Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KALKULUS

Penggunaan Deret Taylor dan MacLaurin dalam MATLAB

Kalkulus-04/K.103

KELOMPOK : 11

Disusun Oleh:

Alvin Zahran Majid 1906355724

Zidan Ramadhan 1906355806

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2019
Data dan Analisis Hasil Percobaan Deret Taylor dan MacLaurin menggunakan program
MATLAB
Pada percobaan ini, kami mencoba untuk menentukan deret Taylor dan MacLaurin dengan
formula cos (x) pada sudut 45° sampai dengan orde ke-4. Sudut 45° harus diubah terlebih
dahulu menjadi bentuk rad (radian) dengan cara mengalikannya dengan π/180.

Dalam menentukan seberapa besar kesalahan atau nilai ralat/error pada formula awal,
digunakan rumus “nilaierror=abs(f-f0)/f*100” dengan dibatasi oleh formula
yang membuat program menghitung nilai error sampai orde ke-4 saja, yaitu “batas=
0.5*10^(2-5)”. Nilai error tersebut juga berlaku pada seluruh orde (termasuk orde ke-
0/sebelum formula diturunkan sebanyak 4 kali).

Selanjutnya, dilakukan penghitungan suku pertama (yaitu formula cos (x) yang x nya
dimasukkan 0°) menghasilkan nilai f0 = 1. Setelah itu, sesuai kaidah deret Taylor dan
MacLaurin, kami mencari nilai orde ke-2 dengan cara menggunakan rumus “f=f0-
(x^2/factorial(2))” dengan f sebagai orde ke-2.

Setelah itu, dibuat formula untuk orde-orde berikutnya agar dapat diproses secara otomatis
menggunakan program MATLAB tanpa harus mengulangi dan menulis banyak formula untuk
orde selanjutnya. “n=1” melambangkan suku pertama dan “y=4” melambangkan banyaknya
orde. Agar formula pada orde selanjutnya dapat berlanjut secara otomatis untuk turunan-
turunan selanjutnya, digunakan formula:
“while nilaierror>batas
f0=f;
z=1;”
dengan “z=1” sebagai angka faktorial pada orde pertama yang merupakan 1!. Setelah
langkah tersebut, digunakan pula formula berikut untuk menyesuaikan dengan rumus pada
deret Taylor/MacLaurin:
“for i=1:y
z=z*i;
end”.

Formula yang digunakan pada percobaan ini adalah cos (x). Hasil yang didapatkan akan
berubah tanda terus menerus dari positif ke negatif dan sebaliknya pada setiap dua orde,
oleh karena itu digunakan dua rumus berbeda agar hasil yang didapatkan sesuai. Rumus-
rumus tersebut adalah:
“if c==1
f=f0+(x^y/z);
else
f=f0-(x^y/z);
end”

Selanjutnya, “n=n+1” dicantumkan pada MATLAB untuk menunjukkan saat fungsi akan
masuk ke turunan berikutnya.

Melalui uraian tersebut, digunakan kode sebagai berikut pada program MATLAB (sebanyak
29 baris):
close all, clear all, clc

x=(45/180)*(22/7);
batas=0.5*10^(2-5);
f0=1;

f=f0-(x^2/factorial(2))
nilaierror=abs(f-f0)/f*100

n=1;
y=4;
disp([n,f,nilaierror]);
while nilaierror>batas
f0=f;
z=1;
for i=1:y
z=z*i;
end
c = mod(n,2);
if c==1
f=f0+(x^y/z);
else
f=f0-(x^y/z);
end
nilaierror= abs(f-f0)/f*100;
n=n+1;
disp([n,f,nilaierror]);
y=y+2;
end

Hasil akhir yang didapatkan saat

Kesimpulan
Melalui percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
- MATLAB dapat digunakan untuk membuat kode pemrograman/aplikasi Deret Taylor dan
MacLaurin dalam kehidupan sehari-hari.
- Persentase nilai error yang didapatkan pada percobaan ini adalah 44.6494%, dimana angka
tersebut akan semakin kecil ketika orde yang digunakan semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai