Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMROSESAN SINYAL DIGITAL

“ DISCRETE FOURIER TRANSFORM”

Disusun oleh :

HASNA NURHANIFA ROSYADI


021600471

PROGRAM STUDI ELEKTRONIKA INSTRUMENTASI


JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2019
I. TUJUAN
Memahami pemrograman Matlab yang sering digunakan dalam pemrosesan sinyal
digital terkait operasi sinyal diskrit dan DFT (Discrete Fourier Transform).

II. DASAR TEORI


Sinyal digital dapat dioperasikan melalui beberapa operasi matematik diantaranya :
1. Penjumlahan
Jika terdapat dua buah sinyal, x1(n) dan x2(n), penjumlahan dari dua buah
sinyal tersebut adalah menjumlahkan nilai sinyal untuk x1(n) dan x2(n) pada nilai
n yang bersesuaian.

2. Perkalian dengan skalar


Jika terdapat sebuah sinyal, x(n), hasil kali x(n) dengan sebuah konstanta a
adalah mengalikan setiap sinyal cuplikan dengan konstanta a tersebut.

3. Pergeseran
Jika terdapat sebuah sinyal, x(n), akan digeser sebanyak k, maka akan
menghasilkan suatu sinyal baru, y(n), dimana:

4. Pencerminan
Jika terdapat sebuah sinyal, x(n), pembalikan sinyal dilakukan dengan cara
melipat pada nilai sinyal pada n=0, sehingga diperoleh sinyal baru, y(n), dimana:

5. Perkalian 2 sinyal
Jika terdapat dua buah sinyal, x1(n) dan x2(n), perkalian dari dua buah sinyal
tersebut adalah dengan mengalikan nilai sinyal untuk x1(n) dan x2(n) pada nilai
n yang bersesuaian.
Transformasi Fourier menyatakan cara mendapatkan spektrum frekuensi yang
dikandung oleh sebuah isyarat x(k). Dalam hal ini penggunaan ‘k’ atau ‘n’ menyatakan
bahwa nilai waktunya merupakan diskret. Berbeda dengan penggunaan ‘t’ dalam sinyal
kontinyu yang menyatakan waktunya bernilai kontiniu.

Pemrograman MATLAB menggunakan formula konvensional DFT memiliki


kekurangan dalam lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan komputasi. Lama
nya waktu ini dikarenakan jumlah komputasi yang linier dengan jumlah data. Semakin
banyak data yang diolah maka semakin besar jumlah komputasinya sehingga semakin
lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keseluruhan proses. Oleh karena itu,
digunakan paket FFT untuk meminimalisir kekurangan tersebut.

III. ALAT DAN BAHAN


 Software MATLAB R2017a
 PC

IV. LANGKAH PERCOBAAN


 Percobaan 1 : Operasi Sinyal Diskrit Perkalian dengan Skalar
1. Menentukan fungsi sinyal asal
2. Menentukan nilai skalar/konstanta
3. Membuat program perkalian sinyal asal dengan nilai scalar
4. Menampilkan figure sinyal asal dan sinyal hasil operasi matematik perkalian dengan
skalar

 Percobaan 2 : Operasi Sinyal Diskrit Pencerminan


1. Menentukan fungsi sinyal asal
2. Membuat program pencerminan sinyal asal
3. Menampilkan figure sinyal asal dan sinyal hasil operasi matematik pencerminan
 Percobaan 3 : Operasi Sinyal Diskrit Perkalian 2 Sinyal
1. Menentukan fungsi sinyal asal 1 dan 2
2. Membuat program perkalian sinyal asal 1 dan 2
3. Menampilkan figure sinyal asal dan sinyal hasil operasi matematik perkalian 2
sinyal.

