Anda di halaman 1dari 8

2

A. PENJELASAN SOAL
1. Persamaan Clausius-Clapeyron disajikan sebagai berikut:
−∆𝐻𝑣𝑎𝑝 1
ln(𝑃 𝑠𝑎𝑡 ) = ( ) +𝐶
𝑅 𝑇
Dengan
R = 8,314 J/mol.K
T = Suhu
C = Konstanta
Psat = Tekanan air pada titik didih
dan diketahui data sebagai berikut:
T (oC) Psat (mmHg)
-44 1
-25,3 5
-16,2 10
-6 20
5 40
12,1 60
21,2 100
34,8 200
49,9 400
64,7 760

Tentukan nilai ∆Hvap (J/mol.K)!


Penjelasan:
Soal di atas merupakan soal dari rumus Clausius-Clapeyron dengan
∆Hvap (perubahan entalpi penguapan) dicari nilainya menggunakan
regresi linear.
2. A
T (K) Cp (J/mol.K)
300 28,85
400 29,18
3

500 29,26
600 29,32
700 29,44
800 29,62
900 29,88
1000 30,2

Tentukan persamaan koefisien persamaan polinomial pangkat 3


dan pangkat 4 dengan melakukan regresi non-linear dengan data
pada tabel. Buat juga kurva perbandingan data dengan hasil
perhitungan model!
Penjelasan:
Pada soal kedua, diminta mencari persamaan bersuku banyak dengan
pangkat 3 dan 4 juga membandingkannya dari kurva yang terbentuk.

B. PENURUNAN RUMUS
1. Pada latihan soal pertama, dari persamaan Clausius-Clapeyron
akan diubah menjadi persamaan yang tidak memiliki bentuk
pecahan.
−∆𝐻𝑣𝑎𝑝 1
ln(𝑃 𝑠𝑎𝑡 ) = ( ) +𝐶
𝑅 𝑇
Menjadi,
1
ln(𝑃 𝑠𝑎𝑡 ) × 𝑅 = (−∆𝐻𝑣𝑎𝑝 ) 𝑇 + 𝐶 (1)

Konstanta T tidak dihilangkan dari penyebut karena merupakan


konstanta yang akan menjadi pembanding. Maka inilah rumus
akhir yang akan digunakan pada soal nomor 1. Namun, nilai T
harus diubah terlebih dahulu dari nilai oC menjadi Kelvin.
Kemudian, untuk menjawab persoalannya, menggunakan
pendekatan persamaan garis yaitu:
𝑦 =𝑚𝑥+𝐶 (2)
Lalu sesuaikan dengan persamaan yang dimiliki, menjadi
4

𝑦 = 𝑙𝑛(𝑃 𝑠𝑎𝑡 ) (3)


−∆𝐻𝑣𝑎𝑝
𝑚= ( ) (4)
𝑅
1
𝑥= (5)
𝑇

𝑐=𝐶 (6)
Dengan pendekatan itu, kita dapat memperoleh rumus untuk
mencari ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 , yaitu sebagai berikut:
−𝑚 × 𝑅 = ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 (4)
2. Pada persoalan kedua yang diberikan, tidak memiliki penurunan
rumus, karena di sini kami diperintahkan untuk mencari persamaan
yang terbentuk saat mencari/menentukan persamaan apabila
diselesaikan melalui persamaan polinomial pangkat 3 dan pangkat
4.
C. RUMUS AKHIR
1. Rumus akhir yang didapatkan pada persamaan pertama adalah
sebagai berikut
1
ln(𝑃 𝑠𝑎𝑡 ) × 𝑅 = (−∆𝐻𝑣𝑎𝑝 ) 𝑇 + 𝐶 (1)

Rumus di atas digunakan saat akan mencari trendline dan grafik


perbandingan antara suhu dan tekanan. Sedangkan, pada pencarian
nilai ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 digunakan rumus:
−𝑚 × 𝑅 = ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 (4)
Karena pada persoalan ini akan mencari nilai ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 pada kondisi
suhu dan tekanan yang telah disajikan dengan pendekatan kepada
persamaan garis.
D. CODING
Berikut ini adalah hasil coding daripada soal-soal yang diberikan
dengan datanya masing-masing dan ketentuannya masing-masing,
antara lain:
5

Gambar 1 Coding Latihan Soal 1

Gambar 2 Coding Latihan Soal 2 – Pangkat 3


6

Gambar 3 Coding Latihan Soal 2 – Pangkat 4


E. PENJELASAN AKHIR
1. Pada coding pertama, akan didapatkan beberapa nilai, antara lain:
- R kuadrat = 0,99984147802128888
- Intercept = 20,56791182357214
- Slope = -4701,04725307

Nilai-nilai di atas menggambarkan grafik yang terdapat pada hasil


coding, yaitu

Gambar 4 Grafik Latihan Soal 1


7

Dan pada hasil perhitungannya didapatkan ∆𝐻𝑣𝑎𝑝 dari keseluruhan


kondisi akan mendapatkan nilai 39,0845 kJ/kmol. Hal ini
menjelaskan bahwa semakin tinggi suhu, maka semakin kecil juga
entalpi penguapan yang dihasilkan, maksudnya adalah, energi yang
dikeluarkan untuk terjadinya penguapan akan semakin kecil pada
saat suhu semakin tinggi. Pada suhu -44oC, akan membutuhkan
hanya -247,970122 J/mol energi untuk mengubah suhu pada
tekanan 1 mmHg. Data lain adalah perubahan entalpi yang
dibutuhkan pada saat suhu 5oC menjadi 12,1oC adalah
1977,6200577 J/mol atau 1,9776200577 kJ/kmol. {ersamaan yang
digunakan adalah persamaan linear. Model matematis yang
menyatakan hubungan antara kedua variabel tersebut disebut
dengan persamaan regresi. Pada persamaan ini, terdapat parameter-
parameter yang menjelaskan hubungan kuantitatif antara variabel
bebas dan variabel terikat. Selanjutnya, hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat pada regrasi dimanfaatkan untuk
membuat prediksi pada berbagai permasalahan penelitian yang ada
di lapangan (Retnawati, 2017)

2. Pada soal kedua, kita akan menemukan 2 grafik, yaitu grafik


polinomial pangkat 3 dan pangkat 4. Dapat dilihat pada grafik-
grafik di bawah, bahwa polinomial berpangkat 4 akan
menghasilkan titik-titik yang lebih mendekati ke trendline. Hal ini
menandakan bahwa pada persamaan berpangkat 4 menghasilkan
jawaban yang lebih mendekati kondisi secara teoritis. Sedangkan
pada grafik persamaan berpangkat 3, masih ada titik-titik yang di
luar dari trendline. Di sini, titik-titik menggambarkan suhu dan
pengaruhnya terhadap kapasitas panas.
8

Gambar 5 Gtafik Latihan Soal 2 – Orde 3


Dengan penyelesaian berpangkat 3, didapatkan persamaan yaitu:
7,75252525 × 10−9 𝑥 3 − 1,39448052 × 10−5 𝑥 2 +
9,26933622 × 10−3 𝑥 + 27,1447619 = 0 (7)

Gambar 6 Grafik Latihan Soal 2 – Orde 4


Sedangkan, pada penyelesaian dengan berpangkat 4, didapatkan
persamaan yaitu, sebagai berikut:
−2,11174242 × 10−11 𝑥 4 + 6,26578283 × 10−8 𝑥 3 −
6,47774621 × 10−5 𝑥 2 + 2,89568092 × 10−2 𝑥 +
24,4767262 = 0 (8)
9

Dengan 2 model persamaan di atas, dibuat kurva perbandingan


antara keduanya. Berikut adalah kurva perbandingan antara
persamaan berpangkat 3 dan berpangkat 4:

Gambar 7 Grafik Perbandingan Polinomial


Dari perbandingan tersebut, dapat diketahui bahwa pada
persamaan berpangkat 4 lebih mendekati 1, dimana semakin dekat
ke 1 maka semakin akurat. Jadi, pada kesimpulannya, pada
polinomial berpangkat 4 lebih akurat daripada pesamaan
polinomial berpangkat 3.
F. DAFTAR PUSTAKA
Retnawati, Heri. 2017. Pengantar Analisis Regresi dan Korelasi.
Workshop Teknik Analisis Data Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN
Batusangkar, Bukittinggi.

Anda mungkin juga menyukai