KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, karena atas rahmat dan inayahnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tujuan kami membuat makalah ini adalah agar memahami
pendidikan tentang BUMN. Dengan semangat kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas ini
tidak mungkin terlaksana dengan baik, tanpa adanya tekad, niat dan bantuan dari guru
pembiming.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru SMAN 1 KENDARI atas support
yang diberikan kepada kami, sehingga dengan semangat tugas dapat terselesaikan dengan
baik. Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan makalah ini masih belum
sempurna oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami mohon semua pihak pembaca dan
guru pembimbing berkenan memberikan saran dan kritik sebagai bahan penyempurna
makalah ini.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Dasar Hukum BUMN ........................................................................... 2
2.2 Ciri – Ciri BUMN .......................................................................................................... 2
2.3 Macam – macam BUMN ............................................................................................... 3
2.4 Pendirian, Pengurusan dan Pengawasan BUMN ........................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang sebagian atau seluruh
kepemilikannya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia. BUMN dapat pula berupa
perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat.
Pada beberapa BUMN di Indonesia, pemerintah telah melakukan perubahan mendasar pada
kepemilikannya dengan membuat BUMN tersebut menjadi perusahaan terbuka yang
sahamnya bisa dimiliki oleh publik. Contohnya adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN,
yang dipimpin oleh seorang Menteri Negara BUMN.
BUMN berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan
semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN bertindak
selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. Dengan mengelola berbagai produksi
BUMN,pemerintah mempunyai tujuan untuk mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa
publik oleh perusahaan swasta yang kuat.Karena,apabila terjadi monopoli pasar atas barang
dan jasa yang memenuhi hajat hidup orang banyak,maka dapat dipastikan bahwa rakyat kecil
yang akan menjadi korban sebagai akibat dari tingkat harga yang cenderung meningkat.
Sehubungan dengan apa yang telah di uraikan di atas penulis berkeinginan untuk membahas
lebih jauh lagi mengenai Badan Usaha Milik Negara dalam sebuah karya tulis yang berupa
makalah Yang Berjudul Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan PP No. 45 tahun 2005,BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaansecara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Dasar hukum :
1) Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 ;
2. Pengawasan dilakukan, baik secara hirarki maupun secara fungsional dilakukan oleh
pemerintah.
6. Untuk mengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber penghasilan negara.
7. Agar pengusaha swasta tidak memonopoli usaha yang menguasai hajat hidup orang
banyak.
9. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan,
tetapi dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
11. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efisiensi serta terjaminnya prinsip-
prinsip ekonomi.
12. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
13. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh
masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
Perusahaan Perseroan adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan. Pendirian Persero diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dengan
dasar pertimbangan setelah dikaji bersama dengan Menteri Teknis dan Menteri Keuangan.
Maksud dan tujuan pendirian Persero ialah Menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu
tinggi dan berdaya saing kuat serta Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai
perusahaan.
Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS, adalah organ Persero
yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Persero dan memegang segala wewenang yang
tidak diserahkan kepada Direksi atau Komisaris. Menteri bertindak selaku RUPS dalam hal
seluruh saham Persero dimiliki oleh negara dan bertindak selaku pemegang saham pada
Persero dan perseroan terbatas dalam hal tidak seluruh sahamnya dimiliki oleh negara.
2) Direksi
Pengangkatan dan pemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS. Dalam hal ini Menteri
bertindak selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Direksi ditetapkan oleh Menteri.
Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan.
3) Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dalam hal Menteri
bertindak selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris ditetapkan oleh
Menteri. Masa jabatan anggota Komisaris ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Komisaris bertugas mengawasi Direksi dalam
menjalankan kepengurusan Persero serta memberikan nasihat kepada Direksi.
Perum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham,
yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan.Pendirian Perum diusulkan oleh Menteri kepada Presiden disertai dengan dasar
pertimbangan setelah dikaji bersama dengan Menteri Teknis dan Menteri Keuangan. Perum
yang didirikan memperoleh status badan hukum sejak diundangkannya Peraturan
Pemerintah tentang pendiriannya.
Maksud dan tujuan Perum adalah menyelenggarakan usaha yang bertujuan untuk
kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas dengan harga
yang terjangkau oleh masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat.
Serta untuk mendukung kegiatan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan sebagaimana
dimaksud di atas dengan persetujuan Menteri, Perum dapat melakukan penyertaan modal
dalam badan usaha lain. Organ Perum terdiri atas:
1) Menteri
Menteri adalah menteri yang ditunjuk dan/atau diberi kuasa untuk mewakili pemerintah
selaku pemegang saham negara pada Persero dan pemilik modal pada Perum dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan
2) Direksi
Direksi Perum adalah organ Perum yang bertanggung jawab atas kepengurusan Perum
untuk kepentingan dan tujuan Perum, serta mewakili perum untuk di dalam maupun di luar
pengadilan
3) Dewan Pengawas.
Dewan Pengawas adalah organ Perum yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perum.
Contoh Perum diantaranya Perum Pegadaian, Perum Jasatirta, Perum DAMRI, Perum
ANTARA,Perum Peruri,Perum Perumnas,Perum Balai Pustaka, dll.
Perusahaan jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal
dari negara. Saat ini hanya TVRI yang merupakan satu-satunya perjan yang dimiliki oleh
BUMN. Besarnya modal perjan ditetapkan melalui APBN.
3) Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada menteri atau
direktur jenderal departemen yang bersangkutan
Pada saat ini, tidak ada lagi BUMN yang berstatus perjan karena statusnya telah dialihkan
menjadi bentuk-bentuk badan hukum/usaha lainnya.
Pendirian BUMN sesuai dengan UU No. 19 tahun 2003 , BUMN didirikan dengan maksud :
2) Mengejar keuntungan.
4) Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan
koperasi
5) Turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi dan masyarakat.
Pendirian BUMN ditetapkan dengan peraturan pemerintah, dimana dalam peraturan
pemrintah tersebut setidaknya memuat :
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi adalah organ BUMN yang bertanggung
jawab atas pengurusan BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta mewakili BUMN
baik di dalam maupun di luar pengadilan. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi
harus mematuhi anggaran dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib
melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.
Pengawasan BUMN dilakukan oleh Komisaris dan Dewan Pengawas. Komisaris adalah
organ Persero yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Persero. Sedangkan Dewan Pengawas
adalah organ Perum yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perum. Komisaris dan Dewan
Pengawas bertanggung jawab penuh atas pengawasan BUMN untuk kepentingan dan tujuan
BUMN. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris dan Dewan Pengawas harus mematuhi
Anggaran Dasar BUMN dan ketentuan peraturan perundangundangan serta wajib
melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian,
akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Persero, Perjan dan Perum sebagai
bentuk dari BUMN yang merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan, memiliki tujuan umum yaitu untuk memajukan
kesejahteraan rakyat.
Dan karena tujuan dan sumber pendanaan BUMN ini maka pengelolaan BUMN tidak bisa
dilakukan secara sembarangan. Dan karena itu ditetapkanlahPeraturan Pemerintah Nomor
45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,dan Pengawasan BUMN.Dengan adanya
Peraturan Pemerintah ini maka dalam rangka pengelolaan BUMN tidak boleh menyalahi
aturan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah tersebut begitu juga aturan
hukum yang mengatur tentang BUMN ini.
B. Saran
Berdasarkan atas apa yang kami tulis dalam karya tulis dalam sebuah makalah yang berjudul
“Badan Usaha Milik Negara” ini kami selaku penulis berharap memberi pemahaman bagi
segenap pembaca sehingga dapat menambah wawasan bagi para pembaca terlebih lagi
pada penulis sendiri.
Hanya sampai disinilah kemampuan kami dalam membahas Badan Usaha Milik Negara.
semoga karya tulis ini memberikan manfaat pada penulis dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA