Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Maqasid Al-Qur’an
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Labibatun Nuriyah
JURUSAN USHULUDDIN
(STAI-BA)
2022
Pendahuluan
Sayed Muhammad rasyid bin ali ridla dilahirkan padaa tanggal 27 djumadil
awal 1282 bertepatan dengan tanggal 23 september 1865 M. ia adalaha amak seorang
tokoh yang berasal dari lingkungan terhormat dan taat beragama. Delar sayed yang
disandangnya menurut Riwayat merupakan cermin dari kedekatannya dengan
keturunan yang berasal dari Nabi Muhammad Saw. Melalui garis keturunan Husain
bin Ali bin Abi Thalib.1
2
Ahmad Raishunim Maqasid Maqasid (Riyad; Maktabah Al-Rusyd,2007) Hal 16
“kehidupan itu tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita
hidup dan sekali-kali tidak akan dibangkitkan lagi”
Ketiga, amal shalih merupakan buah dari keimanan kepada Allah dan hari
akhir. Menurut Rasyid, keimanan kepada keduanya yang mantap dijiwa, akan
menjadikan diri termotivasi untuk selalu berbuat kebaikan dan mencegah diri dari
perbuatan yang buruk, Karen yakin bahwa tiap perbuatan sekecil apapun akan di
bals di hari akhir. Menurut ali sabuni, barangsiapa berbuat kebaikan sekecil debu
akan dicatat dan dibalas oleh Allah Swt. 3
2. Menjelaskan kebodohan manusia tentang risalah kenabian serta tugas para rasul.
Dahulu bangsa arab tidak mengakui para nabi sebagai seorang rasul/
utusan tuhan, mereka menginkari ajaran-ajaran yang datang dari para nabi.
Mereka menganggap bahwa tidak ada yang namanya manusia spesial yang
berbeda dari lainnya yang diutus oleh tuhan. Sedangkan orang-orang yahudi tidak
menggangap nabi yang berasal dari non Bani israil dan diluar bangsa mereka.
Jadi tujuan al-Qur’an yang kedua, menurut rasyid ridha ialah untuk
menjelaskan serta membenarkan kejahilan manusia tentang risalah kenabian,
bahwa tiap-tiap umat akan memilki seorang utusan dari tuhan untuk
menyampaikan wahyu kepada mereka. Berikut dalil Qs. An-Nahl ayat 36;
“dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu"
Menurut Ibn Katsir, Allah telah mengutus Nabi/ Rasul di setiap generasi
manusia untuk menyampaikan ajaran tauhid yakni mengesakan, menyembah
Allah Swt. Diantara fungsi para Nabi antara lain, memberikan petunjuk kepada
3
Muhammad Ali Sabuni, Safwah Al Tafsir (Beirut: Dar Al-Qur’an 1402 H), Jilid 3, Hal 591
kebenaran, menyampaikan wahyu dari Allah, menyampaikan kabar gembira dan
memberikan peringatam dan lain sebagainya4
3. Islam merupakan agama yang fitrah, sesuai dengan akal, berdasarkan ilmu dan
hikmah, bukti dan argumentasi secara ilmiah, hati, perasaan dan membebaskan
dari kejumudan
Sebelum agama islam datang, manusia hanya mengenal agama yang tidak
sesuai dengan fitrah manusia, akal, dan menyiksa diri mereka sendiri, kemudian
allah mengutus nabi Muhammad dengan membawa risalah yang membantu
manusia mengenal tuhannya, menggunakan akal untuk memahami kekuasaan
allah dalam menciptakan alam semesta dengan ilmu dan hikmah bukan hanya
prasangka.
4
Umar sulaiman al asyqar, rasul wa risalah (kuwait; penerbit al falah , 1983)hal 43
5
Muhammad Anas, Studi Kompratif Maqasid al-Qur’an Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-
Ghazali dan Rasyid Rida, (Jakarta, Uin Syarif Hidayatullah, 2018), hal 55
6
Muhammad Rasyid Rida, Tafsir Al Manar (mesir, penerbit al-manar, 1349 H) jilid 11 hal 248
ummah(persatukan umat), wahdah al jinsyi al basyaru (persatukan persaudaraan
diantara manusia), wahdah al-din(persatukan agama), wahdah al-
tasyri’( persatuan syariat), wahdah al- ukhuwwah al ruhiyyah( menyatuka
persaudaraan seagama), wahdah al-jinsiyyah al siyasiyyah al wataniyyah
(persatuan persaudaraan se bangsa/Negara). Ahdah al qada( persaudaraan
dihadapan hukum), wahdah al-lughah(persatuan bahasa).7
7
Muhammad Rasyid Rida, Tafsir Al Manar (Mesir, Penerbit Al-Manar, 1349 H) Jilid 11 Hal 256
8
Muhammad Anas, Studi Kompratif Maqasid al-Qur’an Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-
Ghazali dan Rasyid Rida, (Jakarta, Uin Syarif Hidayatullah, 2018),hal 57
memuji harta sebgai balasan dari keimanan dan amal shalih yang dikerjakan oleh
orang yang beriman. Keempat, segala hal yang diwajibkan allah untuk menjaga
harta. Kelima, menginfakkan harta sebagi tanda keimanan kepada allah serta
sebagai wasilah kemaslahatan umat.keenam, hak-hak yang diwajibkan dan
disunnahkan dalam ajaran islam.
“dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,
Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”
9
Muhammad Rasyid Ridha, Wahyu Al-Muhammadiyah(Beirut; penerbit izzudin,1606 H), h 325
Menurut jalal al-suyuti maksud dari mempelakukan perempuan dengan
cara yang baik adalah memperindah dalam ucapan, nafkah, tempat tinggal layal
dan baik. Selain itu, allah swt mengakui keimanan perempuan setara dengan pria.
Juga membolehkan keikutsertaan perempuan dalam aspek syiar agam,
kemsyarakatan dan politik. Dalam al-Qur’an juga dijekasjan adanya hak waris
bagi perempuan.10
Kesimpulan
10
Muhammad Anas, Studi Kompratif Maqasid al-Qur’an Abu Hamid Muhammad Ibn Muhammad Al-
Ghazali dan Rasyid Rida, (Jakarta, Uin Syarif Hidayatullah, 2018), hal 59
11
Muhammad Rasyid Ridha, Wahyu Al-Muhammadiyah(Beirut; penerbit izzudin,1606 H), h340
Rasyid Rida merupakan salah satu ulama’ tafsir kontemporer yang mana
popular dengan karya tafsir al-manar. Beliau mempunyai pemahaman terhadap
maqasid Al-Quran bahwa tujuan al-quran adalah memperbaiki individu manusia,
komunitas kaum, serta membimbing mereka ke jalan yang benar dan
merealisasikan kesatuan persaudaraan diantara manusia, mengembangkan potensi
akal mereka dan membersihkan jiwa mereka.
Daftar Pustaka
Anas, Muhammad Studi Kompratif Maqasid al-Qur’an Abu Hamid Muhammad
Ibn Muhammad Al-Ghazali dan Rasyid Rida, (Jakarta, Uin Syarif
Hidayatullah, 2018),
Muhammad Ali Sabuni, Safwah Al Tafsir (Beirut: Dar Al-Qur’an 1402 H), Jilid 3