Sumber adalah tempat pengambilan, rujukan atau acuan dalam penyelenggaraan ajaran Islam, karena
itulah sumber memiliki peranan yang sangat penting bagi pelaksanaan ajaran Islam. Dari sumber inilah
umat Islam dapat memiliki pedoman-pedoman tertentu untuk melaksanakan proses ajaran Islam, tanpa
adanya suatu sumber maka umat Islam akan terombang-ambing dalam menghadapi ideologi dan bisa
jadi akan berahir pada kesesatan atau kenistaan.
َقُلْ َأ ِطيعُوا هَّللا َ َوال َّرسُو َل فَِإ ْن تَ َولَّوْ ا فَِإ َّن هَّللا َ ال ي ُِحبُّ ْالكَافِ ِرين
Artinya: “"Katakanlah: 'Taatilah Allah dan Rasul-Nya; Jika kamu berpaling, maka
sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang kafir'." – (QS. Al- ‘Imran 3:32)
Beberapa implikasi pada perkembangan hukum Islam. Kosep sunnah ( Al-Hikmah ) yang
banyak disebutkan pula dalam Al Qur'an ( Selalu bergandengan dengan Al-Kitab yang artinya
ialah Al-Qur'an ) ternyata mengalami proses yang cukup panjang sebelum di identikkan
dengan istilah hadits. Proses tersebut disimpulkan dengan baik oleh Fazlur Rahman sebagai
berikut:
Bahwa kandungan sunnah yang bersumber dari Nabi tidak bayak jumlahnya dan tidak
dimaksudkan bersifat spesifik secara mutlak, bahwa konsep sunnah setelah Nabi wafat tidak
hanya mencakup sunnah Nabi tetapi juga penafsiran-penafsiran terhadap sunnah Nabi
tersebut, bahwa sunnah dalam pengertian terakhir ini sama luasnya dengan ijma’ yang
pada dasarnya merupakan sebuah proses yang semakin meluas secara terus-menerus, dan
yang terkhir sekali bahwa setelah gerakan pemurnian hadits besar-besaran, hubungan
organis diantara sunnah, ijtihad dan ijma’ menjadi rusak.
Dalam sejarah tercatat pula, ada sekelompok kecil umat Islam yang menolak adanya sunnah
atau hadits sebagai salah satu sumber hukum Islam. Dikenal sebagai inkar al-sunnah dan
munkir al-sunnah. Adanya kelompok tersebut diketahui melalui tulisan al-syafi’i yang
dikelompokkan dalam tiga golongan:
a. Golongan yang menolak sunnah secara keseluruhan
b. Golongan yang menolak sunnah kecuali jika sunnah itu memiliki kesamaan denga
petunjuk Al-Qur’an
c. Golongan yang menolak sunnah yang berstatus ahad