Anda di halaman 1dari 8

Apa hukum dagang

1. Hukum dagang adalah sebuah aturan yang mengatur sacara khusus anatara orang satu dengan
yang lainnya erkait dengan perniagaan dan perdagangan.
2. Hukum dagang adalah hukum yang mengatur secara umum perdagang dalam sebuah perusahaan
3. Hukum dagang adalah hukum pelaksaaan dalam perikatan perjanjian dalam perdagang

Hukum Dagang Menurut Para Ahli

 Menurut Subekti
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur hubungan privat (istimewa) antara orang-orang sebagai anggota
masyarakat dengan suatu badan hukum, diantaranya pemerintahnya sebagai badan hukum.

 Menurut Achmad Ichsan


Hukum dagang adalah hukum yang mengatur soal-soal perdagangan, yaitu soal-soal yang timbul karena tingkah laku
manusia dalam perdagangan.

 Menurut R. Soekardono
Hukum dagang adalah bagian dari hukum perdata pada umumnya, yakni yang mengatur masalah perjanjian dan
perikatan yang diatur dalam buku III Burgerlijke Wetboek (BW) dengan kata lain, hum dagang adalah himpunan
peraturan peraturan yang mengatur seseorang dengan orang lain dalam kegiatan perusahaan yang terutama terdapat
dalam kodifikasi KUHD dan KUHPdt. Hukum dagang dapat pula dirumuskan adalah serangkaian kaidah yang mengatur
tentang dunia usaha atau bisnis dan dalam lalu lintas perdagangan.

 Menurut Fockema Andreae


Hukum dagang (Handelsrecht) adalah keseluruhan dari atuaran hukum mengenai perusahaan dalam lalu lintas
perdagangan, sejauh mana diatur dalam KUHD dan beberapa undang-undang tambahan. Di Belanda hukum dagang dan
hukum perdata dijadikan satu buku, yaitu Buku II dalam BW baru Belanda.

 Menurut H.M.N. Purwosutjipto


Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan.

 Menurut Sri Redjeki Hartono


Hukum dagang dalam pemahaman konvensional merupakan bagian dari bidang hukum perdata atau dengan
perikatan lain selain disebut bahwa hukum perdata dalam pengertian luas, termaksud hukum dagang merupakan
bagian-bagian asas-asas hukum perdata pada umumnya.

 Menurut M. N. Tirtaamidjaja
Hukum perniagaan adalah hukum yang mengatur tingkah laku orang-orang yang turut melakukan perniagaan.
Sedangkan perniagaan adalahpemberian perantaraan antara produsen dan konsumen; membeli dan menjual dan
membuat perjanjian yang memudahkan dan memajukan pembelian dan penjulan itu. Sekalipun sumber utama hukum
perniagaan adalah KUHD akan tetapi tidak bisa dilepaskan dari KUHPdt

 Menurut KRMT. Titodiningrat


Hukum dagang merupakan bagian dari hukum perdata yang mempunyai atuaran-aturan mengenai hubungan
berdasarkan atas perusahaan. Peraturan-peraturan mengenai perusahaan tidak hanya dijumpai dalam Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) melainkan juga berupa Undang-Undang di luarnya. KUHD dapat disebut sebagai
perluasan KUHPdt.
Sumber-Sumber Hukum Dagang
Sumber-sumber hukum dagang adalah tempat dimana bisa didapatkan peraturan-peraturan mengenai Hukum
Dagang. Beberapa sumber Hukum Dagang yaitu ;

1. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).


KUHD mengatur berbagai perikatan yang berkaitan dengan perkembangan lapangan hukum perusahaan.
Sebagai peraturan yang telah terkodifikasi, KUHD masih terdapat kekurangan dimana kekurangan tersebut
diatur dengan peraturan perundang-undangan yang lain.

2. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata).


Sesuai pasal 1 KUHD, KUH Perdata menjadi sumber hukum dagang sepanjang KUHD tidak mengatur hal-
hal tertentu dan hal-hal tertentu tersebut diatur dalam KUH Perdata khususnya buku III. Dapat dikatakan
bahwa KUH Perdata mengatur pemeriksaan secara umum atau untuk orang-orang pada umumnya.
Sedangkan KUHD lebih bersifat khusus yang ditujukan untuk kepentingan pedagang.

