Pada mulanya, kata fiqih digunakan orang-orang Arab bagi seseorang yang
ahli mengawinkan unta. Kemudian fiqih digunakan dalam arti memahami atau
ahli dalam suatu hal.
Dalam al-Quran banyak digunakan kata fiqih untuh pengertian mengetahui
atau memahami secara umum sebagaimana tersebut di atas dengan berbagai
macam perubahan bentuknya.
kata-kata yang berakar pada kata fiqih dalam ayat al-Quran dan Hadist
Rasululllah saw mengandung arti mengetahui, memahami dan mengerti secara
mendalam. Ungakapan al-Quran dan sabda Nabi menunjukan bahwa di masa
Rasulullah istilah fiqih tidak digunakan dalam pengertian hukum saja, akan tetapi
mempunyai arti yang lebih luas mencakup semua aspek yang termasuk dalam
agama islam.
Secara terminologis, fiqih dapat diartikan sebagai hukum-hukum yang amaliy
(praktis) yang diambil dari dalil-dalilnya yang tafsily (terperinci). Abdul Wahab
Khallaf mengemukakan fiqih sebagai himpunan himpunan hukum-hukum syara
yang amali yang diperoleh dari dalil-dalilnya yang tafsiliy.
Definnisi-definisi di atas menunjukkan bahwa ilmu fiqih bersangkut paut
dengan hukum syara yang praktis. Jadi hukum-hukum yang syara yang diambil
dari dalil-dalil yang terinci itu dinamai fiqih. Baik melalui ijtihad ataupun tanpa
melalui ijtihad. Dengan demikian jelaslah bahwa hukum-hukum yang bersangkut
dengan bidang aqidah dan bidang akhlaq tidak termasuk dalam Ilmu Fiqih dan
tidak dikatakan Ilmu Fiqih.
Diaktakan bahwa fiqih adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat
memenuhi syariat sebagaimana yang terdapat dalam kitab-ktab fiqih. Karena itu
sifatnya instrumental, ruang lingkupnya terbatas, tidak berlaku abadi dan dapat
berubah dari masa ke masa, serta dapat berbeda antara satu tempat dengan tempat
yang lain.
Dari pembahasan syariah dan fiqih di atas,dapat kita pahami bahwa syariah
merupakan landasan fiqih, dan fiqih merupakan pemahaman orang yang
memenuhi syarat untuk memahami syariat. Oleh karena itu orang yang akan
memahami hukum islam dengan baik dan benar harus dapat memahami perbedaan
antara fiqih dan syariat seperti yang telah diulas di atas.
Menurut Azhari, ada tiga sifat dasar hukum Islam.