Anda di halaman 1dari 12

MODUL 3

PERSAMAAN TAK LINIER


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


Mahasiswa mampu menyelesaikan sistem persamaan tak linier dengan menggunakan program
MATLAB.

1.2 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah pada praktikum ini adalah bagaimana menyelesaikan sistem persamaan
tak linier dengan menggunakan program MATLAB?

1.3 Dasar Teori


Sistem persamaan nonlinear adalah sistem persamaan yang terdiri dari satu atau lebih persamaan
nonlinear. Sistem persamaan ini merupakan permasalahan dasar matematika yang banyak dijumpai di
berbagai bidang ilmu alam seperti fisika, kimia, komputasi mesin, dan lainnya. Sistem persamaan
nonlinear sangat sulit untuk diselesaikan, terlebih pada komputasi numerik dan berbagai aplikasi
teknik.
1. Bentuk Persamaan
 Persamaan linear → ax+b=0
 Persamaan non linear → ax2+bx+c=0

2. Bentuk grafik/kurva

 Persamaan linear berupa garis lurus


 Persamaan tak linear berupa kurva bola

Contoh persamaan tak linear berikut ini ,

Persamaan linear juga memiliki peranan yang sangat penting


Penyelesaian persamaan tak linear dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu:
1. Metode analitik
a. Metode Pemfaktoran atau faktorisasi
b. Metode Rumus ABC
2. Metode numeris
a. Biseksi
b. Regula falsi
c. Secan
d. Newton Rapshon

Namun dalam praktikum kali ini, di gunakan penyelesaikan suatu persamaan tak linear dengan
menggunakan metode Newton Raphson. Penyelesaian persamaan tak linear adalah penentuan akar – akar persamaan
tak linear dimana akar sebuah persamaan f(x) = 0 adalah nilai x yang menyebabkan nilai f(x) sama dengan nol.
Dengan kata lain akar persamaan f(x) adalah titik potong antara kurva f(x) dan sumbu x. ingin di cari harga x yang
memenuhi persamaan tersebut. Metode newton rapshon merupakan salah satu metode terbuka untuk menentukan
solusi akar dari persamaan tak linear dengan prinsip utamanya sebagai berikut :
a. Metode newton rapson ini melakukan pendekatan terhadap kurva f(x) dengan garis singing (gradient)
pada uatu titik nilai awal.
b. Nilai taksiran selanjutnya adalah titik potong antara garis singgung (gradient) kurva dengan sumbu x.

Metode newton rapson adalah metode iterasi untuk memecahkan persamaan f(x)=0, dengan yang di
asumsikan mempunyai turunan kontinyu f’. metode ini menggunakan suatu garis lurus sebagai hampiran fungsi.
Garis tersebut adalah garis singgung pada kurva. Dengan menggunakan suatu nilai awal X 0 dan di tetapkan X1
adalah titik potong sumbu x dengan garis singgung pada kurva f di titik X0

Algoritma :
1. Menentukan nilai x dan 𝜀
2. Menghitung nilai f(Xold)
3. Menghitung nilai f’(Xold) dengan cara central
f ( xold +ε )−f ( xold−ε )
𝑓′(𝑥𝑜𝑙𝑑) =

4. Menghitung xnew
f ( xold)
𝑥𝑛𝑒𝑤 = 𝑥𝑜𝑙𝑑 −
f ' ( xold)
BAB II
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Suatu reaksi elementer A →B + C berlangsung dalam sebuah reaktor tangki berpengaduk kontinu. Laju
umpan murni A, 12 mol/s pada temperatur 25 °C. Reaksi bersifat eksotermik, untuk itu digunakan air pendingin
bertemperatur 50 °C untuk menyerap kalor yang dibebaskan reaksi. Asumsi konstanta kapasitas panas sama baik di
sisi reaktan maupun produk, neraca energi untuk sistem ini. dirumuskan sebagai berikut:
-FAO XΔHR = FAOCP,A (T – TO) + UA (T-Ta)
FAo= laju molar umpan, mol/s.
X = konversi
ΔHR = Kalor reaksi, J/(mol.K)
CP,A = kapasitas panas A, J/(mol.K)
T = temperatur reactor °C
T0 = temperature referensi °C\
Ta = temperature air pendingin
U = koefisien pindah panas total, W/(m2K)
A = luas pindah panas, m2
Untuk reaksi orde pertama konversi di rumuskan sebagai berikut :
τk
X=
1+ τk
ԏ = waktu tinggal dalam sekon
k = laju reaksi spesifik dalam s-1
persamaan Arrhenius → k = 650exp[ - 3800/(T + 273)
(ΔHR=-1500 kJ/mol; τ=10 s; CP,A = 4500 J/(mol.K); UA/FA0 =700
W.s/(mol.K).

Langkah – langkah menggunakan perhitungan dan penyelesaian menggunakan matlab sebagai berikut :
1. Mula- mula membuka program matlab setelah itu klik file dan pilih M- file, kemudian tulis yang
telah diketahui dari soal.
2. Persamaan ang telah diketahui di buat satu ruas
A = FAoCP,A(T- To) + UA(T-Ta) + AA0 XΔHR=0
B = X + 𝜏𝑘 — 𝜏𝑘=0

3. Setelah itu membuat function dari soal yang di cari T dan konversi x karna dalam  bahasa
pemprograman aturan terkait penulisan dan agar terbaca oleh Matlab maka T
dirubah menjadi x(1) dan konversi menjadi x(2) sehingga di M=file dituliskan
sebagai berikut:
A = FAoCP,A(x(1)- To) + UA(x(1)-Ta) + FAo x(2)∆HR
Untuk persamaan kedua masih sama dengan mengganti T dan konversi, hanya
saja dalam k menggunakan perubahan dari T (x(1)) karena dalam nilai k dari
persamaan ke 3 mengandung T,
B = x(1) +
Dari persamaan 1 dan 2 dibuat matriks kolom fx=[A;B] lalu end.
Untuk lebih jelasnya seperti gambar dibawah
1. Kemudian membuat function lagi dengan memasukan nilai k

y=k(x)
2. Memasukan nilai k dengan notasi
k = 650exp[-3800/(T+273) untuk temperature (T) tidak diubah ke x(1)
namun ke x agar function ini dapat terbaca di function sebelumnya lalu end.

Seperti pada gambar dibawah ini


3. Save M-file tadi

4. Kemudian membuka M-file yang baru untuk mengeksekusi

5. Isi dengan [x,fval]=fsolve('cstr',[300 0.6]), menggunakan  fsolve  karena

variabel yang ingin dicari yaitu X dan T ada dalam persamaan yang berada

dalam persamaan dan di dalam persamaan lagi. Angka 0,6 adalah tebakan

untuk konversi, karena konversi 0-1 maka angka tebakan yang digunakan

harus kurang diantara 0-1. Angka 300 adalah tebakan untuk temperature,

karena menggunakan temperature dalam kelvin maka angka tebakannya

 bebas namun masih diatas 273.


6. Masih dalam M-file kedua dituliskan dengan:
fprintf('\n Temperature
reaktor=%1.3f K', x(1))
fprintf('\n Konversi=%1.10f',
x(2))

 fprintf  adalah untuk perintah. Angka 3 pada “1,4”


adalah banyaknya bilangan
di belakang koma yang diinginkan sedangkan
angka 1 menunjukan jarak spasi. Setelah itu
disimpan dan di-run.
Jelasnya seperti gambar dibawah ini.

Hasil keluaran dari

command window

adalah x=

y=

6.5174e+008

Ans=
6.5174e+008
4.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat di simpulkan bahwa
Metode newton raphson merupakan salah satu metode terbuka untuk
mentukan solusi akar dari persamaan tak linear dan mempunyai
konvergensi yang cepat serta sederhana. Dan untuk menentukan
konstanta kapasitas dalam reactor dapat menggunakan metode
function pada pemograman matlab.

4.2 SARAN
 Praktikan harus teliti dalam memasukan rumus serta data yang
di ketahui pada M-file baik itu tanda baca maupun angkanya.
 Memperhatikan dosen saat menjelaskan
 Lebih mendalami cara penggunaan pemograman matlab
supaya mampu mengimplementasikan apa yang sudah di dapat
pada praktikum ini berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai