Anda di halaman 1dari 65

B U K U S A K U

KEGIATAN
REHABILITASI
PERAIRAN DARAT
2 0 2 2

D I RE KT OR A T RE HA BIL ITA SI PE RAI RA N D AR AT D AN M AN G R OV E


D I RE KT OR A T J E ND ER AL PE N GE LO LA AN D AE RAH A LI RAN S UN G AI DA N R EH A BIL IT AS I HU T A N
K EM EN TE RI A N L I NG K UN GA N H ID UP DA N K E H UT AN AN
B U K U S A K U

KEGIATAN
REHABILITASI
PERAIRAN DARAT
2 0 2 2

DIREKTORAT REHABILITASI PERAIRAN DARAT DAN MANGROVE


DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN REHABILITASI HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
BUKU SAKU KEGIATAN REHABILITASI PERAIRAN DARAT 2022

PENGARAH
Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut., M.Si., Direktur RPDM

PENANGGUNGJAWAB
Ir. Inge Retnowati, M.E., Kasubdit Rehabilitasi Perairan Darat

TIM PENYUSUN
Amin Sutanto, S.Hut., M.Si.
Harjono, S.Kom., M.T.
Sjarif, S.Hut., M.Sc.
Supriyanto, S.Sos., M.Sc.
Putri Noor Ekasari, S.Hut.
Lisna Khayati, S.Si.
Sabrina Aulia, S.Hut.

PENDUKUNG DATA
Titi Novitha Harahap, S.P., M.T.
Mungki Eka Pratiwi, S.Hut.

LAY OUT DAN DESAIN COVER


Vitri Sefanti
Cahaya Sekar Andini, S.Hut.

Diterbitkan oleh:
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan
Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove
Gedung Manggala Wanabakti Blok 4 Lantai 6 Wing B
Jl. Gatot Subroto - Senayan, Jakarta Pusat
Tel/Fax 62-21-5701139
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya, maka
buku saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 dapat tersusun. Buku
Saku ini disusun dengan tujuan untuk menjadi salah satu instrumen kegiatan
Bimbingan Teknis dan Supervisi yang menjadi tugas dan fungsi Direktorat
Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 15 Tahun 2021 tentang
Organisasi dan Tata Laksana Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sesuai Dokumen Rencana Strategis KLHK, maka sasaran dari kegiatan
Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Tahun 2020-2024 adalah meningkatnya
kualitas mata air, danau, dan sungai beserta ekosistemnya pada DAS prioritas.
Sasaran tersebut dilaksanakan dengan untuk mencapai 3 (tiga) indikator dan
komponen kegiatan dengan masing-masing kegiatan yang dilaksanakan pada
Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
1. Pengendalian kerusakan mata air dan air tanah, dengan kegiatan Penyusunan
Profil Mata Air;
2. Pengendalian kerusakan danau dan segmen sungai, dengan kegiatan
inventarisasi kerusakan sempadan sungai, pemantauan capaian target
Rencana Pengelolaan Danau, dan monitoring dan evaluasi rehabilitasi daerah
tangkapan air danau; dan
3. Pembuatan bangunan pengendali kerusakan perairan darat, dengan kegiatan
penyusunan rencana pembangunan model Kampung Ramah Air Hujan (KRAH)
dan pembuatan bangunan Pengendali Kerusakan Perairan Darat.
Dengan tersusunnya Buku Saku ini diharapkan kegiatan Rehabilitasi
Perairan Darat Tahun 2022 dapat terlaksana dengan baik. Seluruh kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai Petunjuk Pelaksanaan serta Kerangka Acuan Kegiatan,
mencapai hasil yang optimal, selesai tepat waktu serta yang paling utama adalah
bermanfaat bagi kelestarian ekosistem perairan darat.

Jakarta, Februari 2022

Plt.Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan


Mangrove,

Dr. Muhammad Zainal Arifin, S.Hut., M.Si.


NIP. 19710927 199803 1 005
Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | i
ii | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………..……………………………………..… i


Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………..… iii
Daftar Tabel …………………………………………………………………………….…………………… v
Daftar Gambar ……………………………………………………………………………………..……… vi

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan ……………………………………………………………….……… 3
1.2. Tujuan …………………………………………………………………………..……… 4

BAB II. MATA AIR


A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait …………………………………………………………………………………………… 7
B. Alur Kegiatan ……………………………………………………………………………..… 8
C. Panduan Singkat …………………………………………………………………………. 9
2.1. Pengumpulan Data dan Informasi ……………………………….…… 9
2.2. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data dan
Informasi ……………………………………………………………………………… 9
2.2.1. Identifikasi dan Penilaian Kerusakan Mata Air
………………………………………………………………………………….. 9
2.2.2. Penentuan Mata Air Prioritas ………………………….……. 10
2.2.3. Zonasi Perlindungan Mata Air ……………………………… 11
2.3. Penyusunan Rencana Kegiatan Perlindungan Mata Air … 11
2.4. Pelaporan ……………………………………………………………………………. 12

BAB III. SUNGAI


A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait …………………………………………………………………………………………… 17
B. Alur Kegiatan ……………………………………………………………………………….. 18
C. Panduan Singkat …………………………………………………………………………. 19
3.1. Proses Penyusunan Data Spasial Kerusakan Sempadan
Sungai (Baik/Aman, Terganggu, Rusak) …………………………. 19
3.2. Proses Penyusunan Rencana Implementasi dan Aksi …… 19
3.3. Buat laporan disertai lampiran peta-petanya dan hasil
analisis, hasil tinjauan/pengamatan lapangan serta
foto-foto kegiatannya ………………………………………………………… 19

BAB IV. DANAU


A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait …………………………………………………………………………………………… 23
B. Alur Kegiatan ………………………………………………………………………………… 24
C. Panduan Singkat …………………………………………………………………………. 24

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | iii


4.1. Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan
Danau …………………………………………………………………………………… 24
4.1.1. Kondisi Ekosistem Danau …………………………………….. 24
4.1.2. Pelaksanaan Program Kegiatan ………………………….. 26
4.1.3. Pelaporan ……………………………………………………………….. 28
4.2. Identifikasi Karakteristik DTA Danau ……………………………….. 30
4.3. Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
…………… 30
4.3.1. Indikator ………………………………………………………………….. 30
4.3.2. Data dan Informasi ………………………………………………… 31
4.3.3. Rekomendasi …………………………………………………………. 32
4.3.4. Tahapan Pelaksanaan …………………………………………… 33
4.3.5. Pelaporan ……………………………………………………………….. 33

BAB V. KRAH
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait …………………………………………………………………………………………… 37
B. Panduan Singkat …………………………………………………………………………. 38

BAB VI. BANGUNAN PKPD


A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait …………………………………………………………………………………………… 43
B. Panduan Singkat …………………………………………………………………………. 43
6.1. Penyusunan Rancangan Teknis ………………………………………. 44
6.1.1. Sasaran Lokasi ………………………………………………………. 44
6.1.2. Pemilihan Sungai secara Spasial ……………………….. 44
6.1.3. Survey Lapangan (Ground Check) Pemilihan
Sungai …………………………………………………………………….. 45
6.2. Organisasi …………………………………………………………………………… 46
6.3. Naskah Rancangan ……………………………………………………………. 46
6.4. Penyusunan Rancangan teknis ………………………………………… 47
6.4.1. Persiapan ……………………………………………………………….. 47
6.4.2. Pelaksanaan Pembuatan ……………………………………… 47

LAMPIRAN

iv | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang


Terkait Mata Air 7
Tabel 2. Penghitungan dalam Penentuan Mata Air Prioritas 10
Tabel 3. Matrik Rencana Kegiatan Perlindungan Mata Air 12
Tabel 4. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait Sungai 17
Tabel 5. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait Danau 23
Tabel 6. Lingkup Data dan Informasi Kondisi Ekosistem Danau 25
Tabel 7. Data dan Informasi Kondisi Ekosistem Danau 26
Tabel 8. Program pada Rencana Pengelolaan Danau dan Strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional pada Perpres Nomor
60 Tahun 2021 26
Tabel 9. Matrik Pemantauan Capaian Program dan Kegiatan
Penyelamatan Danau 27
Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Monitoring dan Evaluasi
Rehabilitasi DTA Danau 30
Tabel 11. Rekomendasi RHL vegetatif 32
Tabel 12. Rekomendasi RHL sipil teknis KTA 32
Tabel 13. Rekomendasi pemasangan sarana-prasarana monitoring (a.l.
SPAS) 32
Tabel 14. Rekomendasi pembuatan percontohan 32
Tabel 15. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait KRAH 37
Tabel 16. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang
Terkait Bangunan PKPD 43
Tabel 17. Blanko isian lapangan pemilihan sungai 45

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alur Kegiatan Terkait Mata Air 8


Gambar 2. Proses Penyusunan Data Spasial Kerusakan Sempadan
Sungai Skala Indikatif serta Rencana Implementasi dan Aksi 18
Gambar 3. Alur Kegiatan Terkait Danau 24
Gambar 4. Alur Pelaksanaan Penyusunan Rencana 39
Gambar 5. Alur Pelaksanaan Penyusunan Rancangan 40
Gambar 6. Contoh pembuatan dengan tebing + 2 meter 49

vi | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


BAB I
P E N D A H U L U A N
1.1. PENDAHULUAN

Perairan Darat merupakan bagian dari bentang lahan yang memiliki fungsi
penting baik secara ekologi, sosial maupun ekonomi. Perairan darat terdiri dari
sungai, danau, rawa, mata air dan air tanah dengan berbagai tipe ekosistem.
Perkembangan kondisi saat ini menunjukkan bahwa status kondisi Kesehatan
ekosistem perairan darat khususnya sungai, danau dan mata air mengalami
penurunan, sehingga layanan jasa (ecosystem services) dari perairan darat
tersebut mengalami penurunan. Beberapa indikator utama penurunan kesehatan
ekosistem perairan darat antara lain kualitas air, kuantitas air, erosi/sedimentasi,
keanekaragaman hayati, serta kondisi di daerah tangkapan/imbuhan air. Layanan
jasa ekosistem perairan darat yang terpengaruh dengan kondisi kesehatan
ekosistem tersebut antara lain sumber air baku air minum, sumber air irigasi
pertanian, berbagai kebutuhan masyarakat lainnya, habitat keanekaragaman
hayati, pengendali banjir dan pariwisata.

Dalam upaya mencapai Ketahanan Air, sebagaimana diamanatkan dalam


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, serta
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs),
maka Penyelamatan Perairan Darat merupakan hal yang sangat penting untuk
dilaksanakan. Perlu menjadi perhatian bahwa penyelamatan perairan darat adalah
upaya yang bersifat multi-aspek dan multi-sektor, sehingga dengan
memperhatikan perkembangan kondisi perairan darat di berbagai daerah, maka
diperlukan kinerja yang baik dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan penyelamatan
perairan darat, baik terkait kebijakan/peraturan perundang-undangan, koordinasi
lintas Kementerian/Lembaga/Pemda, maupun pelaksanaan teknis di lapangan.

Salah satu rangkaian kegiatan penyelamatan perairan darat adalah


kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan DAS dan
Rehablitasi Hutan (PDASRH), baik oleh Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat dan
Mangrove maupun oleh BPDASHL sebagai UPT Ditjen PDASRH. Dalam Peraturan
Menteri LHK Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Laksana
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dijelaskan bahwa salah satu
tugas Direktorat Rehabilitasi Perairan Darat adalah menyelenggarakan fungsi
pemberian bimbingan teknis dan supervisi.

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 3


Memperhatikan tugas dan fungsi sebagaimana dituangkan dalam
Peraturan Menteri dimaksud, diperlukan acuan-acuan yang jelas agar kegiatan
yang ditargetkan dapat terlaksana dengan baik, sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan dan Kerangka Acuan Kegiatan, serta mencapai hasil yang optimal,
dan terselesaikan pada waktu yang tepat. Untuk mengawal implementasi
Bimbingan Teknis dan Supervisi tersebut, maka diperlukan Buku Saku Kegiatan
Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022.

1.2. TUJUAN

Tujuan penyusunan Buku Saku Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


adalah tersedianya acuan kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat dalam kerangka
Bimbingan Teknis dan Supervisi Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022.

4 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


BAB II
M A T A A I R
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait

Tabel 1. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait Mata
Air
Hasil
No. Kegiatan
pengecekan
1. Kelengkapan data dan informasi proses penyusunan Dokumen
Profil Mata Air, antara lain:
a. Data hasil inventarisasi, meliputi:
- Data umum mata air
- Data biofisik
- Data sosial ekonomi
b. Penilaian kerusakan mata air
c. Pemilihan Mata Air Prioritas Penanganan
d. Zonasi perlindungan mata air (Daerah imbuhan mata air),
yang dilengkapi:
- Peta administrasi
- Peta tutupan lahan
- Peta kawasan hutan
- Peta lahan kritis
e. Rencana Perlindungan Mata Air Prioritas seperti contoh pada
Tabel 4.
2. Kelengkapan Laporan Kegiatan tahun sebelumnya
a. Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan Mata Air Mata Air
b. Penyusunan Profil Mata Air
3. Koordinasi dengan Pemda (OPD) dan UPT
Kementerian/Lembaga terkait (BBWS/BWS, BBKSDA/BKSDA, dll)

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 7


B. Alur Kegiatan

Inventarisasi Mata Air

Pengumpulan
Data Mata Air
Data Spasial dan
Sekunder Tabular
Semua Tipologi
Mata Air

Purposive
Data Primer
1. Data Umum
2. Data Biofisik Verifikasi Lapangan
3. Data Tutupan Lahan
4. Data Sosial Ekonomi
Evaluasi

Hasil Inventarisasi Identifikasi


(Spasial dan Tabulari) Penilaian
Kerusakan

Profil
Mata Air Prioritas Penanganan Mata Air

Penyusunan Rencana Aksi

Zona I Zona II Zona III

Gambar 2. Alur Kegiatan Terkait Mata Air

8 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


C. Panduan Singkat

Pelaksanaan kegiatan terkait mata air meliputi:


1. Inventarisasi dan Identifikasi Kerusakan Mata Air.
2. Penyusunan Profil Mata Air.

Pada tahun 2022, kegiatan difokuskan pada Penyusunan Profil Mata Air. Kegiatan
Penyusunan Profil Mata Air dilakukan dengan mengacu pada:
1. Peraturan Direktur Jenderal PDASHL Nomor
P.10/PDASHL/SET/KUM.1/5/2019 tentang Perlindungan Mata Air, dan
2. Kerangka Acuan Kegiatan Penyusunan Profil Mata Air sebagaimana menjadi
lampiran Surat Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan Mangrove Nomor
S.2/RPDM/RPD/DAS.4/1/2022 tentang Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat.

Adapun tahapan Penyusunan Profil Mata Air adalah sebagai berikut:

2.1. Pengumpulan Data dan Informasi

Data dan informasi mata air berasal dari hasil inventarisasi atau re-inventarisasi
yang telah dilakukan sebelumnya untuk memperbaharui dan melengkapi data.
Data dan informasi yang dihimpun meliputi:
1. Data Umum
2. Data Biofisik dan Tutupan Lahan
3. Data Sosial Ekonomi

2.2. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Data dan Informasi

Pengolahan, analisis dan interpretasi data dan informasi dilakukan untuk:


1. Menjelaskan bahwa mata air berstatus rusak,
2. Menjelaskan bahwa mata air yang sedang disusun profilnya adalah mata air
prioritas, dan
3. Melakukan zonasi.

2.2.1. Identifikasi dan Penilaian Kerusakan Mata Air

Identifikasi dan penilaian kerusakan mata air dilakukan dengan kriteria dan
parameter:
1. Kualitas Air
a. Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen/DO)
b. Total Padatan Terlarut (Total Dissolve Solid/TDS)
c. Nitrat (NO3)
d. Fecal Coliform

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 9


2. Kuantitas Air
Perubahan debit air dibandingkat dengan debit air pada tahun sebelumnya
pada musim yang sama (meningkat, tetap atau menurun).
3. Tutupan lahan di sekitar mata air
Prosentasi luas tutupan vegetasi di sekitar mata air (radius 200 meter)

2.2.2. Penentuan Mata Air Prioritas

Penentuan mata air prioritas dilakukan dengan penghitungan sebagaimana pada


Tabel 2.

Tabel 2. Penghitungan dalam Penentuan Mata Air Prioritas


No. Parameter Deskripsi Nilai Bobot
1. Status Rusak 5
kerusakan Terganggu 3 40
mata air Baik 1
2. Pemanfaatan Dimanfaatkan untuk keperluan rumah
5
sumber mata tangga
25
air Dimanfaatkan untuk keperluan pertanian 3
Tidak dimanfaatkan 1
3. Ketergantungan Masyarakat sangat tergantung kepada
5
masyarakat sumber mata air
terhadap Masyarakat tidak terlalu tergantung dengan 20
3
sumber mata sumber mata air (ada sumber lain)
air Masyarakat tidak tergantung sama sekali 1
4. Kinerja sumber Debit lebih besar dari jumlah kebutuhan air 5
mata air Debit sama dengan jumlah kebutuhan air 3 15
Debit lebih kecil dari jumlah kebutuhan air 1
Total nilai 100

n
Bobot
TN = ∑ Nilai ×
Nilai Maksimal
1

- Prioritas I : Total nilai 61 – 100


- Prioritas II : Total nilai 41 – 60
- Prioritas III : Total nilai 0 – 40

10 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


2.2.3. Zonasi Perlindungan Mata Air

Perlindungan mata air terbagi menjadi tiga zona, yaitu:


1. Zona I adalah kawasan sekitar mata air dengan jarak radius 10 - 15 meter dari
titik mata air, yang biasa dinyatakan sebagai zona inti, atau zona hilir,
2. Zona II adalah daerah imbuhan di atas Zona I kearah hulu/upstream dengan
jarak radius sampai 200 meter, yang biasa disebut zona penyangga, dan
3. Zona III adalah daerah imbuhan mata air yang paling hulu/springshed
dibandingkan dengan Zona I dan II (daerah yang paling jauh dengan mata air).

Untuk menentukan zonasi tersebut dilakukan analisis terhadap beberapa peta


sebagai berikut:
1. Peta administrasi,
2. Peta tutupan lahan,
3. Peta kawasan hutan, dan
4. Peta lahan kritis.

2.3. Penyusunan Rencana Kegiatan Perlindungan Mata Air

Rencana kegiatan Perlindungan Mata Air disusun berdasarkan hasil identifikasi


potensi pencemaran dan kerusakan mata air pada masing-masing zona.

Potensi pencemaran atau kerusakan mata air terdapat pada lokasi atau kegiatan
sebagai berikut:
1. Komplek perumahan dan kegiatan rumah tangga
2. Kawasan idustri dan perbengkelan
3. Kegiatan pertanian, perkebunan dan peternakan
4. Kegiatan pertambangan
5. Penebangan hutan
6. Tempat pembuangan sampah

Berdasarkan potensi pencemaran dan kerusakan pada masing-masing zona,


disusun rencana kegiatan Perlindungan Mata Air antara lain:
1. Pembuatan penampungan dan pemagaran sumber mata air
2. Penanaman pohon pelindung mata air
3. Pembuatan rorak atau bangunan pengendali erosi dan sedimentasi
4. Pembuatan sumur resapan
5. Pembuatan lubang resapan biopori
6. Penanaman pohon (RHL vegetatif) di daerah imbuhan mata air

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 11


Tabel 3. Matrik Rencana Kegiatan Perlindungan Mata Air
Tutup- Potensi Kegiatan
Lokasi Kekritisan Status Luas
No. an Pencemaran/ Perlin-
Desa Lahan Kawasan Areal
Lahan Perusakan dungan
A. Zona I
1.
2.
B. Zona
II
1.
2.
C. Zona
III
1.
2.
Catatan: Kegiatan pada setiap zona adalah kegiatan praktis yang diperlukan sesuai dengan
hasil pemetaan dan kondisi lapangan

2.4. Pelaporan

Laporan hasil penyusunan Profil mata air disusun sebagai berikut:


Judul: PROFIL MATA AIR .................
KABUPATEN ................. PROVINSI .................
Kerangka:
Kata Pengantar
Daftar Isi
I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Sasaran
4. Ruang Lingkup
II. Kondisi Mata Air
1. Data Umum
2. Data Biofisik
3. Data Sosial Ekonomi
III. Penentuan Mata Air Prioritas
1. Identifikasi dan Penilaian Kerusakan Mata Air
2. Mata Air Prioritas Terpilih
IV. Zonasi Perlindungan Mata Air
(disampaikan peta zonasi, penjelasan lokasi dan proses analisis spasial)
V. Rencana Kegiatan Perlindungan Mata Air
1. Zona I
2. Zona II

12 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


3. Zona III
(disampaikan matrik Rencana Perlindungan Mata Air dengan
penjelasan kegiatan yang ada, potensi pencemaran dan kerusakan dari
kegiatan tersebut, serta rencana kegiatan penanganan atau
Perlindungan Mata Air pada masing-masing zona)
VI. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran dan Tindak Lanjut
Lampiran
- Peta Sebaran Mata Air pada Imbuhan/CAT pada Kawasan dan Non
Kawasan
- Peta Zonasi Prioritas
- Dokumentasi Lapangan

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 13


14 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022
BAB III
S U N G A I
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait

Tabel 4. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait Sungai
Hasil
No. Kegiatan
Pengecekan
1. Laporan Hasil Identifikasi Kerusakan Sempadan Sungai
- Peta Batas DAS/Sub Das
- Peta Administrasi / RBI
- Peta Jaringan Sungai (RBI)
- Peta Buffering 100 m Kiri Kanan Sungai
- Data dan Peta Lahan Terbangun
- Data dan Peta Lahan Kritis (PDASHL)
- Data dan Peta Tutupan Lahan
- Data dan Peta Fungsi Kawasan Hutan
- Hasil Analisis (untuk menetukan kondisi Baik/Aman,
Terganggu, Aman)
- Data dan Peta Tingkat Kerusakan (Baik/Aman, Terganggu,
Rusak)
- Hasil Pengamatan sepanjang + 300 meter – 1.000 meter
- Rencana Aksi dan Implementasi
- Sosialisasi
2. Laporan Kegiatan Tahun Sebelumnya
- Peta Batas DAS/Sub Das
- Peta Administrasi / RBI
- Peta Jaringan Sungai (RBI)
- Peta Buffering 100 meter Kiri Kanan Sungai
- Data dan Peta Lahan Terbangun
- Data dan Peta Lahan Kritis (PDASHL)
- Data dan Peta Tutupan Lahan
- Data dan Peta Fungsi Kawasan Hutan
- Hasil Analisis
- Data dan Peta Tingkat Kerusakan (Baik/Aman, Terganggu,
Rusak)
- Hasil Pengamatan sepanjang + 300 meter – 1.000 meter
- Rencana Aksi dan Implementasi
- Sosialisasi

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 17


B. Alur Kegiatan

18 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


Gambar 2. Proses Penyusunan Data Spasial Kerusakan Sempadan Sungai Skala Indikatif serta Rencana
Implementasi dan Aksi
B. Panduan Singkat

3.1. Proses Penyusunan Data Spasial Kerusakan Sempadan Sungai


(Baik/Aman, Terganggu, Rusak)
1. Siapkan Peta Peta Batas DAS/Sub DAS, Peta Adminstrasi, Peta Lahan
Terbangun, Peta Lahan Kritis (PDASHL), Peta Tutupan Lahan, Fungsi
Kawasan Hutan, Peta Fungsi Kawasan Hutan, dan Peta Jaringan Sungai.
2. Buat Peta Buffering 100 m kiri kanan sungai.
3. Lakukan Tumpangsusun (Overlay peta-peta tersebut).
4. Buat analisis dengan cara sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan
Peraturan Dirjen PDASHL Nomor P.9/PDASHL/ET/KUM1/5/2019,
tanggal 27 Mei 2017, sehingga diperoleh SKORING untuk menentukan
Tingkat Kerusakan Sempadan Sungai.
5. Lakukan Pengamatan lapangan berupa inventarisasi yang mewakli
setiap parameter dan kriteria sepanjang + 300 meter – 1.000 meter,
dengan tahapan-tahapan sebagaimana BAB. V dalam Keputusan
Peraturan Dirjen PDASHL Nomor P.9/PDASHL/ET/KUM1/5/2019,
tanggal 27 Mei 2017.
6. Tuangkan dalam peta status kerusakan sungai di 100 meter kiri kanan
sungai termasuk data-datanya.

3.2. Proses Penyusunan Rencana Implementasi dan Aksi


Susun matriks rencana aksi dan implementasi dengan sasaran
utama pada kriteria “Terganggu” dan “Rusak”, sebagaimana pada tabel 7 dan
tabel 8 Keputusan Peraturan Dirjen PDASHL Nomor
P.9/PDASHL/ET/KUM1/5/2019, tanggal 27 Mei 2017.

3.3. Buat laporan disertai lampiran peta-petanya dan hasil analisis, hasil
tinjauan/pengamatan lapangan serta foto-foto kegiatannya.

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 19


20 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022
BAB IV
D A N A U
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait

Tabel 5. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait Danau
Hasil
No. Kegiatan
pengecekan
1. Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan Danau
a. Pengisian Data dan Informasi Kondisi Ekosistem Danau
- Kelengkapan setiap jenis data dari 8 (delapan) komponen
data:
1) air, 2) debit, 3) tingkat erosi, 4) laju sedimentasi, 5)
lahan kritis, 6) Tinggi Muka Air (TMA), 7) Gulma air, 8)
Bathimetri Danau
- Sumber & tahun perolehan serta metode pengumpulan &
pengolahan data
- Ketepatan pengisian data dari setiap sub komponen data
yang diminta
b. Pengisian Matrik Pemantauan Capaian Target Program dan
Kegiatan Penyelamatan Danau
- Kesesuaian jenis program yang dituliskan dengan seluruh
program yang ada di dalam dokumen Rencana
Pengelolaan Danau Tahun 2018
- Ketepatan pengisian seluruh kegiatan, sasaran,
indikator/target capaian yang ada di dalam dokumen
Rencana Pengelolaan Danau dan Matrik Strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional (Lampiran
Perpres No. 60 Tahun 2021)
- Ketepatan pengisian data “Capaian” sesuai dengan
petunjuk pengisian
- Kelengkapan pengisian institusi pelaksana dan sumber
dan tahun perolehan data
c. Kelengkapan deskripsi kendala dan peluang pencapaian
target implementasi penyelamatan danau
d. Kelengkapan data kelembagaan/Pokja Danau, yang meliputi:
Nomor SK, struktur kelembagaan, perubahan struktur
kelembagaan (jika ada), kegiatan yang telah dan akan
dilaksanakan, tingkat keaktifan kelembagaan serta kendala
yang ditemui
e. Kelengkapan seluruh dokumen Lampiran yang diminta
f. Keterlibatan Pokja/Kelembagaan Danau dan/atau koordinasi
OPD terkait di daerah
2. Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
a. Kelengkapan data biofisik
b. Kelengkapan data sosial ekonomi
c. Koordinasi dan keterlibatan aktif Pemda (OPD) dan UPT
Kementerian/Lembaga terkait (BBWS/BWS, BBKSDA/BKSDA,
dll)
3. Kegiatan tahun sebelumnya
a. Laporan Pemantauan Capaian Target RP Danau
b. Laporan Identifikasi Karakteristik DTA Danau
Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 23
B. Alur Kegiatan

Dokumen Kegiatan Pemantauan


Capaian Target RP Danau

Capaian Target Pembaharuan SK Pelibatan


Kondisi
Program/Kegiatan Pokja, Keaktifan, Pokja/
Ekosistem
Penyelamatan Kegiatan dan Kelembagaan
Danau
Danau Kendala Danau

Pengumpulan Data dan Informasi

Gambar 3. Alur Kegiatan Terkait Danau

C. Panduan Singkat

4.1. Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan Danau

Pelaksanaan Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan Danau mengacu


pada:
1. Peraturan Presiden RI Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau
Prioritas Nasional,
2. Peraturan Direktur Jenderal PDASHL Nomor
P.4/PDASHL/SET/KUM.1/3/2019 tentang Pengendalian Kerusakan Danau,
dan
3. Kerangka Acuan Kegiatan Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan
Danau sebagaimana menjadi lampiran Surat Direktur Rehabilitasi Perairan
Darat dan Mangrove Nomor S.2/RPDM/RPD/DAS.4/1/2022 tentang Kegiatan
Rehabilitasi Perairan Darat.

4.1.1. Kondisi Ekosistem Danau

Salah satu ukuran pencapaian target penyelamatan danau adalah kondisi


ekosistem danau. Untuk itu, data dan informasi yang harus dikumpulkan meliputi:
1. Kualitas air danau
2. Debit sungai inlet dan outlet danau

24 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


3. Tingkat erosi di DTA danau
4. Laju sedimentasi danau
5. Lahan kritis di DTA danau
6. Tinggi Muka Air Danau (TMA)
7. Gulma Air
8. Bathimetri danau

Data dan informasi yang dikumpulkan disajikan sebagaimana pada Tabel 6.

Tabel 6. Lingkup Data dan Informasi Kondisi Ekosistem Danau


Komponen
No. Jenis Data Keterangan
Data
1. Kualitas air 1. Hasil pemantauan kualitas air Data tahun 2019-2021 dan
2. Status mutu air danau Lampirkan sketsa lokasi
3. Status trofik air danau titik pemantauan kualitas
air
2. Debit Debit sungai inlet dan outlet Data semua sungai inlet
sungai inlet dan outlet, atau minimal
dan outlet pada 1 atau 2 sungai utama
danau pada inlet dan outlet danau
3. Tingkat 1. Tingkat erosi di DTA Danau
erosi Tahun 2019-2021
2. Tingkat erosi per sub DAS Data terbaru
4. Laju 1. Laju sedimentasi danau Data terbaru
sedimentasi 2. Perubahan laju sedimentasi Data series dalam kurun
waktu tertentu
5. Lahan Kritis 1. Luas lahan kritis di dalam dan Data terbaru berdasarkan
di luar Kawasan hutan di DTA hasil analisis tahun 2021
danau
2. Perubahan luas lahan kritis Dalam periode 5 (lima)
tahun
6. Tinggi 1. Rata-rata TMA danau tahun
Muka Air 2021
(TMA) 2. Perubahan TMA Dalam periode 5 atau 10
tahun terakhir
7. Gulma Air 1. Luas tutupan gulma air di Data terbaru berdasarkan
badan air danau analisa citra satelit
2. Luas tutupan gulma air di Untuk danau paparan banjir
musim hujan dan musim
kemarau
3. Perbandingan luas tutupan
gulma air dengan luas badan
air danau
8. Bathimetri 1. Peta Bathimetri Danau Peta terbaru
danau 2. Perubahan bathimetri danau Cantumkan 2 peta
bathimetri dengan jarak
waktu minimal 3 tahun

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 25


Seluruh data dan informasi yang disajikan adalah data terkini dengan
satuan tertentu dengan menyebutkan sumber data, tahun perolehan serta metode
pengumpulan dan pengolahan data. Berikut Tabel Data dan Informasi Kondisi
Ekosistem Danau.

Tabel 7. Data dan Informasi Kondisi Ekosistem Danau

4.1.2. Pelaksanaan Program Kegiatan

Keterangan Metode
Sub
Kompo- Tahun Pengum- Pengola-
No. Komponen Data Satuan Sumber
nen Data Perolehan pulan han
Data Data
Data Data Data
I. Kualitas
Air
s/d
VIII. Bathimetri
Danau

Program dan kegiatan yang tertuang di dalam Matrik Rencana Pengelolaan


Danau dan Matrik Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sebagaimana
tertuang pada Perpres Nomor 60 Tahun 2021 perlu dipantau capaian
pelaksanaannya. Secara garis besar Program dari kedua dokumen tersebut dapat
disandingkan sebagaimana pada Tabel 8.

Tabel 8. Program pada Rencana Pengelolaan Danau dan Strategi Penyelamatan


Danau Prioritas Nasional pada Perpres Nomor 60 Tahun 2021
Program pada Rencana Strategi Penyelamatan Danau
No. Pengelolaan Danau (Perdirjen No. Prioritas Nasional
PDASHL No.4 Tahun 2019) (Perpres No.60 Tahun 2021)
1. Penataan ruang kawasan danau 1. Pengintegrasian program dan
kegiatan penyelamatan danau
prioritas nasional ke dalam
penataan ruang
- 2. Pengintegrasian program dan
kegiatan penyelamatan danau
prioritas nasional ke dalam
kebijakan, perencanaan dan
penganggaran
2. Penyelamatan ekosistem perairan 3. Penyelamatan ekosistem perairan,
3. Penyelamatan ekosistem lahan ekosistem sempadan dan
sempadan danau ekosistem DTA danau
4. Penyelamatan DAS dan DTA
danau

26 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


Program pada Rencana Strategi Penyelamatan Danau
No. Pengelolaan Danau (Perdirjen No. Prioritas Nasional
PDASHL No.4 Tahun 2019) (Perpres No.60 Tahun 2021)
5. Pemanfaatan sumber daya air
danau
6. Pengembangan sistem 4. Penerapan hasil riset, pemantauan,
monitoring, evaluasi dan evaluasi dan pengembangan basis
informasi ekosistem danau data dan informasi
7. Pengembangan kapasitas 5. Pengembangan sosial ekonomi,
kelembagaan dan koordinasi penguatan kelambagaan dan
8. Peningkatan peran dan partisipasi peningkatan peran pemangku
masyarakat kepentingan

Seluruh kemajuan capaian program dan kegiatan yang tertuang di dalam


Matrik Rencana Pengelolaan Danau serta program dan kegiatan yang tertuang di
dalam Matrik Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional sesuai Peraturan
Presiden Nomor 60 Tahun 2021 dituangkan ke dalam Matrik Pemantauan Capaian
Program dan Kegiatan Penyelamatan Danau (Tabel 9). Kemajuan capaian
implementasi program dan kegiatan penyelamatan danau, antara lain dalam
bentuk:
1. Peraturan perundangan yang telah diterbitkan atau dalam proses dengan
keterangan tahapan proses yang sedang dilalui;
2. Jumlah, luas/volume/kapasitas dan lokasi kegiatan yang telah/sedang
dilaksanakan; dan
3. Kajian atau studi terkait yang telah/sedang dilaksanakan dan target
diselesaikan untuk masukan pengelolaan.

Tabel 9. Matrik Pemantauan Capaian Program dan Kegiatan Penyelamatan


Danau
1) Penataan Ruang Kawasan Danau 1)
Sumber
Indikator/
Institusi dan Tahun
No. Kegiatan 2) Sasaran 3) Target Capaian 5)
Pelaksana 6) Perolehan
Capaian 4)
Data7)

Petunjuk pengisian:
1) Nama program disesuaikan dan dituliskan dengan seluruh nama program
yang tercantum di dalam Matrik Rencana Pengelolaan Danau yang ada di
dalam dokumen Rencana Pengelolaan Danau Tahun 2018
Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 27
2) Isi seluruh kegiatan yang tertuang di dalam Matrik Rencana Pengelolaan
Danau dan seluruh kegiatan yang tertuang di dalam Matrik Strategi
Penyelamatan Danau Prioritas Nasional (Perpres Nomor 60 Tahun 2021)
3) Cantumkan sasaran (sesuai Matrik Rencana Pengeloaan Danau) dan sasaran
kegiatan (sesuai Matrik Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional pada
Lampiran Perpres No.60 Tahun 2021)
4) Cantumkan indikator capaian (sesuai Matrik Rencana Pengelolaan Danau) dan
target capaian (sesuai Matrik Strategi Penyelamatan Danau Prioritas Nasional
pada Lampiran Perpres No. 60 Tahun 2021)
5) Cantumkan capaian kegiatan yang telah dilaksanakan, baik dalam bentuk
nomor peraturan perundangan, kajian/studi, jumlah unit, luasan, kapasitas,
jumlah kelompok, dll., yang telah diterbitkan, dilaksanakan dan dibentuk
hingga tahun 2021
6) Cantumkan institusi yang menerbitkan peraturan perundangan/kajian/studi
atau melaksanakan kegiatan
7) Cantumkan sumber dan tahun perolehan/pengambilan data

4.1.3. Pelaporan

Laporan Pemantauan Capaian Target Rencana Pengelolaan Danau disajikan


dengan mengikuti kerangka sebagai berikut:

Kata Pengantar
Lembar Pengesahan
Laporan ini disahkan oleh Ketua Tim Pelaksana
(Sangat disarankan Ketua Tim Pelaksana dalamPemantauan Capaian Target
Rencana Pengelolaan Danau adalah Ketua Pokja Pengelolaan Danau)
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menjelaskan alasan pentingnya melakukan pemantauan capaian
target RP Danau
1.2 Maksud dan Tujuan
Diuraikan maksud dan tujuan melaksanakan pemantauan capaian
target RP Danau

28 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


1.3 Ruang Lingkup
Diuraikan ruang lingkup pelaksanaan pemantauan capaian target
RP Danau danau
Bab II. Kondisi Ekosistem Danau
Menyajikan data dan informasi kondisi ekosistem danau yang diberikan
informasi sumber dan tahun perolehan data serta metode pengumpulan
dan pengolahan data yang digunakan (sesuai Lampiran 1 KAK atau Tabel
2. pada Buku Saku ini)
Bab III. Capaian Target Penyelamatan Danau
Menyajikan matrik pemantauan capaian program dan kegiatan
penyelamatan danau (sesuai Lampiran 2 KAK atau Tabel 4. pada Buku
Saku ini)
Bab IV. Kendala dan Peluang Pencapaian Target Rencana Pengelolaan Danau
4.1. Kendala
Menjelaskan kendala pencapaian target Rencana Pengelolaan
Danau.
4.2. Peluang
Menjelaskan peluang dan terobosan yang dapat dilaksanakan oleh
institusi penaggung jawab di daerah dalam rangka mempercepat
capaian target pelaksanaan implementasi penyelamatan danau.
Bab V. Kelompok Kerja (Pokja) Pengelolaan Danau
Mencantumkan SK Kelembagaan dan perubahannya (jika ada), keaktifan
Pokja/kelembagaan, kendala serta kegiatan-kegiatan yang telah dan
akan dilaksanakan oleh Pokja Pengelolaan Danau/Kelembagaan lainnya
yang dibentuk dalam rangka mengawal pelaksanaan implementasi
penyelamatan danau

Lampiran
- Data hasil pemantauan kualitas air, fluktuasi Tinggi Muka Air (TMA),
- Peta-peta tematik (sketsa lokasi titik pemantauan kualitas air,
tingkat erosi, lahan kritis, sebaran gulma air, Bathimetri danau)
- Peraturan Perundangan
- Studi atau Kajian terkait
- SK Pembaharuan Pokja, dll

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 29


4.2. Identifikasi Karakteristik DTA Danau

Pelaksanaan Identifikasi Karakteristik DTA Danau mengacu pada


Peraturan Direktur Jendral Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan Sosial Nomor
P.3/V-SET/2013 tentang Pedoman Identifikasi Karakteristik Daerah Aliran Sungai,
dilakukan pada lingkup DTA Danau, serta dilengkapi dengan beberapa sub-
parameter sesuai dengan karakteristik ekosistem danau, dengan tetap memenuhi
kaidah karakteristik dan kondisi DAS.

4.3. Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau mengacu:


1. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring
dan Evaluasi Pengelolaan DAS, dilakukan pada lingkup DTA Danau, serta
dilengkapi dengan beberapa sub-indikator sesuai dengan karakteristik
ekosistem danau, dengan tetap memenuhi kaidah indikator kondisi dan kinerja
pengelolaan DAS, dan
2. Kerangka Acuan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
sebagaimana menjadi lampiran Surat Direktur Rehabilitasi Perairan Darat dan
Mangrove Nomor S.2/RPDM/RPD/DAS.4/1/2022 tentang Kegiatan
Rehabilitasi Perairan Darat.

4.3.1. Indikator

Indikator dan Sub Indikator Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA
Danau
No. Indikator Sub Indikator
1. Lahan Penggunaan lahan (land use)
Lahan kritis di dalam maupun di luar kawasan hutan
Kepekaan erosi di dalam maupun di luar kawasan hutan
Tingkat infiltrasi lahan
Laju erosi/sedimentasi
RHL di DTA danau (vegetatif dan sipil teknis lima tahun terakhir)
Penilaian pengaruh land-use terhadap erosi-sedimentasi dan
simulasi penanganan terbaik melalui pilihan pola RHL (SWAT
model)
2. Kualitas, Koefisien aliran dan debit sungai inlet dan outlet
kuantitas, dan Kualitas air sungai inlet dan outlet
kontinuitas air Luas permukaan danau (pada musim kemarau dan musim
penghujan)

30 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


No. Indikator Sub Indikator
Kedalaman danau
Tinggi muka air danau (pada musim kemarau dan musim
penghujan)
Luas danau (pada musim kemarau dan musim penghujan)
Kualitas air danau
Status trofik danau
Tutupan gulma air danau
Sumber-sumber pencemar danau
3. Sosial Mata pencaharian masyarakat (pertanian, peternakan,
ekonomi dan perikanan dll)
kelembagaan Tingkat Pendidikan
Forum/komunitas masyarakat lokal dalam pengelolaan danau
Tokoh penggerak masyarakat terkait danau dan DTA Danau
Peraturan tradisional lokal bila ada
Percontohan kegiatan masyarakat yang ramah lingkungan
terkait danau dan DTA Danau
4. Bangunan Bangunan infrastruktur pengatur tata air (bendung dll)
Bangunan lain di sekitar danau
5. Kelembagaan Pokja (lembaga formal) Pengelolaan Danau
formal dan Peraturan terkait pengelolaan danau (selain Rencana Tata
Regulasi Ruang)
Rencana Tata Ruang/Zonasi
Penetapan batas sempadan
Kawasan Konservasi dan area reservasi di DTA dan perairan
danau

4.3.2. Data dan Informasi

Data dan informasi hasil Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
diuraikan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. selalu menyebutkan tahun dan sumber data,
2. agar diupayakan data terbaru,
3. setiap data dilengkapi dengan interpretasi/penjelasan
4. indikator lahan wajib dilengkapi data dan informasi spasial,
5. tidak perlu dikuantifikasi dengan bobot, dan
6. tidak perlu ditentukan daya dukung pada hasil akhir.

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 31


4.3.3. Rekomendasi

Berdasarkan hasil Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau, disusun


rekomendasi penanganan sebegai berikut:

Tabel 11. Rekomendasi RHL vegetatif*


Instansi yang
Lokus menangani dan
Jenis bibit Jumlah
(geografis Pola Luas yang perlu terlibat
No. yang bibit yang
dan RHL area (sesuai
dibutuhkan dibutuhkan
administratif) kewenangan dan
Tusi)

* Data spasial dilampirkan

Tabel 12. Rekomendasi RHL sipil teknis KTA*


Instansi yang
Lokus menangani dan yang
Jenis bangunan
No. (geografis dan Jumlah perlu terlibat (sesuai
sipil teknis
administratif) kewenangan dan
Tusi)

* Data spasial dilampirkan

Tabel 13. Rekomendasi pemasangan sarana-prasarana monitoring (a.l. SPAS)


Keterangan
Instansi yang
Lokus Jenis sarana- sarana
menangani dan yang
No. (geografis dan prasarana prasarana
perlu terlibat (sesuai
administratif) monitoring (jumlah, spek
kewenangan dan Tusi)
dll)

Tabel 14. Rekomendasi pembuatan percontohan*


Jenis
kegiatan Instansi
Lokus Jenis Jumlah
percontohan Jenis yang
(geografis bibit bibit
(Agroforestri Luas prasarana Komunitas menangani
No. dan tanaman tanaman
Terpadu area yang di- pelaksana dan yang
adminis- yang di- yang di-
atau perlukan perlu
tratif) butuhkan butuhkan
kegiatan terlibat
lain)

* Data spasial yang menunjukkan lokasi pembuatan percontohan yang direkomendasikan,


dilampirkan

32 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


Rekomendasi kegiatan lain agar dijelaskan, antara lain:
1. Pengendalian pencemaran air
2. Pemantauan kualitas air
3. Pengukuran batimetri danau
4. Pengelolaan sampah
5. Pengelolaan gulma.

4.3.4. Tahapan Pelaksanaan

Tahapan pelaksanaan meliputi:


1. Persiapan
a. Perancangan kegiatan
b. Pembentukan Tim Pelaksana
c. Penyediaan bahan dan perangkat pengambilan data
d. Penyiapan format isian data (blangko)
2. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
a. Pengumpulan data dan informasi sekunder dari instansi terkait
b. Pengecekan lapangan dan/atau pengambilan data dan informasi primer
c. Pengolahan data
d. Analisis dan Interpretasi hasil pengolahan data
3. Penyusunan laporan
a. Penyusunan draf awal
b. Pembahasan draf awal
c. Penyempurnaan
d. Workshop
e. Finalisasi

4.3.5. Pelaporan

Laporan kegiatan dituangkan dengan kerangka sebagai berikut:


Bab I. Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan
Bab II. Hasil Monitoring dan Evaluasi Rehabilitasi DTA Danau
1. Hasil Monitoring
2. Evaluasi
Bab III. Rekomendasi
Lampiran:
- Data numerik, spasial, dan data lainnya.

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 33


-

34 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


BAB V
K R A H
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait

Tabel 15. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait KRAH
Hasil
No. Kegiatan
Pengecekan
I. Kegiatan Tahun 2021 (Penyusunan Rencana)
1. Satuan Wilayah dalam pembangunan model KRAH (dalam 1
DAS Prioritas).
a. Peta Rupa Bumi
b. Peta Batas DAS/Sub DAS Prioritas
c. Peta Administrasi / RBI
d. Data dan Peta Fungsi Kawasan Hutan
e. Peta Kerawanan Banjir
f. Peta Potensi Kekeringan
2. Hasil Analisis Penentuan Skala Prioritas.
Data lokasi berdasarkan Prioritas
3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan di Lokasi Prioritas.
a. Data Jumlah Hari Hujan
b. Data Intensitas Curah Hujan
c. Data Tutupan Lahan
d. Data Limpasan
e. Data Indeks Pemanfaatan Mata Air
f. Data Kesejahteraan dan Kepadatan Penduduk
4. Penentuan Rokemendasi Rencana Kegiatan pada lokasi
Prioritas.
a. Luas lokasi Penghijauan
b. Jumlah Instalasi Pemanenan Air Hujan
c. Jumlah Sumur Resapan
d. Jumlah Lubang Resapan Biopori
e. Jumlah Embung
f. Jumlah Kolam Retensi
5. Sosialisasi
II. Kegiatan Tahun berikutnya (Penyusunan Rencana dan
Rancangan Tapak)
A. Penyusunan Rencana
1. Satuan wilayah dalam pembangunan model KRAH (dalam 1
DAS Prioritas).
a. Peta Rupa Bumi
b. Peta Batas DAS/Sub DAS Prioritas
c. Peta Administrasi / RBI
d. Data dan Peta Fungsi Kawasan Hutan
e. Peta Kerawanan Banjir
f. Peta Potensi Kekeringan
2. Hasil Analisis Penentuan Skala Prioritas
Data lokasi berdasarkan Prioritas
3. Penyusunan Rencana Program Kegiatan di Lokasi Prioritas
a. Data Jumlah Hari Hujan
b. Data Intensitas Curah Hujan

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 37


Hasil
No. Kegiatan
Pengecekan
c. Data Tutupan Lahan
d. Data Limpasan
e. Data Indeks Pemanfaatan Mata Air
f. Data Kesejahteraan dan Kepadatan Penduduk
4. Penentuan Rokemendasi Rencana Kegiatan pada lokasi
Prioritas
a. Luas lokasi Penghijauan
b. Jumlah Instalasi Pemanenan Air Hujan
c. Jumlah Rumur Resapan
d. Jumlah ubang Resapan Biopori
e. Jumlah Embung
f. Jumlah Kolam Retensi
5. Sosialisasi
B. Penyusunan Rancangan Tapak (1 Desa)
- Data Rencana Dan Rekomendasi
- Data Jumlah Hari Hujan
- Data Intensitas Curah Hujan
- Data Limpasan
- Data Indeks Pemanfaatan Mata Air
- Data Kesejahteraan dan Kepadatan Penduduk
- Data Kependudukan (Jumlah, jenis kelamin, pendidikan, mata
pencaharian, dll)
- Peta Desa
- Data dan peta kerawanan banjir/potensi Kekeringan
- Data dan Peta Tutupan Lahan dan Jenis tanaman
- Data dan Peta Titik- titik Penempatan
- Pernyataan Masyarakat

B. Panduan Singkat
5.1. Proses penyusunan rencana dan rekomendasi kegiatan (Lokasi Prioritas 1,
Prioritas 2, dan Prioritas 3) dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Siapkan peta Rupa Bumi, Peta Batas DAS/Sub DAS Prioritas, Peta
Administrasi / RBI, Peta Fungsi Kawasan Hutan, Peta Kerawanan Banjir,
Peta Potensi Kekeringan, kemudian lakukan Overlay peta2 tersebut
2. Lakukan pengecekan lapangan untuk mendapatkan data Faktual
lapangan.
3. Buat Skoring sebagaimana Surat Edaran Plt. Dirjen PDASHL Nomor
SE.1/PDASHL/SET/DAS.1/3/2021 tanggal 29 Maret 2021, sehingga di
hasilkan lokasi terpilih yang dijadikan prioritas (Prioritas 1, Prioritas 2,
Prioritas 3).

38 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


4. Lakukan analisis terhadap lokasi Prioritas dimaksud, sebagaimana Surat
Edaran tersebut diatas, sehingga diperoleh nilai dan indikator untuk
masing-masing kriteria.
5. Tentukan rekomendasi rencana kegiatan dengan cara sebagaimana
Surat Edaran tersebut.
6. Sosialisasikan
7. Alur pelaksanaan penyusunan rencana sebagai berikut:

Peta Peta Peta


Peta Peta DAS
Rawan Potensi Fungsi
Administrasi Prioritas
Banjir Kekeringan Kawasan

Lokasi Banjir/
Kekeringan/
Faktual/ Cek
Jumlah Hari
lapangan
Tanpa Hujan

Lokasi KRAH Intensitas Hujan

Tutupan Lahan

Jenis Kegiatan dan Limpasan


Lokus (Program)
Kepadatan
Penduduk Indeks
Pemanfaatan Air
Kesejahteraan
Penduduk
Lokasi Prioritas
Sumber Anggaran
APBN

Gambar 4. Alur Pelaksanaan Penyusunan Rencana

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 39


5.2. Penetapan Lokasi dan Pengesahan Rencana Program Kegiatan
1. Tetapkan lokasi (yang masuk dalam Prioritas 1) baik itu pada daerah
lokasi prioritas banjir maupun prioritas kekeringan, dan rencana
program kegiatan dengan surat keputusan dari Kepala Balai.
2. Buatkan dokumen rencana sebagaimana Surat Edaran dimaksud.
5.3. Sosialisasikan para pihak terkait untuk dapat berpartisipasi mendukung
program KRAH.
5.4. Susun dokumen Rancangan Tapak.
Penyusunan dokumen rancangan tapak dilakukan sebagai berikut :
1. Pilih salah satu desa yang masuk dalam kategori Priortas 1 yang telah
ditetapkan.
2. Lihat rencana program yang telah disusun di Desa tersebut.
3. Lakukan Sosialisasi kepada masyarakat, dengan didampingi oleh
Perangkat Desa/Camat, dunia usaha, dan instansi terkait lainnya.
4. Lakukan pengukuran dan pengambilan data menyeluruh (pada titik
dimana rencana program kegiatan di Desa tersebut akan di tempatkan,
termasuk kondisi desa dan data masyarakatnya).
5. Buat sket lokasi.
6. Tuangkan sket tersebut ke dalam peta ukuran skala besar.
7. Buat laporannya.
8. Alur pelaksanaan penyusunan rancangan tapak.

1 (satu) Desa
Prioritas
Terpilih

Sosialisasi
Rencana Program

Pengukuran dan
Sket Lokasi
Pengambilan Data

Pembuatan
Peta Detail

Pelaksanaan

Gambar 5. Alur Pelaksanaan Penyusunan Rancangan

40 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


BAB VI
B A N G U N A N
P K P D
A. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait

Tabel 16. Daftar Pengecekan Kegiatan dan Substansi Penting yang Terkait
Bangunan PKPD
Hasil
No. Kegiatan
Pengecekan
1. Bangunan Pengendali Kerusakan Perairan Darat, seperti:
1) ekohidrolika, 2) IPAH, 3) sumur resapan, 4) biopori
2. Laporan Hasil Pembangunan Ekohidrolika tahun berjalan
Rancangan Pembangunan yang memuat :
a. Data Biofisik
b. Data Sosial Ekonomi Kelembagaan
c. Kelembagaan
d. Ikhitisar Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan
e. Perincian Kebutuhan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja Setiap
Jenis Pekerjaan
f. Perincian Biaya Pengadaan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja
Setiap Jenis Pekerjaan
g. Gambar/desain Rancangan Pembangunan
3. Telaah Laporan (Rancangan) kegiatan tahun sebelumnya
a. Data Biofisik
b. Data Sosial Ekonomi Kelembagaan
c. Kelembagaan
d. Ikhitisar Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan
e. Perincian Kebutuhan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja Setiap
Jenis Pekerjaan
f. Perincian Biaya Pengadaan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja
Setiap Jenis Pekerjaan
g. Gambar/desain Rancangan Pembangunan

B. Panduan Singkat

Bangunan Pengendali Kerusakan Perairan Darat (PKPD) meliputi:


1. Ekohidrolika,
2. IPAH,
3. Sumur resapan, dan
4. Biopori

Pembuatan bangunan PKPD terdiri dari beberapa kegiatan sipil teknis yang
dikombinasikan dengan vegetatif, utamanya mengacu pada:
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.105/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Rehabilitasi Hutan dan
Lahan, dan
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.02/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2020 tentang Perubahan Atas Peraturan

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 43


Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.105/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Rehabilitasi Hutan dan
Lahan.

Adapun tahapan Pembuatan Bangunan PKPD berupa ekohidrolika adalah sebagai


berikut:

6.1. Penyusunan Rancangan Teknis

Penyusunan rancangan teknis merupakan kegiatan penentuan lokasi dan


pengumpulan data meliputi data primer (kondisi sempadan sungai/kanan kiri
sungai, status lahan, kondisi topografi, tanah, dll) dan data sekunder (panjang
sungai, Harga Bahan dan barang yang dibutuhkan). Berdasarkan data tersebut
dilakukan analisis untuk menentukan panjang sungai yang akan dilaksanakan
kegiatan penguatan tebing, kebutuhan biaya, serta jadwal pelaksanaan.

6.1.1. Sasaran Lokasi

Sasaran kegiatan penguatan tebing secara ekohidrolika adalah pada tebing


sungai dengan kriteria sebagai berikut:
1. Berpotensi dan / atau kondisi rusak / longsor
2. Ketinggian tebing maksimum 4 meter.
3. Komposisi jenis tanah didominasi lanau dan lempung.
4. Kenaikan tinggi muka air saat musim hujan maksimum 3,5 meter. Kecepatan
arus maksimum 1 meter/detik.
5. Tersedia lahan sempadan sungai untuk pelandaian tebing sungai dan
pelebaran sisi miring tebing sungai dengan lebar 10 meter dari tepi sungai.
Sempadan sungai dimaksud meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di
antara garis sempadan dan tepi palung sungai

6.1.2. Pemilihan Sungai secara Spasial

Pemilihan lokasi secara spasial ini adalah untuk mempermudah dalam


penentuan calon lokasi kegiatan. Sungai yang dipilih adalah sungai yang lokasinya
melewati Land Mapping Unit (LMU) Terpilih Prioritas I pada Rencana Teknik
Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RTk-RHL). Dari data spasial yang diperoleh
kemudian akan dilakukan survei lapangan/ground check untuk mengetahui
kesesuaian lokasi untuk dilaksanakan kegiatan penguatan tebing sungai secara
ekohidrolika.

44 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


6.1.3. Survei Lapangan (Ground Check) Pemilihan Sungai

1. Setelah dilakukan identifikasi dan dan didapatkan data spasial calon lokasi
sungai, maka tahap selanjutnya adalah melakukan survei lapangan/ground
check untuk mengecek lokasi secara langsung. Maksud dilaksanakannya
survei lapangan untuk mendapatkan lokasi memenuhi persyaratan teknis yang
telah ditetapkan dan mengidentifikasi permasalahan dilapangan yang
mungkin akan timbul.
2. Data yang dikumpulkan di lapangan antara lain;
a. Ketinggian tebing sungai.
b. Keberadaan tanaman pada sempadan sungai.
c. Keberadaan fauna/hewan air pada sungai.
d. Struktur dan jenis tanah pada lokasi.
e. Kekeruhan air pada alur sungai.
f. Aksesibilitas lokasi.
g. Ketersediaan bahan di lapangan.
h. Ketersediaan tenaga kerja.
i. Tanggapan masyarakat sekitar atas kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Blanko isian lapangan;

Tabel 17. Blanko isian lapangan pemilihan sungai


Lokasi
Variabel yang Dokumentasi
No. dan Kondisi
Diamati Foto
Koordinat
Ketinggian Tebing ……. m
Jenis Tanaman
Jenis Fauna/ Hewan
Air
Jenis Tanah
Kekeruhan Air ……. cm
Aksesibilitas Lokasi ⁻ mudah/sulit dijangkau
⁻ jarak dari jalan raya
Ketersediaan bahan
Ketersediaan tenaga
kerja
Tanggapan
masyarakat

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 45


6.2. Organisasi

Organisasi penyusun, penilai dan pengesah rancangan adalah sebagai berikut:


1. Penyusun rancangan:
a. Seksi Program Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung
b. Penyusunan rancangan dapat memanfaatkan Jasa Konsultansi/Pihak
Ketiga.
2. Penilai rancangan: Kepala Seksi Program Daerah Aliran Sungai dan Hutan
Lindung
3. Pengesah rancangan: Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung.

6.3. Naskah Rancangan

Secara rinci naskah penyusunan rancangan teknis kegiatan penanaman


sempadan sungai adalah sebagai berikut:

LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR PETA SITUASI (yang menunjukkan lokasi kegiatan)

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
II. RISALAH UMUM
A. Biofisik
B. Sosial Ekonomi Budaya
C. Kelembagaan
III. RANCANGAN TEKNIS
A. Ikhtisar Pekerjaan dan Jadwal Pelaksanaan
B. Perincian Kebutuhan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja Setiap Jenis
Pekerjaan
C. Perincian Biaya Pengadaan Bahan, Alat dan Tenaga Kerja Setiap Jenis
Pekerjaan.
LAMPIRAN

46 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


6.4. Penyusunan Rancangan Teknis

6.4.1. Persiapan

1. Perencanaan
a. Analisis penetapan lokasi kegiatan melalui desk analysis dan survei calon
lokasi (ground check).
b. Pengukuran/pemetaan.
2. Penyiapan Tim Pelaksana
a. Penyiapan Tim Administrasi.
b. Penyiapan Tim Penyusun Rancangan, Tim Pengawas, Pendamping.
c. Pelatihan Tim Penyusun Rancangan, Tim Pengawas, Pendamping.
3. Penyusunan rancangan kegiatan oleh Tim Penyusun Rancangan
a. Tim Penyusun rancangan dapat terdiri dari unsur BPDASHL, Dinas
Kehutanan Provinsi, Dinas Lingkungan Hidup Daerah Provinsi/Kabupaten,
Dinas PU Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi dan ditetapkan dengan Surat
Keputusan (SK) Kepala BPDASHL.
b. Apabila penyusunan rancangan dilaksanakan oleh Pihak III, maka harus
dibentuk Tim Pengendali Pekerjaan yang dapat terdiri dari unsur BPDASHL,
Dinas Kehutanan Provinsi, Dinas Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi/Kabupaten, Dinas PU Kabupaten/Kota, Perguruan Tinggi dan
ditetapkan dengan Surat Keputusan (SK) Kepala BPDASHL.
c. Rancangan disusun (Sun) oleh Tim Penyusun Rancangan, dinilai (Lai) oleh
Kasi Program BPDASHL, dan disahkan (Sah) oleh Kepala BPDASHL.
4. Persiapan
a. Pertemuan dengan masyarakat sekitar dalam rangka diskusi/sosialisasi
rencana pelaksanaan pembuatan.
b. Pembentukan organisasi dan penyusunan program kerja.
c. Lahan yang terpakai untuk kegiatan tidak disediakan anggaran ganti rugi
untuk kegiatan diluar kawasan hutan lindung.

6.4.2. Pelaksanaan Pembuatan

Secara umum pelaksanaan pembuatan penguat tebing secara ekohidrolika


dengan menggunakan beronjong sebagai berikut:
1. Persiapan Lapangan
a. Pembersihan lapangan
Pembersihan lapangan dilakukan di sekitar lokasi pembangunan dari
bebatuan, semak belukar, dll yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan.

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 47


Gambar 6. Contoh pembuatan bangunan ekohidrolika dengan tinggi tebing
+ 2 meter

Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022 | 49


b. Pengukuran kembali dan pematokan
Lokasi yang telah ditetapkan perlu dilakukan pengukuran kembali
sekaligus memberi patok yang bertujuan untuk menentukan posisi dan
letak bangunan.
2. Pekerjaan Pembuatan
a. Pemasangan bowplank / profil
Pembuatan dan pemasangan bowplank / profil bangunan dimaksudkan
untuk menentukan batas, ukuran, dan bentuk bangunan. Bowplank / profil
dapat dibuat dari kayu atau bambu atau bahan lain yang sesuai dengan
rancangan.
b. Penggalian tanah
Penggalian tanah dilakukan dengan kedalaman sesuai dengan rancangan
yang telah disusun.
c. Pemasangan bronjong
Metode pemasangan bronjong kawat, sebagai berikut:
1) Pemasangan bronjong dilakukan lapis demi lapis agar bronjong yang
satu dengan yang lainnya dapat diikat dengan baik dan kuat.
2) Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk
memperoleh bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan
batang penarik atau ulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam
kawat bronjong. Sambungan antara keranjang haruslah sekuat seperti
anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit
tiga lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antara segi enam tepi
paling sedikit tiga lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus
ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam
keranjang.
d. Pengisian bronjong
Metode pemasangan bronjong kawat, sebagai berikut:
1) Diameter batu yang dipilih berukuran lebih besar dari pada lubang
anyaman bronjong.
2) Berikan patok-patok penguat diujung bronjong pada tumpukan
terbawah sebagai penahan tambahan agar bronjong tidak jatuh.
e. Pemberian Tanaman
Setelah bronjong terpasang dengan kuat, diberikan lapisan tanah di atas
sehingga dapat menutupi lapisan bronjong. Lapisan tersebut akan
ditanami dengan tanaman/vegetasi endemik agar menambah kekuatan
perkuatan pada tebing yang dipasangi oleh bronjong.

48 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022


50 | Buku Saku Kegiatan Rehabilitasi Perairan Darat Tahun 2022
LAMPIRAN
DIREKTORAT REHABILITASI PERAIRAN DARAT DAN MANGROVE
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN REHABILITASI HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
2022

Anda mungkin juga menyukai