Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

KONVOLUSI DAN ANALISIS SINYAL

Dosen Pengampu : Dessy Irmawati, M.T.

Disusun Oleh:
Nama : Ibnu Hakim
NIM : 12502244011
Kelas : A2

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
A. Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat menganalisis sinyal
berdasarkan frekuensi sinyal-sinyal penyusunnya, dengan memanfaatkan
function yang ada pada Matlab.

B. Sub Kompetensi
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat :
a. Membuat sendiri suatu function yang sederhana
b. Membuat sendiri function dft, dan memanfaatkannya
c. Memanfaatkan function fft dan ifft untuk analisis sinyal
d. Melakukan konvolusi sinyal, baik secara langsung maupun tak langsung

C. Dasar Teori
Jika diberikan suatu sinyal diskrit x(n) yang bernilai tidak nol hanya dalam
selang 0 n (N 1) maka Transformasi Fourier Diskrit (Discrete Fourier
Transform = DFT) dari x(n) didefinisikan sebagai:
N 1
Xk x n e j2 kn / N , dengan k 0,1,, N 1
n 0

Transformasi ini berfungsi mengubah sinyal dalam ranah waktu menjadi


sinyal dalam ranah frekuensi. Dengan kata lain, transformasi ini berfungsi
menganalisis suatu sinyal berdasarkan frekuensi sinyal-sinyal penyusunnya,
atau disebut juga menganalisis spektrum suatu sinyal
Sebaliknya, jika dalam ranah frekuensi sinyal X(k) diberikan, maka sinyal
x(n) dapat ditemukan dengan menggunakan Invers Transformasi Fourier
Diskrit (Invers Discrete Fourier Transform = IDFT ), yaitu:
1 N 1
x n Xk e j2 kn / N , dengan n 0,1, , N 1
N k 0
Secara umum, kegunaan Transformasi Fourier Cepat (Fast Fourier
Transform = FFT) sama dengan kegunaan DFT. Perbedaan antara FFT
dengan DFT adalah bahwa proses perhitungan FFT lebih cepat dari DFT.
Untuk mendapatkan kecepatan tersebut, FFT melakukan beberapa modifikasi
dari DFT, salah satunya adalah dengan membuat nilai N pada rumus DFT
harus merupakan bilangan 2 berpangkat, misalnya 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256
dan seterusnya. Hanya saja fungsi (function) FFT dalam Matlab sudah
dimodifikasi sehingga dapat diisi dengan N sembarang, tetapi kecepatannya
menjadi lebih rendah bila dibanding dengan menggunakan N bilangan 2
berpangkat.

D. Alat dan Bahan


PC (personal computer) yang sudah terinstal sistem operasi Windows dan
perangkat lunak Matlab (versi 6.1 atau yang lebih baru) yang dilengkapi
dengan toolbox-nya.

E. Keselamatan Kerja
1. Buat folder kerja untuk setiap mahasiswa di drive selain C.
2. Aktifkan folder kerja tersebut setiap memulai Matlab
3. Setiap kali selesai menulis program segera simpan file program tersebut

F. Langkah Kerja
1. Ketik program-program berikut dalam Editor MATLAB, beri nama yang
sesuai dengan isinya, kemudian di-run, kecuali Program 2.1 karena
program ini adalah suatu function. Perhatikan dan catat hal-hal yang
penting, lalu kerjakan tugas-tugas yang diberikan.
2. Khusus untuk Program 2.2, sebelum menjalankannya, harus dibuat terlebih
dahulu function dft dan disimpan di folder aktif anda.
3. Untuk Program 2.6, sebelum menjalankannya, terlebih dahulu harus dicari
file "whose.wav" dengan bantuan Windows Explorer, kalau tidak
ditemukan, cari saja file ekstensi wav yang lain. Setelah ditemukan, file
tersebut di-copy ke folder aktif.
G. Hasil Praktik
1. Fungsi pembuat sinyal step (Program 21.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Membuat fungsi y adalah undak dengan x = a
dan y = n. Variabel n berjumlah 0 hingga n.
Variabel y adalah perkaliah a dan x. Plot
digunakan untuk pembagian proses visualisasi
persamaan sinyal..

a. dft.m
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Fungsi xk dengan fungsi fdt(x). Jika M = 1,
maka x=x dan N=M. Jumlah n = 0 sampai N-
1.Ulangi k = 0 sampai N-1.
2. Menampilkan Sinyal sinus dan spektrumnya (Program 22.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai T adalah 0,01. Nilai n adalah 0 sampai
100. Nilai f1=10 dan f2=40 (frekuensi). Nilai y
adalah sin(2*pi*f1*n*T)+
sin(2*pi*f2*n*T. Nilai N adalah panjang(y).
F adalah fungsi dft(y). Magnitude = abs(F).
Fase = angel (F). Membuat subplot kolom 1
baris 1, digunakan untuk pembagian proses
visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x berisi
waktu, dan sumbu y berisi amplitudo. Pada
sub Sinyal sinus gabungan. Frek dari titik 0
sampai N/2-1 dibagi N*T. Membuat subplot
kolom 2 baris 3, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x
berisi frekuensi (Hz), dan sumbu y berisi
Magnitude. Set visualisasi garis tengan tick
untuk f1 ke f2. Membuat subplot kolom 2 baris
4, digunakan untuk pembagian proses
visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x berisi
frekuensi (Hz), dan sumbu y berisi
Magnitude.
a. Tugas 22a.m
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai T adalah 0,01. Nilai n adalah 0 sampai
100. Nilai f1=20 dan f2=35. (frekuensi). Nilai y
adalah sin(2*pi*f1*n*T)+
sin(2*pi*f2*n*T). Nilai N adalah
panjang(y). F adalah fungsi dft(y). Magnitude =
abs(F). Fase = angel (F). Membuat subplot
kolom 1 baris 1, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x
berisi waktu, dan sumbu y berisi amplitudo.
Pada sub Sinyal sinus gabungan. Frek dari titik
0 sampai N/2-1 dibagi N*T. Membuat subplot
kolom 2 baris 3, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x
berisi frekuensi (Hz), dan sumbu y berisi
Magnitude. Set visualisasi garis tengan tick
untuk f1 ke f2. Membuat subplot kolom 2 baris
4, digunakan untuk pembagian proses
visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x berisi
frekuensi (Hz), dan sumbu y berisi
Magnitude.
3. Menampilkan hasil fft dari sin (2*pi*f*n*T) diskrit dan mengamati pengaruh amplitudo sinyal pada hasil fft (Program 23.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai N adalah 256. Nilai T adalah 1/512.
Vektor n dari 0 sampai N-1. A adalah input
amplitudo untuk f = 10 Hz : masukan nilai A
sebagai input 1. B adalah input amplitudo
untuk f = 40 Hz : masukan nilai A sebagai
input 2. Nilai y didapat dari
A*sin(2*pi*10*n*T) + B*sin(2*pi*40*n*T).
Nilai F adalah fft(y) Magnitude = abs(F)
Membuat subplot kolom 1 baris 1, digunakan
untuk pembagian proses visualisasi persamaan
sinyal. Sumbu x berisi waktu, dan sumbu y Amplitudo untuk f = 1 dan 1.
berisi amplitudo.Nilai freq didapat dari 0
sampai 63 dibagi N*T. Membuat subplot
kolom 1 baris 2, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal.Sumbu x
berisi frekuensi (Hz), dan sumbu y berisi
amplitudo.

Amplitudo untuk f = 1 dan 5.


Amplitudo untuk f = 5 dan 1.

Amplitudo untuk f = 5 dan 5.


4. Mengamati pengaruh modulo (N) pada FFT dan IFFT untuk menghitung konvolusi antara x(n) dan h(n) (Program 24.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai matrik x [1 2 3 4] dan h [1 3 2 1]. Nilai y
conv nilai x dan y. Niai n1 berawal dari 0
hingga panjang (x)-1. Niai n1 berawal dari 0
hingga 2*panjang (x)-2. Membuat subplot
kolom 2 baris 1, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal dengan
nama x(n). Membuat subplot kolom 2 baris 2,
digunakan untuk pembagian proses visualisasi
persamaan sinyal dengan nama h(n). Membuat
subplot kolom 2 baris 3, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal
dengan nama konvolusi x(n) & h(n) dg. Fungsi
internal. Nilai N adalah 7. Nilai n3 berawal dari
0 hingga N-1. Nilai X fungsi dari fft(x,N). Nilai
H fungsi dari fft(h,N). Nilai Y adalah X dikali
H. Nilai y1 fungsi dari ifft(Y,N). Membuat
subplot kolom 2 baris 4, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal.
a. Mengganti nilai N menjadi 4 (Tugas 24a.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai matrik x [1 2 3 4] dan h [1 3 2 1]. Nilai y
conv nilai x dan y. Niai n1 berawal dari 0
hingga panjang (x)-1. Niai n1 berawal dari 0
hingga 2*panjang (x)-2. Membuat subplot
kolom 2 baris 1, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal dengan
nama x(n). Membuat subplot kolom 2 baris 2,
digunakan untuk pembagian proses visualisasi
persamaan sinyal dengan nama h(n). Membuat
subplot kolom 2 baris 3, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal
dengan nama konvolusi x(n) & h(n) dg. Fungsi
internal. Nilai N adalah 4. Nilai n3 berawal dari
0 hingga N-1. Nilai X fungsi dari fft(x,N). Nilai
H fungsi dari fft(h,N). Nilai Y adalah X dikali
H. Nilai y1 fungsi dari ifft(Y,N). Membuat
subplot kolom 2 baris 4, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal.
b. Mengganti nilai N menjadi 16 (Tugas 24b.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Nilai matrik x [1 2 3 4] dan h [1 3 2 1]. Nilai y
conv nilai x dan y. Niai n1 berawal dari 0
hingga panjang (x)-1. Niai n1 berawal dari 0
hingga 2*panjang (x)-2. Membuat subplot
kolom 2 baris 1, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal dengan
nama x(n). Membuat subplot kolom 2 baris 2,
digunakan untuk pembagian proses visualisasi
persamaan sinyal dengan nama h(n). Membuat
subplot kolom 2 baris 3, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal
dengan nama konvolusi x(n) & h(n) dg. Fungsi
internal. Nilai N adalah 16. Nilai n3 berawal
dari 0 hingga N-1. Nilai X fungsi dari fft(x,N).
Nilai H fungsi dari fft(h,N). Nilai Y adalah X
dikali H. Nilai y1 fungsi dari ifft(Y,N).
Membuat subplot kolom 2 baris 4, digunakan
untuk pembagian proses visualisasi persamaan
sinyal.
5. Menampilkan sinyal dengan derau dan hasil FFT-nya (Program 25.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Vektor n berada pada titik 0 hingga 255. Nilai
N adalah 256. Nilai T adalah 1/N. Nilai derau
adalah fungsi randn(size(n)). Nilai x adalah
sin(2*pi*10*n*T) ditambah nilai derau. Nilai F
adalah fungsi fft(x,N). Magnitude = abs(F).
Membuat subplot kolom 1 baris 1, digunakan
untuk pembagian proses visualisasi persamaan
sinyal. Sumbu x berisi waktu, dan sumbu y
berisi amplitudo.Nilai freq adalah
(0:N/2)/(N*T). Membuat subplot kolom 1 baris
2, digunakan untuk pembagian proses
visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x berisi
frekuensi, dan sumbu y berisi amplitudo.

6. Menampilkan sinyal suara dalam file berekstensi wav dan menampilkan spektrumnya (Program 26.m)
Sintak Penjelasan Sintak Hasil
Membaca file wav WHOOSH.WAV. Nilai T
adalah 1/fs. Nilai N adalah panjang y.
Nilai t adalah (0:N-1)*T. Membuat subplot
kolom 1 baris 1, digunakan untuk pembagian
proses visualisasi persamaan sinyal. Sumbu x
berisi waktu, dan sumbu y berisi amplitudo.
Nilai Y adalah fungsi fft(y). Nilai freq berasal
dari fungsi (0:(N/2)-1)/(N*T). Membuat
subplot kolom 1 baris 2, digunakan untuk
pembagian proses visualisasi persamaan sinyal.
Sumbu x berisi frekuensi, dan sumbu y
berisi magnitude.
H. Pertanyaan
Tugas 2.2.
a. Amati hasil Program 2.2. Apakah fungsi dft yang anda buat dapat
melakukan analisis spektrum dengan benar?
Jawab : Fungsi dft berjalan dengan baik dan Hasil output dari Program
2.2 hasilnya sudah sesuai dengan yang ada di teori.
b. Gantilah f1 dan f2 pada program tersebut berturut-turut dengan 20 dan
35. Amati hasilnya, apa yang berubah ?
Jawab : Apabila f1 dan f2 diganti, hasilnya ada di tabel pengamatan.
Bentuk gelombangnya lebih menyempit.

Tugas 2.3.
Pada Program 2.3, Amati pengaruh perbedaan amplitudo untuk kedua
frekuensi. Misalkan beri masukan berturut-turut, jelaskan analisa anda.:
a. 1 dan 1,
b. 1 dan 5,
c. 5 dan 1,
d. 5 dan 5.
Jawab :
a. Amplitude 1 = 10 Hz dan Amplitude 2 = 40 Hz dengan input masing-
masing = 1, pada gambar sinyal sinus gabungan terilihat sinyal sinus
yang tidak beraturan terdapat berberapa puncak yang berbeda,
sedangkan pada sinyal hasil sampling terlihat sinyal yang aliasing pada
frekuensi 10 dan frekuensi 20.
b. Amplitude 1 = 10 Hz dan Amplitude 2 = 40 Hz dengan input masing-
masing = 1 dan 5 adalah pada gambar sinyal sinus gabungan terilihat
sinyal sinus yang puncak dan lembahnya hampir sama, sedangkan pada
sinyal hasil sampling terlihat sinyal yang tidak aliasing, pada frekuensi
10 lebih kecil amplitudonya dibanding frekuensi 20.
c. Amplitude 1 = 10 Hz dan Amplitude 2 = 40 Hz dengan input masing-
masing = 5 dan 1 adalah Pada gambar sinyal sinus gabungan terilihat
sinyal sinus yang puncak dan lembahnya sama, sedangkan pada sinyal
hasil sampling terlihat sinyal yang tidak aliasing, pada frekuensi 10
lebih besar amplitudonya dibanding frekuensi 20.
d. Amplitude 1 = 10 Hz dan Amplitude 2 = 40 Hz dengan input masing-
masing = 5 dan 5 adalah Pada gambar sinyal sinus gabungan terilihat
sinyal sinus yang tidak beraturan terdapat berberapa puncak yang
berbeda, sedangkan pada sinyal hasil sampling terlihat sinyal yang
aliasing pada frekuensi 10 dan frekuensi 20.

Tugas 2.4.
a. Pada Program 2.4, ubahlah nilai N menjadi 4. Amati pengaruhnya dan
jelaskan analisa anda.
Jawab : Untuk N = 4 salah satu bentuk grafiknya ada yang terbalik.
b. Ulangi langkah di atas untuk N = 16
Jawab : Untuk N = 16, gambar bisa dilihat di tabel pengamatan.

Tugas 2.5.
a. Pada Program 2.5, Bila dibandingkan dengan tampilan Program 2.3,
bagaimana tampilan untuk domain frekuensi ?
Jawab : Tampilan berbeda, pada program 2.3, spektrum sinyal dibentuk
sesuai dengan inputan frekuensi.
I. Kesimpulan
Dari hasil data dan pengamatan praktikum dapat ditarik kesimpilan :
1. Dalam program MATLAB dapat membuat fungsi melalui MATLAB
Editor dengan sintak function. Dengan menggunakan fungsi ini dapat
dengan mudah membuat suatu rumus dan dapat digunakan hanya dengan
memanggil fungsi tersebut tanpa harus membuat rumus berulang-ulang.
2. Dalam pembuatan Discrete Fourier Transform (DFT), dapat dilakukan
dengan membuat fungsi agar saat pemakaian tidak membuat rumus
berulang-ulang dan hanya dengan melakukan panggilan fungsi.
3. Dengan menggunakan sintak function, dapat membuat fungsi Fast Fourier
Transform (FFT) dan Invers Discrete Fourier Transform (IDFT) dengan
mudah dalam menganalisis berbagai sinyal.
4. Plot digunakan untuk pembagian proses visualisasi persamaan sinyal.
5. Sumbu x berisi waktu, dan sumbu y berisi amplitudo.
DAFTAR PUSTAKA

Dadang Gunawan dan Filbert Hilman Juwono.2012. Pengolahan Sinyal Digital


dengan Pemrograman Matlab.Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tri Budi, Miftahul Huda, 2001. Modul Praktikum DSP, PENS-ITS.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Sinyal dan Sistem W diskrit_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai