Anda di halaman 1dari 228

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………………………..…..…….…………….………………………………………………........ i


DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….……………………………………………......... iii
DAFTAR TABEL …..……………………………….…………………..………………………………………….......… iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………...……………………………………….......… v

BAB I PENDAHULUAN ……………….…………………………………………………………….......…………… 1


A. Latar Belakang ………...……………..……………………………………………………................. 1
B. Maksud dan Tujuan ……………..……………..…………………………………………………....... 6
C. Dasar Hukum …………….………..……………………….…………………………………............... 7
D. Gambaran Umum Provinsi ………………………..……………………………………............... 8
1. Kondisi Umum Wilayah dan Geografis ….…………..……………………….……........ 8
2. Wilayah Administrasi ………...……………………………………………………………........ 10
3. Profil Demografis ..….…………….………………….………………………………………....... 11
4. Profil Wilayah Operasi Pertambangan ..…..………………………………………........ 12

BAB II CETAK BIRU (BLUE PRINT) PPM SEKITAR PERTAMBANGAN MINERAL


DAN BATUBARA …………………………………………………….…………………………........... 15
A. Visi dan Misi PPM …………….……………………………………………………………….........…. 15
1. Visi PPM ……………………………........................................................................ 18
2. Misi PPM ……………………………....................................................................... 19
B. Kondisi Saat Ini …….…………………………………….……………………………………..........…. 20
1. Indeks Pembangunan Manusia ………..…..………………………………………........... 20
2. Profil Kesejahteraan ……..………………………………………………………………........... 25
a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ……...…................................... 28
b. Pengeluaran Per Kapita ………………………….………………………………........... 31
c. Gini Ratio …..……………………………………………………………………………........… 32
d. Angka Kemiskinan ……..……………………………………………………………........... 34
3. Kelembagaan Komunitas Masyarakat sekitar Tambang …………….…............ 37
4. Infrastruktur Sekitar Tambang …………....………..…………………………................ 39
C. Cetak Biru (Blue Print) Program PPM …………………….…......................................... 41
1. Filosofi ……………………………………….……………………………………….….................. 43
2. Prinsip Penyelenggaraan PPM …..………..……………………….……….................… 45
3. Isu Strategis PPM ……………………………..………………………..…………................... 48
4. Formulasi Tujuan, Sasaran dan Arah Kebijakan PPM ….…………................... 51
5. Program-Program Prioritas dan Indikator …….……………..………….................. 56
6. Wilayah Implementasi ………………………………………………………..................…. 99

i
BAB III KESIMPULAN ...................................................................................................... 107
A. Faktor-faktor Penentu ........................................................................................ 107
B. Kaidah Pelaksanaaan .......................................................................................... 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 109


LAMPIRAN ....................................................................................................................... 110

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Pola Ruang Provinsi Sulawesi Tengah ………………….………................ 9

Gambar 2.1 Pembagian Wilayah Ring Program PengembangandanPemberdayaan


Masyarakat …………………………………………………………………………................ 104

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pola Ruang Provinsi Sulawesi Tengah ……………….…………….…………………...…… 9


Tabel 1.2 Kabupaten/Kota Se-Provinsi Sulawesi Tengah ………..……………………………….… 10
Tabel 2.1 Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah Menurut
22
Komponen2010- 2018 …..………………………………………………………………………..…
Tabel 2.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2017-
24
2018 ……………….……………………………..…………………………………………………….……
Tabel 2.3 Program dan Kegiatan Prioritas ………………………………………………..…….……….. 58
Tabel 2.4 Matrik Sasaran, Strategi, Arah Kebijakan, Kode, Program Prioritas dan
97
Kegiatan Prioritas …………………..…….……………………………..……………………………

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Nama Desa Sekitar Wilayah Tambang Bahan Galian Logam .................… 110
Lampiran 2. Nama Desa Sekitar Wilayah Tambang Bahan Galian Batuan.......…......... 115
Lampiran 3. Program dan Kegiatan Prioritas sekitar Wilayah Tambang Galian
120
Logam ..........................................................................................….........
Lampiran 4. Program dan Kegiatan Prioritas sekitar Wilayah Tambang Galian
180
Batuan ..........…........................................................................................
Lampiran 5. Indikator Keberhasilan Program dan Kegiatan Prioritas PPM …………....… 218
Lampiran I. Laporan Kegiatan Rapat Penyusunan Cetak Biru
Lampiran II. Laporan Kegiatan Koordinasi dan Konsultasi Program Kegiatan PPM

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang penetapan peraturan


pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat I Sulawesi Tengah dimana Provinsi Sulawesi Tengah memiliki sumber daya
bahan galian logam yaitu nikel, emas, molibdenum, chronit, tembaga, dan bahan
galian batuan meliputi sirtukil, granit, marmer, pasir kuarsa, pasir besi, lempung.

Disamping itu sektor pertambangan juga menjadi sektor terbesar kedua yang paling
banyak menyerap angkatan kerja laki laki sehingga menurunkan jumlah angka
penggangguran. Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I-2018 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
mencapai Rp34,92 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp24,63
triliun.

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I-2018 tumbuh 6,62 persen lebih cepat
dibanding triwulan I-2017 sebesar 3,97 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 15,43
persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Impor
sebesar 342,86 persen.

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan I-2018 mengalami pertumbuhan negatif


(kontraksi) 2,30 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya. Dari sisi produksi,
kontraksi terbesar terjadi pada lapangan usaha Konstruksi sebesar 5,44 persen.
Sedangkan, dari sisi pengeluaran, kontraksi terbesar terjadi pada komponen
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 13,63 persen. Luasnya areal
tambang yang diusahakan pada kegiatan Operasi Produksi dan peningkatan laju
pertumbuhan PDRB sektor pertambangan di atas apakah berbanding lurus dengan

1
peningkatan kesejahteraan masyarakat didaerah areal tambang. Dengan adanya
pertambangan di suatu daerah apakah projek pertambangan disuatu daerah yang
mensejahterahkan dan berwawasaan lingkungan.

Berdasarkan data BPS (2018), dari sektor ekonomi terlihat angka kemiskinan jumlah
penduduk miskin di Sulawesi Tengah mencapai 420,21 ribu orang yaitu (14,01)
persen berkurang sebesar 3,06 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September
2017 sebesar 423,27 ribu orang sebesar 14,22 persen. Persentase penduduk miskin
didaerah perkotaan pada September 2017 sebesar 10,39 % turun menjadi 10,15 %
pada Maret 2018. Sementara persentase penduduk miskin didaerah perdesaan pada
September 2017 sebesar 15,59 persen turun menjadi 15,51 persen pada Maret 2018.
Dari persentase angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Tengah maka jelas berkorelasi
dengan pertumbuhan perkembangan kegiatan pertambangan yang mempengaruhi
pertumbuhan perkonomian di masyarakat.

Dalam Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) UUD 1945 menyebutkan: “(2) Cabang-cabang
produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh Negara. (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat”. Dengan demikian bahwa semua kekayaan alam dan sumber
daya alam yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah harus dipergunakan untuk sebesar
besarnya bagi kemakmuran rakyat dan diselenggarakan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan dan efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional. Potensi dan kontribusi produksi pertambangan yang ada di Provinsi
Sulawesi Tengah yang di pergunakan untuk pembangunan secara nasional tetapi
yang paling mendasar yang harus menikmatinya adalah masyarakat Sulawesi Tengah
khususnya adalah masyarakat di daerah lingkar tambang sendiri.

Disamping dalam norma konstitusi, kewajiban pengembangan dan pemberdayaan


masyarakat juga diatur dalam berbagai regulasi pada pasal 74 ayat (1) UU No. 40

2
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas menyebutkan: “Perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.” Undang-Undang Nomor
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas misalnya sudah mewajibkan corporate
social responsibility/CSR (Tanggungjawab Sosial Perusahaan), termasuk perusahaan-
perusahaan tambang guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal
disekitar lokasi tambang, baik selama aktivitas pertambangan berlangsung maupun
pasca tambang.

Dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara,


pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus
(IUPK) wajib menyusun program pengembangan pertambangan. Dalam ketentuan
umum disebutkan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah usaha untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif,
agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya. Diatur pula bahwa IUP Eksplorasi
dan Produksi salah satu kewajibannya memuat tentang rencana pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah pertambangan. Dimana
pemegang IUP dan IUPK dalam menyusun program dan melaksanakan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat setempat dengan melibatkan
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Terkait implementasi semua kewajiban tersebut, maka pengembangan dan


pemberdayaan masyarakat setempat menjadi satu dari beberapa objek
pengawasan yang dilakukan terhadap penyelenggaraan usaha pertambangan.
Pada dasarnya ada tiga alasan penting bagi perusahaan melakukan pengembangan
masyarakat (community development), antara lain untuk mendapatkan izin lokal
beroperasinya perusahaan, menciptakan sustainable future (masa depan yang
berkelanjutan), dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memenuhi sasaran-
sasaran usahanya, yaitu:

3
Pertama, Izin lokal merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh perusahaan dalam
rangka menjaga keberlangsungan kegiatannya di wilayah hak ulayat sebagai
bagian dari community (masyarakat).
Kedua, sustainable future (masa depan yang berkelanjutan), baik bagi community
(masyarakat) dan lingkungan, serta terutama bagi keberlanjutan perusahaan itu
sendiri. Melalui community development (pengembangan masyarakat),
diharapkan korporat dapat menciptakan strategi pengembangan usaha melalui
kerjasama yang proaktif dengan komuniti. Dengan demikian maka akan tercipta
hubungan baik dengan komuniti yang dapat menunjang aktivitas industri yang
dilakukan oleh perusahaan.
Ketiga, program community development perlu diaplikasikan untuk menciptakan
suasana yang kondusif. Pemenuhan sasaran perusahaan tersebut dapat berupa
membangun jaringan dengan berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) seperti
menjalin hubungan positif dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat,
membangun citra positif di mata publik, maupun investasi bagi pertumbuhan dan
keberlangsungan usaha.

Program pengembangan wilayah dan masyarakat disekitar wilayah pertambangan


merupakan kesempatan bagi proses pembangunan daerah yang belum terjangkau
oleh program pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan antara lain melalui
kemitraan sinergis stakeholder, dan konsepsi program. Kemitraan sinergis
stakeholders meliputi pembentukan lembaga fasilitasi sebagai sarana interaksi
stakeholders, dan membentuk pula lembaga fasilitasi alternatif mediasi resolusi
konflik. Kemudian konsepsi program terdiri dari komitmen perusahaan,
pendekatan program, kebutuhan umum komunitas, dan dukungan pendanaan
(Suyartono, 2003:200-206). Program-program CSR yang selama ini dijalankan oleh
pihak perusahaan tambang belum mampu memberikan dampak yang signifikan
bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat disekitar areal tambang,
khususnya didesa-desa. Program yang lebih dominan memberikan ikan daripada
kail menjadikan pemberdayaan tidak berjalan dan tidak menumbuhkan alternatif
ekonomi lain.

4
Jikapun ada beberapa yang sifatnya pemberdayaan melalui peningkatan
keterampilan misalnya, namun kemudian tidak didukung oleh modal dan
kebijakan pendukung oleh pemerintah daerah dan industri maka akan gagal juga.
Industri energi dan pertambangan perlu memberikan konstribusi dalam
meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama komunitas lokal di sekitar wilayah
operasi dan membantu terciptanya pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.

Sebagai salah satu perwujudan tanggung jawab social perusahaan pada kegiatan
usaha pertambangan mineral dan batubara adalah dengan melaksanakan program
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mengembangkan masyarakat yang
diarahkan guna mencapai kondisi dan kualitas kehidupan social ekonomi yang lebih
baik, meliputi community relation (hubungan masyarakat), community services
(pelayanan kepada masyarakat), dancommunity empowerment (pemberdayaan
masyarakat).

Perusahaan pertambangan tidak mengambil alih tanggung jawab Pemerintah dalam


pembangunan, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), melainkan
lebih memperkuat strategi kebijakan pembangunan yang sudah ditetapkan oleh
Pemerintah perusahaan pertambangan bukanlah agen utama dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Pemerintah yang mempunyai peran penting sebagai agen
dan perusahaan pertambangan hanya sebagai mitrakerja saja. PPM adalah upaya
dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian, pendidikan, sosial budaya,
kesehatan, dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang, baik secara
individual maupun kolektif agar tingkat kehidupan masyarakat sekitar tambang
menjadi lebih baik dan mandiri.

Cetak Biru (Blue Print) PPM masa berlaku dari tahun 2020-2024 ini adalah dokumen
yang berisi perencanaan strategis pembangunan terpadu yang memuat arah

5
kebijakan PPM di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah. Cetak Biru ini disusun secara
transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, parsipatif, terukur, berkeadilan,
berwawasan lingkungan serta sesuai norma dan budaya kearifan lokal serta
memperhatikanrencana pembangunan jangka menengah nasional dan daerah serta
rencana tata ruang wilayah nasional dan daerah yang melibatkan bupati/walikota
yang wilayahnya terdapat kegiatan usaha pertambangan.

B. Maksud danTujuan

Maksud dari penyusunan Cetak Biru ini adalah memberikan landasan kebijakan
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat pada kegiatan usaha pertambangan.
Tujuan penyusunan Cetak Biru PPM ini adalah untuk memberikan panduan dalam
rangka penyusunan Rencana Induk PPM bagi pelaku Usaha Pertambangan Mineral
dan Batubara di Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang sesuai dengan Peraturan
Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral
dan Batubara dan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengembangan dan Pemberdayan Masyarakat.

Tujuan penyelenggaraan Cetak Biru (Blue Print) adalah untuk:


1. Memastikan bahwa Cetak Biru (Blue Print) telah mengintegrasikan hal-hal yang
memuat; peningkatan Indeks Pembangunan Manusia, pembangunan Ekonomi
Masyarakat sekitar tambang sampai dengan pelaksanaan kegiatan
pascatambang, pengembangan sosial budaya dan lingkungan kehidupan
masyarakat sekitar tambang yang berkelanjutan, pengembangan kelembagaan
komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian serta pembangunan
infrastruktur.

2. Memastikan bahwa Cetak Biru (Blue Print) telah mempertimbangkan Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Daerah, telah sesuai dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Daerah serta melibatkan
Kabupaten/Kota yang wilayahnya terdapat kegiatan usaha pertambangan.
6
3. Merumuskan Visi dan Misi, Sasaran, Kebijakan dan Program/Kegiatan terkait
dengan dampak/implikasi bagi masyarakat yang terkena dampak langsung oleh
kegiatan usaha pertambangan atau berada disekitar area usaha pertambangan.

C. Dasar Hukum

Dasar atau rujukan hukum yang digunakan dalam penyusunan Cetak Biru (Blue Print)
Sulawesi Tengah adalah sejumlah peraturan perundang-undangan digunakan sebagai
rujukan yakni berdasarkan:
1. Pasal 33 Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
5. Undang-Undang Nomor 23Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara.
8. Peraturan PresidenNomor 2 Tahun 2015 tentangRencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019.
9. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral.
10. Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
11. Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan
Pertambangan Mineral dan Batubara.
12. Keputusan Menteri Energi dan SumberDaya Mineral Republik Indonesia Nomor
1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan
Pemberdayaan Masyarakat.

7
13. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-
2021.
14. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Pertambangan
Mineral dan Batubara.

D. Gambaran Umum Provinsi

Provinsi Sulawesi Tengah terletak diantara 2º22' Lintang Utara dan 3º48' Lintang
Selatan, serta 119º22' dan 124º22' Bujur timur. Di Pulau Sulawesi bagian tengah,
dibagian utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo, dibagian
selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Selatan,
bagian barat berbatasan dengan Selat Makassar, dan bagian Timur berbatasan dengan
Provinsi Maluku. Provinsi Sulawesi Tengah terdiri atas 13 kabupaten dan 1 kota, 147
kecamatan, 170 kelurahan, dan 1.839 desa. Provinsi ini memiliki luas daratan 61.841,29
km2 (BPS Sulawesi Tengah, 2018), dengan penduduk 2.831.283 jiwa (BPS Sulawesi
Tengah, 2018), dengan tingkat kepadatan penduduk 46 jiwa/km2 dan Luas wilayahnya
65.526,72 km². Provinsi Sulawesi Tengah memiliki Ibukota di Kota Palu merupakan
provinsi yang dibentuk berdasarkan UU No. 2 Tahun 1964.
1. Kondisi Umum Wilayah dan Geografis
Sulawesi Tengah merupakan provinsi yang memiliki luas wilayah terbesar di Pulau
Sulawesi, dan terletak di bagian tengah Pulau Sulawesi. Luas wilayah daratan
Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor 8 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi
Sulawesi Tengah, yakni mencapai 65.526,72 Km2 atau 6.552.672 Ha. Secara rinci
luas wilayah daratan Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:

8
TABEL1.1
POLA RUANG PROVINSI SULAWESI TENGAH

LUAS
No. FUNGSI KAWASAN KETERANGAN
Ha %
I. Kawasan Lindung 2.329,74 35,55
Kawasan Konservasi Suaka Alam dan Pelestarian 656.270* 10 Termasuk DPCLS seluas 5.510 Ha
Alam
Kawasan Konservasi Suaka Alam 340.120 5,19
dan Pelestarian Alam Air
Hutan Lindung 1.333.355* 21 Termasuk DPCLS seluas 9.802 Ha
dalam Proses Persetujuan DPR RI
II. Kawasan Budidaya Hutan 2.078.858 31,73
Hutan Produksi Tetap (HPT) 1.442.649 22,02
Hutan Produksi (HP) 412.746 6,3
Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) 223.463 3,41
III. Areal Penggunaan Lain (APL) 2.083.765 32
APL 2.083.765 32
IV. Perairan (Danau dan Sungai) 60.304 0,92
Jumlah III & IV 2.144.069 32,72
Luas Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (I+II+III+IV) 6.552.672 100
Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2013-2033

Sedang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2015


tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan bahwa luas Wilayah
Daratan Provinsi Sulawesi Tengah adalah 61.841,29 Km2. Selanjutnya pola ruang
Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada gambar berikut ini:
GAMBAR 1.1
PETA POLA RUANG PROVINSI SULAWESI TENGAH

Sumber: RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, Tahun 2013-2033

9
2. Wilayah Administrasi
Secara administratif Provinsi Sulawesi Tengah terbagi dalam 12 Pemerintah
Kabupaten dan 1 Pemerintah Kota, beserta perangkat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah. Pemerintah Kabupaten dan Kota membawahi Pemerintah Kecamatan dan
Desa/Kelurahan. Pemerintahan Kabupaten/Kota tersebut sebagai berikut:

TABEL 1.2
KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI SULAWESI TENGAH

Kelurahan/ Luas Wilayah


No. Kab/ Kota Ibukota Kecamatan
Desa (Km2)
1 Kabupaten Banggai Kepulauan Salakan 12 144 2.448,79
2 Kabupaten Banggai Luwuk 23 337 9.672,70
3 Kabupaten Morowali Bungku 9 133 3.037,04
4 Kabupaten Poso Poso 19 166 7.112,25
5 Kabupaten Donggala Donggala 16 167 4.275,08
6 Kabupaten Toli-Toli Toli-Toli 10 106 4.079,77
7 Kabupaten Buol Buol 11 115 4.043,57
8 Kabupaten Parigi Moutong Parigi 23 283 5.089,91
9 Kabupaten Tojo Una-Una Ampana 12 146 5.721,15
10 Kabupaten Sigi Bora 15 176 5.196,02
11 Kabupaten Banggai Laut Banggai 7 66 725,67
12 Kabupaten Morowali Utara Kolonodale 10 125 10.004,28
13 Kota Palu Palu 8 45 395,06
Sumber: Sulawesi Tengah Dalam Angka, 2018

Luas perairan laut Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 193.923,75 Km2 dengan
jumlah pulau sebanyak 1.140 pulau, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo;
• Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Maluku dan Provinsi Maluku
Utara;
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi
Sulawesi Tenggara;
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Provinsi Sulawesi
Barat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2015 tentang


kode dan data wilayah administrasi pemerintahan, hingga Tahun 2015Provinsi

10
Sulawesi Tengah telah memiliki 12 Kabupaten dan 1 Kota, yang meliputi 174
Kecamatan, 168 Kelurahan dan 1.839 Desa.

3. Profil Demografis
Pada umumnya keadaan alam di wilayah Sulawesi Tengah, tidak jauh berbeda
dengan wilayah lainnya di Pulau Sulawesi. Bentangan pegunungan dan dataran
tinggi mendominasi permukaan tanah di provinsi ini. Di bagian utara yakni wilayah
Kabupaten Buol dan Toli-Toli, terdapat deretan pegunungan yang berangkai ke
jajaran pegunungan di Provinsi Sulawesi Utara.

Di bagian tengah terdapat tanah genting yang diapit oleh Selat Makassar dan Teluk
Tomini. Di wilayah ini yang secara administratif termasuk Kabupaten Donggala dan
Kabupaten Parigi Moutong, sebagian besarnya merupakan daerah pegunungan dan
perbukitan. Di bagian selatan dan timur yang mencakup wilayah Kabupaten Poso,
Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai, berjejer
deretan pegunungan yang sangat rapat seperti Pegunungan Tokolekayu,
Pegunungan Verbeek, Pegunungan Tineba, Pegunungan Pampangeo, Pegunungan
Fennema, Pegunungan Balingara, dan Pegunungan Batui. Sebagian besar dari
daerah-daerah pegunungan itu mempunyai lereng-lereng yang terjal dengan
kemiringan di atas 45 derajat.

Paparan dataran rendahnya yang tidak terlalu luas tersebar di sepanjang pantai dan
di daerah muara-muara sungai. Dilihat dari ketinggiannya, dataran Provinsi Sulawesi
Tengah yang ketinggiannya antara 0-100 meter mencapai luas sekitar 20,2 persen,
daerah dengan ketinggian antara 101-500 meter sekitar 27,2 persen, antara 501-
1.000 meter 26,7 persen dan daerah dengan ketinggian di atas 1.000 meter 25,9
persen.

Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah


membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta
sebagian pulau Sumatra, musim hujan di Sulawesi Tengahantara bulan April dan
Septembersedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata
11
curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk
curah hujan terendah di Indonesia.

Rata-rata curah hujan tertinggi di Sulawesi Tengah terjadi di Kabupaten Toli-Toli


yaitu sebanyak 217,8 mm dan yang terendah di Kota Palu sebanyak 71,7 mm.
Berbeda dengan daerah di Indonesia pada umumnya, selama tahun 2017 Kota Palu
setiap bulan mengalami hujan. Namun musim hujan ini dapat digolongkan menjadi
3 jenis berdasarkan frekuensi curah hujan, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Curah
hujan tinggi terjadi pada bulan Juni sekitar 165,6 mm, curah hujan sedang terjadi
pada bulan Mei sekitar 71,6 mm dan curah hujan rendah pada bulan Februari
sekitar 24,6 mm. Suhu udara di Provinsi Sulawesi Tengah berkisar antara 25 sampai
31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai
76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius. Terdapat
empat kabupaten/kota yang memiliki stasiun meteorogi di Provinsi Sulawesi
Tengah, yaitu Kabupaten Banggai, Kabupaten Poso, Kabupaten Toli-Toli, dan Kota
Palu. Dari keempat stasiun tersebut, rata-rata suhu tertinggi selama tahun 2017
berada di Kabupaten Banggai yaitu 28 °C dan rata-rata suhu terendah berada di
Kabupaten Toli-Toli dengan suhu 27 °C. Sepanjang tahun 2017, rata-rata suhu udara
terendah di Kota Palu yaitu 23,5 °C terjadi pada bulan Juli, sedangkan tertinggi yaitu
33,8 °C terjadi pada bulan April.

4. Profil Wilayah Operasi Pertambangan


Provinsi Sulawesi Tengah memiliki berbagai potensi sumber daya alam yang
melimpah dan beranekaragam sebagai salah satu modal utama pembangunan.
Keanekaragaman sumber daya alam yang terkenal hingga saat ini adalah sumber
daya mineral berupa tambang nikel dan minyak bumi, serta hasil hutan yang
masih memiliki peran dalam sektor perkayuan nusantara. Struktur perekonomian
Provinsi Sulawesi Tengah masih didominasi Sektor Pertambangan Nikel yang
terlihat dari besarnya peranan sektor ini terhadappembentukan PDRB Sulawesi
Tengah yaitu sebesar 15,43 persen. Pada Tahun 2019ijin Usaha Pertambangan di
Sulawesi Tengah sebanyak 98 perusahaan IUP Logam yang tersebar di 125 Desa

12
yang tersebar di 8 Kabupaten yaitu di Kabupaten Donggala sebanyak 3
perusahaan di 6 Desa, Kabupaten Parigi Moutoung sebanyak 1 perusahaan di 3
Desa, KabupatenTojo Una-Una sebanyak 5 perusahaan 5 desa, Kabupaten
Banggai sebanyak 15 perusahaan 11 desa, Kabupaten Morowali Utara sebanyak
22 perusahaan di 23 desa, Kabupaten Morowali sebanyak 38 perusahaan di 43
desa, Kabupaten Toli-Toli sebanyak 13 perusahaan di 28 desa, dan Kabupaten
Buol sebanyak 1 perusahaan di 6 desa.

Sedangkan untuk bahan galian batuan berjumlah 210 IUP yang tersebar di Kota
Palu 35 perusahaan di 7 kelurahan, Kabupaten Donggala 50 perusahaan di 25
desa, Kabupaten Parigi Moutoung 7 perusahaan di 6 desa, Kabupaten Poso 11
perusahaan di 11 desa, Kabupaten Tojo Una-Una 11 perusahaan di 9 desa,
Kabupaten Banggai 20 perusahaan di 12 desa, Kabupaten Morowali Utara 13
perusahaan 8 desa, Kabupaten Morowali 47 perusahaan di 27 desa, Kabupaten
Toli-Toli 14 perusahaan di 4 desa, dan Kabupaten Buol 2 perusahaan di 2 desa.

Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2019,
terdapat 119 Ijin Usaha Pertambangan (IUP) mineral logam yang terdiri dari 98
IUP Operasi Produksi, 16 IUP Eksplorasi dan 5 IUP Operasi Produksi Penanaman
Modal Asing (OP PMA) dengan luas 482.543,66 ha. Adapun IUP batuan Wilayah
Ijin Usaha Pertambangan (WIUP) sebanyak 368 IUP yang terdiri dari 158 IUP
Eksplorasi dan 210 IUP Operasi Produksi dengan luas 42.265,45 ha.

Data IUP yang tersebar di semua Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi
Tengah adalah sebagian besar IUP bahan galian nikel, emas, chromite, emas,
molydenum, tembaga, bijih besi. Kegiatan pertambangan di wilayah Provinsi
Sulawesi Tengah masih besar dan dapat dipastikan bahwa kegiatan penambangan
masih produktif berlangsung pada tahun tahun yang akan datang. Berkenan dengan
pengembangan potensi sumberdaya bahan galian mineral yang ada diluar kegiatan
penambangan, pemerintah daerah mengembangkan sumber ekonomi alternatif
yang akan dipersiapkan pasca penambangan dimaksudkan sebagai pengembangan

13
ekonomi masyarakat lokal, baik pengembangan pada sektor perikanan,
perkebunan, serta sektor perikanan yang akan menjadi alternatif yang potensial
dan saat ini akan berkembang di hampir semua kawasan.

14
BAB II
CETAK BIRU (BLUE PRINT) PPM
SEKITAR PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

A. Visi dan Misi PPM

Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sebagai bagian dari


pengembangan komunitas sekitar wilayah pertambangan pada dasarnya terintegrasi
dengan visi dan misi yang ingin dicapai oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Berkenaan dengan hal tersebut, penyusunan Visi dan Misi PPM dengan demikian
disusun dari perencanaan yang menjadikan Visi dan Misi Gubernur sebagaimana
tercantum dalam RPJMD 2016-2021, RTRW Provinsi Sulawesi Tengah, dan RPJMN
2015-2019 sebagai acuan.

Provinsi Sulawesi Tengah dalam mewujudkan implementasi dari perencanaan


pembangunan daerah khususnya program pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat pada kegiatan Usaha Pertambangan, maka diperlukan suatu model dan
paradigma perencanaan yang sejalan dengan pembangunan daerah yang meliputi
seluruh aspek. Berdasarkan penilaian dan analisis data, telah banyak kemajuan atau
prestasi yang dicapai. Kemajuan tersebut antara lain pembangunan infrastruktur
daerah, pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, penguatan Sumber Daya
Manusia (SDM), peningkatan daya saing serta indikator-indikator keberhasilan lainnya
seperti Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pengentasan kemiskinan,kesempatan
kerja serta kemajuan dalam sektor-sektor ekonomi lainnya.

Guna menentukan arah ke depan yang menggambarkan tujuan yang ingin dicapai dari
penyelenggaraan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat serta guna
menyatukan persepsi, interprestasi serta komitmen seluruh Badan Usaha
Pertambangan dan komponen masyarakat sekitar tambang, maka perlu ditetapkan
Visi PPM Provinsi Sulawesi Tengah yang dapat menjadi daya pendorong dalam
mewujudkan kehidupan yang dicita-citakan.

15
Mengacu pada permasalahan pembangunan daerah dan isu strategis yang perlu
diselesaikan dan berpijak pada prioritas pembangunan dalam RPJMD Provinsi Sulawesi
Tengah Tahun 2016-2021 dan prioritas pembangunan nasional yang tertuang dalam
RPJMN Tahun 2015-2019, dengan mempertimbangkan potensi, kondisi,
permasalahan, tantangan dan peluang serta isu-isu strategis yang terjadi di provinsi
Sulawesi Tengah maka Visi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Sulawesi Tengah adalah:

“SULAWESI TENGAH MAJU, MANDIRI DAN BERDAYA SAING”

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan


untuk mewujudkan visi. Rumusan misi membantu lebih jelas penggambaran visi yang
ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang harus dilakukan. Untuk mewujudkan
Misi dari Provinsi Sulawesi Tengah 2016-2021, ditempuh melalui 5 (lima) Misi sebagai
berikut:
• Melanjutkan Reformasi Birokrasi, Mendukung Penegakan Supermasi
Hukum dan HAM
• Meningkatkan Pembangunan InfrastrukturDaerah dan Mendukung
Kemandirian Energi
• Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan
• Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya Agribinis dan Maritim yang
Optimal dan Berkelanjutan Sejajar Dengan Provinsi Maju di Kawasan
Indonesia Timur Indonesia
• Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Yang Berdaya Saing dan
Berbudaya

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi yang selanjutnya disingkat RTRWP adalah
hasil perencanaan tata ruang yang merupakan penjabaran strategi dan arahan
kebijakan pemanfaatan ruang wilayah nasional dan Pulau Sulawesi ke dalam
struktur dan pola ruang wilayah Provinsi. Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis
Provinsi yang selanjutnya disebut RTR Kawasan Strategis Provinsi adalah Rencana
16
Tata Ruang yang penataan ruang kawasannya diprioritaskan karena mempunyai
pengaruh yang sangatpenting dalam lingkup Provinsi terhadap kepentingan
pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya dan/atau lingkungan.

Kegiatan PPM juga sejalan dengan RTRW Provinsi Sulawesi Tengah yang sudah disusun
sejak tahun 2013, yaitu Terlihat bahwasanya keberadaaan RTRW guna menjamin
pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada pengendalian wilayah tambang dan
pembangunan ekonomi yang linear dengan upaya peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang menjadi tujuan dari PPM. Dalam rangka mencapai tujuan dimaksud,
kebijakan yang diambil oleh pemerintah provinsi adalah, yaitu :
Kawasan peruntukan pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi
sumberdaya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan
peta/data geologi dan merupakan tempatdilakukannya seluruh tahapan kegiatan
pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, operasi produksi dan
pasca tambang, baik wilayah daratan maupun perairan.Serta untuk mewujudkan
pembangunan wilayah yang bertumpu pada sektor pertanian, kelautan, pariwisata
dan pertahan keamanan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Kriteria Kawasan Pertambangan yaitu kawasan yang secara teknis dapat digunakan
untuk pemusatan kegiatan pertambangan serta tidak mengganggu kelestarian
fungsi lingkungan hidup. Secara ruang jika digunakan untuk krgiatan pertambangan
maka kawasan ini dapat bermanfaat yaitu: untuk meningkatkan produksi
pertambangan, meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor dan sub
sektor kegiatan ekonomi disekitarnya, meningkatkan fungsi lindung, meningkatkan
upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam, meningkatkan pendapatan
masyarakat, meningkatkan pendapatan nasional dan daerah, menciptakan
kesempatan kerja, meningkatkan kesempatan ekspor dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Keterpaduan di atas juga relevan dengan RPJMN 2014-2019, yakni “Terwujudnya


Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
dengan misi, yaitu:
17
(a) mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan;
(b) mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis berlandaskan
negara hukum;
(c) mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim;
(d) mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera;
(e) mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
(f) mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional;
(g) mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Dengan mencermati berbagai dokumen yang terkait dimaksud, maka rencana


pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah ini terikat
dengan konteks yang lebih terfokus pada upaya membangun kemandirian masyarakat
dengan bertumpu pada aspek lokalitas yang kuat dan kompetitif. Berkenaan dengan
rancangan cetak biru pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, maka konteks
masyarakat pasca tambang relevan dengan semangat pembangunan berkelanjutan
yang ada di hampir semua dokumen.

1. Visi PPM
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek sebagaimana diuraikan diatas maka
Visi PPM disusun sebagai berikut :
Terwujudnya Masyarakat Yang Maju, Mandiri, Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan dan Kualitas manusia yang berdaya saing dan Berbudaya

Kata Kunci Visi diatas diuraikan sebagai berikut:


Terwujudnya masyarakat yang maju berarti kondisi masyarakat yang lebih baik
bisa memanfaatkan dan mengelola teknologi dengan baik yang bisa
meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membaiknya pendapatan perkapita
masyarakat lingkar tambang membaikinya pendapatan perkapita, infrastruktur
18
yang berkembang baik, kemiskinan menurun, berkurangnya tingkat
penggangguran dan pendapatan petani makin baik disekitar wilayah tambang.
Mandiridiartikan masyarakat lingkar tambang setelah pasca penambangan dapat
berdiri diatas kakinya sendiri tidak bergantung dengan para pengusaha Izin
Usaha Pertambangan dalam arti secara ekonomi tidak tergantung dengan para
pengusaha pertambangan.
Pemberdayaan perekonomian masyarakat dimana bisa meningkatkan
pertumbuhan kesempatan kerja dengan mendorong pertumbuhan ekonomi
sangat besar kepada Usaha Kecil Menegah dan Koperasi dengan meningkatkan
usaha kecil menengah menambah akses terhadap perluasan KUR dengan
meningkatan bantuan teknis dalam aspek pengembangan produk dan
pemasaran.
Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Berdaya Saing dan BerbudayaDengan
meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan melalui
teknologi dan ilmu pengetahuan dan berbudaya maka upaya peningkatan
pengusahaan pengetahuan dan teknologi karena menguasai teknologi dan
pendidikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saingserta akan memacu
terciptanya kreatifasi dan inovasi berbudaya hingga akan tercapainya
pembangunan ekonomi yang makin mandiri.

2. Misi PPM
Sedangkan untuk mewujudkan Misi PPM Provinsi Sulawesi Tengah, ditempuh
melalui 5 (lima) Misi sebagai berikut:
(a) Meningkatkan indeks pembangunan manusia Provinsi Sulawesi Tengah;
(b) Meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat sekitar tambang sampai
dengan pelaksanaan kegiatan pascatambang;
(c) Pengembangan sosial budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar
tambang yang berkelanjutan;
(d) Pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang
kemadirian PPM;
(e) Pembangunan infrastruktur yang menunjang PPM.

19
B. Kondisi Saat Ini

1. Indeks Pembangunan Manusia


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk
mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia. Secara
umum, pembangunan manusia Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami
kemajuan. Pembangunan manusia didefinisikan sebagai proses perluasan pilihan
bagi penduduk (enlarging people choice).

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya


membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan
bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh
pendapatan, kesehatan, dan pendidikanIPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar,
yaitu umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life), pengetahuan
(knowledge), dan standar hidup layak (decent standard of living).

Umur panjang dan hidup sehat digambarkan oleh Umur Harapan Hidup saat lahir
(UHH) yaitu jumlah tahun yang diharapkan dapat dicapai oleh bayi yang baru lahir
untuk hidup, dengan asumsi bahwa polaangka kematian menurut umur pada saat
kelahiran sama sepanjang usia bayi.

Pengetahuan diukur melalui indikator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama
Sekolah. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) adalah rata-rata lamanya (tahun) penduduk
usia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal.

Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah formal (tahun)
yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang. Standar hidup yang layak digambarkan oleh pengeluaran per kapita
disesuaikan, yang ditentukan dari nilai pengeluaran per kapita dan paritas daya
beli (purchasing power parity).

20
IPM dihitung berdasarkan rata-rata geometrik indeks kesehatan, indeks
pengetahuan, dan indeks pengeluaran. Penghitungan ketiga indeks ini dilakukan
dengan melakukan standardisasidengan nilai minimum dan maksimum masing-
masing komponen indeks.

IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan


pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan
manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status
pencapaian. Secara umum, pembangunan manusia SulawesiTengah terus
mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2018. IPM Sulawesi Tengah
meningkat dari 63,29 pada tahun 2010 menjadi 68,88 pada tahun 2018 atau rata-
rata tumbuh sebesar1,07 persen per tahun.

Pada 2017-2018, IPM Sulawesi Tengah tumbuh 1,13 persen, melaju agak pesat
dibandingkan dengan kenaikan pada 2016-2017, yang tumbuh hanya sebesar 0,95
persen. Meskipun selama periode 2010 hingga 2018 IPM Sulawesi Tengah
menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia Sulawesi
Tengah masih sama. Hingga saat ini, pembangunan manusia Sulawesi Tengah
masih berstatus “sedang”, yang disandang sejak tahun 2010.

Angka IPM Sulawesi Tengah ini masih berada di bawah angka IPM Nasional yang
sebesar 71,39. Apabila dibandingkan dengan 34 provinsi di Indonesia, IPM
Sulawesi Tengah menempati posisi 25. Hal ini berarti Sulawesi Tengah mengalami
kenaikan posisi dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek


esensial, yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup
layak. Oleh karena itu, peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan
setiap komponennya. Seiring dengan meningkatnya angka IPM, indeks masing-
masing komponen IPM juga menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.

21
Tabel 2.1
Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah Menurut Komponen
2010 - 2018

Komponen Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Umur Harapan Hidup
Tahun 66,07 66,39 66,70 67,02 67,18 67,26 67,31 67,32 67,78
saat lahir (UHH)
Harapan Lama
Tahun 11,17 11,82 12,09 12,36 12,71 12,72 12,92 13,04 13,13
Sekolah (HLS)
Rata-rata Lama
Tahun 7,65 7,69 7,73 7,82 7,89 7,97 8,12 8,29 8,52
Sekolah (RLS)
Pengeluaran per
Rp000 7.988 8.077 8.286 8.501 8.602 8.768 9.034 9.311 9.488
kapita disesuaikan
IPM 63,29 64,27 65,00 65,79 66,43 66,76 67,47 68,11 68.88
Pertumbuhan IPM % 1,54 1,13 1,22 0,97 0,49 1,07 0,95 1,13
Sumber: BPS Sulteng

a. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat


Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur
panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama
periode 2010 hingga 2018, SulawesiTengah meningkat dari 63,29 pada tahun
2010 menjadi 68,88 pada tahun 2018 atau rata-rata Sulawesi Tengah telah
berhasil meningkatkan Umur Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,25 tahun
atau rata-rata tumbuh sebesar 0,27 persen per tahun selama periode
tersebut. Pada tahun 2010, Umur Harapan Hidup saat lahir di Sulawesi
Tengah sebesar 66,07 tahun, dan pada tahun 2018 naik menjadi 67,78 tahun.
UHH Sulawesi Tengah tahun 2018 tersebut memiliki selisih 3,42 tahun di
bawah angka nasional yang sebesar 71,20.

b. Dimensi Pengetahuan
Dimensi pengetahuan pada IPM dibentuk oleh dua indikator, yaitu Harapan
Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Kedua indikator ini
terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2018,
Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah meningkat sebesar 1,96
tahun, sementara Rata-rata Lama Sekolah meningkat 0,87 tahun. Selama
periode 2010 hingga 2018, Harapan Lama Sekolah secara rata-rata tumbuh
sebesar 2,05 persen per tahun. Meningkatnya Harapan Lama Sekolah menjadi
sinyal positif bahwa semakin tinggi partisipasi penduduk yang bersekolah. Di

22
tahun 2018, Harapan Lama Sekolah di Sulawesi Tengah telah mencapai 13,13
yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk
menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1 atau telah masuk di D2.
Sementara itu, Rata-rata Lama Sekolah di Sulawesi Tengah pada tahun 2018
tercatat 8,29 tahun atau tumbuh 1,36 persen per tahun selama periode 2010
hingga 2018. Pertumbuhan dimensi pendidikan yang positif ini merupakan
modal penting dalam membangun kualitas manusia Sulawesi Tengah yang
lebih baik. Hingga tahun 2018, secara rata-rata penduduk Sulawesi Tengah
berusia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan hingga kelas IX (SMP
kelas III). Berbeda dengan dimensi yang lain, capaian dimensi pengetahuan di
Sulawesi Tengah ini dapat dikatakan sangat baik. Rata-Rata Lama Sekolah dan
Harapan Lama Sekolah yang dicapai Sulawesi Tengah lebih unggul
dibandingkan angka nasional yang masing-masing sebesar 12,91 tahun dan
8,17 tahun.

c. Dimensi Standar Hidup Layak


Dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia adalah standar hidup
layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga konstan
2012). Pada tahun 2018, pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi Tengah
mencapai Rp9,49 juta per tahun atau meningkat sebesar 1,9 persen
dibandingkan tahun 2017 yang sebesar Rp9,31 juta per tahun. Selama delapan
tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat sebesar Rp1,5
juta selama tahun 2010-2018 atau rata-rata tumbuh sebesar 2,18 persen per
tahun selama periode tersebut. Sama halnya dengan capaian dimensi
kesehatan, dimensi standar hidup layak di Sulawesi Tengah ini juga masih
berada di bawah capaian nasional yang sebesar Rp11,06 juta.

d. Pencapaian Pembangunan Manusia di Tingkat Kabupaten/Kota


Pada tahun 2018, pencapaian pembangunan manusia di tingkat
kabupaten/kota cukup bervariasi. Sebaran IPM di Sulawesi Tengah berkisar
antara 63,38 (Tojo Una-una) hingga 80,91 (Palu). Pada dimensi umur panjang
dan hidup sehat, Umur Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 63,57 tahun
23
(Parigi Moutong) hingga 70,51 tahun (Poso). Sementara pada dimensi
pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,82 tahun (Tojo Una-
una) hingga 16,20 tahun (Palu), serta Rata-rata Lama Sekolah berkisar antara
7,18 tahun (Parigi Moutong) hingga 11,33 tahun (Palu). Adapun rentang nilai
pengeluaran per kapita disesuaikan berkisar antara 7.545 ribu rupiah per tahun
(Banggai Kepulauan) hingga 15.074 ribu rupiah per tahun (Palu).

Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2018 juga terlihat dari


perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah
kabupaten/kota yang berstatus “tinggi” bertambah dari yang awalnya hanya
satu kabupaten/kota pada tahun 2017 menjadi dua kabupaten/kota pada
tahun 2018. Kota Palu pada tahun 2018 masih menjadi kabupaten/kota dengan
IPM bestatus “sangat tinggi” terhitung sejak dari tahun 2017. Hal ini
menunjukkan pembangunan manusia di Kota Palu yang cukup baik dari tahun
ke tahun dengan mempertahankan pertumbuhan yang stabil dari tahun 2017
hingga 2018 dengan capaian angka IPM di atas 80.

Tidak hanya itu, peningkatan pembangunan manusia di kabupaten/kota di


Sulawesi Tengah juga tampak pada perubahan status pembangunan manusia di
Kabupaten Poso. Pada tahun 2017, pembangunan manusia di kabupaten ini
masih berstatus sedang. Namun pada tahun 2018, kini Kabupaten Poso mulai
mampu mencapai pembangunan manusia dengan status ”tinggi” dengan nilai
IPM sebesar 70,68. Angka tersebut meningkat 0,9 poin dari tahun sebelumnya
yang sebesar 69,78.

Peningkatan IPM di tingkat provinsi juga tercermin pada level kabupaten/kota.


Selama periode 2017 hingga 2018, seluruh kabupaten/kota mengalami
peningkatan IPM. Pada periode ini, Kabupaten Sigi (1,41%) tercatat sebagai
kabupaten/kota dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat
sedangkan kemajuan pembangunan manusia di Kabupaten Donggala (0,74%)
tercatat paling lambat di Sulawesi Tengah.

24
Tabel 2.2
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota, 2017-2018

Pengeluaran per IPM


UHH HLS RLS Kapita
Provinsi
(tahun) (tahun) (tahun) Disesuaikan(Rp00
Pertumbuhan
0) Capaian
(%)

2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017-2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Banggai Kepulauan 64,53 65,12 13,03 13,04 7,99 8,14 7.440 7.545 64,07 64,68 0,95
Banggai 70,02 70,32 12,89 13,22 7,92 8,06 9.516 9.712 69,00 69,85 1,23
Morowali 68,07 68,45 12,77 12,89 8,73 8,98 11.012 11.159 70,41 71,14 1,04
Poso 70,16 70,51 13,38 13,68 8,81 9,04 8.781 8.936 69,78 70,68 1,29
Donggala 65,89 66,37 12,46 12,47 7,84 7,85 7.924 8.106 64,66 65,14 0,74
Toli-Toli 64,12 64,71 12,70 12,71 7,85 7,96 7.916 8.017 64,05 64,60 0,86
Buol 67,00 67,59 13,06 13,07 8,63 8,74 7.934 8.079 66,69 67,30 0,91
Parigi Moutong 63,19 63,57 12,44 12,45 6,98 7,18 9.488 9.808 64,09 64,85 1,19
Tojo Una-Una 64,07 64,61 11,81 11,82 7,90 8,16 7.465 7.608 62,61 63,38 1,23
Sigi 68,72 69,15 12,51 12,85 8,22 8,43 8.113 8.236 66,72 67,66 1,41
Banggai Laut 63,62 64,21 12,87 12,88 8,21 8,44 7.693 7.810 64,08 64,80 1,12
Morowali Utara 68,34 68,77 12,21 12,22 8,39 8,58 8.842 8.985 67,35 67,95 0,89
Kota Palu 69,93 70,31 15,92 16,20 11,26 11,33 14.871 15.074 80,24 80,91 0,83
SULAWESI TENGAH 67,32 67,78 13,04 13,13 8,29 8,52 9.311 9.488 68,11 68,88 1,13
Sumber: BPS Sulteng

2. Profil Kesejahteraan
Ibukota Sulawesi Tengah adalah Palu. Kota ini terletak di Teluk Palu dan terbagi dua
oleh Sungai Palu yang membujur dari Lembah Palu dan bermuara di laut. Penduduk asli
Sulawesi Tengah terdiri atas 19 kelompok etnis atau suku dari 19 kelompok/etnis
tersebut, Jumlah tokoh pemangku adat adalah sebanyak 216 orang. Di samping 12
kelompok etnis, ada beberapa suku terasing hidup di daerah pegunungan seperti suku
Da'a di Donggala, suku Wana di Morowali, suku Seasea di Banggai dan suku Daya di Buol
Toli-Toli. Meskipun masyarakat Sulawesi Tengah memiliki sekitar 22 bahasa yang saling
berbeda antara suku yang satu dengan yang lainnya, namun masyarakat dapat
berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
dan bahasa pengantar sehari-hari.

Selain penduduk asli, Sulawesi Tengah dihuni pula oleh transmigran seperti dari Bali,
Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur dengan masyarakat Bugis dan
Makasar serta etnis lainnya di Indonesia sejak awal abad ke 19 dan sudah membaur.
Jumlah penduduk di daerah ini sekitar 2,876,689 jiwa yang mayoritas beragama
islam, lainnya Kristen, Hindu dan Buddha. Tingkat toleransi beragama sangat tinggi
dan semangat gotong-royong yang kuat merupakan bagian dari kehidupan
25
masyarakat. Masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan diketuai oleh ketua adat
disamping pimpinan pemerintahan seperti Kepala Desa. Secara umum kondisi
keberagamaan agama yang dianut oleh masyarakat pada tahun 2018 terdiri dari:
• Masyarakat penganut Agama Islam dengan tingkat persentase sebesar 78,9%
• Masyarakat penganut Agama Kristen Protestan dengan tingkat persentase sebesar
16,29%
• Masyarakat penganut Agama Kristen Katolik dengan tingkat persentase sebesar
1,47%
• Masyarakat penganut Agama Hindu dengan tingkat persentase sebesar 3,07%
• Masyarakat penganut Agama Buddha dengan tingkat persentase sebesar 0,68%
Keberagaman pemeluk agama di Sulawesi Tengah di komunikasikan melalui Forum
Komunikasi Antar Umat Beragama yang berfungsi mendinamisir kerukunan kehidupan
antar umat beragama, intern umat beragama dan kerukunan antar umat beragama
dengan pemerintah, dengan pola saling menghargai antar satu sama lainnya.

Pertanian merupakan sumber utama mata pencaharian penduduk dengan padi


sebagai tanaman utama, kopi, kelapa, kakao dan cengkeh merupakan tanaman
perdagangan unggulan daerah ini dan hasil hutan berupa rotan, beberapa macam
kayu seperti agatis, ebony dan meranti yang merupakan andalan Sulawesi
Tengah.Proporsi pekerja menurut lapangan usaha/pekerjaan merupakan salah satu
ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam menyerap tenaga kerja.
Lapangan usaha/bidang kerja adalah bidang kegiatan dari
pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat penduduk bekerja. Banyaknya tenaga
kerja yang terserap dalam suatu sektor perekonomian dapat digunakan untuk
menggambarkan daya serap sektor perekonomian terhadap angkatan kerja.

Hadirnya perusahaan tambang di Kabupaten/Kota menarik banyak orang untuk mencari


nafkah. Gaji yang besar dan tunjangan yang baik menjadi daya tarik orang-orang untuk
bekerja di perusahan pertambangan.Kehadiran pendatang dari luar daerah
menyebabkan bercampurnya ragam budaya yang ada di masyarakat. Daerah yang
awalnya hanya milik komunal tertentu (penduduk lokal), mulai tergerus dengan budaya-
26
budaya luar yang masuk.Keragaman budaya di wilayah industri menyebabkan budaya
lokal tidak terlalu nampak karena adanya pengaruh dari budaya luar. Hal tersebut
terjadi karena pengaruh budaya luar lebih besar dari budaya lokal. Salah satu lembaga
adat yang ada di daerah tersebut (Pasitabe) menjadi wadah bagi masyarakat lokal
mempertahankan budaya mereka dan menyuarakan aspirasi terhadap perusahaan
tambang yang hadir di wilayah mereka. Bantuan kerjasama dilakukan agar keberadaan
mereka di kampung sendiri tidak dilupakan.

Meski demikian, seiring dengan meningkatnya aktivitas tambang, konflik yang


bernuansa ekonomis menjadi pemicu dibalik konflik berwajah etnis yang seringkali
muncul di banyak kawasan tambang. Umumnya konflik dipicu oleh pengelompokkan
etnisitas di kawasan tambang, utamanya dari luar daerah. Nyaris semua kabupaten
memiliki riwayat konflik di kawasan tambang, umumnya pengelompokkan terjadi
karena penambang dari luar daerah akan menetap di satu titik kawasan yang pada
akhirnya membentuk budaya dan kultur tandingan dengan penduduk setempat.

Dengan demikian, salah satu tantangan bagi PPM ke depan adalah bagaimana
membangun sosialitas antar masyarakat melalui pengembangan interaksi yang lebih
harmonis melalui berbagai agenda-agenda langsung di masyarakat. Aspek sosial
budaya menjadi penting untuk diperhatikan, terutama pada pengembangan budaya
lokal dengan prinsip adaptasi, khususnya bagi penambang dari luar daerah. Prinsip
pembauran menjadi program yang sebenarnya mendesak di kawasan tambang,
utamanya di kawasan-kawasan yang memang banyak didatangi oleh penambang dari
luar Sulawesi Tengah.

Hal lain yang umumnya menjadi fakta umum adalah soal tingkat adaptasi masyarakat
dengan konteks ekonomi. Masyarakat di kawasan tambang secara umum memiliki
pendapatan yang relatif baik dan karenanya kemudian menjadi masyarakat yang
konsumtif. Namun ketika penambangan mineral tidak lagi berjaya, maka umumnya
masyarakat di kawasan tambang akan kembali berkebun atau melaut, meski tentu
dengan kultur konsumsi yang berbeda dengan masa kejayaan penambangan. Fakta

27
lain adalah soal kerusakan lingkungan yang umumnya terjadi sebagai dampak
penambangan. Tidak mudah bagi masyarakat kawasan tambang merehabilitasi
lingkungan tambang dalam waktu singkat. Kejayaan penambangan mineral biasanya
akan menyertakan krisis lingkungan yang berkepanjangan, kultur konsumsi yang
berbeda, dan pada akhirnya terjadi pergeseran norma-norma sosial antarmasyarakat.

a. Produk Domestik Regional Bruto


Ekonomi Sulawesi Tengah semester I-2019 dibandingkan semester I-2018 tumbuh
6,80 persen. Pertumbuhan terjadi hampir di semua lapangan usaha dengan
pertumbuhan kumulatif tertinggi pada lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian, yaitu sebesar 14,12 persen. Pertumbuhan yang cukup tinggi juga terjadi
pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial,
serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial yang masing-masing tumbuh sebesar 13,15
persen dan 11,16 persen.

Bila dilihat dari sumber pertumbuhannya, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah


semester I-2019 yang sebesar 6,80 persen tersebut paling besar disumbang oleh
lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 2,07 persen, diikuti lapangan
usaha Industri Pengolahan sebesar 1,20 persen, dan lapangan usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,20 persen. Sedangkan untuk sektor Konstruksi
berkontribusi sebesar 0,95 persen, dan lapangan usaha lainnya memiliki andil
sebesar 1,37 persen terhadap pertumbuhan ekonomi yang tercipta.

Struktur perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha semester


I-2019 masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: Pertanian,
Kehutanan dan Perikanan (26,81 persen); Pertambangan dan Penggalian (14,48
persen); Konstruksi (12,52 persen); serta Industri Pengolahan (12,36 persen).
Perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah triwulan II-2019 jika dibandingkan dengan
triwulan II-2018 tumbuh sebesar 6,62 persen. Pertumbuhan tersebut dicapai oleh
peningkatan produksi pada hampir seluruh lapangan usaha. Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial merupakan lapangan usaha yang

28
mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu 19,11 persen, diikuti lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian sebesar 12,64 persen, serta pada lapangan usaha Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,46 persen.

Apabila dilihat dari sumber pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah triwulan
II- 2019 dibandingkan dengan triwulan II-2018 yang sebesar 6,62 persen, terlihat
bahwa lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian memiliki sumber pertumbuhan
tertinggi sebesar 1,86 persen, diikuti lapangan usaha Konstruksi sebesar 1,25 persen,
dan lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial
sebesar 1,15 persen. Sedangkan untuk lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan berkontribusi sebesar 0,95 persen, dan lapangan usaha lainnya memiliki
andil sebesar 1,42 persen terhadap pertumbuhan ekonomi yang tercipta. Struktur
perekonomian Provinsi Sulawesi Tengah menurut lapangan usaha triwulan II-2019
masih didominasi oleh empat lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan,
dan Perikanan (26,71 persen); Pertambangan dan Penggalian (14,30 persen);
Konstruksi (12,76 persen), serta Industri Pengolahan (11,96 persen).

Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 bila dibandingkan triwulan


sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 5,64 persen. Pertumbuhan tersebut
dicapai oleh peningkatan nilai tambah bruto pada hampir seluruh lapangan usaha.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lapangan usaha
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial sebesar 28,60 persen,
diikuti peningkatan pada lapangan usaha Konstruksi yang tumbuh 9,88 persen, serta
lapangan usaha Real Estate sebesar 7,63 persen.Jika dilihat dari sumber
pertumbuhannya, ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah Triwulan II-2019 yang tumbuh
sebesar 5,64 persen, paling tinggi disumbang oleh lapangan usaha Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 1,57 persen, diikuti
lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,47 persen, serta
lapangan usaha Konstruksi sebesar 1,04 persen. Sedangkan untuk lapangan usaha
Pertambambangan dan Penggalian berkontribusi sebesar 0,64 persen, dan lapangan
usaha lainnya memiliki andil sebesar 0,93 persen terhadap pertumbuhan ekonomi

29
yang tercipta. Jika dilihat menurut pendekatan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi
Sulawesi Tengah selama semester I tahun 2019 yang mencapai 6,80 persen,
terutama disebabkan oleh tingginya peningkatan komponen Impor Barang dan Jasa
yang mencapai 33,05 persen, diikuti peningkatan pada komponen Pengeluaran
Konsumsi LNPRT sebesar 21,91 persen, serta komponen Ekspor Barang dan Jasa
sebesar 17,16 persen.

Adapun penciptaan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah semester I 2019 paling


besar disumbang oleh komponen Ekspor dengan kontribusi sebesar 9,18 persen,
diikuti kontribusi komponen Impor dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT masing-masing
sebesar 6,31 persen dan 0,38 persen. Cukup besarnya peran komponen Ekspor
terhadap pertumbuhan ekonomi semester I 2019 didukung oleh kinerja ekspor
barang dan jasa Sulawesi Tengah yang mengalami kenaikan 17,16 persen.
Pertumbuhan ini didorong oleh munculnya produk amoniak mulai triwulan III tahun
2018.

Sementara itu untuk kinerja positif komponen Impor diantaranya didukung oleh
meningkatnya impor terutama nikel ore dan besi untuk bahan baku stainless stell.
Struktur PDRB Sulawesi Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun
2019 tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih
didominasi oleh komponen Ekspor yang mencapai 52,04 persen dari PDRB Provinsi
Sulawesi Tengah. Komponen lain yang berkontribusi besar adalah komponen
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) (47,26 persen) dan komponen PMTB
(37,28 persen). Dari pendekatan pengeluaran, pertumbuhan ekonomi Provinsi
Sulawesi Tengah Triwulan II tahun 2019 terhadap Triwulan II tahun 2018 mencapai
6,62 persen, didukung oleh peningkatan komponen Impor Barang dan Jasa sebesar
53,57 persen, diikuti oleh pertumbuhan.komponen Ekspor sebesar 12,14 persen,
serta komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar 7,95 persen.Bila
dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhannya, ekonomi Sulawesi Tengah triwulan
II tahun 2019 terbentuk paling besar dari komponen Impor yakni sebesar 10,23
persen, diikuti komponen Ekspor sebesar 6,50 persen. Struktur PDRB Sulawesi

30
Tengah menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku Triwulan II tahun 2019 tidak
menunjukkan perubahan yang berarti. Aktivitas permintaan akhir masih didominasi
oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) yang mencapai 45,64
persen, diikuti oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mencapai 43,26 persen,
serta komponen PMTB yang mencapai 29,57 persen. Dari sisi pengeluaran,
pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah pada triwulan II tahun 2019 terhadap
triwulan I tahun 2019 yang mencapai 5,64 persen, disebabkan oleh hampir seluruh
komponen PDRB Pengeluaran. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) yang mencapai 110,31 persen, diikuti
komponen PMTB dan komponen PKRT, masing-masing sebesar 5,83 persen dan 2,76
persen.

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan
II tahun 2019 , maka Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) merupakan komponen
dengan sumber pertumbuhan tertinggi, yakni sebesar 5,80 persen, diikuti komponen
PMTB sebesar 1,87 persen. Besarnya andil PKP lebih disebabkan pembayaran THR
bagi PNS dan pensiun. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Indonesia semester I-
2019 tumbuh sebesar 5,06 persen. Pertumbuhan tertinggi terjadi di wilayah
Sulawesi sebesar 6,65 persen, kemudian diikuti pulau Jawa sebesar 5,68 persen.
Struktur perekonomian semester I-2019 secara spasial didominasi oleh Pulau Jawa
sebesar 59,11 persen, diikuti Pulau Sumatera sebesar 21,31 persen dan pulau-pulau
lainnya masing masing kurang dari 10 persen.

b. Pengeluaran Per Kapita


Adapun dimensi terakhir yang mewakili kualitas hidup manusia lanjutnya, adalah
standar hidup layak yang direpresentasikan oleh pengeluaran per kapita (harga
konstan 2012). Pada tahun 2017, pengeluaran per kapita masyarakat Sulawesi
Tengah mencapai Rp9,31 juta per tahun atau Rp775,833 ribu per bulan.Angka ini
meningkat sebesar 3,07 persen dibandingkan tahun 2016 yang sebesar Rp. 9,03
juta per tahun.

31
Selama tujuh tahun terakhir, pengeluaran per kapita disesuaikan meningkat
sebesar Rp. 1,32juta selama tahun 2010-2017 atau rata-rata tumbuh sebesar 2,21
persen per tahun selama periode tersebut. Sama halnya dengan capaian dimensi
kesehatan, dimesi standar hidup layak di Sulawesi Tengah ini juga masih berada
di bawah capaian nasional yang sebesar Rp. 10,66 juta.

c. Gini Ratio
Gini Ratio adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Gini
Ratio adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat (secara
keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga
satu (ketimpangan yang sempurna).

• Perkembangan Gini Ratio September 2014 – Maret 2019


DimanaNilai Gini Ratio Sulawesi Tengah selama periode September 2014 –
Maret 2019 terus mengalami fluktuasi dan mulai Maret 2015 hingga Maret 2019
nilainya cenderung menurun. Kondisi ini menunjukkan bahwa selama periode
Maret 2016 – Maret 2019 terjadi perbaikan pemerataan pengeluaran di Sulawesi
Tengah. Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada
Maret 2018 adalah sebesar 0,370 mengalami penurunan sebesar 0,009 poin
dibanding Maret 2017 yang sebesar 0,379, tetapi naik sebesar 0,003 poin dari
September 2017 yang sebesar 0,367. Untuk daerah perdesaan, pada Maret 2018
Gini Ratio adalah sebesar 0,37 turun 0,002 poin dibanding Maret 2017 yang
sebesar 0,309 serta turun 0,006 poin dibanding September 2017 yang sebesar
0,313.

• Perkembangan Distribusi Pengeluaran Maret 2017– Maret 2018


Selain Gini Ratio ukuran ketimpangan lain yang sering digunakan adalah
persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah atau
yang dikenal dengan ukuran Bank Dunia. Berdasarkan ukuran ini tingkat
ketimpangan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tingkat ketimpangan tinggi jika
persentase pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah angkanya

32
dibawah 12 persen, ketimpangan sedang jika angkanya berkisar antara 12-17
persen, serta ketimpangan rendah jika angkanya berada diatas 17 persen.

Pada Maret 2019, persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah


adalah sebesar 20,28 persen yang berarti ada pada kategori ketimpangan
rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah pada bulan
Maret 2019 ini naik jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yang sebesar
19,54 persen dan naik pula jika dibandingkan dengan kondisi September 2018
yang sebesar 20,95 persen.

Sejalan dengan informasi yang diperoleh dari Gini Ratio, ukuran ketimpangan di
perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan ketimpangan di perdesaan,
meskipun masih pada kategori rendah. Persentase pengeluaran pada kelompok
penduduk 40 persen terbawah di daerah perkotaan pada Maret 2018 adalah
sebesar 17,44 persen, sementara itu persentase pengeluaran pada kelompok
penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan pada Maret 2018 adalah
sebesar 21,53 persen.

• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Ketimpangan


Beberapa faktor yang dapat berpengaruh terhadap tingkat ketimpangan
pengeluaran selama periode September 2017– Maret 2018 diantaranya adalah:
a. Terjadinya penurunan pertumbuhan pengeluaran per kapita kelompok 40
persen terbawah, baik di level provinsi maupun pada level perkotaan dan
perdesaan.
b. Meningkatnya pertumbuhan pengeluaran per kapita per bulan pada kelompok
penduduk 40 persen menengah dan penduduk 20 persen atas.

• Gini Ratio Menurut Provinsi di Sulawesi pada Maret 2017- Maret 2018
Selama periode Maret 2018 – Maret 2019, nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah
termasuk yang terendah dibanding provinsi lain di Sulawesi. Bahkan pada Maret
2019, nilai Gini Ratio Sulawesi Tengah sebesar 0,327 merupakan yang terendah.
33
Untuk wilayah perkotaan, nilai Gini Ratio perkotaan di Sulawesi Tengah selama
periode tersebut selalu yang terendah. Dibanding dengan Gini Ratio nasional
pada Maret 2019 sebesar 0,382, hanya Provinsi Sulawesi Tengah dan Sulawesi
Barat yang memiliki nilai Gini Ratio lebih rendah. Kondisi ini masih sama jika
Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat yang memiliki nilai Gini Ratio lebih rendah.
Kondisi ini masih sama jika dibandingkan dengan Maret 2018 maupun
September 2018.

d. Angka Kemiskinan*) (Data Profil Kemiskinan di Sulawesi Tengah Maret 2019


No. 38/07/72/Th.XXI, 16 Juli 2018)
Pada bulan Maret 2019, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan
pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Sulawesi
Tengah mencapai 410,36 ribu orang (13,48 persen), berkurang sebesar 3,13
ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2018 yang sebesar 413,49
ribu orang (13,69 persen). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan
pada September 2018 sebesar 9,50 persen turun menjadi 9,32 persen pada
Maret 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan
pada September 2018 sebesar 15,41 persen turun menjadi 15,26 persen pada
Maret 2019.

Selama periode September 2018 – Maret 2019, jumlah penduduk miskin di


daerah perkotaan naik sebanyak 0,90 ribu orang (dari 83,84 ribu orang pada
September 2018 menjadi 84,74 ribu orang pada Maret 2019), sementara di
daerah perdesaan turun sebanyak 4,03 ribu orang (dari 329,65 ribu orang
pada September 2018 menjadi 325,62 ribu orang pada Maret 2019).

Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar


dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,
pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap
Garis Kemiskinan pada Maret 2019 tercatat sebesar 76,35 persen. Kondisi ini

34
tidak jauh berbeda dengan kondisi September 2018 yaitu sebesar 76,14
persen.

Jenis komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai Garis


Kemiskinan di perkotaan maupun di perdesaan, adalah beras, rokok kretek
filter, kue basah, tongkol/tuna/cakalang, telur ayam ras, gula pasir, mie
instan, cabe rawit, bawang merah, kopi bubuk dan kopi instan (sachet).
Sedangkan, untuk komoditi bukan makanan yang besar pengaruhnya adalah
biaya perumahan, bensin, listrik, pendidikan, dan perlengkapan mandi.

• Perkembangan Tingkat Kemiskinan Tahun 2010-Maret 2019


Secara umum, pada periode 2010–Maret 2019 tingkat kemiskinan di Sulawesi
Tengah mengalami penurunan baik dari sisi jumlah maupun persentasenya,
namun sejak 2015 tingkat kemiskinan tersebut menunjukkan fluktuasi yang
cenderung meningkat. Kenaikan jumlah dan persentase penduduk miskin
terutama dipicu oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok seperti beras,
ikan, telur, gula, dan mie instan, serta juga dipicu tingginya konsumsi rokok di
kalangan penduduk miskin.

• Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2018-Maret 2019


Jumlah penduduk miskin di Sulawesi Tengah pada Maret 2019 mencapai
410,36 ribu orang. Terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 3,13
ribu orang dibandingkan September 2018. Sementara dibandingkan Maret
2018 jumlah penduduk miskin berkurang sebanyak 9,85 ribu orang.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode September 2018 – Maret
2019, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan naik sebesar 0,9 ribu
orang, sedangkan daerah perdesaan turun sebesar 4,03 ribu orang. Persentase
kemiskinan di perkotaan turun dari 9,50 persen menjadi 9,32 persen,
sedangkan di perdesaan turun dari 15,41 persen menjadi 15,26 persen.

35
• Persentase dan Jumlah Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Sulawesi Pada
Maret 2019
Terlihat bahwa persentase penduduk miskin di Sulawesi Tengah dibanding
provinsi lain di Sulawesi masih cukup tinggi. Persentase kemiskinan di Sulawesi
Tengah menempati urutan tertinggi kedua setelah Gorontalo. Dari sisi jumlah,
penduduk miskin di Sulawesi Tengah juga tergolong besar. Jumlah penduduk
miskin sebesar 410,36 ribu orang merupakan tertinggi kedua setelah Sulawesi
Selatan yang sebesar 767,80 ribu orang.

• Perubahan Garis Kemiskinan Maret 2018-Maret 2019


Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan
penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Penduduk miskin adalah penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis
Kemiskinan.Selama periode September 2018 – Maret 2019, Garis Kemiskinan
naik sebesar 4,01 persen, yaitu dari Rp 424.040,- per kapita per bulan pada
September 2018 menjadi Rp 441.036,- per kapita per bulan pada Maret 2019.
Sementara pada periode Maret 2018 – Maret 2019, Garis Kemiskinan naik
sebesar 6,59 persen, yaitu dari Rp 413.785,- per kapita per bulan pada Maret
2018 menjadi Rp 441.036,- per kapita per bulan pada Maret 2019.

Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari


Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan
(GKBM). Besarnya sumbangan GKM terhadap GK pada Maret 2019 sebesar
76,35 persen. Pada Maret 2019, komoditi makanan yang memberikan
sumbangan terbesar pada GK baik di perkotaan maupun di perdesaan pada
umumnya sama. Beras yang memberi sumbangan sebesar 20,33 persen di
perkotaan dan 24,85 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan
sumbangan terbesar ke dua terhadap GK (18,09 persen di perkotaan dan 16,98
persen di perdesaan). Komoditi lainnya adalah kelompok kue basah (2,79
persen di perkotaan dan 3,23 persen di perdesaan), ikan tongkol/tuna/cakalang
(2,76 persen di perkotaan dan 3,16 persen di perdesaan), gula pasir (2,22

36
persen di perkotaan dan 3,11 persen di perdesaan), dan seterusnya. Sementara
itu, untuk komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar
baik pada GK perkotaan dan perdesaan adalah perumahan, bensin, pendidikan,
listrik, dan perlengkapan mandi.

• Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Keparahan Kemiskinan


Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase
penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat
kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil
jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa
mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Pada periode September 2018 - Maret 2019, Indeks Kedalaman Kemiskinan


(P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami penurunan. Indeks
Kedalaman Kemiskinan pada September 2018 adalah 2,28 dan pada Maret
2019 naik menjadi 2,33. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami
penurunan dari 0,68 menjadi 0,63 pada periode yang sama. Sementara apabila
dilihat pada periode sebelumnya yaitu Maret 2018 – Maret 2019 Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami
penurunan, baik di daerah perkotaan maupun perdesaan

3. Kelembagaan Komunitas Masyarakat sekitar Tambang


Lembaga pemberdayaan masyarakat sebenarnya ada disetiap desa yang berfungsi
sebagai wadah mendorong kemandirian masyarakat, termasuk di desa-desa
sekitar tambang. Saat ini, berdasarkan Permendagri Nomor 18 tahun 2018, juga
didorong terbentuknya Lembaga Adat Desa (LAD) yang berfungsi untuk
mengayomi dan melestarikan nilai sosial maupun benda material dari kebudayaan
lokal dan merupakan organisasi yang kedudukannya setara dengan lembaga
kemasyarakatan desa. LAD ini dapat menjadi mitra bagi perusahaan tambang guna
membangun daerah dan menjaga kebudayaan lokal.

37
Komunitas tambang pada dasarnya berangkat pada dua kondisi mendasar.
Pertama adalah komunitas lokal yang menggarap tambang, atau sekurang-
kurangnya terlibat dalam aktivitas penambangan dengan cara masing-masing.
Kedua adalah para penambang yang datang dari luar daerah dan kemudian
membentuk komunitas internal yang solid di satu kawasan. Pada kasus pertama,
komunitas akan tetap terbentuk sebagaimana keseharian dalam kondisi tidak
menambang atau tidak terpapar oleh aktivitas penambangan. Kelembagaan yang
berkembang dalam konteks ini adalah kelembagaan kultural dan tradisional khas
masyarakat setempat. Namun dalam kondisi yang kedua, situasinya justru
memunculkan komunitas baru yang menggeser dan cenderung membentuk kultur
dan tradisi baru dari asal mereka berada. Secara umum, kelembagaan komunitas
sekitar tambang dijahit oleh kepentingan yang sama, yakni kepentingan eksploitasi
timah. Kondisi ini pada dasarnya tidak beririsan dengan persoalan besar
menyangkut kelembagaan komunitas masyarakat.

Ciri mendasar pelembagaan komunitas di sekitar tambang bisa beragam, namun


umumnya ditopang oleh regulasi yang bersifat sangat formal. RT dan RW biasanya
akan memegang peranan penting, begitu juga dengan perangkat Kadus/Kaling dan
Kades/Lurah. Tak mengherankan jika kemudian kelembagaan yang berlangsung
umumnya bersifat formal, administratif, dan politis, bukan kelembagaan komunal.
Tantangan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat kawasan tambang
tentu saja pada akhirnya adalah bagaimana mendorong munculnya kelembagaan
dalam arti komunitas. Afiliasi masyarakat kawasan tambang pada umumnya
sangat terbatas. Perlu difasilitasi untuk membentuk kelembagaan komunitas yang
sepesifik menjadi penciri daerah kawasan tambang dan sekitarnya.

Pada sektor ekonomi, koperasi dapat menjadi wadah kelembagaan


pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar tambang. Berdasarkan
data BPS tahun 2018, jumlah di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2018 mencapai
1.540unit dari seluruh jumlah koperasi yang aktif sebelumnya yang sebanyak
2.359 unit. Selanjutnya adalah bagaimana mengoptimalkan fungsi koperasi yang

38
ada disekitar wilayah tambang yang nantinya bekerjasama dengan perusahaan
tambang dalam program-program PPM.

4. Infrastruktur Sekitar Tambang


Analisis tentang faktor penentu pertumbuhan ekonomi daerah sangat penting
dilakukan sebagai dasar utama untuk perumusan kebijakan pembangunan ekonomi
daerah. Faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi daerah satu sama lainnya
saling mempengaruhi, sehingga perlu diketahui seberapa besar pengaruh dari
masing-masing faktor tersebut dalam menentukan pertumbuhan ekonomi daerah.
Salah satu faktor penentu pertumbuhan ekonomi daerah adalah infrastruktur, karena
dengan adanya infrastruktur yang baik diharapkan merangsang dunia usaha akan
menanamkan modalnya dalam investasi langsung sehingga mempertinggi
pertumbuhan ekonomi sekitar wilayah tambang.

Tujuan dari pembangunan infrastruktur ini adalah untuk mengetahui dan


menganalisis, keterkaitan infrastruktur dengan sektor perekonomian lain, indeks
daya penyebaran dan derajat kepekaan infrastruktur, dampak multiplier yang
ditimbulkan infrastruktur terhadap sektor perekonomian lain, elastisitas output
infrastruktur terhadap permintaan akhir dan pengaruh pertumbuhan investasi
infrastruktur terhadap perekonomian di Provinsi Sulawesi Tengah. Infrastruktur di
Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan data BPS tahun 2017, pada dasarnya sudah
dapat dikatakan baik. Sarana Pendidikanterkait daya tampung sekolah, misalnya
pada tahun ajaran 2016/2017 rasio murid SD terhadap jumlah sekolah sebesar 3.049
berarti SD di Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata menampung 446.550 murid. Jumlah
SMP, SMA dan SMK juga sudah cukup memadai, yaitu berjumlah 799 SMP, 265 SMA
dan 50 SMK. Sedangkan level pendidikan tinggi ada 35 perguruan tinggi yang
tersebar di Sulawesi Tengah dengan total 67.699 mahasiswa. Sementara sarana
KesehatanProvinsi Sulawesi Tengah memiliki Rumah Sakit (RS)sebanyak 24 unit, 5 RS
bersalin, 189 Puskemas, dan 3.309 posyandu.Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
sudah menjangkau kecamatan, tapi tenaga medis yang tersedia dirasa masih kurang.
Penyebaransarana penunjang kesehatan masihterkelompok di wilayah tertentu.

39
Sarana Keagamaan di Sulawesi Tengah berupa tempat ibadah adasebanyak 3.244
masjid, 624 mushola,1.561 gereja kristen, 148 gerejakatolik, 29.331 Hindhu, 16
Budha. Kemudian Sarana Pertanian, Peternakan danPerikanan.Luas lahan pertanian
di Provinsi Sulawesi Tengah tahun2017 yang dikembangkan seluas 334.528 ha.
Sekitar 95.484 hs (28,5 %) diarahkan untuk komoditas tanaman tahunan, 47.219 hs
(14,1 %) diperuntukkan untuk komoditas tanaman semusim dan sisanya 57,3 %
untuk persawahan tanaman padi. Lahan bukan sawah mendominasilahan pertanian
sebesar 1.149.880 haatau sekitar 97,86 persen.Luas lahan sawah dan lahan
ladangyang berpotensi ditanami padi hanyaberkisar 126.411 ha dengan irigasi dan
22.348 ha dengan non irigasi.Potensi pertanian juga dapat terlihat dari andil
subsektorpeternakan dan subsektor kelautandan perikanan. Dalam rangka
membantu peningkatan kualitas hasil pertanian, sudah ada sarana UPTD Balai
Pembenihan Pengawasan dan Sertifikasi Benih/Bibit Pertanian, Perkebuanan dan
Peternakan yang berada di Kalukubula Sigi Biromasu, Kabupaten Sigi. UPT BKN Palu
yang bertempat di Kampung Lere Palu, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Sulawesi Tengah dan Balai Karatina Pertanian Kelas II Palu. Begitupula disektor
perikanan dan kelautan ada UPTD Pelabuhan dan UPTD Pembenihan Perikanan,
UPTD Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, UPT Inspeksi dan Sertifikasi,
UPTD Pengelolaan Ruang Laut. Sementara sarana Pemberdayaan Ekonomi lainnya
seperti dibangunnya galeri-galeri UMKM di setiap daerah untuk menjadi wadah bagi
promosi dan pemasaran produk-produk lokal, serta pengembangan sentra-sentra
kerajinan masyarakat. Sarana Umum Lainnya seperti kondisi jalan sudah umumnya
adalah kondisi terfasilitasi dengan baik. Namun setiap daerah tambang pada
dasarnya memiliki persoalan masing-masing yang berbeda. Pada kawasan pesisir,
ketersediaan fasilitas sandar perahu dan pelabuhan yang memadai masih terbatas
dan seringkali kurang terjangkau. Di kawasan pedalaman sendiri, belum semua
daerah dialiri oleh listrik, terutama kawasan tambang yang ada di daerah pedalaman
dan kurang terjangkau dengan baik.

Identifikasi berbasis kebutuhan masyarakat sekitar kawasan tambang perlu


dilakukan. Meski demikian, tidak semua fasilitas di kawasan tambang harus dipenuhi

40
oleh PPM, melainkan dapat dikomunikasikan dengan pemerintah daerah sebagai
bagian dari penanggungjawab fasilitas publik.Fasilitas yang perlu diperkuat melalui
program PPM tentu saja tidak menjadi bagian dari fasilitas layanan publik utama,
melainkan yang bersifat khusus dan unik. Misalnya pada satu contoh masyarakat
kawasan tambang membutuhkan sebuah kawasan pelabuhan kecil untuk sandar
kapal nelayan, maka PPM diarahkan pada pengembangan kawasan dimaksud.

C. Cetak Biru (Blue Print) Program PPM

Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Provinsi
Sulawesi Tengah ini telah tertuang pada matriks (lampiran). Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) mengacu pada indeks pembangunan manusia hasil penelitian dan data
statistic yang telah direncanakan dan dimiliki oleh Provinsi. Untuk pembangunan
ekonomi masyarakat sekitar tambang sampai dengan pelaksanaan kegiatan
pascatambang mengacu pada tingkat pendapatan riil atau pekerjaan masyarakat
setempat berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto sebelum adanya kegiatan usaha
pertambangan. Keberhasilan suatu program PPM diukur dari kemandirian masyarakat
setelah tambang selesai.

Pengembangan social budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang


mengacu pada kearifan lokal yang sekurang-kurangnya terdiri dari adat istiadat,
keagaamaan, olahraga, dan seni serta partisipasi dalam pengelolaan lingkungan.
Keberhasilan program PPM tergantung juga dengan peran serta masyarakat dalam
mendukung program yang ada. Wujud dukungan yang baik adalah adanya forum
bersama masyarakat untuk mewadahi keinginan dan kemauan yang berbeda-beda. Dari
segi pembangunan infrastruktur dibutuhkan dalam rangka mendukung kegiatan PPM
seperti sarana dan prasarana penunjang untuk keberhasilan program kegiatan PPM.

Naskah Cetak Biru PPM Provinsi Sulawesi Tengah pada dasarnya disusun sebagai
pedoman dalam penyusunan kegiatan PPM oleh masing-masing perusahaan. Secara
normatif naskah ini dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi pembangunan di kawasan

41
sekitar tambang antara pemerintah, masyarakat secara langsung, dan pihak
perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, perusahaan mempedomani naskah cetak
biru ini sebagai target pengembangan dan pemberdayaan masyarakat.

Target utama satuan kegiatan PPM adalah desa/kelurahan sekitar wilayah tambang.
Kegiatan PPM oleh perusahaan sedapat mungkin menjangkau desa/kelurahan yang
terdampak pada area terdekat. Dalam hal desa/kelurahan terdampak lebih dari satu,
maka perusahaan dapat merancang proporsionalitas target program dan kegiatan
sesuai dengan kemampuan dan kapasitas perusahaan. Perusahaan dapat
mengidentifikasi desa/kelurahan terdekat, baik disebutkan secara langsung dalam
naskah ini maupun belum disebutkan berdasarkan titik terdekat.

Sementara bagi pemerintah dan masyarakat di tingkat desa/kelurahan, naskah cetak


biru ini menjadi rujukan dalam upaya membangun komunikasi mutual dengan pihak
perusahaan dalam rangka pelaksanaan PPM, baik bagi desa yang secara langsung
disebutkan berada pada titik-titik terdampak maupun bagi desa/kelurahan yang secara
eksplisit belum disebutkan secara langsung, namun riil di lapangan merupakan kawasan
terdampak. Desa/kelurahan pada konteks IUP perusahaan bersifat lintas batas
geografis, program dan kegiatan prioritas menyesuaikan dengan konteks perencanaan
PPM oleh perusahaan secara kondisional dengan mempertimbangkan aspek
proporsionalitas pada desa/kelurahan yang dilintasi oleh IUP.

Perusahaan merancang dan melaksanakan kegiatan PPM secara mandiri, baik secara
langsung maupun dengan bantuan teknis pada pihak lain tanpa melepaskan peran
perusahaan sebagai pelaksana PPM. Secara operasional, naskah ini menjadi panduan
dalam penyusunan rencana PPM perusahaan, namun perusahaan dapat melakukan
inovasi program dan kegiatan di luar usulan sebagaimana tercantum dalam naskah ini
sejauh relevan. Usulan-usulan yang terangkum secara bottom up dalam naskah ini dapat
diimprovisasi berdasarkan pertimbangan perusahaan. Sekalipun demikian, diharapkan
agar naskah cetak biru ini menjadi rujukan utama dalam pelaksanaan PPM.

42
1. Filosofi
Pengembangan masyarakat (community development) dapat diartikan sebagai
kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana dan
diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial
ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik (Budimanta, 2002). Sementara itu
secara hakekatnya community development (Pengembangan Masyarakat)
merupakan suatu proses adaptasi sosial budaya yang dilakukan oleh industri,
pemerintah pusat dan daerah terhadap kehidupan komunitas-komunitas lokal
(Rudito, 2003). Sebagai salah satu elemen penting dalam pembangunan, Industri
Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) termasuk ke dalam struktur sosial komuniti
setempat dan berfungsi terhadap elemen lainnya yang sudah ada.

Dengan kesadarannya, industry harus dapat membawa komuniti lokal bergerak


menuju kemandiriannya tanpa merusak tatanan sosial. Pada sektor energi dan
sumber daya mineral, program community development (Pengembangan
Masyarakat) dilakukan salah satunya adalah dalam rangka mempersiapkan life after
mining (kehidupan pasca tambang) bagi daerah maupun komuniti sekitarnya. Selain
itu bagi perusahaan, community development (Pengembangan Masyarakat)
merupakan upaya investasi yang memiliki nilai keuntungan jangka panjang.
Pembangunan industri ESDM akan dapat terus berkelanjutan bila dalam
implementasinya pembangunan industri memperhatikan keberadaan,keberlanjutan
lingkungan dan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, tentunya dengan
didukung alokasi dana yang proporsional. Untuk itu kegiatan CSR yang paling relevan
bagi industri ESDM adalah berupa community development (Pengembangan
Masyarakat) yang di rekomendasikan untuk diaplikasikan dalam lingkup peningkatan
kesejahteraan komuniti (masyarakat), rekrutmen tenaga kerja lokal,
pendidikan,kesehatan, penguatan kelembagaan lokal, serta perbaikan infrastruktur.

Pada dasarnya ada tiga alasan penting bagi perusahaan melakukan pengembangan
masyarakat (community development), antara lain untuk mendapatkan izin lokal
beroperasinya perusahaan, menciptakan sustainable future (masa depan yang
43
berkelanjutan), dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memenuhi sasaran-
sasaran usahanya. Izin lokal merupakan hal yang mutlak diperlukan oleh perusahaan
dalam rangka menjaga keberlangsungan kegiatannya di wilayah hak ulayat sebagai
bagian dari komuniti (masyarakat). Pada umumnya, dengan pemberlakuan sistim
otonomi daerah, perusahaan mendapatkan izin beroperasi dari suatu instansi formal
yang dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Akan tetapi, pada
kenyataannya banyak perusahaan tidak pernah meminta izin dari komunitas lokal
(izin lokal) sebagai pemilik hak ulayat, dimana sebaiknya komuniti (masyarakat) lokal
juga diperhatikan sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan perusahaan.

Izin lokal ditandai dengan penerimaan dari komuniti (masyarakat) lokal terhadap
kegiatan korporat (perusahaan), dan diharapkan dapat mengurangi konflik dengan
komuniti (masyarakat) lokal. Ini berarti perusahaan telah menghargai keberadaan
sosial budaya komuniti (masyarakat) lokal setempat yang tentunya berbeda dengan
kebudayaan perusahaan itu sendiri. Alasan penting lain adalah untuk menciptakan
sustainable future (masa depan yang berkelanjutan), baik bagi komuniti (masyarakat)
dan lingkungan, serta terutama bagi keberlanjutan perusahaan itu sendiri. Melalui
community development (pengembangan masyarakat), diharapkan korporat dapat
menciptakan strategi pengembangan usaha melalui kerjasama yang proaktif dengan
komuniti. Dengan demikian maka akan tercipta hubungan baik dengan komuniti yang
dapat menunjang aktivitas industry yang dilakukan oleh perusahaan. Alasan ketiga,
perusahaan melakukan community development (pengembangan masyarakat)
sebagai sarana bagi perusahaan untuk memenuhi sasaransasaran usahanya, dimana
program community development (pengembangan masyarakat) perlu diaplikasikan
untuk menciptakan suasana yang kondusif.

Pemenuhan sasaran perusahaan tersebut dapat berupa membangun jaringan dengan


berbagai stakeholders (pemangku kepentingan) seperti menjalin hubungan positif
dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, membangun citra positif di mata
publik, maupun investasi bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usaha.
Beroperasinya perusahaan tidak dapat terlepas dari kondisi sosial komuniti

44
(masyarakat). Tidak sedikit perusahaan yang terlibat konflik dengan komuniti
(masyarakat) akibat kesalahpahaman persepsi mengenai kondisi sosial budaya
komuniti (masyarakat).

Keberadaan suatu perusahaan di suatu daerah memang dapat mendorong


bermunculannya kegiatan kegiatan sosial ekonomi baru, seperti berdirinya usaha-
usaha jasa baru sebagai penunjang kehidupan perusahaan. Akan tetapi terdapat juga
kasus dimana usaha jasa penunjang ini justru dikelola oleh komuniti (masyarakat)
pendatang, sebagai akibat dari keberadaan perusahaan yang menarik minat
masyarakat luar untuk memperoleh keuntungan. Hal ini berpotensi menimbulkan
kecemburuan sosial antara komuniti (masyarakat) lokal dengan komuniti
(masyarakat) pendatang. Untuk itu, perusahaan diharapkan dapat lebih
memperhatikan keterlibatan komuniti (masyarakat) lokal dalam pengembangan
usaha baru tersebut.

2. Prinsip Penyelenggaraan PPM


Prinsip Penyelenggaraan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) adalah
sebagai berikut:
Transparansi. Lembaga Pelaksana Pengembangandan Pemberdayaan Masyarakat
haruslah mempunyai tata kelola arus informasi dan pelaporan yang transparan
dan mempunyai akses terhadap publik sehingga dapat diketahui capaiannya.
Partisipasi. Adanya rumusan kebijakan yangterkait dengan masalah keterbukaan
dan keterlibatan stakeholder (pemangku kepentingan) dalam pengambilan
keputusan dan pengawasan pelaksanaannya serta pelaporannya secaraberkala.
Akuntabilitas. Adanya sistem kebertanggungjawaban atas semua yang di
laksanakan terhadap publik dan stakeholder (pemangku kepentingan) atas
pelaksanaan fungsi, tugas dan ntanggung jawab Lembaga Pelaksana
Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Responsif. Setiap Lembaga Pelaksana Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat semestinya mampu bersikap tanggap respon terhadap setiap

45
permasalahan yang berkaitan dengan publik dan kepentingan stakeholder
(pemangku kepentingan).
Berkelanjutan. Lembaga Pelaksana Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat haruslah mampu merancang rencana strategis secara komprehensif
dan menyeluruh sehingga dapat memberikan dampak pembangunan yang
berkelanjutan.
Berwawasan lingkungan. Lembaga Pelaksana Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat haruslah mampu memberikan perhatian terhadap setiap kebijakan
dan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga dan anggotanya terhadap dampak
lingkungan yang mungkin ditimbulkan.

Kegiatan PPM juga sejalan dengan RTRW Provinsi Sulawesi Tengahyang sudah
disusun sejak tahun 2013, yaitu Terlihat bahwasanya keberadaaan RTRW guna
menjamin pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada pengendalian wilayah
tambang dan pembangunan ekonomi yang linear dengan upaya peningkatan
kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan dari PPM. Dalam rangka mencapai
tujuan dimaksud, kebijakan yang diambil oleh pemerintah provinsi adalah, yaitu:
Kawasan peruntukan pertambangan adalah wilayah yang memiliki potensi
sumberdaya bahan tambang yang berwujud padat, cair, atau gas berdasarkan
peta/data geologi dan merupakan tempatdilakukannya seluruh tahapan kegiatan
pertambangan yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, operasi produksi dan
pasca tambang, baik wilayah daratan maupun perairan. Serta untuk mewujudkan
pembangunan wilayah yang bertumpu pada sektor pertanian, kelautan, pariwisata
dan pertahan keamanan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

Kriteria Kawasan Pertambangan yaitu kawasan yang secara teknis dapat


digunakan untuk pemusatan kegiatan pertambangan serta tidak mengganggu
kelestarian fungsi lingkungan hidup. Secara ruang jika digunakan untuk krgiatan
pertambangan maka kawasan ini dapat bermanfaat yaitu: untuk meningkatkan
produksi pertambangan, meningkatkan perkembangan pembangunan lintas sektor
dan sub sektor kegiatan ekonomi disekitarnya, meningkatkan fungsi lindung,

46
meningkatkan upaya pelestarian kemampuan sumberdaya alam, meningkatkan
pendapatan masyarakat, meningkatkan pendapatan nasional dan daerah,
menciptakan kesempatan kerja, meningkatkan kesempatan ekspor dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Keterpaduan di atas juga relevan dengan RPJMN 2014-2019, yakni “Terwujudnya


Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong” dengan misi, yaitu (a) mewujudkan keamanan nasional yang mampu
menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan
mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia
sebagai negara kepulauan; (b) mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
demokratis berlandaskan negara hukum; (c) mewujudkan politik luar negeri bebas-
aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim; (d) mewujudkan kualitas
hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera; (e) mewujudkan bangsa
yang berdaya saing; (f) mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; (g) mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan.

Dengan mencermati berbagai dokumen yang terkait dimaksud, maka rencana


pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah ini terikat
dengan konteks yang lebih terfokus pada upaya membangun kemandirian
masyarakat dengan bertumpu pada aspek lokalitas yang kuat dan kompetitif.
Berkenaan dengan rancangan cetak biru pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat, maka konteks masyarakat pasca tambang relevan dengan semangat
pembangunan berkelanjutan yang ada di hampir semua dokumen.

3. Isu Strategis PPM


Isu Strategsi PPM yaitu dengan mempertimbangkan berbagai
aspeksebagaimanadiuraikan maka Visi PPM disusun sebagai berikut:
Terwujudnya Masyarakat Yang Maju, Mandiri, Pemberdayaan Ekonomi
Kerakyatan dan Kualitas manusia yang berdaya saing dan Berbudaya

47
a. Kegiatan pertambangan yang berada pada lokasi tertentu akan berinteraksi
dengan masyarakat di sekitarnya. Terjadi interaksi ini akan menimbulkan
berbagai kepentingan dengan masyarakat maupun pihak lain yang
berkepentingan. Izin sosial dari masyarakat adalah merupakan penentu bagi
keberlanjutan kegiatan karena menyangkut kestabilan wilayah. Izin ini
dilakukan dengan pendekatan soaial dan umumnya merupakan kesepakatan
bersama dan bersifat formal.
b. Keberlanjutan suatu program hingga mencapai kestabilan dan pada akhirnya
mampu menunjang harapan masyarakat dan juga merupakan harapan
Perusahan.
c. Kehadiran Perusahaan akan ditentukan oleh ketersediaan sumber daya
mineral yang dapat dikelola. Masyarakat dapat mempersiapkan dirinya
menuju kemandirian, melalui perusahaan dengan berbgai program-program
pemberdayaannya, sehingga ketika kegiatan pertambangan berakhir,
masyarakat sekitar tambang dapat tetap merlanjutkan kegiatannya sampai
pertambangan berakhir, masyarakat sekitar tambang dapat tetap
melanjutkan kegiatan dan usahanya sendiri.
d. Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan baik sumberdaya manusia
maupun sumberdaya financial merupakan sarana yang dipergunakan dan
dikembangkan dalam pemenuhan sasaran dari program-program PPM yang
telah disusun.

Dimana kondisi masyarakat yang lebih baik bisa memanfaatkan dan mengelola
teknologi dengan baik yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
membaiknya pendapatan perkapita masyarakat lingkar tambang membaikinya
pendapatan perkapita, infrastruktur yang berkembang baik, kemiskinan
menurun, berkurangnya tingkat penggangguran dan pendapatan petani makin
baik disekitar wilayah tambang.Masyarakat lingkar tambang setelah pasca
penambangan dapat berdiri diatas kakinya sendiri tidak bergantung dengan para
pengusaha Izin Usaha Pertambangan dalam arti secara ekonomi tidak tergantung
dengan para pengusaha pertambangan.

48
Pemberdayaan perekonomian masyarakatdimana bisa meningkatkan
pertumbuhan kesempatan kerja dengan mendorong pertumbuhan ekonomi
sangat besar kepada Usaha Kecil Menegah dan Koperasi dengan meningkatkan
usaha kecil menengah menambah akses terhadap perluasan KUR dengan
meningkatan bantuan teknis dalam aspek pengembangan produk dan
pemasaran. Dengan meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui
pendidikan melalui tehnologi dan ilmu pengetahuan dan berbudaya maka upaya
peningkatan pengusahaan pengetahuan dan tekhnologi karena menguasai
tehnologi dan pendidikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing serta
akan memacu terciptanya kreatifasidan inovasi berbudaya hingga akan
tercapainya pembangunan ekonomi yang makin mandiri.

Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM)


Provinsi Sulawesi Tengah ini telah tertuang pada matriks (lampiran). Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) mengacu pada indeks pembangunan manusia hasil
penelitian dan data statistic yang telah direncanakan dan dimiliki oleh Provinsi.
Untuk pembangunan ekonomi masyarakat sekitar tambang sampai dengan
pelaksanaan kegiatan pascatambang mengacu pada tingkat pendapatan riil atau
pekerjaan masyarakat setempat berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto
sebelum adanya kegiatan usaha pertambangan. Keberhasilan suatu program PPM
diukur dari kemandirian masyarakat setelah tambang selesai.

Pengembangan sosial budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar


tambang mengacu pada kearifan lokal yang sekurang-kurangnya terdiri dari adat
istiadat, keagaamaan, olahraga, dan seni serta partisipasi dalam pengelolaan
lingkungan. Keberhasilan program PPM tergantung juga dengan peran serta
masyarakat dalam mendukung program yang ada. Wujud dukungan yang baik
adalah adanya forum bersama masyarakat untuk mewadahi keinginan dan
kemauan yang berbeda-beda. Dari segi pembangunan infrastruktur dibutuhkan
dalam rangka mendukung kegiatan PPM seperti sarana dan prasarana penunjang
untuk keberhasilan program kegiatan PPM.
49
Naskah Cetak Biru PPM Provinsi Sulawesi Tengah pada dasarnya disusun sebagai
pedoman dalam penyusunan kegiatan PPM oleh masing-masing perusahaan. Secara
normatif naskah ini dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi pembangunan di
kawasan sekitar tambang antara pemerintah, masyarakat secara langsung, dan
pihak perusahaan. Berkenaan dengan hal tersebut, perusahaan mempedomani
naskah cetak biru ini sebagai target pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat.

Target utama satuan kegiatan PPM adalah desa/kelurahan sekitar wilayah tambang.
Kegiatan PPM oleh perusahaan sedapat mungkin menjangkau desa/kelurahan yang
terdampak pada area terdekat. Dalam hal desa/kelurahan terdampak lebih dari
satu, maka perusahaan dapat merancang proporsionalitas target program dan
kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas perusahaan. Perusahaan dapat
mengidentifikasi desa/kelurahan terdekat, baik disebutkan secara langsung dalam
naskah ini maupun belum disebutkan berdasarkan titik terdekat.

Sementara bagi pemerintah dan masyarakat di tingkat desa/kelurahan, naskah


cetak biru ini menjadi rujukan dalam upaya membangun komunikasi mutual dengan
pihak perusahaan dalam rangka pelaksanaan PPM, baik bagi desa yang secara
langsung disebutkan berada pada titik-titik terdampak maupun bagi desa/kelurahan
yang secara eksplisit belum disebutkan secara langsung, namun riil di lapangan
merupakan kawasan terdampak. Desa/kelurahan pada konteks IUP perusahaan
bersifat lintas batas geografis, program dan kegiatan prioritas menyesuaikan
dengan konteks perencanaan PPM oleh perusahaan secara kondisional dengan
mempertimbangkan aspek proporsionalitas pada desa/kelurahan yang dilintasi oleh
IUP. Perusahaan merancang dan melaksanakan kegiatan PPM secara mandiri, baik
secara langsung maupun dengan bantuan teknis pada pihak lain tanpa melepaskan
peran perusahaan sebagai pelaksana PPM.

50
Secara operasional, naskah ini menjadi panduan dalam penyusunan rencana PPM
perusahaan, namun perusahaan dapat melakukan inovasi program dan kegiatan di
luar usulan sebagaimana tercantum dalam naskah ini sejauh relevan. Usulan-usulan
yang terangkum secara bottom up dalam naskah ini dapat diimprovisasi
berdasarkan pertimbangan perusahaan. Sekalipun demikian, diharapkan agar
naskah cetak biru menjadi rujukan utama dalam pelaksanaan PPM.

4. Formulasi Tujuan Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan PPM


Berdasarkan kajian kondisi eksisting maka disusunlah sasaran, strategi, dan arah
kebijakan cetak biru PPM berdasarkan skala kebutuhan yang dapat diproritaskan
sebagai bagian dari pengembangan visi dan misi PPM sebagai berikut:
1) Meningkatkan akses pendidikan masyarakat di sekitar kawasan tambang.
Sasaran :
- Meningkatnya kesempatan pendidikan bagi masyarakat lingkar tambang.
- Meningkatnya kompetensi tenaga pendidik/ahli.
- Pelatihan dan Kemandirian Masyarakat.
Strategi :
- Meningkatkan beasiswa buat siswa berprestasi.
- Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
- Meningkatkan wawasan dan pengetahuan masyarakat.
Arah Kebijakan :
- Peningkatan akses pelayanan Pendidikan.
- Peningkatan mutu layanan Pendidikan.
- Peningkatan jumlah Kompetisi tenaga pendidik/ahli.
2) Meningkatkan akses kesehatan masyarakat di sekitar kawasan tambang.
Sasaran :
- Meningkatnya kesehatan masyarakat lingkar tambang.
- Meningkatnya keahlian tenaga kesehatan.
- Meningkatkan pembangunan kesehatan bagi masyarakat lingkar
tambang.

51
Strategi :
- Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
- Meningkatkan sanitasi lingkungan masyarakat.
- Meningkatkan sosialisasi hidup sehat.
Arah Kebijakan :
- Peningkatan penyuluhan dan sosialisasi kesehatan masyarakat.
- Peningkatan kebersihan dan kesehatan lingkungan.
- Peningkatan fasilitas kesehatan.
3) Mendorong tingkat pendapatan riil atau pekerjaan kegiatan ekonomi
menurut profesi yang dimiliki melalui pengembangan sektor pariwisata,
perikanan, perkebunan, perdagangan, pertanian, peternakan dan
kewirausahaan.
Sasaran :
- Meningkatnya pengembangan pembangunan perikanan, perkebunan,
perdagangan, pertanian, peternakan dan kewirausahaan.
- Meningkatnya perekonomian desa.
- Meningkatnya pendapatan masyarakat.
- Meningkatnya skill masyarakat dan kelompok-kelompok usaha
berkembang dengan baik.
- Meningkatkan Potensi Pasar.
Strategi :
- Meningkatkan produksi dan pengelolaan hasil perikanan tangkap serta
perikanan tambak, perkebunan, pertanian, peternakan.
- Meningkatkan pengembangan pembangunan pariwisata berbasis potensi
desa.
- Meningkatkan sumber daya produksi dan pemasaran produk lokal.
- Menciptakan lapangan kerja ketrampilan berwirausaha.
- Meningkatkan kemandirian ekonomi, teknologi inovasi dan kreatifasi.
Arah Kebijakan :
- Peningkatan produksi, kualitas, produktifitas, dan pemasaran serta
kerjasama industri perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan.

52
- Penciptaan kawasan wisata potensial.
- Meningkatan dan pengembangan potensi sumber daya ekonomi desa.
- Penguatan kapasitas Sumber daya manusia dan kelembagaan kelompok
usaha.
- Pengembangan kewirausahaan berbasis unggulan local.
4) Mendorong kemandirian ekonomi dalam peningkatan kapasitas dan akses
masyarakat setempat dalam usaha kecil dan menengah, pengembangan
usaha kecil dan menengah masyarakat sekitar tambang, pemberian
kesempatan kepada masyarakat sekitar tambang untuk ikut berpartisipasi
dalam pengembangan usaha kecil dan menengah sesuai dengan profesinya.
Sasaran :
- Meningkatnya pengembangan kemandirian masyarakat kurang mampu.
- Peningkatan kreatifitas dan inovasi bagi pengembangan peluang usaha di
masyarakat.
- Peningkatan ketrampilan, kreatifitas dan inovasi pelaku usaha.
- Meningkatnya pendapatan masyarakat dengan produksi lokal.
Strategi :
- Melakukan pendataan terhadap masyarakat kurang mampu.
- Melakukan sosialisasi terkait program kemandirian ekonomi.
- Memfasilitasi masyarakat mengembangkan kegiatan dan modal
usahanya.
- Memfasilitasi kegiatan dan praktek percontohan.
Arah Kebijakan :
- Menyediakan fasilitas untuk pengembangan dan inovasi produk-produk.
- Memfasilitasi kerjasama antara produsen dan pelaku pasar.
- Membeli produk masyarakat untuk dipergunakan di internal perusahaan.
- Memfasilitasi tempat praktek di perusahaan.

5) Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Tambang yang


berkelanjutan.
Sasaran :

53
- Meningkatkan bantuan pembangunan sarana dan/atau prasarana ibadah
dan hubungan dibidang keagamaan.
- Bantuan bencana alam.
- Berpartisipasi dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal setempat.
Strategi :
- Pembangunan Rumah Ibadah dan memperingati hari besar keagamaan
serta peningkatan dukungan dana pembinaan keagamaan.
- Pengelolaan Team Mitigasi bencana alam.
- Pelestrasian tradisi budaya local dan peningkatan peran pemuda dalam
pembangunan dan berbagai aktifitas keolahragaan.
Arah Kebijakan :
- Peningkatan kualitas Iman dan Taqwa masyarakat lingkar tambang di
bidang keagamaan.
- Membentuk Tim Resque.
- Peningkatan, pemeliharaan dan pembangunan sarana dan prasarana
pengembangan budaya dan keolahragaan.
6) Pengembangan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang
berkelanjutan.
Sasaran :
- Meningkatnya pengelolaan komponen lingkungan terhadap perubahan
rona awal lingkungan.
- Meningkatnya peran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan
perusahaan.
Strategi :
- Meningkatkan pengendalian terhadap kerusakan lingkungan.
- Pelatihan-pelatihan dan pembinaan bagi petani dan nelayan untuk
pembibitan, budidaya dan pengelolaan lingkungan.
Arah Kebijakan :
- Peningkatan, pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur ekonomi
desa.

54
- Peningkatan penyelenggaraan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
7) Pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang
kemandirian PPM.
Sasaran :
- Upaya pemberdayaan masyarakat melalui kelembagaan komunitas.
- Meningkatkan wawasan dan ketrampilan pengelolaan pengusahaan
manajemen.
- Membentuk kelompok-kelompok sesuai dengan bidang usaha.
Strategi :
- Meningkatnya peran kelembagaan.
- Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia.
- Meningkatnya dukungan dan pembinaan dari pengusaha tambang.
Arah Kebijakan :
- Kerjasama dengan organisasi profesi, LSM, Lintas sektor, Lintas program.
Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama.
- Memfasilitasi dan mengoptimalkan Kelompok Belajar Masyarakat (KBM),
Kelompok Belajar Usaha (KBU) untuk peningkatan koordinasi dan
sinergitas.
- Memfasilitasi dan mendorong tumbuhnya UMKM.
8) Pembangunan Infrastruktur yang menunjang PPM.
Sasaran :
- Meningkatnya pembangunan infrastuktur sarana dan prasarana
Pelayanan Publik.
- Meningkatnya pembangunan infrastruktur prasarana dan sarana
penunjang kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial dan ekonomi
masyarakat.
- Meningkatnya pembangunan infrastruktur (pendidikan, keagamaan,
olahraga) terutama di daerah terpencil.
Strategi :
- Meningkatnya pemenuhan infrastruktur pengembangan potensi.

55
- Meningkatnya prasarana dan sarana penunjang ekonomi masyarakat.
- Meningkatnya penguasaan teknologi informasi.
Arah Kebijakan :
- Meningkatkan fasilitas pelayanan public.
- Meningkatkan ketersediaan infrastuktur ekonomi.
- Meningkatkan ketersediaan akses teknologi informasi.

5. Program-Program Prioritas dan Indikator


Cetak Biru (Blue Print) Pengembangan dan Pemberdayan Masyarakat (PPM)
Provinsi Sulawesi Tengah tertuang dalam matriks (terlampir), Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) mengacu pada indeks pembangunan manusia hasil
penelitian dan data statistik yang telah direncanakan dan dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Untuk pembangunan ekonomi masyarakat
sekitar tambang sampai dengan pelaksanaan kegiatan pascatambang mengacu
pada tingkat pendapatan riil atau pekerjaan masyarakat setempat berdasarkan
Produk Domestik Regional Bruto sebelum adanya kegiatan usaha pertambangan.
Keberhasilan suatu program PPM diukur dari kemandirian masyarakat setelah
tambang selesai.

Pengembangan sosial budaya dan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar


tambang mengacu pada kearifan local yang sekurang-kurangnya terdiri dari adat
istiadat, keagamaan, olahraga dan seni partisipasi dalam pengelolaan
lingkungan. Keberhasilan program PPM tergantung juga dengan peran serta
masyarakat dalam mendukung program yang ada. Wujud dukungan yang baik
adalah adanya forum bersama masyarakat untuk mewadahi keinginan dan
kemauan yang berbeda-beda. Dari segi pembangunan infrastruktur dibutuhkan
dalam rangka mendukung kegiatan PPM seperti sarana dan prasarana penunjang
untuk keberhasilan program kegiatan PPM.

Terdapat delapan program utama yang diharapkan dapat menjadi prioritas


Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat di Provinsi Sulawesi Tengah

56
mengacu pada pedoman pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor: 1824.K/30/MEM/2018, yaitu:
• Area pengembangan pendidikan
• Area pengembangan kesehatan
• Area pengembangan tingkat pendapatan riil
• Area pengembangan kemandirian ekonomi
• Area pengembangan sosial dan budaya
• Area pengembangan lingkungan
• Area pengembangan kelembagaan komunitas
• Area pembangunan infrastruktur penunjang PPM

Berdasarkan kondisi eksisting, permasalahan, dan kebutuhan masyarakat sekitar


wilayah tambang, maka pengembangan prioritas cetak biru PPM Provinsi
Sulawesi Tengah disusun seperti tabel di bawah ini:

57
TABEL 2.3
PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
Kode Program Prioritas No. Kegiatan Prioritas Kode
I. Meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang
A Program Pendidikan 1 Beasiswa Perusahaan A1
2 Pengembangan Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan dan Keahlian Dasar A2
3 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) A3
II. Meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang
B Program Pelayanan Kesehatan 1 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekitar Tambang B1
2 Peningkatan Tenaga Kesehatan B2
3 Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan B3
Mendorong tingkat pendapatan riil atau pekerjaan kegiatan ekonomi menurut profesi yang dimiliki melalui pengembangan
III. sektor pariwisata, perikanan, perkebunan, perdagangan, pertanian, peternakan dan kewirausahaan
Pengutamaan penggunaan tenaga kerja masyarakat sekitar tambang sesuai dengan kompetensi
Program Peningkatan Ekonomi 1 Pengembangan Kemandirian Wirausaha C1
C
Masyarakat
2 Pengembangan Kawasan Wisata C2
3 Pengembangan diversifikasi dan produksi ekonomis pertanian, perkebunanan, C3
peternakan dan perikanan
4 Transfomasi Ahli Teknologi Perusahaan C4
IV. Mendorong Kemandirian Ekonomi
D Program Kemandirian Ekonomi 1 Pengembangan dan Pelatihan Usaha Kecil dan Menengah Sesuai dengan D1
Kebutuhannya
V. Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Tambang yang berkelanjutan
Program Pengembangan Sosial dan 1 Pembangunan dan Fasilitasi serta Pengembangan Rumah Ibadah E1
E
Budaya
2 Pembangunan Pelestarian Budaya dan kearifan local E2
3 Pembentukan Team Resque E3
Pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan Kehidupan
VI.
Masyarakat Sekitar Tambang yang berkelanjutan
Program Pembangunan Kawasan 1 Pembangunan Kawasan Hijau E1
F
Hijau
VII. Pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian PPM
G Program Pemberdayaan Komunitas 1 Pembangunan Kelembagaan Masyarakat F1
2 Pembangunan Kualitas dan Kuantitas SDM F2
3 Pembentukan kelompok Komunitas Wirausaha F3
VIII. Pembangunan Infrastruktur yang menunjang PPM
H Program Pembangunan Infrastruktur 1 Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik H1
2 Pembangunan infrastruktur Peningkatan Akses Informasi dan Teknologi H2
3 Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Desa H3

Dimana khusus IUP Operasi Produksi mineral bukan logam dan IUP Operasi
Produksi untuk batuan hanya wajib melaksanakan 3 (tiga) program utama,
yaitu:
• Program Pendidikan
• Program Pelayanan Kesehatan
• Program Kemandirian Ekonomi

Untuk IUP Operasi Produksi Mineral wajib melaksanakan 8 (delapan) program


utama, yaitu:
58
• Program Pendidikan
• Program Pelayanan Kesehatan
• Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat
• Program kemandirian Ekonomi
• Program Pengembangan Sosial dan Budaya
• Program Pembangunan Kawasan Hijau
• Program Pemberdayaan Komunitas
• Program Pembangunan Infrastruktur

Adapun program-program prioritas dan indikator PPM dijabarkan sebagai berikut:

I. Meningkatkan akses pendidikan masyarakat disekitar kawasan tambang


A. Program Pendidikan
1. Kegiatan Beasiswa Perusahaan
Identifikasi informasi pendidikan dari hasil pengamatan secara garis besar
identifikasi masalah untuk pendidikan berupa tingkat wawasan dan
pengetahuan masyarakat, angka putus sekolah dan angka tidak melanjutkan
sekolah, jumlah dan kompetensi tenaga pendidik/ahli dan pendidikan anak
usia dini serta taman kanak-kanak.

Pemetaan pemangku kepentingan terhadap isu pendidikan perlu dilakukan


untuk mengetahui kepentingan, keinginan dan terhadap aspek pendidikan,
jumlah kekuatan, focus isu kegiatan pemberdayaan pengembangan
masyarakat yang dilakukan yang diharapkan mampu menemukan suatu
gambaran yang dapat digunakan untuk melakukan isu-isu negatif yang
diakibatkan oleh kegiatan pertambangan.

Beasiswa Perusahaan adalah salah satu pengembangan pemberdayaan


masyarakat yang tujuannya mencerdaskan anak-anak di daerah lingkar
tambang untuk mendapatkan pendidikan yang layak kepada siswa-siswa
yang berprestasi, kepada siswa-siswa yang karena kapasitas ekonomi yang
terbatas. Penyaluran beasiswa bisa dilakukan melalui Dinas terkait dan
59
sekolah berdasarkan hasil pendataan uang dilakukan di tiap desa lingkar
tambang. Dengan adanya pemberian beasiswa terhadap desa-desa lingkar
tambang maka hubungan antra perusahan dan masyarakat terjadi hubungan
mutualisme.

Kegiatan Pengembangan Pendidikan, Pelatihan, Ketrampilan dan Keahlian


Dasar Masih banyak para pencari kerja yang mengunakan ijazah SD dan
SMP dan masih tingginya angka putus sekolah dan angka tidak
melanjutkan sekolah makaUntuk menambah wawasan dan pengetahuan
masyarakat maka dari pihak perusahaan untuk program pengembangan
pemberdayaan masyarakat melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan,
ketrampilan dan keahlian dasar.

Pada banyak kawasan penambangan putus sekolah dan persoalan


ketertinggalan pendidikan menjadi salah satu masalah mendasar dalam
setiap usaha penambangan. Usia putus sekolah umumnya terjadi pada
hampir semua strata pendidikan dan pada dasarnya ada kesadaran bahwa
sektor pendidikan kurang diperhatikan dibandingkan dengan usaha yang
lebih menghasilkan dalam waktu singkat. Sementara pada saat yang
bersamaan, kompetisi di berbagai lini telah mendorong kebutuhan
pendidikan yang memadai meningkat dengan adanya pendidikan
kesetaraan menjadi pilihan untuk menjembatani keinginan untuk
mendapatkan pendidikan lebih tinggi bagi kalangan putus sekolah.

Dengan program pemberdayaan masyarakat maka diharapkan adanya


kerjasama antara perusahan dengan pemerintahan desa, kecamatan
maupun kabupaten dapat melakukan kegiatan Pendidikan kesetaraan atau
lazim dikenal dengan istilah PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat)
dikelola oleh pemerintah dalam rangka memberikan kesempatan kepada
kalangan yang putus sekolah untuk meneruskan pendidikannya. Pendidikan
kesetaraan menjadi pilihan karena tidak mengenal batas usia, pekerjaan,

60
dan tempat atau domisili. Mengenyam pendidikan yang bermutu di banyak
kawasan penambangan ditawarkan sebagai salah satu cara untuk
mengentaskan kemiskinan. Dalam hal ini, program pendidikan kesetaraan
dapat menjadi pilihan PPM bagi perusahaan. Modelnya dapat beragam,
antara lain dengan menyediakan beasiswa bagi peserta program
kesetaraan, menyediakan fasilitas pojok belajar, baik dengan cara
pembangunan maupun dengan cara penyewaan selama masa aktif
perusahaan. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan
fasilitas tambahan, seperti bahan pelajaran atau tutor-tutor berkualitas
untuk tiap PKBM. Melalui kegiatan pendidikan, pelatihan, Ketrampilan dan
keahlian dasardapat menjadi salah satu pilihan PPM yang dapat menunjang
tugas pemerintah dalam rangka tetap menyediakan layanan pendidikan
yang berkualitas dan aksesibel.

2. Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM)


Berdasarkan hasil pengamatan pada daerah lingkar tambang masih banyak
ditemukan penduduk usia 10 tahun keatas yang tidak bisa membaca dan
menulis untuk penuntasan masalah buta aksara, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Muhadjir mengingatkan seluruh pegiat pendidikan bahwa
keberaksaraan tidak hanya bisa membaca, menulis, dan berhitung, tapi
perlu juga dipastikan warga yang sudah bisa membaca harus betul-betul
mengerti yang dibacanya. Selain itu, literasi tidak hanya membaca. Sebab,
banyak orang membaca tapi tidak mau belajar, mendengar tapi tidak mau
menyimak, dan melihat tapi tidak mengetahui. Begitu juga dengan
menulis, seseorang perlu benar-benar mengerti dengan apa yang
ditulisnya. Hal yang sama juga dengan menghitung. Dengan begitu, maka
masyarakat yang beraksara tidak kembali lagi menjadi buta aksara.

Inilah yang ditekankan dalam Program Pendidikan Karakter (PPK) bahwa


belajar dapat dilakukan di mana saja, baik itu di sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Kapasitas yang terbatas ini sebenarnya tidak disebabkan oleh

61
faktor tunggal. Di samping motivasi dari lingkungan yang terbatas,
dukungan fasilitas juga menjadi sebab. Di banyak kawasan pedesaan,
budaya literasi sangat lemah. Implikasinya bahwa kapasitas sumber daya
manusia menjadi terbatas lantaran pengetahuan tidak berkembang secara
luas melalui pembudayaan literasi. Sementara itu, pada perkembangan
saat ini budaya gadget menjadi salah satu tantangan mendasar bagi upaya
untuk mengembangkan budaya literasi.

Oleh karena itu, kegiatan pengelolaan rumah literasi serta Sanggar


Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) diharapkan
dapat mendorong semakin berkembangnya budaya ini. Penyediaan rumah
literasiserta Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Masyarakat
(PKM) desa/kelurahan bisa dilakukan dan disiapkan oleh perusahaan. Cara
lain adalah dengan memanfaatkan kantor atau rumah yang disediakan
oleh pemerintah desa/kelurahan. Dalam hal terakhir ini, maka pengelolaan
haruslah dimulai dari penyediaan berbagai bahan dan kebutuhan rumah
literasi serta Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan
Masyarakat (PKM).

Pengelolaan rumah literasi serta Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat
Kegiatan Masyarakat (PKM) tentu saja tidak terhenti pada aspek
penyediaan sarana dan prasarana rumah literasi, namun juga disertai
dengan program pengelolaannya yang terintegrasi dengan penyediaan
kebutuhan bahan bacaan, tenaga pemandu, dan tersedianya program-
program yang mendorong aktivitas di rumah literasi serta Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Masyarakat (PKM) Melalui
rumah literasi ini, diharapkan generasi muda dapat mengarahkan
kegiatannya pada hal-hal positif serta mendorong peningkatan kapasitas
sumber daya manusia di sekitar kawasan tambang.

62
II. Meningkatkan akses kesehatan masyarakat disekitar kawasan tambang
B. Program Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Sekitar Tambang
Salah satu kendala masyarakat di pedesaan adalah keterbatasan layanan
kesehatan yang memang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari.
Keterbatasan layanan kesehatan menyangkut pada banyak aspek, antara
lain pada fasiltas sarana dan prasarana pelayanan dasar kesehatan,
keterbatasan tenaga kesehatan, sampai pada akses informasi kesehatan
yang relatif terbatas. Saat ini, setidaknya sektor kesehatan masih
berhadapan dengan kendala perihal pola pikir masyarakat yang masih
menempatkan kesehatan dari sisi kuratif, sementara dari sisi preventif
masih terkendala oleh akses kesehatan informasi yang seringkali tidak
maksimal.

Perusahaan di kawasan tambang dapat mengambil peran penting dalam


hal aksebilitas terhadap tenaga kesehatan secara langsung dan akses atas
informasi. Program pelayanan kesehatan yang berbasis pada penyediaan
dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
secara langsung dan penyedian puskesmas induk, puskemas pembantu
dan jumlah tenaga medis yang memadai untuk menunjang pembangunan
kesehatan masyarakat di daerah lingkar tambang. Penyediaan tenaga
dokter dan tenaga medistentu saja tidak dimaksudkan permanen dan
menggantikan peran pemerintah dalam menyediakan layanan kesehatan,
melainkan dalam bentuk fasilitasi keberadaan dokter secara terjadwal
baik dalam bentuk dokter keliling, pelayanan informasi kesehatan melalui
pojok literasi kesehatan, sampai pada penentuan topik khusus yang dapat
diedukasi oleh dokter ke masyarakat secara langsung.

Pelayanan kepada masyarakat berupa penyedian tenaga dokter dan


medis diharapkan dapat menutupi peran pemerintah dalam menyediakan
pelayanan kesehatan. Tujuannya untuk menciptakan masyarakat yang

63
lebih dekat dengan sumber kesehatan dan perusahaan secara terjadwal
memfasilitasi keberadaan dokter melalui klinik-klinik dan pemeriksaan
rutin kesehatan yang terjadwal langsung di tengah-tengah masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat menggandeng asosiasi profesi
dokter, rumah sakit terdekat, atau kampus tertentu untuk
menyediakantenaga kesehatan. Targetnya kegiatan ini tidak hanya pada
ranah kuratif dalam bentuk pelayanan kesehatan gratis/murah, namun
juga dalam bentuk penyediaan layanan informasi hidup sehat atau topik-
topik yang relevan yang erat kaitannya dengan dimensi kesehatan secara
preventif.

Dampak lain dengan adanya kegiatan penambangan lebih jauh adalah


terbukanya kesempatan kerja terhadap anak anak yang berusia dini
sehingga mendapatkan penghasilan sendiri sehingga terjadinya
pernikahan dini menjadi salah satu fenomena. Persoalan lainnya adalah
pada meningkatnya pergaulan remaja yang cenderung bebas dan pada
akhirnya terorientasi pada pergaulan terlarang, seperti narkoba, minum-
minuman keras, dan perilaku menyimpang lainnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan di sekitar kawasan


tambang dapat mendorong pemberdayaan kalangan remaja dan
kelompok rentan lainnya melalui Pengembangan Posyandu Remaja yang
dikerjakan bersama-sama dengan para perangkat kecamatan dan
desa/kelurahan serta unit terkait lainnya. Pengembangan Posyandu
Remaja dalam hal ini menjadikan remaja sebagai objek pemberdayaan.
Kegiatan yang dapat dikembangkan antara lain adalah mengefektifkan
gerakan pergaulan yang sehat, bebas Narkoba, dan kegiatan lainnya yang
terorientasi dengan pendidikan remaja yang produktif lainnya. Posyandu
Remaja dapat juga berupa fasilitasi pendidikan bagi kalangan remaja
dengan pendekatan kesehatan.

64
Penyediaan tenaga ahli pemberdayaan di bidang kesehatan melalui
program yang terencana dan bersifat rutin bisa menjadi pilihan.
Bekerjasama dengan sekolah dan instansi yang relevan juga dapat
menjadi pertimbangan. Pada tataran yang lebih luas, penyediaan
bangunan Posyandu khusus remaja bisa menjadi pilihan dari perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan menjalankan tugas untuk memastikan bahwa
kalangan remaja di kawasan tambang bisa tumbuh dan berkembang lebih
baik dan tidak terpapar dampak negatif dari pergaulan bebas.

2. Peningkatan Tenaga Kesehatan


Kemitraan peningkatan tenaga pelayanan kesehatanpada masyarakat
lingkartambang dengan memberdayakan tenaga penyuluh kesehatan,
yaitu:
• Pelatihan penanggulangan dan pemberantasan penyakit
• Pelatihan peningkatan Mutu Air Bersih
• Pelatihan sanitasi total berbasis Masyarakat
• Pelatihan kesehatan gizi ibu hamil, balita
• Pelatihan kesehatan lingkungan
• Membentuk kader peduli HIV/AIDS
Sosialisasi secara rutin tentang, yaitu:
• Penanggulangan dan pemberantasan penyuluhan kesehatan
penangulangan dan pemberantasan penyakit
• Peningkatan sanitasi total berbasis masyarakat
• Peningkatan mutu air bersih
• Peningkatan gizi balita dan ibu hamil
• Bimbingan dan konseling kepada pasangan usia subur
• Mengalakkan program hidup bersih dan sehat
• Peningkatan penyedian prasarana dan sarana kesehatan
Dengan meningkatnya pelatihan dan pendidikan terhadap kader petugas
kesehatan dan sosialisasi yang rutin dilakasanakan dengan harapan

65
masyarakat lingkar tambang dapat hidup dengan lingkungan yang sehat dan
bersih.

3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Kesehatan


Untuk mendukung kesehatan masyarakat lingkar tambang maka
perusahan untuk memenuhi program Pengembangan dan Pemberdayaan
Masyarakat maka perlu dipenuhi sarana dan prasarana kesehatan yang
menunjang berupa fasilitas fasilitas yang memadai, yaitu:
• Pembangunan Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat
• Menyediakan layanan kesehatan bergerak
• Pembangunan fasilitas air bersih
• Pembangunan Posyandu
• Menyediakan fasilitas penampungan sampah sementara

III. Mendorong tingkat pendapatan riil atau pekerjaan kegiatan ekonomi menurut
profesi yang dimiliki melalui perkembangan sektor pariwisata, perikanan,
perkebunan, perdagangan, pertanian, peternakan dan kewirausahaan
C. Program Peningkatan Ekonomi Masyarakat
1. Pengembangan Kemandirian Wirausaha
Masih rendahnya ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat lingkar
tambang dimana sebahagian mata pencaharian berupa sebagai petani
dan pedagang, buruh atau tukang dimana dengan tingkat penghasilan
pendapatan mereka variatif tergantung dari profesi sehingga berbeda
juga penerimaan yang mereka peroleh. Demikian pula halnya dengan
banyak pekerjaan yang mereka lakukan tidak berarti bertambah
penghasilan mereka sehingga dengan sendirinya penghasilan
merekatidak cukup untuk memenuhi kehidupan yang layak.
Keterbatasan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan usaha
dan jasa serta mengelola lahan untuk meningkat sumber daya alam yang
ada berkembang dengan pemberdayaan masyarakat melalui
kemandirian ekonomi disebabkan, yaitu:
66
• Masih rendahnya ketrampilan yang dimiliki oleh pelaku usaha dalam
pengelolaan unit-unit jasa dan usaha.
• Diversifikasi usaha yang kurang dalam pengembangan jasa dan
kegiatan yang produktif.
• Tingkat pengetahuan dan ketrampilan dalam persaingan untuk
memperoleh pekerjaan masih rendah.
• Masih rendahnya dan terbatasnya sumberdaya untuk mengolah
bahan mentah menjadi bahan setengah jadi.

Pengembangan semangat berwirausaha menjadi program penting bagi


kalangan generasi muda karena bagaimanapun kemampuan untuk
berwirausaha menjadi salah satu modal penting dalam mengembangkan
kemampuan ekonomi. Melalui kemampuan berwirausaha, seseorang bisa
melirik peluang alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tidak
hanya dalam konteks untuk perluasan bisnis yang telah ada dan
berkembang, kemampuan berwirausaha yang baik akan mendorong kejelian
untuk menangkap peluang.

Tantangan generasi muda saat ini adalah bagaimana tidak terpaku pada
pekerjaan yang bersifat rutin dan berorientasi pada gaji tetap setiap
bulan. Melatih remaja dan masyarakat secara umum menjadi program
penting bagi desa agar inovasi dan ketertarikan pada dunia bisnis dan
perdagangan menjadi lebih berkembang. Selain di sekolah, melalui
pembentukan Komunitas Wirausaha Muda (KWM) akan menjadi peluang
bagi upaya untuk menciptakan generasi muda yang lebih inovatif dan
kreatif.

Melalui program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Perusahaan


dapat mendorong pembentukan dan pengembangan KWM melalui
beberapa cara, antara lain dengan melakukan pendataan terhadap
masyarakat kurang mampu, melakukan koordinasi dengan pemerintah
67
kelurahan setempat, melakukan kegiatan sosialisasi terkait program
kemadirian ekonomi, memfasilitasi kelompok masyarakat untuk
mendapatkan pelatihan ketrampilan, memfasilitasi masyarakat untuk
mengembangkan usahanya, memfasilitasi masyarakat agar dapat
memproleh modal usaha, membentuk kelembagaan bersama-sama
dengan perangkat desa/kelurahan dan himpunan pengusaha dengan
basisnya di tingkat desa.

2. Pengembangan kawasan Wisata


Sebagai kawasan yang kaya dengan sumber daya alam, dengan
berkembangnya penambangan di Provinsi Sulawesi Tengahtelah
membuat ekonomi masyarakat di daerah ini bergantung pada industri
ekstraktif. Corak ekonomi ekstraktik memiliki resiko jangka panjang, yakni
ketika sumber daya alam semakin berkurang, ketergantungan pada
penambangan akan menjadi ancaman bagi pendapatan masyarakat. Oleh
karena itu, seiring dengan eksploitasi sumber daya alam, salah satu hal
mendesak adalah menyiapkan ekonomi alternatif yang mulai bisa dirintis.

Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah maka


telah di bagi untuk kawasan Pengembangan Kawasan Wisata yang
berbasis desa/kelurahan adalah salah satu alternatif ekonomi yang saat
ini digalakkan oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Sebagian besar
daerah yang memiliki gugusan pantai dan kepulauan yang indah telah
mencoba untuk menggeser sektor ekonomi ke sektor wisata.

Pengembangan beberapa desa wisata bisa dilakukan penyiapan


komoditas wisata berbasis pada potensi unggulan yang dimiliki oleh desa.
Salah satu nilai positif jika desa wisata dikembangkan oleh desa adalah
kebermanfaatannya langsung dirasakan oleh masyarakat.
Di setiap kawasan tambang, pada dasarnya potensinya sangat beragam,
mulai dari potensi wisata yang berbasis pada keindahan alam atau

68
pengembangan wisata pada daerah-daerah yang memang merupakan
daerah tambang terbuka peluang besar bagi setiap desa untuk
memikirkan alternatif pengembangan wisata. Dibeberapa desa setidaknya
sudah dan sedang berkembang pengelolaan desa wisata dengan basis
sebagai berikut:
a. Suaka Margasatwa Pulau Dolangan dan Suaka Margasatwa Pinjan
Tanjung Matop di Kabupaten Toli-Toli;
b. Suaka Margasatwa Tanjung Santigi di Kabupaten ParigiMoutong;
c. Cagar Alam Pangi Binangga di Kabupaten Parigi Moutong;
d. Cagar Alam Gunung Tinombala di Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten
Donggala dan Kabupaten Parigi Moutong;
e. Cagar Alam Gunung Dako di Kabupaten Toli-Toli danKabupaten
Buol;
f. Cagar Alam Tanjung Apidi Kabupaten Tojo Una-Una;
g. Taman Nasional Lore Lindu di Kabupaten Sigi danKabupaten Poso;
h. Taman Hutan Raya (TAHURA) Poboya-Paneki di Kota Paludan
Kabupaten Sigi;
i. Danau Poso di Kabupaten Poso, Danau Lindu diKabupaten Sigi dan
Danau Talaga di Kabupaten Donggala; dan
j. Air Terjun Hanga-Hanga dan Hutan Bakau Luwuk diKabupaten
Banggai dan Air Terjun Nupabomba diKabupaten Donggala;
k. Kawasan Wisata Alam Laut berada di Pulau Peleng, KepulauanSago
di Kabupaten Banggai Kepulauan, Wakai dan TanjungApi di
Kabupaten Tojo Una-Una, Pulau Tikus di KabupatenBanggai, Pulau
Makakata, Pulau Kelelawar dan Pulau Rosalinadi Kabupaten Parigi
Moutong, Danau Laut Tolongano, PulauPasoso dan Tanjung
Manimbaya di Kabupaten Donggala;
l. Kawasan Wisata Alam Air Panas Bora, Air Panas Mantikoledan Air
Panas Pulu di Kabupaten Sigi;
m. Kawasan Wisata Budaya berada di Taman Purbakala Watunonju di
Kabupaten Sigi;

69
n. Kawasan Wisata Buatantersebar di seluruh kabupaten di Provinsi;
dan
o. Kawasan wisata lainnya Pulau Maputi, Pulau Pangalaseang dan
Pulau Tuguandi Kabupaten Donggala.
p. Kawasan Gugus Pulau dan pulau-pulau kecil yang berjumlah1.140
pulau untuk pengembangan ekonomi masyarakat danpariwisata.

Setiap desa pada dasarnya memiliki peluang dan potensi unggulan yang
bisa digarap dan dikembangkan. Tentu saja pengelolaannya harus
berbasis desa. Di beberapa kota besar di Pulau Jawa misalnya, desa
wisata menjadi sangat menjanjikan ketika dikelola secara serius dan
masyarakat dapat diintegrasikan secara optimal untuk sama-sama bekerja
dengan pola dan ritme yang sudah terdesain sedemikian rupa sebagai
desa wisata. Desa wisata dapat dikembangkan melalui serangkaian
pembenahan infrastruktur, penyiapan masyarakat agar ramah terhadap
wisatawan, dan menyiapkan strategi promosi wisata yang mudah
dijangkau secara digital. Pengembangan desa wisata perlu didukung dari
berbagai aspek. Perusahaan tambang yang ada disekitar desa dapat
bersama-sama membantu mewujudkan desa wisata melalui berbagai
dukungan, antara lain dukungan pendanaan untuk penyiapan
infrastruktur, pemberdayaan komunitas sadar wisata, sampai pada upaya
untuk memberikan bantuan secara teknis dalam pengembangan desa
wisata.

3. Pengembangan diversifikasi dan produksi ekonomis pertanian,


perkebunan, peternakan dan perikanan
Ketimpangan pembangunan di wilayah tambang merupakan sesuatu yang
sering terjadi dalam kegiatan ekonomi disuatu daerah. Dampak langsung
dari ketimpangan wilayah adalah terjadinya kesenjangan tingkat
masyarakat. Oleh karena itu ketimpangan pembangunan harus menjadi
salah satu pertimbangan dalam menyusun formulasi kebijakan

70
pembangunan. Pembangunan yang dilakukan di wilayah sekitar
tambangmasih bersifat minim dan belum dapat dinikmati secara merata
oleh seluruh lapisan masyarakat karena peningkatan pembangunan
didaerah tersebut tidak selalu disertai dengan peningkatan pendapatan
penduduk secara merata. Beberapa faktor yang menjadi sumber
perbedaan pendapatan antara lain adalah kesempatan, pendidikan, dan
berbagai modal lainnya. Salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk
melihat kesenjangan pendapatan penduduk adalah rasio Gini dengan
analisis semakin mendekati angka 1 nilai rasio, maka semakin tidak
merata pendapatan penduduknya.

Dalam konteks menumbuhkan usaha ekonomi, tantangan yang dihadapi


adalah membangun potensi lokal didaerah tambang yang nantinya dapat
dikaitkan antara hulu dan hilir dari komoditas-komoditas unggulan
yangmenjadi basis perekonomian di Provinsi Sulawesi Tangah pada masa
mendatang. Selain itu, upaya untuk mendukung transformasi ekonomi
menuju ekonomi yang lebih seimbang antara ekonomi berbasis sumber daya
alam tidak terbarukan dengan sumber daya alam terbarukan secara
sistematis dibutuhkan pembangunan keberlanjutan yang sesuai dengan
potensi serta karakteristik wilayah area tambang.

Hal yang ingin dicapai dalam konteks ekonomi yang berkerakyatan dalam
misi kedua adalah terciptanya sistem ekonomi partisipatif yang
meningkatkan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat serta memberikan
akses sebesar-besarnya secara adil dan merata bagi seluruh lapisan
masyarakat baik dalam proses produksi, distribusi, maupun konsumsi.
Ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya dan strategi untuk lebih
mengedepankan masyarakat dalam membangun kesejahteraannya.
Pembangunan dan pengembangan ekonomi harus berakar pada ekonomi
kerakyatan namun tetap mengacu pada pertumbuhan, pemerataan,
stabilitas, dan peningkatan sumber daya manusia dengan cara mempercepat

71
proses perubahan dari masyarakat yang masih berfikir dan berperilaku
tradisional ke masyarakat modern; dari sistem ekonomi subsistem ke
ekonomi pasar; dan dari masyarakat yang tergantung ke masyarakat yang
mandiri. Peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi
kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomotif melainkan pada
paradigma fondasi. Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu
pada dominasi pemerintah pusat, modal asing, dan perusahaan
konglomerasi, melainkan pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan
yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat, serta peran koperasi sejati yang
diharapkan mampu berperan sebagai fondasi penguatan ekonomi rakyat.
Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi rakyat merupakan
strategi dalam melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi dikerjakan
oleh semua, untuk semua, dan dibawah kepemimpinan dan kepemilikan
anggota masyarakat.

Dalam rangka mendukung program pengembangan pemberdayaan


masyarakat maka perusahan dapat mewujudkannya yaitu dalam bentuk
peningkatan diversifikasi dan produksi komoditas pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan, yaitu:
• Melakukan pelatihan kewirausahaan pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan.
• Memfasilitasi kegiatan praktek dan percontohan
• Menyediakan fasilitasi untuk pengembangan pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan
Diversifikasi dan produksi komoditas pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Provinsi Sulawesi
Tengah, yaitu untuk pertaniankawasan tanaman pangan yang berada
pada kawasan pertanian lahan basah, lahan kering, dan kawasan
pertanian hortikultura yang tersebar diseluruh di seluruh kabupaten
begitu juga dengan perkebunan, peternakan dan perikanan hampir semua
tersebar diseluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah.
72
Sektor perikanan perlu dilirik di tengah upaya industri ekstraktif terus
mengambil keuntungan dari kekayaan sumber daya alam di Sulawesi
Tengah. Pengembangan budidaya perikanan dapat dilakukan di kawasan-
kawasan bekas tambang atau daerah-daerah tertentu yang memang
memungkinkan, misalnya daerah pesisir dengan mengintegrasikan
bersama pengembangan kawasan mangrove. Di kawasan-kawasan bekas
tambang, perlu dilakukan penjajakan mengenai ikan apa yang cocok, dan
sampai pada upaya mengajak masyarakat untuk mau memanfaatkan
lahan bekas tambang sebagai alternatif. Sementara itu, secara umum
budidaya perikanan dapat dilakukan di kawasan pesisir dengan
pengembangan budidaya perikanan desa dengan memanfaatkan daerah
pesisir yang terintegrasi dengan kawasan wisata dan edukasi mangrove.
Perusahaan dapat secara aktif mendorong pemberdayaan kelompok
petani budidaya perikanan untuk terus mengembangkan kapasitas
produksi mereka, sementara bagi kawasan yang belum tersentuh dengan
program perikanan, perusahaan dapat mendatangkan tenaga ahli untuk
memberikan dukungan dan pendampingan. Tentu saja di luar itu, pihak
perusahaan di kawasan tambang dapat memberikan bantuan berupa
bibit, dana untuk penyiapan tambak, dan proses pendampingan selama
percobaan.

Untuk pengembangan perkebunan dan peternakan menjadi Kombinasi yang


bagus antara perkebunan dan peternakan menjadi pilihan yang bisa
dipertimbangkan. Tanah sebagai tempat bercocok tanam akan sangat
tergantung pada kesuburan tanah, sementara peternakan dapat menjadi
salah satu alternatif solusi dalam mengatasi kesuburan tanah.
Pengembangan ternak yang kemudian kotorannya dapat dijadikan sebagai
kompos alami untuk menyuburkan tanah dapat menjadi salah satu pilihan.
Ternak sapi misalnya, dapat dikombinasikan dengan perkebunan palawija
yang membutuhkan tanah dengan kualitas baik. Kombinasi ini akan efisien

73
bagi pengembangan ekonomi masyarakat lokal. Di beberapa tempat,
pengembangan bibit sapi yang memanfaatkan kotorannya untuk
kepentingan penyuburan tanah sudah banyak dilakukan. Hal ini sepatutnya
diperluas dengan dukungan dari pihak perusahaan di sekitar kawasan
tambang.

Pengembangan Kebun dan Ternak Terpadu adalah program yang


dirancang untuk mengembangkan lahan perkebunan beriring jalan
dengan pengembangan peternakan. Perusahaan mendorong
pembentukan kelompok produktif untuk memaksimalkan potensi saling
tergunakan sehingga bisa saling menunjang efektivitas dan efisiensi usaha
perkebunan dan peternakan dalam satu kawasan terpadu. Varasi lain dari
program ini adalah penyediaan bibit perkebunan unggul untuk
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik wilayah.

4. Transfer Ahli Teknologi Perusahaan


Transformasi ahli teknologi perusahan merupakan proses teknologi yang
tinggi dari perusahan ke apad masyarakat lingkar tambang dari salah satu
program pemberdayaan masyarakat yang akan dikembangkan oleh
perusahan yang terlebih dahulu menyiapkan sumber daya manusia
melalui pendidikan formal dan non formal berupa pelatihan dan fasilitasi
peralatan. Tranformasi digital merupakan bagian proses dari teknologi
yang tinggi yang mana juga merupakan perubahan yang berkaitan dengan
penerapannya pada seluruh aspek kehidupan yang terdapat dalam
masyarakat.

Dan pada akhirnya digital transformation merupakan penggambaran


secara total atau secara keseluruhan efek digitalisasi dalam masyarakat.
Transformasi tersebut dipandang sebagai tahap ketiga dari teknologi
digitasl, diawali dengan kompetensi digital, penggunaan digital,
penggunaan digital, transformasi digital dengan penggunaan serta

74
kemampuan transformatif yang menginformasikan kesadaran digital.
Salah satu contoh Digital Transformation adalah system informasi
webstren digital vigiliant.

Dimana perusahan akan mengimplementasikan system untuk melakukan


pemantauan mengenai tingkat kemajuan bisa secara real time membantu
perusahan untuk memperlancar produksi. Dalam melakukan transformasi
ahli teknologi, yaitu pertama perusahan memahami terlebih dahulu
individu yang akan dilatih diliat dari tingkat pendidikannya, kedua
perusahan harus mengerti individu yang akan dilatih, kemudian apa
kebutuhan yang paling utama kebutuhan untuk mentranfers teknologi ke
masyarakat. Sehingga pada saat perusahan tidak operasioanl lagi
perusahaan sudah memberikan bekal kepada masyakat berupa
pemberdayaan transfer teknologi yang dapat memenuhi dan melayani
kebutuhan di masa mendatang.

Transformasi digital sangat penting bagi masyarakat agar tetap bisa


bertahan dan bersaing untuk memenangi persaingan di era yang serba
digital. Disektor sektor ritel, healthcare, e-commerce, dan sebagian di
sektor pendidikan. “Transformasi belum jalan, mungkin karena banyak
yang belum melek betul terkait teknologi. Dengan selalu mengandalkan
teknologi makauntuk melakukan transformasi, maka akan menimbulkan
dampak bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang teknologi. Pada
saat perusahaan selesai melakukan penambangan maka terjadi
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan tentang teknologi.

Transfer teknologi dalam konteks ini berarti adanya upaya untuk


memberikan pengetahuan tambahan terhadap penduduk di sekitar
kawasan tambang mengenai teknologi yang digunakan. Transfer teknologi
dalam konteks ini tidak hanya dipahami sebagai transfer pemahaman
secara teknis terhadap alat-alat mekanik yang digunakan, namun juga

75
transfer pengetahuan. Tujuannya adalah dengan memberikan
kesempatan kepada masyarakat lokal untuk memahami, bekerja, dan
mempelajari teknologi yang digunakan oleh perusahaan.

Transfer teknologi perusahaan dengan demikian bisa dipahami dalam


dimensi yang lebih luas, antara lain dengan memberikan kesempatan
bekerja kepada tenaga lokal, memberikan pelatihan-pelatihan kepada
penduduk lokal, atau dalam bentuk bimbingan teknis terhadap teknologi
dan pernak-pernik yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam
menambang. Transfer teknologi ini akan dapat menjadi sarana bagi
penduduk lokal untuk berdaya dan mereplikasi teknologi dan
pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan. Pada akhirnya, ketika
perusahaan tambang selesai menambang, masyarakat memiliki kapasitas
untuk meneruskan dan atau melakukan penambangan dengan atau tanpa
modifikasi dari teknologi yang digunakan oleh perusahaan sebelumnya.

IV. Mendorong Kemandirian Ekonomi dalam Peningkatan Kapasitas dan Akses


Masyarakat setempat dalam Usaha Kecil dan Menengah
D. Program Kemandirian Ekonomi
1. Pengembangan dan Pelatihan Usaha Kecil dan Menengah
Proporsi pekerja menurut lapangan usaha/pekerjaan merupakan salah
satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam
menyerap tenaga kerja. Lapangan usaha/bidang kerja adalah bidang
kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat penduduk
bekerja.Banyaknya tenaga kerja yang terserap dalam suatu sektor
perekonomian dapat digunakan untuk menggambarkan daya serap
sektor perekonomian terhadap angkatan kerja. Media Pembangunan
ekonomi masyarakat sekitar tambang Sulawesi Tengah sebagian besar
sumber penghasilan utama penduduk tergantung pada sektor
pertanian.

76
Program kemandirian ekonomi yang dapat dilaksanakan dalam program
pengembangan pemberdayaan masyarakat oleh perusahaan dititik
beratkan pada masyarakat yang kurang mampu dengan melakukan
kegiatan sebagai berikut:
• Memfasilitasi kelompok masyarakat dengan pelatihan ketrampilan
• Memfasilitasi masyarakat mengembangkan usahanya
• Memfasilitasi perusahaan dengan modal usaha

Dengan demikian keterbatasan kemampuan masyarakat untuk


mengembangkan usaha dan jasa serta mengelola lahan untuk
meningkatkan daya guna sumber daya alam yang tersedia dengan
program pengembangan pemberdayaan dari perusahaan mereka
dapat mengembangkan kemandirian ekonomi masyarakat lokal.
Dengan adanya program pengembangan pemberdayaan masyarakat
dalam bentuk akses permodalan, ketrampilan, promosi dan pemasaran
produk-produk lokal menjadi bagian penting pengembangan ekonomi
mandiri yang berkelanjutan.

V. Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Kehidupan Sekitar Tambang yang


berkelanjutan
E. Program Pengembangan Sosial dan Budaya
1. Pembangunan dan Fasilitas serta Pengembangan Rumah Ibadah
Perkembangan teknologi saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat
untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara global sehingga
masyarakat disekitar tambang harus mampu memanfaatkan kemajuan-
kemajuan dari perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya mewujudkan
kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya saing tinggi serta
memiliki akhlak mulia menjadi misi yang tidak terpisahkan dari
pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat ini. merata di
sekitar tambang baik pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan
informal di luar sekolah. Namun, sumber daya manusia yang mandiri dan
77
berdaya saing tinggi saja tidak cukup dalam pembangunan daerah.
Diperlukan juga sumber daya manusia berakhlak mulia yang dapat
membentuk identitas dan karakter manusia berkualitas. Oleh karena itu,
pendidikan agama penting untuk dipahami dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari agar terbentuk karakter masyarakat yang selaras
dengan perwujudan pembangunan daerah.

Dengan demikian rencana pembangunan sumber daya manusia disekitar


tambang bersifat komprehensif yang telah mempertimbangkan baik aspek
jasmani (sandang, pangan dan perumahan) maupun aspek rohani
(pendidikan mental dan spiritual) sesuai dengan potensi sumberdaya yang
dimiliki, lingkungan sosial maupun kultural daerah setempat.

Kebijakan untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang


mandiri dan berdaya saing tinggi berupa pengembangan pendidikan
secara sains teknologi dan agama. Masyarakat Provinsi Sulawesi Tengah
umumnya adalah masyarakat yang religius. Sarana ibadah menjadi alat
vital dalam menunjang sarana peribadatan masyarakat. Di banyak
desa/kelurahan, tak sedikit dijumpai rumah ibadah dengan fasilitas yang
masih terbatas. Bantuan dan Fasilitasi Pengembangan Rumah Ibadah
Desa sebaiknya menjadi salah satu perhatian penting bagi perusahaan di
sekitar desa/kelurahan karena umumnya masyarakat memerlukan
rumah ibadah. Meski fasilitasi rumah ibadah relatif menjadi pilihan
banyak perusahaan untuk menyalurkan program bantuan perusahaan,
namun hendaknya perusahaan tidak hanya fokus pada fasilitas fisik.
Alternatif lain dalam kegiatan bantuan dan fasilitasi ini misalnya dapat
berupa penyediaan guru-guru, penceramah-penceramah, pendidik-
pendidik untuk baca tulis Al-Qur’an, fasilitasi pesantren kilat, atau
kegiatan lain yang relevan.

78
Bantuan dan fasiliasi pengembangan rumah ibadah dengan demikian
diharapkan dapat lebih variatif, meski penyediaan sarana fisik seperti
pembangunan rumah ibadah, bantuan penyelesaian bangunan, atau
sampai pada bantuan alat-alat kebutuhan ibadah lainnya tentu saja
dapat menjadi pilihan. Kegiatan pembangunan dan
pengembanganrumah ibadah ini diharapkan dapat mendorong
peningkatan nilai-nilai ketakwaan warga desa kepada Sang Pencipta
sekaligus mendorong tegaknya nilai-nilai solidaritas dan toleransi
diantara sesama umat warga. Perusahaan tambang bagaimanapun
memiliki peran untuk mendorong pengembangan nilai-nilai lokal melalui
pengembangan nilai keagamaan.

2. Pembangunan dan Pelestarian Budaya Kearifan Lokal


Hampir setiap desa/kelurahan di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki
kekhasan budaya yang berbeda-beda. Tradisi-tradisi yang berkembang
umumnya adalah bagian dari kearifan lokal yang mengandung pesan,
makna, dan nilai. Perkembangan tradisi adat, budaya, dan keseharian
memang relatif masih ada, namun terjadi pergeseran seiring dengan
perkembangan teknologi informasi. Lambat-laun sebagian besar nilai-nilai
budaya mengalami pergeseran dan mulai digantikan dengan berbagai hal-
hal yang sifatnya modern.

Dalam kerangka mendorong pengembangan kearifan lokal, maka


perusahaan diarahkan untuk dapat memberikan fasilitasi dalam bentuk
bantuan inventaris untuk kegiatan pengembangan sosial dan budaya.
Pemberian dan pendampingan kepada komunitas lokal akan besar artinya
bagi upaya untuk melestarikan berbagai kekayaan khas tak berwujud dari
seni dan budaya bernama kearifan lokal. Tentu saja secara lebih luas,
pemberian bantuan dapat mengacu pada kekhasan lokal yang terdapat
pada setiap desa yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah. Perusahaan dapat
memanfaatkan perangkat desa/kelurahan dan kecamatan untuk melakukan

79
validasi data seniman, kelompok budaya, atau pegiat seni budaya lainnya
dengan harapan agar para penerima manfaat benar-benar akan tepat
sasaran.

Sementara itu, dalam kerangka mendorong partisipasi positif semua


kalangan, utamanya kalangan generasi muda, dibutuhkan sarana
penyaluran hobi dan bakat. Senada dengan bantuan untuk kepentingan
pengembangan seni dan budaya, bantuan untuk mendorong partisipasi
masyarakat dalam kegiatan positif dapat disalurkan melalui pemberian
bantuan peralatan olahraga. Baju, bola, dan kebutuhan teknis lapangan
dapat menjadi opsi dalam pengembangan dan fasilitasi olaharaga.

Dengan demikian, salah satu bentuk bantuan bagi pengembangan seni


budaya mendorong aktivitas masyarakat lebih variatif dan pada sisi lain
menjadi sarana untuk membantu pemerintah dalam menguatkan identitas
seni dan budaya serta memancing partisipasi yang lebih aktif dari
masyarakat.

3. Pembentukan Team Resque


Secara Morfologi Sulawesi Tengah dapat dibagi menjadi 2 (dua) satuan, yaitu:
i. Morfologi Daratan penampakan morfologi berupa topografi tidak teratur,
lemah, merupakan wilayah dengan banjir musiman, dasar sungai
umumnya meninggi akibatedimentasi fluvial. Morfologi ini disusun oleh
material utama berupa alluvial sungai dan pantai dengan bentukan
morfologi berupa dataran dan kemiringan lereng 0-5 %. Wilayah tengah
Kota didominasi oleh satuan geomorfologi ini.
ii. Morfologi Denudasi dan Perbukitan Kenampakan berupa morfologi
bergelombang lemah sampai bergelombang kuat. Wilayah kipas aluvial
(aluvial fan) termasuk dalamsatuan morfologi ini. Bantuk morfologinya
berupa perbukitan berelief halus dengan kemiringan lereng 5-15 %.

80
membatasi antara wilayah morfologidataran dengan morfologi
pegunungan.

Endapan pantai yang dapat berupa pasir pantai dan fragmen batuan
banyak dijumpai di sekeliling teluk Palu. Secara geografis dataran Kota Palu
terbentuk karena adanya proses pengangkatan (graben). Proses graben
yang membuat beberapa permukaan tanah terangkat cukup tinggi
(membentuk bukit sampai pegunungan) sepertiyang terlihat di sepanjang
pantai Teluk Palu bagian barat. Wilayah Kota Palu dicirikan oleh bentuk
utama berupa lembah (graben) dimana pusat Kota terletakdi bagian
tengah dari lembah tersebut. Orientasi lembah ini mengikuti arah utama
jalur pegunungan di kedua sisinya, yaitu berarah relatif utara-selatan
(dalam Berdasarkan hasil studi dari tim revisi peta gempa Indonesia (dalam
Irsyam, M., dkk, 2010) struktur geologi aktif yang melewati Kota Palu
adalah berupa PKF (Palu Koro Fault) dan MF (Matano Fault) keduanya
merupakan sesar aktif yang banyak dijumpai disekitar lembah Palu. Sesar
Palu-Koro (PKF) berarah Utara-Selatan sedang beberapa diantaranya ada
yang berarah Barat Daya–Timur Laut. Sesar-sesar aktif tersebut yang
berarah Utara-Selatan adalah merupakan sesar-sesar aktif akibat
peremajaan dari struktur tua yang dapat teraktifkan kembali, sedangkan
sesar-sesar yang berarah Barat Daya-Timur Laut adalah merupakan
struktur yang sangat aktif pada masa kini.

Secara geologi, fisiografi Kota Palu berhubungan dengan proses struktur


yang terjadi serta jenis batuan yang menyusun Kota Palu, dimana sisi kiri dan
kanan Kota Palu merupakan jalur patahan utama, yaitu patahan Palu-Koro
serta wilayahnya disusun oleh batuan yang lebih keras dibanding material
penyusun bagian lembah. Menurut klasifikasi zona gempa Indonesia
(Firmansyah, J & Irsyam, M.,1999) gempa yang terjadi di wilayah Palu
termasuk dalam tipe zona perubahan (transform zone) yaitu gempa yang
diakibatkan karena dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar

81
(slide each other), sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling
memberai maupun saling menumpu.

Gempa yang terjadi pada zona ini umumnya merupakan gempa pada kerak
dangkal (shallowcrustal earthquakes) yang diakibatkan oleh Sesar Palu-Koro
dan Sesar Matano. Berdasarkan kajian tersebut tingkat resiko gempa bumi
yang tinggi di kotaPalu ini selain karena berdekatan dengan sesar aktif Palu-
Koro, juga karena sebagian kotanya terletak di atas sesar Palu-Koro.

Diperkirakan intensitas gempa bumi yang merusak adalah dengan


magnitude lebih besar dari 6,0 SR. Keberadaan Sesar Palu Koro dapat
diamati berdasarkan kenampakan citra Shuttle Radar Topography Mission
(SRTM) resolusi 90 m dan peta topografi berupa adanya kelurusan morfologi
sepanjang lembah Palu-Koro. Kelurusan tersebut dapat diamati dengan jelas
berupa lekukan antara perbukitan, lembah dan lekukan pada zona peralihan
antara perbukitan dan dataran. Daerah yang memperlihatkan adanya
kelurusan yang terletak diantara lekukan perbukitan dan dataran tersebut
dikenal sebagai muka pegunungan (mountain front) dan pada umumnya
merupakan suatu zona sesar (Bull, 2007). Zona muka pegunungan tersebut
membentang sepanjang lembah Palu-Koro.

Berdasarkan analisis kelurusan menggunakan data citra SRTM terlihat


bahwa kelurusan utama di daerah penyelidikan terdapat di Lembah Palu-
Koro yang berarah Utara-Barat Laut dan Selatan-Tenggara. Kelurusan ini
membentuk lembah yang diapit oleh gawir pada bagian barat dan timur. Di
lembah Palu bagian utara kenampakan gawir bagian barat lebih lurus
dibandingkan bagian timur yang telah berkelok. Arah kelurusan ini dominan
terdapat di daerah penyelidikan. Kelurusan lainnya berarah Barat-Timur dan
Utara-Selatan. Pada bagian tenggara Zona Sesar Palu Koro di sekitar Teluk
Bone kelurusan tersebut berarah Utara-Bbarat Laut dan Selatan-Tenggara,
Barat Laut-Tenggara, Timur Laut-Barat Daya.

82
Bencana yaitu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan serta penghidupan orang-orang yang diakibatkan
oleh faktor alam dan/atau faktor manusia sehingga menyebabkan
munculnya korban jiwa, rusaknya lingkungan, kerugian harta benda serta
efek psikologis.Bencana alam merupakan bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau serangkaian peristiwa alam. Bencana alam adalah
konsukuensi untuk keterlibatan manusia pada pengrusakan alam yang
ada.Minimal dengan mengawali untuk menjaga alam sekitar, tidak buang
sampah sembarangan, tidak membakar hutan dan tidak melakukan hal-hal
lain yang menyebabkan rusaknya lingkungan.

Untuk meminilisir terjadinya bencana seperti diatas maka perlu dibentuk


Pembentukan Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team) di setiap
Badan Usaha Pertambangan. Berdasarkan KepMen ESDM No. 1827
K/30/MEM/2018 Lampiran III A.1.f) perlu dilakukan pelaksanaan manajemen
keadaan darurat dalam pengelolaan keselamatan pertambangan dan
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Elemen
Organisasi & Personel, perihal Penunjukkan Tim Tanggap Darurat (KepMen
ESDM No. 1827 K/30/MEM/2018 Lampiran IV B.3.h). Dimana perusahaan
melakukan identifikasi dan penilaian risiko potensi keadaan darurat di atas,
misalnya menggunakan metode HIRADC/IBPR (Hazard Identification Risk
Asessment and Determining Control/Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko) dan
formulir dan matriks HIRADC. Tahapan ini untuk menentukan prioritas
tingkat penting dan mendesaknya dibentuknya Tim ERT dan kompetensi.
Manajemen yang perlu dilaksanakan dalan meminilisir adanya bencana
yaitu:
i. Manajemen Keadaan Darurat terdiri dari dari:
• Identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat;
• Pencegahan keadaan darurat;
• Kesiapsiagaan keadaan darurat;

83
• Respon keadaan darurat; dan
• Pemulihan keadaan darurat.
ii. Identifikasi dan penilaian potensi keadaan darurat
• Kebakaran (fasilitas dan hutan)
• Kecelakaan Kerja/Lalu lintas
• Tanggul settling pond jebol
• Longsor jenjang
• Keracunan massal
• Bencana (banjir, angin kencang, tanah longsor, huru hara)
• Pencemaran tanah dan air/laut oleh tumpahan/bocoran bahan
kimia.
Perusahaan melakukan identifikasi dan penilaian risiko potensi keadaan
darurat di atas, misalnya menggunakan metode HIRADC/IBPR (Hazard
Identification Risk Asessment and Determining Control/Identifikasi Bahaya
Penilaian Risiko) dan formulir dan matriks HIRADC. Tahapan ini untuk
menentukan prioritas tingkat penting dan mendesaknya dibentuknya Tim
ERT dan kompetensi personel, serta perlengkapan emergency apa saja yang
diperlukan.

Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi terdiri atas:


i) Kawasan gempa bumi terdapat diseluruh wilayah provinsi Sulawesi
Tengah;
ii) Kawasan rawan tsunami terdapat diseluruh pantai yang mempunyai
morfologi landai, yaitu terdapat di Kota Palu, Kabupaten Donggala,
Kabupaten Toli-Toli, Kabupaten Buol, Kabupaten Banggai,
Kabupaten Banggai Kepulauan dan Kabupaten Banggai Laut;
iii) Kawasan abrasi yang menyebar pada seluruh kabupaten/kota
kecuali Kabupaten Sigi;
iv) Kawasan tanah longsor yang menyebar pada seluruh
kabupaten/kota diwilayah Provinsi;

84
v) Kawasan rawan gelombang pasang yang berada di kabupaten
Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Banggai,
kabupaten Banggai kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten
Tojo Una-Una, Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong,
Kabupaten Donggala, kabupaten Buol, Kabupaten Toli-Toli dan kota
Palu;
vi) Kawasan rawan banjir yang tersebar di Kabupaten Parigi Moutong,
Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-
Una, Kabupaten Banggai, Kota Palu dan Kabupaten Buol; dan
vii) Kawasan rawan bencana gunung api di Kabupaten Tojo Una-Una.

Dengan sudah adanya Team Resque di setiap badan usaha pertambangan


dan sudah ada data daerah kawasan rawan bencana geologi dan dengan
pengelolaan bencana alam dan pengelolaan mitigasi bencana alam di
setiap desa melalui program pengembangan pemberdayaan masyarakat
maka diharapkan bila ada bencana masyarakat sudah tanggap karena
sudah menyediakan fasilitas kebencanaan, membentuk team kebencanaan
dengan melibatkan masyarakat sekitar, serta melakukan simulasi tanggap
darurat bencana.

VI. Pengembangan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang


berkelanjutan
F. Program Pembangunan Kawasan Hijau
1. Pembangunan Kawasan Hijau
Komponen lingkungan masyarakat di daerah lingkar tambang
mengambarkan kondisi teraktual dari komponen yang terkena dampak.
Hasil dari perubahan bentang alam menunjukkan adanya perubahan
bentang alam akibat dilakukannya penambangan dengan menunjukan
perubahan kualitas dan kuantitas lingkungan fisik, kimia serta
keanekaragaman fauna dan flora dan biota perairan Sebagai kawasan
yang kaya dengan sumber daya alam, dengan berkembangnya

85
penambangan di Provinsi Sulawesi Tengah telah membuat ekonomi
masyarakat di daerah ini bergantung pada industri ekstraktif.

