ISI
A. Pengertian
1. Fiqih
Secara etimologi, fiqh berasal dari kata faqqaha yufaqqhihu fiqhan yang
berarti pemahaman.1 Pemahaman sebagaimana dimaksud di sini, adalah
pemahaman tentang agama Islam. Dengan demikian, fiqh menunjuk pada arti
memahami agama Islam secara utuh dan komprehensif. (Narisudin, 2019)
Kata fiqh yang secara bahasa berarti pemahaman atau pengertian ini
diambil dari firman Allah Swt:
Artinya: ‚Mereka berkata: "Hai Syu'aib, Kami tidak banyak mengerti tentang
apa yang kamu katakan itu dan Sesungguhnya Kami benar-benar melihat
kamu seorang yang lemah di antara kami; kalau tidaklah karena keluargamu
tentulah Kami telah merajam kamu, sedang kamupun bukanlah seorang yang
berwibawa di sisi kami.". (QS. Hud: 91).
2. Qonun
Istilah qanun dalam bahasa Arab merupakan bentuk kata kerja dari qanna.
Hal ini sebagaimana penjelsan Ridwan, dalam bahasa Arab kata kerja qanun
adalah qanna yang artinya membuat hukum yang artinya membuat hukum (to
make law, to legislate). Dalam perkembangannya, kata qanun berarti hukum
(law), peraturan (rule, regulation), dan Undang-Undang (statute, code).61
Sumber lain, Efendi merujuk pada Mohd. Din, menjelaskan bahwa kanon
berasal dari kata Yunani kuno, yang berarti buluh. Oleh karenanya pemakaian
“buluh” dalam kehidupan sehari-hari pada zaman itu adalah untuk mengukur,
maka kanon juga berarti sebatang tongkat atau kayu pengukur atau penggaris.
Lebih lanjut Ridwan merujuk pada A. Qodri Azizy menjelaskan, istilah
qanun sebagai sebuah terminologi hukum sudah dipakai oleh alMawardi
dalam kitabnya al-ahkam al-Sultaniyah. Dalam praktiknya, penggunaan kata
qanun digunakan untuk menunjukkan hukum yang berkaitan dengan
masyarakat (mu’amalat bayna al-nas) bukan ibadah. Selain itu, istilah qanun
dipakai juga untuk dokumen-dokumen yang bernuansa hukum, seperti daftar
(list), rekaman pajak tanah (register and list recording land taxes).
Mahmassani dalam bukunya menyebutkan tiga macam makna qanun :
1) Kodifikasi hukum (kitab undang-undang) seperti qanun pidana Libanon
(KUHP Turki Usmani, KUH Perdata Libanon, dll).
2) Sebagai istilah padanan untuk hukum ilmu qanun, qanun Islam berarti
Hukum Islam. Qanun NAD berarti Peraturan Daerah (Perda) Nanggroe
Aceh Darussalam.
3) Undang-Undang.
3. Syari’ah
Kata syariah berasal dari bahasa Arab yang berarti peraturan atau
undangundang, yaitu peraturan-peraturan mengenai tingkah laku yang
mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Syariah itu
sendiri secara etimologi mempunyai beberapa pengertian. Dalam kitabnya
-Lisân al`Arabi- Ibn al-Mansyur mengumpulkan beberapa pengertian syariah,
diantaranya adalah masyra`ah al-maa (sumber air). Mereka menyebut sumber
air dengan ungkapan syariah jika airnya sangat berlimpah dan tidak habis-habis
(kering). Menurut alJurjani, syariah bisa juga diartikan dengan madzhab dan
thariqah mustaqimah (jalan yang lurus). Jadi secara bahasa kata Syariah
mempunyai banyak pengertian, namun yang dikehendaki dari syariah dalam
hal ini adalah pengertian secara istilah.
Menurut terminologi, kata syariah dapat diterangkan dengan dua
pengertian yaitu pengertian syariah yang bersifat umum (luas) dan yang
bersifat khusus. Menurut pengertian yang besifat umum (luas), Syariah Islam
berarti ketentuan ajaran agama Islam yang bersumber sumber Hukum Islam.
Pengertian yang bersifat umum ini menunjukan bahwa Syariah mencakup
seluruh ajaran agama Islam yang meliputi bidang aqidah, akhlaq dan
amaliyyah (perbuatan nyata). Hal ini sebagaimana dimaksudkan dalam Al-
Qurân surat Asy-Syura ayat 13: (QS: 42 ayat 13)
Menurut pengertian khusus, syariah berarti ketentuan-ketentuan atau
peraturan-peraturan agama Islam yang hanya mencakup bidang amaliyyah
(perbuatan nyata) dari umat Islam. Dalam pengertian khusus tersebut, syariah
adalah ketentuan-ketentuan atau peraturan-peraturan hukum yang mengatur segala
perbuatan serta tingkah laku orang-orang Islam. Pengertian ini meliputi dua
bagian, yaitu:
4. Hukum
1. Fikih Ibadah
DAFTAR PUSTAKA