Anda di halaman 1dari 7

PERBEDAAN DEPARTEMEN PRODUKSI DAN DEPARTEMEN PENDUKUNG

Departemen Produksi adalah departemen yang secara langsung bertanggung jawab


menciptakan produk/jasa yang di jual konsumen
Departemen pendukung adalah departemen yang secara langsung tidak
berhubungan dengan produk perusahaan
menyediakan jasa pendukung yang
penting untuk departemen produksi

PENENTUAN TARIF BOP


Tarif BOP diperlukan dalam rangka penentuan harga pokok produksi. Berdasarkan penentuan
biaya BOP untuk masing-masing bagian, maka dapat dihitung tarif BOP dengan cara membagi
BOP dianggarkan dengan tingkat kegiatan di masing-masing departemen (bagian). Penentuan
tarif biaya overhead pabrik dilaksanakan melalui tiga tahap berikut:
1.

Menyusun anggaran BOP


Dalam menyusun anggaran BOP harus diperhatikan tingkat kegiatan yang akan dipakai
sebagai dasar penaksiran BOP. Ada tiga macam kapasitas yang dapat dipakai sebagai dasar
pembuatan anggaran BOP antara lain:
a. Kapasitas Praktis
Untuk menentukan besarnya kapasitas praktis dan kapasitas normal terlebih dahulu harus
ditentukan kapasitas teoritis, yakni volume produksi maksimum yang dapat dihasilkan oleh
pabrik.
Kapasitas teoritis dapat diartikan sebagai kapasitas pabrik atau suatu departemen untuk
menghasilkan produk pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
Kapasitas praktis adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak
dapat dihindari karena hambatan-hambatan intern perusahaan. Penetapan kapasitas praktis ini
perlu dilakukan karena sangat tidak mungkin suatu pabrik dijalankan pada kapasitas teoritis.
Dengan demikian perlu diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran waktu dalam penentuan
kapasitas seperti penghentian pabrik yang tidak dapat dihindari karena kerusakan mesin.
b.

Kapasitas Normal
Adalah kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produknya dalam jangka
panjang. Jika dalam penentuan kapasitaspraktis hanya diperhitungkan kelonggaran-kelonggaran
waktu akibat faktor-faktor intern perusahaan, maka dalam penentuan kapasitas normal
diperhitungkan pula kecenderungan penjualan dalam jangka panjang.
c.

Kapasitas Sesungguhnya yang Diharapkan


Adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam tahun yang akan
datang. Jika anggaran BOP didasarkan pada kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka
berarti ramalan penjualan tahun yang akan datang dipakai sebagai dasar penentuan kapasitas,

sedangkan jika anggaran tersebut didasarkan pada kapasitas praktis dan normal, maka titik berat
diletakkan pada kapasitas fisik pabrik.
Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan merupakan
pendekatan jangka pendek, dan metode ini umumnya mengakibatkan digunakan tarif yang
berbeda dari periode ke periode. Penentuan tarif BOP atas dasar kapasitas praktis atau kapasitas
normal merupakan pendekatan jangka panjang, yang menghubungkan tingkat kegiatan
perusahaan dengan kapasitas fisik pabrik dan tidak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan
penjualan yang bersifat sementara. Dengan pendekatan ini tarif BOP relatif konstan untuk jangka
waktu yang relatif lama.

Beberapa dasar yang dapat dipakai sebagai satuan kegiatan untuk membebankan BOP kepada
produk, antara lain:
a. Satuan produk
Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan langsung membebankan BOP
kepada produk. Beban BOP untuk setiap produk dihitung dengan formula berikut:

Metode ini cocok digunakan untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu jenis produk.
Jika perusahaan menghasilkan lebih dari macam produk yang serupa dan berhubungan erat satu
dengan yang lain, maka pembebanan dengan dasar tertimbang atau dasar nilai.
b. Biaya bahan mentah
Jika BOP yang dominan bervariasi dengan nilai bahan mentah (misal biaya asuransi bahan
baku), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya kepada produk adalah biaya bahan
bakuyang dipakai. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

c.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Jika sebagian besar elemen BOP mempunyai hubungan yang erat dengan jumlah upah TKL
(contoh pajak penghasilan atas upah karyawan yang ditanggung perusahaan), maka dasar yang
dipakai untuk membebankan adalah biaya TKL.
Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

d.

Jam Tenaga Kerja Langsung (JTKL)


Oleh karena ada keterkaitan yang sangat erat antara biaya TKL dengan jumlah jam kerja
langsung, maka BOP dibebankan atas dasar jam tenaga kerja langsung.
Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

e.

Jam Mesin
Apabila BOP bervariasi dengan waktu penggunaan mesin (contoh bahan bakar atau listrik
dipakai untuk menjalankan mesin), maka dasar yang dipakai untuk membebankannya adalah jam
mesin. Formula perhitungan tarif BOP adalah sebagai berikut:

Penentuan atau pemilihan satuan kegiatan ini merupakan tanggung jawab manajer produksi.
Ia harus berhati-hati dalam hal ini. Kesalahan memilih satuan kegiatan mengakibatkan kesalahan
pembebanan biaya overhead ke setiap bagian, atau kesalahan pembebanan biaya overhead
kepada barang-barang yang disediakan. Ia akan mengakibatkan kesalahan harga pokok produksi.
3.

Menghitung tarif BOP


Setelah anggaran BOP selesai disusun dan ditentukan besar satuan kegiatan, maka langkah
terakhir adalah menghitung tarif BOP dengan rumus sebagai berikut:
Formula:

PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


Penyusunan anggaran BOP harus mencakup perincian tentang :
Jenis barang yang dihasilkan
Jumlah barang yang di produksi
Departemen (tempat) dimana biaya dialokasikan
Tarif BOP persatuan kegiatan
Waktu produksi di laksanakan
Dalam kaitannya dengan penentuan basarnya biaya yang harus dianggarkan ke dalam biaya
overhead pabrik, perlu diperhatikan berbagai hal berikut :
1. penanggung jawab perencanaan biaya
Dalam hal penanggung jawab perencanaan biaya, perlu ditegaskan adanya prinsip
akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting ) atau prinsip biaya
departemen langsung ( direct departemental cost ).
Untuk merealisasikan prinsip ini , maka departemen dibagi menjadi dua bagian , yaitu :
a. Departemen Produksi (Production Deparrtment)
Yaitu departemen yang menjalankan kegiatan produksi yang dalam
kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi, sehinnga biaya
overhead pabrik yang terjadi disebut biaya overhead pabrik langsung.
b. Departemen Jasa / Pembantu (service Departement)
Yaitu departemen yang tidak menjalankan kegiatan produksi, tetapi membantu
kelancaran jalannya proses produksi sehinnga, biaya overhead yang terjadi
disebut biaya overhead pabrik tidak langsung.
2. Penentuan jumlah Biaya
Penentuan biaya overhead pabrik diserahkan kepada masing departemen yang
persetujuannya dapat dilakukan oleh kepala departemen masing yang
bersangkutan dengan izin pimpinan perusahaan . Dua hal yang perlu diperhatikan
dalam penentuan jumlah biaya overhead pabrik, adalah :

a. Sifat biaya
Berdasarkan sifatnya dikenal adanya 3 (tiga ) macam biaya, yaitu :
1. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya biaya yang cenderung bersifat

konstant secara total dari waktu ke waktu, tanpa terpengaruh oleh volume
kegiatan dengan beberapa asumsi tertentu, seperti Kebijaksanaan
manajemen, periode waktu, dll Contohnya : Gaji, Asuransi dll
2. Biaya variabel (variable cost) yaitu biaya biaya yang secara total
mengalami perubahan , yang besarnya sebanding dengan perubahan
tingkat kegiatan.. Dalam hal ini tingkat kegiatan perusahaan dinyatakan
dalam satuan aktivitas, seperti jam buruh langsung. Contohnya : Biaya
bahan baku langsung.
3. Biaya semi variable Yaitu biaya biaya yang tidak bersifat variabel dimana
biaya ini mengalami perubahan, namun tidak sebanding dengan perubahan
tingkat kegitan. Contohnya : biaya listrik, Biya pemeliharaan.
b. Wewenang untuk menentukan biaya
1. Pengawasan Biaya Overhead Pabrik
Dalam pengawasan biaya overhead pabrik, perlu diperhatikan
pengalokasian biaya overhead pabrik dari departemen jasa ke departemen
produksi, karena biaya timbul pada departemen jasa ini selain untuk
kepentingan departemen jasa sendiri, juga untuk kepentingan departemen
produksi. Sedangkan satuan kegiatan yang umumnya dipakai bagian
produksi dan bagian.
ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DEPARTEMEN PEMBANTU KE DEPARTEMEN
PRODUKSI
Biaya overhead pabrik yang akan dibebankan kepada produk, melainkan meliputi pula biaya
overhead yang terjadi departemen pembantu, maka penentuan tarif biaya overhead pabrik ke
departemen pembantu dialokasikan ke departemen produksi.
Alokasi biaya overhead departemen pembantu ke departemen prodoksi dapat dilakukan dengan
salah satu metode :
1. Metode alokasi langsung ( direct allocation method )
2. Metode alokasi bertahap ( step memnthod )

Metode Alokasi Langsung. Digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen
pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi.
Metode Alokasi Bertahap. Alokasi biaya overhead dari departemen pembantu ke
departemen prouduk dilakukan secara bertahap, mengalokasikan biaya overhead antar
departemen pembantu, kemudian mengalokasikan biaya overhead departemen pembantu
ke departemen produksi.

PENGUMPULAN BIAYA OVERHEAD PABRIK SESUNGGUHNYA


Biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan untuk dibandingkan denngan
biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka.
Selisih yang terjadi antara biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif
yang ditentukan di muka dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi merupakan
biaya overhead pabrik yang lebih atau kurang dibebankan.
Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik
Pada akhir suatu periode diketahui besarnya BOP yang sesungguhnya dan jumlah BOP yang
dibebankan, langkah selanjutnya adalah menghiitung selisih BOP yang terdiri :
1 Perhitungan selisih biaya overhead pabrik.
Dalam menghitung selisih BOP, harus membandingkan antara BOP sesungguhnya dengan BOP
yang dibebankan, jika BOP sesungguhnya lebih besar dari BOP dibebankan disebut underapplied
factory overhead yang sifatnya tidak menguntungkan sebaliknya bila biaya dibebankan lebih
besar maka disebut overapplied factory overhead yang sifatnya menguntungkan atau laba.
2.
Analisis selisih BOP.
Selisih BOP yang timbul akan dianalisis kedalam 2 macam selisih yaitu :
a) Selisih Anggaran
Selisih anggaran adalah selisih yang disebabkan oleh perbedaan antara BOP sesungguhnya
dibandingkan budget BOP pada kapasitas sesungguhnya. Selisih anggaran dapat pula dihitung
dari perbedaan BOP variabel sesungguhnya dibandingkan dengan budget BOP variabel pada
kapasitas sesungguhnya.

SA
= Selisih anggaran
FKBS = Fleksibel budget BOP pada kapasitas sesungguhnya
BTb = BOP tetap dibudgetkan
TV
= Tarip BOP variabel
KN
= Kapasitas nornal
KS
= Kapasitas sesungguhnya
TT
= Tarip BOP tetap
Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan dengan fleksibel budget pada kapasitas
sesungguhnya, maka selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan. Sebaliknya apabila biaya
overhead paabrik sesungguhnya lebih kecil maka selisih anggaran bersifat menguntungkan.
b) Selisih Kapasitas
Selisih kapasitas berhubungan dengan BOP tetap yang disebabkan kapasitas sesungguhnya yang
dicapai lebih kecil dibandingkan kapasitas yang dipakai untuk menghitung tarip.
Cara menghitung tarip dapat digunakan rumus sebagai berikut :

3. Perlakuan selisih biaya overhead pabrik.


Ada dua cara perlakuan terhadap selisih BOP :
a) Selisih BOP disebabkan karena selisih anggaran.
Selisih BOP dibebankan kembali ke dalam rekening persediaan produk dalam proses persediaan
produk selesai dan harga pokok penjualan.
Jurnal yang dibuat apabila selisih menguntungkan adalah :

Jurnal yang dibuat apabila sifatnya tidak menguntungkan :

b) Selisih BOP disebabkan karena selisih kapasitas


Selisih BOP diperlakukan langsung ke dalam elemen rugi laba.
Jurnal yang dibuat apabila selisih BOP menguntungkan :

Jurnal yang dibuat apabila BOP sifatnya tidak menguntungkan :

Anda mungkin juga menyukai