Tranformasi ekonomi berbasis unrenewable resources ke renewable


resources harus dilakukan dengan mewujudkan keseimbangan antara
pilar ekonomi, lingkungan, dan sosial dalam perencanaan pembangunan
menuju ekonomi hijau. Diharapkan transformasi pembangunan menuju
ekonomi hijauatau ekonomi yang rendah karbon akan mewujudkan
kondisi masyarakat di sekitar tambang menjadi lebih baik dan
berkeadilan sosial serta mengurangi kerusakan ekologi dan kerusakan
lingkungan.

Sebagai upaya untuk mendukung ekonomi biru melaluiekonomi hijau,


maka komitmen terhadap perbaikan lingkungan menjadi hal yang perlu
diperhatikan. Kualitas lingkungan menjadi salah satu upaya kesimbangan
terhadap pembangunan ekonomi agar berdimensi “berkelanjutan”.
Fenomena iklim saat ini tidak bisa diprediksi sehingga adapitasi terhadap
perubahan iklim mutlak dilakukan khususnya yang terkait dengan strategi
pembangunan sektor kesehatan, pertanian, pemukiman, dan tata ruang.
Dalam rangka mewujudan kualitas lingkungan yang baik dan sehat,
masyarakat di sekitar tambang harus mulai menumbuhkan kesadaran
masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Masyarakat juga harus terlibat langsung dalam upaya menjaga


lingkungan perubahan iklim saat ini. Dengan dilakukannya pembangunan
kawasan hijau melalui program pengembangan pemberdayaan maka
diharapkan masyarakat lingkar tambang mempunyai area yang terbuka
untuk tempat tumbuh kembang tanaman secara baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam dengan tumbuhan yang
menunjang dan dapat bernilai ekonomis.

86
VII. Pengembangan Kelembagaan Komunitas Masyarakat dalam menunjang
Kemandirian PPM
G. Program Pemberdayaan Komunitas
1. Pembangunan Kelembagan Masyarakat
i. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM Desa) adalah wadah
yang dibentuk atas prakarsa masyarakat sebagai mitra pemerintah
menampung dan mewujudkan aspirasi kebutuhan masyarakat di
bidang pembangunan. Seluruh Desa di Kabupaten Kota sekitar
tambang telah memiliki LPM yang akan berguna penampungan dan
penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan, penanaman dan
pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat, penyusunan
kegiatan perencanaan pembangunan secara partisipatif,
menumbuhkembangkan dan memberdayakan masyarakat dan
bergotong royong dalam pembangunan, dan menggali pemanfaatan
sumber daya serta potensi yang ada untuk kepentingan pembangunan
desa, sosial kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.

ii. Koperasi dalam rangka Pengembangan Kelembagaan Komunitas


Masyarakat sekitar tambang dalam menunjang kemandirian PPM
maka perlu dibentuknya koperasi. Adapun ketersediaan koperasi di
desa sekitar tambang adalah dan serta koperasi lainnya yaitu: Koperasi
Unit Desa, Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan Rakyat dan Koperasi
Simpan Pinjam.

2. Pembangunan Kualitas dan Kuantitas SDM


Pembangunan infrastruktur dasar di desa-desa dan kelurahan pada
dasarnya sudah cukup baik. Pemerintah daerah, baik melalui skema
pendanaan dari pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota telah berusaha
untuk menyediakan fasilitas layanan publik, antara lain fasilitas
kesehatan, transportasi, pendidikan, dan sebagainya. Meski demikian,

87
setiap desa/kelurahan memiliki kebutuhan yang relatif berbeda-beda
dan tidak semua dapat difasilitasi secara memadai oleh pemerintah.

Berdasarkan usulan dari desa/kelurahan yang berada di kawasan


pertambangan, terdapat keunikan-keunikan khusus yang memang tidak
secara seragam disediakan oleh pemerintah. Pembangunan Prasarana
Pendukung Pelayanan Publik tidak dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengambil alih tugas pemerintah, melainkan sebagai sarana pendukung
untuk melengkapi kebutuhan masyarakat di sebuah kawasan.

Beberapa fasilitas pendukung yang dibutuhkan sesuai dengan


karakteristik desa secara bervariasi misalnya antara lain perbaikan
sarana pemandian desa, normalisasi sungai bagi yang memiliki,
perbaikan prasarana pendidikan untuk PAUD/Madrasah, penyediaan bus
sekolah, pembangunan pasar desa, penyediaan penampungan dan
pengakut sampah, bantuan pembangunan jembatan penghubung di
titik-titik tertentu sesuai kebutuhan, perbaikan drainase, penyediaan
lampu penerangan jalan, penyediaan mobil ambulance, bantuan
peralatan nelayan, dan kebutuhan lain yang relevan. Tentu saja kegiatan
ini dimaksudkan sebagai bentuk dukungan pendampingan atas
prasarana yang telah disediakan oleh pemerintah saat ini dan
disesuaikan dengan kondisi karakteristik dan kebutuhan desa/kelurahan.

3. Pembentukan Kelompok Komunitas Wirausaha


Pengembangan semangat berwirausaha menjadi program penting bagi
kalangan generasi muda karena bagaimanapun kemampuan untuk
berwirausaha menjadi salah satu modal penting dalam mengembangkan
kemampuan ekonomi.

Melalui kemampuan berwirausaha, seseorang bisa melirik peluang


alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Tidak hanya

88
dalam konteks untuk perluasan bisnis yang telah ada dan berkembang,
kemampuan berwirausaha yang baik akan mendorong kejelian untuk
menangkap peluang.

Tantangan generasi muda saat ini adalah bagaimana tidak terpaku pada
pekerjaan yang bersifat rutin dan berorientasi pada gaji tetap setiap
bulan. Melatih remaja dan masyarakat secara umum menjadi program
penting bagi desa agar inovasi dan ketertarikan pada dunia bisnis dan
perdagangan menjadi lebih berkembang. Selain di sekolah, melalui
pembentukan Komunitas Wirausaha Muda (KWM) akan menjadi
peluang bagi upaya untuk menciptakan generasi muda yang lebih
inovatif dan kreatif.

Perusahaan dapat mendorong pembentukan dan pengembangan KWM


melalui beberapa cara, antara lain dengan membentuk kelembagaan
bersama-sama dengan perangkat desa/kelurahan dan himpunan
pengusaha dengan basisnya di tingkat desa. Selain itu, perusahaan
melalui program PPM dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin yang
bertujuan untuk memampukan masyarakat melirik peluang ekonomi
yang tersedia. Studi banding, pelatihan, dan kegiatan yang lebih inovatif
dapat dirancang melalui KWM. Terbentuknya kelembagaan KWM ini
akan menjadi inisiatif awal yang nantinya secara organisasional akan
berkembang melalui kepengurusan yang terbentuk.

VIII. Pembangunan Infrastruktur yang menunjang PPM


H. Program Pembangunan Infrastruktur
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik
i. Sarana Pendidikan
Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, Peningkatan mutu serta relevansi dan
efisiensi manajemen pendidikan sebagaimana yang tercantum pada

89
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untuk
mencapai tujuan tersebut perlu didukung tersedianya sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai. Berdasarkan data tahun 2018
adapun Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama, Sekolah Menegah
Atas di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah Sekolah Dasar yaitu 3.104
buah, Sekolah Menengah Pertama yaitu 1.128 buah, Sekolah
Menengah Atas yaitu 382 buah dan Sekolah Menegah Kejuruan yaitu
187 buah dengan rincian sebagai berikut yaitu :
• Di Kabupaten Banggai Kepulauan jumlah Sekolah Dasar yaitu 166
buah, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 72 buah, Sekolah
Menengah Atas berjumlah 21 buah, Sekolah Menegah Kejuruan
berjumlah 16 buah.
• Di Kabupaten Donggala jumlah Sekolah Dasar yaitu 372 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 121 buah, Sekolah
Menengah Atas berjumlah 38 buah, Sekolah Menegah Kejuruan
berjumlah 13 buah.
• Di Kabupaten Poso jumlah Sekolah Dasar yaitu 243 buah, Sekolah
Menengah Pertama berjumlah 82 buah, Sekolah Menengah Atas
berjumlah 25 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 17 buah.
• Di Kabupaten Banggai jumlah Sekolah Dasar yaitu 388 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 147 buah, Sekolah
Menengah Atas berjumlah 62 buah, Sekolah Menegah Kejuruan
berjumlah 25 buah.
• Di Kabupaten Buol Kepulauan jumlah Sekolah Dasar yaitu 177 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 77 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 17 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 9
buah.
• Di Kabupaten Toli-Toli jumlah Sekolah Dasar yaitu 246 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 96 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 31 buah, Sekolah Menengah Kejuruan berjumlah 15
buah.

90
• Di Kabupaten Morowali jumlah Sekolah Dasar yaitu 150 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 49 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 17 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 9
buah.
• Di Kabupaten Parigi Moutoung jumlah Sekolah Dasar yaitu 460
buah, Sekolah Menengah Pertama berjumlah 152 buah, Sekolah
Menengah Atas berjumlah 51 buah, Sekolah Menengah Kejuruan
berjumlah 21 buah.
• Di Kabupaten Tojo Una-Una jumlah Sekolah Dasar yaitu194 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 66 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 20 buah, Sekolah Menengah Kejuruan berjumlah 7
buah.
• Di Kabupaten Sigi jumlah Sekolah Dasar yaitu 280 buah, Sekolah
Menengah Pertama berjumlah 96 buah, Sekolah Menengah Atas
berjumlah 36 buah, Sekolah Menengah Kejuruan berjumlah
12buah.
• Di Kabupaten Banggai Laut jumlah Sekolah Dasar yaitu85 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 48 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 13 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 8
buah.
• Di Kabupaten Morowali Utara jumlah Sekolah Dasar yaitu 155 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 51 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 14 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 8
buah.
• Di Kabupaten Kota Palu jumlah Sekolah Dasar yaitu188 buah,
Sekolah Menengah Pertama berjumlah 71 buah, Sekolah Menengah
Atas berjumlah 37 buah, Sekolah Menegah Kejuruan berjumlah 27
buah.
ii. Sarana Kesehatan
Salah satu upaya untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan
penduduk dengan membangun/meningkatkan ketersediaan dan

91
keterjangkauan fasilitas kesehatan. Semakin banyak fasilitas kesehatan
yang tersedia dan menyebar ke seluruh wilayah berarti semakin mudah
penduduk untuk menjangkau tempat/fasilitas kesehatan guna melakukan
pemeriksaan, pengobatan maupun konsultasi kesehatan. Berdasarkan
data BPS Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016 Jumlah Dokter Umum di
Puskesmas yaitu 235 Dokter dan Doktrer Gigi 112 tersebar di
Kabupaten/Kota.Dokter Spesialis berjumlah 176 Dokter, Dokter Umum
berjumlah 209 Dokter dan Dokter Gigi berjumlah 33 orang tersebar juga
di Rumah Sakit Kabupaten/Kota, sedangkan di Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut 2 Dokter Spesialis, 18 Dokter
Umum dan 149 Dokter Gigi.
iii. Sarana Kelistrikan
Jaringan listrik terdiri dari jaringan transmisi tegangan tinggi, distribusi
dan Gardu Induk.Berdasarkan data daya tersambung untuk tahun 2014
di Provinsi Sulawesi Tengah, dilihat dari ketersediaan PLN yaitu
sebanyak untuk Rumah Tangga 342,66 MVa, Industri 16,11 MVa, Usaha
85,68 MVa, Sosial 23,44 MVa, Gedung Kantor 24,88 MVa, Penerangan
Jalan Umum 10,86 MVa.
iv. Sarana Ibadah
Keberadaan sarana ibadah yaitu sebanyak 3.207 Mesjid, 966
Surau/Langgar, 1.860 Gereja Kristen, 123 Gereja Katolik, 322 Hindu dan
12 Budha yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi
Tengah.
v. Sarana Transportasi
Perkembangan Transportasi Sulawesi Tengah jumlah aktivitas
penumpang melalui bandar udara di Sulawesi Tengah selama November
2018 tercatat 153.286 orang atau naik 15,91 persen dibandingkan
Oktober 2018.Volume barang yang dibongkar melalui bandar udara
tercatat 675,46 ton atau naik sebesar 263,53 persen, sementara itu
barang yang dimuat tercatat 434,39 ton atau naik sebesar 159,61 persen
dibandingkan Oktober 2018. Jumlah penumpang angkutan laut melalui

92
pelabuhan diusahakan sebanyak 7.909 orang, terdiri dari 3.786 orang
penumpang berangkat dan 4.123 penumpang datang.Volume barang
yang dibongkar dan dimuat melalui pelabuhan diusahakan masing-
masing mencapai 20.957 ton dan 6.408 ton.Transportasi merupakan
tolok ukur dalam interaksi keruangan antar wilayah dansangat penting
peranannya dalam menunjang proses perkembangan suatuwilayah.Di
bidang transportasi darat, pembangunan prasarana jalan akan
meningkatkan jasa pelayanan produksi dan distribusi dan banyak
berperan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi daerahsehingga
mendorong terciptanya pemerataan. Sarana transportasi jalan dengan
jenis permukaan jalan aspaldi desa sekitar Tambang terdapat pada 155
Desa sepanjang 4.533,55 km dalam kondisi baik, 2.552,82 dalam kondisi
sedang, 2.128,20 dalam kondisi rusak dan 1.251,3 dalam kondisi rusak
berat.

2. Pembangunan Infrastruktur Peningkatan Akses Informasi Teknologi


Penambangan secara umum identik dengan mekanisasi, yakni pemanfaatan
teknologi, baik sederhana maupun canggih, untuk kepentingan eksplorasi
dan eksploitasi. Penguasaan teknologi dengan demikian menjadi aspek
penting dalam pengelolaan kawasan tambang. Jika transfer teknologi tidak
terjadi, maka sangat memungkinkan keberadaan penambangan dengan
teknologinya tidak akan menimbulkan dampak bertambahnya pengetahuan
masyarakat kawasan tambang terhadap teknologi yang digunakan.
Akibatnya, ketika penambangan berlalu, kapasitas masyarakat lokal tidak
mengalami peningkatan.

Transfer teknologi dalam konteks ini berarti adanya upaya untuk


memberikan pengetahuan tambahan terhadap penduduk di sekitar kawasan
tambang mengenai teknologi yang digunakan. Transfer teknologi dalam
konteks ini tidak hanya dipahami sebagai transfer pemahaman secara teknis
terhadap alat-alat mekanik yang digunakan, namun juga transfer

93
pengetahuan. Tujuannya adalah dengan memberikan kesempatan kepada
masyarakat lokal untuk memahami, bekerja, dan mempelajari teknologi yang
digunakan oleh perusahaan.

Transfer Teknologi Perusahaan dengan demikian bisa dipahami dalam


dimensi yang lebih luas, antara lain dengan memberikan kesempatan
bekerja kepada tenaga lokal, memberikan pelatihan-pelatihan kepada
penduduk lokal, atau dalam bentuk bimbingan teknis terhadap teknologi dan
pernak-pernik yang dimanfaatkan oleh perusahaan dalam menambang.
Transfer teknologi ini akan dapat menjadi sarana bagi penduduk lokal untuk
berdaya dan mereplikasi teknologi dan pengetahuan yang dimiliki oleh
perusahaan. Pada akhirnya, ketika perusahaan tambang selesai menambang,
masyarakat memiliki kapasitas untuk meneruskan dan atau melakukan
penambangan dengan atau tanpa modifikasi dari teknologi yang digunakan
oleh perusahaan sebelumnya.

3. Pembangunan Peningkatan Infrastruktur Desa


Setiap desa/kelurahan selalu memiliki sejarah sendiri dan selalu memiliki
identitas yang khas. Meski kawasan tambang umumnya didatangi oleh
masyarakat dari berbagai daerah, namun kekhasan desa/wilayah sekitar
tambang sebagai penduduk lokal tidak mudah hilang. Penguatan identitas
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Penguatan identitas ini tentu
saja tidak dimaksudkan sebagai sarana untuk memupuk primordialisme,
melainkan untuk mendorong idenfitikasi secara historis, sosiologis, dan
kultural sebuah desa. Melalui program penguatan identitas desa, rasa
memiliki (sense of belonging) terhadap desa dapat diperkuat. Tujuannya
agar berbagai hal yang sifatnya unik dan khas dari sebuah desa/kelurahan
tidak mudah hilang meski telah terjadi percampuran kebudayaan dari
berbagai kawasan.

94
Kajian Identitas Wilayah dimaksudkan sebagai kegiatan yang mengkaji secara
ilmiah mengenai identitas desa/kelurahan, mulai dari sejarah pembentukan,
sejarah pemerintahan, kondisi sosiologis, serta kondisi demografis lainnya.
Kajian ini tidak hanya akan bersifat kajian, namun diteruskan melalui
publikasi yang pada akhirnya akan menjadi inventaris kebudayaan yang
menjadi salah satu bahan bacaan bagi kalangan generasi muda di desa-desa
di sekitar kawasan tambang. Jamak diketahui bahwa sebuah desa/kelurahan
berkembang dengan kajian identitas yang lemah sehingga perkembangan
seakan kurang mengakar pada tradisi dan jejak sejarah masa lampau.
Melalui kegiatan Kajian Identitas Desa, perusahaan di sekitar kawasan
tambang dapat membantu pemerintah daerah dan perangkat
desa/kelurahan untuk merangkum kembali khasanah identitas
desa/kelurahan sehingga tidak mudah dilupakan dalam catatan sejarah
perkembangan desa/kelurahan. Kajian Identitas Desa juga diharapkan dapat
memberikan rasa bangga pada masyarakat desa/kelurahan akan identitas
mereka sehingga pada akhirnya memiliki tanggung jawab moral untuk terus
menjaga identitas kultural desa/kelurahan.

Sedangkan Balai Galeri desa/kelurahan selalu menjadi tantangan bagi setiap


desa/kelurahan karena Balai desa/kelurahan bermakna pada manejerial fisik
untuk mengelola sebuah tempat yang menjadi pusat produk hasil kreasi
setiap desa. Balai Galeri desa/kelurahan sejauh ini masih terbatas di tingkat
kabupaten atau kecamatan, sementara tingkat desa/kelurahan umumnya
masih sangat terbatas. Belum banyak desa/kelurahan yang menyadari
peluang pendirian Balai Galeri Desa/Kelurahan bercita rasa khas
desa/kelurahan masing-masing.

Mengingat karena masih terbatasnya produk unggulan setiap


desa/kelurahan, ada beberapa model yang bisa dikembangkan. Antara lain
adalah melalui model Central Balai Galeri Desa/kelurahanyang
mengakomodir beberapa kawasan desa/kelurahan yang berdekatan dan
beberapa perusahaan berdiam dalam beberapa kawasan. Model ini akan
95
efisien, namun perlu dilihat bagaimana animo publik dan pengunjung dalam
memanfaatkan Balai Galeri Desa/kelurahan UMKM tersebut karena tentu
saja pembangunan galeri harus kompetitif dan memang efektif untuk
menjadi sentral promosi. Model lain yang dapat dilakukan adalah dengan
mengembangkan Balai Galeri Desa/Kelurahan dapat dimanfaatkan untuk
menampilkan sejarah dan keunikan desa/kelurahan, di luar yang disediakan
oleh pemerintah yang bersifat administratif.

Perusahaan memfasilitasi pembangunan galeri sebagai salah satu sarana


untuk menunjang kapasitas promosi desa terhadap para pengunjung. Tentu
saja dalam operasionalisasi dibutuhkan manajemen yang tertib. Pelibatan
lembaga lain untuk mengelolanya menjadi pilihan efisien setelah perusahaan
mendirikan bangunan galeri desa/kelurahan. Ketika telah berkembang, Balai
Galeri Desa/kelurahan ke depan dibayangkan akan menjadi pusat
berkumpulnya wisatawan yang telah mengunjungi zona wisata terdekat.
Pembangunan Balai Galeri Desa/Kelurahan pada akhirnya akan bernilai
ekonomis jika dikelola dengan profesional.

96
TABEL 2.4
MATRIK SASARAN, STRATEGI, ARAH KEBIJAKAN, KODE, PROGRAM PERIOTAS DAN KEGIATAN PRIORITAS
PROGRAM KEGIATAN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE NO
PRIORITAS PRIORITAS
Meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang
Meningkatnya kesempatan Meningkatkan beasiswa buat siswa Peningkatan akses A Program 1. Beasiswa Perusahaan
pendidikan bagi masyarakat berprestasi pelayanan pendidikan Pendidikan
lingkar tambang
Meningkatnya kompetensi Meningkatkan kualitas pelayanan Peningkatan mutu layanan 2. Pengembangan
tenaga pendidik/ahli pendidikan bagi masyarakat pendidikan Pendidikan, Pelatihan,
Ketrampilan dan
Keahlian Dasar
Pelatihan dan Kemandirian Meningkatkan wawasan dan Peningkatan jumlah 3. Sangar Kegiatan Belajar
Masyarakat pengetahuan masyarakat Kompetisi tenaga (SKB) dan Pusat
pendidik/ahli Kegiatan Masyarakat
(PKM)
Meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang
Meningkatnya kesehatan Meningkatkan kualitas pelayanan Peningkatan penyuluhan dan B Program Pelayanan 1. Pelayanan Kesehatan
masyarakat lingkar tambang kesehatan masyarakat sosialisasi kesehatan Kesehatan keluarga
masyarakat
Meningkatnya keahlian tenaga Meningkatkan sanitasi lingkungan Peningkatan kebersihan dan 2. Pengembangan Tenaga
kesehatan masyarakat kesehatan lingkungan Kesehatan

Meningkatkan pembangunan Meningkatkan sosialisasi hidup sehat Peningkatan fasilitas 3. Pengembangan


kesehatan bagi masyarakat lingkar kesehatan Kebersihan dan
tambang Kesehatan Lingkungan

Mendorong tingkat pendapatan riil atau pekerjaan kegiatan ekonomi menurut profesi yang dimiliki melalui pengembangan sektor pariwisata, perikanan,
perkebunan, perdagangan, pertanian, peternakan dan kewirausahaan

Meningkatnya pengembangan Meningkatkan produksi dan Peningkatan produksi, kualitas, C Program 1. Pengembangan
pembangunan perikanan, pengelolaan hasil perikanan produktifitas, dan pemasaran Peningkatan Kemandirian Wirausaha
perkebunan, perdagangan, tangkap serta perikanan tambak, serta kerjasama industri Ekonomi
pertanian, peternakan dan perkebunan, pertanian, perikanan, perkebunan, pertanian Masyarakat
kewirausahaan peternakan dan peternakan

Meningkatnya perekonomian Meningkatkan pengembangan Penciptaan kawasan wisata 2. Pengembangan


desa pembangunan pariwisata potensial Kemandirian Kawasan
berbasis potensi desa Wisata

Meningkatnya pendapatan Meningkatkan sumber daya Meningkatan dan 3. Peningkatan


masyarakat produksi dan pemasaran produk pengembangan potensi sumber Diversifikasi dan
lokal daya ekonomi desa produksi komoditas
Pertanian, perkebunan,
Meningkatnya skill masyarakat Menciptakan lapangan kerja Penguatan kapasitas Sumber daya peternakan dan
dan kelompok-kelompok usaha ketrampilan berwirausaha manusia dan kelembagaan perikanan
berkembang dengan baik kelompok usaha

Meningkatkan Potensi Pasar Meningkatkan kemandirian Pengembangan kewirausahaan 4. Transfer Alih Teknologi
ekonomi, teknologi inovasi dan berbasis unggulan lokal Perusahaan
kreatifasi

Mendorong Kemandirian Ekonomi dalam Peningkatan Kapasitas dan Akses Masyarakat setempat dalam Usaha Kecil dan Menengah

Meningkatnya pengembangan Melakukan pendataan terhadap Menyediakan fasilitas untuk D Program 1. Pengembangan dan
kemandirian masyarakat kurang masyarakat kurang mampu pengembangan dan inovasi Kemandirian Pelatihan Usaha Kecil
mampu produk-produk Ekonomi dan Menengah

Peningkatan kreatifitas dan Melakukan sosialisasi terkait Memfasilitasi kerjasama antara


inovasi bagi pengembangan program kemandirian ekonomi produsen dan pelaku pasar
peluang usaha di masyarakat
Peningkatan ketrampilan, Memfasilitasi masyarakat Membeli produk masyarakat
kreatifitas dan inovasi pelaku mengembangkan kegiatan dan untuk dipergunakan di internal
usaha modal usahanya perusahaan

Meningkatnya pendapatan Memfasilitasi kegiatan dan praktek Memfasilitasi tempat praktek di


masyarakat dengan produksi lokal percontohan perusahaan

Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Sekitar Tambang yang berkelanjutan

Meningkatkan bantuan Pembangunan Rumah Ibadah Peningkatan kualitas Iman E Proram 1. Pembangunan dan
pembangunan sarana dan memperingati hari besar dan Taqwa masyarakat Pengembangan Fasilitasi serta
dan/atau prasarana ibadah keagamaan serta peningkatan lingkar tambang di bidang Sosial dan Pengembangan
dan hubungan dibidang dukungan dana pembinaan keagamaan Budaya Rumah Ibadah
97
PROGRAM KEGIATAN
SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE NO
PRIORITAS PRIORITAS
keagamaan. keagamaan

Bantuan bencana alam Pengelolaan Team Mitigasi Membentuk Tim Resque 2. Pembentukan Team
bencana alam Resque
Berpartisipasi dalam Pelestrasian tradisi budaya local Peningkatan, pemeliharaan 3. Pembangunan
pelestarian budaya dan dan peningkatan peran pemuda dan pembangunan sarana Pelestarian Budaya
kearifan local setempat dalam pembangunan dan dan prasarana dan kearifan lokal
berbagai aktifitas keolahragaan pengembangan budaya dan
keolahragaan

Pengembangan Lingkungan Kehidupan Masyarakat Sekitar Tambang yang berkelanjutan


Meningkatnya pengelolaan Meningkatkan pengendalian Peningkatan, pemeliharaan F Program 1. Pembangunan
komponen lingkungan terhadap kerusakan dan pembangunan Pembangunan Kawasan Hijau
terhadap perubahan rona lingkungan infrastruktur ekonomi desa Kawasan
awal lingkungan Hijau

Meningkatnya peran Pelatihan-pelatihan dan Peningkatan


masyarakat dalam pembinaan bagi petani dan penyelenggaraan
pengelolaan lingkungan nelayan untuk pembibitan, perlindungan dan
perusahaan budidaya dan pengelolaan pengelolaan lingkungan yang
lingkungan berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan

Pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian PPM

Upaya pemberdayaan Meningkatnya peran Kerjasama dengan organisasi G Program 1. Pembangunan


masyarakat melalui kelembagaan profesi, LSM, Lintas sektor, Pemberdayaan Kelembagaan
kelembagaan komunitas Lintas program Tokoh Komunitas
Masyarakat dan Tokoh
Agama
Meningkatkan wawasan Meningkatnya kualitas dan Memfasilitasi dan 2. Pembangunan
dan ketrampilan kuantitas sumberdaya mengoptimalkan Kelompok Kualitas dan
pengelolaan pengusahaan manusia Belajar Masyarakat (KBM), Kuantitas SDM
manajemen Kelompok Belajar Usaha
(KBU) untuk peningkatan
koordinasi dan sinergitas

Membentuk kelompok Meningkatnya dukungan dan Memfasilitasi dan 3. Pembentukan


kelompok sesuai dengan pembinaan dari pengusaha mendorong tumbuhnya kelompok Komunitas
bidang usaha tambang UMKM Wirausaha
Pembangunan Infrastruktur yang menunjang PPM
Meningkatnya Meningkatnya pemenuhan Meningkatkan fasilitas H Program 1. Pembangunan
pembangunan infrastuktur infrastruktur pengembangan pelayanan publik Pembangunan Sarana dan Prasarana
sarana dan prasarana potensi Infrastruktur Pelayanan Publik
Pelayanan Publik
Meningkatnya Meningkatnya prasarana dan Meningkatkan ketersediaan 2. Pembangunan
pembangunan infrastruktur sarana penunjang ekonomi infrastuktur ekonomi infrastruktur
prasarana dan sarana masyarakat Peningkatan Akses
penunjang kebutuhan dasar Informasi dan
dan kebutuhan sosial dan Teknologi
ekonomi masyarakat.
Meningkatnya Peningkatnya penguasaan Meningkatkan ketersediaan 3. Pembangunan dan
pembangunan infrastruktur teknologi informasi akses teknologi informasi Peningkatan
(Pendidikan, keagamaan, Infrastruktur Desa
olahraga) terutama di
daerah terpencil

98
6. Wilayah Implementasi
Provinsi Sulawesi Tengah memiliki potensi sumberdaya alam yang melimpah, antara
lain terdapat potensi bahan galian dan mineral, serta potensi gas dan minyak bumi.
Potensi minyak bumi yang terdapat di Kecamatan Bungku Utara Kabupaten
Morowali terdapat di lapangan Minyak Tiaka Blok Trili yang terletak 17 mil dari garis
pantai. Cadangan minyak dilapangan Tiaka sebesar 106,56 Million Barrel Oil/juta
Barrel minyak (MMBO). Sedangkan potensi minyak bumi yang terdapat di
Kecamatan Toili Barat Kabupaten Banggai memiliki kapasitas 16,5-23 juta barrel per
tahun dengan total kapasitas produksi 6.500 Barrel (BOPD) yang diperoleh dari
enam sumur, dan produksi rata-rata setiap sumur yaitu 1.100 BOPD.Disamping itu,
Kabupaten Banggai juga memiliki potensi gas alam cair yang terdapat di Donggi-
Senoro dengan perkiraan cadangan sebesar 20-28 trilyun kaki kubik (tcf), jumlah
kandungan gas di ladang-ladang Donggi-Senoro besarnya dua kali lipat
dibandingkan sisa kandungan yang terdapat di ladang gas alam Arun di Aceh yang
jumlahnya mencapai 14 tcf.

Selain potensi minyak bumi dan gas alam tersebut, Sulawesi Tengah juga memiliki
potensi pertambangan. Potensi emas di Sulawesi Tengah terdapat di Kota Palu
(Kecamatan Mantikulore dan Palu Utara), dengan luas wilayah tambang 561.050 Ha,
Kabupaten Parigi Moutong (Kecamatan Parigi dan Moutong) dengan luas wilayah
tambang 46.400 Ha, Kabupaten Buol (Kecamatan Paleleh, Bunobogu, Dondo) dengan
luas wilayah tambang 746.400 Ha, Kabupaten Poso (Kecamatan Lore Utara) dengan
luas wilayah tambang 19.180 Ha, dan Kabupaten Sigi (Kecamatan Sigi Biromaru)
dengan luas wilayah tambang 228.700 Ha.

Selain hal tersebut diatas, Provinsi Sulawesi Tengah juga memiliki potensi sumberdaya
energi yang terbarukan dan tidak terbarukan, yaitu antara lain :
Gas Bumi : 9,6 triliun kaki kubik
Panas Bumi : 378 mWe
Sumber Energi Terbarukan:

99
- Air : 1.001,980 MW;
- Matahari : 5.512 kWh/m2;
- Angin : 2 – 5 m/s;
- Biogas : 19.026 kW
Luas Lahan Kritis Untuk Budi Daya Tanaman Jarak Pagar (Biofuel) : 260.070 ha.

Potensi energi air di Provinsi Sulawesi Tengah cukup banyak baik skala besar (PLTA),
menengah (PLTM) maupun skala kecil (PLTMH). Salah satu potensi tenaga air skala
besar yang ada di Sulawesi Tengah adalah potensi tenaga air sungai Sulewana yang
memiliki 3 titik potensi yaitu PLTA poso-1 dengan kapasitas 50 MW, PLTA Poso-2
dengan kapasitas 180 MW dan PLTA Poso-3 360 Mw. Untuk Poso-1 dan Poso-2 saat ini
pekerjaan konstruksi telah selesai dilaksanakan namun untuk pekerjaan jaringan
transmisi masih dalam taraf pengerjaan. Yang sementara dibangun (dalam tahap
konstruksi) adalah PLTA Poso-3 dengan kapasitas 360 MW oleh PT. Poso Energy.
Potensi energi air skala besar yang sedang dalam proses perizinan adalah PLTA
Gumbasa dengan kapasitas 45 MW yang akan dikerjakan oleh PT. Gumbasa Energy.
Potensi tenaga air skala (mini) yang sedang dibangun adalah PLTM Tomini - 2 dengan
kapasitas 2 x1 MW oleh Pikitring Sulmapa dengan kemajuan pembangunan sudah
mencapai 78,48 persen. Potensi tenaga air di Provinsi Sulawesi Tengah masih banyak
yang belum dimanfaatkan terutama potensi skala menengah (PLTM) dan kecil
(PLTMH).

Sementara untuk potensi Panas Bumi terdapat dibeberapa titik yang tersebar di
Kabupaten Poso dan Donggala dengan potensi berkisar antara 20 s/d 40
Mwe.Sulawesi Tengah mempunyai intensitas sinar matahari cukup tinggi karena dilalui
garis khatulistiwa. Penyinaran sinar matahari rata-rata 64 – 78 %, yang dapat
dikembangkan sebagai sumber energi alternatif dengan memanfaatkan Solar Home
System (SHS) khususnya di daerah pedesaandan pulau-pulau kecil yang sulit dijangkau
oleh jaringan listrik PLN.

100
Secara geografis kedudukan Sulawesi Tengah mempunyai garis pantai yang panjang
kurang lebih 4.013 km, hal ini merupakan potensi energi yang dapat dimanfaatkan baik
untuk pembangkit listrik maupun untuk tenaga penggerak bagi mesin-mesin tertentu.
Kecepatan rata-rata angin di Sulawesi tengah setiap bulannya berkisar antara 2–5 m/s.

Implementasi program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dilakukan


dengan menyesuaikan rangkaian tahapan tambang. Implementasi ini dilakukan
dengan menyesuaikan dengan karakteristik local terkait apa yang menjadi kebutuhan
masyarakat bukan keinginan perusahaan. Semestinya dalam pengelolaan program
pengembangan dan pemberdayaan yang ada disektor energi dan pertambangan
mempunyai arah konsistensi ke arah empowerment atau pemberdayaan. Kegiatan
Pengembangan Masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:
a) Eksplorasi/Pra-Produksi
Pada tahap Eksplorasi/Pra-Produksi ini pemegang IUP harus menyusun dan
merencanakan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk
masyarakat desa sekitar lokasi wilayah tambang. Pada tahap ini
beberapa komponen yang harus dilakukan antara lain:
(1). Persiapan internal (pengorganisasian kelembagaan dan systemkoordinasi
internal, persiapan sumber daya, gambaran awal komuniti)
• Pemegang IUP harus memiliki minimal struktur ataupun satuan kerja
yang bertanggungjawab menangani program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat
• Pemegang IUP setidaknya memiliki kebijakan, visi dan misi yang
mendukung pelaksanaan program pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat

(2). Melakukan kegiatan community relation hubungan masyarakat dan


community services (pelayanan kepada masyarakat) kepada kelompok
masyarakat yang ada disekitar operasi perusahaan pemegang IUP dalam
bentukyang bervariasi berdasarkan sumberdaya perusahaan dan kesepakatan
dengan masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Diutamakan dalam

101
masa ini adalah kelompok masyarakat yang ada dalam wilayah Ring I, namun
tidak menutup kemungkinan untuk wilayah Ring II dengan cakupan wilayah
yang terbatas.

(3). Melakukan penelitian baseline (pendahuluan)


Untuk melakukan deskripsi masyarakat wilayah sekitar tambang, terutama
masyarakat desa yang berada di wilayah Ring I. Proses identifikasi baseline
(pendahuluan) dilakukan dalam 3 tahap yaitu antara lain mencakup:
• Tahap 1 : Studi identifikasi kondisi masyarakat, yang mencakup antara
lain:
▪ Kondisi sosial ekonomi masyarakat
▪ Kondisi budaya masyarakat
▪ Kondisi kesehatan masyarakat
▪ Keberadaan kelompok masyarakatadat (indigenous people)
▪ Kondisi sarana prasarana fisik untuk publik
• Tahap 2: Melakukan konsultasi public berkaitan dengan hasil studi
baseline (pendahuluan). Kegiatan konsultasi publik mencakup antara
lain;
▪ Melakukan konsultasi publik diawal studi dengan tujuan
sosialisasi studi (1 kali pertemuan)
▪ Melakukan konsultasi public diakhir studi dengan tujuan untuk
mendapatkan masukan dan konfirmasi hasil studi baseline
(pendahuluan), yang dilakukan bersamaan dengan presentasi
rencana pemberdayaan (1 kali pertemuan)
• Tahap 3: Menyusun rencana pelaksanaan program pengembangan
dan pemberdayaan masyarakat yang mencakup antara lain;
▪ Rencana pelaksanaan program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat
▪ Rencana keterlibatan stakeholder (pemangku kepentingan) dan
YPM (Yayasan Pengembangan Masyarakat) dalam program

102
▪ Melakukan konsultasi public diakhir studi dengan tujuan untuk
mendapatkan masukan dan konfirmasi hasil studi baseline
(pendahuluan) dan rencana pemberdayaan (1 kali pertemuan)

Pada tahap Eksplorasi/Pra-Produksi ini para pemegang IUP diwajibkan untuk


menyusun dan menyerahkan rencana pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat untuk tahapan eksploitasi dan pasca tambang yang disertakan
pada peningkatan status izin pertambangan.

Pelaksanaan penelitian baseline (pendahuluan) disesuaikan dengan


anggaran dan kemampuan perusahaan pemegang IUP, serta kebutuhan
program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan
penelitian baseline (pendahuluan) difokuskan kepada masyarakat yang
berada diwilayah Ring I operasional perusahaan pemegang IUP, namun
tidak menutup kemungkinan perusahaan IUP melakukannya hingga Ring II
dan Ring III sesuaI kebutuhan dan kemampuan pemegang IUP.

Pertemuan konsultasi publik berkaitan dengan konfirmasi hasil baseline


(pendahuluan) dan rencana pemberdayaan masyarakat haruslah dihadiri.

b) Eksploitasi/Produksi
Pada tahapan ini, mulai dilakukan penyusunan dan persiapan program yang lebih
detil dan akurat yang diiringi dengan pelaksanaan program community relation
(hubungan masyarakat) dan community services (pelayanan kepada masyarakat)
yang mendukung ke arah pengembangan program community empowerment
(pemberdayaan masyarakat). Adapun Implementasi program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakatdisesuaikan dengan tahapan tambang dan karakteristik
lokal dimana program dilakukanyang meliputi :
• Community relation (hubungan masyarakat) :
Pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada
stakeholder (pemangku kepentingan), yang pada umumnya banyak
dilakukan kepada masyarakat setempat dan Pemerintah Daerah
103
• Community Services (pelayanan kepada masyarakat) :
Bantuan pembangunan infrastruktur yangdapat menunjang terlaksananya
programCommunity Relation (hubungan masyarakat) dan Community
Empowerment (pemberdayaanmasyarakat)
• Community Empowerment (pemberdayaan masyarakat) :
Upaya memperkuat kapasitas komuniti (masyarakat) dalam meningkatkan
kualitdan taraf hidup mereka. Untuk lebih detail bisa dilihat dalam bagan
matriks program.

c) Pasca Tambang
Dalam tahapan pasca tambang, program community empowerment
(pemberdayaan masyarakat) semakin diperbesar perannya, dimana hal ini
ditujukan untuk memperkuat kemandirian masyarakat. Diharapkan pada
tahapan ini masyarakat sudah mencapai mencapai tahapan mandiri dan tidak
tergantung kepada perusahaan. Adanya program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat pada masa paska tambang banyak difokuskan pada
masyarakat wilayah Ring I.

Pembagian wilayah ring program pengembangan dan pemberdayaan


masyarakat,antara lain adalah:

Gambar 2.1
PembagianWilayahRingProgramPengembangan
danPemberdayaanMasyarakat

Ring III
Ring II
Ring I

Korporasi

104
Ring I
Ring I : wilayahnya terkena dampak langsung dari kegiatan operasional
pertambangan, merupakan lokasi dari keberadaan fasilitas utama
perusahaan, dimana masyarakat memiliki frekuensi hubungan tinggi
dengan perusahaan. Lingkupnya adalah satu atau beberapa desa yang
wilayah atau area pencarian hidupnya terkena dampak langsung dari
kegiatan perusahaan, baik yang bersifat dampak lingkungan dan sosial
berdasarkan studi baseline (pendahuluan) dan Amdal (Analisa mengenai
dampak lingkungan).

Ring II
Ring II : wilayahnya terkena dampak langsung dari kegiatan
pertambangan, merupakan lokasi dari keberadaan fasilitas pendukung
perusahaan, dan masyarakatnya memiliki frekuensi hubungan sedang
dengan perusahaan. Lingkup dari wilayah ini adalah satu atau beberapa
kecamatan dimana terdapat masyarakat yang terkena dampak tidak
langsung dari operasional perusahaan, baik bersifat dampak lingkungan
dan sosial berdasarkan studi baseline (pendahuluan) dan Amdal (Analisa
mengenai dampak lingkungan) namun masih dalam lingkup administrasi
kabupaten yang sama dengan wilayah Ring I.

Ring III
Ring III : wilayahnya terkena dampak tidak langsung dari kegiatan
pertambangan, bukan merupakan lokasi dari keberadaan fasilitas
perusahaan, dan masyarakatnya memiliki frekuensi hubungan rendah
dengan perusahaan. Lingkup dari wilayah ini adalah satu atau
beberapa kabupaten yang area dimana terdapat kelompok masyarakat
yang terkena dampak tidak langsung dari operasional perusahaan dalam
lingkup provinsi yang sama dengan wilayah Ring I dan Ring II atau lingkup
nasional.

105
Tahap Eksplorasi:
Fokus kegiatan program adalah melakukan studi baseline (studi
pendahuluan) yang cukup komprehensif sambil melakukan program
community relation (hubungan masyarakat) kepada masyarakat pada
tingkatan ring 1.

Tahap Eksploitasi:
Fokus kegiatan adalah melakukan kegiatan community relation (hubungan
masyarakat), community services (pelayanan kepada masyarakat), dan
community empowerment (pemberdayaan masyarakat) kepada semua
wilayah yang ada, baik untuk masyarakat yang ada di Ring I,Ring II, dan Ring
III.

Tahap Pasca Tambang:


Fokus kegiatan adalah melakukan kegiatan community relation (hubungan
masyarakat), community services (pelayanan kepada masyarakat), dan
community empowerment (pemberdayaan masyarakat) kepada semua
wilayah yang ada, namun lebih fokus kepada masyarakat yang ada di Ring I
dan Ring II.

106
BAB III

KESIMPULAN

Peraturan Gubernur tentang Blue Print (Cetak Biru) Pengembangan Pemberdayaan


Masyarakat (PPM) ditetapkan oleh Gubernur sebagai rujukan utama penyelenggaraan
pembangunan diarea usaha pertambangan Provinsi Sulawesi Tengah. Suatu
keberhasilanpembangunan yang tercantum dalam Blue Print PPM diindikasikan oleh
sejauhmana berbagai outcome dapat tercapai dan secara tepat memicu
pencapaiansasaran Blue Print PPM. Tujuan akhir dari program-program PPM tersebut
secara umum dapat menciptakan kondisi yang kondusif dan lebih khususnya dapat
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat sekitar tambang. Peningkatan taraf
perekonomian dapat naik seiring dengan berkembangnya kegiatan-kegiatan ekonomi
produktif yang mandiri sampai berakhirnya kegiatan tambang. Faktor-faktor penentu yang
menentukan kunci keberhasilan dalam melaksanakan Blue print (Cetak Biru) PPM Sulawesi
Tengah adalah:

A. Faktor-faktor Penentu
1. Komitmen antara pemerintah dan perusahan sektor pertambangan mineral dan
batubara untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan, sasaran
dan program PPM.
2. Komunikasi antar pemerintah, perusahaan dan penerima manfaat program
sejak proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan program PPM.
3. Diversifikasi perekonomian dan mendorong pembangunan daerah khususnya
daerah lingkar tambang yang terkena dampak.
4. Sinergi antara pihak pemerintah, perusahaan dan masyarakat untuk membentuk
tenaga kerja yang profesional.
5. Program-program PPM menjadi program aselator untuk meningkatkan
pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya dan keagamaan di tengah
masyarakat.

107
6. Harmonisasi antara perusahaan, masyarakat dan pemangku kepentingan
dimana program yang dijalankan oleh pemerintah daerah selaras dengan
program perusahaan.

B. Kaidah Pelaksanaan
Blue Print (Cetak Biru) PPM Provinsi Sulawesi Tengah ini merupakan panduan bagi
perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral dan batubara di wilayah
provinsi Sulawesi Tengah serta pemangku kepentingan terkait. Oleh karena itu
konsisten, kerjasama, transparansi dan partisipasi serta tanggung jawab yang tinggi
merupakan fondasi dalam upaya pencapaian tujuan, sasaran dan program yang telah
ditetapkan dalam Blue Print (Cetak Biru) PPM Provinsi Sulawesi Tengah. Dalam
rangka menjamin efektifitas dan keberhasilan tujuan, sasaran serta program tersebut
maka perlu ditegaskan beberapa kaidah sebagai berikut:

a. Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah berkewajiban menyebarluaskan Peraturan


Gubernur tentang Blue Print (Cetak Biru) PPM Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara Provinsi Sulawesi Tengah kepada badan
usaha pertambangan terkait;
b. Berdasarkan ketentuan tentang PPM terkait pengusahan pertambangan
minerba, wajib menyusun rencana induk PPM perusahan sektor mineral
danbatubara di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah dan wajib merngacu pada
Dokumen Blue Print (Cetak Biru) PPM Pada Kegiatan Usaha Pertambangan
Mineral dan Batubara Provinsi Sulawesi Tengah;
c. Blue Print (Cetak Biru) PPM Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batuabara Provinsi Sulawesi Tengah merupakan dasar untukmengevaluasi
laporan atas hasil kinerja Badan Usaha Pertambangan;
d. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan
BadanUsaha Pertambangan yang dianggap tidak sesuai dengan yang ditetapkan;
e. Dinas Energi Sumber Daya Mineral melaksanakan monitoring dan evaluasi
terhadap hasil pelaksanaan Blue Print (Cetak Biru) PPM Pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batuabara Provinsi PPM Sulawesi Tengah.

108
DAFTAR PUSTAKA

_____ . 2010. “Pedoman Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Wilayah


Lokasi Tambang”. Jakarta: Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

_____ . 2019. “Laporan Fakta dan Analisa Revisi RTRW Provinsi Sulawesi Tengah”.
Surabaya: Kementrian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan.

_____ . 2019. “Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Sulawesi Tengah 2018,


No.21/04/72/Th.XXI”. Palu: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.

_____ . 2019. “Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah, No.45/08/72/Th.XXII”.


Palu: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.

_____ . 2018. “Profil Kemiskinan di Sulawesi Tengah Maret 2019, No.38/07/72/Th.XXI”.


Palu: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.

_____ . 2019. “Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Sulawesi Tengah Maret 2019,
No.39/07/72/Th.XXII”. Palu: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tengah.

_____ . 2017. “Rencana Strategis (Renstra) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2016-2021”. Palu: Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan


Mineral dan Batubara.

Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah


Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Keputusan Menteri Energi dan SumberDaya Mineral Republik Indonesia Nomor 1824
K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayan
Masyarakat.

109
110
Lampiran 1. Nama Desa Sekitar Wilayah Tambang Bahan Galian Logam

NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN


KABUPATEN DONGGALA
1. Malei Balaesang Tanjung PT. Cahaya Manunggal Abadi
2. Walandano PT. Cahaya Manunggal Abadi
3. Bayang Sojol PT. AAL Rizki Tadang Palie
4. Balukang PT. AAL Rizki Tadang Palie
5. Samalili PT. Mutiara Alam Perkasa
6. Tonggolobibi PT. Mutiara Alam Perkasa
KABUPATEN PARIGI MOUTOUNG
1. Moutong Moutong PT. Kemilau Nusantara Khatulistiwa
2. Taopa
3. Bolanu Lambunu
KABUPATEN TOJO UNA-UNA
1. Podi Tojo PT. Artaindo Jaya Mandiri
PT. Buana Artha Prima Selaras
2. Tojo Tojo PT. Arthaindo Jaya Abadi
PT. Ina Touna Mining
3. Ulubongka Tojo PT. Arthaindo Jaya Abadi
PT. Multi Dinar Karya
4. Uekuli Tojo PT. Trinusa Aneka Tambang
5. Ampana Kota Ampana Kota PT. Multi Dinar Karya
KABUPATEN BANGGAI
1. Pagimana Pagimana PT. Anugerah Bangun Makmur
PT. Penta Darma Karsa
PT. Prima Darma Karsa
PT. Pantas Indo Mining
2. Bualemo Bualemo PT. Anugerah Sumber Bumi
3. Toili Toili PT. C.Gong Perkasa
PT. Sinar Makmur Cemerlang
PT. Anugerah Bumi Gemilang
PT. Gemilang Bangun Perkasa
4. Simpang Raya Simpang Raya PT. Gemilang Mandiri Perkasa
5. Nuhon Nuhon PT. Gemilang Mandiri Perkasa
6. Bunta Bunta PT. Koninis Fajar Mineral
PT. Aneka Nusantara International
7. Batui Batui PT. Sinar Makmur Cemerlang
8. Batui Selatan Batui Selatan PT.Sinar Makmur Cemerlang
9. Moilong Moilong PT. Anugerah Bumi Gemilang
PT. Sinar Makmur Cemerlang
10. Toili Barat Toili Barat PT. Anugerah Bumi Gemilang
PT. Asindo International Perdana
PT. Bumi Makmur Gemilang
PT. Anugerah Sumber Bumi
PT. Gemilang Bangun Perkasa
11. Lembah Keramat PT. Bumi Gemilang Perdana
KABUPATEN MOROWALI UTARA
1. Tamainusi Soyojaya PT. Cipta Hutama Maranti
PT. Sumber Swarna Pratama
2. Lembah Sumara PT. Bintang Fajar Global
3. Tambayoli PT. Gema Ripah Pratama

110
KABUPATEN MOROWALI UTARA
No. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
4. Keuno Petasia Timur PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
5. Mohoni PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
PT. Enersteel
6. Molino PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
PT. Sumber Permata Selaras
PT. Enersteel
PT. Sarana Mineralindo Perkasa
7. Bungintimbe PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
PT. Keinz Ventura
8. Tompira PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
9. Korowou PT. Bukit Makmur Istindo Nikel Tama
10. Kolo Bawah Mamosalato PT. Ghanesa Wana Utama
PT. Mineralindo Mandiri
11. Tambale PT. Pritama
PT.Tiga Utama
PT. Total Prima Indonesia
12. Pandauke PT. Total Prima Indonesia
13. Ganda-Ganda Petasia PT. Integra Technology Nusantara
PT. Itamatra Nusantara
PT. Multigraha Istikamakmur
PT. Hoffmen International
PT. Mulia Pasific Resources
14. Lambolo PT. Mulia Pasific Resources
15. Kolonodale PT. Mulia Pasific Resources
16. Maralee PT. Mulia Pasific Resources
17. Korolama PT. Mulia Pasific Resources
18. Bimor Jaya PT. Rehoboth Pratama Internusa
19. Keuno PT. Aneka Usaha Cemerlang
20. Tiu PT. Cahaya Murni Sejahtera
21. Molino PT. Sarana Mineralindo Perkasa
22. Bimor Jaya PT. Sarana Mineralindo Perkasa
23. Korowou Lembo PT. Sarana Mineralindo Perkasa
24. Koromantantu PT. Cocoman
25. Mondowe Petasia Barat PT. Cocoman
26. Tontowea PT. Mulia Pacific Resources
27. Lembo Lembo PT. Sarana Mineralindo Perkasa
KABUPATEN MOROWALI
No. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Solonsa Witaponda PT. Alaska Dwipa Perdana
2. Ungkaya PT. Mitra Sulawesi Bersama
3. Lalumpu Bahodopi PT. Ang & Fang Brother
PT. Ang & Fang Brother
PT. Ang & Fang Brother
PT. Bintang Delapan Mineral
4. Fatufia PT. Bintang Delapan Energi
5. Labota PT. Bintang Delapan Energi
PT. Indoberkah Jaya Mandiri
6. Keurea PT. Bintang Delapan Energi
7. Lele Dampala PT. Bintang Delapan Mineral
8. PT. Otieya Abadi
PT. Kencana Bumi Mineral
9. Siumbatu PT. Bintang Delapan Mineral
PT. Otieya Abadi
PT. Pingxiang Mining Industri

111
KABUPATEN MOROWALI
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
10. Bahodopi PT. Bintang Delapan Mineral
PT. Makarti Padabaho Sorojai
PT. Persada Agung Sentosa
PT. Labota Bahodopi Sorojai
11. Bahomakmur PT. Bintang Delapan Mineral
12. Fatufia PT. Bintang Delapan Mineral
PT. Bintang Delapan Energi
13. Labota PT. Bintang Delapan Mineral
PT. Labota Bahodopi Sarojai
PT. Bintang Delapan Energi
14. Tangofa PT. Chemforce Mineral Mandiri
PT. Hengjaya Mineralindo
PT. Total Prima Indonesia
17. Lanona PT. Bumi Routa Mining
18. Wosu Bungku Barat PT. Bumi Routa Mining
PT. Indostar International Indonesia
19. Padabaho PT. Hengjaya Mineralindo
PT. Makarti Padabaho Sorojai
PT. Hengjaya Mandiri
20. Bete-Bete PT. Hengjaya Mineralindo
PT. HengJaya Mandiri
21. Pu’ungkeu PT. Hengjaya Mineralindo
22. Makarti Jaya PT. Makarti Padabaho Sorojai
23. Lele PT. Kencana Bumi Mineral
PT. Otieya Abadi
24. Dampala PT. Kencana Bumi Mineral
PT. Otieya Abadi
25. Bahoea PT. Bumi Routa Mining
26. Baho’ea Reko-reko PT. Lanona Tama
27. Topogaro PT. Wosindo Mineral Perkasa
PT. Topogaro Bungbar Sorojai
PT. Dua Rajawali
28. Lanona Bungku Tengah PT. Bumi Routa Mining
PT. Lanona Tama
29. Bente PT. Lanona Tama
30. Bahomohoni PT. Lanona Utama
31. Bahomoleo PT. Lanona Utama
32. Bahomante PT. Lanona Utama
33. Baho’ea Reko Reko PT. Lanona Utama
34. Bohoruru PT. Mineral Morowali Indonesia
35. Sakita PT. Mineral Morowali Indonesia
36. Sambalagi Bungku Selatan PT. Mega Nur
PT. Wosindo Perkasa
PT. Ang Fang Brother
37. Torete Bungku Pesisir PT. Teknik Alum Service
PT. Raihan Catur Putra
PT. Indoberkah Jaya Mandiri
38. Bahomoahi Bungku Timur PT. Sulawesi Resources
PT. Tri Daya Jaya
39. Ululeredan PT. Sulawesi Resources
41. Onete Bungku Pesisir PT. Hengjaya Mineralindo
42. Tanda Oleo Bungku Pesisir PT. Hengjaya Mineralindo
43. Lafeu Bumi Raya PT. Hengjaya Mineralindo
44. Parilengke Bumi Raya PT. Dua Rajawali Proenergi
45. Wata PT. Dua Rajawali Proenergi
46. Uedago PT. Dua Rajawali Proenergi
47. Marga Muliya PT. Dua Rajawali Proenergi
48. Ambunu PT. Dua Rajawali Proenergi

112
KABUPATEN MOROWALI
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
49. Bahomotefe PT. Sulawesi Resources
PT. Tri Daya Jaya
50. Kolono PT. Tri Daya Jaya
51. Laroenai PT. Bumi Morowali Utama
PT. PAM Mineral
PT. Prima Nusa Sentosa
PT. Mahligai Artha Sejahtera
PT. Laroenai Bungsel Sorojai
PT. Bima Cakra Perkasa Mineralindo
52. Buleleng Bungku Pesisir PT. PAM Mineral
PT. Teknik Alum Service
PT. Mahligai Artha Sejahtera
53. Matarape Menui Kepulauan PT. Nusajaya Persadatama Mandiri

KABUPATEN BUOL
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Litindu Palele PT. Bina Daya Lahan Pertiwi
2. Tolau PT. Bina Daya Lahan Pertiwi
3. Kwala Besar PT. Bina Daya Lahan Pertiwi
4. Dopalak PT. Bina Daya Lahan Pertiwi
5. Hulubalang Palele barat PT. Bina Daya Lahan Pertiwi
6. Oyak PT. Bina Daya Lahan Pertiwi

KABUPATEN TOLI TOLI


NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Lakatan Galang PT. Abacus Multi Mineral
2. Tinigi PT. Abacus Multi Mineral
3. Bambapula Dampal Utara PT. Abacus Minerals Havester
PT. Sulteng Mineral Harvest
4. Tompo PT. Abacus Minerals Havester
PT. Sandiego Multi Resources
PT. Sulteng Mineral Harvest
5. Banagan PT. Abacus Minerals Havester
PT. Sandiego Multi Resources
6. Kabinuang PT. Abacus Minerals Havester
PT. Sulteng Mineral Harvest
7. Mimbala Dampal Selatan PT. Abacus Minerals Havester
8. Dongko PT. Abacus Minerals Havester
PT. San Abacus Minera
9. Ogowele Dondo PT. Dialnelsa Nusantara Abadi
PT. Indonesia Ekaristi Alpha
10. Malomba PT. Dialnelsa Nusantara Abadi
PT. Indonesia Ekaristi Alpha
PT. Navara Westindo
11. Salumbia PT. Ina Multi Akses
PT. MBH Multi Resources

113
KABUPATEN TOLITOLI
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
12. Louk Manipi Dondo PT. Ina Multi Akses
PT. MBH Multi Resources
13. Malulu PT. Navara Westindo
14. Malala PT. Navara Westindo
15. Sibaluton Basidondo PT. Navara Westindo
16. Dondo Dondo PT.Promistis
17. Bambapun PT. MBH Multi Resources
18. Lampasio Lampasio PT. Global Akses Sinergi
19. Dadakitan Baolan PT. Global Akses Sinergi
20. Buntuna PT. Global Akses Sinergi
21. Buga Ogodeide PT. Global Akses Sinergi
22. Bangkir Dampal Selatan PT. Ina Abacus Mining
PT. San Abacus Minerals
24. Soni PT. Ina Abacus Mining
25. Tampiala PT. Ina Abacus Mining

114
Lampiran 2. Nama Desa Sekitar Wilayah TambangBahan Galian Batuan

KOTA PALU
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Lambara Tawaeli PT. Bintang Jaya
2. Pantoloan Tawaeli PT. Pantran Raya
3. Desa Labuan Lela Tawaeli PT. Adas Sejahtera
4. Desa Labuan Lalea Tawaeli PT. Lelea Sejahtera Mandiri
Sungai Desa Labuan Lelea Tawaeli PT. Surya Labuan Sari
Sungai Desa Labuan Lelea Tawaeli PT. Juyomi Sinar Labuan
5. Bukit Desa Labuan Toposo Tawaeli CV. Putra Labuan
6. Sungai Desa Labuan Toposo Tawaeli CV. Remethana
7. Sungai Desa Labuan Panimba Tawaeli CV. Sarana Abadi
Tawaeli PT. Panimba Perkasa
8. Sungai Desa Labuan Kungguma Tawaeli PT. Sentral Labuan Tegar Mandiri
9. Kabonena Ulujadi PT. Annissa Jaya Properti
10. Dusun Salena Ulujadi PT. Salena Jaya Sejati
11. Tipo Ulujadi PT. Trimitra Sejati
12. Buluri Ulujadi PT. Ratu Tambang
Buluri PT. Putra Sausu Membangun
Buluri PT. Toha Batu Palu
Buluri PT. Agung Jaya Mandiri
Buluri PT. Watu Meriba Jaya
Buluri PT. Sirtu Karya Utama
Buluri PT. Aces Selaras
Buluri PT. Watu Sinai Abadi
Buluri PT. Farhan Batu Palu
Buluri PT. Veromas Vatu Karikil
Buluri PT. Mega Jasa Pratama
13. Ulujadi Ulujadi PT. Putra Putri Winata
Ulujadi PT. Indako Bangun Persada
Ulujadi PT. Kawan Kita
Ulujadi PT. Maxima Tiga Berkat
14. Watusampu Ulujadi PT. Hasal Logam Utama
Watusampu PT. Anugrah Raya Kaltindo
Watusampu PT. Panpatmos
Watusampu PT. Putra Putri Winata
Watusampu PT. Putra Elan Balindo
Watusampu PT. Juba Pratama
Watusampu PT. Risgun Perkasa Abadi
Watusampu PT. Adi Rahmat
Watusampu PT. Anugerah Karya Jaya Mandiri
Watusampu PT. Batuan Alam Raya
Watusampu PT. Indako Bangun Persada
Watusampu PT. Jasrin Efferin Persada
Watusampu PT. Nana Dia Prima
Watusampu PT. Nesindo Energi Watu
Watusampu PT. Nurindo Watusampu
Watusampu PT. Sinar Terang Mandiri
Watusampu PT. Sumber Alam Gemilang
Watusampu PT. Sumber Alam Gemilang
Watusampu CV. Sumber Batuan Prima
Watusampu PT. Watu Palu Prima
15. Layana Indah matikulore PT. Bumi Triputra Mandiri

115
KABUPATEN DONGGALA
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Pangalaseng Sojol PT. AAL Rizki Tambang Palu
2. Desa Bou Sojol CV. Rahmah Khatulistiwa
Sungai Desa Bou Sojol PT. Wadi Al Aini Membangun
3. Sungai Desa Ogoamas II Sojol Annisa Amelia Pratama
4. Sungai Desa Balukang Sojol PT. Anugerah Perdana
Sungai Desa Balukang I Sojol CV. Raudah Indah

5. Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Bakal Maju


Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Berkah Batu Banawa
Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Buana Jaya
Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Wijaya karya Beton
Bukit Desa Loli Dondo Banawa CV. Murid Persada
Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Prima Bumi Pratama Mandiri
6. Bukit Desa Loli Saluran Banawa PT. Bosowa Tambang Indonesia
7. Bukit Desa Loli Oge Banawa PT. Adi Rachmat
Bukit Desa Loli Oge Banawa CV. Multisari Bumitama
Bukit Desa Loli Oge Banawa PT. Palu indah Tehnik
Bukit Desa Loli Oge Banawa CV. Multisari Bumitama
Bukit Desa Loli Oge Banawa PT. Palu indah Tehnik
Desa Loli Oge Banawa PT. Baloni Sigi Utama
Lolioge Banawa PT. Maralles Jaya Sentosa
Loli Oge Banawa Banawa PT. Sinar Megalihndo
8. Bukit Desa Loli Tasiburi Banawa PT. Palu Rigtom Condev Perkasa
PT. Palu Sumber Mineraltama
Bukit Desa Loli Tasiburi Banawa PT. Palu Rigtom Condev Perkasa
Desa Loli Saluran Banawa PT. Palu Batu Madu
Desa Loli Saluran Banawa PT Davian Bhakti Pratama
Desa Loli Saluran Banawa PT. Hamparan Perkasa
Loli Saluran, Banawa Donggala Banawa PT. Radar Ston 68
10. Bukit Desa Loli Tasiburi Banawa PT. Palu Rigtom Condev Perkasa
PT. Palu Sumber Mineraltama
11. Bukit Kel Kabonga Besar Banawa PT. Batu Indah Mulia
Bukit kel. Kabonga Besar Banawa PT. Kaltim Khatulistiwa
12. Kabonga Besar Banawa PT. Dhea Harum Perkasa
Kabonga Besar Banawa PT. Perdana Matra Bumi
13. Pomululu Banawa PT. Baru Terbit
14. Lolidondo Banawa PT. Batu Alam Sumber Sejahtera
PT. Buana Jaya
15. Bukit Desa Loli Dondo Banawa PT. Wijaya karya Beton
16. Walandano Balaesang Tanjung PT. Duta Minerals Celebes
17. Sungai Desa Walandano Balaesang Tanjung CV. Sumber Alam Makmur
PT. Harapan Indonesia Timur
PT. Berkah Sindue Kencana
18. Desa Pomolulu Balaesang Tanjung CV. Tiga Putra
Balaesang Tanjung PT. Watu Bethel Abadi
19. Palau Balaesang Tanjung PT. Kasih Anugerah Jaya
20 Sungai Toaya Sindue PT. Palu Rigtom Condev Perkasa
21. Sungai Desa Alindau Sindue PT. Martadinata Indah
22. Sungai Desa Sipi Sirenja PT. Mitra Alam Perkasa
23. Sungai Desa Balentuma Sirenja PT. Manis Karya
24. Sungai Desa Batusuya Sindue PT. Intim Raya Permai

116
KABUPATEN DONGGALA
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
25. Sungai Desa Toaya Sindue PT. Argasari Pratama
26. Sungai Desa Labuan Labuan PT. Labuan Lelea Ratan
27. Sungai Desa Labuan Induk Labuan PT. Labuan Putra Corp
28. Sungai Desa Labuan Kungguma Labuan BUMDES Suka Maju
29. Bale Tanatovea PT. A Rasma Mulia
30. Desa Jono Oge Sirenja PT. Maralles Jaya Sentosa
31. Masaingi Sindue PT. Mitra Kaili

KABUPATEN PARIGI MOUTONG


NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Parimo Torue PT. Karivan Muda Pratama
2. Desa Dusunan Tinombo PT.Silkar National
3. Tirtanagaya Bolano Lambunu PT. Modern Widya Tehnical
4. Tandaki Parigi Selatan PT. Tunggal Jaya Mandiri
5. Dolago Parigi Selatan PT. Tunggal Mandiri Jaya
6. Sausu Gandasari Sausu PT. Tunggal Mandiri Jaya

KABUPATEN POSO
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Betalemba Poso Pesisir Selatan CV. Betalemba Mining
PT. Multigraha Istika Makmur
2. Kasiguncu Poso Pesisir PT. Bima Jaya Sakti
3. Tangkura Poso Pesisir Selatan PT. Tunggal Mandiri Jaya
4. Sawidago Pamona Utara PT. Kurnia Mulia Mandiri
5. Patiwunga Poso Pesisir Selatan CV. Trigarden
6. Petirodongi Pamona Utara PT. Walibanga Group
7. Kelurahan Tabalu Poso Pesisir PT. Otonaha Poso
8. Pendolo Pamona Selatan CV. Matahari Karya
9. Uelene Pamona Selatan CV. Matahari Karya
10. Leboni Pamona Puselemba PT. Baliem Indah Property

KABUPATEN TOJO UNA UNA


NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Balanggala Ampana Tete PT. Damai Putra Abadi
2. Tongku Tojo Barat PT. Inti Mitra Sulawesi
3. Tampanombo Ulubongka PT. Jade Energy Indonesia
PT. Jade Resources Indonesia
4. Podi Tojo PT. Jade Mining Indonesia
5. Obobalingara, S. Balingara Nuhon, Ampana Tete PT. Kasmar Tiar Persada
6. Sabo Ampana Tete CV. Kuala Harapan Bersama
7. Tampabatu Ampana Tete CV. Mitra Pratama Cont
8. Malotong Ampana Kota PT. Multi Anugerah Sentosa
10. Tojo Tojo PT. Surya Baru Cemerlang

KABUPATEN TOLI TOLI


NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Tinigi Galang CV. Rajawali
PT. Surya Lima Perkasa
2. Desa Pangi, Kel. Dadakitan Baolan PT. Perkasa Mandiri Karyatama
3. Kapas Dakopemean PT. Dwi Permata Quarry

KABUPATEN BUOL
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Bodi Paleleh Barat PT. Rafe Mandiri Perkasa
2. Labuton Gadung PT. Putra Lebak Perkasa

117
KABUPATEN BANGGAI
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Moilong Toili CV. Samalore Indah
2. Samalore Toili PT. Antariksa Karya Utama
PT. Mentawa Karyatama Sejati
3. Makarti Toili Barat CV. Giat Abadi
Ranga-ranga Masama PT. Bobby Chandra Global Indonesia
Masama PT. Tirta Karya Utama
4. Ondoliang Balantak Utara PT. Watu Bone Makmur
5. Batu Mandi Balantak Utara PT. Balantak Sirtu Utama
6. Agromulyo Balantak Selatan CV. Lestari Jaya
7. Bantayan Luwuk Timur PT. Andronika Putra delta
PT. Bobby Chandra Global Indonesia
8. Mentawai Toili Barat CV. Wahyu Rizky
9. Toipan Pagimana PT. Antarnusa Karya tama Mandiri
10. Kintom Kintom CV. Sinar Bawonyo
11. Babang Buyangge Kintom PT. Cipta Beton Sinar Perkasa
PT. Aliance Prima Indah
PT. Mitra Bangun Sirtu

KABUPATEN MOROWALI UTARA


NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Bunta Petasias Timur CV. Delta Pratama
2. Tompira Petasia Timur CV. Momoiko Kencana
3. Pandauke Mamosalato PT. Surya Baru Cemerlang
4. Bungintibe Petasia Timur PT. Khatulistiwa Mineral& Mining
PT. Gita Perkasa
5. Ganda-Ganda Petasia PT. Intergra Ganda Nusantara
6. Tanague Petasia PT. Gamping Laut Morut
7. Gilliana Petasia PT. Fazda Pertambangan
PT. Nadya Sederhana Membangun
8. Bahontula Petasia PT. Afit Lintas Jaya
9. Padabaho PT. Kencana Nusantara Sakti

KABUPATEN MOROWALI
NO. NAMA DESA NAMA KECAMATAN PERUSAHAAN
1. Bahodopi Bahodopi PT. Nusa Karya Mineral
CV. Sentosa Abadi
CV. Tri Persada
2. Padabaho Petasia PT. Kencana Nusantara Sakti
3. Dampala Bahodopi CV. Fitrah Perdana
PT. Jalin Abadi
PT. Mega Jasa Pratama
4. Makarti Jaya Bahodopi PT. Timurung Wannasari Sejatera
5. Bahoamakmur Bahodopi CV. Putra Sulawesi
6. Keurea Bahodopi CV. Putra Sulawesi
7. Fatufia Bahodopi CV. Putra sulawesi
8. Siumbatu Bahodopi PT. Jalin Abadi
PT. Mega Jasa Pratama
9. Laronai Bungku Pesisir CV. Asset Sulawesi
CV. Harapan Baru
10. Onoete Bungku Pesisir PT. Ferronikel Internusa
11. Buleleng Bungku Pesisir PT. Mutu Utama Konstruksi
12. Torete Bungku Pesisir PT. Mutu Utama Konstruksi
Sdr. Armin S
Sdri. Marini Abdul Rahman
Sdri Rosmina.T
Sdr. Tajuduin
13. Lahuafu Bungku Timur PT.Mineral Bumi Nusantara
PT. Otieya Abadi

118
14. Unsongi Bungku Timur CV. Rezky Utama
15. Ulurere Bungku Timur PT. Jalin Abadi
PT. Karya Anuntolufo
PT. Vendoura Mineral Sejahtera
PT. Wis Resource International
CV. Zahra Resources
16. Geresa Bungku Timur PT. Vendoura Mineral sejahtera
17. Kolono Bungku Tengah PT. Vendoura Mineral Sejahtera
Sdr. Sumantri
18. Topogaro Bungku Barat PT. Good Mining Anugerah Indonesia
CV. Mendut Putra Abadi
CV. Muara Timur
19. Kolono Bungku Tengah PT. Ocean valley International
CV. Artha Salsaabila
PT. Karya Anuntolufu
20. Wosu Bungku Barat CV. Harapan Baru
21. Limbomakmur Bumi Raya CV. Faryan Abadi
22. Karraupa CV. Muara Timur
23. Matarape Menui Kepulauan PT. Gelora Meratus Abadi
24. Solonsa Witaponda PT. Gemba Multi Mineral
25. Lasampi Bumi Raya CV. Muara Timur
26. Ipi Bungku Tengah CV. Mutiara Selatan
PT. Timurung Wannasari sejahtera
Sdr. Riki Agil Syahril

119
Lampiran 3. Tabel Program Dan Kegiatan Prioritas Sekitar Wilayah Logam

PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Donggala Balaesang Malei Walandano Desa Malei dan Desa Tonggolobibi sebagian besar berupa topografi desa 25 % merupakan daratan, 25 % Bahan Galian Emas
tanjung perbukitan, 50 % pegunungan, Desa Malei berada di 12 diatas permukaan laut. Dimana kelembagaan
IUP PT. Cahaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
masyarakat yang ada di desa Malei yaitu LPMD 1, BPD 1 dan Tim PKK 1 .Bila dilihat dari pekerjaan utama,
Manunggal Abadi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk di kecamatan ini mayoritassebagai petani, baik petani pemilik maupun penggarap, diikuti oleh
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
yangberprofesi sebagai nelayan, dan selebihnya adalah pedagang, pegawai, angkutan, industri, peternakan
H3
dan buruh. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di kecamatan ini berupa puskesmas, puskesmas
pembantu dan pos KB.Ada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) didaerah ini, Sekolah lanjutan tingkat
pertama , Sekolah Dasar (SD) sebanyak dan Taman Kanak-kanak.Heterogenitas penduduk didaerah ini juga
ditunjukan oleh sarana ibadah yang dibangun oleh masyarakat. Tempat-tempat ibadah tersebut berupa
Mesjid, Mushola dan Gereja. Sektor pertanian merupakan tumpuan kehidupan perekonomian di Desa pada
umumnya. Oleh sebab itu pembangunan di sector pertanian masih merupakan hal yang penting dalam
mendukung pembangunan Prasarana Pemasaran di Kecamatan Balaesang masih sangat kurang,sehingga
merupakan kendala bagi masyarakat umum, demikian pula saranatransportasi yang belum sepenuhnya baik
antar desa sehingga untuk memasarkanhasil komoditi pertanian/perkebunan ke desa yang memiliki sarana
pemasaran masih belum lancar.

Damsol Bayang Balukang Desa Bayang dan desa Balukang di Kecamatan Damsol berjarak 32 Km dari ibu kota kecamatan. Secara Bahan Galian Bijih
geografis bentuk permukaan tanah Desa Bayang 15,65 % Dataran, 64,04 % Perbukitan, 20,31 % Besi
Pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut 160 m. Desa Bayang merupakan desa Swadaya IUP PT. AAL Rizki A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dimana terdiri dari 4 Dusun, 4 RW dan 8 RT, Banyaknya lembaga pemerintahan 1 LPM, 1 LMPD, 1 PKK . Tadang Palie C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Luas wilayah Desa Bayang 42,93 Km² dengan jumlah penduduk 299 orang per Km² dimana jumlah laki- E3, F1, F2, F3, H1, H2,
laki 154 orang dan jumlah perempuan 145 orang dan kepadatan penduduk perkilopmeter 7 orang H3
dengan jumlah keluarga 73 KK dengan jumlah penduduk 299 RT. Kondisi perekonomia dan lapangan
pekerjaan di Desa Bayang yaitu pertanian, petani pemilik, petani penggarap, nelayan, pedagang,
pegawai, peternakan, buruh, perikanan, perdagangan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Bayang 1
SD. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Bayang 1 Pustu, 1 Pusyandu dan tenaga kesehatan 1 Paramedis.
Untuk tempat sarana ibadah di Desa Bayang ada 1 mesjid. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama
atau kelompok di desa Sejoli fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1
Lapangan Sepak bola, Lapangan Bola Voli. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Bayang
ada 4 usaha jasa tukang batu/kayu, 1 usaha jasa tukang jahit, 5 usaha jasa tukang kayu/batu, 3 kios, 1
warung. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut klarifikasi banguanan ada 300 semi permanen.
Untuk menunjang sarana dan prasarana 1 jembatan semi permanen, 1 jembatan darurat dengan
panjang jembatan 3 m dan untuk meperlancar hubungan transportasi fasilitas angkutan berupa
angkutan darat.

Donggala Sojol Utara Samalili Desa Samalili dan Desa Tongolobibi dengan jarak tempuh selama 4 jam dengan morfologi derah Bahan Galian Biji Besi
Tongolobibi penyelidikan berupa perbukitan sedang sampai terjal dengan kemiringan 200 sampai dengan 700. Elevasi
IUP PT. Mutiara Alam A1, A2, A3, B1, B2, C1,
antara 200 m sampai dengan 900 m dpl, secara umum 70 % merupakan daerah yang perbukitan tinggi
Perkasa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dan belereng curam, sebagian lagi 25 % berbukit rendah dengan lereng yang landai dan hanya sebagian

120
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kecil 5 % merupakan dataran rendah.Penduduk Sojol struktur dibawah desa yaitu dusun, RW, RT. E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Penduduk Sojol berjumlah 25.419 jiwa dengan luas wilayah 705,41 Km². Sebagian besar penduduk berasal H3
dari suku asli Kabupaten Donggala yaitu Dongpelas dan Kaili dan sukun pendatang yaitu Suku Bugis,
Mandar, Jawa dan Bali. Mata pencaharian sebahagian penduduk adalah petani, pedagang, nelayan dan
pegawai negeri. Sektor pertanian merupakan tumpuan kehidupan perekonomian di Kecamatan Sojol.
Untuk menunjang dan memperlancar usaha penduduk yaitu adanya sebelas sungai yang tujuh
diantaranya telah difungsikan sebagai bendungan irigasi. Dikecamatan Sojol terdapat 4 agama yaitui
Islam, Kristen Protestan, Katolik dan Hindu.Tempat ibadah cukup memadai untukm melakukan ibadah
yaitu mesjid, mushollah, gereja dan pura. Juga terdapat sekolah yaitu SMA, SMP, SD dan TK. Untuk di
bidang kesehatan ada Puskesmas, Puskemas Pembantu dan Pos KB. Kondisi kesehatan cukup baik berupa
kondisi tempat tingal, sumber air bersih untuk memasak, minum dan MCK. Fasilitasi perekonomian yang
tersedia adalah berupa pasar sedangkan alat trasnportasi berupa mobilitas beragam. Fasilitas
kelembagaan berupa LPM dan BPD. Untuk mendukung kegiatan ekonomi desa berupa bergerak dibidang
pertanian dan nelayan adalah Koperasi Unit Desa (KUD) dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Desa Siboang Desa sekitar lokasi IUP A1, A2, A3, B1, B2, C1,
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Parigi Moutong Moutong Sejoli Luas Wilayah Desa Sejoli seluas 21,62 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 15 Km, desa Sejoli berada Bahan Galian Emas
dipesisir pantai dan bebrbentuk dataran dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk
PT. Kemilau A1, A2, A3, B1, B2, C1,
permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 45 %, perbukitan 30 % dan pegunungan 25%
Nusantara C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Desa Sejoli ketinggian dari Permukaan Laut 15 Km, Desa Sejoli terdiri dari 3 Dusun. untuk infrastruktur di
Khatulistiwa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Desa Sejoli panjang jalan raya 4,7 dengan kondisi jalan desa diperkeras 1 Km, jalan tanah 4 Km. Adapun
H3,
Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Sejoli, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan
banyaknya personil di Desa Sejoli 3 orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Sejoli dengan luas 211,62 Km²
dengan jumlah penduduk 685 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 32 jiwa perKm² sebanyak 143
Rumah Tangga. Jumlah penduduk di Desa Sejoli berdasarkan jenis kelamin 352 jiwa laki-laki dan 333 jiwa
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Sejoli 1 SD, 1 SMP dengan jumlah guru SD sebanyak 8
orang dan guru SMP 9 orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Sejoli 1 Poskesdes/Polindes, 2 Pos KB, 1
Posyandu sedangkan tenaga kesehatan 1 orang Bidan Desa, 3 Dukun Bayi terlatih. Untuk tempat sarana
ibadah di Desa Sejoli ada 2 mesjid. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa
Sejoli fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola,
Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Sejoli didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Sejoli 4 industry
rumah tangga , 5 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha jasa bengkel motor. Untuk menunjang kondisi
eksisting infrastruktur di Desa Sejoli ada 1 gardu listrik PLN, banyaknya kios 19, kedai/warung makanan-
minuman 3 dan untuk meperlancar hubungan transportasi fasilitas angkutan berupa angkutan darat
berupa angkutan pickup.

Parigi Moutong Moutong Gio Luas Wilayah Desa Gio seluas 39,02 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 15 Km, desa Lobu berada Bahan Galian Emas

121
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
berbentuk dataran bukan pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan PT. Kemilau Nusantara A1, A2, A3, B1, B2, C1,
laut adalah sebagai berikut berupa daratan 80 %, perbukitan 10 % dan pegunungan 10 % Desa Gio Khatulistiwa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggian dari Permukaan Laut 5 Km, Desa Gio terdiri dari 4 Dusun. untuk infrastruktur di Desa Sejoli E3, F1, F2, F3, H1, H2,
panjang jalan raya1 km dengan kondisi jalan desa aspal 1 Km, diperkeras 1 Km, jalan tanah 2 Km. Adapun H3
Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Gio , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya
personil di Desa Gio4 orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Gio dengan luas 39,02 Km² dengan jumlah
penduduk 1,072 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 28 jiwa perKm² sebanyak 233 Rumah Tangga.
Jumlah penduduk di Desa Gio berdasarkan jenis kelamin 567 jiwa laki-laki dan 508 jiwa perempuan. Kondisi
pendidikan dan fasilitas di desa Gio1 SD, 2 SMP dengan jumlah guru SD sebanyak 11 orang dan guru SMP
14 orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Lobu 1 Poskesdes/Polindes, 2 Pos KB, 2 Posyandu sedangkan
tenaga kesehatan 1 orang Bidan dan 2 orang Bidan Desa,2 orang perawat dan 1 Dukun Bayi terlatih. untuk
tempat sarana ibadah di Desa Lobu ada 3 mesjid dan 3 Mushola. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama
atau kelompok di desa Lobu fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1
Lapangan Sepak bola, 2Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Lobu didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Lobu 4
industry rumah tangga ,4 usaha jasa tukang jahit, 26 usaha jasa tukang kayu/batu, 2 usaha jasa bengkel
motor. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Sejoli ada 3 gardu listrik PLN, banyaknya
kios 19, kedai/warung makanan-minuman 3 dan untuk meperlancar hubungan transportasi ada 1
jermbatan darurat dengan panjang jembatan 3 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat berupa
angkutan truck dan pickup.

Parigi Moutong Mempanga Kayu Agung Luas Wilayah Desa Kayu Agung seluas 33,88 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 15 Km, desa Kayu Bahan Galian Emas
Agung berbentuk dataran dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut
PT. Kemilau Nusantara A1, A2, A3, B1, B2, C1,
adalah sebagai berikut berupa daratan 100 %, Desa Kayu Agung ketinggian dari Permukaan Laut 55 m,
Khatulistiwa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Desa Kayu Agung terdiri dari 6 Dusun. untuk infrastruktur di Desa Kayu Agung panjang jalan raya desa
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dengan kondisi jalan aspal 3 Km, diperkeras 2,5 Km, jalan tanah 1 Km. Adapun Lembaga organisasi
H3
kemasyarakatan di Desa Kayu agung , 1 LPMD dan 1 BPD, 1 LPKP. Untuk menjaga keamanan banyaknya
personil di Desa Kayu Agung15 orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Kayu Agung dengan luas 33,88
Km² dengan jumlah penduduk 2.966 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 32 jiwa perKm² sebanyak
771 Rumah Tangga. Jumlah penduduk di Desa Lobu berdasarkan jenis kelamin 1.507 jiwa laki-laki dan
1.459 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Kayu Agung2 SD, 2 MI, 2 SMP, 1 SMKN
dengan jumlah guru SD sebanyak 75 orang, guru SMP 18 orang, guru SMPKN 17 orang. Untuk fasilatas
kesehatan di Desa Kayu Agung 1 Puskesmas, 1 Poskesdes/Polindes, 2 Pos KB, 2 Posyandu sedangkan
tenaga kesehatan 4 orang Bidan, 1 orang SPK, 1 orang PKC, 1 orang SPPH/Sanitaria 2 dan 2 Dukun Bayi
terlatih. untuk tempat sarana ibadah di Desa Kayu Agung ada 3 mesjid dan 3 Mushola. Untuk melakukan
kegiatan bersama-sama atau kelompok di Desa Kayu Agung fasilitas yang menunjang untuk kegiatan
sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 1 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis.
Kondisi perekonomian di Desa Kayu agung didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Kayu Agung lembaga
Kursus/Pelatihan yait, 7 Usaha jasa bengkel , 1 usaja njasa bengkel sepeda, 5 usaha jasa service
Radio/Tape, 4 usaha jasa menyelam tangan, 1 usaha mengaya.. Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa Kayu Agung 553 pelanggan listrik PLN dan 4 tanpa Listrik dan 4 gardu listrik, Di Desa
Kayu Agung ada 7 toko, 20 kios dan 12 warung, 3 usaha jasa pengentikan computer, 2 usaha jasa
122
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
fotocopy. dan untuk meperlancar hubungan transportasi ada 1 jermbatan darurat dengan panjang
jembatan permanen 4, semi permanen 4, darurat 1 dengan panjang jebatan 28 m dan fasilitas angkutan
berupa angkutan darat berupa angkutan truck dan pickup.

Parigi Moutong Bolanolambunu Lambunu Luas Wilayah Desa Lambunu seluas 17,87 Km² jarak, Lambunuadalah ibukota kecamatan Bolanolambunu, Bahan Galian Emas
Desa Lambunumerupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian
PT. Kemilau Nusantara A1, A2, A3, B1, B2, C1,
bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 95 %dan pegunungan 5% Desa Lambunu
Khatulistiwa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 20 m, Desa Lambunu terdiri dari 9 Dusun. untuk infrastruktur
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
di Desa Lambunu panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan Desa dengan kondisi jalan aspal 12 Km,
H3
diperkeras 9,8 Km, jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Lambunu , 1
LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Lambunu 18 orang hansip. Jumlah
penduduk di Desa Lambunu dengan luas 17,87 Km² dengan jumlah penduduk 3.156 jiwa rata rata
penduduk per Km² adalah 32 jiwa perKm² sebanyak 740 Rumah Tangga. Jumlah penduduk di Desa
Lambunu berdasarkan jenis kelamin 1.623 jiwa laki-laki dan 1.533 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan
fasilitas di Desa Lambunu 1 PAUD, 2 SD, 2 SMP, 1 SMK dengan jumlah guru SD sebanyak 23 orang dan guru
SMP 28 orang, guru SMK 19 ORANG . Untuk fasilatas kesehatan di Desa Lambunu 1 Puskesmas, 1
Poskesdes/Polindes, 6 Posyandu sedangkan tenaga kesehatan 1 orang Dokter Umum Bidan, 1 srjana non
kesehatan, 1 Ahli Akademi Gizi, 2 orang perawat dan 1Bidan. untuk tempat sarana ibadah di Desa Lambunu
ada 3 mesjid dan 3 Mushola. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Lambunu
fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan
Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Lambunu didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Lambunu 9 industry rumah
tangga ,6 usaha jasa tukang kayu, 4 industri makana,. 40 usaha jasa tukang kayu/batu, 5 usaha jasa bengkel
motor. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Lambunu ada 450 pelanggan PLN dan 7
gardu listrik PLN, banyaknya pasar 1 , took 5, kios 19, kedai/warung makanan-minuman 5, 1 usaha jasa
pengetikan dan 1 usaha jasa fotocopy. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 3 jembatan
permanen, 1 jembatan semi permanen dan darurat dengan panjang jembatan 3 m dan fasilitas angkutan
berupa angkutan darat berupa angkutan truck dan pickup.

Tojo Una-Una Tojo Tojo Luas Wilayah Desa Tojoi seluas 83,47 Km² jarak Desa Tojo ke ibukota sejauh 19 Km Desa Tojo merupakan Bahan Galian Bijih Besi
kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut
PT. Artaindo Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
adalah sebagai berikut berupa daratan 38 %dan perbukitan 62 % Desa Tojo berada pada ketinggian dari
Abadi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Permukaan Laut ˂ 500 m, Desa Tojo terdiri dari 5 Dusun. Di Desa Tojo ada 1 desa tertinggal, untuk
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
infrastruktur di Desa Tojo panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan Desa dengan kondisi jalan aspal 12
H3
Km, diperkeras 9,8 Km, jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Tojo 1
PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Tojo ada 8 hansip, 1 PT. Ina Touna Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Desa Tojo dengan luas 83,47 Km² dengan jumlah penduduk 1.770 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 21 jiwa perKm² sebanyak 740 Rumah Tangga. Jumlah penduduk E3, F1, F2, F3, H1, H2,
di Desa Tojo berdasarkan jenis kelamin 919 jiwa laki-laki dan 851 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan H3
dan fasilitas di Desa Tojo 1 TK, 1 SD, 2 SMP, 1 SMA dengan jumlah guru SD sebanyak 23 orang dan guru
SMP 28 orang, guru SMK 19 ORANG . Untuk fasilatas kesehatan di Desa Tojo 1 Puskesmas, 1
Poskesdes/Polindes, 1 Posyandu 1 Pos KB sedangkan tenaga kesehatan 2 orang Mantri dan 1orang Bidan.

123
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
untuk tempat sarana ibadah di Desa Tojo ada 1 mesjid dan 1 Mushola. Untuk melakukan kegiatan
bersama-sama atau kelompok di desa Tojo fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial
kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Tojo
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang
perekonomian di Desa 8 warung kelontong. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Tojoi
ada 230 pelanggan PLN, 67 Listrik Non PLN, 1 lainnya, dan 7 gardu listrik PLN. Untuk memperlancar
hubungan transportasi ada 1 jalan aspal dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat berupa angkutan
truck dan pickup.

Tojo Una-Una Tojo Podi Luas Wilayah Desa Podi seluas 92,46 Km² jarak Desa Podi ke ibukota sejauh 45 Km Desa Podi merupakan Bahan Galian Bijih Besi
kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut dan Nikel
adalah sebagai berikut berupa daratan 52 %dan perbukitan 48 % Desa Podi berada pada ketinggian dari PT. Artaindo Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Permukaan Laut ˂ 500 m, Desa Podi terdiri dari 5 Dusun. Di Desa Podi untuk infrastruktur di Desa Podi Abadi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan Desa dengan kondisi jalan aspal 12 Km, diperkeras 9,8 Km, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Podi 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. H3
Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Podi ada 6 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah PT. Buana Artha Prima A1, A2, A3, B1, B2, C1,
penduduk di Desa Podi dengan luas 92,46 Km² dengan jumlah penduduk 927 jiwa rata rata penduduk per Selaras C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Km² adalah 10 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Podi berdasarkan jenis kelamin 463 jiwa laki-laki E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dan 464 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Podi 1 TK, 2SD. Untuk fasilatas H3
kesehatan di Desa Podi 1 Puskesmas Pembantu, 2 Posyandu, 1 Pos KB sedangkan tenaga kesehatan 2
orang Mantri /Bidan. Untuk tempat sarana ibadah di Desa Podi ada 3 mesjid.Untuk menunjang
perekonomian di Desa Podi ada 2 Industri Kerajinan dari kayu, 10 Industri anyaman dan 61 Indutri rumah
tangga yaitu makanan. Sedangkan untuk usaha jasa 3 bengkel motor, usaha jasa 1 sewa alat, Untuk
melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Podi fasilitas yang menunjang untuk kegiatan
sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa
Podi didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk
menunjang perekonomian di Desa 8 ada 25 warung kelontong, 15 rumah makan, 4 penginapan. Untuk
menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Podi ada 124 pelanggan PLN, 117 Listrik Non PLN, 3
lainnya. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 1 jalan aspal dan fasilitas angkutan berupa
angkutan darat berupa angkutan truck dan pickup.

Tojo Una-Una Ulubongka Ulubongka Luas Wilayah Kecamatan Ulubongka seluas 1.767,11 Km² jarak Kecamatan Ulubongka ke ibukota Bahan Galian Bijih Besi
Kabupaten sejauh 22 Km, Kecamatan Ulubongka merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari danNikel
bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 38 PT. Artaindo Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
%dan perbukitan 62 % berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 5 m, Kecamatan Ulubongka terdiri Abadi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari 18 Desa. Di Kecamatan Ulubongka untuk infrastruktur panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Kecamatan dengan kondisi jalan aspal 12 Km, diperkeras 9,8 Km, jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga H3
organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Ulubongka 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan PT. Multi Dinar Karya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
banyaknya personil di Kecamatan Ulubongka ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Kecamatan Ulubongka dengan luas 1.767,11 Km² dengan jumlah penduduk 16.929 jiwa rata rata E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk per Km² adalah 10 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Ulubongka berdasarkan jenis H3
kelamin 919 jiwa laki-laki dan 851 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan

124
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Ulubongka 1 TK, 22 SD dengan murid 1.530 orang dan guru sebanyak 180 orang , 8 SMP dengan murid
sebanyak 795 orang dengan guru sebanyak 51 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid 123
orang dann guru sebanyak 12 orang, Untuk fasilitas kesehatan Klinik Keluarga Berencana di Kecamatan
Ulubongka 1 PLKB, 1 PPLKB. untuk tempat sarana ibadah di Kecamatan Ulubongka ada 20Mesjid, 9
Mushola, 16 Gereja Protestan, 3 Pura. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa
Tojo fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2
Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Tojo didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa 8 warung
kelontong. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Ulubongka daya terpasang
9.704 KW, Produksi Listrik 34.227 KW dan Listrik terjual 42.937.186 KW sedangkan menurut rayon
Ampana ada 5.375 pelanggan pasca bayar pelanggan PLN, 7.312 Listrik Non PLN.Jumlah koperasi di
Kecamatan Ulubongka 1 KUD, 1 KPN, sedangkan jumlah objek wisata di kecamatan Ulubongka 3 wisata
pantai, 1 pemandian air tawar, 1 wisata hutan dan 1 situs bersejarah. Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada 327,12 km jalan aspal, 554,55 jalan kerikil, 89,46 jalan tanah, dan fasilitas jalan lainnya
sepanjang 197,02 km.

Tojo Una-Una Tojo Uekuli Luas Wilayah Desa Uekuli seluas 103,30 Km² jarak, Desa Uekuli merupakan kota di pesisir pantai dimana Bahan Galian Bijih Besi
dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa
daratan 100 % Desa Uekuli berada pada ketinggian diatas dari Permukaan Laut ˂ 500 m, Desa Uekuli
terdiri dari 4 Dusun. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Uekuli 1 PKK , 1 LPMD dan 1
BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Uekuli ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra.
PT. Trinusa Aneka A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Jumlah penduduk di Desa Uekuli dengan luas 103,30 Km² dengan jumlah penduduk 1.856 jiwa rata rata
Tambang C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk per Km² adalah 18 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Uekuli berdasarkan jenis kelamin
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
948 jiwa laki-laki dan 908 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Uekuli 2 TK dengan
H3
njumlah murid 373 orang dan guru sebanyak 44 orang, 3 SD dengan jumlah murid 1.566 orang dan guru
sebanyak 221 orang, 2 SMP dengan jumlah murid sebanyak 754 orang dan guru sebanyak 59 orang, 2
SMA dengan jumlah murid sebanyak 633 orang dan guru sebanyak 40 orang . Untuk fasilatas kesehatan
di Desa Uekuli 1 Puskesmas, 1 Posyandu dan 1 Pos KB sedangkan tenaga kesehatan 1 orang dokter, 7
orang Mantri/bidan, 4 tenaga honorer bidan/mantri dan 3orang dukun bayi. untuk tempat sarana ibadah
di Desa Uekuli ada 2 mesjid dan 3 Mushola. Kondisi perekonomian di Desa Uekuli didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di
Desa banyaknya industry yaitu 2 industri kerajinan dari kayu, 2 usaha jasa bengkel kendaraan bermotor, 1
usaha jasa fotokopi, 1 usaha jasa agen wisata , 1 usaha jasa karaoke, 1 usaha jasa percetakan dan
pengetikan, 2 usaha jasa pangkas rambut, 1 usaha jasa sewa alat banyaknya usaha jasa ada 42 warung
kelontong, 1 rumah makan, 1 penginapan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa
Uekulii ada 530 pelanggan PLN, pelangan PDAM 307 Rumah Tangga. Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada 1 jalan aspal dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat berupa angkutan darat.

Tojo Una Una Ampana Kota Ampana Kota Luas Wilayah Desa Ampana Kota seluas 7,2 Km² jarak Desa Ampana Kota ke ibukota sejauh 7,2 Km Desa Bahan Galian Nikel
Ampana Kota merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian
PT. Multi Dinar Karya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 100 % , Desa Ampana Kota berada pada
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggian dari Permukaan Laut 2 m, Desa Ampana Kota merupakan desa swasembada terdiri dari 2

125
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Lingkungan, 4 RW dan 12 RT. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Ampana Kota1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
PKKdan 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Ampana Kota ada 18hansip. H3
Jumlah penduduk di Desa Ampana Kota dengan luas 7,2 Km² dengan jumlah penduduk 2.965 jiwa rata
rata penduduk per Km² adalah 412 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Ampana Kota berdasarkan
jenis kelamin 1.496 jiwa laki-laki dan 1.452 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa
Ampana Kota 2 TK dengan jumlah murid sebanyak 513 orang dan guru sebanyak 44 orang, 2 SD dengan
jumlah murid sebanyak 2.599 orang dengan guru sebanyak 182 orang, 2 SMP dengan jumlah murid
sebanyak 1.584 orang dan guru sebanyak 100 orang , 1 SMA dengan murid sebanyak 1.188 orang dengan
guru sebanyak 64 orang, 1 SMK dengan jumlah murid sebanyak 1.094 orang dengan jumlah guru
sebanyak 92 orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Ampana Kota 1 Posyandu dan 1 Pos KB sedangkan
tenaga kesehatan 8 orang dokter, 201 orang Mantri/Bidan dan 2 orang Dukun Bayi. Untuk tempat
sarana ibadah di Desa Ampana Kota ada 5 mesjid dan 2 Mushola. Kondisi perekonomian di Desa Tojo
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang
perekonomian di Desa banyaknya usaha indsutri kecil 5, industry kerajinan RT 20 sedangkan usaha jasa di
Desa Ampana Kota 1 usaha jasa Service Elektronik, 9 Usaha Jasa BengkelMobil/Motor, 3 usaha jasa
penjahit, 2 usaha jasa fotocopy, 1 usaha jasa cuci kendaraan. Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa Ampana Kota ada 488 pelanggan PLN, 719 Fasilitas penerangan pelangan PDAM 482
orang. Untuk sarana perdagangan di desa Ampana Kota 1 Rumah Makan, 3 penginapan, 1 hotelUntuk
memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Tojo Una Una Ampana Tete Ampana Tete Luas Wilayah Desa Ampana Tete seluas 796,02 Km² jarak Desa Ampana Tete ke ibukota sejauh 10 Km Bahan Galian Nikel
Desa Ampana Tete merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan
PT. Multi Dinar Karya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 38 %dan perbukitan 62 % Desa
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Ampana Tete berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 14 m, Desa Ampana Tete terdiri dari 20 Desa.
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Di Desa Ampana Tete untuk infrastruktur di Desa Ampana Tete panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan
H3
Desa dengan kondisi jalan aspal 12 Km, diperkeras 9,8 Km, jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga
organisasi kemasyarakatan di Desa Ampana Tete 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan
banyaknya personil di Desa Ampana Tete ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Desa
Ampana Tete dengan luas 796,02 Km² dengan jumlah penduduk 24.505 jiwa rata rata penduduk per Km²
adalah 31 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Ampana Tete berdasarkan jenis kelamin 12.763 jiwa
laki-laki dan 11.742 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Ampana Tete 26 SD
dengan jumlah murid sebanyak 3.116 orang dan guru sebanyak 243 orang 4 madrasah Ibtidiyah dengan
murid sebanyak 243 orang dan guru sebanyak 31 orang, 7 SMP dengan murid sebanyak 1.185 orang dan
guru sebanyak 82 orang, 4 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 354 orang dan guru
sebanyak 58 orang, 2 Madrasah Aliyah dengan jumlah murid 352 orang dan guru sebanyak 41 orang.
Untuk tenaga kesehatan di Desa Ampana Tete 1 Dokter, 20 perawat, 30 Bidan, 3 Farmasi, 2 ahli gizi, 1
tenaga non medis, 6 Kesehatan Masyarakat. Untuk tempat sarana ibadah di Desa Ampana Tete ada 32
mesjid, 4 Mushola, 12 gereja protestan, 1 gereja katolik, 4 pura.Kondisi perekonomian di Desa Ampana
Tete didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk
menunjang perekonomian di Desa Ampana Tete 8 warung kelontong. Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa Ampana Tete ada 5.375 Pasca Bayar PLN, 7.312 Prabayar PLN, Koperasi di Desa
Ampana Tete 1 KOUD, 15 KPN, 1 KOPKAR, 6 Koperasi lainnya. Jumlah objek wisata di Desa Ampana Tete1
Pantai, 1 Pemandian Air tawar, 1 Situs Sejarah. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 1 jalan
126
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
aspal baik sepanjang 558,05 km, jalan sedang sepanjang 34,53 km, jalan rusak sepanjang 352,10 km dan
jalan rusak/berat sepanjang 223,47 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Pagimana Pagimana Luas Wilayah Desa Pagimana seluas 3 Km² jarak Desa Pagimana ke ibukota sejauh 10 Km Desa Pagimana Bahan Galian Nikel
merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan tanah dan ketinggian bentuk
PT. Anugerah Bangun
permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 95 %dan perbukitan 5 % Desa Ampana Tete
berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 10 m, Desa Pagimana terdiri dari 3 lingkungan, 6 RW dan Makmur
15 RT. Di Desa Pagimana status pemerintahan 1 kelurahan, 1 pedesaan, 1 LKPMD. Adapun Lembaga
organisasi kemasyarakatan di Desa Pagimana 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya PT. Prima Darma Karsa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
personil di Desa Pagimana ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Desa Pagimana dengan C2, C3, C4, D1, E1, E2,
luas 3 Km² dengan jumlah penduduk 2.800 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 933,33 jiwa perKm². E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Jumlah penduduk di Desa Pagimana berdasarkan jenis kelamin 1.393 jiwa laki-laki dan 1.407 jiwa H3
perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Pagimana ada 3 PAUD, 3 TK dengan jumlah murid 146 orang dan PT. Penta Darma Karsa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
jumlah guru 14 orang, 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 494 orang dan guru sebanyak 26 orang, 2 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
SMP dengan murid sebanyak 716 orang dan guru sebanyak 48 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
jumlah murid sebanyak 82 orang dan guru sebanyak 21 orang, 1 SMU dengan jumlah murid 576 orang H3
dan guru sebanyak 32 orang, 1 Madrsah aliyah dengan jumlah murid 186 orang dan guru sebanyak 32 PT. Pantas Indomining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
orang . Untuk tenaga kesehatan di Desa Pagimana 1 Puskesmas induk, 1 Posyandu, 1 Parktek Dokter, 4 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Praktek Bidan, 2 Apotek, 2 toko Obat sedangkan tenaga paramedis 3 Dokter, 3 Dokter spesialis, 1 dokter E3, F1, F2, F3, H1, H2,
gigi, 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 20 perawat, 6 Bidan, 1 sanitasi, 2 Dukun bayi. Untuk tempat sarana H3
ibadah di Desa Pagimana ada 2 mesjid, 2 Mushola, 2 gereja protestan.Fasilitas /lapangan Olah raga di
desa Pagimana 1 lapangan sepakbola, 1 lapangan bolly. Kondisi perekonomian di Desa Pagimana
didominasi oleh peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan, nelayan , pedagangan. selain itu untuk
menunjang perekonomian di Desa Pagimana 1 Industri tahu/tempe, 1 industri keripik, 10 pengerajin
kayu, 2 pandai besi, 57 warung, 2 rumah makan, 3 penginapan. Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa Pagimana ada 259 Pasca Bayar PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi
ada jalan aspal baik sepanjang 29,18 Km, jalan sedang sepanjang 125,87 km, jalan rusak sepanjang 64
km dan jalan rusak/berat sepanjang 41,01 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Bualemo Bualemo Luas Wilayah Desa Bualemo seluas 37 Km² jarak Desa Bualemo ke ibukota sejauh 130 Km Desa Bualemo Bahan Galian Nikel
merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk
PT. Anugerah Sumber A1, A2, A3, B1, B2, C1,
permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 40 %dan perbukitan 40 %, pegunungan 20 %
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
DesaAmpana Tete berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 5 m, Desa Bualemo terdiri dari 20 Desa. Bumi
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Bualemo 1 PKKdan 1 LPMD . Untuk menjaga
H3
keamanan banyaknya personil di Desa Bualemo ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di
PT. Anugerah Bangun A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Desa Bualemo dengan luas 37 Km² dengan jumlah penduduk 1.428 jiwa rata rata penduduk per Km²
adalah 38 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Bualemo berdasarkan jenis kelamin 725 jiwa laki-laki C2, C3, C4, D1, E1, E2,
makmur
dan 703 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Bualemo 1 PAUD, 1 TK dengan jumlah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
murid 27 orangdengan guru sebanyak 3 orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 136 orang dan H3
guru sebanyak 9 orang, 1 SMP dengan murid sebanyak 36 orang dan guru sebanyak 4 orang, 1
Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 75 orang dan guru sebanyak 8 orang, 1 SMK
dengan jumlah murid 68 orang dan guru sebanyak 6 orang. Untuk tenaga kesehatan di Desa Bualemo 1

127
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Polindes, 4 Posyandu, dengan tenaga paramedis 1 Bidan. Untuk tempat sarana ibadah di Desa Bualemo
ada 2 mesjid. Kondisi perekonomian di Desa Bualemo didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. Fasilitas/lapangan Olahraga di Desa Bualemo 1 lapangan sepak bola, 2
lapangan voley 1, lapangan Bulu tangkis. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Bualemo ada
3 indsutri kerajinan pengerajinan, 2 Toko, 8 Kios, 2 warung, . Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa BualemoKoperasi di Desa Bualemo 1 KUD, 2 KPN, 2 Koperasi lainnya. Objek Wisata
di Kecamatan Bualemo di Desa Taima objek wisatanya Pantai Taima.Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 17,01 km, jalan sedang sepanjang 115,66 km, jalan rusak
sepanjang 19,03 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Toili Toili Luas Wilayah Kecamatan Toili seluas 762,63 Km² jarak Kecamatan Toili ke ibukota sejauh 95 Km. Bahan Galian Nikel
KecamatanToili merupakan kota di dataran dimana dilihat dari berada pada ketinggian dari Permukaan
PT. C.Gong Perkasa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Laut 10 m, kecamatan Toili terdiri dari 25 Desa. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Kecamatan Toili 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Kecamatan
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Toili ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Kecamatan Toili dengan luas 762,63 Km²
H3
dengan jumlah penduduk 35.342 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 46 jiwa perKm². Jumlah
penduduk di Desa Toili berdasarkan jenis kelamin 17.896 jiwa laki-laki dan 16.642 jiwa perempuan. PT. Sinar Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Toili 45 TK dengan jumlah murid 1.200 dengan guru C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Cemerlang
sebanyak 109 orang, 25 SD dengan jumlah murid sebanyak 3.652 orang dan guru sebanyak 65 orang, 8 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
SMP dengan murid sebanyak 1.361 orang dan guru sebanyak 113 orang, 6 Madrasah Tsanawiyah dengan H3
jumlah murid sebanyak 551 orang dan guru sebanyak 98 orang, 2 SMA jumlah nmurid 1.083 orang PT. Anugerah Bumi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan jumlah guru 60 orang, 3 SMK dengan jumlah murid 732 orang dan guru sebanyak 51 orang, 4 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Gemilang
Madrasah Aliyah dengan jumlah murid 519 orang dan guru sebanyak 65 orang, 1.850 ortang pondok E3, F1, F2, F3, H1, H2,
pesantren dengan jumlah santri 2.698 orang, 2 universitas 2 akademi dengan jumlah mahasiswa 2.3 H3
Untuk fasilitas kesehatan di Kecamatan Toili ada 1 Puskesmas induk, 1 Puskesmas Pembantu, 1 PT. Gemilang Bangun A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Puskesmas keliling, 20 Pos yandu, 12 Poskesdes tenaga kesehatan di Kecamatan Toili 1 Dokter, 30 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Perkasa
perawat, 27 Bidan, 1 perawat gigi, 1 Apoteker, 1 perawat gigi 9 tenaga kesehatan.. Untuk tempat sarana E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ibadah di Kecamatan Toili ada 36 mesjid, 70 Mushola Kondisi perekonomian di Kecamatan Toili H3
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di
Kecamatan toili dalam bidang kesejahteraan sosial ada 17 Pekerja Sosial Kemasyarakatan, 65 Karang
Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di
Kecamatan Toili ada 62 industri makananan, 12 industri minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri
percetakan dan reproduksi media rekaman, 13 industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60
jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di
Kecamatan Toili ada 23 Desa PLN, 1 Desa Prabayar PLN lainnya. Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 49,20 km, jalan kerikil 24,05 km, jalan tanah 9,50 km dan
fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Simpang Raya Simpang Raya Luas Wilayah Kecamatan Simpang Raya seluas 243,69 Km², jarak Kecamatan Simpang raya ke ibukota Bahan Galian Nikel
sejauh 141 Km. KecamatanSimpang Raya merupakan kota di dataran dimana dilihat dari berada pada
PT. Gemilang Mandiri A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ketinggian dari Permukaan Laut 61 m, kecamatan Simpang Raya terdiri dari 12 Desa. Adapun Lembaga
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Simpang Raya 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga

128
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
keamanan banyaknya personil di Kecamatan Simpang Raya ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah Perkasa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk di Kecamatan Simpang Raya dengan luas 243,69 Km² dengan jumlah penduduk 15.116 jiwa H3
rata rata penduduk per Km² adalah 62 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Simpang Raya
berdasarkan jenis kelamin 7.801 jiwa laki-laki dan 7.315 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas
di Kecamatan Simpang Raya 14 TK dengan jumlah murid 316 dengan guru sebanyak 36 orang, 12 SD
dengan jumlah murid sebanyak 1.276 orang dan guru sebanyak 11 orang, $ MI dengan jumlah murid
359 orang dan guru sebanyak 36 orang, 2 SMP dengan murid sebanyak 383 orang dan guru sebanyak 38
orang, 2 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 183 orang dan guru sebanyak 26 orang,
SMA jumlah murid 378 orang dengan jumlah guru 26 orang, 1 SMK dengan jumlah murid ….. orang dan
guru sebanyak …. orang, 1.850 ortang pondok pesantren dengan jumlah santri 2.698 orang, 2
universitas 2 akademi dengan jumlah mahasiswa 2.3 Untuk fasilitas kesehatan di Kecamatan Simpang
Raya ada 1 Puskesmas induk, 7 Puskesmas Pembantu, 1 Puskesmas keliling, 12 Pos yandu, 13 Poskesdes
13 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Simpang Raya 1 Dokter, 18 perawat, 17 Bidan, 1 tenaga
farmasi, 4 tenaga kesehatan.. Untuk tempat sarana ibadah di Kecamatan Simpang Raya ada 14 mesjid,
40 Mushola Kondisi perekonomian di Kecamatan Simpang Raya didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di Kecamatan Simpang Raya dalam bidang
kesejahteraan sosial ada 28 Pekerja Sosial Kemasyarakatan, 300 Karang Taruna, 1 Satgas Sosial, 1 Tenaga
Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Kecamatan Simpang Raya ada 62
industri makananan, 12 industri minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri percetakan dan reproduksi
media rekaman, 13 industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60 jasa reparasi dan
pemasangan mesin dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan
Simpang Raya ada 12 Desa PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik
sepanjang 25,60 km, jalan kerikil 16,90 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Nuhon Nuhon Luas Wilayah Kecamatan Nuhon seluas 1.107 Km², jarak Kecamatan Nuhon ke ibukota sejauh 150 Km. Bahan Galian Nikel
KecamatanNuhon merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari
PT. Gemilang Mandiri A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 15 m, kecamatan Nuhon terdiri dari 20 Desa. Adapun
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Lembaga organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Nuhon 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga Perkasa
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
keamanan banyaknya personil di Kecamatan Nuhon ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk
H3
di Kecamatan Nuhon dengan luas 1.107 Km² dengan jumlah penduduk 19.906 jiwa rata rata penduduk
per Km² adalah 18 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Nuhon berdasarkan jenis kelamin
10.248 jiwa laki-laki dan 9.658 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Nuhon 14
TK dengan jumlah murid 401 dengan guru sebanyak 41 orang, 22 SD dengan jumlah murid sebanyak
2.220 orang dan guru sebanyak 171 orang, 4 MI dengan jumlah murid 409 orang dan guru sebanyak 35
orang, 4 SMP dengan murid sebanyak 807 orang dan guru sebanyak 53 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah
dengan jumlah murid sebanyak 98 orang dan guru sebanyak 55 orang, 2 SMA jumlah murid 365 orang
dengan jumlah guru 35 orang, 1 SMK dengan jumlah murid 85 orang dan guru sebanyak 5 orang. Untuk
fasilitas kesehatan di Kecamatan Nuhon ada 2 Puskesmas induk, 8 Puskesmas Pembantu, 2 Puskesmas
keliling, 22 Pos yandu, 18 Poskesdes 11 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Nuhon 2 tenaga medis,
25 tenaga keperawatan, 29 tenaga Bidan, 3 tenaga farmasi, 8 tenaga kesehatan.Untuk tempat sarana
ibadah di Kecamatan Nuhon ada 35 mesjid, 18 Mushola. Kondisi perekonomian di Kecamatan Nuhon
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di
Kecamatan Nuhon dalam bidang kesejahteraan sosial ada 500 Karang Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga
129
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Kecamatan Nuhon ada 62 industri
makananan, 12 industri minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri percetakan dan reproduksi media
rekaman, 13 industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60 jasa reparasi dan pemasangan
mesin dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Nuhon ada 20 Desa
PLN. Objek wisata di Kecamatan Nuhon di Desa Pulodalagan Nama Objek Wisata Batu bintana jenis
wisata pantai dan di Desa Tomeang objek wisata Pantai Hek Permai pantai putih dan terumbu karang.
Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 47,25 km, 28,60 jalan kerikil
km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Bunta Bunta Luas Wilayah Kecamatan Bunta seluas 1.107 Km², jarak Kecamatan Bunta ke ibukota sejauh 150 Km. Bahan Galian Nikel
KecamatanBunta merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari
PT. Koninis Fajar A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 15 m, kecamatan Bunta terdiri dari 20 Desa. Adapun
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Lembaga organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Bunta 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga Mineral
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
keamanan banyaknya personil di Kecamatan Bunta ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di
H3
Kecamatan Bunta dengan luas 1.107 Km² dengan jumlah penduduk 19.906 jiwa rata rata penduduk per
Km² adalah 18 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Bunta berdasarkan jenis kelamin 10.248 PT. Aneka Nusantara A1, A2, A3, B1, B2, C1,
jiwa laki-laki dan 9.658 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Bunta 14 TK C2, C3, C4, D1, E1, E2,
International
dengan jumlah murid 401 dengan guru sebanyak 41 orang, 22 SD dengan jumlah murid sebanyak 2.220 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
orang dan guru sebanyak 171 orang, 4 MI dengan jumlah murid 409 orang dan guru sebanyak 35 orang, H3
4 SMP dengan murid sebanyak 807 orang dan guru sebanyak 53 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan
jumlah murid sebanyak 98 orang dan guru sebanyak 55 orang, 2 SMA jumlah murid 365 orang dengan
jumlah guru 35 orang, 1 SMK dengan jumlah murid 85 orang dan guru sebanyak 5 orang. Untuk fasilitas
kesehatan di Kecamatan Bunta ada 2 Puskesmas induk, 8 Puskesmas Pembantu, 2 Puskesmas keliling, 22
Pos yandu, 18 Poskesdes 11 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Bunta 2 tenaga medis, 25 tenaga
keperawatan, 29 tenaga Bidan, 3 tenaga farmasi, 8 tenaga kesehatan.Untuk tempat sarana ibadah di
Kecamatan Nuhon ada 35 mesjid, 18 Mushola. Kondisi perekonomian di Kecamatan Bunta didominasi
oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di Kecamatan
Bunta dalam bidang kesejahteraan sosial ada 500 Karang Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga
Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Kecamatan Bunta ada 62 industri
makananan, 12 industri minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri percetakan dan reproduksi media
rekaman, 13 industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60 jasa reparasi dan pemasangan
mesin dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Bunta ada 20 Desa
PLN. Objek wisata di Kecamatan Bunta di Desa Pulodalagan Nama Objek Wisata Batu bintana jenis wisata
pantai dan di Desa Tomeang objek wisata Pantai Hek Permai pantai putih dan terumbu karang. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 47,25 km, 28,60 jalan kerikil km dan
fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Batui Batui Luas Wilayah Kecamatan Batui seluas 1.062,36 Km², jarak Kecamatan Batui ke ibukota sejauh 54 Km. Bahan Galian Nikel
KecamatanBatui merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari
PT. Sinar Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 10 m, kecamatan Batui terdiri dari 10 Desa. Adapun Lembaga
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Batui 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan Cemerlang
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
banyaknya personil di Kecamatan Batui ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Kecamatan

130
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Batui dengan luas 1.107 Km² dengan jumlah penduduk 16.381 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 15 H3
jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Batui berdasarkan jenis kelamin 8.289 jiwa laki-laki dan 8.092
jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Batui 15 TK dengan jumlah murid 931
dengan guru sebanyak 61 orang, 13 SD dengan jumlah murid sebanyak 2.251 orang dan guru sebanyak
133 orang, 1 MI dengan jumlah murid 100 orang dan guru sebanyak 18 orang, 4 SMP dengan murid
sebanyak 918 orang dan guru sebanyak 69 orang, 2 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak
63 orang dan guru sebanyak 26 orang, 2 SMA jumlah murid 727 orang dengan jumlah guru 40 orang. Untuk
fasilitas kesehatan di Kecamatan Batui ada 1 Puskesmas induk, 5 Puskesmas Pembantu, 1 Puskesmas
keliling, 18 Pos yandu, 9 Poskesdes. Tenaga kesehatan di Kecamatan Batui 2 tenaga medis, 16 tenaga
keperawatan, 17 tenaga Bidan, 1 tenaga farmasi, 5 tenaga kesehatan.Untuk tempat sarana ibadah di
Kecamatan Batui ada 25 mesjid. Kondisi perekonomian di Kecamatan Batui didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di Kecamatan Batui dalam bidang
kesejahteraan sosial ada 4 Pekerja Sosial Masyarakat, 325 Karang Taruna, 1 Satgas Sosial, 1 Tenaga
Kesejahteraan Sosial. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Nuhon ada 12 Desa
PLN. Objek wisata di Kecamatan Nuhon di Desa Pulodalagan Nama Objek Wisata Batu bintana jenis wisata
pantai dan di Desa Tomeang objek wisata Pantai Hek Permai pantai putih dan terumbu karang. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 47,25 km, 28,60 jalan kerikil km dan
fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Batui Selatan Batui Selatan Luas Wilayah Kecamatan Batui Selatan seluas 327,97 Km², jarak Kecamatan Batui Selatan ke ibukota Bahan Galian Nikel
sejauh 74 Km. KecamatanBatui Selatan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut
PT.Sinar Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dimana dilihat dari berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 21 m, Kecamatan Batui Selatan terdiri
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari 10 Desa. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Kecamatan Batui Selatan ada 8 hansip, 1 Cemerlang
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Kecamatan Batui Selatan dengan luas 1.107 Km² dengan jumlah
H3
penduduk 14.289 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 44 jiwa perKm². Jumlah penduduk di
Kecamatan Batui Selatan berdasarkan jenis kelamin 7.364 jiwa laki-laki dan 6.925 jiwa perempuan.
Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Batui Selatan 14 TK dengan jumlah murid 401 dengan guru
sebanyak 41 orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 48 orang dan guru sebanyak 3 orang, 2 MI
dengan jumlah murid 137 orang dan guru sebanyak 21 orang, 3 SMP dengan murid sebanyak 611 orang
dan guru sebanyak 34 orang, 2 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 112 orang dan guru
sebanyak 24 orang, 1 SMK dengan jumlah murid 283 orang dan guru sebanyak 22 orang. Untuk fasilitas
kesehatan di Kecamatan Nuhon ada 1 Puskesmas induk, 4 Puskesmas Pembantu, 1 Puskesmas keliling,
12 Posyandu, 8 Poskesdes, 5 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Batui Selatan 1 tenaga medis, 13
tenaga keperawatan, 11 tenaga Bidan,1 perawat gigi, 2 tenaga kesehatan.Untuk tempat sarana ibadah
di Kecamatan Nuhon ada 22 mesjid. Kondisi perekonomian di Kecamatan Batui Selatan didominasi
oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di Kecamatan
Batui Selatan dalam bidang kesejahteraan sosial ada 1 pekerja Sosial masyarakat 250 Karang Taruna, 1
Tenaga Kesejahteraan Sosial. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Batui
Selatan ada 10 Desa PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang
47,25 km, 28,60 jalan kerikil km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

131
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Banggai Moilong Moilong Luas Wilayah Kecamatan Moilong seluas 220,32 Km², jarak Kecamatan Moilong ke ibukota sejauh 89 Km. Bahan Galian Nikel
KecamatanMoilong merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat
PT. Anugerah Bumi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dari berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 4 m. KecamatanMoilong merupakan kota yang dapat
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada ketinggian dari Permukaan Laut Gemilang
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
15 m, kecamatan Moilong terdiri dari 20 Desa. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di
H3
Kecamatan Moilong 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di
PT. Sinar Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Kecamatan Nuhon ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Kecamatan Moilong dengan
luas 1.107 Km² dengan jumlah penduduk 19.906 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 18 jiwa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Cemerlang
perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Moilong berdasarkan jenis kelamin 10.248 jiwa laki-laki dan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
9.658 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Moilong 14 TK dengan jumlah H3
murid 401 dengan guru sebanyak 41 orang, 22 SD dengan jumlah murid sebanyak 2.220 orang dan guru
sebanyak 171 orang, 4 MI dengan jumlah murid 409 orang dan guru sebanyak 35 orang, 4 SMP dengan
murid sebanyak 807 orang dan guru sebanyak 53 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid
sebanyak 98 orang dan guru sebanyak 55 orang, 2 SMA jumlah murid 365 orang dengan jumlah guru 35
orang, 1 SMK dengan jumlah murid 85 orang dan guru sebanyak 5 orang. Untuk fasilitas kesehatan di
Kecamatan Moilong ada 2 Puskesmas induk, 8 Puskesmas Pembantu, 2 Puskesmas keliling, 22 Pos yandu,
18 Poskesdes 11 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Moilong 2 tenaga medis, 25 tenaga
keperawatan, 29 tenaga Bidan, 3 tenaga farmasi, 8 tenaga kesehatan.Untuk tempat sarana ibadah di
Kecamatan Moilong ada 35 mesjid, 18 Mushola. Kondisi perekonomian di Kecamatan Moilong
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan kelembagaan di
Kecamatan Moilong dalam bidang kesejahteraan sosial ada 500 Karang Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga
Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Kecamatan Moilong ada 62 industri
makananan, 12 industri minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri percetakan dan reproduksi media
rekaman, 13 industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60 jasa reparasi dan pemasangan
mesin dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Moilong ada 20
Desa PLN. Objek wisata di Kecamatan Moilong di Desa Pulodalagan Nama Objek Wisata Batu bintana
jenis wisata pantai dan di Desa Tomeang objek wisata Pantai Hek Permai pantai putih dan terumbu
karang. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 47,25 km, 28,60 jalan
kerikil km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Toili Barat Toili Barat Luas Wilayah Kecamatan Toili Barat seluas 993,67 Km², jarak Kecamatan Toili Barat ke ibukota sejauh 111 Bahan Galian Nikel
Km. KecamatanToili Barat merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana
PT. Anugerah Bumi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dilihat dari berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 19 m, kecamatan Toli Barat terdiri dari 17 Desa.
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Toili Barat 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk Gemilang
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
menjaga keamanan banyaknya personil di Kecamatan Toili Barat ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah
H3
penduduk di Kecamatan Toili Barat dengan luas 1.107 Km² dengan jumlah penduduk 23.047 jiwa rata
rata penduduk per Km² adalah 24 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Kecamatan Toili Barat berdasarkan PT. Asindo A1, A2, A3, B1, B2, C1,
jenis kelamin 12.031 jiwa laki-laki dan 11.016 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di C2, C3, C4, D1, E1, E2,
International Perdana
Kecamatan Toili Barat 25 TK dengan jumlah murid 530 dengan guru sebanyak 54 orang, 20 SD dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
jumlah murid sebanyak 2.699 orang dan guru sebanyak 182 orang, 2 MI dengan jumlah murid 195 orang H3
dan guru sebanyak 17 orang, 6 SMP dengan murid sebanyak 1.130 orang dan guru sebanyak 101 orang, 2 PT. Bumi Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 181 orang dan guru sebanyak 31 orang, 1 SMA C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Gemilang
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
132
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
jumlah murid 567 orang dengan jumlah guru 29 orang, 1 SMK dengan jumlah murid 187 orang dan guru H3
sebanyak 20 orang, 2 MA dengan jumlah murid 148 orang dan guru sebanyak 30 orang. Untuk fasilitas PT. Gemilang Bangun A1, A2, A3, B1, B2, C1,
kesehatan di Kecamatan Toili Barat ada 1 Puskesmas induk, 9 Puskesmas Pembantu, 1 Puskesmas C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Perkasa
keliling, 26 Posyandu, 14 Poskesdes, 5 polides, tenaga kesehatan di Kecamatan Toili Barat 2 tenaga medis, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
27 tenaga keperawatan, 19 tenaga Bidan, 1 apoteker, 1 perawat gigi, 5 tenaga kesehatan.Untuk tempat H3
sarana ibadah di Kecamatan Toili Barat ada 20 mesjid, 38 Mushola. Kondisi perekonomian di Kecamatan PT. Bumi Gemilang A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Toili Barat didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan C2, C3, C4, D1, E1, E2,
kelembagaan di Kecamatan Toili Barat dalam bidang kesejahteraan sosial ada 3 Pekerja sosial, 425 Karang Perdana
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Taruna, 3 Satgas Sosial, 1 Tenaga Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di H3
Kecamatan Toili Barat objek wisata ada di Desa Mantawa Jenis Wisata Alam Bendungan Mantawa, Desa
Mekarsari objek wisata Alam Danau Makapa, Desa Pandanwangi objek wisata pantai potensi ada pasir
hitam objek wisata pantai Pandan wangi. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan
Toili Barat ada 17 Desa PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik
sepanjang 47,25 km, 28,60 jalan kerikil km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Banggai Toili Barat Lembah Keramat Luas Wilayah DesaLembah Keramat seluas 108,05 Km², jarak Desa Lembah ke ibukota sejauh 128 Km. Bahan Galian Nikel
DesaLembah Keramat bentuk permukaan tanah 60 %, 40 % berbentuk pegunungan merupakan kota
PT. Bumi Gemilang A1, A2, A3, B1, B2, C1,
yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada ketinggian dari
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Permukaan Laut 15 m, Desa Lembah Keramat terdiri dari 3 Dusun dan 13 RT. Adapun Lembaga organisasi Perdana
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan Desa Lembah Keramat 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil
H3
Desa Lembah Keramat ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk Desa Lembah Keramat
dengan luas 7108,05 Km² dengan jumlah penduduk 1.427 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 13
jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Lembah keramat berdasarkan jenis kelamin 741 jiwa laki-laki dan
686 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Lembah Keramat 1 PAUD, 1 TK dengan
jumlah murid 5 dengan guru sebanyak 34 orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 154 orang dan
guru sebanyak 12 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Lembah Keramat ada 1 Poskesdes 11 polides.
Untuk tempat sarana ibadah Desa Lembah keramat ada 2 mesjid, 3 Mushola. Jumlah fasilitas untuk
olah raga 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Kondisi perekonomian di
Desa Lembah Keramat didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan.
Kegiatan kelembagaan Desa Lembah keramat dalam bidang kesejahteraan sosial ada 500 Karang
Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga Kesejahteraan Sosial. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa
Lembah Keramat ada 24 Kios, 2 Warung. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan
Lembah Keramat ada 386 Rumah Tangga PLN. Objek wisata di Kecamatan Lembah Keramat di Desa
Pulodalagan Nama Objek Wisata Batu bintana jenis wisata pantai dan di Desa Tomeang objek wisata
Pantai Hek Permai pantai putih dan terumbu karang. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada
jalan aspal baik sepanjang 72,98 km, jalan kerikil 70,80 km, Tanah sepanjang 19,15 km dan fasilitas
angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Soyojaya Tamainusi Luas Wilayah DesaTaminusi seluas 127,75 Km², jarak Desa Taminusi ke ibukota sejauh 128 Km Bahan Galian Nikel
sedanhgkan ke kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaTamainusi merupakan desa di pesisir pantai dengan
PT. Cipta Hutama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
bentuk permukaan tanah 20 % daratan, 40 % berbentuk perbukitan dan 40 % berbentuk pegunungan
Maranti C2, C3, C4, D1, E1, E2,

133
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggian Laut 2 m, Desa Tamainusi terdiri dari 3 Dusun dan 151 RT. Adapun Lembaga organisasi H3
kemasyarakatan Desa Tamainusi 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa PT. Sumber Swarna A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Tamainusi ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Tamainusi dengan luas 127,75 Km² adalah 652 jiwa Pratama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
rata rata penduduk per Km² adalah 5 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Tamainusi berdasarkan jenis E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kelamin 357 jiwa laki-laki dan 295 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Taminusi 2 TK H3
dengan jumlah murid 50 dengan guru sebanyak 5 orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 96 orang
dan guru sebanyak 8 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tamainusi ada 2 Poskesdes, 2 Posyandu, 1
Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 2 Bidan Desa, 2 dukun Bayi. Untuk tempat sarana ibadah Desa
Tamainusi ada 2 mesjid. Jumlah fasilitas untuk olah raga 2 lapangan sepak bola, 2 lapangan Volley, 1
Lapangan Bulu Tangkis. Kondisi perekonomian di Desa Tamainusi didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa
Tamainusi 3 industri rumah tangga, 3 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha
jasa bengkel las, 1 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian banyaknya
kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Tamainusi yaitu 4 Toko/Kios dan koperasi di desa Tamainusi 1
koperasi simpan pinjam. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 2 jembatan seni permanen
dengan panjang bentangan 5 m dan n fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Soyojaya Tambayoli Luas Wilayah DesaTambayoli seluas 114,42 Km², jarak Desa Tambayoli ke ibukota kecamtan sejauh 3 Bahan Galian Nikel
Km. DesaTambayoli merupakan desa di pesisir pantai dengan bentuk permukaan tanah 40 % daratan, 10
PT. Gema Ripah A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% berbentuk perbukitan dan 50 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan
Pratama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jalan darat dimana dilihat dari berada pada ketinggian Laut 11 m, Desa Tambayoli terdiri dari 3 Dusun.
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Tambayoli 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga
H3
keamanan banyaknya personil hansip di Desa Tambayolii ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa
Tambayoli dengan luas 114,42 Km² adalah 594 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 5 jiwa perKm²
dengan jumlah Rumah Tangga 137 RT. Jumlah penduduk Desa Tambayoli berdasarkan jenis kelamin 311
jiwa laki-laki dan 283 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Tambayoli tidak ada sekolah.
Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tambayoli ada 1 Poskesdes untuk tenaga kesehatan ada 1Bidan Desa.
Untuk tempat sarana ibadah Desa Tamainusi ada 1 mesjid dan 1 Musholla. Jumlah fasilitas untuk olah
raga 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley. Kondisi perekonomian di Desa Tambayoli didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Tambayoli 3 industri sedang dan 5 industri rumah tangga, 2 industri kecil kerajinan
dari kayu, 1 industri kecil kerjainan anyaman, 5 usaha jasa tukang kayu/batu, 2 usaha jasa tukang jahit, 1
usaha jasa bengkel las, 2 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian banyaknya
kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Tambayoli yaitu 5 Toko/Kios. Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada 9 jembatan permanen, 15 jembatan semi permanen, 20 jembatan darurat dengan
panjang bentangan 6 m dan n fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

134
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Morowali Utara Petasia Timur Keuno Luas Wilayah DesaKeuno seluas 25 Km², jarak Desa Keuno ke ibukota sejauh 128 Km sedanhgkan ke kota Bahan Galian Nikel
Kecamatan berjarak 17,16 km. DesaKeuno merupakan desa di pesisir pantai dengan bentuk permukaan
PT. Bukit Masmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
tanah 80 % daratan, 20 % berbentuk perbukitan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat
Istindo C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dimana dilihat dari berada pada ketinggian Laut 80 m, Desa Keuno terdiri dari 2 Dusun dan 102 RTdan 192
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
KK. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Keuno 1 LPMD, 4 Mudes, 1 PKK , 1 KPMD. Untuk
H3
menjaga keamanan banyaknya personil kemanan Desa Keuno ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Keuno
dengan luas 25 Km² adalah 446 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 18 jiwa perKm². Jumlah penduduk
Desa Keuno berdasarkan jenis kelamin 220 jiwa laki-laki dan 226 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan
fasilitas Desa Keuno 4 TK dengan jumlah murid 33 dengan guru sebanyak 3 orang, 1 SD dengan jumlah
murid sebanyak 63 orang dan guru sebanyak 8 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Keuno ada 1
Poskesdes, 2 Posyandu, 1 Polindes untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 2 dukun Bayi terlatih, 1 dukun
bayi tidak terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa Keuno ada 1 Musholla, 2 gereja kristen. Banyaknya
organisasi kelembagaan di Desa keuno 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 2 lembaga keagamaan. Jumlah
fasilitas untuk olah raga1 lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley, 1 fasilitas Lapangan lainnya. Kondisi
perekonomian di Desa Keuno didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan.
Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Keuno 3 industri kecil, 4 industri rumah tangga,
10 usaha jasa tukang kayu/batu, 3 usaha jasa bengkel las, 1 usaha jasa bengkel motor. Untuk menunjang
infrastruktur di Desa keuno ada 85 pelanggan listrik PLN 1 gardu listrik PLN. Selain itu untuk menunjang
perekonomian banyaknya kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Keunoyaitu 1 Toko dan 15 Kios dengan
2 warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 3 jembatan permanen dan 2 jembatan
darurat dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Mohoni Luas Wilayah DesaMohoni seluas 65,64 Km², jarak Desa Lembah ke ibukota sejauh 15,14 Km Bahan Galian Nikel
sedanhgkan ke kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaMohoni merupakan desa di pesisir pantai dengan
PT. Bukit Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
bentuk permukaan tanah 70 % daratan, 10 % berbentuk perbukitan dan 20 % berbentuk pegunungan
Istindo Nikel Tama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggian Laut 36,10 m, Desa Mohoni terdiri dari 6 Dusun dan295 RT dan 384 KK. Adapun Lembaga
H3
organisasi kemasyarakatan Desa Mohoni 4 Mudes, 1 KPMD, 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan
banyaknya personil Desa Mohoni ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Mohoni dengan luas 65,54 PT. Enersteel A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Km² adalah 1.289 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 20 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Mohoni berdasarkan jenis kelamin 631 jiwa laki-laki dan 658 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
fasilitas Desa Mohoni 2 TK dengan jumlah murid 107 dengan guru sebanyak 6 orang, 2 SD dengan H3
jumlah murid sebanyak 164 orang dan guru sebanyak 10 orang, 1 SMP banyak muridnya 328 orang
dengan jumlah guru sebanyak 713 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Mohoni ada 4 puskesmas, 2
posyandu, 1 polindes, 1 pos Kb untuk tenaga kesehatan ada 1 paramedis, 1 Bidan Desa, 1 dukun Bayi, 1
dukun bayi tidak terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa Mohoni ada 1 mesjid dan 4 gereja kristen.
Jumlah fasilitas untuk olah raga 2 lapangan sepak bola, 2 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis.
Lembaga/organisasi kemasyarakatan di Desa Mohoni ada 2 Organisasi Kebudayaan/Olah raga, 3 Lembaga
Kegamaan, 2 partai politik. Kondisi perekonomian di Desa Mohoni didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa
Mohoni ada 6 industri kecil, 2 industri rumah tangga, 10 usaha jasa tukang kayu/batu, 3 usaha jasa
tukang jahit, 1 usaha jasa tukang emas, 1 usaha jasa salon kecantikan, 2 usaha jasa bengkel las, 1 usaha
jasa bengkel mobil, 5 usaha jasa motor, 1 usaha jasa bengkel sepeda,Untuk menunjang infrasturktur
135
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
makan di Desa Mahoni banyak pelanngan listrik 383 pelanggan PLN dan jumlah gardu sebanyak 2 gardu .
Selain itu untuk menunjang perekonomian banyaknya kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Mohoni
yaitu 1 Pasar, 5 Toko, 43 Kios dan 3 Rumah Makan . Untuk menunjang infrastruktur di Dea Mohoni ada
383 pelanggan listrik PLN dan 2 gardu listrik PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 2
jembatan seni permanen dengan panjang bentangan 5 m dan n fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Molino Luas Wilayah DesaMolino seluas 24 Km², jarak Desa Molino ke ibukota sejauh 5,23 Km sedanhgkan ke Bahan Galian Nikel
kota Kecamatan berjarak 7 km. Desa Moino merupakan desa dengan bentuk permukaan tanah 25 %
PT. Bukit Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
daratan, 25 % berbentuk perbukitan dan 25 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat
Istindo Nikel Tama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari berada pada ketinggian Laut 70,25 m, Desa Molino terdiri
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dari 5 Dusun dan 359 Rumah Tangga dan 367 KK. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Molino
H3
2 Mudes, 1 PKK , 1 LPMD, 1 KPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Moliino ada 10
hansip. Jumlah penduduk Desa Molino dengan luas 24 Km² adalah 1572 jiwa rata rata penduduk per Km² PT. Sumber Permata A1, A2, A3, B1, B2, C1,
adalah 65 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Molino berdasarkan jenis kelamin 847 jiwa laki-laki dan 723 Selaras C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Molino 2 TK dengan jumlah murid 43 dengan guru E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sebanyak 6 orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 164 orang dan guru sebanyak 8 orang 1 SLTP H3
jumlah murid 328 sedangkan jumlah guru sebanyak 24 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Molino ada PT. Sarana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
1 Puskesmas, 3 Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB, 3 Toko Obat untuk tenaga kesehatan ada 1 dokter , 1 Bidan Mineralindo Perkasa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Desa, 7 Para medis, 2 dukun Bayi terlatih, 1 dukun bayi tidak terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Molino ada 4 mesjid, 1 musholla, 4 gereja kristen. Banyaknya organisasi kelembagan di Desa Molino 1 H3
Ormas, 1 Organisasi kebudayaan/olahraga, 5 lembaga keagamaan, 2 partai politik. Jumlah fasilitas untuk PT. Enersteel A1, A2, A3, B1, B2, C1,
olah raga 3 lapangan sepak bola, 6 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis, 1 lapangan bulu tangkis, 2 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
lapangan bola basket, 1 lapangan bola tenis dan 1 fasilitas lainnya.Untuk menunjang infrastruktur di Desa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Molinop ada 118 orang pelanggan PLN dengan jumlah gardu PLN sebanyak 6 gardu. Kondisi perekonomian H3
di Desa Molino didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan
Industri untuk menunjang perekonomian Desa Molino 24 industri kecil 8 industri rumah tangga, 23 usaha
jasa tukang kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha jasa tukang gigi, 1 usaha jasa bengkel las, 2 usaha
jasa bengkel motor, 6 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Molino
yaitu 1 pasar, 43 Kios, 5 Rumah/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada, 6
jembatan permanen, 7 jembatan darurat dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Bungintibe Luas Wilayah DesaBungintibei seluas 92,45 Km², jarak Desa Bungintibe ke ibukota sejauh 2,03 Km Bahan Galian Nikel
sedanhgkan ke kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaBungintibe merupakan desa pantai dengan bentuk
PT. Bukit Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
permukaan tanah 75 % daratan, 5 % berbentuk perbukitan dan 15 % berbentuk pegunungan
Istindo Nikel Tama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggian Laut 70,02 m, Desa Bungintibe terdiri dari 6 Dusun dan 565 RT dengan 645 KK. Adapun
H3
Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Bungintibe 1 LPMD, 3 Mudes, 1 PKK, 1 KPMD . Untuk menjaga
keamanan banyaknya personil Desa Bungintibe ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Bungntibe dengan PT. Keinz Ventura A1, A2, A3, B1, B2, C1,
luas 92,45 Km² adalah 2465 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 27 jiwa perKm². Jumlah penduduk C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Desa Bungintibe berdasarkan jenis kelamin 1.303 jiwa laki-laki dan 1.162 jiwa perempuan. Kondisi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
pendidikan dan fasilitas Desa Taminusi 2 TK dengan jumlah murid 58 dengan guru sebanyak 5 orang, 2 H3
SD dengan jumlah murid sebanyak 360 orang dan guru sebanyak 10 orang, 1 SMP banyaknya murid 166

136
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
orang dan jumlah guru sebanyak 12 orang, 1 SMA dengan murid sebanya 148 orang dan guru sebanyak
16 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa bungintibe ada 1 Puskesmas, 2 Posyandu, 2 Polisdes, 1 Pos
KB, 1 toko Khusus Obat untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 4 paramedis, 1 dukun Bayi, 2 dukun
bayi belum terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa Bungintibe ada 1 mesjid, 4 mushola, 2 gereja
kristen. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 3 lapangan Bola Volley, 1 Lapangan Bulu
Tangkis, 1 lapangan Bola Basket, 1 fasilitas lainnya. Organisasi Kelembagaan ada 1 Ormas, 1 Organisasi
kebudayaan, 2 lembaga keagamaan, 2 partai politik. Kondisi perekonomian di Desa Bungintibe
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk
menunjang perekonomian Desa Bungintibe 2 industri sedang, 7 industri kecil, 12 industri rumah tangga,
24 usaha jasa tukang kayu/batu, 7 usaha jasa tukang jahit, 7 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa tukang
gigi, 2 usaha jasa salon kecantikan, 4 usaha jasa bengkel las, 3 bengkel mobil, 7 usaha jasa bengkel moto
dan 2 usaha jasa Service elektronik. Untuk menunjang infrasuktur di Desa Bubngintibe jumlah pelanggan
PLN sebanyak 325 Rumah tangga. Selain itu untuk menunjang perekonomian banyaknya kelompok
pertokoan, Toko, Kios di Desa Bungintibe yaitu ada 1 Pasar, 10 toko, 44 Kios, 5 warung makan. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada 4 jembatan permanen, 2 jembatan seni permanen dan 4
jembatan darurat dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Tompira Luas Wilayah DesaTompira seluas 65 Km², jarak Desa Tompira ke ibukota sejauh 4,15 Km sedanhgkan Bahan Galian Nikel
ke kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaTompira merupakan desa dengan bentuk permukaan 80 %
PT. Bukit Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
daratan, dan 20 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat
Istindo Nikel Tama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dimana dilihat dari pada ketinggian Laut 5 m, Desa Tamainusi terdiri dari 7 Dusun, 445 Rumah Tangga
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dan 566 KK . Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Tompira 1 LPMD, 4 Mudes, 1 PKK, 1
H3
KPMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Tompira ada 10 hansip. Jumlah penduduk
Desa Tompira dengan luas 65 Km² adalah 1.946 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 30 jiwa perKm². PT. Keinz Ventura A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Jumlah penduduk Desa Tompira berdasarkan jenis kelamin 977 jiwa laki-laki dan 969 jiwa perempuan. C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Tompira 2 TK dengan jumlah murid 66 dengan guru sebanyak 7 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 96 orang dan guru sebanyak 38 orang, 2 SMP jumlah murid H3
sebanyak 250 orang dan jumlah guru 17 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tompira ada 1
Puskesmas, 1 Puskesdes, 2 Posyandu, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 2 Bidan Desa,1 para Medis, 1
dukun Bayi terlatih dan 2 dukun bayi tidak terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa Tompira ada 3
mesjid, 1 mushola, 1 gereja Kristen, 1 pura.Organisasi kelembagaan di Desa Tompira 1 organisasi
kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 4 Lembaga Keagamaan 1 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1
lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangki dan 1 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi
perekonomian di Desa Tompira didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
137
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Tompira 8 industri kecil, 10 industri
rumah tangga, 21 usaha jasa tukang kayu/batu, 3 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha jasa salon kecantikan,
2 usaha jasa bengkel las, 4 usaha jasa bengkel mobil, , 9 usaha jasa bengkel moto, 1 usaha jasa bengkel
sepeda, 1 usaha jasa service Elektrtopnik. Untuk menunjang infrsastruktur di Desa Tompira banyak
pelanggan PLN sebanyak 247 KK dengan jumlah 4 gardu listrik sebanyak 1 buah.Selain itu untuk
menunjang perekonomian ada 8 Toko, 43 Kios, 5 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar
hubungan transportasi ada 2 jembatan permanen, 3 jembatan darurat dan fasilitas angkutan berupa
angkutan darat.

Morowali Utara Lembo Korowou Luas Wilayah DesaKorowou seluas 99,61 Km², jarak Desa Tompira ke ibukota sejauh 7 Km sedanhgkan ke Bahan Galian Nikel
kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaKorowou merupakan desa dengan bentuk permukaan 80 %
PT. Bukit Makmur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
daratan, dan 20 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat
Istindo Nikel Tama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dimana dilihat dari pada ketinggian Laut 175 m, Desa Korowou terdiri dari 3 Dusun, 413 Rumah Tangga.
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Korowou 1 LPMD, 4 Mudes, 1 PKK. Untuk menjaga
H3
keamanan banyaknya personil Desa Korowou per Km² adalah 17 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa
Korowou berdasarkan jenis kelamin 853 jiwa laki-laki dan 791 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan PT. Sarana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
fasilitas Desa Korowou 2 TK dengan jumlah murid 42 dengan guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan Mineralindo Perkasa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jumlah murid sebanyak 204 orang dan guru sebanyak 19 orang, 2 SMP jumlah murid sebanyak 250 orang E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dan jumlah guru 17 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Korowou ada 1 Puskesma Pembantu, 1 H3
Puskesdes, 2 Posyandu, 2 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 2 Bidan Desa. Untuk tempat sarana ibadah
Desa Korowou ada 2 mesjid, 9 gereja Kristen. Organisasi kelembagaan di Desa Korowou 1 organisasi
kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 4 Lembaga Keagamaan 1 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1
lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangki dan 1 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi
perekonomian di Desa Tompira didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Tompira 6 industri rumah tangga,
20 usaha jasa tukang kayu/batu, 4 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha jasa bengkel motor. Jumlah pelanggan
PLN sebanyak 129 KK.Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 22 Kios, 5 rumah makan/warung
makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 6 jembatan permanen, 2 jembatan semi
permanen dengan panjang bentangan 16 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Towara Luas Wilayah DesaTowara seluas 100,38 Km², jarak Desa Towara ke ibukota sejauh 3,10 Km sedangkan ke Bahan Galian Nikel
kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaTowara merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 80 %
PT. Keinz Ventura A1, A2, A3, B1, B2, C1,
daratan,perbukitan 5 % dan 15 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jalan darat dimana dilihat dari pada ketinggian Laut 70,63 m, Desa Towara terdiri dari 4 Dusun, 305
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Rumah Tangga dan 375 KK . Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Towara 1 LPMD, 4 Mudes,
H3
1 PKK, 1 KPMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Towara ada 10 hansip. Jumlah
penduduk Desa Towara dengan luas 100,38 Km² adalah 1.334 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 13
jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Towara berdasarkan jenis kelamin 709 jiwa laki-laki dan 625 jiwa
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Towara 3 TK dengan jumlah murid 29 dengan guru
sebanyak 7 orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 109 orang dan guru sebanyak 10 orang. Untuk
fasilitas kesehatan di Desa Towara ada 1 Puskesdes, 2 Posyandu, 1 Pos KB, 1 Pos KB untuk tenaga
kesehatan ada 1 Bidan Desa,4 para Medis, 1 dukun Bayi terlatih dan 2 dukun bayi tidak terlatih. Untuk

138
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
tempat sarana ibadah Desa Towara ada 1 mesjid, 1 mushola.Organisasi kelembagaan di Desa Towara 1
organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 4 Lembaga Keagamaan 1 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah
raga 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis dan 1 sarana fasilitas lainnyas.
Kondisi perekonomian di Desa Towara didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Towara ada 1 industri sedang, 6
industri kecil dan 16 industri rumah tangga, 16 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit, 2
usaha jasa bengkel motor 1 usaha jasa service Elektrtonik. Untuk menunjang infrsastruktur di Desa Towara
banyak pelanggan PLN sebanyak 123 KK dengan jumlah 1 gardu listrik PLN. Selain itu untuk menunjang
perekonomian ada 3 Toko, 21 Kios, 3 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan
transportasi ada 1 jembatan permanen, 3 jembatan darurat dan n fasilitas angkutan berupa angkutan
darat.

Morowali Utara Mamosalato Kolo Bawah Luas Wilayah DesaKolo Bawah seluas 29,50 Km², jarak Desa Kolo Bawah ke kota kecamatan sejauh 9 Bahan Galian Nikel
Km. DesaKolo Bawah merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 30 % daratan, perbukitan 55
PT. Ghanesa Wana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% dan 15 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana
Utama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dilihat dari pada ketinggian Laut 2 m, Desa Kolo Bawah terdiri dari 3 Dusun, 265 Rumah Tangga .
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Kolo Bawah 1 PKK, 1 BPD, 1 LMD . Untuk menjaga
H3
keamanan banyaknya personil Desa Kolo Bawah ada 10Linmas. Jumlah penduduk Desa Kolo Bawah
dengan luas 29,50 Km² adalah 1.214 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 41 jiwa perKm². Jumlah
penduduk Desa Kolo Bawah berdasarkan jenis kelamin 616 jiwa laki-laki dan 598 jiwa perempuan.
Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Kolo Bawah 1 TK dengan jumlah murid 40 dengan guru sebanyak 3
orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 168 orang dan guru sebanyak 9 orang, 1 SMP dengan
jumlah murid 54 orang dan jumlah guru sebanyak 6 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Kolo Bawah
ada 1 Puskesmas Pembantu, 1 Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa,
1 para Medis. Untuk tempat sarana ibadah Desa Kolo Bawah ada 1 mesjid. Organisasi kelembagaan di
Desa Kolo Bawah 2 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga Keagamaan dan 4 Partai
Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 3 lapangan BolaVolley, 1 Lapangan Bulu
Tangkis dan 2 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Kolo Bawah didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Kolo Bawah ada 2 industri Kecil 1 Industri Rumah tangga, 27 Usaha Jasa tukang
Kayu/batu, 2 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 22 Toko, 2 rumah
makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 2 jembatan darurat dengan
panjang bentangan 100 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Mamosalato Tambale Luas Wilayah DesaTambale seluas 108,99 Km², jarak Desa Tambale ke kota kecamatan sejauh 7 Km. Bahan Galian Nikel
DesaTambale merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 20 % daratan, 30 %perbukitan dan
PT. Tiga Utama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
50 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari pada ketinggian Laut 2 m, Desa Tambale terdiri dari 3 Dusun, 83 Rumah Tangga . Adapun Lembaga
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
organisasi kemasyarakatan Desa Kolo Bawah 1 PKK, 1 BPD, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan
H3
banyaknya personil Desa Tambale ada 10Linmas. Jumlah penduduk Desa Tambale dengan luas 108,99
Km² adalah 381 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 3 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Tambale PT. Pritama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
C2, C3, C4, D1, E1, E2,

139
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
berdasarkan jenis kelamin 204 jiwa laki-laki dan 177 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Desa Tambale 1 TK dengan jumlah murid 27 dengan guru sebanyak 3 orang, 61 SD dengan jumlah H3
murid sebanyak 54 orang dan guru sebanyak 9 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Kolo Bawah ada 1 PT. Total Prima A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Puskesmas Pembantu, 1 Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 para Indonesia C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Medis. Untuk tempat sarana ibadah Desa Kolo Bawah ada 1 mesjid. Organisasi kelembagaan di Desa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Tambale 2 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga Keagamaan dan 4 Partai Politik. H3
Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 3 lapangan BolaVolley, 1 Lapangan Bulu Tangkis
dan 2 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Tambale didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa
Tambale ada 2 industri Kecil 1 Industri Rumah tangga, 27 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 2 usaha jasa
bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 22 Toko, 2 rumah makan/warung makan.
Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 2 jembatan darurat dengan panjang bentangan 100 m
dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Mamosalato Pandauke Luas Wilayah DesaPandauke seluas 125,03 Km², jarak Desa Pandauke ke kota kecamatan sejauh 4 Km. Bahan Galian Nikel
DesaPandauke merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 78 % daratan, perbukitan 11 % dan
PT. Total Prima A1, A2, A3, B1, B2, C1,
11 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat
Indonesia C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari pada ketinggian Laut 4 m, Desa Pandauke terdiri dari 3 Dusun, 281 Rumah Tangga . Adapun
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Pandauke 1 PKK, 1 BPD, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan
H3
banyaknya personil Desa Pandauke ada 10Linmas. Jumlah penduduk Desa Pandauke dengan luas 125,03
Km² adalah 1.285 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 10 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa
Pandauke berdasarkan jenis kelamin 652 jiwa laki-laki dan 633 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan
fasilitas Desa Pandauke 1 TK dengan jumlah murid 40 dengan guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan
jumlah murid sebanyak 166 orang dan guru sebanyak 5 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa
Pandauke ada 1 Puskesmas, 2 Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada2 Dokter, 1
Bidan Desa, 51 para Medis. Untuk tempat sarana ibadah Pandauke ada 3, 1 Mushola mesjid. Organisasi
kelembagaan di Desa Pandauke 1 ormas, 2 Lembaga Keagamaan dan 10 Partai Politik. Jumlah fasilitas
untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan BolaVolley, 2 Lapangan Bulu Tangkis dan12 sarana
fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Pandauke didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Pandauke
ada 3 industri sedang, 9 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha jasa bengkel
motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 21 Toko, 3 rumah makan/warung makan. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada 1 Jembatan semi permanen, 3 jembatan darurat dengan
panjang bentangan 34 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat

Morowali Utara Petasia Ganda-Ganda Luas Wilayah DesaGanda Ganda seluas 161,18 Km², jarak Desa Kolo Bawah ke kota kecamatan sejauh 5 Bahan galian Nikel
Km. DesaKolo Bawah merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 3 % daratan, perbukitan 20 %
PT. Integra A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dan 77 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana
Technology Nusantara C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dilihat dari pada ketinggian Laut 2 m, Desa Ganda-Ganda terdiri dari 5 Dusun, 265 Rumah Tangga .
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Ganda Ganda 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD . Untuk
H3
menjaga keamanan banyaknya personil Desa Kolo Bawah ada 10Hansip. Jumlah penduduk Desa Ganda
PT. Itamatra A1, A2, A3, B1, B2, C4,

140
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Gand dengan luas 161,18 Km² adalah 2.064 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 45 jiwa perKm². Nusantara D1, E1, E2, F1, H1
Jumlah penduduk Desa Kolo Bawah berdasarkan jenis kelamin 1.051 jiwa laki-laki dan 1.013 jiwa PT. Hoffmen A1, A2, A3, B1, B2, C1,
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Ganda Ganda 1 TK dengan jumlah murid 30 dengan International C2, C3, C4, D1, E1, E2,
guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 189 orang dan guru sebanyak 13 orang. E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Untuk fasilitas kesehatan di Desa Ganda Ganda ada 1 Puskesdes, 1 Posyandu untuk tenaga kesehatan H3
ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Ganda Ganda ada 3 mesjid. PT. Sumber Swarna A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Organisasi kelembagaan di Desa Ganda ganda 2 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Pratama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Lembaga Keagamaan dan 4 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan BolaVolley dan 1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa GndaGganda didominasi oleh Pertanian, H3
Lambolo perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa PT. Mulia Pasific A1, A2, A3, B1, B2, C4,
Ganda Ganda ada 3 industri Kecil dan 16 Industri Rumah tangga, 23 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 12 Resources D1, E1, E2, F1, H1
usaha jasa tukang jahit, 4 usaha jasabenkel las dan 4 usha jasa bengkel motor. Jumlah pelanggan PLN
sebanyak 56 pelanggan. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 35 kios, 2 rumah makan/warung
makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 5 jembatan permanen dengan panjang
bentangan 50 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.
Morowali Utara Petasia Tontowea Luas Wilayah DesaTontowea seluas 161,18 Km², jarak Desa Tontowea ke kota kecamatan sejauh 5 Km. Bahan Galian Nikel
DesaTontowea merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 3 % daratan, perbukitan 20 % dan 77
PT. Mulia Pasific A1, A2, A3, B1, B2, C4,
% berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari
Resources D1, E1, E2, F1, H1
pada ketinggian Laut 2 m, Desa Tontowea terdiri dari 5 Dusun, 265 Rumah Tangga . Adapun Lembaga
organisasi kemasyarakatan Desa Tontowea 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya
personil Desa Tontowea ada 10Hansip. Jumlah penduduk Desa Tontowea dengan luas 161,18 Km² adalah
2.064 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 45 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Tontowea
berdasarkan jenis kelamin 1.051 jiwa laki-laki dan 1.013 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas
Desa Tontowea 1 TK dengan jumlah murid 30 dengan guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan jumlah murid
sebanyak 189 orang dan guru sebanyak 13 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tontowea ada 1
Puskesdes, 1 Posyandu untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Untuk tempat
sarana ibadah Tontowea ada 3 mesjid. Organisasi kelembagaan di Desa Tontowea 2 ormas, 1 organisasi
kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga Keagamaan dan 4 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1
lapangan BolaVolley dan 1 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Tontoweaa didominasi
oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Tontowea ada 3 industri Kecil dan 16 Industri Rumah tangga, 23 Usaha Jasa tukang
Kayu/batu, 12 usaha jasa tukang jahit, 4 usaha jasa benkel las dan 4 usha jasa bengkel motor. Selain itu
untuk menunjang perekonomian ada 35 kios, 2 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar
hubungan transportasi ada 5 jembatan permanen dengan panjang bentangan 50 m dan fasilitas angkutan
berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Kolonodale Luas Wilayah Desa Kolonodale seluas 30,57 Km². Desa Kolonodale merupakan desa pantai dengan bentuk Bahan Galian Nikel
permukaan 1 5 % daratan dan 85 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan PT. Mulia Pasific E1 , E2
jalan darat dimana dilihat dari pada ketinggian Laut 5 m, Desa Kolonodale terdiri dari 4 Lingkungan, 917 Resources
Rumah Tangga. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Kolonodale 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD.
Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Kolonodale ada 12 Hansip. Jumlah penduduk Desa
Kolonodale dengan luas 30,57 Km² adalah 4.297 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 141 jiwa perKm².

