uji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
P
karena atas rahmat dan karunia-Nya penyusunan ”Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Perikanan dan Pangan
Kabupaten Banyuwangi Tahun 2019” dapat diselesaikan.
Laporan ini merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, serta sebagai bentuk
pertanggungjawaban Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam kaitan terselenggaranya good governance.
LKjIP Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2019
ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja
yang telah dicapai, baik makro maupun mikro serta langkah-langkah pelaksanaan
kebijakan dan program pembangunan yang telah dilaksanakan di bidang kelautan
dan perikanan, dan bidang pangan. Sangat disadari bahwa laporan ini belum
secara sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti yang
diharapkan, namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang
berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang hasil pembangunan
kelautan dan perikanan serta bidang pangan yang telah dilakukan oleh Dinas
Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi dan Kantor Ketahanan Pangan
Kabupaten Banyuwangi.
Berkat dukungan dan kerja keras dari seluruh jajaran, program dan
kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan dapat mencapai kemajuan yang
cukup besar. Hal ini menjadi modal dasar untuk lebih mengembangkan
pembangunan kelautan dan perikanan di masa datang, sehingga sumber daya
yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus disampaikan kepada
semua pihak atas tenaga dan pikirannya sehingga laporan ini dapat disusun dan
diterbitkan.
Banyuwangi, 02 Januari 2019
KEPALA DINAS PERIKANAN DAN PANGAN
KABUPATEN BANYUWANGI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………………….. v
RINGKASAN ……………………………………………………………………………………………. vii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………….. 1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………………….. 1
1.1.1 Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………… 2
1.1.2 Dasar Hukum …………………………………………………………………………….. 3
1.2 GAMBARAN UMUM ORGANISASI ……………………………………………… 3
1.2.1 Struktur, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan dan Pangan 3
1.2.2 Sumberdaya Perangkat Daerah ………………………………………………….. 18
1.2.3 Aspek Strategis ………………………………………………………………………… 21
1.2.4 Kinerja Pelayanan Masa Kini …………………………………………………….. 25
1.3 SISTEMATIKA PENYAJIAN …………………………………………………………. 27
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………………….. 28
2.1 RENCANA STRATEGIS ……………………………………………………………….. 28
2.1.1 Visi ………………………………………………………………………….………………… 28
2.2.1 Misi ………………………………………………………………………….……………….. 28
2.1.3 Tujuan ………………………………………………………………………………………. 29
2.1.4 Sasaran dan Indikator Pencapaian Sasaran ………………………………. 29
2.1.5 Strategi dan Arah Kebijakan ……………………………………………………… 33
2.1.6 Program dan Kegiatan ………………………………………………………………. 33
2.2 PENETAPAN KINERJA / PERJANJIAN KINERJA TAHUNAN …………… 36
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………………… 44
3.1 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019 …………………………………………………. 44
3.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB ………………………………. 47
3.2.1 Keamanan Pangan Segar .………………………………………………………….. 49
3.2.2 Ketersediaan Energi dan Protein ………………………………………………. 50
3.2.3 Perkembangan Tingkat Konsumsi Pangan ………………………………….. 51
3.2.4 Analisis Kinerja Pelaksanaan Program Kegiatan Urusan Pangan .... 53
3.2.4.1 Program Peningkatan Ketahanan Pangan ……………………………………. 58
3.2.4.2 Program Peningkatan Diversifikasi Pangan …………………………………. 61
3.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA URUSAN PILIHAN .……………………………. 62
3.3.1 Persentase Pertumbuhan Sektor Perikanan Dalam PDRB ……………. 64
LAMPIRAN
Gambar 1.1 Bagan Organisasai Dinas Dinas Perikanan & Pangan ………..….. 17
Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2019..…. 20
Gambar 1.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Ruang………..…….. 20
Gambar 3.1 Pertumbuhan Sub Sektor Perikanan Dalam PDRB Tahun 2015 -
2019 ………………………………………………………………………………….. 64
Gambar 3.2 Perkembangan Volume Produksi Perikanan Tahun 2015-2019 65
Gambar 3.3 Perkembangan Nilai Produksi Perikanan Tahun 2015-2019 ….. 66
Gambar 3.4 Perbandingan Target dan Realisasi Nilai Produksi Perikanan
Tahun 2015-2019 …………………………………………………………………. 67
Gambar 3.5 Perkembangan Produksi Perikanan Budidaya Tahun 2015 -
2019 ……………………………………………………………………………………. 76
Gambar 3.6 Perkembangan Volume Produksi Budidaya Air Tawar Tahun
2015 - 2019 ………………………………………………………………………….. 78
Gambar 3.7 Kegiatan Peningkatan sarana dan prasarana kawasan di tahun
2019 ………………………………..………………………………..………………… 81
Gambar 3.8 Penyediaan Sarana prasarana BBI tahun 2019 …..………………… 83
Gambar 3.9 Perkembangan Produksi Benih Air Tawar Kabupaten Banyuwa
ngi 2016-2019 ……………………………………………………………………… 83
Gambar 3.10 Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2015 -
2019 ……………………………………………………………………………………… 85
Gambar 3.11 Perkembangan Target dan Realisasi PAD TPI 2015 - 2019 …….. 86
Gambar 3.12 Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Jenis Belanja ... 90
Gambar 3.13 Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Sumber Angga-
ran …………………. 90
Gambar 3.14 Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Belanja Lang-
sung Per Urusan ……………………………..……………………..…………….. 91
S
ebagaimana diamanatkan dalam RPJMD Kabupaten Banyuwangi
tahun 2016 - 2021, pembangunan kelautan dan perikanan di daerah
ke depan tetap akan diarahkan untuk mendukung dan mewujudkan
tiga pilar pembangunan, yaitu pro-poor (pengentasan kemiskinan), projob
(penyerapan tenaga kerja), pro-growth (pertumbuhan) dan pro-sustainability
(keberlanjutan), yang dalam pelaksanaannya perlu didukung dengan penciptaan
iklim usaha yang mendorong investasi di bidang kelautan dan perikanan (pro-
business). Dalam kaitan ini kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan
menekankan pada pendayagunaan sumber daya kelautan dan perikanan untuk
mewujudkan pertumbuhan ekonomi (kemakmuran), pemerataan kesejahteraan
(keadilan sosial), dan terpeliharanya daya dukung ekosistem perairan dan stok
sumber daya hayati yang terdapat di dalamnya secara seimbang.
Sedangkan untuk urusan pangan yang menjadi urusan wajib bagi daerah,
maka sesuai Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan
mengamanatkan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan,
keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu,
dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga
perseorangan secara merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan,
dan budaya lokal. Sejalan dengan amanat Undang-Undang Pangan tersebut,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021
memprioritaskan peningkatan ketahanan pangan sebagai salah satu sub agenda
prioritas untuk mewujudkan agenda pembangunan daerah yakni kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik. Dalam
rangka meningkatkan dan memperkuat kedaulatan pangan tersebut, maka
kebijakan umum dalam RPJMD 2016-2021 diarahkan pada: (1) pemantapan
ketahanan pangan menuju kemandirian pangan dengan peningkatan produksi
pangan pokok; (2) stabilisasi harga pangan; (3) perbaikan kualitas konsumsi
pangan dan gizi masyarakat; (4) mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan;
dan (5) peningkatan kesejahteraan pelaku usaha pangan.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, sampai dengan tahun 2019 Dinas
Perikanan dan Pangan, didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) sebanyak 27 orang, PNS Pusat
sejumlah 2 orang, dan non PNS sebanyak 35 orang. Total dukungan anggaran
sebesar Rp. 12.918.137.737,- dari APBD Tk. II dan DAK. Rincian penggunaan
anggaran tahun 2019 adalah sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
3.2. Seksi Sarana Penangkapan Ikan dan Pengelolaan Sumber Daya Ikan,
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang membuat rancang
bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran kapal
perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional dan
produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan, pengelolaan
ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan pemanfaatan sumber
daya ikan, pengumpulan dan pengolahan serta analisis dan
penyajian data statistik perikanan tangkap;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang membuat
rancang bangun dan permesinan kapal perikanan, pendaftaran
kapal perikanan, pengawakan kapal perikanan, serta operasional
dan produktivitas kapal perikanan, alat penangkapan ikan,
pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata kelola dan
pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan pengolahan
serta analisis dan penyajian data statistik perikanan tangkap;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan
kriteria di bidang membuat rancang bangun dan permesinan kapal
perikanan, pendaftaran kapal perikanan, pengawakan kapal
perikanan, serta operasional dan produktivitas kapal perikanan, alat
penangkapan ikan, pengelolaan ijin alat penangkapan ikan, tata
kelola dan pemanfaatan sumber daya ikan, pengumpulan dan
3.3. Seksi Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan dan Pusat Pendaratan Ikan,
mempunyai fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang identifikasi &
pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian
pembangu-nan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan
keterpaduan PPI / TPI;
b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi &
pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI, pengendalian
pembangu-nan PPI / TPI, serta sistem informasi dan penguatan
keterpaduan PPI / TPI;
c. penyiapan bahan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria
di bidang identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI
/ TPI, pengendalian pembangunan PPI / TPI, serta sistem informasi
dan penguatan keterpaduan PPI / TPI;
d. penyiapan bahan pelaksanaan bimbingan teknis di bidang
identifikasi & pengembangan PPI / TPI, tata operasional PPI / TPI,
pengendalian pembangunan PPI / TPI, serta sistem informasi dan
penguatan keterpaduan PPI / TPI; dan
Dari uraian tugas, fungsi, dan struktur organisasi tersebut diatas, maka jika
digambarkan dalam bentuk bagan, Struktur Organisasi Dinas Perikanan dan
Pangan Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut:
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIS
SEKSI
SARANA PENANGKAPAN IKAN SEKSI SEKSI
DAN PENGELOLAAN SUMBER PERBENIHAN IKAN DISTRIBUSI PANGAN
SEKSI
SEKSI
PENGELOLAAN TPI DAN PPI SEKSI
KESEHATAN IKAN DAN
KONSUMSI DAN
LINGKUNGAN
PENGANEKARAGAMAN
PANGAN
UPTD
UPTD
Gambar 1.1. Bagan Organisasi Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi
TABEL. 1.1 DATA PEGAWAI DINAS PERIKANAN DAN PANGAN KAB. BANYUWANGI TAHUN 2019
Tingkat Pendidikan
0%
13%
31%
S2 / S3
D.IV/S1
D.III
9% 47%
SMA
SD / SMP
Gol. / Ruang
8%
IV
33% III
55%
II
I
Non PNS
4%
0%
tahun 2019 terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun 2018, dan
99% mencapai target yang sudah ditetapkan, namun masih banyak hal yang
perlu dibenahi dalam manajemen pengelolan TPI. Dan itu perlu dilakukan
secara bertahap.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS
2.1.1 Visi
Berdasarkan RPJMD Kabupaten Banyuwangi 2016-2021 visi daerah
adalah sebagai berikut: “Terwujudnya Masyarakat Banyuwangi Yang Semakin
Sejahtera, Mandiri, Dan Berakhlak Mulia Melalui Peningkatan Perekonomian
Dan Kualitas Sumber Daya Manusia”.
Pernyataan visi di atas dimaksudkan untuk menjadikan Dinas Perikanan
dan Pangan Kabupaten Banyuwangi sebagai institusi yang melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam pembangunan bidang kelautan dan perikanan dan
bidang ketahanan pangan secara profesional, mengedepankan pembangunan
masyarakat perikanan supaya menjadi lebih sejahtera dan mandiri, meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan sehingga
kebutuhan dasar yang berkualitas terpenuhi, dan menghasilkan pembangunan
sektor kelautan dan perikanan yang berkualitas untuk peningkatan perekonomian
daerah.
2.1.2 Misi
Misi Kabupaten Banyuwangi adalah sebagai berikut:
1) Mewujudkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan bidang pendidikan,
kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya;
2) Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi
yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis potensi sumberdaya alam dan
kearifan lokal;
3) Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur fisik, ekonomi, dan sosial;
4) Optimalisasi sumberdaya daerah berbasis pemberdayaan masyarakat,
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
5) Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) serta layanan publik yang berkualitas berbasis teknologi
informasi.
Maka misi yang diemban oleh Dinas Perikanan dan Pangan sesuai tugas
pokok dan fungsinya adalah:
2.1.3 Tujuan
Secara ringkas penjabaran misi yang diemban oleh Dinas Perikanan dan
Pangan berdasarkan visi yang hendak dicapai, berikut tujuan dari setiap misi dapat
digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2.1. Tujuan yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi
S.1.3 Persentase
n – (n-1) x 100 %
peningkatan nilai
(n-1)
produksi perikanan Ket :
n = Realisasi nilai produksi tahun Berjalan
n-1 = Realisasi nilai produksi tahun lalu
S.1.4 Persentase
Jml KNK di thn n x 100%
peningkatan kelas
Jml kelompok keseluruhan
kelompok Ket:
KNK = kelompok naik kelas
n = tahun berjalan
Tabel 2.5
Program Kegiatan Pembangunan Sektor Pangan dan Sektor Perikanan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2019
Tabel 2.7
Penetapan Pengukuran Kinerja Program Kegiatan Sektor Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2019
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
I. URUSAN WAJIB : PANGAN
S.1 Tercukupinya I. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Skor PPH Ketersediaan 94 562.205.800,-
ketersediaan pangan
Persentase penurunan penduduk rawan pangan 0,3
yang beragam dan
aman Koefisien variasi harga pangan (beras) di tingkat ≤ 5%
produsen
Kondisi Harga GKP di Tingkat Produsen ≥ HPP ≥ Rp. 3.700/ kg
1) Pengembangan Lumbung Pangan Jumlah kelompok lumbung aktif yang mendapat 36 52.616.900,-
bantuan pembinaan pengembangan lumbung
Jumlah kelompok lumbung aktif yang mendapat -
bantuan sarana ada atau isi lumbung berupa
gabah
2) Penanganan Daerah Rawan Pangan Jumlah penduduk rawan pangan yang mendapat 1.000 211.214.400,-
bantuan bahan pangan
3) Pengembangan Desa Mandiri Pangan Kelompok masyarakat di daerah rawan pangan 6 136.774.500,-
yang mendapat pembinaan tentang
pengembangan desa mandiri pangan
Kelompok masyarakat di daerah rawan pangan 6
yang mendapat bantuan sarana prasarana untuk
pengembangan desa mandiri pangan
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
4) Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Jumlah gapoktan LDPM yang mendapat bantuan 12 79.260.000,-
Masyarakat pembinaan
Jumlah gapoktan LDPM yang mendapat bantuan -
sarana dan atau modal usaha berupa gabah
5) Koordinasi Perumusan Kebijakan Jumlah dokumen hasil rapat koordinasi Dewan 4 82.340.000,-
Ketahanan Pangan Ketahanan Pangan Kabupaten
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
Jumlah sasaran acara promosi pangan (orang) 2.000
4) Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Jumlah dokumen hasil survey keamanan pangan 1 63.384.400,-
segar
Jumlah masyarakat yang mendapat pembinaan -
dan atau bantuan sarana untuk keamanan
pangan segar
II. URUSAN PILIHAN : KELAUTAN DAN PERIKANAN
S.1 Meningkatnya laju I. Pengembangan Perikanan Budidaya Volume produksi perikanan budidaya (ton) 29.666 3.353.630.000,-
pertumbuhan
Jumlah luas pemanfaatan lahan budidaya (ha) 1.532
ekonomi sub sektor
perikanan berbasis Jumlah produksi benih ikan air tawar di 32,432
optimalisasi kabupaten (juta ekor)
sumberdaya dan
Persentase jumlah pokdakan yang meningkat 10%
pemberdayaan
kelasnya
masyarakat
1) Pendampingan Pada Kelompok Tani Jumlah POKDAKAN yang teridentifikasi dan 8 108.800.000,-
Pembudidaya Ikan dikukuhkan (kelompok)
Jumlah pembudidaya ikan yang meningkat 150
kemampuan akses permodalan melalui fasilitasi
(orang)
2) Pembinaan Dan Pengembangan Perikanan Jumlah pembudidaya yang memahami CBIB 440 1.567.250.000,-
(orang)
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
Jumlah macam diversifikasi usaha 8
pembudidayaan ikan yang dikembangkan
(macam)
Jumlah kelompok penerima manfaat hibah 3
sarpras budidaya ikan (kelompok)
Jumlah lokasi percontohan pembudidayaan ikan 1
yang baik
3) Pembangunan/rehabilitasi Sarana Jumlah kawasan budidaya air payau yang 4 814.420.000,-
Prasarana Pengembangan Kawasan difasilitasi sarana prasarana (lokasi)
Budidaya Air Payau
Panjang jalan produksi tambak yang dibangun/ 783,5
direhab (meter)
Panjang saluran tambak yang dibangun/ direhab 295
(meter)
Jumlah jembatan penghubung akses jalan -
produksi tambak yang dibangun/ rehab (unit)
Jumlah Tempat Penanganan Hasil Tambak yang -
dibangun (unit)
4) Pendampingan Pada Kelompok Usaha Jumlah kelompok UPR yang teridentifikasi dan 8 83.000.000,-
Pembenihan Rakyat (UPR) dikukuhkan (kelompok)
Jumlah kelembagaan usaha pembenihan rakyat -
(UPR) yang difasilitasi pendampingan (kelompok)
5) Peningkatan Mutu Balai Benih Ikan Jumlah unit BBI yang dikelola (unit) 2 730.160.000,-
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
Jumlah macam sarpras operasional BBI yang 7
disediakan (macam)
Jumlah macam sarpras BBI yang dirawat/ direhab 4
(macam)
6) Pembinaan Penanganan Kesehatan Ikan & Jumlah pembudidaya ikan yang memahami hama 150 50.000.000,-
Lingkungan penyakit ikan (orang)
Jumlah penerima manfaat sarpras -
hama/penyakit ikan (kelompok)
Jumlah lokasi percontohan penanganan hama -
penyakit ikan
II. Pengembangan Perikanan Tangkap Volume produksi perikanan tangkap (ton) 66.408 2.098.918.250,-
Nilai produksi perikanan tangkap (Rp.Trilyun) 1,82
Persentase Peningkatan PNBP sektor Perikanan 10%
Tangkap
Persentase jumlah KUB yang meningkat 8%
kelasnya
(dari 229 kelompok, data 2019)
1) Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Jumlah kelembagaan nelayan yang difasilitasi 105 283.610.000,-
Perikanan Tangkap pendampingan (kelompok)
Jumlah kelompok nelayan yang teridentifikasi 30
dan dikukuhkan (kelompok)
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
Jumlah nelayan yang difasilitasi kartu nelayan dan 2.000
asuransi (orang)
Jumlah nelayan yang meningkat akses 200
pendanaan usaha nelayan (orang)
2) Pengelolaan & Diversifikasi Usaha Nelayan Jumlah RTP nelayan dengan diversifikasi usaha 70 210.000.000,-
Jumlah macam diversifikasi usaha nelayan yang 2
dikembangkan
3) Pembangunan Sarana Dan Prasarana Jumlah kawasan sentra nelayan yang ditata dan - 332.000.000,-
Lingkungan Kampung Nelayan terintegrasi (lokasi)
Jumlah macam sarpras lingkungan nelayan yang -
dibangun (macam)
Panjang jalan di kawasan kampung nelayan yang 300
dibangun/ direhab (meter)
Panjang talud / plengsengan yang direhab / 100
dibangun (meter)
Jumlah unit sarana sanitasi di kawasan kampung 3
nelayan yang dibangun (unit)
4) Pembinaan Dan Pengembangan Armada Jumlah unit armada perikanan (<5 GT) yang 4 853.060.050,-
Tangkap dibangun
Jumlah armada perikanan (<5 GT) yang 10
memenuhi standar laik laut, laik tangkap dan laik
simpan
TARGET JUMLAH
KINERJA ANGGARAN
SASARAN PROGRAM / KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
PROGRAM/ (Rp.)
KEGIATAN
Jumlah nelayan yang mendapat pelatihan 20
tentang armada tangkap
5) Pengendalian Penangkapan Ikan Jumlah unit armada perikanan (< 5GT)yang 1.500 83.112.900,-
memiliki Tanda Daftar
6) Pengelolaan Sumberdaya Ikan Jumlah ekosistem perairan yang direvitalisasi 2 124.245.300,-
Jumlah ketersediaan data dan statistik perikanan 4
tangkap (dokumen)
7) Pengembangan Pembangunan & Jumlah unit TPI yang direhab (unit) - 212.890.000,-
Pengelolaan TPI
Jumlah macam sarpras TPI yang ditingkatkan 2
(macam)
Jumlah unit TPI yang dikelola secara optimal 3
(unit)
Jumlah unit gedung TPI yang dibangun (unit) -
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2019
Tabel 3.4
Target dan Realisasi Kinerja Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2016-2020
2016 2017 2018 2019 2020
NO. INDIKATOR Sat.
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 Persentase % 80 80 80 80 80 80 80 90 80 -
keamanan
pangan
(min.)
2 Skor PPH nilai 89,71 90 91 91,1 93 91,1 94 91,1 95 -
ketersediaan
3 Skor PPH nilai 66 85 70 87,21 71 87,21 74 87,21 75 -
konsumsi
Tabel 3.6
Skor PPH Konsumsi Kabupaten Banyuwangi Berbasis Agroekologi Tahun 2019
Skor Banyuwangi Pegunungan Perkotaan- Industri Pertanian Pesisir
Kelompok
No. PPH Skor Gap Skor Skor Gap Skor Skor Gap Skor Skor Gap Skor Skor Gap Skor
Pangan
Maks AKE PPH AKE PPH AKE PPH AKE PPH AKE PPH
1 Padi-padian 25,00 21,6 -3,4 21,6 21,9 -3,1 21,8 24,7 -0,3 24,0 18,0 -7,0 25,0 23,7 -1,3 23,7
2 Umbi-umbian 2,50 3,2 0,7 2,5 1,1 -1,4 1,1 1,0 -1,5 1,0 7,6 5,1 2,5 1,0 -1,5 1,0
3 Pangan Hewani 24,00 15,0 -9,0 15,0 16,9 -7,1 16,9 16,8 -7,2 16,8 11,2 -12,8 11,2 16,8 -7,2 16,8
4 Minyak dan 5,00 11,3 6,3 5,0 12,6 7,6 5,0 12,6 7,6 5,0 9,4 4,4 5,0 11,1 6,1 5,0
Lemak
5 Buah/Biji 1,00 1,8 0,8 1,0 0,6 -0,4 0,6 0,4 -0,6 0,4 4,1 3,1 1,0 1,3 0,3 0,8
Berminyak
6 Kacang- 10,00 16,4 6,4 10,0 14,8 4,8 10,0 13,8 3,8 10,0 21,5 11,5 10,0 12,5 2,5 9,7
kacangan
7 Gula 2,50 2,7 0,2 2,7 2,3 -0,2 2,1 1,7 -0,8 1,7 4,0 1,5 2,5 2,0 -0,5 2,0
8 Sayur dan Buah 30,00 29,4 -0,6 29,4 30,6 0,6 28,3 27,0 -3,0 27,0 31,3 1,3 30,0 27,7 -2,3 27,4
9 Lain-lain 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
total 101,4 87,2 100,8 85,8 98,0 85,9 107,1 87,2 96,0 86,4
Tabel 3.7
Realisasi Sasaran Program dan Kegiatan Penunjang Pencapaian Sasaran Tercukupinya Ketersediaan Pangan Yang Beragam Dan Aman
Tahun 2019
PROGRAM / SASARAN PROGRAM/ INDIKATOR PROGRAM / KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TARGET REALISASI PENILAIAN TARGET REALISASI PENILAIAN
PROGRAM / SASARAN PROGRAM/ INDIKATOR PROGRAM / KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TARGET REALISASI PENILAIAN TARGET REALISASI PENILAIAN
3) Pengembangan Kelompok masyarakat di 6 7 SANGAT 136.774.500,- 135.546.000,- SANGAT
Desa Mandiri daerah rawan pangan yang TINGGI TINGGI
Pangan mendapat pembinaan
tentang pengembangan desa
mandiri pangan
Kelompok masyarakat di 6 6 SANGAT
daerah rawan pangan yang TINGGI
mendapat bantuan sarana
prasarana dan bahan pangan
4) Penguatan Jumlah gapoktan LDPM yang 12 12 SANGAT 79.260.000,- 79.243.000,- SANGAT
Lembaga mendapat bantuan TINGGI TINGGI
Distribusi Pangan pembinaan
Masyarakat
5) Koordinasi Jumlah dokumen hasil rapat 4 4 SANGAT 82.340.000,- 60.939.000,- SEDANG
Perumusan koordinasi Dewan Ketahanan TINGGI
Kebijakan Pangan Kabupaten
Ketahanan
Pangan
II. Program Meningkatnya Skor PPH Konsumsi 74 87,21 SANGAT 1.265.339.400,- 1.234.756.000,- SANGAT
Peningkatan konsumsi pangan TINGGI TINGGI
Diversifikasi masyarakat yang
Pangan beragam, dan bergizi
seimbang
Tercapainya Persentase Keamanan ≥ 80% 90% SANGAT
keamanan pangan pangan TINGGI
segar
PROGRAM / SASARAN PROGRAM/ INDIKATOR PROGRAM / KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TARGET REALISASI PENILAIAN TARGET REALISASI PENILAIAN
1) Pemanfaatan Jumlah PKK desa/kelurahan 7 7 SANGAT 262.180.000,- 255.193.000,- SANGAT
Pekarangan yang mendapat bantuan TINGGI TINGGI
Untuk sarana prasarana dan bahan
Pengembangan material pangan
Pangan
2) Penanganan Jumlah Kelompok Pangan 25 25 SANGAT 40.000.000,- 36.607.000,- SANGAT
Pasca Panen & Olahan yang mendapat TINGGI TINGGI
Pengolahan Hasil pembinaan dan atau
Pangan bantuan sarana
penangananpasca panen dan
pengolahan hasil pangan
3) Promosi Atas Jumlah menu pangan yang 75 75 SANGAT 899.775.000,- 880.641.299,- SANGAT
Hasil Produksi beragam bergizi seimbang TINGGI TINGGI
Pangan Unggulan dan aman
Daerah
Jumlah ragam pameran 1 1 SANGAT
produksi hasil pangan yang TINGGI
diikuti
Jumlah ragam acara promosi 4 4 SANGAT
pangan yang diseleng- TINGGI
garakan
Jumlah sasaran acara 2000 2000 SANGAT
promosi pangan (orang) TINGGI
4) Peningkatan Jumlah dokumen hasil survey 1 1 SANGAT 63.384.400 62.315.000,- SANGAT
Mutu dan keamanan pangan segar TINGGI TINGGI
Keamanan
Jumlah masyarakat yang - -
Pangan
mendapat pembinaan dan
PROGRAM / SASARAN PROGRAM/ INDIKATOR PROGRAM / KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN KINERJA ANGGARAN
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN TARGET REALISASI PENILAIAN TARGET REALISASI PENILAIAN
atau bantuan sarana untuk
keamanan pangan segar
Konversi Perimbangan
Luas Kebutuhan
Produksi Ke (Surplus/
No Komoditi Panen Konsumsi
(Ton) Beras Devisit)
(Ha) (Ton)
(Ton) (ton)
Konversi Perimbangan
Luas Kebutuhan
Produksi Ke (Surplus/
No Komoditi Panen Konsumsi
(Ton) Beras Devisit)
(Ha) (Ton)
(Ton) (ton)
Stabilnya harga pangan pokok (beras) di tingkat konsumen dan Harga Gabah
Kering Panen
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan,
dimana Pemerintah Pusat dan Daerah bertugas mengendalikan dan bertanggung
jawab atas ketersediaan bahan pangan pokok dan strategis di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa beras
merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat Indonesia. Sebagai komoditas
pangan pokok utama di Indonesia, beras mempunyai kedudukan sangat penting
dari sisi ekonomi maupun sosial, sehingga terjadinya fluktuasi harga beras akan
berdampak langsung terhadap kesejahteraan petani dan masyarakat.
Untuk menjalankan amanah undang-undang, Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi berkewajiban mengambil langkah-langkah dan tindakan untuk
menjaga ketersediaan dan kestabilan harga beras di tingkat konsumen, agar tidak
terjadi gejolak di tengah masyarakat.
Supaya pangan pokok bisa terjangkau oleh masyarakat, maka pemerintah
harus menjaga kestabilan harga beras di tingkat konsumen. Yaitu dengan
indikator koefisien variasi harga beras di tingkat produsen dibawah atau sama
dengan 5%. Sebaliknya, supaya petani tetap sejahtera dan tidak merugi, maka
pemerintah juga harus menjaga kestabilan harga gabah kering panen (GKP)
dengan standar indikator kondisi harga GKP di tingkat produsen ≥ Harga
Pembelian Pemerintah (HPP). Dan standar HPP = Rp.3.750,- / kg
Menjaga kestabilan harga merupakan tugas dari beberapa instansi terkait
yang secara struktur kelembagaan telah diberi kewenangan oleh undang-undang.
Di Kabupaten Banyuwangi Dinas Perikanan dan Pangan dan Pangan bekerjasama
dengan Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, BULOG. Dan
kegiatan koordinasi ini dilakukan oleh Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten, yaitu
lembaga koordinasi antar instansi mengambil peranan penting, khususnya dalam
Tabel 3.9
Target dan Realisasi Kinerja Pembangunan Bidang Perikanan Tahun 2016-2021
NO. INDIKATOR Sat. 2016 2017 2018 2019 2020
TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 Persentase % 3,35 6,61 3,33 3,98 3,41 1,63 3,49 0,77 3,57
pertumbuhan sub
sektor perikanan
dalam PDRB
2 Persentase % 3 -15,39 3 -6,5% 3 49,7 % 3 7,7 3
peningkatan
volume Produksi ton 82.901 73.113 91.674 68.353 94.425 102.362 97.257 110.231 100.175
Perikanan
3 Persentase % 10 -16 10 -4,6% 10 54,8 % 10 - 4% 10
peningkatan nilai
produksi Rp. T 2,296 T 1,745 T 2,525 T 1,67 2,778 T 2,586 T 3,056 T 2,484 T 3,361 T
perikanan
4 Persentase % 2 2,8 4 19,4 6 29,3 8 41,9 10
peningkatan kelas (13 dari 658 (78 dari 403 (125 dari 426 (180 dari
kelompok)
kelompok kelompok) kelompok) 430 klmpk)
7.91
6.61
3.98
1.63
0.77
Persen
100,000
80,000
Axis Title
60,000
40,000
20,000
0
2015 2016 2017 2018 2019
Realisasi 86,428 73,113 68,353 102,362 110,231
Target 70,388 82,901 82,901 94,425 105,433
100,000
30,445
28,415
80,000
25,113
60,000 28,776 23,512
40,000 73,947 79,786
61,319
20,000 44,337 44,841
0
2015 2016 2017 2018 2019
Tangkap Budidaya
3.06
2.78
2.53 2.587
2.48
2.3
2.1
2.09
1.75 1.67
Target Realisasi
terlebih dahulu mandiri mampu menjadi role model bagi kelompok nelayan yang
lain. Nelayan sudah bisa merasakan manfaat menjadi anggota kelompok, untuk
menjadi lebih mandiri dan berdaya.
Semangat kelembagaan dan juga kekompakan sudah mulai menjalar ke
kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Sebanyak empat pokdakan telah
dikukuhkan dikelas madya pada tahun 2019. Salah satu tokoh pembudidaya ikan
yang merupakan binaan Dinas Perikanan dan Pangan, yaitu sdr. Wibi Untoro,
mendapatkan penghargaan dari Bapak Bupati Banyuwangi sebagai pemuda
pelopor, karena berhasil menjadi motor penggerak untuk Gerakan Penebaran Ikan
Terkendali di wilayahnya.
Tabel 3.11
Realisasi Kinerja Sasaran dan Anggaran Program dan Kegiatan Pembangunan Perikanan
Tahun 2019
PROGRAM / SASARAN PROGRAM/ KINERJA PROGRAM/ KEGIATAN KINERJA ANGGARAN
INDIKATOR
KEGIATAN KEGIATAN TARGET REALISASI PENILAIAN TARGET REALISASI PENILAIAN
SASARAN : meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi sub sektor perikanan berbasis optimalisasi sumberdaya dan pemberdayaan masyarakat
I. Pengembangan Meningkatnya Volume produksi perikanan 29.666 30.445 SANGAT 3.353.630.000,- 3.196.417.090,- SANGAT
Perikanan kapasitas usaha budidaya (ton) TINGGI TINGGI
Budidaya perikanan budidaya
Jumlah luas pemanfaatan 1.532 1.495 SANGAT
lahan budidaya (ha) TINGGI
Meningkatnya Jumlah produksi benih ikan 32,432 33,458 SANGAT
pengelolaan usaha air tawar di kabupaten (juta TINGGI
perbenihan ikan yang ekor)
berdaya saing &
berkelanjutan
Meningkatnya Persentase jumlah 10% 50,7 % SANGAT
kemandirian kelompok pokdakan yang meningkat TINGGI
pembudidaya kelasnya
(dari 201 kelompok)
1) Pendampingan Jumlah POKDAKAN yang 8 20 SANGAT 108.800.000,- 107.287.250,- SANGAT
pada kelompok teridentifikasi dan TINGGI TINGGI
tani dikukuhkan (kelompok)
pembudidaya
Jumlah pembudidaya ikan 150 150 SANGAT
ikan
yang meningkat kemampuan TINGGI
akses permodalan melalui
fasilitasi (orang)
Adapan analisis kinerja dan penjabaran dari tiap program adalah sebagai
berikut:
30445
29666
28776 28469
28415
27272
25113 26075
24967
23512
Target Realisasi
dibawah budidaya air payau namun usaha budidaya air tawar merupakan sektor
usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat perikanan skala kecil.
Jika digambarkan dalam bentuk grafik maka perkembangan produksi
budidaya perikanan air tawar dalam 5 tahun terakhir adalah sebagi berikut:
Gambar 3.6
Perkembangan Volume Produksi Budidaya Air Tawar Tahun 2015-2019
Produksi (ton)
6000.0
5567.0 5646.0
5000.0
4594.0
4273.0
4000.0
3585.0
3000.0
2000.0
1000.0
-
2015 2016 2017 2018 2019
Produksi (ton)
Jenis usaha budidaya ikan air tawar dengan media kolam memiliki potensi
paling besar dibandingkan dengan budidaya karamba atau mina padi. Melihat
potensi ini maka pemerintah mencanangkan Gerakan 100.000 Kolam Ikan
Pekarangan mulai tahun 2016. Gerakan ini secara intensif masih terus dilakukan,
meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Tantangan terbesar
adalah masih rendahnya minat masyarakat untuk melakukan usaha budidaya
perikanan mengingat mahalnya biaya pakan.
Perbandingan perkembangan produksi budidaya ikan dalam kolam,
karamba dan mina padi di Kabupaten Banyuwangi selama 5 tahun terakhir (2015-
2019) dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Data Produksi Budidaya Ikan Kolam Air Tawar, Karamba dan Mina Padi
Tahun 2015 - 2019
Tahun Produksi (Kg)
Kolam Karamba Mina Padi
2015 3.462.227 79.340 40.786
produksi benih dari jenis Koi, gurami dan nila (yang memiliki nilai jual tinggi)
mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah produksi benih lele, yang harganya
murah, mengalami penurunan. Macam-macam benih yang tersedia di BBI antara
lain nila, lele, tombro, koi dan gurami.
Berikut adalah rincian produksi benih untuk masing-masing BBI berikut
perbandingannya dengan tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 3.15
Perbandingan Produksi BBI Tahun 2018 dan 2019
2018 2019
NAMA BBI Jumlah Nilai Jumlah Nilai
(ekor) (Rp.) (ekor) (Rp.)
BBI Kabat 1.724.000 23.595.000,- 1.542.000 27.470.000,-
BBI Genteng 1.840.000 24.750.000,- 1.708.000 28.650.000,-
TOTAL 3.564.000 48.345.000,- 3.250.000 56.120.000,-
Adapun data perkembangan produksi benih BBI dalam kurun waktu lima
tahun terakhir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 3.16
Data Jumlah Produksi Benih Per Unit BBI Tahun 2015-2019
Tahun BBI Kabat BBI Genteng Total
(ekor) (ekor) (ekor)
2015 1.566.000 1.749.000 3.315.000
2016 1.094.600 2.136.800 3.231.400
2017 1.620.700 1.538.514 3.159.214
2018 1.724.000 1.840.000 3.564.000
2019 1.542.000 1.708.000 3.250.000
Gambar 3.9
Grafik Perkembangan Produksi Benih Air Tawar Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2016-2019
UPR BBI
Gambar 3.10
Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Tahun 2015 - 2019
80,000
70,000
60,000
50,000
40,000
30,000
20,000
10,000
0
2014 2015 2016 2017 2018
Tangkap
200000000.0
150000000.0
100000000.0
50000000.0
-
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi
2. Pemula 5 22 49 63
3. Madya 1 3 4 14
4. Utama - - 1 1
Sampai dengan tahun 2019, sebanyak 78 dari total 229 KUB nelayan telah
tersertifikasi kelas kelompok (34%). Yang cukup menggembirakan adalah
bertambahnya KUB nelayan yang telah tersertifikasi kelas madya. Kelompok
nelayan kelas madya sering diikutkan dalam perlombaan kelembagaan nelayan di
tingkat provinsi. Walaupun belum bisa mendapatkan juara diharapkan mampu
menjadi contoh dan sebagai penyemangat bagi kelompok lain untuk
meningkatkan kualitas kelembagaannya.
dan 31% digunakan untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai. Dari segi sumber
anggaran maka komposisinya terdiri dari 92% Dana Alokasi Umum (DAU) dan 8%
Dana Aloksi Khusus (DAK). Sedangkan persentase alokasi anggaran per urusan
pembangunan yaitu 14% dialokasikan untuk urusan pangan, 42% untuk
pembangunan perikanan, dan 13% anggaran untuk program penunjang
pelaksanaan urusan pangan dan perikanan.
Berikut adalah gambaran komposisi anggaran Dinas Perikanan dan
Pangan Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2019:
Gambar 3.12
Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Jenis Belanja
Jenis Belanja
Belanja Tidak
31%
Langsung
Belanja Langsung
69%
Gambar 3.13
Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Sumber Anggaran
Sumber Anggaran
8%
DAU
DAK
92%
Gambar 3.14
Komposisi Anggaran Tahun 2019 Berdasarkan Belanja Langsung Per Urusan
Tabel 3.21
Rincian Alokasi Anggaran Tahun 2019
JUMLAH REALISASI
URAIAN ANGGARAN BELANJA % PENILAIAN
(Rp.) (Rp.)
I. Belanja Tidak 3.945.392.237,- 3.651.395.395,- 93 SANGAT
Langsung TINGGI
II. Belanja Langsung:
1. Program 1.692.652.050,- 1.588.047.695,- 94 SANGAT
Penunjang TINGGI
2. Urusan Pangan 1.827.545.200,- 1.568.705.949,- 86 TINGGI
3. Urusan Perikanan:
‐ APBD 4.358.468.250,- 4.173.942.240,- 94,6 SANGAT
TINGGI
‐ DAK 1.094.080.000,- 1.086.681.780,- 98,7 SANGAT
TINGGI
TOTAL 12.918.137.737,- 12.068.773.059,- 96 SANGAT
TINGGI
Tabel 3.23
Penilaian Realisasi Kinerja Anggaran Berdasarkan Rincian Kegiatan Urusan
Pilihan Tahun Anggaran 2019
dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien ditandai dengan perbaikan proses
sehingga menjadi lebih murah dan lebih cepat.
Tingkat efisiensi penggunaan APBD TA 2019 untuk pembangunan sektor
pangan dan perikanan, terjadi pada beberapa pencapaian outcome, yang secara
ringkas disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.25
Perhitungan Efisiensi Anggran Pada Program/ Kegiatan Tahun 2019
BAB IV
PENUTUP
P
encapaian terhadap target sasaran kinerja pembangunan
perikanan dan pangan yang telah diraih selama tahun 2019 serta
permasalahan yang dihadapi, diharapkan dapat menjadi salah satu
acuan yang strategis untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat di
masa yang akan datang. Laporan kinerja ini merupakan rangkaian dari
implementasi SAKIP dalam penerapan menejemen kinerja di Dinas Perikanan dan
Pangan Kabupaten Banyuwangi selama tahun 2019.
Dengan melakukan suatu review yang disertai dengan analisis yang
komprehensif terhadap capaian sasaran yang dijabarkan dalam indikator-
indikator utama yang telah dicapai tahun 2019, diharapkan dapat dijadikan umpan
balik dan acuan perencanaan berikutnya, hal ini merupakan salah satu fungsi
pokok dan tujuan dari LKJIP. Dengan demikian harapan pembangunan perikanan
dan pangan untuk mewujudkan peningkatan keamanan pangan dan
meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sektor perikanan berbasis
optimalisasi sumberdaya dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan melihat kecenderungan kondisi di masa mendatang,
pembangunan sektor perikanan dan pangan ke depan memerlukan berbagai
upaya terobosan dan inovasi teknologi, serta menyesuaikan dengan tuntutan dan
dinamika sosial ekonomi masyarakat.
Arah kebijakan pembangunan perikanan dan pangan selanjutnya
mengacu kepada agenda dan prioritas pembangunan daerah Kabupaten
Banyuwangi dalam kerangka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RJPMD) tahun 2016-2021.
Hasil pengukuran terhadap indikator kinerja pencapaian sasaran utama
urusan pangan tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1. Persentase keamanan pangan tercapai 90%
2. Skor PPH ketersediaan 91,1 (sama dengan tahun 2018)
3. Skor PPH Konsumsi 87,21 (sama dengan tahun 2018)
Sedangkan hasil pengukuran terhadap iindikator kinerja pencapaian
sasaran utama urusan perikanan tahun 2019 yaitu sebagai berikut:
1. Persentase pertumbuhan sub sektor perikanan dalam PDRB sebesar 0,77%
Tabel 4.1
Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Urusan Pangan Tahun 2019
URAIAN
NO. PENYEBAB SARAN TINDAK-LANJUT
PERMASALAHAN
1. Belum optimalnya ‐ Kurangnya motivasi penerima manfaat kegiatan ‐ Memberikan motivasi melalui pembinaan secara
pelaksanaan KRPL KRPL untuk mempertahankan dan atau lebih intens kepada penerima manfaat kegiatan
mengembangkan KRPL yang sudah terbentuk. KRPL
‐ Terbatasnya tenaga penyuluh lapangan sebagai ‐ Melakukan kerjasama dengan Dinas Pertanian
petugas pendamping kelompok terkait pemanfaatan petugas penyuluh pertanian
dalam tugas-tugas ketahanan pangan di lapangan
‐ Lebih mengoptimalkan teknologi pada teknis
budidaya yang hemat air dan lebih sederhana
diterapkan di lapangan
2. Belum tercapainya ‐ Kegiatan masih terbatas pada pembinaan Kegiatan lebih difokuskan pada penguatan
indikator keberhasilan kelompok, sedangkan masyarakat sasaran juga kelembagaan terlebih dahulu.
pembentukan Desa membutuhkan bantuan sarana prasarana.
Mandiri Pangan Pemberian bantuan sarana prasarana masih
terhambat oleh peraturan tentang hibah/
bansos
3. Belum optimalnya Terjadinya alih fungsi lahan dari tanaman pangan Lebih mengoptimalkan lumbung pangan yang ada
fungsi lumbung pangan pokok (padi) menjadi lahan produksi hortikultura dan berfungsi/ bersentuhan langsung dengan sentra-
sebagai tempat sehingga tidak ada panen/produksi yang disimpan sentra produksi tanaman pangan (padi/ jagung) guna
penyimpan cadangan di bangunan lumbung penyimpan cadangan pangan di masyarakat
pangan di wilayah
kelompoknya
Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Banyuwangi 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) 2019
Tabel 4.2
Permasalahan dan Solusi Pelaksanaan Urusan Perikanan Tahun 2019
1. Produksi budidaya ikan Sarpras budidaya ikan sistem karamba berada di Melakukan usaha budidaya ikan air tawar di kolam
sistem karamba tidak dalam sungai. Pada tahun 2019 terjadi musim atau sistem mina padi
maksimal kemarau panjang. Banyak sungai yang kering.
Sehingga produksi budidaya karamba turun ±17
ton.
2. Belum tercapainya target Masih ada lahan budidaya perikanan yang belum ‐ Memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan
peningkatan luas dimanfaatkan karena lahan berada di kawasan lahan budidaya
pemanfaatan lahan kering/ sulit air ‐ Pemberian pelatihan budidaya dan demplot
budidaya Masyarakat masih enggan mengeluarkan modal budidaya perikanan
untuk usaha budidaya ikan karena dianggap
kurang prospektif
3. Belum optimalnya produksi ‐ Rendahnya kualitas SDM pengelola BBI ‐ Meningkatkan pengetahuan pengelola BBI
BBI ‐ Manajemen produksi dan pemasaran tidak melalui pelatihan dan studi banding
berjalan secara optimal ‐ Bekerjasama dengan pihak PTN untuk
mendapatkan teknik pemgelolaan dan
pemasaran yang tepat
4. Belum optimalnya minimnya kualitas dan kuantitas SDM aparatur ‐ menambah jumlah aparatur pemerintah di
pelayanan dan fungsi TPI pemerintah untuk pembinaan dan pengawasan bidang pengelolaan TPI
pengelolaan TPI ‐ meningkatkan pengetahuan aparatur
belum adanya data potensi pencapaian retribusi pengelola TPI, sebagai contoh dengan
TPI melakukan studi banding ke TPI yang telah
berfungsi dengan baik
‐ melakukan kajian potensi TPI melalui
kerjasama dengan pihak ketiga
5. Harga jual ikan nelayan Masih banyak nelayan yang bergantung pada sosialisasi yang lebih intens tentang pentingnya
masih rendah juragan berkoperasi
6. Banyaknya sampah di laut Perilaku buang sampah dari hulu ke hilir ‐ memberikan bantuan sarana penangkapan
ikan
‐ melakukan pelatihan tentang pembuatan
dan pemeliharaan sarana penangkapan ikan
7. Masih minimnya akses Nelayan tidak memiliki aset yang bisa menjadi ‐ fasilitasi SEHAT (Sertifikasi Hak Atas Tanah)
permodalan nelayan agunan Nelayan
Nelayan belum memiliki alternatif usaha lain ‐ Pelatihan diversifikasi usaha nelayan