Kapasitas Normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang. Jika dalam penentuan kapasitaspraktis hanya diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran
waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka dalam penentuan kapasitas normal
diperhitungkan pula kecenderungan penjualan dalam jangka panjang.
c.
sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada kapasitas praktis dan normal, maka titik berat
diletakkan pada kapasitas fisik pabrik.
Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan merupakan
pendekatan jangka pendek, dan metode ini umumnya mengakibatkan digunakan tarif yang
berbeda dari periode ke periode. Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas praktis atau kapasitas
normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang menghubungkan tingkat kegiatan
perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
penjualan yang bersifat sementara. Dengan pendekatan ini tarif BOP relatif konstan untuk jangka
waktu yang relatif lama.
Beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP kepada
produk, antara lain:
a. Satuan produk
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan BOP
kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan formula berikut:
Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk.
Jika perusahaan menghasilkan lebih dari macam produk yang serupa dan berhubungan erat satu
dengan yang lain, maka pembebanan dengan dasar tertimbang atau dasar nilai.
b. Biaya bahan mentah
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan
baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan
bakuyang dipakai. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
c.
d.
e.
Jam Mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau listrik
dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam
mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:
Penentuan atau pemilihan satuan kegiatan ini merupakan tanggung jawab manajer produksi.
Ia harus berhati-hati dalam hal ini. Kesalahan memilih satuan kegiatan mengakibatkan kesalahan
pembebanan biaya overhead ke setiap bagian, atau kesalahan pembebanan biaya overhead
kepada barang-barang yang disediakan. Ia akan mengakibatkan kesalahan harga pokok produksi.
3.
a. Sifat biaya
Berdasarkan sifatnya dikenal adanya 3 (tiga ) macam biaya, yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya biaya yang cenderung bersifat
konstant secara total dari waktu ke waktu, tanpa terpengaruh oleh volume
kegiatan dengan beberapa asumsi tertentu, seperti Kebijaksanaan
manajemen, periode waktu, dll Contohnya : Gaji, Asuransi dll
2. Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya biaya yang secara total
mengalami perubahan , yang besarnya sebanding dengan perubahan
tingkat kegiatan.. Dalam hal ini tingkat kegiatan perusahaan dinyatakan
dalam satuan aktivitas, seperti jam buruh langsung. Contohnya : Biaya
bahan baku langsung.
3. Biaya semi variable Yaitu biaya biaya yang tidak bersifat variabel dimana
biaya ini mengalami perubahan, namun tidak sebanding dengan perubahan
tingkat kegitan. Contohnya : biaya listrik, Biya pemeliharaan.
b. Wewenang untuk menentukan biaya
1. Pengawasan Biaya Overhead Pabrik
Dalam pengawasan biaya overhead pabrik, perlu diperhatikan
pengalokasian biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen
produksi, karena biaya timbul pada departemen jasa ini selain untuk
kepentingan departemen jasa sendiri, juga untuk kepentingan departemen
produksi. Sedangkan satuan kegiatan yang umumnya dipakai bagian
produksi dan bagian.
ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN PEMBANTU KE DEPARTEMEN
PRODUKSI
Biaya overhead pabrik yang akan dibebankan kepada produk, melainkan meliputi pula biaya
overhead yang terjadi departemen pembantu, maka penentuan tarif biaya overhead pabrik ke
departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi.
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen prodoksi dapat dilakukan dengan
salah satu metode :
1. Metode alokasi langsung ( direct allocation method )
2. Metode alokasi bertahap ( step memnthod )
Metode Alokasi Langsung. Digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen
pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi.
Metode Alokasi Bertahap. Alokasi biaya overhead dari departemen pembantu ke
departemen prouduk dilakukan secara bertahap, mengalokasikan biaya overhead antar
departemen pembantu, kemudian mengalokasikan biaya overhead departemen pembantu
ke departemen produksi.
SA
= Selisih anggaran
FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
BTb = BOP tetap dibudgetkan
TV
= Tarip BOP variabel
KN
= Kapasitas nornal
KS
= Kapasitas sesungguhnya
TT
= Tarip BOP tetap
Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget pada kapasitas
sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan. Sebaliknya apabila biaya
overhead paabrik sesungguhnya lebih kecil maka selisih anggaran bersifat menguntungkan.
b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya yang
dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarip.
Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut :