Disusun Oleh :
Jihan Faizah Yumna (NIM : 135190029)
Dosen Pembimbing :
Makhin S.Ag,M.Se
A. LATAR BELAKANG
Agama Islam adalah agama serba lengkap, yang di dalamnya mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik kehidupan spiritual maupun
kehidupan material termasuk di dalamnya mengatur masalah etos kerja.
Secara implicit banyak ayat al Qur’an yang menganjurkan umatnya
untuk bekerja keras, diantaranya dalam Quran surat Al Insirah: 7-8, yang
artinya ”Apabila kamu telah selesai (dari satu urusan), maka kerjakan dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. Juga dijelaskan dalam hadis Rosul
yang artinya: ”Berusahalah untuk urusan duniamu seolah-olah engkau akan
hidup selamanya”.
Al Qur’an dan Hadis tersebut menganjurkan kepada manusia, khususnya
umat Islam agar memacu diri untuk bekerja keras dan berusaha
semaksimal mungkin, dalam arti seorang muslim harus memiliki etos
kerja tinggi sehingga dapat meraih kesuksesan dan berhasil dalam
menempuh kehidupan dunianya di samping kehidupan akhiratnya.
Namun dalam realitas kehidupan, masih banyak masyarakat Indonesia
khususnya umat Islam yang bersikap malas, tidak disiplin, tidak mau kerja
keras, dan bekerja seenaknya. Hal ini didukung kenyataan berupa
kebiasaan yang disebut dengan ”jam karet”, maksudnya kalau mengerjakan
sesuatu sering tidak tepat waktu atau sering terlambat dan sebagainya.
Ini berarti bahwa bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya umat
Islam masih memiliki etos kerja rendah.
Melalui makalah ini, penulis mencoba memaparkan tentang menyambut
tahun baru Islam dengan peningkatan semangat etos kerja yang diharapan
semoga dapat bermanfaat bagi umat Islam sekaligus dapat memotivasi
diri untuk bekerja keras.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan etos kerja?
2. Bagaimana ciri-ciri seseorang yang memiliki etos kerja tinggi dan
faktor apa yang mempengaruhinya?
3. Bagaimana keterkaitan antara tahun baru Islam dengan peningkatan
etos kerja?
C. TUJUAN
1. Mengetahui arti dari etos kerja.
2. Mengetahui cirri konsep dan faktor yang mempengaruhi etos kerja.
3. Mengetahui pentingnya etos kerja dalam momentum tahun baru Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
ETOS KERJA
Etos kerja adalah sikap yang muncul atas kehendak dan kesadaran
sendiri yang didasari oleh sistem orientasi nilai budaya terhadap kerja
(Sukardewi, 2013:3). Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang
artinya sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu.
Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan
masyarakat. Etos dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh budaya, serta
sistem nilai yang diyakininya (Tasmara, 2002:15).
TAHUN HIJRIYAH
Makna tahun baru Islam bahwa Nabi Muhammad hijrah dari Mekah
menuju Madinah merupakan peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama
yang berjaya. Dari peristiwa hijrah, Islam berkembang pesat di Madinah yang
pada akhirnya berkembang dan meluas hingga ke Mekah dan daerah-daerah
sekitarnya. Nabi Muhammad sendiri berhijrah bukan tanpa alasan, tetapi
mendapatkan wahyu sekaligus bentuk respon untuk menanggapi sikap
masyarakat Arab yang kurang berkenan dengan ajaran Islam.
Tahun baru Islam Hijriah jatuh pada tanggal 1 Muharram dan umat
muslim di Indonesia biasanya merayakan dengan berbagai agenda, seperti
pawai obor atau semacam takir keliling, pengajian, hingga memaknai tahun
baru Islam dengan agenda-agenda yang mengkolaborasikan budaya Jawa.
MAKNA TAHUN BARU ISLAM DAN ETOS KERJA
A. KESIMPULAN
Sebagai umat muslim, sambutlah tahun baru Islam dengan berbenah
diri (bermuhasabah) , berintropeksi dari kesalahan-kesalahan di waktu
yang lalu dan mulai berbenah diri. Hendaknya di tahun yang baru, kita
sebagai umat muslim harus meningkatkan semangat etos kerja. Selain itu
juga lebih pandai dalam mengatur dan memanfaatkan waktu agar
kesempatan tidak terbuang sia-sia. Semangat etos kerja sangat
dibutuhkan setiap manusia di bumi agar dapat berkompetisi di jalan yang
diridhoi Allah SWT.
Daftar Pustaka