3. Peraturan Perundang-Undangan Selain KUHD, masih terdapat beberapa peraturan perundang-


undangan lain yang mengatur Hukum Dagang, diantaranya ;
a) UU No 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
b) UU No 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas (PT)
c) UU No 7 Tahun 1987 tentang Hak Cipta
d) UU No 5 Tahun 1999 tentang Persaingan Usaha
e) UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
dll

4. Kebiasaan
Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terputus dan sudah diterima oleh masyarakat
pada umumnya serta pedagang pada khususnya, dapat dipakai juga sebagai sumber hukum pada Hukum
Dagang. Hal ini sesuai dengan pasal 1339 KUH Perdata bahwa perjanjian tidak saja mengikat yang secara
tegas diperjanjikan, tetapi juga terikat pada kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan perjanjian tersebut.
Contohnya tentang pemberian komisi, jual beli dengan angsuran, dan sebagainya.

5. Perjanjian yang dibuat para pihak


Berdasarkan pasal 1338 KUH Perdata disebutkan perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya. Dalam hal ini, persetujuan, perjanjian ataupun kesepakatan
memegang peranan bagi para pihak.

6. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional diadakan dengan tujuan agar pengaturan tentang persoalan Hukum Dagang dapat
diatur secara seragam oleh masing-masing hukum nasional dari negara-negara peserta yang terikat dalam
perjanjian internasional tersebut. Untuk dapat diterima dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
maka perjanjian internasional tersebut harus diratifikasi oleh masing-masing negara yang terikat dalam
perjanjian internasional tersebut.
Kodifikasi hukum ialah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam
kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.
menurut bentuknya kodifikasi hukum dibedakan menjadi dua macam
yang berlaku dalam :

Hukum Dagang Indonesia terutama bersumber pada :

1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan :


a. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van
Koophandel Indonesia (W.v.K)
b. Kitab Undang-Undang Hukum Sipil (KUHS) atau Burgerlijk
Wetboek Indonesia (BW)
2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu peraturan
perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal yang
berhubungan dengan perdagangan
HUBUNGAN HUKUM DAGANG DAN HUKUM PERDATA

1. HUKUM DAGANG ADALAH BAGIAN DARI HUKUM PERDATA


2. HUKUM DAGANG BERSIFAT KHUSUS DAN HUKUM PERDATA BERSIFAT UMUM
LEX SPELIASIS DERGOT LEX GENERALIS ( SESUATU YANG DIATUR BERSIFAT
KHUSUS AKAN MENGGUGURKAN YANG BERSIFAT UMUM.
3. KEDUANYA AKAN SALING MELENGKAPI.
4. DALAM HUKUM PERDA DIKENAL DIKENAL BW DALAM BAHASA BELANDA
( NIEUW NEDERLANND BURGERLIJK WETBOEK) DAN HUKUM DAGANG DIKENAL
WvK ( WETBOEK VAN KOOPHANDEL ) DIGABUNG AKAN DIKENAL DENGAN 10
BAHASAN
1. BUKU I TENTANG ORANG DAN KELUARGA ( PERSONEN EN FAMILLIERRECHT)
2. BUKU II TENTANG BADAN HUKUM ( RECHTSPERSONEN)
3. BUKU III TENTANGKEKAYAAN PADA UMUMNYA (VERMOGENSRECHT IN HET
ALGEMEEN)
4. BUKU IV TENTANG HUKUM WARIS ( ERFREHT)
5. BUKU V TENTANG HUKUM BENDA ( ZEKELIJK RECHTEN)
6. BUKU VI TENTANG HUKUM PERIKATAN PADA UMUMNYA (ALGEEMEEN GEDEELTE
VAN HET VERBINTENISSENRECHT)
7. BUKU VII TENTANG PERJANJIAN – PERJANJIAN KHUSUS (BIJZONDERE
OVEREENKOMSTEN)
8. BUKU VIII TENTANG SARANA LALU LINTAS DAN PENGANGKUTAN
( VERKEERSMIDDELEN EN VERVOER)
9. BUKU IX TENTANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUA DAN LESENSI (INTELECTUALE
EIGENDOM EN LICENTIES )
10. BUKU X TENTANG PERDATA INTERNASIONAL (INTERNATIONAAL PRIVATAATRECHT).
PERNIAGAAN / PERDAGANGAN

1. Hukum dagang adalah hukum khusus dalam perdagangan


2. Dalam pasal 2 KUHD Perniagaan / perdagangan adalah mereka yang melakukan perbuatan
perniagaan sebagai pekerjaan sehari hari.
3. Dalam pasal 3 KUHD Perbuatan pernigaan pada umumnya adalah pembelian barang – barang
dan dan kemudian di jual kembali . menurut H.M.N Purwosutjipto :
 Perbuatan perniagaan hanya perbuatan pembelian saja, sedangkan perbuatan penjualan
tidak termasuk didalmnya karena penjualan merupakan tujuan pembelian.
 Pengertian barang disini adalah barang bergerak.
4. Pasal 4 KHUD dapat dperenci dalam perbuatan perniagaan adalah
a. Perusahaan komisi
b. Perusahaan wesel
c. Perdagangan, banker,kasir,makelar,dan sejenisnya
d. Pembangunan, perbaikan, dan perlengkapan kapal untuk pelayaran di laut
e. Ekspedisi dan pengangkutan barang
f. Jual beli perlengkapan dan keperluan kapal
g. Rederij, carter kapal, bordemerij, dan perjanjian lain tentang perniagaan laut
h. Memperkerjakan nahkoda dan anak buah kapal untuk keperluan niaga,
i. Perantara (makelar) laut, cargadoor, convoilopers, pembantu –pembantu pengusaha
perniagaan
j. Perusahaan asuransi
PERUSAHAAN

 Menurut KHUD Seluruh perbuatan yang dilakukan secara terus menerus , dengan terang – terangan dalam
kedudukan tertentu , dan mencari laba untuk dirinya sendiri,
 Menurut molengraaf Keseluruhan perbuatan yang dilakukan terus menerus bertindak diluar untuk
mendapatkan penghasilan dengan cara perniagaan barang – barang dan perjanjian perdagangan
 Pasal 1 huruf b uu no 3 tahun 1982 setiap bentuk usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan
serta berkedudukan diwiliyah repoblik Indonesia untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan
 Pasal 1 butir 2 UU no 8 tahun 1992 perusahaan sebagai bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan dan laba baik yang diselenggarakan oleh
perorangan maupun badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara repoblik Indonesia.
Catatan :
 Bentuk usaha baik dijalankan secara perorangan dan badan usaha
 Melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus
 Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan atau laba.
ORGANISASI USAHA

Dalam usaha harus ada perusahaan / wadah usaha dengan dibedakan :

1. Organisasi perusahaan perorangan


2. Perusahaan dalam bentuk persekutuan perdata :
 Firma persekutuan antara dua orang / lebih untuk menjalankan badan usaha dibawak satu nama yang
digunakan
 Persekutuan komandeter perekutuan dua orang atau lebih dimana salah satu oaring sekutu mempunyai
kewenangan lebih dan lainnya tidak
3. Organisasi yang berbadan hukum.
 Perseroan terbatas PT
 Koperasi
 Badan usaha milik Negara
 Perusahan perseroan (persero)
 Perusahaan umum (perum)
 Badan usaha milik daerah
 Badan usaha milak daerah berbentuk perusahaan daerah
 Badan usaha milak daerah berbentuk perseroan terbatas
PEKERJA

 PERBUATAN – PERBUATAN YANG DILAKUKAN TIDAK TERPUTUS, SECARA TERANG-


TERANGAN DAN DALAM KEDUDUKAN TERTENTU.
 BERBEDA DENGAN PERUSAHAAN PEKERJA KADANG DILAKUKAN KARENA DIPENGARUHI
FAKTOR ILMIAH DAN KEMANUSIAAN..
 KADANG TIDAK HARUS MENGHARAPKAN PROFIT/LABA/KEUNTUNGAN AKAN TETAPI
ADANYA KEINGINAN DAN HOBI DARI SUATU YANG DILAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai