Anda di halaman 1dari 26

Manajemen dan

monitoring kontrak
dalam
meningkatkan
mutu layanan RS

Dr.Luwiharsih,MSc
• dr. Luwiharsih, MSc

• JABATAN :
• Ka Divisi Diklat KARS, sejak tahun 2011 -Sekarang
• Surveior akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Pembimbing akreditasi, sejak 1995 - sekarang
• Dewan Penilai, sejak 2015 - sekarang
• PENDIDIKAN
• S-I Fakultas Kedokteran Unair
• S-II Pasca Sarjana UI, Manajemen RS
• PENGALAMAN KERJA

• Direktur RSK Sitanala Tangerang ( 2007 – 2010 )

• Ka Sub Dit RS Pendidikan, Kemkes ( 2005 –2007 )

• Ka Sub Dit RS Swasta, Kemkes ( 2001 – 2005 )

• Ka Sub Dit Akreditasi RS, Kemkes (1995 – 2001)

Arsama 27-28 Mei 2021


Pendahuluan
Peraturan perundangan mengatur Rumah Sakit wajib menyediakan

pelayanan klinis dan manajemen. Rumah Sakit bisa mempunyai pilihan

memberi pelayanan klinis dan manajemen ini secara langsung atau bisa

melalui kontrak atau perjanjian lainnya. Kontrak pelayanan klinis disebut

kontrak klinis dan untuk kontrak pelayanan manajemen disebut kontrak

manajemen.
Manajemen
Kontrak
Standar TKRS 6
Para kepala bidang/divisi di RS bertanggung jawab untuk mengkaji/review, memilih, dan memantau
kontrak klinis dan kontrak manajerial

1. RS mempunyai regulasi tentang kontrak atau perjanjian lainnya yang antara lain meliputi a) sampai dengan g)
yang ada di maksud dan tujuan. (R)

2. RS mempunyai regulasi tentang perjanjian kerja staf medis yang antara lain meliputi kredensial, rekredensial
dan penilaian kinerja. (R) → Medical staf bylaws

3. RS mempunyai dokumen kontrak untuk semua kontrak yang sudah dilaksanakan.

4. Setiap dokter yang memberikan pelayanan di RS, sudah menandatangani perjanjian sesuai regulasi RS
(Lihat KKS 9 EP 2).

5. Ada bukti Kepala bidang/divisi pelayanan klinis dan Kepala unit pelayanan telah berpartisipasi dan
bertanggung jawab terhadap peninjauan, pemilihan, dan pemantauan kontrak pelayanan klinis termasuk
kontrak peralatan medis dan telah dilaksanakan. (lihat juga AP 5.1 EP 5 dan AP 6.1, EP 5)

KOL TKRS 2-3 Juni 2021


Standar TKRS 6
Para kepala bidang/divisi di RS bertanggung jawab untuk mengkaji/review, memilih, dan memantau
kontrak klinis dan kontrak manajerial

6. Ada bukti Kepala bidang/divisi manajemen dan Kepala unit kerja berpartisasi dan
bertanggung jawab terhadap peninjauan, pemilihan, dan pemantauan kontrak
manajemen

7. Ada bukti apabila kontrak dinegosiasikan ulang atau dihentikan, Rumah Sakit tetap
menjaga kontinuitas dari pelayanan pasien.

KOL TKRS 2-3 Juni 2021


Regulasi Kontrak atau perjanjian lainnya antara lain meliputi :

a) Penunjukan penanggung jawab untuk kontrak klinis dan penanggung jawab untuk
kontrak manajemen

b) Seleksi kontrak berdasarkan kepatuhan peraturan perundang-undangan yang terkait.

c) Penetapan kontrak dan dokumen kontraknya.

d) Dokumen menyebutkan pengalihan tanggung jawab pada pihak ke-2

e) Monitoring Mutu Kontrak

f) Teguran dan pemutusan kontrak, bila mutu pelayanan yang disediakan melalui kontrak
tidak sesuai dengan kontrak.

g) Review kontrak untuk perpanjangan


BYLAWS
• Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan dasar yang mengatur tata
cara penyelenggaraan rumah sakit meliputi peraturan internal korporasi dan peraturan
internal staf medis.

• Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar tata
kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan
hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite medik di rumah sakit.

• Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah aturan yang mengatur tata
kelola klinis (clinical governance) untuk menjaga profesionalisme staf medis di rumah
sakit.
PMK 755 tahun 2011 tentang Komite Medik
BAB III
PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
Pasal 15

(1) Setiap RS wajib menyusun peraturan internal staf medis dengan mengacu pada peraturan

internal korporasi (corporate bylaws) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Peraturan internal staf medis disusun oleh komite medik dan disahkan oleh kepala/direktur RS

(3) Peraturan internal staf medis berfungsi sebagai aturan yang digunakan oleh komite medik dan
staf medis dalam melaksanakan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) di RS.

(4) Tata cara penyusunan peraturan internal staf medis dilaksanakan dengan berpedoman pada
lampiran Peraturan Menteri Kesehatan ini. → PMK 755/2011 halaman 40
Kontrak Klinis
Kontrak Klinis adalah perjanjian kerjasama antara:

a. RS dengan individu staf medis berupa pakta integritas staf medis untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan dan regulasi RS. Kontrak harus menyebutkan bahwa
staf profesional tersebut memenuhi persyaratan yang ditetapkan Rumah Sakit.

b. RS dengan badan hukum berupa kerjasama pelayanan klinis yang disediakan RS


dengan mematuhi peraturan perundang-undangan → Pelayanan yang dikontrakan
antara lain meliputi layanan radiologi dan pencitraan diagnostik
PRINSIP KONTRAK KLINIS
Bila ada pelayanan klinis yg dikontrakan, misalnya cathlab, yan mata, poli gigi,
fisioterapi, dll :

• Pembelian obat, bahan habis pakai → harus tetap satu pintu yaitu melalui
farmasi RS dan tetap memperhatikan sistem mata rantai distribusi.

• Staf medis, staf keperawatan dan staf klinis lainnya harus mengikuti ketentuan
kredensial, re-kredensial dan penilaian kinerja

• Rekam medis menyatu dengan RM rumah sakit.

• Sterilisasi alat → pusat sterilisasi

SCM 9 Maret 2018 12


Kontrak manajemen
• Kontrak manajemen adalah perjanjian kerjasama antara RS dng badan hukum dalam

penyediaan alat kesehatan (KSO alat) dan pelayanan non klinis sesuai maksud dan

tujuan

• Kontrak manajemen bisa meliputi pelayanan akuntansi keuangan, kerumah tanggaaan

seperti security, parkir, makanan, linen/laundry, pengolah limbah sesuai kebutuhan RS

• Direktur RS menjabarkan secara tertulis, sifat dan cakupan dari pelayanan yang

disediakan melalui perjanjian kontrak


Kontrak manajemen
• Kepala bidang/divisi pelayanan klinis dan kepala unit/instalasi/departemen terkait

berpartisipasi dalam seleksi kontrak klinis dan bertanggung jawab untuk kontrak klinis.

• Kepala bidang/divisi manajemen dan kepala unit/instalasi/departemen terkait

berpartisipasi dalam seleksi terhadap kontrak manajemen dan bertanggung jawab atas

kontrak manajemen tersebut.

• Kepala bidang/divisi dan Kepala unit/instalasi/departemen selain berpartisipasi dalam

meninjau dan memilih semua kontrak klinis atau kontrak manajemen, juga bertanggung

jawab untuk memantau kontrak tersebut (Lihat juga ARK 1 dan MIRM 6).
Standar TKRS 6.1
Kontrak dan perjanjian lainnya dievaluasi sebagai bagian dari program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.

1. Rumah Sakit mempunyai regulasi tentang monitoring mutu pelayanan yang disediakan
berdasarkan kontrak atau perjanjian lainnya (lihat juga TKRS 6 EP 1 dan TKRS 4 EP 1).

2. Ada bukti semua pelayanan yang disediakan berdasarkan kontrak atau perjanjian lain mempunyai
indikator mutu dan sudah dilakukan pengumpulan datanya

3. Komite Mutu telah melakukan analisis data dan feedback data dan laporan

4. Kepala bidang/kepala divisi klinis dan manajemen ikut berpartisipasi dalam program peningkatan
mutu dengan menindaklanjuti hasil analisis informasi mutu pelayanan yang yang dilaksanakan
melalui kontrak/pihak ketiga.

KOL TKRS 2-3 Juni 2021


• RS perlu melakukan evaluasi mutu pelayanan dan keselamatan pasien pada semua
pelayanan di RS, baik yang secara langsung disediakan sendiri oleh RS maupun yang
disediakan berdasar atas kontrak atau perjanjian lainnya.

• RS perlu mendapatkan informasi mutu dari pelayanan yang disediakan berdasar atas
kontrak atau perjanjian lainnya, lalu menganalisis informati tersebut, kemudian
mengambil tindakan berdasar atas data dan informasi tersebut.

• Pelayanan yang disediakan berdasar atas kontrak dan perjanjian lainnya perlu
mencantumkan indikator mutu yang dapat dipergunakan untuk mengukur mutu
pelayanan yang disediakan berdasar atas kontrak tersebut. Data indikator mutu apa
saja yang harus dikumpulkan dan dilaporkan ke Komite/Komite Mutu rumah sakit,
frekuensi pengumpulan data, dan format pengumpulan data.
• Kepala unit pelayanan/departemen menerima laporan mutu dari penyedia
kontrak yang kemudian ditindaklanjuti dan memastikan bahwa laporan-
laporan tersebut di-integrasikan ke dalam proses penilaian mutu rumah sakit.
(lihat juga APK 4.1, EP , dan APK.5, EP 4 dan 6).
• Sebagai contoh: makanan pasien di rumah sakit disediakan berdasar atas
kerja sama dengan pihak ketiga. Dengan demikian, pelayanan makanan yang
disediakan pihak ketiga tersebut perlu diukur mutunya menggunakan indikator
mutu. Penanggung Jawab Gizi secara berkala melaporkan hasil capaian
indikator mutu kepada Komite/Tim Mutu Rumah Sakit.
Contoh sistematika : PEDOMAN PENINGKATAN MUTU
1. Pendahuluan (Latar belakang, tujuan, sasaran)

2. Pengertian peningkatan mutu

3. Pengelolaan Kegiatan peningkatan mutu (Peran, Tugas dana tata hubungan kerja Direktur RS, Komite Mutu,
Para Ka bidang/Divisi, Ka unit, Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite PPI, dll)

4. Pelaksanaan Kegiatan peningkatan mutu (Peningkatan mutu prioritas RS, Peningkatan mutu unit, Evaluasi
kepuasan/pengalaman pasien, penyediaan data penilaian kinerja PPA dan staf klinis lainnya, Evaluasi
pelaksanaan standar pelayanan kedokteran, prioritas RS dan prioritas setiap KSM, monitoring mutu yan yg
dikontrakan

5. Sistem Manajemen Data Mutu (pemilihan, pengumpulan, analisa, validasi, interpretasi data, laporan dan feed
back & publikasi data)

6. Monitoring dan Evaluasi program peningkatan mutu

7. Laporan peningkatan mutu RS

8. Penutup
Kol Dokumen 20-21 April 2021 18
Monitoring pelayanan yg dikontrakan
Unit Pelayanan Jenis Indikator mutu Pengumpul Analisis data RTL hasil
pelayanan yg data dan feedback analisis
dikontrakan

Laboratorium KSO Alat Lab Kalibrasi Unit Lab Komite Mutu Ka bid/Dir
Respon time Penunjang
perbaikan alat Medik

Poli Gigi Pelayanan Gigi IKP Poli Gigi Komite Mutu Ka bid/Dir Yan
Komplain

dst
Tetapkan Indikator mutu
KONTRAK
indikator mutu Unit

6 September 2017
- Respon Time
Kerusakan 1 X 24
KSO alat Jam Indikator mutu Unit
Laboratorium Laboratorium
- Pemeliharaan
alat 1 bulan/kali

6 September 2017
Indikator mutu
Kontrak Indikator mutu
unit

Komite PMKP
Ka Bid/divisi Laporan ke
melakukan
Melakukan RTL Komite PMKP
Analisa data

6 September 2017
Standar TKRS 6.2
Kepala bidang/kepala divisi pelayanan klinis memastikan bahwa dokter praktik mandiri yang bukan
merupakan staf RS memiliki izin dan kredensial yg tepat sesuai dng pelayanan yang diberikan kepada
pasien rumah sakit dan peraturan perundangan

1. Direktur RS menentukan pelayanan yg akan diberikan oleh dokter praktik mandiri dari luar RS.

2. Dokter praktik mandiri dari luar RS yg memberikan pelayanan diagnostik, konsultasi, dan layanan
perawatan dari luar RS, seperti kedokteran jarak jauh (telemedicine), radiologi jarak jauh
(teleradiology), dan interpretasi untuk pemeriksaan diagnostik lain, seperti elektrokardiogram
(EKG), elektroensefalogram (EEG), dan elektromiogram (EMG), serta pemeriksaan lain yang
serupa, telah dilakukan proses kredensial dan pemberian kewenangan klinik oleh RS sesuai
peraturan perundang-undangan (lihat juga KKS 9 EP 3).

3. Mutu pelayanan yang diberikan oleh dokter praktik mandiri seperti tersebut pada EP 2 telah
dipantau sebagai bagian dari program peningkatan mutu RS
KOL TKRS 2-3 Juni 2021
• Kepala bidang /divisi pelayanan klinis dapat merekomendasikan kontrak atau mengatur pelayanan
staf profesional pemberi asuhan (PPA )seperti dokter, dokter gigi dan para praktisi independen
lainnya diluar Rumah Sakit.Dalam beberapa kasus dokter praktik mandiri tersebut dapat berada
diluar rumah sakit atau bahkan dari luar negri. Pelayanan itu dapat mencakup telemedicine atau
teleradiology. Apabila dari pelayanan praktisi tersebut, pasien membutuhkan perawatan atau alur
perawatan maka praktisi tersebut harus melalui proses kredensial dan pengurusan izin praktik di
rumah sakit.

• Para Kepala bidang/divisi Rumah Sakit bertanggung jawab terhadap kontrak atau pengaturan lain
untuk memastikan bahwa pelayanan dapat memenuhi kebutuhan pasien dan merupakan bagian
dari kegiatan manajemen dan peningkatan mutu Rumah Sakit. Kepala departemen/unit/instalasi
pelayanan berpartisipasi dalam meninjau dan memilih semua kontrak klinis dan non-klinis serta
bertanggung jawab untuk memantau kontrak tersebut.
Regulasi- regulasi pada manajemen kontrak
1. Regulasi tentang kontrak klinis dan konrak manajemen → Panduan/SPO

2. Regulasi tentang perjanjian kerja sama RS dengan staf medis untuk mematuhi peraturan
perundang-undangan dan regulasi RS

3. Regulasi kredensial/rekredensial dan evaluasi kinerja profesi staf medis (Medical Staf By
Laws)

4. Regulasi tentang penetapan pelayanan yang akan diberikan oleh dokter praktik mandiri
dari luar RS → Keputusan Direktur RS

5. Regulasi tentang monitoring mutu pelayanan yang dikontrakan meliputi antara lain :
pemilihan indicator mutu, pengumpulan, analisis dan pelaporan → Pedoman Mutu
TERIMA KASIH

SCM 9 Maret 2018 26

Anda mungkin juga menyukai