Anda di halaman 1dari 13

SEDEKAH DALAM PERSFEKTIF AL-QURAN

(Suatu Tinjauan Tafsir Maudhu‟i)

Firdaus

Dosen Universitas Islam Negeri Alauddin (UINAM)


DPK STAI Al-Furqan Makassar

Abstract:
Alms may difinisikan as a gift given by a Muslim to another person spontaneously and
voluntarily without being limited by time and a certain amount and it was done as a form of
implementation of the recognition and proof of the truth of one's faith with the hope rida nd
reward from Allah alone. Alms is interpreted zakat can function in addition to being an
alternative when the obligation or instigation of religion is not yet implemented or get hitch
can also maintain and freeing of one's possessions out of habit, especially for those who
issued their zakat, because in essence charity is able to clean up their property and keeping
well out of things that can be detrimental. While the group is entitled to receive alms
(sadaqah) according to the Qur'an is (1) Those indigent (2) The poor, (3) Board-
administrators zakat, (4) The mu'allaf who persuaded him, for (freeing) slaves, (5) those who
owe, to the way of God (6) people who walk, to the way of Allah and (7) people who are in
overseas.
Abstrak:
Sedekah dapat difinisikan sebagai suatu pemberian yang diberikan oleh seseorang Muslim
kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu
dan itu dilakukan sebagai bentuk implementasi pengakuan dan bukti kebenaran iman
seseorang dengan mengharap rida dn pahala semata dari Allah swt. Sedekah yang dimaksud
dimaknai zakat dapat berfungsi selain menjadi alternative ketika kewajiban atau anjuran
agama tidak sempat terlaksana atau mendapatkan halangan juga dapat menjaga dan
membebaskan harta seseorang dari kebiasaan, khususnya bagi mereka yang mengeluarkan
zakatnya, karena pada hakikatnya zakat itu dapat membersihkan harta dan menjaganya pula
dari hal-hal yang dapat merugikan. Sedangkan golongan yang berhak menerima zakat
(sadaqah) menurut Al-quran adalah (1) Orang-orang fakir (2) Orang-orang miskin, (3)
Pengurus-pengurus zakat, (4) Para mu‟allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, (5) Orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah (6) Orang-orang yang berjalan,
untuk jalan Allah dan (7) orang yang sedang dalam perantauan.
Kata Kunci: Sedekah, Alquran, Tafsit Maudhu‟i

I. PENDAHULUAN petunjuk-petunjuk ilahi. Bahkan kata Nabi


Saw. “Aku diutus membawa al-Hanafiyah
Ketika ajaran agama Islam yang di-
al-samba” artinya aku diutus membawa
bawa oleh Nabi Muhammad Saw. Menye-
agama yang luwes dan toleran.1 Hal itu
bar dan dianut oleh sebahagian masyarakat
dipertegas dalam QS. Al-Hajj[22]: 78
dunia, maka kehidupan dan karakteristik
masyarakat setiap bangsa mengalami
banyak perubahan. Nilai-nilai keislaman         
menjadi spirit baru bagi setiap gerak
individu dan beberapa komunitas. Kehadi- Terjemahnya:
ran islam sebagain agama penutup tidak Allah swt. Sekali-kali tidak menjadikan
serta merta mengantar pemeluknya merasa- untuk kamu dalam agama sedikitpun
kan keterpaksaan dalam menjalankan kesulitan . Dan QS. Al-Baqarah [2]:185

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 88


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
dan hukum dengan jalan menerangkn dasar-
       .... dasar hukum yang harus diikuti oleh
manusia dalam hubungannya dengan tuhan
dan sesama manusia atau dengan kata lain,
 Al-quran adalah petunjuk bagi seluruh
manusia ke jalan yang harus ditempuh demi
Terjemahnya: kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. 2
Allah menghendaki kemudahan bagimu, Sebagai satu-satunya sumber acuan,
dan tidak menghendaki kesukaran tentu mempunyai sasaran tertentu, yaitu
bagimu. bahwa rasulullah saw. Ingin mencetak
Menurut Muhammad Quraish Shihab, generasi yang spesifik, di mana hati, akal,
Islam selain sebagai agama fitrah yang wawasan, ideology, dan orientasi (ittijah)
petunjuknya sejalan dengan jati diri terpelihara kemurniannya dan orisinalitas-
manusia dan tidak bertentangan dengan nya dari berbagai pengaruh “luar“ yang
nalurinya juga memberikan hak veto tidak relavan dengan manhaj (system) ilahi
kepada pemeluknya.1 yang terkandung dalam Al-quran.3
Pengalaman Islam yang dilakukan Jadi Al-quran sebagaimana tujuan
seorang muslim mengharuskan para penga- pokok diturunkannya adalah berfungsi seba-
nutnya mempelajari dan mendalami sum- gai petunjuk bagi manusia, juga sebagai
ber-sumber ajaran keislaman. Pasca wafat- pembeda antara yang hak yang bathil
nya Nabi Muhammad saw. Tidak ada lagi sebagaimana dalam QS. al-Baqarah[2]: 185,
sumber utama yang dapat dijadikan sebagai Allah Berfirman:
pedoman langsung selain Al-quran dan
Hadis, Al-quran oleh para sahabat Nabi
dipandang sebagai satu-satunya sumber dan      
asset dalam kehidupan. Makanya ketika
sayyidah „Aisyah-radiallahu ‘anha ditanya     
tentang akhlaknya Rasul saw.,, dia men-
jawab,” Budi pekertinya adalah Al-quran”.
Al-quran yang diturunkan kepada  
Nabi Muhammad saw. Kurang lebih selama
23 tahun. Kemudian disampaikan kepada Terjemahnya:
umat manusia, tentu memiliki sekian Pada bulan Ramadhan Allah menurun-
banyak fungsi, baik bagi Nabi Muhammad kan Al-quran sebagai petunjuk bagi
sendiri pada waktu itu maupun bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
kehidupan manusia secara keseluruhan. mengenai petunjuk itu dan pembeda
Diantara fungsi Al-quran adalah sebagai: (antara yang hak dan yang bathil)
(1) bukti kerasulan Muhammad dan Hal ini sangat penting diketahui bagi
kebenaran ajarannya; (2) petunjuk akidah manusia karena kitab suci tersebut adalah
dan kepercayaan yang harus dianut oleh untuk menuntun kehidupanmanusia ke jalan
manusia yang tersimpul dalam keimanan yang benar yang berujung pada tercapainya
akan keesaan Allah dan kepercayaan akan kebahagian di dunia dan akhirat.
kepastian adanya hari pembalasan; (3) Al-quran yang berfungsi sangat vital
petunjuk mengenai akhlak yang murni bagi manusia itu penuh dengan pesan-pesan
dengan jalan menerangkan norma-norma dari Allah, maka untuk memahami pesan
keagamaan dan asusuka yang harus diikuti Al-quran tersebut diperlukansatu upaya
oleh manusia dalam kehidupannya secara yang disebut dengan tafsir.
individual dan kolektif; (4) petunjuk syariat Muhammad Husain Az-zahabi men-
definisikan tafsir sebagai pengetahuan yang
1 2
Muhammad Quraish shihab Lentera Hati Lihat Muhaimin, et.al.
3
(kisah dan hikmah kehidupan). (cet. XXVI; Daud Rasyid, ulumul al- Qur-an, (cet.
Bandung : Mizan, 1994). H . 54. XVII; Bandung: Mizan, 1998), h. 27-40.

89 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


membahas tentang maksud-maksud Allah seiringnya perkembangan zaman dan
dalam Al-quran sesuai dengan kemampuan masyarakat juga meningkatnya peranan
manusia yang didukung dengan berbagai akal dan ijtihad para mufassirin dalam
disiplin ilmu untuk membantu memahami menggunakan dan mengembanghkan
maksud-maksud Allah tersebut.4 metode. Terdapat beberapa metode yang
Menafsirkan Al-quran bukanlah dipergunakan ulama dalam menafsirkan Al-
upaya yang mudah sebab membutuhkan quran salah diantarnya adalah metode,
pengeta-huan yang cukup dan mengguna- Abdul Hay Al-farmawiy, beliau meng-
kan alat atau metode sebagai ukuran yang klasifikasi 4 metode tafsir, (1) Metode
ditetap-kan dalam ilmu tafsir. Menurut Tahliliy, (2) ijmaliy, (3) Muqaran, dan (4)
Muhammad hasbi Ash Shiddieqy, sese- metode Mawdhu‟iy.7
orang yang ingin memperoleh keahlian Untuk menafsirkan ayat ayat Al-
dalam menafsirkan Al-quran harus memi- quran. Lebih jauh lagi dikatakan bahwa
liki pengetahuan, khususnya yang berkenan ilmu-ilmu Al-quran merupakan salah satu
dengan ilmu-ilmu tafsir.5 Namun demikian ilmu yang dapat membantu dan membuka
penekanan dan ukuran yang dibatasi oleh pikiran muslim untuk dapat memahami Al-
para ulama tersebut tidak menutup ruang quran secara konprehensif, dengan ilmu ini
untuk dilakukannya penafsiran baru ter- manusia dapat memahami Al-quran dengan
hadap Al-quran oleh musafsir yang tidak pikiran lapang dan kalbu yang menetap.
termak-sud dalam kategori tersebut. Karena itu, untuk menghasilkan
Sebagaimana diketahui bahwa penaf- pemahaman Al-quran yang lebih dan
siran terhadap Al-quran selalu mengalami relavan dengan masalah-masalah kemanu-
perkembangan. Hal ini sejalan dengan pen- siaan dan perkembangan zaman, perlu
dapat Muhammad Arkoun, seorang pemikir adanya kesungguhan umat muslim untuk
Aljazair kontemporer yang menulis bahwa menguak ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
Al-quran memberikan kemungkinan- Al-quran dan juga dapat mebuka keter-
kemungkinan arti yang tak terbatas. Kesan tinggalan dalam berfikir. Di samping itu,
yang diberikan oleh ayat-ayatnya mengenai berusaha pula menanggalkan sedikit demi
pemikiran dan penjelasan pada tingkat sedikit tradisi keilmuan yang jelas-jelas
wujud ada mutlak. Dengan demikian ayat dapat menjauhkan manusia dari nilai-nilai
selalu terbuka untuk interprestasi baru, agama.
tidak pernah pasti dan tertutup dalam Pada prinsipnya kandungan ayat-ayat
interprestasi tunggal. 6 Sebab selain karena Al-quran dapat ditafsirkan sesuai dengan
metode dan masalah yang diangkat ke
permukaan. Berbagai macam ayat Al-quran
4
Abu Anwar, Ummul Qur-an (sebuah berbicara tentang pola kehidupan dan
Pengantar ). ( cet, I; Amzah, 2002), h. 1 problematika yang dialami manusia di
5
ilmu yang dihayati oleh orang yang ingin
muka bumi ini. Semuanya dikemas dalam
memperoleh keahlian dalam menafsirkan Alquran,
ialah: (1) Lughat Arabiyah, (2) Undang-undang bentuk ajaran-ajaran keagamaan (islam).
bahasa Arab, (3) ilmu Ma’ani, Bayan, dan Badi; (4) Relevasinya dengan makalah yang akan
dapat menentukan yang muhbam, menjelaskan yang dibahas oleh penulis adalah mengangkat
mujmal, mengetahui sebab nuzul dan nakash, (5) tema sentral dari ajaran islam yang ber-
mengetahui ijmal, tabyin, umum, khushush, itlaq,
sumber dari ayat-ayat Al-quran tersebut,
taqyid, petunjuk larangan dan sepertinya , (6) ilmu
kalam, (7) Ilmu qira’at. Lebih jelasnya dapat dilihat lalu menggunakan tinjauan metode tafsir
Muhammad hasbi Ash Shieddieqy, sejarah dan madhu‟iy dalam menguraikannya.
pengantar ilmu Al-Qur’an/tafsir. Cet. XIV; Jakarta
bulan Bintang, 1992),h. 193.
6
Makalah mamartin Van Bruinessen, “
Muhammad Arkoun tentang Al-Qur‟an, ”Disam- 1988), h. 182-183. Kutipan tersebut dapat dilihat
paikan dalam diskusi Yayasan Empati. Pada h.2, ia Muhammad quraish Shihab, Op.cit, h.72
7
mengutip Mohammed arkoun, ”Algeria,” dalam Lihat abdu; hay Al-Farmawiy, Metode
Shireen T. Hunter (ed. The polotics of Islamic Tafsir Mawdhu’iy (suatu pengantar), (cet.I; Jakarta;
revivalism, (Blomington; Indiana University press, PT raja Grafindo Persada, 1994), h. 11.

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 90


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
Salah satu ajuran agama kepada Secara mortofologis keseluruhan kata
setiap muslim adalah menjalankan beberapa tersebut berakar kata dengan huruf-huruf
amalan-amalan yang bersentuhan langsung sho-dho-qof dan yang bermakna dasar
dengan perilaku sosial, di antaranya adalah “kuatnya suatu perkataan” atau dengan kata
sedekah. Ajaran islam menganjurkan setiap lain berbeda dengan ”dusta”. Karena per-
penganutnya untuk senantiasa mengamal- kataan dusta tidak mempunyai kekuatan
kan sedekah. Oleh karena itu, makalah ini dan juga termaksud tidak benar (salah).9
menguiraikan makna sedekah dalam tin- Kata (shodaqon) secara leksikal ber-
jauan tafsir maudhu‟i. makna “benar” atau “sesuai dngan perka-
Berdasarkan deskripsi yang telah taan dan kenyataan” 10 Makna demikian
diuraikan di atas, maka berikut akan dapat ditemukan dalam QS.Al-Israa [17]:
dikemukakan tema pokok permasalahan 80
dalam makalah ini, yaitu bagaimana
penafsiran makna sedekah yang terkandung      
dalam Al-quran dengan menggunakan
metode tematik.       
Agar Makalah ini dapat lebih terarah
dalam mengkaji pokok permasalahannya.
Maka akan diuraikan beberapa sub perma-  
salahan, diantaranya adalah: 1) Apa makna Terjemahnya:
Sadaqah dalam kandungan ayat-ayat Al- Dan katakanlah “Ya Tuhan-Ku, masuk-
quran. 2) Bagaiman aktualisasi nilai kanlah aku secara masuk yang benar dan
sadaqah sebagai kesadaran dalam keluarkanlah (pula) aku secara keluar
beragama, 3) Bagaimana fungsi dan 4) yang benar dan berikanlah kepadaku dari
siapa uang nerhak menerima shadakah?
sisi engkau kekuasaan yang menolong.
II. PEMBAHASAN Ketika kata (shadaqon) diberikan
penambahan huruf Ta di awal kata maka
A. Arti Kata Sodaqah terbentuk kata kerja shadaqoh dan tasadda-
qoh yang bermakna “memberi sedekah”
Sebagaimana yang terdapat dalam
Makna demikian dapat ditemukan dalam
kitab al- Mu’jam al-Mufahras Lil al-Fasi
QS. Al-ma’idah,[5]:45
alqur’an al-Karim disebutkan, kata shada-
qah dalam bentuk tunggal terulang se-
banyak lima kali dalam Al-quran. Yaitu      
dalam surah al-Baqarah ayat 196 dan 263
Surah an-nisa ayat 114, Surah at-Taubah     
ayat 103, al- Mujadalah ayat 12.
Sementara itu ada tigabentuk plural       
(jamak yang digunakan oleh Al-quran
yaitu:        
1. (al-sadaqatu) yaitu terulang sebanyak
tujuh kali, yakni pada surah al-Baqarah:       
271 dan 276, at-taubah: 58, 60, 79dan
104, al-Mujadalah:13.
2. (sadaqatikum) terulang sebanyak satu- 9
Lihat Abi Al-Husain Ahmad Paris
kali hanya pada surah al-baqarah; 264. Zakariyam, Mu’jam makayis al-Lughah, Juz II
3. (saduqatihinna) terulang sebanyak satu (Beirut; Dar al-Fikr. 1991),h.239.
kali hanya pada surah an-Nisaa; 4.8 10
Lihat Ibrahim Anis et. Al., Al-mu‟jam al-
wasith, Jus I (cet.I; Istambul; al-maktab al-
islamiyah, 1972), h. 511. Dapat juga dilihat pada
8
Lihat Muhammad Fuad „Abdu al-baqiy, al- Samih „Athif Zyn. Mujma” ul bayanil hadist tafsir
Mu‟jam al-Mufahras Lil al-Fadzi al-Quran al-karim Mufradat al-Fadzil Quranil Karim (cet III; Beirut:
(Indonesia: Maktabah dahlan,t.th), h. 515 Syirkah Alamiyal Kitab S.M.L, 1994), h. 492.

91 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


Jadi, penekanan kata tassadakah pada
Terjemahnya:
ayat ini dimaknai “melepaskan hak” yang
Dan Kami telah tetapkan terhadap
berarti sedekah,sedangkan yang enggan
mereka di dalamnya (At Taurat) bahwa-
melepaskan berarti enggan untuk bersede-
sanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata
kah.
dengan mata, hidung dengan hidung,
Begitu pula ketika kata shadaqo
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi,
diberikan penambahan huruf ta marbuta di
dan luka luka (pun) ada kisasnya.
akhir katanya, maka terbentuk kata
Barangsiapa yang melepaskan (hak
shadaqatun yang bermakna “sedekah” 12
kisas) nya, Maka melepaskan hak itu
atau “sesuatu yang diberikan dengan
(menjadi) penebus dosa baginya.
maksud mengharapkan keridahan dari
Barangsiapa tidak memutuskan perkara
Allah, meskipun bagitu, dengan meneliti
menurut apa yang diturunkan Allah,
Al-quran ,dapat ditemukan bahwa kata
Maka mereka itu adalah orang-orang
shdaqatun searti (sinonim) dengan kata
yang zalim.
ihsan yang berarti “kedermawanan atau
Dan kami telah tetapkan terhadap
kemurahan hati”. Kata ini dipergunakan
mereka didalamnya (At Taurat) bahwa-
dalam QS. Al-baqarah, 2/83:178:229, al-
sanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata
Taubah, 9/100. Al-Nahl,16/90, al-rahman,
dengan mata, hidung dengan hidung,
55/60: 60, al-Nisa, 4/36: 62, al-An‟am,
telinga dengan telinga, gigi dengan gigi dan
luka-luka (pun) ada kisahnya. Barangsiapa 6/151, al-Isra, 17/23, al-Ahqaab, 46/15.
Untuk definisi operasional, maka
yang melepaskan (hak kisas) nya, maka
istilah sedekah diartikan sebagai pemberian
melepaskan hakitu (menjadi) penebus dosa
sesuatu kepada fakir miskin atau yang
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan
berhak menerimanya;diluar kewajiban
perkara menurut apa yang diturungkan
zakat dan zakat fitrah sesuai dengan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang
kemampuan pemberi derma. 13 Selain itu
Zalim.
sedekah dapat dimaknai pula sebagai suatu
Dari ayat ini, tampaknya makna
pemberian yang diberikan oleh seseorang
tasaddaqa “melepaskan” sangat relavan
Muslim kepada orang lain secara spontan
dengan makna yang pertama “memberi
dan sukarela tanpa batasi oleh waktu dan
sedekah”, meskipun dalam tafsir Al-quran
jumlah tertentu; suatu pahala semata.
berbeda (maknanya) dengan apa yang
Sedekah dalam pengertian diatas oleh para
dikemukakan sebagian ulama tidak berarti
fuqaha (ahli fikih) disebut sedekah at-
mereduksi makna subtansinya.
tatawwu (sedekah secara sopan dan
Sebagimana yang dikemukakan
sukarela). 14 Menurut didin Hafidhuddin
Muhammad Quraish Shihab dalam tafsir al-
kata sedekah didefinisikan sebagai kata
Mishbah mengatakan barang siapa yang
berarti „benar‟ jadi orang yang suka ber-
berhak menuntut balas dalam bentuk
sedah adalah orang yang benar pengakuan
qishashnya, maka melepaskan hak itu
imannya. 15 Sedangkan Yusuf Qardawi
menjadi penebus dosa baginya yang enggan
Mengatakan bahwa sedekah itu berarti
melepaskan, maka hendaklah dia menuntut
qishash,sebagaimana yang enggan melepas- 12
kan, maka hendaklah dia menuntut qishash, Lihat Ahmad Warson Munawwir , Kamus
Arab Indonesia “Al-Munawwir”, Yogyakarta;
sebagaimana hukum yang diturunkan serta Pondok Pesantren Al-Munawwir, 1984, h. 824.
ditetapkan Allah, karena barang siapa tidak 13
Departemen Pendididkan nasional. Kamus
memutuskan perkara menurut apa yang Besar bahasa Indonesia, Edisi III cet, III; Jakarta:
diturunkan Allah, maka mereka itu adalah Balai Pusaka 2003, h. 1008.
14
orang-orang yang zalim.11 Lihat dewan redaksi Ensiklopedi Islam,
Ensiklopedi Islam. Cet.IX; Jakarta: PT. Ikhtiar Baru
Van Hoeve, 2001, h. 259.
11 15
Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al- Lihat Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis
mishbah; pesan, kesan dan keserasian Al-Qur’an, Tentang zakat, Infak dan sedekah, cet.IV; Jakarta;
(cet.I; Jakarta lentera hati, 2000), h.107 Gema Insani press, 2004, h. 15

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 92


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
“bukti kebenaran iman dam membenarkan oleh syarak. Akan tetapi dalam hal caku-
adanya hari kiamat. 16 pannya berbeda, jika infak lebih mengarah
Jadi secara umum sedekah dapat kepada pengertian material, maka sedekah
didefinisikan sebagai suatu pemberian yang memiliki cakupan yang lebih luas
diberikan oleh seseorang muslim kepada menyangkut hal-hal yang bersifat non
orang lain secara spontan dan sukarela material.
tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah Secara lughawiy makna kata infak
tertentu dan itu dilakukan sebagai bentuk dengan segala derivasinya dalam Al-quran
implementasi pengakuan dan bukti kebe- umumnya berarti ”menafkahkan, mem-
naran iman seseorang dengan mengharap belanjakan dan mengeluarkan” secara isti-
rida dan pahala semata dari Allah swt. lah dapat dimaknai sebagai bentuk menye-
Secara terminology syariat, sedekah dekahkan (sesuatu). Meskipun secara teks-
sama artinya dengan infak yang berarti tual hal ini nantinya berbeda ketika kita
mengeluarkan sebagian dari harta atau pen- akan menganalitis kata sedekah yang
dapatan/penghasilan untuk sesuatu kepen- dimaknai sebagai zakat dalam Al-quran.
tingan yang diperintahkan ajaran islam, Menurut para Fukaha,istilah sedekah
lebih lanjut dikatakan, jika zakat ada juga dapat searti dengan kata zakat yang
nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Infak berarti suatu harta yang wajib dikeluarkan
dikeluarkan oleh setiap orang yang ber- oleh seseorang muslim pada waktu tertentu
iman, baik yang berpenghasilan kecil dan dalamjumlah tertentu yang telah
maupun besar ,apakah ia lapang ataupun ditetapkan oleh syarak (hukum Islam).
sempit (QS.Ali imran [3]; 134). Jika zakat Karna itu para fukaha sering menyebut
harus diberikan kepada mustahik tertentu (8 istilah zakat fitrah dengan sadaqah al-fitr.
asnaf) maka infak boleh diberikan kepada Korelasinya dengan makna zakat
siapapun juga, misalnya untuk kedua orang tersebut terdapat empat term sedekah dalam
tua, anak yatim dan sebagainya (QS. Al- satu ayat yang dimaknai oleh Al-quran
Baqarah [2]; 215). 17 Termaksud juga sebagai zakat, misalnya kata shdaqatun
hukum dan ketentuan-ketentuannya. Infak dalam QS. at-Taubah [9]: 103, (2) Kata
berasal dari kata anfaqa yang berarti asshadaqaatu dalam QS. at-Thaubah [9]:
mengeluarkan sesuatu (harta) untuk kepen- 58, (3) Kata asshadaqaatu dalam QS. at-
tingan sesuatu, termaksud kedalam penger- thaubah [9]: 60, (4) Kata asshadaqaatu
tian ini, infak yang dikeluarkan orang-orang dalam QS.at-Thaubah [9]:104
kafir untuk kepentingan agamanya. Lihat Tidak dapat disangkal oleh para
QS. Al-Anfal [8]; 36. Bandingkan dengan musaffir bahwa perbedaan bentuk-bentuk
pemaknaan infak lain,yaitu infak adalah kata yang telah diuraikan diatas (shada-
pemberian (sumbangan) harta dan sebagian qatun, al- sadaqatu, sadaqatikum, saduqati-
(selain zakat wajib) untuk kebaikan; hinna) masing-masing mempunyai konteks
sedekah; nafkah.18 makna tersendiri, yang sedikit atau banyak
Selain kata infak, sedekah juga sering berbeda dengan yang lain.
dimaknai sama dengan zakat dalam kamus Kalau kembali merujuk kepada Al-
besar bahasa Indonesia diartikan sebagai quran untuk mengetahui kandungan makna
jumlah harta tertentu yang wajib dikeluar- kata shadaqa,yang hanya terulang sebanyak
kan oleh orang beragama islam dan diberi- empat belas kali itu serta konteks-konteks
kan kepada golongan yang berhak pembicaraannya, maka dapat ditarik
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) beberapa kesimpulan makna, khususnya
menurut ketentuan yangtelah ditetapkan dengan memperhatikan ayat-ayat surah al-
Baqarah yang menguraikan sebagian dari
16
lihat yusuf Qardawi, Hukum zakat , cet. II; ayat yang berkenaan dengan sikap dan
bogor Litera Antar Nusa, 1991, h. 39. perilaku yang mesti oleh seorang muslim
17
Didin Hafidhuddin, .h. 15 yang sejati.
18
LiharDepartemen Pendidikan Nasional, , h.
431

93 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


Sebagaimana yang dijelaskan oleh ‟ditampakkan‟ dan yang kedua „disem-
Al-quran bahwa sedekah yang ditam- bunyikan‟.
pakkan seorang muslim itu adalah baik Ini, berbeda dengan kata shadaqatun
sekali, tapi lebih baik jika sedekah itu yang ditulis dalam bentuk tunggal dalam
dilakukan atau diberikan dengan cara QS. al-Baqarah [2]: 263.
menyembunyikan.
Jika kamu menampakkan sedekah       
(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika
kamu menyembunyikannya dan kamu      
berikan kepada orang-orang fakir, maka
membunyikankan itu lebih baik bagimu .
dan Allah akan menghapuskan dari kamu Terjemahnya:
sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah Perkataan yang baik dan pemberian maaf
mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. lebih baik dari sedekah yang diiringi
al-Baqarah [2]: 271) dengan sesuatu yang menyakitkan
[perasaan si penerima]. Allah maha kaya
       lagi maha penyantun.
Tidak digunakannya bentuk jamak
(plural) pada term ayat tersebut menge-
       sankan bahawa setiap individu harus
memahami baik bagaimana sikap yang
       harus dilakukan dalam memberikan sede-
kah kepada seseorang. Ayat ini mengan-
dung pesan dan ditunjukan kepada setiap
   pribadi-pribadi muslim, agar menjaga sikap
dan prilakunya serta tidak mudah membuat
orang tersinggung apalagi sampai menya-
Terjemahnya:
kiti perasaan orang lain. Disamping itu,
jika kamu Menampakkan sedekah(mu) perkataan yang baik dan pemberian maaf
[172], Maka itu adalah baik sekali. dan ternyata jauh lebih baik dari pada seseorang
jika kamu menyembunyikannya[173] memberikan sedekah tapi diiringi sikap
dan kamu berikan kepada orang-orang yang menyakitkan perasaan sipenerima.
fakir, Maka Menyembunyikan itu lebih Kalau kita kembali kepada ayat al-
baik bagimu. dan Allah akan meng- Baqarah 271, yang menggunakan kata
hapuskan dari kamu sebagian kesa- (assadaqaatu), maka ditemukan per-
lahan-kesalahanmu; dan Allah mengeta- samaan-persamaan dengan ayat yang
hui apa yang kamu kerjakan. membicarakan hal yang sama (sedekah),
Makna “menampakkan sedekah (mu)” baik perasaan dalam redaksi maupun dalam
dalam ayat assadaqaatu yang dalam bentuk makna dan kontks uraian.
plural ini mengandung ini mengandung arti Sampai disini, maka dapat ditarik
dan tujuan yang baik, yakni agar setiap kesempulan sementara, yaitu:
muslim dapat mencontohi dan melakukan 1. Kata Sadaqah digunakan oleh Al-quran
amalan tersebut. Begitu pula sebaliknya untuk siapa saja yang ingin memberikan
“menyem-bunyikan sedekah” itu jauh lebih dan mengamalkan sedekah harus mem-
baik dari pada menampakkannya.sebab perhatikan beberapa hal yang berkenaan
kalau ditampakkan dikhawatirkanakan mun- dengan sikap dan perilaku, hukum dan
cul sikap dan perasaan riya pada diri beberapa ketentuan yang mesti dijalan-
sipemberi dan dapat pula menyakitkan hati kan oleh setiap muslim.
bagi orang yang diberi. Jadi kalau dianalisis 2. Bahwa seorang muslim berpotensi,
bentuk jamak dari katan ini mengandung bahkan secara actual dapat melakukan
dua arah, yang pertama sedekah itu kekeliruan dan kesalahan akibat ketidak-
tahuan dalam memahami urgensi

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 94


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
sedekah (zakat) kepada yang berhak Terjemahnya:
menerimanya. Perkataan yang baik dan pemberian maaf
lebih baik dari sedekah yang diiringi
B. Aktualisasi Nilai Sedekah Sebuah dengan sesuatu yang menyakitkan
Kesadaran Beragama (perasaan sipenerima) , Allah maha kaya
Diskursus tentang agama tidak akan lagi maha penyantun.
pernah berakhir untuk selalu diperbincang- Kata shadaqatun pada ayat diatas,
kan. Sebagain pedoman hidup manusia memberi penjelasan bahwa sedekah atau
agama menjadi ruh dalam setiap gerak dan memberi berupa materi itu baik dilakukan,
nafas manusia. Mahmud Syaltut menyata- akantetapi kalau pemberian itu disertai
kan bahwa “Agama adalah ketetapan - dengan perasaan yang menyakitkan sipene-
ketetapan ilahi yang diwahyukan kepada rima, itu tidak berguna. Pahala yang
Nabi-Nya untuk menjadi pedoman hidup diharapkan dari pemberian tersebut tidak
manusia. Sementar itu, Syaikh Muhammad akan sampai. Begitu tingginya nilai atau
Abdullah Badran, dalam bukunya al- sikap perkatan yang baik dan pemberian
Makdkhal IIa al-Adyan, menjelaskan arti maaf, sehingga diposisikan lebih tinggi
agam dengan merujuk kepada Al-qura. Ia nilainya dari pada bersedekah yang menya-
memulai bahasanya dengan pendekatan kitkan.
kebasaan.19 Perkataan yang baik yang sesuai
Bersedekah dengan segala macam dengan budaya terpuji dalam suatu masya-
kandungan makna-nya adalah anjuran rakat, adalah ucapan yang tidak menyakiti
agama yang dilaksanakan oleh setiap hati peminta, baik yang berkaitan dengan
muslim di mana pun berada. Hal itu keadaan penerimanya, seperti perkataan
dilakukan sebagai bentuk implementasi “dasar Peminta-minta”, maupun yang
ketakwaan kepada Allah swt juga sebagai berkaitan dengan pemberi misalnya berkata
bentuk kesadaran atas pemahaman keaga- “saya sedang sibuk“ Hadis berikut mem-
maan yang didalaminya. berikan dukungan kepada manusia agar
Keseluruhan ayat-ayat Al-Quran yang kiranya dapat menjaga ucapannya dengan
berbicara tentang sedekah dapat diklasifi- perkataan yang baik sebab hal itu merupa-
kasi menjadi beberapa bagian yang kan salah satudari amalan kebijakan
dielaborasi akan dikristalkan kedalam lima (ma’ruf). sebagaimana sabda nabi
segmen utama yaitu: (1) sedekah yang Muhammad saw. yang artinya “Tiap-tiap
diasosiasikan maknazakat, (2) Keikhlasan, amalan ma‟ruf (kebijakan) adalah sedekah.
(3) Sikap riya (4) Sifat tercela, (5) Sesungguhnya diantara amalan ma‟ruf ialah
Menumbuhkan sikap kepekaan social. berjumpa kawan dengan wajah yang ceria
Meskipun tidak akan diuraikan secara detil (senyum) dan mengurai isi embermu untuk
dari korelasi sedekah diatas, tapi secara diisikan kemangkuk kawanmu” (HR.
eksplisit akan disinggung dalam inter- Ahmad)20
prestasi ayat yang dilakukan. Menurut Muhammad Quraish Shihab
Pada bagian ini akan di analitis dan dalam tafsir al-Mishbah,bahwa perkataan
diinterprestasikan kata shadaqatun pada menyejukkan hati lebih baik walaupun
ayat-ayat Al-quran, Khususnya surah al- tanpa memberi sesuatu dari pada memberi
Baqarah [2]: 263 Allah Berfirman: dengan menyakitkan hati yang diberi.
Demikian juga memberi maaf kepada
       peminta-minta yang tidak jarang menya-
kitkan hati pemberi apalagi kalau sihati
      20
Muhammad Faiz Almath. 1100 Hadis
terpilih, Diterjemahkan oleh A.Azis Salim
basyarahil dengan Judul Qabasun Min Nuri
19
Muhammad Quraish Syihab, Membumikan Muhammad Saw cet. XIV; Jakarta: Gema Insani
al-Quran. t,. h. 209 Press, 1999 h. 102.

95 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


peminta-minta mendesak atau merengek, lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak
juga jauh lebih baik dari pada memberi bertanah). Mereka tidak menguasai
tetapi disertai dengan mannan dan adza ini sesuatupun dari apa yang mereka usaha-
karena member dengan menyakiti hati kan; dan Allah tidak memberi petunjuk
adalahaktivitas yang menggabung kebaikan kepada orang-orang yang kafir.
dan keburukan, atau plus dan minus. Sebagaimana ayat terbaca di atas,
Keburukan (minus) yang dilakukan lebih dimulai dengan panggilan mesra ilahi,
banyak dari plus yang diraih, sehingga wahai orang-orang yang beriman. Panggi-
akhirnya adalah minus karena itu ucapan lan itu disusul dengan larangan; jangan
yang lebih terpuji dari pada memberi membatalkan/menghilangkan, yakni gan-
dengan menyakitkan hati, karena yang jaran sedekah kamu. Muhammad Quraish
pertama adalah plus dan yang kedua adalah Shihab menegaskan bahwa kata ganjaran
minus.21 tidak disebut dalam ayat ini untuk meng-
Jika demikian halnya, maka wajar isyaratkan bahwa sebenarnya bukan hanya
jika pada ayat lainnya yang mempunyai ganjaran atau hasil sedekah itu yang hilang,
kolerasi langsung yang pertama adalah plus tetapi juga sedekah yang merupakan modal
sebelumnya menekankan larangan diatas pun hilang tidak berbekas. 22
sambil memberi contoh keburukannya. Ada dua sikap yang dihindari ketika
Misalnya QS. al-Baqarah[2]: 264. memahami ayatini, pertama sikap dengan
menyebut-nyebut atau menyakiti perasaan
      sipenerima ketika bersedekah , kedua sikap
orang-orang yang menafkahkan hartanya
      karena ada riya. Kedua sikap tersebut
berimplikasi pada hilangnya rasa keimanan
kepada Allah dan hari kemudian.
       
C. Fungsi dan Golongan Penerima
Sadaqah (Zakat)
      Sebagaimana yang telah diuraikan
sebelumnya bahwa Lafadz shadaqatun
       yang bermakna zakat dalam Al-quran
disebutkan sebanyak empat kali, satu kali
disebutkan dalam bentuk tunggal (shada-
       qatun) dan tiga dalam bentuk jamak
(assadaqaatu), keempat ayat tersebut
  beberapa di dalam satu surah yakni, QS. at-
Thaubah [9]. Jadi ke-Empat belas surah
Terjemahnya: yang mengandung lafads sedekah, hanya
Hal orang-orang beriman, janganlah ayat dalam surah at-Thaubah saja yang
kamu menghilangkan (pahala) sede- ditafsirkan Al-quran dengan makna zakat.
kahmu dengan menyebut-nyebutnya dan 22
menyakiti (perasaan sipenerima), seperti Lebih jauh lagi dikatakan bahwa Allah
bermaksud melipat gandakan modal itu, tapi kamu
orang yang menafkan hartanya karena
sendiri yang melakukan sesuatu yang meng-
riya kepada manusia dan dia tidak akibatkannya hilang lenyap, karena kamu menyebut
beriman kepada Allah dan hari kemu- – nyebutnya dan menggagu (perasaan si penerima).
dian. Maka perumpamaan orang itu Jangan keberatan dengan hilangnya sedekah itu,
seperti batu licin yang di atasnya ada karena keadaan kamu sama seperti orang menaf-
kahkan hartanya karena riya (ingin mendapatkan
tanah , kemudian batu itu ditimpa hujan
pujian dan nama baik) dan dia tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian sungguh tercela sifat
21
Muhammad Quraish Shihab, tafsir al- meraka. Lihat. Muhammad Qurai Shihab Tafsir al-
Mishbah; pesan, kesan dan keserasian Al-quran, h. Misbah pesan, kesan dan keserasian al-quran. h.
533. 534

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 96


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
Kandungan makna zakat yang agama tidak sempat terlaksana atau
terdapat dalam surah at-Thaubah mem- mendapatkan halangan.
punyai keterkaitan antara satu ayat dengan Begitu esensinya sedekah bagi kehi-
ayat lain lainnya, ada yang membericakan dupan kehidupan muslim, maka kerugian
tentang orang-orang yang berhak menerima yang diperoleh bagi setiap muslim jika
zakat (sadaqah), ada yang menyucikan tidak menjalankannya. Dalam sebuah hadis
harta benda dengan zakat, dan lain yang artinya “Tiap muslim wajib bersada-
sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut kah. Para sahabat bertanya, bagai-mana
akan diuraikan interprestasi tekstual ter- kalau dia tidak memiliki sesuatu? Nabi saw
hadap fungsi dan golongan yang berhak menjawab: bererja dengan keterampilan
menerima zakat (sadaqah). tangannya untuk keman-faatannya bagi
dirinya lalu bersodaqah” mereka bertanya
1. Fungsi Sedekah ( zakat ) bagi seorang
lagi. Bagaimana kalau dia tidak mampu.?
muslim
Nabi menjawab ;Menolong orang yang
Dalam QS. at-Taubah [9]: 103, Allah membutuhkan yang sedang teraniaya” nabi
swt mengatakan: Menjawab; Menyuruh berbuat ma‟ruf
“Mereka bertanya” bagai-mana kalau tiak
      melakukannya?” Nabi saw menjawab.
“Mencegah diri dari berbuat kejahatan
itulah sodaqah.”
         Hadis tersebut dia atas sangat jelas
memberikan ketegasan tentang betapa pen-
    tingnya seseorang melaksanakan kewajiban
sedekah, sehingga Nabi tidakmemberikan
Terjemahnya: ruang sedikit pun untuk tidak bersedekah.
Ambillah zakat dari sebagian harta Redaksi awal hadis dikatakan setiap muslim
mereka, dengan zakat itu kamu mem- wajib bersedekah. Jadi apapun keadaan
bersihkan dan mensucikan mereka dan seseorang, baik orang itu kaya maupun
berdo‟alah untuk mereka.dan Allah miskin tidak menjadi penghalang baginya
maha mendengar lagi maha mengetahui. untuk tidak bersedekah.
Kata shadaqatun pada ayat diatas Ketidak mampuan seseorang untuk
bermakna zakat , ayat ini diawali dengan menyedekahkan berupa harta benda kepada
kata kerja yang menunjukan perintah, jadi orang yg membutuhkan bisa ditanggulangi
ayat diatas menunjukan kewajiban untuk dengan bersedekah dan bekerja dengan
mengeluarkan zakat. Adapun orang yang keterampilan tangannya jika dia punya
mengeluarkan zakatnya itu dapat member- kelebihan atau skill untuk kemanfaatan bagi
sihkan harta bendanya dan menjaganya pula dirinya dalam bersedekah. Dalam Al-quran
karena pada hakikatnya zakat itu dapat dikatakan QS. al-Baqarah (2): 267
membersihkan harta dan menjaganya pula
dari hal-hal yang dapat merugikan.       
Dalam tafsir ibn Kasir dijelaskan
bahwa pada ayat ini terdapat kata ganti

yang menunjukan jamak berarti orang yang
mengetahui dosanya kalau tidak menge- Terjemahnya:
luarkan zakat, itulah yang dimintai zakatnya Wahai orang-orang yang beriman naf-
dalam hal ini adalah orang yang beriman kahkanlah sebahagian dari hasil usaha
kepada Allah. Selain fungsi yang dikemu- kamu yang baik-baik……
kakan diatas, pada ayat lain (QS. al- Jadi apapun bentuk dan hasilnya dari
Baqarah [2]: 196) juga dikemukakan pekerjaan yang disebabkan dengan kete-
bagaimana sedekah berfungsi menjadi rampilan dengan seseorang, maka kewaji-
alternatif ketika kewajiban atau anjuran ban sedekah baginya. Ditambahkan lagi

97 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


dalam hadis tersebut kalau seseorang tidak makna lafadz sadaqah. Al-quran, tapi inter-
mampu bekerja, tidak mampu berbuat baik prestasi ini hanya membatasi makna zakat
pada orang lain, maka cara berpikir bagi dengan ladadz sadaqah. Kendali pun dapat
orang tersebut kata nabi adalah mencegah dipertemukan antara keduanya atau boleh
dirinya dari berbuat kejahatan. Sikap seperti jadi, apa yang diklasifikasikan ini orang-
itulah merupakan sedekah bagi orang-orang orang yang berhak menerima zakat sesuai
melaksanakannya. dengan kajian makna zakat itu sendiri.
Begitu pentingnya nilai sedekah bagi Kembali pada ayat tersebut di atas,
seseorang, maka dianjurkan kepada kaum sangat jelas menguraikan menganai
muslimin untuk menjalankan dalam kehi- golongan yang berhak menerima zakat,
dupannya. Karena itu, berbagai keutamaan antara lain: (1) Orang-orang fakir, (2)
dan kewajiban dalam amalan-amalan Orang-orang miskin, (3) Pengurus-
sedekah yang telah digariskan oleh Nabi pengurus Zakat, (4) Para Mu‟allaf yang
dapat menjadi pedoman ajaran islam dan dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
kehidupan bermasyarakat. budak, (5) Orang-orang yang berhutang,
untuk jalan Allah dan (6) Orang-orang yang
2. Golongan yang berhak menerima
sedang dalam perjalanan.
Zakat ( Sodaqah )
Kata assadaqaatu pada ayat di atas
Mengawali pembahasan tentang bermakna zakat, ayat ini menjelaskan
golongan yang berhak menerima zakat golongan yang berhak menerima zakat,
(sadaqah), maka terlebih dahulu diung- sebagaimana yang disebutkan di atas.,
kapkan ayat yang menjadi landasan hukum- dalam tafsir al-Qurthubi dijelaskan ayat ini
nya. Dalam Al-quran surah al-Thaubah (9) diawali dengan kata in-nama lalu dilan-
ayat 60. Allah Berfirman: jutkan dengan kata assadaqaatu lalu kata
lifluqaraai huruf (li) pada kata lilfuqaraai
    bermakna “milik” sebagai jawaban ada
orang yang dating menghadap pada Nabi
meminta bagian tentang zakat. Nabi men-
     jawab apabila anda masuk pada golongan
yang berhak menerimanya anda berhak
mendapatkannya dan sekaligus ayat ini
      mempertegas golongan yang berhak
menerima zakat.
        Sebuah riwayat yang sama juga
digambarkan dalam Al-quran, ketika ada
yang keberatan tentang pembagian Nabi
  saw, sambil berkata bahwa beliau tidak adil
karena membagikan kepada para pengem-
Terjemahnya:
bala dan lain-lain. Ayat ini membenarkan
Sesungguhnya zakat-zakat itu , hanyalah
sikap Nabi itu, sambil menjelaskan bahwa
untuk orang-orang fakir, orang-orang
sesungguhnya zakat-zakat, bukan untuk
miskin pengurus zakat para mu‟allaf
mereka yang mencomohkan itu, tetapi ia
yang dibujuk hatinya untuk (memer-
hanyalah dibagikan untuk orang-orang
dekakan) budak, orang-orang yang
fakir, orang-orang miskin, pengelola-
berhutang, untuk jalan Allah dan orang-
pengelolaaannya, yakni yang mengumpul-
orang yang sedang dalam perjalanan ,
kan zakat, mencari dan menetapkan siapa
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajib-
yang wajar menerima lalu membaginya,
kan Allah; dan Allah Maha Mengetahui
dan diberikan juga kepada, para muallaf
lagi maha bijaksana.
dan orang-orang yang berhutang bukan
Pada bagian ini penulis tidak meng-
dalam kedurkahaan kepada Allah, dan
arahkan dan mengonsentrasikan pengkajian
perjalanan. Semua itu sebagai suatu
interprestasi zakat yang sesuai dengan

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 98


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM
ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Sedangkan golongan yang berhak
maha mengetahui siapa yang wajar menerima zakat (sadaqah) menurut Al-
menerima dan dia maha bijaksana dalam quran adalah (1) Orang-orang fakir (2)
menetapkan ketentuan-ketentuan-Nya. Orang-orang miskin, (3) Pengurus-
pengurus zakat, (4) Para mu‟allaf yang
III. PENUTUP dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, (5) Orang-orang yang berhutang,
A. Kesimpulan
untuk jalan Allah (6) Orang-orang yang
Berdarkan uraian yang telah dike- berjalan, untuk jalan Allah dan (7) orang
mukakan diatas, maka dapat ditarik yang sedang dalam perantauan(8) (QS.
beberapa kesimpulan sebagai bentuk al-Taubah [9]: 60).
jawaban singkat terhadap permasalahn yang
dibahas dalam makalah ini. DAFTAR PUSAKA
1. Dengan berbagai macam interprestasi
Ahmad Ibn Faris Zakariyah, Abu al-
dan definisi yang diungkapkan oleh
Husayn, Mu‟jam Maqayis al-Lughah,
beberapa ilmuan Tafsir tentang makna
Jilid II Beirut; Dar al- Fiksr, 1411
kata sedekah, maka secara umum
H./1991 M.
sedekah dapat difinisikan sebagai suatu
pemberian yang diberikan oleh sese- Al-Farmawiy, Abdul Hay Metode Tafsir
orang muslim kepada orang lain secara Mawdhu‟iy (Suatu Pengantar), Cet.I
spontan dan sukarela tanpa dibatasi oleh Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
waktu dan jumlah tertentu dan itu 1994.
dilakukan sebagai bentuk implementasi Anis, Ibrahimet., Al., Mu‟jam al-wasith,
pengakuan dan bukti kebenaran iman Juz I, Cet, I Istambul; al- maktab al-
seseorang dengan mengharap rida dn Islamiyah,1972
pahala semata dari Allah swt.
2. Melakukan amal kebaikan (amar Anwar, Abu. Ummul Qur‟an (Sebuah
ma’ruf), menjaga sikap kehati-hatian pengantar ), Cet. I; t.tp: Amzah 2002
misalnya mengucapkan perkataan yang Athif Zyn, Samih, Mujma‟ul Bayanil
baik, mudah memberikan sikap per- Hadist Tafsir Mufradat al- Fadzil
maafan kepada orang lain, memberikan Qur‟anil Karim. Cat. III; Beirut
sedekah dengan ikhlas tanpa ada niat Syirka Alamiyal Kitab S.M.L, 1994.
yang dapat menyakiti sipenerima, dan
juga tanpa sikap riya adalah bentuk- Bruinessen, Martin van. Makalah
bentuk aktualisasi nilai sedekah yang “Muhammad Arkoun tentang Al-
dipahami setelah dilakukan kajian Qur‟an” disampaikan dalam diskusi
pemaknaan ayat-ayat Al-quran. Yayasan Empati Mohammed Arkoun
3. Lafadz Sedekah yang dimaksud dimak- “Algeria” dalam Shiren T. Hunter
nai zakat dapat berfungsi selain menjadi (ed) The Politics of Islamic
alternative ketika kewajiban atau anjuran revivalism, Bloomington: Indiana
agama tidak sempat terlaksana atau University Press, 1988.
mendapatkan halangan (QS. al Baqarah Departemen Agama RI. Al- Qur‟an dan
[2] 196) juga dapat menjaga dan mem- terjemahanya, Jakarta: Pt.Bumi Restu,
bebaskan harta seseotang dari kebiasaan, 1974.
khususnya bagi mereka yang menge-
luarkan zakatnya, karena pada hakikat- Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam,
nya zakat itu dapat membersihkan harta Ensiklopedi Islam. Cet. IX; Jakarta:
dan menjaganya pula dari hal-hal yang PT. Iktuar baru van Hoeve, 2001.
dapat merugikan (QS. at-Thaubah [9]; Departemen Pendidikan Nasional. Kamus
103). Besar Bahasa Indonesia, Edisi III.
Cet; Jakarta: Balai Pusaka, 2003.

99 JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM Volume 3, Nomor 1, Januari 2017


Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat, Cet
Faiz Almath, Muhammad. 1100 hadis
II;Bogor: Litera Antar Nusa, 1991.
terpilih. Diterjemahkan oleh A.Azis
Salim Basyarahil dengan judul Quraish Shihab, Muhammad Lentera Hati
Qabasun Min Nuri Muhammad Saw. (Kisah dan Hikmah Kehidupan). Ct.
Cet. XIV: Jakarta: Gema Insani Press, XXVI; Bandung: Mizan, 1994
1999. ---------- Membumikan al-Quran, Cet.
Fuad „Abdu al-Baqiy, Muhammad. Al- XVII; Bandung: Mizan, 1998
Mu‟jam al-Mufahras Lil al-Fadzi al- ---------- Tafsir al-Mishbah; Pesan,Kesan
Quran al-Karim, Indonesia: Maktabah dan KeserasianAl-Qur‟an, Cet I;
Dahlan.t.th. Jakarta: lentera Hati,2000.
Hafidhuddin, Didin. Panduan Praktis Rasyid, Daud. Islam dalam Berbagai
Tentang Zakat, Infak dan Sedekah, Dimensi, Cet,II; Jakarta; Gema Insani
Cet;IV; Jakarta: Gema Insani Press, Press,2000.
2004.
Warson Munawwir, Ahmad Kamus Arab
Hasbih Ash Shieddieqy, Muhammad Indonesia “Al-Munawwir”, Yogya-
Sejarahdan dan Pengantar Ilmu Al- karta; Pondok Pesantren Al-Munaw-
Qur‟an/Tafsir, Cet. XIV, Jakarta: wir, 1984
Bulan Bintang, 1992
Sumber Elektronik CD al-Quran al-Karim,
Muhaimin, et.al. kawasan dan wawasan CD Tafsir Ibnu kasir, CD Tafsir al-
Study islam Ed. Cet. I; Jakarta: Qurthubi.
Prenada Media, 2005

Firdaus, Shadakah dalam Perspektif Al-Quran 100


JURNAL PENDIDIKANDANSTUDI ISLAM

Anda mungkin juga menyukai