141
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Jumlah penduduk Desa Tontowea berdasarkan jenis kelamin 2.151 jiwa laki-laki dan 2.146 jiwa
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Kolonodale 2 TK dengan jumlah murid 120 dengan guru
sebanyak 7 orang, 3 SD dengan jumlah murid sebanyak 748 orang dan guru sebanyak 35 orang. Untuk
fasilitas kesehatan di Desa Kolonodale ada 1 tempat praktek dokter, 2 Posyandu, 1 Pos KB, 2 Apotik, 3
Toko Khusus Obat, untuk tenaga kesehatan ada 11 Dokter, 9 Bidan Desa, 75 Paramedis. Untuk tempat
sarana ibadah Kolonodale ada 4 mesjid, 1 Mushola, 1 gereja kristen. Organisasi kelembagaan di Desa
Kolonodale 1 ormas, 4 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga Keagamaan. Jumlah fasilitas
untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan BolaVolley, 1 lapangan Bulu Tangkis dan 1 sarana
fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Kolonodale didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Konodale ada 2
industri Kecil dan 21 Industri Rumah tangga, 20 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 8 usaha jasa tukang jahit, 2
tukang gigi, 7 Salon Kecantikan, 2 usaha jasa bengkel las, 4 usaha jasa bengkel mobil, 4 usaha jasa bengkel
motor, 2 usaha jasa service elektronik. Jumlah pelanggan PLN di Desa Kolonodale 513 pelanggan. Selain itu
untuk menunjang perekonomian ada 1 Pasar, 20 Toko, 113 kios, 44 rumah makan/warung makan. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada 4 jembatan permanen dengan panjang bentangan 60 m dan
fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Korolama Luas Wilayah Desa Korolama seluas 45,28 Km², jarak Desa Korolama ke kota kecamatan sejauh 45 Km. Bahan Galian Nikel
Desa Korolama merupakan desa dengan bentuk permukaan 40 % daratan, perbukitan 20 % dan 40 % PT. Mulia Pasific E1 , E2
berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari pada Resources
ketinggian Laut 5 m, Desa Korolama terdiri dari 4 Dusun, 215 Rumah Tangga . Adapun Lembaga organisasi
kemasyarakatan Desa Korolama 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil
Desa Korolama ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Korolama dengan luas 45,28 Km² adalah 848 jiwa
rata rata penduduk per Km² adalah 19 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Korolama berdasarkan jenis
kelamin 438 jiwa laki-laki dan 410 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Korolama 1 TK
dengan jumlah murid 126 dengan guru sebanyak 2 orang, 1 SD dengan jumlah murid sebanyak 189 orang
dan guru sebanyak 10 orang, 1 SMA dengan jumlah murid 162 orang dan guru sebanyak 16 orang . Untuk
fasilitas kesehatan di Desa Korolama ada 1 Puskesmas Pembantu, 1 Pos KB, 1 Posyandu untuk tenaga
kesehatan ada 1 Dokter, 15 Bidan Desa, 17 Paramedis. Untuk tempat sarana ibadah Korolama ada 2 gereja
kristen. Organisasi kelembagaan di Desa Korolama 2 organisasi kebudayaan/olahraga, 2 Lembaga
Keagamaan dan 3 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan bola voli,
1 lapangan bulu tangkis, 1 lapangan BolaVolley dan 1 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di
Desa Korolama didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan
Industri untuk menunjang perekonomian Desa Korolama ada 4 industri Kecil dan 7 Industri Rumah tangga,
34 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 3 usaha jasa tukang jahit, 41 usaha jasa bengkel las dan 4 usaha jasa
bengkel motor. Jumlah pelanggan listrik PLN 113 pelanggan. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada
2 toko, 19 kios, 3 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 5
jembatan permanen dengan panjang bentangan 40 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Koromantantu Luas Wilayah Desa Koromantantu seluas 69 Km², jarak Desa Koromantantu ke kota kecamatan sejauh 9 Bahan Galian Nikel
Km. Desa Koromantantu merupakan desa dengan bentuk permukaan 20 % daratan, perbukitan 30 % dan PT. Mulia Pasific E1 , E2
50 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari Resources

142
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
pada ketinggian Laut 2 m, Desa Koromantantu terdiri dari 4 Dusun, 220 Rumah Tangga . Adapun Lembaga
organisasi kemasyarakatan Desa Koromantantu 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan
banyaknya personil Desa Koromantantu ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Koromantantu dengan
luas 69 Km² adalah 1.032 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 15 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa
Koromantantu berdasarkan jenis kelamin 538 jiwa laki-laki dan 494 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan
dan fasilitas Desa Koromantantu 1 TK dengan jumlah murid 33 dengan guru sebanyak 2 orang, 1 SD
dengan jumlah murid sebanyak 122 orang dan guru sebanyak 5 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa
Koromantantu ada 1 Puskesdes, 1 Posyandu, 1 Polindes untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun
Bayi terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Koromantantu ada 1 mesjid. Organisasi kelembagaan di Desa
Koromantantu 1 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 Lembaga Keagamaan dan 8 Partai Politik.
Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan BolaVolley dan 1 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian
di Desa Koromantantu didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan.
Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Koromantantu ada 1 industri Kecil dan 12
Industri Rumah tangga, 40 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit dan 3 usaha jasa
bengkel motor. Jumlah pelanggan listrik sebanyak 140 pelanggan. Selain itu untuk menunjang
perekonomian ada 10 kios, 2 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi
ada 2 jembatan permanen dengan panjang bentangan 8 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Timur Keuno Luas Wilayah Desa Keuno seluas 161,18 Km², jarak Desa Keuno ke kota kecamatan sejauh 5 Km. Desa Bahan Galian Nikel
Tontowea merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 3 % daratan, perbukitan 20 % dan 77 % PT. Mulia Pasific E1, E2
berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari pada Resources
ketinggian Laut 2 m, Desa Keuno terdiri dari 5 Dusun, 265 Rumah Tangga . Adapun Lembaga organisasi PT. Sarana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
kemasyarakatan Desa Keuno 1 PKK, 1 Mudes, 1 LMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Mineralindo Perkasa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Keuno ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Keuno dengan luas 161,18 Km² adalah 2.064 jiwa rata rata E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk per Km² adalah 45 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Keuno berdasarkan jenis kelamin 1.051 H3
jiwa laki-laki dan 1.013 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Keuno 1 TK dengan jumlah PT. Rehoboth Pratama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
murid 30 dengan guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 189 orang dan guru Internusa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
sebanyak 13 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Keuno ada 1 Puskesdes, 1 Posyandu untuk tenaga E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Keuna ada 3 mesjid. H3
Organisasi kelembagaan di Desa Keuno 2 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga PT. Aneka Usaha A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Keagamaan dan 4 Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan BolaVolley dan 1 sarana fasilitas Cemerlang C2, C3, C4, D1, E1, E2,
lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Keuno didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Keuno ada 3 industri Kecil H3
dan 16 Industri Rumah tangga, 23 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 12 usaha jasa tukang jahit, 4 usaha jasa
benkel las dan 4 usha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 35 kios, 2 rumah
makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 5 jembatan permanen dengan
panjang bentangan 50 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Barat Tiu Luas Wilayah Desa Tiu seluas 69,30 Km², Desa Tiu merupakan desa dengan bentuk permukaan 60 % Bahan Galian Nikel
daratan,berbentuk perbukitan 20 % dan 20 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat PT. Cahaya Murni A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari pada ketinggian Laut 10 m, Desa Tiu terdiri dari 6 Sejahtera C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Dusun, 307 Rumah Tangga . Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Tontowea 1 PKK, 1 BPD . E3, F1, F2, F3, H1, H2,

143
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Tiu ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Tiu dengan H3
luas 69,30 Km² adalah 1.410 jiwa rata rata per km adalah 20 jiwa per km. Jumlah fasilitas untuk olah raga
1 lapangan sepak bola, 1 lapangan BolaVolley, 1 lapangan Bulu tangkis. Jumlah penduduk Desa Tiu
berdasarkan jenis kelamin 734 jiwa laki-laki dan 676 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas
Desa Tiu 1 TK dengan jumlah murid 21 dengan guru sebanyak 3 orang, 2 SD dengan jumlah murid
sebanyak 219 orang dan guru sebanyak 9 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tiu ada 1 Puskesmas, 1
Puskesmas Pembantu, 1 Posyandu untuk tenaga kesehatan ada 2 Dokter, 1 Bidan Desa, 1 Paramedis.
Untuk tempat sarana ibadah Tiu ada 1 mesjid dan 2 gereja kristen. Organisasi kelembagaan di Desa Tiu 2
ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 2 Lembaga Keagamaan dan 12 Partai Politik. Kondisi
perekonomian di Desa Tiu didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan.
Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Tiu ada 20 Industri Rumah tangga, 13 Usaha Jasa
tukang Kayu/batu, 2 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa bengkel las dan 2 usaha jasa bengkel motor.
Jumlah pelanggan PLN sebanyak 424 pelanggan dengan 3 gardu listrik. Selain itu untuk menunjang
perekonomian ada 35 kios, 2 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi
ada 4 jembatan permanen, 1 semi mpermanen dengan panjang bentangan 46 m dan fasilitas angkutan
berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Barat Maralee Luas Wilayah Desa Maralee seluas 45,52 Km², jarak Desa Maral ee ke kota kecamatan sejauh 5 Km. Desa Bahan Galian Nikel
Maralee merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 50 % daratan, perbukitan 10 % dan 40 % PT. Cahaya Murni A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari pada Sejahtera C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggian Laut 10 m, Desa Maralee terdiri dari 3 Dusun, 112 Rumah Tangga . Adapun Lembaga organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan Desa Maralee BDLP, 1 PKK . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Maralee H3
ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Maralee dengan luas 45,52Km² adalah 512 jiwa rata rata penduduk
per Km² adalah 11 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Maralee berdasarkan jenis kelamin 283 jiwa laki-
laki dan 229 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Maralee 1 TK dengan jumlah murid 21
orang dengan guru sebanyak 3 orang, 1 SLTP dengan jumlah murid 141 orang sebanyak dan jumlah guru
nsebanyak 11 orang . Untuk fasilitas kesehatan di Desa Maralee ada 1 Puskesdes, 1 Posyandu untuk tenaga
kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih, 1 Dukun Bayi Tidak Terlatih. Untuk tempat sarana
ibadah Maralee ada 1 gereja kristen. Organisasi kelembagaan di Desa Maralee 1 organisasi
kebudayaan/olahraga, 1 Lembaga Keagamaan. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1lapnagan sepak bola, 1
lapangan BolaVolley dan 1 lapangan Bulu Tangkis. Kondisi perekonomian di Desa Maralee didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Maralee ada 10 Industri Rumah tangga, 10 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 1 usaha jasa
tukang jahit, 1 usaha jasa bengkel las dan 2 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang
perekonomian ada 4 kios, 2 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi
ada 1 jembatan permanen dengan panjang bentangan 4 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Petasia Barat Mondowe Luas Wilayah Desa Mondowe seluas 55,53 Km², jarak Desa Mondowe ke kota kecamatan sejauh 4 Km. Bahan Galian Nikel
Desa Tontowea merupakan desa pantai dengan bentuk permukaan 50 % daratan, perbukitan 5 % dan 45 PT. Cahaya Murni A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dimana dilihat dari Sejahtera C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pada ketinggian Laut 10 m, Desa Mondowe terdiri dari 5 Dusun, 120 Rumah Tangga . Adapun Lembaga E3, F1, F2, F3, H1, H2,
organisasi kemasyarakatan Desa Mondowe 1 BDLP, 1 PKK . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil H3

144
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Desa Mondowe ada 10 Hansip. Jumlah penduduk Desa Mondowe dengan luas 161,18 Km² adalah 550
jiwa rata rata penduduk per Km² adalah10 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Mondowe berdasarkan
jenis kelamin 291 jiwa laki-laki dan 259 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Mondowe 1
TK dengan jumlah murid 25 dengan guru sebanyak 3 orang, 1 SLTP dengan jumlah murid sebanyak 141
orang dan guru sebanyak 12 orang, 1 SMK dengan jumlah murid 34 orang dan . Untuk fasilitas kesehatan di
Desa Tontowea ada 1 Puskesdes, 1 Posyandu untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi
terlatih dan 1 Dukun Bayi Tidak Terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Mondowe ada 1 Mesjid dan 1
Gereja kristen. Organisasi kelembagaan di Desa Mondowe 2 organisasi kebudayaan/olahraga, 2 Lembaga
Keagamaan. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 1 lapangan BolaVolley, 1 lapangan bulu.
Kondisi perekonomian di Desa Mondowe didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa Mondowe ada 3 industri Kecil dan 9
Industri Rumah tangga, 26 Usaha Jasa tukang Kayu/batu, 2 usaha jasa tukang jahit, 4 usaha jasa bengkel
las, 1 usaha jasa bengkel mobil, dan 2 usaha jasa bengkel motor. Jumlah pelanggan PLN sebanyak 115
pelanggan dan 1 buah gardu listrik. Selain itu untuk menunjang perekonomian ada 8 kios, 2 rumah
makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 7 jembatan permanen dengan
panjang bentangan250 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Utara Soyojaya Tamainusi sedanhgkan ke kota Kecamatan berjarak 7 km. DesaTamainusi merupakan desa di pesisir pantai dengan Bahan Galian Nikel
bentuk permukaan tanah 20 % daratan, 40 % berbentuk perbukitan dan 40 % berbentuk pegunungan PT. Cipta Hutama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat dari berada pada Maranti C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggian Laut 2 m, Desa Tamainusi terdiri dari 3 Dusun dan 151 RT. Adapun Lembaga organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan Desa Tamainusi 1 PKK , 1 LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa H3
Tamainusi ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Tamainusi dengan luas 127,75 Km² adalah 652 jiwa PT. Sumber Swarna A1, A2, A3, B1, B2, C1,
rata rata penduduk per Km² adalah 5 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Lembah keramat berdasarkan Pratama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jenis kelamin 357 jiwa laki-laki dan 295 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Taminusi 2 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
TK dengan jumlah murid 50 dengan guru sebanyak 5 orang, 2 SD dengan jumlah murid sebanyak 96 H3
orang dan guru sebanyak 8 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Tamainusi ada 2 Poskesdes, 2
Posyandu, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 2 Bidan Desa, 2 dukun Bayi. Untuk tempat sarana
ibadah Desa Tamainusi ada 2 mesjid. Jumlah fasilitas untuk olah raga 2 lapangan sepak bola, 2 lapangan
Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Kondisi perekonomian di Desa Tamainusi didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang perekonomian Desa
Tamainusi 3 industri rumah tangga, 3 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha
jasa bengkel las, 1 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian banyaknya
kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Tamainusi yaitu 4 Toko/Kios dan koperasi di desa Tamainusi 1
koperasi simpan pinjam. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 2 jembatan seni permanen
dengan panjang bentangan 5 m dan n fasilitas angkutan berupa angkutan darat.

Morowali Witaponda Solonsa Secara geografis Desa Solonsa luas wilayahnya seluas 61 Km² Jarak dengan kota kecamatan sejauh 11 km. Penambangan Bahan
Wilayah desa Solonsa 35 % berada di daratatan, 10 % perbukitan desa Solonsa, 55 % pegunungan dengan Galian yang
ketinggian diatas permukaan laut 19 m terdiri dari 5 dusun dengan jumlah RT sebanyak 12 RT. diusahakan Nikel
Kelembagaan di Desa Ungkaya 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 24 PT. Alaska Dwipa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
jiwa per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 sejumlah 3.427 orang dari 876 Rumah Tangga (RT) Perdana C2, C3, C4, D1, E1, E2,

145
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dengan jumlah penduduk 1.755 pria dan 1.672 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Ungkaya terdapat E3, F1, F2, F3, H1, H2,
beberapa fasilitas pendidikan TK 2 buah, SD 2 buah, 1 SLTP. Di Desa Ungkaya memiliki fasilitas kesehatan H3
berupa 1 Pustu, 1 Puskesdes, 1 tempat Praktek bidan, 2 Posyandu dan 1 PKLB dengan jumlah tenaga PT. Mitra Karya Agung A1, A2, A3, B1, B2, C1,
kesehatan 1 Bidan Desa, 2 Para Medis, 2 dukun bayi terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Ungkaya lestari C2, C3, C4, D1, E1, E2,
beragama islam dapat dilihat dengan jumlah mesji yang ada yaitu 6 mesjid, 1 gereja Kristen. Fasilitas E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sarana dan prasana olah raga di Desa Ungkaya yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 5 Lapangan Bola Voli, 1 H3
Lapan, 1 Lapangangan Bulutangkis, 1 Tenis Lapangan dan 1 sarana dan prasana lainnya. Kondisi
perekonomian di wilayah Desa Solonsa adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan,
peternakan, perdagangan. Industry kecil 2 dan industry rumah tangga 4, usaha jasa lainnya berupa tukang
kayu/batu 20 orang, tukang jahit 4 orang, tukang cukur/salon 2 orang, bengkel las 3 buah, 1 bengkel
mobil, 3 bengkel motor, service elektronik 1 buah. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Solonsa ada
148 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian di Desa Solonsa yaitu sebanyak 22
kios/toko/warung, 2 kedai makanan/minuman, untuk eksisting infrastruktur di Desa Solonsa jembatan
permanen 9 dengan panjang bentangan 34 m.

Morowali Witaponda Ungkaya Secara geografis Desa Ungkaya luas wilayahnya seluas 140 Km² Jarak dengan kota kecamatan sejauh 7 Penambangan bahan
Km. Wilayah Desa Ungkaya 45 % berada di daratatan, 15 % perbukitan , 40 % pegunungan ketinggian di galian Nikel
atas permukaan laut 5 m. Desa Ungkaya terdiri dari 5 dusun dengan jumlah RT sebanyak 10 RT. PT. Alaska Dwipa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Kelembagaan di desa Solonsa 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 22 jiwa Perdana C2, C3, C4, D1, E1, E2,
per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 sejumlah 1.363 orang dari 349 kepala keluarga dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
jumlah penduduk 690 pria dan 673 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Solonsa terdapat beberapa H3
fasilitas pendidikan TK 1 buah, SD 1 buah. Di Desa Solonsa memiliki fasilitas kesehatan berupa 1 Pustu, 1
tempat Praktek bidan, 2 Posyandu dan 1 PKLB dengan jumlah tenaga kesehatan 1 Bidan Desa, 1 Para
Medis, 2 dukun bayi terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Solonsa beragama islam dapat dilihat
dengan jumlah mesji yang ada yaitu 3 mesjid, 1 mushola, 1 gereja Kristen, 1 gereja katolik. Fasiliats sarana
dan prasana olah raga di desa Solonsa yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 2 lapangan Bola Voli, 1 lapanagan
Bulutangkis dan 3 sarana dan prasana lainnya. Kondisi perekonomian di wilayah Desa Solonsa adalah
didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan. Industry besar 1 dan
industry rumah tangga 3, usaha jasa lainnya berupa tukang kayu/batu 14, tukang jahit 2, tukang
cukur/salon 1, bengkel motor 4, service elektronik 1.Sarana penunjang infrastruktur di Desa Uengkaya
ada 260 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian di desa Ungkaya banyaknya
yaitu 1 bangunan permanen Pasar, sebanyak 15Toko/Kios, 1 Rumah Makan, 3 kedai makanan/minuman,
untuk eksisting infrastruktur di Desa Uengkaya jembatan permanen 9 dengan panjang bentangan 32 m.

Morowali Bahodopi Bahomakmur Secara umum area lokasi merupakan areal pegunungan dan area landai/perkampungan tetapi lebih Penambangan Bijih
didominasi oleh area pegunungan yang relative landai. Dan sepanjang perjalanan berbatasan dengan Nikel dan pemegang
pantai/laut. Dengan keadaan morfologi dan geografis yang seperti itu maka sebagian besar mata IUP
pencaharian penduduk adalah berkebun, bertani, nelayan, berternak, perdagangan. Pada keadan awal PT. Bintang delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
area sangat memperrhatinkan. Pembangunan sarana transportasi jalan jembatan yang terdapat diwilayah Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ini relative masih kurang memadai. Setelah banyaknya aktifitas tembang maka pendapatan daerah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
meningkat sejak tahun 2013 sampai tahun 2018 proyek pengaspalan jalan dan jembatan dikerjakan H3
sehingga memperlancar sarana transportasi. Kegiatan penambangan PT. Bintang Delapan Mineral di desa

146
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Bahomakmur Kecamatan Bahodopi. Sedangkan lokasi nya ada di Desa Fatufia, Labota, Lele Dampala,
Siumbatu, Bahodopi, Keurea, Lalumpu, Fatufia dan Desa Labota. Luas wilayah kecamatan Bahodopi seluas
1.080,98 Km² tinggi elevasi diatas permukaan laut setinggi 2 m dari permukaan laut. Jumlah penduduk
Kecamatan Bahodopi yaitu 7.517 orang dimana jumlah laki-laki sebanyak 3.980 orang dan perempuan
3.537 orang. Untuk pendidikan di Kecamatan Bahodopi terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan pertama
danpendidikan menengah, jumlah SD 13 buah, SMP berjumlah 3 buah, Madrasah Tsanawiyah 2 buah,
SMA 1 buah, Jumlah fasilitas kesehatan terdapat 1 buah puskesmas, 13 buah posyandu, 7 buah polides.
jumlah tenaga kesehatan di kecamatan Bahodopi yaitu 3 orang Tenaga Medis Medical, 15 orang Tenaga
keperawatan, 19 orang Tenaga Kebidanan, 1 orang Tenaga kefarmasian.Sebagian besar masyarakat
Kecamatan Bahodopi beragama islam bisa diliat dengann jumlah mesjid yang ada yaitu ada 18 mesjid, 6
mushola dan 1 gereja protestan, 1 pura. Mata pencarian penduduk Kecamatan Bahodopi yaitu pertanian,
berkebun, beternak, nelayan, perikanan dan bekerja di pemerintahan dan di industry IMIP. Kondisi
perekonomian di wilayah Desa Bahodopi adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan,
perkebunan, peternakan, perdagangan. Untuk menunjang perekonomian sarana dan prasarana di desa
bahodopi banyaknya industry rumah tangga 3, 3 industri kecil industry makanan sedangkan usaha jasa
lainnya berupa usaha jasa tukang kayu/batu 13, tukang jahit 1, tukang cukur/salon 1, banyaknya usaha
bengkel las 1 dan bengkel motor 4 .Sarana penunjang infrastruktur di Desa Bahodopi ada 370 RT
pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung
sebanyak 5 toko, 30 kios, 5 kedai makanan/minuman, , untuk eksisting infrastruktur di Desa Bahodopi
jembatan permanen 3 dengan panjang bentangan 102 m.

Lele Dampala Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Siumbatu Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Keurea Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Lalumpu Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Fatufia Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Labota Ring 2 PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,

147
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Morowali Bahodopi Fatufia Secara geografis desa Fatufiayang termasuk dalam kecamatan Bahodopi seluas 119,79 Km². jarak dari desa Bahan Galian Nikel
Fatufia ke ibukota kecamatan bejarak 15 Km.Berdasarkan geografisnya Desa Fatufia berupa dataran seluas PT. Bintang Delapan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
17 % dari luas geografis, perbukitan seluas 42 % dan berupa pegunungan seluas 41 % dimana ketinggian Energi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari permukaan laut 2 m. Di Desa Fatufia terdiri dari 5 dusun. Kelembagaan desa yang ada di Desa fatufia E3, F1, F2, F3, H1, H2,
yaitu PKK 1, Mudes 1, BPD 1 dan karang taruna 1. Untuk pengamanan masyarakat di Desa Fatufia ayitu ada H3
10 orang hansip dan 4 orang Linmas. Jumlah penduduk di Desa Fatufia sebanyak 802 orang dengan
kepadatan penduduk 7 orang per Km dan jumlah rumah tangga 185 RT. Kondisi pendidikan di Desa Fatufia
TK 1, SD 2 buah. Dengan jumlah tenaga pendidik TK 3 orang sedangan SD sebanyak 21 orang. DiDesa fatufia
fasilitas kesehatan 1 Poskes, 1 Tempat Praktek Bidan, 2 Posyandu, 1 pos KB dan apotik 2 buah. Banyaknya
tenaga kesehatan yaitu 1 Bidan Desa, 1 dukun bayi terlatih dan 1 Dukun bayi belum terlatih.Di desa Fatufia
sebagian besar penduduknya beragama Islam dapat diliat adanya bangunan Mesjid sebanyak 3 buah dan
Mushola sebanyak 3 buah. Untuk fasilitas kemasyarakatan di Desa fatufia terdapat 1 buah lapangan Sepak
bola, 1 buah lapangan bola voli dan 1fasilitas lainnya.Untuk mata pencaharian pertanian, berkebun,
nelayan, tambak ikan, beternak hewan, perdagangan dan 5 industry rumah tangga sebanyak, 2 industry
kecil berupa kerajinan dari kayu sebanyak dan 3 industry anyaman untuk usaha jasa ada 10 tukang batu dan
1 tukang jahit, 1 usaha bengkel las, usaha jasa 1 bengkel mobil dan 2 usaha jasa bengkel motor . Kondisi
perekonomian di wilayah Desa Fatufia adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan,
peternakan, perdagangan. Untuk menunjang perekonomian sarana dan prasarana di desa bahodopi
banyaknya industry rumah tangga 3, 3 industri kecil industry makanan sedangkan usaha jasa lainnya berupa
usaha jasa tukang kayu/batu 13, tukang jahit 1, tukang cukur/salon 1, banyaknya usaha bengkel las 1 dan
bengkel motor 4 .Sarana penunjang infrastruktur di Desa Bahodopi ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk
menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok 25 kios,4 Rumah Makan, 2 kedai
makanan/minuman , untuk eksisting infrastruktur di Desa Bahodopi jembatan permanen 7 dengan panjang
bentangan 80 m.
Morowali Bahodopi Labota Secara geografis Desa Labota luas wilayahnya seluas 162,17 Km² dimana jarak dengan kota kecamatan Bahan galian yang di
sejauh 15 Km. Wilayah Desa Labota 19 % berada di daratatan, 28 % perbukitan , 53 % pegunungan tambang Nikel
dimana ketinggian di atas permukaan laut 3 m. Desa Labota terdiri dari 5 dusun untuk menjaga PT. Labota Bahodopi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
keamanan di desa labota ada 10 hansip dan 4 linmas. Kelembagaan di Desa Labota 1 PKK, 1 Mudes dan 1 Saroja C2, C3, C4, D1, E1, E2,
BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 3 jiwa per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sejumlah 452 orang dengan 105 Rumah Tangga (RT) dengan jumlah penduduk 241 pria dan 211 H3
perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Labota terdapat beberapa fasilitas pendidikan 1 Paud, 1 TK, 2 SD
, 1 SLP. Di Desa Labota memiliki fasilitas kesehatan 1 Poskesdes dengan jumlah tenaga kesehatan 1 Bidan
Desa, 1 Para Medis, 1 dukun bayi terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Labota beragama islam dapat
dilihat dengan jumlah mesji yang ada yaitu 1 mesjid, 3 mushola,. Fasilitas sarana dan prasana olah raga di
desa Labota yaitu 1 lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulutangkis dan 1 sarana dan prasana lainnya. Kondisi
perekonomian di wilayah Desa Labota adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan,
peternakan, perdagangan. Industry rumah tangga 2, usaha jasa lainnya berupa kerajinan dari kayu, 10
tukang kayu/batu 3 Bengkel Las, 1 bengkel motor , 1 bengkel sepeda. Kondisi perekonomian di wilayah
Desa Solonsa adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan.
Industry besar 1 dan industry rumah tangga 3, usaha jasa lainnya berupa tukang kayu/batu 14, tukang

148
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
jahit 2, tukang cukur/salon 1, bengkel motor 4, service elektronik 1. Sarana penunjang infrastruktur di
Desa Labota ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya di
Desa labota ada 25 Kios, 4 Rumah makan, 2 kedai/warung rumah makan., untuk eksisting infrastruktur di
Desa Buleleng jembatan permanen 15 dengan panjang bentangan 170 m.

Morowali Bahodopi Dampela Secara geografis Desa Dampala merupakan desa pantai dengan luas wilayahnya seluas 62,16 Km² dimana Bahan galian yang
jarak dengan kota kecamatan sejauh 11 Km. Wilayah Desa Dampala 23 % berada di daratatan, 34 % ditambang Nikel
perbukitan , 43 % pegunungan dimana ketinggian di atas permukaan laut 23 m. Desa Dampala terdiri dari 5 PT. Otieya Abadi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dusun untuk menjaga keamanan di Desa Dampala ada 10 hansip dan 2 linmas. Kelembagaan di Desa Labota C2, C3, C4, D1, E1, E2,
1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 7 jiwa per Km² dengan total penduduk E3, F1, F2, F3, H1, H2,
di tahun 2017 sejumlah 410 orang dengan 95 Rumah Tangga (RT) dengan jumlah penduduk 230 pria dan H3
180 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Dampela terdapat beberapa fasilitas pendidikan 1 Paud, 1 SD, 1 PT. Kencana Bumi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
SLP. Di Desa Dampala memiliki fasilitas kesehatan 1 Poskesdes dengan tempat praktek bidan 1, Posyandu 1, Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Pos KB 1. Banyaknya tenaga kesehatan 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi Terlatih, 1 Dukun Bayi Tidak Terlatih. E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Sebagian besar penduduk Desa Dampela beragama islam dapat dilihat dengan jumlah mesjid yang ada yaitu H3
1 mesjid, 1 mushola. Fasilitas sarana dan prasana olah raga di Desa Dampela yaitu1 Lapangan Sepak Bola, 1
lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulutangkis dan 1 sarana dan prasana lainnya. Kondisi perekonomian di
wilayah Desa Dampela adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan,
perdagangan. Industry rumah tangga 5, usaha jasa lainnya berupa kerajinan dari kayu2, anyaman 3,
makanan 1, Tukang batu 8, tukang jahit 1, Bengkel Las 1, bengkel motor 1 Sarana penunjang infrastruktur
di Desa Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya 7
untuk eksisting infrastruktur di Desa Buleleng jembatan permanen 1 dan 1 semi permanen dengan panjang
bentangan 43 m.
Le-le Secara geografis Desa Le-le merupakan desa pantai dengan luas wilayahnya seluas 67,65 Km² dimana jarak Pt. Otieya Abadi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan kota kecamatan sejauh 12 Km. Wilayah Desa Dampala 21 % berada di daratatan, 29 % perbukitan , C2, C3, C4, D1, E1, E2,
50 % pegunungan dimana ketinggian di atas permukaan laut 18 m. Desa Le-le terdiri dari 5 dusun untuk E3, F1, F2, F3, H1, H2,
menjaga keamanan di Desa Dampala ada 10 hansip dan 2 linmas. Kelembagaanmasyarakat Desa di Desa H3
Labota 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 7 jiwa per Km² dengan total PT. Kencana Bumi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
penduduk di tahun 2017 sejumlah 410 orang dengan 95 Rumah Tangga (RT) dengan jumlah penduduk 230 Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pria dan 180 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Dampela terdapat beberapa fasilitas pendidikan 1 TK, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
1 SD. Di Desa Dampala memiliki fasilitas kesehatan 1 Puskesmas Pembangtu dengan tempat praktek bidan H3
1, Posyandu 1, Pos KB 1. Banyaknya tenaga kesehatan 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi Terlatih, 1 Dukun Bayi
Tidak Terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Dampela beragama islam dapat dilihat dengan jumlah mesjid
yang ada yaitu 1 mesjid. Fasilitas sarana dan prasana olah raga di desa Le-le yaitu1 Lapangan Sepak Bola, 1
lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulutangkis dan 1 sarana dan prasana lainnya. Kondisi perekonomian di
wilayah Desa Lele adalah didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan,
perdagangan dan industri rumah tangga 2, Industry makanan 2, Tukang batu 6. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian
banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 2 Rumah Makan, untuk eksisting
infrastruktur di Desa Buleleng jembatan permanen 5 dengan panjang bentangan 26 m.

Morowali Bahodopi Siumbatu Secara geografis Desa Siumbatu luas wilayahnya seluas 117,33 Km² dimana jarak dengan kota Bahan Galian Nikel

149
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kecamatan sejauh 11 Km. Wilayah Desa Siumbatu 18 % berada di daratatan, 29 % perbukitan , 53 % PT. Otieya Abadi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
pegunungan dimana Desa Siumbatu berada ketinggian di atas permukaan laut 23 m. Desa Siumbatu C2, C3, C4, D1, E1, E2,
terdiri dari 5 dusun untuk menjaga keamanan di desa Siumbatu ada 7 hansip dan 4 linmas. E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Kelembagaan di Desa Siumbatu 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk 5 H3
jiwa per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 sejumlah 562 orang dengan 130 Rumah Tangga (RT) PT. Piangxiang Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan jumlah penduduk 306 pria dan 256 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Siumbatu terdapat Industri Group C2, C3, C4, D1, E1, E2,
beberapa fasilitas pendidikan 1 Paud, 1 TK, 1 SD , 1 SLP. Di Desa Siumbatu memiliki fasilitas kesehatan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
1 Poskesdes dengan jumlah tenaga kesehatan 2 Bidan Desa, 1 dukun bayi terlatih. Sebagian besar H3
penduduk Desa Siumbatu beragama islam dapat dilihat dengan jumlah mesji yang ada yaitu 1 mesjid.
Fasilitas sarana dan prasana olah raga di Desa Siumbatu yaitu 1 lapangan Bola Voli, 1 lapangan
Bulutangkis dan 1 sarana dan prasana lainnya. Kondisi perekonomian di wilayah Desa Siumbatu adalah
didominasi oleh sector pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan. Industry rumah
tangga 2, usaha jasa lainnya berupa 1 kerajinan dari kayu , 1 insdustri makanan, 6 tukang kayu/batu, 1
Bengkel Las, 3 bengkel motor. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok
kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai makanan/minuman, 2
koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di Desa Buleleng
jembatan permanen 7 dengan panjang bentangan 84 m.

Morowali Bahodopi Lalumpu Wilayah Desa Lalumpu secara administratif termasuk dalam Kecamatan Bahodopi dengan luas wilayah 103, Bahan Galian Nikel
32 Km² jarak dari kota kecamatan sejauh 4 Km. Menurut geografis desa Lalumpu berada di pesisir pantai. PT. Ang & Fang A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Dengan luas wilayah 103,32 Km² jumlah penduduk di Desa Lalumpu jumlah penduduk sebanyak 241 orang Brother C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dengan kepadatan penduduk 2 orang perKm² dengan jumlah rumah tangga 56 Kepala Keluarga. Wilayah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Desa Lalumpu terdiri dari Dataran 16 % dari luas wilayah, perbukitan seluas 21 %, pegunungan seluas 63 % H3
dengan ketinggian dari permukaan laut 7 m. Didesa Lalumpu organisasi kemasyarakatan yang ada yaitu
PKK, Mudes, BPD dan Karang taruna sedangkan untuk keamanan lingkungandi Desa Lalumpu Hansip
sebanyak 5 personil dan Linmas sebanyak 2 personil. Kondisi pendidikan di Desa Lalumpu hanya ada 1
Sekolah Dasar sedangkan untuk Sekolah Tingkat Pertama dan Sekolah Tingkat Atas aa di Desa Keurea.Untuk
fasilitas kesehatan di Dea lalumpu ada 1 Poskesdes, 1 tempat praktek desa, 1 posyandu dan 1 pos KB.
Sebagian besar penduduk Desa Lalumpu beragama Islam dengan adanya Mesjid dan Musholla. Fasilitas olah
raga di Desa Lalumpu ada 1 buah Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Lalumpu pedagang, berkebun,
bertani, nelayan, berternak dan 1 industry rumah tangga, 1industry makanan,usaha jasa 2 tukang
kayu/batu, usaha jasa 1 bengkel motor. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Buleleng ada Listrik PLN.
Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kios 7, 1 Rumah Makan. untuk eksisting infrastruktur di
Desa Lalumpu jembatan permanen 2 semi permanen dengan panjang bentangan 77 m.

Morowali Bungku Pesisir Tangofa Wilayah Desa Tangofa merupakan bagian administrasi dari Kecamatan Bungku Pesisir. Desa Tangofa Bahan Galian Nikel
memiliki luas wilayah 118,70 Km² atau 13,69 % dari luas Kecamatan Bungku Pesisir seluas 867,29 Km². PT. Heng jaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
Secara keseluruhan memiliki kepadatan rata rata penduduk 5 jiwa perkm dengan jumlah penduduk tahun Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
2017 sejumlah 614 jiwa dan Kepala keluarga 158 KK. Kondisi Perekonomian di Desa Tangofa di dominasi F3
sector perikanan, pertanian, nelayan, berkebun. Sebagian besar penduduk beragama Islam dapat dilihat PT. Total Prima A1, A2, A3, B1, B2, C1,
terdapatnya, mesjid besar yang sedang dalam proses renovasi. Wilayah Desa Tangofa sebagian wilayahnya Indonesia C2, C3, C4, D1, E1, E2,
berada di kawasan pesisir pantai sebesar 17 %, perbukitan 22 % dan sebagaian lagi kawasan pegunungan 61 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
150
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
% dengan kelerengan 30◦, Desa Tangofa merupakan desa percontohan yang seringkali mewakili Kecamatan H3
didalam lomba desa tingkat kabupaten akan tetapi desa Tangofa masih minim infrastruktur sehingga masih
perlu untuk penambahan kegiatan infrastruktur desa. Wilayah Desa Tangofa belum ada jalan aspal atau
pengerasan jalan. Kondisi saluran air atau drainasi di Desa tangofa masih belum ada dan sebagaian masih
dalam pembuatan, hanya dibebrapa ruas jalan sedang dalam pembuatan dan belum terintegrasi dengan
wilayah lain sehingga, mengakibatkan potensi banjir jika musim hujan dan air laut pasang. Jaringan
persampahan masih tradisional dikumpulkan dan dibakar. Kondisi snitasi masih dikelola secara tradiisonal.
Kondisi jaringan air bersih menggunakan PDAM. Desa Tangofa sudah memiliki fasilitas kesehatan berupa
Puskemas Pembantu sedangkan Puskemas induk di desa Lafeu. Kegiatan yang dilaksanakan di Puskemas
pembantu berupa pelayanan pos yandu setiap bulan dan bidan jaga. Fasilitas pendidikan di Desa tangofa
berupa pendidikan mulai dari TK hingga MTS sedangkan SMP berada di ibukota kecamatan. Kelembagaan
yang ada yaitu Badan Pemusyawarahan Desa (BPD), Karang Teruna dan BUMDES. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Tangofa ada 191 RT pelanggan Listrik PLN.Sedangkanuntuk indsutri ada 9 industry
rumah tangga, 5 industri kerajinan dari kayu, 16 industri anyaman, 3 industri kerejainan dari kain/tenun,
dan 1 indsutri lainnya. Usaha jasa yang ada di Desa Tangofa yaitu 1 usaha jasa bengkel las, 1 usaha jasa
bengkel motor. Untuk menunjang kondisi perekonomian1 bangunan pasar ppermanen, 7 Toko/kios, 1
koperasi Non KUD lainnya.

Pungkeu Ring 2 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,


Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
One Ete Ring 3 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
Tanda Oleo Ring 3 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
Lafeu Ring 3 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
Morowali Bahodopi BeteBete Desa Bete Bete termasuk dalam kecamatan Bahodopi dimana perusahaan melakukan kegiatan Bahan Galian Nikel
penambangan ore dengan luas wilayah 112,84 Km². Penduduk di Desa Bete-bete berjumlah 734 jiwa PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
dengan jumlah Kepala keluarga 169 Kepala Keluarga. Kondisi perekonomian masyarakat Bete-Bete adalah Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
nelayan, pedagang dan berkebun dan dengan adanya perusahan tambang banyak yang beusia produktif F3
menjadi karyawan pertambangan. Sebagian besar penduduk beragama islam dimana pembangunan mesjid
di laksanakn melalui dana PPM dari perusahan Heng Jaya. Desa Bete-Bete memiliki daratan seluas 14 % dan
berada pada pesisir pantai dengan ketinggian 3 meter dari permukaan air laut, untuk dataran tingginya
seluas 27 % sedangkan untuk wilayah pegunungannya seluas 59 %. Kondisi Infrastruktur masih perlu
dilakukan pembangunan seperti jalan desa yang nasih berupa tanah. Kondisi jaringan drainase di Desa bête-
Bete masih belum tersedia banyak hanya dijalan utama saja. Kondisi jaringan Sanitasi masih belum baik
karena masih banyak limbah yang dibaung di samping rumah. Jaringan air bersih yang digunakan berupa air
PDAM. Kesehatan masyarakat Desa bête-Bete terdapat 1 Pos Kesahatan Masyarakat. Kondisi 1i pendidikan

151
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
ada 1 TK, Sekolah Dasar dan Sekolah Menegah Atas. Kondisi Kelembagaan di Desa Bete-bete ada 4 yaitu
PKK, Mudes, BPD dan Karang Taruna Sarana penunjang infrastruktur di Desa Bete-Bete ada 370 RT
pelanggan Listrik PLN. Sedangkan untuk menunjang perekonomian desa Bete Bete indsutri ada 1 industri
keci, 1 industry rumah tangga, 5 kerajinan dari kayu, 1, industry makanan. Usaha jasa yang ada di Desa
Bete- Bete yaitu 4 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha njasa tukang cukur/salon, 1 bengkel las, 1 bengkel
motor. Untuk menunjang kondisi perekonomian 1 bangunan pasar permanen, 16 Kios,2 kedai
makanan/minuman, 3 koperasiNon/KUD simpan pinjam, untuk eksisting infrastruktur di Desa Bete-Bete
jembatan permanen 7 dengan panjang bentangan 68 m.

Padabaho Ring 2 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,


Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
Makarti Jaaya Ring 3 PT. Hengjaya A1, A2, A3,B1, B2, C3,
Mineralindo D1,E1, E2, E3, F1, F2,
F3
Morowali Bahodopi Makarti Jaya Wilayah Desa Makarti Jaya secara administratif termasuk dalam Kecamatan Bahodopi dengan luas Bahan Galian Nikel
wilayah 29,24 Km² jarak dari kota kecamatan sejauh 17 Km. Dengan luas wilayah 29,24 Km² jumlah PT. Makarti Padabaho A1, A2, A3, B1, B2, C1,
penduduk di Desa Makarti Jaya jumlah penduduk sebanyak 658 orang dengan kepadatan penduduk 23 Sorojai C2, C3, C4, D1, E1, E2,
orang perKm² dengan jumlah rumah tangga 152 Rumahn Tangga terdiri dari 353 laki-laki dan 305 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
perempuan. Secara geografis Wilayah Desa Makarti Jaya terdiri dari Dataran 81 % dari luas wilayah, H3
perbukitan seluas 19 %, dengan ketinggian dari permukaan laut 20 m. Di Desa Makarti jaya organisasi
kemasyarakatan yang ada yaitu PKK, Mudes, BPD dan Karang taruna sedangkan untuk keamanan
lingkungandi Desa Makarti Jaya Hansip sebanyak 5 personil dan Linmas sebanyak 4 personil. Kondisi
pendidikan di Desa Makarti Jaya hanya ada 1 TK, 1 Sekolah Dasar sedangkan untuk Sekolah Tingkat
Pertama ada 1 dan Sekolah Tingkat Atas ada di Kota kecamatan.Untuk fasilitas kesehatan di Desa Makarti
Jaya ada 1 Puskesmas Pembantu, 1 tempat praktek desa, 1 posyandu dan 1 pos KB untuk tenaga
kesehatan ada 1 Bidan Desa, 1 dukun Bayi Terlatih dan 1 Dukun Bayi Belum Terlatih. Sebagian besar
penduduk Desa Makarti jaya beragama Islam dengan adanya Mesjid dan Musholla. Fasilitas olah raga di
Desa Makarti Jaya ada 1 Lapangan Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa
Lalumpu pedagang, berkebun, bertani, nelayan, berternak dan 7 industry rumah tangg, 4 industry
kerajinan dari kayu 1 industri dari logam/logam mulia, 1 industri ayaman, 1 industri makanan,12 tukang
kayu, 1 tukang jahit, 1 tukangn gigi, 1 tukang cukur, 1service elektronik.

Morowali Padabaho Wilayah Desa Padabaho secara administrative termasuk dalam Kecamatan Bahodopi dengan luas wilayah Bahan Galian Nikel
43,74 Km² jarak dari kota kecamatan sejauh 22 Km. Wilayah Desa Lalumpu terdiri dari Dataran 12 % dari PT. Makarti Padabaho A1, A2, A3, B1, B2, C1,
luas wilayah, perbukitan seluas 29 %, pegunungan seluas 59 % dengan ketinggian dari permukaan laut 6 Sorojai C2, C3, C4, D1, E1, E2,
m.Dengan luas wilayah 43,74 Km² jumlah penduduk di Desa Padabaho sebanyak 339 orang terdiri dari 177 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
laki-laki dan 162 perempuan dengan kepadatan penduduk 8 orang perKm² dengan 78 Rumah Tangga . H3
Didesa Padabaho organisasi kemasyarakatan yang ada yaitu PKK, Mudes, BPD dan Karang taruna
sedangkan untuk keamanan lingkungandi Desa Lalumpu Hansip sebanyak 5 personil dan Linmas sebanyak 2
personil. Kondisi pendidikan di Desa Padabaho hanya ada 1Paud, 1 Sekolah Dasar dan1 Sekolah Tingkat
Atas.Untuk fasilitas kesehatan di Desa Padabaho ada 1 Poskesdes, 1 tempat praktek bidan desa, 1
152
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
posyandu dan 1 pos KB, tenaga kesehatan yang ada 1 Bidan Desa, 1 dukun bayi terlatih dan 1 dukun bayi
tidakterlatih. Sebagian besar penduduk Desa Padabaho beragama Islam dengan adanya Mesjid dan
Musholla. Fasilitas olah raga di Desa Padabaho ada 1 Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa
Lalumpu pedagang, berkebun, bertani, nelayan, berternak, 6 industry rumah tangga, 3 industry kerajinan
dari kayu, 1 industry makanan,8 usaha jasa tukang kayu , 1 usaha jasa tukang cukur, 1 bengkel motor.

Morowali Bungku Barat Sakita Wilayah Desa Sakita secara administratif termasuk dalam Kecamatan Bungku Tengah dengan luas Bahan Galian Nikel
wilayah 62 Km² jarak dari kota kecamatan sejauh 2 Km. Wilayah Desa Sakita terdiri dari Dataran 15 % dari PT. Mineral Morowali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
luas wilayah, perbukitan seluas 25 %, pegunungan seluas 60 % dengan ketinggian dari permukaan laut 9 Indonesia C2, C3, C4, D1, E1, E2,
m terdiri dari 3 Dusun.Dengan luas wilayah 62 Km² jumlah penduduk di Desa Sakita sebanyak 1.818 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
orang terdiri dari 909 laki-laki dan 909 perempuan dengan kepadatan penduduk 29 orang perKm² dengan H3
390 Rumah Tangga. Didesa Sakita banyaknya organisasi kemasyarakatan yang ada yaitu 2 Ormas, 1
organisasi kebudayaan, 2 lembaga keagaamaan, 15 Partai Politik, 2 gugus depan Pramuka untuk fasilitas
olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan Bola Voli, 2 sarana dan prasarana lainnya sedangkan untuk
keamanan lingkungandi Desa Sakita Hansip sebanyak 10 personil. Kondisi pendidikan di Desa Sakita hanya
ada 1 Paud, 2 Sekolah Dasar . Untuk fasilitas kesehatan di Desa Sakita ada 1 posyandu, 1 poskesdes
dan 1 pos KB, tenaga kesehatan yang ada 2 Bidan Desa, 11 Paramedis, 1 dukun bayi terlatih. Sebagian
besar penduduk Desa Sakita beragama Islam dengan adanya 2 Mesjid. Fasilitas olah raga di Desa Sakita
ada 1 Lapangan Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Sakita pedagang, berkebun, bertani, nelayan,
berternak. Kegiatan Industri yang ada di Desa Sakita 21 kelompok industry rumah tangga sedangkan 2
industry kecil Kerajinan dari kayu, 1 industri kerajinan dari logam/logam mulia, 7 industri kerajinan
anyaman, 1 industri Kerajinan gerabah/keramik, 2 kerajinan dari kain/tanunan, 8 industry makanan.
Untuk Usaha Jasa ada 16 usaha jasa tukang kayu ,2 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa tukang
cukur/salon, 1 usaha jasa bengkel/las, 1 usaha jasa bengkel motor. Untuk menunjang kondisi eksisting
infrastruktur di Desa Sakita ada 169 pelanggan PLN, banyaknya toko/kios/warung 12 buah
tok0/kios/warung, 2 kedai/warung makanan-minuman dan kuntuk meperlancar hubungan jada 3
jembatan permanen dengan panjang bentangan 30 dan ada fasilitas angkutan darat, laut.

Morowali Bungku Tengah Bahoruru Wilayah Desa Bahoruru secara administratif termasuk dalam Kecamatan Bungku Tengah dengan luas Bahan Galian nikel
wilayah 66 Km² jarak dari kota kecamatan sejauh 5 Km. Wilayah Desa Sakita terdiri dari Dataran 30 % dari PT. Mineral Morowali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
luas wilayah, perbukitan seluas 10 %, pegunungan seluas 60 % dengan ketinggian dari permukaan laut 9 m Indonesia C2, C3, C4, D1, E1, E2,
terdiri dari 5 Dusun.Dengan luas wilayah 62 Km² jumlah penduduk di Desa Sakita sebanyak 1.512 orang E3, F1, F2, F3, H1, H2,
terdiri dari 761 laki-laki dan 750 perempuan dengan kepadatan penduduk 23 orang perKm² dengan 325 H3
Rumah Tangga (RT). Didesa Bahoruru banyaknya organisasi kemasyarakatan yang ada yaitu 2 Ormas, 2
Lembaga Keagamaan, 15 Partai Politik. Untuk fasilitas olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan Bola Voli,
1 Lapangan Bulu Tangkis sedangkan untuk keamanan lingkungan di Desa Bahoruru Hansip sebanyak 10
personil. Kondisi pendidikan di Desa Bahoruru hanya ada 1 TK, 1 Sekolah Dasar. Untuk fasilitas kesehatan
di Desa Bahoruru ada 1 tempat Praktek Dokter, 1 posyandu, 2 Apotik dan 1 pos KB, 1 Toko Khusus
Obat/Jamu, tenaga kesehatan yang ada 3 Bidan Desa, 5 Paramedis, 1 dukun bayi terlatih. Sebagian besar
penduduk Desa Bahoruru beragama Islam dengan adanya 2 Mesjid. Kondisi perekonomian di Desa
Bahoruru pedagang, berkebun, bertani, nelayan, berternak banyaknya toko/kios/warung 19 buah
toko/kios/warung, 1 rumah makan, 7 kedai/warung makanan-minuman . Kegiatan Industri yang ada di

153
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Desa Bahoruru 19 kelompok industry rumah tangga sedangkan industry kecil Kerajinan dari kayu sebanyak
4 kelompok, industry kerajinan dari kayu 1 kelompok, 4 kelompok dari logam, 2 kelompok kerajinan
anyaman, 2 Kerajinan gerabah/keramik, 2 kerajinan dari kain/tenunan, 6 kelompok industry makanan, 8
kelompok usaha jasa tukang kayu/batu ,2 kelompok tukang jahit, 2 kelompok tukang jahit, 2 kelompok
tukang cukur/salon, 1 kelompok bengkel/las, 5 kelompok bengkel motor. Untuk menunjang kondisi
eksisting infrastruktur di Desa Bahoruru ada 147 pelanggan PLN, banyaknya toko/kios/warung 19 buah
toko/kios/warung,1 rumah makan, 7 kedai/warung makanan-minuman dan untuk meperlancar hubungan
jada 3 jembatan permanen dengan panjang bentangan 8 dan ada fasilitas angkutan berupa angkutan darat,
laut.

Morowali Bungku Barat Bahoe Luas Wilayah Desa Bahoe seluas 62,10 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 7 Km², desa Topogaro Bahan Galian Nikel
berada dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut berupa daratan 60 %, perbukitan 20 % dan pegunungan 20% Desa Bahoe ketinggian dari PT. Bumi Routa Mining C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Permukaan Laut 2 m, Desa Bahoe terdiri dari 5 Dusun dan 12 RT. Kelembagaan organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan di desa Bahoea 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Untuk keamanan di desa Bahoe 7 orang H3
hansip. Jumlah penduduk di Desa Bahoe dengan luas 62,1 Km² dengan jumlah penduduk 2.066 jiwa rata
rata penduduk per Km² adalah 33 jiwa perKm² sebanyak 467 Rumah Tangga. Jumlah penduduk di Desa
Bahoe 1.101 laki-laki dan 965 perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Bahoe ada 2 TK, 3 SD, 1
SLTP dengan guru TK sebanyak 5 orang, guru SD sebanyak 33 orang, guru SLTP 6 orang. Untuk fasilatas
kesehatan di Desa Bahoe Posyandu dan Poskedes sedangkan tenaga kesehatan 2 orang Bidan Desda, 1
dukun Bayi terlatih. Untuk tempat saran ibadah di Desa Bahoea ada 5 mesjid, 1 Musholla, dan 2 Pura.
Kelompok kelembagaan yang ada di desa Bahoe antara lain 2 Lembaga Keagamaan, 4 Partai Politik.
Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Bahoe ada fasilitas yang menunjang
untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan
Bulu tangkis, 1 sarana dan Prasarana lainnya. Kondisi perekonomian di Desa Bahoe didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Selain itu untuk menunjang perekonomian di
Desa Bahoe industry rumah tangga 4, industry kecil 2, , tukang kayu/batu 15, tukang jahit 5, usaha jasa
bengkel motor 2. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Bahoe ada 373 pelanggan PLN,
sedangkan perdagangan untuk menunjang ekonomi perdesaan di Desa Bahoe banyaknya jumlah 1 buah ,
7 kios dan 1 kedai warung makanan/minuman , dan untuk meperlancar hubungan ada 3 jembatan
permanen dan 4 semi permanen dengan panjang bentangan 25 m dan ada fasilitas angkutan berupa
angkutan darat, laut.

Morowali Bungku Barat Topogaro Luas Wilayah Desa Topogaro seluas 51 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 12 Km², desa Topogaro Bahan Galian Nikel
berada dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah PT. Topogaro bungbar A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut berupa daratan 60 %, perbukitan 15 % dan pegunungan 25% Desa Topogaro ketinggian Sorojai C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari Permukaan Laut 2 m, Desa Topogaro terdiri dari 5 Dusun dan 12 RT. Kelembagaan organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan di Desa Topogaro, 1 Mudes dan 1 BPD. Untuk keamanan di Desa Topogaro orang hansip. H3
Jumlah penduduk di Desa Topogaro dengan luas 51 Km² dengan jumlah penduduk 1.267 jiwa rata rata PT. Dua Rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
penduduk per Km² adalah 25 jiwa perKm² sebanyak 286 Rumah Tangga. di Desa Topogaro jumlah laki-laki Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dan 588 perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Topogaro 1 TK, 3 SD, 1 SLTA dengan guru TK E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sebanyak 2 orang, guru SD sebanyak 30 orang, guru SLTP 19 orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa H3
154
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Topogaro 1 Posyandu dan 1 Poskedes sedangkan tenaga kesehatan 1 orang Bidan Desa, 1 dukun Bayi PT. Wosindo Mineral A1, A2, A3, B1, B2, C1,
terlatih. untuk tempat saran ibadah di Desa Topogaro 4 mesjid, 2 Musholla. Kelompok kelembagaan yang Perkasa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ada di desa Topogaro antara lain 2 Lembaga Keagamaan, 6 Partai Politik. Untuk melakukan kegiatan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
bersama-sama atau kelompok di desa Topogaro fasilitas yang menunjang untuk kegiatan sosial H3
kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu tangkis, 1 sarana
dan Prasarana lainnya. Kondisi perekonomian di Desa Topogaro didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Topogaro industry
rumah tangga 3, industry kecil 1, , tukang kayu/batu 8, tukang cukur 1, bengkel Las 1, usaha jasa bengkel
motor 2, Service Elektronik 1. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Bahoruru ada 147
pelanggan PLN, banyaknya toko/1, 10 kios, 2 rumah makan dan untuk meperlancar hubungan 2
jembatan permanendan 1 jembatan semi permanen dengan panjang bentangan 20 m dan ada fasilitas
angkutan berupa angkutan darat, laut.

Morowali Bumiraya Parilengke Luas Wilayah Desa Parilengke seluas 51,69 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 1 Km, desa Parilengke Bahan Galian Nikel
berada dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah PT. Dua rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut berupa daratan 60 %, perbukitan 15 % dan pegunungan 25% Desa Parilengke ketinggian Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari Permukaan Laut 2 m, Desa Parilengke terdiri dari 2 Dusun dan 4RT. Kelembagaan organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan di Desa parilengke, 1 PKK dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan di Desa Parilengke 10 H3
orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Parilengke dengan luas 51,69 Km² dengan jumlah penduduk 721
jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 14 jiwa perKm² sebanyak 183 Rumah Tangga. Jumlah penduduk di
Desa Parilengke berdasarkan jenis kelamin 344 jiwa laki-laki dan 377 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan
dan fasilitas di desa Topogaro 2 TK, 1 SD, dengan jumlah guru TK sebanyak 3 orang, guru SD sebanyak 9
orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Parilengke 1 Posyandu dan 1 Apotik sedangkan 2 Dokter, 2 orang
Bidan Desa, 26 paramedis. Untuk tempat sarana ibadah di Desa Parilengke ada 1 mesjid, 2 Musholla.
Kelompok kelembagaan yang ada di Desa Parilengke antara lain 2 Ormas, 2 Lembaga Keagamaan, 6 Partai
Politik. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Parilengke fasilitas yang
menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, Lapangan Bola Voli, 1
Lapangan Bulu tangkis. Kondisi perekonomian di Desa Parilengke didominasi oleh Pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Parilengke industry
rumah tangga 8, 4 usaha jasa tukang kayu/batu, 2 usaha jasa 2 tukang jahit, 1 usaha jasa cukur/salon,1
usaha jasa bengkel Las 1, 2 usaha jasa bengkel motor. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di
Desa Bahoruru ada 147 pelanggan PLN, banyaknya toko/kios/warung 19 buah toko/kios/warung,1 rumah
makan, 7 kedai/warung makanan-minuman dan untuk meperlancar hubungan jada 3 jembatan permanen
dengan panjang bentangan 8 m dan ada fasilitas angkutan berupa angkutan darat, laut.

Wata Ring 2 PT. Dua Rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Uedago Ring 2 PT. Dua Rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,

155
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
H3
Marga Muliya Ring 2 PT. Dua Rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Ambunu Ring 2 PT. Dua Rajawali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Proenergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Morowali Bungku Tengah Lanona Luas Wilayah Desa Lanona seluas 60,89 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 15 Km², Desa Lanona Bahan Galian Nikel
berada dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah PT. Bumi Routa Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut berupa daratan 65 %, perbukitan 15 % dan pegunungan 20 % Desa Lanona berada C2, C3, C4, D1, E1, E2,
diketinggian dari Permukaan Laut 3 m, Desa Lanona terdiri dari 5 Dusun dan 18 RT. Organisasi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Kelembagaan kemasyarakatan di Desa Lanona 1 WIA, 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk keamanan di Desa H3
Lanona 5 orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Lanona dengan luas 60,89 Km² dengan jumlah penduduk PT. Lanona Tama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
1.414 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 23 jiwa perKm² sebanyak 304 Rumah Tangga. Jumlah C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk di Desa Lanona 742 laki-laki dan 672 perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di desa Lanona E3, F1, F2, F3, H1, H2,
1 TK, 2 SD, 1 SLTA dengan guru TK sebanyak 3 orang, guru SD sebanyak 19 orang, guru SLTP 14 orang. H3
Untuk fasilatas kesehatan di Desa Lanona 1 Puskesmas Pembantu, 2 Posyandu, 2 Pos KB dan 1 Poskedes
sedangkan tenaga kesehatan 2 orang Bidan Desa, 2 Para Medis, 2 dukun Bayi terlatih. Untuk tempat sarana
ibadah di Desa Lanona 3 mesjid dan 1 Musholla. Kelompok kelembagaan yang ada di desa Lanona antara
lain 2 Ormas, 1 Organisasi Kebudayaan/olahraga, 3 Lembaga Keagamaan, 15 Partai Politik, 3 Gugus Depan
Pramuka. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Lanona fasilitas yang
menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 2 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli.
Kondisi perekonomian di Desa Lanona didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
perdagangan. Selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Lanona 24 industry rumah tangga , 3
Industri Kerajinan dari kayu, 1 kerajinan dari logam/logam mulia, 3 industri anyaman, 1 industri
gerbah/keramik, 2 industtri kerajinan dari kain/tenun, 14 industri tukang kayu/batu sedangkan usaha jasa 7
tukang kayu/batu, 2 tukang njahit, 3 tukang gigi, 1 tukang cukur/ salon, 1 bengkel Las, 2 Bengkel motor.
Sarana penunjang infrastruktur di Desa Lanona ada 40 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk kondisi
perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 12 kios/took/warung, 2 kedai/warung
makanan/minuman, 2 koperasi simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di Desa
Lanona jembatan permanen 8 dengan panjang bentangan 50.

Morowali Bungku Tengah Bente Luas Wilayah Desa Bente seluas 110 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 7 Km², Desa Bente berada Bahan Galian Nikel
dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai PT. Lanona Tama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berikut berupa daratan 65 %, perbukitan 15 % dan pegunungan 20 % Desa Bente berada diketinggian dari C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Permukaan Laut 2 m, Desa Bente terdiri dari 5 Dusun dan 10 RT. Banyaknya Organisasi Kelembagaan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
kemasyarakatan di Desa Bente 1 WIA, 1 PKK, 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk keamanan di Desa Bente 5 orang H3
hansip. Jumlah penduduk di Desa Bente dengan luas 110 Km² dengan jumlah penduduk 2.929 jiwa rata rata
penduduk per Km² adalah 27 jiwa perKm² sebanyak 629 Rumah Tangga. Jumlah penduduk di Desa Bente
1.530 laki-laki dan 1.399 perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Bente 1 TK, 1 SD, 1 SLTA

156
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dengan guru TK sebanyak 7 orang, guru SD sebanyak 26 orang, guru SLTP 14 orang, 20 orang SLTA. Untuk
fasilatas kesehatan di Desa Bente 1 tempat praktek Dokter, 1 Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB, 3 Apotik dan
1 Toko khusus obat/jamu. Banyaknya tenaga kesehatan 7 dokter, 12 orang Bidan Desa, 27 Para Medis, 2
dukun Bayi terlatih. Untuk tempat sarana ibadah di Desa Bente 2 mesjid dan 4 Musholla. Kelompok
kelembagaan yang ada di desa Bente antara lain 2 Ormas, 2 Lembaga Keagamaan, 15 Partai Politik, 1
Gugus Depan Pramuka. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di Desa Bente fasilitas
yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 2 Lapangan Sepak bola, 3 Lapangan Bola Voli,
1 Lapngan Bulu Tangkis, 1 Lapangan Tenis Lapangan, 4 sarana dan prasana lainnya. Kondisi perekonomian
di Desa Bente didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan. Selain itu
untuk menunjang perekonomian di Desa Bente ada 17 industry rumah tangga , 5 Industri Kerajinan dari
kayu, 1 kerajinan dari logam/logam mulia, 5 industri anyaman, 2 industri gerbah/keramik, 2 industri
kerajinan dari kain/tenun, 4 industri makanan, sedangkan usaha jasa 15 tukang kayu/batu, 3 tukang cukur/
salon, 2 Usaha bengkel las, 4 bengkel motor, 2 service elektronik. Untuk sarana penunjang infrastruktur di
Desa Bente ada 111 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian di desa Bente ada 1
bangunan pasar banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 42 kios/took/warung,4 rumah makan, 16
kedai/warung makanan/minuman, 2 koperasi simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting
infrastruktur di Desa Lanona jembatan permanen 4 dengan panjang bentangan 40 m.

Morowali Bungku Tengah Bahomohoni Ring 2 PT. Lanona Tama A1, A2, A3, B1, B2, C1,
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Bahomoleo Ring 2 PT. Lanona Tana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Bahomante Ring 2 PT. Lanona Tana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Bahoea Reko Ring 2 PT. Lanona Tana A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Reko C2, C3, C4, D1, E1, E2,
E3, F1, F2, F3, H1, H2,
H3
Morowali Bungku Pesisir Buleleng Secara geografis luas wilayah Desa Buleleng yaitu 85,84 Km² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Nikel
Bungku Pesisir yaitu 9,90 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 867,29 Km². Jarak Desa Buleleng ke PT. PAM Mineral A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ibukota kecamatan yaitu 8 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Buleleng berdasarkan C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 11 % berupa daratan, perbukitan 8 % sedangkan pegunungan sebesar 81 % dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggiandari permukaan laut setinggi 3 m. Banyak personil pemerintahan di Desa Buleleng terdiri dari 6 H3
dusun dengan jumlah RT 12 . Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Buleleng adalah sebagai PT. Teknik Alum A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah Service C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk di Desa Buleleng yaitu dengan luas wilayah 85,84 Km² jumlah penduduk sebanyak 720 orang E3, F1, F2, F3, H1, H2,

157
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dengan rata-rata penduduk per Km² 8 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 185 RT dimana H3
terdiri dari laki-laki sebanyak 377 orang dan perempuan sebanyak 343 orang. Banyaknya sekolah di Desa PT. Chemforce A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Buleleng ada 1 buah TK sasta dan 2 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pendidikan di desa Buleleng ada 3 Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Pertama. Dengan jumlah murid TK 55 orang, SD 150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas H3
kesehatan di Desa Buleleng 1 Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB. Tenaga Kesahatan di Desa PT. Mahligai Artha A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Buleleng 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Buleleng beragama Islam Sejahtera C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dapat dilihat dengan adanya mesjid di Desa tersebut.Di Desa Buleleng untuk meningkatkan ketrampilan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan H3
sosial di Desa Buleleng ditandai dengan adanya 2 Ormas, 1 Lembaga keagamaan. Fasilitas olah raga yang
ada di Desa Buleleng yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata
Pencaharian penduduk Desa Buleleng pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah tangga
yaitu produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dn mobil sebanyak 2
buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di Desa
Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya
kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai
makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur
di Desa Buleleng jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Pesisir Laronei Secara geografis luas wilayah Desa Laronei yaitu 85,84 Km² secara prosentase dari luas Kecamatan PT. PAM Mineral
Bungku Pesisir yaitu 9,90 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 867,29 Km². Jarak Desa Laronei ke PT. Bima Cakra A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ibukota kecamatan yaitu 8 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Buleleng berdasarkan Perkasa Mineralindo C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 11 % berupa daratan, perbukitan 8 % sedangkan pegunungan sebesar 81 % dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggiandari permukaan laut setinggi 3 m. Banyak personil pemerintahan di Desa Laronei terdiri dari 6 H3
dusun dengan jumlah RT 12 . Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Laronei adalah sebagai PT. Mahligai Artha A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah Sejahtera C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk di Desa Laronei yaitu dengan luas wilayah 85,84 Km² jumlah penduduk sebanyak 720 orang E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dengan rata-rata penduduk per Km² 8 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 185 RT dimana H3
terdiri dari laki-laki sebanyak 377 orang dan perempuan sebanyak 343 orang.. Banyaknya sekolah di Desa PT. Bumi Morowali A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Laronei ada 1 buah TK sasta dan 2 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang Utama C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pendidikan di desa Laronei ada 3 Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Pertama. Dengan jumlah murid TK 55 orang, SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas H3
kesehatan di Desa Laronei 1 Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB. Tenaga Kesahatan di Desa PT. Laronai Bungsel A1, A2, A3, B1, B2, C1,
laronei 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Laronei beragama Islam Sarojai C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dapat dilihat dengan adanya mesjid di Desa tersebut.Di Desa Laronei untuk meningkatkan ketrampilan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan H3
sosial di Desa Laronei ditandai dengan adanya 2 Ormas, 1 Lembaga keagamaan. Fasilitas olah raga yang PT. Prima Nusa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ada di Desa laronei yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata Sentosa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Pencaharian penduduk Desa Laronei pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah tangga yaitu E3, F1, F2, F3, H1, H2,
produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil sebanyak 2 buah H3
selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Laronei ada
370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok
kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai makanan/minuman, 2
158
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di Desa Laronei
jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Pesisir Torete Secara geografis luas wilayah Desa Torete yaitu 46,64 Km ² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Nikel
Bungku Pesisir yaitu 5,38 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 46,64 Km². Jarak Desa Torete ke PT. Indojaya Berkah A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ibukota kecamatan yaitu 5 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Torete berdasarkan Mandiri C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 39 % berupa daratan, perbukitan 16 % sedangkan pegunungan sebesar 45 % dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggiandari permukaan laut setinggi 9 m. Banyak personil pemerintahan di Desa Torete terdiri dari 5 H3
dusun. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Torete adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, PT. Raihan Catur Putra A1, A2, A3, B1, B2, C1,
LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Torete yaitu C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dengan luas wilayah 46,64 Km² jumlah penduduk sebanyak 635 orang dengan rata-rata penduduk per E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Km² 14 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak H3
331 orang dan perempuan sebanyak 304 orang. Banyaknya sekolah di Desa Torete ada 1 buah TK sasta PT. Teknik Alum A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dan 1 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Torete Service C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ada 3 Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan jumlah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
murid TK 55 orang, SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Torete 1 H3
Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB, 1 Poskesdes. Tenaga Kesahatan di Desa Torete 1 Bidan Desa,
2 Paramedis, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Torete beragama Islam dapat dilihat
dengan adanya mesjid di Desa tersebut. Didesa Torete untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa
ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa
Torete ditandai dengan adanya 1 Ormas, 1 Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah
raga yang ada di Desa Torete yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu
Tangkis. Mata Pencaharian penduduk Desa Torete pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry
rumah tangga yaitu produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil
sebanyak 2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di
Desa Torete ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya
kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai
makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur
di Desa Torete jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.

Morowali Menui Matarape Secara geografis luas wilayah Desa Matarape yaitu 20,03 Km ² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Nikel
Kepulauan Menui Kepulauan yaitu 8,96 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 223,63 Km². Jarak Desa Matarape PT. Nusajaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ke ibukota kecamatan yaitu 70 km dapat ditempuh dengan jalan laut. Desa Matarape berdasarkan Persadatama Mandiri C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 100 % berupa daratan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 2 m. Pemerintahan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
di Desa Matarape terdiri dari 5 dusun. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Matarape adalah H3
sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip, 1 Kamra.
Jumlah penduduk di Desa Matarape yaitu dengan luas wilayah 20,03 Km² jumlah penduduk sebanyak 492
orang dengan rata-rata penduduk per Km² 25 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 127 RT
dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 258 orang dan perempuan sebanyak 234 orang. Banyaknya sekolah
di Desa Matarape ada 1 Sekolah Dasar, untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan sekolah lanjutan
Tingkat Atas ada di kota kecamatan. Untuk menunjang pendidikan di desa Matarape ada 6 orang Guru
Sekolah Dasar. Dengan jumlah murid, SD 57 orang . Fasilitas kesehatan di Desa Matarape 1 Puskesmas

159
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Pembantu, 1 Posyandu. Tenaga Kesahatan di Desa Matarape 1 Bidan Desa, 1 Paramedis, 1 Dukun Bayi
terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Matarape beragama Islam dapat dilihat dengan adanya mesjid di
Desa tersebut.Didesa Matarape untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga
Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Matarape ditandai
dengan adanya 1 Ormas, 1 Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah raga yang ada di
Desa Matarape yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata
Pencaharian penduduk Desa Matarape pertanian, perkebunan, perikanan, dan 7 Industri kecil dan 21
industry rumah tangga yaitu produknya berupa makanan, 7 kerajinan anyaman dan 8 kerjainan dari kayu,
sedangkan usaha jasa berupa jasa tukang kayu dan batu 10, usaha jasa tukang jahit 1. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian
banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai
makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur
di Desa Buleleng jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Selatan Sambalagi Secara geografis luas wilayahKecamatan Bungku Selatan Desa Sambalagi yaitu 403,90 Km ² secara Bahan Galian Nikel
prosentase dari luas Kabupaten Morowali yaitu 7,38 % dari luas keseluruhan Kabupaten yaitu 7,38 Km². PT. Mega Nur A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Jarak dari Bungku Selatan ke ibukota Kabupaten yaitu 5 km dapat ditempuh dengan jalan darat dengan C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggiandari permukaan laut setinggi 4 m. Banyak personil pemerintahan Bungku Selatan , Mudes 1, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk Bungku Selatan yaitu H3
dengan luas wilayah 403,90 Km² jumlah penduduk sebanyak 14.503 orang dengan rata-rata penduduk PT. Wasindo Perkasa A1, A2, A3, B1, B2, C1,
per Km² 135 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki C2, C3, C4, D1, E1, E2,
sebanyak 7.188 orang dan perempuan sebanyak 7.315 orang. Banyaknya sekolah di Kecamatan Bungku E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Selatan ada 1 buah TK sasta dan 23 Sekolah Dasar dengan jumlah murid 1.974 oirang dan jumlah guru H3
sebanyak 145 orang, 5 SMP dengan jumlah murid 787 orang dan guru sebanyak 43 orang, 1 Madrasah
Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 127 orang dengan jumlah guru 16 orang, 1 SMA dengan
jumlah murid sebanyak 485 orang dan guru sebanyak 27 orang. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Bungku
Selatan 1 Rumah sakit, 1 Puskesmas, 20 Polindes. Tenaga Kesahatan di Kecamatan Bungku Selatan 2
tenaga paramedic, 17 tenaga keperawatan, 35 tenaga kebiadanan, 2 tenaga kefarmasian. Sebagian Besar
penduduk di Kecamatan Bungku selatan beragama Islam dapat dilihat dengan adanya 30 mesjid di Desa
tersebut.Di Kecamatan Bungku Selatan untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga
Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Kecamatan Bungku
Selatan ditandai dengan adanya 1 Ormas, 1 Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah
raga yang ada di Kecamatan Bungku Sealatan yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1
Lapangan Bulu Tangkis. Mata Pencaharian penduduk Kecamatan Bungku Selatan pertanian, perkebunan,
perikanan, dan industry rumah tangga yaitu produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu
bengkel motor dan mobil sebanyak 2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana
penunjang infrastruktur di Desa Kecamatan Bungku Sealatan ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk
menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 6 pedagang besar,
12 pedagang menengah mediun dan 185 pedagang kecils, 5 rumah makan, edangan koperasi yang ada di
kecamatan Bungku selatan 2 KUD, 1 KPN dan 8 jenis koperasi lainnya. untuk eksisting infrastruktur di
Kecamatan Bungku panjang jalan beraspal sepanjang 8,53 km dan panjang jalanan yang tidak diaspal
sepanjang 44,67 Km panjang bentangan jembatan 53,20 Km sedangkan panjang jalan menurut kondisi
yang ada panjang jalan yang baik 16,49 Km, panjang jalan sedang 4,69 Km, panjang jalan yang rusak 12,96

160
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Km, panjang jalan yang rusak sepanjanhg 18,74 km.

Morowali Bungku Timur Bahomoahi Secara geografis luas wilayah Desa Bahomoahi yaitu 63 Km ² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Nikel
Bungku Timur yaitu 16,27 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 387,23 Km². Jarak Desa bahomoahi ke PT. Sulawesi resources A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ibukota kecamatan yaitu 7 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bahomoahi merupakan desa di C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pesisir pantai berdasarkan morfologinya 45 % berupa daratan, perbukitan 5 % sedangkan pegunungan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
sebesar 50 % dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 60,4 m. Banyak personil pemerintahan di H3
Desa Bahomoahi terdiri dari 5 RT. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bahomoahi adalah CV. Tri Daya Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah C2, C3, C4, D1, E1, E2,
penduduk di Desa Bahomoahi yaitu dengan luas wilayah 63 Km² jumlah penduduk sebanyak 572 orang E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dengan rata-rata penduduk per Km² 9 orang dengan jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak 137 RT dimana H3
terdiri dari laki-laki sebanyak 288 orang dan perempuan sebanyak 284 orang. Banyaknya sekolah di Desa
Bahomoahi ada 1 buah TK swasta jumlah murid 34 orang dan guru TK sebanyak 2 orang, 1 Sekolah Dasar
dengan jumlah murid 77 orang dan jumlah guru sebanyak 9 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Bahomoahi 1
Posyandu, 1 Poskesdes. Tenaga Kesahatan di Desa Bahomoahi 1 Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih.
Sebagian Besar penduduk Desa Bahomoahi beragama Islam dapat dilihat dengan adanya 1 mesjid di Desa
tersebut.. Kehidupan sosial di Desa Bahomoah ditandai dengan adanya 1 Organisasi Kebudayaan/Olahraga,
1 Lembaga keagamaan, 2 Partai Politik. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Bahomoahi yaitu 1 Lapangan
Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan fasilitas lainnya. Mata Pencaharian penduduk Desa
Bahomoahi pertanian, perkebunan, perikanan,.sedangkan usaha jasa yang ada di Desa Bahomoahi yaitu 10
tukang kayu/batu dan 2 tukang jahit, 1 service elektronik. Sarana penunjang infrastruktur di Desa
Bahomoahi ada 120 RT pelanggan Listrik PLN Dan 2 gardu listrik. Untuk menunjang kondisi perekonomian
banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 4 kios/toko, 1 Rumah Makan, 1 kedai makanan/minuman,
2 Bumdes, Untuk eksisting infrastruktur di Desa bahomoahi 2 jembatan permanen, dengan panjang
bentangan 130 m.

Morowali Bungku Timur Ululere Secara geografis luas wilayah Desa Ululere yaitu 46,64 Km ² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Nikel
Bungku Timur yaitu 5,38 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 46,64 Km². Jarak Desa Ululere ke PT. Sulawesi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ibukota kecamatan yaitu 5 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Ululere berdasarkan Resources C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 39 % berupa daratan, perbukitan 16 % sedangkan pegunungan sebesar 45 % dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggiandari permukaan laut setinggi 9 m. Pemerintahan di Desa Ululere terdiri dari 5 dusun. Organisasi H3
kelembagaan kemasyarakatan di Desa Ululere adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1.
Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Ululere yaitu dengan luas
wilayah 46,64 Km² jumlah penduduk sebanyak 635 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 14 orang
dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 331 orang dan
perempuan sebanyak 304 orang. Banyaknya sekolah di Desa Ululere ada 1 buah TK sasta dan 1 Sekolah
Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Ululere ada 3 Guru TK,
4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan jumlah murid TK 55 orang,
SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Ululere 1 Puskesmas Pembantu, 3
Posyandu, 1 Pos KB, 1 Poskesdes. Tenaga Kesahatan di Desa Ululere 1 Bidan Desa, 2 Paramedis, 1 Dukun
Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Ululere beragama Islam dapat dilihat dengan adanya mesjid
di Desa tersebut.Didesa Ululere untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga

161
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Ululere g ditandai
dengan adanya 1 Ormas, 1 Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah raga yang ada di
Desa Ululere yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata
Pencaharian penduduk Desa Ululere pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah tangga yaitu
produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil sebanyak 2 buah
selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Ululere ada
370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok
kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai makanan/minuman, 2
koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di Desa Ululere
jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Timur Bahomotefe Secara geografis luas wilayah Desa Bahomotefe yaitu 55 Km ² secara prosentase dari luas Desa Bahan Galian Nikel
Bahomotefe yaitu 14,20 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 387,23 Km². Jarak Desa Bahomotefe PT. Sulawesi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ke ibukota kecamatan yaitu 6 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bahomotefe berdasarkan Resources C2, C3, C4, D1, E1, E2,
morfologinya 40 % berupa daratan, perbukitan 10 % sedangkan pegunungan sebesar 50 % dengan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggian dari permukaan laut setinggi 67 m. Banyak personil pemerintahan di Desa Bahomotefe terdiri H3
dari 3 dusun dngan Rumah tangga 328 dan Kepala keluarga sebanyak 593 Kepala Keluarga. Organisasi CV. Tri Daya Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bahomotefe adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Bahomotefe yaitu dengan luas E3, F1, F2, F3, H1, H2,
wilayah 55 Km² jumlah penduduk sebanyak 1365 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 25 orang H3
dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 697 orang dan
perempuan sebanyak 668 orang. Banyaknya sekolah di Desa Bahomotefe ada 1 buah TK swasta dengan
guru yang mengajar sebanyak 5 orang dan murid dengan sebanyak 84 orang, 1 Sekolah Dasar dengan
guru sebanyak 11 orang sedangkan murid sebanyak 201 orang , 1 Sekolah Lanjutan Tingkat dengan
murid sebanyak 196 orang dan guru sebanyak 5 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Bahomotefe 1
Puskesmas, 1 Puskesmas Pembantu, 1 Tempat Prsaktek Dokter, 1 Posyandu, 1 Poskesdes, 4 Toko Khusus
Obat/Jamu. Tenaga Kesahatan di Desa Bahomotefe 2 Dokter, 1 Bidan Desa, 6 Paramedis, 1 Dukun Bayi.
Sebagian Besar penduduk Desa Bahomotefe beragama Islam dapat dilihat dengan adanya 1 mesjid dan
1Musholladi Desa tersebut.Didesa Bahomotefe untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada
Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa
Bahomotefe ditandai dengan adanya 1 Organisasi Kebudayaan, 2 Lembaga keagamaan, 2 Partai Politik.
Fasilitas olah raga yang ada di Desa Bahomotefe yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli, 1
lapangan fasilitas lainnya. Mata Pencaharian penduduk Desa Bahomotefe pertanian, perkebunan,
perikanan, dan 7 industri kecil, 4 industry rumah tangga, 4 industri kerajinan dari kayu, 1 industri
kerajinan dari logam/logam mulia, 2 indsutri anyaman, 17 usaha jasa Tukang kayu/batu, 2 usaha jasa
tukang jahit, 2 usaha jasa tukang cukur/salon, 2 usaha jasa bengkel las, 1 usaha jasa bengkel mobil, 3
usaha jasa bengkel motor, 1 usaha jasa bengkel sepeda, 1 usaha jasa service elektronik. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Bahomotefe ada 120 RT pelanggan Listrik PLN dan 4 gardu listrik PLN. Untuk
menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 35 toko/kios, 7
Rumah Makan, 4 kedai makanan/minuman, 1 Bumdes di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di
Desa Bahomotefe ada 3 jembatan permanen, 3 semi permanen dengan panjang bentangan 80 m.

162
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Morowali Bungku Timur Kolono Secara geografis luas wilayah Desa Kolono yaitu 48 Km ² secara prosentase dari luas Desa Kolono yaitu Bahan Galian Nikel
12,40 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 387,23 Km². Desa Kolono merupakanibukota CV. Tri Daya Jaya A1, A2, A3, B1, B2, C1,
kecamatan dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Kolono berdasarkan morfologinya 45 % berupa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
daratan, 5 % perbukitan sedangkan 50 % pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi E3, F1, F2, F3, H1, H2,
62,1 m. Banyak pemerintahan di Desa Kolono terdiri dari 3 dusun dengan Rumah tangga 427 (RT) . H3
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Kolono adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1
BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Kolono yaitu dengan luas
wilayah 48 Km² jumlah penduduk sebanyak 1785 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 37 orang
dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 427 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 854 orang dan
perempuan sebanyak 931 orang. Banyaknya sekolah di Desa Kolono ada 1 buah TK swasta dengan guru
yang mengajar sebanyak 4 orang dan murid dengan sebanyak 82 orang, 1 Sekolah Dasar dengan guru
sebanyak 18 orang sedangkan murid sebanyak 270 orang , 1 Sekolah Menengah Pertama dengan murid
sebanyak 259 orang dan guru sebanyak 19 orang, 1 Sekolah Kejuruan Tingkat Atas dengan murid
sebanyak 196 orang dan guru sebanyak 5 orang, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dengan murid
sebanyak 320 orang dan guru sebanyak 23 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Kolono 1 Puskesmas
Pembantu, 1 Posyandu, 1 Toko Khusus Obat/Jamu. Tenaga Kesahatan di Desa Kolono 1 Bidan Desa, 3
Paramedis, 1 Dukun Bayi. Banyaknya tempat ibadah menurut Desa Kolono ada 2 mesjid. Didesa Kolono
untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan
Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Kolono ditandai dengan adanya 1 Organisasi Kebudayaan,1
LSM, 3 Lembaga keagamaan, 3 Partai Politik. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Kolono yaitu 1 Lapangan
Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulu tangkis, 1 lapangan fasilitas lainnya. Mata Pencaharian
penduduk Desa Kolono pertanian, perkebunan, perikanan, dan 5 industri kecil, 1 industri lainnya, 1 usaha
jasa bengkel las, 1 usaha jasa bengkel mobil, 3 usaha jasa bengkel motor, 1 usaha jasa service
elektronik. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Kolono ada 100 RT pelanggan Listrik PLN dan 4 gardu
listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 8
toko/kios, 3 kedai makanan/minuman, 1 Bumdes.

Buol Palele Litindu Secara geografis luas wilayah Desa Litindu yaitu 47,16 Km ² Desa Litindu merupakan desa swakarya jarak Bahan Galian Emas
ke ibukota kecamatan 6,5 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Litindu berdasarkan PT. Bina Daya Lahan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
morfologinya 30 % berupa daratan, 24 % perbukitan sedangkan 46 % pegunungan dengan ketinggian Pertiwi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dari permukaan laut setinggi 3 m. Desa Litindu terdiri dari 3 dusun 3 RW dan 3 RT dengan jumlah KK E3, F1, F2, F3, H1, H2,
197 KK. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Litindu adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes H3
dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah penduduk di Desa Litindu yaitu dengan
luas wilayah 47,16 Km² jumlah penduduk sebanyak 732 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 16
orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 320 orang dan perempuan sebanyak 412 orang. Pekerjaan
yang dilakukan oleh penduduk Litindu adalah Petani, Nelayan, buruh dan pedagang kios, guru, TNI Polri,
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Litindu ada 1 buah TK swasta
dengan guru yang mengajar sebanyak 4 orang dan murid 41 orang, 1 Sekolah Dasar dengan guru
sebanyak 5 orang sedangkan murid sebanyak 154 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Litindu 1
Puskesmas Pembantu dan Tenaga Kesahatan di Desa Litindu 1 Bidan Desa, 1 dukun bayi dan 1 perawat.
Banyaknya tempat ibadah menurut Desa Litindu ada 1 mesjid. Fasilitas olah raga yang ada di Desa
Litindu yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli. Banyaknya usaha jasa di Desa Litindu 1 usaha
jasa pertukangan/mebel, 1 usaha jasa penjahit, 1 usaha jasa pandai besi. Banyaknay pelanggan PLN dan
163
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
PDAM dfi desa Lintidu ada 192 pelanggan Listrik PLN. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya 13 permanen, 158 semi permanen, 26 dari kayu. Banyaknya pasar di desa Litindu 1 pasar
mingguan, 1 Toko, 16 Kios, 4 warung. Banyaknya jembatan di Desa litindu 1 jembatan permanen, dengan
panjang jembatan 4 m. Untuk sarana transportasi di Desa Litindu Treck, pick up, mobil pribadi, sepeda
motor.

Buol Palele Tolau Secara geografis luas wilayah Desa Tolau yaitu 34,13 Km ² Desa Tolau merupakan desa swakarya jarak ke Bahan Galian Emas
ibukota kecamatan 0,5 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tolau berdasarkan bentuk PT. Bina Daya Lahan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
permukaan tanah morfologinya 34 % berupa daratan, 25 % perbukitan sedangkan 41 % pegunungan Pertiwi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 2 m. Desa Tolau terdiri dari 3 dusun 3 RW dan 3 RT E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dengan jumlah KK 367 KK. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Litindu adalah sebagai berikut H3
1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah penduduk di Desa
Litindu yaitu dengan luas wilayah 34,13 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.083 orang dengan rata-rata
penduduk per Km² 32 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 565 orang dan perempuan sebanyak 518
orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Tolau adalah Petani, Nelayan, buruh dan pedagang kios,
guru, TNI Polri, tukang ojek, pensiunan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah
di Desa Litindu ada 1 buah TK swasta dengan guru yang mengajar sebanyak 4 orang dan murid 26 orang, 1
Sekolah Dasar dengan guru sebanyak 7 orang sedangkan murid sebanyak 101 orang. Fasilitas kesehatan di
Desa Tolau 1 Puskesmas Pembantu dan Tenaga Kesahatan di Desa Tolau 1 dukun bayi. Banyaknya tempat
ibadah Desa Litindu ada 1 mesjid dan 2 gereja. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Tolau yaitu 1 Lapangan
Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli. Banyaknya usaha jasa di Desa Tolau I uasaha Jasa bengkel dan service
mobil, 5 usaha jasa pertukangan/mebel, 1 usaha jasa pandai besi. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM dfi
desa Tolau ada 230 pelanggan Listrik PLN dan 550 PDAM. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya 6 permanen, 110 semi permanen, 8 gubuk, 23 dari kayu, 3 panggung. Perdagangan di desa
Tolau 1 Toko, 7 Kios, 5 warung. Banyaknya jembatan di Desa Tolau 2 jembatan permanen, dengan panjang
jembatan 6 m. Untuk sarana transportasi di Desa tolau Truck, pick up, mobil pribadi, sepeda motor.

Buol Palele Kwala Besar Secara geografis luas wilayah Desa Kwala Besar yaitu 35,27 Km ² Desa Kwala Besar merupakan desa Bahan Galian Emas
swakarya jarak ke ibukota kecamatan 2 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Kwala Besar PT. Bina Daya Lahan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 35 % berupa daratan, 30 % perbukitan sedangkan 35 Pertiwi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 3 m. Desa Kwala Besar terdiri dari 3 dusun E3, F1, F2, F3, H1, H2,
3 RW dan 8 RT dengan jumlah KK 571 KK. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Kwala Besar H3
adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah
penduduk di Desa Kwala Besar yaitu dengan luas wilayah 35,27 Km² jumlah penduduk sebanyak 2.139
orang dengan rata-rata penduduk per Km² 61 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.109 orang dan
perempuan sebanyak 1.030 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Litindu adalah Petani,
Nelayan, buruh bangunan dan pedagang kios, guru, TNI Polri, PNS, tukang ojek, pensiunan, pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Kwala Besar ada 2 buah TK swasta dengan
guru yang mengajar sebanyak 6 orang dan murid 41 orang, 2 Sekolah Dasar dengan guru sebanyak 14
orang sedangkan murid sebanyak 329 orang, 1 Mts dengan guru sebanyak 9 orang dan murid 84 orang .
Fasilitas kesehatan di Desa Kwala Besar 1 Puskesmas Pembantu dan Tenaga Kesahatan di Desa Kwala Besar
1 Bidan Desa, 1 dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Kwala besar ada 3 mesjid dan 1 gereja.

164
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Fasilitas olah raga yang ada di Desa Kwala Besar yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli.
Banyaknya usaha jasa di Desa Kwala Besar 1 industri kecil, 1 usaha Jasa bengkel motor , 11 usaha jasa
pertukangan/mebel, 7 usaha jasa penjahit, 1 usaha jasa tukang cukur, 1 usaha jasa pandai besi. Banyaknya
pelanggan PLN dan PDAM fi desa Kwala besar ada 447 pelanggan Listrik PLN dan 405 PDAM. Jumlah
bangunan tempat tinggal menurut klasifikasinya 42 permanen, 439 semi permanen, 15 gubuk, 72 dari kayu,
27 panggung. Perdagangan diDesa Kwala Besar 31 Toko, 27 Kios, 15 warung. Banyaknya jembatan di Desa
Tolau 3 jembatan permanen, dengan panjang jembatan 132 m. Untuk sarana transportasi di Desa tolau
Truck, pick up, mobil pribadi, sepeda motor.

Buol Palele Dopalak Secara geografis luas wilayah Desa Dopalak yaitu 10,16 Km ² Desa Dopalak merupakan desa swakarya Bahan Galian Emas
jarak ke ibukota kecamatan 0,5 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Dopalak terdiri dari 3 dusun, PT. Bina Daya Lahan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
3 RW dan 8 RT dengan jumlah KK 111 KK. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Dopalak Pertiwi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
penduduk di Desa Dopalak yaitu dengan luas wilayah 10,16 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.123 orang H3
dengan rata-rata penduduk per Km² 111 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 575 orang dan
perempuan sebanyak 548 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Dopalak adalah Petani,
Nelayan, guru, TNI Polri, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa
Dopalak ada 1 buah TK dengan guru yang mengajar sebanyak 4 orang dan murid 43 orang, 1 Sekolah
Dasar dengan guru sebanyak 8 orang sedangkan murid sebanyak 154 orang. Fasilitas kesehatan di Desa
Dopalak 1 Puskesmas Pembantu dan Tenaga Kesahatan di Dopalak 2 dukun bayi. Banyaknya tempat
ibadah Desa Dopalak ada 3 mesjid dan 1 gereja. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Dopalak yaitu 1
Lapangan Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli. Banyaknya usaha jasa di Desa Dopalak 1 industri kecil, 1 usaha
Jasa bengkel motor , 1 usaha jasa bengkel sepeda, 5 usaha jasa pertukangan/mebel, 5 usaha jasa
penjahit, 5 usaha jasa tukang cukur 1 usaha jasa pandai besi. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa
Dopalak ada 215 pelanggan Listrik PLN dan 468 PDAM. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya 12 permanen, 134 semi permanen, 12 dari kayu, 7 panggung. Perdagangan di Desa Dopalak 2
Toko, 15 Kios, 2 warung. Banyaknya jembatan di Desa Tolau 1 jembatan permanen, dengan panjang
jembatan 15 m. Untuk sarana transportasi di Desa tolau Truck, pick up, mobil pribadi, sepeda motor.

Buol Palele Barat Hulubalang Secara geografis luas wilayah Desa Hulubalang yaitu 35 Km ² Desa Hulubalang merupakan desa swakarya Bahan Galian Emas
jarak ke ibukota kecamatan 10 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Hulubalang berdasarkan PT. Bina Daya Lahan A1, A2, A3, B1, B2, C1,
bentuk permukaan tanah morfologinya 5 % berupa daratan, 15 % perbukitan sedangkan 80 % Pertiwi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 2 m. Desa Hulubalang terdiri dari 3 dusun 3 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
RW dan 6 RT dengan jumlah KK 164 KK. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Hulu Balang H3
adalah sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 15 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah
penduduk di Desa Hulubalang yaitu dengan luas wilayah 35 Km² jumlah penduduk sebanyak 760 orang
dengan rata-rata penduduk per Km² 28 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 395 orang dan
perempuan sebanyak 365 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Hulubalang adalah Petani,
Nelayan, buruh bangunan dan pedagang kios, guru, TNI Polri, PNS, tukang ojek, pensiunan, pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Hulubalang ada 1 buah TK swasta dengan
guru yang mengajar sebanyak 5 orang dan murid 45 orang, 1 Sekolah Dasar dengan guru sebanyak 9 orang
sedangkan murid sebanyak 100 orang, 1 SMP dengan guru sebanyak 2 orang dan murid 55 orang . Fasilitas
165
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kesehatan di Hulubalang Besar 1 Poskesdes dan Tenaga Kesahatan di Desa Hulubalang 1 Bidan Desa, 1
Dukun Bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Hulubalang ada 2 mesjid dan 1 gereja. Fasilitas olah raga yang
ada di Desa Hulu Balang yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 1 Lapangan Bola Voli. Banyaknya usaha jasa di Desa
Hulu Balang 1 industri kecil, 1 usaha Jasa bengkel motor , 11 usaha jasa pertukangan/mebel, 7 usaha jasa
penjahit, 1 usaha jasa tukang cukur, 1 usaha jasa pandai besi. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM fi desa
Hulu balang ada 447 pelanggan Listrik PLN dan 405 PDAM. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya 42 permanen, 439 semi permanen, 15 gubuk, 72 dari kayu, 27 panggung. Perdagangan di
Desa Hulubalang 31 Toko, 27 Kios, 15 warung. Banyaknya jembatan di Desa Hulubalang 3 jembatan
permanen, dengan panjang jembatan 132 m. Untuk sarana transportasi di Desa tolau Truck, pick up, mobil
pribadi, sepeda motor.

Toli Toli Galang Lakatan Secara geografis luas wilayah Desa Lakatan yaitu 18 Km ² Desa Laktan merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 9 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Lakatan berdasarkan bentuk Tembaga
permukaan tanah morfologinya 40 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan 50 % pegunungan PT. Abacus Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 23 m. Desa Lakatan terdiri dari 4 dusun dan 8 RT dengan Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
jumlah KK 164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Lakatan adalah sebagai berikut 1 LKMD , E3, F1, F2, F3, H1, H2,
1 LPMD dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 8 Bnkamdes. Jumlah penduduk di Desa Lakatan H3
yaitu dengan luas wilayah 18 Km² jumlah penduduk sebanyak 3.202 orang terdiri dari 747 Rumah Tangga
dengan rata-rata penduduk per Km² 175 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.601 orang dan
perempuan sebanyak 1.601 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Lakatan adalah Petani
Pemilik, Petani Penggarap, Angkutan, Pengusaha, Nelayan, Pedagang, Pegawai, pertanian, perkebunan,
peternakan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Lakatan ada 1 buah TK, 4 Sekolah Dasar, 1 SMP dan, 1
SMA . Fasilitas kesehatan di Desa Lakatan 1 Puskesmas Pembantu, 1 Poskesdes/Polindes, 3 Posyandu dan
Tenaga Kesahatan di Desa Lakatan ada 3 Mantri kesehatan, 1 Bidan Desa dan 1 Dukun Bayi. Banyaknya
tempat ibadah Desa Lakatan ada 6 mesjid, 2 Mushola, 1 gereja. Fasilitas olah raga yang ada di Desa
Lakatan yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 3 Lapangan Bola Voli. Banyaknya usaha jasa di Desa Lakatan 1
industri Kecil, 1 Industri makro, 9 usaha jasa roti, 7 usaha jasa bengkel motor, 17 usaha jasa tukang
batu/kayu, 9 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa salon/tukang gunting, 12 usaha jasa menganyam rumah
tangga. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di desa Lakatan ada 669 pelanggan Listrik PLN, 1 Non PLN,
112 tanpa listrik Non PLN dan 5 Gardu Listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut klasifikasinya 358
permanen, 212 semi permanen, 156 panggung. Perdagangan di Desa Lakatan 5 Toko, 29 Kios, 3 warung.
Banyaknya jembatan di Desa Lakatan 2 jembatan permanen, dengan panjang jembatan 30 m. Untuk
sarana transportasi di Desa Lakatan angkutan darat. Untuk tempat wisata di Kecamatan Galang ada di Desa
Lalos yang sudah dikelola Pantai lalos, Piajr Beach Malane Beach, Desa sabang yaitu Pantai Sabang, Desa
Tinigi tempat wisata yang belum dikelola Permandian Air Panas, Desa Bajungan tempat wisata yang belum
dikelola Wisata bahari, Desa Malangga wisata yang belum dikelola wisata Air Jatuh dan Bendungan.

Toli Toli Galang Tinigi Secara geografis luas wilayah Desa Tinigi yaitu 10,5 Km ² Desa Tinigi merupakan desa Swasembada jarak Bahan Galian
ke ibukota kecamatan 8 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tinigi berdasarkan bentuk Tembaga
permukaan tanah morfologinya 45 % berupa daratan, 15 % perbukitan sedangkan 40 % pegunungan PT. Abacus Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 30 m. Desa Tinigi terdiri dari 6 dusun dengan jumlah KK Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Oyak adalah sebagai berikut 1 LKMD , 1 LPMD, dan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
166
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 9 Bakamdes. Jumlah penduduk di Desa Oyak yaitu dengan luas H3
wilayah 10,5 Km² jumlah penduduk sebanyak 4,542 orang dengan jumlah runah tangga 1.071 RT dengan
kepadatan penduduk rata-rata per Km² 428 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 2.345 orang dan
perempuan sebanyak 2.217 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Tinigi adalah Petani pengarap,
petani pemilik, angkutan, pengusaha, pensiunan, pedagang, pegawai, pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Tinigi ada 2 buah TK, 3 SD, 1 SLTP, 1 SLTA. Fasilitas kesehatan di Desa
Tinigi 1 Puskesmas Pembantu, 1 Poskesdes dan 3 Posyandu. Tenaga Kesahatan di Desa Tinigi 1 Bidan Desa,
3 Mantri Kesehatan dan 1 dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Tinigi ada 7 Mesjid dan 2 Musholla.
Banyaknya usaha jasa di Desa Tinigi 1 Industri kecil dan 36 industri Mikro, 2 Indsutri Keripik, 7 Industri
Gula Merah, 25 Industri Roti/kue, 2 usaha jasa bengkel mobil, 10 usaha jasa bengkel motor, 10 usaha jasa
bengkel sepeda, 3 bengkel usaha service radio/tape, 45 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa tukang
kayu, 1 usaha jasa salon/tukang gunting. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di desa Tinigi ada 1.284
pelanggan Listrik PLN, 6 Non PLN, 50 Tanpa Listrik dan 3 Gardu Listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal
menurut klasifikasinya 412 permanen, 209 semi permanen, 111 dari kayu, 309 panggung. Perdagangan di
Desa Tinigi 4 Toko, 54 Kios, 5 warung. Banyaknya jembatan di Desa Tinigi 7 jembatan permanen. Untuk
sarana transportasi di Desa Tinigi dengan angkutan umum dan pribadi.

Toli Toli Dampal Utara Bambapula Secara geografis luas wilayah Desa Bambapula yaitu 29 Km ² Desa Bambapula merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 5 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bambapula Tembaga
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 85 % berupa daratan, 5 % perbukitan sedangkan 10 PT. Abacus Minerls A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 140 m. Desa Bambapula terdiri dari 5 Havester C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dusun dan 10 RT dengan jumlah KK 164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bambapula E3, F1, F2, F3, H1, H2,
adalah sebagai berikut 1 BPD , 1 Mudes LMD, dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 H3
Bakamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Oyak yaitu dengan luas wilayah 29 Km² jumlah penduduk
sebanyak 2.140 orang dengan jumlah rumah tangga 491 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km²
74 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.055 orang dan perempuan sebanyak 1.084 orang.
Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Bambapula adalah pertanian, pertambangan/penggalian, industry
pengolahan, listrik/air minum, konstruksi/bangunan, perdagangan, restoran dan hotel angkutan dan
kumunikasi, penyewaan rumah, pemerintahjan dan pertahanan, usaha jasa jasa . Banyaknya sekolah di
Desa Tinigi ada 1 TK, 4 SD, 1 SLTP, 10 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Bambapula 1
Puskesmas Pembantu dan 1 Posyandu. Tenaga Kesahatan di Desa Bambapula 1 Bidan Desa, 1 perawat
kesehatan. Banyaknya tempat ibadah Desa Tinigi ada 3 Mesjid dan 1 Musholla. Banyaknya usaha jasa di
Desa Bambapulai 36 Industri kecil dan 30 industri kerajinan, 3 usaha jasa bengkel motor, 23 usaha jasa
tukang batu/kayu, 2 usaha jasa salon/tukang gunting. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di desa Tinigi
ada 455 pelanggan Listrik PLN dan 4 Gardu Listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut klasifikasinya
412 permanen, 209 semi permanen, 111 dari kayu, 309 panggung. Perdagangan di Desa Bambapula 1
pasar, 8 Toko, 21 Kios, 5 warung. Banyaknya jembatan di Desa Bambapula 2 jembatan permanen dan 1
semi permanen. Untuk sarana transportasi di Desa Bambapula dengan angkutan umum dan
pribadi.Transportasi di DEsa bambapula menggunakan angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Dampal Utara Tompoh Secara geografis luas wilayah Desa Tompoh yaitu 17 Km ² Desa Tompoh merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 12 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tompoh berdasarkan bentuk Molybdenum
permukaan tanah morfologinya 70 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan 20 % pegunungan PT. Abacus Minerls A1, A2, A3, B1, B2, C1,

167
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 325 m. Desa Bambapula terdiri dari 3 dusun dan 6 RT Havester C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dengan jumlah KK 164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bambapula adalah sebagai E3, F1, F2, F3, H1, H2,
berikut 1 BPD , 1 Mudes LMD, dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 Bakamdes, 1 H3
Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Tompo yaitu dengan luas wilayah 17 Km² jumlah penduduk sebanyak
1.070 orang dengan jumlah rumah tangga 248 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 63 orang
dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 546 orang dan perempuan sebanyak 524 orang. Pekerjaan yang
dilakukan oleh penduduk Tompoh adalah pertanian, pertambangan/penggalian, industry pengolahan,
listrik/air minum, konstruksi/bangunan, perdagangan, restoran dan hotel angkutan dan kumunikasi,
penyewaan rumah, pemerintahjan dan pertahanan, usaha jasa jasa . Banyaknya sekolah di Desa Tompoh
ada 2 SD, 1 SLTP, 6 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Tompoh 1 Puskesmas Pembantu
dan 1 Polindes. Tenaga Kesahatan di Desa Tompoh 1 Bidan Desa, 1 perawat kesehatan. Banyaknya tempat
ibadah Desa Tompoh ada 1 Mesjid. Banyaknya usaha jasa di Desa Tompoh 18 Industri kecil, 1 usaha jasa
bengkel motor, 11 usaha jasa tukang batu/kayu, 1 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha jasa salon/tukang
gunting. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di desa Tompoh ada 280 pelanggan Listrik PLN. Jumlah
bangunan tempat tinggal menurut klasifikasinya 412 permanen, 209 semi permanen, 111 dari kayu, 309
panggung. Perdagangan di Desa Tompoh 1 pasar, 8 Toko, 21 Kios, 5 warung. Banyaknya jembatan di Desa
Tompoh 28 jembatan permanen, 237 semi permanen, 4 kayu, 22 Gubuk, 109 panggung. Untuk sarana
transportasi di Desa Tompoh dengan angkutan umum dan pribadi.Transportasi di Desa Tompoh
menggunakan angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Dampal Utara Banagan Secara geografis luas wilayah Desa Banagan yaitu 41,68 Km ² Desa Banagan merupakan desa Swasembada Bahan Galian A1, A2, A3, B1, B2, C1,
jarak ke ibukota kecamatan 26 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Banagan berdasarkan bentuk Tembaga C2, C3, C4, D1, E1, E2,
permukaan tanah morfologinya 55 % berupa daratan, 15 % perbukitan dan 30 % pegunungan dengan Bahan Galian E3, F1, F2, F3, H1, H2,
ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 125 m. Desa Banagan terdiri dari 5 dusun dan 10 RT. Molybdenum H3
Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Banagan adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 Mudes LMD, 1 PT. Sandiego Multi
PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 Bankamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Resources
Banagan yaitu dengan luas wilayah 41,68 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.292 orang dengan jumlah PT. San Abacus
rumah tangga 301 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 48 orang dimana terdiri dari laki-laki Mineral
sebanyak 673 orang dan perempuan sebanyak 620 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk
Banagan adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan,
industry, buruh , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Banagan ada 1 TK, 4 SD, 6 Gugus Depan Pramuka.
Fasilitas kesehatan di Desa Banagan 1 Puskesmas Pembantu, 1 Polindes dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan
Desa dan 1 perawat Kesehatan. Banyaknya tempat ibadah Desa Banagan ada 4 Mesjid. Banyaknya usaha
jasa di Desa Banagan 16 industri kecil, 1 Usaha jasa bengkel mobil, 2 usaha jasa bengkel motor, 11 usaha
jasa tukang batu/kayu, 2 usaha jasa Tukang Jahit. Banyaknya Pelanggan Listrik PLN di Desa Banagan 221
pelanggan PLN dan 48 Pelanggan Non PLN dan 3 gardu listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal 21
permanen, 157 semi permanen, 41 bangunan kayu, 54 bangunan gubuk, 333 bangunan panggung. Jumlah
pelanggan listrik 249 pelanggan PLN, 55 pelanggan Non PLN dan 2 gardu listrik. Perdagangan di Desa
Banagan 20 Kios, 17 warung . Banyaknya jembatan di Desa Banagan 4 jembatan permanen, 2 jembatan
semi permanen dengan panjang jembatan 65 m. Untuk sarana transportasi di Desa Malulu dengan
angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Dampal Utara Kabinuang Secara geografis luas wilayah Desa Kabinuang yaitu 13 Km ² Desa Kabinuang merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 3 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Kabinuang Tembaga

168
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 60 % berupa daratan, 25 % perbukitan sedangkan 15 PT. Sandiego Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 280 m. Desa Kabinuang terdiri dari 3 Resources C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dusun dan 6 RT dengan jumlah KK 164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Kabinuang E3, F1, F2, F3, H1, H2,
adalah sebagai berikut 1 BPD , 1 Mudes LMD, dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 H3
Bakamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Kabinuang yaitu dengan luas wilayah 29 Km² jumlah
penduduk sebanyak 1.142 orang dengan jumlah rumah tangga 286 RT dengan kepadatan penduduk rata-
rata per Km² 88 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 600 orang dan perempuan sebanyak 542
orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Kabinuang adalah pertanian, pertambangan/penggalian,
industry pengolahan, listrik/air minum, konstruksi/bangunan, perdagangan, restoran dan hotel angkutan
dan kumunikasi, penyewaan rumah, pemerintahan dan pertahanan, usaha jasa jasa . Banyaknya sekolah di
Desa Kabinuang ada 2 SD,1 SLTP, 6 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Kabinuang 1
Puskesmas Pembantu dan 1 Polindes. Tenaga Kesahatan di Desa Kabinuang 1 Bidan Desa, 1 perawat
kesehatan. Banyaknya tempat ibadah Desa Kabinuang ada 4 Mesjid. Banyaknya usaha jasa di Desa
Kabinuang 16 Industri kecil, 1 usaha jasa bengkel mobil, 2 usaha jasa bengkel motor, 1 usaha jasa service
radio, 11 usaha jasa tukang batu/kayu, 2 usaha jasa tukang bjahit, 1 usaha jasa salon/tukang gunting.
Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Kabinuang ada 220 pelanggan Listrik PLN , 48 Pelanggan Non
PLN3dan 4 Gardu Listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut klasifikasinya 21 permanen, 157 semi
permanen, 41 dari kayu, 54 gubuk, 333 panggung. Perdagangan di Desa Kabinuang 1 pasar, 20 Kios, 17
warung. Banyaknya jembatan di Desa Kabinuang 4 jembatan permanen dan 4 semi permanen, 1 darurat .
Untuk sarana transportasi di Desa Kabinuang dengan angkutan umum dan pribadi , angkutan darat dan
angkutan sungai.
Toli Toli Dampal Selatan Mimbala Secara geografis luas wilayah Desa Mimbala yaitu 32,60 Km ² Desa Mimbala merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 8 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Mimbala berdasarkan bentuk Molybdenum
permukaan tanah morfologinya 30 % berupa daratan, 45 % perbukitan dengan ketinggian dari permukaan PT. Abacus Minerals A1, A2, A3, B1, B2, C1,
laut setinggi 750 m. Desa Mimbala terdiri dari 4 dusun dan 4 RT dengan jumlah KK 164. Organisasi Havester C2, C3, C4, D1, E1, E2,
kelembagaan kemasyarakatan di Desa Mimbala adalah sebagai berikut 1 BPD , 1 LPMD, dan 1 PKK . E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 6 Bakamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Mimbala H3
yaitu dengan luas wilayah 32,60 Km² jumlah penduduk sebanyak 990 orang dengan jumlah rumah tangga
238 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 4 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 505
orang dan perempuan sebanyak 485 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Mimbala adalah
pertanian, pertambangan/penggalian, industry pengolahan, listrik/air minum, konstruksi/bangunan,
perdagangan, restoran dan hotel angkutan dan kumunikasi, penyewaan rumah, pemerintahan dan
pertahanan, usaha jasa jasa . Banyaknya sekolah di Desa Mimbala ada 1 TK, 1 SD,1 SLTP, 2 Gugus Depan
Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Mimbala 1 Puskesmas Pembantu dan 1 Polindes. Tenaga Kesahatan di
Desa Mimbala 1 Mantri Kesehatan, 1 dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Mimbala ada 1 Mesjid
dan 1 Musholla. Banyaknya usaha jasa di Desa Mimbala 5 Industri kerajinan, 1 usaha jasa bengkel mobil, 13
usaha jasa tukang batu/kayu. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Mimbala ada 210 pelanggan
Listrik PLN , 2 Pelanggan Non PLN dan 1 Gardu Listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal menurut
klasifikasinya 72 permanen, 79 semi permanen, 81 panggung. Perdagangan di Desa Mimbala 1 pasar, 18
Kios. Banyaknya jembatan di Desa Mimbala 2 jembatan permanen total panjang jembatan 24 m . Untuk
sarana transportasi di Desa Mimbala dengan angkutan umum dan pribadi , angkutan darat dan angkutan
sungai.
Toli Toli Baolan Tambun Secara geografis luas wilayah Desa Tambun yaitu 19,70 Km ² Desa Tambun merupakan desa Swasembada Bahan galian Tembaga

169
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
jarak ke ibukota kecamatan 6 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tambun berdasarkan bentuk PT. Global Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
permukaan tanah morfologinya 65 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan 25 % pegunungan Sinergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 25 m. Desa Tambun terdiri dari 14 RT dengan jumlah KK E3, F1, F2, F3, H1, H2,
164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Tambun adalah sebagai berikut 1 P.Tiwi, 1 LKMD, 1 H3
LMD, dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 16 hansip. Jumlah penduduk di Desa Tambun yaitu
dengan luas wilayah 19,70 Km² jumlah penduduk sebanyak 3.461 orang dengan jumlah rumah tangga 772
RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 176 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.866
orang dan perempuan sebanyak 1.595 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Tambun adalah
perternakan, industry, buruh, angkutan, pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan,
perdagangan, perkebunan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Tambun ada 2 TK, 4 SD,1 SLTP, 1 SMA, 3
Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Tambun dan Tenaga Kesahatan di Desa Tambun 2
Dokter, 10 Bidan Desa, 8 Mantri Kesehatan, 1 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Tambun ada 2
Mesjid, 5 Musholla, 1 Gerja.. Banyaknya usaha jasa di Desa Tambun28 Industri kecil, 40 Industri Kerajinan,
5 usaha jasa bengkel motor,5 usaha jasa bengkel sepeda, 19 usaha jasa tukang batu/kayu, 8 usaha jasa
tukang jahit, 5 usaha jasa salon/tukang gunting, 11 usaha menyulam tangan. Banyaknya pelanggan PLN dan
PDAM di Desa Tambun ada 600 pelanggan Listrik PLN dan 2 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Tambun 1
pasar, 26 Toko, 56 Kios, 27 warung. Banyaknya jembatan di Desa Tambun 7 jembatan permanen dengan
total panjang jembatan 118,87 m . Untuk sarana transportasi di Desa Tambun dengan angkutan umum dan
pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Ogodeide Buga Secara geografis luas wilayah Desa Buga yaitu 64,09 Km ² Desa Buga merupakan desa Swadaya jarak ke Bahan Galian tembaga
ibukota kecamatan 16 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Buga berdasarkan bentuk permukaan PT. Global Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
tanah morfologinya 40 % berupa daratan, 20 % perbukitan sedangkan 40 % pegunungan dengan Sinergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 500 m. Desa Buga terdiri dari4 dusun dan 6 RT dengan jumlah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
KK 164. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Buga adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 Mudes LMD, H3
dan 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 8 hansip, 7 Bankamdes, 1 Babin, 1 Babinkamtibnas. Jumlah
penduduk di Desa Buga yaitu dengan luas wilayah 64,09 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.670 orang
dengan jumlah rumah tangga 394 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 4 orang dimana terdiri
dari laki-laki sebanyak 869 orang dan perempuan sebanyak 801 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh
penduduk Tambun adalah petani pemilik, petani penggarap, nelayan, pedagang, pegawai, perternakan,
industry, buruh, , angkutan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan .
Banyaknya sekolah di Desa Buga ada 3 SD,1 SLTP, 3 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa
Buga 1 Puskesmas pembantu dan Tenaga Kesahatan di Desa Buga 1 Bidan Desa, 1 Mantri Kesehatan, 5
Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Buga ada 3 Mesjid, 2Musholla. Banyaknya usaha jasa di Desa
Buga 40 Industri Kerajinan, 1 usaha jasa bengkel motor, 11 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa
tukang jahit, 12 usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 16 permanen, 27
semimpermanen dan 380 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa buga ada 101
pelanggan Listrik PLN, 259 Pelanggan Non PLN/Surya dan 5 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Buga 1
pasar, 19 Kios, 2 warung. Banyaknya jembatan di Desa Buga 3 jembatan permanen, 1 Semi permanen
dengan total panjang jembatan 80 m. Untuk sarana transportasi di Desa Buga dengan angkutan umum,
pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Baolan Dadakitan Secara geografis luas wilayah Desa Dadakitan yaitu 144,87 Km ² Desa Dadakitan merupakan desa Bahan Galian tembaga

170
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 11 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Dadakitan PT. Global Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 30 % berupa daratan,15 % perbukitan sedangkan 55 Sinergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 34 m. Desa Dadakitan terdiri dari 5 dusun E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dan 24 RT. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Dadakitan adalah sebagai berikut 1 P.Tiwi, 1 H3
LKMD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 8 hansip, 7 Bankamdes, 1 Babin, 1
Babinkamtibnas. Jumlah penduduk di Desa Dadakitan yaitu dengan luas wilayah 144,87 Km² jumlah
penduduk sebanyak 2.994 orang dengan jumlah rumah tangga 730 RT dengan kepadatan penduduk rata-
rata per Km² 4 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.574 orang dan perempuan sebanyak 1.420
orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Dadakitan adalah petani pemilik, petani penggarap, petani
penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, angkutan, pengusaha, pensiunan, pertanian,
konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan. Banyaknya sekolah di Desa Dadakitan ada 2
TK, 3 SD,1 SLTP, 4 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Dadakitan 1 Puskesmas pembantu
dan Tenaga Kesahatan 2 Bidan Desa, 2 mantri kesehatan, 1 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa
Dadakitan ada 6 Mesjid. Banyaknya usaha jasa di Desa Dadakitan 4 industri kecil, 11 Industri Kerajinan, 6
usaha jasa bengkel motor, 45 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa Salon,13
usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 127 permanen, 318 semimpermanen, 14
gubuk,dan 203 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Dadakitan ada 563 pelanggan
Listrik PLN, 38 Pelanggan Non PLN/Surya dan 3 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Dadakitan 1 pasar, 19
Kios, 2 warung. Banyaknya jembatan di Desa Dadakitan 3 jembatan permanen dengan total panjang
jembatan 49,48m . Untuk sarana transportasi di Desa Dadakitan dengan angkutan umum, pribadi, angkutan
darat dan angkutan sungai.

Buntuna Ring 2 PT. Global Akses E1, E2


Sinergi
Tobolit Ring 2 PT. Global Akses E1, E2
Sinergi
Ogodeide Ogodeide Ring 2 PT. Global Akses E1, E2
Sinergi
Baolan Baolan Ring 2 PT. Global E1, E2
AksesSinergi
Toli Toli Lampasio Lampasio Secara geografis luas wilayah Desa Lampasio yaitu 144,87 Km ² Desa Lampasio merupakan desa Swadaya Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 8 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Lampasio berdasarkan bentuk Tembaga
permukaan tanah morfologinya 65 % berupa daratan, 20 % perbukitan sedangkan 15 % pegunungan PT. Global Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 57 m. Desa Lampasio terdiri dari 6 dusun dan 25 RT. Sinergi C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Lampasio adalah sebagai berikut 1 LPM, 1 BPD, 12 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Bamkamdes, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah penduduk di Desa Lampasio H3
yaitu dengan luas wilayah 99 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.959 orang dengan jumlah rumah tangga
470 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 23 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.574
orang dan perempuan sebanyak 1.420 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Lampasio adalah
petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, ,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan .
Banyaknya sekolah di Desa Lampasio ada 2 Paud, 3TK, 4 SD, 1 SLTP, 3 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas

171
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kesehatan di Desa Lampasio ada 1 Puskesmas, 1 Puskesmas pembantu, 1 Poskesdes, 1 Polindes, 1
Posyandu dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa, 1 Dokter,1 mantri kesehatan, 2 Dukun bayi. Banyaknya
tempat ibadah Desa Lampasio ada 9 Mesjid. Banyaknya usaha jasa di Desa Lampasio 2 industri sedang, 5
industri kecil, 12 industri kerajinan, 1 industri kripik, 2 industri gula merah, 8 industri roti/kue, 2 usaha jasa
bengkel motor, 37 usaha jasa tukang batu/kayu, 2 usaha jasa tukang jahit , 15 usaha menyulam tangan.
Jumlah bangunan tempat tinggal 177 permanen, 162 semi permanen, 26 kayu, dan 366 panggung.
Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Lampasio ada 396 pelanggan Listrik PLN, 170 Pelanggan
Non PLN/Surya, 64 bukan listrik dan 4 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Lampasio 43 Kios, 4 warung.
Banyaknya jembatan di Desa Lampasio 4 jembatan permanen, 2 semi permanen, 1 darurat dengan total
panjang jembatan 55 m . Untuk sarana transportasi di Desa Lampasio dengan angkutan umum, pribadi ,
angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dampal Selatan Bangkir Secara geografis luas wilayah Desa Bangkir yaitu 30,71 Km ² Desa Bangkir merupakan desa Swasembada Bhan Galian
dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bangkir berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 75 Molybdenum
% berupa daratan, 25 % perbukitan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 100 m. Desa Bangkir PT. Ina Abacus Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
terdiri dari 8 dusun, 8 RW dan 16 RT. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Bangkir adalah C2, C3, C4, D1, E1, E2,
sebagai berikut 1 BPD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 12 hansip, 8 Bankamdes, 1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Babin. Jumlah penduduk di Desa Bangkir yaitu dengan luas wilayah 30,71 Km² jumlah penduduk sebanyak H3
3.334 orang dengan jumlah rumah tangga 810 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 108 PT. San Abacus A1, A2, A3, B1, B2, C1,
orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.646 orang dan perempuan sebanyak 1.688 orang. Pekerjaan Mineral C2, C3, C4, D1, E1, E2,
yang dilakukan oleh penduduk Bangkir adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, E3, F1, F2, F3, H1, H2,
pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, H3
konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Bangkir ada 1 TK,
5 SD, 1 SLTP, 1 SLTA, 4 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Bangkir 1 Puskesmas dan 1
Puskesmas pembantu. Banyaknya tenaga kesehatan 3 Bidan Desa, 12 Mantri Kesehatan, 4 Dukun Bayi.
Banyaknya tempat ibadah Desa Bangkir ada 4 Mesjid dan 2 Mushola. Banyaknya usaha jasa di Desa
Bangkir 9 industri kecil, 9 Industri Kerajinan, 2 usaha jasa bengkel mobil, 6 usaha jasa bengkel motor, 2
usaha jasa service Radio/Tape, 39 usaha jasa tukang batu/kayu, 4 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa
Salon,13 usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 258 permanen, 277 semi permanen, 14
gubuk, 459 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Bangkir ada 884 pelanggan Listrik PLN
dan 6 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Bangkir 9 pasar,62 Kios, 29 warung. Banyaknya jembatan di
Desa Bangkir 2 jembatan permanen dengan total panjang jembatan 62 m . Untuk sarana transportasi di
Desa Bangkir dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Damplas Selatan Soni Secara geografis luas wilayah Desa Soni yaitu 36,80 Km ² Desa Soni erupakan desa Swasembada jarak ke Bahan Galian
ibukota kecamatan 3 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Soni berdasarkan bentuk permukaan Molybdenum
tanah morfologinya 79 % berupa daratan, 21 % perbukitan dengan ketinggian dari permukaan laut PT. Ina Abacus Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
setinggi 100 m. Desa Soni terdiri dari 6 dusun, 6 RW dan 12 RT. Organisasi kelembagaan Pemerintahan C2, C3, C4, D1, E1, E2,
di Desa Soni adalah sebagai berikut 1 P.Tiwi, 1 LKMD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu E3, F1, F2, F3, H1, H2,
12 hansip, 6 Bankamdes, 1 Babin. Jumlah penduduk di Desa Soni yaitu dengan luas wilayah 36,80 Km² H3
jumlah penduduk sebanyak 3.334 orang dengan jumlah rumah tangga 886 RT dengan kepadatan
penduduk rata-rata per Km² 108 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.747 orang dan perempuan
sebanyak 1.688 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Soni adalah petani pemilik, petani

172
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, , angkutan,pengusaha,
pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di
Desa Dadkitan ada 3 TK, 5 SD,1 SLTP, 2 SMA dan 14 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa
Soni 1 Puskesmas pembantu dan 1 Polindes. Tenaga Kesahatan 1 Bidan Desa, 1 mantri kesehatan, 3
Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Soni ada 5 Mesjid dan4 Musholla. Banyaknya usaha jasa di
Desa Soni 7industri kecil, 7 Industri Kerajinan, 2 usaha jasa mobil, 6 usaha jasa bengkel motor, 22 usaha
jasa tukang batu/kayu, 4 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa Salon. Jumlah bangunan tempat tinggal 184
permanen, 217 semimpermanen. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Soni ada 862 pelanggan
Listrik PLN dan 4 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Soni 2 pasar, 16 Toko, 53 Kios, 16 warung.
Banyaknya jembatan di Desa Soni 2 jembatan permanen dengan total panjang jembatan 12 m . Untuk
sarana transportasi di Desa Soni dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Damplas Selatan Tampiala Secara geografis luas wilayah Desa Tampiala merupakan desa Swasembada jarak ke ibukota kecamatan Bahan Galian
4 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tampiala berdasarkan bentuk permukaan tanah Molybdenum
morfologinya 65 % berupa daratan, 35 % perbukitan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 100 PT. Ina Abacus Mining A1, A2, A3, B1, B2, C1,
m. Desa Dadkitan terdiri dari 6 dusun, 5 Rw dan 10 RT. Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Tampiala adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 LPMD , 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 12 hansip, 6 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Bankamdes, 1 Babin. Jumlah penduduk di Desa Tampiala yaitu sebanyak 1.780 orang dengan jumlah H3
rumah tangga 404 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 4 orang dimana terdiri dari laki-laki
sebanyak 891 orang dan perempuan sebanyak 890 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk
Tampiala adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan,
industry, buruh, , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Tampiala ada 2 TK, 1 SD,1 SLTP, 8 Gugus Depan
Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Tampiala 1 Puskesmas pembantu dan 1 Poskesde dan Tenaga
Kesahatan 1 Bidan Desa, 1 mantri kesehatan, 2 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Tampiala ada
2 Mesjid dan 1 Mushola. Banyaknya usaha jasa di Desa Tampiala 4 industri kecil, 5 Industri Kerajinan, 2
usaha jasa bengkel motor, 1 usaha jasa service radio/tape, 14 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa
tukang jahit, 1 usaha jasa tukang emas, 2 usaha jasa Salon. Jumlah bangunan tempat tinggal 106
permanen, 125 semimpermanen dan 171 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa
Ddakitan ada 5432 pelanggan Listrik PLN dan 2 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Dadakitan 1 pasar, 3
Toko, 25 Kios, 2 warung. Banyaknya jembatan di Desa Tampiala 2 jembatan permanen dengan total
panjang jembatan 34 m . Untuk sarana transportasi di Desa Tampiala dengan angkutan umum, pribadi ,
angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Ogowele Secara geografis luas wilayah Desa Ogowele yaitu 85,46 Km ² Desa Ogowele merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 18 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Ogowale Molybdenum
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 85 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan 5 PT. Indonesia Ekaristi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 10 m. Desa Ogowale terdiri dari 4 Alpha C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dusun. Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Ogowale adalah sebagai berikut 1 LPMD, 1 LMD, 1 PT. Dialnelsa E3, F1, F2, F3, H1, H2,
PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip. Jumlah penduduk di Desa Ogowale yaitu dengan luas Nusantara Abadi H3
wilayah 85,46 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.124 orang dengan jumlah rumah tangga 244 RT dengan
kepadatan penduduk rata-rata per Km² 10 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 574 orang dan

173
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
perempuan sebanyak 550 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Ogowale adalah petani pemilik,
petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, ,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan .
Banyaknya sekolah di Desa Ogowale ada 1 SD, 1 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa
Ogowale 1 Puskesmas pembantu, 5 Posyandu dan Tenaga Kesahatan 1 Bidan Desa, 1 Dukun bayi.
Banyaknya tempat ibadah Desa Ogowale ada 2 Mesjid, 1 Mushola, 1 Dukun bayi. Banyaknya usaha jasa di
Desa Ogowale 2 industri kecil, 21 Industri Kerajinan, 2 usaha jasa bengkel motor, 10 usaha jasa tukang
batu/kayu, 3 usaha jasa tukang jahit, 1 usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 127
permanen, 318 semimpermanen, 14 gubuk, dan 203 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di
Desa Ogowale ada 2 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Ogowale 3 Toko, 25 Kios, 7 warung. Banyaknya
jembatan di Desa Ogowale 1 jembatan permanen, 3 semi permanen, 1 darurat . Untuk sarana transportasi
di Desa Dadakitan dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Malomba Secara geografis luas wilayah Desa Malomba yaitu 144,87 Km ² Desa Malomba merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 9 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Malomba Molybdenum
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 75 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan PT. Indonesia Ekaristi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
15 % pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 15 m. Desa Malomba terdiri dari 4 Alpha C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dusun dan 8 RT. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Malomba adalah sebagai berikut 1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
LPMD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 4 hansip. Jumlah penduduk di Desa Malomba H3
yaitu dengan luas wilayah 87,31 Km² jumlah penduduk sebanyak 2.640 orang dengan jumlah rumah PT. Navara Westindo A1, A2, A3, B1, B2, C1,
tangga 596 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 30 orang dimana terdiri dari laki-laki C2, C3, C4, D1, E1, E2,
sebanyak 1.321 orang dan perempuan sebanyak 1.319 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Malomba adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, H3
industry, buruh, , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Malomba ada 1 TK, 3 SD, 1 SMP, 4 Gugus Depan
Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Malomba 1 Puskesmas pembantu dan Tenaga Kesahatan 1 Bidan
Desa, 1 mantri kesehatan, 1 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Malomba ada 4 Mesjid.
Banyaknya usaha jasa di Desa Malomba 2 industri kecil , 27 Industri Kerajinan, 5 usaha jasa bengkel
motor, 18 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa Salon,13 usaha menyulam
tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 127 permanen, 318 semimpermanen, 14 gubuk, dan 203
panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Malomba ada 2 Gardu Listrik. Perdagangan di
Desa Malomba 1 pasar, 5 toko, 36 Kios, 1 warung. Banyaknya jembatan di Desa Malomba 1 jembatan
permanen, 2 jembatan semi permanen, 1 jembatan darurat. Untuk sarana transportasi di Desa Dadakitan
dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Salumbia Secara geografis luas wilayah Desa Salumbia yaitu 25,64 Km ² Desa Salumbia merupakan desa Bahan Galian
swasembada kekota kecamatan dengan jarak 29 km dapat dilalui lewat darat, berdasarkan bentuk Tembaga dan Bijih
permukaan tanah morfologinya 75 % berupa daratan,10 % perbukitan sedangkan 15 % pegunungan Besi
dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 10 m. Desa Dadkitan terdiri dari 4 dusun dan 11 RT. PT. Ina Multi Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Salumbia adalah sebagai berikut 1 P.Tiwi, 1 LPMD, 1 LMD, 1 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 8 hansip. Jumlah penduduk di Desa Salumbia yaitu dengan luas E3, F1, F2, F3, H1, H2,
wilayah 25,64 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.932 orang dengan jumlah rumah tangga 450 RT dengan H3

174
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kepadatan penduduk rata-rata per Km² 75 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 985 orang dan PT. MBH Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
perempuan sebanyak 947 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Salumbia adalah petani pemilik, Resource C2, C3, C4, D1, E1, E2,
petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh, , E3, F1, F2, F3, H1, H2,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . H3
Banyaknya sekolah di Desa Salumbia ada 2 TK, 3 SD,1 SLTP, 4 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan
di Desa Salumbia 1 Puskesmas pembantu dan Tenaga Kesahatan 2 Bidan Desa, 2 mantri kesehatan, 1
Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Salumbia ada 3 Mesjid. Banyaknya usaha jasa di Desa
Salumbia 4 industri kecil, 41 Industri Kerajinan,1 usaha jasa bengkel mobil, 3 usaha jasa bengkel motor, 4
usaha jasa bengkel sepeda , 37 usaha jasa tukang batu/kayu, 7 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa Salon,15
usaha jasa menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 127 permanen, 318 semimpermanen, 14
gubuk, dan 203 panggung. Banyaknya pelanggan PLN dan PDAM di Desa Ddakitan ada 563 pelanggan
Listrik PLN, 38 Pelanggan Non PLN/Surya dan 2 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Dadakitan 1 pasar, 4
Toko, 24Kios, 1 warung. Banyaknya jembatan di Desa Salumbia 1 jembatan permanen, 1 jembatan semi
permanen, 1 jembatan darurat dengan total panjang jembatan 49,48m . Untuk sarana transportasi di Desa
Dadakitan dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Louk Manipi Secara geografis luas wilayah Desa Louk Manipi yaitu 16,02 Km ² Desa Louk Manipi merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 33 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Louk Manipi Tembaga dan Bijih
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 70 % berupa daratan,15 % perbukitan sedangkan 15 besi
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 30 m. Desa Louk Manipi terdiri dari 3 PT. Ina Multi Akses A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dusun . Organisasi kelembagaan Pemerimntahan di Desa Louk Manipi adalah sebagai berikut 1 LPMD, 1 C2, C3, C4, D1, E1, E2,
LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip. Jumlah penduduk di Desa Louk Manipi yaitu E3, F1, F2, F3, H1, H2,
dengan luas wilayah 16,02 Km² jumlah penduduk sebanyak 874 orang dengan jumlah rumah tangga 199 H3
RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 4 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 453 orang PT. MBH Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dan perempuan sebanyak 421 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Louk Manipi adalah petani Resouce C2, C3, C4, D1, E1, E2,
pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh , E3, F1, F2, F3, H1, H2,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . H3
Banyaknya sekolah di Desa Louk Manipi ada 2 SD, 1 SLTP. Fasilitas kesehatan di Desa Louk Manipi1
Puskesmas pembantu, 1 Poskesdes dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa dan 1 Dukun bayi. Banyaknya
tempat ibadah Desa Louk Manipi ada 2 Mesjid dan 1 gereja. Banyaknya usaha jasa di Desa Louk Manipi 1
industri kecil, 13 Industri Kerajinan, 1 usaha jasa bengkel motor, 4 usaha jasa tukang batu/kayu, 2 usaha
jasa tukang jahit, 2 usaha jasa Salon, 2 usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat tinggal 127
permanen, 318 semimpermanen, 14 gubuk, dan 203 panggung. Banyaknya gardu listrik PLN di Desa Louk
Manipi 1 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Louk Manipi 1 Toko, 28 Kios, 4 warung. Banyaknya jembatan
di Desa Louk Manipi 4 jembatan semi permanen. Untuk sarana transportasi di Desa Dadakitan dengan
angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Bambapun Secara geografis luas wilayah Desa Bambapun yaitu 128,18 Km ² Desa Bambapun merupakan desa Bahan galian Bijih Besi
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 33 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bambapun
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 85 % berupa daratan, 10 % perbukitan sedangkan 5 PT. MBH Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 10 m. Desa Bambapun terdiri dari 4 Resource C2, C3, C4, D1, E1, E2,
dusun dan 8 RT. Organisasi kelembagaan Pemerimntahan di Desa Bambapun adalah sebagai berikut 1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,

175
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
LPMD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 8 hansip. Jumlah penduduk di Desa Bambapun H3
yaitu dengan luas wilayah 128,18 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.290 orang dengan jumlah rumah
tangga 281 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 75 orang dimana terdiri dari laki-laki
sebanyak 651 orang dan perempuan sebanyak 639 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk
Bambapun adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan,
industry, buruh , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Bambapun ada 2 SD, 1 SLTA. Fasilitas kesehatan di
Desa Bambapun 1 Puskesmas pembantu, 1 Poskesdes, 4 Posyandu dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa, 1
mantri desa dan 1 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Bambapun ada 2 Mesjid. Banyaknya
usaha jasa di Desa Bambapun 4 industri sedang, 18 Industri Kerajinan, 4 usaha jasa bengkel motor, 13
usaha jasa tukang batu/kayu1 usaha jasa Salon, 2 usaha menyulam tangan. Jumlah bangunan tempat
tinggal 127 permanen, 318 semimpermanen, 14 gubuk, dan 203 panggung. Banyaknya gardu listrik PLN di
Desa Bambapun 1 Gardu Listrik. Perdagangan di Desa Bambapun 2 Toko, 35 Kios, 8 warung. Banyaknya
jembatan di Desa Bambapun 1jembatan permanen, 2 jembatan semi permanen, 2 jembatan darurat.
Untuk sarana transportasi di Desa Bambapun dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan
angkutan sungai.

Toli Toli Dondo Malulu Secara geografis luas wilayah Desa Malulu yaitu 16,02 Km ² Desa Malulu merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 2 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Malulu berdasarkan bentuk Molybdenum
permukaan tanah morfologinya 95 % berupa daratan, 5 % perbukitan dengan ketinggian dari permukaan
laut setinggi 0 - 15 m. Desa Bambapun terdiri dari 3 dusun dan 9 RT. Organisasi kelembagaan PT. Navara Westindo A1, A2, A3, B1, B2, C1,
Pemerimntahan di Desa Malulu adalah sebagai berikut 1 LPMD, 1 LMD, 1 PKK . Banyaknya personil C2, C3, C4, D1, E1, E2,
keamanan yaitu 8 hansip. Jumlah penduduk di Desa Bambapun yaitu dengan luas wilayah 16,02 Km² E3, F1, F2, F3, H1, H2,
jumlah penduduk sebanyak 1.226 orang dengan jumlah rumah tangga 289 RT dengan kepadatan H3
penduduk rata-rata per Km² 75 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 636 orang dan perempuan
sebanyak 590 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Malulu adalah petani pemilik, petani
penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh , angkutan,pengusaha,
pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di
Desa Malulu ada 1 SD, 1 SLTP. Fasilitas kesehatan di Desa Malulu 1 Poskesdes, 1 Posyandu dan Tenaga
Kesehatan 1 Bidan Desa dan 2 Dukun bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Malulu ada 1 Mesjid.
Banyaknya usaha jasa di Desa Malulu 2 industri sedang, 2 industri kecil, 36 Industri Kerajinan, 1 usaha jasa
bengkel mobil, 4 usaha jasa bengkel motor, 35 usaha jasa tukang batu/kayu, 7 usaha jasa Tukang Jahit, 2
usaha jasa Salon, 4 usaha menyulam tangan. Banyaknya gardu listrik PLN di Desa Malulu 1 Gardu Listrik.
Perdagangan di Desa Malulu 2 Toko, 12 Kios. Banyaknya jembatan di Desa Malulu 2 jembatan semi
permanen, 1 jembatan darurat. Untuk sarana transportasi di Desa Malulu dengan angkutan umum, pribadi ,
angkutan darat dan angkutan sungai.

Basidondo Sibaluton Secara geografis luas wilayah Desa Sibaluton yaitu 16,02 Km ² Desa Sibaluton merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 12 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Malulu Molybdenum
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 60 % berupa daratan, 20 % perbukitan dan 20 %
pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 500 m. Desa Sibaluton terdiri dari 4 PT. Navara Westindo A1, A2, A3, B1, B2, C1,
dusun dan 13 RT. Organisasi kelembagaan Pemerimntahan di Desa Sibaluton adalah sebagai berikut 1 C2, C3, C4, D1, E1, E2,

176
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
LPMD, 1 BPD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Sibaluton E3, F1, F2, F3, H1, H2,
yaitu dengan luas wilayah 16,02 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.226 orang dengan jumlah rumah tangga H3
289 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 75 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 636
orang dan perempuan sebanyak 590 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Sibaluton adalah
petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh ,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan .
Banyaknya sekolah di Desa Sibaluton ada 1 TK, 3 SD, 2 SLTP, 1 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas kesehatan
di Desa Sibaluton 1 Puskesmas Pembantu, 1 Poskesdes dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa dan 2 Dukun
bayi. Banyaknya tempat ibadah Desa Sibaluton ada 4 Mesjid dan 1 Musholla. Banyaknya usaha jasa di
Desa Sibaluton 1 industri kecil, 4 usaha jasa bengkel motor, 58 usaha jasa tukang batu/kayu, 3 usaha jasa
Tukang Jahit. Banyaknya Pelanggan PDAM di Desa Sibaluton 221 pelanggan. Jumlah bangunan tempat
tinggal 25 permanen, 196 semi permanen, 200 bangunan kayu, 21 bangunan gubuk, 198 bangunan
panggung. Jumlah pelanggan listrik 249 pelanggan PLN, 55 pelanggan Non PLN dan 2 gardu listrik.
Perdagangan di Desa Sibaluton 28 Kios, 4 warung . Banyaknya jembatan di Desa Sibaluton 4 jembatan
permanen, 2 jembatan semi permanen dengan panjang jembatan 65 m. Untuk sarana transportasi di
Desa Malulu dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.
Toli Toli Dondo Secara geografis luas wilayah Kecamatan Dondo yaitu 542,50 Km ² Kecamatan Dondo merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 12 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Kecamatan Dondo Molybdenum
terdiri dari 16 desa, 53 dusun, 67 RT. Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Sibaluton adalah PT. Promistis A1, A2, A3, B1, B2, C1,
sebagai berikut 1 LPMD, 1 BPD, 1 PKK . Banyaknya personil perlindungan masyarakat yaitu 75 Linmas. C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Jumlah penduduk di Kecamatan Dondo yaitu dengan luas wilayah 542,50 Km² jumlah penduduk sebanyak E3, F1, F2, F3, H1, H2,
22.817 orang dengan jumlah rumah tangga 5128 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 42 H3
orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 11.620 orang dan perempuan sebanyak 11.197 orang.
Pekerjaan yang dilakukan oleh Kecamatan Dondo adalah petani pemilik, petani penggarap, petani
penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian,
konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Kecamatan Dondo ada
15 TK, 26 SD, 9 SLTP, 9 SLTA, 1 SMK. Fasilitas kesehatan di Kecamatan Dondo 1 Puskesmas keliling, 1
Puskesmas, 5 Puskesmas Pembantu, 2 Polindes, 42 Posyandu, dan Tenaga Kesehatan 2 Dokter, 31 Bidan
Desa, 31 Perawat, 3 Farmasi, 2 ahli gizi, 1 teknisi medis, 15 Kesehatan Masyarakat. Banyaknya tempat
ibadah di Kecamatan Dondo ada 28 Mesjid dan 4 Musholla, 7 Gereja . Penggunaan energy berupa
pelanggan listrik dan Banyaknya Pelanggan PDAM di Kecamatan Dondo. Jumlah bangunan tempat tinggal
25 permanen, 196 semi permanen, 200 bangunan kayu, 21 bangunan gubuk, 198 bangunan panggung.
Jumlah pelanggan listrik 249 pelanggan PLN, 55 pelanggan Non PLN dan 2 gardu listrik. Perdagangan di
Desa Sibaluton 28 Kios, 4 warung . Banyaknya jembatan di Kecamatan Dondo 24 jembatan permanen,
dengan panjang jembatan 239,50 m. Untuk sarana transportasi di Desa Malulu dengan angkutan umum,
pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai. Daya tarik wisata alam di Kecamatan Dondo Air Terjun
sindoaliang di Desa Malala , air terjun kolasi di Desa Bambapun, air panas luokmanippi di desa Luaok
Manippi, Danau Tanjung Sanjuangan di desa Salumbia, Teluk malala di desa malala, Tanjung Topinggan di
desa malomba, tanjung tugan di desa malala, Monomen Lanoni dan rumah adat Dondo di Desa Malomba.

Toli Toli Dampal Utara Tompoh Secara geografis luas wilayah Desa Tompoh yaitu 17 Km ² Desa Tompoh merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 12 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Tompoh berdasarkan bentuk Tembaga

177
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
permukaan tanah morfologinya 70 % berupa daratan, 10 % perbukitan dan 20 % pegunungan dengan Bahan Galian
ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 325 m. Desa Tompoh terdiri dari 5 dusun dan 10 RT. Molybdenum
Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Tompoh adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 Mudes LMD, 1 PT. Sandiego Multi A1, A2, A3, B1, B2, C1,
PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 Bankamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Resources C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Tompoh yaitu dengan luas wilayah 17 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.070 orang dengan jumlah rumah E3, F1, F2, F3, H1, H2,
tangga 248 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 63 orang dimana terdiri dari laki-laki H3
sebanyak 546 orang dan perempuan sebanyak 524 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk
Tompoh adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, PT. Sulteng Mineral A1, A2, A3, B1, B2, C1,
industry, buruh , angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, Harvest C2, C3, C4, D1, E1, E2,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Tompoh ada 1 TK, 2 SD, 1 SLTP, 6 Gugus Depan E3, F1, F2, F3, H1, H2,
Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Tompoh 1 Puskesmas Pembantu, 1 Poskesdes dan Tenaga Kesehatan H3
1 Bidan Desa dan 1 perawat Kesehatan. Banyaknya tempat ibadah Desa Tompoh ada 1 Mesjid.
Banyaknya usaha jasa di Desa Tompoh 18 industri kecil, 3 usaha jasa bengkel motor, 11 usaha jasa
tukang batu/kayu, 1 usaha jasa Tukang Jahit, 1 Usaha jasa Salon. Banyaknya Pelanggan Listrik PLN di Desa
Tompoh 280 pelanggan PLN dan 1 gardu listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal 8 permanen, 237 semi
permanen, 4 bangunan kayu, 22 bangunan gubuk, 109 bangunan panggung. Jumlah pelanggan listrik 280
pelanggan PLN dan 1 gardu listrik. Perdagangan di Desa Tompoh 1 Toko, 12 Kios, 1 warung . Banyaknya
jembatan di Desa Tompoh 3 jembatan permanen, 1 jembatan semi permanen. Untuk sarana transportasi
di Desa Tompoh dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

Dampal Utara Bambapula Secara geografis luas wilayah Desa Bambapula yaitu 29 Km ² Desa Bambapula merupakan desa Bahan Galian
Swasembada jarak ke ibukota kecamatan 5 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Bambapula Molybdenum
berdasarkan bentuk permukaan tanah morfologinya 85 % berupa daratan, 5 % perbukitan dan 15 % PT. Sulteng Mineral A1, A2, A3, B1, B2, C1,
pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 140 m. Desa Bambapula terdi Harvest C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Bambapula adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 Mudes LMD, 1 PKK . Banyaknya personil keamanan yaitu 6 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
hansip, 3 Bankamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa Bambapula yaitu dengan luas wilayah 29 Km² H3
jumlah penduduk sebanyak 2.140 orang dengan jumlah rumah tangga 491 RT dengan kepadatan
penduduk rata-rata per Km² 74 orang dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 1.055 orang dan perempuan
sebanyak 1.084 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk Bambapula adalah petani pemilik,
petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan, industry, buruh ,
angkutan,pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan, perkebunan, perikanan
. Banyaknya sekolah di Desa Bambapula ada 1 TK, 4 SD,LTP, 10 Gugus Depan Pramuka. Fasilitas
kesehatan di Desa Bambapula 1 Puskesmas Pembantu, 1 Polindes dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa
dan 1 perawat Kesehatan. Banyaknya tempat ibadah Desa Bambapula ada 3 Mesjid dan 1 Mushola.
Banyaknya usaha jasa di Desa Bambapula 36 industri kecil, 30 Kerajinan, 3 usaha jasa bengkel motor,
23 usaha jasa tukang batu/kayu, 2 Salon/Tukang cukur rambut, 3 usaha jasa Tukang Jahit. Jumlah
bangunan tempat tinggal 27 permanen, 467 semi permanen, 3 bangunan kayu, 24 bangunan gubuk, 70
bangunan panggung. Jumlah pelanggan listrik 455 pelanggan PLN dan 4 gardu listrik. Perdagangan di
Desa Bambapula 1 Pasar, 8 Toko, 21 Kios, 5 warung . Banyaknya jembatan di Desa Bambapula 2
jembatan permanen, 1 jembatan semi permanen. Untuk sarana transportasi di Desa Bambapula
dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

178
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Dampal Utara Kabinuang Secara geografis luas wilayah Desa Kabinuang yaitu 13 Km ² Desa Kabinuang merupakan desa Swasembada Bahan Galian
jarak ke ibukota kecamatan 3 Km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Kabinuang berdasarkan bentuk Molybdenum
permukaan tanah morfologinya 60 % berupa daratan, 25 % perbukitan dan 15 % pegunungan dengan PT. Sulteng Mineral A1, A2, A3, B1, B2, C1,
ketinggian dari permukaan laut setinggi 0 - 280 m. Desa Kabinuang terdiri dari 3 dusun dan 6 RT. Harvest C2, C3, C4, D1, E1, E2,
Organisasi kelembagaan Pemerintahan di Desa Kabinuang adalah sebagai berikut 1 BPD, 1 Mudes LMD, 1 E3, F1, F2, F3, H1, H2,
PKK. Banyaknya personil keamanan yaitu 6 hansip, 3 Bankamdes, 1 Babinsa. Jumlah penduduk di Desa H3
Kabinuang yaitu dengan luas wilayah 13 Km² jumlah penduduk sebanyak 1.142 orang dengan jumlah
rumah tangga 301 RT dengan kepadatan penduduk rata-rata per Km² 88 orang dimana terdiri dari laki-laki
sebanyak 600 orang dan perempuan sebanyak 542 orang. Pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk
Kabinuang adalah petani pemilik, petani penggarap, petani penyakap, pedagang, pegawai, perternakan,
industry, buruh, angkutan, pengusaha, pensiunan, pertanian, konstruksi/bangunan, perdagangan,
perkebunan, perikanan . Banyaknya sekolah di Desa Kabinuang ada 1 SD, 1 SLTP, 1 SLTA, 6 Gugus Depan
Pramuka. Fasilitas kesehatan di Desa Kabinuang 1 Poskesdes dan Tenaga Kesehatan 1 Bidan Desa dan 1
perawat Kesehatan., 1 Dukun Terlatih. Banyaknya tempat ibadah Desa Kabinuang ada 1 Mesjid dan 1
Mushola. Banyaknya usaha jasa di Desa Kabinuang 8 industri kecil, 1 usaha jasa bengkel motor, 11 usaha
jasa tukang batu/kayu, 1 usaha jasa Tukang Jahit. Banyaknya Pelanggan Listrik PLN di Desa Kabinuang 214
pelanggan PLN dan 1 gardu listrik. Jumlah bangunan tempat tinggal 22 permanen, 103 semi permanen, 6
bangunan kayu, 23 bangunan gubuk, 118 bangunan panggung. Jumlah pelanggan listrik 249 pelanggan PLN,
55 pelanggan Non PLN dan 2 gardu listrik. Perdagangan di Desa Kambinuang 1 Toko, 18 Kios, 5 warung .
Banyaknya jembatan di Desa Banagan 3 jembatan permanen, 41 jembatan semi permanen. Untuk sarana
transportasi di Desa Kabinuang dengan angkutan umum, pribadi , angkutan darat dan angkutan sungai.

179
Lampiran 4. Tabel Program Dan Kegiatan Prioritas Sekitar Wilayah Tambang Galian Batuan
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Kota Palu Tawaeli Lambara Luas Wilayah Kecamatan tawaeli 59,75 Km², letak Kecamatan tawaeli tepat berada di bagian Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
paling utara Kota Palu. Karakteristik wilayah Kecamatan tawaeli menurut evaluasi ketinggian PT. Bintang Jaya D1
Pantoloan diatas permukaan laut 7-25 mdiukur dari permukaan kantor lurah masing-masing. Wilayah PT. Pantran Raya
Kecamatn tawaeli sebagian besar berbatasan langsung dengan laut dengan topografi relative
Desa Labuan Lela datar. Satu-satunga wilayah yang tidak berbatasan dengan laut adalah wilayah Kelurahan PT. Adas Sejahtera
Desa LabuanLalea Lamabara sedangkan wilayah lainnya berupa topografi pendataran 100 %, Lambara berada di 25 PT. Lelea Sejahtera
diatas permukaan laut. Berdasarkan posisi geografisnya, Kecamatan Tawaeli memiliki batas- Mandiri
Sungai Desa Labuan lelea batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Donggala, Sebelah PT. Surya Labuan Sari
Timur berbatasan dengan Kabupaten Donggala, Sebelah Selatan berbatasan denganlKecamatan PT. Juyomi Sinar
Palu Utara, Seberah Barat berbatasan dengan Teluk Palu. Jumlah penduduk Kecamatan Tawaeli Labuan
Bukit Desa Labuan tahun 2017 sebesar 20.382 jiwa dengan jumlah rumah tangga sebesar 4.485, maka rata-rata CV. Putra Labuan
Toposo penduduk per rumah tangga adalah 4 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada di kelurahan
Pantoloan, sebanyak 5.608 jiwa, sedangkan yang terkecil berada di kelurahan Lambara sebanyak
Sungai Desa Labuan 3.242 jiwa. Dengan luas wilayah 59,75 km² dan jumlah penduduk pada tahun 2017 sebanyak CV. Remethana
20.706 jiwa, maka kepadatan penduduk Kecamatan Tawaeli rata-rata 347 jiwa/km², artinya
Toposo
pada setiap kilometer persegi wilayah Kecamatan Tawaeli dihuni oleh 347 orang penduduk.
Sungai Desa Labuan CV. Sarana Abadi
Pada tahun 2017 jumlah penduduk laki-laki tercatat sebanyak 10.519 jiwa dan penduduk
Penimba PT. Panimba Perkasa
perempuan sebanyak 10.187 jiwa. Penduduk jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada
penduduk jenis kelamin perempuan. Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat
Sungai Desa Labuan PT. Sentral Labuan
(Puskesmas) untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga akhir tahun
Kunnguma Tegar Mandiri
2017 pemerintah menyediakan Puskesmas Tawaeli yang berkedudukan di Lambara dan
Puskesmas Pantoloan yang berkedudukan di Pantoloan untuk melayani masyarakat Kecamatan
Tawaeli. Selain Puskesmas pemerintah juga menyediakan 2 unit fasilitas Puskesmas Pembantu
(Pustu). Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah juga membentuk 23 Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu). Sektor pertanian di Kecamatan Tawaeli adalah salah satu yang
terbesar di Kota Palu, masih banyak penduduk yang bekerja di sektor pertanian, utamanya
pertanian tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan penangkapan ikan. Untuk tanaman
hortikultura terdiri atas tanaman hortikultura semusim dan hortikultura tahunan. Pada
subsektor peternakan, hingga akhir tahun 2017 terdapat populasi ternak antara lain sapi, kuda,
kambing, dan domba. Sedangkan populasi ternak unggas yaitu ayam buras, ayam ras, dan itik.
Kriteria yang digunakan dalam menentukan klasifikasi industri adalah jumlah tenaga kerja suatu
usaha atau perusahaan industri pengolahan. Adapun pembagian tersebut adalah Industri Besar
jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih, Industri sedang jumlah tenaga kerjanya 20-99 orang,
Industri Kecil jumlah tenaga kerjanya 5-19 orang, dan Industri Mikro jumlah tenaga kerja lebih
kecil atau sama dengan 4 orang. Berdasarkan kriteria, maka industri yang ada di Kecamatan
Tawaeli adalah industri besar nihil, industry sedang 7 unit, industri kecil 3 unit, dan industri
mikro 1 unit. Jumlah industry yang terdapat di Kecamatan Tawaeli Keberadaan tenaga listrik
sebagai sarana penerangan adalah merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah pengguna listrik baik yang dipenuhi oleh PT.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) 100 % PLN Secara umum kemudahan akses transportasi di
Kecamatan Tawaeli mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh hampir 80 persen permukaan
180
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
jalan telah diaspal serta tersedianya sarana layanan angkutan darat dan laut. Kondisi ini
memudahkan lalu lintas antar daerah berjalan lancar. Sarana penunjang transportasi berupa
jembatan juga telahtersedia pada setiap jalur sungai yang melintasi wilayah ini.
Kota Palu Ulujadi Kabonena Kecamatan Ulujadi merupakan kecamatan baru dari pecahan Kecamatan Palu Barat pada tahun Bahan Galian A1, A2, A3, B1, B2, B3,
2012, yang tediri dari 6 kelurahan yaitu Kelurahan Donggala Kodi, Kelurahan Kabonena, Kelurahan Batuan D1
Silae, Kelurahan Tipo, Kelurahan Buluri dan Kelurahan Watusampu. Setiap kelurahan yang ada di PT. Annissa Jaya
Kecamatan Ulujadi sudah dapat dilalui kendaraan beroda dua maupun empat. Kecamatan Ulujadi Properti
Dusun Salena merupakan bagian dari Kota Palu mempunyai batas-batas administrasi sebagai berikut : Sebelah PT. Salena Jaya Sejati
Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Donggala dan Teluk Palu Sebelah Timur : Berbatasan
Tipo dengan Teluk Palu Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Palu Barat Sebelah Barat : PT. Trimitra Sejati
Berbatasan dengan Kecamatan Palu Barat dan Kabupaten Sigi Luas daratan Kecamatan Ulujadi
Buluri 40,25 km² terdiri dari 6 kelurahan yang memanjang dari utara ke selatan dengan luas masing- PT. Ratu Tambang
masing kelurahan yaitu Kelurahan Donggala Kodi 2,36 km², Kelurahan Kabonena 2,27 km², PT. Putra Sausu
Kelurahan Silae 2,33 km², Kelurahan Tipo 5,70 km², Kelurahan Buluri 14,45 dan Kelurahan Membangun
Watusampu 13,14 km². Jenis tanah di Kecamatan Ulujadi termasuk lempung berpasir, dengan PT. Toha Batu Palu
ketinggian dari. Jumlah penduduk di Kecamatan Ulujadi meningkat dari tahun 2016 yang terdiri PT. Agung Jaya
dari 27.319 jiwa menjadi 27.763 jiwa pada tahun 2017, berarti kepadatan penduduk per km2 Mandiri
berjumlah 690 jiwa. Kelurahan Kabonena pada tahun 2016 berjumlah 3.736 jiwa menjadi 3.797 PT. Watu Meriba Jaya
jiwa pada tahun 2017, Kelurahan Tipo pada tahun 2016 berjumlah 3.298 menjadi 3352 jiwa pada
PT. Sirtu Karya Utama
tahun 2017, Kelurahan Buluri pada tahun 2016 berjumlah 3.321 jiwa menjadi 3.375 jiwa pada
PT. Aces Selaras
tahun 2017 sedangkan Kelurahan Watusampu pada tahun 2016 berjumlah 2.109 jiwa, kini di tahun
PT. Watu Sinai Abadi
2017 menjadi 2.143 jiwa. Jumlah siswa di Kecamatan Ulujadi tahun 2017 baik negeri maupun
swasta yang tercatat di lingkungan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Palu yaitu SD 3.224 PT. Farhan Batu Palu
siswa, SLTP / Tsanawiyah 971 siswa, SMU 272 siswa, dan SMK 0 siswa. Sedangkan jumlah siswa PT. Veromas Vatu
yang tercatat di lingkungan Kementrian Agama Kota Palu yaitu, Madrasah Ibtidaiyah 623 siswa, Karikil
MTs (Madrasah Tsanawiyah) 123 siswa. Di Kecamatan Ulujadi telah tersedia 1 unit Rumah Sakit PT. Mega Jasa
Umum (ANUTAPURA), Puskemas Tipo dan setiap kelurahaan ada Puskesmas Pembantu. Hingga Pratama
Ulujadi akhir tahun 2017 terdapat 1 unit Rumah Sakit Umum dan 1 Puskesmas di Kecamatan Ulujadi. PT. Putra Putri Winata
Khusus pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan Ulujadi yang mudah, murah, dan merata, PT. Indako Bangun
sampai tahun 2017 pemerintah telah memberi fasilitas berupa Puskesmas pembantu di setiap Persada
Kelurahan di Kecamatan Ulujadi. Jumlah tempat ibadah dikecamatan ulujadi sebanyak 30 mesjid, PT. Kawan Kita
11 mushola dan 2 gereja. Selain Puskesmas dan Puskesmas Pembantu, pemerintah juga PT. Maxima Tiga
membangun pos kesehatan desa (Poskesdes), dan pos pelayanan terpadu (Posyandu) masing- Berkat
Watusampu masing tercatat sebanyak 6 unit Poskesdes, Polindes 7 unit dan Posyandu 7 unit. Berdasarkan PT. Mega Jasa
kriteria industri yang terdapat di Kecamatan Ulujadi adalah tergolong ke dalam industri kecil dan Pratama
kerajinan rumah tangga seperti penggilingan padi, penggilingan kopi, penggilingan/pemarut kelapa PT. Putra Putri Winata
dan pembuatan anyaman. Usaha perbengkelan yang terbanyak di Kecamatan Ulujadi adalah PT. Indako Bangun
Kelurahan Donggala Kodi berjumlah 23 usaha, yang kedua Kelurahan Tipo sebanyak 14 usaha, dan Persada
yang ketiga adalah Kelurahan Kabonena sebanyak 8 usaha, dan yang terkecil adalah Kelurahan PT. Kawan Kita
Silae sebanyak 5 usaha dan kelurahan Buluri 5 usaha. Sedangkan kelurahan Watusampu berjumlah PT. Maxima Tiga
6 usaha. Keberadaan tenaga listrik sebagai sarana penerangan adalah merupakan kebutuhan yang Berkat
sangat penting di tengah-tengah masyarakat, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya PT. Hasal Logam
jumlah pelanggan listrik dari tahun ke tahun sebagaimana dapat diliat sebanyak 100 % PLN. Pasar Utama
181
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
merupakan pusat perdagangan dimana terjadi transaksi barang maupun jasa antara penjual dan PT. Anugrah Raya
pembeli. Dari 6 kelurahan yang ada di Kecamatan Ulujadi, tiga kelurahan diantaranya memiliki Kaltindo
sarana pemasaran berupa pasar yaitu Kelurahan Silae, Kelurahan Buluri dan Kelurahan PT. Panpatmos
Watusampu. Dalam memberikan pelayanan terhadap wisatawan nusantara dan mancanegara PT. Putra Putri Winata
yang transit di Kota Palu, maka di Kecamatan Ulujadi tersedia sarana akomodasi seperti PT. Putra Elan Balindo
hotel/losmen. Jumlah hotel/penginapan di Kecamatan Ulujadi pada tahun 2017 tercatat sebanyak PT. Juba Pratama
7 unit. PT. Risgun Perkasa
Abadi
PT. Adi Rahmat
PT. Anugerah Karya
Jaya Mandiri
PT. Batuan Alam Raya
PT. Indako Bangun
Persada
PT. Jasrin Efferin
Persada
PT. Nana Dia Prima
PT. Nesindo Energi
Watu
PT. Nurindo
Watusampu
PT. Sinar Terang
Mandiri
PT. Sumber Alam
Gemilang
PT. Sumber Alam
Gemilang
CV. Sumber Batuan
Prima
PT. Watu Palu Prima
PT. Bumi Triputra
Mandiri
Kota Palu Mantikulore Layana Indah Luas Wilayah Layana Indah seluas 15 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 2 Km, Layana Indah Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
dilihat dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut PT. Bumi Triputra D1
berupa daratan 50 %, perbukitan 35 % dan pegunungan 15% Layana Indah terdiri dari 6 Rukun Mandiri
Warga dan 19 Rukun Tetangga. Banyaknya lembaga lembaga masyarakat 1 LPM dan 1 PKK.
Dengan Luas wilayah 15 Km² jumlah Kantibmas 1 orang, Babinsa 1orang, Hansip 1 orang
penduduk 2.939 orang dengan kepadatan penduduk per Km² 196 orang. Kepadatan penduduk 196
Rumah tangga 654 dengan penduduk 2939 orang dan rata rata penduduk 4 orang. Penduduk
Layana Indah 1.516 laki laki dan 1.423 perempuan, semua penduduk adalah WNI. Jenjang
pendidikan di Layana Indah yaitu 2 Tk, 2 buah SD,2 SLTP, banyaknya gedung sekolah 2 gedung TK,
2 gedung SD dan 2 gedung SLTP. Banyaknya fasilitas kesehatan di Layana Indah 1 Puskesmas

182
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Pembantu, 2 Polindes, 4 Posyandu, Banyaknya tenaga kesehatan2 Mantri, Bidan dan perawat di
Puskesmas, 6 mantri/bidan di pustu/ Poskesdes / polindes. Banyaknya tempat ibadah 7 masjid dan
2 mushola, 1 gereja. Disamping sub sector pertanian, tanaman pangan dan perkebunan maka
sector perikanan dan perternakan bisa dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah untuk
menunjang factor perekonomian. Banyaknya usaha industry besar 1, sedang 2 dan kecil 23, mikro
75. Untuk pemakaian listrik 98,83% PLN, Non PLN1,17 %. Banyaknya perdagangan di Layana Indah
11 Perdagangan grosir, 91 buah toko dan 11 pedagang keliling. Banyaknya bengkel motor 7 buah,
servis elektronik 1 buah.
Donggala Sojol Pangaleseng Secara astronomi, Kecamatan Sojol terletak antara 0⁰20’10” - 0⁰41’45” Lintang Utara dan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
119⁰47’32” - 120⁰12’24”. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan langsung PT. AAL Rizki Tambang D1
dengan Kecamatan Sujol Utara di sebelah utara, Kecamatan Damsol di sebelah selatan, serta Palu
Desa Bou Kabupaten Parigi Moutongdi sebelah timur. Kecamatan Sojol dengan wilayah seluas 706,04 km2 CV. Rahmah
terbagi menjadi 9 desa. Desa Siboang merupakan desa terluas (117,48km2), sedangkan desa Khatulistiwa
Sungai Desa Bou dengan luas wilayah terkecil adalah Desa Bukit Harapan dengan luas sebesar 23,98 km2. Jarak ke PT. Wadi Al Aini
ibukota kecamatan adalah jarak darat dari ibukota kecamatan ke desa. Desa dengan jarak terjauh Membangun
Sungai Desa Ogoamas II dari ibukota kecamatan adalah Desa Pangalaseang yang memiliki jarak 38 kilometer, sedangkan Annisa Amelia
desa terdekat adalah Desa Balukang II yang berjarak 2 kilometer. Jumlah penduduk Kecamatan Pratama
Sungai Desa Balukang Sojol Utara pada tahun 2016 sebanyak 27057jiwa. Pada tahun 2016, kepadatan penduduk di PT. Anugerah Perdana
Sungai Desa Balukang II kecamatan ini mencapai 38jiwa per km2. Jika dilihat menurut desa, kepadatan penduduk CV. Raudah Indah
tertinggiterdapat di Desa Pangalaseang (111 jiwa per km2). Sebaliknya, kepadatanpenduduk
terendah terdapat di Desa Samalili (16 jiwa per km2). Kecamatan ini memiliki sex ratio sebesar
105. Artinya, setiap 100 penduduk perempuanter dapat 105 penduduk laki-laki. Di kecamatan ini,
program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintahsudah dapat diterapkan. Hal ini dapat
dilihat dari adanya Sekolah Dasar (SD) dimasing-masing desa. Selain itu, dari 9 desa yang ada,
hanya dua desa yangtidak memiliki Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Banyaknya
sekolahPembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh
pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upayauntuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat telah banyak dilakukanoleh pemerintah antara lain dengan melakukan
penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan, dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti
puskesmas, posyandu, pos obat desa, serta penyediaan sarana air bersih. Untuk memberikan
pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmassemakin dirasakan manfaatnya.
Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu terus dilakukan. Kecamatan Sojol memiliki
dua puskesmas yang terdapat di Desa Tongolobibi dan Desa Balukang. Selanjutnya, masing-
masingdesa telah memiliki pustu/poskesdes sebagai penunjang dalam memberikanpelayanan
kesehatan. Fasilitas listrik sebagai alat penerangan sudah merupakan kebutuhan utama
masyarakat perkotaan dan pedesaan. Dapat dikatakan bahwa listrik menjadi sumber energi utama
dalam setiap kegiatan baik dirumah tangga maupun industri. Kebutuhan adanya fasilitas
penerangan sangat didambakan oleh masyarakat pedesaan, hal tersebut oleh pemerintah
diprogramkan melalui listrik masuk desa dan listrik pintar. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah
penyedia fasilitas listrik di Indonesia. Akan tetapi, belum semua daerah dapat dijangkau oleh PLN.
Oleh karena itu, untuk daerah-daerah yang belum terjangkau dapat menikmati Listrik Non PLN
yang disediakan oleh pihak swasta (KUD). Seluruh desa yang terdapat di Kecamatan Sojol belum
terjangkau oleh listrik PLN, sehingga masyarakat mengusahakan sendiri listrik baik secara pribadi

183
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
maupun berkelompok. Sebagian besar penduduk menggunakan penerangan dengan lampu
minyak tanah. Data tentang jumlah pelanggan Listrik Non PLNJumlah desa yang memiliki sarana
pemasaran di Kecamatan Sojol ada di tuju desa yaitu Desa Pangalaseang, Desa Tonggolobibi, Desa
Samalili, Desa Siboang, Desa Siwalempu, Desa Balukang, dan Desa Bou. Ketujuh pasar tersebut
hanya buka seminggu Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan pelayanan
penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha penyediaan
akomodasi dapat berupa hotel, vila, penginapan, pondok. Pada tahun 2016, Kecamatan Sojol
memiliki ruas jalan yang diaspal sepanjang 44,6 km dari total 85,0 km. Kondisi jalan di kecamatan
ini terdiri dari kondisi baik sebesar 47 persen (39,68 km), kondisi sedang sebesar 3 persen (2,3 km),
kondisi rusak sebesar 31 persen (26,52 km), dan kondisi rusak berat sebesar 19 persen (16,45 km).
Donggala Sindue Sungai Toaya Secara astronomi, Kecamatan Sindue terletak antara 1⁰08’45” - 1⁰27’04” Lintang Selatan dan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
119⁰25’44”-119⁰46’35”. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan langsung PT. Palu Rigtom D1
dengan Kecamatan Sindue Tombusabora di sebelah utara, Kecamatan Labuan di sebelah Condev Perkasa
Sungai Desa Alindau selatan, Sebelah barat berbatasan langsung dengan Selat Makassar, serta Kabupaten Parigi di PT. Martadinata Indah
sebelah timur. Kecamatan Sindue dengan wilayah seluas 177,20 km2 terbagi menjadi 13 desa.
Sungai Desa Batusuya Desa Taripa merupakan desa terluas (24,41 km2), sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil PT. Intim Raya Permai
adalah Desa Kumbasa dengan luas sebesar 4,38 km2 . Jarak ke ibukota kecamatan adalah jarak
Sungai Desa Toaya darat dari ibukota kecamatan ke desa. Desa dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah PT. Argasari Pratama
Desa Amal yang memiliki jarak 10 kilometer, sedangkan desa terdekat adalah Desa Toaya Vunta
Masaingi yang berjarak 1kilometerSecara administratif, Kecamatan Sindue terdiri dari 13 desa dan 53 PT. Mitra Kaili
dusun dengan 65 RT. Desa yang memiliki dusun terbanyak adalah DesaToaya sebanyak 5 dusun
dan 15 RT sedangkan desa dengan dusun paling sedikit adalah Desa Kumbasa sebanyak 3 dusun.
Berdasarkan klasifikasi desa menurut kemandiriannya, jenis desa terbagi menjadi 3, yaitu
swadaya, swakarsa, dan swasembada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, seluruh desa di
kecamatan ini berstatus Swakarsa. Di kecamatan Sindue, terdapat 95 Pegawai Negeri Sipil.
Jumlah PNS tersebut tersebar di empat dinas/instansi (Tabel II.5). Jika dilihat berdasarkan jenis
kelamin, kecamatan ini paling banyak memiliki PNS yang berjenis kelamin lakilaki, yaitu
sebanyak 60 PNS. Setiap desa di kecamatan ini masing-masing memiliki 1 lembaga desa, yaitu
BPD, LPMD, dan PKK. Dalam menjaga keamanan dan ketertiban masing-masing desa, kecamatan
ini memiliki aparat pengamanan hansip sebanyak 112 personil. Jumlah ini mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 98 orang Jumlah penduduk
Kecamatan Sindue pada tahun 2016 sebanyak 19.457 jiwa.Pada tahun 2016, kepadatan
penduduk di kecamatan ini mencapai 110 jiwaper km2. Jika dilihat menurut desa, kepadatan
penduduk tertinggi terdapat di Desa Toaya Vunta (347 jiwa per km2). Sebaliknya, kepadatan
penduduk terendah terdapat di Desa Marana (88 jiwa per km2). Kecamatan ini memiliki sex
ratio sebesar 103. Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 103 penduduk laki-laki. Di
kecamatan ini, program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah sudah dapat
diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari adanya Sekolah Dasar (SD) di masing-masing desa. Selain
itu, dari 13desa yang ada, hanya lima desa yang tidak memiliki Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama (SLTP). Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat
memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan merata. Upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara
lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan, menambah tenaga kesehatan, dan penyediaan

184
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
fasilitas kesehatan seperti puskesmas, posyandu, pos obat desa, serta penyediaan sarana air
bersih. Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmas semakin
dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu terus dilakukan.
Kecamatan Sindue memiliki satu puskesmas yang terdapat di Desa Toaya. Selanjutnya, masing-
masing desa telah memiliki pustu/poskesdes sebagai penunjang dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Luas panen dan produksi tanaman sayuran di Kecamatan Sindue yang terbesar pada
tahun 2016 adalah komoditas Bawang Merah dengan luas panen sebesar 27 ha dan produksi
sebesar 989 kwintal (Tabel V.3). Sementara itu, Pisang merupakan buah-buahan dengan
produksi terbesar, yaitu 21.147 kwintal. Populasi ternak di Kecamatan Sindue terdiri dari tiga
jenis ternak, yaitu sapi, kambing, dan babi. Dari tiga jenis ternak tersebut, populasi terrnak
terbesar tahun 2016 didominasi oleh sapi sebesar 2.672 ekor. Fasilitas listrik sebagai alat
penerangan sudah merupakan kebutuhan utama masyarakat perkotaan dan pedesaan. Dapat
dikatakan bahwa listrik menjadi sumber energi utama dalam setiap kegiatan baik dirumah
tangga maupun industri. Kebutuhan adanya fasilitas penerangan sangat didambakan oleh
masyarakat pedesaan, hal tersebut oleh pemerintah diprogramkan melalui listrik masuk desa
dan listrik pintar. Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah penyedia fasilitas listrik di Indonesia.
Akan tetapi, belum semua daerah dapat dijangkau oleh PLN. Oleh karena itu, untuk daerah-
daerah yang belum terjangkau dapat menikmati Listrik Non PLN yang disediakan oleh pihak
swasta (KUD). Seluruh desa yang terdapat di Kecamatan Sindue sudah terjangkau oleh listrik
PLN. Akan tetapi, ada sebagian kecil wilayah belum terdapat PLN, sehingga masyarakat masih
menggunakan listrik Non PLN. Data tentang jumlah pelanggan Listrik PLN 90 % dan Non PLN 10
%.

