etos kerja secara terminologis terbagi menjadi 2 yaitu etos dan kerja
Etos sendiri bermakna pandangan hidup yang khas dari suatu golongan sosial yang
merupakan suatu ciri, sifat adat istiadat dan kecenderungan moral.
Etos Juga dapat bermakna sesuatu yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak,
karakter, serta keyakinan atas sesuatu, yang tidak hanya secara individu namun juga
secara kelompok.
Sehingga Etos Kerja sendiri memiliki makna sebagai seperangkat perilaku positif dan
fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama,
spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap,
aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar
dengan kata lain etos kerja merupakan cerminan kedisiplinan, semangat dan
produktivitas milik seseorang
Etos kerja juga dapat diartikan sebagai sikap dan semangat yang ada dalam individu
dan kelompok tentang atau terhadap usaha mengerjakan sesuatu sehingga mendapatkan
sebuah hasil.
Sebagaimana perintah Allah SWT dalam Surah Attaubah ayat 105 yang memerintahkan
hamba hambanya untuk bekerja :
Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min
akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa
yang telah kamu kerjakan"
Prinsip Islam tentang Etos kerja adalah: Kerja keras merupakan ibadah. Kerja adalah
sebuah bentuk amanah. Kerja adalah sebuah bentuk dari amal saleh
karena Islam adalah ajaran yang mendorong umatnya untuk memiliki semangat bekerja
dan beramal, serta menjauhkan diri dari sifat malas.
Ciri penting dan utama dari orang-orang mukmin yang akan berhasil dalam hidupnya :
1. Mampu meninggalkan perbuatan yang menimbulkan kemalasan.
2. Mengganti kegiatan yang melahirkan kemalasan dengan amalan yang bermanfaat.
Aplikasi dan implementasi dari bekerja perlu diikat dan dilandasi oleh
akhlak/etika, yang sering disebut dengan etika profesi, tang tercermin dari kata-
kata SIFAT:
1.Shiddiq artinya Jujur
2.Istiqomah artinya berpendirian kuat
3.Fathanah artinya cerdas
4.Amanah artinya dapat dipercaya
5.Tablig artinya menyampaikan
1. Peningkatan Derajat
orang yang memiliki etos kerja mendapatkan peningkatan derajat Sebagaimana yang
dijelaskan pada surah al ahqaaf ayat 19
Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan
agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang
mereka tiada dirugikan. QS. Al-Ahqaaf : 19
orang yang memiliki etos kerja Juga tentunya mendapatkan pahala dari Allah swt
Sebagaimana yang dijelaskan pada surah al Baqarah 110
dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. dan kebaikan apa saja yang kamu
usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah.
Sesungguhnya Alah Maha melihat apa-apa yang kamu kerjakan. Qs. Al-Baqarah 110
3. Mendapatkan keberuntungan
orang yang memiliki etos kerja digambarkan seperti seorang mujahid Sebagaimana yang
diriwayatkan hadist berikut
“ Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bekerja dan barangsiapa bekerja keras
untuk keluarganya, maka ia seperti seorang mujahid di jalan Allah Swt.” (HR. Ahmad)
yang bermakna orang beretos kerja adalah terhitung sebagai orang yang sedang
berjuang dijalan allah
orang yang memiliki etos kerja Menganggap bekerja adalah sebuah kewajiban seperti
fardhu Sebagaimana yang diriwayatkan hadist berikut
“ Mencari rizki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardlu (seperti
Shalat, puasa, dll).” (HR. Ath-Thabrani dari Al-Baihaqi)
orang yang memiliki etos kerja juga Menjaga kehormatan diri karena yang ia dapatkan
dari hasil usahanya Sebagaimana yang diriwayatkan hadist berikut
Tiada seorang pun yang makan makanan yang lebih baik dari pada makan yang
diperoleh dari hasil dari keringatnya sendiri. Sesungguhnya Nabi Allah Daud AS itu
pun makan dari hasil karyanya sendiri”.(H.R. Bukhori)
yang artinya orang yang memiliki etos kerja memiliki kehormatan diri sendiri karena
apa yang ia dapatkan merupakan hasil jerih payahnya sendiri yang merupakan balasan
dari ia telah bekerja keras
7. Menghapus Dosa
orang yang memiliki etos kerja juga dapat menghapus dosa dosanya Sebagaimana yang
diriwayatkan hadist berikut
Kemudian yang berikutnya ialah indikator yang dicapai etos kerja dalam islam
Salah satu esensi dan hakikat dari etos kerja adalah cara seseorang
menghayati, memahami, dan merasakan betapa berharganya waktu. Dia sadar
waktu berjalan tiap detiknya.
Baginya waktu adalah asset Ilahiyyah yang sangat berharga, Sehingga seorang muslim
yang kecanduan terhadap waktu tidak mau waktunya terbuang
Sikap ikhlas bukan bukan hanya output dari cara dirinya melayani, melainkan
juga input atau masukan yang membentuk kepribadiannya didasarkan pada
sikap yang bersih. Bahkan, cara dirinya menerima rezeki, makanan dan
minuman yang masuk ke dalam tubuhnya, adalah bersih semata-mata.
Dengan demikian, ikhlas merupakan energi batin yang akan membentengi
diri dari segala bentuk yang kotor
3. Memiliki kejujuran
Seorang wirausaha muslim harus selalu menerapkan nilai nilai ahlakul karimah
dalam berbisnis seperti selalu ramah, jujur,amanah husnudzon sehingga orang lain
senang berbisnis dengannya
karena Hampir tiap orang yang sukses dalam berbisnis pandai memanfaatkan
waktu sebaik baiknya Karena mereka tau peluang bisnis sendiri itu tidak akan
terulang Sehingga wirausahawan muslim cenderung untuk tidak menyia nyiakan
kesempatan dan peluang hanya karena tidak bisa mengatur waktu
Pada dasarnya Kita tidak dilarang dalam bekerja sama dengan Non muslim sebagaimana
yang dijelaskan pada surah Al mumtahanah ayat 8 yaitu:
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang
yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: 8)
Kita juga dituntut untuk tidak berbuat dzalim kepada orang kafir
Adapun ketentuan bermitra dengan non muslim itu boleh saja selama tidak loyal atau
mendukung ajaran non muslim.
Namun jangan sampai bentuk kerjasamanya adalah sampai mendukung ajaran non muslim
atau melakukan keharaman atau meninggalkan kewajiban yang telah ditetapkan oleh
Allah,
Akan tetapi bekerjasama dalam bisnis dengan sesama muslim tentu lebih utama dan
lebih baik daripada non muslim. Karena dengan seorang muslim akan membuat agama dan
harta kita terjaga atau memiliki rasa aman. Sebaliknya bekerjasama dengan non
muslim dapat membawa mudhorot pada agama, akhlak dan harta kita. Namun ketika
keadaan darurat dan terpaksa harus bekerjasama, maka seperti itu tidak masalah
selama memperhatikan agama dan akhlak jangan sampai terpengaruh dengan mereka.