Anda di halaman 1dari 28

MEMBANGUN TIM YANG SOLID DAN

TANGGUH
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (1)
▪ Bekerja Sebagai Satu Kewajiban Seorang Hamba Kepada Allah Ta’ala
Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan bekerja kepada setiap hamba-Nya
(QS. Attaubah/9 : 105) :

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-
orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
Keutamaan (Fadhilah) Bekerja Dalam Islam

Orang yang ikhlas bekerja, yaitu meniatkan aktifitas bekerjanya tersebut untuk
mencari ridho Allah, akan mendapatkan balasan pahala dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala . Dalam sebuah hadits diriwayatkan :
“Sesungguhnya amal-amal perbuatan itu tergantung niat dan setiap orang
mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya.” (HR. Bukhori
Muslim)
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (2)
Syarat Mendapatkan Pahala Dengan Bekerja
1. Niat Ikhlas Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Artinya ketika bekerja, niatan utamanya adalah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala
sebagai kewajiban dari Allah yang harus dilakukan oleh setiap hamba. Niat sangat
penting dalam bekerja. Jika kita ingin agar pekerjaan kita dinilai ibadah, maka niat
ibadah itu harus hadir dalam sanubari kita. Segala lelah dan setiap tetesan keringat
karena bekerja akan dipandang oleh Allah sebagai ketundukan dan amal shaleh
disebabkan karena niat.
2. Itqan, sungguh-sungguh dan profesional dalam bekerja.
Syarat kedua agar pekerjaan dijadikan sarana mendapatkan pahala dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala adalah profesional, sungguh-sungguh dan tekun dalam
bekerja.
Diantara bentuknya adalah, tuntas melaksanakan pekerjaan yang diamanahkan
kepadanya, memiliki keahlian di bidangnya dsb.
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (3)
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda

(‫ع َمال ً َأ ْن يُتْ ِقن َ ُه )رواه الطبراني‬


َ ‫ع ِم َل َأ َح ُدك ُْم‬ ُّ ‫الله يُ ِح‬
َ ‫ب ِإ َذا‬ َ ‫ِإ َّن‬

Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang apabila ia bekerja, ia


menyempurnakan pekerjaannya. (HR. Baihaqi, shahih. Silsilah Asshahihah). Yang
dimaksud dengan profesional dalam bekerja adalah memiliki rasa tanggungjawab
atas pekerjaan tersebut, memperhatikan dengan baik urusannya dan berhati-hati
untuk tidak melakukan kesalahan.

3. Sikap Jujur & Amanah


Karena pada hakekatnya pekerjaan yang dilakukannya tersebut merupakan
amanah, baik secara duniawi dari atasannya atau pemilik usaha, maupun secara
ukhrowi dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang akan dimintai pertanggung jawaban
atas pekerjaan yang dilakukannya. Implementasi jujur dan amanah dalam bekerja
diantaranya adalah dengan tidak mengambil sesuatu yang bukan menjadi haknya,
tidak curang, obyektif dalam menilai, dan sebagainya.
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (4)
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Seorang pebisnis muslim yang jujur lagi dapat dipercaya, (kelak akan
dikumpulkan) bersama para nabi, shiddiqin dan syuhada’. (HR. Ibnu Majah no.
2139, Alhakim no. 2142 dan Ad Daruquthni no. 17 dengan sanad hasan.
Silsilah Ash shahihah no. 3453)

4. Menjaga Etika Sebagai Seorang Muslim

Bekerja juga harus memperhatikan adab dan etika sebagai seroang muslim,
seperti etika dalam berbicara, menegur, berpakaian, bergaul, makan, minum,
berhadapan dengan customer, rapat, dan sebagainya. Bahkan akhlak atau
etika ini merupakan ciri kesempurnaan iman seorang mu’min.
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (5)

5. Tidak Melanggar Prinsip-Prinsip Syariah

Aspek lain dalam etika bekerja dalam Islam adalah tidak boleh melanggar
prinsip-prinsip syariah dalam pekerjaan yang dilakukannya.
Tidak melanggar prinsip syariah ini dapat dibagi menjadi beberapa hal :
▪ Pertama, dari sisi dzat atau substansi dari pekerjaannya, seperti
memproduksi tidak boleh barang yang haram, menyebarluaskan
kefasadan, mengandung unsur riba, gharar, dan lain-lain.
▪ Kedua, dari sisi penunjang yang tidak terkait langsung dengan pekerjaan,
seperti risywah, membuat fitnah dalam persaingan, tidak menutup
aurat, ikhtilat antara laki-laki dengan perempuan, dsb.
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (6)

6. Menghindari Syubhat
Dalam bekerja terkadang seseorang dihadapkan dengan adanya syubhat atau
sesuatu yang meragukan dan samar antara kehalalan dengan keharamannya.
Seperti unsur-unsur pemberian dari pihak luar, yang terdapat indikasi adanya
satu kepentingan tertentu. Atau seperti bekerja sama dengan pihak-pihak
yang secara umum diketahui kedzaliman atau pelanggarannya terhadap
syariah. Dan syubhat semacam ini dapat berasal dari internal maupun
eksternal.
Oleh karena itulah, kita diminta hati-hati dalam kesyubhatan ini. Dalam
sebuah hadits Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Halal itu jelas
dan haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat.
Maka barang siapa yang terjerumus dalam perkara yang syubhat, maka ia
terjerumus pada yang diharamkan…” (HR. Muslim)
KONSEP BEKERJA DALAM ISLAM (7)

7. Menjaga Ukhuwah Islamiyah

Aspek lain yang juga sangat penting diperhatikan adalah masalah ukhuwah
islamiyah antara sesama muslim. Jangan sampai dalam bekerja atau berusaha,
melahirkan perpecahan di tengah-tengah kaum muslimin.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam sendiri mengemukakan tentang hal


yang bersifat prefentif agar tidak merusak ukhuwah Islamiyah di kalangan
kaum muslimin. Beliau mengemukakan, “Dan janganlah kalian membeli
barang yang sudah dibeli saudara kalian.” Karena jika terjadi kontradiktif dari
hadits di atas, tentu akan merenggangkan juga ukhuwah Islamiyah diantara
mereka; saling curiga, su’udzon dsb.
MANAJEMEN ORGANISASI
PENGERTIAN

Suatu proses perencanaan dan pengorganisasian


serta pengendalian terhadap sumber daya
sebuah organisasi dengan maksud untuk
mencapai tujuan organisasi

Tujuan organisasi tersebut tentunya bisa bermacam-macam, tergantung


organisasi itu sendiri 
FUNGSI PENGORGANISASIAN

Dalam fungsi ini, PEMIMPIN diharuskan membuat kebijakan


terbaik terkait penggunaan sumber daya. Fungsinya adalah
untuk mendapatkan kinerja yang terbaik dari ANGGOTA.

Sebagai contoh, jika ORGANISASI memiliki kegiatan tertentu


yang berkaitan dengan peningkatan pemasaran maka
pemilihan sumber daya untuk kegiatan tersebut harus dipilih
dari divisi yang menangani pemasaran.
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM

MUKADIMAH
⮚ Menjadi anggota suatu tim, patut disyukuri. MENGAPA ?
Karena kita terpilih dan dipercaya. Tuntutan untuk berprestasi,
mengharuskan kita untuk mampu dan mau menjadi anggota tim yang baik.
Baik bukan berarti hanya sekedar setuju atau tidak setuju.
⮚ Sebagai anggota tim yang baik, kita selalu berupaya berkinerja tinggi, percaya
diri, menyadari kekuatannya dan menggunakannya untuk mencapai tujuan.
Para anggotanya saling membantu, saling memberi umpan balik, dan saling
memotivasi.
⮚ Hanya dengan itu, tim kita, tampak “beda” di antara tim-tim yang lain
⮚ Tujuan dari materi ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang
beberapa kemampuan penting untuk menjadi anggota tim yang handal, dan
memberi motivasi untuk mau menerapkannya. Tindak lanjut nyata dari
kegiatan ini, oleh dan untuk diri kita sendiri, merupakan ukuran
keberhasilannya.
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (1)
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (2)

Kelompok, Tim, dan Tim yang Handal.

Tim adalah sekelompok orang yang Tim memang terdiri dari sekelompok orang,
bekerja bersama-sama untuk mencapai tetapi tidak semua kelompok orang adalah
tujuan bersama (Barker, 2000). tim.

Kita tidak sekedar


berkelompok, kita adalah
tim. Mengapa?
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (3)

 Karena kita sadar betul, bahwa ada ketergantungan di antara sesama anggota
tim, khususnya dalam upaya mencapai tujuan.
 Kita menyadari bahwa waktu, tenaga, pikiran akan banyak terbuang bila kita
(sesama anggota tim) saling melanggar batas peran dan tanggungjawab, atau
mencari keuntungan pribadi di atas kerugian anggota yang lain.
 Kita memiliki komitmen yang kuat, yang akan kita jalankan secara konsisten
dan kontinyu terhadap tujuan, visi dan misi tim kita.
 Kita mampu dan mau melakukan komunikasi terbuka yang tulus, dan
berusaha memahami sudut pandang anggota yang lain.
 Kita menyadari bahwa konflik merupakan situasi yang wajar dalam hubungan
antar manusia, dan kita memandang dan menyikapinya sebagai kesempatan
mengembangkan ide dan kreativitas, dan kita berusaha untuk menyelesaikan
dengan cepat dan konstruktif.
 Kita mengetahui bahwa hakiki sebuat tim adalah sinergi.
The whole being greater than the sum of the part.
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (4)

Kita adalah tim yang dinamis, karena kita selalu berupaya untuk berkinerja
tinggi serta memanfaatkan enerjinya untuk menghasilan sesuatu.

Kita merupakan tim yang percaya diri, karena kita menyadari kekuatan yang
kita punyai dan menggunakannya secara optimal untuk mencapai tujuan.

Kita adalah tim yang manis, karena kita para anggotanya saling menghargai,
saling membantu, saling memberi umpan balik, dan saling memotivasi.

Kita adalah tim yang efektif , karena untuk mencapai tujuan bersama, kita
saling bekerjasama dengan efektif dan produktif. Karena itulah, kita menjadi tim
yang handal, karena kita berkinerja tinggi, percaya diri, saling tergantung.
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (5)

Tim yang handal terbangun bila setiap anggota tim, meyakini bahwa:

Aku tahu peran-tugas dan


Aku adalah tim,
tanggungjawabku dalam tim

Aku mempunyai cita-cita dan


tujuan bersama yakni tujuan tim,
Aku bekerja dalam kepemimpinan tim,
keberhasilan dan kegagalan tim
adalah juga hasil kerjaku

Aku mampu dan mau bekerja sama dan berkolaborasi.


(Spiegel,1994).
MEMBANGUN KERJA SAMA TIM (6)
Mengapa Tim Diperlukan? Apa Manfaatnya?
Bayangkan tim sepak bola. Untuk memenangkan pertandingan, kelompok pemain
sepak bola harus mampu dan mau menjadikan kelompoknya menjadi suatu tim kerja
yang handal. Untuk itu diperlukan (Maddux,1986)
❑ Seorang manajer yang terampil, dan bertanggung-jawab atas pemilihan pemain,
mengkoordinasikan upaya tim, serta mengawasi jalannya permainan.
❑ Para pemain yang harus memahami tugasnya, mempunyai kemampuan dan
keterampilan untuk mengerjakannya dengan baik, serta memiliki komitmen untuk
berkontribusi pada timnya.
❑ Diperlukan rencana, strategi permainan untuk dapat memenangkan pertandingan
❑ Pemain dan manajer harus saling berkomunikasi, percaya dan mendukung satu
sama lain, serta menyelesaikan perbedaaan-perbedaan yang timbul dengan cara
konstruktif.
❑ Setiap pemaian harus mampu mengendalikan diri, jika tidak ada maka harus
dipaksakan oleh manajer
❑ Harus ada sistem penghargaan yang memenuhi kebutuhan tim maupun pemain
sebagai individu.
Kerjasama (di dalam) Tim (teamwork)

Kerjasama tim (teamwork) mutlak diperlukan. Mengapa ?

Teamwork tidak akan terjadi bila, kita para anggota tim, tidak mampu dan mau
berkemampuan bekerja sama.

Untuk itulah, kemampuan “sederhana” untuk bekerja sama seperti: (a) menghargai
orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan, (c) mengungkapkan ide, pendapat
dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting.

Gunakan resep tiga mulai : mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling
gampang, dan mulailah sekarang.
Kerjasama (di dalam) Tim (teamwork)

Beberapa pakar menjabarkan tahapan pembentukan tim adalah sebagai berikut: (1)
Menetapkan Arah : Prioritas, Tujuan, Peraturan; (2) Bergerak, (3) Mempercepat gerak,
(4) Sampai dan (4)Bangkit kembali (Chang, 1994).

Sementara itu Spiegel,1994 membagi tahapan menjadi (a) Orientasi atau


pembentukan, (b) Konflik atau keributan, (c) Kerjasama atau penetapan norma-norma,
(d) Produktivitas atau kinerja, dan (d) Mengubah atau mentransformasikan.
Kalau diringkas hakiki tahapan kematangan tim adalah getting Together, Angry,
Ready, Doing
Kerjasama (di dalam) Tim (teamwork)
Akhirnya, bagaimana kriteria tim yang sukses
 
Tim yang sukses mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tim mempunyai misi dan tujuan yang ternyatakan dengan jelas,
2. Mampu bekerja secara kreatif,
3. Memfokus pada hasil,
4. Jelas peran dan tanggung jawab jawab baik tim maupun para anggotanya,
5. Diorganisasikan dengan baik,
6. Dibangun di atas kekuatan individu,
7. Saling mendukung kepempimpinan anggota yang lain,
8. Mengembangkan iklim kondusif di dalam tim,
9. Mampu menyelesaikan ketidaksepakatan,
10. Mampu berkomunikasi secara terbuka,
11. Mampu membuat keputusan secara objektif, dan
12. Mampu mengevaluasi efektivitasnya sendiri
Definisi : Kerjasama tim (Teamwork)
Sebuah nilai yang mementingkankerja sama dan dukungan sinergik setiap
karyawan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan dan setiap karyawan  
tersebut sadar akan akibat dari usaha individu terhadap hasil akhir kelompok
secara keseluruhan
 
Level kompetensi Indikator Perilaku
2 4 6 8
Menunjukkan Mengambil resiko Membangun Mendorong orang lain dalam Kepercayaan
karakter yang dapat dalam mempercayai kepercayaan secara tim untuk membentuk dan
dipercaya, terutama orang lain dengan timbal balik antara diri membangun kepercayaan dan
dalam memastikan membagi tanggung sendiri dan sebaliknya saling membantu dalam
penyelesaian jawab, mendapatkan   melaksanakan pekerjaan
pekerjaan sendiri keterlibatan dan Menunjukkan perilaku kelompok
kerjasama dari yang dapat dipercaya
berbagai pihak dan memperlihatkan
kepercayaan terhadap
sesama anggota tim

Memahami dan Menghargai dan Mengambil tindakan Membangun sinergi di antara Menghormati perbedaan dan
mengenali kekuatan menghormati untuk meningkatkan orang-orang dari latar menonjolkan kekuatan
dan kelemahan perbedaan individu, kelebihan yang ada belakang yang berbeda dan  
individu dalam tim dan memberikan dan pada saat yang menggunakan kelebihan
kesempatan yang sama sama meminimalkan individu untuk membentuk
bagi semua orang kelemahan tim yang lebih baik yang
untuk berkontribusi memberikan hasil yang
berarti
2 4 6 8  
Menyelaraskan usaha Berpatisipasi dalam Memfasilitasi penetapan Mendorong orang lain untuk Komitmen Terhadap Tujuan Tim
pribadi untuk pencapaian penetapan tujuan dan tujuan dan pemecahan memiliki komitmen terhadap
tujuan tim pmecahan masalah tim masalah tim tujuan/kesepakatan tim dan
membangkitkan kerjasama tim
sebagai cara utama untuk
mencapai tujuan yang luas

Menerima umpan balik dan Memberikan umpan balik Secara reguler memantau Mengevaluasi, memeriksa hasil Umpan Balik yang Konstruktif
mencoba untuk konstruktif kepada orang dan memberikan umpan kerja, menyediakan umpan balik
memperbaiki kinerja lain untuk berkembang kepada orang lain untuk dan rekomendasi dalam
berkembang bagaimana memperbaiki diri
untuk mencapai tujuan tim

Ikut serta dalam aktivitas Mengikutsertakan pihak Mendorong keterlibatan Memberikan nasehat dan Keterlibatan dan Partisipasi
tim berpartisipasi secara lain dalam proses untuk pihak lain dalam mencapai bimbingan pada pihak lain
penuh dalam proses dengn membuat mereka menjadi tujuan dengan memberikan dalam memperkirakan lingkup
berbagi informasi, ide, bagian dari tim dan kesempatan yang sama kerja, penilaian kualitas kerja,
opini, dan perasaan yang membantu anggota tim   dan sebagainya
relevan kepada anggota tim yang lain dalam Memberikan dukungan  
yang lain menyelesaikan tugas pada orang lain dalam Meyakinkan orang lain untuk
mereka penyelesaian tugasnya mengambil inisiatif dalam
melaksanakan tugas
 
Menjelaskan lingkup kerja dan
memberikan kesempatan pada
orang lain untuk berperan lebih
aktif dalam kelompok
Bekerja sama dengan baik Menangani/menyelesaikan Mengidentifikasi dan Mengantisipasi situasi konflik Penanganan Konflik
dengan orang lain dan konflik dan mencoba mengevaluasi konflik dan menyediakan solusi untuk
mencoba untuk meminimalisirnya mengatasinya
menghindari konflik
Penutup

Sukses tidaknya suatu tim, sangat tergantung dari kualitas anggota tim. Di antaranya
kualitas anggota tim dalam membangun kerjasama di dalam team (teamwork).

Setiap anggota tim dituntut untuk mampu dan mau melaksanakan kegiatan dalam
mencapai tujuan tim. Karena itu, kemampuan dan ketrampilan yang berkaitan
dengan subtansi yang dipermasalahkan, serta kemampuan dan ketrampilan dalam
bekerja sama seperti
(a) Menghargai orang lain,
(b) Kepemimpinan yang baik, adil dan bijak
(c) Memperluas wawasan pengetahuan,
(d) Mengungkapkan ide, pendapat dan tanggapan, serta
(e) Bernegosiasi,

Menjadi sangat-sangat penting.


Penutup

Tim handal hanya terbangun oleh anggota-anggota tim yang handal.


 
Tidak ada sesuatu yang besar dapat tercapai tanpa tindak lanjut.

Tindak lanjut yang terbaik ialah yang segera dilakukan.

Tindak lanjut menuntut disiplin dan perencanaan.


yuk sharing dan diskusi

Anda mungkin juga menyukai