ORGANISASI BISNIS
Suatu organisasi bisnis dapat bertahan lama bukan dibentuk oleh suatu
manajemen yang hebat, tidak juga oleh orang-orang yang hebat, ataupun
sistem, melainkan dibuat dan dirancang oleh suatu nilai-nilai. Budaya
Perusahaan (Corporate Culture) selalu menitik beratkan pada bottom up,
menggali segala sesuatu mulai dari bawah, bukan dari atas ke bawah (top
down), semua orang harus tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan dan
diinginkan.
Budaya perusahaan ini pertama-tama dibangun atas dasar visi atau firasat
bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut
mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya,
yang berarti visi ini akan menjadi sikap dan perilaku organisasi perusahaan
tersebut baik untuk internalmaupun eksternalnya.
a. Firma (Fa)
Firma adalah suatu bentuk persekutuan bisnis yang terdiri dari dua atau
lebih dengan nama bersama yang tanggung jawabnya terbagi dak terbatas pada
setiap pemiliknya.
Ciri dan sifat firma adalah sebagai berikut:
apabila terdapat utang tak terbayar, maka setiap pemilik wajib melunasi
utang-utangnya dengan harta pribadi;
setiap anggota firma memiliki hak untuk menjadi pemimpin;
adai anggota aktif yang memiliki tanggung jawab tidak terbatas dan ada
yang pasif tinggal menunggu keuntungan;
relaitif mudah untuk didirikan;
kelangsungan hidup perusahaan CV tidak menentu.
c. Perseroan Terbatas/PT/Korporasi/Korporat
Perseroan terbatas adalah organisasi bisnis yang memiliki hukum resmi yang
dimiliki oleh minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku
pada perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi perseorangan yang ada di
dalamnya. Di dalam PT, pemilik modal harus memimpin perusahaan, karena
dapat menunjuk orang lain diluar pemilik modal untuk menjadi pimpinan. Untuk
mendirikan
perseroan terbatas dibutuhkan sejumlah modal minimal dalam jumlah tertentu
dan berbagai persyaratan lainnya.
Perilaku yang diharapkan dalam pekerjaan akan dapat meningkat kalau ada
hubungan positif antara kinerja yang baik dengan imbalan yang terima,
terutama imbalan yang bernilai bagi karyawannya.
Sehingga perusahaan harus melakukan evaluasi yang akurat, terus- menerus
dalam memberikan imbalan dan umpan balik yang tepat.