 Percobaan 4 : DFT dan FFT


1. Menentukan fungsi sinyal asal
2. Membuat program DFT
3. Membuat m. file DFT di folder workspace yang sama dengan program yang dibuat
4. Tuliskan program DFT pada m. file lain yang berisikan fungsi sinyal asal
5. Tuliskan program FFT pada m. file lain yang berisikan fungsi sinyal asal
6. Menampilkan figure sinyal asal, sinyal hasil DFT dan FFT, cari perbedaan waktu
komputasinya.
V. PEMBAHASAN
 Percobaan 1 : Operasi Sinyal Diskrit Perkalian dengan Skalar
Pada percobaan pertama ini, praktikan membuat sintak MATLAB untuk
mengoperasikan perkalian sinyal diskrit dengan besaran scalar/ nilai konstanta. Pertama-
tama dilakukan penulisan sintak untuk sinyal asal, pada percobaan ini sinyal asal
berbentuk fungsi sinus dengan amplitudo =5, frekuensi sample = 10 Hz , dari waktu 1
sampai 5s rangenya 1/10s. Sinyal asal diplotkan dengan judul Sinyal X(n). Selanjutnya,
sinyal asal tersebut dikalikan dengan nilai skalar a=5. Kemudian doplotkan dengan
window yang sama dengan plot sebelumnya dan diberi judul Hasil Perkalian Skalar
5.X(n). Kedua plot grafik ini ditampilkan dalam sinyal diskrit menggunakan sintak stem,
dimana grafik sinyal asal berwarna biru dan sinyal hasil operasi berwarna hitam.
Editor

Command Window

Hasil running program menunjukkan sinyal diskrit dari sinyal asal nilai-nilainya
dikalikan 5 kali dari semula.
 Percobaan 2 : Operasi Sinyal Diskrit Pencerminan
Percobaan kedua, praktikan membuat sintak MATLAB untuk melakukan
perhitungan pencerminan sinyal diskrit. Sinyal asal dituliskan berupa sinyal sinus dengan
amplitudo=1, frekuensi sampling = 20 Hz dengan waktu sampling dari 0 sampai 3 sekon
dengan selang waktu 1/20 s. Sinyal asal diplotkan dengan judul Sinyal X(n). Kemudian
sinyal dicerminkan dengan mengganti variabel t pada rumus sinyal asal menjadi tminus=-
1*t (t dikalikan -1). Hasil pencerminan ditampilkan pada plot yang sama dengan sinyal
asal dengan judul Pencerminan X(-n). Kedua plot grafik ini ditampilkan dalam sinyal
diskrit menggunakan sintak stem, dimana grafik sinyal asal berwarna biru dan sinyal hasil
operasi berwarna hitam.
Editor

Command Window

Hasil running program menunjukkan sinyal diskrit dari sinyal asal nilai-nilainya
dicerminan pada sumbu y pada secara horizontal (kanan kiri) .
 Percobaan 3 : Operasi Sinyal Diskrit Perkalian 2 Sinyal
Percobaan ketiga, praktikan menuliskan sintak untuk operasi matematik perkalian
2 sinyal diskrit. Pertama-tama praktikan menuliskan sinyal diskrit 1 terlebih dahulu,
berupa fungsi sinus dengan amplitudo 2, sedangkan sinyal diskrit 2 amplitudonya 2,5.
Nilai fs sama yaitu 20Hz, dengan waktu sampling dari 0 -3 sekon dengan selang waktu
1/20 s. Kedua sinyal diplotkan dalam satu window. Kemudian dituliskan sintak untuk
mengalikan kedua sinyal tersebut , hasil perkaliannya ditampilkan pada window yang
sama dengan 2 sinyal asal sebelumnya. Kedtiga plot grafik ini ditampilkan dalam sinyal
diskrit menggunakan sintak stem, dimana grafik sinyal asal 1 berwarna biru, sinyal asal
2 warna merah dan sinyal hasil operasi berwarna hitam.
Editor

Command Window

Hasil running program menunjukkan sinyal diskrit dari sinyal asal 1 dan 2 nilainya
dikalikan sehingga menghasilkan plot grafik dengan bentuk seperti grafik berwarna
hitam.
 Percobaan 4 : DFT dan FFT
Pada MATLAB, untuk mengolah sinyal menggunakan Transformasi Fourier
digunakan 2 jenis sintak. Sintak dft (discrete fourier transform) dan fft (fast fourier
transform). Keduanya sama-sama digunakan utuk mentransformasikan sinyal. Hanya
saja jika menggunakan sintak dft, maka diperlukan m.file lain diluar file program utama
namun masih satu workspace untuk mengeksekusi perintah dft. Sedangkan sintak dft
sudah paket dari MATLAB yang dapat digunakan lansung tanpa harus menambahkan
m.file lainnya selain program utama. Pada percobaan ini dibuat m.file untuk mendukung
sintak dft dengan function seperti pada gambar dft.m. Sinyal awal yang akan
ditransformasikan berupa sinyal sinus dengan amplitude 2, fs=50Hz, dengan waktu
sampling dari 0 – 3 s dan selang waktu 1/50s. Sinyal asal diplotkan dengan nama Sinyal
x1(n). Kemudian dituliskan sintak dft(x1) untuk memanggil dft.m untuk
mentransformasikan sinyal asal. Lalu, digunakan pula sintak fft(x1). Baik sintak fft
maupun dft diberi tambahan sintak tic … toc untuk menampilkan estimasi waktu
komputasi / pemrosesan sinyal awal menjadi sinyal hasil transformasi. Kedtiga plot
grafik ini ditampilkan dalam sinyal diskrit menggunakan sintak stem, dimana grafik
sinyal asal berwarna biru, sinyal hasil DFT warna merah dan sinyal hasil FFT berwarna
hijau.
Editor
Command Window

Berdasarkan hasil running program DFT dan FFT didapatkan hasil yang sama
berupa nilai frekuensi dominan dari banyak frekuensi tak beraturan pada sinyal asal
(terlihat dari 2 puncak amplitude yang sering mucul). Perbedann dari sintak DFT dan
FFT disini hanya terdapat pada waktu komputasi. Waktu komputasi FFT lebih cepat
disbanding DFT, keduny memiliki selisih waktu komputasi 0,01 s.
 TUGAS :
Praktikan diminta untuk membuat subplot dari beberapa operasi matematik sinyal
f1 dan f2 termasuk mentransformasikannya menggunakan DFT dan FFT.
Selanjutnya dapat dilihat pada sintak MATLAB yang telah praktikan buat dibawah
ini :
Editor
Command Window

VI. KESIMPULAN
1. Matlab dapat digunakan untuk membantu proses operasi matematik sinyal diskrit,
dalam percobaan ini meliputi : perkalian dengan scalar, pencerminan, dan perkalian
2 sinyal.
2. Transformasi Fourier digunakan untuk mengetahui frekuensi dominan dari sinyal
diskrit yang tidak beraturan.
3. Transformasi Fourier pada Matlab menggunakan 2 jenis sintak, yaitu dft dan fft.
4. Perbedaan sintak dft dan fft :
dft fft
Perlu m.file lain untuk Tidak perlu m.file lain untuk
mengeksekusi, namun masih eksekusi
satu workspace dengan m.file
utama
Waktu komputasi lebih lambat Waktu koputasi relative lebih
cepat dari fft.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Hendry, Jans. 2015. Discrete Fourier Transform (DFT) and MATLAB. Retrieved from :
https://www.scribd.com/doc/99069383/Discrete-Fourier-Transform-DFT-and-
MATLAB

Patabang, Simon. 2017. Pengolahan Sinyal Digital. Makassar : Universitas Atmajaya


Makassar.
Prasetyaningrum, Ira. 2015. Operasi Sinyal Waktu Diskrit & Konvolusi Sinyal. Retrieved
from : https://slideplayer.info/slide/2625583/

Yogyakarta, 1 Oktober 2019


Praktikan

Hasna Nurhanifa Rosyadi


NIM. 021600471

Anda mungkin juga menyukai