KHAIRUL ANWAR
UMAMUL KHAIR
Segala puji dan syukur bagi Allah tuhan semesta alam yang telah memeberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad Saw.
Kesempurnaan hanya milik Allah khilaf dan salah hanya milik penulis
sebagai hamba-Nya. Penulis sangat menyadari bahwa isi makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala
kesalahan penulisan baik dalam penulisan kalimat tanda baca dan penempatan
huruf besar. Semoga pembaca maupun penulis mendapatkan syafa’at dan rahmat.
Penyusun
2
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Institusi Pendidikan Islam Pra-Madrasah.............................................................................
B. Lembaga Institusi Pendidikan pra-Madrasah......................................................................
BAB II PENUTUP..........................................................................................................11
A. Kesimpulan...........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap manusia yang telah di bekali dengan rasa ingin tahu terhadap
berbagai macam ilmu, baik itu berupa ilmu umum maupun ilmu agama, dalam
pendidikan ilmu agama sangat penting untuk mengetahui tentang ilmu sejarah
pendidikan Islam yang merupakan suatu ilmu yang membahas tentang institusi
pendidikan Islam pra-Madrasah di mulai pada masa Rasulullah dan
sesudahnya.
Mengerti dan memahami secara luas tentang sejarah pendidikan Islam baik
pada masa kepemimpinan rasulullah dan sesudahnya sangat penting bagi kehidupan
manusia, maka dari itu kami dari kelompok enam membuat makalah dengan
judul “institusi pendidikan Islam pra-Madrasah ” agar dapat menambah wawasan
ilmu pengetahuan bagi semua para pembaca.
B. Rumusan Masalah
5
2. Lembaga Institusi Pendidikan pra-Madrasah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Institusi Pendidikan Islam Pra-Madrasah
Pada awal tumbuhnya Islam yaitu masa rasulullah saw tahun 610 M
(periode pertama dan kedua) ditemukan bahwa proses kegiatan pendidikan Islam di
mulai sejak wahyu pertama turun, yaitu surat al-Alaq ayat 1-5). Dengan turunnya
surat diatas (sebagai landasan fundamental dalam pendidikan) Allah swt melalui
rasulnya yakni nabi Muhammad telah memerintahkan umat Islam untuk belajar
membaca dan menulis. Pada hakikatnya, perintah “bacalah” ini memiliki makna
filosofi mendalam bila ditinjau dari aspek pendidikan.
6
hijrah ke Madinah (Yastrib) maka kegiatan (pendidikan) belajar dipusatkan di
masjid Nabawi.
B. Lembaga Institusi Pendidikan pra-Madrasah
1. Kuttab
Secara historis, kuttab adalah sejenis tempat belajar yang mula-mula lahir di
dunia Islam. Kuttab sebenarnya sudah ada di negara Arab sebelum datangnya Islam,
tetapi belum dikenal. Diantara penduduk Mekkah yang mula-mula belajar
menulis huruf arab di kuttab ialah Sufyan ibn Umayyah ibn Abd al-Syams dan
Abu Qais ibn Abd al-Manaf ibn Zuhrah ibn Kilab. Keduanya belajar dari Bisyr
ibn Abd al-Malik yang dan mempelajarinya dari Hirah.
Kepandaian baca tulis dalam kehidupan sosial dan politik umat Islam
ternyata memegang peranan penting, digunakan sebagai media komunikasi
dakwah kepada dunia diluar Arab serta dalam menuliskan perjanjian-perjanjian,
karena kepentingan inilah maka kuttab sebagai tempat belajar menulis dan
membaca semakin pesat.
Perubahan terjadi di akhir abad pertama hijriyah, dimana dalam kuttab ini
telah diberikan juga materi al-Qur’an dan pokok-pokok ajaran agama, seperti
pokok-pokok nahwu dan shorrof. Pada mulanya kuttab jenis ini merupakan
1
A.L Tibawi, Islamic Education (London: Luzac and company, 1979), 26.
7
pemindahan dari pengajaran al-Qur’an yang berlangsung masjid dan semua
kalangan
2. Sekolah istana
4. Shuffah
5. Halaqah
6. Manazilul al-Ulama’
Tipe tempat pendidikan ini termasuk dalam kategori yang tertua, bahkan
lebih dahulu ada sebelum halaqah di masjid. Nabi saw dan para sahabatnya,
menjadikan rumah sahabat al-Arqam ibn Abi al-Arqam sebagai markas gerakan. Salah
satu aktivitasnya adalah pengajaran poko-pokok akidah dan penyampaian wahyu-
wahyu ilahi yang turun kepada nabi Muhammad saw.
8
banyak yang berminat untuk mempelajari pengetahuan kepadanya. Diantara rumah
ulama terkenal yang menjadi tempat belajar adalah rumah ibn Sina, al-Ghazali,
dan Ali ibn Muhammad al-Fasihi, Ya’qub ibn Killis, Wazir Khalifah al-Aziz bi
Allah al-Fatimiy dan lain-lain2
Pendidikan Islam dan masjid merupakan satu kesatuan yang integral, dimana
masjid merupakan pusat dan urat nadi kegiatan keislaman, yang meliputi aktivitas
keagamaan, politik, budaya dan yudikatif.3 Mulai zaman nabi saw dengan masjid
Quba dan Nabawi, masjid selalu menjadi alternatif utama dalam penyelenggaraan
pendidikan Islam. Dan adapun kurikulum pembelajarannya lebih ditekankan pada
aktivitas menghafal.
Seperti halnya masjid, pada masa itu bermunculan dan berkembang pula
jami’ sebagai pusat pendidikan, hanya saja perkembangannya sedikit lamban di
bandingkan dengan masjid. Beberapa jami’ yang terkenal sebelum Abbasiyah,
antara lain jami’ Amr ibn Ash, jami’ Ahmad ibn Thulun.
9
yang telah ditulis dalam berbagai macam ilmu pengetahuan. Mereka membeli dari
penulisnya kemudian menjualnya kepada siapa yang berminat untuk
mempelajarinya.
9. Maktabat (perpustakaan)
10
Fadiliyyah yang mempunyai koleksi sejumlah 100.000 kitab. Padahal saat itu belum
ada mesin cetak. Ibn al-Qifti menyebutkan bahwa disana juga terdapat 6500 kitab
tentang ilmu falak disamping memiliki dua buah globe, dimana asumsi bangsa
Eropa pada saat itu bahwa bumi bentuknya datar.4
4
Al-Baghdadi, Sistem Pendidikan Di Masa Khalifah Islam (Bangil: al-Izzah, 1996), 107–108.
5
Syalibi, Al-Tarbiyah Wa al-Ta’lim (Kairo: Alam al-Kutub, 1996), 100–104.
11
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
A.L Tibawi, Islamic Education (London: Luzac and company, 1979).
1996), 107–108.
13