wisata kota yang difokuskan pada Cultural
Heritage Regeneration, dan wisata kampung), dan wisata
buatan (meeting-incentive-convention-exhibition/MICE dan
wisata olah raga);
c. Bersama-sama dengan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan mengembangkan destinasi pariwisata
d. (Ekowisata) berbasis Kawasan Hutan Prioritas, taman bumi
(geopark), dan wisata bahari yang berbasis Taman Wisata
Perairan dan Suaka Alam Perairan;
e. Mengembangkan 1 (satu) Destinasi Prioritas di 7 (tujuh) Wilayah
Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay,
dan Domberay) secara holistik, terpadu dan terintegrasi;
f. Bersama-sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi mengembangkan kampung/desa
wisata berbasis pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
17) Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
a. Memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
masyarakat Papua terutama OAP secara berkelanjutan;
b. Meningkatkan pola kemitraan dan kerja sama antar pelaku
usaha bagi Koperasi-UMKM bersama pelaku usaha besar;
c. Melaksanakan pendampingan bagi UMKM dan Koperasi dalam
permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun
permodalan lainnya;
d. Melaksanakan koordinasi dan pendampingan program
kewirausahaan, memfasilitasi ide usaha dan pendampingan,
menguatkan peran inkubator dan akselerator usaha, dan
mengembangkan akses pembiayaan bagi wirausaha;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 227


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

e. Melaksanakan pendampingan, menguatkan kelembagaan


dan SDM serta melakukan pemetaan dalam rangka
pengembangan 1 (satu) koperasi unggul sebagai pilot project di
7 (tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim
Ha, Bomberay, dan Domberay) berdasarkan sektor strategis dan
potensi daerah;
f. Mengembangkan koperasi untuk mengelola hub logistik dalam
kaitannya dengan distribusi barang dan mengelola homestay
sebagai penunjang destinasi pariwisata;
18) Menteri Perindustrian
a. Mendorong pengembangan hilirisasi industri di Kawasan
Pengembangan Ekonomi (KPE) berbasis wilayah adat sesuai
sektor strategis dan potensi daerah;
b. Menumbuhkan dan menguatkan sentra Industri Kecil dan
Menengah (IKM) dengan memperhatikan potensi sumber daya
daerah dan memprioritaskan OAP.
19) Menteri Perdagangan
a. Memberdayakan pengelolaan pasar di kawasan perkotaan,
pasar tradisional, termasuk pasar di kawasan perbatasan
Negara;
b. Mengoptimalkan pemanfaatan gerai maritim yang terpadu
dengan pembangunan daerah;
c. Melakukan pemetaan dan mendorong usaha rintisan (start-up),
pelatihan dan pemagangan bagi kaum muda Papua secara
terpadu dari hulu ke hilir di 7 (tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago,
Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay)
serta penyediaan sarana-prasarana perdagangan melalui
pembangunan dan revitalisasi gerai maritim;
d. Memberikan asistensi kepada pelaku usaha di Provinsi Papua
dan Provinsi Papua Barat berorientasi ekspor dan kemudahan
ekspor secara langsung dari Wilayah Pulau Papua.
20) Menteri Ketenagakerjaan
a. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan penciptaan
lapangan kerja yang memprioritaskan OAP melalui
pembangunan dan pengembangan Balai Latihan Kerja,
peningkatan peran dan kerja sama pendidikan dan pelatihan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 228


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

vokasi dengan dunia usaha, peningkatan kualitas


penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi, peningkatan
sertifikasi kompetensi, dan peningkatan tata kelola pendidikan
pelatihan vokasi;
b. Bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Papua dan
Pemerintah Provinsi Papua Barat membangun dan
mengembangkan pusat pendidikan dan pelatihan yang unggul,
berkualitas, dan berdaya saing.
21) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
a. Mendorong pengelolaan kawasan hutan oleh masyarakat asli
Papua melalui skema perhutanan sosial;
b. Mengembangkan komoditas unggulan Wilayah Pulau Papua
yang terintegrasi hulu-hilir pada komoditas unggulan lokal sagu
dan gaharu;
c. Bersama-sama dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
mengembangkan destinasi pariwisata (ekowisata) berbasis
Kawasan Hutan Prioritas, taman bumi (geopark), dan wisata
bahari yang berbasis Taman Wisata Perairan dan Suaka Alam
Perairan;
d. Bersama-sama dengan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi menata dan mengembangkan aset
kampung/desa untuk peningkatan pendapatan masyarakat asli
Papua di sekitar hutan maupun di dalam kawasan hutan;
e. Meningkatkan kapasitas SDM Unggul Papua dan
pengembangan pola karir (career planning) di berbagai
tingkatan dan ruang lingkup penugasan di lingkungan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
f. Bersama-sama dengan pemerintah daerah melakukan
pencegahan pencemaran dan kerusakan serta rehabilitasi
lingkungan di luar kawasan hutan serta upaya pemulihannya;
g. Bersama-sama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan
memastikan pelestarian ekosistem pesisir dan laut melalui
konservasi dan rehabilitasi mangrove, padang lamun dan
terumbu karang dan bersama dengan pemerintah daerah
memastikan pelestarian rehabilitasi di luar kawasan hutan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 229


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

22) Menteri Badan Usaha Milik Negara


a. Mendorong BUMN untuk meningkatkan kewajiban pelayanan
publik (public service obligation) di daerah terpencil,
pedalaman, pegunungan, perbatasan negara dan pulau-pulau
kecil;
b. Mengembangkan sosial ekonomi yang didukung oleh skema
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan skema
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) antara lain melalui pola kolaborasi dengan
kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan kelompok-
kelompok sosial organisasi kemasyarakatan, lembaga ekonomi
dan komunitas sosial masyarakat sekitar;
c. Meningkatkan peran serta SDM Unggul Papua untuk berkarya
di lingkungan BUMN.
23) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
a. Meningkatkan penyediaan akses air minum dan sanitasi yang
layak dan aman sesuai karakteristik dan kebutuhan daerah
dalam kerangka Major Project RPJMN Tahun 2020-2024,
melakukan pendampingan dan fasilitasi kepada pemerintah
daerah dalam rangka perencanaan teknis penyediaan akses air
minum dan sanitasi yang layak dan aman, serta melakukan
pendampingan dan fasilitasi dalam rangka peningkatan kinerja
lembaga penyelenggara/operator air minum dan sanitasi di
provinsi maupun kabupaten/kota;
b. Meningkatkan penyediaan perumahan dan permukiman yang
layak, aman, dan terjangkau sesuai karakteristik dan
kebutuhan daerah dalam kerangka Major Project RPJMN Tahun
2020-2024 serta melakukan pendampingan perencanaan teknis
penyediaan perumahan dan permukiman yang layak, aman dan
terjangkau sesuai kebutuhan dan karakteristik lokal kepada
pemerintah daerah;
c. Bersama-sama dengan Menteri Perhubungan dan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
memastikan pembangunan terintegrasi simpul-simpul
transportasi udara, laut, dan darat dengan layanan angkutan
transportasi, serta jaringan jalan nasional dan nonstatus;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 230


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

d. Menyediakan dan meningkatkan pengelolaan air tanah dan air


baku yang berkelanjutan, termasuk di kawasan perkotaan,
kawasan strategis (KEK, KI, Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional/KSPN, destinasi wisata prioritas), dan pulau-pulau
terpencil, terdepan, dan terluar;
e. Meningkatkan konektivitas jalan untuk mendorong
pengembangan ekonomi wilayah, pembukaan isolasi daerah,
sentra-sentra ekonomi, perbatasan negara, dan aksesibilitas di
daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3 T) sesuai dengan
kebijakan Major Project Trans Papua di RPJMN Tahun 2020-
2024;
f. Mengembangkan model pengembangan sentra-sentra
komoditas dan kawasan perdesaan yang terpadu di koridor
Trans Papua yang dinilai layak sesuai Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi dan Kabupaten terkait;
g. Meningkatkan peran serta pengusaha OAP sesuai amanat
Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
h. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dan Menteri Pemuda dan Olahraga dalam membangun dan
mengelola asrama mahasiswa nusantara;
i. Meningkatkan peran serta SDM Unggul Papua di lingkungan
BUMN yang terkait pekerjaan umum dan perumahan rakyat.
24) Menteri Perhubungan
a. Membangun pola kolaborasi dengan kementerian/
lembaga dan pemerintah daerah dalam membangun sistem
jaringan dan pelayanan transportasi secara terpadu (darat, laut,
dan udara) dengan mengoptimalkan potensi peran serta
masyarakat dan swasta guna membuka isolasi wilayah,
menghubungkan simpul-simpul transportasi di Papua dengan
menghubungkan moda laut, udara, dan darat, mendukung
pengembangan sentra-sentra komoditas unggulan di kawasan
strategis (KEK, KI, KSPN, destinasi wisata), mempercepat
pembangunan daerah tertinggal, dan mendukung pergerakan
ekonomi kawasan perdesaan-kawasan perkotaan, dengan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 231


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

memperlancar distribusi barang dan mobilitas orang, serta


untuk mendukung ketahanan pangan;
b. Bersama-sama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi memastikan pembangunan
terintegrasi simpul-simpul transportasi udara, laut, dan darat
dengan layanan angkutan transportasi, serta jaringan jalan
nasional dan nonstatus;
c. Memastikan kebijakan dan program konektivitas udara, laut,
dan darat yang terpadu dalam kerangka Major Project Jembatan
Udara Papua serta Major Project Jaringan Pelabuhan Utama
Terpadu pada RPJMN Tahun 2020-2024;
d. Mendukung konektivitas udara dan laut dari Wilayah Pulau
Papua ke luar negeri sebagai bagian dari strategi pengembangan
ekonomi Wilayah Pulau Papua yang berorientasi ekspor, nilai
tambah, dan daya saing;
e. Meningkatkan peran serta pengusaha OAP sesuai amanat
Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat;
f. Bersama-sama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
serta Menteri/Pimpinan Lembaga terkait untuk membangun
dan memperkuat kualitas pendidikan vokasi di 7 (tujuh)
Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee Pago, Anim Ha,
Bomberay, dan Domberay) yang sesuai dengan karakteristik
potensi wilayah;
g. Meningkatkan peran serta SDM Unggul Papua di lingkungan
BUMN yang terkait perhubungan.
25) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Meningkatkan pemerataan jangkauan pelayanan listrik
perdesaan (kampung) di daerah terpencil, pedalaman,
pegunungan, perbatasan negara, dan pulau-pulau kecil serta
jangkauan pelayanan listrik penunjang KI, KEK, KSPN, dan
Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) dengan
mendahulukan pemanfaatan energi baru terbarukan sesuai
dengan potensi daerah setempat;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 232


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

b. Memprioritaskan pengembangan energi baru terbarukan sesuai


karakteristik dan kebutuhan daerah untuk kegiatan penyediaan
energi dalam pembangunan lingkungan hidup yang
berkelanjutan;
c. Memastikan pelaksanaan kebijakan Bahan Bakar Minyak
(BBM) Satu Harga.
26) Menteri Komunikasi dan Informatika
a. Mempercepat pemerataan infrastruktur teknologi informasi dan
komunikasi ke seluruh Wilayah Pulau Papua baik daerah
komersil maupun nonkomersil terutama pendukung KI, KEK,
KSPN, dan SKPT;
b. Meningkatkan pemanfaatan akses telekomunikasi dan internet
di seluruh Wilayah Pulau Papua, baik daerah komersil maupun
nonkomersil;
c. Membangun pola kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam
penyediaan infrastruktur dan pemanfaatan akses
telekomunikasi dan internet;
d. Mendukung pelayanan kesehatan jarak jauh (telemedicine),
pelayanan pendidikan berbasis digital/e-learning, penguatan
jaringan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan
pelayanan publik di seluruh distrik (kecamatan);
e. Mengembangkan start-up digital kaum muda Papua.
27) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
a. Mendukung Pemerintah Provinsi Papua melalui pemetaan
secara konkret dalam rangka perlindungan hak-hak
masyarakat adat;
b. Mendukung Pemerintah Provinsi Papua dalam melaksanakan
mediasi aktif dalam penyelesaian sengketa tanah ulayat untuk
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan
umum;
c. Meningkatkan koordinasi lintas kementerian/lembaga dalam
rangka pelaksanaan peradilan adat yang sesuai konteks Papua,
kearifan lokal, dan kebutuhan daerah;
d. Meningkatkan perlindungan melalui pemanfaatan sistem dan
database hak kekayaan intelektual OAP.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 233


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

28) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi
a. Menyusun kebijakan khusus dan memastikan pelaksanaan
Kebijakan dan Manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
mempertimbangkan kekhususan daerah tertentu mencakup
daerah otonomi khusus Papua, daerah tertinggal, daerah
terpencil, daerah konflik, daerah bencana, dan daerah
perbatasan di Provinsi Papua;
b. Menyusun dan memastikan kebijakan afirmatif dalam seleksi
dan penempatan SDM Unggul Papua di kementerian/ lembaga,
dan pengembangan pola karir sesuai kompetensi dan sistem
merit;
c. Memberikan asistensi khusus dalam penguatan reformasi
sistem akuntabilitas kinerja pemerintah daerah;
d. Meningkatkan dan mengembangkan pola kompetensi ASN asal
Papua yang inovatif, adaptif, dan ASN pembelajar (learning
leadership) sesuai konteks Papua, kearifan lokal, dan
kebutuhan pembangunan daerah;
e. Optimalisasi SDM Unggul Papua dalam pengembangan karir di
BUMN dan kementerian/lembaga.
29) Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional
a. Meningkatkan percepatan pelaksanaan reforma agraria yang
mempertimbangkan kontekstual Papua;
b. Meningkatkan kepastian hukum hak atas tanah melalui
sertifikasi hak atas tanah, penataan dan publikasi batas
kawasan hutan dan non hutan dalam skala kadaster, dan
pendaftaran tanah adat/ulayat sesuai hasil inventarisasi
masyarakat hukum adat dan tanah adat/ulayat yang
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dalam Perdasus atau
Perdasi;
c. Mendukung pengadaan tanah bagi pembangunan untuk
kepentingan umum pada tahapan pelaksanaan dan penyerahan
hasil;
d. Bersama-sama dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Gubernur Provinsi Papua, dan Bupati/Walikota di Provinsi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 234


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Papua memfasilitasi penanganan masalah hukum terkait


pemanfaatan tanah adat/ulayat untuk kepentingan percepatan
pembangunan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi
Papua Barat.
30) Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal
a. Memberikan asistensi dan pelatihan teknis di bidang
penanaman modal dalam rangka peningkatan kapasitas Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP);
b. Mendorong pelaksanaan investasi di KEK Sorong, KI Teluk
Bintuni, kawasan pertambangan di Mimika, destinasi wisata,
dan memastikan terbangunnya sentra-sentra komoditas
unggulan di 7 (tujuh) Wilayah Adat (Laa Pago, Saireri, Tabi, Mee
Pago, Anim Ha, Bomberay, dan Domberay) dalam rangka
menggerakkan ekonomi wilayah dan masyarakat asli Papua.
31) Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
a. Mengoordinasikan upaya penanggulangan bencana meliputi
pencegahan bencana, penanganan keadaan darurat bencana,
dan rehabilitasi pada daerah terdampak bencana di Provinsi
Papua;
b. Mengoordinasikan standardisasi dan kebutuhan
penyelenggaraan penanggulangan bencana pada daerah
terdampak bencana di Provinsi Papua.
32) Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia, Jaksa Agung dan Kepala Badan Intelijen
Negara
a. Memberikan dukungan pengamanan dalam rangka Percepatan
Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua;
b. Membangun komunikasi sosial yang inklusif dengan tokoh
agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, organisasi
kemasyarakatan, dan kelompok-kelompok strategis Papua
dalam mewujudkan pendekatan dan kebijakan pembangunan
yang tepat ;
c. Memberikan dukungan untuk pencegahan, penegakan hukum,
pendidikan dan budaya anti korupsi dalam rangka pengelolaan
dana otonomi khusus kepada seluruh penyelenggara
pemerintahan daerah ;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 235


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

33) Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan


Memberikan dukungan untuk melakukan pemantauan,
pengendalian dan pengawasan keuangan daerah dan melakukan
pendampingan guna meningkatkan kualitas, transparansi, dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/ daerah serta
meningkatkan upaya pencegahan korupsi dalam rangka
pengelolaan dana otonomi khusus.

4.2.2.3. Dampak Covid-19 dan Kebijakan Pemerintah Tentang


Normal Baru (New Normal)
Pandemi COVID-19 telah menyebar ke hampir semua negara di
dunia dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun demikian waktu
penyebaran dan lama pandemi, tingkat gangguan, serta kemampuan
negara-negara didunia untuk meresponsnya sangat bervariasi. Negara
yang lebih besar dan maju umumnya memiliki sumber daya dan
infrastruktur yang lebih lengkap untuk menghadapi pandemi
sehingga memberikan kemampuan recovery yang lebih cepat. Namun
bagi negara-negara sedang berkembang, termasuk negara
berkembang ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan
Vietnam) memulai pandemi dengan fasilitas infrastruktur kesehatan
yang kurang memadai dan hal ini menambah tingkat resiko serta
dampaknya terhadap bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.
Pada hampir semua negara, upaya menangani pandemi COVID-
19 sedang berlangsung. Sejumlah besar intervensi kesehatan
masyarakat telah diterapkan. Pada banyak negara, diberlakukan
sistem perawatan kesehatan seperti dalam kondisi perang, seperti
untuk meningkatkan kapasitas tempat tidur, persediaan, dan pekerja
terlatih. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk mengatasi
kekurangan pasokan medis yang sangat dibutuhkan. Perang melawan
COVID-19 adalah hal yang harus dimenangkan terlebih dahulu saat
ini jika kita ingin merencanakan arah yang tepat secara ekonomi dan
sosial menuju kondisi normal baru. Kondisi normal baru adalah
realitas baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. Setelah tercapai
kondisi normal baru maka dipastikan akan terjadi restrukturisasi
dramatis terhadap tatanan ekonomi dan sosial.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 236


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Metode work from home atau pekerjaan jarak jauh menjadi


metode utama dimasa ini. Hampir semua lini bisnis mengalami
perlambatan dalam aktivitas mereka. Dalam dunia pendidikan
Institusi pendidikan beralih ke sistem belajar online sebagai upaya
agar proses belajar mengajar tetap berjalan meskipun ruang kelas
fisik ditutup. Pada sisi lain, dunia usaha dan pemerintah dipaksa
untuk memenuhi permintaan di area kritis yang mencakup makanan,
persediaan rumah tangga, dan barang medis.
Pandemi COVID-19 telah berdampak sangat serius terhadap
perekonomian dengan memunculkan krisis ekonomi dan sistem
keuangan yang tidak terduga sebelumnya. Di sisi moneter Bank
sentral diseluruh dunia menghadapi tantangan likuiditas dan
solvabilitas bagi hampir semua sektor industri yang ada di negara
masing-masing. Hal ini menjadi fokus bank sentral dan pemerintahan
hampir diseluruh dunia agar sistem keuangan masing-masing negara
tetap berfungsi dengan baik. Guncangan terhadap mata pencaharian
atau ketenagakerjaan sebagai akibat besarnya tenaga kerja yang di
PHK bisa menjadi yang terbesar dalam hampir satu abad (McKinsey
Global Institute, 2020).
Menghadapi tantangan tersebut, ketahanan merupakan
kebutuhan vital. Masalah jangka pendek pengelolaan kas untuk
likuiditas dan solvabilitas jelas merupakan hal yang terpenting. Tetapi
segera setelah itu, bisnis perlu bertindak berdasarkan rencana
ketahanan yang lebih luas karena guncangan mulai meningkatkan
struktur industri yang sudah mapan, mengatur ulang posisi
kompetitif selamanya. Sebagian besar penduduk akan mengalami
ketidakpastian dan tekanan keuangan pribadi. Pimpinan sektor
publik, swasta, dan sosial perlu membuat keputusan "melalui siklus"
yang sulit yang menyeimbangkan keberlanjutan ekonomi dan sosial,
mengingat kohesi sosial sudah berada di bawah tekanan berat dari
populisme dan tantangan lain yang ada sebelum virus korona.
Ketika memasuki era normal baru maka tantangan pertama
adalah mengembalikan bisnis ke operasional setelah penghentian
atau penurunan drastis dalam operasi mereka, dan ini tidak mudah.
Penglaman dari negara-negara yang telah recovery dan memasuki
normal baru lebih awal, seperti China, menunjukkan bahwa banyak

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 237


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

rantai pasokan input (supply chain) yang belum sepenuhnya siap


melayani kebutuhan industri. Selain itu perlu waktu bagi pekerja dan
karyawan untuk mencapai tingkat produktivitas tenaga kerja
sebelumnya.
Pada konteks ini peran pemerintah pada masing-masing negara
sangat penting untuk membantu mengatasi permasalahn tersebut.
Bagi negara berkembang seperti Indonesia permasalahan terkait
upaya recovery pada dunia usaha menghadapi tantangan yang lebih
kompleks. Selain keterbatasan sumber daya dan dana bagi intervensi
juga besarnya ketergantungan impor terhadap barang modal dan
bahan baku industri. Kondisi dimana masih banyak rantai pasokan
(supply chain) dari pihak luar negri yang belum recovery sepenuhnya
tentu perlu dipikirkan dengan baik cara mengatasinya agar industri
dalam negeri bisa segera berangsur-angsur beroperasi dengan normal
dan penyerapan tenaga kerja kembali normal.

4.2.2.4. Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)


Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka
Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan/atau Menghadapi Ancaman
yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas
Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional, bahwa
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah rangkaian
kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional yang merupakan
bagian dari kebijakan keuangan negara yang dilaksanakan oleh
Pemerintah untuk mempercepat Penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19) dan/atau menghadapi ancaman yang
membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem
keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional.
Program PEN bertujuan untuk melindungi, mempertahankan,
dan meningkatkan kemampuan ekonomi para Pelaku Usaha dalam
menjalankan bisnisnya. Program ini dijalankan dengan beberapa asas
yakni sebagai berikut:
1. Asas keadilan sosial;
2. Sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 238


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

3. Mendukung Pelaku Usaha;


4. Menerapkan kaidah-kaidah kebijakan yang penuh kehati-
hatian, serta-tata kelola yang baik, transparan, akseleratif,
adil, dan akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan;
5. Tidak menimbulkan moral hazard;
6. Adanya pembagian biaya dan risiko antar pemangku
kepentingan sesuai tugas dan kewenangan masing-masing.

Dalam melaksanakan program PEN, pemerintah pusat


memfokuskan kebijakannya pada para pelaku usaha termasuk UMKM
serta masyarakat. Kedua unsur tersebut dinilai berperan penting
dalam mempercepat pemulihan ekonomi RI.
Strategi yang dilakukan Pemerintah Pusat dalam melaksanakan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah sebagai berikut:
1. Langkah kebijakan penanganan dan pemulihan ekonomi
diarahkan pada perbaikan sisi demand yang meliputi:
Percepatan dan penguatan subsidi dan bantuan sosial untuk
masyarakat miskin dan rentan miskin (tambahan sembako,
tambahan kartu pra-kerja, pembebasan tarif listrik,
penambahan penyaluran program keluarga harapan).
Perluasan stimulus konsumsi dengan fokus kelas menengah
(pariwisata, restoran, transportasi, dan lain-lain).
Untuk mendukung perbaikan investasi maka diperlukan
insentif pajak, insentif kepabeanan dan cukai, memberi
kelonggaran persyaratan kredit/pembiayaan/ pendanaan bagi
UMKM.
Untuk mendukung ekspor dan/atau impor perlu adanya
insentif pajak, insentif keabeanan dan cukai, penyederhanaan
dan pengurangan jumlah larangan dan pembatasan (lartas)
ekspor dan/atau impor, percepatan proses ekspor dan/atau
impor untuk reputable traders, peningkatan & percepatan
layanan ekspor dan/atau impor dan pengawasan melalui
National Logistic Ecosystem (NLE)
2. Penanganan dunia usaha dukungan untuk UMKM, BUMN, dan
Korporasi yang meliputi:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 239


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Dukungan untuk dunia usaha pada UMKM (subsidi bunga


34,15 Triliun; Insentif perpajakan yaitu PPh pasal 21 DPT, PPh
final UMKM DTP 28,06Triliun; Penjaminan untuk kredit modal
kerja baru UMKM 125Triliun).
Dukungan untuk dunia usaha pada BUMN (Penyertaan modal
negara (PMN); Pembayaran kompensasi; Talangan modal
kerja/ investasi; Dukungan dalam bentuk lain, antara lain:
Optimalisasi BMN, Pelunasan Tagihan Loss Limit Penjaminan,
Penundaan Dividen, Penjaminan Pemerintah, Pembayaran
Talangan Tanah Proyek Strategis Nasional).
Dukungan untuk dunia usaha pada Korporasi (Insentif
perpajakan dunia usaha) sebesarRp34,95Triliun yaitu
pembebasan PPh pasal 22 impor, Pengurangan angsuran PPh
pasal 25 sebesar 30%, pengembalian pendahuluan PPN;
Penempatan dana Pemerintah di Perbankan dalam rangka
restrukturisasi debitur UMKM 35Triliun.
3. Dukungan fiskal untuk mendukung UMKM: Stimulus kredit
UMKM dengan subsidi bunga untuk penerima bantuan sebesar
34,15 Triliun, dengan uraian sebagai berikut:
27,26 Triliun melalui Bank Pengkreditan Rakyat (BPR) dan
perusahaan pembiayaan yaitu penundaan angsuran dan
subsidi bunga untuk Usaha Mikro dan Kecil sebesar 6%
selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 bulan berikutnya,
serta Usaha Menengah sebesar 3% selama 3 bulan pertama
dan 2% selama 3 bulan berikutnya.
6,40 Triliun melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembiayaan
Usaha Mikro (Umi), Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera
(Mekaar), Pegadaian, yaitu Penundaan cicilan pokok dan
subsidi bunga untuk KUR, UMi, Mekaar, dan pegadaian
selama 6 bulan.
0,49 Triliun melalui Online, Operasi, Petani, Lembaga
Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Lembaga Pengelola Modal
Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP), UMKM Pemerintah
Daerah, yaitu Relaksasi diberikan subsidi Bunga 6% selama
6 bulan.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 240


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4. Penempatan Dana di Perbankan yang terdampak Restrukturisasi


bertujuan untuk memberikan dukungan likuiditas kepada
perbankan yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan
dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal
kerja dilakukan kepada bank peserta.
5. Penjaminan kredit modal kerja UMKM dapat dilakukan secara
langsung oleh pemerintah (hanya dapat diberikan ke BUMN)
dan/atau melalui badan usaha penjaminan yang ditunjuk.
6. Insentif perpajakan yang diberikan pemerintah pusat untuk
dunia usaha yaitu:
7. Dukungan APBN untuk pemulihan ekonomi kepada Pemda

4.2.3. Isu Strategis Provinsi Papua

Dalam RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023 terdapat isu-


isu strategis pembangunan yang perlu diperhatikan, yaitu:
1 Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (Pendidikan,
Kesehatan dan Gizi), baik dari Status Golongan
Pendapatan, Gender maupun Antar Wilayah;
2 Pemantapan Rasa Aman dan Suasana Demokrasi yang
Kondusif sebagai Landasan Utama Pembangunan;
3 Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan dalam Peningkatan
Pelayanan Publik;
4 Pertumbuhan Ekonomi yang Merata dan Berkelanjutan
berbasis Komoditas dan Karakteristik Lokal didukung oleh
Pembangunan Infrastruktur yang Memperhatikan Prinsip
Pembangunan Berkelanjutan;
5 Pengurangan Kesenjangan, Peningkatan Pemerataan
Pembangunan dan Konektivitas antar Wilayah dan
Kabupaten serta Peningkatan Kualitas Ekosistem dan Jasa
Lingkungan.

Selain itu, yang harus dilihat juga adalah fokus pengembangan


Provinsi Papua dalam upaya mempercepat pengembangan ekonomi
wilayah dan menjaga keseimbangan kemajuan daerah yang terkait
langsung dengan Kabupaten Supiori yaitu Pengembangan
Perkebunan dan industri kelapa sawit dan coklat, serta pariwisata.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 241


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4.2.4. Isu Strategis Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan


Hidup Kabupaten Supiori
Berdasarkan hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025, telah terpetakan
beberapa isu strategis terkait kondisi Daya Dukung Daya Tampung
Lingkungan Hidup (D3LH) Kabupaten Supiori sebagai berikut.
1 Keterbatasan kawasan hutan produksi dalam
pengembangan komoditas berbasis lahan;
2 Daya Dukung Penyediaan Air sangat terbatas terutama
pada daerah pemukiman penduduk;
3 Terbatasnya luas kawasan peruntukan pemukiman di
pusat ibukota kabupaten;
4 Potensi terdampak bencana abrasi dan banjir rob cukup
tinggi di sepanjang pesisir pulau Supiori;
5 Karakteristik bentang alam, tipe vegetasi dan jenis tanah
kurang cocok untuk pengembangan lahan pertanian

4.2.5. Isu Pembangunan Kabupaten Supiori


Beberapa isu yang menjadi isu strategis yang muncul dalam
pelaksanaan pembangunan daerah di Kabupaten Supiori selama ini
dan perlu mendapat perhatian khusus dalam penyusunan RPJMD
Tahun 2021-2025 adalah:

1 Peningkatan Kinerja Perekonomian Daerah


2 Percepatan Dalam Penurunan Tingkat Kemiskinan
3 Percepatan Dalam Penurunan Ketimpangan Pendapatan
4 Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Sanitasi Dasar
Setiap Wilayah
5 Peningkatan Capaia Indeks Pembangunan Manusia
6 Peningkatan Mutu, Akses, dan Tatakelola Terhadap
Pelayanan Pendidikan
7 Peningkatan Mutu, Akses, dan Tatakelola Terhadap
Pelayanan Kesehatan
8 Peningkatan Kinerja Kemandirian Fiskal Daerah
9 Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi Dari Pemanfaatan Hasil
Pada Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, Sektor
Pertambangan, Sektor Perdagangan, Serta Sektor Industri
10 Peningkatan Kemampuan Daya Beli Masyarakat
11 Percepatan Pencegahan dan Penanganan Kasus
Kriminalitas
12 Percepatan Dalam Penanganan Persampahan dan Limbah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 242


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

13 Penataan ruang dan Kawasan Peruntukan Pemukiman di


Pusat Ibukota
14 Percepatan Pengembangan Sektor Pariwisata
15 Percepatan Pengembangan Sektor Kelautan dan Perikanan

4.3. Telaah Dokumen Perencanaan Terkait


4.3.1. Telaah RPJP Nasional, RPJPD Provinsi, dan RPJPD
Kabupaten
Rencana Pembangunan Jangka Panjang baik di tingkat
Nasional, Provinsi maupun Kabupaten wajib untuk dijadikan dasar
dalam merumuskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025. Berdasarkan telaah
yang dilakukan, periode perumusan RPJMD Kabupaten Supiori
beririsan dengan RPJP Nasional pada tahap Keempat (2020-2024),
RPJPD Provinsi Papua pada tahap Ketiga (2017-2022), dan RPJPD
Kabupaten Supiori tahap Ketiga (2020-2024).
Tabel 4.41.
Telaah RPJP Nasional, RPJD Provinsi dan RPJPD Kabupaten
RPJP Nasional RPJP Provinsi Papua RPJPD Kabupaten
2005-2025 2005-2025 2005-2025 *
Tahapan Prioritas Tahapan Prioritas Tahapan Prioritas
Tahapan Mewujudkan Tahapan Memantapkan .
Keempat masyarakat Ketiga Pembangunan
(2020- Indonesia yang (2017- yang didukung
2024) mandiri, maju, 2022) SDM yang
adil dan Berkualitas
makmur dan
melalui Kemapanan di
percepatan Bidang
pembangunan Ekonomi,
disegala bidang Sosial, Budaya,
dengan Politik,
struktur Lingkungan
ekonomi yang
kokoh
berlandaskan
keunggulan
kompetitif

Sesuai dengan telaah pada Tabel 4.42. diatas prioritas


pembangunan jangka panjang pada tahap keempat di level nasional
dan tahap ketiga di level provinsi merumuskan prioritas yang sama
yaitu “Pencapaian kondisi kemapanan masyarakat dan daerah di
segala bidang, serta memiliki kepribadian dan bermartabat dalam
suasana harmonisasi kebersamaan”.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 243


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Prioritas RPJP ini harus dijadikan sebagai acuan dalam


melakukan perumusan Visi RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025 yang secara substansial memuat upaya untuk lebih
meningkatkan pembangunan secara menyeluruh dengan
memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia, dan menggunakan
sumber daya manusia yang memilki kualitas yang tinggi.

4.3.2. Telaah RPJM Nasional Tahun 2020-2024 dan RPJMD


Provinsi Papua Tahun 2019-2023
Disamping melakukan penyesuaian dengan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang di tingkat nasional, provinsi dan
daerah, dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025, juga harus beririsan dengan
RPJM Nasional dan Provinsi Papua. Penyesuaian ini disamping untuk
mewujudkan perencanaan pembangunan yang sinergis, juga menjadi
pendorong pencapaian rencana pembangunan di Kabupaten Supiori.
Berdasarkan telaah yang dilakukan, terdapat benang merah
yang kuat antara dokumen RPJMN dan RPJMD Provinsi Papua. Dari
visi yang ditetapkan, antara RPJMN dan RPJMD Provinsi Papua
memiliki aspek yang identik pada perwujudan kemandirian dan
kepribadian/ berakhlak. Sedangkan jika diturunkan pada misi,
antara nasional dan Provinsi Papua juga memiliki kesamaan dan
irisan yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.42.
Telaah RPJM Nasional 2020-2024 Dan RPJMD Provinsi Papua
2019-2023
Visi RPJMN 2020-2024: Terwujudnya
Visi RPJMD Provinsi Papua 2019-
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
2023: Papua Bangkit, Mandiri,
Berkepribadian Berlandaskan Gotong
dan Sejahtera Yang Berkeadilan
Royong

No. Misi No. Misi

1. Peningkatan Kualitas Manusia 1. Memantapkan Kualitas dan


Indonesia Daya Saing SDM
2. Struktur Ekonomi yang Produktif, 2. Memantapkan Rasa Aman,
Mandiri, dan Berdaya Saing Tentram dan Damai serta
Kehidupan Demokrasi
memperkuat Bingkai NKRI
3. Pembangunan yang Merata dan 4. Penguatan dan Percepatan
Berkeadilan Perekonomian Daerah sesuai
4. Mencapai Lingkungan Hidup yang Potensi Unggulan Lokal dan
Berkelanjutan Pengembangan Wilayah
berbasis Kultural secara
Berkelanjutan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 244


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

Visi RPJMN 2020-2024: Terwujudnya


Visi RPJMD Provinsi Papua 2019-
Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan
2023: Papua Bangkit, Mandiri,
Berkepribadian Berlandaskan Gotong
dan Sejahtera Yang Berkeadilan
Royong
5. Kemajuan Budaya yang 5. Percepatan Pembangunan
Mencerminkan Kepribadian Bangsa Daerah Tertinggal, Terdepan,
Terluar dan Tertentu
6. Penegakan Sistem Hukum yang 3. Penguatan Tata Kelola
Bebas Korupsi, Bermartabat, dan Pemerintahan yang Baik
Terpercaya
7. Perlindungan bagi Segenap Bangsa 2. Memantapkan Rasa Aman,
dan Memberikan Rasa Aman pada Tentram dan Damai serta
Seluruh Warga Kehidupan Demokrasi
memperkuat Bingkai NKRI
8. Pengelolaan Pemerintahan yang 3. Penguatan Tata Kelola
Bersih, Efektif, dan Terpercaya Pemerintahan yang Baik
9. Sinergi Pemerintah Daerah dalam 2. Memantapkan Rasa Aman,
Kerangka Negara Kesatuan Tentram dan Damai serta
Kehidupan Demokrasi
memperkuat Bingkai NKRI

Hasil penelaahan RPJMN dan RPJMD Provinsi ini akan menjadi


kerangka acuan pada saat merumuskan visi dan misi RPJMD
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025.

4.3.3. Telaah RTRW Provinsi Papua Dan RTRW Kabupaten


Supiori
Penyusunan RPJMD Kabupaten Supiori memperhatikan dan
mempertimbangkan berbagai arah kebijakan pembangunan yang
telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Papua dan RTRW Kabupaten
Supiori sebagai data untuk menetapkan lokasi program dan kegiatan
pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di
Kabupaten Supiori.

Tabel 4.43.
Telaah Kebijakan RTRW Provinsi Papua dan Kebijakan RTRW
Kabupaten Supiori

Kebijakan RTRW Provinsi Papua Kebijakan RTRW Kabupaten Supiori

Dalam kebijakan RTRW Provinsi Papua Untuk mewujudkan tujuan penataan


yang ditetapkan dalam Peraturan ruang yang telah di uraikan serta
Daerah No. 23 Tahun 2013 tentang dengan mengakomodasi Kebijakan
RTRW Provinsi Papua 2013-2033, Rencana Tata Ruang Nasional dan
secara spesifik memberikan arahan Rencana Kebijakan Tata Ruang Provinsi
serta potensi dan kendala yang ada di
Kabupaten Supiori maka kebijakan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 245


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

kebijakan penataan ruang bagi penataan ruang Kabupaten Supiori


Kabupaten Supiori sebagai berikut: adalah:

1. Pengembangan Pembangkit 1. Penetapan pusat–pusat kegiatan


Listrik Tenaga Uap
untuk mendukung pelayanan
2. Kawasan Hutan Lindung
3. Kawasan Pantai Berhutan Bakau sosial ekonomi dalam
4. Kawasan Sempadan Pantai
pengembangan wilayah.
5. Kawasan cagar alam geologi
2. Peningkatan aksesibilitas dalam
6. Kawasan rawan bencana alam
rangka menunjang pengembangan
geologi (rawan tsunami)
wilayah dan pengembangan jalur
7. Kawasan peruntukan Hutan
mitigasi bencana di Kabupaten
Produksi tetap (HP)
Supiori.
8. Kawasan peruntukan pertanian
3. Peningkatan Pelayanan Prasarana
lahan basah
Energi Listrik, Telekomunikasi,
9. Kawasan peruntukan perikanan
Sumberdaya Air dan Prasarana
tangkap
Lingkungan, untuk seluruh distrik
10. Kawasan peruntukan pariwisata
di Kabupaten Supiori dan lokasi
11. kawasan perbatasan laut Republik
permukiman baru.
Indonesia bagian utara terdiri dari
4. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
4 pulau kecil terluar meliputi
Kabupaten Supiori.
Pulau Fanildo, Pulau Bras, Pulau
5. Pemantapan fungsi kawasan
Miosbefondi di Kabupaten Supiori
lindung yang terletak dalam
12. Kawasan strategis dari aspek
wilayah Kabupaten Supiori,
sosial budaya (wilayah Maudori di
terutama berkenaan dengan hutan
Kabupaten Supiori).
lindung, resapan air, dan kawasan
pesisir (sempadan pantai, kawasan
hutan bakau, daerah perlindungan
laut).
6. Pengelolaan kawasan rawan
bencana alam.
7. Peningkatan fungsi kawasan untuk
kepentingan pertahanan dan
keamanan negara.
8. Pengembangan dan Pengelolaan
Pulau-pulau kecil dan terluar di
wilayah kabupaten.
9. Pengembangan dan Peningkatan
Kawasan Pariwisata agar dapat
mendukung perekonomian
kabupaten.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 246


Permasalahan dan Isu Strategis Daerah

4.3.4. Telaah RPJMD Kabupaten Lainnya Yang Berbatasan


Secara geografis wilayah Kabupaten Supiori dikelilingi oleh 2
(dua) kabupaten lainnya yang berdekatan, yaitu Kabupaten Biak
Numfor dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
Berdasarkan hasil telaah yang dilakukan terhadap dokumen
RPJMD Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Kepulauan Yapen.
ditemukan adanya kesamaan substansi Misi pembangunan sebagai
berikut.
Tabel 4.44.
Telaah RPJMD Kabupaten Berbatasan Yang Masih Berlaku
Di Wilayah Papua
RPJMD RPJMD
Kabupaten Biak Numfor Kabupaten Kepulauan Yapen
1. Meningkatkan Perekonomian Daerah 1. Meningkatkan dan Memantapkan
melalui Pemberdayaan Ekonomi Tata Pemerintahan yang Baik
Kreatif dan Pemanfaatan Potensi 2. Meningkatkan dan Memantapkan
Unggulan Daerah Tata Kehidupan Masyarakat yang
2. Meningkatkan Kualitas Hidup dan Aman, Tertib, dan Taat Hukum
Daya Saing Sumber Daya Manusia 3. Meningkatkan dan Memantapkan
3. Mewujudkan Tata Kelola Kualitas SDM
Pemerintahan yang Berwibawa, 4. Meningkatkan dan Memantapkan
Bersih dan Profesional, Berorientasi Pengelolaan SDA Secara
kepada Pelayanan Publik yang Prima Berkelanjutan
4. Mewujudkan Percepatan 5. Menyediakan dan Memantapkan
Pembangunan Infrastruktur Dasar Pembangunan Infrastruktur Dasar
dan Strategis yang Berwawasan yang Memadai dan Merata dengan
Lingkungan dan Tata Ruang Memperhatikan Kerawanan
Bencana
6. Meningkatkan dan Memantapkan
Pemberdayaan dan Partisipasi
Masyarakat dalam Pembangunan

Berdasarkan telaah RPJMD daerah sekitar Kabupaten supiori


di atas maka dapat diketahui bahwa dalam penyusunan RPJMD
Tahun 2021-2025, Kabupaten supiori perlu mempertimbangkan
berbagai alternatif pembangunan sebagai bentuk sinergitas antar
daerah yang meliputi (1) Peningkatan konektivitas antar wilayah,
khususnya transportasi darat dan laut; (2) Peningkatan perekonomian
daerah dengan mengoptimalkan potensi SDA yang dimiliki yang
dilakukan dengan prinsip keberlanjutan; serta (3) Peningkatan
kualitas hidup dan berdaya saing.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 247


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

5.1. Visi

Sejalan dengan amanat di dalam pasal 263 ayat 3 Undang-


Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah yang
menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah atau RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan, pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program
perangkat daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan
kerangka pendanaan indikatif untuk jangka waktu 5 tahun yang
disusun dengan berpedoman RPJPD dan RPJMN.
Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi kepala
daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu
pemilihan kepala daerah (PILKADA). Visi kepala daerah dan wakil
kepala daerah yang terpilih menggambarkan arah pembangunan atau
kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan
selama 5 tahun sesuai dengan misi yang diemban.

