Disusun oleh:
1. Defriyadi (2111010224)
2. Ahmad zaky Asnawi (2111010178)
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang
telah memberikan hikmah,hidayah,kesehatan serta umur yang panjang
sehingga makalah ini yang berjudul “Pemikiran Pendidikan Islam” dapat
kami selesaikan. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Dr
sunarto,M.Pd.i selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, yang
memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian untuk mata kuliah
Pemikiran Pendidikan..
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………..4
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemikiran hukum Islam sebagai produk pemahaman dari pesan-pesan teks al-
Quran dan Hadits selalu mengalami perkembangan. Hal ini tidak lepas dari
kondisi dan tuntunan masyarakat yang sarat dengan dinamika. Berkaitan dengan
permasalahan tersebut, maka peran ijtihad sebagai upaya untuk menggali dan
mengembangkan hukum Islam menjadi sangat penting.
Keberadaan hukum Islam menjadi suatu kekuatan yang dinamis dan kreatif. Hal
ini dapat dilihat dari ajaran Rasulullah SAW kepada sahabat dalam menghadapi
realitas sosiologis umat pada waktu itu. Ijtihad yang dilakukan sahabat pada masa
Nabi masih hidup, tidak mengalami problem metodologis, karena apabila para
sahabat mendapatkan kesulitan dalam menyimpulkan hukum, mereka dapat
langsung berkonsultasi kepada Nabi.Namun keadaan demikian berubah setelah
Rasulullah wafat. Para sahabat tidak hanya dihadapkan pada masalah-masalah
baru, tetapi juga krusial terutama polemik tentang siapa yang pantas mengganti
Nabi untuk memimpin umat dan kasus-kasus lain yang belum mendapatkan
legalitas syara’.
4
Selaras dengan pendapat di atas, bahwa dalam sejarah fiqh Islam, fungsi ijtihad
pernah mengalami kemandegan, karena munculnya institusi ijtihad yang telah
dibatasi oleh kelembagaan para mujtahid mutlak, seperti institusi empat imam
madzhab yang sangat populer itu. Fazlur Rahman berpendapat bahwa tidak ada
yang tahu kapan pintu ijtihad itu ditutup dan tepatnya siapa yang menutupnya,
meskipun ada orang yang berpendapat bahwa pintu ijtihad ditutup oleh para
pengarang di kemudian hari.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pemikiran Pendidikan Islam
Secara etimologi pemikiran dapat diartikan sebagai upaya cerdas (ijtihady) dari
proses kerja akal dan kalbu untuk melihat fenomena dan berusaha mencari
penyelesaiannya secara bijaksana. Sedangkan pendidikan secara umum berarti
suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku seorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia. Melalui upaya pengajaran dan latihan serta
proses perbuatan dan cara cara mendidik.
Pemikiran pendikikan islam adalah proses kerja akal dan kalbu yang dilakukan
secara bersungguh² dalam melihat berbagai persoalan yang ada dalam pendidikan
islam dan berupaya untuk membangun sebuah peradaban pendidikan yang mampu
menjadi wahana bagi pembinaan dan pengembangan perserta didik secara
paripurna.
Dalam catatan sejarah, eksistensi pendidikan Islam telah ada sejak Islam pertama
kali diturunkan .Ketika Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk
menyebarkan ajaran Islam, maka apa yang dilakukan, jelas masuk dalam kata gori
pendidikan. Kepribadiannya merupakan wujudan ideal Islam tentang seorang guru
dan pendidik.
Dalam Al-Qur’an, ayat yang pertama kali diturunkan Allah berhubungan langsung
dengan pendidikan .Surah Al-Alaq jelas mengandung nilai filosofi yang menjadi
dasarkegiatan pendidikan.Hal tersebut menunjukkan penekanan dan pandangan
Al-Qur,an terhadap pentingnya ilmu pengetahuan.
6
Ketika di Mekah, proses pendidikan Islam dilakukan Nabi Muhammad dan para
sahabat di Darul Arqam, sebagai pusat pendidikan dan dakwah.DiMadinah proses
pendidikan dilakukan di Masjid, yang mana di dalam Masjid tersebut terdapat
suffah yang berfungsi sebagai tempat pendidikan dan tempat tinggal bagi
pendatang yang dating ke Madinah.
Kebijakan lain yang dilakukan oleh Nabi dalam memajukan pendidikan Islam
dalah melalui pemamfaatan para tawanan perang badar .Sejumlah tawanan yang
dapat menulis dan membaca akan dilepaskan Rasul bila ia mengajari sepuluh
anak-anak muslim menulis dan membaca.Pada era tersebut lembaga pendidikan
yang adalah bernama kuttab.yang berfungsi sebagai tempat pengajaran pokok-
pokok agama dan tulis baca.
Pada masa Umayyah pemikiran pendidikan Islam memasuki babak baru, dimana
kstabilan politik telah dirasakan oleh negri –negri Islam .Oleh karena itu, tidak
heran jika perhatian orang-oarang Islam sudah mengarah pada masalah
7
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan peradaban- peradaban baru .Dalam waktu
yang sama mereka memberikan perhatian besar pada ilmu bahasa, sastra, dan
agama untuk memelihanya dari pikiran – pikiran luar.
Pemikiran pendidikan Islam pada masa ini juga tersebar pada beberapa tulisan ahli
Nahwu, sastra, hadist, dan tafsir.Pada masa ini para ahli tersebut mulai mencatat
ilmu-ilmu bahasa, sastra dan agama untuk menjaga agar tidak diseludupkan
pikiran-pikiran lain dan perubahan yang akan merusaknya .
8
2.3 Tujuan Pemikiran Pendidikan islam
9
2.5 Tokoh Pemikiran Pendidikan Islam
2. Ibn Sina (Abu Ali al-Husaiyn ibn Abdullah ibn al-Hasan ibn Sina)[4]
Llahir pada tahun 370/ 980 di asyanah, Bukhara (dalam peta modern masuknya
Turkistan) ia wafat oleh penyakit disentri pada tahun 428/ 1037 dan dimakamkan
di Hamadan (sekarang dalam wilayah Iran). Hasil pemikiran dari Ibn Sina
diantaranya :
a. Falsafah wujud
b. Falsafah Faidh
c. Falsafah Jiwa
10
Diantara stressing ruint pemikiran Khaldum adalah pada bidang pendidikan islam
dalam melaksanakan pendidikan, maka menurut Khaldum paling tidak ada dua
tujuan yang perlu disentuh yaitu jasmaniah dan rohaniah.
Menurut analisis al-faruq umat islam saat ini berada dalam posisi yang tidak
menguntungkan dan lemah, baik secara moral, politik, dan ekonomi terutama
komunitas intelektual dalam wacana keagamaan, umat islam terbelenggu oleh
Khurafal, kondisi ini membuat umat islam taqlid yang berlebihan terutama dalam
aspek syariat. Kondisi ini membuat umat islam berada dalam kondisi statis dan
enggan melakukan kreativitas, ijtihad.
11
6. Syed Muhammad Waquib al-attas
Lahirkan di Bogor Jawa Barat pada tanggal 5 September 1931. Paradigma
pemikiran al-attas bila diaji secara historis merupakan sebuah pemikiran yang
berasal dari dunia metafisika kemudian kedunia kosmologis dan mermuara pada
dunia psikologis, perjalanan kehidupan dan pengalaman pendidikannya
memberikan andil yang yang sangat besar dalam pembentukan paradigma
pemikiran selanjutnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat kita simpulkan : Pemikiran Pendidikan Islam adalah
serangkaian proses kerja akal dan kalbu secara bersungguh- sungguh dalam
melihat berbagai persoalan yang ada dalam Pendidikan Islam, Sejarah
pemikiran Islam dimulai pada masa Nabi Muhammad dan merupakan masa
pembinaan dan Corak pemikiran islam di Indonesia semakin berkembang
sesuai dengan kondisi zaman yang semakin mangantar manusia untuk berpikir
lebih dinamis.
12
DAFTAR PUSTAKA
13