Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Kerja dan Kinerja Islam

Nama & Nim :


• Haeka Putri Ardila (50400122043)
• Miftahul Jannah Aksar (50400122044)
• Ajuba (50400122060)

MATERI

A. Pengertian Perencanaan Kerja Dan Kinerja Islam


Perencanaan kinerja adalah pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk
berhasil mencapai tujuan yang diinginkan dari seorang individu atau tim sepanjang
tahun penilaian.sebuah rencana dibuat untuk tim atau individu dengan mengingat
tujuan organisasi yang lebih luas.ini juga tentang mengetahui bagaimana manajer
mereka dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang mereka butuhkan.
Keseluruhan proses ini membutuhkan pemetaan kompetensi dan pengembangan
potensi.Perencanaan kinerja adalah kunci penting untuk system manajemen kinerja
yang efektif karena hanya setelah perencanaan yang tepat,organisasi dapat mencapai
hasilnya.
Kinerja dalam perspektif islam merupakan salah satu sarana hdiup dan
aktivitas yang mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sosial.Bekerja
sebagaimana dianjurkan oleh agama, bahkan bekerja sering dijadikan tolak ukur untuk
menilai seseorang. Menurut ajaran islam, setiap orang dituntut untuk mandiri. Dengan
kata lain, hendaknya seseorang mencukupi kebutuhannya sendiri dengan cara
berusaha dan bekerja walaupun berat. Dilihat dari segi ekonomi, bekerja adalah salah
satu sarana produksi yang sangat penting disamping modal dan faktor-faktor alam
lainnya.
Dalam konsep islam, bekerja adalah kewajiban bagi setiap manusia, walaupun allah
telat menjamin rezeki setiap manusia,namun rezeki tersebut tidak akan datang kepada
manusia tanpa usaha dari orang yang bersangkutan. Oleh karena itu,jika seseorang
ingin berkecukupan dan sejahtera,ia harus bekerja. Ajaran islam menyampaikan pesan
bahwa kerja dan agama itu sendiri adalah sumber motivasi yang besar bagi umat islam

B. Metodologi Perencanaan Kiner


Metodologi utama dalam menetapkan kriteria kinerja dapat dipahami dengan
poin-poin berikut dan sebagai berikut:

➢ Key Performance Area

Key performance area atau area kinerja utama untuk setiap karyawan mencakup
identifikasi area prioritas terlebih dahulu.

Setelah mengidentifikasi hal ini, selanjutnya dilakukan pekerjaan pada area


yang ditentukan. Proses area kinerja utama melibatkan langkah-langkah berikut yang
disebutkan di bawah ini:

• Identifikasi tugas-tugas dan aktivitas penting.


• Menentukan area prioritas.
• Menetapkan tujuan di area yang telah diidentifikasi.
• Mencari komitmen karyawan untuk pekerjaan yang teridentifikasi.
• Membuat pengaturan untuk sumber daya yang dibutuhkan

➢ Key Results Area

Istilah key results area (KRA) atau area hasil utama dapat didefinisikan
sebagai area umum dari hasil yang menjadi tanggung jawab suatu peran dan tugas
utamanya adalah mengidentifikasinya. Mengidentifikasi KRA membantu
karyawan individu dalam beberapa cara seperti yang disebutkan di sini:

• Mengklarifikasi peran mereka.


• Menyelaraskan peran mereka dengan bisnis organisasi atau rencana
strategis.
• Fokus pada hasil daripada aktivitas.
• Mengkomunikasikan tujuan peran mereka kepada orang lain.
• Tetapkan tujuan dan sasaran.
• Memprioritaskan kegiatan mereka, dan karenanya meningkatkan
manajemen waktu kerja mereka.
• Membuat keputusan yang bernilai tambah.

1
Tujuan dan Strategi Organisasi

Untuk memahami tujuan dan strategi organisasi, kita perlu menjalani berbagai
poin yaitu:

• Tujuan akhir organisasi.


• Posisi kompetitifnya di pasar.
• Untuk membandingkan kekuatan organisasi dengan perubahan lingkungan.
• Untuk memeriksa isu-isu kritis organisasi.
• Untuk menganalisis peluang organisasi.
• Mengeksplorasi pendekatan terbaik dalam pandangan sumber daya dan
kompetensi organisasi.

Penilaian Kebutuhan Kinerja Organisasi

Setelah mengidentifikasi tujuan dan strategi, ada kebutuhan untuk menilai


kriteria kinerja dan untuk ini, langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini harus
dilakukan:

• Mengidentifikasi kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan strategi


organisasi.
• Mengumpulkan informasi tentang isu-isu penting yang terkait dengan tujuan.
• Menentukan kebutuhan kinerja baru dan masa depan organisasi.
• Memprioritaskan langkah-langkah perbaikan organisasi.
• Mengenali nilai-nilai inti organisasi.

Kinerja dalam Perspektif Islam.

Kinerja dalam perspektif Islam merupakan salah satu sarana hidup dan
aktivitas yang mempunyai peran yang penting dalam kehidupan sosial. Bekerja
sebagaimana dianjurkan oleh agama, bahkan bekerja sering dijadikan tolak ukur
untuk menilai seseorang. Menurut ajaran Islam, setiap orang dituntut untuk mandiri.
Dengan kata lain, hendaknya seseorang mencukupi kebutuhannya sendiri dengan cara
berusaha dan bekerja walaupun berat. Dilihat dari segi ekonomi, bekerja adalah salah

2
satu sarana produksi yang sangat penting disamping modal dan faktor-faktor alam
lainnya." 1

Dalam konsep Islam, bekerja adalah kewajiban bagi setiap manusia, walaupun
Allah telah menjamin rezeki setiap manusia, namun rezeki tersebuttidak akan datang
kepada manusia tanpa usaha dari orang yang bersangkutan. Oleh karena itu, jika
seseorang ingin berkecukupan dan sejahtera, ia harus bekerja. 2 Ajaran Islam
menyampaikan pesan bahwa kerja dan agama itu sendiri adalah sumber motivasi yang
besar bagi umat Islam. Seorang muslim tahu bahwa ketika dia sedang bekerja, dia
sedang dalam ibadah pada Allah dan itu adalah motivator yang kuat dalam dirinya
sendiri yang mebuat dirinya terlepas dari keuntungan material apapun. Sumber
motivasi tidak terbatas pada standar hidup dan pemenuhan diri yang lebih tinggi tetapi
itu melingkupi fakta bahwa pekerjaannya adalah perbuatan baik secara moral yang
pada akhirnya akan membantu dia untuk mencapai kesuksesan sejati di dunia dan
kesejahteraan di akhirat. 3

Ketika seorang Muslim yang bekerja ini berarti bertujuan dengan, setiap
pengurangan nilai hadiah duniawi dan materialistis tidak mempengaruhi tingkat
motivasi dan kinerjanya. 4 Sebagaimana dijelaskan dalamAl- qur'an Surah At-Taubah
ayat 105

ِ ْ‫عل ِِم ٱلْغَي‬


َ‫ب َوٱلشه ٰ َه َدةِ فَيُنَبِئُكُم بِ َما كُنتُ ْم تَعْ َملُون‬ َ ‫ع َملَكُ ْم َو َرسُولُهُۥ َوٱلْ ُمؤْ ِمنُونَ ۖ َو‬
َ ٰ ‫ستُ َردُّونَ إِلَ ٰى‬ َ ‫ٱَّلل‬ ۟ ُ‫َوقُ ِل ٱ ْع َمل‬
َ َ‫وا ف‬
ُ ‫سيَ َرى ه‬

Artinya: dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada
(Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. 5

1 Ibid
2 Ibid
3 Bilal Khan, Ayesha Farooq dan Zareen Hussain, “Human Resource Management: An Islamic Perspective”, h.27.
4 Ibid
5 Departemen Agama RI, “Al-Qur.an dan Tafsirnya”,At- Taubah/ 9:105, h. 213

3
Adapun indikator kinerja dalam persfektif Islam sebagai berikut berdasarkan
hasil penelitian Alimuddin yang mengemukakan terdapat empat elemen penilaian
kinerja yang sesuai dengan perspektif Islam yaitu: 6

1) Material, adalah keuntungan atau laba yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga yang diperoleh dengan cara jujur, tidak merugikan orang lain
dan digunakan untuk investasi demi keberlangsungan hidup perusahaan.
2) Mental, yaitu dalam melakukan sebuah pekerjaan hendaknya dilakukan
dengan tekun dan perasaan bahagia, menikmati hasil yang diperoleh, dan
menumbuhkan kepercayaan diantara sesama.
3) Spritual, yaitu lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menganggap
bekerja sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT. Selalu merasa bersyukur
dengan hasil yang diperoleh dan tetap taat dan konsisten dengan aturan serta
hukum-hukum Allah.
4) Persaudaraan, yaitu terciptanya hubungan sosial yang harmonis baik dalam
lingkungan perusahaan maupun lingkunganmasyarakat sekitar dengan
memberikan pekerjaan kepada orang-orang miskin, berbagi dengan
masyarakat sekitar, memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk dan jasa
yang halal dan memiliki kualitas tinggi dengan harga terjangkau.

C. HAMBATAN DALAM PERENCANAAN KINERJA

Hambatan dalam perencanaan kinerja dapat dikategorikan menjadi dua jenis,


yaitu sebagai berikut:

Hambatan Organisasi

Sebagian besar organisasi tradisional tidak mendukung perencanaan kinerja.


Menurut konsep ini, organisasi yang menghabiskan waktu untuk perencanaan kinerja
hanya membuang-buang waktu. Organisasi-organisasi ini percaya bahwa mereka
memiliki strategi implementasi yang kuat dan karena ini saja, itu menjadi penghalang.

6Bagus Mohammad Ramadhan dan Muhammad Nafik Hadi Ryandono, Etos Kerja Islam Pada Kinerja Bisnis Pedagang
Muslim Pasar Besar Kota Madiun, dalam Jurnal JESTT, Vol. 2, 2015, h. 281

4
Hambatan Individu

Kurangnya komitmen dalam karyawan atau manajemen organisasi adalah


penghalang penting lainnya untuk perencanaan kinerja. Kadang-kadang manajer atau
karyawan atau keduanya menunjukkan komitmen yang kurang terhadap pencapaian
tujuan organisasi dan alasannya bisa bersifat pribadi, organisasi, persaingan atau
faktor SDM lainnya.

Misalnya, politik organisasi, intimidasi di tempat kerja, atau konflik yang


tinggi menyebabkan karyawan kurang tertarik pada tanggung jawab pekerjaan
mereka.

D. Kesimpulan

Melakukan perencanaan kinerja dalam bisnis adalah upaya penting yang harus
Anda lakukan untuk memastikan seluruh karyawan dan proses bisnis berjalan optimal
dan mencapai target yang diharapkan.

Namun tidak dapat dipungkiri, proses perencanaan kinerja memang


memerlukan waktu untuk digunakan baik bagi perusahaan maupun karyawan, terlebih
jika perusahaan tidak memiliki data kinerja karyawan yang komprehensif dan
mendetail.Untuk itu, bisnis mungkin memerlukan sistem modern yang akan
membantu Anda dalam mengelola seluruh data karyawan dalam satu platform
terintegrasi, contohnya adalah dengan menggunakan software payroll dan HR dari
Gajihub.

Gajihub adalah software payroll dan HR buatan Indonesia yang memiliki fitur
terlengkap, mudah digunakan, dan memiliki harga yang terjangkau sehingga cocok
untuk digunakan oleh semua jenis dan skala bisnis. Dengan menggunakan Gajihub,
bukan hanya perusahaan Anda yang akan dimudahkan, namun juga karyawan Anda
karena Gajihub di desain untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis secara
menyeluruh baik untuk keberlanjutan bisnis dan produktivitas karyawan.

Anda mungkin juga menyukai