Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan buku ini. Bagi sebagian besar Wajib Pajak (WP), mengisi SPT Tahunan
masih terasa membingungkan walaupun setiap tahunnya Direktorat Jenderal Pajak selalu
mengeluarkan buku petunjuk tentang pengisian SPT Tahunan baik bagi WP Orang Pribadi
maupun WP Badan. Pengisian SPT Tahunan yang pada dasarnya tidaklah terlalu sulit,
dirasa menakutkan oleh WP. Hal ini lah yang melatarbelakangi disusunnya modul ini agar
mahasiswa, khususnya mahasiswa mata kuliah Perpajakan, sebagai calon WP kelak
diharapkan tidak lagi mengalami kebingungan untuk mengisi SPT Tahunan.
Semua data yang dipakai dalam modul ini seperti NPWP, Nama WP, Alamat WP,
laporan keuangan, dan data-data lainnya merupakan data fiktif dan tidak yang sebenarnya.
Modul ini akan direvisi setiap tahunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
terbaru sehingga mahasiswa selalu mendapatkan informasi perpajakan yang terbaru. Revisi
akan dilakukan baik segi soal maupun form pajak yang digunakan.
Kami sangat menyadari bahwa modul ini masih memiliki banyak keterbatasan,
antara lain hanya menyajikan pengisian SPT Tahunan untuk WP Orang Pribadi. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan masukan dari para pengguna modul ini. Diharapkan
dengan adanya modul pajak ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang cara
mengisi SPT Tahunan paling tidak untuk dirinya sendiri kelak. Akhir kata, semoga modul
praktikum perpajakan ini bisa memberikan manfaat.
Padang, 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Pertemuan I Pengantar Perpajakan
Pertemuan II Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP)
Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
Surat Ketetapan Pajak (SKP)
Pertemuan III – V Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21)
Pertemuan VI – VII Pajak Penghasilan Pasal 22 (PPh 22)
Pajak Penghasilan Pasal 23 (PPh 23)
Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2 (PPh 4 (2))
Pertemuan VIII Pajak Penghasilan Pasal 24 (PPh 24)
Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh 25)
Pertemuan X – XI Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pertemuan XII Pajak Bumi dan Bangunan (pajak pusat)
Pertemuan XIII-XIV Rekonsiliasi Fiskal
Pertemuan XV – XVI Pengisian SPT Tahunan WP OP
(Form 1770 SS, 1770 S, dan 1770)
PERTEMUAN I
PENGANTAR PERPAJAKAN
Jawaban :
PERTEMUAN II-III
1. KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
2. SURAT PEMBERITAHUAN (SPT)
3. SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
Soal 1
Isilah kolom yang kosong !
PPh 22 Bendaharawan
pemerintah
Pemungut pajak
PPh 22 – DJBC
(DJBC)
PPh 4 (2) WP
PPh 15 WP
PPh 25 WP
Jawaban:
Soal 3
Dedi (TK) mulai bekerja pada PT. Gyana pada tanggal 02 Januari 2019, dengan gaji Rp.
5.250.000,- per bulan dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan. Setelah menjalani masa
percobaan, Dedi akan diangkat menjadi pegawai tetap dan gaji akan dinaikkan sebesar
20%. Pada tanggal 12 Agustus 2019, Dedi menikah dengan Santi. Santi sudah bekerja
pada sebuah perusahaan swasta sejak tanggal 01 Februari 2018 dan 3 (tiga) bulan
kemudian diangkat menjadi karyawan tetap dengan gaji Rp. 5.000.000,- per bulan. Apa
kewajiban Dedi dan Santi terkait dengan :
1. Kapan Dedi dan Santi harus mendaftarkan diri memiliki NPWP ?
2. Setelah menikah, apa pilihan yang bisa diambil Santi terkait dengan NPWP yang telah
dimilikinya ?
Jawaban :
Soal 4
Berikut adalah daftar tanggal pembayaran dan pelaporan PPh 25 PT. Megah sebesar Rp. 1
juta / bulan :
No. Keterangan Tanggal Bayar Tanggal Lapor
1. PPh 25 Jan 2019 12 Feb 2019 21 Feb 2019
2. PPh 25 Feb 2019 22 Mar 2019 25 Mar 2019
3. PPh 25 Mar 2019 15 Apr 2019 16 Apr 2019
Pertanyaan :
Bagaimana pendapat Anda tentang pemenuhan kewajiban PPh 25 di atas, apakah telah
sesuai dengan aturan atau tidak. Kalau telah sesuai, jelaskan ! Kalau tidak sesuai,
seharusnya bagaimana dan apa/berapa sanksi yang harus dikenakan ?
Jawaban :
1. PPh 25 Jan 2019
Soal 5
PT. Natural membayar PPh 25 masa Juli dan Agustus 2019 masing-masing sebesar Rp. 3
juta pada tanggal 15 September 2019 dan melaporkannya pada tanggal 20 September
2019. Apakah PT. Natural melanggar aturan perpajakan ? Jika iya, jelaskan surat apa
yang akan dikeluarkan oleh kantor pajak dan berapa sanksi administrasi yang dikenakan ?
Jawaban :
Soal 6
Toro adalah WP OP yang melakukan kegiatan usaha dan melaporkan SPT dengan
menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN) 18%. Peredaran bruto
usaha yang diperoleh pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing sebesar Rp. 4,5 M dan
Rp. 6 M. Menurut pendapat Anda, apakah keputusan Toro untuk menggunakan
pencatatan ini tepat atau tidak ? Jika tidak, apakah konsekuensi bagi Toro ?
Jawaban :
Soal 7
Bpk. Agus melaporkan SPT Tahunan WP OP dengan menggunakan pencatatan sesuai
tahun takwim.
Diminta :
1. Data apa yang harus dilampirkan Bpk. Agus untuk melaporkan SPT Tahunannya ?
2. Jika Bpk. Agus merupakan WP OP yang dikenakan PP 23/2018, jelaskan sanksi yang
akan dikenakan jika Bpk. Agus melaporkan SPT Tahunan Tahun Pajak 2019 pada
tanggal 01 Apr 2020 ? Dengan surat apa sanksi tersebut ditagih ?
3. Jika Bpk. Agus merupakan WP OP yang tidak dikenakan PP 23/2018, jelaskan sanksi
yang akan dikenakan jika Bapak Agus membayar kekurangan pajak SPT Tahunan
Tahun Pajak 2019 pada tanggal 01 April 2020 dan melaporkannya tanggal 02 April
2020 ? Dengan surat apa sanksi tersebut ditagih ?
Jawaban :
Soal 8
Bpk. Budi merupakan WP OP yang terkena PP 23/2018. Beliau telah mendapat
persetujuan dari KPP atas permohonan perpanjangan penyampaian SPT Tahunan WP OP
tahun pajak 2019 sampai dengan tanggal 30 Juli 2020.
Pertanyaan :
a. Apa syarat yang harus dipenuhi Bapak Budi apabila ingin memperpanjang
penyampaian SPT Tahunan WP OP ?
b. Apa keuntungan bagi Bapak Budi dengan mengajukan permohonan perpanjangan
penyampaian SPT Tahunan ?
c. Apa konsekuensinya jika Bapak Budi tidak memasukkan surat permohonan
perpanjangan penyampaian SPT Tahunan WP OP dan menyampaikan SPT
Tahunannya pada tanggal 30 Juli 2020 ?
Jawaban :
Soal 9
PT. Korona melaporkan omset tahunan sebesar Rp. 4,5 M dalam SPT Tahunan Tahun
Pajak 2019, sehingga dikenakan PP 23/2018. Jelaskan pengenaan PP 23/2018 jika omset
tahun 2019 adalah : (1) kurang dari Rp. 4,8 M dan (2) lebih dari Rp. 4,8 M.
Jawaban :
Soal 10
Novi adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan usaha, SPT Tahunan PPh WPOP
Novi untuk tahun pajak 2019 (tahun pajak sama dengan tahun kalender) mengalami
kurang bayar sebesar Rp 100.000.000,- (dibayar tanggal 25 April 2020) disampaikan
tanggal 10 Juni 2020.
a. Sebutkan dan hitunglah sanksi terhadap Novi atas kasus diatas.
b. Apabila ternyata SPT Novi seharusnya lebih bayar Rp 20.000.000,-, kapan Novi
paling lambat menyampaikan pembetulan SPT Tahunan PPh WP OP Lebih
bayar (KPP tidak melakukan pemeriksaan)
c. Jika ternyata SPT Novi seharusnya kurang bayar RP 110.000.000,-, kapan Novi
paling lambat menyampaikan pembetulan SPT tahunan PPh WPOP kurang bayar
(KPP tidak melakukan pemeriksaan)
Jawaban:
Soal 11
Jelaskan dasar penerbitan dan sanksi adm yang dikenakan jika setelah hasil pemeriksaan,
KPP menerbitkan : (1) STP, (2) SKPKB, (3) SKPKBT, (4) SKPLB, (5) SKPN.
Jawaban :
Dasar penerbitan Sanksi
Surat Tagihan Pajak (STP)
PERTEMUAN IV
SENGKETA PAJAK
Soal 1
Dalam hal apakah wajib Pajak diterbitkan SKPKBT tetapi tidak dikenakan sanksi kenaikan
100% atau bunga 48%?
Soal 2
Wira adalah WP OP yang melakukan kegiatan usaha dan telah melaporkan SPT Tahunan
2019 pada tanggal 02 April 2020 dengan kurang bayar Rp. 5 juta telah disetor pada
tanggal yang sama. Karena ada data yang belum dilaporkan maka Wira melaporkan
pembetulan SPT Tahunan pada tanggal 03 Juli 2020 dengan kurang bayar Rp. 1 juta
disetor pada tanggal yang sama. Pada tanggal 10 Agustus 2020, Wira menerima Surat
Perintah Pemeriksaan (SPP). Hasil pemeriksaan telah disampaikan pada tanggal 30
September 2020 dengan kurang bayar Rp. 2 juta dan Wira menyetujui hasil tersebut.
1. Berapa jumlah yang ditagih pada STP terkait dengan keterlambatan pembayaran dan
pelaporan SPT Tahunan 2019 ?
2. Berapa jumlah yang ditagih pada STP terkait dengan pembetulan SPT Tahunan 2019 ?
3. Jika SKPKB diterbitkan tanggal 01 Oktober 2020, berapa jumlah yang ditagih pada
SKPKB tersebut ?
4. Kapan paling lambat SKPKB tersebut dibayar dan apa konsekuensinya jika sampai
tanggal tersebut Wira tidak membayar SKPKB ?
Jawaban :
Soal 3
Mutiara (WP OP) menyampaikan SPT Tahunan 2019 pada tanggal 20 Maret 2020 dengan
kurang bayar Rp. 10 juta disetor pada tanggal yang sama. Pada tanggal 10 November
2020, Mutiara menerima SKPKB dimana kurang bayar yang seharusnya adalah Rp. 15
juta. Dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, Mutiara hanya menyetujui pajak yang
masih harus dibayar sebesar Rp. 2 juta. Mutiara melunasi jumlah tersebut lalu
mengajukan keberatan pada tanggal 05 Desember 2020.
a. Jika SK Keberatan terbit tanggal 05 Juni 2021, dengan keputusan mengabulkan 50%
keberatan WP, berapa jumlah pajak yang harus dibayar ?
b. Jika Mutiara mengajukan banding atas SK Keberatan pada tanggal 04 Juli 2021,
apakah ada kewajiban melunasi dulu pajak kurang bayar yang dihitung pada huruf (a)
di atas ? Jelaskan !
c. Jika Putusan Banding terbit tanggal 10 Desember 2021 dengan putusan menolak
permohonan WP, berapa jumlah pajak yang harus dibayar ? Kapan jatuh tempo
pembayarannya ?
Jawaban :
Soal 4
Jelaskan jangka waktu dari keluarnya STP/SKP sampai dengan dilakukannya lelang!
Jawaban:
PERTEMUAN V – VII
PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 (PPh 21)
Berikut adalah transaksi pengeluaran atau pembayaran gaji bagi pegawai tetap, pegawai
tidak tetap, upah bagi tenaga lepas harian, dan penerima honorarium atau imbalan
lainnya. Hitung PPh 21/26 dan buat SPT Masa – nya menggunakan e-SPT PPh 21.
Data WP sbb. :
Nama usaha : PD. Maju Jaya
Nama WP : Ganda
NPWP : 01.623.215.9-201.000
Alamat : Jl. Gerilya No. 21
Padang Telp : 0751-445566
Usaha : Perdagangan
Masa pajak : Juni 2019
Note : WP Ganda ini akan digunakan untuk mengerjakan soal PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 4 (2),
PPh 24, dan PPh 25.
Semua pegawai mendapatkan fasilitas makan siang berupa catering sebesar Rp.
20.000,- / hari.
Semua pegawai dimasukkan dalam program BPJS ketenagakerjaan dengan 4 (empat)
program yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JK), dan Jaminan Pensiun (JP). Iuran JKK dan JKM dibayarkan oleh
perusahaan sebesar 0,2% dan 0,3% dari gaji pokok. Iuran JHT sebesar 5,7% dimana
3,7% ditanggung perusahaan dan 2% dibayar sendiri oleh pegawai. Iuran JP sebesar
3% dimana 2% ditanggung perusahaan dan 1% dibayar sendiri oleh pegawai.
Pada bulan Juni ini, semua pegawai tetap mendapatkan THR sebesar 1 x gaji pokok.
Jawaban :
a. Perhitungan PPh 21 untuk THR pegawai tetap :
Randi Hidayat Anita Kusnadi
Gaji pokok setahun
Tunjangan setahun
Premi asuransi setahun
Perhitungan PPh 21 / bulan :
Randi Hidayat Anita Kusnadi Johny
Gaji pokok sebulan
Tunjangan sebulan
Premi asuransi sebulan
Rekap
No Nama Pegawai Ph. Bruto Perhitungan PPh 21 Juli
Pegawai tetap :
1
2
3
4
Jumlah
Tenaga ahli :
1
TOTAL
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada PD. Maju Jaya selama tahun 2019 terkait
dengan PPh 22, PPh 23, dan PPh 4(2) :
06 Jan. Membayar dividen kepada pemegang saham sebesar Rp. 500 juta dengan rincian
sbb :
1. PT. Woro, kepemilikan 35%
2. PT. Jayaguna, kepemilikan 20%
3. CV. Sanjaya, kepemilikan 15%
4. Bpk. Abdi, kepemilikan 30%
10 Jan. Melakukan impor laptop Acer sebanyak 200 unit dari Singapura @ $ 1.000/unit
(kurs = Rp. 10.200,-). Asuransi dan ongkos angkut dikenakan sebesar 1% dan
5% dari nilai faktur. DJBC mengenakan Bea Masuk 10% dan Bea Masuk
Tambahan 20%. Perusahaan memiliki API.
02 Feb. Membayar sewa kantor untuk 1 (satu) tahun kepada Bpk. Chandra (punya
NPWP) sebesar Rp. 50 juta.
25 Mar. Membayar jasa event organizer (punya NPWP) dalam rangka launching produk
baru Rp. 20 juta.
02 Mei. Membayar jasa audit kepada KAP Budi dan Rekan sebesar Rp. 30 juta.
15 Jun. Melakukan impor laptop Acer sebanyak 100 unit dari Singapura @ $ 1.100/unit
(kurs = Rp. 10.300,-). Asuransi dan ongkos angkut dikenakan sebesar 1% dan
5% dari nilai faktur. DJBC mengenakan Bea Masuk 10% dan Bea Masuk
Tambahan 20%.
20 Jul. Membayar bunga pinjaman kepada Bank Mandiri sebesar Rp. 30 juta.
27 Agt. Menerima bunga deposito dari Bank Mandiri sebesar Rp. 10 juta.
09 Okt. Melakukan impor parts laptop Acer sebesar $ 5.000 (kurs = Rp. 10.250,-).
Asuransi dan ongkos angkut dikenakan sebesar 1% dan 5% dari nilai faktur.
DJBC mengenakan Bea Masuk 10% dan Bea Masuk Tambahan 20%.
21 Nov. Menerima pendapatan sewa infocus dari PT. Adiguna sebesar Rp. 1 juta.
31 Des. Total pendapatan jasa service laptop selama tahun 2019 adalah Rp. 50 juta.
Diminta :
1. Hitunglah PPh 22, PPh 23, dan PPh 4(2) yang dipungut/dipotong oleh pihak lain !
2. Hitunglah PPh 23 dan PPh 4(2) yang dipotong untuk pihak lain terkait dengan
kewajiban perusahaan sebagai pemotong !
Jawaban :
Rekap
Dasar Pengenaan Dipungut atau Dipotong Pihak Lain Dipotong Untuk Pihak lain
Tanggal Jenis penghasilan Nilai transaksi PPh 22 PPh 23 PPh 4(2) PPh 23 PPh 4(2)
Pajak (DPP)
Catatlah transaksi yang berhubungan dengan PPh 22, PPh 23 dan PPh 4 ayat 2 diatas.
Jelaskan cara manajemen pajak untuk PPh 22, PPh 23, PPh 4 ayat 2
PERTEMUAN XII
1. PAJAK PENGHASILAN PASAL 24 (PPh 24)
2. PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 (PPh 25)
Soal 1
PT. Dinamika di Jakarta memperoleh penghasilan netto dalam tahun 2019 sbb. :
Penghasilan dalam negeri Rp. 600.000.000,- (omset Rp. 5 M)
Penghasilan luar negeri Rp. 200.000.000,- (tarif pajak 30%)
Diminta:
1. Hitunglah PPh 24 yang diperkenankan untuk dikreditkan !
2. Catatlah transaksi diatas yang berhubungan dengan penghasilan yang diterima dan
PPh 24 yang diperkenankan.
Jawaban :
Soal 2
Tn. Ganda (WP OP) menyampaikan SPT Tahunan tahun pajak 2019 dengan data-data
sebagai berikut :
Laba usaha di Indonesia Rp. 800.000.000,- (omset Rp. 12 M)
Laba usaha di Singapura Rp. 300.000.000,- (tarif pajak 20%)
Laba usaha di Thailand Rp. 400.000.000,- (tarif pajak 10%)
Rugi usaha di Malaysia Rp. 100.000.000,- (tarif pajak 15%)
Jawaban :
Soal 3
PT. Brotojoyo menyampaikan SPT Tahunan PPh Badan tahun pajak 2019 dengan data-
data sbb. :
Rugi usaha di Indonesia Rp. 50.000.000,- (omset Rp. 4,9M)
Laba usaha di Singapura Rp. 100.000.000,- (tarif pajak 20%)
Laba usaha di Thailand Rp. 200.000.000,- (tarif pajak 10%)
Diminta:
1. Hitunglah PPh 24 yang diperkenankan untuk dikreditkan !
2. Catatlah transaksi diatas yang berhubungan dengan penghasilan yang diterima dan
PPh 24 yang diperkenankan.
Jawaban :
Soal 4
Dengan menggunakan data-data Tn. Ganda pada soal sebelumnya, hitunglah :
1. KB SPT (PPh 29) untuk tahun 2019, jika total PPh 25 yang sudah dibayar selama
tahun 2019 adalah Rp. 80 juta.
2. Angsuran PPh 25 untuk tahun 2020 jika PPh 25 masa Des 2019 adalah Rp. 9 juta.
3. Catatlah transaksi diatas yang berhubungan dengan penghasilan yang diterima dan
PPh 24 yang diperkenankan.
Jawaban :
PERTEMUAN XIII-XV
REKONSILIASI FISKAL
Soal 1
NPWP : 06.453.203.2-201.000
Nama WP : Dani
Alamat : Jl. Cendrawasih No. 18 Padang
No. telp : 0751 – 47820
Jenis Usaha : Dagang
2. Beban Operasional
a. Beban gaji & THR Rp. 200.500.000,-
b. Beban asuransi Rp. 30.500.000,-
c. Beban listrik & telepon Rp. 40.500.000,-
d. Beban perjalanan dinas Rp. 48.700.000,-
e. Beban sewa Rp. 40.000.000,-
f. Beban bunga pinjaman Rp. 44.000.000,-
g. Beban perawatan Rp. 20.000.000,-
h. Beban pajak dan retribusi Rp. 70.000.000,-
i. Beban piutang tak tertagih ??
j. Beban penyusutan ??
k. Beban lain-lain Rp. 6.000.000,-
Penjelasan point 2 :
- Beban gaji & THR termasuk pengeluaran untuk tunjangan transport Rp. 25 juta
dan makan siang karyawan Rp. 15 juta.
- Beban asuransi termasuk pengeluaran untuk asuransi rumah direktur Rp. 10 juta.
- Beban listrik & telepon termasuk pengeluaran untuk listrik dan telepon rumah
direktur Rp. 10,5 juta.
- Beban perjalanan dinas yang memiliki bukti Rp. 43 juta.
- Beban sewa merupakan sewa gudang selama 2 tahun yang dibayarkan tanggal 02
Jan 2019.
- Beban bunga pinjaman telah sesuai dengan ketentuan perpajakaan yang berlaku.
- Beban perawatan termasuk perawatan untuk rumah pribadi Rp. 5 juta.
- Beban pajak dan retribusi termasuk PPh 25 yang telah dibayar dari bulan Jan –
Des 2019 sebesar Rp. 60 juta yang seharusnya menjadi pengurang bagi PPh
terutang.
- Beban piutang tak tertagih dicadangkan 1% dari penjualan bersih. Ternyata
sampai dengan akhir tahun 2019, jumlah piutang yang benar-benar tidak tertagih
adalah Rp. 10 juta.
- Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus baik komersial maupun
fiskal.
- Beban lain-lain termasuk sumbangan Rp. 4 juta dan sisanya merupakan
pengeluaran yang tidak memiliki bukti.
3. Penghasilan Lain-Lain
a. Laba penjualan asset Rp. 15.000.000,-
b. Dividen (kepemilikan 10%) Rp. 28.000.000,-
c. Sewa kendaraan Rp. 22.000.000,-
d. Hadiah undian Rp. 100.000.000,-
Penjelasan point 3 :
Semua penghasilan lain-lain tersebut merupakan jumlah sebelum pajak. Para
pemotong telah melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan perpajakan.
Perusahaan menerima bukti potong sbb. :
- PPh Final untuk dividen (tarif 10%)
- PPh 23 untuk sewa kendaraan (2%)
- PPh 4 (2) untuk hadiah undian (tarif 25%) ditanggung oleh bank penyelenggara
undian.
Diminta :
1. Hitung laba bersih komersial dan fiskal !
2. Hitung KB SPT dan angsuran PPh 25 untuk tahun 2020 !
3. Catatlah PPh terutang.
4. Bentuk-bentuk manajemen pajak apakah yang dapat dilakukan pada kasus diatas?
Jawaban:
Komersil Koreksi Fiskal
Penjualan
HPP
Laba Kotor
Beban operasional:
Soal 2
NPWP : 04.859.125.5-201.000
Nama WP : Bryan (K/3)
Alamat : Jl. Cempaka Wangi No. 30 Padang
No. telp : 0751 – 48952
Jenis Usaha : Dealer motor
KLU 58214
3. Beban Operasional
a. Beban gaji & THR Rp. 229.750.000,-
b. Beban asuransi Rp. 46.500.000,-
c. Beban listrik & telepon Rp. 38.500.000,-
d. Beban keperluan kantor Rp. 34.700.000,-
e. Beban sewa Rp. 10.000.000,-
f. Beban pemeliharaan Rp. 19.500.000,-
g. Beban pajak dan retribusi Rp. 14.600.000,-
h. Beban piutang tak tertagih ??
i. Beban penyusutan ??
j. Beban lain-lain Rp. 6.000.000,-
Penjelasan point 3 :
a. Beban gaji & THR termasuk pengeluaran untuk rekreasi karyawan Rp. 8,5 juta dan
THR dalam bentuk natura Rp. 7,5 juta.
b. Beban asuransi termasuk pengeluaran untuk asuransi keluarga Gandi Rp. 2 juta.
c. Beban listrik & telepon termasuk pengeluaran untuk listrik dan telepon rumah
pribadi Rp. 10,5 juta.
d. Beban keperluan kantor yang memiliki bukti Rp. 30 juta.
e. Beban sewa termasuk sewa apartemen pribadi Rp. 5 juta.
f. Beban pemeliharaan termasuk perawatan untuk rumah pribadi Rp. 5 juta.
g. Beban pajak dan retribusi termasuk PPh 25 yang telah dibayar dari bulan Jan –
Des 2019 sebesar Rp. 10 juta yang seharusnya menjadi pengurang bagi PPh
terutang.
h. Beban piutang tak tertagih dicadangkan 1% dari penjualan bersih. Ternyata
sampai dengan akhir tahun 2019, jumlah piutang yang benar-benar tidak tertagih
adalah Rp. 10 juta.
i. Beban penyusutan dihitung dengan metode garis lurus baik komersial maupun
fiskal.
j. Beban lain-lain termasuk sumbangan Rp. 4 juta dan sisanya merupakan
pengeluaran yang tidak memiliki bukti.
4. Penghasilan Lain-Lain
a. Sewa kendaraan Rp. 10.000.000,-
b. Sewa gedung Rp. 22.000.000,-
c. Hadiah undian Rp. 100.000.000,-
Penjelasan point 4 :
Semua penghasilan lain-lain tersebut merupakan jumlah sebelum pajak. Para
pemotong telah melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan perpajakan. Bryan
menerima bukti potong sbb. :
a. PPh 23 untuk sewa kendaraan (tarif 2%) no. 023/pph23/X/2015 tanggal 10
Oktober 2019.
b. PPh 4 (2) untuk sewa gedung (tarif 10%) no. 01/pph4.2./III/2015 tanggal 01
Maret 2019.
c. PPh 4 (2) untuk hadiah undian (tarif 25%) ditanggung oleh bank sebagai pihak
penyelenggara undian.
Diminta :
1. Hitung laba bersih komersial dan fiskal Hitung KB SPT dan angsuran PPh 25 untuk
tahun 2020 !
2. Catatlah PPh terutang.
3. Bentuk-bentuk manajemen pajak apakah yang dapat dilakukan pada kasus diatas?
Jawaban :
Komersil Koreksi Fiskal
Penjualan
Retur penjualan
Penjualan bersih
HPP
Beban operasional :
Pendapatan lain-lain :
Total
PERTEMUAN XVI
PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP
A. FORM 1770-SS
Kriteria WP OP yang menggunakan Form 1770-SS adalah :
1. Mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja dengan total penghasilan
kurang dari Rp. 60 juta setahun.
2. Tidak mempunyai penghasilan lain, kecuali bunga bank dan atau sisa hasil usaha
koperasi.
Berdasarkan kriteria di atas, maka form ini digunakan oleh WP OP dengan status
pegawai baik pegawai swasta maupun pegawai negeri yang gajinya < Rp. 60 juta /
tahun. Lampiran yang harus ada adalah 1721-A1 (untuk pegawai swasta) atau 1721-
A2 (untuk pegawai negeri) yang telah disiapkan sebelumnya oleh bagian keuangan /
penggajian atau bendaharawan dari tempat WP OP tersebut bekerja.
Diminta :
Berdasarkan data di atas , buat SPT Tahunan WP OP untuk tahun 2019.
B. FORM 1770-S
Kriteria WP OP yang menggunakan form 1770-S adalah :
1. Mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dengan total
penghasilan lebih dari Rp. 60 juta setahun.
2. Mempunyai penghasilan dalam negeri lainnya.
3. Mempunyai penghasilan yang dikenakan PPh final dan atau bersifat final.
Berdasarkan kriteria di atas, maka form ini digunakan oleh WP OP dengan status
pegawai baik pegawai swasta maupun pegawai negeri yang gajinya di atas Rp. 60
juta setahun dan mempunyai penghasilan selain dari gaji. Lampiran yang harus ada
adalah 1721-A1 (untuk pegawai swasta) atau 1721-A2 (untuk pegawai negeri) yang
telah disiapkan sebelumnya oleh bagian keuangan / penggajian atau bendaharawan
dari tempat WP OP tersebut bekerja. Lampiran lainnya adalah bukti potong PPh final
dari penghasilan (kalau ada).
Kewajiban :-
Daftar tanggungan :
Diminta :
Berdasarkan data di atas , buat SPT Tahunan WP OP untuk tahun 2019.
C. FORM 1770
Kriteria WP OP yang menggunakan Form 1770 adalah :
1. Mempunyai usaha / pekerjaan bebas yang menyelenggarakan pembukuan atau
norma penghitungan penghasilan neto.
2. Mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja.
3. Mempunyai penghasilan yang dikenakan PPh final dan atau bersifat final.
4. Mempunyai penghasilan lainnya.
Berdasarkan kriteria di atas, maka form ini digunakan oleh WP OP yang memiliki
usaha / pekerjaan bebas. WP OP ini mungkin juga berstatus sebagai pegawai baik
pegawai swasta maupun pegawai negeri. Lampiran yang harus ada adalah laporan
keuangan bagi WP OP yang menyelenggarakan pembukuan atau catatan peredaran
bruto bagi WP OP yang menyelenggarakan pencatatan.
Pencatatan
*Soal ini dimodifikasi dari soal USKP A September 2014
Nama WP : Eka
Usaha : Meubel dengan merk “Jati Kokoh”
Alamat usaha : Jl. Cipulir No. 7 Jakarta Selatan
NPWP : 05.123.456.7-013.000
Alamat kantor : Menara BRI Lt. 5 Jakarta
Telp kantor : (021) 7900013
Data keluarga
Nama NIK Status Keterangan
Dra. Wati Istri Karyawati
Tjiptarno Anak kandung SMP
Tjiptarto Anak kandung TK
Tjiptaryo Anak kandung Balita
3. Penghasilan Lain-Lain
a. Mendapatkan warisan dari orang tua Wati sebesar Rp. 150.000.000,- yang
diwujudkan dalam sebidang tanah seluas 250m2 di Baturaden, Purwokerto.
b. Dividen dari PT Java Indo sebesar Rp. 50.000.000,- dan sudah dipotong PPh Final
10%.
c. Mendapatkan bunga deposito dari Bank Central sebesar Rp. 2.500.000,- dan
sudah dipotong PPh Final 20%.
d. Mendapatkan pendapatan sewa rumah di Bekasi sebesar Rp. 150.000.000,- untuk
masa 3 tahun dan sudah dipotong PPh Final 10%.
e. Mendapatkan pendapatan sewa mobil box untuk angkut barang sebesar Rp.
20.000.000,- dan sudah dipotong PPh 23 dari PT Pekalongan Indah dengan nomor
bukti potong 23/BP/PI/2013 tanggal 10 Desember 2019.
Diminta : Berdasarkan data di atas , buat SPT Tahunan WP OP untuk tahun 2019.
Pembukuan
WP : Bryan (soal no 2 rekonsiliasi fiskal) Daftar
Harta
No Kode Jenis Harta Tahun Perolehan Harga Perolehan
1 061 Rumah 2015 Rp. 500.000.000,-
2 043 Mobil 2018 Rp. 170.000.000,-
3 042 Motor 2017 Rp. 15.000.000,-
4 012 Tabungan 2016 Rp. 150.000.000,-
Daftar Kewajiban
No Kode Nama dan NPWP Tahun
Jumlah
Pemberi Pinjaman Peminjaman
1 101 BNI 2017 Rp. 350.000.000,-
Jl Veteran Padang
Daftar tanggungan
No Nama NIK Hubungan keluarga Pekerjaan
1 Ayu Sri Istri Ibu RT
2 Galuh Anak kandung Mahasiswa
3 Galih Anak kandung Mahasiswa
4 Sari Anak kandung Pelajar
Diminta : Berdasarkan data di atas , buat SPT Tahunan WP OP untuk tahun 2019.