A. LATAR BELAKANG
Kata “manajemen” tampaknya sudah sangat sering di dengar. Manajemen sangat erat
kaitannya dengan konsep organisasi. Berhubung dengan hal tersebut, sebaiknya kita harus
memahami dulu apa sebenarnya pengertian organisasi tersebut. Menurut Griffin organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam
mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dengan bahasa lain, penulis juga mendefenisikan
organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok orang yang memiliki tujuan tertentu dan
berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.
Berbeda dengan organisasi politik dan social, sebuah universitas adalah juga sebuah
organisasi. Di dalamnya ada sekumpulan orang-orang muali dari dosen, karyawan,
mahasiswa, serta ada tujuan yang ingin dicapai oleh universitas, misalnya untuk
menghasilkan lulusan yang terbaik.2
1
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Safullah, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana,2010) hal. 4
2
Ibid, hal. 5
B. PEMBAHASAN
Dalam manajemen syariah adalah perilaku atau perbuatan yang terkait dengan nilai-
nilai keimanan dan nilai ketauhidan. Setiap perilaku orang yang terlibat dalam sebuah
kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan perilakunya terkendali supaya tidak
terjadi perilaku KKN (korupsi, kolusi,dan nepotisme) karena dengan menyadari adanya
pengawasan dari Allah swt, yang akan mencatat setiap perbuatan baik maupun perbuatan
yang buruk.
Hal ini berbeda dengan perilaku yang ada dalam manajemen konvensional yang sama
sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang yang menerapkan
manajemen konvensional tidak meraasa bahwa adanya pengawasan yang melekat, kecuali
semata-mata itu pengawasanyang diberikan oleh pemimpin atau atasan. Setiap kegiatan yang
ada dalam manajemen syari’ah upayakan menjadi amal saleh yang bernilai abadi.3
Istilah amal saleh tidak dapat diartikan sepenuhnya bahwa itu perbuatan baik,tetapi
merupakan amal perbuatan baik yang dilandasi iman, dengan beberapa persyaratan sebagai
berikut:
Niat yang ikhlas karena Allah, Perbuatan yang terkesan baik, tetapi jika tidak
dilandasi keikhlasan karena Allah, maka perbuatan itu tidak dikatakan sebagai amal
saleh.
Tata cara pelaksanaanya harus sesuai dengan syariat. Sesuatu perbuatan yang baik
tapi tidak sesuai dengan ketentuan syariat itu juga tidak dapat dikatakan sebagai amal
saleh.
Dilakukan dengan penuh kesungguhan. Perbuatan yang dilakukan dengan asal-asalan
tidak dapat juga itu dikatakan sebagai amal saleh.
Iman dan amal saleh adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.Terdapat sebuah
percakapan antara Rasulullah saw dengan seorang sahabat, sebgaimana terdapat dalam
sebuah hadist dari Abu Hurairah,seorang sahabat bertanya “ Ya Rasulullah, amal
perbuatan apa yang paling utama?”
3
Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung, Manajemen Syriah, (Jakarta:Gema Insani Press, 2003) hal. 5
Berdasarkan hal ini dapat dilihat bahwa sahabat bertanya mengenai amal, dan
jawaban Rasulullah adalah iman. Jadi amal yang paling utama adalah iman kepada Allah
dan Rasul- Nya.
Beberapa yang dapat digambarkan dalam manajemen syariah dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pengertian Manajemen
Secara pengertian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Mary Perker Follet (1997),
adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu pekerjaan. Manajemen juga adalah segala sesuatu
yang perlu dilakukan dalam rangka untuk mencapai tujuan. Tujuan yang dimaksud itu sangat
beragam, tergantung dari organisasi apa yang akan diatur. Apabila kita ambil contoh dari
organisasi bisnis, maka diantara tujuan bisnis itu ada yang dinamakan profit.