Donggala Banawa Bukit Desa Loli Dondo Secara astronomi, Kecamatan Banawa Merupakan ibu kota kabupaten Donggala secara Geografis Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
kecamatan ini berada pd posisi 0⁰38’34” - 0⁰49’33” Lintang Selatan dan 119⁰48’24” - 119⁰42’25” PT. Bakal Maju D1
BT Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan langsung dengan Teluk Palu di PT. Berkah Batu
sebelah utara, sebelah Timur berbatasan dengan Kota Palu, serta Kecamatan Banawa Tengah di Banawa
sebelah Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar.dengan wilayah seluas 99,04 PT. Buana Jaya
km2 terbagi menjadi 14 desa. Desa/Kelurahan. Ganti merupakan Kelurahan terluas (15,59 km2), PT. Wijaya karya
sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil adalah Kelurahan Tg Batu dengan luas sebesar 0,46 Beton
km2. Jarak ke ibukota kecamatan adalah jarak darat dari ibukota kecamatan ke Desa/Kelurahan CV. Murid Persada
dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah Desa Loli Oge yang memiliki jarak 19 PT. Prima Bumi
kilometer, sedangkan Desa/Kel terdekat adalah Kelurahan Gunung Bale yang berjarak 0,5 Pratama Mandiri
Bukit Desa Loli Saluran kilometer. Secara administratif, Kecamatan Banawa terdiri dari 5 desa dan 9 Kelurahan dan 16 PT. Bosowa Tambang
Dusun,33 RW,135 RT, Kelurahan yang memiliki RW terbanyak adalah Kelurahan Ganti sebanyak 7 Indonesia
Bukit Desa Loli Oge RW, sedangkan Kelurahan dengan RW paling sedikit adalah Kelurahan Tg,Batu dan Gng Bale PT. Adi Rachmat
sebanyak 2 RW. Berdasarkan klasifikasi desa menurut kemandiriannya, jenis desa terbagi menjadi
CV. Multisari
3, yaitu swadaya, swakarsa, dan swasembada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, seluruh desa di
Bumitama
kecamatan ini berstatus Swakarsa. Di kecamatan Banawa terdapat 183 Pegawai Negeri Sipil.
PT. Palu indah Tehnik
Jumlah PNS tersebut tersebar di 15 dinas/instansi. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin,
CV. Multisari
kecamatan ini paling banyak memiliki PNS yang berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 141 PNS.
Bumitama
Setiap desa/kelurahan di kecamatan ini masingmasing memiliki 1 lembaga desa, yaitu BPD, LPMD,
PT. Palu indah Tehnik

185
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Desa Loli Oge dan PKK. Dalammenjaga keamanan dan ketertiban masing-masing desa, kecamatan ini memiliki PT. Baloni Sigi Utama
Lolioge aparat pengamanan hansip sebanyak 130 personil. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan PT. Maralles Jaya
tahun sebelumnya yang berjumlah 138 personil. Jumlah penduduk Kecamatan Banawa pada tahun Sentosa
Loli Oge Banawa 2016 sebanyak 33.614 jiwa. Pada tahun 2016, kepadatan penduduk di kecamatan ini mencapai PT. Sinar Megalihndo
Bukit Desa Loli Tasiburi 339 jiwa per km2. Jika dilihat menurut desa, kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Kelurahan PT. Palu Rigtom
Tanjung Batu (5826 jiwa per km2). Sebaliknya, kepadatan penduduk terendah terdapat di Desa Loli Condev Perkasa
Dondo (100 jiwa per km2). Kecamatan ini memiliki sex ratio sebesar 104. Artinya, setiap 100 PT. Palu Sumber
penduduk perempuan terdapat 104 penduduk laki-laki. Untuk memberikan pelayanan yang lebih Mineraltama
merata, maka peranan puskesmas semakin dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan PT. Palu Rigtom
puskesmas pembantu terus dilakukan. Kecamatan Banawa memiliki satu puskesmas yang terdapat Condev Perkasa
Desa Loli Saluran di Kelurahan Boya. Selanjutnya, masing-masing desa telah memiliki pustu/poskesdes sebagai PT. Palu Batu Madu
penunjang dalam memberikan pelayanan kesehatan. Luas panen dan produksi tanaman sayuran di PT Davian Bhakti
Kecamatan Banawa yang terbesar pada tahun 2016 adalah komoditas cabai dengan luas panen Pratama
sebesar 8 ha dan produksi sebesar 412 kwintal. Sementara itu, durian merupakan buah-buahan
PT. Hamparan Perkasa
dengan produksi terbesar, yaitu 1.659 kwintal Kecamatan Banawa tahun 2016. Dari tabel tersebut
Loli Saluran, Banawa PT. Radar Ston 68
terlihat bahwa Pisang merupakan tanaman perkebunan dengan produksi terbesar, yaitu 791 ton.
Donggala
Populasi ternak di Kecamatan Banawa terdiri dari tiga jenis ternak, yaitu sapi, kambing, dan babi.
Bukit Desa Loli Tasiburi PT. Palu Rigtom
Dari tiga jenis ternak tersebut, populasi terrnak terbesar tahun 2016 didominasi oleh Sapi sebesar
Condev Perkasa
1.587 ekor. Kebutuhan adanya fasilitas penerangan sangat didambakan oleh masyarakat
PT. Palu Sumber
pedesaan, hal tersebut oleh pemerintah diprogramkan melalui listrik masuk desa dan listrik pintar.
Mineraltama
Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah penyedia fasilitas listrik di Indonesia. Akan tetapi, belum
Bukit Kel. Kabonga Besar semua daerah dapat dijangkau oleh PLN 100 %.. Oleh karena itu, untuk daerah-daerah yang belum PT. Batu Indah Mulia
terjangkau dapat menikmati Listrik Non PLN yang disediakan oleh pihak swasta (KUD). Kecamatan PT. Kaltim
Banawa terdapat 28 unit koperasi. Koperasi tersebut terdiri dari 0 KUD, 3 KOPKAR, dan 25 koperasi Khatulistiwa
Kabonga Besar lainnya. Jumlah desa yang memiliki sarana pemasaran di Kecamatan Banawa hanya 5 buah yaitu PT. Dhea Harum
Desa Loli Oge, Desa Loli Pesua, Desa Loli Saluran , Desa Loli Dondo, dan Kelurahan Ganti. Akan Perkasa
tetapi, hanya pasar di Kelurahan Ganti yang frekuensi pasar harian. Adapun Empat pasar lainnya PT. Perdana Matra
hanya pasat seminggu sekali. Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha yang menyediakan Bumi
Pomululu pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata lainnya. Usaha PT. Baru Terbit
Lolidondo penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, penginapan, pondok wisata, bumi perkemahan, PT. Batu Alam Sumber
persinggahan caravan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan pariwisata. Pada Sejahtera
tahun 2016, Kecamatan Banawa memiliki ruas jalan yang diaspal sepanjang 40,4 km dari total 99,1 PT. Buana Jaya
Bukit Desa Loli Dondo km. Kondisi jalan di kecamatan ini terdiri dari kondisi baik sebesar 63,75 persen (11,5 km), kondisi PT. Wijaya karya
sedang sebesar 4,32 persen (30 km), kondisi rusak sebesar 18,10 persen (62,45 km), dan kondisi Beton
rusak berat sebesar 12,90 persen (28,65 km).

Donggala Balaesang Sungai Desa Pomolulu Secara astronomi, Kecamatan Balaesang Tanjung terletak antara 0⁰08’43”LS - 0⁰5’53” Lintang Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Tanjung Selatan dan 119⁰36’22” - 119⁰46’37”. Berdasarkan posisi geografisnya. Letak wilayah kecamatan CV. Sumber Alam D1
Balaesang Tanjung membujur dari arah selatan ke utara dan barat daya, Tanjung Balaesang yang Makmur
kini menjadi Kecamatan Balaesang Tanjung sepanjang ±57 Km dan lebar ±10,13 Km dengan luas PT. Harapan Indonesia
seluruhnya 188,85 Km2 terbagi menjadi 8 desa. Desa Rano. B merupakan desa terluas (54,26 Timur
km2), sedangkan desa Palau dengan luas (9,40 km2) wilayah terkecil. Jarak ke ibukota PT. Berkah Sindue
kecamatan adalah jarak darat dari ibukota kecamatan kedesa. Desa dengan jarak terjauh dari Kencana
186
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Desa Pomolulu ibukota kecamatan adalah Desa Pomolulu yang memiliki jarak 27 kilometer, sedangkan desa CV. Tiga Putra
terdekat adalah Desa Kamonji yang berjarak 3 kilometerSecara administratif, Kecamatan PT. Watu Bethel Abadi
Palau Balaesang Tanjung terdiri dari 8 desa dan 35 dusun yang memiliki dusun terbanyak adalah Desa PT. Kasih Anugerah
malei dan Ketong masing-masing 6 dusun, sedangkan desa dengan dusun paling sedikit adalah Jaya
Desa Walandano dan Kamonji masing-masing sebanyak 3 dusun. Berdasarkan klasifikasi desa
menurut kemandiriannya, jenis desa terbagi menjadi 3, yaitu swadaya, swakarsa, dan
swasembada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, seluruh desa di kecamatan ini berstatus Swakarsa.
Di kecamatan Balaesang Tanjung, terdapat 49 Pegawai Negeri Sipil. JumlahPNS tersebut tersebar
di empat dinas/instansi. Jika dilihatberdasarkan jenis kelamin, kecamatan ini paling banyak
memiliki PNS yangberjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 21 PNS sedangkan perempuan
17PNS. Setiap desa di kecamatan ini masing-masing memiliki 1 lembaga desa,yaitu BPD, LPMD,
dan PKK (Tabel II.4). Dalam menjaga keamanan danketertiban masing-masing desa, kecamatan
ini memiliki aparat pengamananhansip sebanyak 32 personil. Jumlah ini mengalami penurunan
dibandingkantahun sebelumnya yang berjumlah 33 personil. Jumlah penduduk Kecamatan
Balaesang Tanjung pada tahun 2016 sebanyak11.061 jiwa. Pada tahun 2016, kepadatan
penduduk di kecamatan inimencapai 576 jiwa per km2. Jika dilihat menurut desa, kepadatan
penduduk tertinggi terdapat di Desa Pomolulu (115 jiwa per km2). Sebaliknya, kepadatan
penduduk terendah terdapat di Desa Rano B (26 jiwa per km2). Kecamatan ini memiliki sex ratio
sebesar 105. Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 105 penduduk laki-laki.
Penduduk Kecamatan Balaesang Tanjung tergolong penduduk muda, berarti pada umumnya
penduduknya masih berada pada usia sekolah (sekitar 37,8 persen) terutama dalam rangka
menyukseskan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Di kecamatan Balaesang
Tanjung, program wajib belajar yang dicanangkan oleh pemerintah sudah dapat diterapkan. Hal
ini dapat dilihat dari adanya Sekolah Dasar (SD) di masing-masing desa. Selain itu, dari 8 desa
yang ada, Untuk memberikan pelayanan yang lebih merata, maka peranan puskesmas semakin
dirasakan manfaatnya. Pembangunan puskesmas dan puskesmas pembantu terus dilakukan.
Kecamatan Balaesang Tanjung memiliki satu puskesmas yang terdapat di Desa Malei.
Selanjutnya, masing-masing desa telah memiliki pustu/poskesdes sebagai penunjang dalam
memberikan pelayanan kesehatan. Luas panen dan produksi tanaman sayuran di Kecamatan
Balaesang Tanjung yang terbesar pada tahun 2016 adalah komoditas cabai dengan luas panen
sebesar 11 ha dan produksi sebesar 223 kwintal. Sementara itu, komoditas lainnya merupakan
buah-buahan dengan produksi terendah, yaitu 145 kwintal, kelapa merupakan tanaman
perkebunan dengan produksi terbesar, yaitu 1.259 ton. Sedangkang kakao dengan produksi 350
ton. Populasi ternak di Kecamatan Balaesang Tanjung terdiri dari tiga jenis ternak, yaitu sapi,
kambing, dan babi. Dari tiga jenis ternak tersebut, populasi terrnak terbesar didominasi oleh sapi
sebesar 1.522 ekor. Sebagian desa yang terdapat di Kecamatan Balaesang Tanjung sudah
terrjangkau oleh listrik PLN, sedangkan sebagian lagi belum terjangkau, sehingga masyarakat
mengusahakan sendiri listrik baik secara pribadi maupun berkelompok. Data tentang jumlah
pelanggan Listrik PLN 885 rumah tangga dan Non PLN 338 rumah tanggaPada tahun 2016, di
Kecamatan Balaesang Tanjung terdapat 4 unit koperasi. Koperasi tersebut terdiri dari KUD dan 3
koperasi lainnya. Di kecamatan ini, jenis koperasi yang paling banyak adalah koperasi untuk
pembiayaan budidaya tanaman pertanian. Anggota dari koperasi tersebut adalah para petani
kelapa. Jumlah desa yang memiliki sarana pemasaran di Kecamatan Balaesang Tanjung hanya 3

187
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
buah yaitu Desa Malei, Desa Kamonji, dan Desa Ketong. Akan tetapi, semua pasar di desa
memiliki frekuensi buka seminggu sekali.Akomodasi Usaha penyediaan akomodasi adalah usaha
yang menyediakan pelayanan penginapan yang dapat dilengkapi dengan pelayanan pariwisata
lainnya. Usaha penyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila, penginapan, pondok wisata,
bumi perkemahan, persinggahan caravan, dan akomodasi lainnya yang digunakan untuk tujuan
pariwisata. Pada tahun 2016, Kecamatan Balaesang Tanjung memiliki ruas jalan yang diaspal
sepanjang 4,5 km dari total 44,2 km. Kondisi jalan di kecamatan ini terdiri dari kondisi baik
sebesar 10 persen (4,5 km), kondisi sedang sebesar 0 persen (0 km), kondisi rusak sebesar 10
persen (4,5 km), dan kondisi rusak berat sebesar 80 persen (35,2 km).

Donggala Sirenja Sungai Desa Sipi Secara astronomi, Kecamatan Sirenja terletak antara 0⁰08’36” - 0⁰21’59” Lintang Selatan dan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
119⁰46’38” - 119⁰56’24” Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan PT. Mitra Alam D1
langsung dengan Kecamatan Balaesang di sebelah utara, Kecamatan Sindue Tobata sebelah Perkasa
Sungai Desa Balentuma selatan, Selat Makassar sebelah barat, serta Kabupaten Parigi Mautong di sebelah timur. PT. Manis Karya
Kecamatan Sirenja dengan wilayah seluas 286,94 km2 terbagi menjadi 13 desa. Desa Ombo
Desa Jono oge merupakan desa terluas (100,42 km2), sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil adalah Desa PT. Maralles Jaya
Tompe dengan luas sebesar 2,26 km2. Jarak ke ibukota kecamatan adalah jarak darat dari ibukota Sentosa
kecamatan ke desa. Desa dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah Desa Ombo yang
memiliki jarak 7 kilometer, sedangkan desa terdekat adalah Desa Balentuma yang berjarak 1
kilometer. Secara administratif, Kecamatan Sirenja terdiri dari 13 desa dan 42 dusun. Desa yang
memiliki dusun terbanyak adalah Desa Sipi sebanyak 5dusun, sedangkan desa dengan dusun paling
sedikit adalah Desa Ombo,Tondo, Dampal, Jono Oge, Balentuma danUjumbou sebanyak 3
dusun.Berdasarkan klasifikasi desa menurut kemandiriannya, jenis desa terbagimenjadi 3, yaitu
swadaya, swakarsa, dan swasembada. Berdasarkan klasifikasitersebut, hamper seluruh Desa di
Kecamatan Sirenja ini berstatusSwasembada kecuali 2 diantaranya berstatus Swakarsa.Di
kecamatan Sirenja, terdapat 133 Pegawai Negeri Sipil. Jumlah PNS tersebuttersebar di enam belas
dinas/instansi. Jika dilihat berdasarkan jeniskelamin, kecamatan ini paling banyak memiliki PNS
yang berjenis kelamin lakilaki,yaitu sebanyak 98 PNS. Setiap desa di kecamatan ini masing-
masingmemiliki 1 lembaga desa, yaitu BPD, LPMD, dan PKK. Dalammenjaga keamanan dan
ketertiban masing-masing desa, kecamatan ini memiliki aparat pengamanan hansip sebanyak 81
personil. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 82
personil.Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP/MTs) sebanyak 4 dan Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas (SLTA/MA).Pembangunan puskesmas dan puskesmaspembantu terus dilakukan. Kecamatan
Sirenja memiliki 1 puskesmas yangterdapat di Desa Tompe. Selanjutnya, masing-masing desa telah
memilikipustu/poskesdes sebagai penunjang dalam memberikan pelayanan. Seluruh desa yang
terdapat di Kecamatan Sirenja sudah terjangkau oleh PLN, namun terdapat beberapa dusun
diantara 13 Desa yang ada di Kecamatan Sirenja belum terjangkau oleh PLN sehingga masyarakat
mengusahakan sendiri listrik baik secara pribadi maupun berkelompok. Data tentang jumlah
pelanggan Listrik PLN 4.142 pelanggan dan non PLN 45 pelanggan. Kegiatan perekonomian dan
sosial lainnya. Kecamatan Sirenja memiliki ruas jalan yang diaspal sepanjang 33,9 km dari total
110,1 km. Kondisi jalan di kecamatan ini terdiri dari kondisi baik sebesar 31,56 persen (34,75 km),
kondisi sedang sebesar 8,6 persen (9,5 km), kondisi rusak sebesar 9,7 persen (10,65 km), dan
kondisi rusak berat sebesar 50 persen (55,15 km).

188
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Donggala Labuan Sungai Desa Labuan Secara astronomi, Kecamatan Labuan terletak antara 0⁰33’02” - 0⁰41’27” Lintang Selatan dan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
120⁰00’07” - 119⁰48’37” Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan PT. Labuan Lelea D1
langsung dengan Kecamatan Sindue di sebelah utara, Kecamatan Tanantovea di sebelah selatan Ratan
Sungai Desa Labuan Induk dan Teluk Palu disebelah barat, serta Kabupaten Parigi Moutong di sebelah timur. Kecamatan PT. Labuan Putra Corp
Sungai Desa Labuan Labuan dengan wilayah seluas 126,01 km2 terbagi menjadi 7 desa. Desa Labuan Toposo BUMDES Suka Maju
Kungguma merupakan desa terluas (57,19 km2), sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil adalah Desa
Labuan Lumbubaka dengan luas sebesar 1,56 km2 Jarak ke ibukota kecamatan adalah jarak darat
dari ibukota kecamatan ke desa. Desa dengan jarak terjauh dari ibukota kecamatan adalah Desa
Labuan Lumbubaka yang memiliki jarak 7 kilometer, sedangkan desa terdekat adalah Desa Labuan
Panimba yang berjarak 0,5 kilometer. Secara administratif, Kecamatan Labuan terdiri dari 7 desa
dan 26 dusun Desa yang memiliki dusun terbanyak adalah Desa Labuan Toposo sebanyak 5 dusun,
sedangkan desa dengan dusun paling sedikit adalah Desa Labuan Lumbubaka sebanyak 2 dusun.
Berdasarkan klasifikasi desa menurut kemandiriannya, jenis desa terbagi menjadi 3, yaitu swadaya,
swakarsa, dan swasembada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, seluruh desa di kecamatan ini
berstatus Swakarsa Di kecamatan Labuan, terdapat 148 Pegawai Negeri Sipil. Setiap desa di
kecamatan ini masing-masing memiliki 1 lembaga desa, yaitu BPD, LPMD, dan PKK. Dalam menjaga
keamanan dan ketertiban masing-masing desa, kecamatan ini memiliki aparat pengamanan hansip
sebanyak 14 personil. Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang
berjumlah 78 personil. Jumlah penduduk Kecamatan Labuan pada tahun 2017 sebanyak 14.479
jiwa.kepadatan penduduk di kecamatan ini mencapai 115 jiwa per km2. Jika dilihat menurut desa,
kepadatan penduduk tertinggi terdapat di Desa Labuan (1.127 jiwa per km2). Sebaliknya
kepadatan penduduk terendahterdapat di Desa Labuan Kungguma (23 jiwa per km2).
Donggala Tanantovea Bale Secara astronomi, Kecamatan Tanantovea terletak antara 0⁰35’32” - 0⁰50’46”LS dan 119⁰49’53” - Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
120⁰02’40” BT. Berdasarkan posisi geografisnya, kecamatan ini berbatasan dengan :Sebelah Utara IUP. PT. A. Rasma D1
berbatasan dengan Kecamatan Labuan, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Parigi Mulia
Moutong, Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Palu, Sebelah Barat berbatasan dengan Teluk
Palu Kecamatan Tanantovea dengan wilayah seluas 302,64 km2 terbagi menjadi 10 desa. Desa
Nupabomba merupakan desa terluas (109,45 km2), sedangkan desa dengan luas wilayah terkecil
adalah Desa Wani Lumbumpetigo dengan luas sebesar 1,81 km2 .Jarak ke ibukota kecamatan
adalah jarak darat dari ibukota kecamatan ke desa. Desa dengan jarak terjauh dari ibukota
kecamatan adalah Desa Bale yang memiliki jarak 16 kilometer, sedangkan desa terdekat adalah
Desa Wani II yang berjarak 1 kilometer. Secara administratif, Kecamatan Tanantovea terdiri dari 10
desa, 36 dusun dan 72 RT. Desa yang memiliki dusun terbanyak adalah Nupabomba sebanyak 6
dusun, sedangkan desa dengan dusun paling sedikit adalah Desa Wombo Panau dan Desa Wani III
sebanyak 2 dusun. Berdasarkan klasifikasi desa menurut kemandiriannya, jenis desa terbagi
menjadi 3, yaitu swadaya, swakarsa, dan swasembada. Berdasarkan klasifikasi tersebut, 9 desa di
kecamatan ini berstatus Swakarsa dan 1 desa berstatus swadaya. Di kecamatan Tanantovea,
terdapat 88 Pegawai Negeri Sipil. Setiap desa di kecamatan ini masing-masing memiliki 1 lembaga
desa, yaitu BPD, LPMD, dan PKK Dalam menjaga keamanan dan ketertiban masing-masing desa,
kecamatan ini memiliki aparat pengamanan hansip sebanyak 70 personil.

Parigi Moutong Torue Torue Luas wilayah Desa Torue ialah 36,22 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 6 m. Persentase Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,

189
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
permukaan tanah Desa Torue yaitu 50% daratan, 15% perbukitan, dan 35% pegunungan. Jarak PT. Karivan Muda D1
pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 28 km yang ditempuh melalui jalan Pratama
darat. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan perputaran arus udara.
Rata-rata curah hujan setiap tahun bervariasi, pada tahun 2018 berkisar antara 9-239 mm2. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 239 mm2, sedangkan curah hujan
terendah terjadi pada bulan Desember yaitu sebesar 9 mm2. Jumlah hari hujan terbanyak terjadi
pada bulan September yaitu 17 hari. Kepadatan penduduk di Desa Torue, Kec. Torue tahun 2018
mencapai 96 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 3.490 orang yang terdiri atas 1.802 laki-laki dan
1.688 perempuan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai buruh, petani pemilik, peternakan, dan
petani penggarap.
Parigi Moutong Tinombo Dusunan Luas wilayah Desa Dusunan ialah 3,81 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 11 m. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Persentase permukaan tanah yaitu 45% daratan, 25% perbukitan, dan 30% pegunungan. Jarak PT. Silkar National D1
pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 168,8 km yang ditempuh melalui
jalan darat. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan perputaran arus
udara. Rata-rata curah hujan setiap tahun bervariasi, pada tahun 2017 berkisar antara 39-611
mm2. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 611 mm2, sedangkan curah
hujan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 39 mm2. Jumlah hari hujan terbanyak
terjadi pada bulan Agustus yaitu 31 hari.Kepadatan penduduk di Desa Dusunan tahun 2017
mencapai 316 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 1.207 jiwa yang terdiri atas 642 laki-laki dan 565
perempuan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani pemilik dan petani penggarap.
Parigi Moutong Bolano Tirtanagaya Luas wilayah Desa Tirtanagaya ialah 116,24 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 35 m. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Lambunu Persentase permukaan tanah Desa Tirtanagaya yaitu 85% daratan, 10% perbukitan, dan 5% PT. Modern Widya D1
pegunungan. Jarak pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 332 km yang Tehnical
ditempuh melalui jalan darat. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan
perputaran arus udara. Rata-rata curah hujan setiap tahun bervariasi, pada tahun 2018 berkisar
antara 20-248 mm2. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 248 mm 2,
sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan September yaitu sebesar 20 mm2. Jumlah hari
hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari, Mei, dan November yaitu 14 hari. Kepadatan
penduduk di Desa Tirtanagaya tahun 2018 mencapai 19 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 2.206
jiwa yang terdiri atas 1.149 laki-laki dan 157 perempuan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai
petani pemilik, petani penggarap, dan peternakan.
Parigi Moutong Parigi Selatan Tindaki Luas wilayah Desa Tindaki ialah 78,76 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 13 m. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Persentase permukaan tanah Desa Tindaki yaitu 25% daratan, 20% perbukitan, dan 55% PT. Tunggal Jaya D1
pegunungan. Jarak pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 23,5 km yang Mandiri
ditempuh melalui jalan darat. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan
perputaran arus udara. Rata-rata curah hujan setiap tahun bervariasi, pada tahun 2017 berkisar
antara 5-461 mm2. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 461 mm 2,
sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 5 mm2. Jumlah hari
hujan terbanyak terjadi pada Juli yaitu 23 hari. Kepadatan penduduk di Desa Tindaki tahun 2017
mencapai 47 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 3.671 jiwa yang terdiri atas 1.845 laki-laki dan
1.826 perempuan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani pemilik, buruh, dan pegawai.
Dolago Luas wilayah Desa Dolago ialah 74,15 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 18 m.
Persentase permukaan tanah Desa Dolago yaitu 75% daratan, 5% perbukitan, dan 20%
190
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
pegunungan. Jarak pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 12 km yang
ditempuh melalui jalan darat. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan geografi, dan
perputaran arus udara. Rata-rata curah hujan setiap tahun bervariasi, pada tahun 2017 berkisar
antara 5-461 mm2. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 461 mm 2,
sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 5 mm2. Jumlah hari
hujan terbanyak terjadi pada Juli yaitu 23 hari. Kepadatan penduduk di Desa Dolago tahun 2017
mencapai 61 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 4.487 jiwa yang terdiri atas 2.278 laki-laki dan
2.209 perempuan.Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani pemilik, petani penggarap, dan
buruh.
Parigi Moutong Sausu Sausu Gandasari Luas wilayah Desa Sausu Gandasari ialah 31,87 km2 dengan ketinggian dari permukaan laut 25 m. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Persentase permukaan tanah Desa Gandasari yaitu 20% daratan, 35% perbukitan, dan 45% PT. Tunggal Jaya D1
pegunungan. Jarak pusat pemerintahan dari desa ke ibukota kabupaten berkisar 49 km yang Mandiri
ditempuh melalui jalan darat. Kepadatan penduduk pada tahun 2018 mencapai 48 jiwa/km2
dengan jumlah penduduk 1.521 jiwa yang terdiri atas 790 laki-laki dan 731 perempuan. Mayoritas
penduduk bekerja sebagai petani pemilik, buruh, dan peternakan.
Poso Poso Pesisir Betalemba Sebagian besar desa di Kecamatan Poso Pesisir Selatan dapat dilalui dengan kendaraan roda Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Selatan empat sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat CV. Betalemba Mining D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Poso Pesisir Selatan dengan Desa Betalemba adalah PT. Multigraha Istika
sekitar 3,3 km. Persentase bentuk permukaan tanah Desa Betalemba ialah 60% daratan dan 40% Makmur
pegunungan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm.
Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu
udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya
dari pantai. Pada tahun 2017 keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC.
Suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari sedangkan tertinggi pada bulan September.
Penduduk di Desa Betalemba pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 1.099 jiwa. Dengan luas
wilayah 24,42 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 45 jiwa / km².
Poso Poso Pesisir Kasiguncu Sebagian besar desa di Kecamatan Poso Pesisir dapat dilalui dengan kendaraan roda empat Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat PT. Bima Jaya Sakti D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Poso Pesisir dengan Desa Kasiguncu adalah sekitar
1,6 km. Persentase bentuk permukaan tanah Kasiguncu ialah 80% daratan, 5% perbukitan, dan
15% pegunungan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm.
Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu
udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya
dari pantai. Pada tahun 2017 keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC.
Suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari sedangkan tertinggi pada bulan September.
Penduduk di Desa Kasiguncu pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 2.517 jiwa. Dengan luas
wilayah 6,92 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 363,73 jiwa/km².
Poso Poso Pesisir Tangkura Sebagian besar desa di Kecamatan Poso Pesisir Selatan dapat dilalui dengan kendaraan roda Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Selatan empat sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat PT. Tunggal Mandiri D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Poso Pesisir Selatan dengan Desa Tangkura adalah 0 Jaya
km. Persentase bentuk permukaan tanahnya ialah 60% daratan, 5% perbukitan, dan 35%
pegunungan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm.
Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu
191
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya
dari pantai. Pada tahun 2017 keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC.
Suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari sedangkan tertinggi pada bulan September.
Penduduk di Desa Tangkura pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 2.694 jiwa. Dengan luas
wilayah 88,66 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 30,39 jiwa/km².
Poso Pamona Utara Sawidago Sebagian besar desa di Kecamatan Pamona Utara dapat dilalui dengan kendaraan roda empat Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat PT. Kurnia Mulia D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Pamona Utara dengan Desa Sawidago adalah 10 km. Mandiri
Persentase bentuk permukaan tanahnya ialah 100% perbukitan. Curah hujan tertinggi terjadi pada
bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm. Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan
Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2017 keadaan suhu udara rata-rata
berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC. Suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari sedangkan
tertinggi pada bulan September. Penduduk di Desa Sawidago pada akhir tahun 2017 tercatat
sejumlah 2.816 jiwa yang terdiri atas 1.432 laki-laki dan 1.384 perempuan. Dengan luas wilayah
24,47 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 115,08 jiwa/km².
Poso Poso Pesisir Patiwunga Sebagian besar desa di Kecamatan Poso Pesisir Selatan dapat dilalui dengan kendaraan roda Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Selatan empat sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat CV. Tri Garden D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Poso Pesisir Selatan dengan Desa Patiwunga adalah
2,2 km.Persentase bentuk permukaan tanahnya ialah 60% dataran dan 40% pegunungan. Curah
hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm. Sementara itu curah hujan
terendah terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi
rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2017
keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC. Suhu udara terendah terjadi
pada bulan Februari sedangkan tertinggi pada bulan September. Penduduk di Desa Patiwunga
pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 1.141 jiwa yang terdiri atas 560 laki-laki dan 581
perempuan. Dengan luas wilayah 87,12 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar
13,10 jiwa/km².
Poso Pamona Utara Petirodongi Sebagian besar desa di Kecamatan Pamona Utara dapat dilalui dengan kendaraan roda empat Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat PT. Walibanga Group D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Pamona Utara dengan Desa Petirodongi adalah 12
km. Persentase bentuk permukaan tanahnya ialah 100% perbukitan. Curah hujan tertinggi terjadi
pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm. Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada
bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat
tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2017 keadaan suhu udara
rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC. Suhu udara terendah terjadi pada bulan Februari
sedangkan tertinggi pada bulan September. Penduduk di Desa Petirodongi pada akhir tahun 2017
tercatat sejumlah 2.127 jiwa yang terdiri atas 1.119 laki-laki dan 1.008 perempuan. Dengan luas
wilayah 36,56 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 58,18 jiwa/km².
Poso Poso Pesisir Kel.Tabalu Sebagian besar desa di Kecamatan Poso Pesisir dapat dilalui dengan kendaraan roda empat Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sehingga mempermudah hubungan antara satu desa dengan desa lainnya dan ke pusat PT. Otonaha Poso D1
kecamatan. Jarak antara ibu kota Kecamatan Poso Pesisir dengan KelurahanTabalu adalah 4 km.
Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Oktober yang mencapai 253,6 mm. Sementara itu curah
192
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
hujan terendah terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 53 mm. Suhu udara ditentukan oleh
tinggi rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun
2017 keadaan suhu udara rata-rata berkisar antara 26,7oC sampai 28,7oC. Suhu udara terendah
terjadi pada bulan Februari sedangkan tertinggi pada bulan September. Penduduk di Kelurahan
Tabalu pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 1.273 jiwa yang terdiri atas 647 laki-laki dan 626
perempuan. Dengan luas wilayah 9,29 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar
137,03 jiwa/km².
Poso Pamona Selatan Pendolo Jarak antara ibu kota Kecamatan Pamona Selatan dengan Desa Pendolo adalah 1 km. Curah hujan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 307,5 mm. Sementara itu curah hujan terendah CV. Matahari Karya D1
terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 125 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2016 keadaan
suhu udara rata-rata berkisar antara 27,7oC sampai 28,4oC. Suhu udara terendah terjadi pada
bulan Juli sedangkan tertinggi pada bulan Maret. Penduduk di Desa Pendolo pada akhir tahun
2017 tercatat sejumlah 2.038 jiwa yang terdiri atas 1.036 laki-laki dan 1.002 perempuan. Dengan
luas wilayah 36,50 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 56 jiwa/km².
Uelene Jarak antara ibu kota Kecamatan Pamona Selatan dengan Desa Uelene adalah 12 km. Curah hujan
tertinggi terjadi pada bulan April yang mencapai 307,5 mm. Sementara itu curah hujan terendah
terjadi pada bulan Januari dimana tercatat 125 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2016 keadaan
suhu udara rata-rata berkisar antara 27,7oC sampai 28,4oC. Suhu udara terendah terjadi pada
bulan Juli sedangkan tertinggi pada bulan Maret. Penduduk di Desa Uelene pada akhir tahun 2017
tercatat sejumlah 665 jiwa yang terdiri atas 339 laki-laki dan 326 perempuan. Dengan luas wilayah
38,86 km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 17 jiwa/km².
Poso Pamona Leboni Jarak antara ibu kota Kecamatan Pamona Puselemba dengan Desa Leboni adalah 13 Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Puselemba km.Persentase bentuk permukaan tanahnya ialah 100% perbukitan. Curah hujan tertinggi terjadi PT. Baliem Indah D1
pada bulan Mei yang mencapai 307,5 mm. Sementara itu curah hujan terendah terjadi pada bulan Property
Januari dimana tercatat 125 mm. Suhu udara ditentukan oleh tinggi rendahnya tempat tersebut
terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai. Pada tahun 2016 keadaan suhu udara rata-rata
berkisar antara 27,7oC sampai 28,4oC. Suhu udara terendah terjadi pada bulan Juli sedangkan
tertinggi pada bulan Maret. Penduduk di Desa Leboni pada akhir tahun 2016 tercatat sejumlah
1.096 jiwa yang terdiri atas 564 laki-laki dan 532 perempuan. Dengan luas wilayah 26,57 km²,
maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 41 jiwa/km².
Tojo Una-Una Ampana Tete Balanggala Luas Wilayah Desa Ampana Tete seluas 796,02 Km² jarak Desa Ampana Tete ke ibukota sejauh 10 Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3
Km Desa Ampana Tete merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan PT. Damai Putra Abadi D1
dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 38 %dan
Tampabatu perbukitan 62 % Desa Ampana Tete berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 14 m, Desa CV. Mitra Pratama
Ampana Tete terdiri dari 20 Desa. Di Desa Ampana Tete untuk infrastruktur di Desa Ampana Tete Cont
panjang jalan raya 3,4 Km sedangkan jalan Desa dengan kondisi jalan aspal 12 Km, diperkeras 9,8
Km, jalan tanah 14 Km. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Ampana Tete 1 PKK ,
1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Ampana Tete ada 8
hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Desa Ampana Tete dengan luas 796,02 Km²
dengan jumlah penduduk 24.505 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 31 jiwa perKm². Jumlah
penduduk di Desa Ampana Tete berdasarkan jenis kelamin 12.763 jiwa laki-laki dan 11.742 jiwa
193
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Desa Ampana Tete 26 SD dengan jumlah murid
sebanyak 3.116 orang dan guru sebanyak 243 orang 4 madrasah Ibtidiyah dengan murid sebanyak
243 orang dan guru sebanyak 31 orang, 7 SMP dengan murid sebanyak 1.185 orang dan guru
sebanyak 82 orang, 4 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid sebanyak 354 orang dan guru
sebanyak 58 orang, 2 Madrasah Aliyah dengan jumlah murid 352 orang dan guru sebanyak 41
orang. Untuk tenaga kesehatan di Desa Ampana Tete 1 Dokter, 20 perawat, 30 Bidan, 3 Farmasi, 2
ahli gizi, 1 tenaga non medis, 6 Kesehatan Masyarakat. Untuk tempat sarana ibadah di Desa
Ampana Tete ada 32 mesjid, 4 Mushola, 12 gereja protestan, 1 gereja katolik, 4 pura. Kondisi
perekonomian di Desa Ampana Tete didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di DesaAmpana Tete 8 warung
kelontong. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Ampana Tete ada 5.375 Pasca
Bayar PLN, 7.312 Prabayar PLN, Koperasi di Desa Ampana Tete 1 KOUD, 15 KPN, 1 KOPKAR, 6
Koperasi lainnya. Jumlah objek wisata di Desa Ampana Tete1 Pantai, 1 Pemandian Air tawar, 1
Situs Sejarah. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 1 jalan aspal baik sepanjang 558,05
km, jalan sedang sepanjang 34,53 km, jalan rusak sepanjang 352,10 km dan jalan rusak/berat
sepanjang 223,47 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.
Tojo Una-Una Nuhon, Obobalingara, S. Kabupaten Tojo Una-Una yang menjadi salah satu dari 13 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Ampana Tete Balingara Tengah ini memiliki luas wilayah sebesar 5721,51 km2. Wilayah ini sebagian besar merupakan D1
kawasan pegunungan dan perbukitan, sehingga ketinggian wilayah pada umumnya berada diatas PT. Kasmar Tiar
500 meter dari permukaan laut. Wilayah Tojo Una-Una terdiri dari 12 kecamatan yang terbagi Persada
menjadi dua kategori yaitu wilayah daratan 6 kecamatan dan kepulauan 6 kecamatan. Jumlah
kecamatan di Kabupaten Tojo Una-Una bertambah menjadi 12 kecamatan pada tahun 2015.
Sebelumnya, hingga tahun 2014 jumlah kecamatan di Kabupaten Tojo Una-Una berjumlah 9.
Pemekaran yang terjadi di Kecamatan Ampana Kota, Una-Una, dan Walea Kepulauan membuat
perubahan jumlah kecamatan di Kabupaten ini. Penduduk Kabupaten Tojo Una-Una berdasarkan
proyeksi penduduk tahun 2017 sebanyak 150.820 jiwa yang terdiri atas 77.111 jiwa penduduk laki-
laki dan 73.709 jiwa penduduk perempuan. Data pendidikan yang disajikan berasal dari Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tojo Una-Una. Dari data yang dapat dihimpun
ditahun pelajaran 2017/2018 jumlah SD/MI sebanyak 192 unit, SLTP/MTs 65 unit, SLTA/MA/SMK
26 unit dan Akademi/ perguruan tinggi hanya sebanyak 1 Unit. Sebagai upaya peningkatan taraf
hidup masyarakat pemerintah mengupayakan program listrik masuk desa. Kebutuhan listrik di
Tojo Una-Una dipenuhi oleh PT. PLN. Jumlah pelanggan listrik PLN di Kabupaten Tojo Una-Una
pada tahun 2017 berjumlah 24.996 pelanggan, dengan 74,76 persen merupakan pelanggan listrik
prabayaran 25,24 persen pelanggan listrik pasca bayar. Ketersediaan air yang bersih dan sehat
sangat dibutuhkan masyarakat. Produksi air minum di Kabupaten Tojo Una-Una tahun 2017
berjumlah 652.679 m3 dengan total jumlah pelanggan sebanyak 13.203 pelanggan. Panjang jalan
di wilayah Kabupaten Tojo Una-Una pada tahun 2017 adalah 1.168,15 kilometer. Berdasarkan jenis
permukaannya, jalan tersebut terbagi menjadi 327,12 km diaspal, 554,55 km kerikil, 89,46 km
tanah dan 197,02 km.
Tojo Una-Una Tojo Barat Tongku Kecamatan Tojo Barat secara administrasi terdiri dari 13 Desa. Dipimpin oleh seorang Camat Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sebagai koordinator pemerintahan Kecamatan dan dibantu oleh 13 Kepala Desa yang bertanggung PT. Intra Mitra D1
jawab di desa masing-masing. Bedasarkan perkembangannya, pemerintah desa di Kecamatan Tojo Sulawesi
Baratmemiliki 13 kantor yang terletak di masing-masing desa. Juga terdapat balai desa yang

194
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
digunakan untuk pertemuan atau rapat dengan masyarakat. Namun, hanya beberapa desa yang
sudah tersedia fasilitas balai desa, yaitu Desa Malei Tojo, Tombiano. Jumlah dusun di Kecamatan
Tojo Barat ada sebanyak 45 dusun. Dusun terbanyak ada di Desa Matako. Masing-masing desa di
Kecamatan Tojo Barat memiliki organisasi Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat (LPM), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan personil Pertahanan Sipil
(Hansip). jumlah Anggota BPD yaitu 72 orang. Sedankan jumlah anggota LPM ada sebanyak 85
orang. Jumlah anggota PKK hanya terdiri dari anggota perempuan yaitu 440 orang, dapat dilihat di
tabel 2.5. Sebaliknya, organisasi Hansip hanya beranggotakan laki-laki yang berjumlah 36 orang.
Penduduk di Kecamatan Tojo Barat pada akhir tahun 2017 tercatat sejumlah 12.402 jiwa yang
tersebar di 13 desa dengan kepadatan penduduk yang bervariasi. Dengan luas wilayah 1.097,27
km², maka kepadatan penduduk di daerah ini sebesar 11 orang /km². Kepadatan penduduk setiap
desa bervariasi seperti ditunjukan oleh Penduduk terpadat di kecamatan Tojo Barat terdapat di
Desa Matako dimana tercatat 26 jiwa per km², sedangkan Desa Tanamawau merupakan daerah
yang penduduknya paling sedikit di kecamatan Tojo Barat yaitu sebanyak 3 jiwa per km². Jumlah
usaha bengkel motor/mobil di Kecamatan Tojo Barat mengalami kenaikan yang tidak signifikan
yaitu dari 21 unit usaha di tahun 2016 menjadi 25 unit usaha. Kondisi ini merupakan peluang untuk
dikembangkan oleh para pelaku ekonomi di Kecamatan Tojo Barat. Unit usaha persewaan alat
pesta yang terdapat di kecamatan Tojo Barat sejumlah 15 unit. Diisajikan fasilitas penerangan yang
digunakan masyarakat di Kecamatan Tojo Barat dengan rincian 2339 rumah tangga menggunakan
PLN, sisanya sebanyak 327 rumah tangga masih menggunakan non listrik. Sedangkan fasilitas air
bersih di Kecamatan Tojo Barat dikelola oleh masing-masing desa.
Tojo Una-Una Ulubongka S.Bongka Desa. Luas Wilayah Kecamatan Ulubongka seluas 1.767,11 Km² jarak Kecamatan Ulubongka ke ibukota Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Tampanomobo Kabupaten sejauh 22 Km, Kecamatan Ulubongka merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat PT. Jade Energy D1
Dusun kanyole dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa Indonesia
Desa Tampanombo daratan 38 %dan perbukitan 62 % berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 5 m, Kecamatan PT. Jade Resources
Ulubongka terdiri dari 18 Desa. Di Kecamatan Ulubongka untuk infrastruktur panjang jalan raya 3,4 Indonesia
Km sedangkan jalan Kecamatan dengan kondisi jalan aspal 12 Km, diperkeras 9,8 Km, jalan tanah
14 Km. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Kecamatan Ulubongka 1 PKK , 1 LPMD dan
1 BPD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Kecamatan Ulubongka ada 8 hansip, 1
Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di Kecamatan Ulubongka dengan luas 1.767,11 Km² dengan
jumlah penduduk 16.929 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 10 jiwa perKm². Jumlah
penduduk di Kecamatan Ulubongka berdasarkan jenis kelamin 919 jiwa laki-laki dan 851 jiwa
perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di Kecamatan Ulubongka 1 TK, 22 SD dengan murid
1.530 orang dan guru sebanyak 180 orang , 8 SMP dengan murid sebanyak 795 orang dengan guru
sebanyak 51 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid 123 orang dann guru sebanyak
12 orang, Untuk fasilitas kesehatan Klinik Keluarga Berencana di Kecamatan Ulubongka 1 PLKB, 1
PPLKB. untuk tempat sarana ibadah di Kecamatan Ulubongka ada 20Mesjid, 9 Mushola, 16 Gereja
Protestan, 3 Pura. Untuk melakukan kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Tojo fasilitas
yang menunjang untuk kegiatan sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan
Bola Voli. Kondisi perekonomian di Desa Tojo didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa 8 warung kelontong.
Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Ulubongka daya terpasang 9.704
KW, Produksi Listrik 34.227 KW dan Listrik terjual 42.937.186 KW sedangkan menurut rayon

195
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Ampana ada 5.375 pelanggan pasca bayar pelanggan PLN, 7.312 Listrik Non PLN.Jumlah koperasi
di Kecamatan Ulubongka 1 KUD, 1 KPN, sedangkan jumlah objek wisata di kecamatan Ulubongka 3
wisata pantai, 1 pemandian air tawar, 1 wisata hutan dan 1 situs bersejarah. Untuk memperlancar
hubungan transportasi ada 327,12 km jalan aspal, 554,55 jalan kerikil, 89,46 jalan tanah, dan
fasilitas jalan lainnya sepanjang 197,02 km.
Tojo Una-Una Tojo Podi Luas wilayahKecamatan Tojo mencapai 1.065,48 Km2 yang terbagi dalam 16 desa dengan luas desa Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Tojo Podi 92,46 Km2 dan Desa Tojo 83,47 km2. Wilayah Kecamatan Tojo memiliki bentuk topografi PT. Jade Mining D1
pegunungan/perbukitan dan pesisir pantai dimana Desa Podi dan Desa Tojo terletak dengan Indonesia
masing-masing persentase topografinya 52% dataran-48% perbukitan dan 38% dataran-62% PT. Surya Baru
perbukitan. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret yang mencapai 463 mm. Sementara itu Cemerlang
curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus dimana tercatat 8 mm. Sedangkan lamanya hari
hujan terjadi pada bulan April dan Juni yaitu selama 18 hari. Tingkat kepadatan penduduk di
masing-masing desa yaitu: Desa Podi 10 jiwa/km2 dan Desa Tojo 21 jiwa/km2. Ditinjau dari jenis
kelamin perbandingan antara penduduk berjenis kelamin laki-laki dan perempuan (sex ratio)
sebesar 107 menggambarkan bahwa jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki lebih banyak
dibanding perempuan. Di setiap desa di Kec. Tojo memiliki masing-masing minimal 1 sekolah TK
dan SD, namun untuk SMP dan SMA sederajat hanya terdapat di sebagian desa seperti Desa Tojo
terdapat 2 SMP dan 1 SMA. Kec. Tojo mempunyai potensi tanaman padi yang besar dengan luas
panen padi sawah mencapai 374 ha dan padi lading seluas 74 ha. Dari luas panen tersebut
diperoleh produksi sebesar 2.151 ton padi sawah dan 239 ton padi ladang. Banyaknya prasarana
pasar di Desa Podi dan Desa Tojo ialah masing-masing 1 pasar yang beroperasi mingguan. Untuk
sarana informasi dan komunikasi terdiri dari 9 buah SSB, 4 buah HT, 2 warnet serta 8 tower BTS.
Tojo Una-Una Ampana Tete Sabo Kecamatan Ampana Kota merupakan salah satu dari 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Tojo Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Una-Una, secara astronomis, Kecamatan Ampana Kota terletak antara 0º,90” Lintang Utara dan CV. Kuala Harapan D1
1º,10” Lintang Selatan serta 121º,35” Bujur Timur dan 121º,25” Bujur Barat dengan ketinggian Besama
4-14 meter dari permukaan laut. Wilayah Kecamatan Ampana Kota seluas 175,42 km2 atau
17.542 ha terdiri dari 4 (empat) desa dan 6 (enam) kelurahan. Kondisi ini merupakan hasil
pemekaran wilayah sehingga berkurang baik luas wilayah maupun jumlah desa dan kelurahan
dibandingkan dengan kondisi tahun 2014. Pada umumnya wilayah Kecamatan Ampana Kota
merupakan daerah dataran. Sebagian wilayahnya yang memiliki bentuk topografi pegunungan
dan perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 4 – 14 meter dari permukaan laut merupakan
daerah perkebunan dan pertanian. Jarak antara desa dengan ibukota kecamatan (Ampana)
terjauh sekitar 10 km yaitu ke desa Padang Tumbuo dengan menggunakan alat transportasi
umum berupa mobil dan sepeda motor. Untuk desa-desa/Kelurahan terdekat adalah Kelurahan
Ampana Kota dan alat transportasi yang digunakan umumnya hanya sepeda motor ojek),
sehingga apabila musim penghujan tiba tidak dapat melayani masyarakat secara maksimal.
Untuk itu sangat diperlukan transportasi publik yang memadai. Secara administrasi, pada tahun
2015 wilayah Ampana Kota dimekarkan menjadi kecamatan Ampana Kota dan Kecamatan
Ratolindo. Kecamatan Ampana Kota terdiri dari 4 (empat) desa dan 6 (enam) kelurahan.
Dipimpin oleh seorang Camat sebagai koordinator pemerintahan Kecamatan dan dibantu oleh
enam Lurah dan empat Kepala Desa yang bertanggung jawab di wilayah administrasi masing-
masing. Berdasarkan tingkat klasifikasi desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Ampana Kota
pada umumnya sudah berkategori Swasembada. Untuk mendukung kelancaran organisasi

196
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
pemerintahan, pada masing-masing desa dan kelurahan di Kecamatan Ampana Kota telah
terbentuk Lingkungan, RW, dan RT. Banyaknya Lembaga pemerintahaan kelurahan, banyaknya
personil Hansip, Wanra dan Kamra mencakup 6 (enam) kelurahan dan 4 (empat) desa.
Kelurahan Ampana memiliki jumlah penduduk terbanyak, yakni 2.997 jiwa, sedangkan Penduduk
terkecil adalah desa Buntongi dengan jumlah penduduk sebanyak 994 jiwa, dan Kelurahan
Ampana Kota terletak pada pusat pemerintahan wilayah kecamatan Ampana Kota. Selama ini
pemerintah daerah melalui pemerintah kecamatan dan pemerintah desa/keluarahan terus
melakukan peningkatan pelayanan air bersih, kesehatan, pendidikan, lapangan kerja,
perumahan dan sarana transportasi kepada penduduk di Kecamatan Ampana Kota. Secara
Keseluruhan Jumlah guru di Kecamatan Ampana Kota dalam tahun ajaran 2016/2017 sebanyak
445 orang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 482
orang, sedangkan jumlah murid 6.872 tahun ajaran 2016/2017 mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun ajaran 2015/2016 berjumlah 6.978 orang. Jumlah guru secara
berjenjang tahun ajaran 2016/2017 mulai dari TK 45 orang, SD 161 orang, SLTP 82 orang dan
SMU/SMK dan SLB 157 orang, sedangkan jumlah murid tahun ajaran 2016/2017 mulai dari TK
530, SD 2.489 orang, SLTP 1.452 orang, dan SMU/SMK dan SLB 2.428 orang. unit Puskesmas, 2
unit Puskesmas Pembantu, 3 unit Puskesd, 21 Unit Posyandu dan 10 Pos KB . Sementara itu
jumlah tenaga kesehatan Dokter 5 orang, 99 orang mantri, bidan, dan perawat kesehatan, 15
orang Dukun terlatih. Berdasarkan kriteria banyaknya usaha industri dan kerajinan rumah
tangga kerajinan dari logam berjumlah 1 usaha, kerajinan dari kayu sejumlah 14 usaha,
kemudian kerajinan dari anyaman berjumlah 10 usaha dan usaha industri makanan sejumlah
134 usaha. Dan usaha jasa menurut jenisnya yang terdapat di Kecamatan Ampana Kota, Jumlah
usaha jasa Service alat elektronik bejumlah 3 usaha, usaha perbengkelan berjumlah 36, Usaha
penjahit berjumlah 22 usaha, Fotocopy berjumlah 4 usaha, kemudian usaha Salon yang terdapat
di Kecamatan Ampana Kota berjumlah 5 usaha, kemudian usaha pangkas rambut berjumlah 6
usaha, dan usaha cuci kendaraan berjumlah 4 usaha. Di wilayah Kecamatan Ampana Kota masih
terdapat rumah tangga yang belumterdaftar sebagai pelanggan PLN tapi sudah menggunakan
fasilitas penerangan PLN.Pengelolaan air bersih di Kecamatan Ampana kota pada umumnya
dikelola olehPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik pemerintah daerah dan sebagian
kecilmenggunakan fasilitas air bersih yang dikelola oleh Desa setempat. Penyediaan sarana jalan
dan jembatan diikuti oleh perkembangan penyediaan pada transportasi darat sebagai alat
angkutan barang maupun orang.

Toli Toli Galang Tinigi Kecamatan Galang merupakan salah satu kecamatan yang terdekat dengan ibu kota Kabupaten. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Sebagian besar wilayah Kecamatan Galang merupakan dataran rendah yang sebagian besar CV. Rajawali D1
digunakan untuk pertanian tanaman padi sawah dan sebagian kecil merupakan perbukitan dan PT. Surya Lima
pegunungan. Pada tahun 2012, 3 desa mengalami pemekaran sehingga Kecamatan Galang Perkasa
sekarang terdiri dari 14 Desa, 8 Desa diantaranya berada di daerah pesisir pantai. Secara umum, Sdr. Ramlah Sigit
Desa–desa di Kecamatan Galang memiliki ketinggian antara 0 – 75 m Diatas Permukaan Laut.
Kecamatan Galangmempunyai luas 597,76 Km² dengan ibu Kota kecamatan terletak di Desa
Lalos. Wilayah Kecamatan Galang menyebar dari ketinggian 0 meter sampai 150 meter di atas
permukaan air laut, dengan luas dataran 76%, dimana Desa Sandana, Kalangkangan, Lantapan,
Ginunggung dan Sabang seluruh wilayahnya merupakan dataran rendah. Luas daerah

197
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
perbukitan adalah 5,91.% dan wilayah pegunungan sekitar 15,91 % dari keseluruhan luas
wilayah Kecamatan GalangTerdapat 2 (dua) buah sungai yang terkenal di Kecamatan Galang
yaitusungai Kalangkangan sepanjang 50 Km dan sungai Kolisanan/Bontobuaya sepanjang 60 Km
di Desa Bajugan. Selain sungai, di Kecamatan Galang juga terdapat 4 (Empat) buah bendungan
yaitu bendungan Kolondom yang terdapat di Lakatan, bendungan Tende/Lalos di Tinigi,
bendungan Bontobuaya di Bajugan dan Bendungan Kolisanan di Desa Aung yang dijadikan
sumber irigasi untuk tanaman padisawah. Pemerintahan Desa sehingga lembaga pemerintah
Desa dapat berjalan aktif. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga pemerintahan seperti LKMD,
BPD, LMD, dan PKK di setiap Desa. Dari segi klasifikasi desa, semua desa di Kecamatan Galang
tergolong desa Swasembada, yaitu desa yang masyarakatnya mampu memanfaatkan dan
mengembangkan sumber daya alam dan potensinya sesuai dengan kegiatan pembangunan
regional. Pada tahun 2012, terjadi pemekaran desa sehingga Kecamatan Galang kini memiliki 14
Desa, pada Tahun 2017 terdapat 62 dusun data ini tersaji padaKecamatan Galang memiliki
wilayah dengan luas 597,76 km², dengan jumlah penduduk pada tahun 2017sebanyak 33.734
jiwa yang dirinci menurut jenis kelamin laki laki sejumlah 17.049 dan perempuan sejumlah
16.685 dengan jumlah rumah tangga 7.7.743 rumah tangga serta kepadatan penduduk ratarata
56 jiwa setiap kilometernya. penduduk menurut Agama dimana pemeluk Agama Islam yang
paling tinggi sebanyak 33.491 orang. Selain itu rata-rata penduduk setiap rumah tangganya 4
jiwa dan sex rasio sebesar 102. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan
jumlah penduduk dari 31.701 jiwa pada tahun 2010 menjadi 33.734 jiwa pada tahun 2017. Di
Kecamatan Galang sendiri terdapat Sekolah Dasar (SD) sejumlah 33 unit, Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) sebanyak 11 Sekolah sedang untuk sekolah Lanjutan Tingkat Atas (
SLTA/Sederajat) sebanyak 6 unit. Untuk jumlah keluarga pelanggan listrik PLN tahun ini
mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana pelanggan tahun
2016 sebanyak 7.458 sementara tahun 2017 kisaran 7.687 pelanggan.
Baolan Kel. Dadakitan, Desa Kecamatan Baolan merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) kecamatan di Kabupaten Tolitoli, PT. Perkasa Mandiri A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Pangi sekaligus sebagai ibu kota kabupaten. Kecamatan Baolan terdiri dari 6 kelurahan dan 4 desa Karyatama D1
dengan ibu kota kecamatan terletak di Kelurahan Baru. Semua kelurahan/desa yang ada di
Kecamatan Baolan dapat dilalui lewat darat, dimana desa yang terjauh adalah Desa Dadakitan
dengan jarak 11 Km dari ibu kota kecamatan. Sedangkan untuk data persentase bentuk
permukaan tanah seperti dataran, perbukitan, dan pegunungan dapat dilihat pada Tabel 1.1.2.
Desa dengan dataran terluas adalah Desa Tambun dengan luas 65% dari tabel luas Desa yang ada.
Desa dengan bentuk permukaan tanah pegunungan yang terluas adalah Desa Pangi, yaitu sebesar
75 persen, sedangkan desa dengan perbukitan terluas adalah Kelurahan Sidoarjo, yaitu sebesar 30
persen. Kecamatan Baolan mempunyai ketinggian antara 0-1000 meter diatas permukaan laut,
dimana Desa Dadakitan dan Desa Pangi mempunyai ketinggian 34 meter diatas permukaan laut.
Pemerintah desa/kelurahan sehingga Nampak lembaga pemerintah desa/kelurahan telah
terbentuk dan berjalan aktif. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga pemerintahan seperti LKMD,
BPD, LMD, dan PKK di setiap desa/kelurahan. Dilihat dari klasifikasi desa/kelurahan kecamatan ini
terdiri dari 7 Desa/Kelurahan Swasembada dan 3 Desa Swakarya yang terdiri 33 Lingkungan, 19
Dusun 99 Rukun Warga (RW) dan 208 Rukun Tetangga (RT). Data banyaknya Lembaga
Pemerintahan, jumlah bantuan danaDi Kecamatan Baolan sendiri terdapat Taman Kanak Kanak
Negeri dan Swasta 26 buah, Sekolah Dasar (SD) sejumlah 38 buah, Sekolah Lanjutan Tingkat

198
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Pertama (SLTP) sebanyak 20 sekolah, sedangkan untuk sekolah Lanjutan Tingkat Atas ( SLTA )
sebanyak 11 buah dan ada 8 buah perguruan tinggi. Jumlah pelanggan listrik non PLN dan PLN
tahun 2017 mengalami penurunan pelanggan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dimana
pada tahun 2014 terdapat 13.788 pelanggan, sedangkan pada tahun 2017 terdapat sejumlah
13.756 pelanggan.
Dakopamean Kapas Kecamatan Dako Pemean merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) kecamatan di Kabupaten PT. Dwi Permata A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Tolitoli, Kecamatan Dako Pemean merupakan kecamatan terbaru yang terbentuk pada tahun 2006 Quarry D1
sesuai dengan PP Kabupaten Tolitoli Nomor 6 tahun 2005, yang terdiri dari 4 desa dengan Ibukota
Kecamatan terletak di Desa Galumpang. Untuk data persentase bentuk permukaan tanah seperti
dataran, perbukitan, dan pegunungan,dimana dataran yang terluas ada di Desa Galumpang,
Dungingis, dan Lingadan yang mencapai 50 % dari luas desa yang ada, sedangkan untuk
pegunungan yang terluas ada di Desa Kapas dimana luasnya 65% dari luas desa. Pada tabel yang
sama juga dapat dilihat bahwa ketinggian dari permukaan laut untuk Kecamatan Dako Pemean
adalah 2-1.713 Meterpemerintah desa sehingga Nampak lembaga pemerintah desa telah
terbentuk dan berjalan aktif. Hal ini terbukti dengan adanya lembaga pemerintahan seperti LKMD,
BPD, LMD,dan PKK di setiap desa. Dilihat dari klasifikasi desa, kecamatan ini terdiri dari 4 desa
swasembada yang terdiri dari 15 Dusun 25 Rukun Warga (RW) dan 49 Rukun Tetangga (RT).
Kecamatan Dako Pemean memiliki wilayah dengan luas 221 km², dengan jumlah penduduk 9.455
jiwa yang dirinci menurut jenis kelamin laki-laki sejumlah 4.766 dan perempuan sejumlah 4.689.
Jumlah rumah tangga di kecamatan ini sebanyak 2.230 rumah tangga dengan kepadatan penduduk
ratarata 42 jiwa setiap km2. Selain itu disajikan juga data tentang kelompok umur,
kewarganegaraan, serta penduduk menurut agama dimana pemeluk agama Islam yang paling
mendominasi yaitu 9.366 orang. Penduduk Kecamatan Dako Pemean menurut lapangan pekerjaan
dan jenis kelamin dari setiap desa/kelurahan dan jelas dilapangan pekerjaan masihtetap
didominasi oleh sektor pertanian. Di Kecamatan Dako Pemean terdapat 12 buah Sekolah Dasar
(SD), 5 buah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan 2 buah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
(SLTA). Data mengenai jumlah siswa dan tenaga pengajar baik dari Sekolah Dasar sampai dengan
SLTA ini.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisanmasyarakat dapat pelayanan
kesehatan secara mudah, murah dan merata. Tujuan tersebut bisa dicapai bila sarana kesehatan
telah merata sampai setiap desa, di samping itu unsur tenaga medis/paramedic serta obat-obatan
juga harus tersedia. Sarana kesehatan yang ada di Kecamatan Dako Pemean sudah cukup
memadai, dimana fasilitas seperti Puskesmas/Puskesmas Pembantu tersedia di setiap desa
meskipun fasilitas Puskesmas Pembantu yang ada tidak berfungsisecara optimal. Tenaga medis
yang tersedia cukup memadai Di Kecamatan Dako Pemean, suasana kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa senantiasa dibina, dikembangkan dan ditingkatkan
sesuai falsafah Negara Pancasila. Dalam menjalin kehidupan beragama, pemerintah Kecamatan
Dako Pemean melalui Kantor Urusan Agama berusaha membangun suasana hidup yang rukun dan
saling menghargai di antara umat beragama yang diarahkan kepada peningkatan amal untuk
kepentingan bersama dalam membangun masyarakat sekaligus dapat mengatasi berbagai masalah
sosial yang mungkin menghambat pembangunan itu sendiri. Terlihat begitu pesatnya
pembangunan fasilitas sarana dan prasarana tempat peribadatan menurut keyakinan dan
kepercayaan masing masing agama. Usaha industri yang terdapat di Kecamatan Dako Pemean jika

199
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dilihat dari jumlah tenaga kerjanya hanya terdiri dari industri kecil dan industri kerajinan rumah
tangga. Untuk usaha jasa perbengkelan tidak terjadi peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan tukang batu/kayu mengalamin peningkatan sebanyak 8 unit usaha.Untuk jumlah
pelanggan listrik non PLN dan PLN tahun ini mengalami perubahan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya, jumlah pelanggan listrik PLN tahun 2016 sebanyak 2.164.
Buol Paleleh Barat Bodi Kecamatan Paleleh Barat merupakan salah satu dari 11 (sebelas) kecamatan di Kabupaten Buol. Bahan Galian batuan A1, A2, A3, B1, B2,
Dalam peta Kabupaten Buol, tampak memanjang dari timur ke barat terletak di sebelah utara garis PT. Rafe Mandiri B3, D1
khatulistiwa. Kecamatan Paleleh Barat secara administrasi terdiri dari 7 desa. Berdasarkan tingkat Perkasa
perkembangan LKMD-nya, desa-desa yang ada di Kecamatan Paleleh Barat terdiri dari Swadaya
(Kategori I): 4 Desa, Swakarya (Kategori II) : 3 Desa, Swasembada (Kategori III) . Untuk kelengkapan
organisasi pemerintahan, pada masingmasing Desa di Kecamatan Paleleh Barat telah terbentuk
Dusun, RW, dan RT. Penduduk di Kecamatan Paleleh Barat pada akhir Tahun 2017 tercatat
sejumlah 5.965 jiwa terdiri dari 3.055 jiwa laki-laki dan 2.855 jiwa perempuan. Dengan luas
wilayah 295 km², maka kepadatan penduduk. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
pendidikan memegang peranan penting yang tidak dapat dilepaskan dari proses kehidupan
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan penanganan yang sistematis dan
memerlukan tenagatenaga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan memadai yang sekarang
ini dirasakan masih sangat kurang. Fasilitas kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan masyarakat dan mengurangi angka kematian. Untuk itu di Kecamatan Paleleh Barat
telah tersedia 1 unit Puskesmas dan 7 unit Puskesmas Pembantu. Kecamatan Paleleh Barat yang
sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pertanian, memiliki potensi bidang pertanian yang
sangat besar. Wilayah potensi pada subsektor tanaman pangan dan perkebunan terdapat pada
hampir semua desa, Kecamatan Paleleh Barat yang sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah
pertanian, memiliki potensi bidang pertanian yang sangat besar. Pada subsektor peternakan,
untuk ternak besar pada Kecamatan Paleleh Barat hanya ada sapi, sedangkan untuk ternak kecil
hanya kambing yang terdapat pada hampir semua desa Industri yang terdapat di Kecamatan
Paleleh Barat adalah hanya industri kecil dan industri rumah tangga, di mana tercatat 3 industri
kecil dan 11 industri kerajinan rumah tangga pada Tahun 2017. Pasar adalah merupakan pusat
perdagangan dimana terjadi transaksi barang ataupun jasa antara penjual dan pembeli. Dari 7
desa yang ada di Kecamatan Paleleh Barat, ada 3 desa diantaranya memiliki sarana pemasaran
berupa pasar desa yang aktivitasnya berlangsung mingguan. Di samping pasar, pada hampir setiap
desa juga terdapat warung, kios, atau toko yang merupakan tempat-tempat pelayanan kebutuhan
pokok sehari-hari.
Gadung Labuton Kecamatan Gadung merupakan salah satu dari 11 (sebelas) kecamatan di Kabupaten Buol. Dalam PT. Putra Lebak A1, A2, A3, B1, B2, B3,
peta Kabupaten Buol, tampak memanjang dari timur ke barat terletak di sebelah utara garis Perkasa D1
khatulistiwa Kecamatan Gadung secara administrasi terdiri dari 11 Desa. Berdasarkan tingkat
perkembangan LKMD-nya, desa-desa yang ada di Kecamatan Gadung terdiri dari: Swadaya
(Kategori I) : - DesaSwakarya (Kategori II) : 11 Desa Swasembada (Kategori III) : - Desa Penduduk
di Kecamatan Gadung pada akhir Tahun 2017 tercatat sejumlah 12.189 jiwa terdiri dari 6.238 jiwa
laki-laki dan 5.951 jiwa perempuan. Dengan luas wilayah 199 Km², maka kepadatan penduduk di
daerah ini sebesar 61,25 jiwa/Km² di Kecamatan Gadung telah tersedia 1 unit Puskesmas dan 10
unit Puskesmas Pembantu. Berdasarkan kriteria tersebut maka industri yang terdapat
di Kecamatan Gadung adalah hanya industri kecil dan industry rumah tangga, dimana tercatat ada

200
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
11 industri kecil dan 37 industri kerajinan rumah tangga pada tahun 2017. Di samping pasar, pada
hampir setiap desa juga terdapat warung, kios, atau toko yang merupakan tempat-tempat
pelayanan kebutuhan pokok sehari-hari.
Banggai Toili Moilong Luas Wilayah Kecamatan Toili seluas 762,63 Km² jarak Kecamatan Toili ke ibukota sejauh 95 Km. Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2,
Samalore KecamatanToili merupakan kota di datarandimana dilihat dari berada pada ketinggian dari CV. Samalore Indah B3, D1
Permukaan Laut 10 m, kecamatan Toili terdiri dari 25 Desa. Adapun Lembaga organisasi PT. Antariksa Karya
kemasyarakatan di Kecamatan Toili 1 PKK , 1 LPMD dan 1 BPD. Untuk menjaga keamanan Utama
banyaknya personil di Kecamatan Toili ada 8 hansip, 1 Kamra, 1 Wanra. Jumlah penduduk di PT. Mentawa
Kecamatan Toili dengan luas 762,63 Km² dengan jumlah penduduk 35.342 jiwa rata rata Karyatama Sejati
penduduk per Km² adalah 46 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Toili berdasarkan jenis
kelamin 17.896 jiwa laki-laki dan 16.642 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas di
Kecamatan Toili 45 TK dengan jumlah murid 1.200 dengan guru sebanyak 109 orang, 25 SD
dengan jumlah murid sebanyak 3.652 orang dan guru sebanyak 65 orang, 8 SMP dengan murid
sebanyak 1.361 orang dan guru sebanyak 113 orang, 6 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah
murid sebanyak 551 orang dan guru sebanyak 98 orang, 2 SMA jumlah nmurid 1.083 orang dengan
jumlah guru 60 orang, 3 SMK dengan jumlah murid 732 orang dan guru sebanyak 51 orang, 4
Madrasah Aliyah dengan jumlah murid 519 orang dan guru sebanyak 65 orang, 1.850 ortang
pondok pesantren dengan jumlah santri 2.698 orang, 2 universitas 2 akademi dengan jumlah
mahasiswa 2.3 Untuk fasilitas kesehatan di Kecamatan Toili ada 1 Puskesmas induk, 1 Puskesmas
Pembantu, 1 Puskesmas keliling, 20 Pos yandu, 12 Poskesdes tenaga kesehatan di Kecamatan Toili
1 Dokter, 30 perawat, 27 Bidan, 1 perawat gigi, 1 Apoteker, 1 perawat gigi 9 tenaga kesehatan..
Untuk tempat sarana ibadah di Kecamatan Toili ada 36 mesjid, 70 Mushola Kondisi perekonomian
di Kecamatan Toili didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan.
Kegiatan kelembagaan di Kecamatan Toili dalam bidang kesejahteraan sosial ada 17 Pekerja Sosial
Kemasyarakatan, 65 Karang Taruna, 2 Satgas Sosial, 1 Tenaga Kesejahteraan Sosial. Selain itu
untuk menunjang perekonomian di Kecamatan Toili ada 62 industri makananan, 12 industri
minuman, 6 industri pakaian jadi, 13 industri percetakan dan reproduksi media rekaman, 13
industri bahan galian bukan ligam, 29 industri Furnitur, 60 jasa reparasi dan pemasangan mesin
dan peralatan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Kecamatan Toili ada 23 Desa
PLN, 1 Desa Prabayar PLN lainnya. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal
baik sepanjang 49,20 km, jalan kerikil 24,05 km, jalan tanah 9,50 km dan fasilitas angkutan berupa
angkutan darat.

Banggai Toili Barat Makarti Secara geografis dataran dibeberapa desa berupa perbukitan daa garis besar geografi bentuk Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
permukaan tanah berupa pendataran dibebrapa tempat, perbukitan dan pegunungan. Desa di PT. Giat Abadi D1
Mentawai Kecamatan Toili Barat Swadaya 3 desa, Swakarsa 6 desa, sasembada 8 desa. Banyaknya lingkungan CV. Wahyu Rizky
dusunnya 64, dengan rumah tangga 160. Banyaknya kelurahan pemerintahan 17 tipe wilayah
perdesaan. Banyaknya lembaga pemerintahan LKMD/LKMK 17, PKK 17, Balai Desa/Kelurahan 17,
Kantor Desa 15. Ketinggian dari muka laut terendah 1 m, tertinggi 30 meter. Luas Wilayah 99, 67
Km². Letak geografisnya di pesisir pantai 6 desa, lembah/das 6, lereng 10. Jumlah penduduk
23.402 prang, 5.534 RT, dengan kepadatan penduduk 420 org/km². Luas wilayah 993,67 km².
kepadatan penduduk 25.555 orang, dengan penduduk laki laki 12,208 dan perempuan 11.194
orang. Untuk pusat kesehatan ada Puskesmas Induk 1, Puskesmas Pembantu 9, puskesmas Keliling

201
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
1, Polindes 6.Jumlah Tempat Ibadah di Kecamatan Toili Barat Masjid 20, Surau/Langgar 34, Gereja
katolik1, Gereja Kristen 10, Pura 31, Vihara 1. Jumlah Fasilitas/Lapangan Olahraga Sepak Bola 16,
Volly 17, Bulu tangkis 7. Banyaknya Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan
Desa/Kelurahan di Kecamatan Toili Barat 6.167, tanpa listrik 85. Panjang Jalan Menurut Kondisi
Jalan 163 Km.
Banggai Masama Ranga-ranga Letak Geografis Kecamatan Masama Sebelah Utara :Ketinggian Kantor Desa Dari Permukaan Laut Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Terendah : 12 METER Tertinggi : 25 METER Jarak Terjauh Barat ke Timur : 14 KILOMETER Utara ke PT. Bobby Chandra D1
Selatan : 9 KILOMETER Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan luas wilayah 22 Global Indonesia
864 Km². Letak Geografis Wilayah pesisir 6 desa, bukan pesisir 7 desa. Persentase Bentuk PT. Tirta Karya Utama
Permukaan Tanah Persentase Bentuk Permukaan Tanah dataran 2- 100 % di semua desa,
perbukitan 2- 98 %, ketinggian dari permukaan laut 38 m. Desa/Kelurahan Swadaya 2 desa,
Swasembada 12. Banyaknya Lingkungan, Dusun 22, RT 50. Banyaknya Desa 14 serta Tipe Wilayah
pedesaan 14. Banyaknya Lembaga Pemerintahan LKMD/LKMK 14, PKK14. Keberadaaan Balai
Desa/Kelurahan 14 dan Kantor Desa 14. Jumlah Penduduk 11.694 orang. Luas Wilayah, Jumlah
Penduduk 11.694 , dan Kepadatan Penduduk 50,48 jiwakm², Luas nwilayah 228,64 km², jumlah
rumah tangga 3.118 km². Banyaknya Penduduk Menurut Jenis Kelamin lakilaki 5.596 jiwa,
perempuan 5.738 jiwa Sumber Penghasilan Sebagian Besar Penduduk petanian. Jumlah Sarana
Kesehatan dan Penyalur Obat, puskesman induk 1, puskesmas pembantu 4, puskesman keliling 1,
polindes 14. Poskesdes 12, posyandu 14. Jumlah Tenaga Kesehatan/Paramedis Dokter umum
1,dokter gigi 1, paramedic 2, Bidan 18, perawat 8, dukun bayi 7, SPPH/AKL Sanitasi 2. Jumlah
Tempat Ibadah Mesjid 16, mushola 2, gereja katolik 6, gereja protestan. Jumlah Fasilitas/Lapangan
Olahraga Menurut Sepak Bola 12, Volly Tenis15, bulutangkis 10. Petugas Keamanan
Masyarakat/BABINSA 3orang
Balantak Utara Ondoliong Letak Geografis Kecamatan Balantak Utara Ketinggian Kantor Desa Dari Permukaan LautTerendah : PT. Watu Bone A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Batu Mandi 3 meter. Tertinggi : 5 meter Luas Wilayah 4.625 km ². Letak Geografis Wilayah Menurut Makmur D1
Desa/Kelurahan merupakan pesisir Persentase Bentuk Permukaan Tanah Menurut Desa/Kelurahan PT. Balantak Sirtu
dataran 18 – 80 %, perbukitan 9 -72 5, pegunungan 5 – 10n %. Pemukiman rata rata diatas Utama
permukaan laut 4 m. Banyaknya dusun 26. Banyaknya Lembaga Pemerintahan Menurut
Desa/Kelurahan LPMD/LKMK 10, PKK 10. Keberadaaan Balai Desa/Kelurahan10 dan Kantor Desa
8. Jumlah Penduduk 4.625 orang Luas Wilayah 4.625 km², Jumlah Penduduk 169.62 km², dan
Kepadatan Penduduk 27,26 jiwa/km dengan jumalah penduduk laki-laki 2.384 dan perempuan 2
.309. Jumlah Sekolah SD 5, SLTP 2, SMK 2. Jumlah sarana kesehatan puskesmas induk 1,
puskesmas pembantu 2, puskesmas keliling 1, polindes 5, posyandu 10, perawat 5, dukun bayi
terlatih 5 , dukun bayi tidak terlatih 10, untuk jumlah tempat ibadah mesjid 10, gereja katolik 1,
gereja kristen 1. Koperasi atau bungdes untuk perekonomian ada 7. Pelanggan listrik PLN 1.286
pelanggan dan tanpa listrik 27 .
Banggai Balantak Selatan Agromulya Letak Geografis Kecamatan Balantak SelataKetinggian Kantor Desa Dari Permukaan LautTerendah : Bahan Galian batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
4 meter Tertinggi : 450 meter dengan luas wilayah 146,50 km², banyaknya dusun 23, banyaknya D1
desa 11. Letak Geografis Wilayah Menurut Desapesiri 6 Bukan Pesisir lereng 3 dan Lembah/DAS CV. Lestari Jaya
Lereng Dataran 2. Bentuk Permukaan Tanah dataran 25- 100 (%) , perbukitan 50 – 85 %,
pegunungan 10 – 50 %. Ketinggian Dari Permukaan Laut 40 – 400 m dpl. Banyaknya Lembaga
Pemerintahan Menurut Desa LKMD/LKMK 11, PKK 11. Keberadaaan Balai Desa/Kelurahan 10 dan
Kantor Desa/Kelurahan 5, Jumlah Penduduk 4.934 jiwa. Luas Wilayah 146, 50 (km2) Kepadatan

202
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Penduduk 34,12 (jiwa/km2) laki laki 2.582 jiwa dan perempuan 2.401 jiwa. Jumlah Sekolah SD 8
dan swasta 1, Jumlah sekolah SLTP 3, Jumlah sekolah SMU 1, PAUD 1, tempat bermain 8. Jumlah
Sarana Kesehatan puskesmas induk 1, puskesmas pembantu 3, polindes 1, poskesdes 7, posyandu
11. Jumlah Fasilitas/Lapangan Olahraga sepak bola 4, voley 4, jumlah kelopmpok olah raga sepak
bola 6 dan volley 8. Banyaknya industry Penggergajian Kayu 42, Pandai Besi 4, anyam-anyaman
107, meubel kayu 108. Banyaknya Keluarga Menurut Sumber Penerangan PLN 1.490 pelanggan
dan tanpa listrik 92 pelanggan. Untuk trasnportasi panjang jalan 40,47.
Luwuk Timur Batayan Letak Geografis Kecamatan Luwuk Timur Ketinggian Kantor Desa Dari Permukaan Laut Terendah : PT. Andronika Putra A1, A2, A3, B1, B2, B3,
5 Meter Tertinggi : 157 Meter Sumber : Monografi Kecamatan Luas Wilayah 216,40 (km2) Letak Delta D1
Geografis Wilayah Menurut pesisir 3 wilayah, dataran 10. Persentase Bentuk Permukaan Tanah
Menurut dataran 12- 77 %, perbukitan 18 – 63 %, pegunungan 14 – 61 %. Ketinggian dari PT. Bobby Chandra
permukaan laut 157 m/dpl. Di kecamatan Luwuk Timur dusun sebanyak 31, RW 37 dan RT 28. Global Indonesia
Banyaknya Lembaga Pemerintahan Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Luwuk Timur
LKMD/LKMK 13, PKK 13 Keberadaaan Balai Desa/Kelurahan 13 dan Kantor Desa/Kelurahan 7.
Tingkat Perkembangan LKMD Menurut Desa/Kelurahan 11. Sumber Penghasilan Sebagian Besar
Penduduk pertanian tanaman pangan dan perekebunan, pertanian Tanaman Hortikultura. Jumlah
Sekolah menurut status PAUD 22, kelompok bermain 8, TK 15, BA & RA 21, SD 15, MI 1, SLTP 6,
MTs 2, SMU 1, SMK 1, MA 2. Jumlah sarana kesehatan puskesmas induk 1, puskesmas pembantu
8, polindes 1, poskesdes 4, posyandu 20, pratek bidan 2, dokter umum 1, bidan 14, perawat 15,
sanitasi 2, dukun bayi 31. Panjang Jalan 125,38 km untuk menunjang trasportasi dan angkutan
setempat.
Banggai Pagimana Toipan Luas Wilayah Desa Pagimana seluas 3 Km² jarak Desa Pagimana ke ibukota sejauh 10 Km Desa Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Pagimana merupakan kota di pesisir pantai dimana dilihat dari bentuk permukaan tanah dan PT. AntarNusa karya D1
ketinggian bentuk permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 95 %dan perbukitan 5 utamaMandiri
% Desa Ampana Tete berada pada ketinggian dari Permukaan Laut 10 m, Desa Pagimana terdiri
dari 3 lingkungan, 6 RW dan 15 RT. Di Desa Pagimana status pemerintahan 1 kelurahan, 1
pedesaan, 1 LKPMD. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan di Desa Pagimana 1 PKK , 1
LPMD. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil di Desa Pagimana ada 8 hansip, 1 Kamra, 1
Wanra. Jumlah penduduk di Desa Pagimana dengan luas 3 Km² dengan jumlah penduduk 2.800
jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 933,33 jiwa perKm². Jumlah penduduk di Desa Pagimana
berdasarkan jenis kelamin 1.393 jiwa laki-laki dan 1.407 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan di
Desa Pagimana ada 3 PAUD, 3 TK dengan jumlah murid 146 orang dan jumlah guru 14 orang, 3 SD
dengan jumlah murid sebanyak 494 orang dan guru sebanyak 26 orang, 2 SMP dengan murid
sebanyak 716 orang dan guru sebanyak 48 orang, 1 Madrasah Tsanawiyah dengan jumlah murid
sebanyak 82 orang dan guru sebanyak 21 orang, 1 SMU dengan jumlah murid 576 orang dan guru
sebanyak 32 orang, 1 Madrsah aliyah dengan jumlah murid 186 orang dan guru sebanyak 32 orang
. Untuk tenaga kesehatan di Desa Pagimana 1 Puskesmas induk, 1 Posyandu, 1 Parktek Dokter, 4
Praktek Bidan, 2 Apotek, 2 toko Obat sedangkan tenaga paramedis 3 Dokter, 3 Dokter spesialis, 1
dokter gigi, 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 20 perawat, 6 Bidan, 1 sanitasi, 2 Dukun bayi. Untuk
tempat sarana ibadah di Desa Pagimana ada2 mesjid, 2 Mushola, 2 gereja protestan.Fasilitas
/lapangan Olah raga di desa Pagimana 1 lapangan sepakbola, 1 lapangan bolly. Kondisi
perekonomian di Desa Pagimana didominasi oleh peternakan, pertanian, perikanan, perkebunan,
nelayan , pedagangan. selain itu untuk menunjang perekonomian di Desa Pagimana 1 Industri

203
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
tahu/tempe, 1 industri keripik, 10 pengerajin kayu, 2 pandai besi, 57 warung, 2 rumah makan, 3
penginapan. Untuk menunjang kondisi eksisting infrastruktur di Desa Pagimana ada 259 Pasca
Bayar PLN. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada jalan aspal baik sepanjang 29,18 km,
jalan sedang sepanjang 125,87 km, jalan rusak sepanjang 64 km dan jalan rusak/berat sepanjang
41,01 km dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat
Kintom Kintom Letak Geografis Kecamatan Kintom Ketinggian Kantor Desa Dari Permukaan Laut Terendah: 3 Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Babang Buyangge Meter Tertinggi : 31 Meter Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Kecamatan Menurut Luas CV. Sinar Bawonyo D1
Wilayah 428,72 (km2) Jumlah Penduduk 10. 633 jiwa Kepadatan Penduduk 27, 63, Laki-Laki 5.258
dan perempuan 5.405 letak Geografis Wilayah Menurut Pesisir 13, Lembah/DAS 1 Persentase PT. Cipta Beton Sinar
Bentuk Permukaan Tanah 25 – 60 %, Perbukitan 20 -65 %, Pegunungan 20 – 25 %. Ketinggian Dari Perkasa
Permukaan Laut 3 – 31 m dpl. Banyaknya Lingkungan 7, Dusun 32 dan RT 17 menurut Desa.
Banyaknya Kelurahan 3, Desa 11, Tipe wilayah pedesaan 14. Banyaknya Kelurahan pemerintahan PT. Aliance Prima
LKMD 14, PKK 14. Keberadaaan Balai Desa/Kelurahan 14 dan Kantor Desa/Kelurahan 3. Tingkat Indah
Perkembangan LKMD Menurut Desa 13. Jumlah Sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) 8, BA & RA 1, ,
SD 14 , MI 1, SLTP 1, SMU 1, SMK 1, MA 1. Jumlah Sarana KesehatanPuskesmas induk, 1 Posyandu, PT. Mitra Bangun Sirtu
1 Parktek Dokter, 4 Praktek Bidan, 2 Apotek, 2 toko Obat sedangkan tenaga paramedis 3 Dokter, 3
Dokter spesialis, 1 dokter gigi, 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 20 perawat, 6 Bidan, 1 sanitasi, 2
Dukun bayi. . Untuk tempat sarana ibadah diKintom ada 13 mesjid, 2 Mushola, 1gereja katolik, 4
gereja protestan Banyaknya Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Desa/Kelurahan
sebanyak 3.925 pelanggan di Kecamatan Kintom.
Morowali Utara Petasia Timur Bunta Luas Wilayah Desa Bunta 67,65 Km², jarak Desa Bunta ke ibukota sejauh 128 Km sedangkan ke Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3
Tompira kota Kecamatan berjarak 0, 63 km. Desa Bunta merupakan desa di pesisir pantai dengan CV. Delta Pratama D1
Bungintibe bentuk permukaan tanah 75 % daratan, 0 % berbentuk perbukitan dan 25 % berbentuk CV. Momoiko Kencana
pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut dimana dilihat PT. Khatulistiwa
dari berada pada ketinggian Laut 4 m, Desa Bunta terdiri dari 3 Dusun dan 8 RT. Adapun Mineral & Mining
Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Bunta 1 PKK , 1 LPMD, Mudes 4, KPMD 1. Untuk PT. Gita Perkasa
menjaga keamanan banyaknya personil Desa Bunta ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa
Bunta dengan luas 67,65 Km² adalah 2.422 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 36 jiwa
perKm². Jumlah penduduk Desa Bunta berdasarkan jenis kelamin 1291 jiwa laki-laki dan 1131
jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Bunta 2 SD, 1 SLTA. Untuk fasilitas
kesehatan di Desa Bunta ada 1 Puskemas, 1 Poskesdes, 2 Posyandu ada 2 Bidan Desa, 2 dukun
Bayi. Untuk tempat sarana ibadah Desa Bunta ada 2 mesjid. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1
lapangan sepak bola, 2 lapangan Volley. Kondisi perekonomian di Desa Bunta didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Bunta 16 industri rumah tangga, 3 usaha jasa tukang kayu/batu, 1 usaha
jasa tukang jahit. Untuk menunjang infrasuktur di Desa Bunta jumlah pelanggan PLN sebanyak
172 Rumah tangga dan gardu listrik 2 buah.

Luas Wilayah Desa Bungintibei seluas 92,45 Km², jarak Desa Bungintibe ke ibukota sejauh 2,03
Km sedanhgkan ke kota Kecamatan berjarak 7 km. Desa Bungintibe merupakan desa pantai
dengan bentuk permukaan tanah 75 % daratan, 5 % berbentuk perbukitan dan 15 %
berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat ditempuh dengan jalan darat dan laut
dimana dilihat dari berada pada ketinggian Laut 70,02 m, Desa Bungintibe terdiri dari 6 Dusun

204
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
dan 565 RT dengan 645 KK. Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Bungintibe 1
LPMD, 3 Mudes, 1 PKK, 1 KPMD . Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Desa Bungintibe
ada 10 hansip. Jumlah penduduk Desa Bungntibe dengan luas 92,45 Km² adalah 2465 jiwa rata
rata penduduk per Km² adalah 27 jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Bungintibe berdasarkan
jenis kelamin 1.303 jiwa laki-laki dan 1.162 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas
Desa Taminusi 2 TK dengan jumlah murid 58 dengan guru sebanyak 5 orang, 2 SD dengan
jumlah murid sebanyak 360 orang dan guru sebanyak 10 orang, 1 SMP banyaknya murid 166
orang dan jumlah guru sebanyak 12 orang, 1 SMA dengan murid sebanya 148 orang dan guru
sebanyak 16 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa bungintibe ada 1 Puskesmas, 2 Posyandu,
2 Polisdes, 1 Pos KB, 1 toko Khusus Obat untuk tenaga kesehatan ada 1 Bidan Desa, 4
paramedis, 1 dukun Bayi, 2 dukun bayi belum terlatih. Untuk tempat sarana ibadah Desa
Bungintibe ada 1 mesjid, 4 mushola, 2 gereja kristen. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan
sepak bola, 3 lapangan Bola Volley, 1 Lapangan Bulu Tangkis, 1 lapangan Bola Basket, 1 fasilitas
lainnya. Organisasi Kelembagaan ada 1 Ormas, 1 Organisasi kebudayaan, 2 lembaga keagamaan,
2 partai politik. Kondisi perekonomian di Desa Bungintibe didominasi oleh Pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri untuk menunjang
perekonomian Desa Bungintibe 2 industri sedang, 7 industri kecil, 12 industri rumah tangga, 24
usaha jasa tukang kayu/batu, 7 usaha jasa tukang jahit, 7 usaha jasa tukang jahit, 2 usaha jasa
tukang gigi, 2 usaha jasa salon kecantikan, 4 usaha jasa bengkel las, 3 bengkel mobil, 7 usaha
jasa bengkel moto dan 2 usaha jasa Service elektronik. Untuk menunjang infrasuktur di Desa
Bubngintibe jumlah pelanggan PLN sebanyak 325 Rumah tangga. Selain itu untuk menunjang
perekonomian banyaknya kelompok pertokoan, Toko, Kios di Desa Bungintibe yaitu ada 1 Pasar,
10 toko, 44 Kios, 5 warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada 4 jembatan
permanen, 2 jembatan seni permanen dan 4 jembatan darurat dan fasilitas angkutan berupa
angkutan darat.

Morowali Utara Mamosalato Panadauke Luas Wilayah Desa Panadauke seluas 125,03 Km². Desa Panadauke dengan bentuk permukaan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3
78 % daratan, perbukitan 11 % dan 11 % berbentuk pegunungan merupakan kota yang dapat D1
ditempuh dengan jalan darat, Desa Pandaauke terdiri dari 1 Desa, 3 Dusun, 281 Rumah Tangga . PT. Surya Baru
Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Desa Pandauke 1 PKK, 1 BPD, 1 LMD . Untuk Cemerlang
menjaga keamanan banyaknya personil Desa Pandaoke ada 10 Linmas. Jumlah penduduk Desa
Panadauke dengan luas 125,03 Km² adalah 1.285 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 10
jiwa perKm². Jumlah penduduk Desa Panadauke berdasarkan jenis kelamin 632 jiwa laki-laki dan
633 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan fasilitas Desa Pandauke 1 TK, 2 SD dengan jumlah
murid sebanyak 168 orang dan guru sebanyak 9 orang, 1 SMP dengan jumlah murid 54 orang dan
jumlah guru sebanyak 5 orang. Untuk fasilitas kesehatan di Desa Panadauke ada 1 Puskesmas , 2
Posyandu, 1 Polindes, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 1 Dokter, 1 Bidan Desa, 1 para Medis.
Untuk tempat sarana ibadah Desa panadauke ada 1 mesjid. Organisasi kelembagaan di Desa
Panadauke 2 ormas, 1 organisasi kebudayaan/olahraga, 1 LSM, 3 Lembaga Keagamaan dan 4
Partai Politik. Jumlah fasilitas untuk olah raga 1 lapangan sepak bola, 2 lapangan BolaVolley, 1
Lapangan Bulu Tangkis dan 2 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di Desa Panadauke
didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan Industri
untuk menunjang perekonomian Desa Panadauke ada 2 industri Kecil, 9 Usaha Jasa tukang

205
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Kayu/batu, 1 tukang jahit, 2 usaha jasa bengkel motor. Selain itu untuk menunjang perekonomian
ada 21 Toko, 3 rumah makan/warung makan. Untuk memperlancar hubungan transportasi ada
23 jembatan semi permanen dengan panjang bentangan 27 m dan fasilitas angkutan berupa
angkutan darat.
Petasia Ganda-Ganda Luas Wilayah Kecamatan petasia seluas 646,34 Km². Kecamatan petasia dengan bentuk PT. Integra Ganda A1, A2, A3, B1, B2, B3
Tanague permukaan 15 % daratan, perbukitan 0 % dan berbentuk pegunungan 15 %, merupakan kota Nusantara D1
Giiliana yang dapat ditempuh dengan jalan darat, Kecamatan terdiri dari lingkungan 15, Dusun 26, PT. Gamping Laut
Bahontula Rumah Tangga 3.923 RT . Adapun Lembaga organisasi kemasyarakatan Kecamatan Petasia 10 Morout
Padabaho LMD/LP, 40 Mudes, 10 PKK. Untuk menjaga keamanan banyaknya personil Kecamatan Petasia PT. Fazda
ada 100 Hansip. Jumlah penduduk Kecamatan Petasia dengan luas 646,34 Km² adalah 1.285 jiwa Pertambangan
rata rata penduduk per Km² adalah 29 jiwa perKm². Jumlah penduduk Kecamatan 18.601 orang PT. Nadya Sederhana
berdasarkan jenis kelamin 9.466 jiwa laki-laki dan 9.135 jiwa perempuan. Kondisi pendidikan dan Membangun
fasilitas Kecamatan Petasia 11 TK, 15 SD , 4 SLTP, 2 SLTA, 1 SMK. Untuk fasilitas kesehatan di PT. Afit Lintas Jaya
Desa Panadauke ada 1 Rumah Sakit, 1 Puskesmas ,1 puskemas pembantu, 1 puskhus, 2 Posyandu, PT. Kencana
1 puskesdes, 1 poliklinik4 Polindes, 1 Pos KB untuk tenaga kesehatan ada 12 Dokter, 31 Bidan Nusantara Sakti
Desa, 92 para Medis. Untuk tempat sarana ibadah Kecamatan Petasia ada 16 mesjid, Mushola 3,
gereja 15. Organisasi kelembagaan di Kecamatan Petasia 4 ormas, 15 organisasi
kebudayaan/olahraga, 3 LSM, 18 Lembaga Keagamaan dan 38 Partai Politik. Jumlah fasilitas
untuk olah raga 6 lapangan sepak bola, 14 lapangan BolaVolley, 6 Lapangan Bulu Tangkis , 1 Bola
Basket,1 tenis lapangan dan 6 sarana fasilitas lainnyas. Kondisi perekonomian di kecamatan
Petasia didominasi oleh Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. Kegiatan
Industri untuk menunjang perekonomian Kecamatan Petasia ada 28 industri Kecil, 232 Usaha
Jasa tukang Kayu/batu, 17 tukang jahit,3 tukang emas, 2 tukang gigi, 11 bengkel las, 4 bengkel
mobil, 23 usaha jasa bengkel motor, 6 service elektroni. Jumlah pelanggan PLN 172 . Selain itu
untuk menunjang perekonomian ada 21 Toko, 3 rumah makan/warung makan. Untuk
memperlancar hubungan transportasi ada 23 jembatan semi permanen dengan panjang
bentangan 27 m dan fasilitas angkutan berupa angkutan darat.
Morowali Bahodopi Bahodopi Luas Wilayah Bahodopi, 1 080,98(Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 10 Desa Pantai Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
2 Desa Bukan Pantai. Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari PT. Nusa Karya D1
Permukaan Laut, % Bentuk Permukaan Tanah 2- 23 Ketinggian dari Permukaan, 12- 89 % Dataran, Mineral
19 – 42 % Perbukitan, 41 - 69 % Pegunungan Laut. Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan CV. Sentosa Abadi
menurut Status 12 DesaBanyaknya Satuan Lingkungan Terkecil menurut Desa/Kelurahan, 54 CV. Tri Persada
Dusun, 5 RTBanyaknya Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun 2017 tiap-tiap
Desa/Kelurahan 1 Pertiwi , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya Personil
Hansip, Kamra, dan Wanra 76 Hansip, 54 Linmas. Luas Wilayah 1. 080,98 Jumlah Penduduk 7.517
orang , dan Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km² Tangga (RT) 1. 738.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan3 980 laki-laki, 3 537
perempuan. Banyaknya Sekolah Negeri menurut tingkatan 13 Paud, 3 TK, 113SD, 3 SLTP, 1 SMU.
Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 Puskesmas, 3 Puskesmas Pembantu, 9 Poskesdes, 12 Tempat
Praktek bidan, 13 Posyandu, 12 Dokter, 4 Apotik Khusus, 1 Obat/jamu. 1 orang Bidan Desa, 25
orang Para Medis, 5 orang Dukun Bayi terlatih, 12 Dukun Bayi Belum Terlatih, 12 Banyaknya
Tenaga Kesehatan. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 8 Sepak Bola 12 Bola Voli 4 Bulu
Tangkis, 9 lainnya. Banyaknya Industri Rumahn tangga 59 Industri. Banyaknya Industri Kecil dan

206
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Kerajianan Rumah Tangga kerajinan dari kayu 26, kerajinan drai logam/logam mulia 1, kerajinan
makanan 25, Banyaknya Usaha Jasa tukang kayu batu 97, tukang jahit 11, tukang gigi 1, tukang
cucur 4. Banyaknya Usaha Bengkel dan Service, Bengkel Las 11, bengkel Mobil 2,Ben gkel Motor
22, Bengkel Sepeda 2, Service Elektronik 3 Banyaknya Koperasi KUD 1, Koperasi simpan Pinjam 1,
Non KUD 10 perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 68, Semi Permanen
1, Darurat 6 Panjang Bentangan 1.057 (m).
Dampala Luas Wilayah bahodopi 62,16 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. CV. Fitrah Perdana
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut, % PT. Jalin Abadi
Ketinggian dari Permukaan laut 23 m dpl, 23 % Dataran, 34 % Perbukitan, 43 % Pegunungan Laut. PT. Mega Jasa
Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil Pratama
menurut Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun
2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya Personil
Hansip 10 , Linmas 2. Luas Wilayah 62,16 km² Jumlah Penduduk 410 orang , dan Kepadatan
Penduduk menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km², Rumah Tangga (RT) 95. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 230 laki-laki, 180 perempuan. Banyaknya
Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 Paud, 1 TK, 1 SD. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1
Poskesdes. 1 orang Bidan Desa, 1 posyandu, 1 pos KB, 1 Bidan Desa, 1 orang Dukun Bayi terlatih,
1 Dukun Bayi Belum Terlatih. . Banyaknya fasilitas keagaaman 1 Masjid, 1 mushola. Banyaknya
Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola Voli , 1 Bulu Tangkis, 1 lainnya. Banyaknya
Industri Rumah tangga 5, Banyaknya Industri kecil dan kerajinan Rumah tanggadari kayu 2 dan
anyaman 3. Banyaknya Usaha jasa tukang kayu 8, tukang njahit 1, Bengkel Las , Banyaknya kios
7. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 1, dengan Panjang Bentangan
43 (m) .
Makarti Jaya Luas Wilayah bahodopi 29,24 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Bukan PT. Timurung
Pantai. Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Wannasari Sejatera
Laut, % Ketinggian dari Permukaan laut 20 m dpl, 81 % Dataran, 19 % Perbukitan. Pemerintahan
Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil menurut
Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun 2017 tiap-
tiap Desa/Kelurahan, 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya Personil Hansip 10 ,
Linmas 2. Luas Wilayah 62,16 km² Jumlah Penduduk 658 orang , dan Kepadatan Penduduk
menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km², Rumah Tangga (RT) 95. Jumlah Penduduk Berdasarkan
Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 353 laki-laki, 305 perempuan. Banyaknya Sekolah Negeri
menurut tingkatan 1 TK, 1 SD, 1 SLTP. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 Puskesmas Pembantu, 1
tempat pratek Bidan, 1 posyandu, 1 pos KB, 1 Bidan Desa, 1 orang Dukun Bayi terlatih, 1 Dukun
Bayi Belum Terlatih. . Banyaknya fasilitas keagaaman 2 Masjid, 2 mushola. Banyaknya
Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola Voli. Banyaknya Industri Rumah tangga 7,
Banyaknya Industri kecil dan kerajinan Rumah tanggadari kayu 4, klkerajinan dari logam/logam
mulia 1, makanan 1 dan anyaman 3. Banyaknya Usaha jasa tukang kayu 12, tukang jahit 1,
tukang jahit 1, tukang gigi 1, tukang cucur 1, service elektronik 1, Banyaknya kios 7, banyaknya
warung/rumah makan 1. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 5 dan
darurat 2 , dengan Panjang Bentangan 134 (m).
Bahoamakmur Luas Wilayah bahoamakmuri 41, 16 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa CV. Putra Sulawesi
Bukan Pantai. Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari

207
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Permukaan Laut, % Ketinggian dari Permukaan laut 19 m dpl, 63 % Dataran, 37 % Perbukitan.
Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil
menurut Desa/Kelurahan 3 Dusun dan 5 RT. Organisasi Kemasyarakatan menurut
Desa/Kelurahan, Tahun 2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1
Taruna. Banyaknya Personil Hansip 5, Linmas 5. Luas Wilayah 41,16 km² Jumlah Penduduk 1.167
orang , dan Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan 28 orang/km², Rumah Tangga (RT) 270.
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 625 laki-laki, 542
perempuan. Banyaknya Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 Paud, 2 TK, 1 SD. Banyaknya Fasilitas
Kesehatan 1 puskesmas pembantu, 1 Poskesdes, 1 tempat Bidan Desa, 1 posyandu, 1 pos KB, 1
orang Para Medis, 1 orang Dukun Bayi terlatih, 1 Dukun Bayi Belum Terlatih. . Banyaknya fasilitas
keagaaman 3 Masjid, 1 mushola, 1 gereja kristen. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1
Sepak Bola, 1 Bola Voli , 1 Bulu Tangkis, 1 lainnya. Banyaknya Industri Rumah tangga 11,
Banyaknya Industri kecil dan kerajinan Rumah tangga 3 industr mainan anak. Banyaknya Industri
Kecil dan Kerajianan Rumah Tangga kerajinan dari kayu 3, anyaman 1, makanan 3, tukang kayu 3,
jahit 2, tukang cukur/salon 2. . Banyaknya Usaha Jasa Bengkel dan Service, Bengkel Las 1, Bengkel
Motor 4. Bengkel sepeda 1. Banyaknya Toko 1 dan kios 22. Kedai/warung/rumah makan 2.
Banyaknya koperasi KUD1, Koperasi simpan pinjam 1 Koperasi Non KUD 6. Perhubungan dan
Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 1 dan darurat 3, dengan Panjang Bentangan 112
(m) .
Keurea Luas Wilayah Keurea 102,87 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. CV. Putra Sulawesi
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut, %
Ketinggian dari Permukaan laut 23 m dpl, 26 % Dataran, 23 % Perbukitan, 51 % Pegunungan
Laut. Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan
Terkecil menurut Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan,
Tahun 2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan 1 Pertiwi , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang Taruna.
Banyaknya Personil Hansip 8 , Linmas 2. Luas Wilayah 102,87 km² Jumlah Penduduk 731` orang ,
dan Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km², Rumah Tangga (RT) 160. Jumlah
Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 731 laki-laki, 169 perempuan.
Banyaknya Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 SD. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 puskesmas ,
1 pos KB, 1 Bidan Desa, 1 orang Dukun Bayi terlatih, 1 Dukun Bayi Belum Terlatih. Banyaknya
fasilitas keagaaman 1 Masjid, 1 mushola. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola,
1 Bulu Tangkis. Banyaknya Industri Rumah tangga 15, Banyaknya Industri kecil dan kerajinan
Rumah tanggadari kayu 4 dan anyaman 1. Banyaknya Usaha jasa tukang kayu 7, tukang jahit 5,
Bengkel Las 2, bengkel mobil 1, bengekel motor 6 , Banyaknyarumahn makan 14, kedai/warung
makan dan minum 7, toko 4 dan kios 41. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan
Permanen 8 dan 1 darura112, dengan Panjang Bentangan 112 (m) .
Fatufia Luas Wilayah fatufia 119,79 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. CV. Putra Sulawesi
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut, %
Ketinggian dari Permukaan laut 20 m dpl, 81 % Dataran, 19 % Perbukitan. Pemerintahan Jumlah
Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil menurut
Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun 2017 tiap-
tiap Desa/Kelurahan 1 Pertiwi , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang Taruna. Banyaknya Personil
Hansip 6 , Linmas 4 . Luas Wilayah 119,79 km² Jumlah Penduduk 802 orang , dan Kepadatan

208
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Penduduk menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km², Rumah Tangga (RT) 185 . Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 458 laki-laki, 344 perempuan. Banyaknya
Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 TK, 2 SD. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 Pokesdes, 1
tempat pratek Bidan, 2 posyandu, 1 pos KB, 2 Apotik, 1 Toko Khusus jamu, 1 Dokter, 12 Bidan
Desa,1 paramedis, 1 orang Dukun Bayi terlatih, 1 Dukun Bayi Belum Terlatih. . Banyaknya fasilitas
keagaaman 3 Masjid, 3 mushola. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola
Voli. Banyaknya Industri Rumah tangga 5, Banyaknya Industri kecil dan kerajinan Rumah
tanggadari kayu 2 , anyaman 3 , makanan 1 dan anyaman 3. Banyaknya Usaha jasa tukang kayu
10 , tukang jahit 1, tukang jahit 1, tukang gigi 1, tukang cucur 1, service elektronik 1, Banyaknya
kios 25, banyaknya warung/rumah makan 4, kedai/rumah makan 2, bengkel las 1, bengkel mobil 1,
bengkel motor 6. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 7 dengan
Panjang Bentangan 80 (m).
Siumbatu Luas Wilayah Siumbata 117,13 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. PT. Jalin Abadi
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut, % PT. Mega Jasa
Ketinggian dari Permukaan laut 23 m dpl, 18 % Dataran, 29 % Perbukitan, 53 % pegunungan . Pratama
Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil
menurut Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun
2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya Personil
Hansip 7, Linmas 4 . Luas Wilayah 117,13 km² Jumlah Penduduk 562 orang , dan Kepadatan
Penduduk menurut Desa/Kelurahan 5 orang/km², Rumah Tangga (RT) 130. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 306 laki-laki, 256 perempuan. Banyaknya
Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 Paud, 2 TK, 1 SD, 1 SLTP. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1
Poskesdes, 1 tempat praktek Bidan Desa, 1 posyandu, 1 pos KB, 2 orang Bidan, 1 orang Dukun
Bayi terlatih, 1 Dukun Bayi Belum Terlatih. . Banyaknya fasilitas keagaaman 3 Masjid. Banyaknya
Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola Voli 1 lainnya. Banyaknya Industri Rumah
tangga 1, Banyaknya Industri kecil dan kerajinan Rumah tangga 3 industr mainan anak. Banyaknya
Industri Kecil dan Kerajianan Rumah Tangga kerajinan dari kayu 1 , makanan 3, tukang kayu 6 .
Banyaknya Usaha Jasa Bengkel dan Service, Bengkel Las 1, Bengkel Motor 4. Banyaknya Toko 1
dan kios 14, Kedai/warung/rumah makan 1. Banyaknya koperasi KUD1, Koperasi simpan pinjam 1
Koperasi Non KUD 6. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 7 dengan
Panjang Bentangan 84 (m) .
Morowali Bungku Pesisir Laronai Secara geografis luas wilayah Desa Laronei yaitu 85,84 Km² secara prosentase dari luas Kecamatan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Bungku Pesisir yaitu 9,90 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 867,29 Km². Jarak Desa Laronei CV. Asset Sulawesi D1
ke ibukota kecamatan yaitu 8 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Laronai berdasarkan CV. Harapan Baru
morfologinya 11 % berupa daratan, perbukitan 8 % sedangkan pegunungan sebesar 81 % dengan
ketinggiandari permukaan laut setinggi 3 m. Banyak personil pemerintahan di Ds. laronai terdiri
dari 6 dusun dengan jumlah RT 12 . Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa laronai
adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10
hansip. Jumlah penduduk di Desa laronai yaitu dengan luas wilayah 85,84 Km² jumlah penduduk
sebanyak 720 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 8 orang dengan jumlah Rumah
Tangga(RT) sebanyak 185 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 377 orang dan perempuan
sebanyak 343 orang. Banyaknya sekolah di Desa Laronai g ada 1 buah TK sasta dan 2 Sekolah
Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Laronai ada 3

209
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan jumlah
murid TK 55 orang, SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa laronai 1
Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB. Tenaga Kesahatan di Desa laronai 1 Bidan Desa, 1
Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Laronai beragama Islam dapat dilihat dengan
adanya mesjid di Desa tersebut.Di Desa Laronai untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa
ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di
Desa Laronai ditandai dengan adanya 2 Ormas, 1 Lembaga keagamaan. Fasilitas olah raga yang
ada di Desa Laronai yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis.
Mata Pencaharian penduduk Desa Laronai pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah
tangga yaitu produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil
sebanyak 2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Laronai ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi
perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/toko/warung, 3 Rumah
Makan, 3 kedai makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk
eksisting infrastruktur di Desa Buleleng jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan
panjang bentangan 130 m.
Onoete Luas Wilayah Onoente 59,86 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. PT. Feronikel A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut, % Internusa D1
Ketinggian dari Permukaan laut 2 m dpl, 13 % Dataran, 21 % Perbukitan, 66 % pegunungan .
Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil
menurut Desa/Kelurahan 5 Dusun. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan, Tahun
2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya Personil
Hansip 7, Linmas 4 . Luas Wilayah 117,13 km² Jumlah Penduduk 188 orang , dan Kepadatan
Penduduk menurut Desa/Kelurahan 3 orang/km², Rumah Tangga (RT) 49, 63 KK. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 103 laki-laki, 85 perempuan. Banyaknya
Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 SD. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 tempat praktek Bidan
Desa, 1 posyandu, 1 poskesdes, 2 orang Bidan,32 paramedis, 1 orang Dukun Bayi terlatih, .
Banyaknya fasilitas keagaaman 1 Masjid. Banyaknya lembaga /organisasi kemasyarakatan 5 ormas
dan 4 partai politik. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola Voli, 1 bulu
tangkis, 1 lainnya. Banyaknya Industri Rumah tangga 1, Banyaknya Industri kecil dan kerajinan
Rumah tangga 6 anyaman. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 1
dengan Panjang Bentangan 4 (m) .
Buleleng Secara geografis luas wilayah Desa Buleleng yaitu 85,84 Km² secara prosentase dari luas PT. Mutu Utama A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Kecamatan Bungku Pesisir yaitu 9,90 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 867,29 Km². Jarak Konstruksi D1
Desa Buleleng ke ibukota kecamatan yaitu 8 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Buleleng
berdasarkan morfologinya 11 % berupa daratan, perbukitan 8 % sedangkan pegunungan sebesar
81 % dengan ketinggiandari permukaan laut setinggi 3 m. Banyak personil pemerintahan di Desa
Buleleng terdiri dari 6 dusun dengan jumlah RT 12. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di
Desa Buleleng adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil
keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Buleleng yaitu dengan luas wilayah 85,84
Km² jumlah penduduk sebanyak 720 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 8 orang dengan
jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak 185 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 377 orang dan
perempuan sebanyak 343 orang. Banyaknya sekolah di Desa Buleleng ada 1 buah TK sasta dan 2

210
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Buleleng
ada 3 Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan
jumlah murid TK 55 orang, SD 150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa
Buleleng 1 Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB. Tenaga Kesahatan di Desa Buleleng 1
Bidan Desa, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Buleleng beragama Islam dapat
dilihat dengan adanya mesjid di Desa tersebut. Di Desa Buleleng untuk meningkatkan ketrampilan
penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor.
Kehidupan sosial di Desa Buleleng ditandai dengan adanya 2 Ormas, 1 Lembaga keagamaan.
Fasilitas olah raga yang ada di Desa Buleleng yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1
Lapangan Bulu Tangkis. Mata Pencaharian penduduk Desa Buleleng pertanian, perkebunan,
perikanan, dan industry rumah tangga yaitu produknya berupa makanan sedangkan usaha bengkel
yaitu bengkel motor dn mobil sebanyak 2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non
permanen. Sarana penunjang infrastruktur di Desa Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN.
Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15
kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan
pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting infrastruktur di Desa Buleleng jembatan permanen 4
dan 3 semi permanen dengan panjang bentangan 130 m.
Torete Secara geografis luas wilayah Desa Torete yaitu 46,64 Km² secara prosentase dari luas PT. Mutu Utama A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Kecamatan Bungku Pesisir yaitu 5,38 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 46,64 Km². Jarak Konstruksi D1
Desa Torete ke ibukota kecamatan yaitu 5 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Torete Sdr. Armin S.
berdasarkan morfologinya 39 % berupa daratan, perbukitan 16 % sedangkan pegunungan
Sdri. Marini Abdul
sebesar 45 % dengan ketinggiandari permukaan laut setinggi 9 m. Banyak personil pemerintahan
di Desa Torete terdiri dari 5 dusun. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Toret Rahman
adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu Sdri. Rosmina.T
10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Buleleng yaitu dengan luas wilayah 46,64 Km² jumlah Sdr. Tajuddin
penduduk sebanyak 635 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 14 orang dengan jumlah
Rumah Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 331 orang dan
perempuan sebanyak 304 orang. Banyaknya sekolah di Desa Torete ada 1 buah TK sasta dan 1
Sekolah Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Torete
ada 3 Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan
jumlah murid TK 55 orang, SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa
Torete 1 Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB, 1 Poskesdes. Tenaga Kesahatan di Desa
Torete1 Bidan Desa, 2 Paramedis, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Torete
beragama Islam dapat dilihat dengan adanya mesjid di Desa tersebut.Didesa Torete untuk
meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan
Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Buleleng ditandai dengan adanya 1 Ormas, 1
Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Torete yaitu
2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata Pencaharian
penduduk Desa Torete pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah tangga yaitu
produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil sebanyak
2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di
Desa Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian
banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3

211
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
kedai makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk
eksisting infrastruktur di Desa Torete jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan
panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Timur Lahuafu Luas Wilayah Dampala 26 (Km2) jarak ke ibukota kecmatan. Jumlah Desa/Kelurahan menurut Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Geografis 1 Desa Pantai. Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari PT.Mineral Bumi D1
Permukaan Laut, % Bentuk Permukaan Tanah 1,8 Ketinggian dari Permukaan laut , 15 % Dataran, Nusantara
25 % Perbukitan, 60 % Pegunungant. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil menurut PT. Otieya Abadi
Desa/Kelurahan, 2 Dusun, 3 RT. Banyaknya Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan,
Tahun 2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan 1 Pertiwi , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna.
Banyaknya Personil Hansip, Kamra, dan Wanra 10 Hansip. Luas Wilayah 26 km Jumlah Penduduk
846 orang/km , dan Kepadatan Penduduk menurut Desa/Kelurahan 7 orang/km² Tangga (RT) 203
RT, 258 KK. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 411 laki-laki,
435 perempuan. Banyaknya Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 TK, 1 SD, 1 SLTP. Banyaknya
Fasilitas Kesehatan 1 Puskesmas Pembantu, 1 Posyandu,,1 poskesdes 12 Dokter, 4 Apotik Khusus,
1 Obat/jamu. 1 orang Bidan Desa, 1 paramedis, 1 orang Dukun Bayi terlatih. Banyaknya
Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Sepak Bola, 1 Bola Voli . Banyaknya tempat ibadah 1 mesjid.
Banyaknya lembaga organisasi kemasyarakatan 1 Organisasi kebudayaan/olahraga/hobi,1`
lembaga keagamaan. Banyaknya Industri Kecil dan Kerajianan Rumah Tangga kerajinan dari kayu
1, Banyaknya Usaha Jasa tukang kayu batu 12, tukang jahit 1, Banyaknya Usaha Bengkel dan
Service, Bengkel Las 1, Bengkel Motor 1, Banyaknya pelanggan PLN 189 dan gardu listrik
sebanyak 1 buah. Perhubungan dan Transportasi Banyaknya Jembatan Permanen 1, , Darurat 1
Panjang Bentangan 46 (m).
Unsongi Luas Wilayah Siumbata 47 (Km2) Jumlah Desa/Kelurahan menurut Geografis 1 Desa Pantai. CV. Rezky Utama
Persentase Bentuk Permukaan Tanah dan Ketinggian Desa/Kelurahan dari Permukaan Laut,
Ketinggian dari Permukaan laut 8 m dpl, 10 % Dataran, 25 % Perbukitan, 65 % pegunungan .
Pemerintahan Jumlah Desa/Kelurahan menurut Status 1. Banyaknya Satuan Lingkungan Terkecil
menurut Desa/Kelurahan 2 Dusun, 3 RT. Organisasi Kemasyarakatan menurut Desa/Kelurahan,
Tahun 2017 tiap-tiap Desa/Kelurahan , 1 PKK, 1 Mudes, 1 BPD, 1 Karang, 1 Taruna. Banyaknya
Personil Hansip 10 . Luas Wilayah 47 km² Jumlah Penduduk 14 orang , dan Kepadatan Penduduk
menurut Desa/Kelurahan 5 orang/km², Rumah Tangga (RT) 156, 216 KK.. Jumlah Penduduk
Berdasarkan Jenis Kelamin menurut Desa/Kelurahan 334 laki-laki, 318 perempuan. Banyaknya
Sekolah Negeri menurut tingkatan 1 TK, 1 SD. Banyaknya Fasilitas Kesehatan 1 Poskesdes, 1
posyandu, 1 orang Bidan, 1 orang Dukun Bayi terlatih . banyaknya lembaga kemasyarakatan 1
organisasi kebudayaan/olahraga/hobi, 1 lembaga keagamaan, 2 partai politik. Banyaknya fasilitas
keagaaman 1 Masjid. Banyaknya Fasilitas/Lapangan Olah Raga 1 Bola Voli. Banyaknya Industri
Kecil dan Kerajianan Rumah Tangga kerajinan dari kayu 1. Banyaknya Usaha Jasa tukang kayu
/batu 20 orang.banyaknya pelanggan PLN 130 pelanggan banyaknya gardu listri 2 buah.
Ulurere Secara geografis luas wilayah Desa Ululere yaitu 46,64 Km ² secara prosentase dari luas PT. Jalin Abadi
Kecamatan Bungku Timur yaitu 5,38 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 46,64 Km². Jarak PT. Karya Anuntolufo
Desa Ululere ke ibukota kecamatan yaitu 5 km dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Ululere PT. Vendoura Mineral
berdasarkan morfologinya 39 % berupa daratan, perbukitan 16 % sedangkan pegunungan Sejahtera
sebesar 45 % dengan ketinggiandari permukaan laut setinggi 9 m. Pemerintahan di Desa Ululere PT. Wis Resource
212
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
terdiri dari 5 dusun. Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Ululere adalah sebagai International
berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. CV. Zahra Resources
Jumlah penduduk di Desa Ululere yaitu dengan luas wilayah 46,64 Km² jumlah penduduk
sebanyak 635 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 14 orang dengan jumlah Rumah
Tangga(RT) sebanyak 163 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 331 orang dan perempuan
sebanyak 304 orang. Banyaknya sekolah di Desa Ululere ada 1 buah TK sasta dan 1 Sekolah
Dasar, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk menunjang pendidikan di desa Ululere ada 3
Guru TK, 4 orang Guru Sekolah Dasar, 2 Orang Guru Sekolah Lanjutan Pertama. Dengan jumlah
murid TK 55 orang, SD150 orang dan SMP sebanyak 90 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Ululere
1 Puskesmas Pembantu, 3 Posyandu, 1 Pos KB, 1 Poskesdes. Tenaga Kesahatan di Desa Ululere 1
Bidan Desa, 2 Paramedis, 1 Dukun Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Ululere
beragama Islam dapat dilihat dengan adanya mesjid di Desa tersebut.Didesa Ululere untuk
meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan
Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Ululere g ditandai dengan adanya 1 Ormas, 1
Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan pramuka. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Ululere
yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata Pencaharian
penduduk Desa Ululere pertanian, perkebunan, perikanan, dan industry rumah tangga yaitu
produknya berupa makanan.sedangkan usaha bengkel yaitu bengkel motor dan mobil sebanyak
2 buah selain itu perdagangan berupa pasar non permanen. Sarana penunjang infrastruktur di
Desa Ululere ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian
banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3
kedai makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk
eksisting infrastruktur di Desa Ululere jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan
panjang bentangan 130 m.

Morowali Bungku Timur Geresa Luas wilayah Desa Geresa ialah 17 km2 dengan persentase 4,39% dari wilayah kecamatan. Jarak Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
dari ibukota kecamatan sejauh 3 km yang dapat ditempuh melalui jalan darat. Wilayah desa PT. Vendoura Mineral D1
Geresa meliputi 30% daratatan, 5% perbukitan, dan 65% pegunungan dengan ketinggian 5,6 m di Sejahtera
atas permukaan laut. Organisasi kemasyarakatan di Desa Geresa 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD.
Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah penduduknya 641 jiwa dengan luas wilayah
17 km2 dan rata-rata penduduk 38 jiwa/km2. Jumlah Rumah Tangga sebanyak 153. Persentase
penduduk 315 laki-laki dan 326 perempuan. Banyaknya sekolah terdapat 1 SDN dengan tenaga
pengajar 12 guru dan 1 TK swasta dengan tenaga pengajar 3 guru. Banyaknya industry di Desa
Geresa terdapat 3 industri rumah tangga, 1 industri kerajinan kulit, 1 industri dari kayu, 8 tukang
kayu/batu, 3 tukang jahit, 2 tukang cukur/salon. Jumlah pelanggan listrik sebanyak 45 dengan 2
gardu listrik. Untuk menunjang kondisi perekonomian terdapat 9 toko/kios dan 1 kedai/warung
makanan.
Kolono Secara geografis luas wilayah Desa Kolono yaitu 48 Km ² secara prosentase dari luas Desa Kolono PT. Vendoura Mineral
yaitu 12,40 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 387,23 Km². Desa Kolono merupakan Sejahtera
ibukota kecamatan dapat ditempuh dengan jalan darat. Desa Kolono berdasarkan morfologinya 45 Sdr. Sumantri
% berupa daratan, 5 % perbukitan sedangkan 50 % pegunungan dengan ketinggian dari PT. Ocean valley
permukaan laut setinggi 62,1 m. Banyak pemerintahan di Desa Kolono terdiri dari 3 dusun International
dengan Rumah tangga 427 (RT) . Organisasi kelembagaan kemasyarakatan di Desa Kolono adalah CV. Artha Salsaabila
213
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
sebagai berikut 1 PKK , 1 Mudes dan 1 BPD . Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. PT. Karya Anuntolufu
Jumlah penduduk di Desa Kolono yaitu dengan luas wilayah 48 Km² jumlah penduduk sebanyak
1785 orang dengan rata-rata penduduk per Km² 37 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT)
sebanyak 427 RT dimana terdiri dari laki-laki sebanyak 854 orang dan perempuan sebanyak 931
orang. Banyaknya sekolah di Desa Kolono ada 1 buah TK swasta dengan guru yang mengajar
sebanyak 4 orang dan murid dengan sebanyak 82 orang, 1 Sekolah Dasar dengan guru sebanyak
18 orang sedangkan murid sebanyak 270 orang , 1 Sekolah Menengah Pertama dengan murid
sebanyak 259 orang dan guru sebanyak 19 orang, 1 Sekolah Kejuruan Tingkat Atas dengan
murid sebanyak 196 orang dan guru sebanyak 5 orang, 1 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dengan
murid sebanyak 320 orang dan guru sebanyak 23 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Kolono 1
Puskesmas Pembantu, 1 Posyandu, 1 Toko Khusus Obat/Jamu. Tenaga Kesahatan di Desa Kolono 1
Bidan Desa, 3 Paramedis, 1 Dukun Bayi. Banyaknya tempat ibadah menurut Desa Kolono ada 2
mesjid. Didesa Kolono untuk meningkatkan ketrampilan penduduk Desa ada Lembaga Pendidikan
Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial di Desa Kolono ditandai dengan
adanya 1 Organisasi Kebudayaan,1 LSM, 3 Lembaga keagamaan, 3 Partai Politik. Fasilitas olah raga
yang ada di Desa Kolono yaitu 1 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulu
tangkis, 1 lapangan fasilitas lainnya. Mata Pencaharian penduduk Desa Kolono pertanian,
perkebunan, perikanan, dan 5 industri kecil, 1 industri lainnya, 1 usaha jasa bengkel las, 1 usaha
jasa bengkel mobil, 3 usaha jasa bengkel motor, 1 usaha jasa service elektronik. Sarana
penunjang infrastruktur di Desa Kolono ada 100 RT pelanggan Listrik PLN dan 4 gardu listrik PLN.
Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya kelompok kios/toko/warung sebanyak 8
toko/kios, 3 kedai makanan/minuman, 1 Bumdes.
Ipi Secara geografis luas wilayah Desa Ipi yaitu 11 Km² secara prosentase 1,52% dari luas keseluruhan CV. Mutiara Selatan
Kecamatan yaitu 725,57 Km². Desa Ipi dapat ditempuh dengan jalan darat dengan jarak dari PT. Timurung
ibukota kecamatan 6 km. Berdasarkan morfologinya Desa Ipi memiliki persentase 65% daratan, Wannasari sejahtera
10% perbukitan dan 20% pegunungan dengan ketinggian dari permukaan laut setinggi 2 m. Sdr. Riki Agil Syahril
Banyak pemerintahan di Desa Kolono terdiri dari 2 dusun dengan 3 rumah tangga (RT) . Organisasi
kelembagaan kemasyarakatan di Desa Ipi terdapat 1 WIA, 1 PKK , 1 LPMD, dan 1 BPD . Banyaknya
personil keamanan yaitu 5 hansip. Jumlah penduduk di Desa Ipi 727 jiwa dengan luas wilayah 11
Km² maka rata-rata penduduk per Km² 37 ialah 66 jiwa. Jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak 156
RT yang terdiri atas 367 laki-laki dan 360 perempuan. Banyaknya sekolah di Desa Ipi ialah 1 SD
dengan guru yang mengajar sebanyak 11 orang dan murid dengan sebanyak 80 orang, 1 SMP
dengan guru sebanyak 17 orang sedangkan murid sebanyak 173 orang, dan 1 SMA dengan murid
sebanyak 132 orang dan guru sebanyak 16 orang. Fasilitas kesehatan di Desa Ipi yaitu 1 Posyandu,
1 Polindes, 1 Pos KB, dan 1 Apotik. Tenaga Kesahatan di Desa Ipi 3 Bidan Desa dan 5 Paramedis. Di
Desa Ipi terdapat 3 industri kecil dan 10 industri rumah tangga yang mengolah kerajinan dari kayu,
kerajinan logam/logam mulia, anyaman, gerabah/keramik, dan makanan. Sarana penunjang
infrastruktur di Desa Ipi pada tahun 2013 ada 197 pelanggan Listrik. Untuk menunjang kondisi
perekonomian terdapat kelompok toko/kios/warung sebanyak 10 unit dan 5 kedai
makanan/minuman.
Morowali Bungku Barat Topogaro Luas Wilayah Desa Topogaro seluas 51 Km² jarak ke ibukota kecamatan sejauh 12 Km², desa Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Topogaro berada dipesisir pantai dimana dari bentuk permukaan dan ketinggian bentuk PT. Good Mining D1
permukaan laut adalah sebagai berikut berupa daratan 60 %, perbukitan 15 % dan pegunungan Anugerah Indonesia

214
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
25% Desa Topogaro ketinggian dari Permukaan Laut 2 m, Desa Topogaro terdiri dari 5 Dusun dan CV. Mendut Putra
12 RT. Kelembagaan organisasi kemasyarakatan di Desa Topogaro, 1 Mudes dan 1 BPD. Untuk Abadi
keamanan di Desa Topogaro orang hansip. Jumlah penduduk di Desa Topogaro dengan luas 51 CV. Muara Timur
Km² dengan jumlah penduduk 1.267 jiwa rata rata penduduk per Km² adalah 25 jiwa perKm²
sebanyak 286 Rumah Tangga. di Desa Topogaro jumlah laki-laki dan 588 perempuan. Kondisi
pendidikan dan fasilitas di desa Topogaro 1 TK, 3 SD, 1 SLTA dengan guru TK sebanyak 2 orang,
guru SD sebanyak 30 orang, guru SLTP 19 orang. Untuk fasilatas kesehatan di Desa Topogaro 1
Posyandu dan 1 Poskedes sedangkan tenaga kesehatan 1 orang Bidan Desa, 1 dukun Bayi terlatih.
untuk tempat saran ibadah di Desa Topogaro 4 mesjid, 2 Musholla. Kelompok kelembagaan yang
ada di desa Topogaro antara lain 2 Lembaga Keagamaan, 6 Partai Politik. Untuk melakukan
kegiatan bersama-sama atau kelompok di desa Topogaro fasilitas yang menunjang untuk kegiatan
sosial kemasyarakatan yaitu 1 Lapangan Sepak bola, 2 Lapangan Bola Voli, 1 Lapangan Bulu
tangkis, 1 sarana dan Prasarana lainnya. Kondisi perekonomian di Desa Topogaro didominasi oleh
Pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, perdangan. selain itu untuk menunjang
perekonomian di Desa Topogaro industry rumah tangga 3, industry kecil 1, , tukang kayu/batu 8,
tukang cukur 1, bengkel Las 1, usaha jasa bengkel motor 2, Service Elektronik 1. Untuk menunjang
kondisi eksisting infrastruktur di Desa Bahoruru ada 147 pelanggan PLN, banyaknya toko/1, 10
kios, 2 rumah makan dan untuk meperlancar hubungan 2 jembatan permanendan 1 jembatan
semi permanen dengan panjang bentangan 20 m dan ada fasilitas angkutan berupa angkutan
darat, laut.
Wosu Luaas wilayah Desa Wosu ialah seluas 175 Km² dimana Wosu merupakan ibu kota kecamatan CV. Harapan Baru
Bungku Barat. Secara Geografis Wilayah Desa Wosu 65 % merupakan daratatan, 28 %
perbukitan , 53 % pegunungan dimana ketinggian di atas permukaan laut 3 m. Desa Labota
terdiri dari 5 dusun untuk menjaga keamanan di desa labota ada 10 hansip dan 4 linmas.
Kelembagaan di Desa Labota 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki kepadatan rata-rata penduduk
3 jiwa per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 sejumlah 452 orang dengan 105 Rumah
Tangga (RT) dengan jumlah penduduk 241 pria dan 211 perempuan. Kondisi pendidikan di Desa
Labota terdapat beberapa fasilitas pendidikan 1 Paud, 1 TK, 2 SD , 1 SLP. Di Desa Labota
memiliki fasilitas kesehatan 1 Poskesdes dengan jumlah tenaga kesehatan 1 Bidan Desa, 1 Para
Medis, 1 dukun bayi terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Labota beragama islam dapat
dilihat dengan jumlah mesji yang ada yaitu 1 mesjid, 3 mushola,. Fasilitas sarana dan prasana
olah raga di desa Labota yaitu 1 lapangan Bola Voli, 1 lapangan Bulutangkis dan 1 sarana dan
prasana lainnya. Kondisi perekonomian di wilayah Desa Labota adalah didominasi oleh sector
pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan. Industry rumah tangga 2, usaha
jasa lainnya berupa kerajinan dari kayu, 10 tukang kayu/batu 3 Bengkel Las, 1 bengkel motor , 1
bengkel sepeda.
Morowali Bumi Raya Limbo Makmur Luas wilayah Desa Limbo Makmur ialah 8,13 Km² dengan persentase wilayah 1,61% dari luas Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
keseluruhan Kecamatan yaitu 504,77 Km². Desa Limbo Makmur dapat ditempuh dengan jalan CV. Faryan Abadi D1
darat dengan jarak dari ibukota kecamatan 9 km. Banyak pemerintahan di Desa Limbo Makmur
terdiri dari 5 dusun dan 3 RT . Organisasi kemasyarakatan terdapat 1 PKK dan 1 BPD . Banyaknya
personil keamanan yaitu 15 hansip. Jumlah penduduk di Desa Limbo Makmur sebanyak 2.068 jiwa
dengan luas wilayah 8,13 Km² dengan rata-rata penduduk 254 jiwa/km2 terdiri atas 1091 laki-laki
dan 977 perempuan. Jumlah Rumah Tangga (RT) sebanyak 526 RT. Desa Limbo Makmur memiliki 2

215
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
TK Negeri, 2 TK Swasta, 1 SDN, 1 SMPN, dan 1 SMA Swasta. Dengan tenaga pengajar sejumlah 7
guru TK, 20 guru SDN, 24 guru SMPN. Fasilitas kesehatan yaitu 1 Puskesmas Pembantu, 1
Posyandu, 1 Polindes, 1 Poskesdes dengan tenaga kesahatan 1 Bidan Desa. Di desa ini juga
terdapat 14 industri kecil dan rumah tangga. Adapun usaha jasa lainnya seperti 19 tukang
kayu/batu, 3 tukang jahit, 5 bengkel las, 2 bengkel motor, 2 bengkel sepeda, dan 2 service
elektronik. Jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 680 dengan 5 jumlah gardu. Untuk menunjang
kondisi perekonomian terdapat 3 toko, 28 kios, dan 8 kedai makanan/minuman.
Karaupa Luas wilayah Desa Karaupa ialah 13,03 Km² dengan persentase wilayah 2,58% dari luas CV. Muara Timur
keseluruhan Kecamatan yaitu 504,77 Km². Desa Karaupa dapat ditempuh dengan jalan darat
dengan jarak dari ibukota kecamatan yaitu 8 km. Banyak pemerintahan di Desa Karaupa terdiri
dari 2 dusun dan 4 RT. Organisasi kemasyarakatan terdapat 1 PKK dan 1 BPD. Banyaknya personil
keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Karaupa sebanyak 330 jiwa dengan 84
Rumah Tangga. Luas wilayah 13,03 Km² dengan rata-rata penduduk 25 jiwa/km2 terdiri atas 157
laki-laki dan 173 perempuan. Karaupa memiliki 1 TK Negeri dan 1 TK Swasta dengan tenaga
pengajar sejumlah 3 guru TK. Fasilitas kesehatan yaitu 1 Posyandu dan 1 Poskesdes dengan tenaga
kesahatan 1 Bidan Desa. Di Desa Karaupa terdapat 2 industri kecil dan rumah tangga serta 3
tukang kayu/batu. Jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 180 dengan 1 gardu. Untuk menunjang
kondisi perekonomian terdapat 4 kios, dan 2 kedai makanan/minuman.
Morowali Menui Matarape Secara geografis luas wilayah Desa Matarape yaitu 20,03 Km ² secara prosentase dari luas Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
Kepulauan Kecamatan Menui Kepulauan yaitu 8,96 % dari luas keseluruhan Kecamatan yaitu 223,63 Km². PT. Gelora Meratus D1
Jarak Desa Matarape ke ibukota kecamatan yaitu 70 km dapat ditempuh dengan jalan laut. Desa Abadi
Matarape berdasarkan morfologinya 100 % berupa daratan dengan ketinggian dari permukaan
laut setinggi 2 m. Pemerintahan di Desa Matarape terdiri dari 5 dusun. Organisasi kelembagaan
kemasyarakatan di Desa Matarape adalah sebagai berikut PKK 1, Mudes 1, LMD 1 dan BPD 1.
Banyaknya personil keamanan yaitu 5 hansip, 1 Kamra. Jumlah penduduk di Desa Matarape yaitu
dengan luas wilayah 20,03 Km² jumlah penduduk sebanyak 492 orang dengan rata-rata penduduk
per Km² 25 orang dengan jumlah Rumah Tangga(RT) sebanyak 127 RT dimana terdiri dari laki-laki
sebanyak 258 orang dan perempuan sebanyak 234 orang. Banyaknya sekolah di Desa Matarape
ada 1 Sekolah Dasar, untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan sekolah lanjutan Tingkat Atas
ada di kota kecamatan. Untuk menunjang pendidikan di desa Matarape ada 6 orang Guru Sekolah
Dasar. Dengan jumlah murid, SD 57 orang . Fasilitas kesehatan di Desa Matarape 1 Puskesmas
Pembantu, 1 Posyandu. Tenaga Kesahatan di Desa Matarape 1 Bidan Desa, 1 Paramedis, 1 Dukun
Bayi terlatih. Sebagian Besar penduduk Desa Matarape beragama Islam dapat dilihat dengan
adanya mesjid di Desa tersebut.Didesa Matarape untuk meningkatkan ketrampilan penduduk
Desa ada Lembaga Pendidikan Ketrampilan yaitu Kegiatan Montir Mobil/motor. Kehidupan sosial
di Desa Matarape ditandai dengan adanya 1 Ormas, 1 Lembaga keagamaan, 1 Gugus Depan
pramuka. Fasilitas olah raga yang ada di Desa Matarape yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 2 Lapangan
Bola Voli, 1 Lapangan Bulu Tangkis. Mata Pencaharian penduduk Desa Matarape pertanian,
perkebunan, perikanan, dan 7 Industri kecil dan 21 industry rumah tangga yaitu produknya
berupa makanan, 7 kerajinan anyaman dan 8 kerjainan dari kayu, sedangkan usaha jasa berupa
jasa tukang kayu dan batu 10, usaha jasa tukang jahit 1. Sarana penunjang infrastruktur di Desa
Buleleng ada 370 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang kondisi perekonomian banyaknya
kelompok kios/toko/warung sebanyak 15 kios/took/warung, 3 Rumah Makan, 3 kedai

216
PROGRAM DAN
DESA/
KABUPATEN KECAMATAN GAMBARAN UMUM PENAMBANGAN KEGIATAN
KELURAHAN
PRIORITAS
makanan/minuman, 2 koperasiNon/KUD simpan pinjam di kota kecamatan, untuk eksisting
infrastruktur di Desa Buleleng jembatan permanen 4 dan 3 semi permanen dengan panjang
bentangan 130 m.
Morowali Witaponda Solonsa Secara geografis Desa Solonsa luas wilayahnya seluas 61 Km² Jarak dengan kota kecamatan Bahan Galian Batuan A1, A2, A3, B1, B2, B3,
sejauh 11 km. Wilayah desa Solonsa 35 % berada di daratatan, 10 % perbukitan desa Solonsa, 55 PT. Gemba Multi D1
% pegunungan dengan ketinggian diatas permukaan laut 19 m terdiri dari 5 dusun dengan Mineral
jumlah RT sebanyak 12 RT. Kelembagaan di Desa Ungkaya 1 PKK, 1 Mudes dan 1 BPD. Memiliki
kepadatan rata-rata penduduk 24 jiwa per Km² dengan total penduduk di tahun 2017 sejumlah
3.427 orang dari 876 Rumah Tangga (RT) dengan jumlah penduduk 1.755 pria dan 1.672
perempuan. Kondisi pendidikan di Desa Ungkaya terdapat beberapa fasilitas pendidikan TK 2
buah, SD 2 buah, 1 SLTP. Di Desa Ungkaya memiliki fasilitas kesehatan berupa 1 Pustu, 1
Puskesdes, 1 tempat Praktek bidan, 2 Posyandu dan 1 PKLB dengan jumlah tenaga kesehatan 1
Bidan Desa, 2 Para Medis, 2 dukun bayi terlatih. Sebagian besar penduduk Desa Ungkaya
beragama islam dapat dilihat dengan jumlah mesjid yang ada yaitu 6 mesjid, 1 gereja Kristen.
Fasilitas sarana dan prasana olah raga di Desa Ungkaya yaitu 2 Lapangan Sepak Bola, 5 Lapangan
Bola Voli, 1 Lapan, 1 Lapangangan Bulutangkis, 1 Tenis Lapangan dan 1 sarana dan prasana
lainnya. Kondisi perekonomian di wilayah Desa Solonsa adalah didominasi oleh sector pertanian,
perikanan, perkebunan, peternakan, perdagangan. Industry kecil 2 dan industry rumah tangga 4,
usaha jasa lainnya berupa tukang kayu/batu 20 orang, tukang jahit 4 orang, tukang cukur/salon
2 orang, bengkel las 3 buah, 1 bengkel mobil, 3 bengkel motor, service elektronik 1 buah. Sarana
penunjang infrastruktur di Desa Solonsa ada 148 RT pelanggan Listrik PLN. Untuk menunjang
kondisi perekonomian di Desa Solonsa yaitu sebanyak 22 kios/toko/warung, 2 kedai
makanan/minuman, untuk eksisting infrastruktur di Desa Solonsa jembatan permanen 9 dengan
panjang bentangan 34 m.
Bumi Raya Lasampi Luas wilayah Desa Lasampi ialah 13,03 km2 dengan persentase luas 2,58% dari luas wilayah CV. Muara Timur
kecamatan. Jarak dari ibukota kecamatan sejauh 8 km yang dapat ditempuh melalui jalan darat.
Banyak pemerintahan di Desa Karaupa terdiri dari 5 Dusun. Organisasi kemasyarakatan terdapat 1
PKK dan 1 BPD. Banyaknya personil keamanan yaitu 10 hansip. Jumlah penduduk di Desa Lasampi
sebanyak 880 jiwa dengan 224 Rumah Tangga. Luas wilayah 13,03 Km² dengan rata-rata penduduk
68 jiwa/km2 yang terdiri atas 464 laki-laki dan 416 perempuan. Fasilitas kesehatan terdiri dari 1
Posyandu dan 1 Poskesdes dengan tenaga kesehatan 1 Bidan Desa. Sebagian besar penduduk Desa
Lasampi beragama Islam dan sebagian kecil beragama Hindu. Tempat ibadah berjumlah 2 Mesjid
dan 1 Pura. Banyaknya usaha jasa di desa ini terdapat 2 tukang kayu/batu dan 1 usaha service
elektronik. Jumlah pelanggan listrik PLN sebanyak 140 dengan 1 gardu berkapasitas 50 KVA. Untuk
menunjang kondisi perekonomian terdapat 13 kios dan 1 rumah makan. Untuk eksisting
infrastruktur di Desa Lasampi terdapat 5 jembatan permanen.

217
Lampiran 5.
Tabel Indikator Keberhasilan Program dan Kegiatan Prioritas PPM

KEGIATAN TARGET PELAKSANAAN


NO. PROGRAM PRIORITAS SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE INDIKATOR KEBERHASILAN KET.
PRIORITAS
2020 2021 2022 2023 2024

Meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang


I. Program Pendidikan Meningkatnya Meningkatkan beasiswa Peningkatan akses A1 Beasiswa Perusahaan Terlaksananya kesempatan 20% 20% 20% 20% 20%
kesempatan buat siswa berprestasi pelayanan pendidikan bagi masyarakat lingkar
pendidikan bagi pendidikan tambang dengan adanya beasiswa
masyarakat lingkar perusahaan
tambang
Meningkatnya Meningkatkan kualitas Peningkatan mutu A2 Pengembangan Pendidikan, Terlaksananya kompetensi tenaga 20% 20% 20% 20% 20%
kompetensi tenaga pelayanan pendidikan layanan pendidikan Pelatihan, Ketrampilan dan pendidikan/ahli dengan diadakan
pendidik/ahli bagi masyarakat Keahlian Dasar pengembangan pendidikan melalui
pelatihan, ketrampilan dan
keahlian dasar
Pelatihan dan Meningkatkan wawasan Peningkatan jumlah A3 Sangar Kegiatan Belajar (SKB) Tercapainya kemandirian masyarakat 20% 20% 20% 20% 20%
Kemandirian dan pengetahuan Kompetisi tenaga dan Pusat Kegiatan Masyarakat melalui pelatihan Sanggar Kegiatan
Masyarakat masyarakat pendidik/ahli (PKM) Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan
Masyarakat (PKM)

Meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di sekitar kawasan tambang


II. Program Pelayanan Meningkatnya Meningkatkan kualitas Peningkatan B1 Pelayanan Kesehatan Keluarga Tercapainya kesehatan masyarakat 20% 20% 20% 20% 20%
Kesehatan kesehatan pelayanan kesehatan penyuluhan dan lingkar tambang dengan adanya
masyarakat lingkar masyarakat sosialisasi kesehatan pelayanan kesehatan keluarga
tambang masyarakat
Meningkatnya Meningkatkan sanitasi Peningkatan B2 Pengembangan Tenaga Terlaksananya peningkatan keahlian 20% 20% 20% 20% 20%
keahlian tenaga lingkungan masyarakat kebersihan dan Kesehatan tenaga kesehatan melalui
kesehatan kesehatan lingkungan pengembangan tenaga kesehatan

Meningkatkan Meningkatkan sosialisasi Peningkatan fasilitas B3 Pengembangan Kebersihan dan Terlaksananya pembangunan 20% 20% 20% 20% 20%
pembangunan hidup sehat kesehatan Kesehatan Lingkungan kesehatan bagi masyarakat lingkar
kesehatan bagi tambang melalui pengembangan
masyarakat lingkar kebersihan dan kesehatan lingkungan
tambang
Mendorong tingkat pendapatan riil atau pekerjaan kegiatan ekonomi menurut profesi yang dimiliki melalui pengembangan sektor pariwisata, perikanan, perkebunan,
perdagangan, pertanian, peternakan dan kewirausahaan, serta pengutamaan penggunaan tenaga kerja masyarakat sekitar tambang sesuai dengan kompetensi
III. Program Peningkatan Meningkatnya Meningkatkan produksi Peningkatan produksi, C1 Pengembangan Kemandirian Tercapainya pengembangan 20% 20% 20% 20% 20%
Ekonomi pengembangan dan pengelolaan hasil kualitas, produktifitas, dan Wirausaha pembangunan perikanan,
Masyarakat pembangunan perikanan tangkap serta pemasaran serta perkebunan, perdagangan,
perikanan, perikanan tambak, kerjasama industri pertanian, peternakan dan
perkebunan, perkebunan, pertanian, perikanan, perkebunan, kewirausahaan melalui
perdagangan, peternakan pertanian dan peternakan pengembangan kemandirian
pertanian, wirausaha
218
KEGIATAN TARGET PELAKSANAAN
NO. PROGRAM PRIORITAS SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE INDIKATOR KEBERHASILAN KET.
PRIORITAS
2020 2021 2022 2023 2024
peternakan dan
kewirausahaan

Meningkatnya Meningkatkan Penciptaan kawasan wisata C2 Pengembangan Kemandirian Terciptanya kawasan wisata 20% 20% 20% 20% 20%
perekonomian desa pengembangan potensial Kawasan Wisata potensial desa melalui
pembangunan pengembangan pembangunan
pariwisata berbasis kawasan pariwisata
potensi desa

Meningkatnya Meningkatkan sumber Peningkatan dan C3 Peningkatan Diversifikasi dan Tercapainya peningkatan 20% 20% 20% 20% 20%
pendapatan daya produksi dan pengembangan potensi Produksi Komoditas pendapatan masyarakat melalui
masyarakat pemasaran produk lokal sumber daya ekonomi Pertanian, Perkebunan, diversifikasi dan produksi komoditas
desa Peternakan dan Perikanan pertanian, perkebunan, peternakan
dan perikanan
Meningkatnya skill Menciptakan lapangan Penguatan kapasitas Terlaksananya peningkatan skill 20% 20% 20% 20% 20%
masyarakat dan kerja ketrampilan Sumber daya manusia dan masyarakat dan kelompok usaha
kelompok- berwirausaha kelembagaan kelompok
kelompok usaha usaha
berkembang
dengan baik

Meningkatkan Meningkatkan Pengembangan C4 Transfer Alih Teknologi Terlaksananya pengembangan 20% 20% 20% 20% 20%
Potensi Pasar kemandirian ekonomi, kewirausahaan berbasis Perusahaan kewirausahaan melalui transfer alih
teknologi inovasi dan unggulan lokal teknologi perusahaan
kreatifasi

Mendorong Kemandirian Ekonomi


IV. Program Kemandirian Meningkatnya Melakukan pendataan Menyediakan fasilitas D1 Pengembangan dan Pelatihan Terlaksananya kegiatan 20% 20% 20% 20% 20%
Ekonomi pengembangan terhadap masyarakat untuk pengembangan dan Usaha Kecil dan Menengah pengembangan dan pelatihan
kemandirian kurang mampu inovasi produk-produk kemandirian masyarakat kurang
masyarakat kurang mampu
mampu
Peningkatan Melakukan sosialisasi Memfasilitasi kerjasama Terlaksananya peningkatan 20% 20% 20% 20% 20%
kreatifitas dan inovasi terkait program antara produsen dan kreatifitas dan inovasi bagi
bagi pengembangan kemandirian ekonomi pelaku pasar pengembangan peluang usaha di
peluang usaha di masyarakat
masyarakat
Peningkatan Memfasilitasi masyarakat Membeli produk Tercapainya peningkatan 20% 20% 20% 20% 20%
ketrampilan, mengembangkan kegiatan masyarakat untuk ketrampilan, kreatifitas dan inovasi
kreatifitas dan inovasi dan modal usahanya dipergunakan di internal pelaku usaha
pelaku usaha perusahaan

Meningkatnya Memfasilitasi kegiatan dan Memfasilitasi tempat Terlaksananya peningkatan 20% 20% 20% 20% 20%
pendapatan praktek percontohan praktek di perusahaan pendapatan masyarakat dengan
produksi lokal

219
KEGIATAN TARGET PELAKSANAAN
NO. PROGRAM PRIORITAS SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE INDIKATOR KEBERHASILAN KET.
PRIORITAS
2020 2021 2022 2023 2024
masyarakat dengan
produksi lokal

Pengembangan sosial budaya masyarakat sekitar tambang yang berkelanjutan


V. Program Meningkatkan Pembangunan Rumah Peningkatan kualitas Iman E1 Pembangunan dan Fasilitasi Terlaksananya bantuan 20% 20% 20% 20% 20%
Pengembangan Sosial bantuan Ibadah dan dan Taqwamasyarakat serta Pengembangan Rumah pembangunan dan fasilitas sarana
dan Budaya pembangunan memperingati hari besar lingkar tambang di bidang Ibadah dan/atau prasarana ibadah
sarana dan/atau keagamaan serta keagamaan
prasarana ibadah peningkatan dukungan
dan hubungan dana pembinaan
dibidang keagamaan
keagamaan.

Bantuan bencana Pengelolaan Team Membentuk Tim Resque E2 Pembentukan Team Resque Terbentuknya Team Resque bancana 20% 20% 20% 20% 20%
alam Mitigasi bencana alam alam
Berpartisipasi Pelestrasian tradisi budaya Peningkatan, E3 Pembangunan Pelestarian Terlaksananya kegiatan pelestarian 20% 20% 20% 20% 20%
dalam pelestarian lokal dan peningkatan pemeliharaan dan Budaya dan kearifan lokal budaya dan keolahragaan dalam
budaya dan peran pemuda dalam pembangunan sarana dan pembangunan sarana dan prasarana
kearifan lokal pembangunan dan prasarana pengembangan
setempat berbagai aktifitas budaya dan keolahragaan
keolahragaan

Pemberian kesempatan kepada masyarakat setempat untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan lingkungan kehidupan masyarakat sekitar tambang
yang berkelanjutan
VI. Program Pembangunan Meningkatnya Meningkatkan Peningkatan, F1 Pembangunan Kawasan Hijau Terbentuknya kawasan hijau 20% 20% 20% 20% 20%
Kawasan pengelolaan pengendalian terhadap pemeliharaan dan
Hijau komponen kerusakan lingkungan pembangunan
lingkungan infrastruktur ekonomi
terhadap desa
perubahan rona
awal lingkungan

Meningkatnya Pelatihan-pelatihan dan Peningkatan Terlaksananya peran serta 20% 20% 20% 20% 20%
peran masyarakat pembinaan bagi petani penyelenggaraan masyarakat dalam pengelolaan
dalam pengelolaan dan nelayan untuk perlindungan dan lingkungan perusahaan
lingkungan pembibitan, budidaya pengelolaan lingkungan
perusahaan dan pengelolaan yang berwawasan
lingkungan lingkungan dan
berkelanjutan

Pengembangan kelembagaan komunitas masyarakat dalam menunjang kemandirian PPM


VII. Program Upaya Meningkatnya peran Kerjasama dengan G1 Pembangunan Kelembagaan Terbentuknya kerjasama 20% 20% 20% 20% 20%
Pemberdayaan pemberdayaan kelembagaan organisasi profesi, LSM, pemberdayaan masyarakat melalui
Komunitas masyarakat melalui Lintas sektor, Lintas

220
KEGIATAN TARGET PELAKSANAAN
NO. PROGRAM PRIORITAS SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN KODE INDIKATOR KEBERHASILAN KET.
PRIORITAS
2020 2021 2022 2023 2024
kelembagaan program Tokoh pembangunan kelembagaan
komunitas Masyarakat dan Tokoh komunitas
Agama
Meningkatkan Meningkatnya kualitas Memfasilitasi dan G2 Pembangunan Kualitas dan Tercapainya peningkatan wawasan 20% 20% 20% 20% 20%
wawasan dan dan kuantitas mengoptimalkan Kuantitas SDM dan ketrampilan melalui
ketrampilan sumberdaya manusia Kelompok Belajar pembangunan kualitas dan kuantitas
pengelolaan Masyarakat (KBM), SDM
pengusahaan Kelompok Belajar Usaha
manajemen (KBU) untuk peningkatan
koordinasi dan sinergitas

Membentuk Meningkatnya dukungan Memfasilitasi dan G3 Pembentukan kelompok Terbentuknya kelompok komunitas 20% 20% 20% 20% 20%
kelompok- dan pembinaan dari mendorong tumbuhnya Komunitas Wirausaha wirausaha
kelompok sesuai pengusaha tambang UMKM
dengan bidang
usaha

Pembangunan Infrastuktur yang menunjang PPM


VIII. Program Meningkatnya Meningkatnya Meningkatkan fasilitas H1 Pembangunan Sarana dan Terlaksananya pembangunan 20% 20% 20% 20% 20%
Pembangunan pembangunan pemenuhan pelayanan publik Prasarana Pelayanan Publik infrastruktur sarana dan prasarana
Infrastruktur infrastuktur sarana infrastrukturpengemban pelayanan pelayanan publik
dan prasarana gan potensi
Pelayanan Publik
Meningkatnya Meningkatnya prasarana Meningkatkan H2 Pembangunan infrastruktur Terlaksananya pembangunan 20% 20% 20% 20% 20%
pembangunan dan sarana penunjang ketersediaan infrastuktur Peningkatan Akses Informasi infrastruktur prasarana dan sarana
infrastruktur ekonomi masyarakat ekonomi dan Teknologi penunjang kebutuhan dasar
prasarana dan informasi dan teknologi
sarana penunjang
kebutuhan dasar
dan kebutuhan
sosial dan ekonomi
masyarakat.
Meningkatnya Meningkatnya Meningkatkan H3 Pembangunan dan Peningkatan Terlaksananya pembangunan 20% 20% 20% 20% 20%
pembangunan penguasaan teknologi ketersediaan akses Infrastruktur Desa infrastruktur teknologi informasi
infrastruktur informasi teknologi informasi desa
(pendidikan,
keagamaan,
olahraga) terutama
di daerah terpencil

221

Anda mungkin juga menyukai