1
ETOS KERJA MUSLIM UNTUK MENCAPAI PRESTASI YANG
OPTIMAL
Bekerja adalah hak Tuhan dan cara untuk mendekatkan diri kepada
Tuhan.
Islam mewajibkan umatnya untuk bekerja dengan tekun dan dilandasi
amanah, kejujuran, dan usaha yang maksimal.
Etos kerja Islami yang harus dimiliki umat Islam antara lain bersikap
profesional, pekerja keras, jujur, dapat diandalkan, dan kreatif.
Etos berasal dari bahasa Yunani yang berarti watak atau karakter.
Pengertian etos meliputi karakteristik, sikap, kebiasaan, kepercayaan,
dan lain-lain yang khusus untuk individu atau kelompok manusia. Kata
"etika" dan "etis" merujuk pada makna perilaku atau kualitas esensial
seseorang atau kelompok.
Etos juga berarti jiwa khas itu akan berkembang pandangan bangsa
mengenai yang baik dan yang buruk, yakni, etikanya. Istilah etika, secara
teoritis dapat dibedakan ke dalam dua pengertian. pengertian Pertama,
etika berasal dari kata Yunani ethos yang artinya kebiasaan atau
karakter. Kelompok manusia memiliki pandangan khas mengenai yang
baik dan buruk, yaitu etika. Etos diartikan sebagai pandangan khas suatu
kelompok sosial, sedangkan etika berkaitan dengan kebiasaan hidup
yang baik pada diri seseorang atau suatu masyarakat. Perbedaan antara
etos dan etika adalah bahwa etika berkaitan dengan kebiasaan hidup
yang baik, sedangkan etos bersifat evaluatif yang bersumber pada
identitas diri yang bersifat nilai sakral.
Definisi kerja adalah kegiatan melakukan sesuatu. Ada dua jenis
perbuatan manusia, yaitu perbuatan yang berhubungan dengan kegiatan
mental dan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja. Jenis pertama
mempunyai ciri kepentingan untuk mencapai maksud atau mewujudkan
tujuan tertentu, sedangkan jenis kedua adalah gerakan random seperti
gerakan bayi kecil.
Etika berasal dari kata yunani ethos yang berasal karakter moral atau
kebiasaan. Moralitas,sebaliknya berasal dari kata lebih yang berarti cara
hidup atau adat istiadat. Ada perbedaan antara etika dan moralitas.
Moralitas menitik beratkan pada tindakan dan perbuatan yang patut
dievaluasi,namun juga dapat berupa system pengajaran baik dan buruk.
Etika sebagai ilmu yang membahas nilai umum sitem moral.
Etika kerja dapat diartikan sebagai ajaran tentang kerja yang diyakini
baik dan benar oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwujudkan
dalam perilaku kerja. Etika kerja dalam Islam memiliki akar yang kuat
dalam ajaran agama Islam yang mencakup nilai-nilai moral dan prinsip-
prinsip yang mengatur cara seseorang bekerja. Etika kerja dalam Islam
2
mencerminkan tanggung jawab individu terhadap Allah SWT, hati nurani,
masyarakat, dan lingkungan sekitarnya.
2. Keteraturan:
4. Tanggung jawab:
Etika kerja dalam Islam mengajarkan tanggung jawab terhadap tugas dan
pekerjaan yang diemban. Seorang muslim diwajibkan untuk
3
melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab terhadap hasil yang dicapai.
Islam mendorong individu untuk bekerja keras dan tetap gigih dalam
menghadapi rintangan dan tantangan dalam dunia kerja. Doa dan usaha
harus digabungkan untuk mencapai hasil yang baik.
7. Bersyukur:
8. Memperhatikan waktu:
etika kerja dalam Islam beserta ayat-ayatnya yang menjadi dasar ajaran
Islam:
4
1. Niat yang Ikhlas (Ayat Al-Quran: Surah Al-Bayyinah, 98:5)
Etika kerja dalam Islam dimulai dengan niat yang ikhlas. Setiap Muslim
harus melakukan pekerjaan dengan niat yang tulus dan hanya ingin
meraih ridha Allah.
Seorang Muslim diharapkan untuk menjadi orang yang jujur dan amanah
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mencakup
pengelolaan keuangan, penanganan data, dan menjaga kepercayaan
yang diberikan oleh orang lain.
Di dalam Islam, kerja keras adalah hal yang penting. Muslim diharapkan
untuk melakukan pekerjaan dengan semangat dan usaha maksimal,
tetapi pada akhirnya meletakkan hasil dari kerja keras tersebut kepada
Allah dengan tawakal.
6
Etos merupakan cara pandang unik suatu kelompok sosial di balik adat
istiadat dan adat istiadat suatu masyarakat.
Perbedaan antara etos dan etika adalah bahwa etos lebih pada
kebiasaan, sifat tindakan seseorang.
Di sisi lain, dalam terminologi, etika adalah studi sistematis tentang sifat
nilai, konsep seperti baik, buruk, harus, benar, salah, dll.
'' Oleh karena itu, dari pengertian yang telah dijelaskan, perbedaan antara
ethos dan etika adalah bahwa ethos adalah tentang kebiasaan, sifat dari
tindakan seseorang.
Etos kerja merupakan nilai-nilai dan sikap yang diterapkan dalam aktivitas
kerja. Buruh sendiri sangat penting dalam Islam. Ada dua jenis aktivitas
dan tindakan manusia.
Tanda-tanda etos kerja yang baik pada diri seseorang adalah: efisien,
pekerja keras, teratur, disiplin, tepat waktu, hemat, jujur dan teliti, rasional
dalam mengambil keputusan dan bertindak, mau menerima perubahan,
tangkas terhadap peluang.
7
Etos kerja yang tinggi ditandai dengan sikap positif terhadap pekerjaan,
penghargaan terhadap hasil kerja manusia, dan memandang pekerjaan
sebagai sarana kesenangan.
Menurut Fuad Abdul Munim Ahmad, etika kerja Islam terdiri dari dua
unsur yaitu amanah dan tawakkal.
Pertama, etos kerja yang baik harus dimulai dari pandangan bahwa kerja
adalah anugerah Tuhan, anugerah yang diterima tanpa syarat.
8
Selanjutnya, kita harus menganggap pekerjaan kita sebagai sesuatu
yang dipercayakan kepada orang lain dan melaksanakannya dengan
benar dan bertanggung jawab.
Etos kerja juga dapat berperan dalam bekerja sepenuh hati agar kualitas
pekerjaan yang dilakukan tinggi.
9
bekerja merupakan misi atau sarana untuk mencapai bentuk
kemanusiaan yang tertinggi. Pengabdian dan pengabdian kepada Tuhan.
Dalam buku ``Drama Asia'' karya Gunnar Myrdal, ciri-ciri orang atau
sekelompok orang yang memiliki etos kerja tinggi antara lain efisiensi.
pekerja keras; normal; disiplin atau tepat waktu; secara ekonomi; jujur
dan teliti; Membuat keputusan dan mengambil tindakan secara rasional.
Selain itu, bekerja juga dijalani sebagai suatu proses yang memerlukan
kesabaran dan diamalkan sebagai bentuk ibadah.
Contoh etos kerja Pramoedya Ananta Toor yang tetap berkarya (menulis)
meski terkucil di pulau kecil Pulau Buru, menunjukkan bahwa menulis
adalah suatu hal yang terhormat untuk dilakukan.
10
Ada banyak sikap berbeda yang harus mendasari nilai yang kita berikan
pada pekerjaan. Ini termasuk: Kerja adalah inti kehidupan manusia.
Orang mempunyai etos kerja yang kuat jika menunjukkan ciri-ciri sebagai
berikut:
11
Orang dengan etos kerja yang baik mencurahkan cukup waktu, tenaga,
dan perhatian untuk menyelesaikan tugas dengan kemampuan
terbaiknya.
Mereka juga bersedia menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan
dalam pekerjaannya.
3. Kualitas: Etos kerja yang baik mencakup komitmen terhadap kualitas
kerja.
Orang-orang dengan etos kerja yang kuat menjaga standar tinggi dalam
semua aspek pekerjaan mereka, termasuk akurasi, presisi, kecepatan,
dan keandalan.
4. Integritas : Etos kerja yang baik meliputi integritas yang tinggi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Orang dengan etos kerja yang kuat bertindak jujur, adil, dan beretika
dalam segala situasi.
Anda mematuhi aturan, kebijakan, dan nilai-nilai organisasi.
5. Keterampilan: Etos kerja yang baik mencakup upaya untuk terus
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Orang-orang dengan etos kerja yang kuat mencari peluang untuk belajar
dan berkembang melalui pelatihan formal dan pengalaman kerja.
6. Kerja Tim: Etos kerja yang baik mencakup kemampuan bekerja sama
dengan orang lain dalam satu tim.
Orang-orang dengan etos kerja yang kuat membangun hubungan baik
dengan rekan kerja, berbagi pengetahuan dan ide, serta mendukung dan
memotivasi anggota tim lainnya.
7. Fleksibilitas: Etos kerja yang baik mencakup kemauan beradaptasi
terhadap perubahan dan menghadapi tantangan baru.
Orang dengan etos kerja yang kuat adalah orang yang fleksibel dan
kreatif dalam menghadapi berbagai situasi.
Etos kerja yang baik penting untuk keberhasilan dan kepuasan dalam
bekerja.
Etos kerja yang kuat membantu seseorang menjadi profesional yang
efektif dan produktif yang dapat memberikan kontribusi positif bagi
organisasi dan masyarakat.
Pengertian kerja dalam Islam berakar kuat pada sejarah dan ajaran
Islam.
Bekerja dianggap sebagai aspek penting dalam kehidupan umat Islam
sekaligus sebagai salah satu bentuk ibadah yang memiliki nilai spiritual
dan manfaat sosial.
Berikut sejarah pengertian kerja dalam Islam:
1. Perintah Bekerja dalam Al-Quran:
Islam mengajarkan pentingnya bekerja melalui beberapa ayat Al-Quran.
12
Salah satu ayat yang paling terkenal adalah Surat al-Mu'minun (23:-12),
yang menyatakan: “Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari
suatu kumpulan.
” Jadi kami menempatkannya dalam kondisi terbaik.
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempatnya semula, ke tempat yang
paling hina.
Ayat ini menunjukkan bahwa manusia diberi tanggung jawab untuk
bekerja dan berkontribusi dalam kehidupannya.
2. Teladan Nabi Muhammad SAW :
Nabi Muhammad SAW adalah teladan yang baik dalam kondisi kerja dan
kewirausahaan.
Sebelum menjadi nabi, ia bekerja sebagai pedagang dan dikenal jujur
dalam urusan bisnis.
Nabi Muhammad juga mengajarkan pentingnya ketekunan dan kejujuran
dalam bekerja.
3. Konsep penghidupan (subsisten) dalam Islam:
Dalam Islam, bekerja dipandang sebagai sarana mencari nafkah
(subsisten) dan memenuhi kebutuhan hidup.
Islam mengajarkan bahwa setiap individu bertanggung jawab mencari
nafkah secara halal dan jujur.
Dalam 'Surat Al-Isra' (17:-80) Allah SWT berfirman: 'Dan katakanlah, 'Ya
Tuhan!
' Berilah kami istri dan keturunan untuk keridhaan hati kami.
Mohon, dan jadikan kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
'' 4. Konsep Sholat di Tempat Kerja :
Dalam Islam, segala pekerjaan yang halal dan dilakukan dengan niat
ikhlas merupakan shalat.
Pekerjaan itu sendiri mungkin bukan ibadah secara langsung, namun bila
dilakukan dengan cinta dan tanggung jawab, maka pahala yang didapat
sama dengan ibadah.
5. Keadilan di dunia kerja :
Islam mengajarkan pentingnya keadilan di dunia kerja.
Kerja adil tanpa penindasan dan pemberian upah yang layak merupakan
nilai-nilai yang sangat penting dalam Islam.
Dalam surat an-Nisa (4:-29), Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu
menyia-nyiakan hartamu satu sama lain dengan cara yang tidak benar;
janganlah kamu membawa hal ini kepada pemerintah,” kata orang-orang.
Meskipun mereka mengetahui hal ini, mereka berdosa dengan harta
mereka. Untuk menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam juga mendorong
warganya untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan yang
diperlukan untuk menjadi pekerja yang kompeten dan profesional.
13
Penting juga untuk diingat bahwa pengertian kerja dalam Islam
mencakup nilai-nilai yang tinggi seperti kejujuran, tanggung jawab,
keadilan, dan kebaikan dalam pelayanan kepada masyarakat.
Etika kerja dalam Islam mengacu pada sikap dan prinsip kerja yang
dianjurkan dalam Islam.
Etos kerja Islam mencakup beberapa prinsip yang harus dipatuhi umat
Islam ketika melakukan pekerjaannya.
Beberapa prinsip tersebut adalah:
1. Niat Jujur : Dalam Islam, niat itu penting.
Umat Islam harus melaksanakan pekerjaannya dengan niat yang ikhlas
dan ikhlas, menghendaki keridhaan Allah dan tidak sekedar mencari
keuntungan materi atau pengakuan dari orang lain.
2. Tanggung Jawab : Umat Islam diharapkan memahami dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Mereka harus mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dipercayakan
kepadanya, baik dari segi waktu, hasil pekerjaan, maupun penggunaan
sumber daya yang ada.
3. Disiplin : Dalam Islam disiplin sangat penting dalam melaksanakan
pekerjaan.
Umat Muslim harus menjaga jadwal kerja yang teratur, menghargai
waktu, dan menjalankan tugas mereka dengan dedikasi dan keseriusan.
4. Kejujuran: Kejujuran merupakan nilai yang sangat penting dalam
Islam.
Umat Islam harus selalu berkomitmen untuk bersikap jujur dan adil dalam
semua aspek pekerjaan mereka.
Mereka harus menghindari penipuan, pemalsuan dan korupsi dalam
pelaksanaan tugasnya.
5. Kerja keras: Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras dan
berjuang untuk sukses.
Umat Muslim harus melakukan yang terbaik di tempat kerja,
mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka, dan berusaha
untuk terus-menerus memperbaiki diri.
6. Kreativitas dan Inovasi: Islam mendorong umatnya untuk bertindak
sebagai khalifah di muka bumi ini.
Artinya, kami mendorong pengikut kami untuk menjadi pemimpin yang
berkontribusi positif kepada masyarakat.
Oleh karena itu, umat Islam harus memiliki semangat kreativitas dan
inovasi dalam berkarya, mencari solusi baru dan mengembangkan
potensi yang ada dengan tujuan yang baik.
7. Kerja Sama dan Keadilan: Dalam Islam, penting untuk bekerja sama
dan membangun tim yang kuat.
Umat Islam harus bersikap inklusif, adil, dan kooperatif ketika bekerja
dengan rekan kerja dan pemangku kepentingan lainnya..
14
Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, umat Islam diharapkan dapat
menjalankan tugasnya dengan baik, memberikan manfaat bagi
masyarakat, dan memperoleh pahala di dunia dan akhirat.
Bekerja merupakan hal yang penting dalam Islam dan dianggap sebagai
kewajiban setiap individu.
kerja dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip ajaran agama yang
mengatur gaya hidup umat Islam.
15
Ahlaq dapat memberikan makna baru terhadap nilai-nilai dan mengisi
kekosongan mental yang tercipta oleh alat-alat industrialisasi. Menjadi
jelas bahwa Islam sebagai Khalifatullah Fir Ard berupaya menyelesaikan
seluruh persoalan umat manusia.
Islam menghadirkan budaya kerja sebagai tema sentral dalam
pembangunan ummat. Sebab untuk mewujudkan manusia tangguh dan
masyarakat tangguh, setiap umat Islam harus belajar menghargai hakikat
kerja dengan segala kemegahannya.
Etos kerja sangat penting bagi umat Islam dan harus didiskusikan.
Kesuksesan di akhirat tidak terlepas dari kesuksesan di dunia melalui
ibadah dan pengamalan ajaran Islam.
Islam mengajarkan untuk tidak bermalas-malasan dalam bekerja,
sebagaimana dianjurkan dalam hadis Nabi: “Bekerjalah untuk dunia
seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhirat
seolah-olah kamu akan mati besok.
” Bekerja untuk” adalah diartikan sebagai mencapai suatu hasil atau
memikirkan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Bagi umat Islam, membicarakan etika kerja adalah sebuah keharusan.
Karena itu adalah petunjuk menuju kesuksesan di dunia Anda, dan dunia
adalah tempat di mana Anda bisa mencapai kehidupan surgawi.
Agar dapat berhasil di dunia melalui doa-doa dan amalan yang diajarkan
dalam Islam, perlu diperhatikan faktor-faktor penyebab etos kerja agar
mutu kerja seseorang atau suatu lembaga meningkat dan maju sesuai
dengan yang diharapkan.
Negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan
negara berkembang.
Oleh karena itu, menarik untuk mengetahui seperti apa etos kerja yang
ideal dalam Islam.
16
DAFTAR PUSTAKA
Wilujeng, S. R. (2013). Filsafat , Etika dan Ilmu : Upaya Memahami Hakikat Ilmu
dalam Konteks Keindonesiaan. Humanika, 17(1), 79–90.
http://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/5313
Cihwanul Kirom. (2018). Etos Kerja dalam Islam. Tawazun: Journal of Sharia
Economic Law, Vol.1(No.1), 59.
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/tawazun/index
17
LAMPIRAN
https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/tawazun/article/download/4697/3035
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/view/5313
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/download/5313/4774
18