Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PERCOBAAN 1

PENGUAT SATU-TINGKAT

I. TUJUAN
1. Menghitung penguatan tegangan (Av)
2. Mengukur batas tegangan keluaran
3. Mengetahui hubungan fasa antara sinyal masukan dan keluaran

II. DASAR TEORI


Gambar 1 menunjukkan penguat common-emitter dengan bias pembagi
tegangan. Penguat CE sinyal masukan masuk melalui basis, sedangkan keluaran
diambil dari kolektor. Pemasangan kapasitor C1, C2, adalah sebagai kopling
(penggandeng), yang fungsinya melalukan sinyal ac ke dalam maupun keluar dari
tahapan penguat tanpa mengubah bias tegangan dc-nya. Sedangkan CE adalah
kapasitor bypass (pintas), yang fungsinya menguhubungkan emitter ke ground pada
operasi ac. Karena inilah penguat disebut dengan penguat common emitter, yang
berarti emitter terhubung ke ground ac (operasi ac) dan bukan pada ground dc
(operasi dc).

+Vcc

R1 Rc
C2
Vo
C1
Vi

R2 RE
CE

Gambar 1. Rangkaian penguat Common Emitter (CE)

Sujud Irfai EK-2B Page 1


3.32.15.1.23
PENGUATAN TEGANGAN (VOLTAGE GAIN)
Penguatan tegangan sebuah penguat adalah perbandingan tegangan keluaran
ac dengan tegangan masukan ac. Persamaannya adalah sebagai berikut:

Vo
AV
Vi

Untuk mendapatkan persamaan penguatan tegangan AV, rangkaian diatas


disederhanakan dengan menggunakan rangkaian ekivalen ac dan transistor diganti
dengan rangkaian ekivalennya.

Vin
ic
re
Rc Rc VO
Vin R1 R2
Vin re

(a)
(b)

Gambar 2. (a) Rangkaian ekivalen ac untuk penguat CE. (b) Rangkaian ekivalen
dengan model transistor
Karena tegangan jatuh pada re sama dengan Vin, persamaan untuk ie dapat ditulis
Vi
ie
re

Dengan menganggap ic = ie
Arus kolektor ac mengalir melalui resistansi kolektor, menghasilkan tegangan output
Vo ic .Rc

Tanda minus pada persamaan di atas untuk menunjukkan adanya beda fasa sebesar
1800.
Vi
Karena: ie
re

Vi
Vo .rc
re

Sujud Irfai EK-2B Page 2


3.32.15.1.23
IMPEDANSI INPUT (Ri)
Impedansi input ditetapkan sebagai berikut:

Vi
Ri
ii

Gambar 3 menunjukkan rangkaian ekivalen ac untuk menentukan nilai Ri


Vi
Ri ( B )
ii

ic
ib
ib
VO
Rc
i1 re ic VO
Rb Vin
Rb Rc
Vin re

Ri Ri(B) Ro

(a) (b)
Gambar 3.(a) Impedansi input dan (b) impedansi output
Dengan Rb dan re paralel, maka tegangan Vi nilainya sama baik pada Rb maupun re ,
sehingga
Vi ie .re

Sedangkan ic ie .ib , dan ib = ii persamaan di atas menjadi:

Vi .ib .re
Ri ( B) .re
ii ib

Ri Rb // .re

IMPEDANSI OUTPUT (Ro)


Untuk menentukan impedansi output, Ro lihat rangkaian ekivalen gambar 3.b.
Karena ic adalah sumber arus, maka resistansi sumbernya adalah tak terhingga.
Sehingga
Ro Rc

Sujud Irfai EK-2B Page 3


3.32.15.1.23
III. DAFTAR ALAT DAN KOMPONEN
1. Resistor 3,3 K 1 buah
2. Resistor 10 K 1 buah
3. Resistor 100 K 1 buah
4. Resistor 150 1 buah
5. Resistor 1 K 1 buah
6. Resistor 47 K 1 buah
7. Kapasitor 470 F 1 buah
8. Kapasitor 100 F 2 buah
9. Transistor BC 550 1 buah
10. Function Generator 1 buah
11. Catu Daya DC 1 buah
12. Osiloskop Dual Trace 1 buah
13. Multimeter 1 buah
14. BNC Probe dan kabel penghubung

LANGKAH PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti gambar 4

12V

R2 RL
10K 150
VO
C1
100uF C2
BC 100uF
Vi
550

R1 RE
CE
3K3 100 470uF

Gambar 4. Rangkaian Penguat satu-Tingkat


Hubungkan osiloskop dengan Kanal A pada masukan penguat (Vi) dan kanal B pada
keluaran VO.

Sujud Irfai EK-2B Page 4


3.32.15.1.23
2. Atur keluaran function generator berupa gelombang sinus dengan Vi = 50 mVP-P
frekuensi 1 KHz dan hubungkan dengan masukan Vi.
3. Hidupkan catu daya. Ukur beda fase antara sinyal masukan dan keluaran penguat.
4. Ukur dan catat tegangan keluaran VO kemudian hitung penguatan tegangannya
(AV)
5. Lepas kapasitor CE, ulangi langkah 4 di atas.
6. Pasang kembali kapasitor CE, naikkan amplitudo masukan VI secara perlahan
sampai diperoleh tegangan VO mulai cacat. Ukur tegangan Vi dan VO dan hitung
penguatannya.
Vi (V) Vo (V) Av Vp-p
Diberi CE
CE dilepas
Hampir
distorsi

IV. HASIL LAPORAN


Vi (V) Vo (V) Av Vp-p
Diberi CE 50m 3,2 64 1 1800
CE dilepas 50m 85m 1,61 50m 1800
Hampir 15,5 7,8 50 50m 1800
distorsi

V. ANALISA DATA

=

a) Ketika diberi CE
3,2
= = 64[]
50

b) Ketika CE dilepas
85
= 50 = 1,61[]

c) Saat hampir distorsi


7,8
= 155 = 50[]

Sujud Irfai EK-2B Page 5


3.32.15.1.23
VI. PERTANYAAN dan JAWABAN
1. Ketika kapasitor CE dilepas, apa yang terjadi dengan penguatan tegangannya?
Berikan penjelasannya!
2. Apa hubungan antara tegangan masukan Vi dan Vo ketika penguat mulai terpotong?

Jawaban :
1. Ketika kapasitor CE dilepas, penguat pada tegangan semakin kecil, karena resistor
RE akan terparalel dengan RL sehinga Ro menjadi kecil. Sehingga tegangan
penguatan menjadi kecil
2. Hubungan antara tegangan masukan Vi dan Vo ketika penguat mulai terpotong
disebabkan karena tegangan Vi penguat terlalu besar (tinggi), sehingga hasil
penguatan pada Vo melebihi tegangan Vcc.

VII. KESIMPULAN
1. Penguatan tegangan adalah perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan

masukan. Rumus penguatan tegangan adalah = .

2. Penguatan tegangan akan terpotong jika tegangan masukan (Vi) lebih besar dari
tegangan keluaran (Vo), sehingga Vo = Vcc
3. Beda fasa penguat satu tingkat antara sinyal masukan dan tegangan keluaran
adalah 1800.

Sujud Irfai EK-2B Page 6


3.32.15.1.23

Anda mungkin juga menyukai