Disusun Oleh
Kelompok 2
2020
1
Kata Pengantar
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan.Tak
lupa pula shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Shalalluhu Alaihi
Wassallam,yang telah membawa umanya kepada alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Kelompok 2
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR……………………………………………………2
DAFTAR ISI……………………………………………………………..3
BAB I…………………………………………………………………….4
PENDAHULUAN………………………………………………...4
1.1 Latar belakang………………………………………………..4
1.2 Rumusan masalah…………………………………………….4
1.3 Manfaat……………………………………………………….4
PEMBAHASAN………………………………………………….5
2.1 Organisasi dan Lingkungan…………………………………...5
2.2 Budaya Organisasi…………………………………………….10
2.3 Mengelola Organisasi Dalam Lingkungan Global….………...13
BAB II……………………………………………………………………16
PENUTUP………………………………………………………...16
3.1 Kesimpulan………………………………………………..16
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………17
3
BAB I
Pendahuluan
1.3 Manfaat
1. Agar mahasiswa tahu apa itu lingkungan dan budaya
2. Agar mahasiswa tahu apa itu budaya organisasi
3. Agar mahasiswa tahu bagaimana cara mengelola organisasi dalam lingkungan
global
4
BAB II
PEMBAHASAN
Lingkungan dan Budaya Organisasi
5
2) Tim Manajemen (Board Of Manager Or Directors)
6
lingkungan mikro dan lingkungan yang tidak terkait secara langsung atau
lingkungan makro.
a. Lingkungan Mikro
1) Pelanggan (customer)
Pelanggan adalah yang secara langsung menikmati
manfaat atas barang atau jasa yang diproduksi. Pelangga menjadi
alasan mendasar sebuah organisasi berdiri dan melakukan
kegiatan operasional. Pelanggan menjadi sumber pendapatan
utama organisasi. Pada dasarnya, organisasi menjalankan
operasional dikarenakan masyarakat membutuhkan barang atau
jasa. Dalam menjalankan kegiatan operasional, organisasi perlu
memahami bagaimana karakteristik pelanggan, agar kegiatan
operasional dapat berjalan dengan lancar.
2) Pesaing (competitor)
7
organisasi kita perlu meningkatkan kualitas serta harga yang pas,
agar dapat menarik kembali pelanggan.
3) Pemasok (supplier)
b. Lingkungan Makro
1. Lingkungan Lokal
Regulator
Regulator adalah pihak yang berkepentingan dalam
menciptakan keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman
bagi semua pihak yang akan menjalankan bisnis. Agar keadaan
tersebut terealisasikan perlu adanya aturan-aturan yang nantinya
dapat disepakati oleh berbagai pihak. Regulator dapat berasal dari
pemerintah, atau lembaga yang disepakati. Pemerintah bertugas
untuk menetapkan undang-undang dan peraturan yang terkait.
Contohnya adalah tata cara pendirian perusahaan, aturan kegiatan
bisnis, tarif, pajak, dan retribusi yang ditetapkan kepada pelaku
bisnis.
Pemerintah (Government)
Pemerintah adalah pihak yang melegitimasi politik
tertentu di suatu negara, diangkat dan bertugas untuk
mewujudkan masyarakat ke arah yang lebih baik dalam
8
pembangunan di segala bidang. Pemerintah berperan dalam hal
kegiatan proaktif, seperti pemberian kebijakan, dan upaya
antisipasi serta penyelesaian atas berbagai masalah di masyarakat.
Perusahaan harus memahami bagaimana pemerintah, karena
kebijakan pemerintah dapat berdampak terhadap kegiatan bisnis.
Masyarakat Luas (Society)
2. Lingkungan Internasional
9
pasti, sederhananya kita tidak tahu bagaimana kedepannya perusahaan akankah
dapat maju atau sebaliknya. Faktor lainnya adalah tidak selalu informasi
mengenai lingkungan disekitar perusahaan tersedia.
10
budaya organisasi merupakan jiwa organisasi dan jiwa para anggota organisasi
(Kilman dkk, Edi Sutrisno, 2010:2).
Menurut Robbins (dalam jurnal Tri Widodo), organisasi adalah sistem
nilai bersama dalam suatu organisasi yang menentukan tingkat upaya anggota
dalam melakukan kegiatan tujuan organisasi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya organisasi merupakan
seperangkat nilai atau norma yang ada di perusahaan yang dapat menjadi acuan
bagi karyawan dalam berperilaku dalam perusahaan/organisasi. Budaya dapat
menjadi kuat maupun lemah. Budaya yang kuat dapat berpengaruh kuat pada
cara orang-orang berpikir dan berperilaku. Sebaliknya, budaya yang lemah,
terdapat kebingungan tujuan-tujuan perusahaan, dan prinsip apa saja yang harus
menuntun setiap keputusan tidak jelas dari satu hari kehari berikunya.
Menurut Davis dalam Edi Sutrisno (2010:8), setiap organisasi memiliki
makna tersendiri antara lain identitas, ideology, etos, pola, eksistensi,aturan,
pusat, kepentingan, filosofi tujuan, spirit, sumber informasi, gaya, visi, dan cara.
11
e) Berorientasi tim (team orientation),sejauh mana kegiatan kerja
diorganisasikan sekitar tim-tim bukan individu.
f) Agresif (aggressiveness), sejauh mana orang-orang itu agresif dan
kompetitif, bukannya suatu santai-santai.
g) Stabil (stability), sejauh mana keinginan organisasi menekankan
diterapkannya status quo sebagai kontras dari pertumbuhan.
12
Beberapa manfaat budaya organisasi dikemukkan oleh Robbis
(dalam Edy Sutrisno, 2010:17), sebagai berikut:
13
Pada dasarnya perusahaan merupakan sebuah organisasi yang memilki
tujuan serta visi misi yang hendak dicapai. Terdiri dari atasan dan bawahan yang
saling berkoordinasi demi kelancaran kegiatan operasional. Terdapat
karakteristik dan manfaat dalam budaya organisasi yang tujuannya adalah
kemajuan perusahaan. Karyawan perlu mempelajari bagaimana budaya
organisasi dalam perusahaan, agar dapat beradabtasi dengan lingkungann
perusahaan. Budaya juga merupakan interaksi dan kebiasaan yang
mempengaruhi seseorang maupun sekelompok orang.
14
Tariff merupakan pembebanan pajak kepada setiap barang yang
diekspor maupun diimpor.
b. Komunitas Ekonomi Internasional (Economic Communities)
Komunitas ekonomi adalah sekelompok negara yang bekerja
sama untuk mengurangi kendala dalam pereknomian. Dengan adanya
komunitas ini akan memberikan kekuatan ekonomi antar negara.
Contoh komunitas ekonomi tersebut, Kesatuan Eropa (European
Union), North American Free Trade (NAFTA), Asia-Pasific Free
Trade Agreement (AFTA), dan lain-lain.
c. Perbedaan Budaya Antarnegara (Cultural Differences Across Nations)
Perusahaan perlu memahami perbedaan budaya disetiap lingkungan
yang berbeda, terutama dilingkungan internasional, agar dapat lebih
jauh memahami apa yang sebenarnya dianut oleh masyarakat setempat
dimana perusahaan berinteraksi, dan cara beradaptasi.
3. Pertimbangan Perusahaan Sebelum Masuk ke Lingkungan Global
Dalam jurnal ade priangani (2012: 6), menjelaskan pertimbangan apa saja
oleh organisasi/perusahaan sebelum masuk ke lingkungan global, yakni:
a. Menjamurnya Sejumlah Pesaing Baru
Pesaing bisnis tidak hanya datang dalam lingkungan domestic, tetapi
juga dari mancanegara yang tentu mempunyai teknologi canggih dan
kualitas barang yang berbeda pula.
b. Keragaman Tenaga Kerja
Tenaga kerja bisa sangat beragam, seperti etnik, kebangsaan, kelamin,
keahlian, pendidikan, dan lainnya. Dengan berkembangnya teknologi
kerja, makin bertambah pekerjaan yang diambil alih oleh wanita/pria,
dan makin banyaknya pasangan suami/istri yang bekerja.
Keragaman Tenaga Kerja. Komposisi tenaga kerja bisa sangat
beragam. Etnik, kebangsaan, kelamin, keakhlian, pendidikan, nilai
kerja, agama, dan lain sebagainya. Pada tahun 2003 di mana AFTA
akan mulai diaktifkan, sudah bisa diduga bahwa banyak tenaga akhli
asing yang akan bekerja di Indonesia. Demikian pula akibat
perkembangan teknologi kerja, makin bertambah pekerjaan yang
15
diambil alih oleh wanita/pria, dan makin banyaknya pasangan suami
istri yang bekerja.
c. Tekanan-tekanan Untuk Meningkatkan Kualitas dan Produktifitas.
Pesaing tidak hanya bertambah jumlahnya, melainkan juga mutunya.
Perusahaan yang baru muncul tidak sekedar muncul melainkan muncul
dengan produk yang bermutu tinggi dan harga yang bersaing. Srategi
bisnis yang mereka jalani sering kali mengejutkan pebisnis lama.
Dalam mengelola oraganisasi dalam lingkungan global, organisasi perlu
memahami bagaimana karakteristik, faktor-faktor bisnis global. Di lingkungan global
persaingannya begitu ketat. Sebelum masuk ke lingkungan global, sejatinya organisasi
perlu melakukan pertimbangan-pertimbangan, agar dapat memprediksi kemungkinan
kedepannya, apakah bisa maju atau sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah menulis makalah ini, penulis mengambil kesimpulan bahwa
lingkungan dan budaya organisasi sangat perlu diperhatikan oleh perusahaan.
Dimana perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari atasan dan bawahan
yang saling bekerja sama untuk mencapai visi dan misi organisasi. Organisasi
16
tidak dapat dilepaskan dari lingkungan, lingkungan menjadi bagian dari
organisasi. Baik itu lingkungan mikro, makro, maupun internasional. Dalam
mengelola organisasi dalam lingkungan globa, organisasi perlu memperhatikan
bagaimana karakteristik lingkungan global seta faktor-faktornya. Namun, juga
harus memperhatikan pertimbangan apa saja sebelum masuk ke lingkungan
global tersebut, agar perusahaan dapat juga bersaing dengan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
17
Sutrisno, E. (2018). Budaya Organisasi. Jakarta: Prenademedia Group.
18
19