“Mewujudkan Kabupaten Supiori Sebagai Kabupaten Yang


Unggul Dalam Bidang Pariwisata, Kelautan Dan Perikanan
Menuju Masyarakat Yang Sejahtera, Maju, Adil Dan
Bermartabat”
Memperhatikan visi tersebut serta perubahan paradigma dan
kondisi yang akan dihadapi serta capaian pada masa yang akan
datang, diharapkan Kabupaten Supiori mampu berperan dalam dalam
perubahan yang terjadi di lingkup regional, nasional maupun global.
Perumusan dan penjelasan terhadap visi yang dimaksud dijabarkan
lebih lanjut dalam beberapa pokok-pokok visi sebagai berikut:

Masyarakat Yang Sejahtera


Masyarakat Kabupaten Supiori yang sejahtera adalah,
masyarakat Supiori yang terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial serta dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Masyarakat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 249


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kabupaten Supiori baik secara individu maupun kelompok terpenuhi


hak dan kebutuhan dasarnya secara layak dan dapat memperoleh
pelayanan sosial yang disediakan pemerintah Kabupaten Supiori
sehingga dapat menjalani kehidupan secara layak dan bermartabat.
Dalam hal ini kesejahteraan dapat diukur dari beberapa aspek
kehidupan antara lain: 1) Dengan melihat kualitas hidup dari segi
materi, seperti kualitas rumah, bahan pangan dan sebagianya; 2)
Dengan melihat kualitas hidup dari segi fisik, seperti kesehatan
tubuh, lingkungan alam, dan sebagainya; 3) Dengan melihat kualitas
hidup dari segi mental, seperti fasilitas pendidikan, lingkungan
budaya, dan sebagainya; 4) Dengan melihat kualitas hidup dari segi
spiritual, seperti moral, etika, keserasian penyesuaian, dan
sebagainya. Untuk mewujudkan semua ini, maka sektor pariwisata,
kelautan dan perikanan akan menjadi leading sector yang memiliki
backward dan forward linkage serta bersinerji sempurna dengan
sektor-sektor lainya untuk menghantarkan masyarakat Supiori yang
terpenuhi segala kebutuhan hidupnya baik itu secara material, mental
maupun spiritual.

Masyarakat Yang Maju


Masyarakat Kabupaten Supiori yang maju memiliki sistem
sosial yang diasaskan kepada prinsip moral yang beradab,
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yang maju dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dan menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan
masyarakat. Untuk menjadikan masyarakat Kabupaten Supiori
menjadi masyarakat yang maju, maka diperlukan syarat-syarat yaitu:

1) Pendidikan yang Bermutu. Dengan mutu pendidikan yang tinggi


tentu akan mencetak sumber daya manusia yang berkualitas
pula. Sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi
modal untuk memajukan daerah dan negara.
2) Kesehatan yang Baik dan Terjamin. Kesehatan merupakan
investasi untuk mendukung perekonomian. Kesehatan yang
baik dan terjamin akan berpengaruh bagi tingkat kualitas hidup
masyarakat. Selain itu, kesehatan juga berpengaruh pada mutu
pendidikan. Tanpa didukung kualitas kesehatan yang memadai,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 250


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

proses peningkatan mutu pendidikan tidak akan berjalan


lancar.
3) Pembangunan Infrastruktur yang Merata. Pembangunan
infrastruktur perlu dilakukan secara merata, khususnya di
daerah-daerah yang selama ini belum terjamah. Pembangunan
infrastruktur tidak hanya berupa infrastruktur fisik saja, seperti
akses transportasi. Tetapi pembangunan infrastruktur non fisik
juga perlu diperhatikan, seperti jaringan komunikasi telepon
dan internet, pasokan listrik, dan sebagainya.
4) Peningkatan Produktivitas Kerja. Peningkatan produktivitas
kerja harus dibarengi dengan perluasan lapangan kerja dan
menciptakan mental wirausahawan. Hal ini tentu berhubungan
dengan sistem pendidikan suatu negara, dimana sistem
pendidikan tidak hanya melahirkan tenaga kerja yang terampil,
tetapi harus mampu menciptakan manusia bermental
wirausahawan yang tangguh.
5) Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Baik. Kemampuan
mengelola sumber daya alam dengan baik dapat menambah
pendapatan dan meningkatkan perekonomian. Selain itu,
pengelolaan sumber daya alam harus memegang prinsip
pembangunan berkelanjutan supaya generasi selanjutnya tetap
bisa menikmati potensi sumber daya alam di kemudian hari.
Dengan capaian pembangunan yang diperoleh hingga saat ini,
Kabupaten Supiori akan meningkatkan pembangunan di segala sektor
sehingga mengalami kemajuan dan terdepan dalam upaya
peningkatan ekonomi dengan menjadikan sektor pariwisata,
sumberdaya kelautan dan perikanan sebagai leading sector untuk
menggerakan sektor lainnya agar dapat lebih memberikan dampak
kemajuan bagi peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing melalui
pendidikan, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat,
peningkatan infrastruktur dan tata kota, serta kemandirian dengan
tata kelola birokrasi yang prima dan bermoral (good governance).

Masyarakat Yang Adil


Masyarakat yang sejahtera pada taraf awal pembangunan
adalah suatu masyarakat yang kebutuhan pokoknya terpenuhi.
Kebutuhan pokok itu mencakup pangan, sandang, papan, pendidikan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 251


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

dan kesehatan. Namun hal itu saja tidak cukup, karena masyarakat
yang sejahtera harus pula berkeadilan. Untuk itu adil merupakan
salah satu sifat yang harus dimiliki oleh masyarakat Kabupaten
Supiori dalam rangka menegakkan kebenaran kepada siapa pun
tanpa kecuali. Secara adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak;
atau menyampaikan yang satu dengan yang lain. Keadilan merupakan
katup pengaman pada setiap masyarakat, dimana keadilan ini dalam
hukum, kesaksian, keimanan, tindakan dan lain-lain, merupakan
sumber ketentraman dan kedamaian bagi masyarakat Supiori.
Masyarakat Supiori yang adil, adalah masyarakat yang memahami
hak dan kewajibannya sebagai individu, kelompok dan pemimpin
dalam melakukan aktifitas apapun tidak semata-mata berorientasi
untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Dalam hal ini, Pancasila
sebagai landasan NKRI memuat kata adil pada sila kedua yaitu
“kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila kelima yaitu “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kedua sila ini akan menjadi
panutan untuk menciptakan masyarakat Supiori yang adil, melalui
pemenuhan hak dan kewajiban bagi masyarakat yang meliputi : (1)
berhak mendapatkan keadilan di mata hukum; (2) berhak
mendapatkan kehidupan yang layak dan diperlakukan secara adil di
masyarakat; (3) bersikap adil dan membela kebenaran; (4) menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan dan tenggang rasa; (5) berhak mendapat
pengayoman dari orang lain dan pemerintah; (6) berhak mendapatkan
kesejahteraan di berbagai hal; (7) mengikuti kegiatan gotong royong di
masyarakat; dan (8) mengikuti kegiatan negara dalam rangka
mewujudkan keadilan sosial. Berdasarkan ke-8 hak dan kewajiban
ini, maka wujud masyarakat Supiori yang adil diimplementasikan
dengan menempatkan sektor pariwisata, kelautan dan perikanan
sebagai leading sector yang mampu menciptakan pembangunan sosial
ekonomi dan fisik bagi masyarakat secara berkeadilan.

Masyarakat Yang Bermartabat


Martabat berarti derajat atau pangkat manusia sebagai
manusia. Dengan kata lain martabat manusia merupakan keluhuran
manusia yang membedakannya dari mahluk-mahluk lain di burni.
Martabat manusia mengandung arti bahwa setiap orang bernilai bagi
dirinya sendiri. Manusia tidak hanya bernilai sebagai anggota

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 252


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

kelompok atau karena ia bermanfaat bagi orang banyak. Setiap orang


bernilai pada dirinya sendiri, terlepas dari manfaatnya bagi negara
atau masyarakat. Dengan demikian, masyarakat yang bermartabat
adalah sikap dan kondisi masyarakat Supiori yang memiliki harkat
kemanusiaan dan harga diri sehingga berada pada tatanan kehidupan
masyarakat yang mulia. Masyarakat Kabupaten Supiori yang
bermartabat dicirikan dengan mayarakat yang memiliki karakter
beriman, damai, mandiri, demokratis dan beradab, berbudaya,
menghargai Hak Asasi Manusia, tertib dan sadar hukum, kreatif,
percaya diri dan adil yang akan membawa kepada kehidupan yang
lebih baik, dan bahagia. Untuk itu pembangunan harus dikaitkan
dengan usaha-usaha memberdayakan dan memperhatikan martabat
masyarakat, dalam hal ini melalui pengembangan sektor pariwisata,
kelautan dan perikanan menjadi leading sector dalam pembangunan
maka martabat masyarakat Supiori dapat lebih ditingkatkan.

Sektor Pariwisata, Kelautan Dan Perikanan Yang Unggul


Sektor yang unggul adalah sektor yang memiliki ketangguhan
dan kemampuan tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai tumpuan
harapan pembangunan daerah. Sektor unggulan merupakan tulang
punggung dan penggerak perekonomian, sehingga dapat juga disebut
sebagai sektor kunci atau leading sector suatu wilayah. Dengan
demikian, sektor unggulan merupakan refleksi dari suatu struktur
perekonomian, sehingga dapat pula dipandang sebagai salah satu
aspek penciri atau karakteristik dari suatu perekonomian daerah.
Merujuk pada berbagai studi empiris, untuk menjadikan sektor
pariwisata, kelautan dan perikanan yang unggul sebagai leading
sector dalam mewujudkan masyarakat Supiori yang sejahtera, adil,
maju dan bermartabat diperlukan upaya untuk menempatkan
keduanya sebagai sektor yang kontributif, artikulatif, progresif dan
tangguh, dan promotif. Menjadikan sektor yang kontributif berarti
mengembangkan sektor pariwisata, kelautan dan perikanan sebagai
sektor yang memiliki kontribusi besar dalam pencapaian tujuan
utama pembangunan daerah atau dalam keragaan ekonomi makro
daerah seperti dalam pengentasan kemiskinan, penciptaan nilai
tambah, lapangan kerja, pengendalian inflasi dan devisa. Selanjutnya
sebagai sektor artikulatif berarti menjadikan sektor pariwisata,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 253


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

kelautan dan perikanan sebagai dinamisator yang paling besar bagi


pertumbuhan sektor-sektor lain dalam spektrum yang lebih luas.
Adapun sebagai sektor yang progresif dan tangguh berarti sektor
pariwisata, kelautan dan perikanan dapat tumbuh secara
berkelanjutan dengan laju yang pesat, serta memiliki daya saing dan
ketahanan menghadapi gejolak ekonomi, politik, dan globalisasi.
Terakhir, sebagai sektor promotif berarti sektor pariwisata, kelautan
dan perikanan mampu menciptakan tatanan lingkungan yang baik
bagi kegiatan perekonomian daerah maupun nasional. Misalkan
meningkatkan pendapatan masyarakat, memantapkan ketahanan
pangan, dan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah.

5.2. Misi

Secara harfiah misi berarti serangkaian upaya yang terukur dan


terstruktur dalam rangka mewujudkan visi. Pernyataan misi
mengandung makna yang menggambarkan kebutuhan, keinginan dan
harapan prioritas masyarakat dalam rangka pencapaian visi.
Pernyataan misi ini harus dirumuskan dengan baik dan tepat agar
tidak terjadi multi tafsir atau salah tafsir mengenai maksud dan
tujuan yang terkandung didalamnya, berkaitan dengan batas dan
maksud realistis yang dilakukan pemerintah daerah untuk memenuhi
kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat. Disini rumusan misi
bertujuan untuk mengkomunikasikan eksistensi dan arah yang ingin
dituju.
Selain itu rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka
bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan
menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Oleh
sebab itu perumusan misi harus memperhatikan faktor-faktor
strategis baik eksternal berupa tantangan dan peluang maupun
internal yang berupa kekuatan dan kelemahan, sehingga misi yang
disusun tidak hanya menerjemahkan visi semata, tetapi juga sebagai
problem solving dalam pembangunan daerah Kabupaten Supiori
selama periode 2021-2025 mendatang.
Sejalan dengan misi yang menjadi janji politik Bupati/Wakil
Bupati terpilih Kabupaten Supiori, yang telah disampaikan pada
Pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020, maka perumusannya

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 254


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

perlu mensinergikan platform politik dan teknokratik. Selain itu juga


diselaraskan dengan misi yang tertuang dalam RPJPD Kabupaten
Supiori Tahun 2005-2025 sebagai perwujudan pelaksanaan tahap
keempat atau tahap terakhir dari pembangunan jangka panjang
daerah. Terkait dengan itu semua, proses perumusan misi
pembangunan daerah dapat diurai sebagai berikut.

Tabel 5.1.
Harmonisasi Misi Politik Bupati/Wakil Bupati Dengan Misi
Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025

Misi Bupat/Wakil Bupati Misi Pembangunan


Misi RPJPD 2005-2025
Terpilih 2021-2025 Daerah 2021-2025

1. Mewujudkan 3.Meningkatkan pelayanan 3.Meningkatkan kualitas


pemerataan publik pada sektor kesehatan dan kuantitas Sumber
Sumberdaya Masyarakat dan pendidikan, serta Daya Manusia yang
yang berkualitas dan perekonomian rakyat dan bermartabat dan maju
berdaya saing penataan kelembagaan secara merata
pemerintahan kampung

2. Mewujudkan 1.Meningkatkan kesejahteraan 1.Meningkatkan daya


perekonomian yang rakyat melalui pemberdayaan saing ekonomi
mandiri, unggul, ekonomi rakyat di sektor kerakyatan yang
berdaya saing berbasis pariwisata, kelautan dan inklusif dan
kerakyatan perikanan yang berbasis pada berkelanjutan pada
tradisi budaya local dan home sektor pariwisata,
industry secara koperasi yang kelautan dan
di dukung oleh sektor-sektor perikanan sebagai
pembangunan lainnya sektor pemimpin yang
berbasis kearifan lokal,
4.Merintis perdagangan antar
home industri, dan
daerah yang di wakil dengan
muatan lokal dalam
penataan standarisasi mutu
perdagangan
produksi dan manajemen
antardaerah yang
promosi/pemasaran
bermutu

3. Mewujudkan 2.Membangun Infrastruktur 2.Meningkatkan


pengembangan wilayah dasar (Jalan, jembatan, pembangunan
dan aksesibilitas secara kelistrikan, air bersih, infrastruktur dasar
merata transfortasi darat dan laut, dan penataan ruang
jaringan telekomunikasi, yang berkelanjutan
perumahan rakyat dan
penataan kota

4. Mewujudkan 5.Melaksanakan agenda 4.Melaksanakan agenda


penyelenggaraan reformasi birokrasi, politik reformasi birokrasi
pemerintah yang dan pemeberantasan KKN pelayanan publik,
berintegritas dan serta pemeliharaan stabilitas politik, serta tata
profesional kemanan daerah ataupun kelola pemerintahan
Kawasan perbatasan, daerah dan kampung
termasuk upaya yang baik, bersih dan
membudidayakan prinsip profesional
sikap TRIDAR (sadar Hak dan
5.Memantapkan
kewajiban Pemerintah, sadar
stabilitas kaemanan
Hak dan kewajiban Rakyat
dan ketertiban wilayah,
serta sadar hak dan
serta budaya TRIDAR
kewajiban pribadi secara
secara berkelanjutan
berkelanjutan).

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 255


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Mengacu pada hasil harmonisasi misi politik diatas, maka misi


pembangunan jangka menengah Kabupaten Supiori periode 2021-
2025 sebagai berikut.
Gambar 5.1.
Misi Pembangunan Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025

Masing-masing dari ke-5 (lima) misi di atas memiliki makna


tersendiri dan saling terkait satu dengan lainnya, dan dapat dijelaskan
sebagai berikut.

1. Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan yang inklusif


dan berkelanjutan pada sektor pariwisata, kelautan dan
perikanan sebagai sektor pemimpin yang berbasis kearifan
lokal, home industry, dan muatan lokal dalam perdagangan
antardaerah;
Pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah daerah harus
menjamin kesamaan dan keadilan yang respek terhadap serta
memelihara keragaman masyarakat. Pelibatan dan pemihakan semua
pihak harus menjadi konsensus tertinggi dalam setiap perumusan
kebijakan yang diambil. Inilah yang menjadi dasar sebuah
pembangunan ekonomi kerakyatan yang inklusif yang dilak ukan
dengan memaksimalkan kesempatan ekonomi, adanya jaminan
sosial, dan tersedianya akses yang sama terhadap kesempatan
ekonomi bagi seluruh rakyat. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
daya saing ekonomi rakyat yang inklusif melalui dapat diupauakan
dengan peningkatkan kinerja perekonomian dengan memberi
perluasan kesempatan dan kemakmuran ekonomi secara

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 256


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

berkelanjutan pada sector pariwisata, kelautan dan perikanan sebagai


sector pemimpin berbasis kearifan lokal yang mampu menciptakan
akses dan kesempatan yang luas bagi seluruh lapisan masyarakat
secara berkeadilan, mampu meningkatkan kesejahteraan, dan
mengurangi kesenjangan antar kelompok dan wilayah.
Pengembangkan daya saing dan potensi ekonomi kerakyatan
untuk meningkatkan produktivitas rakyat sehingga, baik sumber
daya manusia maupun sumber daya alam di sekitar keberadaan
rakyat, dapat ditingkatkan produktivitasnya melalui sektor
pariwisata, kelautan dan perikanan yang sebagian besar dimiliki oleh
rakyat, dan berbasis kearifan lokal. Peningkatan daya saing ekonomi
kerakyatan adalah usaha untuk menjadikan ekonomi kerakyatan
menjadi lebih kuat, besar, modern, dan berdaya saing tinggi dalam
mekanisme pasar yang benar, yang akan dilakukan melalui home
industry, dengan menggunakan sumber daya lokal sehingga dapat
berperan dalam perdagangan antar daerah. Peningkatan daya saing
ekonomi rakyat, tidak cukup hanya dengan peningkatan
produktivitas, memberikan kesempatan berusaha yang sama, dan
hanya memberikan suntikan modal sebagai stimulan, tetapi harus
dijamin adanya kerjasama dan kemitraan yang erat antara yang telah
maju dengan yang masih lemah dan belum berkembang secara
berkelanjutan.
Perdagangan antar daerah dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat, antara lain : (a) menyediakan alternatif alat pemenuhan
kebutuhan bagi konsumen; (b) meningkatkan produktivitas; dan (c)
memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. Perdagangan ini juga
akan menimbulkan beberapa usaha baru seperti jasa pengiriman, jasa
transportasi, dan lain sebagainya. Ini berarti peningkatan
perdagangan akan memacu pertumbuhan ekonomi, meningkatkan
pendapatan masyarakat, mengentaskan kemiskinan dan
ketimpangan. Akan tetapi semua ini tidak akan efektif tercapai jika
muatan lokal (local content) yang diperdagangkan lebih dominan
merupakan produk-produk luar yang dapat menimbulkan backwash
effect yaitu kondisi dimana aliran penduduk, modal, serta barang dan
jasa dari wilayah maju ke wilayah terbelakang dan sebaliknya
cenderung menguntungkan wilayah maju dan menekan kegiatan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 257


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

ekonomi di wilayah terbelakang. Karena itu pemerintah daerah


Supiori akan meningkatkan dan mendorong produk-produk muatan
lokal yang lebih dominan diperdagangkan sehingga mampu
menciptakan spread effect yang menguntungkan Supiori. Guna
mewujudkan hal tersebut maka standarisasi menjadi faktor penting
dalam peningkatan perdagangan antardaerah. Hal ini dikarenakan
suatu produk yang telah terstandardisasi akan menumbuhkan
kepercayaan (trust) kepada pembeli (buyer). Penataan standarisasi
mutu akan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Supiori, terlebih
lagi dalam era kemajuan teknologi informasi saat ini, masyarakat lebih
senang membandingkan produk dalam negeri dengan negara lain atau
yang berstandar internasional. Pendampingan penerapan SNI bagi
UMKM, sampai dengan memperoleh sertifikasi baik dari manajemen
maupun produk merupakan langkah penting dilakukan oleh
pemerintah daerah, seperti menyiapkan manajemen mutu, penataan
proses produksi dan pengujian produk. Terhadap UMKM yang belum
memperoleh standar SNI, pemerintah akan menyiapkan inkubator
untuk membenahi kualitas produk termasuk packaging sebelum
diajukan ke Badan Standarisasi Nasional (BSN). Dengan sertifikasi ini,
selain melindungi konsumen dari produk yang berkualitas rendah,
juga menciptakan persaingan usaha yang sehat antar pelaku industri,
serta meningkatkan mutu dan daya saing industri agar semakin
berkualitas dan mampu masuk kedalam pasar global.

2. Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dan penataan


ruang yang berkelanjutan;
Infrastruktur dasar memiliki peran yang sangat penting dalam
mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan
persatuan bangsa terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi
interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat serta
mengikat dan menghubungkan antarwilayah. Pembangunan sarana
dan prasarana, diharapkan dapat menjadi motor penggerak
pertumbuhan perekonomian dan mendukung daya saing daerah
secara nasional dan global. Dukungan sarana dan prasarana terhadap
pertumbuhan ekonomi daerah terutama diwujudkan dalam peran
jaringan transportasi darat dan laut, jaringan telekomunikasi, yang
memungkinkan orang, barang, dan jasa bergerak dari satu tempat ke

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 258


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

tempat yang lain dan pertukaran informasi secara cepat. Selain itu,
dukungan sarana dan prasarana juga diwujudkan dalam peran
perumahan rakyat dan penataan ruang menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dalam kehidupan masyarakat.
Penyelanggaraan penataan ruang perlu dilakukan untuk
mewujudkan ruang yang aman, nyaman dan produktif dan
berkelanjutan. Penataan ruang yang berkelanjutan memiliki peran
penting untuk mengatur hidup masyarakat melakukan aktifitas
sosial, untuk melakukan aktifitas ekonomi, sekaligus menjaga
kelestaria lingkungan.

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia


yang bermartabat dan maju secara merata;
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor penting dalam pembangunan suatu bangsa. Pemanfaatkan
sumber daya alam yang dimiliki daerah dapat memberi manfaat
secara optimal untuk perbaikan kesejahteraan rakyat bila didukung
oleh ketersediaan SDM yang berkualitas, bermartabat dan maju
secara merata. Upaya memajukan sektor ekonomi potensial daerah
harus didukung oleh SDM yang berkualitas agar dapat mengejar
ketertinggalannya dari daerah yang telah lebih dahulu mencapai
kemajuan dengan cara memacu meningkatkan kualitas dan kuantitas
SDM. Pengembangan SDM harus diarahkan guna meningkatkan
kualitas SDM melalui pendidikan yang pada gilirannya dapat
meningkatkan produktifitas.
Kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh kualitas pendidikan
informal dan formal yang berhubungan dengan keterampilan atau
keahlian kerja, kualitas kesehatan fisik dan psikis, kepribadian dan
kepercayaan diri, tingkat kesejahteraan hidup dan ketersediaan
lapangan kerja yang relevan. Oleh karena itu peningkatan pendidikan
dan kesehatan masyarakat merupakan suatu keharusan sebagai
upaya meningkakan SDM yang bermartabat dan maju secara merata.
Oleh karena itu, pembangunan bidang pendidikan dan kesehatan juga
harus mendapatkan prioritas dalam pembangunan daerah, karena
pendidikan dan kesehatan adalah dua masalah yang berhubungan
langsung dengan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 259


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Peningkatan kualitas sumber daya manusia yang bermartabat


dan maju secara merata merupakan tugas bersama dalam
menciptakan masyarakat yang sejahtera. Melalui sumber saya
manusia yang berkualitas baik secara fisik maupun mental akan
berdampak positif terhadap peningkatan daya saing ekonomi dan
kemandirian daerah, serta dapat mendukung pembangunan daerah
maupun nasional. Terdapat beberapa hal perlu menjadi prioritas
utama dalam uoaya meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM
adalah: 1) Pendidikan yang baik dan bermutu, yakni diperlukan
penataan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh, terutama
berkaitan dengan kualitas pendidikan, serta relevansinya dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja, pendidikan yang efektif dan
efisien, berorientasikan pada penguasaan iptek, serta tersedia secara
merata di seluruh pelosok daerah; 2)Penguatan peran dalam
kehidupan sosial bermasyarakat dalam rangka memperkokoh jati diri
dan kepribadian masyarakat; 3) Peningkatan sumber daya manusia
melalui berbagai diklat, kompetensi, pembinaan dan lain-lain. Tenaga
kerja profesional dan terampil sesuai tuntutan/kebutuhan pasar
merupakan faktor keunggulan suatu bangsa dalam menghadapi
persaingan global.

4. Melaksanakan agenda reformasi birokrasi pelayanan publik,


politik, serta tata kelola pemerintahan daerah dan kampung
yang baik, bersih dan profesional;
Reformasi birokrasi merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan yang menyangkut aspek aparat sumber daya manusia
dan prosedur kerja. Birokrasi pemerintah harus dikelola berdasarkan
prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik dan profesional.
Birokrasi harus sepenuhnya mengabdi pada kepentingan rakyat dan
bekerja untuk memberikan pelayanan prima, transparan, akuntabel,
dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Mengacu
pada Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2020 Tentang Road Map
Reformasi Birokrasi 2020-2024, saat ini Reformasi Birokrasi telah
masuk kepada periode ketiga atau terakhir dari Grand Design
Reformasi Birokrasi Nasional 2010-2025. Pada tahap akhir ini,
Reformasi Birokrasi diharapkan menghasilkan karakter birokrasi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 260


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

yang berkelas dunia yang dicirikan dengan beberapa hal, yaitu


pelayanan publik yang semakin berkualitas dan tata kelola yang
semakin efektif dan efisien. Untuk mewujudkan hal tersebut,
kesuksesan reformasi birokrasi merupakan tanggungjawab segenap
elemen pemerintahan daerah, dan harus disadari serta dibangun
bersama dan bersinerji dengan kementerian/lembaga/pemerintah
daerah lainnya serta adanya stabilitas politik.
Dalam tatanan pemerintahan birokrasi berfungsi sebagai: (1)
Fungsi Pelaksanaan Administrasi. Birokrasi mengimplementasikan
atau mengeksekusi undang-undang dan kebijakan negara; (2) Fungsi
Nasehat Kebijakan (Policy Advice). Birokrasi menempati peran sentral
dalam pemberian nasehat kebijakan kepada pemerintah. (3) Fungsi
Artikulasi Kepentingan. Birokrasi dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat harus selalu mengutamakan kepentingan
masyarakat sebagai objek yang dilayani dan memberikan pelayanan
prima; (4) Fungsi stabilitas Politik, bahwa sebuah organiasi publik
dalam melaksanakan pelayanan publik harus memperhatikan fungsi
Stabilitas Politik yang artinya pelayan publik harus fokus kerja
sebagai pelayan public dan tidak terganggu dengan situasi politik yang
terjadi di lingkungan sekitarnya.
Masyarakat selalu berharap pelayanan publik dapat bertindak
dengan kejujuran dan pengelolaan sumber penghasilan secara tepat
dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, yang pada
akhirnya akan menghasilkan kepercayaan publik. Oleh karena itu
pelayanan publik pada bidang kesehatan, pendidikan serta
perekonomian rakyat merupakan hal yang vital yang harus dipikirkan
secara matang sebab akan berhubungan langsung dengan
kesejahteraan rakyat. Memperbaiki kesehatan masyarakat dan
kualitas pendidikan serta ekonomi rakyat secara tidak langsung akan
meningkatkan kualitas SDM dalam suatu wilayah dan juga akan
mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di
Kabupaten Supiori. Hal ini akan lebih efektif bila dijalankan melalui
penguatan kelembagaan kampung. Kampung yang merupakan
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 261


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem Pemerintahan NKRI. Beberapa kewenangan kampung
antara lain: 1)menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah
ada berdasarkan hak asal usul desa; 2) menyelenggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten yang diserahkan
pengaturannya kepada Kampung, yakni urusan pemerintahan yang
secara langsung dapat meningkatkan pelayanan public; 3) tugas
pembantuan dari pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota; 4)
urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada kampung.
Oleh karena itu, tata kelola lembaga pemerintahan daerah dan
kampung yang baik, bersih dan profesional dalam upaya
meningkatkan pelayanan publik dibidang kesehatan, pendidikan dan
ekonomi kerakyatan menjadi suatu keharusan.

5. Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah,


serta budaya TRIDAR (sadar Hak dan kewajiban Pemerintah,
sadar Hak dan kewajiban Rakyat, serta sadar hak dan kewajiban
pribadi) secara berkelanjutan.
Posisi strategis Kabupaten Supiori yang berbatasan dengan
Selat Yapen di Bagian Selatan, Selat Aruri di bagian Barat dan
Kabupaten Biak Numfor di bagian Timur serta bagian utara dengan
Samudra Pasifik pada satu sisi menempatkan Kabupaten Supiori
sebagai Kabupaten yang memegang peran cukup penting di Papua,
namun disisi lain sangat rawan terhadap masuknya berbagai
kepentingan, sehingga mengandung potensi ancaman laten yang bisa
masuk dari berbagai arah terutama lewat laut maupun darat.
Disamping itu, wilayah Kabupaten Supiori juga digunakan sebagai
jalur penghubung terdekat antar daerah sekitarnya sehingga
memperoleh beberapa keuntungan strategis baik ekonomi, sosial dan
budaya apabila peluang tersebut dimanfaatkan dengan baik. Oleh
karena itu pemeliharaan stabilitas keamanan dan pengelolaan
kawawan perbatasan menjadi perhatian penting pemerintah
Kabupaten Supiori.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) hak adalah
kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu.
Hak bisa diartikan sebagai kepemilikan, kewenangan, kekuasaan,
atau derajat serta martabat. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 262


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

dilaksanakan). Secara universal pengaturan mengenai hak dan


kewajiban sebagai warga negara (masyarakat dan individu) serta
pemerintah telah disebutkan dengan jelas pada Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 yang menjadi landasan konstitusional
pembangunan di NKRI, yang kemudian diturunkan pada berbagai
undang-undang dan peraturan sebagai landasan hukum dan
operasionalnya seperti UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional; UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
UU RI No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; UU RI No. 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; UU No. 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia, UU RI No. 2 Tahun 2021 Tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua; dan sebagainya.
Hubungan antara hak dan kewajiban adalah saling berhadapan dan
berdampingan karena didalam hak terdapat kewajiban untuk tidak
melanggar hak orang lain dan tidak menyalahgunakan haknya. Untuk
mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui akan posisinya masing-masing. Sebagai warga negara
semua orang baik itu secara individu maupun masyarakat harus tahu
dan sadar akan hak dan kewajibannya, begitu pun sebagai pejabat
atau pemerintah. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,
maka kehidupan masyarakat Supiori akan aman sejahtera. Semua
inilah yang dimaksud dengan TRIDAR yaitu 3 (tiga) kesadaran
terhadap hak dan kewajiban meliputi : (1) sadar akan hak dan
kewajiban pemerintah; (2) sadar akan hak dan kewajiban rakyat
(masyarakat); dan (3) sadar akan hak dan kewajiban pribadi (individu).
Pengertian sadar disini, bukan sebatas hanya mengetahui dan
memahami, yang lebih penting lagi adalah melaksanakan dan
mengamalkan hak dan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.
Oleh sebab itu secara rinci dan operasional hal tersebut akan
dituangkan dalam bentuk peraturan daerah sebagai implementasi
dari TRIDAR yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat dan pejabat pemerintahan daerah di Kabupaten Supiori.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, ditetapkan
kriteria dan indikator-indikator makro pembangunan sebagai
perwujudan pencapaian visi dan misi Kabupaten Supiori tahun 2021-

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 263


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

2025. Penjabaran indikator makro keberhasilan untuk mewujudkan


visi dan misi adalah sebagai berikut :
Tabel 5.2
Indikator Makro Pembangunan Kabupaten Supiori
Kondisi Kondisi
No Indikator Makro Satuan 2021 2022 2023 2024 2025
Awal Akhir

Indeks
1 Pembangunan Indeks 62,30 62,73 63,17 63,61 64,05 64,50 64,50
Manusia
Pertumbuhan
2 Persen 1,12 1,18 1,25 1,32 1,39 1,46 1,54
Ekonomi
Pendapatan Per Rp.
3 41,7 42,74 43,81 44,91 46,03 47,18 47,18
Kapita Juta
Tingkat
4 Pengangguran Persen 4,12 3,87 3,68 3,42 3,18 2,98 2,98
Terbuka
Persentase
5 Persen 36,91 34,14 31,58 29,21 27,02 24,99 23,12
Penduduk Miskin
6 Indeks Gini Rasio Indeks 0,319 0,301 0,285 0,269 0,254 0,240 0,227
7 laju inflasi Persen 2,12 2,00 1,89 1,79 1,69 1,60 1,51

5.3. Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah RPJMD

Tujuan dan sasaran adalah hasil perumusan capaian strategis


yang menunjukkan tingkat kinerja pembangunan tertinggi sebagai
dasar penyusunan arsitektur kinerja pembangunan daerah secara
keseluruhan. Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam jangka 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada
analisis isu-isu strategis. Pernyataan tujuan yang telah dirumuskan,
selanjutnya dijabarkan kedalam sasaran. Sasaran adalah rumusan
kondisi yang menggambarkan tercapainya tujuan, berupa hasil
pembangunan daerah yang diperoleh dari pencapaian hasil (outcome)
program perangkat daerah.
Sasaran RPJMD selain menerjemahkan tujuan dari visi dan misi
Kepala Daerah terpilih, sekurang-kurangnya berisi sasaran pokok
RPJPD periode berkenaan. Hal ini dimaksudkan agar sasaran
pembangunan jangka menengah Kabupaten Supiori merupakan
sarana untuk melaksanakan dan sekaligus upaya untuk mewujudkan
sasaran dan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kabupaten
Supiori Tahun 2005-2025.
Tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 dilengkapi dengan indikator
kinerja yang terukur. Indikator kinerja tersebut merupakan tolok ukur

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 264


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

keberhasilan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Supiori. Indikator


kinerja Kepala Daerah selanjutnya diterjemahkan dalam Indikator
Kinerja Utama (IKU) daerah didukung oleh Indikator Kinerja Utama
(IKU) perangkat daerah. Dengan demikian, apa yang ingin dicapai atau
diubah dalam pembangunan 5 (lima) tahun kedepan menjadi semakin
jelas dan dapat diukur pencapaiannya. Keselarasan antara tujuan dan
sasaran pembangun dengan masing-masing misi, berikut indikator-
indikator kinerjanya yang ditargetkan selama periode pembangunan
jangka menengah tahun 2021-2025 disajikan sebagai berikut.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 265


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Tabel 5.3.
Rumusan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Pembangunan
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
Satuan Capaian Kinerja Program
Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M1 Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan pada sektor pariwisata, kelautan dan perikanan sebagai sektor pemimpin yang
berbasis kearifan lokal, home industry, dan muatan lokal dalam perdagangan antardaerah
M1 T1 Meningkatkan daya Indeks Daya Saing Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
saing perekonomian Daerah
maritim
M1 T1 S1 Meningkatnya Laju Pertumbuhan Persen 1,10 1,34 1,64 2,01 2,45 3,00 3,00 Dinas
pertumbuhan riil Sektor Ekonomi Perikanan;
ekonomi berbasis Berbasis Perikanan Dinas
maritim dan Kelautan Kebudayaan
Dan Pariwisata
M1 T1 S2 Meningkatnya Kontribusi industri Persen 0,59 0,75 0,96 1,23 1,57 2,00 2,00 Dinas
home industry mikro dan kecil Perikanan;
berbasis berbasis pariwisata, Dinas
pariwisata, kelautan dan Perindustrian
kelautan dan perikanan dalam Dan
perikanan perekonomian Perdagangan;
Dinas
Kebudayaan
Dan Pariwisata
M1 T1 S3 Meningkatnya Nilai ICOR Rasio 10,29 8,52 7,05 5,84 4,83 4,00 4,00 Dinas
daya saing Penanaman
investasi sektor Modal Dan
pariwisata, Perijinan
kelautan dan Terpadu Satu
perikanan Pintu
M1 T2 Meningkatkan Rasio Ekspor Persen 4,23 5,02 5,97 7,09 8,42 10,00 10,00
perdagangan antar Regional terhadap
daerah PDRB
M1 T2 S1 Meningkatnya Proporsi nilai Persen 3,64 4,83 6,41 8,51 11,30 15,00 15,00 Dinas
volume dan nilai perdagangan Perindustrian

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 266


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
perdagangan antardaerah Dan
antar daerah terhadap total PDRB Perdagangan
produk-produk Persentase muatan Persen 30 35,04 40,94 47,82 55,86 65,25 65,25 Dinas
unggulan lokal lokal dalam nilai Perindustrian
perdagangan Dan
antardaerah Perdagangan
M1 T2 S2 Menurunnya Indeks Kemahalan Indeks 130,43 129,94 129,45 128,97 128,48 128,00 128,00 Dinas
tingkat Kontruksi Perindustrian
kemahalan harga Dan
Perdagangan;
Dinas Pekerjaan
Umum Dan
Penataan Ruang
M1 T3 Meningkatkan Indeks Indeks 4,09 4,26 4,43 4,61 4,80 5,00 5,00
pembangunan Pembangunan
ekonomi inklusif Ekonomi Inklusif
M1 T3 S1 Berkembangnya Nilai LQ sektor Indeks 1,15 1,32 1,50 1,72 1,97 2,25 2,25 Dinas
sektor pariwisata, ekonomi berbasis Perikanan;
kelautan dan kelautan dan Dinas
perikanan perikanan Kebudayaan
menjadi leading Dan Pariwisata
sector dalam
perekonomian
wilayah
M1 T3 S2 Meningkatnya Persentase Persen 30,04 31,81 33,69 35,67 37,77 40,00 40,00 Dinas
peranan sektor kontribusi sektor Perikanan;
pertanian, pertanian, Dinas Pertanian
kehutanan dan kehutanan dan Dan Ketahanan
perikanan dalam perikanan terhadap Pangan
perekonomian PDRB
daerah
M1 T3 S3 Berkembangnya Tingkat Persen 0,38 0,50 0,66 0,87 1,14 1,50 1,50 Dinas Tenaga
korporasi usaha pertumbuhan nilai Kerja, Koperasi,
nelayan dan tambah badan usaha Usaha Kecil Dan
pariwisata Menengah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 267


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
nelayan dan
pariwisata
M1 T3 S4 Meningkatnya Tingkat Kesempatan Persen 95,32 95,75 96,19 96,62 97,06 97,50 97,50 Dinas Tenaga
kesempatan kerja Kerja Kerja, Koperasi,
Usaha Kecil Dan
Menengah
M1 T4 Meningkatkan Tingkat Pelayanan Kategori Cukup Cukup Cukup Memu Memu Memuas Memuas
penyelenggaraan Kesejahteraan askan askan kan kan
kesejahteraan sosial Sosial
M1 T4 S1 Meningkatnya Cakupan PMKS yang Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Sosial
perlindungan dan terlindungi dan
rehabilitasi sosial terehabilitasi
M1 T4 S2 Meningkatnya Persentase Persen 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 85,00 Dinas Sosial
pemberdayaan terpenuhinya
sosial Komunitas kebutuhan dasar
Adat Terpencil KAT
M1 T5 Mewujudkan Indeks Ketahanan Indeks 31,59 31,67 31,75 31,84 31,92 32,00 32,00
kedaulatan pangan Pangan
masyarakat
M1 T5 S1 Meningkatnya Indeks Ketersediaan Indeks 0,00 2,50 2,97 3,54 4,20 5,00 5,00 Dinas Pertanian
produksi dan Dan Ketahanan
cadangan pangan Pangan
Indeks Indeks 41,97 42,03 42,08 42,14 42,19 42,25 42,25 Dinas Pertanian
Keterjangkauan Dan Ketahanan
Pangan
Indeks Pemanfaatan Indeks 47,48 47,73 47,98 48,24 48,49 48,75 48,75 Dinas Pertanian
Dan Ketahanan
Pangan
M1 T5 S2 Tertanganinya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Dinas Pertanian
daerah rawan penanganan daerah Dan Ketahanan
pangan rawan pangan Pangan
M2 Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dan penataan ruang yang berkelanjutan
M2 T1 Meningkatkan Indeks Kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Memuask Memuas Memuas
kualitas layanan Layanan an kan kan
infrastruktur dasar Infrastruktur

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 268


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M2 T1 S1 Meningkatnya Indeks Konektivitas Indeks 0,75 0,83 0,92 1,02 1,13 1,25 1,25 Dinas
konektivitas antar antar distik dan Perhubungan;
distrik dan kampung Dinas Pekerjaan
kampung Umum Dan
Penataan Ruang
M2 T1 S2 Meningkatnya Akses rumahtangga Persen 13,1 15,95 19,41 23,62 28,75 35,00 35,00 Dinas Pekerjaan
kualitas dan terhadap air bersih Umum Dan
kuantitas Penataan Ruang
penggunaan air
bersih
M2 T1 S3 Meningkatnya Backlog perumahan Persen 86,83 87,09 87,36 87,62 87,88 88,15 88,15 Dinas
ketersediaan layak huni Perumahan
perumahan layak Rakyat Dan
huni Kawasan
Pemukiman
M2 T1 S4 Meningkatnya Tingkat Elektrifikasi Persen 91,61 92,28 92,95 93,63 94,31 95,00 95,00 Dinas
pemenuhan Perumahan
kebutuhan energi Rakyat Dan
listrik terbarukan Kawasan
Pemukiman
M2 T1 S5 Meningkatnya Skor Pemeringkatan Peringkat Sangat Sangat Sangat Kurang Kurang Baik Baik Dinas
layanan informasi E-gov (PeGI) Kurang Kurang Kurang Komunikasi Dan
dan komunikasi Informatika
yang berkualitas
M2 T2 Mengoptimalkan Tingkat Persen 25 35,00 45,00 55,00 65,00 75,00 75,00
penyelenggaraan tata Pemanfaatan Ruang
ruang untuk Secara
pembangunan Berkelanjutan
berkelanjutan
M2 T2 S1 Optimalnya Persentase Persen 45 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 70,00 Dinas Pekerjaan
pemanfaatan tata pemanfaatan ruang Umum Dan
ruang dalam untuk Penataan
pengembangan pengembangan Ruang; Badan
usaha yang usaha produktif Perencanaan
produktif

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 269


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
Pembangunan
Daerah
M2 T2 S2 Terwujudnya Proporsi Persen 75 80,00 85,00 90,00 90,00 90,00 90,00 Dinas Pekerjaan
pengendalian pemanfaatan ruang Umum Dan
pemanfaatan yang sesuai dengan Penataan Ruang
ruang yang efektif RTRW
M2 T3 Meningkatkan Indeks Kualitas Indeks 82,78 82,86 82,95 83,03 83,12 83,20 83,20
kualitas lingkungan Lingkungan Hidup
hidup
M2 T3 S1 Meningkatnya Indeks Kualitas Air Indeks 78,57 78,69 78,81 78,92 79,04 79,16 79,16 Dinas
kualitas air Lingkungan
sungai, udara, Hidup
dan tutupan Indeks Kualitas Indeks 91,46 91,61 91,76 91,92 92,07 92,22 92,22 Dinas
lahan Udara Lingkungan
Hidup
Indeks Kualitas Indeks 79,44 79,82 80,19 80,57 80,96 81,34 81,34 Dinas
Tutupan Lahan Lingkungan
Hidup
M2 T3 S2 Meningkatnya Indeks Indeks 71,03 71,78 72,55 73,32 74,09 74,88 74,88
kualitas Pembangunan
pembangunan Berkelanjutan
yang
berkelanjutan
M3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang bermartabat dan maju secara merata
M3 T1 Meningkatkan Indeks Indeks 62,30 62,73 63,17 63,61 64,05 64,50 64,50
kualitas dan daya Pembangunan
saing Sumber Daya Manusia
Manusia
M3 T1 S1 Meningkatnya Indeks Pendidikan Indeks 35,24 35,65 36,07 36,49 36,91 37,34 37,34 Dinas
akses dan mutu Pendidikan
pendidikan
M3 T1 S2 Meningkatnya Tingkat kunjungan Rata-rata 1.500 1.660 1.840 2.040 2.250 2.500 2.500 Dinas
budaya literasi perpustakaan pengunju Perpustakaan
masyarakat ng Dan Arsip
Daerah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 270


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M3 T1 S3 Meningkatnya Indeks Kesehatan Indeks 29,32 29,70 30,08 30,47 30,87 31,27 31,27 Dinas
derajad dan akses Kesehatan;
kesehatan Rumah Sakit
Umum Daerah
M3 T1 S4 Meningkatnya Indeks Indeks 25,00 25,43 25,87 26,31 26,76 27,22 27,22 Dinas Pemuda
daya saing Pembangunan Dan Olahraga
pemuda dan olah Pemuda dan
raga Olahraga
M3 T1 S5 Meningkatnya Indeks Indeks 76,38 76,55 76,72 76,89 77,07 77,24 77,24 Dinas
pengarusutamaan Pembangunan Pemberdayaan
gender dan Gender Perempuan,
perlindungan Indeks Perlindungan Indeks 40,25 40,82 41,39 41,98 42,57 43,17 43,17 Perlindungan
anak dalam Anak Anak Dan
pembangunan Keluarga
daerah Berencana
M3 T1 S6 Tercapainya Indeks Indeks 45,00 45,76 46,53 47,31 48,11 48,92 48,92 Dinas
revitalisasi Pembangunan Kebudayaan
kebudayaan Budaya Dan Pariwisata
dalam
pembangunan
daerah
M3 T1 S7 Meningkatnya Persentase keluarga Persen 82,32 81,51 80,71 79,92 79,14 78,36 78,36 Dinas
kesejahteraan Pra Sejahtera dan Pemberdayaan
keluarga Sejahtera I Perempuan,
Perlindungan
Anak Dan
Keluarga
Berencana
M3 T1 S8 Terkendalinya Laju Pertumbuhan Persen 2,31 2,04 1,81 1,60 1,41 1,25 1,25 Dinas
pertumbuhan Penduduk Kependudukan
penduduk Dan Pencatatan
Sipil
M3 T2 Meningkatkan Tingkat Rp juta 49,79 50,36 50,95 51,53 52,13 52,73 52,73
produktifitas SDM Produktifitas per
Regional

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 271


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
tenaga
kerja
M3 T2 S1 Meningkatnya Tingkat Produktifitas Rp juta 43,10 43,47 43,85 44,23 44,61 45,00 45,00 Dinas
produktifitas SDM sektor pariwisata, per Perikanan;
sektor pariwisata, kelautan dan tenaga Dinas
kelautan dan perikanan, serta kerja Perindustrian
perikanan, serta industri turunannya Dan
industri Perdagangan;
turunannya Dinas
Kebudayaan
Dan Pariwisata
M3 T2 S2 Meningkatnya Daya Serap tenaga Persen 52,50 52,82 53,13 53,45 53,78 54,10 54,10 Dinas Tenaga
penyerapan kerja sektor Kerja, Koperasi,
tenaga kerja pada pertanian, Usaha Kecil Dan
sektor-sektor perikanan, dan Menengah
kerakyatan kehutanan
Daya Serap tenaga Persen 9,34 9,56 9,79 10,02 10,26 10,50 10,50 Dinas Tenaga
kerja sektor industri Kerja, Koperasi,
Usaha Kecil Dan
Menengah
M4 Melaksanakan agenda reformasi birokrasi pelayanan publik, politik, serta tata kelola pemerintahan daerah dan kampung yang baik, bersih dan profesional
M4 T1 Mengoptimalkan Indeks Reformasi Interpret Agak Agak Agak Baik Baik Baik Baik
pelaksanaan agenda Birokrasi asi Kurang Kurang Kurang
reformasi birokrasi
M4 T1 S1 Meningkatnya Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP Badan
penyelenggaraan Pengelolaan
pemerintahan Keuangan Dan
yang transparan Aset Daerah
dan akuntabel Nilai SAKIP Predikat C C C CC CC B B Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah;
Inspektorat
Nilai Maturitas SPIP Skor 2,1466 2,2952 2,4541 2,6241 2,8057 3,0000 3,0000 Inspektorat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 272


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M4 T1 S2 Meningkatnya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sekretariat
pengawasan, berfungsinya DPRD
pengendalian dan legislatif dalam
koordinasi dalam pengawasan dan
penyelenggaraan pengendalian
pemerintahan pembangunan
daerah daerah
M4 T1 S3 Meningkatnya Indeks Pengelolaan Kategori C C C C B B B Badan
kinerja dan Keuangan Daerah Perencanaan
kualitas Pembangunan
pengelolaan Daerah
keuangan daerah Tingkat Kemandirian Persen 1,87 2,06 2,26 2,49 2,73 3,00 3,00 Badan
Fiskal Pendapatan
Daerah
M4 T1 S4 Meningkatnya Persentase produk Persen 85 85 90 90 95 95 95 Sekretariat
kinerja pelayanan hukum DPRD;
dan kualitas daerah dan kajian Sekretariat
produk hukum perda Daerah
daerah yang ditetapkan
tepat waktu
M4 T1 S5 Meningkatnya Cakupan elemen Persen 20 25 30 35 40 45 45 Badan
tata kelola data data SIPD yang Perencanaan
dan informasi terpenuhi sesuai Pembangunan
yang akurat dan dengan kebutuhan Daerah
berkualitas dalam pembangunan
penyelenggaraan
pemerintahan dan
pembangunan
daerah
M4 T2 Meningkatkan Tingkat kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Memu Memuask Memuas Memuas
penerapan standar masyarakat askan an kan kan
pelayanan yang terhadap pelayanan
berkualitas publik
M4 T2 S1 Meningkatnya Rata-rata hari Hari 7 7 7 5 5 5 5 Dinas
akses pelayanan penyelesaian Kependudukan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 273


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
Administrasi pelayanan Dan Pencatatan
Kependudukan kependudukan dan Sipil
dan Catatan Sipil catatan sipil
M4 T2 S2 Meningkatnya Persentase ASN yang Persen 80 80 80 85 85 90 90 Badan
kualitas SDM memiliki tupoksi Kepegawaian
Aparatur Sipil sesuai dengan Dan
Negara kompetensi/ Pengembangan
kualifikasinya Sumber Daya
Aparatur
M4 T2 S3 Meningkatnya Persentase Perangkat Persen 30,00 33,23 36,80 40,76 45,14 50,00 50,00 Dinas
pemberdayaan Daerah yang Perpustakaan
arsip sebagai mengelola arsip Dan Arsip
bukti secara baku Daerah
akuntabilitas
kinerja
pembangunan
daerah
M4 T3 Meningkatkan tata Indeks Desa Indeks 0,5693 0,5753 0,5814 0,5875 0,5937 0,6000 0,6000
kelola pemerintahan Membangun
kampung yang baik
dan profesional
M4 T3 S1 Meningkatnya Tingkat Kepuasan Kategori Cukup Cukup Memuask Memuask Memuask Memuas Memuas Dinas
kualitas Masyarakat terhadap an an an kan kan Pemberdayaan
pelayanan publik pelayanan Masyarakat Dan
pemerintahan pemerintahan Kampung;
kampung kampung Distrik
Kepulauan
Aruri; Distrik
Supiori Barat;
Distrik Supiori
Selatan; Distrik
Supiori Timur;
Distrik Supiori
Utara

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 274


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M4 T3 S2 Meningkatnya Cakupan Jumlah 0 2 2 2 5 5 5 Dinas
pemberdayaan BUMKampung yang BUMK Pemberdayaan
dan kemandirian aktif aktif Masyarakat Dan
kampung Kampung
Rasio Kemandirian Persen Sangat Sangat Sangat Rendah Rendah Sedang Sedang Dinas
Keuangan Daerah Rendah Rendah Rendah Pemberdayaan
Kampung Masyarakat Dan
Kampung
M5 Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah, serta budaya TRIDAR (sadar Hak dan kewajiban Pemerintah, sadar Hak dan kewajiban Rakyat,
serta sadar hak dan kewajiban pribadi) secara berkelanjutan
M5 T1 Meningkatkan Indeks Persen 70 75 80 85 90 95 95
stabilitas politik, Ketentraman dan
keamanan dan Ketertiban Umum
ketertiban umum (rasio jumlah
yang mendukung pelanggaran yang
pertumbuhan diselesaikan
ekonomi terhadap total yang
dilaporkan)
M5 T1 S1 Meningkatnya Angka kriminalitas Persen 38,70 39,95 41,24 42,57 43,94 45,36 45,36 Satuan Polisi
keamanan dan yang tertangani per Pamong Praja
ketertiban umum 10000 Penduduk
M5 T1 S2 Meningkatnya Persentase kasus Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sekretariat
stabilitas dan konflik terkait politik Daerah
pemahaman yang terselesaikan
masyarakat
terhadap politik
M5 T1 S3 Meningkatnya Persentase konflik Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sekretariat
peran serta SARA yang Daerah
masyarakat terselesaikan
dalam
pengembangan
wawasan
kebangsaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 275


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Satuan Capaian Kinerja Program


Kondisi Kondisi Pearangkat
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator
Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Akhir Daerah
Kinerja
M5 T1 S4 Meningkatnya Persentase kejadian Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Badan
kapasitas bencana yang Penanggulangan
penanggulangan tertangani Bencana Daerah
bencana
Sumber: Forum Konsultasi Publik RPJMD, Tahun 2021

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 276


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

BAB VI
STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN DAERAH

6.1. Strategi Pembangunan


Dalam rangka menciptakan pembangunan Kabupaten Supiori
lima tahun kedepan (2021-2025) yang lebih terarah yang berdampak
pada ‘’Percepatan dan Pemerataan Pembangunan
Berkelanjutan” bagi lapisan masyarakat, terlebih khusus
masyarakat asli Kabupaten Supiori. Maka substansi perumusan
strategi dalam dokumen RPJMD Tahun 2021-2025, berdasarkan
pada pemetaan permasalahan dan isu strategis daerah. Grand
Strategi pembangunan daerah Kabupaten Supiori periode tahun
2021-2025 didasarkan pada suatu rangkaian intervensi kebijakan
(strategi) yang mengarah pada pencapaian Mewujudkan Kabupaten
Supiori Sebagai Kabupaten Yang Unggul Dalam Bidang Pariwisata,
Kelautan Dan Perikanan Menuju Masyarakat Yang Sejahtera,
Maju, Adil Dan Bermartabat.
Mencermati nilai dasar dan orientasi perumusan strategi
pembangunan Kabupaten Supiori tahun 2021-2025, maka
perumusan strategi Perumusan strategi pencapaian sasaran
diklasifikasikan menjadi 5 (lima) antara lain: (1) Tatakelola
Pemerintahan Daerah, (2) Daya Saing Sumber Daya Manusia, (3)
Perekonomian Inklusif, (4) Infrastruktur Berbasis Lingkungan, 5)
Kewilayahan Startegis. Strategi Pencapaian sasaran pembangunan
RPJMD Kabupaten Supiori telah disinergikan dengan upaya umum
pembangunan daerah.
1. Tatakelola Pemerintahan Daerah, penekanannya pada aspek
penguatan tatakerja yang transparan dan akuntabel. Hal tersebut
dimaksudkan untuk kian memantapkan kinerja pelayanan publik
yang prima dan kian tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam
setiap gerak pembangunan.
2. Daya Saing Sumber Daya Manusia, sumberdaya manusia yang
utuh dalam perspektif modal sosial pembangunan menjadi sangat
penting dikedepankan dalam memacu akselerasi pembangunan di
Kabupaten Supiori. Penghargaan dan status sosial-budaya, politik,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 277


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

dan ekonomi masyarakat sebagai warga Supiori yang dihormati


dan disegani.
3. Perekonomian Inklusif, dalam mewujudkan ekonomi masyarakat
Supiori yang berdaya saing, dimaksudkan sebagai upaya intensif
menggalang dan mengembangkan sistem dan struktur
perekonomian daerah yang lebih dinamis dan berkeadilan.
Pertumbuhan ekonomi makro ditunjang dengan ketersediaan daya
dukung komoditas sektor-sektor ekonomi unggulan pada skala
mikro.
4. Infrastruktur Berbasis Lingkungan, daya dukung infrastruktur
dasar dan utilitas publik menjadi unsur penting dalam proses
pembangunan di Kabupaten Supiori. Diperlukan penyediaannya
secara optimal secara merata hingga ke kawasan distrik dan
kampung terjauh guna meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas
masyarakat dan barang/jasa.
5. Kewilayahan Strategis, sebagai bagian integral dari proses
pembangunan yang komperehensif, Kabupaten Supiori perlu
memberikan penekanan pada aspek pembangunan berbasis
kewilayahan.
Dengan berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
dirumuskan pada pembahasan bab sebelumnya, dalam rangka
mencapai sasaran-sasaran pembangunan maka dirumuskan strategi
pada tiap sasaran RPJMD yang terinci pada tabel 6.1 berikut.
Tabel 6.1.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
Visi / Misi / Tujuan Sasaran Strategi
VISI:
Mewujudkan Kabupaten Supiori Sebagai Kabupaten Yang Unggul Dalam
Bidang Pariwisata, Kelautan Dan Perikanan Menuju Masyarakat Yang
Sejahtera, Maju, Adil Dan Bermartabat.
Misi 1: Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan yang inklusif dan
berkelanjutan pada sektor pariwisata, kelautan dan perikanan sebagai
sektor pemimpin yang berbasis kearifan lokal, home industry, dan
muatan lokal dalam perdagangan antardaerah
Meningkatkan daya saing Meningkatnya Mengoptimalkan
perekonomian maritim pertumbuhan riil ekonomi tangkapan ikan yang
berbasis maritim berada dalam batasan
biologis yang aman
Meningkatnya home Meningkatkan iklim
industry berbasis investasi yang kondusif
pariwisata, kelautan dan
perikanan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 278


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Visi / Misi / Tujuan Sasaran Strategi


Meningkatnya daya saing Meningkatkan nilai
investasi sektor tambah sektoral secara
pariwisata, kelautan dan merata
perikanan
Meningkatkan Meningkatnya volume dan Meningkatkan ekspor
perdagangan antar daerah nilai perdagangan antar regional
daerah produk-produk
unggulan lokal
Menurunnya tingkat Mengendalikan kenaikan
kemahalan harga dan kemahalan harga
Mengendalikan kenaikan
dan kemahalan harga
Meningkatkan Berkembangnya sektor Meningkatkan
pembangunan ekonomi pariwisata, kelautan dan produktifitas pengelolaan
inklusif perikanan menjadi leading sumber daya alam lokal
sector dalam yang berdaya saing dan
perekonomian wilayah berkelanjutan
Meningkatnya peranan Meningkatkan sektor
sektor pertanian, produksi pertanian,
kehutanan dan perikanan kehutanan, dan
dalam perekonomian perikanan
daerah
Berkembangnya korporasi Meningkatkan
usaha nelayan dan ketersediaan koperasi dan
pariwisata UMKM
Meningkatnya Pengurangan
kesempatan kerja pengangguran melalui
peningkatan kerjasama
sektor swasta dalam
penyerapan tenaga kerja
lokal
Meningkatkan Meningkatnya Pengembangan skema
penyelenggaraan perlindungan dan perlindungan sosial
kesejahteraan sosial rehabilitasi sosial berbasis kontekstual dan
berkelanjutan
meningkatkan pelayanan
penanganan masalah-
masalah sosial
Meningkatnya Meningkatkan kualitas
pemberdayaan sosial hidup warga KAT
Komunitas Adat Terpencil
Mewujudkan kedaulatan Meningkatnya produksi Optimalisasi produksi
pangan masyarakat dan cadangan pangan pangan secara konsisten
dan kontinu
Tertanganinya daerah Mengoptimalkan
rawan pangan sumberdaya lokal untuk
peningkatan ketahanan
pangan
Misi 2: Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dan penataan ruang
yang berkelanjutan
Meningkatkan kualitas Meningkatnya Mempercepat
layanan infrastruktur konektivitas antar distrik pembangunan sarana dan
dasar dan kampung prasarana transportasi
secara merata
Meningkatnya kualitas Meningkatkan
dan kuantitas infrastruktur pengelolaan
penggunaan air bersih Sumber Daya Air
Meningkatnya
ketersediaan perumahan Meningkatkan penyediaan
layak huni rumah layak huni yang
berkualitas

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 279


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Visi / Misi / Tujuan Sasaran Strategi


Meningkatnya Mengoptimalkan
pemenuhan kebutuhan penyediaan dan
energi listrik terbarukan pengelolaan sumber daya
energi
Meningkatnya layanan Mengembangkan sistem
informasi dan komunikasi E-Gov berbasis Kerangka
yang berkualitas Kerja PeGI
meningkatkan
pengembangan dan
pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di
Tingkat Kecamatan
Mengoptimalkan Optimalnya pemanfaatan Pengedalian dan
penyelenggaraan tata tata ruang dalam pemanfaatan penataan
ruang untuk pengembangan usaha ruang berkelanjutan
pembangunan yang produktif sesuai arahan RTRW
berkelanjutan Terwujudnya
pengendalian
pemanfaatan ruang yang
efektif
Meningkatkan kualitas Meningkatnya kualitas airMeningkatkan upaya
lingkungan hidup sungai, udara, dan pengendalian
tutupan lahan pencemaran dan
kerusakan lingkungan
hidup
Meningkatnya kualitas mengoptimalkan kualitas
pembangunan yang dan kuantitas dokumen
berkelanjutan perencanaan
Misi 3: Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang
bermartabat dan maju secara merata
Meningkatkan kualitas Meningkatnya akses dan Meningkatkan akses dan
dan daya saing Sumber mutu pendidikan kualitas pendidikan yang
Daya Manusia berdaya saing
Meningkatnya budaya Meningkatkan Gerakan
literasi masyarakat dan budaya baca dan layanan
siswa perpustakaan
Meningkatnya derajad Meningkatkan akses dan
dan akses kesehatan kualitas layanan
kesehatan, serta
kemandirian masyarakat
dalam hidup sehat dan
lingkungan yang sahat
Meningkatnya daya saing Meningkatkan kualitas
pemuda dan olah raga atlet pada setiap cabang
olahraga
Meningkatkan kapasitas
dan partisipasi anak
remaja dalam program
pembangunan daerah
Meningkatnya Meningkatkan
pengarusutamaan gender penanganan pengaduan
dan perlindungan anak dan layanan/respon oleh
dalam pembangunan petugas terlatih dalam
daerah unit pelayanan terpadu
terhadap kasus
kekerasan terhadap
peremuan dan anak
Meningkatkan
pembangunan dan
pemberdayaan gender
Meningkatkan kualitas

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 280


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Visi / Misi / Tujuan Sasaran Strategi


perlindungan terhadap
ibu dan anak
Tercapainya revitalisasi Mengoptimalkan
kebudayaan dalam pembangunan
pembangunan daerah kebudayaan lokal
Meningkatnya Meningkatkan pelayanan
kesejahteraan keluarga terhadap pasangan usia
subur dan konseling
remaa serta mahasiswa
Terkendalinya Revitalisasi penduduk
pertumbuhan penduduk tumbuh seimbang dalam
pembangunan
Meningkatkan Meningkatnya Optimalisasi perluasan
produktifitas SDM produktifitas SDM sektor lapangan kerja berbasis
pariwisata, kelautan dan potensi unggulan daerah
perikanan, serta industri
turunannya
Meningkatnya penyerapan
tenaga kerja pada sektor-
sektor kerakyatan
Misi 4: Melaksanakan agenda reformasi birokrasi pelayanan publik, politik,
serta tata kelola pemerintahan daerah dan kampung yang baik, bersih dan
profesional
Mengoptimalkan Meningkatnya Meningkatkan sistem
pelaksanaan agenda penyelenggaraan akuntabilitas
reformasi birokrasi pemerintahan yang penyelenggaraan
transparan dan akuntabel pemerintahan daerah
Meningkatnya memaksimalkan
pengawasan, pelayanan tugas dan
pengendalian dan fungsi kinerja legislatif
koordinasi dalam yang berkualitas
penyelenggaraan
pemerintahan daerah
Meningkatnya kinerja dan meningkatkan tata kelola
kualitas pengelolaan keuangan yang baik dan
keuangan daerah berkualitas
meningkatkan tata kelola
aset daerah yang baik dan
efektif
mengoptimalkan
kebijakan umum
anggaran dalam
penyusunan Rencana
Kerja dan Perangkat
Daerah
menyediakan dokumen
standar satuan harga
yang berkuaitas
meningkatkan sumber-
sumber pendapatan asli
daerah
Meningkatnya kinerja optimalisasi produk
pelayanan dan kualitas hukum daerah yang
produk hukum daerah sesuai dengan peraturan
perundangan yang
berlaku
Meningkatnya tata kelola mengoptimalkan program
data dan informasi yang dan data pembangunan
akurat dan berkualitas yang berkualitas untuk di
dalam penyelenggaraan akomodir ke dalam
pemerintahan dan dokumen perencanaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 281


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Visi / Misi / Tujuan Sasaran Strategi


pembangunan daerah
Meningkatkan penerapan Meningkatnya akses Meningkatkan kualitas
standar pelayanan yang pelayanan Administrasi pelayanan dan tertib
berkualitas Kependudukan dan administrasi
Catatan Sipil kependudukan dan
catatan sipil
Mengoptimalkan
penggunaan data
kependudukan dalam
pembangunan
Meningkatnya kualitas meningkatkan kualitas
SDM Aparatur Sipil pelayanan kepegawaian
Negara daerah
Meningkatnya Meningkatkan
pemberdayaan arsip pengelolaan arsip daerah
sebagai bukti
akuntabilitas kinerja
pembangunan daerah
Meningkatkan tata kelola Meningkatnya kualitas memaksimalkan
pemerintahan kampung pelayanan publik pelayanan kepada
yang baik dan profesional pemerintahan kampung masyarakat di tingkat
kecamatan
mengembangkan
kampung/kelurahan yang
unggul
Mempercepat
Meningkatnya pembangunan perdesaan
pemberdayaan dan yang mandiri, merata dan
kemandirian kampung sejahtera
Misi 5: Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah, serta
budaya TRIDAR (sadar Hak dan kewajiban Pemerintah, sadar Hak dan
kewajiban Rakyat, serta sadar hak dan kewajiban pribadi) secara berkelanjutan
Meningkatkan stabilitas Meningkatnya keamanan meningkatkan kehidupan
politik, keamanan dan dan ketertiban umum masyarakat yang aman,
ketertiban umum yang tertib dan taat terhadap
mendukung pertumbuhan peraturan yang berlaku
ekonomi meningkatkan pelayanan
pemerintah dalam
kesiagapan menghadapi
berbagai potensi bencana
Meningkatnya stabilitas Meningkatkan
dan pemahaman keberdayaan lembaga
masyarakat terhadap sosial, politik dan agama
politik dalam peningkatan
Meningkatnya peran serta kesejahteraan masyarakat
masyarakat dalam
pengembangan wawasan
kebangsaan
Meningkatnya kapasitas Peningkatan penanganan,
penanggulangan bencana penanggulangan dan
kesiapsiagaan
kebencanaan
Sumber: Forum Musrenbang RPJMD, Tahun 2021

6.2. Arah Kebijakan Pembangunan


Arah kebijakan Kabupaten Supiori merupakan fokus
pembangunan setiap tahun selama lima tahun di Kabupaten Supiori.
Pentahapan ini mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 282


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

diselesaikan berkaitan dengan dimensi waktu (tahun perencanaan),


yang memiliki kesinambungan dalam rangka mencapai visi, misi
tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Supiori tahun 2021-
2025 yang telah ditetapkan. Berdasarkan strategi dan arah kebijakan
pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan diatas, maka
dapat disimpulkan tema atau fokus pembangunan Pemerintah
Daerah Kabupaten Supiori dalam rangka pencapaian target sasaran
pembangunan di RPJMD Tahun 2021-2025. Adapaun Fokus/Tema
kebijakan umum pembanguan Kabupaten Supiori dalam RPJMD
Tahun 2021-2025, sebagai berikut:
TAHUN 2021: Pemulihan kehidupan masyarakat yang didukung
oleh tata kelola pemerintahan yang transparan dan kelembagaan
yang responsif;
TAHUN 2022: Peningkatan ekonomi masyarakat dan perbaikan
infrastruktur wilayah yang berkelanjutan
TAHUN 2023: Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
untuk pencapaian kualitas hidup masyarakat;
TAHUN 2024: Peningkatan daya saing wilayah melalui upaya
inovasi pengembangan potensi dan kearifan lokal;
TAHUN 2025: Pemantapan kulitas kehidupan menuju
masyarakat Supiori yang Sejahtera, Maju, Adil dan Bermartabat;

Setiap pernyataan arah kebijakan selanjutnya di rumuskan


secara spesifik terhadap horizon waktu. Dengan adanya penentuan
horison waktu pencapaian arah kebijakan secara logis kapan suatu
arah kebijakan dijalankan mendahului atau menjadi prasyarat bagi
arah kebijakan lainnya. Arah kebijakan dapat dijalankan dalam 1
(satu) tahun periode. Tetapi, dapat pula membutuhkan lebih dari
satu tahun. Namun, yang terpenting keseluruhan arah kebijakan
harus menjadi prioritas dan sasaran pembangunan daerah yang
padu dan mampu memberdayakan segenap potensi daerah dan
pemerintah daerah sekaligus memanfaatkan segala peluang yang
ada. Berikut ini disampaikan pemetaan horizon waktu perumusan
arah kebijakan untuk Kabupaten Supiori selama periode 2021-2025
berdasarkan tema pembangunan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Keterkaitan antara Misi, Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025, dapat dijabarkan pada tabel berikut:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 283


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Tabel 6.2.
Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
Kebijakan Arah kebijakan
Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Meningkatnya pertumbuhan riil Mengoptimalkan tangkapan ikan k_001 Optimalisasi tangkapan ikan
ekonomi berbasis maritim yang berada dalam batasan yang berada dalam batasan
biologis yang aman biologis yang aman
Meningkatnya home industry Meningkatkan iklim investasi k_002 Optimalisasi Waktu Perizinan
berbasis pariwisata, kelautan yang kondusif Penanaman Modal
dan perikanan k_003 Peningkatan nilai investasi PMDN
di Kabupaten Supiori
k_004 Peningkatan Investor berskala
nasional di Kabupaten Supiori
Meningkatnya daya saing Meningkatkan nilai tambah k_005 Peningkatan Jumlah Destinasi
investasi sektor pariwisata, sektoral secara merata Pariwisata
kelautan dan perikanan k_006 Optimalisasi promosi destinasi
pariwisata
Meningkatnya volume dan nilai Meningkatkan ekspor regional k_007 Peningkatan nilai ekspor
perdagangan antar daerah perdagangan
produk-produk unggulan lokal k_008 Peningkatan produksi produk
Lokal yang berkualitas
Menurunnya tingkat kemahalan Mengendalikan kenaikan dan k_009 Peningkatan produksi produk
harga kemahalan harga yang memenuhi standar
k_010 Peningkatan pelayanan
pengaduan konsumen
Mengendalikan kenaikan dan k_011 Peningkatan pengawasan harga
kemahalan harga barang kebutuhan pokok
Berkembangnya sektor Meningkatkan produktifitas k_012 Peningkatan sarana dan
pariwisata, kelautan dan pengelolaan sumber daya alam prasarana pendukung pariwisata
perikanan menjadi leading sector lokal yang berdaya saing dan k_013 Optimalisasi pengelolaan
dalam perekonomian wilayah berkelanjutan destinasi pariwisata
Meningkatnya peranan sektor Meningkatkan sektor produksi k_014 Peningkatan layanan kesehatan
pertanian, kehutanan dan pertanian, kehutanan, dan dan pengawasan terhadap hewan
perikanan dalam perekonomian perikanan k_015 Peningkatan ketersediaan pusat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 284


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
daerah kesehatan hewan
k_016 Peningkatan ketersediaan sarana
dan prasarana produksi
pertanian dan perkebunan
k_017 Peningkatan kapasitas tenaga
penyuluh
k_018 Peningkatan jumlah kelompok
peternak yang dibina
Berkembangnya korporasi usaha Meningkatkan ketersediaan k_019 Peningkatan kapasitas SDM
nelayan dan pariwisata koperasi dan UMKM koperasi
k_020 Optimalisasi pembinaan
terhadap pengelola koperasi
k_021 Peningkatan pembinaan
terhadap UMKM aktif
k_022 Peningkatan Usaha Mikro dan
Kecil
k_023 Peningkatan pemberian modal
kepada UMKM
Meningkatnya kesempatan kerja Pengurangan pengangguran k_024 Komunikasi, Koordinasi,
melalui peningkatan kerjasama Kerjasama peluang tata niaga
sektor swasta dalam penyerapan pada skala inter-regional dan
tenaga kerja lokal nasional;
k_025 Perluasan lapangan pekerjaan
berbasis potensi daerah
Meningkatnya perlindungan dan Pengembangan skema k_026 Peningkatan penanganan
rehabilitasi sosial perlindungan sosial berbasis terhadap PMKS
kontekstual dan berkelanjutan k_027 Optimalisasi pemberian
perlindungan dan jaminan
sosial dengan skema yang
sesuai dengan konteks
Kabupaten Supiori
k_028 Peningkatan PMKS yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 285


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
mendapatkan Perlindungan dan
Jaminan Sosial
meningkatkan pelayanan k_029 peningkatan PMKS yang
penanganan masalah-masalah memperoleh bantuan sosial
sosial
k_030 Pemberdayaan Komunitas Adat
Terpencil (KAT)
Meningkatnya pemberdayaan Meningkatkan kualitas hidup k_031 Peningkatan kapasitas PSKS
sosial Komunitas Adat Terpencil warga KAT k_032 Peningkatan warga KAT yang
terpenuhi kebutuhan sosial,
budaya, ekonomi dan
lingkungannya
Meningkatnya produksi dan Optimalisasi produksi pangan k_033 Revitalisasi pusat-pusat produksi
cadangan pangan secara konsisten dan kontinu pangan yang memiliki lumbung
pangan
Tertanganinya daerah rawan Mengoptimalkan sumberdaya k_034 Peningkatan pemenuhan
pangan lokal untuk peningkatan kebutuhan konsumsi pangan
ketahanan pangan perkapita
k_035 Peningkatan asupan kalori
minimum penduduk
k_036 Optimalisasi penggunaan pangan
lokal
Meningkatnya konektivitas antar Mempercepat pembangunan k_037 Peningkatan kualitas dan
distrik dan kampung sarana dan prasarana kuantitas jalan poros dan
transportasi secara merata jembatan antar distrik dan antar
kampung yang menunjang
kawasan pengembangan wilayah
k_038 Peningkatan ketersediaan
perlengkapan angkutan umum
k_039 Peningkatan ijin trayek
k_040 Peningkatan uji kir angkutan
umum

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 286


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
k_041 Peningkatan ketersediaan
rambu-rambu jalan
k_042 Peningkatan panjang jalan
k_043 Peningkatan ketersediaan
pelabuhan laut
k_044 Peningkatan ketersediaan
perlengkapan pelabuhan laut
Meningkatnya kualitas dan Meningkatkan infrastruktur k_045 Optimalisasi pendayagunaan
kuantitas penggunaan air bersih pengelolaan Sumber Daya Air sumber daya air yang
berkelanjutan dan merata untuk
pemenuhan kebutuhan
masyarakat
Meningkatnya ketersediaan Meningkatkan penyediaan rumah k_046 Peningkatan ketersedian rumah
perumahan layak huni layak huni yang berkualitas layak huni
k_047 Peningkatan bangunan yang
memiliki IMB
k_048 Peningkatan permukiman layak
huni
k_049 Peningkatan kawasan
pemukiman yang tertata
k_050 Optimalisasi penanganan
lingkungan pemukiman kumuh
Meningkatnya pemenuhan Mengoptimalkan penyediaan dan k_051 Peningkatan lingkungan sehat
kebutuhan energi listrik pengelolaan sumber daya energi dan aman yang didukung PSU
terbarukan
Meningkatnya layanan informasi Mengembangkan sistem E-Gov k_052 Peningkatan kualitas
dan komunikasi yang berkualitas berbasis Kerangka Kerja PeGI perencanaan dan kelembagaan
dalam penggunakan aplikasi
sistem E-Gov
k_053 Optimalisasi pengintergrasian
sistem data dan statistik
k_054 Peningkatan Kuantitas dan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 287


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Kualitas data sektoral dalam
perencanaan pembangunan
daerah
k_055 Peningkatan pengamanan
informasi terkait pengelolaan
infrastruktur E-Government
meningkatkan pengembangan k_056 pengembangan dan
dan pemberdayaan Kelompok pemberdayaan Kelompok
Informasi Masyarakat di Tingkat Informasi Masyarakat di Tingkat
Kecamatan Kecamatan
Optimalnya pemanfaatan tata Pengedalian dan pemanfaatan k_057 Optimalisasi kepatuhan
ruang dalam pengembangan penataan ruang berkelanjutan pembangunan infrastruktur
usaha yang produktif sesuai arahan RTRW sesuai dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW)
Terwujudnya pengendalian k_058 Penataan bangunan yang lebih
pemanfaatan ruang yang efektif tertata sesuai peruntukannya
Meningkatnya kualitas air Meningkatkan upaya k_059 Peningkatan kualitas
sungai, udara, dan tutupan pengendalian perencanaan lingkungan hidup
lahan pencemaran dan kerusakan k_060 Peningkatan pengetahuan
lingkungan hidup masyarakat terhadap lingkungan
hidup
k_061 Optimalisasi penanganan
sampah
Meningkatnya kualitas mengoptimalkan kualitas dan k_062 Penyediaan dokumen
pembangunan yang kuantitas dokumen perencanaan perencanaan jangka menengah
berkelanjutan yang berkualitas
k_063 optimalisasi dokumen
perencanaan jangka pendek yang
berkualitas
k_064 Penyediaan dokumen KLHS
RPJMD yang berkualitas
k_065 Penyediaan dokumen penelitian

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 288


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
pembangunan bidang SDM, SDA,
Infrastruktur dan Kewilayahan
yang berkualitas
Meningkatnya akses dan mutu Meningkatkan akses dan kualitas k_066 Peningkatan APK SD
pendidikan pendidikan yang berdaya saing k_067 Peningkatan APM SD
k_068 Peningkatan APS SD
k_069 Peningkatan Sekolah pendidikan
SD/MI kondisi bangunan baik
k_070 Peningkatan Rasio guru/murid
sekolah pendidikan dasar (SD
dan SMP)
k_071 Peningkatan Guru SD yang
memenuhi kualifikasi S1/D-IV
k_072 Peningkatan APK SMP
k_073 Peningkatan APM SMP
k_074 Peningkatan APS SMP
k_075 Peningkatan Sekolah pendidikan
SMP/MTs dan SMA/SMK/MA
Kondisi Bangunan Baik
k_076 Peningkatan Angka melek huruf
penduduk usia 15‐24 tahun
k_077 Peningkatan APK PAUD
k_078 Peningkatan literasi melalui.
Kurikulum kontekstual
Meningkatnya budaya literasi Meningkatkan Gerakan budaya k_079 Peningkatan pelayanan
masyarakat dan siswa baca dan layanan perpustakaan perpustakaan
k_080 Peningkatan ketersediaan buku
k_081 Peningkatan Gerakan literasi
k_082 Optimalisasi penyediaan
perpustakaan
Meningkatnya derajad dan akses Meningkatkan akses dan kualitas k_083 Peningkatan pembangunan dan
kesehatan layanan kesehatan, serta pemeliharaan sarana dan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 289


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
kemandirian masyarakat dalam prasarana kesehatan secara
hidup sehat dan lingkungan yang merata
sahat k_084 Peningkatan Kualitas sarana dan
prasarana kesehatan
k_085 Percepatan eliminasi malaria
k_086 Optimalisasi penanganan
penyakit menular dan tidak
menular
k_087 Pemberian jaminan kesehatan
sosial bagi penduduk miskin
k_088 Peningkatan kualitas derajat
kesehatan ibu, bayi dan balita
k_089 Peningkatan Sumber daya
manusia bidang kesehatan
k_090 Peningkatan pelayanan
kesehatan berkualitas yang
merata dan terjangkau
k_091 Optimalisasi pemberdayaan
keluarga dan masyarakat untuk
pola hidup bersih dan sehat serta
menjaga kesehatan lingkungan
dalam rangka “Gerakan stop
BAB sembarangan”
k_092 Optimalisasi pelayanan posyandu
k_093 Optimalisasi pendistribusian
obat-obatan yang sesuai standar
kesehatan
k_094 Optimalisasi pelayanan
kesehatan pada rumah sakit
k_095 Penurunan angka kematian Ibu
k_096 Menurunkan resiko kesehatan
akibat Covid19

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 290


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Meningkatnya daya saing Meningkatkan kualitas atlet pada k_097 Optimalisasi pembinaan olahraga
pemuda dan olah raga setiap cabang olahraga k_098 Peningkatan Perestasi olahraga
k_099 Peningkatan jumlah atlet
berprestasi
Meningkatkan kapasitas dan k_100 Peningkatan Kualitas dan
partisipasi anak remaja dalam kuantitas organisasi pemuda dan
program pembangunan daerah wirausaha muda yang berdaya
saing
k_101 Peningkatan pembinaan
organisasi pramuka
Meningkatnya pengarusutamaan Meningkatkan penanganan k_102 peningkatan perempuan dan
gender dan perlindungan anak pengaduan dan layanan/respon anak korban kekerasan yang
dalam pembangunan daerah oleh petugas terlatih dalam mendapatkan penanganan
unit pelayanan terpadu pengaduan oleh petugas terlatih
terhadap kasus kekerasan di dalam unit pelayanan terpadu
terhadap peremuan dan anak
Meningkatkan pembangunan dan k_103 Peningkatan kesetaraan gender
pemberdayaan gender dalam pelaksanaan
pembangunan dan memperoleh
hasil pembangunan
Meningkatkan kualitas k_104 Optimalisasi pemenuhan hak-
perlindungan terhadap ibu dan hak perempuan dan anak dalam
anak pembangunan
k_105 Penurunan kasus kekerasan
dalam rumah tangga
k_106 Peningkatan perlindungan
khusus bagi anak secara
komprehensif dan integratif
Tercapainya revitalisasi Mengoptimalkan pembangunan k_107 Peningkatan promosi kesenian
kebudayaan dalam kebudayaan lokal dan budaya
pembangunan daerah k_108 Optimalisasi pengelolaan cagar
budaya

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 291


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Meningkatnya kesejahteraan Meningkatkan pelayanan k_109 Peningkatan kelembagaan
keluarga terhadap pasangan usia subur keluarga Kecil bahagia sejahtera
dan konseling remaa serta k_110 Optimalisasi Pusat Informasi dan
mahasiswa konseling remaja dan mahasiswa
Terkendalinya pertumbuhan Revitalisasi penduduk tumbuh k_111 Optimalisasi pengendalian
penduduk seimbang dalam pembangunan jumlah kelahiran anak dan
kesadaran keluarga dalam
menjaga kesehatan reproduksi
Meningkatnya produktifitas SDM Optimalisasi perluasan lapangan k_112 Fasilitasi dan sosialisasi
sektor pariwisata, kelautan dan kerja berbasis potensi unggulan pemberian jaminan sosial tenaga
perikanan, serta industri daerah kerja
turunannya
Meningkatnya penyerapan tenaga k_113 Peningkatan kapasitas dan skil
kerja pada sektor-sektor tenaga kerja terdaftar
kerakyatan
Meningkatnya penyelenggaraan Meningkatkan sistem k_114 peningkatan pelaksanaan sistem
pemerintahan yang transparan akuntabilitas penyelenggaraan pengendalian intern pemerintah
dan akuntabel pemerintahan daerah (SPIP)
k_115 optimalisasi rekomendasi temuan
hasil pemeriksaan BPK yang
ditindaklanjuti
k_116 Peningkatan Nilai Kapabilitas
APIP Inspektorat
Meningkatnya pengawasan, memaksimalkan pelayanan tugas k_117 pemenuhan pelayanan masa
pengendalian dan koordinasi dan fungsi kinerja legislatif yang reses Anggota DPRD
dalam penyelenggaraan berkualitas k_118 pemenuhan pelayanan tugas dan
pemerintahan daerah fungsi anggota DPRD dalam
pembentukan peraturan daerah
k_119 pemenuhan pelayanan tugas dan
fungsi penganggaran dan
pengawasan anggota DPRD
Meningkatnya kinerja dan meningkatkan tata kelola k_120 pemenuhan pelayanan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 292


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
kualitas pengelolaan keuangan keuangan yang baik dan penatausahaan dan
daerah berkualitas perbendaharaan daerah yang
tepat waktu
k_121 Peningkatan dokumen laporan
keuangan pemerintah daerah
yang berkualitas
k_122 optimalisasi penyerapan
anggaran belanja Pemerintah
Daerah
k_123 peningkatan waktu penetapan
APBD
meningkatkan tata kelola aset k_124 optimalisasi aset daerah yang
daerah yang baik dan efektif dapat diinventarisir dengan baik
k_125 peningkatan efektifitas
penatausahaan barang milik
daerah
mengoptimalkan kebijakan k_126 Penyediaan KUA-PPAS yang
umum anggaran dalam berkualitas
penyusunan Rencana Kerja dan
Perangkat Daerah
menyediakan dokumen standar k_127 penyediaan Dokumen standar
satuan harga yang berkuaitas harga satuan yang berkualitas
meningkatkan sumber-sumber k_128 optimalisasi nilai pajak daerah
pendapatan asli daerah k_129 optimalisasi Nilai pungutan
retribusi daerah
Meningkatnya kinerja pelayanan optimalisasi produk hukum k_130 Optimalisasi kesesuaian
dan kualitas produk hukum daerah yang sesuai dengan penerimaan layanan kesra
daerah peraturan perundangan yang berdasarkan proposal yang
berlaku diusulkan masyarakat
k_131 peningkatan pemenuhan data
indikator dalam LPPD yang
akurat dan uptodate

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 293


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
k_132 peningkatan produk hukum yang
ditetapkan tepat waktu dan
berkualitas sesuai perundangan
yang berlaku
Meningkatnya tata kelola data mengoptimalkan program dan k_133 penyediaan dokumen
dan informasi yang akurat dan data pembangunan yang pengendalian dan evaluasi
berkualitas dalam berkualitas untuk di akomodir ke pembangunan yang berkualitas
penyelenggaraan pemerintahan dalam dokumen perencanaan k_134 optimalisasi konsistensi program
dan pembangunan daerah RPJMD kedalam RKPD
k_135 optimalisasi hasil musyawarah
rencana pembangunan dan
konsultasi publik yang
diakomodir dalam dokumen
perencanaan secara konsisten
k_136 peningkatan elemen data
pembangunan yang terpenuhi
dalam SIPD
Meningkatnya akses pelayanan Meningkatkan kualitas k_137 Peningkatan pembinaan dan
Administrasi Kependudukan dan pelayanan dan tertib penyuluhan kepada masyarakat
Catatan Sipil administrasi kependudukan dan terkait administrasi
catatan sipil kependudukan dan catatan sipil
k_138 Peningkatan sarana prasarana
pelayanan administrasi
kependudukan dan catatan sipil
Mengoptimalkan penggunaan k_139 Optimalisasi pemanfaatan data
data kependudukan dalam kependudukan
pembangunan
Meningkatnya kualitas SDM meningkatkan kualitas k_140 peningkatan kehadiran ASN
Aparatur Sipil Negara pelayanan kepegawaian daerah k_141 peningkatan kapasitas ASN yang
terstandar
k_142 pengembangan sistem pendataan
pegawai berbasis teknologi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 294


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
Meningkatnya pemberdayaan Meningkatkan pengelolaan arsip k_143 Peningkatan pengelolaan arsip
arsip sebagai bukti akuntabilitas daerah daerah
kinerja pembangunan daerah k_144 Peningkatan kapasitas SDM
pengelola kearsipan
Meningkatnya kualitas pelayanan memaksimalkan pelayanan k_145 Peningkatan penyelenggaraan
publik pemerintahan kampung kepada masyarakat di tingkat dan pelayanan publik tingkat
kecamatan distrik
mengembangkan k_146 pengembangan status
kampung/kelurahan yang kampung/kelurahan
unggul berkembang melalui
pemberdayaan masyarakat
berbasis potensi lokal daerah
Mempercepat pembangunan k_147 Peningkatan sarana dan
perdesaan yang mandiri, merata prasarana pembangunan
dan sejahtera perdesaan
Meningkatnya pemberdayaan k_148 Peningkatan kualitas dokumen
dan kemandirian kampung perencanaan kampung sesuai
ketentuan yang berlaku
k_149 Peningkatan partisipasi dan
peran lembaga swadaya
masyarakat dalam pembangunan
kampung
Meningkatnya keamanan dan meningkatkan kehidupan k_150 optimalisasi penegakan PERDA
ketertiban umum masyarakat yang aman, tertib k_151 peningkatan kapasitas petugas
dan taat terhadap peraturan Perlindungan Masyarakat
yang berlaku (Linmas)
k_152 peningkatan penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban,
ketentraman, keindahan) dengan
pendekatan persuasive
meningkatkan pelayanan k_153 peningkatan pelayanan terhadap
pemerintah dalam kesiagapan korban pasca bencana

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 295


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Kebijakan Arah kebijakan


Sasaran Strategi
Kode Deskripsi 2021 2022 2023 2024 2025
menghadapi berbagai potensi
bencana
Meningkatnya stabilitas dan Meningkatkan keberdayaan k_154 Peningkatan kerjasama partai
pemahaman masyarakat lembaga sosial, politik dan agama politik dalam rangka
terhadap politik dalam peningkatan pembentukan lembaga
Meningkatnya peran serta kesejahteraan masyarakat pendidikan demokrasi
masyarakat dalam
pengembangan wawasan
kebangsaan
Meningkatnya kapasitas Peningkatan penanganan, k_155 Pembentukan kampung tanggap
penanggulangan bencana penanggulangan dan bencana
kesiapsiagaan kebencanaan k_156 Penyediaan sarana dan
prasarana kebencanaan
k_157 Penyediaan sarana dan
prasarana mitigasi kebakaran
k_158 Penanggulangan dampak
bencana terhadap pertanian
k_159 Normalisasi sungai
Sumber: Forum Musrenbang RPJMD, Tahun 2021

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 296


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

6.3. Kebijakan Kewilayahan Kabupaten Supiori


Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk
mewujudkan wilayah yang aman, nyaman, produktif dan
berkelanjutan yang berlandaskan keharmonisan lingkungan alam
dan buatan; perwujudan keterpaduan dalam penggunaan SDA; serta
perlindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negative
terhadap lingkungan akibat penataan ruang. Penataan ruang
Kabupaten Supiori merupakan sinergi dari berbagai kebijakan yang
dilaksanakan baik oleh Pemerintah Daerah, masyarakat maupun
pemangku kepentingan lainnya untuk Mewujudkan Kabupaten
Supiori Sebagai Kabupaten Yang Unggul Dalam Bidang Pariwisata,
Kelautan Dan Perikanan Menuju Masyarakat Yang Sejahtera,
Maju, Adil Dan Bermartabat. Arah pengembangan kewilayahan
Supiori terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Papua 2019-2023,
khususnya dalam penetapan fungsi ruang dan lokasi pengembangan
wilayah. Dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan ekologis,
penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kabupaten Supiori harus
dilakukan secara komprehensif, holistik, terpadu, efektif, dan efisien
dengan memperhatikan faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.
6.3.1 Arah Pengembangan Wilayah Supiori dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2020-2024 dan Inpres Nomor 9 Tahun 2020
Arah pengembangan wilayah Supiori dalam RPJMN tahun
2020-2024 mengutamakan pendekatan budaya dan kontekstual
Papua, serta pendekatan berbasis ekologis dan wilayah adat. Hal ini
sejalan dengan pelaksanaan UU 2/2021 tentang Otonomi Khusus
yang mengamanatkan penguatan dan pemberdayaan Orang Asli
Papua berlandaskan budaya dan adat; serta pelaksanaan Instruksi
Presiden Nomor 9 tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang berfokus pada
(lima) kerangka baru untuk Papua (The New Framework for Papua)
sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 297


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

1. percepatan pembangunan SDM unggul, inovatif dan berkarakter


yang mempertimbangkan kontekstual Papua di seluruh Wilayah
Pulau Papua yang dikhususkan kepada OAP;
2. percepatan transformasi dan pembangunan ekonomi Papua yang
berkualitas dan berkeadilan dengan mempertimbangkan
keterkaitan antar wilayah, kotakampung, wilayah adat,
kemitraan antar pelaku ekonomi, dan potensi sektor-sektor
ekonomi daerah yang dikelola secara terpadu dari hulu ke hilir
yang terfokus kepada OAP;
3. percepatan pembangunan infrastruktur dasar secara terpadu
guna mendukung pelayanan publik dan transformasi ekonomi di
seluruh Wilayah Pulau Papua;
4. peningkatan dan pelestarian kualitas lingkungan hidup,
peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim, dan
pembangunan rendah karbon sesuai kearifan lokal, zona
ekologis, dan penataan ruang di Pulau Papua dengan
memperhatikan kearifan lokal; dan
5. percepatan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan
yang baik dalam kerangka penguatan otonomi khusus,
pelayanan publik, demokrasi lokal yang inklusif, harmoni sosial,
dan keamanan daerah yang aman dan stabil serta
penghormatan dan perlindungan nilai-nilai kemanusiaan dan
hak asasi manusia.

Pembangunan Kabupaten Supiori berdasarkan RPJMN


dilakukan pada koridor pertumbuhan yang mencakup kegiatan
prioritas: (1) pengembangan sektor unggulan; (2) pengembangan
kawasan strategis; (3) pengembangan kawasan perkotaan; (4)
pengembangan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, perdesaan
dan transmigrasi; serta (5) penataan kelembagaan dan keuangan
daerah. Dalam implementasi kegiatan prioritas tersebut juga perlu
mempertimbangkan posisi strategi Kabupaten Supiori secara
Nasional dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 298


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Gambar 1.
Kedudukan Kabupaten Supiori Terhadap Kabupaten/Kota di
Provinsi Papua Berdasarkan RPJMN 2020-2024

Sumber: RPJMN Tahun 2020-2024


Berdasarkan strategi pengembangan kabupaten/kota menurut
RPJMN Tahun 2020-2024, Kabupaten Supiori masuk dalam wilayah
adat saereri. Adapun strategi pengembangan wilayah Saereri adalah
Hilirisasi industri perikanan, industri pengalengan ikan dan industri
pariwisata budaya dan bahari Kepulauan Padaido dan Kepulauan
Ambai.

Selain berdasarkan wilayah adat, pembangunan Kabupaten


Supiori berdasarkan RPJMN dilakukan pada koridor pemerataan
yang mencakup kegiatan prioritas: (1) pengembangan sektor
unggulan; (2) pengembangan kawasan strategis; (3) pengembangan
kawasan perkotaan; (4) pengembangan daerah tertinggal, kawasan
perbatasan, perdesaan dan transmigrasi; serta (5) penataan
kelembagaan dan keuangan daerah.

6.3.2 Arah Pengembangan Wilayah Supiori dalam RTRWP Papua


dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Provinsi Papua Tahun 2019-2023
Kabupaten Supiori terletak di wilayah adat Saereri dengan
kondisi topografi pesisir. Dalam sistem perkotaan di Provinsi Papua,
terdapat Perkotaan Sorendeweri di Kabupaten Supiori yang memiliki
kedudukan sebagai PKL (Pusat Kegiatan Lokal), serta berperan
sebagai pusat kegiatan, pusat jasa, dan sampul transportasi yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 299


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

melayani skala kabupaten atau beberapa distrik. Kabupaten Supiori


memiliki posisi strategis secara regional karena ditetapkan sebagai
Kawasan Cagar Alam, Kawasan Strategis Fungsi dan Daya Dukung
Lingkungan Hidup, Kawasan Hutan Lindung. Hal ini menjadi
strategis karena mendukung kebijakan umum pengembangan
wilayah di Provinsi Papua tahun 2019-2023 yaitu “Green Growth
berbasis wilayah adat”, khususnya dalam penguatan pusat-pusat
pertumbuhan, akselerasi pembangunan wilayah tertinggal, serta
mewujudkan keterkaitan antar sektor ekonomi secara berkeadilan
dan berkelanjutan.
Gambar 6.2
Kedudukan Kabupaten Supiori Terhadap
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Berdasarkan RPJMD Papua
2019-2023

Kabupaten Supiori

Sumber: RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023

Adapun arahan target sumbangan Kabupaten Supiori sebagai


bagian dari Wilayah Adat Saereri terhadap indikator makro Provinsi
Papua berdasarkan RPJMD Provinsi Papua 2019-2023 adalah
sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 300


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Tabel 6.3.
Arahan Target Sumbangan Kabupaten/Kota di Wilayah Saereri
Terhadap Indikator Makro Provinsi Berdasarkan RPJMD Provinsi
Papua 2019-2023
Target Wilayah Adat Saereri
Indikator Satuan
2019 2020 2021 2022 2023
Indeks Pembangunan 67.08- 68.75- 69.11- 70.16- 71.04-
Indeks
Manusia (IPM) 72.08 73.75 74.11 75.16 76.04
Pertumbuhan Ekonomi 5.32- 6.46- 6.71- 6.96- 6.32-
%
(Dengan Tambang) 7.35 7.35 7.35 7.35 7,35
Pertumbuhan Ekonomi 1.97- 2.22- 2.47- 2.97- 3.47-
%
(Tanpa Tambang) 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Pendapatan Per Kapita 35.74- 37.28- 38.74- 40.72- 46.26-
Juta Rp
(Dengan Tambang) 39.24 40.78 42.24 44.22 49.76
Pendapatan Per Kapita (Tanpa 36.52- 38.05- 41.49- 45.46- 52.97-
Juta Rp
Tambang) 41.52 43.05 46.49 50.46 57.97
Tingkat Pengangguran 4.06- 4.11- 3.94- 3.92- 3.73-
%
Terbuka 2.56 2.61 2.44 2.42 2.23
28.89- 28.47- 27.72- 26.99- 26.49-
Persentase Penduduk Miskin %
21.89 21.47 20.72 19.99 19.49
Sumber: RPJMD Provinsi Papua Tahun 2019-2023

6.3.3 Arah Pengembangan Wilayah Supiori dalam Rencana Tata


Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Supiori Tahun 2015-
2035
Berdasarkan RTRW Kabupaten Supiori tahun 2013-2033,
penataan ruang Kabupaten Supiori bertujuan untuk “Mewujudkan
Kabupaten Supiori sebagai Kabupaten Maritim yang Berbasis
Perikanan, Pertanian dan Pariwisata yang mandiri dan berdaya
saing dengan memperhatikan kearifan lokal dan karakteristik
ekosistem Papua”. Kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten
Memberamo Raja terdiri atas:
a. Penetapan pusat–pusat kegiatan untuk mendukung pelayanan
sosial ekonomi dalam pengembangan wilayah;
b. Peningkatan aksesibilitas dalam rangka menunjang
pengembangan wilayah dan pengembangan jalur mitigasi
bencana di Kabupaten Supiori;
c. Peningkatan Pelayanan Prasarana Energi Listrik,
Telekomunikasi, Sumberdaya Air dan Prasarana Lingkungan,
untuk seluruh distrik di Kabupaten Supiori dan lokasi
permukiman baru;
d. Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Supiori;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 301


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

e. Pemantapan fungsi kawasan lindung yang terletak dalam


wilayah Kabupaten Supiori, terutama berkenaan dengan hutan
lindung,; resapan air, dan kawasan pesisir (sempadan pantai,
kawasan hutan bakau, daerah perlindungan laut);
f. Pengelolaan Kawasan rawan bencana alam;
g. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan negara;
h. Pengembangan dan Pengelolaan Pulau-pulau kecil dan terluar
di wilayah kabupaten; dan
i. Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Pariwisata agar
dapat mendukung perekonomian kabupaten
Adapun arahan pengembangan wilayah Kabupaten Supiori
Berdasarkan RTRW tahun 2013-2033 adalah sebagai berikut:
Gambar 6.3
Rencana Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Supiori
Tahun 2013-2033

Sumber: RTRW Kabupaten Supiori Tahun 2013-2033

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 302


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Gambar 6.3
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Supiori Tahun 2013-2033

Sumber: RTRW Kabupaten Supiori Tahun 2013-2033

6.4. Program Pembangunan Daerah


Berkaitan dengan interfensi strategi pembangunan selama 5
tahun RPJMD Kabupaten Supiori, tentunya perlu adanya terobosan
inovasi perencanaan program pembangunan daerah Bupati/Wakil
Bupati terpilih di Kabupaten Supiori. Terobosan program di
Kabupaten Supiori antara lain: (1) Program Revitalisasi Sektor
Pariwisata, dan (2) Program Revitalisasi Sektor Perikanan. Adapun
skema program prioritas adalah sebagai berikut:

Gambar 6.3
Skema Revitalisasi Sektor Pariwisata

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 303


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Gambar 6.3
Skema Revitalisasi Sektor Perikanan

Lintas Sektor Dalam Program Revitalisasi Sektor Perikanan

Perumusan program pembangunan daerah yang bersifat


operasional bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara
program strategis daerah, bidang urusan pemerintahan daerah
dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan
penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah
berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan.
Dengan demikian, rumusan program pembangunan daerah
dapat dituangkan dalam bentuk Tabel sebagai berikut:

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 304


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Tabel 6.4.
Program Pembangunan Daerah yang disertai Pagu Indikatif
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir
Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator KinerjaIndikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
M1 Meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan pada sektor pariwisata, kelautan dan perikanan sebagai sektor pemimpin yang berbasis kearifan lokal, home industry, dan muatan lokal dalam
perdagangan antardaerah
M1 T1 Meningkatkan daya saing Indeks Daya Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
perekonomian maritim Saing Daerah
M1 T1 S1 Meningkatnya Laju Persen 1,10 1,34 1,64 2,01 2,45 3,00 3,00
pertumbuhan riil Pertumbuhan
ekonomi berbasis Sektor Ekonomi
maritim Berbasis
Perikanan dan
Kelautan
PROGRAM Proporsi tangkapan Persen 68 71,10 187,32 74,35 193,91 77,74 841,04 81,29 978,20 85 1.017,74 85 Urusan Dinas
PENGAWASAN ikan yang berada Pemerintahan Perikanan
SUMBER DAYA dalam batasan Bidang Kelautan
KELAUTAN DAN biologis yang aman Dan Perikanan
PERIKANAN Rasio kawasan Persen 20 20,91 21,87 22,87 23,91 25 25
lindung perairan
terhadap total luas
perairan teritorial
M1 T1 S2 Meningkatnya home Kontribusi industri Persen 0,59 0,75 0,96 1,23 1,57 2,00 2,00
industry berbasis mikro dan kecil
pariwisata, kelautan berbasis
dan perikanan pariwisata,
kelautan dan
perikanan dalam
perekonomian
PROGRAM Persentase Persen 30 38,17 321,00 48,56 332,30 61,78 348,81 78,60 731,60 100,00 773,00 100 Urusan Dinas
PERENCANAAN DAN ketersediaan Pemerintahan Perindustrian
PEMBANGUNAN dokumen Bidang Dan
INDUSTRI perencanaan Perindustrian Perdagangan
pembangunan dan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 305


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
fasilitasi sarana
prasarana IKM
PROGRAM Cakupan UMKM Persen 31,25 37,23 1.752,1 44,35 1.813,8 52,84 3.178,9 62,95 3.373, 75,00 3.435,14 75 Urusan Dinas Tenaga
PEMBERDAYAAN aktif yang dibina 7 5 7 87 Pemerintahan Kerja, Koperasi,
USAHA MENENGAH, Persentase Usaha Persen 7,7 10,62 14,66 20,22 27,90 38,50 38,5 Bidang Usaha Kecil
USAHA KECIL, DAN Mikro dan Kecil Koperasi, Usaha Dan Menengah
USAHA MIKRO Kecil, Dan
(UMKM) Menengah
PROGRAM Cakupan UMKM Persen 15 18,25 449,40 22,21 465,22 27,02 488,34 32,88 878,94 40,00 922,12 40 Urusan Dinas Tenaga
PENGEMBANGAN yang mendapat Pemerintahan Kerja, Koperasi,
UMKM bantuan modal Bidang Usaha Kecil
Koperasi, Usaha Dan Menengah
Kecil, Dan
Menengah
M1 T1 S3 Meningkatnya daya Nilai ICOR Rasio 10,29 8,52 7,05 5,84 4,83 4,00 4,00
saing investasi
sektor pariwisata,
kelautan dan
perikanan
PROGRAM Jumlah usaha Jumlah 15 16 103,90 25 107,56 30 112,90 40 482,48 40 520,86 40 Urusan Dinas
PROMOSI investasi berskala Pemerintahan Penanaman
PENANAMAN nasional (PMDN) Bidang Modal Dan
MODAL yang terealisir Penanaman Perijinan
Nilai investasi Rp. Miliar 23.435 23.820 24.211 24.609 25.013 25.424 25.424 Modal Terpadu Satu
berskala nasional Pintu
yang direalisasikan
(PMDN)
PROGRAM Waktu maksimal hari 7 6 400,40 5 414,49 4 435,09 4 822,71 3 865,21 3 Urusan Dinas
PELAYANAN penyelesaian Pemerintahan Penanaman
PENANAMAN perizinan Bidang Modal Dan
MODAL Penanaman Perijinan
Modal Terpadu Satu
Pintu
PROGRAM Kenaikan / Rp. Miliar 478,40 482,00 471,96 491,91 488,57 502,03 512,85 512,36 904,83 512,36 948,32 512,36 Urusan Dinas
PENGENDALIAN penurunan Nilai Pemerintahan Penanaman

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 306


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PELAKSANAAN Realisasi PMDN Bidang Modal Dan
PENANAMAN (milyar rupiah) Penanaman Perijinan
MODAL Modal Terpadu Satu
Pintu
PROGRAM Persentase Persen 60 65,78 128,81 72,11 133,35 79,05 139,98 86,66 511,07 95,00 549,79 95 Urusan Dinas
PERIZINAN DAN Perizinan Pemerintahan Perindustrian
PENDAFTARAN Perusahaan yang Bidang Dan
PERUSAHAAN diterbitkan Perdagangan Perdagangan
PROGRAM Persentase Persen 70 75,18 371,93 80,73 385,02 86,70 404,15 93,11 1.153, 100,00 1.232,33 100 Urusan Dinas
PENGENDALIAN IZIN pengendalilan dan 30 Pemerintahan Perindustrian
USAHA INDUSTRI pengawasan izin Bidang Dan
usaha industri Perindustrian Perdagangan
PROGRAM Kunjungan wisata jumlah 25 29 1.825,4 33 3.521,5 38 4.533,6 44 4.558, 50 4.620,29 50 Urusan Dinas
PENINGKATAN Lama kunjungan hari 5 6 9 7 2 8 2 9 01 10 10 Pemerintahan Kebudayaan
DAYA TARIK Wisata Bidang Dan Pariwisata
DESTINASI Persetase Destiasi persen 55 60,69 66,98 73,91 81,56 90 90 Pariwisata
PARIWISATA Pariwisata yang
dikelola dengan
baik
PROGRAM Jumlah Destinasi jumlah 3 4 155,88 4 161,37 5 169,39 7 542,13 8 581,23 8 Urusan Dinas
PEMASARAN Pariwisata Pemerintahan Kebudayaan
PARIWISATA Persentase persen 45 52,79 61,93 72,66 85,24 100 100 Bidang Dan Pariwisata
Destinasi Pariwisata
Pariwisata yang
dipromosikan
M1 T2 Meningkatkan Rasio Ekspor Persen 4,23 5,02 5,97 7,09 8,42 10,00 10,00
perdagangan antar Regional
daerah terhadap PDRB
M1 T2 S1 Meningkatnya Proporsi nilai Persen 3,64 4,83 6,41 8,51 11,30 15,00 15,00
volume dan nilai perdagangan
perdagangan antar antardaerah
daerah produk- terhadap total
produk unggulan PDRB
lokal Persentase Persen 30 35,04 40,94 47,82 55,86 65,25 65,25

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 307


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
muatan lokal
dalam nilai
perdagangan
antardaerah
PROGRAM Ekspor Bersih Rp. Miliar 105,08 108,77 114,18 483,83 522,23 Urusan Dinas
PENGGUNAAN DAN Perdagangan 23.083 23.610 24.148 24.698 25.262 25.837 25.837 Pemerintahan Perindustrian
PEMASARAN Persentase Produk Persen 45 51,10 58,04 65,91 74,85 85,00 85 Bidang Dan
PRODUK DALAM Lokal yang Perdagangan Perdagangan
NEGERI berkualitas
PROGRAM Persentase muatan Persen 20 23,52 5.040,2 27,66 5.217,6 32,53 6.351,9 38,26 6.546, 45,00 6.553,86 45 Urusan Dinas
PENINGKATAN lokal dalam 4 6 5 94 Pemerintahan Perindustrian
SARANA DISTRIBUSI distribusi Bidang Dan
PERDAGANGAN perdagangan Perdagangan Perdagangan
Cakupan bina Persen 35 38,98 43,42 48,36 53,87 60,00 60
kelompok
pedagang UMKM
PROGRAM Persentase Persen 90 91,92 457,86 93,87 473,97 95,87 497,53 97,91 1.051, 100,00 1.132,13 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN ketersediaan 90 Pemerintahan Perindustrian
SISTEM INFORMASI informasi izin usaha Bidang Dan
INDUSTRI NASIONAL industri Perindustrian Perdagangan
kewenangan kab
M1 T2 S2 Menurunnya tingkat Indeks Indeks 130,43 129,94 129,45 128,97 128,48 128,00 128,00
kemahalan harga Kemahalan
Kontruksi
PROGRAM Margin Persen 15 13,54 442,30 12,23 457,87 11,04 480,62 9,97 870,79 9,00 913,87 9 Urusan Dinas
STABILISASI HARGA perdagangan Pemerintahan Perindustrian
BARANG barang kebutuhan Bidang Dan
KEBUTUHAN POKOK pokok Perdagangan Perdagangan
DAN BARANG
PENTING
PROGRAM Persentase produk Persen 25 18,12 180,55 13,13 186,90 9,52 196,19 6,90 570,43 5,00 609,88 5 Urusan Dinas
STANDARDISASI yang tidak Pemerintahan Perindustrian
DAN memenuhi standar Bidang Dan
PERLINDUNGAN dipasar Perdagangan Perdagangan
KONSUMEN Persentase Persen 30 36,50 44,41 54,04 65,75 80,00 80

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 308


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
pengaduan
konsumen yang
ditindaklanjuti
M1 T3 Meningkatkan Indeks Indeks 4,09 4,26 4,43 4,61 4,80 5,00 5,00
pembangunan ekonomi Pembangunan
inklusif Ekonomi Inklusif
M1 T3 S1 Berkembangnya Nilai LQ sektor Indeks 1,15 1,32 1,50 1,72 1,97 2,25 2,25
sektor pariwisata, ekonomi berbasis
kelautan dan kelautan dan
perikanan menjadi perikanan
leading sector
dalam
perekonomian
wilayah
PROGRAM Jumlah produksi ton 15 16,61 18,40 20,38 22,57 25 25 Urusan Dinas
PENGELOLAAN perikanan tangkap 12.053, 14.110, 14.373, 14.595 14.599,4 Pemerintahan Perikanan
PERIKANAN Cakupan bina Persen 20 21,69 93 23,52 00 25,51 37 27,66 ,16 30 6 30 Bidang Kelautan
TANGKAP kelompok nelayan Dan Perikanan
tangkap
PROGRAM Jumlah produksi ton 7 8,15 779,50 9,50 806,94 11,06 1.484,5 12,88 1.557, 15 1.605,49 15 Urusan Dinas
PENGELOLAAN perikanan budidaya 3 73 Pemerintahan Perikanan
PERIKANAN Cakupan bina Persen 25 28,12 31,63 35,57 40,01 45 45 Bidang Kelautan
BUDIDAYA kelompok nelayan Dan Perikanan
budi daya
M1 T3 S2 Meningkatnya Persentase Persen 30,04 31,81 33,69 35,67 37,77 40,00 40,00
peranan sektor kontribusi sektor
pertanian, pertanian,
kehutanan dan kehutanan dan
perikanan dalam perikanan
perekonomian terhadap PDRB
daerah
PROGRAM Jumlah hewan yang Ekor 3.245 6.441 836,90 12.786 866,36 25.380 1.929,4 50.378 2.023, 100.000 2.072,16 100.000 Urusan Dinas Pertanian
PENYEDIAAN DAN mendapat 0 60 Pemerintahan Dan Ketahanan
PENGEMBANGAN pelayanan Bidang Pangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 309


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
SARANA kesehatan dan Pertanian
PERTANIAN pengawasan setiap
tahun
Pusat kesehatan Unit 0 1 1 2 2 3 3
hewan, insenimasi
buatan dan
laboratorium yang
tersedia
PROGRAM Persentase Persen 80 83,65 287,64 87,47 297,76 91,46 312,56 95,64 693,32 100,00 734,25 100 Urusan Dinas Pertanian
PENYEDIAAN DAN ketersediaan Pemerintahan Dan Ketahanan
PENGEMBANGAN sarana dan Bidang Pangan
PRASARANA prasarana produksi Pertanian
PERTANIAN pertanian dan
perkebunan
PROGRAM Jumlah tenaga Orang 27 28,91 481,93 30,96 498,89 33,14 523,69 35,49 916,27 38,00 959,90 38 Urusan Dinas Pertanian
PENYULUHAN penyuluh Pemerintahan Dan Ketahanan
PERTANIAN profesional yang Bidang Pangan
tersedia Pertanian
Cakupan bina Persen 65 69,37 74,04 79,02 84,33 90,00 90
kelompok peternak
M1 T3 S3 Berkembangnya Tingkat Persen 0,38 0,50 0,66 0,87 1,14 1,50 1,50
korporasi usaha pertumbuhan nilai
nelayan dan tambah badan
pariwisata
usaha nelayan
dan pariwisata
PROGRAM Persetase SDM Persen 15 19,79 148,51 26,12 153,73 34,46 161,37 45,47 533,67 60,00 572,66 60 Urusan Dinas Tenaga
PENDIDIKAN DAN koperasi yang Pemerintahan Kerja, Koperasi,
LATIHAN mengikuti Bidang Usaha Kecil
PERKOPERASIAN pendidikan dan Koperasi, Usaha Dan Menengah
pelatihan Kecil, Dan
perkoperasisan Menengah
PROGRAM Cakupan koperasi Persen 20 20,00 314,30 20,00 325,36 20,00 341,53 20,00 723,91 20,00 765,21 20 Urusan Dinas Tenaga
PEMBERDAYAAN aktif yang dibina Pemerintahan Kerja, Koperasi,
DAN Bidang Usaha Kecil
PERLINDUNGAN Koperasi, Usaha Dan Menengah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 310


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
KOPERASI Kecil, Dan
Menengah
M1 T3 S4 Meningkatnya Tingkat Persen 95,32 95,75 96,19 96,62 97,06 97,50 97,50
kesempatan kerja Kesempatan
Kerja
PROGRAM Rasio daya serap rasio 10 13,20 159,62 17,41 165,24 22,97 173,45 30,31 546,42 40 585,57 40 Urusan Dinas Tenaga
PENEMPATAN tenaga kerja Pemerintahan Kerja, Koperasi,
TENAGA KERJA Besaran pencari Persen 30 33,23 36,80 40,76 45,14 50 50 Bidang Tenaga Usaha Kecil
kerja yang terdaftar Kerja Dan Menengah
yang ditempatkan
M1 T4 Meningkatkan Tingkat Kategori Cukup Cukup Cukup Memu Memu Memuas Memuas
penyelenggaraan Pelayanan askan askan kan kan
kesejahteraan sosial Kesejahteraan
Sosial
M1 T4 S1 Meningkatnya Cakupan PMKS Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
perlindungan dan yang terlindungi
rehabilitasi sosial dan terehabilitasi
PROGRAM Persentase PMKS Persen 87 89,46 209,37 91,98 219,78 94,58 595,34 97,25 635,09 100 - 100 Urusan Dinas Sosial
REHABILITASI yang tertangani Pemerintahan
SOSIAL Persentase korban Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100 Bidang Sosial
bencana yang
menerima bantuan
sosial selama masa
tanggap darurat
PROGRAM Persentase PMKS Persen 100 100,00 1.922,4 100,00 2.017,9 100,00 2.494,2 100,00 2.556, 100 - 100 Urusan Dinas Sosial
PERLINDUNGAN yang mendapatkan 4 8 4 96 Pemerintahan
DAN JAMINAN Perlindungan dan Bidang Sosial
SOSIAL Jaminan Sosial
M1 T4 S2 Meningkatnya Persentase Persen 60,00 65,00 70,00 75,00 80,00 85,00 85,00
pemberdayaan terpenuhinya
sosial Komunitas kebutuhan dasar
Adat Terpencil KAT
PROGRAM Persentase PSKS Persen 65 69,37 194,29 74,04 203,94 79,02 578,62 84,33 618,16 90 - 90 Urusan Dinas Sosial
PEMBERDAYAAN (Potensi dan Pemerintahan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 311


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
SOSIAL Sumber Daya Bidang Sosial
Kesejahteraan
Sosial) yang
mendapatkan
peningkatan
kapasitas
Cakupan warga Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
KAT yang terpenuhi
kebutuhan sosial,
budaya, ekonomi
dan lingkungannya
M1 T5 Mewujudkan kedaulatan Indeks Ketahanan Indeks 31,59 31,67 31,75 31,84 31,92 32,00 32,00
pangan masyarakat Pangan
M1 T5 S1 Meningkatnya Indeks Indeks 0,00 2,50 2,97 3,54 4,20 5,00 5,00
produksi dan Ketersediaan
cadangan pangan Indeks Indeks 41,97 42,03 42,08 42,14 42,19 42,25 42,25
Keterjangkauan
Indeks Indeks 47,48 47,73 47,98 48,24 48,49 48,75 48,75
Pemanfaatan
PROGRAM Cakupan pusat Unit 0 1 593,40 1 614,29 2 944,82 3 1.044, 3 1.089,36 3 Urusan Dinas Pertanian
PENGELOLAAN produksi pangan 19 Pemerintahan Dan Ketahanan
SUMBER DAYA yang memiliki Bidang Pangan Pangan
EKONOMI UNTUK lumbung pangan
KEDAULATAN DAN
KEMANDIRIAN
PANGAN
M1 T5 S2 Tertanganinya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
daerah rawan penanganan
pangan daerah rawan
pangan
PROGRAM Persentase Persen 80 83,65 446,30 87,47 462,01 91,46 684,97 95,64 875,39 100 918,52 100 Urusan Dinas Pertanian
PENINGKATAN pemenuhan Pemerintahan Dan Ketahanan
DIVERSIFIKASI DAN kebutuhan Bidang Pangan Pangan
KETAHANAN konsumsi pangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 312


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PANGAN perkapita
MASYARAKAT Proporsi penduduk Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
dengan asupan
kalori minimum
2.100 kal/kapita/hari
Persentase Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
penggunaan
pangan lokal dalam
event pemerintah
M2 Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dan penataan ruang yang berkelanjutan
M2 T1 Meningkatkan kualitas Indeks Kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Memuas Memuas Memuas
layanan infrastruktur Layanan kan kan kan
dasar Infrastruktur
M2 T1 S1 Meningkatnya Indeks Indeks 0,75 0,83 0,92 1,02 1,13 1,25 1,25
konektivitas antar Konektivitas antar
distrik dan kampung distik dan
kampung
PROGRAM Rasio Konektivitas Persen 54,53 57,32 60,26 63,35 66,59 70 70 Urusan Dinas
PENYELENGGARAA Persentase jalan Persen 81,79 79,28 41.449, 76,85 42.908, 74,50 45.040, 72,21 45.726 70 46.038,5 70 Pemerintahan Pekerjaan
N JALAN dalam kondisi baik 05 06 59 ,11 6 Bidang Umum Dan
Persentase Persen 58 61,01 64,17 67,49 70,99 74,67 74,67 Pekerjaan Penataan
jembatan dalam Umum Dan Ruang
kondisi baik Penataan Ruang
Rasio Panjang rasio 0,01 0,02 0,03 0,04 0,06 0,10 0,1
Jalan dengan
Jumlah Penduduk
PROGRAM Jumlah arus Jumlah 573 828 190,57 997 197,28 1.030 207,09 1.200 581,94 1.357 621,52 4.055 Urusan Dinas
PENYELENGGARAA penumpang Pemerintahan Perhubungan
N LALU LINTAS DAN angkutan umum Bidang
ANGKUTAN JALAN Rasio ijin trayek Persen 60 66,45 73,60 81,52 90,29 100,00 100 Perhubungan
(LLAJ) Jumlah uji kir Jumlah 55 61,99 69,86 78,73 88,73 100,00 100
angkutan umum
Persetase jalan Persen 45 52,25 60,68 70,46 81,81 95,00 95
yang terpasangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 313


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Rambu- rambu
Rasio panjang jalan unit/km 3 3,82 4,86 6,18 7,86 10,00 10
per jumlah
kendaraan
PROGRAM Jumlah Pelabuhan Jumlah 1 1 3.218,2 1 3.331,5 2 3.497,1 2 4.056, 2,30 4.137,87 2 Urusan Dinas
PENGELOLAAN Laut 9 7 5 24 Pemerintahan Perhubungan
PELAYARAN Jumlah Jumlah 749 1.016 1.263 1.479 1.743 2.597 5.501 Bidang
orang/barang Perhubungan
melalui dermaga
laut per tahun
M2 T1 S2 Meningkatnya Akses Persen 13,1 15,95 19,41 23,62 28,75 35,00 35,00
kualitas dan rumahtangga
kuantitas terhadap air
penggunaan air bersih
bersih
PROGRAM Persentase Persen 15,06 21,99 32,11 46,90 68,48 100 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN DAN Penduduk berakses 12.232, 12.663, 13.843, 14.400 14.607,1 Pemerintahan Pekerjaan
PENGEMBANGAN air minum layak 74 33 70 ,35 3 Bidang Umum Dan
SISTEM Persentase Persen 13,1 19,67 29,54 44,35 66,60 100 100 Pekerjaan Penataan
PENYEDIAAN AIR Penduduk berakses Umum Dan Ruang
MINUM air bersih Penataan Ruang
M2 T1 S3 Meningkatnya Backlog Persen 86,83 87,09 87,36 87,62 87,88 88,15 88,15
ketersediaan perumahan layak
perumahan layak huni
huni
M2 T1 S4 Meningkatnya Tingkat Persen 91,61 92,28 92,95 93,63 94,31 95,00 95,00
pemenuhan Elektrifikasi
kebutuhan energi
listrik terbarukan
PROGRAM Rasio rumah layak rasio 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95 Urusan Dinas
PENGEMBANGAN huni 12.427, 14.497, 14.830, 14.987 15.133,8 Pemerintahan Perumahan
PERUMAHAN Rasio bangunan per satuan 70 73,61 96 77,40 20 81,39 81 85,59 ,62 90 6 90 Bidang Rakyat Dan
ber- IMB per satuan bangunan Perumahan Dan Kawasan
bangunan Kawasanpermuk Pemukiman

