Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Julhar M. Yusuf.

NPM : 02272111023.

Kelas : VII Akuntansi.

Mata Kuliah : Lembaga Keuangan Syariah.

Organisasi Syariah

1. Organisasi Sebagai Tempat Ibadah.


Kerja adalah ibadah, jika kerja diposisikan sebagai ibadah maka selain
keuntungan dunia yang dicari juga kebahagiaan akhirat. Adanya visi akhirat
menyebabkan seseorang bisa mengarahkan tujuannya dengan lebih baik. Orang yang
menjadikan kerjanya adalah ibadah akan mengawalinya dengan niat yang baik,
mengusahakan hasil yang baik, dan dia meyakini bahwa hasil yang baik hanya diperoleh
dari dengan cara yang baik. Orang yang memposisikan bahwa kerja sebagai ibadah tidak
akan mungkin melakukan kecurangan dan korupsi, dia yakin bahwa Allah SWT Maha
Melihat. Dalam catatan lain mengatakan bahwa kita memposisikan bahwa bekerja
sebagai ibadah adalah orang yang memiliki kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual
sendiri adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan
kegiata, melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia
yang seutuhnya (hanif), dan memiliki pola pikir tauhidiah (integralistik), serta berprinsip
“Hanya Karena Allah”. Keyakinan bahwa bekerja adalah ibadah membuat kita tidak
terlalu pusing akan gaji dan lain-lain. Dan juga membuat seseorang berfikir dan bervisi
lebih dari sekedar bekerja, tapi meyakini bahwa itu adalah bagian dari proses yang besar
dan bermanfaat.

2. Tujuan & Sasaran Perusahaan.


Tujuan perusahaan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh
perusahaan dalam jangka panjang. Pengertian sasaran adalah hasil- hasil yangingin
dicapai dalam jangka pendek. Tujuannya antara lain memberikan pondasi yang untuk
membangun integritas moral yang kokoh. Pengembangan etos kerja yang berorientasi
pada kemajuan dan keunggulan kinerja.
3. Model Spiritual Perusahaan.
Spirit ibadah kepada Allah menjadi landasan bisnis yang sangat kokoh, karena
setiap aktivitas mendapatkan keuntungan yang selalu berkait erat kepada Sang Pencipta.
Itulah sebabnya tatanan kerja yang terbangun menjadi lebih sakral dibanding sekedar
mendapatkan keuntungan finansial semata. Kekuatan inilah yang menjadi turbin
penggerak semangat berjuang para penganutnya (man). Karena, setiap langkah
perjuangan menjadikan catatan sejarah kehidupan yang abadi. Yang pasti, landasan
peribadahan dalam perjuangan di lahan bisnis harus menuju pada terciptanya dan
terbaginya kemakmuran secara adil (creation) kepada semua pihak yang terlibat. Yaitu,
crew (karyawan), customer (pelanggan), capital provider (pemilik modal), dan
community (masyarakat).

4. Spiritual & Keunggulan Organisasi.


Kini, semakin banyak perusahaan yang menyandarkan aktivitasnya pada aspek
spiritualitas (menjadi spiritual company). Secara umum, diidentifikasikan ada enam
manfaat yang didapat perusahaan dengan menyandarkan bisnisnya pada aspek
spiritualitas.
1. Pertama, perusahaan akan jauh dari berbagai kecurangan (fraud) yang
mungkin terjadi akibat 'menghalalkan segala cara'. Karena, dari sinilah
kebangkrutan perusahaan dimulai.
2. Kedua, meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
3. Ketiga, terbangunnya suasana kerja yang harmonis atau hadirnya sinergi di
antara karyawan dan pimpinan perusahaan.
4. Keempat, meningkatnya citra (image) positif perusahaan.
5. Kelima, perusahaan menjadi tumbuh dan berkembang secara
berkesinambungan (sustainable company).
6. Keenam, menurunkan perpindahan (turnover) karyawan. Secara sadar,
perusahaan diposisikan sebagai sebuah organisme yang berdiri di atas akar
rumput dan menyandang misi spiritualitas.
DAFTAR PUSTAKA

Noni. (2021). Lembaga K S (p. 3). Scribd.com.


https://www.scribd.com/document/363340808/lembaga-K-S

Anda mungkin juga menyukai