Perangkat Praktikum:
Komputer / Laptop
Software MATLAB dengan Signal Processing Toolbox
DASAR TEORI
2.1. Representasi Sinyal Waktu-Diskrit
Sinyal diklassifikasikan menjadi dua kategori: sinyal analog dan sinyal diskrit.
Suatu sinyal analog dinotasikan dengan xa(t) dimana di dalamnya variabel t
merepresentasikan sembarang kuantitas fisik, namun pada modul ini diasumsikan dia
merepresentasikan waktu dalam detik. Suatu sinyal diskrit dinotasikan waktu diskrit.
Oleh karena itu, sinyal diskrit sering juga disebut dengan sinyal waktu-diskrit, yang
dinotasikan sebagai berikut:
( ) = … , (−1), (0)⃗, (1), …
2.1
→
Dimana menandakan sampel pada n = 0.
2.2
Dalam MATLAB, fungsi zeros(1,N) menghasilkan suatu vektor baris yang terdiri
dari N buah nilai 0, yang dapat dipakai untuk mengimplementasikan δ(n) pada suatu
interval berhingga. Namun, relasi logika n==0 merupakan cara yang elegan untuk
mengimplementasikan δ(n).
2.3
Dalam MATLAB fungsi ones(1,N) membangkitkan suatu vektor baris yang
memuat N buah nilai 1. Fungsi tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan u(n)
pada suatu interval berhingga.
2.4
2.5
2.6
Dimana adalah fase dalamr radian. Suatu fungsi MATLAB cos (atau sin)
digunakan untuk membangkitkan runtun-runtun sinusoidal.
2.3
2.7
2.3.3. Penskalaan
Pada operasi ini, setiap sampel dikalikan dengan suatu scalar α.
∝ { ( )} = {∝ ( )}
2.8
2.3.4. Penggeseran
Pada operasi ini, setiap sampel x(n) digeser sejauh k untuk mendapatkan suatu
runtun tergeser y(n).
( ) = { ( − )}
2.9
2.10
Jadi, disimpulkan bahwa operasi ini tidak memiliki efek terhadap vektor x, tetapi
vektor n berubah dengan menambahkan k pada setiap elemen.
2.11
Dalam MATLAB, operasi ini diimplementasikan dengan flipr(x) bagi nilai-nilai
sampel dan dengan -fliplr(n) bagi posisi sampel.
2.12
2.13
2.14
2.15
2.16
Institut Teknologi Del 24
Dengan cara yang sama, suatu runtun riil xe(n) disebut dengan ganjil (anti-
simmetrik) jika
(− ) = ( )
2.17
2.18
2.19
∑ α→ |α| < 1
2.20
∑ α→ ∀α
2.21
( )=∑ ( ) ( − )
2.22
Indeks l disebut dengan parameter geser. Kasus special saat x(n) = y(n) yang
disebut dengan korelasi-diri dan yang didefinisikan sebagai
()=∑ ( ) ( − )
2.23
2.24
2.25
Menggunakan persamaan (3.18) dan (3.28), keluaran y(n) dari suatu sistem linier
terhadap terhadap suatu sampel unit pada waktu k. Dia disebut juga dengan respon
impuls dan dinotasikan dengan h(n,k). Keluaran dapat ditulis-ulang menjadi
( )=∑ ( )ℎ( , )
2.26
2.27
( )→ ℎ → ( )→ [∙] → ( − )
2.28
Sistem LTI akan dinotasikan dengan operator LT[•]. MIsalkan x(n) dan y(n)
merupakan sepasang masukan-keluaran bagi sistem LTI, maka fungsi waktu-ubah
h(n,k) menjadi suatu fungsi waktu0tetap h(n-k), dan keluaran persamaan (3.30)
diberikan oleh
( )= [ ( )] = ∑ ( )ℎ( , )
2.3
Tanggapan impuls atas suatu sistem LTI diberikan oleh h(n). Operasi matematik
yang ada pada persamaan (3.33) disebut dengan penjumlahan komvolusi linier dan
dinotasikan dengan
( ) ≜ ( ) ∗ ℎ( )
2.29
Jadi suatu sistem LTI secara utuh dikarakteristikkan dalam domain waktu domain
waktu oleh tanggapan impuls h(n) sebut berikut.
( ) → ℎ[ ] → ( ) = ( ) ∗ ℎ( )
2.30
2.4.6.2. Stabilitas
Hal ini merupakan konsep yang sangat penting dalam terori sistem linier, Alasan
utama dalam memperhatikan stabilitas adalah untuk menghindari perancangan sistem
yang berbahaya atas untuk menghindari kelelahan atau saturasi pda opreasi sistem.
Suatu sistem dikastakan stabil BIBO (bounded-input bounded output) jika setiap
masukan yang terkekang atau terbatasi akan menghasilkan suatu keluaran yang
terkekang pula
| ( )| < ∞ → | ( )| < ∞, ∀ ,
2.31
2.32
2.4.6.3. Kausalitas
Konsep penting ini perlu untuk memastikan bahwa sistem dapat dibangun, Suatu
sistem dikatakan kasual jika keluaraan pada indeks n0 hanya bergantung pada masukan
sebelum dan sampai indeks n0 saja yaitu, keluaran tidak tergantung pada nilai-nilai
masa depan dari masukan. Suatu sistem LTI dikastakan kasual jika dan hanya jika
respon impulsnya
ℎ( ) = 0, < 0
2.32
Runtun tersebut dikatakn sebagai suatu runtuk kasual. Dalam pemrosesan sinyal
digital, kecuali disebutkan secara eksplisit, diasumsikan bahwa sistem adalah kasual.
