Anda di halaman 1dari 40

iii

Daftar isi

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………........................... i

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………........................ ii

Ringkasan Eksekutif ………………………………………………………………………………....................... iii

Bab I Pendahuluan ………………………………………………………………………….................... 1

1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………................

1
B. Maksud dan Tujuan……………………………………………………………….................

1
C. Tugas dan Fungsi………………………………………………………………...................

2
D. Struktur Organisasi………………………………………………………………................

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ………………………………………......…….......... 12

Bab III Akuntabilitas Kinerja …………………………………………………………………................. 16

A. Pengukuran Kinerja ………………………………………..................................... 16

B. Analisis Kinerja………………………………………………………….......................... 16

C. Realisasi Anggaran ……………………………………………………………................ 24

D. Analisis Efisiensi ................................................................................... 31

Bab IV Penutup ………………………………………………………………………………….................. 36

i
Gambar

Gambar 1 Bagan Struktur Organisasi …………………………………………………………………………10

Gambar 2 Alur Pikir Perencanaan Strategik…………………………………………………………………13

Tabel.

Tabel 1. Rencana Strategis Tahun 2018 -202…………………………………………………...............15

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Tahun 2021………………………………………………………………………..15


Tabel 3. Pengukuran Kinerja ………………………………………………………………………………………16

Tabel 4. Pencapaian Kinerja tahun 2021………………………………………………………………………18

Tabel 5. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja 2020-2021 ………………………………………………. .20

Tabel 6. Program Penyelenggaraan Pengawasan…………………………………………………………..22

Tabel 7. Program Perumusan Kebijakan, Pendampingan dan Asistensi……………………………23

Tabel 8. Rincian Capaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2021………………………………………....24

Tabel 9. Analisis Efesiensi ………………………………………………………………………………………….30

ii
RINGKASAN EKSEKUTIF

Inspektorat merupakan salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah
Daerah Kabupaten Bogor Sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) Nomor 57 Tahun 2020
Tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat,
Inspektorat mempunyai tugas membantu Bupati dalam membina dan mengawasi pelaksanaan
urusan pemerintah yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan oleh Perangkat
Daerah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Selain tugas tersebut,
dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 diatas, Inspektorat
menyelenggarakan fungsi sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 2 diantaranya:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan


2. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuagan melalui audit,reviu,evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari Bupati dan / atau
Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan
5. Pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi
6. Pengawasan Pelaksanaan program reformasi birokrasi
7. Pelaksanaan administrasi Inspektorat

Sebagai bentuk komitmen pelaksanaan atas tugas dan fungsi tersebut telah ditandatangani
perjanjian kinerja tahun 2021 yang meliputi sasaran, indikator dan target yang harus dicapai.
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara target sasaran
dengan realisasinya. Berdasarkan perjanjian kinerja tahun 2021, Inspektorat terdapat 2 (dua)
sasaran dan terdapat 2 (dua) indikator untuk menilai realisasi dan capaian di tahun 2021.
Secara keseluruhan Sasaran dalam Perjanjian Kinerja tahun 2021 Inspektorat telah tercapai,
yaitu dari 2 (dua) indikator kinerja sudah tercapai dan terpenuhi.

Keberhasilan pencapaian berbagai indikator kinerja di Inspektorat merupakan hasil kerja sama
segenap jajaran Inspektorat, serta bimbingan dari pimpinan dan dukungan dari lintas OPD. Untuk
tahun 2021, Inspektorat berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja dengan
menerapkan prinsip-prinsip good governance dan clean governance.

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disebut SAKIP, adalah
rangkaian sistemik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan
penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengiktisaran,
danpelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaraan SAKIP dilaksanakan untuk
penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyelenggaraan SAKIP pada Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Entitas Akuntabilitas
Kinerja Perangkat Daerah.,Penyelenggaraan SAKIP meliputi: rencana strategis; perjanjian
kinerja; pengukuran kinerja; pengelolaan data kinerja; pelaporan kinerja; reviu dan evaluasi
kinerja.

B. Maksud dan Tujuan

Laporan ini dimaksudkan sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban atas kinerja
Inspektorat dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan di tahun 2021. Adapun
tujuannya adalah Pertama, laporan kinerja merupakan sarana bagi Inspektorat untuk
menyampaikan pertanggung jawaban kinerja kepada seluruh stakeholders. Kedua, laporan
kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Inspektorat sebagai upaya untuk
memperbaiki kinerja di masa mendatang.

C. Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2020 tentang


Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2020
tentang Kedudukan Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Inspektorat. Tugas
Pokok dan Fungsi adalah sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan


2. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuagan melalui
audit,reviu,evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya
3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan dari Bupati dan /
atau Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
4. Penyusunan laporan hasil pengawasan
5. Pelaksanaan koordinasi pencegahan tindak pidana korupsi
6. Pengawasan Pelaksanaan program reformasi birokrasi
7. Pelaksanaan administrasi Inspektorat

1
D. Struktur Organisasi
Inspektorat merupakan instansi yang memiliki peranan penting dalam mendorong
terciptanya pemerintahan yang baik (Good Governance), bersih, bebas dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (Clean Government). Dengan peranan yang sangat strategis ini melekat
tanggung jawab yang berat. Untuk itu, dalam rangka pelaksanaan tugas sehari-hari, sesuai
dengan Susunan Struktur Organisasi Inspektorat Inspektur Kabupaten Bogor dibantu oleh

(1) Sekretariat mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Inspektur dalam
melaksanakan pengelolaan kesekretariatan serta pembinaan teknis dan administratif ke
dalam semua unsur di Lingkungan Inspektorat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pengoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan


Inspektorat;

b. pelaksanaan evaluasi pengawasan, pengumpulan, pengelolaan, analisis dan


penyajian laporan hasil pengawasan;

c. pengelolaan rumah tangga, perlengkapan, tata usaha dan kepegawaian Inspektorat;

d pengoordinasian penyusunan rancangan produk hukum dan pengadministrasian kerja


sama;

e. penyusunan kebijakan penataan organisasi Inspektorat;

f. pengelolaan keuangan Inspektorat;

g. pengelolaan situs web Inspektorat; dan

h pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai bidang tugasnya.

2
Sub bagian Program dan Pelaporan

(1)
Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam
melaksanakan pengelolaan dan penyusunan program dan pelaporan Inspektorat serta
melaksanakan administrasi, inventarisasi, analisis, evaluasi, pendokumentasian dan
menyajikan hasil pengawasan serta pendokumentasian pemutakhiran tindak lanjut hasil
pengawasan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Sub Bagian


Program dan Pelaporan mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program, monitoring,


evaluasi dan pelaporan Inspektorat;

b. penginventarisasian hasil pengawasan;

c. koordinasi evaluasi laporan hasil pengawasan;

d. penyusunan laporan dan pendokumentasian hasil analisis dan


evaluasi pengawasan;

e. pendokumentasian hasil pemutakhiran tindak lanjut hasil


pengawasan;

f. pelaksanaan pengelolaan hubungan masyarakat;

g. pengelolaan penyusunan anggaran Inspektorat;

h. pengelolaan situs web Inspektorat; dan

I. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan


bidang tugasnya.

Sub Bagian Umum

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam
melaksanakan pengelolaan rumah tangga, tata usaha dan administrasi kepegawaian
Inspektorat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai fungsi:

3
a. pengelolaan rumah tangga, perlengkapan dan tata usaha Inspektorat;

b. pengelolaan barang/jasa Inspektorat;

c. penyiapan bahan penyusunan rancangan produk hukum dan pengadministrasian


kerja sama;

d. penyiapan bahan penyusunan kebijakan penataan organisasi Inspektorat;

e. pengelolaan layanan administrasi kepegawaian Inspektorat; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Sub Bagian Keuangan

(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan
pengelolaan keuangan Inspektorat.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian
Keuangan mempunyai fungsi:

a. penatausahaan keuangan Inspektorat;

b. penyusunan pelaporan keuangan Inspektorat;

c. pengordinasin penyiapan bahan tanggapan atas laporan pemeriksaan keuangan; dan

d. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Inspektur Pembantu I

(1) Inspektur Pembantu I mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan


pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan
urusan pemerintahan pada satuan kerja dan wilayah kerja I.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur
Pembantu I mempunyai fungsi

a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap


satuan kerja dan wilayah kerja I;

b. perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan


fungsi satuan kerja dan wilayah kerja I;

c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan


pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja I;

4
d. pengawasan keuangan dan kinerja satuan kerja dan wilayah kerja I;

e. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang


tugas perangkat daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja I;

f. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja I;

g. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

h. penyusunan laporan hasil pengawasan;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu I; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Inspektur Pembantu II

(1) Inspektur Pembantu II mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan


pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan
urusan pemerintahan pada satuan kerja dan wilayah kerja II.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur
Pembantu II mempunyai fungsi:

a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap


satuan kerja dan wilayah kerja II;

b. perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan


fungsi satuan kerja dan wilayah kerja II;

c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan


pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja II;

d. pengawasan keuangan dan kinerja satuan kerja dan wilayah kerja II;

e. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang


tugas perangkat daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja II;

f. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja II;

g. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

h. penyusunan laporan hasil pengawasan;

5
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu II;
dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Inspektur Pembantu III

(1) Inspektur Pembantu III mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan
urusan pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja III.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektur
Pembantu III mempunyai fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap


satuan kerja dan wilayah kerja III;

b. perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan


fungsi satuan kerja dan wilayah kerja III;

c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan


pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja III;

d. pengawasan keuangan dan kinerja satuan kerja dan wilayah kerja III;

e. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang


tugas perangkat daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja III;

f. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja III;

g. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

h. penyusunan laporan hasil pengawasan;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu III;


dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

6
Inspektur Pembantu IV

(1) Inspektur Pembantu IV mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan


pembinaan dan pengawasan fungsional terhadap pengelolaan keuangan, kinerja dan
urusan pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja IV.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Inspektur Pembantu IV


mempunyai fungsi :

a. penyiapan penyusunan kebijakan terkait pembinaan dan pengawasan terhadap


satuan kerja dan wilayah kerja IV;

b. perencanaan program pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksana tugas dan


fungsi satuan kerja dan wilayah kerja IV;

c. pengoordinasian pelaksanaan pengawasan fungsional penyelenggaraan urusan


pemerintahan daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja IV;

d. pengawasan keuangan dan kinerja satuan kerja dan wilayah kerja IV;

e. pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi bidang


tugas perangkat daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja IV;

f. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan


daerah pada satuan kerja dan wilayah kerja IV;

g. pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan;

h. penyusunan laporan hasil pengawasan;

7
i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu IV;
dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.

Inspektur Pembantu V

Inspektur Pembantu V mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan


(1)
penanganan pengaduan masyarakat dan audit investigatif serta koordinasi pencegahan
tindak pidana korupsi dan pengawasan pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bogor.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Inspektur Pembantu V


mempunyai fungsi :

a. penyusunan program penanganan pengaduan masyarakat, audit investigatif dan


pencegahan tindak pidana korupsi serta pengawasan pelaksanaan reformasi birokrasi;

b. penyiapan bahan perumusan kebijakan penanganan pengaduan masyarakat, audit


investigatif dan pencegahan tindak pidana korupsi serta pengawasan pelaksanaan
reformasi birokrasi;

c. pengoordinasian penanganan pengaduan masyarakat dan pelaksanaan audit


investigatif dan pencegahan tindak pidana korupsi dan pengawasan pelaksanaan
reformasi birokrasi;

d. penanganan pengaduan masyarakat, pelaksanaan audit investigatif dan pencegahan


tindak pidana korupsi serta pelaksanaan pengawasan pelaksanaan reformasi birokrasi;

e. fasilitasi penanganan pengaduan masyarakat, audit investigatif dan pencegahan tindak


pidana korupsi serta pengawasan pelaksanaan reformasi birokrasi;

f. Fasilitasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan Daerah;

g. penyelenggaraan koordinasi dengan APIP, BPK, APH dan pihak lainya;

8
h. penyelenggaraan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan APIP, BPK, APH dan
pihak lainya;

i. Penyelenggaraan verifikasi LHKPN dan LHKSN;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu V;


dan

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan Inspektur Pembantu V;


dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang
tugasnya.

9
Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Sleman berdasarkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 57 Tahun 2020
adalah sebagai berikut: Gambar.1

10
E ASPEK STRATEGIS YANG BERPENGARUH
Permasalahan utama yang perlu direspon berkaitan dengan peran dan fungsi
Inspektorat Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2020, yaitu meliputi :

1. Kualitas hasil pemeriksaan dan kemampuan aparat pengawasan perlu


ditingkatkan;
2. Tertib pengendalian administrasi keuangan masih perlu disesuaikan dengan
perkembangan peraturan yang baru;
3. Belum lengkapnya buku-buku peraturan dan referensi pengawasan yang mendukung
kualitas pemeriksaan;
4. Masih ada kegiatan fisik dari unit kerja yang belum terperiksa karena keterbatasan
waktu dan personal;
5. Masih lemahnya pelaksanaan SPIP di sebagian unit kerja;
6. Kurang cepatnya unit kerja melakukan pemutakhiran/tindak lanjut temuan dan masih
lemahnya koordinasi tindak lanjut hasil temuan;
7. Pemahaman SAKIP di sebagian unit kerja belum merata dan pelaksanaan masih perlu
disempurnakan.

11
BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen


pertanggungjawaban, perencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan
pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik instansi pemerintah
merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu
menjawab tuntutan perkembangan lingkungan serta tetap berada dalam tatanan sistem
manajemen.

Sejalan dengan ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah dituntut untuk
melaksanakan perencanaan pembangunan Jangka Panjang, Jangka Menengah, dan Jangka
Pendek guna memberikan Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi Pembangunan Daerah,
serta Arah Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah. Untuk itu, maka Pemerintah
Kabupaten Bogor telah menyusun perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 yang sudah ditetapkan melalui Peraturan
Daerah Kabupaten Bogor Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bogor Nomor 5 Tahun 2014 tentang Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023. Dalam RPJMD memuat Visi dan Misi
yang akan menjadi acuan bagi semua dokumen perencanaan baik Rencana Pembangunan
Tahunan Pemerintah Daerah maupun dokumen perencanaan Perangkat Daerah Kabupaten
Bogor.

Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas programnya, serta agar mampu eksis
dan unggul dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah sangat
cepat ini, maka suatu instansi pemerintah harus terus menerus melakukan perubahan ke arah
perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam suatu tahapan yang konsisten dan
berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi
kepada pencapaian hasil.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 menyebutkan


Perencanaan Stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan
potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik mengandung
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran yang meliputi Kebijakan,
Program dan Kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

12
Adapun kerangka perumusan Renstra Inspektorat Kabupaten Bogor dapat dilihat pada
Gambar 2.

GAMBAR 2

ALUR PIKIR PERENCANAAN STRATEJIK

Renstra

Inspektorat

Pernyataan

VISI dan MISI

 Nilai-nilai
Organisasi
 Analisis SWOT Tujuan
 Faktor Penentu
Keberhasilan
Indikator
Sasaran Kinerja
Sasaran

Kebijakan

Program-Program

13
Sebagai gambaran ringkas dari rencana stratejik tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Visi dan Misi

Berdasarkan Perda Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2021 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023 adalah “KABUPATEN
BOGOR MENJADI KABUPATEN TERMAJU NYAMAN DAN BERKEADABAN”.
2. Tujuan

Tujuan merupakan implementasi/penjabaran dari pernyataan misi suatu organisasi.


Adapun yang menjadi tujuan Inspektorat Kabupaten Bogor adalah ” Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)” dengan indikator
sasaran Nilai Maturitas Sistem Pengendalian Intern Level 3

3. Sasaran

a. Meningkatnya Kapablitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)


b. Meningkatnya Maturitas Manajemen Resiko;
4. Strategi
a. Penguatan Manajemen Resiko;
b. Penguatan Kapabilitas APIP;
5. Perjanjian Kinerja

Perjanjian Kinerjaadalah lembar/dokumen yang berisi penugasan dari pimpinan instansi


yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan/sub kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan
pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta
sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan
atas kegiatan tahunan bersangkutan, tetapi termasuk kinerja sasaran strategis yang
seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target
kinerja yang diperjanjikan juga mencakup kinerja yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun
sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Laporan Kinerja
Inspektorat tahun 2021 mengacu pada Rencana Strategis (Penstra) Inspektorat Tahun 2018
– 2023 dan menjawab Perjanjian Kinerja Inspektorat Tahun 2021.

14
A. Rencana Strategis Tahun 2018 -2023
Tabel.1

TARGET
NO SASARAN INDIKATOR SATUAN
2021 2020 2021 2022 2023

Tahun 2021-2020

Meningkatnya Level
1 Level Maturitas SPIP Level 3 3
Maturitas SPIP

Meningkatnya Level
Level Kapabilitas SPIP Level 3 3
Kapabilitas APIP

Tahun 2021-2023
Meningkatnya
Level Kapablitas Aparat
Kapablitas Aparat
1 Pengawasan Intern Level 3 3 3
Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP)
Pemerintah (APIP)
Meningkatnya
Maturitas Manajemen Level Maturitas Resiko Level 1 1 2
Resiko

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2021


Tabel. 2
Sasaran Indikator Target
Meningkatnya Kapablitas
Level Kapablitas Aparat Pengawasan Level 3
Aparat Pengawasan Intern
Intern Pemerintah (APIP)
Pemerintah (APIP)

Meningkatnya Maturitas
Level Maturitas Resiko Level 1
Manajemen Resiko

15
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja Inspektorat merupakan bentuk pertanggung- jawaban kinerja yang


memuat realisasi dan tingkat capaian kinerja yang diperjanjikan tahun 2021. Pengukuran
dilakukan dengan cara membandingkan antara target sasaran yang ditetapkan dalam
perjanjian kinerja dengan realisasinya.

A. Pengukuran Kinerja
Tabel.3
Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian
Meningkatnya Kapablitas Level Kapablitas Aparat 3 3 100%
Aparat Pengawasan Pengawasan Intern
Intern Pemerintah (APIP) Pemerintah (APIP)

Meningkatnya Maturitas 1 1 100%


Level Maturitas Resiko
Manajemen Resiko

B. Analisis Kinerja
Capaian kinerja merupakan dasar dalam menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Secara
keseluruhan target kinerja Inspektorat telah tercapai dan berhasil dilaksanakan. Dari 2
(dua) sasaran dan 2 (dua) indikator tersebut seluruhnya dinyatakan “berhasil” yaitu
capaiannya rata-rata ≥ 90% dari target.
Adapun uraian dan analisis mengenai capaian sasaran dan indikatornya adalah sebagai
berikut:

Sasaran 1

Meningkatnya Maturitas Manajemen Resiko

manajemen risiko pada dasarnya dapat dipahami sebagai suatu kombinasi antara budaya,
sistem, dan proses yang dilakukan oleh suatu instansi/ organisasi untuk
mengkoordinasikan, mengidentifikasi, dan mengelola risiko. Ketiga standar tersebut,
memiliki kerangka Manajemen Risiko yang sedikit berbeda. Kerangka manajemen risiko
ISO 31000 terdiri atas tiga elemen yang saling terkait yaitu dasar praktik atau filosofi
manajemen risiko (principle), pengaturan sistem manajemen risiko secara terstruktur dan
sistematis di seluruh organisasi (kerangka), dan aktivitas pengelolaan risiko yang
berurutan dan saling terkait (process). Sedangkan kerangka manajemen risiko menurut
COSO ERM terdiri dari 8 komponen saling terkait yang meliputi seluruh tingkatan

16
organisasi untuk mencapai tujuan strategis, operasional, pelaporan, dan kepatuhan.
Delapan komponen tersebut yaitu Lingkungan Internal, Penentuan Tujuan, Identifikasi

Dengan menggunakan sudut pandang kerangka SPIP, perbaikan/ pembangunan budaya


dan sistem manajemen risiko dapat diadaptasi sebagai penguatan unsur lingkungan
pengendalian, sedangkan proses manajemen risiko dapat diadaptasi ke dalam unsur SPIP
yang lain yaitu penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan
pemantauan , namun terkait dengan penerapan pengelolaan risiko, terdapat dua hal
penting yang perlu menjadi perhatian yaitu pembangunan/ perbaikan Lingkungan
Pengendalian yang mendukung penciptaan budaya dan sistem pengelolaan risiko, dan
implementasi unsur Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi,
serta Pemantauan yang menunjukkan pelaksanaan proses pengelolaan risiko.
Implementasi unsur Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan
Komunikasi serta Pemantauan menunjukkan penerapan proses pengelolaan risiko.
Penerapan proses pengelolaan risiko merupakan kegiatan penting dalam manajemen
risiko karena merupakan penerapan dan perwujudan dari budaya dan sistem yang
dibangun. Salah satu tahapan penting dalam proses pengelolaan risiko adalah proses
penilaian risiko. Terkait dengan hal tersebut, PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP dalam
lampirannya menjelaskan sebagai berikut:
1). Penilaian risiko diawali dengan penetapan maksud dan tujuan Instansi Pemerintah
yang jelas dan konsisten baik pada tingkat instansi maupun pada tingkat kegiatan.
Selanjutnya Instansi Pemerintah mengidentifikasi secara efisien dan efektif risiko yang
dapat menghambat pencapaian tujuan tersebut, baik yang bersumber dari dalam maupun
luar instansi. Terhadap risiko yang telah diidentifikasi dan dianalisis untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan

2). Tahapan selanjutnya dari proses pengelolaan risiko adalah kegiatanpengendalian.


“Kegiatan pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang dapat membantu
memastikan dilaksanakannya arahan pimpinan Instansi Pemerintah untuk mengurangi
risiko yang telah diidentifikasi selama proses penilaian risiko” (PP No.60 Tahun 2008,
Lampiran). Selain proses tersebut, pimpinan instansi pemerintah juga diharuskan untuk
mengidentifikasi, memperoleh, dan menginformasikan informasi yang relevan dalam
bentuk danwaktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggungjawabnya,
termasuk didalamnya adalah informasi pelaksanaan pengelolaan risiko. Selain itu,
keseluruhan proses pengelolaan risiko juga harus dilakukan pemantauan. Pengawasan

17
dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus,melalui
evaluasi secara khusus, atau dengan keduanya.

Untuk memberikan gambaran umum mengenai skala maturitas manajemen risiko, di


bawah ini adalah indikator kematangan manajemen risiko suatu organisasi yang terdiri
dari lima tingkatan:

 Tingkat maturitas 1: Belum sadar risiko (Risk Naive) di mana organisasi memiliki tingkat
maturitas <= 20% dari skala 100%.

 TIngkat maturitas 2: Sudah mulai sadar risiko ( Risk Aware) di mana organisasi memiliki
tingkat maturitas >20% – <=40% dari skala 100%.

 Tingkat maturitas 3: Sadar risiko dan risiko terdefinisi (Risk Defined) di mana organisasi
memiliki tingkat maturitas >40% – <=60% dari skala 100%.

 Tingkat maturitas 4: Budaya sadar risiko tercipta dan risiko terkelola ( Risk Managed) di
mana organisasi memiliki tingkat maturitas >60% – <= 80% dari skala 100%.

 Tingkat maturitas 5: Budaya sadar risiko optimal dan manajemen risiko sudah menjadi
alat pemampu unggulan organisasi dalam pencapaian sasaran ( Risk Enabled), di mana
organisasi memiliki tingkat maturitas >80% – <=100%.

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Level
Maturitas Resiko menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pencapaian kinerja sasaran masih
berada pada level 1 hal ini dikarenakan sasaran tersebut baru diterapkan pada awal 2021

Tabel.4

2020 2021
Indikator
Realisasi Target Realisasi Capaian

- 1 1 100%

Rata-rata Capaian 100%

Dari hasil pengukuran capaian kinerja pada sasaran strategis Meningkatnya Level
Maturitas Resiko menunjukkan bahwa pada tahun 2021 pencapaian kinerja sasaran masih
berada pada level 1 hal ini dikarenakan sasaran tersebut baru diterapkan pada awal 2021

18
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah:
1. Tingginya kepedulian aparat dan stakeholder untuk melaksanakan kinerja yang
Berbasis penilaian resiko .
2. Adanya komitmen Bupati dan pimpinan SKPD bahwa Implementasi pengawasan
berbasis manajemen resiko sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan level
maturitas resiko
3. Komitmen pimpinan yang tinggi untuk penerapan penetapan konteks, proses
identifikasi,menganalisa dan mengevaluasi, merumuskan penanganan atau mitigasi,
serta monitoring dan pemantauan yang berbasis rseiko risiko dalam rangka
tercapainya tujuan organisasi.
4. Tingginya harapan stake holder termasuk komponen masyarakat akan
penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.

Permasalahan/Hambatan
1. Penetapan sasaran dan indikator kinerja pada SKPD belum seluruhnya berorientasi
Resiko, metode pengukuran belum ditetapkan dan belum adanya basis data yang
memadahi.
2. Belum seluruh staf/personil memahami pentingnya implementasi SPIP yang
berbasis resiko dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
Solusi/Strategi Pemecahan masalah
1. Reviu perencanaan secara berkala dan evaluasi capaian kineja setiap
semester melalui sistem RAT (Risk Asestment Tools)
2. Evaluasi maupun penilaian maturitas resiko secara berkala.
3. Pendampingan kepada SKPD yang memiliki resiko/menghadapi kendala
dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi..

Sasaran 2

Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Kapabilitas APIP dengan 1 (satu)
indikator kinerja sasaran memperlihatkan capaian kinerja sebesar 100% dengan predikat
Sangat Berhasil.. Selengkapnya hasil pengukuran kinerja sasaran strategis kedua yaitu
Meningkatnya Kapabilitas APIP pada tahun 2020 dan 2021 dapat dilihat dalam Tabel 3.2.3

19
Tabel .5 Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Strategis Meningkatnya
Kapabilitas APIP Pada Tahun 2020 dan 2021

Tahun 2020 Tahun 2021

No Indikator Kinerja Satuan Capaian Capaian


Target Realisasi Target Realisasi
(%) (%)

1 Level Kapabilitas APIP Level 3 3 100,00 3 3 100,00

Rata-Rata Capaian 100,00 100,00

Berdasarkan tabel diatas, dapat diuraikan capaian kinerja dari indikator kinerja
dalam Sasaran Strategis Meningkatnya Kapabilitas APIP pada tahun 2021, Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah salah satu unsur yang diperlukan untuk mendapatkan sistem pengendalian
internal yang baik adalah penguatan peran APIP. Dalam kerangka Internal Audit
Capability Model (IACM) yang tingkatan peran APIP tergambar dalam tingkat kapabilitas
APIP. Kapabilitas APIP adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan
yang terdiri dari tiga unsur yang saling terkait yaitu kapasitas, kewenangan dan
kompetensi sumber daya manusia yang harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan
perannya secara efektif. Terdapat lima tingkatan level kapabilitas APIP yaitu :

1. Initial APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses tata kelola sesuai peraturan
dan mencegah korupsi
2. Infrastructure APIP mampu memberikan keyakinan bahwa proses yang dilakukan sesuai
dengan peraturan dan mampu mendeteksi terjadinya korupsi
3. Integrated APIP mampu menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu kegiatan dan
mampu memberikan konsultasi atas tata kelola dan manajemen risiko dan pengendalian
intern
4. Managed APIP mampu memberikan Assurance secara keseluruhan atas tata kelola dan
5. Manajemen risiko dan pengendalian intern
Hasil leveling lembaga pengawasan, target level 3, terealisasi level 3 pada semua elemen
sehingga capaian kinerjanya 100% Metode pengukuran indikator kinerja tersebut yaitu

20
berdasarkan laporan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP Inspektorat Kabupaten
Sleman yang terbaru dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Daerah Jawa Barat.
Berdasarkan LHP BPKP Jawa Barat Nomor LAPIP-20/PW12/6/2018 tanggal 2 November
2018 tentang Laporan Hasil penjaminan Kualitas atas penilaian mandiri kapabilitas level
3 Inspektorat Kabupaten Bogor Tahun 2018, menyebutkan Inspektorat Kabupaten Bogor
berada pada Level 3 untuk semua elemen.
Capaian kinerja Hasil Leveling lembaga pengawasan = level 3
Tagret kinerja Hasil Leveling lembaga pengawasan = level 3
Tingkat capaian kinerja = (3/3 )x 100% = 100.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah komitmen
seluruh ASN untuk meningkatkan kapabilitas APIP
Hambatan/masalah :
Kompetensi dan kapabilitas SDM belum cukup memadai.
Strategi/upaya pemecahan masalah :
1. Menyusun prioritas kegiatan pengawasan dan melaksanakannya sesuai dengan
pedoman yang berlaku.
2. Melakukan Self Assessment secara berkala untuk menjaga dan memelihara
Kapabilitas APIP Level 3.
Dalam mewujudkan Sasaran Meningkatnya Level Maturitas Resiko dan Meningkatnya
Level Kapabilitas APIP diwujudkan dalam 3 (tiga) program utama, yaitu :

1. Program Penyelenggaraan Pengawasan dengan anggaran sebesar Rp. 2.425.853.250


terealisasi sebesar Rp.2.413.039.450 diperoleh capaian anggaran sebesar 99,47%.
2. Program Perumusan Kebijakan, Pendampingan dan Asistensi dengan anggaran sebesar
Rp.217.753.150 terealisasi sebesar Rp.215.817.050 sehingga diperoleh capaian
anggaran sebesar 99,11%.
3. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota sebesar
Rp. 29.494.623.963 terealisasi sebesar Rp. 29.362.952.719 sehingga diperoleh capaian
anggaran sebesar 99,55 %.
Evaluasi dan analisis kinerja dilakukan dengan menggunakan formulir pengukuran
kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun
hasil evaluasi dan analisis kinerja capaian berdasarkan pengukuran kinerja Inspektorat
Kabupaten Bogor pada tahun 2021, dapat diuraikan sebagai berikut :

21
TABEL .6

PROGRAM PROGRAM PENYELENGGARAAN PENGAWASAN

Target Kinerja dan


Indikator Kinerja Program Anggaran
No Uraian Prog/Keg Satuan
(Outcome)/ Kegiatan (Output)
K Rp
1 4 5 6 7
1 I Program Penyelenggaraan 2.425.853.250
Pengawasan
A Penyelenggaraan Pengawasan 1.930.447.650
Internal

1 Pengawasan Kinerja Pemerintah Daerah Audit Kinerja LHA 12 82.580.000


2 Pengawasan Keuangan Pemerintah Audit BUMD, Audit Kaji Uji, LHA 178 757.490.500
Daerah Audit Kecamatan, Audit
Perangkat Daerah, Probity
Audit
3 Reviu Laporan Kinerja Reviu LAKIP, Reviu LPPD, LHR 6 55.397.700
Reviu Renja, Reviu Renstra,
Reviu RKPD Perubahan, Reviu
RPJMD Perubahan

4 Reviu Laporan Keuangan Review DAK, Reviu ASB/HSPK, LHR 9 199.745.000


Reviu HPS, Reviu KUA/PPAS,
Reviu Lap Keuangan, Reviu
RKA/RKA Perubahan, Reviu
SSH, Reviu TEPRA

5 Pengawasan Desa Audit Berkala Desa LHA 416 601.077.650


6 Kerjasama Pengawasan Internal Audit BOS LHA 40 54.468.800
7 Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut TLHP-BPK RI, TLHP 4 179.688.000
Hasil Pemeriksaan BPK RI dan Tindak Inspektorat Kabupaten Bogor, Dokumen
Lanjut Hasil Pemeriksaan APIP TLHP Inspektorat Provinsi Jawa
Barat, TLHP Itjend Kementerian
Teknis
C Penyelenggaraan Pengawasan 495.405.600
dengan Tujuan Tertentu
1 Penanganan Penyelesaian Kerugian Laporan TPTGR LHA 20
Negara/Daerah 6.718.500
2 Pengawasan Dengan Tujuan Tertentu Audit Dana Hibah Pariwisata, LHA 44 488.687.100
Audit Khusus Pengenaan
usulan sanksi daftar hitam,
Audit Pelaksanaan Vaksinasi,
Audit PEN, Audit Penanganan
Pengaduan Masyarakat

22
TABEL.7

PROGRAM PERUMUSAN KEBIJAKAN, PENDAMPINGAN DAN ASISTENSI

Indikator Kinerja Program Target Kinerja dan


No Uraian Prog/Keg (Outcome)/ Kegiatan Satuan Anggaran
(Output) K Rp
Program Perumusan Kebijakan,
II 217.753.150
Pendampingan dan Asistensi

Perumusan Kebijakan Teknis di


A Bidang Pengawasan dan Fasilitasi 110.357.050
Pengawasan
Penguatan Tim TGR,
Peningkatan Kapabilitas
APIP, Peningkatan
Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Matuiritas Level SPIP,
1 Dokumen 5 77.677.200
Pengawasan Penyusunan SOP,
Penyusunan SOP
Pengawasan/Peta Proses
Bisnis
Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Fasilitasi Kerjasama APH,
2 Dokumen 2 32.679.850
Fasilitasi Pengawasan Fasilitasi Saber Pungli

B Kegiatan Pendampingan dan asistensi 107.396.100

Asistensi PMPRB, Evaluasi


Pendampingan, Asistensi, Verifikaksi dan
1 PMPRB, Evaluasi SAKIP, Dokumen 4 32.797.400
Penilaian Reformasi Birokrasi
Integritas Evaluasi ZI

Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi


Verifikasi LHKPN/LHKASN,
2 serta Verifikasi Pencegahan dan Dokumen 2 57.886.700
Verifikasi Monitoring MCP
Pemberantasan Korupsi
Evaluasi Benturan
Kepentingan, Evaluasi
Pendampingan, Asistensi, dan Verifikasi
3 Gratifikasi, Evaluasi RAT, Dokumen 5 16.712.000
Penegakan Integritas
Evaluasi SPIP, Evaluasi
WBS

3.1. REALISASI ANGGARAN


Realisasi anggaran Inspektorat Tahun 2021 adalah sebesar Rp.31.991.809.219 atau
99,54% dari pagu sebesar Rp.32.138.230.363 Adapun penyerapan anggaran terbesar
terdapat pada sasaran Meningkatnya Kapabilitas APIP yaitu sebesar 99,50%. Sementara,
penyerapan anggaran yang terkecil pada sasaran Meningkatnya Maturitas Resiko yaitu
99,47%. Rincian capaian kinerja dan anggaran ditahun 2021 pada tabel 8 berikut:

23
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
K Rp Rp %

1 I Program Penyelenggaraan Pengawasan 2.425.853.250 99,47


2.413.039.450
A Penyelenggaraan Pengawasan Internal 1.930.447.650 99,36
1.918.054.850
1 Pengawasan Kinerja Pemerintah Daerah Audit Kinerja LHA 12 82.580.000 81.294.500 98,44
2 Pengawasan Keuangan Pemerintah Daerah Audit BUMD, Audit Kaji Uji, Audit Kecamatan, LHA 178 757.490.500 99,59
Audit Perangkat Daerah, Probity Audit 754.367.500

3 Reviu Laporan Kinerja Reviu LAKIP, Reviu LPPD, Reviu Renja, Reviu LHR 6 55.397.700 54.174.000 97,79
Renstra, Reviu RKPD Perubahan, Reviu
RPJMD Perubahan

4 Reviu Laporan Keuangan Review DAK, Reviu ASB/HSPK, Reviu HPS, LHR 9 199.745.000 99,19
Reviu KUA/PPAS, Reviu Lap Keuangan, Reviu 198.137.000
RKA/RKA Perubahan, Reviu SSH, Reviu
TEPRA

5 Pengawasan Desa Audit Berkala Desa LHA 416 601.077.650 598.737.650 99,61
Kerjasama Pengawasan Internal LHA 40 54.468.800 99,12
6 Audit BOS
53.987.200,00
7 Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil TLHP-BPK RI, TLHP Inspektorat Kabupaten Dokumen 4 179.688.000 177.357.000 98,70
Pemeriksaan BPK RI dan Tindak Lanjut Hasil Bogor, TLHP Inspektorat Provinsi Jawa Barat,
Pemeriksaan APIP TLHP Itjend Kementerian Teknis

C Penyelenggaraan Pengawasan dengan Tujuan 495.405.600 99,92


Tertentu 494.984.600
1 Penanganan Penyelesaian Kerugian Negara/Daerah Laporan TPTGR LHA 20 6.718.500 6.718.500 100,00

24
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
2 Pengawasan Dengan Tujuan Tertentu Audit Dana Hibah Pariwisata, Audit Khusus LHA 44 488.687.100 99,91
Pengenaan usulan sanksi daftar hitam, Audit 488.266.100
Pelaksanaan Vaksinasi, Audit PEN, Audit
Penanganan Pengaduan Masyarakat

II Program Perumusan Kebijakan, Pendampingan 217.753.150 99,11


dan Asistensi 215.817.050
A Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang 110.357.050 98,73
Pengawasan dan Fasilitasi Pengawasan 108.953.750
1 Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Pengawasan Penguatan Tim TGR, Peningkatan Kapabilitas Dokumen 5 77.677.200 77.110.900 99,27
APIP, Peningkatan Matuiritas Level SPIP,
Penyusunan SOP, Penyusunan SOP
Pengawasan/Peta Proses Bisnis

2 Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Fasilitasi Fasilitasi Kerjasama APH, Fasilitasi Saber Dokumen 2 32.679.850 31.842.850 97,44
Pengawasan Pungli
B Kegiatan Pendampingan dan asistensi 107.396.100 99,50
106.863.300
1 Pendampingan, Asistensi, Verifikaksi dan Penilaian Asistensi PMPRB, Evaluasi PMPRB, Evaluasi Dokumen 4 32.797.400 99,63
Reformasi Birokrasi SAKIP, Integritas Evaluasi ZI 32.675.000,00
2 Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi serta Verifikasi Verifikasi LHKPN/LHKASN, Verifikasi Monitoring Dokumen 2 57.886.700 57.494.100 99,32
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi MCP
3 Pendampingan, Asistensi, dan Verifikasi Penegakan Evaluasi Benturan Kepentingan, Evaluasi Dokumen 5 16.712.000 16.694.200 99,89
Integritas Gratifikasi, Evaluasi RAT, Evaluasi SPIP,
Evaluasi WBS

25
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
III Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah 29.494.623.963 29.362.952.719 99,55
Kabupaten/Kota
A Kegiatan Perencanaan, Penganggaran, Evaluasi 284.488.650 280.749.100 98,69
Kinerja Perangkat Daerah
1 Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Pelaksanaan Forum RKPD, Penyusunan Dokumen 4 101.517.000 98,67
Daerah Dokumen Renja/Renja Perubahan, Penyusunan 100.167.650
Dokumen Renstra

2 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen RKA-SKPD Penysunan RKA SKPD Dokumen 1 17.869.050 17.869.050 100,00

3 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perubahan Penyusunan Perubahan RKA Dokumen 1 10.204.250 10.204.250 100,00
RKA-SKPD

4 Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD Penyusunan DPA-SKPD 2022 Dokumen 1 14.910.800 14.910.800 100,00
5 Koordinasi dan Penyusunan Perubahan DPA-SKPD Laporan Capaian Bulanan, Laporan Capaian Dokumen 5 11.892.050 11.892.050 100,00
Triwulanan, Penysunan Dokumen LPPD,
Penyusunan LAKIP, Penyusunan LKPj

6 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Penginputan Data Hasil Pemeriksaan Dokumen 5 19.215.800 19.215.800 100,00
dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD Inspektorat Kabupaten Bogor, Pengkodean
Hasil Pemeriksaan, Penysunan Dokumen
LPPD, Penyusunan LAKIP SKPD, Penyusunan
LKPj

7 Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah Laporan Survey Kepuasan Audit Integritas Tahun 1 108.879.700 106.489.500 97,80
(SPI), Laporan Tahunan (Rapat Gelar
Pengawasan), Penginputan Data Hasil
Pemeriksaan Inspektorat Kab.Bogor,
Pengkodean Hasil Pemeriksaan

B 23.626.599.430 99,92
Kegiatan Administrasi Keuangan Perangkat Daerah 23.608.144.322
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN Gaji dan Tunjangan PNS, TPP PNS Bulan 14 23.584.451.730 23.566.225.522 99,92

26
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
2 Pelaksanaan Penatausahaan dan Pengujian/Verifikasi Verifikasi SPJ GU/TU/LS/Gaji Dokumen 49 11.358.000 11.129.100 97,98
Keuangan SKPD
3 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi SKPD Laporan Akuntasi PD Dokumen 1 10.042.100 10.042.100 100,00
4 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Laporan Tahunan Realisasi Keuangan PD Dokumen 1 5.380.250 5.380.250
Tahun SKPD
5 Koordinasi dan Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Bulanan, Semester I, Semester II Dokumen 14 8.723.350 8.723.350 100,00
Bulanan/Triwulan/Semesteran SKPD

6 Penyusunan Pelaporan dan Analisis Prognosis Laporan Prognosis 6 bulan berkutnya Dokumen 1 6.644.000 6.644.000 100,00
Realisasi Anggaran
C Kegiatan Administrasi Barang Milik Daerah pada 44.009.500 43.735.040 99,38
Perangkat Daerah
1 Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Pembuatan RKBU, Pembuatan RKBU Dokumen 4 20.995.100 20.869.540,00 99,40
Daerah SKPD Perubahan, Pembuatan RTBU, Pembuatan
RTBU Perubahan

2 Penatausahaan Barang Milik Daerah pada SKPD Laporan Bulanan, Semester I, Semester II Dokumen 15 23.014.400 22.865.500 99,35
D Kegiatan Administrasi Kepegawaian Perangkat 1.106.309.400 1.093.028.400 98,80
Daerah
1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Atribut Pakaian Korpri Lengkap, Pakaian Olahraga, Stel 580 314.255.000 307.530.000 97,86
Kelengkapannya Pakaian PDH Pramuka, Pakaian PDH Warna
Khaki, Pakaian PDL, Pakaian PSL

2 Pendataan dan Pengolahan Administrasi Kepegawaian Daftar Urut Kepangkatan, Data APIP, Data Dokumen 9 49.052.200 47.641.400 97,12
Pensiun, DUPAK Auditor, DUPAK P2UPD,
Kenaikan Gaji Berkala, Kenaikan Pangkat,
Laporan Administrasi Kepegawaian, SKP

3 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Berdasarkan Tugas Jumlah Peserta Diklat formal yang dikirim Orang 20 60.000.000 59.840.000 99,73
dan fungsi

27
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
4 Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang- Bimtek FCP, Bimtek Probity Audit & PBJ Orang 90 683.002.200 678.017.000 99,27
Undangan
E 560.815.000 98,55
Kegiatan Administrasi Umum Perangkat Daerah 552.679.650
1 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bahan Alat-Alat/Komponen Instalasi Listrik Jenis 1 55.061.050 53.740.750 97,60
Bangunan Kantor
2 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Penyediaan ATK Kantor Tahun 1 85.000.000 83.840.500 98,64
3 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Tersedianya Isi Ulang Tabung Gas, Tersedianya Tahun 1 19.275.000 19.275.000 100,00
Isi Ulang Tabung Pemadam
4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya Cetakan, Tersedianya Jenis 2 95.750.000 92.380.000 96,48
Penggandaan
5 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang- Tersedianya bahan bacaan Jenis 30 48.290.800 48.287.100 99,99
Undangan
6 Fasilitasi Kunjungan Tamu Tersedianya jamuan Tamu Bulan 12 59.415.000 59.409.500 99,99
7 Penyelenggaraan rapat koordinasi dan Konsultasi Terwujudnya Perjalanan Dinas Dalam Daerah Tahun 1 158.688.000 158.610.000 99,95
SKPD
8 Penatausahaan Arsip Dinamis pada SKPD Pengelolaan Arsip Dinamis Tahun 1 39.335.150 37.136.800 94,41
F Kegiatan Pengadaan Barang Milik Daerah 2.423.187.700 2.364.645.000 97,58
Penunjang Urusan Pemerintah Daerah
1 Pengadaan Kendaraan Perorangan Dinas atau Kendaraan Jabatan Unit 1 265.987.500 261.800.000 98,43
Kendaraan Dinas Jabatan
2 Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional atau Kendaraan Operasional/Lapangan Unit 5 1.328.537.500 98,53
Lapangan 1.309.000.000
3 Pengadaan Meubel Kursi Kerja, Kursi Rapat, Kursi Tamu/Sofa, Kursi Unit 36 150.500.000 148.930.000 98,96
Tunggu, Meja Kerja
4 Pengadaan Peralatan dan Mesin Lainnya Pengadaan Laptop, Pengadaan printer, Unit 73 336.065.400 308.715.000 91,86
Pengadaan Scaner, Pengadaan Tablet,
Pengdaan Dekstop

28
Indikator Kinerja Program (Outcome)/ Satuan Target Kinerja dan Anggaran REALISASI PERSENTASE
No Uraian Prog/Keg
Kegiatan (Output)
5 Pengadaan Aset Tetap Lainnya Pengadaan AC, Pengadaan Buffet, Pengadaan Unit 41 342.097.300 336.200.000 98,28
Lemari Arsip, Pengadaan Rak Arsip, Pengadaan
Sound System

G Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang Urusan 925.120.683 908.468.207 98,20


Pemerintahan Daerah
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Materai, Jasa Pengiriman Berkas/Surat, Tahun 1 16.725.000 16.715.000 99,94
Tersedianya ATK untuk kebutuhan Kantor
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Terbayarnya Tagihan Air, Terbayarnya Tagihan Bulan 12 187.857.800 181.112.733 96,41
Listrik Internet, Terbayarnya Tagihan Listrik,
Terbayarnya Tagihan Telpon

3 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Kantor Terbayarnya Gaji Petugas Kebersihan, Bulan 12 720.537.883 710.640.474 98,63
Terbayarnya Gaji Tenaga Honor Non PNS,
Terbayarnya Gaji Tenaga Keamanan Kantor,
Tersedianya jasa administrasi keuangan

H Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik Daerah 524.093.600 511.503.000 97,60


Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah
1 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya Pemeliharaan, Jumlah Mobil Operasional yang terpelihara, Unit 56 233.217.600 222.591.000 95,44
Pajak dan Perizinan Kendaraan Dinas Operasional Jumlah Motor yang terpelihara, Terbayarkannya
atau Lapangan STNK Mobil, Terbayarkannya STNK Motor

2 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Lainnya Pemeliharaan AC, Pemeliharaan Komputer, Tahun 1 95.030.000 93.745.000 98,65
Pemeliharaan Laptop, Pemeliharaan Printer
3 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor dan Terpeliharanya gedung kantor Gedung 2 195.846.000 195.167.000 99,65
Bangunan Lainnya

JUMLAH 32.138.230.363 31.991.809.219 99,54

29
C. Analisis Efisiensi
Anggaran Realisasi Efisiensi
No Uraian Prog/Keg
Rp Rp Rp
1 4 7

1 I Program Penyelenggaraan
Pengawasan
A Penyelenggaraan Pengawasan
Internal
Pengawasan Kinerja Pemerintah Daerah
1
82.580.000 81.294.500 1.285.500
2 Pengawasan Keuangan Pemerintah
Daerah 757.490.500 754.367.500 3.123.000

3 Reviu Laporan Kinerja


55.397.700 54.174.000 1.223.700
4 Reviu Laporan Keuangan
199.745.000 198.137.000 1.608.000
Pengawasan Desa 598.737.650
5
601.077.650 2.340.000
Kerjasama Pengawasan Internal
6
54.468.800 53.987.200,00 481.600
7 Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut 177.357.000
Hasil Pemeriksaan BPK RI dan Tindak 179.688.000 2.331.000
Lanjut Hasil Pemeriksaan APIP

B Penyelenggaraan Pengawasan
dengan Tujuan Tertentu
1 Penanganan Penyelesaian Kerugian
Negara/Daerah 6.718.500 6.718.500 -
2 Pengawasan Dengan Tujuan Tertentu
488.687.100 488.266.100 421.000

-
II Program Perumusan Kebijakan,
Pendampingan dan Asistensi
A Perumusan Kebijakan Teknis di
Bidang Pengawasan dan Fasilitasi
Pengawasan

1 Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang 77.110.900


Pengawasan 77.677.200 566.300
2 Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang
Fasilitasi Pengawasan 32.679.850 31.842.850 837.000
B Kegiatan Pendampingan dan asistensi

30
Anggaran Realisasi Efisiensi
No Uraian Prog/Keg
Rp Rp Rp
1 Pendampingan, Asistensi, Verifikaksi
dan Penilaian Reformasi Birokrasi 32.797.400 32.675.000,00 122.400

2 Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi 57.494.100


serta Verifikasi Pencegahan dan 57.886.700 392.600
Pemberantasan Korupsi

3 Pendampingan, Asistensi, dan Verifikasi


Penegakan Integritas 16.712.000 16.694.200 17.800

III Program Penunjang Urusan


Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

A Kegiatan Perencanaan,
Penganggaran, Evaluasi Kinerja
Perangkat Daerah
1 Penyusunan Dokumen Perencanaan
Perangkat Daerah 101.517.000 100.167.650 1.349.350

2 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen


RKA-SKPD 17.869.050 17.869.050 -
3 Koordinasi dan Penyusunan Dokumen
Perubahan RKA-SKPD 10.204.250 10.204.250 -

4 Koordinasi dan Penyusunan DPA-SKPD


14.910.800 14.910.800 -
5 Koordinasi dan Penyusunan Perubahan
DPA-SKPD 11.892.050 11.892.050 -

6 Koordinasi dan Penyusunan Laporan


Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi 19.215.800 19.215.800 -
Kinerja SKPD

7 Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah


108.879.700 106.489.500 2.390.200
B Kegiatan Administrasi Keuangan
Perangkat Daerah
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan ASN 23.566.225.522
23.584.451.730 18.226.208
2 Pelaksanaan Penatausahaan dan
Pengujian/Verifikasi Keuangan SKPD 11.358.000 11.129.100 228.900
3 Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi
SKPD 10.042.100 10.042.100 -
4 Koordinasi dan Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun SKPD 5.380.250 5.380.250 -

31
Anggaran Realisasi Efisiensi
No Uraian Prog/Keg
Rp Rp Rp
5 Koordinasi dan Penyusunan Laporan
Keuangan Bulanan/Triwulan/Semesteran 8.723.350 8.723.350 -
SKPD
6 Penyusunan Pelaporan dan Analisis
Prognosis Realisasi Anggaran 6.644.000 6.644.000 -
C Kegiatan Administrasi Barang Milik
Daerah pada Perangkat Daerah
1 Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
Barang Milik Daerah SKPD 20.995.100 20.869.540,00 125.560

2 Penatausahaan Barang Milik Daerah


pada SKPD 23.014.400 22.865.500 148.900
D Kegiatan Administrasi Kepegawaian
Perangkat Daerah
1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta
Atribut Kelengkapannya 314.255.000 307.530.000 6.725.000

2 Pendataan dan Pengolahan Administrasi


Kepegawaian 49.052.200 47.641.400 1.410.800

3 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai


Berdasarkan Tugas dan fungsi 60.000.000 59.840.000 160.000
4 Bimbingan Teknis Implementasi
Peraturan Perundang-Undangan 683.002.200 678.017.000 4.985.200
E Kegiatan Administrasi Umum
Perangkat Daerah
1 Penyediaan Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan Bangunan Kantor 55.061.050 53.740.750 1.320.300
2 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor 85.000.000 83.840.500 1.159.500
3 Penyediaan Bahan Logistik Kantor
19.275.000 19.275.000 -
4 Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan 95.750.000 92.380.000 3.370.000
5 Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan 48.290.800 48.287.100 3.700
6
Fasilitasi Kunjungan Tamu
59.415.000 59.409.500 5.500
7 Penyelenggaraan rapat koordinasi dan
Konsultasi SKPD 158.688.000 158.610.000 78.000
8 Penatausahaan Arsip Dinamis pada
SKPD 39.335.150 37.136.800 2.198.350

32
Anggaran Realisasi Efisiensi
No Uraian Prog/Keg
Rp Rp Rp
F
Kegiatan Pengadaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan Pemerintah
Daerah
1 Pengadaan Kendaraan Perorangan
Dinas atau Kendaraan Dinas Jabatan 265.987.500 261.800.000 4.187.500
2 Pengadaan Kendaraan Dinas
Operasional atau Lapangan 1.328.537.500 1.309.000.000 19.537.500
3 Pengadaan Meubel 148.930.000
150.500.000 1.570.000
4 Pengadaan Peralatan dan Mesin
Lainnya 336.065.400 308.715.000 27.350.400
5 Pengadaan Aset Tetap Lainnya
342.097.300 336.200.000 5.897.300
G
Kegiatan Penyediaan Jasa Penunjang
Urusan Pemerintahan Daerah

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat


16.725.000 16.715.000 10.000
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik 187.857.800 181.112.733 6.745.067

3 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum


Kantor 720.537.883 710.640.474 9.897.409
H Kegiatan Pemeliharaan Barang Milik
Daerah Penunjang Urusan
Pemerintahan Daerah

1 Penyediaan Jasa Pemeliharaan, Biaya


Pemeliharaan, Pajak dan Perizinan 233.217.600 222.591.000 10.626.600
Kendaraan Dinas Operasional atau
Lapangan
2 Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Lainnya 95.030.000 93.745.000 1.285.000
3 Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung
Kantor dan Bangunan Lainnya 195.846.000 195.167.000 679.000

JUMLAH 32.138.230.363 31.991.809.219 146.421.144

33
Efisiensi penggunaan sumberdaya keuangan terjadi antara lain karena:

1. Efisiensi penggunaan sumberdaya keuangan terjadi antara lain karena:


2. Realisasi pengadaan barang dan jasa dilaksanakan sesuai harga pasar/lebih rendah
dari Standar Harga Barang dan Jasa (SHBJ), tidak sepenuhnya mengacu pada harga
yang tercantum dalam SHBJ.
3. Terdapat anggaran yang tidak direalisasikan, khususnya yang bersifat supporting
(misalnya makan minum rapat, perjalanan dinas dalam dan luar daerah), tanpa
mengurangi efisiensi pemenuhan kebutuhan.
4. Realisasi anggaran bimtek, kursus, pelatihan dan sosialisasi disesuaikan dengan
kebutuhan APIP.
5. Mekanisme perubahan anggaran dimanfaatkan untuk mengoptimalkan penggunaan
anggaran, lebih pada pergeseran anggaran yang tidak terealisir ke dalam pos-pos
pembiayaan yang membutuhkan anggaran lebih.

34
BAB IV

PENUTUP

Secara keseluruhan sasaran Perjanjian Kinerja tahun 2021 Inspekorat telah dicapai. yaitu dari
2 indikator kinerja sudah tercapai dan terpenuhi..

Faktor utama keberhasilan tercapainya indikator dan kinerja di Inspektorat antara lain karena
adanya komitmen dan dukungan pimpinan dan jajaran staf Inspektorat Namun demikian,
untuk tahun 2021, Inspektorattetap berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan
kinerja dengan menerapkan prinsip-prinsip good governancedan clean governance. eberapa
langkah untuk meningkatkan kinerja tahun 2022 antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan peran Inspektorat sebagai Organisasi Penjamin Mutu ( Quality Assurance)
dan sebagai Counseling Partner bagi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bogor, serta memiliki kebijakan pengawasan melalui kegiatan-kegiatan yang
memiliki peran Korektif, Represif, Preventif, dan Pre-emtif.
2. Selain itu Inspekorat Kabupaten Bogor diharapkan dapat berusaha terus untuk :
a. Meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan;
b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan aparat pemeriksa (auditor);
c. Meningkatkan penerapan AKIP/LaKIP di unit kerja;
d. Meningkatkan evaluasi dan pemantauan kinerja unit kerja, dan
3. Berbagai keberhasilan yang dapat diwujudkan sebagai andil bagi keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Bogor agar terus diupayakan
serta ditingkatkan, demikian pula bila terdapat kekurangan dalam program dan kegiatan agar
dapat disempurnakan.

Semoga Laporan Kinerja Inspektorat Kabupaten Bogor ini dapat memberi masukan yang
berarti dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2021
secara tepat.

35

Anda mungkin juga menyukai