1. Hukum dagang adalah sebuah aturan yang mengatur sacara khusus anatara orang satu dengan
yang lainnya erkait dengan perniagaan dan perdagangan.
2. Hukum dagang adalah hukum yang mengatur secara umum perdagang dalam sebuah perusahaan
3. Hukum dagang adalah hukum pelaksaaan dalam perikatan perjanjian dalam perdagang
Menurut Subekti
Hukum Dagang ialah hukum yang mengatur hubungan privat (istimewa) antara orang-orang sebagai anggota
masyarakat dengan suatu badan hukum, diantaranya pemerintahnya sebagai badan hukum.
Menurut R. Soekardono
Hukum dagang adalah bagian dari hukum perdata pada umumnya, yakni yang mengatur masalah perjanjian dan
perikatan yang diatur dalam buku III Burgerlijke Wetboek (BW) dengan kata lain, hum dagang adalah himpunan
peraturan peraturan yang mengatur seseorang dengan orang lain dalam kegiatan perusahaan yang terutama terdapat
dalam kodifikasi KUHD dan KUHPdt. Hukum dagang dapat pula dirumuskan adalah serangkaian kaidah yang mengatur
tentang dunia usaha atau bisnis dan dalam lalu lintas perdagangan.
Menurut M. N. Tirtaamidjaja
Hukum perniagaan adalah hukum yang mengatur tingkah laku orang-orang yang turut melakukan perniagaan.
Sedangkan perniagaan adalahpemberian perantaraan antara produsen dan konsumen; membeli dan menjual dan
membuat perjanjian yang memudahkan dan memajukan pembelian dan penjulan itu. Sekalipun sumber utama hukum
perniagaan adalah KUHD akan tetapi tidak bisa dilepaskan dari KUHPdt
4. Kebiasaan
Kebiasaan yang dilakukan secara terus menerus dan tidak terputus dan sudah diterima oleh masyarakat
pada umumnya serta pedagang pada khususnya, dapat dipakai juga sebagai sumber hukum pada Hukum
Dagang. Hal ini sesuai dengan pasal 1339 KUH Perdata bahwa perjanjian tidak saja mengikat yang secara
tegas diperjanjikan, tetapi juga terikat pada kebiasaan-kebiasaan yang sesuai dengan perjanjian tersebut.
Contohnya tentang pemberian komisi, jual beli dengan angsuran, dan sebagainya.
6. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional diadakan dengan tujuan agar pengaturan tentang persoalan Hukum Dagang dapat
diatur secara seragam oleh masing-masing hukum nasional dari negara-negara peserta yang terikat dalam
perjanjian internasional tersebut. Untuk dapat diterima dan mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
maka perjanjian internasional tersebut harus diratifikasi oleh masing-masing negara yang terikat dalam
perjanjian internasional tersebut.
Kodifikasi hukum ialah pembukuan jenis-jenis hukum tertentu dalam
kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.
menurut bentuknya kodifikasi hukum dibedakan menjadi dua macam
yang berlaku dalam :
Menurut KHUD Seluruh perbuatan yang dilakukan secara terus menerus , dengan terang – terangan dalam
kedudukan tertentu , dan mencari laba untuk dirinya sendiri,
Menurut molengraaf Keseluruhan perbuatan yang dilakukan terus menerus bertindak diluar untuk
mendapatkan penghasilan dengan cara perniagaan barang – barang dan perjanjian perdagangan
Pasal 1 huruf b uu no 3 tahun 1982 setiap bentuk usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan
serta berkedudukan diwiliyah repoblik Indonesia untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan
Pasal 1 butir 2 UU no 8 tahun 1992 perusahaan sebagai bentuk usaha yang melakukan kegiatan secara tetap
dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan dan laba baik yang diselenggarakan oleh
perorangan maupun badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam
wilayah Negara repoblik Indonesia.
Catatan :
Bentuk usaha baik dijalankan secara perorangan dan badan usaha
Melakukan kegiatan secara tetap dan terus menerus
Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan atau laba.
ORGANISASI USAHA