Nah maksud dari profit ini adalah keuntungan setelah pendapataluaran dan kemudian
dikurangi semua pengeluaran dan biaya. Cara mendapatkan profit ini adalah susuatu
pekerjaan itu harus diselesaikan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, kegiatan-
kegiatan yang biasanya dilakukan oleh sebuah organisasi bisnis diantaranya adalah kegiatan
produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, hingga pengelolaan keuangan yang
mungkin dimiliki oleh organisasi biusnis. Semua kegiatan-kegiatan tersebut perlu
4
Ibid, hal. 5-8
diselesaikan karena pada prakteknya akan menunjang dalam pencapaian dan tujuan dari
organisasi bisnis.
Tahapan-tahapan bagi organisasi bisnis biasa adanya telebih dahulu yang dinamakan
dengan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian.
Dengan adanya tahapan-tahapan ini, maka dikenal pula pengertian lain dari
manajemen yang dikemukakan oleh Nickels, manajemen adalah sebuah proses yang
dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan seperti yang telah
dijelaskan tadi.
1. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik itu sumber daya manusia, maupun
faktor-faktor produksi lainnya.
2. Adanya proses yang bertahap mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan mengimplementasikan, hingga pengendalian dan pengawasan.
3. Kemudian dengan adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.5
5
Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, (Kencana, 2005), hal. 4
2. Fungsi- Fungsi Manajemen
Manajemen oleh para penulis dibagi atas beberapa fungsi, pembagian fungsi-fungsi
manajemen ini tujuannya adalah:
Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan para penulis tidak sama. Hal inidisebabkan
latar belakang penulis, pendekatan yang diulakukan tidak akan sama. Hal ini disebabkan
karena latar belakang penulis yang berbeda, pendekatan yang dilakukan tidak sama. Untuk
bahan perbandingan fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli.
Berdasarkan alasan - alasan di atas, kita tidak perlu memperdebatkan pembagian fungsi-
fungsi manajemen tersebut. Yang lebih penting, perlu diketahui pengertian fungsi-fungsi dan
aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan pada setiap fungsi fundamental itu.
Dalam preakteknya pembagian fungsi fundamental itu tidak dapat dibedakan secara
tajam dan tegas, karena setiap manajer dalam usaha atau aktivitas-aktivitasnya untuk
mencapai tujuan harus melaksanakan semua fungsi tersebut, hanya skop dan penekanannya
yang berbeda-beda.
Adapun pembagian dari manajer sebagai berikut:
Kesimpulannya adalah TM memiliki sifat kerja dengan sitem pikir, TM ini sifat kerjanya
seimbang kerja pikirnya dengan kerja fisiknya dan LM memiliki sifat kerja lebih banyak
kerja pikirnya daripada kerja fisiknya.6
Tipe-tipe yang digambarkan dalam manajemen selalu memisahkan secara tegas antara
tipe yang satu dengan tipe yang lainnya. Dalam manajemen syariah, setiap orang
memiliki sisi-sisi yang kadang dapat menyatu didalamnya.
Oleh karena itu, tipe manajer yang baik memiliki beberapa karakter:
Ketegasan
Jika seorang manajer mengatakan sesuatu itu A, dengan argumentasi yang jelas tujuannya
kemana, maka harus disepakati bahwa itu A,. Karena yang sangat dibutuhkan saat ini adalah
manajer yang mempunyai ketegasan dalam menentukan sikap supaya dalam suatu pekerjaan
itu terampil dan terarah dengan baik
Musyawarah
Manajer yang baik adalah manajer yang selalu bermusyawarah, selalu meminta
pendapat dari bawahannya untuk mendapat kesepakatan yang tepat, dan menerima semua
pendapat yang disampaikan oleh rekan kerja kemudian disaring untuk mendapatkan solusi
yang lebih tepat dari yang tepat, yang esensinya adalah saling tukar menukar pendapat.
6
H. Malayu S.P. Hasibuan, Mnajemen,(Jakarta: Bumi Aksara,2016) hal.37-40
Dengan cara seperti itu kerja sama antara manajer dengan bawahan pun tidak aka nada
perselisihan, bahkan pekerjaan yang akan diselesailkan dengan adanya musyawarah terlebih
dahulu akan memudahkan dalam suatu pekerjaan dan pekerjaan pun akan lebih baik.
Keterbukaan
Seperti yang dicontohkan Umar bin Khattab , beliau merupakan seorang manajer atau
pemimpin yang baik. Dalam sejarah juga tercatat ketika umar mengumpulkan wanita-wanita
karena pada saat itu banyak laki-laki bujangan yang sudah tua belumb beristri, dan
penyebabnya adalah mahar wanita pada saat itu terlalu mahal untuk dinkahi, maka dari itu
tida semua laki-laki yang pada masa itu sanggup untuk memberikan mahar yang besar kepada
wanita yang ingin dinikahinya. Lalu umar mengatakan “wahai para wanita, jangan kalian
membuat mahar yang mahal-mahal”. Mendengar ini, seorang wanita protes sambil
membacakan surah An-Nisa ayat 20 bukankah Allah sudah berfirman:
“Bahwa kalian sudah memberikan kepada wanita itu harta yang banyak” (QS.
An-Nisa [4] :20).
Kemudian salah satu wanita mengatakan “Saya tidak setuju kepada kebijakan anda”.
Langsung Umar mengatakan: “Umar salah dan wanita itu benar”. Kisah itu menunjukkan
bahwa manajer yang baik itu adalah manajer yang transparan dan terbuka dalam segala hal.
Kepahaman yang mendalam terhadap tujuan organisasi. Visi misi dari otrganisasi itu harus
dipahami betul, harus diketahui juga apa nanti yang akan terjadi jika visi misi itu terwujud,
lebih banyak dampak yang baik atau dampak yang buruk. Jadi, dengan seperti itu nanti tidak
akan ada tanda tanya dalam diri kita kemana sebenarnya arah dan tujuan visi misi tersebut
akan kemana, oleh karena itu perlu kita pahami betul tujuan dari visi misi tersebut, sehingga
organisasi itu dapat berjalan dengan baik.7
7
K.H. Didin Hafidhuddin & Hendri Tanjung, Pengantar Manajemen Syariah, (Depok: Rajawali pers, 2020)
hal.11-13
4. Tingkat Manajemen dan Keterampilan Manajemen
Kemudian setelah pengendalian hal yang dikerjakan oleh manajer adalah perencanaan
termasuk di dalamnya adalah mengingatkan kembali tentang apa tujuan yang harus dicapai,
mengingatkan kembali tentang hasil-hasil capaian masa lalu, membuka kembali inventarisasi
masalah dan rancangan solusinya, serta mengingatkan kembali akan ketersediaan sumber
daya apakah itu sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan sumber-sumber daya lain
yang melingkupi organisasi/perusahaan.8
8
Sentot Imam Wahjono dkk, Pengantar Manajemen, (Depok: Rajawali Pers, 2020) hal. 25-28
C. KESIMPULAN
Dari hasil makalah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen merupakan
semua yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Ada berbagai macam-macam tujuan yang
terkait dengan manajemen misalnya dalam manajemen bisnis, manajemen organisasi dan
sebagainya. Manajemen pada dasarnya juga merupakan proses penyelesaian sesuatu yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja
sesuatu yaitu: Pertama, penggunaaan sumber daya organisasi, dan sumber daya manusia serta
faktor lainnya. Kedua,Prosesnya berlangsung secara bertahap. Ketiga, seni dalam
melaksanakan pekerjaan.
Adapun beberapa tujuan dari fungsi manajemen yang telah disimpulkan oleh penulis
meliputi: Pertama, membuat sistem diskusi lebih teratur. Kedua, mempermudah dan
mendetail menganilisis percakapan. Ketiga, bertindak sebagai pedoman bagi pelaksanaan
proses manajemen, jika yang ketiga ini sudah terpenuhi maka dalam mengerjakan segala
pekerjaan sesuai manajemen maka akan lebih baik karena dikerjakan sesuai fungsinya.
Aspek-aspek yang harus dimiliki oleh setiap manajer oleh karena itu tipe manajer
yang baik memiliki beberapa ciri: Pertama, positif yaitu yang dibutuhkan saat ini adalah
manajer yang konsisten dan tegas. Kedua, diskusi manajer yang baik adalah yang selalu
berpikir,selalu meminta pendapat bawahan dan menerima segala pendapat yang diberikan
oleh rekan kerja dan menyaringnya untuk mendapat solusi yang lebih baik, dan yang Ketiga
keterbukaan.