Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DIVA AZZAHRA MAHARANI

NIM : 210710101196

MATKUL : HUKUM ISLAM – F

PELAKSANAAN METODE IJTIHAD DALAM PENYELESAIAN MASALAH


DENGAN BERDASAR PADA AR-RA’YU ATAU MENGGUNAKAN AKAL PIKIRAN

A. DEFINISI IJTIHAD MENURUT PARA AHLI

Sejak saat pertama diturunkannya islam di bumi ini, seluruh kegiatan manusia telah
memiliki landasan yaitu Al-quran dan Sunnah yang dicontohkan oleh para nabi-nabi.
Terlebih saat masa kepemimpinan nabi Muhammad SAW, di saat itu segala permasalahan
dapat teratasi tanpa banyak perdebatan karena langsung mendapat jawaban dari Allah SWT
lewat firman firman yang dibawa oleh malaikat jibril. Dengan begitu permasalahn-
permasalahn yang terjadi saat itu dapat dengan mudahnya terselesaikan. Selain tetap berdasar
pada Alquran dan sunnah, penyelesaian masalah dapat didasarkan pula pada akal pikiran
manusia.

Akal merupakan hal terpenting yang ada pada diri manusia. Allah menciptakan
manusia dengan sangat mulia. Allah memuliakan ciptaannya berupa manusia ialah karena
manusia diciptakan dilengkapi dengan akal pikiran. Dengan memilikinya akal dapat membuat
manusia untuk memahami ajaran-ajaran agama atau hukum islam. Nabi Muhammad pernah
bersabda bahwasannya agama adalah akal. Dimana dimaksutkan setiap orang yang beragama
pasti berakal. Karena akal merupakan wadah atau tempat bagi aqidah, syariah dan akhlak.
Penyelesaian menggunakan akal pikiram manusia ini dikenal lebih oleh masyarakat ialah
dengan sebutan Ijtihad. Ijtihad ini sangat diperlukan seiring berkembangnya jaman ialah
karena beberapa faktor, yaitu :

a. Wafatnya Rasul, pada saat masa kepemipinan rosul mungkin cukup dengan
adanya Al-quran dan Sunnah. Tetapi seiring berkembangnya jaman masalah pun
semakin bertambah dan beragam.

Meluasnya wilayah kekuasaan Islam, dengan bertambahnya negara-negara yang islam akan
menambah pula masalah tiap negara, masalah tiap masyarakatnya yang beragam pula
bentuknya.1
1
Badi', A. (Vol 24 Nomor 2 September 2013). IJTIHAD. 30.

Anda mungkin juga menyukai