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 314


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
iman
PROGRAM Rasio permukiman rasio 65 69,37 9.010,7 74,04 79,02 84,33 90 90 Urusan Dinas
KAWASAN layak huni 9 10.959, 11.117, 11.166 11.265,2 Pemerintahan Perumahan
PERMUKIMAN Persentase Persen 80 82,80 85,69 74 88,69 54 91,79 ,41 95 0 95 Bidang Rakyat Dan
pemukiman yang Perumahan Dan Kawasan
tertata Kawasanpermuk Pemukiman
Persentase Persen 35 23,72 16,07 10,89 7,38 5 5 iman
lingkungan
pemukiman kumuh
PROGRAM Cakupan Persen 75 78,63 5.656,3 82,44 5.855,4 86,43 6.146,4 90,61 6.753, 95 6.969,42 95 Urusan Dinas
PENINGKATAN Lingkungan Yang 7 7 9 95 Pemerintahan Perumahan
PRASARANA,SARAN Sehat dan Aman Bidang Rakyat Dan
A DAN UTILITAS yang didukung Perumahan Dan Kawasan
UMUM (PSU) dengan PSU Kawasanpermuk Pemukiman
Persentase Persen 81,47 84,88 88,43 92,13 95,98 100 100 iman
Rumah Tangga
yang Memiliki
Akses Terhadap
Sanitasi Layak
Akses Rumah Persen 53,86 63.33 72,8 82,23 91,66 99,01 99,01
tangga terhadap
jamban
PROGRAM Persentase jumlah Persen N/A N/A 906,46 N/A 938,36 N/A 985,00 N/A 1.403, N/A 1.452,94 N/A Urusan Dinas
PENGELOLAAN DAN rumah tangga 41 Pemerintahan Pekerjaan
PENGEMBANGAN yang memperoleh Bidang Umum Dan
SISTEM AIR LIMBAH layanan Pekerjaan Penataan
pengolahan air Umum Dan Ruang
limbah domestic Penataan Ruang
M2 T1 S5 Meningkatnya Skor Peringkat Sangat Sangat Sangat Kurang Kurang Baik Baik
layanan informasi Pemeringkatan E- Kurang Kurang Kurang
dan komunikasi gov (PeGI)
yang berkualitas
PROGRAM APLIKASI Cakupan Layanan Persen 45 52,79 1.674,7 61,93 1.733,7 72,66 1.819,8 85,24 2.285, 100,00 2.345,24 100 Urusan Dinas
INFORMATIKA Telekomunikasi 6 2 8 05 Pemerintahan Komunikasi
Bidang Dan Informatika

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 315


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Komunikasi Dan
Informatika
PROGRAM Persentase Persen 10 15,85 160,41 25,12 166,06 39,81 174,31 63,10 547,33 100,00 586,49 100 Urusan Dinas
PENYELENGGARAA Perangkat daerah Pemerintahan Komunikasi
N PERSANDIAN yang telah Bidang Dan Informatika
UNTUK menggunakan Persandian
PENGAMANAN sandi dalam
INFORMASI komunkasi
Perangkat Daerah
M2 T2 Mengoptimalkan Tingkat Persen 25 35,00 45,00 55,00 65,00 75,00 75,00
penyelenggaraan tata Pemanfaatan
ruang untuk Ruang Secara
pembangunan Berkelanjutan
berkelanjutan
M2 T2 S1 Optimalnya Persentase Persen 45 50,00 55,00 60,00 65,00 70,00 70,00
pemanfaatan tata pemanfaatan
ruang dalam ruang untuk
pengembangan pengembangan
usaha yang usaha produktif
produktif
M2 T2 S2 Terwujudnya Proporsi Persen 75 80,00 85,00 90,00 90,00 90,00 90,00
pengendalian pemanfaatan
pemanfaatan ruang ruang yang
yang efektif sesuai dengan
RTRW
PROGRAM Pesentase Persen 56 62,24 1.170,2 69,18 1.211,4 76,90 1.254,0 85,47 1.298, 95,00 1.343,91 95 Urusan Dinas
PENYELENGGARAA kesesuaian 3 3 7 21 Pemerintahan Pekerjaan
N PENATAAN pemanfaatan ruang Bidang Umum Dan
RUANG terhadap RTRW Pekerjaan Penataan
Umum Dan Ruang
Penataan Ruang
M2 T3 Meningkatkan kualitas Indeks Kualitas Indeks 82,78 82,86 82,95 83,03 83,12 83,20 83,20
lingkungan hidup Lingkungan Hidup
M2 T3 S1 Meningkatnya Indeks Kualitas Indeks 78,57 78,69 78,81 78,92 79,04 79,16 79,16

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 316


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
kualitas air sungai, Air
udara, dan tutupan Indeks Kualitas Indeks 91,46 91,61 91,76 91,92 92,07 92,22 92,22
lahan Udara
Indeks Kualitas Indeks 79,44 79,82 80,19 80,57 80,96 81,34 81,34
Tutupan Lahan
PROGRAM Terlaksananya Jumlah pelatihan 2 4 83,11 6 86,04 8 90,32 10 458,63 12 496,72 40 Urusan Dinas
PENINGKATAN pendidikan dan kepada lembaga Pemerintahan Lingkungan
PENDIDIKAN, pelatihan kemasyarakatan Bidang Hidup
PELATIHAN DAN masyarakat Lingkungan
PENYULUHAN Persentase Persen 25 31,55 39,81 50,24 63,40 80,00 80 Hidup
LINGKUNGAN HIDUP masyarakat yang
UNTUK mendapatkan
MASYARAKAT pendidikan dan
pelatihan
lingkungan hidup
PROGRAM Persentase jumlah Persen 55 61,99 5.119,5 69,86 5.299,7 78,73 5.563,1 88,73 6.137, 100,00 6.345,94 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN sampah yang 3 4 3 92 Pemerintahan Lingkungan
PERSAMPAHAN tertangani Bidang Hidup
Persentase Persen 25 27,46 30,17 33,14 36,41 40,00 40 Lingkungan
cakupan area Hidup
pelayanan
Operasionalisasi Nilai TPA 56 59,37 62,94 66,73 70,74 75,00 75
TPA/TPST/SPA di (Program
kabupaten/kota Adipura) ≥ 71
M2 T3 S2 Meningkatnya Indeks Indeks 71,03 71,78 72,55 73,32 74,09 74,88 74,88
kualitas Pembangunan
pembangunan yang Berkelanjutan
berkelanjutan
PROGRAM Tersedianya berkualitas/belum belum berkualitas 267,50 berkualit 276,92 berkualit 290,68 berkualit 670,21 berkualit 710,86 berkualit Urusan Dinas
PENGENDALIAN dokumen RPPLH berkualitas berkualita as as as as as Pemerintahan Lingkungan
PENCEMARAN yang berkualitas s Bidang Hidup
DAN/ATAU Terselenggaranya ya/tidak tidak ya ya ya ya ya ya Lingkungan
KERUSAKAN KLHS Hidup
LINGKUNGAN HIDUP

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 317


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
M3 Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia yang bermartabat dan maju secara merata
M3 T1 Meningkatkan kualitas Indeks Indeks 62,30 62,73 63,17 63,61 64,05 64,50 64,50
dan daya saing Sumber Pembangunan
Daya Manusia Manusia
M3 T1 S1 Meningkatnya Indeks Indeks 35,24 35,65 36,07 36,49 36,91 37,34 37,34
akses dan mutu Pendidikan
pendidikan
PROGRAM APK SD Persen 127 121,07 115,42 110,03 104,90 100 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN APM SD Persen 116 112,61 30.662, 109,31 31.741, 106,12 34.644, 103,01 35.911 100 36.410,9 100 Pemerintahan Pendidikan
PENDIDIKAN 127 121,07 12 115,42 43 110,03 95 104,90 ,35 100 6 100 Bidang
APS 7-12 Persen
Pendidikan
Angka Putus Persen 0,5 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0
Sekolah SD
Angka Kelulusan Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100
SD
Sekolah Persen 92 93,55 95,12 96,72 98,35 100 100
pendidikan SD/MI
kondisi bangunan
baik
Rasio persen 75,6 76,46 77,33 78,21 79,10 80 80
Ketersediaan SD
terhadap
penduduk usia 7-
12 tahun
APK SMP Persen 77 81,13 85,49 90,07 94,91 100 100
APM SMP Persen 53 60,18 68,32 77,57 88,08 100 100
APS 13-15 Persen 67 72,59 78,64 85,20 92,30 100 100
Angka Putus Persen 0,2 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0
Sekolah SMP
Angka Kelulusan Persen 99 99,20 99,40 99,60 99,80 100 100
SMP
Nilai Rata-rata Persen 69,6 73,27 77,14 81,21 85,49 90 90
Ujian SMP

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 318


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Angka Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100
Melanjutkan dari
SMP ke SMA
Sekolah Persen 87,5 89,87 92,30 94,80 97,36 100 100
pendidikan
SMP/MTs dan
SMA/SMK/MA
Kondisi
Bangunan Baik
Rasio Persen 165 149,28 135,05 122,18 110,53 100 100
Ketersediaan SD
terhadap
penduduk usia
13-15 tahun
Angka melek Persen 70 75,18 80,73 86,70 93,11 100 100
huruf penduduk
usia 15‐24 tahun
APK PAUD Persen 159 144,92 132,08 120,38 109,72 100 100
Persentase Persen 60 63,55 67,32 71,30 75,53 80 80
PAUD dengan
kondisi bangunan
baik
Angka Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100
melanjutkan ke
Jenjang SD
PROGRAM Sekolah SD yang Jumlah 2 4 790,94 7 818,79 12 859,48 22 1.270, 40 1.318,78 40 Urusan Dinas
PENGEMBANGAN mengembangkan 86 Pemerintahan Pendidikan
KURIKULUM Kurikulum Bidang
Pendidikan
Kontekstual
Sekolah SMP Jumlah 1 2 3 5 8 13 13
yang
mengembangkan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 319


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Kurikulum
Kontekstual
PROGRAM Persentase guru Persen 7 8,15 6.367,4 9,50 6.591,6 11,06 6.919,2 12,88 8.033, 15 8.195,49 15 Urusan Dinas
PENDIDIK DAN TK yang 8 2 2 21 Pemerintahan Pendidikan
TENAGA bersertifikat Bidang
KEPENDIDIKAN Pendidikan
pendidik.
Persentase Persen 11 12,40 13,97 15,75 17,75 20 20
Pendidik PAUD
yang memiliki
ijazah D-IV / S-1
bidang
pendidikan anak
usia dini
Guru SD yang Persen 91,5 93,14 94,81 96,51 98,24 100 100
memenuhi
kualifikasi S1/D-
IV
Guru Kelas SD Persen 24 27,79 32,19 37,28 43,17 50 50
yang memiliki
sertifikat pendidik
Rasio Guru Kelas Persen 16,2 17,22 18,31 19,47 20,69 22 22
SD / Murid
Rasio Guru SMP- Persen 15,2 16,37 17,62 18,98 20,43 22 22
MTs / Murid
Rasio Rombel / Persen 1,06 1,05 1,04 1,02 1,01 1 1
Guru Kelas SD
Guru mata Persen 96 96,79 97,58 98,38 99,19 100 100
pelajaran SMP
yang memiliki
ijazah D-IV atau
S-1
Guru mata Persen 22 25,39 29,29 33,80 39,00 45 45

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 320


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
pelajaran SMP
yang memiliki
setifikat pendidik
M3 T1 S2 Meningkatnya Tingkat Rata-rata 1.500 1.660 1.840 2.040 2.250 2.500 2.500
budaya literasi kunjungan pengunjung
masyarakat perpustakaan
PROGRAM Jumlah pengunjung jumlah 153 170 258,69 289 267,80 310 281,11 534 660,10 820 700,63 1.304 Urusan Dinas
PEMBINAAN perpustakaan per Pemerintahan Perpustakaan
PERPUSTAKAAN tahun Bidang Dan Arsip
Koleksi buku yang jumlah 1.123 1.650 2.424 3.562 5.234 8.525 12.871 Perpustakaan Daerah
tersedia di
perpustakaan
daerah
Jumlah koleksi judul jumlah 100 120 144 173 208 250 250
buku perpustakaan
Rasio perpustakaan Per 10.000 0,45 0,55 0,68 0,83 1,02 1,25 1,25
per satuan penduduk
penduduk
M3 T1 S3 Meningkatnya Indeks Kesehatan Indeks 29,32 29,70 30,08 30,47 30,87 31,27 31,27
derajad dan akses
kesehatan
PROGRAM Rasio puskesmas, Per satuan 15,57 0,00 0,00 0,00 0,00 0 Urusan Dinas
PEMENUHAN UPAYA poliklinik, pustu per penduduk 20.676, 21.404, 22.468, 23.089 23.213,9 Pemerintahan Kesehatan
KESEHATAN satuan penduduk 81 63 44 ,93 6 Bidang
PERORANGAN DAN Cakupan kunjungan Persen 38,5 44,56 51,58 59,71 69,11 80 80 Kesehatan
UPAYA KESEHATAN Ibu hamil K4
MASYARAKAT Cakupan Persen 47,60 55,22 64,06 74,31 86,20 100 100
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
yang memiliki
kompetensi
kebidanan
Angka Kematian per 1000 0 0 0 0 0 0 0

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 321


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Bayi (AKB) per kelahiran hidup
1000 kelahiran
hidup
Cakupan pelayanan Persen 20,4 28,04 38,53 52,95 72,77 100 100
anak balita
Prevalensi Persen 29,7 29,7 24,7 19,7 14,7 9,7 9,7
stunting (pendek
dan sangat
pendek) pada
balita
Prevalensi Persen 12,4 12,4 10,4 8,4 6,4 4,4 4,4
wasting (kurus
dan sangat kurus)
pada balita
Persentase Persen 43,20 31,5 15,00 10,00 10,00 5,00 5,00
kampung dengan
API < 1 per 1000
pddk yang
didukung
surveilans yang
baik
Persentase Persen 74,3 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
kampung dengan
0 penularan lokal
kasus malaria
Cakupan Persen 60,4 66,81 73,90 81,74 90,41 100 100
penemuan dan
penanganan
penderita penyakit
TBC BTA
Prevalensi Persen 35 17,19 8,44 4,15 2,04 1 1
HIV/AIDS (persen)
dari total populasi
Angka Stunting Persen 0,5 0,36 0,26 0,19 0,14 0 0,1
Persentase Persen 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 322


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
penanganan
pederita penyakit
menular dan tidak
menular
Cakupan pelayanan Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
kesehatan rujukan
pasien masyarakat
miskin
Cakupan Persen 60,4 65,42 70,85 76,73 83,10 90 90
Pelayanan
Neonatus
Cakupan persen 80 81,91 83,86 85,86 87,90 90 90
puskesmas yang
terakreditasi
Persentase Persen N/A N/A 51,00 70,00 90,00 100,00 100,00
puskesmas yang
melaksanakan
surveillans gizi
Persentase Persen N/A N/A 30,00 45,00 60,00 70,00 70,00
Puskesmas
mampu
tatalaksana gizi
buruk
Jumlah Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
puskesmas yang
menyelenggaraka
n pelayanan
Kesehatan ibu (Ibu
hamil dan Ibu
bersalin) dan bayi
baru lahir.
Jumlah Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
puskesmas yang
menyelenggaraka
n pelayanan
Kesehatan balita

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 323


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Jumlah Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
puskesmas yang
menyelenggaraka
n pelayanan
Kesehatan anak
usia sekolah dan
remaja
Jumlah Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
puskesmas yang
menyelenggaraka
n pelayanan
Kesehatan usia
reproduksi
Jumlah Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
puskesmas yang
menyelenggaraka
n pelayanan
Kesehatan lanjut
usia
PROGRAM Rasio dokter per 10.000 6,14 7,34 1.765,5 8,77 1.827,6 10,49 1.918,4 12,54 2.389, 15 2.450,62 15 Urusan Dinas
PENINGKATAN terhadap penduduk 0 5 8 17 Pemerintahan Kesehatan
KAPASITAS penduduk Bidang
SUMBER DAYA 53 54,15 55,56 57,00 58,48 60 60 Kesehatan
Rasio perawat rasio
MANUSIA
KESEHATAN terhadap
penduduk
Rasio bidan rasio 18,63 19,76 20,95 22,22 23,57 25 25
terhadap
penduduk
Rasio Tenaga per 10.000 91,56 92,24 92,92 93,61 94,30 95 95
Medis penduduk
Cakupan persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100
puskesmas yang
memenuhi standar
ketenagaan minmal

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 324


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
5 jenis tenaga
(Perawat, Bidan,
Kesling,Gizi,Analis
Kesehatan)
PROGRAM SEDIAAN Cakupan persen 100 100,00 321,00 100,00 332,30 100,00 348,81 100,00 731,60 100 773,00 100 Urusan Dinas
FARMASI, ALAT Puskesmas yang Pemerintahan Kesehatan
KESEHATAN DAN mempunyai Bidang
MAKANAN MINUMAN ketersediaan obat & Kesehatan
vaksin
Persentase Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100 100
puskesmas yang
melaksanakan
pelayanan
kefarmasian sesuai
standar
PROGRAM Cakupan Persen 85 87,81 6.467,1 90,71 6.694,7 93,71 7.527,5 96,80 7.784, 100 7.911,02 100 Urusan Dinas
PEMBERDAYAAN Pelayanan 2 7 0 29 Pemerintahan Kesehatan
MASYARAKAT Kesehatan Dasar Bidang
BIDANG Masyarakat Miskin Kesehatan
KESEHATAN Cakupan Rumah Persen 59,25 64,42 70,03 76,14 82,78 90 90
Tangga Dengan
Sanitasi Baik
Cakupan Posyandu Persen 79,5 83,23 87,14 91,23 95,52 100 100
Aktif
PROGRAM Rasio Rumah Sakit per 10.000 0,47 0,55 0,64 0,74 0,86 1 1 Urusan Rumah Sakit
PEMENUHAN UPAYA per satuan penduduk 13.165, 15.260, 15.581, 15.670 15.690,5 Pemerintahan Umum Daerah
KESEHATAN penduduk 61 81 38 ,82 6 Bidang
PERORANGAN DAN Angka Kematian per 100,000 341 168 83 41 20 10 10 Kesehatan
UPAYA KESEHATAN Ibu per 100,000 kelahiran hidup
MASYARAKAT kelahiran hidup
Persetase Persen 87 89 92 95 97 100 100
Mayarakat Yang
Mendapat
Pelayanan
Vaksinasi Covid19

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 325


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
M3 T1 S4 Meningkatnya daya Indeks Indeks 25,00 25,43 25,87 26,31 26,76 27,22 27,22
saing pemuda dan Pembangunan
olah raga Pemuda dan
Olahraga
PROGRAM Persentase persen 30 34,46 1.417,3 39,59 1.467,2 45,47 2.815,1 52,23 2.989, 60,00 3.046,30 60 Urusan Dinas Pemuda
PENGEMBANGAN organisasi pemuda 6 6 5 68 Pemerintahan Dan Olahraga
KAPASITAS DAYA yang aktif Bidang
SAING Persentase persen 13 18,05 25,05 34,77 48,27 67,00 67 Kepemudaan
KEPEMUDAAN wirausaha muda Dan Olahraga
PROGRAM Cakupan persen 27 32,38 1.209,1 38,84 1.251,6 46,58 1.588,8 55,86 1.750, 67,00 1.804,42 67 Urusan Dinas Pemuda
PENGEMBANGAN pembinaan 0 6 4 70 Pemerintahan Dan Olahraga
KAPASITAS DAYA olahraga Bidang
SAING Persentase prestasi persen 40 48,04 57,71 69,31 83,26 100,00 100 Kepemudaan
KEOLAHRAGAAN olahraga Dan Olahraga
Jumlah atlet Jumlah 6 7 9 10 12 15,00 15
berprestasi
Jumlah Jumlah 15 17 20 23 26 30,00 30
penyelenggaraan
kejuaraan
PROGRAM Persentase Persen 40 48,04 481,50 57,71 498,45 69,31 523,22 83,26 915,78 100,00 959,40 100 Urusan Dinas Pemuda
PENGEMBANGAN organisasi pramuka Pemerintahan Dan Olahraga
KAPASITAS yang dibina Bidang
KEPRAMUKAAN Kepemudaan
Dan Olahraga
M3 T1 S5 Meningkatnya Indeks Indeks 76,38 76,55 76,72 76,89 77,07 77,24 77,24
pengarusutamaan Pembangunan
gender dan Gender
perlindungan anak Indeks Indeks 40,25 40,82 41,39 41,98 42,57 43,17 43,17
dalam Perlindungan
pembangunan Anak
daerah
PROGRAM Persentase persen 0,15 0,40 297,46 1,06 307,93 2,83 323,23 7,52 704,59 20 745,66 20 Urusan Dinas
PENGARUSUTAMAA Keterlibatan Pemerintahan Pemberdayaan
N GENDER DAN Perempuan di Bidang Perempuan,

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 326


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PEMBERDAYAAN Parlemen Pemberdayaan Perlindungan
PEREMPUAN Persentase Persen 23,51 26,77 30,48 34,71 39,52 45 45 Perempuan Dan Anak Dan
Partisipasi Perlindungan Keluarga
Perempuan di Anak Berencana
Lembaga
Pemerintah
Rasio Perempuan Persen 32,08 35,06 38,31 41,87 45,75 50 50
Sebagai Tenaga
Profesional
Persentase Persen 33,7 36,47 39,46 42,70 46,21 50 50
Sumbangan
Pendapatan
Perempuan
Partisipasi persen 50,55 52,31 54,14 56,02 57,98 60 60
Angkatan Kerja
Perempuan
Cakupan perangkat Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
daerah yang
memiliki data
terpilah perempuan
dan anak
PROGRAM Rasio KDRT rasio 45 29,00 237,54 18,69 245,90 12,04 258,12 7,76 635,83 5 676,07 5 Urusan Dinas
PERLINDUNGAN Pemerintahan Pemberdayaan
PEREMPUAN Bidang Perempuan,
Pemberdayaan Perlindungan
Perempuan Dan Anak Dan
Perlindungan Keluarga
Anak Berencana
PROGRAM Persentase Persen 75 79,44 107,00 84,15 110,77 89,13 116,27 94,41 486,04 100 524,46 100 Urusan Dinas
PENINGKATAN perempuan korban Pemerintahan Pemberdayaan
KUALITAS kekerasan yang Bidang Perempuan,
KELUARGA terlayani sesuai Pemberdayaan Perlindungan
dengan standar Perempuan Dan Anak Dan
Persentase Persen 90 91,92 93,87 95,87 97,91 100 100 Perlindungan Keluarga
layanan integratif Anak Berencana
terhadap kasus

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 327


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
kekerasan
terhadap anak
(anak sebagai
korban, pelaku,
saksi)
Persentase Persen N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
perempuan
berusia 20-24
tahun yang
menikah sebelum
berusia 18 tahun
PROGRAM Cakupan Persen 87 89,46 237,01 91,98 245,35 94,58 257,54 97,25 635,22 100 675,45 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN perempuan dan Pemerintahan Pemberdayaan
SISTEM DATA anak korban Bidang Perempuan,
GENDER DAN ANAK kekerasan yang Pemberdayaan Perlindungan
mendapatkan Perempuan Dan Anak Dan
layanan bantuan Perlindungan Keluarga
hukum Anak Berencana
Persentase jumlah Persen 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0
tenaga kerja
dibawah umur
M3 T1 S6 Tercapainya Indeks Indeks 45,00 45,76 46,53 47,31 48,11 48,92 48,92
revitalisasi Pembangunan
kebudayaan dalam Budaya
pembangunan
daerah
PROGRAM Penyelenggaraan jumlah 2 2 553,24 3 572,71 4 876,15 5 998,09 6,00 1.042,71 6 Urusan Dinas
PENGEMBANGAN festival seni dan Pemerintahan Kebudayaan
KEBUDAYAAN budaya Bidang Dan Pariwisata
Jumlah cagar jumlah 3 4 5 6 8 10,00 10 Kebudayaan
budaya yang
dikelola secara
terpadu
M3 T1 S7 Meningkatnya Persentase Persen 82,32 81,51 80,71 79,92 79,14 78,36 78,36
kesejahteraan keluarga Pra

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 328


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
keluarga Sejahtera dan
Sejahtera I
PROGRAM Ratio Akseptor KB Persen 33,09 40,42 2.686,5 49,38 2.781,1 60,31 2.919,3 73,68 3.446, 90,00 3.520,32 90 Urusan Dinas
PEMBINAAN Persentase Pusat Persen 25 30,72 5 37,74 2 46,37 4 56,97 08 70,00 70 Pemerintahan Pemberdayaan
KELUARGA Pelayanan Bidang Perempuan,
BERENCANA (KB) Keluarga Sejahtera Pengendalian Perlindungan
(PPKS) di setiap Penduduk Dan Anak Dan
Kecamatan Keluarga Keluarga
Cakupan Remaja persen 55 60,69 66,98 73,91 81,56 90,00 90 Berencana Berencana
dalam Pusat
Informasi Dan
Konseling
Remaja/Mahasiswa
Rasio petugas Persen 50 57,43 65,98 75,79 87,06 100,00 100
Pembantu Pembina
KB Desa (PPKBD)
setiap
desa/kelurahan
Cakupan Persen 80 83,65 87,47 91,46 95,64 100,00 100
ketersediaan dan
distribusi alat dan
obat kontrasepsi
untuk memenuhi
permintaan
masyarakat
Persentase Persen 10 10,84 11,76 12,75 13,83 15,00 15
Pembiayaan
Program
Kependudukan,
Keluarga Bencana
dan Pembangunan
Keluarga melalui
APBD dan APBDes
M3 T1 S8 Terkendalinya Laju Persen 2,31 2,04 1,81 1,60 1,41 1,25 1,25
pertumbuhan Pertumbuhan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 329


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
penduduk Penduduk
PROGRAM Laju pertumbuhan Persen 8,87 9,09 299,60 9,31 310,15 9,53 325,56 9,76 707,05 10 748,14 10 Urusan Dinas
PENGENDALIAN penduduk (LPP) Pemerintahan Pemberdayaan
PENDUDUK Rata-rata jumlah rata-rata 5 5 4 4 3 3 3 Bidang Perempuan,
anak per keluarga Pengendalian Perlindungan
Jumlah kebijakan Jumlah Perda 0 1 1 1 1 1 1 Penduduk Dan Anak Dan
(Peraturan atau Perkada Keluarga Keluarga
Daerah/Peraturan tentang Berencana Berencana
Kepala Daerah) Pengendalian
yang mengatur Penduduk
tentang
pengendalian
kuantitas dan
kualitas penduduk
M3 T2 Meningkatkan Tingkat Rp juta per 49,79 50,36 50,95 51,53 52,13 52,73 52,73
produktifitas SDM Produktifitas tenaga kerja
Regional
M3 T2 S1 Meningkatnya Tingkat Rp juta per 43,10 43,47 43,85 44,23 44,61 45,00 45,00
produktifitas SDM Produktifitas tenaga kerja
sektor pariwisata, sektor pariwisata,
kelautan dan kelautan dan
perikanan, serta perikanan, serta
industri turunannya industri
turunannya
M3 T2 S2 Meningkatnya Daya Serap Persen 52,50 52,82 53,13 53,45 53,78 54,10 54,10
penyerapan tenaga tenaga kerja
kerja pada sektor- sektor pertanian,
sektor kerakyatan perikanan, dan
kehutanan
Daya Serap Persen 9,34 9,56 9,79 10,02 10,26 10,50 10,50
tenaga kerja
sektor industri
PROGRAM Besaran tenaga persen 20 25,69 728,78 33,01 754,43 42,41 842,93 54,49 1.199, 70 1.246,59 70 Urusan Dinas Tenaga

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 330


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PELATIHAN KERJA kerja yang 53 Pemerintahan Kerja, Koperasi,
DAN mendapatkan Bidang Tenaga Usaha Kecil
PRODUKTIVITAS pelatihan berbasis Kerja Dan Menengah
TENAGA KERJA kompetensi
Besaran tenaga persen 70 73,61 77,40 81,39 85,59 90 90
kerja yang
mendapatkan
pelatihan berbasis
masyarakat
Besaran tenaga Persen 20 25,69 33,01 42,41 54,49 70 70
kerja yang
mendapatkan
pelatihan
kewirausahaan
M4 Melaksanakan agenda reformasi birokrasi pelayanan publik, politik, serta tata kelola pemerintahan daerah dan kampung yang baik, bersih dan profesional
M4 T1 Mengoptimalkan Indeks Reformasi Interpretasi Agak Agak Agak Baik Baik Baik Baik
pelaksanaan agenda Birokrasi Kurang Kurang Kurang
reformasi birokrasi
M4 T1 S1 Meningkatnya Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
penyelenggaraan Nilai SAKIP Predikat C C C CC CC B B
pemerintahan yang Nilai Maturitas Skor 2,1466 2,2952 2,4541 2,6241 2,8057 3,0000 3,0000
transparan dan SPIP
akuntabel
PROGRAM Persentase aset persen 75 79,44 4.729,5 84,15 4.964,6 89,13 6.332,4 94,41 6.506, 100,00 - 100 Keuangan Badan
PENGELOLAAN daerah yang dapat 7 3 2 66 Pengelolaan
BARANG MILIK diinventarisir Keuangan Dan
DAERAH dengan baik Aset Daerah
Tingkat efektifitas persen 68 73,45 79,34 85,70 92,58 100,00 100
penatausahaan
barang milik daerah
PROGRAM Tingkat persen 78 81,97 3.238,1 86,15 3.352,1 90,54 3.694,8 95,15 4.053, 100,00 4.135,39 100 Unsur Inspektorat
PENYELENGGARAA pelaksanaan sistem 8 7 4 80 Pengawasan
N PENGAWASAN pengendalian intern Urusan
pemerintah (SPIP) Pemerintahan
Persentase tindak persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100,00 100

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 331


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
lanjut temuan
Jumlah Temuan Temuan 7 4,74 3,21 2,18 1,48 1,00 1
BPK
Persentase persen 5 3,62 2,63 1,90 1,38 1,00 1
pelanggaran
pegawai
M4 T1 S2 Meningkatnya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
pengawasan, berfungsinya
pengendalian dan legislatif dalam
koordinasi dalam pengawasan dan
penyelenggaraan pengendalian
pemerintahan pembangunan
daerah daerah
PROGRAM Persentase Persen 65 69,37 5.987,0 74,04 6.197,8 79,02 6.505,8 84,33 7.033, 90,00 7.353,50 90 Sekretariat Sekretariat
DUKUNGAN pemenuhan 8 2 5 44 Daerah Dprd
PELAKSANAAN pelayanan masa
TUGAS DAN FUNGSI reses Anggota
DPRD DPRD
Persentase Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,80 100,00 100
pemenuhan
pelayanan tugas
dan fungsi anggota
DPRD dalam
pembentukan
peraturan daerah
Persentase Persen 89 91,10 93,25 95,45 97,70 100,00 100
pemenuhan
pelayanan tugas
dan fungsi
penganggaran dan
pengawasan
anggota DPRD
M4 T1 S3 Meningkatnya Indeks Kategori C C C C B B B
kinerja dan kualitas Pengelolaan
pengelolaan Keuangan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 332


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
keuangan daerah Daerah
Tingkat Persen 1,87 2,06 2,26 2,49 2,73 3,00 3,00
Kemandirian
Fiskal
PROGRAM Persentase Persen 87 89,46 91,98 94,58 97,25 100,00 - 100 Keuangan Badan
PENGELOLAAN pemenuhanan 43.088, 45.229, 45.325, 45.540 Pengelolaan
KEUANGAN DAERAH pelayanan 35 84 97 ,83 Keuangan Dan
penatausahaan dan Aset Daerah
perbendaharaan
daerah yang tepat
waktu
Persentase Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,80 100,00 100
dokumen laporan
keuangan
pemerintah daerah
yang berkualitas
Persentase Persen 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100
penyerapan
anggaran belanja
Pemerintah Daerah
Ketepatan waktu Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
penetapan APBD Waktu/Tidak Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Tepat Waktu
PROGRAM Nilai pajak daerah Rp. Miliar 2.650,55 2.195 281,50 2.345 295,49 2.413 675,29 2.501 716,00 2.501 - 2.612 Keuangan Badan
PENGELOLAAN Nilai pungutan Rp. Miliar Pendapatan
PENDAPATAN retribusi daerah Daerah
DAERAH 390,45 509,47 548,68 576,18 620,55 620,55 621,23
M4 T1 S4 Meningkatnya Persentase Persen 85 85 90 90 95 95 95
kinerja pelayanan produk hukum
dan kualitas produk daerah dan kajian
hukum daerah perda
yang ditetapkan
tepat waktu
PROGRAM Persentase Persen 25 28,12 6.066,7 31,63 6.280,3 35,57 6.592,4 40,01 7.124, 45 7.446,08 45 Sekretariat Sekretariat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 333


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PEMERINTAHAN kesesuaian 9 4 7 91 Daerah Daerah
DAN penerimaan
KESEJAHTERAAN layanan kesra
RAKYAT berdasarkan
proposal yang
diusulkan
masyarakat
Persentase tingkat Persen 65 70,85 77,22 84,17 91,75 100 100
pemenuhan data
indikator dalam
LPPD
Persentase produk Persen 85 87,45 89,98 92,58 95,25 98 98
hukum yang
ditetapkan tepat
waktu
M4 T1 S5 Meningkatnya tata Cakupan elemen Persen 20 25 30 35 40 45 45
kelola data dan data SIPD yang
informasi yang terpenuhi sesuai
akurat dan dengan
berkualitas dalam kebutuhan
penyelenggaraan pembangunan
pemerintahan dan
pembangunan
daerah
PROGRAM Persentase data Persen 20 27,59 321,00 38,07 332,30 52,53 348,81 72,48 731,60 100,00 773,00 100 Urusan Dinas
PENYELENGGARAA sektoral yang Pemerintahan Komunikasi
N STATISTIK tersedia Bidang Statistik Dan Informatika
SEKTORAL Tersedianya sistem Persen 20 27,59 38,07 52,53 72,48 100,00 100
data dan statistik
yang terintegrasi
Buku ”kabupaten ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
dalam angka”
Buku ”PDRB” ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
PROGRAM Tersedianya ada/tidak ada ada ada ada ada ada - ada Perencanaan Badan
PERENCANAAN, dokumen 10.686, 11.717, 12.008, 12.389 Perencanaan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 334


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PENGENDALIAN pengendalian dan 44 55 99 ,26 Pembangunan
DAN EVALUASI evaluasi Daerah
PEMBANGUNAN pembangunan yang
DAERAH berkualitas
Persentase Persen 95 100 100 100 100 100 100
konsistensi program
RPJMD kedalam
RKPD
Persentase hasil Persen 85 87,63 90,35 93,14 96,03 99,00 99
musyawarah
rencana
pembangunan dan
konsultasi publik
yang diakomodir
dalam dokumen
perencanaan
Cakupan elemen Persen 45 52,25 60,68 70,46 81,81 95,00 95
data pembangunan
yang terpenuhi
dalam SIPD
PROGRAM Tersedianya ada/tidak ada ada 2.284,8 ada 2.398,4 ada 2.896,0 ada 2.963, ada - ada Perencanaan Badan
KOORDINASI DAN dokumen 9 5 2 60 Perencanaan
SINKRONISASI perencanaan Pembangunan
PERENCANAAN jangka menengah Daerah
PEMBANGUNAN yang berkualitas
DAERAH (RPJMD dan
RENSTRA-PD)
Persentase Persen 80 83,31 86,76 90,36 94,10 98,00 98
dokumen
perencanaan
jangka pendek yang
berkualitas (RKPD
dan RENJA-PD)
Tersedianya ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
dokumen KLHS
RPJMD yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 335


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
berkualitas
Tersedianya ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
dokumen penelitian
pembangunan
bidang SDM, SDA,
Infrastruktur dan
Kewilayahan yang
berkualitas
M4 T2 Meningkatkan penerapan Tingkat kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Memu Memuas Memuas Memuas
standar pelayanan yang masyarakat askan kan kan kan
berkualitas terhadap
pelayanan publik
M4 T2 S1 Meningkatnya Rata-rata hari Hari 7 7 7 5 5 5 5
akses pelayanan penyelesaian
Administrasi pelayanan
Kependudukan dan kependudukan
Catatan Sipil dan catatan sipil
PROGRAM Rasio penduduk rasio 70 75,18 534,68 80,73 553,50 86,70 581,01 93,11 976,80 100,00 1.021,16 100 Urusan Dinas
PENDAFTARAN usia > 17 tahun Pemerintahan Kependudukan
PENDUDUK yang memiliki NIK Bidang Dan Pencatatan
Persentase Persen 95,1 96,06 97,03 98,01 99,00 100,00 100 Administrasi Sipil
Penduduk yang Kependudukan
Mempunyai Nomor Dan Pencatatan
Induk Sipil
Kependudukan
(NIK)
PROGRAM Persentase bayi Persen 60 66,45 746,88 73,60 773,17 81,52 811,60 90,29 1.220, 100,00 1.267,61 100 Urusan Dinas
PENCATATAN SIPIL yang berakte 30 Pemerintahan Kependudukan
kelahiran Bidang Dan Pencatatan
Persentase Persen 28,62 36,76 47,21 60,63 77,86 100,00 100 Administrasi Sipil
Penduduk 0-17 Kependudukan
Tahun Menurut Dan Pencatatan
Kabupaten/Kota Sipil
dan Kepemilikan
Akte Kelahiran

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 336


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
Rasio pasangan rasio 85 87,81 90,71 93,71 96,80 100,00 100
berakte nikah
PROGRAM Persentase PD dan Persen 87 89,46 1.349,8 91,98 1.397,3 94,58 1.466,8 97,25 1.912, 100,00 1.967,88 100 Urusan Dinas
PENGELOLAAN lembaga pengguna 4 6 1 20 Pemerintahan Kependudukan
INFORMASI yang Bidang Dan Pencatatan
ADMINISTRASI memanfaatkan data Administrasi Sipil
KEPENDUDUKAN kependudukan Kependudukan
Dan Pencatatan
Sipil
PROGRAM Ketersediaan ada/tidak ada ada 159,23 ada 164,84 ada 173,03 ada 545,97 ada 585,12 ada Urusan Dinas
PENGELOLAAN database Pemerintahan Kependudukan
PROFIL kependudukan Bidang Dan Pencatatan
KEPENDUDUKAN skala kabupaten Administrasi Sipil
Kependudukan
Dan Pencatatan
Sipil
M4 T2 S2 Meningkatnya Persentase ASN Persen 80 80 80 85 85 90 90
kualitas SDM yang
Aparatur Sipil memiliki tupoksi
Negara sesuai dengan
kompetensi/
kualifikasinya
PROGRAM Persentase tingkat persen 75 79,12 2.425,5 83,47 2.510,8 88,06 2.835,6 92,90 3.146, 98,00 3.257,69 98 Kepegawaian Badan
KEPEGAWAIAN kehadiran ASN 1 9 8 53 Kepegawaian
DAERAH Rasio ASN rasio 20 20,91 21,87 22,87 23,91 25,00 25 Dan
terhadap penduduk Pengembangan
Persentase persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100,00 100 Sumber Daya
pengembangan Aparatur
sistem pendataan
pegawai berbasis
teknologi
M4 T2 S3 Meningkatnya Persentase Persen 30,00 33,23 36,80 40,76 45,14 50,00 50,00
pemberdayaan Perangkat
arsip sebagai bukti Daerah yang
akuntabilitas kinerja mengelola arsip

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 337


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
pembangunan secara baku
daerah
PROGRAM Persentase Persen 65 70,13 107,00 75,65 110,77 81,62 116,27 88,06 486,04 95,00 524,46 95 Urusan Dinas
PENGELOLAAN Perangkat Daerah Pemerintahan Perpustakaan
ARSIP yang mengelola Bidang Dan Arsip
arsip secara baku Kearsipan Daerah
Peningkatan SDM Persen 70 75,18 80,73 86,70 93,11 100,00 100
pengelola kearsipan
M4 T3 Meningkatkan tata kelola Indeks Desa Indeks 0,5693 0,5753 0,5814 0,5875 0,5937 0,6000 0,6000
pemerintahan kampung Membangun
yang baik dan profesional
M4 T3 S1 Meningkatnya Tingkat Kepuasan Kategori Cukup Cukup Memuas Memuas Memuas Memuas Memuas
kualitas pelayanan Masyarakat kan kan kan kan kan
publik pemerintahan terhadap
kampung pelayanan
pemerintahan
kampung
PROGRAM Cakupan sarana persen 65 70,42 214,00 76,29 221,53 82,65 1.507,5 89,54 1.608, 97,00 1.648,73 97 Urusan Dinas
PENATAAN DESA prasarana 2 82 Pemerintahan Pemberdayaan
perkantoran Bidang Masyarakat
pemerintahan desa Pemberdayaan Dan Kampung
yang baik Masyarakat Dan
Desa
PROGRAM Cakupan dokumen persen 65 70,85 856,00 77,22 886,13 84,17 930,17 91,75 1.345, 100,00 1.394,34 100 Urusan Dinas
ADMINISTRASI perencanaan 52 Pemerintahan Pemberdayaan
PEMERINTAHAN pembangunan Bidang Masyarakat
DESA jangka menengah Pemberdayaan Dan Kampung
kampung yang Masyarakat Dan
berkualitas Desa
Rasio dokumen persen 60 66,45 73,60 81,52 90,29 100,00 100
RKPK (Rencana
Kerja
Pembangunan
Kampung) yang

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 338


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
berkualitas
Rasio dokumen persen 50 57,43 65,98 75,79 87,06 100,00 100
APBK (Anggaran
Pendapatan dan
Belanja Kampung)
yang berkualitas
Cakupan BUMKam persen 35 40,76 47,48 55,29 64,40 75,00 75
aktif
PROGRAM Indeks Kepuasan indeks 43 48,06 182,24 53,72 188,66 60,04 198,03 67,10 572,38 75,00 611,85 75 Kecamatan Distrik Supiori
PEMBINAAN DAN Masyarakat Utara
PENGAWASAN Pelayanan
PEMERINTAHAN Kecamatan
DESA
PROGRAM Indeks Kepuasan indeks 35 40,76 320,01 47,48 331,27 55,29 347,74 64,40 730,46 75,00 771,84 75 Kecamatan Distrik Supiori
PEMBINAAN DAN Masyarakat Selatan
PENGAWASAN Pelayanan
PEMERINTAHAN Kecamatan
DESA
PROGRAM Indeks Kepuasan indeks 55 58,52 657,26 62,26 680,40 66,25 714,21 70,49 817,46 75,00 863,53 75 Kecamatan Distrik
PENYELENGGARAA Masyarakat Kepulauan Aruri
N PEMERINTAHAN Pelayanan
DAN PELAYANAN Kecamatan
PUBLIK
PROGRAM Indeks Kepuasan indeks 54 58,42 283,42 63,19 293,40 68,36 307,98 73,95 688,48 80,00 729,36 80 Kecamatan Distrik Supiori
PEMBINAAN DAN Masyarakat Barat
PENGAWASAN Pelayanan
PEMERINTAHAN Kecamatan
DESA
PROGRAM Indeks Kepuasan indeks 40 45,36 106,89 51,44 112,79 58,33 118,39 66,14 488,28 75,00 526,73 75 Kecamatan Distrik Supiori
PEMBINAAN DAN Masyarakat Timur
PENGAWASAN Pelayanan
PEMERINTAHAN Kecamatan
DESA
M4 T3 S2 Meningkatnya Cakupan Jumlah BUMK 0 2 2 2 5 5 5
pemberdayaan dan BUMKampung aktif

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 339


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
kemandirian yang aktif
kampung Rasio Persen Sangat Sangat Sangat Rendah Rendah Sedang Sedang
Kemandirian Rendah Rendah Rendah
Keuangan
Daerah Kampung
PROGRAM Persentase persen 40 45,95 162,25 52,78 167,97 60,63 176,31 69,64 578,70 80,00 618,24 80 Kecamatan Distrik
PEMBERDAYAAN kampung/ Kepulauan Aruri
MASYARAKAT DESA kelurahan dengan
DAN KELURAHAN status Berkembang
PROGRAM Persentase LSM Persen 50 54,93 267,50 60,34 276,92 66,29 290,68 72,82 670,21 80,00 710,86 80 Urusan Dinas
PEMBERDAYAAN aktif Pemerintahan Pemberdayaan
LEMBAGA Swadaya Persen 25 25,93 26,89 27,89 28,93 30,00 30 Bidang Masyarakat
KEMASYARAKATAN, Masyarakat Pemberdayaan Dan Kampung
LEMBAGA ADAT terhadap Program Masyarakat Dan
DAN MASYARAKAT pemberdayaan Desa
HUKUM ADAT masyarakat
M5 Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban wilayah, serta budaya TRIDAR (sadar Hak dan kewajiban Pemerintah, sadar Hak dan kewajiban Rakyat, serta sadar hak dan kewajiban pribadi) secara berkelanjutan
M5 T1 Meningkatkan stabilitas Indeks Persen 70 75 80 85 90 95 95
politik, keamanan dan Ketentraman dan
ketertiban umum yang Ketertiban Umum
mendukung pertumbuhan (rasio jumlah
ekonomi pelanggaran yang
diselesaikan
terhadap total
yang dilaporkan)
M5 T1 S1 Meningkatnya Angka Persen 38,70 39,95 41,24 42,57 43,94 45,36 45,36
keamanan dan kriminalitas yang
ketertiban umum tertangani per
10000 Penduduk
PROGRAM Persentase Persen 75 79,44 293,72 84,15 304,05 89,13 319,17 94,41 700,29 100 741,31 100 Urusan Satuan Polisi
PENINGKATAN Penegakan PERDA Pemerintahan Pamong Praja
KETENTERAMAN Cakupan petugas Persen 55 61,35 68,44 76,34 85,16 95 95 Bidang
DAN KETERTIBAN Perlindungan Ketenteraman
UMUM Masyarakat Dan Ketertiban

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 340


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
(Linmas) Umum Serta
Tingkat Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,80 100 100 Perlindungan
penyelesaian Masyarakat
pelanggaran K3
(ketertiban,
ketentraman,
keindahan)
M5 T1 S2 Meningkatnya Persentase kasus Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
stabilitas dan konflik terkait
pemahaman politik yang
masyarakat terselesaikan
terhadap politik
M5 T1 S3 Meningkatnya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
peran serta konflik SARA
masyarakat dalam yang
pengembangan terselesaikan
wawasan
kebangsaan
PROGRAM Cakupan partai persen 75 78,63 883,30 82,44 914,39 86,43 959,84 90,61 1.076, 95,00 1.126,05 95 Kesatuan Sekretariat
PENINGKATAN politik dan lembaga 85 Bangsa Dan Daerah
PERAN PARTAI pendidikan yang Politik
POLITIK DAN dibina
LEMBAGA
PENDIDIKAN
MELALUI
PENDIDIKAN
POLITIK DAN
PENGEMBANGAN
ETIKA SERTA
BUDAYA POLITIK
M5 T1 S4 Meningkatnya Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
kapasitas kejadian bencana
penanggulangan yang tertangani
bencana

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 341


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Satuan Awal Target Kinerja Program Akhir


Urusan
Misi / Tujuan / Sasaran Indikator Kinerja Indikator Perenca 2021 2022 2023 2024 2025 Perenc OPD
Pemerintahan
Kinerja naan Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. anaan
PROGRAM Cakupan pelayanan Persen 100 100 284,82 100 294,84 100 309,50 100 690,08 100 730,97 100 Urusan Badan
PENANGGULANGAN terhadap korban Pemerintahan Penanggulanga
BENCANA bencana Bidang n Bencana
Ketenteraman Daerah
Dan Ketertiban
Umum Serta
Perlindungan
Masyarakat
Sumber: Forum Musrenbang RPJMD, Tahun 2021

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 342


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

6.5. PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD


Telaah rumusan pokok-pokok pikiran DPRD menjadi bagian
sangat penting dalam upaya mengakomodir berbagai konsep
pemikiran yang diajukan oleh pihak legislatif guna meningkatkan
kualitas RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025. Melalui
penelaahan ini, maka dapat disinkronkan dan disinerjikan rumusan
rekomendasi berdasarkan isu-isu strategis yang disampaikan oleh
pihak legislatif kedalam RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025, yang dapat disampaikan sebagai berikut:

I. Komisi A Bidang Membidangi Hukum Dan Pemerintahan


Rendahnya Sosialisasi dan penyuluhan terhadap
pengarusutamaan gender dan perlindungan anak
Belum optimalnya peningkatan kapasitas SDM yang serta
kurangnya kerjasama antara lintas sektor/instansi terkait
terutama distrik dan kampung dalam penyelenggaraan
perekaman pembuatan KTP dan keterangan domisili.
Rendahnya kapasitas kepala kampung dan perangkat
kampung dalam penyusunan perencanaan, penganggaran
dan produk hukum kampung
Kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang KB dan
kesehatan ibu dan anak kepada masyarakat, serta inisiatif
pembentukan tenaga penyuluh program KB di tingkat distrik
dan kampung.
Belum meratanya akses terhadap internet di seluruh
wilayah dalam menunjang komunikasi dan informasi daerah
Belum optimalnya penyediaan database yang memadai.
Kurangnya sosialisasi dan tidak adanya kelompok budaya
yang di bentuk di tingkat kampung sampai ke distrik
(sanggar seni).
Belum adanya data terkait pemetaan suku, marga dan
budaya siupiori yang berbasis kontekstual.
Belum tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan yang
memadai.
Sekretariat Daerah

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 343


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

a. Belum adanya SOP dan SPM optimal dalam penataan


birokrasi dan koordinasi antar bagian;
b. Kurangnya Peningkatan SDM Dalam Pelayanan Publik;
c. Kurangnya Fungsi Baperjakat Dalam Penempatan
Pegawai.
Kurang optimalnya struktur organisasi dalam melaksanakan
fungsi pelayanan terhadap tugas kedewanan dan kurang
memadainya fasilitas pendukung tugas kedewanan.
Kurang optimalnya peran Baperjakat dalam penempatan
pegawai dan belum optimalnya analisis jabatan yang sesuai
dengan SOP dan SPM.
Belum optimalnya TPGR atau nama lain yang wajib, dan
kurangnya sosialisasi terhadap tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan.

II. Komisi B Bidang Ekonomi Dan Keuangan


Ketersediaan inrastruktur dasar dan wilayah serta moda
transportasi belum terkelola secara baik.
Masih terdapat pelanggran terhadap tata ruang sebagaimana
RTRW harus di minimalisir dengan pengawasan yang ketat
sebagai tindakan preventif.
Kebutuhan akan tempat tinggal yang layak adalah
kebutuhan pokok, namun sejauh ini yang terpantau melalui
kunjungan kerja maupun reses anggota DPRD dalam
menjaring aspirasi masyarakat pada dapil masing-masing
didapati bahwa :
a. Masih adanya beberapa rumah penduduk yang dihuni
oleh 2 (dua) atau lebih kepala keluarga, hal ini
menyebabkan sering timbulnya masalah antar sesama
penghuni rumah tersebut yang berdampak luas dalam
lingkungan hunian tersebut.
b. Hal lain juga yang menjadi kendala adalah status hukum
dari tanah yang diatasnya akan dibangun sebuah
bangunan yang akan menjadi aset pemda atau untuk
dihibahkan
Agar pihak eksekutif dalam hal ini OPD teknis membuat
atau menggagas kebijakan pemerintah untuk memproteksi

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 344


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

komoditi lokal, dengan membatasi masuknya komoditi


pangan dari luar.
Adanya stimulasi dari pemerintah untuk pengembangan
usaha kecil sampai kepada usaha menengah agar kegiatan
usahanya tidak bersifat tradisional belaka yang semata-mata
berakhir pada tujuan konsumtif tetapi ada pengembangan
yang lebih meningkat kepada usaha yang bersifat bisnis.
Mendata kembali koperasi yang sudah dibentuk baik yang
masih melakukan kegiatan bahkan yang sudah fakum atau
tidak lagi melaksanakan aktifitasnya sehingga harus ada
pendapingan untuk merubah paradigma dari perilaku
konsumtif kepada perilaku usaha bisnis.
Belum tersedianya TPI yang sesuai dengan standar ekspor
Melakukan pengawasan yang ketat terhadap pendistribusian
alat tangkap, agar tepat sasaran dan dapat bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan nelayan tapi juga akan
berpengaruh pada perputaran ekonomi kemasyarakatan.
Belum adanya Pemetaan hutan adat dan membuat regulasi
untuk memproteksi hak pengelolaan hutan adat
Penertiban dan pengawasan yang ketat terhadap barang-
barang jualan pada kios maupun tokoh yang masa pakainya
sudah berakhir (kadarluarsa tentunya dengan berkoordinasi
dengan pihak keamanan dan mengusulkan pembuatan
regulasi berupa PERDA untuk melindungi para konsumen.
Peningkatan teknologi pertanian yang tepat guna dan ramah
lingkungan untuk meningkatkan kualitas dan kwantitas
produksi hasil pertanian, perkebunan dan peternakan.
Pendistribusian bibit pertanian, peternakan dan perkebunan
serta pakannya secara merata ke wilayah-wilayah yang
berpotensi untuk dikembangkan.
Perlu adanya peningkatan sarana pendukung yang
mendukun distribusi barang industri untuk meningkatkan
sektor industri terhadap perekonomian daerah.

III. Komisi C Bidang Pembangunan

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 345


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Masalah pembayaran insentif sehingga berdampak pada


proses belajar-mengajar di sekolah;
Masih banyak siswa– siswi SD dan SMP yang belum
menguasai komputer karena minimnya fasilitas di sekolah-
sekolah;
Kekurangan tenaga pengajar khusus komputer dan guru
bahasa inggris;
Penempatan pejabat dan staf tidak sesuai dengan disiplin
ilmu pada OPD-OPD di lingkungan pemerintah daerah
Kabupaten Supiori sehingga fungsi tugasnya tidak berjalan
baik;
Kurangnya tempat belajar bagi anak – anak PAUD dan SD;
Masih rendahnya kualitas pendidikan khusus tingkat SD
dan SMP pada distrik-distrik dan kampung-kampung karena
kurangnya tenaga pendidik yang menetap pada tempat
tugas;
Beasiswa bagi mahasiswa studi akhir dan anak-anak SD
dan SMP yang berprestasi;
Perbedaan nilai pembayaran insentif yang cukup besar
antara tenaga medis dan dokter berdampak pada proses
pelayanan kesehatan bagi masyarakat;
Pelayanan pasien pada Rumah Sakit belum maksimal
Keterbatasan obat–obat pada Pustu sehingga pelayanan dari
para tenaga medis tidak dilaksanakan secara baik;
Tidak tersedianya Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi
tenaga medis, sedangkan insentif yang diterima oleh petugas
medis terlalu kecil atau kurang, hal ini membuat para medis
tidak semangat dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab pelayanannya secara baik;
Kurangnya tenaga bidan pada setiap Pustu, dan kurangnya
tenaga medis pada tingkat distrik dan kampung, hal ini di
akibatkan karena tidak tersedianya fasilitas dan tempat
tinggal yang layak bagi petugas;
Rendahnya ketersediaan obat-obat pada puskesmas ;
Belum optimalnya pembinaan bagi generasi muda yang
berbakat di bidang olahraga;

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 346


Strategi, Arah Kebijakan Dan Program Pembangunan Daerah

Sarana dan prasarana olahraga masyarakat belum memadai


Minimnya events keolahragaan (kompetisi) tingkat daerah;
Tidak optimalnya pelayanan bansos kepada masyarakat;
Pengelolaan dana hibah tidak tepat sasaran, hal ini tidak
nampak karena pengelolaan dana hibah tidak dilimpahkan
kepada OPD teknis
Komunitas Adat Terpencil (KAT) masih kurang mendapat
perhatian, dan rendahnya pemberdayaan terhadap warga
KAT, hal ini terjadi karena tidak tersedianya anggaran bagi
OPD terkait untuk melaksanakan pelayanan yang baik

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 347


Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan Program Perangkat Daerah

BAB VII
KERANGKA PENDANAAN PEMBANGUNAN DAN
PROGRAM PERANGKAT DAERAH

Kerangka pendanaan pembangunan dan program perangkat


daerah memuat program prioritas dalam pencapaian visi dan misi
serta seluruh program yang dirumuskan dalam RENSTRA-PD
(Rencana Strategi Perangkat Daerah) beserta indikator kinerja, target
kinerja dan pagu indikatifnya.

7.1 Kerangka Pendanaan Pembangunan


Dalam rangka mendukung pelaksanaan program perangkat
daerah guna mencapai sasaran pembangunan dan penyelenggaraan
urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan provinsi,
maka dialokasikan anggaran untuk belanja daerah sebagaimana telah
dihitung dan dianalisis pada Bab III RPJMD ini. Kerangka pendanaan
pembangunan Kabupaten Supiori telah menyesuaikan dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 yang telah dimutakhirkan melalui
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020
tentang Hasil Verifikasi dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah. Kebijakan belanja daerah Kabupaten Supiori
dilakukan dengan akuntabel, proporsional, efisien, dan efektif.
Kerangka pendanaan pembangunan akan dicerminkan oleh
Kapasitas Riil Keuangan Daerah. Kapasitas Rill keuangan daerah
berdasarkan hasil perhitungan adalah Rp 375.848,75 miliar di tahun
2021. Selanjutnya diproyeksikan mengalami kenaikan sebesar 28,95%
pada tahun 2025 menjadi Rp 484.649,57 miliar. Besaran kapasitas riil
fiskal ditentukan oleh besarnya total pendapatan dikurangi oleh
belanja rutin, wajib dan mengikat di tahun yang sama. Dengan
demikian kebijakan alokasi belanja terkait dengan berbagai faktor
yang mempengaruhi kemampuan riil fiskal menjadi isu penting untuk
diperhatikan terkait dengan penguatan Kapasitas riil fiskal. Berikut
disampaikan kerangka pendanaan pembangunan daerah selama
tahun 2021-2025.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 348


Kerangka Pendanaan Pembangunan Dan Program Perangkat Daerah

Tabel 7.1.
Kerangka Pendanaan Pembangunan Daerah
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 (Dalam Rp. Milyar)
Proyeksi
Uraian
2021 2022 2023 2024 2025
1. Pendapatan 713.395,73 738.509,39 775.189,37 818.629,24 828.575,20

2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) - - - - -


3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran - - - - -
Total Penerimaan 713.395,73 738.509,39 775.189,37 818.629,24 828.575,20
Dikurangi : - - - - -
4. Belanja wajib dan pengeluaran yang wajib
337.546,98 339.033,00 342.565,71 342.789,62 343.925,63
mengikat serta prioritas utama
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah 375.848,75 399.476,39 432.623,66 475.839,62 484.649,57

Sumber: Bab 3 RPJMD (Data diolah, 2021)

7.2. Program Perangkat Daerah


Perangkat Daerah bertanggung jawab terhadap pencapaian
kinerja sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangannya. Program Perangkat Daerah yang dirumuskan
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019
tentang Klasifikasi Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan
Pembangunan Keuangan Daerah, sebagaimana dimutakhirkan
dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun
2020 tentang Hasil Verifikasi Dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi,
Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan
Keuangan Daerah.
Melalui penyajian program dan anggaran indikatif yang disusun
berdasarkan aspek-aspek pembangunan dan urusan diharapkan
dapat menjelaskan program apa saja yang direncanakan dalam
RPJMD guna untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi Perangkat
Daerah (PD) berdasarkan urusannya. Rincian rencana program
perangkat daerah yang disertai indikator kinerja, target, dan
pendanaan indikatif tahun 2021-2025 dapat dilihat pada Tabel 7.2
berikut ini.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 349


Tabel 7.2.
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN
WAJIB YANG BERKAITAN
DENGAN PELAYANAN
DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PENDIDIKAN
DINAS PENDIDIKAN
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 59.158,63 100 60.125,13 100 62.678,70 100 63.002,86 100 63.104,60 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN APK SD Persen 127 121,07 30.662,12 115,42 31.741,43 110,03 34.644,95 104,9 35.911,35 100 36.410,96 100
PENDIDIKAN APM SD Persen 116 112,61 - 109,31 - 106,12 - 103,01 - 100 - 100
APS 7-12 Persen 127 121,07 - 115,42 - 110,03 - 104,9 - 100 - 100
Angka Putus Sekolah SD Persen 0,5 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0
Angka Kelulusan SD Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
Sekolah pendidikan SD/MI
kondisi bangunan baik Persen 92 93,55 - 95,12 - 96,72 - 98,35 - 100 - 100

Rasio Ketersediaan SD
terhadap penduduk usia 7- persen 75,6 76,46 - 77,33 - 78,21 - 79,1 - 80 - 80
12 tahun
APK SMP Persen 77 81,13 - 85,49 - 90,07 - 94,91 - 100 - 100
APM SMP Persen 53 60,18 - 68,32 - 77,57 - 88,08 - 100 - 100
APS 13-15 Persen 67 72,59 - 78,64 - 85,2 - 92,3 - 100 - 100
Angka Putus Sekolah SMP Persen 0,2 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0
Angka Kelulusan SMP Persen 99 99,2 - 99,4 - 99,6 - 99,8 - 100 - 100
Nilai Rata-rata Ujian SMP Persen 69,6 73,27 - 77,14 - 81,21 - 85,49 - 90 - 90
Angka Melanjutkan dari
Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
SMP ke SMA
Sekolah pendidikan
Persen 87,5 89,87 - 92,3 - 94,8 - 97,36 - 100 - 100
SMP/MTs dan

350
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
SMA/SMK/MA Kondisi
Bangunan Baik
Rasio Ketersediaan SD
terhadap penduduk usia Persen 165 149,28 - 135,05 - 122,18 - 110,53 - 100 - 100
13-15 tahun
Angka melek huruf
Persen 70 75,18 - 80,73 - 86,7 - 93,11 - 100 - 100
penduduk usia 15‐24 tahun
APK PAUD Persen 159 144,92 - 132,08 - 120,38 - 109,72 - 100 - 100
Persentase PAUD dengan
Persen 60 63,55 - 67,32 - 71,3 - 75,53 - 80 - 80
kondisi bangunan baik
Angka melanjutkan ke
Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
Jenjang SD
PROGRAM PENGEMBANGAN Sekolah SD yang
KURIKULUM mengembangkan
Jumlah 2 4 790,94 7 818,79 12 859,48 22 1.270,86 40 1.318,78 40
Program Literasi melalui
Kurikulum Kontekstual
Sekolah SMP yang
mengembangkan Jumlah 1 2 - 3 - 5 - 8 - 13 - 13
Kurikulum Kontekstual
PROGRAM PENDIDIK DAN Persentase guru TK yang
TENAGA KEPENDIDIKAN Persen 7 8,15 6.367,48 9,5 6.591,62 11,06 6.919,22 12,88 8.033,21 15 8.195,49 15
bersertifikat pendidik.
Persentase Pendidik PAUD
yang memiliki ijazah D-IV /
Persen 11 12,4 - 13,97 - 15,75 - 17,75 - 20 - 20
S-1 bidang pendidikan
anak usia dini
Guru SD yang memenuhi
Persen 91,5 93,14 - 94,81 - 96,51 - 98,24 - 100 - 100
kualifikasi S1/D-IV
Guru Kelas SD yang
Persen 24 27,79 - 32,19 - 37,28 - 43,17 - 50 - 50
memiliki sertifikat pendidik
Rasio Guru Kelas SD /
Persen 16,2 17,22 - 18,31 - 19,47 - 20,69 - 22 - 22
Murid
Rasio Guru SMP-MTs /
Persen 15,2 16,37 - 17,62 - 18,98 - 20,43 - 22 - 22
Murid

351
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
Rasio Rombel / Guru Kelas
Persen 1,06 1,05 - 1,04 - 1,02 - 1,01 - 1 - 1
SD
Guru mata pelajaran SMP
yang memiliki ijazah D-IV Persen 96 96,79 - 97,58 - 98,38 - 99,19 - 100 - 100
atau S-1
Guru mata pelajaran SMP
yang memiliki setifikat Persen 22 25,39 - 29,29 - 33,8 - 39 - 45 - 45
pendidik
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG KESEHATAN
DINAS KESEHATAN - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 27.107,88 100 27.562,08 100 29.515,76 100 30.079,09 100 30.182,25 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMENUHAN Rasio puskesmas, poliklinik, Per satuan 20.676,81 21.404,63 22.468,44 23.089,93 23.213,96
15,57 0 0 0 0 0
UPAYA KESEHATAN pustu per satuan penduduk penduduk
PERORANGAN DAN UPAYA Cakupan kunjungan Ibu hamil
KESEHATAN MASYARAKAT K4
Persen 38,5 44,56 51,58 59,71 69,11 80 80
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
Persen 47,6 55,22 64,06 74,31 86,2 100 100
kompetensi kebidanan
per 1000
Angka Kematian Bayi (AKB)
kelahiran 0 0 0 0 0 0 0
per 1000 kelahiran hidup
hidup
Cakupan pelayanan anak
balita
Persen 20,4 28,04 38,53 52,95 72,77 100 100
Prevalensi stunting (pendek
dan sangat pendek) pada Persen 29,7 29,7 24,7 19,7 14,7 9,7 9,7
balita
Prevalensi wasting (kurus
dan sangat kurus) pada Persen 12,4 12,4 10,4 8,4 6,4 4,4 4,4
balita
Persentase kampung
Persen 43,2 31,5 15 10 10 5 5
dengan API < 1 per 1000

352
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
pddk yang didukung
surveilans yang baik
Persentase kampung
dengan 0 penularan lokal Persen 74,3 100 100 100 100 100 100
kasus malaria
Cakupan penemuan dan
penanganan penderita Persen 60,4 66,81 73,9 81,74 90,41 100 100
penyakit TBC BTA
Prevalensi HIV/AIDS (persen)
dari total populasi
Persen 35 17,19 8,44 4,15 2,04 1 1
Angka Stunting Persen 0,5 0,36 0,26 0,19 0,14 0 0,1
Persentase penanganan
pederita penyakit menular dan Persen 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95
tidak menular
Cakupan pelayanan
kesehatan rujukan pasien Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
masyarakat miskin
Cakupan Pelayanan Neonatus Persen 60,4 65,42 70,85 76,73 83,1 90 90
Cakupan puskesmas yang
persen 80 81,91 83,86 85,86 87,9 90 90
terakreditasi
Persentase puskesmas
yang melaksanakan Persen N/A N/A 51 70 90 100 100
surveillans gizi
Persentase Puskesmas
mampu tatalaksana gizi Persen N/A N/A 30 45 60 70 70
buruk
Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan ibu Persen 100 100 100 100 100 100 100
(Ibu hamil dan Ibu bersalin)
dan bayi baru lahir.
Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan balita
Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan anak
usia sekolah dan remaja

353
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD

Jumlah puskesmas yang


menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan usia
reproduksi
Jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan lanjut
usia
PROGRAM PENINGKATAN Rasio dokter terhadap per 10.000
KAPASITAS SUMBER DAYA 6,14 7,34 1.765,50 8,77 1.827,65 10,49 1.918,48 12,54 2.389,17 15 2.450,62 15
penduduk penduduk
MANUSIA KESEHATAN Rasio perawat terhadap
rasio 53 54,15 - 55,56 - 57 - 58,48 - 60 - 60
penduduk
Rasio bidan terhadap
rasio 18,63 19,76 - 20,95 - 22,22 - 23,57 - 25 - 25
penduduk
per 10.000
Rasio Tenaga Medis 91,56 92,24 - 92,92 - 93,61 - 94,3 - 95 - 95
penduduk
Cakupan puskesmas yang
memenuhi standar
ketenagaan minmal 5 jenis
persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
tenaga (Perawat, Bidan,
Kesling,Gizi,Analis
Kesehatan)
PROGRAM SEDIAAN Cakupan Puskesmas yang
FARMASI, ALAT KESEHATAN mempunyai ketersediaan persen 100 100 321 100 332,3 100 348,81 100 731,6 100 773 100
DAN MAKANAN MINUMAN obat & vaksin
Persentase puskesmas yang
melaksanakan pelayanan Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
kefarmasian sesuai standar
PROGRAM PEMBERDAYAAN Cakupan Pelayanan
MASYARAKAT BIDANG Kesehatan Dasar Masyarakat Persen 85 87,81 6.467,12 90,71 6.694,77 93,71 7.527,50 96,8 7.784,29 100 7.911,02 100
KESEHATAN Miskin
Cakupan Rumah Tangga
Persen 59,25 64,42 - 70,03 - 76,14 - 82,78 - 90 - 90
Dengan Sanitasi Baik
Cakupan Posyandu Aktif Persen 79,5 83,23 - 87,14 - 91,23 - 95,52 - 100 - 100
RUMAH SAKIT UMUM
- - - - -
DAERAH

354
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 18.399,95 100 18.431,75 100 19.688,31 100 20.186,72 20.268,98 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMENUHAN Rasio Rumah Sakit per satuan per 10.000
0,47 0,55 13.165,61 0,64 15.260,81 0,74 15.581,38 0,86 15.670,82 1 15.690,56 1
UPAYA KESEHATAN penduduk penduduk
PERORANGAN DAN UPAYA per 100,000
KESEHATAN MASYARAKAT Angka Kematian Ibu per
kelahiran 341 168 - 83 - 41 - 20 - 10 - 10
100,000 kelahiran hidup
hidup
Persetase Mayarakat Yang
Mendapat Pelayanan Persen 87 89 - 92 - 95 - 97 - 100 - 100
Vaksinasi Covid19
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PEKERJAAN UMUM - - - - -
DAN PENATAAN RUANG
DINAS PEKERJAAN UMUM
- - - - -
DAN PENATAAN RUANG
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 23.220,62 100 23.222,10 100 24.026,68 100 25.618,45 100 25.767,64 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Penduduk
Persen 15,06 21,99 12.232,74 32,11 12.663,33 46,9 13.843,70 68,48 14.400,35 100 14.607,13 100
DAN PENGEMBANGAN berakses air minum layak
SISTEM PENYEDIAAN AIR Persentase Penduduk
MINUM Persen 13,1 19,67 - 29,54 - 44,35 - 66,6 - 100 - 100
berakses air bersih
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase jumlah rumah
DAN PENGEMBANGAN tangga yang memperoleh
Persen N/A N/A 906,46 N/A 938,36 N/A 985 N/A 1.403,41 N/A 1.452,94 N/A
SISTEM AIR LIMBAH layanan pengolahan air
limbah domestic
PROGRAM Rasio Konektivitas Persen 54,53 57,32 41.449,05 60,26 42.908,06 63,35 45.040,59 66,59 45.726,11 70 46.038,56 70
PENYELENGGARAAN JALAN Persentase jalan dalam
Persen 81,79 79,28 - 76,85 - 74,5 - 72,21 - 70 - 70
kondisi baik
Persentase jembatan dalam
Persen 58 61,01 - 64,17 - 67,49 - 70,99 - 74,67 - 74,67
kondisi baik
Rasio Panjang Jalan dengan
rasio 0,01 0,02 - 0,03 - 0,04 - 0,06 - 0,1 - 0,1
Jumlah Penduduk
PROGRAM Pesentase kesesuaian
PENYELENGGARAAN pemanfaatan ruang terhadap Persen 56 62,24 1.170,23 69,18 1.211,43 76,9 1.254,07 85,47 1.298,21 95 1.343,91 95
PENATAAN RUANG RTRW

355
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PERUMAHAN DAN - - - - -
KAWASANPERMUKIMAN
DINAS PERUMAHAN RAKYAT
- - - - -
DAN KAWASAN PEMUKIMAN
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.076,80 100 5.255,50 100 5.516,70 100 5.898,38 100 5.995,65 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGEMBANGAN Rasio rumah layak huni rasio 65 70,13 12.427,96 75,65 14.497,20 81,62 14.830,81 88,06 14.987,62 95 15.133,86 95
PERUMAHAN Rasio bangunan ber- IMB per per satuan
70 73,61 - 77,4 - 81,39 - 85,59 - 90 - 90
satuan bangunan bangunan
PROGRAM KAWASAN Rasio permukiman layak huni rasio 65 69,37 9.010,79 74,04 10.959,74 79,02 11.117,54 84,33 11.166,41 90 11.265,20 90
PERMUKIMAN Persentase pemukiman yang
Persen 80 82,8 - 85,69 - 88,69 - 91,79 - 95 - 95
tertata

Persentase lingkungan
Persen 35 23,72 - 16,07 - 10,89 - 7,38 - 5 - 5
pemukiman kumuh

PROGRAM PENINGKATAN Cakupan Lingkungan Yang 5.656,37 5.855,47 6.146,49 6.753,95 6.969,42
PRASARANA,SARANA DAN Sehat dan Aman yang Persen 75 78,63 82,44 86,43 90,61 95 95
UTILITAS UMUM (PSU) didukung dengan PSU
Persentase Rumah Tangga
yang Memiliki Akses Terhadap Persen 81,47 84,88 88,43 92,13 95,98 100 100
Sanitasi Layak
Akses Rumah tangga
Persen 53,86 63.33 72,8 82,23 91,66 99,01 99,01
terhadap jamban
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KETENTERAMAN
DAN KETERTIBAN UMUM - - - - -
SERTA PERLINDUNGAN
MASYARAKAT
SATUAN POLISI PAMONG
- - - - -
PRAJA
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.611,06 100 5.692,69 100 5.732,27 100 5.811,45 100 5.916,13 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah

356
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENINGKATAN Persentase Penegakan
Persen 75 79,44 293,72 84,15 304,05 89,13 319,17 94,41 700,29 100 741,31 100
KETENTERAMAN DAN PERDA
KETERTIBAN UMUM Cakupan petugas
Perlindungan Masyarakat Persen 55 61,35 - 68,44 - 76,34 - 85,16 - 95 - 95
(Linmas)
Tingkat penyelesaian
pelanggaran K3 (ketertiban, Persen 85 87,81 - 90,71 - 93,71 - 96,8 - 100 - 100
ketentraman, keindahan)
BADAN PENANGGULANGAN
- - - - -
BENCANA DAERAH
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 3.669,17 100 3.798,32 100 3.987,10 100 4.283,12 100 4.360,84 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM Cakupan pelayanan terhadap Persen 100 100 284,82 100 294,84 100 309,5 100 690,08 100 730,97 100
PENANGGULANGAN korban bencana
BENCANA

URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG SOSIAL
DINAS SOSIAL - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 3.838,92 100 4.029,71 100 4.228,12 100 4.306,38 100 - 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase PSKS (Potensi
SOSIAL dan Sumber Daya
Kesejahteraan Sosial) yang Persen 65 69,37 194,29 74,04 203,94 79,02 578,62 84,33 618,16 90 - 90
mendapatkan peningkatan
kapasitas

357
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
Cakupan warga KAT yang
terpenuhi kebutuhan sosial,
budaya, ekonomi dan
Persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
lingkungannya
PROGRAM REHABILITASI Persentase PMKS yang
SOSIAL tertangani
Persen 87 89,46 209,37 91,98 219,78 94,58 595,34 97,25 635,09 100 - 100
Persentase korban bencana
yang menerima bantuan sosial Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
selama masa tanggap darurat
PROGRAM PERLINDUNGAN Persentase PMKS yang
DAN JAMINAN SOSIAL mendapatkan Perlindungan Persen 100 100 1.922,44 100 2.017,98 100 2.494,24 100 2.556,96 100 - 100
dan Jaminan Sosial
URUSAN PEMERINTAHAN
WAJIB YANG TIDAK
- - - - -
BERKAITAN DENGAN
PELAYANAN DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG TENAGA KERJA
DINAS TENAGA KERJA,
KOPERASI, USAHA KECIL - - - - -
DAN MENENGAH
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 3.611,14 100 3.738,25 100 3.924,04 100 4.116,53 4.193,45 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PELATIHAN Besaran tenaga kerja yang
KERJA DAN PRODUKTIVITAS mendapatkan pelatihan persen 20 25,69 728,78 33,01 754,43 42,41 842,93 54,49 1.199,53 70 1.246,59 70
TENAGA KERJA berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan persen 70 73,61 - 77,4 - 81,39 - 85,59 - 90 - 90
berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang
mendapatkan pelatihan Persen 20 25,69 - 33,01 - 42,41 - 54,49 - 70 - 70
kewirausahaan
PROGRAM PENEMPATAN Rasio daya serap tenaga kerja rasio 10 13,2 159,62 17,41 165,24 22,97 173,45 30,31 546,42 40 585,57 40
TENAGA KERJA Besaran pencari kerja yang
Persen 30 33,23 - 36,8 - 40,76 - 45,14 - 50 - 50
terdaftar yang ditempatkan

358
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBERDAYAAN
- - - - -
PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
DINAS PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,
- - - - -
PERLINDUNGAN ANAK DAN
KELUARGA BERENCANA
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 4.029,38 100 4.355,33 100 4.613,54 100 4.696,47 100 4.879,19 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM Persentase Keterlibatan
persen 0,15 0,4 297,46 1,06 307,93 2,83 323,23 7,52 704,59 20 745,66 20
PENGARUSUTAMAAN Perempuan di Parlemen
GENDER DAN Persentase Partisipasi
PEMBERDAYAAN Perempuan di Lembaga Persen 23,51 26,77 - 30,48 - 34,71 - 39,52 - 45 - 45
PEREMPUAN Pemerintah
Rasio Perempuan Sebagai
Tenaga Profesional Persen 32,08 35,06 - 38,31 - 41,87 - 45,75 - 50 - 50

Persentase Sumbangan
Persen 33,7 36,47 - 39,46 - 42,7 - 46,21 - 50 - 50
Pendapatan Perempuan
Partisipasi Angkatan Kerja
persen 50,55 52,31 - 54,14 - 56,02 - 57,98 - 60 - 60
Perempuan
Cakupan perangkat daerah
yang memiliki data terpilah Persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
perempuan dan anak
PROGRAM PERLINDUNGAN
Rasio KDRT rasio 45 29 237,54 18,69 245,9 12,04 258,12 7,76 635,83 5 676,07 5
PEREMPUAN
PROGRAM PENINGKATAN Persentase perempuan
KUALITAS KELUARGA korban kekerasan yang
Persen 75 79,44 107 84,15 110,77 89,13 116,27 94,41 486,04 100 524,46 100
terlayani sesuai dengan
standar
Persentase layanan
integratif terhadap kasus Persen 90 91,92 - 93,87 - 95,87 - 97,91 - 100 - 100
kekerasan terhadap anak

359
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
(anak sebagai korban,
pelaku, saksi)
Persentase perempuan
berusia 20-24 tahun yang
Persen N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
menikah sebelum berusia 18
tahun
PROGRAM PENGELOLAAN Cakupan perempuan dan
SISTEM DATA GENDER DAN anak korban kekerasan yang
Persen 87 89,46 237,01 91,98 245,35 94,58 257,54 97,25 635,22 100 675,45 100
ANAK mendapatkan layanan
bantuan hukum
Persentase jumlah tenaga
Persen 0 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0
kerja dibawah umur
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PANGAN
DINAS PERTANIAN DAN
- - - - -
KETAHANAN PANGAN
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 231,16 100 239,3 100 251,19 100 265,25 100 268,46 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN
Cakupan pusat produksi
SUMBER DAYA EKONOMI
pangan yang memiliki Unit 0 1 593,4 1 614,29 2 944,82 3 1.044,19 3 1.089,36 3
UNTUK KEDAULATAN DAN
lumbung pangan
KEMANDIRIAN PANGAN
PROGRAM PENINGKATAN Persentase pemenuhan
DIVERSIFIKASI DAN kebutuhan konsumsi pangan Persen 80 83,65 446,3 87,47 462,01 91,46 684,97 95,64 875,39 100 918,52 100
KETAHANAN PANGAN perkapita
MASYARAKAT Proporsi penduduk dengan
asupan kalori minimum 2.100 Persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
kal/kapita/hari
Persentase penggunaan
pangan lokal dalam event Persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
pemerintah
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
DINAS LINGKUNGAN HIDUP - - - - -

360
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.069,84 100 5.248,29 100 5.509,13 100 5.690,39 100 5.787,56 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGENDALIAN Tersedianya dokumen RPPLH berkualitas/bel belum
berkualitas 267,5 berkualitas 276,92 berkualitas 290,68 berkualitas 670,21 berkualitas 710,86 berkualitas
PENCEMARAN DAN/ATAU yang berkualitas um berkualitas berkualitas
KERUSAKAN LINGKUNGAN
HIDUP
Terselenggaranya KLHS ya/tidak tidak ya - ya - ya - ya - ya - ya
PROGRAM PENINGKATAN Jumlah
PENDIDIKAN, PELATIHAN pelatihan
DAN PENYULUHAN Terlaksananya pendidikan dan kepada
2 4 83,11 6 86,04 8 90,32 10 458,63 12 496,72 40
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK pelatihan masyarakat lembaga
MASYARAKAT kemasyarakat
an
Persentase masyarakat yang
mendapatkan pendidikan dan Persen 25 31,55 - 39,81 - 50,24 - 63,4 - 80 - 80
pelatihan lingkungan hidup
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase jumlah sampah
Persen 55 61,99 5.119,53 69,86 5.299,74 78,73 5.563,13 88,73 6.137,92 100 6.345,94 100
PERSAMPAHAN yang tertangani
Persentase cakupan area
Persen 25 27,46 - 30,17 - 33,14 - 36,41 - 40 - 40
pelayanan
Operasionalisasi Nilai TPA
TPA/TPST/SPA di (Program 56 59,37 - 62,94 - 66,73 - 70,74 - 75 - 75
kabupaten/kota Adipura) ≥ 71
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG ADMINISTRASI
- - - - -
KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
DINAS KEPENDUDUKAN DAN
- - - - -
PENCATATAN SIPIL
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.571,47 100 5.767,58 100 5.854,23 100 5.966,01 100 6.070,15 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENDAFTARAN Rasio penduduk usia > 17
rasio 70 75,18 534,68 80,73 553,5 86,7 581,01 93,11 976,8 100 1.021,16 100
PENDUDUK tahun yang memiliki NIK
Persentase Penduduk yang
Mempunyai Nomor Induk Persen 95,1 96,06 - 97,03 - 98,01 - 99 - 100 - 100
Kependudukan (NIK)

361
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENCATATAN Persentase bayi yang berakte
Persen 60 66,45 746,88 73,6 773,17 81,52 811,6 90,29 1.220,30 100 1.267,61 100
SIPIL kelahiran
Persentase Penduduk 0-17
Tahun Menurut
Persen 28,62 36,76 - 47,21 - 60,63 - 77,86 - 100 - 100
Kabupaten/Kota dan
Kepemilikan Akte Kelahiran
Rasio pasangan berakte nikah rasio 85 87,81 - 90,71 - 93,71 - 96,8 - 100 - 100
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase PD dan lembaga
INFORMASI ADMINISTRASI pengguna yang
Persen 87 89,46 1.349,84 91,98 1.397,36 94,58 1.466,81 97,25 1.912,20 100 1.967,88 100
KEPENDUDUKAN memanfaatkan data
kependudukan
PROGRAM PENGELOLAAN Ketersediaan database
PROFIL KEPENDUDUKAN kependudukan skala ada/tidak ada ada 159,23 ada 164,84 ada 173,03 ada 545,97 ada 585,12 ada
kabupaten
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PEMBERDAYAAN - - - - -
MASYARAKAT DAN DESA
DINAS PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN - - - - -
KAMPUNG
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 4.606,65 100 4.768,81 100 5.005,82 100 5.358,89 100 5.449,63 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENATAAN DESA Cakupan sarana prasarana
perkantoran pemerintahan persen 65 70,42 214 76,29 221,53 82,65 1.507,52 89,54 1.608,82 97 1.648,73 97
desa yang baik
PROGRAM ADMINISTRASI Cakupan dokumen
PEMERINTAHAN DESA perencanaan pembangunan
persen 65 70,85 856 77,22 886,13 84,17 930,17 91,75 1.345,52 100 1.394,34 100
jangka menengah kampung
yang berkualitas
Rasio dokumen RKPK
(Rencana Kerja
persen 60 66,45 - 73,6 - 81,52 - 90,29 - 100 - 100
Pembangunan Kampung)
yang berkualitas
Rasio dokumen APBK
persen 50 57,43 - 65,98 - 75,79 - 87,06 - 100 - 100
(Anggaran Pendapatan dan

362
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
Belanja Kampung) yang
berkualitas
Cakupan BUMKam aktif persen 35 40,76 - 47,48 - 55,29 - 64,4 - 75 - 75
PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase LSM aktif Persen 50 54,93 267,5 60,34 276,92 66,29 290,68 72,82 670,21 80 710,86 80
LEMBAGA
KEMASYARAKATAN,
Swadaya Masyarakat
LEMBAGA ADAT DAN
terhadap Program Persen 25 25,93 - 26,89 - 27,89 - 28,93 - 30 - 30
MASYARAKAT HUKUM ADAT
pemberdayaan masyarakat

URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PENGENDALIAN
- - - - -
PENDUDUK DAN KELUARGA
BERENCANA
DINAS PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN,
- - - - -
PERLINDUNGAN ANAK DAN
KELUARGA BERENCANA
PROGRAM PENGENDALIAN Laju pertumbuhan penduduk
Persen 8,87 9,09 299,6 9,31 310,15 9,53 325,56 9,76 707,05 10 748,14 10
PENDUDUK (LPP)
Rata-rata jumlah anak per
rata-rata 5 5 - 4 - 4 - 3 - 3 - 3
keluarga
Jumlah kebijakan (Peraturan
Jumlah Perda
Daerah/Peraturan Kepala
atau Perkada
Daerah) yang mengatur
tentang 0 1 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1
tentang pengendalian
Pengendalian
kuantitas dan kualitas
Penduduk
penduduk
PROGRAM PEMBINAAN Ratio Akseptor KB Persen 33,09 40,42 2.686,55 49,38 2.781,12 60,31 2.919,34 73,68 3.446,08 90 3.520,32 90
KELUARGA BERENCANA (KB) Persentase Pusat Pelayanan
Keluarga Sejahtera (PPKS) di Persen 25 30,72 - 37,74 - 46,37 - 56,97 - 70 - 70
setiap Kecamatan
Cakupan Remaja dalam Pusat
Informasi Dan Konseling persen 55 60,69 - 66,98 - 73,91 - 81,56 - 90 - 90
Remaja/Mahasiswa

Persen 50 57,43 - 65,98 - 75,79 - 87,06 - 100 - 100

363
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
Rasio petugas Pembantu
Pembina KB Desa (PPKBD)
setiap desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan
distribusi alat dan obat
Persen 80 83,65 - 87,47 - 91,46 - 95,64 - 100 - 100
kontrasepsi untuk memenuhi
permintaan masyarakat
Persentase Pembiayaan
Program Kependudukan,
Keluarga Bencana dan Persen 10 10,84 - 11,76 - 12,75 - 13,83 - 15 - 15
Pembangunan Keluarga
melalui APBD dan APBDes
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERHUBUNGAN
DINAS PERHUBUNGAN - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 7.890,92 100 7.952,79 100 8.044,69 100 8.127,59 100 8.163,93 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM Jumlah arus penumpang
Jumlah 573 828 190,57 997 197,28 1.030 207,09 1.200 581,94 1.357 621,52 4.055
PENYELENGGARAAN LALU angkutan umum
LINTAS DAN ANGKUTAN Rasio ijin trayek Persen 60 66,45 - 73,6 - 81,52 - 90,29 - 100 - 100
JALAN (LLAJ) Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah 55 61,99 - 69,86 - 78,73 - 88,73 - 100 - 100
Persetase jalan yang
Persen 45 52,25 - 60,68 - 70,46 - 81,81 - 95 - 95
terpasangan Rambu- rambu
Rasio panjang jalan per
unit/km 3 3,82 - 4,86 - 6,18 - 7,86 - 10 - 10
jumlah kendaraan
PROGRAM PENGELOLAAN Jumlah Pelabuhan Laut Jumlah 1 1 3.218,29 1 3.331,57 2 3.497,15 2 4.056,24 2,3 4.137,87 2
PELAYARAN Jumlah orang/barang melalui Jumlah 749 1.016 - 1.263 - 1.479 - 1.743 - 2.597 - 5.501
dermaga laut per tahun

364
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD

URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KOMUNIKASI DAN - - - - -
INFORMATIKA
DINAS KOMUNIKASI DAN
- - - - -
INFORMATIKA
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.017,95 100 5.194,58 100 5.252,75 100 5.530,85 100 5.627,30 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM APLIKASI Cakupan Layanan
Persen 45 52,79 1.674,76 61,93 1.733,72 72,66 1.819,88 85,24 2.285,05 100 2.345,24 100
INFORMATIKA Telekomunikasi
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KOPERASI, USAHA - - - - -
KECIL, DAN MENENGAH
DINAS TENAGA KERJA,
KOPERASI, USAHA KECIL
DAN MENENGAH - - - - -

PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan


URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 1.441,32 100 1.492,05 100 1.566,21 100 1.653,91 100 1.673,93 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENDIDIKAN DAN Persetase SDM koperasi yang
LATIHAN PERKOPERASIAN mengikuti pendidikan dan Persen 15 19,79 148,51 26,12 153,73 34,46 161,37 45,47 533,67 60 572,66 60
pelatihan perkoperasisan
PROGRAM PEMBERDAYAAN
Cakupan koperasi aktif yang
DAN PERLINDUNGAN Persen 20 20 314,3 20 325,36 20 341,53 20 723,91 20 765,21 20
dibina
KOPERASI
PROGRAM PEMBERDAYAAN Cakupan UMKM aktif yang
Persen 31,25 37,23 1.752,17 44,35 1.813,85 52,84 3.178,97 62,95 3.373,87 75 3.435,14 75
USAHA MENENGAH, USAHA dibina
KECIL, DAN USAHA MIKRO Persentase Usaha Mikro dan
(UMKM) Persen 7,7 10,62 - 14,66 - 20,22 - 27,9 - 38,5 - 38,5
Kecil
PROGRAM PENGEMBANGAN Cakupan UMKM yang
UMKM Persen 15 18,25 449,4 22,21 465,22 27,02 488,34 32,88 878,94 40 922,12 40
mendapat bantuan modal

365
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG PENANAMAN - - - - -
MODAL
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PERIJINAN TERPADU - - - - -
SATU PINTU
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 5.593,51 100 5.790,41 100 5.878,19 100 5.991,31 6.095,75 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PROMOSI Jumlah usaha investasi
PENANAMAN MODAL berskala nasional (PMDN) Jumlah 15 16 103,9 25 107,56 30 112,9 40 482,48 40 520,86 40
yang terealisir
Nilai investasi berskala
23.435.467.43 23.820.280.5 24.211.412.3 24.608.966.5 25.013.048.7 25.423.765.8 25.423.765.89
nasional yang direalisasikan Rupiah - - - - -
2 56 56 86 04 97 7
(PMDN)
PROGRAM PELAYANAN Waktu maksimal penyelesaian
hari 7 6 400,4 5 414,49 4 435,09 4 822,71 3 865,21 3
PENANAMAN MODAL perizinan
PROGRAM PENGENDALIAN Kenaikan / penurunan Nilai
PELAKSANAAN PENANAMAN Realisasi PMDN (milyar Rupiah 478.395.323 481.999.674 471,96 491.913.011 488,57 502.030.236 512,85 512.355.544 904,83 512.355.544 948,32 512.355.544
MODAL rupiah)
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KEPEMUDAAN DAN - - - - -
OLAHRAGA
DINAS PEMUDA DAN
- - - - -
OLAHRAGA
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 4.561,46 100 4.722,03 100 4.891,73 100 5.007,03 100 5.197,14 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase organisasi
persen 30 34,46 1.417,36 39,59 1.467,26 45,47 2.815,15 52,23 2.989,68 60 3.046,30 60
KAPASITAS DAYA SAING pemuda yang aktif
KEPEMUDAAN Persentase wirausaha muda persen 13 18,05 - 25,05 - 34,77 - 48,27 - 67 - 67
PROGRAM PENGEMBANGAN Cakupan pembinaan olahraga persen 27 32,38 1.209,10 38,84 1.251,66 46,58 1.588,84 55,86 1.750,70 67 1.804,42 67
KAPASITAS DAYA SAING Persentase prestasi olahraga persen 40 48,04 - 57,71 - 69,31 - 83,26 - 100 - 100
KEOLAHRAGAAN Jumlah atlet berprestasi Jumlah 6 7 - 9 - 10 - 12 - 15 - 15
Jumlah penyelenggaraan
Jumlah 15 17 - 20 - 23 - 26 - 30 - 30
kejuaraan

366
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENGEMBANGAN Persentase organisasi
Persen 40 48,04 481,5 57,71 498,45 69,31 523,22 83,26 915,78 100 959,4 100
KAPASITAS KEPRAMUKAAN pramuka yang dibina
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG STATISTIK
DINAS KOMUNIKASI DAN
- - - - -
INFORMATIKA
PROGRAM Persentase data sektoral yang
Persen 20 27,59 321 38,07 332,3 52,53 348,81 72,48 731,6 100 773 100
PENYELENGGARAAN tersedia
STATISTIK SEKTORAL Tersedianya sistem data dan
Persen 20 27,59 - 38,07 - 52,53 - 72,48 - 100 - 100
statistik yang terintegrasi
Buku ”kabupaten dalam
ada/tidak ada ada - ada - ada - ada - ada - ada
angka”

Buku ”PDRB” ada/tidak ada ada - ada - ada - ada - ada - ada

URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERSANDIAN
DINAS KOMUNIKASI DAN
- - - - -
INFORMATIKA
PROGRAM Persentase Perangkat daerah Persen 10 15,85 160,41 25,12 166,06 39,81 174,31 63,1 547,33 100 586,49 100
PENYELENGGARAAN yang telah menggunakan
PERSANDIAN UNTUK sandi dalam komunkasi
PENGAMANAN INFORMASI Perangkat Daerah

URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG KEBUDAYAAN
DINAS KEBUDAYAAN DAN
- - - - -
PARIWISATA
PROGRAM PENGEMBANGAN Penyelenggaraan festival seni
jumlah 2 2 553,24 3 572,71 4 876,15 5 998,09 6 1.042,71 6
KEBUDAYAAN dan budaya
Jumlah cagar budaya yang
jumlah 3 4 - 5 - 6 - 8 - 10 - 10
dikelola secara terpadu

367
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERPUSTAKAAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN
- - - - -
ARSIP DAERAH
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 3.844,67 100 3.980,01 100 4.012,83 100 4.284,51 100 4.364,67 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBINAAN Jumlah pengunjung
jumlah 153 170 258,69 289 267,8 310 281,11 534 660,1 820 700,63 1.304
PERPUSTAKAAN perpustakaan per tahun
Koleksi buku yang tersedia di
jumlah 1.123 1.650 - 2.424 - 3.562 - 5.234 - 8.525 - 12.871
perpustakaan daerah
Jumlah koleksi judul buku
jumlah 100 120 - 144 - 173 - 208 - 250 - 250
perpustakaan
Rasio perpustakaan per Per 10.000
0,45 0,55 - 0,68 - 0,83 - 1,02 - 1,25 - 1,25
satuan penduduk penduduk
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG KEARSIPAN
DINAS PERPUSTAKAAN DAN
- - - - -
ARSIP DAERAH
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 107 100 110,76 100 116,27 100 122,78 124,27 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase Perangkat Daerah
ARSIP yang mengelola arsip secara Persen 65 70,13 107 75,65 110,77 81,62 116,27 88,06 486,04 95 524,46 95
baku
Peningkatan SDM pengelola
Persen 70 75,18 - 80,73 - 86,7 - 93,11 - 100 - 100
kearsipan
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
PILIHAN
URUSAN PEMERINTAHAN
BIDANG KELAUTAN DAN - - - - -
PERIKANAN
DINAS PERIKANAN - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 6.275,19 100 6.396,08 100 6.477,92 100 6.673,54 100 6.787,44 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah

368
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENGELOLAAN Jumlah produksi perikanan
ton 15 16,61 12.053,93 18,4 14.110,00 20,38 14.373,37 22,57 14.595,16 25 14.599,46 25
PERIKANAN TANGKAP tangkap
Cakupan bina kelompok
Persen 20 21,69 - 23,52 - 25,51 - 27,66 - 30 - 30
nelayan tangkap
PROGRAM PENGELOLAAN Jumlah produksi perikanan
ton 7 8,15 779,5 9,5 806,94 11,06 1.484,53 12,88 1.557,73 15 1.605,49 15
PERIKANAN BUDIDAYA budidaya
Cakupan bina kelompok
Persen 25 28,12 - 31,63 - 35,57 - 40,01 - 45 - 45
nelayan budi daya
PROGRAM PENGAWASAN Proporsi tangkapan ikan yang
SUMBER DAYA KELAUTAN berada dalam batasan biologis Persen 68 71,1 187,32 74,35 193,91 77,74 841,04 81,29 978,2 85 1.017,74 85
DAN PERIKANAN yang aman
Rasio kawasan lindung Persen 20 20,91 - 21,87 - 22,87 - 23,91 - 25 - 25
perairan terhadap total luas
perairan territorial

URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PARIWISATA
DINAS KEBUDAYAAN DAN
- - - - -
PARIWISATA
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 7.805,74 100 8.080,50 100 8.117,12 100 8.129,85 100 8.165,00 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENINGKATAN Kunjungan wisata jumlah 25 29 1.825,49 33 3.521,52 38 4.533,62 44 4.558,01 50 4.620,29 50
DAYA TARIK DESTINASI Lama kunjungan Wisata hari 5 6 - 7 - 8 - 9 - 10 - 10
PARIWISATA Persetase Destiasi Pariwisata
persen 55 60,69 - 66,98 - 73,91 - 81,56 - 90 - 90
yang dikelola dengan baik
PROGRAM PEMASARAN Jumlah Destinasi Pariwisata jumlah 3 4 155,88 4 161,37 5 169,39 7 542,13 8 581,23 8
PARIWISATA Persentase Destinasi
persen 45 52,79 - 61,93 - 72,66 - 85,24 - 100 - 100
Pariwisata yang dipromosikan
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERTANIAN
DINAS PERTANIAN DAN
- - - - -
KETAHANAN PANGAN

369
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 8.111,95 100 8.297,49 100 8.349,86 100 8.381,22 100 8.420,63 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENYEDIAAN DAN Jumlah hewan yang mendapat
PENGEMBANGAN SARANA pelayanan kesehatan dan Ekor 3.245 6.441 836,9 12.786 866,36 25.380 1.929,40 50.378 2.023,60 100.000 2.072,16 100.000
PERTANIAN pengawasan setiap tahun

Pusat kesehatan hewan,


insenimasi buatan dan Unit 0 1 - 1 - 2 - 2 - 3 - 3
laboratorium yang tersedia

PROGRAM PENYEDIAAN DAN Persentase ketersediaan


PENGEMBANGAN sarana dan prasarana
Persen 80 83,65 287,64 87,47 297,76 91,46 312,56 95,64 693,32 100 734,25 100
PRASARANA PERTANIAN produksi pertanian dan
perkebunan
PROGRAM PENYULUHAN Jumlah tenaga penyuluh
Orang 27 28,91 481,93 30,96 498,89 33,14 523,69 35,49 916,27 38 959,9 38
PERTANIAN profesional yang tersedia
Cakupan bina kelompok
Persen 65 69,37 - 74,04 - 79,02 - 84,33 - 90 - 90
peternak
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERDAGANGAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
- - - - -
PERDAGANGAN
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 539,24 100 558,23 100 585,97 100 618,78 100 626,27 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PERIZINAN DAN
Persentase Perizinan
PENDAFTARAN Persen 60 65,78 128,81 72,11 133,35 79,05 139,98 86,66 511,07 95 549,79 95
Perusahaan yang diterbitkan
PERUSAHAAN
PROGRAM PENINGKATAN Persentase muatan lokal
Persen 20 23,52 5.040,24 27,66 5.217,66 32,53 6.351,95 38,26 6.546,94 45 6.553,86 45
SARANA DISTRIBUSI dalam distribusi perdagangan
PERDAGANGAN Cakupan bina kelompok
Persen 35 38,98 - 43,42 - 48,36 - 53,87 - 60 - 60
pedagang UMKM
PROGRAM STABILISASI Margin perdagangan barang
Persen 15 13,54 442,3 12,23 457,87 11,04 480,62 9,97 870,79 9 913,87 9
HARGA BARANG kebutuhan pokok

370
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
KEBUTUHAN POKOK DAN
BARANG PENTING
PROGRAM STANDARDISASI Persentase produk yang tidak
Persen 25 18,12 180,55 13,13 186,9 9,52 196,19 6,9 570,43 5 609,88 5
DAN PERLINDUNGAN memenuhi standar dipasar
KONSUMEN Persentase pengaduan
Persen 30 36,5 - 44,41 - 54,04 - 65,75 - 80 - 80
konsumen yang ditindaklanjuti
PROGRAM PENGGUNAAN 23.083.453.85 23.609.701.8 24.147.947.1 24.698.463.0 25.261.529.4 25.837.432.4 25.837.432.47
Ekspor Bersih Perdagangan Rupiah 105,08 108,77 114,18 483,83 522,23
DAN PEMASARAN PRODUK 7 86 22 74 85 75 5
DALAM NEGERI Persentase Produk Lokal yang
Persen 45 51,1 - 58,04 - 65,91 - 74,85 - 85 - 85
berkualitas
URUSAN PEMERINTAHAN
- - - - -
BIDANG PERINDUSTRIAN
DINAS PERINDUSTRIAN DAN
- - - - -
PERDAGANGAN
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang 100 100 5.035,72 100 5.212,98 100 5.307,08 100 5.751,24 100 5.847,94 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PERENCANAAN Persentase ketersediaan
DAN PEMBANGUNAN dokumen perencanaan
Persen 30 38,17 321 48,56 332,3 61,78 348,81 78,6 731,6 100 773 100
INDUSTRI pembangunan dan fasilitasi
sarana prasarana IKM
PROGRAM PENGENDALIAN Persentase pengendalilan dan
IZIN USAHA INDUSTRI pengawasan izin usaha Persen 70 75,18 371,93 80,73 385,02 86,7 404,15 93,11 1.153,30 100 1.232,33 100
industri
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase ketersediaan
SISTEM INFORMASI informasi izin usaha industri Persen 90 91,92 457,86 93,87 473,97 95,87 497,53 97,91 1.051,90 100 1.132,13 100
INDUSTRI NASIONAL kewenangan kab
UNSUR PENDUKUNG
- - - - -
URUSAN PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT DAERAH - - - - -
SEKRETARIAT DAERAH - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 76.462,55 100 76.538,14 100 76.658,01 100 77.156,40 77.201,62 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
Persentase kesesuaian
Persen 25 28,12 6.066,79 31,63 6.280,34 35,57 6.592,47 40,01 7.124,91 45 7.446,08 45
penerimaan layanan kesra

371
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PEMERINTAHAN berdasarkan proposal yang
DAN KESEJAHTERAAN diusulkan masyarakat
RAKYAT Persentase tingkat
pemenuhan data indikator Persen 65 70,85 - 77,22 - 84,17 - 91,75 - 100 - 100
dalam LPPD
Persentase produk hukum
Persen 85 87,45 - 89,98 - 92,58 - 95,25 - 98 - 98
yang ditetapkan tepat waktu
SEKRETARIAT DPRD - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 31.556,36 100 31.651,26 100 31.860,73 100 32.083,72 100 32.148,65 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM DUKUNGAN Persentase pemenuhan
PELAKSANAAN TUGAS DAN pelayanan masa reses Persen 65 69,37 5.987,08 74,04 6.197,82 79,02 6.505,85 84,33 7.033,44 90 7.353,50 90
FUNGSI DPRD Anggota DPRD
Persentase pemenuhan
pelayanan tugas dan fungsi
anggota DPRD dalam Persen 85 87,81 - 90,71 - 93,71 - 96,8 - 100 - 100
pembentukan peraturan
daerah
Persentase pemenuhan
pelayanan tugas dan fungsi
Persen 89 91,1 - 93,25 - 95,45 - 97,7 - 100 - 100
penganggaran dan
pengawasan anggota DPRD
UNSUR PENUNJANG
- - - - -
URUSAN PEMERINTAHAN
PERENCANAAN - - - - -
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
- - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 11.009,13 100 11.191,29 100 11.276,18 100 11.350,61 100 - 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PERENCANAAN, Tersedianya dokumen
PENGENDALIAN DAN pengendalian dan evaluasi
EVALUASI PEMBANGUNAN pembangunan yang
ada/tidak ada ada 10.686,44 ada 11.717,55 ada 12.008,99 ada 12.389,26 ada - ada
DAERAH berkualitas

372
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
Persentase konsistensi
program RPJMD kedalam Persen 95 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
RKPD
Persentase hasil musyawarah
rencana pembangunan dan
konsultasi publik yang Persen 85 87,63 - 90,35 - 93,14 - 96,03 - 99 - 99
diakomodir dalam dokumen
perencanaan
Cakupan elemen data
pembangunan yang terpenuhi Persen 45 52,25 - 60,68 - 70,46 - 81,81 - 95 - 95
dalam SIPD
PROGRAM KOORDINASI DAN
SINKRONISASI
PERENCANAAN Tersedianya dokumen
PEMBANGUNAN DAERAH perencanaan jangka
menengah yang berkualitas
ada/tidak ada ada 2.284,89 ada 2.398,45 ada 2.896,02 ada 2.963,60 ada - ada
(RPJMD dan RENSTRA-PD)

Persentase dokumen
perencanaan jangka pendek
yang berkualitas (RKPD dan
Persen 80 83,31 - 86,76 - 90,36 - 94,1 - 98 - 98
RENJA-PD)
Tersedianya dokumen KLHS
RPJMD yang berkualitas
ada/tidak ada ada - ada - ada - ada - ada - ada
Tersedianya dokumen ada/tidak ada ada - ada - ada - ada - ada - ada
penelitian pembangunan
bidang SDM, SDA,
Infrastruktur dan Kewilayahan
yang berkualitas

KEUANGAN - - - - -
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET - - - - -
DAERAH

373
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang Persen 100 100 30.094,83 100 30.275,48 100 31.337,64 100 31.388,87 100 - 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase pemenuhanan
KEUANGAN DAERAH pelayanan penatausahaan
dan perbendaharaan daerah
Persen 87 89,46 43.088,35 91,98 45.229,84 94,58 45.325,97 97,25 45.540,83 100 - 100
yang tepat waktu
Persentase dokumen laporan
keuangan pemerintah daerah Persen 85 87,81 - 90,71 - 93,71 - 96,8 - 100 - 100
yang berkualitas
Persentase penyerapan
anggaran belanja Pemerintah Persen 100 100 - 100 - 100 - 100 - 100 - 100
Daerah
Tepat
Ketepatan waktu penetapan
APBD
Waktu/Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu - Tepat Waktu - Tepat Waktu - Tepat Waktu - Tepat Waktu - Tepat Waktu
Tepat Waktu
PROGRAM PENGELOLAAN Persentase aset daerah yang
BARANG MILIK DAERAH dapat diinventarisir dengan persen 75 79,44 4.729,57 84,15 4.964,63 89,13 6.332,42 94,41 6.506,66 100 - 100
baik
Tingkat efektifitas
penatausahaan barang milik persen 68 73,45 - 79,34 - 85,7 - 92,58 - 100 - 100
daerah
BADAN PENDAPATAN
DAERAH
- - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 7.477,59 100 7.594,18 100 7.713,22 100 7.722,98 - 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PENGELOLAAN 2.195.389.96 2.345.329.06 2.413.398.89 2.501.160.06 2.501.160.06
PENDAPATAN DAERAH
Nilai pajak daerah Rupiah 2.650.546.234
8
281,5
8
295,49
2
675,29
0
716
0
- 2.612.083.657
Nilai pungutan retribusi daerah Rupiah 390.454.345 509.472.890 - 548.683.728 - 576.184.290 - 620.548.005 - 620.548.005 - 621.234.279
KEPEGAWAIAN - - - - -
BADAN KEPEGAWAIAN DAN
PENGEMBANGAN SUMBER - - - - -
DAYA APARATUR
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 7.034,38 100 7.181,99 100 7.278,92 100 7.344,71 100 7.369,16 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah

374
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM KEPEGAWAIAN Persentase tingkat kehadiran
persen 75 79,12 2.425,51 83,47 2.510,89 88,06 2.835,68 92,9 3.146,53 98 3.257,69 98
DAERAH ASN
Rasio ASN terhadap
rasio 20 20,91 - 21,87 - 22,87 - 23,91 - 25 - 25
penduduk
Persentase pengembangan
sistem pendataan pegawai persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
berbasis teknologi
UNSUR PENGAWASAN
- - - - -
URUSAN PEMERINTAHAN
INSPEKTORAT DAERAH - - - - -
INSPEKTORAT - - - - -
PROGRAM PENUNJANG
URUSAN PEMERINTAHAN Persentase pemenuhan
DAERAH KABUPATEN/KOTA operasional penunjang persen 100 100 7.530,11 100 7.595,17 100 7.617,61 100 7.713,56 100 7.744,89 100
perangkat daerah

PROGRAM Tingkat pelaksanaan sistem


PENYELENGGARAAN pengendalian intern persen 78 81,97 3.238,18 86,15 3.352,17 90,54 3.694,84 95,15 4.053,80 100 4.135,39 100
PENGAWASAN pemerintah (SPIP)
Persentase tindak lanjut
persen 75 79,44 - 84,15 - 89,13 - 94,41 - 100 - 100
temuan
Jumlah Temuan BPK Temuan 7 4,74 - 3,21 - 2,18 - 1,48 - 1 - 1
Persentase pelanggaran
persen 5 3,62 - 2,63 - 1,9 - 1,38 - 1 - 1
pegawai
UNSUR KEWILAYAHAN - - - - -
KECAMATAN - - - - -
DISTRIK SUPIORI UTARA - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 4.421,67 100 4.461,42 100 4.474,83 100 4.546,61 4.634,78 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBINAAN DAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
PENGAWASAN indeks 43 48,06 182,24 53,72 188,66 60,04 198,03 67,1 572,38 75 611,85 75
Pelayanan Kecamatan
PEMERINTAHAN DESA
DISTRIK SUPIORI SELATAN - - - - -

375
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 5.004,54 100 5.064,82 100 5.173,20 100 5.315,47 5.411,73 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBINAAN DAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
PENGAWASAN indeks 35 40,76 320,01 47,48 331,27 55,29 347,74 64,4 730,46 75 771,84 75
Pelayanan Kecamatan
PEMERINTAHAN DESA
DISTRIK KEPULAUAN ARURI - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 3.236,07 100 3.349,97 100 3.451,48 100 3.686,13 3.757,84 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM
PENYELENGGARAAN Indeks Kepuasan Masyarakat
indeks 55 58,52 657,26 62,26 680,4 66,25 714,21 70,49 817,46 75 863,53 75
PEMERINTAHAN DAN Pelayanan Kecamatan
PELAYANAN PUBLIK
PROGRAM PEMBERDAYAAN Persentase kampung/
MASYARAKAT DESA DAN kelurahan dengan status persen 40 45,95 162,25 52,78 167,97 60,63 176,31 69,64 578,7 80 618,24 80
KELURAHAN Berkembang
DISTRIK SUPIORI BARAT - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 3.422,95 100 3.543,44 100 3.654,56 100 3.700,59 3.874,89 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBINAAN DAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
PENGAWASAN indeks 54 58,42 283,42 63,19 293,4 68,36 307,98 73,95 688,48 80 729,36 80
Pelayanan Kecamatan
PEMERINTAHAN DESA
DISTRIK SUPIORI TIMUR - - - - -
PROGRAM PENUNJANG Persentase pemenuhan
URUSAN PEMERINTAHAN operasional penunjang persen 100 100 5.704,66 100 5.805,46 100 5.933,98 100 6.018,85 6.124,83 100
DAERAH KABUPATEN/KOTA perangkat daerah
PROGRAM PEMBINAAN DAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
PENGAWASAN indeks 40 45,36 106,89 51,44 112,79 58,33 118,39 66,14 488,28 75 526,73 75
Pelayanan Kecamatan
PEMERINTAHAN DESA
UNSUR PEMERINTAHAN
- - - - -
UMUM
KESATUAN BANGSA DAN
- - - - -
POLITIK
SEKRETARIAT DAERAH - - - - -

376
URUSAN/BIDANG Kondisi Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Target
URUSAN/PROGRAM Indikator Kinerja Kinerja Awal 2021 2022 2023 2024 2025 Kinerja akhir
RPJMD Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. RPJMD
PROGRAM PENINGKATAN
PERAN PARTAI POLITIK DAN
LEMBAGA PENDIDIKAN Cakupan partai politik dan
MELALUI PENDIDIKAN lembaga pendidikan yang persen 75 78,63 883,3 82,44 914,39 86,43 959,84 90,61 1.076,85 95 1.126,05 95
POLITIK DAN dibina
PENGEMBANGAN ETIKA
SERTA BUDAYA POLITIK

377
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

BAB VIII
KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Indikator kinerja daerah disusun untuk memberi gambaran


tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah
dan wakil kepala daerah yang ditetapkan menjadi Indikator Kinerja
Utama (IKU) daerah dan indikator kinerja penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan
indikator kinerja sasaran Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah. Indikator ini menjadi alat ukur untuk mengetahui
ketercapaian visi dan misi RPJMD Tahun 2021-2026.
Selanjutnya indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah dari setiap aspek, fokus menurut bidang urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kota sesuai dengan
kewenangan. lndikator kinerja daerah secara teknis pada dasarnya
dirumuskan dengan mengambil indikator dari Program Perangkat
Daerah yang telah ditetapkan (outcome) atau kompositnya (impact). M
Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil
analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja
program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah
berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan.
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Supiori disajikan pada tabel 8.1,
sedangkan tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan disajikan
pada tabel 8.2.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 378


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Tabel 8.1.
Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Supiori Tahun
2022-2026
Kondisi Kondisi
Indikator Kinerja Awal Target Kinerja Utama RPJMD Akhir
Satuan
Utama RPJMD RPJMD
2020/2021 2022 2023 2024 2025 2026 2026
Indeks Daya Saing Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
Daerah
Laju Pertumbuhan Persen 1,1 1,34 1,64 2,01 2,45 3 3
Sektor Ekonomi
Berbasis Perikanan dan
Kelautan
Kontribusi industri mikro Persen 0,59 0,75 0,96 1,23 1,57 2 2
dan kecil berbasis
pariwisata, kelautan dan
perikanan dalam
perekonomian
Nilai ICOR Rasio 10,29 8,52 7,05 5,84 4,83 4 4
Rasio Ekspor Regional Persen 4,23 5,02 5,97 7,09 8,42 10 10
terhadap PDRB
Proporsi nilai Persen 3,64 4,83 6,41 8,51 11,3 15 15
perdagangan
antardaerah terhadap
total PDRB
Persentase muatan lokal Persen 30 35,04 40,94 47,82 55,86 65,25 65,25
dalam nilai perdagangan
antardaerah
Indeks Kemahalan Indeks 130,43 129,94 129,45 128,97 128,48 128 128
Kontruksi
Indeks Pembangunan Indeks 4,09 4,26 4,43 4,61 4,8 5 5
Ekonomi Inklusif
Nilai LQ sektor ekonomi Indeks 1,15 1,32 1,5 1,72 1,97 2,25 2,25
berbasis kelautan dan
perikanan
Persentase kontribusi Persen 30,04 31,81 33,69 35,67 37,77 40 40
sektor pertanian,
kehutanan dan
perikanan terhadap
PDRB
Tingkat pertumbuhan Persen 0,38 0,5 0,66 0,87 1,14 1,5 1,5
nilai tambah badan
usaha nelayan dan
pariwisata
Tingkat Kesempatan Persen 95,32 95,75 96,19 96,62 97,06 97,5 97,5
Kerja
Tingkat Pelayanan Kategori Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Kesejahteraan Sosial
Cakupan PMKS yang Persen 100 100 100 100 100 100 100
terlindungi dan
terehabilitasi
Persentase terpenuhinya Persen 60 65 70 75 80 85 85
kebutuhan dasar KAT
Indeks Ketahanan Indeks 31,59 31,67 31,75 31,84 31,92 32 32
Pangan
Indeks Ketersediaan Indeks 0 2,5 2,97 3,54 4,2 5 5
Indeks Keterjangkauan Indeks 41,97 42,03 42,08 42,14 42,19 42,25 42,25

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 379


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Kondisi
Indikator Kinerja Awal Target Kinerja Utama RPJMD Akhir
Satuan
Utama RPJMD RPJMD
2020/2021 2022 2023 2024 2025 2026 2026
Indeks Pemanfaatan Indeks 47,48 47,73 47,98 48,24 48,49 48,75 48,75
Persentase penanganan Persen 100 100 100 100 100 100 100
daerah rawan pangan
Indeks Kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Layanan Infrastruktur
Indeks Konektivitas Indeks 0,75 0,83 0,92 1,02 1,13 1,25 1,25
antar distik dan
kampung
Akses rumahtangga Persen 13,1 15,95 19,41 23,62 28,75 35 35
terhadap air bersih
Backlog perumahan Persen 86,83 87,09 87,36 87,62 87,88 88,15 88,15
layak huni
Tingkat Elektrifikasi Persen 91,61 92,28 92,95 93,63 94,31 95 95
Skor Pemeringkatan E- Peringkat Sangat Sangat Sangat Kurang Kurang Baik Baik
gov (PeGI) Kurang Kurang Kurang
Persentase Persen 45 50 55 60 65 70 70
pemanfaatan ruang
untuk pengembangan
usaha produktif
Proporsi pemanfaatan Persen 75 80 85 90 90 90 90
ruang yang sesuai
dengan RTRW
Indeks Kualitas Indeks 82,78 82,86 82,95 83,03 83,12 83,2 83,2
Lingkungan Hidup
Indeks Kualitas Air Indeks 78,57 78,69 78,81 78,92 79,04 79,16 79,16
Indeks Kualitas Udara Indeks 91,46 91,61 91,76 91,92 92,07 92,22 92,22
Indeks Kualitas Tutupan Indeks 79,44 79,82 80,19 80,57 80,96 81,34 81,34
Lahan
Indeks Pembangunan Indeks 71,03 71,78 72,55 73,32 74,09 74,88 74,88
Berkelanjutan
Indeks Pembangunan Indeks 62,3 62,73 63,17 63,61 64,05 64,5 64,5
Manusia
Indeks Pendidikan Indeks 35,24 35,65 36,07 36,49 36,91 37,34 37,34
Tingkat kunjungan Rata-rata 1.500 1.660 1.840 2.040 2.250 2.500 2.500
perpustakaan pengunjung
Indeks Kesehatan Indeks 29,32 29,7 30,08 30,47 30,87 31,27 31,27
Indeks Pembangunan Indeks 25 25,43 25,87 26,31 26,76 27,22 27,22
Pemuda dan Olahraga
Indeks Pembangunan Indeks 76,38 76,55 76,72 76,89 77,07 77,24 77,24
Gender
Indeks Perlindungan Indeks 40,25 40,82 41,39 41,98 42,57 43,17 43,17
Anak
Indeks Pembangunan Indeks 45 45,76 46,53 47,31 48,11 48,92 48,92
Budaya
Persentase keluarga Pra Persen 82,32 81,51 80,71 79,92 79,14 78,36 78,36
Sejahtera dan Sejahtera
I
Laju Pertumbuhan Persen 2,31 2,04 1,81 1,6 1,41 1,25 1,25
Penduduk
Tingkat Produktifitas Rp juta per 49,79 50,36 50,95 51,53 52,13 52,73 52,73
Regional tenaga kerja

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 380


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Kondisi
Indikator Kinerja Awal Target Kinerja Utama RPJMD Akhir
Satuan
Utama RPJMD RPJMD
2020/2021 2022 2023 2024 2025 2026 2026
Tingkat Produktifitas Rp juta per 43,1 43,47 43,85 44,23 44,61 45 45
sektor pariwisata, tenaga kerja
kelautan dan perikanan,
serta industri turunannya
Daya Serap tenaga kerja Persen 52,5 52,82 53,13 53,45 53,78 54,1 54,1
sektor pertanian,
perikanan, dan
kehutanan
Daya Serap tenaga kerja Persen 9,34 9,56 9,79 10,02 10,26 10,5 10,5
sektor industri
Indeks Reformasi Interpretasi Agak Agak Agak Baik Baik Baik Baik
Birokrasi Kurang Kurang Kurang
Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Nilai SAKIP Predikat C C C CC CC B B
Nilai Maturitas SPIP Skor 2,1466 2,2952 2,4541 2,6241 2,8057 3 3
Persentase berfungsinya Persen 100 100 100 100 100 100 100
legislatif dalam
pengawasan dan
pengendalian
pembangunan daerah
Indeks Pengelolaan Kategori C C C C B B B
Keuangan Daerah
Tingkat Kemandirian Persen 1,87 2,06 2,26 2,49 2,73 3 3
Fiskal
Persentase produk Persen 85 85 90 90 95 95 95
hukum daerah dan
kajian perda yang
ditetapkan tepat waktu
Cakupan elemen data Persen 20 25 30 35 40 45 45
SIPD yang terpenuhi
sesuai dengan
kebutuhan
pembangunan
Tingkat kepuasan Kategori Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
masyarakat terhadap
pelayanan publik
Rata-rata hari Hari 7 7 7 5 5 5 5
penyelesaian pelayanan
kependudukan dan
catatan sipil
Persentase ASN yang Persen 80 80 80 85 85 90 90
memiliki tupoksi sesuai
dengan kompetensi/
kualifikasinya
Persentase Perangkat Persen 30 33,23 36,8 40,76 45,14 50 50
Daerah yang mengelola
arsip secara baku
Indeks Desa Indeks 0,5693 0,5753 0,5814 0,5875 0,5937 0,6 0,6
Membangun
Tingkat Kepuasan Kategori Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Masyarakat terhadap
pelayanan pemerintahan
kampung

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 381


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Kondisi
Indikator Kinerja Awal Target Kinerja Utama RPJMD Akhir
Satuan
Utama RPJMD RPJMD
2020/2021 2022 2023 2024 2025 2026 2026
Cakupan BUMKampung Jumlah 0 2 2 2 5 5 5
yang aktif BUMK aktif
Rasio Kemandirian Persen Sangat Sangat Sangat Rendah Rendah Sedang Sedang
Keuangan Daerah Rendah Rendah Rendah
Kampung
Indeks Ketentraman Persen 70 75 80 85 90 95 95
dan Ketertiban Umum
(rasio jumlah
pelanggaran yang
diselesaikan terhadap
total yang dilaporkan)
Angka kriminalitas yang Persen 38,7 39,95 41,24 42,57 43,94 45,36 45,36
tertangani per 10000
Penduduk
Persentase kasus konflik Persen 100 100 100 100 100 100 100
terkait politik yang
terselesaikan
Persentase konflik Persen 100 100 100 100 100 100 100
SARA yang
terselesaikan
Persentase kejadian Persen 100 100 100 100 100 100 100
bencana yang tertangani

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 382


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Tabel 8.2.
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Kabupaten Supiori Tahun 2022-2026

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Laju Pertumbuhan Sektor Ekonomi Berbasis Persen 1,1 1,34 1,64 2,01 2,45 3 3
Perikanan dan Kelautan
Kontribusi industri mikro dan kecil berbasis Persen 0,59 0,75 0,96 1,23 1,57 2 2
pariwisata, kelautan dan perikanan dalam
perekonomian
Nilai LQ sektor ekonomi berbasis kelautan dan Indeks 1,15 1,32 1,5 1,72 1,97 2,25 2,25
perikanan
Opini BPK Predikat WTP WTP WTP WTP WTP WTP WTP
Persentase kontribusi sektor pertanian, Persen 30,04 31,81 33,69 35,67 37,77 40 40
kehutanan dan perikanan terhadap PDRB
Tingkat pertumbuhan nilai tambah badan Persen 0,38 0,5 0,66 0,87 1,14 1,5 1,5
usaha nelayan dan pariwisata
Tingkat Kesempatan Kerja Persen 95,32 95,75 96,19 96,62 97,06 97,5 97,5
Indeks Pembangunan Manusia Indeks 62,3 62,73 63,17 63,61 64,05 64,5 64,5
Indeks Pendidikan Indeks 35,24 35,65 36,07 36,49 36,91 37,34 37,34
Tingkat kunjungan perpustakaan Rata-rata pengunjung 1.500 1.660 1.840 2.040 2.250 2.500 2.500
Indeks Kesehatan Indeks 29,32 29,7 30,08 30,47 30,87 31,27 31,27
Indeks Pembangunan Pemuda dan Olahraga Indeks 25 25,43 25,87 26,31 26,76 27,22 27,22
Indeks Pembangunan Gender Indeks 76,38 76,55 76,72 76,89 77,07 77,24 77,24
Indeks Perlindungan Anak Indeks 40,25 40,82 41,39 41,98 42,57 43,17 43,17

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 383


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Indeks Pembangunan Budaya Indeks 45 45,76 46,53 47,31 48,11 48,92 48,92
Persentase keluarga Pra Sejahtera dan Persen 82,32 81,51 80,71 79,92 79,14 78,36 78,36
Sejahtera I
ASPEK DAYA SAING DAERAH
Indeks Daya Saing Daerah Kategori Rendah Rendah Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang
Nilai ICOR Rasio 10,29 8,52 7,05 5,84 4,83 4 4
Rasio Ekspor Regional terhadap PDRB Persen 4,23 5,02 5,97 7,09 8,42 10 10
Proporsi nilai perdagangan antardaerah Persen 3,64 4,83 6,41 8,51 11,3 15 15
terhadap total PDRB
Persentase muatan lokal dalam nilai Persen 30 35,04 40,94 47,82 55,86 65,25 65,25
perdagangan antardaerah
Indeks Kemahalan Kontruksi Indeks 130,43 129,94 129,45 128,97 128,48 128 128
Indeks Pembangunan Ekonomi Inklusif Indeks 4,09 4,26 4,43 4,61 4,8 5 5
Tingkat Produktifitas Regional Rp juta per tenaga kerja 49,79 50,36 50,95 51,53 52,13 52,73 52,73
Daya Serap tenaga kerja sektor pertanian, Persen 52,5 52,82 53,13 53,45 53,78 54,1 54,1
perikanan, dan kehutanan
Daya Serap tenaga kerja sektor industri Persen 9,34 9,56 9,79 10,02 10,26 10,5 10,5
Indeks Reformasi Birokrasi Interpretasi Agak Kurang Agak Kurang Agak Kurang Baik Baik Baik Baik
Tingkat Kemandirian Fiskal Persen 1,87 2,06 2,26 2,49 2,73 3 3
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap Kategori Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
pelayanan publik
Indeks Ketentraman dan Ketertiban Umum Persen 70 75 80 85 90 95 95
(rasio jumlah pelanggaran yang diselesaikan
terhadap total yang dilaporkan)

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 384


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Angka kriminalitas yang tertangani per 10000 Persen 38,7 39,95 41,24 42,57 43,94 45,36 45,36
Penduduk
ASPEK PELAYANAN UMUM
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG
BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENDIDIKAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
APK SD Persen 127 121,07 115,42 110,03 104,9 100 100
APM SD Persen 116 112,61 109,31 106,12 103,01 100 100
APS 7-12 Persen 127 121,07 115,42 110,03 104,9 100 100
Angka Putus Sekolah SD Persen 0,5 0 0 0 0 0 0
Angka Kelulusan SD Persen 100 100 100 100 100 100 100
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan
Persen 92 93,55 95,12 96,72 98,35 100 100
baik
Rasio Ketersediaan SD terhadap penduduk
persen 75,6 76,46 77,33 78,21 79,1 80 80
usia 7-12 tahun
APK SMP Persen 77 81,13 85,49 90,07 94,91 100 100
APM SMP Persen 53 60,18 68,32 77,57 88,08 100 100
APS 13-15 Persen 67 72,59 78,64 85,2 92,3 100 100
Angka Putus Sekolah SMP Persen 0,2 0 0 0 0 0 0
Angka Kelulusan SMP Persen 99 99,2 99,4 99,6 99,8 100 100
Nilai Rata-rata Ujian SMP Persen 69,6 73,27 77,14 81,21 85,49 90 90
Angka Melanjutkan dari SMP ke SMA Persen 100 100 100 100 100 100 100

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 385


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan
Persen 87,5 89,87 92,3 94,8 97,36 100 100
SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik
Rasio Ketersediaan SD terhadap penduduk
Persen 165 149,28 135,05 122,18 110,53 100 100
usia 13-15 tahun
Angka melek huruf penduduk usia 15‐24 tahun Persen 70 75,18 80,73 86,7 93,11 100 100
APK PAUD Persen 159 144,92 132,08 120,38 109,72 100 100
Persentase PAUD dengan kondisi bangunan
Persen 60 63,55 67,32 71,3 75,53 80 80
baik
Angka melanjutkan ke Jenjang SD Persen 100 100 100 100 100 100 100
Sekolah SD yang mengembangkan Program
Jumlah 2 4 7 12 22 40 40
Literasi melalui Kurikulum Kontekstual
Sekolah SMP yang mengembangkan
Jumlah 1 2 3 5 8 13 13
Kurikulum Kontekstual
Persentase guru TK yang bersertifikat pendidik. Persen 7 8,15 9,5 11,06 12,88 15 15
Persentase Pendidik PAUD yang memiliki
ijazah D-IV / S-1 bidang pendidikan anak usia Persen 11 12,4 13,97 15,75 17,75 20 20
dini
Guru SD yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Persen 91,5 93,14 94,81 96,51 98,24 100 100
Guru Kelas SD yang memiliki sertifikat pendidik Persen 24 27,79 32,19 37,28 43,17 50 50
Rasio Guru Kelas SD / Murid Persen 16,2 17,22 18,31 19,47 20,69 22 22
Rasio Guru SMP-MTs / Murid Persen 15,2 16,37 17,62 18,98 20,43 22 22
Rasio Rombel / Guru Kelas SD Persen 1,06 1,05 1,04 1,02 1,01 1 1
Guru mata pelajaran SMP yang memiliki ijazah
Persen 96 96,79 97,58 98,38 99,19 100 100
D-IV atau S-1
Guru mata pelajaran SMP yang memiliki
Persen 22 25,39 29,29 33,8 39 45 45
setifikat pendidik

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 386


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KESEHATAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan
Per satuan penduduk 15,57 0 0 0 0 0
penduduk
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 Persen 38,5 44,56 51,58 59,71 69,11 80 80
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kompetensi Persen 47,6 55,22 64,06 74,31 86,2 100 100
kebidanan
Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 per 1000 kelahiran
0 0 0 0 0 0 0
kelahiran hidup hidup
Cakupan pelayanan anak balita Persen 20,4 28,04 38,53 52,95 72,77 100 100
Prevalensi stunting (pendek dan sangat
Persen 29,7 29,7 24,7 19,7 14,7 9,7 9,7
pendek) pada balita
Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus)
Persen 12,4 12,4 10,4 8,4 6,4 4,4 4,4
pada balita
Persentase kampung dengan API < 1 per 1000
Persen 43,2 31,5 15 10 10 5 5
pddk yang didukung surveilans yang baik
Persentase kampung dengan 0 penularan lokal
Persen 74,3 100 100 100 100 100 100
kasus malaria
Cakupan penemuan dan penanganan
Persen 60,4 66,81 73,9 81,74 90,41 100 100
penderita penyakit TBC BTA
Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total
Persen 35 17,19 8,44 4,15 2,04 1 1
populasi
Angka Stunting Persen 0,5 0,36 0,26 0,19 0,14 0 0,1

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 387


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase penanganan pederita penyakit
Persen 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95
menular dan tidak menular
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
masyarakat miskin
Cakupan Pelayanan Neonatus Persen 60,4 65,42 70,85 76,73 83,1 90 90
Cakupan puskesmas yang terakreditasi persen 80 81,91 83,86 85,86 87,9 90 90
Persentase puskesmas yang melaksanakan
Persen N/A N/A 51 70 90 100 100
surveillans gizi
Persentase Puskesmas mampu tatalaksana
Persen N/A N/A 30 45 60 70 70
gizi buruk
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan ibu (Ibu hamil dan Ibu Persen 100 100 100 100 100 100 100
bersalin) dan bayi baru lahir.
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan balita
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
pelayanan Kesehatan anak usia sekolah dan Persen 100 100 100 100 100 100 100
remaja
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan usia reproduksi
Jumlah puskesmas yang menyelenggarakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan Kesehatan lanjut usia
Rasio dokter terhadap penduduk per 10.000 penduduk 6,14 7,34 8,77 10,49 12,54 15 15
Rasio perawat terhadap penduduk rasio 53 54,15 55,56 57 58,48 60 60
Rasio bidan terhadap penduduk rasio 18,63 19,76 20,95 22,22 23,57 25 25
Rasio Tenaga Medis per 10.000 penduduk 91,56 92,24 92,92 93,61 94,3 95 95

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 388


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Cakupan puskesmas yang memenuhi standar
ketenagaan minmal 5 jenis tenaga (Perawat, persen 100 100 100 100 100 100 100
Bidan, Kesling,Gizi,Analis Kesehatan)
Cakupan Puskesmas yang mempunyai
persen 100 100 100 100 100 100 100
ketersediaan obat & vaksin
Persentase puskesmas yang melaksanakan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
pelayanan kefarmasian sesuai standar
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar
Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,8 100 100
Masyarakat Miskin
Cakupan Rumah Tangga Dengan Sanitasi Baik Persen 59,25 64,42 70,03 76,14 82,78 90 90
Cakupan Posyandu Aktif Persen 79,5 83,23 87,14 91,23 95,52 100 100
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk per 10.000 penduduk 0,47 0,55 0,64 0,74 0,86 1 1
Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran per 100,000 kelahiran
341 168 83 41 20 10 10
hidup hidup
Persetase Mayarakat Yang Mendapat
Persen 87 89 92 95 97 100 100
Pelayanan Vaksinasi Covid19
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG
Indeks Kepuasan Layanan Infrastruktur Kategori Cukup Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Indeks Konektivitas antar distik dan kampung Indeks 0,75 0,83 0,92 1,02 1,13 1,25 1,25
Persentase pemanfaatan ruang untuk Persen 45 50 55 60 65 70 70
pengembangan usaha produktif
Proporsi pemanfaatan ruang yang sesuai Persen 75 80 85 90 90 90 90
dengan RTRW

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 389


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase Penduduk berakses air minum
Persen 15,06 21,99 32,11 46,9 68,48 100 100
layak
Persentase Penduduk berakses air bersih Persen 13,1 19,67 29,54 44,35 66,6 100 100
Persentase jumlah rumah tangga yang
memperoleh layanan pengolahan air limbah Persen N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
domestic
Rasio Konektivitas Persen 54,53 57,32 60,26 63,35 66,59 70 70
Persentase jalan dalam kondisi baik Persen 81,79 79,28 76,85 74,5 72,21 70 70
Persentase jembatan dalam kondisi baik Persen 58 61,01 64,17 67,49 70,99 74,67 74,67
Rasio Panjang Jalan dengan Jumlah Penduduk rasio 0,01 0,02 0,03 0,04 0,06 0,1 0,1
Pesentase kesesuaian pemanfaatan ruang
Persen 56 62,24 69,18 76,9 85,47 95 95
terhadap RTRW
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERUMAHAN DAN
KAWASANPERMUKIMAN
Akses rumahtangga terhadap air bersih Persen 13,1 15,95 19,41 23,62 28,75 35 35
Backlog perumahan layak huni Persen 86,83 87,09 87,36 87,62 87,88 88,15 88,15
Tingkat Elektrifikasi Persen 91,61 92,28 92,95 93,63 94,31 95 95
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Rasio rumah layak huni rasio 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95
Rasio bangunan ber- IMB per satuan
per satuan bangunan 70 73,61 77,4 81,39 85,59 90 90
bangunan
Rasio permukiman layak huni rasio 65 69,37 74,04 79,02 84,33 90 90

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 390


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemukiman yang tertata Persen 80 82,8 85,69 88,69 91,79 95 95
Persentase lingkungan pemukiman kumuh Persen 35 23,72 16,07 10,89 7,38 5 5
Cakupan Lingkungan Yang Sehat dan Aman
Persen 75 78,63 82,44 86,43 90,61 95 95
yang didukung dengan PSU
Persentase Rumah Tangga yang Memiliki
Persen 81,47 84,88 88,43 92,13 95,98 100 100
Akses Terhadap Sanitasi Layak
Akses Rumah tangga terhadap jamban Persen 53,86 63.33 72,8 82,23 91,66 99,01 99,01
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KETENTERAMAN DAN KETERTIBAN UMUM
SERTA PERLINDUNGAN MASYARAKAT
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase Penegakan PERDA Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat
Persen 55 61,35 68,44 76,34 85,16 95 95
(Linmas)
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3
Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,8 100 100
(ketertiban, ketentraman, keindahan)
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Cakupan pelayanan terhadap korban bencana Persen 100 100 100 100 100 100 100
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG SOSIAL
Tingkat Pelayanan Kesejahteraan Sosial Kategori Cukup Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
Cakupan PMKS yang terlindungi dan Persen 100 100 100 100 100 100 100
terehabilitasi
Persentase terpenuhinya kebutuhan dasar KAT Persen 60 65 70 75 80 85 85

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 391


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase PSKS (Potensi dan Sumber Daya
Kesejahteraan Sosial) yang mendapatkan Persen 65 69,37 74,04 79,02 84,33 90 90
peningkatan kapasitas
Cakupan warga KAT yang terpenuhi kebutuhan
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
sosial, budaya, ekonomi dan lingkungannya
Persentase PMKS yang tertangani Persen 87 89,46 91,98 94,58 97,25 100 100
Persentase korban bencana yang menerima
Persen 100 100 100 100 100 100 100
bantuan sosial selama masa tanggap darurat
Persentase PMKS yang mendapatkan
Persen 100 100 100 100 100 100 100
Perlindungan dan Jaminan Sosial
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG
TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN
DASAR
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
TENAGA KERJA
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
persen 20 25,69 33,01 42,41 54,49 70 70
pelatihan berbasis kompetensi
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
persen 70 73,61 77,4 81,39 85,59 90 90
pelatihan berbasis masyarakat
Besaran tenaga kerja yang mendapatkan
Persen 20 25,69 33,01 42,41 54,49 70 70
pelatihan kewirausahaan
Rasio daya serap tenaga kerja rasio 10 13,2 17,41 22,97 30,31 40 40

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 392


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
Persen 30 33,23 36,8 40,76 45,14 50 50
ditempatkan
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase Keterlibatan Perempuan di
persen 0,15 0,4 1,06 2,83 7,52 20 20
Parlemen
Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga
Persen 23,51 26,77 30,48 34,71 39,52 45 45
Pemerintah
Rasio Perempuan Sebagai Tenaga Profesional Persen 32,08 35,06 38,31 41,87 45,75 50 50
Persentase Sumbangan Pendapatan
Persen 33,7 36,47 39,46 42,7 46,21 50 50
Perempuan
Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan persen 50,55 52,31 54,14 56,02 57,98 60 60
Cakupan perangkat daerah yang memiliki data
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
terpilah perempuan dan anak
Rasio KDRT rasio 45 29 18,69 12,04 7,76 5 5
Persentase perempuan korban kekerasan yang
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
terlayani sesuai dengan standar
Persentase layanan integratif terhadap kasus
kekerasan terhadap anak (anak sebagai Persen 90 91,92 93,87 95,87 97,91 100 100
korban, pelaku, saksi)
Persentase perempuan berusia 20-24 tahun
Persen N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
yang menikah sebelum berusia 18 tahun

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 393


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Cakupan perempuan dan anak korban
kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan Persen 87 89,46 91,98 94,58 97,25 100 100
hukum
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Persen 0 0 0 0 0 0 0
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PANGAN
Indeks Ketahanan Pangan Indeks 31,59 31,67 31,75 31,84 31,92 32 32
Indeks Ketersediaan Indeks 0 2,5 2,97 3,54 4,2 5 5
Indeks Keterjangkauan Indeks 41,97 42,03 42,08 42,14 42,19 42,25 42,25
Indeks Pemanfaatan Indeks 47,48 47,73 47,98 48,24 48,49 48,75 48,75
Persentase penanganan daerah rawan pangan Persen 100 100 100 100 100 100 100
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Cakupan pusat produksi pangan yang memiliki
Unit 0 1 1 2 3 3 3
lumbung pangan
Persentase pemenuhan kebutuhan konsumsi
Persen 80 83,65 87,47 91,46 95,64 100 100
pangan perkapita
Proporsi penduduk dengan asupan kalori
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
minimum 2.100 kal/kapita/hari
Persentase penggunaan pangan lokal dalam
Persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
event pemerintah
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
LINGKUNGAN HIDUP
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 82,78 82,86 82,95 83,03 83,12 83,2 83,2
Indeks Kualitas Air Indeks 78,57 78,69 78,81 78,92 79,04 79,16 79,16
Indeks Kualitas Udara Indeks 91,46 91,61 91,76 91,92 92,07 92,22 92,22

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 394


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Indeks Kualitas Tutupan Lahan Indeks 79,44 79,82 80,19 80,57 80,96 81,34 81,34
Indeks Pembangunan Berkelanjutan Indeks 71,03 71,78 72,55 73,32 74,09 74,88 74,88
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
berkualitas/belum
Tersedianya dokumen RPPLH yang berkualitas belum berkualitas berkualitas berkualitas berkualitas berkualitas berkualitas berkualitas
berkualitas
Terselenggaranya KLHS ya/tidak tidak ya ya ya ya ya ya
Jumlah pelatihan
Terlaksananya pendidikan dan pelatihan
kepada lembaga 2 4 6 8 10 12 40
masyarakat
kemasyarakatan
Persentase masyarakat yang mendapatkan
Persen 25 31,55 39,81 50,24 63,4 80 80
pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup
Persentase jumlah sampah yang tertangani Persen 55 61,99 69,86 78,73 88,73 100 100
Persentase cakupan area pelayanan Persen 25 27,46 30,17 33,14 36,41 40 40
Operasionalisasi TPA/TPST/SPA di Nilai TPA (Program
56 59,37 62,94 66,73 70,74 75 75
kabupaten/kota Adipura) ≥ 71
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
Laju Pertumbuhan Penduduk Persen 2,31 2,04 1,81 1,6 1,41 1,25 1,25
Rata-rata hari penyelesaian pelayanan Hari 7 7 7 5 5 5 5
kependudukan dan catatan sipil
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Rasio penduduk usia > 17 tahun yang memiliki
rasio 70 75,18 80,73 86,7 93,11 100 100
NIK

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 395


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase Penduduk yang Mempunyai Nomor
Persen 95,1 96,06 97,03 98,01 99 100 100
Induk Kependudukan (NIK)
Persentase bayi yang berakte kelahiran Persen 60 66,45 73,6 81,52 90,29 100 100
Persentase Penduduk 0-17 Tahun Menurut
Kabupaten/Kota dan Kepemilikan Akte Persen 28,62 36,76 47,21 60,63 77,86 100 100
Kelahiran
Rasio pasangan berakte nikah rasio 85 87,81 90,71 93,71 96,8 100 100
Persentase PD dan lembaga pengguna yang
Persen 87 89,46 91,98 94,58 97,25 100 100
memanfaatkan data kependudukan
Ketersediaan database kependudukan skala
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
kabupaten
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
DESA
Indeks Desa Membangun Indeks 0,5693 0,5753 0,5814 0,5875 0,5937 0,6 0,6
Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kategori Cukup Cukup Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan
pelayanan pemerintahan kampung
Cakupan BUMKampung yang aktif Jumlah BUMK aktif 0 2 2 2 5 5 5
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Cakupan sarana prasarana perkantoran
persen 65 70,42 76,29 82,65 89,54 97 97
pemerintahan desa yang baik
Cakupan dokumen perencanaan
pembangunan jangka menengah kampung persen 65 70,85 77,22 84,17 91,75 100 100
yang berkualitas
Rasio dokumen RKPK (Rencana Kerja
persen 60 66,45 73,6 81,52 90,29 100 100
Pembangunan Kampung) yang berkualitas

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 396


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Rasio dokumen APBK (Anggaran Pendapatan
persen 50 57,43 65,98 75,79 87,06 100 100
dan Belanja Kampung) yang berkualitas
Cakupan BUMKam aktif persen 35 40,76 47,48 55,29 64,4 75 75
Persentase LSM aktif Persen 50 54,93 60,34 66,29 72,82 80 80
Swadaya Masyarakat terhadap Program
Persen 25 25,93 26,89 27,89 28,93 30 30
pemberdayaan masyarakat
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENGENDALIAN PENDUDUK DAN
KELUARGA BERENCANA
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) Persen 8,87 9,09 9,31 9,53 9,76 10 10
Rata-rata jumlah anak per keluarga rata-rata 5 5 4 4 3 3 3
Jumlah Perda atau
Jumlah kebijakan (Peraturan Daerah/Peraturan
Perkada tentang
Kepala Daerah) yang mengatur tentang 0 1 1 1 1 1 1
Pengendalian
pengendalian kuantitas dan kualitas penduduk
Penduduk
Ratio Akseptor KB Persen 33,09 40,42 49,38 60,31 73,68 90 90
Persentase Pusat Pelayanan Keluarga
Persen 25 30,72 37,74 46,37 56,97 70 70
Sejahtera (PPKS) di setiap Kecamatan
Cakupan Remaja dalam Pusat Informasi Dan
persen 55 60,69 66,98 73,91 81,56 90 90
Konseling Remaja/Mahasiswa
Rasio petugas Pembantu Pembina KB Desa
Persen 50 57,43 65,98 75,79 87,06 100 100
(PPKBD) setiap desa/kelurahan
Cakupan ketersediaan dan distribusi alat dan
obat kontrasepsi untuk memenuhi permintaan Persen 80 83,65 87,47 91,46 95,64 100 100
masyarakat
Persentase Pembiayaan Program Persen 10 10,84 11,76 12,75 13,83 15 15
Kependudukan, Keluarga Bencana dan

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 397


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Pembangunan Keluarga melalui APBD dan
APBDes
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERHUBUNGAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Jumlah arus penumpang angkutan umum Jumlah 573 828 997 1.030 1.200 1.357 4.055
Rasio ijin trayek Persen 60 66,45 73,6 81,52 90,29 100 100
Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah 55 61,99 69,86 78,73 88,73 100 100
Persetase jalan yang terpasangan Rambu-
Persen 45 52,25 60,68 70,46 81,81 95 95
rambu
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan unit/km 3 3,82 4,86 6,18 7,86 10 10
Jumlah Pelabuhan Laut Jumlah 1 1 1 2 2 2,3 2
Jumlah orang/barang melalui dermaga laut per
Jumlah 749 1.016 1.263 1.479 1.743 2.597 5.501
tahun
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
Cakupan elemen data SIPD yang terpenuhi Persen 20 25 30 35 40 45 45
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Skor Pemeringkatan E-gov (PeGI) Peringkat Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Kurang Kurang Baik Baik
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Cakupan Layanan Telekomunikasi Persen 45 52,79 61,93 72,66 85,24 100 100
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KOPERASI, USAHA KECIL, DAN
MENENGAH

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 398


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persetase SDM koperasi yang mengikuti
Persen 15 19,79 26,12 34,46 45,47 60 60
pendidikan dan pelatihan perkoperasisan
Cakupan koperasi aktif yang dibina Persen 20 20 20 20 20 20 20
Cakupan UMKM aktif yang dibina Persen 31,25 37,23 44,35 52,84 62,95 75 75
Persentase Usaha Mikro dan Kecil Persen 7,7 10,62 14,66 20,22 27,9 38,5 38,5
Cakupan UMKM yang mendapat bantuan
Persen 15 18,25 22,21 27,02 32,88 40 40
modal
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PENANAMAN MODAL
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Jumlah usaha investasi berskala nasional
Jumlah 15 16 25 30 40 40 40
(PMDN) yang terealisir
Nilai investasi berskala nasional yang
Rupiah 23.435.467.432 23.820.280.556 24.211.412.356 24.608.966.586 25.013.048.704 25.423.765.897 25.423.765.897
direalisasikan (PMDN)
Waktu maksimal penyelesaian perizinan hari 7 6 5 4 4 3 3
Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN
Rupiah 478.395.323 481.999.674 491.913.011 502.030.236 512.355.544 512.355.544 512.355.544
(milyar rupiah)
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase organisasi pemuda yang aktif persen 30 34,46 39,59 45,47 52,23 60 60
Persentase wirausaha muda persen 13 18,05 25,05 34,77 48,27 67 67

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 399


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Cakupan pembinaan olahraga persen 27 32,38 38,84 46,58 55,86 67 67
Persentase prestasi olahraga persen 40 48,04 57,71 69,31 83,26 100 100
Jumlah atlet berprestasi Jumlah 6 7 9 10 12 15 15
Jumlah penyelenggaraan kejuaraan Jumlah 15 17 20 23 26 30 30
Persentase organisasi pramuka yang dibina Persen 40 48,04 57,71 69,31 83,26 100 100
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
STATISTIK
Persentase data sektoral yang tersedia Persen 20 27,59 38,07 52,53 72,48 100 100
Tersedianya sistem data dan statistik yang
Persen 20 27,59 38,07 52,53 72,48 100 100
terintegrasi
Buku ”kabupaten dalam angka” ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
Buku ”PDRB” ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERSANDIAN
Persentase Perangkat daerah yang telah
menggunakan sandi dalam komunkasi Persen 10 15,85 25,12 39,81 63,1 100 100
Perangkat Daerah
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KEBUDAYAAN
Tingkat Produktifitas sektor pariwisata, Rp juta per tenaga kerja 43,1 43,47 43,85 44,23 44,61 45 45
kelautan dan perikanan, serta industri
turunannya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya jumlah 2 2 3 4 5 6 6
Jumlah cagar budaya yang dikelola secara
jumlah 3 4 5 6 8 10 10
terpadu

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 400


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERPUSTAKAAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun jumlah 153 170 289 310 534 820 1.304
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan
jumlah 1.123 1.650 2.424 3.562 5.234 8.525 12.871
daerah
Jumlah koleksi judul buku perpustakaan jumlah 100 120 144 173 208 250 250
Rasio perpustakaan per satuan penduduk Per 10.000 penduduk 0,45 0,55 0,68 0,83 1,02 1,25 1,25
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KEARSIPAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase Perangkat Daerah yang mengelola
Persen 65 70,13 75,65 81,62 88,06 95 95
arsip secara baku
Peningkatan SDM pengelola kearsipan Persen 70 75,18 80,73 86,7 93,11 100 100
Persentase Perangkat Daerah yang mengelola Persen 30 33,23 36,8 40,76 45,14 50 50
arsip secara baku
URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
KELAUTAN DAN PERIKANAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Jumlah produksi perikanan tangkap ton 15 16,61 18,4 20,38 22,57 25 25
Cakupan bina kelompok nelayan tangkap Persen 20 21,69 23,52 25,51 27,66 30 30
Jumlah produksi perikanan budidaya ton 7 8,15 9,5 11,06 12,88 15 15

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 401


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Cakupan bina kelompok nelayan budi daya Persen 25 28,12 31,63 35,57 40,01 45 45
Proporsi tangkapan ikan yang berada dalam
Persen 68 71,1 74,35 77,74 81,29 85 85
batasan biologis yang aman
Rasio kawasan lindung perairan terhadap total
Persen 20 20,91 21,87 22,87 23,91 25 25
luas perairan territorial
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PARIWISATA
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Kunjungan wisata jumlah 25 29 33 38 44 50 50
Lama kunjungan Wisata hari 5 6 7 8 9 10 10
Persetase Destiasi Pariwisata yang dikelola
persen 55 60,69 66,98 73,91 81,56 90 90
dengan baik
Jumlah Destinasi Pariwisata jumlah 3 4 4 5 7 8 8
Persentase Destinasi Pariwisata yang
persen 45 52,79 61,93 72,66 85,24 100 100
dipromosikan
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERTANIAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Jumlah hewan yang mendapat pelayanan
Ekor 3.245 6.441 12.786 25.380 50.378 100.000 100.000
kesehatan dan pengawasan setiap tahun
Pusat kesehatan hewan, insenimasi buatan
Unit 0 1 1 2 2 3 3
dan laboratorium yang tersedia
Persentase ketersediaan sarana dan
Persen 80 83,65 87,47 91,46 95,64 100 100
prasarana produksi pertanian dan perkebunan

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 402


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Jumlah tenaga penyuluh profesional yang
Orang 27 28,91 30,96 33,14 35,49 38 38
tersedia
Cakupan bina kelompok peternak Persen 65 69,37 74,04 79,02 84,33 90 90
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERDAGANGAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase Perizinan Perusahaan yang
Persen 60 65,78 72,11 79,05 86,66 95 95
diterbitkan
Persentase muatan lokal dalam distribusi
Persen 20 23,52 27,66 32,53 38,26 45 45
perdagangan
Cakupan bina kelompok pedagang UMKM Persen 35 38,98 43,42 48,36 53,87 60 60
Margin perdagangan barang kebutuhan pokok Persen 15 13,54 12,23 11,04 9,97 9 9
Persentase produk yang tidak memenuhi
Persen 25 18,12 13,13 9,52 6,9 5 5
standar dipasar
Persentase pengaduan konsumen yang
Persen 30 36,5 44,41 54,04 65,75 80 80
ditindaklanjuti
Ekspor Bersih Perdagangan Rupiah 23.083.453.857 23.609.701.886 24.147.947.122 24.698.463.074 25.261.529.485 25.837.432.475 25.837.432.475
Persentase Produk Lokal yang berkualitas Persen 45 51,1 58,04 65,91 74,85 85 85
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG
PERINDUSTRIAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase ketersediaan dokumen
perencanaan pembangunan dan fasilitasi Persen 30 38,17 48,56 61,78 78,6 100 100
sarana prasarana IKM

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 403


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pengendalilan dan pengawasan
Persen 70 75,18 80,73 86,7 93,11 100 100
izin usaha industri
Persentase ketersediaan informasi izin usaha
Persen 90 91,92 93,87 95,87 97,91 100 100
industri kewenangan kab
UNSUR PENDUKUNG URUSAN
PEMERINTAHAN
SEKRETARIAT DAERAH
Nilai SAKIP Predikat C C C CC CC B B
Persentase produk hukum daerah dan kajian Persen 85 85 90 90 95 95 95
perda yang ditetapkan tepat waktu
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase kesesuaian penerimaan layanan
kesra berdasarkan proposal yang diusulkan Persen 25 28,12 31,63 35,57 40,01 45 45
masyarakat
Persentase tingkat pemenuhan data indikator
Persen 65 70,85 77,22 84,17 91,75 100 100
dalam LPPD
Persentase produk hukum yang ditetapkan
Persen 85 87,45 89,98 92,58 95,25 98 98
tepat waktu
SEKRETARIAT DPRD
Persentase berfungsinya legislatif dalam Persen 100 100 100 100 100 100 100
pengawasan dan pengendalian pembangunan
daerah
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase pemenuhan pelayanan masa reses
Persen 65 69,37 74,04 79,02 84,33 90 90
Anggota DPRD

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 404


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemenuhan pelayanan tugas dan
fungsi anggota DPRD dalam pembentukan Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,8 100 100
peraturan daerah
Persentase pemenuhan pelayanan tugas dan
fungsi penganggaran dan pengawasan Persen 89 91,1 93,25 95,45 97,7 100 100
anggota DPRD
UNSUR PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN
PERENCANAAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Tersedianya dokumen pengendalian dan
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
evaluasi pembangunan yang berkualitas
Persentase konsistensi program RPJMD
Persen 95 100 100 100 100 100 100
kedalam RKPD
Persentase hasil musyawarah rencana
pembangunan dan konsultasi publik yang Persen 85 87,63 90,35 93,14 96,03 99 99
diakomodir dalam dokumen perencanaan
Cakupan elemen data pembangunan yang
Persen 45 52,25 60,68 70,46 81,81 95 95
terpenuhi dalam SIPD
Tersedianya dokumen perencanaan jangka
menengah yang berkualitas (RPJMD dan ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
RENSTRA-PD)
Persentase dokumen perencanaan jangka
pendek yang berkualitas (RKPD dan RENJA- Persen 80 83,31 86,76 90,36 94,1 98 98
PD)
Tersedianya dokumen KLHS RPJMD yang
ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
berkualitas

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 405


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Tersedianya dokumen penelitian
pembangunan bidang SDM, SDA, Infrastruktur ada/tidak ada ada ada ada ada ada ada
dan Kewilayahan yang berkualitas
KEUANGAN
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah Kategori C C C C B B B
Persentase pemenuhan operasional penunjang
Persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase pemenuhanan pelayanan
penatausahaan dan perbendaharaan daerah Persen 87 89,46 91,98 94,58 97,25 100 100
yang tepat waktu
Persentase dokumen laporan keuangan
Persen 85 87,81 90,71 93,71 96,8 100 100
pemerintah daerah yang berkualitas
Persentase penyerapan anggaran belanja
Persen 100 100 100 100 100 100 100
Pemerintah Daerah
Tepat Waktu/Tidak
Ketepatan waktu penetapan APBD Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu Tepat Waktu
Tepat Waktu
Persentase aset daerah yang dapat
persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
diinventarisir dengan baik
Tingkat efektifitas penatausahaan barang milik
persen 68 73,45 79,34 85,7 92,58 100 100
daerah
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Nilai pajak daerah Rupiah 2.650.546.234 2.195.389.968 2.345.329.068 2.413.398.892 2.501.160.060 2.501.160.060 2.612.083.657
Nilai pungutan retribusi daerah Rupiah 390.454.345 509.472.890 548.683.728 576.184.290 620.548.005 620.548.005 621.234.279
KEPEGAWAIAN
Persentase ASN yang memiliki tupoksi sesuai Persen 80 80 80 85 85 90 90
dengan kompetensi/ kualifikasinya

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 406


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Persentase tingkat kehadiran ASN persen 75 79,12 83,47 88,06 92,9 98 98
Rasio ASN terhadap penduduk rasio 20 20,91 21,87 22,87 23,91 25 25
Persentase pengembangan sistem pendataan
persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
pegawai berbasis teknologi
UNSUR PENGAWASAN URUSAN
PEMERINTAHAN
INSPEKTORAT
Nilai Maturitas SPIP Skor 2,1466 2,2952 2,4541 2,6241 2,8057 3 3
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Tingkat pelaksanaan sistem pengendalian
persen 78 81,97 86,15 90,54 95,15 100 100
intern pemerintah (SPIP)
Persentase tindak lanjut temuan persen 75 79,44 84,15 89,13 94,41 100 100
Jumlah Temuan BPK Temuan 7 4,74 3,21 2,18 1,48 1 1
Persentase pelanggaran pegawai persen 5 3,62 2,63 1,9 1,38 1 1
UNSUR KEWILAYAHAN
KECAMATAN
Persentase pemenuhan operasional penunjang
persen 100 100 100 100 100 100
perangkat daerah
Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan
indeks 43 48,06 53,72 60,04 67,1 75 75
Kecamatan
Persentase kampung/ kelurahan dengan status
persen 40 45,95 52,78 60,63 69,64 80 80
Berkembang

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 407


Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Kondisi Awal Target Kinerja Daerah Target Akhir


Indikator Kinerja Satuan
RPJMD 2022 2023 2024 2025 2026 RPJMD
UNSUR PEMERINTAHAN UMUM
KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Cakupan partai politik dan lembaga pendidikan
persen 75 78,63 82,44 86,43 90,61 95 95
yang dibina
Persentase kasus konflik terkait politik yang Persen 100 100 100 100 100 100 100
terselesaikan
Persentase konflik SARA yang terselesaikan Persen 100 100 100 100 100 100 100
Persentase kejadian bencana yang tertangani Persen 100 100 100 100 100 100 100

Rancangan Akhir RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 408


Penutup

BAB IX
PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 adalah dokumen perencanaan
daerah Kabupaten Supiori untuk periode 5 (lima) tahun yang berisi
penjabaran Visi, Misi, dan Program Bupati/Wakil Bupati periode 2021-
2025, dimana penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten
Supiori Tahun 2005-2025 serta memperhatikan RPJMD Provinsi
Papua, dan RPJM Nasional.

Selain itu, RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025


memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan
daerah dan Arah kebijakan serta program program Pembangunan
daerah disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD Kabupaten Supiori Tahun
2021-2025 menjadi pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan
lainnya sesuai dengan kaidah pelaksanaannya yang harus
dilaksanakan secara konsisten yang disusun berdasarkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata
Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.

Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan


mengisi masa transisi RKPD setelah RPJMD berakhir ditetapkan
pedoman transisi sebagai berikut:

1. Dokumen RPJMD Kabupaten Supiori ini, dapat disesuaikan


kembali dengan kebutuhan penyeragaman periodesasi
perencanaan jangka menengah Nasional dan Provinsi serta masa
jabatan Kepala Daerah di Kabupaten Supiori.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 409


Penutup

2. RPJMD ini menjadi pedoman penyusunan RKPD dan Kebijakan


Umum Anggaran (KUA) serta prioritas program APBD masa transisi
yaitu tahun pertama di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil
Bupati terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah pada periode
berikutnya dengan tetap berpedoman pada arah kebijakan dan
sasaran pokok RPJPD Kabupaten Supiori periode 2005-2025 yang
disesuaikan periode waktunya;
3. RPJMD sebagai pedoman dimaksud pada point 1 antara lain
bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan
yangbelum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode
RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi
dalam tahun pertama masa kepemimpinan Bupati dan Wakil
Bupati terpilih;
4. Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama
RPJMD dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari RPJMD periode
berikutnya.

Kaidah pelaksanaan bermakna aturan atau patokan dalam


pelaksanaan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025. Tujuan
dibuatnya kaidah pelaksanaan adalah menciptakan koordinasi dan
keberlanjutan program, sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas baik
dalam pembiayaan maupun waktu pelaksanaan serta menciptakan
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kaidah
pelaksanaan RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 adalah
sebagai berikut:

1. Seluruh Perangkat Daerah/unit kerja yang ada di lingkungan


Pemerintah Kabupaten Supiori agar melaksanakan program-
program dalam RPJMD Tahun 2021 -2025 dengan sebaik-baiknya;
Setiap SKPD berkewajiban untuk menyusun Renstra-SKPD yang
memuat Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program, dan
Kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
SKPD dengan berpedoman pada RPJMD ini;
2. Seluruh anggota DPRD Kabupaten Supiori dengan komisi-komisi
terkait agar ikut serta mensosialisasikan isi dokumen RPJMD ini
kepada seluruh lapisan masyarakat dan konsituen politiknya
dalam berbagai forum, termasuk saat Reses dan Penjaringan
Aspirasi Masyarakat

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 410


Penutup

3. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Tahun 2021-2025 untuk setiap


tahunnya disusun melalui RKPD Kabupaten Supiori yang dalam
penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda); Dalam hal pelaksanaan RPJMD
terjadi perubahan capaian sasaran tahunan disebabkan karena
perkembangan keadaan dalam tahun berjalan tetapi tidak
mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka
menengah, penetapan perubahan RPJMD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah;
4. Perkembangan keadaan dalam tahun berjalan dimaksud, seperti
perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran
pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah;
keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau
keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan;
5. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD
Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Supiori berkewajiban
untuk melakukan pemantauan, fasilitasi, dan mediasi terhadap
penjabaran RPJMD Tahun 2021-2025 ke dalam Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Supiori.
6. Dalam hal penguatan dan percepatan pelaksanaan program
pembangunan perlu melibatkan stakeholders lainnya.
7. Evaluasi pelaksanaan RPJMD Tahun 2021-2025 dilakukan pada
akhir masa jabatan Bupati terhadap indikator kinerja misi,
sedangkan evaluasi tahunan dilakukan terhadap indikator kinerja
program dengan menggunakan data yang diperoleh dari lembaga
resmi atau melakukan survey yang dilakukan oleh Bappeda
Kabupaten Supiori serta melaporkan hasilnya kepada Bupati;
8. Penjabaran lebih lanjut RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-
2025 untuk setiap tahunnya disusun melalui RKPD Kabupaten
Supiori yang dalam penyelenggaraannya dilakukan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 411


Penutup

9. Penyusunan RKPD Kabupaten Supiori dilakukan melalui proses


Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang
dilaksanakan secara berjenjang, yaitu: mulai dari Musrenbang
Kampung, Musrenbang Distrik dan Musrenbang Kabupaten;
10. Berkaitan dengan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, RKPD Kabupaten Supiori merupakan dasar dalam
penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta APBD itu sendiri.

RPJMD Kabupaten Supiori Tahun 2021-2025 412


PEMERINTAH KABUPATEN SUPIORI

Anda mungkin juga menyukai