2.5. Konvolusi
Operasi konvolusi telah diintroduksi seperti pada persamaan (3.34) untuk
mendeskripkan respon impuls suatu sistem LTI. Konvolusi dapat dievaluasi dengan
berbagai cara. Jika runtun meruapakn fungsi matematik (berdurasi terhingga maupun
tak-terhingga), maka persamaan (3.34) dapat dievaluasi secra analitik untuk semua n
untuk mendpaatkan suatu bentuk persmaan y(n).
Menjadi dua runtun berdurasi terhingga. Jadi merujuk pada contoh 3-6,
didapatkan titik awal dan akhir runtun y(n)
= + = +
2.34
2.35
Dimana :
= [ 0, 1, . . , ]; = [ 0, 1, … , ];
2.36
PERCOBAAN
Soal 1: Representasi Sinyal Waktu-Diskrit
Buatlah program dengan kode sebagai berikut:
e. Runtun sinusoidal
Diketahui runtun sinusoidal adalah sebagai berikut :
( ) = cos 0.1 + + 2 sin(0.5 ) 0 ≤ n ≤ 10
3
f. Runtun acak
Buatlah program yang menghasilkan sinyal pada gambar berikut ini:
b. Perkalian sinyal
Buatlah program untuk perkalian sinyal berikut ini:
c. Penskalaan
Tentukan posisi dari segitiga ABC yang dibentuk oleh titik-titik A(20,20), B(100,20),
C(60,120), jika dilakukan penskalaan dengan factor skala : [4 2] terhadap titik pusat
P(0,0).
d. Penggeseran
Buatlah program untuk penggeseran berikut ini:
e. Pelipatan
Buatlah program pelipatan berikut ini:
f. Penjumlahan Sampel
Diketahui bahwa n pada sampel dari -4 sampai 4 dan x bernilai 2,1,-1,0,1,4,3,7.
Tentukan penjumlahan sampel dengan menggunakan MATLAB!
g. Perkalian Sampel
Diketahui x pada sampel ada 2,1,-1,5,1,4,3,7.. Tentukan perkalian sampel dengan
menggunakan MATLAB.
h. Energi Sinyal
Diketahui bahwa x bernilai 2,1+4*j,-1,5,4-5*j,3,7*j. Jika diketahui bahwa rumus dalam
Energi pertama adalah hail penjumlahan dari x dikali dengan konjugat x tersebut dam
emerhi kedua adalah hasil dari penjumlahan nilai absolut x kuadrat. Tentukanlah nilai
energi pada nilai x tersebut menggunakan MATLAB.
Latihan 1 :
Bangkitkan dan gambarlah tiap runtun berikut ini pada interval yang diindikasikan.
a. x(n) = 2δ(n+2)- 2δ(n-2), -5≤n≤5.
b. x(n) = cos(0.04πn)+0.2w(n), 0≤n≤50, dimana w(n) adalah suatu runtun acak
Gaussian dengan rerata nol dan variansi unit.
c. ( ) = {… ,5,4,3,2,1, 5⃗, 4,3,2,1,5,4,3,2,1, … }, -10≤n≤9.
Latihan 2 :
Misalkan x(n)={1,2,3,4,5,6,7,6,5,4,3,2,1}. Tentukan dan gambarlah runtun-runtun
berikut ini.
a. x1(n) = 2x(n-5) – 3x(n + 4)
b. x2 (n) = x(n – 3) + x(n)x(n – 2)
Latihan 3 :
Soal 4: Konvolusi
Latihan 4:
Misalkan pulsa persegi-panjang x(n)=u(n)-u(n-10) pada contoh 3-4 menjadi masukan
bagi suatu sistem LTI dengan respon impuls h(n)=(0.9)nu(n). Tentukan keluaran y(n)
dan jelaskan analisisnya.
Solusi:
Latihan 5:
Misalkan diberikan dua runtun berikut ini
( ) = 3,11,7, 0⃗, −1,4,2 , −3 ≤ ≤ 3; ℎ( ) = 2, 3⃗, 0, −5,2,1 , −1 ≤ ≤4
Tentukanlah konvolusi y(n)=x(n)*h(n) dan buat analisisnya!
Solusi :
Latihan
Diberikan ( ) = 1, −2,4,6, , −5⃗, 8,10 . Bangkitkan dan gambarkan runtun-tutun di
bawah ini menggunakan fungsi stem.
a. ( ) = 3 ( + 2) + ( − 4) − 2 ( )
b. ( ) = 5 (5 + ) + 4 ( + 4) + 3 ( )
c. ( ) = ( + 4) ( − 1) + (2 − ) ( )
d. ( ) = 2 , ( ) cos(0,1 ) ( + 2), 10 ≤ ≤ 10